pengaruh perubahan logo (rebranding) terhadap …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. skripsi full tanpa...

92
PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2014) (Skripsi) Oleh GAGAH PRASCOYO 1316031028 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2018

Upload: vukhanh

Post on 15-Apr-2019

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING)TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

(Studi pada Mahasiswa KedokteranUniversitas Lampung Angkatan 2014)

(Skripsi)

Oleh

GAGAH PRASCOYO1316031028

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

ABSTRAK

PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING)TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

(Studi Pada Mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitas Lampung Angkatan 2014)

Oleh

Gagah Prascoyo

Logo baru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menandaiwarna dan semangat baru dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Perubahanlogo (rebranding) tersebut berpengaruh terhadap identitas yang digunakan untukmenggambarkan citra dan karakter Kemenkes RI. Penelitian ini betujuan untukmenjelaskan pengaruh rebranding terhadap citra Kemnkes RI. Metode penelitianyang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan tipe penelitiankuantitatif dan didukung oleh konsep rebranding. Variabel yang digunakan yaituvariabel x: perubahan logo (bentuk, warna, dan tipografi); variabel y: citraKemenkes RI, dengan sebaran kuesioner sebanyak 70 responden dan dianalisamenggunakan regresi linear sederhana. Hasil regresi linear sederhanamenunjukkan pengaruh yang signifikan antara rebranding terhadap citraKemenkes RI dengan hasil sebesar 11% yang berarti jika perubahan logo bernilai1 maka akan berpengaruh terhadap citra Kemenkes RI sebesar 11% sedangkansisanya 89% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dalampenelitian ini.

Kata kunci : Logo, Rebranding, Citra Kemenkes RI.

Page 3: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

ABSTRACT

EFFECTS OF REBRANDING TOTHE IMAGE OF MINISTRY OF HEALTH

REPUBLIC OF INDONESIA

(Study of Medical Faculty Students in Lampung University)

By

Gagah Prascoyo

The new logo of the Ministry of Health Republic of Indonesia (MH RI) marks thenew color and spirit in health development in Indonesia. The rebranding affectsthe identity used to describe the image and character of MH RI. This study aims toexplain the influence of rebranding on the image of MH RI. The method used inthis research is survey with quantitative research type and supported byrebranding concept. There are three dimensions of the variable X, those areshape, color, and typography. On the other hand, there is only one dimension ofthe variable Y which are image of MH RI. The data were obtained by using thequestionnaire of 70 respondents and analyzed using simple linear regression. Theresults of simple linear regression show that there is a significant influencebetween rebranding on the image of MH RI with a result of 11%. It means if therebranding in logo is worth 1 it will affect the image of MH RI 11% while theremaining 89% influenced by other factors that are not part of this research.

Keywords : Logo, Rebranding, Image of MH RI.

Page 4: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING)TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

(Studi pada Mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitas Lampung Angkatan 2014)

Oleh

GAGAH PRASCOYO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarGelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Pada

Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2018

Page 5: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi
Page 6: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi
Page 7: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi
Page 8: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji hanya untuk Allah SWT atas segala berkat dan rahmat

serta karunia-Nya yang telah diberikan dan shalawat serta salam kepada

Rasulullah SAW yang selalu dinantikan syafa’atnya di yaumul akhir sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi dengan judul

“Pengaruh Perubahan Logo (Rebranding) Terhadap Citra Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung Angkatan 2014)” disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar

sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Universitas Lampung. Selama proses

penulisan skripsi ini penulis menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki

peneliti. Oleh karena itu peneliti banyak memperoleh bimbingan, saran, gagasan

dan masukan dari berbagai pihak yang sangat membantu bagi penulisan karya ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos, M.Comn&MediaSt., selaku Ketua Jurusan

Ilmu Komunikasi, Dosen Pembimbing Utama, dan Dosen Pembimbing

Akademik. Terimakasih telah menjadi ibu yang sabar dan pengertian, terutama

Page 9: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

2

atas waktu yang dihabiskan dalam memberikan masukan, kritikan dan saran

selama proses perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

3. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komunikasi. Terimakasih telah banyak membantu memberikan bimbingan,

masukan dan saran saat pengajuan judul penelitian skripsi saya.

4. Ibu Anna Gustina, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing saya.

Terimakasih atas perhatian dan nasihatnya selama bimbingan.

5. Bapak Dr. Andy Corry Wardhani, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembahas.

Terimakasih atas kesabarannya selama masa bimbingan. Banyak ilmu,

pengalaman, dan motivasi berharga yang saya dapat dari Beliau yang menjadi

bekal saya di masa depan.

6. Seluruh Dosen, Staff Administrasi, dan Karyawan FISIP Universitas

Lampung, khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis

demi menyelesaikan penulisan skripsi.

7. Ibu dan Bapak, yang telah memberikan dan mengorbankan segalanya

khususnya untuk perkuliahan saya.

8. Saudara kandung saya, Mba Mita dan Mba Tia, yang telah memberikan

dorongan dan semangat dalam menyelesaikan studi perkuliahan.

9. Teman-teman yang telah membantu menyusun dan mengkoreksi skripsi saya,

Fachreza, Adi, Erig, Retno, Metha, Fia, dan Osy.

10. Sahabat-sahabat baik saya, Eka, Ridho, Sigit, Amsal, Leo, Diwang, Ilham,

Jonathan, Ladi, Silvi, Vina, Raditha, yang telah mewarnai hari-hari saya

dengan canda tawa.

Page 10: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi
Page 11: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang .................................................................................. 11.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 111.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 111.4. Manfaat Penelitian............................................................................. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu .......................................................... 122.2. Tinjauan Logo ................................................................................... 17

2.2.1. Logo ....................................................................................... 172.2.2. Unsur-Unsur Desain............................................................... 19

2.3. Tinjauan Tentang Identitas Perusahaan............................................. 212.3.1. Identitas Perusahaan............................................................... 212.3.2. Teknik Penampilan Identitas.................................................. 232.3.3. Tujuan Menciptakan Identitas Perusahaan ............................ 252.3.4. Mengefektifkan Identitas Perusahaan .................................... 25

2.4. Citra Perusahaan................................................................................ 272.5. Konsep Rebranding (Perubahan Logo)............................................. 302.6. Asosiasi dan Psikologi Warna........................................................... 342.7. Tipografi............................................................................................ 37

2.7.1. Pedoman Penggunaan Huruf.................................................. 372.7.2. Klasifikasi Huruf.................................................................... 39

2.8. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 412.9. Hipotesis............................................................................................ 43

Page 12: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

ii

III. METODE PENELITIAN3.1. Tipe Penelitian................................................................................... 443.2. Metode Penelitian.............................................................................. 443.3. Batasan Operasional .......................................................................... 453.4. Definisi Operasional.......................................................................... 453.5. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 49

3.5.1. Populasi.................................................................................. 493.5.2. Sampel.................................................................................... 49

3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 503.6.1. Kuesioner ............................................................................... 503.6.2. Studi Pustaka.......................................................................... 51

3.7. Skala Data dan Penentuan Skor ........................................................ 513.8. Teknik Pengolahan Data .................................................................. 513.9. Teknik Analisis Data ........................................................................ 523.10. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 54

3.10.1. Uji Validitas Kuesioner ....................................................... 543.10.2. Uji Reliabilitas Kuesioner .................................................. 56

3.11. Uji Hipotesis.................................................................................... 57

IV. GAMBARAN UMUM4.1. Profil Kementerian Kesehatan......................................................... 59

4.1.1. Visi dan Misi ....................................................................... 594.2. Tugas dan Fungsi............................................................................. 624.3. Logo dan Makna Logo Kementerian Kesehatan RI........................ 65

4.3.1. Logo Kementerian Kesehatan RI ........................................ 654.3.2. Makna dan Arti Warna Logo............................................... 654.3.3. Penggunaan Logo beserta Tulisan Kementerian Kesehatan 684.3.4. Rasio Ukuran Penggunaan Logo ......................................... 69

V. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN5.1. Hasil Penelitian................................................................................ 71

5.1.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Pengaruh Perubahan LogoTerhadap Citra Kementerian Kesehatan RI......................... 71

5.1.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pengaruh Perubahan LogoTerhadap Citra Kementerian Kesehatan RI......................... 72

5.1.3. Karakteristik Responden...................................................... 735.1.4. Analisis Jawaban Instrumen Pengaruh Perubahan Logo

Terhadap Citra Kementerian Kesehatan RI......................... 74

Page 13: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

iii

5.1.5. Hasil Analisis Pengaruh Perubahan Logo Terhadap CitraKementerian Kesehatan RI.................................................. 87

5.1.6. Hasil Analisis Pengaruh Logo Setiap Dimensi ................... 885.1.7. Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 90

5.2. Pembahasan Penelitian .................................................................... 93

VI. KESIMPULAN DAN SARAN6.1. Kesimpulan...................................................................................... 1006.2. Saran................................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 15

3.1. Definisi Operasional ................................................................................. 41

5.1. Hasil Uji Validitas .................................................................................... 72

5.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................... 73

5.3. Rincian Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ....................... 73

5.4. Bentuk Logo Baru Kementerian Kesehatan RI ........................................ 75

5.5. Tiga Bidang Berwarna Biru Turquoise..................................................... 75

5.6. Bidang Berbentuk Hati ............................................................................. 76

5.7. Bentuk Inisial Huruf “K” .......................................................................... 77

5.8. Lima Ujung Bidang yang Membulat ........................................................ 77

5.9. Bentuk Garis Busur Panah........................................................................ 78

5.10. Kemenarikan Bentuk Logo Kementerian Kesehatan RI........................... 78

5.11. Kesederhanaan Bentuk Logo Kementerian Kesehatan RI........................ 79

5.12. Warna Biru Turquoise pada Logo Kementerian Kesehatan RI ................ 80

5.13. Warna pada Logo Kementerian Kesehatan RI ......................................... 80

5.14. Warna Hitam pada Logo Kementerian Kesehatan RI .............................. 81

5.15. Kombinasi Warna Logo Kementerian Kesehatan RI ............................... 81

5.16. Kemenarikan Warna Logo Baru Kementerian Kesehatan RI................... 82

5.17. Legibility pada Logo Kementerian Kesehatan RI..................................... 83

5.18. Readibility (Kemudahan Huruf untuk Dibaca pada Sebuah Layout) ....... 84

5.19. Jenis Huruf Mudah Dikenali..................................................................... 84

Page 15: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

v

5.20. Jenis Huruf Memiliki Nilai Artistik.......................................................... 85

5.21. Kesesuaian Ukuran Huruf......................................................................... 85

5.22. Keterkenalan Logo Baru Kementerian Kesehatan RI............................... 86

5.23. Citra Positif Logo Baru Kementerian Kesehatan RI ................................ 86

5.24. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana.......................................................... 87

5.25. Hasil Regresi Linear Setiap Dimensi........................................................ 88

5.26. Anova ........................................................................................................ 90

5.27. Hasil Uji Hipotesis Anova......................................................................... 91

5.28. F Tabel dengan Probabilitas 0,05 ............................................................. 91

Page 16: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1. Logo Kementerian Kesehatan RI yang lama ............................................ 7

1.2. Logo Kementerian Kesehatan RI yang baru............................................. 8

2.1. Model Grid Analisis Citra......................................................................... 29

2.2. Bagan Kerangka Pikir ............................................................................... 43

4.1. Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan RI....................................... 64

4.2. Logo Kementerian Kesehatan RI.............................................................. 65

4.3. Bidang Warna Biru Turquoise .................................................................. 65

4.4. Bidang Warna Hijau Berbentuk Hati........................................................ 66

4.5. Bidang Berbentuk Inisial “K” ................................................................... 66

4.6. Lima Ujung Bidang yang Membulat ........................................................ 67

4.7. Garis Busur Panah .................................................................................... 67

4.8. Warna Biru Turquoise .............................................................................. 68

4.9. Warna Hijau Terang.................................................................................. 68

4.10. Logo dengan Tulisan “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ....... 68

4.11. Logo dengan Tulisan “Kemenkes” ........................................................... 69

4.12. Rasio Ukuran Penggunaan Logo Kemenkes ............................................ 69

4.13. Rasio Logo dengan Tulisan di Bawah ...................................................... 70

4.14. Rasio Logo dengan Tulisan di Sebelah Kanan Logo................................ 70

Page 17: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Identitas adalah sebuah jati diri bagi semua individu yang hidup di dunia ini.

Hal tersebut menjadi sebuah ciri yang melekat pada individu dan sebagai

pembeda dari individu lain. Jika tidak memiliki identitas kita akan kehilangan

jati diri dan sulit dikenali. Identitas juga sering dihubungkan dengan atribut-

atribut yang menempel pada individu tersebut seperti nama, agama, suku, ras,

ataupun hanya sekedar pakaian. Dua jenis atau lebih atribut tersebut dapat

melekat pada diri seseorang.

Ketika seseorang memiliki nama yang kebetulan sama, tentu atribut lain akan

menjadi penjelas dan pembeda bagi keduanya. Sebagai contoh, ketika kita

memiliki dua orang teman bernama Rizky, tentu kita harus paham atribut-

atribut yang melekat pada diri masing-masing. Selain dari namanya, untuk

mengenali orang yang dimaksud kita akan berlanjut melihatnya dari atribut

yang lain, seperti agama, suku, ataupun ras, akan tetapi hal tersebut sulit

dilihat secara langsung.

Page 18: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

2

Identitas seorang individu dapat dengan mudah terlihat secara langsung

dengan melihat wajah ataupun perawakannya. Setiap individu memiliki

atribut-atribut pembentuk identitas yang berbeda-beda. Secara tidak langsung

hal-hal tersebut merepresentasikan diri mereka di hadapan orang lain. Orang

yang berpakaian baju koko, sarung, dan peci tentu kita akan melihatnya

sebagai seorang muslim.

Tak jauh berbeda dengan individu, sebuah perusahaan juga pasti memiliki

identitas. Di dalam pasar (market) yang penuh dengan perusahaan-perusahaan

besar dan kecil, masing-masing dari mereka bersaing untuk menarik perhatian

konsumen, identitas suatu perusahaan menjadi sangat penting terhadap

keberhasilan perusahaan tersebut. Banyak perusahaan sadar akan pentingnya

menciptakan dan mempertahankan sebuah corporate identity (identitas

perusahaan) yang kuat dan mantap, baik itu perusahaan produksi maupun jasa.

Semakin banyaknya jumlah perusahaan yang memproduksi barang maupun

menawarkan jasa yang sama dan bersaing dalam pasar yang bertambah luas,

sebuah corporate identity menjadi ciri yang menonjol dari sebuah perusahaan.

Rhenald Kasali (2003:110-114) menjelaskan identitas perusahaan atau

corporate identity disebut juga sebagai simbol perusahaan, baik itu berbentuk

logo perusahaan atau lambang lainnya. Simbol selain dimaksud agar lebih

mudah diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh segenap karyawannya.

Simbol sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang

menjaga pelayanan, kredibilitas, dan keramahan manusia di dalamnya.

Page 19: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

3

Sedangkan Paul A. Argenti (2010: 78) menyebutkan bahwa identitas sebuah

perusahaan adalah manifestasi aktual dari realita perusahaan seperti yang

disampaikan melalui nama perusahaan, logo, moto, produk, layanan,

bangunan, alat-alat tulis, seragam, dan barang-barang bukti nyata yang

diciptakan oleh organisasi tersebut dan dikomunikasikan kepada beragam

konstituen. Konstituen kemudian membentuk persepsi berdasarkan pesan-

pesan yang perusahaan tersebut kirimkan dalam bentuk nyata. Jika citra-citra

tersebut dengan akurat mencerminkan realita perusahaan, program identitas

tersebut berhasil. Jika persepsi berbeda dari realita, maka strateginya tidak

efektif atau pemahaman diri perusahaan tersebut membutuhkan modifikasi.

Dengan demikian, dari kedua definisi identitas perusahaan diatas dapat ditarik

garis besarnya bahwa sebuah identitas perusahaan menjadi bukti keberadaan

dan keunikan sebuah perusahaan yang terlihat dari logo, moto, peralatan

perusahaan, seragam, hingga bangunan perusahaan tersebut. Suatu sistem

corporate identity digunakan untuk mengkomunikasikan keberadaan sebuah

korporasi, organisasi, institusi maupun golongan. Corporate Identity bukan

hanya sekedar identitas abstrak belaka, namun juga diaplikasikan menjadi

identitas visual mulai dari stationery, inventaris, seragam perusahaan sampai

dengan materi promosi.

Pada era modern seperti sekarang ini perusahaan semakin banyak

bermunculan. Banyak perusahaan yang memproduksi jenis barang yang sama.

Contohnya adalah perusahaan air minum mineral seperti Aqua, Tripanca,

Page 20: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

4

Great, Grand, Nestle, Kangen Water, dll. Untuk itu maka diperlukan suatu

identitas untuk membedakan produksi perusahaan A dengan perusahaan B.

Ciri yang mudah dilihat adalah identitas visual yang dimiliki masing-masing

perusahaan.Kita mengenal yang disebut logo, merek dagang atau branding

yang digunakan untuk memasarkan barang-barang tersebut.

Corporate identity yang dulunya hanya bersifat dekoratif, sekarang telah

berkembang menjadi salah satu elemen penting dalam strategi perusahaan

yang mencerminkan rencana perusahaan secara matang.Argenti (2010:79)

menyebutkan bahwa disamping nama, logo merupakan elemen kunci dari

identitas organisasi, dan perlu diperlakukan sepantasnya. Corporate identity

yang baik tentunya harus sejalan dengan strategi dan rencana dari perusahaan

tersebut, selain itu juga mampu menciptakan cerminan dari suatu perusahaan,

yaitu bagaimana citra perusahaan di mata publik melalui produk, kegiatan

dan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Untuk itulah dibutuhkan sebuah identitas visual yang kuat sebagai sarana

untuk menciptakan image atau kesan yang ingin disampaikan. Dalam

menciptakan suatu corporate identity, seorang desainer komunikasi visual

harus mengetahui pesan, kesan, visi, dan misi yang ingin disampaikan oleh

perusahaan tersebut dan mengimplementasikannya pada identitas visual yang

diciptakan khususnya logo.

Page 21: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

5

Logo adalah bentuk gambar atau simbol yang umum digunakan oleh bisnis

komersial, organisasi atau bahkan individu agar memiliki ciri khas yang

mudah dikenal oleh publik. Logo selain berbentuk gambar/simbol/ikon juga

diikuti oleh nama dari organisasi atau perusahaan. Dalam level komunikasi

massa dan penggunaan umum, biasanya logo perusahaan sama dengan merek

dagang atau brand yang mereka pasarkan.

Logo masuk kedalam ranah desain komunikasi visual. Sumbo Tinarbuko

(2015:5) menjelaskan desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari

konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam

berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis

terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi, dan layout. Seperti

wajah yang ada pada manusia, logo menjadi hal pertama yang dilihat dari

sebuah perusahaan. Tak hanya perusahaan profit saja, bahkan perusahaan non-

profit pun menggunakan logo sebagai identitas visual utama mereka.

Perusahaan berorientasi profit lebih mudah membentuk image perusahaan

mereka kepada khalayak karena mereka memiliki produk yang dapat

ditawarkan. Tetapi yang menarik adalah perusahaan-perusahaan non-profit

atau instansi-instansi pemerintah yang tidak memiliki produk yang dapat

ditawarkan tetapi mereka menawarkan sebuah bentuk pelayanan masyarakat.

Hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti karena mereka harus tetap

membentuk image ditengah-tengah banyaknya perusahaan yang juga

melakukan hal serupa.

Page 22: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

6

Banyak perusahaan/instansi yang merubah logo mereka karena perubahan-

perubahan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.Salah satu instansi yang

logonya cukup lama dikenal yakni, Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah dibentuk sejak 19

Agustus 1945. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merubah logo

mereka untuk mendapatkan pembaharuan dan terkesan lebih segar.

“Logo baru ini diharapkan mampu menambah warna baru dan semangat barudalam pembangunan kesehatan di Indonesia," kata Menteri Kesehatan(Menkes) RI (http://padk.kemkes.go.id/news/read/index/1/109/logo-baru-kemenkes diakses pada tanggal 16 Agustus 2017 pukul 23.42 WIB).

Logo tersebut bertujuan untuk: a) memperkuat visi dan misi Kementerian

Kesehatan; b) mempersatukan tekad, semangat, jiwa, cipta, rasa, dan karsa

seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan; c) meningkatkan

citra, wibawa, dan kepercayaan publik terhadap tugas dan fungsi Kementerian

Kesehatan; dan d) mendorong peningkatan sasaran kinerja pegawai

Kementerian Kesehatan (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 2017).

Awalnya Kementrian Kesehatan Republik Indonesia memakai lambang bakti

husada. Lambang tersebut digambarkan oleh palang hijau dalam bunga

wijayakusuma dengan lima mahkota putih dan lima kelopak hijau itu,

bermakna pancakarsa husada yang melambangkan tujuan pembangunan

kesehatan sesuai dengan sistem kesehatan Nasional. Sejak 2 November 1984

silam, bakti husada ditetapkan oleh dr. Suwardjono Surjaningrat, selaku

Menteri Kesehatan pada waktu itu sebagai lambang kesehatan untuk upaya

Page 23: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

7

kesehatan rakyat di seluruh Indonesia, tertuang dalam Peraturan Menteri

Kesehatan RI nomor 569/Menkes/Per/XI/1984. Lambang bakti husada

menggantikan pemakaian simbol palang hijau yang digunakan lebih dahulu

untuk usaha kesehatan rakyat di Indonesia.

Munculnya logo baru Kementerian Kesehatan RI tidak menggantikan posisi

bakti husada sebagai lambang upaya kesehatan di Indonesia. Logo baru hanya

diperuntukkan bagi unit vertikal yang kewenangannya berada langsung di

bawah Kementerian Kesehatan RI (http://www.depkes.go.id/

article/view/16120900003/inilah-makna-logo-baru-kemenkes-ri.html) diakses

pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 15:53 WIB.

Sebagai corporate identity tentu logo tersebut ditempelkan pada setiap

identitas yang dimiliki Kementerian Kesehatan. Mulai dari seragam, peralatan,

hingga kendaraan dinas yang digunakan semuanya memvisualisasikan logo

mereka. Hal tersebut tentu menjadi identitas agar masyarakat dan orang yang

melihat paham bahwa itu merupakan Kementerian Kesehatan RI.

Gambar 1.1. Logo Kementerian Kesehatan RI yang lama

Sumber: http://www.kemkes.go.id/

Page 24: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

8

Setelah 32 tahun bertahan dengan logo mereka, akhirnya pada 14 November

2016, Kementerian Kesehatan RI resmi mengganti logo mereka. Logo tersebut

diresmikan setelah Kementerian Kesehatan RI melakukan sayembara logo.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F Moeloek menjelaskan dengan adanya

sayembara pembuatan logo baru, akhirnya dipilih pemenang, yaitu Kunto

Baskoro. Ia berhasil merepresentasikan segala lini konsep dan program

kesehatan untuk Republik Indonesia pada logo baru tersebut.

Gambar 1.2. Logo Kementerian Kesehatan RI yang baru (sejak 14 November

2016)

Sumber: (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/wp-content/uploads/ 2016/12/

logo-kemenkes_landscape.jpg)

Logo baru menampilkan tiga bidang warna biru turqoise yang melambangkan

3 Pilar Program Indonesia Sehat, yaitu: Penerapan Paradigma Sehat,

Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional. Bidang

warna hijau terang berbentuk hati melambangkan semangat universal yang

tulus dalam mewujudkan seluruh warga negara Indonesia yang sehat tanpa

membedakan suku bangsa, ras, sosial, dan budaya.Inisial K, mewakili bentuk

sederhana dari kata Kesehatan, makna verbal dari bidang lingkup kerja di

Kementerian ini.

Page 25: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

9

Lima ujung bidang yang membulat, mewakili nilai-nilai Kementerian

Kesehatan RI, yaitu: Pro rakyat, Inklusif, Responsif, Efektif, dan Bersih serta

berlandaskan Pancasila.Garis busur panah, mewakili target dan tujuan institusi

Kementerian Kesehatan RI yakni mewujudkan Indonesia Sehat sesuai dengan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang pada dasarnya kesehatan

merupakan hak semua warga negara Indonesia dan merupakan tanggung

jawab bersama.

Pilihan warna biru turqoise melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan

Integritas. Warna hijau terang memberikan efek ramah, hangat, dan semangat

dalam melayani. Sedangkan warna hitam melambangkan makna tegas dan

formal selaku badan resmi negara dalam pembuat regulasi khususnya di

bidang kesehatan (http://www.depkes.go.id/article/view/16120900003/inilah-

makna-logo-baru-kemenkes-ri.html) diakses pada tanggal 16 Agustus 2017

pukul 00.13 WIB.

Citra perusahaan dari perubahan logo yang dilakukan Kementerian Kesehatan

RI dapat dilihat melalui respon masyarakat. Objek yang dipilih dalam

penelitian ini adalah yang memiliki homofili dengan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, yaitu yang terkait dengan bidang kesehatan. Selain itu,

tingkat pendidikan dan wilayah juga menjadi hal penting dalam menentukan

objek penelitian. Objek harus berkaitan dengan bidang kesehatan dan

memiliki pendidikan yang cukup baik dalam memahami pertanyaan penelitian

Page 26: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

10

yang diajukan. Selain itu wilayah yang dipilih juga ditentukan jarak dan

kemampuan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Terdapat 2 Fakultas Kedokteran yang berada di Bandarlampung, yaitu

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati. Berdasarkan website resmi milik Lembaga Akreditasi

Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) kedua Fakultas tersebut

sama-sama terakreditasi B di tahun 2017 dan berlaku hingga tahun 2022.

(lamptkes.org/akreditasi/pencarian)

Namun jika dilihat dari akreditasi Perguruan Tinggi, berdasarkan situs

banpt.or.id Universitas Lampung mendapatkan akreditasi A sementara

Universitas Malahayati mendapatkan akreditasi B. Karena hal tersebut,

peneliti menentukan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

sebagai objek penelitian.

Angkatan yang dipilih adalah mahasiswa angkatan 2014 karena telah

menyelesaikan kelas perkuliahannya namun masih dapat dijumpai dikampus.

Sehingga penentuan objek penelitian dianggap penulis sudah cukup tepat.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul

“Pengaruh Perubahan Logo (Rebranding) Terhadap Citra Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia (Studi pada Mahasiswa Kedokteran Universitas

Lampung angkatan 2014)”.

Page 27: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

11

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah

pada penelitian ini yaitu, Apakah perubahan logo (Rebranding) berpengaruh

terhadap citra Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh perubahan logo baru

(rebranding) terhadap citra Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1.4.Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1) Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya wacana dan konsep tentang

pengaruh perubahan logo (rebranding) terhadap citra kementerian.

2) Bagi Instansi/ Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mensosialisasikan logo baru

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

3) Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapakan dapat memperkenalkan kepada masyarakat

tentang logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang baru.

Page 28: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu memudahkan

penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk

penyusunan penelitian dari segi teori dan konsep. Selain itu, penelitian ini

diharapkan dapat menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau

kesalahan yang sama seperti yang dibuat oleh peneliti terdahulu.

Penlitian pertama dilakukan oleh Kartika Suci Lestari Parhusip (Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi, 2011) yang

berjudul Identitas Perusahaan dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional

Tentang Peranan Identitas Perusahaan Melalui Media Below The Line Dalam

Meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region

di Kalangan Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini memfokuskan pada

sejauh manakah Identitas Perusahaan berperan dalam meningkatkan Citra

Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dikalangan

mahasiswa FISIP USU.

Page 29: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

13

Penelitian yang dilakukan mengenai peranan identitas perusahaan melalui

Media Below The Line dalam meningkatkan citra perusahaan PT Indosat Tbk

Northern Sumatera Region di kalangan mahasiswa FISIP USU. Analisa dan

interpretasi data dikelompokkan kepada dua hal, analisis deskriptif dan

analisis korelasional. Hipotesis yang diajukan adalah Ho : tidak terdapat

hubungan antara identitas perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan.

Ha : terdapat hubungan antara identitas perusahaan dalam meningkatkan citra

perusahaan. Dengan variabel yang diuji secara korelasional yaitu hubungan

antara promosi perusahaan dalam bentuk Marchandise dengan kemampuan

perusahaan dalam menyampaikan atau memperkenalkan produk perusahaan

melalui bidang identitas perusahaan.

Penelitian kedua dilakukan oleh Bagus Sulistio Hadi (Fakultas Ekonomi

Departemen Manajemen, 2011) yang berjudul Analisis Pengaruh Logo PT

TELKOM INDONESIA Tbk terhadap Pembentukan Brand Image pada

Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini berfokus pada bagaimana responden mempersepsikan bentuk

lingkaran dan lima jari tangan pada logo Telkom Indonesia, yaitu jenis

huruf, warna, dan tagline terhadap citra merek perusahaan. Hasil dari

penelitian ini adalah jenis huruf, warna, dan slogan pada logo secara

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan

brand image. Sedangkan jenis huruf tidak berpengaruh signifikan.

Page 30: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

14

Peneletian ketiga dilakukan oleh Darussalim Yulida Sari (Fakultas Ekonomi

Universitas Lampung 2013) yang berjudul PENGARUH PERUBAHAN

LOGO TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Persepsi Konsumen PT

Pertamina (Persero) di Bandar Lampung). Penelitian tersebut menganalisis

pengaruh perubahan logo terhadap citra perusahaan PT Pertamina (Persero)

di Bandar Lampung. Hasil yang didapat menyatakan bahwa Variabel X

(perubahan logo) mempengaruhi variabel Y (citra perusahaan) sebesar 62,6%

dipengaruhi oleh variabel bentuk, warna, dan tipografi, sedangkan sisanya

37,4% dipengaruhi variabel-variabel di luar penelitian.

Page 31: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Kontribusi padaPenelitian

PerbedaanPenelitian

1 Kartika Suci LestariParhusip (Skripsi 2011)

Identitas Perusahaan danCitra Perusahaan(Studi Korelasional TentangPeranan Identitas PerusahaanMelalui Media Below TheLine Dalam MeningkatkanCitra Perusahaan PT IndosatTbk Northern SumateraRegion di KalanganMahasiswa FISIP USU)

Terdapat peranan yangtinggi dari IdentitasPerusahaan dalammempengaruhi CitraPerusahaan.

Menjadi referensibagi penelitianpenulis sertamembantu dalamproses penyusunanpenelitian.

Penelitian ini adalahIdentitas Perusahaanmempengaruhi CitraPerusahaan.Sedangkan penelitianyang disusun penulisadalah pengaruhperubahan logoterhadap citra perusahaanKementerian KesehatanRI.

2 Bagus Sulistio Hadi (Skripsi2011)

Analisis Pengaruh Logo PTTELKOM INDONESIA Tbkterhadap PembentukanBrand Image padaMahasiswa S1 RegulerFakultas EkonomiUniversitas Sumatera Utara

Jenis huruf, warna, danslogan pada logo secarabersama-sama ber-pengaruh positif dansignifikan terhadappembentukanbrand image.Sedangkan jenis huruftidak berpengaruhsignifikan.

Menjadi referensibagi penelitianpenulis sertamembantu dalamproses penyusunanpenelitian.

Penelitian inimenganalisispengaruh logo PTTELKOM INDONESIATbk terhadappembentukan brandimage. Sedangkanpenelitian yangpenulis susun adalahpengaruh perubahanlogo terhadap citraperusahaanKementerianKesehatan RI.

15

Page 32: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

3 Darussalim Yulida Sari(Skripsi 2013)

PENGARUHPERUBAHAN LOGOTERHADAP CITRAPERUSAHAAN (StudiPersepsi Konsumen PTPertamina (Persero) diBandar Lampung)

Variabel X (perubahanlogo) mempengaruhivariabel Y (citraperusahaan) sebesar62,6% dipengaruhi olehvariabel bentuk, warna,dan tipografi,sedangkan sisanya37,4% dipengaruhivariabel-variabel di luarpenelitian.

Membantu penelitidalam prosespenyusunanpenelitian.

Penelitian inimenganalisisperubahan logoterhadap citraperusahaan PTPertamina sedangkanpenelitian yangdisusun penulisadalah menganalisisperubahan logoterhadap citraKementerianKesehatan RI.

(sumber: Penelitian 2017)

16

Page 33: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

17

2.2. Tinjauan Logo

2.2.1. Logo

Logo adalah huruf atau lambang yang mengandung suatu makna yang

terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan

(KBBI). Kusrianto (2007:232) mengatakan bahwa logo atau tanda

gambar merupakan identitas yang dipergunakan untuk

menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan

maupun organisasi, logotype atau tanda kata merupakan nama

lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan

yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial.

Suatu logo yang ideal, secara keseluruhan merupakan suatu instrumen

rasa harga diri dan nilai-nilai yang mampu mewujudkan citra positif

dan bonafiditas. Pada akhirnya adalah refleksi citra bisnis perusahaan,

institusi, instansi dan lain sebagainya yang disimbolisasikan serta

direpresentasikan secara utuh dan total (Surianto, 2013: 8). Logo

merupakan perwakilan atau wajah dari suatu perusahaan untuk

mendapatkan efek yang positif terhadap citra perusahaan secara

keseluruhan. Untuk itu dalam menentukan atau merancang sebuah

logo memerlukan adanya suatu perencaan yang baik, karena salah satu

identitas perusahaan seperti logo dapat melakukan transformasi citra

yang menakjubkan dan mempengaruhi cara pandang keseluruhan

khalayak mengenai perusahaan.

Page 34: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

18

Sebagus apapun logo itu, jika logo tidak dapat menunjukkan lembaga

yang diwakilinya, maka ia tidak lebih dari simbol-simbol tanpa arti.

Jika sebuah logo mewajibkan semua khalayak untuk menduga-duga

maknanya, maka logo itu gagal menjadi instrumen komunikasi.

Karena itulah, banyak perusahaan, khususnya yang berukuran besar,

tidak hanya mencantumkan nama, namun juga sebaris slogan yang

mengisyaratkan jenis bisnisnya, falsafah operasinya, atau reputasi

yang ingin diraihnya. Identitas perusahaan itu, merupakan salah satu

bentuk komunikasi yang paling tua. (Anggoro, 2000: 283).

Pertimbangan-pertimbangan tentang logo yang baik itu harus meliputi

beberapa hal yaitu (Kusrianto, 2007:234):

a) Orginal dan distinctive, memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan

daya pembeda yang jelas.

b) Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi

meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang

berbeda-beda.

c) Simple, atau sederhana, yaitu mudah dimengerti dalam waktu yang

relatif singkat.

d) Memorable, atau cukup mudah untuk diingat, karena keunikannya,

bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama.

e) Easily associated with the company, dimana logo yang baik akan

mudah menghubungkan dengan jenis usaha atau citra suatu

perusahaan.

Page 35: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

19

f) Easily adabtable for all graphic media, yaitu faktor kemudahan

mengaplikasikannya (memasang) logo, baik yang menyangkut

bentuk fisik, warna, maupun konfigurasi logo pada berbagai media

grafis perlu diperhitungkan pada saat proses perancangan.

Secara visual, di dalam logo terdapat beberapa unsur yang juga

terdapat dalam desain.

2.2.2. Unsur-Unsur Desain

Anggraini S. & Nathalia (2014: 32-40) menyebutkan beberapa unsur-

unsur pada desain diantaranya

a) Garis (Line)

Garis adalah unsur dasar untuk membangun sebuah bentuk. Garis

merupakan salah satu unsur desain yang menghubungkan antara

satu titik poin dengan titik poin yang lain. Bentuknya dapat berupa

gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight).

Arah garis pun dapat diatur sesuai dengan citra yang ditampilkan.

Contohnya, garis lurus secara horizontal akan membuat segala

sesuatu terlihat lebih tenang, formal namun tetap professional.

Berbeda dengan garis vertikal yang memperlihatkan kesan

keseimbangan, stabil dan elegan. Pada sisi lain, garis dapat pula

menjadi sebuah fungsi atau pertanda seperti garis putus-putus yang

menandakan bagian yang dilipat atau dipotong.

Page 36: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

20

b) Bentuk (Shape)

Bentuk adalah segala sesuatu yang memiliki diameter, tinggi, dan

lebar. Bentuk-bentuk dasar yang pada umumnya dikenal adalah

bentuk kotak (rectangle), lingkaran (circle), segitiga (triangle),

lonjong (elips), dan lain-lain. Pada kategori sifat, bentuk dapat

dikategorikan menjadi tiga: bentuk geometrik, bentuk natural,

bentuk abstrak.

c) Tekstur (Texture)

Tekstur adalah tampilan permukaan atau corak dari suatu benda

yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Penggunaan

tekstur pada desain, akan menambah pengalaman dan menjadi

nilai lebih dari sekedar estetik. Namun dalam desain grafis tidak

semua tekstur bersifat nyata (tekstur semu). Tekstur semu

merupakan sebuah tekstur yang dibuat secara visual dari suatu

bidang. Tekstur banyak digunakan untuk mengatur keseimbangan

pada desain.

d) Gelap Terang/ Kontras

Kontras merupakan warna yang berlawanan antara satu dengan

lainnya, terdapat perbedaan baik warna atau titik fokus. Dapat pula

berupa perbedaan antara gelap dan terang apabila tidak terdapat

warna. Warna yang kontras bisa didapatkan dari warna yang

berseberangan terdiri atas warna primer dan sekunder.

Page 37: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

21

e) Ukuran (Size)

Ukuran dapat diartikan sebagai perbedaan besar kecilnya suatu

objek. Dengan menggunakan unsur ini, akan tercipta penekanan

(emphasis) pada objek desain yang hendak dibuat. Pemilihan

ukuran visual dalam membuat desain diperlukan agar dapat

memperhatikan bagian mana yang sangat penting, penting, dan

kurang penting.

f) Warna (Color)

Warna dapat menampilkan identitas atau citra yang ingin

disampaikan. Warna merupakan salah satu unsur yang dapat

menarik perhatian, meningkatkan mood menggambarkan citra

sebuah perusahaan, dan lainnya.

2.3. Tinjauan Tentang Identitas Perusahaan

2.3.1. Identitas Perusahaan

Elianor Selame (Sutojo, 2004: 13) mengatakan identitas perusahaan

adalah apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan oleh

perusahaan. Identitas menampilkan jati diri perusahaan. Identitas

merupakan pernyataan singkat perusahaan kepada masyarakat tentang

apa dan siapa mereka. Identitas perusahaan dapat membedakan

perusahaan yang satu dengan yang lain.

Page 38: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

22

Identitas perusahaan dapat dilihat dari kombinasi logo, komposisi

warna, tipografi atau bentuk huruf, bentuk seragam pegawai, bentuk

khas peralatan, kendaraan dinas, fasilitas ataupun pelayanan yang

diberikan dari suatu perusahaan dan sebagainya, yang semuanya

mengidentifikasikan keunikan dan keberadaan suatu perusahaan

(Kotler, 2001: 882).

Identitas bukan citra, tetapi dapat membantu perusahaan mengingatkan

masyarakat tentang citra mereka. Identitas perusahaan dipergunakan

banyak konsumen sebagai jaminan mutu barang atau jasa yang mereka

beli. Identitas perusahaan dalam bentuk nama dan logo perusahaan

menjadi faktor penentu dalam penjualan produk, karena dari nama dan

logo konsumen mengetahui siapa produsen barang atau jasa yang

mereka beli.

Tony Yeshin (1998:287) menjelaskan, The corporate identity can

supply the focus for the organization and provide a unique position in

the marketplace. In many respects, the corporate identity reflects the

personalities and values which are associated with a company. Yang

kurang lebih berarti identitas perusahan dapat menambahkan fokus

organisasi dan dapat menjadi unik dalam pasar. Dalam banyak hal,

identitas perusahaan mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai yang

terkait dengan perusahaan.

Page 39: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

23

James R. Gregory (Sutojo 2004: 14), menyatakan identitas perusahaan

terdiri dari dua elemen pokok, yaitu nama dan logo. Gabungan nama

dan logo seringkali juga disebut simbol perusahaan (corporate

symbol). Walaupun identitas perusahaan terdiri dari dua elemen, ada

kalanya identitas hanya ditampilkan dalam bentuk logo saja, seperti

halnya Daimler Chrysler, produsen mobil-mobil Mercedes.

Sebagai sarana untuk menampilkan jati diri, nama dan logo

perusahaan dipasang di berbagai barang milik perusahaan, termasuk

kartu nama, kop surat, laporan tahunan, brosur, puncak gedung kantor

pusat dan cabang, badan kendaraan niaga, produk, kemasan produk,

webpage, iklan, pakaian dinas, dan sebagainya.

2.3.2. Teknik Penampilan Identitas

Sutojo (2004: 19-20) menjelaskan bahwa identitas memuat makna

tertentu yang ingin disampaikan perusahaan kepada masyarakat. Ada

tiga pilihan teknik bagaimana menampilkan identitas perusahaan.

a) Monolitik,

Dalam teknik monolitik nama, logo atau nama dan logo

perusahaan yang sama dipergunakan di semua media yang

menampilkan identitas. Termasuk dalam identitas adalah kop

surat, laporan tahunan, iklan, dan sebagainya. Nama dan logo yang

sama dipergunakan untuk menampilkan identitas perusahaan

induk, bagian maupun anak perusahaan.

Page 40: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

24

Tujuan teknik penampilan identitas monolitik adalah menampilkan

hanya satu identitas, yaitu identitas perusahaan induk. Contoh

perusahaan yang menampilkan identitas mereka secara monolitik

adalah IBM Corporation dan AT&T.

b) Penampilan Ganda,

Dalam teknik penampilan ganda, disamping identitas perusahaan

induk juga ditampilkan identitas bagian atau anak perusahaan.

Kedua identitas tersebut ditampilkan bersama. Cara penampilan

itu sendiri dapat beraneka ragam. Identitas tiap bagian atau sektor

usaha perusahaan selalu menampilkan logo unilateral perusahaan.

Selain itu juga dicantumkan nama bagian atau sektor usaha.

Masing-masing anak perusahaan menampilkan identitas mereka

sendiri, disamping identitas perusahaan induk.

c) Penampilan Korporasi.

Teknik penampilan korporasi hampir sama dengan penampilan

ganda. Dalam teknik penampilan korporasi identitas perusahaan

induk ditampilkan secara bersamaan dengan identitas anak

perusahaan, produk atau merek.

Page 41: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

25

2.3.3. Tujuan Menciptakan Identitas Perusahaan

Sutojo (2004: 22-24) menyebutkan bahwa terdapat tiga tujuan

diciptakannya identitas perusahaan, yaitu:

a) Menjadi jaminan mutu produk,

Dengan sebuah logo perusahaan dapat mengutarakan kepada

konsumen manfaat apa yang mereka janjikan, sekaligus menjadi

jaminan mutu produk. Logo tiga berlian Mitsubishi tidak hanya

dipergunakan oleh anak perusahaan mereka yang bergerak dalam

bidang otomotif, melainkan juga oleh anak-anak perusahaan yang

bergerak dalam bidang-bidang usaha yang lain, termasuk jasa

perbankan dan industri pengalengan ikan. Para konsumen barang

dan jasa yang dihasilkan Mitsubishi Group memandang logo tiga

berlian sebagai jaminan mutu produk yang dihasilkan kelompok

perusahaan tersebut.

b) Jati diri yang konsisten

c) Sebagai sarana promosi

Identitas perusahaan dalam bentuk logo dapat menjadi sarana

promosi penjualan yang efektif. Logo juga dapat berbicara banyak

tentang perusahaan kepada konsumen.

2.3.4. Mengefektifkan Identitas Perusahaan

Identitas (termasuk logo) dapat diharapkan efektif apabila perusahaan

dan design consultant yang membantu merencanakan desain identitas

memperhatikan hal-hal berikut.

Page 42: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

26

a) Identitas singkat tapi jelas. Ia tidak membingungkan, tidak dibuat

dengan asal-asalan, orisinil, dan tidak mudah dilupakan.

b) Membawa arti tertentu,

c) Logo dapat digunakan secara fleksibel,

d) Tidak cepat membosankan.

Beberapa hal yang memberikan kontribusi positif terhadap identitas

perusahaan (Argenti, 2010 : 81-86) adalah:

a) Visi

Kebanyakan pusat dari identitas perusahaan adalah visi yang

meliputi nilai-nilai inti perusahaan, filosofi, standar, dan tujuan.

visi perusahan adalah garis umum yang dapat dirasakan semua

karyawan, dan idealnya semua konstituen juga.

b) Nama dan Logo

Nama dan logo perusahaan membantu dan mengilustrasikan

tindakan-tindakan nyata yang dapat dilakukan organisasai untuk

membentuk identitas mereka dan membedakan diri mereka di

dalam pasar.

c) Konsistensi

Visi dari sebuah organisasi harus diwujudkan dengan konsisten di

seluruh elemen-elemen identitasnya, mulai dari logo dan moto

hingga sikap karyawan.

Page 43: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

27

2.4. Citra Perusahaan

Citra Perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi

bukan hanya citra pada produk dan pelayanannya (Jefkins, 1995:19).

Sedangkan hal-hal positif yang meningkatkan citra perusahaan lebih dikenal

dan diterima publiknya adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan

yang gemilang, kualitas pelayanannya, keberhasilan dalam bidang

marketing dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial (Ruslan, 2006:

66)

Citra perusahaan yang baik tidak dapat dibeli tapi didapat oleh perusahaan-

perusahaan yang memiliki reputasi bagus umumnya memiliki enam hal yaitu

(Anggoro, 2000:67):

1) Hubungan baik dengan pemuka masyarakat;

2) Hubungan positif dengan pemerintah setempat;

3) Resiko krisis yang lebih baik;

4) Rasa kebanggaan dalam organisasi dan diantara khalayak sasaran;

5) Saling pengertian antara khalayak sasaran baik internal maupun eksternal;

6) Meningkatkan kesetiaan para staff perusahaan.

Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang

hendak dicapai bagi dunia public relations. Pengertian citra itu sendiri

abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi

wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti

penerimaan tanggapan baik positif maupun tanggapan negatif yang

Page 44: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

28

khususnya datang dari publik. Secara logika jika perusahaan sudah

mengalami krisis kepercayaan dari publik atau masyarakat umum maka

akan membawa dampak negatif terhadap citranya, bahkan akan terjadi

penurunan citra sampai pada titik yang paling rendah. Jefkins (1995:120)

menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis citra didalam perusahaan,

yaitu:

1) Citra cermin (mirror image)

Yakni citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan, terutama

para pimpinannya yang tidak percaya apa dan bagaimana kesan orang

luar terhadap perusahaan yang dipimpinnya itu tidak selamanya dalam

posisi yang baik. Terjadinya perbedaan antara citra yang diharapkan

dengan kenyataan citra dilapangan, justru mencerminkan citra negatifnya

yang muncul.

2) Citra kini (current image)

Citra merupakan kesan yang baik yang diperoleh dari orang lain tentang

perusahaan atau hal lain yang berkaitan dengan produknya.

3) Citra keinginan (wish image)

Citra yang diinginkan ini adalah seperti apa yang diinginkan dan dicapai

oleh pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan atau produk yang

ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan, dan diterima dengan

kesan yang selalu positif diberikan oleh publiknya atau masyarakat

umum.

Page 45: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

29

4) Citra perusahaan (corporate image)

Citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya,

bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif yang lebih dikenal

serta diterima oleh publiknya.

5) Citra serbaneka (multiple image)

Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, yaitu bagaimana

pihak humas akan menampilkan pengenalan terhadap identitas, atribut

logo, brand’s name, seragam, kemudian diidentikan kedalam suatu citra

serbaneka yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan.

6) Citra penampilan (performance image)

Citra penampilan ini lebih ditujukan pada subjeknya, bagaimana kinerja

atau penampilan diri pada professional pada perusahaan bersangkutan,

misalnya dalam berbagai bentuk kualitas pelayanan dan bagaimana

pelaksanaannya.

Pada penelitian ini alat analisis yang digunakan untuk mengetahui citra

adalah mengacu ke “Model Grid Analisis Citra” yang digagas oleh Philip

Kotler dan dikutip oleh Ruslan (2006: 81), yang membagi citra ke dalam 4

grid:

CITRA BAIK

CITRA BURUK

Gambar 2.1. Model Grid Analisis Citra

Sumber: (Ruslan, 2006: 81).

SANGATDIKENAL

TIDAKDIKENAL

A B

CD

Page 46: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

30

Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Point A, merupakan grade citra dalam posisi yang ideal atau positif, dan

dikenal sangat baik oleh semua orang, pelanggan atau khalayak yang

menjadi sasarannya.

b) Point B, grade cukup positif, dan bersangkutan hanya disukai atau dikenal

oleh kalangan khalayak tertentu (kurang dikenal).

c) Point C, grade citra atau penilaian terhadap kualitasnya buruk. Tetapi

yang bersangkutan kurang dikenal oleh semua orang atau khalayaknya.

d) Point D, merupakan grade atau penilaian terhadap nama hingga tingkat

kualitasnya sangat terkenal kurang baik, dan memiliki citra buruk di mata

setiap orang atau khalayaknya.

2.5. Konsep Rebranding (Perubahan Logo)

Rebranding perusahaan (corporate rebranding) bertujuan untuk membentuk

citra (image) dan atau merefleksikan perubahan identitas. Kata rebranding itu

sendiri dapat diartikan secara etimologis, yang merupakan kombinasi kata

yaitu re dan brand. Re berarti kembali sedangkan brand berarti merek, jadi

jika diartikan berdasarkan asal katanya rebranding memilkiarti pemberian

nama merek kembali. Rebranding mengindikasikan adanya tujuan

penghapusan pernyataan atas sesuatu yang sebelumnya, misalnya

penghapusan citra atau reputasi yang terbentuk sebelumnya. Dorongan atas

rebranding adalah untuk mengirimkan sinyal kepada pasar,

mengkomunikasikan kepada pemegang modal (stakeholder) bahwa sesuatu

mengenai organisasi telah berubah (Stuart dan Muzellec dalam Yulida, 2013: 22).

Page 47: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

31

Jadi rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh

perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau memperbaharui sebuah

brand yang telah ada agar menjadi lebih baik. Dengan kata lain, ketika

melakukan rebranding maka yang berubah ialah nilai-nilai dalam merek itu

sendiri. Rebranding bukan hanya sebuah perubahan logo, namun rebranding

juga meliputi perubahan pesan, perubahan cara pendekatan pada konsumen,

pemberian jasa-jasa baru, atau bahkan perubahan mengenai apa yang

dijanjikan pada konsumen.

Branding bukan hanya sekedar desain dari sebuah logo perusahaan. Branding

merupakan sebuah hubungan antara konsumen dan perusahaan, antara

konsumen dan produk atau antara konsumen dan jasa. Branding harus dibuat

sebaik mungkin untuk memberikan kesan yang positif kepada konsumennya.

Terkadang, sebuah bisnis perlu memasukkan citra baru dalam produk atau

jasa mereka dengan cara rebranding. Rebranding sangat diperlukan ketika

citra suatu perusahaan dinilai negatif oleh konsumennya, karena adanya

permasalahan pada perusahaan itu sendiri atau dengan adanya perubahan

pasar (Larslong, 2004) dalam Liminto (2010: 37).

Rebranding dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemberian nama brand

baru atau identitas baru pada produk atau jasa yang sudah mapan tanpa

perubahan berarti dari manfaat yang ditawarkan oleh produk. Proses

rebranding dapat dilakukan pada suatu produk baru atau pada produk yang

sudah mapan.

Page 48: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

32

Arzia (2007:11) menjelaskan, Proses rebranding menunjukkan perubahan

yang nyata pada bentuk logo, nama merek, dan slogan. Dari tiga tipe

perubahan tersebut memungkinkan permutasi, sebagai berikut :

1) Perubahan nama dan logo.

2) Perubahan nama, logo dan slogan.

3) Perubahan logo saja.

4) Perubahan slogan saja.

Rebranding dapat terjadi pada tiga level yang berbeda dalam sebuah

perusahaan, yakni :

1) Rebranding perusahaan (corporate rebranding) yang terkait dengan

pendefinisian ulang atas keseluruhan entitas perusahaan dan seringkali

menandakan perubahan strategi atau repositioning, yang bertujuan

untuk membentuk citra dan atau merefleksikan perubahan identitas

perusahaan.

2) Rebranding unit bisnis perusahaan (rebranding of business units) yang

meliputi pemberian identitas pada anak atau divisi perusahaan yang

terpisah dari perusahaan.

3) Rebranding produk individual (rebranding of individual products)

yang meliputi perubahan identitas bagi suatu produk yang diproduksi

perusahaan.

Rebranding banyak dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya brand

repositioning produk atau perusahaan mereka. Faktor umum yang

Page 49: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

33

mendasari proses rebranding adalah tekanan eksternal seperti regulasi,

konsekuensi penjualan/pembelian merek, merger antar perusahaan, proses

harmonisasi merek di tingkat global, dll. Proses rebranding dapat

dilakukan secara sengaja sebagai dampak dari adanya perubahan strategi

atau tanpa disengaja oleh perusahaan.

Proses rebranding dapat pula dilakukan sebagai tindakan emergency

terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau sebagai reaksi dinamis

atas restukturisasi perusahaan. Beberapa hal yang dapat menjadi alasan

dilakukannya rebranding menurut Arzia (2007:10), antara lain adalah :

1) Terjadi merger, akuisisi, divestasi yang memungkinkan merek, logo

atau slogan tidak lagi sesuai.

2) Pergeseran pasar yang dikarenakan tindakan pesaing, munculnya

pesaing baru, maupun perubahan kondisi ekonomi dan hukum.

3) Citra yang sudah kadaluarsa atau tidak sesuai lagi dengan

perkembangan pasar.

4) Munculnya fokus dan visi baru bagi perusahaan.

5) Menjauhi perusahaan dari lingkup sosial dan moral dan untuk

menampilkan citra yang lebih bertanggung jawab sosial.

Proses rebranding terdiri atas dua tipe, tipe pertama adalah apabila dalam

proses rebranding terjadi penggantian merek yang sudah mapan dengan

merek yang baru, sedangkan tipe kedua adalah apabila dalam proses

Page 50: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

34

rebranding terjadi suatu modifikasi dari merek yang sudah mapan. Bentuk

lain dari proses rebranding adalah segmentasi pasar dan diferensiasi

produk.

Segmentasi pasar dan diferensiasi produk termasuk dalam proses

rebranding karena kedua kegiatan tersebut menunjukkan tindakan yang

berbeda pada setiap wilayah. Segmentasi pasar dan diferensiasi produk

berbeda dari proses rebranding yang lain karena kedua kegiatan tersebut

tidak melakukan perubahan terhadap brand image asli merek produk

(Arzia, 2007:12).

Menurut Santoso (2010:8) dalam Rahmah (2012:50) menjelaskan

mengenai rebranding atau perancangan kembali sebuah brand. Program

ini sebenarnya adalah keinginan sebuah perusahaan untuk menetapkan dan

menata kembali nilai-nilai yang ada dalam identitas perusahaan. Salah satu

hasil dari rebranding itu adalah logo, namun dari sebuah logo itu, masih

ada proses panjang yang masih terus dilakukan. Proses panjang itulah yang

sering diistilahkan sebagai proses branding, penerapan nilai-nilai yang

dibawa dalam penciptaan brand.

2.6. Asosiasi dan Psikologi Warna

2.6.1. Warna Biru

Biru memberikan ketenangan dan pilihan tepat untuk area yang

membutuhkan konsentrasi. Biru adalah warna langit juga warna laut.

Page 51: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

35

Warna ini selalu mengasosiakan kita terhadap air dan sesuatu yang

bersifat dingin. Biru tua melambangkan kepercayaan, kebijaksanaan

dan kematangan berfikir dalam mengambil keputusan. Sedangkan biru

muda yang keabu-abuan kerap dipakai untuk hal-hal yang melibatkan

teknologi tinggi.

2.6.2. Warna Hijau

Warna hijau langsung mengasosiasikan kita akan pemandangan alam.

Hijaunya pepohonan yang teduh, segarnya rumput, sawah dll. Asosiasi

kita terhadap warna bukan hanya secara visual, tapi juga indra yang

lain terutama penciuman dan rasa. Ketika kita memvisualisasikan

warna hijau, seketika itu juga kita membayangkan segarnya udara pagi

dan sejuknya hawa pegunungan. Oleh karena itu, hijau sangat tepat

untuk merefleksikan kesegaran dan relaksasi.

2.6.3. Warna Kuning

Kuning adalah warna yang identic dengan kemegahan dan teriknya

matahari. Cocok dipakai untuk penjualan atau dalam pameran karena

lebih menarik mata dibandingkan dengan warna lain. Sebagai salah

satu warna primer, kuning adalah warna dengan efek yang kuat,

sehingga secara psikologis warna ini sangat efektif diterapkan pada

hal-hal yang membutuhkan motivasi dan menaikkan mood.

2.6.4. Warna Hitam

Hitam dapat menggambarkan keheningan, kematangan berfikir, dan

kedalaman akal yang menghasilkan karya. Terutama karya-karya yang

Page 52: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

36

bernilai seni. Bagi para penggemar mode, warna hitam adalah warna

yang abadi, selalu terlihat modern dan gaya. Hitam juga sangat

digemari sekaligus menampilkan kesan elegan dan mewah.

2.6.5. Warna Ungu

Ungu adalah warna yang mewah dan kompleks, lebih disukai oleh tipe

yang sangat kreatif dan eksentrik. Ungu adalah warna yang unik

karena karakternya berubah-ubah begitu drastic tergantung intensitas

yang dimilikinya. Warna ungu tua dengan intensitas penuh berkarakter

misterius, mistis, dalam dan angkuh. Sebaliknya warna ungu muda

pastel justru memiliki karakter yang lembut, ringan, dan

menyenangkan.

2.6.6. Warna Jingga

Warna ini menebarkan energi, menghangatkan hati, sekaligus

memancarkan keceriaan. Warna jingga juga diasosiasikan pada

kehangatan alam, khususnya warna khas sore hari diiklim tropis. Dari

sisi psikologi, jingga merupakan lambang persahabatan. Pada otak

manusia, jingga mampu merangsang kreativitas dan daya cipta,

sehingga cocok diaplikasikan untuk ruang kerja bagi mereka yang

beroperasi di dunia desain dan seni.

2.6.7. Warna Merah

Merah adalah warna yang penuh dengan energi. Warna merah banyak

digunakan sebagai lambang keberanian, kekuatan, sensualitas, dan

bahaya. Merah sangat ekspresif dan dinamis dalam merepresentasikan

cinta dan kehidupan. Dalam lingkaran warna, merah adalah warna

Page 53: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

37

paling panas dan memiliki gelombang warna paling panjang sehingga

warna inilah yang paling cepat tertangkap oleh mata.

2.6.8. Warna Putih

Putih adalah warna yang memberikan kemurnian dan kesederhanaan.

Sering digunakan untuk acara-acara bersifat sacral seperti

pernikahaan, atau acara ibadah keagamaan. Secara psikologis, putih

melambangkan kejujuran, ketulusan, dan keikhlasan. Warna ini juga

mengasosiasikan kita terhadap rasa bersih/ higienis dan klinis. Setiap

warna yang berada di atas warna putih menjadi warna yang menonjol

karena putih berperan sebagai latar belakangnya. Putih juga sering kita

asosiasikan sebagai sesuatu yang dingin seperti salju, seperti ungkapan

sebuah puisi cintaku padamu seputih salju.

(Dameria, 2007: 28-50).

2.7. Tipografi

Pengertian tipografi secara sederhana dejelaskan sebagai ilmu yang berurusan

dengan “penata huruf cetak”. Bermula dari istilah Yunani typos dan graphe.

Arti harfiah dari tipografi adalah “bentuk tulisan”, kemudian dalam kata

kerjanya disebut “pembentukan” atau “kreasi” (Anggraini S. & Nathalia

(2014: 51).

2.7.1. Pedoman Penggunaan Huruf

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk

komunikasi verbal dan merupakan perangkat visual yang pokok dan

efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan estetikanya, huruf

Page 54: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

38

memeiliki potensi untuk menghadirkan ekspresi yang tersirat dalam

sebuah desain tipografi. Sihombing (2015: 164-170) menjelaskan

beberapa pedoman penggunaan huruf diantaranya:

a) Legibility dan Readibility

Legibility memiliki pengertian sebagai kualitas huruf dalam

tingkat kemudahannya untuk dikenali atau dibaca. Tingkat

keterbacaan ini tergantung dari desain per individu huruf, seperti

tipis tebalnya stroke, besarnya x-height, proporsi ascender dan

descender hingga bidang negatif (counterform) dalam fisik huruf.

Sementara readibility adalah kualitas kemudahan dan kenyamanan

dibacanya rangkaian huruf dalam sebuah desain tipografi atau tata

letak (layout).

b) Tracking dan Leading

Susunan huruf yang terlalu rapat akan mengaburkan bentuk huruf,

sedangkan susunan huruf yang terlalu renggang akan sangat

mempengaruhi kecepatan dan kenyamanan membaca. Selain itu,

perihal leading juga perlu diperhatikan. Penyesuaian leading dapat

membantu kecepatan dan kenyamanan membaca. Namun, bila

leading terlalu kecil atau besar akan memakan waktu lebih lama

bagi mata untuk menemukan atau menyambung baris-baris teks

selanjutnya.

c) Perlakuan Naskah Panjang

Naskah yang panjang selayaknya menggunakan keluarga huruf

light atau regular, tergantung tingkat ketebalan stroke dari setiap

Page 55: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

39

desain huruf. Apabila huruf bold diterapkan dalam sebauh naskah

maka ketebalannya akan banyak sekali memberi pengaruh

terhadap readability dan keindahan rancangan. Selain itu, huruf

bold dapat memberikan kesan massif dan pekat terhadap ruang.

d) Display Type dan Body Type

Huruf yang digunakan untuk judul disebut dengan display type.

Ukuran minimum penggunaan display type umumnya adalah 14pt.

sementara ukuran maksimum untuk body type (body text/ text

type) umumnya adalah 12pt. untuk naskah yang panjang, apabila

ukuran huruf terlalu kecil maka akan cepat melelahkan mata atau

bahkan mungkin akan sukar dibaca, dan apabila dicetak terlalu

besar maka akan mengganggu estetika rancangan.

2.7.2. Klasifikasi Huruf

Klasifikasi huruf dibuat berdasarkan momentum-momentum penting

adalam perjalanan sejarah penciptaan dan pengembangan desain huruf

Latin (Sihombing, 2015: 158).

a) Old Style (1475)

Sering disebut dengan tipografi serif humanis yang dikembangkan

pada abad ke-15 dan 16. Karakteristik umum dari huruf-huruf old

style adalah:

- Serif berukuran kecil dengan sudut lengkung yang besar.

- Sumbu dari huruf ‘O’ memiliki kemiringan.

- Kontras stroke yang rendah.

Page 56: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

40

b) Transitional (1750)

Huruf-huruf transitional muncul pada pertengahan abad ke-17

yang merupakan transisi antara huruf-huruf old style dan tipografi

dengan serif modern. Karakteristik umum yang terdapat dalam

huruf-huruf transitional adalah:

- Serif berukuran kecil dengan sudut lengkung yang kecil.

- Sumbu dari huruf ‘O’ tegak vertikal.

- Kontras stroke yang cukup.

c) Modern (1775)

Tipografi dengan serif modern dikembangkan pada akhir abad ke-

18 dan merupakan perubahan radikal dari tipografi tradisional

pada masa itu. Karakteristik umum dari huruf-huruf modern

adalah:

- Serif berukuran kecil tanpa sudut lengkung.

- Sumbu dari huruf ‘O’ tegak vertikal.

- Kontras stroke yang ekstrim.

d) Egyptian (1825)

Huruf-huruf egyptian, atau sering juga disebut dengan slab serif,

diperkenalkan pada abad ke-19 sebagai huruf yang banyak

digunakan dalam desain-desain untuk iklan. Karakterstik umum

dari huruf-huruf egyptian adalah:

- Serif berbentuk kotak dan berukuran besar tanpa sudut lengkung.

- Sumbu dari huruf ‘O’ tegak vertikal.

- Kontras stroke yang rendah.

Page 57: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

41

e) Sans Serif (1925)

Huruf-huruf sans serif mulai banyak bermunculan pada abad ke-

19 dengan karakteristik umum lainnya dari huruf-huruf sans serif

adalah:

- Sumbu dari huruf ‘O’ tegak vertikal.

- Kontras stroke yang rendah atau tidak memiliki kontras stroke.

(Sihombing, 2015: 159-160).

2.8. Kerangka Pemikiran

Lambang Bakti Husada digambarkan palang hijau dalam bunga

wijayakusuma dengan lima mahkota putih dan lima kelopak hijau itu,

bermakna Pancakarsa Husada yang melambangkan tujuan pembangunan

kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.

(http://www.depkes.go.id).

Bakti husada sesungguhnya adalah lambang kesehatan untuk upaya

kesehatan rakyat di seluruh Indonesia. Bersifat lebih luas dan tidak cukup

representatif bagi institusi Kementerian Kesehatan RI sesuai dengan tujuan

yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor

569/Menkes/Per/XI/1984. Karena sebuah logo menjadi cerminan dari

organisasi itu sendiri. Tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat pada

penemunya dan mengecilkan artinya, logo lama tersebut dapat dikatakan old

fashioned.

Page 58: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

42

Munculnya logo baru Kementerian Kesehatan RI sendiri tidak menggantikan

posisi bakti husada sebagai lambang upaya kesehatan di Indonesia. Logo

baru hanya diperuntukkan bagi unit vertikal yang kewenangannya berada

langsung di bawah Kementerian Kesehatan RI. Logo baru menampilkan tiga

bidang warna biru turquoise yang melambangkan 3 Pilar Program Indonesia

Sehat, yaitu: Penerapan Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan,

dan Jaminan Kesehatan Nasional Inisial K, mewakili bentuk sederhana dari

kata Kesehatan, makna verbal dari bidang lingkup kerja di Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia. (http://www.depkes.go.id)

Berdasarkan logo tersebut terdapat 3 unsur yang akan digunakan sebagai

variabel bebas yaitu bentuk, warna, dan logo. Pada logo Kementerian

Kesehatan RI terdapat beberapa bentuk bidang yang diketahui sedangkan

pada dimensi warna terdapat warna biru turquoise, hijau terang, dan hitam.

Pada dimensi tipografi yang akan dilihat adalah penggunaan huruf dan jenis

hurufnya. Variabel terikat pada penelitian ini adalah citra Kementerian

Kesehatan RI.

Page 59: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

43

Secara sederhana dapat dijelaskan oleh gambar berikut:

Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pikir

2.9. Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta

diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta maupun

kondisi yang sedang diamati sebagai petunjuk dan langkah penelitian

selanjutnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H 0 : Tidak ada pengaruh Perubahan Logo (Rebranding) terhadap Citra

Perusahaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

H 1 : Ada pengaruh Perubahan Logo (Rebranding) terhadap Citra

Perusahaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Perubahan Logo (X):- Bentuk- Warna- Tipografi

Citra KementerianKesehatan RI (Y)

Citra Lama Logo KementerianKesehatan RI

Page 60: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis statistik, bertujuan

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang

disusun dengan data kuantitatif serta membuat ketetapan pengukurannya

dengan menggunakan metode statistik sebagai alat ukurnya (Singarimbun,

dan Effendi, 2008:5).

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode

survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual.

Singarimbun (2008:3) menjelaskan, penelitian survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpul data yang pokok.

Page 61: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

45

3.3. Batasan Operasional

Agar penelitian dapat fokus dan mencapai target serta tujuan penelitian, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini

adalah :

a) Variabel bebas, terdiri dari elemen logo Kementerian Kesehatan RI (X)

yaitu: bentuk, warna, tipografi.

b) Variabel terikat, yaitu citra Kementerian Kesehatan RI (Y).

3.4. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur.

Dengan melihat definisi operasional variabel suatu penelitian, maka peneliti

akan mengetahui variabel yang akan di teliti (M. Singarimbun dan Sofian

Effendi, 2008:3). Untuk melihat operasionalisasi suatu variabel, maka

variabel harus diukur dengan menggunakan indikator-indikator yang dapat

memperjelas variabel yang dimaksud.

Adapun indikator-indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Dimensi Indikator Skala Pertanyaan

Perubahan Logo(Variabel X)

Bentuk

a. Keunikan LikertBentuk logo baru KementerianKesehatan RI mudah diingat

b. MencerminkanKarakteristikKementerian KesehatanRI

Likert

Tiga bidang warna biru turquoisemelambangkan 3 Pilar ProgramIndonesia Sehat, yaitu: PenerapanParadigma Sehat, PenguatanPelayanan Kesehatan, dan JaminanKesehatan NasionalBidang berbentuk hati (warna hijau)melambangkan semangat universalyang tulus dalam mewujudkanseluruh warga negara Indonesiayang sehat tanpa membedakan sukubangsa, ras, sosial, dan budaya.Inisial K, mewakili bentuksederhana dari kata Kesehatan,Lima ujung bidang yang membulat,mewakili nilai-nilai Kemenkes,yaitu: Pro rakyat, Inklusif,Responsif, Efektif, dan Bersih sertaberlandaskan Pancasila.

46

Page 63: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

Garis busur panah, mewakili targetdan tujuan institusi Kemenkes RIyakni mewujudkan Indonesia Sehatsesuai dengan Pancasila danUndang-undang Dasar 1945

c. KetertarikanLikert

Bentuk logo baru KementerianKesehatan RI menarik

d. Kesederhanaan LikertBentuk logo KementerianKesehatan RI memberikan kesansederhana

Warnaa. Mencerminkan

KarakteristikKementerian KesehatanRI

Likert

Warna biru turqoise melambangkanunsur sehat, kepercayaan, danIntegritas.Warna hijau terang memberikanefek ramah, hangat, dan semangatdalam melayani.Warna hitam melambangkan maknategas dan formal selaku badan resminegara dalam pembuat regulasikhususnya di bidang kesehatan.

b. Komposisi Warna LikertPerpaduan warna logo baruKementerian Kesehatan RI sudahbaik.

c. Ketertarikan LikertWarna pada logo baru KementerianKesehatan menarik.

Tipografia. Readibility Likert

Susunan huruf mudah/nyamandibaca

47

Page 64: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

Layout kalimat mudah/nyamandibaca

b. Legibility Likert Jenis huruf mudah dikenalic. Aesthetic

LikertJenis huruf yang digunakan bernilaiseni.

d. Size LikertUkuran huruf sesuai dengankeseluruhan logo

Citra Peruasahaan (Y)a. Logo baru

mempengaruhi CitraPerusahaan

Likert

Keterkenalan Logo baruKementerian Kesehatan RILogo baru (Rebranding) membuatCitra Perusahaan KementerianKesehatan RI lebih positif

48

Page 65: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

49

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1.Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2014:61). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2014 yang

berjumlah 235 orang (arsip FK Universitas Lampung).

3.5.2.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2014: 62). Pengambilan sampel dalam penelitian

ini dengan teknik probability sampling yaitu proportionate stratified

random sampling dengan menggunakan rumus slovin. Menurut

Sugiyono (2014: 63), probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin

sebagai berikut:

= 1 +dimana:

n = jumlah elemen/ anggota sampel

N = jumlah elemen/ anggota populasi

Page 66: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

50

e = error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1%

atau 0,01; 5% atau 0,05; dan 10% atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh

peneliti).

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 235 orang dan

presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,1; maka besarnya

sampel pada penelitian ini adalah :

= 1 + ( . )= 2351 + (235 . 0,1 )= 2351 + 2,35= 70,14 dibulatkan menjadi 70

Jadi, jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 70

orang.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Adapaun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1.Kuesioner

Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar

pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian, dengan teknik ini

diharapkan akan memperoleh data yang akurat, sistematik, terarah, dan

terperinci untuk dibahas lebih lanjut.

Page 67: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

51

3.6.2.Studi Pustaka

Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-

referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Studi

Pustaka dilakukan untuk menunjang penulis dalam pembuatan proposal

penelitian.

3.7. Skala Data dan Teknik Penentuan Skor

Skala data pengukuran yang digunakan peneliti adalah berdasarkan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

kelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap jawaban dalam penelitian

ini akan diberikan penentuan skor sebagai berikut:

1) Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai 5.

2) Untuk jawaban setuju diberi nilai 4.

3) Untuk jawaban biasa saja diberi nilai 3.

4) Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai 2.

5) Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1.

3.8. Teknik Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber tersebut kemudian dianalisa.

Menurut Nazir (1998: 419), analisa adalah kegiatan mengelompokan,

membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyingkatkan suatu data

Page 68: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

52

sehingga mudah dibaca. Setelah data dari hasil penelitian dikumpulkan, tahap

berikutnya adalah:

1) Tahap Editing

Editing adalah pemeriksaan data yang diperoleh dari lapangan guna

menghindari kekeliruan dan kesalahan. Data yang diperoleh tersebut

kemudian dan diperiksa mencakup kelengkapan jawaban yang diperoleh

di lapangan sehingga kesempurnaan data dapat dijamin.

2) Tahap Coding

Coding adalah cara untuk mengklafisikan jawaban-jawaban dari

informasi yang menunjukkan kelompoknya. Hal ini dilakukan dengan

cara menandai masing-masing jawaban itu dengan kode tertentu.

3) Tahap Tabulasi

Tabulasi yaitu menyusun data kedalam bentuk tabel yang telah diproses

dan disusun kedalam suatu pola tertentu agar sesuai dengan tujuan

penelitian yang telah terlibat agar tersusun secara berurutan.

3.9. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data

kuantitatif. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain yang terkumpul. Kegiatan dalam analisis

Page 69: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

53

data adalah dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang tengah diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2014: 207).

Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan rumus regresi

liniear sederhana untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap

variabel Y. Rumus regresi liniear adalah sebagai berikut

y = a + bx

Keterangan:

y : Nilai variabel bebas yang diramalkan

a : Konstanta

b : Koefisien regresi dari x

x : Nilai variabel terikat yang diramalkan

Sedangkan untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut :

α= (∑ )(∑ ) − (∑ )(∑ )(∑ ) − (∑ )= ∑ − (∑ )(∑ )(∑ ) − (∑ )

Keterangan:

y : Jumlah skor variabel terikat

Page 70: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

54

x : Jumlah skor akhir dari variabel bebas

n : Jumlah sampel

(Sugiyono, 2014: 221).

3.10. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif

karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh

kualitas instrumen penelitian. Instumen penelitian yang baik dalam

penelitian harus valid dan reliabel. Karena itu, instrumen penelitian harus

melalui tahap uji validitas dan uji reliabilitas.

3.10.1. Uji Validitas Kuesioner

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya di ukur

(Sugiyono, 2014: 172). Pengujian validitas dilakukan dengan

analisis faktor, dimana menurut Sugiyono adalah dengan

mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam satu faktor, dan

mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Adapun kriteria

yang harus di penuhi untuk menilai validitas instrumen tersebut

adalah sebagai berikut :

a) Jika r hitung > r tabel, maka butir-butir pernyataan dari

kuesioner adalah valid.

Page 71: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

55

b) Jika r < tabel, maka butir-butir pernyataan dari kuesioner adalah

tidak valid.

Rumus korelasi Person Product Moment :

= (∑ ) − (∑ ∑ ){ ∑ − (∑ )} { ∑ − (∑ ) }Keterangan:

r : Koefisien korelasi product moment

X : Jumlah skor untuk indikator x

Y : Jumlah skor untuk indikator y

N : Banyaknya responden (sampel) dari variabel x, y dari hasil

kuesioner

XY : Jumlah perkalian item dengan total item

Uji validitas dalam penelitian ini mengambil populasi mahasiswa

jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung. Kuesioner yang disebar oleh peneliti

sebanyak 30 buah. Jumlah tersebut berdasarkan jumlah kosntanta

yang dikemukakan oleh Sugiyono. Pengujian instrumen segi

validitas terhadap 30 responden diperoleh bahwa hasil instrumen

penelitian dilakukan valid jika nilai korelasinya lebih besar dari

0,361 (Sugiono, 2007:173).

Page 72: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

56

3.10.2. Uji Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

2006: 154).

Kuesioner dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif

sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada objek yang

berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang

tetap. Untuk menguji tingkat reliabilitas dapat menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha yaitu :

= ( − 1) 1 − ∑ 2Keterangan :

r11 : Nilai Reliabilitas

k : Jumlah item pertanyaan

∑σ : Jumlah variabel item

: Nilai varian

Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,6 maka dapat dikatakan

instrumen tersebut reliabel. (Arikunto, 2006:154)

Page 73: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

57

3.11. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat signifikasi dari koefisien

korelasi dengan menggunakan statistik uji “F”. Uji ini digunakan untuk

mengetahui apakah variabel bebas (X) secara simultan mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat (Y). Pengujian dilakukan dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel pada derajat kesalahan 5%

(a = 0,05).

Ketentuan yang dipakai untuk menarik kesimpulan ini adalah:

a. Apabila nilai F hitung > dari nilai F tabel atau nilai sig < 0,05 (alpha)

maka variabel bebasnya secara simultan memberikan pengaruh yang

bermakna terhadap variabel terikat dan hipotesis pertama ditolak serta

hipotesis kedua diterima.

b. Apabila nilai F hitung < dari nilai F tabel atau nilai sig > 0,05 (alpha)

maka variabel bebasnya secara simultan tidak memberikan pengaruh

yang bermakna terhadap variabel terikat dan hipotesis pertama diterima

serta hipotesis kedua ditolak .

Rumus F hitung (Sugiyono,2014: 192) sebagai berikut:

= ⁄(1 − ) ( − − 1)⁄Keterangan:

R2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

Page 74: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

58

Kekuatan hubungan antar variabel yang menunjukkan derajat hubungan

yaitu korelasi (r) dapat dikategorikan sebagai berikut:

<0,20 Hubungan rendah sekali; lemah sekali

0,20 - 0,39 Hubungan rendah tetapi pasti

0,40 - 0,70 Hubungan yang cukup berarti

0,71 - 0,90 Hubungan yang tinggi; kuat

>0,90 Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan

(Kriyantono, 2006: 173)

Page 75: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1. Profil Kementerian Kesehatan

4.1.1. Visi dan Misi

a) Nawacita

Kementerian Kesehatan berperan serta dalam meningkatkan

kualitas hidup masyarakat melalui agenda prioritas Kabinet Kerja

atau yang dikenal dengan Nawa Cita, sebagai berikut:

1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

Negara;

2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan

terpercaya;

3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem

dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan

terpercaya;

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

Page 76: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

60

6) Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional;

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8) Melakukan revolusi karakter bangsa;

9) Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.

b) Visi

Visi misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi Presiden

Republik Indonesia yaitu Terwujudnya Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-

royong. Visi tersebut diwujudkan dengan 7 (tujuh) misi

pembangunan yaitu:

1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan

demokratis berlandaskan negara hukum;

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta

memperkuat jati diri sebagai negara maritim;

Page 77: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

61

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi,

maju dan sejahtera;

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang

mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional,

serta;

7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

c) Nilai – Nilai

1) Pro Rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,

Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan

rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.

Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa

membedakan suku, golongan, agama dan status sosial

ekonomi.

2) Inklusif

Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan

semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin

hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja.

Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus

Page 78: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

62

berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi

profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani

dan masyarakat akar rumput.

3) Responsif

Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi

permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial

budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar

dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda,

sehingga diperlukan penangnganan yang berbeda pula.

4) Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan

sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.

5) Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari

korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan

akuntabel.

(http://www.depkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-

misi.html tanggal: 8 Februari 2018 14:38 WIB).

4.2. Tugas dan Fungsi

Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Page 79: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

63

Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2016, pasal 3 dalam melaksanakan tugas,

Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan fungsi :

a) perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan

masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan

kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan;

b) koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan

administrasi kepada seluruh unsur organsisasi di lingkungan

Kementerian Kesehatan;

c) pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Kesehatan;

d) pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;

e) pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di

bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan;

f) pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Kementerian Kesehatan di daerah;

g) pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Kesehatan;

h) pelaksanaan dukungan substansif kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan Kementerian Kesehatan;

(http://www.depkes.go.id/article/view/15110900002/kementerian-

kesehatan-republik-indonesia.html tanggal: 8 Februari 2018 15:07 WIB)

Page 80: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

64

Gam

bar

4.1.

Str

uktu

r O

rgan

isas

i Kem

ente

rian

Kes

ehat

an R

I

Sum

ber:

http

://w

ww

.dep

kes.

go.id

/web

/ass

ets/

imag

es/S

OT

K/S

OT

K20

16%

20-

1%20

kem

kes.

jpg

8 Fe

brua

ri 2

018

15:0

4 W

IB

Page 81: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

65

4.3. Logo dan Makna Logo Kementerian Kesehatan RI

4.3.1.Logo Kementerian Kesehatan RI

Gambar 4.2. Logo Kementerian Kesehatan RI

Sumber: (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/wp-content/uploads/

2016/12/logo-kemenkes_landscape.jpg)

4.3.2.Makna dan Arti Warna Logo

A. Makna Logo

1. Tiga Bidang Warna Biru Turqoise

Gambar 4.3. Bidang Warna Biru Turqoise

Melambangkan tiga pilar program Indonesia Sehat: yaitu

Penerapan Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan,

dan Jaminan Kesehatan Nasional. (Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017)

Page 82: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

66

2. Bidang Warna Hijau Berbentuk Hati

Gambar 4.4. Bidang Warna Hijau Berbentuk Hati

Melambangkan semangat universal yang tulus dalam

mewujudkan seluruh warga negara Indonesia yang sehat tanpa

membedakan suku bangsa, ras, sosial dan budaya.

(Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2017)

3. Inisial “K”

Gambar 4.5. Bidang Berbentuk Inisial “K”

Mewakili bentuk sederhana dari singkatan dari kata

“kesehatan”, makna verbal dari bidang lingkup kerja

Kementerian Kesehatan.

(Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2017)

Page 83: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

67

4. Lima Ujung Bidang yang Membulat

Gambar 4.6. Lima Ujung Bidang yang Membulat

Mewakili nilai-nilai Kementerian Kesehatan yaitu Pro rakyat,

Inklusif, Responsif, Efektif, dan Bersih serta berlandaskan

Pancasila. (Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2017)

5. Garis Busur Panah

Gambar 4.7. Garis Busur Panah

Mewakili target dan tujuan institusi Kementerian Kesehatan

yakni mewujudkan tema Indonesia Sehat sesuai dengan

Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang pada dasarnya

kesehatan merupakan hak semua warga negara Indonesia dan

merupakan tanggung jawab bersama. (Permenkes RI Tahun

2017)

Page 84: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

68

B. Arti Warna Logo

1. Warna Biru Turquoise

Melambangkan unsur sehat, kepercayaan, dan integritas.

Gambar 4.8. Warna Biru Turquoise

2. Warna Hijau Terang

Memberikan efek ramah, hangat, semangat dalam melayani.

Gambar 4.9. Warna Hijau Terang

4.3.3. Penggunaan Logo beserta Tulisan Kementerian Kesehatan

A. Penggunaan Logo Beserta Tulisan “Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia” di Sebelah Kanan Logo dengan jenis huruf

VAG Rounded Black

Gambar 4.10. Logo dengan tulisan “Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia”

Page 85: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

69

B. Penggunaan Logo Beserta Tulisan “Kemenkes” di Bagian

Bawah Logo dengan jenis huruf VAG Rounded Black

Gambar 4.11. Logo dengan Tulisan “Kemenkes”

4.3.4. Rasio Ukuran Penggunaan Logo

A. Logo

Gambar 4.12. Rasio Ukuran Penggunaan Logo Kemenkes

Page 86: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

70

B. Logo dengan Tulisan di Bawah

Gambar 4.13. Rasio Logo dengan Tulisan di Bawah

C. Logo dengan Tulisan di Sebelah Kanan Logo

Gambar 4.14. Rasio Logo dengan Tulisan di Sebelah

Kanan Logo

Page 87: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijabarkan pada

bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perubahan logo (bentuk, warna, dan tipografi) berpengaruh positif

terhadap citra Kementerian Kesehatan RI. Hal ini terbukti dari hasil uji

F yang memperoleh nilai F hitung sebesar 35,98 yang diterima pada

taraf signifikansi 0%. Artinya tinggi rendahnya citra Kementerian

Kesehatan RI ditentukan oleh perubahan logo (bentuk, warna, dan

tipografi).

2. Bentuk logo merupakan dimensi yang paling berpengaruh dominan

terhadap citra Kementerian Kesehatan RI. Hal ini terbukti dari hasil

regresi linear setiap dimensi yang memperoleh nilai lebih tinggi

dibanding variabel lainnya (0,164 > 0,115 dan 0,015). Artinya citra

Kementerian Kesehatan lebih banyak dipengaruhi oleh dimensi bentuk.

3. Berdasarkan analisis model grid citra Kementerian Kesehatan RI dilihat

dari logonya berada pada poin B, artinya citra Kementerian Kesehatan

RI cukup positif karena hanya disukai atau dikenal oleh sebagian

khalayak.

Page 88: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

101

6.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk Kementerian Kesehatan RI agar lebih memaksimalkan

kesederhanaan yang dimiliki oleh logo tersebut guna meningkatkan nilai

memorable yang sulit diterima oleh masyarakat. Logo yang baik harus

disertai dengan sosialisasi dan pengenalan kepada masyarakat sehingga

dapat berpengaruh positif pada citra yang ditampilkan.

2. Penelitian ini hanya menggunakan perubahan logo sebagai variabel

tidak terikatnya, oleh karena itu pada penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menggunakan variabel lain yang dapat mempengaruhi citra dari

Kementerian Kesehatan RI seperti pengimplementasian logo ataupun

profesionalitas Kementerian Kesehatan RI.

Page 89: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anggoro, Linggar M. 2000. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: PT BumiAksara.

Anggraini S., Lia & Nathalia, Kirana. 2004. Desain Komunikasi Visual: Dasar-DasarPanduan Untuk Pemula. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia.

Argenti, Paul A. 2010. Komunikasi Korporat (Communication Corporate). Jakarta:Salemba Humanika.

Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Dameria, Anne. 2007. Color Basic. Jakarta: Link & Match Graphic.

Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti.

Kriyantono, Rakhmat. 2006. Teknik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: AndiOffset

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Moriarty, Sandra, dkk. 2011. ADVERTISING. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup.

Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Page 90: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

Nazir, M. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian Public dan Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

____________. 2006. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. EdisiRevisi ke-7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rustan, Surianto. 2013. Mendesain LOGO. Cet. Ke-4. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Sihombing, Danton. 2015. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Singarimbun, M dan Effendi, S. 2008. Metode Penelitian Survei. Cet. Ke-19.Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar MuliaPustaka.

Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE: Desain Komunikasi Visual - Penanda ZamanMasyarakat Global. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic PublishingService).

Yeshin, Tony. 1998. Integrated Marketing Communication, The Holistic Approach.London: Reed Educational and Proffesional Publishing Ltd.

Skripsi

Arzia, Ulfathul. 2007. Analisis Pengaruh Rebranding terhadap Brand Equity AirConditioner (AC) Panasonic. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Liminto, Budi. 2010. Penerepan Rebranding Persebaya Surabaya Sebagai KlubSepakbola Profesional. Surabaya: Universitas Petra.

Rahmah, Elva. 2012. Peningkatan Kualitas Layanan Konten Jurnal MelaluiRebranding. Padang: Universitas Negeri Padang.

Sari, Yulida. 2013. PENGARUH PERUBAHAN LOGO TERHADAP CITRAPERUSAHAAN (Studi Persepsi Konsumen PT Pertamina (Persero) di BandarLampung). Lampung: Universitas Lampung.

Page 91: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

Situs Internet

Tanudjaja, Bing B. Aplikasi Prinsip Gestalt pada Media Desain KomunikasiVisual. http://dgi.or.id/dgi-archive/aplikasi-prinsip-gestalt-pada-media-desain-komunikasi-visual. (diakses pada tanggal 3 Juni 2017 pukul 00:29WIB)

Inilah Makna Logo Baru Kemenkes RI. 6 Desember 2016.http://www.depkes.go.id/article/view/16120900003/inilah-makna-logo-baru-kemenkes-ri.html. (diakses pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 15:53 WIB).

http://www.kemkes.go.id/ (diakses pada tanggal 25 Maret 2018 pukul 19.00 WIB).

http://padk.kemkes.go.id/news/read/index/1/109/logo-baru-kemenkes (diakses padatanggal 16 Agustus 2017 pukul 23.42 WIB).

http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/wp-content/uploads/ 2016/12/logo-kemenkes_landscape.jpg)

(http://www.depkes.go.id/article/view/13010100001/profil-visi-dan-misi.htmltanggal: 8 Februari 2018 14:38 WIB).

(http://www.depkes.go.id/article/view/15110900002/kementerian-kesehatan-republik-indonesia.html tanggal: 8 Februari 2018 15:07 WIB)

http://www.depkes.go.id/web/assets/images/SOTK/SOTK2016%20-1%20kemkes.jpg8 Februari 2018 15:04 WIB

https://banpt.or.id/direktori/institusi/pencarian_institusi (21 Mei 2018 pukul 22.05)

http://lamptkes.org/akreditasi/pencarian (21 Mei 2018 pukul 22.08)

http://ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/07/tabel-f-0-05.pdf

Page 92: PENGARUH PERUBAHAN LOGO (REBRANDING) TERHADAP …digilib.unila.ac.id/48587/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · TERHADAP CITRA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA (Studi

Sumber Lain

Republik Indonesia. 1984. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 569/ Menkes/ Per/ XI/ 1984 tentang Lambang Kesehatan UntukUpaya Kesehatan Rakyat di Seluruh Indonesia. Kementerian Kesehatan RI.Jakarta.

Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 7 Tahun 2017 tentang Penggunaan Logo Kementerian Kesehatan.Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.