pengaruh ratio dan current ratio terhadap harga saham ...repository.umrah.ac.id/1448/1/eddou thomas...

18
1 Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Tahun Periode 2012-2016 Eddou Thomas Huizein, Inge Lengga Sari Munthe, Asri Eka Ratih [email protected] Program studiAkuntansi, FakultasEkonomi, UniversitasMaritim Raja Ali Haji ABSTRACT Huizein, Thomas Eddou. 2018: Effect of Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio And Current Ratio Against Stock Price Case Study In Basic Industrial and Chemical Sector Companies Year Period 2012-2016. The main objective of this study was to determine the effect of stock price case studies on basic industrial and chemical sector companies in the 2012-2016 period. The variables used are Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio And Current Ratio To Share Prices. The population of this study is basic industrial and chemical sector companies in 2012-2016. The sampling method was purposive sampling and obtained 11 companies that were sampled from a total of 65 companies. Simultaneous significant test results (statistical test F) shows that the Fcount value is 30,640 greater than Ftable 2,400 with a significant value of <0,05 that is 0,000. Thus it can be concluded that Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio and Current Ratio simultaneously affect the stock price based on testing the coefficient of determination (adjusted R2), the value of adjusted R squre is 0.733 this means 73.3% of the dependent variable is the stock price can be explained by the five independent variables namely Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio and Current Ratio. While the rest (100% - 73.3% = 26.7%) is explained by other variables not examined in this study. Data analysis used descriptive statistics, classical assumption tests, and multiple regression analysis. The results of this study indicate that Return On Equity, Earning Per Share and Price Earning Ratio have a significant effect on stock prices. Keywords : . Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR) and Stock Price (HS).

Upload: phungdiep

Post on 20-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning

Ratio Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham Studi Kasus Pada Perusahaan

Sektor Industri Dasar Dan Kimia Tahun Periode 2012-2016

Eddou Thomas Huizein, Inge Lengga Sari Munthe, Asri Eka Ratih

[email protected]

Program studiAkuntansi, FakultasEkonomi, UniversitasMaritim Raja Ali Haji

ABSTRACT

Huizein, Thomas Eddou. 2018: Effect of Return On Equity, Debt To Equity Ratio,

Earning Per Share, Price Earning Ratio And Current Ratio

Against Stock Price Case Study In Basic Industrial and

Chemical Sector Companies Year Period 2012-2016.

The main objective of this study was to determine the effect of stock price case

studies on basic industrial and chemical sector companies in the 2012-2016 period.

The variables used are Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share,

Price Earning Ratio And Current Ratio To Share Prices. The population of this study

is basic industrial and chemical sector companies in 2012-2016. The sampling

method was purposive sampling and obtained 11 companies that were sampled from

a total of 65 companies. Simultaneous significant test results (statistical test F) shows

that the Fcount value is 30,640 greater than Ftable 2,400 with a significant value of

<0,05 that is 0,000. Thus it can be concluded that Return On Equity, Debt To Equity

Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio and Current Ratio simultaneously

affect the stock price based on testing the coefficient of determination (adjusted R2),

the value of adjusted R squre is 0.733 this means 73.3% of the dependent variable is

the stock price can be explained by the five independent variables namely Return On

Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio and Current

Ratio. While the rest (100% - 73.3% = 26.7%) is explained by other variables not

examined in this study. Data analysis used descriptive statistics, classical assumption

tests, and multiple regression analysis. The results of this study indicate that Return

On Equity, Earning Per Share and Price Earning Ratio have a significant effect on

stock prices.

Keywords : . Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per

Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR) and

Stock Price (HS).

2

PENDAHULUAN

Pasar modal adalah salah satu entitas bisnis yang paling kompleks. Pasar modal

dalam banyak hal sangat menentukan kehidupan perekonomian suatu negara. Bahkan

tidak jarang keberadaaan pasar modal kerap juga menjadi salah satu indicator untuk

mengukur maju tidaknya suatu tingkat perekonomian negara. Tingkat perekonomian

suatu Negara berbeda dengan Negara lainnya, hal ini tergantung dari kondisi Negara

tersebut. Dikategorikan sebagai negara yang sedang berkembang atau negara yang

sudah maju. Pasar modal kita mengenal berbagai aktivitas baik itu seputar transaksi

saham, kinerja perusahaan, harga saham, laba maupun kebijakan dividen dan masih

banyak lainnya.

Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang selalu mengalami

perubahan harga investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi selalu

melakuk analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Terdapat

dua analisis yang sering digunakan dalam memperkirakan pergerakan harga saham,

yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis fundamental sangat

berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan yang menyangkut tentang

kekuatan dan kelemahan perusahaan serta bagaimana kegiatan operasional dan

prospek perusahaan dimasa yang akan datang, sedangkan analisis teknikal adalah

teknik untuk memprediksikan kemana arah pergerakan harga saham dan indicator

pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga dan

volume.

Dari laporan keuangan, para investor yang ingin menginvestasikan dananya

cenderung mengukur tingkat keungtungan suatu perusahaan. Untuk mengukur tingkat

keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas

yang di kenal juga dengan nama rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas merupakan

rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dengan

menggambarkan perbandingan antara aktiva dan modal

Berdasarkanhal–hal di atas peneliti termotivasi dan akan mengangkat topic

dalam karya tulis ilmiah berbentuk skripsi ini dengan judul “Pengaruh Return On

Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price

Earning Ratio (PER), dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di BEI Tahun

2012 – 2016”.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Saham

Saham didefinisikan sebagai bukti atau sertifikat kepemilikan seseorang atau

suatu badan terhadap perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut, yang dapat

pula diartikan sebagai keikutsertaan investor sebagai pemodal pada suatu perusahaan

3

sehingga memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan tersebut

(Harsono, 2013;20).

HARGA SAHAM

Harga saham memiliki kaitan yang erat dengan harga pasar suatu saham.

Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang

terjadi di pasar sekunder. Semakin banyak investor yang ingin membeli saham suatu

perusahaan maka harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya

jika semakin banyak investor menjual atau melepaskan suatu saham, maka akan

berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan nilai saham yang

mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Return On Equity (ROE)

ROE merupakan kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang

bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Feri, 2014). ROE juga

merupakan rasio yang memberikan informasi pada para investor tentang seberapa

besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja

perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar modal yang tertanam dalam ekuitas

maka semakin besar laba yang akan mereka dapatkan begitu juga sebaliknya.

H1 : Diduga Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan

Sektor Industri Dasar dan Kimia.

Debt to Equity Ratio (DER)

Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang digunakan

untuk mengukur sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang

kepada pihak luar. Nilai DER yang tinggi menunjukkan ketergantungan permodalan

perusahaan terhadap pihak luar dan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini

akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen), juga menyebabkan

berkurangnya minat investor terhadap saham perusahaan karena tingkat

pengembaliannya semakin kecil.

H2 : Diduga Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia.

Earning Per Share (EPS)

Menurut Kasmir (2016:207) Rasio laba per lembar saham atau disebut juga

rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam

mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen

belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio tinggi,

kesejahteraan pemegang saham meningkat.

H3 : Diduga Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan

Sektor Industri Dasar dan Kimia.

4

H4

H5

H6

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) adalah nilai harga per lembar saham, indikator ini

secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir dan

menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi perusahaan publik di indonesia.

Nilai PER dikatakan tinggi jika berada diatas rata-rata industri, “Semakin tinggi rasio

PER menandakan bahwa investor memiliki harapan yang baik tentang perkembangan

perusahaan, sehingga investor bersedia membayar mahal untuk pendapatan per saham

tertentu”

H4 : Diduga Price Earning Ratio berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan

Sektor Industri Dasar dan Kimia.

Current Ratio (CR)

Current Ratio (CR) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban kewajiban keuangannya yang harus segera di bayar

dengan menggunakan utang lancar. Rasio ini bisa diinterprestasikan bahwa current

ratio yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar, tetapi mempunyai pengaruh

yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.

H5 : Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan

Sektor Industri Dasar dan Kimia.

Kerangka Pemikiran

ROE

(X1)

HARGA SAHAM

(Y)

DER

(X2)

EPS

(X3)

PER

(X4)

CR

(X5)

H1

H2

H3

5

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Pengukurannya.

Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen merupakan variabel yang terikat dan variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

harga saham. Harga Saham di definisikan sebagai bukti atau sertifikat kepemilikan

seseorang atau suatu badan terhadap perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut,

yang dapat pula diartikan sebagai keikutsertaan investor sebagai pemodal pada suatu

perusahaan, sehingga memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan

tersebut (Harsono, 2013; 19). Peneliti menggunakan harga tutup tahun, karena

peneliti menganggap bahwa harga saham pada saat tutup tahun (Closing Price) dapat

mewakili fluktuasi harga saham yang terjadi dalam satu tahun.

Variabel Bebas (Independent Variable)

Return On Equity (ROE)

ROE adalah alat ukur profitabilitas yang sangat umum digunakan untuk

mengukur kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai ROE tinggi dianggap

memilik ikinerja yang lebih baik. Sedangkan menurut Kasmir (2012:204) hasil

pengembalian ekuita satau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan

rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini

menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin

baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Return On Equity dapat di hitung dengan rumus (Hery:194) :

Laba bersih

Total equitas

Debt To Equity Ratio (DER)

Menurut Kasmir (2012:156) Debt Ratio merupakan rasioutang yang digunakan

untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata

lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang

perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Debt to Equity Ratio (DER)

dapat dirumuskan sebagai berikut Kasmir (2012: 156) :

Total Kewajiban

Total ekuitas

Return On Equity ROE=

Debt To Equity Ratio(DER)=

6

Price Earning Ratio (PER) =

Earning Per Share (EPS)

Menurut Irham (2012:83) Earnings Per Share (EPS) atau pendapatan

perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para

pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Earnings Per Share (EPS)

adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham.

Earnings per Share (EPS) dihitungdengan rumus berikut Kasmir (2016:207) :

Laba Bersih

Jumlah Saham Beredar

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) adalah nilai harga per lembar saham, indicator ini

secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir dan

menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi perusahaan publik di indonesia.

Price Earning Ratio (PER) dapat dihitung sebagai berikut Harmono (2009:176) :

Harga Per Lembar Saham Biasa

Laba Bersih Per Lembar Saham

Current Ratio (CR)

Menurut Kasmir (2012:134) Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Rumus untuk mencari current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut Kasmir

(2016:153) :

Aset Lancar

Kewajiban Lancar

Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Adapun populasi penelitian ini adalah 65 perusahaan Sektor Industri dan kimia

kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sektor industri dan kimia yang menerbitkan laporan keuangan

berturut - turut selama 5 tahun periode 2012 - 2016

2. Perusahaan sektor industri dan kimia yang selalu menghasilkan laba selama

periode 2012 - 2016.

3. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang

Rupiah.

Earnings per Share (EPS)=

Current Ratio(CR)=

7

Metode Analisis Data

Statistik Deskriptif

Data yang disajikan dalam statistik deskriftip memberikan gambaran atau

depkripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

maksimum dan minimum, yang dimaksudkan gambaran mengenai distribusi dan

perilaku data sampel tersebut (Ghozali, 2013).

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahu kelayakan penggunaan model

regresi dalam penelitian ini. Terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang

berguna untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan

dalam model regresi.

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara parsial

(Uji t), secara simultan (Uji F) dan Koefisien determinasi (R2).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Data Penelitian

Adapun gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata

dan standar deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 55 .01 .33 .1075 .08289 DER 55 .18 2.11 .9409 .55381 EPS 55 1.24 163.49 47.6235 41.63117 PER 55 3.01 52.58 17.2889 12.66719 CR 55 1.00 6.23 1.9389 1.23295 HS 55 63.00 3780.00 679.9636 895.61913

Valid N (listwise) 55

8

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 55

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 440.89053130

Most Extreme Differences Absolute .144 Positive .093 Negative -.144

Kolmogorov-Smirnov Z 1.067 Asymp. Sig. (2-tailed) .205

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari hasil uji statistik di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah

1.067 dan signifikansinya 0.205 > 0.05, maka H0 dapat diterima, yang berarti data

residual berdistribusi normal. Selain itu, metode yang lebih handal yaitu dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan

ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya. Hasil dari grafik normal Probability Plot sebagai

berikut :

Gambar 4.1

Grafik Normal Probability Plot

9

Uji Multikolinieritas

Table 4.3

Tidak Terjadi Multikoliniearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

ROE .471 2.121

DER .417 2.398

EPS .569 1.758

PER .645 1.550

CR .430 2.327

a. Dependent Variable: HS

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat di simpulkan bahwa variabel independen

tidak mengalami multikolonieritas karna masing-masing nilai VIF variable

independen > 0,10 dan VIF < 10.

Uji Autokorelasi

Tabel 4.4

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model Change Statistics Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .758a 30.640 5 49 .000 1.408

a. Predictors: (Constant), CR, PER, EPS, ROE, DER

b. Dependent Variable: HS

Hasil uji Durbin-Watson dalam tabel 4.4 menunjukkan nilai DW sebesar 1.408

dengan jumlah observasi (n) 55 dan 5 variabel bebas. Berdasarkan persyaratan angka

DW 1.408 lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3. Jadi dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

10

Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.5

Hasil Uji Spearman Rho

Correlations

ROE DER EPS PER CR RES2

Spearman's rho

ROE

Correlation Coefficient 1.000 -.452** .702** -.266 .620** -.049

Sig. (2-tailed) . .001 .000 .050 .000 .720

N 55 55 55 55 55 55

DER

Correlation Coefficient -.452** 1.000 -.159 -.090 -.678** -.132

Sig. (2-tailed) .001 . .246 .512 .000 .336

N 55 55 55 55 55 55

EPS

Correlation Coefficient .702** -.159 1.000 -.387** .514** .174

Sig. (2-tailed) .000 .246 . .003 .000 .203

N 55 55 55 55 55 55

PER

Correlation Coefficient -.266 -.090 -.387** 1.000 -.306* .048

Sig. (2-tailed) .050 .512 .003 . .023 .728

N 55 55 55 55 55 55

CR

Correlation Coefficient .620** -.678** .514** -.306* 1.000 .097

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .023 . .481

N 55 55 55 55 55 55

RES2

Correlation Coefficient -.049 -.132 .174 .048 .097 1.000

Sig. (2-tailed) .720 .336 .203 .728 .481 .

N 55 55 55 55 55 55

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel 4.5 Uji Spearman Rho diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

Unstandardized Residual variable Return On Equity adalah 0.720 > 0.05, nilai

signifikansi Unstandardized Residual untuk variable Debt To Equity Ratio adalah

0.336 > 0.05, nilai signifikansi Unstandardized Residual variable Earning Per Share

adalah 0.203 > 0.05, nilai signifikansi Unstandardized Residual variable Price

Earning Ratio adalah 0.728 > 0.05 dan nilai signifikansi Unstandardized Residual

variable Current Ratio adalah 0.481 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas karena nilai signifikansi

Unstandardized Residual dari seluruh variabel independen > 0,05.

11

Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.6

Hasil Uji Analisis Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -1192.222 381.872 -

3.122 .003

ROE 2501.200 1106.634 .231 2.260 .028 .471 2.121

DER 254.851 176.109 .158 1.447 .154 .417 2.398

EPS 16.527 2.006 .768 8.238 .000 .569 1.758

PER 34.536 6.191 .488 5.579 .000 .645 1.550

CR -10.596 77.933 -.015 -.136 .892 .430 2.327

a. Dependent Variable: HS

Hasil analisis regresi berganda yang diperoleh dari hasil perhitungan melalui

SPSS 21, dapat kita lihat pada tabel 4.6 di atas. Dari tabel tersebut dapat kita lihat

bahwa nilai konstanta sebesar -1192.222, nilai β1 (ROE) sebesar 2501.200, nilai β2

(DER) sebesar 254.851, nilai β3 (EPS) sebesar 16.527, nilai β4 (PER) sebesar 34.536

dan nilai β5 (CR) sebesar -10.596, sehingga diperoleh persamaan:

Kesimpulan dari hasil regresi linier berganda diatas sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) adalah -1192.222. Artinya jika Return On Equity, Debt To

Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Current Ratio

bernilai 0, maka Harga saham terjadi sebesar -1192.222 IDR.

2. Koefisien β1 (ROE) sebesar 2501.200. Jika variabel ROE meningkat sebesar

satu satuan, maka HS akan menurun sebesar 2501.200 IDR.

3. Koefisien β2 (DER) sebesar 254.851. Jika variabel DER meningkat sebesar

satu satuan, maka HS akan meningkat sebesar 254.851 IDR.

4. Koefisien β3 (EPS) sebesar 16.527. Jika variabel EPS meningkat sebesar satu

satuan, maka HS akan meningkat sebesar 16.527 IDR.

5. Koefisien β4 (PER) sebesar 34.536 Jika variable PER meningkat sebesar satu

satuan, maka HS akan meningkat sebesar 34.536 IDR.

6. Koefisien β5 (CR) sebesar -10.596Jika variable CR meningkat sebesar satu

satuan, maka HS akan menurun sebesar 10.596 IDR.

HS = -1192.222+ 2501.200 (ROE) + 254.851 (DER) + 16.527 (EPS) + 34.536 (PER) -10.596 (CR) + e

12

Pengujian Hipotesis

Hasil Uji t (Uji Parsial)

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1192.222 381.872 -3.122 .003

ROE 2501.200 1106.634 .231 2.260 .028

DER 254.851 176.109 .158 1.447 .154

EPS 16.527 2.006 .768 8.238 .000

PER 34.536 6.191 .488 5.579 .000

CR -10.596 77.933 -.015 -.136 .892

a. Dependent Variable: HS

Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga saham diketahui bahwa

koefisien beta bernilai positif (2501.200) dengan nilai thitung 2.260 dan

signifiansi 0.028. Karena thitung < ttabel (2.260 > 2.010) dan sig 0.028 < 0.05 (df

= n – k – 1 = 55 – 6 – 1 = 48), maka dari hasil pengujian H1 diterima dan H0

ditolak. Hal ini berarti bahwa variable Return On Equity secara parsial

berpengaruh terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis

keempat (H1) diterima.

2. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga saham diketahui

bahwa koefisien beta bernilai positif (254.200) dengan nilai thitung sebesar

1.447 dan sig 0.154. Karena thitung > ttabel (1.447 < 2.010) dan sig 0.154 > 0.05

(df = n - k - 1 = 55 - 6 - 1 = 48), maka dari hasil pengujian H2 ditolak dan H0

diterima. Hal ini berarti bahwa variable Debt To Equity Ratio secara parsial

tidak berpengaruh terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis

pertama (H2) ditolak.

3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga saham diketahui bahwa

koefisien beta bernilai positif (16.527) dengan nilai thitung sebesar 8.238 dan

sig 0.000. Karena thitung > ttabel (8.238 > 2.010) dan sig 0.000 < 0.05 (df = n - k

- 1 = 55 - 6 - 1 = 48), maka dari hasil pengujian H3 diterima dan H0 ditolak.

Hal ini berarti bahwa variable Earning Per Share secara parsial berpengaruh

terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis kedua (H3)

diterima.

4. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga saham diketahui bahwa

koefisien beta bernilai posotif (34.536) dengan nilai thitung sebesar 5.579 dan

sig 0.000. Karena thitung < ttabel (5.579 > 2.010) dan sig 0.00 < 0.05 (df = n – k

13

– 1 = 55 – 6 – 1 = 48), maka dari hasil pengujian H4 diterima dan H0 ditolak,

Hal ini menunjukkan bahwa variable Price Earning Ratio berpengaruh

terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis ketiga (H4)

diterima.

5. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga saham diketahui bahwa

koefisien beta bernilai negatif (-10.596) dengan nilai thitung sebesar -0.136 dan

sig 0.892. Karena -thitung > -ttabel (-0.136 > -2.010) dan sig 0.892 > 0.05 (df = n

- k - 1 = 55 - 6 - 1 = 48), maka dari hasil pengujian H2 ditolak dan H0

diterima. Hal ini berarti bahwa variable Current Ratio secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis

pertama (H2) ditolak.

Hasil Uji F (Uji Simultan)

Tabel 4.8

Hasil Uji Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 32818455.055 5 6563691.011 30.640 .000b

Residual 10496760.872 49 214219.610

Total 43315215.927 54 a. Dependent Variable: HS b. Predictors: (Constant), CR, PER, EPS, ROE, DER

Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, dapat dilihat nilai Fhitung sebesar

30.640 dan Ftabel sebesar 2.400 dengan signifikansi 0.000b. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (30.640 > 2.400) dengan signifikansi 0.000b < 0.05

yang menunjukkan bahwa Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per

Share, Price Earning Ratio dan Current Ratio secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Harga saham (HS).

14

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Adjusted R square (R²) adalah untuk mengetahui persentase pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.9

Hasil uji Koefisien Determinan R Square / R2 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .870a .758 .733 462.83864

a. Predictors: (Constant), CR, PER, EPS, ROE, DER b. Dependent Variable: HS

Berdasarkan perhitungan nilai Adjusted R Square sebesar 0.733 atau 73.3%.

Hasil ini menunjukkan bahwa sebesar 73.3% Harga saham dapat dijelaskan oleh

Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan

Current Ratio. Sedangkan sisanya sebesar 26.7% Harga saham dapat dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham

Hasil yang diperoleh dari uji t , Return On Equity berpengaruh positif terhadap

harga saham, hal ini mengindifikasikan bahwa Return On Equity mengalami kenaikan

berarti laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan akan mengalami kenaikan juga,

begitu pula sebaliknya ketika rasio ini menunjukan penurunan, maka laba bersih dari

perusahaan yang bersangkutan akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil

penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap

harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sondakh,

Tommy, Mangantar (2015) dan Yuliana, Hendri (2016) yang menyatakan bahwa

Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham. Karena jika nilai Return On

Equity semakin meningkat artinya nilai harga saham perusahaan semakin besar

semakin bagus.

Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Harga Saham

Dari Hasil Tabel 4.7 Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap harga

saham karena suatu investor bertujuan menanamkan sahamnya disuatu perusahaan

dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan ataupun laba hal ini menunjukkan suatu

investor tidak menjadikan dasar untuk mempertimbangkan dalam pembelian saham,

sehingga tidak mempengaruhi harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laras

Kurniasih (2017). Menyatakan Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap

15

harga saham. Hal ini dapat diartikan rasio tersebut, tidak digunakan sebagai dasar

untuk menentukan atas pertimbangan dalam pembelian saham sehingga Debt To

Equity Ratio tidak mempengaruhi harga saham.

Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham

Hasil yang diperoleh dari uji t, Earning Per Share berpengaruh signifikan

terhadap harga saham, Hal ini dapat diartikan apabila Earning Per Share mengalami

peningkatan maka harga saham akan naik, dan begitu pula sebaliknya. Kondisi

tersebut dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

sehingga dapat menarik investor untuk membeli saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Riskia Milana

Putri (2017) dan Laras Kurniasih (2017) bahwa Earning Per Share berpengaruh

terhadap harga saham. Berpengaruhnya Earning Per Share terhadap harga saham,

karena Earning Per Share menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan

ke semua pemegang saham perusahaan cenderung mengalami kenaikan, dimana

Earning Per Share tersebut dapat diketahui dari laporan keuangan yang disajikan

oleh perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa Earning Per Share merupakan

indikator yang penting dipertimbangkan oleh para pemegang saham.

Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham

Dari hasil uji t, Price Earning Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham, karena semakin tinggi nilai Price Earning Ratio maka semakin rendah

minat para investor untuk menanamkan sahamnya disebabkan harga perlembar saham

terlalu tinggi,sehingga mempengaruhi harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wicaksono

(2015) yang menyatakan jika Price Earning Ratio mengalami kenaikan maka Harga

Saham juga mengalami kenaikan dan sebaliknya jika Price Earning Ratio mengalami

penurunan maka Harga Saham mengalami penurunan.

Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham

Hasil yang diperoleh dari uji t, Current Ratio tidak berpengaruh tehadap harga

saham, karena Perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang mempunyai kekuatan

besar untuk membayar, sehingga mampu memenuhi kewajiban finansialnya yang

segera jatuh tempo. Meskipun perusahaan mempunyai kekuatan

membayar yang besar, namun jika pada saat harus memenuhi kewajiban yang segera

jatuh tempo ternyata tidak mampu memenuhinya, maka perusahaan tersebut

dikatakan tidak likuid (illikuid). jadi besar kecilnya kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajibannya tidak mempengaruhi harga saham.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Laras Kurniasih (2017)

dan Lie Sha (2015) Curret Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham.

menyatakan ditekankan pada kemampuan membayar, bukan kekuatan membayar.

Perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang mempunyai kekuatan besar untuk

membayar, sehingga mampu memenuhi kewajiban finansialnya yang segera jatuh

16

tempo. Meskipun perusahaan mempunyai kekuatan membayar yang besar, namun

jika pada saat harus memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo ternyata tidak

mampu memenuhinya, maka perusahaan tersebut dikatakan tidak likuid (illikuid).

Likuiditas (Curent Ratio) bisa dihubungkan dengan kemampuan membayar kepada

pihak luar (kreditor) atau disebut likuiditas badan usaha. Likuiditas badan usaha

ditunjukkan oleh besar kecilnya kas, surat berharga, piutang, dan persediaan.

Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price

Earning Ratio dan Current Ratio secara Simultan terhadap Harga Saham.

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis keenam dilakukan untuk mengetahui

apakah Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning

Ratio dan Current Ratio berpengaruh secara Simultan terhadap Harga Saham. Hasil

uji signifikan simultan (uji statistik F) menunjukkan nilai Fhitung yaitu 30,640 lebih

besar dari Ftabel yaitu 2,400 dengan nilai signifikan < 0,05 yaitu 0,000 sehingga H6

berhasil diterima. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Return On

Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Current

Ratio berpengaruh secara Simultan terhadap harga saham. Pengaruh Return On

Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Current

Ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham berdasarkan pengujian

koefisien determinasi (adjusted R2), besarnya nilai adjusted R squre adalah 0,733 hal

ini berarti 73,3% variabel dependen yaitu harga saham dapat dijelaskan oleh kelima

variabel independen yaitu Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per

Share, Price Earning Ratio dan Current Ratio. Sedangkan sisanya (100% - 73,3% =

26,7%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

17

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Harmono, SE, M.Si, 2009, Manajemen Keuangan, PT Bumi Aksara Cetakan

Pertama dan Kedua November 2009.

Dr. Kasmir, 2012, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta : PT RAJA GRAFINDO

PERSADA

Ema Novasari, 2013, “Pengaruh PER, EPS, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham

Perusahaan Sub Sektor Industri Tekstil dan go Public Di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Tahun 2009 – 2011”

Feri, Mochamat. 2014. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga

Saham Pada Perusahaan Sektor Properti Yang Listing Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2008-2012”. Jurnal Ilmu Manajemen. Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya. Vol 2. No. 4. Oktober 2014.

Ferdianto, Egi. 2014. “Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio

(DER), Net Profit Margin (NPM), Dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga

Saham (Studi Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011-2013)”. Skripsi Program Sarjana. Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Fuadati, Putri 2013” Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Harga

Saham” Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.

Edisi Delapan. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harsono, Budi. 2013. Efektif Bermain Saham. Cetakan Pertama. Jakarta : Kompas

Gramedia.

Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA.2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Irham Fahmi, S.E, M.Si, 2012, Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung , Alfabeta

Laras Kurniasih, 2017, “Pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, Debt To Equity

Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI tahun 2014 - 2016”

Lie Sha, Thio. 2015. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Liquiditas, Net Profit Margin,

Return On Equity, Dan Price To Book Value Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2013”.

Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Vol 19. No.

2. Hal : 276-294. Mei 2015.

18

Manurung, Henri Togar. 2015. “Analisis Pengaruh ROE, EPS, NPM, Dan MVA

Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik

Sektor Food And Beverages Di BEI Tahun 2009-2013)”. Skripsi Program

Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Nardi, 2013, “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit

Margin (NPM), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Food And Baverage Yang Terdaftar Di BEI”

Ponggohan, Jaqualine O.Y., dkk. 2016. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga

Saham (Studi Pada Perusahaan Ritel Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-

2013”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol. 16. No. 01. Tahun 2016.

Pramita Riza Oktaviani, 2017, “Pengaruh PER, EPS, DPS, DPR Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Pertambangan”

Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta:

MediaKom.

Rizkia Milana Putri, 2017, “Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Kosmetik dan Rumah Tangga yang Terdaftar di JAKARTA

ISLAMIC INDEX (JII)”

Stanislaus S.Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha

Ilmu.Yogyakarta.

Suharno. 2016. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan

Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014”. Skripsi

Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Tyas RA, Saputra RS. 2016. : “Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga

Saham (Studi Kasus Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode 2012–2014)”. Jurnal Online Insan Akuntan. Vol

1 No. 1. Hal : 77 – 91. Juni 2016.

Utomo, Wahyu Prambudi dan Ulil Hartono. 2014. “Pengaruh Faktor Fundamental

Eksternal Dan Internal Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Sektor

Pertambangan”. Vol 2. No. 1. Januari 2014.

Yuliana Siti Saputri dan Hendri Soekotjo, 2016, “Pengaruh Profitability Ratio dan

Current Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi”

www.idx.com