pengaruh sistem pengendalian internal, …digilib.unila.ac.id/29421/3/tesis tanpa bab...

77
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN, TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN DAN TOTAL ASET TERHADAP OPINI AUDIT DENGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN PADA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Tesis) Oleh DEWI RAHMASARI PROGRAM MAGISTER ILMU AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: vokhue

Post on 06-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KEPATUHAN

TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN, TINDAK LANJUT

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN DAN TOTAL ASET

TERHADAP OPINI AUDIT DENGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN

PADA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/

LEMBAGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Tesis)

Oleh

DEWI RAHMASARI

PROGRAM MAGISTER ILMU AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN, TINDAK LANJUT

REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN DAN TOTAL ASET TERHADAP OPINI AUDIT DENGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN PADA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/

LEMBAGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Oleh DEWI RAHMASARI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar MAGISTER SAINS AKUNTANSI

pada

Program Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM MAGISTER ILMU AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2017

Page 3: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

ii

ABSTRAK

Pengaruh Sistem Penegendalian Internal, Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan, Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan dan

Total Aset Terhadap Opini Audit dengan Tingkat Pengungkapan Pada Catatan Atas Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga sebagai Variabel Intervening.

Oleh Dewi Rahmasari

Latar belakang penelitian ini adalah tren opini WTP yang berfluktuasi pada Kementrian/Lembaga tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah temuan audit Sistem Pengendalian Internal, temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan, tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan (TLRHP) yang terus meningkat periode tahun 2011-2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris apakah variabel SPI, kepatuhan terhadap perundang-undangan, tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan total aset melalui tingkat pengungkapan laporan keuangan berpengaruh terhadap opini audit BPK pada Kementrian/Lembaga se-Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel selama lima tahun pengamatan (2011-2015). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 90 Kementrian/Lembaga Se-Indonesai dengan teknik pemilihan sample purposive sampling didapat sampel sebanyak 75 Kementrian/Lembaga.

Hasil pengujian menggunakan software amos versi 22 membuktikan bahwa SPI, kepatuhan terhadap perundang-undangan dan total aset berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Variabel tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan dan tingkat pengungkapan tidak berpengaruh terhadap opini audit BPK.

Kata kunci: SPI, Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan, Tindak Lanjut

Rekomendasi Hasil Pemeriksaan, Total Aset, Opini, Tingkat Pengungkapan.

Page 4: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

iii

ABSTRACT

Influence of Internal Control System, Compliance to Legislation, Follow-up

Recommendation of Inspection Result and Total Assets to Audit Opinion with Level of Disclosure in Notes to Financial Statement of Ministry / Institution as

Intervening Variable

By Dewi Rahmasari

The background of this research is the fluctuating trend of WTP opinion on the Ministry / Institution is not matched by the increase of audit findings of Internal Control System, the findings of compliance audit of legislation, the follow-up recommendation of examination result (TLRHP) which keep increasing the period of 2011-2015.

The purpose of this study is to test empirically whether the SPI variable, compliance with legislation, follow-up recommendations of audit results and total assets through the level of disclosure of financial statements affect BPK audit opinion on the Ministry / Institution in Indonesia. The data used in this research is panel data during five years of observation (2011-2015). Population used in this research is 90 Ministry / Institution in Indonesia using purposive sampling technique counted 75 Ministry / Institution.

The results of testing using the software amos version 22 proves that the SPI, compliance with the legislation and total assets have a significant positive effect on the level of disclosure of financial statements, follow-up recommendations of the examination results have no effect on the level of disclosure and disclosure level does not affect BPK audit opinion.

Keywords: SPI, Compliance with Legislation, Follow Up Recommended

Examination Result, Total Assets, Opinion, Level of Disclosure.

Page 5: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,
Page 6: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,
Page 7: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,
Page 8: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 11

Desember 1985 yang merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Penulis lahir

dari pasangan suami istri Bapak Elyus Enani, S.E. dan Ibu Ayuni Suri Ra’uf,

S.Pd.

Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis yaitu Taman Kanak-kanak PTPN

X Bandar Lampung lulus tahun 1992, SDN I Penengahan Bandar Lampung lulus

tahun 1998, SLTPN 9 Bandar Lampung lulus tahun 2001 dan SMUN 2 Bandar

Lampung lulus tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi strata 1 di

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

tahun 2004.

Penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pusat Statistik dan

ditempatkan pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Utara pada tahun

2005. Penulis menamatkan studi strata 1 pada program studi Manajemen pada

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ragam Tunas Lampung (STIE RATULA) pada

tahun 2009. Penulis diterima sebagai mahasiswi pascasarjana program studi

Magister Ilmu Akuntansi Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur

Beasiswa STAR BPKP.

Page 9: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Ayah dan Mamahku tersayang

Suami dan Anak-anakku tercinta

Almamaterku

Page 10: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

MOTTO

Alloh tempat meminta segala sesuatu

(Qs. Al-Ikhlas:2)

Page 11: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

SANWACANA

Alhamdulillahillahirobbil’alamiin. Puji syukur atas segala nikmat yang telah Allah

SWT limpahkan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada suri teladan

terbaik di muka bumi ini, Muhammad SAW, sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis yang berjudul “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kepatuhan

terhadap perundang-undangan, Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan dan Total Aset terhadap Opini Audit dengan Tingkat

Pengungkapan Pada Catatan Atas Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga

Sebagai Variabel Intrvening” merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan

studi pada Program Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.Tesis ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Oleh

karena itu peneliti membuka saran, masukan, dan kritikan yang dapat digunakan

untuk memperbaiki riset ini untuk riset berikutnya. Ucapan terima kasih peneliti

sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Magister Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Lampung

juga selaku Pembimbing Kedua, untuk saran, kritik, motivasi, ketulusan dan

kesabaran dalam membimbing selama proses penyusunan, penyelesaian

hingga terpublikasinya tesis ini;

Page 12: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

3. Ibu Prof. Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt.,C.A., selaku Pembimbing

Utama, atas segala masukan, saran, motivasi, ilmu ketulusan dan keasabaran

dalam membimbing proses penyusunan, penyelesaian hingga terpublikasinya

tesis ini;

4. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt,. C.A., selaku Penguji Utama, atas

segala saran dan masukan yang sangat membantu dalam penyusunan tesis ini;

5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., selaku Sekretaris Penguji, atas

segala saran yang sangat membantu dalam penyempurnaan tesis ini;

6. Ibu Yunia Amelia, S.E., M.Sc., Akt., C.A., selaku Sekretaris Program Studi

Magister Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Lampung

untuk perhatian dan bantuannya dalam proses penyusunan tesis ini;

7. Orangtuaku, Ayahku Elyus Enani, Mamahku Ayuni Suri Ra’uf, Meme Baiq

Nurhasanah dan Mamiq Lalu April terima kasih atas ketulusan doa, kasih

sayang, pengertian, dukungan, kesabaran dan pengorbanan selama proses

penyusunan tesis ini;

8. Suamiku Lalu Januar Pribadi, anak-anakku Lalu Ghazi Patria Mahardika dan

Lalu Ghalib Arkan, atas segala doa, dukungan, motivasi, pengertian dan

kesabaran selama menyusun tesis ini;

9. Saudari-saudariku, Mami Tiara Elyana Sari, Ibu titi Dian Mustika Sari, Cica

Ade Citra Khairunnisa, Nuni Riana Putri Maharani dan Cicik Indah Yustika

Putri atas doa, kasih sayang, perhatian, keperdulian, motivasi dan ketulusan

kalian semua;

10. Saudaraku, Lalu Anggi Febrian, Kak Linda, Kak Win, Kak Agus dan Kak adi

untuk dukungan, motivasinya dan bantuannya;

Page 13: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

11. Teman-teman seperjuangan di Batch III MIA STAR BPKP: Mbak Atikah,

Mbak Karlina, Mbak Ipit, Mbak Erna, Mbak Yeyen atas perhatian, ketulusan

dan keceriaan selama ini. Pak Didik, Mung Suratno, Mas Damar, Mas

Anggie, Pak Artha, Mr. Wahono, Mas Heru, Pak Wasis, Mas Hayat dan Pak

Mufid. Teman-teman Batch I dan II MIA STAR BPKP Mbak Aatina terima

kasih untuk saran dan bimbingannya. Teman-teman reguler: Ina, Mba Tanti,

Ayin dan lainnya, atas kerjasama juga kebersamaan selama ini dan semangat

yang selalu kalian berikan;

12. Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran Ibu Wintarti Dyah

Indriani, S.E atas ijin yang diberikan sehingga penulis bisa mengikuti tugas

belajar;

13. Teman-teman sejawat pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran untuk

segala dukungan dan motivasinya terutama Bapak Rosyidi, S.E.

14. Mas Andri, Mba Leni, Nico dan Bolang serta seluruh pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu, atas semua bantuan dan kerjasamanya.

Demikian kiranya yang dapat peneliti sampaikan. Mohon maaf atas segala yang

kurang berkenan. Semoga pembaca sekalian dapat memperoleh manfaat dari tesis

ini. Terima Kasih.

Bandar Lampung, Desember 2017 Peneliti

Dewi Rahmasari

Page 14: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

x

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................... ................................... i ABSTRAK ....................................................................... ................................... ii ABSTRACK................................................................................................. .............. iii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ............... iv PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ............. v SANWACANA ................................................................. ................................... vi RIWAYAT HIDUP ........................................................... ................................... vii MOTTO ........................................................................ ................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ............ ix DAFTAR ISI................................................................... ..... ................................... x DAFTAR TABEL ..................................................... .............................................. xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii BAB I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ................................................ ................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................... ................................... 9 1.3. Tujuan Penelitian ............................................. ................................... 10 1.4. Manfaat Penelitian ........................................... ................................... 10

1.4.1.1. Manfaat Teoritis ................................. ................................... 10 1.4.1.2. Manfaat Praktis .................................. ................................... 10

BAB II. Tinjauan Pustaka

2.1. Teori Keagenan ................................................................................... 12 2.2. Teori Signalling ................................................................................... 14 2.3. Sistem Pengendalian Internal ............................................................... 14 2.4. Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan .......................................... 18 2.5. Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan ................................... 20 2.6. Total Aset ............................................................................................ 22 2.7. Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan .......................................... 24 2.8. Opini Audit Badan Pemeriksa Keuangan ............................................. 28 2.9. Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga ............................................ 30 2.10.Penelitian Terdahulu ........................................................................... 34 2.11. Pengembangan Hipotesis ................................................................... 38 2.11.1 SPI dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan .................. 38 2.11.2. Kepatuhan terhadap perundang-undangan dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan............................................ 40 2.11.3. Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP) dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan. .............................. 42 2.11.4. Total Aset dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan ....... 43 2.11.5. Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan dan Opini Audit ..... 44 2.12.Kerangka Pemikiran ........................................................................... 45

Page 15: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

xi

BAB III. Metode Penelitian 3.1. Populasi dan Sampel ............................................................................ 47 3.2. Data Penelitian .................................................................................... 48 3.3. Teknik Analisis Data ........................................................................... 48 3.4. Operasional Variabel ........................................................................... 50 3.4.1. Variabel Exogenous .................................................................. 50 3.4.2. Variabel Endogenous ................................................................ 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Sampel Penelitian................................................................. 52 4.2. Deskripsi Data ..................................................................................... 52 4.3. Statistik Deskriptif ............................................................................... 53 4.4. Analisis Jalur ....................................................................................... 57 4.5. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan................................................... 59 4.5.1. SPI dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan ................... 60

4.5.2. Kepatuhan terhadap perundang-undangan dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan ............................................. 61

4.5.3. Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP) dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan ................................ 63 4.5.4. Total Aset dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan ......... 64 4.5.5. Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan dan Opini Audit ....... 65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ............................................................................................. 66 5.2. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 67 5.3. Saran ................................................................................................... 68 5.4. Implikasi Penelitian ............................................................................. 69 Daftar Pustaka Lampiran

Page 16: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

xii

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 34

2. Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel Penelitian............................................... 48

3. Tabel 3.2 Operasional Variabel ....................................................................... 50

4. Tabel 4.1 Teknik Penentuan Sampel Penelitian ............................................... 52

5. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel............................................................. 53

6. Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ............................................... 60

Page 17: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Opini WTP atas LKPD

dan LKKL Tahun 2011-2016. ......................................................................... 3

2. Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Jumlah Temuan Audit dan

TLRHP Belum Tuntas Pada LKKL Periode 2011-2015 .................................. 4

3. Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran .................................................................... 46

4. Ganbar 4.1 Path Analysis ................................................................................ 58

Page 18: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencanangan sembilan agenda prioritas (NAWACITA) dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Republik

Indonesia mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan tata kelola

pemerintahan dan reformasi birokrasi. Salah satu agenda prioritas yang tertuang

dalam RPJMN 2015-2019 dalam bidang tata kelola dan reformasi birokrasi adalah

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan

terpercaya. Pemerintah dituntut untuk meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas keuangan pemerintah demi terwujudnya good public governance

(KNKG, 2008). Transparansi bermanfaat untuk meminimalkan masalah moral

hazard dengan memfasilitasi kontrol publik. Transaparansi menjadi alat yang

paling penting bagi masyarakat untuk memantau dan mengevaluasi kinerja wakil

rakyat serta pegawai pemerintah (Albalate, 2012). Transparansi memerlukan

syarat yakni dapat dipertanggungjawabkan, karena akses informasi merupakan

tahap awal proses pertanggungjawaban atau akuntabilitas (Meijer, 2003).

Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

negara maka pemerintah wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban

keuangan pemerintah. Atas laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah

tersebut akan dinilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan

informasinya oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Page 19: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

2

Hasil pemeriksaan BPK kemudian dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil

Pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan pemerintah yang memuat opini.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara mendefinisikan bahwa opini

merupakan kesimpulan atas hasil pemeriksaan berupa pernyataan profesional

tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

pemerintah. Empat jenis opini tersebut yaitu: (i) opini wajar tanpa pengecualian

(unqualified opinion), (ii) opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion),

(iii) opini tidak wajar (adverse opinion), dan (iv) pernyataan menolak

memberikan opin (disclaimer of opinion). Opini wajar tanpa pengecualian (WTP),

merupakan penilaian tertinggi yang diberikan oleh BPK. Opini WTP berarti

bahwa laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar, tidak terdapat

kesalahan yang material, dan sesuai standar sehingga dapat diandalkan untuk

pengambilan kebijakan.

Pemerintah telah menetapkan sasaran pokok pembangunan dalam bidang tata

kelola dan reformasi birokrasi pemerintah melalui RPJMN 2010-2014 dan

dilanjutkan dalam RPJMN 2015-2019. Pemerintah menargetkan capaian opini

WTP atas laporan keuangan Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yakni

97% dan 60% (RPJMN 2010-2014) kemudian sebesar 95% dan 85% (RPJMN

2015-2019). Berdasarkan IHPS 2017 capaian opini WTP Kementrian/Lembaga

hanya sebesar 71% (2014) dan 84% (2016). Sementara itu capaian opini WTP

untuk Pemerintah Daerah hanya sebesar 47% (2014) dan 71% (2016). Capaian

Page 20: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

3

opini WTP atas Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah tentu saja masih

sangat jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah Perkembangan opini

WTP Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah periode 2010-2015 dijelaskan

pada gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Opini WTP atas LKPD dan LKKL Tahun 2011-2016.

Berdasarkan gambar 1.1 di atas, tren opini WTP pada Pemerintah Daerah

cenderung meningkat untuk periode tahun 2011-2015, namun hal yang berbeda

terjadi pada tren opini WTP Kementrian/Lembaga. Tren opini WTP pada

Kementrian/Lembaga untuk periode tahun 2011-2015 cenderung berfluktuasi.

Terlihat pada gambar 1.1 Kementrian/Lembaga meraih opini WTP sebesar 76%

(2011) kemudian mengalami penurunan sebesar 5 poin persen menjadi 71%

(2012). Peningkatan opini WTP sebanyak 4 poin persen menjadi 75% (2013)

tidak dapat dipertahaankan karena kembali menurun sebesar 4 poin persen

menjadi 71% (2014). Penuruan dan peningkatan opini WTP yang sangat

signifikan terjadi pada tahun 2015 dan 2016 yaitu penurunan sebesar 6 poin

Page 21: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

4

persen menjadi 65% pada tahun 2015 dan peningkatan sebesar 19 poin persen

menjadi 84% pada tahun 2016.

Berdasarkan data IHP BPK Semester I Tahun 2017, selain tren opini WTP

Kementrian/Lembaga yang mengalami fluktuasi pada periode 2011-2015, masih

banyak permasalahan-permasalahan lain yang ditemukan dari hasil audit Laporan

Keuangan Kementrian/Lembaga oleh BPK. Permasalahan tersebut antara lain

peningkatan jumlah temuan audit (SPI dan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan) dan peningkatan jumlah Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan (TLRHP) BPK yang belum tuntas ditindaklanjuti periode tahun

2011-2015 seperti dijelaskan pada gambar 1.2 berikut:

Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Jumlah Temuan Audit dan TLRHP Belum Tuntas Pada LKKL Periode 2011-2015

Page 22: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

5

Berdasarkan gambar 1.2 di atas dapat dijelaskan bahwa temuan audit atas SPI

yaitu berupa kelemahan SPI pada Kementrian/Lembaga cenderung meningkat

untuk periode 2011-2015. Tahun 2011 yakni dari 616 temuan meningkat menjadi

748 temuan (21%) pada tahun 2011. Tahun 2013 mengalami penurunan menjadi

718 temuan (-4%), tahun 2014 mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu

1.009 temuan (41%), sedangkan tahun 2015 meningkat menjadi 1.046 temuan

(4%). Masih banyaknya temuan audit berupa kelemahan SPI pada LKKL

menunjukan bahwa Kementrian/Lembaga belum optimal dalam melakukan

pengendalian internal terhadap pengelolaan keuangan negara. Untuk

menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan, suatu organisasi harus

memiliki pengendalian yang efektif, karena dengan pengendalian internal dapat

meningkatkan kualitas informasi dan memberikan keyakinan tentang keandalan

informasi keuangan (Johnstone et al, 2014).

Gambar 1.2 juga menjelaskan bahwa temuan audit penyimpangan terhadap

kepatuhan terhadap perundang-undangan pada Laporan Keuangan

Kementrian/Lembaga mengalami peningkatan periode tahun 2011-2016. Pada

tahun 2011 jumlah temuan penyimpangan kepatuhan terhadap perundang-

undangan meningkat dari 1.072 temuan menjadi 1.244 temuan (16%). Tahun

2013 mengalami penurunan menjadi 1.091 temuan (12%), tahun 2014 mengalami

peningkatan cukup signifikan menjadi 1.606 temuan (47%), sedangkan tahun

2015 hanya mengalami peningkatan sebesar 8% dari temuan tahun sebelumnya

yaitu 1.740 temuan.

Page 23: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

6

Laporan keuangan dapat dinilai tidak wajar karena adanya salah saji material yang

disebabkan dari tindakan/kegiatan yang melanggar kepatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan yang dapat berpengaruh langsung terhadap

penyajian laporan keuangan (Peraturan BPK RI No. 01 Tahun 2007).

Penyimpangan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang diketahui

akan menjadi tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan pengaruhnya

terhadap laporan keuangan, termasuk kecukupan pengungkapan (Fatimah et al,

2014). Masih banyaknya temuan audit berupa penyimpangan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan mengindikasikan bahwa Kementrian/Lembaga

belum sepenuhnya mematuhi perundang-undangan sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam pengelolaan keuangan negara.

Grafik pada gambar 1.2. menunjukkan bahwa TLRHP yang belum tuntas sesuai

dengan rekomendasi BPK mengalami peningkatan selama periode 2011-2015.

Sejumlah 10.929 rekomendasi (35,65%) dari total 30.659 seluruh rekomendasi

periode 2011-2015 belum tuntas ditindaklanjuti. Secara rinci jumlah peningkatan

rekomendasi yang belum tuntas ditindaklanjuti oleh satker pada

Kementrian/Lembaga yaitu tahun 2011 dari 1.452 rekomendasi menjadi 1.549

rekomendasi atau meningkat sebesar 6,26% ditahun 2012, tahun 2013 meningkat

sebesar 2,09% menjadi 1.582 rekomendasi. Tahun 2014 terjadi peningkatan

sangat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 46,98%

atau 2.984 rekomendasi yang belum tuntas ditindaklanjuti. Sementara itu untuk

tahun 2015 hanya mengalami peningkatan sebesar 11,24% atau 3.362

rekomendasi yang belum tuntas ditindaklanjuti dari tahun sebelumnya. Atyanta

Page 24: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

7

(2012) menyatakan bahwa salah satu faktor penyebab sulitnya pemerintah

memperoleh opini WTP adalah kendala penyelesaian rekomendasi tahun-tahun

sebelumnya.

Kualitas laporan keuangan yang baik tercermin dari semakin tingginya tingkat

pengungkapan laporan keuangan. Jika tingkat pengungkapan tinggi maka

probabilitas opini audit yang diperoleh Kementerian/Lembaga (K/L) menjadi

semakin baik. Hal ini sesuai dengan Pasal 16 ayat 1 Undang-Undang Nomor 15

tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara. Pemberian opini didasarkan pada kriteria yaitu kesesuaian dengan standar

akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosure),

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem

pengendalian internal. Salah satu aspek penting untuk mendapatkan opini WTP

dari BPK adalah kepatuhan terhadap standar akuntansi. Namun, rata-rata tingkat

pengungkapan wajib laporan keuangan (mandatory disclosure) pada Catatan Atas

Laporan Keuangan (CaLK) pemerintah berdasarkan SAP masih rendah (Herawati

dan Susanto, 2009). Suhardjanti dan Yulianingtyas (2011) menyatakan bahwa

tingkat pengungkapan wajib laporan keuangan sebesar 30,85%. Martani dan

Lestiani (2012) menyatakan bahwa tingkat pengungkapan wajib laporan keuangan

sebesar 35,45%. Kemudian setyaningrum dan Syafitri (2012) menyebutkan bahwa

tingkat pengungkapan wajib laporan keuangan sebesar 52%.

Berdasarkan uraian di atas fenomena yang terjadi pada Kementrian/Lembaga

adalah opini WTP yang berfluktuasi namun tidak diimbangi dengan jumlah

Page 25: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

8

temuan audit yang semakin meningkat pada periode tahun 2011-2015. Faktor-

faktor penurunan opini audit BPK atas hasil pemeriksaan LKKL disebabkan

karena hasil audit BPKmasih menemukan kelemahan SPI dan penyimpangan atas

kepatuhan terhadap perundang-undangan pada LKKL Kemudian peningkatan

opini audit BPK atas LKKL disebabkan karena Kementrian/Lembaga telah

melaksanakan perbaikan terhadap temuan audit yakni kelemahan-kelemahan pada

tahun sebelumnya (IHP BPK Semester 1 Tahun 2016). Perbaikan atau TLRHP

yang selesai ditindaklanjuti oleh Kementrian/Lembaga akan diungkapkan dalam

laporah tahunan. Hal ini akan menambah informasi laporan keuangan sehingga

berdampak pada meningkatnya kualitas laporan keuangan. Semakin andal

informasi yang diungkapkan pada laporan keuangan, maka probabilitas perolehan

opini WTP Kementrian/Lembaga akan semakin tinggi. Namun pada kenyataanya,

berdasarkan peneltian terdahulu menemukan bahwa tingkat pengungkapan wajib

laporan keuangan pemerintah pada Catatan atas Laporan Keuangan masih rendah,

yakni hanya pada kisaran 30-52% (Herawati dan Susanto, 2009); Suhardjanti dan

Yulianingtyas (2011); Martani dan Lestiani (2012); Setyaningrum dan Syafitri

(2012)).

Total aset sering digunakan untuk melihat pengaruh tingkat pengungkapan

laporan keuangan sebagai ukuran organisasi. Ukuran organisasi yang besar

menandakan memiliki sumber daya yang besar yang dapat digunakan untuk

melakukan pengungkapan yang lebih besar. Jumlah aset yang besar dapat menjadi

kendala dalam melaporkan laporan keuangan, karena belum semua aset yang

dimiliki oleh pemerintah dicatat dengan baik. Hal ini mengakibatkan pemerintah

Page 26: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

9

perlu melakukan pengungkapkan lebih lanjut tentang daftar aset yang dimilikinya,

karena dituntut untuk melakukan transparansi atas pengelolaan keuangannya

sebagai bentuk akuntabilitas publik melalui pengungkapan informasi yang lebih

banyak dalam laporan keuangan (Setyowati, 2016).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk membuktikan secara empiris

pengaruh variabel independen temuan audit (SPI, kepatuhan terhadap perundang-

undangan), TLRHP dan Total Aset melalui tingkat pengungkapan yang

memediasi variabel Indpenden terhadap opini audit. Dengan demikian judul

penelitian ini adalah “ Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kepatuhan

terhadap perundang-undangan, Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan dan Total Aset terhadap Opini Audit dengan Tingkat

Pengungkapan Pada Catatan Atas Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga

Sebagai Variabel Intrvening”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka masalah yang

dikemukakan dalam penelitain ini adalah:

1. Apakah temuan audit SPI periode sebelumnya berpengaruh positif terhadap

tingkat pengungkapan laporan keuangan?

2. Apakah temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan periode

sebelumnya berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan?

Page 27: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

10

3. Apakah tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaa (TLRHP) berpengaruh

positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan?

4. Apakah total aset berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan?

5. Apakah tingkat pengungkapan laporan keuangan berpengaruh positif terhadap

opini audit BPK?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris variabel tingkat

pengungkapan pada laporan keuangan Kementrian/Lembaga memediasi pengaruh

variabel independen SPI, kepatuhan terhadap perundang-undangan, tindak lanjut

rekomendasi hasil pemeriksaan dan total aset terhadap opini audit BPK.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris faktor-faktor

yang diduga mempengaruhi opini audit BPK atas LKKL melalui tingkat

pengungkapan pada laporan keuangan dengan mendasarkan Agency Theory dan

Signalling Theory.

1.4.2. Manfaat Praktis

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penelitain ini diharapkan dapat memberi

manfaat praktis bagi pemerintah yaitu:

Page 28: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

11

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi serta mendorong

Kementrian/Lembaga untuk mengungkapkan informasi pada laporan keungan

secara full disclosure sehingga dapat meningkatkan opini audit BPK.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengembangan literatur sektor publik terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

opini audit BPK secara tidak langsung melalui tingkat pengungkapan pada

laporan keuangan.

Page 29: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Keagenan

Teori Keagenan adalah teori yang membahas perbedaan kepentingan antara agen

dan prinsipal. Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan bahwa hubungan

keagenan sebagai kontrak yang terjadi antara prinsipal dan agen. Hubungan

keagenan terjadi karena terdapat pendelegasian wewenang dari prinsipal kepada

agen dalam pengambilan keputusan. Pemisahan wewenang ini menimbulkan dua

permasalahan pokok yaitu asimetri informasi dan konflik kepentingan. Asimetri

informasi terjadi karena agen secara umum memiliki lebih banyak informasi

mengenai posisi keuangan dan posisi operasi entitas yang sebenarnya

dibandingkan dengan prinsipal. Hal ini menimbulkan konflik kepentingan akibat

ketidaksamaan tujuan, dimana agen tidak selalu bertindak sesuai dengan

kepentingan prinsipal.

Selain konflik agensi, Jensen dan Meckling (1976) juga menjelaskan terkait biaya

yang timbul akibat dari konfik agensi yang dikenal dengan biaya agensi (agency

cost). Biaya agensi tersebut yaitu: (i) The monitoring expenditures, (ii) The

bonding expenditures dan (iii) The residual loss. Audit atas laporan keuangan oleh

auditor independen dalam hal ini BPK termasuk kedalam bonding expenditures.

Hasil audit BPK akan mengurangi kesenjangan informasi antara pemerintah

(agen) dan Dewan Perwakilan Rakyat (Prinsipal).

Page 30: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

13

Konflik agensi pada sektor publik dikemukakan oleh Zimmerman (1977) yang

menyatakan bahwa pemerintah sebagai agen mendapatkan mandat dari rakyat

sebagai prinsipal, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah

diamanatkan oleh rakyat kepadanya. Pertanggungjawaban pemerintah kepada

rakyat dalam hal penggunaan keuangan negara adalah dengan membuat suatu

laporan keuangan.

Kementrian/Lembaga sebagai bagian dari pemerintah (agen) bertanggungjawab

menyampaikan laporan keuangan atas pengelolaan keuangan negara kepada

rakyat (prinsipal) yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Laporan Keuangan

harus disampaikan kepada DPR selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun

anggaran dan telah diaudit oleh BPK. Audit BPK bertujuan untuk menjaga dan

memastikan pengelolaan keuangan negara telah dilaksanakan dengan tepat, sesuai

SAP dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, transparan, akuntabel dan

digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Arifin dan Fitriasari (2014) menyatakan

bahwa agar laporan keuangan mudah dipahami oleh rakyat maka pemerintah

harus memberikan pengungkapan yang wajar atas segala sesuatu yang berkaitan

dengan keuangan negara. Pengungkapan atas laporan keuangan tersebut

dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan pemerintah. Selain itu, dengan

pengungkapan full disclosure, potensi temuan audit oleh BPK ditahun sebelumnya

tidak terulang kembali sehingga meningkatkan probabilitas pemberian opini WTP

oleh BPK.

Page 31: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

14

2.2 Teori Signalling

Teori signalling terbentuk untuk mengurangi asimetri informasi antara agen dan

prinsipal, dimana agen yang memiliki informasi lebih baik terdorong untuk

menyampaikan informasi tersebut kepada prinsipal (Ross, 1977). Arifin dan

Fitriasari (2014) menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan sinyal kepada

masyarakat dengan cara memberikan laporan keuangan yang berkualitas,

peningkatan sistem pengendalian intern dan pengungkapan yang lengkap.

Kualitas Laporan Keuangan yang baik tercermin dari semakin tingginya tingkat

pengungkapan laporan keuangan. Jika tingkat pengungkapan tinggi maka

probabilitas opini audit yang diperoleh Kementrian/Lembaga menjadi semakin

baik (Sari et al, 2015), yang berdampak pada meningkatnya kepercayaan rakyat

terhadap kinerja pemerintah.

2.3 Sistem Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal (SPI) menurut Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 60 tahun 2008 adalah proses integral pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

COSO (1992) dalam laporannya menyebutkan rumusan pengendalian internal

sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

15

“Internal control is process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in following categories : effectiveness and efficiency of operations, reliability of financial reporting and compliance with applicable laws and regulations”.

Struktur pengendalian internal COSO dikenal sebagai kerangka kerja

pengendalian internal yang terintegrasi (COSO – Internal Control – Integrated

(Framework) yang terdiri dari lima komponen antara lain lingkungan

pengendalian (control environment), penilaian resiko (risk assesment), aktivitas

pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (information and

communication), pemantauan (monitoring).

Aren et al. (2008) menyatakan bahwa pengendalian internal didesain untuk

memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan

yaitu keandalan pelaporan keuangan, efekivitas dan efisiensi operasi, serta

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sementara menurut

D’aquila dan Jill (1998) tujuan utama internal kontrol adalah untuk memberikan

keyakinan yang memadai mengenai kualitas pelaporan keuangan .

Mahaputra dan Putra (2014) menyatakan bahwa Sistem Pengendalian Intern

memiliki fungsi untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya

efektifitas dan efisiensi dalam proses akuntansi terutama dalam menciptakan

keandalan laporan keuangan. Keandalan laporan keuangan juga ditentukan dengan

melakukan pengungkapan yang sebaik-baiknya yang tujuan akhirnya adalah

meningkatkatkan kualitas laporan keuangan. Menurut Munawar et al. (2016)

temuan audit atas SPI adalah hasil audit yang menjelaskan semua hal yang

Page 33: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

16

berkaitan dengan kelemahan dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan

yang dianggap sebagai kondisi yang dapat dilaporkan. Selanjutnya berdasarkan

IHP semester II tahun 2012 BPK dijelaskan bahwa temuan audit berupa

kelemahan atas SPI dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: kelemahan sistem

pengendalian akuntansi dan pelaporan, kelemahan sistem pengendalian

pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, serta kelemahan struktur

pengendalian intern.

BPK memiliki tugas untuk memberikan opini atas laporan keuangan pemerintah

pusat dan daerah. Opini tersebut salah satunya didasarkan pada kriteria efektivitas

sistem pengendalian internal. Dalam melaporkan kelemahan pengendalian internal

atas pelaporan keuangan, BPK harus dapat mengidentifikasi “kondisi yang dapat

dilaporkan” yang secara sendiri-sendiri maupun kumulatif merupakan kelemahan

yang material. Pemeriksa harus menempatkan identifikasi tersebut menjadi suatu

temuan dalam perspektif yang wajar (Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun, 2007).

Untuk memberikan dasar bagi pengguna laporan hasil pemeriksaan dalam

mempertimbangkan kejadian dan konsekuensi kondisi tersebut, hal yang

diidentifikasi harus dihubungkan dengan hasil pemeriksaan secara keseluruhan.

Sejalan dengan definisi wajar menurut standar pemeriksaan tersebut, auditor BPK

diharuskan menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam menentukan

apakah telah terjadi kasus kelemahan pengendalian internal atau tidak, serta

apakah temuan tersebut dirasa cukup material untuk dilaporkan atau tidak.

Page 34: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

17

Beberapa contoh “kondisi yang dapat dilaporkan” tersebut seperti yang

dirumuskan dalam SPAP antar lain:

1. Tidak ada pemisahan tugas yang memadai sesuai dengan tujuan pengendalian

yang layak;

2. Tidak ada reviu dan persetujuan yang memadai untuk transaksi pencatatan

akuntansi atau output dari suatu sistem;

3. Tidak memadainya berbagai persyaratan untuk pengamanan aktiva;

4. Bukti kelalaian yang mengakibatkan kerugian, kerusakan, atau penggelapan

aktiva;

5. Bukti bahwa suatu sistem gagal menghasilkan output yang lengkap dan

cermat sesuai dengan tujuan pengendalian yang ditentukan oleh entitas yang

diperiksa, karena kesalahan penerapan prosedur pengendalian;

6. Bukti adanya kesengajaan mengabaikan pengendalian internal oleh orang-

orang yang mempunyai wewenang, sehingga menyebabkan kegagalan tujuan

menyeluruh sistem tersebut;

7. Bukti kegagalan untuk menjalankan tugas yang menjadi bagian dari

pengendalian internal, seperti tidak dibuatnya rekonsiliasi atau pembuatan

rekonsiliasi tidak tepat waktu;

8. Kelemahan dalam lingkungan pengendalian, seperti tidak adanya tingkat

kesadaran yang memadai tentang pengendalian dalam organisasi tersebut;

9. Kelemahan yang signifikan dalam disain atau pelaksanaan pengendalian

internal yang dapat mengakibatkan pelanggaran ketentuan peraturan

Page 35: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

18

perundang-undangan yang berdampak langsung dan material atas laporan

keuangan;

10. Kegagalan untuk melakukan tindak lanjut dan membentuk sistem informasi

tindak lanjut untuk secara sistematis dan tepat waktu memperbaiki

kekurangan-kekurangan dalam pengendalian internal yang sebelumnya telah

diketahui.

Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi jumlah temuan audit atas kasus

kelemahan SPI yang berakibat pada level efektivitas SPI, hal ini yang kemudian

dijadikan dasar dalam penentuan pemberian opini. Dalam penelitian ini temuan

audit diukur dengan banyaknya jumlah temuan/kasus kelemahan SPI merujuk

pada penelitian Sari et al. (2015).

2.4 Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan

Pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK berpedoman pada Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dalam Peraturan BPK

Nomor 1 tahun 2007. Berdasarkan SPKN, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas

laporan keuangan harus mengungkapkan bahwa pemeriksa telah melakukan

pengujian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan.

Selanjutnya, dalam pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan, auditor

diharuskan membuat suatu laporan audit yang menyatakan apakah laporan

keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia (SAP) atau prinsip akuntansi yang berlaku umum secara komprehensif

Page 36: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

19

(SAP Pernyataan Nomor 03). Standar pemeriksaan menetapkan standar pelaporan

tambahan sebagai berikut: (i) Pernyataan kepatuhan terhadap Standar

Pemeriksaan, (ii) Pelaporan tentang kepatuhan terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan, (iii) Pelaporan tentang pengendalian internal. Salah satu

hasil pemeriksaan atas laporan keuangan laporan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan. Auditor harus merancang untuk memberikan keyakinan

yang memadai guna mendeteksi salah saji material yang disebabkan oleh

ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berpengaruh

langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan .

Berdasarkan IHP BPK Semester 1 Tahun 2016, temuan audit penyimpangan

kepatuhan terhadap perundang-undangan dapat berupa ketidakpatuhan entitas

terhadap ketentuan perundang-undangan sehingga mengakibatkan: kerugian

negara/daerah/perusahaan, potensi kerugian negara/daerah/perusahaan,

kekurangan penerimaan, kelemahan administrasi, ketidakhematan,

ketidakefisienan, dan ketidakefektifan. Ketidakpatuhan yang bersifat material dan

mempengaruhi kewajaran laporan keuangan menjadi salah satu kriteria dalam

penentuan opini.

Sipahutar dan Khairani (2013) menyatakan bahwa tingkat kepatuhan entitas

terhadap peraturan perundang-undangan maupun kesesuaian penyajian laporan

keuangan entitas mempengaruhi pemberian opini oleh auditor. Kemudian Fatimah

et al. (2014) menyatakan bahwa selain sistem pengendalian intern, auditor juga

Page 37: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

20

mempertimbangkan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan

dalam melakukan pemeriksaannya.

Temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan merupakan

penyimpangan, pelanggaran atau ketidakwajaran yang ditemukan oleh auditor

berdasarkan hasil pemeriksaan. Handayani (2010), Martani dan Annisa (2012)

menemukan bahwa tingkat penyimpangan berhubungan negatif signifikan

terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Hal ini menunjukan bahwa jika

terdapat tingkat penyimpangan yang tinggi pemerintah cenderung untuk

menutupinya yang mengakibatkan tingkat pengungkapan laporan keuanganya

rendah. Temuan audit berupa penyimpangan kepatuhan terhadap perundang-

undangan pada penelitian ini diukur dengan banyaknya jumlah temuan/kasus

ketidakpatuhan terhadap perundang-undangan mengacu pada penalitian Fatimah

et al. (2014) dan Sari et al. (2015).

2.5 Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

Undang - Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara menyatakan definisi rekomendasi sebagai

saran dari pemeriksa dengan dasar hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan,

yang ditunjukan kepada orang dan/atau badan yang berwenang agar dilakukan

tindakan dan/ atau perbaikan. Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dengan

jawaban dan penjelasan kepada BPK paling lambat 60 hari setelah hasil laporan

pemeriksaan diterima. Menurut Peraturan BPK Nomor 2 tahun 2017 tentang

Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Badan

Page 38: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

21

Pemeriksa Keuangan, pemantauan tindak lanjut dan hasil pemantauan tindak

lanjut diberitahukan kepada lembaga perwakilan dalam hasil pemeriksaan

semester. Pejabat yang tidak melaksanakan tindak lanjut rekomendasi akan

dikenai sanksi administratif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan merupakan

serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sistematis untuk menentukan apakah

pejabat yang berwenang telah melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan

dalam batas waktu yang telah ditentukan. BPK selanjutnya melakukan telaah atas

jawaban atau penjelasan yang diterima dari pejabat yang diperiksa dan/atau yang

bertanggungjawab. Berdasarkan peraturan BPK nomor 2 tahun 2017 tentang

Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK,

hasil penelaahan diklasifikasi dalam empat status yaitu: (i) tindak lanjut telah

sesuai dengan rekomendasi, (ii) tindak lanjut belum sesuai dengan rekomendasi,

(iii) rekomendasi belum ditindaklanjuti, (iv) rekomendasi tidak dapat

ditindaklanjuti.

Tindak lanjut sesuai rekomendasi merupakan proses upaya perbaikan pada

rekomendasi yang diberikan atas audit yang dilakukan oleh BPK ditahun

sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan di tahun

berikutnya. Perbaikan-perbaikan kelemahan dalam pengelolaan keuangan negara

akan meningkatkan kualitas laporan keuangan. Hartanto (2015) menyatakan

bahwa penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan menjadi salah satu bahan

Page 39: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

22

pertimbangan bagi auditor untuk menentukan opini audit pada LKPD ditahun

selanjutya.

Rekomendasi BPK secara umum dapat ditindaklanjuti dengan cara penyetoran

uang/aset ke negara/daerah/perusahaan atau melengkapi pekerjaan/barang,

tindakan administratif berupa pemberian peringatan, teguran, dan/atau sanksi

kepada para penanggungjawab dan/atau pelaksana kegiatan. Tindakan

administratif juga dapat berupa tindakan koreksi atas penatausahaan keuangan

negara/daerah/perusahaan, melengkapi bukti pertanggungjawaban, dan perbaikan

atas sebagian atau seluruh sistem pengendalian internal (IHPSI, 2016).

Laporan tindak lanjut hasil temuan dan rekomendasi dalam laporan pemeriksaan

menunjukkan kualitas dari laporan hasil pemeriksaan dan menjadi efektif jika

rekomendasi tersebut dilaksanakan oleh organisasi yang diperiksa (Dwiputrianti,

2008). Pembetulan setelah proses audit merupakan suatu bentuk tanggung jawab

Kementrian/Lembaga atas kesalahan dalam pertanggungjawaban keuangan

publik. Liu dan Lin (2012).menyatakan bahwa dengan adanya pembetulan maka

temuan audit dapat bermanfaat untuk menciptakan akuntabilitas dalam proses

audit pemerintahan demi terciptanya akuntabilitas.

2.6 Total Aset

Total aset dalam suatu entitas menggambarkan ukuran suatu entitas. Dalam

pemerintahan total aset merupakan suatu ukuran pemerintah. Semakin besar

ukuran pemerintah maka akan semakin kompleks permasalahan yang dihadapi

dalam pemerintah. Ukuran pemerintah diukur dalam berbagai cara. Beberapa ahli

Page 40: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

23

mengukur ukuran dengan pendapatan tahunan lainnya dengan jumlah karyawan

penuh-waktu atau pangsa pasar (Patrick, 2007). Suhardjanto dan Yulianingtyas

(2011) menyatakan bahwa Pemerintah Daerah dengan total aset yang lebih besar

akan lebih kompleks dalam menjaga dan mengelola asetnya. Konsekuensinya,

Pemerintah Daerah perlu mengungkapkan lebih lanjut tentang daftar aset yang

dimiliki, pemeliharaan, dan pengelolaannya. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah

tersebut akan memberikan perhatian yang lebih tinggi dalam pengungkapan sesuai

dengan standar akuntansi (Patrick, 2007).

Berdasarkan teori agensi, pihak prinsipal mendelegasikan suatu pekerjaan kepada

pihak agen yang melaksanakan pekerjaan tersebut.Dalam konteks organisasi

pemerintahan, rakyat memberikan mandat kepada pemerintah sebagai agen untuk

menjalankan tugas pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Semakin besar ukuran pemerintah maka semakin besar pula sorotan dari

masyarakat dan politisi terhadap yang dilakukan pemerintah daerah dalam

pengelolaan aset sehingga pemerintah daerah sebagai agen menyajikan laporan

keuangannya secara lengkap sebagai upaya peningkatan transparansi dan

mengurangi asimetri informasi. Giroux dan McLelland (2003) menyatakan bahwa

semakin besar ukuran, pemerintah daerah akan menanggung akuntabilitas yang

lebih besar sehingga permintaan terhadap informasi keuangan pemerintah

meningkat.

Page 41: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

24

2.7. Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah terdiri

dari Laporan Pelaksanaan Anggaran, Laporan Finansial dan Catatan atas Laporan

Keuangan ( CaLK). Laporan Pelaksanaaan Anggaran terdiri dari Laporan

Realsisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

(SAL). Laporan Finansial terdiri dari Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan

Arus Kas (LAK) dan Laporan Perubahan Equitas (LPE).

PP Nomor 71 Tahun 2010 Pernyataan 04 menyatakan bahwa Catatan atas

Laporan Keuangan (CaLK) merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan

lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial

dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. Catatan

atas Laporan Keuangan (CaLK) sebagai salah satu komponen utama yang tidak

terpisahkan dalam laporan keuangan bertujuan untuk meningkatkan transparansi

laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi

keuangan pemerintah bagi pengguna. Selain itu, CaLK dimaksudkan agar laporan

keuangan dapat dipahami secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu

ataupun manajemen entitas pelaporan. Laporan keuangan mungkin mengandung

informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman diantara pembacanya.

Olehkarena itu, untuk menghindari kesalahpahaman atas sajian laporan keuangan

harus dibuat CaLK yang berisi informasi yang memudahkan pengguna dalam

memahami laporan keuangan (PP Nomor 71 2010 pernyataan 04).

Page 42: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

25

Menurut Arifin dan Fitriasari (2014), Informasi yang diungkapkan dalam laporan

tahunan entitas dikelompokkan menjadi dua jenis: (i) pengungkapan wajib dan (ii)

sukarela. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan informasi yang

diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Konten terdiri dari pengenalan

organisasi, informasi keuangan dasar, informasi struktur organisasi, transaksi

yang signifikan, dan penjelasan item-item penting. Pada pemerintahan

pengungkapan wajib laporan keuangan harus sesuai dengan SAP. Pengungkapan

sukarela merupakan pengungkapan informasi yang dilakukan secara sukarela

tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Konten terdiri dari strategi

organisasi, rencana penelitian dan pengembangan, prediksi informasi, analisis

proyek investasi, analisis informasi keuangan, pembelian dan informasi merger.

Pengungkapan menurut Evans (2003) dalam Suwardjono (2005) diklasifikasikan

menjadi 3 tingkat, yaitu:

a. Pengungkapan memadai (adequate disclosure) merupakan tingkat minimum

yang harus dipenuhi agar statement keuangan secara keseluruhan tidak

menyesatkan untuk kepentingan pengambilan keputusan yang terarah.

b. Pengungkapan wajar (fair or ethical disclosure) merupakan tingkat yang harus

dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasi yang

sama.

c. Tingkat penuh (full disclosure) menuntut penyajian secara penuh semua

informasi yang berpaut dengan pengambilan keputusan.

Page 43: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

26

Definisi disclousure menurut Siegel dan Shim (1994) adalah pengungkapan atas

informasi yang diberikan sebagai lampiran pada laporan keuangan sebagai catatan

kaki atau tambahan. Informasi ini menyediakan penjelasan yang lebih lengkap

mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan kebijakan perusahaan.

Pengungkapan lengkap (full disclosure) Laporan keuangan pemerintah dijelaskan

dalam PP 71 Tahun 2010 yaitu menyajikan secara lengkap informasi yang

dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan pengguna laporan

keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan

atau Catatan atas Laporan Keuangan.

Pengungkapan yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah pengungkapan

wajib yang secara rinci tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP 05) sampai dengan (PSAP 09) sebanyak 35 item sebagai

berikut:

1. Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 05 Akuntansi Persedian:

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;

b. Penjelasan lebih lanjut persediaan;

c. kondisi persediaan;

2. Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 06 akuntansi investasi yaitu:

a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;

b. Jenis-jenis Investasi (Permanen dan Non Permanen);

c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi

jangka panjang;

d. Penurunan Nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut;

Page 44: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

27

e. investasi yang dinilai dengan wajar;

f. Perubahan pos investasi;

3. Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 07 Akuntansi Aset Tetap:

a. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat;

b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode (Penambahan,

pelepasan, akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, mutasi aset tetap

lainnya);

c. Informasi penyusutan (nilai penyusutan, metode penyusutan, masa manfaat

atau tarif penyusutan, nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada

awal dan akhir periode);

d. Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;

e. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap;

f. Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam kontruksi;

g. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap;

h. Tanggal efektif penilaian kembali;

i. Jika ada, nama penilai independen;

j. Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya;

k. Nilai tercatat setiap aset tetap;

l. Aset Bersejarah;

4. Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 08 Kontruksi Dalam Pengerjaan:

a. Rincian Kontrak kontruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian

dan jangka waktu penyelesainnya;

b. Nilai kontrak kontruksi dan sumber pembiayaan;

Page 45: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

28

c. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;

d. Uang muka kerja yang diberikan;

e. Retensi.

5. Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 09 Akuntansi Kewajiban:

a. Daftar skedul hutang

b. Jumlah kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan

berdasarkan pemberi pinjaman;

c. Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis

sekuritas utang pemerintah dan jatuh temponya;

d. Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga

yang berlaku;

e. Konsekunesi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo;

f. Perjanjian Restrukturisasi utang;

g. Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang

berdasarkan kreditur;

h. Biaya Pinjaman

2.8 Opini Audit Badan Pemeriksa Keuangan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BPK berhak menyatakan opini sebagai

kesimpulan pemeriksaan keuangan yang telah dilakukan atas laporan keuangan.

Berdasarkan Pasal 16 ayat (1) UU Nomor 15 tahun 2004 tentang Badan

Pemeriksaan Keuangan mendefinisikan opini merupakan pernyataan profesional

sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi keuangan

yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:

Page 46: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

29

1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah;

2. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);

3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan;dan

4. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal.

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 pasal 16 ayat (1) tentang Badan

Pemeriksaan Keuangan, BPK memberikan empat jenis pemberian opini yaitu:

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian – WTP (unqualified opinion), termasuk di

dalamnya opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan – WTP-

DPP (unqualified opinion with modified wording); opini wajar tanpa

pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan dan

diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material dan informasi

keuangan dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh para pengguna

laporan keuangan .

2. Opini Wajar Dengan Pengecualian – WDP (qualified opinion); opini wajar

dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan dan

diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material, kecuali untuk

dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan, sehingga

informasi keuangan dalam laporan keuangan yang tidak dikecualikan dalam

opini pemeriksa dapat digunakan oleh para pengguna kaporan keuangan .

3. Opini Tidak Wajar – TW (adverse opinion); opini tidak wajar menyatakan

bahwa laporan keuangan tidak disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam

semua hal yang material, sehingga informasi keuangan dalam laporan

keuangan tidak dapat digunakan oleh para pengguna laporan keuangan .

Page 47: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

30

4. Pernyataan menolak memberikan opini atau Tidak Memberikan Pendapat –

TMP (disclaimer of opinion); pernyataan menolak memberikan opini

menyatakan bahwa laporan keuangan tidak dapat diperiksa sesuai dengan

standar pemeriksaan. Dengan kata lain, pemeriksa tidak dapat memberikan

keyakinan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, sehingga

informasi keuangan dalam laporan keuangan tidak dapat digunakan oleh para

pengguna laporan keuangan.

2.9. Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga

Laporan keuangan memiliki peran yang besar dalam mengungkapkan informasi

secara transparan dan akuntabel. Tujuanya adalah untuk mengurangi gap dan

mengurangi peluang terjadinya asimetri informasi antara agen dan prinsipal guna

meminimalisasi agency problem (Handayani, 2010). Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP), mendefinisakan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang

terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh

suatu entitas pelaporan. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri

dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa

laporan keuangan yang bertujuan umum. Entitas penyusun laporan keuangan

terdiri dari: (i) Pemerintah pusat, (ii) Pemerintah daerah, (iii) Masing-masing

kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat dan (iv) Satuan

organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika

Page 48: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

31

menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib

menyajikan laporan keuangan

Dalam penyusunan laporan keuangan, sekurang-kurangnya entitas harus

menyajikan komponen-komponen pokok yang telah ditatapkan berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) yaitu: (1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA); (2) Laporan

Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL); (3) Neraca; (4)

Laporan Operasional (LO); (5) Laporan Arus Kas (LAK); (6) Laporan Perubahan

Ekuitas (LPE); (7) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Nordiawan dan Ayuningtyas (2011) menyatakan bahwa terdapat delapan prinsip

yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yaitu:

1. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah

merupakan basis untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam

laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aktiva, kewajiban

dan entitas dalam neraca.

2. Prinsip Nilai Historis

Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau

sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat

perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang

diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan

datang dalam kegiatan pemerintahan.

Page 49: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

32

3. Prinsip Realisasi

Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran

pemerintah selama satu tahun fiskal yang digunakan untuk membayar utang

dan belanja dalam periode tersebut.

4. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal

Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi atau

peristiwa lain yang seharusnya disajikan. Maka transaksi atau peristiwa lain

tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas

ekonomi dan bukan hanya aspek formalitasnya saja, hal tersebut harus

diungkapkan dengan jelas pada CaLK.

5. Prinsip Periodesitas

Kegiatan akuntansi dan Laporan Keuangan entitas pelaporan perlu dibagi

menjadi periode-periode pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukur dan

posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.

6. Prinsip konsistensi

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang seharusnya

serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan.

7. Prinsip Pengungkapan Lengkap

Laporan Keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh

pengguna. Informasi-informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka

Laporan Keuangan atau dalam CaLK.

Page 50: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

33

8. Prinsip Penyajian Wajar

Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan ketika

menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian

seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan

menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan Laporan Keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian sehingga aset atau

pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan

terlalu rendah.

Laporan keuangan sektor publik merupakan komponen penting untuk

menciptakan akuntabilitas sektor publik (Mardiasmo, 2009). Tuntutan yang besar

terhadap akuntabilitas publik berimplikasi pada manajemen publik untuk memberi

informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa

laporan keuangan. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian

sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi

yang bermanfaat untuk pembuat keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.

Tujuan utama akuntansi dan laporan keungan bagi pemerintah adalah:

1. Memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi,

sosial, politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan

keuangan Negara;

2. Memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial

dan organisasional.

Page 51: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

34

Kementerian/Lembaga selaku pengguna anggaran dan barang menyelenggarakan

akuntansi atas transaksi keuangan dan barang yang berada dalam tanggung

jawabnya. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang

menetapkan Sistem Akuntansi dan Pelaporan keuangan Negara serta mengatur

Pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara. Menteri Keuangan juga

menghimpun laporan keuangan dan Laporan Barang dari seluruh K/L untuk

menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) sebagai bentuk

pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan anggaran dan barang.

2.10. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu mengenai SPI dan kepatuhan terhadap perundang-

undangan, tindak rekomendasi hasil pemeriksaan, total aset, tingkat

pengungkapan dan opini audit BPK atas laporan keuangan pemerintah dirangkum

dalam Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan

Tahun Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

1 Ingram (1984) coalition of voters, administrative selection process, managementincentive. alternative information source, Disclosure

Tingkat pengungkapan berhubungan positif dan signifikan dengan coalition of voters, administrative selection process, dan management incentive. Sedangkan faktor alternative information source mempunyai hubungan negatif dengan tingkat pengungkapan.

2 Robbins dan Austin (1986)

Kekokohan prosedur pengindeksan sederhana dalam mengevaluasi faktor

independen yang secara signifikan terkait dengan indeks sederhana dari kualitas pengungkapan juga

Page 52: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

35

penentu kualitas pengungkapan laporan keuangan pemerintah yang dibandingkan dengan indeks compound

secara signifikan terkait dengan indeks compound.

3 Handayani (2010)

Kekayaan daerah, kompleksitas pemerintah, Tingkat penyimpangan, Jumlah temuan, tingkat ketergantungan danjenis daerah, pengungkapan laporan keuangan.

Kekayaan daerah dan kompleksitas pemerintahan berhubungan positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Tingkat penyimpangan berhubungan negatif signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Jumlah temuan berhubungan positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, serta tingkat ketergantungan dan jenis daerah mempunyai hubungan yang tidak signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.

4 Martani dan Annisa (2012)

Karakteristik pemerintah daerah, temuan audit dan pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah

Tingkat pengungkapan pemerintah daerah di Indonesia pada tahun 2006 masih rendah sebesar 35,45% dari standar yang telah ditetapkan dalam SAP. Wealth, populasi penduduk, dan temuan audit memiliki korelasi positif dengan pengungkapan laporan keuangan. Jenis pemerintah daerah dan ketergantungan pemerintah daerah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah.

5 Hilmi dan Martani (2012)

Tingkat pengungkapan, jumlah

Kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap

Page 53: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

36

penduduk dan tingkat penyimpangan

tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah provinsi. Tingkat penyimpangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.

6 Fatimah et al. (2014)

Opini audit BPK atas LKPD, SPI, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, opini audit tahun sebelumnya dan umur Pemerintah Daerah

Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan (SPAP), ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang mengakibatkan kasus kerugian daerah/perusahaan dan penyimpangan administrasi berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini WTP. Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap penerimaan opini WTP

7 Arifin dan Fitriasari (2014)

Pengungkapan laporan keuangan Kementerian/Lembaga, karakteristik organisasi dan hasil audit BPK

Ukuran organisasi dan jenis organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat pengungkapam laporan keuangan kementerian/lembaga. Jumlah satuan kerja, jumlah temuan audit, dan tingkat penyimpangan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan laporan keuangan kementerian/lembaga.

8 Mahaputra dan Putra (2014)

Kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian

Kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern, dan

Page 54: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

37

intern, dan standar akuntansi pemerintahan, kualitas informasi pelaporan keuangan

standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif sinifikan terhadap kualitas informasi pelaporan keuangan.

9 Khasanah dan Raharjo (2014)

Karakteristik, kompleksitas,temuan audit dan tingkat pengungkapan laporan keuangan Pemerintah Daerah

Total aset dari kategori karakteristik pemerintah dan jumlah SKPD dari kategori kompleksitas pemerintah menunjukkan adanya pengaruh signifikan. Variabel lainnya seperti kekayaan daerah (PAD), tingkat ketergantungan, umur pemerintah daerah, ukuran legislatif dan temuan audit terbukti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah periode 2010-2012

10 Atmaja dan Probohudon (2015)

Opini BPK, SPI, kepatuhan terhadap perundang-undangan

Kelemahan Sistem Pengedalian Akuntansi dan Pelaporan (KSPAP) dan kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (KSPPAPB) berpengaruh negatif, Kelemahan Struktur Pengendalian Internal (KstPI) tidak berpengaruh terhadap pemberian opini BPK atas kewajaran laporan keuangan, kepatuhan terhadap perundang-undangan berpengaruh negatif terhadap opini yaitu temuan yang mengakibatkan kerugian daerah, potensi kerugian daerah, penyimpangan administrasi, dan ketidakhematan. Temuan kepatuhan terhadap

Page 55: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

38

peraturan perundang-undangan lainnya tidak berpengaruh, Temuan kerugian negara dan nilai kerugian negara berpengaruh negatif pada pemberian opini BPK.

11 Waliyyani dan Mahmud (2015)

Karakteristik pemerintah (umur, size, temuan audit, leverage, dan intergovernmental revenue) dan tingkat pengungkapan Laporan Keuangan

secara parsial variabel umur pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan variabel size, temuan audit, leverage, dan intergovernmental revenue tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah.

12 Sari et al. (2015) Temuan kelemahan SPI, tindak lanjut hasil pemeriksaan, kapasitas operator serta latar belakang pendidikan pimpinan Kementrian/Lembaga, tingkat pengungkapan dan opini audit BPK.

Adanya pengaruh tidak langsung temuan audit, tindak lanjut hasil pemeriksaan, kapasitas operator pengelola keuangan terhadap opini audit melalui tingkat pengungkapan laporan keuangan sebagai variabel intervening adalah positif dan signifikan.

2.11. Pengembangan Hipotesis 2.11.1 SPI dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) Pernyataan No. 04 menyatakan bahwa tujuan CaLK adalah

untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman

yang baik atas informasi keuangan pemerintah guna menghindari kesalahpahaman

oleh pengguna. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan

pengungkapan-pengungkapan informasi yang dianjurkan dalam SAP serta

Page 56: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

39

pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperuntukan dalam rangka penyajian

laporan keuangan yang wajar. Salah satu informasi yang termasuk pengungkapan

lainnya dalam CaLK adalah pengungkapan kepentingan pemerintah dalam

perusahaan negara/ daerah/ lainnya, jumlah penyertaan yang diberikan, tingkat

pengendalian dan metode penilaian. Dalam SAP juga disebutkan bahwa

pengungkapan dalam arti yang seluas-luasnya, meliputi pos-pos yang disajikan

dalam setiap lembar muka (on the face) laporan keuangan maupun dalam CaLK.

Mahaputra dan Putra (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa SPI

berpengaruh positif terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Jadi jika

terdapat kelemahan dalam SPI yang berdasarkan temuan BPK, maka diharapkan

pemerintah dapat melakukan perbaikan sesuai rekomendasi dan dapat

mengungkapkanya dengan baik pada laporan keuangan selanjutnya. Herawati

(2014) juga menemukan bahwa adanya pengaruh positif antara SPI terhadap

kualitas laporan keuangan. Perbaikan atas temuan audit BPK atas LKKL berupa

kelemahan SPI tahun sebelumnya meningktakan opini yang dikeluarkan oleh

BPK atas beberapa Kementrian/Lembaga (IHPS I BPK, 2016). Perbaikan tersebut

diungkapkan pada laporan tahunan periode laporan keuangan berikutnya. Temuan

kelemahan SPI pada tahun sebelumnya menjadi bahan evaluasi dan mendorong

Kementrian/Lembaga untuk mengungkapkan informasi secara full disclosure pada

laporan keuangan tahun beikutnya dalam CaLK.

Page 57: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

40

Berdasarkan uraian di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Temuan audit SPI periode sebelumnya berpengaruh positif terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan.

2.11.2. Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) disebutkan bahwa penyusunan laporan

keuangan pada sektor publik harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah

ditentukan dalam SAP. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh entitas

pelapor terhadap perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam hal ini

(SAP) menimbulkan dampak negatif terhadap penyajian laporan keuangan yang

berkualitas.

Laporan keuangan yang berkualitas harus memenuhi karakteristik kualitatif

laporan keuangan yaitu: (i) relevan, (ii) andal, (iii) dapat dibandingkan dan (iv)

dapat dipahami. Temuan kepatuhan terhadap perundang-undangan pada laporan

keuangan tentu saja melanggar kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau hukum yang berlaku di

Indonesia sehingga berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Selain itu

temuan audit atas kepatuhan terhadap perundang-undangan menunjukkan bahwa

entitas belum sepenuhnya melakukan pengelolaan keuangan negara sesuai dengan

SAP dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dengan baik

sehingga berpotensi merugikan negara.

Page 58: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

41

Berdasarkan IHP BPK Semester 1 Tahun 2016 disebutkan faktor-faktor

penurunan opini audit atas LKKL karena adanya temuan audit berupa

penyimpangan kepatuhan terhadap perundang-undangan yaitu Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP). Suatu laporan keuangan dapat dinilai tidak wajar karena

adanya salah saji material yang disebabkan dari tindakan/kegiatan yang melanggar

kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga dapat

berpengaruh langsung terhadap penyajian laporan keuangan (Peraturan BPK RI

Nomor 1 Tahun 2007).

Arens et al. (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ketidakpatuhan

terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang diketahui akan menjadi

tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan pengaruhnya terhadap laporan

keuangan, termasuk kecukupan pengungkapan. Apabila auditor menemukan

pengaruh tindakan ketidakpatuhan tersebut bersifat material dan tidak memadai

dalam pengungkapannya maka auditor harus memodifikasi audit sesuai dengan

hal tersebut. Penelitian Martani dan Liestiani (2012) memberikan bukti bahwa

temuan audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan

laporan keuangan Pemerintah Daerah (kabupaten/kota). Dengan temuan audit

yang banyak, Pemerintah Daerah memenuhi rekomendasi BPK RI dalam

melakukan koreksi sehingga akan berupaya untuk meningkatkan pengungkapan

laporan keuangan.

Handayani (2010) menemukan bahwa kekayaan daerah dan kompleksitas

pemerintahan berhubungan positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan

Page 59: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

42

laporan keuangan, tingkat penyimpangan berhubungan negatif signifikan terhadap

tingkat pengungkapan laporan keuangan, jumlah temuan berhubungan positif

terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan, serta tingkat ketergantungan

dan jenis daerah mempunyai hubungan yang tidak signifikan terhadap tingkat

pengungkapan laporan keuangan. Dengan adanya temuan audit berupa kepatuhan

terhadap peundang-undangan pada tahun sebelumnya menjadi bahan evaluasi dan

mendorong Kementrian/Lembaga untuk tidak mengulangi kesalahan dan

mengungkapkan informasi secara full disclosure pada laporan keuangan tahun

berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H2: Temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan periode sebelumnya

berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.

2.11.3 Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP) dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan.

Adanya perbaikan terhadap temuan audit tahun lalu oleh K/L akan mendorong

K/L meningkatkan pengungkapan laporan keuangan dalam CaLK sesuai dengan

Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2010 tentang Pedoman

Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga yang telah diubah menjadi

PER-55/PB/2012. Laporan tindak lanjut hasil temuan dan rekomendasi dalam

laporan pemeriksaan menunjukkan kualitas dari laporan hasil pemeriksaan dan

menjadi efektif jika rekomendasi tersebut dilaksanakan oleh organisasi yang

diperiksa (Dwiputrianti, 2008). Pembetulan setelah proses audit merupakan suatu

bentuk tanggung jawab dari Kementrian/Lembaga atas kesalahan dalam

Page 60: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

43

pertanggungjawaban keuangan publik. Liu dan Lin (2012) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa dengan adanya pembetulan tersebut maka temuan audit dapat

bermanfaat untuk menciptakan akuntabilitas dalam proses audit pemerintahan

demi terciptanya akuntabilitas.

Setyaningrum (2015) membuktikan bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan

berpengaruh positif terhadap opini audit. Semakin banyak tindak lanjut

pemeriksaan yang dilakukan maka pengelolaan keuangan yang dilakukan pemda

menjadi semakin baik sehingga opini yang diperoleh pada periode selanjutnya

semakin baik. Sari et al. (2015) membuktikan bahwa adanya pengaruh tidak

langsung dan positif signifikan tindak lanjut hasil pemeriksaan terhadap opini

audit melalui tingkat pengungkapan laporan keuangan pada Kementrian/Lembaga.

Tindak lanjut hasil pemeriksaan periode lalu yang diukur dengan semakin banyak

jumlah rekomendasi yang telah tuntas dilakukan oleh pemerintah diharapkan

dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan yang direpresentasikan pada

tingkat pengungkapan. Semakin tinggi tingkat pengungkapan laporan keuangan

maka probabilitas opini yang diperoleh K/L menjadi semakin baik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H3: Tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaa berpengaruh positif terhadap

tingkat pengungkapan laporan keuangan.

2.11.4 Total Aset dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan.

Jumlah aset yang besar dapat menjadi kendala dalam melaporkan laporan

keuangan, karena belum semua aset yang dimiliki oleh pemerintah dicatat dengan

Page 61: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

44

baik. Hal ini mengakibatkan perlu melakukan pengungkapkan lebih lanjut tentang

daftar aset yang dimiliki pemerintah. Pemerintah dituntut untuk melakukan

transparansi atas pengelolaan keuangan sebagai bentuk akuntabilitas publik

melalui pengungkapan informasi yang lebih banyak dalam laporan keuangan

(Setyowati, 2016). Arifin dan Fitriasari (2014) menemukan bahwa ukuran

organisasi yang dijelaskan dalam total aset memiliki pengaruh yang positif

terhadap tingkat pengungkapam laporan keuangan kementerian/lembaga.

Khasanah dan Raharjo (2014) juga menemukan bahwa total aset berpengaruh

secara positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD Kabupaten/Kota di

Provinsi Jawa Tengah periode 2010-2012.

Berdasarkan uraian tersebut maka disusun hipotesis sebagai berikut:

H4: Total aset berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan

keuangan.

2.11.5. Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan dan Opini Audit

UU Nomor 15 Tahun 2004 pasal 16 ayat (1) tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara menyebutkan bahwa Kualitas laporan

keuangan dapat dilihat dari sinyal informasi yang diungkapkan oleh pemerintah.

Selain itu, Hilmi dan Martani (2012) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa

kinerja pemerintahan yang baik perlu diinformasikan kepada rakyat baik sebagai

bentuk pertanggungjawaban dan promosi untuk tujuan politik.

Penelitian Sari et al. (2015) menganalisis pengaruh temuan audit, tindak lanjut

rekomendasi audit, dan kualitas sumber daya manusia terhadap opini audit dengan

Page 62: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

45

tingkat pengungkapan pada CaLK sebagai variabel intervening. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa temuan audit, tindak lanjut rekomendasi audit, kapasitas

sumber daya manusia operator berpengaruh positif terhadap opini audit melalui

tingkat pengungkapan pada CaLK. Jika temuan audit pada periode lalu cukup

besar, maka pada periode selanjutnya diharapkan adanya upaya dari K/L untuk

mengurangi temuan audit sehingga pengungkapan tahun pelaporan menjadi

tinggi. Jika pengungkapan semakin tinggi maka probabilitas opini yang diperoleh

menjadi semakin baik.

Berdasarkan uraian di atas disusun hipotesis sebagai berikut:

H5: Tingkat pengungkapan laporan keuangan berpengaruh positif terhadap opini

audit BPK.

2.12. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang pemasalahan dan kerangka teori maka kerangka pikir

penelitian adalah sebagai berikut:

Page 63: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

46

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Page 64: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

47

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Cooper dan Schinder (2006) mendefinisakan populasi sebagai kumpulan dari

keseluruhan elemen yang akan ditarik kesimpulan. Kemudian sampel merupakan

elemen sebuah populasi yang akan diambil kesimpulannya dan mencerminkan

kondisi populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah Kementrian/Lembaga

seluruh Indonesia sebanyak 90 Kementrian/Lembaga terlampir (lampiran 1).

Dengan menggunakan metode purposive sampling atau judgement sampling

didapat sampel penelitian sebanyak 75 Kementrian/Lembaga dengan kriteria yang

telah ditentukan (tabel 3.1). Menurut Cooper dan Schinder (2006) metode

purposive sampling atau judgement sampling adalah teknik pengambilan sampel

dengan memenuhi kriteria tertentu. Pemilihan sampel dalam penelitian ini

berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Kementrian/Lembaga menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh

BPK secara berturut-turut periode tahun 2011-2015.

2. Kementrian/Lembaga yang telah berdiri sejak tahun 2011.

3. Kementrian/Lembaga yang memiliki data opini audit, temuan audit, tindak

lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan total aset periode tahun 2011-2015.

Page 65: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

48

Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Populasi Kementrian/Lembaga 90 Nomenklatur Kementrian/Lembaga baru tahun 2015 (2) Kementrian/Lembaga dilikuidasi mulai tahun 2015 (3) Nomenklatur Kementrian/Lembaga baru hasil gabungan Kementrian/Lembaga likuidasi mulai tahun 2015 -

Nomenklatur Kementrian/Lembaga mulai 2016 (1) BPK diperiksa oleh KAP (1) Menjadi bagian anggaran mulai tahun 2012 (7) Sampel Penelitian 75

Sumber : IHPS BPK 2017,(Data diolah)

3.2. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder terkait dengan

temuan audit SPI dan kepatuhan terhadap perundang-undangan diperoleh dari

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2011-2015.

Data tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan opini audit BPK tahun

2011-2015 diperoleh dari Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHP) BPK tahun 2017. Data

terkait dengan tingkat pengungkapan laporan keuangan Kementrian/Lembaga

tahun 2011-2015 diperoleh dari pusat informasi dan komunikasi Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK RI).

3.3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dan analisis jalur (path

analysis). Analisis jalur bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

exogenous terhadap variabel endogenous. Variabel exogenous dalam penelitian ini

adalah SPI, kepatuhan terhadap perundang-undangan, tindak lanjut rekomendasi

Page 66: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

49

hasil pemeriksaan (TLRHP) dan total aset (logaritma natural total aset). Variabel

endogenous dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan dan opini audit

BPK.

Haryono (2017) menyatakan bahwa analisis jalur (path analysis) merupakan

pengembangan lebih lanjut dari regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur

ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel exogen dan

endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel

mediating/intervening. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah tingkat

pengungkapan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan software Amos

versi 22. Berdasarkan kerangka konseptual pada bab 2 maka diperoleh model

empiris yang akan menguji hipotesis penelitian dengan persamaan sebagai

berikut:

Persamaan Struktural 1:

Keterangan: DISCit : Tingkat pengungkapan laporan keuangan tahun ke-t SPIit-1 : Temuan audit SPI tahun t-1 NonPatuhit-1 : Temun audit kepatuhan terhadap perundan-undangan tahun t-1 TLRHPit-1 : Tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan tahun t-1 LnTAit : Logaritma natural total aset tahun ke-t α1 : Konstanta persamaan 1 ε1 : error term persamaan structural 1

Persamaan Struktural 2: Keterangan: OPINIit : Opini audit BPK tahun ke-t DISC^it : Fitted value dari Model 1 α2 : Konstanta persamaan 2 ε2 : error term persamaan structural 2

Discit = α1 +β1SPIit-1 +β2nonPatuhit-1 + β3TLRHPit-1+ LnTAit + ε1 ….(1)

OPINit = α2 + DISC^it+ ε2 ……………….(2)

Page 67: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

50

3.4. Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan 6 variabel yang terdiri dari variabel 4 variabel

exogenous,2 variabel endogenous. Operasional variabel untuk masing-masing

variabel secara ringkas dijelaskan pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Simbol Variabel Pengukuran Variabel Hipotesis

Opini Opini audit BPK Scoring - SPI Temuan audit SPI Jumlah kasus Positif

NonPatuh Temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan Jumlah kasus Positif

TLRHP Tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan Indeks TLRHP Positif

LnTA Total Aset Logaritma natural total aset Positif

DISC Pengungkapan laporan keuangan

Indeks pengungkapan wajib (SAP)

Positif

3.4.1. Variabel Exogenous

Variabel exogenous dalam penelitian ini adalah temuan audit SPI, temuan audit

kepatuhan terhadap perundang-undangan, tindak lanjut rekomendasi hasil

pemeriksaan dan total aset. Temuan audit SPI dan kepatuhan terhadap perundang-

undangan diproksikan dengan jumlah temuan/kasus kelemahan SPI dan kepatuhan

terhadap perundang-undangan berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP)BPK periode tahun 2011-2015. Tindak lanjut rekomendasi hasil

pemeriksaan diproksikan dengan jumlah temuan rekomendasi BPK yang ditindak

lanjuti sesuai dengan rekomendasi ditambah rekomendasi yang tidak dapat

ditindak lanjuti dibagi dengan total rekomendasi. Kemudian total aset di

proksikan dengan logaritma natural dari total aset.

Page 68: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

51

3.4.2. Variabel Endogenous

Variabel endogenous dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan laporan

keuangan dan opini audit BPK. Tingkat pengungkapan laporan keuangan dalam

penelitian ini juga berfungsi sebagai variabel intervening yang memediasi temuan

audit SPI, temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan, tindak lanjut

rekomendasi hasil pemeriksaan dan total aset terhadap opini audit BPK. Tingkat

pengungkapan laporan keuangan diproksikan dengan indeks pengungkapan yang

telah disajikan dalam LKKL dengan pengungkapan yang seharusnya disajikan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP). Tingkat pengungkapan laporan keuangan dalam penelitian ini

mengacu pada penelitian Waliyyani dan Mahmud (2015) dengan rumus sebagai

berikut:

Opini audit diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan mengurutkan

peringkat dari opini yang tertinggi sampai peringkat terendah karena peringkat

yang tertinggi dianggap opini yang paling baik. Opini audit diurutkan sesuai

dengan peringkat yakni: 4 untuk opini Wajar Tanpa Pengecualian/Wajar Tanpa

Pengecualian-Dengan Paragraf Penjelas (WTP/WTP-DPP), 3 untuk opini Wajar

Dengan Pengecualian (WDP), 2 untuk opini Tidak Wajar (TW), dan 1 untuk opini

Tidak Memberikan Pendapat (TMP). Penjelasan mengenai opini audit BPK per

Kementrian/Lembaga dapat dilihat pada lampiran 3.

Pengungkap = Pengungkapan wajib Dalam LKKL Pengungkapan Wajib Dalam PSAP

Page 69: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

66

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menguji dan menganalisis pengaruh variabel temuan audit SPI,

temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan, tindak lanjut rekomendasi

hasil pemeriksaan (TLRHP), total aset terhadap opini audit melalui tingkat

pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat

diambil simpulan sebagai berikut:

1. Temuan audit Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap tingkat

pengungkapan pada laporan keuangan. Semakin besar jumlah temuan audit SPI

pada periode sebelumnya maka tingkat pengungkapan laporan keuangan untuk

tahun pelaporan akan semakin tinggi. Dengan temuan audit yang banyak,

pemerintah memenuhi rekomendasi BPK RI dalam melakukan koreksi

sehingga akan berupaya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan

meningkatkan pengungkapan laporan keuangan periode tahun pelaporan.

2. Temuan audit kepatuhan terhadap perundang-undangan berpengaruh terhadap

tingkat pengungkapan pada laporan keuangan. Semakin besar jumlah temuan

kepatuhan terhadap perundang-undangan pada periode sebelumnya maka

tingkat pengungkapan laporan keuangan untuk tahun pelaporan akan semakin

tinggi. Dengan temuan audit yang banyak, pemerintah memenuhi rekomendasi

BPK RI dalam melakukan koreksi sehingga akan berupaya untuk tidak

Page 70: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

67

mengulangi kesalahan yang sama dan meningkatkan pengungkapan laporan

keuangan periode tahun pelaporan.

3. Tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat pengungkapan pada laporan keuangan. Semakin besar jumlah

tindak lanjut rekomendasi yang tuntas ditindaklanjuti oleh

Kementrian/Lembaga maka tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan

laporan keunagan.

4. Total aset berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan pada laporan keuangan.

Semakin besar ukuran pemerintahan (Kementrian/Lembaga) maka semakin

banyak pengungkapan informasi pengelolaan anggaran dalam laporan

keuangan.

5. Tingkat pengungkapan tidak berpengaruh terhadap opini audit. Semakin tinggi

tingkat pengungkapan tidak mempengaruhi opini audit BPK. Opini audit BPK

tidak hanya didasarkaan pada kecukupan pengungkapan, namun dilihat juga

dari kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), kepatuhan

terhadap perundang–undangan dan efektivitas Sistem Pengendalian Internal

(SPI) periode pelaporan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan antaralain adalah:

1. Penelitian ini hanya mengukur pengaruh temuan audit SPI, kepatuhan terhadap

perundang-undangan, tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan (TLRHP)

dan total aset terhadap opini audit melalui tingkat pengungkapan sebagai

Page 71: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

68

variabel intervening, namun tidak mengukur pengaruh variabel exogen secara

langsung terhadap opini.

2. Item pengungkapan yang disajikan dalam penelitian ini hanya menggunkan

pengungkapan wajib (35 item) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yakni PSAP 05 sampai

dengan PSAP 09 yang hanya memuat pengungkapan financial.

3. Dari nilai Squared Multiple Corelations sebesar 0,206 artinya kemampuan

variabel exogen (temuan audit SPI, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan total aset) mampu

menjelaskan opini audit melalui tingkat pengungkapan hanya sebesar 20,60%

dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar model sebesar 79,40%.

5.3 Saran

Dengan masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, maka peneliti

menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya dapat meneliti pengaruh secara langsung dan tidak

langsung antara variabel temuan audit SPI, kepatuhan terhadap perundang-

undangan, tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan total aset terhadap

opini audit melalui tingkat pengungkapan sebagai variabel intervening.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengukur tingkat pengungkapan

menggunakan pengungkapan financial dan non financial.

3. Kemudian penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menggali faktor-faktor

lain yang mempengaruhi opini baik secara langsung maupun tidak langsung

(materialitas, sumber daya manusia dan lain-lain)

Page 72: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

69

5.4 Implikasi Penelitian

Implikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan mendorong

Kementrian/Lembaga untuk tidak mengulangi kesalahan/temuan audit pada

tahun berikutnya sehingga meningkatkan pengungkapan laporan keuangan.

2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengungkapan wajib hanya

sebesar 53 %. Hal mengindikasikan bahwa Kementrian/Lembaga belum

sepenuhnya mematuhi SAP, oleh karena itu penerapan reward dan punishment

secara tegas perlu dilakukan.

3. Kementrian/Lembaga diharapkan dapat lebih meningkatkan sumber daya

manusia terutama pengelola keuangan untuk meningkatkan pemahaman

dibidang akuntansi melalui pelaksanaan pelatihan dan diklat secara berkala

agar mampu membuat laporan keuangan yang andal dan berkualitas.

Page 73: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

DAFTAR PUSTAKA

Albalate, Daniel. 2012. The Institutional, Economic and Social Determinants of

Local Government Transparency. Research Institute of Applied Economics. Working Paper 012/10 30 pag.

Arens, Alvin A., Randal, J Elder., and Mark S. Beasley.2008. Auditing and

Assurance Services, Twelfth Edition. Terjemahan Herman Wibowo. Jakarta. Arifin, Imam dan Fitriasari, Debby. 2014. Pengungkapan Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, Karakteristik Organisasi Dan Hasil Audit BPK. Proceeding SNA 17 Mataram. 24-27 Sept 2014.

Atyanta, Ramya. 2011. Analisis Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten X di Jawa Timur). Jurnal ilmiah mahasiswa FEB Universitas Brawijaya 1(1):1-18

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2012. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2012. http://www.bpk.go.id. Diakses September 2017.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2016. Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester I Tahun 2016. http://www.bpk.go.id. Diakses Oktober 2017.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2017. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2017. http://www.bpk.go.id. Diakses Oktober 2017.

Cooper, D. R. and Schindler, P. S. (2006). Business research methods. Irwin:

McGrawHill. D’Aquila. & Jill M. 1998. Is the Control Environment Related to Financial

Reporting Decisions?. Managerial Auditing Journal 13(8): 472–478. Dwiputrianti, S. 2008. Efektivitas laporan hasil temuan pemeriksaan dalam

mewujudkan reformasi transparansi fiskal dan akuntabilitas sektor publik di Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.V, No. 4. pp. 12- 30.

Fatimah, D., Ria N. S. dan M. Rasuli. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian

Intern,Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Umur Pemerintah Daerah Terhadap Penerimaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Seluruh Indonesia. Jurnal Akuntansi 3 (1): 1 – 15

Page 74: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

71

Giroux, G. 1989. Political Interest and Governmental Accounting Disclosure. Journal of Accounting and Public Policy. Vol.6, 169-83.

Handayani, Sri. 2010. Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun 2006. Jurnal Ilmu Administrasi, Vol VII No.2

Heriningsih, S. dan Rusherlistyani. 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Daerah. Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia, Vol. 13 No. 02. ISSN: 1693-0908

Hartanto, Rudy. 2015. Analisis Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

BPK RI. Diakses 19 Maret 2016 www. eprints.uns.ac.id. Herawati, Tuti. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan (Survei Pada Organisasi Perangkat Daerah Pemda Cianjur). Study & Accounting Research, Vol. XI No. 1. ISSN: 1693- 4482

Herawati & Susanto. 2009. Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi

Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No.1.

Hilmi, A. Z., dan Martani, D. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.

Ingram, R. W. 1984. Economics Incentives and the Choice of State Government

Accounting Practices. Journal of Accounting Research. Vol. 22. No. 1. pp 126-144.

Imam Ghozali dan Fuad. 2008. Structural Equation Modeling. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Haryono, Siswoyo.2017.Metode SEM untuk penelitian manajemen Amos Lisrel

PLS.Jakarta:PT Luxima Metro Media. Jensen, M. dan W.H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Magerial Behavior,

Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3: 305-360.

Johnstone, Karla M; Audrey A. Gramling and Larry E. Rittenberg. 2014. Auditing

A Risk-Based Approach To Conducting A Quality Audit. 9th Edition. South-Western.

Page 75: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

72

Kawedar, W. 2010. Opini Audit dan Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus di Kabupaten PWJ yang Mengalami Penurunan Opini Audit). Jurnal Akuntansi dan Auditing 6 (1):1-9.

Khasanah, Nur Lailatul dan Rahardjo, Shiddiq Nur. 2014. Pengaruh

Karakteristik, Kompleksitas, Dan Temuan Audit Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Diponegoro Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 3. ISSN 2337-3806

Komite Nasional Kebijakan Governance.2008. Pedoman Umum Good Public

Governance. Liu, J., and Lin, B. 2012. Government Auditing and Corruption Control: Evidence

from China’s Provincial Panel Data. China Journal of Accounting Research, vol. 5, pp. 163-186.

Mahaputra, I Putu Upabayu Rama dan Putra, I Wayan. 2014. Analisis Faktor-

Faktor Yang Memengaruhi Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.2. ISSN: 2302-8556.

Martani, Dwi dan Annisa Lestiani. 2012. Disclosure in Local Government

Financial Statements: the Case of Indonesia. Global Review of Accounting and Finance, Vol. 3. No. 1

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta. Meijer, A.J. 2003. Transparent Government: Parliamentary and Legal

Accountability in An Information Age, Information Polity, Vol. 8. Munawar. Nadirsyah dan Abdullah, Syukriy. 2016. Pengaruh Jumlah Temuan

Audit Atas SPI Dan Jumlah Temuan Audit Atas Kepatuhan Terhadap Opini Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota Di Aceh. Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 5 No. 2. ISSN 2302-0164

Nordiawan, Deddi dan Ayuningtyas Hertianti. 2011. Akuntansi Sektor Publik.

Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Patrick, P.A. 2007. The Determinant of Organizational Inovativeness: The

Adoption of GASB 34 in Pennsylvania Local Government. Unpublished Ph.D Dissertation. Pennsylvania: The Pennsylvania State University.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun

2007. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta

Page 76: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

73

Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2010 yang diubah dengan PeraturanDirjen Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga.

Peraturan Pemerintah RI No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 yang diubah

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah. 28 Agustus 2008. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127. Jakarta.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010 – 2014.20 Januari 2010. Jakarta.

Robbins, W., dan Austin. K. R 1986. Disclosure Quality in Governmental

Financial Reports: An Assessment of the Appropriateness of a Compound Measure. Journal of Accounting Research. Vol. 24 No. 2

Ross, Stephen A. 1977. The determination of financial structure: the

incentivesignalling approach. The Bell Journal of Economics. Vol. 8, No. 1

Sari, A. P., Martani, D., & Setyaningrum, D. (2015). Pengaruh temuan audit,

tindak lanjut hasil pemeriksaan dan kualitas sumber daya manusia terhadap opini audit melalui tingkat pengungkapan laporan keuangan kementerian/lembaga. Simposium Nasional Akuntansi XVIII. Medan.

Setyowati, Lilis. 2016. Determinan Yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 6 No. 1. P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN: 2461-1182

Setyaningrum, Dyah dan Syafitri, Febriyani. 2012. Analisis Pengaruh

Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 9 Nomor 2.

Siegel, J. G., & Shim, J. K. (1994). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: PT. Elex

Media Computindo, Kelompok Gramedia. Sipahutar, Hottua dan Siti Khairani. 2013. Analisis Perubahan Opini LHP BPK RI

Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Empat Lawang.

Page 77: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, …digilib.unila.ac.id/29421/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap perundang-undangan,

74

eprints.mdp.ac.id/.../JURNAL_2009210104_HOTTUA% 20 SIPAHUTA. hal.8.

Suhardjanto, Djoko dan Yulianingtyas, Rukmita Rena. 2011. “Pengaruh

Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kepatuhan Pengungkapan Wajib Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Volume 8 No. 1.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.

Yogyakarta. BPFE UGM. The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

(COSO). Fraudulent Financial Reporting : 1987 – 1997, An Analysis of U.S. Public Company. 1999.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 19 Juli 2004. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 Badan Pemeriksa

Keuangan. 30 Oktober 2006. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85. Jakarta.

Umar, H. 2012. Pengawasan untuk Pemberantasan Korupsi. Jurnal Akuntansi dan

Auditing, Vol. 8, No. 2, 95-189. Vermeer, T. E., Styles, A. K dan Patton, T. K. 2009. Do Local Governments

Present Required Disclosures for Defined Benefit Pension Plans ? Journal of Accounting and Public Policy, Vol. 31. pp. 44-68.

Wijaya, RM Syah Arif Atmaja. dan Probohudono (2015). Analisis Audit BPK

RI terkait kelemahan SPI, temuan ketidak patuhan dan kerugian negara. Jurnal integritas 1(1):81-110

Waliyyani, Ghaniyyu Mintotik dan Mahmud, Amir. 2015. Pengaruh Karakteristik

Pemerintah Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia. Accounting Analysis Journal Vol 4 No.2. ISSN 2252-6765

Zhang, Y.,J. Zhou. dan N. Zhou. 2007. Audit Committee Quality, Auditor Independence, and Internal Control Weaknesses. Journal of Accounting and Public Policy 26: 300-327.

Zimmerman, L. J. (1977). The municipal accounting maze: An analysis of

political incentives. Journal of Accounting Research 15: 107-144.