pengaruh relaksasi benson terhadap · pdf fileperasaan cemas akan timbul karena dampak yang...
TRANSCRIPT
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 174
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKATKECEMASAN PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD MARGONO
SOEKARDJO PURWOKERTO
Atun Raudotul Marifah 1) Martyarini Budi Setyowati 2), Ririn Isma Sundari,3)Stikes Harapan Bangsa [email protected]
[email protected]@yahoo.co.id
ABSTRAK
Diagnosis kanker serviks dapat menimbulkan berbagai macam perasaan negatif yangdapat menjadi sangat berat ketika sudah ditentukan stadium dan pengobatan yangtepat untuk kankernya. Perasaan cemas akan timbul karena dampak yang terjadi daripengobatan seperti anemia, malaise, mual, muntah, lesu, lemas, berat badan yangmenurun, kerontokan rambut dan disfungsi seksual yang dapat mengancam hargadiri dan perubahan citra tubuh. Relaksasi Benson merupakan salah satu teknik non-farmakologis yang dapat mengurangi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh Relaksasi Benson terhadap tingkat kecemasan pasien kankerserviks di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. Jenis penelitian inimenggunakan Quasi Eksperiment Design dengan rancangan non randomized pre-posttest with control group. Populasi pada penelitian ini adalah pasien yangterdiagnosa kanker serviks, sampel 42 responden terbagi menjadi 2 kelompok, 21responden diberikan relaksasi Benson, dan 21 responden menjadi kelompok kontrol.Analisa data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruhterapi benson terhadap tingkat kecemasan pasien kanker serviks. Penelitian inimemberikan rekomendasi kepada perawat agar dapat membantu memenuhikebutuhan pasien kanker serviks dalam mengurangi kecemasan pasien kankerserviks.
Kata Kunci : Terapi Benson, Kecemasan, Kanker Servik
1. PENDAHULUANKanker servik adalah sejenis
kanker yang terjadi pada servikyang berasal dari sel epitel,fibroblast, pembuluh darah danlimfe. Proses terjadinya kankerservik berhubungan erat denganproses metaplasia sel didaerahsambungan antara epitel skuamodan epitel kolumnar servik yangmenimbulkan sel-sel yangberpotensi ganas (Suwiyoga, 2006).
Kanker serviks menempatiurutan kedua (10,3%) pada pasien
rawat inap di seluruh Rumah Sakitdi Indonesia Prevalensi kankerservik di Amerika sekitar92/100.000 perempuan denganmotalitas cukup tinggi, yaitu27/100.000 atau 18% dari kematianyang dijumpai pada perempuan. DiIndonesia sebanyak 12/100.000perempuan, lebih dari 80% kasusditemukan berada pada stadiumlanjut, sehingga upaya pengobatanmencapai kesembuhan sulitdilakukan (Depkes, 2012).
Tindakan untuk terapi
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 175
kanker serviks biasanya diberikanberupa tindakan pembedahan danpengobatan. Tindakan pembedahanseperti terapi radiasi danhisterektomi. Sedangkan tindakanpengobatan berupa kemoterapi(Benson & Pernoll, 2008).
Terapi farmakologi denganpenanganan berupa pembedahandan pengobatan ini dapatmenjadi beban khusus danancaman tersendiri. Reaksi sepertitidak berdaya, putus asa, cemas,depresif atau berontak dapatmendominasi sehingga efek gejalatambahan dan penyulit semakinmengganggu (Jong, 2004).
Upaya yang dapatdilakukan untuk mengatasi cemassalah satunya dalah penggunaanpsikofarmaka berupa obat-obatananti-ansietas. Penggunaan obat-obatan anti ansietas dapatmenyebabkan depresi susunansyaraf pusat secara menyeluruh(Towsend, 2008). Mavissakalian &Michelson (1986, dalam Videbeck,2008) mengemukakan bahwapsikoterapi efektif dalam mengatasigangguan ansietas, terutama jikadikombinasikan denganfarmakoterapi. Penanganan ansietaslainnya adalah denganmenggunakan terapi psikologi/psikoterapi. Salah satu terapi yangdapat menurunkan kecemasanadalah relaksasi Benson (Djauzi,dalam Green & Setyowati, 2004).
Tehnik Relaksasi Bensonmerupakan tekhnik relaksasi yangdigabung dengan keyakinan yangdianut oleh pasien, relaksasi bensonakan menghambat aktifitas sarafsimpatis yang dapat menurunkankonsumsi oksigen oleh tubuh danselanjutnya otot-otot tubuh menjadirelaks sehingga menimbulkanperasaan tenang dan nyaman
(Benson & Proctor, 2000).Relaksasi benson dapat bergunauntuk menghilangkan nyeri,insomnia atau kecemasan (Green &Setyawati, 2005). Tujuan TerapiBenson
Relaksasi bertujuan untukmengatasi atau mengurangikecemasan, menurunkanketegangan otot dan tulang, dapatmengatasi tekanan darah tinggi,serta dapat mengurangi nyeri.Manfaat dari relaksasi bensonterbukti memodulasi stres terkaitkondisi seperti marah, cemas,disritmia jantung, nyeri kronik,depresi, hipertensi dan insomniaserta menimbulkan perasaanmenjadi lebih tenang (Benson &Proctor, 2000).
Pendukung dalam Terapi Bensona) Perangkat mentalUntuk memindahkan pikiran yangberada di luar diri, harus adarangsangan yang konstan.Rangsangan tersebut dapat berupakata atau frase yang singkat yangdiulang dalam hati sesuai dengankeyakinan. Kata atau frase yangsingkat adalah fokus dalammelakukan relaksasi benson. Fokuspada kata atau frase tertentu akanmeningkatkan kekuatan dasarrespon relaksasi dengan memberikesempatan faktor keyakinan untukmempengaruhi penurunan aktifitassaraf simpatik (Benson & Proctor,2000).b) Suasana TenangSuasana yang tenang membantuefektifitas pengulangan kata ataufrase , dengan demikian akan mudahmenghilangkan pikiran yang yangmengganggu.c) Sikap pasifSikap ini sangat penting karenaberguna untuk mengabaikan
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 176
pikiran-pikiran yang mengganggusehingga dapat berfokus padapengulangan kata atau frase.
Langkah-langkah Terapi Bensona) Usahakan situasi ruangan atau
lingkungan tenang , atur posisinyaman.
b) Pilih satu kata atau ungkapansingkat yang mencerminkankeyakinan. Sebaiknya pilih kataatau ungkapan yang memiliki artikhusus seperti alhamdulillah, dll.
c) Pejamkan mata, hindari menutupmata terlalu kuat. Bernafas
lambat dan wajar sambilmelemaskan otot mulai dari kaki,betis, paha, perut dan pinggang.Kemudian disusul melemaskankepala,
d) Perhatiakan nafas kemudianmulailah menggunakan fokusyang berakar pada keyakinan.Tarik nafas dari hidung, pusatkankesadaran pada pengembanganperut, lalu keluarkan nafasmelalui mulut secara perlahansambil mengucapkan ungkapanyang sudah dipilih.
e) Pertahankan sikap pasif.
2. METODE PENELITIANModel penelitian yang digunakanadalah quasi eksperimen karenasyarat-syarat dalam penelitianeksperimen tidak cukup memadaiyaitu tidak adanya randomisasi dantidak dilakukan kontrol terhadapvariabel-variabel yang berpengaruhterhadap eksperimen(Notoatmodjo,2005). Rancanganpenelitian ini adalah pre dan posttest design. Penelitian ini akanmengukur 2 variabel yaitu :Variabel terikat (dependentvariable) dalam penelitian iniadalah tingkat kecemasan pasienkanker serviks dan Variabelindependen penelitian ini adalahTeknik relaksasi BensonPopulasi dalam penelitian ini adalahibu yang mengalami kanker serviksdi RSUD Prof Margono Soekardjo.Pengambilan sampel dalampenelitian ini menggunakan teknikpurposive sampling yaitu suatuteknik penentuan sampel sesuaidengan pertimbangan peneliti(Setiadi, 2007). Sampel dalampenelitian ini berjumlah 42responden yaitu Kelompokperlakuan Relaksasi Bensonsebanyak 21 responden dan
kelompok kontrol sebanyak 21responden. Analisa data dalampenelitian ini menggunakan uji T.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN1) HASIL PENELITIAN
1. Tabel 1 Gambaran tingkatkecemasan sebelum dan sesudahdiberikan Terapi Benson padapasien kanker serviks yangsedang menjalani kemoterapi diRumah Sakit Margono Soekarjopada kelompok perlakuan
Kategori Mean MedianStd.
DeviasiMin Max
Pre 41.0 40 5.9 28 51
Post 26.4 27 2.8 21 32
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahuibahwa nilai rata-rata kecemasanpada ibu yang mengalami kankerserviks sebelum diberikan terapibenson adalah 41.0 dengankecemasan terendah adalah 28 dantertinggi adalah 51, sedangkan nilairata-rata kecemasan pada ibu yangmengalami kanker serviks setelahdiberikan relaksasi benson adalah
MUSWIL IPEMI Jateng, 17 September 2016 177
26.4 dengan nilai terendah adalah21 dan tertinggi adalah 32.
2. Tabel 2. Gambaran tingkatkecemasan sebelum dansesudah pada pasien kankerserviks yang sedang menjalanikemoterapi pada kelompokKontrol di Rumah SakitMargono Soekarjo
Kategori
Mean
Median
Std.Deviasi
Min
Max
Pre43.1
44 4.5 30 50
Post32.8
34 4.7 24 41
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahuibahwa nilai rata-rata kecemasanpada ibu yang mengalami kankerserviks pada kelompok kontroladalah adalah 43.0 dengankecemasan terendah adalah 30 dantertinggi adalah 50, sedangkan nilairata-rata kecemasan pada ibu yangmengalami kanker serviks setelahperlakuan pada kelompok kontroladalah 26.4 dengan nilai terendahadalah 24 dan tertinggi adalah 41.
3. Tabel 3. Pengaruh pemberianrelaksasi Benson terhadaptingkat kecemasan pasienkanker serviks yang sedangmenjalani kemoterapi di RumahSakit Margono Soekarjo
Meandifferent
sig
Kelompokrelaksasibenson-kontrolPost
-6.38 0.00
Berdasarkan hasil diatas dapatdisimpulkan bahwa ada
perbedaan tingkat kecemasansebelum dan sesudah dilakukanrelaksasi benson dengan nilai p-value (0.000) < (0,05)
1) PEMBAHASAN1. Tingkat kecemasan Pada Ibu
kanker serviks yang sedangmenjalani kemoterapi sebelumDilakukan Relaksasi Benson diRSUD Margono Soekardjo
Berdasarkan tabel 1 dapatdiketahui bahwa nilai rata-ratakecemasan pada ibu yangmengalami kanker serviks sebelumdiberikan terapi benson adalah 41.0dengan kecemasan terendah adalah28 dan tertinggi adalah 51
Dilihat dari hasilnyasebagian besar responden beradapada kecemasan berat dan panik.menurut asumsi peneliti karenasebagian besar responden beradapada kanker stadium IIb-IV danpasien sudah menjalani sikluskemoterapi berulang. Untuk bisamendapatkan fasilitas kemoteraphiberdasarkan wawancara denganpetugas harus menunggu s