pengaruh penyuluhan gizi tentang sarapan terhadap …

77
PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 18 BIREUEN SKRIPSI Oleh : PUTRI LIANI MUMTAZ 1702032010 PROGRAM STUDI S1 GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

Upload: others

Post on 11-Apr-2022

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN

TERHADAP ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (KARBOHIDRAT,

LEMAK, PROTEIN) PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI 18 BIREUEN

SKRIPSI

Oleh :

PUTRI LIANI MUMTAZ

1702032010

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 2: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN

TERHADAP ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (KARBOHIDRAT,

LEMAK, PROTEIN) PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI 18 BIREUEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk Memperoleh gelar Sarjana Gizi (S.Gz)

Pada Program Studi S1 Gizi fakultas Kesehatan Masyarakat

Institut Kesehatan Helvetia

Oleh :

PUTRI LIANI MUMTAZ

1702032010

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 4: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Telah diuji pada tanggal : 23 Juli 2019

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Wanda Lestari, STP, M.Gizi

Anggota : 1. Irfan Said, SKM, M.Kes

2. Yulita, SKM., MPH

Page 5: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 6: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

i

ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP

ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN)

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

18 BIREUEN

PUTRI LIANI MUMTAZ

1702032010

Pola konsumsi anak menentukan kebiasaan makan saat dewasa dan yang

perlu mendapat perhatian adalah kebiasaan sarapan pagi. Sarapan adalah kegiatan

makan pada pagi hari yang dilakukan sebelum berangkat berakatifitas dengan

makanan yang mencakup zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Untuk

anak-anak yang masih sekolah, sarapan merupakan sumber energi untuk kegiatan

aktivitas dan belajar di sekolah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi

tentang sarapan terhadap asupan zat gizi makro dan adanya peningkatan jumlah

sarapan dengan desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimental

dengan rancangan one group pre test dan post test design untuk mengetahui

adanya pengaruh sebelum diberikan penyuluhan dan sesudah diberikan

penyuluhan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 18 Bireuen dengan sampel

penelitian sebanyak 50 orang dibagikan dalam dua kelompok perlakuan. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode total

sampling.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah penyuluhan sarapan pagi

berpengaruh terhadap asupan karbohidrat dengan nilai p (0,000) < 0,05.

penyuluhan sarapan pagi berpengaruh terhadap asupan lemak dengan nilai p

(0,000) < 0,05. penyuluhan sarapan pagi berpengaruh terhadap asupan protein

dengan nilai p (0,002) < 0,05.

Disarankan supaya dapat membiasakan diri untuk sarapan pagi baik di

rumah maupun, membawa bekal makanan ke sekolah. Dan memberikan

penyuluhan tentang sarapan pagi secara berkesinambungan melalui program gizi

lainnya.

Kata Kunci : Sarapan Pagi, Karbohidrat, Lemak, Protein

Page 7: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

ii

ABSTRACT

THE EFFECT OF NUTRITION RELEASE ON BREAKFAST ON THE

INTELLECT OF MACRO NUTRITION (CARBOHYDRATES,

FATS, PROTEIN) IN VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS

OF SD STATE18 BIREUEN

PUTRI LIANI MUMTAZ

1702032010

The pattern of consumption of children determines eating habits as

adults and what needs attention is the breakfast habit. Breakfast is a meal activity

in the morning which is done before leaving beritasatif with food that includes

energy substances, building substances, and regulating substances. For children

who are still in school, breakfast is an energy source for activities and learning at

school.

The purpose of this study was to determine the effect of nutritional

counseling on breakfast on macro nutrient intake and an increase in the amount

of breakfast with the research design used was Experimental Quasy with the

design of one group pre test and post test design to determine the influence before

counseling and after counseling . This research was conducted at SD Negeri 18

Bireuen with a sample of 50 people distributed in two treatment groups. The

sampling technique in this study is using the total sampling method.

The results of the study were that breakfast counseling had an effect on

carbohydrate intake with a value of p (0,000) <0.05. breakfast counseling has an

effect on fat intake with a value of p (0,000) <0.05. breakfast counseling has an

effect on protein intake with p value (0.002) <0.05.

It is recommended to be able to get used to breakfast both at home and,

bringing food supplies to school. And provide counseling about breakfast on an

ongoing basis through other nutrition programs.

Keywords: Breakfast, Carbohydrate, Fat, Protein

Page 8: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

Anugerah-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN

PAGI TERHADAP ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (KARBOHIDRAT,

LEMAK, PROTEIN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 18 BIREUEN”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Gizi (S.Gz) pada Program Studi S1 Gizi Institut

Kesehatan Helvetia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini tidak dapat

diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak, baik dukungan moril, materil dan

sumbangan pemikiran. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc.,M.Kes., selaku Pembina Yayasan

Helvetia Medan.

2. Iman Muhammad, SE, S.Kom, MM, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Helvetia

Medan

3. Dr. H. Ismail Effendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia.

4. Dr. Asriwati, S.Pd., S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.

5. Wanda Lestari, STP, M.Gizi, selaku Ketua Program Studi S1 Gizi Institut

Kesehatan Helvetia, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan mencurahkan waktu, perhatian, ide dan motivasi selama

penyusunan Skripsi ini.

6. Irfan Said, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis

selama penyusunan Skripsi ini.

7. Yulita, SKM, MPH, selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan

skripsi ini.

Page 9: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

iv

8. Seluruh Dosen Program Studi S1 Gizi yang telah mendidik dan mengajarkan

berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

9. Romanidar, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 18 Bireuen

10. Teristimewa kepada Ayah dan Mamak serta adik yang selalu memberikan

pandangan, mendukung baik moril maupun materil, mendoakan dan selalu

memotivasi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, peneliti menerima kritik dan saran demi kesempurnaan Skripsi

ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya atas segala

kebaikan yang telah diberikan.

Medan, Juli 2019

Penulis,

Putri Liani Mumtaz

Page 10: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Putri Liani Mumtaz

Tempat/Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 28 Juni 1995

Status : Belum Menikah

Alamat : Dusun Balee Aron, Kota Juang Bireuen

Agama : Islam

Nama Ayah : Murdani

Nama Ibu : Muliawati

Anak : Ke-1 dari 5 bersaudara

II. Riwayat Pendidikan

Tahun 2000-2006 : SD Negeri 4 Bireuen

Tahun 2007-2009 : SMP Negeri 1 Bireuen

Tahun 2010-2013 : SMA Negeri 1 Bireuen

Tahun 2013-2016 : Poltekkes Kemenkes Aceh Jurusan Gizi

Tahun 2017-2019 : Institut Kesehatan Helvetia Medan

S1 Gizi

Page 11: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PANITIA PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRACT ................................................................................................ i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 5

1.5 Keaslian Penelitian ......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 9

2.1. Telaah Pustaka ................................................................ 9

2.1.1 Pengertian Penyuluhan .......................................... 9

2.1.2 Sarapan Pagi .......................................................... 12

2.1.3 Asupan Zat Gizi Makro ......................................... 16

2.2. Kerangka Teori ............................................................... 21

2.3 Kerangka Konsep ............................................................ 21

2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................ 22

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 23

3.1. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ..................... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 23

3.3.1 Tempat Penelitian .................................................. 23

3.32 Waktu Penelitian ................................................... 23

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................... 23

3.3.1 Populasi .................................................................. 23

3.3.2 Sampel ................................................................... 24

Page 12: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

vii

3.4 Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran ................. 24

3.4.1 Definisi Operasional .............................................. 24

3.4.2 Aspek Pengukuran ................................................. 25

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...................... 25

3.6 Metode Pengumpulan Data ............................................. 25

3.7 Metode Pengolahan Data .......................................................... 26

3.8 Analisa Data ................................................................................ 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 27

4.1. Gambar Umum Lokasi Penelitian................................... 27

4.2 Gambar Umum Sampel .................................................. 27

4.3 Hasil Penelitian ............................................................... 28

4.4 Pembahasan .................................................................... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 37

5.1. Kesimpulan ..................................................................... 37

5.2 Saran ............................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ... 6

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi di Indonesia ..................................... 9

Tabel 2.2 Kecukupan Asupan Gizi ........................................................ 20

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran ................................................................. 25

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin dan Umur rata-rata Siswa di

Sekolah Dasar Negeri 18 Bireuen Tahun 2019 ..................... 28

Tabel 4.2 Distribusi asupan karbohidrat sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan media infocus .............. 29

Tabel 4.3 Distribusi asupan lemak sebelum dan sesudah diberikan

penyuluhan menggunakan media infocus .............................. 29

Tabel 4.4 Distribusi asupan protein sebelum dan sesudah diberikan

penyuluhan menggunakan media infocus .............................. 30

Tabel 4.5 Distribusi asupan karbohidrat sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan media flipchart ............ 30

Tabel 4.6 Distribusi asupan karbohidrat sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan media flipchart ............ 31

Tabel 4.7 Distribusi asupan karbohidrat sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan media flipchart ............ 31

Tabel 4.8 Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan media

infocus dengan flipchart terhadap asupan karbohidrat .......... 32

Tabel 4.9 Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan media

infocus dengan flipchart terhadap asupan lemak ................... 32

Tabel 4.10 Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan media

infocus dengan flipchart terhadap asupan protein ................. 33

Page 14: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 21

Page 15: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Food Recall

Lampiran 2 : Master Tabel

Lampiran 3 : Output Hasil Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Perbaikan Proposal

Lampiran 5 : Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 6 : Permohonan Survei Awal

Lampiran 7 : Izin Melakukan Survei Awal

Lampiran 8 : Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 9 : Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 10 : Surat Seelsai Penelitian

Lampiran 11 : Dokumentasi

Page 16: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi

penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukkan oleh kuallitas anak-

anak. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak

dini, sistematis dan berkesinambungan. Salah satu indikator kualitas sumber daya

manusia adalah keadaan gizi yang baik, dimana kebutuhan dasar dapat tercukupi

baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu upaya memenuhi

kuantitas kecukupan gizi adalah dengan membiasakan sarapan pagi (1).

Pola konsumsi anak menentukan kebiasaan makan saat dewasa dan yang

perlu mendapat perhatian adalah kebiasaan sarapan pagi. Sarapan adalah kegiatan

makan pada pagi hari yang dilakukan sebelum berangkat berakatifitas dengan

makanan yang mencakup zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Untuk

anak-anak yang masih sekolah, sarapan merupakan sumber energi untuk kegiatan

aktivitas dan belajar di sekolah. Sarapan pagi akan mengisi cadangan energi

selama kegiatan belajar yang berlangsung sekitar 8-10 jam dan akan diisi kembali

pada saat makan siang. Hal tersebut berhubungan dengan kadar glukosa di dalam

darah dan kerja otak terutama konsentrasi belajar pada pagi hari. Melewatkan

sarapan berdampak pada penurunan konsentrasi belajar yang ditandai dengan rasa

malas, lemas, lesu, pusing, dan mengantuk hingga penurunan prestasi belajar anak

serta berdampak pada tekanan darah rendah dan anemia. Glukosa yang terdapat

dalam sarapan berperan dalam mekanisme daya ingat (kognitif) seseorang,

meskipun tidak secara langsung mempengaruhi tingkat kecerdasan (2).

Berdasarkan WHO (World Health Organization) Tahun 2014,

menemukan sarapan dilewatkan oleh sekitar 10,30 %. Sedangkan sarapan yang

memenuhi kriteria gizi adalah sarapan yang menyuplai karbohidrat (55-65%),

protein (12-15%), lemak (24-30%). Jumlah energi yang harus terpenuhi dalam

sarapan yaitu sekitar 370-555 kkal dan protein sekitar 9,8-14,7 gram. Sarapan

memberi modal energi pada untuk beraktivitas sepanjang hari. Selain memberi

Page 17: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

2

energi pada tubuh, sarapan juga memiliki manfaat lain yang tak kalah penting

yaitu meningkatkan konsentrasi yang fokus dan fisik yang prima sebagai

penunjang karir yang kita lakoni (3).

Berdasarkan survey di Asia Pasifik mengungkapkan, meski kebanyakan

responden memahami pentingnya sarapan untuk meningkatkan kebugaran dan

menjaga asupan gizi, masih banyak yang mempunyai kendala dalam

mengonsumsi sarapan setiap hari, 52% masih menjadi kendala dalam keterbatasan

waktu untuk sarapan pagi, jarang merasa lapar di pagi hari 32%, serta menyantap

sarapan membutuhkan terlalu banyak persiapan 16%. Pada akhirnya sarapan biasa

dilewatkan sejumlah responden di Asia dikarenakan kendala tersebut (4).

Hasil penelitian Nasional Berbasis Masyarakat Tahun 2015

menggambarkan bahwa persentase anak sekolah yang tidak pernah dan hampir

tidak pernah sarapan adalah sekitar 10%, dimana angka persentasenya sedikit

lebih tinggi pada perempuan (11,27%) dibandingkan pada laki-laki (8,22%) (5).

Di Indonesia, data hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian

Kesehatan RI Tahun 2013 menunjukkan Data juga menunjukkan, akibat tidak

sarapan sebanyak 45,5% anak Indonesia tidak terpenuhi energinya, dan

mengalami masalah defisiensi gizi mikro, seperti vitamin dan mineral. Sedangkan

23% anak hanya sarapan dengan karbohidrat dan minum, serta 44,6% sarapan

namun berkualitas rendah (6).

Hasil penelitian di Aceh dimenunjukkan bahwa secara umum lebih dari

sebagian responden (57,7%) mempunyai kebiasaan makan pagi dalam kategori

kurang baik. Secara khusus, menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden

(51.4%) yang mempunyai kebiasaan makan pagi dalam kategori kurang baik (7).

Berdasarkan hasil dari data survei awal pada Sekolah SD Negeri 18

Bireuen menunjukkan bahwa, sering terjadi masalah pada Siswa di sekolah

tersebut yang mengalami mual, pusing, sakit perut dikarenakan tidak sarapan

pagi, dan terlambat waktu untuk sarapan. Dari keseluruhan Siswa yang

mengalami kejadian pada siswa tersebut 48%. Salah satunya Siswa kelas V yang

paling mengalami mual, muntah, pusing karena tidak sarapan pagi pada saat

upacara berlangsung atau ketika proses belajar.

Page 18: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

3

Sumber energi awal setiap orang harus memulai hari mereka dengan

cukup energi sebagai modal untuk melakukan aktivitas, dimana pagi hari adalah

start awal. Energi yang kita butuhkan tentunya berasal dari makanan apalagi

setelah berjam-jam tidak ada asupan sama sekali. Masih banyak anak yang tidak

melakukan sarapan pagi, mereka lebih memilih mengkonsumsi makanan jajanan

di luar rumah atau di sekolah yang kualitas gizinya tidak terjamin. Makanan

jajanan diluar seringkali tidak memperhatikan mutu gizi, kebersihan, dan

keamanan pangan. Tidak sedikit masalah yang timbul akibat orang tua kurang

peduli terhadap makanan yang dikonsumsi anak di sekolah. Makanan yang tidak

aman dan tidak bergizi menimbulkan penyakit, seperti diare bahkan kanker dan

dapat mengakibatkan tidak tercapainya angka kecukupan gizi (8).

Proporsi zat gizi makro anak sekolah yang dianjurkan sehari menurut

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) meliputi karbohidrat 50-60%, lemak

sekitar 25%, dan protein sekitar 15%. Proporsi tersebut sudah mencakup sarapan.

Makan pagi menyumbang energi sekitar 25% sedangkan kebutuhan gizi sehari,

jumiah yang tergolong signifikan. Kebiasaan sarapan adalah salah satu pola hidup

sehat bergizi seimbang untuk anak sekolah, Namun, banyak anak yang tidak

makan pagi (9).

Sarapan pagi merupakan makanan yang berpengaruh untuk perkembangan

otak. Dimana otak butuh nutrisi dan oksigen makanan akan dicerna ditubuh

disampaikan keseluruh tubuh, sel, jaringan yang ada, dan saraf. Proses berpikir

membutuhkan kerja dari saraf yang melibatkan sel dan jaringan yang

membutuhkan nutrisi. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa sarapan

berhubungan erat dengan kecerdasan mental. Sehingga memberikan nilai positif

terhadap aktivitas otak, menjadi lebih cerdas, peka dan mudah konsentrasi.

Sebuah survei membuktikan anak dan remaja yang sarapan dengan yang kaya

karbohidrat akan lebih bersemangat, mampu mencurahkan perhatian pada

pelajaran, ceria, kooperatif dan gampang berteman (2).

Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran seseorang yaitu dengan

cara memberikan pendidikan gizi sedini mungkin. Pendidikan gizi ini dapat

diberikan melalui penyuluhan, pemberian poster, leaflet atau booklet pada anak

Page 19: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

4

sekolah. Pendidikan dapat meningkatkan pemahaman dan kesaadaran seseorang,

dengan adanya peningkatan kesadaran maka diharapkan akan terjadi perubahan

yang lebih baik terhadap gizi dan kesehatan.

Penyuluhan gizi dapat meningkatkan kesadaaran dan kebiasaan sarapan

pagi seseorang, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku yang telah baik

terhadap gizi dan kesehatan sehingga asupan anak menjadi baik. Program

pendidikan gizi dan kesehatan pada anak sekolah merupkan salah satu cara untuk

menerapkan intervensi kesehatan global secara sederhana dan efektif untuk

memperoleh pendidikan yang lebih luas (10).

Di Aceh sendiri Literature yang ada sangat sedikit membahas mengenai

kebiasaan makan pagi anak sekolah, terutama terkait dengan pengaruh

penyuluhan tentang sarapan pagi terhadap asupan gizi makro. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan pengaruh penyuluhan tentang

sarapan pagi terhadap asupan gizi makro di Bireuen (7)

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Sarapan terhadap

Asupan Gizi Makro pada Siswa Kelas V SD Negeri 18 Bireuen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian adalah apakah ada Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Sarapan

Terhadap Asupan Zat Gizi Makro dan Adanya Peningkatan Jumlah Sarapan pada

Siswa Kelas V SD N 18 Bireuen.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi

tentang sarapan terhadap asupan zat gizi makro dan adanya peningkatan

jumlah sarapan pada siswa kelas V SDN 18 Bireuen.

Page 20: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

5

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi tentang sarapan terhadap

asupan karbohidrat pada siswa kelas V SDN 18 Bireuen.

b. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi tentang sarapan terhadap

asupan protein pada siswa kelas V SDN 18 Bireuen.

c. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan gizi tentang sarapan terhadap

asupan lemak pada siswa kelas V SDN 18 Bireuen.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a) Bagi Institut Kesehatan Helvetia

Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa Institut Kesehatan

Helvetia khususnya mahasiswa program studi Gizi dalam memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan tentang pentingnya sarapan bagi asupan sehari –

hari.

b) Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis dalam penerapan ilmu

yang diperoleh sewaktu mengikuti perkuliahan khususnya tentang pentingnya

sarapan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Bagi Masyarakat

Untuk menambah informasi kepada masyarakat tentang pentingnya sarapan

bagi masyarakat.

2) Bagi SD Negeri 18 Bireuen

Sebagai masukan bagi SD Negeri 18 Bireuen untuk meningkatkan promosi

kesehatan tentang pentingnya sarapan dan peningkatan sarana dan prasarana

dalam penanganan kekurangan asupan zat gizi makro

Page 21: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

6

3) Bagi Peneliti Selanjutnya.

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti dan bahan

perbandingan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang

pengaruh penyuluhan sarapan terhadap asupan zat gizi makro.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan literatur yang ada, penelitian ini belum pernah dilakukan

sebelumnya. Penelitian yang sudah pernah dilakukan tersaji pada tabel di bawah

ini.

Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya

Nama

Peneliti

Tujuan

Penelitian

Rancangan

Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan

R, Jayanti

(2018)(11)

Untuk

mengetahui

Pengaruh

penyuluhan

tentang

pentingnya

sarapan pagi

terhadap

pengetahuan dan

sikap anak

sekolah SDN 02

Baruga Kota

Kendari.

Quasy

eksperimental

dengan

rancangan

one group pre

test dan post

test design

adanya

pengaruh

pengetahuan

sebelum dan

setelah

penyuluhan

yang dapat

disimpulkan

bahwa ada

pengaruh sikap

sebelum dan

setelah

penyuluhan.

Tujuan

penelitian

1. Pengambilan

sampel

2. Variabel

penelitian

R, Nindrea

(2017)(2)

Untuk

mengetahui

pengaruh

konseling gizi

terhadap

perubahan

perilaku sarapan

pada siswa

sekolah dasar.

Studi pre

eksperimental

.

penelitian

menunjukkan

peningkatan

rata-rata

perilaku

sebelum dan

sesudah

konseling

sebanyak 3

kali. Rata-rata

perilaku

sebelum

konseling.

1. Tujuan

penelitian

2. Rancangan

Penelitian

1. Pengambilan

sampel

2. Variabel

penelitian

M B Purba,

Retno,Yunia

rti

Mengetahui

pengaruh

konseling gizi

Eksperimen

dengan

desain non-

Asupan energi

kelompok

konseling gizi

Tujuan

penelitian

1. Pengambilan

sampel

2. Variabel

Page 22: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

7

(2013)(12) dan

penambahan

makanan

(konseling gizi

plus)

dibandingkan

yang hanya

mendapat

konseling gizi

terhadap asupan

zat gizi (energi

dan protein) dan

status gizi

ODHA

randomized

control group

pretest-

postest

design

plus secara

bermakna lebih

tinggi

dibandingkan

kelompok

konseling gizi

saja (ada

perubahan

demikian juga

dengan asupan

protein

meskipun

secara statistik

tidak bermakna

(ada

perubahan)

penelitian

Hestunigtyas

, Rosania

Tiara

Noer Ratna,

Etika (2013)

(13)

Menganalisis

pengaruh

konseling gizi

terhadap

pengetahuan,

sikap, praktik

ibu dalam

pemberian

makan anak,

dan asupan zat

gizi anak

stunting usia 1-

2 tahun

Eksperimen

dengan quasi

experiment

nonequivalent

control group

design p

Terdapat

perbedaan

perubahan

pengetahuan

sikap, praktik

ibu, dan asupan

zat gizi anak

antara

kelompok

perlakuan dan

kelompok

kontrol.

Tujuan

penelitian

1. Pengambilan

sampel

2. Variabel

penelitian

Yulianto,

H.Hadi, R.

Budingsari

Dwi

(2017)(14)

Mengidentifikasi

efek konseling

pada manfaat

konsumsi

sayuran dan

buah-buahan

terhadap asupan

gizi (energi,

protein, lemak,

karbohidrat dan

serat) di antara

siswa

desain

eksperimental

semu.

Adanya

perbedaan yang

signifikan pada

kedua

kelompok.

Sementara itu,

nilai rata-rata

delta dari

konsumsi

sayuran dan

asupan nutrisi

(protein) tidak

menunjukkan

hubungan yang

signifikan.

Tujuan

penelitian

1. Pengambilan

sampel

2. Variabel

penelitian

3. Metode

penelitian

Page 23: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Pustaka

2.1.1 Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang di

lakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif di artikan sebagai

rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis, terencana dan terarah

dengan peran serta aktif individu, kelompok atau masyarakat untuk memecahkan

masalah dengan memperhitungkan faktor sosial, ekonomi dan budaya setempat.

Selanjutnya penyuluhan gizi dapat diartikan sebagai suatu pendekatan edukatif

untuk menghasilkan perilaku atau masyarakat yang di perlukan dalam

peningkatan derajat kesehatan dan mempertahankan gizi baik.

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan

menyebar pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar,

tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melaksanakan suatu anjuran yang

ada hubungannya dengan.

Penyuluhan gizi merupakan proses belajar untuk mengembangkan

pengertian dan sikap yang positif terhadap gizi agar yang bersangkutan dapat

memiliki dan membentuk kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehari-

hari. Secara singkat penyuluhan gizi proses membantu orang lain membentuk dan

memiliki kebiasaan makan yang baik. Umumnya pendekatan penyuluhan gizi

merupakan pendekatan kelompok (1).

2.1.2 Tujuan

Secara umum tujuan penyuluhan gizi adalah suatu usaha untuk

meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya golongan rawan gizi dengan cara

mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan prinsip ilmu gizi.

Adapun tujuan yang lebih khusus yaitu :

1) Meningkatkan kesaadaran gizi masyarakat melalui peningkatan pengetahuan

gizi dan makanan yang menyehatkan.

Page 24: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

9

2) Menyebarkan konsep baru tentang informasi gizi kepada masyarakat.

3) Membantu individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan berperilaku

positif sehubungan dengan pangan dan gizi.

4) Mengubah perilaku konsumsi makanan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan

gizi, sehingga pada akhirnya tercapai status gizi yang baik (15).

2.1.3 Metode Penyuluhan

Menurut Van Deb Ban dan Hawkins metode yang dipilih oleh seorang

agen penyuluhan sangat tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan

pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode penyuluhan ada 3

(tiga) yaitu: (15)

1) Metode berdasarkan pendekatan perorangan

Pada metode ini, penyuluh berhubungan langsung maupun tidak langsung

dengan sasaran secara perorangan. Metode ini sangat efektif karena sasaran

dapat langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari

penyuluh. Kelemahan metode ini adalah dari segi sasaran yang ingin dicapai

kurang efektif, karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi

dan membimbing sasaran individu, selain itu juga membutuhkan banyak

tenaga penyuluh dan membutuhkan waktu yang lama.

2) Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Penyuluh berhubungan dengan sasaran secara kelompok. Metode ini cukup

efektif karena sasaran dibimbing dan diarahkan untuk melakukan kegiatan

yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Salah satu cara efektif dalam

metode pendekatan kelompok adalah dengan metode ceramah. Dalam

pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil seperti transfer

informasi, tukar pendapat, umpan balik, dan interaksi kelompok yang

memberi kesempatan bertukar pengalaman. Namun pada metode ini terdapat

kesulitan dalam mengkoordinir sasaran karena faktor geografis dan aktifitas.

Page 25: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

10

3) Metode berdasarkan pendekatan massa

Metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang banyak. Ditinjau

dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik, tapi terbatas hanya

dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan saja.

2.1.4 Media Penyuluhan

Menurut Thasim 2013 , penyuluhan tidak dapat lepas dari media karena

melalui media pesan disampaikan dengan mudah untuk dipahami. Media dapat

mengindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, dan mempermudah

pengertian. Media promosi kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu promosi

kesehatan. Dengan demikian, sasaran dapat mempelajari pesan-pesan kesehatan

dan mampu memutuskan mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan yang

isampaikan. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan,

media dibagi menjadi 3 (tiga) yakni: (15)

a. Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan yaitu:

1) Flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian pesan kesehatan dalam

bentuk lembar balik, dimana tiap lembar berisikan pesan kesehatan.

2) berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi informasi yang berkaitan

dengan gambar tersebut.

3) Booklet ialah pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan

maupun gambar.

4) Poster ialah lembaran kertas dengan kata-kata dan gambar atau simbol

untuk menyampaikan pesan/ informasi kesehatan.

5) Leaflet ialah penyampaian informasi kesehatan dalam bentuk kalimat,

gambar ataupun kombinasi melalui lembaran yang dilipat.

6) Flyer (selebaran) seperti leaflet tapi tidak dalam bentuk lipatan.

7) Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu

masalah kesehatan.

8) Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.

b. Media elektronik sebagai saluran untuk menyampaikan pesan- pesan

kesehatan memiliki jenis yang berbeda, antara lain

Page 26: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

11

1) Televisi: penyampaian informasi kesehatan dapat dalam bentuk sandiwara,

diskusi, kuis, cerdas cermat seputar masalah kesehatan.

2) Radio: penyampaian pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tanya jawab,

sandiwara radio, ceramah tentang kesehatan.

3) Video: penyampaian informasi kesehatan dengan pemutaran video yang

berhubungan dengan kesehatan.

4) Slide dan Film strip

c. Media papan (Bill Board) yang dipasang di tempat umum dapat diisi dengan

pesan kesehatan. Media papan disini juga mencakup pesan kesehatan yang

ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum

2.2 Sarapan

2.2.1 Pengertian Sarapan

Sarapan adalah makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum

beraktifitas, dengan makanan yang terdiri dari sumber zat tenaga, sumber zat

pembangun dan sumber zat pengatur. Sarapan suatu kegiatan makan dan minum

yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 dan memenuhi 15-30% untuk

memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian, sebagai bagian gizi seimbang dalam

rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas. Sarapan yang dianjurkan

adalah sarapan yang serat tinggi dan protein tinggi dengan rendah lemak.

Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan serat membuat tidak mudah

lapar (12).

Sarapan yang baik harus banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat

akan dipecah menjadi glukosa. Fungsi glukosa dan mikronutrien dalam otak dapat

menghasilkan energi, selain itu dapat memacu otak agar membantu memusatkan

pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran. Manusia

membutuhkan sarapan pagi karena dalam sarapan pagi diharapkan terjadinya

ketersediaan energi yang digunakan untuk jam pertama melakukan aktivitas.

Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Menurut penelitian

sebelumnya menjelaskan, sarapan pagi dilakukan teratur setiap hari pukul 06.00-

09.00. Idealnya sarapan pagi memenuhi seperempat hingga setengah kebutuhan

Page 27: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

12

energi dan zat gizi harian. Secara umum, kata Drajat rekomendasi, kontribusi,

energi, dan zat gizi makan pagi sebanyak 25%, makan siang 30%, makan malam

25%, dan selingan pagi dan sore masing-masing 10% (16).

2.2.2 Manfaat Sarapan

Makan pagi atau sarapan menjadi sangat penting, karena kadar gula dalam

darah akan menurun sekitar dua jam setelah seseorang bangun tidur. Jika anak

tidak sarapan, dia biasanya akan merasa lemas atau lesu sebelum tangah hari

karena gula darah dalam tubuh sudah menurun. Makan pagi sangat bermanfaat

sebagai bekal beraktivitas, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa dari

makan pagi inilah tubuh mendapat asupan zat-zat gizi untuk ketahanan tubuh, hal

ini dikuatkan di PUGS, makan pagi sangat bermanfaat bagi orang dewasa untuk

memelihara ketahanan fisik, sedangkan bagi anak-anak sekolah untuk

meningkatkan kemampuan belajar. Tidak makan pagi bagi anak sekolah

menyebabkan kurangnya kemampuan untuk konsentrasi belajar, bagi orang

dewasa menimbulkan rasa lelah, mengantuk dan menurunnya produktivitas kerja

(17).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa manfaat makan pagi

sangatlah penting, karena asupan nutrisi yang dikonsumsi ketika sarapan tersebut

yang akan membantu konsentrasi di pagi yang penuh dengan aktivitas, seperti

kegiatan di sekolah, mencegah kelelahan di pagi hari, dan juga membantu

kestabilan kadar glukosa dalam darah. Selain itu apa yang dikonsumsi ketika

makan pagi juga akan berpengaruh pada status gizi seseorang. Berikut adalah

manfaat sarapan pagi (18).

1) Memberi energi untuk otak

Hanya minum teh manis atau makan beberapa potong biskuit hingga

waktunya makan siang bukan merupakan sarapan. Manfaat sarapan adalah

adalah meningkatkan kemampuan otak, dan lebih mudah untuk

berkonsentrasi.

Page 28: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

13

2) Meningkatkan asupan vitamin

Jus buah segar adalah sarapan yang dianjurkan karena mengandung vitamin

dan mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat meningkatkan kadar

gula darah setelah semalaman kita tidak dapat makan. Setelah itu bisa

dilanjutkan dengan makan sereal, nasi atau roti. Menu pilihan lain berupa roti

dan telur, bubur, susu, mi, pasta dan lain-lain.

3) Memperbaiki Memori/Daya Ingat

4) Meningkatkan Daya Tahan Terhadap Stress

Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa

lebih, mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif,

ceria, kooperatif, gampang berteman dan dapat menyelesaikan masalah

dengan baik. Sedangkan anak yang tidak sarapan, tidak dapat berpikir dengan

baik dan selalu kelihatan malas.

5) Meningkatkan Konsentrasi

Sesungguhnya dengan makan pagi dapat membantu kita memperbaharui

energi di pagi hari dan membantu kita memiliki „mood‟ yang baik. Orang

dewasa yang selalu makan pagi memiliki prestasi dan hasil yang lebih baik di

perkerjaannya. Anak-anak yang dibiasakan makan pagi juga memiliki IQ yang

lebih tinggi disekolah.

6) Bahaya Tidak Sarapan

Banyak resiko yang dapat terjadi jika melewatkan sarapan pagi. Melewatkan

sarapan pagi akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa, sehinggga dapat

menyebabkan tubuh lemah dan kurang konsentrasi karena tidak tersedia suplai

energi. Penelitian lain menunjukkan siswa yang melewatkan sarapan pagi

memiliki fungsi kognitif yang lebih rendah dibandingkan siswa yang terbiasa

sarapan pagi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Iqbal (2015) bahwa

siswa yang melewatkan sarapan pagi dapat mengalami anemia dan

menimbulkan gejala lesu, pucat, dan tak bergairah. Melewatkan sarapan pagi

juga dapat meningkatkan lemak viseral tubuh. Peningkatan lemak viseral

berhubungan erat dengan resistenssi insulin, diabetes, dan penyakit

cardiovaskuler (7).

Page 29: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

14

2.2.3 Jenis Makanan Seimbang Untuk Sarapan

Dalam pedoman umum gizi seimbang pada terdapat tiga belas pesan yang

perlu diperhatikan, salah satunya adalah anjuran untuk membiasakan makan pagi,

hal ini dikarenakan manfaat sarapan yang cukup penting. Seseorang yang tidak

makan pagi memiliki resiko menderita gangguan kesehatan berupa menurunnya

kadar gula darah dengan tanda-tanda lemah, keluar keringat dingin, kesadaran

menurun bahkan pingsan. Untuk menu sarapan lebih diutamakan kandungan gula

sebaiknya memenuhi 58% energi (terdiri dari 2/3 gula kompleks dan 1/3 gula

cepat terserap). Sedangkan lemak 30% (2/3 lemak tidak jenuh dari nabati dan 1/3

asal hewani, ikan dan ternak) dari kebutuhan energi harian (19).

2.2.4 Karakteristik Sarapan

Sarapan pagi adalah kegiatan dalam hal makan pagi (sarapan) yang dinilai

dari mulai bangun tidur hingga pukul 09.00. Sarapan mempunyai kontribusi

penting dalam total diet harian. Sarapan yang baik mencukupi 15-30% dari

kebutuhan energi atau total diet harian.

2.2.5 Bahaya Tidak Sarapan

1) Saat perut kosong karena tak sarapan tubuh tidak akan menghasilkan energi

yang dibutuhkan untuk efisiensi di pagi hari. Sehingga pada saat jam 10-11

siang akan timbul kelelahan dan kelaparan yang mengganggu kerja.

2) Seseorang yang melewatkan sarapan memiliki kesulitan dalam

berkonsentrasi, khususnya di jam-jam sebelum makan siang.

3) Seseorang yang tidak sarapan, membuat asupan energi yang dibutuhkan oleh

tubuh diambil dari glukosa darah. Ini menyebabkan kadarnya akan menjadi

berkurang, yang mengakibatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh

terganggu.

4) Akibat nyata tidak sarapan badan menjadi lemas, kepala pusing, mengantuk,

letih dan lesu, serta berpengaruh pada daya konsentrasi dalam berpikir dan

bekerja.

5) Anda bisa saja terkena penyakit mag jika jarang sarapan (20).

Page 30: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

15

2.2.6 Asupan Zat Gizi Makro

Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang berasal dari makanan yang

dikonsumsi anak usia sekolah dalam satu hari, yang dihitung dengan metode

recall dan menggunakan acuan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Zat

gizi yang dihitung dalam penelitian ini adalah energy (kkal), protein (g), lemak

(g), karbohidrat (g), kalsium (mg), fosfor (mg), zat besi (mg), vitamin A (SI), dan

vitamin C (mg). Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam

jumlah besar oleh tubuh dan sebagian besar berperan dalam penyediaan energi

(21).

Asupan makanan adalah segala jenis makanan dan minuman yang

dikonsumsi tubuh setiap hari. Umumnya asupan makanan di pelajari untuk di

hubungkan dengan keadaan gizi masyarakat suatu wilayah atau individu.

Informasi ini dapat digunakan untuk perencanaan pendidikan gizi khususnya

untuk menyusun menu atau intervensi untuk meningkatkan sumber daya manusia

(SDM), mulai dari keadaan kesehatan dan gizi serta produktivitasnya. Mengetahui

asupan makanan suatu kelompok masyarakat atau individu merupakan salah satu

cara untuk menduga keadaan gizi kelompok masyarakat atau individu

bersangkutan.

Zat gizi makro adalah zat kimia yang diperlukan dalam pertumbuhan,

perkembangan, serta untuk menjalankan fungsi tubuh yang normal. Makronutrien

atau zat gizi makro, berperan besar dalam membentuk energi tubuh dan seluruh

proses metabolisme. Sementara zat gizi mikro juga berguna untuk menjaga fungsi

tubuh dan pertumbuhan, selain itu cenderung berperan untuk mencegah penyakit.

Dalam hal memproduksi energi ataupun proses metabolisme, zat gizi mikro

berperan sebagai kofaktor, pengikat, serta menjadi alat dari proses tersebut, tidak

seperti zat gizi makro yang menjadi bahan utama dari produksi energi (22).

Secara Umum Asupan makanan adalah informasi tentang jumlah dan jenis

makanan yang dimakan atau dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok orang

pada waktu tertentu. Dari asupan makanan diperoleh zat gizi esensial yang

dibutuhkan tubuh untuk memelihara pertumbuhan dan kesehatan yang baik.

Page 31: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

16

Malnutrisi berhubungan dengan gangguan gizi, yang dapat diakibatkan

oleh pemasukan makanan yang tidak adekuat, gangguan pencernaan atau absorbsi,

atau kelebihan makan. Kekurangan gizi merupakan tipe dari malnutrisi. Asupan

makan yang dikonsumsi kemudian akan menghasilkan dampak pada pertumbuhan

dan perkembangan anak. Pertumbuhan anak yang dapat dilihat dari status gizinya.

Ketidakseimbangan energi di dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan

berat badan. Kondisi keseimbangan positif terjadi apabila energi yang masuk

lebih besar dibandingkan dengan pengeluarannya. Di dalam tubuh konsumsi

energi berlebih akan dirubah dalam bentuk simpanan lemak pada jaringan

adiposa.

Total energy expenditure (TEE) diartikan sebagai pengeluaran energi total

individu yang berasal dari tiga komponen yaitu metabolisme basal, efek konsumsi

makanan dan aktivitas fisik. Metabolisme basal adalah penggunaan energi pada

saat istirahat.Metabolisme basal menyumbang 10 - 20% terhadap pengeluaran

energy tubuh1. TEE juga dipengaruhi oleh efek termik makanan.Efek termik

makanan didefinisikan sebagai energi panas yang dihasilkan dalam proses

pencernaan makanan. Komponen pengeluaran energi terbesar digunakan untuk

aktivitas fisik (23).

Secara umum, fungsi dari zat gizi makro adalah:

a) Membangun otot

b) Membangun dan memperbaiki jaringan yang rusak

c) Menjadi sumber energi utama (karbohidrat) dan cadangan energi

(lemak)

d) Mengatur dan menjaga suhu tubuh tetap normal

e) Menjaga jumlah sel di dalam tubuh

f) Berperan dalam sistem kekebalan tubuh serta fertilisasi.

g) Berperan dalam membuat hormon dan enzim.

Asupan gizi dapat dinilai dengan beberapa metode antara lain recall

makanan yang dikonsumsi selama 24 jam (food recall 24 jam), berdasarkan

pengukuran atau perkiraan berat badan makanan yang kemudian dicatat (food

Page 32: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

17

record), riwayat pola (food frequency). Diantara metode tersebut yang paling

sesuai untuk digunakan mengetahui karakter suatu populasi dalam rata – rata

asupannya adalah food recall 24 jam.

Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan

jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Biasanya

dimulai sejak bangun pagi kemaren sampai beristirahat tidur malam harinya, atau

dapat juga dimulai dari waktu saat dilakukan wawancara mundur kebelakang

sampai 24 jam penuh (24).

2.2.7 Kebutuhan Kalori (Angka Kecukupan Gizi)

Pada anak usia 7-12 tahun kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar

dibandingkan dengan sebelumnya, karena anak lebih banyak melakukan aktivitas

fisik seperti bermain, berolahraga, atau membantu orang tua. Memasuki usia 10-

12 tahun, akan semakin besar lagi kebutuhan energi serta zat-zat gizinya

dibandingkan dengan usia 7-9 tahun. Pada usia ini pemberian makanan untuk

anak laki-laki dan perempuan mulai dibedakan. Biasanya anak laki-laki lebih aktif

dan lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak membutuhkan konsumsi zat gizi

dalam makanan mereka (23).

Perhatian khusus perlu diberikan pada anak yang bersekolah, karena

umumnya mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di luar

rumah sehingga cenderung merupakan waktu makan. Yang penting, kebiasaan

makan pagi sebelum anak berangkat ke sekolah jangan sampai ditinggalkan.

Makan pagi yang cukup akan memenuhi kebutuhan energi selama belajar di

sekolah, sekaligus mencegah penurunan kadar gula darah yang berikat pada

terganggunya konsentrasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah. Jika anak

tidak sempat makan pagi di rumah, jangan lupa mambawakan bekal makanan

yang praktis dan higienis. Berikan pengertian pada anak bahwa bekal yang dibawa

dari rumah lebih sehat dan bergizi ketimbang jajanan.

Page 33: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

18

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi Indonesia 2013

Kelompok Umur BB TB Energi Protein Lemak Karbohidrat

Bayi/Anak

0-6 bulan 6 61 550 12 34 58

7-11 bulan 9 71 725 18 36 82

1-3 tahun 13 91 1725 26 44 155

4-6 tahun 19 112 1600 35 62 220

7-9 tahun 27 130 1850 49 72 254

Laki-laki

10-12 tahun 34 142 2100 56 70 289

13-15 tahun 46 158 2475 72 83 340

16-18 tahun 56 165 2675 66 89 368

Perempuan

10-12 tahun 36 145 2000 66 67 275

13-15 tahun 46 155 2125 69 71 292

16-18 tahun 50 158 2125 59 71 292

Sumber: Permenkes 75/2013 (25)

Lihat tabel AKG pada usia dan jenis kelamin individu yang ingin

dipelajari.

a) Perhatikan BB-nya, jika BB individu yang ingin diketahui kebutuhan atau

kecukupan gizinya berbeda dengan BB di tabel AKG maka lakukan

perhitungan faktor koreksi BB.

b) Hitung kecukupan atau kebutuhan energi dan zat gizi berdasarkan faktor

koreksi BB tersebut.

Contoh cara penggunaan tabel AKG

1) Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, BB 24 kg, maka BB standar di Tabel 1.1

AKG adalah 27 kg.

2) Sehingga faktor koreksi BB adalah BB anak saat ini/BB standar pada tabel

AKG yaitu 24/27 = 0.88.

3) Kecukupan energi dan protein anak laki-laki usia 8 tahun berdasarkan tabel

AKG adalah 1850 Kalori, protein 49 g maka kecukupan/kebutuhan energi

untuk anak tersebut adalah 0.88 x 1850=1628 Kalori dan

kecukupan/kebutuhan protein adalah 0.88 x 49 g=43,12g.

Menghitung tingkat asupan zat gizi, dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Page 34: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

19

% Tingkat Asupan Gizi = × 100% Asupan Zat Gizi

Kebutuhan Zat Gizi

Tabel 2.2 Kecukupan Asupan Gizi

Status Kecukupan Asupan Gizi % AKG Depkes RI

Baik

Sedang

Kurang

Defisit

100%

80 – 99%

70 – 80%

<70%

Sumber: Depkes RI(6)

2.2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Asupan Gizi Makro

Kekurangan zat gizi makro akan mengakibatkan berbagai gangguan yang

disebabkan oleh kekurangan zat gizi makro dan mikro. Kekurangan zat gizi makro

dapat menyebabkan seseorang mengalami kwashiorkor, marasmus, dan

kekurangan energi dan protein. Hal ini tentu saja menyebabkan fungsi tubuh

secara keseluruhan menjadi terganggu.

Sedangkan kekurangan zat gizi mikro, dapat menyebabkan gangguan

seperti:(26)

1) Kekurangan vitamin A, menyebabkan masalah pada penglihatan

2) Kekurangan zat besi, menjadi anemia

3) Kekurangan iodine, bisa mengakibatkan goiter

4) Kekurangan thiamin menyebabkan beri-beri

Karena zat gizi makro di butuhkan dalam jumlah yang besar maka

kelebihan zat gizi makro lebih sering terjadi dibandingkan dengan zat gizi mikro.

Masalah yang akan terjadi jika seseorang mengalami kelebihan zat gizi makro

adalah obesitas, diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke,

serangan jantung, dan berbagai penyakit metabolik lainnya. Sementara, kelebihan

zat gizi mikro bisa mengakibatkan seseorang mengalami keracunan.

Kedua jenis zat gizi ini sangat penting untuk kelangsungan hidup. Tidak

hanya jumlah yang perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam

Page 35: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

20

tubuh, tetapi kualitas makanan yang mengandung suatu zat gizi harus

diperhatikan.

2.3 Kerangka Teori

Akibat tidak Sarapan pagi akan menyebabkan kelaparan, asupan energi

berkurang, mood buruk, penyakit maag yang akan mengalami gangguan

percernaan, pertumbuhan anak terhambat,perkembangan anak terhambat. Dari

penjelasan teori di atas dapat dibuat kerangka teori dibawah ini:

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(Sumber: Yulni 2013 dan Dinniyah 2017)

2.4 Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Penyuluhan Sarapan Asupan Gizi

( Karbohidrat, Lemak,

Protein)

Tidak Sarapan

1.Kelaparan

2.Asupan Energi Kurang

3.Mood Buruk

4.Penyakit Maag

1.Gangguan Pencernaan

2.Pertumubuhan Anak

terhambat

3.Perkembangan Anak

Terhambat

4.Konsentrasi Menurun

Page 36: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

21

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan sebelum dan sesudah

melakukan penyuluhan tentang sarapan terhadap asupan zat gizi makro

(karbohidrat, lemak, protein) dan adanya peningkatan jumlah sarapan pada siswa

kelas V di SD Negeri 18 Bireuen.

Page 37: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasy Eksperimental dengan

rancangan one group pre test dan post test design

O1 X O2

Keterangan:

O1 : Tes yang dilakukan sebelum di berikan perlakuan (pre test)

O2 : Tes yang dilakukan sesudah di berikan perlakuan (post test)

X : Perlakuan

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri 18 Bireuen Kecamatan Kota

Juang Kabupaten Bireuen Aceh.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini yaitu dari

Januari sampai Juli 2019 mulai dari survei awal sampai dengan sidang akhir.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Murid SD Kelas V Negeri 18

Bireuen pada bulan April 2019 yaitu 50 orang.

Page 38: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

23

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah seluruh anggota populasi yaitu murid SD kelas V di SD

Negeri 18 Bireuen. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian

ini yaitu menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel

dimanana semua populasi digunakan sebagai sampel.

3.4 Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.4.1 Definisi Operasional

1. Penyuluhan tentang sarapan pagi adalah upaya perubahan perilaku

manusia yang di lakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan

edukatif di artikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara

sistematis. Sarapan pagi adalah makanan yang dimakan pada pagi hari

sebelum beraktifitas, dengan makanan yang terdiri dari sumber zat tenaga,

sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur.

2. Asupan gizi adalah salah satu penyebab langsung yang dapat

mempengaruhi status gizi. Asupan zat gizi dapat diperoleh dari beberapa

zat gizi, diantaranya yaitu zat gizi makro seperti energi karbohidrat protein

dan lemak.

Page 39: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

24

3.4.2 Aspek Pengukuran

Uraian di atas dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran

No. Nama

Variabel

Cara dan Alat

Ukur Value

Skala

Ukur

1. Penyuluhan

Sarapan

Memberikan

informasi tentang

pentingnya

sarapan melalui

Power Point dan

Flipchart

Metode ceramah, diskusi, dan

permainan tanya jawab

Ordinal

2. Asupan Zat

Gizi Makro

Wawancara

dengan kuesioner

Food Recall 3x24

jam

Baik 100%

Sedang 80-99%

Kurang 70-80%

Defisit <70%

Ordinal

Sumber: Angka Kecukupan Gizi (6)

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Menentukan sampel

2. Sampel akan direcall 3 hari sebelum diberikan penyuluhan gizi tentang

sarapan setelah itu akan di recall kembali 2 hari setelah diberikan

penyuluhan tentang sarapan selama 3x24 jam recall.

3. Proses penyuluhan gizi dilakukan di ruangan Aula SD Negeri 18

Bireuen.

4. Kelompok A Penyuluhan tentang gizi yang akan dilakukan dengan

menggunakan Power Point.

5. Kelompok B akan diberikan penyuluhan gizi yang akan dilakukan

dengan menggunakan Filpchart dihari yang bersamaan.

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Jenis Data

1) Data Primer

Data Primer dalam penelitian ini didapat dari jawaban subjek atas pertanyaan

yang diberikan peneliti yang diperoleh dari variabel yang akan diteliti yaitu

Page 40: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

25

dengan kuesioner. Seperti karakteristik umur, jenis kelamin, berat badan,

tinggi badan dan data asupan zat gizi makro.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung

berdasarkan data deskriptif di lokasi penelitian yaitu data jumlah siswa SD 18

Bireuen.

3) Data Tersier

Data tersier diperoleh dari jurnal penelitian, makalah, hasil penelitian

terdahulu, skripsi baik dari internet maupun perpustakaan yang bisa digunakan

untuk mendukung pembahasan.

3.7 Metode Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah dengan cara komputerisasi dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner. Angket maupun observasi.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan

data memberikan hasil yang valid.

3. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada veriabel – variabel

yang diteliti.

4. Entering

Data entry, yakni jawaban – jawaban dari masing – masing responden yang masih

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf ) dimasukkan kedalam aplikasi SPSS.

5. Data Processing

Semua data telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai dengan

kebutuhan dari penelitian.

Page 41: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

26

3.8 Analisa Data

Data yang dikumpulkan, diolah dengan komputer. Analisa data yang

dilakukan adalah analisa univariat dan bivariat. Setelah dikumpulkan, data akan

dianalisa dengan mengumpulkan teknik analisa sebagai berikut:

1) Analisis Univariat

Analisis ini untuk menjelaskan distribusi frekuensi asupan zat gizi makro sebelum

dan sesudah dilakukannya penyuluhan terhadap siswa kelas V SDN 18 Bireuen.

2) Analisis Bivariat

Analisis data bivariat yaitu untuk mengukur pengaruh penyuluhan dengan media

terhadap asupan zat gizi makro tentang sarapan pagi sebelum dan setelah

penyuluhan, sebelum dilakukan uji paired T-tes terlebih dahulu dilakukan uji

kenormalan data untuk memberikan kepastian apakah data yang dimiliki

berdistribusi normal atau tidak. Jika data normal menggunakan uji paired T-Test,

dengan tingkat signifikan 5%,jika P-Value >0,05 bahwa tidak ada pengaruh, dan

jika P- Value< 0,05 bahwa ada pengaruh, dan jika data tidak normal

menggunakan uji statistik U- Mann Whitney dengan tingkat signifikan 5%, jika

P-value >0,05 bahwa tidak ada pengaruh, dan jika P-value < 0,05 bahwa ada

pengaruh penyuluhan sarapan pagi terhadap asupan zat gizi makro

Page 42: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi

Sekolah Dasar Negeri 18 Bireuen adalah lembaga yayasan pendidikan

yang bertujuan untuk meneruskan penguasaan anak didik terhadap nilai dan

norma yang telah didapat dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan

demikian anak didik dapat mengembangkan, meneruskan dan mempertahankan

kebudayaan. Terwujudnya peserta didik yang kompetif, berkualitas, serta berdaya

saing tinggi, serta terbinannya anak didik dalam mengembangkan bakatnya baik

proses pembelajaran ataupun Ekstrakurikuler.

Sekolah Dasar Negeri 18 Bireuen merupakan salah satu yayasan yang

memilki jenjang akteditasi A. Luas tanah 2053 M2 dan luas seluruh bangunan

1264 M2. SD Negeri 18 Bireuen ini terletak di Jalan Pendidikan ,Gampong

Meunasah Blang, Kota Juang, Bireuen. Sejak berdirinya pada tahun 1967 hingga

saat ini 2019, SD Negeri 18 Bireuen ini memiliki data siswa dalam 3 tahun

terakhir salah satunya pada Tahun 2018/2019 dengan jumlah keseluruhan siswa

dari kelas I sampai dengan kelas VI yaitu 521 siswa.

Ruang kelas yang ada di Sekolah Dasar Negeri 18 Bireuen berjumlah 20

ruang kelas. Ruang lain nya seperti ruang perpustakaan, Lab. IPA, dan

Keterampilan. Jumlah guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri 18 Bireuen salah

satunya Guru Tetap (PNS/Yayasan) berjumlah 17 orang. Guru Kontrak berjumlah

1 orang, Guru Honor berjumlah 20 orang , dan Staf Usaha Tidak Tetap berjumlah

2 orang.

4.1.2 Gambaran Umum Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 18 Bireuen dengan

mengambil sampel 50 orang sampel. Sampel dibagikan dalam dua kelompok yaitu

kelompok A dan kelompk B orang siswa. Adapun jumlah sampel yang diambil

Page 43: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

28

terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan umur rata-rata 10-11 tahun. Seperti

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin dan Umur rata-rata Siswa di

Sekolah Dasar Negeri 18 Bireuen Tahun 2019

Kategori n %

1. Jenis kelamin

- Laki-laki

- Perempuan

24

26

48

52

Jumlah 50 100

2. Umur

- 10

- 11

23

27

46

54

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa sebahagian siswa

berdasarkan jenis kelamin yang tertinggi yaitu jenis kelamin perempuan

yaitu 26 orang (52%). Presentase tertinggi berdasarkan umur yaitu 11

tahun sebanyak 27 orang (54%).

4.1.3 Analisis Univariat

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 18 Bireuen dengan mengambil 50

sampel dibagi atas dua kelompok A dan B. Data dianalisis disesuaikan

dengan tujuan penelitian hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel yang

dilengkapi dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Asupan karbohidrat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan

menggunakan power point.

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi asupan karbohidrat sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan menggunakan Power Point

Tingkat Asupan

Karbohidrat

Penyuluhan Power Point

Sebelum Sesudah

n Persentase n Persentase

Sedang

Kurang

Defisit

1

15

9

4,0

60,0

36,0

6

15

4

24,0

60,0

16,0

Jumlah 25 100,0 25 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Page 44: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

29

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang

memiliki asupan karbohidrat sedang sebelum diberikan penyuluhan

sebanyak 4%, asupan karbohidrat kurang sebanyak 60% dan asupan

karbohidrat defisit sebanyak 36%. Dan siswa yang memiliki asupan

karbohidrat sedang sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 24% , asupan

karbohidrat kurang sebanyak 60% sedangkan asupan karbohidrat defisit

sebanyak 16%

b. Asupan lemak sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan

menggunakan power point

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi asupan lemak sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan power point

Tingkat Asupan

Lemak

Penyuluhan Power Point

Sebelum Sesudah

n Persentase n Persentase

Sedang

Kurang

Defisit

-

10

15

-

24,0

60,0

7

18

-

28,0

72,0

-

Jumlah 25 100,0 25 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang

memiliki asupan lemak kurang sebelum diberikan penyuluhan sebanyak

24%, asupan lemak defisit sebanyak 60%. Dan siswa yang memiliki

asupan lemak sedang sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 28% ,

asupan lemak kurang sebanyak 78% .

Page 45: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

30

c. Asupan protein sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan

menggunakan power point

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi asupan protein sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan power point.

Tingkat Asupan

Protein

Penyuluhan Power Point

Sebelum Sesudah

n Persentase n Persentase

Kurang

Defisit

10

15

40,0

60,0

20

5

80,0

20,0

Jumlah 25 100,0 25 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang

memiliki asupan protein kurang sebelum diberikan penyuluhan sebanyak

40%, asupan protein defisit sebanyak 60% sedangkan asupan protein

kurang sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 80% dan asupan protein

defisit sebanyak 20%

d. Asupan karbohidrat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan

menggunakan flipchart

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi asupan karbohidrat sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan menggunakan flipchart

Tingkat Asupan

Karbohidrat

Penyuluhan Flipchart

Sebelum Sesudah

n Persentase n Persentase

Sedang

Kurang

Defisit

-

9

16

-

36,0

64,0

7

16

2

28,0

64,0

8,0

Jumlah 25 100,0 25 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang

memiliki asupan karbohidrat kurang sebelum diberikan penyuluhan

sebanyak 36%, asupan karbohidrat defisit sebanyak 64%. Sedangkan siswa

yang memiliki asupan karbohidrat sedang sesudah diberikan penyuluhan

sebanyak 28% , asupan karbohidrat kurang sebanyak 16% dan aspuan

karbohidrat defisit sebanyak 8%.

Page 46: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

31

e. Asupan lemak sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan

menggunakan flipchart

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi asupan lemak sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan flipchart

Tingkat Asupan

Lemak

Penyuluhan Flipchart

Sebelum Sesudah

n Persentase n Persentase

Sedang

Kurang

Defisit

-

7

18

-

28,0

72,0

1

20

4

4,0

80,0

16,0

Jumlah 25 100,0 25 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang

memiliki asupan lemak kurang sebelum diberikan penyuluhan sebanyak

28%, asupan lemak defisit sebanyak 72%. Sedangkan siswa yang memiliki

asupan lemak sedang sesudah diberikan penyuluha sebanyak 4% , asupan

lemak kurang sebanyak 80% sedangkan asupan lemak defisit sebanyak

16%.

f. Asupan protein sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan

menggunakan flipchart

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi asupan protein sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan flipchart

Tingkat Asupan

Protein

Penyuluhan Flipchart

Sebelum Sesudah

n Persentase n Persentase

Sedang

Kurang

Defisit

-

13

12

-

52,0

48,0

3

18

4

12,0

72,0

16,0

Jumlah 25 100,0 25 100,0

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang

memiliki asupan protein kurang sebelum diberikan penyuluhan sebanyak

52%, asupan protein defisit sebanyak 48%. Dan siswa yang memiliki

asupan protein sedang sesudah diberikan penyuluhan sebanyak 12% ,

asupan protein kurang sebanyak 72% sedangkan asupan protein defisit

sebanyak 16%.

Page 47: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

32

4.1.4 Analisis Bivariat

a. Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan power point dengan

flipchart terhadap asupan karbohidrat pada siswa Kelas V SD

Tabel 4.8 Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan power

point dengan flipchart terhadap asupan karbohidrat

Karbohidrat n Mean Std.

Deviation T p

Power Point

-Postest dan Pretest

karbohidrat 25 ,400 ,577 3,464 ,002

Flipchart

-Posttest dan

Pretest karbohidrat 25 ,840 ,075 11,22 ,000

Berdasarkan tabel diatas hasil analisis menggunakan uji statistik

pada penyuluhan power point didapatkan nilai p=0,002 pada tingkat

kepercayaan 95% sedangkan uji statistik penyuluhan flipchart terhadap

asupan karbohidrat dengan nilai p=0,00 pada tingkat kepercayaan 95%

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan power point

dan flipchart terhadap asupan karbohidrat pada siswa Kelas V di Sekolah

Dasar Negeri 18 Bireuen.

b. Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan power point dengan

flipchart terhadap asupan lemak pada siswa Kelas V SD

Tabel 4.9 Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan power

point dengan flipchart terhadap asupan lemak

Lemak N Mean Std.

Deviation T P

Power Point

-Postest dan Pretest

lemak 25 ,880 ,440 10,00 ,000

Flipchart

-Posttest dan

Pretest lemak 25 ,600 ,577 5,196 ,000

Berdasarkan tabel diatas hasil analisis menggunakan uji statistik

pada penyuluhan power point didapatkan nilai p=0,00 pada tingkat

Page 48: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

33

kepercayaan 95% sedangkan uji statistik penyuluhan flipchart terhadap

asupan lemak dengan nilai p=0,00 pada tingkat kepercayaan 95% sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan power point dan

flipchart terhadap asupan lemak pada siswa Kelas V di Sekolah Dasar

Negeri 18 Bireuen.

c. Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan power point dengan

flipchart terhadap asupan protein pada siswa Kelas V SD

Tabel 4.10 Pengaruh perbedaan penyuluhan menggunakan power

point dengan flipchart terhadap asupan protein

Protein n Mean Std.

Deviation T p

Media Infocus

-Postest dan Pretest

protein 25 ,400 ,577 3,464 ,002

Flipchart

-Posttest dan

Pretest protein 25 ,440 ,651 3,381 ,002

Berdasarkan tabel diatas hasil analisis menggunakan uji statistik

pada penyuluhan power point didapatkan nilai p=0,002 pada tingkat

kepercayaan 95% sedangkan uji statistik penyuluhan flipchart terhadap

asupan protein dengan nilai p=0,002 pada tingkat kepercayaan 95%

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan power point

dan flipchart terhadap asupan protein pada siswa Kelas V di Sekolah

Dasar Negeri 18 Bireuen.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan uji statistik pada penyuluhan power point didapatkan

nilai p=0,002 pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan uji statistik

penyuluhan flipchart terhadap asupan karbohidrat dengan nilai p=0,00 pada

tingkat kepercayaan 95% sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

penyuluhan power point dan flipchart terhadap asupan karbohidrat.

Page 49: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

34

Berdasarkan uji statistik pada penyuluhan power point didapatkan

nilai p=0,00 pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan uji statistik

penyuluhan flipchart terhadap asupan lemak dengan nilai p=0,00 pada tingkat

kepercayaan 95% sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

penyuluhan power point dan flipchart terhadap asupan lemak.

Berdasarkan uji statistik pada penyuluhan power point didapatkan

nilai p=0,002 pada tingkat kepercayaan 95% sedangkan uji statistik

penyuluhan flipchart terhadap asupan protein dengan nilai p=0,002 pada

tingkat kepercayaan 95% sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

penyuluhan power point dan flipchart terhadap asupan protein.

Berdasarkan penelitian di atas menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan asupan zat gizi makro serta sarapan pagi pada anak setelah

pemberian penyuluhan dengan power point dan flipchart. Walaupun pada saat

post test masih ada responden yang asupan zat gizinya defisit. Masih

buruknya asupan responden terhadap sarapan pagi atau pola makan yang

tidak teratur mungkin disebabkan oleh pemahaman responden yang masih

kurang mengenai gizi salah satunya pentingnya sarapan pagi itu sendiri. Dari

proses tanya jawab yang dilakukan, beberapa responden masih belum

memahami kalau mereka perlu membiasakan diri untuk sarapan pagi dan

masih banyak yang tidak sarapan pagi. Selain itu, mereka juga mengatakan

bahwa sangat sulit untuk membiasakan sarapan pagi sebelum berangkat ke

sekolah dan sulit untuk minum air bersih yang cukup jumlahnya (8 gelas

sehari). Beberapa responden juga mengatakan bahwa mereka sangat sulit

untuk makan sayuran sumber zat besi seperti bayam karena kebiasaan sehari -

hari responden tidak suka makan sayur, beberapa responden tidak

mengkonsumsi karena alasan tersebut.

Pada siswa sekolah dasar, faktor yang paling berpengaruh dalam

menentukan pola makan mereka adalah faktor di luar rumah yaitu lingkungan

masyarakat dan teman sekolah. Lingkungan masyarakat yang memiliki

kebiasaan buruk dalam hal mengkonsumsi makanan atau jajanan sehingga

Page 50: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

35

siswa sekolah dasar tidak memahami betapa pentingnya sarapan pagi dan

menjaga pola makan yang baik (10).

Banyak faktor yang menyebabkan anak sekolah dasar tidak biasa

melakukan sarapan pagi, diantaranya adanya citra bahwa sarapan merupakan

kegiatan yang menjengkelkan karena perlu bangun tidur lebih pagi agar

terealisasi waktu untuk sarapan, pengetahuan orang tua rendah sehingga

orang tua tidak menyiapkan sarapan dan keluarga tidak membiasakan

sarapan. Faktor lain adalah untuk menjaga penampilan fisik. Padahal tidak

sarapan pagi bisa berakibat tidak baik bagi tubuh (3).

Penyuluhan gizi dapat meningkatkan kesadaaran dan kebiasaan

sarapan pagi seseorang, diharapkan akan terjadi perubahan perilaku yang

telah baik terhadap gizi dan kesehatan sehingga asupan anak menjadi baik.

Program pendidikan gizi dan kesehatan pada anak sekolah merupkan salah

satu cara untuk menerapkan intervensi kesehatan global secara sederhana dan

efektif untuk memperoleh pendidikan yang lebih luas (10).

Penyuluhan dengan power point dan flipchart memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengetahui apa itu sarapan pagi dan

perlunya gizi seimbang, dimana informasi tersebut kurang diberikan oleh

guru di sekolah. Pelaksanaan penyuluhan dengan power point dan flipchart

dilakukan recall 3x24 jam , pada hari ketiga setelah direcall dilakukan

penyuluhan dengan media infocus dan flichart , dimana proses recall sebelum

diberikannya penyuluhan guna untuk mengetahui bagaimana asupan zat gizi

anak sebelum diberikan penyuluhan dan setelah diberikan penyuluhan dengan

metode power point dan flipchart responden diberi kesempatan untuk ber

tanya perihal pentingnya sarapan pagi. Dalam kesempatan ini pula

komunikator menghimbau kepada para guru agar selalu mendukung dan

mengingatkan responden tentang pentingnya sarapan pagi.

Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan nilai

rata-rata perilaku sarapan pagi sebelum dan sesudah konseling sebanyak 3

kali. Hasil uji statistik diketahui terdapat pengaruh penyuluhan gizi dengan

Page 51: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

36

peningkatan nilai rata-rata perilaku sarapan pagi sebelum dan sesudah

konseling (2).

Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asupan zat

gizi (asupan energi dan asupan protein) mengalami peningkatan pada kedua

kelompok walaupun masih di bawah kebutuhan. Hasil uji statistik

menunjukkan bahwa adanya pengaruh pemberian konseling gizi plus

terhadap perubahan asupan energi , tetapi tidak demikian dengan asupan

protein (12).

Pada penelitian ini, menunjukkan bahwa penyuluhan dengan power

point flipchart terbukti tetap berpengaruh terhadap peningkatan asupan zat

gizi anak dan peningkatan sarapan pagi anak juga meningkat. Dimana data

yang diperoleh asupan zat gizi responden sebelum diberikan penyuluhan

dengan power point dan flipchart memiliki asupan zat gizi makro banyak

yang defisit dan setelah diberikan penyuluhan dengan power point dan

flipchart responden berubah asupan zat gizi makro makin membaik serta

sarapan pagi pada anak juga meningkat.

Berdasarkan penelitian yang sejalan juga menunjukkan adanya

pengaruh penyuluhan manfaat sayur dan buah terhadap asupan zat gizi

(energi, lemak, karbohidrat,dan serat) pada remaja obesitas. Namun, tidak ada

pengaruh penyuluhan manfaat sayur dan buah terhadap asupan proteinpada

remaja obesitas (14).

Peningkatan ini terjadi setelah responden diberi penyuluhan dengan

power point dan flipchart selama 1 hari. Pemberian power point dan flipchart

dengan desain yang menarik digunakan sebagai media promosi gizi untuk

memperjelas pemahaman siswa tentang pentingnya sarapan pagi.

Page 52: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Ada perbedaan asupan karbohidrat siswa/siswi tentang sarapan pagi

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan power point dan

flipchart di SD Negeri 18 Bireuen. Dimana terjadi peningkatan asupan

dan sarapan pagi siswa setelah dilakukan penyuluhan gizi.

2. Ada perbedaan asupan lemak siswa/siswi tentang sarapan pagi

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan power point dan

flipchart di SD Negeri 18 Bireuen. Dimana terjadi peningkatan asupan

dan sarapan pagi siswa setelah dilakukan penyuluhan gizi.

3. Ada perbedaan asupan protein siswa/siswi tentang sarapan pagi

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan power point dan

flipchart di SD Negeri 18 Bireuen. Dimana terjadi peningkatan asupan

dan sarapan pagi siswa setelah dilakukan penyuluhan gizi.

5.2 Saran

1. Bagi pendidik di SD Negeri 18 Bireuen diharapkan untuk memberikan

penyuluhan tentang sarapan pagi secara berkesinambungan melalui

program gizi lainnya. Pendidik dapat memberikan motivasi yang tinggi

bagi siswanya untuk membiasakan anak untuk sarapan pagi.

2. Bagi siswa diharapkan siswa sekolah dasar dapat membiasakan diri

untuk sarapan pagi baik di rumah maupun , membawa bekal makanan

ke sekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji variabel lain yang

mungkin belum diteliti yaitu variabel yang dapat mempengaruhi yang

mengakibatkan tidak sarapan pagi. Dan variabel meliputi pengalaman

pribadi, pengaruh orang lain, kebudayaan, media massa dan faktor

emosional.

Page 53: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

DAFTAR PUSTAKA

1. Briawan D, Ekayanti I, Koerniawati RD. Pengaruh Media Kampanye

Sarapan Sehat Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Kebiasaan

Sarapan Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Bogor. J Gizi dan Pangan.

2013;8(2):115–22.

2. Nindrea RD. Pengaruh Penyuluhan Gizi dengan Perubahan Perilaku

Sarapan Pagi pada Siswa Sekolah Dasar. J Endur. 2017;2(October):239–44.

3. Kesehatan K, Indonesia R. Profil Kesehatan Indonesia. 2017.

4. Nutrition H. Asia Pacific Healthy Breakfast Survey. Making The World

Healthier and Happier; 2018.

5. Kusumawardani N et. al. Perilaku Berisiko Kesehatan Hasil Survey

Nasional Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia. Badan Litbangkes

Kementrian Kesehatan RI; 2015. 23-24 p.

6. Penelitian B, Kesehatan P. RISET KESEHATAN DASAR. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI; 2017.

7. Iqbal M, Tahlil T. Makan Pagi dan Prestasi Akademik Pada Anak Usia

Sekolah di Banda Aceh Tahun 2015. Nursing (Lond). 2015;VI(2):7–11.

8. Mawarni EE. Edukasi Gizi Pentingnya Sarapan Sehat Bagi Anak Sekolah.

2018;11(4):97–107.

9. Hermina, Anggorodi R. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan

Makan Pagi pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

PGM. 2013;32(2):94–100.

10. Hikmawati Z, Rahim A, Yasnani. Pengaruh Penyuluhan dengan Media

Promosi Puzzle Gizi Terhadap Perilaku Gizi Seimbang pada Siswa Kelas V

di SD Negeri 06 Poasia Kota Kendari Tahun 2016. 2016;

11. Jayanti R. Pengaruh Penyuluhan Tentang Pentingnya Sarapan Pagi

Terhadap Pengetahua dan Sikap Anak Sekolah d SDN 02 Baruga Kota

Kendari Tahun 2018. 2018;

12. Purba B, Retno, Purba MB, Pangastuti R. Pengaruh Konseling Gizi dan

Penambahan Makanan terhadap Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Pasien

HIV / AIDS. J gizi Klin Indones. 2013;9(1):132–8.

13. Hestunigtyas RT, Noer Ratna E. Pengaruh Konseling Gizi terhadap

Pegetahuan Sikap, Praktik Ibu dalam Pemberian Makan Anak, Dan Asupan

Zat Gizi Anak Stunting Usia 1-2 Tahun di Kecamatan Semarang Timur.

Artik Peneltian. 2013;

14. Yulianto, Hadi H, Budiningsari Dwi R. Pengaruh Penyuluhan Manfaat

Sayur dan Buah terhadap Asupan Gizi Remaja Obesitas Siswa/Siswi SLTP

di Kota Palembang. J Gizi Klin Indones. 2017;2:53–62.

15. Thasim S, Syam A, Najamuddin U. Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap

Perubahan Pengetahuan Dan Asupan Zat Gizi pada Anak Gizi Lebih di

SDN Sudirman I Makassar Tahun 2013. J Kesehat Masayarakat. 2013;1–

14.

16. Ariyasa Gede I, Datya Iefan A. Pengaruh Sarapan Pagi dan Status Gizi

terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Buleleng. J

virgin. 2016;II(I):84–91.

Page 54: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

17. Sumantrie P. Manfaat Sarapan Pagi terhadap Prestasi Anak Sekolah Dasar.

J Ilm Akper Kesdam. 2017;3(10):134–9.

18. Sukiniarti. Kebiasaan Makan Pagi pada Anak Usia SD dan Hubungan

dengan Tingkat Kesehatan dan Prestasi Belajar. J Pendidik Biol Indones.

2015;1(1):315–21.

19. Purwaningrum S, Wardani Y. Hubungan Antara Asupan Makanan dan

Status Kesadaran Gizi Keluarga dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Sewon I, Bantul. 2016;1978–0575:190.

20. Saragi L, Hasanah O, Huda N. Hubungan Sarapan Pagi dengan Aspek

Biologi Anak Usia Sekolah. JOM. 2015;2(2).

21. Agustina W, Mulyani EY, Kuswari M. Asupan Zat Gizi Makro dan Serat

Menurut Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di Pulau Sulawesi. J Gizi dan

Pangan. 2015;10(1):63–70.

22. Yulni. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi pada Anak

Sekolah Dasar d Wilayah Pesisir Kota Makassar. J MKMI. 2013;205–11.

23. Qamariyah B, Nindya TS. Hubungan Antara Asupan Energi , Zat Gizi

Makro dan Total Energy Expenditure dengan Status Gizi Anak Sekolah

Dasar. 2018;59–65.

24. Yusnita N. Hubungan Asupan Makanan dengan Status Gizi dan Perilaku

Adaptif Anak Autis di PAUD ABK Mutiara Kasih , Trenggalek. e-journal

boga. 2014;3:184–91.

25. Permenkes. Angka Kecukupan Gizi. Jakarta: Menteri Kesehatan RI; 2013.

p. 5–6.

26. Diniyyah Roshmita S, Nindya Susilla T. Asupan Energi , Protein dan

Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa

Suci , Gresik. Res Study. 2017;341–50.

Page 55: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Lampiran

FOOD RECALL 3x24 JAM

No Responden :

Nama sampel :

Umur :

BB :

TB :

Hari :

Waktu Menu BahanMakanan Berat (gr) Energi Protein

LEMAK H A Hewani Nabati

Total

Kebutuhan

% Asupan

Tingkat Asupan

Page 56: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Lampiran

FOOD RECALL 3x24 JAM

No Responden :

Nama sampel :

Umur :

BB :

TB :

Hari :

Waktu Menu BahanMakanan Berat (gr) Energi Protein

LEMAK H A Hewani Nabati

Total

Kebutuhan

% Asupan

Tingkat Asupan

Page 57: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Rata-Rata Asupan Recall 2 Hari

Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)

Asupan

Kebutuhan

% Kebutuhan

Tingkat Konsumsi

Page 58: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Lampiran 2

No Kel A JK Umur PreFCSKH PreFCSLMK PreFCSPRO PostFCSKH PostFCSLMK PostFCSPRO Kel B JK Umur PreFLPKH PreFLPLMK PreFLPPRO PostFLPKH PostFLPLMK PostFLPPRO

1 1 2 10 4 4 4 4 3 3 2 2 11 4 3 4 4 3 3

2 1 2 10 4 4 4 3 3 3 2 1 11 4 3 4 4 3 3

3 1 1 10 4 4 4 4 3 3 2 2 11 4 3 4 3 3 3

4 1 1 11 4 4 4 3 3 4 2 2 11 4 3 4 3 3 4

5 1 1 11 4 4 4 3 3 4 2 2 10 4 4 4 3 3 4

6 1 2 10 4 4 4 4 3 3 2 1 11 4 4 4 3 3 3

7 1 2 11 4 4 4 3 3 3 2 2 11 4 4 4 3 3 3

8 1 1 11 4 4 4 4 3 3 2 2 11 4 3 3 3 2 3

9 1 1 11 3 4 4 3 3 4 2 1 10 4 4 3 3 4 3

10 1 1 11 3 3 3 2 3 3 2 1 10 4 4 3 3 4 4

11 1 2 10 3 3 3 2 3 3 2 1 10 3 4 3 2 3 4

12 1 1 10 3 3 3 2 2 3 2 1 10 3 4 4 3 3 3

13 1 1 10 3 3 3 2 2 3 2 1 11 3 4 4 3 3 3

14 1 1 11 3 3 3 2 3 3 2 1 10 4 4 3 3 3 3

15 1 1 11 3 3 3 2 3 3 2 2 10 4 4 3 3 3 3

16 1 1 11 3 3 3 3 2 3 2 2 11 4 4 3 3 3 3

17 1 1 11 3 3 3 3 2 3 2 1 11 4 4 3 3 4 2

18 1 2 11 3 3 3 3 2 4 2 2 10 4 3 3 3 4 2

19 1 2 10 3 3 3 3 2 3 2 2 10 4 3 4 3 3 3

20 1 1 11 3 4 4 3 3 4 2 2 11 3 4 4 2 3 3

21 1 2 10 3 4 4 3 3 3 2 1 10 3 4 3 2 3 3

22 1 2 11 3 4 4 3 2 3 2 1 11 3 4 3 2 3 2

23 1 2 10 2 4 4 3 3 3 2 2 10 3 4 3 2 3 3

24 1 2 11 3 4 4 3 3 3 2 2 10 3 4 3 2 3 3

25 1 2 11 4 4 4 3 3 3 2 2 10 3 4 4 2 3 3

MASTER DATA

Page 59: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Lampiran 3

>Warning # 849 in column 23. Text: in_ID >The LOCALE subcommand

of the SET command has an invalid parameter. It could >not be

mapped to a valid backend locale. GET FILE='G:\3. BAHAN

SKRIPSI\output data skripsi.sav'. DATASET NAME DataSet1

WINDOW=FRONT. SAVE OUTFILE='G:\3. BAHAN SKRIPSI\output data

skripsi.sav' /COMPRESSED. SAVE OUTFILE='G:\3. BAHAN

SKRIPSI\output data skripsi.sav' /COMPRESSED. FREQUENCIES

VARIABLES=PREFCS_KAT_KH POSTFCS_KAT_KH PRETFCS_KAT_LMK

POSTFCS_KAT_LMK PRETFCS_KAT_PRO POSTFCS_KAT_PRO PREFLP_KAT_KH

POSTFLP_KAT_KH PREFLP_KAT_LMK POSTFLP_KAT_LMK PREFLP_KAT_PRO

POSTFLP_KAT_PRO /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] G:\3. BAHAN SKRIPSI\output data skripsi.sav

Statistics

PREFCS_KAT_K

H

POSTFCS_KAT_

KH

PRETFCS_KAT_

LMK

POSTFCS_KAT_

LMK

PRETFCS_KAT_

PRO

N Valid 25 25 25 25 25

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

POSTFCS_KAT_

PRO

PREFLP_KAT_K

H

POSTFLP_KAT_

KH

PREFLP_KAT_L

MK

POSTFLP_KAT_

LMK

N Valid 25 25 25 25 25

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

PREFLP_KAT_P

RO

POSTFLP_KAT_

PRO

N Valid 25 25

Missing 0 0

Page 60: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Frequency Table

PREFCS_KAT_KH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang (80-90%) 1 4.0 4.0 4.0

kurang (70-80%) 15 60.0 60.0 64.0

defisit( <70) 9 36.0 36.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

POSTFCS_KAT_KH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 6 24.0 24.0 24.0

kurang 15 60.0 60.0 84.0

defisit 4 16.0 16.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

PRETFCS_KAT_LMK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 10 40.0 40.0 40.0

defiisit 15 60.0 60.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

POSTFCS_KAT_LMK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 7 28.0 28.0 28.0

kurang 18 72.0 72.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Page 61: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

PRETFCS_KAT_PRO

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 10 40.0 40.0 40.0

defisit 15 60.0 60.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

POSTFCS_KAT_PRO

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 20 80.0 80.0 80.0

defisit 5 20.0 20.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

PREFLP_KAT_KH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 9 36.0 36.0 36.0

defisit 16 64.0 64.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

POSTFLP_KAT_KH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 7 28.0 28.0 28.0

kurang 16 64.0 64.0 92.0

defisit 2 8.0 8.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Page 62: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

PREFLP_KAT_LMK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 7 28.0 28.0 28.0

defisit 18 72.0 72.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

POSTFLP_KAT_LMK

dimension1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

dimension0 Valid sedang 1 4.0 4.0 4.0

kurang 20 80.0 80.0 84.0

defisit 4 16.0 16.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

PREFLP_KAT_PRO

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 13 52.0 52.0 52.0

defisit 12 48.0 48.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

POSTFLP_KAT_PRO

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sedang 3 12.0 12.0 12.0

Page 63: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

kurang 18 72.0 72.0 84.0

defisit 4 16.0 16.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

T-TEST PAIRS=PREFCS_KAT_KH PREFLP_KAT_KH WITH POSTFCS_KAT_KH

POSTFLP_KAT_KH (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500) /MISSING=ANALYSIS.

Page 64: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

T-Test [DataSet1] G:\3. BAHAN SKRIPSI\output data skripsi.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PREFCS_KAT_KH 3.32 25 .557 .111

POSTFCS_KAT_KH 2.92 25 .640 .128

Pair 2 PREFLP_KAT_KH 3.64 25 .490 .098

POSTFLP_KAT_KH 2.80 25 .577 .115

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PREFCS_KAT_KH &

POSTFCS_KAT_KH

25 .542 .005

Pair 2 PREFLP_KAT_KH &

POSTFLP_KAT_KH

25 .766 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PREFCS_KAT_KH -

POSTFCS_KAT_KH

.400 .577 .115

Pair 2 PREFLP_KAT_KH -

POSTFLP_KAT_KH

.840 .374 .075

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PREFCS_KAT_KH -

POSTFCS_KAT_KH

.162 .638

Pair 2 PREFLP_KAT_KH -

POSTFLP_KAT_KH

.686 .994

Page 65: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 PREFCS_KAT_KH -

POSTFCS_KAT_KH

3.464 24 .002

Pair 2 PREFLP_KAT_KH -

POSTFLP_KAT_KH

11.225 24 .000

T-TEST PAIRS=PRETFCS_KAT_LMK PREFLP_KAT_LMK WITH POSTFCS_KAT_LMK

POSTFLP_KAT_LMK (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

Page 66: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

T-Test

[DataSet1] G:\3. BAHAN SKRIPSI\output data skripsi.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETFCS_KAT_LMK 3.60 25 .500 .100

POSTFCS_KAT_LMK 2.72 25 .458 .092

Pair 2 PREFLP_KAT_LMK 3.72 25 .458 .092

POSTFLP_KAT_LMK 3.12 25 .440 .088

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRETFCS_KAT_LMK &

POSTFCS_KAT_LMK

25 .582 .002

Pair 2 PREFLP_KAT_LMK &

POSTFLP_KAT_LMK

25 .174 .406

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETFCS_KAT_LMK -

POSTFCS_KAT_LMK

.880 .440 .088

Pair 2 PREFLP_KAT_LMK -

POSTFLP_KAT_LMK

.600 .577 .115

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Page 67: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Pair 1 PRETFCS_KAT_LMK -

POSTFCS_KAT_LMK

.699 1.061

Pair 2 PREFLP_KAT_LMK -

POSTFLP_KAT_LMK

.362 .838

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 PRETFCS_KAT_LMK -

POSTFCS_KAT_LMK

10.007 24 .000

Pair 2 PREFLP_KAT_LMK -

POSTFLP_KAT_LMK

5.196 24 .000

T-TEST PAIRS=PRETFCS_KAT_PRO PREFLP_KAT_PRO WITH POSTFCS_KAT_PRO

POSTFLP_KAT_PRO (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test [DataSet1] G:\3. BAHAN SKRIPSI\output data skripsi.sav

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETFCS_KAT_PRO 3.60 25 .500 .100

POSTFCS_KAT_PRO 3.20 25 .408 .082

Pair 2 PREFLP_KAT_PRO 3.48 25 .510 .102

POSTFLP_KAT_PRO 3.04 25 .539 .108

Page 68: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRETFCS_KAT_PRO &

POSTFCS_KAT_PRO

25 .204 .328

Pair 2 PREFLP_KAT_PRO &

POSTFLP_KAT_PRO

25 .231 .267

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETFCS_KAT_PRO -

POSTFCS_KAT_PRO

.400 .577 .115

Pair 2 PREFLP_KAT_PRO -

POSTFLP_KAT_PRO

.440 .651 .130

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PRETFCS_KAT_PRO -

POSTFCS_KAT_PRO

.162 .638

Pair 2 PREFLP_KAT_PRO -

POSTFLP_KAT_PRO

.171 .709

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 PRETFCS_KAT_PRO -

POSTFCS_KAT_PRO

3.464 24 .002

Page 69: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 PRETFCS_KAT_PRO -

POSTFCS_KAT_PRO

3.464 24 .002

Pair 2 PREFLP_KAT_PRO -

POSTFLP_KAT_PRO

3.381 24 .002

Page 70: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 71: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 72: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 73: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 74: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 75: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …
Page 76: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

DOKUMENTASI

Gambar 1. Memberikan Penyuluhan menggunakan Media Infocus

Gambar 2. Memberikan Penyuluhan Menggunakan Flipchart

Page 77: PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN TERHADAP …

Gambar 3. Sesi Tanya Jawab

Gambar 4. Foto Bersama Siswa kelas V