pengaruh terapi musik klasik terhadap...

7
10 PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP TINGKAT STRESS MAHASISWA SEMESTER AKHIR AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA TAHUN 2015 Ely Tjahjani* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : [email protected] Pendahuluan: Stres merupakan suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan dalam diri dan lingkungan. Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat menyebabkan stres bagi mahasiswa. Salah satu metode untuk mengatasi stres yaitu dengan terapi musik klasik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stres dalam pada mahasiswa tingkat akhir di Akbid Griya Husada Surabaya. Metode: Penelitian ini termasuk jenis pre eksperimen dengan one group pre post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Akbid Griya Husada Surabaya semester akhir dengan tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling diperoleh sampel 16 orang . Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stres Scale (DASS). Variabel yang diteliti adalah terapi musik klasik sebagai variable independen dan tingkat stress sebagai variable dependen. Hasil : Hasil penelitan yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik yaitu sebelum diberikan terapi musik setangah dari responden mengalami stress ringan, sedangkan sesudah diberikan terapi musik klasik sebagian besar dinyatakan tidak stress. Analisa data menggunakan uji wilcoxon Sign Rank Test dan dianalisis menggunakan SPSS diperoleh hasil nilai p value (0,001)< dari nilai α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditiolak dan HI diterima artinya ada terapi musik klasik terhadap tingkat stress dalam menyusun tugas akhir pada mahasiswa tingkat akhir Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya tahun 2015. Diskusi: bahwa Ho ditiolak dan HI diterima artinya ada terapi musik klasik terhadap tingkat stress dalam menyusun tugas akhir pada mahasiswa tingkat akhir Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya tahun 2015 dan berdasarkan hasil penelitian, bagi responden diharapkan menerapkan terapi musik klasik sebagai terapi nonfarmakologi yang efektif untuk mengatasi tingkat stress. Kata kunci : Terapi Music Klasik, Tingkat stress, Mahasiswa PENDAHULUAN Pendidikan tinggi merubah status dari siswa menjadi mahasiswa. Begitu pula yang diungkapkan oleh Bertens (2005) menyatakan bahwa mahasiswa merupakan individu yang bersekolah di Perguruan Tinggi selama kurun waktu tertentu, dan memiliki tugas untuk berusaha keras dalam studinya. Persepsi masyarakat terhadap mahasiswa dan periode yang dijalaninya menyebabkan mahasiswa memiliki berbagai tuntutan akademik. Tuntutan akademik yang dihadapi mahasiswa menjadi stresor bagi mahasiswa. Stresor ini berasal dari dalam diri mahasiswa ataupun dari luar diri mahasiswa. Banyaknya stresor dan tuntutan yang dihadapi menyebabkan mahasiswa rentan mengalami stres. Stres dikenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut individu untuk melakukan penyesuaian. Lazarus dan Folkman (Halgin & Whitbourne, 2010) mengatakan bahwa stresadalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Hasil Penelitian yang dilakukan di California State University oleh Kaufman (2008) mencatat 56% dari 94.806 mahasiswa mengalami stres. Selain itu, Mayoral (2006) melakukan penelitian terhadap 334 responden mahasiswa yang sedang dan tidak sedang Tugas Akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang Tugas Akhir lebih banyak mengalami stres, yaitu sebanyak 46,48% responden. Stres yang dialami oleh mahasiswa memiliki tingkat yang berbeda-beda. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Destanti, Handayani, Widyastuti & yanuarista (2011)

Upload: truongxuyen

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP …jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/e-journal/vol3_no1/e-journal... · Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

10

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP TINGKAT STRESS

MAHASISWA SEMESTER AKHIR AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA

TAHUN 2015

Ely Tjahjani*

*Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya

Email : [email protected]

Pendahuluan: Stres merupakan suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan

dalam diri dan lingkungan. Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

menyebabkan stres bagi mahasiswa. Salah satu metode untuk mengatasi stres yaitu dengan terapi

musik klasik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap

tingkat stres dalam pada mahasiswa tingkat akhir di Akbid Griya Husada Surabaya. Metode:

Penelitian ini termasuk jenis pre eksperimen dengan one group pre post test design. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswi Akbid Griya Husada Surabaya semester akhir dengan tehnik

pengambilan sampel adalah purposive sampling diperoleh sampel 16 orang . Instrumen penelitian

yang digunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stres Scale (DASS). Variabel yang diteliti

adalah terapi musik klasik sebagai variable independen dan tingkat stress sebagai variable dependen.

Hasil : Hasil penelitan yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah

diberikan terapi musik klasik yaitu sebelum diberikan terapi musik setangah dari responden

mengalami stress ringan, sedangkan sesudah diberikan terapi musik klasik sebagian besar dinyatakan

tidak stress. Analisa data menggunakan uji wilcoxon Sign Rank Test dan dianalisis menggunakan

SPSS diperoleh hasil nilai p value (0,001)< dari nilai α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditiolak dan HI diterima artinya ada terapi musik klasik terhadap tingkat stress dalam menyusun tugas

akhir pada mahasiswa tingkat akhir Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya tahun 2015.

Diskusi: bahwa Ho ditiolak dan HI diterima artinya ada terapi musik klasik terhadap tingkat stress

dalam menyusun tugas akhir pada mahasiswa tingkat akhir Akademi Kebidanan Griya Husada

Surabaya tahun 2015 dan berdasarkan hasil penelitian, bagi responden diharapkan menerapkan terapi

musik klasik sebagai terapi nonfarmakologi yang efektif untuk mengatasi tingkat stress.

Kata kunci : Terapi Music Klasik, Tingkat stress, Mahasiswa

PENDAHULUAN

Pendidikan tinggi merubah status dari

siswa menjadi mahasiswa. Begitu pula yang

diungkapkan oleh Bertens (2005) menyatakan

bahwa mahasiswa merupakan individu yang

bersekolah di Perguruan Tinggi selama kurun

waktu tertentu, dan memiliki tugas untuk

berusaha keras dalam studinya. Persepsi

masyarakat terhadap mahasiswa dan periode

yang dijalaninya menyebabkan mahasiswa

memiliki berbagai tuntutan akademik. Tuntutan

akademik yang dihadapi mahasiswa menjadi

stresor bagi mahasiswa. Stresor ini berasal dari

dalam diri mahasiswa ataupun dari luar diri

mahasiswa. Banyaknya stresor dan tuntutan yang

dihadapi menyebabkan mahasiswa rentan

mengalami stres.

Stres dikenal sebagai stimulus atau respon

yang menuntut individu untuk melakukan

penyesuaian. Lazarus dan Folkman (Halgin &

Whitbourne, 2010) mengatakan bahwa

stresadalah keadaan internal yang dapat

diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau

kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai

potensial membahayakan, tidak terkendali atau

melebihi kemampuan individu untuk

mengatasinya.

Hasil Penelitian yang dilakukan di

California State University oleh Kaufman (2008)

mencatat 56% dari 94.806 mahasiswa mengalami

stres. Selain itu, Mayoral (2006) melakukan

penelitian terhadap 334 responden mahasiswa

yang sedang dan tidak sedang Tugas Akhir. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang

sedang Tugas Akhir lebih banyak mengalami

stres, yaitu sebanyak 46,48% responden.

Stres yang dialami oleh mahasiswa

memiliki tingkat yang berbeda-beda. Hal ini

didukung oleh hasil penelitian Destanti,

Handayani, Widyastuti & yanuarista (2011)

Page 2: PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP …jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/e-journal/vol3_no1/e-journal... · Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

11

terhadap 41 mahasiswa menunjukan bahwa tidak

ada mahasiswa yang mengalami stres berat, baik

yang bekerja maupun tidak bekerja. Sedangkan,

mahasiswa yang bekerja lebih banyak mengalami

stres ringan dibandingkan dengan yang bekerja

yaitu sebanyak 83,3% responden. Namun,

mahasiswa yang tidak bekerja lebih sedikit

mengalami stres sedang dari pada yang bekerja

yaitu sebanyak 16,7% responden.

Hasil survey yang dilakukan peneliti

terhadap 15 responden yang merupakan

mahasiswa tingkat akhir Akbid Griya Husada

dengan menggunakan koesioner DASS, 8 dari 15

responden (53%) mengalami stres ringan, 4 dari

15 responden (27%) mengalami stres sedang, dan

3 dari 15 responden (20%) mengalami stres

berat. Pada 15 responden yang mengalami stres

megaku penyebab stres mereka adalah; 3

mahasiswa mengaku kesulitan dalam mencari

referensi, 7 mahasiswa mengaku cemas atau

tegang dalam menghadapi dosen pembimbing

serta cemas karena dosen pembimbing sulit

ditemui, dan 5 diantaranya mengaku

kebingungan dalam penyusunan tugas akhir.

Adapun dampak fisik yang dialami oleh

reponden yang mengalami stres yaitu 6

responden mengalami insomnia, 5 responden

mengalami sakit kepala dan 4 responden lainnya

mengaku mengalami nafsu makan menurun.

Sedangkan untuk dampak psikologis yang

dialami oleh responden adalah 8 responden

mengaku tidak memiliki semangat dalam

menyusun tugas akhir, 3 responden merasa

cemas dan 4 responden lainya mengatakan sulit

untuk berkonsentrasi dalam menyusun tugas

akhir ataupun mengikuti kuliah. Banyak cara

yang dilakukan responden dalam mengurangi

stres tersebut diantaranya sebanyak 6 responden

memilih mendengarkan lagu atau menonton film,

3 responden memilih berlibur, 2 responden

memilih tidur dan 4 responden lainnya mencoba

memanajemen waktu dengan menyusun rencana

kegiatan rutin. Dari data di atas dapat

disimpulkan bahwa kejadian stres masih ada dan

tergolong cukup tinggi pada mahasiswa yang

menghadapi tugas akhir yang disebabkan oleh

berbagai stresor.

Penyebab stress disebut sumber stresatau

stresor yang menurut Lazarus dan Folkman

terdiri dari dua jenis sumber stresyaitu sumber

internal dan eksternal. Tuntutan internal

merupakan penyebab stresyang berasal dari

dalam diri individu, yaitu tuntutan dari diri

sendiri seperti keinginan untuk selalu menjadi

yang terbaik dan kepribadian masing-masing

individu, sedangkan tuntutan eksternal bisa

bersumber dari tugas-tugas kuliah, beban

pelajaran, tuntutan orang tua untuk berhasil di

perkuliahan dan penyesuaian sosial di

lingkungan kampusnya(Halgin & Whitbourne,

2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Fadillah (2013) yang berjudul Stres dan

Motivasi Belajar pada Mahasiswa Psikologi

Universitas Mulawarman yang Sedang

Menyusun Tugas Akhir menyebutkan berbagai

penyebab stess yang terjadi yaitu berbagai

hambatan seperti sulitnya bertemu dosen

pembimbing, sulitnya mencari literatur referensi

buku, lingkungan yang kurang kondusif dan

adanya rasa lelah saat menyusun Tugas Akhir

dikarenakan terlalu lama menyusun Tugas Akhir.

Sedangkan menurut Nova (2013) dalam artikel

psikologi umum Universitas Airlangga

menyebutkan bahwa penyebab stres mahasiswa

adalah tugas akademik, dosenkiller, dan aktivitas

lain seperti pengembangan diri dan kerja.

Menurut Hartono (2007) stres dapat

menyebabkan berbagai dampak bagi kesehatan,

berupa keluhan somatik (sepertigangguan cerna,

nyeri dada atau debar jantung, insomnia, tidak

nafsu makan, nyeri otot, letih, lesu dan tidak

bergairah), gangguan psikis (sepertiputus asa,

merasa masa depan suram, sedih dan merasa

bersalah, impulsif dan mudah marah, serta selalu

tegang dan suka menyendiri), dan gangguan

psikomotor (seperti gairah kerja atau belajar

menurun, mudah lupa dan konsentrasi

berkurang) dengan atau tanpa gejala psikotik.

Jika stres berlangsung cukup lama, tubuh akan

berusaha mengadaknan penyesuaian sehingga

timbul perubahan patologis. Gejala-gejala

patologis yang muncul dapat berupa hipertensi,

serangan jantung, borok lambung, asma, eksim,

kanker, dan sebagainya. Jika sudah timbul

hipertensi, stres tetap berlangsung, sehingga

bertambahlah resiko komplikasi serangan

jantung (infrak) atau stroke otak yang berakibat

fatal seperti kelumpuhan atau bahkan dapat

meninggal dunia.

Metode musik merupakan salah satu cara

untuk membantu mengatasi stres. Secara

keseluruhan musik dapat berpengaruh secara

fisik maupun psikologis. Secara psikologis,

musik dapat membuat seseorang menjadi rileks,

mengurangi stres, menimbulkan rasa aman dan

sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih

dan membantu serta melepaskan rasa sakit

Page 3: PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP …jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/e-journal/vol3_no1/e-journal... · Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

12

(Djohan, 2006). Menurut artikel jurnal

Kemperetal (2005) yang berjudul “ Music as

Therapy” mengatakan bahwa musik secara luas

digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan,

mengurangi stres, dan mengalihkan perhatian

pasien dari gejala yang tidak menyenangkan.

Pengaruh musik sangat besar bagi pikiran dan

tubuh.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas

dan sebagai upaya mengembangkan manajemen

stres pada mahasiswa dalam menyusun Tugas

Akhir serta untuk mendukung penelitian-

penelitian mengenai terapi musik sebelumnya,

peneliti ingin mencoba mengeksplorasi lebih

jauh efektifitas salah satu terapi musik yaitu

terapi musik klasik terhadap tingkat stres

mahasiswa dalam menyusun Tugas Akhir.

Dengan demikian, penulis berminat untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Stres

Dalam Menyusun Tugas Akhir Pada Mahasiswi

Akbid Griya Husada Surabaya”.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan penelitian termasuk jenis

penelitian inferensial kuantitatif. Dalam

penelitian ini yang digunakan untuk mengetahui

Mahasiswa tingkat akhir yang mengalami stress

dalam menyelesaikan tugas akhir di Akbid Griya

Husada Surabaya 2015 sejumlah 52 orang.

Dalam penelitian ini yang digunakan untuk

mengetahui Mahasiswa tingkat akhir yang

mengalami stress menggunakan terapi music

klasik, kuesioner. Varaiabel yang digunakan

terapi msik klasik dan tingkat stres.

HASIL PENELITIAN

Data Responden Berdasarkan Umur

Tabel 1 Distribusi frekuensi responden

berdasarkan umur Umur Frekuensi

(f)

Presentase

%

Remaja Akhir (17-25

tahun)

16 100

Dewasa Awal (26-35

tahun)

0 0

Jumlah 16 100

Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2015

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa

seluruh responden (100%) masuk dalam kategori

remaja akhir (17-25 tahun).

Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 2 Distribusi frekuensi responden

berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi (f) Presentase %

Bekerja 0 0

Tidak Bekerja 16 100

Jumlah 16 100

Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2015

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa

seluruhnya (100%) respondensaat ini tidak

bekerja.

Data Responden Berdasarkan Status Tinggal

Tabel 3 Distribusi frekuensi responden

berdasarkan status tinggal

Status Tinggal Frekuensi (f) Presentase %

Kos 0 0

Asrama 12 75

Orang Tua 4 25

Jumlah 16 100

Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2015

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa

sebagian besar (75%) respondentinggal di

asrama.

Data Responden Berdasarkan Tugas

Mahasiswi

Tabel 4 Distribusi frekuensi responden

berdasarkan Tugas Mahasiswi

Pekerjaan Frekuensi (f) Presentase %

Tugas Akhir 14 87,50

Proposal 2 12,50

Jumlah 16 100

Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2015

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa

hampir seluruhnya (87,5%) responden

mengerjakan tugas akhir adalah Tugas Akhir.

Tingkat stres pada mahasiswa sebelum

diberikan terapi musik klasik

Tabel 5 Distribusi frekuensi tingkat stres dalam

menyusun tugas akhir pada mahasiswa

bidan pendidik sebelum diberikan terapi

musik klasik di Akbid Griya Husada

Surabaya Tahun 2015

Tingkat Stres Frekuensi (f) Presentase %

Stres Ringan 8 50

Stres Sedang 5 31,25

Stres Berat 2 12,50

Sangat Stres 1 6,25

Jumlah 16 100

Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2015

Page 4: PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP …jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/e-journal/vol3_no1/e-journal... · Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

13

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa

setengah (50%) responden sebelum diberikan

terapi musik klasik mengalami stres ringan.

Tingkat stres pada mahasiswa setelah

diberikan terapi musik klasik

Tabel 6 Distribusi frekuensi tingkat stresdalam

menyusun menyelesaikan tugas akhir

pada mahasiswi Akbid Griya Husada

Surabaya Tahun 2015

Tingkat Stres Frekuensi (f) Presentase %

Tidak Stres 11 68,75

Stres Ringan 4 25,00

Stres Sedang 1 6,25

Stres Berat 0 0

Sangat Stres 0 0

Jumlah 16 100

Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2015

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa

sebagian besar (68,75%) responden setelah

diberikan terapi musik klasik dinyatakan tidak

stres.

Analisis pengaruh terapi musik klasik

terhadap tingkat stres dalam menyelesaikan

tugas akhir pada mahasiswi Akbid Griya

Husada Surabayatahun 2015

Tabel 7 Hasil tabulasi analisis pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat stresdalam

menyelesaikan tugas akhir pada mahasiswi Akbid Griya Husada Surabaya tahun

2015

Sebelum

Sesudah

Total Tidak

stress

Stres

Ringan

Stres

Sedang

Stres

Berat

Stres

sangat

Berat

F % F % F % F % F % f %

Stres Ringan 6 37,5 2 12,5 0 0 0 0 0 0 8 50

Stres Sedang 4 25 1 6,25 0 0 0 0 0 0 5 31,25

Stres Berat 1 6,25 0 0 1 6,25 0 0 0 0 2 12,50

Sangat Stres 0 0 1 6,25 0 0 0 0 0 0 1 6,25

Total 11 68,75 4 25,00 1 6,25 0 0 0 0 16 100

α = 0,05 Ρ value

=0,001

Negative

Ranks

=14a

Positive

Ranks

=0b

Ties =2c

Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2015

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa

setengah (50%) responden yang awalnya

mengalami stres ringan, setelah diberikan terapi

musik klasik 6 (37,5%) responden tidak

mengalami stres dan 2 (12,5%) responden tetap

mengalami stres ringan.

Hasil analisa dari Wilcoxon Sign Rank Test

pada α (0,05) dan ρ- value (0,001), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima

artinya ada pengaruh terapi musik klasik

terhadap tingkat stres dalam menyelesaikan

laporan tugas akhir pada mahasiswi Akbid Griya

Husada Surabaya tahun 2015. Selain itu, hasil

output ranks diperoleh Negative Ranks14a,

Positive Ranks0b, dan Ties2c .

PEMBAHASAN

Tingkat stres mahasiswa sebelum diberikan

terapi musik klasik

Berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa stres mahasiswa sebelum dilakukan terapi

musik klasik yaitu8 responden (50%)mengalami

stres ringan, 5 responden (31,25%) mengalami

stres sedang, 2 responden (12,50%) mengalami

stres berat dan 1 responden (6,25%) sangat stres,

sehingga yang paling banyak adalah mahasiswa

dengan stres ringan.

Respon terhadap stres dipengaruhi beberapa

hal yang pertama pengalaman pengerjaan tugas

akhir dan proposal, berdasarkan tabel 5.4

karakteristik responden berdasarkan pengalaman

tugas akhir sewaktu (SAM) dapat diketahui

bahwa dari 16 responden yang diteliti,

menunjukkan bahwa 2 (12,5%) respoden tidak

memiliki pengalaman dalam pengerjaan tugas

akhir D3 yaitu .Sedangkan 14 (87,5%) dari 16

responden memiliki pengalaman dalam

penyusunan tugas akhir D3 berupa Laporan

Tugas Akhir.Pengalaman diartikan sebagai

sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai,

ditanggung) (KBBI, 2005). Pengalaman

merupakan suatu proses pembelajaran dan

pertambahan perkembangan potensi bertingkah

laku dan pengambilan keputusan atau bisa

diartikan sebagai suatu proses yang membawa

seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang

lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup

perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang

Page 5: PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP …jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/e-journal/vol3_no1/e-journal... · Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

14

diakibatkan pengalaman, pemahaman dan

praktek. (Haditono, 2012).

Pengalaman yang didapat saat pengerjaan

tugas akhir yang berupa tugas ahirk dan proposal

pada bangku pendidikan sebelumnya (SMA)

merupakan satu hal yang sangat membantu saat

penyusunan tugas akhir, dikarenakan pengerjaan

Laporan Tugas Akhir tidak jauh berbeda dengan

pengerjaan tugas akhir. Namun pada

kenyataanya dari responden pada penelitian ini

hampir se akhir berupa Laporan Tugas Akhir,

tetapi tetap mengalami stres dalam menyusun

tugas akhir.

seluruhnya 14 (87,5%) memiliki

pengalaman dalam penyusunan tugas Stres yang

dialami responden tidak hanya karena

pengalaman penyusunan tugas akhir saat SMA

tetapi juga dikarenakan beban dalam penyusunan

tugas akhir dimana mahasiswa yang sedang

menyusun tugas akhir seringkali menemukan

hambatan dalam penyusunan tugas akhir

misalnya kesulitan dalam pencarian jurnal dan

sumber yang akan digunakan dalam penyusunan

tugas akhir, sulit menemui dosen pembimbing,

selain itu juga mahasiswa masih menanggung

beban kuliah di kampus yaitu kegiatan proses

belajar mengajar (PBM) sehingga tidak jarang

mahasiswa merasa lelah, tertekan dan kehilangan

motivasi sehingga menimbulkan stres dalam

menyusun tugas akhir.

Tingkat stres mahasiswa setelah diberikan

terapi musik klasik

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa

dari 16 responden yang diteliti menunjukkan

bahwa tingkat stres sesudah diberikan terapi

dapat membaik hingga 11 (68,75%) responden

dinyatakan tidak stres, 4 (25%) responden

lainnya masih mengalami stres ringan dan 1

(6,25%) responden mengalami stres sedang.

Penurunan stres menurut Hardjana (2008),

dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

pendekatan farmakologis, perilaku, kognitif,

meditasi, hypnosis, dan terapi musik.Menurut

Pusar Riset Terapi Musik & Gelombang Otak

Indonesia, 2011) salah satu manfaat terapi musik

adalah untuk menurunkan stres, dimana manfaat

yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi

musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih

bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik

memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran

untuk mengalami relaksasi yang sempurna.

Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang

sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan

mengalami re-produksi, penyembuhan alami

berlangsung, produksi hormon tubuh

diseimbangkan dan pikiran mengalami

penyegaran.

Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Kemper(2005) yang menyatakan bahwa musik

secara luas dapat digunakan untuk meningkatkan

kesejahteraan, mengurangi stres, dan

mengalihkan perhatian pasien dari gejala yang

tidak menyenangkan. Selain itu penelitian ini

juga mendukung hasil penelitian Labbe (2007)

yang menyebutkan bahwa mendengarkan musik

santai klasik dan dipilih sendiri, secara signifikan

dapat menurunkan kecemasan, stress,

kemarahan, dan dapat meningkatkan relaksasi

dibandingkan dengan mereka yang duduk diam

atau mendengarkan musik berat.

Pengaruh terapi musik klasik terhadap

tingkat stres dalam menyelesaikan tugas akhir

pada mahasiswi Akbid Griya Husada

Surabaya tahun 2015

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa

setengah (50%) responden yang awalnya

mengalami stres ringan, setelah diberikan terapi

musik klasik 6 (37,5%) responden tidak

mengalami stres dan 2 (12,5%) responden tetap

mengalami stres ringan. Selain itu 5 (31,25%)

responden yang awalnya mengalami stres

sedang, setelah diberikan terapi musik klasik

tingkat stres menurun sebanyak 4 (25%)

responden dinyatakan tidak stres dan 1 (6,25%)

responden dinyatakan stres ringan. Sedangkan 2

(12,50%) responden yang awalnya mengalami

stres berat, setelah diberikan terapi musik klasik

tingkat stres menurun menjadi stres ringan dan

stres sedang. Dan 1 (6,25%) responden yang

awalnya mengalami sangat stres, setelah

diberikan terapi musik klasik tingkat stres

menurun menjadi stres sedang. Dari data tersebut

dapat disimpulkanterapi musik klasik dapat

menurunkan tingkat stres mahasiswa dalam

menyusun tugas akhir.

Dalam penelitian ini menunjukkan adanya

pengaruh dari terapi musik klasik terhadap

tingkat stres pada responden, namun hasil yang

didapat tidak terlalu signifikan. Berdasarkan

hasil analisa peneliti hal ini disebabkan karena

dalam pemberian terapi musik klasik, waktu

pelaksanaan setiap harinya berbeda dimana

setiap responden memiliki kegiatan masing-

masing berkaitan dengan perkuliahan. Dengan

demikian hasil yang didapat kurang sesuai

dengan yang diharapkan. Selain itu, konsentrasi

responden tidak sepenuhnya terpusat pada

Page 6: PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP …jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/e-journal/vol3_no1/e-journal... · Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

15

pemberian terapi musik klasik yang diberikan

oleh peneliti.

Berdasarkan Hasil analisa dari Wilcoxon

Sign Rank Test pada α (0,05) dan ρ- value

(0,001), maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima artinya ada pengaruh

terapi musik klasik terhadap tingkat stres dalam

menyusun tugas akhir pada mahasiswa tingkat

akhir Akbid Griya Husada Surabaya. Selain itu,

berdasarkan hasiloutput ranks menunjukkan

perbandingan tingkat stres sebelum dan sesudah

pemberian terapi musik klasik dimana pada

negative ranks terdapat 14 responden yang sudah

diberikan terapi musik klasik memiliki tingkat

stres yang lebih rendah daripada sebelum

dibrikan terapi musik klasik. Sedangkan untuk

positive ranks tidak ada responden yang

mengalami peningkatan stres setelah pemberian

terapi musik klasik. Dan untuk tiesterdapat 2

responden yang sudah diberikan terapi musik

klasik tetap mengalami stres ringan.Hal ini dapat

disebabkan karena responden kurang fokus

dalam pemberian terapi musik klasik.

Penurunan tingkat stres yang terjadi pada

mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun tugas

akhir di Akademi Kebidanan Griya Husada

Surabaya, disebabkan karena pemberian terapi

musik tersebut dapat menurunkan hormon

adrenokortikotropik (ACTH) yang merupakan

hormon stres (Djohan, 2005).

Mendengarkan musik klasik dapat

mempengaruhi tubuh, pikiran dan emosi,

sehingga dapat memberikan ketenangan dan

kedamaian ketika aktivitas mental meningkat

sekaligus dapat mengurangi tekanan akibat

keadaan stres (Trappe, 2012). Keadaan tersebut

mempengaruhi bagian otak manusia yang

berhubungan dengan proses emosional terutama

pada bagian hipotalamus (Vianna, Barbosa,

Carvalhaes, & Cunha, 2012).

Pada keadaan mendengarkan musik klasik

akan menyebabkan stimulasi aktivitas

hipotalamus sehingga menghambat pengeluaran

hormon corticotrophin-realisin faktor (CRF),

yang mengakibatkan kelenjar anterior pituitari

terhambat mengeluarkan adrenocorticotrophic

hormone (ACTH) sehingga menghambat

kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon

kortisol, adrenalin, dan noradrenalin. Hal

tersebut menyebabkan hormon tiroksin yang

dikeluarkan oleh kelenjar tiroid dalam tubuh juga

terhambat Pada hormon tiroksin yang tinggi akan

menyebabkan individu mudah lelah, mudah

cemas, mudah tegang, dan susah tidur, sehingga

keadaan mendengarkan musik yang penuh

perasaan tenang dan damai akan menimbulkan

dampak psikis yang lebih tenang dan relaks

(Safaria, & Saputra, 2009).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Regina dan Prabowo tahun 2007 mengenai

tritmen meta musik untuk menurunkan stres

dengan metode mendengarkan musik pada

mahasiswa berusia 19-24 tahun, hasilnya

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

terhadap stres sebelum dan sesudah diberikan

tritmen meta musik. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut disimpulkan bahwa meta musik dapat

digunakan dalam menurunkan stres pada

mahasiswa. Sebagian besar perubahan fisiologis

tersebut terjadi akibat aktivitas dua sistem

neuroendokrin yang dikendalikan oleh

hipotalamus yaitu sistem simpatis dan sistem

korteks adrenal (Prabowo & Regina, 2007).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di Akbid Griya

Husada sebanyak 8 (50%) stres mahasiswa

sebelum dilakukan terapi music kalsik sedangkan

14 (87,5%) dari 16 responden pengalaman dalam

penyusunan tugas akhir D3. Dan terdapat

hubungan Pengaruh Terapi kusik Klasik

Terhadap Tingkat stress.

Saran

Diharapkan penelitian ini bisa

mengembangkan penelitian terapi music klasik

untuk tingkat stress dengan menggunakan

metode yang lebih baih sehingga terapi music

klasik dapat menurunkan tingkat stress yang

lebih signifikan

DAFTAR PUSTAKA

American Institute of Stress (2013). What is

Stress? USA: American Institute of

Stress. Bersumber dari :

<http://www.stress.org/what-is-

stress/>[Diakses tanggal 23 Agustus

2015].

American Music Association (2009). Definition

and Quotes about Music Therapy.

<http://www.musictherapy.org/quotes.ht

ml> [Diakses tanggal 23 Agustus 2015].

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Bertens. (2005). Metode Belajar Untuk

Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Page 7: PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP …jurnal.akbid-griyahusada.ac.id/files/e-journal/vol3_no1/e-journal... · Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan stresor yang dapat

16

DeLaune, & Ladner. (2006). Fundamental of

Nursing : Standards and Practice (Vol.

2). USA: Delmar Publishers.

Destanti, Handayani, Widyastuti, & Yanuarista.

(2011). Perbandingan TingkatStres Pada

Mahasiswa Ekstensi 2010 Yang bekerja

Dengan Yang TidakBekerja. Universitas

Sumatera Utara.

Fadillah, A. E. (2013). Stres dan Motivasi

Belajar Pada Mahasiswa Psikologi

Universitas Mulawarman Yang sedang

menyusun Tugas Akhir. ISSN 00000000,

ejournal.psikologi.pisif-unmul.ac.id .

Halgin, R. P., & Whitbourne, S. K. (2010).

Psikologi Abnormal : Perspektif

KlinisPada Gangguan Psikologi (6 ed.).

Jakarta: Salemba Humanika.

Harjana, A. M. (2008). Stres Tanpa Distres.

Yogyakarta: Kanisius.

Indriani, Fitria. dkk. (2009). Konsep Stres dan

Manajemen Stres. bersumber dari : <

https://www.scribd.com/doc/30270598/

Konsep-Stres-Dan-Manajemen-

Stres>[diakses tanggal 23 Agustus

2015].

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008).

Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Kaufman. (2008). Stress In Nursing students

Comparet to non-nursing Students.

ProQuest Disertations & Theses (PQDT)

.

Lahey. (2007). Psychology : An Introduction (9

ed.). New York: McGraw-Hill

Companies.

Musbikin. (2009). Kehebatan Musik Untuk

Mengasah Kecerdasan Anak.

Yogyakarta: Power Books (IHDINA).

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan

Metode Penelitian Ilmu Keperawatan (2

ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Potter, & Perry. (2006). Fundamental

Keperawatan (Vol. 2). Jakarta: EGC.

Prabowo, & Regina. (2007). Tritmen Meta Musik

Untuk Menurunkan Stres. Universitas

Gunadarma.

Psychology foundation of Australia (2010).

Depression Anxiety Stress Scale.

bersumber dari :

<http://www2.psy.unsw.edu.au/groups/d

ass>[Diakses tanggal 23 Agustus 2015].

Siswoyo. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:

UNY Press.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian Kuantitatif,

kualitatif, dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

________ . (2011). Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

BIBLIOGRAPHY \l 1057 Supranto. (2000).

STATISTIK Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Erlangga.

Suyanto, & Salamah. (2009). Riset kebidanan,

Metodelogi & Aplikasi. Yogyakarta:

Mitra Cendikia Press.

Vianna, M.N.S., Barbosa, A. P., Carvalhaes, A.

S., & Cunha, A. J. L. A. (2012). Music

therapy may increase breastfeeding rates

among mothers of premature newborns:

a randomized controlled trial. Voices: A

World Forum for Music Therapy.