pengaruh person organization fit (p-o fit) terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSON ORGANIZATION FIT (P-O FIT)
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN
MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus BANK BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sajana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
DESY PUJI ISTANTI
NIM 213 13 040
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
iii
PENGARUH PERSON ORGANIZATION FIT (P-O FIT)
TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN
MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus BANK BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sajana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
DESY PUJI ISTANTI
NIM 213 13 040
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
viii
MOTTO
“…diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu.
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.Al Baqarah :216)
ix
PERSEMBAHAN
Ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberiku kekuatan dan membekaliku
dengan ilmu. Atas karunia dan kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini
bisa terselesaikan. Kupersembahkan skripsi ini kepada:
1. Dua orang ibuku, Ibu Sarwiyati dan Muyayanah, terimakasih atas segala
perjuangannya dan doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan untukku. Semoga
anakmu bisa menjadi apa yang ibu harapkan.
2. Sahabat dan teman-temanku, khususnya Eka, Yenny, Dwi Ariani, yang telah
menemani dan banyak membantuku dengan memberikan semangat kepadaku
sampai skripsi ini terselesaikan.
3. Teman-teman pendaki, yang juga selalu memberikan semangat dan nasihat
hingga memberikan rasa optimis sampai akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Almamater IAIN Salatiga tercinta.
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikun Wr. Wb. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan
manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, hanya kepada-Nya-lah tempat kita
mengadu, karena Dia Maha Memberi Pertolongan kepada hamba-Nya. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
senantiasa kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Akhir. Rasa syukur yang teramat
dalam penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Person
Organization Fit Terhadap Komitmen Organisasi Dengan Motivasi Kerja dan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening ”. Penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan, dukungan, bimbingan dan saran serta doa dari semua
pihak. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektorat Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE. M.SI selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah.
4. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku Pembmbing Skripsi yang telah sabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi.
5. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam
menempuh studi selama ini.
xi
6. Dua sosok Ibu tercinta saya (Sarwiyati dan Muyayanah) yang telah
memberikan dukungan, perhatian dan doa yang selalu mengiringi setiap
langkahku sehingga proses pembuatan skripsi ini dapat berjalan dengan
lancar.
7. Temen-temanku Eka Anggarini Prasetyowati, Yenny Rahmawati, dan Dwi
ariani yang telah memberi semangat kepada penulis.
8. Keluarga besar PS S1 angkatan 2013 yang telah memberikan warna tersendiri
dalam hidupku.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Salatiga, 15 Januari 2018
Penulis
xii
ABSTRAK
Istanti, Desy P. 2018. Pengaruh Person Organization Fit Terhadap Komitmen
Organisasi Dengan Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Bank BNI Syariah Kantor Wilayah
Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S-1
Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh person organization
fit terhadap komitmen organisasi dengan motivasi kerja dan kepuasa kerja sebagai
variabel intervening. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan path analisis sebaga alat analisis.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan
kepada karyawan Bank BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang sampel yang diambil
sebanyak 65 responden dengan tekhnik. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan
menggunakan alat bantu SPSS versi 16. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji
validitas, alat analisis meliputi uji R2, uji statistik F, uji statistik T dan uji asumsi
klasik.
Hasil uji statistik t menunujukkan bahwa person organization fit berpengaruh
positif signifikan terhadap komitmen orgnisasi, kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Sedangkan motivasi kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan hasil uji path
analysis person organization fit berpengaruh langsung terhadap komitmen organisasi
tanpa melalui motivasi kerja, dan person organization fit berpengaruh langsung
terhadap komitmen organisasi tanpa melalui kepuasan kerja.
Kata kunci : Person Organization Fit, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasi.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................... vii
MOTTO ............................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11
A. Kajian Teori .............................................................................................. 11
B. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ....................................................... 25
C. Kerangka Berfikir...................................................................................... 28
D. Hipotesis…………………….....................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitain .................................................................... 33
xiv
C. Populasi dan Sample ................................................................................. 33
D. Skala Pengukuran ...................................................................................... 34
E. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................................... 35
F. Intrumen Penelitian ................................................................................... 36
G. Uji Intstrumen Penelitian .......................................................................... 39
H. Alat Analisis .............................................................................................. 41
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................. 46
A. Deskripsi Objek Penelitain ........................................................................ 46
B. Analisis Data ............................................................................................. 53
1. Uji Intrumen Penelitian ....................................................................... 53
a. Uji Reliabilitas .............................................................................. 53
b. Uji Validitas .................................................................................. 54
2. Uji Statistik ......................................................................................... 55
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 55
b. Uji Signifikansi Simultan (F) ........................................................ 57
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (T)..................................... 58
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 59
a. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 59
b. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 60
c. Uji Normalitas ............................................................................... 61
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................. 63
a. Hasil Analisis Regresi Petama ...................................................... 63
b. Hasil Analisis Regresi Kedua ....................................................... 65
c. Hasil Analisis Regresi Ketiga ....................................................... 68
d. Hasil Analisis Regresi Keempat ................................................... 70
C. Pembahasan ............................................................................................... 72
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 80
A. Kesimpulan ............................................................................................... 80
B. Saran .......................................................................................................... 81
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap ......................................................................................... 5
Tabel 3.1 Indikator Penelitian .............................................................................. 36
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 51
Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 51
Tabel4.3 Pendidikan Terakhir Responden ............................................................ 52
Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden ..................................................................... 53
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 53
Tabel 4.6 Uji Validitas .......................................................................................... 54
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinan ..................................................................... 56
Tabel 4.8 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) ......................................................... 57
Tabel 4.9 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) ........................ 58
Tabel 4.10 Uji Multikolonieritas ........................................................................... 60
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastitisitas ..................................................................... 61
Tabel 4.12 Uji Kolomogrov-smirnov .................................................................... 62
Tabel 4.14 Hasil Persamaan Regresi Pertama....................................................... 64
Tabel 4.13 Hasil Persamaan Regresi Kedua ......................................................... 65
Tabel 4.15 Hasil Persamaan Regresi Ketiga ......................................................... 68
Tabel 4.16 Hasil Persamaan Regresi Keempat ..................................................... 70
Tabel 4.17 Hasil Penelitian ................................................................................... 79
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 28
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 50
Gambar 4.2 Persamaan Regresi Pertama .............................................................. 65
Gambar 4.3 Persamaan Regresi Kedua ................................................................. 67
Gambar 4.4 Persamaan Regresi Ketiga ................................................................. 70
Gambar 4.5 Persamaan Regresi Keempat ............................................................. 72
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Curiculun vite
Pernyataan Keaslian Tulisan
Declaration
Kuesioner Penelitian
Data Mentah
Output Hasil Analisis Data
Surat Ijin Penelitian
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi merupakan aspek
penting untuk menentukan efektif atau tidaknya sebuah organisasi. sebuah
perusahaan akan dapat berkembang tergantung pada bagaimana kinerja
karyawannya. Sumber daya manusia merupakan penggerak utama bagi setiap
perusahaan untuk menjalankan kegiatan atau proses kerja perusahaan. Kinerja
suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi dan perilaku karyawannya.
Oleh karena itu organisasi senantiasa perlu melakukan investasi dengan
melaksanakan fungsi MSDM yaitu melalui perekrutan, penyeleksian sampai
mempertahankan sumber daya manusia.
Peranan dan tantangan manajemen sumber daya manusia terus
berkembang dan semakin bertambah banyak seiring dengan makin besarnya
sebuah organisasi. Makin rumit tugas yang harus dikerjakan, makin besar
dampak lingkungan dan makin besar ketidakpastian yang harus dihadapi.
Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka pembinaan dan
perekrutan seorang karyawan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
dari karyawan tersebut.
Tantangan terbesar yang dihadapai perusahaan adalah menarik,
menahan dan memngembangkan karyawan. Salah satu cara untuk menghadapi
tantangan ini adalah dengan memastikan kesesuaian antara nilai-nilai
2
organisasi dengan nilai-nilai karyawan, pemahaman terhadap Person-
Organization Fit (P-O fit) dapat membantu perusahaan untuk memilih para
karyawan dengan nilai dan keyakinan yang sesuai dengan organisasi dan
membentuk pengalaman-pengalaman yang dapat memperkuat kesesuaian
tersebut.
Person Organization Fit (P-O fit) secara luas didefinisikan sebagai
kesesuain antara nilai-nilai organisasi dengan nilai-nilai individu
(Kristof,1996). Pada penelitian tentang seleksi karyawan, P-O fit dapat
diartikan sebagai kecocokan atau kesesuaian antara calon karyawan dengan
atribut-atribut organisasi ( Judge & Ferris, 1992 dalam Mahardiga 2006). Para
praktisi dan peneliti berpendapat bahwa P-O fit adalah kunci utama untuk
memelihara dan mempertahankan komitmen karyawan yang sangat
diperlukan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif (Bowen,Ledrof &
Nathan, 1991 dalam Mahardika 2006). Tingkat kesesuaian individu dengan
organisasi sangat bergantung pada bagaimana organisasi mampu memenuhi
kebutuhan karyawan (Cable & Judge, 1994 dalam Mahardika 2006).
Ketika kesesuaian individu dengan organisasi meningkat maka akan
muncul motivasi kerja yang dirasakan oleh para pegawai seperti penelitian
yang telah dilakukan oleh Sugianto (2012) mengatakan bahwa Person
Organization Fit berpengaruh secara nyata terhadap motivasi kerja, kepuasan
kerja, dan komitmen pegawai.
3
Selain motivasi kerja, memperhatikan kepuasan kerja karyawan juga
menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan guna
meningkatkan komitmen kerjanya. Kepuasan kerja merujuk pada sikap
seseorang terhadap pekerjaannya. Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja
yang tinggi menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sugianto (2012)
mengatakan bahwa Person Organization Fit berpengaruh secara nyata
terhadap motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen pegawai UB Hotel.
Penelitiannya didukung oleh penelitian Annur Intan Pramesti (2013) hasil
analisis penelitian menunjukkan Person Organization Fit memberikan
pengaruh yang positif terhadap motivasi karyawan dan juga memberikan
kontribusi yang penting terhadap motivasi karyawan. Peneliti yang lain
Rawung (2014) mengatakan bahwa Person Organization Fit berpengaruh
positif terhadap komitmen organisasi.
Fransisca (2012), mengatakan Person Organization Fit secara
signifikan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional afektif.
Penelitian Mahardika (2006), Person Organization Fit mempunyai pengaruh
positif terhadap komitmen organisasi. Astuti (2010), komitmen para karyawan
dengan perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Namun penelitian lain mengatakan bahwa Person Organization Fit
atau kesesuaian nilai-nilai individu dengan organisasi tidak berpengauh
4
terhadap komitmen pegawai, hal itu didukung oleh penelitian Supeno (2011),
tidak terdapat pengaruh langsung karakteristik dari klien yang dilayani baik
individu maupun organisasi terhadap kinerja konsultan pajak/organisasi
konsultan pajak. Hal ini disebabkan bahwa klien pajak membutuhkan
konsultan pajak untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, hal ini
mengurangi karakteristik dari klien individu maupun klien orgaisasi.
Disamping itu antara klien dan organisasi konsultan pajak saling menghormati
kedudukan dan profesi masing-masing. Penelitian yang lain oleh Aurthy &
Daugherty (2003), yang menguji hubungan Person Organization Fit (P-O fit)
dengan kepuasan kerja pada karyawan warehouse menemukan hasil yang
tidak signifikan antara keduanya terutama untuk dimensi kesesuaian (Fit)
dengan rekan kerja, hal ini karena interaksi antara karyawan satu dengan yang
lainnya sangat sedikit pada pekerjaan ini.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSON
ORGANIZATION FIT (P-O FIT) TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
DENGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING”
5
Tabel 1.1
Research Gap
No Research gap Peneliti dan Tahun Temuan
Isu : Pengaruh Person Organization Fit ( P-O fit) terhadap komitmen
pegawai.
Research GAP :
Terdapat perbedaan hasil penelitian person organization fit (P-O fit) terhadap
komitmen organisasi
1. Person
Organization Fit
( P-O fit)
berpengaruh
positif terhadap
komitmen
pegawai dan
organisasi
Siska Kristin Sigianto
(2012)
Person-organization fit
berpengaruh secara
nyata terhadap motivasi
kerja, kepuasan kerja,
dan komitmen pegawai UB
Hotel.
Annur Intan Pramesti
(2013)
Hasil analisis penelitian
menunjukkan bahwa
person organization fit
memberikan pengaruh
yang positif terhadap
komitment organisasi dan
juga memberikan
kontribusi yang penting
terhadap komitmen
organisasi
Meilana D. Rawung
(2014)
Person Organization Fit
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
Komitmen Organisasi.
Fenny Fransisca
(2012)
Person-organization fit
secara signifikan
berpengaruh positif
terhadap komitmen
organisasional afektif.
Person-organization fit
secara signifikan
berpengaruh positif
terhadap komitmen
organisasional normatif.
6
Person-organization fit
secara tidak signifikan
berpengaruh positif
terhadap komitmen
organisasional
continuance.
Guntur Mahardika
(2006)
Person-Organization Fit
(P-O Fit) mempunyai
pengaruh positif terhadap
komitmen organisasional.
2. Sih Darmi Astuti
(2010)
Person –Organization Fit
berpengaruh positif
terhadap komitmen para
karyawan dengan
perusahaan.
Person
Organization Fit
( P-O fit)
berpengaruh
negative
terhadap
komitmen
pegawai dan
organisasi
Aurthy & Daughter
(2003)
yang menguji hubungan
Person-Organization Fit
(P-O Fit) dengan
komitmen organisasi
warehouse
(gudang) di Inggris dan
Spanyol dengan
menemukan hasil
yang negative antara
keduanya terutama untuk
dimensi kesesuaian (fit)
dengan
rekan kerja, hal ini terjadi
karena interaksi antara
karyawan satu dengan
lainnya
sangat sedikit pada
pekerjaan ini.
Hardi Supeno (2011) Terdapat pengaruh
nrgative karakteristik dari
klien yang dilayani baik
individu maupun
organisasi terhadap
komitmen organisasi
7
konsultan pajak. Hal ini
disebabkan bahwa klien
pajak membutuhkan
konsultan pajak untuk
menyelesaikan
permasalahan yang
dihadapinya, hal ini
mengurangi karakteristik
dari klien individu maupun
klien orgaisasi. Disamping
itu antara klien dan
organisasi konsultan pajak
saling menghormati
kedudukan dan profesi
masing-masing.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dijadikan sebagai
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh person organization fit (P-O fit) terhadap komitmen
organisasi?
2. Bagaimana pengaruh person organization fit (P-O Fit) terhadap motivasi
kerja?
3. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi?
4. Bagiamana pengaruh person organization fit (P-O Fit) terhadap kepuasan
kerja?
5. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi?
8
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan penelitian
sebagai berikut :
1. Untuk menganalisi pengaruh person organization fit (P-O Fit) terhadap
komitmen organisasi.
2. Untuk menganalisis pengaruh person organization fit (P-O Fit) terhadap
motivasi kerja.
3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen
organisasi.
4. Untuk menganalisis pengaruh person organization fit (P-O Fit) terhadap
kepuasan kerja.
5. Untuk menganalisis pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen
Organisasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada pihak-pihak
yang terkait, terutama bagi:
1. Secara teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan ilmu pengetahuan.
Khususnya pada manajemen sumber daya manusia
2. Secara Praktisi
Menjadi bahan masukan bagi perusahaan atau lembaga mengenai praktek
lapanagn terutama tentang perekrutan karyawan agar sesuai dengan nilai-
9
nilai organisasi. Dan sebagai dasar menentukan langkah strategi untuk
melakukan perekrutan karyawan baru.
3. Bagi masyarakat
Dengan penelitian ini masyarakat akan tahu seberapa besar pengaruh
person organization fit, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap
komitmen karyawan. Sekaligus sebagai wawasan bagi masyarakat tentang
manajemen sumber daya manusia khususnya pada person organization fit
(P-O fit).
E. Sistematka Penulisan
Penulisan skripsi ini disusun kedalam lima bab. Dimana dalam tiap-
tiap bab dilengkapi dengan sub-sub bab masing-masing, yaitu sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang dari penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitia, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan sebagai acuan teori bagi
penelitian. Pada bab ini diuraikan mengenai masing-masing variabel yang
berpengaruh terhadap komitmen karyawan, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran serta hipotesis.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai jenis variabel penelitian, devinisi operasional,
populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan
10
metode analisi yang digunakan.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjabarkan deskripsi obyek penelitian, analisis data, dan
pembahasan.
BAB V Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian,
keterbatasan dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian yang
serupa dimasa yang akan datang.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi didefinisikan tingkat kekerapan identifikasi
dan keterkaitan individu terhadap organisasi yang dimasukinya, dimana
karakteristik komitmen organisasional antara lain adalah loyalitas
seseorang terhadap organisasi, kemauan untuk mempergunakan usaha
atas nama organisasi, kesesuaian antara tujuan seseorang dengan tujuan
organisasi (William dan Hazer, 1986 dalam Astuti, 2010). Komitmen
organisasi (organizational commitment) adalah kekuatan relative
pengenalan pada keterlibatan dalam diri seseorang individu dalam
organisasi tertentu (Wayne, 1997 dalam Mahardika, 2006).
Menurut Porter et al., (2007) mendiskripsikan bahwa komitmen
organisasi adalah kekuatan pengenalan individu dan keterlibatan dalam
tujuan dan nilai-nilai organisasi, keinginan yang kuat untuk menjadi
bagian organisasi dan kesediaan untuk mengerahkan upayanya untuk satu
organisasi.
Robbins (2003) yaitu keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti
memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen
melalui variabel yang, sehingga diharapkan hasil penelitian yang akan
12
datang lebih baik dari penelitian ini dikemukakan oleh Newstrom dan
Davis (2002), yang menyatakan bahwa komitmen organisasional
merupakan tingkat dimana individu memihak dan ingin secara kontinyu
berpartisipasi aktif dalam organisasi, yang tercermin melalui karakteristik-
karakteristik sebagai berikut:
a. Adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai dan tujuan
organisasi.
b. Kesediaan untuk mengusahakan yang terbaik bagi organisasi.
c. Adanya keinginan yang pasti untuk bertahan dalam organisasi
Mayer dan Allen, (1993) mendefinisikan komitmen organisasi
sebagai derajat seberapa jauh pekerja mendefinisikan dirinya dengan
organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi. Menurutnya ada 3
komponen, yaitu :
a. Affective Organizational Commitment (AOC)
Affective Organizationl Commirment adalah suatu pendekatan
emosional dari individu dalam keterlibatannya dengan organisasi,
sehingga individu akan merasa dihubungkan dengan organisasi
b. Continuance Organizational commitment (COC)
Continuance organizational commitmen adalah hasrat yang dimiliki
oleh individu untuk bertahan dalam organisasi, sehingga individu
merasa membutuhkan untuk dihubungkan dengan organisasi (Bishop,
2000).
13
c. Normative Organizational Commitment (NOC)
Normative organizarional commitment adalah suatu perasaan wajib
dari individu untuk bertahan dalam organisasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja,
tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Tinggi rendahnya
komitmen organisasi seorang pegawai tentu ada faktor yang
mempengaruhinya, Stum dalam Sopiah (2008:164) mengemukakan ada 5
faktor yang mempengaruhi terhadap komitmen organisasi:
a. Budaya keterbukaan, perusahaan dan karyawan harus saling
mendukung dan terbuka dalam urusan pekerjaan sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman dalam bekerja.
b. Kepuasan, perusahaan harus dapat memenuhi segala kebutuhan
karyawan dalam bekerja agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan
memberikan hasil yang terbaik untuk perusahaan.
c. Kesempatan personal untuk berkembang, karyawan harus mempunyai
keinginan dan kemauan untuk mengembangkan dirinya dengan
memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan karir maupun
pendidikan yang diberikan perusahaan.
d. Disiplin, karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya agar
dapat menghasilkan kinerja yang optimal.
14
e. Penghargaan kerja yang sesuai, perusahaan harus memberikan
penghargaan yang sesuai terhadap kinerja yang dihasilkan karyawan,
agar karyawan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Kepuasan Kerja (Job Statisfaction)
a. Pengertian Kepuasan kerja
Handoko (2000:193) kepuasan kerja adalah keadaan
emosional menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para
pegawai memandang pekerjaan mereka. Sikap senang dan tidak
senang terhadap pekarjaan dan lingkungan pekerjaan akan tercermin
dari perilakunya dalam melaksanakan pekerjaan. Hasibun (2008:202)
kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini akan berdampak pada moral kerja,
kedisiplinan dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan senang atau
tidak senang (favorable or infafovarble ) seseorang berkenan dengan
pekerjaannya (Davis dan Newstrom, 1996 dalam Rafli, 2003) atau
sikap seseorang secara umum terhadap pekerjaannya (Robbins,
2001), demikian juga (Vroom, 1964) menyatakan bahwa kepuasan
kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh
pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.
Locke dalam Luthans (2006) memberikan definisi
komprehensif dari kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau sikap
15
kognitif, afektif, dan evaluative dan menyatakan bahwa kepuasan
kerja adalah “keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang
berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang
“kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi keryawan mengenai
seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai
penting. Secara umum, kepuasan kerja adalah sikap yang paling
penting dan sering dipelajari.
Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa kepuasan kerja
adalah perasaan emosi yang menyenangkan atau positif yang
dihasilakn dari penilaian kerja seseorang atau pengalaman kerja.
Terdapat tiga dimensi penting dalam kepuasan kerja :
1) Kepuasan adalah respon emosional dari situasi kerja
2) Kepuasasn kerja adalah seberapa hasil yang didapatkan atau
apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan.
3) Kepuasasn kerja menggambarkan pula perilaku seseorang
dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang
positif terhadap kerja itu. Seseorang yang tidak puas dengan
perkerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap
pekerjaan itu (Robbins, 2006).
a. Teori Kepuasan kerja
Ada sejumlah teori tentang kepuasan kerja, diantaranya
adalah:
16
1) Discrepancy Theory
Teori ini dikembangkan oleh (Porter,1961 dalam Husnawati,
2006) yang menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan
selisih atau perbandingan antara harapan dengan kenyataan.
(Locke,1969 dalam Husnawati, 2006) seorang karyawan akan
puas bila kondisi aktual atau sesungguhnya sesuai dengan
harapan atau yang diinginkanya.
2) Equite Theory
Teori ini dikemukakan oleh (Adam, 1963 dalam Husnawati,
2006) karyawan atau individu akan merasa puas terhadap aspek-
aspek khusus dari pekerjaan mereka. Aspek-aspek pekerjaan
yang dimaksud adalah gaji atau upah, rekan kerja dan supervisi.
Individu atau karyawan akan merasa puas bila jumlah aspek
yang sebenarnya dia terima sesuai dengan yang seharusnya ia
terima.
3) Opponent- Process Theory
Teori ini dikemukakan oleh Landy yang menekankan pada upaya
seseorang dalam mempertahankan keseimbangan emosionalnya.
Maksudnya perasaan puas atau tidak puas merupakan masalah
emosional.
17
4) Teori Maslow
Teori ini dikembangkan oleh Maslow yangmenurutnya,
kebutuhan manusia berjenjang atau bertingkat, mulai dari
tingkatan yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Tingkatan yang dimaksud adalah: (1) Kebutuhan fisiologis
(physiological needs). (2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan
(safety needs. (3) Kebutuhan akan rasa memiliki, social dan
kasih sayang (social needs),. (4) Kebutuhan untuk dihargai. (5)
Kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dengan menggunakan
kemampuan, keahlian dan potensi dirinya secara maksimal.
5) Teori ERG Alderfer
Dikembangkan oleh Alderfer membagi hierarki kebutuhan
manusia menjadi tiga tingkatan sebagai berikut: (1) Eksistensi,
kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, udara, gaji, air,
kondisi kerja. (2) Keterkaitan kebutuhan-kebutuhan akan adanya
hubungan sosial dan interpersonal yang baik. (3) Pertumbuhan:
kebutuhan-kebutuhan individu untuk memberikan kontribusi
pada orang lain atau organisasi dengan memberdayakan
kreativitas, potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
6) Teori Dua Faktor Herzberg
Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Teori ini
memandang kepuasan kerja berasal dari motivator intrinsik
18
(prestasi kerja, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan
itu sendiri dan pertumbuhan) Apabila kondisi intrinsic ini
dipenuhi organisasi atau perusahaan maka karyawan akan puas
dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakadaan faktor-
faktor ekstrinsik (gaji atau upah, keamanan kerja, kondisi
pekerjaan, status, kebijakan organisasi, supervisi dan hubungan
interpersonal). Apabila faktor ini tidak ada maka karyawan akan
merasa tidak puas.
7) Teori Mc Clelland
David Mc Clelland menyatakan bahwa seseorang dengan suatu
kebutuhan yang kuat akan termotivasi untuk menggunakan
tingkah laku yang sesuai guna memuaskan kebutuhannya.
3. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi sebagai suatu konsep yang sering digunakan untuk
menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau didalam
seorang individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
(Gibson, 1996:185)
Motivasi dibagi menjadi motivasi instrinsik yang berasal dari
dalam diri individu dan motivasi ekstrinsik yang berasal dari
lingkungan. Motivasi instrinsik adalah merupakan rangsangan yang
berasal dari dalam perilaku itu sendiri dari pada yang berasal dari
19
luar, contohnya bermain musik untuk kesenangan. Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari pengaruh positif atau
negative yang datangnya lebih besar dari luar dari pada dari dalam
perilaku itu sendiri, contohnya belajar untuk nilai bagus bukan karena
untuk kesenangan.
Motivasi sebagai tenaga pendorong menusia untuk memenuhi
kebutuhannya, bahkan dikatakan bahwa kebutuhan dan dorongan
dalam diri seseorang harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut tampak
dalam aktivasi keseharian seseorang seperti minat, nilai-nilai yang
dianut, sikap, aspirasi dan insentif yang diharapkan dapat
deterimanya, yang semua itu akan berpengaruh terhadap tingkah laku
individu . (Berliner, 1992:236).
Menurut McCormick dalam Mangkunegara (2000), motivasi
kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahlan
dan memlihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan orang;
memberikan motivasi yaitu memastikan bahwa orang bergerak
kearah yang diinginkan, apa yang diinginkan agar meraka kerjakan
dan apa yang mereka kerjakan tidaklah perlu bersamaan. Sasaran
motivasi adalah untuk mrncapai rasa memiliki tujuan bersama
dengan memastikan bahwa, sejauh mungkin keinginan dan
20
kebutuhan organisasi serta keinginan dan kebutuhan para anggotanya
berada dalam keadaan yang harmonis (Amstrong, 1988:66).
b. Teori Motivasi Kerja
Menurut Siagian (1989:146) teori motivasi antara lain:
1) Kebutuhan sebagai Hierarki
Salah satu pelopor yang mendalami teori motivasi adalah
Abraham H. Maslow yang berkarya sebagai ilmuwan dan
melakukan uasahanya pada pertengahan dasawarsa empat puluh.
Keseluruhan teori yang dikembangkan oleh Maslow berintikan
pendapat yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia itu dapat
diklasifikasikan pada lima hirarki kebutuhan, yaitu terlihat pada
berikut ini:
a) Kebutuhan fisioligis yaitu kebutuhan untuk makan, minum,
perlindungan fisik, bernafas dan seksual.
b) Kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan akan perlindungan
dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
c) Kebutuhan untuk merasa memiliki yaitu kebutuhan untuk
diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan
kebutuhan untuk mencitai serta dicintai.
d) Kebutuhan akan harga diri yaitu kebutuhan untuk dihormati
dan dihargai oleh orang lain.
21
e) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu kebutuhan
untuk menggunakan kemamuan, skill, dan potensi.
1) Teori “X” dan “Y”
Seorang ilmuwan lain yang hasil karyanya banyak
dimanfaatkan dalam usaha mendalami teori motivasi ialah
Douglas McGreogre. Inti dari teori McGreogre terlihat pada
klasifikasi yang dibuatnya tentang manusia yaitu :
a) Teori “X” yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia
cenderung berperilaku negative.
b) Teori “Y” yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia
cenderung berperilaku positif.
2) Teori Motivasi – Higiene
Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg,
seorang psikolog. Dalam mengembangkan teorinya, ia
melakukan penelitian, dimana menurut Herzberg, faktor-faktor
yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai yakni
mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik,
yang terdiri dari:
a) Achivement (keberhasilan pelaksanaan)
b) Recognition (pengakuan)
c) The work itself (pekerja itu sendiri)
d) Responsibilities ( tanggung jawab)
22
e) Advancement (pengembangan)
3) Teori “ERG”
Teori ini dikembangkan oleh Clayton Alderfer dari Universitas
Yale. Akronim “ERG” merupakan huruf pertama dari tiga kata
yaitu Existense, Relatedness, dan Growth.
Teori ERG menyebutkan ada tiga kategori kebutuhan individu,
yaitu:
a) Kebutuhan eksistensi untuk bertahan hidup, kebutuhan
fisik;
b) Kebutuhan keterhubungan adalah kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain;
Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan untuk menjadi
produktif dan kreatif.
4) Teori “Tiga Kebutuhan”
Teori ini dikembangkan oleh David McCleland beserta rekan-
rekannya. Inti teori ini terletak pada pendapat yang mengatakan
bahwa pemahaman tentang motivasi akan semakin mandalam
apabila didasari bahwa setiap orang mempunyai tiga jenis
kebutuhan yaitu :
a) Need for Achievment
Dalam kehidupan organisasional, kebutuhan untuk berhasil
biasanya tercermin pda adanya dorongan untuk meraih
23
kemajuan dan mencapai prestasi sesuai standar yang telah
ditetapkan.
b) Need for Power
Menurut teori ini, kebutuhan akan kekuasaan menampakan
diri pada keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap
orang lain.
c) Need for Affiliation
Kebutuhan afilisani merupakan kebutuhan nyata dari setiap
manusia, terlepas dari kedudukan, jabatan dan
pekerjaannya. Kebutuhan akan afiliasi pada umumnya
tercermin pada keinginan berada pada situasi yang
bersahabat dalam interaksi seseorang dengan orang lain
dalam organisasi.
4. Person Organization Fit (P-O Fit)
Person organization Fit (P-O fit) secara luas didefinisikan sebagai
kesesuaian antara nilai-nilai organisasi dengan nilai-nilai individu
(Kristof, 1996; Netemeyer et al., 1999; Vancouver et al., 1994). Pada
penelitian tentang seleksi karyawan, P-O fit dapat diartikan sebagai
kecocokan atau kesesuaian antara calon karyawan dengan atribut-atribut
organisasi (Judge & Ferris, 1992 dalam Mahardika, 2006). P-O fit
didasarkan pada asumsi keinginan individu untuk memelihara kesesuaian
24
mereka dengan nilai-nilai organisasi (Schneider, Goldstein, & Smith,
1995 dalam Mahardika, 2006).
Menurut Kristof (1996), Person-Organization Fit (P-O Fit) dapat
diartikan dalam empat konsep yaitu:
1. Kesesuaian nilai (value congruence), adalah kesesuaian antara
nilai instrinsik individu dengan organisasi (Boxx, Odom, & Dunn,
1991; Chatman, 1989, 1991; Judge & Bretz, 1992; Posner, 1992
pada Sekiguchi, 2004).
2. Kesesuaian tujuan (goal congruence), adalah kesesuaian antara
tujuan individu dengan organisasi dalam hal ini adalah pemimpin
dan rekan sekerja (Sekiguchi, 2004)
3. Pemenuhan kebutuhan karyawan (employee need fulfillment)
adalah kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan karyawan dan
kekuatan yang terdapat dalam lingkungan kerja dengan sistem dan
struktur organisasi.
4. Kesesuaian karakteristik kultur-kepribadian (culture personality
congruence) adalah kesesuaian antara kepribadian (non nilai) dari
setiap individu dan iklim atau kultur organisasi
5. Sedangkan menurut Autry & Daugherty (2003) dimensionalitas
dari Person-Organization Fit (P-O Fit) adalah adanya kesesuaian
dengan tujuan perusahaan, kesesuaian dengan rekan kerja, dan
kesesuaian dengan supervison.
25
Sekiguchi, (2004) mengenai kesesuaian P-O Fit
mengidentifikasi empat ukuran yang digunakan, yaitu:
1. Ukuran yang pertama adalah keselarasan/kesesuaia antara
nilai-nilai individu dan organisasi.
2. Ukuran yang kedua adalah keselarasan dengan para pemimpin
organisasi atau rekan-rekan
3. Ukuran yang ketiga, kesesuaian P-O Fit merupakan
perbandingan antara preferensi individu atau kebutuhan dengan
system dan struktur organisasi.
4. Ukuran yang keempat, perbandingan antara karakteristik
antara personaliti individual dan iklim organisasi.
B. Penelitian Sebelumnya yang Relevan
Mahardika (2006), melakukan penelitina tentang Person organization
fit terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasional dan kinerja karyawan.
Dengan variabel independennya person organization fit dan dependennya
kinerja karyawan, dimana kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai
variabel yang menjembatani sebelum berpengaruh pada kinerja karyawan.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan reponden
131 orang analisis data menggunakan uji data normalitas, uji outliers, dan
pola korelasi. Sedangkan untuk uji model menggunakan goodness of fit dan
uji regression. Hasil dari penelitian ini person organization fit mempunyai
26
pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasional dan
kinerja karyawan.
Meilana (2014), melakukan penelitian tentang pengaruh person
organization fit dan karakteristik individu terhadap komitmen organisasi.
Penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti yang terbagi menjadi dua
macam, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen
adalah komitmen organisasi dan variabel independenn merupakan person
organization fit ddan karakter individu. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan analisis Regresi Linier
Berganda dan Kolerasi Berganda untuk mengukur hubungan antar variabel.
Hasil penilitian ini person organization fit dan karakteristik individu terhadap
komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan.
Sugianto (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh person
organization fit dan kepuasan kerja terhadap komitmen pegawai. Penelitian
ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti yang terbagi menjadi dua macam,
yaitu variabel dependen adalah komitmen pegawai sedangkan variabel
independen person organization fit dan kepuasan kerja. Penelitian ini
termasuk penelitian eksplantori, yaitu penelitian penjelasan yang menyoroti
hubungan antar variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Dalam penelitina ini analisis data menggunakan penekatan
partial least square (PLS), untuk uji hipotesisnya menggunakan model
27
structural goodness of fit model. Hasil penelitian ini person organization fit
berpengaruh secara nyata terhadap kepuasan kerja dan komitmen pegawai.
Astuti (2010), meneliti tentang model person organization fit terhadap
kepuasan kerja, komitmen organisasional dan kinerja karyawan. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan program structural equation
modeling (SEM) yang dioperasikan melalui program AMOS. Dengan hasil
penelitian person organization fit berpengaruh positif terhadap komitmen
organisasi.
Kristin (2012), melakukan penelitian tentang Person Organization Fit,
Motivasi kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Pegawai. pada penelitian ini
terdapat empat variabel yang akan diteliti yang terbagi menjadi dua macam,
yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel independe (Y1)
adalah komitmen pegawai, sedangkan variabel independen merupakan person
organization fit (X), motivasi kerja (Z1), kepuasan kerja (Z2). Dalam
penelitiannya analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square
(PLS) dengan hasil penelitiannya person organization fit (P-O Fit)
mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja, kepuasan
kerja dan komitmen pegawai. Serta person organization fit (P-O Fit)
mampunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap komimen pegawai
melalui motivasi kerja dan kepuasan kerja.
28
C. Kerangka Berfikir
Mengenai penelitian terdahulu tentang person organization fit
terhadap komitmen organisasi dimana disitu ada banyak variabel lain yang
dapat mempengaruhi hubungan person organization fit dengan komitmen
organisasi menjadi pengaruh tidak langsung. Disini peneliti akan mencoba
memasukkan variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja yang nantinya akan
menjadi variabel intervening. Maka kerangkan berfikir dalam penelitian ini
sebagai berikut :
H2 H3
H1
H4 H5
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Person
organization fit
(X)
Kepuasan
kerja (Z2)
Komitmen
Organisasi
(Y1)
Motivasi
Kerja (Z1)
29
D. Hipotesis
Berdasarkan pada pengembangan model kerangkan berfikir diatas,
adapun hipotesis pada penelitian ini adalah :
Dalam beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai pengaruh
person organization fit (P-O Fit) terhadap Komitmen Organisasi telah dilakukan
oleh Mahardika (2006), melakukan penelitian mengenai pengaruh Persion
Organization Fit (P-O Fit) terhadap komitmen organisasi. Hasil dari penelitian
ini menyatakan terdapat pengaruh yang positif antara Person Organization Fit
(P-O Fit) dengan komitmen organisasi.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Meilana (2014), pada penelitian ini
mengatakan bahwa Person Organization Fit (P-O Fit) berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi.
Astuti (2010), melakukan penelitian tentang Person Organization Fit (P-
O Fit) terhadap komitmen organisasi. dalam penelitiannya variabel Person
Organization Fit (P-O Fit) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Semakin baik Person Organization Fit (P-O Fit) maka semakin kuat
Komitmen Organisasi.
Thoyib (2012) dalam penelitiannya mengenai Person Organization Fit
(P-O Fit) terhadap Motivasi Kerja. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
30
Person Organization Fit (P-O Fit) yang dimiliki oleh pegawai maka semakin
tinggi pula Motivasi Kerja.
Franco (2010), mendukung penelitian dari Thoyib dalam penelitiannya
hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa Person Organization Fit (P-O Fit)
memberikan pengaruh positif terhadap Motivasi Kerja Karyawan dan juga
memberikan kontribusi yang penting terhadap Motivasi Kerja Kryawan. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin baik Person Organization Fit (P-O Fit) maka akan
memberikan pengaruh yang signifikan juga positif terhadap Motivasi Kerja.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H2: Semakin baik Person Organization Fit (P-O Fit) semakin besar Motivasi
Kerja.
Noermijati (2012), penelitiannya tentang pengaruh motivasi kerja
terhadap komitmen organisasi menemukan hasil bahwa motivasi kerja mempuyai
pengaruh positif terhadap komitmen organisasi. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka akan semakin
tinggi pula komitmen organisasi yang dihasilkan.
Wardhani (2015), melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi kerja
terhadap komitmen organisasi yang mana hasilnya mengatakan bahwa faktor
motivasi kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Semakin tinggi
motivasi yang dirasakan oleh karyawan, maka semakin tinggi pula komitmen
yang dimiliki oleh karyawan.
31
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H3: Semakin besar Motivasi Kerja maka semakin kuat Komitmen
Organisasi.
Roring (2010), penelitiannya tentang Person Organization Fit (P-O Fit)
terhadap kepuasan kerja dengan hasil penelitian menyatakan terdapat pengaruh
yang positif antara Person Organization Fit (P-O Fit) terhadap kepuasan kerja.
Dengan demikian semakin tinggi Person Organization Fit (P-O Fit) maka akan
semakin memberikan dampak yang positif pada kepuasan kerja karyawan.
Sugiyanto (2014), dalam penelitiannya mengenai Person Organization
Fit (P-O Fit) terhadap kepuasan kerja, dalam penelitiannya menemukan hasil
bahwa Person Organization Fit (P-O Fit) mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka d ajukan hipotesis sebagai
berikut:
H4: Semakin tinggi Person Organization Fit (P-O Fit) maka semakin tinggi
Kepuasan Kerja
Kartika (2012), melakukan penelitian tentang kepuaan kerja terhadap
komitmen organisasi dengan hasil bahwa ada pengaruh positif pada kepuasan
kerja terhadap komitmen organisasi.
Sijabat (2011), penelitiannya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
komitmen organisasi menemukan hasl bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
32
terhadap komitmen organisasi. penelitian ini juga menunjukkan semakin tinggi
kepuasan yang dirasakan karyawan semakin maka semakin tinggi pula komitmen
mereka terhadap organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H5: Semakin tinggi Kepuasan Kerja maka semakin kuat Komitmen
Organisasi
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data
dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari obyek yang
diamati dan diteliti secara langsung dengan mengadakan pengumpulan data
kepada sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan melalui
penyebaran kuosioner yang telah dibuat dan disusun dalam bentuk petanyaan
yang berisi rangkaian pernyataan-pernyataan sesuai dengan data variabel yang
akan diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2017 di Bank
BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang.
C. Populasi dan Sample
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh
karyawan yang ada di Bank BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang yang
terdiri dari Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang, BNI Syariah KK
Hidayatullah, BNI Syariah KCP Universitas Sultan Agung, dan BNI Syariah
KCP Ungaran yang telah memiliki pengalaman kerja satu tahun atau lebih.
Dimana jumlah karyawan 110 orang.
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat menggunakan
rumus sebagai berikut (Bawono, 2006):
34
( )
( )
Dimana :
S = Jumlah sampel yang dicari
P = Jumlah populasi
e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini
D. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah garis atau titik-titik berderat yang memiliki
jarak sama diantaranya dengan pemberian angka atau nilai pada tiap-tiap deret
atau titik-titik. Hasil dari pengukuran berupa angka yang menunjukkan nilai
dari suatu karakteristik yang dimiliki oleh objek penelitian. Skala pengukutran
ada 4 macam, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan skala pengukran interval. Menurut Bawono (2006),
skala interval adalah memberi rangking terhadap responden, yang dirangking
dapat berupa preferensi, perilaku, dan sebagainya.
35
Dalam penelitian ini, kuisioner dibuat dengan skala pengukuran 0 –
10 untuk mendapatkan data yang bersifat interfal. Hal ini dikarenakan untuk
memudahkan responden dalam memberikan penilaian atau pendapat sangat
tidak setuju sampai sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam
penelitian ini terbiasa dengan penilaian numerikal angka 0 sebagai kategori
sangat tidak setuju (rendah) dan 10 sebagai kategori sangat setuju (paling
tinggi). Skala penilaian sampai dengan 10 lazim digunakan oleh responden
dalam baik atau buruknya sesuatu.
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala numerikal :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat tidak setuju Sangat setuju
E. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006 : 29). Teknik untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari
lapangan (Bawono, 2006: 29). Pengumpulan data primer dilakukan dengan
cara mmberikan kuesioner kepada karyawan yang telah memiliki pengalaman
kerja selama satu tahun atau lebih yang telah mengalami penyesuaian yang
relative stabil terhadap nilai-nilai organisasi.
36
F. Instrumen Penelitian
Secara keseluruhan, penentuan atribut dan indikator serta definisi
operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 3.1
Tabel Indikator
No Definisi Indikator Kuesioner
1.
(Kristof, 1996;
Netmeyer et all.,
1999; Vancouver
et all., 1994)
Person
Organization Fit
(P-O fit) secara
luas didefinisikan
sebagai
kesesuaian antara
nilai-nilai
organisasi dengan
nilai-nilai
individu,
Kesesuaian nilai,
kesesuaian antara
nilai instrinsik
individu dengan
organisasi
Kesesuaian
tujuan,
kesesuaian antara
tujuan individu
dengan tujuan
organisasi.
Pemenuhan
kebutuhan
karyawan,
terpenuhinya
kebutuhan
karyawan sesuai
dengan yang
dibuthkan
karyawan dari
perusahaan.
Kesesuaian
karakterisrik
kultur
kepribadian,
kesesuaian antara
kepribadian dari
setiap individu
dengan iklim
atau kultur
Saya merasa
nilai-nilai
pribadi saya
sesuai dengan
tempat saya
bekerja.
Saya merasa
mempunyai
hubungan erat
dengan tempat
saya bekerja
Tujuan bekerja
saya sesuai
dengan tujuan
perusahaan
Perusahaan
memenuhi
kebutuhan
saya sesuai
dengan yang
saya butuhkan
Karakter saya
sesuai dengan
pola
lingkungan
tempat saya
bekerja
37
organisasi.
2. (McCormick
dalam
mangkunegara;
2000) motivasi
kerja adalah
kondisi yang
berpengaruh
membangkitkan,
mengarahkan dan
memelihara
perilaku yag
berhubungan
dengan
lingkungan kerja
Berupaya
mengerjakan
tugas dengan
target yang jelas
Memiliki rasa
senang dalam
bekerja
Selalu berusaha
lebih baik dari
orang lain
Mengutamakan
prestasi dari apa
yang dikerjakan.
Saya berusaha
menyelesaikan
tugas sesuai
dengan target
yang sudah
ditentukan
Saya merasa
senang saat
bekerja
Saya berusaha
bekerja lebih
baik dari orang
lain.
Saya
mengutamakan
prestasi kerja
dari pekerjaan
yang saya
kerjakan
3. (Robbins,2001)
kepuasan kerja
didefinisikan
sebagai perasaan
senang atau tidak
senang (favorable
or infavorable)
seseorang
berkenan dengan
pekerjaannya
atau sikap
seseorang secara
umum terhadap
pekerjaannya.
Senang
melakukan
pekerjaan yang
diberikan.
Merasa puas
dengan tingkat
kemajuan dirinya
Adanya persepsi
banyak
mendapatkan
keberhasilan
dalam pekerjaan.
Memiliki rasa
senang dengan
tingkat tanggung
jawab dalam
pekerjaan.
Saya senangn
melakukan
pekerjaan yang
diberikan
kepada saya
Saya merasa
puas dengan
tingkat
kemajuan saya
Saya merasa
banyak
mendapatkan
keberhasilan
dalam
melakukan
pekerjaan
saya.
Saya merasa
senang dengan
tingkat
tanggung
38
jawab
pekerjaan
saya.
4. (Porter, 2001)
mendiskripsikan
bahwa komitmen
orgnisasi adalah
kekuatan
pengenalan
individu dan
keterlibatan
dalam tujuan dan
nilai-nilai
organisasi,
keinginan yang
kuat untuk
menjadi bagian
organisasi dan
kesediaan untuk
mengerahkan
upayannya untuk
suatu organisasi.
selalu bekerja
dengan penuh
dedikasi
bekerja sesuai
aturan dan
ketentuan yang
berlaku.
adanya persepsi
diri bahwa
lingkungan
tempat kerjanya
adalah terbaik.
perasaan sebagai
bagian dari
perusahaan.
tingkat
keterlibatan pada
masalah
perusahaan.
saya selalu
bekerja dengan
penuh dedikasi
saya bekerja
sesuai dengan
aturan yang
berlaku.
saya merasa
tempat saya
bekerja adalah
yang terbaik.
saya befikir
tidak akan
mudah
menjadi
bagian dari
perusahaan
lain seperti
saya menjadi
bagian dari
perusahaan ini.
saya benar-
benar
merasakan
seakan-akan
permaalahan
yang dihadapai
perusahaan
adalah
permasalahan
saya sendiri.
G. Uji Instrumen Penelitian
Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interpretasinya yang
39
bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam rangka
mengungkap fenomena sosial tertentu. Analisis data merupakan proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai
dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif. Persepsi responden
merupakan data kualitatif yang akan diukur dengan suatu skala sehingga
hasilnya berbentuk angka. Selanjutnya angka atau skor tersebut diolah dengan
metode statistik. Pengukuran metode ini adalah untuk mempermudah proses
analisis data.
Untuk uji keandalan data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas
data dengan bantuan program SPSS versi 16.0. sedangkan untuk mengnalisis
data yang ada penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier
sederhana dengan bantuan computer program SPSS versi 16.0.
1. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara dua cara yaitu:
a) Repeated Measure atau pengukuran ulang, disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian diihat apaka ia tetap konsisten dengan jawabannya.
40
b) One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach
Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnaly,1994) dalam
Ghozali (2013:47-48).
2. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesinoer. Suatu kuesioner dikatan valid atau tidak jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesinoer tersebut. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara
melakukan korelasi bivariate antar masing-masing skor indikator dengan
total skor konstruk. Sedangkan untuk mengetahui skor masing-masing
item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan criteria statistic sebagai
berikut :
a) Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut
valid.
b) Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
c) Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negative, maka H0 akan tetap
ditolak dan H1 diterima (Ghozali, 2013:52-55).
41
H. Alat Analisis
1. Analisis Regresi
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terkait) dengan satu atau lebih
variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui
(Gujarati, 2003) dalam Ghozali (2013:95).
Ketetapan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat
diukur dari Goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat
diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.
perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (dimana H0 ditolak). Sebaliknya
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana H0 deterima.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
42
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Secara matematis jika nilai
R2 = 1, maka adjusted R
2 = R
2 = 1 sedangkan jika nilai R
2 = 0, maka
adjusted R2 = (1 – k)(n – k). Jika k > 1, maka adjusted R
2 akan
bernilai negatif (Ghozali, 2013:97-98).
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (terikat).Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4, maka Ho dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%.
2) Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho
ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2013:98).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas (independen) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen.Cara melakukan uji t adalah
sebagai berikut:
43
1) Quick look: bila jumlah degree of fredom (df) 20 atau lebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi =
0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
2) Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif
yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013:98-
99).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multokolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau
independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1) nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi.
2) Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas.
3) Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:105-106).
44
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain.Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat atau dependen
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2013:139)
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal.Salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dengan
melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot.
Tampilan grafik histogram memberikan pola distribusi yang menceng
(skewness) ke kiri dan tidak normal, sedangkan tampilan grafik
normal plot titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta
45
penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal, sehingga
menunjukkan bahwa model regresi menyalahi asumsi normalitas
(Ghozali, 2013:160-163).
3. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. (Ghozali,
2013:249).
46
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BNI dan BNI Syariah
Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank
pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor
terciptanya berbagai produk dan layanan jasa perbankan. BNI terus
memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan,
tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat
umum dengan bebagai segmentasinya, mulai dari Bank Terapung, Bank
Sarinah (bank khusus perempuan) sampai dengan Bank Bocah khusus
anak-anak. Seiring dengan pertambahan usianya yang memasuki 67
tahun, BNI tetap kokoh berdiri dan siap bersaing di industri perbankan
yang semakin kompetitif. Dengan semangat “Tak Henti Berkarya” BNI
akan terus berinovasi dan berkreasi, tidak hanya terbatas pada penciptaan
produk dan layanan perbankan, bahkan lebih dari itu BNI juga bertekad
untuk menciptakan ”value” pada setiap karyanya.
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara
Indonesia, merupakan Bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun
pendirian sebagai bagian identitas perusahaan, nama Bank Negara
47
Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan
ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai “BNI 46”
dan ditetapkan bersama dengan perubahan identitas perusahaan tahun
1988. Dari tahun ke tahun BNI selalu menunjukkan kekuatannya
dalam industry perbankan dan kepercayaan masyarakat pun terbangun
dalam memilih Bank Negara Indonesia sebagai pilihan tempat
penyimpanan segala alat kekayaan yang terpercaya. Permintaan akan
perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah pun mulai bermunculan
yang pada akhirnya BNI membuka layanan perbankan yang sesuai
dengan prinsip syariah dengan konsep dual system banking, yakni
menyediakan layanan perbankan umum dan syariah seklaigus. Hal ini
sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank
umum untuk membuka layanan syaroah. Diawali dengan pembentukan
Tim Bank Syariah di tahun 1999, Bank Indonesia kemudian
mengeluarkan ijin prinsio dan usaha untuk beroprasinya unit usaha
syariah BNi. Setelah itu BNI syariah menerapkan strategi
pengembangan jaringan cabang syariah, sebagai berikut:
a. Tepatnya pada tanggal 29 April 2000 BNI Syariah membuka 5
kantor cabang syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni :
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.
48
b. Tahun 2001 BNI Syariah kembali membuka 5 kantor cabang
syariah yang difokuskan ke kota-kota besar di Indonesia, yakni :
Jakarta (2 cabang), Bandung, Makasar, dan Padang.
c. Seiring dengan perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan
masyarakat untuk layanan perbankan syariah, tahun 2002 lalu BNI
Syariah membuka dua kantor cabang syariah baru di Medan dan
Palembang.
d. Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang
semakin meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor
cabang syariah dari Jepara ke Semarang. Sedangkan untuk
melayami masyarakat kota Jepara, BNI syariah membuka Kantor
Cabang Pembantu Syariah Jepara.
e. Pada bulan Agustus dan September 2004, BNI Syariah membuka
layanan BNI syariah Prima di Jakarta dan Surabay. Layanan ini
diperuntukkan untuk individu yang membutuhkan layanan
perbankan yang lebih personal dalam suasana yang nyaman.
2. VISI dan MISI BNI Syariah
a. VISI
Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul alam layanan
kinerja.
49
b. MISI
1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berpartisipasi sebagai pegawai sebagai perwujudan
ibadah.
5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
50
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Branch Internal
(BIC)
Customer Bussines
Manager (CBM)
Operasional
Manager
(OM)
Resco
very&
Remid
ial
Head
(RRH
SME
Finan
cing
Head
(SFH)
Sub
Branch
Manager
(SEM)
Sales
Head
(SH)
Proce
ssing
Head
(PH)
Financin
g Card
Bussines
Head
(FCH)
Custo
mer
Servic
e
Head
(CAH)
Finan
cing
Admi
nistrat
oin
Head
(FAH)
Back
Office
Head
Cash
Office
Manag
er
Assistan
t Assistant Assistan
t Assistan Assistan
t Assistant Assistan
t
Teller
51
4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
LAKI-LAKI 38 58.5 58.5 58.5
PEREMPUAN 27 41.5 41.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel diatas menunujukka bahwa responden terdiri
dari 58,5 % laki-laki yaitu sebanyak 38 responden, dan 41,5 %
perempuan yaitu sebanyak 27 responden. Hal ini menunujukkan
bahwa jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini pada
Bank BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang mayoritas laki-laki.
5. Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
>41 3 4.6 4.6 4.6
20-30 38 58.5 58.5 63.1
31-40 24 36.9 36.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Dari tabel diatas diketahui bahwa usia responden >41 tahun
sebanyak 4,6% yaitu 3 orang, usia 20-30 tahun sebanyak 58,5% yaitu
38 orang, dan usia 31-40 sebanyak 36,9% yaitu 24 orang. Hal ini
52
menunjukkan bahwa respon pada Bank BNI Syariah Kantor Wilayah
Semarang mayoritas berusia 20-30 tahun.
6. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pendidikan terakhir
responden D3/Diploma sebanyak 4,6% yaitu 3 orang, pendidikan
terakhir S1 sebanyak 76,9% yaitu 50 orang, pendidikan terakhir S2
sebanyak 7,7% yaitu 5 orang, dan untuk pendidikan terakhir SMA
10,8% yaitu 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada
Bank BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang mayoritas
berpendidikan terakhir S1.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
D3 3 4.6 4.6 4.6
S1 50 76.9 76.9 81.5
S2 5 7.7 7.7 89.2
SMA 7 10.8 10.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
53
7. Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Lama Bekerja Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
>21 2 3.1 3.1 3.1
1-10 62 95.4 95.4 98.5
11-20 1 1.5 1.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel diatas diketaui bahwa lama bekerja
responden pada penelitian ini >21 tahun sebanyak 3,1 orang yaitu 2
orang, 1-10 tahun sebanyak 95,4% yaitu 62 orang, dan untuk 11-20
tahun sebanyak 1,5% yaitu 1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
responden pada Bank BNI Syariah Kantor Wiayah Semarang
mayoritas bekerja selama 1-10 tahun.
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
54
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cornbach’s Alpha Keterangan
Person Organization Fit 0,939 Reliabel
Motivasi Kerja 0,828 Reliabel
Kepuasan Kerja 0,939 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,760 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Dari keterangan tabel dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki Cornbach’s Alpha >0,70. Dengan demikian person
organization fit, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan komitmen
organisasi dapat dikatakan reliable. (Ghozali,2013:48)
b. Uji Validitas
Hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Person
Organization
Fit (P-O Fit)
(X)
Pertanyaan 1 0,972 0,206 Valid
Pertanyaan 2 0,973 0,206 Valid
Pertanyaan 3 0,879 0,206 Valid
Pertanyaan 4 0,869 0,206 Valid
Motivasi
Kerja (Z1)
Pertanyaan 5 0,763 0,206 Valid
Pertanyaan 6 0,587 0,206 Valid
Pertanyaan 7 0,950 0,206 Valid
Pertanyaan 8 0,943 0,206 Valid
Kepuasan
Kerja (Z2)
Pertanyaan 9 0,589 0,206 Valid
Pertanyaan 10 0,869 0,206 Valid
Pertanyaan 11 0,778 0,206 Valid
Pertanyaan 12 0,778 0,206 Valid
Komitmen
Organisasi
Pertanyaan 13 0,793 0,206 Valid
Pertanyaan 14 0,865 0,206 Valid
55
(Y) Pertanyaan 15 0,778 0,206 Valid
Pertanyaan 16 0,667 0,206 Valid
Pertanyaan 17 0,550 0,206 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Dari keterangan tabel dapat diketahui bahwa nilai r hitung
masing-masing pertanyaan dari keempat variabel > daripada r tabel.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa seluruh pertanyaan
yang mendukung penelitian ini adalah valid, sehingga tidak ada item
pertanyaan yang dihapus dan semua item digunakan pada keseluruhan
model pengujian. (Ghozali,2013:53)
2. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu
(1). Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara matematis jika
nilai R2=1, maka Adjusted R
2=R
2=1 sedangkan jika nilai R
2=0, maka
adjusted R2=(1-k)(n-k). Jika k>1, maka adjusted R
2 akan bernilai
56
negative. Hasil uji koefisien determinasi (R2) dalama penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7
Uji Koefisien Determinan (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .850a .723 .710 3.687
a.Predictors: (Constant), kepuasan kerja,person
organization fit,motivasi kerja
Sumber :Data primer yang diolah 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien determinasi
korelasi (R2) sebesar 0,850 yang artinya ada hubungan sebesar 0,85
antara variabel dependen dengan variabel independen (Person
Organiztion Fit, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja). Sehingga
dapat disimpulkan korelasi antara person organization fit, motivasi
kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi mempunyai
hubungan yang kuat. Koefisien determinasi adjusted R2 adalah 0,710
hal ini berarti 71% variabel dependen (komitmen organisasi) dapan
dijelaskan oleh variasi variabel independen (person organization fit,
motovasi kerja dan kepuasan kerja). Sedangkan sisamya (100%-
71%= 29%) dijelaskan oleh sebab-sebab diluar model.
57
Standar Error of estimate (SEE) sebesar 3.687. Semakin kecil
nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi >0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak.
2. Jika nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima.
Hasil uji signifikansi simultan (F) dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
58
Tabel 4.8
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Hasil uji ANOVA atau Ftest didapat Fhitung didapat sebesar
53,151 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi komitmen
organisasi atau dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja,
person organization fit dan motivasi kerja secara bersama-sama
berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel independen secara individu dalam
menerangkan variasi variabel dependen. (Ghozali,2013: 98)
Untuk menguji hipotesis ini menggunakan statistik t dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi >0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak.
2. Jika nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima.
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 2167.708 3 722.569 53.151 .000
a
Residual 829.276 61 13.595 Total 2996.985 64
a. Predictors: (Constant), Kepuasan kerja, person organization fit, Motivasi kerja
b. Dependent Variable: Komitmen orgnisasi
Sumber : Data primer yang
diolah 2018
59
Hasil uji signifikansi parameter individual (Uji satistik t) pada
penelitian ini adlaah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.845 5.537 .333 .740
Person organization fit
.589 .118 .622 4.995 .000
Motivasi kerja .187 .169 .147 1.108 .272
Kepuasan kerja .400 .184 .176 2.175 .034
a. Dependent Variable: Komitmen organisasi
Sumber : Data primer yang dioalh 2018
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa :
1) Nilai Thitung pada person organization fit sebesar 4,995 dengan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05 maka variabel person organization fit
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel komitmen
organisasi.
2) Nilai Thitung pada motivasi kerja sebesar 1,108 dengan nilai
signifikansinya 0,272 < 0,05 maka variabel motivasi kerja
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap variabel
komitmen organisasi.
3) Nilai Thitung pada variabel kepuasan kerja sebesar 2,175 dengan
nilai signifikansinya sebesar 0,345 < 0,05 maka variabel kepuasan
60
kerja berpengaru positif dan signifikan terhadap variabel komitmen
organisasi
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusya tidak terjadi korelasi antara
variabel independen. Jika varibael independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang orthogonal
adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama
dengan nol. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10,00 dengan
begitu maka variabel lolos uji multikolinearitas.
Hasil uji multikoloniaritas pada penelitan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Uji Multikolonieritas
No Variabel Tolerence VIF Keputusan
1 Person organization
fit
0,293 3,415 Tidak terdapat
mulitikolonieritas
2 Motivasi kerja 0,260 3,853 Tidak terdapat
mulitikolonieritas
3 Kepuasan kerja 0,692 1,445 Tidak terdapat
multikolonieritas
Sumber : Data primer yang diolah 2018
61
Dari data tabel di atas, nilai tolerance dari semua variabel bernilai >
0,1 dan nilai VIF dari semua variabel bernilai < 10,00. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ketiga variabel independen (person organization
fit, motivasi kerja dan kepuasan kerja) yang diuji lolos pada uji
multikilonieritas.
b. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Ada beberapa
cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, pada
penelitian ini menggunakan uji glejser. Jika nilai probabilitas
signifikansinya > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 4.11
Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .706 3.779 .187 .852
Person organization fit
-.064 .080 -.185 -.796 .429
Motivasi kerja -.023 .115 -.048 -.197 .845
Kepuasan kerja .133 .125 .160 1.059 .294
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber : Data primer yang diolah 2018
62
Berdasarkan tabel terlihat dengan jelas bahwa tidak ada
satupun masing-masing variabel yang signifikan secara statistik
mempengaruhi dependen. Hal ini terlihat pada nilai signifikansi pada
tabel >0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
menunujukkan adanya gejala heteroskedastisitas.
c. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu aau residual memiliki distribusi normal.
Ada dua cara dalam mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam
penelitian ini menggunakan uji statistik Kolomogrof Smirnov kondep
pada uji ini adalah dengan membandingka distribusi data (yang akan
diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal
baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-
Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji kolomogrov
sminov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan
data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansinya di
bawah 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika
signifikansinya di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan signifikan.
Hasil uji normalitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
63
Tabel 4.12
Uji Kolomogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 59
Normal Parametersa Mean 43.6271186
Std. Deviation 3.22049507
Most Extreme Differences Absolute .152
Positive .103
Negative -.152
Kolmogorov-Smirnov Z 1.164
Asymp. Sig. (2-tailed) .133
a.test distribusi normal
sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai KSZ sebesar 1,164 dengan
Asymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,133 lebih dari 0,05 maka data diatas
memenuhi asumsi normalitas.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linier berganda atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,
2013:249).
64
a. Hasil Analisis Regresi Pertama
Hasil persamaan pertama analisis jalur dlam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.13
Hasil Uji Path Analysis
Persamaan I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.117 1.703 8.288 .000
Person organization fit
.624 .051 .841 12.335 .000
a.Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : Data primer yang
diolah 2018
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
Dari tabel coefficient diketahui bahwa nilai signifikan dari dari
variabel person organization fit (P-O Fit) =0,000 yang berarti, person
organization fit (P-O Fit) berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kerja karena nilai signifikansinya < 0,05. Besarnya nilai R2
atau R
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .841a .707 .703 2.924
a.Predictors: (Constant), person organization fit (P-O Fit)
Sumber : Data primer yang dio;ah 2018
65
square yang terdapat pada tabel Model Summary adalah sebesar 0,707,
hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh
person organization fit (P-O Fit) terhadap motivasi kerja sebesar 70,7%
sementara sisanya 29,3 % merupakan kontribusi dari variabel-variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu untuk
menghitung nilai e1 dapat dicari dengan rumus √ (1-0,707) = 0,5412.
Dengan demikian diperoleh diagram jalur persamaan pertama sebagai
berikut:
0,624
e1=0,5412
Gambar 4.1
Hasil Persamaan Regresi Pertama
b. Analisis Regresi Kedua
Hasil persamaan kedua analisis jalur dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4.14
Person
Organization
Fit (X)
Motivasi Kerja
(Z1)
66
Tabel 4.14
Hasil Uji Path Analysis
Persamaan II
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .838a .702 .692 3.796
a. Predictors: (Constant), person organization fit (P-O Fit, motivasi kerja
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.813 3.198 3.694 .000
Person organization fit
.590 .121 .623 4.858 .000
Motivasi kerja .311 .164 .243 1.900 .062
a. Dependent Variable: komitmen organisasi
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel maka dapat disimpulkan bahwa :
Dilihat dari tabel coefficient diketahui bahwa nilai signifikansi
dari variabel person organization fit (P-O Fit) =0,000 dan motivasi
kerja = 0,062. Dari nilai signifikansi dapat diliha bahwa variabel person
organization fit (P-O Fit) berpengaruh terhadap komitmen organisasi
karena nilai signifikansinya < 0,05, sedangkan untuk variabel motivasi
kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi karena nilai
signifikansinya > 0,05. Besarnya nilai R2 atau R Square yang terdapat
67
pada tabel Model Summary adalh sebesar 0,702, hal ini menunjukkan
bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh motivasi kerja terhadap
komitmen organisasi sebesar 70,2% sementara sisanya 29,8%
merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak simasukkan
dalam penelitian. Sementara itu untuk menghitung nilai e2 dapat dicari
dengan rumus e2= √ (1-0,702) = 0,5458. Dengan demikian diperoleh
diagram persamaan jalur sebagai berikut :
e1= 0,5412
0,624 0,311
0,589
E2= 0,5458
Gambar 4.2
Hasil Persamaan Regresi kedua
Motivasi
Kerja (Z1)
Person
Organization
Fit (X)
Komitmen
Organisasi (Y)
68
Berdasarkan gambar dapat diketahui pengaruh langsung, tidak
langsung dan pengaruh total dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh langsung person organization fit (PO-Fit) terhadap
komitmen organisasi sebesar 0,589
2. Pengaruh tidak langsung person organization fit (PO-Fit) terhadap
komitmen organisasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
p2 × p3 = 0,624 × 0,311 = 0,194
3. Pengaruh total dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = p1 + (p2 × p3) =
0,589 + 0,194 = 0,783
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh
langsung pada persamaan I sebesar 0,589 dan pengaruh tidak langsung
sebesar 0,194. Yang berarti nilai pengaruh langsung lebih besar
dibandingkan nilai pengaruh tidak langsung, hasil ini menunjukkan
bahwa person organization fit dapat berpengaruh langsung terhadap
komitmen organisasi tanpa melalui motivasi kerja.
c. Hasil Analisis Regresi Persamaan Ketiga
Hasil persamaan ketiga analisis jalur dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel:
69
Tabel 4.15
Hasil Uji Path Analysis
Persamaan III
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .468a .219 .207 2.683
a. Predictors: (Constant), person organization fit (P-O Fit)
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 29.298 1.563 18.739 .000
Person organization fit
.195 .046 .468 4.206 .000
a. Dependent Variable: kepuasan kerja
Sumber : Data primer yang dioolah 2018
Berdasarkan tabel maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Dilihat dari tabel coefficient diketahui bahwa nilai signifikansi dari
variabel person organization fit (P-O Fit) = 0,000 yang berarti variabel
tersebut berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karena nilai
signifikansinya < 0,05. Besarnya nilai R2 atau R square yang terdapat
pada tabel Model Summary adalah sebesar 0,219, hal ini menunjukkan
bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh person organization fit
terhadap kepuasan kerja sebesar 21,9% sementara sisanya 78,1%
merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak
70
dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu untuk menghitung nilai e3
dapat dicari dengan rumus e3 = √ (1-0,219) = 0,8837. Dengan demikin
diperoleh diagram jalur persamaan ketiga sebagai berikut :
0,195
e3= 0,8837
Gambar 4.3
Hasil Persamaan Regresi Ketiga
a. Hasil Analisis Regresi Keempat
Hasil persamaan keempat analisis jalur dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.16
Hasil Persamaan Regresi Keempat
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .847a .718 .709 3.694
a. Predictors: (Constant), Z2, X1
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Person
Organization Fit
(X)
Kepuasan
Kerja (Z2)
71
B
e
r
d
a
sarkan tabel maka dapat disimpulkan bahwa :
Dapat dilihat dari tabel coefficient diketahui bahwa nilai
signifikansi dari variabel person organization fit (P-O Fit) = 0,000 dan
untuk kepuasan kerja = 0,009. Dari nilai signifikansi dapat dilihat
bahwa variabel person organization fit (P-O Fit) dan kepuasan kerja
berpengaruh terhadap komitmen organisasi karena nilai signifikansinya
< 0,05. Besarnya R2 atau R square yeng terdapat pada tabel Model
Summary adalah sebesar 0,718 hal ini menunjukkan bahwa kontribusi
kepuasan kerja terhadap komitmen organsasi adalah sebesar 71,8%
sementara sisanya 28,2% merupakan kontribusi dari variabel-variabel
lain yang tidak diteliti. Sementara untuk nilai e4 = √(1-0,718) = 0,5310.
Dengan demikian diperoleh diagram persamaan sebagai berikut :
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.472 5.518 .448 .656
Person Organization
Fit .692 .072 .731 9.570 .000
Kepuasan Kerja
.469 .173 .206 2.702 .009
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer
yang diolah 2018
72
e4= 0,5310
0,589
0,195 0,469
e3= 0,8837
Gambar 4.4
Hasil Persamaan Regresi Keempat
Berdasarkan gambar dapat diketahui pengaruh langsung, tidak
langsung dan pengaruh total dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh langsung person organization fit (PO-Fit) terhadap
Komitmen organisasi sebesar 0,589
2. Pengaruh tidak langsung person organization fit (PO-Fit) terhadap
komitmen organisasi dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
p2 × p3 = 0,195 × 0,469 = 0,091
3. Pengaruh total dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung = p1 + (p2 × p3) =
0,589 + 0,091 = 0,68
Person
Organization Fit
(X)
Komitmen
Organisasi (Y)
Kepuasan Kerja
(Z2)
73
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh
langsung sebesar 0,589 sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar
0,091. Yang juga berarti nilai pengaruh langsung lebih besar
dibandingkan nilai pengaruh tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa
person organization fit berpengaruh langsung terhadap komitmen
organisasi tanpa melalui kepuasan kerja.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Person Organization Fit (X) Terhadap Komitmen Organisasi
(Y)
Dari hasil pengujian person organization fit terhadap komitmen
organisasi bahwa person organization fit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen organisasi. Hal ini dibuktikan oleh nilai
Thitung sebesar 4,995 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 maka semakin baik
person organization fit maka semakin kuat komitmen organisasi.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Meilana (2014), pada penelitian ini mengatakan bahwa Person
Organization Fit (P-O Fit) berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi. Maka hipotesis pertama pada penelitian ini
diterima.
2. Pengaruh Person Organization Fit (X) Terhadap Motivasi Kerja (Z1)
Pengujian terhadap variabel person organization fit menunjukkan
bahwa person organization fit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
74
motivasi kerja. Hal ini dibuktikan oleh nilai thitung = 4,206 dengan nilai sig
0,000 < 0,05. Berdasarkan hal ini, maka hipotesis kedua diterima atau
dapat dinyatakan bahwa semakin baik person organization fit maka
semakin besar motivasi kerja.
Hal ini didukung oleh penelitian Franco (2010) hasil analisis
penelitian menunjukkan bahwa Person Organization Fit (P-O Fit)
memberikan pengaruh positif terhadap Motivasi Kerja Karyawan dan juga
memberikan kontribusi yang penting terhadap Motivasi Kerja Kryawan.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik Person Organization Fit (P-O
Fit) maka akan memberikan pengaruh yang signifikan juga positif terhadap
Motivasi Kerja.
3. Pengaruh Motivasi Kerja (Z1) Terhadap Komitmen Organisasi (Y)
Berdasarkan halis penelitian, diperoleh bahwa variabel motivasi kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi hal ini
dibuktikan dengan nilai Thitung sebesar 1,108 dengan nilai sig 0,272 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan hal ini, maka
hipotesis ketiga ditolak.
Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen
organisasi disebabkan karena gaji, kondisi kerja, kebijakan dan
administrasi, hubungan antar pribadi, dan kualitas supervisi yang kurang
baik (Sumanto dan Anik, 2016). Dalam penelitian ini dilihat dari
75
demografi usia responden yang didapat mayoritas berusia 20-30 tahun
dimana biasanya dalam usia saat itu masa kerja yang dijalani belum lama
sehingga harus beradaptasi dengan kondisi tempat bekerja, kebijakan
perusahan dan hubungan dengan rekan kerjanya. Hal itu menyebabkan
motivasi kerja pada responden kurang sehingga menyebabkan komitmen
organisasi semakin lemah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Musa (2009) yang mengatakan bahwa motivasi kerja tidak
berpengaruh terhadap komitmen organisasi disebabkan karena adanya
kondisi kerja yang rendah.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Agus
(2012) yang mengatakan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasi
4. Pengaruh Person Organization Fit (X) Terhadap Kepuasan Kerja
(Z2)
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa variabel person
organization fit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja. Hal ini dibuktikan oleh nilai Thitung sebesar 4,206 dengan nilai sig
0,000 < 0,05, dengan demikin hipotesis keempat diterima, atau dapat
dinyatakan bahwa semakin tinggi person organization fit maka semakin
tinggi kepuasan kerja
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Roring (2010),
menyatakan terdapat pengaruh yang positif antara Person Organization
76
Fit (P-O Fit) terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian semakin tinggi
Person Organization Fit (P-O Fit) maka akan semakin memberikan
dampak yang positif pada kepuasan kerja karyawan.
5. Pengaruh Kepuasan Kerja (Z2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y)
Pengujian terhadap variabel kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasi menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan
terhadap komitmen organisasi, hak ini dibuktikan oleh nilai thitung =
2,175 dengan nilai sig 0,034 < 0,05 . berdasarkan hal ini maka hipotesis
kelima diteriama atau dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi kepuasan
kerja maka semakin kuat komitmen organisasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sijabat (2011),
penelitiannya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasi menemukan hasil bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap komitmen organisasi. penelitian ini juga menunjukkan semakin
tinggi kepuasan yang dirasakan karyawan semakin maka semakin tinggi
pula komitmen mereka terhadap organisasi.
6. Pengaruh Person Organization Fit (X) Terhadap Komitmen
Organisasi (Y) Melalui Motivasi Kerja (Z1)
Berdasarkan nilai pengaruh langsung yang diperoleh seebesar 0,589
dengan pengaruh tidak langsung sebesar 0,194 dimana nilai pengaruh
langsung lebih besar daripada pengaruh tidak langsung maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh person organization fit terhadap komitmen
77
organisasi melalui kepuasan kerja ditolak atau dengan kata lain person
organization fit mampu mempengaruhi komitmen organisasi secara
langsung tanpa melalui motivasi kerja.
Secara langsung person organization fit dapat mempengaruhi
komitmen organisasi tanpa melalui motivasi kerja, ini desebabkan karena
nilai signifikansi motivasi kerja 0,272 > 0,05 yang artiya motivasi kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi atau dengan
kata lain memiliki motivasi kerja yang rendah sehingga tidak bisa
mempengaruhi komitmen organisasi, hal itu karena dalam penelitian ini
dilihat dari demografi usia responden yang didapat mayoritas berusia 20-
30 tahun dimana biasanya dalam usia saat itu masa kerja yang dijalani
belum lama sehingga harus beradaptasi dengan kondisi tempat bekerja,
kebijakan perusahan dan hubungan dengan rekan kerjanya. Hal itu sesuai
dengan Sumanto dan Anik (2016) Motivasi kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasi disebabkan karena gaji, kondisi
kerja, kebijakan dan administrasi, hubungan antar pribadi, dan kualitas
supervisi yang kurang baik. Hal itu menyebabkan motivasi kerja pada
responden kurang maka person organization fit dapat berpengaruh
langsung terhadap komitmen organisasi tanpa melalui motivasi kerja.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahadyan
(2008) yang mengatakan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh
yang kecil terhadap komitmen organisasi maka person organization fit
78
dapat berpengaruh langsung terhadap komitmen organisasi tanpa melalui
motivasi kerja.
7. Pengaruh Person Organization Fit (X) Terhadap Komitmen
Organisasi (Y) Melalui Kepuasan Kerja (Z2)
Berdasarkan nilai pengaruh langsung yang diperoleh seebesar 0,589
dengan pengaruh tidak langsung sebesar 0,091 dimana nilai pengaruh
langsung lebih besar daripada pengaruh tidak langsung maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh person organization fit terhadap komitmen
organisasi melalui kepuasan kerja ditolak atau dengan kata lain person
organization fit mampu mempengaruhi komitmen organisasi secara
langsung tanpa melalui kepuasan kerja.
Secara langsung person organization fit mempengaruhi komitmen
organisasi ini terjadi karena dilihat dari usia karyawan pada Bank BNI
Syariah Kantor Wilayah Semarang mayoritas berusia 20-30 tahun
terbilang usia yang masih muda baru terjun pada dunia pekerjaan dan
pengalaman kerja yang kurang. Menurut (As’ad,2013) faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja itu faktor individual meliputi umur, watak
dan harapan. Sedangkan faktor utama dalam pekerjaan meliputi upah/gaji,
pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk
maju. Dengan usia yang masih muda dan pengalaman yang kurang tidak
akan membuat seseorang akan mendapatkan promosi jabatan atau
kesempatan untuk maju, hal ini sesuai dengan teori menurut Hasibuan
79
(2003) dasar-dasar promosi jabatan salah satunya adalah pengalaman
(senioritas) dimana promosi ini didasarkan pada masa kerja dan
pengalaman yang dimiliki oleh karyawan. Karena tidak adanya promosi
jabatan maka kepuasan kerja nilainya berpengaruh sedikit dan
menyebabkan person organization fit berpengaruh langsung terhadap
komitmen organisasi tanpa melalui kepuasan kerja. Biasanya karyawan
yang memiliki masa kerja yang cukup akan memiliki pengalaman yang
lebih banyak. maka kepuasan kerja pada setiap individu tidak akan
terpenuhi atau dengan kata lain tidak akan meningkat.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Agung (2016) yang
mengatakan bahwa kepuasan kerja bukan sebagai variabel perantara
motivasi kerja dengan komitmen organisasi.
Ringkasan hasil penelitian tersaji dalam tabel 4.17:
Tabel 4.17
Hasil Penelitian
Hipotesis Uraian Hasil
H1 Semakin baik person organization fit maka
semakin kuat komitmen organisasi
Diterima
H2 Semakin baik person organization fit maka
semakin besar motivasi kerja
Diterima
H3 Semakin besar motivasi kerja maka semakin
kuat komitmen organisasi
Ditolak
H4 Semakin tinggi person organization fit maka
semakin tinggi kepuasan kerja
Diterima
H5 Semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin
kuat komitmen organisasi
Diterima
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Person organization fit berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
2. Person organization fit berpengaruh terhadap motivasi kerja.
3. Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi
4. Person organization fit berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
5. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
6. Person organization fit berpengaruh langsung terhadap komitmen
organisasi tanpa melalui motivasi kerja. Hal ini berarti semakin tinggi
motivasi kerja tidak mempengaruhi hubungan person organization fit
terhadap komitmen organisasi.
7. Person organization fit berpengaruh langsung terhadap komitmen
organisasi tanpa melalui kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin tinggi
kepuasan kerja tidak mempengaruhi hubungan person organization fit
terhadap komitmen organisas.
81
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan diharapkan memperhatikan motivasi kerja karyawan
yang tidak begitu besar yang disebabkan karena kondisi kerja yang kurang
baik agar komitmen organisasi setiap individu semakin meningkat.
2. Bagi penelitian dimasa yang akan datang sebaiknya memperluas variabel
pengukuran dan penelitian variabel sehingga motivasi kerja karyawan
pada Bank BNI Syariah Kantor Wilayah Semarang lebih meningkat.
Diharapkan juga bagi penelitian selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam
tentang person organization fit berpengaruh terhadap komitmen organisasi
melalui variabel yang lain sehingga diharapkan hasil penelitian yang akan
datang lebih baik dari penelitian ini.
82
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Amstrong, M. 1988. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. ELEX Media
Komputindo.
Bawono, A. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS . Salatiga: STAIN Salatiga.
Bilson, S. 2004. Aura Merek. Jakarta: Gramedi Pustaka Utama.
Dewi, F. 2008. Merek & Psikolog Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Gibson. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bpfe
Universitas Gajah Mada.
Hasibun, M. S. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Luthans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh. Andi Offset.
Mangkunegara, A. Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan.
Bandung: Persada Rosdakarya
Ghozali, M. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Robbin, S. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontrovesi-Aplikasi. Jakarta:
Prenhallindo.
Robbins, Sthepen, 2001. Perilaku Organisasi. (Organization Behaviour)
PT.Prehindo,Jakarta.
Robbins, Sthepen P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh. PT Indeks
:Kelompok Gramedia.
Siagian, P. S. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineke Cipta.
Sudarsono, H. 2003. Bank dan Lembaga Keuangaan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.
Jurnal :
As'ad. 2013. kepuasan kerja dan faktor yang mempengaruhi . jurnal manajemen .
Astuti, S. D. 2010. Model Person Organization Fit terhadap kepuasan Kerja,
komitmen organisasi dan kinerja karyawan. jurnal bisnis dan ekonomi .
Khoirunisa. 2003. Consumer's Preference Toward Islamic Banking (Case Study in
Bank Muamalat Indonesia and Bank BNI Syariah). Journal of Islamic
Economics , 146-168.
Kristof, A. L. 1996. Person-organization fit: an integrative review of its
conceptualizations, measurement, and implications. Personnel Psychology , 1-
49.
83
Meyer, J. A. 1993. Commitment to Organizations and accupations : Extensions and
test of Three-Component Conceptualization. Journal of Applied Psychology .
Porter, L. W., R.Mowdey, and P.Boulian, 1974, Organization Commitment, Job
Statisfaction and Trunover among Psychiatric Tecniciants,Journal Applied
Psychology, Vol.59, October, pp. 48-55.
Sekiguchi, Tomoki. 2004. Person Organization Fit and Person Job Fit in Employee
Selection: A Review of The Literature. Osaka Keidai Ronshu, Vol. 54 No,
179-196
Supeno, H. 2011. Dampak Kesesuaian Persepsi Klien Terhadap Jasa Pelayanan Pajak
Konsultan Pajak Pengaruhnya Terhadap Kinerja Konsultan.
Skripsi :
Agung, H. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Afektif dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Hotel X. jurnal kinerja .
Husnawati, A. 2006, Analisa Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Sebagai
Intervening Varibel.
Kartika, R. G. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi pada
Karywan PT Hellomotion Korpora Indonesia . 70-71.
Kristin, S. 2012. Pengaruh Person Organization Fit, kepuasan Kerja dan Motivasi
Kerja Terahdap Komitmen Organisasi.
Lenny Hasan, S. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Komitmen organisasi pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan
Pertambangan dan Energi Kota Padang . Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan , 89-91.
Mahardika, G. 2006. Pengaruh Person Organization fit terhadap kepuasan kerja,
komitmen organisasional, dan kinerja karyawan. 3-5.
Musa, d. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasi Pengembangan Karir, Motivasi Kerja
dan Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pemerintah
Kabupaten Halmahera . jurnal ilmu ekonomi dan manajemen .
Noermijati. 2012. Pengaruh Person Organization Fit (PO-Fit), Motivasi Kerja, dan
Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Pegawai (Pada Pegawai UB Hotel,
Malang)
Pramesti, A. I. 2012. Pengaruh Person Organization Fit terhadap Motivasi, dan
Kinerja Karyawan. 14-15.
84
Rafli, A. I, 2003. Analisa Pengaruh Motivasi Kerja Terhdap Kepuasan Kerja
Karyawan di Bank Kesejahteraan Jakarta.
Rahadyan, T. P. 2008. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Profesional Terhadap
Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening.
jurnal bisnis dan ekonomi.
Rawung, M. D. 2012. Pengaruh Peson Orgnization Fit dan karakteristik individu
terhadap komitmen organisasi . 8-9.
Roring,M. 2010, Pengaruh Person Organization Fit dan Karakteristik Individu
Terhadap Komitmen Organisasi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Manado.
Sijabat, j. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan
Keinginan Untuk Pindah .
Sugianto, s. k. (n.d.). Pengaruh Person Organization Fit (p-o fit), Motivasi kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Pegawai (pada Pegawai UB
Hotel,Malang).
Sumanto. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap
Komitmen Organisasi pada PT BANK CENTRAL ASIA,TBK.Kantor cabang
Tangerang Utama . jurnal ilmiah manajemen dan bisnis .
Wardani, W. K. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Komitmen
Organisasi dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening . Jurnal
Administrasi Bisnis , 7-9.
Web :
hhtps://adaddanuarta.blogspot.co.id/motivasi-kerja-menurut-para-ahli.html?=1.
https://chanatha.wordpress.com/kepuasan-kerja
https//humancapitaljournal.com/person-fit/
http://outlook Perbankan Syariah
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321
http://WWW.bni.co.id/id-id/tentangkami/sejrah.aspx
Brosur :
Brosur BNI Syariah.BNI Griya Ib Hasanah.
Brosur BNI Syariah.Produk Dana.
Brosur Bni Syariah.Produk Pebiayaan Produktif
CURICULUM VITE
Nama : Desy Puji Istanti
Tempat Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 11 Desember 1994
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Pojoksari RT 02 RW 01 Ambarawa Kab.Semarang
Email : [email protected]
Pendidikan : SD N Pojoksari Ambarawa tahun lulus 2007
SMP N 4 Ambarawa tahun lulus 2010
SMA N 1 Ambarwa tahun lulus 2013
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSON ORGANIZATION FIT (P-O FIT TERHADAP
KOMITMEN ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN
KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Kepada :
Yth : para responden
Di tempat
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan hormat,
Dalam rangka untuk menyelesaikan penelitian di Program Studi Strata 1 (S1)
Perbankan Syariah IAIN Salatiga; saya sebagai peneliti memohon bantuan anda, yaitu
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri karyawan yang bekerja di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang
agar berkenan memberikan jawaban kuesioner yang telah saya sajikan dalam lembar
berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh person organization fit
(p-o fit), motivasi kerja, dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.
Daftar pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 17 pertanyaan yang hendaknya
diisi dengan lengkap dan mohon jangan dibiarkan tidak terjawab. Kelengkapan
jawaban akan sangat mempengaruhi hasil analisis dalam penelitian ini dan tidak
mempengaruhi penilaian perusahaan terhadap kinerja anda. Data pribadi anda tidak
akan dipublikasikan, sehingga anda dapat memberikan opini secara bebas.
Kerahasiaan informasi yang diperoleh akan dijaga dengan baik dan informasi tersebut
hanya untuk kepentingan akademik.
Besar harapan saya atas partisipasi anda terhadap pengisian kuesioner . Atas
perhatian anda saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti
Desy Puji Istanti
A. Identitas Responden
Unit bekerja : ……………………….
Jenis Kelamin : a. Laki- laki
b. Perempuan
Usia : ……………………….
Pendidikan : a. SMU/SMK Sederajat
b. Diploma I, II, III
c. Sarjana (S1)
d. S2/ S3
Jabatan : …………………………
Lama bekerja : …………………………
B. Petunjuk Pengisian
Dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner ini, cukup dengan
membubuhkan tanda “√” pada kotak yang sudah disediakan.
Contoh :
“ saya senang bekerja di perusahaan ini “
Apabila anda menganggap bahwa pernyataan tersebut sangat tidak
benar dan anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, maka
bubuhkan tanda “√” seperti berikut :
Sangat Sangat
Tidak Setuju Setuju
√
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Apabila anda menganggap bahwa pernyataan tersebut agak mendekati
kebenaran dan anda agak setuju dengan pernyataan tersebut, maka
bubuhkan tanda “√” seperti berikut :
Sangat Sangat
Tidak setuju Setuju
√
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C. Pernyataan
1. Variabel Person Organization Fit (P-O Fit) (X1)
a. Saya merasa nilai-nilai pribadi saya sesuai dengan tempat saya
bekerja.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Tujuan bekerja saya sesuai dengan tujuan perusahaan.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Perusahaan memenuhi kebutuhan saya sesuai dengan yang saya
butuhkan
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
d. Karakter saya sesuai dengan pola lingkungan tempat saya bekerja
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
2. Variabel Motivasi Kerja (Z1)
a. Saya berusaha menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang sudah
ditentukan.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Saya merasa sangat senang bekerja
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Saya berusaha bekerja lebih baik dari orang lain.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
d. Saya mengutamakan prestasi kerja dari pekerjaan yang saya kerjakan.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
3. Kepuasan Kerja (Z2)
a. Saya senang melakukan pekerjaan yang diberikan kepada saya
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Saya merasa puas dengan tingkat kemajuan saya
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Saya merasa banyak mendapatkan keberhasilan dalam melakukan
pekerjaan saya.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
d. Saya merasa senang dengan tingkat tanggung jawab pekerjaan saya.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
4. Komitmen Organisasi (Y)
a. Saya selalu bekerja dengan penuh dedikasi.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Saya bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Saya merasa tempat saya bekerja adalah yang terbaik.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
d. Saya berfikir tidak akan mudah menjadi bagian dari perusahaan lain
seperti saya menjadi bagian dari perusahaan ini.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
e. Saya benar-benar merasakan seakan-akan permasalahan yang dihadapi
perusahaan adalah permasalahan saya sendiri.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
DATA MENTAH
No Jenis
Kelamin Usia Pendidikan
Lama
Bekerja P1 P2 P3 P4 X1 P5 P6 P7 P8 Z1 P9 P10 P11 P12 Z2 P13 P14 P15 P16 P17 Y
1 L 31-40 S2 1-10
Tahun 7 8 8 8 31 8 8 8 8 32 8 8 8 8 32 8 8 8 8 8 40
2 L 20-30 S1 1-10
Tahun 7 8 7 8 30 8 7 8 8 31 8 8 7 8 31 8 7 8 7 8 38
3 L 31-40 SMA 1-10
Tahun 8 7 8 7 30 8 8 9 8 33 9 8 9 8 34 8 8 9 8 9 42
4 P 20-30 S1 1-10
Tahun 7 8 7 8 30 7 7 7 6 27 7 7 8 8 30 8 7 7 8 7 37
5 P 20-30 S1 1-10
Tahun 8 8 9 8 33 9 9 8 7 33 9 9 9 9 36 9 8 9 8 9 43
6 L 20-30 SMA 1-10
Tahun 9 8 8 9 34 8 8 8 7 31 8 8 9 8 33 8 7 8 8 7 38
7 P 20-30 S1 1-10
Tahun 9 8 9 9 35 8 9 9 8 34 9 8 8 9 34 9 8 9 8 9 43
8 L 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 8 8 34 9 8 9 8 34 9 8 9 8 34 9 8 9 4 4 34
9 P 20-30 S1 1-10
Tahun 8 8 9 9 34 9 8 9 9 35 9 9 9 9 36 10 9 10 8 3 40
10 L 31-40 SMA 1-10
Tahun 9 8 9 8 34 9 9 9 9 36 9 9 8 9 35 9 9 9 7 3 37
11 L >41 S1 >21 8 9 9 8 34 9 8 8 9 34 9 9 9 9 36 9 9 9 9 2 38
12 p 20-30 S1 1-10
Tahun 8 8 8 8 32 8 8 8 8 32 8 8 8 8 32 8 8 8 8 8 40
13 L 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 9 10 37 9 10 9 9 37 9 9 9 9 36 9 9 9 3 1 31
14 L 20-30 S1 1-10
Tahun 9 8 9 9 35 9 8 9 8 34 9 9 9 9 36 9 8 9 9 3 38
15 L 20-30 S1 1-10 9 9 10 9 37 10 9 9 9 37 9 9 9 10 37 9 9 8 9 4 39
Tahun
16 L 31-40 SMA 1-10
Tahun 9 8 9 9 35 9 9 8 8 34 8 8 8 8 32 8 9 8 8 8 41
17 L 20-30 S1 1-10
Tahun 8 8 8 7 31 8 8 9 9 34 9 8 7 8 32 8 8 8 8 8 40
18 L 20-30 S1 1-10
Tahun 8 8 9 9 34 8 10 9 9 36 8 9 8 8 33 8 9 8 9 7 41
19 L 20-30 S1 1-10
Tahun 9 10 9 9 37 10 9 10 9 38 9 10 9 9 37 9 9 9 10 3 40
20 L >41 SMA 11-20
Tahun 9 8 9 9 35 8 8 8 9 33 9 8 8 7 32 9 9 9 7 5 39
21 L >41 S1 >21 9 8 8 8 33 8 8 8 8 32 8 8 8 8 32 9 9 8 8 8 42
22 L 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 8 9 35 9 9 9 8 35 9 9 8 8 34 10 10 9 9 9 47
23 L 20-30 D1 1-10
Tahun 1 2 4 8 15 10 5 1 3 19 9 10 10 10 39 8 6 10 2 7 33
24 P 20-30 S1 1-10
Tahun 1 2 3 3 9 7 9 8 9 33 10 6 6 7 29 2 4 4 7 9 26
25 L 20-30 S1 1-10
Tahun 10 9 8 9 36 9 8 9 9 35 10 9 10 8 37 10 9 8 9 9 45
26 L 31-40 S1 1-10
Tahun 7 9 8 9 33 9 9 8 9 35 10 8 9 9 36 10 8 9 10 9 46
27 L 31-40 S1 1-10
Tahun 10 9 10 9 38 10 9 9 9 37 10 9 10 9 38 9 9 8 10 9 45
28 L 20-30 D1 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 9 9 9 10 37 9 8 9 9 35 10 9 10 9 8 46
29 L 20-30 D1 1-10
Tahun 2 4 4 6 16 7 8 1 3 19 4 5 10 10 29 1 4 9 10 5 29
30 L 20-30 S1 1-10
Tahun 1 3 10 1 15 5 7 1 2 15 6 9 8 9 32 1 4 7 10 10 32
31 L 31-40 S1 1-10
Tahun 10 10 9 10 39 9 10 10 10 39 9 10 9 10 38 9 9 9 9 10 46
32 P 20-30 S1 1-10
Tahun 6 7 7 7 27 8 8 7 7 30 7 7 7 7 28 7 8 7 6 6 34
33 L 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 10 37 8 10 10 9 37 10 10 9 9 38 10 10 9 10 9 48
34 L 20-30 S1 1-10
Tahun 8 9 10 10 37 10 10 9 8 37 9 9 9 9 36 9 9 10 9 9 46
35 P 20-30 S1 1-10
Tahun 1 2 2 5 10 7 10 1 2 20 5 9 10 9 33 1 4 2 8 9 24
36 L 20-30 SMA 1-10
Tahun 1 1 1 3 6 5 10 1 5 21 7 10 9 9 35 1 1 2 4 5 13
37 L 31-40 SMA 1-10
Tahun 10 10 9 10 39 8 10 8 7 33 9 9 9 8 35 9 10 8 10 8 45
38 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 8 9 35 9 10 8 9 36 9 10 10 10 39 10 10 10 9 8 47
39 P 20-30 S1 1-10
Tahun 8 9 8 8 33 9 9 9 10 37 9 10 10 10 39 9 9 10 9 9 46
40 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 8 8 34 10 10 10 10 40 9 10 10 10 39 10 10 10 10 9 49
41 L 20-30 S2 1-10
Tahun 10 9 9 9 37 10 10 10 8 38 9 10 10 10 39 9 9 10 10 9 47
42 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 10 10 10 10 40 9 10 10 10 39 9 10 10 10 10 49
43 P 31-40 S2 1-10
Tahun 10 9 9 9 37 10 10 10 10 40 9 10 10 10 39 9 10 10 10 10 49
44 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 10 37 9 9 10 10 38 8 10 10 10 38 9 8 10 10 10 47
45 P 31-40 S2 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 10 10 9 9 38 8 10 10 10 38 9 10 10 10 10 49
46 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 8 35 10 10 9 9 38 8 9 9 10 36 8 8 9 9 10 44
47 P 20-30 S1 1-10
Tahun 10 8 9 9 36 10 10 10 8 38 8 9 9 9 35 9 9 10 10 10 48
48 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 8 35 10 10 9 10 39 8 9 10 10 37 9 9 8 9 10 45
49 P 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 10 9 9 9 37 8 9 10 10 37 9 9 10 10 10 48
50 L 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 10 10 9 10 39 9 10 10 10 39 8 8 9 9 9 43
51 L 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 9 8 35 9 9 9 10 37 9 10 10 10 39 9 9 9 9 9 45
52 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 10 9 9 10 38 8 8 8 9 33 9 10 10 10 9 48
53 L 20-30 S1 1-10
Tahun 10 10 10 9 39 10 10 10 10 40 10 10 9 9 38 10 10 8 8 9 45
54 L 31-40 S2 1-10
Tahun 9 10 9 9 37 10 10 9 10 39 10 10 10 10 40 10 8 8 9 9 44
55 P 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 9 8 35 9 9 9 10 37 10 10 10 10 40 10 9 10 9 10 48
56 P 20-30 S1 1-10
Tahun 8 9 9 9 35 10 9 9 10 38 9 9 9 9 36 9 10 10 10 10 49
57 P 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 10 9 37 9 9 10 10 38 9 8 10 10 37 9 9 9 9 9 45
58 L 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 8 35 9 9 9 10 37 10 10 10 9 39 9 9 9 10 10 47
59 L 31-40 S1 1-10
Tahun 9 10 9 8 36 9 9 9 9 36 8 9 9 9 35 9 9 8 9 9 44
60 L 20-30 S1 1-10
Tahun 8 9 9 9 35 9 9 10 10 38 8 9 10 10 37 9 9 10 10 10 48
61 P 20-30 S1 1-10
Tahun 10 9 9 10 38 10 10 10 9 39 10 10 8 10 38 10 10 10 9 9 48
62 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 9 9 8 9 35 9 9 9 9 36 9 9 9 9 9 45
63 P 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 10 37 10 10 9 9 38 9 9 10 10 38 9 9 10 9 9 46
64 P 20-30 S1 1-10
Tahun 9 9 9 8 35 9 9 10 10 38 10 10 10 10 40 8 9 10 9 9 45
65 L 31-40 S1 1-10
Tahun 9 9 9 9 36 10 9 9 9 37 10 10 10 10 40 9 9 9 9 9 45
Uji Instrumen Penelitian
- Uji Reliabilitas
Person Organization Fit
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.939 .942 4
Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.828 .836 4
Kepuasan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.939 .942 4
Komitmen Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.760 .783 5
- Uji Validitas
Person Organization Fit
Correlations
P1 P2 P3 P4 X1
P1 Pearson Correlation 1 .942** .808
** .819
** .972
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P2 Pearson Correlation .942** 1 .831
** .810
** .973
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P3 Pearson Correlation .808** .831
** 1 .613
** .879
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P4 Pearson Correlation .819** .810
** .613
** 1 .869
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
Person
Organiz
ation Fit
Pearson Correlation .972** .973
** .879
** .869
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Motivasi Kerja
Correlations
P5 P6 P7 P8 Z1
P5 Pearson Correlation 1 .342** .643
** .620
** .762
**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P6 Pearson Correlation .342** 1 .413
** .442
** .587
**
Sig. (2-tailed) .005 .001 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P7 Pearson Correlation .643** .413
** 1 .903
** .950
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P8 Pearson Correlation .620** .442
** .903
** 1 .943
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
Motivasi
Kerja
Pearson Correlation .762** .587
** .950
** .943
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Kepuasan Kerja
Correlations
P9 P10 P11 P12 Z2
P9 Pearson Correlation 1 .443** .101 .088 .589
**
Sig. (2-tailed) .000 .425 .485 .000
N 65 65 65 65 65
P10 Pearson Correlation .443** 1 .565
** .594
** .869
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P11 Pearson Correlation .101 .565** 1 .765
** .778
**
Sig. (2-tailed) .425 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
P12 Pearson Correlation .088 .594** .765
** 1 .778
**
Sig. (2-tailed) .485 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
Kepuas
an
Kerja
Pearson Correlation .589** .869
** .778
** .778
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Komitmen Organisasi
Correlations
P13 P14 P15 P16 P17 Y
P13 Pearson Correlation 1 .895** .727
** .217 .074 .793
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .083 .558 .000
N 65 65 65 65 65 65
P14 Pearson Correlation .895** 1 .737
** .415
** .159 .865
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .206 .000
N 65 65 65 65 65 65
P15 Pearson Correlation .727** .737
** 1 .344
** .125 .778
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .322 .000
N 65 65 65 65 65 65
P16 Pearson Correlation .217 .415** .344
** 1 .502
** .667
**
Sig. (2-tailed) .083 .001 .005 .000 .000
N 65 65 65 65 65 65
P17 Pearson Correlation .074 .159 .125 .502** 1 .550
**
Sig. (2-tailed) .558 .206 .322 .000 .000
N 65 65 65 65 65 65
Komitm
en
Organis
asi
Pearson Correlation .793** .865
** .778
** .667
** .550
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
- Uji Statistik
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .850a .723 .710 3.687
a. Predictors: (Constant), Person organization fit,
moyivasi kerja, kepuasan kerja
b. Dependent Variable: komitmen
organisasi
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2167.708 3 722.569 53.151 .000a
Residual 829.276 61 13.595
Total 2996.985 64
a. Predictors: (Constant), kepuasan kerja, person
organization fit, motivasi kerja
b. Dependent Variable: komitmwn
organisasi
Uji Signifikansi parameter Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.845 5.537 .333 .740
Person
Organization
Fit
.589 .118 .622 4.995 .000
Motivasi
Kerja .187 .169 .147 1.108 .272
Kepuasan
Kerja .400 .184 .176 2.175 .034
a. Dependent Variable: Komitmen
organisasi
- Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.845 5.537 .333 .740
Person
Organization .589 .118 .622 4.995 .000 .293 3.415
Motivasi
Kerja .187 .169 .147 1.108 .272 .260 3.853
Kepuasan
Kerja .400 .184 .176 2.175 .034 .692 1.445
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.845 5.537 .333 .740
Person
Organization .589 .118 .622 4.995 .000 .293 3.415
Motivasi
Kerja .187 .169 .147 1.108 .272 .260 3.853
Kepuasan
Kerja .400 .184 .176 2.175 .034 .692 1.445
a. Dependent Variable: Komitmen
organisasi
Uji heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .706 3.779 .187 .852
Person organization
fit -.064 .080 -.185 -.796 .429
Motivasi kerja -.023 .115 -.048 -.197 .845
Kepuasan kerja .133 .125 .160 1.059 .294
a. Dependent Variable: AbsUt
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 59
Normal Parametersa Mean 43.6271186
Std. Deviation 3.22049507
Most Extreme Differences Absolute .152
Positive .103
Negative -.152
Kolmogorov-Smirnov Z 1.164
Asymp. Sig. (2-tailed) .133
a. Test distribution is Normal.
- Regresi Sederhana
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Person
organization fit a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: motivasi kerja
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .841a .707 .703 2.924
a. Predictors: (Constant), person organization fit
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1300.404 1 1300.404 152.148 .000a
Residual 538.458 63 8.547
Total 1838.862 64
a. Predictors: (Constant), person
organization fit
b. Dependent Variable: motivasi kerja
- Regresi Berganda
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Motivasi kerja ,
person
organization fit a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: komitmen
organisasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .838a .702 .692 3.796
a. Predictors: (Constant), motivasi kerja , person
organization fit
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2103.424 2 1051.712 72.973 .000a
Residual 893.561 62 14.412
Total 2996.985 64
a. Predictors: (Constant), motivasi kerja ,
person organization fit
b. Dependent Variable: komitmen
organisasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.813 3.198 3.694 .000
Person
organization
fit
.590 .121 .623 4.858 .000
Motivasi
kerja .311 .164 .243 1.900 .062
a. Dependent Variable: komitmen
organisasi
- Regresi Sederhana
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Person
organization fit a
. Enter
a. All requested variables entered.
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Person
organization fit a
. Enter
b. Dependent Variable: kepuasan kerja
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .468a .219 .207 2.683
a. Predictors: (Constant), person organization fit
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 127.368 1 127.368 17.688 .000a
Residual 453.648 63 7.201
Total 581.015 64
a. Predictors: (Constant), person
organization fit
b. Dependent Variable: kepuasan kerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 29.298 1.563 18.739 .000
Person
organization
fit
.195 .046 .468 4.206 .000
a. Dependent Variable: kepuasan
kerja
- Regresi Berganda
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kepuasan kerja ,
person organization
fita
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: komitmen organisasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .847a .718 .709 3.694
a. Predictors: (Constant), kepuasan kerja,person
organization fit
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2151.014 2 1075.507 78.822 .000a
Residual 845.970 62 13.645
Total 2996.985 64
a. Predictors: (Constant),kepuasan kerja
,motivasi kerja
b. Dependent Variable: komitmen
organisasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.472 5.518 .448 .656
Person
organization
fit
.692 .072 .731 9.570 .000
Kepuasan
kerja .469 .173 .206 2.702 .009
a. Dependent Variable: komitmen
organisasi