pengaruh ratio dan current ratio terhadap harga saham ...repository.umrah.ac.id/1448/1/eddou thomas...
TRANSCRIPT
1
Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning
Ratio Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham Studi Kasus Pada Perusahaan
Sektor Industri Dasar Dan Kimia Tahun Periode 2012-2016
Eddou Thomas Huizein, Inge Lengga Sari Munthe, Asri Eka Ratih
Program studiAkuntansi, FakultasEkonomi, UniversitasMaritim Raja Ali Haji
ABSTRACT
Huizein, Thomas Eddou. 2018: Effect of Return On Equity, Debt To Equity Ratio,
Earning Per Share, Price Earning Ratio And Current Ratio
Against Stock Price Case Study In Basic Industrial and
Chemical Sector Companies Year Period 2012-2016.
The main objective of this study was to determine the effect of stock price case
studies on basic industrial and chemical sector companies in the 2012-2016 period.
The variables used are Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share,
Price Earning Ratio And Current Ratio To Share Prices. The population of this study
is basic industrial and chemical sector companies in 2012-2016. The sampling
method was purposive sampling and obtained 11 companies that were sampled from
a total of 65 companies. Simultaneous significant test results (statistical test F) shows
that the Fcount value is 30,640 greater than Ftable 2,400 with a significant value of
<0,05 that is 0,000. Thus it can be concluded that Return On Equity, Debt To Equity
Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio and Current Ratio simultaneously
affect the stock price based on testing the coefficient of determination (adjusted R2),
the value of adjusted R squre is 0.733 this means 73.3% of the dependent variable is
the stock price can be explained by the five independent variables namely Return On
Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio and Current
Ratio. While the rest (100% - 73.3% = 26.7%) is explained by other variables not
examined in this study. Data analysis used descriptive statistics, classical assumption
tests, and multiple regression analysis. The results of this study indicate that Return
On Equity, Earning Per Share and Price Earning Ratio have a significant effect on
stock prices.
Keywords : . Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per
Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Current Ratio (CR) and
Stock Price (HS).
2
PENDAHULUAN
Pasar modal adalah salah satu entitas bisnis yang paling kompleks. Pasar modal
dalam banyak hal sangat menentukan kehidupan perekonomian suatu negara. Bahkan
tidak jarang keberadaaan pasar modal kerap juga menjadi salah satu indicator untuk
mengukur maju tidaknya suatu tingkat perekonomian negara. Tingkat perekonomian
suatu Negara berbeda dengan Negara lainnya, hal ini tergantung dari kondisi Negara
tersebut. Dikategorikan sebagai negara yang sedang berkembang atau negara yang
sudah maju. Pasar modal kita mengenal berbagai aktivitas baik itu seputar transaksi
saham, kinerja perusahaan, harga saham, laba maupun kebijakan dividen dan masih
banyak lainnya.
Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang selalu mengalami
perubahan harga investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi selalu
melakuk analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Terdapat
dua analisis yang sering digunakan dalam memperkirakan pergerakan harga saham,
yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis fundamental sangat
berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan yang menyangkut tentang
kekuatan dan kelemahan perusahaan serta bagaimana kegiatan operasional dan
prospek perusahaan dimasa yang akan datang, sedangkan analisis teknikal adalah
teknik untuk memprediksikan kemana arah pergerakan harga saham dan indicator
pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga dan
volume.
Dari laporan keuangan, para investor yang ingin menginvestasikan dananya
cenderung mengukur tingkat keungtungan suatu perusahaan. Untuk mengukur tingkat
keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas
yang di kenal juga dengan nama rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas merupakan
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dengan
menggambarkan perbandingan antara aktiva dan modal
Berdasarkanhal–hal di atas peneliti termotivasi dan akan mengangkat topic
dalam karya tulis ilmiah berbentuk skripsi ini dengan judul “Pengaruh Return On
Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price
Earning Ratio (PER), dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2012 – 2016”.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Saham
Saham didefinisikan sebagai bukti atau sertifikat kepemilikan seseorang atau
suatu badan terhadap perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut, yang dapat
pula diartikan sebagai keikutsertaan investor sebagai pemodal pada suatu perusahaan
3
sehingga memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan tersebut
(Harsono, 2013;20).
HARGA SAHAM
Harga saham memiliki kaitan yang erat dengan harga pasar suatu saham.
Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar sekunder. Semakin banyak investor yang ingin membeli saham suatu
perusahaan maka harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya
jika semakin banyak investor menjual atau melepaskan suatu saham, maka akan
berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan nilai saham yang
mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.
Return On Equity (ROE)
ROE merupakan kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang
bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Feri, 2014). ROE juga
merupakan rasio yang memberikan informasi pada para investor tentang seberapa
besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja
perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar modal yang tertanam dalam ekuitas
maka semakin besar laba yang akan mereka dapatkan begitu juga sebaliknya.
H1 : Diduga Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia.
Debt to Equity Ratio (DER)
Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang digunakan
untuk mengukur sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang
kepada pihak luar. Nilai DER yang tinggi menunjukkan ketergantungan permodalan
perusahaan terhadap pihak luar dan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini
akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentuk dividen), juga menyebabkan
berkurangnya minat investor terhadap saham perusahaan karena tingkat
pengembaliannya semakin kecil.
H2 : Diduga Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia.
Earning Per Share (EPS)
Menurut Kasmir (2016:207) Rasio laba per lembar saham atau disebut juga
rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen
belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio tinggi,
kesejahteraan pemegang saham meningkat.
H3 : Diduga Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia.
4
H4
H5
H6
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) adalah nilai harga per lembar saham, indikator ini
secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir dan
menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi perusahaan publik di indonesia.
Nilai PER dikatakan tinggi jika berada diatas rata-rata industri, “Semakin tinggi rasio
PER menandakan bahwa investor memiliki harapan yang baik tentang perkembangan
perusahaan, sehingga investor bersedia membayar mahal untuk pendapatan per saham
tertentu”
H4 : Diduga Price Earning Ratio berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia.
Current Ratio (CR)
Current Ratio (CR) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban kewajiban keuangannya yang harus segera di bayar
dengan menggunakan utang lancar. Rasio ini bisa diinterprestasikan bahwa current
ratio yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar, tetapi mempunyai pengaruh
yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.
H5 : Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia.
Kerangka Pemikiran
ROE
(X1)
HARGA SAHAM
(Y)
DER
(X2)
EPS
(X3)
PER
(X4)
CR
(X5)
H1
H2
H3
5
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Pengukurannya.
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen merupakan variabel yang terikat dan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
harga saham. Harga Saham di definisikan sebagai bukti atau sertifikat kepemilikan
seseorang atau suatu badan terhadap perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut,
yang dapat pula diartikan sebagai keikutsertaan investor sebagai pemodal pada suatu
perusahaan, sehingga memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan
tersebut (Harsono, 2013; 19). Peneliti menggunakan harga tutup tahun, karena
peneliti menganggap bahwa harga saham pada saat tutup tahun (Closing Price) dapat
mewakili fluktuasi harga saham yang terjadi dalam satu tahun.
Variabel Bebas (Independent Variable)
Return On Equity (ROE)
ROE adalah alat ukur profitabilitas yang sangat umum digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai ROE tinggi dianggap
memilik ikinerja yang lebih baik. Sedangkan menurut Kasmir (2012:204) hasil
pengembalian ekuita satau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan
rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin
baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Return On Equity dapat di hitung dengan rumus (Hery:194) :
Laba bersih
Total equitas
Debt To Equity Ratio (DER)
Menurut Kasmir (2012:156) Debt Ratio merupakan rasioutang yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Debt to Equity Ratio (DER)
dapat dirumuskan sebagai berikut Kasmir (2012: 156) :
Total Kewajiban
Total ekuitas
Return On Equity ROE=
Debt To Equity Ratio(DER)=
6
Price Earning Ratio (PER) =
Earning Per Share (EPS)
Menurut Irham (2012:83) Earnings Per Share (EPS) atau pendapatan
perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para
pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Earnings Per Share (EPS)
adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham.
Earnings per Share (EPS) dihitungdengan rumus berikut Kasmir (2016:207) :
Laba Bersih
Jumlah Saham Beredar
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) adalah nilai harga per lembar saham, indicator ini
secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir dan
menjadi bentuk standar pelaporan keuangan bagi perusahaan publik di indonesia.
Price Earning Ratio (PER) dapat dihitung sebagai berikut Harmono (2009:176) :
Harga Per Lembar Saham Biasa
Laba Bersih Per Lembar Saham
Current Ratio (CR)
Menurut Kasmir (2012:134) Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Rumus untuk mencari current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut Kasmir
(2016:153) :
Aset Lancar
Kewajiban Lancar
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu.
Adapun populasi penelitian ini adalah 65 perusahaan Sektor Industri dan kimia
kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan sektor industri dan kimia yang menerbitkan laporan keuangan
berturut - turut selama 5 tahun periode 2012 - 2016
2. Perusahaan sektor industri dan kimia yang selalu menghasilkan laba selama
periode 2012 - 2016.
3. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang
Rupiah.
Earnings per Share (EPS)=
Current Ratio(CR)=
7
Metode Analisis Data
Statistik Deskriptif
Data yang disajikan dalam statistik deskriftip memberikan gambaran atau
depkripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum dan minimum, yang dimaksudkan gambaran mengenai distribusi dan
perilaku data sampel tersebut (Ghozali, 2013).
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahu kelayakan penggunaan model
regresi dalam penelitian ini. Terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang
berguna untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan
dalam model regresi.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara parsial
(Uji t), secara simultan (Uji F) dan Koefisien determinasi (R2).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskriptif Data Penelitian
Adapun gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata
dan standar deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 55 .01 .33 .1075 .08289 DER 55 .18 2.11 .9409 .55381 EPS 55 1.24 163.49 47.6235 41.63117 PER 55 3.01 52.58 17.2889 12.66719 CR 55 1.00 6.23 1.9389 1.23295 HS 55 63.00 3780.00 679.9636 895.61913
Valid N (listwise) 55
8
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 440.89053130
Most Extreme Differences Absolute .144 Positive .093 Negative -.144
Kolmogorov-Smirnov Z 1.067 Asymp. Sig. (2-tailed) .205
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari hasil uji statistik di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah
1.067 dan signifikansinya 0.205 > 0.05, maka H0 dapat diterima, yang berarti data
residual berdistribusi normal. Selain itu, metode yang lebih handal yaitu dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Hasil dari grafik normal Probability Plot sebagai
berikut :
Gambar 4.1
Grafik Normal Probability Plot
9
Uji Multikolinieritas
Table 4.3
Tidak Terjadi Multikoliniearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
ROE .471 2.121
DER .417 2.398
EPS .569 1.758
PER .645 1.550
CR .430 2.327
a. Dependent Variable: HS
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat di simpulkan bahwa variabel independen
tidak mengalami multikolonieritas karna masing-masing nilai VIF variable
independen > 0,10 dan VIF < 10.
Uji Autokorelasi
Tabel 4.4
Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change
F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .758a 30.640 5 49 .000 1.408
a. Predictors: (Constant), CR, PER, EPS, ROE, DER
b. Dependent Variable: HS
Hasil uji Durbin-Watson dalam tabel 4.4 menunjukkan nilai DW sebesar 1.408
dengan jumlah observasi (n) 55 dan 5 variabel bebas. Berdasarkan persyaratan angka
DW 1.408 lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3. Jadi dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.
10
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Spearman Rho
Correlations
ROE DER EPS PER CR RES2
Spearman's rho
ROE
Correlation Coefficient 1.000 -.452** .702** -.266 .620** -.049
Sig. (2-tailed) . .001 .000 .050 .000 .720
N 55 55 55 55 55 55
DER
Correlation Coefficient -.452** 1.000 -.159 -.090 -.678** -.132
Sig. (2-tailed) .001 . .246 .512 .000 .336
N 55 55 55 55 55 55
EPS
Correlation Coefficient .702** -.159 1.000 -.387** .514** .174
Sig. (2-tailed) .000 .246 . .003 .000 .203
N 55 55 55 55 55 55
PER
Correlation Coefficient -.266 -.090 -.387** 1.000 -.306* .048
Sig. (2-tailed) .050 .512 .003 . .023 .728
N 55 55 55 55 55 55
CR
Correlation Coefficient .620** -.678** .514** -.306* 1.000 .097
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .023 . .481
N 55 55 55 55 55 55
RES2
Correlation Coefficient -.049 -.132 .174 .048 .097 1.000
Sig. (2-tailed) .720 .336 .203 .728 .481 .
N 55 55 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari tabel 4.5 Uji Spearman Rho diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
Unstandardized Residual variable Return On Equity adalah 0.720 > 0.05, nilai
signifikansi Unstandardized Residual untuk variable Debt To Equity Ratio adalah
0.336 > 0.05, nilai signifikansi Unstandardized Residual variable Earning Per Share
adalah 0.203 > 0.05, nilai signifikansi Unstandardized Residual variable Price
Earning Ratio adalah 0.728 > 0.05 dan nilai signifikansi Unstandardized Residual
variable Current Ratio adalah 0.481 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas karena nilai signifikansi
Unstandardized Residual dari seluruh variabel independen > 0,05.
11
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.6
Hasil Uji Analisis Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -1192.222 381.872 -
3.122 .003
ROE 2501.200 1106.634 .231 2.260 .028 .471 2.121
DER 254.851 176.109 .158 1.447 .154 .417 2.398
EPS 16.527 2.006 .768 8.238 .000 .569 1.758
PER 34.536 6.191 .488 5.579 .000 .645 1.550
CR -10.596 77.933 -.015 -.136 .892 .430 2.327
a. Dependent Variable: HS
Hasil analisis regresi berganda yang diperoleh dari hasil perhitungan melalui
SPSS 21, dapat kita lihat pada tabel 4.6 di atas. Dari tabel tersebut dapat kita lihat
bahwa nilai konstanta sebesar -1192.222, nilai β1 (ROE) sebesar 2501.200, nilai β2
(DER) sebesar 254.851, nilai β3 (EPS) sebesar 16.527, nilai β4 (PER) sebesar 34.536
dan nilai β5 (CR) sebesar -10.596, sehingga diperoleh persamaan:
Kesimpulan dari hasil regresi linier berganda diatas sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (a) adalah -1192.222. Artinya jika Return On Equity, Debt To
Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Current Ratio
bernilai 0, maka Harga saham terjadi sebesar -1192.222 IDR.
2. Koefisien β1 (ROE) sebesar 2501.200. Jika variabel ROE meningkat sebesar
satu satuan, maka HS akan menurun sebesar 2501.200 IDR.
3. Koefisien β2 (DER) sebesar 254.851. Jika variabel DER meningkat sebesar
satu satuan, maka HS akan meningkat sebesar 254.851 IDR.
4. Koefisien β3 (EPS) sebesar 16.527. Jika variabel EPS meningkat sebesar satu
satuan, maka HS akan meningkat sebesar 16.527 IDR.
5. Koefisien β4 (PER) sebesar 34.536 Jika variable PER meningkat sebesar satu
satuan, maka HS akan meningkat sebesar 34.536 IDR.
6. Koefisien β5 (CR) sebesar -10.596Jika variable CR meningkat sebesar satu
satuan, maka HS akan menurun sebesar 10.596 IDR.
HS = -1192.222+ 2501.200 (ROE) + 254.851 (DER) + 16.527 (EPS) + 34.536 (PER) -10.596 (CR) + e
12
Pengujian Hipotesis
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1192.222 381.872 -3.122 .003
ROE 2501.200 1106.634 .231 2.260 .028
DER 254.851 176.109 .158 1.447 .154
EPS 16.527 2.006 .768 8.238 .000
PER 34.536 6.191 .488 5.579 .000
CR -10.596 77.933 -.015 -.136 .892
a. Dependent Variable: HS
Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga saham diketahui bahwa
koefisien beta bernilai positif (2501.200) dengan nilai thitung 2.260 dan
signifiansi 0.028. Karena thitung < ttabel (2.260 > 2.010) dan sig 0.028 < 0.05 (df
= n – k – 1 = 55 – 6 – 1 = 48), maka dari hasil pengujian H1 diterima dan H0
ditolak. Hal ini berarti bahwa variable Return On Equity secara parsial
berpengaruh terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis
keempat (H1) diterima.
2. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga saham diketahui
bahwa koefisien beta bernilai positif (254.200) dengan nilai thitung sebesar
1.447 dan sig 0.154. Karena thitung > ttabel (1.447 < 2.010) dan sig 0.154 > 0.05
(df = n - k - 1 = 55 - 6 - 1 = 48), maka dari hasil pengujian H2 ditolak dan H0
diterima. Hal ini berarti bahwa variable Debt To Equity Ratio secara parsial
tidak berpengaruh terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis
pertama (H2) ditolak.
3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga saham diketahui bahwa
koefisien beta bernilai positif (16.527) dengan nilai thitung sebesar 8.238 dan
sig 0.000. Karena thitung > ttabel (8.238 > 2.010) dan sig 0.000 < 0.05 (df = n - k
- 1 = 55 - 6 - 1 = 48), maka dari hasil pengujian H3 diterima dan H0 ditolak.
Hal ini berarti bahwa variable Earning Per Share secara parsial berpengaruh
terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis kedua (H3)
diterima.
4. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga saham diketahui bahwa
koefisien beta bernilai posotif (34.536) dengan nilai thitung sebesar 5.579 dan
sig 0.000. Karena thitung < ttabel (5.579 > 2.010) dan sig 0.00 < 0.05 (df = n – k
13
– 1 = 55 – 6 – 1 = 48), maka dari hasil pengujian H4 diterima dan H0 ditolak,
Hal ini menunjukkan bahwa variable Price Earning Ratio berpengaruh
terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis ketiga (H4)
diterima.
5. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga saham diketahui bahwa
koefisien beta bernilai negatif (-10.596) dengan nilai thitung sebesar -0.136 dan
sig 0.892. Karena -thitung > -ttabel (-0.136 > -2.010) dan sig 0.892 > 0.05 (df = n
- k - 1 = 55 - 6 - 1 = 48), maka dari hasil pengujian H2 ditolak dan H0
diterima. Hal ini berarti bahwa variable Current Ratio secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Harga saham (HS). Dengan demikian hipotesis
pertama (H2) ditolak.
Hasil Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.8
Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 32818455.055 5 6563691.011 30.640 .000b
Residual 10496760.872 49 214219.610
Total 43315215.927 54 a. Dependent Variable: HS b. Predictors: (Constant), CR, PER, EPS, ROE, DER
Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas, dapat dilihat nilai Fhitung sebesar
30.640 dan Ftabel sebesar 2.400 dengan signifikansi 0.000b. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (30.640 > 2.400) dengan signifikansi 0.000b < 0.05
yang menunjukkan bahwa Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per
Share, Price Earning Ratio dan Current Ratio secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Harga saham (HS).
14
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Adjusted R square (R²) adalah untuk mengetahui persentase pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.9
Hasil uji Koefisien Determinan R Square / R2 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .870a .758 .733 462.83864
a. Predictors: (Constant), CR, PER, EPS, ROE, DER b. Dependent Variable: HS
Berdasarkan perhitungan nilai Adjusted R Square sebesar 0.733 atau 73.3%.
Hasil ini menunjukkan bahwa sebesar 73.3% Harga saham dapat dijelaskan oleh
Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan
Current Ratio. Sedangkan sisanya sebesar 26.7% Harga saham dapat dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengaruh Return On Equity Terhadap Harga Saham
Hasil yang diperoleh dari uji t , Return On Equity berpengaruh positif terhadap
harga saham, hal ini mengindifikasikan bahwa Return On Equity mengalami kenaikan
berarti laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan akan mengalami kenaikan juga,
begitu pula sebaliknya ketika rasio ini menunjukan penurunan, maka laba bersih dari
perusahaan yang bersangkutan akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil
penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap
harga saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sondakh,
Tommy, Mangantar (2015) dan Yuliana, Hendri (2016) yang menyatakan bahwa
Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham. Karena jika nilai Return On
Equity semakin meningkat artinya nilai harga saham perusahaan semakin besar
semakin bagus.
Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Harga Saham
Dari Hasil Tabel 4.7 Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap harga
saham karena suatu investor bertujuan menanamkan sahamnya disuatu perusahaan
dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan ataupun laba hal ini menunjukkan suatu
investor tidak menjadikan dasar untuk mempertimbangkan dalam pembelian saham,
sehingga tidak mempengaruhi harga saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Laras
Kurniasih (2017). Menyatakan Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap
15
harga saham. Hal ini dapat diartikan rasio tersebut, tidak digunakan sebagai dasar
untuk menentukan atas pertimbangan dalam pembelian saham sehingga Debt To
Equity Ratio tidak mempengaruhi harga saham.
Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham
Hasil yang diperoleh dari uji t, Earning Per Share berpengaruh signifikan
terhadap harga saham, Hal ini dapat diartikan apabila Earning Per Share mengalami
peningkatan maka harga saham akan naik, dan begitu pula sebaliknya. Kondisi
tersebut dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
sehingga dapat menarik investor untuk membeli saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Riskia Milana
Putri (2017) dan Laras Kurniasih (2017) bahwa Earning Per Share berpengaruh
terhadap harga saham. Berpengaruhnya Earning Per Share terhadap harga saham,
karena Earning Per Share menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan
ke semua pemegang saham perusahaan cenderung mengalami kenaikan, dimana
Earning Per Share tersebut dapat diketahui dari laporan keuangan yang disajikan
oleh perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa Earning Per Share merupakan
indikator yang penting dipertimbangkan oleh para pemegang saham.
Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham
Dari hasil uji t, Price Earning Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham, karena semakin tinggi nilai Price Earning Ratio maka semakin rendah
minat para investor untuk menanamkan sahamnya disebabkan harga perlembar saham
terlalu tinggi,sehingga mempengaruhi harga saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wicaksono
(2015) yang menyatakan jika Price Earning Ratio mengalami kenaikan maka Harga
Saham juga mengalami kenaikan dan sebaliknya jika Price Earning Ratio mengalami
penurunan maka Harga Saham mengalami penurunan.
Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham
Hasil yang diperoleh dari uji t, Current Ratio tidak berpengaruh tehadap harga
saham, karena Perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang mempunyai kekuatan
besar untuk membayar, sehingga mampu memenuhi kewajiban finansialnya yang
segera jatuh tempo. Meskipun perusahaan mempunyai kekuatan
membayar yang besar, namun jika pada saat harus memenuhi kewajiban yang segera
jatuh tempo ternyata tidak mampu memenuhinya, maka perusahaan tersebut
dikatakan tidak likuid (illikuid). jadi besar kecilnya kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajibannya tidak mempengaruhi harga saham.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Laras Kurniasih (2017)
dan Lie Sha (2015) Curret Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham.
menyatakan ditekankan pada kemampuan membayar, bukan kekuatan membayar.
Perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang mempunyai kekuatan besar untuk
membayar, sehingga mampu memenuhi kewajiban finansialnya yang segera jatuh
16
tempo. Meskipun perusahaan mempunyai kekuatan membayar yang besar, namun
jika pada saat harus memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo ternyata tidak
mampu memenuhinya, maka perusahaan tersebut dikatakan tidak likuid (illikuid).
Likuiditas (Curent Ratio) bisa dihubungkan dengan kemampuan membayar kepada
pihak luar (kreditor) atau disebut likuiditas badan usaha. Likuiditas badan usaha
ditunjukkan oleh besar kecilnya kas, surat berharga, piutang, dan persediaan.
Pengaruh Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price
Earning Ratio dan Current Ratio secara Simultan terhadap Harga Saham.
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis keenam dilakukan untuk mengetahui
apakah Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning
Ratio dan Current Ratio berpengaruh secara Simultan terhadap Harga Saham. Hasil
uji signifikan simultan (uji statistik F) menunjukkan nilai Fhitung yaitu 30,640 lebih
besar dari Ftabel yaitu 2,400 dengan nilai signifikan < 0,05 yaitu 0,000 sehingga H6
berhasil diterima. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Return On
Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Current
Ratio berpengaruh secara Simultan terhadap harga saham. Pengaruh Return On
Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Current
Ratio berpengaruh secara simultan terhadap harga saham berdasarkan pengujian
koefisien determinasi (adjusted R2), besarnya nilai adjusted R squre adalah 0,733 hal
ini berarti 73,3% variabel dependen yaitu harga saham dapat dijelaskan oleh kelima
variabel independen yaitu Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Earning Per
Share, Price Earning Ratio dan Current Ratio. Sedangkan sisanya (100% - 73,3% =
26,7%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Harmono, SE, M.Si, 2009, Manajemen Keuangan, PT Bumi Aksara Cetakan
Pertama dan Kedua November 2009.
Dr. Kasmir, 2012, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta : PT RAJA GRAFINDO
PERSADA
Ema Novasari, 2013, “Pengaruh PER, EPS, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham
Perusahaan Sub Sektor Industri Tekstil dan go Public Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2009 – 2011”
Feri, Mochamat. 2014. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga
Saham Pada Perusahaan Sektor Properti Yang Listing Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012”. Jurnal Ilmu Manajemen. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya. Vol 2. No. 4. Oktober 2014.
Ferdianto, Egi. 2014. “Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio
(DER), Net Profit Margin (NPM), Dan Current Ratio (CR) Terhadap Harga
Saham (Studi Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011-2013)”. Skripsi Program Sarjana. Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Fuadati, Putri 2013” Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Terhadap Harga
Saham” Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.
Edisi Delapan. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harsono, Budi. 2013. Efektif Bermain Saham. Cetakan Pertama. Jakarta : Kompas
Gramedia.
Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA.2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Irham Fahmi, S.E, M.Si, 2012, Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung , Alfabeta
Laras Kurniasih, 2017, “Pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, Debt To Equity
Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI tahun 2014 - 2016”
Lie Sha, Thio. 2015. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Liquiditas, Net Profit Margin,
Return On Equity, Dan Price To Book Value Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2013”.
Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Vol 19. No.
2. Hal : 276-294. Mei 2015.
18
Manurung, Henri Togar. 2015. “Analisis Pengaruh ROE, EPS, NPM, Dan MVA
Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik
Sektor Food And Beverages Di BEI Tahun 2009-2013)”. Skripsi Program
Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Nardi, 2013, “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit
Margin (NPM), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Food And Baverage Yang Terdaftar Di BEI”
Ponggohan, Jaqualine O.Y., dkk. 2016. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham (Studi Pada Perusahaan Ritel Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-
2013”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol. 16. No. 01. Tahun 2016.
Pramita Riza Oktaviani, 2017, “Pengaruh PER, EPS, DPS, DPR Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Pertambangan”
Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Rizkia Milana Putri, 2017, “Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio
(PER), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Kosmetik dan Rumah Tangga yang Terdaftar di JAKARTA
ISLAMIC INDEX (JII)”
Stanislaus S.Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha
Ilmu.Yogyakarta.
Suharno. 2016. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan
Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014”. Skripsi
Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Tyas RA, Saputra RS. 2016. : “Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga
Saham (Studi Kasus Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2012–2014)”. Jurnal Online Insan Akuntan. Vol
1 No. 1. Hal : 77 – 91. Juni 2016.
Utomo, Wahyu Prambudi dan Ulil Hartono. 2014. “Pengaruh Faktor Fundamental
Eksternal Dan Internal Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Sektor
Pertambangan”. Vol 2. No. 1. Januari 2014.
Yuliana Siti Saputri dan Hendri Soekotjo, 2016, “Pengaruh Profitability Ratio dan
Current Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi”
www.idx.com