pengaruh perputaran kas, rasio aktivitas, debt...

175
PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT TO EQUITY RATIO (DER), CURRENT RATIO (CR) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2018) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh: Ira Hizriyatus Saripah (11150810000023) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 08-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT TO

EQUITY RATIO (DER), CURRENT RATIO (CR) DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI

Periode 2013-2018)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (SE)

Oleh:

Ira Hizriyatus Saripah

(11150810000023)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

i

Page 3: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

ii

Page 4: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

iii

Page 5: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

iv

Page 6: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Ira Hizriyatus Saripah

2. Tempat, tanggal lahir : Karawang, 07 September 1997

3. Alamat : Jl. Sinar Bandung Dusun Kondang Rt/Rw

002/004 Desa Karangjaya Kecamatan

Pedes Kabupaten Karawang 41353

4. Telepon : 0819-3223-4145

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Sekar Arum : Tahun 2002-2004

2. SD Negeri Karangjaya IV : Tahun 2004-2009

3. MTs Darul Huda Pedes : Tahun 2009-2012

4. MA Negeri Karawang : Tahun 2012-2015

5. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2015-2020

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Pondok Pesantren Albanat Sukalillah Karawang 2010-2011

2. Pondok Pesantren Nurul Falah Johar Karawang 2012-2014

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Osis MTs Darul Huda (2010-2011)

2. Bendahara Osis MA Negeri Karawang (2013-2014)

3. Pengurus Santri Putri (Bendahara) Pondok Pesantren Nurul Falah Johar

(2013-2014)

4. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2017-2018)

5. Bendahara Kuliah Kerja Nyata UIN Kelompok 094 (2018)

Page 7: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

vi

V. PENGALAMAN KERJA

1. Internship PMMB FHCI KEMENTRIAN BUMN 2019 Direktorat Investasi

PT Taspen Persero Kantor Pusat (Februari-Agustus 2019)

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Damhuri

2. Ibu : Iik Nurhikmah

6. Alamat : Jl. Sinar Bandung Dusun Kondang Rt/Rw

002/004 Desa Karangjaya Kecamatan Pedes

Kabupaten Karawang 41353

Page 8: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

vii

ABSTRACT

This study have to analyze the influence of Cash Turnover, Receivable

Turnover, Inventory Turnover, Debt to Equity Ratio, Current Ratio and Firm Size

on Profitability both simultaneously and partially on Food and Beverages

companies The data used in this study uses secondary data in annual form from

2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The results

of this study indicate that there is a simultaneous influence on the variable Cash

Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Debt to Equity Ratio,

Current Ratio and Firm Size on Return on Assets. The results of this study also

show that variable Cash Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover have

a significant positive effect, while Current Ratio and Firm Size have a significant

negative effect on Return On Assets.

Keywords: Cash Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Debt to

Equity Ratio, Current Ratio, Firm Size, Return on Assets.

Page 9: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

viii

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis pengaruh Perputaran

Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current

Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas baik secara simultan maupun

secara parsial pada perusahaan Food and Beverages. Data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun 2013

sampai dengan tahun 2018 dari 11 perusahaan menggunakan analisis regresi data

panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan

pada variabel Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Debt to

Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Perputaran Kas, Perputaran

Piutang, Perputaran Persediaan berpengaruh positif signifikan, sedangkan Current

Ratio dan Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On

Asset.

Kata kunci: Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Debt to

Equity Ratio, Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Return On Asset.

Page 10: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis serta menganugerahkan

kesehatan dan kemampuan berpikir sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini, Shalawat serta salam tak lupa selalu terhaturkan kepada Baginda Nabi

Besar Muhammad SAW yang telah membawa ajaran Islam hingga sampai kepada

kita semua, semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan

syafa’at dalam menuntut ilmu.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul penelitian ini adalah

“Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Debt to

Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran perusahaan terhadap Profitabilitas (Studi

Kasus pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI periode 2013-

2018)”

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan berkah dan nikmat-Nya kepada penulis

serta memberi kemudahan dan kelancaran terhadap segala urusan penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kepada kedua orang tua kandung saya, Ayahanda Damhuri dan Ibunda Iik

Nurhikmah yang memberikan kasih sayang, dukungan moral maupun materil,

nasihat, motivasi dan doa yang tidak pernah putus untuk keberhasilan dan

kebahagiaan penulis, serta adik-adik penulis yang sangat penulis sayangi Siti

Dea Tobibatur Rohaniah dan Aninda Tazkiyatul Ummah yang selalu

memberikan semangat dan menghibur penulis.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc, MA selaku rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Amilin, SE, M.Si, Ak, CA, BKP, QIA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

x

5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu

Amalia, SE, MSM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas kesempatan yang telah

diberikan kepada penulis untuk berkarya.

6. Bapak Dr. Indo Yama Nasaruudin, SE, MAB selaku Dosen Pembimbing I

Skripsi yang telah meluangkan waktu, nasihat, arahan dan masukkan yang

sangat berharga selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

7. Bapak Faizul Mubarak, MM selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah

meluangkan waktu, nasihat, arahan dan masukkan yang sangat berharga

selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan wawasan dan ilmu

yang berharga dan bermanfaat bagi penulis.

9. Direktorat Investasi PT Taspen Persero, Bapak/Ibu Manajer Utama Divisi

Analis Investasi, Divisi Investasi Pasar Uang dan Pasar Modal (IPMPU) dan

Divisi Bisnis Strategi dan Investasi Langsung (BSIL), terkhusus untuk Mba

Prita yang telah mundukung proses penyelesaian skripsi ini, suatu anugerah

dan kebanggaan yang luar biasa dapat dipertemukan dengan orang-orang yang

hebat dan baik seperti kalian.

10. Noor Ardilla Nahari dan Eva Nurlatifah, dua orang sepupu yang selalu

memberikan dukungan dalam segala hal baik tenaga maupun pikirannya untuk

selalu dapat menghibur penulis ketika sedang merasa down, semoga Allah

melipatgandakan kebaikan kalian.

11. Qorihatul Fikriyah S.Pd, Ila Munziatul Aulia S.Sos, Indini Rahmawati S.Pd,

Mariyatul Qibtiyah dan Noval Novitasari, sahabat yang sudah penulis anggap

sebagai saudara sendiri, yang selalu memberikan doa dan semangat yang luar

biasa untuk penulis, suatu anugerah bisa dipertemukan dengan kalian, semoga

Allah membalas kebaikan kalian.

12. Raihana S.E, Kurnia Sari S.E, Audina Putri Pratami S.E, Jeshica Khairunnisa

Amalia S.E dan Siti Nurjannah, teman terbaik selama perkuliahan yang selalu

mewarnai hari-hari perkuliahan penulis, suatu anugerah dipertemukan dengan

kalian.

Page 12: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

xi

13. Aprilia Wulandari, teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini,

semoga perjuangan yang sudah dilakukan membuahkan hasil yang

membahagiakan.

14. Seluruh teman-teman Manajemen 2015 yang selalu mendukung serta

menemani penulis selama perkuliahan yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, semoga Allah memudahkan langkah kita menuju cita-cita yang

diinginkan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan

dating. Semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan

dapat dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian yang sejenis.

Jakarta, 20 Februari 2020

Ira Hizriyatus Saripah

NIM. 11150810000023

Page 13: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI........................................................i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.........................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMPREHENSIF........................................iii

HALAMAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................................iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................v

ABSTRACT.....................................................................................................vii

ABSTRAK.......................................................................................................viii

KATA PENGANTAR....................................................................................ix

DAFTAR ISI....................................................................................................xii

DAFTAR TABEL............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian................................................................................10

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori...................................................................................12

1. Rasio Keuangan..................................................................... 12

2. Perputaran Kas....................................................................... 19

3. Perputaran Piutang................................................................ 21

4. Perputaran Persediaan............................................................ 23

5. Leverage................................................................................. 25

6. Likuiditas............................................................................... 29

7. Ukuran Perusahaan................................................................ 35

8. Profitabilitas........................................................................... 40

B. Penelitian Terdahulu.......................................................................... 50

Page 14: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

xiii

C. Kerangka Berfikir.............................................................................. 60

D. Keterkaitan antar Variabel................................................................. 62

E. Hipotesis............................................................................................ 67

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian................................................................... 70

B. Sumber Data...................................................................................... 70

C. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 70

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling............................................ 71

E. Operasional Variabel Penelitian........................................................ 73

F. Teknik Analisis Data......................................................................... 79

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian.................................................. 92

B. Perusahaan yang menjadi Objek Penelitian...................................... 96

C. Hasil dan Pembahasan...................................................................... 97

D. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................. 131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 140

B. Saran dan Implikasi........................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 143

LAMPIRAN................................................................................................. 150

Page 15: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 51

Tabel 3.1 Perusahaan Objek Penelitian 73

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel 78

Tabel 3.3 Uji Statistik Durbin Watson d 86

Tabel 4.1 Perusahaan Objek Penelitian 96

Tabel 4.2 Perputaran Kas 98

Tabel 4.3 Perputaran Piutang 100

Tabel 4.4 Perputaran Persediaan 102

Tabel 4.5 Debt to Equity Ratio (DER) 105

Tabel 4.6 Current Ratio (CR) 107

Tabel 4.7 Ukuran Perusahaan 109

Tabel 4.8 Return On Asset (ROA) 112

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Common Effect Model 114

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Fixed Effect Model 115

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Uji Chow 116

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Random Effect Model 117

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Uji Hausman 118

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinieritas 120

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Autokorelasi 121

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas 122

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Uji t 124

Tabel 4.18 Hasil Pengujian Uji F 126

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Adj R Square 127

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi 128

Tabel 4.21 Tabel Interpretasi Penelitian 131

Page 16: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Nilai PDB 2014-2018 8

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 61

Gambar 4.1 Perputaran Kas 99

Gambar 4.2 Perputaran Piutang 101

Gambar 4.3 Perputaran Persediaan 103

Gambar 4.4 Debt to Equity Ratio (DER) 106

Gambar 4.5 Current Ratio (CR) 108

Gambar 4.6 Ukuran Perusahaan 110

Gambar 4.7 Return On Asset (ROA) 113

Gambar 4.8 Pengujian Normalitas Data 119

Page 17: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Objek Penelitian 150

Lampiran 2 Data Mentah 150

Lampiran 3 Hasil Pengujian Regresi 153

Page 18: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan profit

setinggi-tingginya dengan mengeluarkan biaya serendah-rendahnya. Selain

itu, bagi perusahaan yang sudah go public tujuan perusahaan bertambah, yaitu

mensejahterakan para pemegang sahamnya. Pendirian perusahaan harus

memiliki tujuan yang jelas. Tujuan utama perusahaan adalah untuk mencapai

keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan

yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai

perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan

tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja

penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara

yang satu dengan yang lainnya (Martono & Agus, 2005 : 2).

Secara umum, tujuan paling utama dan paling penting dalam perusahaan

adalah mendapatkan laba sebesar-besarnya agar dapat memakmurkan pemilik

dan pemegang saham. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba disebut

dengan rasio profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun

modal sendiri (Sartono, 2010). Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara

tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas

Page 19: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

2

investasinya (Haryanto & Toto, 2003). Semakin besar kemampuan perusahaan

dalam meningkatkan profit, semakin besar pertumbuhan profitabilitas

perusahaan maka semakin besar pula prospek perusahaan di masa yang akan

datang dapat dinilai dengan baik, artinya nilai perusahaan juga akan naik di

mata para investor. Apabila kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

meningkat, maka harga saham juga akan mengalami peningkatan (Husnan,

2001). Bagi perusahaan, masalah profitabilitas sangatlah penting. Bagi

pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau

tidaknya perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan,

semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh perusahaan, maka ada peluang

untuk meningkatnya gaji karyawan. Ada beberapa alat ukur yang

dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain return on

asset (ROA), return on equity (ROE) dan juga net profit margin (NPM).

Return on Asset merupakan kemampuan perusahaan secara keseluruhan di

dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang

tersedia di dalam perusahaan. Dengan mengetahui ROA, dapat menilai apakah

perusahaan telah efisien menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasional

perusahaan untuk menghasilkan laba (Syamsudin, 2007). Dalam penelitian ini,

profitabilitas akan diukur dengan menggunakan return on asset (ROA).

Profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan operasional

perusahaan secara maksimal. Tinggi atau rendahnya profitabilitas yang

dimiliki perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti modal kerja.

Dalam melakukan kegiatan usahanya setiap perusahaan akan membutuhkan

Page 20: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

3

sumber daya salah satunya adalah modal kerja seperti kas, piutang, persediaan

dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan masalah utama yang

akan mendukung berjalannya kegiatan operasional perusahaan dalam rangka

mencapai tujuannya (Bramasto, 2008).

Modal kerja memiliki sifat yang fleksibel, besar kecilnya modal kerja

ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan. Adanya modal kerja

yang cukup, memungkinkan perusahaan beroperasi seekonomis mungkin,

sehingga diperlukan kebijaksanaan yang tepat dalam modal kerja. Adanya

kebijaksanaan modal kerja yang tepat, akan menyebabkan seluruh aktivitas

usaha dapat terjamin dengan lancar sehingga akan mendorong peningkatan

profitabilitas. Adapun modal kerja tersebut meliputi kas, piutang dan

persediaan. Untuk menentukan kebutuhan modal kerja yang akan digunakan

perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, maka dapat dilihat dari perputaran

masing-masing modal kerja itu sendiri, seperti perputaran kas, perputaran

piutang dan juga perputaran persediaan.

Komponen pertama adalah perputaran kas merupakan periode berputarnya

kas dimulai pada saat dimana kas itu diinvestasikan dalam modal kerja yang

tingkat likuiditasnya paling tinggi. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang

dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan akan semakin rendah

perputaran kasnya. Komponen kedua adalah perputaran piutang. Dalam dunia

usaha dengan persaingan yang sangat ketat, salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk tetap mempertahankan penjualan adalah dengan memberikan

penjualan secara kredit. Tentunya penjualan secara kredit ini akan

Page 21: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

4

menimbulkan piutang bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu

mengetahui seberapa besar tingkat perputaran piutang yang akan

memengaruhi penerimaan dan pengeluaran perusahaan, karena tingkat

perputaran piutang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup atau

kegiatan operasional perusahaan berkaitan dengan perolehan laba yang akan

dihasilkan. Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya

waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Tingkat perputaran piutang dapat

diketahui dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata-rata

piutang (Riyanto, 2008).

Komponen yang terakhir adalah perputaran persediaan. Persediaan

merupakan unsur yang aktif dalam kegiatan operasional perusahaan, karena

jumlah persediaan dalam perusahaan selalu berubah karena adanya

pengurangan untuk proses produksi yang akan dijual kepada konsumen.

Dengan adanya manajemen persediaan yang baik dalam perusahaan, maka

perusahaan dapat secepatnya untuk mengubah dana yang tersimpan dalam

bentuk persediaan menjadi kas atau piutang melalui penjualan yang nantinya

akan menjadi laba bagi perusahaan. Rasio perputaran persediaan menunjukkan

seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, semakin

cepat perputaran persediaan maka penjualan berjalan cepat, dan perusahaan

dianggap baik dalam usaha memperoleh laba (Harahap, 2011). Manajemen

modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar

dan hutang lancar. Dari hasil penjualan yang tinggi perusahaan akan

mendapatkan keuntungan yang semakin tinggi. Jumlah keuntungan yang

Page 22: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

5

diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor penting untuk menilai

tingkat profitabilitas. Dan perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan

efisiensi kerjanya sehingga tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh

perusahaan dengan pencapaian laba yang optimal.

Pembiayaan dengan utang atau leverage keuangan menurut Brigham &

Houston (2001) memiliki tiga implikasi penting, yaitu: Pertama, memperoleh

dana melalui utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan

pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas. Kedua, kreditur

melihat ekuitas atau dana yang disetor pemilik untuk memberikan margin

pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil

dari total pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar ada pada

kreditur. Ketiga, jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar

atas investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran

bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar. Sementara

itu Sawir (2005) menyebutkan bahwa leverage dapat digunakan untuk

meningkatkan hasil pengembalian pemegang saham, tetapi dengan risiko akan

meningkatkan kerugian pada masa-masa suram.

Likuiditas merupakan bentuk kemampuan yang dalam hal ini adalah

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang

harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi

kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut

dalam keadaan likuid. Menurut Riyanto (2001), masalah likuiditas

Page 23: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

6

berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.

Penelitian mengenai pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas

pernah dilakukan oleh Sari, et al (2019) dengan objek penelitian yang

dilakukan pada PT. Mulia Kekal Abadi periode tahun 2014-2016 dimana hasil

penelitian tersebut menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas. Selanjutnya Mulyana (2014) dengan objek penelitian

yang dilakukan pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI periode

2009-2013 dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa perputaran kas

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Sedangkan penelitian mengenai pengaruh perputaran piutang dan

perputaran persediaan terhadap profitabilitas dilakukan oleh Roni & Djumahir

(2018) dengan objek penelitian yang dilakukan pada State-Owned Enterprise

in Processing Industry Sector dimana hasil penelitian tersebut menyatakan

bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan sedangkan perputaran

persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Selanjutnya Fiqih

(2015) dengan objek penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Sektor

industri Dasar dan Kimia periode 2010-2013 dimana hasil penelitian tersebut

menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Kemudian Deni (2014) dengan objek penelitian yang

dilakukan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2009-

2011 dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa perputaran piutang

dan persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Page 24: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

7

Penelitian mengenai current ratio dilakukan oleh SU. Ahmed et al (2017)

dengan objek penelitian yang dilakukan pada Textile Companies of

Bangladesh dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa current ratio

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Selanjutnya Rahmah et al

melakukan penelitian mengenai current ratio dan debt to equity ratio (2016)

dengan objek penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Otomotif yang

terdaftar di BEI dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa current

ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas sedangkan debt to equity

ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

Alasan yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat permasalah ini

adalah karena perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman memiliki

potensi dalam mengembangkan produknya lebih cepat dengan melakukan

inovasi-inovasi yang cenderung mempunyai pangsa pasar yang lebih luas

dibandingkan perusahaan lainnya. sektor makanan dan minuman juga

merupakan jenis usaha yang berkembang pesat dan memiliki ruang lingkup

yang sangat besar dalam melakukan proses produksi tidak terputus yang

dimulai dari pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan hingga menjadi

produk jadi yang siap untuk dijual di pasaran.

Disamping itu, adanya pertumbuhan aset dari tahun ke tahun yang

dihasilkan dari investasi pada sektor makanan dan minuman. Kemudian

adanya perbedaan data yang akan dihitung untuk mengukur perbedaan nilai

waktu pada data terbaru yang diperoleh. Data saat ini yang diperoleh adalah

data terbaru yakni dari tahun 2013 sampai 2018 selama enam tahun.

Page 25: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

8

Sedangkan pada penelitian sebelumnya objek yang diteliti memiliki perbedaan

dengan penelitian yang penulis lakukan. Penulis tertarik untuk menguji apakah

terdapat perbedaan dari sudut konsep situasi ekonomi pada tahun sebelumnya,

dan penambahan variabel-variabel, dengan tahun perolehan data terbaru yaitu

2013 hingga 2018.

Selain itu, industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor

unggulan dari sektor manufaktur Indonesia. Tingginya nilai dari industri

makanan dan minuman menyebabkan sektor ini berkontribusi besar terhadap

PDB di Indonesia. Berikut ini grafik yang dapat mendukung perihal kenaikan

industri tersebut:

Gambar 1.1

Nilai PDB berdasarkan Industri 2014-2018 (Miliar Rupiah)

Nilai dari industri makanan dan minuman menunjukan tren yang

meningkat dari tahun 2014 sampai tahun 2018. Pada tahun 2014, nilai dari

industri makanan telah mencapai 117 triliun rupiah dan di tahun 2018, sektor

Page 26: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

9

industri makanan dan minuman telah meningkat dan mencapai 165 triliun

rupiah.

Seperti yang diberitakan di liputan6.com pada tanggal 20 April 2019

bahwa kementerian perindustrian (kemenperin) memproyeksikan industri

makanan dan minuman dapat tumbuh diatas 9 persen pada 2019 karena

mendapatkan tambahan investasi. Tahun ini, industri makanan dan minuman,

tekstil dan produk tekstil (TPT), serta alas kaki siap untuk menanamkan

modalnya sebesar Rp 79 Triliun. Khusus industri makanan dan minuman

sendiri akan menggelontorkan investasi Rp 63 Triliun naik 11 persen dari

tahun 2018. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan,

pemerintah menjadikan subsektor industri padat karya tersebut sebagai motor

pertumbuhan manufaktur serta penyumbang ekspor pengolahan nonmigas

yang signifikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Perputaran Kas, Rasio Aktivitas, Debt

to Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di

BEI periode 2013-2018.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara variabel perputaran

kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, debt to equity ratio,

Page 27: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

10

current ratio dan ukuran perusahaan terhadap return on asset pada

perusahaan food and beverages pada periode 2013-2018.

2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara variabel perputaran

kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, debt to equity ratio,

current ratio, dan ukuran perusahaan terhadap return on asset pada

perusahaan food and beverages pada periode 2013-2018.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan pengaruh secara parsial antara variabel perputaran

kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, debt to equity ratio,

current ratio, dan ukuran perusahaan terhadap return on asset pada

perusahaan food and beverages pada periode 2013-2018.

2. Untuk menjelaskan pengaruh secara simultan antara variabel

perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, debt to

equity ratio, current ratio dan ukuran perusahaan terhadap return on

asset pada perusahaan food and beverages pada periode 2013-2018.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian diharapkan dapat

bermanfaat bagi beberapa pihak, adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

Page 28: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

11

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat menggali ilmu

sebanyak-banyaknya dan dapat dipraktekkan di kehidupan nyata serta

dapat berbagi ilmu tersebut dengan yang lain.

2. Bagi Investor

Diharapkan penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi investor

jika ingin menanamkan modalnya.

3. Bagi Civitas Akademik

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan evaluasi proses belajar-mengajar pada program

studi dan dapat dijadikan referensi sebagai rekomendasi untuk

penelitian di masa yang akan datang.

Page 29: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Rasio Keuangan

a. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan

dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka

dengan angka lainnya (Horne, 2008). Rasio keuangan merupakan

penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan

dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan

perusahaan. Rasio tersebut memberikan dua cara bagaimana

membuat perbandingan dan data keuangan perusahaan yang berarti

kita dapat meneliti rasio antar-waktu untuk meneliti arah

pergerakannya dan kita dapat membandingkan rasio perusahaan

dengan rasio perusahaan lainnya (Keown, 2011).

Rasio keuangan menurut Horne (2005:237) merupakan

indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh

dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Laporan

keuangan merupakan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan

dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan

dituangkan dalam angka-angka baik dalam bentuk mata uang

Page 30: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

13

rupiah maupun mata uang asing. Angka-angka yang ada dalam

laporan keuangan menjadi kurang berarti jika hanya dilihat dari

satu sisi saja. Artinya jika hanya dengan melihat apa adanya.

Angka-angka ini menjadi lebih berarti apabila dapat kita

bandingkan antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Caranya adalah dengan membandingkan angka-angka yang ada

dalam laporan keuangan dengan laporan keuangan lainnya. Setelah

melakukan perbandingn dapat disimpulkan posisi keuangan dalam

periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja

manajemen pada periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal

dengan nama analisis rasio keuangan. Rasio keuangan membantu

kita untuk mengidentifikasi beberapa keuangan dan kelemahan

keuangan perusahaan (Keown, 2011). Rasio keuangan digunakan

untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari

hasil rasio keuangan ini, akan terlihat kondisi kesehatan

perusahaan yang bersangkutan (Kasmir & Jakfar, 2008).

Analisis rasio keuangan adalah instrumen analisis prestasi

dari perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan

indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan

dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan

membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk

kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada

perusahaan yang bersangkutan (Warsidi & Bambang, 2011).

Page 31: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

14

Analisis rasio keuangan adalah suatu cara yang membuat

perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti.

Analisis rasio keuangan adalah future oriented atau

berorientasi dengan masa depan, artinya bahwa dengan analisa

rasio keuangan bisa digunakan sebagai alat untuk meramalkan

keadaan keuangan serta hasil usaha di masa mendatang. Dengan

angka-angka rasio historis atau jika memungkinkan dengan angka

rasio industri bisa digunakan sebagai dasar untuk penyusunan

laporan keuangan yang diproyeksikan yang merupakan salah satu

bentuk perencanaan keuangan perusahaan (Munawir, 2010).

Jadi, rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan

angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat

dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu

laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat

berupa angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Hasil

analisis rasio ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen

dalam satu periode apakah mencapai target seperti yang telah

ditetapkan. Kemudian dapat dinilai kemampuan manajemen dalam

mengelola sumber daya perusahaan secara efektif (Kasmir &

Jakfar, 2008). Menurut Eldwin (2017), ada beberapa keterbatasan

rasio keuangan, diantaranya:

Page 32: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

15

1) Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini

dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat

dimanipulasi.

2) Seorang manajer keuangan harus berhati-hati dalam

penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam

penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan

suatu kumpulan rasio-rasio.

3) Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu

jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal

dan dipimpin dengan baik.

4) Dalam menganalisis setiap rasio, angka-angka yang

diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio

tersebut akan berarti bila adanya perbandingan dengan

perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat risiko yang

hampir sama, dan adanya analisis kecenderungan (trend)

dari setiap rasio pada tahun sebelumnya.

5) Pencapaian target sesuai dengan rata-rata industri tidak

berarti menunjukkan kinerja perusahaan tersebut baik.

Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang

lebih baik dari rata-rata industri.

b. Macam-Macam Rasio Keuangan

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan

Page 33: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

16

beberapa rasio keuangan. Berikut merupakan macam-macam rasio

keuangan menurut (Mamduh, 2009):

1.) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (Mamduh, 2009). Rasio likuiditas adalah

kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya secara tepat waktu (Fahmi, 2011). Fungsi lain

risiko likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar

perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam

perusahaan (likuiditas perusahaan) (Kasmir dan Jakfar,

2008).

2.) Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur

sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat

tingkat aktivitas aset (Mamduh, 2009). Rasio aktivitas

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,

persediaan, penagihan piutang dan lainnya) atau rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan

Page 34: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

17

aktifitas sehari-hari dari hasil pengukuran dengan rasio ini

akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau

sebaliknya dalam mengelola aset yang dimilikinya (Kasmir

dan Jakfar, 2008).

3.) Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur

sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

jangka panjangnya (Mamduh, 2009). Rasio solvabilitas atau

financial leverage ratio merupakan rasio yang mengukur

seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari

hutang pinjaman (Martono dan Agus, 2009). Rasio

solvabilitas yaitu jenis rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajibannya

baik jangka pendek ataupun jangka panjang jika perusahaan

dilikuidasi. Perusahaan yang memiliki aktiva atau kekayaan

yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya

disebut solvable, sedang yang tidak disebut insovable.

Perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan begitu

juga sebaliknya (Rahardjo, 2007).

4.) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas sekelompok rasio yang

menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditasi,

manajemen aset, dan hutang pada hasil operasi (Bringham

Page 35: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

18

dan Houston, 2010). Rasio profitabilitas merupakan rasio

yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba

(Mamduh, 2009). Rasio profitabilitas adalah rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan

atau laba dalam satu periode tertentu (Kasmir dan Jakfar,

2008). Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur

efektivitas secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar

kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi (Fahmi,

2011).

5.) Rasio Pasar

Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan

relatif terhadap nilai buku perusahaan. Sudut pandang rasio

ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor atau calon

investor, meskipun pihak manajemen juga berkepentingan

terhadap rasio-rasio ini (Mamduh, 2009). Rasio pasar

merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga

saham dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini

memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan

investor atas kinerja perusahaan di masa lalu dan prospek di

masa mendatang (Moeljadi, 2006). Rasio ini memberikan

informasi seberapa besar masyarakat (investor) atau para

pemegang saham menghargai perusahaan, sehingga mereka

Page 36: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

19

mau membeli saham perusahaan dengan harga yang lebih

tinggi dibanding dengan nilai buku saham (Sutrisno, 2003).

2. Perputaran Kas

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2

(IAI:2013:22), kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening

giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat

liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas

dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang

signifikan. Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling

tinggi likuiditasnya (Riyanto, 2011). Kas adalah uang dan surat

berharga yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya

yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut. (Harahap,

2010).

a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas.

b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat.

c. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkam perubahan

tingkat harga.

Kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai

operasi perusahaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang

diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam

bentuk giro atau permintaan deposit, yaitu simpanan di bank yang

dapat diambil kembali setiap saat oleh perusahaan (Munawir, 2010).

Page 37: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

20

Kas merupakan aktiva paling likuid atau merupakan salah satu

unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya (yang paling mudah

diubah menjadi uang dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

perusahaan), yang berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang

dimiliki perusahaan maka semakin tinggi pula likuiditasnya. Ini berarti

bahwa perusahaan memiliki resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat

memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa

perusahaan harus memiliki dan mempertahankan kas dalam jumlah

besar, karena semakin besar kas perusahaan akan menyebabkan

banyaknya uang menganggur sehingga akan memperkecil keuntungan

perusahaan. Tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan

tanpa memperhatikan likuiditasnya, maka perusahaan tersebut akan

dalam keadaan likuid jika sewaktu-waktu ada tagihan (Riyanto, 2008).

Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas dimulai pada

saat dimana kas itu diinvestasikan dalam modal kerja yang tingkat

likuiditasnya paling tinggi. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang

dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan akan semakin rendah

perputaran kasnya. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi

penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. Karena tingkat

perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas kembalinya kas

yang telah ditanamkan di dalam modal kerja. Dalam mengukur tingkat

perputaran kas, sumber masuknya kas yang telah tertanam dalam

modal kerja adalah berasal dari aktivitas operasional perusahaan

Page 38: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

21

(Riyanto, 2001). H.G Guthman (Riyanto, 2008) menyatakan bahwa

jumlah kas yang ada dalam perusahaan hendaknya tidak kurang dari

5% sampai 10% dari aktiva lancar.

Menurut Wild, et al (2005), perputaran kas suatu periode dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠

Semakin tinggi perputaran kas suatu perusahaan berarti semakin

cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas

dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional

sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

3. Perputaran Piutang

Piutang adalah tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau

langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara

kredit. Artinya, piutang merupakan pendapatan yang diterima oleh

perusahaan di masa yang akan datang dari adanya penjualan pada masa

sekarang, dimana barang sudah disediakan lebih dahulu dan

pembayaran dilakukan di kemudian hari sesuai dengan waktu yang

telah disepakati. Pengelolaan piutang ini sangatlah penting agar resiko

dari pemberian kredit dapat diminimumkan (Munawir, 2004). Smith

dan Skousen (2009, yang diterjemahi oleh Widjajanto Nugroho

memberi definisi piutang sebagai berikut.

“Dalam arti luas, istilah piutang dapat digunakan bagi semua hak

atau klaim kepada pihak lain atas uang, barang atau jasa. Namun,

Page 39: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

22

untuk tujuan akuntansi istilah ini pada umumnya diterapkan dalam

pengertian yang lebih sempit yaitu berupa klaim yang diharapkan akan

diselesaikan melalui penerimaan kas”.

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya

waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Tingkat perputaran

piutang dapat diketahui dengan membagi penjualan kredit bersih

dengan saldo rata-rata piutang. Piutang yang dimiliki oleh perusahaan

mempunyai hubungan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi

piutang dapat dihitung menggunakan rasio perputaran piutang

(Riyanto, 2008). Dalam menentukan besarnya jumlah perputaran

piutang menurut Syamsudin (2004) adalah sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Sedangkan untuk menghitung periode atau lamanya perputaran

piutang digunakan rumus sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 360

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Rasio ini menggambarkan tingkat efisiensi perusahaan dalam

mengelola piutangnya. Tingkat perputaran piutang diukur dengan

membandingkan antara penjualan kredit dengan rata-rata piutangnya.

Jadi, tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana

yang diinvestasikan pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai

atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah.

Page 40: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

23

Sebaliknya, jika tingkat perputaran piutang yang rendah berarti piutang

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih menjadi

uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang

lebih besar (Kasmir, 2008).

4. Perputaran Persediaan

Persediaan merupakan stok bahan yang digunakan untuk

memudahkan produksi atau untuk memuaskan permintaan pelanggan

(Schroeder, 2000). Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi

barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam

suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang

masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan

bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses

produksi (Rangkuti, 2004).

Stice dan Skousen (2004) mengemukakan bahwa persediaan (atau

persediaan barang dagang) secara umum ditujukan untuk barang-

barang yang dimiliki perusahaan dagang, baik berupa grosir maupun

ritel, ketika barang-barang tersebut telah dibeli dan ada kondisi siap

untuk dijual. Kata bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi

untuk dijual ditujukan untuk persediaan di perusahaan manufaktur.

Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan

barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer

untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa

baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan

Page 41: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

24

(Sawir, 2000). Rasio perputaran persediaan digunakan untuk

mengukur perjalanan persediaan sampai kembali menjadi uang kas

(Moeljadi, 2013).

Rasio perputaran persediaan menunjukkan seberapa cepat

perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, semakin cepat

perputaran persediaan maka penjualan berjalan cepat, dan perusahaan

dianggap baik dalam usaha memperoleh laba (Harahap, 2011). Dalam

suatu perusahaan, persediaan merupakan salah satu unsur yang paling

aktif dalam perusahaan. Rangkuti (2004) menguraikan jenis-jenis

persediaan sebagai berikut.

a. Batch Stock, persediaan yang diadakan karena membeli

atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam

jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat

itu.

b. Fluctuation Stock, untuk menghadapi fluktuasi permintaan

konsumen yang tidak dapat diramalkan.

c. Anticipation Stock, untuk menghadapi fluktuasi permintaan

yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang

terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi

penggunaan atau penjualan atau permintaan yang

meningkat.

Adapun perputaran persediaan menurut Warren (2005) adalah

perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume barang

Page 42: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

25

dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama

periode berjalan. Besarnya hasil perhitungan persediaan menunjukkan

tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atas piutang dagang. Rasio

ini dihitung sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Secara umum, semakin besar perputaran persediaan, maka semakin

efisien dan efektif suatu perusahaan dalam mengelola persediaannya,

perputaran persediaan yang tinggi biasanya merupakan tanda

pengelolaan yang efisien serta baiknya likuiditas persediaan di

perusahaan tersebut. Menurut Lukman (2002), menyatakan bahwa

semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, maka semakin tinggi

pula keuntungan yang diperoleh.

5. Leverage

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari hutang. Artinya, berapa

besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan

aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh

kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila

perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Leverage suatu perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

Page 43: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

26

kewajiban finansialnya apabila perusahaan sekiranya saat ini

dilikuidasikan (Riyanto, 1995:32).

Semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi pula kerugian

yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang

besar. Sebaiknya apabila perusahaan memiliki rasio leverage

(solvabilitas) yang rendah tentu mempunyai risiko kerugian yang lebih

kecil. Ada lima jenis rasio leverage yang sering digunakan perusahaan,

diantaranya:

a. Rasio Utang Terhadap Aset (Debt to Asset Ratio/DAR)

Rasio ini merupakan rasio utang yang digunakan

untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan

total aktiva. Semakin tinggi rasio ini maka pendanaan

dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi

perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena

dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-

utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Sebaliknya

semakin rendah rasio ini, maka semakin kecil perusahaan

dibiayai dari utang. Berikut merupakan rumus dari Debt To

Asset Ratio.

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 × 100

b. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity

Ratio/DER)

Page 44: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

27

Debt to Equity Ratio merupakan perhitungan

sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan

dari modal pemegang saham. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat (Ross et al, 2003) yang menyatakan bahwa “debt

to equity ratio is dividing total debt with total equity”.

Menurut Horne dan Wachoviz (1998:145) “Debt to equity

is computed by simply dividing the total debt of the firm

(including current liabilities) by its shareholders equity”.

DER ini merupakan perhitungan sederhana yang

membandingkan total hutang perusahaan dari modal

pemegang saham.

Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat

Brealey et al. (2001) “Debt to equity is long term debt of

the firm dividing equity”. Dapat disimpulkan bahwa debt to

equity ratio merupakan rasio yang membandingkan total

hutang dengan total modal dari pemegang saham. Dengan

demikian debt to equity dapat memberikan gambaran

mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan

sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu

hutang.

Berikut merupakan rumus DER.

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 × 100

Page 45: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

28

c. Rasio Utang terhadap Modal Jangka Panjang (Long

Term Debt to Equity Ratio/LTDtER)

LTDtER merupakan rasio antara utang jangka

panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah mengukur

berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan

membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal

sendiri yang disediakan perusahaan. Adapun rumus dari

LTDtER adalah sebagai berikut.

𝐿𝑇𝐷𝑡𝐸𝑅 = 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 × 100

d. Jumlah Kali Perolehan Bunga (Times Interest Earned)

Rasio ini merupakan rasio untuk mencari jumlah

kali perolehan bunga. Rasio ini juga diartikan sebagai alat

ukur untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin

besar kemungkinan perusahaan dapat bunga pinjaman dan

dapat menjadi ukuran untuk memperoleh tambahan

pinjaman baru dari kreditor. Demikian pula sebaliknya,

apabila rasio rendah maka semakin rendah pula

kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan biaya

lainnya. Rumus dari times interest earned adalah sebagai

berikut.

Page 46: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

29

𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 (𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡)

Atau

𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 = 𝐸𝐵𝐼𝑇 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 (𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡)

e. Cakupan Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)

Rasio ini hampir mirip dengan rasio times interest

earned hanya saja perbedaannya rasio ini dilakukan apabila

perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau

menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa. Biaya tetap

merupakan biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan

atau jangka panjang. Rumusnya adalah sebagai berikut.

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒

= 𝐸𝐵𝐼𝑇 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑤𝑎

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑤𝑎

Pada penelitian ini, rasio leverage akan diproksikan dengan debt to

equity ratio (DER), dikarenakan DER merupakan rasio yang

membandingkan total hutang dengan total modal dari pemegang

saham. Oleh karena itu, rasio DER merupakan rasio yang paling

penting dan paling dilihat oleh pemegang saham.

6. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan untuk membayar kewajiban

finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan

Page 47: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

30

ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva yang mudah diubah menjadi

kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Pengertian

likuiditas sebenarnya mengandung dua dimensi yaitu waktu yang

diperlukan untuk mengubah aktiva menjadi kas dan kepastian harga

yang akan terjadi (Sartono, 2001).

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua

kewajibannya yang sudah jatuh tempo, yaitu apakah perusahaan

memiliki sumber dana yang cukup untuk membayar kredit saat

kewajibannya sudah jatuh tempo (Chaerul, 2001). Likuiditas adalah

rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar

lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya (Brigham

et al, 2006).

Likuiditas adalah kemampuan memperoleh uang tunai pada saat

dibutuhkan, beberapa sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga

keuangan dibeli oleh sektor usaha dan rumah tangga terutama

dimaksudkan untuk tujuan likuiditas, yang dimaksud dengan sekuritas

sekunder ini adalah giro, tabungan, sertifikat deposito yang diterbitkan

bank yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan keamanan

disamping tambahan pendapatan (Dahlan, 2001).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa likuiditas

merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan atau telah jatuh

tempo. Likuiditas sangat penting bagi perusahaan, karena kreditor

Page 48: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

31

tidak hanya melihat kinerja suatu perusahaan tetapi kreditor cenderung

melihat likuiditas dari suatu perusahaan tersebut. Perusahaan yang

memiliki likuiditas yang tinggi akan dengan mudah memenuhi

kewajiban jangka pendek perusahaan. Tetapi perlu diketahui juga, bila

likuiditas perusahaan yang terlalu tinggi akan menunjukkan banyak

dana yang menganggur. Dana yang menganggur ini tentu ada biaya

dana yang harus ditanggung, sehingga diharapkan likuditas perusahaan

tidak terlalu besar.

Untuk menilai likuiditas, terdapat beberapa rasio yang dapat

digunakan sebagai alat ukur untuk menganalisa dan menilai posisi

likuiditas, yaitu (Sawir, 2004).

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum

digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi

kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan

seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam

periode yang sama dengan jatuh tempo utang.

Rasio lancar biasanya digunakan sebagai alat untuk

mengukur keadaan likuiditas suatu perusahaan, dan juga

merupakan petunjuk untuk dapat mengetahui dan menduga

sampai dimanakah kiranya kita, apabila memberikan kredit

Page 49: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

32

berjangka pendek kepada seorang nasabah, dapat merasa

aman atau tidak.

Rasio lancar yang tinggi maka makin baiklah posisi

kreditor. Oleh karena itu, ada kemungkinan besar bahwa

utang perusahaan dapat dibayar tepat waktu. Di lain pihak,

ditinjau dari sudut pemegang saham, rasio lancar yang

tinggi tidak selalu paling menguntukan, terutama bila

terdapat saldo kas yang kelebihan dan jumlah piutang dan

persediaan adalah terlalu besar.

Pada umumnya, rasio lancar yang rendah terkadang

lebih banyak mengandung risiko dari pada rasio lancar

yang tinggi, tetapi ada kemungkinan rasio lancar yang

rendah berarti menunjukkan bahwa perusahaan

menggunakan aktiva lancar yang sangat efektif, yaitu bila

saldo disesuaikan dengan kebutuhan minimum saja dan

perputaran piutang dari persediaan ditingkatkan sampai

pada tingkat maksimum. Jumlah kas yang diperlukan

tergantung dari besarnya perusahaan dan terutama dari

jumlah uang yang diperlukan untuk membayar utang

lancar, berbagai biaya rutin dan pengeluaran darurat.

Adapun rumus dari rasio lancar adalah sebagai berikut.

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100

Page 50: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

33

Biasanya aktiva lancar terdiri dari kas, surat

berharga, piutang dagang dan persediaan. Sedangkan

kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar

jangka pendek, utang jangka pendek yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun, pajak penghasilan yang terutang

dan beban-beban lain yang terutang (terutama gaji dan

upah).

Rasio lancar yang rendah biasanya dianggap

menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas.

Sebaliknya, suatu perusahaan yang rasio lancarnya terlalu

tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya

dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat

mengurangi kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba.

Pada penelitian ini, likuiditas diproksikan oleh rasio

lancar. Dikarenakan rasio lancar merupakan rasio yang

paling penting dalam perhitungan likuiditas perusahaan.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini disebut juga sebagai acid test ratio, yaitu

perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan

dengan kewajiban lancar. Rasio ini merupakan ukuran

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena

Page 51: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

34

menganggap persediaan memerlukan waktu yang cukup

lama untuk direalisir menjadi kas, persediaan merupakan

pos yang paling tidak likuid dalam aktiva lancar.

Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan

rasio cepat karena persediaan merupakan unsur aktiva

lancar yang tingkat likuiditasya rendah, sering mengalami

fluktuasi harga, dan unsur aktiva lancar ini sering

menimbulkan kerugian jika menjadi likuidasi. Jadi, rasio

cepat lebih baik dalam mengukur kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio cepat yang umumnya dianggap baik adalah lebih

besar sama dengan satu.

Jika current ratio tinggi tetapi quick ratio rendah,

hal ini menunjukkan adanya investasi yang sangat besar

dalam persediaan. Adapun formula dari Quick Ratio adalah

sebagai berikut.

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas adalah kemampuan untuk membayar

hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang

tersedia dalam perusahaan dan efek yang segera diuangkan.

Adapun cara menghitung rasio kas, dapat menggunakan

rumus sebagai berikut.

Page 52: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

35

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑎𝑠 = 𝐾𝑎𝑠 + 𝐸𝑓𝑒𝑘

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100

Rasio kas ini sangat relatif akan tetapi menunjukkan

bahwa manajemen telah mengoperasikan kas yang tersedia

dengan efektif dan efisien. Rasio kas ini juga merupakan

indikator tingkat likuiditas yang dipakai secara lebih kuat

karena dapat memberikan informasi tentang kemampuan

kas dan efek yang tersedia untuk menutup hutang lancar.

7. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk

tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini

penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka

akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya, jika

penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka

perusahaan akan menderita kerugian (Brigham & Houston, 2001).

Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala dimana dapat

diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara

lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain.

Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan

perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah

badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari tiga triliun,

sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang total aktivanya

di atas tiga triliun.

Page 53: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

36

Ukuran perusahaan adalah skala untuk menentukan besar kecilnya

suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan beberapa

cara, antara lain total aktiva, total penjualan, dan jumlah karyawan

yang bekerja di perusahaan (Purwanto, 2004). Ukuran suatu

perusahaan tercermin dari total aset yang dimiliki, semakin besar aset

perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan, begitu pula

sebaliknya (Zulkarnaini, 2007).

Ukuran perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokkan

perusahaan ke dalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan

besar, sedang dan kecil. Skala perusahaan merupakan ukuran yang

dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya perusahaan didasarkan

kepada total aset perusahaan (Suwito & Herawaty, 2005). Berikut

merupakan kategori ukuran perusahaan menurut Fajri & Senja (2008).

a. Perusahaan Besar

Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki

kekayaan bersih lebih besar dari Rp10 Milyar termasuk

tanah dan bangunan. Serta memiliki penjualan lebih dari

Rp50 Milyar/tahun.

b. Perusahaan Menengah

Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki

kekayaan bersih Rp1-10 Milyar termasuk tanah dan

bangunan. Serta memiliki penjualan lebih besar dari Rp1

Milyar dan kurang dari Rp50 Milyar.

Page 54: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

37

c. Perusahaan kecil

Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki

kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta tidak termasuk

tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan minimal

Rp1 Milyar/tahun.

Perusahaan yang berukuran besar mempunyai berbagai kelebihan

dibanding perusahaan berukuran kecil. Kelebihan yang pertama adalah

ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan

memperoleh dana dari pasar modal. Kedua, ukuran perusahaan

menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam

kontrak keuangan. Dan ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam

biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat

memperoleh lebih banyak laba (Sawir, 2004).

Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan

keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan

akan melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin

cepat karena perusahaan memilik lebih banyak sumber informasi dan

memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang baik sehingga

dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan

keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan

keuangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan

ukuran perusahaan dapat memengaruhi waktu penyelesaian audit

(Rachmawati, 2008).

Page 55: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

38

Perusahaan yang berukuran besar memiliki akses lebih besar dan

luas untuk mendapat sumber pendanaan dari luar, sehingga untuk

memperoleh pinjaman akan lebih mudah karena dikatakan bahwa

perusahaan dengan ukuran besar memiliki kesempatan lebih besar

untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Semakin

besar ukuran perusahaan, biasanya informasi yang tersedia untuk

investor dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan investasi

dalam saham perusahaan tersebut semakin banyak. Ukuran perusahaan

dapat diproksikan ke dalam logaritma natural dari total aktiva

(Brigham & Houston, 2001).

Ukuran perusahaan memengaruhi kemampuan perusahaan untuk

memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai aktivitas

operasional perusahaan. Perusahaan yang lebih besar akan semakin

mudah untuk mendapat dana eksternal berupa hutang dalam jumlah

yang besar sehingga akan membantu kegiatan operasional perusahaan

yang kemudian menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat

sehingga profitabilitas perusahaan juga akan meningkat pula.

Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi

membutuhkan dukungan sumber dana atau modal yang semakin besar,

begitu juga sebaliknya (Sartono, 2010).

Perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih mudah

memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan kecil.

Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki

Page 56: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

39

fleksibilitas yang lebih besar pula. Perusahaan kecil memiliki tingkat

risiko yang tinggi apabila terjadi financial distress dibandingkan

dengan perusahaan besar. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan

ukuran yang lebih besar tidak mempunyai kendala berarti untuk

mendapat dana eksternal dalam bentuk hutang (Sartono, 2010).

Ukuran perusahaan merupakan salah satu hal yang

dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan kebijakan utangnya.

Perusahaan besar diantaranya memiliki keuntungan aktivitas serta

lebih dikenal oleh publik dibandingkan dengan perusahaan kecil

sehingga kebutuhan hutang perusahaan yang besar akan lebih tinggi

dari perusahaan kecil. Selain itu, semakin besar ukuran perusahaan

maka perusahaan semakin transparan dalam mengungkapkan kinerja

perusahaan kepada pihak luar, dengan demikian perusahaan semakin

mudah mendapatkan pinjaman karena semakin dipercaya oleh kreditur

(Purnamasari, 2015).

Ukuran perusahaan merupakan variabel kontrol yang banyak

digunakan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena banyaknya

keputusan investasi dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Ukuran

perusahaan biasanya diproksikan dengan total aset, karena nilai aset

yang cukup besar maka ukuran perusahaan akan diperhalus dengan

melakukan log (asset) atau Ln (Assets). Ukuran perusahaan adalah

ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan lebih besar

cenderung memiliki sumber permodalan yang lebih terdiversifikasi

Page 57: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

40

sehingga ukuran perusahaan merupakan kebalikan keuntungan

terjadinya kebangkrutan. Pengukuran ukuran perusahaan dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Asnawi dan Wijaya,

2005)

𝐹𝑖𝑟𝑚 𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎)

8. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan

keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio ini akan

menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, aktivitas, dan hutang pada

hasil-hasil operasi (Brigham dan Houston, 2006). Profitabilitas adalah

suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode

tertentu (Munawir, 2004). Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada,

penjualan, kas, aset dan modal. Semakin besar risiko yang dihadapi,

maka semakin besar keuntungan yang diharapkan. Risiko yang timbul

akan sejalan dengan kemampuan laba yang diharapkan (Harahap,

2008).

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan

oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Intinya penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan

(Kasmir, 2012). Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

Page 58: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

41

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva,

maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang

akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini (Sartono,

2010).

Rasio profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang

diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam

konteks analisis rasio digunakan untuk mengukur pendapatan menurut

laporan rugi laba dengan nilai buku investasi (Tampubolon, 2013).

Menurut Munawar (1995) ada beberapa faktor yang memengaruhi

profitabilitas perusahaan, yaitu:

a. Jenis Perusahaan

Profitabilitas perusahaan sangat bergantung dengan jenis

perusahaan, jika perusahaan menjual barang konsumsi atau jasa

biasanya akan memiliki keuntungan yang stabil dibandingkan

dengan perusahaan yang memproduksi barang modal.

b. Umur Perusahaan

Sebuah perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil

bila dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Umur

perusahaan ini adalah umur sejak berdirinya perusahaan hingga

perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya.

c. Skala Perusahaan

Jika skala ekonominya lebih tinggi, berarti perusahaan dapat

menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat biaya

Page 59: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

42

rendah tersebut merupakan cara untuk memperoleh laba yang

diinginkan.

d. Harga Produksi

Perusahaan yang biaya produksinya relatif lebih murah akan

memiliki keuntungan yang lebih baik dan stabil daripada

perusahaan yang biaya produksinya tinggi.

e. Habitat Bisnis

Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar kebiasaan

akan memperoleh kebutuhan lebih stabil dari pada non habitual

basis.

f. Produk yang Dihasilkan

Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan

kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut

akan lebih stabil daripada perusahaan yang memproduksi

barang modal.

Profitabilitas ialah kemampuan manajemen untuk memperoleh

laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi, laba bersih. Untuk

memperoleh laba di atas rata-rata, manajemen harus mampu

meningkatkan pendapatan dan mengurangi semua beban atas

pendapatan. Itu berarti manajemen harus memperluas pangsa pasar

dengan tingkat harga yang menguntungkan dan menghapuskan

aktivitas yang tak bernilai tambah (Keown, 2010). Menurut Mamduh

Page 60: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

43

(2009) dalam bukunya terdapat tiga rasio yang sering dibicarakan

yaitu:

a. Profit Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan

tertentu. Rasio ini bisa dilihat secara langsung pada analisis

common size untuk laporan laba rugi. Rasio ini bisa

diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan

menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada

periode tertentu.

Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat

penjualan tertentu. Profit margin yang rendah menandakan

penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya yang

tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan

tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum,

rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan

manajemen.

Jika suatu perusahaan memiliki margin laba yang rendah

atau masih berada di bawah rata-rata industri, hal ini

menunjukkan karena tingginya biaya-biaya yang biasanya

terjadi karena operasi perusahaan yang tidak efisien. Margin

Page 61: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

44

laba yang rendah juga merupakan akibat dari penggunaan

hutangnya yang terlalu berlebihan. Jika perusahaan

menggunakan lebih banyak hutang daripada yang lain, maka

perusahaan tersebut akan memiliki beban bunga yang lebih

tinggi. Beban bunga tersebut akan menurunkan laba bersih, dan

karena penjualan tetap maka akibatnya margin laba akan

menjadi relatif rendah. Dalam kasus seperti ini, perusahaan

dengan margin laba rendah mungkin akan mendapat tingkat

pengembalian yang lebih tinggi atas investasi pemegang

sahamnya karena penggunaan leverage keuangan (Brigham &

Houston, 2006).

b. Return on Total Assets = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA juga sering

disebut sebagai ROI (Return on Investment). Rasio yang tinggi

menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti efisiensi

manajemen. Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan

sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut

sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau

ditempatkan. Apabila perusahaan memiliki tingkat

pengembalian yang rendah merupakan akibat dari (1)

Page 62: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

45

kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan yang rendah,

(2) biaya bunga yang tinggi yang dikarenakan oleh penggunaan

hutangnya yang di atas rata-rata, dimana keduanya telah

menyebabkan laba bersihnya menjadi relatif lebih rendah

(Fahmi, 2013).

Return on Investment merupakan perbandingan antara laba

bersih setelah pajak dengan total aktiva. Rasio ini merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara

keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah

keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin

tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan perusahaan

(Syamsuddin, 2009). ROA adalah rasio yang menunjukkan

hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan atas suatu ukuran tentang aktivitas manajemen

(Kasmir, 2013).

Return on Assets merupakan salah satu rasio profitabilitas

yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan

laba dari aktiva yang digunakan. Tingkat ROA bergantung

pada pengelolaan aset perusahaan oleh manajemen yang

menggambarkan efisiensi dari operasional perusahaan.

Semakin tinggi ROA semakin efisien operasional perusahaan

dan sebaliknya, rendahnya ROA dapat disebabkan oleh

banyaknya aset perusahaan yang menganggur, investasi dalam

Page 63: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

46

persediaan terlalu banyak, kelebihan uang kertas, aktiva tetap

beroperasi di bawah normal dan lain-lain sehingga menurunkan

profitabilitas perusahaan. Profitabilitas adalah hasil akhir dari

sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan

(Brigham & Houston, 2006).

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio

profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan rasio ini paling

sering disoroti, karena mampu menunjukkan keberhasilan

perusahaan menghasilkan keuntungan. ROA mampu mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan di masa

yang akan datang, aset atau aktiva yang dimaksud adalah

keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal

sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk

kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Brigham & Houston

(2001:90) “Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur

pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah bunga dan

pajak”. Return on Assets merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan laba dari aktiva yang dipergunakannya

(Sartono, 2010). Indikator yang dapat digunakan sebagai

pengukuran profitabilitas perusahaan adalah ROA yang

merupakan pengembalian atas aset yang digunakan untuk

menghasilkan pendapatan bersih perusahaan (Keown, 2008).

Page 64: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

47

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio

profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba atas aktiva

yang dipergunakan di dalam perusahaan. Adapun beberapa

manfaat ROA menurut Munawir (2010) adalah sebagai berikut:

1) Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi

dengan baik maka dengan analisis ROA dapat diukur

efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang

sensitif terhadap setiap hal yang memengaruhi keadaan

keuangan perusahaan.

2) Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga

dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal

ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan

strategi.

3) Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis

ROA juga berguna untuk kepentingan perencanaan.

c. Return on Equity = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan

ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

Meskipun begitu, rasio ini tidak memperhitungkan dividen

Page 65: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

48

maupun capital gain untuk pemegang saham. Karena rasio ini

bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya.

ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat leverage keuangan

perusahaan.

Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui

efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Dengan

demikian berarti rasio ini berbanding lurus dengan tingkat

efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak

manajemen perusahaan (Sudana, 2011).

Pendapat ini juga diperkuat oleh Brigham & Houston

(2010), yang menyatakan bahwa rasio yang paling penting

adalah pengembalian atas ekuitas (ROE), yang merupakan laba

bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas

pemegang saham. Tinggi rendahnya ROE akan menunjukkan

tingkat pengembalian modal yang akan diperoleh pemegang

saham. Tinggi rendahnya ROE akan menunjukkan tingkat

pengembalian modal yang akan diperoleh pemegang saham.

ROE merupakan penggerak nilai perusahaan yang terpenting

(Walsh, 2012).

Return on Equity merupakan rasio yang menunjukkan

kesukesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat

pengembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi return on

Page 66: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

49

equity maka akan semakin baik, karena memberikan tingkat

pengembalian yang lebih besar bagi para pemegang saham

(Darsono & Ashari, 2005). Semakin besar nilai ROE maka

tingkat pengembalian yang diharapkan investor juga besar.

Semakin besar nilai ROE maka perusahaan dianggap makin

menguntungkan. Sehingga perusahaan yang memiliki

profitable investment opportunities, maka pasar akan

memberikan reward berupa PER yang tinggi (Sartono, 2001).

ROE adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah

perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur

tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik

modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir, 2009).

ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering

disebut rentabilitas usaha.

Untuk mencapai profitabilitas setiap perusahaan akan melakukan

berbagai aktivitas selama periode tertentu untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat terutama pada tingkat penjualan, aset perusahaan dan

modal saham tertentu. Tingkat profitabilitas yang tinggi pada suatu

perusahaan berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal yang

digunakan oleh perusahaan tersebut. Semakin tinggi tingkat

profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan

tersebut akan lebih terjamin.

Page 67: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

50

Profitabilitas sangatlah penting untuk perusahaan dalam rangka

mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka panjang, hal

ini dikarenakan profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan

mempunyai prospek yang bagus di masa yang akan datang atau tidak.

Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan

(pemegang saham) karena profitabilitas adalah hasil yang diperoleh

melalui usaha manajemen atas dana yang diinvestasikan oleh para

pemegang saham dan profitabilitas juga mencerminkan pembagian

laba yang menjadi haknya yaitu seberapa banyak dana yang

diinvestasikan kembali dan seberapa banyak yang dibayarkan sebagai

dividen tunai ataupun dividen saham kepada para pemilik saham

(Jusriaini & Rahardjo, 2013).

Penelitian ini menetapkan Return on Asset sebagai proksi

profitabilitas didasarkan suatu pertimbangan, karena ROA dapat

menunjukkan kemampuan perusahaan terhadap aset yang dimiliki.

ROA yang dimaksud pada penelitian ini adalah laba bersih dibagi total

aset. Semakin tinggi ROA menunjukkan bahwa semakin efisien

operasional perusahaan. Selain itu, ROA sangatlah cocok untuk diteliti

pada perusahaan manufaktur sub-sektor food and beverages yang

memiliki aset terutama persediaan yang banyak.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari

perbandingan dengan penelitian yang dilakukan. Untuk mendukung

Page 68: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

51

penelitian ini, berikut akan dikemukakan beberapa hasil penelitian yang

berhubungan dengan variabel penelitian. Diantaranya adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

1. Ike Rukmana

Sari, et al

(2019)

Volume 3

Nomor 1 Jurnal

Aksara Public

The Influence of

Working

Capital

Turnover, Cash

Turnover and

Inventory

Turnover to

Profitability on

PT. Mulia

Kekal Abadi in

2014-2016

Period

Independen:

Cash

Turnover and

Inventory

Turnover

Dependen:

Profitability

Multiple

Linear

Regressio

n

Dependen:

Working

Capital

turnover

Objek

Penelitian:

PT. Mulia

Kekal Abadi

in 2014-

2016 Period

The conclusion of this study

partially Cash Turn Over had

positive influence and

significant to Profitability,

meanwhile Working Capital

Turn Over and Inventory Turn

Over had no influences to

Profitability. In the other

hands, Working Capital Turn

Over, Cash Turn Over and

Inventory Turn Over

simultanouesly had significatnt

influence to Profitability on

PT. Mulia Kekal Abadi in

period 2014-2016.

2. Hamam Roni,

& Atim Djazuli

Djumahir

(2018)

Volume 16

Number 2.

Jurnal of

Applied

Management

Independen:

Cash

Turnover,

Inventory

Turnover,

Receivable

Turnover,

Liquidity

Multiple

Linear

Regressio

n

Dependen:

Asset

Structure

Objek

Penelitian:

State-

Owned

Enterprise

The results of this strudy

indicate that inventory

turnover and asset structure

have significantly positive

effect on corporate

profitability. Nevertheless,

Cash Turnover, Receivable

Turnover, and Liquidity have

no significant effect on the

Page 69: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

52

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

(JAM)

The Effect of

Working

Capital

Management on

Profitability of

State-Owned

Enterprise in

Processing

Industry Sector

Dependen:

Profitability

in

Processing

Industry

Sector

profitability on State-owned

enterprise of indonesia in

processing industry sector. For

further research, it is advisable

to add financial and non

financial variables which are

consideredmediate or

moderate the effect of working

capital management on

profitability.

3. Samsul Bahari,

et al (2018)

Volume 5

Nomor 1 Jurnal

Produktivitas:

Jurnal Fakultas

Ekonomi

Universitas

Muhammadiyah

Pontianak

ISSN: 2621-

5098

Pengaruh

Solvabilitas,

Likuiditas dan

Aktivitas

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan Jasa

Sektor

Infrastruktur,

Utilitas dan

Transportasi

Yang Terdaftar

di BEI

Independen:

Debt to

Equity Ratio

(DER),

Current

Ratio (CR)

Dependen:

Profitability

Regresi

Linier

Berganda

Independen:

Debt to

Asset Ratio

(DAR),

Cash Ratio

(CHR),

Total Assets

Turnover

(TATO)

Working

Capital

Turnover

(WCT)

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Jasa Sektor

Infrastruktur

, Utilitas

dan

Transportasi

Yang

Terdaftar di

BEI

Hasil uji pengaruh simultan

(uji f) menunjukkan bahwa

enam variabel independen,

yaitu DER, DAR, CR, CHR,

TATO dan WCT secara

bersama-sama memiliki

pengaruh signifikan terhadap

ROA, terbukti dengan nilai F

hitung sebesar 5,087 dan F

tabel sebesar 2,43 dan

memiliki nilai sig 0,001 lebih

kecil dari 0,05. Sedangkan

hasil uji pengaruh parsial (uji t)

menunjukkan bahwa variabel

Debt to Asset Ratio (DAR)

memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap variabel

Return on Asset (ROA),

sedangkan Cash Ratio (CHR)

dan Total Asset Turn Over

Variabel (TATO) berpengaruh

positif signifikan terhadap

variabel Return on Asset

(ROA). Variabel Debt to

Equity Ratio (DER), Current

Ratio (CR) dan Turnover

Modal Kerja (WCT) tidak

memiliki pengaruh yang

Page 70: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

53

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

signifikan terhadap variabel

Return on Asset (ROA).

4. Ahmed SU, et

al

(2017) Journal

Business &

Financial

Affairs ISSN:

2167-0234

Impact of

Working

Capital

Management on

Profitability. A

Study on Textile

Companies of

Bangladesh

Independen:

Current

Ratio

Dependen:

Profitability

Logistic

Regressio

n

Independen:

Current

Liabilities

Objek

Penelitian:

Textile

Companies

of

Bangladesh

Teknik

Analisis:

Logistic

Regression

The findings of the study

showed that, there is

statistically significant

relationship between

working capital management

and profitability of the

Bangladeshi textile companies.

More specifically, this study

revealed that Current ratio

and Current liabilities to total

asset has most significant

impact on profitability of

textile companies in

Bangladesh.

5. Amrita

Maulidia

Rahmah, et al

(2016) Volume

4 e-Journal

Bisma

Universitas

Pendidikan

Ganesha

Pengaruh

Likuiditas,

Solvabilitas dan

Aktivitas

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Otomotif yang

terdaftar di

Bursa Efek

Independen:

Likuiditas,

Solvabilitas

dan Aktivitas

Dependen:

Profitabilitas

Regresi

Linier

Berganda

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Otomotif

yang

terdaftar di

BEI

Ada pengaruh positif dan

signifikan secara simultan dari

Likuiditas, Solvabilitas dan

Aktivitas terhadap

Profitabilitas perusahaan

Otomotif yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Ada pengaruh positif dan

signifikan secara parsial

Likuiditas dan Aktivitas

terhadap Profitabilitas,

sedangkan Solvabilitas

berpengaruh negatif dan

signifikan secara parsial

terhadap Profitabilitas pada

Perusahaan Otomotif yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Page 71: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

54

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

Indonesia (BEI)

6. Fathin Safiah,

& Dr. Ismail

Nizam

(2015)

Volume 3

Number 2

International

Journal of

Accaounting &

Business

Management

ISSN: 2289-

4519

The Effect of

Working

Capital

Management on

the Profitability

of Plantation

and Petroleum

Sector in

Malaysia

Independen:

Current

Ratio

Dependen:

Profitability

Multiple

Linear

Regressio

ns

Independen:

Inventory

Days (ID),

Payable

Days

(ADP),

Working

Capital

Turnover

Ratio

(WCTR),

Cash

Conversion

Cycle

(CCC),

Receivables

Days (ARD)

Objek

Penelitian:

Plantation

and

Petroleum

Sector in

Malaysia

The findings show insignificant

relationship between Inventory

Days (ID), Current Ratio (CR)

and Payable Days (CP) on

Return on Asset (ROA).

However, the only significant

relationship was found

between Working Capital

Turnover Ratio (WCTR) and

Receivable Days (RD).

Although this study included

only 50 companies, future

studies may include larger

sample by conducting more

organizations and sectors that

might reconsider a better

result of significant

relationship between Inventory

Turnover Ratio, Working

Capital Turnover Ratio

(WCTR) and Collection Period

(CP) on Return on Asset

(ROA).

7. Utami Fiqih

(2015)

Pengaruh

Perputaran

Piutang

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Sektor Industri

Dasar dan

Kimia periode

Independen:

Perputaran

Piutang

Dependen:

Profitabilitas

Regresi

Linier

Sederhana

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Sektor

Industri

Dasar dan

Kimia

periode

2010-2013

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa adanya pengaruh yang

signifikan antara perputaran

piutang terhadap profitabilitas

Page 72: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

55

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

2010-2013

8. M.Khafidz

Mansur (2015)

Pengaruh

Likuiditas dan

Solvabilitas

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Telekomunikasi

Independen:

Likuiditas

dan

solvabilitas

Dependen:

Profitabilitas

Regresi

Linier

Berganda

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Telekomuni

kasi

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa CR dan DER secara

bersama-sama dapat

berpengaruh signifikan

terhadap ROA. Akan tetapi,

CR secara sendiri tidak

berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

9. Novi Sagita

Ambarwati, et

al (2015)

Volume 3

Nomor 1

e-Journal S1

Ak Universitas

Pendidikan

Ganesha

Pengaruh

Modal Kerja,

Likuiditas,

Aktivitas dan

Ukuran

Perusahaan

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Manufaktur

yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Independen:

Modal Kerja,

Likuiditas,

Aktivitas dan

Ukuran

Perusahaan

Dependen:

Profitabilitas

Regresi

Linier

Berganda

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Manufaktur

yang

terdaftar di

BEI

Secara parsial Modal Kerja

berpengaruh positif signifikan

terhadap Profitabilitas

Likuiditas tidak berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas

Aktivitas berpengaruh positif

signifikan terhadap

Profitabilitas

Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif signifikan

terhadap Profitabilitas

Secara simultan Modal Kerja,

Likuiditas, Aktivitas dan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas

Page 73: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

56

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

10. Kadek Ayu

Yogamurti

Setiadewi, et al

(2015) Volume

4 Nomor 2

E-jurnal

Manajemen

Unud. EISSN:

2302-8912

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan dan

Leverage

terhadap

Profitabilitas

dan Nilai

Perusahaan

pada

Perusahaan

Food and

Beverage yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Independen:

Ukuran

Perusahaan

dan Leverage

Dependen:

Profitabilitas

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Food and

Beverage

yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

(BEI)

Analisis

Jalur

Teknik

Analisis:

Analisis

Jalur

Variabel

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Menunjukkan bahwa Ukuran

Perusahaan dan Leverage

berpengaruh tidak signifikan

secara statistik terhadap

Profitabilitas. Sedangkan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh tidak signifikan

terhadap Leverage

Ukuran Perusahaan

berpengaruh tidak signifikan

secara statistik terhadap Nilai

Perusahaan. Sedangkan

Leverage dan Profitabilitas

mempunyai pengaruh positif

signifikan terhadap Nilai

Perusahaan

11. A.A Wela

Yulia, & Ida

Bagus Badjra

(2015) Volume

4 Nomor 7

E-Jurnal

Manajemen

Unud. ISSN:

2302-8912

Pengaruh

Leverage,

Pertumbuhan

Penjualan dan

Independen:

Leverage dan

Ukuran

Perusahaan

Dependen:

Profitabilitas

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Food and

Beverage

Regresi

Linier

Berganda

Variabel

Independen:

Pertumbuha

n Penjualan

Leverage dan Pertumbuhan

Penjualan tidak berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas

Ukuran Perusahaan tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas

Page 74: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

57

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

Ukuran

Perusahaan

terhadap

Profitabilitas

pada 12

Perusahaan

Industry Food

and Beverage

12. Yocky

Ardiansyah

Mulyana (2014)

Pengaruh

Perputaran Kas

dan Modal

Kerja Terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Makanan dan

Minuman yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Periode 2009-

2013

Independen:

Perputaran

Kas dan

Modal Kerja

Dependen:

Profitabilitas

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Makanan dan

Minuman di

BEI

Regresi

Linier

Berganda

Tahun

Objek

Penelitian:

2009-2013

Hasil pengujian hipotesis

menyatakan bahwa perputaran

kas berpengaruh signifikan

positif terhadap profitabilitas

13. Irman Deni

(2014)

Pengaruh

Tingkat

Perputaran Kas,

Perputaran

Piutang dan

Perputaran

Persediaan

terhadap

Profitabilitas

pada

Independen:

Perputaran

Kas,

Perputaran

Piutang dan

Perputaran

Persediaan

Dependen:

Profitabilitas

Regresi

Linier

Berganda

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Manufaktur

yang

terdaftar di

BEI periode

2009-2011

Secara parsial pada variabel

Perputaran Kas berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap

Profitabilitas, Perputaran

Piutang berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

Profitabilitas sedangkan

Perputaran Persediaan juga

memiliki pengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas.

Page 75: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

58

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

Perusahaan

Manufaktur

yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Periode 2009-

2011

14. Andreani

Caroline Barus,

& Leliani

(2013) Volume

3 Nomor 2 Jurnal Wira

Ekonomi

Mikroskil

Pengaruh (CR),

(TATO), (DER)

dan (DR)

Pertumbuhan

Penjualan dan

Ukuran

Perusahaan

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Manufaktur

yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Independen:

Current

Ratio (CR),

Debt to

Equity Ratio

(DER) dan

Ukuran

Perusahaan

Dependen:

Profitabilitas

Regresi

Linier

Berganda

Variabel

Independen:

Total Asset

Turnover

(TATO),

Debt Ratio

(DR)

Pertumbuha

n Penjualan

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Manufaktur

yang

terdaftar di

BEI

Secara simultan CR, TATO,

DER, DR Pertumbuhan

Penjualan dan Ukuran

Perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas perusahaan

Secara parsial hanya TATO,

DR dan Ukuran Perusahaan

yang berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas

perusahaan

Sedangkan CR, DER dan

Pertumbuhan Penjualan tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas

perusahaan

15. Nina Sufiana &

Ni Ketut

Purnawati

(2013) Volume

2 Nomor 4

E-jurnal

Manajemen

Unud. EISSN:

Independen:

Perputaran

Kas,

Perputaran

Piutang dan

Perputaran

Persediaan

Regresi

Linier

Berganda

Tahun

Penelitian:

periode

2008-2010

Hasil penelitian ini adalah

Perputaran Kas, Perputaran

Piutang dan Perputaran

Persediaan berpengaruh secara

simultan terhadap

Profitabilitas.

Sedangkan analisis secara

Page 76: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

59

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

2302-8912

Pengaruh

Perputaran Kas,

Perputaran

Piutang, dan

Perputaran

Persediaan

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Food and

Beverages

periode 2008-

2010

Dependen:

Profitabilitas

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Food and

Beverages

parsial menunjukkan

Perputaran Kas berpengaruh

negatif dan tidak signifikan

terhadap Profitabilitas,

Perputaran Piutang

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

Profitabilitas. Sedangkan

Perputaran Persediaan

berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap

Profitabilitas.

16. Qasim Salem,

& Ramiz Ur

Rehman (2011)

Volume 1

Journal

Interdisciplinar

y Journal of

Research in

Business

ISSN: 2046-

7141

Pengaruh Rasio

Likuiditas

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Minyak dan

Gas yang

terdaftar di

Karachi Stock

Exchange

Independen:

Current

Ratio (CR)

Dependen:

Profitabilitas

Return On

Asset (ROA)

Regresi

Linier

Sederhana

Independen:

Quick Ratio

(QR) dan

Liquid Ratio

(LR)

Dependen:

ROE dan

ROI

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Minyak dan

Gas yang

terdaftar di

(KSE)

periode

2004-2009

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Rasio Likuiditas

memiliki pengaruh signifikan

terhadap ROA, sedangkan

pada ROE dan ROI

menunjukkan hasil bahwa

ROE tidak ada pengaruh

signifikan dari CR, QR, dan

LR. Sementara ROI

dipengaruhi kuat oleh CR, QR

dan LR.

Page 77: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

60

No

Judul

Penelitian dan

Peneliti

Metodologi

Perbedaan

Penelitian

Hasil Penelitian

Variabel

Teknik

Analisis

(KSE) periode

2004-2009

17. Afriani

Wulansari

(2010)

Analisis

Pengaruh

Efisiensi Modal

Kerja,

Leverage,

Likuiditas dan

Firm Size

terhadap

Profitabilitas

pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di Bursa

Efek Indonesia

Tahun 2005-

2009

Independen:

Leverage,

Likuiditas,

dan Firm

Size

Dependen:

Profitabilitas

Regresi

Linier

Berganda

Variabel

Independen:

Efisiensi

Modal Kerja

Objek

Penelitian:

Perusahaan

Manufaktur

yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Tahun

2005-2009

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh secara simultan pada

variabel Working Capital

Turnover, Debt Equity Ratio,

Current Ratio dan Firm Size

terhadap Return on Asset.

Hasil penelitian juga

menunjukkan variabel

Working Capital Turnover,

Debt Equity Ratio, Current

Ratio dan Firm Size

berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap Return on

Asset. Pada penelitian ini

ditemukan hasil analisa

variabel yang paling dominan

adalah Firm Size.

C. Kerangka Berfikir

Menurut (Sugiyono, 2017:60) mengemukakan bahwa kerangka

berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai

masalah yang penting.

Page 78: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

61

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Food and

Beverage di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2018

Variabel Independen:

1. Perputaran Kas

2. Aktivitas (Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan)

3. Solvabilitas (DER)

4. Likuiditas (CR)

5. Ukuran Perusahaan

6. Profitabilitas (Return on Equity)

Uji Asumsi Klasik:

1. Uji Normalitas Data

2. Uji Multikolinieritas

3. Uji Autokorelasi

4. Uji Heteroskedastisitas

Variabel Dependen:

Return On Asset (Y)

Uji Hipotesis:

1. Uji t (parsial)

2. Uji F (Simultan)

Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Koefisien Persamaan Regresi

Kesimpulan dan Implementasi

Uji Model Regresi Data Panel

Page 79: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

62

D. Keterkaitan antar Variabel

1. Keterkaitan antara Variabel Perputaran Kas dengan Return

On Asset

Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik, ini

berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan

keuntungan yang diperoleh akan semakin besar (Riyanto, 2001).

Seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari, et al

(2019) menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas.

Perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan

dengan jumlah kas rata-rata. Perputaran kas menunjukkan

kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat

dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu.

Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik

profitabilitasnya.

H1 : β1 ≠ 0; ada pengaruh secara parsial antara variabel perputaran

kas (X1) terhadap profitabilitas (Y).

2. Keterkaitan antara Variabel Perputaran Piutang dengan

Return On Asset

Perputaran piutang yang dimiliki suatu perusahaan

mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah penjualan kredit.

Jumlah piutang dagang dan kegiatan taksiran waktu

pengumpulannya dapat diketahui dengan menghitung tingkat

Page 80: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

63

perputaran piutang tersebut yaitu dengan membagi jumlah

penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Semakin tinggi tingkat

perputaran piutang berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan

pada piutang dagang dapat ditagih menjadi uang tunai atau

menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah.

Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang

dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih

dalam bentuk uang tunai.

Riyanto (2010) menyatakan bahwa perputaran piutang

menunjukkan periode terikatnya modal kerja dalam piutang

dimana semakin cepat periode berputarnya menunjukkan semakin

cepat perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan kredit

tersebut, sehingga profitabilitas perusahaan juga ikut meningkat.

Seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roni &

Djumahir (2018) menunjukkan bahwa perputaran Piutang tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas.

H2 : β2 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran piutang (X2) terhadap profitabilitas (Y).

3. Keterkaitan antara Variabel Perputaran Persediaan dengan

Return On Asset

Persediaan barang merupakan elemen utama dari modal

kerja yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-

menerus mengalami perubahan dalam kegiatan perusahaan.

Page 81: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

64

Penetapan besarnya investasi dalam persediaan akan berpengaruh

terhadap keuntungan yang akan diperoleh perusahaan (Martini &

Sugiharto, 2004). Raharjaputra (2009) menyatakan bahwa semakin

tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar

perusahaan akan memperoleh keuntungan, begitu pula sebaliknya,

jika tingkat perputaran persediannya rendah maka kemungkinan

semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan.

Munawir (2010) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian

yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan

selera konsumen, di samping itu akan menghemat ongkos

penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

Seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roni &

Djumahir (2018) menunjukkan bahwa perputaran Persediaan

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

H3 : β3 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran persediaan (X3) terhadap profitabilitas (Y).

4. Keterkaitan antara Variabel Debt to Equity Ratio dengan

Return On Asset

Debt to Equity Ratio digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal

yang dijadikan untuk jaminan utang. Semakin tinggi rasio ini maka

semakin tinggi pula resiko kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada

Page 82: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

65

kesempatan mendapatkan laba yang besar dikarenakan semakin

besar pinjaman suatu perusahaan berarti ada kemungkinan

perusahaan tersebut sedang melakukan ekspansi dan inovasi

usahanya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio DER yang rendah,

tentu mempunyai resiko kerugian yang lebih kecil.

Seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bahari,

et al (2018) menunjukkan bahwa Debt to Equity ratio (DER) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas.

H4 : β4 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Debt to

Equity Ratio (X4) terhadap profitabilitas (Y).

5. Keterkaitan antara Variabel Current Ratio dengan Return On

Asset

Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar likuiditas perusahaan. Rasio lancar

merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang

lancar. Rasio ini dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendeknya.

Apabila perusahaan memutuskan untuk menetapkan modal

kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas

akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar

akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada penurunan

profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan

Page 83: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

66

profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas

perusahaan. Semakin tinggi likuiditas, maka semakin baiklah

posisi perusahaan di mata kreditur. Oleh karena itu, terdapat

kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan dapat

membayar kewajibannya tepat pada waktunya.

Seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmah

& Yudiatmaja (2016) menunjukkan bahwa Current Ratio (CR)

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

H5 : β5 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

Current Ratio (X5) terhadap profitabilitas (Y).

6. Keterkaitan antara Variabel Ukuran Perusahaan dengan

Return On Asset

Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari

struktur keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah

alasan berbeda. Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan

tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal.

Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih mudah dalam

memperoleh dana dari pasar modal, karena investor cenderung

ingin menginvestasikan dananya ke perusahaan yang besar. Kedua,

ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam

kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih

pendanaan dari berbagai bentuk hutang. Ketiga, ada kemungkinan

Page 84: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

67

pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang

lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba.

Menurut Mulyani (2007), ukuran perusahaan secara tidak

langsung menentukan kemampuan suatu perusahaan dalam

mengendalikan dan menghasilkan laba. Ukuran suatu perusahaan

salah satunya dapat dilihat dari aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan, karena aktiva menggambarkan tersedianya sumber

daya untuk kegiatan perusahaan dimana kegiatan tersebut

cenderung dilakukan untuk memperoleh laba. Hal tersebut

membuktikan bahwa ukuran suatu perusahaan secara tidak

langsung juga menentukan laba yang diperoleh perusahaan.

Seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Ambarwati, et al (2015) menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.

H6 : β6 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel ukuran

perusahaan (X6) terhadap profitabilitas (Y).

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011).

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau

tidaknya pengaruh yang signifikan dari seperangkat variabel bebas

Page 85: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

68

(independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel).

Adapun hipotesis yang diuji yakni sebagai berikut:

1. Ho : β1 = 0; tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran kas (X1) terhadap return on asset (Y).

2. H1 : β1 ≠ 0; ada pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran kas (X1) terhadap return on asset (Y).

3. Ho : β2 = 0; tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran piutang (X2) terhadap return on asset (Y).

4. H2 : β2 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran piutang (X2) terhadap return on asset (Y).

5. Ho : β3 = 0; tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran persediaan (X3) terhadap return on asset (Y).

6. H3 : β3 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

perputaran persediaan (X3) terhadap return on asset (Y).

7. Ho : β4 = 0; tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel

Debt to Equity Ratio (X4) terhadap return on asset (Y).

8. H4 : β4 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel Debt

to Equity Ratio (X4) terhadap return on asset (Y).

9. Ho : β5 = 0; tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel

Current Ratio (X5) terhadap return on asset (Y).

10. H5 : β5 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

Current Ratio (X5) terhadap return on asset (Y).

Page 86: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

69

11. Ho : β6 = 0; tidak ada pengaruh secara parsial antara

variabel ukuran perusahaan (X6) terhadap return on asset (Y).

12. H6 : β6 ≠ 0; terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

ukuran perusahaan (X6) terhadap return on asset (Y).

13. Ho : β1, β2, β3, β4, β5 dan β6 = 0; tidak ada pengaruh secara

simultan antara variabel perputaran kas (X1), perputaran piutang

(X2) dan perputaran persediaan (X3), Debt to Equity Ratio (X4),

Current Ratio (X5) dan ukuran perusahaan (X6) terhadap return

on asset (Y).

14. Ha : β1, β2, β3, β4, β5 dan β6 ≠ 0; terdapat pengaruh secara

simultan antara variabel perputaran kas (X1), perputaran piutang

(X2) dan perputaran persediaan (X3), Debt to Equity Ratio (X4),

Current Ratio (X5) dan ukuran perusahaan (X6) terhadap return

on asset (Y).

Page 87: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

70

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan

kuantitatif, yang merupakan suatu proses untuk menemukan pengetahuan

yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Jenis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu menggambarkan suatu

kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah faktor atau variabel

tertentu serta menganalisis hasil dari laporan keuangan yang ada.

B. Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah laporan keuangan

perusahaan manufaktur subsektor food and beverages yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018 yang diperoleh dari website

resmi Indonesian Stock Exchange.

2. Sumber Data

Data yang dipergunakan berupa data sekunder yang diperoleh melalui

laporan keuangan melalui website resmi IDX (Indonesian Stock

Exchange) tahun 2013,2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang

Page 88: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

71

dilakukan penulis untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini

adalah kepustakaan (library research). Data-data yang digunakan dalam

penelitian ini, baik yang bertujuan untuk mendeskripsikan maupun untuk

menganalisis, diperoleh dari data sekunder yang bersifat kuantitatif. Data

sekunder adalah data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung

dari perusahaan. Sedangkan menurut Kuncoro (2011), data sekunder

adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data-data sekunder tersebut berupa rasio-rasio laporan keuangan

dari laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit di Bursa Efek

Indonesia (BEI) per 31 Desember 2013-2018. Data yang diperlukan antara

lain data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka. Adapun data

yang dianggap sebagai data kuantitatif dalam penelitian ini adalah:

1. Laporan Neraca masing-masing perusahaan pada tahun 2013-

2018.

2. Laporan Laba Rugi masing-masing perusahaan pada tahun

2013-2018.

D. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor

food and beverages yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2013-2018.

Page 89: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

72

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pemilihan

sampel adalah Purposive Sampling. Metode Purposive Sampling yaitu

sampel yang diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk

mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian (Yama &

Adityawati, 2009). Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

kriteria atau pertimbangan sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman (food and

beverages) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode penelitian yaitu 2013 sampai dengan 2018. Perusahaan

ini dipilih karena skala produksinya besar dan membutuhkan

modal yang besar pula untuk pengembangan produk dan

ekspansi pangsa pasarnya.

2. Perusahaan sampel telah menerbitkan laporan keuangan selama

lima tahun, yaitu tahun 2013-2018.

3. Setiap tahunnya, perusahaan sampel selalu memperoleh laba

positif.

4. Perusahaan yang telah delist di Bursa Efek Indonesia antara

periode tahun 2013-2018 tidak akan dimasukkan ke dalam

sampel.

Sampel yang sesuai dengan kriteria di atas adalah:

Page 90: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

73

Tabel 3.1

Perusahaan Objek Penelitian

NO Kode Nama Perusahaan

1. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

3. MYOR Mayora Indah Tbk.

4. SKLT Sekar Laut Tbk.

5. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk.

6. CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

7. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.

8. ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.

9. DLTA Delta Djakarta Tbk.

10. SKBM Sekar Bumi Tbk.

11. STTP Siantar Top Tbk.

Sumber : www.idx.co.id

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada penelitian ini yang akan dibahas terbatas hanya pada seberapa

besar pengaruh perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), perputaran

persediaan (X3), debt to equity ratio (X4), current ratio (X5) dan ukuran

perusahaan (X6) terhadap profitabilitas (Y) pada perusahaan manufaktur

subsektor food and beverages pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2018.

Page 91: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

74

Sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah

perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), perputaran persediaan (X3),

debt to equity ratio (X4), current ratio (X5) dan ukuran perusahaan (X6).

Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas

(Y).

1. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah

profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya.

Penelitian ini menetapkan Return on Asset sebagai proksi profitabilitas

didasarkan suatu pertimbangan, karena ROA dapat menunjukkan

kemampuan perusahaan terhadap aset yang dimiliki. ROA yang

dimaksud pada penelitian ini adalah laba bersih dibagi total aset.

Semakin tinggi ROA menunjukkan bahwa semakin efisien operasional

perusahaan. Selain itu, ROA sangatlah cocok untuk diteliti pada

perusahaan manufaktur sub-sektor food and beverages yang memiliki

aset terutama persediaan yang banyak. Secara sistematis dapat

diformulasikan sebagai berikut.

𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel

yaitu sebagai berikut.

a. Perputaran Kas (X1)

Page 92: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

75

Menurut Kasmir (2011), rasio perputaran kas (cash

turnover) berfungis untuk mengukur tingkat kecukupan modal

kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan

dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan

(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.

Perputaran kas mengukur kemampuan kas dalam menghasilkan

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas

berputar dalam satu periode tertentu. Perputaran kas juga

mengukur tingkat efisiensi penggunaan kas melalui tingkat

penjualan yang dilakukan perusahaan. Semakin tinggi

perputaran kas berarti makin cepat kembalinya kas masuk pada

perusahaan, begitu pula sebaliknya. Secara sistematis dapat

diformulasikan sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠

b. Perputaran Piutang (X2)

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan

lamanya waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Tingkat

perputaran piutang dapat diketahui dengan membagi penjualan

kredit bersih dengan saldo rata-rata piutang. Piutang yang

dimiliki oleh perusahaan mempunyai hubungan erat dengan

volume penjualan kredit. Posisi piutang dapat dihitung

menggunakan rasio perputaran piutang (Riyanto, 2008). Dalam

Page 93: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

76

menentukan besarnya jumlah perputaran piutang menurut

Syamsudin (2004) adalah sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

c. Perputaran Persediaan (X3)

Perputaran persediaan menurut Warren (2005) adalah

perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume

barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang

dimiliki selama periode berjalan. Besarnya hasil perhitungan

persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi

kas atas piutang dagang. Rasio ini dihitung sebagai berikut.

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

d. Debt to Equity Ratio (X4)

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang

membandingkan total hutang dengan total modal dari

pemegang saham. Dengan demikian debt to equity dapat

memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki

perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan

suatu hutang. Rasio ini dihitung dengan formula sebagai

berikut.

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 × 100

Page 94: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

77

e. Current Ratio (X5)

Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum

digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi

kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan

seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam

periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Rasio ini

dihitung sebagai berikut.

𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100

f. Ukuran Perusahaan (X6)

Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha

kecil point b, menjelaskan bahwa “perusahaan yang memiliki

hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000,- (satu

milyar rupiah) digolongan kelompok usaha kecil”. Dengan

adanya ketentuan ini, maka dapat dinyatakan bahwa

perusahaan yang memiliki hasil penjualan tahunan di atas satu

milyar rupiah dapat dikelompokkan ke dalam industri

menengah dan besar. Maka di dalam penelitian ini, pengukuran

perusahaan mengacu pada UU No. 9 tahun 1995, dimana

ukuran perusahaan diproksikan dengan nilai logaritma natural

dari total penjualan. Secara sistematis dapat diformulasikan

sebagai berikut.

𝐹𝑖𝑟𝑚 𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎)

Page 95: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

78

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

1. Dependen

(Y)

Profitabilitas

Diukur dengan

ROA

ROA= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Rasio

2. Independen

(X1)

Perputaran

Kas

Rasio antara

penjualan

bersih dengan

rata-rata kas

Perputaran Kas =

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠

Rasio

3. Independen

(X2)

Perputaran

Piutang

Rasio antara

penjualan

kredit dan rata-

rata piutang

Perputaran Piutang =

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Rasio

4. Independen

(X3)

Perputaran

Persediaan

Rasio antara

harga pokok

penjualan

dengan rata-

rata persediaan

Perputaran Persediaan =

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Rasio

5. Independen

(X4)

Debt to

Equity Ratio

Rasio antara

total utang

dengan ekuitas

Debt to Equity Ratio =

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 × 100

Rasio

6. Independen

(X5)

Rasio Lancar

(Current

Ratio)

Rasio

perbandingan

antara aktiva

lancar dengan

utang lancar

Current Ratio =

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100

Rasio

7. Independen

(X6)

Ukuran

Perusahaan

Diproksi

dengan nilai

Ln dari total

penjualan

Ukuran Perusahaan =

𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎)

Rasio

Sumber: Data diolah (2019)

Page 96: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

79

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan (Sugiyono, 2015).

Untuk menjelaskan kekuatan dan arah pengaruh beberapa variabel

bebas atau variabel penjelas terhadap satu variabel terikat, metode analisis

data dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda atau

Multiple Regression (Ghozali, 2013).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dan didapatkan dengan cara:

a) Metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat

dan mengkaji data sekunder secara tidak langsung melalui media

perantara yang berupa laporan tahunan dan laporan keuangan dari

seluruh perusahaan terkait dalam hal ini yaitu perusahaan Food

and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

tahun 2013-2018.

b) Metode studi pustaka, yaitu merupakan cara memperoleh data dari

berbagai literatur pustaka seperti jurnal, karya ilmiah, artikel dan

sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

Page 97: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

80

c) Pencarian internet, yaitu dengan cara memperoleh data dengan

bantuan teknologi pencarian di internet guna mendukung penelitian

ini.

1. Analisis Regresi Data Panel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

(runtut waktu) dan cross section (seksi silang) atau biasa disebut dana

panel. Menurut Wahyu (2015:2-5) data panel adalah jenis data yang

merupakan gabungan antara data runtut waktu dengan data seksi

silang. Oleh karena itu, data panel memiliki gabungan karakteristik

kedua jenis data tadi, yaitu: (1) terdiri atas beberapa objek dan (2)

meliputi beberapa periode waktu.

Data bersifat time series karena data dalam penelitian ini adalah

data dalam interval waktu tertentu, dalam penelitian ini yaitu tahun

2013-2018. Sedangkan data cross section adalah data pada suatu kurun

tertentu pada beberapa perusahaan. Uji regresi data panel dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen yaitu Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran

Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran

Perusahaan terhadap variabel dependen yaitu Return On Asset. Wahyu

(2015:93) menyatakan regresi data panel terdapat tiga model estimasi

yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:

1) Model Common Effect

Page 98: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

81

Merupakan pendekatan model data panel yang paling

sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series

dan data cross section dan mengestimasikannya dengan

menggunakan pendekatan kuadran terkecil (Ordinary Least

Square/OLS). Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu

maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data

perusahaan adalah sama dalam berbagai kurun waktu.

2) Model Fixed Effect

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu

dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya, dimana setiap

individu merupakan parameter yang tidak diketahui. Oleh

karena itu, untuk mengestimasi data panel model fixed effect

menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap

perbedaan intersep antar perusahaan. Perbedaan intersep

tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan budaya kerja,

manajerial dan insentif. Namun demikian sama antar

perusahaan. Karena menggunakan variable dummy, model

estimasi ini disebut juga dengan teknik Least Square Dummy

Variable (LSDV).

3) Model Random Effect

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel

gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar

individu. Berbeda dengan fixed effect model, efek spesifik dari

Page 99: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

82

masing-masing individu diperlakukan sebagai bagian dari

komponen error yang bersifat acak (random) dan tidak

berkorelasi dengan variabel penjelas yang teramati.

Keuntungan menggunakan random effect model ini yaitu dapat

menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini disebut juga

dengan Error Component Model (ECM). Metode yang tepat

untuk mengakomodasi model random effect ini adalah

Generalized Least Square (GLS), dengan asumsi komponen

error bersifat homokedastik dan tidak ada gejala cross section

correlation.

Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan

software Eviews 9.0 untuk mendapatkan analisis regresi data

panel yang terbaik antara model common, fixed atau random

effect, maka dilakukan teknik pemilihan model. Menurut

Wahyu (2015:110) untuk memilih model yang paling tepat

yang digunakan dalam mengelola data panel, terdapat tiga

metode yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:

4) Uji Chow

Uji ini dilakukan untuk menentukan model common effect

atau fixed effect yang paling tepat digunakan dalam

mengestimasi data panel. Untuk melakukan uji chow, data

diregresikan terlebih dahulu dengan menggunakan model

common effect dan fixed effect, kemudian dilakukan

Page 100: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

83

fixed/random effect testing dengan menggunakan redundant

fixed effect-likehood ratio. Jika nilai probabilitas cross section

F lebih besar dari 0.05 maka model yang dipilih adalah

common effect. Sebaliknya, jika nilai probabilitas cross section

F lebih kecil dari 0.05 maka model yang dipilih adalah fixed

effect.

5) Uji Hausman

Uji ini dilakukan untuk menentukan model fixed effect atau

random effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi

data panel. Untuk melakukan uji hausman, data juga

diregresikan dengan model fixed effect dan random effect

testing dengan menggunakan correlated random effect-

hausman test. Jika nilai probabilitas cross section random lebih

besar dari 0.05 maka model yang terpilih adalah random effect.

Sebaliknya, jika nilai probabilitas cross section random lebih

kecil dari 0.05 maka model yang dipilih adalah fixed effect.

2. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya

memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah

memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013).

Pengujian normalitas akan dilakukan dengan menguji kolmogorov-

Page 101: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

84

smirnov dengan tingkat signifikansi 0,05. Dengan dasar

pengambilan keputusan berikut ini:

a. Bila Asymp, Sig (2 tailed) > 0.05 maka data berdistribusi

normal.

b. Bila Asymp, Sig (2 tailed) < 0.05 maka data tidak berdistribusi

normal.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Pengujian ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model

regresi dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan nilai

variance inflation factor (VIF). Nilai yang umum digunakan

untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai

tolerance ≤ 0.10 atau nilai VIF ≥ 10. (Ghozali, 2013). Selain

dengan melihat kedua nilai tersebut dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

a. Jika nilai koefisien korelasi (R2) > 0,80 maka data tersebut

terjadi multikolinieritas

Page 102: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

85

b. Jika nilai koefisien korelasi (R2) < 0,80 maka data tersebut

tidak terjadi multikolinieritas.

3) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problemaautokorelasi. Untuk

mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi

dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini dilakukan uji

autokorelasi dengan menggunakan uji run test. Run test sebagai

bagian dari statistic non-parametrik dapat pula digunakan untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika

antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan

bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk

melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak

(Ghozali, 2013).

Pengujian autokorelasi akan dilakukan dengan uji run test

dengan tingkat signifikan 0.05 dengan dasar pengambilan

keputusan berikut ini:

a. Bila Asymp, Sig (2 tailed) > 0.05 maka residual random atau

tidak terjadi autokorelasi.

b. Bila Asymp, Sig (2 tailed) < 0.05 maka residual tidak random

atau terjadi autokorelasi.

Page 103: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

86

Selain itu, Uji autokorelasi dapat diuji dengan melihat nilai

Durbin Watson yang ada pada tabel model regresi.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut

Widarjono (2009) adalah:

Tabel 3.3

Uji Statistik Durbin Watson d

Nilai Statistik d Hasil

0 < d < du Menolak hipotesis nol; ada

autokorelasi positif

dl ≤ d ≤ du Daerah keragu-raguan;tidak ada

keputusan

du ≤ d ≤ 4-du Menerima hipotesis nol; tidak ada

autokorelas positif/negatif

4 – du ≤ d ≤ 4 – du Daerah keragu-raguan; tidak ada

keputusan

4 – dl ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada

autokorelasi negatif

Autokorelasi adalah korelasi antara sesama urutan

pengamatan dari waktu ke waktu. Untuk memeriksa adanya

autokorelasi, biasanya dilakukan uji statistik Durbin-Watson.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan

uji Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan α = 5%.

Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada

autokorelasi (Santoso, 2002).

Page 104: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

87

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variance variabel

tidak sama untuk semua pengamatan. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Data

yang baik yaitu homoskedastisitas yaitu kesamaan varians dan

residual. Kebanyakan data cross section mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun dan mewakili

berbagai ukuran kecil, sedang dan besar (Abdul, 2017). Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan Uji Glesjer yakni meregresikan nilai mutlaknya. Hipotesis

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho : β1 = 0 (tidak ada masalah heteroskedastisitas)

H1 : β1 ≠ 0 (ada masalah heteroskedastisitas)

Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan

Uji Glesjer adalah sebagai berikut:

Page 105: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

88

a. Jika nilai probability > 0,05 maka Ho ditolak, artinya tidak

ada masalah heteroskedastisitas.

b. Jika nilai probability < 0,05 maka Ho diterima, artinya ada

masalah heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan cara menguji goodness of fit model,

ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

diukur dari goodness of fit model. Secara statistik, goodness of fit

model dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R²), nilai statistik

F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara

statistik apabila nilai uji statistiknya berbeda dalam daerah kritis

(daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan

apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima

(Ghozali, 2013).

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

Page 106: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

89

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013).

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).

Kriteria pengujian uji F sebagai berikut:

a) Ha ditolak apabila value > 0.05 atau bila nilai signifikan

lebih dari nilai α 0.05 berarti variabel independen tidak

berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen.

b) Ha diterima apabila value = 0.05 atau bila nilai signifikan

kurang dari atau sama dengan nilai α 0.05 berarti variabel

independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen.

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013). Kriteria pengujian uji t

adalah sebagai berikut;

a) Ha ditolak apabila value > 0.05 atau bila nilai signifikansi

lebih dari nilai α 0.05 berarti variabel independen secara

individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 107: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

90

b) Ha diterima apabila value = 0.05 atau bila nilai signifikan

kurang dari atau sama dengan nilai α 0.05 berarti variabel

independen secara individual berpengaruh terhadap

variabel dependen. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan enam variabel bebas (independen) dan satu

variabel terikat (dependen).

4. Analisis Regresi

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi, karena penelitian

ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perputaran kas (X1),

perputaran piutang (X2), perputaran persediaan (X3), debt to equity

ratio (X4), current ratio (X5) dan ukuran perusahaan (X6) terhadap

profitabilitas (Y). Persamaan regresi pada penelitian ini menggunakan

rumus sebagai berikut.

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑏4𝑋4 + 𝑏5𝑋5 + 𝑏6𝑋6 + ei

Dimana :

Y = Variabel terikat (profitabilitas)

A = Bilangan konstanta

b1,b2 = Koefisien arah garis

X1 = Variabel bebas (perputaran kas)

X2 = Variabel bebas (perputaran piutang)

X3 = Variabel bebas (perputaran persediaan)

X4 = Variabel bebas (debt to equity ratio)

Page 108: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

91

X5 = Variabel bebas (current ratio)

X6 = Variabel bebas (ukuran perusahaan)

ei = Error Term

Page 109: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

92

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah salah satu bursa saham yang

dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam

upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek

Indonesia juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal

yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang

stabil.

Sejarah Bursa Efek, pasar modal telah hadir jauh sebelum

Indonesia Merdeka. Bursa Efek Indonesia awalnya pada saat

pemerintahan Hindia Belanda mendirikan di Batavia pada tanggal 14

Desember 1912 yang di selenggarakan oleh Vereniging Voor de

Effectenhandel. Pada tanggal 11 Januari 1925 di Bursa Efek Indonesia

di Surabaya, dan disusul dengan pembukaan Bursa Efek di Semarang

pada tanggal 1 Agustus 1925. Kemudian pada tahun 1956 pemerintah

mengaktifkan pasar modal sebagai sarana pembiayaan ekonomi.

Penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia paling lambat 30

November 2007. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia mulai aktif 1

Desember 2007, dimana Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa

Efek Jakarta.

Page 110: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

93

2. Lembaga-lembaga yang terlibat di Bursa Efek Indonesia

Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial yang sangat luas,

Bursa Efek Indonesia melibatkan banyak lembaga. Masing-masing

pihak mempunyai peranan dan fungsi yang berbeda-beda dan saling

menunjang kepentingan lainnya. Pihak-pihak yang terkait dalam

kegiatan di Bursa Efek Indonesia adalah:

a. Perusahaan yang Go Publik (Emiten)

Adalah perusahaan yang melakukan emisi atau yang telah

melakukan penawaran dalam surat berharga. Pihak ini

membutuhkan dana guna membelanjai operasi rencana investasi.

b. Perusahaan Efek

Perusahaan Efek adalah perusahaan yang telah memperoleh

izin usaha untuk beberapa kegiatan pinjaman emisi efek, perantara

perdagangan efek, manajer investasi, atau penasehat investasi.

c. Lembaga Kliring dan Penyelesaian Penyimpangan

Adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan kliring dan

penyelesaian transaksi yang terjadi di Bursa Efek, penyimpanan

efek serta penitipan harga untuk pihak lain.

d. Perusahaan Reksadana

Adalah pihak yang kegiatan utamanya melakukan investasi,

investasi kembali (re-investasi). Reksadana dikelola oleh manajer

investasi. Reksadana merupakan instrumen jangka menengah dan

panjang.

Page 111: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

94

e. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Meliputi penitipan harga, wali amanat atau penanggung yang

menyediakan jasa. Tempat penitipan harta adalah pihak yang

menyelenggarakan penyimpanan harta dalam penitipan untuk

kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak tanpa

mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut.

f. Profesi Penunjang

Terdiri dari akuntan public, notaris, perusahaan penilai

(appraisal) dan konsultan hokum. Akuntan public adalah pihak

yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan pemeriksa

akuntan (auditing). Fungsi akuntan adalah member pendapat atas

kewajaran laporan keuangan emiten atau calon emiten. Notaris

adalah pejabat yang berwenang membuat akta otentik sebagaimana

dimaksudkan dalam Saad Glaad 1860 No 3 tentang pengaturan

jabatan notaris. Peran notaris adalah membuat perjanjian, penyusun

anggaran dasar dan perubahannya, perubahan pemilik modal dan

lain-lain.

g. Pemodal (Investor)

Adalah pihak perorangan maupun lembaga baik domestik yang

melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai

dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek

atau jangka panjang. Investor juga menanamkan modalnya dalam

efek-efek yang diperdagangkan.

Page 112: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

95

h. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Badan pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) merupakan

lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Memonitor dan mengatur surat pasar dimana sekuritas-

sekuritas dapat diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur,

wajar dan efisien dengan maksud untuk melindungi

kepentingan para pemodal dan masyarakat.

2) Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, clearing,

settlement dan lembaga-lembaga penyimpangan reksadana,

perusahaan sekuritas dan para pialang, berbagai lembaga

pendukung pasar modal dan para professional.

3) Untuk merekomendasi tentang pasar modal kepada Menteri

Keuangan. Dengan fungsi tersebut diharapkan Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) lebih bisa melaksanakan

fungsi pengawasan karena kegiatan perdagangan efek dan

berbagai kegiatan yang berkaitan dengannya diselenggarakan

oleh Bursa Efek sendiri, selain itu peraturan mulai dilakukan

oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secara

konsisten.

3. Sejarah Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang

pengolahan suatu produk yang mengolah dari barang mentah menjadi

barang jadi. Di Indonesia perusahaan manufaktur dapat berkembang

Page 113: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

96

pesat, hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dari periode ke periode semakin banyak, walaupun ada

beberapa perusahaan yang pernah mengalami defisiensi modal untuk

sementara karena imbas dari krisis ekonomi.

Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat

dibutuhkan masyarakat sehingga prospeknya menguntungkan baik di

masa sekarang maupun yang akan datang. Di sisi lain didasarkan atas

prediksi bahwa perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang

sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga sangat kecil

kemungkinan untuk rugi (ICMD, 2000).

B. Perusahaan yang menjadi Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur subsktor food and beverages yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2018. Berdasarkan hasil yang diteliti

menggunakan metode purposive sampling pada bab 3 maka berikut ini

perusahaan yang dipilih untuk menjadi objek penelitian:

Tabel 4.1

Perusahaan Objek Penelitian

NO Kode Nama Perusahaan

1. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

3. MYOR Mayora Indah Tbk.

4. SKLT Sekar Laut Tbk.

5. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk.

Page 114: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

97

NO Kode Nama Perusahaan

6. CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

7. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.

8. ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.

9. DLTA Delta Djakarta Tbk.

10. SKBM Sekar Bumi Tbk.

11. STTP Siantar Top Tbk.

Sumber : www.idx.co.id

C. Hasil dan Pembahasan

1. Deskriptif Data

Pengolahan data dilakukan secara elektronik mempergunakan

Microsoft Excel dan Eviews 9.0 untuk mempercepat perolehan data

hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Tabel

diskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan dalam model

analisis Regresi Berganda yaitu variabel Perputaran Kas, Perputaran

Piutang, Perputaran Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio

dan Firm Size sebagai variabel bebas dan Return On Asset sebagai

variabel dependen. Penjelasan lengkap masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

a. Deskripsi Variabel Perputaran Kas

Menurut Sudana (2011:21) semakin tinggi perputaran kas akan

semakin baik, karena ini berarti seemakin tinggi efisiensi

penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin

besar. Hasil perhitungan rasio perputaran kas dapat diartikan

Page 115: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

98

bahwa apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti

ketidakmampuan perusahaan dalam membayar tagihan, dan

sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah, dapat diartikan kas

yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan dalam waktu

singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang

lebih sedikit.

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 4.27 4.57 4.70 5.04 5.19 6.52

ICBP 4.56 4.67 4.23 4.29 4.15 5.68

MYOR 7.51 11.01 12.37 11.38 11.12 10.24

SKLT 83.59 83.53 111.47 72.84 70.55 62.33

ULTJ 6.03 7.12 6.57 3.95 2.68 3.07

CEKA 112.12 129.15 180.92 261.31 254.24 525.04

MLBI 29.12 20.48 10.98 8.73 10.82 13.75

ROTI 21.66 14.26 6.42 4.48 1.99 1.73

DLTA 2.39 2.07 1.54 0.64 0.48 0.99

SKBM 20.11 13.65 11.71 14.85 9.87 7.14

STTP 181.88 222.62 268.09 149.32 159.00 142.00

Rata-

rata 43.02 46.65 56.27 48.80 48.19 70.77

Sumber: Financial Report, data diolah

Tabel 4.2

Perputaran Kas

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil perhitungan Perputaran Kas

masing-masing perusahaan pada tahun 2013, Perputaran Kas

tertinggi dimiliki oleh PT. Siantar Top Tbk sebesar 181.88 dan

terendah dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 2.39. Pada

tahun 2014, Perputaran Kas tertinggi dimiliki oleh PT. Siantar Top

Tbk sebesar 222.62 dan terendah dimiliki oleh PT. Delta Djakarta

Page 116: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

99

Tbk sebesar 2.07. Pada tahun 2015 Perputaran Kas tertinggi

dimiliki oleh PT. Siantar Top Tbk sebesar 268.09 dan terendah

dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 1.54. Pada tahun

2016 Perputaran Kas tertinggi dimiliki oleh PT. Wilmar Cahaya

Indonesia Tbk sebesar 261.31 dan terendah dimiliki oleh PT. Delta

Djakarta Tbk sebesar 0.64.

Sumber: Financial Report, data diolah

Gambar 4.1

Perputaran Kas

Pada tahun 2017 Perputaran Kas tertinggi dimiliki oleh PT.

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk sebesar 254.24 dan terendah

dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 0.48. Pada tahun

2018 Perputaran Kas tertinggi dimiliki oleh PT. Wilmar Cahaya

Indonesia Tbk sebesar 525.04 dan terendah dimiliki oleh PT. Delta

Djakarta Tbk sebesar 0.99.

0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Perputaran Kas

Perputaran Kas 2013 Perputaran Kas 2014 Perputaran Kas 2015

Perputaran Kas 2016 Perputaran Kas 2017 Perputaran Kas 2018

Page 117: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

100

b. Deskripsi Variabel Perputaran Piutang

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya

waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Tingkat perputaran

piutang dapat diketahui dengan membagi penjualan kredit bersih

dengan saldo rata-rata piutang. Piutang yang dimiliki oleh

perusahaan mempunyai hubungan erat dengan volume penjualan

kredit. Posisi piutang dapat dihitung menggunakan rasio perputaran

piutang (Riyanto, 2008). Sedangkan menurut Sudana (2011:22)

menyatakan semakin tinggi perputaran piutang berarti semakin

efektif dan efisien manajemen piutang yang dilakukan perusahaan.

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 17.11 17.28 19.64 18.38 18.30 17.90

ICBP 36.20 34.70 31.70 34.46 34.22 34.71

MYOR 13.47 12.11 12.66 13.21 16.62 25.23

SKLT 9.36 9.11 8.98 1.69 8.14 7.46

ULTJ 10.39 10.26 10.42 10.29 10.09 10.57

CEKA 25.06 32.67 33.85 34.24 22.63 19.59

MLBI 14.47 8.45 9.14 13.18 8.00 6.26

ROTI 9.66 12.98 18.10 18.85 16.42 14.93

DLTA 6.54 5.33 3.86 2.49 2.28 5.47

SKBM 14.32 25.55 14.12 12.88 10.98 9.08

STTP 15.95 19.65 21.41 21.45 23.68 20.12

Rata-

rata 15.68 17.10 16.72 16.47 15.58 15.57

Sumber: Financial Report, data diolah

Tabel 4.3

Perputaran Piutang

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil perhitungan Perputaran

Piutang masing-masing perusahaan pada tahun 2013 Perputaran

Page 118: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

101

Piutang tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk sebesar 36.20 dan terendah dimiliki oleh PT. Delta Djakarta

Tbk sebesar 6.54. Pada tahun 2014, Perputaran Piutang tertinggi

dimiliki oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar

34.70 dan terendah dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar

5.33. Pada tahun 2015 Perputaran Piutang tertinggi dimiliki oleh

PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk sebesar 33.85 dan terendah

dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 3.86.

Sumber: Financial Report, data diolah

Gambar 4.2

Perputaran Piutang

Pada tahun 2016 Perputaran Piutang tertinggi dimiliki oleh

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 34.46 dan

terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut Tbk sebesar 1.69. Pada

tahun 2017 Perputaran Piutang tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Perputaran Piutang

Perputaran piutang 2013 Perputaran piutang 2014

Perputaran piutang 2015 Perputaran piutang 2016

Perputaran piutang 2017 Perputaran piutang 2018

Page 119: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

102

CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 34.22 dan terendah dimiliki oleh

PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 2.28. Pada tahun 2018 Perputaran

Piutang tertinggi dimiliki oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk sebesar 34.71 dan terendah dimiliki oleh PT. Delta Djakarta

Tbk sebesar 5.47.

c. Deskripsi Variabel Perputaran Persediaan

Dalam suatu perusahaan, persediaan merupakan salah satu

unsur yang paling aktif dalam perusahaan. Menurut Sudana

(2011:22) semakin tinggi tingkat perputaran persediaan,

kemungkinan semakin besar perusahaan akan memperoleh

keuntungan. Begitupun sebaliknya, jika tingkat perputaran

persediaan rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan

akan memperoleh keuntungan.

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 5.44 5.60 5.82 5.88 5.54 4.99

ICBP 7.97 7.72 8.25 8.35 7.71 7.20

MYOR 51.53 6.80 5.69 6.92 8.02 6.82

SKLT 6.75 7.33 7.31 7.26 6.42 5.64

ULTJ 5.63 4.77 4.14 4.07 4.24 5.05

CEKA 6.82 8.27 6.50 7.50 8.18 8.97

MLBI 8.96 6.09 6.00 8.28 7.22 6.90

ROTI 27.30 25.32 24.28 26.00 23.43 22.09

DLTA 1.62 1.43 1.25 0.68 1.12 1.26

SKBM 15.99 12.87 10.77 7.58 6.23 5.81

STTP 5.24 5.92 6.62 7.19 7.64 7.21

Rata-

rata 13.02 8.37 7.88 8.16 7.79 7.45

Sumber: Financial Report, data diolah

Page 120: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

103

Tabel 4.4

Perputaran Persediaan

Berdasarkan Tabel 4.4 hasil perhitungan Perputaran

Persediaan masing-masing perusahaan pada tahun 2013 Perputaran

tertinggi dimiliki oleh PT Mayora Indah Tbk sebesar 51.53 dan

terendah dimiliki oleh PT Delta Djakarta Tbk sebesar 1.62. Selama

lima tahun berturut-turut dari Tahun 2014 sampai 2018 Perputaran

Piutang tertinggi dimiliki oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

sebesar 25.32 di Tahun 2014.

Sumber: Financial Report, data diolah

Gambar 4.3

Perputaran Persediaan

Kemudian Tahun 2015 sebesar 24.28, Tahun 2016 sebesar

26.00. Di Tahun 2017 sebesar 23.43, dan terakhir Tahun 2018

sebesar 22.09. Sedangkan, Perputaran Persediaan terendah dimiliki

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Perputaran Persediaan

Perputaran Persediaan 2013 Perputaran Persediaan 2014

Perputaran Persediaan 2015 Perputaran Persediaan 2016

Perputaran Persediaan 2017 Perputaran Persediaan 2018

Page 121: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

104

oleh PT. Delta Djakarta Tbk sebesar 1.43 di Tahun 2014.

Kemudian Tahun 2015 sebesar 1.25, Tahun 2016 sebesar 0.68. Di

Tahun 2017 sebesar 1.12, dan terakhir Tahun 2018 sebesar 1.26.

d. Deskripsi Variabel Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Kasmir (2013:157) Debt to Equity Ratio merupakan

rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk

mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara seluruh utang

termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. DER merupakan

perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang

perusahaan dari modal pemegang saham. Sesuai dengan pendapat

(Ross et al: 2003) yang menyatakan bahwa “debt to equity ratio is

dividing total debt with total equity”. Menurut Sartono (2010:217)

Debt to Equity Ratio merupakan imbangan antara utang yang

dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini

berarti modal sendiri semakin sedikit dengan utangnya. Menurut

Hanafi dan Halim (2009:82) Debt to Equity Ratio merupakan rasio

yang dapat menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka

panjang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri

yang diberikan oleh pemilik perusahaan.

Menurut Riyanto (2001:32) Rasio utang dimaksudkan sebagai

kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-

utangnya (baik hutang jangka pendek maupun utang jangka

panjang). Mogdiliani dan Miller (1963) menyatakan nilai

Page 122: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

105

perusahaan ditentukan oleh struktur modal dan salah satu struktur

modal perusahaan adalah diperoleh melalui hutang.

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 1.04 1.14 1.13 0.87 0.88 0.93

ICBP 0.60 0.72 0.62 0.36 0.36 0.51

MYOR 1.49 1.53 1.18 1.06 1.03 1.06

SKLT 1.16 1.16 1.48 0.92 1.07 1.20

ULTJ 0.40 0.29 0.27 0.21 0.23 0.16

CEKA 1.02 1.39 1.32 0.61 0.54 0.20

MLBI 0.80 3.03 1.74 1.77 1.36 1.47

ROTI 1.32 1.25 1.28 1.02 0.62 0.51

DLTA 0.02 0.30 0.22 0.18 0.16 0.19

SKBM 1.47 1.12 1.22 1.21 0.59 0.70

STTP 1.13 1.08 0.90 1.00 0.69 0.60

Rata-rata 0.95 1.18 1.03 0.84 0.68 0.69

Sumber: Financial Report, data diolah

Tabel 4.5

Debt to Equity Ratio (DER)

Berdasarkan hasil perhitungan Debt to Equity Ratio

masing-masing perusahaan pada tahun 2013 Debt to Equity Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT Mayora Indah Tbk sebesar 1.49 dan

terendah dimiliki oleh PT Delta Djakarta Tbk sebesar 0.02. Selama

lima tahun berturut-turut dari Tahun 2014 sampai 2018 Debt to

Equity Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia

Tbk sebesar 3.03 di Tahun 2014. Kemudian Tahun 2015 sebesar

1.74, Tahun 2016 sebesar 1.77. Di Tahun 2017 sebesar 1.36, dan

terakhir Tahun 2018 sebesar 1.47. Sedangkan, Debt to Equity Ratio

terendah dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk sebesar

0.29 di Tahun 2014. Kemudian Tahun 2015 sampai tahun 2017

Page 123: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

106

Debt to Equity Ratio terendah dimiliki oleh PT. Delta Djakarta Tbk

sebesar 0.22 pada Tahun 2015.

Sumber: Financial Report, data diolah

Gambar 4.4

Debt to Equity Ratio (DER)

Pada Tahun 2016 sebesar 0.18. Di Tahun 2017 sebesar

0.16, dan terakhir Tahun 2018 Debt to Equity Ratio terendah

dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk sebesar 0.16.

e. Deskripsi Variabel Current Ratio (CR)

Menurut Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa rasio lancar

atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi,

sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio 2013 Debt to Equity Ratio 2014

Debt to Equity Ratio 2015 Debt to Equity Ratio 2016

Debt to Equity Ratio 2017 Debt to Equity Ratio 2018

Page 124: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

107

aktiva lancar yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik

terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum

menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan

aktiva tetap (Mamduh, 2006:75).

Semakin tinggi rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban jangka pendek. Artinya, setiap saat

perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-

kewajiban jangka pendeknya. Tetapi rasio lancar yang terlalu

tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber

likuiditas. Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya digunakan

untuk membayar dividen, membayar utang jangka panjang atau

untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat kembalian lebih

(Darsono & Ashari, 2005:52)

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 1.67 1.81 1.71 1.51 1.50 1.07

ICBP 2.41 2.19 2.33 2.41 2.43 1.95

MYOR 2.40 2.09 2.37 2.25 2.39 2.65

SKLT 1.23 1.18 1.19 1.32 1.26 1.22

ULTJ 2.47 3.34 3.75 4.84 4.19 4.40

CEKA 1.63 1.47 1.53 2.19 2.22 5.11

MLBI 0.51 0.51 0.58 0.68 0.83 0.78

ROTI 1.14 1.37 2.05 2.96 2.26 3.57

DLTA 4.71 4.47 6.42 7.60 8.64 7.20

SKBM 1.25 1.48 1.15 1.11 1.64 1.38

STTP 1.14 1.48 1.58 1.65 2.62 1.85

Rata-rata 1.87 1.95 2.24 2.59 2.72 2.84

Sumber: Financial Report, data diolah

Tabel 4.6

Current Ratio (CR)

Page 125: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

108

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil perhitungan Current Ratio

masing-masing perusahaan selama enam tahun berturut-turut dari

Tahun 2013 sampai 2018 Current Ratio tertinggi dimiliki oleh PT.

Delta Djakarta Tbk sebesar 4.71 di Tahun 2013 dan 4.47 di Tahun

2014. Kemudian Tahun 2015 sebesar 6.42, Tahun 2016 sebesar

7.60.

Sumber: Financial Report, data diolah

Gambar 4.5

Current Ratio (CR)

Di Tahun 2017 sebesar 8.64, dan terakhir Tahun 2018

sebesar 7.20. Sedangkan, Current Ratio terendah dimiliki oleh PT.

Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 0.51 di Tahun 2013 dan 0.51

di Tahun 2014. Kemudian Tahun 2015 sebesar 0.58, Tahun 2016

sebesar 0.68. Di Tahun 2017 sebesar 0.83, dan terakhir Tahun 2018

sebesar 0.78.

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Current Ratio

Current Ratio 2013 Current Ratio 2014 Current Ratio 2015

Current Ratio 2016 Current Ratio 2017 Current Ratio 2018

Page 126: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

109

f. Deskripsi Variabel Ukuran Perusahaan

Menurut Brigham & Haouston (2010:4) ukuran perusahaan

merupakan ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan yang ditunjukan

dan dinilai oleh total asset, total penjualan, jumlah laba, beban pajak

dan lain-lain. Kemudian menurut Consoladi et al (2014) ukuran

perusahaan dapat mempengaruhi kinerja sosial perusahaan karena

perusahaan yang besar mempunyai pandangan yang lebih jauh,

sehingga lebih berpartisipasi dalam menumbuhkan kinerja sosial

perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, biasanya informasi

yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan

sehubungan dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut

semakin banyak. Ukuran perusahaan dapat diproksikan ke dalam

logaritma natural dari total aktiva (Brigham dan Houston, 2001).

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 18.17 20.27 20.34 20.22 20.29 20.39

ICBP 16.87 21.04 20.09 20.18 20.27 20.35

MYOR 29.90 21.45 21.06 20.19 20.33 20.30

SKLT 26.43 26.53 26.66 26.07 26.18 26.30

ULTJ 28.66 28.70 28.90 29.08 25.00 23.00

CEKA 27.70 27.88 27.03 27.99 27.96 27.79

MLBI 14.39 24.00 23.00 21.00 20.00 20.00

ROTI 28.23 28.39 28.63 28.70 29.15 29.11

DLTA 20.58 20.72 20.76 20.87 20.90 21.14

SKBM 26.93 27.20 27.36 27.63 28.12 28.20

STTP 28.02 28.16 28.28 28.48 27.48 26.60

Rata-rata 24.17 24.94 24.74 24.58 24.15 23.93

Sumber: Financial Report, data diolah

Tabel 4.7

Ukuran Perusahaan

Page 127: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

110

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil perhitungan Ukuran

Perusahaan masing-masing perusahaan selama empat tahun

berturut-turut dari Tahun 2013 sampai 2016 Ukuran Perusahaan

tertinggi dimiliki oleh PT. Ultra Jaya Milk industry Tbk sebesar

28.66 di Tahun 2013 dan 28.70 di Tahun 2014. Kemudian Tahun

2015 sebesar 28.90, Tahun 2016 sebesar 29.08. Di Tahun 2017 dan

Tahun 2018 Ukuran Perusahaan tertinggi dimiliki oleh PT. Nippon

Indosari Corpindo Tbk sebesar 29.15 Tahun 2017 dan pada Tahun

2018 sebesar 29.11.

Sumber: Financial Report, data diolah

Gambar 4.6

Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan terendah pada tahun 2013 dimiliki oleh

PT Multi Bintang Tbk sebesarn 14.39 dan selama tiga tahun

berturut-turut dimiliki oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Firm Size

Firm Size 2013 Firm Size 2014 Firm Size 2015

Firm Size 2016 Firm Size 2017 Firm Size 2018

Page 128: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

111

Tbk sebesar 21.04 di Tahun 2014. Kemudian Tahun 2015 sebesar

20.09, Tahun 2016 sebesar 20.18. Di dua tahun terakhir Ukuran

Perusahaan terendah dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia

Tbk sebesar 20.00 pada Tahun 2017, dan terakhir Tahun 2018

sebesar 20.00.

g. Deskripsi Variabel Return on Asset (ROA)

Return on Assets merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan laba dari aktiva yang dipergunakannya

(Sartono, 2010). ROA adalah rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atas

suatu ukuran tentang aktivitas manajemen (Kasmir, 2013).

Indikator yang dapat digunakan sebagai pengukuran profitabilitas

perusahaan adalah ROA yang merupakan pengembalian atas aset

yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan bersih perusahaan

(Keown, 2008).

Return on Assets merupakan salah satu rasio profitabilitas.

Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini yang paling sering

disoroti. Karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan

menghasilkan keuntungan ROA mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan dimasa yang akan datang. Asset atau

aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan yang

diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah

Page 129: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

112

diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang

digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 0.04 0.06 0.04 0.06 0.06 0.05

ICBP 0.11 0.10 0.11 0.13 0.11 0.14

MYOR 0.10 0.04 0.11 0.11 0.11 0.10

SKLT 0.04 0.05 0.05 0.04 0.04 0.04

ULTJ 0.12 0.10 0.15 0.07 0.14 0.13

CEKA 0.06 0.03 0.11 0.05 0.08 0.08

MLBI 0.66 0.36 0.24 0.43 0.53 0.42

ROTI 0.09 0.09 0.10 0.10 0.03 0.03

DLTA 0.31 0.29 0.18 0.09 0.11 0.22

SKBM 0.12 0.14 0.05 0.02 0.02 0.01

STTP 0.08 0.07 0.10 0.07 0.09 0.10

Rata-rata 0.16 0.12 0.11 0.11 0.12 0.12

Sumber: Financial Report, data diolah

Tabel 4.8

Return On Asset (ROA)

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan Return on Asset

masing-masing perusahaan pada Grafik 4.7 Selama enam tahun

berturut-turut dari Tahun 2013 sampai 2018 Return on Asset

tertinggi dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar

0.66 di Tahun 2013 dan 0.36 di Tahun 2014. Kemudian Tahun

2015 sebesar 0.24, Tahun 2016 sebesar 0.43. Di Tahun 2017

sebesar 0.53, dan terakhir Tahun 2018 sebesar 0.42. Sedangkan,

Return on Asset terendah pada Tahun 2013 dimiliki oleh PT

Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 0.04 dan di Tahun 2014

dimiliki oleh PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk sebesar 0.03.

Page 130: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

113

Sumber: Financial Report, data diolah

Gambar 4.7

Return On Asset (ROA)

Kemudian Tahun 2015 Return on Asset terendah dimiliki

oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 0.04, dan selama

tiga tahun berturut-turut Return on Asset terendah dimiliki oleh PT.

Sekar Bumi Tbk sebesar 0.02 Tahun 2016. Di Tahun 2017 sebesar

0.02, dan terakhir Tahun 2018 sebesar 0.01.

2. Pengujian Model Regresi Data Panel

Untuk menentukan model terbaik antara common effect, fixed effect

atau random effect yaitu dengan menggunakan teknik estimasi model.

Terdapat dua teknik, pertama uji chow untuk memilih antara model

common effect atau fixed effect dan kedua uji hausman yang digunakan

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Return On Asset

ROA 2013 ROA 2014 ROA 2015 ROA 2016 ROA 2017 ROA 2018

Page 131: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

114

untuk memilih antara model fixed effect atau random effect yang

terbaik dalam mengestimasi regresi data panel.

a. Common Effect Model

Langkah pertama yang dilakukan untuk melakukan pemilihan

model dengan melakukan uji chow adalah meregresikan data panel

menggunakan bentuk model common effect.

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Common Effect Model

T

K

e

t

e

S

umber: Output Eviews, data diolah

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 08/24/19 Time: 17:14

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Perp Kas 0.000172 0.000164 1.049865 0.2981

Perp Piutang -0.003985 0.001717 -2.321205 0.0237

Perp Pers 0.000124 0.000206 0.602452 0.5492

DER 0.019951 0.038509 0.518103 0.6063

CR -0.009191 0.012227 -0.751760 0.4552

UP -0.017497 0.003818 -4.582593 0.0000

C 0.606639 0.126912 4.779980 0.0000 R-squared 0.326183 Mean dependent var 0.122879

Adjusted R-squared 0.257659 S.D. dependent var 0.121412

S.E. of regression 0.104607 Akaike info criterion -1.577201

Sum squared resid 0.645620 Schwarz criterion -1.344965

Log likelihood 59.04764 Hannan-Quinn criter. -1.485434

F-statistic 4.760147 Durbin-Watson stat 0.402822

Prob(F-statistic) 0.000512

Page 132: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

115

b. Fixed Effect Model

Langkah kedua yaitu dengan meregresikan data panel

menggunakan fixed effect model.

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 08/24/19 Time: 17:15

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Perp Kas 0.000396 0.000129 3.078313 0.0034

Perp Piutang 0.004698 0.001813 2.590536 0.0126

Perp Pers 0.000362 0.000104 3.494169 0.0010

DER -0.031270 0.019499 -1.603643 0.1152

CR -0.035051 0.007889 -4.443133 0.0001

UP -0.019930 0.004180 -4.767767 0.0000

C 0.618869 0.106359 5.818704 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.922115 Mean dependent var 0.122879

Adjusted R-squared 0.896683 S.D. dependent var 0.121412

S.E. of regression 0.039025 Akaike info criterion -3.431898

Sum squared resid 0.074626 Schwarz criterion -2.867896

Log likelihood 130.2526 Hannan-Quinn criter. -3.209034

F-statistic 36.25838 Durbin-Watson stat 2.214226

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews, data diolah

c. Uji Chow

Uji chow adalah alat ukur untuk menguji test for equality of

coefficients atau uji kesamaan koefisien test yang ditemukan oleh

Page 133: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

116

Grerory Chow (Ghozali, 2013). Uji chow merupakan uji dalam

membandingkan common effect model dengan fixed effect model.

Dalam penentuan model ini didapatkan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Common effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak sehingga model yang

digunakan adalah fixed effect, begitu pula sebaliknya jika nilai

probabilitas > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga

model yang digunakan adalah common effect.

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Uji Chow

Sumber: Output Eviews, data diolah

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji chow diatas bahwa nilai

probabilitas Cross-section Chi-square < nilai signifikansi (0.0000

< 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat diambil

kesimpulan bahwa model yang dipilih berdasarkan uji chow adalah

fixed effect model.

d. Random Effect Model

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 36.309576 (10,49) 0.0000

Cross-section Chi-square 140.542739 10 0.0000

Page 134: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

117

Langkah selanjutnya adalah meregresikan model ke dalam

random effect model untuk dapat melakukan uji hausman dalam

membandingkan antara fixed effect model atau random effect model

dalam menentukan model mana yang terbaik digunakan dalam

regresi data panel.

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Random Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/24/19 Time: 17:16

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Perp Kas 0.000305 0.000119 2.550172 0.0134

Perp Piutang 0.002677 0.001627 1.645519 0.1052

Perp Pers 0.000374 9.93E-05 3.772012 0.0004

DER -0.028409 0.018890 -1.503945 0.1379

CR -0.031308 0.007502 -4.173224 0.0001

UP -0.020607 0.003798 -5.425945 0.0000

C 0.660816 0.102157 6.468608 0.0000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.110713 0.8895

Idiosyncratic random 0.039025 0.1105 Weighted Statistics R-squared 0.506387 Mean dependent var 0.017502

Adjusted R-squared 0.456189 S.D. dependent var 0.054986

S.E. of regression 0.040548 Sum squared resid 0.097006

F-statistic 10.08779 Durbin-Watson stat 1.668810

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared -0.106761 Mean dependent var 0.122879

Sum squared resid 1.060446 Durbin-Watson stat 0.152657

Sumber: output Eviews, data diolah

Page 135: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

118

e. Uji Hausman

Uji hausman bertujuan untuk melihat apakah terdapat efek

random di dalam panel data (Ghozali, 2013). Uji hausman

merupakan uji dalam membandingkan antara fixed effect model

dengan random effect model dimana akan ditentukan model mana

yang baik digunakan dalam regresi data panel. Dalam penentuan

model ini didapatkan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Random Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

sehingga model regresi yang digunakan adalah fixed effect,

sebaliknya jika nilai probabilitas > 0.05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak sehingga model regresi yang digunakan adalah random

effect.

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 10.227448 6 0.1154

Sumber: Output Eviews, data diolah

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji hausman diatas diperoleh

nilai probabilitas Cross-section random > nilai signifikansi (0.1154

Page 136: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

119

> 0.05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat diambil

kesimpulan bahwa model yang dipilih berdasarkan uji hausman

adalah random effect model.

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Untuk mengetahui model regresi variabel dependen,

variabel independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak.

Gambar 4.8

Pengujian Normalitas Data

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2018

Observations 66

Mean 2.22e-16

Median -0.040206

Maximum 0.318528

Minimum -0.213703

Std. Dev. 0.127728

Skewness 0.594043

Kurtosis 2.625089

Jarque-Bera 4.268295

Probability 0.118345

Sumber: Output Eviews, data diolah

Page 137: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

120

Dari histogram di atas dapat dilihat bahwa data penelitian

memiliki nilai probability sebesar 0.118345 dimana nilai tersebut

lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Muktikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada

tidaknya hubungan antara beberapa variabel bebas dalam model

regresi (Ghazali, 2013). Penelitian dilakukan pengujian terhadap

data bahwa data harus terbebas dari gejala multikolinieritas, gejala

ini ditunjukan dengan korelasi antar variabel independen.

Pengujian dalam uji multikolinieritas dengan melihat nilai

koefisien korelasi antar variabel independen. hal ini akan

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Multikolinieritas

Sumber: Output Eviews, data diolah

Perp Kas Perp Piu Perp Pers DER CR UP

Perp Kas 1.000000 0.286256 -0.064543 -0.035904 -0.055689 0.396174

Perp Piu 0.286256 1.000000 -0.020451 -0.047729 -0.283253 -0.020732

Perp Pers -0.064543 -0.020451 1.000000 0.164306 -0.023748 0.207221

DER -0.035904 -0.047729 0.164306 1.000000 -0.699172 0.070043

CR -0.055689 -0.283253 -0.023748 -0.699172 1.000000 -0.117083

UP 0.396174 -0.020732 0.207221 0.070043 -0.117083 1.000000

Page 138: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

121

Berdasarkan tabel 4.14 hasil multikolinieritas diatas dapat

diketahui bahwa hubungan antar variabel independen Perputaran

Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Debt to Equity

Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Ukuran Perusahaan tidak ada

yang menunjukkan nilai korelasi > 0.80. Nilai korelasi tertinggi

yaitu antara Perputaran Kas dengan Ukuran Perusahaan sebesar

0.396174 dimana nilai korelasi 0.396174 < 0.80. Maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti dalam

model tidak terjadi gejala multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini

maka digunakan uji Durbin Watson (DW).

Tabel 4.15

Hasil Pengujian Autokorelasi

R-squared 0.821224 Mean dependent var 0.116000

Adjusted R-squared 0.794597 S.D. dependent var 0.106347

S.E. of regression 0.048198 Sum squared resid 0.109182

F-statistic 30.84260 Durbin-Watson stat 2.252876

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Output Eviews, data diolah

Page 139: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

122

Pada tabel 4.15 diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar

2.252876 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan

menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sample (n) 66 dan

jumlah varibel independen (k) adalah 6. Maka dari tabel didapat

nilai du = 1.8041 dan 6 - du = 6 - 1.8041 = 4.1959. Oleh karena

nilai du < d < 6-du atau 1.8041 < 2.252876 < 4.1959 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi baik positif maupun

negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas varian variabel dependen dalam model

tidak equal terhadap variabel independen. Konsekuensi adanya

heteroskedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang

diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil maupun besar.

Diagnosis adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat

diidentifikasi dengan Uji Glesjer dengan melihat nilai probability

nya.

Tabel 4.16

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Perp Kas -1.97E-05 4.63E-05 -0.424714 0.6726

Perp Piutang 0.000156 0.000507 0.308224 0.7590

Perp Pers -3.50E-05 4.93E-05 -0.710048 0.4805

DER 0.005868 0.009399 0.624274 0.5349

CR 0.002181 0.003205 0.680472 0.4989

UP -0.000639 0.001163 -0.549595 0.5847

C 0.028289 0.034181 0.827621 0.4112

Sumber: Output Eviews, data diolah

Page 140: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

123

Pada tabel 4.16 terlihat bahwa nilai probabilitas dari setiap

variabel independen lebih besar dari 0.05. Dengan demikian pada

persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala

atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Sebagaimana yang

sudah dilakukan dalam penentuan model regresi sebelumnya yaitu

dengan menggunakan random effect model.

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013). Jika probabilitas < 0.05 maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Sebaliknya, jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima

dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel

dependen. Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen yang terdiri dari Perputaran Kas, Perputaran Piutang,

Perputaran Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan

Page 141: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

124

Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset di Bursa Efek

Indonesia secara parsial.

Tabel 4.17

Hasil Pengujian Uji t

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/06/19 Time: 11:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Perp Kas 0.000305 0.000119 2.550172 0.0134

Perp Piutang 0.002677 0.001627 1.645519 0.1052

Perp Pers 0.000374 9.93E-05 3.772012 0.0004

DER -0.028409 0.018890 -1.503945 0.1379

CR -0.031308 0.007502 -4.173224 0.0001

UP -0.020607 0.003798 -5.425945 0.0000

C 0.660816 0.102157 6.468608 0.0000

Sumber: Output Eviews, data diolah

Pengaruh Perputaran Kas terhadap Return On Asset.

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh nilai

probabilitas Perputaran Kas < nilai signifikansi (0.0134 < 0.05),

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Perputaran Kas memiliki pengaruh terhadap Return On

Asset. Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Return On Asset.

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh nilai

probabilitas Perputaran Piutang > nilai signifikansi (0.1052 >

0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Perputaran Piutang tidak memiliki pengaruh

Page 142: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

125

terhadap Return On Asset. Pengaruh Perputaran Persediaan

terhadap Return On Asset. Berdasarkan hasil pengujian data panel

diatas diperoleh nilai probabilitas Perputaran Persediaan < nilai

signifikansi (0.004 < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perputaran Persediaan

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset. Pengaruh Debt to

Equity Ratio terhadap Return On Asset. Berdasarkan hasil

pengujian data panel diatas diperoleh nilai probabilitas Debt to

Equity Ratio > nilai signifikansi (0.1379 > 0.05), maka Ho diterima

dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity

Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Return On Asset. Pengaruh

Current Ratio terhadap Return On Asset. Berdasarkan hasil

pengujian data panel diatas diperoleh nilai probabilitas Current

Ratio < nilai signifikansi (0.0001 < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Current Ratio

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset. Pengaruh Ukuran

Perusahaan terhadap Return On Asset. Berdasarkan hasil pengujian

data panel diatas diperoleh nilai probabilitas Ukuran Perusahaan <

nilai signifikansi (0.0000 < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset.

b. Uji Simultan (Uji F)

Page 143: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

126

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Maka dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran

Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran

Perusahaan secara simultan terhadap Return On Asset.

Jika probabilitas < nilai signifikansi, maka Ho ditolak dan

Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai probabilitas > 0.05 maka

Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran

Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran

Perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap Return On Asset.

Tabel 4.18

Hasil Pengujian Uji F

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/06/19 Time: 11:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances R-squared 0.821224 Mean dependent var 0.116000

Adjusted R-squared 0.794597 S.D. dependent var 0.106347

S.E. of regression 0.048198 Sum squared resid 0.109182

F-statistic 30.84260 Durbin-Watson stat 2.252876

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 144: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

127

Berdasarkan tabel 4.18 hasil uji F diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0.000000 < 0.05 maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran

Perseediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran

Perusahaan secara bersama-sama memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap Return On Asset.

c. Koefisien Determinasi (Adj R Square)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan model dalam penelitian menerangkan

variabel dependen. Dalam penelitian ini (R²) yang digunakan

adalah nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi model regresi

terbaik karena menggunakan lebih dari satu variabel independen.

Tabel 4.19

Hasil Pengujian Adj R Square

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/06/19 Time: 11:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances R-squared 0.821224 Mean dependent var 0.116000

Adjusted R-squared 0.794597 S.D. dependent var 0.106347

S.E. of regression 0.048198 Sum squared resid 0.109182

F-statistic 30.84260 Durbin-Watson stat 2.252876

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Output Eviews, data diolah

Page 145: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

128

Berdasarkan hasil regresi tabel 4.19 nilai Adjusted R-

Squared sebesar 79.46% hal ini menunjukkan bahwa variabel

Return On Asset dapat dijelaskan oleh variabel independen

(Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Debt

to Equtiy Ratio, Current Ratio dan Ukuran Perusahaan) sebesar

79.46% dan sisanya (100% - 79.46% = 20.54%) 20.54% dijelaskan

oleh variabel diluar model regresi penelitian.

5. Koefisien Hasil Analisis Regresi

Adapun hasil regresi yang menyatakan pengaruh Perputaran Kas,

Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Debt to Equity Ratio,

Current Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset di

Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20

Hasil Analisis Regresi

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/06/19 Time: 11:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Perp Kas 0.000305 0.000119 2.550172 0.0134

Perp Piutang 0.002677 0.001627 1.645519 0.1052

Perp Pers 0.000374 9.93E-05 3.772012 0.0004

DER -0.028409 0.018890 -1.503945 0.1379

CR -0.031308 0.007502 -4.173224 0.0001

UP -0.020607 0.003798 -5.425945 0.0000

C 0.660816 0.102157 6.468608 0.0000

Page 146: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

129

Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.110713 0.8895

Idiosyncratic random 0.039025 0.1105 Weighted Statistics R-squared 0.821224 Mean dependent var 0.116000

Adjusted R-squared 0.794597 S.D. dependent var 0.106347

S.E. of regression 0.048198 Sum squared resid 0.109182

F-statistic 30.84260 Durbin-Watson stat 2.252876

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared -0.106761 Mean dependent var 0.122879

Sum squared resid 1.060446 Durbin-Watson stat 0.152657

Sumber: Output Eviews, data diolah

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi

untuk mengetahui pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang,

Perputaran Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan

Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Return On Asset

a = Konstanta

X1 = Perputaran Kas

X2 = Perputaran Piutang

X3 = Perputaran Persediaan

X4 = Debt to Equity Ratio

X5 = Current Ratio

Y = 0.660816 + 0.000305 X1 + 0.002677 X2 + 0.000374 X3 -

0.028409 X4 - 0.031308 X5 – 0.020607 X6 + ei

Page 147: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

130

X6 = Ukuran Perusahaan

ei = Error term

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di

atas dapat diartikan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 0.660816 menunjukkan bahwa variabel

independen (Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran

Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Ukuran

Perusahaan) adalah konstan, maka nilai Return On Asset adalah

0.660816. Koefisien regresi variabel Perputaran Kas (X1) sebesar

0.000305 menunjukan bahwa jika variabel Perputaran Kas

meningkat satu satuan maka variabel Return On Asset akan

mengalami peningkatan sebesar 0.000305 satuan rupiah dengan

ketentuan variabel lain konstan. Koefisien regresi variabel

Perputaran Piutang (X2) sebesar 0.002677 menunjukan bahwa jika

variabel Perputaran Piutang meningkat satu satuan maka variabel

Return On Asset akan mengalami peningkatan sebesar 0.002677

satuan rupiah dengan ketentuan variabel lain konstan. Koefisien

regresi variabel Perputaran Persediaan (X3) sebesar 0.000374

menunjukan bahwa jika variabel Perputaran Persediaan meningkat

satu satuan maka variabel Return On Asset akan mengalami

peningkatan sebesar 0.000374 satuan rupiah dengan ketentuan

variabel lain konstan. Koefisien regresi variabel Debt to Equity

Ratio (X4) sebesar -0.028409 menunjukan bahwa jika variabel

Page 148: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

131

Debt to Equity Ratio meningkat satu satuan maka variabel Return

On Asset akan mengalami penurunan sebesar 0.028409 satuan

rupiah dengan ketentuan variabel lain konstan. Koefisien regresi

variabel Current Ratio (X5) sebesar -0.031308 menunjukan bahwa

jika variabel Current Ratio meningkat satu satuan maka variabel

Return On Asset akan mengalami penurunan sebesar 0.031308

satuan rupiah dengan ketentuan variabel lain konstan. Koefisien

regresi variabel Ukuran Perusahaan (X6) sebesar -0.020607

menunjukan bahwa jika variabel Ukuran Perusahaan meningkat

satu satuan maka variabel Return On Asset akan mengalami

penurunan sebesar 0.020607 satuan rupiah dengan ketentuan

variabel lain konstan.

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Tabel 4.21

Tabel Interpretasi Penelitian

Variabel

Independen

Prob Sig Keterangan

Perputaran Kas 0.0134 0.05 Berpengaruh terhadap

Return On Asset

Perputaran Piutang

0.1052 0.05

Tidak Berpengaruh

terhadap Return On Asset

Perputaran

Persediaan 0.0004 0.05

Berpengaruh terhadap

Return On Asset

Debt to Equity

Ratio (DER)

0.1379 0.05

Tidak Berpengaruh

terhadap Return On Asset

Page 149: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

132

Variabel

Independen

Prob Sig Keterangan

Current Ratio (CR) 0.0001 0.05 Berpengaruh terhadap

Return On Asset

Ukuran Perusahaan 0.0000 0.05 Berpengaruh terhadap

Return On Asset

Sumber: Output Eviews, data diolah

Pengaruh Perputaran Kas terhadap Return On Asset. Menunjukkan

hasil penelitian bahwa variabel Perputaran Kas memiliki pengaruh

terhadap Return On Asset, sehingga penelitian ini menerima (H1) yang

menyatakan bahwa Perputaran Kas memiliki pengaruh signifikan terhadap

Return On Asset. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.0134

< 0.05 yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikan 5%.

Dan sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Sari, et al (2019)

dan Mulyana (2014) yang menyatakan bahwa Perputaran Kas memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas.

Kas merupakan aktiva paling likuid atau merupakan salah satu

unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya (yang paling mudah

diubah menjadi uang dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

perusahaan), yang berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki

perusahaan maka semakin tinggi pula likuiditasnya. Ini berarti bahwa

perusahaan memiliki resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi

kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus

memiliki dan mempertahankan kas dalam jumlah besar, karena semakin

Page 150: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

133

besar kas perusahaan akan menyebabkan banyaknya uang menganggur

sehingga akan memperkecil keuntungan perusahaan. Tetapi suatu

perusahaan yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan

likuiditasnya, maka perusahaan tersebut akan dalam keadaan likuid jika

sewaktu-waktu ada tagihan (Riyanto, 2008).

Menurut Sudana (2011:21) semakin tinggi perputaran kas akan

semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan

kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Hasil

perhitungan rasio perputaran kas dapat diartikan bahwa apabila rasio

perputaran kas tinggi, ini berarti ketidakmampuan perusahaan dalam

membayar tagihan, dan sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah,

dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan dalam

waktu singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang

lebih sedikit.

Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Return On Asset.

Menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel Perputaran Piutang tidak

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset, sehingga penelitian ini

menerima hipotesis (Ho) yang menyatakan bahwa Perputaran Piutang tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.1052 > 0.05 yaitu nilai probabilitas

yang lebih besar dari nilai signifikan 5%. Dan sejalan dengan penelitian

lain yang dilakukan oleh Roni & Djumahir (2018) yang menyatakan

Page 151: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

134

bahwa Perputaran Piutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Profitabilitas.

Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya

waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Tingkat perputaran piutang

dapat diketahui dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo

rata-rata piutang. Piutang yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai

hubungan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dapat

dihitung menggunakan rasio perputaran piutang (Riyanto, 2008).

Sartono (2010:119) menyatakan bahwa semakin cepat periode

berputarnya piutang menunjukkan semakin cepat penjualan kredit dapat

kembali menjadi kas. Sedangkan menurut Sudana (2011:22) menyatakan

semakin tinggi perputaran piutang berarti semakin efektif dan efisien

manajemen piutang yang dilakukan perusahaan.

Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Perputaran

Piutang tidak memiliki pengaruh terhadap Return On Asset yang berarti

perusahaan tidak dapat mengubah secara cepat Perputaran Piutangnya

untuk menjadi kas perusahaan, selain itu dari data yang diolah penulis ada

beberapa perusahaan yang tidak dapat mengelola perputaran piutangnya

paling sedikit diatas 12 kali dalam setahun. Hal ini juga diperkuat dengan

adanya pendapat menurut Niswonger (2004:337) yang menyatakan bahwa

perputaran piutang merupakan sebuah ukuran seberapa sering piutang

usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Dimana, piutang usaha harus

Page 152: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

135

berputar sedikit diatas 12 kali dalam setahun. Jika perputaran piutang

perusahaan tergolong rendah itu disebabkan adanya kenaikan pendapatan

yang relatif rendah dan juga masih banyaknya piutang yang tidak tertagih

di setiap tahunnya sehingga perputaran yang dihasilkan rendah.

Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Asset.

Menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel Perputaran Persediaan

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset, sehingga penelitian ini

menerima (H3) yang menyatakan bahwa Perputaran Persediaan memiliki

pengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Hal tersebut dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis 0.0004 < 0.05 yaitu nilai probabilitas yang lebih

kecil dari nilai signifikan 5%. Dan sejalan dengan penelitian lain yang

dilakukan oleh Roni & Djumahir (2018) dan Rahmah et al (2016) yang

menyatakan bahwa Perputaran Persediaan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Profitabilitas.

Rasio perputaran persediaan menunjukkan seberapa cepat

perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, semakin cepat

perputaran persediaan maka penjualan berjalan cepat, dan perusahaan

dianggap baik dalam usaha memperoleh laba (Harahap, 2011). Dalam

suatu perusahaan, persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif

dalam perusahaan.

Adapun perputaran persediaan menurut Warren (2005) adalah

perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume barang dagang

Page 153: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

136

yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode

berjalan. Besarnya hasil perhitungan persediaan menunjukkan tingkat

kecepatan persediaan menjadi kas atas piutang dagang. Menurut Sudana

(2011:22) semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan

semakin besar perusahaan akan memperoleh keuntungan. Begitupun

sebaliknya, jika tingkat perputaran persediaan rendah maka kemungkinan

semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan.

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset.

Menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel Debt to Equity Ratio tidak

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset, sehingga penelitian ini

menerima hipotesis (H0) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.1379 > 0.05 yaitu nilai probabilitas

yang lebih besar dari nilai signifikan 5%. Dan sejalan dengan penelitian

lain yang dilakukan oleh Bahari, et al (2018) Barus & Leliani (2013) yang

menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Profitabilitas.

Menurut Kasmir (2013:157) Debt to Equity Ratio merupakan rasio

yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio

ini dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk utang

lancar dengan seluruh ekuitas. Menurut Sartono (2010:217) Debt to Equity

Ratio merupakan imbangan antara utang yang dimiliki perusahaan dengan

modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin

Page 154: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

137

sedikit dengan utangnya. Menurut Hanafi dan Halim (2009:82) Debt to

Equity Ratio merupakan rasio yang dapat menunjukkan hubungan antara

jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan

jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan.

Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Debt to

Equity Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Return On Asset yang

berarti setiap perusahaan banyak dibiayai dengan utang dibandingkan

dengan modal sendiri. Sehingga jika perusahaan tidak mampu mengelola

kewajibannya dalam upaya menunjang produktivitasnya maka perusahaan

akan menanggung risiko kerugian yang tinggi dan akan mempengaruhi

tingkat ROA.

Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Asset. Menunjukkan

hasil penelitian bahwa variabel Current Ratio memiliki pengaruh terhadap

Return On Asset, sehingga penelitian ini menerima (H5) yang menyatakan

bahwa Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On

Asset. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.0001 < 0.05

yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikan 5%. Dan

sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Salem & Ur Rehman

(2011) dan Wulansari (2010) yang menyatakan bahwa Current Ratio

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas.

Menurut Prihadi (2014:256) menyatakan Rasio lancar (Current

Ratio) adalah rasio perbandingan antara asset lancar dengan hutang lancar.

Page 155: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

138

Perhitungan rasio ini bertujuan untuk mengetahui sampai berapa jauh

sebenarnya jumlah asset lancar perusahaan dapat menjamin hutang dari

kreditor jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin terjamin

pembayaran hutang jangka pendek perusahaan kepada kreditor. Wild, J.

Johan (2005:188) menyatakan bahwa alasan digunakan rasio lancar secara

luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuan untuk mengukur: i)

Kemampuan memenuhi kewajiban lancar. Semakin tinggi perkalian

kewajiban lancar terhadap aktiva lancar, semakin besar keyakinan bahwa

kewajiban lancar akan dibayar. ii) Penyangga kerugian. Semakin besar

penyangga, semakin kecil risikonya. Rasio lancar menunjukkan tingkat

keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan nilai aktiva lancar non

kas pada saat aktiva tersebut dilepas atau dilikuidasi. iii) Cadangan dana

lancar. Rasio lancar merupakan ukuran tingkat kemampuan terhadap

ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan. Ketidakpastian dan

kejutan seperti adanya pemogokan dan kerugian luar biasa dapat

membahayakan arus kas secara sementara dan tidak terduga.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset.

Menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel Ukuran Perusahaan

memiliki pengaruh terhadap Return On Asset, sehingga penelitian ini

menerima (H6) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki

pengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Hal tersebut dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis 0.0000 < 0.05 yaitu nilai probabilitas yang lebih

kecil dari nilai signifikan 5%. Dan sejalan dengan penelitian lain yang

Page 156: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

139

dilakukan oleh Ambarwati et al (2015) Barus & Leliani (2013) dan

Wulansari (2010) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas.

Ukuran perusahaan memengaruhi kemampuan perusahaan untuk

memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai aktivitas

operasional perusahaan. Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah

untuk mendapat dana eksternal berupa hutang dalam jumlah yang besar

sehingga akan membantu kegiatan operasional perusahaan yang kemudian

menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat sehingga profitabilitas

perusahaan juga akan meningkat pula. Perusahaan yang berada pada

pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber dana

atau modal yang semakin besar, begitu juga sebaliknya (Sartono, 2010).

Ukuran perusahaan merupakan salah satu hal yang

dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan kebijakan utangnya.

Perusahaan besar diantaranya memiliki keuntungan aktivitas serta lebih

dikenal oleh publik dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga

kebutuhan hutang perusahaan yang besar akan lebih tinggi dari perusahaan

kecil. Selain itu, semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan

semakin transparan dalam mengungkapkan kinerja perusahaan kepada

pihak luar, dengan demikian perusahaan semakin mudah mendapatkan

pinjaman karena semakin dipercaya oleh kreditur (Purnamasari, 2015).

Page 157: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

140

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi data

panel, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara simultan (uji F)

diketahui bahwa nilai Probability (F-statistic) 0.000000 < 0.05 maka

terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel

independen Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran

Persediaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Ukuran

Perusahaan terhadap Return On Asset pada perusahaan-perusahaan

Food and Beverages tahun 2013-2018 pada tingkat signifikansi 5%.

2. Hasil uji regresi data panel ditemukan bahwa secara parsial (uji t)

variabel Perputaran Kas, Perputaran persediaan, Current Asset dan

Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset,

sedangkan Perputaran Piutang dan Debt to Equtiy Ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset.

B. Saran dan Implikasi

Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan peneliti,

penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih

banyak yang perlu diperbaiki dan diperhatikan lagi untuk penelitian-

Page 158: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

141

penelitian berikutnya, beberapa saran perlu ditambahkan guna penelitian

yang lebih baik lagi, adapun sarannya sebagai berikut:

1. Menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia sebagai sempel penelitian sehingga dapat mencerminkan

keadaan pasar yang sesungguhnya yang terjadi di Bursa Efek

Indonesia.

2. Memperpanjang periode (waktu) penelitian agar menambah jumlah

data, sehingga akan mendapatkan hasil data yang lebih baik.

3. Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi Return On Asset

sehingga dapat memperluas penelitian.

4. Menggunakan Tools analisis yang lebih baik dan terbaru sehingga

akan menghasilkan data yang lebih akurat.

Implikasi:

Return On Asset merupakan rasio yang menjadi ukuran perusahaan

dan menjadi patokan dalam melakukan investasi dan merupakan suatu

cerminan dari suatu perusahaan semakin tingginya rasio Return On Asset

maka akan semakin tinggi Asset yang dimiliki perusahaan maka akan

menjadi patokan bagi investor dalam melakukan investasinya.

Adapun penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu

yang dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya, yaitu:

Page 159: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

142

1. Implikasi Bagi Investor

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur

ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan

diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor

menghadapi kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi

tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan saja tetapi

investor harus bersedia menanggung risiko atas investasinya. Oleh

karena itu dalam melakukan investasi, investor seharusnya

mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat

penting dalam pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya,

sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih baik lagi dan untuk

mengetahui perubahan-perubahan sehingga tidak salah dalam

melakukan investasi.

2. Implikasi Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan yang

berhubungan dengan investasi.

3. Implikasi Bagi Akademis

Penilaian analisis pengaruh yaitu Perputaran Kas, Perputaran

Piutang, Perputaran persediaan, Current Asset dan Ukuran Perusahaan

terhadap Return On Asset yang mempengaruhi Return On Asset dapat

dijadikan tambahan pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.

Page 160: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

143

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, S. N., Gede, A. Y., & Ni, K. S. 2015. Pengaruh Modal Kerja,

Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Journal

Universitas Pendidikan Ganesha. 3(1). 1-11

Asnawi, S. K., & Chandra, W. 2005. Riset Keuangan: Pengujian-pengujian

Empiris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bahari, S., Dedi, H., & Heni, S. 2018. Pengaruh Solvabilitas, Likuiditas dan

Aktivitas terhadap Profitabilitas Perusahaan Jasa Sektor Infrastruktur,

Utilitas dan Transportasi yang terdaftar di BEI. Jurnal Produktivitas. 5(1).

1-7.

Barus, C. A., & Leliani. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. 3(2). 1-11. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil.

Bramasto, Z. 2008. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta:

Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Brigham, E. F., & Joel, F. H. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan Buku

2. Jakarta: Erlangga.

Brigham, E. F., & Joel, F. H. 2006. Manajemen Keuangan Buku 1. Edisi 11.

Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, E. F., & Joel, F. H. 2010. Fundamental of FinancialManagement:

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Brealey, R. A. S. C. M., & Alan, J. M. 2001 Fundamentals of Corporate Finance.

Third Edition University of Phoenix.

Chaerul. 2001. Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Digital Library.

Dahlan, S. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi 2. Cetakan 2. Jakarta:

Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Darsono & Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta: Andi.

Deni, I. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan

Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Earl, K. S., James, D. S., & K.Fred, S. 2004. Akuntansi Intermediate. Jakarta:

Salemba Empat.

Page 161: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

144

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Risiko Kredit sebagai Pemoderasi

Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.

16(1). 645-674.

Fahmi, I. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, I. 2013. Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fajri & Senja. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publiser.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi

Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A., & Mamduh, M. H. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4.

Yogyakarta: Unit Pelayanan Publik Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Harahap, S. S. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persadam.

Harahap, S. S. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Harahap, S. S. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali

Persada.

Harahap, S. S. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers.

Haryanto., Toto., & Sugiharto, S. 2003. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap

Harga Saham pada Perusahaan Industri Minuman di Bursa Efek Jakarta.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 3(8).

Husnan, S. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka

Pendek) buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama. Yogyakarta: Badan Penerbit

Fakultas Ekonomi.

Horne, J. C. V., & Wachowicz, J. M. 1998. Fundamental of Financial

Management. 8th ed. New Jersey: Prentice Hall International.

Horne, J. C. V., & Wachowicz, J. M. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan

(Fundamental of Financial Management). Edisi 12. Diterjemahkan oleh

Dewi Fitriasari. Jakarta: Salemba Empat.

Jusriani, I. F., Rahardjo., & Shiddiq, N. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas,

Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Kepemilikan Manajerial

terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011).

Kasmir & Jakfar. 2008. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Page 162: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

145

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan keenam.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, M. 2011. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Keown, A. J. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT.

Macanan Jaya Cemerlang.

Keown, A. J. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Keown, A. J. 2011. Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Indeks.

Keown, A. J. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Lisa, P., & Christiawan, Y. J. 2013. Analisa Faktor yang Mempengaruhi

Likuiditas Pada Industri Ritel yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

Tahun 2007-2012. Jurnal Business Accounting Review. 1(2). 298-305.

Mamduh, H. 2006. Manajemen Resiko. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

Sekolah Tinggi Ilmu Manajamen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Mamduh, H. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta: Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Mansur, M. K. 2015. Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas

(Studi Kasus pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2010-2014). Universitas Islam Negeri

Walisongo.

Martini, D., & Toto, S. 2004. Efektivitas dan Kebutuhan Modal Kerja Serta

Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan, Pendapatan Penjualan dan

Laba Bersih PERUMNAS (Studi Kasus Tahun 1999-2003). Majalah

Ekonomi Manajemen dan Komputer No.3 Tahun XII.

Martono & Agus, H. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia Kampus

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Martono & Agus, H. 2005. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Pertama,

Cetakan Kelima. Yogyakarta: Ekonisia.

Martono & Agus, H. 2009. Manajemen Keuangan Edisi 1.Yogyakarta: Ekonisia.

Mulyana, A. Y. 2014. Pengaruh Perputaran Kas Dan Modal Kerja Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di

Page 163: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

146

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Universitas Komputer

Indonesia.

Modigliani, F., & Miller M. H. 1963. Corporate Income Taxes and the Cost of

Capital: A Correction. American Economic Review. 53. 433-443.

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitiatif.

Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Munawar, A. 1995. Dasar-Dasar Teknik Transportasi. Yogyakarta: Beta Offset.

Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir, S. 2010. Analisis laporan Keuangan Edisi keempat. Cetakan Kelima

Belas. Yogyakarta: Liberty.

Niswonger, C. R. C. S. W., & Philip, E. F. 2004. Prinsip-prinsip Akuntansi

(terjemahan), Alih Bahasa: Alfonsus Sirait. Jilid I, Edisi 16. Jakarta:

Erlangga.

Purnamasari, E. P. 2015. Panduan Menyusun SOP Standard Operating

Procedure. Jagakarsa Jakarta: PT. Buku Kita.

Prihadi, Toto. 2014. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK.

Jakarta Pusat: Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.

Raharja, P., & Hendra, S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akutansi Untuk

Eksekutif Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rahmah, M. A., Wayan, C., & Fridayana, Y. 2016. Pengaruh Likuiditas,

Solvabilitas dan Aktivitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha. 4. 1-8.

Rangkuti, F. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Riyanto, B. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Badan

Penerbit Fakultas Ekonomi.

Riyanto, B. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta:

Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Riyanto, B. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta: Badan

Penerbit Fakultas Ekonomi.

Riyanto, B. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan ed. 4. Yogyakarta:

Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Riyanto, B. 2011. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta:

Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Page 164: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

147

Roni, H., & Atim D. D. 2018. The Effect of Working Capital Management on

Profitability of State-Owned Enterprise in Processing industry Sector.

Journal of Applied Management (JAM). 16(2). 1-7.

Ross, J., Jiang, H., & Wang, Y. 2003. Fundamentals Of Corporate Finance. Edisi

Sebelas. United States Of America: Irwin.

Safiah, F., & Dr. Ismail, N. 2015. The Effect of Working Capital Management on

the Profitability of Plantation and Petroleum Sector in Malaysia.

International Journal of Accounting & Business Management. . 3(2). 1-23.

Santoso, S., & Fandy, T. 2002. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Computindo.

Sari, R. I., Theresia., & Charisa, C. A. Vol. 3, No. 1, 2019. The Influence of

Working Capital Turnover, Cash Turnover and Inventory Turnover to

Profitability on PT. Mulia Kekal Abadi in 2014-2016 Period. Jurnal

Aksara Public. 3(1). 1-11.

Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Badan

Penerbit Fakultas Ekonomi.

Sartono, A. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

Sawir, A. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sawir, A. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sawir, A. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

SU, A., Mahtab, N., Islam, N., & Abdullah, M. 2017. Impact of Working Capital

Management on Profitability: A Study on Textile Companies of

Bangladesh. Journal of Business & Financial Affairs. 1-7.

Sudana, I. M. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Sufiana, N., & Ni Ketut, P. 2013. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang

dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas. Universitas Udayana

(Unud).

Suharyadi & Purwanto. 2009. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern.

Edisi 2 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: CV

Alfabeta.

Page 165: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

148

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

CV Alfabeta.

Suharyadi & Purwanto. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). Edisi

Pertama, Cetakan Kedua, Yogtakarta: Ekonisia.

Suwito, E., & Arleen, H. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII

Solo. 15-16 September.

Setiadewi, Y. A. K., Ida, B., & Anom, P. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan

Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. Universitas

Udayana.

Syamsudin, L. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi ke 8. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Syamsudin, L. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Syamsudin, L. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Syamsudin, L. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kedelapan.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Stice, E. K. J. D. S., & Fred, S. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 16,

Buku 2. Edisi Bahasa Indonesia. Terjemahan Oleh Ali Akbar. Jakarta:

Salemba Empat.

Schroeder, R. G. 2000. Operations Management: Contemporary Concepts and

Cases, International Edition, Mc Graw-Hill Companies, Inc. Boston.

Tampubolon, M. P. 2013. Manajemen Keuangan. Bogor: Mitra Wacana Media.

Warren, R., & Fess. 2005. Pengantar Akuntansi, Buku 1, edisi 21. Jakarta:

Salemba Empat. (Penerjemah: Aria Farahmita, Amunugrahani dan Taufik

Hendrawan)

Widarjono, A. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: Ekonisia.

Wing, W. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews. Yogyakarta:

Unit Pelayanan Publik Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan

Keluarga Pahlawan Negara.

Page 166: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

149

Wild, S., & Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan.

Diterjemahkan oleh: Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap.

Jakarta: Salemba Empat.

Wild, J. J., Subramanyam, K. R., Halsey., & Robert, F. 2005. Analisis Laporan

Keuangan, buku 2, Edisi 8. (Penerjemah: Yanivi S. Bachtiar dan S.

Nurwahyu Harahap). Jakarta: Salemba Empat.

Wulansari, A. 2010. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Leverage,

Likuiditas dan Firm Size terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yama, I. N., & Septian, A. 2009. Jurnal Perbandingan Karakteristik Perusahaan,

Industri dan Ekonomi Makro terhadap Return dan Beta Saham (Studi

Kasus IHSG dan JII tahun 2003-2008).

Yulia, A. A. W., & Ida, B. B. 2015. Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan

dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas. Jurnal Manajemen Unud.

4(7). 1-16

Zulkarnaini. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Jenis Industri Terhadap

Praktek Perataan Laba Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. 2(1).

Journal Ichsan.

https://icmd2010.wordpress.com/category/icmd-2000/

https://www.bps.go.id/

https://idx.co.id/

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3946219/pengusaha-makanan-dan

minuman-siap-tambah-modal-rp-63-triliun-pada-

2019?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=

Page 167: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

150

LAMPIRAN 1 (Daftar Perusahaan Objek Penelitian)

Perusahaan Objek Penelitian

NO Kode Nama Perusahaan

1. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

3. MYOR Mayora Indah Tbk.

4. SKLT Sekar Laut Tbk.

5. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk.

6. CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

7. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.

8. ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.

9. DLTA Delta Djakarta Tbk.

10. SKBM Sekar Bumi Tbk.

11. STTP Siantar Top Tbk.

Sumber : www.idx.co.id

LAMPIRAN 2 (Data Mentah)

Perputaran Kas

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 4.27 4.57 4.70 5.04 5.19 6.52

ICBP 4.56 4.67 4.23 4.29 4.15 5.68

MYOR 7.51 11.01 12.37 11.38 11.12 10.24

SKLT 83.59 83.53 111.47 72.84 70.55 62.33

ULTJ 6.03 7.12 6.57 3.95 2.68 3.07

CEKA 112.12 129.15 180.92 261.31 254.24 525.04

MLBI 29.12 20.48 10.98 8.73 10.82 13.75

ROTI 21.66 14.26 6.42 4.48 1.99 1.73

DLTA 2.39 2.07 1.54 0.64 0.48 0.99

SKBM 20.11 13.65 11.71 14.85 9.87 7.14

STTP 181.88 222.62 268.09 149.32 159.00 142.00

Page 168: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

151

Perputaran Piutang

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 17.11 17.28 19.64 18.38 18.30 17.90

ICBP 36.20 34.70 31.70 34.46 34.22 34.71

MYOR 13.47 12.11 12.66 13.21 16.62 25.23

SKLT 9.36 9.11 8.98 1.69 8.14 7.46

ULTJ 10.39 10.26 10.42 10.29 10.09 10.57

CEKA 25.06 32.67 33.85 34.24 22.63 19.59

MLBI 14.47 8.45 9.14 13.18 8.00 6.26

ROTI 9.66 12.98 18.10 18.85 16.42 14.93

DLTA 6.54 5.33 3.86 2.49 2.28 5.47

SKBM 14.32 25.55 14.12 12.88 10.98 9.08

STTP 15.95 19.65 21.41 21.45 23.68 20.12

Perputaran Persediaan

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 5.44 5.60 5.82 5.88 5.54 4.99

ICBP 7.97 7.72 8.25 8.35 7.71 7.20

MYOR 51.53 6.80 5.69 6.92 8.02 6.82

SKLT 6.75 7.33 7.31 7.26 6.42 5.64

ULTJ 5.63 4.77 4.14 4.07 4.24 5.05

CEKA 6.82 8.27 6.50 7.50 8.18 8.97

MLBI 8.96 6.09 6.00 8.28 7.22 6.90

ROTI 27.30 25.32 24.28 26.00 23.43 22.09

DLTA 1.62 1.43 1.25 0.68 1.12 1.26

SKBM 15.99 12.87 10.77 7.58 6.23 5.81

STTP 5.24 5.92 6.62 7.19 7.64 7.21

Debt to Equity Ratio (DER)

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 1.04 1.14 1.13 0.87 0.88 0.93

ICBP 0.60 0.72 0.62 0.36 0.36 0.51

MYOR 1.49 1.53 1.18 1.06 1.03 1.06

SKLT 1.16 1.16 1.48 0.92 1.07 1.20

ULTJ 0.40 0.29 0.27 0.21 0.23 0.16

CEKA 1.02 1.39 1.32 0.61 0.54 0.20

MLBI 0.80 3.03 1.74 1.77 1.36 1.47

ROTI 1.32 1.25 1.28 1.02 0.62 0.51

DLTA 0.02 0.30 0.22 0.18 0.16 0.19

SKBM 1.47 1.12 1.22 1.21 0.59 0.70

STTP 1.13 1.08 0.90 1.00 0.69 0.60

Page 169: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

152

Current Ratio (CR)

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 1.67 1.81 1.71 1.51 1.50 1.07

ICBP 2.41 2.19 2.33 2.41 2.43 1.95

MYOR 2.40 2.09 2.37 2.25 2.39 2.65

SKLT 1.23 1.18 1.19 1.32 1.26 1.22

ULTJ 2.47 3.34 3.75 4.84 4.19 4.40

CEKA 1.63 1.47 1.53 2.19 2.22 5.11

MLBI 0.51 0.51 0.58 0.68 0.83 0.78

ROTI 1.14 1.37 2.05 2.96 2.26 3.57

DLTA 4.71 4.47 6.42 7.60 8.64 7.20

SKBM 1.25 1.48 1.15 1.11 1.64 1.38

STTP 1.14 1.48 1.58 1.65 2.62 1.85

Ukuran Perusahaan

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 18.17 20.27 20.34 20.22 20.29 20.39

ICBP 16.87 21.04 20.09 20.18 20.27 20.35

MYOR 29.90 21.45 21.06 20.19 20.33 20.30

SKLT 26.43 26.53 26.66 26.07 26.18 26.30

ULTJ 28.66 28.70 28.90 29.08 25.00 23.00

CEKA 27.70 27.88 27.03 27.99 27.96 27.79

MLBI 14.39 24.00 23.00 21.00 20.00 20.00

ROTI 28.23 28.39 28.63 28.70 29.15 29.11

DLTA 20.58 20.72 20.76 20.87 20.90 21.14

SKBM 26.93 27.20 27.36 27.63 28.12 28.20

STTP 28.02 28.16 28.28 28.48 27.48 26.60

Return On Aseet (ROA)

EMITEN 2013 2014 2015 2016 2017 2018

INDF 0.04 0.06 0.04 0.06 0.06 0.05

ICBP 0.11 0.10 0.11 0.13 0.11 0.14

MYOR 0.10 0.04 0.11 0.11 0.11 0.10

SKLT 0.04 0.05 0.05 0.04 0.04 0.04

ULTJ 0.12 0.10 0.15 0.07 0.14 0.13

CEKA 0.06 0.03 0.11 0.05 0.08 0.08

MLBI 0.66 0.36 0.24 0.43 0.53 0.42

ROTI 0.09 0.09 0.10 0.10 0.03 0.03

DLTA 0.31 0.29 0.18 0.09 0.11 0.22

SKBM 0.12 0.14 0.05 0.02 0.02 0.01

STTP 0.08 0.07 0.10 0.07 0.09 0.10

Page 170: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

153

LAMPIRAN 3 (Hasil Pengujian Regresi)

Uji Common Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 08/24/19 Time: 17:14

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 0.000172 0.000164 1.049865 0.2981

X2 -0.003985 0.001717 -2.321205 0.0237

X3 0.000124 0.000206 0.602452 0.5492

X4 0.019951 0.038509 0.518103 0.6063

X5 -0.009191 0.012227 -0.751760 0.4552

X6 -0.017497 0.003818 -4.582593 0.0000

C 0.606639 0.126912 4.779980 0.0000 R-squared 0.326183 Mean dependent var 0.122879

Adjusted R-squared 0.257659 S.D. dependent var 0.121412

S.E. of regression 0.104607 Akaike info criterion -1.577201

Sum squared resid 0.645620 Schwarz criterion -1.344965

Log likelihood 59.04764 Hannan-Quinn criter. -1.485434

F-statistic 4.760147 Durbin-Watson stat 0.402822

Prob(F-statistic) 0.000512

Uji Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 08/24/19 Time: 17:15

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 0.000396 0.000129 3.078313 0.0034

X2 0.004698 0.001813 2.590536 0.0126

X3 0.000362 0.000104 3.494169 0.0010

X4 -0.031270 0.019499 -1.603643 0.1152

X5 -0.035051 0.007889 -4.443133 0.0001

X6 -0.019930 0.004180 -4.767767 0.0000

C 0.618869 0.106359 5.818704 0.0000 Effects Specification

Page 171: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

154

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.922115 Mean dependent var 0.122879

Adjusted R-squared 0.896683 S.D. dependent var 0.121412

S.E. of regression 0.039025 Akaike info criterion -3.431898

Sum squared resid 0.074626 Schwarz criterion -2.867896

Log likelihood 130.2526 Hannan-Quinn criter. -3.209034

F-statistic 36.25838 Durbin-Watson stat 2.214226

Prob(F-statistic) 0.000000

Uji Random Effect model

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/24/19 Time: 17:16

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 0.000305 0.000119 2.550172 0.0134

X2 0.002677 0.001627 1.645519 0.1052

X3 0.000374 9.93E-05 3.772012 0.0004

X4 -0.028409 0.018890 -1.503945 0.1379

X5 -0.031308 0.007502 -4.173224 0.0001

X6 -0.020607 0.003798 -5.425945 0.0000

C 0.660816 0.102157 6.468608 0.0000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.110713 0.8895

Idiosyncratic random 0.039025 0.1105 Weighted Statistics R-squared 0.506387 Mean dependent var 0.017502

Adjusted R-squared 0.456189 S.D. dependent var 0.054986

S.E. of regression 0.040548 Sum squared resid 0.097006

F-statistic 10.08779 Durbin-Watson stat 1.668810

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared -0.106761 Mean dependent var 0.122879

Sum squared resid 1.060446 Durbin-Watson stat 0.152657

Page 172: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

155

Uji chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 36.309576 (10,49) 0.0000

Cross-section Chi-square 140.542739 10 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 08/06/19 Time: 10:16

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 0.000178 0.000163 1.092313 0.2791

X2 -0.004123 0.001651 -2.496568 0.0154

X3 0.000172 0.000207 0.828781 0.4106

X4 0.021314 0.037764 0.564392 0.5746

X5 -0.008921 0.011942 -0.746985 0.4580

X6 -0.017987 0.003827 -4.700056 0.0000

C 0.619133 0.126386 4.898731 0.0000 R-squared 0.334910 Mean dependent var 0.122879

Adjusted R-squared 0.267274 S.D. dependent var 0.121412

S.E. of regression 0.103928 Akaike info criterion -1.590237

Sum squared resid 0.637258 Schwarz criterion -1.358001

Log likelihood 59.47783 Hannan-Quinn criter. -1.498470

F-statistic 4.951634 Durbin-Watson stat 0.415806

Prob(F-statistic) 0.000365

Uji hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 10.227448 6 0.1154

Cross-section random effects test comparisons:

Page 173: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

156

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. X1 0.000382 0.000299 0.000000 0.0765

X2 0.003834 0.002278 0.000000 0.0133

X3 0.000355 0.000368 0.000000 0.6859

X4 -0.030627 -0.028380 0.000024 0.6443

X5 -0.035770 -0.031732 0.000006 0.1127

X6 -0.020152 -0.020604 0.000003 0.7963

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 08/06/19 Time: 10:18

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.638879 0.104820 6.095017 0.0000

X1 0.000382 0.000129 2.969755 0.0046

X2 0.003834 0.001583 2.422275 0.0192

X3 0.000355 0.000105 3.380305 0.0014

X4 -0.030627 0.019635 -1.559829 0.1252

X5 -0.035770 0.007941 -4.504764 0.0000

X6 -0.020152 0.004204 -4.793117 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.920918 Mean dependent var 0.122879

Adjusted R-squared 0.895095 S.D. dependent var 0.121412

S.E. of regression 0.039324 Akaike info criterion -3.416642

Sum squared resid 0.075773 Schwarz criterion -2.852640

Log likelihood 129.7492 Hannan-Quinn criter. -3.193778

F-statistic 35.66307 Durbin-Watson stat 2.166348

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 174: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

157

0

2

4

6

8

10

12

14

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3

Series: Standardized Residuals

Sample 2013 2018

Observations 66

Mean 2.22e-16

Median -0.040206

Maximum 0.318528

Minimum -0.213703

Std. Dev. 0.127728

Skewness 0.594043

Kurtosis 2.625089

Jarque-Bera 4.268295

Probability 0.118345

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X1 1.000000 0.286256 -0.064543 -0.035904 -0.055689 0.396174

X2 0.286256 1.000000 -0.020451 -0.047729 -0.283253 -0.020732

X3 -0.064543 -0.020451 1.000000 0.164306 -0.023748 0.207221

X4 -0.035904 -0.047729 0.164306 1.000000 -0.699172 0.070043

X5 -0.055689 -0.283253 -0.023748 -0.699172 1.000000 -0.117083

X6 0.396174 -0.020732 0.207221 0.070043 -0.117083 1.000000

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/06/19 Time: 11:37

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 -1.97E-05 4.63E-05 -0.424714 0.6726

X2 0.000156 0.000507 0.308224 0.7590

X3 -3.50E-05 4.93E-05 -0.710048 0.4805

X4 0.005868 0.009399 0.624274 0.5349

X5 0.002181 0.003205 0.680472 0.4989

X6 -0.000639 0.001163 -0.549595 0.5847

C 0.028289 0.034181 0.827621 0.4112 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.010953 0.1785

Page 175: PENGARUH PERPUTARAN KAS, RASIO AKTIVITAS, DEBT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50397...2013 to 2018 from 11 companies using panel data regression analysis.The

158

Idiosyncratic random 0.023498 0.8215 Weighted Statistics R-squared 0.034552 Mean dependent var 0.015806

Adjusted R-squared -0.063629 S.D. dependent var 0.022315

S.E. of regression 0.023014 Sum squared resid 0.031248

F-statistic 0.351922 Durbin-Watson stat 2.879191

Prob(F-statistic) 0.905992 Unweighted Statistics R-squared 0.051373 Mean dependent var 0.023990

Sum squared resid 0.035847 Durbin-Watson stat 2.509811

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/06/19 Time: 11:38

Sample: 2013 2018

Periods included: 6

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 66

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1 0.000305 0.000119 2.550172 0.0134

X2 0.002677 0.001627 1.645519 0.1052

X3 0.000374 9.93E-05 3.772012 0.0004

X4 -0.028409 0.018890 -1.503945 0.1379

X5 -0.031308 0.007502 -4.173224 0.0001

X6 -0.020607 0.003798 -5.425945 0.0000

C 0.660816 0.102157 6.468608 0.0000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.110713 0.8895

Idiosyncratic random 0.039025 0.1105 Weighted Statistics R-squared 0.821224 Mean dependent var 0.116000

Adjusted R-squared 0.794597 S.D. dependent var 0.106347

S.E. of regression 0.048198 Sum squared resid 0.109182

F-statistic 30.84260 Durbin-Watson stat 2.252876

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared -0.106761 Mean dependent var 0.122879

Sum squared resid 1.060446 Durbin-Watson stat 0.152657