pengaruh perubahan organisasi …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/17641/...5 1.1.4...

36
PENGARUH PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK BANDUNG GROUP) Abdurrachman Arsyad¹, Drs. Djoko Wahjuadi², Mm³ ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom Abstrak ABSTRAK Globalisasi ekonomi, yang memungkinkan adanya pasar bebas dimana para pelaku bisnis dituntut untuk lebih kreatif dalam persaingan bisnis. Lingkungan yang makin dinamis membuat perusahaan mau tidak mau melakukan perubahan organisasi agar dapat tetap bertahan di dalam persaingan bisnis. Tetapi fakta yang ada di lapangan, saat perubahan organisasi dilakukan, resistensi karyawan kerap terjadi karena tidak semua orang bisa menerima sebuah perubahan dengan baik, dan ini berdampak pada kinerja karyawan perusahaan tersebut. Latar belakang dipilihnya PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group sebagai objek penelitian adalah karena PERTAMINA merupakan perusahaan besar yang melakukan perubahan organisasi sejak tahun 2006 sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejau mana pengaruh perubahan organisasi berupa reward, leadership, organization culture, dan policy terhadap kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal dan deskirptif. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada 31 responden yang merupakan karyawan organik PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel jenuh atau sensus. Adapun teknik analisisnya menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Sedangkan dalam proses pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS 19 for Windows dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan organisasi mempunyai pengaruh sebesar 33,9 % terhadap kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group dan sisanya 66,1 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Sebagai perusahaan energi kelas dunia, PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group sebaiknya lebih memperhatikan implementasi perubahan organisasi agar resistensi karyawan terhadap perubahan bisa ditekan dan kinerja karyawan semakin meningkat. Disamping itu dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang ada di PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group agar perubahan organisasi sesuai target dan perencanaan. Kata Kunci: Organisasi, Perilaku Organisasi, Perubahan Organisasi, Kinerja Karyawan, Regresi Liner Sederhana Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Upload: vukhanh

Post on 19-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN(STUDI KASUS PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK BANDUNG

GROUP)

Abdurrachman Arsyad¹, Drs. Djoko Wahjuadi², Mm³

¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, UniversitasTelkom

AbstrakABSTRAK Globalisasi ekonomi, yang memungkinkan adanya pasar bebas dimana para pelakubisnis dituntut untuk lebih kreatif dalam persaingan bisnis. Lingkungan yang makin dinamismembuat perusahaan mau tidak mau melakukan perubahan organisasi agar dapat tetap bertahandi dalam persaingan bisnis. Tetapi fakta yang ada di lapangan, saat perubahan organisasidilakukan, resistensi karyawan kerap terjadi karena tidak semua orang bisa menerima sebuahperubahan dengan baik, dan ini berdampak pada kinerja karyawan perusahaan tersebut. Latarbelakang dipilihnya PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group sebagai objekpenelitian adalah karena PERTAMINA merupakan perusahaan besar yang melakukan perubahanorganisasi sejak tahun 2006 sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejaumana pengaruh perubahan organisasi berupa reward, leadership, organization culture, dan policyterhadap kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal dan deskirptif. Data diperoleh dengancara menyebarkan angket kepada 31 responden yang merupakan karyawan organik PERTAMINATerminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group. Teknik pengambilan sampel dilakukan denganmetode sampel jenuh atau sensus. Adapun teknik analisisnya menggunakan analisis deskriptifdan analisis regresi linier sederhana. Sedangkan dalam proses pengolahan data menggunakanbantuan program SPSS 19 for Windows dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa perubahan organisasi mempunyai pengaruh sebesar 33,9 % terhadap kinerjakaryawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group dan sisanya 66,1 %dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Sebagaiperusahaan energi kelas dunia, PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Groupsebaiknya lebih memperhatikan implementasi perubahan organisasi agar resistensi karyawanterhadap perubahan bisa ditekan dan kinerja karyawan semakin meningkat. Disamping itudibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang ada di PERTAMINA Terminal Bahan Bakar MinyakBandung Group agar perubahan organisasi sesuai target dan perencanaan. Kata Kunci:Organisasi, Perilaku Organisasi, Perubahan Organisasi, Kinerja Karyawan, Regresi LinerSederhana

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Profil PT PERTAMINA (Persero)

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang

dimiliki Pemerintah Indonesia yang berdiri sejak tanggal 10 Desember

1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini

berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN

PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA.

Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan

perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah

PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA

(Persero) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November

2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT PERTAMINA (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris

Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003 dan disahkan

oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025

HT.01.01 pada tanggal 9 Oktober 2003. Pendirian perusahaan ini

dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-

Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan

Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero),

dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan

PP No.31 Tahun 2003 "Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) Menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero)”.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

2

Sesuai akta pendiriannya, maksud dari perusahaan perseroan

adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi,

baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait

atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari perusahaan perseroan adalah untuk

mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perseroan

secara efektif dan efisien. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan

kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Untuk

mencapai maksud dan tujuan tersebut, perseroan melaksanakan kegiatan

usaha sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta

hasil olahan dan turunannya.

2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada

pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas

Bumi (PLTPB) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan

berhasil menjadi milik perseroan.

3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas

(LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang

kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru,

PERTAMINA tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang

memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas

bumi diserahkan kepada mekanisme pasar. Pada gambar 1.1

diilustrasikan logo PERTAMINA.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

3

GAMBAR 1.1

LOGO PERTAMINA

Sumber : www.pertamina.com/

1.1.2 Visi Misi dan Tata Nilai Perusahaan

a. Visi PERTAMINA : Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas

Dunia.

b. Misi PERTAMINA : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi

baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip

komersial yang kuat.

c. Tata Nilai

1. Bersih. Dikelola secara profesional, menghindari benturan

kepentingan, tidak mentoleransi suap, menjunjung tinggi

kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata

kelola korporasi yang baik.

2. Kompetitif. Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun

internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,

membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

3. Percaya Diri. Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional,

menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun

kebanggaan bangsa.

4. Fokus. Pada pelanggan beorientasi pada kepentingan pelanggan,

dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada

pelanggan.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

4

5. Komersial. Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,

mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang

sehat.

6. Berkemampuan. Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang

profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi,

berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan

pengembangan.

1.1.3 Struktur Organisasi

PERTAMINA dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive

Officer). Pada jenjang berikutnya dibawah CEO (Chief Executive

Officer) terdapat 7 director. Struktur organisasi PERTAMINA dapat

dilihat pada Gambar 1.2 :

GAMBAR 1.2

STRUKTUR ORGANISASI

Sumber: www.pertamina.com/

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

5

1.1.4 Strategi Bisnis

Kegiatan PERTAMINA dalam menyelenggarakan usaha di bidang

energi dan petrokimia, terbagi ke dalam dua sektor, yaitu hulu dan

hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan

perusahaan patungan.

A. Usaha Hulu

Kegiatan usaha PERTAMINA hulu meliputi eksplorasi dan

produksi minyak, gas dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi

dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah

Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri

dikerjakan oleh PERTAMINA hulu dan melalui kerjasama dengan

mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan

melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan

kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi

dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk

mendukung kegiatan intinya, PERTAMINA hulu juga memiliki

usaha di bidang pemboran minyak dan gas.

Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan

penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon

yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar

kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan.

Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi

sendiri dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan

dalam bidang minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating

Body for Enhanced Oil Recovery), JOB-PSC (Joint Operating

Body for Production Sharing Contract), TAC (Technical

Assistance Contract), BOB (Badan Operasi Bersama), penyertaan

berupa IP (Indonesian Participation) dan PPI (PERTAMINA

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

6

Participating Interest), serta proyek pinjaman. Sedangkan

pengusahaan panas bumi berbentuk JOC (Joint Operating

Contract).

Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri

dilakukan di 7 (tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh

daerah operasi tersebut adalah DOH Nangroe Aceh Darussalam

(NAD) Sumatra Bagian Utara yang berpusat di Rantau, DOH

Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatra Bagian

Selatan berpusat di Prabumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat

di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu, DOH

Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua berpusat di

Sorong.

Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 3 (tiga) area

panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 162 MW.

Ketiga Area Panas Bumi tersebut adalah Area Sibayak (2 MW) di

Sumatra Utara, Kamojang (140 MW) di Jawa Barat dan

Lahendong (20 MW) di Sulawesi Utara.

Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan

migas bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari

6 JOB-EOR, 15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-

CPP) dan 5 proyek loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi

terdapat 8 JOC.

Dalam hal pengembangan usaha, PERTAMINA telah mulai

mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui

aliansi strategis dengan mitra. PERTAMINA juga memiliki usaha

yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui

PERTAMINA Drilling Service (PDS) yang memiliki 26 unit rig

pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig

pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas, PERTAMINA memiliki

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

7

jaringan pipa gas dengan panjang total 3.800 km dan 64 stasiun

kompresor.

Saat ini, Direktorat Hulu mengelola 6 anak perusahaan yang

bergerak di bisnis hulu industri migas dan panas bumi, yaitu: PT

PERTAMINA EP (PEP), PT PERTAMINA Hulu Energi (PHE),

PT PERTAMINA Gas, PT PERTAMINA Geothermal Energy

(PGE), PT PERTAMINA EP Cepu (PEP Cepu), dan PT

PERTAMINA Drilling Services Indonesia (PDSI). Selain itu

Direktorat hulu juga mengembangkan fungsi penunjang teknologi

bidang hulu, yaitu Exploration & Production Technology

Center (EPTC).

Masing-masing anak perusahaan dan fungsi penunjang

tersebut menjalankan tugas sebagai berikut:

1. PT. PERTAMINA EP

PEP dibentuk pada 13 September 2005, dengan

maksud untuk mengelola pengusahaan minyak dan gas

(operasi sendiri) berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS)

dengan BP Migas yang ditandatangani pada 17 September

2005.

Sebagai anak perusahaan bidang hulu, PEP bergerak

dalam operasi eksplorasi dan produksi minyak dan gas di

wilayah-wilayah kerja dalam negeri seluas 140.000 km2

yang selama ini dikelola oleh PERTAMINA.

Wilayah operasi PEP dibagi dalam tiga region, yaitu:

a. Region Sumatera

b. Region Jawa

c. Region Kawasan Indonesia Timur (KTI)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

8

2. PT. PERTAMINA GAS

Pada 23 Februari 2007, PERTAMINA mendirikan

anak perusahaan PT Pertagas yang kemudian diubah

menjadi PT PERTAMINA Gas pada 2008. PT

PERTAMINA Gas bergerak di bidang transportasi, niaga,

dan pemrosesan gas. Dalam kegiatan transmisi gas,

PERTAMINA telah memiliki jaringan pipa dengan volume

total sekitar 34.000 km-inci yang terletak di Sumatera

Bagian Utara, Sumatera Bagian Tengah, Sumatera Bagian

Selatan, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Timur, dan

Kalimantan Timur.

Pada Januari 2009 PT PERTAMINA Gas

mendapatkan Izin Transportasi dan pada Februari 2009 PT.

PERTAMINA Gas memperoleh hak khusus dari BPH

Migas untuk pengangkutan gas bumi melalui pipa di 43 ruas

transmisi. Keluarnya Izin Transportasi dan Hak Khusus itu

melengkapi terbitnya Izin Niaga pada September 2008.

Dengan izin usaha dan hak khusus tersebut, PT

PERTAMINA Gas telah memiliki landasan regulasi untuk

menjadi pemain utama dalam bisnis gas di Indonesia.

3. PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

PGE berdiri pada 12 Desember 2006. Anak

perusahaan PERTAMINA ini bergerak dalam bidang

eksplorasi dan eksploitasi panas bumi di 15 wilayah kerja

pengusahaan (WKP) panas bumi Indonesia, yaitu: Sibayak-

Sinabung, Sibual-buali–Sarulla, Sungai Penuh-Sumurup,

Tambang Sawah-Hululais, Lumut Balai, Waypanas-

Ulubelu, Cibereum-Parabakti, Pengalengan (Patuha-

Wayang Windu), Kamojang-Darajat, Karaha-Telagabodas,

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

9

Dieng, Iyang-Argopuro, Tabanan-Bali, Lahendong-

Tompaso dan Kotamobagu.

4. PT PERTAMINA EP CEPU

PEP Cepu, berdiri pada 14 September 2005,

merupakan anak perusahaan PT PERTAMINA yang

bergerak di bidang usaha hulu migas. Di Blok Cepu,

PERTAMINA memiliki interest sebesar 45%, bermitra

dengan Mobil Cepu Ltd (selaku operator) dan Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) mengelola KKS Blok Cepu.

5. PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

PT PDSI didirikan pada 13 Juni 2008 sebagai entitas

bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang manajemen

jasa pengeboran. Jasa yang diberikan meliputi

pengeboran, workover, serta jasa pengeboran dengan

sistem Daily Rate dan Manajemen Pengeboran Terpadu

(MPT) untuk sumur minyak, gas, dan panas bumi.Saat ini,

PT PDSI memiliki 34 unit rig pengeboran (28 milik sendiri

dan 6 alih kelola dari PT Usayana)

6. EXPLORATION AND PRODUCTION TECHNOLOGY

CENTER

Direktorat hulu mengembangkan pusat penelitian dan

perekayasaan bidang teknologi hulu migas, panas bumi, dan

CBM disebut EPTC. Tujuan pendirian EPTC untuk

meningkatkan kemandirian, penguatan nilai unggulan, serta

penyedia solusi teknologi untuk percepatan pengembangan

usaha seluruh anak perusahaan di lingkungan hulu.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

10

Penelitian dan perekayasaan yang dilakukan EPTC

menghasilkan berbagai inovasi, baik dalam rangka mencari

wilayah eksplorasi baru maupun optimalisasi manajemen

reservoir secara intensif dan terarah.

Dalam rangka menjaga kemandirian teknologi bidang

hulu migas kehadiran EP Technology Center (EPTC)

menjadi sangat penting. EPTC adalah penghasil inovasi

teknologi migas untuk anak perusahan (AP), baik melalui

riset dan pengembangan yang dilakukan sendiri maupun

bekerja sama dengan pihak lain. Tidak kalah penting, EPTC

adalah penyedia dan pengembang solusi teknologi EP yang

dibutuhkan Direktorat Hulu PERTAMINA dan AP-AP.

Di sisi lain, EPTC pun bisa berfungsi sebagai

pengarah sekaligus pelaksana kebijakan teknologi

Direktorat hulu di AP, sehingga bisa dikatakan fungsi ini

merupakan penyelaras kebijakan teknis Direktorat hulu di

tingkat AP, sekaligus pengembang kompetensi teknis

sumber daya manusia di bidang hulu. Peran berikutnya,

EPTC merupakan center of excellence untuk dukungan

teknologi pada tataran operasional AP di Direktorat Hulu

PERTAMINA.

Untuk mendukung strategi peningkatan dan

pengembangan bisnis hulu, EPTC menggunakan berbagai

perangkat teknologi baik perangkat lunak maupun keras

untuk desain parameter penyelidikan seismik, pengolahan

data seismik, pengolahan modeling seismik, interpretasi

seismik, pemodelan cekungan, pemodelan geologi untuk

karakterisasi reservoir, evaluasi petrofisika, simulasi

reservoir, analisis produksi, analisis well testing,

analisis well performance, analisis stimulasi sumur, proses

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

11

dan fasilitas desain, serta perangkat visualisasi 3D

untuk well design sebagai pendukung kegiatan kolaborasi

para ahli eksplorasi dan produksi, baik di migas maupun

panas bumi.

Bidang Geodesi dan Geomatika menggunakan

perangkat/aplikasi survei dan pemetaan guna mendukung

seluruh kegiatan surface & sub-surface. Selain itu,

pengembangan teknologi Geographic Information

System (GIS) dan Global Positioning System (GPS) juga

diterapkan untuk memastikan penentuan posisi yang efektif

dan efisien.

Pengelolaan data fisik dan digital dilakukan secara

terintegrasi, sehingga memudahkan para ahli dan spesialis

di lingkungan PERTAMINA Hulu dalam melakukan kajian

dan evaluasi GGR dalam upaya pengembangan bisnis hulu.

7. PT PERTAMINA HULU ENERGI

PHE merupakan salah satu anak perusahaan di

jajaran Direktorat hulu PERTAMINA yang bergerak di

bidang usaha hulu minyak dan gas bumi serta

menjadi vehicle usaha hulu dalam mengelola portofolio

wilayah kerja sama di dalam dan di luar negeri dalam

format : Production Sharing Contract (PSC), Joint

Operating Body-Production Sharing Contract (JOB-PSC),

Indonesian Participating / PERTAMINA Participating

Interest (IP/PPI) dan Badan Operasi Bersama (BOB).

Wilayah kerja PHE meliputi: Blok 3 Western Desert, Irak;

Blok 10 & 11.1 Lepas Pantai Vietnam Selatan; Blok SK-

305, Lepas Pantai Sarawak, Malaysia; Blok Sabratah 17-3,

Lepas Pantai Libya; Blok Sirte 123-3, Libya; Blok-13, Laut

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

12

Merah Lepas Pantai Sudan; Blok-3, Lepas Pantai Qatar;

Blok Basker Manta Gummy, Australia.

B. Usaha Hilir (Pengolahan, Pemasaran & Niaga dan

Perkapalan)

Kegiatan usaha PERTAMINA hilir meliputi pengolahan,

pemasaran & niaga dan perkapalan serta distribusi produk hilir baik

didalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang

PERTAMINA maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi

darat dan laut.

Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha

Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan. PERTAMINA

TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) merupakan bagian dari

usaha hilir PERTAMINA (PERSERO). Berada langsung dibawah

komando dari Direktur Pemasaran dan Niaga PERTAMINA pusat,

PERTAMINA TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) mempunyai

fungsi inti dalam distribusi, penyaluran, penimbunan, dan penjualan

bahan bakar minyak. Ada total 160 Terminal BBM tersebar diseluruh

Indonesia.

1.1.5 Transformasi PERTAMINA

Peraturan pemerintah mempengaruhi peta persaingan bisnis

PERTAMINA, adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

22 Tahun 2001 yang membuat PERTAMINA tidak lagi menjadi

satu-satunya perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan

bisnis di bidang produksi dan pendistribusian BBM di dalam negeri

Public Service Obligation (PSO), dan penyelenggaraan PSO

dimaksud akan diserahkan kepada mekanisme persaingan usaha yang

wajar, sehat, transparan dengan penetapan harga sesuai yang berlaku

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

13

di pasar. Undang-undang ini dibuat untuk mengatur arus investasi

swasta di bidang minyak dan gas serta ketersediaan jaminan pasokan

minyak dan gas untuk pasar dalam negeri.

Dengan undang-undang ini PERTAMINA dihadapkan dengan

kondisi baru, perubahan hukum dan regulasi di Indonesia telah

membawa konsekuensi yang mengisyaratkan PERTAMINA hadir

sebagai institusi bisnis murni ditengah persaingan pasar sektor hilir

dalam negeri yang telah terbuka. Perubahan regulasi ini juga

memberikan implikasi dan tuntutan yang berat bagi PERTAMINA

untuk dapat melakukan terobosan (breakthrough) yang efektif dalam

rangka melakukan perubahan-perubahan di bawah ini:

1. Perubahan mekanisme subsidi dari “cost + free” menjadi MOPS

+ α (margin). Maksudnya adalah Pertamina diberi feeper liter.

Setelah diberlakukannya UU Migas tahun 2001, dikenal

istilah MOPS plus Alpha. MOPS-nya mengacu pada Singapura,

sementara Alpha-nya dengan menghitung dalam

negeri. Alpha adalah biaya distribusi dan margin. Penentuan akhir

besaran Alpha di Kementerian Keuangan kepada DPR

2. Perubahan mekanisme subsidi telah barriers to entry bagi para

pemain di sektor bisnis hilir.

3. Tekanan dan tuntutan untuk peningkatan budaya kinerja

(performance management system).

4. Keuntungan (profit & loss) sebagai tolak ukur utama bagi

perhitungan kinerja dan bukan tolak ukur berdasarkan kinerja

volume.

5. Tuntutan pemerintah dan pemegang saham (shareholders) untuk

pembagian dividen yang lebih besar.

6. Perlunya bisnis yang transparan, bersih, dan menguntungkan.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

14

7. Tekad pemerintah untuk memastikan transparansi dan

profesionalisme dalam pelaksanaan bisnis perusahaan (Good

Corporate Governance).

Menghadapi lingkungan yang terus berubah serta tuntutan

yang mengharuskan PERTAMINA untuk selalu siap mengahadapi

perubahan yang ada, PERTAMINA mencanangkan transformasi atau

perubahan perusahaan. Program transformasi dimulai sejak 20 Juli

2006. Dua tema besar yang dicanangkan dalam transformasi meliputi

tema fundamental dan tema bisnis. Berikut ini penjelasan mengenai

kedua tema transformasi tersebut :

a. Tema fundamental yang merupakan hal yang mendasar yang

menjadikan tujuan utama dalam transformasi. Berikut penjelasan

mengenai tema fundamental dalam program transformasi

PERTAMINA :

1. Pola pikir dan perilaku anti-korupsi dan terfokus pada

pelayanan dan kepuasan pelanggan.

2. Mengubah pola pikir dan perilaku pekerja dari perusahaan

pemegang monopoli dan birokrat, menjadi perusahaan yang

lebih kompetitif dan berorientasi wiraswasta.

3. Meningkatkan kepercayaan publik dan pemerintah untuk

menunjukkan bahwa kami dapat dipercaya.

4. Meningkatkan kepimimpinan dalam lingkungan bisnis yang

baru dan menantang.

5. Memastikan kontinuitas kepemimpinan yang efektif.

6. Mempersiapkan para pemimpin untuk lingkungan bisnis yang

baru, memimpin perubahan, dan menunjukkan hasil kinerja

yang tinggi.

7. Menyelaraskan (align and engage) organisasi perusahaan ke

dalam program transformasi.

8. Mengembangkan generasi pemimpin baru yang handal.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

15

9. Mengembangkan manajemen stakeholders untuk peningkatan

hubungan yang positif dengan publik dan regulator.

10. Mengelola secara proaktif hubungan yang konstruktif dengan

para stakeholders dalam rangka sinergi yang mempengaruhi

industri dan kebijakan PERTAMINA.

11. Membentuk citra publik yang baik dan mendukung kegiatan

operasional perusahaan.

12. Mengembangkan kerjasama dan aliansi di tingkat korporasi

untuk menangkap peluang bisnis dan menciptakan nilai

tambah bagi perusahaan.

b. Tema bisnis yang lebih terfokus pada pengembangan bisnis inti

perusahaan. Berikut penjelasan mengenai tema fundamental

dalam program transformasi PERTAMINA :

1. Membangun perusahaan E & P yang terkemuka di tingkat

regional.

2. Mengembangkan portfolio di sektor bisnis pengelolaan yang

optimal dan memberikan return yang maksimal.

3. Mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar bisnis ritel

di pasar domestik dan regional.

4. Mengamankan posisi market leader untuk bisnis penjualan

LNG di pasar domestik, regional, dan internasional.

5. Mengembangkan pilihan-pilihan untuk pertumbuhan energi

alternatif di masa depan.

Transformasi yang dilakukan PERTAMINA sejak tahun 2006-

sekarang meliputi beberapa program transformasi, program transformasi

tersebut dibagi dalam empat horison, yang dijelaskan di dalam tabel 1.1 :

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

16

TABEL 1.1

PROGRAM TRANSFORMASI PERTAMINA

Horison I

(Program 100

Hari)

Horison II

(Program 1 Tahun)

Horison III

(Program 2-5

Tahun)

Horison IV

(Program Lebih

Dari 5 Tahun)

a. Pembentukan

pusat program

transformasi.

b. Merancang

dan

menggerakkan

sebanyak 22

Breakthrough

Projects di

tingkat

korporat.

c. Merancang

dan

menggerakkan

sebanyak 131

Breakthrough

Projects di

unit operasi.

a. Menunjukkan

peningkatan

kinerja

keuangan yang

maksimal.

b. Memperoleh

peningkatan

efisiensi

operasional

dalam waktu

yang cepat.

c. Memperbaiki

budaya

perusahaan di

tingkat

korporat.

d. Mengembangk

an cara

pandang

berbisnis yang

lebih

kompetitif

a. Membangun

momentum dan

kesehatan

organisasi

perusahaan

a. Menjadikan

PERTAMINA

menjadi

perusahaan

energi

terkemuka di

tingkat

regional dan

internasional

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

17

1.2 Latar Belakang Permasalahan

Fenomena globalisasi bukan menjadi isu yang baru dalam dunia

persaingan bisnis. Globalisasi budaya, globalisasi ekonomi, dan

globalisasi informasi, dimana hubungan sosial dan saling ketergantungan

antar negara dan antarmanusia menjadi tidak terbatas. Hal ini menjadi

tantangan baru bagi semua pelaku bisnis di seluruh dunia. Untuk

globalisasi ekonomi khususnya, dimana dalam proses kegiatan ekonomi

dan perdagangan, negara-negara di dunia menjadi satu kekuatan pasar

dengan tanpa rintangan batas teritorial antar negara.

Globalisasi ekonomi mengakibatkan adanya pasar bebas dimana

pelaku bisnis dituntut untuk lebih kreatif dalam persaingan agar bisa tetap

bertahan. Mempertahankan diri untuk tetap hidup dan bertahan dalam

kondisi lingkungan yang selalu berubah bukanlah persoalan yang mudah,

sehingga mengharuskan kita untuk bergerak cepat dengan adanya

perubahan yang fundamental serta lingkungan bisnis yang kompleks dan

turbulen oleh karena itu sebuah organisasi harus siap melakukan

perubahan (Peter Drucker dalam Rahayu, 2011:221).

Globalisasi juga berdampak pada perusahaan sekelas

PERTAMINA. Badan Usaha Milik Negara yang bertugas mengelola

penambangan minyak bumi dan gas bumi ini terkena dampak globalisasi

secara keseluruhan terhadap kinerja keuangan PERTAMINA. Hal ini

dibuktikan dari ikhtisar laba bersih PERTAMINA yang fluktuatif dalam 5

tahun terakhir, seperti yang terlihat pada tabel 1.2 :

TABEL 1.2

LABA BERSIH PERTAMINA

TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011

LABA

BERSIH

16,881 19,606 16,203 16,776 20,472

Sumber : Laporan Tahunan PERTAMINA 2007-2011 (dalam

triliun rupiah)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

18

Menghadapi lingkungan yang terus berubah serta tuntutan yang

mengharuskan PERTAMINA untuk selalu siap dengan perubahan yang

ada, PERTAMINA mencanangkan program transformasi atau perubahan

organisasi. Program transformasi ini dimulai sejak 20 Juli 2006, yang

mengangkat dua tema besar yaitu tema fundamental dan tema bisnis.

Transformasi besar-besaran oleh PERTAMINA pusat ini

berdampak pada semua struktur bisnis PERTAMINA, salah satunya

adalah PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group.

PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak merupakan bagian dari

strategi bisnis pertamina yang langsung berada dibawah kendali Director

of Marketing and Trading yang tugas pokoknya adalah penimbunan

minyak, pencatatan minyak, dan penyaluran minyak.

Berdasarkan interview yang dilakukan penulis dengan kepala

personalia dan kepala quality qontrol PERTAMINA Terminal Bahan

Bakar Minyak Bandung Group, sejak transformasi dicanangkan,

PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group

mengalami perubahan dalam beberapa hal diantaranya dapat dilihat pada

tabel 1.3 dibawah ini:

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

19

TABEL 1.3

PERUBAHAN PERTAMINA ORGANISASI TERMINAL

BAHAN BAKAR MINYAK GROUP BANDUNG

BENTUK

PERUBAHAN

SEBELUM

TRANSFORMASI

SETELAH

TRANSFORMASI

Reward System Belum ada

a. Pemilihan Operational

Head (OH) terbaik

setiap tahunnya.

b. Pemberian piagam

untuk cabang

PERTAMINA Terminal

Bahan Bakar Minyak

terbaik.

c. Perubahan struktur gaji

menjadi lebih baik.

Organization

Culture Belum ada

a. Karyawan digaji

berdasarkan kinerja

(based on performance).

b. Penerapan Reward and

Concequences.

c. Automation dalam

penilaian kinerja

karyawan.

Bersambung

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

20

sambungan tabel 1.3

Policies Belum ada

a. Adanya penyempitan

organisasi untuk

efisiensi organisasi.

b. Sistem internal

perusahaan yang

dulunya SAP menjadi

MySAP (upgrading).

c. Terdapat sistem GCG

baru dimana terdapat

sistem untuk whistle

blowing yang mencegah

adanya KKN (Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme)

di perusahaan.

d. Kebijakan mengenai

automation dalam sistem

penyaluran di

PERTAMINA Terminal

Bahan Bakar Minyak

Bandung Group.

Bersambung

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

21

sambungan tabel 1.3

Leadership Belum ada

a. Perusahaan menyiapkan

para pemimpin baru

dengan program

pelatihan untuk

pengembangan

kepemimpinan yang

langsung dieksekusi

oleh PERTAMINA

Pusat.

b. Upgrading dalam

sistem penilaian

bawahan.

c. Penekanan oleh

pemimpin tentang

prioritas perusahaan

yaitu untuk sebisa

mungkin perusahaan

memperketat anggaran,

lebih memperhatikan

profit dan operasional.

Sumber : Data Hasil Interview

Perubahan organisasi yang terjadi di PERTAMINA Terminal

Bahan Bakar Minyak Bandung Group tidak serta merta mengangkat

performa perusahaan itu sendiri, hal itu dapat dilihat dari biaya operasi

perusahaan dari tahun 2006-2012 pada tabel 1.4:

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

22

TABEL 1.4

BIAYA OPERASI PERTAMINA TERMINAL BAHAN BAKAR

MINYAK GROUP BANDUNG TAHUN 2007-2012

Tahun Target Biaya Operasi Realisasi

2007 20,251 17,556

2008 27,110 29,179

2009 63,282 52,609

2010 52,810 58,849

2011 77,584 73,575

2012 92,125 97,056

Sumber : Data Hasil Pengolahan (dalam miliyar rupiah)

Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa kinerja PERTAMINA

Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group cenderung tidak stabil

dalam 6 tahun terakhir, pada tahun 2007 PERTAMINA Terminal Bahan

Bakar Minyak Bandung Group bisa menekan biaya operasi namun pada

tahun 2008 biaya operasi justru lebih tinggi dari target. Dan kinerja yang

fluktuatif ini terjadi terus sampai tahun 2012.

Terjadinya fluktuasi dalam kinerja PERTAMINA Terminal Bahan

Bakar Minyak Bandung Group salah satunya karena kinerja dari sumber

daya manusia perusahaan tersebut yang belum optimal. Menurut

Hasibuan (2005:95), kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta

waktu. Kinerja dapat menunjukkan seberapa besar kontribusi karyawan

perusahaan dalam mencapai standar kerja yang ditetapkan.

Perubahan organisasi selalu menyangkut perubahan individu, dan

respon individu dalam menyikapi perubahan ini tidak semata rasional,

tetapi juga melibatkan emosional. Pada dasarnya setiap orang sudah

mempunyai kebiasaan, sikap, perilaku dan budaya yang dirasakan paling

sesuai. Namun perubahan atau transformasi organisasi memerlukan

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

23

kondisi berbeda, sehingga harus ada kesediaan orang untuk mengubah

dirinya. Fluktuasi tingkat kinerja karyawan membuat organisasi harus

bisa mampu mendesain transformasi yang terjadi terutama dilingkungan

kerja dan kebutuhan-kebutuhan karyawan agar karyawan senantiasa

termotivasi untuk bekerja lebih baik sehingga meningkatkan kinerja

karyawan itu sendiri

Dari data diatas, penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana

“PENGARUH PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PERTAMINA (Studi Kasus

PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group) ”

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan dibahas pada bab-bab

selanjutnya dengan cara membuat rumusan masalah yang diteliti.

Rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perubahan organisasi yang telah dilakukan

PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group?

2. Bagaimana kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar

Minyak Bandung Group?

3. Seberapa besar pengaruh perubahan organisasi terhadap kinerja

karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung

Group?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perubahan organisasi yang telah dilakukan

PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group.

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan

Bakar Minyak Bandung Group.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

24

3. Untuk menghitung seberapa besar pengaruh perubahan terhadap

kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak

Bandung Group.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Kegunaan Keilmuan

a. Hasil penelitian ini diharapkan akan melengkapi bahan penelitian

selanjutnya sehingga berguna untuk pengembangan ilmu.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kesesuaian

antara teori dan implementasi yang terjadi di kehidupan nyata.

2. Kegunaan Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi

perusahaan untuk menyusun strategi perusahaan di masa

mendatang.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

kepada pihak PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak

Bandung Group dalam menjalankan perubahan perusahaan untuk

menjadi lebih baik lagi.

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum

tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil

penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, latar

belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

25

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,

hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian,

variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas analisa data-data yang telah penulis dapatkan dari

penelitian dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan

sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir penelitian serta saran-saran untuk objek

penelitian atau pun pihak-pihak terkait lainnya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

110

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada karyawan

PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group mengenai

pengaruh perubahan organisasi terhadap kinerja karyawan PERTAMINA

Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perubahan organisasi yang dilakukan PERTAMINA Terminal Bahan

Bakar Minyak Bandung Group mencapai nilai 78,12%, hal tersebut

menunjukkan perubahan organisasi PERTAMINA Terminal Bahan

Bakar Minyak Bandung Group termasuk dalam kategori kuat, berarti

perubahan dari sisi reward, leadership, organization culture, dan

policy telah sesuai dengan target dan perencanaan.

2. Kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak

Bandung Group mencapai nilai 78,69%, hal tersebut menunjukkan

kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak

Bandung Group termasuk dalam kategori baik, berarti kinerja

karyawan baik itu dari kualitas kerja maupun kuantitas kerja

karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung

Group selama 2012 telah mencapai target kinerja dengan baik.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa “perubahan

organisasi (X) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)” sebesar

0,339. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

kuat antara perubahan organisasi terhadap kinerja karyawan

PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group.

Selain hal tersebut, terdapat faktor lain di luar variabel yang diteliti

yang mempengaruhi kinerja sebesar 0,661.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

111

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Pengaruh

Perubahan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, maka penulis

mempunyai beberapa saran antara lain sebagai berikut:

a. Saran untuk Perubahan organisasi PERTAMINA Terminal Bahan

Bakar Minyak Bandung Group

1. Pada sub variabel reward, hendaknya PERTAMINA Terminal

Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan tentang

pengakuan perusahaan terhadap prestasi kerja karyawan dan

tentang rancangan tugas yang diberikan perusahaan, karena pada

item ini mendapat skor yang lebih rendah daripada rata-rata skor

sub variabel reward, yaitu item pengakuan perusahaan pada skor

76,21% dan item rancangan tugas pada skor 76,21%, dimana rata-

rata skor untuk sub variabel reward adalah 77,07%. Pada item

pengakuan perusahaan terhadap prestasi, PERTAMINA Terminal

Bahan Bakar Minyak Bandung Group hendaknya memberikan

perhatian lebih terhadap kinerja karyawan yang ada diatas rata-

rata, salah satunya dalah memberikan pujian baik lisan maupun

tulisan serta memberikan bonus untuk mereka. Untuk item

rancangan tugas, PERTAMINA Terminal Bahan Bakar Minyak

Bandung Group hendaknya memberikan pelatihan lebih untuk

para karyawan agar karyawan bisa lebih kompeten dan fleksibel

saat bekerja.

2. Pada sub variabel leadership, hendaknya PERTAMINA Terminal

Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan tentang

bagaimana pemimpin mempunyai rencana jangka panjang yang

jelas dan detail, serta bagaimana meningkatkan pengawasan kerja

karyawan, karena pada item ini mendapat skor yang lebih rendah

daripada rata-rata skor sub variabel leadership, yaitu item rencana

jangka panjang pemimpin pada skor 77,42% dan item

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

112

pengawasan pekerjaan pada skor 78,63%, dimana rata-rata skor

untuk sub variabel leadership adalah 79,35%. Pada item rencana

detail pemimpin perusahaan hendaknya pemimpin PERTAMINA

Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group tidak hanya harus

mempunyai rencana jangka panjang yang jelas dan detail, tapi

bagaimana rencana yang dimiliki oleh pemimpin perusahaan itu

disampaikan dengan jelas kepada bawahan agar bawahan

mengerti tujuan perusahaan, jadi dalam hal ini komunikasi antara

atasan dan bawahan dan sebaiknya harus lebih baik agar bawahan

mengerti tentang tujuan perusahaan secara mendetail. Pada item

pengawasan pekerjaan hendaknya ada monitoring berkala

terhadap apa yang dikerjakan oleh karyawan agar kinerja mereka

maksimal serta diadakan evaluasi agar kinerja karyawan bisa

lebih baik lagi.

3. Pada sub variabel organization culture, hendaknya PERTAMINA

Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group lebih

memperhatikan tentang budaya organisasi pada orientasi

perorangan, karena pada item ini mendapat skor yang lebih

rendah daripada rata-rata skor sub variabel organization culture,

yaitu item orientasi perorangan pada skor 76,61%, dimana rata-

rata skor untuk sub variabel organization culture adalah 79,35%.

Pada item ini hendaknya PERTAMINA Terminal Bahan Bakar

Minyak Bandung Group memperhatikan karyawan dari sisi

individu, jadi bagaimana memaksimalkan kemampuan individu

dengan menciptakan budaya perusahaan bagaimana orang-orang

yang ada di perusahaan bisa memaksimalkan potensi yang

mereka miliki dan juga mencintai budaya organisasi tersebut.

4. Pada sub variabel policies, hendaknya PERTAMINA Terminal

Bahan Bakar Minyak Bandung Group lebih memperhatikan

tentang kebijakan yang berhubungan dengan keputusan organisasi

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

113

karena pada item ini mendapat skor yang lebih rendah daripada

rata-rata skor sub variabel policies yaitu item keputusan

organisasi pada skor 75,51%, dimana rata-rata skor untuk sub

variabel policies adalah 77,28%. Sebaiknya PERTAMINA

Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group dalam pembuatan

kebijakan yang berkaitan dengan keputusan perusahaan,

manajemen harus lebih mempertimbangkan efek dari hasil

tersebut atas orang-orang yang ada di organisasi. Jadi sebelum

membuat kebijakan sebaiknya ada komunikasi dua arah antara

manajemen dan karyawan sehingga kebijakannya bisa diterima

dengan baik.

b. Saran untuk Kinerja karyawan PERTAMINA Terminal Bahan Bakar

Minyak Bandung Group

1. Pada perspektif kualitas kerja, hendaknya PERTAMINA

Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan

bagaimana meningkatkan tingkat kemampuan karyawan dalam

ketepatan melaksanakan tugas, kemampuan dalam bekerja, dan

tingkat analisis data dan informasi, karena pada item ini mendapat

skor yang lebih rendah daripada rata-rata skor sub variabel

kualitas kerja, yaitu ketepatan pekerjaan pada skor 75,80%,

tingkat kemampuan dalam bekerja pada skor 76,61% dan

kemampuan menganalisis data pada skor 77,82%, dimana rata-

rata skor untuk sub variabel kualitas kerja adalah 78,34%. Salah

satu cara untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam

melaksanakan tugas dan efktifitas dalam bekerja adalah dengan

memberikan pelatihan kepada karyawan agar kompetensi mereka

dalam bekerja semakin meningkat.

2. Pada perspektif kuantitas kerja, hendaknya PERTAMINA

Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung Group memperhatikan

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

114

tentang kesalahan yang dibuat dalam melaksanakan tugas karena

pada item ini mendapat skor yang lebih rendah daripada rata-rata

skor sub variabel kuantitas kerja yaitu pada skor 77,01%, dimana

rata-rata skor untuk sub variabel kuantitas kerja adalah 79,03%.

Salah satu tindakan pencegahan agar tingkat kesalahan karyawan

bisa ditekan adalah melakukan evaluasi berkala tentang target

kinerja sehingga kesalahan yang sama tidak akan dilakukan

karyawan pada kesempatan lain.

c. Saran untuk penelitian lebih lanjut. Untuk selanjutnya diharapkan

dilakukan penelitian yang meneliti hal-hal yang mempengaruhi

kinerja karyawan diluar aspek-aspek yang telah diteliti oleh peneliti

seperti : motivasi, attitude, ability, dan iklim organisasi.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

115

DAFTAR PUSTAKA

Agustiawan, Yosi. (2011). Perubahan Dalam Organisasi Pada Implementasi Sistem Informasi. Teknologi, Vol. 1, 110-116. [5 November 2012]

Agusyana, Yus & Islandcript. (2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian

dengan SPSS 19. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Boglind, Anders., Freddy Hallsten., & Per Thilander. (2011). HR Transformation and Shared Services : Adoption and Adaptation in Swedish Oganizations. Personnel Review, Vol. 40, 570-578. [5 November 2012]

Carbery, Ronan & Thomas N. Garavan. (2005). Organizational Restructuring and Downsizing : Issues Related to Learning, Training and Employability of Survivors. Journal of European Industrial Training, Vol. 29, 488-508. [5 November 2012]

Cooper, Donald R & Pamela S. Schindler. (2006). Business Research Methods (9th ed.). Jakarta : Media Global Edukasi.

Dehler, Gordon E &, M. Ann Welsh. (1994). Spirituality and Organizational Transformation : Implication for The New Management Paradigm. Journal of Managerial Psychology, Vol. 9, 17-26. [5 November 2012]

Dharma, Surya. (2011). Manajemen Kinerja Falsafah dan Teorinya (1st ed).

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Fahmi, Irfan. (2010). Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi (1st ed). Bandung : Alfabeta.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

116

Fox, Renata & JohnFox. (2001). Transformation and Power: The Croatian Case. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 13, 43-47. [5 November 2012]

Hayes, Jones. (2010). The Theory and Practice of Change Management (3rd ed). China : Palgrave Macmillan.

Indrawijaya, Adam Ibrahim. (2010). Teori, Perilaku,dan Budaya Organisasi (1st ed). Bandung : Refika Aditama.

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2012. Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi. http://www.esdm.go.id/direktorat-jenderal-minyak-dan-gas.html. [20 Novemmber 2012]

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Satuan Kerja Sementara Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. (2012). Statistik. http://www.skspmigas-esdm.go.id/statistik/statistik-asr. [20 November 2012]

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2007). Manajemen Sumber Daya manusia Perusahaan (7th ed). Bandung : Remaja Rosdakarya.

Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (1st ed). Bandung : Alfabeta.

Nasution, M.Nur (2010). Manajemen Perubahan (1st ed). Bogor: Ghalia Indonesia.

Palmer, Ian., Richard Dunford., & Gin Akib. (2009). Managing Organizational Change, A Multiple Approach (2nd ed). Singapura : Mc zgraw Hill.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

117

Permana, Fandi Arya. (2010). Pengaruh Transformasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor PT. Telkom Divisi Customer Service Barat Regioal III Bandung). Skripsi pada Institut Manajemen Telkom : tidak diterbitkan.

PERTAMINA (2012). Investor Relationship : Annual Report and Financial Statement. http://www.pertamina.com/InvestorRelations.aspx.[23 Oktober 2012]

PERTAMINA (2012). Newsroom : Publikasi Digital. http://www.pertamina.com/NewsRoom.aspx. [23 Oktober 2012]

________.(2005). Evaluasi Kinerja SDM (1st ed). Bandung : Refika Aditama.

Priska, Heryani. (2011). Pengaruh Pemberian Kompensasi Financial Terhadap Kinerja Karyawan PT. Raya Surverindo Tirtasarana Bandung. Skripsi pada Institut Manajemen Telkom : tidak diterbitkan.

Rahayu, Sri Tutie. (2011). Transformasi Organisasi : Studi Kasus Pada Semarang Growth Centre. Dinamika Sosial Ekonomi, Vol. 7, 211-222. [5 November 2012]

Rahmani, Eny. (2003). Perubahan Budaya Organisasi : Suatu Alternatif

Strategi Menghadapi Masa Depan. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 3, 127-138. [5 November 2012]

Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi Organizational Behaviour (12th ed). Jakarta : Salemba Empat.

Robertson, Ken. (2000). Work Transformation : Integrating People, Space and Technology. Facilities, Vol. 18, 376-382. [5 November 2012]

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

118

Sarjono, Haryadi & Julianita, Winda. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah

Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business (4th ed.). Jakarta : Salemba Empat.

Sianturi, Palaria. (2011). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di Kantor PT. PLN (Persero) Distribusi). Skripsi pada Institut Manajemen Telkom : tidak diterbitkan.

Sisitka, Heila Lotz. (2004). Stories of Transformation. International Journal of Sustainability in Higher Education, Vol. 5, 8-10. [5 November 2012]

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta.

Sukarno, Edy. (2003). Change Management dan Mindset Pengendalian Bisnis Masa Depan. Akuntabilitas, Vol. 2, 101-107. [5 November 2012]

Sunyoto, Danang (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:

Medpres

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta, Salemba Empat.

Suwatno & Dony Juni Priansa. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis(1st ed). Bandung : Alfabeta.

Syukur, Ps. Trimo& Rine Simamora. (2006). Analisis Manajemen Perubahan. Vol. 1, 17-21. [5 November 2012]

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

119

Waldarsee, Robert. (1997). Becoming a Learning Organization: The Transformation of Workforce. Journal of Management Development, Vol. 16, 262-273. [05 November 2012].

Wibowo, Prihardijanto. (1999). Analisis Sikap terhadap Perubahan Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan Staf Kantor Pusat PT.BRI (Persero) Pasca Perubahan Organisasi. Skripsi pada Institut Pertanian Bogor : diterbitkan.

Wibowo. (2008). Manajemen Perubahan. (2nd ed). Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya manusia. (1st ed). Jakarta : Salemba Empat.

Wulandari, Paramita. (2007). Pengaruh Tipe Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Non-Instruktur Telkom Training Center). Skripsi pada Institut Manajemen Telkom : tidak diterbitkan.

Yuwono, C.Ino. (2005). Faktor Emosi dalam Proses Perubahan Organisasi. Insan, Vol. 7. 250-263.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)