pengaruh persepsi resiko, kualitas layanan, harga, …repository.umrah.ac.id/2890/1/yeyen...

16
1 PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPERCAYAAN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI LAUT (ANGKUTAN KAPAL BARANG) DI KOTA TANJUNGPINANG Yeyen Harisda 1 , Myrna Sofia 2 , Lia Suprihartini 3 [email protected] [email protected] [email protected] Jurnal Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Transportasi laut telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat khususnya masyarakat kepulauan sebagai sarana distribusi barang dan jasa. Oleh karena itu perusahaan pelayaran semakin bermunculan dalam menyediakan jasa angkutan barang ke-antar pulau. Harga menjadi faktor penting dalam proses pengambilan keputusan konsumen, hal tersebut dikarenakan konsumen angkutan kapal barang cenderung mengirim barang dalam jumlah besar, sehingga harga sangat diperhitungkan dalam penggunaan jasa. Selain itu, persepsi resiko kualitas layanan, dan word of mouth diduga turut menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi resiko, kualitas layanan, harga, dan Word Of Mouth (WOM) terhadap kepercayaan penggunaan jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di Kota Tanjungpinang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner/angket. Populasi pada penelitian ini adalah distributor yang menjadi pelanggan tetap. Penentuan sampel menggunakan metode sampling jenuh yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel sehingga didapat 30 responden. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode analisis yang digunakan adalah uji deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi resiko dan word of mouth berpengaruh signifikan negatif terhadap kepercayaan, sedangkan kualitas layanan dan harga berpengaruh signifikan positif terhadap kepercayaan. Variabel bebas dalam penelitian ini berkontribusi sebesar 57,6% terhadap kepercayaan pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di kota Tanjungpinang. Kata Kunci: Persepsi Resiko, Kualitas Layanan, Harga, Word Of Mouth, Kepercayaan. 1 Fakultas Ekonomi universitas Maritim Raja Ali Haji , [email protected] 2 Dosen Fakultas Ekonomi universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected] 3 Dosen Fakultas Ekonomi universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

1

PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, DAN

WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPERCAYAAN PENGGUNA

JASA TRANSPORTASI LAUT (ANGKUTAN KAPAL BARANG) DI

KOTA TANJUNGPINANG

Yeyen Harisda1, Myrna Sofia

2, Lia Suprihartini

3

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Jurnal Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim

Raja Ali Haji

ABSTRAK

Transportasi laut telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat khususnya

masyarakat kepulauan sebagai sarana distribusi barang dan jasa. Oleh karena itu

perusahaan pelayaran semakin bermunculan dalam menyediakan jasa angkutan

barang ke-antar pulau. Harga menjadi faktor penting dalam proses pengambilan

keputusan konsumen, hal tersebut dikarenakan konsumen angkutan kapal barang

cenderung mengirim barang dalam jumlah besar, sehingga harga sangat

diperhitungkan dalam penggunaan jasa. Selain itu, persepsi resiko kualitas

layanan, dan word of mouth diduga turut menjadi faktor yang mempengaruhi

kepercayaan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi resiko,

kualitas layanan, harga, dan Word Of Mouth (WOM) terhadap kepercayaan

penggunaan jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di Kota Tanjungpinang.

Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner/angket. Populasi pada

penelitian ini adalah distributor yang menjadi pelanggan tetap. Penentuan sampel

menggunakan metode sampling jenuh yaitu keseluruhan populasi dijadikan

sampel sehingga didapat 30 responden. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kuantitatif dengan metode analisis yang digunakan adalah uji deskriptif, uji

kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis.

Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi resiko dan word of

mouth berpengaruh signifikan negatif terhadap kepercayaan, sedangkan kualitas

layanan dan harga berpengaruh signifikan positif terhadap kepercayaan. Variabel

bebas dalam penelitian ini berkontribusi sebesar 57,6% terhadap kepercayaan

pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di kota Tanjungpinang.

Kata Kunci: Persepsi Resiko, Kualitas Layanan, Harga, Word Of Mouth,

Kepercayaan.

1 Fakultas Ekonomi universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected] 2 Dosen Fakultas Ekonomi universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected] 3 Dosen Fakultas Ekonomi universitas Maritim Raja Ali Haji, [email protected]

Page 2: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dan

negara maritim dengan dua pertiga luas lautan lebih besar dari pada daratan.

Berdasarkan hasil penelitian Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional,

(Bakosurtanal) diperkirakan tidak kurang dari 17.000 pulau yang tersebar di

nusantara dan memiliki luas sekitar 1,5 juta km2. Pulau-pulau tersebut baik pulau

kecil maupun pulau besar hampir setengahnya dihuni oleh masyarakat yang saling

berhubungan, sehingga transportasi sangat diperlukan untuk menjangkau

kebutuhan masyarakat setempat. Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu

wilayah kepulauan di Indonesia, sehingga jasa perhubungan laut sangat

diperlukan dalam proses perpindahan barang dan jasa antar pulau. Aktivitas

pendistribusian barang menggunakan kapal laut tidak terlepas dari kegiatan

bongkar muat. Daftar bongkar muat barang menurut bulan dan jenis pelayaran di

kota tanjungpinang (ton) tahun 2017 ditunjukkan oleh tabel 1.

Tabel 1

Daftar Bongkar Muat Barang Menurut Bulan dan Jenis Pelayaran di

Kota Tanjungpinang (ton), 2017

No

Number Bulan

Month

Antar Pulau

Inter Island

Luar Negeri

International

Bongkar

Unloaded

Muat

Loaded

Bongkar

Unloaded

Muat

Loaded

1 Januari/January 17.060 171 831 461

2 Februari/February 12.305 46 707 430

3 Maret/March 14.909 - 442 265

4 April/April 12.722 248 520 451

5 Mei/May 14.182 248 540 561

6 Juni/June 19.273 451 676 790

7 Juli/July 19.557 845 1.154 638

8 Agustus/August 23.078 465 1.867 638

9 September/September 21.218 1.118 1.132 512

10 Oktober/October 21.313 1.491 1.673 767

11 November/ November 20.813 1.228 665 887

12 Desember/ Desember 20.221 2.446 710 926

2017

2016

2015

216.651

211.998

241.976

9.511

12.726

22.465

10.917

10.342

11.082

7.281

5.693

10.322

Sumber : BPS Kepulauan Riau 2018

Daftar tabel 1 menunjukkan jumlah bongkar muat antar pulau selama 3

(tahun) tahun terakhir mengalami fluktuasi. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat

Statistik) Kepulauan Riau 2018 jumlah muat barang dari pelabuhan di Kota

Tanjungpinang mengalami penurunan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 yang

mencapai angka 9.511 ton.

Merujuk pada data-data tersebut, penurunan angka bongkar muat

mengindikasikan menurunnya pengguna jasa transportasi laut sebagai sarana

Page 3: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

3

pengiriman barang akibat berkurangkanya tingkat kepercayaan konsumen.

Beberapa faktor yang diprediksi mempengaruhi kepercayaan penggunaan jasa

transportasi laut (kapal barang), diantaranya adalah persepsi resiko, harga, kualitas

layanan, dan Word Of Mouth (WOM). Hal tersebut didukung oleh beberapa

penelitian sebelumnya, yakni, penelitian yang dilakukan oleh Afwa (2014)

menyebutkan bahwa persepsi resiko berpengaruh signifikan terhadap

kepercayaan. Serta penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2017) yang

menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap

kepercayaan konsumen dan penelitian Aziz (2016) yang juga menyebutkan bahwa

kualitas layanan berpengaruh singnifikan terhadap kepercayaan. Selain itu faktor

harga dan Word Of Mouth (WOM) didukung oleh pelitian Wahyu (2012)

menyebutkan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

konsumen serta penelitian yang dilakukan oleh Putra (2018) yang menyatakan

bahwa Word of mouth (WOM) berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan

konsumen. Melihat uraian-uraian di atas, maka menarik dilakukan suatu

penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Resiko, Kualitas Layanan, Harga,

dan Word Of Mouth (WOM) Terhadap Kepercayaan Pengguna Jasa

Transportasi Laut (angkutan kapal barang) Di Kota Tanjungpinang”.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui apakah persepsi resiko berpengaruh terhadap Kepercayaan

pengguna jasa pengiriman barang melalui transportasi laut di Kota

Tanjungpinang.

2) Untuk mengetahui apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap

Kepercayaan pengguna jasa pengiriman barang melalui transportasi laut di

Kota Tanjungpinang.

3) Untuk mengetahui apakah harga berpengaruh terhadap Kepercayaan

pengguna jasa pengiriman barang melalui transportasi laut di kota

Tanjungpinang.

4) Untuk Mengetahui apakah Word Of Mouth (WOM) berpengaruh terhadap

Kepercayaan pengguna jasa pengiriman barang melalui transportasi laut di

Kota Tanjungpinang.

5) Untuk mengetahui apakah persepsi resiko, kualitas layanan, harga, dan Word

Of Mouth (WOM) berpengaruh terhadap kepercayaan pengguna jasa

pengiriman barang melalui transportasi laut di Kota Tanjungpinang.

BAHAN DAN METODE

Kajian Pustaka

Kepercayaan

Kotler dan Keller (2016) mendefinisikan kepercayaan adalah kesediaan pihak

perusahaan untuk mengandalkan mitra bisnis. Kepercayaan bergantung kepada

sejumlah faktor interpersonal dan antar organisasi. Seperti kompetensi

perusahaan, integritas, kejujuran dan kebaikan. Morgan dan Hunt (dalam

Prasetyo, 2017) mendefinisikan kepercayaan sebagai suatu kondisi ketika salah

Page 4: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

4

satu pihak yang terlibat dalam proses pertukaran yakin dengan keandalan dan

integritas pihak yang lain. Kemudian Menurut Sumarwan (dalam Sangadji dan

Sopiah, 2013) kepercayaan adalah kekuatan bahwa suatu produk memiliki atribut

tertentu.

Persepsi Resiko

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi adalah proses individu untuk

mendapatkan, mengorganisasi, mengolah, dan menginterpretasikan informasi.

Jogiyanto (2012) mendefinisikan risiko sebagai suatu persepsi-persepsi pelanggan

tentang ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan dalam

melakukan suatu kegiatan. Kemudian menurut Sciffman dan Kanuk (2013)

mendefinisikan persepsi risiko sebagai ketidakpastian yang di hadapi oleh

konsumen ketika mereka tidak dapat meramalkan dampak dari keputusan

pembelian mereka.

Kualitas Layanan

Menurut Tjiptono (2015) kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan

dan pengendaliaan atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Semakin sesuai harapan konsumen atas kualitas pelayanan, maka

kepercayaan konsumen akan semakin meningkat, sehingga loyalitas konsumen

akan semakin meningkat. Menurut Kotler & Keller (dalam Tjiptono, 2016)

kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan

kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas jasa.

Harga

Salah satu yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam pengambilan keputusan

pembelian adalah harga. Menurut Tjiptono (2015) Harga merupakan satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan

agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.

Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchage) dalam pemasaran.

Deliyanti (dalam Sudaryono, 2016) menyatakan bahwa Harga (price) adalah suatu

nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang

diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu

tertentu dan tempat tertentu.

Word Of Mouth (WOM)

Menurut Tjiptono (2016) Word Of Mouth (WOM) merupakan pernyataan (secara

personal maupun non-personal) yang disampaikan oleh orang lain selain

organisasi penyedia jasa kepada pelanggan. Menurut Sunyoto (2013), Word of

mouth (WOM) ini biasanya cepat diterima pelanggan karena yang menyampaikan

adalah mereka yang dapat dipercaya, seperti para ahli, teman, keluarga, dan

publikasi media massa.

Page 5: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

5

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh

persepsi resiko, kualitas layanan, harga, dan word of mouth terhadap kepercayaan

penggunaan jasa pengiriman barang melalui transportasi laut di kota

Tanjungpinang. Adapun kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 1

Model Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

H1 : Diduga persepsi resiko berpengaruh terhadap kepercayaan.

H2 : Diduga kualitas layanan berpengaruh terhadap kepercayaan.

H3 : Diduga harga berpengaruh terhadap Kepercayaan.

H4 : Diduga Word Of Mouth (WOM) berpengaruh terhadap kepercayaan.

H5 : Diduga persepsi resiko, kualitas layanan, harga dan Word Of Mouth

(WOM) berpengaruh terhadap kepercayaan.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan penelitian ini adalah penelitian deskriptif-

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Deskriptif memberikan gambaran

suatu data.

H5

H4

H3

H2

H1

Persepsi Resiko

(X1)

Kualitas

Layanan (X2)

Harga (X3)

Kepercayaan (Y)

word of mouth (X4)

Keterangan :

Pengujian Secara Parsial

Pengujian Secara Simultan

Page 6: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

6

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2014). Adapun

yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para pemilik toko atau

distributor yang menggunakan fasilitas dari PT. Arena Bahtera dalam melakukan

transaksi pengiriman barang dengan kapal barang KM. BERKAT GT-33. Toko

yang melakukan pengiriman barang berjumlah 30.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2014). Dalam hal ini metode penelitian dengan

menggunakan teknik sampling jenuh atau istilah lain teknik sensus, Menurut

Sugiyono (2014) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi dugunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan

kesalahan yang sangat kecil. Sehingga sampel dalam penelitian ini pemilik toko

yang menggunakan fasilitas dari PT. Arena Bahtera yang berjumlah 30 orang.

HASIL

Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2016), statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi). Metode analisis statistik pada penelitian ini adalah dengan bantuan

program SPSS for window versi 24. Berikut hasil perhitungan statistik deskriptif

dengan SPSS 24 :

Tabel 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Persepsi_Resiko 30 30 43 36.53 3.003

Kualitas_Layanan 30 53 71 61.47 5.111

Harga 30 14 20 18.13 1.655

Word_of_Mouth 30 14 20 16.97 1.691

Kepercayaan 30 35 45 39.23 3.059

Valid N (listwise) 30

Sumber: Output data primer diolah, SPSS 24

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.10 maka dapat dilihat

hasil nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari masing-masing

variabel penelitian. Dimana variabel bebas pertama yaitu persepsi resiko nilai.

Page 7: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

7

Dimana variabel bebas pertama yaitu persepsi resiko nilai terendahnya yaitu 30,

dan nilai tertinggi 43, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 36.53 serta nilai

standar deviasi sebesar 3.003. Selanjutnya variabel bebas kedua yaitu kualitas

layanan dimana nilai terendahnya yaitu 53 dan nilai tertinggi 71, dengan nilai

rata-rata (mean) sebesar 61.47 serta nilai standar deviasi 5.111. Variabel bebas

ketiga yaitu harga dimana nilai terendahnya yaitu 14, dan nilai tertinggi 20,

dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 18.13 serta nilai standar deviasi sebesar

1.691. Kemudian variabel bebas keempat yaitu Word Of Mouth (WOM) nilai

terendahnya yaitu 14, dan nilai tertinggi 20, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar

16.97 serta nilai standar deviasi sebesar 1.691. Variabel terikat yaitu kepercayaan

dengan nilai terendahnya 35 dan nilai tertinggi 45, dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar 39.23 erta nilai standar deviasi sebesar 3.059.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa

semua instrumendalam penelitian ini di nyatakan Valid yaitu nilai r hitung lebih

besar dari pada nilai r tabel sebesar 0,361 sehingga semua instrumen dapat

digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan.

Variabel persepsi resiko, kualitas layanan, harga dan Word Of Mouth (WOM)

mempunyai nilai CronbachAlpha lebih besar dari Cronbach Alpha yang

disarankan yaitu> 0,60 Sehingga intrumen layak untuk digunakan dalam

penelitian.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Gambar 2 dan 3

Hasil Grafik Histogram& Grafik P-P Plot

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Berdasarkan gambar 2 dan 3 di atas, pada grafik histogram terlihat bahwa pola

berdistribusi normal. Namun kesimpulan dengan grafik histogram ini belum dapat

dipastikan kenormalan datanya untuk jumlah yang kecil. Begitu juga dengan grafik P-P

Plot, sekilas memang terlihat normal karena distribusi data residualnya terlihat mendekati

normal. untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti dan meyakinkan dilakukan uji statistik

non parametik dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan nilai signifikan di atas 0,05

Page 8: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

8

(> 0,05), maka data berdistribusi normal. Hasil pengujian dengan uji Kolmogorov-

Smirnov dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N 30

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

1.84941009

Most Extreme

Differences

Absolute .079

Positive .079

Negative -.055

Test Statistic .079

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 di atas 0,05 (>0,05). Hal ini berarti data

residual terdistribusi secara normal.

Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2016) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji

apakah adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Tabel 4

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

Persepsi_Resiko .788 1.269

Kualitas_Layanan .664 1.507

Harga .596 1.678

Word_Of_Mouth .468 2.135

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dilihat hasil perhitungan menunjukkkan nilai

tolerance variabel independen memiliki tolerance > 0,10 dan hasil perhitungan nilai VIF

menunjukkan nilai < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedasitas dalam penelitian ini dilakukan

Page 9: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

9

dengan melihat grafik plot antara prediksi nilai variabel independen dengan

residualnya. Pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah jika ada pola

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi

heteroskedasitas. Gambar 4

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Dari hasil scatterplot diatas,terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di bawah 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola

tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai dalam

penelitian.

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Tabel 5

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.616 6.149 2.865 .008

Persepsi_Resiko -.316 .139 -.310 -2.277 .032

Kualitas_Layanan .413 .089 .689 4.644 .000

Harga 1.115 .289 .603 3.852 .001

Word_of_Mouth -.732 .320 -.405 -2.290 .031

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Dari output uji regresi linear berganda diatas, maka diperoleh persamaan

sebagai berikut:

Y = 17,616 – 0,316X1 + 0,413X2 + 1,115X3 – 0,732X4 + e

Model persamaan regresi linear berganda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 17,616 menyatakan bahwa tanpa ada pengaruh dari

faktor lain selain keempat variabel independen, maka variabel kepercayaan

(Y) memiliki nilai sebesar konstanta tersebut yaitu 17,616.

Page 10: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

10

2) Koefisien regresi persepsi resiko (X1) -0,316 menyatakan bahwa nilai X1

yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara

variable persepsi resiko terhadap kepercayaan, yang artinya jika persepsi

resiko turun sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan kepercayaan

konsumen atau pengguna jasa transportasi laut (dalam hal ini angkutan kapal

barang) di Kota Tanjungpinang sebesar -0,316.

3) Koefisien regresi kualitas layanan (X2) 0,413 menyatakan bahwa nilai X2

yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel

kualitas layanan terhadap kepercayaan yang artinya, setiap penambahan satu

satuan, maka akan meningkatkan kepercayaan konsumen atau pengguna jasa

transportasi laut (dalam hal ini angkutan kapal barang) di Kota Tanjungpinang

sebesar 0,413.

4) Koefisien regresi harga (X3) 1,115 menyatakan bahwa nilai X3 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel harga terhadap

kepercayaan yang artinya, setiap penambahan satu satuan, maka akan

meningkatkan kepercayaan konsumen atau pengguna jasa transportasi laut

(dalam hal ini angkutan kapal barang) di Kota Tanjungpinang sebesar 1,115.

UJI HIPOTESIS

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Tabel 6

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.616 6.149 2.865 .008

Persepsi_Resiko -.316 .139 -.310 -2.277 .032

Kualitas_Layanan .413 .089 .689 4.644 .000

Harga 1.115 .289 .603 3.852 .001

Word_of_Mouth -.732 .320 -.405 -2.290 .031

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Berdasarkan tabel 4.21 di atas berikut penjelasan terkait hasil pengolah

data dari uji t.

1) Hipotesis 1 Pengaruh Persepsi Resiko Terhadap Kepercayaan

Hasil pengujian statistik persepsi resiko terhadap kepercayaan menunjukkan

nilai thitung -2,277 dengan ttabel 2,059 dan nilai sig. 0,032 yang berada di bawah

0,05. Ini berarti nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel (-2,277 < 2,059) dan

(0,032 < 0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, persepsi resiko

berpengaruh signifikan negatif terhadap terhadap kepercayaan konsumen atau

pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di Kota

Tanjungpinang.

2) Hipotesis 2 Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepercayaan

Hasil pengujian statistik Kualitas Layanan terhadap Kepercayaan menunjukkan

nilai thitung 4,644 dengan ttabel 2,059 dan nilai sig. 0,000 yang berada di bawah

0,05. Ini berarti nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (4,644 > 2,059) dan nilai

Page 11: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

11

sig. (0,000 < 0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya kualitas

layanan adalah berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan konsumen

atau pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di Kota

Tanjungpinang.

3) Hipotesis 3 Pengaruh Harga terhadap Kepercayaan

Hasil pengujian statistik harga terhadap Kepercayaan menunjukkan nilai thitung

3,852 dengan ttabel 2,059 dan nilai sig. 0,001 yang berada di bawah 0,05. Ini

berarti nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (3,852 > 2,059) dan nilai sig.

(0,001 < 0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya, harga adalah

berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan konsumen atau pengguna

jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di Kota Tanjungpinang.

4) Hipotesis 4 Pengaruh Word Of Mouth (WOM) tehadap Kepercayaan

Hasil pengujian statistik Word Of Mouth (WOM) terhadap kepercayaan

menunjukkan nilai thitung -2,290 dengan ttabel 2,059 dan nilai sig. 0,031 yang

berada di bawah 0,05. Ini berarti nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel (-2,290 <

2,059) dan nilai sig. (0,031 < 0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima yang

artinya, Word Of Mouth (WOM) berpengaruh secara signifikan negatif

terhadap kepercayaan konsumen atau pengguna jasa transportasi laut (angkutan

kapal barang) di Kota Tanjungpinang.

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 7

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 172.177 4 43.044 10.849 .000b

Residual 99.189 25 3.968

Total 271.367 29

a. Dependent Variable: Kepercayaan

b. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, Persepsi_Resiko, Kualitas_Layanan, Harga

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat kita lihat nilai Fhitung sebesar 10,849

dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Fhitung akan dibandingakan dengan nilai

Ftabel. Dimana nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan

(df1) = (k – 1), dan (df2) = (n – k). Jumlah sampel (n) sebanyak 30, dan jumlah

variabel penelitian (k) berjumlah 4, jadi df = (4 – 1), (30 – 4) sehingga df= 26, 3

dengan α = 5%, maka Ftabel pada kepercayaan adalah 2,98 (bedasarkan tabel

penguji nilai F). Jadi Fhitung > Ftabel (10,849 > 2,98) dan tingkat signifikansi sebesar

0.000 maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya persepsi resiko, kualitas layanan,

harga, Word Of Mouth (WOM) berpengaruh terhadap kepercayaan.

Page 12: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

12

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .797a .634 .576 1.902

a. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, persepsi_Resiko,Kualitas Layanan, Harga

b. Dependent Variable: Kepercayaan

Sumber: Output Data Primer diolah 24

Dari hasil tabel 4.23 di atas dapat dilihat besarnya Adjusted R Square

berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 24 diperoleh sebesar 0,576.

Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel persepsi resiko,

kualitas layanan, harga, dan Word Of Mouth terhadap kepercayaan sebesar

57,6%, sedangkan sisanya sebesar 42,4% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kepercayaan.

PEMBAHASAN

Ha1 : Terdapat Pengaruh Persepsi Resiko Terhadap Kepercayaan Konsumen

Pengguna Jasa Transportasi Laut (Angkutan Kapal Barang) di Kota

Tanjungpinang

Hasil pengujian regresi (dapat dilihat pada tabel 4.20) menunjukkan bahwa

variabel persepsi resiko berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepercayaan.

Hal ini diperoleh dari hasil pengujian regresi yang memiliki nilai sig. 0,032 atau

lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan adanya pengaruh persepsi resiko terhadap

kepercayaan. Kemudian berdasarkan perbandingan thitung -2,277 dengan ttabel

2,059, yang berarti nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-2,277 < 2,059) dan nilai sig.

Berada dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,032 maka Ha diterima sehingga dapat

dinyatakan persepsi resiko berpengaruh secara signifikan negatif terhadap

kepercayaan. Nilai koefisisen regresi variabel persepsi resiko adalah bersifat

negatif yang menunjukan bahwa jika persepsi resiko mengalami penurunan, maka

kepercayaan akan mengalami peningkatan.

Persepsi resiko merupakan hal yang kerap muncul dibenak konsumen dan

menjadi salah satu pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan konsumen

terhadap sebuah produk atau jasa. Jogiyanto (2012) mendefinisikan risiko sebagai

suatu persepsi-persepsi pelanggan tentang ketidakpastian dan konsekuensi-

konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan atau transaksi.

Persepsi resiko ini mempengaruhi kepercayaan konsumen karena konsumen akan

cenderung menghindari resiko dan meminimalisir adanya resiko. Sehingga

persepsi resiko yang menurun atau cenderung kecil akan meningkatkan

kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, persepsi resiko memiliki pengaruh

terhadap kepercayaan.

Page 13: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

13

Ha2 :Terdapat Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepercayaan

Konsumen Pengguna Jasa Transportasi Laut (Angkutan Kapal

Barang) di Kota Tanjungpinang

Hasil pengujian regesi (dapat dilihat pada tabel 4.20) variabel kualitas

layanan menunjukkan bahwa berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan, dimana Hal ini diperoleh dari hasil pengujian regresi yang memiliki

thitung 4,644 dengan ttabel 2,059 dan nilai sig. 0,000 (< 0,05) yang berarti nilai thitung

lebih besar dari ttabel (4,644 > 2,059), dan nilai sig. kurang dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan

kualitas layanan berpengaruh secara signifikan positif terhadap kepercayaan.

Kemudian, berdasarkan dari nilai koefisien kualitas layanan bersifat positif yang

menujukkan bahwa adanya hubungan searah antara kualitas layanan dengan

kepercayaan. Hal ini menunjukan bahwa jika semakin besar kualitas layanan yang

didapat atau dirasakan oleh konsumen maka akan semakin besar tingkat

kepercayaan.

Kualitas layanan sebuah produk atau jasa diterima dan dirasakan langsung

oleh konsumen, sehingga kualitas layanan menciptakan nilai melalui pengalaman

konsumen. Costabile dalam Kartikasari (2014) menyebutkan bahwa Pengalaman

konsumen merupakan dasar terciptanya rasa percaya yang akan mempengaruhi

evaluasi konsumen dalam konsumsi, penggunaan atau kepuasan secara langsung

dan kontak tidak langsung dengan merek. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kepercayaan konsumen dapat dibangun dari kualitas layanan, dengan memahami

arti penting kepercayaan dalam proses pengambilan keputusan pembelian,

Sehingga perusahaan jasa berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas layanan

yang berkualitas guna mencapai kepercayaan konsumen.

Ha3 :Terdapat Pengaruh Harga Terhadap Kepercayaan Konsumen

Pengguna JasaTransportasi Laut (Angkutan Kapal Barang) di Kota

Tanjungpinang

Hasil pengujian regesi (dapat dilihat pada tabel 4.20) variabel harga

menunjukkan bahwa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan,

dimana Hal ini diperoleh dari hasil pengujian regresi yang memiliki thitung 3,852

dengan ttabel 2,059 dan nilai sig. 0,001 (< 0,05) yang berarti nilai thitung lebih besar

dari ttabel (3,852 > 2,059), dan nilai sig. kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan harga berpengaruh

secara signifikan positif terhadap kepercayaan. Nilai koefisisen regresi variabel

harga adalah bersifat positif, hal menunjukan bahwa jika semakin besar harga

maka akan semakin besar tingkat kepercayaan.

Keberlangsungan sebuah perusahaan dapat terwujud apabila perusahaan

dapat menemukan sebuah solusi tepat dalam bertahan dan memenangkan

persaingan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menumbuhkan kepercayaan

konsumen, oleh karena itu, kepercayaan dipandang sebagai unsur sentral dalam

menjalin hubungan yang sukses. Menumbuhkan kepercayaan pelanggan dapat

dilihat dari berbagai faktor. Seiring dengan semakin tingginya persaingan,

perusahaan dituntut untuk mempertahankan konsistensi produk/jasa agar tetap

kompetitif dimata konsumen. Dimana, harga menjadi salah satu pertimbangan

Page 14: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

14

dalam pengambilan keputusan konsumen. Harga yang sesuai dengan spesifikasi

yang ditawarkan memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepercayaan diri

konsumen (Wahyu, 2012). Harga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksud

perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk/jasa dan mereknya. Semakin

sesuai penetapan harga yang di lakukan perusahaan, maka semakin tinggi

kepercayaan konsumen terhadap produk/jasa yang diberikan.

Ha4 : Terdapat Pengaruh Word Of Mouth (WOM) Terhadap Kepercayaan

Konsumen Pengguna Jasa Transportasi Laut (Angkutan Kapal

Barang) di Kota Tanjungpinang Hasil pengujian regresi (dapat dilihat pada tabel 4.20) menunjukkan bahwa

variabel Word Of Mouth (WOM) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Hal ini diperoleh dari hasil pengujian regresi yang memiliki

thitung -2,290 dengan ttabel 2,059 dan nilai sig. 0,031 yang berarti nilai thitung lebih

kecil dari ttabel (-2,290 < 2,059) dan nilai sig. berada dibawah 0,05 yaitu sebesar

0,031, maka Ha diterima sehingga dapat dinyatakan persepsi resiko berpengaruh

secara signifikan negatif terhadap kepercayaan. Kemudian berdasarkan

perbandingan maka dapat disimpulkan bahwa Word Of Mouth (WOM)

berpengaruh secara signifikan negatif terhadap kepercayaan.

Kegiatan Word Of Mouth secara tidak langsung akan membangun sebuah

image bagi perusahaan. Word Of Mouth (WOM) memberikan dorongan terkait

suatu hal, dimana hasil kebenarannya akan dibuktikan oleh konsumen itu sendiri

setelah melakukan pembelian atau penggunaan jasa. Word Of Mouth (WOM)

menjadi salah satu sumber pencarian informasi terkait produk atau jasa, sehingga

Word Of Mouth (WOM) menjadi salah satu media penyebaran informasi

mengenai layanan jasa yang membantu konsumen dalam pemilihan alternatif jasa

dan menciptakan positioning. Namun koefisien hasil penelitian ini menunjukkan

hubungan yang negatif, hal ini disebabkan konsumen pengguna jasa angkutan

kapal barang di Kota Tanjungpinang adalah distributor yang merupakan

konsumen dalam segmentasi pasar homogen (kelompok homogen) dimana,

kelompok ini cenderung memiliki karakteristik yang relatif sama, sehingga Word

Of Mouth (WOM) memiliki intensitas rendah terhadap pencarian informasi atau

evaluasi alternatif dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Selain itu,

kapal barang telah memiliki rute tujuan yang telah ditetapkan, sehingga konsumen

tersebut akan cenderung mengikuti rute tujuan sesuai kebutuhan. Adanya Word Of

Mouth (WOM) yang terjadi dalam perilaku konsumen dapat menciptakakan

positioning yang meningkatkan kepercayaan konsumen. Sehingga Word Of Mouth

memiliki keterkaitan dengan kepercayaan.

Ha5 : Terdapat Pengaruh Persepsi Resiko, Kualitas Layanan, Harga, dan

Word Of Mouth (WOM), Terhadap Kepercayaan Konsumen

Pengguna Jasa Transportasi Laut (Angkutan Kapal Barang) di Kota

Tanjungpinang Tujuan dilakukannya uji secara simultan antara persepsi resiko, kualitas

layanan, harga, dan Word Of Mouth (WOM) adalah untuk mengetahui apakah

secara keseluruhan variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap kepercayaan.

Page 15: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

15

Kepercayaan dapat menjadi salah satu alternatif dalam menjaga kedekatan

penyedia jasa atau produk dengan konsumennya agar menciptakan loyalitas dan

mempertahankan keberlangsungan perusahaan.

Pada penelitian ini didapat hasil nilai Fhitung sebesar 10,849 dan tingkat

signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan

kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti bahwa variabel persepsi resiko, kulitas

layanan, harga, dan Word Of Mouth (WOM) bersifat signifikan terhadap

kepercayaan, dan Fhitung sebesar 10,849, yakni lebih besar dari Ftabel, dengan Ftabel

sebesar 2,98 ( 1=3, 2=26) dapat dinyatakan bahwa Fhitung > Ftabel atau (10,849 > 2,98) sehingga menyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya persepsi

resiko, kualitas layanan, harga, dan Word Of Mouth (WOM) berpengaruh

signifikan terhadap kepercayaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian untuk menguji secara empiris mengenai

pengaruh persepsi resiko, kulitas layanan, harga, dan Word of mouth (WOM)

terhadap kepercayaan pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di

kota Tanjungpinang yang telah di uji menggunakan SPSS 24, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1) Secara parsial, persepsi resiko berpengaruh signifikan negatif terhadap

kepercayaan pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di kota

Tanjungpinang.

2) Secara parsial, kualitas layanan berpengaruh signifikan positif terhadap

kepercayaan pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di kota

Tanjungpinang.

3) Secara parsial, harga berpengaruh signifikan positif terhadap kepercayaan

pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang) di kota

Tanjungpinang.

4) Secara parsial, Word Of Mouth (WOM) berpengaruh signifikan negatif

terhadap kepercayaan pengguna jasa transportasi laut (angkutan kapal barang)

di kota Tanjungpinang.

5) Secara simultan, persepsi resiko, kulitas layanan, harga, dan Word of mouth

(WOM) berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan pengguna jasa

transportasi laut (angkutan kapal barang) di kota Tanjungpinang.

DAFTAR PUSTAKA

Afwa, Awliya., Samsir., Sulistiyowati, L (2014). “Analisis Pengaruh Persepsi

Teknologi, Persepsi Risiko Terhadap Kepercayaan dan Dampaknya

Terhadap Kepuasan Belanja Online Mahasiswa di Pekanbaru. Jurnal

Ekonomi, Vol 22. No. 3.

Azriel Aziz. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepercayaan dan

Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Pengguna Jasa Pengiriman Paket

PT. Pos Indonesia (Persero).

Page 16: PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KUALITAS LAYANAN, HARGA, …repository.umrah.ac.id/2890/1/YEYEN HARISDA-150461201030-FE-2019.pdfPersepsi Resiko Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) persepsi

16

Ghozali, Imam. 2016. Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi

8. Semarang : Cetakan Empat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jogiyanto, H., (2012), Manajemen Pemasaran.Penerbit: BPFE Universitas Gajah

Mada,Yogyakarta.

Kotler dan Keller. 2016. Marketing Managemen, 15th Edition. England : Pearson

Kurniawan, Wahyu. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas

Produk dan Harga terhadap kepercayaan Konsumen Produk Notebook.

Naskah Publikasi Ilmiah.

Putra, Ganda N. 2018. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Kepercayaan

Konsumen di PT. Prudential Life Assurance Bandung. Naskah Publikasi

Ilmiah.

Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis

Disertai:Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Schiffman, I.G. dan Kanuk, Leslie L. 2013. Consumer Behavior. 8th edition. New

Jersey: Prentice Hall.

Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran (Teori dan Implementasi). Ed-4.

Yogyakarta. ANDI.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan

R&D). Alfabeta CV. Bandung.

, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta.Trihendradi

, 2015. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk

Mengenali Konsumen. Yogyakarta. CAPS (Center Of Academic Publishing

Service).

Tjiptono Fandy, 2015 “Strategi Pemasaran” ed-4, Yogyakarta, penerbit ANDI.

Tjiptono Fandy, Chandra Gregorius, 2016, “ Service, Quality, dan Satisfaction”

ed-4, Yogyakarta, penerbit ANDI.