pengaruh substrat terhadap kerapatan dan...

56
PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN (Thalassia hemprichii) SERTA KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN ANDI MAJIDEK JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN

MORFOMETRIK LAMUN (Thalassia hemprichii) SERTA

KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU

KABUPATEN BINTAN

ANDI MAJIDEK

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Substrat

Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun (Thalassia Hemprichii) Serta

Kandungan Nutrien Substrat Di Teluk Bakau Kabupaten Bintan adalah karya saya

sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun. Kepada perguruan tinggi mana

pun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain selain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Tanjungpinang, Agustus 2017

Andi Majidek

Page 3: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

ABSTRAK

MAJIDEK, ANDI. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan dan Morfometrik

Lamun (Thalassia Hemprichii) Serta Kandungan Nutrien Substrat Di Teluk

Bakau Kabupaten Bintan. Tanjungpinang Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing oleh

Arief Pratomo S.T., M.Si dan Ita Karlina S.Pi., M.Si.

Penelitian mengenai pengaruh substrat terhadap kerapatan dan morfometrik

lamun T. hemprichii serta kandungan nutrien substrat telah dilakukan di Perairan

teluk Bakau Kabupaten Bintan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh substrat terhadap kerapatan dan morfometrik lamun T.

hemprichii dan kandungan nutrien substrat di Perairan Teluk Bakau. Penelitian ini

bersifat eksperimental lapangan dengan tipe rancangan acak lengkap seimbang

dimana dalam penentuan stasiun pengamatan digunakan metode purposive

sampling sedangkan untuk pengambilan data digunakan metode random sampling

dengan plot pengamatan ukuran 1x1 meter sebanyak 27 plot. Data dianalisis

dengan uji anova satu arah menggunakan spss 20.0 Hasil penelitian menyatakan

jenis substrat mempengaruhi kerapatan dan morfometrik lamun T. hemprichii

serta kandungan nitrat pada substrat tetapi tidak mempengaruhi kandungan fosfat

pada substrat di perairan teluk bakau.

Kata kunci : T. hemprichii, substrat, kerapatan, morfometrik.

Page 4: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

ABSTRACT

MAJIDEK, ANDI. Effect Of Substrate To Density and Morphometric Seagrass

(Thalassia Hemprichii) And Nutrient substrate Content In Teluk Bakau

Kabupaten Bintan. Tanjungpinang Marine Science Department, Faculty of Marine

Sciences and Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University. Supervisor Arief

Pratomo S.T., M.Si and Ita Karlina S.Pi., M.Si.

Research on the effect of substrate to density and morphometric of T.

hemprichii seagrass and nutrient substrate content has been done in Teluk bakau

waters. The purpose of this research is to know the effect of substrate to density

and morphometric of T. hemprichii seagrass and nutrient substrate content in

Teluk Bakau Waters. This research is experimental field with complete

randomized design type where in determination of observation station used

purposive sampling method while for data collection used random sampling

method with observation plot size 1x1 meter as much as 27 plot. Data were

analyzed by one way anova test using spss 20.0. The result stated that the

substrate type influenced the density and morphometric of T. hemprichii seagrass

and the nitrate content on the substrate but did not affect the phosphate content of

the substrate in the Teluk Bakau waters.

Keyword : T. hemprichii, substrate, density, morphometric.

Page 5: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

© Hak cipta milik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tahun 2017

Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Universitas Maritim Raja Ali Haji, sebagian atau seluruhnya dalam

bentuk apapun, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

Page 6: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN

MORFOMETRIK LAMUN (Thalassia hemprichii) SERTA

KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU

KABUPATEN BINTAN

ANDI MAJIDEK

NIM. 130254241007

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Program Studi Ilmu Kelautan

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2017

Page 7: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan
Page 8: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

PRAKATA

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,

rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Substrat

Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun (Thalassia hemprichii) Serta

Kandungan Nutrien Substrat Di Teluk Bakau Kabupaten Bintan” ini dapat

diselesaikan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Perikanan

di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan masukan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini, Arief

Pratomo, S.T., M.Si. selaku pembimbing utama. Ita Karlina, S.Pi., M.Si. selaku

pembimbing pendamping, Dr. Agung Dhamar Syakti., S.Pi., DEA. selaku ketua

penguji dan Chandra Joei Koenawan, S.Pi., M.Si. selaku anggota penguji.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

pembaca sangat diperlukan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Tanjungpinang, Agustus 2017

Andi Majidek

Page 9: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dengan nama Andi Majidek dilahirkan di Belakang Padang, Batam

pada tanggal 13 Oktober 1995 dari ayah M Abas dan Ibu Musharopa. Penulis

merupakan putra kedua dari dua bersaudara.

Tahun 2007 penulis menamatkan pendidikan formal di SD Negeri 016

Belakang Padang, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Batam dan lulus tahun

2010, pada tahun 2013 menamatkan pendidikan di SMA Negeri 2 Batam

Pada tahun 2013 penulis diterima di Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH) melalui jalur SNMPTN. Penulis diterima pada Jurusan Ilmu Kelautan,

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Martim Raja Ali Haji

(UMRAH).

Selama menjadi mahasiswa penulis berpeluang menjadi asisten dosen pada

berbagai mata kuliah yakni Bioteknologi Kelautan. Penulis aktif pada organisasi

Kelompok Minat Bakat Mahasiswa CORAL, FOSMI, organisasi BLM dan Unit

Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017

Penulis pernah melaksanakan praktek lapang di desa Sungai Ladi dan magang

di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam Kepulauan Riau sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana pada program studi Ilmu Kelautan, Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Penulis menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Substrat

Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun (Thalassia hemprichii) Serta

Kandungan Nutrien Substrat Di Teluk Bakau Kabupaten Bintan”.

Page 10: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

1.3. Tujuan ............................................................................................................... 2

1.4. Manfaat ............................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3

2.1. Morfologi dan Taksonomi Thalassia hemprichi .............................................. 3

2.2. Pertumbuhan dan Fisiologi Lamun ................................................................... 4

2.3. Sebaran dan Habitat Padang Lamun ................................................................. 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 6

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................................ 6

3.2. Alat dan Bahan ................................................................................................. 7

3.3. Variabel Penelitian............................................................................................ 7

3.4. Prosedur Kerja .................................................................................................. 8

3.5. Analisis Data ..................................................................................................... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 15

4.1. Substrat ............................................................................................................. 15

4.2. Kerapatan Lamun.............................................................................................. 16

4.3. Morfometrik Lamun ......................................................................................... 17

4.4. Kandungan Nutrien Substrat............................................................................. 20

4.5. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun

Serta Kandungan Nutrien Substrat ................................................................... 22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 24

5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 24

5.2. Saran ................................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 25

LAMPIRAN .............................................................................................................. 28

Page 11: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

DAFTAR TABEL

1. Alat yang digunakan ......................................................................................... 7

2. Bahan yang digunakan ...................................................................................... 7

Page 12: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

DAFTAR GAMBAR

1. Lamun Thalassia hemprichii (dokumentasi pribadi) ......................................... 3

2. Peta lokasi penelitian .......................................................................................... 6

3. Alir prosedur kerja penelitian ............................................................................. 8

4. Contoh transek garis ........................................................................................... 9

5. Contoh pengambilan substrat perplot ................................................................. 10

6. Cara pemilihan subplot pengamatan ................................................................... 12

7. Tahap analisis data .............................................................................................. 13

8. Rata-rata persentase berat butir sedimen perjenis substrat ................................. 15

9. Kerapatan rata-rata lamun T. hemprichii ............................................................ 16

10. Rata-rata panjang daun T. hemprichii ................................................................. 17

11. Rata-rata lebar daun T. hemprichii ...................................................................... 18

12. Rata-rata jumlah akar T. hemprichii ................................................................... 19

13. Rata-rata kandungan nitrat .................................................................................. 20

14. Rata-rata kandungan fosfat ................................................................................. 21

Page 13: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta dan titik koordinat sampling ....................................................................... 29

2. Hasil analisa substrat menggunakan gradistat versi 8 ......................................... 30

3. Foto plot pengamatan kerapatan dan morfometrik ............................................. 31

4. Foto pengukuran morfometrik lamun ................................................................. 32

5. Titik koordinat dan kerapatan lamun T. hemprichii perplot ............................... 33

6. Morfometrik panjang daun lamun T. hemprichii perplot .................................... 34

7. Morfometrik lebar daun lamun T. hemprichii perplot ........................................ 35

8. Morfometrik jumlah akar lamun T. hemprichii perplot ...................................... 36

9. Kandungan Nitrat dan Fosfat pada tiap jenis substrat......................................... 37

10. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap kerapatan

lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0 ................................................... 38

11. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap morfometrik panjang daun lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0 ............................. 39

12. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap morfometrik

lebar daun lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0 ................................. 40

13. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap morfometrik jumlah akar lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0 ............................... 41

14. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap kandungan

nitrat” menggunakan spss 20.0 ........................................................................... 42

15. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap kandungan fosfat” menggunakan spss 20.0 ........................................................................... 43

Page 14: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lamun merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae) satu-satunya yang

beradaptasi secara penuh di perairan yang kadar salinitasnya tinggi dan

berkembangbiak dengan menggunakan biji dan tunas. Kerapatan dan morfometrik

padang lamun dipengaruhi berberapa faktor seperti tempat tumbuh lamun, jenis

substrat dan kandungan nutrien (Hartog. 1970).

Lamun dapat hidup mulai dari substrat berlumpur sampai dengan berpasir.

Substrat berperan dalam menentukan stabilitas kehidupan lamun dan sebagai

media tumbuh bagi lamun sehingga tidak mudah terbawa arus gelombang serta

sebagai media untuk daur dan sumber unsur hara. Adanya perbedaan komposisi

jenis substrat dapat mempengaruhi perbedaan komposisi dan kesuburan lamun.

Pernyataan ini berdasarkan pemikiran bahwa perbedaan Komposisi ukuran butir

substrat dapat mempengaruhi komposisi, kesuburan dan pertumbuhan lamun

(Kiswara. 1992).

Sitorus. (2011) mengatakan perairan Teluk Bakau merupakan kawasan yang

memiliki jenis substrat yang beragam dari lumpur berpasir sampai dengan

berkerikil. Pada kawasan tersebut lamun menempati berbagai jenis substrat, oleh

karena itu akan dilakukan penelitian mengenai pengaruh jenis substrat berbeda

terhadap kandungan nutrien substrat, kerapatan dan morfomertik lamun Thalassia

hemprichii.

1.2. Rumusan Masalah

Lamun T. hemprichii hidup diberbagai tipe substrat dari yang halus hingga

substrat kasar (Philips. 1960). Kondisi tersebut akan menyebabkan perbedaan

nutrisi dan proses dekomposisi sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan

lamun (morfologi daun dan jumlah akar) yang pada akhirnya akan mempengaruhi

kerapatan lamun tersebut (kiswara. 1992). Dari pernyataan diatas dapat diambil

suatu hipotesa yang dapar dirumuskan sebagai berikut :

H0 : Tidak ada pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kandungan

nutrien pada substrat, morfometrik dan kerapatan lamun T. hemprichii.

Page 15: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

2

H1 : Ada pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kandungan nutrien

pada substrat, morfometrik dan kerapatan lamun T. hemprichii.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1.3.1. Mengetahui pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kerapatan lamun

T. hemprichii.

1.3.2. Mengetahui pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap morfometrik

lamun T. hemprichii

1.3.3. Mengetahui pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kandungan

nutrien pada substrat.

1.4. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang

pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kandungan nutrien pada substrat,

kerapatan dan morfometrik lamun T. hemprichii dan menjadi sebuah informasi

untuk memilih substrat yang paling baik dalam melakukan penanaman kembali

tumbuhan lamun di Pulau Bintan khususnya jenis lamun T. hemprichii.

Page 16: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi dan Taksonomi Thalassia hemprichii

Gambar 1 Lamun Thalassia hemprichii (dokumentasi pribadi)

Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang

memiliki rhizoma, daun dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut.

Lamun umumnya membentuk padang yang luas di dasar laut yang masih dapat

dijangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Air yang

bersirkulasi diperlukan untuk mengantarkan za-zat hara dan oksigen, serta

mengangkut hasil metabolisme lamun ke luar padang lamun (Bengen. 2002).

T. hemprichii memiliki daun melengkung dengan bintik-bintik kecil berwarna

hitam, ujung daun bulat dan bergerigi, memiliki rhizoma tebal. Rimpang

berdiameter 2-4 mm tanpa rambut-rambut kaku. Panjang daun berkisar 100-300

mm dan lebar daun 4-10 mm (gambar 1). T. hemprichii tergolong bentuk

pertumbuhan daun Magnozosterids dengan daun memanjang atau berbentuk pita

tetapi tidak lebar (Kuo, Hartog. 2000).

Adapun klasifikasi T. hemprichii (Ehrenberg) sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Ordo : Hydrocharitales

Superdivisi : Spermatophyta Famili : Hydrocharitaceae

Divisi : Magnoliophyta Genus : Thalassia

Kelas : Liliopsida Spesies: T. hemprichii

Page 17: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

4

2.2. Pertumbuhan dan Fisiologi Lamun

Pertumbuhan adalah perubahan bentuk seperti pertambahan panjang dan

perubahan ukuran pada morfologi suatu tumbuhan. Pertumbuhan lamun dapat

dilihat dari pertambahan panjang bagian-bagian tertentu seperti daun dan

rhizomanya namun pertumbuhan rhizoma lebih sulit diukur pada jenis-jenis

tertentu karena umumnya berada dibawah substrat, penelitian pertumbuhan daun

lamun berada di atas substrat, sehingga lebih mudah diamati (Azkab. 1994).

Pertumbuhan lamun berbeda-beda antara lokasi yang satu dengan yang lainnya,

hal ini dikarenakan kecepatan atau laju pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa

faktor sebagai berikut:

2.2.1. Tingkat kesuburan substrat

Peranan ketebalan substrat dan stabilitas sedimen mencakup pelindung

tanaman dari arus laut dan tempat pengolahan dan pemasukan nutrien. Lamun

dapat ditemukan pada berbagai karakteristik substrat. Besarnya kandungan nutrien

dalam sedimen tidak akan selalu sama bergantung terhadap karakter dan lokasi

keberadaan sedimen tersebut. Di Indonesia padang lamun dikelompokan ke dalam

6 kategori berdasarkan karakteristik tipe substratnya yaitu substrat lumpur,

substrat lumpur berpasir, substrat pasir, substrat pasir berlumpur, substrat pecahan

karang, dan batu karang (Gacia et al., 2003, Rohanipah. 2009).

2.2.2. Nutrien perairan

Nutrien merupakan zat hara yang penting dalam menunjang proses

pertumbuhan dan perkembangan potensi sumberdaya ekosistem laut. Sumber

utama fosfat dan nitrat secara alami berasal dari perairan itu sendiri melalui proses

penguraian, pelapukan, dekomposisi tumbuhan, sisa-sisa organisme mati, buangan

limbah daratan (domestik, industri, pertanian, peternakan, dan sisa pakan) yang

akan terurai oleh bakteri menjadi zat hara berupa nutrien yang dimanfaatkan oleh

tumbuhan laut seperti lamun untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya

(Wattayakorn. 1988).

Lamun memperoleh nutrien melalui dua jaringan tubuhnya yaitu melalui akar

dan daun. Penyerapan nutrien pada kolom air dilakukan oleh daun sedangkan

Page 18: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

5

penyerapan nutrien dari sedimen dilakukan oleh akar namun tidak menutup

kemungkinan pengangkutan nutrien oleh akar juga akan sampai pada bagian daun

dari lamun (Pollard. 1993). Di daerah tropis, konsentrasi nutrien yang larut dalam

perairan lebih rendah jika dibandingkan dengan konsentrasi nutrien yang ada di

sedimen (Erftemeijer, Middleburg. 1993). Menurut Olsen, Dean. (1957) in

Monoarfa. (1992) membagi konsentrasi fosfat dalam substrat menjadi 4 bagian

yaitu < 3 ppm (sangat rendah), 3–7 ppm (rendah), 7–20 ppm (sedang), dan > 20

ppm (tinggi) dan konsentrasi nitrat dalam substrat menjadi 3 bagian yaitu < 3 ppm

= rendah, 3 – 10 ppm = sedang, dan > 10 ppm = tinggi.

2.3. Sebaran dan Habitat Padang Lamun

Dahuri. (2001) mengatakan lamun dapat hidup di perairan dangkal agak

berpasir, sering juga dijumpai pada ekosistem terumbu karang. Sama halnya

dengan rerumputan di daratan, lamun juga membentuk padang yang luas dan lebat

di dasar laut yang masih terjangkau oleh cahaya matahari dengan tingkat energi

cahaya matahari yang masih memadai bagi pertumbuhannya. Pertumbuhan

padang lamun memerlukan sirkulasi air yang baik yang mengantarkan zat-zat

nutrien dan oksigen serta mengangkut hasil metabolisme lamun seperti

karbondioksida keluar daerah padang lamun. Secara umum semua tipe dasar laut

dapat ditumbuhi lamun, namun padang lamun yang luas hanya dijumpai pada

dasar laut berlumpur dan berpasir. Padang lamun sering terdapat di perairan laut

antara hutan mangrove dan terumbu karang (Heijs. 1985, Mukai et al., 1980).

Page 19: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Gambar 2 Peta lokasi penelitian (dokumentasi pribadi)

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret-juni 2017 yang meliputi studi

literatur, survei awal lokasi, pengambilan sampel substrat di lapangan, pengujian

sampel di Laboratrium, penentuan letak plot berdasarkan jenis substrat yang

ditemukan, pengambilan data lapangan perplot, analisa sampel, pengolahan data

dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Lokasi penelitian dilakukan di Kawasan Teluk Bakau Bintan berdasarkan

dengan jenis substrat yang ditemukan di lapangan (gambar 2). Adapun jenis

substrat yang terdapat di lokasi pengamatan berdasarkan hasil analisa butir

sedimen yakni pasir, pasir berkarang dan pecahan karang. Pernyataan ini juga

diperkuat dengan hasil penelitian Sitorus. (2011) yang mengatakan tipe substrat di

perairan Teluk Bakau beragam dari pasir hingga pecahan karang. Untuk analisa

jenis sedimen dilakukan di Laboratrium FIKP UMRAH Tanjungpinang dan untuk

analisa nutrien sedimen dilakukan di Laboratrium BPBL Batam.

Page 20: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

7

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 1 Alat yang digunakan

Alat Kegunaan

GPS Menentukan posisi plot pengamatan

Kuadran (1x1 meter) Sampling lamun

Paralon PVC (D=55 mm, p=25 cm) Pengambilan sampel sedimen

Rol meter Mengukur jarak

Coolbox Tempat penyimpanan sampel

Sieve net Mengayak sampel sedimen

Oven Alat pengering substrat

Spectrophotometer Alat pengukuran fosfat

kolorimeter Alat pengukuran nitrat

Timbangan digital Mengukur berat sampel

Erlenmeyer Wadah titrasi larutan

Cawan petri Wadah dalam menimbang sedimen

Penggaris Untuk mengukur morfometrik lamun

Kamera Untuk dokumentasi objek pengamatan

Nampan Sebagai alas tempat lamun diukur

Sumber : Hasanudin. (2013) dengan modifikasi

Adapun bahan yang digunakan ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2 bahan yang digunakan

Bahan

Sampel sedimen Ammonium molybdate

Kertas saring whatman H2SO4

Pengekstrak sedimen Aquades

Antimotil Reagen

Sumber : Hasanudin. (2013) dengan modifikasi

3.3. Variabel penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental lapangan (fields experiments) yakni

eksperimen yang dilakukan untuk mendeteksi hubungan sebab akibat dalam

lingkungan alami dimana peristiwa terjadi secara normal. Adapun tipe rancangan

percobaan dengan menggunakan rancangan acak lengkap seimbang dimana

sebagai variabel bebas atau yang mempengaruhi adalah tipe substrat dan variabel

terikat atau yang dipengaruhi adalah kandungan nutrien substrat, morfometrik dan

kerapatan lamun T. hemprichii

Dalam penentuan stasiun pengamatan di kawasan perairan Teluk Bakau

metode yang digunakan adalah purposive sampling dikarenakan adanya keperluan

Page 21: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

8

dan tujuan peneliti dalam menentukan keterwakilan jenis substrat yang berada di

lapangan sedangkan untuk pengambilan data metode yang digunakan adalah

random sampling agar data hasil pengamatan nantinya diharapkan bersifat

objektif.

3.4. Prosedur Kerja

Prosedur penelitian ini dilaksanakan terdiri atas beberapa tahapan-tahapan

langkah kerja yang disusun secara sistematis dan dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

Gambar 3 Alir prosedur kerja penelitian (Hasanudin, 2013 dengan modifikasi)

Pada gambar 3 terdapat sembilan tahapan umum mengenai alir prosedur kerja

yang akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut :

3.4.1. Survei awal lapangan

Survei awal lapangan dilakukan untuk menentukan daerah penelitian yang

dilihat kondisi perairannya yang memenuhi keinginan peneliti yakni keterwakilan

substrat yang beragam di suatu daerah dan terdapat lamun T. hemprichii di

perairannya. Setelah dilakukan survei dipilihlah kawasan Teluk Bakau sebagai

Page 22: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

9

daerah penelitian dikarenakan memiliki jenis substrat yang beragam dan hidup

lamun T. hemprichii. Pernyataan ini juga didukung oleh hasil penelitian Sitorus.

(2011) yang menyebutkan bahwa tipe substrat di Perairan Teluk Bakau

dikategorikan menjadi pasir, pasir berlumpur dan rubble.

3.4.2. Penempatan plot kuadran di lapangan

Setelah didapatkannya daerah penelitian maka dilanjukkan dengan penempatan

plot kuadran untuk mengambil sampel awal substrat. Tahap ini akan dilakukan

penarikan garis transek mulai dari awal dijumpai lamun T. hemprichii hingga

batas surut terendah kearah laut dengan jarak antar plot 5 meter. Penarikan garis

transek tegak lurus terhadap pantai (gambar 4).

Gambar 4 Contoh transek garis (Hasanudin. 2013 dengan modifikasi)

3.4.3. Pengambilan sampel substrat perplot di lapangan

Tahapan selanjutnya adalah mengambil substrat perplot dengan cara setiap plot

ukuran 1x1 meter diambil sampel substratnya sekaligus memberikan tanda posisi

plot menggunakan GPS agar ketika pengambilan data lamun tetap pada plot

pengambilan substrat. Pengambilan sampel substrat ini dilakukan sesuai dengan

jumlah plot yang telah diletakkan di lapangan, apabila setelah pengecekan sampel

substrat dan hasilnya masih kurang maka diambil kembali sampel substrat di

lapangan. Pengambilan sampel substrat menggunakan pipa paralon sampai

kedalaman 20 cm (gambar 5). setiap jenis sampel yang didapat ditempatkan dalam

kantong plastik yang berbeda dengan terlebih dahulu diberi label.

Page 23: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

10

Gambar 5 Pengambilan sampel substrat perplot (Hasanudin. 2013

dengan modifikasi)

3.4.4. Pengecekan sampel substrat berdasarkan ukuran butir perplot di

laboratorium

Sampel substrat yang telah diambil kemudian dikeringkan dengan

menggunakan oven atau menjemurnya tanpa dibilas terlebih dahulu dan

terlindung dari sinar matahari secara langsung agar kandungan nutrien dalam

sedimen tetap terjaga. Setelah sampel substrat kering dilakukan pengecekan

sampel berdasarkan ukuran butir substrat dengan melakukan pengayakan sampel

substrat kering sebanyak 100 gram persampel menggunakan sieve net bertingkat

dan dilanjutkan dengan melakukan penimbangan per mesh hasil dari pengayakan.

3.4.5. Penentuan kategori jenis substrat berdasarkan hasil pengecekan

sampel

Setelah hasil timbangan diperoleh maka data akan diolah menggunakan

gradistat versi 8 dalam Microsoft excel untuk mengetahui kategori jenis substrat

yang ada di kawasan perairan Teluk Bakau. Substrat yang diperoleh lalu

dikelompokkan sesuai dengan jenisnya sebanyak 9 ulangan.

3.4.6. Pemilihan titik plot yang akan digunakan berdasarkan jenis substrat

yang didapat

Setelah substrat dikelompokkan berdasarkan jenisnya dan terdapat sebanyak 9

ulangan maka dilakukan pemilihan plot di lapangan sesuai dengan jenis substrat

Page 24: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

11

yang selanjutnya akan diamati kandungan nutrien sedimen (nitrat dan fosfat),

kerapatan dan morfometrik (daun dan akar) lamun T. hemprichii. Metode

penentuan stasiun pengamatan ini mengacu pada KepMen LH No.200 Tahun

2001.

3.4.7. Pengambilan sampel nutrien sedimen (nitrat dan fosfat) perplot

pengamatan

Pengambilan sampel sedimen di setiap substrat plot pengamatan dengan

menggunakan PVC paralon (diameter 55 mm, panjang 20 cm). Sampel sedimen

dimasukkan kedalam kantong sampel, kemudian mengeringkan sampel tersebut

didalam oven dengan tidak melakukan pencucian sampel sebelumnya. Ini

dilakukan agar kandungan nutrien dalam sedimen tidak hilang.

Selanjutnya dianalisis konsentrasi dengan kandungan nitrat dan fosfatnya di

laboratorium dengan tahap analisis yakni mengekstraksi sedimen untuk analisis

nitrat dan fosfat dengan cara menimbang 5 gram sedimen dengan teliti dan

dimasukkan kedalam botol. Kemudian ditambahkan larutan penglarut nutrien

yang telah dimodifikasi (aquades) sebanyak 50 ml, kocok selama 1 menit. Lalu

menyaring dengan kertas saring Whatman. Dan hasil saringan siap untuk

dianalisis nitrat dan fosfat dengan menggunakan prosedur kualitas air sebagai

berikut:

3.4.7.1.Analisis nitrat

Pada pipet 10 ml air sampel yang telah disaring kedalam tabung ukur,

selanjutnya ditambahkan 1 bungkus reagen kedalam air sampel. Lalu dikocok air

sampel sampai bubuk reagen tercampur rata. Kemudian dibuat larutan blangko

nitrat sebagai pembanding. Dengan kolorimeter, diukur sampel dan larutan

blangko.

3.4.7.2.Analisis fosfat

Pada pipet 50 ml air sampel tersaring dan ditambahkan 1 tetes indikator pp,

jika larutan berwarna merah muda ditambahkan H2SO4 5N kemudian

ditambahkan 8 ml larutan campuran (50 ml H2SO4 5N + 5 ml Antimotil + 15 ml

Ammonium Molybdate). Homogenkan dan diamkan 10 menit. Kemudian dibuat

Page 25: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

12

larutan standar fosfat yang sebelum pengenceran 100 ml ditambahkan 20-30 ml

aquades sampai tanda tera kemudian diukur air sampel dan larutan standar dengan

Spectrophotometer 0,000 absorbance dengan panjang gelombang 880 nm.

3.4.8. Pengambilan data kerapatan lamun perplot pengamatan

Pengamatan kerapatan dilakukan dengan menghitung jumlah tegakan lamun

dalam plot pada setiap titik pengamatan pada setiap stasiun. Kerapatan lamun

perplot pengamatan dihitung dengan rumus (Brower et al., 1990 in Hasanuddin.

2013).

∑ ni

Keterangan :

D = Kerapatan jenis (tegakan/m2)

Ni = Jumlah tegakan

A = Luas daerah yang disampling (m2)

3.4.9. Pengambilan data morfometrik (daun dan akar) perplot pengamatan

Pengambilan sampel lamun menggunakan plot kuadran 1x1 meter yang terdiri

dari 25 subplot dilakukan dengan memilih 3 tegakan secara acak dengan cara

melakukan pengundian 3 nomor subplot dari 25 subplot dengan metode lotre

(gambar 6). Adapun pemilihan subplot pengamatan disajikan dalam gambar

sebagai berikut:

Gambar 6 Cara pemilihan subplot pengamatan (Hasanudin. 2013

dengan modifikasi)

Setelah terpilih 3 tegakan dari hasil pengundian maka dapat diukur

morfometrik lamun sebagai berikut:

Page 26: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

13

3.4.9.1.Panjang dan lebar daun

Pengambilan sampel morfometrik daun dilakukan dengan mengambil dari

pangkal daun yang masih utuh pada helaian kedua dari daun yang paling tua pada

setiap tegakan yang terpilih kemudian dilakukan pengukuran panjang dan lebar

daun dengan menggunakan mistar.

3.4.9.2.Jumlah akar

Pengambilan sampel akar dilakukan dengan menggali lamun sampai pada

akarnya disetiap tegakan yang terpilih kemudian dihitung jumlah akarnya.

3.5. Analisis Data

Gambar 7 Tahapan analisis data (Hasanudin. 2013 dengan modifikasi)

Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk

mengetahui pengaruh substrat yang berbeda terhadap kandungan nutrien substrat,

kerapatan dan morfometrik lamun T. hemprichii dianalisis menggunakan analisis

varian one way anova dengan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0. Sebelum data

dianalisis data lebih dulu diuji kenormalan data. Jika sifat data normal maka akan

dilakukan uji one way annova dengan tingkat kepercayaan 95%, apabila adanya

perbedaan signifikan maka dilakukan uji lanjut LSD mana yang hasilnya

optimum. Jika sifat data tidak normal maka analisis data menggunakan Kruskal

Wallis (gambar 7).

Adapun rumus model linier dan tabel sidik ragam adalah :

ij i ij

Page 27: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

14

Keterangan :

i = 1, 2, …, p (Jumlah perlakuan) dan j=1, 2, …,r (Jumlah Ulangan)

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

= Rataan umum

I = Pengaruh perlakuan ke-i

ij = Pengaruh acak atau galat percobaan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j

Page 28: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Substrat

Sedimen pantai umumnya tersusun oleh material dari berbagai ukuran yang

diendapkan di sepanjang pantai. Dari hasil pengambilan sampel yang kemudian

diolah untuk memperoleh persentase masing-masing jenis ukuran sedimen, maka

persentase sedimen yang mendominasi setiap plot pengamatan berdasarkan

kategori gradistat versi 8 ialah seperti pada Gambar 8 dan keterangan lebih lanjut

dapat dilihat pada lampiran 1.

Gambar 8 Rata-rata persentase berat butir sedimen perjenis substrat (data primer)

Berdasarkan hasil ayakan diperoleh ukuran partikel sedimen setiap plotnya

yang kemudian jika disesuaikan dengan gradistat versi 8 maka teridentifikasi 3

jenis substrat yakni pasir, pasir berkarang, dan pecahan karang (Lihat Gambar 8).

Adanya perbedaan komposisi jenis substrat dapat menyebabkan perbedaan

komposisi jenis lamun dan juga dapat mempengaruhi perbedaan kesuburan dan

pertumbuhan lamun. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa perbedaan komposisi

ukuran butiran sedimen akan menyebabkan perbedaan nutrisi bagi pertumbuhan

lamun dan proses dekomposisi dan meneralisasi yang terjadi di dalam substrat

(Kiswara. 1992).

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pasir (%) Pasir Berkarang

(%)

Pecahan Karang

(%)

Ø ayakan 2,36 mm

Ø ayakan 2 mm

Ø ayakan 1,18 mm

Ø ayakan 0,5 mm

Ø ayakan 0,25 mm

Ø ayakan 0,125 mm

Ø ayakan 0,106 mm

Ø ayakan 0,063 mm

per

senta

se b

erat

buti

r se

dim

en (

%)

Page 29: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

16

4.2. Kerapatan Lamun

Gambar 9 Kerapatan rata-rata lamun T. hemprichii (data primer)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata kerapatan lamun

tertinggi ditemukan pada substrat pecahan karang sebesar 74,33 ± 6,38

tegakan/m2, kemudian diikuti dengan substrat pasir berkarang dengan rata-rata

kerapatan sebesar 45,56 ± 3,61 tegakan/m2 dan yang terendah ditemukan pada

substrat pasir dengan rata-rata kerapatan sebesar 25,78 ± 3,53 tegakan/m2

(Gambar 9). Dari hasil uji one way anova (p<0,05) dengan nilai probability yang

didapatkan (p=0,00) dan uji lanjut yang menunjukkan bahwa kerapatan lamun T.

hemprichii yang hidup pada substrat pecahan karang secara signifikan lebih tinggi

dibandingkan yang hidup pada substrat pasir berkarang, dan kerapatan terendah

didapatkan pada substrat pasir (Lampiran 10).

Tingginya kerapatan lamun T. hemprichii pada substrat pecahan karang

disebabkan karena perairan yang relatif tenang dan kemungkinan sangat terkait

dengan karakteristik habitat seperti kedalaman dan jenis substrat yang sangat

mendukung untuk pertumbuhan dan keberadaan lamun tersebut (Feryatun et al.,

2012, Rose. 1999). Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pada substrat pecahan

karang memiliki karakter habitat yaitu terdapatnya substrat dengan kandungan

sedimen kasar (ukuran butir sedimen besar) yang tinggi.

Menurut Hartog. (1970) T. hemprichii hidup diberbagai jenis substrat dari

pecahan karang hingga substrat lunak akan tetapi menjadi dominan hanya pada

substrat keras yang ukuran butir sedimennya relatif besar dan kasar sehingga

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

pasir pasir berkarang pecahan karang

rata-rata

kerapatan T.

hemprichii

(Tegakan/m2)

Page 30: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

17

dapat membentuk vegetasi monospesifik pada pasir kasar yang kedalaman

perairannya relatif dangkal dan sempit mulai daerah eulitoral bawah sampai

kedalaman 5 m.

4.3. Morfometrik Lamun

Morfometrik (ukuran dari bagian-bagian tertentu) pada lamun dibagi menjadi

beberapa bagian yakni:

4.3.1. Daun

Adapun ukuran daun yang diamati sebagai berikut :

4.3.1.1.Panjang Daun

Rata-rata panjang daun yang didapatkan pada penelitian ini bervariasi antara

substrat tempat hidup lamun tersebut, dimana lamun pada substrat pasir memiliki

rata-rata panjang daun yaitu 7,62 ± 0,38 cm, pada substrat pasir berkarang yaitu

15,35 ± 0,76 cm dan pada substrat pecahan karang yaitu 22,96 ± 0,37 cm (Gambar

10).

Gambar 10 Rata-rata panjang daun T. hemprichii (data primer)

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

pasir pasir berkarang pecahan karang

rata-rata

panjang daun T.

hemprichii (cm)

Page 31: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

18

4.3.1.2.Lebar Daun

Nilai rata-rata lebar daun yang didapatkan pada substrat pasir yaitu 1,40 ± 0,04

cm, pada substrat pasir berkarang yaitu 1,43 ± 0,04 cm, sedangkan pada substrat

pecahan karang yaitu 1,64 ± 0,04 cm (Gambar 11).

Gambar 11 Rata-rata lebar daun T. hemprichii (data primer)

Hasil analisis one way anova menunjukan bahwa panjang dan lebar daun

lamun T. hemprichii antara substrat pasir, pasir berkarang dan pecahan karang

berbeda nyata (p<0,05) dengan nilai probability yang didapatkan sebesar (p=0,00)

dan selanjutnya hasil uji lanjut mempertegas bahwa lamun yang hidup pada

substrat pecahan karang mempunyai daun terpanjang dan terlebar sedangkan yang

terpendek dan terkecil ditemukan pada substrat pasir (Lihat Lampiran 11 dan 12).

Hal ini disebabkan karena lamun tersebut tumbuh pada substrat kasar yang

memang pada hakikatnya merupakan habitat dari lamun jenis ini dan keadaan

perairan pada substrat tersebut relatif tenang sehingga banyak mengendapkan

sedimen, khususnya sedimen organik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan lamun

(Peralta et al., 2006). Pada perairan tenang pertumbuhan lamun lebih terpusat

pada panjang dan lebar daun sedangkan puncak dari helaian daun seringkali

terkikis oleh energi gelombang dan keterbukaan terhadap pasang surut pada

perairan yang relatif dangkal (Arifin. 2001).

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

1,80

pasir pasir berkarang pecahan karang

rata-rata lebar

daun T.

hemprichii

(cm)

Page 32: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

19

4.3.2. Akar

Adapun ukuran daun yang diamati sebagai berikut :

4.3.2.1.Jumlah Akar

Nilai rata-rata jumlah akar T. hemprichii yang didapatkan pada penelitian ini

pada substrat pasir yaitu 28,63 ± 0,54 helai/tegakan, pada substrat pasir berkarang

yaitu 22,89 ± 0,58 helai/tegakan dan pada substrat pecahan karang yaitu 15,93

0,46 helai/tegakan (Gambar 12).

Gambar 12 Rata-rata jumlah akar T. hemprichii (data primer)

Dari data yang didapatkan substrat pasir memiliki jumlah akar lebih banyak

dan jumlah akar yang paling sedikit pada substrat pecahan karang. Dari hasil

analisis one way anova menunjukan bahwa jumlah akar pada setiap jenis substrat

berbeda nyata (p<0,05) dengan nilai probability yang didapat sebesar (p=0,00)

dengan hasil uji lanjut yang menyatakan bahwa substrat pasir berbeda secara

signifikan terhadap pasir berkarang dan pecahan karang (Lampiran 13).

Hal ini disebabkan karena lamun pada substrat pasir memiliki ukuran butir

sedimen yang lebih halus dibandingkan dengan pasir berkarang maupun pecahan

karang. Dengan ukuran butiran halus tersebut sehingga membutuhkan lebih

banyak akar untuk mengikat sedimen. Seperti yang dijelaskan Bengen. (2002),

Shieh, Yang. (1997) salah satu fungsi padang lamun yaitu mengikat sedimen dan

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

pasir pasir berkarang pecahan karang

rata-rata jumlah

akar T.

hemprichii

(helai/tegakan)

Page 33: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

20

menstabilkan substrak lunak, dengan sistem perakaran yang padat dan saling

menyilang.

4.4. Kandungan Nutrien Substrat

Tumbuhan lamun memerlukan sejumlah nutrien dalam takaran yang cukup,

seimbang untuk terus tumbuh dan berkembang menyelesaikan daur hidupnya.

Hasil pengukuran nutrien dibagi menjadi 2 bagian yakni:

4.4.1. Nitrat

Gambar 13 Rata-rata kandungan nitrat (data primer)

Nilai rata-rata kandungan nitrat yang didapatkan pada penelitian ini pada

substrat pasir yaitu 3,72 ± 0,84 ppm, pada substrat pasir berkarang yaitu 1,90 ±

1,35 ppm dan pada substrat pecahan karang yaitu 0,00 ± 0,00 ppm (Gambar 13).

Hasil one way anova menunjukkan bahwa kandungan nitrat pada substrat pasir,

pasir berkarang dan pecahan karang berbeda nyata (p<0,05) dengan tingkat

probability sebesar (p=0,00) dan selanjutnya hasil uji lanjut mempertegas bahwa

kandungan nitrat paling tinggi terdapat pada substrat pasir dan paling rendah

terdapat pada substrat pecahan karang dimana menunjukkan perbedaan yang

sangat signifikan (lihat lampiran 14).

Berdasarkan Olsen, Dean. (1957) in Monoarfa. (1992) membagi konsentrasi

nitrat dalam tanah menjadi 3 bagian yaitu <3 ppm = rendah, 3 – 10 ppm =

sedang, dan >10 ppm = tinggi, berdasarkan hasil yang didapat substrat pasir

berada pada konsentrasi sedang, sedangkan substrat pasir berkarang dan pecahan

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

pasir pasir berkarang pecahan karang

rata-rata

kandungan nitrat

pada substrat

(ppm)

Page 34: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

21

karang berada pada konsentrasi rendah. Hal ini disebabkan karena ketiga tipe

substrat cenderung memiliki sedimen kasar dimana dalam hal penyerapan nitrat

sedimen halus lebih baik dibandingkan sedimen kasar (Tomascik. 1997).

4.4.2. Fosfat

Nilai rata-rata kandungan fosfat yang didapatkan pada penelitian ini pada

substrat pasir yaitu 0,32 ± 0,19 ppm, pada substrat pasir berkarang yaitu 0,17 ±

0,10 ppm dan pada substrat pecahan karang yaitu 0,37 ± 0,20 ppm (Gambar 14)

Gambar 14 Rata-rata kandungan fosfat (data primer)

Hasil one way anova menunjukkan bahwa kandungan fosfat pada substrat

pasir, pasir berkarang dan pecahan karang tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan

tingkat kepercayaan yang didapat sebesar (p=0,060) sehingga tidak perlu

dilakukan uji lanjut (lihat lampiran 15). Berdasarkan pernyataan Olsen, Dean.

(1957) in Monoarfa. (1992) membagi konsentrasi fosfat dalam tanah menjadi 4

bagian yaitu, < 3 ppm (sangat rendah), 3 – 7 ppm (rendah), 7 – 20 ppm (sedang),

dan > 20 ppm (tinggi), maka kandungan fosfat pada jenis substrat pasir, pasir

berkarang dan pecahan karang tergolong sangat rendah.

Namun pada substrat pecahan karang kandungan fosfat lebih besar

dibandingkan substrat pasir maupun pasir berkarang. Hal ini yang menyebabkan

pertumbuhan lamun T. hemprichii di substrat pecahan karang lebih tinggi karena

lamun mendapat pasokan unsur hara yang cukup.

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

pasir pasir berkarang pecahan karang

rata-rata

kandungan

fosfat pada

substrat (ppm)

Page 35: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

22

4.5. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan Dan Morfometrik Lamun

Serta Kandungan Nutrien Substrat

Substrat dasar perairan merupakan daerah tempat tinggal lamun yang

menentukan sejauh mana lamun tumbuh. Umumnya lamun tumbuh pada substrat

berlumpur sampai substrat berbatu. Perbedaan komposisi jenis substrat dapat

menyebabkan perbedaan jenis lamun dan dapat mempengaruhi perbedaan

kesuburan dan pertumbuhan lamun. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa

perbedaan komposisi ukuran butiran sedimen menyebabkan perbedaan nutrisi

bagi pertumbuhan lamun dan proses dekomposisi dan meneralisasi yang terjadi di

dalam substrat (Kiswara. 1992).

Sesuai dengan fungsinya sebagai perangkap sedimen, maka tak heran jika pada

ekosistem lamun kita dapat menemukan berbagai macam jenis-jenis sedimen dari

yang sangat halus hingga kasar. Setiap jenis substrat memiliki karakter sedimen

yang berbeda pula sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan proses adaptasi

lamun tersebut (Brouns. 1985).

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis substrat mempengaruhi

kerapatan dan morfometrik lamun T. hemprichii. Kerapatan dan morfometrik

lamun seperti panjang daun, lebar daun dan jumlah akar terhadap substrat (pasir,

pasir berkarang dan pecahan karang) menunjukkan nilai yang signifikan atau

memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata. Hal ini juga sejalan dengan hasil

penelitian Hasanudin. (2013) yang menyatakan substrat berpengaruh terhadap

kerapatan dan morfometrik lamun.

Kerapatan dan morfometrik lamun tertinggi ditemukan pada substrat pecahan

karang dan terendah ditemukan pada substrat pasir. Hal ini disebabkan Karena

pada substrat pecahan karang ukuran butir sedimen lebih kasar dibandingkan

dengan substrat pasir yang pada umumya merupakan habitat yang baik bagi

lamun jenis ini (Feryatun et al., 2012, Lan et al., 2005).

Menurut Hartog. (1970), Lin. (1998) T. hemprichii merupakan spesies yang

paling umum ditemukan hidup pada jenis substrat pecahan karang hingga substrat

lunak akan tetapi menjadi dominan hanya pada substrat keras dan dapat

membentuk vegetasi monospesifik pada pasir kasar yang kedalamannya relatif

sempit mulai daerah dangkal sampai kedalaman 5 m. Hal ini terjadi karena faktor

Page 36: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

23

lingkungan seperti karakteristik sedimen pada setiap substrat serta nitrat dan fosfat

yang mendukung pertumbuhan lamun.

Adapun hasil penelitian mengenai pengaruh substrat terhadap kandungan

nutrien menunjukkan keadaan yang bervariasi dimana untuk kandungan nitrat

terhadap substrat yang berbeda menunjukan nilai yang signifikan (beda nyata)

sehingga ada pengaruh jenis substrat terhadap kandungan nitrat sedangkan untuk

kandungan fosfat terhadap substrat yang berbeda menunjukkan nilai yang tidak

signifikan (tidak beda nyata) sehingga tidak ada pengaruh jenis substrat terhadap

kandungan fosfat.

Akan tetapi hasil penelitian menunjukan kandungan nitrat dan fosfat pada jenis

substrat yang ukuran butirnya besar seperti pasir berkarang dan pecahan karang

tergolong lebih rendah jika dibandingkan pada jenis substrat yang ukuran butirnya

sedang/kecil seperti pasir. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Erftemeijer,

Middleburg. (1993), Stapel et al., (1996) yang menyatakan semakin kasar ukuran

butir substrat maka semakin rendah pula kandungan nutrien didalamnya dan

semakin halus ukuran butir substrat maka semakin tinggi pula kandungan

nutriennya.

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwasanya lamun T. hemprichii dapat

hidup diberbagai jenis substrat dan akan tumbuh subur dan dominan pada substrat

kasar yang mana dalam penelitian ini jenis substrat yang memilki pengaruh paling

signifikan adalah pecahan karang yang kandungan nutriennya tergolong rendah.

Page 37: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

Kerapatan lamun T. hemprichii di perairan Teluk Bakau Kabupaten Bintan

pada setiap jenis substrat menunjukkan hasil yang berbeda nyata, artinya jenis

substrat berpengaruh terhadap kerapatan lamun tersebut.

Morfometrik lamun T. hemprichii di perairan Teluk Bakau Kabupaten Bintan

pada setiap jenis substrat menunjukkan hasil yang berbeda nyata, artinya jenis

substrat berpengaruh terhadap morfometrik lamun tersebut

Kandungan nitrat dalam sedimen di perairan Teluk Bakau Kabupaten Bintan

pada setiap jenis substrat berbeda nyata, artinya jenis substrat berpengaruh

terhadap kandungan nitrat dalam sedimen sedangkan kandungan fosfat dalam

sedimen pada setiap jenis substrat tidak berbeda nyata, artinya jenis substrat

tidak berpengaruh terhadap kandungan fosfat dalam sedimen.

5.2. Saran

Adapun saran penelitian ini adalah:

Perlu dilakukan penelitian lebih spesifik mengenai faktor lingkungan yang

paling mempengaruhi kerapatan dan morfometrik lamun pada sepanjang

pertumbuhannya.

Perlunya dilakukan penelitian skala laboratrium mengenai pengaruh jenis

substrat terhadap kerapatan dan morfometrik lamun T. hemprichii.

Page 38: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

DAFTAR PUSTAKA

Arifin., 2001. Ekosistem Padang Lamun. [Buku]. Universitas Hasanuddin.

Azkab, M.H., 1994. Transplantasi Lamun Thalassia hemprichii (Ehrenb) Aschers

di Rataan Terumbu Pulau Pari Kepulauan Seribu Jurnal, Dalam Teluk Jakarta.

Oseanografi-LIPI: 105-111.

Azkab, M.H., 2000, Struktur Dan Fungsi Pada Komunitas Lamun. Oseana 25(3):

9-17.

Bengen, D.G., 2002. Ekosistem Dan Sumberdaya Alam Pesisir Dan Laut Serta

Prinsip Pengelolaannya. [Sinopsis] Institut Petanian Bogor.

Brouns, J.W.M., 1985. A comparison of the annual production and biomass in

three monospecific stands of the seagrass Thalassia hemprichii (Ehrenb.)

aschers. Aquatic Botany 23(2): 149-175.

Dahuri, R., Jacub, R., Sapta. P.G., Sitepu, M.J., 2001. Pengelolaan Sumberdaya

Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu. PT Pradnya Paramita 1(1): 22-27.

Dahuri, R., 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia. Penerbitan Gramedia Pustaka Utama.

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air. Institut Pertanian Bogor.

Erftemeijer, P.L.A., Middelburg, J., 1993. Sediment-nutrient interaction in

tropical seagrass beds: a comparasion between a terigeneus and a carbonat

sedimentary environmental in South Sulawesi. Marine Progress Series 102:

187-198.

Feryatun, F., Hendrarto, B., Widyorini., 2012. Kerapatan Dan Distribusi Lamun

(Seagrass) Berdasarkan Zona Kegiatan Yang Berbeda Di Perairan Pulau

Pramuka, Kepulauan Seribu. Management Of Aquatic Resources 12(1): 1-7.

Gacia, E., Duarte, C. M., Marba, N., Terrados, J., Kennedy, H., Fortes, M. D., Tri,

N.H., 2003. Sediment deposition and production in SE-Asia seagrass meadows.

Estuarin Coastal and Shell Science 56(5–6): 909-919.

Hartog, D.C., 1970. Seagrass of the world. North-Holland Publ.Co Amsterdam

50: 275

Hassanudin, R., 2013. Hubungan Antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun

Enhalus acoroides dengan Substrat dan Nutrien di Pulau Sarappo Lompo Kab.

Pangkep. [Skripsi]. Universitas Hassanudin.

Page 39: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

26

Heijs, F.M.L., 1985. The seasonal distribution and community structure of the

epiphytic algae on Thalassia hemprichii (Ehrenb.) Aschers. Aquatic Botany

21(4): 295-324.

KepMen LH No. 200., 2001. Penentuan Titik Stasiun dan Transek Pada

Ekosistem Padang Lamun. Jakarta. Indonesia

Kiswara, W., 1992. Community structure and biomass distribution of seagrasses

at Banten Bay, West Java. Marine Science 11(2): 241–250.

Kiswara, W., 2004. Uptake and allocation of 13C by Enhalus acoroides at sites

differing in light availability. Aquabotic Botany 10(1): 21-30.

Kuo, J., Hartog, D., 2010. Seagrass Morphology, Anatomy, and Ultrastructure.

Springer 3: 51-67.

Lan, C.Y., Kao, W.Y., Lin, H.J., Shao, K.T., 2005. Measurement of chlorophyll

fluorescence reveals mechanisms for habitat niche separation of the intertidal

seagrasses Thalassia hemprichii and Halodule uninervis. Marine Biology

148(1): 25.

Lin, H.J., Shao, K.T., 1998. Temporal changes in the abundance and growth of

intertidal Thalassia hemprichii seagrass beds in southern Taiwan. Bot Bull

Acad Sin 39: 191–198.

Mukai, H.K., Aioi, Y., Ishida., 1980. Distribution and biomass of eelgrass

(Zostera marina L.) and other sea grasses in Odawa Bay. Aquatic Botany 8:

337-342.

Mukai, H., 1993. Biogeography of the tropical seagrasses in the western Pacific.

Marine and Freshwater Research 44(2): 1–17.

Monoarfa, W.D., 1992. Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula Blotong Dalam

Produksi Klekap Pada Tanah Tambak berstekstur Liat. [Tesis]. Universitas

Hassanudin

Nontji., 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan.

Nybakken, J.W., 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis, Gramedia

Jakarta.

Peralta, G., Brun, F.G., Llorens, J.L.P., Bouma, T.J., 2006. Direct effects of

current velocity on the growth, morphometry and architecture of seagrasses: a

case study on Zostera noltii. Marine Ecology Progress Series 327: 135–142.

Philips, E. A., 1960. Obsevations of the ecologyand distribution of the seagrasses.

[Tesis]. Florida state board of conservation.

Page 40: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

27

Pollard, P.C., Greenway, M., 1993. Photosynthetic characteristics of seagrasses

(Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii and Zostera capricornia) in a

low-light environment, with a comparison of leaf-marking and lacunal-gas

measurements of productivity. Marine and Freshwater Research 44(1): 127–

139.

Rohanipah, I., 2009. Pengukuran Nilai Acoustic Backscattering Strength Berbagai

Tipe Substrat Dasar Perairan Arafura dengan Instrumen Simrad EK6. [Skripsi].

Institut Pertanian Bogor.

Rose, C.D., Dawes, C.J., 1999, Effects of community structure on the seagrass

Thalassia testudinum. Marine Ecology Progress Series 184: 83–95.

Shieh, W.Y., Yang, J.T., 1997. Denitrification in the rhizosphere of the two

seagrasses Thalassia hemprichii (Ehrenb.) Aschers and Halodule uninervis

(Forsk.) Aschers. Experimental Marine Biology and Ecology 218(2): 229-241.

Sitorus, S.A.R.S., 2011. Kajian Sumberdaya Lamun Untuk Pengembangan

Ekowisata Di Desa Teluk Bakau Kepulauan Riau. [Skripsi]. Institut Pertanian

Bogor.

Surata, I.K., 1985. Pengaruh Pemupukan Fosfat Terhadap Kandungan P, K, Ca,

Mg daun serta pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Phaseolus radiatus)

varietas mb 129 pada latosol tajur. [Tesis] Institut Pertanian Bogor.

Short, F.T., 1987. Effects of sediment nutrients on seagrass: literature review and

mesocosm experiment. Aquatic Botany 27: 41-57.

Stapel, J., Thelma, L. A., Bert, H. M., Van, D., Jacqueline, D., de Groot., Paul, H.

W., Van, D. H., Marten, A., 1996. Nutrient uptake by leaves and roots of the

seagrass Thalassia hemprichii in the Spermonde Archipelago, Indonesia.

Marine Ecology Progress Series 134(1/3): 195-206.

Stapel, J., Munumtun, R., Hemminga, M.A., 1997, Biomass loss and nutrient

redistribution in and Indonesian Thalassia hemprichii seagrass bed following

seasonal low tide exposure during day light.Marine Ecology Progress Series

148(1/3): 251–262.

Tomascik, T., Mah, A. J., Nonji, A., Moosa, M. K., 1997. The Ecologi Of

Indonesian Seas Part two. The Ecologi of Indonesia Series 7: 34-36.

Tuntiprapas, P., 2010. Effect Of Seasonal Variation On Growth And Sexual

Reproduction Of Thalassia hemprichii Haad Chai Mai National Park Trang

Province Thailand. [Tesis] Prine Of Songkla University.

Wattayakorn, G., Wolanski, E., Kjerfve, B., 1988. Mixing trapping and outwelling

in the Klong Ngao mangrove swamp. Estuarian Coastal Shelf Science 31: 667-

688.

Page 41: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

LAMPIRAN

Page 42: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

29

Lampiran 1. Persentase hasil ayakan substrat perplot

Keterangan :

P = Pasir

PB = Pasir Berkarang

PK = Pecahan Karang

PLOT AYAKAN TINGKAT KE-

1

(2360)

2

(2000)

3

(1180)

4

(500)

5

(250)

6

(125)

7

(106)

8 (63)

1 (P) 0 0 14,91 19,63 17,87 27,67 11,78 8,14

2 (P) 0 0 16,67 18,92 17,16 24,22 13,78 9,25

3 (P) 0 0 19,5 13,25 18,72 22,86 15,46 10,21

4 (P) 0 0 17,27 15,39 16,49 23,45 19,23 8,17

5 (P) 0 0 17,45 14,53 18,09 21,84 20,18 7,91

6 (P) 0 0 17,04 15,32 19,18 20,41 18,74 9,31

7 (P) 0 0 14,09 15,21 20,25 22,07 23,21 5,17

8 (P) 0 0 8,3 16,62 24,35 21,83 22,16 6,74

9 (P) 0 0 9,55 19,18 21,22 21,78 20,49 7,78

12 (PB) 16,99 3,69 13,09 25,16 19,58 17,91 1,86 1,72

13 (PB) 13,25 3,85 14,91 34,83 17,32 13,59 1,04 1,21

14 (PB) 12,68 2,7 19,13 45,23 13,4 4,02 1,29 1,55

15 (PB) 10,9 4,36 21,23 51,14 4,5 3,55 2,43 1,89

16 (PB) 6,25 1,89 12,92 49,56 14,01 12,9 1,36 1,11

17 (PB) 8,21 1,87 14,62 39,16 25,19 9,46 0,93 0,56

18 (PB) 12,32 1,67 11,8 43,42 18,82 8,63 1,56 1,78

19 (PB) 19,31 3,9 10,55 41,32 15,34 6,87 1,2 1,51

20 (PB) 15,89 3,96 24,15 40,44 9,38 3,02 1,72 1,44

23 (PK) 79,01 2,99 5,73 5,12 2,31 2,75 1,21 0,88

24 (PK) 80,34 2,13 4,43 3,72 6,37 2,28 0,25 0,48

25 (PK) 78,66 5,98 4,06 3,66 2,66 2,85 1,42 0,71

26 (PK) 81,59 2,77 5,19 4,93 2,43 2,52 0,52 0,05

27 (PK) 80,92 2,14 5,08 3,32 3,67 1,8 1,16 1,91

28 (PK) 78,15 3,84 3,04 4,87 4,14 2,43 1,35 2,18

29 (PK) 79,08 3,43 4,68 4,7 3,69 2,48 1,3 0,64

30 (PK) 82,68 2,51 4,62 4,5 2,28 2,44 0,33 0,64

31 (PK) 84,08 2,87 3,23 2,89 2,28 2,02 1,36 1,27

Page 43: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

30

Lampiran 2. Hasil analisa substrat menggunakan gradistat versi 8

Pasir

Pasir Berkarang

Pecahan Karang

Page 44: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

31

Lampiran 3. Foto plot pengamatan kerapatan dan morfometrik

Pasir

Pasir Karang

Pecahan Karang

Page 45: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

32

Lampiran 4. Foto pengukuran morfometrik lamun

Pasir

Pasir Berkarang

Pecahan Karang

Page 46: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

33

Lampiran 5. Titik koordinat dan kerapatan lamun T. hemprichii perplot

PLOT JENIS SUBSTRAT X Y KERAPATAN

1 PASIR 104,654853 1,048681 23

2 PASIR 104,654887 1,048651 31

3 PASIR 104,654904 1,048709 21

4 PASIR 104,654963 1,048756 28

5 PASIR 104,655012 1,048803 26

6 PASIR 104,655074 1,048865 30

7 PASIR 104,655081 1,048893 27

8 PASIR 104,655102 1,048945 24

9 PASIR 104,655145 1,048949 22

jumlah 232

rata-rata 25,77777778

12 PASIR BERKARANG 104,653383 1,050553 43

13 PASIR BERKARANG 104,653425 1,050573 47

14 PASIR BERKARANG 104,653484 1,050631 45

15 PASIR BERKARANG 104,653505 1,050673 50

16 PASIR BERKARANG 104,653562 1,050684 41

17 PASIR BERKARANG 104,653604 1,050707 44

18 PASIR BERKARANG 104,653669 1,050771 49

19 PASIR BERKARANG 104,653658 1,050809 50

20 PASIR BERKARANG 104,653736 1,050808 41

jumlah 410

rata-rata 45,55555556

23 PECAHAN KARANG 104,652105 1,052175 83

24 PECAHAN KARANG 104,652204 1,052231 70

25 PECAHAN KARANG 104,652184 1,052263 72

26 PECAHAN KARANG 104,652201 1,052298 75

27 PECAHAN KARANG 104,652279 1,052319 80

28 PECAHAN KARANG 104,652331 1,052365 78

29 PECAHAN KARANG 104,652368 1,052391 74

30 PECAHAN KARANG 104,652411 1,052432 61

31 PECAHAN KARANG 104,652501 1,052456 76

jumlah 669

rata-rata 74,33333333

Page 47: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

34

Lampiran 6. Morfometrik panjang daun lamun T. hemprichii perplot

PLOT SUBSTRAT PANJANG (CM)

1 2 3 rata-rata

1 PASIR 9,1 7,5 5,1 7,23

2 PASIR 6,7 10,5 8,1 8,43

3 PASIR 8,3 5,4 9,9 7,87

4 PASIR 10,2 6,3 5,1 7,2

5 PASIR 7,8 7,3 8,2 7,77

6 PASIR 6,9 8,1 7,8 7,6

7 PASIR 5,1 10,1 7,1 7,43

8 PASIR 6,9 7,7 8,2 7,6

9 PASIR 7,9 8,3 6,1 7,43

jumlah 68,9 71,2 65,6 68,56667

rata-rata 7,655556 7,911111 7,288889 7,618519

12 PASIR BERKARANG 17,1 14,8 13,8 15,23

13 PASIR BERKARANG 14,9 15,7 13,9 14,83

14 PASIR BERKARANG 17,3 16,9 13,6 15,93

15 PASIR BERKARANG 14,3 14,9 13,7 14,3

16 PASIR BERKARANG 13,9 15,1 16,3 15,1

17 PASIR BERKARANG 15,8 14,6 17,1 15,83

18 PASIR BERKARANG 17,3 16,2 16,7 16,73

19 PASIR BERKARANG 13,8 15,1 14,8 14,57

20 PASIR BERKARANG 14,1 17,5 15,2 15,6

jumlah 138,5 140,8 135,1 138,1333

rata-rata 15,38889 15,64444 15,01111 15,34815

23 PECAHAN KARANG 21,8 24,3 22,1 22,73

24 PECAHAN KARANG 22,7 22,9 23,9 23,17

25 PECAHAN KARANG 21,7 24,1 22,3 22,7

26 PECAHAN KARANG 23,5 21,7 22,9 22,7

27 PECAHAN KARANG 23,7 22,1 24 23,27

28 PECAHAN KARANG 22,9 21,8 23,9 22,87

29 PECAHAN KARANG 24,1 21,7 22,8 22,87

30 PECAHAN KARANG 23,6 24,9 22,7 23,73

31 PECAHAN KARANG 22,1 21,9 23,8 22,6

jumlah 206,1 205,4 208,4 206,6333

rata-rata 22,9 22,82222 23,15556 22,95926

Page 48: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

35

Lampiran 7. Morfometrik lebar daun lamun T. hemprichii perplot

PLOT SUBSTRAT LEBAR (CM)

1 2 3 rata-rata

1 PASIR 1,5 1,5 1,4 1,47

2 PASIR 1,4 1,5 1,4 1,43

3 PASIR 1,4 1,3 1,5 1,4

4 PASIR 1,5 1,3 1,3 1,37

5 PASIR 1,4 1,4 1,4 1,4

6 PASIR 1,3 1,4 1,4 1,37

7 PASIR 1,3 1,5 1,4 1,4

8 PASIR 1,3 1,4 1,4 1,37

9 PASIR 1,4 1,4 1,3 1,37

jumlah 12,5 12,7 12,5 12,56667

rata-rata 1,388889 1,411111 1,388889 1,396296

12 PASIR BERKARANG 1,5 1,5 1,3 1,43

13 PASIR BERKARANG 1,4 1,5 1,3 1,4

14 PASIR BERKARANG 1,5 1,5 1,3 1,43

15 PASIR BERKARANG 1,4 1,4 1,3 1,37

16 PASIR BERKARANG 1,3 1,5 1,5 1,43

17 PASIR BERKARANG 1,5 1,4 1,5 1,47

18 PASIR BERKARANG 1,5 1,5 1,5 1,5

19 PASIR BERKARANG 1,3 1,5 1,4 1,4

20 PASIR BERKARANG 1,4 1,4 1,5 1,43

jumlah 12,8 13,2 12,6 12,86667

rata-rata 1,422222 1,466667 1,4 1,42963

23 PECAHAN KARANG 1,6 1,7 1,6 1,63

24 PECAHAN KARANG 1,6 1,6 1,7 1,63

25 PECAHAN KARANG 1,6 1,7 1,6 1,63

26 PECAHAN KARANG 1,7 1,6 1,7 1,67

27 PECAHAN KARANG 1,7 1,6 1,7 1,67

28 PECAHAN KARANG 1,6 1,6 1,7 1,63

29 PECAHAN KARANG 1,7 1,4 1,6 1,57

30 PECAHAN KARANG 1,7 1,8 1,7 1,73

31 PECAHAN KARANG 1,6 1,6 1,7 1,63

jumlah 14,8 14,6 15 14,8

rata-rata 1,644444 1,622222 1,666667 1,644444

Page 49: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

36

Lampiran 8. Morfometrik jumlah akar lamun T. hemprichii perplot

PLOT SUBSTRAT JUMLAH PER TEGAKAN

1 2 3 rata-rata

1 PASIR 31 29 27 29

2 PASIR 28 29 27 28

3 PASIR 30 27 27 28,00

4 PASIR 32 28 27 29

5 PASIR 29 29 27 28,33

6 PASIR 28 30 29 29

7 PASIR 27 32 29 29,33

8 PASIR 28 29 30 29

9 PASIR 29 27 28 28

jumlah 262 260 251 257,6667

rata-rata 29,11111 28,88889 27,88889 28,62963

12 PASIR BERKARANG 24 23 21 22,67

13 PASIR BERKARANG 25 22 23 23,33

14 PASIR BERKARANG 24 24 23 23,67

15 PASIR BERKARANG 25 21 23 23

16 PASIR BERKARANG 22 25 24 23,67

17 PASIR BERKARANG 23 21 22 22

18 PASIR BERKARANG 21 24 22 22,33

19 PASIR BERKARANG 21 23 24 22,67

20 PASIR BERKARANG 22 25 21 22,67

jumlah 207 208 203 206

rata-rata 23 23,11111 22,55556 22,88889

23 PECAHAN KARANG 14 18 15 15,67

24 PECAHAN KARANG 15 15 17 15,67

25 PECAHAN KARANG 14 18 16 16

26 PECAHAN KARANG 17 14 16 15,67

27 PECAHAN KARANG 17 15 18 16,67

28 PECAHAN KARANG 16 14 17 15,67

29 PECAHAN KARANG 18 14 16 16

30 PECAHAN KARANG 17 18 15 16,67

31 PECAHAN KARANG 15 14 17 15,33

jumlah 143 140 147 143,3333

rata-rata 15,88889 15,55556 16,33333 15,92593

Page 50: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

37

Lampiran 9. Kandungan Nitrat dan Fosfat pada tiap jenis substrat

SUBSTRAT NUTRIEN

nitrat fosfat

PASIR 2,3 0,442

PASIR 4,3 0,245

PASIR 3,6 0,251

PASIR 4,4 0,175

PASIR 3,4 0,325

PASIR 2,5 0,138

PASIR 4,2 0,481

PASIR 4,5 0,129

PASIR 4,3 0,721

jumlah 33,5 2,907

rata-rata 3,72 0,32

PASIR BERKARANG 0 0,242

PASIR BERKARANG 1,6 0,326

PASIR BERKARANG 1,4 0,245

PASIR BERKARANG 4,2 0,046

PASIR BERKARANG 3 0,104

PASIR BERKARANG 3,4 0,01

PASIR BERKARANG 1,3 0,19

PASIR BERKARANG 1,4 0,245

PASIR BERKARANG 0,8 0,159

jumlah 17,1 1,567

rata-rata 1,90 0,17

PECAHAN KARANG 0 0,304

PECAHAN KARANG 0 0,328

PECAHAN KARANG 0 0,564

PECAHAN KARANG 0 0,205

PECAHAN KARANG 0 0,046

PECAHAN KARANG 0 0,23

PECAHAN KARANG 0 0,623

PECAHAN KARANG 0 0,417

PECAHAN KARANG 0 0,58

jumlah 0 3,297

rata-rata 0 0,37

Page 51: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

38

Lampiran 10. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

kerapatan lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kerapatan

Lamun

Perplot

PASIR ,137 9 ,200* ,956 9 ,758

PASIR BERKARANG ,163 9 ,200* ,901 9 ,258

PECAHAN KARANG ,146 9 ,200* ,947 9 ,660

Test of Homogeneity of Variances

Kerapatan Lamun Perplot

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,917 2 24 ,413

ANOVA

Kerapatan Lamun Perplot

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 10730,889 2 5365,444 243,065 ,000

Within Groups 529,778 24 22,074

Total 11260,667 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kerapatan Lamun Perplot

LSD

(I)

JenisSubstrat

(J) JenisSubstrat Mean

Difference (I-J)

Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR PASIR BERKARANG -19,77778

* ,000 -24,3489 -15,2067

PECAHAN KARANG -48,55556* ,000 -53,1267 -43,9844

PASIR

BERKARANG

PASIR 19,77778* ,000 15,2067 24,3489

PECAHAN KARANG -28,77778* ,000 -33,3489 -24,2067

PECAHAN

KARANG

PASIR 48,55556* ,000 43,9844 53,1267

PASIR BERKARANG 28,77778* ,000 24,2067 33,3489

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 52: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

39

Lampiran 11. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

morfometrik panjang daun lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Panjang Daun

Lamun

PASIR ,185 9 ,200* ,902 9 ,263

PASIR BERKARANG ,117 9 ,200* ,976 9 ,942

PECAHAN KARANG ,264 9 ,070 ,857 9 ,090

Test of Homogeneity of Variances

Panjang Daun Lamun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,474 2 24 ,047

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Panjang Daun Lamun

LSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean

Difference (I-J)

Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR PASIR BERKARANG -7,72889

* ,000 -8,2468 -7,2110

PECAHAN KARANG -15,34222* ,000 -15,8602 -14,8243

PASIR

BERKARANG

PASIR 7,72889* ,000 7,2110 8,2468

PECAHAN KARANG -7,61333* ,000 -8,1313 -7,0954

PECAHAN

KARANG

PASIR 15,34222* ,000 14,8243 15,8602

PASIR BERKARANG 7,61333* ,000 7,0954 8,1313

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

ANOVA

Panjang Daun Lamun

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1059,247 2 529,624 1868,887 ,000

Within Groups 6,801 24 ,283

Total 1066,048 26

Page 53: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

40

Lampiran 12. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

morfometrik lebar daun lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Lebar Daun Lamun

PASIR ,252 9 ,104 ,811 9 ,027

PASIR BERKARANG ,266 9 ,065 ,930 9 ,485

PECAHAN KARANG ,287 9 ,032 ,871 9 ,127

Test of Homogeneity of Variances

Lebar Daun Lamun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,155 2 24 ,857

ANOVA

Lebar Daun Lamun

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,322 2 ,161 105,944 ,000

Within Groups ,036 24 ,002

Total ,358 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Lebar Daun Lamun

LSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean

Difference (I-J)

Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR PASIR BERKARANG -,03111 ,103 -,0690 ,0068

PECAHAN KARANG -,24556* ,000 -,2835 -,2076

PASIR

BERKARANG

PASIR ,03111 ,103 -,0068 ,0690

PECAHAN KARANG -,21444* ,000 -,2524 -,1765

PECAHAN

KARANG

PASIR ,24556* ,000 ,2076 ,2835

PASIR BERKARANG ,21444* ,000 ,1765 ,2524

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 54: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

41

Lampiran 13. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

morfometrik jumlah akar lamun T. hemprichii” menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Jumlah Akar Lamun

PASIR ,310 9 ,013 ,809 9 ,026

PASIR BERKARANG ,204 9 ,200* ,934 9 ,516

PECAHAN KARANG ,266 9 ,067 ,844 9 ,063

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Akar Lamun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,673 2 24 ,520

ANOVA

Jumlah Akar Lamun

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 728,177 2 364,088 1298,954 ,000

Within Groups 6,727 24 ,280

Total 734,904 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Jumlah Akar Lamun

LSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean

Difference (I-

J)

Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR PASIR BERKARANG 5,73889

* ,000 5,2238 6,2540

PECAHAN KARANG 12,70111* ,000 12,1860 13,2162

PASIR

BERKARANG

PASIR -5,73889* ,000 -6,2540 -5,2238

PECAHAN KARANG 6,96222* ,000 6,4471 7,4773

PECAHAN

KARANG

PASIR -12,70111* ,000 -13,2162 -12,1860

PASIR BERKARANG -6,96222* ,000 -7,4773 -6,4471

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 55: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

42

Lampiran 14. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

kandungan nitrat” menggunakan spss 20.0

Test of Homogeneity of Variances

Kandungan Nitrat Pada Substrat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

14,045 2 24 ,000

ANOVA

Kandungan Nitrat Pada Substrat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 63,116 2 31,558 41,183 ,000

Within Groups 18,391 24 ,766

Total 81,507 26

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kandungan Nitrat Pada Substrat

LSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean

Difference (I-J)

Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR

PASIR

BERKARANG 1,93333

* ,000 1,0816 2,7850

PECAHAN

KARANG 3,74444

* ,000 2,8928 4,5961

PASIR

BERKARANG

PASIR -1,93333* ,000 -2,7850 -1,0816

PECAHAN

KARANG 1,81111

* ,000 ,9594 2,6628

PECAHAN

KARANG

PASIR -3,74444* ,000 -4,5961 -2,8928

PASIR

BERKARANG -1,81111

* ,000 -2,6628 -,9594

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Tests of Normalityc

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kandungan Nitrat

Pada Substrat

PASIR ,194 9 ,200* ,930 9 ,486

PASIR BERKARANG ,224 9 ,200* ,917 9 ,369

Page 56: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...Kelompok Mahasiswa CORAL serta Presidium BEM UMRAH 2017 Penulis pernah melaksanakan

43

Lampiran 15. Hasil analisis one way anova “pengaruh jenis substrat terhadap

kandungan fosfat” menggunakan spss 20.0

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kandungan Fosfat

Pada Substrat

PASIR ,200 9 ,200* ,895 9 ,222

PASIR BERKARANG ,188 9 ,200* ,948 9 ,673

PECAHAN KARANG ,177 9 ,200* ,947 9 ,661

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variances

Kandungan Fosfat Pada Substrat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,865 2 24 ,177

ANOVA

Kandungan Fosfat Pada Substrat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,183 2 ,091 3,160 ,060

Within Groups ,695 24 ,029

Total ,878 26