pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa sd negeri ngemplak ii, sleman,...

29
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah cabang kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan, manusia dikatakan hidup. Pendidikan akan menghasilkan individu- individu yang bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri maupun sekitarnya. Proses pendidikan tidak hanya berlaku di sekolah saja, melainkan di salah satu pihak yang telah bersamanya sejak balita, sangat berpengaruh atas proses pendidikan pribadi anak. Proses pembelajaran anak menjadi salah satu bahan diskusi bagi pengajar untuk menilai seberapa baik proses belajar anak tersebut. Menurut Winkel (2012: 26-29), bahwa belajar, perkembangan, dan pendidikan saling terhubung satu sama lain. Pendidikan sekolah dibutuhkan 1

Upload: rudyhambanya

Post on 15-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Karya Ilmiah - Contoh

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah cabang kehidupan manusia. Dengan adanya

pendidikan, manusia dikatakan hidup. Pendidikan akan menghasilkan

individu-individu yang bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri maupun

sekitarnya. Proses pendidikan tidak hanya berlaku di sekolah saja,

melainkan di salah satu pihak yang telah bersamanya sejak balita, sangat

berpengaruh atas proses pendidikan pribadi anak.

Proses pembelajaran anak menjadi salah satu bahan diskusi bagi

pengajar untuk menilai seberapa baik proses belajar anak tersebut.

Menurut Winkel (2012: 26-29), bahwa belajar, perkembangan, dan

pendidikan saling terhubung satu sama lain. Pendidikan sekolah

dibutuhkan dalam aspek perkembangan kognitif, konatif, dan afektif yang

mengarahkan anak untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, sifat, dan nilai yang menunjang perkembangan.

Masa anak dikenal sebagai masa sekolah yaitu masa anak belajar

menghadapi perubahan tingkah laku karena kematangan, berbagai

pembatasan, kesempatan, serta tuntutan lingkungan. Pada dasarnya

merupakan periode transisi fisik, kemampuan kognitif dan belajar, relasi

1

Page 2: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

dengan orang lain dan berbagai hal baru diantaranya berupa kesempatan

dan tuntutan (Setiono, 2011: 61).

Perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi

dalam diri siswa merupakan bagian dari proses belajar (Purwanto, 1996:

102). Proses belajar melalui tiga tahap yaitu, tahap informasi (penerimaan

materi), tahap transformasi (tahap pengubahan materi), dan sampai tahap

evaluasi nantinya akan dilakukan penilaian terhadap penguasaan materi

siswa, menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa. (Sertina,

2014: 60)

Dalam hal penilaian terhadap penguasaan materi, Dalyono (2007:

55-60) mengatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor

yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri seperti kesehatan,

intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan cara belajar, serta faktor eksternal

yang berasal dari luar diri, seperti keluarga, sekolah, masyarakat,

lingkungan sekitar. Diantara berbagai faktor tersebut, orangtua

menempati posisi penting. (Sertina, dkk., 2014: 60)

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik

dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karena keluarga

merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia

mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat

penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun

2

Page 3: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

pertama dalam kehidupannya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa

tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas,

sehingga tak mudah hilang atau berubah sudahnya. (Yusuf Muhammad

al-Hasan: 6)

Menurut UU RI No. 23 Tahun 2003, Bag.2 Hal. 4 tentang Hak

dan Kewajiban Orang Tua No. 2, bahwa orang tua dari anak usia wajib

belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.

Dalam penerapannya, tipe pola asuh orang tua ada beberapa

macam, yaitu: pertama, otoriter; kedua, demokrasi.

Barnadib (Zahroh, 2003) mengatakan bahwa pola asuh orangtua

yang otoriter adalah anak harus memahami peraturan-peraturan orangtua

dan tidak boleh membantah. Menurut Waruan (Utami, 2009) aspek pola

asuh demokratis orangtua yaitu kasing sayang, komunikasi, kontrol,

tuntutan kedewasaan.

Pola hubungan antara anak dan orang tua seringkali terasa tidak

nyaman (miss-communication) antar kedua pihak. Sehingga proses

hubungan komunikasi antara anak dan orang tua terlihat tegang atau

kaku. Anak merasa tertekan dengan situasi yang menyeka mereka.

Sebaliknya, pola hubungan anak dan orang tua yang harmonis antar

keduanya akan menghasilkan kenyamanan tersendiri bagi anak, sehingga

anak tidak perlu khawatir dalam berkomunikasi dengan orang tuanya.

3

Page 4: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

Komunikasi antar kedua pihak sangat berperan dalam proses

perkembangan kecerdasan kognitif, afektif dan prikomotorik anak.

Dengannya, anak-anak bisa berbagi pengalaman, maupun permasalahan

yang sedang dihadapinya. Proses pendidikan yang hanya berlangsung

sebentar di sekolah sangatlah berbeda kesan dengan proses pendidikan di

rumah bersama orang tua. Hal ini dapat dilihat dari proses pendidikan

formal dan informal. Di sekolah, anak-anak dituntut untuk bisa

berpendapat secara formal, sedangkan bila bersama orang tua anak-anak

tidak dituntut untuk berbicara secara formal.

Dalam prinsip kehidupan disiplin anak, terkadang orang tua lebih

memilih bersikap otoriter daripada demokrasi. Sikap otoriter sebagaimana

dijelaskan sebelumnya, terasa tidak nyaman dibandingkan dengan sikap

demokrasi. Ketidaknyamanan dalam komunikasi menjadi pembatas

hubungan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Akibatnya, anak

merasa takut untuk terbuka mengenai apa yang sedang dihadapinya. Hal

ini bisa mengakibatkan seorang anak untuk memecahkan

permasalahannya hanya secara individu, begitupun juga antara anak dan

pemahaman materi pelajaran bisa menjadi permasalahan olehnya.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti ingin mengetahui

seberapa besar pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi anak pada

siswa SD N Ngemplak II, Yogyakarta.

4

Page 5: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

2. Rumusan Masalah

2.1. Seberapa efektif (Not undisagreement) komunikasi antara siswa

dan orang tua?

2.2. Seberapa besar kesan sikap orang tua terhadap siswa SD N

Ngemplak II, Yogyakarta?

2.3. Bagaimana sikap siswa SD N Ngemplak II, Yogyakarta dalam

menyikapi sikap orang tuanya?

2.4. Bagaimana nilai yang dibangun dalam berkomunikasi antara

siswa dan orang tua?

3. Tujuan Penelitian

3.1. Mengetahui efektif (Not undisagreement) komunikasi antara

siswa dan orang tua.

3.2. kesan sikap orang tua terhadap siswa SD N Ngemplak II,

Yogyakarta.

3.3. Bagaimana sikap siswa SD N Ngemplak II, Yogyakarta dalam

menyikapi sikap orang tuanya.

3.4. Bagaimana nilai yang dibangun dalam berkomunikasi antara

siswa dan orang tua.

5

Page 6: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

4. Manfaat Penelitian

4.1. Hasil penulisan proposal ini dapat memberikan pengetahuan

positif kepada setiap pendidik, khususnya kepada orang tua

dalam berupaya mendidik anaknya dengan menggunakan pola

asuh yang baik.

4.2. Memberikan pengetahuan mengenai pengaruh pola asuh yang

bisa memberikan kontibusi positif bagi prestasi anak di sekolah.

5. Telaah Pustaka (Literature Review)

Berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan di jurnal-jurnal,

maupun penelitian terdahulu, maka didapat pembahasan yang berkaitan

dengan penelitian contoh yang penulis lakukan, referensi tersebut

diantaranya:

Menurut Samsul Munir Amin (2007:18), bahwa perubahan arus

informasi dalam masyarakat yang semakin transparan diperlukan

kondisi keluarga yang memiliki daya tahan yang cukup tinggi dan

kedewasaan bersikap dalam berkeluarga. Tanpa disadari pengaruh

orang tua terhadap anak semakin menipis, sementara orang tua

kehilangan kepercayaan diri dalam mendidik anaknya.

Peranan pola asuh orang tua terhadap anak, baik sejak di dalam

rahim hingga usia tertentu dalam mengasuh anak akan tetap dibutuhkan

6

Page 7: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

guna perkembangan generasi masa depan. Keserasian hidup memperkuat

antara hak anak dan kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya

menjadi cendikiawan anak bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.

Menurut Putri (2013: 9) akan tetapi, saat ini sebagian besar orang tua

hampir kehilangan fungsi utamanya dalam keluarga yaitu mendidik anak-

anaknya.

Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan potensi

manusia untuk bangkit dari dunia kebodohan. Di era global seperti

ini individu tidak akan mencapai kehidupannya secara maksimal dan

puas tanpa adanya pendidikan. Pendidikan Sekolah Dasar (SD)

adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia.

Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

sampai kelas 6. Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun.

Pendidikan SD dibedakan menjadi dua sistem yaitu sistem reguler

dan full-day. (Nurina, 2013: 286-287)

Pendidikan sekolah pada dasarnya merupakan kelanjutan dari

pendidikan orang tua atau keluarga. Karena itu para guru hanya

sebagai penerus dari proses pendidikan yang telah diawali dan

berlangsung di dalam suatu keluarga, sehingga walaupun tidak

secara sistematis anak telah memperoleh bekal pengetahuan dan

kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua dalam keluarga.

(Juwariyah, 2010: 82-83)

7

Page 8: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

Pendidikan sebagaimana disampaikan oleh dua sumber, bahwa

peranan orang tua sebagai pelaku utama sangat produktif dibandingkan

guru di sekolah.

Namun, keterbatasan komunikasi antara orang tua dan anak menjadi

pembatas (Rules of Family Discipline) dalam membangun keterbukaan

dalam berkomunikasi aktif.

Apabila orang tua belajar bagaimana mengungkapkan melalui kata-

kata suatu perasaan tulus menerima seorang anak, maka mereka

memiliki alat yang dapat memberikan hasil-hasil yang menakjubkan.

Ini dapat memberikan pengaruh dalam usahanya untuk menerima

dan menyukai diri sendiri serta untuk memiliki harga diri. Itu juga

dapat mendorong ia berkembang serta mengaktualisasikan potensi

potensinya. (Thomas, 1999: 29)

Berdasarkan penjelasan oleh Thomas, bahwa pentingnya komunikasi

sebagai suatu ungkapan hati maupun segala yang dipikirkan oleh anak.

Berdasarkan dari berbagai sumber, peneliti juga menelaah dari

beberapa sumber seperti skripsi, salah satunya ialah skripsi berjudul

"pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi hasil belajar siswa

kelas X dan XI MAN Wonosari Gunung Kidul" oleh Undhan Putri

Febriandari. Mahasiswi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu

tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

8

Page 9: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

dan skripsi berjudul “Hubungan antara pola asuh otoriter orang tua

dengan depresi pada remaja” oleh Shella lestari latuconsina. Mahasiswi

fakultas Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Serta, skripsi berjudul “Hubungan pola didik orang tua dengan sikap

tawadhu’ anak pada guru di sekolah dasar negeri giyanti candimulyo

magelang” oleh Siti Chumaidah. Program studi agama Islam Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (SNTAIN) Salatiga.

Peneliti lebih mengarah kepada pola asuh orang tua pada siswa

SD Ngemplak II baik secara otoriter maupun demokrasi, untuk

mengetahui seberapa besar pengaruhnya dengan prestasi belajar anak-

anak.

6. Landasan Teori

1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pola diartikan

sebagai bentuk (struktur) yang tetap (DPK, 1989: 692). Sedangkan asuh

diartikan membimbing (membantu atau melatih) supaya dapat berdiri

sendiri (DPK, 1989: 54).

Sedangkan, orang tua adalah orang yang bertanggung jawab

dalam keluarga atau rumah tangga. dalam arti sempir, maka orang tua

9

Page 10: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

adalah ibu bapak, yaitu yang memiliki andil langsung atas keberadaan

kelahiran sang anak. (Poerwadarminta, 1985: 688)

Orang tua adalah orang dewasa yang memiliki tugas

mengantarkan kedewasaan anak-anak menuju tingkat kedewasaan yang

diharapkan dan orang tua itu meliputi ibu, bapak, kak, paman, nenek,

kakek, dan orang tua lainnya yang berperan dalam pendidikan seorang

anak. Akan tetapi, orang tua yang dimaksud di disi adalah orang tua yang

berperan dalam mendidik anak dalam sebuah keluarga yaitu bapak dan

ibu. (Eka, 2014: 13)

Pola asuh orang tua sangat berperan dalam proses pendidikan

anak, baik dalam keluarga maupun sekolah, karena hal ini mencerminkan

sejauh mana keterlibatan pendidik secara emosional terhadap anak didik.

Orang tua selalu dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya,

termasuk dalam pendidikan. Tetapi, banyak orang tua yang kurang

memahami betapa pentingnya aspek pendekatan mengasuh dan

membimbing anak-anaknya. (Eka, 2014: 16)

Pola asuh adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan

keluarga yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Dengan

demikian merupakan suatu hak dan kewajiban orangtua sebagai

penanggung jawab yang utama dalam mendidik anaknya (Shochib, 2010).

Menurut Baumrind (dalam Gustiany, 2003) dan juga Hurlock (2004),

10

Page 11: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

pola asuh demokratis menekankan kepada aspek edukatif atau pendidikan

dalam membimbing anak sehingga orangtua lebih sering memberikan

pengertian, penjelasan, dan penalaran untuk membantu anak mengerti

mengapa perilaku tersebut diharapkan. Pola asuh otoriter menurut

Baumrind (Surbakti, 2012) adalah pola asuh yang menetapkan standar

yang mutlak harus dituruti, dan biasanya diikuti dengan ancaman-

ancaman dari orangtua.

Pendampingan orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan

dengan suatu cara-cara tersendiri yang dimiliki orang tua dalam mendidik

anak. Cara orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik

menurut mereka dalam mendidik anak. Untuk mencari pola yang terbaik,

maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam

pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik

anak. Menurut Rani (2012: 31-40) mengatakan macam-macam pola asuh

orang tua dalam mendidik dan mengembangkan anaknya, antara lain:

a. Pola Asuh Otoritative (Otoriter)

Pola asuh ini cenderung tidak memikirkan apa yang terjadi di

kemudian hari, lebih fokus pada masa kini atau sedang dijalani.

Dijalankan untuk kemudahan orang tua dalam pengasuhan, akan tetapi

orang tua tidak memperhatikan apakah pengasuhan ini juga mudah untuk

anaknya. Selain itu Pola asuh ini bersifat menilai dan menuntut anak

11

Page 12: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

untuk memenuhi standar mutlak yang ditentukan sepihak oleh orang tua.

(Rani, 2012: 32)

Menurut Eka (2014: 16) mengatakan bahwa ada beberapa akibat

atau efek yang didapatkan dari pola asuh otoriter terhadap perilaku anak,

antara lain:

a. Anak menjadi tidak percaya diri, kurang spontan, ragu-ragu dan

pasif, serta memiliki masalah konsentrasi dalam belajar.

b. Ia menjalankan tugas-tugasnya lebih disebabkan oleh takut

hukuman.

c. Di Sekolah memiliki kecendrungan berperilaku antisosial, agresif,

impulsive dan perilaku negatif lainnya.

d. Anak perempuan cenderung pendiam.

Menurut teori dari Frazier (2000) dan Baumrind (dalam Zulaifah,

1992). Mengatakan bahwa skala pola asuh otoriter meliputi beberapa

aspek yang ada dalam pola asuh otoriter, yaitu: batasan perilaku

(behavioral guidelines), kualitas hubungan emosional orangtua-anak

(emotional quality of parent-child relationship), perilaku mendukung

(behavioral encouraged), tingkat konflik orangtua-anak (levels of parent-

child conflict), pandangan orangtua terhadap anak, komunikasi orangtua

12

Page 13: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

terhadap anak, penerapan disiplin, aturan atau kontrol dan pemenuhan

kebutuhan (Nurina, 2013: 289).

b. Pola Asuh Autoritatif (Demokratis)

Orang tua menerima anak dengan sepenuh hati, memiliki

wawasan kehidupan masa depan yang dipengaruhi oleh tindakan-tindakan

masa kini. Orang tua memprioritaskan kepentingan anak, tapi tidak ragu-

ragu mengendalikan anak. Membimbing anak ke arah kemandirian, lebih

menghargai anak yang memiliki emosi dan pendapat atau pikirannya

sendiri, membebaskan anak berkreasi, dan orang tua terbuka dalam

berkomunikasi. (Rani, 2012: 38)

Menurut Rani (2012: 40) mengatakan bahwa efek atau akibat dari

pola asuh autoritatif terhadap perilaku belajar anak antara lain:

a. Anak lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri, dan memiliki

kemampuan intropeksi serta pengendalian diri.

b. Mudah bekerjasama dengan orang lain dan kooperatif terhadap

aturan.

c. Lebih percaya diri akan kemampanannya menyelesaikan tugas-

tugas.

d. Mantap, merasa aman dan menyukasi serta semangat dalam tugas-

tugas belajar.

13

Page 14: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

e. Memiliki keterampilan sosial yang baik dan trampil

menyelesaikan permasalahan.

f. Tampak lebih kreatif dan memiliki motivasi berprestasi.

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari latihan,

kegiatan mengobservasi, membaca, mencoba sesuatu sendiri,

mendengarkan, mengikuti arahan, mempelajari tugas, yang melibatkan

proses kognitif serta menimbulkan perubahan pada tingkah laku atau

kecakapan dan dinilai oleh guru-guru lewat tes-tes terstandar untuk

mendapatkan hasil kecakapan.

Prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor internal

yang berasal dari dalam diri seperti kesehatan, intelegensi, bakat, minat,

motivasi, dan cara belajar, serta faktor eksternal yang berasal dari luar

diri, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar (Dalyono,

2007: 55-60). Diantara berbagai faktor tersebut, orangtua menempati

posisi penting. (Sertina, dkk., 2014: 60)

Menurut Nurina (2013: 287) mengatakan bahwa keluarga adalah

unit terkecil dalam masyarakat yang terbentuk akibat adanya perkawinan

14

Page 15: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

berdasarkan agama dan hukum yang sah. Pengaruh dari keluarga

sangatlah penting karena keluarga merupakan awal dari pembelajaran

seorang anak. Dorongan dari keluarga kepada anaknya salah satunya

adalah dengan memberikan pendidikan yang terbaik sejak dini.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha

belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport, sehingga dapat

dikatakan bahwa prestasi belajar seorang siswa dapat dilihat dari nilai

hasil belajar yang dicantumkan pada raport (Purwanto, 2011). Aspek

aspek prestasi belajar menurut Syah (2011) adalah:

a. Aspek Kognitif (cognitive domain) meliputi : pengamatan,

ingatan, pemahaman, penerapan, analisis sintesis.

b. Aspek Afektif (affective domain) meliputi : menerima, sambutan,

apresiasi, internalisasi, karakteristik. c. Aspek Psikomotor

(psychomotor domain). Kemampuan psikomotor adalah

kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan kekuatan fisik.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Syah (2011) berupa :

a. Faktor internal meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis; dan

b. Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non

sosial.

7. Hipotesis

15

Page 16: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

Penelitian ini menggunakan Hipotesis Asosiatif, yakni:

Ho : Tidak adanya hubungan antara pengaruh pola asuh orang tua

dengan prestasi siswa SD Ngemplak II;

Ha : Adanya hubungan antara pengaruh pola asuh orang tua

dengan prestasi siswa SD Ngemplak II.

8. Metode Penelitian

Penelitian (researching) merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka

pemecahan suatu permasalahan. Fungsi penelitian adalah mencarikan

penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan

alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan

masalah. (Saifuddin, 1998: 1)

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N Ngemplak II, Jl. Kaliurang KM.

15, Sleman, Yogyakarta. Dalam kurun waktu hingga 30 Januari 2015,

peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan berkaitan dengan pola

asuh yang digunakan oleh siswa SD Ngemplak II dan prestasi akademik

yang telah dicapai siswa pada semester genap 2014/ 2015.

2. Jenis Penelitian

16

Page 17: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

Penelitian ini bersifat kuantitatif. Sampel yang diambil dari

populasi siswa kelas IV dan V SD N Ngemplak II. Sedangkan metode

pengumpulan data dengan menggunakan metode angket, kuesioner, dan

dokumentasi. Data yang telah terkumpul pada angket selanjutnya akan di-

coding melalui aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science)

untuk menentukan indeks pola asuh orang tua sebagai dependent variable

dan indeks prestasi siswa sebagai independent variable.

9. Sistematika Penulisan

Dikarenakan penelitian pada proposal bersifat contoh proposal

atau manufaktur dari proposal sungguhan. Maka, peneliti hanya menulis

pada BAB I saja, yaitu:

BAB I berisi tentang pendahuluan. Meliputi, latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka,

landasan teori, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

17

Page 18: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

10. Daftar Pustaka

Purwindarini, Serina Septi, dkk. 2014. “Pengaruh Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah”. Developmental and Clinical Psychology. 3 (1), 59-65

Winkel, W.S. 2012. Psikologi Pengajaran, Terjemahan Kartini Kartono. Yogyakarta: Media Abadi

Setiono, K. 2011. Psikologi Keluarga. Bandung: P.T. Alumni.

Purwanto. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Muhammad, Yusuf. Pendidikan Anak dalam Islam. Serial Keluarga Islami

Hakim, Siti Nurina. 2013. "Peran Pola Asuh Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa". Prosiding Seminar Nasional Parenting. A.26, 287-292

Samsul Munir Amin. Menyiapkan Masa Depan Anak secara Islami. (Jakarta: Amzah, 2007)

Undhan Putri Febriandari. 2013. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Prestasi Hasil Belajar Siswa Kelas X dan XI MAN Monosari Gunung Kidul. Skripsi Sarjana S-1 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: tidak diterbitkan

18

Page 19: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI NGEMPLAK II,  SLEMAN, YOGYAKARTA

Departemen Agama. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depag

Juwariyah. Dasar-Dasar Pendidikan Anak dalam Qur'an. (Yogyakarta: Teras. 2010)

Thomas Gordon. 1999. Menjadi Orang Tua Efektif. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka)

Eka Nirmalasari. 2014. Pola Asuh Orangtua Dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Anak (Kajian Kitab Tarbiyah al-Aulād Fî al-Islām karya Abdullah Nashih Ulwan). Skripsi Sarjana S-1 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: tidak diterbitkan

Surbakti, E. B. 2012. Parenting anak-anak. Jakarta: PT. Gramedia

Frazier, B. M. S. W. ( 2000). Parenting Styles: Assesing Your ParentingStyle. http://www.thesuccesfullparent.com/articles/styles.html

19