pengaruh sibling rivalry terhadap...

71
PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA TEMAN SEBAYA SKRIPSI Oleh : Agnes Stefanny Gondo 201210230311388 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: truonghuong

Post on 07-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP EFEKTIVITAS

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA TEMAN SEBAYA

SKRIPSI

Oleh :

Agnes Stefanny Gondo

201210230311388

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP EFEKTIVITAS

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA TEMAN SEBAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh :

Agnes Stefanny Gondo

201210230311388

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 3: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Pengaruh Sibling Rivalry terhadap Efektivitas Komunikasi

Interpersonal pada Teman Sebaya

2. Nama Peneliti : Agnes Stefanny Gondo

3. NIM : 201210230311388

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : 16 Desember 2015 – 20 Januari 2016

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 29 Januari 2016.

Dewan Penguji

Ketua : Hudaniah, S.Psi, M.Si

Anggota Penguji : 1. Diana Savitri Hidayati, S.Psi, M.Psi

2. Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si

3. Siti Maimunah, S.Psi., M.M.,M.A

Pembimbing I Pembimbing II

Hudaniah, S.Psi, M.Si Diana Savitri Hidayati, S.Psi, M.Psi

Penguji I Penguji II

Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si Siti Maimunah, S.Psi., M.M.,M.A

Malang Januari 2016

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Tri Dayakisni, M.Si

Page 4: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Agnes Stefanny Gondo

NIM : 201210230311388

Fakultas / Jurusan : Psikologi / Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah MalangMenyatakan bahwa skripsi /

karya ilmiah yang berjudul :

Pengaruh Sibling Rivalry terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal pada Teman

Sebaya

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk

kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak

bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan Undang-undang yang

berlaku.

Malang, Januari 2016

Mengetahui

Ketua Program Studi Yang Menyatakan,

Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si Agnes Stefanny Gondo

Page 5: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

dan Hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Sibling Rivalry Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal pada Teman Sebaya”,

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Hudaniah, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Diana Savitri

Hidayati, S.Psi, M.Psi selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ibu Siti Maimunah, S.Psi., M.M.,M.A selaku dosen wali yang telah memberi

dukungan hingga selesainya skripsi ini.

4. Para dosen dan staff TU Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan

pembelajaran serta proses pendewasaan.

5. Kepada kedua orang tua dan adik tercinta yang selalu memberikan dukungan, do’a

dan kasih sayangnya sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku Dilla, Disti, Lupita, Intan, dan Rika yang selalu memberikan

semangat, hiburan, cerita dan manfaat yang begitu luar biasa dalam penyelesaian

skripsi ini.

7. Sahabat dan orang terdekat Novia, Cita, Firly dan Rafi yang telah membantu selama

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Aris dan Andreas yang selama ini membantu dalam memberikan masukan dan

nasihat dalam skripsi ini.

Page 6: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

vi

9. Teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2012 khususnya kelas G yang

memberikan semangat, dukungan serta berbagi ilmu dan saling melengkapi

kekurangan masing-masing.

10. Teman satu kos di Malang mbak Yenis yang selama ini memberikan bantuan selama

pengerjaan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan pada penulis dalam menyelesaiakan skripsi ini, dan semoga menjadi amal

ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran

demi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, Januari 2016

Penulis

Agnes Stefanny Gondo

Page 7: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

ABSTRAK............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 2

TINJAUAN TEORI ................................................................................................. 5

METODE PENELITIAN

a. Rancangan Penelitian .................................................................................. 8

b. Subjek Penelitian ......................................................................................... 9

c. Variabel dan Instrumen Penelitian .............................................................. 9

d. Prosedur Penelitian .................................................................................... 10

HASIL PENELITIAN ........................................................................................... 11

DISKUSI ............................................................................................................... 13

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................................................ 16

REFERENSI .......................................................................................................... 17

Page 8: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

viii

DAFTAR TABEL

TABEL 1

Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian ................................................................................. 10

TABEL 2

Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ............................................................................. 10

TABEL 3

Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................................................. 11

TABEL 4

Data Deskriptif Hasil Penelitian .......................................................................................... 12

TABEL 5

Analisis Regresi Linier Sederhana ...................................................................................... 13

Page 9: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Blue Print Skala Sibling Rivalry dan Skala Efektivitas Komunikasi Interpersonal ............ 19

LAMPIRAN 2

Skala Sibling Rivalry dan Skala Efektivitas Komunikasi Interpersonal .............................. 20

LAMPIRAN 3

Validitas dan Reliabilitas ..................................................................................................... 25

LAMPIRAN 4

Uji Regresi Linier Sederhana .............................................................................................. 34

LAMPIRAN 5

Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................................................. 35

LAMPIRAN 6

Tabulasi ............................................................................................................................... 38

Page 10: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

1

PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP EFEKTIVITAS

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA TEMAN SEBAYA

Agnes Stefanny Gondo

Fakultas Psikologi, Univesitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Manusia membutuhkan dan berusaha terbuka dalam menjalin sebuah komunikasi atau

hubungan dengan sesamanya. Efektivitas komunikasi Interpersonal atau berkomunikasi

merupakan keharusan bagi manusia tak terkecuali bagi seorang remaja kepada teman

sebayanya. Sibling rivalry merupakan perilaku antagonis atau permusuhan yang terjadi

antar saudara kandung. Perilaku ini sering menjadi pola hubungan sosial untuk

diterapkan dengan teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman

sebaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif prediktif. Pengambilan data

menggunakan skala sibling rivalry dan skala efektivitas komunikasi Interpersonal.

Penelitian ini melibatkan 155 subjek SMP Muhammadiyah 06 DAU Malang usia

remaja awal dengan teknik quota sampling dan menggunakan analisis regresi linier

sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif yang signifikan

antara sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal, dengan nilai R =

0,283; F = 13,317; p = 0,000, β = -0,240. Hal ini berarti semakin tinggi sibling rivalry

semakin rendah efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman sebaya dan

sebaliknya semakin rendah sibling rivalry maka semakin tinggi efektivitas komunikasi

Interpersonal pada teman sebaya.

Kata kunci : Sibling rivalry, efektivitas komunikasi Interpersonal, teman sebaya

Humans need and attempt to extroverted a communication or relation with others. The

effectiveness of Interpersonal communication (communicating) is a necessity for

human beings including a teenager with their peers. Sibling rivalry is kind of antagonist

behavior or hostility which occurs between siblings. This behavior frequently becomes

the pattern of social relation to applied among peers. This study was aimed to determine

the effect of sibling rivalry on effectiveness of Interpersonal communication in peer

friends. This study using predictive quantitative approach. Sibling rivalry scale and

effectiveness of Interpersonal communication scale were used in collecting the data.

This research involved 155 subjects at SMP Muhammadiyah 06 DAU Malang with

early adolescence ages by using quote sampling and simple linear regression

technique. The results showed that there was significant negative effect between sibling

rivalry on effectiveness Interpersonal communication, with a value of R = 0,283; F =

13,317; p = 0,000, β = -0,240. It means that the higher the sibling rivalry, the lower

the effectiveness of Interpersonal communication in peer friends. Conversely, the lower

sibling rivalry, the higher the effectiveness of Interpersonal communication in peer

friends.

Keywords: sibling rivalry, the effectiveness of Interpersonal communication, peer

friends.

Page 11: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

2

Komunikasi antar pribadi atau secara ringkas disebut sebagai berkomunikasi merupakan

keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta

menjalin sebuah komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu, ada sejumlah

kebutuhan di dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan lewat berkomunikasi dengan

sesamanya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjadi terampil dalam berkomunikasi

(Supratiknya, 1995). Dengan berkomunikasi seseorang dapat membina hubungan baik dengan

orang lain di sekitarnya. Menurut Lake (1986) hubungan yang baik tergantung pada komunikasi

yang baik. Hubungan baik disini merupakan hubungan yang membuat kedua belah pihak saling

berbagi persoalan yang terjadi dalam kehidupan, dengan melakukan komunikasi orang mampu

mengalami, memahami serta menanggapi hal-hal yang dirasakan oleh orang lain dan manfaat

seperti itulah yang sangat diperlukan oleh remaja dalam berkomunikasi dengan teman

sebayanya.

Hal ini sesuai dengan pendapat dari Papalia (Ling & Dariyo, 2002) mengungkapkan bahwa

remaja lebih banyak bergaul dan menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebayanya.

Selain itu, teman-teman sebaya merupakan faktor penting yang membantu remaja mengatasi

perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Pengaruh dari teman sebaya ini dapat berupa

hal positif maupun negatif (Rubin, Bukowski, & Parker, dalam King 2013). Salah satu aspek

kunci dalam memiliki hubungan teman sebaya yang positif yaitu dengan memiliki salah satu

atau lebih sahabat karib, sedangkan beberapa teman sebaya dan sahabat dapat memberikan

pengaruh negatif kepada perkembangan remaja, pada awal masa remaja (13-16 tahun)

merupakan tingkat keterlibatan teman sebaya yang lebih tinggi (Nation & Heflinger, dalam

King 2013). Selain itu pada usia remaja ini seringkali membangun interaksi dengan teman

sebayanya dalam bentuk geng, interaksi pertemanan ini seringkali menimbulkan sebuah

konflik, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan emosi remaja tersebut (Firmanto, 2013).

Remaja membutuhkan rasa diterima di lingkungan teman sebayanya, seperti yang dijelaskan

oleh Mappiare (1982) bahwa pada periode perkembangannya ini remaja sangat takut dikucilkan

oleh teman sebayanya, hal inilah yang menyebabkan remaja sangat intim dan bersikap perasaan

terikat dengan teman sebayanya.

Hasil penelitian dari Rusda (1991) menyebutkan bahwa remaja yang mampu diajak berbicara

atau berdiskusi tentang berbagai hal, terbuka dan cocok sebagai tempat curahan hati,

menduduki urutan kedua untuk alasan dipilihnya remaja tersebut menjadi teman bergaul yang

menyenangkan di sekolah, dengan prosentase pemilih sebesar 10,87%, sehingga kemampuan

remaja dalam berkomunikasi secara efektif dengan teman sebaya merupakan salah satu faktor

penting yang turut menentukan diterimanya remaja tersebut di kelompok teman sebayanya.

Berdasarkan hasil fenomena di salah satu sekolah Banjarnegara diperoleh informasi ada

beberapa anak yang kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman sebaya seperti ketika di

dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa tidak dapat

terbuka. Tingkat empati siswa juga masih rendah, siswa tidak membantu ketika ada teman yang

membutuhkan bantuan. Siswa tidak mau mendengarkan ketika teman sedang berbicara didalam

kelas, hal ini menunjukkan siswa belum mampu memberikan dorongan/dukungan saat teman

berkomunikasi. Siswa menganggap teman yang tinggal kelas dianggap sebagai anak yang

bodoh, sikap ini menunjukkan siswa belum dapat berpikir positif kepada teman dan terdapat

kelompok geng yang membuat siswa cenderung hanya bermain dengan teman gengnya,

sehingga komunikasi dengan teman lainnya berkurang dan belum memahami apa itu kesamaan

dalam berteman (Sulistinganah, 2013). Oleh karena itu efektivitas dalam berkomunikasi sangat

diperlukan remaja agar pesan yang ingin disampaikan oleh remaja tersebut tidak disalahartikan

Page 12: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

3

oleh pasangan komunikasinya, sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman diantara kedua

belah pihak yang dapat memicu timbulnya perselisihan. Dimana perselisihan yang mungkin

terjadi justru akan merenggangkan dan memperburuk hubungan remaja tersebut dengan teman

sebayanya (Lake, 1986). Rendahnya efektivitas komunikasi yang terjadi pada remaja dengan

teman sebayanya ini diduga disebabkan karena adanya perilaku sibling rivalry ketika di rumah.

Beberapa penelitian menemukan bahwa dimensi hubungan antar saudara kandung berpengaruh

terhadap perilaku antisosial dalam hubungan dengan teman sebaya. Remaja yang memiliki

hubungan antar saudara kandung dengan konflik yang tinggi cenderung lebih agresif terhadap

teman sebayanya, dimana salah satu perilaku agresif dapat ditunjukkan dalam bentuk verbal

seperti dalam hal berkomunikasi (Criss & Shaw, dalam Lerner & Steinberg 2009). Hal ini sesuai

dengan pendapat dari Hurlock (1999) bahwa aspek yang paling serius dari perselisihan saudara

adalah hubungan buruk ini sering menjadi pola hubungan sosial yang akan dibawa anak keluar

rumah untuk diterapkan dalam hubungannya dengan teman sebaya.

Menurut Bee & Boyd (Rahmawati, 2013) menyampaikan bahwa ketika orang tua memutuskan

memiliki lebih dari satu anak, maka akan ada kehadiran sibling dalam kehidupan anak pertama.

Sibling dalam konsep psikologi diartikan sebagai saudara laki-laki atau perempuan yang tinggal

bersama dalam satu pengasuhan orang tua yang sama. Secara umum kehadiran sibling baru

umumnya terjadi ketika seorang ibu melahirkan adik baru bagi kakak. Tentunya kehadiran adik

baru bagi seorang kakak biasanya disambut dengan perasaan senang oleh kakak karena

dianggap sebagai teman atau mainan baru, namun seiring berjalannya waktu seringkali kakak

merasa bosan dan adik tidak lagi di anggap sebagai mainan yang menyenangkan.

Kehadiran seorang adik atau saudara akan memberikan kontribusi bagi perkembangan sosial

dan emosional seorang anak, serta hampir tidak akan pernah bisa dihindari adanya persaingan

antar saudara kandung atau yang sering disebut sebagai sibling rivalry. Menurut Reber & Reber

(2010) sibling rivalry merupakan sebuah istilah popular bagi interaksi yang sering kali agresif

dan suka menimbulkan pertengkaran di antara saudara-saudara kandung. Reaksi Sibling rivalry

dapat dilakukan dengan cara memukul, menggigit, menendang, mendorong, mencubit,

menghakimi, menyindir/mengejek, menertawakan, mengancam dan mengabaikan (Hurlock,

1999 ; Daly & Perez, 2009). Sibling rivalry pada kenyataannya tidak hanya dialami pada masa

kanak-kanak namun juga terjadi pada masa remaja yakni antara usia 13-15 tahun. Rentang usia

dimana anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) memasuki fase remaja awal. Pada masa ini

emosi remaja awal masih labil dan belum terkendali seperti marah, gembira atau kesedihannya

masih dapat berubah-ubah silih berganti dalam tempo yang cepat (Nurihsan & Agustin, 2013).

Selain itu Hurlock (2007) mengungkapkan bahwa pada masa remaja merupakan fase penuh

konflik dan fase penuh penentangan, tidak terkecuali kepada saudara kandungnya.

Hasil survei oleh Roscoe, Goodwin & Kennedy (1987) menunjukkan bahwa siswa SMP

mengalami bentuk kekerasan dalam keluarga yaitu dengan saudara kandung, mereka

menemukan bahwa 88 % remaja laki-laki dan 94 % remaja perempuan melaporkan mereka

telah menjadi korban dari kekerasan dengan saudara mereka selama 1 tahun terakhir. Selain itu

berdasarkan hasil penelitian oleh mahasiswa psikologi di Unika Atma Jaya Jakarta yang

membahas mengenai konflik persaingan dalam keluarga suku Palembang, menunjukkan bahwa

konflik yang terjadi kepada keluarga suku Palembang yang memiliki 15 anak disebabkan oleh

pengasuhan orang tua kepada anak-anaknya, hubungan saudara kandung dipengaruhi oleh

suasana pertengkaran, saling mengejek, dan toleransi membuat konflik persaingan dalam

keluarga dan menimbulkan permusuhan. Dari hasil penelitian tersebut mengungkap suatu

pandangan bahwa sibling rivalry tidak hanya berhenti pada fase kanak-kanak namun hal itu

Page 13: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

4

dapat berlanjut pada fase remaja, dan apabila masalah ini tidak diatasi maka akan berdampak

pada fase dewasa anak nantinya (Arif , 2013).

Menurut Palombo & Meyer (2014) studi menunjukkan bahwa perhatian orang tua menjadi

salah satu faktor yang paling penting dalam persaingan antar saudara. Ibu dan ayah dapat

memberikan kontribusi negatif bagi perkembangan anak-anak mereka melalui perlakuan yang

berbeda. Dalam satu studi perlakuan yang berbeda dan favoritisme yang dirasakan dikaitkan

dengan tingginya tingkat permusuhan di antara saudara kandung, dan banyak lagi perlakuan

orang tua dari salah satu orang tua tertentu menyebabkan lebih intensnya persaingan antar

saudara (Meunier, Roskam, Stievenart, Moortele, Browne, & Wade dalam Palombo & Meyer :

2014). Selain itu salah satu faktor penyebab terjadinya sibling rivalry menurut Hurlock (1999)

yaitu sikap orang tua, jenis kelamin, perbedaan usia, jumlah saudara, pola asuh, pengaruh orang

luar dan urutan kelahiran dimana keluarga yang memiliki anak lebih dari satu, tentunya semua

anak diberi peran menurut urutan kelahiran dan mereka diharapkan memerankan peran tersebut.

Sibling rivalry sering dianggap sebagai hal biasa yang tidak perlu dikhawatirkan, padahal

banyak menimbulkan dampak negatif yang akan mempengaruhi perkembangan anak

selanjutnya seperti menyebabkan perilaku agresif terutama kepada saudara maupun dengan

yang lain. Selain itu sibling rivalry juga memiliki dampak positif seperti anak mampu

memahami tindakan dan pikiran orang lain selama mereka konflik serta menciptakan kesadaran

dan kepedulian terhadap diri sendiri dan dalam hubungan sosial (Thompson, 2004).

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa sibling rivalry yang dilakukan pada masa

remaja awal terjadi dikarenakan pada fase ini remaja memiliki emosi yang labil dan belum

terkendali. Jarak usia yang saling berdekatan antar saudara juga dapat menimbulkan sibling

rivalry yang lebih tinggi dibandingkan dengan jarak usia yang lebih besar (Hurlock, 1999).

Pada fase ini remaja cenderung menghabiskan banyak waktu bersama teman sebayanya ketika

berada di luar rumah. Perilaku sibling rivalry ini akan mempengaruhi hubungan sosial remaja

ketika berada di luar rumah dengan teman sebayanya dalam bentuk agresi verbal seperti

berkomunikasi. Hal ini dikarenakan teman sebaya memiliki usia yang saling berdekatan sama

halnya dengan saudara kandung, sehingga remaja memiliki efektivitas komunikasi

Interpersonal yang rendah dengan teman sebayanya. Salah satu bentuk rendahnya efektivitas

komunikasi Interpersonal pada teman sebaya dapat ditunjukkan seperti tidak memiliki rasa

empati, tidak terbuka, tidak memiliki sikap mendukung, tidak memiliki sikap positif dan tidak

memiliki sifat kesetaraan (Devito, 2011). Oleh sebab itu diperlukan efektivitas komunikasi

Interpersonal yang baik, sehingga komunikasi antara kedua belah pihak berjalan dengan baik

dan pesan yang disampaikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh sibling rivalry terhadap

efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman sebaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui besarnya pengaruh sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal

pada teman sebaya. Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini yaitu untuk memberikan

informasi dan pengetahuan kepada para remaja dan orang tua mengenai pengaruh sibling

rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman sebaya. Manfaat teoritis

penelitian ini adalah dapat menambah pembelajaran teori-teori psikologi, terutama psikologi

perkembangan dan sosial yang berkaitan dengan sibling rivalry dengan efektivitas komunikasi

Interpersonal pada teman sebaya.

Page 14: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

5

Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Komunikasi menurut Rakhmat (2014) adalah usaha untuk membuat satuan sosial dari individu

dengan menggunakan bahasa atau tanda untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Pareek

(1991) komunikasi adalah pengiriman suatu pesan yang berorientasikan tujuan melalui suatu

medium atau media dari seseorang kepada orang lain yang menerima pesan tersebut.

Komunikasi merupakan tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima

pesan dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik (Devito, 2011).

Komunikasi Interpersonal adalah pemberian pesan-pesan yang berorientasikan tujuan antara

dua orang atau lebih melalui suatu medium atau media (Pareek, 1991). Sedangkan menurut

Maulana & Gumelar (2013) komunikasi Interpersonal yaitu komunikasi antara komunikator

dengan komunikan, komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

setiap pesertanya menangkap reaksi reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau

nonverbal sedangkan efektivitas merupakan kemampuan dalam mencapai tujuan yang pasti.

Jadi efektivitas komunikasi Interpersonal yaitu kemampuan individu dalam mengirimkan suatu

pesan melalui bahasa, tulisan maupun media kepada orang lain untuk mencapai tujuan serta

mendapatkan umpan balik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi Interpersonal menurut (Rakhmat,

2014):

a. Persepsi Interpersonal

Persepsi Interpersonal adalah persepsi tentang manusia, perilaku kita dalam komunikasi

Interpersonal tergantung pada persepsi Interpersonal.

b. Konsep diri

Dalam kenyataan tidak ada orang yang sepenuhnya berkonsep diri negatif atau positif

tetapi untuk efektivitas komunikasi Interpersonal sedapat mungkin kita memperoleh

banyak mungkin tanda-tanda konsep diri positif.

c. Atraksi Interpersonal

Kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang disebut sebagai atraksi

Interpersonal. Dengan mengetahui siapa tertarik dengan siapa atau siapa menghindari

siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi Interpersonal yang dapat terjadi.

d. Hubungan Interpersonal

Makin baik hubungan Interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan

dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga

makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara komunikan.

Karakteristik Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Menurut Devito (2011) menguraikan bahwa tanda-tanda dari keefektifan komunikasi

Interpersonal atau antar pribadi apabila dilihat dari sudut pandang humanistik adalah sebagai

berikut :

a. Keterbukaan (openness)

Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antar pribadi

yaitu :

Page 15: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

6

1. Adanya kesediaan komunikator untuk membuka diri kepada orang yang diajaknya

berinteraksi mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan

pengungkapan diri ini patut.

2. Kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang.

3. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran.

Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang

dilontarkan adalah memang “milik” individu dan ia bertanggung jawab atasnya.

b. Empati (empathy)

Kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang dialami orang lain pada suatu saat

tertentu, dari sudut pandang orang lain itu melalui kacamata orang lain itu.

c. Sikap Mendukung (supportivenness)

Hubungan antar pribadi yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap

mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap :

1. Deskriptif bukan evaluatif

Bila anda mempersepsikan suatu komunikasi sebagai permintaan akan informasi

atau uraian mengenai suatu kejadian tertentu, umumnya tidak merasakan sebagai

ancaman. Anda tidak ditantang dan tidak perlu membela diri. Di pihak lain

komunikasi yang bernada menilai seringkali membuat kita bersikap defensif.

2. Spontan bukan Strategik

Orang yang spontan dalam komunikasinya dan terus terang serta terbuka dalam

mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama terus terang dan

terbuka. Sebaliknya bila kita merasa bahwa seseorang menyembunyikan

perasaannya yang sebenarnya bahwa dia mempunyai rencana dan strategi

tersembunyi kita bereaksi dengan defensif.

3. Provisional bukan sangat yakin

Bersikap provisional artinya bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta bersedia

mendengar pandangan yang berlawanan.

d. Sikap Positif (positiveness)

Mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi antarpribadi ada dua cara yaitu :

1. Menyatakan sifat positif

Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dan komunikasi antarpribadi.

Pertama, komunikasi antarpribadi terbina jika orang memilliki sikap positif terhadap

diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada

umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.

2. Secara positif mendukung orang yang menjadi teman kita berinteraksi

Sikap positif dapat dijelaskan lebih jauh dengan istilah stroking (dorongan).

Dorongan (stroking) dapat verbal dan non verbal. Dorongan positif umumnya

berbentuk pujian atau penghargaan. Sebaliknya dorongan negatif bersifat

menghukum dan menimbulkan kebencian.

e. Kesetaraan (equality)

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Kesetaraan tidak

mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja, semua perilaku verbal dan

non verbal pihak lain.

Page 16: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

7

SIBLING RIVALRY

Sibling rivalry merupakan perilaku antagonis atau permusuhan yang terjadi antarsaudara

kandung dan seringkali ditandai dengan perselisihan atau perkelahian dalam memperebutkan

waktu, perhatian, cinta dan kasih sayang orang tua yang diberikan pada masing-masing anaknya

(Boyle, 1999). Sedangkan menurut Reber & Reber (2010) sibling rivalry merupakan sebuah

istilah popular bagi interaksi yang sering kali agresif dan suka menimbulkan pertengkaran di

antara saudara-saudara kandung.

Jadi sibling rivalry yaitu perilaku antagonis yang ditandai dengan permusuhan atau perselisihan

antara saudara kandung dalam memperebutkan waktu, cinta, perhatian dan kasih sayang orang

tua, sehingga menimbulkan sebuah pertengkaran.

Faktor-Faktor Penyebab Sibling Rivalry

Menurut Hurlock (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sibling rivalry yaitu:

a. Sikap orang tua. Sikap orang tua yang tampak menyukai salah satu daripada yang lain

dapat menimbulkan perasaan bahwa orangtua pilih kasih dan hal itu membuat perasaan

benci terhadap saudara kandung.

b. Urutan kelahiran. Jika peran yang diberikan bukan peran yang dipilihnya sendiri maka

kemungkinan terjadi perselisihan besar sekali dan dapat menyebabkan memburuknya

hubungan orang tua anak maupun hubungan antar saudara kandung.

c. Jenis kelamin. Anak perempuan dengan saudara perempuan akan terjadi iri hati yang

lebih besar daripada antara anak perempuan dengan saudara kandung laki-laki atau anak

laki-laki dengan saudara kandung laki-laki.

d. Perbedaan usia. Bila perbedaan usia antar saudara itu besar, baik jenis kelamin sama

ataupun berlainan, hubungan terjalin akan lebih ramah, dan saling mengasihi daripada

jika usia antar saudara kandung berdekatan.

e. Jumlah saudara. Jumlah saudara kecil cenderung menghasilkan hubungan yang lebih

banyak perselisihan daripada jumlah saudara yang besar.

f. Pola asuh. Hubungan antar saudara kandung tampak jauh lebih rukun dalam keluarga

yang menggunakan pola asuh otoriter dibandingkan dengan keluarga yang mengikuti

pola asuh permisif.

g. Pengaruh orang luar. Ada tiga faktor yang memberi pengaruh terhadap hubungan antar

saudara kandung, yaitu kehadiran orang diluar rumah, tekanan orang luar pada anggota

keluarga, dan perbandingan anak dengan saudara kandungnya oleh orang luar.

Menurut Boyle (1999) sibling rivalry sendiri dapat menimbulkan kompetisi antar saudara

kandung dalam sebuah keluarga yang memperebutkan dalam hal :

a. Waktu yaitu sebuah kebersamaan yang diluangkan oleh sesama individu

b. Perhatian yaitu aktifitas yang dilakukan oleh individu dengan kesadaran penuh dan

pemusatan tenaga psikis pada individu lain.

c. Cinta yaitu ungkapan atau gambaran perasaan yang terdalam kepada sesama individu.

d. Kasih sayang yaitu suatu sikap saling mengasihi antar sesama individu.

Page 17: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

8

Situasi ini dapat dilihat jika dalam sebuah keluarga memiliki anak tunggal maka waktu,

perhatian, cinta dan kasih sayang orang tua hanya tertuju pada satu anak namun, jika dalam

keluarga memiliki anak dua atau lebih maka akan dibagi menjadi sejumlah anak yang dimiliki

keluarga tersebut.

Dampak Sibling Rivalry

Thompson (2004) sibling rivalry banyak menimbulkan dampak negatif yang akan

mempengaruhi perkembangan selanjutnya seperti menyebabkan perilaku agresif terutama

kepada saudara maupun dengan yang lain. Selain itu sibling rivalry juga memiliki dampak

positif seperti mampu memahami tindakan dan pikiran orang lain selama mereka konflik serta

menciptakan kesadaran dan kepedulian terhadap diri sendiri dan dalam hubungan sosial.

Hubungan antara Sibling Rivalry dengan Efektivitas Komunikasi Interpersonal pada

Teman Sebaya

Dalam hal ini perilaku sibling rivalry yang terjadi pada remaja dapat mempengaruhi efektivitas

komunikasi Interpersonal dengan teman sebayanya. Ketika di dalam rumah seorang remaja

yang memiliki perilaku sibling rivalry cenderung akan berpengaruh pada komunikasi

Interpersonal dengan teman sebayanya ketika berada di luar rumahnya. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh (Criss & Shaw, dalam Lerner & Steinberg 2009) bahwa

remaja yang memiliki hubungan antar saudara kandung dengan konflik yang tinggi cenderung

lebih agresif terhadap teman sebayanya, dimana salah satu perilaku agresif dapat ditunjukkan

dalam bentuk verbal seperti dalam hal berkomunikasi

Hipotesis

“Ada pengaruh antara sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman

sebaya.”

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif prediktif, karena peneliti ingin mengetahui

apakah ada pengaruh antara sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal pada

teman sebaya.

Page 18: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

9

Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMP Muhammadiyah 06 DAU Malang yang

berjumlah 250 orang. Sesuai dengan tabel Morgan subjek dalam penelitian ini sebesar 152 dan

dibulatkan menjadi 155 subjek dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Sampel dalam penelitian ini

yaitu Siswa SMP Muhammadiyah 06 DAU Malang kelas VII, VIII, X dan memiliki saudara

kandung. Pengambilan subjek menggunakan teknik quota sampling. Quota sampling dilakukan

dengan menetapkan terlebih dahulu jumlah individu yang akan diteliti dan sesuai dengan

karakteristik atau persyaratan yang ditetapkan sebelumnya, apabila jumlah sampel sudah sesuai

quota yang telah ditetapkan maka kegiatan penelitian segera dihentikan (Winarsunu, 2009).

Variabel dan Instrumen Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas komunikasi Interpersonal karena

dipengaruhi oleh perilaku sibling rivalry. Efektivitas komunikasi Interpersonal yaitu respon

subjek dalam mengirimkan sebuah pesan yang disampaikan dalam bentuk bahasa, tulisan

maupun media dengan tujuan dan mendapatkan umpan balik. Sedangkan variabel bebas dari

penelitian ini yaitu sibling rivalry karena mempengaruhi efektivitas komunikasi Interpersonal

pada teman sebaya. Sibling rivalry yaitu respon subjek berupa perilaku antagonis antar saudara

kandung yang ditandai dengan permusuhan atau perselisihan dalam memperoleh perhatian

orang tua, sehingga akan menimbulkan pertengkaran diantara kedua belah pihak.

Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu menggunakan skala Likert,

dimana akan disajikan daftar pernyataan tertulis yang telah disusun sebelumnya dan akan

responden jawab. Dalam penyusunannya skala likert ini berisikan poin yang menunjukkan

sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item pernyataan

terdiri dari item-item yang bersifat favourable, yaitu item yang mendukung terhadap indikator

variabel yang diungkap dan item-item yang bersifat unfavourable, yaitu item yang tidak

mendukung terhadap indikator variabel yang diungkap. Penelitian ini menggunakan dua macam

skala yaitu skala sibling rivalry dan efektivitas komunikasi Interpersonal. Skala sibling rivalry

disusun berdasarkan teori dari Boyle (1999) yang berjumlah 4 aspek yaitu : waktu, perhatian,

cinta dan kasih sayang orang tua. Skala ini disusun sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 28

item. Untuk efektivitas komunikasi Interpersonal disusun berdasarkan teori dari Devito (2011)

yang berjumlah 5 aspek yaitu : keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan

kesetaraan. Skala diadaptasi dari skala efektivitas komunikasi Interpersonal yang disusun oleh

Prasetyawati (2005) yang berjumlah 40 item.

Berdasarkan hasil try out diperoleh bahwa uji validitas skala efektivitas komunikasi

Interpersonal menunjukkan dari 40 item yang diujicobakan terdapat 15 item gugur dan 25 item

valid, sehingga item yang valid dapat digunakan penelitian sebanyak 25 item dengan nilai

validitas -0,066 – 0,831. Sedangkan skala sibling rivalry dari 28 item yang diujicobakan

terdapat 12 item gugur dan 16 item valid, sehingga item yang valid dapat digunakan penelitian

sebanyak 16 item dengan nilai validitas -0,137 – 0,860. Adapun detail nilai validitas dapat

dilihat pada tabel 1.

Page 19: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

10

Tabel 1. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian

Skala Jumlah item yang

diujikan

Jumlah item yang

valid

Indeks validitas

Skala Efektivitas

Komunikasi

Interpersonal

Skala Sibling Rivalry

40

28

25

16

-0,066 – 0,831

-0,137 – 0,860

Tabel 2. Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur Alpha Keterangan

Skala Efektivitas

Komunikasi Interpersonal

Skala Sibling Rivalry

0,915

0,934

Reliabel

Reliabel

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kedua instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini reliabel jika dibandingkan dengan syarat nilai cronbach alpha diatas 0,06 dan

item-item dalam penelitian data dapat dikatakan valid jika memiliki korelasi item skor total ≥

0,3 (Azwar, 2013). Dengan demikian skala tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Secara umum penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki tiga prosedur yaitu sebagai

berikut:

Tahap persiapan diawali dengan menyusun proposal kemudian membuat instrumen penelitian

dan mempersiapkan pelaksanaan try out setelah instrumen penelitian berupa skala selesai

disusun dan diadaptasi oleh peneliti. Selanjutnya melaksanakan try out skala kepada 40 subjek

pada tanggal 08 dan 10 Desember 2015 untuk memperoleh validitas dan reliabilitas instrumen.

Pada tahap pelaksanaan diawali dengan pengambilan data kepada siswa-siswi di SMP

Muhammadiyah 06 DAU-Malang. Penyebaran skala dilakukan pada tanggal 16 dan 17

Desember 2015 kepada siswa-siswi di SMP Muhammadiyah 06 DAU-Malang sebanyak 155

subjek dimana satu subjek diberi dua skala sekaligus dan langsung diisi secara bersamaan yaitu

skala sibling rivalry sebanyak 16 item dan skala efektivitas komunikasi Interpersonal sebanyak

25 item, setelah itu dilakukan skoring hasil pengambilan data.

Tahap terakhir yaitu melakukan entry data untuk dianalisis. Kemudian melakukan analisa data

dengan perhitungan secara statistik program SPSS (Statistical Program for Social Science) for

Windows (SPSS 21.00) dengan teknik regresi linier sederhana, dimana teknik ini digunakan

untuk menentukan dasar ramalan dari distribusi data yang terdiri dari variabel (Y) dan variabel

prediktor (X) (Winarsunu, 2009).

Page 20: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

11

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada Siswa SMP Muhammadiyah 06 DAU Malang. Subjek dalam

penelitian ini berjumlah 155 orang. Berikut tabel deskripsi subjek penelitian.

Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian

Variabel Frekuensi Presentase (%)

Jenis Kelamin

Perempuan, Perempuan

Laki-laki, Laki-laki

Perempuan, Laki-laki

Laki-laki, Perempuan

41

41

37

36

26,5 %

26,5 %

23,9 %

23,2 %

Jumlah Saudara

1

2

3

155 subjek

93

39

23

100%

60 %

25,2 %

14,8 %

Urutan Kelahiran

1

2

3

4

155 subjek

65

52

27

11

100%

41,9 %

33,5 %

17,4 %

7,1 %

Pekerjaan Ayah

Swasta

Wiraswasta

155 subjek

58

97

100%

37,4 %

62,6 %

Pekerjaan Ibu

Swasta

Wiraswasta

IRT

155 subjek

18

36

101

100%

11,6 %

23,2 %

65,2 %

Pendidikan Ayah

SD

SMP

SMA

S1

S2

155 subjek

54

33

50

12

6

100%

34,8 %

21,3 %

32,3 %

7,7 %

3,9 %

Pendidikan Ibu

SD

SMP

SMA

155 subjek

51

40

49

100%

32,9 %

25,8 %

31,6 %

Page 21: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

12

S1

S2

13

2

8,4 %

1,3 %

155 subjek 100%

Tabel 4. Data Deskriptif Hasil Penelitian

Variabel Frekuensi Presentase (%)

Sibling Rivalry

Tinggi

Sedang

Rendah

32

85

38

20,6 %

54,8 %

24,5 %

Efektivitas Komunikasi

Interpersonal

Tinggi

Sedang

Rendah

155 subjek

45

66

44

100%

29,0 %

42,6 %

28,4 %

155 subjek 100%

Pada tabel 4 disajikan data deskriptif hasil penelitian yang mana pada variabel sibling rivalry

diperoleh data sebanyak 32 orang dengan persentase sebesar 20,6 % berada pada kategori

tinggi, sedangkan sebanyak 85 orang dengan persentase sebesar 54,8 % berada pada kategori

sedang dan sebanyak 38 orang dengan persentase sebesar 24,5 % berada pada kategori rendah.

Pada variabel efektivitas komunikasi Interpersonal diperoleh data sebanyak 45 orang dengan

persentase sebesar 29,0 % berada pada kategori tinggi, sedangkan sebanyak 66 orang dengan

persentase sebesar 42,6 % berada pada kategori sedang dan sebanyak 44 orang dengan

persentase sebesar 28,4 % berada pada kategori rendah.

Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien R = 0,283, F = 13,317 dengan signifikansi atau p

= 0,000 (p<0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan sibling rivalry

terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman sebaya. Nilai skor R square = 0,080,

hal ini menunjukkan bahwa sibling rivalry mempengaruhi efektivitas komunikasi Interpersonal

sebesar 8 % sedangkan 92% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam

penelitian ini.

Page 22: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

13

Tabel 5. Koefisien Regresi

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std.

Error

Beta

1 (Constant)

Sibling

Rivalry

84,207

-,240

2,555

,066

-,283

32,952

-3,649

,000

,000

Pada tabel 5 menunjukkan nilai konstan a dan b dimana nilai a = 84,207 ; b = -0,240, dengan

signifikansi sebesar 0,000, sehingga persamaan regresi dalam penelitian ini adalah : Y = 84,207

- 0,240X. Koefisien regresi variabel sibling rivalry sebesar -0,240 artinya jika sibling rivalry

mengalami kenaikan sebesar 1 nilai maka variabel efektivitas komunikasi Interpersonal akan

mengalami penurunan sebesar 0,240. Koefisien bernilai negatif, ini menunjukkan bahwa ada

pengaruh negatif yang signifikan variabel sibling rivalry terhadap variabel efektivitas

komunikasi Interpersonal.

DISKUSI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa ada pengaruh negatif yang signifikan antara

sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman sebaya. Hasil tersebut

membuktikan hipotesis penelitian yang telah diajukan terbukti atau diterima (R = 0,283; F =

13,317; p = 0,000). Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh negatif yang signifikan yaitu

semakin tinggi sibling rivalry semakin rendah efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman

sebaya dan sebaliknya semakin rendah sibling rivalry maka semakin tinggi efektivitas

komunikasi Interpersonal pada teman sebaya.

Penelitian dari Jennifer & Kristen (2007) juga menyebutkan bahwa kecemburuan antar saudara

memiliki hubungan negatif terhadap kepuasan dalam berkomunikasi. Ini menunjukkan bahwa

jika seorang remaja mengalami sibling rivalry maka akan berpengaruh pada penurunan dalam

hal berkomunikasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Canary &

Cupach (1988) bahwa konflik antar saudara memiliki hubungan negatif dengan kepuasan dalam

berkomunikasi. Selain itu perselisihan antar saudara ini cenderung akan berdampak pada

hubungan sosial remaja tersebut ketika berada di luar rumah. Hal ini sejalan juga dengan

pendapat dari Hurlock (1999) bahwa aspek yang paling serius dari perselisihan saudara adalah

hubungan buruk ini sering menjadi pola hubungan sosial yang akan dibawa anak keluar rumah

untuk diterapkan dalam hubungannya dengan teman sebaya. Selain itu beberapa penelitian yang

menemukan bahwa dimensi hubungan antar saudara kandung berpengaruh terhadap perilaku

antisosial dalam hubungan dengan teman sebaya. Remaja yang memiliki hubungan antar

saudara kandung dengan konflik yang tinggi cenderung lebih agresif terhadap teman sebayanya,

dimana salah satu perilaku agresif dapat ditunjukkan dalam bentuk verbal seperti dalam hal

berkomunikasi (Criss & Shaw, dalam Lerner & Steinberg 2009).

Dalam hal ini hubungan antar saudara kandung dapat mempengaruhi individu dalam memilih

teman dan didalam kelompok sebayanya, tentu peran orang tua sangat penting dalam hubungan

antar saudara kandung ini dengan memberikan penghargaan dengan tidak membanding-

bandingkan anak dengan saudaranya, menghabiskan waktu bersama, tidak memihak salah satu

Page 23: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

14

dari mereka dan tetap mendukung dalam menyelesaikan konflik diantara mereka (Sailor,

2014).

Hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian sebelumnya dari Etika (2013), namun

penelitian ini mencakup konteks secara luas yakni dalam hal penyesuaian sosial, hasilnya dapat

diketahui bahwa ada hubungan negatif antara sibling rivalry dengan penyesuaian sosial.

Penelitian Nuswantari (Etika, 2013) tentang hubungan antara sibling rivalry dengan perilaku

asertif pada remaja juga menunjukkan hubungan yang negatif artinya semakin tinggi sibling

rivalry, maka semakin rendah perilaku asertif pada remaja, dimana perilaku asertif merupakan

kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pendapat, saran serta keinginan yang dimilikinya

secara langsung, jujur dan terbuka kepada orang lain, namun tetap menjaga perasaan pihak lain.

Hal serupa juga disampaikan oleh Bank (Etika, 2013) bahwa hubungan tidak harmonis antar

saudara kandung (sibling rivalry) akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian

sosial seperti hubungan yang buruk dengan teman sebaya, perilaku antisosial, kesulitan belajar

dan menunjukkan tanda psikopatologi seperti cemas, depresi dan ketakutan. Jika suasana

hubungan antar saudara yang penuh persahabatan, saling menghormati, penuh kasih sayang

memudahkan untuk tercapainya penyesuaian sosial yang lebih baik. Selain itu kemampuan

penyesuaian sosial seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kondisi fisik,

perkembangan, pengalaman, pembelajaran, konflik, lingkungan rumah, hubungan dengan

orang tua, hubungan dengan saudara, masyarakat dan sekolah (Sunarto dalam Etika, 2013).

Selain kurang memberikan perhatian, cinta, waktu dan kasih sayang orang tua kepada anak

mereka dengan setara, cara berkomunikasi antara orang tua dengan anak menjadi salah satu

penyebab timbul sibling rivalry. Salah satunya dengan membeda-bedakan cara berbicara orang

tua kepada salah satu dari anak mereka, seperti ketika orang tua berbicara dengan nada tinggi

dalam menolak keinginan salah satu dari anak mereka sedangkan saudara yang lain tidak. Hal

ini akan memberikan persepsi pada anak bahwa orang tua berlaku tidak adil padanya, sehingga

timbul rasa iri hati dan perselisihan dengan saudara kandungnya. Usia yang saling berdekatan

antar saudara kandung juga sering menjadi salah satu pemicu timbulnya sibling rivalry. Sibling

rivalry yang dilakukan pada usia remaja awal cenderung akan berdampak pada teman

sebayanya dalam bentuk agresi verbal salah satunya berkomunikasi. Dikarenakan teman sebaya

memiliki usia yang saling berdekatan sama halnya dengan saudara kandung mereka, disisi lain

remaja juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebayanya. Oleh sebab itu remaja

yang memiliki sibling rivalry akan membuat remaja tersebut memiliki efektivitas komunikasi

Interpersonal yang rendah dengan teman sebayanya. Remaja yang memiliki keterampilan

seperti hobi dapat menjadi salah satu alternatif cara untuk mencegah terjadinya sibling rivalry,

hal ini sesuai dengan pendapat bahwa keterampilan yang dimiliki oleh remaja akan membuat

hubungan saudara kandung menjadi positif (Lerner & Steinberg, 2009).

Selain didapat hasil bahwa hipotesis peneliti terbukti atau diterima, terdapat penemuan variabel

sibling rivalry pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam urutan kelahiran anak

pertama terbukti memiliki sibling rivalry yang lebih tinggi daripada urutan kelahiran yang

lainnya. Menurut Adler (Alwisol, 2009) anak pertama atau sulung mendapat perhatian yang

utuh dari orang tua sampai perhatian itu terbagi saat ia mendapat seorang adik. Ia harus

membagi kasih sayang saat anak ke dua lahir dan dapat membuat anak sulung bertingkah laku

seperti: membenci orang lain, melindungi diri, dan merasa tidak aman. Pada perbedaan usia,

subjek yang memiliki sibling rivalry tinggi terdapat pada jarak usia antar saudara kandung yang

berdekatan atau lebih kecil yakni jarak usia 1 sampai 4 tahun. Hal ini senada dengan pendapat

Page 24: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

15

dari Hurlock (1999) mengungkapkan bahwa bila perbedaan usia antar saudara itu besar, baik

jenis kelamin sama ataupun berlainan, hubungan terjalin akan lebih ramah, dan saling

mengasihi daripada jika usia antar saudara kandung yang berdekatan. Untuk jumlah saudara,

sibling rivalry yang tinggi terdapat pada subjek yang memiliki jumlah saudara 1, hasil ini sesuai

dengan pendapat dari Hurlock (1999) bahwa jumlah saudara kecil cenderung menghasilkan

hubungan yang lebih banyak perselisihan daripada jumlah saudara yang lebih besar.

Jenis kelamin laki-laki dengan saudara laki-laki cenderung memiliki sibling rivalry yang tinggi

daripada jenis kelamin lainnya. Namun hasil ini tidak sesuai dengan pendapat Hurlock (1999)

yang mengungkapkan bahwa anak perempuan dengan saudara perempuan akan terjadi iri hati

yang lebih besar daripada antara anak perempuan dengan saudara kandung laki-laki atau anak

laki-laki dengan saudara kandung laki-laki. Subjek yang memiliki sibling rivalry tinggi terdapat

pada subjek yang ayahnya bekerja pada pegawai swasta, hal ini disebabkan karena pekerjaan

swasta lebih terikat dengan lembaga atau perorangan, sehingga waktu yang dihabiskan oleh

seorang ayah cenderung lebih banyak berada di luar rumah daripada di dalam rumah dan tidak

memiliki banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Sedangkan pekerjaan wiraswasta

biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan tidak terikat oleh waktu serta

lembaga/perorangan. Subjek yang memiliki seorang ibu tidak bekerja atau Ibu rumah tangga

memiliki sibling rivalry yang tinggi. Sebenarnya ibu yang tidak bekerja atau bukan sebagai

wanita karir memiliki banyak waktu untuk merawat anaknya terutama dapat memahami

mengenai informasi dalam pencegahan terjadinya sibling rivalry, sehingga dapat diterapkan

dalam kehidupan keluarganya. Sedangkan untuk pendidikan ayah dan ibu subjek yang memiliki

sibling rivalry tinggi terdapat pada orang tua yang menempuh pendidikan terakhir SMA.

Menurut Notoatmojo (2003) bahwa pendidikan dan kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Sebenarnya orang tua yang memiliki tingkat

pendidikan SMA sudah termasuk pada tingkat pendidikan tinggi dibandingkan dengan

pendidikan SMP maupun SD. Kebanyakan orang tua memiliki peran yang cukup dan baik

dalam mencegah terjadinya sibling rivalry dan hal ini dapat ditunjang dengan usaha orang tua

dalam memperoleh berbagai informasi karena dengan pendidikan SMA sudah dapat menerima

dan memahami informasi, sehingga mudah diterapkan dalam keluarganya.

Sibling rivalry merupakan sebuah kondisi yang umum terjadi pada suatu keluarga dengan anak

lebih dari satu, dimana hal tersebut dapat memicu terjadinya kecemburuan, perselisihan, dan

pertengaran dalam memperebutkan perhatian, waktu, cinta, dan kasih sayang orang tua yang

diberikan kepada anak-anak mereka. Oleh karena itu peran bagi orang tua disini sangat penting

dalam memberikan perhatian, waktu, cinta, dan kasih sayang mereka dengan setara, sehingga

tidak menimbulkan sibling rivalry. Meskipun sibling rivalry merupakan kejadian yang terjadi

pada keluarga dengan anak lebih dari satu, dan jika hal ini tidak segera diatasi maka akan

menimbulkan dampak negatif termasuk dalam hal efektivitas komunikasi Interpersonal, sesuai

dengan hasil penelitian ini yang menyebutkan bahwa sibling rivalry memiliki pengaruh negatif

terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman sebaya. Dalam hal ini pada siswa

SMP khususnya usia remaja awal cenderung lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman

sebayanya, oleh sebab itu diperlukan adanya efektivitas komunikasi Interpersonal agar pesan

yang ingin disampaikan oleh remaja kepada teman sebayanya sesuai dengan tujuan dan tidak

disalahartikan oleh lawan bicaranya tersebut.

Adapun sumbangan efektif dalam penelitian ini pada siswa SMP usia remaja menunjukkan

bahwa sibling rivalry memberikan kontribusi sebesar 8% terhadap efektivitas komunikasi

Page 25: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

16

Interpersonal. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor lain yang dapat mempengaruhi

efektivitas komunikasi Interpersonal dengan kontribusi yang lebih besar yaitu sebesar 92%,

seperti persepsi Interpersonal, konsep diri, atraksi Interpersonal dan hubungan Interpersonal

(Rakhmat, 2014).

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh

negatif yang signifikan antara sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi Interpersonal

pada teman sebaya. Artinya semakin tinggi sibling rivalry maka efektivitas komunikasi

Interpersonal pada teman sebaya semakin rendah, dan sebaliknya semakin rendah sibling

rivalry maka efektivitas komunikasi Interpersonal pada teman sebaya akan semakin tinggi. Hal

ini dibuktikan dengan hasil analisa yang memunculkan nilai R sebesar 0,283 dengan nilai p

sebesar 0,000. Selain itu sumbangan efektif dari sibling rivalry terhadap efektivitas komunikasi

Interpersonal sebesar 8%. Sedangkan 92% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.

Implikasi dari penelitian ini meliputi :

1. Bagi orang tua

Diharapkan bagi orang tua yang memiliki anak usia remaja atau SMP dan memiliki

saudara kandung adik/kakak yaitu dengan cara berkomunikasi yang baik kepada anak,

seperti tidak membeda-bedakan anak satu dengan yang lainnya, tidak berbicara dengan

nada tinggi atau kasar kepada salah satu dari mereka, sehingga anak tidak menganggap

orang tua tidak berlaku adil dan terhindar dari sibling rivalry diantara mereka. Selain itu

diharapkan bagi orang tua untuk dapat memberikan perhatian, cinta, waktu dan kasih

sayang yang setara sesuai porsinya kepada masing-masing anak.

2. Bagi subjek

Untuk remaja yang memiliki keterampilan bermain bola atau menggambar dapat

digunakan sebagai media. Dengan menggambar subjek dapat menuangkan isi hatinya

pada kertas sedangkan bermain bola subjek dapat melatih dirinya dalam interaksi sosial,

kompetisi, aturan main atau dengan keterampilan yang lainnya, sehingga sibling rivalry

dapat dicegah dan tidak mempengaruhi efektivitas komunikasi Interpersonal pada

teman sebayanya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih memperluas usia subjek penelitian agar

hasil yang didapatkan bukan hanya untuk remaja awal namun juga untuk dewasa.

Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan variabel lain yang dapat mempengaruhi

efektivitas komunikasi Interpersonal atau variabel lain yang dapat dipengaruhi oleh

sibling rivalry.

Page 26: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

17

REFERENSI

Arif, F. (2013). Mengatasi sibling rivalry dalam keluarga melalui konseling rational emotive

behavior dengan teknik reframing pada siswa kelas VII E Mts NU Ungaran. Skripsi.

Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang.

Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. (Ed. revisi). Malang : UMM Press.

Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Boyle, W.A. (1999). Sibling rivalry and why everyone should care about this age old problem.

Diakses pada tanggal 09 Oktober 2015 dari

http://www.angelfire.com/md/imsystem/sibriv2.html.

Daly, L & Perez, L. (2009). Exposure to media violence and other correlate of aggressive

behavior in preschool children. Journal of Early Childhood Research & Practice, 11, 2.

Devito, J.A. (2011). Komunikasi antar manusia. Edisi Kelima. (diterj. Agus Maulana).

Tangerang: Karisma Piblishing Group.

Canary, D.J & Cupach, W. R. (1988). Relational and episodic characteristics associated with

conflict tactics. Journal of Social and Personal Relationships, 5, 305-325.

Etika. (2013). Hubungan sibling rivalry dengan kemampuan penyesuaian sosial. Skripsi.

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Firmanto, A. (2013). Buku belajar psikologi perkembangan. Malang : Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

Hurlock, B.E. (1999). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

(2007). Perkembangan anak. Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Jennifer, L.B & Kristen, A.S. (2007). Jealousy expression and communication satisfaction in

adult sibling relationships. Journal of Communication Reaserch Reports, 24, 1.

King, L.A. (2013). Psikologi umum. Jakarta : Salemba Humanika.

Lake, T. (1986). Kesepian. Jakarta: Arcan.

Lerner, R.M & Steinberg, L. (2009). Adolescent psychology. Canada : Hoboken.

Ling, Y. & Dariyo, A. (2002). Interaksi sosial di sekolah dan harga diri pelajar SMU :

Phronesis.

Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.

Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Page 27: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

18

Maulana & Gumelar. (2013). Psikologi komunikasi dan persuasi. Jakarta : Akademia Permata.

Notoatmojo. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Palombo, E & Meyer, M.D.E. (2014). Sibling communicaton in emerging adulthood : young

women’s articulations of relationships, identity and conflict. Vol. XXX.

Pareek, U. (1991). Perilaku Organisasi : Pedoman ke Arah Pemahaman Proses Antar Pribadi

dan Motivasi Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

Prasetyawati, E. (2005). Hubungan antara harga diri dengan efektivitas komunikasi

Interpersonal pada remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang.

Rakhmat, J. (2014). Psikologi komunikasi (Ed. revisi). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rahmawati, A. (2013). Sibling rivalry pada anak usia dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan, Sejarah

dan Sosial Budaya, Vol. 15, No. 1.

Reber & Reber. (2010). Kamus Psikologi. Edisi ketiga. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Roscoe, B., Goodwin, M., & Kennedy, D. (1987). Sibling violence and agonistic interactions

experienced by early adolescents. Journal of Family Violence. 2, 121-138.

Rusda, U. (1999). Kondisi-kondisi yang mempengaruhi penerimaan remaja di sekolah. Skripsi.

Fakultas Psikologi UMM.

Sailor, D. H. (2014). Influence on sibling relationship. Diakses pada tanggal 10 Januari 2015

dari http://www.education.com/reference/article/influences-sibling-relationships.

Sulistinganah. (2013). Meningkatkan kemampuan komunikasi antar teman sebaya

menggunakan bimbingan kelompok berbasis permainan. Skripsi. Jurusan bimbingan

dan konseling fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antar pribadi : Tinjauan psikologis. Yogyakarta :

Kanisius.

Thompson, J. A. (2004). Implicit Belief about Relationship Impact the Sibling Jealousy

Experience. Thesis. Faculty of North Carolina State University.

Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi & pendidikan. Malang: UMM Press.

Page 28: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

19

BLUEPRINT SKALA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

No. Indikator Item-Item

Favourable Unfavourable

1. Keterbukaan

Kesediaan komunikator untuk membuka diri

dan jujur kepada orang yang diajaknya

berinteraksi.

- 1, 2

2. Empati

Kemampuan seseorang untuk mengetahui

apa yang dialami orang lain pada saat

tertentu.

3, 5 4

3. Sikap Mendukung

Berpikiran terbuka dan bersedia mendengar

pandangan yang berlawanan.

6, 8, 10, 12 7, 9, 11, 13

4. Sikap Positif

Perilaku yang mendorong untuk menghargai

keberadaan dan kepentingan orang lain.

14, 17, 19 15, 16, 18, 20

5. Kesetaraan

Terdapat pengakuan secara diam-diam bahwa

kedua belah pihak bernilai dan berharga serta

upaya untuk memahami perbedaan daripada

menjatuhkan pihak lain.

21, 24 22, 23, 25

Jumlah 11 item 14 item

25 item

BLUEPRINT SKALA SIBLING RIVALRY

No. Indikator Item-Item

Favourable Unfavourable

1. Waktu

Sebuah kebersamaan yang diluangkan oleh

sesama individu.

1, 2, 3, 4 -

2. Perhatian

Aktifitas yang dilakukan oleh individu

dengan kesadaran penuh dan pemusatan

tenaga psikis pada individu lain.

5, 6, 7, 8 -

3. Cinta

Ungkapan atau gambaran perasaan yang

terdalam kepada sesama individu.

9, 10, 11 -

4. Kasih Sayang

Suatu sikap saling mengasihi antar sesama

individu.

12, 13, 14, 15, 16 -

Jumlah 16 item -

16 item

Page 29: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

20

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Jln. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes. 134 Fax. (0341) 460782

Malang 65144

Kepada :

Yth. Saudara/i

Di tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya Agnes Stefanny Gondo, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang angkatan 2012 yang sedang mengadakan penelitian untuk memenuhi

salah satu persyaratan wajib dalam menyelesaikan Program Sarjana. Sehubungan dengan hal

itu, saya mengharapkan bantuan dari Saudara/i untuk memberikan informasi yang tepat sebagai

data penelitian dalam bentuk pengisihan skala.

Perlu diketahui bahwa pengisian skala ini hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian ilmiah dan tidak dipergunakan untuk maksud lain. Peneliti mengharapkan kepada

Saudara/i untuk tidak perlu ragu-ragu dalam memberikan informasi melalui jawaban atas

pernyataan yang disediakan. Jawablah dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan yang

sebenarnya. Data atau informasi yang terkumpul akan digunakan untuk keperluan skripsi. Saya

menjamin kerahasiaan jawaban yang Saudara/i berikan.

Atas kesediaan Saudara/i dalam membantu kelancaran penelitian ini, saya ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat saya,

Peneliti

Agnes Stefanny Gondo

Page 30: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

21

Petunjuk Pengisian Skala

1. Isi identitas Saudara/i terlebih dahulu.

2. Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√)

yang menunjukkan tingkatan kesesuaian dengan keadaan, perasaan, dan pikiran saudara

dari keempat pilihan yang disediakan yaitu :

(SS) : Jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut

(S) : Jika Anda Setuju dengan pernyataan tersebut

(TS) : Jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

(STS) : Jika Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut

Contoh :

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1. Orang tua lebih peduli terhadap

saudara daripada saya. √

3. Tidak ada jawaban benar atau salah, dan jawablah semua pernyataan, sehingga tidak

ada yang terlewatkan.

Identitas Responden

Nama (inisial) :

Umur :

Jenis Kelamin : L / P *

Kelas :

Anak ke : …… dari…… bersaudara

Prestasi yang pernah dicapai :

Pekerjaan Orang Tua : Bapak : ………………… Ibu : …………………

Pendidikan Orang Tua : Bapak : ………………… Ibu : …………………

No. Kakak Usia Pekerjaan/Sekolah Adik Usia Pekerjaan/Sekolah

1. L / P * L / P *

2. L / P * L / P *

3. L / P * L / P *

4. L / P * L / P *

5. L / P * L / P *

(*) Lingkari yang sesuai

Page 31: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

22

Skala Efektivitas Komunikasi Interpersonal

No. Pernyataan

Jawaban

SS S TS STS

1. Saya tidak berterus terang pada teman tentang apa yang

saya rasakan.

2. Ketika saya mempunyai masalah, saya

menyembunyikannya dari teman.

3. Saya menghibur teman yang bersedih.

4. Saya tidak peduli terhadap permasalahan teman,

sehingga kurang terjalin keakraban diantara kami.

5. Saya mendengarkan ketika teman sedang

mengungkapkan perasaannya.

6. Saya bersedia untuk mendengarkan pendapat teman

yang berbeda, sehingga diskusi berjalan dengan baik.

7. Dalam musyawarah saya tetap mempertahankan

pendapat saya meskipun dapat menghambat

kesepakatan bersama.

8. Menurut saya sesama teman harus saling menghargai

satu sama lain, sehingga tercipta suasana akrab di kelas.

9. Tanpa saya sadari, saya meremehkan pendapat teman,

sehingga mereka menjauhi saya.

10. Saya tidak memotong pembicaraan ketika teman sedang

berbicara.

11. Cara saya berbicara membuat teman merasa

tersinggung.

12. Saya memberi kesempatan pada teman untuk

mengungkapkan pendapatnya, sehingga tercipta suasana

menyenangkan dalam diskusi.

13. Saya meyakini pendapat sayalah yang paling benar

meskipun menghambat jalannya diskusi.

14. Saya bertegur sapa dengan teman ketika bertemu di

jalan.

15. Saya gugup ketika mengikuti diskusi, sehingga

pembicaraan saya sulit dimengerti.

16. Berbicara dengan teman hanya menimbulkan

perselisihan.

17. Saya tersenyum ketika bertemu teman di jalan.

18. Saya sulit tersenyum kepada orang yang belum saya

kenal, sehingga pembicaraan terkesan kurang akrab.

19. Saya mendengarkan dan memperhatikan ketika teman

mengungkapan pendapat.

20. Saya cemas ketika menghadapi diskusi, sehingga saya

mengurungkan niat untuk mengungkapkan pendapat.

Page 32: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

23

SS S TS STS

21. Dalam bergaul, saya tidak membedakan latar belakang

teman, sehingga persahabatan berlangsung akrab.

22. Dalam bergaul saya membedakan latar belakang teman,

sehingga teman-teman jengkel dengan sikap saya.

23. Dalam mengerjakan tugas kelompok, saya tidak

menghargai pendapat teman yang salah.

24. Dalam mengerjakan tugas kelompok, saya menghargai

semua pendapat teman, sehingga terjalin kerjasama

baik.

25. Saya membatasi jumlah teman dalam bergaul.

Page 33: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

24

Skala Sibling Rivalry

Penggambaran situasi dalam pernyataan-pernyataan di bawah ini dibandingkan diri

saya dengan saudara kandung.

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Orang tua lebih banyak meluangkan waktu untuk

berdiskusi dengan adik/kakak saya tentang pelajaran di

sekolahnya.

2. Orang tua lebih meluangkan waktunya untuk mengantar

dan menjemput adik/kakak saya di sekolah.

3. Ketika saya sedih orang tua tidak menghampiri dan

menghibur saya.

4. Ketika saya dan adik/kakak saya sakit orang tua lebih

menjaga dan menemani adik/kakak saya.

5. Orang tua lebih menyiapkan / menghidangkan makanan

yang disukai adik/kakak saya.

6. Orang tua membelikan snack makanan yang lebih

banyak untuk adik/kakak saya.

7. Ketika saya dan adik/kakak saya tidak di rumah, orang

tua lebih menanyakan kabar tentang adik/kakak saya.

8. Orang tua lebih memperhatikan makanan yang

dikonsumsi adik/kakak saya.

9. Ketika ada barang yang rusak di rumah orang tua lebih

menyalahkan saya.

10. Orang tua lebih mengunggulkan prestasi adik/kakak

saya.

11. Orang tua lebih marah kepada saya ketika saya dan

adik/kakak saya berbuat salah.

12. Ketika saya dan adik/kakak saya mendapatkan nilai

jelek, orang tua lebih marah pada saya.

13. Orang tua membelikan pakaian yang lebih banyak

kepada adik/kakak saya daripada saya.

14. Orang tua lebih mendengarkan keluh kesah adik/kakak

15. Ketika saya dan adik/kakak saya bertengkar orang tua

lebih membela saudara saya.

16. Ketika saya dan adik/kakak saya bercerita, orang tua

lebih menanggapi cerita dari adik/kakak saya.

Page 34: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

25

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.886 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 122.475 172.153 .076 .887

Y2 123.475 166.256 .302 .884

Y3 122.375 170.189 .237 .885

Y4 123.625 169.061 .142 .888

Y5 122.825 167.071 .292 .884

Y6 123.125 165.497 .405 .883

Y7 122.950 172.869 .002 .889

Y8 122.925 171.148 .076 .889

Y9 122.400 168.708 .249 .885

Y10 123.650 174.285 -.066 .889

Y11 122.550 165.126 .344 .884

Y12 122.525 159.948 .583 .879

Y13 122.600 162.759 .551 .880

Y14 123.125 168.522 .227 .885

Y15 123.075 168.687 .155 .888

Y16 122.750 169.833 .153 .887

Y17 122.475 162.820 .532 .880

Y18 123.150 164.233 .360 .884

Y19 122.250 162.808 .714 .879

Y20 123.025 157.204 .689 .877

Y21 122.475 165.487 .502 .882

Y22 122.800 163.651 .482 .881

Y23 122.400 164.246 .509 .881

Y24 122.600 161.323 .600 .879

Y25 122.400 163.579 .628 .880

Y26 123.225 163.051 .489 .881

Page 35: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

26

Y27 123.050 168.510 .195 .886

Y28 122.925 160.225 .442 .882

Y29 122.400 165.272 .515 .881

Y30 123.275 164.051 .396 .883

Y31 122.525 163.794 .542 .881

Y32 123.100 161.221 .566 .880

Y33 122.400 164.195 .638 .880

Y34 122.575 156.353 .762 .876

Y35 122.250 168.910 .320 .884

Y36 122.750 162.244 .596 .880

Y37 122.425 165.789 .446 .882

Y38 123.050 166.049 .239 .887

Y39 122.525 167.999 .293 .884

Y40 122.575 163.789 .518 .881

Page 36: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

27

TAHAP II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.914 26

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y2 81.325 117.046 .306 .915

Y6 80.975 117.358 .350 .914

Y11 80.400 116.041 .351 .914

Y12 80.375 112.292 .558 .910

Y13 80.450 114.818 .512 .911

Y17 80.325 113.353 .592 .910

Y18 81.000 115.179 .372 .914

Y19 80.100 113.785 .757 .908

Y20 80.875 108.984 .722 .907

Y21 80.325 116.379 .514 .911

Y22 80.650 113.721 .561 .910

Y23 80.250 115.731 .491 .912

Y24 80.450 111.638 .690 .908

Y25 80.250 114.500 .664 .909

Y26 81.075 114.328 .497 .911

Y28 80.775 111.461 .467 .913

Y29 80.250 117.423 .430 .912

Y30 81.125 115.240 .397 .914

Y31 80.375 115.471 .515 .911

Y32 80.950 112.254 .606 .909

Y33 80.250 115.936 .596 .910

Y34 80.425 107.892 .820 .905

Y35 80.100 120.092 .260 .915

Y36 80.600 113.733 .600 .910

Y37 80.275 116.256 .485 .912

Y40 80.425 114.610 .551 .911

Page 37: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

28

TAHAP III

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.915 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y2 77.650 113.874 .305 .916

Y6 77.300 114.215 .346 .914

Y11 76.725 113.025 .342 .915

Y12 76.700 109.036 .566 .911

Y13 76.775 111.871 .498 .912

Y17 76.650 110.182 .594 .910

Y18 77.325 112.122 .366 .915

Y19 76.425 110.507 .769 .908

Y20 77.200 105.651 .737 .907

Y21 76.650 113.310 .506 .912

Y22 76.975 110.384 .574 .910

Y23 76.575 112.661 .484 .912

Y24 76.775 108.538 .689 .908

Y25 76.575 111.379 .661 .910

Y26 77.400 111.221 .494 .912

Y28 77.100 108.144 .477 .914

Y29 76.575 114.302 .424 .913

Y30 77.450 112.049 .399 .914

Y31 76.700 112.421 .507 .912

Y32 77.275 109.076 .610 .910

Y33 76.575 112.917 .583 .911

Y34 76.750 104.654 .831 .905

Y36 76.925 110.635 .597 .910

Y37 76.600 113.015 .490 .912

Y40 76.750 111.577 .543 .911

Page 38: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

29

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA SIBLING RIVALRY

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.893 28

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1 54.325 135.046 .565 .887

X2 55.150 144.746 .157 .895

X3 54.675 136.687 .599 .887

X4 55.200 141.549 .278 .893

X5 54.925 133.917 .506 .889

X6 55.175 144.558 .134 .896

X7 54.600 133.067 .522 .888

X8 54.875 134.830 .588 .887

X9 55.725 146.769 .056 .895

X10 54.950 133.690 .765 .884

X11 55.550 141.997 .344 .892

X12 54.775 130.794 .744 .883

X13 54.650 133.926 .597 .886

X14 55.250 135.167 .600 .887

X15 54.675 149.917 -.137 .903

X16 55.125 142.369 .238 .894

X17 55.450 141.126 .280 .893

X18 55.075 132.122 .733 .884

X19 55.575 142.917 .247 .893

X20 54.500 136.974 .365 .893

X21 55.075 133.353 .623 .886

X22 55.450 141.844 .283 .893

X23 55.225 132.487 .726 .884

X24 55.450 146.151 .073 .896

X25 54.975 130.538 .822 .882

X26 55.225 132.999 .698 .884

X27 54.875 128.728 .797 .881

X28 54.525 141.384 .290 .893

Page 39: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

30

TAHAP II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.930 17

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1 34.000 100.667 .648 .926

X3 34.350 102.695 .658 .926

X5 34.600 101.887 .466 .931

X7 34.275 100.563 .511 .930

X8 34.550 101.792 .595 .927

X10 34.625 100.292 .811 .923

X11 35.225 110.128 .196 .934

X12 34.450 97.485 .798 .922

X13 34.325 100.071 .657 .926

X14 34.925 101.712 .631 .927

X18 34.750 98.859 .776 .923

X20 34.175 101.635 .462 .932

X21 34.750 99.987 .659 .926

X23 34.900 100.246 .704 .925

X25 34.650 97.464 .869 .921

X26 34.900 100.195 .707 .925

X27 34.550 95.895 .838 .921

Page 40: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

31

TAHAP III

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.934 16

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1 32.475 97.640 .658 .930

X3 32.825 99.635 .669 .930

X5 33.075 99.353 .449 .937

X7 32.750 97.474 .522 .935

X8 33.025 98.846 .598 .932

X10 33.100 97.426 .811 .927

X12 32.925 94.584 .803 .927

X13 32.800 97.087 .664 .930

X14 33.400 98.862 .629 .931

X18 33.225 96.128 .769 .928

X20 32.650 98.387 .479 .936

X21 33.225 97.153 .658 .930

X23 33.375 97.317 .708 .929

X25 33.125 94.779 .860 .926

X26 33.375 97.522 .695 .930

X27 33.025 93.256 .829 .926

Page 41: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

32

HASIL TRYOUT SKALA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

No. Indikator

Item Valid Jum

lah

Item Tidak Valid Juml

ah Favoura

ble

Unfavoura

ble

Favoura

ble

Unfavour

able

1. Keterbukaan

Kesediaan komunikator

untuk membuka diri dan

jujur kepada orang yang

diajaknya berinteraksi.

- 2, 6 2 1, 3, 5, 7 4, 8 6

2. Empati

Kemampuan seseorang

untuk mengetahui apa

yang dialami orang lain

pada saat tertentu.

11, 13 12 3 9, 15 10, 14, 16 5

3. Sikap Mendukung

Berpikiran terbuka dan

bersedia mendengar

pandangan yang

berlawanan.

17, 19,

21, 23

18, 20, 22,

24 8 - - 0

4. Sikap Positif

Perilaku yang

mendorong untuk

menghargai keberadaan

dan kepentingan orang

lain.

25, 29,

31

26, 28, 30,

32 7 27 - 1

5. Kesetaraan

Terdapat pengakuan

secara diam-diam bahwa

kedua belah pihak

bernilai dan berharga

serta upaya untuk

memahami perbedaan

daripada menjatuhkan

pihak lain.

33, 37 34, 36, 40 5 35, 39 38 3

25

Item

15

Item

Page 42: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

33

HASIL TRYOUT SKALA SIBLING RIVALRY

No. Indikator

Item Valid Jum

lah

Item Tidak Valid Juml

ah Favoura

ble

Unfavoura

ble

Favoura

ble

Unfavour

able

1. Waktu

Sebuah kebersamaan

yang diluangkan oleh

sesama individu.

1, 3, 5, 7 - 4 - 2, 4, 6 3

2. Perhatian

Aktifitas yang

dilakukan oleh individu

dengan kesadaran

penuh dan pemusatan

tenaga psikis pada

individu lain.

8, 10, 12,

13, 14 - 5 - 9, 11 2

3. Cinta

Ungkapan atau

gambaran perasaan

yang terdalam kepada

sesama individu.

18, 20 - 2 16 15, 17, 19 4

4. Kasih Sayang

Suatu sikap saling

mengasihi antar sesama

individu.

21, 23,

25, 26,

27

- 5 28 22, 24 3

16

Item

12

Item

Page 43: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

34

UJI REGRESI LINIER SEDERHANA

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .283a .080 .074 8.569

a. Predictors: (Constant), Sibling_Rivalry

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 977.766 1 977.766 13.317 .000b

Residual 11233.330 153 73.420

Total 12211.097 154

a. Dependent Variable: E_K_I

b. Predictors: (Constant), Sibling_Rivalry

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 84.207 2.555 32.952 .000

Sibling_Rivalry -.240 .066 -.283 -3.649 .000

a. Dependent Variable: E_K_I

Page 44: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

35

DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

Statistics

Kategori_SR Kategori_EKI

N Valid 155 155

Missing 0 0

Mean 1.96 2.01

Median 2.00 2.00

Mode 2 2

Std. Deviation .673 .760

Minimum 1 1

Maximum 3 3

Percentiles

25 2.00 1.00

50 2.00 2.00

75 2.00 3.00

KATEGORISASI SIBLING RIVALRY

Kategori_SR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Rendah 38 24.5 24.5 24.5

Sedang 85 54.8 54.8 79.4

Tinggi 32 20.6 20.6 100.0

Total 155 100.0 100.0

KATEGORISASI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Kategori_EKI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Rendah 44 28.4 28.4 28.4

Sedang 66 42.6 42.6 71.0

Tinggi 45 29.0 29.0 100.0

Total 155 100.0 100.0

Page 45: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

36

Interval

Sibling Rivalry Kategori

Efektivitas Komunikasi

Interpersonal

29,58 – 44,16 Rendah 28,41 – 42, 63

44,17 – 58,75 Sedang 42,64 – 56,86

58,76 – 73,33 Tinggi 56,87 – 71,08

DISTRIBUSI FREKUENSI

Pekerjaan_Ayah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Swasta 58 37.4 37.4 37.4

Wiraswasta 97 62.6 62.6 100.0

Total 155 100.0 100.0

Pekerjaan_Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Swasta 18 11.6 11.6 11.6

Wiraswasta 36 23.2 23.2 34.8

IRT 101 65.2 65.2 100.0

Total 155 100.0 100.0

Pendidikan_Ayah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

SD 54 34.8 34.8 34.8

SMP 33 21.3 21.3 56.1

SMA 50 32.3 32.3 88.4

S1 12 7.7 7.7 96.1

S2 6 3.9 3.9 100.0

Total 155 100.0 100.0

Page 46: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

37

Pendidikan_Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SD 51 32.9 32.9 32.9

SMP 40 25.8 25.8 58.7

SMA 49 31.6 31.6 90.3

S1 13 8.4 8.4 98.7

S2 2 1.3 1.3 100.0

Total 155 100.0 100.0

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

P-P 41 26.5 26.5 26.5

LK-LK 41 26.5 26.5 52.9

P-LK 37 23.9 23.9 76.8

LK-P 36 23.2 23.2 100.0

Total 155 100.0 100.0

Jumlah_Saudara

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Jumlah_Saudara_1 93 60.0 60.0 60.0

Jumlah_Saudara_2 39 25.2 25.2 85.2

Jumlah_Saudara_3 23 14.8 14.8 100.0

Total 155 100.0 100.0

Urutan_Kelahiran

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Urutan_Kelahiran_1 65 41.9 41.9 41.9

Urutan_Kelahiran_2 52 33.5 33.5 75.5

Urutan_Kelahiran_3 27 17.4 17.4 92.9

Urutan_Kelahiran_4 11 7.1 7.1 100.0

Total 155 100.0 100.0

Page 47: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

38

Page 48: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

39

Page 49: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

40

Page 50: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

41

Page 51: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

42

Page 52: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

43

x = Item Sibling Rivalry

Page 53: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

44

Page 54: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

45

Page 55: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

46

Page 56: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

47

Page 57: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

48

Page 58: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

49

Page 59: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

50

y = Item Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Page 60: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

51

TABULASI DATA SUBJEK

No.

Urutan

Kelahiran

Perbedaan

Usia

Jumlah

Saudara

Jenis

Kelamin

Pekerjaan

Ayah

Pekerjaan

Ibu

Pendidikan

Ayah

Pendidikan

Ibu

1 3 14 2 P-P Wiraswasta IRT SD SMP

2 3 3 2 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

3 4 2 3 P-LK Swasta IRT SMP SD

4 1 5 2 P-P Swasta IRT SMP SMP

5 4 3 3 P-P Wiraswasta Wiraswasta SMP SMP

6 1 9 1 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SMP SMP

7 3 6 2 P-P Wiraswasta IRT SD SD

8 1 10 1 P-LK Wiraswasta IRT SMA SMA

9 1 2 1 P-P Wiraswasta Swasta SMA SMA

10 2 12 1 P-P Swasta Swasta S1 S1

11 1 2 1 P-P Swasta IRT SMP SMA

12 2 4 2 P-P Swasta IRT SMP SMP

13 3 4 2 LK-P Wiraswasta Wiraswasta SD SD

14 3 4 2 LK-P Wiraswasta IRT SMP SMP

15 3 6 2 P-P Wiraswasta IRT SMA SMP

16 1 12 1 LK-P Swasta IRT SMA SMA

Page 61: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

52

17 1 10 1 P-LK Wiraswasta IRT SMP SMP

18 3 2 3 LK-P Swasta IRT SMP SMP

19 3 6 2 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SMA SMA

20 1 7 1 P-P Wiraswasta IRT SMA SMA

21 3 2 2 P-P Wiraswasta IRT SMA SMA

22 4 5 3 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SMP SMP

23 1 6 1 LK-LK Swasta Swasta S1 S2

24 1 1 1 LK-LK Swasta IRT SMA SMA

25 2 3 1 P-LK Swasta Wiraswasta SMA SMA

26 2 8 2 P-LK Swasta Wiraswasta SD SD

27 1 3 1 P-P Swasta IRT SMA SMA

28 2 6 2 P-P Wiraswasta Wiraswasta SMA SMP

29 2 5 1 LK-LK Swasta IRT SD SMA

30 3 1 3 LK-P Wiraswasta IRT SMA SMA

31 2 5 3 P-LK Wiraswasta IRT SMA SMP

32 1 9 1 P-P Wiraswasta IRT SD SMP

33 3 2 3 P-LK Wiraswasta IRT SD SD

34 2 8 1 LK-LK Wiraswasta IRT SD SMP

Page 62: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

53

35 3 3 2 P-LK Swasta IRT SMP SMA

36 1 9 1 LK-P Swasta Wiraswasta S2 S2

37 1 3 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SMP SD

38 1 3 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

39 3 3 2 LK-P Swasta IRT SMA SMA

40 2 3 1 LK-P Wiraswasta IRT SMA SD

41 2 6 1 LK-P Swasta Wiraswasta S2 SMA

42 1 5 1 LK-LK Swasta Wiraswasta SMA SMA

43 1 4 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SMA SMA

44 2 2 3 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SMA S1

45 1 3 1 P-LK Wiraswasta IRT SMP SMA

46 2 1 1 P-P Swasta IRT SMP SMP

47 2 2 2 P-P Wiraswasta IRT SMA SD

48 2 3 2 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

49 2 3 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMA SD

50 1 5 1 LK-P Wiraswasta IRT SD SMP

51 1 11 1 LK-P Wiraswasta IRT SMA SMA

52 1 6 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMP SMP

Page 63: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

54

53 2 3 2 P-P Wiraswasta IRT SMA SMP

54 2 3 1 P-P Wiraswasta IRT SMP SMP

55 2 4 1 LK-P Wiraswasta Swasta SD SD

56 3 3 2 P-P Wiraswasta IRT SD SMP

57 2 2 1 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SMP

58 1 4 1 P-LK Swasta Swasta SD SMA

59 3 2 3 P-P Swasta IRT S1 SMA

60 2 8 1 P-P Wiraswasta IRT SD SMP

61 4 2 3 P-LK Wiraswasta IRT SMP SMA

62 1 9 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMA SMA

63 3 2 2 P-LK Wiraswasta IRT SD SMP

64 1 11 1 LK-LK Swasta Wiraswasta SMA SMA

65 1 11 1 LK-P Wiraswasta IRT SMA SMA

66 1 6 1 P-LK Wiraswasta IRT SD SD

67 1 4 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

68 1 13 1 P-P Wiraswasta Wiraswasta SD SD

69 2 7 1 P-LK Wiraswasta IRT SMA SMA

70 1 10 1 P-LK Wiraswasta IRT SD SD

Page 64: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

55

71 2 9 1 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

72 3 8 2 P-P Wiraswasta IRT SD SD

73 1 10 1 LK-LK Wiraswasta IRT SD SD

74 1 5 2 P-P Wiraswasta Wiraswasta SD SD

75 2 2 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

76 1 3 1 LK-LK Wiraswasta IRT SD SD

77 1 3 2 LK-LK Swasta Swasta SMA SMA

78 2 2 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMA SMP

79 1 4 1 LK-P Wiraswasta Swasta SMA SMA

80 2 2 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

81 3 4 2 LK-P Swasta IRT SMP SMP

82 1 4 1 LK-LK Swasta IRT SMA SMA

83 3 1 2 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

84 4 5 3 LK-LK Swasta IRT S1 SMA

85 1 3 1 LK-P Wiraswasta Swasta SMP S1

86 1 9 1 LK-P Wiraswasta Swasta SD SMP

87 1 4 1 LK-LK Wiraswasta Swasta SMP SMA

88 1 4 1 LK-P Swasta Swasta SD SMP

Page 65: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

56

89 2 3 1 LK-P Wiraswasta IRT SMP SMP

90 3 6 2 P-LK Swasta Swasta SMP SMP

91 3 2 3 LK-P Wiraswasta Wiraswasta SD SD

92 1 8 1 LK-P Swasta IRT SMP SMA

93 1 8 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMP SMP

94 1 4 1 LK-P Swasta IRT SMA SMA

95 1 3 2 LK-LK Swasta IRT SD SD

96 1 4 1 LK-P Wiraswasta IRT SD SD

97 1 2 1 P-P Wiraswasta IRT SD SD

98 2 6 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMA SMP

99 2 8 1 P-LK Wiraswasta IRT SMP S1

100 2 2 1 LK-LK Swasta IRT SMA SMA

101 2 7 2 LK-LK Swasta Wiraswasta SMP SMP

102 1 2 1 P-P Swasta IRT SD SD

103 1 10 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SMP SD

104 4 4 1 LK-LK Swasta IRT SD SMP

105 1 27 1 LK-LK Swasta IRT SMA SMP

106 3 2 2 P-LK Swasta Swasta S2 S1

Page 66: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

57

107 2 2 1 P-LK Wiraswasta IRT SMA S1

108 1 4 3 LK-P Wiraswasta IRT SD SMP

109 1 1 1 LK-P Swasta IRT SD SD

110 1 4 1 P-P Swasta IRT SMP SD

111 2 2 1 P-P Swasta IRT SD SD

112 2 1 3 LK-P Wiraswasta IRT S1 SMA

113 2 4 1 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

114 3 3 3 P-P Swasta IRT SMA SMP

115 4 10 3 LK-LK Swasta Swasta SD SD

116 2 6 2 P-P Swasta IRT SMA SD

117 4 1 3 LK-P Wiraswasta IRT SD SD

118 4 2 3 LK-LK Swasta IRT S2 S1

119 2 5 2 LK-LK Wiraswasta IRT SD SD

120 1 3 1 LK-P Swasta IRT SMA S1

121 2 2 3 P-LK Wiraswasta IRT SMA SMA

122 1 4 2 LK-LK Wiraswasta IRT S1 SMA

123 1 10 1 P-LK Wiraswasta IRT SD SMA

124 2 3 2 P-P Wiraswasta Wiraswasta SMA SD

Page 67: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

58

125 3 2 2 LK-P Wiraswasta IRT SMA S1

126 1 13 1 P-P Wiraswasta IRT S1 SMA

127 1 8 1 P-LK Wiraswasta IRT SD SD

128 4 6 3 P-P Wiraswasta IRT SMP SMP

129 2 4 1 P-LK Swasta IRT S1 SMA

130 1 8 2 LK-P Wiraswasta Swasta S1 S1

131 2 7 1 P-P Wiraswasta IRT SMA SD

132 3 7 2 P-LK Wiraswasta IRT SMP SD

133 1 6 1 LK-P Swasta IRT S2 S1

134 1 5 1 LK-P Swasta Swasta SMA S1

135 1 9 2 LK-P Swasta Swasta S1 S1

136 1 2 1 LK-P Swasta IRT SD SD

137 2 3 2 LK-P Wiraswasta Wiraswasta SMA SMA

138 3 2 3 P-P Wiraswasta IRT SMA SMA

139 2 5 2 P-LK Wiraswasta Wiraswasta SMP SD

140 4 11 3 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD

141 3 3 2 P-P Wiraswasta Wiraswasta SD SD

142 2 1 3 P-LK Wiraswasta IRT SMA SMA

Page 68: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

59

143 2 4 1 LK-P Swasta Swasta SMA SMA

144 2 8 1 P-LK Wiraswasta IRT SMP SD

145 2 2 1 P-P Swasta IRT SD SMP

146 1 1 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SMA SMA

147 2 3 1 P-LK Wiraswasta IRT SD SD

148 1 4 1 P-LK Swasta IRT SMP SMP

149 2 3 1 P-LK Swasta IRT SD SD

150 2 7 1 P-P Swasta IRT SMA SMP

151 2 4 1 LK-LK Swasta IRT S1 SMA

152 2 5 1 P-P Swasta IRT S2 SMA

153 2 7 1 P-P Wiraswasta IRT SMA SMA

154 1 11 1 P-P Swasta IRT SD SD

155 1 4 1 LK-LK Wiraswasta IRT S1 SMA

Page 69: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

60

TABULASI VARIABEL SIBLING RIVALRY KATEGORI TINGGI

No Urutan

Kelahiran

Perbedaan

Usia

Jumlah

Saudara

Jenis

Kelamin

Pekerjaan

Ayah

Pekerjaan

Ibu

Pendidikan

Ayah

Pendidikan

Ibu Kategori

1. 4 2 3 P-LK Swasta IRT SMP SD Tinggi

2. 2 12 1 P-P Swasta Swasta S1 S1 Tinggi

3. 2 4 2 P-P Swasta IRT SMP SMP Tinggi

4. 3 6 2 P-P Wiraswasta IRT SMA SMP Tinggi

5. 1 7 1 P-P Wiraswasta IRT SMA SMA Tinggi

6. 1 1 1 LK-LK Swasta IRT SMA SMA Tinggi

7. 2 8 2 P-LK Swasta Wiraswasta SD SD Tinggi

8. 1 3 1 P-P Swasta IRT SMA SMA Tinggi

9. 2 8 1 LK-LK Wiraswasta IRT SD SMP Tinggi

10. 1 9 1 LK-P Swasta Wiraswasta S2 S2 Tinggi

11. 2 2 2 P-P Swasta IRT SMA SD Tinggi

12. 1 11 1 LK-P Wiraswasta IRT SMA SMA Tinggi

13. 2 4 1 LK-P Wiraswasta Swasta SD SD Tinggi

14. 3 2 3 P-P Swasta IRT S1 SMA Tinggi

15. 1 9 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMA SMA Tinggi

16. 1 4 1 LK-LK Wiraswasta Wiraswasta SD SD Tinggi

17. 1 10 1 LK-LK Wiraswasta IRT SD SD Tinggi

18. 1 3 1 LK-LK Wiraswasta IRT SD SD Tinggi

19. 3 4 2 LK-P Swasta IRT SMP SMP Tinggi

20. 4 5 3 LK-LK Swasta IRT S1 SMA Tinggi

21. 1 4 1 LK-LK Wiraswasta Swasta SMP SMA Tinggi

22. 2 3 1 LK-P Wiraswasta IRT SMP SMP Tinggi

23. 1 8 1 LK-P Swasta IRT SMP SMA Tinggi

24. 1 2 1 P-P Wiraswasta IRT SD SD Tinggi

Page 70: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

61

25. 2 6 1 LK-LK Wiraswasta IRT SMA SMP Tinggi

26. 2 2 1 LK-LK Swasta IRT SMA SMA Tinggi

27. 4 4 1 LK-LK Swasta IRT SD SMP Tinggi

28. 1 27 1 LK-LK Swasta IRT SMA SMP Tinggi

29. 1 4 2 LK-LK Wiraswasta IRT S1 SMA Tinggi

30. 1 5 1 LK-P Swasta Swasta SMA S1 Tinggi

31. 2 2 1 P-P Swasta IRT SD SMP Tinggi

32. 1 4 1 LK-LK Wiraswasta IRT S1 SMA Tinggi

Keterangan :

Page 71: PENGARUH SIBLING RIVALRY TERHADAP …eprints.umm.ac.id/34333/1/jiptummpp-gdl-agnesstefa-42942...dalam kelas siswa malu untuk bertanya saat ia tidak tahu, hal ini menunjukkan siswa

62