pengaruh terapi audio brainwave terhadap …/pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave...

67
PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS DI CAKRA AUTIS CENTER SURABAYA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH : ARYUNANI NIM : S540209303 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vubao

Post on 19-Apr-2018

247 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

i

PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS

DI CAKRA AUTIS CENTER SURABAYA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

OLEH :

ARYUNANI NIM : S540209303

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

ii

PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS

DI CAKRA AUTIS CENTER SURABAYA

TESIS

oleh: ARYUNANI

NIM S540209303

Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing

Pembimbing I

Prof. Dr. Didik Tamtomo,dr., PAK,MM,MKK NIP 194803131976101001

Pembimbing II

DR. Nunuk Suryani, M.Pd. NIP 196611081990032001

Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., PAK,MM,MKK NIP 194803131976101001

Page 3: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

iii

PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS

DI CAKRA AUTIS CENTER SURABAYA

Disusun oleh : Aryunani

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal : Agustus 2010

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr., Sp.PA(K) NIP. 194903171976091001 .................................. Sekretaris : Ir. Ruben Dharmawan., dr., Ph.D,Sp.ParK.,Sp.AK NIP. 195111201986011001 .................................. Anggota : Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK NIP. 194803131976101001 .................................. : DR. Nunuk Suryani, M.Pd. NIP. 196611081990032001 ..................................

Mengetahui,

Direktur PPS UNS

Ketua Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 195708201985031004

Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK NIP. 194803131976101001

Page 4: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, penulis :

Nama : Aryunani

NIM : S540209303

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul “PENGARUH

TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI

DAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS” adalah betul-betul karya penulis

sendiri. Hal-hal yang bukan karya penulis dalam tesis tersebut ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Surakarta, Juli 2010

Yang Membuat Pernyataan

(Aryunani)

Page 5: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah

memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada penulis, sehingga dengan petunjuk

Allah penulis dapat menyeleseaikan tesis ini.

Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam mendapatkan

gelar Magister Kesehatan pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Dalam kesempatan ini penulis menyampakan terima kasih yang

mendalam kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyeleseikan

Proposal Tesis ini terutama kepada :

1. Prof. Dr. M Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K) selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan tesis ini.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc.Ph.D selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan

tesis ini.

3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM, M.Kes., PAK. selaku Ketua Program

Studi Ilmu Kedokteran Keluarga dan dosen pembimbing I yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan tesis ini.

4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah membimbing,

memberi saran dan arahan dalam penyusunan tesis ini.

5. Dosen – dosen penguji tesis pada Program Pascasarjana yang telah

memberikan pengarahan dan perbaikan dalam penyusunan tesis ini.

6. Kepala Sekolah ”Cakra Autis Center” Surabaya yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

7. Suamiku, kedua putriku Silviari dan Larasati yang selalu memberikan

dukungan, kasih dan kekuatan untuk menyelesaikan tesis ini.

8. Staf pengajar atau terapis dan semua orangtua anak autis yang melaksanakan

terapi di Cakra Autis Center Surabaya yang telah banyak memberikan

dukungan dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Page 6: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

vi

Penulisan tesis ini memang masih jauh dari harapan, tetapi penulis berharap

tesis ini berguna sebagai sumber informasi pembaca, masyarakat pada umumnya

dan khususnya bagi peneliti selanjutnya. Penulis sadar bahwa dalam penulisan

tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan untuk itu saran dan

kritik yang membangun dari teman-teman sejawat dan para pembaca sangat

penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat, aamiin.

Surabaya, Juli 2010

Aryunani

Page 7: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judu l........................................................................................ i Lembar Persetujuan................................................................................. ii Lembar Pengesahan ................................................................................ iii Lembar Pernyataan ................................................................................. iv Kata Pengantar ........................................................................................ v Daftar Isi .............................................................................................. vii Daftar Tabel ........................................................................................... ix Daftar Gambar ........................................................................................ x Daftar Lampiran ..................................................................................... xi

Bab I PENDAHULUHAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

1. Tujuan Umum .......................................................................... 4 2. Tujuan Khusus ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4 1. Manfaat teoritis ........................................................................ 4 2. Manfaat Praktis ........................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORITIK , KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori ................................................................................ 5 1. Autis Syndrom Disorder......................................................... 5 2. Brainwave .............................................................................. 12 3. Komunikasi ............................................................................ 17 4. Interaksi Sosial ...................................................................... 26

B. Penelitian yang relevan .............................................................. 31 C. Kerangka berfikir ....................................................................... 32 D. Hipotesis ..................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 34 B. Jenis Penelitian ........................................................................... 34 C. Populasi, Sampel dan Sampling ................................................. 34 D. Definisi Operasional ................................................................... 35 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36 F. Teknik Analisa Data ................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 38

A. Hasil Penelitian .......................................................................... 38 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 39 2. Karakteristik Responden ....................................................... 440

Page 8: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

viii

3. Kemampuan Komunikasi ...................................................... 42 4. Kemampuan Interaksi Sosial ................................................. 42

B. Pembahasan ................................................................................ 44 1. Karakteristik Responden ....................................................... 44 2. Pengaruh terapi Audio Brainwave terhadap kemampuan Komunikasi......................................... 46 3. Pengaruh terapi Audio Brainwave terhadap kemampuan Interaksi Sosial ................................................. 48

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................... 51 A. Kesimpulan ................................................................................. 51 B. Implikasi ..................................................................................... 51 C. Saran ........................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 53

Page 9: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tingkatan Spectrum Autis ................................................................ 7

Tabel 2. Aspek – aspek perkembangan Bahasa dan Komunikasi ................... 21

Tabel 3. Perkembangan Interaksi Sosial ......................................................... 28

Tabel 4. Terapi yang didapat pada Anak Autis ............................................... 41

Tabel 5. Hasil Kemampuan Komunikasi ........................................................ 41

Tabel 6. Hasil Uji Statistk Kemampuan Komunikasi Pasca Perlakuan

Kelompok Kontrol dan kelompok Perlakuan pada Anak Autis ...................... 42

Tabel 7. Hasil Kemampuan Interaksi Sosial ................................................... 42

Tabel 8. Hasil Uji Statistk Kemampuan Interaksi Sosial Pasca Perlakuan

Kelompok Kontrol dan kelompok Perlakuan pada Anak Autis ...................... 43

Page 10: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tingkatan Gelombang Otak Manusia ........................................... 15

Gambar 2. Kerangka Berfikir .......................................................................... 32

Gambar 3. Usia Anak Autis pada Kelompok Perlakuan ................................. 39

Gambar 4. Usia Anak Autis pada Kelompok Kontrol .................................... 39

Gambar 5. Jenis Kelamin Anak Autis pada Kelompok Kontrol ..................... 40

Gambar 6. Jenis Kelamin Anak Autis pada Kelompok Perlakuan ................. 40

Page 11: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari PPS UNS ............................................ 55

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian dari Cakra Autis Center ................ 56

Lampiran 3. Chek list Pengumpulan Data Karakteristik Responden .............. 57

Lampiran 4. Chek list Pengumpulan Data Kemampuan Komunikasi pre tes . 58

Lampiran 5. Chek list Pengumpulan Data Kemampuan

Interaksi Sosial pre tes ............................................................... 59

Lampiran 6. Chek list Pengumpulan Data Karakteristik Responden .............. 60

Lampiran 7. Chek list Pengumpulan Data Kemampuan

Komunikasi Pos Tes .................................................................. 61

Lampiran 8. Chek list Pengumpulan Data

Kemampuan Interaksi Sosial Pos Tes ....................................... 62

Lampiran 9. Rekapitulasi Karakteristik Responden ....................................... 63

Lampiran 10 Rekapitulasi hasil Kemampuan Komunikasi dan Interaksi

Sosial Baik Kelompok Kontrol Maupun Kelompok perlakuan . 64

Lampiran 11 Hasil Uji Statistik t berpasangan SPSS ..................................... 65

Page 12: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

xii

ABSTRAK

Aryunani, NIM S540908303, Pengaruh Audio Brainwave Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak Autis di Cakra Autis Center. Tesis. S2 Pendidikan Profesi Kesehatan program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010.

Autis adalah suatu gangguan perkembangan yang meliputi kesulitan komunkasi, perilaku dan kemampuan berinteraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi anak autis, untuk mengetahui pengaruh audio brainwave terhadap interaksi sosial anak autis.

Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experiment Design dengan rancangan penelitian Control Gruop Pre test-Post test Design yang dilakukan terhadap anak autis yang menjalani terapi di Cakra Autis Center. Sampel dipilih dengan menggunakan eshaustive sampling di bagi dalam 2 kelompok secara randomize yaitu kelompok perlakuan (n=12) dan kelompok kontrol (n=12). Variabel independen adalah terapi audio brainwave, variabel dependen yaitu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa –t hitung < -t tabel (-13,385<-2,201) atau p < 0,05 (0,002) pada kemampuan interaksi sosial dan –t hitung < -t tabel (-13,385<-2,201) atau p < 0,05 (0,000) pada kemampuan komunikasi. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dimana peningkatan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial kelompok kontrol lebih kecil dari pada kelompok perlakuan.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terapi audio brainwave berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar terapi audio brainwave bisa digunakan sebagai salah satu terapi penunjang pada anak autis.

Kata kunci : autisme, terapi audio brainwave, kemampuan komunikasi,

kemampuan interaksi sosial.

Page 13: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

xiii

ABSTRACT Aryunani, 2010. NIM S540908303. The Effects Audio Brainwave Therapy With Social Interaction And Communication Skills Children Autism in Cakra Autism Cente. Thesis, S2 Health Professions Education Graduate Program University of Sebelas Maret 2010.

Autism is a developmental disorder that includes personal communication difficulties, behavior and ability to interact. This research is intended to know the effect of audio Brainwave on communication and social interaction autistic child.

The kind of research is True Experiment Design with Control Group

Pretest-Postest Design as research design on autistic child who underwent therapy at the Cakra Autism Center. The sample was selected using sampling eshaustive gather in two groups randomize, the treatment group (n = 12) and control group (n = 12). The measured variables independent are audio Brainwave therapy, the variable dependent are social interaction and communication skills.

The result of research shows –t < -t table (-13.385 <-2.201) or p <0.05

(0.002) on social interaction skill and -t < -t table (-13.385 <-2.201) or p <0.05 (0.000) on communication skills. There is a difference in improving social communication skills and sosial interaction between control and treatment groups, which increase the ability of communication and social interaction is smaller than the control group were found. Conclusion of this research is that audio brainwave therapy affects communication skills and social interaction autistic child. Keywords: autism, audio brainwave therapy, communication skills and social

interaction skill

Page 14: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

2

BAB 1 PENDAHULUHAN

A. LATAR BELAKANG

Autis merupakan gangguan perkembangan yang komplek, disebabkan oleh

adanya kerusakan pada otak sehingga mengakibatkan gangguan pada

perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan social dan belajar. Autisme

adalah gangguan mental yang masih misterius dan diderita oleh 400.000 anak di

Amerika Serikat. Prevalensi autis di dunia saat ini mencapai 15-20 kasus per

10.000 anak atau 0,15-0,20%, jika angka kelahiran di Indonesia enam juta per

tahun, maka jumlah penyandang autis di Indonesia, bertambah 0,15% atau 6.900

anak pertahun, dimana jumlah penderita laki – laki empat kali lebih besar

dibandingkan penderita perempuan. Anak perempuan yang mengalami autis

cenderung lebih parah dibandingkan anak laki – laki. Gejala – gejala autism mulai

tampak masa yang paling awal dalam kehidupan mereka dan melakukan

kebiasaan – kebiasaan lainnya yang terjadi dilakukan oleh bayi – bayi normal

lainnya (Maulana, 2008). Gangguan autism baru disadari pada usia 18 bulan – 2

tahun dimana gangguan bicara dan kelemahan interaksi social yang seharusnya

sudah dikuasai tidak tampak pada anak dan lebih nyata pada saat masa kanak –

kanak awal (2 – 6 tahun). Ciri utama dari autism adalah ketidakmampuan untuk

melakukan interaksi social, masalah pada komunikasi dan adanya perbuatan

repetitive dan stereotip. Sedangkan gangguan tingkah laku merupakan bagian dari

cirri utama yang tampak pada anak autis meliputi hiperaktifvitas, tidak adanya

perhatian, kegagalan melakukan kontak mata, impulsive, mudah tersinggung,

Page 15: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

3

tantrum (mengamuk) gelisah serta perbuatan yang cenderung melukai diri sendiri

dan sebagainya.

Gangguan dalam komunikasi verbal maupun nonverbal meliputi kemampuan

berbahasa mengalami keterlambatan atau sama sekali tidak dapat berbicara.

Menggunakan kata kata tanpa menghubungkannya dengan arti yang lazim

digunakan. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan hanya dapat

berkomunikasi dalam waktu singkat. Kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang

lain ("bahasa planet"). Tidak mengerti atau tidak menggunakan kata-kata dalam

konteks yang sesuai. Ekolalia (meniru atau membeo), menirukan kata, kalimat

atau lagu tanpa tahu artinya. Bicaranya monoton seperti robot. Bicara tidak

digunakan untuk komunikasi dan imik datar. Gangguan dalam bidang interaksi

sosial meliputi gangguan menolak atau menghindar untuk bertatap muka. Tidak

menoleh bila dipanggil, sehingga sering diduga tuli. Merasa tidak senang atau

menolak dipeluk. Bila menginginkan sesuatu, menarik tangan tangan orang yang

terdekat dan berharap orang tersebut melakukan sesuatu untuknya. Tidak berbagi

kesenangan dengan orang lain. Saat bermain bila didekati malah menjauh. Bila

mereka berada dalam suatu ruangan dengan orang lain maka penderita autis

cenderung menyibukkan diri (Maulana, 2008).

Dalam penangannya autis sangat diperlukan peranan orang tua, namun pada

kenyataannya sebagian orang tua bahkan cenderung lepas tangan, karena tidak

menyadari bahwa peran mereka sangat menentukan perkembangan anaknya

(Puspita, 2004). Hal ini mungkin disebabkan oleh tidak adanya pengarahan yang

sistematis dan terarah, padahal banyak informasi baru dan perubahan yang harus

Page 16: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

4

dicerna oleh orang tua. Kesembuhan anak autis dipengaruhi pula oleh diagnose

dini dan terapi yang intensif. Pada gangguan autis jika tidak ditangani dengan

baik, akan semakin memperparah kondisi anak hingga dewasa nanti (Delpie,

2009).

Masalah autis dapat terjadi pada semua kalangan baik kaya maupun miskin,

kelas bawah maupun kelas atas, pedesaan, perkotaan dan terjadi pada semua

kalangan etnik dan budaya di seluruh dunia (Sutadi, 1997). Bagi orang tua yang

anaknya dinyatakan autis selalu bertanya “Apakah anak asaya bisa

disembuhkan?” Autistic dinyatakan sembuh bila gejalanya tidak terlihat lagi

sehingga bisa berbaur normal dalam masyarakat secara normal. Untuk menuju

kesana tentunya membutuhkan intervensi yang holistic terutama kesabaran orang

tua. Tidak ada satu terapi yang bisa menyembuhkan autis, melainkan terapi harus

dilaksanakan secara terpadu baik terapi medikamentosa, biomedik, okupasi dan

yang lainnya .

Dari permasalahan diatas peneliti mencoba meneliti apakah ada pengaruh

antara terapi audio brainwave terhadap peningkatan kemampuan komunikasi dan

interaksi social pada anak autis?

B. RUMUSAN MASALAH

1. Adakah pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi

anak autis ?

2. Adakah pengaruh terapi audio brainwave terhadap interaksi social anak autis?

Page 17: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

5

C. TUJUAN

1. Tujuan umum :

Untuk mengetahui pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan

komunikasi dan interaksi sosial anak autis.

2. Tujuan khusus :

a. Untuk mengetahui pengaruh audio brainwave terhadap kemampuan

komunikasi anak autis.

b. Untuk mengetahui pengaruh audio brainwave terhadap interaksi sosial

anak autis.

D. MANFAAT

1. Manfaat Teoritis

a. Menjadi sumber informasi dan menjadi bahan pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya dan perkembangan ilmu kesehatan.

b. Memperbanyak pengetahuan tentang autis khususnya yang berhubungan

dengan terapi audio brainwave.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan :

a. Dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang autis dan cara

penanganannya.

b. Dapat dijadikan masukan dalam memberikan penyuluhan kesehatan

khususnya tentang autis

c. Memberi wacana pada petugas kesehatan untuk merencanakan program

kesehatan yang lebih baik dimasa mendatang.

Page 18: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

A. TEORI

1. Autis Syndrom Disorder

a. Pengertian autis

Autism berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autism seakan

– akan hidup di dunianya sendiri (Danuatmadja, 2003).

Autis adalah suatu gangguan perkembangan yang meliputi kesulitan

komunkasi, perilaku dan kemampuan berinteraksi (aams, 2003). Menurut

Budiman (2000) autis adalah gangguan perkembangan yang disebabkan oleh

adanya kerusakan syaraf mengakibatkan adanya gangguan perkembangan

komunikasi, perilaku kemampuan sosial dan belajar. Sedangkan menurut dr.

Rimland yang dikutip oleh Seroussi (2004) menyimpulkan bahwa autis bukan

kelainan psikologis yang disebabkan oleh kurangnya kasih sayang ibu melainkan

karena kelainan syaraf dan fisiologis.

Dari beberapa pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa autis bukanlah

kelainan psikologis akibat kurangnya kasih sayang maupun kurangnya sosialisasi

melainkan adanya kerusakan pada saraf otak sehingga menyebabkan gangguan

komunikasi, interaksi social dan perilaku.

Gangguan autistik terjadi dengan angka 2 sampai 5 kasus per 10.000 anak

(0,02 – 0,05 persen) di bawah usia 12 tahun. Jika retardasi mental berat dengan

ciri autistik dimasukkan, angka dapat meningkat sampai setinggi 20 per 10.000.

Pada sebagian besar kasus autisme mulai sebelum 36 bulan tetapi mungkin tidak

5

Page 19: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

7

terlihat bagi orang tua, tergantung pada kesadaran mereka dan keparahan

gangguan. Gangguan autistik ditemukan lebih sering pada anak laki – laki

dibandingkan dengan anak perempuan. Tingkat keparahan pada anak autis

tergantung dari berat ringannya gejala yang tampak (Sadock, 2000)

Schechter dan Grether menganalisis data kasus-kasus autis anak pada California

Departement od Developmental Service dari tahun 1995 sampai Maret 2007.

Temuan mereka sebagai berikut :

1. Untuk setiap tahun yang berumur 3-12 tahun, estimasi prevalensi autis anak

meningkat selama periode studi.

2. Untuk anak lahir sebelum 1993, prevalensi autis pada umur 3 tahun adalah 0,3

/ 1.000 anak.

3. Tahun 2003, prevalensi autis anak umur 3 tahun adalah 1,3 per 1.000 anak.

4. Estimasi prevalensi tertinggi terjadi tahun 2006, yaitu 4,5 dari 1.000 anak lahir

tahun 2.000 diperkirakan menderita autis.

5. Walaupun terlalu dini untuk menghitung prevalensi untuk umur 6 tahun atau

lebih anak-anak yang dilahirkan setelah tahun 2.000, prevalensi pada umur

3-5 tahun telah meningkat setiap tahun sejak tahun 1.999.

6. Timerosal telah ditarik pada periode yang sama dengan kasus autis anak umur

3-5 tahun meningkat.

7. Berdasarkan gambaran kuartal, angka kasus autis pada umur 3-5 tahun

meningkat setiap kuartal dari Januari 1995 (0,6 per 1.000 kelahiran hidup)

sampai dengan maret 2007 (4,1 per 1.000 kelahiran hidup).

Page 20: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

8

Menurut Fouse dan Wheeler (1997) perilaku – perilaku autistic yang terdapat pada

anak autis membentuk sebuah spectrum mulai dari tingkat ringan ke tingkat yang

lebih berat. Spectrum tersebut digunakan sebagai salah satu alat untuk

menentukan berat ringannya keparahan pada anak autis. Adapun spectrum dari

autis bisa dilihat di bawah ini :

Table 1. Spectrum Autis

Tingkat keparahan

Ringan (less Severe) Sedang (Moderate) Berat (More Servere)

Bermasalah dalam

bahasa

Adanya ketidakrelaan Marah – marah

(tempertantrum)

Dapat berkata – kata

dan berbicara

Echolalia (membeo) Tidak berkata – kata

maupun berbicara

Terkikih – kikih,

tertawa genit, gelisah

dan tidak tenang serta

meregangkan otot

Kegaduhan yang tidak

seperti biasanya

Berteriak – teriak

Berinteraksi dengan

yang lainnya

Suka mengamati

lainnya

Menarik diri dari yang

lainnya.

Disfungsi ringan pada

pancaindera

Disfungsi sedang pada

pancaindera

Disfungsi berat pada

pancaindera

Serangan kepanikan Melarikan diri Perilaku agresif

Sumber : Fouse B. dan Wheeler, M “A Treasure Chest of Behavioral Strategies for Individual with Autism” tahun 1997

Page 21: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

9

b. Penyebab Autis :

1) Gangguan susunan syaraf pusat

Ditemukan adanya kelainan neuroanatomi pada beberapa tempat di dalam

otak anak autis. Anak autis mengalami pengecilan otak kecil terutama pada

lobus VI – VII. Seharusnya di lobus VI – VII banyak terdapat sel purkinje.

Namun pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya,

produksi serotonin kurang, menyebabkan kacaunya proses penyaluran

informasi antar otak. Selain itu ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi

di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu.

2) Genetika (factor keturunan)

Ditengarai adanya kelainan kromosom pada anak autis, namun kelainan itu

tidak selalu pada kromosum yang sama.

3) Gangguan system pencernaan

Pada anak autis biasanya terdapat kekurangan enzim zekretin.

4) Infeksi virus dan jamur

Pada kehamilan trimester pertama yaitu 0 – 4 bulan, factor pemicu ini

biasanya terdiri dari infeksi toksoplasma, rubella, candida. Bahkan sesudah

lahir (post partum) juga dapat pengaruh dari berbagai pemicu, misalnya

infeksi berat – ringan pada bay, imunisasi MMR dan Hepatitis B (mengenai

dua jenis imunisasi ini masih kontrovers).

Tumbuhnya jamur terlebih diusus anak sebagai akibat pemakaian

antibiotika yang berlebihan, dapat menyebabkan kebocoran usus (leakygut

syndrome) dan ketidaksempurnanya pencernaan kasein dan glutein.

Page 22: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

10

5) Keracunan logam berat

Berdasarkan tes laboratorium yang dilakukan pada rambut dan darah

ditemukan kandungan logam berat dan beracun pada anak autis. Diduga

kemampuan sekresi logam berat dari tubuh terganggu secara genetic. Logam

berat seperti : arsenic (As), antimony (Sb), admium (Kd), air raksa (Hg), dan

timbale (Pb) adalah racun otak yang sangat kuat.

c. Criteria diagnostic autism menurut DSM – IV (Diagnostic Statistical Manual,

edisi ke 4) yang dikembangkan oleh American Pshychiatric Association

(APA, 1994).

1) Gangguan kualitatif dalam interaksi social yang ditunjukkan oleh paling

sedikit dua diantara yang berikut ini :

a) Ciri gangguan yang jelas dalam penggunaan berbagai perilaku

nonverbal (bukan lisan), seperti kontak mata, ekspresi wajah, gesture,

dan gerak isyarat untuk melakukan interaksi social.

b) Ketidakmampuan melakukan hubungan pertemanan sebaya yang

sesuai dengan tingkat perkembangannya.

c) Ketidakmampuan turut merasakan kegembiraan orang lain

2) Gangguan kualitatif dalam berkomunikasi yang ditunjukkan paling sedikit

salah satu dari yang berikut ini :

a) Keterlambatan atau kekurangan secara menyeluruh dalam berbahasa

lisan (tidak disertai usaha untuk mengimbanginya dengan penggunaan

gesture atau mimic muka sebagai cara alternative dalam

berkomunikasi)

Page 23: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

11

b) Cirri gangguan yang jelas pada kemampuan untuk memulai

melanjutkan pembicaraan dengan orang lain meskipun dalam

percakapan sederhana.

c) Penggunaan bahasa yang repetitive (diulang – ulang) atau stereotip

(meniru – niru) atau bersifat idiosinkratik (aneh)

d) Kurang beragamnya spontanitas dalam permainan pura – pura atau

meniru orang lain yang sesuai dengan perkembangannya.

3) Pola minat perilaku yang terbatas, repetitive dan stereotip seperti yang

ditunjukkan oleh paling sedikit satu dari yang berikut ini :

a) Meliputi keasyikan dengan satu atau lebih pola minat yang terbatas

atau stereotip yang bersifat abnormal baik dalam intensitas maupun

focus.

b) Kepatuhan yang tampaknya didorong oleh rutinitas atau ritual spesifik

(kebiasaan tertentu) yang nonfungsional (tidak berhubungan dengan

fungsi).

c) Perilaku gerakan stereotip dan repetitive (seperti terus – menerus

membuka genggaman, atau memuntir jari atau tangan atau

menggerakkan tubuh dengan cara yang komplek)

d) Keasyikan yang terus menerus terhadap bagian – bagian dari sebuah

benda.

d. Beberapa terapi untuk anak autis :

Gangguan di otak tidak dapat disembuhkan, tapi dapat ditanggulangi dengan

terapi dini, terpadu dan intensif. Gejala – gejala autis dapat dikurangi, bahkan

Page 24: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

12

dihilangkan sehingga anak bisa bergaul secara normal, tumbuh sebagai orang

dewasa yang sehat, berkarya bahkan membina keluarga. Berikut ini beberapa jenis

terapi bagi anak autis.

1) Teraphi medikamentosa

Pemakaian obat diarahkan untuk memperbaiki respon anak sehingga diberikan

obat psikotropika seperti obat – obat antidepresan yang bisa memberikan

keseimbangan antara neurotransmitter, serotonin dan dopamine. Yang

diinginkan dalam pemakaian obat ini adalah dosis yang paling minimal namun

paling efektif dan tanpa efek samping. Bila anak mengalami kemajuan, maka

pemberian obat dapat dikurangi, bahkan dapat pula dihentikan.

2) Terapi biomedis

Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki metabolism tubuh melalui diet dan

pemberian suplemen. Terapi ini dilakukan berdasarkan banyaknya gangguan

pencernaan, alergi, daya tahan tubuh rentan, dan keracunan logam berat.

Berbagai gangguan fungsi tubuh ini akhirnya mempengaruhi fungsi otak.

3) Terapi wicara

Hampir semua penyandang autism menderita gangguan bicara dan berbahasa.

Oleh karena itu terapi wicara bagi penyandang autism merupakan suatu

keharusan. Tahun 1977 Lovaas menggunakan pendekatan Behavioris – model

operant conditioning. Anak yang mengalami hambatan bicara di latih dengan

proses pemberian reinforcement da meniru vokalisasi terapis.

4) Terapi perilaku

Page 25: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

13

Terapi ini bertujuan agar anak autis dapat mengurangi perilaku tidak wajar dan

menggantinya dengan perilaku yang bisa diterima di masyarakat.

5) Terapi okupasi

Terapi ini bertujuan agar anak autis yang mempunyai perkembangan motorik

kurang baik, antara lain gerak – geriknya kasar dan kurang luwes. Terapi

okupasi akan menguatkan dan, memperbaiki koordinasi, dan keterlambatan

otot halus anak.

6) Alternative terapi lainnya :

- Terapi akupuntur :

Dengan terapi tusuk jarum diharapkan dapat menstimulasi system saraf

pada otak hingga bekerja kembali.

- Terapi music

Music dapat memberikan getaran gelombang yang akan berpengaruh

terhadap permukaan membrane otak. Secara tidak langsung yang akan

berpengaruh terhadap permukaan membrane otak sehingga dapat

memperbaiki fungsi fisiologis. Harapannya fungsi indera pendengaran

sekaligus merangsang kemampuan bicara.

- Terapi lumba – lumba

DAT / Dolphin Assisted Theraphy adalah terapi yang digunakan dengan

tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan kemampuan

motorik pada anak dan orang dewasa dengan diagnosis gangguan

perkembangan fisik dan emosi seperti autism, dan retardasi mental. Teori

yang mendasari terapi ini adalah anak dengan kebutuhan khusus yang

Page 26: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

14

berinteraksi dengan lumba – lumba akan meningkatkan kemampuan untuk

berkonsentrasi. Program ini digunakan untuk merubah perilaku yaitu

memberikan penguatan pada anak – anak melalui interaksi dengan lumba

– lumba.

2. Brainwave

Otak manusia menghasilkan gelombang listrik yang beraneka dan

berfluktuasi. Gelombang listrik ini disebut gelombang otak atau brainwave.

Gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang,

tetapi dapat juga distimulasi atau mereduksi jenis frekwensi gelombang otak

tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan

emosional.

Otak manusia secara umum menghasilkan 4 gelombang secara bersamaan

yaitu betha, alpha, tetha dan delta. Tetapi selalu ada jenis gelombang otak yang

dominan, yang menandakan aktifitas otak saat itu. Pada gelombang otak akan

berubah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tersebut.

a) Jenis – jenis gelombang otak :

a. Gamma (16 hz – 100 hz)

Gelombang yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang

sangat tinggi, misalnya sedang dalam pertandingan, tampil di muka umum,

perebutan kejuaraan, ketakutan, panic, kondisi ini dalam kesadaran penuh.

Page 27: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

15

b. Beta (12 hz – 19 hz)

Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami

aktifitas mental yang terjaga penuh. Gelombang ini dapat ditemukan pada

seseorang beraktifitas sehari – hari, berinteraksi dengan lingkungan kita.

c. Sensory Motor Rhytm (12 hz – 16 hz)

SMR sebenarnya masih masuk dalam kategori Lowbeta, namun hal ini

mendapatkan perhatian khusus karena penderita epilepsy, ADHD, ADD,

autism tidak menghasilkan gelombang ini. Para penderita di atas tidak mampu

berkonsentrasi atau focus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga

pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya mampu menghasilkan getaran

SMR tersebut.

d. Alpha (8 hz – 12 hz)

Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami

relaksasi atau mulai istirahat dengan tanda – tanda mata mulai menutup atau

mulai mengantuk. Seseorang menghasilkan alpha setiap akan tidur, tepatnya

masa peralihan antara sadar dan tidak sadar.

e. Tetha (4 hz – 8 hz)

Adalah gelombang otak yang terjadi saat seseorang tertidur ringan, atau sangat

mengantuk. Tanda – tandanya nafas mulai melambat dan dalam. Selain

seseorang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan gelombang otak

ini saat trance, hypnosis, meditasi alam, berdoa, menjalani ritual agama

dengan khusyuk. Orang yang mampu mengalirkan tenaga dalam juga

menghasilkan gelombang otak tetha pada saat mereka latihan atau

Page 28: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

16

menyalurkan energinya kepada orang lain. Gelombang alpha dan tetha adalah

gelombang pikiran bawah sadar. Anak – anak lebih cepat sekali dalam belajar

dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang ini

juga menyebabkan daya imajinasi anak – anak luar biasa.

f. Deltha (0,5 hz – 4 hz)

Adalah gelombang otak yang memiliki amplitude yang besar dan frekwensi

yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak menghasilkan gelombang delta ketika

seseorang tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta adalah fase istirahat bagi

tubuh dan fikiran. Tubuh akan melakukan proses penyembuhan diri,

memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel – sel baru saat

seseorang tertidur lelap.

Gambar 1. Tingkatan gelombang otak manusia

Page 29: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

17

b) Gelombang Otak anak Autis

Pada anak autis memiliki Brainwave Beta yang sangat rendah. Beta bisa

membuat seseorang termotivasi melakukan sesuatu, seseorang memilki

kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dan memperhatikan intruksi yang

diberikan orang lain. Gelombang otak anak autis didominasi oleh gelombang

Theta. Theta yang tinggi membuat anak – anak autis tidak bisa fokus dan

perhatian. Anak autis memiliki theta yang tinggi sehingga emosinya mudah

meledak dan mereka tidak memiliki Beta untuk mengendalikannya.

c) Mekanisme terapi gelombang otak untuk anak autis :

Terapi gelombang otak akan melakukan sinkronisasi kepada gelombang otak

anak. Tujuannya yaitu menaikkan gelombang Beta (SMR/Low beta) dan

mensinkronisasi gelombang alpha yang tinggi. Otak dan sistem saraf manusia

seperti komputer yang sangat canggih. Jika komputernya normal maka segala

tugas akan dilakukan dengan baik, namun jika terjadi gangguan maka aliran listrik

data bisa terhambat. Jika manusia normal menerima input dari eksternal melalui

indera sensori. Lalu input itu akan diproses di sistem saraf dan diteruskan ke

seluruh tubuh. Misalkan ketika menghirup harum maka indera penciuman yang

bekerja. Input itu diterima oleh otak dan sistem saraf mengetahui hal itu. Anak –

anak autis mengalami gangguan di gelombang otak sehingga pesan yang

disampaikan ke seluruh tubuhnya pun tidak seperti yang diinginkan

Banyak anak autis yang tidak mendapat kesempatan menikmati terapi lumba –

lumba. Mungkin karena masalah biaya atau memang karena di kota tempat

tinggalnya tidak ada tempat terapi lumba – lumba. CD Audio Brainwave untuk

Page 30: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

18

anak autis ini meniru pola gelombang lumba – lumba. Cara menggunakannya :

CD ini diputar di tempat bermain anak atau diputar di kamar tidur saat anak

sedang tidur. Meskipun anak tidak mendengarkan, otak anak tetap merespon

rangsangan gelombang suara frekuensi tertentu yang keluar dari speaker.

Dengarkan CD dua kali sehari sambil menutup mata, dengan atau tanpa

headphone. Bisa juga memutar CD sebagai background aktivitas. Terapi audio

brainwave akan terasa efeknya dalam satu atau dua minggu pemakaian dengan

sehari di degarkan satu kali sehari atau dua kali sehari.

Terapi Brainwave tidak dianjurkan untuk diperdengarkan kepada :

a. Penderita epilepsy

b. Pengguna alat pacu jantung

c. Mereka yang mudah mengalami kekejangan (seizures)

3. Komunikasi

Komunikasi adalah proses transaksional, meliputi pemisahan dan pemilihan

lambang kognitif sehingga dapat membantu orang lain mengeluarkan hasil

pengalamannya dengan merespon yang sama dengan yang dimaksud sumber

(Roes, 1989).

Dalam ilmu jiwa komunikasi memiliki makna yang luas yaitu penyampaian

energy, gelombang suara tanda di antara tempat, system atau organisme.

Menurut Cliffort T. Morgan adalah rangsangan yang dibuat suatu organism yang

mengandung makna bagi organism lain sehingga berpengaruh terhadap perilaku.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sumber ke

sasaran/penerima pesan.

Page 31: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

19

Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka

menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan

yang baik antara seseorang dengan orang lain.

Komunikasi terdiri dari 2 sistem :

a. Encoding (memberi rangsangan atau stimulus)

Terdiri dari komponen :

- Transmitter 1 (T1) : bicara

- Transmitter 2 (T2) : gerakan tangan dan lengan

- Transmitter 3 (T3) : ekspresi wajah

- Transmitter 4 (T4) : gerakan tubuh yang lain

b. Decoding (menerima dan memberi tanggapan)

Terdiri dari komponen :

- Sensor 1 (S1) : pendengaran

- Sensor 2 (S2) : penglihatan

- Sensor 3 (S3) : taktil dan propioseptif

Proses yang terjadi dalam komunikasi :

a. Pesan yang direalisasikan dalam bentuk symbol – symbol bunyi.

Pengembangan sangat berkaitan erat dengan fungsi pendengaran, disamping

fungsi sensor lainnya. Komunikasi ini disebut komunikasi verbal atau pesan

linguistic yaitu pertukaran informasi dengan menggunakan bahasa.

b. Ada pesan yang direalisasikan dalam bentuk gerakan.

Disebut komunikasi non verbal yaitu arah yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dengan bahasa isyarat.

Page 32: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

20

Jadi komunikasi merupakan proses yang melibatkan unsure pemikiran,

bagaimana ide – ide atau pengalaman dapat dengan mudah dirumuskan ke dalam

tatanan bunyi bahasa sehingga terangkai dalam tatanan kalimat yang bagus serta

adanya perubahan tarikan – tarikan otot wajah, ekspresi wajah, gerakan tangan

dan lengan, atau gerakan tubuh yang lainnya.

Menurut Morley dalam Atmaja bahasa adalah istilah untuk menjelaskan

makna dan pikiran yang dirumuskan ke dalam system linguistic, sebagai dasar

mengangkut pesan. Bahasa adalah system dari symbol – symbol vocal yang

menjadi kesepatan masyarakat.

Manfaat komunikasi :

a. Membantu mengerti apa yang diinginkan dan dirasakan oleh anak autis

b. Mengetahui kemampuan dan kecerdasan yang sebenarnya

c. Orangtua bisa mengembangkan hubungan emosional yang dekat dengan anak

autis

d. Kemungkinan masuk sekolah umum lebih besar

e. Bila anak bisa bicara, maka anak akan lebih bisa diatur dan berkembang lebih

pesat

Salah satu ciri utama pada gangguan autistic adalah hambatan yang besar

dalam berkomunikasi dan berbicara. Orangtua umumnya amat berharap anaknya

segera bisa bicara. Anak saya bisa menyanyi, tapi kenapa tidak mau menjawab

pertanyaan saya?

Page 33: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

21

Perkembangan Bahasa Anak

1) Tahap penyuaraan reflex (reflexive voalization)

Seluruh aktifitas normal bayi baru lahir sampai berumur 3 minggu masih

bersifat reflex, benar – benar tidak disadari, tanpa kehendak, tidak meminta

ataupun menuntut apapun.

2) Tahap babbling

Dimulai saat umur 6 – 7 bulan. Bayi senang mengulang bunyi yang dibuatnya.

Yang masih tergolong aktifitas reflex. Bunyi yang dihasilkan mulai variatif.

Macam – macam bunyi vocal a, i, u, e, o, dan kadang durasi panjang atau

pendek, nyaring atau pelan. Bunyi – bunyi mirip vocal misalnya “pa – pa”,

“ba – ba”

3) Tahap lalling

Disebut sebagai tahap mengoceh atau jargon. Dimulai saat usia 6 – 8 bulan.

Ocehan sudah dalam bentuk kombinasi konsonan. Misalnya : gub, gub. Bayi

tidak lagi berada pada masa reflex. Suara atau ocehannya telah didengarnya

sendiri atau ia memiliki feedback auditory atau kemampuan menanggapi apa

yang didengar. Bayi melatih dirinya secara sengaja ke pengucapan kata.

4) Tahap ekolalia

Anak cenderung meniru atau mengulang suku kata dari individu tanpa

mengubah apa yang di dengar dari lingkungan. Dimulai pada usia 9 – 10

bulan.

5) Tahap true speech

Tahap biara benar atau kata pertama. Terjadi pada umur 9 – 18 bulan

Page 34: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

22

Table 2. Aspek – aspek Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Aspek perkembangan komunikasi dan bahasa Usia (dlm bln) Anak normal Anak autis

2 Suara – suara vocal

6 Pembicaraan vocal atau bertatap

muka, posisi dengan orang tua, suara

– suara konsonan mulai muncul.

Tangisan sulit dipahami,

8 Berbagai intonasi dalam ocehan,

mengocehkan potongan – potongan

kata berulang ulang (ba-ba, ma-ma),

gerakan menunjuk mulai muncul.

Ocehan yang terbatas atau tidak

normal, tidak ada peniruan bunyi,

bahasa tubuh, ekspresi

12 Kata – kata pertama mulai muncul,

penggunaan jargor dengan intonasi

seperti kalimat, bahasa yang sering

digunakan untuk menanggapi

lingkungan dan permainan vocal,

penggunaan bahasa tubuh dan

vokalisasi untuk mendapatkan

perhatian, menunjukkan benda –

benda dan mengajukan permintaan.

Kata – kata pertama mungkin sering

muncul tapi tidak bermakna

Sering manangis keras – keras tetapi

sulit dipahami

18 3 – 50 kosa kata, bertanya pertanyaan

yang sederhana, perluasan makna

kata yang berlebihan (missal : papa

untuk semua laki – laki),

menggunakan bahasa untuk

menanggapi, meminta sesuatu dan

tindakan, dan mendapatkan

perhatian. Mungkin sering

melakukan perilaku echo atau

meniru.

Page 35: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

23

24 Kadang – kadang 3 – 5 kata

digabung, bertanya pertanyaan yang

sederhana, menggunakan kata ini

disertai menunjuk, menyebut diri

sendiri dengan nama bukannya saya,

tidak dapat mempertahankan topic

pembicaraan, bisa dengan cepat

membalikkan kata – kata ganti.

Biasanya kurang kari 15 kata

Kata – kata muncul kemudian hilang

Bahas tubuh tidak berkembang,

sedikit menunjuk pada benda

36 Bahasa berfokus pada disini dan

sekarang, kosakata sekitar 1000 kata,

perilaku echo jarang terjadi, bahasa

sering digunakan untuk berbicara

mengenai disana dan kemudian,

banyak bertanya, seringkali lebih

untuk melanjutkan interaksi daripada

untuk mencari informasi.

Kombinasi kata– kata jarang

Mungkin ada kalimat – kalimat yang

bersifat echo, tapi tidak ada

penggunaan bahasa yang kreatif

Ritme, atau penekanan yang aneh

Artikulasi yang asangat rendah,

separuh dari anak – anak normal

Separuhnya atau lebih tanpa ucapan –

ucapan yang bermakna

Menarik tangan orang tua dan

membawanya ke suatu obyek

Pergi ke suatu tempat yang sudah

biasa dan menunggu untuk

mendaptkan sesuatu.

48 Struktur kalimat yang komplek yang

digunakan, dapat mempertahankan

topic pembicaraan dan menambah

informasi baru, bertanya pada orang

lain untuk menjelaskan ucapan –

ucapan, menyesuaikan kualitas

bahasa dengan pendengar.

Sebagian kecil bisa mengombinasikan

dua atau tiga kata secara kreatif

Echolalia masih ada, mungkin

digunakan secara komunikatif

Meniru iklan TV

Membuat permintaan

Page 36: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

24

Penyebab gangguan bicara :

a. Masalah pada otot tubuh (susah menggerakkan otot secara cepat dan kuat)

b. Kurang banyak diajak berinteraksi (dibiarkan asik sendiri, dilayani penuh)

c. Belajar beberapa bahasa sekaligus

d. Kecemasan untuk berbicara (takut salah, tidak berani kontak mata)

e. Susah mengerti bahasa

f. Pengajaran bahasa yang kurang tepat (terlalu banyak diberi perintah,

penggunaan bahasa tidak konsisten)

Bicara vs Komunikasi :

a. Anak yang bisa berbicara dan bernyanyi BELUM TENTU bisa berkomunikasi

dengan baik.

b. Dalam komunikasi dua arah dibutuhkan kemampuan mengirimkan pesan,

memahami pesan dari orang lain, memberikan “jawaban” yang tepat.

c. Komunikasi pada anak autis tidak harus selalu melibatkan bahasa verbal, tapi

bisa dengan bahasa isyarat, gambar, dan tulisan.

d. Ekolalia (mengulang kata/kalimat)

Banyak anak autis yang tidak tahu bahwa bicara gunanya untuk komunikasi.

Mereka lebih banyak berbicara pada diri sendiri. Ekolalia sebenarnya berguna

bagi anak:

1) menimbulkan perasaan senang

2) menenangkan diri dan memblokir suara suara bising dari luar

3) membantu mengerti ucapan orang lain

Page 37: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

25

Tahapan komunikasi anak autis :

a. The Own Agenda Stage

1) Asik dengan dirinya sendiri

2) Belum tahu bahwa komunikasi dapat mempengaruhi orang lain

3) Mengambil sendiri makanan/bendabenda

4) Interaksi hanya dengan orangtua/pengasuh

5) Belum dapat bermain dengan benar

6) Menangis/berteriak bila terganggu

b. The Requester Stage

1) Sadar bahwa tingkahlakunya bisa mempengaruhi orang lain

2) Menarik tangan bila ingin sesuatu

3) Menyukai interaksi dalam bentuk kegiatan fisik (bergulat, dikelitiki, main

cilukba)

4) Mengulangi kata/suara untuk diri sendiri

5) Dapat mengikuti perintah sederhana walaupun belum konsisten

6) Memahami rutinitas sehari-hari

c. The Early Communication Stage

1) Sudah bisa berkomunikasi dengan gesture, suara, gambar

2) Tahu cara menggunakan bentuk komunikasi tertentu secara konsisten

3) Komunikasi terbatas untuk pemenuhan kebutuhan (makan, minum, benda

kesukaan)

4) Memahami kalimat sederhana

Page 38: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

26

5) Dapat belajar menjawab pertanyaan "Apa ini/itu?", mengenal konsep

"Ya/Tidak"

d. The Partner Stage

1) Mulai melakukan percakapan sederhana

2) Menceritakan pengalaman masa lalu dan keinginan yang belum terpenuhi

3) Masih terpaku pada kalimat yang dihafalkan

4) Bagi anak non-verbal, mampu menyusun kalimat dengan gambar atau

tulisan

5) Masih mengalami kesulitan dalam interaksi sosial

Mendorong anak berkomunikasi :

a. Sikap

1) Wajah kita sejajar dengan wajah anak

2) Cari posisi duduk yang nyaman bagi anak (berhadapan vs bersebelahan)

3) Ekspresi wajah ramah tapi tidak berlebihan

4) Perlihatkan sikap menunggu jawaban

5) Mendorong anak berkomunikasi

b. Situasi yang menyenangkan

1) Situasi santai, beri waktu cukup sebelum anak berespon

2) Ciptakan situasi untuk berkomunikasi

3) Intonasi suara menarik

4) Beri pujian untuk usaha anak

5) Gunakan benda-benda yang disukai anak dan peraga visual yang menarik

6) Mendorong anak berkomunikasi

Page 39: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

27

c. Penggunaan bahasa

1) Kalimat singkat, sederhana dan jelas

2) Beri penjelasan pada setiap kegiatan

3) Gunakan isyarat tubuh untuk memperjelas pembicaraan atau perintah

4) Tetap bicara pada anak, walaupun anak belum bisa bicara

5) Pilih satu bahasa yang digunakan di rumah dan di tempat terapi/sekolah

HINDARI….

1) Memaksakan kontak mata

2) Terlalu banyak bertanya dengan pertanyaan terbuka

3) Mengulang-ulang pertanyaan bila anak tidak segera menjawab

4) Mengajak anak berkomunikasi saat ia asik melakukan aktivitas

5) Menggerakkan tangan secara berlebihan

6) Berbicara cepat dengan nada tinggi

4. Interaksi sosial

Perilaku autistic adalah perilaku yang berlebihan (excessive) atau perilaku

yang berkekurangan (deficient) sampai ke tinglkat tidak ada perilaku. Perilaku

autistic antara lain (Danuatmaja, 2003) :

a. Perilaku berlebihan (excessive)

1) Perilaku self abuse (melukai diri seniri)

Perilaku memukul, menggigit, mencakar diri sendiri

2) Agresif

Perilaku menendang, memukul, mencubit, menggigit

3) Tantrum

Page 40: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

28

Perilaku menjerit, menangis, dan meloncat - loncat

4) Membuat berantakan

Masuk dalam lemari membuat berantakan buku – buku dan mainan, dan

bermain – main di air

5) Perilaku stimulasi diri

Menatap jari – jemari, berayun dan mengepak – kepakkan tangan

b. Perilaku berkekurangan (deficient)

1) Tidak ada kontak mata

2) Melakukan kegiatan yang berulang – ulang

3) Tidak bisa bicara atau keterlambatan bicara

4) Tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar

5) Menirukan perilaku dan suara orang lain

Page 41: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

29

Tabel 3. Perkembangan Interaksi social

Aspek perkembangan Usia (dlm bln) Anak normal Anak autis

2 Menggerakkan kepala dan mata

untuk mencari arah suara

Senyuman social

6 Perilaku meraih sebagai antisipasi

untuk di gendong

Mengulangi tindakan ketika ditiru

oleh orang dewasa

Kurang aktif dan menuntut

dibanding bayi normal

Sebagian kecil cepat marah.

Kurang sekali kontak mata

Tidak ada respon antisipasi

secara social

8 Membedakan orang tua dari orang

lain

“Memberi dan menerima” permainan

pertukaran obyek dengan orang

dewasa

Main ciluk bad an semacamnya

Menunjukkan obyek pada orang

dewasa

Melambaikan tangan tanda

perpisahan

Menangis atau merangkak mengejar

ibu ketika ibu pergi dari ruangan

Sulit reda ketika marah

Sekitar sepertiga diantaranya

sangat menarik diri dan mungkin

secara aktif menolak interaksi.

Menerima perhatan tetapi sangat

sedikit memulai interaksi

12 Anak memulai permainan dengan

lebih sering.

Peran sebagai agen dan juga

responden secara bergiliran.

Kontak visual yang meningkat

dengan orang dewasa selama

Sosiabilitas menurun ketika anak

mulai belajar berjalan dan

merangkak

Tidak ada kesulitan pemisahan

Page 42: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

30

bermain.

18 Mulai bermain dengan teman sebaya

: menunjukkan, memberikan, dan

mengambil mainan.

Permainan soliter atau parallel masih

sering dilakukan.

Mulai bermain dengan teman

sebaya : menunjukkan,

memberikan dan mengambil

mainan.

Permainan soliter atau parallel

masih sering dilakukan

24 Masa bermain dengan teman sebaya

singkat

Permainan dengan teman sebaya

lebih banyak melibatkan gerakan

kasar daripada berbagi mainan

Biasanya membedakan orang tua

dengan orang lain, tetapi sangat

sedikit afeksi yang

diekspresikan.

Mungin memeluk dan mencium

sebagai gerakan tubuh yang

otomatis ketika diminta.

Tidak acuh terhadap orang

dewasa selain orang tua

Mungkin mengembangkan

ketakutan yang besar

Lebih suka menyendiri

36 Belajar mengambil giliran dan

berbagi dengan teman sebaya

Masa interaksi kooperatif yang

langgeng dengan teman sebaya

Pertengkaran dengan teman sebaya

sering terjadi.

Senang membantu orang tua

mengerjakan pekerjaan rumah.

Senang berlagak untuk membuat

orang lain tertawa.

Ingin menyenangkan orang tua.

Tidak bisa menerima anak –

anak yang lain

Sensitivitas yang berlebihan

Tidak bisa memahami makna

hukuman

Page 43: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

31

48 Tawar menawar peran dengan teman

sebaya dalam permainan sosio-

dramatik

Memiliki teman bermain faforit.

Teman sebaya tidak menyertakan

secara verbal anak – anak yang tidak

disenangi dalam permainan

Tidak dapat memahami aturan

dalam permainan dengan teman

sebaya

60 Lebih berorientasi dengan teman

sebaya daripada dengan orang

dewasa.

Sangat berminat menjalin hubungan

persahabatan

Bertengkar dan saling mengejek

dengan teman sebaya.

Dapat mengubah peran dari

pemimpin ke pengikut ketika

bermain dengan teman sebaya.

Lebih berorientasi pada orang

dewasa disbanding dengan

teman sebaya

Sering menjadi lebih bisa

bergaul, tetapi interaksi tetap

aneh dan satu sisi

Page 44: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

32

B. PENELITIAN – PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Peneliti dari University of Cambridge yaitu Michael Lombardo yang

melakukan penelitian dengan scan otak yang canggih menemukan bahwa ada

bagian otak penderita autis yang memang tidak mengenali kesadaran tentang

dirinya sendiri. Akibatnya jangankan untuk berkomunikasi, untuk mengenali

kesadaran terhadap pribadinya saja, penderita sudah kesulitan. Peneliti

menggunakan scan resonance magnetic fungsional untuk mengukur akfivitas

otak.

2. Keterlambatan bicara karena gangguan fungsional atau karena imaturitas

fungsi bicara pada anak sering dijumpai. Kelainan ini biasanya tidak

berbahaya, akan membaik pada usia tertentu dan biasanya tidak memerlukan

terapi khusus. Sebaliknya, keterlambatan bicara nonfungsional harus

dilakukan intervensi dan terapi sejak dini. Penaganan dini tersebut dapat

mengurangi gangguan dan memperbaiki prognosis. Klinisi dan orang tua

harus dapat membedakan dengan keterlambatan bicara fungsional dan

nonfungsional. (Dr. Widodo Judarwanto, SpA).

3. Andriana Soekandar Ginanjar mengatakan Kompleksitas spektrum autistik

yang terungkap melalui penelitiannya menunjukkan bahwa untuk dapat

memahami individu SA dibutuhkan kerangka berpikir holistik, yaitu yang

memandang setiap individu sebagai kesatuan dari taraf-taraf neurologis,

biologis, psikologis, dan agama atau spiritualitas.

Page 45: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

33

C. KERANGKA BERFIKIR

Gambar 2. Kerangka berfikir penelitian pengaruh terapi Audio Brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis.

ASD (Autis Spectrum Disorder)

Stimulasi sel – sel otak

Meningkatkan kemampuan komunikasi

Sensory Motor Rithm

Terapi Audio Brainwave

Meningkatkan kemampuan interaksi

sosial

Page 46: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

34

D. HIPOTESIS

1. Ada pengaruh positif terapi audio brainwave terhadap kemampuan

komunikasi anak autis.

2. Ada pengaruh positif terapi audio brainwave terhadap kemampuan interaksi

sosial anak autis

Page 47: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

35

BAB III METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di “Cakra Autis Center”. Jl. Srikana no 59 Surabaya.

Mulai pada bulan Februari 2010 sampai Juli 2010.

B. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian True experiment dengan racangan

penelitian Pretest – Post Tes Control Group Design.

C. POPULASI, SAMPEL dan SAMPLING

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh anak autis yang berkunjung di “Cakra

Autis Center” Surabaya sebanyak 24 anak.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak autis pengunjung “Cakra

Autis Center” sebanyak 24 anak.

3. Teknik sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan eshaustive sampling

Jumlah populasi sebanyak 24 anak, dibagi secara randomisasi menjadi 2

kelompok masing – masing terdiri dari 12 anak. Satu kelompok diberi

perlakuan dan kelompok satunya sebagai pengontrol.

34

Page 48: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

36

D. DEFINISI OPERASIONAL

1. Variable X adalah variable independen. Dalam penelitian ini yaitu terapi audio

brainwave. Terapi audio brainwave adalah terapi gelombang otak yang

meniru pola gelombang lumba – lumba yang berupa CD dan diperdengarkan

pada anak autis ketika ia menjalani terapi lovas, dan ketika ia tidur saat di

rumah. Diperdengarkan minimal satu kali sehari dengan durasi 30 menit.

Terapi ini dilakukan selama 4 minggu.

2. Variable Y adalah variable dependen yaitu variable yang dipengaruhi oleh

variable X. Dalam penelitian ini ada dua variable dependen yaitu Y1 adalah

kemampuan komunikasi anak autis dan Y2 adalah kemampuan interaksi social

anak autis.

a. Y1 = kemampuan komunikasi anak autis yaitu kemampuan anak autis

menyampaikan pesan ke penerima pesan baik secara verbal maupun

nonverbal. Alat ukur yang digunakan adalah cheklist dengan skala

interval. Untuk pertanyaan positif, jawaban “ya” diberi skore 1 dan

jawaban “tidak” diberi skore 0. Untuk pertanyaan negatif, jawaban “ya”

diberi skore 0 dan jawaban “tidak” diberi skore 1.

b. Y2 = kemampuan interaksi sosial yaitu Interaksi sosial meliputi hubungan

antara manusia dengan manusia (individu dengan individu), individu

dengan kelompok dan antar kelompok, yang mana dalam hubungan

tersebut terdapat hubungan saling mempengaruhi secara timbal balik. Alat

ukur yang digunakan adalah cheklist dengan skala interval. Untuk

pertanyaan positif, jawaban “ya” diberi skore 1 dan jawaban “tidak”

Page 49: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

37

diberi skore 0. Untuk pertanyaan negatif, jawaban “ya” diberi skore 0 dan

jawaban “tidak” diberi skore 1.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam pengumpulan data peneliti dibantu oleh teraphis yang ada di cakra

Autis Center. Sebelum pengumpulan data, peneliti mengadakan pertemuan

dengan para teraphis membicarakan tentang pengisian cheklist. Cheklist diisi oleh

teraphis sebelum dilakukan perlakuan baik pada kelompok perlakukan maupun

kelompok kontrol yang disebut dengan pre tes. Kemudian selama 4 minggu pada

kelompok perlakuan diberi perlakuan dan kelompok kontrol tidak diberi

perlakuan. Setelah 4 minggu cheklist diisi teraphis baik pada kelompok perlakuan

maupun pada kelompok kontrol yang disebut dengan post tes. Cheklist digunakan

peneliti untuk mengetahui data karakteristik, kemampuan komunikasi, dan

interaksi sosial anak autis di Cakra Autis Center.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang dikumpulkan dari subyek penelitian akan dilakukan penilaian.

Setelah dilakukan terapi selama 4 minggu, kemudian di evaluasi dengan

menggunakan cheklist. Kemampuan komunikasi dan interaksi social ditentukan

dengan skore pada jawaban cheklist. Untuk pertanyaan positif, jawaban “ya”

diberi skore 1 dan jawaban “tidak” diberi skore 0. Untuk pertanyaan negatif,

jawaban “ya” diberi skore 0 dan jawaban “tidak” diberi skore 1. Dari semua

jawaban dijumlahkan kemudian dianalisis menggunakan uji beda yaitu uji T

dengan menggunakan program SPSS 17 untuk mengetahui perbedaan antara

Page 50: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

38

variable independen dan dependen sebelum dan setelah diberikan suatu perlakuan

dengan nilai kemaknaan p ≤ 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan antara

variable independen dan variable dependen.

Page 51: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Cakra Autis Center terletak di jln. Sri Kana no 59 Surabaya. Di tempat

tersebut terdapat 15 ruang terapi, 1 ruang sosialisasi, 1 ruang kantor, 1 ruang

gudang dan 2 kamar mandi. Sistem terapi yang dilakukan dengan menggunakan

metode Lovaas dan one on one di mana dalam satu ruang terdapat satu terapis

dan satu anak autis. Jumlah terapis dalam Cakra Autis Center sebanyak 17 orang,

2 orang tenaga kebersihan.

2. Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan analisa data. Penyajian

penelitian ini merupakan data umum dari karakteristik anak autis dan data

khusus anak autis. Penelitian dilakukan pada responden autis yang menjalani

teraphi di Cakra Autis Center. Dengan sampel penelitian sebanyak 24 anak.

38

Page 52: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

40

a. Karakteristik Responden

Gambar 3. Usia anak autis pada kelompok perlakuan

Berdasarkan diagram diatas dapat diperoleh informasi bahwa dari 12

responden kelompok perlakuan , usia < 3 tahun sebanyak 1 anak (8,3 %), usia 3 –

5 tahun sebanyak 8 anak (66,70 %), usia 5 – 10 tahun sebanyak 3 anak (25 %).

Gambar 4 Usia anak autis pada kelompok kontrol

Page 53: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

41

Berdasarkan diagram diatas dapat diperoleh informasi bahwa dari 12

responden kelompok kontrol , usia 3 – 5 tahun sebanyak 10 anak (83,3 %), usia 5

– 10 tahun sebanyak 1 anak (8,3 %), dan usia > 10 tahun sebanyak 1 anak (8,3 %).

Gambar 5. Jenis Kelamin anak autis pada kelompok kontrol

Berdasarkan diagram diatas dapat diperoleh informasi bahwa dari 12

responden kelompok kontrol , jenis kelamin laki – laki sebanyak 11 anak (91,70

%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 1anak (8,3 %).

Page 54: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

42

Gambar 6. Jenis Kelamin anak autis pada kelompok perlakuan

Berdasarkan diagram diatas dapat diperoleh informasi bahwa dari 12

responden kelompok perlakuan , jenis kelamin laki – laki sebanyak 10 anak (83,3

%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 2 anak (6,7 %).

Tabel 4. Terapi Yang Di Dapat Pada Anak Autis

Biomedik Lovas Gelombang otak

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Kontrol 12 100% 12 100% -

Perlakuan 12 100% 12 100% 12 50 %

Sumber: data observasi responden

Berdasarkan tabel 4. dapat diperoleh informasi bahwa dari 24 responden

autis, baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan semuanya

mendapatkan terapi biomedik dan Lovas, dan hanya 12 responden (sebagai

kelompok perlakuan) yang mendapatkan terapi audio brainwave.

b. KEMAMPUAN KOMUNIKASI

Tabel 5. Hasil Kemampuan Komunikasi

Meningkat Tidak meningkat Total Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Perlakuan 12 100 % - - 12 100%

Kontrol 4 33,3 % 8 66,7 % 12 100%

Dari tabel 5. dapat diperoleh informasi bahwa setelah 4 minggu dilakukan

perlakuan, pada kelompok perlakuan terdapat 12 anak (100%) terjadi peningkatan

kemampuan komunikasi. Dan pada kelompok kontrol ada 4 anak (33,3 %) yang

Page 55: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

43

mengalami peningkatan dalam kemampuan komunikasi dan 8 anak (66,7%) tidak

terjadi peningkatan kemampuan komunikasi. Dari data di atas diolah

menggunakan uji beda (Paired Sample T Tes) dengan bantuan SPSS 17 di

dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil uji statistik kemampuan komunikasi pasca perlakuan kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol pada anak Autis di Cakra Autis Center

Surabaya

Perlakuan Kontrol Pengamatan

T hitung (Significancy) T tabel T hitung T tabel

4 minggu -13,385 (0,000) -2,201 -2,803

(0,017)

-2,201

Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel 6. perhitungan uji Paired

Sample T test menggunakan bantuan software SPSS 17 dapat diketahui bahwa

Nilai t hitung 4 minggu terapi sebesar -13,385 sedangkan t tabel -2,201. Karena

nilai –t hitung < -t tabel (-13,385 < -2,201) dan significancy < 0,05 (0,000 < 0,05)

maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata – rata

antara sebelum dan sesudah terapi.

c. KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL

Tabel 7. Hasil Kemampuan Interaksi Sosial (Kelompok Perlakuan)

Meningkat Tidak meningkat Total Responden

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Perlakuan 12 100 % - - 12 100%

Kontrol 2 16,7 % 10 83,3 % 12 100%

Page 56: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

44

Dari tabel 7. dapat diperoleh informasi bahwa setelah 4 minggu dilakukan

perlakuan, pada kelompok perlakuan terdapat 12 anak (100%) terjadi peningkatan

kemampuaninteraksi sosial. Dan pada kelompok kontrol ada 2 anak (16,7 %) yang

mengalami peningkatan dalam kemampuan interaksi sosial dan 10 anak (83,3 %)

tidak terjadi peningkatan kemampuan interaksi sosial. Dari data di atas diolah

menggunakan uji beda (Paired Sample T Tes) dengan bantuan SPSS 17 di

dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 8. Hasil uji statistik kemampuan interaksi sosial pasca perlakuan kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol pada anak Autis di Cakra Autis Center

Surabaya

Perlakuan Kontrol Pengamatan

T hitung T tabel T hitung T tabel

4 minggu -13,385 (0,000) -2,201 -4,000 (0,002) -2,201

Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel 8 perhitungan uji Paired

Sample T test menggunakan bantuan software 17 dapat diketahui bahwa Nilai t

hitung 4 minggu terapi sebesar -13,385 sedangkan t tabel -2,201. Karena nilai –t

hitung < -t tabel (-13,385 < -2,201) dan significancy < 0,05 (0,000 < 0,05) maka

Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata – rata antara

sebelum dan sesudah terapi.

Page 57: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

45

B. PEMBAHASAN

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan usia, pada kelompok perlakuan

menunjukkan bahwa terdapat 66,70 % anak autis dengan usia 3 – 5 tahun dan

kelompok kontrol sebanyak 10 (83,3 %). Sesuai dengan berbagai penelitian

Judith, menyebutkan bahwa autistik bisa dideteksi secara dini sejak usia 18 – 24

tahun. Pada sebagian besar kasus autisme mulai sebelum 36 bulan tetapi mungkin

tidak terlihat bagi orang tua, tergantung pada kesadaran mereka dan tingkat

keparahan autistik (Kaplan dan Sandock : 2000). Berdasarkan gambaran kuartal,

angka kasus autis pada umur 3-5 tahun meningkat setiap kuartal dari Januari 1995

(0,6 per 1.000 kelahiran hidup) sampai dengan maret 2007 (4,1 per 1.000

kelahiran hidup). Jeffrey and Spencer dalam bukunya Psikologi Abnormal

menyatakan bahwa gangguan autistik tampak mulai usia 18 – 30 bulan, namun

baru pada usia sekitar 6 tahun rata – rata anak pertama kali mendapatkan

diagnosis. Keterlambatan dalam diagnosis sangat merugikan, karena anak – anak

autistik umumnya akan menjadi lebih baik bila memperoleh diagnosis dan

penanganan lebih awal. Menurut peneliti, autistik bisa diketahui sejak dini yaitu

sejak usia masih dalam gendongan. Banyak orang tua belum menyadari bahwa

anaknya mengalami keterlambatan perkembangan. Orang tua sering mengatakan

“Saya dulu bisa bicara usia 3 tahun”. Ketika orang tua mengalami kecurigaan

terhadap perkembangan anaknya tenaga kesehatan mengatakan “tidak apa-apa

perkembangan setiap anak berbeda – beda ditunggu dulu sampai usia 3 tahun,

baru nanti di periksakan pada tumbuh kembang anak”. Beberapa hal inilah yang

Page 58: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

46

menjadikan orangtua terlambat dalam menyadari bahwa anaknya mengalami

katerlambatan perkembangan. Perilaku autistik bisa dideteksi secara dini usia 8

bulan, ketika anak diajak beinteraksi tetapi tidak ada respon, tidak ada kontak

mata, tidak menoleh ketika ada suara, yang seharusnya anak sudah bisa

mengoceh, ada senyuman pada orang lain, mengerti perintah “tidak boleh”, bisa

da-da,da-da. Pada umumnya para orang tua yag mempunyai anak autistik lebih

dahulu mengetahui gejala – gejala kelainan pada diri anaknya. Namun para orang

tua kurang memahami terjadinya perubahan – perubahan pada susunan saraf

pancaindera di otak anak mereka. Mereka juga tidak mengetahui adanya

ketidakmampuan pengintegrasian pancaindera yang menunjukkan adanya

ketidakefisienan yang bersifat neorologis saat pemrosesan informasi yang akan

berdampak pada kesulitan perkembangan dan perilaku. Ketidakberfungsian secara

neorologis tersebut terjadi pada sistem saraf pusat yang ditandai dengan

ketidakmampuan otak untuk menganalisis, mengorganisasi, dan melakukan

hubungan sosial. Dampak dari hal tersebut anak tidak mampu melakukan respon

terhadap informasi yang datang melalui pancaindera yang ditandai dengan tidak

adanya perilaku yang sesuai, berarti dan konsisten, tidak mampu memahami

perbedaan – perbedaan diri, sulit ntuk merencanakan dan mengorganisasikan

tindakan yang ingin dilakukan.

Berdasarkan jenis kelamin, diperoleh data pada kelompok perlakuan terdapat

83,3 % adalah anak laki-laki dan 6,7 % anak perempuan sedangkan pada

kelompok kontrol terdapat 91,70 % anak laki – laki dan 8,3 % anak perempuan.

Sandock dan Kaplan menyatakan bahwa gangguan autistik ditemukan lebih sering

Page 59: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

47

pada anak laki – laki dibandingkan dengan anak perempuan. Tiga sampai lima

kali lebih banyak anak laki – laki yang memiliki gangguan autistik dari pada anak

perempuan. Tetapi anak perempuan yang memiliki gangguan autistik cenderung

terkena lebih serius dan lebih mungkin memiliki riwayat keluarga gangguan

kognitif daripada anak laki – laki. Jeferrey and Spencer menyatakan bahwa

gangguan autistik lebih sering terjadi pada anak laki – laki daripada anak

perempuan, saat bermain anak tampak kurang gembira, terlihat kebingungan serta

sering menolak untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Berdasarkan terapi pada responden didapatkan bahwa 100 % mendapatkan

terapi biomedik, 100 % mendapatkan terapi Lovas dan 50 % mendapatkan terapi

gelombang otak. Sesuai dengan pernyataan Bonny Danuatmaja bahwa autisme

adalah gangguan pervasif sehingga terapi pada anak autis harus terpadu, intensif

baik terapi biomedik, terapi okupasi, terapi wicara, terapi perilaku.

b. Pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi anak autis

Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel 6 perhitungan uji Paired Sample T

test (uji t berpasangan) menggunakan bantuan sofware 17 dapat diketahui bahwa

nilai t hitung 4 minggu terapi sebesar -13,385 sedangkan t tabel -2,201. Karena

nilai –t hitung < -t tabel (-13,385 < -2,201) dan significancy < 0,05 (0,000 < 0,05)

maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata – rata

antara sebelum dan sesudah terapi.

Judith H Miles, dalam “Autism Spectrum Disorders” menyatakan bahwa Autis

merupakan gangguan perkembangan pervasif yang meliputi gangguan bahasa dan

Page 60: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

48

komunikasi, perilaku repetitif dan tidak tertarik pada lingkungan (cuek) yang

dapat dideteksi sejak usia 18 bulan – 24 bulan. Dari penelitiannya 50 % - 70 %

anak autis mengalami retardasi mental 25 % anak autis pada usia 3 tahun sudah

mulai menunjukkan perkembangan komunikasi dan usia 6 – 7 tahun mulai bisa

masuk sekolah reguler. J Speech Lang Hear menyatakan bahwa anak dengan autis

mengalami gangguan koordinasi vokal (gangguan komunikasi), kontak mata dan

gerakan tubuh. Dalam komunikasi rata – rata anak autis menggunakan bahasa

tubuh. Keterlambatan bicara karena gangguan fungsional atau karena imaturitas

fungsi bicara pada anak sering dijumpai. Kelainan ini biasanya tidak berbahaya,

akan membaik pada usia tertentu dan biasanya tidak memerlukan terapi khusus.

Sebaliknya, keterlambatan bicara nonfungsional harus dilakukan intervensi dan

terapi sejak dini. Penaganan dini tersebut dapat mengurangi gangguan dan

memperbaiki prognosis. Klinisi dan orang tua harus dapat membedakan dengan

keterlambatan bicara fungsional dan nonfungsional (Judarwanto ). Peneliti dari

University of Cambridge yaitu Michael Lombardo yang melakukan penelitian

dengan scan otak yang canggih menemukan bahwa ada bagian otak penderita

autis yang memang tidak mengenali kesadaran tentang dirinya sendiri. Akibatnya

jangankan untuk berkomunikasi, untuk mengenali kesadaran terhadap pribadinya

saja, penderita sudah kesulitan. Peneliti tersebut menggunakan scan resonance

magnetic fungsional untuk mengukur akfivitas otak. Dalam gelombang otak

autisme, ADHD, epilepsi tidak menghasilkan gelombang SMR (Sensory Motor

Rhytm). Para penderita di atas diantaranya autism tidak mampu berkonsentrasi

atau focus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga pengobatan yang tepat

Page 61: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

49

adalah cara agar otaknya mampu menghasilkan getaran SMR tersebut. Teknologi

Gelombang Otak untuk penanganan anak yang sulit fokus. Terapi ini

menstimulasi belahan otak kanan dengan Gelombang Alpha dan SMR (Sensori

Motor Rhytm) dan belahan otak kiri dengan Gelombang Alpha dan Beta.

Penjumlahan kedua gelombang yang di terima otak kiri dan kanan menghasilkan

Gelombang Beta yang berfungsi untuk konsentrasi dan fokus.

Menurut asumsi peneliti, terdapat gangguan komunikasi pada penderita

autistik yang tentunya bisa diketahui sejak dini. Jangan biarkan anak sendiri.

Dengan rangsangan dari gelombang otak, orang tua harus mampu menstimulasi

anak setiap saat ketika ia terbangun, sering mengajak komunikasi.

c. Pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan interaksi sosial sosial anak autis

Berdasarkan pada hasil analisis pada tabel 8 perhitungan uji Paired Sample T

test menggunakan bantuan sofware 17 dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2

minggu terapi sebesar -4,180 sedangkan t tabel -2,201. Karena nilai –t hitung < -t

tabel (-5,745 < -2,201) dan significancy < 0,05 (0,002 < 0,05) maka Ho ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata – rata antara sebelum dan

sesudah terapi. Nilai t hitung 4 minggu terapi sebesar -13,385 sedangkan t tabel -

2,201. Karena nilai –t hitung < -t tabel (-13,385 < -2,201) dan significancy < 0,05

(0,000 < 0,05) maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan rata – rata antara sebelum dan sesudah terapi.

Ginanjar mengatakan Kompleksitas spektrum autistik yang terungkap melalui

penelitiannya menunjukkan bahwa untuk dapat memahami individu SA

Page 62: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

50

dibutuhkan kerangka berpikir holistik, yaitu yang memandang setiap individu

sebagai kesatuan dari taraf-taraf neurologis, biologis, psikologis, dan agama atau

spiritualitas. Berbagai penelitian neurologis terdahulu dalam penelitian Andriana

Soekandar Ginanjar menyatakan adanya penurunan jumlah sel Purkinje pada

hemisfer serebelum dan vermis. Pada bayi baru lahir bayi autistik memiliki

ukuran otak yang normal namun setelah mencapai usia 2 – 3 tahun, ukuran otak

mereka membesar melebihi normal, terutama dalam lobus frontalis dan otak kecil,

yang disebabkan oleh pertumbuhan white matter yang berlebihan. Sementara sel

saraf yang ada lebih sedikit dibandingkan pada otak normal dan kekuatannya juga

lebih lemah. Kondisi inilah yang tampaknya berkaitan dengan gangguan pada

perkembangan kognitif, bahasa, emosi dan interaksi sosial. Gangguan interaksi

sosial antara lain : kontak mata sangat kurang, tidak bisa bermain dengan teman

sebaya, tidak bisa berempati, kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan

emosional timbal balik. Menurut DSM IV gangguan kualitatif dalam interaksi

social yang ditunjukkan oleh paling sedikit dua diantara yang berikut ini : a) Ciri

gangguan yang jelas dalam penggunaan berbagai perilaku nonverbal (bukan

lisan), seperti kontak mata, ekspresi wajah, gesture, dan gerak isyarat untuk

melakukan interaksi social. b) Ketidakmampuan melakukan hubungan

pertemanan sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. c)

Ketidakmampuan turut merasakan kegembiraan orang lain. Perilaku yang

ditujukan para penyandang autisme umumnya seringkali menjadi masalah besar

bagi para orang tua dan caregiver (pengasuh, pendidik,dll). Perilaku itu dapat

meliputi perilaku yang tidak wajar, berulang-ulang, perilaku agresif atau bahkan

Page 63: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

51

membahayakan serta perilaku-perilaku lainnya yang sering terlihat pada mereka

seperti flapping, rocking. Terapi gelombang otak mempunyai efek sebagai berikut

: 1) Tenang : Memungkinkan pikiran untuk beristirahat dan bersiap-siap untuk

tugas-tugas mental yang berbeda. Ini juga merupakan kondisi yang penting untuk

kontemplasi dan perencanaan. Dalam hal aktivitas otak, kondisi ini setara dengan

kondisi Alpha. 2) Terfokus : Memungkinkan memperhatikan tugas tertentu dan

meminimalisasi gangguan. Ini sama dengan Kondisi Beta1 (SMR). 3) Alert:

Memungkinkan respon yang cepat ketika kebutuhan untuk bereaksi cepat.

Menurut peneliti ditinjau dari segi teori dan penelitian – penelitian yang relevan,

terapi gelombang otak dapat menstimulus gelombang Sensory Motor Rythm

sehingga dapat mempermudah terapi pada anak autis, anak lebih terfokus, lebih

tenang dalam proses pendidikan.

Page 64: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ynag telah dilakukan peneliti di Cakra Autis Center,

dapat disimpulkan bahwa terapi audio brainwave yang diberikan pada anak

autis berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan komunikasi dan

kemampuan interaksi sosial, yaitu sebagai berikut:

1. Ada peningkatan kemampuan komunikasi anak autis, dengan hasil yang

ditunjukkan yaitu nilai t hitung sebesar -13,385 sedangkan t tabel -2,201

dan nilai –t hitung < -t tabel (-13,385 < -2,201), significancy < 0,05 (0,00

< 0,05) maka Ho ditolak. Sehingga ada perbedaan rata – rata antara

sebelum dan sesudah terapi.

2. Ada peningkatan kemampuan interaksi social anak autis dengan hasil yang

ditunjukkan yaitu nilai t hitung sebesar -13,385 sedangkan t tabel -2,201

dan nilai –t hitung < -t tabel (-13,385 < -2,201) dan significancy < 0,05

(0,000 < 0,05) maka Ho ditolak. Sehingga ada perbedaan rata – rata antara

sebelum dan sesudah terapi.

B. Implikasi

Terapi audio brainwave berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi

dan interaksi sosial anak autis. Dalam kemampuan komunikasi dapat

meningkatkan kemampuan mengucapkan kata, anak mulai bisa mengucapkan

51

Page 65: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

53

apa yang ia inginkan. Dalam kemampuan Interaksi sosial anak mulai ada

kontak mata, mulai menoleh jika dipanggil dan mulai bisa bermain, bisa

mengekspresikan emosinya, walaupun kadang – kadang masih timbul

perilaku autistiknya. Perubahan kemampuan seseorang dari yang tidak mampu

menjadi mampu atau menuju suatu adanya perubahan memang bertahap.

Diperlukan terapi secara bertahap dan terpadu pula.

C. Saran

1. Terapi Audio Brainwave sebaiknya ditindak lanjuti sebagai terapi

penunjang anak autis selama menjalankan terapi yang lain sehingga

hasilnya dapat maksimal.

2. Terapi Audio Brainwave dapat direkomendasikan dalam intervensi asuhan

yang komprehensif pada anak autis.

3. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya memperbanyak jumlah sampel

agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan.

Page 66: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

54

DAFTAR PUSTAKA

Adam.J.(2001).Overview of Autism Research, Testing, And Treatments – One Parent’s Opinion. www.puterakembara.com

Adriana S.G.(2009).Meningkatkan Kemampuan Komunikasi pada anak Autis.

www.puterakembara.com Amy M. Wetherby, Lindee Morgan, Nola Watt, and Stacy Shumway.(2007).

Social Communication Profiles of Children with Autism Spectrum

Disorders Late in the Second Year of Life. Journal of Autism Developmen

Disorder.

Astuti M.P.(2005).Kenali gejala Autis Sejak Dini.www.tabloid-nakita.com Budiman M.(2000).Cirri – Ciri Anak Autis.www.apotik2000.com

Dahlan S.(2009).Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.Salemba Medika. Jakarta.

Danuatmaja B.(2003).Teraphi Anak Autis di Rumah.Puspa Swara.Jakarta.

Delphie B.(2009).Pendidikan Anak Autistik.PT.Intan Sejati.Klaten.

Denmas.(2010).Teknologi Gelombang Otak.www.gelombangotak.com

Endri.I.(2010).Terapi Gelombang Otak Untuk Anak Autis.www.gelombangotak.com

Fauzia W,Yurike. (2009).Apa dan Bagaimana Autisme Terapi Medis Alternatif.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarta. Handoyo Y.(2006).Autisma.PT. Bhuana Ilmu Popular.Jakarta. Handoyo Y.(2009).Autisma Pada Anak, Menyiapkan Anak Autis Untuk Mandiri

dan Masuk Sekolah Reguler. PT. Bhuana Ilmu Popular. Jakarta. Irawan.(2010).Empat Kategori Gelombang Otak Manusia.

www.gelombangotak.com Kaplan, Sadock.(1997).Sinopsis Psikiatri.Binarupa Aksara.Jakarta Barat. Landa RJ.(2008).Diagnosis Of Autism Spectrum Disorders in the Fist 3 Years of

Life. www.pubmed.com

53

Page 67: PENGARUH TERAPI AUDIO BRAINWAVE TERHADAP …/Pengaruh... · iii pengaruh terapi audio brainwave terhadap kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak autis di cakra autis center

55

Mayasari W.(2010).Analisa Suara Lumba-Lumba Sebagai Alternatif Terapi untuk Perkembangan Anak Autis. www.puterakembara.com

Murti B.(2010).Desain dan Ukuran Sampel intuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gajahmada University Press. Yogyakarta. Peeters T.(2009).Panduan Autisme Terlengkap. Dian Rakyat. Jakarta. Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementrian Kesehatan RI (2010).

Pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini tumbuh Kembang Anak. www.depkes.go.id.

Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementrian Kesehatan RI (2010).

11,9 % Anak Yang Mengikuti SDIDTK Mengalami Kelainan Tumbuh Kembang.www.depkes.go.id

Natali M.K.(2008).Abnormal Fungsonal Connectivity in Autism Spectrum

Disorders During Face Processing. Oxford University Press. Wasington. Nevid SJ, Rathus A, Spencer.(2005).Psikologi Abnormal.Airlangga.Jakarta. Sarwono, S.W.(1995).Psikologi Lingkungan.Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Jakarta. Seroussi K.(2004).Untukmu Segalanya.Mizan Media Utama.Jakarta Stacy S. and Amy M.W.(2009).Communicative Acts of Children with Autism

Spectrum Disorders in the Second Year of Life.Journal of Autism Developmen Disorder.

Sugiyono.(2009).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. CV.

Alfabeta.Bandung. Sugiyono.(2003).Statistika Untuk Penelitian.CV, Alfabeta.Bandung.

Tarigan I.R.(2008).Terapi Lumba – Lumba Untuk Anak Autime. www.kompas.com

Tri AS.(2008).Pola Interaksi Sosial Anak Autis di Sekolah Khusus Autis.Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta