pengaruh person organization fit terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSON ORGANIZATION FIT TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada Karyawan Lottemart Wholesale)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
JEANITA HINAYAH ARIFIANINGSIH
NIM : 1111081000089
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
i
PENGARUH PERSON ORGANIZATION FIT DAN KOMPENSASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Karyawan Lottemart Wholesale)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
JEANITA HINAYAH ARIFIANINGSIH
NIM: 1111081000089
Di Bawah Bimbingan,
Pembimbing I Pembimbing II
Suhendra, S.Ag.,M.M, Sri Hidayati, S.Ag., M.Ed
NIP :197112062003121001 NIP :197706082011012003
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Jeanita Hinayah Arifianingsih
2. NIM : 111081000089
3. .Jurusan : Manajemen SDM
4. Judul Skripsi : “PENGARUH PERSON ORGANIZATION
FIT DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi
Kasus Karyawan Lottemart Wholesale)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa
yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” di diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Mei 2016
Penguji I Penguji II
Amir Syarifudin, SH.,MM Suhendra, S.Ag., MM
NIP: 197905032011011006
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 26 Januri 2017 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:
5. Nama : Jeanita Hinayah Arifianingsih
6. NIM : 111081000089
7. .Jurusan : Manajemen SDM
8. Judul Skripsi : “PENGARUH PERSON ORGANIZATION
FIT DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi
Kasus Karyawan Lottemart Wholesale)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa
yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” dan skripsi diterima sebagai
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Januari 2016
1. Titi Dewi Warninda, S.E.,M.Si
NIP : 197501012005011008 (______________)
Ketua
2. Hemmy Fauzan, S.E.,M.M
NIP : 197608222007011014 (______________)
Penguji Ahli
3. Dr. Suhendra.,S.Ag.,M.M
NIP : 197905032011011006 (______________)
Pembimbing I
4. Sri Hidayati, S.Ag.,M.Ed
NIP : 197706082011012003 (______________)
Pembimbing II
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
1. Nama : Jeanita Hinayah Arifianingsih
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Juni1994
3. Agama : Islam
4. Alamat : Jl. Kalianyar X Gang II, RT 008,
RW009, Kel. Kali Anyar
Kec. Tambora, Jakarta Barat
1. Nomor Hp : 089609577693
2. E-mail : [email protected]
II. PendidikanFormal
1. SD (1999-2005) : SD N Jembatan Besi Jakarta
2. SMP (2005-2008) : SMPN 63 Jakarta
3. SMA (2008-2011) : SMK N 11 Jakarta
4. S1 (2011-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Arif
2. Ibu : Muningsih
3. Alamat : Jl. Kalianyar X Gang II, RT 008,
RW009, Kel. Kali Anyar
Kec. Tambora, Jakarta Barat
4. Nomer Hp : 085777680008
vi
ABSTRACT
This research aims to observe the influence of person organization fit and
compensation on employees performance through job satisfaction of Lottemart
Wholesale. The samples of this study are 53 respondents. The statistic research
uses path analysis as statistical tools.
The result of this study showed that in substruktural 1 person organization
fit and compensation are partially significant influence on job satisfaction with the
t value severally 2.324 and 4.698 and significant value are 0.009 and 0.000.
Person organization fit and compensation are simultaneously significant influence
on job satisfaction with the f value is 35.697 and significant value is 0.000. In
substructural 2 showed that person organization fit, compensation, and job
satisfaction are particially significant influencence on employees
performance with the t value severally 2.957, 13.136, -2.369 and significant
value are 0.005, 0.000, 0.022. Person organization fit, compensation, and
job satisfaction are simultaneously significant influence on employees
performance with the f value is 131.437 and significant value is 0.000.
Meanwhile, Partially has significant indirect influence among person
organization fit and compensation on employees performance through job
satisfaction with the t value severally -0.0331 and -0.1650. The most
dominant variable influence is compensation.
Contribution of This research to the Lottemart Wholesale is to observe the
human resources issues that occur and also find solutiuons as well as the correct
handling of outlet ciputat.
Keywords: Person Organization Fit, Compensation, Job Satisfaction,
Employees Performance.
vii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
person organization fit, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan melalui
kepuasan kerja karyawan Lottemart Wholesale. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 53 orang. Uji statistik yang digunakan adalah analisis
jalur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada substruktural I person
organization fit dan kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja dengan nilai t hitung masing-masing 2.324 dan 4.698 serta nilai
signifikasi masing-masing 0.009 dan 0.000. Secara simultan person organization
fit dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan dengan nilai F hitung 35.697 dan nilai signifikansi 0.000. Pada
subtruktural 2 menunjukkan bahwa person organization fit, kompensasi, dan
kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan nili t hitung masing-masing 2.957, 13.136, dan -2.369 serta nilai
signifikansi masing-masing 0.005, 0.000, 0.022. Secara simultan person
organization fit, kompensasi, dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan nilai f hitung 131.473 dan nilai signifikansi 0.000.
Sedangkan secara parsial terdapat pengaruh tidak langsung secara negatif antara
person organization fit dan kompensasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja
dengan nilai t hitung -0.0331 dan -0.1650. Variabel yang paling dominan
pengaruhnya adalah variabel kompensasi.
Kontribusi penelitian ini bagi pihak Lottemart Wholesale adalah untuk
mengetahui permasalahan sumber daya manusia yang terjadi dan juga mengetahui
solusi serta penanganan yang tepat pada outlet ciputat.
Kata kunci: Person Organization Fit, Kompensasi, Kepuasan Kerja, Kinerja
Karyawan.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Pengaruh Person Organization Fit dan Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Karyawan Lottemart Wholesale). Shalawat serta salam semoga tetap dan
akan terus tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW, manusia pilihan yang
pribadinya selalu menjadi tauladan bagi kita semua, kepada keluarganya, kepada
sahabatnya sampai kepada para pengikutnya.
Skripsi ini mengkaji bagaimana pengaruh person organization fit dan
kompensasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja dengan
menggunakan metode analisis jalur. Sample penelitian adalah karyawan di
Lottemart Wholesale.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak dapat
disusun tanpa bantuan pihak-pihak lain. Oleh karena itu, pada sedikit paragraph
ini penulis akan menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak-pihak
tersebut, yang diantaranya adalah:
1. Allah SWT, Terima kasih engkau sudah mendengar do’a-do’a hamba ya
Allah.
2. Terima kasih untuk mama (Muningsih) dan Papa (Arif) atas segala kerja
keras untuk membesarkan dan mendidik putrimu hingga hari ini. Perjuangan
mama selama ini adalah motivasi besarku untuk membahagiakan kalian.
3. Untuk Abang ku Herdyan Arif dan kakaku Wilynda, terima kasih untuk
kalian yang sudah menjadi bagian dari keluarga yang baik dan selalu
memberikan support untuk keberhasilan adik bungsu kalian.
4. Terima kasih untuk Bapak Suhendra, S.Ag., M.M selaku dosen pembimbing
I yang telah bersedia meluangkan waktunya dan bersabar untuk terus
membimbing dan memotivasi penulis agar segera menyelesaikan tugas akhir
ini.
5. Terima kasih untuk Ibu Sri Hidayati, S.Ag., M.Ed selaku dosen pembimbing
ix
II yang telah mampu memberikan masukan dan mengajarkan cara menulis
skripsi dengan baik.
6. Terima kasih kepada seluruh staff kemahasiswaan dan akademik yang telah
membantu penulis dalam hal administratif.
7. Untuk Asep Halimi, S.Hum terima kasih telah mampu menjadi seseorang
yang berharga dan telah sabar dalam menanti penulis menjemput gelar
sarjana.
8. Untuk Melynda, terima kasih sudah meminjamkan laptop kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Untuk Zen Muhammad, terima kasih telah memberikan support materi dan
non materi kepada penulis. Semoga Allah memberikan kebaikan atas mu.
Amien
10. Untuk Bung Mumu, S.Hum, Mbak Hanna Nurjannah, S.Pd, Mbak
Maharini Dian Pertiwi, S.E, Bung Risman, dan Bung Tommy, S.Thi terima
kasih atas support kalian kepada penulis.
11. Terima kasih kepada seluruh teman Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia
(GPPI) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kalian mampu
menjadi semangat penulis untuk menyelesaikan perkuliahan ini dan
memwujudkan cita – cita mulia bersama kalian.
12. Terima kasih untuk Sabti Wulandari sebagai sahabat terbaik yang telah
mengisi kehidupan penulis dengan indah.
13. Terima kasih untuk IRSHOER yang terus memberikan motivasi spiritual
kepada penulis.
14. Terima kasih untuk Ajat Sukmawardana yang telah menemani dalam
proses penulis dan mengembalikan psikologis dalam menghadapi tugas
akhir. Semoga cepat selesai juga tugas akhirnya. Amin
Akhir kata, penulis memahami bawasannya tak ada satupun di dunia ini
yang sempurna, tak terkecuali skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kepada pembaca berkenan memberikan saran yang membangun
guna memberikan koreksi pada skripsi ini dan diadakan perbaikan untuk
penulisan berikutnya.
x
Jakarta, 24 Januari 2017
Jeanita Hinayah Arifianingsih
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... i
LEMBAR PNGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................v
ABSTRACT ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................1
B. Perumusan Masalah .....................................................................7
C. Tujuan Penelitian .........................................................................8
D. Manfaat Penelitian .......................................................................9
BAB II TINJAUAN PUATAKA
A. Landasan Teori .........................................................................11
1. Person Organization Fit (Kesesuaian Orang – Organisasi) 15
a. Definisi Person Organization Fit ..................................15
b. Proses Hiering Berdasarkan Person Organization Fit ...17
c. Indikator Ukuran Person Organization Fit .....................23
2. Kompenasi ...........................................................................25
a. Definisi Kompenasi ........................................................25
b. Tujuan Kompenasi ..........................................................27
c. Jenis-Jenis Kompensasi ..................................................29
d. Indikator Ukuran Kompenasi .........................................31
3. Kepuasan Kerja ...................................................................33
a. Definisi Kepuasan Kerja .................................................33
b. Faktor-Faktor yang Menentukan Kepuasan Kerja .........34
xi
4. Kinerja .................................................................................38
a. Definisi Kinerja ...............................................................38
b. Tujuan Penilaian Kinerja ................................................39
c. Model Teori Kinerja .......................................................40
d. Klasifikasi ukuran Kinerja ..............................................41
B. Penlitian Sebelumnya ................................................................45
C. Kerangka Berpikir ......................................................................49
D. Hipotesis ....................................................................................57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................53
A. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................53
B. Metode Penentuan Sampel .........................................................53
1. Pnelitian Populasi ..................................................................53
2. Penelitian Sampel ..................................................................54
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................54
1. Data Primer ............................................................................54
2. Data Skunder ..........................................................................55
D. Tehnik Pengumpulan Data ........................................................56
E. Metode Analisis Data .................................................................57
1. Uji Kualitas Data ...................................................................57
2. Analisi Jalur (Path Analysis) .................................................58
3. Uji Statistik t ..........................................................................63
4. Analisis Korelasi ....................................................................64
5. Model Trimming ....................................................................65
F. Operasional Variabel Penelitian .................................................65
BAB IV ANALISIS DAN PENAMBAHAN .............................................70
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................70
1. Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................70
2. Visi dan Misi Perusahaan ......................................................72
3. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................73
B. Karakteristik Responden Dan Distribusi Jawaban Responden ..73
1. Karakteristik Responden ........................................................74
xii
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............74
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur .........................75
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..76
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja ................77
2. Distribusi Jawaban Responden ..............................................78
a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Person
Organization Fit (X1) ........................................................78
b. Distribusi JAwaban Responden Mengenai
Kompensasi (X2) ..............................................................80
c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Kepuasan Kerja (Y) .........................................................82
d. Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Kinerja
Karyawan (Z) .................................................................84
C. Hasil Analisa Data .....................................................................86
1. hasil Statistik Deskriptif .........................................................86
2. Hasil Uji Kualitas Data ..........................................................87
a. Hasil Uji Validatas ............................................................87
b. Hasil Uji Reabilitas ...........................................................90
c. HAsil Uji Normalitas.........................................................91
3. Analisis Jalur ..........................................................................93
a. Analisis Korlasi .................................................................93
b. Pengujian Model Analisa .................................................95
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...........................................113
A. Kesimpulan ..............................................................................113
B. Implikasi ..................................................................................115
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................120
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Sebelumnya
3.1 Skala Likert
3.2 Kretieria Koefisien Krelasi
3.3 Operasional Variabel Penelitian
4.1 Jenis Kelamin Responden
4.2 Umur Responden
4.3 Pendidikan Terakhir Responden
4.4 Masa Bekerja
4.5 Rentang Gaji
4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Person
Organization FIT (X1)
4.7 DIstribusi Jawaban Responden Mengenai Kompensasi (X2)
4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja (Y)
4.9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan (Z)
4.10 Hasil Statistik Deskriptif
4.11 Hasil Uji Validitas Person Organization Fit (X1)
4.12 Hasil Uji Validitas Kompoensasi (X2)
4.13 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja (Y)
4.14 Hasil Uji Validitas Kinerja KAryawan (Z)
4.15 Hasil Uji Reliabilitas
4.16 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
4.17 Kriteria Koefisien Korelasi
4.18 Reabilitas Data
4.19 Matriks Koefisien Korelasi Antar Variabel
4.20 Substrukutr-1 Model Summary Antara Person Organization Fit
(X1), dan Kompensasi (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)
4.21 Substruktur-11 Uji F (Anova) Antar Variabel Person Organization
xiv
Fit (X1), dan Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
4.22 Substruktur-2 Coefisien Antara Variabel Pelatihan (X1) dan
Kompensasi (X2) Terhadap Motivasi (X3)
4.23 Rangkuman Hasil Perhitungandan Pengujian Koefisien Jalur
Substruktur-1 Pengaruh Person Organization Fit (X1) Kompenasi
(X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)
4.24 Sub-Struktur-2 Moden Summary Antara Person Organization Fit
(Z1), Kompenasi (X2) dan Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Kinerja
(Y)
4.25 Sub-Struktur-2 Uji F (Anova) Antara VAriabel Perso
Organization Fit (X1), Kompenasai (X2) dan Kepuasan Kerja (Y)
Terhadap Kinerja (Z)
4.26 Substruktur-2Coefisiensa Antara Variabel Person Organization Fit
(X1), Kompenasai (X2), dan Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Kinerja
(Z)
4.27 Rangkuman HAsil Perhitungan dan Pengujian KOefisien Jalur
Substruktur-2 Pengaruh Person Organization Fit (X1), Kompensasi
(X2), Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Kinerja (Z)
4.28 Rangkuman Hasil Perhitungan Analisa Jalur Sub-Struktural-1 dan
Sub-Struktural-2
4.29 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis
4.30 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis
4.31 Persentase Pengaruh Tidak Langsung
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Konsptualisasi PO-FIT
2.2 Membangun Kepuasan Kerja
2.3 Model Variabel Kinerja
2.4 Kerangka Berpikir
2.5 Kerangka Penelitian
3.1 Diagram Analisis Jalur
3.2 Substruktural I
3.3 Substruktural II
4.1 Struktur Organisasi Perusahan Lotte Mart Wholesale
4.2 Hubungan Kausal Pada Substruktural-1 Antara VAriabel
Person Organization Fit (X1) dan Kompensasi (X2)
Terhadap Kepuasan Kerja (Y)
4.3 Hubungan KAusal PAda Substruktural-2 Antara Variabel
Person Organization Fit (X1) dan Kompensasi (X2) terhadap
Kepuasan Kerja (Y)
4.4 …..? Diagram Jalur *blm ada ketrangan gambar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini dengan letak geografis
yang strategis, sumber daya alam yang melimpah, dan banyaknya tenaga
kerja/sumber daya manusia menjadikan negara ini sebagai pasar bagi perusahaan-
perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya. Kekayaan sumber daya alam
membuat semakin banyaknya pabrik dari perusahaan – perusahaan besar lokal
maupun asing berdiri disini untuk mempermudah mendapatkan bahan baku. Letak
geografis yang strategis serta melimpahnya sumber daya manusia membuat
perusahaan – perusahaan mendirikan usahanya seperti salah satunya adalah usaha
retail ataupun unstore retaile di Indonesia.
Perubahan gaya hidup dan kebutuhan di Indonesia mengalami perubahan
yang sangat cepat. Oleh karena itu pengusaha melirik jenis usaha retailing yang
menghubungkan antara produsen dan konsumen secara cepat dan mudah. Inilah
yang menyebabkan usaha retail berkembang pesat di Indonesia.
Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran
barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan. Pengertian Retailer adalah
semua organisasi bisnis yang memperoleh lebih dari setengah hasil penjualannya
dari retailing (lucas, bush dan Gresham, 1994).
Usaha retail termasuk kedalam bagian usaha jenis perdagangan mulai dari
skala kecil dan besar. Usaha retail juga turut meramaikan pasar barang di
Indonesia. Dimana konsumsi masyarakat terhadap barang pokok yang semakin
2
tinggi diakibatkan oleh kenaikan jumlah penduduk yang terus bertambah
tiap tahunnya menyebabkan menjamurnya usaha retail di Indonesia.
Perkembangan usaha retail juga turut meningkatkan persaingan usaha
sejenis, hal ini menuntut untuk seluruh pengusaha retailing agar dapat selalu
meningkatkan kinerja dan produktifitasnya. Oleh karena itu dibutuhkan strategi,
manajerial dan sumber daya manusia yang handal. Sumber daya manusia adalah
salah satu aspek yang paling penting dan asset perusahaan yang paling mahal,
oleh karena itu harus dikelola dan dimanage dengan baik sehingga tercapainya
tujuan perusahaan. Hal ini sejalan dengan yang dungkapkan oleh Darsono dan
Tjatjuk (2012) bahwa dalam tiga unsur perusahaan yang paling penting adalah
unsur tenaga kerja.
Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi merupakan aspek yang
sangat penting untuk menentukan efektif atau tidaknya sebuah organisasi. Karena
kinerja perusahaan ditentukan oleh perilaku dan kondisi para karyawan maka
sebuah perusahaan perlu untuk melakukan fungsi MSDM yaitu dengan cara
melakukan perekrutan, penyeleksian, dan mempertahankan sumber daya tersebut.
Tepeci (2001), mengatakan bahwa sebuah organisasi dapat berjalan efektif bila
didukung oleh sumber daya manusia. Peranan dan tantangan manajemen sumber
daya manusia terus berkembang dan semakin bertambah banyak seiring dengan
makin besarnya sebuah organisasi.
Faktor manusia pada kenyataannya merupakan faktor penentu bila
dibandingan dengan segala alat pelengkap didalam usaha-usaha perusahaan untuk
mencapai tujuan. Didalam organisasi perusahaan, kebutuhan terhadap sumber
3
daya manusia sangatlah penting karena menyangkut masalah utama perusahaan.
Seleksi tenaga kerja diperlukan untuk melanjutkan tujuan organisasi seperti
kelangsungan, pertumbuhan atau keuntungan perusahaan.
Seleksi tenaga kerja dimaksudkan untuk memilih tenaga kerja yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dimasa sekarang dan yang akan
datang. Seleksi tenaga kerja juga memberikan sarana untuk mencapai tujuan
manajemen sumber daya manusia yang ditentukan dalam perencanaan sumber
daya manusia. Oleh karena itu, proses perencanaan sumber daya manusia adalah
salah satu proses yang sangat penting dalam menjawab tantangan perusahaan
kedepan. Proses seleksi dilaksanakan dengan mencari calon karyawan yang
memiliki kemampuan dan tekad yang kuat dalam melaksanakan pekerjaan. Upaya
peningkatan keterampilan dan kemampuan karyawan dilakukan oleh perusahaan
melalui pengembangan dan pelatihan kerja, untuk menciptakan karyawan yang
memiliki etos kerja serta kinerja karyawan yang tinggi.
Namun pada kenyataannya, kegiatan-kegiatan pelatihan dan
pengembangan yang dilaksanakan oleh perusahaan, banyak menghasilkan
karyawan yang bertalenta tinggi, akan tetapi memiliki loyalitas yang rendah
terhadap perusahaan, sehingga banyak karyawan yang keluar setelah ditingkatkan
kemampuan manajerialnya. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa metode
seleksi konvensional memiliki banyak kelemahan. Hal ini sejalan dengan yang
dialami oleh perusahaan Lottemart Wholesale yang menurut salah satu staff HRD
pada outlet 6 ini masih memberlakukan sistem seleksi konvensional yaitu hanya
menyesuaikan antara kemampuan karyawan dengan pekerjaannya saja. Menurut
4
staff HRD yang enggan memberikan data tingkat turn over karyawan hanya
memberikan pernyataan bahwa dalam 3 tahun terakhir terdapat beberapa
karyawan yang keluar karena merasa tidak cocok dengan lingkungan perusahaan
ritel yang membutuhkan mental baja untuk persaingan yang ketat. Pernyataan
tersebut juga diperkuat oleh karyawan dari divisi GMS yang memberikan
pernyataan bahwa sistem perekrutan di outlet ini hanya menyesuaikan antara
kemampuan karyawan dengan jabatan saja, menurutnya dalam jangka panjang
karyawan akan memiliki komparasi antara apa yang diharapkan dengan apa yang
diberikan.
Pemeliharan dan pengembangan karyawan sebagai fungsi MSDM juga
memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan. Menurut Hasibuan (2011)
karyawan adalah aset dalam sebuah perusahaan yang harus dipelihara dan dijaga.
Karena karyawan adalah salah satu unsur terpenting dalam sebuah perusahaan.
Tanpa karyawan unsur-nsur organisasi lainnya tidak akan dapat bekerja. Oleh
karena itu, hak-hak karyawan perlu diperhatikan agar karyawan mendapatkan rasa
puas dalam bekerja dan dapat meningkatkan kinerjanya.
Menurut Khadarisman (2014) kompensasi adalah fungsi Human Resource
management (HRM) yang berhubungan dengan setiap jenis reward yang diterima
individu sebagai balasan atas pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Kompensasi
bertujuan untuk memperoleh SDM yang berkualitas, mempertahankan karyawan
yang ada, dan menjamin keadilan. Akan tetapi fenomena hari ini adalah setiap
tahun tepatnya pada tanggal 1 Mei (Mayday) seluruh buruh di Indonesia selalu
melakukan aksi Internasional untuk menuntut kesejahteraan dan keadilan
5
meskipun pemerintah telah menetapkan UMR/UMP yang dianggap telah sesuai
dengan kebutuhan dasar pekerja. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat
ketidakpuasan yang cukup tinggi pada buruh Indonesia. Menurut Nining Elitos
salah satu pimpinan KASBI yang melaksanakan aksi pada 1 Mei 2016 bahwa
banyak perusahaan yang belum mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi
karyawannya. Sistem pemberian upah hari ini hanya berdasar pada UMR yang
notabenenya adalah upah minimal. “Upah minimal itu bukan berarti upah yang
layak bagi buruh” ujar Nining Elitos. Menurutnya buruh telah bekerja standarnya
8 Jam per hari untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan belum lagi
ditambah jam lembur dan jam loyalitas. Tentu sangat tidak sepadan dengan
keuntungan besar yang dinikmati oleh para pemodal yang bekerja hanya dengan
mengandalkan modalnya saja.
Hal ini juga dirasakan oleh karyawan Lottemart Wholesale divisi Fresh
Food yang mengatakan ketidak puasan terhadap sistem kompensasi yang berlaku
dimana sistem kompensasi yang diberlakukan Lottemart masih belum dikatakan
cukup untuk ukuran kebutuhan hidup yang sangat tinggi. Kenaikan UMR/UMP
menurutnya hanyalah formalitas saja karena terus diimbangi dengan inflasi. Selain
itu, menurutnya dalam beberapa bulan terakhir dia diberikan tugas tambahan
untuk mengendarai mesin forklift karena ada salah satu pegawai forklift yang
resign. Akan tetapi perusahaan tidak menghitung biaya atas tugas tambahan
tersebut yang menurutnya tidak sesuai dengan SOP dan job desknya sehingga
membuat karyawan ini merasa malas dalam melakukan pekerjaannya.
6
Kepuasan kerja karyawan bukan hanya tercipta karena nilai kompensasi
yang tinggi akan tetapi kepuasan kerja juga dapat dipengaruhi oleh hal-hal lain
seperti tingginya tingkat stress karyawan yang menyebabkan karyawan merasa
tidak puas dan menurunkan motivasi kerja. Hal ini dirasakan oleh salah satu
karyawan Lottemart Wholesale divisi Fresh food yang mengatakan bahwa tingkat
kontrol dari head office pada saat stock opname sangat lemah dimana stock
opname diadakan sebulan sekali akan tetapi tindak lanjut dari aktifias stock
opname hanya diberlakukan pada setiap akhir tahun yang menyebabkan setiap
divisi merasakan stress karena banyaknya stock produk yang diluar kontrol.
Kinerja menurut Ilyas (2002:65) adalah penampilan hasil karya personel
baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat berupa
penampilan individu maupun kelompok. Karyawan yang memiliki kinerja yang
tinggi biasanya memiliki kepuasan kerja yang tinggi pula. Berkaitan dengan
peningkatan kepuasan kerja ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut
Stephen Robbins (2003:108) ada empat faktor yang kondusif bagi tingkat
kepuasan kerja karyawan yang tinggi, yaitu:
a. Pekerjaan yang secara mental menantang
b. Imbalan yang wajar
c. Kondisi lingkungan kerja yang mendukung
d. Rekan kerja yang suportif
Dalam hal ini karyawan dengan tingkat kinerja yang tinggi biasanya memiliki
kepuasan kerja yang tinggi pula, hal ini dapat sejalan dengan pernyataan
beberapa karyawan dan pernyataan HRD dimana turn over yang tinggi dalam 3
7
tahun terakhir mungkin saja disebabkan oleh reaksi dari ketidakpuasan karyawan.
Berdasarkan fenomena dan masalah diatas, penulis merasa tertarik untuk
meneliti beberapa variabel terkait yaitu mengenai “Pengaruh antara Person –
organization Fit (P-O Fit) dan kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening”. Dalam hal ini penulis
melakukan studi kasus pada Perusahaan Lotte Mart Wholesale Ciputat.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang penelitian yang telah penulis sajikan di atas, maka
penulis merumuskan masalah-masalah yang terkandung adalah sebagai berikut:
1. Apakah person organization fit memberikan pengaruh langsung yang
signifikan terhadap kepuasan kerja?
2. Apakah kompensasi memberikan pengaruh langsung yang signifikan
terhadap kepuasan kerja?
3. Apakah person organization fit dan kompensasi secara simultan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja?
4. Apakah person organization fit memberikan pengaruh langsung yang
signifikan terhadap kinerja karyawan?
5. Apakah kompensasi memberikan pengaruh langsung yang signifikan
terhadap kinerja karyawan?
6. Apakah kepuasan kerja memberikan pengaruh langsung yang
signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan?
8
7. Apakah person – organization fit, kompensasi, kepuasan kerja
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan?
8. Apakah person – organization fit berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja?
9. Apakah kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja?
C. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan yang berdasarkan pada
perumusan masalah, yaitu:
a. Untuk mengetahui pengaruh langsung person organization fit pada
kepuasan kerja.
b. Untuk mengetahui pengaruh langsung kompensasi pada kinerja
karyawan.
c. Untuk mengetahui pengaruh person organization fit dan kompensasi
terhadap kepuasan kerja secara simultan.
d. Untuk mengetahui pengaruh langsung person organization fit pada
kinerja karyawan.
e. Untuk mengetahui pengaruh langsung kompensasi pada kinerja
karyawan.
f. Untuk mengetahui pengaruh langsung kepuasan kerja pada kinerja
karyawan.
9
g. Untuk mengetahui pengaruh person organization fit, kompensasi,
terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
h. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung person organization fit
terhadap kinerja melalui kepuasan kerja karyawan.
i. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap
kinerja melalui kepuasan kerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis:
a. Penelitian ini dapat menjadi media penerapan pengetahuan yang selama
ini diperoleh penulis sejak duduk di bangku kuliah dan untuk mengetahui
bagaimana fakta di lapangan tentang kinerja karyawan dalam sektor
menengah bidang mannufaktur.
b. Penelitian ini sebagai syarat pengambilan gelar sarjana ekonomi pada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Akademisi):
a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kepustakaan dan menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan pemahaman mengenai person
organization fit, kompensasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.
b. Sebagai salah satu referensi bagi kepentingan keilmuan dalam mengatasi
masalah yang sama atau terkait di masa yang akan datang.
c. Sebagai sumbangan pemikiran yang berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkan terutama universitas.
10
3. Bagi Lotte Mart Wholesale Ciputat (Praktisi):
a. Sebagai bahan pertimbangan pihak Manajemen Sumber Daya Manusia
Lotte Mart Wholesale Ciputat dalam mengambil kebijakan yang
menyangkut kinerja karyawan. Sebagai alternatif pengukuran kinerja
yang lebih komprehensif dalam menilai kinerja SDM di Lotte Mart
Wholesale Ciputat.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Perusahaan atau organisasi adalah suatu lembaga profit yang memiliki
tujuan penting yaitu mencapai laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan
tersebut membutuhkan pengelolaan yang baik. Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis bahwa permasalahan pada sumber daya manusia begitu
kompleks, maka dibutuhkan seni dalam mengatur atau mengelola sumber daya
tersebut secara efektif dan efesien.
Untuk memaksimalkan laba peruhaan membutuhkan kinerja karyawan
yang baik, oleh karena itu karyawan adalah asset perusahaan yang sangat
berharga. Sistem yang baik akan membantu karyawan dan perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan lebih cepat. Peningkatkan kinerja karyawan
membutuhkan perhatian khusus terhadap tenaga kerja tersebut serta apa saja yang
mempengaruhi meningkatnya kinerja karyawan tersebut. Oleh karena itu penting
untuk membahas perilaku organisasi sebagai salah satu landasan teori dalam
penelitian ini.
Davis et. al. dalam Umar (2010:33) mendefinisikan perilaku organisasi
sebagai suatu telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang
bertindak di dalam organisasi. Perilaku organisasi adalah sarana manusia bagi
keuntungan manusia. Sedangkan menurut Thoha (2010:5) perilaku organisasi
adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu yang meliputi aspek yang
12
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula
aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Jadi, menurut
penulis perilaku organisasi adalah suatu telaah mengenai aspek tingkah laku
individu dan kelompok dalam suatu organisasi yang saling berkaitan dan
mempengaruhi. Selain itu perilaku organisasi dapat dikatakan sebagai “Kacamata
Obyektif” untuk melihat secara keseluruhan masalah besar individu, kelompok
dan organisasi.
Menurut Robbins dalam Umar (2010:34), permasalahan pokok dalam
perilaku organisasi dapat terbagi dua yaitu:
a. Permasalahan pokok individu dalam organisasi seperti karakteristik
biografis seperti usia, jenis kelamin, status keluarga, dan masa kerja;
kemampuan intelektual dan kesehatan fisik; kepribadian, seperti
stress, kesadaran diri dan sikap berbudaya; belajar; persepsi seperti
kepuasan kerja dan inisiatif pengambilan keputusan; nilai, sikap, dan
keputusan kerja; motivasi.
b. Permasalahan pokok kelompok dalam organisasi seperti interaksi
kelompok, perilaku kelompok, sumber daya anggota kelompok,
struktur kelompok, kondisi ekternal kelompok, proses kelompok,
tugas kelompok, pengambilan keputusan kelompok, tim kerja,
komunikasi, kepemimpinan, keleluasaan dan politik, konflik,
perundingan, dan perilaku antarkelompok.
Dalam menghadapi kompleksitas permasalahan individu dan kelompok
dalam suatu organisasi diperlukan suatu manajemen yang baik dalam mengelola
13
hal tersebut. Umar (2010:20) menjelaskan definisi manajemen sumber daya
manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan
pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk pencapaian
tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. Sedangkan Hasibuan (2012:10)
mendefinisikan manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Menurut Hasibuan (2012:14) manajemen sumber daya manusia mengatur
dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai
berikut: Pertama, Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja
yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job
specification, job requirement, dan job evaluation. Kualitas dan kuantitas
karyawan harus ssuai dengan kebutruhan perusahaan, supaya efektif dan efisin
dalam menunjang tercapainya tujuan (Hasibuan, 2013:27).
Kedua, setelah menentapkan jumlah kualitas dan penempatan tenaga kerja
yang sesuai kebutuhan kemudian langkah selanjutnya adalah menetapkan
penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in
the right place and the right man in the right job. Asas ini sejalan dengan teori
yang akan penulis bahas dalam variable Person Organization FIT bahwa untuk
mendapatkan orang yang tepat bukan hanya disesuaikan dengan kemampuan
karyawan dengan jabatan saja. Akan tetapi teknik rekruitmen yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan hari ini adalah mencari karyawan yang sesuai dengan
14
kebutuhan, tujuan, nilai, dan budaya organisasi. Hal ini dilakukan untuk
pemeliharaan karyawan dengan menciptakan kepuasan kerja sehingga
meningkatkan kinerja karyawan.
Ketiga, adalah menetapkan program kesejahteraan, pengembangan,
promosi, dan pemberhentian. Langkah ini juga bertujuan untuk memelihara
karyawan dengan menetapkan program kesejahteraan yang sesuai dengan
kemampuan perusahaan dan kinerja karyawan.
Keempat, meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia
pada masa akan datang. Peramalan ini dilakukan untuk melakukan cost efficiency
dalam hal pembiayaan tenaga kerja.
Kelima, memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan
perkembangan perusahaan pada khususnya. Dalam hal memperkirakan
perekonomian pada umumnya adalah untuk melakukan analisis terhadap
tantangan eksternal yang akan dihadapi perusahaan.
Keenam, untuk menjaga stabilitas aktivitas perusahaan, maka perlu bagi
perusahaan untuk patuh terhadap hukum dan perundang – undangan yang berlaku.
Maka langkah selanjutnya adalah memonitor dengan cermat undang-undang
perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan sejenis.
Ketujuh, selain memonitor perundang-undangan dan sistem pemberian
balas jasa penting juga untuk memonitor kemajuan teknik dan perkembangan
serikat buruh. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal – hal yang akan
berdampak pada stabilitas kerja perusahaan.
15
Kedelapan, adalah melaksanakan pendidikan, latihan , dan penilaian
prestasi karyawan. Pelaksanaan diklat dan penilaian prestasi karyawan ini
dilakukan untuk memelihara karyawan dan meningkatkan mutu kerja karyawan
sehingga mampu meningkatkan produktifitas karyawan.
Kesembilan, Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
Tingkat kejenuhan karyawan perlu dikontrol dengan cara mengatur mutasi
karyawan. Dengan berkurangnya tingkat kejenuhan, maka diharapkan tingkat
kepuasan kerja akan meningkat.
Kesepuluh, Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya. Program
kepegawaian ini ditetapkan untuk menjadi acuan keberhasilan manajemen sumber
daya manusia dalam hal mengelola permasalahan teknis maupun strategis yang
terjadi pada tenaga kerja sehingga tercipta sumber daya manusia yang handal dan
professional serta efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
1. Person Organization Fit (Kesesuaian Orang – Organisasi)
a. Defenisi Person Organization Fit
Salah satu peran penting dalam manajemen sumber daya manusia adalah
menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas “the
right man in the right place anda the right man in the right job” (Hasibuan
2012:14).
Mengingat pentingnya peran rekrutmen dan seleksi bagi perusahaan, maka
proses rekrutmen dan seleksi itu harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
Rekrutmen dan seleksi selayaknya tidak hanya didasarkan atas kebutuhan
perusahaan saat ini, tetapi juga dengan mempertimbangkan keperluan
16
pengembangan (baik dari sudut calon karyawan ataupun perusahaan) di masa
datang. Kalau langkah awal ini sudah berjalan dengan baik, maka selanjutnya
sumber daya manusia akan lebih mudah dikembangkan. “Cacat” yang mungkin
akan timbul dalam proses pengembangan selanjutnya akan dapat dieliminasi
sedemikian rupa dari awal.
Person organization fit (po fit) secara sederhana didefenisikan sebagai
kesesuaian antara nilai – nilai organisasi dengan nilai –nilai individu (kristof,
1996;vancouver et al.,1994). Secara luas, kristof (1996;271) menjelaskan bahwa
po fit adalah konsekuensi antara individu dan organisasi yang terjadi ketika; (1)
setidaknya ada salah satu pihak (individu atau organisasi) yang dapat memenuhi
kebutuhan pihak lain. (2) mereka (individu dan organisasi) berbagi karakteristik
yang sama, (3) atau keduanya.
P-o fit didasarkan pada asumsi bahwa individu memiliki keinginan untuk
memelihara kesesuaian mereka dengan nilai – nilai organisasi (Schneider,
Goldstein, & smith, 1995). Dalam penelitian tentang seleksi karyawan, p-o fit
dapat diartikan sebagai kecocokan atau kesuaian antara calon karyawan dengan
atribut – atribut organisasi (Judge & Ferris, 1992) dalam kristof (1996).
Ashkenas et al. (1995) menyatakan pentingnya memonitor para pelamar
secara menyeluruh berdasarkan keahlian dan karakteristik kepribadian yang cocok
dengan kebutuhan budaya dan tehnik organisasi. Hal ini dikarenakan nilai
kecocokan dalam pendekatan PO FIT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja, komitmen organisasi, turnover intention, dan turnover actual
tenaga kerja (O’Reilly, Chatmann & Caldwell, 1991) dalam Ashkenas (1995).
17
Model kecocokan po fit mensyaratkan dua tipe kecocokan yang harus
diperoleh dalam proses hiring (Bowen, Ledford, &Nathan, 1991) yaitu :
a. Kecocokan antara KSAs (Knowledge, Skill, Abilities) individu
dengan tuntutan – tuntan pekerjaan atau persyaratan kritis untuk
suatu pekerjaan.
b. Kecocokan antara keseluruhan pribadi individu (seperti kebutuhan,
kepentingan, dan nilai – nilai) dengan iklim atau budaya organisasi.
Disisi lain, model seleksi tradisional hanya berfokus pada tipe kecocokan
yang pertama saja, yaitu kecocokan antara KSAs dengan pekerjaan. Model seleksi
tradisional ini lebih memikirkan bagaimana menemukan karyawan baru daripada
bagaimana mempertahankan dalam jangka panjang (Bowen, Ledford, & Nathan,
1991). Model po fit secara eksplisit mengakui bahwa karyawan yang sukses
memiliki KSAs (Knowledge, Skill, and Abilities) dan karakteristik personal
lainnya yang cocok dengan isi dan konteks pekerjaan (Bowen, Ledford, &
Nathan, 1991). Jadi, Perusahaan tetap mempertahankan prinsip person - job fit
(Kecocokan Orang – Pekerjaan), namun juga harus didukung dan diperkaya oleh
prinsip person–organization fit (kecocokan orgnaisasi – organisasi).
b. Proses Hiering berdasarkan Person – Organization Fit
Langkah – langkah dalam proses hiring berdasarkan po-fit yaitu sebagai
berikut:
1. Menilai keseluruhan lingkungan kerja
Untuk menilai keseluruhan lingkungan kerja, dilakukan analisis jabatan
dan analisis organisasi. Model tradisional analisis jabatan turut di pakai dalam
18
model po-fit ini. Sementara itu, analisis organisasi bertujuan untuk
mendefinisikan dan menilai lingkungan kerja dalam hal yang berkaitan dengan
karakteristik organisasi yang bersangkutan, Tidak hanya sekedar berkaitan dengan
karakteristik dari pekerjaan spesifik tertentu. Analisis organisasi ini sangat penting
karena data analisis jabatancepat usang sebagai akibat perubahan lingkungan yang
sangat cepat. Sementara itu, filosofi dan nilai keseluruhan organisasi terlihat lebih
stabil, dan sebagai konsekuensinya, semakin penting focus jangka panjang untuk
kecocokan tersebut.
2. Menyimpulkan tipe orang yang di perlukan
Manajer tidak hanya perlu mengetahui apa yang bisa di lakukan para
pelamar, tapi juga perlu mengetahui “siapa mereka”. Penilaian berdasarkan
pengetahuan, keahlian dan kemampuan, masih di lakukan untuk menjamin bahwa
pelamar bisa melakukan tugas-tugas dalam pekerjaannya dengan baik. Selain itu,
perlu juga di nilai kepribadian, keahlian sosial, kebutuhan, nilai, dan kepentingan
pribadinya, serta karakter atau sifat pembawaannya.
3. Merancang kegiatan yang harus di lalui untuk masuk ke organisasi agar
organisasi dan pelamar bisa menilai kecocokannya.
Penggunaan metode “Multiple screaning”, alat ukur dan berbagai criteria
sangat membantu dalam proses hiring. Multiple screaning merupakan tahapan tes
yang harus dilalui pelamar agar dapat bergabung dalam organisasi. Dengan
multiple screaning, pelamar dapat mengetahui informasi yang memadai tentang
lingkungan kerja yang akan dimasukinya.
4. Memperkuat kecocokan orang-organisasi saat kerja
19
Memperkuat kecocokan orang-organisasi saat kerja dapat dilakukan
dengan memperkuat keahlian dan pengetahuan melalui desain tugas dan pelatihan
serta orientasi pribadi melalui desain organisasi.
Adapun proses hiring dengan po-fit ini tidak selalu menjadikan karyawan
yang satu persis sama dengan lain, karna dalam proses pencocokan, variabilitas
dalam karakteristik lain, yang bukan core values organisasi, (Scheider, 1987;
Bowen, Ledford, dan Nathan, 1991).
Pada tahap selanjutnya, penelitian tentang PO fit semakin berkembang
karna banyak bukti empiris yang menunjukan bahwa P-O fit memprediksi banyak
hasil kerja (work outcomes) yang positif. Untuk pelamar kerja, P-O fit telah di
kaitkan dengan peningkatan daya tarik organisasi, niat mencari pekerjaan, niat
penerimaan pekerjaan, dan keputusan pilihan pekerjaan (Cable & Judge, 1996;
Dineen, Ash, & Noe, 2002; Judge & Cuble, 1997).
Terdapat berbagai penjelasan mengenai konsep P-O fit dalam literatur
terdahulu. Meskipun begitu, kebanyakan deskripsi tercakup dalam definisi
komprehensif yang di usulkan oleh Kristof (1996). Kristof (1996) mencatat bahwa
kesesuaian (compatibility) dapat di konseptualisasikan ke dalam berbagai cara
yang menghasilkan berbagai perspektif P-O fit yang berbeda, yaitu model
supplementary fit dan complementary fit sebagaimana yang di ilustrasikan pada
gambar 2.1.
20
Sumber: Kristof (1996
Gambar 2.1
Konseptualisasi P-O FIT
Keterangan Gambar 2.1 :
Di dalam model ini, Kristof (1996) mengusulkan hubungan antara
karakteristik mendasar dari setiap individu (seperti nilai-nilai, tujuan, kepribadian
dan sikap) dengan karakteristik mendasar dari sebuah organisasi (seperti budaya,
iklim, nilai-nilai, tujuan dan norma-norma) termasuk “supplementary fit”. Di sisi
lain, hubungan antara demands (tuntutan) dan supplies (pasokan) dari setiap orang
dan organisasi merupakan “complementary fit”. Sederhananya, organisasi
memasok sumber daya, keuangan, fisik, psikologis serta peluang pertumbuhan
yang berhubungan dengan tugas dan interpersonal yang di tuntut oleh karyawan.
Kesesuaian Pelengkap
Karakter Budaya/Iklim Nilai Tujuan Norma
Karakter Kepribadian Nilai Tujuan Tingkah Laku
Penawaran : Sumber daya Keuangan Fisik Psikologis Peluang Tugas dan relasi Interpersonal
Penawaran : Sumber Daya Waktu Usaha Komitmen Pengalaman Pengetahuan, Keahlian,dankemampuan (KSAs). Tugas Interpersonal
Permintaan: Sumber Daya Waktu Usaha Komitmen Pengalaman KSAs Tugas Interpersonal
Permintaan : Sumber daya Keuangan Fisik Psikologis Peluang Tugas dan relasi Interpersonal Kesuaian
Pengganti
21
Organisasi pada gilirannya menuntut waktu, usaha, komitmen, pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dari karyawan (job involvement).
a. Kesesuaian Pelengkap (Supplementary FIT).
Muchinsky dan Monahan (1987) dalam kristof (1996) menjelaskan
bahwa supplementary fit terjadi ketika seorang individu “menambah,
membumbui, atau memiliki karakteristik yang mirip dengan individu lain
di dalam lingkungan”. Hingga saat ini, model supplementary fit dianggap
sebagai cara mengkonseptualisasikan P-O fit yang paling dominan
(Kristof, 1996). Dalam hal ini ketika individu menganggap diri mereka
mirip dengan karakteristik organisasi atau karyawan lain dalam organisasi,
mereka cenderung menunjukan sikap dan perilaku kerja yang lebih baik,
termasuk meningkatkan kepuasan kerja, dukungan organisasi yang di
rasakan , keterlibatan, dan komitmen keorganisasian.
b. Kesesuaian Pengganti (Complementary Fit)
Model ini awalnya digunakan untuk menjelaskan keputusan seleksi
karyawan, dimana sebuah organisasi dilihat memiliki kekurangan dalam
hal tertentu (misalnya, pekerjaan), dan dengan demikian memilih seorang
individu terbaik yang bisa mengisi kekosongan (peran) tersebut.
Ketika individu merasakan complementary fit dengan
organisasi mereka(yaitu, merasa bahwa mereka menambahkan sesuatu
yang unik dan perbedaan mereka dihargai oleh organisasi), maka
mereka akan lebih mungkin untuk merasakan bahwa organisasi
menghargai kontribusi mereka dan peduli tentang kesejahteraan
22
mereka. Implikasinya, complementary fit memiliki hubungan yang
kuat dengan dukungan organisasi yang dirasakan.
c. Keseuaian antara kebutuhan dan penawaran (Need-Supplies Fit)
Menurut Kristof (1996), dari perspektif need-supplies, P-O fit
terjadi ketika sebuah organisasi mampu memuaskan (memenuhi)
kebutuhan, keinginan atau preferensi individu. Dalam hal ini,
kecocokan individu dinilai dari sejauh mana kebutuhan individu
tersebut sesuia dengan persediaan yang ada di lingkungan.
Impliksi lainnya, ketika kebutuhan individu terpenuhi oleh
organisasi, maka lebih kecil kemungkinan mereka untuk mencari
pekerjaan alternative. Oleh karena itu, needs- supplies fit berhubungan
negatif dengan perilaku mencari kerja (Piasentin, 2007).
d. Kesesuaian antara Kemampuan dan Permintaan (Demand-Ability
Fit)
Model demands-abilities fitmencerminkan sejauh mana
kemampuan individu sesuai dengan tuntutan organisasi(Caplan, 1987)
dalam kristof (1996). Dengan kata lain, fit terjadi ketika seorang
individu memiliki atribut atau kualifikasi yang diperlukan untuk
memenuhi tuntutan dan kebutuhan organisasi.
Secara teoritis orang orang yang berusaha untuk memenuhi
tuntutan organisasi akan lebih mungkin untuk menunjukan perilaku
yang secara langsung berkontribusi terhadap organisasi.
23
c. Indikator Ukuran Person Organization Fit
Selain operasionalisasi P-O fit, secara khusus Kristof (1996) juga
mengidentifikasi penilaian P-O fit kedalam empat criteria, antara lain:
a. Kesesuaian nilai luhur (value congruence), yaitu kesesuaian dengan
nilai interinsik individu dengan organisasi. Kesesuaian nilai
dianggap penting oleh Kristof (1996) karena individu yang
menghargai nilai – nilai yang sama dengan organisasi terbukti lebih
cepat menyatu dengan organisasi dan cenderung ingin menetap
dalm organisasi tersebut.
b. Kesesuaian tujuan (Goal Congruence), yaitu kesesuaian antara
tujuan individu dengan organisasi, dalam hal ini adalah pemimpin
dan rekan sekerja. Kesesuaian tujuan didasarkan pada kerangka
ASA dari Schneider (1987) yang menyatakan bahwa individu
tertarik pada organisasi yang memiliki tujuan yang sama dengan
dirinya. Sementara banyak pemimpin organisasi yang menilai
kesesuaian tujuan sebagai hal yang positif, Schneider et al. (1995)
menekankan bahwa kerangka ASA secara eksklusif dapat
menghasilkan masalah homogenitas.
c. Pemenuhan kebutuhan karyawan (employee need fulfillment), yaitu
kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan karyawan dan kekuatan
yang terdapat dalam lingkungan kerja dengan system dan struktur
organisasi. Kesesuaian antara preferesi atau kebutuhan individu
dengan system dan struktur organisasi diperoleh dari needs-press
24
urray (1938), dimana perbandingan kebutuhan individu dengan
kenyataan yang diterima dari organisasi memainkan peranan
penting dalam P-o fit (Kennedy, 2005), ini juga dapat ditelusuri
dari teori penyesuaian kerja Dawis dan Lofquit (1994) yang
menyatakan individu memperoleh kepuasan jika organisasi
memenuhi kebutuhan pekerjaannya.
d. Kesesuaian karakteristik kultur-kepribadian (culture personality
congruence), yaitu kesesuaian antara kepribadian (non nilai ) dari
setiap individu dan iklim atau kultur organisasi. Kesesuaian
karakteristik kultur-kepribadian diperoleh ketika kepribadian atau
sikap individu menjadikan individu tersebut mampu menghargai
system organisasi,seperti kompensasi, reward, dan perlengkapan
(Kristof, 1996). Namun meskipun, kesesuaian karakteristik disebut
penting bagi P-O fit, Westerman dan Cyr (2004) menemukan
bahwa kesesuaian karakteristik tidak signifikan dalam memprediksi
kepuasan atau turn over intention dalam berorganisasi.
Teknik rekruitmen dengan pendekatan person organization fit ini
diharapkan mampu menjadi suatu pendekatan yang efektif dalam memperoleh
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu dengan metode
pendekatan person organization fit ini, bukan hanya melihat kebutuhan ataupun
kemampuan perusahaan saja, akan tetapi metode ini juga melihat kemiripan atau
kesesuaian yang dimiliki oleh sdm itu sendiri. Sehingga dapat lebih mudah
25
menyesuaikan dengan lingkungan kerja, system kerja dan kemampuan dalam
melakukan pekerjaan.
Seperti yang dikemukakan oleh Guntur Mahardika (2014) dalam
penelitiannya bahwa ketika fit antara karyawan dan perusahaan tercapai maka
akan menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi sehingga akan mampu untuk
meningkatkan kinerja secara signifikan.
2. Kompensasi
a. Defenisi Kompensasi
Kompensasi adalah salah satu fungsi dari sumber daya manusia (HR) yang
sangat penting, hal ini disebabkan karena sebagian besar indinvidu pekerja atau
karyawan menjadikan kompensasi sebagai titik tolak atas kinerja yang telah
diberikan atau dikontribusikan kepada perusahaan. Oleh karena itu, salah satu cara
manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan
dan kinerja melalui kompensasi. Seperti yang dikemukakan oleh Khadarisman
(2014:3) bahwa pentingnya kompensasi bagi karyawan, sangat berpengaruh
terhadap perilaku dan kinerjanya. Disini kompensasi didefinisikan sebagai
sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
Namun, sebelum kompesasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan proses
kompensasi yaitu suatu jaringan sebagai subproses untuk memberikan balas jasa
kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi karyawan
agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan (Husein Umar, 1998:16). Sejalan
dengan apa yang dikemukakan oleh Husein Umar, menurut Ivancevich dalam
26
Khadarisman (2014:6), Kompensasi adalah fungsi Human Resource Management
(HRM) yang berehubungan dengan setiap jenis reward yang diterima individu
sebagai balasan atas pelaksanaan tugas – tugas organisasi. Pegawai menukarkan
tenaganya untuk mendapatkan reward finansial maupun nonfinansial.
Melihat pengertian kompensasi tersebut, dari sudut kepentingan karyawan
oleh pihak manjemen harus mendapat perhatian yang baik, dimana besar–kecilnya
kompensasi yang mereka terima memungkinkannya mempertahankan taraf
kehidupan yang wajar dan layak tanpa ketergantungan pemenuhan kebutuhan
pada orang lain. Disamping itu dari sudut kepentingan organisasi, tentang
kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta waktu dan tenaga para karyawan
dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga
organisasi dapat tumbuh dan berkembang, baik dalam kuantitatif maupun
kualitatif. Maka dari itu sistem kompensasi yang baik adalah yang mampu
menjamin kepuasan para karyawan. Sehingga organisasi akan memperoleh,
memelihara serta memperkerjakan sejumlah karyawan yang dengan berbagai
sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi.
Akan terjadi sebaliknya apabila ketidak puasan para karyawan terhadap
kompensasi yang diterima dari organisasi dimana mereka bekerja akan
menimbulkan dampak yang tidak baik jika tidak secara cepat diatasi atau
diselesaikan. Dampak yang tidak baik tersebut antara lain karyawan banyak
keluhan yang cenderung negatif, produktifitas kerja menurun, tingkat
kemangkiran tinggi, pemogokan karyawan, demo buruh, dan lain sebagainya.
27
Oleh karena itu untuk mencapai kepuasan kerja karyawan, maka
kompensasi harus mencakup asas keadilan, kewajaran dan kesetaraan. Dalam hal
ini sistem kompensasi yang diterapkan harus merupakan instrumen yang ampuh
untuk berbagai kepentingan, yaitu (Husain Umar, 1998:69); Pertama, Sistem
kompensasi harus mempunyai daya tarik bagi tenaga kerja yang berkualitas tinggi
untuk bergabung dengan organisasi. Kedua, sistem kompensasi harus merupakan
daya tarik kuat untuk mempertahankan tenaga kerja yang sudah berkarya dalam
organisasi. Ketiga, sistem kompensasi yang mengandung prinsip keadilan.
Keempat, menghargai perilaku positif. Kelima, Pengendalian pembiayaan.
Keenam, kepatuhan kepada peraturan perundang – undangan. Ketujuh, terciptanya
administrasi pengupahan dan penggajian yang berdaya guna dan berhasil guna.
b. Tujuan Kompensasi
Tujuan pemberian kompensasi menurut Samsudin dalam Khadarisman
(2014:77) adalah :
a. Pemenuhan kebutuhan ekonomi
Karyawan menerima kompensasi berupa upah, gaji atau
bentuk lainnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari –
hari atau dengan kata lain, kebutuhan ekonominya.
b. Meningkatkan produktifitas kerja
Pemberian kompensasi yang baik akan mendorong karyawan
bekerja produktif.
c. Memajukan organisasi atau perusahaan
28
Semakin berani organisasi atau perusahaan memberikan
kompenasi yang tinggi, semakin menunjukkan betapa suksesnya suatu
organisasi atau perusahaan tersebut.
d. Menciptakan keseimbangan dan keahlian
Pemberian kompensasi berhubungan dengan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh karyawan pada jabatan sehingga tercipta
keseimbangan antara input (syarat – syarat) dan output.
Akan tetapi menurut Rivai (2010:359) tujuan kompensasi tujuan
pemberian kompensasi bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi
ataupun menyeimbangkan antara keseimbangan dan keahlian saja. Tujuan
kompensasi diberikan juga digunakan untuk memperoleh SDM yang berkualitas,
mempertahankan karyawan yang ada, dan menjamin keadilan.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (1997:198) tujuan pemberian
kompensasi dilihat dari dua perspektif yaitu dari sisi tenaga kerja dan sisi
perusahaan, yaitu :
1. Bagi tenaga kerja
Dengan adanya pemberian kompensasi kepada tenaga kerja akan
memperoleh keuntungan finansial dan nonfinansial antara lain :
a. Tenaga kerja mendapat upah yang lebih besar, hal ini
mendorong karyawan berusaha memperoleh upah yang lebih
besar guna memperbaiki hidupnya.
b. Tenaga kerja dapat terdorong mengembangkan diri masing –
masing. Dengan kompensasi akan mendorong karyawan
29
menganalisis pekerjaannya dengan baik sehingga kecakapannya
meningkat.
2. Bagi Perusahaan
Adapun yang menjadi tujuan pemberian kompensasi adalah
meningkat kepuasan dan produktivitas kerja karyawan sehingga memberi
motivasi kepada tenaga kerja untuk bekerja lebih bersemangat, bekerja
lebih berdisiplin, dan bekerja lebih cepat.
c. Jenis – Jenis Kompensasi
Pada dasarnya kompensasi yang diterima oleh karyawan dibagi atas
dua macam, yaitu 1) Kompensasi Finansial, dan 2) Kompensasi non
Finansial. (Sunarto, 2006:234).
a. Kompensasi Finansial
Pengertian dari kompensasi finansial adalah sesuatu yang
diterima oleh karyawan dalam bentuk gaji, upah, bonus, premi,
tunjangan hari raya, tunjangan hari tua, pengobatan atau jaminan
kesehatan, asuransi, dan lain – lain yang sejenis yang dibayarkan
oleh organisasi.
b. Kompensasi Nonfinansial
Pengertian dari kompensasi nonfinansial adalah sesuatu
yang diterima oleh karyawan dalam bentuk selain uang. Hal ini
dimaksudkan untuk mempertahankan karyawan dalam jangka
panjang seperti penyelenggaraan program–program pelayanan
bagi karyawan yang berupaya untuk menciptakan kondisi dan
30
lingkungan kerja yang menyenangkan, seperti program rekreasi,
cafetaria, dan tempat beribadat, hubungan karyawan dengan
rekan sekerja maupun atasan, kemanan, kondisi ruang kerja,
penghargaan prestasi kerja, promosi waktu istirahat, sarana
kesehatan, dan keselamatan kerja.
Menurut Sondang P. Siagian (1994:237), dalam usaha
mengembangkan suatu sistem kompensasi, para spesialis
dibidang manajemn sumber daya manusia perlu melakukan
empat hal, yaitu :
a. Melakukan analisis pekerjaan, artinyaperlu disusun deskripsi
jabatan, uraian pekerjaan, dan standar pekerjaan yang
terdapat dalam suatu organisasi.
b. Melakukan penilaian pekerjaan dikaitkan dengan keadilan
internal. Dalam melakukan penilaian pekerjaan diusahakan
tersusunnya urutan peringkat pekerjaan, penentuan “nilai”
untuk setiap pekerjaan, susunan perbandingan dengan
pekerjaan lain dalam organisasi dan pemberian “point” untuk
setiap pekerjaan.
c. Melakukan survei berbagai sistem kompensasi yang berlaku
guna memperoleh bahan yang berkaitan dengan keadilan
eksternal. Organisasi yang disurvey dapat berupa instansi
pemerintah yang secara fungsional berwenang mengurus
ketenagakerjaan, kamar dagang dan industri, organisasi
31
profesi, serikat pekerja, organisasi – organisasi pemakai
tenaga kerja lain dan perusahaan konsultan, terutama yang
mengkhususkan dalam manajemen sumber daya manusia.
d. Menentukan “harga” setiap pekerjaan dihubungkan dengan
“harga” pekerjaan sejenis ditempat lain. Dalam mengambil
langkah ini dilakukan perbandingan antara berbagai
pekerjaan dalam organisasi dengan nilai yang berlaku di
pasaran kerja.
Kompensasi yang baik berbentuk finansial maupun
nonfinansial merupakan motivasi yang harus diberikan kepada para
karyawan atas jasa – jasanya pada organisasi. Tentang besar kecil
kompensasi tergantung dari kesepakatan atau peraturan organisasi
serta pemerintah yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan
organisasi untuk memberi kompensasi. Diharapkan pemberian
kompensasi mampu memberi dorongan/motivasi para karyawan
untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan produktifitasnya.
d. Indikator Ukuran Kompensasi
Menurut Khadarisman (2014:23) faktor – faktor yang
mempengaruhi pemberian kompenasasi adalah :
1. Berat Ringannya suatu pekerjaan
2. Kemampuan kerja dari karyawan tersebut
3. Jabatan atau pangkat
4. Pendidikan
32
5. Lama bekerja
6. Kemampuan perusahaan
7. Peraturan pemerintah
8. Biaya hidup
9. Tawar menawar serikat pekerja
10. Letak geografis
11. Pasar tenaga kerja
Menurut Incenvich (1995:305) agar kebijakan kompensasi berjalan
efektif secara internal maupun eksternal harus dipenuhi 7 kriteria sebagai
berikut;
1. Sekurang – kurangnya upah yang diberikan harus sesuai dengan upah
minimun regional yang ditentukan oleh pemerintah.
2. Setiap individu pekerja harus dibayar secara adil sesuai dengan usaha
yang dilakukan, kemampuan daan keahlian yang dimiliki.
3. Ada keseimbangan gaji, keuntungan atau imbalan lainnya yang
diberikan atas kinerja pegawai sesuai dengan balas jasa yang tepat.
4. Gaji yang diberikan tidak boleh berlebihan, harus sesuai dengan
kemampuan perusahaan.
5. Gaji harus memadai, biaya hidup terpenuhi, agar karyawan merasa
nyaman dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
6. Gaji harus dapat memotivasi karyawan agar mereka dapat bekerja
secara produktif.
33
7. Pegawai harus dapat memahami sistem penggajian yang diterapkan
perusahaan.
Kompensasi adalah salah satu unsur pemeliharaan karyawan yang
paling penting. Tingkat kepuasan krja karyawan akan tercapai apabila
kinerja karyawan dihargai dengan imbalan yang sesuai. Dengan
pemberian sistem balas jasa yang baik maka akan tercipta kepuasan kerja
serta akan mampu meingkatkan kinerja karyawan.
3. Kepuasan Kerja
a. Defenisi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah hal yang sangat penting bagi karyawan perusahaan.
Banyak sekali kasus menurunnya kinerja perusahaan dikarenakan menurunnya
kepuasan kerja karyawan. Contohnya adalah karyawan pabrik yang tidak puas
dengan kerja karena minimnya upah yang diterima melakukan aksi mogok kerja
dan menuntut kenaikan UMP. Karena kepuasan kerja dianggap penting maka
banyak pakar manajemen yang mencoba merumuskan pengertian dari kepuasan
kerja.
Hasibuan (2012:202) menjelaskan kepuasan kerja adalah sikap emosional
yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya yang tercermin oleh moral kerja,
kedisiplinan, dan prestasi kerja. Sementara Darsono dan Tjatjuk (2011:214)
menjelaskan kepuasan kerja sebagai seperangkat perasaan karyawan yang
menyenangkan atau yang tidak menyenangkan berdasarkan imbalan material dan
imbalan psikologis (non-material). Berbeda dengan di atas, pendapat Porter dalam
34
Ardana (2009:23) mengenai kepuasan kerja yang dimaksud adalah selisih dari
sesuatu yang seharusnya ada dengan sesuatu yang sesungguhnya ada dengan
kondisi yang sesungguhnya ada (faktual) seseorang cenderung semakin puas.
Sedangkan Darsono dan Tjatjuk (2011:214) berpendapat:“lingkungan eksternal di
luar pekerjaan mempengaruhi perasaan pekerja. Oleh sebab itu kepuasan kerja itu
merupakan bagian dari kepuasan hidup pekerja. Jika pekerja hidupnya merasa
puas, artinya terjadi kepuasan kerja, karena kerja adalah basis kehidupan”. Jadi
kepuasan hidup pekerja juga merupakan indikator kepuasan kerja karyawan.
Jadi, menurut peenulis kepuasan kerja diartikan sebagai suatu sikap dan
perasaan yang berkaitan atas selisih antara kinerja yang diberikan dibandingkan
dengan segala hal yang diterimanya baik berupa material maupun non-material.
b. Faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja:
Banyak sekali pakar manajemen SDM yang mencoba merumuskan
faktor apa saja yang dapat menentukan kepuasan kerja seorang karyawan.
Robbins dalam Dasrsono dan Tjatjuk menjelaskan (2011:216) bahwa faktor
yang menentukan kepuasan kerja adalah tipe kerja , rekan pekerja,
tunjangan, diperlakukan dengan hormat dan adil, keamanan kerja, peluang
menyumbangkan gagasan, upah, pengakuan terhadap kerja dan kesempatan
untuk maju. Menurut Hasibuan (2012:203) kepuasan kerja karyawan
dipengaruhi faktor-faktor yaitu balas jasa yang adil dan layak, penempatan
yang tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan
lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan,
35
sikap pimpinan dalam kepemimpinannya, dam sifat pekerjaan yang
monoton atau tidak.
Sedangkan Darsono dan Tjatjuk (2011:218) menyimpulkan faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, antara lain:
a. Sistem imbalan, yaitu besarnya upah, bonus, dan promosi yang
adil. Makin tinggi upah, bonus dan promosi yang adil, makin
tinggi kepuasan kerja karyawan, jika faktor-faktor lain konstan,
artinya tidak ada faktor luar seperti konflik keluarga dan konflik
sosial, dan lain-lain.
b. Persepsi terhadap kualitas pengawasan, yaitu keyakinan yang
dimiliki pekerja bahwa pengawasnya benar-benar memiliki
keahlian yang dibutuhkan, dapat diteladani, dapat menerima
pendapat, mempunyai kemampuan berkomunikasi. Makin tinggi
kemampuan dan partisipasi pengawas, makin tinggi kepuasan
kerja karyawan.
c. Desentralisasi kerja, yaitu suatu tingkat di mana keputusan
(wewenang dan tanggung jawab) dapat didelegasikan kepada
bawahan. Makin terdesentralisasi kerja, makin tinggi kepuasan
kerja karyawan.
d. Stimulasi kerja dan sosial, yaitu karyawan akan lebih puas jika
diberikan beban kerja cukup tinggi dan bervariasi, karena beban
kerja yang rendah dan terus-menerus cenderung membosankan
dan tidak mempunyai tantangan. Makin tinggi variasi dan beban
36
kerja tinggi yang rasional, makin tinggi kepuasan karyawan.
Selain itu sosial diartikan sebagai hubungan relasi secara
vertical maupun horizontal. Adapun sosial dapat diartikan
sebagai bentuk kesesuaian antara karyawan dan organisasi yang
tercapai.
e. Kondisi kerja yang menyenangkan, yaitu tempat kerja yang
cahayanya cukup terang, temperatur cukup baik, udara segar
dapat melahirkan kepuasan kerja karyawan. Makin baik kondisi
lingkungan fisik pekerjaan, makin tinggi kepuasan kerja
karyawan.
Menurut Darsono dan Tjatjuk (2011:221-222), manajemen harus
membangun kepuasan kerja SDM-nya melalui cara-cara sebagai berikut:
a. Imbalan materiil yang layak untuk hidup, imbalan itu harus
dapat memenuhi kebutuhan makan-minum, perumahan,
kesehatan, dan pendidikan anak.
b. Memanusiakan SDM, mereka harus dijadikan subyek kerja yang
harus ditingkatkan keterampilan dan pengetahuannya.
c. Membangun sikap positif terhadap pekerjaan dan hari depan
yang lebih baik.Cara-cara itu dapat disajikan dalam gambar 2.2:
37
Gambar 2.2Membangun Kepuasan Kerja
Sumber: Darsono dan Tjatjuk, 2011:222
Keterangan gambar 2.2:
a. Jika kebutuhan primer SDM terpenuhi semangat kerja dan
produktifitas kerja mereka meningkat, dan sebaliknya.
b. Manajemen harus menempatkan SDM (buruh dan karyawan)
sebagai subjek, bukan sebagai alat produksi dan bukan sebagai
barang dagangan; kepentingan, pikiran, dan perasaan SDM
harus dijadikan dasar pengambilan keputusan merekrut,
mendidik dan melatih, menempatkan, dan memberhentikan
buruh dan karyawan.
c. Dengan diperlakukan manusiawi, SDM mempunyai harapan
hari depan yang lebih baik dalam pekerjaan sehingga
meningkatkan semangat dan produktifitas kerja sertia setia
kepada perusahaan.
Biasanya karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang
rendah terlihat dari sikapnya yang tidak biasa. Cara-cara karyawan
Kepuasan Kerja SDM
Manajemen berbasis
hubungan manusia
Imbalan materiil
38
mengungkapkan ketidakpuasan kerja menurut Robbins (2001:154)
adalah sebagai berikut:
a. Keluar [exit]: perilaku yang mengarah untuk meninggalkan
organisasi
b. Suara [voice]: aktif dan konstruktif memberikan saran dan
solusi terhadap problem
c. Kesetiaan [loyalty]: pasif tetapi optimis menunggu
membaiknya kondisi
d. Pengabaian [negelect]: membiarkan kondisi memburuk,
datang terlambat, kemangkiran, pengurangan upaya dan
tingkat kekeliruan yang meningkat
4. Kinerja
a. Defenisi Kinerja
Kinerja selalu dijadikan ukuran dari keberhasilan atas suatu jabatan.
Kesuksesan individu ataupun kerlompok yang bekerja juga dapat
diindikasikan dari kinerjanya. Maka kinerja adalah goal yang menjadi
kesuksesan suatu organisasi. Kinerja menurut Ilyas (2002:65) adalah
penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu
organisasi. Kinerja dapat berupa penampilan individu maupun kelompok.
Sedangkan kinerja menurut Bernardin dalam Sudarmanto (2009:8)
kinerja merupakan catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas fungsi
pekerjaan tertentu atau aktivitas-aktivitas selama periode waktu tertentu.
39
Menurut Yaslis Ilyas (2002:87) kinerja adalah penampilan hasil karya
personel dalam suatu organisasi.
Sedangkan menurut Lijan Poltak,dkk (2011:136) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai didefenisikan sebagai kemampuan pegawai dalam
melakukan suatu keahlian tertentu. Jadi, kinerja diartikan sebagai segala
kecakapan yang berpengaruh pada hasil kerja di dalam suatu wewenang
jabatan dan tanggung jawab kerja yang dapat dipertanggungjawabkan pada
suatu organisasi.
b. Tujuan Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja pada dasarnya memiliki dua tujuan utama menurut
Yaslis Ilyas (2002: 88-89) yaitu;
1. Penilaian kemampuan personel
Merupakan tujuan yang mendasar dalam rangka penilaian
personel secara individual, yang dapat digunakan sebagai informasi
untuk penilaian efektifitas manajemen sumber daya manusia.
2. Pengembangan personel
Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan untuk
pengembangan personel seperti;promosi, mutasi, rotasi, terminasi, dan
penyesuaian kompensasi. Secara spesifik penilaian kinerja bertujuan
untuk ;
a. Mengenali SDM yang perlu dilakukan pembinaan
b. Menentukan criteria tingkat pemberian kompensasi
c. Bahan perencanaan manajemen program SDM masa datang.
40
d. Memperoleh umpan balik atas hasil prestasi personel.
c. Model teori kinerja
Untuk mengetahui faktor apa saja yang memperngaruhi, maka Gibson
dalam Ilyas (2002:66) secara teoritis merumuskan tiga variabel yang
mempengaruhi kinerja yaitu variabel individu, variabel organisasi, dan
variabel psikologis. Variabel tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut dalam
gambar berikut:
Gambar 2.3
Model Variabel Kinerja
Hal–hal yang harus diperhatikan oleh penilai sebelum
menilai kinerja menurut Ilyas (2002:88) mencakup faktor-faktor
antara lain:
Variabel Individu: - Kemampuan
dan keterampilan fisik dan mental
- Latar belakang (keluarga dan pengalaman)
- Demografis (umur, etnis, jenis kelamin
Perilaku Individu
(apa yang dikerjakan)
Kinerja (hasil yang
diharapkan)
Variabel Psikologis:
- Persepsi - Sikap - Kepribadian - Belajar - Motivasi
Variabel organisasi: - Sumber daya - Kepemimpinan - Imbalan - Struktur - Supervisi - Kontrol
41
a. Pengamatan, yang merupakan proses menilai dan menilik
perilaku yang ditentukan oleh sistem pekerjaan.
b. Ukuran, yang dipakai untuk mengukur prestasi kerja seorang
personel dibandingkan dengan uraian pekerjaan yang telah
ditetapkan untuk personel tersebut.
c. Pengembangan, yang bertujuan untuk memotivasi personel
mengatasi kekurangannya dan mendorong yang bersangkutan
untuk mengembangkan dan mendorong yang bersangkutan
untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada
dirinya.
d. Klasifikasi Ukuran Kinerja
Klasifikasi pengukuran kinerja yang bersifat pelayanan dari
Wibowo (2007:328) adalah:
1. Indikator produktivitas, yaitu indikator yang memfokuskan pada
jumlah pekerjaan yang diselesaikan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.’
2. Rasio penggunaan, yaitu indikator yang menunjukkan jumlah jasa
yang tersedia untuk dipergunakan.
3. Target waktu, yaitu indikator yang menunjukkan rata-rata waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan.
4. Besarnya layanan, yaitu besar atau jumlah pekerjaan yang
diselesaikan.
42
5. Ketersediaan layanan, yaitu indikator yang menunjukkan seperti
jumlah sekolah juru rawat dibandingkan penduduk anak-anak.
Sedangkan Wibowo (2012: 235) juga mengklasifikasikan beberapa
tipe ukuran kinerja non playanan yaitu:
1. Produktifitas, yaitu hubungan antara input dan output suatu proses
2. Kualitas, yaitu kualitas hasil kerja internal (cacat, susut, ditolak)
maupun eksternal (kepuasan pelanggan, frekuensi pemesanan ulang)
3. Ketepatan Waktu, yaitu presentase pengiriman tepat waktu sesuai
yang dijanjikan
4. Cycle time, yaitu jumlah waktu yang diperlukan untuk naik dari satu
titik ke titik lain dalam suatu proses.
5. Pemanfaatan Sumber Daya, yaitu besarnya sumber daya yang
disediakan untuk digunakan semaksimal mungkin
6. Biaya, yaitu besarnya biaya yang ditanggung perusahaan terhadap
kinerjanya.
Charles Garfield dalam Ilyas (2002:147) mengatakan terdapat
beberapa karakteristik spesifik individu dengan kinerja yang tinggi.
Karakteristik spesifik individu dengan kinerja tinggi tersebut adalah:
1. Orientasi pada kinerja tinggi, yaitu individu bekerja dengan dorongan
yang sangat kuat untuk mencapai tujuan dan sasaran kerja mereka.
2. Percaya diri, yaitu individu mempunyai sikap mental positif yang
membuat mereka bertindak tanpa ragu-ragu.
43
3. Kontrol diri, yaitu individu mengembangkan sikap disiplin diri yang
ketat dan konsisten dalam pekerjaan mereka.
4. Kompetensi, yaitu individu berusaha mengembangkan spesifik
keahlian dalam bidang yang dia kuasai dengan baik.
5. Pesistensi, yaitu individu bersikap konsisten dan bekerja keras secara
kontinyu dalam pekerjaan mereka.
Menurut Umar (2010:212) sebagian besar kinerja diketahui melalui
apa yang perlu dan harus diukur dari perilaku kerja yang mencerminkan
unsur-unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan, yaitu aspek kondisi
lingkungan kerja fisik dan sosial, dan aspek kepribadian tenaga kerja. Dari
Sahlan Asnawi dalam Umar (2010:212) terdapat enam belas faktor dalam
penetapan ukuran tingginya kinerja:
a. Pengetahuan karyawan terhadap tugas yang dibebankan
b. Inisiatif karyawan terhadap penyelesaian tugas
c. Ketajaman persepsi karyawan terhadap bobot pekerjaan
d. Kemampuan pengambilan keputusan
e. Kualitas kerja yang mampu diselesaikan
f. Jumlah pekerjaan yang mampu diselesaikan sesuai jadwal
g. Kesehatan fisik untuk menyelesaikan kewajiban kerja
h. Kesadaran akan tugas yang dibebankan
i. Rasa percaya diri karyawan menyelesaikan pekerjaan
j. Rasa bahwa karyawan dapat dipercaya oleh orang lain
k. Persahabatan karyawan dengan kolega kerja
44
l. Sikap terhadap pengawasan atasan dan rekan sekerja
m. Stabilitas emosi karyawan dalam bekerja
n. Kemampuan karyawan dalam menyesuaikan diri
o. Kemampuan karyawan bekerja sama menyelesaikan masalah
p. Kepuasan atasan atas sikap dan hasil kerja karyawan
Menurut Bernardin dalam Sudarmanto (2009: 12) menyampaikan
ada 6 kriteria dasar atau dimensi untuk mengukur kinerja yaitu:
a. Quality terkait dengan poses atau hasil mendekati
sempurna/ideal dalam memenuhi mksud dan tujuan.
b. Quantity terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas yang
dihasilkan.
c. Timeliness terkait dengan waktu yang diperlukan dalam
menyelesaikan aktivitas atau menghasilkan produk.
d. Cost-effectiveness terkait dengan tingkat penggunaan sumber–
sumber organisasi (orang, uang, material, teknologi) dalam
mendapatkan atau memperoleh hasil atau pengurangan atau
pemborosan dalam penggunaan sumber – sumber organisasi.
Menurut Armstrong dalam sudarmato (2009:13-14) menyatakan
bahwa pengukuran kinerja merupakan hal yang sangat penting untuk dapat
memperbaiki pelaksanaan kerja yang dapat dicapai. Menurutnya ada
empat jenis ukuran kinerja yaitu:
a. Ukuran uang, yang mencakup pendapatan, pengeluaran, dan
pengembalian (rate of return).
45
b. Ukuran upaya atau dampak, yag mencakup pencapaian sasaran,
penyelesaian proyek, tingkat pelayanan, serta kemampuan
mempengaruhi perilaku rekan kerja dan pelanggan.
c. Ukuran reaksi, yang menunjukkan penilaian rekan kerja,
pelanggan, atau pemegang pekerjaan lainnya.
d. Ukuran waktu, yang menunjukkan pelaksanaan kinerja
dibandingkan jadwal, batas akhir, kecepatan respons, atau
jumlah pekerjaan sasaran.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini adalah hasil modifikasi penelitian dari berbagai jurnal
penelitian asing maupun lokal yang berkaitan dengan person organzation fit,
kompensasi, kepuasan kerja, dan kinerja. Peneliti membaca penelitian sebelumnya
dari jurnal-jurnal dalam tabel berikut:
Tabel 2.2
Penelitian Sebelumnya
No Nama
Peneliti
Judul
penelitian
Variabel yang
digunakan Hasil penelitian
1 Djoko
Santoso,
Isnu
Irwantoro.
(2014)
Pengaruh
Person –
Organization
fit (P-O FIT)
terhadap
Organizaion
Citizenship
Behaviour
(OCB) dengan
Kepuasan
Kerja dan
Komitmen
Organisasi
Person
Organizatin
fiT (P-O FIT),
Organization
Citizenship
Behaviour
(OCB),
Kepuasan
Kerja,
Komitmen
Organisasi.
Pengaruh yang
signifikan terjadi
pada hubungan
antara: person
organization fit
dengan kepuasan
kerja; person
organizatin fit
dengan komitmen
organisasi; kepuasan
kerja dengan
organization
citizenship
46
No Nama
Peneliti
Judul
penelitian
Variabel yang
digunakan Hasil penelitian
sebagai
Variabel
Intervening.
behaviour;
komitmen organisasi
dengan organization
citizenship
behaviour.
Dan pengaruh tidak
signifikan terdapat
pada hubungan
antara: person
organization fit
dengan organization
citizenship
behaviour.
2 Annur
Intan
Pramesti
Pengaruh
Person
Organozation
FIT terhadap
Motivasi dan
Kinerja
Karyawan
Person
Organization
FIT,
Motivasi,dan
Kinerja
Karyawan
Terdapat hubungan
yang positif dan
signifikan antara
person organization
fit dengan motivasi,
terdapat hubungan
yang positif dan
signifikan antara
person organization
fit dan kinerja.
3 Cecilia
Engko
(2008)
Pengaruh
Kepuasan
Kerja terhadap
Kinerja
Individual
dengan Self
Esteem dan
Self Efficacy
sebagai
Variabel
Intervening.
Kepuasan
kerja ,kinerja
Individual,
Self Esteem,
Self Efficacy.
Terdapat hubungan
positif dan pengaruh
yang tidak signifikan
antara kepuasan
kerja dengan self
esteem; terdapat
hubungan positif dan
pengaruh yang
signifikan antara
kepuasan kerja dan
self efficacy;
terdapat hubungan
positif dan signifikan
antara kepuasan
kerja dengan kinerja
individual; terdapat
hubungan positif dan
pengaruh yang
signifikan antara self
eteem dan self
47
No Nama
Peneliti
Judul
penelitian
Variabel yang
digunakan Hasil penelitian
efficacy; terdapat
hubungan yang
negatif dan pengaruh
yang signifikan
antara self esteem
dengan kinerja
individual; terdapat
hubungan yang
positif dan pengaruh
yang signifikan
antara self efficacy
dengan kinerja
individual.
4 Meilana D.
Rawung,
Mieke
Roring,
Drs. Max
O. Siwi,
M.Si
(2013)
Pengaruh
Person
Organization
Fit dan
Karakteristik
Individu
terhadap
Komitmen
Organisasi.
Person
organization
fit,
karakteristik
individu, dan
komitmen
organisasi.
Person Organization
Fit (X1)
berpengaruh secara
positif dan
signifikan terhadap
Komitmen
Organisasi; Terdapat
hubungan antara
variabel
X (Person
Organization Fit dan
Karaktersitik
Individu) terhadap
variabel Y
(Komitmen
Organisasi);
Besarnya pengaruh
variabel X
yaitu Person
Organization Fit dan
Karakteristik
Individu terhadap
Komitmen
Organisasi sebesar
10,4% sedangkan
sisanya 89,6%
dipengaruhi oleh
variabel lain
diluar variabel yang
diteliti dalam
48
No Nama
Peneliti
Judul
penelitian
Variabel yang
digunakan Hasil penelitian
penelitian ini.
5 Guntur
Mahardika.
(2006)
Pengaruh
Person-
Organization
Fit
(Kecocokan
Nilai-Nilai
Individu
dengan
Nilai-Nilai
Organisasi)
terhadap
Kepuasan
Kerja,
Komitmen
Organisasional
Dan Kinerja
Karyawan.
Stress kerja
dan Person
Organization
FIT, kepuasan
kerja,
komitmen
organisasional,
dan kinerja
karyawan.
Person-organization
fit berpengaruh
positif terhadap
kepuasan kerja,
komitmen
organisasional dan
kinerja karyawan,
kepuasan kerja
berpengaruh positif
terhadap komitmen
organisasional dan
kinerja karyawan,
komitmen
organisasional
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan.
6 Tahira
Nazir,
Saif-Ur-
Rehman
Khan, Syed
Hussain
Shah Fida
dan Khalid
Zaman
(2014)
Effect of
Reward and
Compansation
on Job
Satisfaction :
State
University and
Private
University of
UK
Imbalan dan
Kompensasi,
dan Kepuasan
Kerja.
Imbalan dan
kompensasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
kerja.
7 Jane
Nalima
Wekesa,
Silas
Nyaroo,
MA
(2013)
Effect of
Compensation
on
Performance of
Public
Secondary
School
Teachers in
Eldoret
Municipality
Kenya
Kompensasi
dan Kinerja
Karyawan.
Kompensasi
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan.
8 Vrinda N
N, Nisha
Ann Jacob
(2015)
The Impact of
Job
Satisfaction on
Job
Kepuasan
Kerja dan
Kinerja.
Kepuasan kerja
terdapat pengaruh
yang positif dan
signifikan terhadap
49
No Nama
Peneliti
Judul
penelitian
Variabel yang
digunakan Hasil penelitian
Performence. kinerja.
9 Ahmad
Fauzi
(2015)
Analisis
pengaruh
emberian
motivasi dan
kompensasi
terhadap
kinerja
karyawan
Motivasi,
Kompensasi,
dan Kinerja
Karyawan
Terdapat pengaruh
yang positif dan
signifikan antara
pemberian motivasi
dan kompensasi
terhadap kinerja.
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.5
Kerangka Penelitian
Person
Organization
FIT (X1)
Kompensasi (X2)
Kepuasan Kerja (Y)
Uji Kualitas Data :
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Normalitas
Model Trimming
Kesimpulan dan Saran
Kinerja
Karyawan (Z)
Metode Analisis Jalur (Path Analysis)
50
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2009:93). Dari kerangka berfikir penulis diatas maka
penulis merumuskan beberapa hipotesis penelitian beserta hubungan antar
variabel sebagai berikut:
1. Sub struktural I
Hipotesis 1:
Ho1 : Person organization fit (X1) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja (Y).
Ha1 : Person organization fit (X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja (Y).
Hipotesis 2:
Ho2: Kompensasi (X2) tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja (Y).
Ha2: Kompensasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja (Y).
Hipotesis 3:
Ho3: Person Organization (X1) dan Kompensasi (X2) secara
simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja (Y).
Ha3 : Person Organization dan Kompensasi (X2) secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
kerja (Y).
51
2. Sub struktural II
Hipotesis 4:
Ho4 : Person organization fit (X1) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Z).
Ha4 : Person organization fit (X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan (Z).
Hipotesis 5:
Ho5 : Kompensasi (X2) tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan (Z).
Ha5 : Kompensasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Z).
Hipotesis 5:
Ho6 : Kepuasan Kerja (Y) tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan (Z).
Ha6 : Kepuasan Kerja (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan (Z).
Hipotesis 7 :
Ho7 : Person organization fit (X1), kompensasi (X2), dan
kepuasan kerja (Y) secara simultan tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Z).
Ha7 : Person organization fit (X1), kompensasi (X2), dan
kepuasan kerja (Y) secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Z).
52
Hipotesis 8 :
Ho8 : Person organization fit (X1) dan kompensasi (X2) tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z) melalui
kepuasan kerja (Y).
Ha8 : Person organization fit (X1) dan kompensasi (X2)
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z) melalui
kepuasan kerja (Y).
Hipotesis 9 :
Ho9 : Kompensasi (X2) tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Z) melalui kepuasan kerja (Y).
Ha9 : Kompensasi (X2) berpengaruh terhadap kinerja karyawan
(Z) melalui kepuasan kerja (Y).
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta Barat. Waktu penelitian ini mulai dari
bulan April 2016. Variabel didalam penelitianyang peneliti laksanakan terdiri dari
dua variabel eksogen (X1 dan X2) dan dua variabel endogen (Ydan Z). Variabel
yang diteliti adalah Person Organization FIT (P-O FIT) dan Kompensasi sebagai
variabel eksogen. Kepuasan Kerja danKinerja Karyawan sebagai variabel
endogen.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Kasiram (2008)
dalam Wiratna (2014:39), penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berbentuk angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Penelitian ini bersifat studi kasus.
B. Metode Penentuan Sample
1. Penelitian populasi
Populasi menurut Sugiyono (2009:115) adalah wilayah generalisasi yang
terjadi atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai kontrak dan
tetap dalam outlet Lottemart Wholesale Ciputat. Karena jumlah populasi
penelitian dirasa mampu untuk menjadi responden penelitian ini maka penulis
menjadikan populasi sebagai responden penelitian ini yaitu 53 orang karyawan
tetap yang berada di Lotte Mart Wholesale, Ciputat. Jadi total populasi penelitian
54
adalah sebanyak 53 orang responden.
2. Penelitian sampel
Menurut Sugiyono (2011:62) sampel adalah sebagian adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penulis
menggunakan sampel jenuh atau sensus dalam mengelola data dengan
rasionalisasi jumlah karyawan tetap yang terdapat pada Lottemart Wholesale
Ciputat sebanyak 53 orang.
Sensus merupakan tehnik penentuan sampel dimana jumlah populasi
relative kecil kurang dari 100 orang. Istilah lain dari sampling jenuh ialah sensus
(Sugiyono, 2011:122).
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data primer
Untuk memperkuat hasil penelitian ini maka penulis mengambil data
primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber asli yang berupa
kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner yang meliputi person organization fit (P-o fit), kompensasi, kepuasan
kerja, dan kinerja karyawan. Kuesioner bersifat tertutup. Kuesioner berupa
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang telah tersusun secara
sistematis dan dirumuskan dengan cermat sehingga jawaban yang dihasilkan oleh
responden merupakan isi atau jawaban dari rumusan masalah penelitian.
55
Kuesioner disebarkan kepada karyawan perusahaan yang telah ditetapkan menjadi
sampel dalam penelitian ini berdasarkan stratifikasinya. Skala pengukuran
kuesioner menggunakan skala Likert karena menurut Sugiyono (2009:132) skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian.
2. Data sekunder
Menurut Malhotra (2009:121) data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan suatu masalah penelitian
yang sedang dihadapi, data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal.
Data sekunder dapat diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain
yang memiliki relevansi dengan objek yang diteliti. Untuk data sekunder, peneliti
mengumpulkannya dengan studi kepustakaan, literatur pada berbagai
perpustakaan di dalam dan di luar kampus maupun pada toko-toko buku, dan
website.
Penulis juga mengumpulkan data sekunder untuk membantu menunjang
kualitas penelitian. Data sekunder yang penulis kumpulkan adalah berupa
dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan penelitian tersebut atau mencari data berupa dokumen.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data berupa profil Lottemart Wholesale
seperti visi dan misi, jumlah karyawan, dan lain sebagainya.
56
D. Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan
instrumen berupa kuesioner yang diberikan kepada responden. Respondennya
adalah karyawan outlet Lottemart Wholesale Ciputat yang telat bekerja minimal 1
tahun. Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang diserahkan
kepada beberapa responden yang sebelumnya peneliti wawancara terlebih dahulu
dan kemudian beberapa responden tersebut mereferensikan beberapa responden
lainnya. Data dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner
(angket) oleh responden. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari pernyataan-
pernyataan yang bersumber dari tiap-tiap indikator variabel penelitian.
Pernyataan-pernyataan pada kuesioner dibuat dengan skala Likert. Skala
likert adalah pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara“sangat
setuju”dan”sangat tidak setuju” yang mengharuskan responden menentukan
derajat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap masing-masing dari
serangkaian pertanyaan mengenai objek stimulus (Malhotra, 2009: 298).Skala 1-5
untuk memperoleh data yang bersifat numericaldan diberi skor atau nilai. Untuk
kategori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju atau sangat setuju.
Tabel 3.1
Skala Likert
No Jenis jawaban Bobot
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008:20)
57
Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan tanggapan
yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan, sedangkan angka 5 (lima) menunjukan tanggapan yang bersifat positif
(sangat setuju).
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS 22.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel
yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
daftar pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesiner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu butir pertanyaan
dapat dinilai pada hasil output program SPSS pada tabel dengan judul
Item-Total Statistic.Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan
dapat dilihat dari nilai correted item total correalation >r tabel atau suatu
butir pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi product moment
melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42).
58
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil
yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.Hasil uji reliabilitas dengan
bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha. Kriteria peniliaian uji
reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang dikutip oleh Ghazali (2011:48)
adalah jika Cronbach Alpha memberikan nilai > 0.70 maka instrumen
penelitian dianggap reliabel.
c. Uji normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang
mempunyai distribusi data normal atau setidaknya mendekati normal.
Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan cara melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatifdari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal danploting pada data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, makagaris akan menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Analisis Jalur (Path analysis)
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai
uji hipotesisnya. Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk
59
menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat
variabel eksogen terhadap variabel endogen (Riduwan dan Kuncoro,
2008:2). Sugiyono (2010:297) analisis jalur digunakan untuk melukiskan
dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat.
Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling
tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen
yang terakhir.
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya,
maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang dalam
hal ini disebut diagram jalur (Sugiyono, 2010:298).
Diagram jalur memberikan secara ekplisit hubungan kausalitas antar
variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas
hubungankausal variabel yang dekatkesebelah kiri. Setiap nilai
menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2011:250).
Gambar 3.1
Diagram Analisis Jalur
Kepuasan Kerja
(Y)
Person
Organization FIT
(X1)
Kompensasi (X2)
Kinerja
Karyawan
(Z)
rx1x2
rx2x3
ρyx2
ρyx1
ρyx3
ρyx1
ρzy
Є1 Є2
ρyx2
ρzx1
ρzx2
60
Keterangan:
ρyx1 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung
X1terhadap Y.
ρyx2 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X2
terhadap Y.
ρzx1 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X1
terhadap Z.
ρzx2 : Standardized coefficient, koefisien jalur pengaruh langsung X2
terhadap Z.
X1 : Person Organizatin FIT
X2 : Kompensasi
Y : Kepuasan kerja
Z : Kinerja Karyawan
Є : Standart Error
Diagram jalur dalam penelitian ini terdiri atas dua persamaan struktural
dimana X1 dan X2 adalah variabel eksogen dan Y serta Z adalah variabel
endogen. Persamaan struktural dalam Riduwan dan Kuncoro, (2008:129&136)
dapat dilihat sebagai berikut :
a. Hipotesis untuk persamaan Sub Struktural I
Gambar 3.2
Sub Struktural I
Kompensasi (X2)
Person
Organization FIT
(X1)
Kepuasan
Kerja (Y) Є2
ρyx1
ρyx2
Є2
Є1
61
ρzy1
ρzx
Є3
zy2
Dari gambar di atas terdapat variabel endogen (Y) dan variabel eksogen (X1 dan
X2), yang memiliki persamaan struktur Y = ρyx1X1 +ρyx2X2+ ρyԑ1Є1
b. Hipotesis untuk persamaan Sub Struktural II
Gambar 3.3
Sub Struktural II
Є2
Dari gambar di atas terdapat variabel endogen (Z) dan variabel
eksogen (X1, X2 dan Y), yang memiliki persamaan struktur Z = ρzx1X1+
ρzx2X2 + ρzyY+ρzԑ2Є2
1. Uji Hipotesis
Pengujian dalam analisis jalur yang dapat dilakukan antara lain:
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen
serta seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkaan
dalam penelitian. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol
Kinerja
Karyawa
n (Z)
Kompensasi (X2)
Person
Organization FIT
(X1)
Kepuasan
Kerja (Y)
ρzx1
ρzx2
ρzy
62
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang hampir mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
Hasil output SPSS pada model summary khususnya, angka yang
terdapat pada kolom R Square digunakan untuk melihat besarnya
pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan cara
menghitung koefisien (KD) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Sarwono, 2007:30) :
KD = r2 x 100%
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh
secara keseluruhan (uji simultan) dapat dilakukan dengan cara
membandingkan besarnya angka F hitung dengan angka F tabel. Angka F
hitung didapat dari hasil outout SPSS, sedangkan F tabel didapat dari
melihat daftar tabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat
kebebasan (degree of freedom) = (k-1)(n-k). Setelah itu, menentukan
kriteria uji hipotesis yaitu sebagai berikut :
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha ditermia.
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
63
Untuk mengetahui besarnya angka signifikansi pada penelitian ini dengan
cara membandingkan angka taraf signifikan (sig) hasil penghitungan
dengantarafsignifikansi 0,05 (5%). Kriterianya sebagai berikut (Riduwan
dan Kuncoro, 2008:117) :
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan.
3. Uji statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji statistik yang digunakan untuk pengujian secara
individual yaitu dengan cara menghitung besarnya angka table t dengan
ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajatkebebasan (degree of
freedom) = n – 2 (Sarwono, 2007:32). Setelah itu, menentukan kriteria uji
hipotesis yaitu sebagai berikut :
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha ditermia.
Jika t hitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Selanjutnnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur
bandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig.
64
dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (Riduwan dan
Kuncoro, 2008:118):
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan.
4. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel
lain (Suliyanto, 2005:52). Penelitian ini menggunakan analisis korelasi
Product Moment (Pearson).
Korelasi Pearson Product Moment (PPM) sangat popular dan
sering digunakan oleh mahasiswa dan para peneliti (Riduwan dan
Kuncoro, 2008:61). Dasar pemikiran analisis korelasi product moment
adalah perubahan antar variabel, artinya jika perubahan suatu varabel
diikuti perubahan variabel yang lain maka kedua variabel tersebut saling
berkolerasi (Pardede dan Manurung, 2014:31). Korelasi PPM
dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤
+1), apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0
artinya tidak ada korelasi; r = 1 berarti korelasinya sangat kuat (Riduwan
dan Kuncoro, 2008:62). Oleh karena itu, untuk mempermudah pemberian
65
kategori koefisien korelasi maka dibuat kriteria pengukuran sebagai
berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r Kriteria
0,00 – 0,29 Korelasi sangat lemah
0,30 – 0,49 Korelasi lemah
0,50 – 0,69 Korelasi cukup
0,70 – 0,79 Korelasi kuat
0,80 – 1,00 Korelasi sangat kuat
Sumber: Pardede dan Manurung (2014:32)
Korelasi dua variabel bersifat signifikan jika angka signifikansi
(sig) <0,05, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05 maka
hubungan kedua variabel tidak signifikan (Sarwono, 2007:23).
5. Model Trimming
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:127) model trimming terjadi
ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang
tidak signifikan. Walaupun ada satu, dua atau lebih variabel yang tidak
signifikan, peneliti perlu memperbaiki model struktur analisi jalur yang
telah dihipotesiskan.Cara menggunakan model trimming yaitu
menghitung ulang koefisien jalur tanpa menyertakan variabel eksogen
yang koefisiennya jalurnya tidak signifikan.
F. Operasional Variabel Penelitian
Gambaran operasional dalam penelitian ini tercantum dalam tabel dan
secara umum penelitian ini membahas tentang pengaruh Person Organization
66
FITdan Kompensasiterhadap Kepuasan Kerja serta dampaknya pada Kinerja
Karyawan. Dengan variabel penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Person
Organizati
on FIT
(X1)
(Kristoff,
1996)
Kesesuian nilai
yang luhur
(Value
Congruence)
Kepribadian individu
sesuai dengan lingkungan
kerja perusahaan.
Ordinal
Keahlian yang dimiliki
karyawan sesuai dengan
pekerjaan saat ini.
Kesesuaian
tujuan (Goal
Congruence)
Tujuan karyawan sesuai
dengan cita – cita
perusahaan yaitu ingin
mengembangkan karier
dan meningkatkan mutu
perusahaan.
Pemenuhan
kebutuhan
karyawan
(employee
need
fulfillment)
Pemenuhan upah
karyawan sesuai dengan
kondisi perusahaan.
Pemenuhan rasa nyaman
dalam bekerja sesuai
dengan lingkungan kerja
karyawan.
Pemenuhan rasa aman
dalam bekerja sesuai
dengan standar kerja yang
berlaku.
Kesesuaian
karakteristik
kultur-
kepribadian
(culture
personality
congruence)
Tingkah laku dan kebiasan
karyawan sesuai dengan
norma perusahaan.
67
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kompensa
si (X2)
(Khadaris
man,
2014)
Internal
Perusahaan
Upah yang diberikan
sesuai dengan berat
ringannya suatu pekerjaan
Ordinal
Upah yang diberikan
sesuai dengan kemampuan
kerja karyawan
Upah yang diberikann
sesuai dengan jabatan saat
ini
Upah yang diberikan
sesuai dengan pendidikan
karyawan
Upah yang diberikan
sesuai dengan lama
bekerja karyawan
Upah yang diberikan
sesuai dengan kemampuan
karyawan
Eksternal
Perusaaan
Upah yang diberikan
sesuai dengan peraturan
yang berlaku saat ini.
Upah yang digunakan
sesuai dengan biaya dasar
hidup karyawan
Upah yang diberikan
sesuai kesepakatan dari
serikat pekerja
Upah yang diberikan
sesuai dengan letak
geografis
Upah yang diberikan
sesuai dengan banyak atau
sedikitnya peluang kerja di
daerah setempat (pasar
tenaga kerja)
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kepuasan
Kerja (Y)
(Darsono
dan
Tjatjuk,
2011)
Sistem
Imbalan
Pengaturan pengupahan
dengan system yang baik.
Ordinal Persepsi
terhadap
kualitas
Pengawasan kerja dengan
kualitas yang tinggi
68
pengawasan
Desentralisasi
kerja
Wewenang dapat
didelegasikan pada
karyawan
Tanggung bJawa dapat
didelegasikan pada
karyawan
Stimulasi kerja
dan sosial
Pemberian beban kerja
yang tinggi
Pemberian beban kerja
yang variatif
Hubungan relasi kerja
yang baik
Kondisi kerja
yang
menyenangkan
Lingkungan fisik kerja
yang nyaman.
Keharmonisan hubungan
antar karyawan.
69
VARIABEL KINERJA
Variabel Dimensi Indikator
Skala
Kinerja
Karyawan
(Z)
(Wibowo
(2012)
Produktivitas
Menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan standar
jumlah yang ditetapkan.
Ordinal
Kualitas
Pekerjaan yang
diselesaikan sesuai dengan
standar kualitas produk.
Ketepatan
waktu
Pekerjaan selesai sesuai
dengan waktu yang te;ah
ditetapkan
Cycle Time Penyelesaian pekerjaan
secara sistematis.
Pemanfaatan
sumber daya
Menggunakan sumber
daya yang tersedia dengan
efektif
Biaya
Perusahaan mengeluarkan
biaya yang sesuai untuk
kinerja yang telah
dilakukan karyawan.
70
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Lottemart Wholesale adalah salah satu dari perusahaan retail yang berkuasa
di pasar Indonesia. Perusahaan retail adalah salah satu jenis perusahaan dengan
daya serap tenaga kerja terbanyak setelah manufaktur karena memiliki struktur
bagian yang lumayan banyak untuk dikelola oleh sumber daya manusia yang
handal. Lottemart Wholesale adalah sebuah perusahaan terbesar nomor 5 di
Korea Selatan (www.lottemart.co.id).
Pada awalnya Lottemart wholesale menggunakan nama PT.Makro
Indonesia dibawah naungan SHF yang bergerak dibidang pertambangan. Akan
tetapi pada tahun 2008 tepatnya dibulan juli manajemen PT. Makro yang
berpusat di Belanda memutuskan untuk menjual saham usahanya di Indonesia
dengan alasan SHF ingin berfokus pada bidang pertambangan. Setelah melalui
pelelangan usaha internasional, akhirnya PT Makro Indonesia resmi dibeli
opleh PT. Lotte Group milik pengusaha Korea Selatan. Dan tahun demi tahun
PT. Makro Indonesia yang bergerak dibidang retail merubah nama menjadi PT.
Lottemart Wholesale di berbagai kota di Indonesa salah satunya adalah Pt.
Lottemart Wholesale ciputat sebagai store ke enam yang berubah nama
(www.lottemart.co.id).
71
Selain melakukan perubahan nama Lottemart Wholesale juga merubah
beberapa sistem pengelolaan usaha retail. Salah satunya adalah dalam
perubahan struktur perusahaan. Lottemart Wholesale membentuk struktur
organisasi dengan menyesuaikan pada kebutuhan pengelolaan, karena banyak
bagian yang harus di tangani secara focus. Dengan demikian, maka daya serap
terhadap tenaga kerja juga tinggi. Perusahaan ini menggunakan tenaga kerja
professional guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat
(www.lottemart.co.id).
Dalam melakukan pengelolaan perusahaan tentu saja terdapat beberapa
hambatan terkait pengelolaan sumber daya manusia sebagai aspek terpenting
dalam organisasi. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang professional
diperlukan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses seleksi dan
rekruitmen. Dalam hal ini, peneliti menemukan beberapa hal yang dikeluhkan
oleh karyawan Lottemart melalui wawancara singkat sebelum penelitian.
Melalui wawancara singkat sebelum pnelitian ini dilakukan tepatnya pada
bulan November 2015, menurut salah satu staff divisi Fresh Food bahwa
perusahaan tersebut tingkat kontroling Head Office kepada pekerja outlet
termasuk lemah karena tidak melalui mekanisme evaluasi sehingga sering
terjadi akumulasi permasalahan outlet. Selain itu, berdasarkan staff field
Coordinator bahwa sistem rekruitmen di Lottemart masih menggunakan
Person-Job Fit atau penyesuaian antara orang dan jabatan saja sehingga
kesesuian terhadap organisasi belum tercapai. Oleh karena itu sering kali
72
terjadi permasalahan terhadap tenaga kerja. Dengan demikian, peneliti
mencoba mengulas beberapa masalah tersebut kedalam penelitian ini.
2. Visi dan Misi
Visi dan misi dari PT. Lottemart Wholesale adalah sebagai berikut :
a. Visi
Komitmen terbaik untuk melayani pelanggan1
b. Misi
Distribusi produk dengan harga istimewa, kualitas dan varietas untuk
pelanggan profesional, menawarkan keuntungan dan kesempatan untuk
berkembang.2
Dengan melihat visi dan misi tersebut, PT. Lottemart Wholesale terlihat
sebagai salah satu perusahaan yang serius menangani permintaan masyarakat
untuk meningkatkan kemajuan perusahaan. Oleh karena itu, untuk mendukung
cita-cita perusahaan, maka perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang
professional. Tenaga kerja yang professional diharapkan mampu mengelola
dan menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya masing – masing. Dibawah ini
adalah struktur organisasi Lottemart Wholesale Ciputat (Strore 6).
1 www.lottemart.co.id
2 www.lottemart.co.id
73
3. Struktur Organisasi PT. Lottemart Wholesale Ciputat
a. Bagan struktur organisasi Lottemart Wholesale3
Gambar 3.4 Struktur Organisasi
FIRE WARDEN DRY FOOD
FREH FOOD GMS CUST.DEV ALC BACK OFFICE+KA
NTIN
PARKIR
1.Mustofa Ahmad
2.Eka
Nurmasari
3.Eko
Wahyudi
1. Solihah 2.Sri Haryati
3. Siska
1. Samsuddin 2. Parjono
3.Nurmayanti
1.Haris Kurniawan
2. Ernawati
3. Nunung 4. Abdillah
1. Septianingsih 2. Murdiono
3. Yudi Hartono
4. Alif Supriadi 5.Sela
Hariansyah
1. Sarianti 2. Devi
Arianti
1. Purnomo 2. Manto
3. Syarif
b. Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban
Responden
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner penelitian
yang dilakukan oleh peneliti. Kuesioner yang diberikan sesuai dengan jumlah
3 www.lottemart.co.id
GROUP OF CHAIRMAN
Erick Chan
FIRS AID
1. Susilawati 2. Khurniasih 3.Yanti Puspitasari 4. Rosmalia 5. Nurma Salamah 6. Lestari 7. Nancy Herdi S 8. Sabar Sudirman 9. HendriAgung 10. Sutrisno
FIELD COORDINATOR
1. Rasim 2. Diah Hariwati 3. M. Haris K 4. Mustofa 5. Sholihah 6. Septianingsih 7. Samsuddin 8. Dody Ang
HRD
1. Diah Utami 2. Dini Apriani
74
seluruh karyawan tetap di Lottemart Wholesale Ciputat dengan metode sensus
yaitu sebanyak 53 orang karyawan dan semua kuesioner yang diberikan tersebut
kembali dan dapat diolah.
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada Lottemart
Wholesal berjumlah 53 orang karyawan. Berikut ini adalah deskripsi
mengenai identitas responden penelitian berdasarkan hasil pengolahan
kuesioner yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, lama
kerja, dan rentang gaji.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid laki-laki 23 43,4 43,4 43,4
Perempuan 30 56,6 56,6 100,0
Total 53 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa responden
75
didominasi oleh jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 30 orang
atau 56,6%. Asumsi dominasi karyawan perempuan di Lottemart
Wholesale adalah karyawan perempuan dianggap lebih menarik dalam
melakukan aktifitas penjualan.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Umur Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 20-29 7 13,2 13,2 13,2
30-39 30 56,6 56,6 69,8
40-49 14 26,4 26,4 96,2
>50 2 3,8 3,8 100
Total 53 100 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, karyawan Lottemart Wholesale
didominasi oleh usia produktif yaitu usia 30-39 sebanyak 30 orang.
Dengan ini, maka diharapkan karyawan memiliki pengalaman yang
cukup dalam melakukan tugas dan tanggung jawab. Selain itu pada
rentang usia tersebut biasanya karyawan telah menikah sehingga
memiliki semangat kerja yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan
hidup keluarga. Minoritas karyawan Lottemart yaitu berusia diatas 50
76
tahun sebanyak 2 orang, karyawan tersebut mendekati usia pensiun.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang pendidikan terakhir responden yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
PendidikanTerakhir Responden
Pendidikan
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
D2 1 1,9 1,9 1,9
D3 24 45,3 45,3 47,2
S1 16 30,2 30,2 77,4
SMA 12 22,6 22,6 100,0
Total 53 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa
responden didominasi oleh karyawan yang memiliki latar pendidikan
diploma dan sarjana, sesuai dengan tujuan dari divisi human resource
yaitu mempekerjakan tenaga kerja profesional dan terdidik. Sehingga
karyawan dirasa mampu untuk melakukan tugas dan tanggung jawab
di perusahaan.
77
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja
TABEL 4.4
MASA BEKERJA
MasaKerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-3 25 47,2 47,2 47,2
4-5 18 34,0 34,0 81,2
>5 10 18,8 18,8 100,
Total 53 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang masa bekerja responden yang
dapat dilihat pada tabel berikut: Berdasarkan Tabel 4.4 diatas,
responden yang bekerja 1-3 tahun yaitu sebanyak 25 responden atau
47,2%. Sedangkan karyawan dengan masa bekerja diatas 5 tahun
hanya berjumlah 10 orang atau 18,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
kemungkinan tingkat turn over karyawan masih cukup tinggi,
sehingga manajemen sumber daya harus memeriksa permasalahan
yang terjadi pada karyawan Lottemart Wholesale.
e. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 4.5
Rentang Gaji
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3-5jt 48 90,6 90,6 90,6
>5jt 5 9,4 9,4 100,0
Total 53 100,0 100,0
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
78
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa Lottemart
wholesale telah menetapkan sistem kompensasi yang sesuai dengan
aturan yang berlaku oleh pemerintah yaitu gaju UMR sebesar Rp3,3 jt.
Sedangkan karyawan yang digaji lebih dari 5jt hanya sebanyak 5
orang. Hal ini disebabkan karena jumlah karyawan yang masa bekerja
diatas 5 tahun dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga sangat
sedikit.
2. Distribusi Jawaban Responden
Memberikan gambaran mengenai informasi jawaban responden
terhadap butir-butir pertanyaan kuesioner pada variabel-variabel
penelitian dengan menggunakan presentase. Berikut ini adalah hasil
pengolahan kuesioner atas tanggapan responden terhadap indikator-
indikator yang menjadi item pertanyaan pada kuesioner dan juga
perhitungan skor bagi variabel Person Organization FIT, Kompensasi,
Kepuasan Kerja, dan Kinerja Karyawan.
a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Person Organization
FIT (X1)
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 9
pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari
variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Person Organization
FIT dijelaskan pada Tabel 4.6 berikut:
79
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Person Organization FIT (X1)
NO
PERTANYAAN
STS TS N S SS
Skor % % % % % 1 Saya merasa
kepribadian yang saya
miliki sesuai dengan
lingkungan kerja saya.
0 20,8 26,4 49,1 3,8 100%
2 Saya merasa
kemampuan/keahlian
saya sesuai dengan
pekerjaan yang saya
lakukan saat ini.
1,9 7,5 24,5 66,0 0 100%
3 Saya merasa pekerjaan
yang sesuai dengan
minat saya.
0 20,8 26,4 49,1 3,8 100%
4 Tujuan saya
mengembangkan karier
sesuai dengan tujuan
perusahaan.
0 24,5 26,4 47,2 1,9 100%
5 Tujuan saya untuk
meningkatkan mutu
perusahan sesuai dengan
tujuan perusahaan.
0 7,5 32,1 54,7 5,7 100%
6 Saya merasa upah yang
diberikan sesuai dengan
kemampuan perusahaan.
0 22,6 18,9 54,7 3,8 100%
7 Saya mendapatkan
ruangan/tempat kerja
yang nyaman.
1,9 7,5 24,5 66,0 0 100%
8 Perusahaan memiliki
standar keamanan dalam
bekerja.
0 22,6 18,9 51,7 3,8 100%
9 Saya diberikan
kesempatan untuk
melakukan ibadah saat
bekerja.
0 24,5 26,4 47,2 1,9 100%
Rata-Rata 0 18 25 54 3 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2016
80
Dari data yang telah diolah pada table 4.6 diatas, pernyataan
terhadap variabel person organization fit terdapat persentase yang
paling tinggi yaitu pada indikator kesesuaian keahlian karyawan
dengan pekerjaan dan pada indikator pemenuhan rasa nyaman dan
lingkungan kerja yang nyaman. Sedangkan terdapat juga persentasi
yang tinggi pada responden yang tidak setuju dengan pernyataan
bahwa terdapat kesesuaian tujuan dengan perusahaan yaitu untuk
meningkatkan mutu perusahaan.
b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kompensasi (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 11 pertanyaan yang
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap Kompensasi dijelaskan pada Tabel4.7 berikut:
81
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Kompensasi (X2)
NO
PERTANYAAN
STS TS RR S SS
Skor % % % % %
1 Upah yang saya terima
sesuai dengan beban
pekerjaan saya saat ini..
0 15,1 32,1 52,8 0 100%
2 Upah yang saya terima
sesuai dengan kemampuan
saya.
0 15,1 24,5 54,7 5,7 100%
3 Upah yang saya terima saya
terima sesuai dengan jabatan
saya.
0 13,2 28,3 54,7 3,8 100%
4 Upah yang saya terima
sesuai dengan latar
pendidikan saya.
0 24,5 28,3 45,3 1,9 100%
5 Saya menerima upah yang
sesuai dengan loyalitas saya
dalam bekerja.
0 22,6 18,9 58,5 0 100%
6 Saya menerima upah sesuai
dengan UMR/UMP yang
berlaku..
0 20,8 17,0 62,3 0 100%
7 Saya menerima upah yang
sesuai dengan biaya hidup
saya.
0 26,4 20,8 50,9 1,9 100%
8 Saya menerima upah yang
sesuai dengan kesepakatan
serikat kerja.
0 28,3 32,1 34,0 5,7 100%
9 Saya menerima upah yang
sesuai dengan tempat
dimana saya bekerja saat ini.
0 15,1 32,1 52,8 0 100%
10 Saya menerima upah yang
nilainya sesuai dengan harga
tenaga kerja saat ini.
0 22,6 26,4 47,2 3,8 100%
11 Saya menerima upah yang
sesuai dengan kemampuan
perusahaan.
0 26,4 15,1 56,6 1,9 100%
Rata-Rata 0 21 25 52 2 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
82
Dari data yang telah diolah pada table 4.7 diatas, pernyataan
terhadap variabel kompensasi tersebut terdapat persentase yang paling
tinggi yaitu pada indikator pemberian upah yang sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku. Selain itu, terdapat persentasi
yang tinggi pada responden yang tidak setuju pada pernyataan bahwa
perusahaan telah memberikan upah yang sesuai dengan kesepakatan
serikat pekerja dan pernyataan bahwa perusahaan telah memberikan
upah yangsesuai dengan tempat dimana bekerja.
c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja (Y)
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 8 pertanyaan
yang mempresentasikan indikator-indikator dari variable tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Kompensasi dijelaskan pada Tabel 4.8
berikut:
83
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Kepuasan Kerja (Y)
NO
PERTANYAAN
SS S RR TS STS
Skor % % % % %
1 Saya merasa puas dengan
pengaturan pengupahan
yang berlaku.
0 26,4 24,5 47,2 1,9 100%
2 Saya puas dengan
pengawasan kerja yang
kualitasnya tinggi.
0 17,0 28,3 50,9 3,8 100%
3 Saya puas dengan
tanggung jawab yang
dibebankan terhadap saya.
0 9,4 32,1 58,5 0 100%
4 Saya puas dengan
wewenang yang diberikan
kepada saya.
0 15,1 20,8 64,2 0 100%
5 Beban kerja yang
diberikan perusahaan saat
ini tinggi membuat saya
tertantang.
0 18,9 41,5 39,6 0 100%
6 Beban kerja perusahaan
yang variatif saat ini
mengurangi tingkat
kejenuhan kerja.
0 7,5 32,1 58,5 1,9 100%
7 Saya merasa hubungan
antarkaryawan saat ini
baik sehingga membuat
saya nyaman bekerja
0 7,5 22,6 64,2 5,7 100%
8 Saya merasa hubungan
karyawan dengan atasan
saat ini baik sehingga
membuat nyaman bekerja.
0 7,5 20,8 58,5 13,2 100%
Rata-Rata 0 14 28 55 27 100%
Sumber: Data Primeryang diolah, 2016
84
Dari data yang telah diolah pada table 4.8 diatas, pernyataan
terhadap variabel kepuasan kerja terdapat persentase yang paling
tinggi yaitu pada indikator pendelegasian wewenang kepada karyawan
dan indikator adanya hubungan karyawan yang harmonis. Sedangkan
terdapat persentasi yang tinggi terhadap responden yang tidak setuju
dengan pernyataan bahwa karyawan meraqsa puas dengan tanggung
jawab yang dibebankan oleh perusahaan, dan pernyataan bahawa
beban kerja yang variatif akan mengurangi tingkat kejenuhan
karyawan. Dalam hal ini, terdapat tolak ukur lain untuk mengukur
kepuasan kerja karyawan Lottemart Wholesale.
d. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan (Z)
Variabel Z pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang
mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap Kepuasan Kerja dijelaskan pada Tabel 4.9 berikut:
85
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Mengenai
Kinerja Karyawan (Z)
NO
PERTANYAAN
SS S RR TS STS
Skor % % % % % 1 Saya mampu
menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan
jumlah standar yang
ditetapkan.
0 13,2 28,3 54,7 3,8 100%
2 Saya mampu bekerja
dengan hasil yang
kualitasnya sesuai
dengan standar yang
berlaku.
0 24,5 28,3 45,3 1,9 100%
3 Saya mampu
menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat
waktu.
0 22,6 18,9 58,5 0 100%
4 Saya mampu
menyelesaikan
pekerjaan dengan
sistematis.
0 20,8 17,0 62,3 0 100%
5 Saya mampu
menggunakan sumber
daya yang tersedia
dengan efektif.
0 26,4 20,8 50,9 1,9 100%
6 Saya dibayar
perusahaan sesuai
dengan hasil kerja saya.
0 28,3 32,1 34,0 5,7 100%
Rata-rata 0 23 23 51 2 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.10 diatas, pernyataan
terhadap variabel kinerja karyawan tersebut terdapat persentase yang
paling tinggi yaitu pada indikator kemampuan karyawan dalam
melakukan pekerjaan secara sistematis. Sedangkan, terdapat
persentase yang tinggi terhadap responden yang tidak setuju dengan
86
pernyataan bahwa perusahaan telah membayar upah sesuai dengan
hasil kerja karyawan. Hal ini dapat memicu konflik internal
perusahaan dan dapat menurunkan kinerja karyawan.
3. Hasil Analisis Data
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: statistik
deskriptif, uji kualitas data (uji validitas, uji reliabilitas, dan
normalitas), analisis jalur (uji korelasi, uji hipotesis, uji statistic t, uji
statistik f, uji sobel).
1.Hasil Statistik Deskriptif
Menurut Surjarweni dan Endrayanto (2012:23) statsitik
deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel
atau populasi.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Person
Organization FIT, Kompensasi, Kepuasan Kerja, dan Kinerja
Karyawan dilihat dari statistik deskriptif adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statisti
c Statistic Statistic Statistic
Std.
Error Statistic
PO_FIT 53 22 38 30,75 ,605 4,407
KOMPENSASI 53 27 46 36,89 ,761 5,539
KEP_KERJA 53 20 34 27,85 ,519 3,779
KINERJA_KAR
YAWAN
53 14 26 19,96 ,452 3,287
Valid N (listwise) 53
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
87
Tabel 4.10 menjelaskan bahwa pada person Organization fit,
jawaban minimum responden sebesar 22 dan maksimum sebesar 38,
dengan rata-rata total jawaban 30, 75 dan standar deviasi 4,407.
Variabel kompensasi jawaban minimun responden sebasar 27 dan
maksimum sebesar 46, dengan rata-rata total jawaban 36,89 dan
standar deviasi 5,539. Variabel kepuasan kerja, jawaban minimum
responden sebesar 20 responden dan maksimum sebesar 34, dengan
rata-rata total jawaban 127,85 dan standar deviasi 3,779. Dan variable
kinerja karyawan, jawaban minimum responden sebesar 14 dan
maksimum sebesar 26, dengan rata-rata total jawaban 19,96 dan
standar deviasi 3,287.
2. Hasil Uji Kualitas
Data
a. Hasil Uji Validitas
Siregar (2013:75) mengatakan validitas atau kesahihan
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
ingin diukur. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner
dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson,
yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total. Seperti yang
disebutkan oleh Siregar (2013:77), suatu item dinyatakan valid jika
criteria pengujiannya adalah:
1) Koefisien korelasi product momen t (rhitung) > rtabel
rtabel dilihat dari α; n– 2, dimana α=5 % adalah jumlah sampel.
88
2) Nilai sig<α dimana nilai α=5 %
Tabel-tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari 4
variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Person
Organization Fit, Kompensasi, Kepuasan Kerja, dan Kinerja
Karyawan dengan 53 responden. Berikut ini adalah hasil uji validitas
untuk variabel Person Organization Fit (X1).
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Person Organization Fit (X1)
Item Rhitung Rtabel Keterangan
POF 0,456
\
0,226
0,226
Valid
POF 0,399 0,226 Valid
POF 0,508 0,226 Valid
POF 0,455 0,226 Valid
POF 0,521 0,226 Valid
Valid
Va;id
POF 0,530 0,226 Valid
POF 0,399 0,226 Valid
POF 0,530 0,226 Valid
POF 0,455 0,226 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai rhitung > rtabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua item pertanyaan dalam variabel Person Organization Fit (X1)
dinyatakan valid. Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel
Kompensasi (X2).
89
Tabel 4.12Hasil Uji Validitas Kompensasi (X2)
Item Rhitung Rtabel Keterangan
Kompensasi 1 0,399
\
0,226
0,226
Valid
Kompensasi 2 0,530 0,226 Valid
Kompensasi 3 0,391 0,226 Valid
Kompensasi 4 0,374 0,226 Valid
Kompensasi 5 0,676 0,226 Valid
Valid
Va;id
Kompensasi 6 0,557 0,226 Valid
Kompensasi 7 0,318 0,226 Valid
Kompensasi 8 0,636 0,226 Valid
Kompensasi 9 0,399 0,226 Valid
Kompensasi 10 0,518 0,226 Valid
Kompensasi 11 0,646 0,226 Valid
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai rhitung >rtabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua item pertanyaan dalam variable Kompensasi (X2) dinyatakan
valid. Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Kepuasan
Kerja (Y).
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja (Y)
Item Rhitung Rtabel Keterangan
Kepuasan Kerja 1 0,514
\
0,226 Valid
Kepuasan Kerja 2 0,392 0,226 Valid
Kepuasan Kerja 3 0,487 0,226 Valid
Kepuasan Kerja 4 0,469 0,226 Valid
Kepuasan Kerja 5 0,417 0,226 Valid
Valid
Va;id
Kepuasan Kerja 6 0,393 0,226 Valid
Kepuasan Kerja 7 0,603 0,226 Valid
Kepuasan Kerja 8 0,608 0,226 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
90
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai rhitung>rtabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua item pertanyaan dalam variable Kepuasan Kerja (Y) dinyatakan
valid. Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Kinerja
Karyawan (Z).
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Z)
Item Rhitung Rtabel Keterangan
Kinerja Karyawan 1 0,326
0,226 Valid
Kinerja Karyawan 2 0,348 0,226 Valid
Kinerja Karyawan 3 0,539 0,226 Valid
Kinerja Karyawan 4 0,562 0,226 Valid
Kinerja Karyawan 5 0,363 0,226 Valid
Valid
Va;id
Kinerja Karyawan 6 0,601 0,226 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rhitung>rtabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua item pertanyaan dalam variable Kinerja Karyawan (Z)
dinyatakan valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Siregar (2013:87) menyatakan reliabilitas bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunkan alat pengukur yang sama pula.
91
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
mengukur koefisien Cronbach’s Alpha (α). Teknik atau rumus ini
dapat digunakan untuk menentukan apa kah suatu instrumen penelitian
reliable atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk
skala atau jawaban responden yang menginterpretasikan penelitian
sikap. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatan reliable jika
koefisien reliabilitas>0,6 (Siregar,2013:90). Pengujian reliabilitas
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Person Organization Fit 0,883 Reliable
Kompensasi 0,834 Reliable
Kepuasan Kerja 0,862 Reliable
Kinerja Karyawan 0,837 Reliable
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Hasil Uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua
variable mempunyai Cronbach’sAlpha (α) yang cukup besar yaitu
diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa item-item pertanyaan dari
kuesioner adalah reliable untuk mengukur Person Organization Fit,
Kompensasi, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Karyawan.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi,variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Dalam penelitian ini ada 2 cara yang digunakan yaitu dengan analisis
92
grafik dan uji statistik. Penguji normalitas dengan analisis grafik yaitu
grafik Normal Probability plot dan grafik histrogram. Untuk dapat
lebih meyakinkan apakah data terdistribusi normal atau tidak
digunakan juga uji statistik dengan non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S).
Penelitian ini menggunakan uji statistic yaitu dengan non-
parametrik Kolmogorov Smirnov(K-S) dalam melakukan uji
normalitas karena penulis ingin mengatahui besarnya angka dalam uji
tersebut, dengan ketentuan jika Nilai A Simp Sig (2-tailed) >0,05
maka data terdistribusi normal, sedangkan jika nilai A Simp Sig (2-
tailed <0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
Tabel 4.16
Hasil Uji One-Sample Komogorov-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y Z
N 53 53 53 53
Normal
Parametersa,b
Mean 30.75 36.89 27.85 19.96
Std.
Deviation 4.407 5.539 3.779 3.287
Most Extreme
Differences
Absolute .102 .105 .110 .105
Positive .055 .082 .103 .083
Negative -.102 -.105 -.110 -.105
Test Statistic .102 .105 .110 .105
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
.200c,d
.155c .200
c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Primeryang diolah, 2015
Tabel 4.16 menunjukkan hasil statistik dari uji normalitas
memperlihatkan Nilai A Simp Sig(2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar
93
dari 0,05 yang berarti bahwa data terdistribusi normal.
3. Analisis Jalur
Model Path Analisis (analisis jalur) digunakan untuk
menganalisis pola hubungan diantara variabel. Model inio bertujuan
untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat
(endogen) (Ridwandan Kuncoro, 2008:2).
Diagram jalur memberikan secara ekplisit hubungan kausalitas
antar variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi
prioritas hubungan kausal variabel yang dekat kesebelah kiri. Setiap
nilai menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2011:250).
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam
penelitiannya, maka peneliti harus menyusun model hubungan antar
variabel yang dalam hal ini disebut diagram jalur (Sugiyono,
2010:298).
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya
hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
(Haryadi, 2011:85).
Tabel 4.17
Kriteria Koefisien Korelasi
Nilai r Kriteria
0,00 – 0,29 Korelasi sangat lemah
94
0,30 – 0,49 Korelasi lemah
0,50 – 0,69 Korelasi cukup
0,70 – 0,79 Korelasi kuat
0,80 – 1,00 Korelasi sangat kuat
Sumber: Pardede dan Manurung (2014:32)
Korelasi dua variabel bersifat signifikan jika angka signifikansi
(sig) <0,05, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05 maka
hubungan kedua variabel tidak signifikan (Sarwono, 2007:23).
Tabel 4.18
Reliabilitas Data
Correlations
PO_FIT
KOMPE
NSASI
KEP_KERJ
A
KINERJA_K
ARYAWAN
PO_FIT Pearson
Correlation
1 ,607**
,637**
,650**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53
KOMPE
NSASI
Pearson
Correlation
,607**
1 ,726**
,930**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53
KEP_KE
RJA
Pearson
Correlation
,637**
,726**
1 ,630**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53
KINERJA
_KARYA
WAN
Pearson
Correlation
,650**
,930**
,630**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53
95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil statistic diatas menjelaskan bahwa jika nilai Pearson
Corelation 0 < r < 1 maka terdapat korelasi, apabila nilai r semakin
mendekati angka 1, maka hubungan antar variabel semakin kuat. Hasil
statistic diatas menjelaskan bahwa terdapat hubungan korelasi yang
kuat antar variabel secara signifikan.
b. Pengujian Model Analisa Jalur
Pengujian signifikansi koefisien jalur dilakukan untuk
mengetahui tingkat signifikansi dari masing-masing jalur antar
variabel. Fokus pengujian pada analisis jalur dengan pendekatan nilai
koefisien regresi dan keberartian korelasi. Perhitungan signifikan
regresi dihitung berdasarkan analisis varian (ANAVA). Sedangkan
keberartian korelasi dihitung berdasarkan nilai signifikan koefisien uji
t (t-test). Hal ini berarti bahwa analisis korelasi dan regresi menjadi
dasar dari perhitungan koefisien jalur.
Sedangkan analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis jalur model trimming. Model trimming adalah model
yang digunakan untuk memperbaiki model struktur analisis jalur
dengan cara mengeluarkannya dari model jika terdapat variabel yang
koefisien jalurnya tidak signifikan. Analisis jalur model trimming
diterapkan ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada
variabel yang tidak signifikan.
96
Sebelum melakukan analisis koefisien jalur, salah satu
persyaratan yang penting dan harus dipenuhi selain uji normalitas
regresi, dan uji linieritas adalah adanya korelasi yang signifikan antara
variable-variabel yang terkait. Korelasi antar variable tersebut dihitung
dengan koefisien korelasi pearson (rhitung). Dengan menggunakan
perangkat lunak komputer SPSS for Window Release 22 diperoleh
nilai korelasi antar variable tersebut seperti yang tertera pada Tabel
4.19.
Tabel 4.19 Matriks Koefisien Korelasi Antar Variabel
Correlations
PO_FIT
KOMPEN
SASI KEP_KERJA
KINERJA_K
ARYAWAN
PO_FIT Pearson
Correlation
1 ,607**
,637**
,650**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53
KOMPENS
ASI
Pearson
Correlation
,607**
1 ,726**
,930**
Sig. (2-tailed) ,000
,000 ,000
N 53 53 53 53
KEP_KERJ
A
Pearson
Correlation
,637**
,726**
1 ,630**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
,000
N 53 53 53 53
KINERJA_
KARYAW
AN
Pearson
Correlation
,650**
,930**
,630**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 53 53 53 53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
97
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
model memiliki hubungan yang signifikan dan kekuatan korelasinya
kurang dari 0,95. Hal ini menunjukkan bahwa model fit dan dapat
dilanjutkan ke analisa berikutnya.
1. Perhitungan Koefisien Jalur pada Sub-Struktur I
Model structural terdiri dari dua substruktur – 1, dan sub-
struktur -2. Hubungan kausal antar variabel pada sub-struktur -1 yang
ditampilkan pada Gambar 4.5 dibawah, terdiri dari satu variabel
endogen yaitu Y dan dua variabel eksogen yaitu X1 dan X2 .
Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 sebagai berikut :
Y = ρY1X1 + ρY1X2 + ρY1€1
Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja
ρY1X1 = Jalur antara Variabel Person Organization Fit dengan
Kepuasan Kerja
ρY1X2 = Jalur antara Variabel Kompensasi dengan Kepuasan Kerja
ρY1€1 = Koefisien residual /Error residual
ρyx1 ρ1 1
ρyx2
Gambar 4.5. Hubungan Kausal Pada Sub-Struktur-1
Antara Variabel Person Oranization Fit (X1) dan Kompensasi (X2) terhadap
Kepuasan Kerja (Y)
Kepuasan Kerja
(Y)
Kompensasi (X2)
Person
Organization FIT
(X1)
98
Hasil pengolahan data Sub-Struktur-1, dengan menggunakan
program SPSS 22 disajikan pada Tabel 4.20 sampai dengan Tabel 4.22
dengan rangkuman hasil perhitungan dan pengujian koefisien jalur
pada Tabel 4.22. Uji keseluruhan atau uji F pada Sub-Struktur-2
menunjukkan nilai Fhitung = 35,697 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,79
(ftabel dihitung dengan mengetahui df1 = k-1 = 4-1=3, df2 = n-k = 53
– 4 = 49= 2,79) pada α = 0,05, maka dapat dilanjutkan dengan uji
individual atau uji t yang disajikan pada Tabel 4.31.
Tabel 4.20 Sub-Stuktur-1
Model Summary Antara Person Organization Fit (X1) dan Kompensasi (X2)
terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,767a ,588 ,572 2,474
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, PO_FIT
Tabel 4.21 Sub-Stuktur-1
Uji F (Anova) antara Variabel Person Organization Fit (X1) dan
Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 436,851 2 218,426 35,697 ,000b
Residual 305,941 50 6,119
Total 742,792 52
a. Dependent Variable: KEP_KERJA
b. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, PO_FIT
99
Tabel 4.22 Sub-Struktur-2
Coefisiensa Antara Variabel Pelatihan (X1) dan Kompensasi (X2)
terhadap Motivasi (X3)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt)
6,122 2,634
2,324 ,024
PO_FIT ,267 ,098 ,312 2,728 ,009
KOMP
ENSAS
I
,366 ,078 ,537 4,698 ,000
a. Dependent Variable: KEP_KERJA
Tabel 4.23 :
Rangkuman Hasil Perhitungan dan Pengujian Koefisien Jalur
Sub-Struktur-1 Pengaruh Person Organization Fit (X1) dan Kompensasi (X2)
terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Model Koefisien
Jalur t-hitung
t-tabel
(α=0,05) Ρ R
2
ρ(YX1) 0,312 2,728 1,68 0,009 0,588
ρ (YX2) 0,537 4,698 1,68 0,000
Berdasarkan hasil analisa jalur Sub-Struktur-1 (tabel
coefsisients) menunjukkan bahwa semua koefisien jalur signifikan
pada α = 0,05, karena nilai thitung variable Person Organization Fit
(X1) dan Kompensasi (X2) lebih besar dari nilai ttabel 1,68 (ttabel
dihitung dengan rumus n-k = 53-2 = 51 = 1,68). Besarnya thitung
masing-masing variable tersebut adalah sebagai berikut :
ρ(YX1) =β(Beta) = 0,312 (thitung = 2,728 dengan probalitas (sig) =
0,009)
100
ρ(YX2)= β(Beta) = 0,537 (thitung = 4,698 dengan probalitas (sig) =
0,000)
Hasil analisis membuktikan bahwa semua koefisien jalur adalah
signifikan, maka model yang ada pada Gambar 4.4: Hubungan Sub
Struktur X1 dan X2 terhadap Y tersebut tidak perlu diperbaiki dengan
metode trimming. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.23
diperoleh nilai koefisien jalur X1 terhadap Y sebesar ρ(YX1) = 0,312
dan X2 terhadap Y sebesar ρ(YX2) = 0,537 sedangkan pada tabel 5.14
diperoleh nilai koefsien determinan atau kontribusi X1 dan X2
terhadap Y (Rsquare = R2) adalah 0,588 yang artinya bahwa 58,8%
variasi Kepuasan Kerja (Y) dapat dijelaskan oleh variasi Person
Organizatio Fit (X1) dan Kompensasi (X2) dan sisanya sebesar 41,2%
(100%-58,8%=41,2%) merupakan pengaruh variabel lain diluar X1
dan X2. Sedangkan besarnya koefisien residu ρ1ϵ1 =√1-0,588 = 0,64.
Dengan demikian persamaan struktural untuk Sub-Struktur-1 adalah:
Y = 0,312X1 + 0,537X2 + 0,64 dengan gambar diagram jalurnya
sebagai berikut :
ρ(YX1) = 0,312 ρ1ϵ1 = 0,64
ρ(YX2) = 0,537
Gambar 4.6 Hubungan Kausal pada Sub-Struktur-2
antara Variabel Person Organization Fit (X1) dan Kompensasi (X2)
terhadap Kepuasan Kerja (Y)
Kepuasan Kerja
(Y) Kompensasi (X2)
Person
Organization
FIT (X1)
101
2. Perhitungan Koefisien Jalur Sub-Struktur-2
Hubungan kausal pada Sub-Struktur2 yang terdiri dari satu
variable endogen yaitu Z dan tiga variable eksogen yaitu X1, X2, dan
Y. Persamaan untuk Sub-Struktur-3 adalah sebagai berikut :
Z = ρZX1 + ρZX2 + ρZY1 + e
Keterangan :
Z = Kinerja Karyawan
ρZX1 = Koefisein Jalur antara Variabel Person Organization Fit
dengan Kinerja Karyawan
ρZX2 = Koefisein Jalur antara Variabel Kompensasi dengan Kinerja
ρZY1 = Koefisein Jalur antara Variabel Kepuasan Kerja dengan
Kinerja
e = Koefisien residual/error residual
Hasil pengolahan data dengan program SPSS 22 Sub-Struktural-
1, ditampilkan pada Tabel 4.24 sampai dengan Tabel 4.27 dengan
rangkuman hasil perhitungan dan pengujian koefisien jalur pada
Tabel 4.35. Uji keseluruhan atau uji F pada Sub-Struktural-2 dengan
Fhitung = 86,078 , seperti tertera pada Tabel 2,79, lebih besar dari pada
Ftabel untuk α = 0,05 sebesar 2,81, maka dapat dilanjutkan dengan uji
individu atau uji t. Rangkuman hasil perhitungan uji t disajikan pada
Tabel 4.35.
Tabel 4.24 Sub-Stuktur-2
Model Summary Antara Person Organization Fit (X1), Kompensasi (X2)
Dan Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Kinerja (Z)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,943a ,889 ,883 1,126
a. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
102
Tabel 4.25 Sub-Stuktur-2
Uji F (Anova) antara Variabel Person Organization Fit (X1) ,
Kompensasi(X2),
dan Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Kinerja (Z) ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 499,829 3 166,610 131,473 ,000b
Residual 62,096 49 1,267 Total 561,925 52
a. Dependent Variable: Z
b. Predictors: (Constant), Y, X1, X2
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.26 Sub-Struktur-2
Coefisiensa Antara Variabel Person Organization Fit (X1), Kompensasi (X2),
dan Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja (Z)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,770 1,262 -,610 ,545
PO_FIT ,141 ,048 ,189 2,957 ,005
KOMPENSASI
,559 ,043 ,943 13,136 ,000
KEP_KERJA -,152 ,064 -,175 -2,369 ,022
a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.27 :
Rangkuman Hasil Perhitungan dan Pengujian Koefisien Jalur
Sub-Struktur-2 Pengaruh Person Organization Fit (X1), Kompensasi (X2),
dan Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Kinerja (Z)
Model
Koefisien
Jalur Thitung Ttabel
(α=0,05) Ρ R
2
Ρz1 (X1Z) 0,189 2,957 1,68 0,005
0,889 Ρz2( X2Z) 0,943 13,136 1,68 0,000
Ρz3(Y1Z) -0,175 -2,369 1,68 0,022
103
Berdasarkan hasil analisa jalur Sub-Struktur-2 (tabel
coefsisients) menunjukkan bahwa semua koefisien jalur adalah
signifikan pada α = 0,05, karena semua nilai thitung variable Person
Organization Fit (X1), Kompensasi (X2), dan Kepuasan Kerja (Y)
lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,68 dimana ttabel dihitung dengan
rumus n-k = 53-4 =49 = 1,68. Besarnya thitung masing-masing
variable tersebut adalah sebagai berikut :
Ρz1 (X1Z) = β (Beta) = 0,189
thitung = 2,957 dengan probalitas (sig) = 0,000
Ρz2( X2Z) = β (Beta) = 0,943
thitung = 5,909 dengan probalitas (sig) = 0,005
Ρz3(Y1Z) = β (Beta) = -0,175
thitung = -2,369 dengan probalitas (sig) = 0,022)
Hasil analisis di atas membuktikan bahwa semua koefisien jalur
signifikan, maka model yang ada pada Gambar 4.6: Hubungan
Kausal Sub-Struktur-2 antara variabel X1, X2, dan Y terhadap Z
tersebut tidak perlu diperbaiki dengan metode trimming. Berdasarkan
hasil analisis pada Tabel 4.27 diperoleh nilai koefisien jalur X1
terhadap Z sebesar ρZ1 adalah 0,189, koefisien jalur X2 terhadap Z
sebesar ρZ2 adalah 0,943 dan koefisien jalur Y terhadap Z sebesar ρZ3
adalah -0,175, sedangkan pada tabel 5.18 diperoleh nilai koefsien
determinan atau kontribusi X1, X2 dan Y terhadap Z (Rsquare =
R2Z321) adalah 0,889 yang artinya bahwa 88,9% variasi Kinerja
104
Karyawan (Z) dapat dijelaskan oleh variasi Person Organization Fit
(X1), Kompensasi (X2), dan Kepuasan Kerja(Y) dan sisanya sebesar
11,1% (100%-88,9%=11,1) merupakan pengaruh variable lain diluar
X1,X2, dan X3. Sedangkan besarnya koefisien residu ρx3ϵ1 =√1-0,889 =
0,333. Dengan demikian persamaan structural untuk Sub-Struktur-3
adalah: Y = 0,189X1 + 0,943X2 - 0,175Y + 0,333 dengan gambar
diagram jalurnya sebagai berikut :
0,189 0,333
0,312 12 -0,175
0,537 0,943
Hasil dari koefisien jalur pada Sub-Struktur-1, dan Sub-Struktur-2
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.28
Rangkuman Hasil Perhitungan Analisa Jalur Sub-Struktur-1 dan Sub-
Struktur-2
Model Koefisien
Jalur t-hitung
t-tabel
(α=0,05) ρ R
2
e1 dan
e2
Sub-Struktur-1
ρ31 (X1Y) 0,312 2,728 1,68 0,009 0,588 0,64
ρ32 (X2Y) 0,537 4,698 1,68 0,000
Sub-Struktur-2
ρy1 (X1Z) 0,189 2,957 1,68 0,005
0,889 0,333 ρy2 (X2Z) 0,943 13,136 1,68 0,000
ρy3(YZ) -0,175 -2,369 1,68 0,022
0,64
Kinerja
Karyawan (Z)
Kepuasan
Kerja (Y)
Person
Organization
FIT (X1)
Kompensasi (X2)
105
Dan persamaan struktur Sub-Struktur-1, dan Sub-Struktur-2
adalah sebagai berikut
Y = ρX1 + ρX2 + e1
Y = 0,312X1 + 0,537X2 +0,64 R2 = 0,588
Z = ρx1 + ρx2 + ρy1 + e2
Z = 0,189X1 + 0,943X2 - 0,175X3 + 0,333 R2 = 0,889
3. Pengujian Hipotesis
Setelah pengujian model selesai dilakukan, kemudian dilakukan
pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung antar variable sebagai berikut :
a. Person Organization Fit (X1) Berpengaruh Langsung terhadap
Kepuasan
Kerja (Y)
Pengujian hipotesis untuk membuktikan bahwa Person
Organization Fit (X1) berpengaruh langsung terhadap Kepuasan Kerja
(Y) sebagai berikut :
H0 : ρYX1 = 0
Ha : ρYX1 > 0
Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.30 dibuktikan bahwa nilai
koefisien jalur (ρYX1) adalah sebesar 0,312 dengan thitung = 2,728
pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,68. Karena nilai thitung = 2,728 >
ttabel 1,68 dan nilai sig 0,009 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
106
terdapat pengaruh Person Organization Fit (X1) terhadap Kepuasan
Kerja (Y).
b. Kompensasi (Y) Berpengaruh Langsung terhadap Kepuasan Kerja
(Y)
Pengujian hipotesis untuk membuktikan bahwa Kompensasi
(X2) Berpengaruh Langsung terhadap Kepuasan Kerja (Y) sebagai
berikut :
H0 : ρYX2 = 0
Ha : ρYX2 > 0
Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.30 dibuktikan bahwa nilai
koefisien jalur (ρYX2) adalah sebesar 0,537 dengan thitung = 4,698
pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,68. Karena nilai thitung = 4,698 >
ttabel 1,68 dan nilai sig 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh Kompensasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y).
c. Person Organization Fit (X1) Berpengaruh Langsung terhadap
Kinerja
Karyawan (Z)
Pengujian hipotesis untuk membuktikan bahwa Person
Organization Fit (X1) Berpengaruh Langsung terhadap Kinerja
Karyawan (Z) sebagai berikut :
H0 : ρZX1 = 0
Ha : ρZX1 > 0
107
Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.34 dibuktikan bahwa nilai
koefisien jalur (ρZX1) adalah sebesar 0,189 dengan thitung = 2,957
pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,68. Karena nilai thitung = 2,957 >
ttabel 1,68 dan nilai sig 0,005 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh Person Organization Fit (X1) terhadap Kinerja
Karyawan (Z).
d. Kompensasi (X2) Berpengaruh Langsung terhadap Kinerja
Karyawan(Z)
Pengujian hipotesis untuk membuktikan bahwa Kompensasi(X2)
Berpengaruh Langsung terhadap Kinerja Karyawan (Z) sebagai
berikut :
H0 : ρZX2 = 0
Ha : ρZX2 > 0
Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.34 dibuktikan bahwa nilai
koefisien jalur (ρZX2) adalah sebesar 0,943 dengan thitung = 13,136
pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,68. Karena nilai thitung = 13,136 >
ttabel 1,68 dan nilai sig 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh Kompensasi (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y).
e. Kepuasan Kerja (Y) Berpengaruh Langsung terhadap Kinerja
Karyawan
(Z)
108
Pengujian hipotesis untuk membuktikan bahwa Kepuasan Kerja
(Y) Berpengaruh Langsung terhadap Kinerja Karyawan (Z) sebagai
berikut :
H0 : ρZY = 0
Ha : ρZY > 0
Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.28 dibuktikan bahwa nilai
koefisien jalur (ρZY) adalah sebesar -0,175 dengan thitung = -2,369
pada α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,68. Karena nilai thitung = -2,369 <
ttabel 1,68 dan nilai sig 0,022 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja
Karyawan (Z).
Setelah hasil analisis dan uji statistic terhadap hipotesis yang
diajukan diperoleh, maka hasil rangkumannya, khusus analisis jalur
yang mempengaruhi langsung, tertera pada Tabel 4.29
Tabel 4.29
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis
No. Hipotesis Uji Statistik Keputusan H0 Kesimpulan
1. Pengaruh Person
Organization Fit
terhadap Kepuasan
Kerja
H0: ρYX1 = 0
Ha:ρYX1 > 0
H0 ditolak
Terdapat
pengaruh
langsung
2. Pengaruh Kompensasi
terhadap Kepuasan
Kerja
H0: ρYX2 = 0
H1:ρYX2 > 0
H0 ditolak
Terdapat
pengaruh
langsung
109
3. Pengaruh Person
Organization Fit
terhadap Kinerja
Karyawan
H0: ρZX1 = 0
H1:ρZX1 > 0
H0 ditolak
Terdapat
pengaruh
langsung
4. Pengaruh
Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan
H0: ρZX2 = 0
H1:ρZX2 > 0
H0 ditolak
Terdapat
pengaruh
langsung
5. Pengaruh Kepuasan
Kerja terhadap
Kinerja Karyawan
H0: ρZY1 = 0
H1:ρZY1 > 0
H0 diterima
Terdapat
Pengaruh
langsung
6. Pengujian Hipotesis variabel Secara Simultan
Berdasarkan diagram Anova analisa jalur tabel 4.25 maka dapat
disimpulkan pula pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
endogen secara simultan sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel Person Organization Fit dan Kompensasi
terhadap
Kepuaan Kerja.
H0 : 0,05 ≤ Sig
Ha : 0,05 ≥ Sig
Dari perhitungan pada tabel 4.25 dibuktikan bahwa tingkat
signifikasi variabel Person Organizaton Fit dan Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan adalah 0,000. Maka disimpulka bahwa terdaparuh
antara variabel Person Organization Fit dan Kompensasi terhadap
Kepuasan Kerja secara simultan.
110
2. Pengaruh variabel Person Organization Fit, Kompensasi, dan
Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
H0 : 0,05 ≤ Sig
Ha : 0,05 ≥ Sig
Dari perhitungan pada tabel 4.25 dibuktikan bahwa tingkat
signifikasi variabel Person Organizaton Fit, Kompensasi, dan
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan adalah 0,000. Maka
disimpulka bahwa terdaparuh antara variabel Person Organization Fit,
Kompensasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan secara
simultan.
Tabel 4.30
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis
No. Hipotesis Uji Statistik Keputusan H0 Kesimpulan
1. Pengaruh Person
Organization Fit dan
Kompensasi terhadap
Kepuasan Kerja
H0: 0.05 ≤ Sig
Ha: 0,005 ≥ Sig
H0 ditolak
Terdapat
pengaruh
secara
simultan
2. Pengaruh Person
Organization,
Kompensasi dan
Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja
Karyawan
H0: 0.05 ≤ Sig
Ha: 0,005 ≥ Sig
H0 ditolak
Terdapat
pengaruh
secara
simultan
3. Pengujian Pengaruh Tidak Langsung Antar Variabel
Berdasarkan diagram model analisa jalur Tabel 4.30 dan Tabel
4.34 maka dapat disimpulkan pula pengaruh langsung dan tidak
langsung masing-masing sebagai berikut
111
1. Pengaruh tidak langsung (Person Organization Fit terhadap
Kinerja
Karyawan)
a. Besarnya pengaruh langsung Person Organization Fit (X1)
terhadap Kinerja Karyawan (Z)= ρZX1 X 100%= 0,189 X
100%= 18, 9 %.
b. Besarnya pengaruh tidak langsung Person Organization Fit (X1)
terhadap Kinerja Karyawan (Z) melalui Kepuasan Kerja (Y) =
ρZX1 X ρZY1 = 0,189 X (-0,175) X 100% = -0,0331 (-3,31%).
c. Besarnya pengaruh total Person Organization Fit (X1) terhadap
Kinerja Karyawan (Z)= ( ρZX1 + (ρZX1 X ρZY1) = 0,189 + (0,189
X -0,175) = -0,1559 (-15,59%)
Dengan demikian pengaruh Person Organization Fit (X1)
terhadap Kinerja Karyawan (Z) atau kontribusi Person Organization
Fit (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z) dapat dijelaskan oleh Person
Organization fit (X1) adalah sebesar 3,31%.
2. Pengaruh tidak langsung (Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan)
a. Besarnya pengaruh langsung Kompensasi (X1) terhadap
Kinerja
Karyawan (Z)= ρZX2 X 100%= 0,943 X 100%= 94, 3 %.
b. Besarnya pengaruh tidak langsung Person Organization Fit
(X1)
112
terhadap Kinerja Karyawan (Z) melalui Kepuasan Kerja
(Y) =
ρZX1 X ρZY1 = 0,943 X (-0,175) X 100% = -0,1650 (-
16,50%).
c. Besarnya pengaruh total Person Organization Fit (X1)
terhadap
Kinerja Karyawan (Z)= ( ρZX2 + (ρZX1 X ρZY1) = 0,943 +
(0,943 X
-0,175) = -0,778 (-77,8%)
Dengan demikian pengaruh Person Organization Fit (X1)
terhadap Kinerja Karyawan (Z) atau kontribusi Person Organization
Fit (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z) dapat dijelaskan oleh Person
Organization Fit (X1) adalah sebesar -77,8%.
Tabel 4.31 Persentase Pengaruh Tidak Langsung
Variabel
Pengaruh
Langsung
Kinerja
Karyawan (Z)
Pengaruh Tidak
Langsung Melalui
Kepuasan Kerja (Y)
Pengaruh
Total
Person
Organizatin Fit
(X1)
18,9 % -3,31% 15,59%
Kompensasi (X2) 94,3% -16,5% 77,8%
113
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Lottemart merupakan salah satu jenis usaha ritel yang ada di pasar
Indonesia. Sebagai salah satu usaha ritel yang tumbuh dan berkembang di
Indonesia, Lottemart wholesale memiliki karyawan yang cukup banyak. Hal ini
dikarenakan usaha ritel adalah salah satu jenis usaha dengan jumlah divisi yang
banyak. Untuk menangani permasalahan tenaga kerja perusahaan Lottemart
membuat sistem penanganan tenaga kerja dalam hal seleksi dan rekruitmen
dengan metode person-job fit yaitu melakukan penyesuaian antara karyawan
dengan jabatan yang diperlukan. Akan tetapi, dengan hanya melakukan
penyesuaian antara karyawan dan jabatan permasalahan karyawan masih terjadi
karena belum terciptanya antara kesesuaian karyawan dengan organisasi untuk
meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Selain itu permasalahan karyawan bukan hanya pada proses seleksi dan
rekruitmen. Setelah mendapatkan karyawan dibutuhkan sistem pengelolan sumber
daya guna mempertahankan karyawan sebagai aset. Oleh karena itu pemberian
kompensasi yang baik akan meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Seperti yang telah dikemukakan oleh karyawan divisi fresh food bahwa pemberian
kompensasi di Lottemart masih belum sesuai dengan beban kerja yang berlaku.
Dari penelitian yang telah dilakukan pengaruh person organization fit dan
kompensasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Person organization fit berpengaruh positif
114
dan signifikan terhadap kepuasan kerja dimana nilai thitung = 2,324 > dari nilai
ttabel = 1,67 dengan nilai signifikansi sebesar 0.009 < dari nilai sig. kesalahan
(α=0,05). Maka, H0 ditolak dan Ha diterima.
Kedua, Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja dimana nilai thitung = 4,698 > ttabel = 1,67 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000 < dari nilai sig. kesalahan (α=0,05). Maka, H0 ditolak dan Ha diterima.
Ketiga, Person organization fit dan kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja dimana nilai fhitung = 35,697
> ftabel = 2,79 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < dari nilai sig. kesalahan
(α=0,05). Maka, H0 ditolak dan Ha diterima.
Keempat, Person organization fit berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dimana nilai thitung = 2,957 > ttabel = 1,67 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,005 < dari nilai sig. kesalahan (α=0,05). Maka, H0
ditolak dan Ha diterima.
Kelima, Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan dimana nilai thitung = 13,136 > ttabel = 1,67 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 < dari nilai sig. kesalahan (α=0,05). Maka, H0 ditolak dan Ha
diterima.
Keenam, Kepuasan kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dimana nilai thitung = -2,369 < ttabel = 1,67 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,022 < dari nilai sig. kesalahan (α=0,05). Maka, H0
diterima dan Ha ditolak.
115
Ketujuh, Person organization fit, kompensasi, dan kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan
dimana nilai fhitung = 131,473 > ttabel = 2,79 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000 < dari nilai sig. kesalahan (α=0,05). Maka, H0 ditolak dan Ha diterima.
Kedelapan, Person organization fit berpengaruh secara negatif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan lottemart wholesale melalui kepuasan kerja
dimana nilai pengaruh tidak langsung sebesar -0,0331 < 0. Maka, H0 diterima dan
Ha ditolak.
Kesembilan, Kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan lottemart wholesale melalui kepuasan kerja dimana nilai
pengaruh tidak langsung sebesar -0,1650 < 0. Maka, H0 diterima dan Ha ditolak.
Kesepuluh, Variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya terhadap
kinerja karyawan adalah variable kompensasi (X2), dimana nilai koefisien beta
Kompensasi (X2) adalah 0,559.
B. Saran
Berikut sedikit saran yang ingin disampaikan oleh Peneliti mengenai
bahasan yang terkait dengan penelitian ini:
1. Bagi Lottemart Wholesale
a. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa person
organization fit dan kompensasi simultan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Lottemart
Wholesale. Oleh karena itu, Lottemart Wholesale sebaiknya
116
memperhatikan person organization dan kompensasi terhadap
kepuasan kerja karyawan.
b. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada pengaruh yang
signifikan antara person organization fit terhadap kepuasan
kerja karyawan pada Lottemart Wholesale. Oleh karena itu,
manajer HR harus memotivasi karyawan untuk menyamakan
tujuan yaitu meningkatkan mutu perusahaan. Dimana
kepentingan karyawan merupakan kepentingan perusahaan.
Ketika perusahan sudah memiliki kesamaan tujuan dengan
karyawan dalam hal meningkatkan mutu perusahaan maka akan
dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
c. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada pengaruh yang
signifikan antara kompensasi terhadap kepuasan kerja
karyawan pada Lottemart Wholsale. Oleh karena itu
perusahaan harus memberikan upah yang sesuai dengan beban
kerja, kesepakatan karyawan, dan sesuai dengan tempat dimana
karyawan tersebut bekerja. Jika kebutuhan karyawan terpenuhi
maka kepuasan kerja akan meningkat.
d. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa person
organization fit, kompensasi, dan kepuasan kerja secara
simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan karyawan Lottemart Wholesale. Oleh karena itu,
Lottemart Wholesale sebaiknya memperhatikan person
117
organization fit, kompensasi dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
e. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada pengaruh yang
signifikan antara person organization fit terhadap kinerja
karyawan pada Lottemart Wholesale. Oleh karena itu, manajer
HR harus manajer HR harus memotivasi karyawan untuk
menyamakan tujuan yaitu meningkatkan mutu perusahaan.
Dimana kepentingan karyawan merupakan kepentingan
perusahaan. Apa yang menjadi kepentingan karyawan harus
menjadi kepentingan perusahaan begitupun sebaliknya. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
f. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui ada pengaruh yang
signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan pada
Lottemart Wholesale. Oleh karena itu, perusahaan harus
memberikan upah yang sesuai dengan beban kerja, kesepakatan
karyawan, dan sesuai dengan tempat dimana karyawan tersebut
bekerja. Jika kebutuhan karyawan terpenuhi maka kinerja
karyawan akan meningkat.
g. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh secara
negative yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan pada Lottemart Wholesale. Pengaruh negative ini
mungkin saja disebabkan oleh beberapa hal misalnya pada
indikator kinerja secara keseluruhan mendapat pengaruh
118
yang besar dari keahlian, rasa nyaman dari lingkungan kerja,
dan kompensasi. Selebihnya pengaruh tersebut dijelaskan
oleh variable lain. Selain itu, objek penelitian ini adalah
karyawan retailer yang mayoritas berusia 30 – 36 yang
memiliki kebutuhan lain untuk meningkatkan kinerja selain
dari kepuasan kerja.
h. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh secara
negativ dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan pada Lottemart Wholesale. Oleh karena itu, manajer
HR harus memberikan hal – hal lain untuk meningkatkan
kinerja karyawan selain dari kepuasan kerja. Misalnya;
meningkatkan motivasi karyawan melalui kenaikan gaji
karyawan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel yang
digunakan dan memperluas daerah penelitian, misalnya dengan
mengadakan penelitian pada beberapa perusahaan retail di
jabodetabek sebagai perbandingan seperti Lottemart Wholesale
Tangerang, Lottemart Wholesal Bekasi, Lottemart Wholesale
Jakarta Timur.
b. Penelitian selanjutnya dapat memperluas variable penelitian yang
dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan karyawan. Selain
itu, bisa menerapkan uji statistic lainnya selain uji pengaruh,
119
misalnya melalui uji hubungan.
3. Bagi Akademisi/Peneliti
a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, bagi
pihak akademisi untuk mampu memperkaya kepustakaan dan
keilmuan dibidang sumber daya manusia guna menunjang
penelitian selanjutnya.
b. Dengan penelitian yang telah dilakukan, pihak akademisi mampu
menerapkan perbaikan sistem manajemen sumber daya manusia
ketika sudah memasuki dunia bekerja.
4. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univrsitas Islam Negeri (UIN).
a. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, bagi FEB UIN
agar dapat melakukan lebih banyak lagi penelitian terhadap
konsentrasi SDM sehingga mampu menciptakan jurnal – jurnal
terbaru sebagai bahan pedoman mahasiswa dalam melakukan
tinjauan pustaka.
120
DAFTAR PUSTAKA
Darsono P. & Tjatjuk Siswandoko. “Manajemen SDM Abad 21 (Sumber Daya
Manusia)”. Jakarta : Nusantara Consulting. 2011.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21,
Update PLS Regresi”. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. 2013.
Hasibuan, Melayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta : PT Bumi
Aksara. 2010.
Kreitner, Robert & Angelo Kinicki. Dialih bahasakan oleh Erly Suandy. “Prilaku
Organisasi”. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. 2005.
Mangkunegara, Anwar Prabu. “Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan”.Bandung : Remaja Rosdakarya. 2011.
Rivai, Veithzal, dan Ella Jauvani Sagala, “Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan dan Teori ke Praktek”. Edisi Pertma. Jakarta : Rajawali
Pers. 2010
Robbins, Stephen P., dialih bahsakan oleh Tim Indeks. “Perilaku
Organisasi”.Jakarta : Tim Indeks. 2003.
Siregar, Syofian. “Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif”. Jakarta :
Bumi Aksara. 2013.
Sujarweni, V. Wiratma & Poly Endrayanto. “Statistika untuk
Penelitian”.Yogyakarta : Graha Ilmu. 2012.
Sarjono, Haryadi & Winda Julianti. “SPSS vs Lisrel, Sebuah Pengantar
Aplikasi untuk Riset”. Jakarta : Salemba Empat. 2011.
Khadarisman. “Manajemen Kompensasi”. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
2012
As’ad, M. “Psikologi Industri, Seri Umum Sumber Daya Manusia”.
Yogyakarta : Liberty. 2004
Umar, H. “Metode Riset Bisnis”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
2003.
Sugiyono. “ Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. Bandung : PT.
Alfabeta. 2008
121
Kristof, A. L. “Person Organization Fit : An Integrative review of its
conceptuaization, measurement, and implication”. Personel Psychology.
1996.
Sekiguci, T. “Person Organzation Fit and Person Job Fit in Employee Selection: A
review of literature”. Osaka Keidei Ronshu. 2004
Santoso, Djoko. “Pengaruh Person Organization Fit terhadap Organizational
Citizenship Behavior dengan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
sebagai Variabel Intervening”. 2014
Pramesti, Annur Intan. “Pengaruh Person Organization Fit terhadap Motivasi
dan Kinerja”. 2014
Engko, Cecilia. “ Pengaruh Kepuasan Kerja Terhaap Kinerja Individual dengan
Self Esteem dan Self Efficacy sebagai Variabel Intervening”. 2011.
Rawung, Meilana P. “Pengaruh Person Organization Fit dan Karakteristik
Individu terhadap Komitmen Organisasi”. 2011.
Mahardika, Guntur. “Pengaruh Person Organization Fit terhadap Kepuasan
Kerja, Komitmen Organisasi, dan Konerja Karyawan”. 2013.
Nzir, Tahira & Syaif Ur Rehman. “ Effect of Reward and Compansation on Job
Satisfaction”. State University. 2014.
Fauzi, Ahmad. “Analisis Pengruh Pemberian Motivasi dan Kompensasi teradap
Kinerja Karyawan”. 2015.
Abidin, Nur. “Pengruh Kepuasan Kerja, Motivasi dan Kedisiplinan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan”. 2015.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Menjadi Responden
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Di Tempat
Dengan hormat,
Saya mahasiswi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnsi progra, Studi Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM)
Nama : Jeanita Hinayah Arifianingsih
NIM : 1111081000089
Sedang mengadakan peneltian tentang “Pengaruh Person Organization Fit
dan Kompensasi terhdap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja
sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Karyawan Lottemart
Wholesale Ciputat)”. Saudara/i terpilih sebagai responden untuk
memberikan pendapat sebagai masukan guna mengetahui pengaruh Person
Organization Fit dan Kompensasi terhdap Kinerja Karyawan melalui
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada
Karyawan Lottemart Wholesale Ciputat)
Dalam menjawab kuesioner yang saya berikan mohon kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun jawaban yang
Bapak/Ibu/Saudara/i berikan tidak akan berpengaruh pada penilaian
kinerja Bapak/Ibu/Saudara/i karena penelitian ini dilakukan semata-mata
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Besar harapan saya, Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia untuk mengisi kuesioner
ini. Atas kesediannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Jeanita Hinayah Arifianingsih
Lapiran 2 : Kusioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSON ORGANIZATION FIT DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA MELALUI
KEPUASAN KERjA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS KARYAWAN LOTTEMART WHOLESALE CIPUTAT)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera untuk Saudara/I semoga selalu dilindungi Tuhan Yang Maha Esa.
Saya Jeanita mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis semester akhir Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta yang sedang melaksanakan penelitian di Lottemart
Wholesale Ciputat ingin meminta kerjasama dan partisipasi anda sebagai responden
guna menunjang kualitas penelitian. Saya meminta bantuan anda untuk mengisi
kuesioner ini untuk dapat dijadikan sebagai data primer dalam penelitian. Saya harap
kuesioner ini dapat diisi seobjektif mungkin sesuai dengan kondisi kerja yang anda alami
demi kebaikan kita semua. Atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini saya haturkan
banyak terima kasih.
A. DATA RESPONDEN
o Nama : ………………………………….
o Usia : ….... tahun
o Jenis Kelamin :
Laki-laki Perempuan
o Tingkat pendidikan
SMP
SMA
D1
D3
S1
o Jabatan Pekerjaan : ……………….
o Lama bekerja : ……………….
o Penghasilan per bulan :
<Rp. 3.000.000,- Rp. 3.000.000,- s/d Rp. 5.000.000
>Rp. 5.000.000,-
B. Petunjuk Pengisian
1. Pernyataan yang ada, mohon dibaca dengan sebaik – baiknya serta
dibandingkan dengan praktek kerja atau keadaan kerja
Bapak/Ibu/Saudara/I yang sebenarnya.
2. Setiap pernyataan diikuti oleh lima (5) pilihan jawaban,
Bapak/Ibu/Saudara/I cukup memilih salah satu dari lima (5) jawaban
yang tersedia.
3. Cara menjawabnya adalah dengan memberi tanda checklist (√) pada
salah satu alternative jawaban yang telah disediakan yang sesuai dengan
kondisi Bapak/Ibu/Saudara/I alami.
4. Terdapat empat (4) dimensi variable yang diteliti, yaitu;
a. Person Organization Fit
b. Kompensasi
c. Kepuasan Kerja
d. Kinerja Karyawan
5. Kuesioner ini dapat digunakan secara optimal apabila seluruh
pernyataan telah terjawab, oleh karena itu Bapak/Ibu/Saudara/I saat
mengembalikan kuesioner ini, pastikan apakah semua pertanyaan sudah
terjawab dan mohon jangan sampai ada yang terlewatkan.
Keterangan pengisianb :
1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. N : Netral
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
C. Pertanyaan Kuesioner
VARIABEL PERSON ORGANIZATION FIT
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya merasa kepribadian yang saya miliki sesuai dengan lingkungan kerja saya.
2 Saya merasa kemampuan/keahlian saya sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan saat ini.
3 Saya merasa pekerjaan yang sesuai dengan minat saya.
4 Tujuan saya mengembangkan karier sesuai dengan tujuan perusahaan.
5 Tujuan saya untuk meningkatkan mutu perusahan sesuai dengan tujuan perusahaan.
6 Saya merasa upah yang diberikan sesuai dengan kemampuan perusahaan.
7 Saya mendapatkan ruangan/tempat kerja yang nyaman.
8 Perusahaan memiliki standar keamanan dalam bekerja.
9 Saya diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah saat bekerja.
VARIABEL KOMPENSASI
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Upah yang saya terima sesuai dengan beban pekerjaan saya saat ini..
2 Upah yang saya terima sesuai dengan kemampuan saya.
3 Upah yang saya terima saya terima sesuai dengan jabatan saya.
4 Upah yang saya terima sesuai dengan latar pendidikan saya.
5 Saya menerima upah yang sesuai dengan loyalitas saya dalam bekerja.
6 Saya menerima upah sesuai dengan UMR/UMP yang berlaku..
7 Saya menerima upah yang sesuai dengan biaya hidup saya.
8 Saya menerima upah yang sesuai dengan kesepakatan serikat kerja.
9 Saya menerima upah yang sesuai dengan tempat dimana saya bekerja saat ini.
10 Saya menerima upah yang nilainya sesuai dengan harga tenaga kerja saat ini.
11 Saya menerima upah yang sesuai dengan kemampuan perusahaan.
VARIABEL KEPUASAN KERJA
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya merasa puas dengan pengaturan pengupahan yang berlaku.
2 Saya puas dengan pengawasan kerja yang kualitasnya tinggi.
3 Saya puas dengan tanggung jawab yang dibebankan terhadap saya.
4 Saya puas dengan wewenang yang diberikan kepada saya.
5 Beban kerja yang diberikan perusahaan saat ini tinggi membuat saya tertantang.
6 Beban kerja perusahaan yang variatif saat ini mengurangi tingkat kejenuhan kerja.
7 Saya merasa hubungan antarkaryawan saat ini baik sehingga membuat saya nyaman bekerja
8 Saya merasa hubungan karyawan dengan atasan saat ini baik sehingga membuat nyaman bekerja.
VARIABEL KINERJA KARYAWAN
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jumlah standar yang ditetapkan.
2 Saya mampu bekerja dengan hasil yang kualitasnya sesuai dengan standar yang berlaku..
3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
4 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis.
5 Saya mampu menggunakan sumber daya yang tersedia dengan efektif.
6 Saya dibayar perusahaan sesuai dengan hasil kerja saya.
Lampiran 4 : Tabulasi Data Responden
Hasil Jawaban Responden Variabel Person Organization Fit
No POF 1 POF 2 POF 3 POF 4 POF 5 POF 6 POF 7 POF 8 POF9
1 3 4 4 4 3 3 4 3 4
2 3 4 4 2 3 2 4 2 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
5 3 4 2 3 3 4 4 4 3
6 3 3 4 4 4 4 3 4 4
7 3 4 3 4 2 4 4 4 4
8 3 3 2 4 4 4 3 4 4
9 3 3 3 2 3 4 3 4 2
10 3 3 2 2 3 2 3 2 2
11 4 3 3 2 4 4 3 4 2
12 3 4 4 3 3 2 4 2 3
13 2 1 4 3 3 3 1 3 3
14 3 4 2 2 3 3 4 3 2
15 3 4 2 4 3 2 4 2 4
16 2 2 3 3 4 4 2 4 3
17 2 2 2 4 3 2 2 2 4
18 2 3 3 3 2 3 3 3 3
19 2 3 3 2 2 3 3 3 2
20 2 3 3 3 3 4 3 4 3
21 2 2 4 4 4 4 2 4 4
22 3 3 2 2 3 2 3 2 2
23 4 3 3 2 4 2 3 2 2
24 4 4 4 3 3 4 4 4 3
25 4 4 3 4 3 2 4 2 4
26 3 4 3 2 3 4 4 4 2
27 4 4 3 2 4 3 4 3 2
28 3 3 4 4 4 4 3 4 4
29 3 4 4 3 4 4 4 4 3
30 3 3 4 4 3 3 3 3 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 5 4 5 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 4 4 4 2 4 4 4 4 2
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 4 5 4 5 4
38 4 4 4 3 4 4 4 4 3
39 4 4 4 2 4 4 4 4 2
40 4 4 3 4 4 2 4 2 4
41 4 2 2 4 4 4 2 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 3 4 4 4 4 3
44 4 4 2 2 2 2 4 2 2
45 4 4 2 4 4 2 4 2 4
46 4 4 4 3 4 3 4 3 3
47 4 4 2 4 4 2 4 2 4
48 4 4 3 3 3 4 4 4 3
49 4 4 5 4 5 4 4 4 4
50 4 4 4 4 5 3 4 3 4
51 4 4 5 3 4 4 4 4 3
52 3 4 4 3 5 3 4 3 3
53 3 4 4 5 4 4 4 4 5
Hasil Jawab Responden Variabel kompensasi
No K1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11
1 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3
2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2
3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4
5 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4
6 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4
7 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
8 4 2 2 4 4 4 2 3 4 2 4
9 2 4 2 3 2 2 4 2 2 4 4
10 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3
11 4 2 3 2 2 3 4 4 4 2 3
12 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4
13 4 3 4 2 4 2 2 3 4 2 4
14 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 3
15 3 2 3 4 2 2 3 3 3 4 2
16 3 2 4 3 4 4 3 2 3 2 4
17 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2
18 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
21 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2
22 3 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4
23 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4
24 2 3 2 4 2 3 4 2 2 3 2
25 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2
26 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4
27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
28 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
29 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
31 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
34 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
35 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
37 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4
38 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4
39 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2
40 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2
41 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2
44 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2
45 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 2
46 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
47 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 2
48 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 2
49 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
50 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4
51 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4
52 3 5 4 4 4 3 2 4 3 5 3
53 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3
Hasil jawaban Resonden
Variabel Kepuasan Kerja
No Kep1 Kep2 Kep3 Kep4 Kep5 Kep6 Kep7 Kep8
1 3 2 3 3 4 4 3 4
2 2 2 4 2 3 4 3 4
3 4 4 4 4 2 4 4 4
4 3 3 3 4 2 4 4 4
5 4 2 3 4 4 4 4 4
6 4 2 4 4 3 3 4 4
7 4 4 4 4 3 3 4 4
8 4 4 4 4 2 2 3 4
9 2 4 2 4 2 2 4 3
10 4 4 4 3 3 3 4 4
11 4 2 3 2 3 4 2 3
12 2 4 4 4 4 4 4 4
13 3 2 2 4 3 4 4 4
14 2 4 2 3 3 3 4 4
15 4 3 4 2 3 2 4 3
16 3 4 3 4 2 3 2 3
17 2 2 3 2 4 3 2 2
18 2 3 4 2 3 4 4 4
19 2 4 2 2 4 4 4 2
20 2 4 3 2 2 2 2 3
21 2 3 3 3 3 4 4 2
22 2 3 2 4 3 4 3 2
23 4 3 4 4 4 3 3 4
24 2 2 3 2 2 3 3 4
25 2 3 3 4 2 3 3 4
26 3 4 4 4 4 4 4 4
27 3 4 3 4 3 4 3 4
28 4 3 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 3 4 4 4
30 4 3 3 4 3 4 4 4
31 4 4 4 4 3 3 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 4
33 5 4 4 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4
35 4 4 4 4 4 4 4 5
36 4 5 4 4 4 4 5 4
37 4 4 4 4 4 4 5 5
38 2 4 4 4 3 4 4 4
39 4 4 4 4 4 4 4 4
40 3 2 4 4 2 3 4 4
41 2 4 4 4 4 4 4 3
42 4 4 4 4 4 4 4 4
43 3 4 4 4 4 4 4 5
44 3 3 3 3 3 3 4 3
45 3 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4
47 3 3 4 4 3 3 3 3
48 3 3 4 3 3 3 3 3
49 4 4 4 3 4 4 5 5
50 4 3 4 4 3 4 4 5
51 4 4 4 3 4 4 4 5
52 4 4 3 4 4 5 4 5
53 4 5 4 4 2 3 4 4
Hasil Jawaban Respoden
Variabel Kinerja
No Kin1 Kin2 Kin3 Kin4 Kin5 Kin6
1 3 3 3 4 4 4
2 4 2 4 2 4 2
3 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 3 3
5 4 2 4 4 3 3
6 3 2 4 4 4 3
7 4 3 4 4 4 4
8 2 4 4 4 2 3
9 2 3 2 2 4 2
10 3 3 3 4 4 3
11 3 2 2 3 4 4
12 4 4 4 2 3 2
13 4 2 4 2 2 3
14 3 2 4 3 2 3
15 3 4 2 2 3 3
16 4 3 4 4 3 2
17 2 3 2 4 2 2
18 3 3 3 3 3 2
19 3 3 3 3 3 3
20 4 3 3 4 4 4
21 3 3 3 3 3 3
22 2 3 4 4 2 4
23 2 2 2 4 3 3
24 2 4 2 3 4 2
25 3 4 2 2 2 3
26 4 4 4 3 2 3
27 3 4 4 4 4 4
28 4 3 3 3 3 4
29 3 3 4 4 2 3
30 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 3
32 4 4 4 4 4 5
33 4 4 4 4 5 5
34 4 4 3 4 4 4
35 4 2 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4
37 5 4 4 4 4 5
38 4 2 3 4 4 4
39 4 4 4 4 2 2
40 4 2 2 2 2 2
41 2 4 4 4 2 2
42 4 4 4 4 4 4
43 3 3 2 2 2 2
44 4 2 2 2 2 2
45 3 4 4 4 4 2
46 3 4 3 4 4 4
47 4 2 2 2 4 2
48 4 2 2 2 4 2
49 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 4 3
51 5 5 4 4 3 3
52 4 4 4 3 2 4
53 4 4 4 4 4 4
Lampiran 5 : Hasi Uji Validitas
Variabel Person Organization Fit
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pof1 27,3585 16,273 ,456 ,768
pof2 27,2075 16,552 ,399 ,775
pof3 27,3962 15,282 ,508 ,761
pof4 27,4906 15,601 ,455 ,769
pof5 27,1698 15,913 ,521 ,760
pof6 27,3585 15,004 ,530 ,757
pof7 27,2075 16,552 ,399 ,775
pof8 27,3585 15,004 ,530 ,757
pof9 27,4906 15,601 ,455 ,769
Variabel Kompensasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
komp1 33,5094 27,062 ,399 ,819
komp2 33,3774 25,586 ,530 ,808
komp3 33,3962 26,936 ,391 ,820
komp4 33,6415 26,657 ,374 ,822
komp5 33,5283 24,408 ,676 ,794
komp6 33,4717 25,408 ,557 ,806
komp7 33,6038 26,975 ,318 ,828
komp8 33,7170 24,130 ,636 ,797
komp9 33,5094 27,062 ,399 ,819
komp10 33,5660 25,366 ,518 ,809
komp11 33,5472 24,176 ,646 ,796
Variabel Kepuasan Kerja
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
kep1 24,6038 10,590 ,514 ,751
kep2 24,4340 11,443 ,392 ,773
kep3 24,3585 11,619 ,487 ,756
kep4 24,3585 11,350 ,469 ,758
kep5 24,6415 11,619 ,417 ,767
kep6 24,3019 12,022 ,393 ,770
kep7 24,1698 10,990 ,603 ,737
kep8 24,0755 10,610 ,608 ,734
Variabel Kinerja Karyawan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
kin1 16,4717 8,716 ,326 ,717
kin2 16,7170 8,361 ,348 ,714
kin3 16,6038 7,628 ,539 ,657
kin4 16,5472 7,599 ,562 ,651
kin5 16,6792 8,184 ,363 ,711
kin6 16,7925 7,052 ,601 ,633
Lampiran 6 : Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Person Organization Fit
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,786 9
Variabel Kompensasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,826 11
Variabel Kepuasan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,780 8
Variabel Kinerja Karyawan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,721 6
Lampiran 7 : Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y Z
N 53 53 53 53
Normal Parametersa,b
Mean 30.75 36.89 27.85 19.96
Std. Deviation 4.407 5.539 3.779 3.287
Most Extreme Differences Absolute .102 .105 .110 .105
Positive .055 .082 .103 .083
Negative -.102 -.105 -.110 -.105
Test Statistic .102 .105 .110 .105
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
.200c,d
.155c .200
c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Lampiran 8 : Hasil Uji Analisis Jalur
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,767a ,588 ,572 2,474
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, PO_FIT
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 436,851 2 218,426 35,697 ,000b
Residual 305,941 50 6,119
Total 742,792 52
a. Dependent Variable: KEP_KERJA
b. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, PO_FIT
Correlations
KINERJA_KA
RYAWAN PO_FIT
KOMPENS
ASI KEP_KERJA
Pearson
Correlation
KINERJA_KARYAWAN 1,000 ,650 ,930 ,630
PO_FIT ,650 1,000 ,607 ,637
KOMPENSASI ,930 ,607 1,000 ,726
KEP_KERJA ,630 ,637 ,726 1,000
Sig. (1-
tailed)
KINERJA_KARYAWAN . ,000 ,000 ,000
PO_FIT ,000 . ,000 ,000
KOMPENSASI ,000 ,000 . ,000
KEP_KERJA ,000 ,000 ,000 .
N KINERJA_KARYAWAN 53 53 53 53
PO_FIT 53 53 53 53
KOMPENSASI 53 53 53 53
KEP_KERJA 53 53 53 53
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6,122 2,634 2,324 ,024
PO_FIT ,267 ,098 ,312 2,728 ,009
KOMPENSASI ,366 ,078 ,537 4,698 ,000
a. Dependent Variable: KEP_KERJA
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,943a ,889 ,883 1,126
a. Predictors: (Constant), KEP_KERJA, PO_FIT, KOMPENSASI
b. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 499,829 3 166,610 131,473 ,000b
Residual 62,096 49 1,267
Total 561,925 52
a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN
b. Predictors: (Constant), KEP_KERJA, PO_FIT, KOMPENSASI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,770 1,262 -,610 ,545
PO_FIT ,141 ,048 ,189 2,957 ,005
KOMPENSASI ,559 ,043 ,943 13,136 ,000
KEP_KERJA -,152 ,064 -,175 -2,369 ,022
a. Dependent Variable: KINERJA_KARYAWAN