e journal bimbingan dan konseling

9
PENINGKATAN DISIPLIN DIRI MELALUI PELATIHAN SELF MANAGEMENT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PLERET ARTIKEL JURNAL Oleh : Risma Ardiany 08104241011 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

Upload: syamsur

Post on 02-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seliahkan download....

TRANSCRIPT

Page 1: E Journal Bimbingan Dan Konseling

PENINGKATAN DISIPLIN DIRI MELALUI PELATIHAN SELF MANAGEMENTPADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PLERET

ARTIKEL JURNAL

Oleh :Risma Ardiany

08104241011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: E Journal Bimbingan Dan Konseling
Page 3: E Journal Bimbingan Dan Konseling

Peningkatan Disiplin Diri (Risma Ardiany) 1

PENINGKATAN DISIPLIN DIRI MELALUI PELATIHAN SELF MANAGEMENTUNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PLERET

Increasing the Self Discipline by Self Management Training in Tenth Grade of SMA Negeri 1 Pleret.Oleh: Risma Ardiany, bimbingan dan konseling/ppb, [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin diri melalui pelatihan self management pada siswa kelas XSMA Negeri 1 Pleret. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (Action Research) dengan subyek penelitiansiswa kelas X SMA Negeri 1 Pleret yang berjumlah tujuh siswa. Metode pemilihan subyek yang digunakan adalahpurposive.Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Instrumen yangdigunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pelatihan self management yang dilakukan melalui self monitoring, self identification, dan treatment, dapatmeningkatkan disiplin diri siswa SMA Negeri 1 Pleret. Peningkatan ini ditunjukkan dengan adanya perbedaanperilaku disiplin diri antara sebelum dengan sesudah diberikan pelatihan self management. Hasil observasi darisiklus I dan siklus II menunjukkan bahwa subyek mengalami perubahan perilaku yang tercermin melalui ketaatanterhadap tata tertib. Dari siklus tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan self management dapatmeningkatkan disiplin diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Pleret.

Kata kunci : disiplin diri, pelatihan self management.

Abstract

This research aims to increase the self discipline trought self management training of the studentsin ten’th grade of SMA Negeri 1 Pleret. This research is an action research by orserving seven students intenth grade. This subject selection method used in this research is purposive method. Data collectingtechnique is gained by doing observation, interview and documentation study. The instrument used indata collecting is gained by observation guide, Interview guide and documentation guide. The approachthat used in this research is quantitative approach. The result of this research shows that selfmanagement training by conducting self monitoring, self identification and treatment could incrase theself discipline of the students in SMA Negeri 1 Pleret. The improvement can be seen by the difference ofself discipline behavior before and after conducting self management training. The result of observationin cycle I and cycle II indicated that subject change their behavior. It can be seen trought that studentsobedience toward school regulation. From those two cycle, it can be concluded that the self managementtraining could incrase the self discipline of students in ten’th grade of SMA Negeri 1 Pleret

Key Word : Self discipline, self management training.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang tidakdapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.Semakin berkembangnya kemajuan tekhnologisaat ini, pendidikan semakin berada padatempat teratas dalam kebutuhan hidupmanusia.Salah satu lembaga pendidikan yangkita kenal adalah sekolah.Sekolah bertugasuntuk menumbuhkan dan mengembangkan

keimanan dan ketaqwaan terhadap TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudipekerti luhur, serta bertanggung jawab.

Kematangan pribadi adalah salah satutahap kehidupan manusia yang dicapai olehseseorang berkat pembinaan dan pendidikandari sejumlah pihak. Salah satu bagian darikematangan pribadi yaitu tumbuhnya sikap

Page 4: E Journal Bimbingan Dan Konseling

Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 20132disiplin dalam diri manusia. Disiplin dirimerupakan aspek utama pada pendidikan yangditerapkan oleh pihak guru di sekolah. Gurubertanggung jawab secara kodrati dalammeletakan dasar-dasar dan fondasi sikapdisiplin diri kepada siswa.

Disiplin diri merupakan salah satu carauntuk memperoleh suatu keberhasilan ataukesuksesan siswa di sekolah. Siswa yangdisiplin akan mematuhi peraturan-peraturansekolah sehingga mereka berkembang optimaldan mendukung keberhasilan studinya,sebaliknya siswa yang sering melakukanpelanggaran terhadap peraturan sekolah padaumumnya terhambat proses optimalisasipotensi dan prestasinya.

Perknis (dalam Dollet Urandjan, 2003:53) mengungkapkan disiplin diri adalah upayasadar dan tanggung jawab dari seseoranguntuk mengatur, mengendalikan danmengontrol tingkah laku dan sikap hidupnyaagar membuahkan hal-hal positif, baik bagidiri sendiri maupun orang lain. Hal tersebutberarti bahwa disiplin diri merupakan upayaseseorang dalam melatih kontrol diri sehinggamenciptakan perilaku yang positif.

Disiplin terbentuk karena individudapat mengontrol dirinya. Siswa yangmemiliki kontrol diri, akan mampu mematuhisuatu peraturan. Siswa mampu mematuhi suatuperaturan bukan karena merasa terpaksa atauikut-ikutan, tetapi diiringi oleh niat dalamdirinya sendiri. Siswa yang memiliki disiplindiri tidak hanya mampu mematuhi peraturandari luar, tetapi cenderung mampu untukmengatur dirinya atau mengarahkan diri dalammencapai tujuan yang diharapkan, sehinggadisiplin tidak lagi merupakan aturan yangdatang dari luar dan memberikan keterbatasantertentu akan tetapi disiplin telah merupakankesadaran yang tumbuh dalam dirinya.

Dalam seluruh proses pembelajaran disekolah, kedisiplinan merupakan salah satu halpokok disamping kegiatan belajar. Melaluiperilaku disiplin, siswa dapat mengendalikandirinya, dapat mengontrol perbuatannya danmengendalikan keinginan yang berlebihan.Disiplin juga merupakan sarana dalam bidang

pendidikan, karena dalam proses mendidikdiperlukan kedisiplinan untuk membentukperilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dan ditanamkan.

Namun pada kenyataan yang diperolehmelalui observasi hari Jum’at, 08 Juni 2012 diSMA Negeri 1 Pleret, terdapat sebagian siswayang tidak disiplin. Hal ini bisa dilihat daribeberapa siswa yang masih melanggar tatatertib seperti terlambat datang ke sekolah,membolos saat jam pelajaran, tidakmengerjakan tugas, memainkan HP saat jampelajaran, serta tidak berseragam sekolahdengan rapi, padahal dalam tata tertib sekolahtertera dengan jelas bahwa hal tersebuttermasuk ke dalam jenis-jenis perilaku yangtidak boleh dilakukan siswa saat berada disekolah.

Menurut hasil wawancara yangdilakukan peneliti dengan guru bimbingan dankonseling di SMA Negeri 1 Pleret, maka dapatdiketahui bahwa pelanggaran tersebut setiapharinya dilakukan oleh lebih dari 10 siswa, dan7 diantaranya merupakan siswa kelas X.Pelanggaran yang umumnya dilakukantersebut mencakup keterlambatan, pemakaianseragam yang tidak sesuai dengan peraturan,sepatu tidak bertali. Begitu pula dalam prosesbelajar mengajar, siswa melakukan perilakuindisiplin yang bermacam-macam. Mulai daridatang ke kelas tidak tepat waktu, memainkanHP saat mengikuti pelajaran sekolah,mencontek saat ujian dan tidak mengerjakantugas.

Berdasarkan hasil wawancara denganguru bimbingan dan konseling SMA Negeri 1Pleret pada tanggal 08 Juni 2012, penelitimenemukan bahwa disiplin diri siswa masihrendah. Pada umumnya para siswa melakukanpelanggaran terhadap tata tertib yang berlakudi sekolah. Pelanggaran yang umumnyadilakukan siswa diantaranya mencakupketerlambatan, pemakaian seragam yang tidaksesuai aturan, dan sepatu tidak bertali.

Selain itu, berdasarkan hasilwawancara dan observasi peneliti denganenam siswa kelas X, dapat diketahui bahwarata-rata pelanggaran yang diakukan siswa

Page 5: E Journal Bimbingan Dan Konseling

Peningkatan Disiplin Diri (Risma Ardiany) 3

adalah keterlambatan datang ke sekolah. IPsiswa putri yang diwawancarai mengakusering terlambat. Begitu juga dengan ADsiswa putra yang mengaku sering terlambatkarena bangun kesiangan. Siswa lain bernamaFM mengungkapkan bahwa dirinya seringmembolos pada saat pelajaran tertentu. SKtermasuk siswa yang sering melakukanpelanggaran, pelanggaran yang dilakukannyaadalah memainkan HP saat mengikutipelajaran. Sedangkan siswa lain bernama DMdan FH mengaku sering memakai sepatu tidakbertali.

Dalam mengatasi pelanggaran tersebut,guru BK menerapkan sistem poin. Setiappelanggaran yang dilakukan siswa akanmendapatkan poin. Jika poin sudah mencapaiangka 50, maka guru BK akan memanggilorang tua siswa. Selain itu, guru BKmemberikan konseling kelompok bagi siswayang melakukan pelanggaran. Guru BKmenyadari bahwa umumnya bimbingan yangdiberikan guru kepada siswa untuk mengatasimasalah kedisiplinan belum maksimal,sehingga masih banyak pelanggaran yangdilakukan siswa. Untuk mengatasi hal itu, guruBK menyadari membutuhkan teknik untukmengatasi masalah disiplin diri. Guru BKlebih sering memberikan bimbingan kelompokdengan metode yang kurang efektif.

Menyikapi masalah disiplin diri siswayang rendah, maka diperlukan suatu teknikdalam upaya meningkatkan disiplin dirisehingga siswa secara sadar berkeinginanuntuk mengubah perilakunya sendiri. Salahsatu teknik atau strategi yang berfungsi untukmengubah perilaku adalah denganmenggunakan pelatihan self management.Merriam & Cafarella (dalam Martin & Joseph,1996: 85) mengungkapkan bahwa selfmanagement adalah upaya individu untukmelakukan perencanaan, pemusatan perhatian,dan evaluasi terhadap aktivitas yangdilakukan. Didalamnya terdapat kekuatanpsikologis yang memberi arah pada individuuntuk mengabil keputusan dan menentukan

pilihannya serta menetapkan cara-cara yangefektif dalam mencapai tujua hidupnya.

Beberapa penelitian bimbingan dankonseling yang di dalamnya menggunakan selfmanagement sebagai salah satu teknik yangefektif, adalah Farida (2009). Hasilpenelitiannya menunjukkan self managementmeningkatkan disiplin belajar siswa. Dalampenelitiannya, Farida bekerjasama denganorang tua siswa untuk mengubah cara belajarsiswa di rumah. Teknik yang difokuskandalam penelitiannya yaitu penghargaan diri.Begitu juga hasil penelitian Siti (2010) yangmemberikan kesimpulan bahwa selfmanagement efektif mereduksi BodyDysmorphic Disorder (BDD). Penelitian WijiRetnani Rahayu (2008) juga menunjukkanbahwa penggunaan strategi self managementdapat mengurangi malas belajar siswa.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkandan menunjukkan bahwa self managementmerupakan strategi yang dapat digunakandalam menangani berbagai masalah sepertidisiplin belajar, menangani BDD, masalahtersebut merupakan masalah yang ditemuidalam kehidupan sehari-hari. Disiplin jugatermasuk masalh sehari-hari yang dapatditemui di lingkungan sekolah. penelitimenerapkan pelatihan self management untukmeningkatkan disiplin diri. Penelitian yangdilakukan peneliti berbeda dengan penelitianyang sudah dilakukan sebelumnya,perbedaannya terletak dalam fokus teknikyang akan diterapkan, peneliti memfokuskanpada teknik self monitoring untukmeningkatkan disiplin diri pada siswa SMANegeri 1 Pleret.

METODE PENELITIANJenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan modelpenelitian tindakan (action research). MenurutSukmadinata (Octavia Argita, 2011: 34)penelitian tindakan kelas merupakan pencariansistematik yang dilaksanakan oleh parapelaksana program dalam kegiatannya sendiri(dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen,

Page 6: E Journal Bimbingan Dan Konseling

Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 20134kepala sekolah, konselor), dalammengumpulkan data tentang pelaksanaankeberhasilan dan hambatan yang dihadapi,untuk kemudian menyusun rencana danmelakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.

Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.Pendekatan kuantitatif digunakan untukmemperoleh data mengenai gambaran umumkedisiplinan diri setelah diberikan tindakanpelatihan self management.

Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilakukan di SMA

Negeri 1 Pleret yang berlokasi di JalanKedaton Pleret, Kabupaten Bantul PropinsiDaerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian inidilakukan pada bulan April sampai denganJuni 2013.

Target/Subjek PenelitianSubyek penelitian berjumlah 7 siswa

kelas X SMA Negeri 1 Pleret. Pengambilansubyek penelitian menggunakan teknikpurposive yaitu pengambilan subyekberdasarkan pertimbangan pengumpulan datayang sesuai dengan maksud dan tujuanpeneliti, dalam hal ini adalah siswa yangkedisiplinannya rendah.

Pengambilan subyek penelitianberdasarkan hasil observasi, studi dokumentasidan wawancara awal dengan guru bimbingandan konseling dan siswa itu sendiri. Indikasiyang menunjukan rendahnya disiplin dirisiswa antara lain:1) Siswa sering melanggar peraturan sekolah

diantaranya yaitu dalam hal kehadiran danpemakaian seragam sekolah. Pelanggaranyang dilakukan salah satunya yaitukehadiran yang tidak tepat waktu, dalamwaktu satu minggu, siswa bisa datangterlambat sebanyak empat kali.

2) Siswa tidak tertib dalam mengikutikegiatan belajar mengajar. Hal iniditunjukkan oleh perilaku siswa yangsering terlambat masuk kelas, tidakmengerjakan tugas yang diberikan guru

mata pelajaran, mencontek saat ujian, danmemainkan HP saat mengikuti pelajaran.

Instrumen dan Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah observasi,wawancara, dan studi dokumentasi. Instrumenyang digunakan dalam penelitian ini adalahpedoman observasi, pedoman wawancara, danpedoman dokumentasi.

Observasi dan wawancara dilakukansebelum diberikan dan sesudah diberikantindakan pelatihan self management yangdilakukan oleh peneliti. Sedangkan studidokumentasi dilakukan oleh peneliti sebelumtindakan.

Teknik Analisis DataPada penelitian ini, analisis data yang

digunakan oleh peneliti yaitu analisis datakualitatif. Analisis data kualitataif diperolehmelalui wawancara, observasi, dandokumentasi. Analisis data kualitatif bersifatreduksi data meliputi penyeleksian datamelalui ringkasan atau uraian singkat danpengolahan data ke dalam pola yang lebihterarah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil peneltian, dapat

diketahui bahwa metode pelatihan selfmanagement dapat meningkatkan disiplin dirisiswa kelas X SMA Negeri 1 Pleret. Penelitianterdiri dari 2 siklus. Metode yang digunakanadalah pelatihan self management denganmenggunakan teknik self monitoring, selfidentification, dan treatment berupa tokeneconomy. Melalui pelatihan self monitoring,self identification, dan treatment siswadiarahkan untuk mempunyai disiplin diri,patuh terhadap tata tertib yang berlaku disekolah.

Teknik self monitoring dilakukan agarsiswa mampu memonitor diri mengenaiperilaku indisiplin yang sering dilakukannya.Self identification mengarahkan siswa untukmengidentifikasi perilaku indisiplin yang ingindihilangkan, dalam self identificationt siswajuga diminta untuk mengisi lembar kerja yang

Page 7: E Journal Bimbingan Dan Konseling

Peningkatan Disiplin Diri (Risma Ardiany) 5

didalamnya memuai tentang hal-hal apa yangmenyebabkan siswa berperilaku indisiplin,kemudian siswa diminta menuliskan langkah-langkah untuk menghilangkan perilakuindisiplin tersebut. Self indentificationt jugamembantu siswa mengetahui manfaat jikasiswa mampu menghilangkan perilakuindisiplinnya. Setelah itu, siswa diberikantreatment berupa token ecomony. Tocen yangdiberlakukan kepada siswa berupa poin. Jadisetiap perilaku disiplin yang dilakukan, makasiswa akan memperoleh poin 2, sedangkansatiap perilaku indisiplin yang dilakukan,siswa akan memperoleh poin -1. Setelah siswamengikuti pelatihan self management, penelitiakan mengobservasi perilaku siswa selama 2minggu.

Self monitoring menurut Cormier &Cormier (dalam Martin & Joseph, 1996: 328)adalah suatu proses dimana individumengamati dan mencatat hal-hal tentang dirimereka sendiri dengan situasi lingkungan. Selfmonioring adalah proses dimana siswamengobservasi dan mencatat segala halmengenai diri mereka dan interaksinya denganlingkungan.

Self identification menurut Hamzah B.Uno (2006: 2013) yaitu tahap dimana siswamembuat catatan harian tentang perilakunya.Catatan tersebut dapat berupa checklist, kunciskor, laporan kemajuan periodik, atau alat lainyang dapat membantu siswa mengungkapperilakunya.

Dalam pelaksanaannya pelatihan selfmanagement yang dilaksanakan telahmemberikan pengaruh peningkatan disiplinbagi diri siswa. Seperti yang diungkapkanAriwibowo Prijosaksono (2003: 11) yangmengungkapkan pada dasarnya pelatihan selfmanagement merupakan pengendalian diriterhadap pikiran, ucapan dan perbuatan yangdilakukan, sehingga mendorong padapenghindaran diri terhadap hal-hal yang tidakbaik dan peningkatan terhadap hal-hal yangbaik dan benar.

Dalam bimbingan dan konseling,meningkatkan disiplin diri menjadi sebuah

tantangan tersendiri. Menumbuhkan perilakudisiplin diperlukan sebuah upaya, dantangggung jawab dari seeorang. Sejalandengan yang diungkapkan Dollet Uranadjan(2003: 53) yang mengutarakan bahwa disiplinadalah upaya sadar dan tanggung jawab dariseseorang untuk mengatur, mengendalikan,dan mengontrol tingkah laku dan sikaphidupnya agar membuahkan hal-hal yangpositif, baik bagi diri sendiri maupun oranglain.

Kedisiplinan dapat tumbuh dan dibinamelalui pembiasakan diri yang dilakukan olehkesadaran dari diri sendiri bukan pkasakan dariorang lain. Sama halnya dengan teknik selfmanagement yang membiasakan seseoranguntuk mengontrol perilakunya.

Pengaruh pelatihan self managementterhadap perilaku disiplin diri dalam penelitianini diketahui dengan melakukan observasi.Observasi dilakukan setelah selesaidilaksanakan pelatihan. Peneliti melakukanpengamatan terhadap siswa setelah pemberiantindakan. Peneliti tetap melakukan observasiterhadap perilaku disiplin siswa disekolah.Peneliti bersama observer memiliki pedomanobservasi untuk mencatat setiap perilakusiswa. Observasi setelah tindakandimaksudkan untuk melihat peningkatanperilaku siswa. Observasi dilakukan selama 3minggu setelah dilaksanakan pelatihan.

Secara bertahap, siswa dapatmenunjukkan disiplin diri di sekolah. Siswamenunjukkan perubahan perilaku. Perilakuindisiplin semakin berkurang, siswa mulaidatang tepat waktu, mengurangi intensitasmemainkan HP saat pelajaran, siswa rajinmengerjakan tugas. Perilaku negatif siswaseperti tidak memakai sepatu bertali, memakaiseragam sesuai aturan sedikit demi sedikitmulai menghilang.

Faktor yang mendukung dalampelatihan self management ini adalahkerjasama yang baik antara guru BK, peneliti,observer, dan siswa. Siswa memiliki antusiasyang tinggi mengikuti pelatihan selfmanagement, sehingga kegiatan berjalan

Page 8: E Journal Bimbingan Dan Konseling

Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 20136lancar. Selain itu, guru BK juga menguasaisetiap materi yang akan disampaikan kepadasiswa, sehingga siswa mampu memahamisetiap arti, maksud dan tujuan mengikutipelatihan.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan dapat disimpulkan bahwa metodepelatihan self management denganmenggunakan self monitoring, selfidentification, dan treatment yang berupatoken economy dapat meningkatkan disiplindiri pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pleret.Hal ini dapat diketahui dari hasil observasiperilaku subyek dari siklus I ke siklus II yangmengalami perubahan. Hasil observasimenunjukkan bahwa seluruh subyek telahmengalami perubahan tingkah laku yangtercermin melalui ketaatan terhadap tata tertibseperti datang ke sekolah tepat waktu,memakai seragam sesuai aturan, memakaisepatu bertali, mengerjakan tugas, datang kekelas tepat waktu, tidak mencontek saat ujian,dan tidak memainkan HP ketika pelajaranberlangsung.

Saran1. Bagi Siswa

Pelatihan self management yang telahdilaksanakan telah terbukti dapatmeningkatkan perilaku disiplin siswa. Olehkarena itu, siswa disarankan dapat menjagadan terus meningkatkan perilaku disiplindengan menerapkan lagkah-langkah sepertiyang direncanakan siswa ketika mengikutipelatihan.

2. Bagi Guru BKGuru BK diharapkan menerapkan

pelatihan self management dalammeningkatkan disiplin diri denganmemberikan tindakan yang sesuai denganprosedur pelatihan self management. GuruBK juga harus terampil saat memberikanpelatihan sehingga siswa dapat mengertimafaat dari dilaksanakannya pelatihan.

3. Bagi Peneliti SelanjutnyaBagi peneliti selanjutnya, saat

menggunakan pelatihan self managementdapat menambah waktu untukmengobservasi perubahan perilaku siswa,sehingga dapat lebih memastikan bahwaperubahan tidak hanya bersifat sementara.Selain itu, dalam membentuk tim observerpilih observer yang kompeten untukmembantu melakukan observasi padaperilaku siswa.

DAFTAR PUSTAKAAriwibowo Prijosaksono. (2003). Lamgkah

Manajemen Diri. Jakarta : Elex MediaComputindo.

Dollet Uranadjan.(2002). ManajemenDisiplin.Jakarta: Grasindo.

Hamzah B. Uno. (2006). Orientasi BaruDalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.

Martin, G and Pear, J. (1996) BehaviorModification: What It Is And How To DoIt. New Jersey: Prenhell Hall InternatioalInc.

Octavia Argita. (2011). Implementasi ModelPembelajaran Deep Dialogue/ CriticalThinking (DD/CT) untuk MeningkatkanPrestasi dan Keaktifan Belajar SejarahSiswa Kelas XI IPS 2 SMA N 1 GodeanTahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. FISEUNY.

Farida. (2009). Penggunaan Self Managementuntuk Meningkatkan Disiplin Belajar DiRumah Pada Siswa Kelas VIII D SMPN5 Lamongan. Skripsi. UNESA

Siti (2010) Keefektifan Self ManagementDalam Menangani Siswa yangMengalami Body Dysmorphic Disorder(BDD). Skripsi. UPI

Wiji Retnani Rahayu. (2008). PenggunaanStrategi Self Mangement untukMengurangi Malas Belajar. belajarsiswa. Skripsi. UNESA

Tu’u, T. (2004).Penerapan Disiplin PadaPerilaku dan Prestasi Siswa.Jakarta:Gramedia

Page 9: E Journal Bimbingan Dan Konseling

Peningkatan Disiplin Diri (Risma Ardiany) 7