pengaruh peran satuan pengawasan intern (spi)...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD
UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Untari
NIM: 1110082000144
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015/1436 H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Untari
2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14 Januari 1992
3. Alamat : Jl. H. Mawi Kp. Tajur Rt01/04 no.39 Desa
Pemagarsari, Parung, Bogor
4. Nomor telepon : 0856 8182 408
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri Tajur Tahun 1998-2004
2. SMP Negeri 1 Parung Tahun 2004-2007
3. SMA Negeri 1 Parung Tahun 2007-2010
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010-2015
III. PENGALAMAN BERORGANISASI
1. Anggota Palang Merah Remaja SMPN 1 Parung Tahun 2004-2005
2. Future Leader Anti Corruuption (FLAC) Tahun 2012
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Sebagai peserta dalam “Diksar Kopma, UIN Jakarta” 19-20 November
2010, Bogor.
2. Sebagai Peserta dalam forum diskusi “Syariah Dalam Perspektif Holistik”,
30 Desember 2010, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Sebagai Peserta dalam “Training of Hypnoteaching”, 7 Mei 2011, Aula
Madya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Sebagai Peserta dalam “Seminar Investasi Emas”, 11 Mie 2011, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
5. Sebagai Peserta dalam “Workshop Bisnis Asuransi”, 27 Mei 2011, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Sebagai Peserta dalam “Training of Public Speaking”, 11 Juni 2011, Aula
Madya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Sebagai peserta dalam ”Stadium General BEMJ IESP”, 28 Maret 2012,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Sebagai peserta dalam “Seminar Kebijakan Fiskal”, 4 Mei 2012,
Kementrian Keuangan Kebijakan Fiskal, Jakarta.
9. Sebagai peserta dalam “Workshop Volunteer FLAC Indonesia”, 14
Oktober 2012, Jakarta.
V. KEPANITIAAN
1. Divisi Konsumsi dalam “Internal Accounting Competition 2010”, 29
Januari 2011, BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD
UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out the influence of internal audit unit and internal control to reach good university governance. Based on conveniance sampling method, this study used a sample of 47 respondents who work as auditors in education institution’s governance was located in Jakarta and Bogor. This study used primary data with questionary. Data was analyzed multiple regression analysis with SPSS 21 processing. The result indicates that internal audit unit and internal control has an influence to reach good university governance. Internal Audit Unit and internal control gives positive effect to achieve Good University Governance (GUG).
Keywords: Internal Audit Unit, Internal Control, Good University Governance.
viii
PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD
UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran satuan pengawasan internal dan penerapan internal control dalam upaya mewujudkan good university governance. Berdasarkan metode convenience sampling, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 47 responden yang berprofesi sebagai auditor yang bekerja di satuan pengawasan internal pada perguruan tinggi yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor. Penelitian ini menggunakan data primer dari kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya melalui SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satuan pengawasan internal dan internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance. Jadi dapat dikatakan bahwa satuan pengawasan internal dan internal control akan memberikan dampak positif dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik.
Kata kunci: Satuan Pengawasan Intern, Internal Control, Good University Governance.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW, Sang teladan
yang selalu membimbing kita menuju kebenaran. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada:
1. Kepada Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segala dukungan, doa, kasih
sayang serta bantuan moril maupun material yang telah diberikan selama ini.
2. Kakakku tersayang Hendrio terima kasih atas doa dan dukungannya.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.
4. Bapak Hepi Prayudiawan SE., MM., Ak selaku Pelaksana Tugas Jurusan
Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat dan
bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini.
x
6. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA., CPA selaku dosen pembimbing II
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat,
memberikan semangat dan bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama
menempuh masa studi.
8. Sahabat-sahabat tersayang Dewi Indrawati, Eka Fitri Yanti, Dita Agustia
Pratiwi, dan Alifah Gandis Indrayanti. Terima kasih atas segala bantuan,
support, cerita, warna dan keceriaan yang selalu kalian berikan.
9. Keluarga Besar Daeng Tata terima kasih atas dukungan, kerjasama,
kekompakan, doa, kehangatan dan keceriaan kelas yang kalian berikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Maret 2015
Untari
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .................................................. iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .............................................. v
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. vi
Abstract ........................................................................................................... viii
Abstrak ........................................................................................................... ix
Kata Pengantar ............................................................................................. x
Daftar Isi ........................................................................................................ xii
Daftar Tabel ................................................................................................... xvi
Daftar Gambar .............................................................................................. xviii
Daftar Lampiran ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 10
xii
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 13
A. Tinjauan Literatur ................................................................ 13
1. Stewardship Theory ...................................................... 13
2. Tinjauan Umum Audit .................................................. 14
3. Satuan Pengawasan Internal (SPI) ................................ 18
4. Internal Control ............................................................ 23
5. Good University Governance (GUG) ........................... 28
B. Hipotesis ............................................................................. 32
C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .......................................... 37
D. Kerangka Pemikiran ............................................................ 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 43
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 43
B. Metode Penentuan Sampel ................................................... 43
C. Metode Pengumpulan Data .................................................. 44
1. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 44
2. Sumber Data ................................................................. 44
D. Metode Analisis Data ........................................................... 45
1. Uji Statistik Deskriptif .................................................. 45
2. Uji Kualitas Data .......................................................... 45
a. Uji Realibilitas ....................................................... 45
b. Uji Validitas ........................................................... 46
xiii
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 47
a. Uji Multikolonieritas .............................................. 47
b. Uji Normalitas ........................................................ 47
c. Uji Heteroskesdastisitas .......................................... 48
4. Koefisien Determinasi .................................................. 49
5. Hasil Uji Hipotesis ........................................................ 49
a. Pengujian dengan Regresi Berganda ..................... 49
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) 50
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............ 51
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................... 51
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................... 56
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 56
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 56
2. Karateristik Profil Responden ........................................ 58
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................. 61
1. Hasil Uji Statistik Deskripstif ........................................ 61
2. Hasil Uji Kualitas Data .................................................. 62
a. Hasil Uji Realibilitas ................................................ 62
b. Hail Uji Validitas ..................................................... 63
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................ 67
a. Hasil Uji Multikolonieritas ...................................... 67
b. Hasil Uji Normalitas ................................................ 68
c. Hasil Uji Heteroskesdastisitas ................................. 70
xiv
4. Hasil Uji Koefisien determinasi ..................................... 72
5. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 73
a. Hasil Uji statistik t ................................................... 73
b. Hasil Uji Statistik F .................................................. 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 80
A. Kesimpulan .......................................................................... 80
B. Saran .................................................................................... 81
Daftar Pustaka ............................................................................................... 82
Lampiran-lampiran .......................................................................................... 85
xv
Daftar Tabel
No Keterangan Halaman
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .................................................. 38
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................ 54
4.1 Data Sampel Penelitian ................................................................ 57
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ................................................ 57
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 58
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ....................... 59
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 59
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ........ 60
4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan .................. 61
4.8 Hasil Uji Statistik Deskripsi ......................................................... 61
4.9 Hasil Uji Realibilitas .................................................................... 62
4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Satuan Pengawasan Internal ........... 63
4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Internal Control .............................. 65
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Good University Governance ......... 66
xvi
4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................... 67
4.14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov ......... 70
4.14 Hasil Uji Heteroskesdastisitas Menggunakan Uji Glejser ........... 71
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 72
4.16 Hasil Uji Statistik t ....................................................................... 73
4.17 Hasil Uji Statistik F ...................................................................... 77
xvii
Daftar Gambar
No Keterangan Halaman
2.1 Skema Kerangka Pemikiran ......................................................... 41
4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ...................... 68
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ............... 69
4.3 Hasil Uji Heteroskesdastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot 71
xviii
Daftar Lampiran
No Keterangan Halaman
1 Surat Penelitan Skripsi ................................................................. 86
2 Kuesioner Penelitian .................................................................... 89
3 Jawaban Responden ..................................................................... 99
4 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian .......................................... 110
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang harus dirasakan
oleh setiap manusia. Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi yang
berperan dalam praktik pendidikan. Institusi perguruan tinggi memiliki
keistimewaan dibanding institusi lain terletak pada fungsi dasarnya, yaitu
dalam hal pendidikan, pengajaran dan usaha penemuan atau inovasi (riset).
Fungsi-fungsi inilah yang kemudian mendefinisikan peranan perguruan tinggi
dalam masyarakat. Wacana yang kemudian sering mengemuka dalam
penyelenggaraan perguruan tinggi kemudian adalah mengenai academic
excellence dan manajemen perguruan tinggi, termasuk dalam hal pembiayaan.
Jawaban dari kedua wacana ini kemudian bergantung pada bagaimana
pemahaman suatu negara dalam penerapan good university governance
(Sukirman dan Sari, 2012).
Wijatno (2009:126) menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan tinggi
yang pada praktiknya dijalankan oleh institusi perguruan tinggi dimaksudkan
untuk dapat menjadi komunitas kaum intelektual suatu bangsa. Komunitas
intelektual ini kemudian diharapkan mampu mencetuskan pemikiran dan
inovasi dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh bangsa itu.
Untuk itu diperlukan konsep penyelenggaraan institusi perguruan tinggi yang
1
dianggap cukup ideal yang dikenal dengan Good University Governance
(GUG).
Good University Governance (GUG) merupakan turunan dari konsep tata
kepemerintahan yang lebih umum, yaitu Good Governance (Sudarmanto,
2011:2). Saat ini konsep Good University Governance (GUG) sedang
menjadi mainstream dalam penyelenggaraan perguruan tinggi. Menurut
Sukirman et. al (2012), dengan adanya tata kelola yang baik dalam
penyelenggaraan perguruan tinggi diharapkan perguruan tinggi mampu
menempatkan dirinya di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.
Wijatno (2009:370) menyatakan bahwa secara sederhana GUG dapat
dipandang sebagai penerapan prinsip-prinsip dasar good governance dalam
sistem dan proses pengelolaan institusi perguruan tinggi melalui berbagai
penyesuaian yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai yang harus dijunjung
tinggi dalam penyelenggaraan perguruan tinggi secara khusus dan pendidikan
secara umum. Kewajiban penataan diri dengan menerapkan aspek good
governance akan menjadi salah satu tolok ukur utama bagi perguruan tinggi.
Pada dasarnya setiap perguruan tinggi memiliki karakteristik yang
berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Namun demikian, terdapat juga
beberapa persamaan mendasar, di antaranya masalah pengelolaan dan
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan, oleh karena itu,
penerapan good governance pada perguruan tinggi harus disesuaikan dengan
karakteristik khusus perguruan tinggi.
2
Menurut Wijatno (2009:370) terdapat lima prinsip Good University
Governance (GUG) yaitu, (1) transparansi, (2) akuntabilitas, (3)
responsibilitas, (4) independensi, dan (5) keadilan. Apabila
diimplementasikan secara ideal, konsep ini diharapkan dapat meminimalkan
terjadinya fraud serta meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
Perguruan tinggi merupakan bagian dari Kementerian Pendidikan
Nasional. Melalui perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi
positif akan terciptanya Good Governance bagi Kementerian Pendidikan
Nasional. Dilihat dari beberapa kasus mengenai laporan keuangan
Kemendiknas yang diaudit oleh BPK, masih terdapat ketidaksesuaian dengan
standar dan peraturan yang berlaku serta banyak penyimpangan-
penyimpangan lain.
Pada tahun 2007 laporan keuangan kementrian pendidikan nasional
mendapat opini disclaimer dari BPK-RI, kemudian berturut-turut pada tahun
2008 dan 2009 mengalami peningkatan derajat opini menjadi Wajar Dengan
Pengecualian (WDP), pada tahun 2010 dan 2011 turun kembali menjadi
disclaimer, dan mengalami peningkatan lagi pada tahun 2012 dengan opini
Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Menurut data yang dirilis BPK, ada empat penyebab kementerian
Pendidikan Nasional memperoleh opini disclaimer yaitu penyajian laporan
keuangan yang tidak sesuai standar akuntansi pemerintah, data yang
disampaikan tidak lengkap dan akurat, adanya ketidaksesuaian dengan
peraturan perundangan, dan pengendalian internal yang lemah.
3
Banyak temuan yang diungkapkan oleh BPK diantaranya adanya
kebocoran anggaran, adanya tunjangan profesi dan tagihan beasiswa selama
2010 kurang dibayar, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tidak
disetor ke kas negara, aset tetap tidak masuk inventarisasi dan reevaluasi,
adanya rekening liar milik kementerian ini sebanyak 43 rekening dengan
saldo per 31 Desember 2010, rekening tak berizin tersebut berasal dari tujuh
perguruan tinggi dan instansi pemerintah di lingkungan Kemendiknas. Untuk
perguruan tinggi seperti di Politeknik Negeri Semarang ditemukan sebanyak
dua rekening, Universitas Lampung satu rekening, Politeknik Negeri Jakarta
empat rekening, juga ada di Universitas Negeri Semarang tiga rekening,
Politeknik Negeri Ujung Pandang lima rekening, Politeknik Negeri Lampung
dua rekening. Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel empat rekening, dan
Universitas Hasanuddin 22 rekening. Adapun, pada instansi pemerintah di
lingkungan Kemendiknas, BPK menemukan empat rekening liar milik Dinas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Saldo rekening liar tersebut mencapai Rp3,95 miliar. Sebenarnya,
permasalahan yang ditemukan BPK kali ini bukanlah barang yang baru.
Sebelumnya BPK juga telah berulang kali menemukan hal serupa. Seperti
perjalanan dinas berindikasi fiktif dan tidak diyakini kebenarannya. Namun,
sayangnya hasil audit BPK tidak pernah ditindaklanjuti. Contohnya soal
rekening liar di Kemendiknas. Sampai kini, rekening itu tidak jelas
pertanggungjawabannya.
4
Menurut Puspitarini, Sukirman, dan Anisykurlillah (2013) hasil opini
audit BPK atas laporan keuangan Kemendikbud yang menghasilkan opini
Disclaimer bukan semata-mata disebabkan oleh rendahnya kualitas kinerja
dari Kemendikbud, melainkan karena satker-satker dibawahnya termasuk
perguruan tinggi. Dijelaskan lagi berdasarkan fenomena kasus diatas bahwa
terdapat rekening tak berizin sebanyak 43 rekening dengan saldo per 31
Desember 2010 sebesar Rp26 miliar yang berasal dari tujuh perguruan tinggi
dan instansi pemerintah di lingkungan Kemendiknas.
Selain itu, kasus korupsi juga ditemukan oleh BPK dalam
penyelidikannya pada tahun 2012, yakni terdapat 16 universitas negeri yang
terlibat kongkalikong anggaran antara Kementerian Pendidikan Nasional,
perusahaan Muhammad Nazaruddin dan anggota DPR. Hal ini terungkap dari
pengakuan mantan Direktur Keuangan PT Anugrah Nusantara yakni
Yulianis. PT Anugrah Nusantara merupakan perusahaan milik mantan
Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Dari Berita Acara Pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
terungkap fee yang diterima PT Anugrah dari 16 universitas tersebut, sebagai
berikut:
1. Universitas Sumatera Utara Rp 30 miliar
2. Universitas Negeri Malang Rp 40 miliar
3. Universitas Brawijaya Rp 30 miliar
4. Universitas Udayana Rp 30 miliar
5. Universitas Negeri Jambi Rp 30 miliar
5
6. Universitas Negeri Jakarta Rp 45 miliar
7. ITS Surabaya Robotika Rp 40 miliar dan Forensik Rp 15 miliar.
8. Universitas Sudirman Rp 30 miliar
9. Universitas Sriwijaya Rp 30 miliar
10. Universitas Tadulako Rp 30miliar
11. Universitas Cendana Rp 20 miliar
12. Universitas Patimura Rp 35 miliar
13. Universitas Papua Rp 30 miliar
14. Universitas 11 Maret Rp 40 miliar
15. Universitas Tirtayasa Rp 50 miliar
16. Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB) Rp 40 miliar.
Berdasarkan kasus-kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
perguruan tinggi di Indonesia masih belum maksimal. Hal ini berkaitan
dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai salah satu faktor yang
berkontribusi dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi atau Good
University Governance (GUG).
Dalam upaya mewujudkan Good University Governance (GUG), setiap
institusi pendidikan memerlukan peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang
bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai
kebijakan manajemen yang dilaksanakan. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
merupakan salah satu satuan kerja yang menunjang terwujudnya Good
University Governance (GUG) yang pada saat ini telah berkembang menjadi
komponen utama dalam meningkatkan universitas secara efektif dan efisien.
6
Perguruan tinggi mampu memberikan kontribusi positif melalui
pengimplementasian lima prinsip Good University Governance (GUG) yang
dibantu oleh satker-satker, salah satunya adalah Satuan Pengawasan Intern
(SPI) yang dimiliki oleh perguruan tinggi.
Selain itu, sistem pengendalian internal atau internal control merupakan
unsur yang juga sangat penting dalam penerapan good governance. Sistem
pengendalian yang efektif dapat menjamin operasi perusahaan yang efektif
dan efisien serta dipatuhinya aturan-aturan internal perusahaan dan aturan
dari luar yang terkait dengan perusahaan sehingga dapat terciptanya
akuntabilitas (Gusnardi, 2008).
Oleh karena itu, pengendalian internal secara relatif dapat membantu
pencapaian target baik peningkatan kinerja perusahaan dan target keuntungan
serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan pelaksanaannya,
maupun terhindar dari kerusakan dan konsekuensi buruk lainnya. (Tim Studi
Penerapan Pengendalian Intern Pada Emiten dan Perusahaan Publik, 2006:20
dalam Anastasya 2012)
Menurut Panggabean (2011), pengendalian internal merupakan sebuah
sistem sedangkan satuan pengawasan intern adalah organ atau unit yang
menjalankannya. Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan pengendalian
internal yang baik diharapkan membantu pimpinan unit kerja dalam mencapai
tujuan yaitu terwujudnya Good University Governance (GUG).
Penelitian mengenai keterkaitan peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
dengan Good University Governance (GUG) pernah dilakukan diantaranya
7
Puspitarini et.al (2013) yang meneliti tentang pengaruh Satuan Pengawasan
Intern (SPI) terhadap upaya mewujudkan Good University Governance
(GUG). Hasil penelitiannya bahwa auditor intern memiliki peran yang cukup
besar dalam upaya pencapaian Good University Governance dalam suatu
institusi pendidikan. Good University Governance merupakan konsep
pengelolaan yang dapat menunjang keberlangsungan usaha perguruan tinggi.
Penelitian juga dilakukan oleh Saptapradipta (2012) yang melakukan
penelitian mengenai pengaruh auditor internal dan internal control terhadap
pelaksanaan good governance. Dari hasil penelitiannya menerangkan bahwa
terdapat hubungan internal auditor dan internal contol terhadap pencapaian
good gonernance. Hal ini memberi keyakinan bahwa untuk menciptakan
good gonernance harus pula didukung dengan adanya internal control atau
pengawasan internal yang didalam hal ini, di lingkup perguruan tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh antara peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan internal
control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG).
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Penerapan
Internal Control Terhadap Pencapaian Good University Governance
(GUG)”.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Puspitarini, et al. (2013). Adapun perbedaan penelitian ini
8
dengan penelitian sebelumnya ialah terletak pada: variabel independen, ruang
lingkup penelitian dan metode analisis yang digunakan.
1. Variabel
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Puspitarini et.al (2013)
variabel yang digunakan adalah Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai
variabel independen dan Good University Governance (GUG) sebagai
variabel dependen, sedangkan pada penelitian ini menambahkan satu
variabel independen yaitu internal control (pengendalian internal).
2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian sebelumnya adalah perguruan tinggi se-Jawa
yang berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PPK-
BLU. Sedangkan dalam penelitian ini, ruang lingkup responden menjadi
perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta dan Bogor yang berstatus Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PPK-BLU maupun
perguruan tinggi yang tidak berstatus PPK-BLU namun sudah memiliki
Satuan Pengawasan Intern (SPI).
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data penelitian sebelumnya menggunankan metode
Pengukuran antar variabel dengan menggunakan analisis Structural
Equation Modeling (SEM) dengan metode alternatif Partial Least Square
(PLS). Sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
analisis regresi berganda. Peneliti menggunakan metode ini dikarenakan
penelitian ini ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel
9
dependen yaitu Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan internal control
terhadap pencapaian Good University Governance (GUG).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang hendak
diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) berpengaruh terhadap
pencapaian Good University Governance (GUG?
2. Apakah penerapan internal control berpengaruh terhadap pencapaian
Good University Governance (GUG)?
3. Apakah peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan penerapan internal
control berpengaruh terhadap pencapaian Good University Governance
(GUG)?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui pengaruh peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
terhadap pencapaian Good University Governance (GUG).
b. Mengetahui pengaruh penerapan internal control terhadap
pencapaian Good University Governance (GUG).
10
c. Mengetahui pengaruh peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan
penerapan internal control terhadap pencapaian Good University
Governance (GUG).
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai
bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk
menambah ilmu pengetahuan.
2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang Good University
Governance (GUG) serta menambah pengetahuan akuntansi
khususnya auditing dan akuntansi keperilakuan dengan memberikan
bukti empiris tentang pengaruh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan
internal control terhadap pencapaian Good University Governance
(GUG).
3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang
akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
4) Penulis, sebagai penambah pengetahuan serta referensi mengenai
auditing, terutama mengenai Good University Governance (GUG)
sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang
akan datang.
11
b. Kontribusi Praktisi
1) Perguruan tinggi, agar melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap
peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan penerapan internal control
di institusi masing-masing.
2) Auditor internal, agar melakukan evaluasi dan perbaikan dalam
menjalankan perannya untuk mewujudkan Good University
Governance (GUG).
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Basis Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tata laksana
(Stewardship theory). Teori ini memandang manajemen sebagai pihak
yang dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan publik pada umumnya maupun shareholders pada khususnya.
Implikasi teori Stewardship dalam penelitian ini adalah steward (dalam hal
ini adalah manajemen perguruan tinggi) akan bekerja sebaik-baiknya
untuk kepentingan prinsipal (masyarakat dan pemerintah). Mereka akan
membuat keputusan sebijak mungkin sebab menurut steward, memberikan
pelayanan yang maksimal kepada prinsipal merupakan pilihan yang bijak
untuk mencapai tujuan organisasi. Teori stewardship memiliki pandangan
yang berbeda, bahwa manajer akan berperilaku sebagai steward, dan
cenderung mengikuti keinginan prinsipal (Ardianto, 2009:1).
Teori stewardship mengasumsikan hubungan yang kuat antara
kesuksesan organisasi dengan kepuasan pemilik. Steward akan melindungi
dan memaksimalkan kekayaan organisasi dengan kinerja perusahaan,
sehingga dengan demikian fungsi utilitas akan maksimal. Asumsi penting
dari stewardship adalah manajer meluruskan tujuan sesuai dengan tujuan
13
pemilik. Namun demikian tidak berarti steward tidak mempunyai
kebutuhan hidup (Raharjo, 2007:39).
Menurut Anastasya (2012) didalam sebuah stewardship theory
dibutuhkan adanya seorang servant leaders. Servant Leadership adalah
sebuah pemahaman dimana pemimpin tidak hanya dipandang sebagai
sebuah posisi melainkan bagaimana mereka – the leaders, menjadi seorang
pelatih, melayani, dan memfasilitasi. Dalam pemahaman ini, melayani
disini dicontohkan dengan bagaimana seorang pemimpin itu berperilaku,
kemampuan para pemimpin untuk memiliki kemampuan atau power dan
secara langsung maupun tidak akan membentuk sebuah budaya organisasi.
2. Tinjauan Umum Audit
a. Definisi Audit
Menurut Arens, Elder, Beasley, Jusuf (2011:4), definisi audit adalah
sebagai berikut :
“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criterria. Auditing should be done by a competent and independent person”.
Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat keseuaian antara
informasi tersbut dan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh
orang yang kompeten dan independen.
Sedangkan menurut Agoes (2013:4) pengertian auditing sebagai
berikut:
14
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sitematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Berdasarkan definisi diatas, pengertian auditing adalah merupakan
proses pemeriksaan yang dimulai dengan pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai
suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang independen dan
kompeten dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan.
b. Jenis-jenis Audit
Menurut Agoes (2013:10) audit ditinjau berdasarkan luas
pemeriksaan dapat dibedakan menjadi:
1) General audit (pemeriksaan umum)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar
Propesional Akuntan Publik atai ISA atau Panduan Audit Entitas
Bisnis Kecil dan memperhatikan Kode Etik Akuntan Indonesia, Kode
Etik Profesi Akuntan Publik serta Standar Pengendalian Mutu.
15
2) Special audit (pemeriksaan khusus)
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang
dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya
auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada
pos masalah atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur
audit yang dilakukan juga terbatas.
Sedangkan dilihat dari jenis pemeriksaannya, audit dibedakan menjadi:
1) Management Audit (Operational Audit)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan
oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut
sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Audit prosedur ini dilakukan mencakup:
a) Analitical review procedures, yaitu membandingkan laporan
keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu, budget
dengan realisasinya serta analisis rasio (misalnya menghitung rasio
likuiditas, dan profitabilitas untuk tahun berjalan maupun tahun
lalu, dan membandingkannya dengan rasio industri)
b) Evaluasi atas management control system yang terdapat
diperusahaan. Tujuannya antara lain adalah untuk mengetahui
apakah terdapat sistem pengendalian manajemen dan pengendalian
16
intern (internal control) yang memadai dalam perusahaan, untuk
menjamin keamanan harta perusahaan, dapat dipercayainya data
keuangan dan mencegah terjadinya pemborosan dan kecurangan.
c) Compliance test (pengujian ketaatan), dilakukan untuk menilai
efektivitas dari pengendalian intern dan sistem pengendalian
manajemen dengan melakukan pemeriksaan secara sampling atas
bukti-bukti pembukuan, sehingga bisa diketahui apakah transaksi
bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah dilakukan
sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan menajemen
perusahaan.
2) Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan
sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun
pihak ekstern perusahaan.
3) Internal Audit (Pemeriksaan Intern)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,
baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan,
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
4) Computer Audit.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP terhadap perusahaan yang
memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP (Electronic
Data Processing) system.
17
3. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
a. Definisi Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Definisi menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 2011 pasal
1, pengawasan internal adalah seluruh proses kegiatan audit, review,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang bertujuan untuk
mengendalikan kegiatan, mengamankan harta dan aset, terselenggaranya
laporan keuangan yang baik, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, dan
mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan dan ketidakpatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut BPK dalam Peraturan BPK tahun 2007 nomor 1, satuan
pengawasan intern adalah unit organisasi pada Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi
melakukan pengawasan dalam lingkup kewenangannya. Fungsi
pengawasan dan pengendalian ini bertujuan untuk mendorong dipatuhinya
segala kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. Fungsi
tersebut dilaksanakan melalui suatu pemeriksaan internal atau yang lebih
dikenal dengan audit internal.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa satuan
pengawasan intern merupakan fungsi staf yang melakukan penilaian secara
bebas atau tidak memihak dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan
mengevaluasi seluruh aktivitas dan melaporkan hasil pekerjaannya
tersebut kepada manajemen sebagai suatu jasa pelayanan, dan bertanggung
18
jawab penuh kepada manajemen. Satuan Pengawasan Intern merupakan
unit organisasi yang dibentuk untuk membantu manajemen untuk
melakukan pengawasan dan pengendalian yang independen pada badan
usaha yang bersangkutan, disamping melakukan penilaian juga
mamberikan saran-saran dan perbaikan untuk meningkatkan nilai usaha.
b. Standar Profesional Audit Intern
Menurut Tugiman (1997:16), standar profesi audit internal meliputi:
1) Independensi atau kemandirian unit audit internal yang membuatnya
terpisah dari berbagai kegiatan yang diperiksa dan objektivitas para
pemeriksa internal. Suatu organisasi unit audit internal haruslah
memberikan keleluasaan untuk memenuhi atau menyelesaikan
tanggung jawab audit yang diberikan.
2) Keahlian dan penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan
seksama para auditor internal. Kemampuan professional yang harus
dimiliki oleh auditor internal adalah sebaai berikut:
a) Personalia
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagian auditor internal,
yaitu:
1. Pimpinan audit harus menetapkan criteria pendidikan dan
pengalaman yang sesuai dalam mengisi jabatan di bagian
audit internal, dengan mempertimbangkan lingkup pekerjaan
dan tingkat tanggung jawabnya.
19
2. Harus diperoleh kepastian yang pantas dan masuk akal
tentang kualifikasi dan kemampuan setiap calon auditor.
b) Pengetahuan dan kecakapan
Auditor internal harus memiliki pengetahuan dan kecakapan
dalam melaksanakan audit di dalam organisasi. Misalnya
kemampuan dalam menerapkan standar audit, prosedur, dan
teknik-teknik audit.
c) Pengawasan
Kepala bagian audit internal bertanggung jawab melakukan
pengawasan audit yang pantas. Pengawasan merupakan suatu
proses yang berelanjutan, dimulai dengan perencanaan dan
diakhiri dengan kesimpulan hasil audit yang telah dilakukan.
Bagian audit internal harus memberikan kepastian bahwa
pelaksanaan pemeriksaan internal akan diawasi sebagaimana
mestinya.
3) Lingkup pekerjaan audit internal.
Ruang lingkup pemeriksaan intern menurut Tugiman
(1997:17), lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi
pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem
pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas
pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Lingkup pemeriksaan
intern mencakup:
20
a) Keandalan informasi
Pemeriksaan internal haruslah memeriksa keandalan (reliabilitas
dan integritas) informasi keuangan dan pelaksanaan pekerjaan dan
cara-cara yang di pergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengklasifikasi, dan melaporkan suatu informasi tersebut.
b) Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan
peraturan perundang-undangan
c) Perlindungan tehadap harta
Pemeriksaan internal haruslah memeriksa alat atau cara yang di
pergunakan untuk melindungi harta atau aktiva dan bila dipandang
perlu, memverifikasi keberadaan berbagai harta organisasi.
d) Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien
Pemeriksaan internal harus menilai keekonomisan dan efisiensi
penggunaan sumber daya yang ada.
4) Pelaksanaan tugas audit internal.
Kegiatan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan,
pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan hasil dan
menindaklanjuti (follow up). Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
meliputi:
a) Perencanaan pemeriksaan
Perencanaan pemeriksaan internal harus didokumentasikan dan
harus meliputi :
1. Penetapan tujuan pemeriksaan dan lingkup pekerjaan.
21
2. Memperoleh informasi dasar (background information)
tentang kegiatan yang akan diaudit.
3. Penentuan berbagai tenaga yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeriksaan.
4. Pemberitahuan kepada para pihak yang dipandang perlu.
5. Melaksanakan survei secara tepat untuk lebih mengenali
kegiatan yang diperlukan, risiko-risiko, dan pengawasan-
pengawasan, untuk mengidentifikasi area yang ditekankan
dalam pemeriksaan, serta untuk memperoleh berbagai ulasan
dan sasaran dari pihak yang akan diperiksa.
6. Penulisan program pemeriksaan.
7. Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil-hasil
pemeriksaan akan disampaikan.
8. Memperoleh persetujuan bagi rencana kerja pemeriksaan.
b) Pengujian dan pengevaluasian informasi
Internal auditor haruslah mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk
mendukung hasil pemeriksaan. Penyampaian hasil pemeriksaan
c) Tindak lanjut hasil pemeriksaan
Pemeriksaan internal harus terus menerus meninjau dan
melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa
terhadap temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan
tindakan yang tepat
22
5) Manajemen unit audit internal.
Bahwa pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit internal
secara tepat.Pimpinan audit internal harus :
1. Memiliki pernyataan tentang tujuan, kewenangan, dan tanggung
jawab untuk bagian audit internal.
2. Menetapkan rencana bagi pelaksanaan tanggung jawab bagian
audit internal.
3. Membuat berbagai kebijakan dan prosedur secara tertulis sebagai
pedoman bagi staf auditor.
4. Menetapkan suatu program untuk menyeleksi dan mengembangkan
sumber daya manusia pada bagian audit internal.
5. Mengkoordinasikan usaha atau kegiatan audit internal dengan
auditor eksternal.
6. Menetapkan dan mengembangkan program pengendalian mutu
untuk mengevaluasi berbagai kegiatan dari bagian audit internal.
4. Pengendalian Internal (Internal Control)
a. Definisi Pengendalian Internal
Menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO)
sebagaimana yang dikutip oleh Tunggal (2013:70), mendefinisikan
pengendalian intern sebagai berikut:
”Internal control is process, affected by entility’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: a) Effectiveness and efficiency of operations, b) reliability of financial reporting, c) compliance with applicable laws and regulations.”
23
Yang artinya pengendalian internal merupakan suatu proses yang
dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya,
yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya
tujuan dalam kategori berikut: (a) Efektivitas dan efisiensi operasi; (b)
Keandalan pelaporan keuangan; (c) Ketaatan pada hukum dan peraturan
yang berlaku.
Sedangkan menurut IAPI yang dikutip dalam Agoes (2013:100)
mendefinisikan pengendalian internal sebagai suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, danpersonel lain entitas
yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b)
efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal yang berkualitas adalah pengendalian yang
efektif dan mengacu pada pencapaian dan sasaran organisasi atas
pengendalian yang dirancang. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan
suatu kegiatan atau program yang dikaitkan dengan tujuan yang
ditetapkan.
b. Komponen-komponen Pengendalian Internal
Menurut Tunggal (2013:70), komponen-komponen dari
pengendalian Internal menurut COSO ada 5, yaitu:
24
1) Lingkungan pengendalian (Control Environment), komponen ini
memperlihatkan bahwa hal yang terkandung pada kontrol terutama
pada sistem akuntansi dan prosedur harus dijalankan.
Dalam Boynton, Johnson, dan Kell (2002) sejumlah factor membentuk
lingkungan pengendalian dalam suatu entitas yang diantaranya adalah:
a) Integritas dan nilai etika
b) Komitmen terhadap kompetensi
c) Dewan direksi dan komite audit
d) Filosofi dan gaya operasi manajemen
e) Struktur organisasi
f) Penetapan wewenang dan tanggung jawab
g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
2) Penetapan risiko (Risk Assesment), komponen ini pengidentifikasikan
dan menganalisis resiko yang dihadapi perusahaan dan bagaimana cara
mengelola resiko tersebut.
3) Aktivitas pengendalian, memastikan bahwa setiap transaksi telah
diotorisasi oleh yang berwenang, telah ada pemisahan fungsi,
dokumentasi dan pencatatan yang memadai, harta dan catatan telah
diamankan, dan pengecekan oleh pihak independent telah dilakukan
serta penilaian terhadap pencatatan telah dilaksanakan.
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan euangan
dapat dikategorikan dalam berbagai cara, salah satu cara adalah
sebagai berikut (Boynton et.al: 2002):
25
a) Adanya pemisahan tugas
b) Pengendalian pemrosesan informasi
c) Pengendalian fisik
d) Review kinerja
4) Pemrosesan Informasi dan Komunikasi (Information Processing and
Communication), pada komponen ini informasi diidentifikasi, diambil
dan diubah sepanjang waktu dan menyediakan formulir untuk
memperbolehkan karyawan mengubah tanggung jawabnya
5) Pemantauan (Monitoring), pada komponen ini berfungsi untuk
memastikan bahwa pengendalian internal telah berjalan dengan baik
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah suatu
proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel
lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan organisasi yaitu: keandalan laporan keuangan,
efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan berlaku.
c. Pentingnya Pengendalian Internal (Internal Control)
Selain manajemen perusahaan, pengendalian intern juga diperlukan
oleh auditor independen yang ditugaskan untuk memeriksa kewajaran
laporan keuangan serta kegiatan operasi perusahaan. Arti pentingnya
sistem pengendalian intern bagi manjemen dan auditor sudah lama diakui
oleh profesi akuntansi dan pengakuan tersebut semakin meluas dengan
alasan (Boynton, 2003:371):
26
a. Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat kompleks dan
tersebar luas sehingga manajemen harus bergantung pada sejumlah
laporan dan analisis untuk mengendalikan operasi secara efektif;
b. Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam sistem pengendalian
internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan
manusia dan mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan
ketidakberesan;
c. Tidak praktis bagi auditor untuk melakukan audit atas kebanyakan
perusahaan dengan pembatasan biaya ekonomi tanpa menguntungkan
pada sistem pengendalian internal.
Menurut Agoes (2004:79), pemahaman dan evaluasi atas
pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting bagi proses
pemeriksaan oleh akuntan publik, auditor harus mendokumentasikan
pemahamannya tentang komponen pengendalian intern entitas yang
diperoleh untuk merencanakan audit, karena baik buruknya pengendalian
intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap:
a. Keamanan harta perusahaan
b. Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
c. Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntansi
d. Tinggi rendahnya audit fee
e. Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik
27
5. Good University Governance (GUG)
a. Definisi Good University Governance (GUG)
United National Development Program (UNDP,1997)
mendefinisikan governance sebagai penggunaan wewenang ekonomi,
politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negara pada semua
tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan
lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, mematuhi
kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.
Selanjutnya penambahan kata sifat good dalam governance bisa diartikan
sebagai tata pemerintahan yang baik atau positif.
Menurut Astuti (2010:3), ditinjau dari arti kata secara harfiah Good
Governance, maka good adalah baik, sedangkan governance adalah
pemerintahan, sehingga secara sederhana diartikan pemerintahan yang
baik yang bebas dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Sedangkan Good University Governance (GUG) menurut Wijatno
(2009:126), dapat dipandang sebagai penerapan prinsip-prinsip dasar
konsep “good governance” dalam sistem dan proses governance pada
institusi perguruan tinggi melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan
berdasarkan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi secara khusus dan pendidikan secara umum.
28
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Good
University Governance (GUG ) merupakan bagian dari Good Governance
yang penyelenggaraannya di dunia pendidikan yaitu perguruan tinggi.
Good University Governance (GUG) merupakan suatu konsep yang
menerapkan prinsip-prinsip dasar Good Governance seperti transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan yang perlu
diterapkan oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan
tinggi yang berkualitas.
b. Prinsip-prinsip Good Governance
Prinsip-prinsip Good Governance menurut Wijatno (2009:370) adalah
sebagai berikut.
1) Transparansi (transparency)
Universitas harus dan dapat menerapkan prinsip keterbukaan di bidang
keuangan, sistem dan prosedur penerimaan mahasiswa baru, sistem
dan prosedur akuntansi, pelaporan keuangan, rekruitmen dosen dan
karyawan, pemilihan pejabat structural, pemilihan pengurus dan
informasi-informasi penting lainnya kepada pemangku kepentingan
secara memadai, akurat dan tepat waktu.
2) Akuntabilitas (accountability)
Universitas harus mempunyai uraian tugas dan tanggung jawab yang
jelas (secara tertulis) dari setiap pejabat struktural, anggota senat
fakultas/akademis, pengurus yayasan, dosen dan karyawan termasuk
juga kriteria dan proses pengukuran kinerja, pengawasan, dan
29
pelaporan. Harus ada audit internal yang tugasnya antara lain:
melakukan penilaian analisis dan interpretasi dari aktivitas suatu
organisasi secara independen. Pada dasarnya ruang lingkup audit
internal mencakup aspek kegiatan dalam organisasi dalam rangka
penilaian kinerja untuk tujuan mengevaluasi dan mengendalikan
aktivitas organisasi dapat dicapai dengan efisien dan efektif. Selain itu
ada baiknya juga dilakukan manajemen audit atau financial audit plus
oleh pihak ekstern yang independen.
3) Responsibilitas (responsibility)
Responsibility mencerminkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan serta pelaksanaan tanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan
usaha dalam jangka panjang. Setiap individu yang terlibat dalam
pengelolaan universitas harus bertanggung jawab atas tindakannya
sesuai dengan job description yang telah ditetapkan.
4) Independensi (independency)
Pihak yayasan dan pengelola universitas dalam melaksanakan peran
dan tanggung jawabnya harus bebas dari segalan benturan kepentingan
yang berpotensi untuk muncul. Hal ini diperlukan untuk memastikan
bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara independen, bebas
dari segala bentuk tekanan dari pihak lain, sehingga dapat dipastikan
bahwa keputusan itu dapat dibuat demi kepentingan universitas.
30
5) Keadilan (fairness)
Perlakuan yang adil dan berimbang kepada para pemangku
kepentingan yang terkait. Dalam hal ini, para pemangku kepentingan
terdiri atas mahasiswa, masyarakat, para dosen, dan karyawan non
akademis, serta pengurus yayasan.
c. Karakteristik Good Governance
Karakteristik untuk dapat dikatakan memenuhi kriteria good
governance adalah (BPKP, 2000: 29)
1) Participation, maksudnya setiap warga Negara mempunyai suara
dalam pembuatan keputusan.
2) Rule of Law, hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
3) Transparency, transparansi dibangun atas dasar arus informasi.
4) Responsiveness, lembaga dan proses hukum harus mencoba melayani
setiap stakeholders.
5) Consensus Orientation, sebagai perantara kepentingan yang berbeda
untuk memberikan pilihan terbaik bagi keputusan yang lebih luas.
6) Equity, semua warga Negara mempunyai kesempatan untuk menjaga
kesejahteraan masyarakat.
7) Effectiveness and effsiciency, lembaga harus menghasilkan sesuai
dengan tujuan semula
8) Accountability, para pembuat keputusan, baik dalam pemerintahan
sektor swasta dan masyarakat bertanggung jawab kepada publik dan
lembaga lain.
31
9) Strategic Vision, para pemimpin dan publik harus mempunyai
perspektik good governance.
B. Hipotesis
1. Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) terhadap pencapaian Good
University Governance (GUG)
Good University Governance (GUG) merupakan penerapan prinsip
dari Good Governance yang diimplikasikan pada perguruan tinggi. Good
University Governance (GUG) merupakan langkah yang dapat menunjang
pencapaian kualitas suatu perguruan tinggi. Menurut Wijatno (2009:119),
pencapaian Good University Governance (GUG) dapat diukur melalui
beberapa indikator yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan keadilan. Pada prakteknya, keseluruhannya prinsip
tersebut harus diterapkan untuk mewujudkan suatu tata kelola universitas
yang baik.
Dalam upaya pencapaian Good Governance dalam hal ini Good
University Governance, perguruan tinggi memerlukan peran Satuan
Pengawasan Internal (SPI) (sektor pemerintah) yang bertugas meneliti dan
mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen
yang dilaksanakan. SPI atau auditor internal merupakan salah satu profesi
yang menunjang tercapainya GUG yang dapat dilihat pada saat ini telah
berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan universitas
secara efektif dan efisien yang berdasarkan atas prinsip Good Governance.
32
Peran SPI dalam pencapaian GUG diukur melalui lima indikator
yang diambil dari standar profesi audit internal. Kelima indikator tersebut
adalah independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan audit
intern, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, serta manajemen bagian audit
intern.
Berdasarkan penelitian oleh Puspitarini, et al. (2013) bahwa SPI
berpengaruh positif dalam pencapaian Good University Governance
(GUG). Artinya, semakin baik peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
maka semakin baik pula pencapaian Good University Governance (GUG).
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari et al. (2012)
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran internal auditor
terhadap Good University Governance (GUG). Jadi dapat dikatakan bahwa
peningkatan peran auditor internal akan mempengaruhi tata kelola suatu
institusi pendidikan.
Dengan digunakannya standar profesi audit internal dalam mengukur
peran SPI, diharapkan tata kelola universitas yang baik atau GUG dapat
dicapai. Sehingga perguruan tinggi akan lebih transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, independen, dan adil. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa semakin baik peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Good University
Governance (GUG) akan semakin cepat terwujud.
H1: Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) berpengaruh terhadap
pencapaian Good University Governance (GUG).
33
2. Penerapan Internal control terhadap pencapaian Good University
Governance (GUG)
Internal control atau pengendalian internal adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya,
yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya
tujuan dalam kategori berikut: (a) Efektivitas dan efisiensi operasi; (b)
Keandalan pelaporan keuangan; (c) Ketaatan pada hukum dan peraturan
yang berlaku.
Ketiga tujuan dalam pengendalian internal yaitu efektifitas dan
efisiensi kegiatan operasi, laporan keuangan yang andal, serta patuh
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku adalah cerminan dari
organisasi yang memiliki tata kelola yang baik, dalam hal ini adalah
universitas.
Pelaksanaan pengendalian internal salah satu faktor yang sangat
penting dalam menentukan seberapa baik aktivitas telah dilakukan untuk
mencapai tujuan strategis yang ingin dicapai. Pengendalian internal yang
baik menunjang tercapainya GUG yang diukur dengan 5 komponen
internal control yaitu lingkungan pengendalian, penetapan resiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.
Menurut Kresiadanti (2012), selain peran auditor internal diperlukan
juga internal control yang harus dibentuk bersamaan untuk menunjang
tercapainya good university governance. Hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh Kresiadanti tersebut adalah bahwa terdapat hubungan
34
internal control terhadap akuntabilitas di Universitas Brawijaya akan lebih
efektif dan lebih baik untuk menuju tata kelola universitas yang baik,
untuk itu dibutuhkan kesinambungan baik dari rektorat maupun di tiap
fakultas.
Sejalan dengan Saptapradipta (2013) yang mengatakan bahwa
perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi diharapkan
mampu memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya efisiensi
dan efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan kepatuhan
terhadap hukum sehingga tata kelola pemerintahan yang baik dapat
terwujud.
Dengan penerapan komponen-komponen dari pengendalian internal
yang baik maka diharapkan tata kelola universitas yang baik akan tercapai
dengan lebih baik dan lebih efektif. Sehingga tercermin kegiatan yang
efektif dan efisien, laporan keuangan yang andal, serta patuh terhadap
hukum yang berlaku. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
internal control mendukung tercapainya GUG.
H2: Internal control berpengaruh terhadap pencapaian good university
governance (GUG).
3. Peran Satuan Pengawasan Internal dan Penerapan Internal Control
terhadap pencapaian Good University Governannce (GUG)
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sukirman
et. al (2012) bahwa internal auditor atau SPI dianggap penting dalam
mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu melaksanakan
35
perannya serta mampu mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang
terjadi di manajemen Perguruan Tinggi. Auditor internal dipandang
memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan penciptaan Perguruan
Tinggi yang mampu memiliki pengelolaan yang baik (Good University
Governance). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Puspitarini et. al (2013) yang menyatakan bahwa SPI yang baik akan
mempercepat tercapainya good university governance. Semakin baik peran
SPI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka good university
governance akan cepat terwujud.
Hasil peneltian mengenai internal control atau pengawasan internal
dilakukan oleh Saptapradipta (2013) yang menyatakan bahwa untuk
mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terdapat tiga
aspek, yaitu pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Pemeriksaan
(audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki
independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa
apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Keberadaan audit internal untuk menjalankan fungsi
pemeriksaan dapat mendorong terciptanya pelaksanaan tata kelola yang
baik (Mardiasmo, 2009 dalam Saptapradipta, 2013).
Perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi
diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya
efisiensi dan efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan
kepatuhan terhadap hukum sehingga tata kelola pemerintahan yang baik
36
dapat terwujud (Saptapradipta, 2013). Dengan demikian satuan
pengawasan internal (SPI) dan internal control yang baik akan mampu
mempercepat terwujudnya good university governance (GUG). Oleh
karena itu, dalam penelitian ini juga akan meneliti pengaruh antara
variabel satu dengan yang lainnya secara simultan. Dengan demikian
hipotesis ketiga adalah:
H3: Peran Satuan pengawasan intern (SPI) dan penerapan internal control
berpengaruh terhadap pencapaian good university governance
(GUG)
C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian terdahulu mengenai topik
yang berkaitan dengan penelitian ini dapat di lihat dalam tabel 2.1.
37
Tabel 2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Noviana Dyah Puspitarini, Sukirman, & Indah Anisykurlillah (2013).
Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Pencapaian Good University Governance (GUG) pada Perguruan Tinggi Se-Jawa yang Berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Variabel Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Good University Governance (GUG).
Ruang lingkup penelitian dan metode analisis data.
Satuan Pengawasan Intern (SPI) berpengaruh positif dalam pencapaian Good University Governance (GUG).
2 Saptapradipta, Patricia (2013)
Pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good governance (Studi Empiris pada Badan Layanan Umum Universitas Brawijaya Malang)
Pengendalian internal
Ruang llingkup penelitian.
Auditor internal dan pengendalian internal berpengaruh terhadap pelaksanaan good governance pada Badan Layanan Umum Universitas Brawijaya Malang.
Bersambung pada halaman berikutnya.
38
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
3 Sukirman & Maylia Promono Sari (2012).
Peran Internal Audit dalam Upaya mewujudkan Good University Governance di UNNES.
Variabel internal audit dan Good University Governance.
Ruang lingkup penelitian.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara peran auditor internal terhadap dan Good University Governance.
4 Yudhi Ardianto (2012).
Evaluasi Efektifitas Satuan Pengawasan Intern (Studi pada Perusahaan BUMN).
Variabel Satuan Pengawasan Intern.
Tidak ada variabel Good University Governance dan perbedaan ruang lingkup penelitian.
Dengan adanya kualitas yang baik maka keefektifan fungsi Satuan Pengawasan Intern sebagai aparatur pengawas audit internal dapat tercapai.
5 Mihaela, Dumitrascu & Savulescu Iulian (2012)
Internal Control and the Impact on Corporate Governance, in Romanian Listed Companies.
Internal control. Tidak terdapat variabel SPI dan lingkup penelitian.
Internal control mengarah pada pengjian wajar laporan keuangan dan meningkatkan kepercayaan para stakeholder dan auditor dapat meminimalisir resiko pengendalian.
Bersambung pada halaman berikutnya.
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
6 Ryke Octava Prativi (2012).
Evaluasi Efektifitas Fungsi Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Melaksanakan Audit Internal.
Variabel Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Tidak ada variabel Good University Governance.
Hasil penelitian menunjukkan pemahaman tentang prosedur belum sepenuhnya dilaksanakan Manajemen Mutu.
7 Kosmas Njanike, Margaret Mutengezanwa, Fungai B. Gombarume (2011)
Internal Controls In Ensuring Good Corporate Governance In Financial Institution.
Internal control Tidak terdapat variabel SPI dan lingkup penelitian.
Kegagalan untuk secara efektif menerapkan pengendalian internal memberikan dampak signifikan terhadap tata kelola perusahaan yang buruk.
8 Theofanis Karagiorgos, George Drogalas, & Ioannis Tampakoudis (2010)
Internal Auditing as An Effective Tool For Corporate Governance.
Auditor internal dan corporate governance.
Tidak terdapat variabel internal control dan ruang lingkup penelitian.
Internal audior memainkan peran penting dalam menciptakan tata kelola yang efektif.
Dikutip dari berbagai sumber.
40
D. Kerangka Pemikiran
Menurut Abdul Hamid (2012) kerangka berpikir di definisikan sebagai
sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada
dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan
solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan.
Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif,
dan atau gabungan keduanya.
Kerangka berpikir ini merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Adapun masalah-masalah yang dianggap penting
dalam penelitian ini adalah pengaruh Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam
upaya pencapaian Good University Governance (GUG).
Berdasarkan uraian diatas, gambaran menyeluruh penelitian ini yang
mengangkat penelitian mengenai pencapaian Good University Governance
(GUG). Berikut ini merupakan gambaran kerangka pemikiran dari penelitian
ini:
rsambung ke
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Pengaruh peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan penerapan internal control terhadap pencapaian Good University Governance (GUG)
Adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan kongkalikong anggaran yang melibatkan 16 universitas
negeri di Indonesia
41
Gambar 2.2 (Lanjutan)
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan kongkalikong anggaran yang melibatkan 16 universitas
negeri di Indonsia
Basis Teori: Stewadship Theory
Variabel Independen Variabel Dependen
Peran Satuan Pengawasan Intern
(SPI) Good University Governance (GUG)
Metode Analisis: regresi berganda
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Internal Control
Pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia masih belum maksimal karena internal control lemah sehingga diperlukan peran SPI
Populasi: SPI perguruan tinggi di Jakarta dan Bogor
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh variabel independen yaitu
peran satuan pengawasan intern (SPI) dan penerapan internal control terhadap
variabel dependen yaitu pencapaian Good University Governance (GUG).
Adapun dalam penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah
perguruan tinggi yang memiliki satuan pengawasan intern (SPI) yang berada
di wilayah Jakarta dan Bogor dan penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja dalam
unit Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bekerja pada perguruan tinggi di
wilayah DKI Jakarta dan Bogor. Metode yang digunakan peneliti dalam
pemilihan sampel penelitian adalah convenience sampling, yaitu istilah umum
yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden dimana unit
sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk
mengukur dan bersifat kooperatif (Hamid, 2012:28).
Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dan Bogor, karena DKI Jakarta
adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian, sehingga ada banyak
perguruan tinggi. Penelitian sebelumnya belum ditemukan meneliti pada
perguruan tinggi yang dikhususkan pada DKI Jakarta dan Bogor. Selain itu,
43
domisili peneliti berdekatan dengan DKI Jakarta sehingga peneliti lebih
mudah untuk menyebarkan kuesioner secara langsung, karena pengumpulan
data pada penelitian ini dilakukan dengan metode personal survey dimana
peniliti menyampaikan sendiri kuesioner penelitian kepada pihak perguruan
tinggi yang menjadi responden dalam penilitian ini tanpa perantara.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang dikirim secara langsung kepada responden yang
disebut dengan personal survey. Data diperoleh dengan menggunakan
kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada para auditor yang
bekerja di unit SPI di perguruan tinggi. Auditor yang menjadi sampel akan
dikirimi kuesioner yang berisi kumpulan pertanyaan tentang pengaruh
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan internal control terhadap pencapaian
Good University Governance (GUG).
2. Sumber Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
Berikut penjelasannya:
a. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain
yang berkaitan dengan judul penelitian.
44
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor
internal yang bekerja di unit SPI pada perguruan tinggi di DKI Jakarta
dan Bogor. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner
secara langsung. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan
informasi dari auditor yang berkerja pada perguruan tinggi sebagai
responden dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini
adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari
pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang bekerja
pada perguruan tinggi sebagai responden.
D. Metode Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum (Ghozali, 2011:19).
2. Uji Kualitas Data
Pengujian deskriptif memberikan gambaran atau definisi.
a. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
45
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).
Ghozali (2011:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang.
Dimana seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada
waktu yang berbeda, kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten
dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja.
Dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi
antar jawaban pertanyaan.
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
b. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan nilai
signifikan dibawah 0,05 (Ghozali, 2011:52). Jadi dapat disimpulkan
bahwa masing-masing indikator pernyataan pada kuesioner valid
ketika nilai signifikansinya dibawah 0,05..
46
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji heteroskedestisitas dan uji multikolonieritas.
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen (Ghozali, 2011:105).
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi
adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan
tolerance. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai
VIF <10 dan nilai Tolerance > 0,1 (Ghozali, 2011:106).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali,
2011:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan
Normal Probability Plot (P-Plot) dan grafik histogram. Suatu
variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik
data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-
titik data searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2011:163).
Pengujian dalam penelitian ini juga menggunakan uji One Sample
Kolmogorov Smirnov yang memiliki kriteria untuk normalitas
47
dipenuhi jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (Ghozali,
2011:164).
c. Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedestisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamaan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas (Ghozali, 2011:139).
Deteksi ada atau tidaknya heteroskedestisitas dapat dilihat dari
ada atau tidaknya pola tertentu pada garafik scatterplot. Jika ada pola
tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka
mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedestisitas (Ghozali, 2011:139). Analisis dengan grafik
memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah
pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Oleh karena itu diperlukan
uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil. Salah satu uji
statistik yaitu uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
48
dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dai probabilitas signifikasi di bawah tingkat kepercayaan 5%.
(Ghozali, 2011:143).
4. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi (Adj R²) adalah bertujuan mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel independen (satuan pengawasan
intern dan internal control) dalam menjelaskan variasi variabel
dependen (good university governance). Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. Adjusted R square digunakan karena
banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan ini. Nilai adjusted R
square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2011:97).
5. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode
pegujian dengan regresi berganda. Berikut ini penjelasan lebih
terperincinya.
a. Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis dalam pengujian ini menggunakan multiple
regression untuk memprediksi besar variabel dependen dengan
menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui
besarnya (Ghozali, 2011:96).
49
Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 +β2X2 +e
Keterangan:
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
Y = Pencapaian Good University Governance
X1 = Satuan Pengawasan Intern
X2 = Internal Control
e = Error
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual yaitu satuan pengawasan
intern dan internal control dalam menjelaskan variabel dependen
yaitu pencapaian good university governance. Untuk dapat
mengetahui apakah ada pengaruh signifikan dari variabel masing-
masing independen terhadap variabel dependen, maka nilai
signifikannya dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila
tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Demikian
pula sebaliknya jika tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ha
ditolak. Bila Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada hubungan
signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen
(Ghozali, 2011:99).
50
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan ke dalam variabel model
regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,
2011:98). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap
hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi
sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) (X1)
Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan fungsi staf yang
melakukan penilaian secara bebas atau tidak memihak dalam suatu
organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi seluruh aktivitas dan
melaporkan hasil pekerjaannya tersebut kepada manajemen sebagai suatu
jasa pelayanan, dan bertanggung jawab penuh kepada manajemen.
Dalam melaksanakan perannya, SPI harus berpedoman pada standar
professional audit intern. Menurut Tugiman (1997:16) standar profesi
audit intern meliputi independensi, kemampuan profesional, lingkup
51
pekerjaan, audit intern, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, serta
manajemen bagian audit intern.
Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval
(likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1)
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat
setuju.
2. Internal Control (X2)
Internal control atau pengendalian internal adalah proses yang
dipengaruhi oleh direksi organisasi, manajemen, dan personel lainnya,
yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai akan tercapainya
efektivitas dan efisiensi operasi; keandalan pelaporan keuangan; ketaatan
pada hukum dan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan pengendalian
internal salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan seberapa
baik aktivitas telah dilakukan untuk mencapai tujuan strategis yang ingin
dicapai. Pengendalian internal yang baik menunjang tercapainya GUG
yang diukur dengan 5 komponen internal control yaitu lingkungan
pengendalian, penetapan resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, serta pemantauan.
Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval
(likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1)
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat
setuju.
52
3. Good University Governance (GUG) (Y)
Good University Governance (GUG ) merupakan bagian dari Good
Governance yang penyelenggaraannya di dunia pendidikan yaitu
perguruan tinggi. Good University Governance (GUG) merupakan suatu
konsep yang menerapkan prinsip-prinsip dasar Good Governance seperti
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan
yang perlu diterapkan oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan
perguruan tinggi yang berkualitas.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval (likert) 5
poin, dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan
sangat setuju (5).
53
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Butir Soal Skala
Peran Satuan Pengawasan
Internal (SPI) (X1)
(Tugiman, 1997)
1) Kemandirian dan pertanggungjawaban SPI
2) Kegiatan auditor dalam SPI 3) Personalia 4) Pengetahuan dan kecakapan 5) Pengawasan 6) Keandalan informasi 7) Kesesuaian kebijaksanaan dan
rencana 8) Perencanaan pemeriksaan 9) Pengujian dan evaluasi informasi 10) Tindak lanjut 11) Penyampaian hasil temuan 12) Tujuan, kewenangan, dan tanggung
jawab 13) Perencanaan 14) Kebijaksanaan dan prosedur 15) Auditor eksternal 16) Manajemen personal 17) Pengendalian mutu
1 2
3,4 5,6 7 8
9,10
11,12 13
14,16 15
17 18 19 20 21 22
Interval
Internal Control (X2)
(COSO, 2002)
1) Intergritas dan etika 2) Pemberian wewenang 3) Struktur organisasi 4) Mengidentifikasi resiko 5) Pengelolaan resiko 6) Efektivitas internal control 7) Pemisahan tugas 8) Patuh terhadap kebijakan 9) Prinsip kepatuhan 10) Kelengkapan, akurat, tepat waktu
informasi 11) Computer based 12) Penilaian pengendalian internal 13) Tindakan monitoring
1,2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14
Interval
Bersambung ke halaman berikutnya.
54
Tabel 3.1 (Lanjutan) Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Butir Soal Skala
Good University
Governance (GUG)
(Y) (Wijatno, 2009)
1) Transparansi rencana 2) Transparansi sistem 3) Dokumentasi & komunikasi pihak
intern & ekstern 4) Tugas & tanggung jawab
perguruan tinggi 5) Efektivitas pengendalian internal 6) Prinsip kehati-hatian 7) Prinsip kepatuhan 8) Tanggung jawab terhadap
lingkungan & masyarakat 9) Kesinambungan jangka panjang 10) Bebas dari dominasi 11) Bebas dari benturan intern &
ekstern 12) Pengambilan keputusan 13) Bebas dari sikap saling lempar
tanggung jawab 14) Keadilan terhadap semua
kepentingan 15) Kesempatan berpartisipasi 16) Kebijakan kompensasi positif 17) Kebijakan kompensasi negatif
1 2 3 4
5,6 7
8,9
10 11 12
13 14
15
16 17 18 19
Interval
55
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja pada
unit satuan pengawas intern pada perguruan tinggi yang berada di wilayah
Jakarta dan Bogor, mencakup perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi, anggota,
sekretaris dan ketua yang melaksanakan pekerjaan di unit satuan
pengawasan intern pada perguruan tinggi.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung dengan cara mendatangi responden yang
bekerja pada perguruan tinggi di wilayah Jakarta dan Bogor yang memiliki
unit satuan pengawas intern. Penyebaran serta pengambilan kuesioner
dilaksanakan mulai bulan September hingga Oktober 2014.
Peneliti mengambil sampel sebanyak 7 dari keseluruhan perguruan
tinggi yang memiliki satuan pengawasan intern yang berada di wilayah
Jakarta dan Bogor. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 60 buah dan
jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 47 kuesioner atau
78,33%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 buah atau 21,67%.
Hal ini dikarenakan beberapa hal, diantaranya, kuesioner dibawa oleh
auditor yang keluar kota dan saat pengambilan auditor belum kembali dan
tidak mendapat izin untuk menyebar kuesioner. Kuesioner yang dapat
56
diolah berjumlah 47 buah atau 100%. Gambaran mengenai data sampel
disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Presentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 60 100%
2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 13 21,67%
3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
0 0%
4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 47 78,33%
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Perguruan Tinggi Kuesioner dikirim
Kuesioner dikembalikan
1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 13 12
2. Universitas Indonesia 15 13
3. Universitas Terbuka 9 9
4. Institut Pertanian Bogor 9 8
5. Universitas Pancasila 2 2
6. Politeknik Negeri Jakarta 3 3
7. Universitas Negeri Jakarta 9 0
Total 60 47
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
57
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah satuan pengawasan intern
yang bekerja di unit satuan pengawas intern pada perguruan tinggi yang
sudah memiliki unit satuan pengawas intern di Jakarta dan Bogor. Berikut
tabel 4.3 menjelaskan deskripsi mengenai identitas responden penelitian
yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, dan
jabatan.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Table 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 22 46.8 46.8 46.8
Perempuan 25 53.2 53.2 100.0
Total 47 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sekitar 25 orang atau 53,2% responden
didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dan sisanya sebesar 22
orang atau 46,8% responden berjenis kelamin laki-laki.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Table 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
58
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
20-30 tahun 22 46.8 46.8 46.8
30-40 tahun 14 29.8 29.8 76.6
40-50 tahun 3 6.4 6.4 83.0
> 50 tahun 8 17.0 17.0 100.0
Total 47 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
Pada tabel 4.4 menunjukkan responden yang bekerja pada unit satuan
pengawasan intern sebesar 46,8% atau sebanyak 22 orang berusia 20-
30 tahun. 29,8% atau sebanyak 14 orang berusia 30-40 tahun. 6,4%
atau sebanyak 3 orang berusia 40-50 tahun. Sisanya sebesar 17% atau
sebanyak 8 orang berusia lebih dari 50 tahun.
c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Table 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdsarkan pendidikan terakhir.
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
D3 2 4.3 4.3 4.3
S1 31 66.0 66.0 70.2
S2 13 27.7 27.7 97.9
S3 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
59
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan pendidikan terakhir diketahui
sebagian besar responden berpendidikan starta satu (S1) sebanyak 31
responden atau 66,0%. Sebanyak 2 responden atau 4,3%
berpendidikan Diploma III (D3). Sebanyak 13 responden atau 27,7%
berpendidikan Strata dua (S2). Sisanya 2,1% atau 1 responden
berpendidikan Strata tiga (S3).
d. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja
Tabel 4.6 berikut ini menunjukkan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan lama bekerja.
Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
< 2 tahun 13 27.7 27.7 27.7
2-5 tahun 16 34.0 34.0 61.7
> 5 tahun 18 38.3 38.3 100.0
Total 47 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
Pada tabel 4.6 diketahui bahwa sebanyak 27,7% atau 13 responden
bekerja kurang dari 2 tahun. Sebanyak 34,0% atau 16 auditor bekerja
2-5 tahun, dan sisanya 38,3% atau 18 auditor bekerja lebih dari 5
tahun.
e. Deskripsi responden berdasarkan jabatan
Tabel 4.7 berikut ini menunjukkan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jabatan.
60
Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Anggota 37 78.7 78.7 78.7
Sekretaris 7 14.9 14.9 93.6
Ketua 3 6.4 6.4 100.0
Total 47 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
Pada tabel 4.7 diketahui sebesar 78,7% atau sebanyak 37 responden
merupakan angggota. Sebesar 14,9% atau sebanyak 7 responden
berkedudukan sebagai sekretaris. Sebesar 6,4% atau sebanyak 3
responden berkedudukan sebagai ketua.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi satuan
pengawasan intern, internal control dan good university governance
(GUG) akan diuji secara statistik dekriptif seperti yang terlihat pada tabel
4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SPI 47 76 103 92.87 5.582
IC 47 46 70 56.57 5.762
GUG 47 60 95 76.89 8.017
Valid N (listwise) 47 Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh informasi bahwa pada variabel satuan
pengawasan intern, total jawaban minimum responden sebesar 76 dan
61
maksimum sebesar 103, dengan rata-rata total jawaban 92,87 dan standar
deviasi sebesar 5,582. Variabel internal control total jawaban minimum
responden sebesar 46 dan maksimum sebesar 70 dengan rata-rata total
jawaban 56,57 dan standar deviasi sebesar 5,762. Variabel good university
governance (GUG) total jawaban minimum responden sebesar 60 dan
maksimum sebesar 95, dengan rata-rata total jawaban 76,89 dan standar
deviasi sebesar 8,017.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Realibilitas
Uji reliabilitas digunakan sebagai alat pengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Untuk mengukur
reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,60.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Croanbach’s Alpha Keterangan
Satuan Pengawasan Internal 0,788 Reliabel
Internal control 0,898 Reliabel
Good university governance 0,935 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4.9 menunjukkan nilai Croanbach’s Alpha atas variabel satuan
pengawasan internal sebesar 0,788, internal control sebesar 0,898 dan
good university governance sebesar 0,935. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
62
nilai Croanbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama dengan
jawaban sebelumnya.
b. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu pertanyaan pada kuesioner dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukkan hasil
uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu satuan pengawasan internal (SPI), internal control (IC), dan good
university governance (GUG), dengan 47 sampel responden.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Satuan Pengawasan Internal
No. Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig (2 – Tailed) Keterangan
1 (SPI1) 0,512** 0,000 Valid
2 (SPI2) 0,416** 0,004 Valid
3 (SPI3) 0,429** 0,003 Valid
4 (SPI4) 0,337* 0,021 Valid
5 (SPI5) 0,527** 0,000 Valid
6 (SPI6) 0,519** 0,000 Valid
7 (SPI7) 0,418** 0,003 Valid
8 (SPI8) 0,496** 0,000 Valid
Bersambung pada halaman berikutnya.
63
Tabel 4.10 (Lanjutan)
Hasil Uji Validitas Satuan Pengawasan Internal
No. Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig (2 – Tailed) Keterangan
9 (SPI9) 0,345** 0,017 Valid
10 (SPI10) 0,501** 0,000 Valid
11 (SPI11) 0,373** 0,010 Valid
12 (SPI12) 0,414** 0,004 Valid
13 (SPI13) 0,407** 0,004 Valid
14 (SPI14) 0,452** 0,001 Valid
15 (SPI15) 0,475** 0,001 Valid
16 (SPI16) 0,441** 0,002 Valid
17 (SPI17) 0,364* 0,012 Valid
18 (SPI18) 0,496** 0,000 Valid
19 (SPI19) 0,325* 0,026 Valid
20 (SPI20) 0,335* 0,022 Valid
21 (SPI21) 0,639** 0,000 Valid
22 (SPI22) 0,615** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4.10 menunjukkan variabel satuan pengawasan intern
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
64
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Internal Control
No. Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig (2 – Tailed) Keterangan
1 (IC1) 0,671** 0,000 Valid
2 (IC2) 0,544** 0,000 Valid
3 (IC3) 0,642** 0,000 Valid
4 (IC4) 0,743** 0,000 Valid
5 (IC5) 0,778** 0,000 Valid
6 (IC6) 0,697** 0,000 Valid
7 (IC7) 0,706** 0,000 Valid
8 (IC8) 0,651** 0,000 Valid
9 (IC9) 0,679** 0,000 Valid
10 (IC10) 0,521** 0,000 Valid
11 (IC11) 0,678** 0,000 Valid
12 (IC12) 0,717** 0,000 Valid
13 (IC13) 0,663** 0,000 Valid
14 (IC14) 0,609** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4.11 menunjukkan variabel internal control mempunyai kriteria
valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05.
65
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Good University Governance
No. Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig (2 – Tailed) Keterangan
1 (GUG1) 0,727** 0,000 Valid
2 (GUG2) 0,687** 0,000 Valid
3 (GUG3) 0,698** 0,000 Valid
4 (GUG4) 0,687** 0,000 Valid
5 (GUG5) 0,762** 0,000 Valid
6 (GUG6) 0,696** 0,000 Valid
7 (GUG7) 0,725** 0,000 Valid
8 (GUG8) 0,598** 0,000 Valid
9 (GUG9) 0,640** 0,000 Valid
10 (GUG10) 0,739** 0,000 Valid
11 (GUG11) 0,655** 0,000 Valid
12 (GUG12) 0,732** 0,000 Valid
13 (GUG13) 0,638** 0,000 Valid
14 (GUG14) 0,803** 0,000 Valid
15 (GUG15) 0,680** 0,000 Valid
16 (GUG16) 0,741** 0,000 Valid
17 (GUG17) 0,662** 0,000 Valid
18 (GUG18) 0,535** 0,000 Valid
19 (GUG19) 0,695** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
66
Tabel 4.12 menunjukkan variabel good university governance
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi
antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk
mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini
dengan menggunakan Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Regresi yang terbebas dari problem multikolonieritas apabila
nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka data tersebut tidak ada
multikolonieritas. Berikut ini disajikan hasil uji multikolonieritas
dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF, yaitu:
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -1.763 13.497 -.131 .897
SPI .384 .185 .267 2.072 .044 .611 1.636
IC .760 .180 .546 4.231 .000 .611 1.636
a. Dependent Variable: GUG Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat bahwa nilai tolerance lebih dari
0,10 dan nilai VIF disekitar angka 1 atau kurang dari 10 untuk setiap
67
variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk satuan
pengawasan internal 0,611 dan internal control sebesar 0,611. Dengan
nilai VIF masing-masing adalah 1,636 dan 1,636. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat
multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian ini
pengujian uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis
grafik (histogram dan probability plot) dan uji statistik (K-S).
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
68
Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada
gambar berikut ini:
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normal.
Hasil uji normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)
disajikan pada tabel berikut ini:
69
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 47
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.36665806
Most Extreme Differences
Absolute .119
Positive .119
Negative -.095
Kolmogorov-Smirnov Z .819
Asymp. Sig. (2-tailed) .513
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Menurut tabel 4.14 di atas, hasil uji (K-S) menunjukkan bahwa data
terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar
0,513 lebih besar dari 0,05. Sehingga model penelitian ini memenuhi
uji asumsi klasik normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Dalam penelitian ini pengujian uji
heteroskedastisitas menggunakan analisis grafik scatterplot dan uji
statistik menggunakan uji Glejser.
70
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Garfik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.3, menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas dan di bawah
angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan. Berikut
hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser.
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -6.606 8.859 -.746 .460
SPI .045 .122 .070 .371 .712
IC .112 .118 .178 .949 .348
a. Dependent Variable: absut Sumber: Data Primer yag diolah, 2014.
71
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, semua variabel independen memiliki
angka signifikan di atas 0,05. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi
satuan pengawasan intern sebesar 0,712 dan internal control sebesar
0,348. Oleh karena itu dalam persamaan regresi tersebut tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu
peran satuan pengawasan intern dan internal control. Sedangkan variabel
dependennya yaitu good university govenance. Adapun hasil uji koefisien
Adjusted R Square disajikan dalam tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .743a .552 .532 5.48727
a. Predictors: (Constant), IC, SPI Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Pada tabel 4.16 memperlihatkan Adjusted R Square sebesar 0,532. Hal ini
berarti menunjukkan variasi peran satuan penawasan intern dan internal
control dapat menjelaskan 53,2% dari variasi good university governance.
Sedangkan sisanya 46,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar
model penelitian. Menurut Lestari (2013) variabel yang dapat
72
mempengaruhi tercapainya good governance adalah manajemen
pengendalian risiko, kebijakan perusahaan atau organisasi dan transparansi
informasi organisasi.
5. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi
berganda, yaitu:
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen. Tabel 4.14 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam
penelitian ini, yaitu:
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1.763 13.497 -.131 .897
SPI .384 .185 .267 2.072 .044
IC .760 .180 .546 4.231 .000
a. Dependent Variable: GUG Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa semua variabel
independen yaitu peran satuan pengawasan intern (SPI) dan penerapan
internal control (IC) berpengaruh terhadap variabel dependen good
university governance (GUG). Adapun penjelasannya sebagai berikut:
73
Hipotesis 1: Peran Satuan pengawasan internal (SPI) berpengaruh
terhadap pencapaian good university governance (GUG)
Hasil pengujian variabel peran satuan pengawasan intern (SPI)
mempunyai signifikansi 0,044. Hal ini berarti menerima H1 sehingga
dapat dikatakan bahwa peran satuan pengawasan intern (SPI)
berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG)
karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel satuan pengawasan
intern (SPI) lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sukirman et. al (2012) dan Puspitarini
et.al (2013). Maka dapat disimpulkan bahwa SPI memiliki peran yang
cukup besar dalam upaya pencapaian good university governance
dalam suatu institusi pendidikan. SPI yang baik akan mempercepat
tercapainya good university governance. Semakin baik peran SPI
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka good university
governance akan cepat terwujud. Satuan pengawasan intern (SPI)
diharapkan membantu pimpinan unit kerja dalam mencapai tujuan
yaitu terwujudnya good university governance (Puspitarini et.al, 2013).
Internal auditor atau SPI dianggap penting dalam mewujudkan
penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu melaksanakan perannya
serta mampu mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang terjadi di
manajemen Perguruan Tinggi agar dapat menjalankan fungsi transfer
knowledge-nya secara maksimal dan akuntabel dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangannya serta mematuhi segala peraturan
74
yang berlaku. Dalam hal ini internal auditor atau SPI tidak lagi hanya
memfokuskan pada laporan keuangan, tetapi juga memberikan
penilaian kegiatan operasi manajemen agar tidak berjalan di luar
kendali dan sesuai dengan tujuan suatu entitas (Sukirman et. al 2012).
Auditor internal dibutuhkan untuk menilai akuntabilitas dan
kepatuhan manajemen terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku
untuk kepentingan para pemangku kepentingan. Hal ini pun perlu
dilakukan dalam pengelolaan Perguruan Tinggi agar bisa
menghasilkan ekonomis, efisiensi dan efektivitas (3E). Oleh karena
itu, satuan pengawasan intern dipandang memiliki peran penting dalam
upaya mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu
memiliki pengelolaan yang baik ( Good University Governance).
Hipotesis 2: Internal control bepengaruh terhadap pencapaian
good university governance (GUG)
Hasil pengujian variabel internal control mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa internal
control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance
(GUG) karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel internal
control lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan sebelumnya yaitu Lestari (2013) dan Saptapradipta
(2013) yang menyatakan bahwa internal control berpengaruh
signifikan terhadap penerapan prinsip-prinsip good governance. Hal
ini berarti semakin kuat pengendalian internal dalam suatu instansi
75
maka penerapan prinsip-prinsip good governance juga akan semakin
baik. Pengendalian internal diharuskan memberikan keyakinan bahwa
tujuan dari organisasi dapat tercapai hal ini adalah terwujudnya good
university governance.
Keberhasilan penerapan good governance tidak terlepas dari
peran pengendalian internal yang baik dan mampu memenuhi
kebutuhan stakeholders serta menjalankan fungsi pengawasan atas
pelaksanaan internal kontrol dalam sebuah organisasi. Dengan sistem
pengendalian intern yang baik, maka tingkat kecurangan dapat di
minimalisir dan terwujudnya good governance dapat dilakukan dengan
baik (Lestari, 2013). Perancangan internal control di setiap lingkungan
organisasi diharapkan mampu memberikan keyakinan yang memadai
atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasi, kehandalan
pertanggungjawaban, dan kepatuhan terhadap hukum sehingga tata
kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud (Saptapradipta, 2013).
Setelah melakukan uji t seperti yang tertera dalam tabel 4.17,
maka diperoleh persamaan regresi pada penelitian ini, sebagai berikut.
Dimana:
Y = Good University Governance
X1 = Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI)
X2 = Internal Control
e = Error
Y = -1,763 + 0,384X1 + 0,760X2 + e
76
Pada persamaan regresi di atas maka dapat diartikan bahwa nilai
konstanta sebesar -1,763 menunjukkan jika variabel independen tidak
ada maka terwujudnya good university governance sebesar -1,763.
Koefisien regresi untuk variabel peran satuan pengawasan intern
sebesar 0,384 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan
pengawasan internal, maka dapat manambah terwujudnya good
university governance sebesar 0,384. Koefisien regresi pada variabel
internal control sebesar 0,760, hal ini berarti jika variabel internal
control bertambah 1 satuan, maka akan menambah variabel
terwujudnya good university governance sebesar 0,760.
b. Uji Siginfikan Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, H3 diterima jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik F ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1631.621 2 815.811 27.094 .000b
Residual 1324.847 44 30.110
Total 2956.468 46
a. Dependent Variable: GUG
b. Predictors: (Constant), IC, SPI Sumber: Data yang diolah, 2014.
77
Hipotesis 3: Peran Satuan pengawasan intern (SPI) dan internal control
berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG)
Pada tabel 4.18 nilai F diperoleh sebesar 27,094 dengan tingkat signifikansi
0,000. Karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H3 diterima,
sehingga dapat dikatakan bahwa peran satuan pengawasan intern dan internal
control berpengaruh terhadap pencapaian good university governance. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sukirman et. al (2012)
menyebutkan bahwa internal auditor atau SPI dianggap penting dalam
mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu melaksanakan perannya
serta mampu mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang terjadi di manajemen
Perguruan Tinggi. Auditor internal dipandang memiliki peran penting dalam
upaya mewujudkan penciptaan Perguruan Tinggi yang mampu memiliki
pengelolaan yang baik (Good University Governance). Hal ini juga mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Puspitarini (2013) yang menyatakan bahwa SPI
yang baik akan mempercepat tercapainya good university governance. Semakin
baik peran SPI dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka good university
governance akan cepat terwujud.
Hasil peneltian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Saptapradipta (2013) yang menyatakan bahwa untuk mewujudkan
kepemerintahan yang baik (good governance), terdapat tiga aspek, yaitu
pengawasan, pengendalian, dan pemeriksaan. Pemeriksaan (audit) merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki
kompetensi profesional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah
78
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Keberadaan audit internal untuk
menjalankan fungsi pemeriksaan dapat mendorong terciptanya pelaksanaan tata
kelola yang baik (Mardiasmo, 2009 dalam Saptapradipta, 2013).
Perancangan internal control di setiap lingkungan organisasi diharapkan
mampu memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan
efektivitas operasi, kehandalan pertanggungjawaban, dan kepatuhan terhadap
hukum sehingga tata kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud
(Saptapradipta, 2013). Dengan demikian satuan pengawasan intern (SPI) dan
internal control yang baik akan akan mampu mempercepat terwujudnya good
university governance (GUG).
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang peran satuan pengawasann interm (SPI) dan
penerapan internal control terhadap pencapaian good university governance
(GUG). Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda
dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 21.
Populasi dalam penelitian ini adalah Perguruan Tinggi yang memiliki satuan
pengawasan intern (SPI) yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor.
Hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa
kesimpulan, sebagai berikut:
1. Peran Satuan pengawasan intern (SPI) berpengaruh terhadap pencapaian
good university governance (GUG). Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Puspitarini et.al (2013) dan Sukirman et. al
(2012).
2. Penerapan Internal control berpengaruh terhadap pencapaian good
university governance (GUG). Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2013) dan Saptapradipta (2013).
3. Peran Satuan pengwasan intern (SPI) dan penerapan Internal control
berpengaruh terhadap pencapaian good university governance (GUG).
80
B. Saran
Penelitian mengenai good university governance (GUG) di masa
mendatang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih
berkualitas, dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:
1. Penelitian selanjutnya disarankan lebih memperluas objek penelitian dan
memperbanyak responden agar data yang didapat lebih menjelaskan
variabel.
2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel yang
mempengaruhi terwujudnya good university governance (GUG). Seperti
budaya organisasi, kebijakan organisasi, transparansi informasi organisasi
Lestari (2013).
3. Penelitian selannjutnya dapat meneliti perguruan tinggi yang mempunyai
SPI dan sudah berstatus Badan Layanan Umum di Jakarta maupun di
Indonesia.
4. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa
wawancara dari perguruan tinggi yang telah menerapkan SPI. Agar bisa
mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-
pertanyaan kuesioener yang mungkin terlalu sempit atau kurang
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik).
Salemba Empat. Jakarta. 2013.
Ardianto, Yudhi. Evaluasi Efektifitas Satuan Pengawasan Intern (Studi pada Perusahaan BUMN). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis UNIKA Widya Mandala. 2012.
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S Beasley. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach. 13th edition. Pearson Education Inc, Upper Saddle River, New Jersey. 2010.
Astuti, Dewi saptantinah Puji. Peran komite audit dan internal audit dalam mewujudkan good corporate governance. Universitas Slamet Rahardi Surakarta. 2010.
Boynton, William C, Raymon N. Johnson, Walter G. Kell. Modern Auditing Jilid 1. Erlangga. Jakarta. 2002.
Fadillah, Sri. Pengaruh Implementasi Pengendalian Intern dan Total Quality Management Terhadap Penerapan Good Governance. Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh 2011.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang. 2011.
Gusnardi. Internal Controls In Ensuring Good Corporate Governance In Financial Institution.. Penelitian Dikti. Pekanbaru. 2008.
Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2012.
Jiang, Hongchi. Michael Wei. Faculty Roles in University Governance at Two Universities in the United State and China. 2005.
Karagiorgos, Theofanis, George Drogalas, Evaggelos Gotzamanis, Ioannis Tampakoudis. Internal Auditing As An Effective Tool For Corporate Governance. 2010.
KIM, Terri. Changing University Governance and Management in the UK and Elsewhere Under Market Conditions: Issues of Quality Assurance and Accountability. 2008.
82
Kosmas Njanike, Margaret Mutengezanwa, Fungai B. Gombarum. Internal Controls In Ensuring Good Corporate Governance In Financial Institution.. 2011.
Kresiadanti, Anastasya Rasia Rahma. Pengaruh Internal Control dan Internal Auditor terhadap Akuntabilitas di Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya. 2012.
Mulyadi. Auditing. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta. 2002.
Pangaribuan, Daniel, Widyaiswara Madya. Peran Corporate Governance Dalam Mencegah Korupsi. STAN BPPK Kemenkeu. 2008.
Panggabean, Maralus. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Satuan Pengawasan Intern (SPI). 2011.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2011 tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional.
Prativi, Ryke Octava. Evaluasi Efektifitas Fungsi Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Melaksanakan Audit Internal. Universitas Negeri Surabaya. 2012.
Puspitarini, Noviana Dyah, Sukirman, dan Indah Anisykurlillah. Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam Pencapaian Good University Governance (GUG) pada Perguruan Tinggi Se-Jawa yang Berstatus Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Simposium Seminar Akuntansi (SNA) Manado. 2013.
Putra, Vicky Dzaky Cahaya. Peran Internal Audit Dalamm Mewujudkan Good Corporate Governance (Study Pada Perusahaan Daeahh Air Minum (PDAM) Tirtawening Bandung). Universiitas Widyatama. 2013.
Lestari, Morita Indah. Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Internal terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Universitas Negeri Padang. 2013.
Mihaela, Dumitrascu, Savulescu Iulian. Internal Control and the Impact on Corporate Governance, in Romanian Listed Companies. 2012.
Saptapradpta, Patricia. Pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan good governance (studi pada badan layanan umum universitas brawijaya malang). 2013.
83
Sawyer, Lawrence B. Mortimer A Dittenhofer. James H Scheinder. Internal Auditing. Salemba Empat. Jakarta. 2009.
Sedamaynati. Good Governance (Keperintahan yang Baik) dan Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik). Bandung. Mandar Maju. 2007.
Sholeh, Muhammad. DPR Terima audit BPK Soal Dugaan Korupsi 16 Universitas. Diakses melalui: http://www.merdeka.com/peristiwa/dpr-terima-audit-bpk-soal-dugaan-korupsi-16-universitas.html. di unduh pada tanggal 17 Februari 2014 pukul 20.46.
Sudarmanto, Gunawan. Good University Governance: Pemahaman, Pengertian, dan Bagaimana Seharunya Implikasi dalam Penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Institut Teknologi Bandung. Bandung. 2011.
Sukirman, Maylia Promono Sari. Peran Internal Audit dalam Upaya mewujudkan Good University Governance di UNNES. Universitas Negeri Semarang. 2012.
Swansson, James A. Karen E Mow, & Stephen Bartos. Good university governance in Australia. Autralasian Association for Institutional Research. 2005.
Transaktual, warta BPK. Hasil Audit BPK, Disclaimer, Menteri Pendidikan Nasional, M.Nuh "Galau". Diakses melalui: http://www.transaktual.com/fullpost/pendidikan/1333655033/hasil-audit-bpk-disclaimer-menteri-pendidikan-nasional-mnuh-galau.html. di unduh pada tanggal 9 Desember 2013 pukul 19.37.
Tugiman, Hiro. Standar profesional Audit Internal. Yogyakarta. Kanisius. 1997.
Tunggal, Amin Wijaya. Memahami Internal Auditing . Harvarindo. Jakarta. 2013.
Raharja. Peran Audit Internal Dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) Pada Badan Layanan Umum (BLU) Di Indonesia. Universitas Dipongoro. 2011.
UNDP. Reconceptualising Governance. Disussion Paper 2. New York, Januari. 1997.
Wijatno, Serian. Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien, Efektif, dan Ekonomis untuk Meningkatkan Penyelenggaraan Pendidikan dan Mutu Lulusan. Salemba Empat. Jakarta. 2009.
Zuhdi, Rahmat. Dilema Etis dalam Satuan Pengawasan Intern (SPI) (Studi Kasus pada Universitas Trunojoyo Madura). Universitas Trunojoyo Madura. 2012.
84
LAMPIRAN
85
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN
SKRIPSI
86
87
88
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
89
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERAN SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) DAN
PENERAPAN INTERNAL CONTROL TERHADAP PENCAPAIAN GOOD
UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
Disusun Oleh :
Untari
1110082000144
JURUSAN AKUNTANSI / AUDITING
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014/1435 H
90
KepadaYth.:
Bapak/ Ibu Auditor
Di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi S1 jurusan akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam
rangka penyelesaian pendidikan yang sedang saya tempuh.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
mengisi kuesioner yang terlampir berikut ini. Semua pendapat yang telah
Bapak/Ibu berikan dalam kuesioner akan dijamin kerahasiaannya. Hal ini
semata-mata untuk kepentingan ilmiah. Hanya ringkasan dan hasil analisis secara
keseluruhan yang akan dilaporkan atau dipublikasikan.
Jika Bapak/Ibu memerlukan informasi terkait dengan kuesioner terlampir,
silahkan hubungi Untari di nomor telepon 0856 8182 408.
Saya memohon kuesioner diisi dengan lengkap. Atas bantuan dan
kerjasama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terimakasih. Tanpa bantuan Bapak/Ibu,
penelitian ini tidak mungkin terselesaikan.
Salam hormat,
Untari
91
Kuesioner Penelitian
Petunjuk Pengisian:
Untuk mengisi daftar pertanyaan ini, Bapak/Ibu/Saudara/SaudariResponden,
cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia yang
menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari paling tepat atau paling sesuai dengan
kondisi Bapak/Ibu/Saudara/SaudariResponden. Setiap pertanyaan membutuhkan
hanya satu jawaban.
Kriteria jawaban:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Identitas Responden
1. Nama Instansi : ...................................... (*boleh tidak diisi) 2. Nama Responden : ...................................... (*boleh tidak diisi) 3. Umur Responden : ........................................................... tahun 4. Jenis Kelamin : L / P 5. Jenjang Pendidikan : D3 S1 S2 S3 6. Lama bekerja di SPI : ........................................................... tahun 7. Jabatan pada SPI : Ketua Sekretaris Anggota 8. Pernah megikuti Pendidikan Profesi Audit Intern: Ya/Tidak *(coret yang tidak
perlu) 9. Jika pernah, sebutkan : ....................................................... 10. Jumlah auditor dalam SPI : ........................................................... orang 11. Jumlah anggota dalam SPI (termasuk ketua dan sekretaris) : ................... orang
92
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. SPI merupakan unit yang terpisah atau mandiri dan bertanggungjawab langsung kepada pimpinan BLU (Rektor).
2. Para auditor yang berada dalam SPI harus terbebas dari pekerjaan operasional atau kegiatan yang akan diauditnya.
3. Pimpinan SPI harus menetapkan kriteria pendidikan dan pengalaman yang sesuai dalam mengisi jabatan-jabatan di bagian SPI, dengan mempertimbangkan pula lingkup pekerjaan dan tanggung jawabnya.
4. SPI memberikan kepastian bahwa pelaksanaan audit internal akan diawasi sebagaimana mestinya.
5. Auditor intern mematuhi standar profesional dalam melakukan audit.
6. Para auditor intern harus memiliki kemampuan untuk menghadapi orang lain dan berkomunikasi secara efektif.
7. Dalam melakukan audit, para auditor intern bertindak dengan ketelitian profesional yang sepatutnya.
8. Auditor intern mengaudit keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi keuangan dan pelaksanaan pekerjaan.
9. Auditor intern memeriksa sistem yang telah ditetapkan untuk meyakinkan apakah sistem tersebut telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur dan aturan.
10. Auditor intern menilai pekerjaan, operasi atau program untuk menentukan apakah hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
93
No. Pernyataan STS TS N S SS
11. Sebelum melakukan audit, auditor intern harus membuat perencanaan yang mencakup penentuan waktu, personel, unit yang akan diaudit.
12. Sebelum melakukan audit, auditor intern harus membuat prosedur audit pokok sebagai panduan pelaksanaan untuk pekerjaan lapangan.
13. Auditor intern mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi (bukti audit) untuk mendukung hasil audit.
14. Auditor intern memberikan jalan penyelesaian bagi masalah yang ada di dalam perguruan tinggi melalui temuan dan rekomendasi
15. Auditor intern melakukan review pada laporan keuangan secara keseluruhan sebelum di audit oleh auditor ekstern.
16. Auditor intern meninjau untuk memastikan bahwa terhadap temuan-temuan audit yang dilaporkan telah dilakukan tindak lanjut yang tepat.
17. SPI memiliki audit charter yang mencakup pernyataan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab bagi unit SPI.
18. Pimpinan SPI menetapkan rencana bagi pelaksanaan tanggung jawab unit SPI.
19. Pimpinan SPI harus membuat berbagai kebijaksanaan dan prosedur secara tertulis yang akan dipergunakan sebagai pedoman oleh staf auditor.
20. Pimpinan SPI menetapkan program untuk menyeleksi dan mengembangkan sumber daya manusia pada unit SPI.
94
No. Pernyataan STS TS N S SS
21. Pimpinan SPI mengkoordinasikan usaha-usaha atau kegiatan audit internal dengan auditor eksternal.
22. Pimpinan SPI menetapkan dan mengembangkan pengendalian mutu atau jaminan kualitas untuk mengevaluasi berbagai kegiatan unit SPI.
Internal Control (Pengendalian Internal)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Di perguruan tinggi tempat anda bekerja terdapat kebijakan untuk menciptakan lingkungan organisasi yang berintegritas dan beretika.
2. Setiap pengambilan keputusan telah mempertimbangkan nilai etika.
3. Di setiap bagian di universitas telah dilakukan pelimpahan wewenang.
4. Universitas tempat anda bekerja memiliki struktur organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
5. Selalu melakukan identifikasi atas risiko yang terjadi dalam pembuatan keputusan-keputusan strategis.
6. Segala resiko harus diantisipasi, dikendalikan dan di-manage dengan baik.
7. Sistem pengendalian internal telah dijalankan secara efektif dalam mengelola kegiatan guna mencapai pelaksanaan tata kelola universitas yang baik (GUG).
8. Adanya otorisasi oleh pihak yang berwenang atas segala transaksi.
95
No. Pernyataan STS TS N S SS
9. Adanya pemisahan aktivitas atau penugasan dalam setiap kegiatan.
10. Segala kebijakan dan peraturan yang berlaku telah dipatuhi dan ditaati.
11. Setiap unit universitas dapat memberikan sistem informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu.
12. Setiap unit di universitas telah menggunakan computer based untuk tiap transaksinya.
13. Pengendalian internal dapat dikontrol secara efektif melalui penilaian khusus atau sejalan dengan kebijakan yang ditentukan.
14. Adanya kebijakan untuk melakukan tindakan monitoring dan evaluasi.
Good University Governance (GUG)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Perguruan tinggi tempat anda bekerja melakukan sosialisasi tentang rencana strategis yang telah dikembangkan kepada sivitas akademika.
2. Adanya keterbukaan di bidang keuangan, sistem dan prosedur penerimaan mahasiswa baru, sistem akuntansi, sistem pelaporan, rekruitmen dosen dan karyawan serta pemilihan pejabat struktural.
3. Setiap kebijakan di perguruan tinggi tempat anda bekerja didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada pihak intern maupun ekstern perguruan tinggi.
4. Perguruan tinggi tempat anda bekerja memiliki uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap pejabat struktural, anggota senat fakultas/akademis, dosen dan karyawan yang selaras dengan visi, misi dan rencana strategis.
96
No. Pernyataan STS TS N S SS
5. Sistem pengendalian intern dilakukan secara efektif dalam pengelolaan perguruan tinggi.
6. Perguruan tinggi tempat anda bekerja memiliki bukti laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala.
7. SPI berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.
8. SPI telah mematuhi undang-undang yang berlaku tentang penyelenggaraan perguruan tinggi di berbagai aspek.
9. SPI telah mematuhi peraturan perguruan tinggi yang telah dibuat.
10. SPI memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
11. Dengan adanya tanggung jawab yang diberikan pada masing-masing pihak dapat memelihara kesinambungan jangka panjang.
12. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, tiap unit di dalam perguruan tinggi selalu menghindari adanya dominasi dari pihak manapun.
13. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, tiap unit di dalam perguruan tinggi bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat intern dan ekstern.
14. Pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
15. Masing-masing unit di dalam perguruan tinggi menghindari adanya saling lempar tanggung jawab antara yang satu dengan yang lainnya.
97
No. Pernyataan STS TS N S SS
16. Adanya perlakuan yang adil dan berimbang kepada para pemangku kepentingan yang terkait (mahasiswa, masyarakat, dosen dan karyawan)
17. Diberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk memberikan masukan dan pendapat bagi kepentingan perguruan tinggi tersebut.
18. Adanya kebijakan kompensasi positif (penghargaan) terhadap keberhasilan karyawan.
19. Adanya kebijakan menyangkut hukuman dan/atau teguran terhadap kinerja yang buruk dari masing-masing unit.
98
LAMPIRAN 3
JAWABAN RESPONDEN
99
JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS
No. Jenis Kelamin Usia Pendidikan
Terakhir Lama
Bekerja Jabatan
1 1 4 4 2 3 2 1 4 1 1 1 3 1 4 3 2 3 4 1 1 2 2 1 5 2 1 2 2 1 6 2 1 2 1 1 7 2 1 2 1 1 8 2 1 3 1 2 9 2 1 2 3 1 10 2 4 3 2 2 11 2 1 2 1 1 12 1 2 2 3 1 13 1 2 2 3 1 14 2 2 2 3 1 15 1 1 2 1 1 16 2 2 2 2 1 17 1 1 2 3 1 18 1 3 2 3 2 19 2 2 2 3 2 20 1 2 2 3 2 21 1 2 2 3 1 22 2 2 2 3 1 23 1 2 2 3 1 24 2 1 2 3 1 25 1 2 2 3 1 26 1 3 2 2 1 27 2 2 2 3 1 28 1 1 2 2 1 29 2 3 1 3 1 30 1 4 2 1 1 31 1 4 2 2 1 32 2 2 2 3 1 33 2 2 3 2 2 34 2 1 2 2 1 35 2 1 3 2 1 36 1 1 2 2 1 37 2 1 3 1 1
100
JAWABAN RESPONDEN MENGENAI IDENTITAS (LANJUTAN)
No. Jenis Kelamin Usia Pendidikan
Terakhir Lama
Bekerja Jabatan
38 1 2 3 1 1 39 2 1 3 2 1 40 2 1 3 2 1 41 1 4 3 3 2 42 2 1 2 1 1 43 2 1 3 1 1 44 1 1 2 1 1 45 2 1 2 3 1 46 1 4 3 2 3 47 2 1 3 1 1
101
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)
No SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI 10
SPI 10
SPI 12
SPI 13
SPI 14
SPI 15
SPI 16
SPI 17
SPI 18
SPI 19
SPI 20
SPI 21
SPI 22 SPI
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 93 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 99 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 6 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90 7 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 96 8 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 93 9 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94 10 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 94 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 89 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 14 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90 15 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91 16 4 1 5 4 1 5 4 1 4 5 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 76 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86 18 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 98 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 20 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 102 21 5 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 88
Bersambung pada halaman berikutnya.
102
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) (LANJUTAN)
No SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI 10
SPI 10
SPI 12
SPI 13
SPI 14
SPI 15
SPI 16
SPI 17
SPI 18
SPI 19
SPI 20
SPI 21
SPI 22 SPI
22 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 99 23 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 102 24 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 103 25 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 4 5 4 5 98 26 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 86 27 4 1 4 4 4 4 5 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 28 4 1 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 92 29 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 93 30 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 95 31 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 102 32 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95 33 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 96 34 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 95 35 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 93 36 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 100 37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 87 38 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 91 39 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 93 40 5 1 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 98 41 5 1 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 98 42 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 98
Bersambung pada halaman berikutnya.
103
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) (LANJUTAN)
No SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI 10
SPI 10
SPI 12
SPI 13
SPI 14
SPI 15
SPI 16
SPI 17
SPI 18
SPI 19
SPI 20
SPI 21
SPI 22 SPI
43 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 100 44 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 92 45 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 90 46 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 88 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 89
104
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INTERNAL CONTROL
No. IC1 IC2 IC3 IC4 IC5 IC6 IC7 IC8 IC9 IC10 IC11 IC12 IC13 IC14 IC 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 2 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 51 3 4 5 2 4 4 5 5 4 3 4 5 2 5 5 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 4 3 49 5 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 3 4 46 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 7 4 2 2 3 3 3 3 5 4 2 3 3 4 5 46 8 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 62 9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 53 10 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 52 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 14 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 51 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 57 16 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 50 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 18 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 21 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 51 22 5 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 61 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
Bersambung pada halaman berikutnya.
105
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INTERNAL CONTROL (LANJUTAN)
No. IC1 IC2 IC3 IC4 IC5 IC6 IC7 IC8 IC9 IC10 IC11 IC12 IC13 IC14 IC 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 25 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 53 26 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 27 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 52 28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 53 29 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 58 30 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 63 31 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 59 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 52 33 5 4 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 4 4 59 34 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 60 35 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 59 36 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 68 37 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 54 38 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 58 39 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 59 40 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 56 41 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 56 42 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 64 43 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 64 44 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 53 45 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 58 46 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 49 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
106
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
No GUG 1
GUG 2
GUG 3
GUG 4
GUG 5
GUG 6
GUG 7
GUG 8
GUG 9
GUG 10
GUG 10
GUG 12
GUG 13
GUG 14
GUG 15
GUG 16
GUG 17
GUG 18
GUG 19 GUG
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 68 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 90 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 64 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 6 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 78 7 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 69 8 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 2 79 9 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73 10 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 74 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 14 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 15 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 77 16 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 5 2 60 17 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 87 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 79 19 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 21 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 69
Bersambung pada halaman berikutnya.
107
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
No GUG 1
GUG 2
GUG 3
GUG 4
GUG 5
GUG 6
GUG 7
GUG 8
GUG 9
GUG 10
GUG 10
GUG 12
GUG 13
GUG 14
GUG 15
GUG 16
GUG 17
GUG 18
GUG 19 GUG
22 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 74 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 25 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 26 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 68 27 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 71 28 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 74 29 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 73 30 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 81 31 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 88 32 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 65 33 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 71 34 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 81 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 36 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 91 37 4 3 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 74 38 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 83 39 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 84 40 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 77 41 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 77 42 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 90
Bersambung pada halaman berikutnya.
108
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUG)
No GUG 1
GUG 2
GUG 3
GUG 4
GUG 5
GUG 6
GUG 7
GUG 8
GUG 9
GUG 10
GUG 10
GUG 12
GUG 13
GUG 14
GUG 15
GUG 16
GUG 17
GUG 18
GUG 19 GUG
43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 90 44 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 82 45 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 77 46 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 70 47 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 68
109
LAMPIRAN 4
HASIL PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN
110
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Correlations
SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI
10
SPI1
1
SPI1
2
SPI1
3
SPI1
4
SPI1
5
SPI1
6
SPI1
7
SPI1
8
SPI1
9
SPI2
0
SPI2
1
SPI
22
SPI
SPI1
Pearson Correlation 1 .238 .299* .265 .199 .255 .074 .268 .301* .288* .161 .174 .154 .237 .007 .273 .067 .232 .236 .149 .173 .08
8
.512**
Sig. (2-tailed) .108 .041 .071 .181 .084 .623 .068 .040 .049 .280 .241 .301 .108 .964 .064 .655 .117 .111 .317 .244 .55
5
.000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI2
Pearson Correlation .238 1 .100 -.089 .006 .041 .142 .449** -.113 .018 -.165 .167 -.041 -.012 .167 .005 -.094 .253 .271 .236 .137 .39
2**
.416**
Sig. (2-tailed) .108 .505 .550 .967 .785 .342 .002 .448 .904 .269 .262 .785 .935 .261 .974 .532 .086 .066 .110 .360 .00
6
.004
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI3
Pearson Correlation
.299* .100 1 .250 .052 .334* .150 -.003 .226 .388** .172 -.247 .425** .250 .338* -.038 .329* .279 .015 .039 .253 -
.07
9
.429**
Sig. (2-tailed) .041 .505 .090 .727 .022 .316 .984 .126 .007 .248 .095 .003 .091 .020 .801 .024 .058 .921 .793 .087 .59
9
.003
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI4
Pearson Correlation
.265 -.089 .250 1 .464** .177 .148 .026 .267 .062 -.032 -.161 .190 .026 .177 .160 .154 .020 -.046 .107 .193 -
.00
1
.337*
Sig. (2-tailed) .071 .550 .090 .001 .233 .320 .863 .070 .678 .832 .280 .202 .864 .233 .281 .302 .895 .760 .475 .193 .99
3
.021
111
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI5
Pearson Correlation .199 .006 .052 .464** 1 .129 -.004 .394** .102 .168 .121 .371* .250 .281 .093 .482** .183 -.001 -.034 .022 .313* .20
4
.527**
Sig. (2-tailed) .181 .967 .727 .001 .388 .978 .006 .494 .258 .417 .010 .091 .056 .535 .001 .219 .994 .820 .883 .032 .17
0
.000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI6
Pearson Correlation .255 .041 .334* .177 .129 1 .248 -.047 .123 .447** .192 -.067 .289* .338* .221 .064 .444** .290* .237 .215 .380** .19
8
.519**
Sig. (2-tailed) .084 .785 .022 .233 .388 .093 .755 .408 .002 .197 .654 .049 .020 .136 .668 .002 .048 .108 .146 .008 .18
1
.000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI7
Pearson Correlation .074 .142 .150 .148 -.004 .248 1 .072 .183 .205 .194 .062 .041 -.107 .445** .073 .112 .581** .084 .094 .187 .40
3**
.418**
Sig. (2-tailed) .623 .342 .316 .320 .978 .093 .630 .219 .166 .191 .679 .782 .472 .002 .624 .454 .000 .575 .528 .207 .00
5
.003
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI8
Pearson Correlation .268 .449** -.003 .026 .394** -.047 .072 1 .130 .047 -.002 .456** .050 .107 .157 .503** .089 .136 .128 -.092 .062 .38
5**
.496**
Sig. (2-tailed) .068 .002 .984 .863 .006 .755 .630 .384 .753 .988 .001 .739 .476 .292 .000 .550 .361 .391 .539 .677 .00
8
.000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI9
Pearson Correlation .301* -.113 .226 .267 .102 .123 .183 .130 1 .312* .281 .074 .221 -.024 .129 .287 -.094 .078 -.052 .093 .250 .23
7
.345*
Sig. (2-tailed) .040 .448 .126 .070 .494 .408 .219 .384 .033 .055 .620 .136 .874 .389 .050 .528 .603 .730 .533 .090 .10
8
.017
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
0 Pearson Correlation
.288* .018 .388** .062 .168 .447** .205 .047 .312* 1 .256 .054 .120 .308* .104 -.027 .280 .036 .229 .253 .486** .05
5
.501**
112
Sig. (2-tailed) .049 .904 .007 .678 .258 .002 .166 .753 .033 .083 .718 .423 .035 .485 .856 .057 .811 .121 .086 .001 .71
1
.000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
1
Pearson Correlation .161 -.165 .172 -.032 .121 .192 .194 -.002 .281 .256 1 .350* .160 .322* .139 .158 .108 .221 .196 -.109 .280 .14
2
.373**
Sig. (2-tailed) .280 .269 .248 .832 .417 .197 .191 .988 .055 .083 .016 .282 .028 .350 .289 .471 .135 .187 .468 .057 .34
0
.010
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
2
Pearson Correlation .174 .167 -.247 -.161 .371* -.067 .062 .456** .074 .054 .350* 1 .106 .077 .121 .396** -.166 .079 .333* .113 .203 .44
1**
.414**
Sig. (2-tailed) .241 .262 .095 .280 .010 .654 .679 .001 .620 .718 .016 .478 .608 .418 .006 .265 .597 .022 .448 .171 .00
2
.004
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
3
Pearson Correlation .154 -.041 .425** .190 .250 .289* .041 .050 .221 .120 .160 .106 1 .426** .226 .241 -.007 .175 -.253 .130 .343* .16
9
.407**
Sig. (2-tailed) .301 .785 .003 .202 .091 .049 .782 .739 .136 .423 .282 .478 .003 .127 .103 .963 .239 .086 .383 .018 .25
7
.004
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
4
Pearson Correlation .237 -.012 .250 .026 .281 .338* -.107 .107 -.024 .308* .322* .077 .426** 1 .075 .158 .261 .145 .196 .031 .438** .07
4
.452**
Sig. (2-tailed) .108 .935 .091 .864 .056 .020 .472 .476 .874 .035 .028 .608 .003 .615 .289 .076 .332 .187 .835 .002 .62
1
.001
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
5
Pearson Correlation .007 .167 .338* .177 .093 .221 .445** .157 .129 .104 .139 .121 .226 .075 1 -.025 .138 .551** .067 .070 .118 .46
0**
.475**
Sig. (2-tailed) .964 .261 .020 .233 .535 .136 .002 .292 .389 .485 .350 .418 .127 .615 .867 .356 .000 .653 .642 .431 .00
1
.001
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
113
SPI1
6
Pearson Correlation .273 .005 -.038 .160 .482** .064 .073 .503** .287 -.027 .158 .396** .241 .158 -.025 1 .222 .077 -.027 -.018 .206 .40
3**
.441**
Sig. (2-tailed) .064 .974 .801 .281 .001 .668 .624 .000 .050 .856 .289 .006 .103 .289 .867 .134 .608 .858 .904 .166 .00
5
.002
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
7
Pearson Correlation .067 -.094 .329* .154 .183 .444** .112 .089 -.094 .280 .108 -.166 -.007 .261 .138 .222 1 .219 .234 .013 .346* .11
6
.364*
Sig. (2-tailed) .655 .532 .024 .302 .219 .002 .454 .550 .528 .057 .471 .265 .963 .076 .356 .134 .140 .113 .931 .017 .43
9
.012
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
8
Pearson Correlation .232 .253 .279 .020 -.001 .290* .581** .136 .078 .036 .221 .079 .175 .145 .551** .077 .219 1 -.007 .111 .121 .50
4**
.496**
Sig. (2-tailed) .117 .086 .058 .895 .994 .048 .000 .361 .603 .811 .135 .597 .239 .332 .000 .608 .140 .961 .459 .417 .00
0
.000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI1
9
Pearson Correlation .236 .271 .015 -.046 -.034 .237 .084 .128 -.052 .229 .196 .333* -.253 .196 .067 -.027 .234 -.007 1 .049 .274 .08
7
.325*
Sig. (2-tailed) .111 .066 .921 .760 .820 .108 .575 .391 .730 .121 .187 .022 .086 .187 .653 .858 .113 .961 .745 .062 .56
2
.026
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI2
0
Pearson Correlation .149 .236 .039 .107 .022 .215 .094 -.092 .093 .253 -.109 .113 .130 .031 .070 -.018 .013 .111 .049 1 .414** .38
5**
.335*
Sig. (2-tailed) .317 .110 .793 .475 .883 .146 .528 .539 .533 .086 .468 .448 .383 .835 .642 .904 .931 .459 .745 .004 .00
8
.022
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI2
1 Pearson Correlation
.173 .137 .253 .193 .313* .380** .187 .062 .250 .486** .280 .203 .343* .438** .118 .206 .346* .121 .274 .414** 1 .36
9*
.639**
114
Sig. (2-tailed) .244 .360 .087 .193 .032 .008 .207 .677 .090 .001 .057 .171 .018 .002 .431 .166 .017 .417 .062 .004 .01
1
.000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI2
2
Pearson Correlation .088 .392** -.079 -.001 .204 .198 .403** .385** .237 .055 .142 .441** .169 .074 .460** .403** .116 .504** .087 .385** .369* 1 .615**
Sig. (2-tailed) .555 .006 .599 .993 .170 .181 .005 .008 .108 .711 .340 .002 .257 .621 .001 .005 .439 .000 .562 .008 .011 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
SPI
Pearson Correlation .512** .416** .429** .337* .527** .519** .418** .496** .345* .501** .373** .414** .407** .452** .475** .441** .364* .496** .325* .335* .639** .61
5**
1
Sig. (2-tailed) .000 .004 .003 .021 .000 .000 .003 .000 .017 .000 .010 .004 .004 .001 .001 .002 .012 .000 .026 .022 .000 .00
0
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Internal Control
Correlations
IC1 IC2 IC3 IC4 IC5 IC6 IC7 IC8 IC9 IC10 IC11 IC12 IC13 IC14 IC
IC1
Pearson Correlation 1 .305* .434** .436** .530** .471** .439** .515** .501** .276 .356* .351* .350* .406** .671**
Sig. (2-tailed) .037 .002 .002 .000 .001 .002 .000 .000 .060 .014 .016 .016 .005 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC2
Pearson Correlation .305* 1 .198 .309* .400** .568** .347* .051 .189 .462** .596** .269 .298* .114 .544**
Sig. (2-tailed) .037 .182 .035 .005 .000 .017 .734 .203 .001 .000 .068 .042 .445 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC3
Pearson Correlation .434** .198 1 .527** .478** .356* .390** .311* .548** .236 .238 .571** .243 .188 .642**
Sig. (2-tailed) .002 .182 .000 .001 .014 .007 .033 .000 .111 .106 .000 .100 .206 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC4
Pearson Correlation .436** .309* .527** 1 .573** .416** .407** .486** .396** .349* .479** .596** .542** .315* .743**
Sig. (2-tailed) .002 .035 .000 .000 .004 .004 .001 .006 .016 .001 .000 .000 .031 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC5
Pearson Correlation .530** .400** .478** .573** 1 .538** .656** .521** .434** .263 .486** .461** .556** .359* .778**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .001 .000 .000 .000 .000 .002 .074 .001 .001 .000 .013 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC6
Pearson Correlation .471** .568** .356* .416** .538** 1 .617** .368* .455** .479** .442** .263 .386** .341* .697**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .014 .004 .000 .000 .011 .001 .001 .002 .074 .007 .019 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
116
IC7
Pearson Correlation .439** .347* .390** .407** .656** .617** 1 .425** .479** .191 .372* .341* .565** .458** .706**
Sig. (2-tailed) .002 .017 .007 .004 .000 .000 .003 .001 .199 .010 .019 .000 .001 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC8
Pearson Correlation .515** .051 .311* .486** .521** .368* .425** 1 .724** .104 .252 .375** .462** .693** .651**
Sig. (2-tailed) .000 .734 .033 .001 .000 .011 .003 .000 .486 .087 .009 .001 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC9
Pearson Correlation .501** .189 .548** .396** .434** .455** .479** .724** 1 .156 .233 .524** .310* .449** .679**
Sig. (2-tailed) .000 .203 .000 .006 .002 .001 .001 .000 .296 .115 .000 .034 .002 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC1
0
Pearson Correlation .276 .462** .236 .349* .263 .479** .191 .104 .156 1 .607** .328* .069 .277 .521**
Sig. (2-tailed) .060 .001 .111 .016 .074 .001 .199 .486 .296 .000 .024 .645 .059 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC1
1
Pearson Correlation .356* .596** .238 .479** .486** .442** .372* .252 .233 .607** 1 .442** .415** .358* .678**
Sig. (2-tailed) .014 .000 .106 .001 .001 .002 .010 .087 .115 .000 .002 .004 .014 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC1
2
Pearson Correlation .351* .269 .571** .596** .461** .263 .341* .375** .524** .328* .442** 1 .472** .347* .717**
Sig. (2-tailed) .016 .068 .000 .000 .001 .074 .019 .009 .000 .024 .002 .001 .017 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC1
3
Pearson Correlation .350* .298* .243 .542** .556** .386** .565** .462** .310* .069 .415** .472** 1 .558** .663**
Sig. (2-tailed) .016 .042 .100 .000 .000 .007 .000 .001 .034 .645 .004 .001 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
IC1
4
Pearson Correlation .406** .114 .188 .315* .359* .341* .458** .693** .449** .277 .358* .347* .558** 1 .609**
Sig. (2-tailed) .005 .445 .206 .031 .013 .019 .001 .000 .002 .059 .014 .017 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
117
IC
Pearson Correlation .671** .544** .642** .743** .778** .697** .706** .651** .679** .521** .678** .717** .663** .609** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
118
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Good University Governance (GUG)
Correlations
GUG
1
GUG
2
GUG
3
GUG
4
GUG
5
GUG
6
GUG
7
GUG
8
GUG
9
GUG
10
GUG
11
GUG
12
GUG
13
GUG
14
GUG
15
GUG
16
GUG
17
GUG
18
GUG
19
GUG
GUG1
Pearson Correlation 1 .638** .604** .455** .495** .461** .481** .275 .388** .431** .438** .527** .376** .625** .549** .433** .439** .526** .423** .727**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .001 .001 .062 .007 .002 .002 .000 .009 .000 .000 .002 .002 .000 .003 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG2
Pearson Correlation .638** 1 .543** .637** .537** .520** .584** .273 .400** .484** .176 .543** .351* .412** .516** .497** .408** .265 .245 .687**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .064 .005 .001 .236 .000 .016 .004 .000 .000 .004 .072 .097 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG3
Pearson Correlation .604** .543** 1 .472** .483** .428** .506** .251 .336* .608** .484** .507** .446** .496** .485** .455** .370* .173 .398** .698**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .001 .003 .000 .089 .021 .000 .001 .000 .002 .000 .001 .001 .010 .246 .006 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG4
Pearson Correlation .455** .637** .472** 1 .434** .494** .544** .364* .564** .550** .385** .369* .399** .496** .316* .496** .387** .205 .406** .687**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .002 .000 .000 .012 .000 .000 .008 .011 .005 .000 .030 .000 .007 .166 .005 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG5
Pearson Correlation .495** .537** .483** .434** 1 .564** .694** .536** .529** .483** .465** .531** .389** .557** .441** .482** .403** .435** .477** .762**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .002 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .007 .000 .002 .001 .005 .002 .001 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG6
Pearson Correlation .461** .520** .428** .494** .564** 1 .678** .322* .372** .506** .335* .502** .480** .519** .470** .385** .402** .302* .349* .696**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .003 .000 .000 .000 .027 .010 .000 .022 .000 .001 .000 .001 .007 .005 .039 .016 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG7 Pearson Correlation .481** .584** .506** .544** .694** .678** 1 .350* .388** .407** .216 .560** .371* .512** .453** .360* .436** .429** .446** .725**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .016 .007 .005 .144 .000 .010 .000 .001 .013 .002 .003 .002 .000
119
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG8
Pearson Correlation .275 .273 .251 .364* .536** .322* .350* 1 .554** .377** .428** .292* .335* .495** .352* .475** .505** .325* .407** .598**
Sig. (2-tailed) .062 .064 .089 .012 .000 .027 .016 .000 .009 .003 .046 .021 .000 .015 .001 .000 .026 .005 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG9
Pearson Correlation .388** .400** .336* .564** .529** .372** .388** .554** 1 .420** .499** .208 .284 .593** .258 .593** .237 .382** .450** .640**
Sig. (2-tailed) .007 .005 .021 .000 .000 .010 .007 .000 .003 .000 .161 .053 .000 .080 .000 .108 .008 .001 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG10
Pearson Correlation .431** .484** .608** .550** .483** .506** .407** .377** .420** 1 .572** .689** .506** .467** .347* .564** .470** .249 .501** .739**
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .000 .001 .000 .005 .009 .003 .000 .000 .000 .001 .017 .000 .001 .092 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG11
Pearson Correlation .438** .176 .484** .385** .465** .335* .216 .428** .499** .572** 1 .440** .484** .587** .379** .519** .374** .341* .491** .655**
Sig. (2-tailed) .002 .236 .001 .008 .001 .022 .144 .003 .000 .000 .002 .001 .000 .009 .000 .010 .019 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG12
Pearson Correlation .527** .543** .507** .369* .531** .502** .560** .292* .208 .689** .440** 1 .601** .444** .420** .543** .586** .283 .534** .732**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .011 .000 .000 .000 .046 .161 .000 .002 .000 .002 .003 .000 .000 .054 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG13
Pearson Correlation .376** .351* .446** .399** .389** .480** .371* .335* .284 .506** .484** .601** 1 .627** .518** .563** .418** .008 .283 .638**
Sig. (2-tailed) .009 .016 .002 .005 .007 .001 .010 .021 .053 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .003 .960 .054 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG14
Pearson Correlation .625** .412** .496** .496** .557** .519** .512** .495** .593** .467** .587** .444** .627** 1 .599** .595** .478** .444** .596** .803**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .000 .000 .000 .001 .002 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG15
Pearson Correlation .549** .516** .485** .316* .441** .470** .453** .352* .258 .347* .379** .420** .518** .599** 1 .642** .527** .399** .369* .680**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .030 .002 .001 .001 .015 .080 .017 .009 .003 .000 .000 .000 .000 .005 .011 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG16
Pearson Correlation .433** .497** .455** .496** .482** .385** .360* .475** .593** .564** .519** .543** .563** .595** .642** 1 .495** .261 .518** .741**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .000 .001 .007 .013 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .076 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
120
GUG17
Pearson Correlation .439** .408** .370* .387** .403** .402** .436** .505** .237 .470** .374** .586** .418** .478** .527** .495** 1 .345* .508** .662**
Sig. (2-tailed) .002 .004 .010 .007 .005 .005 .002 .000 .108 .001 .010 .000 .003 .001 .000 .000 .018 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG18
Pearson Correlation .526** .265 .173 .205 .435** .302* .429** .325* .382** .249 .341* .283 .008 .444** .399** .261 .345* 1 .548** .535**
Sig. (2-tailed) .000 .072 .246 .166 .002 .039 .003 .026 .008 .092 .019 .054 .960 .002 .005 .076 .018 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG19
Pearson Correlation .423** .245 .398** .406** .477** .349* .446** .407** .450** .501** .491** .534** .283 .596** .369* .518** .508** .548** 1 .695**
Sig. (2-tailed) .003 .097 .006 .005 .001 .016 .002 .005 .001 .000 .000 .000 .054 .000 .011 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
GUG
Pearson Correlation .727** .687** .698** .687** .762** .696** .725** .598** .640** .739** .655** .732** .638** .803** .680** .741** .662** .535** .695** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Satuan Pengawasan Internal (SPI)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.788 .814 22
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SPI1 4.6596 .47898 47
SPI2 3.8936 1.20206 47
SPI3 4.3191 .47119 47
SPI4 4.1702 .63654 47
SPI5 4.0638 .91851 47
SPI6 4.4255 .49977 47
SPI7 4.3617 .48569 47
SPI8 3.9362 .67258 47
SPI9 4.1489 .35987 47
SPI10 4.3404 .70020 47
SPI11 4.3191 .59368 47
SPI12 4.1915 .53724 47
SPI13 4.2128 .41369 47
SPI14 4.3191 .59368 47
SPI15 4.2553 .56982 47
SPI16 4.0213 .38950 47
SPI17 4.1064 .47704 47
SPI18 4.3404 .47898 47
122
SPI19 4.1915 .39773 47
SPI20 4.1702 .52416 47
SPI21 4.2979 .46227 47
SPI22 4.1277 .53637 47
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SPI1 88.2128 28.649 .444 . .775
SPI2 88.9787 27.021 .215 . .806
SPI3 88.5532 29.122 .357 . .779
SPI4 88.7021 29.170 .230 . .786
SPI5 88.8085 26.593 .393 . .778
SPI6 88.4468 28.513 .449 . .774
SPI7 88.5106 29.125 .343 . .780
SPI8 88.9362 27.887 .397 . .776
SPI9 88.7234 29.900 .287 . .783
SPI10 88.5319 27.733 .398 . .776
SPI11 88.5532 29.035 .277 . .783
SPI12 88.6809 28.961 .330 . .780
SPI13 88.6596 29.447 .343 . .780
SPI14 88.5532 28.513 .361 . .778
SPI15 88.6170 28.459 .390 . .777
SPI16 88.8511 29.390 .382 . .779
SPI17 88.7660 29.444 .287 . .782
SPI18 88.5319 28.733 .428 . .776
SPI19 88.6809 29.874 .259 . .784
SPI20 88.7021 29.475 .247 . .784
SPI21 88.5745 28.076 .585 . .769
SPI22 88.7447 27.759 .550 . .768
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
92.8723 31.157 5.58187 22
123
Inter-Item Correlation Matrix
SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11 SPI12 SPI13 SPI14 SPI15 SPI16 SPI17 SPI18 SPI19 SPI20 SPI21 SPI22
SPI1 1.000 .238 .299 .265 .199 .255 .074 .268 .301 .288 .161 .174 .154 .237 .007 .273 .067 .232 .236 .149 .173 .088
SPI2 .238 1.000 .100 -.089 .006 .041 .142 .449 -.113 .018 -.165 .167 -.041 -.012 .167 .005 -.094 .253 .271 .236 .137 .392
SPI3 .299 .100 1.000 .250 .052 .334 .150 -.003 .226 .388 .172 -.247 .425 .250 .338 -.038 .329 .279 .015 .039 .253 -.079
SPI4 .265 -.089 .250 1.000 .464 .177 .148 .026 .267 .062 -.032 -.161 .190 .026 .177 .160 .154 .020 -.046 .107 .193 -.001
SPI5 .199 .006 .052 .464 1.000 .129 -.004 .394 .102 .168 .121 .371 .250 .281 .093 .482 .183 -.001 -.034 .022 .313 .204
SPI6 .255 .041 .334 .177 .129 1.000 .248 -.047 .123 .447 .192 -.067 .289 .338 .221 .064 .444 .290 .237 .215 .380 .198
SPI7 .074 .142 .150 .148 -.004 .248 1.000 .072 .183 .205 .194 .062 .041 -.107 .445 .073 .112 .581 .084 .094 .187 .403
SPI8 .268 .449 -.003 .026 .394 -.047 .072 1.000 .130 .047 -.002 .456 .050 .107 .157 .503 .089 .136 .128 -.092 .062 .385
SPI9 .301 -.113 .226 .267 .102 .123 .183 .130 1.000 .312 .281 .074 .221 -.024 .129 .287 -.094 .078 -.052 .093 .250 .237
SPI10 .288 .018 .388 .062 .168 .447 .205 .047 .312 1.000 .256 .054 .120 .308 .104 -.027 .280 .036 .229 .253 .486 .055
SPI11 .161 -.165 .172 -.032 .121 .192 .194 -.002 .281 .256 1.000 .350 .160 .322 .139 .158 .108 .221 .196 -.109 .280 .142
SPI12 .174 .167 -.247 -.161 .371 -.067 .062 .456 .074 .054 .350 1.000 .106 .077 .121 .396 -.166 .079 .333 .113 .203 .441
SPI13 .154 -.041 .425 .190 .250 .289 .041 .050 .221 .120 .160 .106 1.000 .426 .226 .241 -.007 .175 -.253 .130 .343 .169
SPI14 .237 -.012 .250 .026 .281 .338 -.107 .107 -.024 .308 .322 .077 .426 1.000 .075 .158 .261 .145 .196 .031 .438 .074
SPI15 .007 .167 .338 .177 .093 .221 .445 .157 .129 .104 .139 .121 .226 .075 1.000 -.025 .138 .551 .067 .070 .118 .460
SPI16 .273 .005 -.038 .160 .482 .064 .073 .503 .287 -.027 .158 .396 .241 .158 -.025 1.000 .222 .077 -.027 -.018 .206 .403
SPI17 .067 -.094 .329 .154 .183 .444 .112 .089 -.094 .280 .108 -.166 -.007 .261 .138 .222 1.000 .219 .234 .013 .346 .116
SPI18 .232 .253 .279 .020 -.001 .290 .581 .136 .078 .036 .221 .079 .175 .145 .551 .077 .219 1.000 -.007 .111 .121 .504
SPI19 .236 .271 .015 -.046 -.034 .237 .084 .128 -.052 .229 .196 .333 -.253 .196 .067 -.027 .234 -.007 1.000 .049 .274 .087
SPI20 .149 .236 .039 .107 .022 .215 .094 -.092 .093 .253 -.109 .113 .130 .031 .070 -.018 .013 .111 .049 1.000 .414 .385
124
SPI21 .173 .137 .253 .193 .313 .380 .187 .062 .250 .486 .280 .203 .343 .438 .118 .206 .346 .121 .274 .414 1.000 .369
SPI22 .088 .392 -.079 -.001 .204 .198 .403 .385 .237 .055 .142 .441 .169 .074 .460 .403 .116 .504 .087 .385 .369 1.000
125
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Internal Control
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items
N of Items
.898 .903 14
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
IC1 4.1702 .56411 47
IC2 4.0426 .58820 47
IC3 3.8936 .78668 47
IC4 4.0426 .58820 47
IC5 4.0213 .64232 47
IC6 4.2553 .48759 47
IC7 4.1277 .61209 47
IC8 4.1489 .50985 47
IC9 4.1277 .53637 47
IC10 3.9149 .65374 47
IC11 3.8936 .63362 47
IC12 3.7234 .90174 47
IC13 4.0638 .60449 47
IC14 4.1489 .55084 47
126
Inter-Item Correlation Matrix
IC1 IC2 IC3 IC4 IC5 IC6 IC7 IC8 IC9 IC10 IC11 IC12 IC13 IC14
IC1 1.000 .305 .434 .436 .530 .471 .439 .515 .501 .276 .356 .351 .350 .406
IC2 .305 1.000 .198 .309 .400 .568 .347 .051 .189 .462 .596 .269 .298 .114
IC3 .434 .198 1.000 .527 .478 .356 .390 .311 .548 .236 .238 .571 .243 .188
IC4 .436 .309 .527 1.000 .573 .416 .407 .486 .396 .349 .479 .596 .542 .315
IC5 .530 .400 .478 .573 1.000 .538 .656 .521 .434 .263 .486 .461 .556 .359
IC6 .471 .568 .356 .416 .538 1.000 .617 .368 .455 .479 .442 .263 .386 .341
IC7 .439 .347 .390 .407 .656 .617 1.000 .425 .479 .191 .372 .341 .565 .458
IC8 .515 .051 .311 .486 .521 .368 .425 1.000 .724 .104 .252 .375 .462 .693
IC9 .501 .189 .548 .396 .434 .455 .479 .724 1.000 .156 .233 .524 .310 .449
IC10 .276 .462 .236 .349 .263 .479 .191 .104 .156 1.000 .607 .328 .069 .277
IC11 .356 .596 .238 .479 .486 .442 .372 .252 .233 .607 1.000 .442 .415 .358
IC12 .351 .269 .571 .596 .461 .263 .341 .375 .524 .328 .442 1.000 .472 .347
IC13 .350 .298 .243 .542 .556 .386 .565 .462 .310 .069 .415 .472 1.000 .558
IC14 .406 .114 .188 .315 .359 .341 .458 .693 .449 .277 .358 .347 .558 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
IC1 52.4043 29.159 .612 .436 .890
IC2 52.5319 29.863 .466 .543 .896
IC3 52.6809 28.005 .550 .565 .894
IC4 52.5319 28.515 .692 .642 .887
IC5 52.5532 27.861 .727 .675 .885
IC6 52.3191 29.526 .650 .646 .890
IC7 52.4468 28.600 .646 .637 .889
IC8 52.4255 29.641 .595 .824 .891
IC9 52.4468 29.296 .624 .757 .890
IC10 52.6596 29.708 .431 .607 .898
IC11 52.6809 28.657 .611 .613 .890
IC12 52.8511 26.564 .627 .614 .892
IC13 52.5106 28.951 .598 .663 .891
IC14 52.4255 29.641 .544 .703 .893
127
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
56.5745 33.206 5.76249 14
128
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Good University Governance (GUG)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.935 .939 19
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
GUG1 4.1489 .46526 47
GUG2 4.0000 .65938 47
GUG3 3.8298 .78903 47
GUG4 4.0638 .67258 47
GUG5 3.9787 .67532 47
GUG6 4.1064 .63362 47
GUG7 4.1702 .56411 47
GUG8 4.0638 .60449 47
GUG9 4.1277 .49418 47
GUG10 4.1915 .61284 47
GUG11 4.1064 .56082 47
GUG12 4.0213 .60754 47
GUG13 3.9574 .65798 47
GUG14 4.0638 .63944 47
GUG15 4.0000 .51075 47
GUG16 3.9574 .46426 47
GUG17 4.0638 .48473 47
GUG18 4.0851 .74687 47
129
GUG19 3.9574 .80643 47
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
GUG1 72.7447 59.064 .698 . .931
GUG2 72.8936 57.445 .639 . .932
GUG3 73.0638 56.061 .642 . .932
GUG4 72.8298 57.318 .638 . .932
GUG5 72.9149 56.471 .724 . .930
GUG6 72.7872 57.606 .651 . .931
GUG7 72.7234 58.031 .689 . .931
GUG8 72.8298 58.840 .546 . .933
GUG9 72.7660 59.444 .601 . .933
GUG10 72.7021 57.388 .701 . .930
GUG11 72.7872 58.693 .613 . .932
GUG12 72.8723 57.505 .694 . .931
GUG13 72.9362 57.974 .585 . .933
GUG14 72.8298 56.449 .772 . .929
GUG15 72.8936 58.967 .643 . .932
GUG16 72.9362 58.974 .713 . .931
GUG17 72.8298 59.362 .626 . .932
GUG18 72.8085 58.419 .464 . .936
GUG19 72.9362 55.931 .638 . .932
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
76.8936 64.271 8.01692 19
130
Inter-Item Correlation Matrix
GUG
1
GUG
2
GUG
3
GUG
4
GUG
5
GUG
6
GUG
7
GUG
8
GUG
9
GUG
10
GUG
11
GUG
12
GUG
13
GUG
14
GUG
15
GUG
16
GUG
17
GUG
18
GUG
19
GUG1 1.000 .638 .604 .455 .495 .461 .481 .275 .388 .431 .438 .527 .376 .625 .549 .433 .439 .526 .423
GUG2 .638 1.000 .543 .637 .537 .520 .584 .273 .400 .484 .176 .543 .351 .412 .516 .497 .408 .265 .245
GUG3 .604 .543 1.000 .472 .483 .428 .506 .251 .336 .608 .484 .507 .446 .496 .485 .455 .370 .173 .398
GUG4 .455 .637 .472 1.000 .434 .494 .544 .364 .564 .550 .385 .369 .399 .496 .316 .496 .387 .205 .406
GUG5 .495 .537 .483 .434 1.000 .564 .694 .536 .529 .483 .465 .531 .389 .557 .441 .482 .403 .435 .477
GUG6 .461 .520 .428 .494 .564 1.000 .678 .322 .372 .506 .335 .502 .480 .519 .470 .385 .402 .302 .349
GUG7 .481 .584 .506 .544 .694 .678 1.000 .350 .388 .407 .216 .560 .371 .512 .453 .360 .436 .429 .446
GUG8 .275 .273 .251 .364 .536 .322 .350 1.000 .554 .377 .428 .292 .335 .495 .352 .475 .505 .325 .407
GUG9 .388 .400 .336 .564 .529 .372 .388 .554 1.000 .420 .499 .208 .284 .593 .258 .593 .237 .382 .450
GUG10 .431 .484 .608 .550 .483 .506 .407 .377 .420 1.000 .572 .689 .506 .467 .347 .564 .470 .249 .501
GUG11 .438 .176 .484 .385 .465 .335 .216 .428 .499 .572 1.000 .440 .484 .587 .379 .519 .374 .341 .491
GUG12 .527 .543 .507 .369 .531 .502 .560 .292 .208 .689 .440 1.000 .601 .444 .420 .543 .586 .283 .534
GUG13 .376 .351 .446 .399 .389 .480 .371 .335 .284 .506 .484 .601 1.000 .627 .518 .563 .418 .008 .283
GUG14 .625 .412 .496 .496 .557 .519 .512 .495 .593 .467 .587 .444 .627 1.000 .599 .595 .478 .444 .596
GUG15 .549 .516 .485 .316 .441 .470 .453 .352 .258 .347 .379 .420 .518 .599 1.000 .642 .527 .399 .369
GUG16 .433 .497 .455 .496 .482 .385 .360 .475 .593 .564 .519 .543 .563 .595 .642 1.000 .495 .261 .518
GUG17 .439 .408 .370 .387 .403 .402 .436 .505 .237 .470 .374 .586 .418 .478 .527 .495 1.000 .345 .508
GUG18 .526 .265 .173 .205 .435 .302 .429 .325 .382 .249 .341 .283 .008 .444 .399 .261 .345 1.000 .548
GUG19 .423 .245 .398 .406 .477 .349 .446 .407 .450 .501 .491 .534 .283 .596 .369 .518 .508 .548 1.000
131
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficient Correlationsa
Model IC SPI
1
Correlations IC 1.000 -.623
SPI -.623 1.000
Covariances IC .032 -.021
SPI -.021 .034
a. Dependent Variable: GUG
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant
)
-1.763 13.497 -.131 .897
SPI .384 .185 .267 2.072 .044 .611 1.636
IC .760 .180 .546 4.231 .000 .611 1.636
a. Dependent Variable: GUG
132
HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK HISTOGRAM
HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK P-PLOT
133
HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN UJI (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize
d Residual
N 47
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.36665806
Most Extreme Differences
Absolute .119
Positive .119
Negative -.095
Kolmogorov-Smirnov Z .819
Asymp. Sig. (2-tailed) .513
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
134
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN
SCATTERPLOT
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS MENGGUNAKAN UJI GLEJSER
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -6.606 8.859 -.746 .460
SPI .045 .122 .070 .371 .712
IC .112 .118 .178 .949 .348
a. Dependent Variable: absut
135
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .743a .552 .532 5.48727
a. Predictors: (Constant), IC, SPI
HASIL UJI STATISTIK t PADA REGRESI BERGANDA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -1.763 13.497 -.131 .897
SPI .384 .185 .267 2.072 .044 .611 1.636
IC .760 .180 .546 4.231 .000 .611 1.636
a. Dependent Variable: GUG
HASIL UJI STATISTIK F PADA REGRESI BERGANDA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1631.621 2 815.811 27.094 .000b
Residual 1324.847 44 30.110
Total 2956.468 46
a. Dependent Variable: GUG
b. Predictors: (Constant), IC, SPI
136