pengaruh penyaluran dana koperasi...

117
PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA DI KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) AL-IKHLAS PONDOK PESANTREN NU PARINGGONAN SUMATERA UTARA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: AZIZAH ULFAH HASIBUAN NIM. 108046100119 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/2012 M

Upload: trinhthien

Post on 03-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI TERHADAP

KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA DI KOPERASI PONDOK

PESANTREN (KOPONTREN) AL-IKHLAS PONDOK PESANTREN

NU PARINGGONAN SUMATERA UTARA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

AZIZAH ULFAH HASIBUAN

NIM. 108046100119

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/2012 M

Page 2: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

i

Page 3: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

ii

Page 4: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

iii

Page 5: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

iv

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisispengaruh penyaluran dana koperasi

terhadap kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren (kopontren) Al-

Ikhlas pondok pesantren NUParinggonan - Sumatera Utara.Jenis penelitiaan yang

digunakan adalah penelitian bersifat kuantitatif, dengan pendekatan penelitian yang

digunakan adalah pendekatan deskriptif dan metode analisis data dengan menggunakan

statistik inferensial non-parametric.

Kesimpulan penelitian ini secara singkat adalah bahwa terdapat hubungan yang

rendah antara penyaluran dana koperasi dan kesejahteraan ekonomi anggota, hal

tersebut dibuktikan karena setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan

komputerisasi (SPSS 16.0) didapat hasil korelasi Product Moment dari Pearson sebesar

0.267, yang artinya pengaruh penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan ekonomi

anggota rendah. Kemudian pengujian lebih lanjut dengan menggunakan uji t dengan

tingkat signifikansi (0.05) dan df (N-2), diperoleh t hitung = 1.707 sedangkan t tabel =

2.042, karena t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara penyaluran dana koperasi terhadap

kesejahteraan ekonomi anggota.

Kata kunci:VariabelPenyaluran Dana Koperasi, Variabel Kesejahteraan Ekonomi

Anggota, Product Momen dari Pearson

Page 6: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta shalawat dan

salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,

karena dengan risalah yang dibawanya penulis memperoleh pedoman hidup ini.

Skripsi ini berjudul“PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI

TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA DI KOPERASI PONDOK

PESANTREN (KOPONTREN) AL-IKHLAS PONDOK PESANTREN NU

PARINGGONAN - SUMATERA UTARA”. Namun penulis menyadari bahwa

keseluruhan skripsi ini masih banyak mempunyai kekurangan dan kelemahan

disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan serta pengalaman. Oleh karena itu

dengan rendah hati penulis menerima kritikan serta saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan bimbingan dan perhatian dari

berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Euis Amalia, Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) yang telah

memberikan masukan dan nasehat kepada penulis.

3. Bapak Dr. Abdurrahman Dahlan, M.A selaku pembimbing I dan Bapak Djaka

Badranaya, M.E selaku pembimbing II, yang banyak membantu dan selalu

membimbing, memberi petunjuk, serta saran sampai selesainya skripsi ini.

Page 7: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

vi

4. Pengurus Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ikhlas Paringgonan, serta

para Staffnya yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di

tempat tersebut.

5. Ketua Yayasan Pondok Pesantren NU Paringgonan yang telah bersedia memberikan

bantuan materil untuk penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan

Allah SWT.

7. Bapak pimpinan beserta para staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum atas segala kemudahan yang diberikan kepada penulis untuk

mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian skripsi ini.

8. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang istimewa buat kedua orang tuaku,

Ayahanda Goloman Hasibuan B.A, dan Ibunda Yanti Erlinda Pulungan, yang

senantiasa di setiap hembusan napasnya selalu berdoa untuk keselamatan serta

kebahagiaan anak-anaknya, semoga amal ibadah mereka diterima oleh Allah SWT

dan selalu dalam lindungan-Nya.

9. Buat saudara-saudaraku, Fazrin Usman Hasibuan, S.Pd.I, Khairani Hasibuan, Affan

Ridwan Hasibuan, Zulhan Mukmin Hasibuan, Yazid Hidayat Hasibuan, Akmal

Lutfi Hasibuan, Anisah Husna Hasibuan, Fikhar Alwan Hasibuan, serta seluruh

keluarga yang telah memberikan motivasai kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Kepada tanteku, Sri Ade Hertati Pulungan dan om Istiqnan Helmi serta sepupuku

Asha Mustika Putri dan Sulthan Rafly, yang telah memberikan dukungan baik moril

maupun materil kepada penulis untuk dapat menyelasaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

vii

11. Syaiful Asmi Hasibuan, S.H, yang selalu memotivasi serta membantu penulis baik

tenaga maupun ide-idenya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

12. Buat sahabat-sahabatku, Kurniawati, Eva Rosdiana Dewi, Istiqomah Amalia, dan

Fahrini Dwi Hayati, teman saat susah dan senang, terima kasih untuk kesabarannya

mendengarkan keluh kesah penulis dan kebersamaan dalam penyusunan skripsi.

13. Rekan-rekan Perbankan Syariah D 2008 yang telah memberikan kecerian dan

kebersamaan yang menyenangkan selama kuliah.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak

atas bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Atas bantuan dan dukungan yang penulis dapatkan dari semua pihak, semoga

amal baik mereka dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah SWT. Mudah-mudahan isi

skripsi ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya ekonomi islam dan

bermanfaat bagi mereka yang menggunakannya.

Kiranya Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya disetiap

langkah perjuangan kita semua.

Amin Ya Robbal Alamin

Ciputat, 23 Juli 2012

Penulis

Page 9: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta

shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW, karena dengan risalah yang dibawanya penulis memperoleh

pedoman hidup ini.

Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI

TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA DI KOPERASI

PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) AL-IKHLAS PONDOK

PESANTREN NU PARINGGONAN - SUMATERA UTARA”. Namun penulis

menyadari bahwa keseluruhan skripsi ini masih banyak mempunyai kekurangan

dan kelemahan disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan serta

pengalaman. Oleh karena itu dengan rendah hati penulis menerima kritikan serta

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan bimbingan dan perhatian

dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Euis Amalia, Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) yang telah

memberikan masukan dan nasehat kepada penulis.

3. Bapak Dr. Abdurrahman Dahlan, M.A selaku pembimbing I dan Bapak Djaka

Badranaya, M.E selaku pembimbing II, yang banyak membantu dan selalu

membimbing, memberi petunjuk, serta saran sampai selesainya skripsi ini

Page 10: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

vi

4. Pengurus Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ikhlas Paringgonan,

serta para Staffnya yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan

penelitian di tempat tersebut.

5. Ketua Yayasan Pondok Pesantren NU Paringgonan yang telah bersedia

memberikan bantuan materil untuk penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat

dan lindungan Allah SWT.

7. Bapak pimpinan beserta para staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum atas segala kemudahan yang diberikan kepada

penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian skripsi

ini.

8. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang istimewa buat kedua orang

tuaku, Ayahanda Goloman Hasibuan B.A, dan Ibunda Yanti Erlinda

Pulungan, yang senantiasa di setiap hembusan napasnya selalu berdoa untuk

keselamatan serta kebahagiaan anak-anaknya, semoga amal ibadah mereka

diterima oleh Allah SWT dan selalu dalam lindungan-Nya.

9. Buat saudara-saudaraku, Fazrin Usman Hasibuan, S.Pd.I, Khairani Hasibuan,

Affan Ridwan Hasibuan, Zulhan Mukmin Hasibuan, Yazid Hidayat Hasibuan,

Akmal Lutfi Hasibuan, Anisah Husna Hasibuan, Fikhar Alwan Hasibuan,

serta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasai kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan studi pada Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Kepada tanteku, Sri Ade Hertati Pulungan dan om Istiqnan Helmi serta

sepupuku Asha Mustika Putri dan Sulthan Rafly, yang telah memberikan

dukungan baik moril maupun materil kepada penulis untuk dapat

menyelasaikan skripsi ini.

Page 11: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

vii

11. Syaiful Asmi Hasibuan, S.H, yang selalu memotivasi serta membantu penulis

baik tenaga maupun ide-idenya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

12. Buat sahabat-sahabatku, Kurniawati, Eva Rosdiana Dewi, Istiqomah Amalia,

dan Fahrini Dwi Hayati, teman saat susah dan senang, terima kasih untuk

kesabarannya mendengarkan keluh kesah penulis dan kebersamaan dalam

penyusunan skripsi.

13. Rekan-rekan Perbankan Syariah D 2008 yang telah memberikan kecerian dan

kebersamaan yang menyenangkan selama kuliah.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

banyak atas bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Atas bantuan dan dukungan yang penulis dapatkan dari semua pihak,

semoga amal baik mereka dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah SWT. Mudah-

mudahan isi skripsi ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya

ekonomi islam dan bermanfaat bagi mereka yang menggunakannya.

Kiranya Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

disetiap langkah perjuangan kita semua.

Amin Ya Robbal Alamin

Ciputat, 23 Juli 2012

Penulis

Page 12: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 7

E. Metode Penelitian .................................................................................. 8

F. Review Studi Terdahulu ........................................................................ 13

G. Kerangka Teori ...................................................................................... 16

H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 21

I. Teknik Penulisan .................................................................................. 23

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI DAN

KESEJAHTERAAN EKONOMI

A. Teori Koperasi

Page 13: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

ix

1. Pengertian Koperasi .......................................................................... 24

2. Landasan Hukum Koperasi Syariah .................................................. 27

3. Partisipasi Anggota dalam Koperasi ................................................. 29

4. Koperasi di Lingkungan Pesantren ................................................... 33

5. Penyaluran dana pada Koperasi ........................................................ 36

B. Teori Permodalan Koperasi

1. Arti Modal Bagi Koperasi ................................................................. 40

2. Sumber Permodalan Koperasi ........................................................... 43

C. Teori Kesejahteraan Ekonomi

1. Pengertian Kesejahteraan .................................................................. 47

2. Indikator Kesejahteraan .................................................................... 48

3. Pengertian Ekonomi .......................................................................... 50

4. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Anggota ................................. 51

BAB III GAMBARAN KOPONTREN AL-IKHLAS DAN MASYARAKAT

DESA PARINGGONAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Paringgonan ................. 55

B. Visi dan Misi Pondok Pesantren Paringgonan ...................................... 57

C. Profil Pondok Pesantren Paringgonan ................................................... 58

D. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Paringgonan ....................... 59

E. Profil Kopontren Al-Ikhlas .................................................................... 60

F. Struktur Organisasi Kopontren Al-Ikhlas .............................................. 61

G. Gambaran Umum Perekonomian Masyarakat Paringgonan ................. 62

H. Gambaran Umum Responden ................................................................ 64

Page 14: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

x

BAB IV HUBUNGAN PENYALURAN DANA KOPERASI TERHADAP

KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA

A. Gambaran Umum Responden ................................................................ 66

B. Uji Validitas dan Reliabilitas................................................................. 70

C. Statistik Deskriptif ................................................................................. 74

D. Perhitungan Pengaruh Penyaluran Dana Koperasi Terhadap

Kesejahteraan Ekonomi Anggota .......................................................... 89

E. Hasil Penelitian ...................................................................................... 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 96

B. Saran ...................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil uji reliabilitas variabel penyaluran dana koperasi ........................ 71

Tabel 4.2 Hasil uji validitas variabel penyaluran dana koperasi............................ 71

Tabel 4.3 Kaidah Reliabilitas Guilford .................................................................. 72

Tabel 4.4 Hasil uji reliabilitas variabel kesejahteraan ekonomi anggota ............... 72

Tabel 4.5 Hasil uji validitas variabel kesejahteraan ekonomi anggota .................. 73

Tabel 4.6 Berapa kali anda memperoleh dana koperasi tersebut ........................... 74

Tabel 4.7 Bagaimana perasaan anda setelah menerima dana tersebut ................... 75

Tabel 4.8 Berapa besarnya dana yang anda peroleh .............................................. 76

Tabel 4.9 Menurut anda, cukupkah dana yang disalurkan koperasi tersebut ........ 76

Tabel 4.10 Apakah dana tersebut anda gunakan untuk usaha ................................ 77

Tabel 4.11 Apakah anda memperhatikan jumlah dana yang diperoleh pada

saat penyaluran dana ............................................................................ 77

Tabel 4.12 Menurut anda, seberapa baik penyaluran dana yang dilakukan

oleh pihak pengurus kopontren ............................................................ 78

Tabel 4.13 Pihak kopontren melakukan pembinaan kepada anggotanya .............. 79

Tabel 4.14 Pengurus kopontren memberikan arahan-arahan tentang

pembinaan usaha .................................................................................. 79

Tabel 4.15 Pengurus kopontren memberikan saran-saran tentang

sebaiknya kemana anda gunakan dana tersebut ................................... 80

Tabel 4.16 Jumlah dana yang disalurkan pihak koperasi bervariasi

Page 16: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

xii

Kepada setiap anggota ......................................................................... 80

Tabel 4.17 Keluarga anda selalu mengutamakan gizi makanan ............................ 81

Tabel 4.18 Lauk di rumah anda selalu mempunyai nilai gizi yang tinggi ............. 81

Tabel 4.19 Harga kebutuhan sandang anda sesuai dengan keuangan anda ........... 82

Tabel 4.20 Anda dan keluarga selalu memperhatikan masalah kesehatan ............ 82

Tabel 4.21 Anda dan keluarga selalu memperhatikan asupan gizi

bagi kesehatan ...................................................................................... 83

Tabel 4.22 Anda sangat memperhatikan masalah pendidikan ............................... 83

Tabel 4.23 Anda lebih mengutamakan pendidikan bagi anda dan keluarga .......... 84

Tabel 4.24 Dana yang anda peroleh digunakan untuk membeli kenderaan........... 84

Tabel 4.25 Penghasilan rata-rata anda setiap bulan sekarang ................................ 85

Tabel 4.26 Penghasilan anda tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan anda ... 86

Tabel 4.27 Anda menyisihkan penghasilan untuk ditabung .................................. 86

Tabel 4.28 Jika ya, berapa banyak anda sisihkan untuk ditabung ......................... 87

Tabel 4.29 Sekarang perekonomian anda semakin membaik ................................ 87

Tabel 4.30 Sekarang perkembangan usaha anda semakin membaik ..................... 88

Tabel 4.31 Sekarang kesejahteraan ekonomi anda semakin membaik .................. 88

Tabel 4.32 Correlations ...................................................................................... 89

Tabel 4.33Model Summary.................................................................................... 91

Tabel 4.34 Pedoman untuk memberi interpretasi koefisien korelasi ..................... 91

Tabel 4.35 Coefficients ...................................................................................... 92

Page 17: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Responden berdasarkan jenis kelamin .................................................. 66

Grafik 4.2 Responden berdasarkan umur ............................................................... 67

Grafik 4.3 Responden berdasarkan status pernikahan ........................................... 67

Grafik 4.4 Responden berdasarkan kepemilikan anak ........................................... 68

Grafik 4.5 Responden berdasarkan tingkat pendidikan ......................................... 69

Grafik 4.6 Responden berdasarkan penghasilan sebelum adanya dana ................. 69

Page 18: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia kebijakan pemerintah terhadap pengembangan Usaha Kecil

Menengah (UKM) dan kelembagaan koperasi saat ini terfokus di Kementrian Negara

Koperasi dan UKM, meskipun program-program terkait juga dikembangkan oleh

instansi pemerintah lainnya.1

Pengembangan koperasi dan UKM perlu mendapatkan perhatian lebih, baik dari

pemerintah maupun dari masyarakatnya sendiri. Sekarang ini sudah mulai banyak

terlihat peran-peran ataupun ketertarikan pemerintah maupun masyarakat terhadap

sektor koperasi maupun UKM ini. Hal ini bisa dilihat dari program-program yang

dikeluarkan pemerintah untuk pengelolaan bidang ini.

Pemberdayaan UMKM menjadi sesuatu yang niscaya dan perlu dilakukan. Usaha

kecil sendiri, pada dasarnya sebagian besar bersifat informal dan karena itu relatif

lebih mudah untuk dimasuki oleh pelaku-pelaku usaha baru. Meski demikian, ada

juga pendapat yang mengatakan bahwa sektor informal tidak memberikan perbaikan

secara berarti bagi taraf hidup para pekerjanya.2

Permasalahan koperasi dan UKM sebenarnya bukanlah hal atau persoalan yang

baru lagi dalam masyarakat. Koperasi merupakan badan usaha yang didirikan untuk

1Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 236 2Ibid, h. 8

Page 19: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

2

mensejahterakan ekonomi anggotanya. Latar belakang kelahirannya telah

memberikan ciri yang khas bagi koperasi, yaitu berbeda dengan bentuk usaha lain.

Koperasi yang lahir kira-kira satu setengah abad yang lalu, awalnya merupakan suatu

sistem ekonomi kapitalis liberal yang cenderung selalu menekan dan merupakan

penghisapan dari yang kuat terhadap yang lemah. Ini merupakan sesuatu yang tidak

manusiawi dan tidak berkeadilan. Oleh karenanya, koperasi saat ini lebih

menampakkan wataknya yang selalu cenderung untuk membela diri, lebih

bermanusiawi dan menanamkan nilai-nilai keadilan dan pemerataan.3

Fokus kepada koperasi menjadi penting, karena seperti yang tertera dalam

pembukaan UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 dan 4 UUD 1945. Yaitu bunyi ayat

satu (1) adalah: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan. Sedangkan ayat empat (4) adalah: “Perekonomian nasional

diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi, kebersamaan, efisiensi keadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.4

Ciri utama dari usaha koperasi adalah kerja sama anggota. Kerja sama itu

dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan hidup bersama. Sebenarnya

falsafah atau etik yang mendasari gagasan koperasi adalah kerjasama, gotong royong

dan demokrasi ekonomi, menuju kesejahteraan umum. Dilihat dari segi falsafah yang

3 Ninik Widiyanti, Manajemen Koperasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Edisi Pertama, h. 1 4Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, h. 243-244

Page 20: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

3

mendasari gagasan koperasi banyak yang mendukung persamaan dan diberi rujukan

dari segi ajaran Islam. 5

Kesesuaian koperasi dengan ajaran Islam dapat terlihat dari mekanisme

operasional, dimana pada sistem imbalan (keuntungan atau fasilitas) yang diterima

anggota sesuai dengan peran serta dan kontribusinya. Hal ini sesuai dengan prinsip

balas jasa dalam Islam, yaitu seseorang hanya menerima apa yang ia usahakan.

Oleh karenanya, pelaksanaan nilai-nilai ekonomi syariah merupakan kebutuhan

secara teknis, mengingat kegagalan ekonomi konvensional baik secara teoritis

maupun praktis dalam pembangunan Indonesia termasuk dalam membangun

koperasi. Ekonomi syariah memiliki substansi mengenai berbagai paradigma dan

pandangan dunia yang amat cocok di abad ini dalam meningkatkan moralitas serta

daya saing lembaga-lembaga ekonomi termasuk koperasi.6

Tentunya peran Koperasi dengan basis Syariah Islam ini sangat dibutuhkan oleh

masyarakat sekarang ini, walau demikian model Koperasi Syariah di lingkungan

masyarakat masih dinilai kurang. Padahal ekonomi Islam dengan model koperasi ini

tentunya memberi prioritas pada kesejahteraan rakyat bersama yang merupakan

kepentingan masyarakat.

Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua saat ini. Pendidikan ini merupakan

pendidikan agama Islam sejak munculnya masyarakat Islam pada abad ke-13.

Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan

5 Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi: Telaah Peran Serta Umat Islam dalam Pengembangan

Koperasi, (Jakarta: Koperasi Jasa Informasi, 1989), h. 70-71 6Sayuti Hasibuan, “Koperasi Indonesia Abad Ke 21”, Buletin Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar

Indonesia, Vol 1, 23 November 2011, h. 3

Page 21: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

4

munculnya tempat-tempat pengajian dan sebagai tempat menginap bagi para santri.7

Kehadiran pondok pesantren salah satunya dapat meningkatkan perekonomian

melalui kegiatan-kegiatan yang menguntungkan, seperti salah satunya dengan

mendirikan kopontren.

Kehadiran koperasi di lingkungan pondok pesantren pada dewasa ini bukan

merupakan barang baru. Populer dengan sebutan KOPONTREN, sebagai singkatan

dari Koperasi Pondok Pesantren. Kopontren bukan saja menandai memasyarakatnya

koperasi di Indonesia, melainkan juga menandai pengembangan peranan fungsi dan

dinamika pesantren itu sendiri di satu pihak serta potensinya sebagai detonator bagi

pengembangan koperasi selanjutnya di masyarakat di pihak lain.8

Permodalan koperasi dalam pasal 41 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian disebutkan bahwa modal koperasi terdiri dari simpanan pokok,

simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Akan tetapi meskipun begitu, permodalan

tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan anggotanya, baik itu yang

bergerak diberbagai bidang produktif. Oleh karenanya, pemerintah memiliki

kebijakan unuk memberikan bantuan dana bergulir yang sudah dianggarkan bagi

koperasi syariah yang dinilai layak menerimanya.9

Dalam hal penguatan permodalan dan pendanaan ini pemerintah sudah

mengeluarkan kebijakan, yaitu yang sering disebut dengan dana bergulir berpola

syariah. Kebijakan ini dikeluarkan dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

7 M Sulthon Masyhud dan Moh Khusnurdilo, ManajemenPondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2005),

h. 1 8 Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi, h. 145 9 Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, h. 260

Page 22: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

5

UKM RI No. 06/Per/M.KUKM/I/2007 tentang Petunjuk Teknis Program Pembiayaan

Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah yang sering disebut

dengan Dana Bergulir Syariah (DBS). Kebijakan ini tidak lain bertujuan untuk

memberdayakan pengusaha mikro yang termasuk di dalamnya yaitu anggota koperasi

untuk pengembangan usahanya yang bergerak diberbagai bidang produktif. 10

Sejak

tahun 2008 hingga 8 Agustus 2011, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) telah mencairkan dana

pinjaman atau pembiayaan sebesar Rp 1.24 triliun.11

Akan tetapi sekarang ini kejadian yang sering terlihat adalah seringnya

pembiayaan ataupun pemberian pinjaman yang walaupun sudah diberikan atau

dikucurkan kepada anggotanya ataupun penggunanya, tetapi hal itu sama saja tidak

memberikan efek bagi perekonomiannya.

Pondok Pesantren NU Paringgonan Kabupaten Padang Lawas – Sumatera Utara

memiliki kopontren yang bernama Kopontren Al-Ikhlas. Kopontern Al-Ikhlas

merupakan salah satu Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) di daerah tersebut

yang menyalurkan pembiayaan kepada anggotanya. Dana koperasi disalurkan dengan

baik kepada para anggota, akan tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana dana

itu dikelola oleh anggota dan sejauh mana dampaknya terhadap pengembangan usaha

dan peningkatan kondisi perekonomian mereka belum diketahui secara akurat dan

komprehensif. Karena seharusnya dengan adanya penyaluran pembiayaan ini

10Ibid, h. 265 11http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/08/08/20175843/Dana.Bergulir.LPDB-

KUMKM.Rp.1.24.Triliun, diakses pada hari minggu, tanggal 27 November 2011.

Page 23: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

6

semestinya kesejahteraan dan kondisi perekonomian anggotanya akan meningkat dan

pengembangan usaha anggotanya juga semakin meningkat.

Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian di koperasi pondok pesantren

tersebut dan menganalisis lebih lanjut permasalahan yang terjadi dan selanjutnya

akan disajikan pada sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penyaluran Dana Koperasi Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Anggota di

Koperasi Pondok Pesantren(Kopontren) Al-Ikhlas Pondok Pesantren NU

Paringgonan – Sumatera Utara”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi berbagai masalah,

seperti:

a. Perlunya perhatian yang lebih intensif dari pemerintah terhadap

pengembangan koperasi dan UKM.

b. Peran pemerintah dan masyarakat dalam keikutsertaan mengelola koperasi

dan UKM.

c. Peran sektor informal bagi perbaikan taraf hidup pekerjanya.

d. Tindakan yang terjadi pada masa awal kemunculan koperasi yang hanya

melakukan penindasan terhadap yang lemah.

e. Ketidaksesuaian tujuan pembiayaan terhadap sebagian anggota koperasi.

f. Pengelolaan dari pemanfaatan penyaluran pembiayaan oleh anggota koperasi.

Page 24: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah,

sehingga penelitian tidak terlalu meluas dan dapat terarah. Untuk itu penulis

membatasi masalah sebagai berikut:

a. Pengelolaan dana dibatasi hanya pada bentuk-bentuk pengelolaan dana

pembiayaan oleh anggota

b. Objek penelitian dibatasi hanya pada anggota kopontren Al-ikhlas.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

pokok dalam penelitian ini, yaitu: Apakah ada pengaruh yang signifikan antara

penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan ekonomi anggota?

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka terlebih dahulu perlu

disebutkan beberapa pertanyaan penelitian (research question) yang akan dijawab

pada bab-bab selanjutnya. Pertanyaan tersebut sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran umum kopontren dan masyarakat Paringgonan?

b. Bagaimana pengaruh penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan

ekonomi anggota?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis

pengaruh penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan ekonomi anggota.

Page 25: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

8

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari penulisan skripsi ini adalah:

a. Bagi akademisi yaitu dapat dijadikan pedoman atau referensi untuk bahan

perkuliahan atau sebagai perbandingan dengan penelitan selanjutnya.

b. Secara praktis, merupakan saran, informasi dan referensi bagi Kopontren

dalam menentukan langkah selanjutnya ke arah yang lebih baik.

c. Penelitan ini juga diharapkan dapat bermanfaat dalam memperluas khazanah

keilmuan khususnya dibidang ekonomi Islam.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Adapun jenis dari penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kuantitatif

dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan

permasalahan dengan didasari data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut dan

kemudian ditarik kesimpulan. Dengan mengarah pada pendekatan studi, penulis

mengadakan penelitian dengan melihat, menggambarkan tentang pengaruh

penyaluran dana koperasi terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi anggota.

2. Objek.

Koperasi Pondok Pesantren Al-Ikhlas Paringgonan mempunyai anggota sebanyak

40 anggota, dalam penelitian ini peneliti akan mengambil semua anggota tersebut

sebagai responden.

3. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Page 26: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

9

a. Sumber Data, yang digunakan ada dua jenis sumber, yaitu:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau dari

hasil penelitian lapangan. untuk mendapatkan data primer ini, penulis

melakukan penyebaran kuesioner kepada semua anggota koperasi pondok

pesantren Al-Ikhlas. Kemudian mewawancarai pengurus untuk

mendapatkan jawaban seputar pertanyaan yang tidak disebutkan di dalam

angket, seperti latar belakang pendirian, dan lain-lain.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan sudah

diolah oleh orang lain. Yang menjadi data sekunder adalah literatur-

literatur kepustakaan seperti buku-buku, artikel, serta sumber lainnya yang

berhubungan dengan materi penulisan ini.

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dengan melakukan kunjungan ke lokasi Kopontren Al-Ikhlas

serta ke lokasi para anggotanya. Untuk mengamati dan melihat lebih dekat

dalam penyaluran dana koperasi tersebut kepada para anggota serta untuk

mengamati maju tidaknya perekonomian para anggotanya.

2. Studi Dokumenter

Dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen kopontren

tersebut sehubungan dengan aktifitas yang telah dilakukan oleh kopontren

Al-Ikhlas.

Page 27: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

10

3. Wawancara

Wawancara yang dilakukan bersifat informal kepada para pengurus

kopontren Al-Ikhlas. Adapun penggunaan wawancara ini adalah untuk

menjawab pertanyaan yang tidak terdapat dalam angket/kuesioner.

4. Kuesioner

Dilakukan dengan cara membuat kuesioner dan meminta para anggota

kopontren Al-Ikhlas untuk menjawab dengan sebenar-benarnya. Dengan

teknik kuesioner ini diharapkan dapat memberikan keterangan yang lebih

jelas tentang proses dan penggunaan dana koperasi yang diterima oleh

para anggotanya.

5. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku, artikel-

artikel, dan lainnya yang terkait dengan penelitian. Studi pustaka

ditujukan untuk mendapatkan data tentang pengertian, landasan hukum,

dan lainnya yang diperlukan untuk penelitian ini.

c. Teknik Uji Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data-data

penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid

dan reliable. Salah satu ciri instrument yang baik adalah apabila instrument itu

dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur secara valid. Teknik yang

digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi product moment dari

Pearson.

Page 28: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

11

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan

digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Teknik

yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach.

4. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja

yang sedang diamati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis merupakan

kebenaran sementara yang masih harus diuji. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

“terdapat pengaruh antara penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan ekonomi

anggota”. Hipotesis bisa saja salah, oleh karena itu akan diuji oleh peneliti sehingga

akan didapat suatu kesimpulan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.

Penelitian ini akan menguji dan membuktikan kebenaran hipotesis tersebut sebagai

berikut:

H0: Tidak ada pengaruh antara penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan

ekonomi anggota.

H1: Ada pengaruh antara penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan ekonomi

anggota.

5. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini Teknik Pengolahan Data adalah dengan menggunakan

komputer, yaitu dengan program SPSS16 for Windows.

6. Teknik Analisis Data

Page 29: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

12

Analisis kuantitatif statistik yaitu metode analisis regresi dengan menggunakan

data-data yang sudah ada. Alasan menggunakan regresi linear sederhana adalah untuk

mendapatkan tingkat akurasi dan dapat mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikansi antara variabel independen (penyaluran dana koperasi) terhadap variabel

dependen (kesejahteraan ekonomi anggota).

a. Regresi Linear Sederhana

Metode regresi linear sederhana adalah suatu metode analisis yang

dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Dengan persamaan umum sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

X = Variabel independen yaitu penyaluran dana koperasi

Y = Variabel dependen yaitu kesejahteraan ekonomi anggota

a = Konstanta yaitu nilai Y bila X = 0

b = Koefisien regresi yaitu perubahan pada Y jika X berubah satu satuan

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dibuat untuk menguji kredibilitas H0. Hal ini berarti

bahwa dalam pengujian hipotesis yang diuji adalah H0 bukan H1,walaupun

hipotesis yang dikembangkan melalui kajian teoritis adalah H1.Oleh karena

Page 30: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

13

itu,jika H0 ternyata terbukti kebenarannya, maka H1ditolak. Sebaliknya, apabila

ternyata H0 tidak terbukti kebenarannya, maka H1diterima.12

Uji t

Pengujian t statistik adalah pengujian terhadap masing-masing variabel

independen. Uji t akan dapat menunjukkan pengaruh masing-masing (secara

parsial) variabel independen (penyaluran dana koperasi) terhadap variabel

dependen (kesejahteraan ekonomi anggota).

Jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak, berarti variabel independen secara

individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika thitung< ttabel, maka H0 diterima, berarti variabel independen secara

individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

F. Review Studi Terdahulu

Untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama terhadap suatu penelitian

yang sama, maka perlu dilakukan review terhadap kajian yang pernah ada, yaitu:

Pertama, skripsi yang disusun oleh Eva Fauziah yang berjudul “Strategi dan

Sistem Penghimpunan Dana Kopontren Bagi Upaya Kesejahteraan Ekonomi

Masyarakat (Studi pada Kopontren Darunnajah Jakarta)”, tahun 2010. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis kualitatif. Hasil dari

penelitian tersebut adalah: 1. Strategi dalam menghimpun dana adalah: a.

12Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2007), h. 98

Page 31: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

14

Memberikan modal kepada anggota yang membutuhkan agar dapat membuka

peluang lapangan kerja; b. Dalam menghimpun dana digunakan sistem syariah

dengan tujuan terciptanya kesejahteraan; c. Dengan adanya penghimpunan dana,

maka pengurus dapat mensosialisasikan dalam bentuk penggajian. 2. Berdasarkan

sistem operasional, kopontren Darunnajah dalam menghimpun dana menggunakan

akad mudharabah, akan tetapi pihak koperasi masih kurang optimal dalam

menjalankan sistem syariah tersebut. 3. Kopontren Darunnajah tidak mengalami

banyak kendala dalam menghimpun dana masyarakat, hanya saja dana yang

dikumpulkan kecil sehingga koperasi harus bekerja sama dengan bank syariah.13

Kedua, skripsi yang disusun oleh Aryo Agung Saputra yang berjudul ”Strategi

Pelayanan Pembiayaan UKM pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Arrahmah

Cinere”, tahun 2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

dan analisis kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut adalah: 1. Strategi penerapan

yang dilakukan oleh KJKS Arrahmah Cinere sangat teratur, mulai dari analisa pasar

dan juga kunjungan rutin. 2. Alur proses pelayanan system jemput bola pada KJKS

tersebut, yang terlibat di dalamnya antara lain: a. Account Officer (SO); b. Financing

Officer (FIO); c. Unit Manager (UM); d. Operation Officer (OO); e. Teller; f.

Financing Processing Centre; g. Assistant. 3. Yang dirasakan oleh KJKS tersebut

13Eva Fauziah, Strategi dan Sistem Penghimpunan Dana Kopontren Bagi Upaya Kesejahteraan Ekonomi

Masyarakat (Studi pada Kopontren Darunnajah Jakarta), (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010)

Page 32: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

15

banyaknya penyaluran pembiayaan yang dijalani tentunya banyak pula margin

(keuntungan) yang diperoleh.14

Ketiga, tesis yang disusun oleh Euis Amalia yang berjudul “Keadilan Distributif

dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia”, tahun 2009.

Kemudian tesis ini dijadikan buku oleh penulis. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Analisis SWOT dan Matriks Dampak Silang. Pada tesis ini

dibahas tentang analisis mengenai kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan

LKMS, potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh LKMS. Serta menjelaskan

bagaimana konsep keadilan distributif dalam Islam.15

Keempat, buku yang ditulis oleh Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto

yang berjudul “Perkoperasian: Sejarah, Teori, & Praktek”, yang diterbitkan oleh

Ghalia Indonesia tahun 2004. Pada buku ini dibahas tentang awal mula gerakan

koperasi, landasan hukumnya, serta penjelasan tentang teori-teori koperasi dan cara

untuk mendirikan sebuah koperasi.16

Kelima, buku yang ditulis oleh Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman

Soejoedono yang berjudul “Ekonomi Skala Kecil/Menengah & Koperasi”, yang

diterbitkan oleh Ghalia Indonesia tahun 2004. Pada buku ini dibahas tentang peran-

peran UKM dalam perekonomian Indonesia dan juga bagaimana perkembangan dan

14Aryo Agung Syafutra, Strategi Pelayanan Pembiayaan UKM pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Arrahmah Cinere, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2010)

15Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009) 16Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, (Ciawi: Ghalia

Indonesia, 2004)

Page 33: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

16

pembianaan UKM di Indonesia. Selain itu juga dibahas tentang perintisan koperasi,

manajemen koperasi, organisasi koperasi serta peran koperasi dalam pembangunan

social dan ekonomi.17

Keenam, buku yang ditulis oleh Ahmad Dimyanti, dkk yang berjudul “Islam dan

Koperasi: Telaah Peran Serta Umat Islam dalam Pengembangan Koperasi”, yang

diterbitkan oleh Koperasi Jasa Informasi tahun 1989. Pada buku dibahas tentang

koperasi dalam ruang lingkup ekonomi dan nasional dan sistem Islam. Selain itu juga

dibahas mengenai pengembangan koperasi oleh lembaga-lembaga umat Islam

termasuk di dalamnya kopontren, dan juga pembahasan mengenai pembinaan dan

pengembangan koperasi dengan kelembagaan umat Islam.18

Berdasarkan pemaparan studi terdahulu di atas, skripsi yang ditulis oleh penulis

memiliki perbedaan dengan tulisan-tulisan terdahulu. Pada skripsi ini penulis fokus

membahas tentang Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Dana Koperasi Terhadap

Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Anggota di Kopontren Al-Ikhlas Pondok

Pesantren Paringgonan - Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah metode

deskriptif dengan jenis data kuantitatif dan menggunakan analisis regresi linear

sederhana dengan responden sebanyak 40 responden.

G. Kerangka Teori

17Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi,

(Ciawi: Ghalia Indonesia, 2004) 18

Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi: Telaah Peran Serta Umat Islam dalam Pengembangan

Koperasi, (Jakarta: Koperasi Jasa Informasi, 1989)

Page 34: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

17

Secara etimologi, kata koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu cooperatives;

merupakan gabungan dua kata co dan operation. Dalam bahasa Indonesia dilafalkan

dan dikenal dengan istilah koperasi.19

Secara umum koperasi adalah suatu badan

usaha di bidang perekonomian, beranggotakan secara suka rela, atas dasar persamaan

hak, bekerjasama melakukan sesuatu usaha dengan bertujuan memenuhi kebutuhan

para anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya.20

Definisi koperasi dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian disebutkan bahwa koperasi Indonesia badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan.21

Koperasi yang lahir sebagai protes dan sarana untuk melindungi diri terhadap

pemerasan dan penindasan oleh sistem ekonomi yang tidak adil, akhirnya

berkembang sebagai suatu gerakan dan bahkan menjadi sistem ekonomi disamping

sistem yang ada.22

Sama halnya seperti yang dijelaskan Casselman, bahwa koperasi

merupakan suatu sistem dan sebagaimana kita ketahui sistem itu merupakan

himpunan komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling berkaitan yang

bersama-sama berfungsi mencapai suatu tujuan.23

19 Andjar Pachta W., et al, Hukum Koperasi Indonesia: Pemahaman, Regulasi, Pendidikan, dan Modal

Usaha, Edisi 1, Cet ke 2, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 15 20Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi, h. 11 21 Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik, Edisi 4, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007),

h. 29 22Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi, h. 13 23Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik, Edisi 4, h. 25

Page 35: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

18

Landasan hukum tentang koperasi sesuai dengan ketentuan Pasal 2 UU No. 25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang berbunyi:“Koperasi berlandaskan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”.24

Sedangkan landasan hukum dalam Al-qur’an dan Hadis yaitu dalam surah Al-

Maidah ayat: 2, yang artinya sebagai berikut:

“Bertolong-tolonglah kamu pada jalan kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu

tolong-menolong dalam melakukan dosa dan permusuhan”.

Dan dalam Hadis Nabi SAW yang artinya:

“Dari Abi Hurairah Ra, Bahwasanya Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Allah

berfirman: Aku adalah orang yang ketiga dari dua orang yang berserikat, selama

salah seorang diantaranya tiada mengkhianati yang lain. Maka apabila berkhianat

salah seorang diantara keduanya, saya keluar dari perserikatan keduanya”.

Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Yang

dapat menjadi anggota koperasi ialah setiap orang / individu yang mampu melakukan

tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan

dalam anggaran dasar koperasi.25

Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi,

anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Sekali pun demikian, sepanjang

tidak merugikan kepentingannya, koperasi dapat pula memberikan pelayanan kepada

bukan anggota sesuai dengan sifat kegiatan usahanya, dengan maksud untuk menarik

24Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, h. 263 25Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi,

(Ciawi: Ghalia Indonesia, 2004), h. 58

Page 36: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

19

yang bukan anggota menjadi anggota koperasi.26

Keanggotaan kopontren sangat

bervariasi dan sangat bergantung pada kondisi podok pesantren tersebut.

Tujuan mendirikan sebuah koperasi adalah untuk membangun sebuah organisasi

usaha dalam memnuhi kepentingan bersama, dari para pendiri dan anggotanya di

bidang ekonomi. Sedangkan tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan

ekonomi para anggota, ini yang menjadi kekhususan koperasi di mana kesejahteraan

ekonomi para anggota yang menjadi tujuan utama.27

Sumber modal dalam koperasi terdiri dari modal sendiri, modal pinjaman, dan

modal penyertaan. Modal sendiri tersebut adalah modal yang berasal dari dana

pendiri atau anggota koperasi yang disetorkan pertama kali. Modal sendiri terdiri

dari: (a) Simpanan pokok (b) Simpanan wajib (c) Dana cadangan.28

Konsep sejahtera menurut BKKBN, dirumuskan lebih luas daripada sekedar

definisi kemakmuran ataupun kebahagiaan. Konsep sejahtera tidak hanya mengacu

pada pemenuhan kebutuhan fisik orang ataupun keluarga sebagai entitas, tetapi juga

kebutuhan psikologisnya. Ada tiga kelompok kebutuhan yang harus terpenuhi, yaitu:

kebutuhan dasar, kebutuhan sosial, dan kebutuhan pengembangan. Apabila hanya

satu kebutuhan saja yang dapat dipenuhi oleh keluarga, misalnya kebutuhan dasar,

maka keluarga tersebut belum dapat dikatakan sejahtera menurut konsep ini.

26Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, (Ciawi: Ghalia

Indonesia, 2004), h. 55

27Andjar Pachta W., et al, Hukum Koperasi Indonesia: Pemahaman, Regulasi, Pendidikan, dan Modal Usaha,

h. 81 28Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, h.

78-79

Page 37: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

20

Pembangunan kesejahteraan keluarga mencakup 13 variabel, seperti: pangan,

sandang, papan, kesehatan, pendidikan, agama, keluarga berencana, interaksi dalam

keluarga, interaksi dengan lingkungan, transportasi, tabungan, informasi dan peranan

dalam masyarakat. Selain itu, BKKBN menetapkan 5 (lima) tahapan Keluarga

Sejahtera menurut pemenuhan kebutuhan, yaitu: Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera

II, Sejahtera III, dan Sejahtera III Plus.29

Untuk mendapatkan kesejahteraan itu memang tidak mudah, tetapi bukan berarti

mustahil didapatkan. Perlu diperhatikan indikator kesejahteraan itu. Adapun indikator

tersebut diantaranya adalah: Pertama, jumlah dan pemerataan pendapatan. Hal ini

berhubungan dengan masalah ekonomi. Pendapatan berhubungan dengan lapangan

kerja, kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya. Kedua, pendidikan yang semakin

mudah untuk dijangkau. Pengertian mudah disini dalam arti jarak dan nilai yang

harus dibayarkan oleh masyarakat. Pendidikan disini, baik yang bersifat formal

maupun non formal. Kedua jalur pendidikan ini harus memiliki kesempatan dan

perlakuan yang sama dari pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan kepada

masyarakat. Kesejahteraan manusia dapat dilihat dari kemampuan mereka untuk

mengakses pendidikan, serta mampu menggunakan pendidikan itu untuk

mendapatkan kebutuhan hidupnya. Ketiga, kualitas kesehatan yang semakin

meningkat dan merata. Kesehatan merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan

29

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/ASPIRASI%20SOSIAL%20BUDAYA%20MASYARAKAT%20PEDE

SAAN.pdfdiakses pada hari senin, tanggal 06 Februari 2012

Page 38: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

21

dan pendidikan. Karena itu, faktor kesehatan ini harus ditempatkan sebagai hal yang

utama.30

Pengembangan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan agar lebih sempurna dari pada sebelumnya. Jadi, pengembangan usaha

adalah kegiatan yang dilakukan oleh anggota koperasi untuk memberdayakan usaha

dan perekonomiannya.

H. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi yang akan dijadikan laporan penelitian ini, peneliti menyusun

menjadi 5 bab dan sistematika pembahasan dalam skripsi ini akan diuraikan bab per

bab sebagai berikut:

BAB I Skripsi ini diawali dengan membahas apa yang menjadi landasan

pemikiran dalam penulisan skripsi ini yang dituangkan dalam latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, review

studi terdahulu, sistematika penulisan, kerangka teori, dan teknik

penulisan. Kemudian bab I ini diberi judul Pendahuluan.

BAB II Bab ini merupakan uraian hasil kajian pustaka atau penelusuran

literature yang dilakukan oleh penulis yang relevan dengan

pembahasan penelitian ini dan diharapkan dapat membantu penulis

30

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/03/17/indikator-kesejahteraan/ diakses pada hari senin,

tanggal 06 Februari 2012

Page 39: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

22

dalam memahami dan menafsirkan data.Dalam bab ini terdapat

cakupan-cakupan teori, yaitu tentang teori koperasi dan kesejahteraan

ekonomi anggota koperasi. Pada bagian ini meliputi: pengertian

koperasi, partisipasi anggota di dalam koperasi, koperasi di lingkungan

pesantren, pengertian kesejahteraan, asas kesejahteraan, pengertian

ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggota.

Selanjutnya bab II ini diberi judul Tinjauan Umum Tentang

Koperasi dan Kesejahteraan Ekonomi.

BAB III Bab ini merupakan bab penyajian data. Oleh karena penulis akan

melakukan penelitian pada Kopontren Al-Ikhlas Kec. Ulu Barumun

Kab. Padang Lawas Sumatera Utara, maka pada bab ini penulis akan

memaparkan gambaran secara umum koperasi pesantren Al-ikhlas dan

masyarakat Paringgonan. Hal ini dianggap penting karena kopontren

tersebut yang menjadi objek dan sasaran dalam penelitian ini. Dalam

bab ini akan di paparkan tentang sejarah singkat pondok pesantren

paringgonan, gambaran umum kopontren al-ikhlas, gambaran umum

masyarakat paringgonan, dan gambaran umum responden. Selanjutnya

penulis akan memberi judul bab III ini sebagai Gambaran

Kopontren dan Masyarakat Paringgonan.

BAB IV Dalam bab ini penulis akan mengolah atau menganalisa data yang

terkumpul yang disajikan dalam bab II dan bab III yang berguna untuk

menjawab masalah penelitian. Penulis akan menganalisis data-data

Page 40: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

23

tersebut dengan menggunakan metode regresi linear sederhana yang

nantinya akan diketahui pengaruh penyaluran dana koperasi terhadap

peningkatan kesejahteraan ekonomi anggota pada kopontren Al-Ikhlas

Paringgonan. Dalam bab ini akan dicantumkan analisis data yang

digunakan, pengujian hipotesis, dan hasil dari penelitian. Selanjutnya

penulis akan memberi judul bab IV ini sebagai Hubungan

Penyaluran Dana Koperasi Terhadap Kesejahteraan Ekonomi

Anggota.

BAB V Sebagai penutup dari penulisan skripsi ini, penulis akan merumuskan

kesimpulan dari uraian yang telah disebutkan pada bab-bab

sebelumnya. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari masalah

berdasarkan data yang diperoleh dan akan disajikan secara ringkas dan

jelas. Selain itu dalam bab V ini juga diuraikan saran-saran dari

penulis. Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan, saran-saran, daftar

pustaka, dan lampiran-lampiran. Selanjutnya penulis akan memberi

judul bab V ini sebagai Penutup.

I. Teknik Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang

diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun

2007.

Page 41: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

24

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI DAN KESEJAHTERAAN

EKONOMI

A. Teori Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya “kerja

sama”. Enriques memberikan pengertian koperasi yaitu menolong satu sama lain (to

help another) atau saling bergandengan tangan (hand in hand).1

Secara umum koperasi adalah suatu badan usaha dibidang perekonomian,

beranggotakan suka rela, atas dasar persamaan hak, bekerjasama melakukan suatu

usaha dengan bertujuan memenuhi kebutuhan para anggota khususnya dan

masyarakat pada umumnya.2

Berdasarkan Undang-Undang Koperasi Nomor 25 tahun 1992, dalam Bab I

Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 dijelaskan tentang definisi dan landasan umum

koperasi, yaitu: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan”.3

1 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 13 2 Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi: Telaah Peran Serta Umat Islam dalam Pengembangan

Koperasi, (Jakarta: Koperasi Jasa Informasi, 1989), h. 11 3 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 242

Page 42: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

25

Demikian juga dijelaskan dalam Pasal 1 Bab II Undang-Undang Nomor 25 tahun

1992 bahwa: “Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

serta berdasar atas asas kekeluargaan”.4

Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan

yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan

kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan

menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.5

Definisi Moh. Hatta, “Bapak Koperasi Indonesia” tentang koperasi adalah usaha

bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-

menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi

jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.6

Menurut Dr. Fay (1908) koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan

berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu

semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikan rupa, sehingga masing-masing

sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan

sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.7

Sedangkan menurut Paul Hubert Casselman koperasi adalah suatu sistem,

ekonomi yang mengandung unsur sosial. Maksudnya, koperasi mengandung dua

unsur, yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial. Koperasi merupakan suatu sistem yang

4 Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, h. 243 5 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 17 6 Ibid 7 Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, (Ciawi: Ghalia

Indonesia, 2004), h. 38

Page 43: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

26

saling berkaitan yang secara bersama-sama berfungsi mencapai tujuan. Tujuan yang

dimaksud adalah tujuan ekonomi atau dengan kata lain bahwa koperasi harus

berdasarkan motif ekonomi/mencari keuntungan.8

Selain itu prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:9

a. Koperasi adalah organisasi suka rela, terbuka kepada semua orang untuk dapat

menggunakan pelayanan yang diberikannya dan mau menerima tanggung

jawab keanggotaan, tanpa membedakan jenis kelamin, sosial, suku, politik,

atau agama.

b. Organisasi demokaratis yang dikontrol oleh anggotanya, yang aktif

berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan dan membuat keputusan

c. Anggota berkontribusi secara adil dan pengawasan secara demokrasi atas

modal koperasi.

d. Oganisasi mandiri yang dikendalikan oleh anggota-anggotanya. Walaupun

koperasi membuat perjanjian dengan organisasi lainnya termasuk pemerintah

atau penambah modal dari sumber luar, koperasi harus tetap dikendalikan

secara demokrasi oleh anggota dan mempertahankan otonomi koperasi.

e. Menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk anggota, wakil-wakil yang

dipilih, manager, dan karyawan-karyawan sehingga mereka dapat

berkontribusi secara efektif untuk perkembangan koperasi.

8 Ibid, h. 39

9 Andjar Pachta W, dkk, Hukum Koperasi Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 23-25

Page 44: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

27

f. Melayani anggota-anggotanya dan memperkuat gerakan koperasi melalui

kerja sama dengan struktur koperasi local, nasional, dan internasional.

g. Bekerja untuk perkembangan yang berkesinambungan atas komunitasnya.

2. Landasan Hukum Koperasi Syariah

Landasan hukum koperasi syariah adalah sebagaimana lembaga ekonomi Islam

lainnya yaitu mengacu pada sistem ekonomi Islam itu sendiri, seperti yang terdapat

dalam al-Qur’an dan Al-Hadis.10

Landasan koperasi syariah tersebut seperti yang

disebutkan di bawah ini:

1. Koperasi melalui pendekatan sistem syariah

Merupakan sistem ekonomi yang integral dan merupakan suatu kumpulan dari

barang-barang atau bagian-bagian yang bekerja sama sebagai suatu keseluruhan.

QS. Al-Baqarah: 208

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan

janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh

yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 208)

2. Tujuan sistem koperasi syariah

Mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai norma dan moral Islam:

QS. A-Baqarah : 168

10 Nur S Buchori, Koperasi Syariah, (tt: Masmedia Buana Pustaka, 2009), h.

Page 45: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

28

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di

bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah:

106)

3. Menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama anggota

QS. Al-Hujurat: 13

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat:

13)

3. Partisipasi Anggota Dalam Koperasi

Sebagai sebuah perkumpulan, koperasi tidak akan mungkin terbentuk tanpa

adanya anggota sebagai tulang punggungnya. Apalagi, koperasi merupakan kumpulan

orang bukan kumpulan modal, sehingga jumlah anggota sangat menentukan besarnya

Page 46: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

29

modal yang dimiliki. Semakin banyak jumlah anggota, maka semakin kokoh

kedudukan koperasi sebagai suatu badan usaha, baik ditinjau dari segi organisasi

maupun dari segi ekonomis. Sebab badan usaha koperasi dikelola dan dibiayai oleh

para anggota, bertambahnya anggota berarti bertambahnya pemasukan modal yang

bersumber dari simpanan-simpanan para anggota.11

Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan untuk

mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi. Koperasi sebagai business

entity dan social entity dibentuk oleh anggota-anggota untuk menggapai manfaat

tertentu melalui partisipasi. Koperasi harus memiliki kegiatan-kegiatan tertentu untuk

menjabarkan bentuk-bentuk partisipasi dan memacu manfaat bersama, ketika

berbagai manfaat diperoleh melalui upaya-upaya bersama para anggota. Oleh karena

itu, diharapkan manfaat tersebut dapat didistribusikan secara adil dan merata sesuai

dengan kontrbusi mereka kepada koperasi dalam aneka kegiatan-kegiatan koperasi.

Partisipasi anggota dalam koperasi diibaratkan darah dalam tubuh manusia.12

Pada pasal 17 ayat (1) UU No 25/1992 dinyatakan bahwa “anggota koperasi

adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi”. Sebagai pengguna dan pemilik

koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Sekalipun demikian,

sepanjang tidak merugikan kepentingannya, koperasi dapat memberikan pelayanan

kepada bukan anggota sesuai dengan sifat kegiatan usahanya, dengan maksud untuk

11 Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, h. 55 12 Thoby Mutis, Pengembangan Koperasi, (Jakarta: Grasindo, 1992), h. 93

Page 47: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

30

menarik yang bukan anggota menjadi anggota koperasi.13

Sebagai pemilik, kewajiban

anggota adalah melakukan investasi atau menanam modal di koperasinya. Sedangkan

sebagai pemakai, anggota harus menggunakan secara maksimum pelayanan usaha

yang diselenggarakan oleh koperasi.14

Sesuai dengan peran ganda yang ditandai oleh prinsip identitas, maka partisipasi

anggota dapat dibagi sebagai berikut:

1. Dalam kedudukannya sebagai pemilik:

1. Memberikan kontribusinya dalam bentuk keuangan terhadap pembentukan

dan pertumbuhan perusahaan koperasinya dan melalui usaha-usaha

pribadinya;

2. Mengambil bagian dalam penetapan tujuan pembuatan keputusan dan dalam

proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinya.

2. Dalam kedudukan sebagai pelanggan/pemakai memanfaatkan berbagai

kesempatan yang bersifat menunjang kepentingan-kepentingan yang disediakan

perusahaan koperasinya.15

Partisipasi dalam koperasi ditujukan untuk menempatkan para anggota menjadi

subyek dari pengembangan koperasi, anggota harus terlibat di dalam setiap langkah

proses pengembangan koperasi dari tingkat penetapan tujuan, sasaran atau

penyusunan strategi, serta pelaksanaan untuk merealisasikan dan pengendalian sosial

sesuai kepentingan anggota. Partisipasi sebagaimana telah dipertimbangkan

13 Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, h. 55 14 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 79 15 Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi,

(Ciawi: Ghalia Indonesia, 2004), h. 59

Page 48: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

31

hendaklah memasukkan rasa memiliki dan rasa bertanggung jawab dengan tekanan

tertentu pada pentingnya pendapat bersama yang dihasilkan oleh para anggota.16

Berpegang pada prinsip/pengertian koperasi, maka ada beberapa prinsip, yaitu:17

1. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam

lingkup usaha koperasi

2. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan

3. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.

Keanggotaan koperasi pada dasarnya tidak dapat dipindahtangankan karena

persyaratan untuk menjadi anggota koperasi adalah kepentingan ekonomi yang

melekat pada anggota yang bersangkutan. Dalam hal anggota meninggal dunia,

keanggotaannya dapat diteruskan oleh ahli waris yang memenuhi kepentingan ahli

waris dan mempermudah proses mereka menjadi anggota. Dalam Pasal 19 dan 20 UU

No 25 /1992 disebutkan hak dan kewajiban anggota di dalam koperasi, yang

dimaksudkan untuk menghindari adanya kecenderungan anggota hanya akan

mementingkan pribadinya sendiri, isi pasal tersebut lebih rincinya disebutkan di

bawah ini:18

Setiap anggota mempunyai kewajiban:

a. Mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat

anggota;

16 Thoby Mutis, Pengembangan Koperasi, (Jakarta: Grasindo, 1992), h. 94 17 Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, h.

58 18 Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, h. 56

Page 49: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

32

b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang telah diselenggarakan oleh koperasi;

c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

Sedangkan hak anggota adalah sebagai berikut:

1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat

anggota;

2. Memilih dan/dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas;

3. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam AD;

4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota

baik diminta maupun tidak diminta;

5. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antarsesama

anggota;

6. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut

ketentuan dalam AD.

Didahulukannya kewajiban daripada hak sepintas terlihat tidak ada artinya.

Namun jika dikaji lebih dalam, pengaturan yang demikian mengandung makna bahwa

anggota koperasi harus mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melaksanakan

kewajibannya. Setelah kewajibannya tersebut dilaksanakan barulah mereka boleh

menuntut hak sebagai anggota koperasi. Hal ini merupakan pencerminan dari

koperasi Indonesia yang berciri khas kekeluargaan, sehingga tidak pantas anggota

menuntut hak terlebih dahulu sebelum menunaikan kewajibannya. Jadi, anggota

Page 50: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

33

merupakan faktor penentu dalam kehidupan koperasi, oleh karena itu penting bagi

anggota untuk mengembangkan dan memelihara kebersamaan.19

4. Koperasi di Lingkungan Pesantren

1. Pesantren dan Peranannya di Indonesia

Memberikan gambaran yang akurat dan lengkap tentang kegiatan-kegiatan di

pesantren saat ini memang sukar sekali. Hal ini dimungkinkan karena fakta

memperlihatkan betapa sedikitnya perubahan yang terjadi dalam pesantren dewasa

ini. Pada umumnya kegiatan-kegiatan di pesantren dapat dikelompokkan pada 3 jenis

kegiatan yaitu, dakwah, pendidikan, dan sosial.20

Selain kegiatan dakwah dan

pendidikan, kegiatan sosial merupakan bagian dari gaya hidupnya. Dalam segi ini

terdapat kecenderungan untuk diangkat ke tingkat formal, seperti yang terjadi pada

beberapa pesantren saat ini, bahkan dengan kualitas cukup tinggi diukur dengan

kapasitas dan potensi sarana yang ada.21

Terdapat beberapa peran pesantren di lingkungannya, yaitu: Pertama, pesantren

telah mampu menjalankan peran keagamaan. Kedua, pesantren menjalankan peran

pendidikan. Ketiga, pesantren menjalankan peran kulturalnya. Keempat, pesantren

menjalankan peran sosial-ekonomi. Kelima, pesantren menjalankan peran

pengembangan masyarakat.22

2. Kelayakan Koperasi Pondok Pesantren

19 Ibid 20 Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi, h. 140 21 Ibid, h. 142 22 Ibid, h. 143

Page 51: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

34

Kehadiran koperasi di lingkungan pondok pesantren pada dewasa ini bukan

merupakan barang baru. Kopontren bukan saja menandai memasyarakatnya koperasi

di Indonesia, melainkan juga menandai pengembangan peranan fungsi dan dinamika

pesantren itu sendiri di satu pihak serta potensinya sebagai detonator bagi

pengembangan koperasi selanjutnya di masyarakat di pihak lain. Meningkatnya

perhatian terhadap kopontren didukung oleh kesadaran akan nilai dan potensinya.23

Keanggotaan kopontren sangat bervariasi dan sangat bergantung pada kondisi

pondok pesantren tersebut. Pada umumnya sistem keanggotaannya dapat

dikelompokkan dalam tiga macam, sebagai berikut:

1. Anggotanya terdiri dari santri yunior dan santri beserta guru-guru/ustadz

2. Anggotanya terdiri dari santri, guru/ustadz, kyai, dan anggota majlis taklim

termasuk masyarakat sekitarnya.

3. Anggotanya terdiri dari guru/ustadz, kyai, dan anggota majlis taklim termasuk

masyarakat sekitarnya.

Kopontren adalah human investment dalam arti luas. Melalui kpontren santri

dapat berpraktek organisasi khususnya dalam menyusun program dan digunakan

tempat melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi. Pada saat bersamaan kopontren

berarti meningkatkan kesejahteraan warga pesantren khususnya dan masyarakat

sekitarnya pada umumnya. Dalam hal kopontren telah berkembang dengan

23 Ibid, h. 145

Page 52: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

35

profesionalitas pengelolaan, maka ia merupakan lapangan pekerjaan baru yang

menampung tenaga kerja dari lingkungan sendiri.24

Dukungan bagi pesantren untuk berkoperasi secara cultural ada pada tata nilai.

Ada beberapa nilai koperasi yang terdapat dalam tradisi pesantren. Menurut Arif

Mudatsir nilai-nilai itu antara lain, kemandirian, kegotong-royongan, dan sama-sama

memerhatikan kaum lemah.25

3. Prospek Pesantren dalam Pengembangan Koperasi

Upaya pengembangan koperasi di pesantren hanya dapat diupayakan jika koperasi

yang telah didirikan itu dianggap bermanfaat atau memiliki keuntungan-keuntungan

yang dapat dirasakan oleh para anggotanya dan masyarakat sekitarnya. Hal ini

ditandai dengan keuntungan finansial yang meningkat dari tahun ke tahun, kesan

positif dari para penghuni pesantren dan masyarakat sekitarnya, dan peningkatan

pengetahuan dan keterampilan dari para santri yang pernah mengelola koperasi.

Adanya potensi yang mendukung, memungkinkan koperasi dapat dikelola secara baik

oleh pesantren dengan menambah pengetahuan-pengetahuan teknis operasional

perkoperasian, pengetahuan prinsip-prinsip dasar koperasi, dan latihan-latihan

keterampilannya kepada para pengelolanya. Akan tetapi pengembangan pengetahuan

dan keterampilan yang dibutuhkan tersebut juga menjadi bertambah. Dengan kata

lain, pengetahuan dan keterampilan para pengurus koperasi harus sudah sampai pada

24 Ibid, h. 146-147 25 Ibid,, h. 147

Page 53: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

36

pengetahuan dan keterampilan pemasaran, studi kelayakan, manajemen, dan

sebagainya.26

Kopontren sebagai lembaga usaha dan ekonomi dituntut kemampuannya untuk

dapat menunjang gerak laju program anggotanya, maupun program pokok

pesantrennya itu sendiri sebagai lembaga induknya. Hubungan timbal balik antara

kopontren dan pesantrennya secara kelembagaan sangat diperlukan. Sebagai

pembinaaan manajemen dan teknik-teknik usaha, kopontren bersama-sama pihak

pimpinan pesantren perlu berhubungan dengan instansi terkait atau departemen teknis

yang sesuai dengan bidang usahanya. Tingkat pendidikan banyak berpengaruh,

kesempatan mengikuti latihan-latihan. Hal ini tidak hanya untuk fungsionaris, tetapi

juga bagi anggota pada umumnya karena hal ini berkaitan dengan tingkat partisipasi

anggota dan kaderisasi.27

5. Penyaluran dana pada Koperasi

Modal yang diperoleh koperasi hendaknya didayagunakan untuk memenuhi

kebutuhan para anggota koperasi sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan

koperasinya. Pada berbagai jenis koperasi, pendayagunaan modal dibedakan oleh

kebutuhan, kemanfaatan dan kegunaannya bagi para anggotanya.28

a. Pada koperasi-koperasi yang bergerak di bidang jasa, seperti koperasi simpan

pinjam, koperasi angkutan, dan lain-lain, titik berat penggunaan modal yaitu

mempertinggi tingkat pelayanan jasa-jasa kepada anggota.

26 Ibid, h. 152-154 27 Ibid, h. 155-156 28G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991) h. 49

Page 54: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

37

b. Pada koperasi-koperasi produksi, titik berat penggunaannya yaitu untuk

mempertinggi produktivitas para anggotanya.

c. Pada koperasi-koperasi yang bergerak di bidang pemasaran, titik berat

penggunaannya yaitu untuk mempertinggi kualitas hasil/produk para anggota

agar para anggota memperoleh harga layak dari jerih payahnya.

d. Pada koperasi-koperasi konsumsi, titik berat penggunaan modal tertuju pada

pemenuhan kebutuhan para anggotanya, terutama kebutuhan sehari-hari.

e. Pada koperasi-koperasi aneka usaha (multi purpose) modal koperasi

didayagunakan untuk berbagai kegiatan dengan titik berat pada kebutuhan

utama para anggotanya, bukan pada yang paling menguntungkan koperasi.

Pengurus dalam mendayagunakan modal koperasinya harus bertitikberat pada

usaha-usaha pemuasan kebutuhan/kepentingan para anggotanya. Jadi berbeda dengan

badan-badan usaha lain yang penggunaan modalnya dititikberatkan pada usaha yang

paling menguntungkan, tidak peduli apakah usahanya itu sesuai dengan kehendak

para pembentuk modalnya. Dengan demikian jelas bahwa dalam pendayagunaan

modal koperasi para pengurusnya dituntut untuk lebih mengerahkan kecerdasan,

kejelian, dan fleksibilitas mengutamakan usaha-usaha yang dapat memuaskan

pemenuhan kebutuhan/kepentingan para anggota, yang mana usaha-usaha tersebut

dapat pula mendatangkan pendapatan yang wajar/layak.29

Dalam pendayagunaan modal ini pihak pengurus terlebih dahulu harus melakukan

pertimbangan-pertimbangan, modal mana yang dapat digunakan dengan aman,

29 Ibid

Page 55: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

38

seperti modal yang diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan suka

rela dalm wujud simpanan secara deposito, cadangan dari sisa hasil usaha, pinjaman

dari Bank, bantuan/pinjaman dari pemerintah,dan modal mana yang mungkin kurang

aman dalam pemakaiannya seperti, simpanan suka rela dalam bentuk simpanan

secara giro, dan perolehan uang muka dari para pelanggan. Dengan pertimbangan

yang matang, modal yang aman sebagian dapat dijadikan modal investasi dan

sebagian dapat dijadikan modal kerja.30

1. Modal Investasi, Pihak pengurus harus memikirkan baik-baik

pembelian/pengadaan sarana-sarana penunjang usahanya, seperti alat-alat

pelayanan, mesin-mesin/alat-alat pengolahan, gudang tempat penyimpanan

produk, dan lain-lain.

2. Modal Kerja, Yaitu modal/uang yang diperlukan untuk membelanjai operasi

sehari-hari, seperti untuk pembelian barang-barang bagi koperasi konsumsi,

pemberian pinjaman bagi koperasi simpan pinjam, pembelian bahan-bahan

mentah dan lain-lain bagi koperasi produksi, dan sebagainya. Uang yang masuk

dari hasil usaha segera dikeluarkan kembali utuk melangsungkan usahanya,

sehingga modal/dana tersebut akan terus berputar setiap periodenya selama

berlangsungnya usaha koperasi.

Adapun lapangan usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan

kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota.

Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi

30 Ibid, h. 50

Page 56: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

39

kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi atau satu-satunya kegiatan usaha

koperasi.31

Dalam pendayagunaan modal kerja terdapat tiga (3) konsep yang sebaiknya

diketahui oleh para pengurus, yaitu:32

a. Konsep Kuantitatif, yaitu mendasar pada kuantitas dari pada dan yang

tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancer di mana aktiva tersebut merupakan

aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau akan terbebas

lagi dalam waktu yang pendek;

b. Konsep Kualitatif, modal kerja di sini dikaitkan dengan besarnya jumlah

utang lancar / yang segera harus dikembalikan, dengan demikian maka setelah

satu putaran usaha maka utang-utang itu sera harus disisihkan untuk

dipersiapkan pengembaliannya bila ditagih oleh sipemberi pinjaman, dengan

demikian maka usaha selanjutnya akan dibiayai dengan aktiva lancar yang

benar-benar dapat digunakan tanpa mengganggu likuiditasnya;

c. Konsep Fungsional, yaitu mendasarkan pada fungsi dari pada dana dalam

menhasilkan sesuatu (pelayanan, produk, pemasaran, dan lain-lain) yang

memuaskan pemenuhan kepentingan para anggota sambil mendatangkan

pendapatan yang wajar.

B. Teori Permodalan Koperasi

31 Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, h. 250 32 Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, h. 51

Page 57: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

40

1. Arti Modal Bagi Koperasi

Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi dewasa ini serta semakin

besarnya dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi, baik yang

berasal dari dana intern (modal sendiri) maupun modal ekstern (modal

luar/pinjaman), maka semakin berat pula tanggung jawab manajemennya.

Pengendalian penggunaan dan pengawasannya akan berjalan baik apabila koperasi

menerapkan sistem perencanaan anggaran yang sesuai dan memadai.33

Pimpinan koperasi yang baik, selain secara teratur meneliti kemajuan koperasi,

juga harus membuat rencana kegiatan usaha untuk masa mendatang. Rencana

kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran koperasi dikenal

sebagai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPB). Dalam

penganggaran dikenal dua macam penyusunan anggaran yaitu Anggaran Belanja

Operasional dan Anggaran Keuangan.34

a. Anggaran Belanja Koperasi (ABK)

ABK adalah suatu perencanaan dalam bentuk uang(rupiah) atas kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datangdan digambarkan

dalam bentuk angka untuk suatu periode tertentu (biasa satu tahhun). Perencanaan

tersebut meliputi perkiraan jumlah penjualan, jumlah biaya, jumlah pendapatan,

dan jumlah keuntungan yang diharapkan.

b. Anggaran Keuangan (Cash Budget)

33 Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, h.

76 34 Ibid, h. 76-77

Page 58: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

41

Anggaran Pendapatan Koperasi jika dilihat dari keluar masuknya uang kas

bisa disebut Anggaran Keuangan. Pada anggaran keuangan ini diperkirakan

keluar masuknya uang pada waktu-wakttu tertentu di masa yang akan datang.

Perhitungan ini diperlukan untuk uang tunai yang harus ada di dalam kas dan

bank dalam suatu wakttu.

Jumlah modal yang diperlukan oleh suatu koperasi sudah harus bisa ditentukan

dalam proses pengorganisasian atau pada waktu pendiriannya dengan rinciannya

berapa untuk modal tetap atau yang disebut juga sebagai modal jangka panjang dan

berapa untuk modal kerja yang disebut sebagai modal jangka pendek. Disamping itu

juga masih diperlukan sejumlah dana yang akan digunakan untuk membiayai

pengeluaran selama dalam proses pendiriannya itu, yang disebut dana

pengorganisasian (organizational funds).35

Modal jangka panjang diperlukan untuk penyediaan fasilitas fisik bagi koperasi,

seperti untuk pembelian tanah, gedung, mesin-mesin dan kenderaan-kenderaan yang

diperlukan oleh koperasi.36

Modal jangka pendek diperlukan oleh koperasi untuk membiyai kegiatan

operasional koperasi, seperti gaji, pembelian, bahan baku, pembayaran pajak dan

asuransi, biaya penelitian dan sebagainya. Dalam hal koperasi tersebut adalah

35 Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), h. 189-190 36 Ibid

Page 59: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

42

koperasi simpan pinjam modal ini diperlukan untuk pemberian pinjaman kepada

anggota-anggota, modal kerja ini disebut juga circulating capital.37

Dana pendirian/pengorganisasian digunakan untuk membiayai pengeluaran

koperasi selama dalam proses pendirian atau pengorganisasian, sebelum organisasi

bisa beroperasi seperti untuk izin pendirian, izin usaha, pembuatan anggaran dasar

dan rencana kerja, dan sebagainya.38

Modal adalah merupakan salah satu faktor produksi, tetapi hingga sekarang

diantara para ahli ekonomi sendiri belum terdapat kesamaan pendapat tentang apa

yang disebut dengan modal dan tampaknya dalam sejarahnya, pengertian dari modal

itu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu.39

Menurut klasik, modal diartikan sebagai hasil produksi yang digunakan untuk

memprodusir lebih lanjut. Dalam perkembangannya, pengertian modal mengarah

pada sifat non-physical, dalam arti modal ditekankan pada nilai, daya beli atau

kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang modal.40

Ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi oleh koperasi dalam kaitannya dengan

permodalan, yaitu sebagai berikut:41

1. Pengendalian dan pengelolaan koperasi harus tetap berada di tangan anggota

dan tidak perlu dikaitkan dengan jumlah modal yang dapat ditanam oleh

37 Ibid 38 Ibid 39 Ibid, h. 190-191 40 Ibid, h. 191 41 Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, h.70-71

Page 60: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

43

seseorang anggoa dalam koperasi dan berlaku ketentuan satu anggota satu

suara.

2. Modal harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat dan

meningkatkan kesejahteraan bagi anggota.

3. Kepada modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas.

4. Koperasi pada dasarnya memerlukan modal yang cukup untuk membiayai

usahanya secara efisien.

5. Usaha-usaha dari koperasi harus dapat membantu pembentukan modal baru

6. Kepada saham koperasi (di Indonesia ekuivalen dengan simpanan pokok)

tidak bisa diberikan suatu premi di atas nilai nominalnya, meski seandainya

nilai bukunya bisa bertambah.

2. Sumber Permodalan Koperasi

Koperasi mempunyai prinsip member based oriented activity, bukan capital

based oriented activity, sehingga pembentukan modal sendiri tergantung pada

besarnya simpanan-simpanan para anggotanya dan jumlah anggota koperasi

tersebut.42

Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi.

Modal usaha terdiri dari dua macam: pertama, modal investasi, yaitu sejumlah uang

yang ditanam atau dipergunakan untuk pengadaan sarana operasional suatu

perusahaan, yang bersifat tidak mudah diuangkan seperti tanah, mesin, bangunan, dan

42 Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, h.

78

Page 61: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

44

lain-lain. Kedua, modal kerja yaitu sejumlah uang yang tertanam dalam aktiva lancar

perusahaan atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek

perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja, biaya listrik, pajak dan lain-

lain.43

Ditinjau dari perspektif manajemen, modal kerja selalu dibutuhkan selama usaha

berjalan. Oleh sebab itu, para pengelola usaha pada umumnya menaruh perhatian

khusus pada penanganan modal kerja ini karena modal ini akan berputar terus

menerus di dalam perusahaan. Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan oleh

manajemen dalam perputaran modal kerja adalah periode (lama waktu yang

dibutuhkan) dalam setiap perputaran. Semakin pendek periode perputaran akan

menyebabkan semakin kecil kebutuhan modal kerja. Sebaliknya, semakin lama atau

panjang waktu periode maka semakin besar modal kerja yang dibutuhkan.44

Menurut UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 41 dinyatakan bahwa

modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.45

a. Modal sendiri yaitu modal yang menanggung resiko atau yang disebut modal

equity. Modal ini diperoleh dari beberapa simpanan, yaitu sebagai berikut:46

1. Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib

dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan

masih menjadi angota.

43 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 82 44 Ibid, h. 83 45 Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, h.71 46 Ibid, h. 71-72

Page 62: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

45

2. Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama

yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan

kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama

yang bersangkutan masih menjadi anggota.

3. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa

hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk

menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Dana cadangan tidak boleh

dibagikan kepada anggota, meskipun terjadi pembubaran koperasi.

4. Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya.

Modal koperasi yang merupakan hibah ini adalah pemberian harta kekayaan

dari seseorang yang berupa kebendaan, baik benda bergerak atau benda tetap.

b. Modal pinjaman, yaitu modal yang berasal dari para anggota sendiri atau dari

koperasi lain atau dari lembaga-lembaga keuangan/bank. Modal pinjaman

bersumber dari:47

1. Anggota, yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota termasuk calon

anggota yang memenuhi syarat.

2. Kopersi lain atau anggotanya, pinjaman dari koperasi lain atau anggotanya

didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.

3. Bank dan lembaga keuangan lainnya, pinjaman dari bank dan lembaga

keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

47 Ibid, h. 72-73

Page 63: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

46

4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dalam rangka mencari tambahan

modal, koperasi dapat mengeluarkan obligasi (surat pernyataan hutang) yang

dapat dijual ke masyarakat.

5. Sumber lain yang sah, adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan

tidak melalui penawaran secara hukum.

c. Teori Kesejahteraan Ekonomi

1. Pengertian Kesejahteraan

Secara harfiah yang dimaksud dengan kesejahteraan adalah keamananan dan

keselamatan hidup. Kesejahteraan telah termasuk kemakmuran hidup, yaitu keadaaan

yang menunjukkan keadaan orang hidup aman dan tenteram serta dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya.48

Kesejahteraan sosial dapat didefenisikan sebagai suatu kondisi kehidupan

individu dan masyarakat yang sesuai dengan standar kelayakan hidup yang dipersepsi

masyarakat. Tingkat kelayakan hidup dipahami secara relatif oleh berbagai kalangan

dan latar belakang budaya, mengingat tingkat kelayakan ditentukan oleh persepsi

normatif suatu masyarakat atas kondisi sosial, material, dan psikologis tertentu.49

Kesejahteraan sosial dapat diperoleh dengan berbagai cara. Midgley (1997)

mengulas beberapa usaha yang dilakukan masyarakat guna mencapai taraf

kesejahteraan, antara lain pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,

48 Muhammad Daud, Lembaga-Lembaga Islam di Idonenesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), h.

275 49 Kusmana, Bunga Rampai: Islam & Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity Project,

2006), h. 32

Page 64: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

47

pembangunan bidang pendidikan kesehatan dan penciptaan kebijakan-kebijakan

sosial yang memberi jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan taraf kesejahteraan

masyarakat.50

Selain itu sejahtera juga dapat dipahami sebagai keadaan lahiriyah yang diperoleh

dalam kehidupan duniawi yang meliputi kesehatan, sandang, pangan, papan,

perlindungan hak asasi dan sebagainya.

Kesejahteraan dipahami sebagai hak dasar manusia yang bersifat universal,

sehingga setiap orang secara inclusive berhak atas suatu tingkat kesejahteraan yang

sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh sebab itu, usaha-usaha pemeliharaan

tingkat kesejahteraan dapat dipandang sebagai usaha pemenuhan hak-hak asasi

manusia.51

2. Indikator Kesejahteraan

Para pakar ilmu sosial yang telah mencoba untuk mengembangkan ukuran-ukuran

kuantitatif dalam kesejahteraan sosial dalam usaha memahami konsep ini dengan

menggunakan berbagai teknik. Satu teknik membandingkan indikasi kunci juga

statistik dilakukan untuk mengukur kondisi sosial. Ukuran statistik ini diketahui

sebagai indikator karena sumbangannya dalam memberikan indikator tentang kondisi

sosial pada suatu masyarakat.

Contoh yang seringkali digunakan adalah tingkat pengangguran, angka kematian

bayi, angka kriminalitas, tingkat buta huruf, dan angka statistik tentang ekspektasi

50 Ibid 51 Ibid, h. 33

Page 65: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

48

hidup, pendaftaran murid pada sekolah, kemiskinan dan kondisi sosial yang lain.

Tingginya angka kriminalitas, pengangguran, kemiskinan, dan masalah serupa

menjadi indikasi rendahnya tingkat kesejahteraan sosial. Sebaliknya, masyarakat

yang memiliki angka pengangguran, kemiskinan dan kriminalitas yang rendah, serta

angka ekpektasi hidup dan tingginya orang yang dapat membaca dapat dikatakan

memiliki taraf kesejahteraan sosial yang tinggi.52

Konsep sejahtera menurut BKKBN, dirumuskan lebih luas daripada sekedar

definisi kemakmuran ataupun kebahagiaan. Konsep sejahtera tidak hanya mengacu

pada pemenuhan kebutuhan fisik orang ataupun keluarga sebagai entitas, tetapi juga

kebutuhan psikologisnya. Ada tiga kelompok kebutuhan yang harus terpenuhi, yaitu:

kebutuhan dasar, kebutuhan sosial, dan kebutuhan pengembangan. Apabila hanya

satu kebutuhan saja yang dapat dipenuhi oleh keluarga, misalnya kebutuhan dasar,

maka keluarga tersebut belum dapat dikatakan sejahtera menurut konsep ini.

Pembangunan kesejahteraan keluarga mencakup 13 variabel, seperti: pangan,

sandang, papan, kesehatan, pendidikan, agama, keluarga berencana, interaksi dalam

keluarga, interaksi dengan lingkungan, transportasi, tabungan, informasi dan peranan

dalam masyarakat. Selain itu, BKKBN menetapkan 5 (lima) tahapan Keluarga

Sejahtera menurut pemenuhan kebutuhan, yaitu: Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera

II, Sejahtera III, dan Sejahtera III Plus.53

52 James Midgley, Pembangunan Sosial: Perspektif Pembangunan dalam Kesejahteraan Sosial, (Jakarta:

Ditperta Islam Depag RI, 2005), h. 19-20 53

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/ASPIRASI%20SOSIAL%20BUDAYA%20MASYARAKAT%20PEDE

SAAN.pdf diakses pada hari senin, tanggal 06 Februari 2012

Page 66: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

49

Islam sesungguhnya mengajarkan prinsip-prinsip „adalah yang sangat kuat.

Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup dan

berkembang dengan sejahtera dalam masyarakatnya. Tidak diperkenankan dalam

masyarakat terjadi ketimpangan, di mana oorang lapar dan lemah, orang miskin atau

yatim dan orang cacat dan buta huruf dibiarkan dalam kesulitan sementara sebagian

lainnya sejahtera dan berkecukupan. Prinsip-prinsip dasar tentang diturunkannya

syari’at Islam sesungguhnya juga berorientasi pada penciptaan kesejahteraan dan

perlindungan kaum dhu’afa.54

3. Pengertian Ekonomi

Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomos. Pada mulanya kata

ini berarti pengaturan urusan-urusan rumah tangga. Selanjutnya kata ekonomi diberi

pengertian yang dikhususkan pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan

kebendaan atau kekayaan saja. Ilmu ekonomi, secara popular sering didefinisikan

sebagai ilmu tentang kekayaan atau ilmu tentang bagaimana menciptakan

kesejahteraan material. Dalam bahasa Arab, ekonomi disebut al-iqtishad dan ilmu

ekonomi disebut ilm al-iqtishad dengan arti melakukan sesuatu atau mengatur sesuatu

sesuai dengan ketentuan dan aturan-aturannya, tidak lebih dan tidak kurang. Seperti

yang termuat dalam Al-qur’an surat Al-furqan ayat 67, yaitu:55

54 Kusmana, Bunga Rampai: Islam & Kesejahteraan Sosial, h. 39 55 Ahmad Dimyati, dkk, Islam dan Koperasi, h. 43-44

Page 67: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

50

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan,

dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara

yang demikian. (QS. Al-Furqaan: 67)

Selain itu, ekonomi juga diartikan sebagai pengelolaan rumah tangga, maksudnya

adalah suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang

berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya rumah tangga yang terbatas diantara

berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan

masing-masing.56

4. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Anggota

Dalam UU No 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa,

koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional,

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan tersebut mengandung makna

bahwa meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi

melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama

dibandingkan dengan masyarakat umum.57

Dan apabila nantinya mempunyai

kelebihan kemampuan, maka usaha tersebut diperluas ke masyarakat di sekitarnya.

56 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 9-10 57 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 19

Page 68: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

51

Karena para anggota koperasi pada dasarnya juga merupakan anggota masyarakat,

maka dengan jalan ini secara bertahap koperasi ikut berperan meningkatkan taraf

hidup masyarakat.58

Karena di samping itu juga tujuan utama ekonomi kerakyatan

pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

mengendalikan jalannya roda perekonomian.

Tujuan mendirikan sebuah koperasi adalah untuk membangun sebuah organisasi

usaha dalam memenuhi kepentingan bersama, dari para pendiri dan anggotanya di

bidang ekonomi. Sebagai organisasi usaha, penerapan asas ekonomi dan asas hukum

menjadi jelas, asas ekonomi adalah memenuhi kebutuhan ekonomi dengan

menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam berusaha, sedangkan asas hukum adalah

memenuhi semua prinsip-prinsip hukum dalam usaha yang berbadan hukum.

Dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi tidak hanya dituntut

mempromosikan usaha-usaha ekonomi anggota, tetapi juga mengembangkan sumber

daya anggota melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara terus menerus

dan berkelanjutan sehingga anggota semakin professional dapat melakukan usaha-

usaha sebagaimana usaha badan usaha lain, seperti sektor perdagangan, industri

manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, dan lain-lain. Maksud dan tujuan

pendirian koperasi juga merupakan ketentuan yang harus dimasukkan ke dalam AD.

Maksud dan tujuan pendirian koperasi tersebut secara formal dan umum dapat

58 Muhammad firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek, h. 43

Page 69: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

52

dirumuskan untuk mewujudkan kesejahteraan para angota pada khususnya dan

masyarakat non-anggota pada umumnya.59

Keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari peningkatan

kesejahteraan anggota. Kesejahteraan bermakna sangat luas dan juga bersifat relatif,

karena ukuran sejahtera bagi seseorang dapat berbeda satu sama lain. Manusia pada

dasarnya adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas, karena itu kesejahteraan

akan terus dikejar tanpa batas. Keberhasilan koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan sosial ekonomi anggotanya akan lebih mudah diukur, apabila aktivitas

ekonomi yang dilakukan oleh anggota dilakukan melalui koperasi. Dalam pengertian

ekonomi, tingkat kesejahteraan itu dapat ditandai dengan tinggi rendahnya

pendapatan riil. Apabila pendapatan riil seseorang atau masyarakat meningkat, maka

kesejahteraan ekonomi seseorang atau masyarakat tersebut meningkat pula. Sejalan

dengan hal itu, maka apabila tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan

anggotanya, maka berarti pula tujuan koperasi tersebut diwujudkan dalam bentuk

meningkatnya pendapatan riil para anggotanya.60

Dalam pengertian ekonomi, pendapatan dapat berbentuk pendapatan nominal dan

pendapatan riil. Pendapatan nominal adalah pendapatan seseorang yang diukur dalam

jumlah satuan uang yang diperoleh. Sedangkan pendapatan riil adalah pendapatan

seseorang yang diukur dalam jumlah barang dan jasa pemenuh kebutuhan yang dapat

dibeli, dengan membelanjakan pendapatan nominalnya (uangnya). Apabila

59 Andjar Pachta W, dkk, Hukum Koperasi Indonesia, h. 82-83 60 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 19

Page 70: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

53

pendapatan nominal seseorang meningkat, sementara harga-harga barang/jasa tetap

(tidak naik), maka orang tersebut akan lebih mampu membeli barang/jasa untuk

memenuhi kebutuhannya, yang berarti tingkat kesejahteraannya meningkat pula.61

Selanjutnya, fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No 25 tahun 1992

tentang Perkoperasian yaitu:62

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Begitu juga dalam Islam, kedudukan ekonomi penting karena ekonomi

merupakan faktor penting yang membawa kepada kesejaheraan umat. Ismail al Faruqi

bahkan berpendapat bahwa “Kegiatan-kegiatan ekonomi adalah penyataan dari

semangat ajaran Islam” (economic is action is the expression of Islam‟s spirituality),

karena ekonomi masyarakat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai

61 Ibid 62 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, h. 20

Page 71: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

54

oleh umat Islam (the economy of ummah and its good health are of the assence of

Islam).63

63 Ahmad Dimyanti, dkk, Islam dan Koperasi, h. 47-48

Page 72: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

55

BAB III

GAMBARAN KOPONTREN AL-IKHLAS DAN MASYARAKAT DESA

PARINGGONAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Nahdatul Ulama

(NU)Paringgonan

Yayasan Pendidikan Islam Usmaniyah Pondok PesantrenNahdatul Ulama (NU)

Paringgonan bertempat di Desa Paringggonan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten

Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara. Pesantren iniberdiri sejak tahun 1938, yang

didirikan seorang ulama besar alumni dari Mekkah bernama Syekh KH. Usman

Ridwan Hasibuan (w 1962).Beliau lahir pada tahun 1915, di Desa Paringgonan,

Kecamatan Barumun, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

Ayahnya bernama Mangaraja Diaceh Hasibuan dan ibunya bernama Siti Maryam.1

Pada awalnya beliau melakukan kegiatan belajar mengajar bertempat di rumah

beliau sendiri dengan menggunakanpola mengajaryang masih sistem halaqah yakni

murid-murid masih mengelilingi guru dengan menggunakan satu papan tulis, namun

2 (dua) tahun kemudian tepatnya pada tahun 1940, berdasarkan banyaknya animo

masyarakat untuk belajar maka sistem itu berubah menjadi sistem klasikal.Disamping

beliau terus mengajar di sekolah, beliau juga memberikan pengajian bagi orang-

orang tua di desa Paringgonan, beliau juga aktif membina dan mengembangkan

perjuangan organisasi Nahdhatul Ulama (NU). Beliau adalah ketua dalam

1Wawancara dengan Goloman Hasibuan(Ketua Yayasan), Paringgonan, Kec. Ulu Barumun, Kab. Padang

Lawas, Prov. Sumatera Utara, 03 April 2012

Page 73: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

56

kepengurusan Nahdatul Ulama (NU) di Kecamatan Barumun dan Sosa, disamping itu

beliau juga memiliki peran yang cukup banyak dalam kepengurusan Nahdatul Ulama

(NU), Sehingga sekolah yang didirikannya akhirnya diberi embel-embel dengan

nama Madrasah Nahdhatul Ulama (NU) Paringgonan.2

Yayasan Pendidikan Islam Usmaniyah Pondok PesantrenNahdatul Ulama (NU)

Paringgonan bertujuan untuk membentuk manusia yang memiliki ilmu pengetahuan

agama yang bertaqwa kepada Allah SWT, dan bertanggungjawab untuk menyebarkan

ilmu yang dimilikinya agar dengan demikian ajaran agama tetap lestari dalam

kehidupan manusia, sehingga para abituren menjadi panutan masyarakat, dan

menjadikan suasana kehidupan beragama mewarnai kehidupan bermasyarakat.3

Gedung Pondok PesantrenNahdatul Ulama (NU) Paringgonanpada awalnya

didirikan bersama oleh masyarakat secara bergotong-royong dengan kondisi

bangunan yang sangat sederhanayang beratap lalang, berdindingkan kayu, dan

berlantaikan tanah.Sekitar tahun 60-an kondisi bangunansedikit mengalami

perubahan dalam peningkatan dengan lantai semen dan sebagian bangunan

beratapkan seng. Seiring berjalannya waktu kemudian antusias masyarakat semakin

meningkat, sehingga pada tahun 70-an terjadi pembaharuan bangunan menjadi semi

permanen berlantai 2 (dua).4

Pendirian pondok pesantren ini dilakukan secara gotong-royong, melihat

kronologi yang ada ini menandakan masih kuatnya semangat kebersamaan antar

2Ibid 3Ibid 4Ibid

Page 74: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

57

warga masyarakat di Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten

Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara tersebut.

B. Visi dan MisiPondok Pesantren Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan

Untuk lebih mengefektifkan jalannya roda operasional Pondok Pesantren NU

Paringgonan, maka pesantren ini mengacu kepada visi dan misi yang telah disepakati

dan ditetapkan serta berlaku di lingkungan pesantren. Visi Pondok Pesantren ini

adalah terwujudnya yayasan sebagai lembaga pendidikan yang mampu melahirkan

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, bertaqwa, berilmu pengetahuan dan

menguasai teknologi.5

Berdasarkan visi dari Pondok Pesantren Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan ini

maka bisa disimpulkan bahwa pondok pesantren ini tidak hanya berperan untuk

melahirkan generasi penerus yang hanya menguasai ilmu dalam bidang keagamaan,

akan tetapi juga ilmu-ilmu bidang umum. Meskipun Pondok Pesantren Nahdatul

Ulama (NU) Paringgonan adalah sekolah yang berorientasi pada ilmu agama, akan

tetapi tidak melarang para muridnya untuk belajar teknologi bahkan menganjurkan

untuk dapat menguasai keduanya.

Sedangkan misi dari Pondok Pesantren ini adalah melaksanakan prosespendidikan

secara profesional dan ramah lingkungan;Menerapkan kurikulum yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi; dan

5Ibid

Page 75: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

58

Melahirkan lulusan yang siap pakai dan mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi.6

Berdasarkan misi yang ada maka dapat disimpulkan bahwa Pondok Pesantren

Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan lebih mengutamakan keprofesionalan dalam

kegiatan proses belajar mengajar dan ramah terhadap setiap orang. Disamping itu

juga dalam menetapkan kurikulum untuk proses kegiatan belajar mengajar Pondok

Pesantren Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan ini selalu mengikuti perkembangan

zaman dengan tujuan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan

dan tekhnologi yang yang ada.Selain kedua misi yang ada Pondok Pesantren

Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan juga memiliki misi untuk melahirkan generasi

penerus yang menguasai ilmu baik ilmu keaagamaan maupun ilmu dalam bidang

umum yang berkualitas yang dapat dijadikan panutan dalam kehidupan

bermasyarakat.

C. ProfilPondok Pesantren

Pondok Pesantren Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan bernama lengkap Yayasan

Pendidikan IslamUsmaniyah Pondok Pesantren Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan.

Sesuai dengan namanya sudah jelas diketahui bahwa pesantren ini merupakan salah

satu pesantren yang berada di bawah naungan Nahdhatul Ulama (NU). Nama

Usmaniyah itu sendiri diambil dari nama pendirinya yaitu Syekh KH. Usman

6Ibid

Page 76: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

59

RidwanHasibuan. Selain itu nama Paringgonan juga disebutkan karena tempat

domisili pesantren tersebut adalah di desa Paringgonan.7

Alamat lengkap Pondok Pesantren Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan adalah di

Jalan Lintas Sibuhuan-Aek Godang km.7 Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun,

Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara. Status kepemilikan tanahnya

merupakan tanah wakaf dengan luas tanah 2.000 m2. Pesantren ini secara resmi

berdiri pada tahun 1940.8

D. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Nahdatul Ulama

(NU)Paringgonan

Berbicara tentang organisasi maka tidak akan pernah lepas dari struktur karena

struktur ini adalah suatu susunan kepengurusan yang berhubungan antara tiap-tiap

bagian posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalin kegiatan operasional

untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Sama halnya dengan organisasi

lainnya, pondok pesantren nahdatul ulama (NU) Paringgonan juga memiliki susunan

organisasi yang terdiri dari:

Dewan pembina9

Dewan pembina adalah forum yang terdiri atas tokoh-tokoh masyarakat yang

menaruh perhatian terhadap pengembangan Pondok Pesantren Nahdhatul Ulama

(NU) Paringgonan. Dewan Pembina terdiri atas, ketua H. Maratahan Hasibuan, S.Ag,

7Ibid 8Ibid 9Ibid

Page 77: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

60

anggota H. Mahmud Aziz Siregar, dengan tugas atau tanggungjawab untuk memberi

saran dan/atau bantuan bagi pengembangan dan kemajuan pondok pesantren ini.

Pengurus10

Pengurus yayasan adalah unsur pimpinan Pondok Pesantren Nahdatul Ulama

(NU) Paringgonan. Pengurus yayasan meliputi ketua Goloman Hasibuan, BA, wakil

ketua Fazrin Usman Hasibuan S.Pd.I, sekertaris Rudi Irawan Hasibuan Amd, wakil

sekretaris Sofyan Adli Hasibuan, SE, serta Bendahara Yanti Erlinda.

E. Profil Kopontren Al-Ikhlas

Nama lengkap koperasi pondok pesantren ini adalah KOPONTREN AL-

IKHLAS. Koperasi ini bertempat di pondok pesantren Nahdatul Ulama (NU)

Paringgonan. Kopontren ini didirikan melalui rapat pembentukan pada tanggal 28

Maret 2001 dengan anggota awal sebanyak 30 orang. Kopontren ini bertempat di

Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi

Sumatera Utara.11

Koperasi Pondok Pesantren Al-Ikhlas telah memiliki badan hukum dengan nomor

643/BH/KDK.2.9/IV/2001, sesuai dengan pengesahan Kepala Kantor Departemen

Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten Tapanuli Selatan pada tanggal

12 April 2001. Nomor NPWP 21.001.216.7.118.000.12

Kopontren Al-Ikhlas ini

10Ibid 11Wawancara dengan Fazrin Usman Hasibuan (Penanggungjawab usaha Kopontren), Paringgonan, Kec. Ulu

Barumun, Kab. Padang Lawas, Prov. Sumatera Utara, 04 April 2012 12Ibid

Page 78: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

61

didirikan pertama kali dengan modal hanya diperoleh dari simpanan pokok dan

simpanan wajib saja.

F. Struktur Organisasi Kopontren Al-Ikhlas

Kopontren Al-Ikhlas secara struktur tidak terpisah dengan uni-unit organisasi

koperasi lainnya. Struktur organisasi yang ada pada kopontren Al-Ikhlas telah

memenuhi standar berdirinya sebuah institusi yang bergerak dalam pelayanan

masyarakat serta didukung pula oleh sumber daya insan yang sangat unggul dan

profesional. Sama halnya dengan organisasi lain, organisasi kopontren Al-Ikhlas ini

juga memiliki susunan organisasi yang terdiri dari:

Dewan Pengawas13

Dewan Pengawas adalah forum yang terdiri dari ketua Sofyan Adli Hasibuan,

SE,dan beranggotakan Uba Sari, serta Nur Lohot. Dewan Pengawas bertugas

memberi saran bagi pengembangan dan kemajuan kopontren Al-Ikhlas.

Pengurus14

Pengurus adalah unsur pimpinan kopontren Al-Ikhlas. Pengurus terdiri dari ketua

Goloman Hasibuan, BA, dan dibantu sekretaris Ali Hasbi Hasibuan, serta Bendahara

Yanti Erlinda, dengan tugas pokoknya sebagai berikut.

1. Merumuskan kebijakan dan pengembangan usaha kopontren;

2. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi Usaha Kopontren;

3. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan Usaha Kopontren;

13Ibid 14Ibid

Page 79: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

62

4. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi Kopontren.

Penanggungjawab Usaha Kopontren15

Penanggungjawab Usaha Kopontren adalah badan normatif dan perwakilan di

kopontren Al-ikhlas, yang terdiri dari ketua Fazrin Usman Hasibuan, S.Pd.I,

sekretaris Ahmad Zaki Daulay, dan bendahara Yanti Erlinda, mananger produksi M.

Ja’far Daulay, yang dibantu bidang pengadaan bahan Sarpina Gulo, dan bidang

operasi Esli Zuraida, serta manager pemasaran yang diketuai oleh Ali Hasbi Hasibuan

yang beranggotakan Ahmad Fauzi dan Dra. Syamharida.

Penanggungjawab Usaha Kopontren bertugas melaksanakan, mengkordinasikan, dan

mengembangkan pelaksanaan kegiatan usaha kopontren serta mengendalikan

administrasi dan sumber daya yang diperlukan.

Jumlah anggota koperasi pondok pesantren ini pada awalnya (pada saat pendirian)

adalah sebanyak 30 orang, kemudian bertambah dan sekarang anggotanya menjadi 40

orang. Unit usaha yang ada pada kopontren Al-Ikhlas adalah TPKU (Tempat Praktik

Kegiatan Usaha) yang bergerak dalam bidang konveksi. Jumlah karyawan pada unit

usaha kopontren ini adalah sebanyak 3 (tiga) orang.

G. Gambaran Umum Perekonomian Masyarakat Paringgonan

Sudah menjadi kodrat manusia sebagai makhluk yang senantiasa ingin mencapai

kesejahteraan dalam hidupnya. Begitu besar keinginan manusia untuk memperoleh

kesejahteraan dalam kehidupan, semua kebutuhan harus dibutuhi yang menjadikan

15Ibid

Page 80: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

63

orang berani melakukan pekerjaan bahkan kadang-kadang ada yang menyimpang dari

jalur normatif atau ada yang rela menempuh pekerjaan yang besar resikonya dan

bahayanya.

Sehubungan dengan penjelasan diatas, maka masyarakat Paringgonan tentu pula

menginginkan kesejahteraan hidup dan bekerja menurut kemampuan masing-masing.

Keadaan penduduk yang banyak sulit untuk menentukan pekerjaan mereka secara

perorangan. Oleh karena itu, dalam penulisan ini dikemukan keadaan pekerjaan

masyarakat Paringgonan yang dapat dibagi kepada beberapa kelompok seperti petani,

pedagang, pegawai negeri, buruh, dan lain-lain.

Penyebutan perekonomian masyarakat Paringgonan pada penelitian ini perlu

karena tempat penelitian penulis adalah pada Kopontren Al-Ikhlas yang bertempat di

Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi

Sumatera Utara. Selain itu juga anggota kopontren yang menjadi responden pada

penelitian ini merupakan penduduk masyarakat dari desa Paringgonan tersebut.

Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan sekretaris desa Paringgonan, data

penduduk masyarakat Paringgonan menurut pekerjaannya terbagi menjadi 3 (tiga)

kelompok, yakni: Petani sebanyak 2262 (dua ribu dua ratus enam pulum dua) orang

(70%), Pegawai Negeri dan Guru sebanyak 485 (empat ratus delapan puluh lima)

orang (15%), dan lain-lain sebanyak 485 (empat ratus delapan puluh lima) orang

Page 81: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

64

(15%). Sedangkan jumlah penduduk masyarakat Paringgonan adalah sebanyak 3232

jiwa.16

Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa penduduk masyarakat

Paringgonan dari segi mata pencahariannya adalah mayoritas petani, dalam arti luas

mencakup perkebunan, perikanan, peternakan, pertanian sawah ladang. Kemudian

pegawai negeri yang memperoleh penghasilan dari berbagai instansi pemerintah.

Sedangkan lain-lain adalah yang termasuk ke dalam buruh angkutan jasa, buruh

bangunan dan lain-lain.

H. Gambaran Umum Responden

Anggota pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Ikhlas terdiri dari 40 anggota.

Sebagian besar dari anggota kopontren ini merupakan pengurus dan staff

pengajar(ustaz/ustazah) pada pondok pesantren Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan

yang merupakan penduduk masyarakat desa Paringgonan.Sebagian lagimerupakan

masyarakat desa Paringgonan tersebut.

Apabila pengklasifikasian anggota kopontren berdasarkan jenis kelamin,maka

anggota kopontren yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14 (empat belas) orang,

sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 26 (dua puluh enam)

orang.17

Selanjutnya apabila pengelompokan anggota koperasi berdasarkan

pekerjaannya, maka anggota kopontren yang bekerja sebagai guru sebanyak 29 (dua

16Wawancara dengan Ali Hasbi Hasibuan (sekertasis Desa Paringgonan, Kec. Ulu Barumun, Kab. Padang

Lawas, Prov. Sumatera Utara). Paringgonan, 05 April 2012 17Buku Laporan Kopontren Al-Ikhlas Paringgonan

Page 82: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

65

puluh sembilan) orang, petani sebanyak 1 (satu) orang, dan pedagang sebanyak 10

(sepuluh) orang. Dari data ini jelas bahwa sebagian besar yang menjadi anggota

kopontren Al-Ikhlas adalah staff pengajar (ustaz/ustazah) di pondok pesantren

Nahdatul Ulama (NU) Paringgonan tersebut.

Pendapatan para anggota kopontren berdasarkan pekerjaannya sebelum mendapat

dana dari kopontren itu berkisar antara Rp 500.000 s.d Rp 3.000.000yang bekerja

sebagai guru (ustaz/ustazah), petani Rp 500.000 s.d Rp 1.000.000, sedangkan

pedagang Rp 300.000 s.d Rp 1.500.000 / (per) bulannya.18

Berdasarkan data tersebut

sudah dapat dilihat bagaimana penghasilan dari tiap-tiap anggota koperasi, dan

berdasarkan itu juga dapat digambarkan bagaimana kondisi perekonomian anggota

sebelum mendapat saluran dana dari Kopontren Al-Ikhlas ini.

Penyaluran dana oleh kopontren Al-Ikhlas kepada anggotanyaberbeda antara

anggota yang satu dengan yang lainnya, penyaluran dana ini mulain dari Rp 500.000

s.d Rp 2.000.000.19

Tingkat keberagaman ini didasarkan pada kelancaran

pengembalian oleh masing-masing anggota yang dilihat dari besarnya pendapatan

mereka. Tingkat kelancaran pengembalian ini perlu diperhatikan karena dana tersebut

tiap bulannya akan diputarkan kembali.

18Ibid 19Ibid

Page 83: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

66

BAB IV

HUBUNGAN PENYALURAN DANA KOPERASI TERHADAP

KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA

A. Gambaran Umum Responden

Anggota Koperasi Pondok Pesantren Al-Ikhlas Paringgonan yang menjadi

responden adalah N=40 merupakan keseluruhan anggota dan di bawah ini akan

disebutkan profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,

status pernikahan, dan kepemilikan anak.

1. Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik 4.1

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa responden terdiri dari sebagian

besar 65% didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 26 orang, dan sisanya yaitu

35% terdiri dari 14 laki-laki.

2. Grafik Responden Berdasarkan Umur

Page 84: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

67

Grafik 4.2

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa responden sebagian besar 35%

berumur 31 tahun sampai 39 tahun yaitu sebanyak 14 orang, sedangkan urutan

kedua 27,5% adalah usia di bawah 30 tahun sebanyak 11 orang, urutan ketiga

22,5% adalah usia 40 tahun sampai 49 tahun sebanyak 9 orang, dan yang terakhir

15% adalah yang berumur 50 tahun sampai 60 tahun sebanyak 6 orang.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anggota

kopontren Al-ikhlas merupakan usia produktif.

3. Grafik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Grafik 4.3

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Page 85: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

68

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa responden sebagian besar 75%

status pernikahannya sudah menikah yaitu sebanyak 30 orang, urutan yang kedua

sebanyak 15% status pernikahannya belum menikah yaitu sebanyak 6 orang, dan

yang terakhir 10% status pernikahannya bercerai mati sebanyak 4 orang.

4. Grafik Responden Berdasarkan Kepemilikan Anak

Grafik 4.4

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Dari diagram di atas di sebutkan bahwa sebagian besar responden 77,5%

sebanyak 31 orang statusnya sudah memiliki anak, sedangkan 22,5% sebanyak 9

orang statusnya belum mempunyai anak.

5. Grafik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 86: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

69

Grafik 4.5

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

62,5% atau sebanyak 25 orang pendidikan terakhirnya adalah perguruan tinggi,

yang kedua sebesar 35% atau sebanyak 14 orang pendidikan terakhirnya adalah

SMA, sedangkan yang terakhir sebesar 2,5% atau hanya 1 responden yang

pendidikan terakhirnya SMP.

6. Grafik Responden Berdasarkan Penghasilan Sebelum Adanya Dana

Grafik 4.6

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Page 87: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

70

Dari diagram di atas ditunjukkan bahwa penghasilan responden sebelum

mendapat dana dari kopontren adalah sebagian besar 47,5% atau sebanyak 19

orang penghasilannya sebesar Rp 500.001 – Rp 1.000.000, yang kedua yaitu

17,5% atau sebanyak 7 orang penghasilannya sebesar Rp 1.500.001 – Rp

2.000.000 dan 17,5% juga penghasilannya kurang dari Rp 500.000, yang ketiga

yaitu 12,5% atau sebanyak 5 orang penghasilannya sebesar Rp 1.000.001 – Rp

1.500.000, yang terakhir yaitu 5% atau sebanyak 2 orang penghasilannya lebih

dari Rp 2.000.000.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian ini kuesioner harus diuji validitas dan reliabilitasnya

terlebih dahulu. Uji validitas bertujuan untuk mencari pertanyaan-pertanyaan

yang tidak layak (valid) sehingga harus dihilangkan. Sementara uji reliabilitas

untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika dipakai berulang-ulang. Kuesioner yang disebar untuk uji validitas

dan reliabilitas berjumlah 30 kuesioner.

Di bawah ini adalah hasil uji validitas dan reliabilitas variabel penyaluran

dana koperasi dan kesejahteraan ekonomi anggota dengan menggunakan program

SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid

2. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Page 88: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

71

a. Variabel penyaluran dana koperasi

Tabel 4.1

Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Penyaluran Dana Koperasi

Cronbach's Alpha N of Items

.962 14

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Penyaluran Dana Koperasi

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

(pertanyaan 1) 49.60 44.869 .774 .961

(pertanyaan 2) 48.43 46.668 .902 .957

(pertanyaan 3) 49.47 47.085 .945 .956

(pertanyaan 4) 48.47 47.085 .945 .956

(pertanyaan 5) 48.40 46.455 .930 .956

(pertanyaan 6) 47.47 48.257 .895 .958

(pertanyaan 7) 48.43 46.668 .902 .957

(pertanyaan 8) 48.40 46.455 .930 .956

(pertanyaan 9) 48.37 46.033 .904 .957

(pertanyaan 10) 48.37 46.033 .904 .957

(pertanyaan 11) 47.47 48.257 .895 .958

(pertanyaan 12) 47.40 50.179 .433 .967

(pertanyaan 13) 47.40 50.179 .433 .967

(pertanyaan 14) 47.47 49.499 .507 .966

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Page 89: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

72

Tabel 4.3

Kaidah Reliabilitas Guilford

Koefisien Kriteria

< 0.2 Tidak Reliabel

0.2 – 0.39 Kurang Reliabel

0.4 – 0.69 Cukup Reliabel

0.7 – 0.89 Reliabel

>0.9 Sangat Reliabel

Dari hasil uji validitas di atas tampak bahwa hasil uji validitas variabel

penyaluran dana koperasi keseluruhan item pertanyaannya valid, karena nilai-nilai

korelasi (corrected item total correlation) berada di atas standar. Menurut tabel r

untuk n sebesar 30 dan alpha 5% dengan derajat kebebasan (df) = n-2 = 30-2= 28,

maka r tabel adalah sebesar 0,361. Pada uji validitas variabel penyaluran dana

koperasi di atas semua item valid karena rhitung> rtabel, yaitu rhitung > 0,361.

Untuk uji reliabilitas variabel penyaluran dana, dari tabel dapat dilihat

koefisien Alpha Cronbach adalah sebesar 0,962. Menurut kaidah reliabilitas

Guilford instrumen dapat dikatakan reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas

sebesar 0,7 atau lebih. Oleh karena itu variabel ini adalah reliable karena

0,962>0,7.

b. Variabel kesejahteraan ekonomi anggota

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Kesejahteraan Ekonomi Anggota

Cronbach's Alpha N of Items

.953 18

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Page 90: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

73

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kesejahteraan Ekonomi Anggota

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

(pertanyaan 2) 58.20 90.717 .724 .950

(pertanyaan 3) 58.43 96.185 .523 .954

(pertanyaan 4) 60.20 90.717 .724 .950

(pertanyaan 6) 58.07 91.099 .858 .949

(pertanyaan 7) 58.10 96.093 .363 .955

(pertanyaan 8) 58.23 97.013 .366 .955

(pertanyaan 10) 58.10 91.955 .812 .950

(pertanyaan 11) 58.47 85.637 .944 .946

(pertanyaan 13) 59.83 91.247 .397 .960

(pertanyaan 14) 60.47 85.637 .944 .946

(pertanyaan 15) 58.47 85.637 .944 .946

(pertanyaan 17) 59.43 79.082 .955 .947

(pertanyaan 18) 58.07 91.099 .858 .949

(pertanyaan 20) 58.47 85.637 .944 .946

(pertanyaan 21) 60.47 85.637 .944 .946

(pertanyaan 22) 58.23 88.530 .868 .948

(pertanyaan 23) 58.10 95.128 .446 .954

(pertanyaan 24) 58.07 95.582 .391 .955

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Dari hasil uji validitas di atas tampak bahwa hasil uji validitas variabel

penyaluran dana koperasi keseluruhan item pertanyaannya valid, karena nilai-nilai

korelasi (corrected item total correlation) berada di atas standar. Menurut tabel r

untuk n sebesar 30 dan alpha 5% dengan derajat kebebasan (df) = n-2 = 30-2= 28,

Page 91: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

74

maka r tabel adalah sebesar 0,361. Pada uji validitas variabel penyaluran dana

koperasi di atas semua item valid karena rhitung> rtabel, yaitu rhitung > 0,361.

Untuk uji reliabilitas variabel penyaluran dana, dari tabel dapat dilihat

koefisien Alpha Cronbach adalah sebesar 0,953. Instrumen dapat dikatakan

reliabel menurut kaidah Guilford jika memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,7

atau lebih. Oleh karena itu variabel ini adalah reliabel karena 0,953>0,7.

C. Statistik Deskriptif

Output dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden menyatakan

pengaruh penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan ekonomi anggota

sebagai berikut:

1. Penyaluran Dana Koperasi

Untuk melihat dan mengetahui penyaluran dana koperasi oleh Kopontren

Al-Ikhlas Paringgonan maka ditampilkan hasil kuesioner penyaluran dana

koperasi untuk melihat jawaban dari 40 responden terhadap 11 pertanyaan.

Jawaban masing-masing pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Berapa kali anda memperoleh dana koperasi tersebut

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 kali 6 15.0 15.0 15.0

2 kali 20 50.0 50.0 65.0

3 kali 12 30.0 30.0 95.0

4 kali 1 2.5 2.5 97.5

>4 kali 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Page 92: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

75

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pertanyaan berapa kali anda

memperoleh dana koperasi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yaitu 20 orang (50%) menyatakan 2 kali memperoleh dana koperasi

tersebut.

Selanjutnya 12 orang (30%) menyatakan 3 kali memperoleh dana tersebut,

6 orang (15%) menyatakan 1 kali, 1 orang (2,5%) menyatakan 5 kali, dan

sebanyak 1 orang (2,5%) menyatakan lebih dari 4 kali memperoleh dana koperasi

tersebut.

Tabel 4.7

bagaimana perasaan anda setelah menerima dana tersebut

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid biasa-biasa saja 22 55.0 55.0 55.0

senang 15 37.5 37.5 92.5

sangat senang 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 22 orang (55%) menyatakan biasa-biasa saja atas pertanyaan bagaimana

perasaan anda setelah menerima dana tersebut, selanjutnya sebanyak 14

responden (37,5%) menjawab senang, dan sebanyak 3 responden (7,5%)

menjawab sangat senang.

Page 93: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

76

Tabel 4.8

berapa besarnya dana yg anda peroleh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 500.001 - 1.000.000 21 52.5 52.5 52.5

1.000.001 - 2.000.000 18 45.0 45.0 97.5

2.000.001 - 3.000.000 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pertanyaan berapa besarnya

dana yang anda peroleh. Responden yang menjawab Rp 500.001-Rp 1.000.000

sebanyak 21 orang (52,5%), sebanyak 18 orang (45%) menjawab Rp 1.000.001-

Rp 2.000.000, dan selanjutnya 1 orang (2,5%) menjawab Rp 2.000.001 - Rp

3.000.000.

Tabel 4.9

menurut anda, cukupkah dana yg disalurkan koperasi tersebut

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu-ragu 21 52.5 52.5 52.5

ckp 18 45.0 45.0 97.5

sgt ckp 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pertanyaan menurut anda

cukupkah dana yang disalurkan koperasi tersebut. Responden menjawab ragu-

ragu sebanyak 21 orang (52,5%) disebabkan mereka kurang yakin akan jumlah

dana yang disalurkan kepada mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka atau

tidak. Sedangkan 18 orang (45%) menjawab merasa cukup atas besarnya dana

Page 94: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

77

yang diperoleh, dan yang terakhir sebanyak 1 responden (2,5%) menjawab sangat

cukup yang berarti responden merasa dana yang diperoleh tersebut cukup untuk

memenuhi kebutuhannya.

Tabel 4.10

apakah dana tersebut anda gunakan untuk usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu-ragu 17 42.5 42.5 42.5

stju 18 45.0 45.0 87.5

sgt stju 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 17 responden (42,5%) menyatakan ragu-ragu atas pertanyaan apakah

dana tersebut anda gunakan untuk usaha karena mereka masih kurang yakin untuk

menggunakan dana tersebut untuk usaha. Selanjutnya sebanyak 18 responden

(45%) menjawab setuju, dan sebanyak 5 responden (12,5%) menjawab sangat

setuju untuk menggunakan dana tersebut untuk modal usaha.

Tabel 4.11

apakah anda memperhatikan jumlah dana yg diperoleh pada saat

penyaluran dana

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid stju 22 55.0 55.0 55.0

sgt stju 18 45.0 45.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Page 95: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

78

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 22 orang (55%) menyatakan setuju atas pertanyaan apakah anda

memperhatikan jumlah dana yang diperoleh pada saat penyaluran dana,

selanjutnya sebanyak 18 responden (45%) menjawab sangat setuju bahwa pada

saat penyaluran dana koperasi mereka memperhatikan besarnya jumlah dana

tersebut.

Tabel 4.12

menurut anda, seberapa baik penyaluran dana yg dilakukan oleh pihak

pengurus kopontren

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 19 47.5 47.5 47.5

baik 17 42.5 42.5 90.0

sgt baik 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 19 responden (47,5%) menyatakan ragu-ragu atas pertanyaan menurut

anda, seberapa baik penyaluran dana yang dilakukan oleh pihak pengurus

kopontrentanpa memberikan alasan. Selanjutnya sebanyak 17 responden (42,5%)

menjawab baik, dan sebanyak 4 responden (10%) menjawab sangat baik atas

penyaluran dana yang dilakukan oleh pihak kopontren.

Page 96: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

79

Tabel 4.13

pihak kopontren melakukan pembinaan kpd anggotanya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 19 47.5 47.5 47.5

stju 19 47.5 47.5 95.0

sgt stju 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pertanyaan pihak kopontren

melakukan pembinaan kepada anggotanya. Responden yang menjawab ragu-ragu

sebanyak 19 orang (47,5%), sebanyak 19 orang (47,5%) menjawab setuju, dan

selanjutnya 2 orang (5%) menjawab sangat setuju.

Tabel 4.14

pngurus kopontren mmberikan arahan2 ttg pembinaan usaha

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 19 47.5 47.5 47.5

stju 17 42.5 42.5 90.0

sgt stju 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pertanyaan pihak kopontren

memberikan arahan-arahan tentang pembinaan usaha. Responden yang menjawab

ragu-ragu sebanyak 19 orang (47,5%), sebanyak 17 orang (42,5%) menjawab

setuju, dan selanjutnya 4 orang (10%) menjawab sangat setuju bahwa pihak

kopontren memberikan arahan-arahan tentang pembinaan usaha kepada

anggotanya.

Page 97: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

80

Tabel 4.15

pengurus kopontren mmberikan saran2 ttg sebaiknya kemana anda

gunakan dana tersebut

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 19 47.5 47.5 47.5

stju 16 40.0 40.0 87.5

sgt stju 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pertanyaan pihak kopontren

memberikan saran-saran tentang kemana sebaiknya anda gunakan dana tersebut.

Responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 19 orang (47,5%), sebanyak 16

orang (40%) menjawab setuju, dan selanjutnya 5 orang (12,5%) menjawab sangat

setuju bahwa pihak kopontren memberikan arahan-arahan tentang kemana

seharusnya anggota kopontren menggunakan dana tersebut.

Tabel 4.16

jlh dana yg disalurkan pihak koperasi bervariasi kpd setiap anggota

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid stju 20 50.0 50.0 50.0

sgt stju 20 50.0 50.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 20 orang (50%) menyatakan setuju atas pertanyaan jumlah dana yang

disalurkan pihak koperasi bervariasi kepada setiap anggota, selanjutnya sebanyak

Page 98: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

81

20 responden (50%) menjawab sangat setuju bahwa pihak koperasi bervariasi

dalam memberikan jumlah dana kepada masing-masing anggota.

2. Kesejahteraan Ekonomi Anggota

Untuk melihat kesejahteraaan ekonomi anggota pada Kopontren Al-Ikhlas

Paringgonan maka ditampilkan hasil kuesioner kesejahteraan ekonomi anggota

untuk melihat jawaban dari 40 responden terhadap 15 pertanyaan. Jawaban

masing-masing pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 4.17

keluarga anda selalu mengutamakan gizi makanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 9 22.5 22.5 22.5

stju 27 67.5 67.5 90.0

sgt stju 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 27 orang (67,5%) menyatakan setuju atas pertanyaan keluarga anda

selalu mengutamakan gizi makanan, selanjutnya sebanyak 9 responden (22,5%)

menjawab ragu-raguuntuk lebih memilih gizi makanan dari pada harganya yang

mahal, dan yang terakhir sebanyak 4 responden (10%) menjawab sangat setuju.

Tabel 4.18

lauk di rumah anda selalu mempunyai nilai gizi yang tinggi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sgt tdk stju 11 27.5 27.5 27.5

tdk stju 21 52.5 52.5 80.0

ragu2 8 20.0 20.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Page 99: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

82

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 21 orang (22,5%) menyatakan tidak setuju atas pernyataan lauk di

rumah anda selalu mempunyai nilai gizi yang tinggi, selanjutnya sebanyak 11

responden (27,5%) menjawab sangat tidak setuju, dan 8 responden (20%) juga

menjawab ragu-ragu. Hal ini disebabkan karena menurut responden di rumahnya

tidak selalu terdapat lauk yang nilai gizinya tinggi, dan responden yang menjawab

ragu-ragu alasannya karena terkadang lauk di rumah mereka juga mempunyai

nilai gizi yang tinggi.

Tabel 4.19

Harga kebutuhan sandang anda sesuai dengan keuangan anda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 3 7.5 7.5 7.5

stju 24 60.0 60.0 67.5

sgt stju 13 32.5 32.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 24 orang (60%) menyatakan setuju atas pernyataan anda dapat membeli

kebutuhan sandang setiap minggu, selanjutnya sebanyak 13 responden (32,5%)

menjawab sangat setuju, dan yang terakhir 3 orang (7,5%) menjawab ragu-ragu

bahwa tidak selalu mereka membeli kebutuhan sandang setiap minggu.

Tabel 4.20

anda dan keluarga selalu memperhatikan masalah kesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 5 12.5 12.5 12.5

stju 23 57.5 57.5 70.0

Page 100: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

83

sgt stju 12 30.0 30.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 23orang (57,5%) menyatakan setuju atas pernyataananda dan keluarga

selalu memperhatikan masalah kesehatan, selanjutnya sebanyak 12 responden

(30%) menjawab sangat setuju, dan yang terakhir sebanyak 5 responden (12,5%)

menyatakan ragu-ragudalam memperhatikan masalah kesehatan.

Tabel 4.21

anda dan keluarga selalu memperhatikan asupan gizi bagi kesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 4 10.0 10.0 10.0

stju 29 72.5 72.5 82.5

sgt stju 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 29 orang (72,5%) menyatakan setuju atas pernyataananda dan keluarga

selalu memperhatikan asupan gizi bagi kesehatan, selanjutnya sebanyak 7

responden (17,5%) menjawab sangat setuju, dan terakhir sebanyak 4 responden

(10%) menyatakan ragu-ragu tentang asupan gizi bagi kesehatan.

Tabel 4.22

anda sangat memperhatikan masalah pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ragu2 3 7.5 7.5 7.5

stju 28 70.0 70.0 77.5

sgt stju 9 22.5 22.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Page 101: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

84

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 28 orang (70%) menyatakan setuju atas pernyataan anda sangat

memperhatikan masalah pendidikan, sebanyak9 responden (22,5%) menjawab

sangat setuju, dan selanjutnya 3 responden (7,5%) menyatakan ragu-ragu. Hal ini

di sebabkan karena menurut responden pendidikan sangat penting bagi mereka.

Tabel 4.23

anda lebih mengutamakan pendidikan bagi anda dan keluarga anda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 16 40.0 40.0 40.0

stju 13 32.5 32.5 72.5

sgt stju 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 16 orang (40%) menyatakan ragu-ragu atas pernyataan anda lebih

mengutamakan pendidikan bagi anda dan keluarga anda, sebanyak13 responden

(32,5%) menjawab setuju, dan selanjutnya 11 responden (27,5%) menyatakan

sangat setuju. Hal ini di sebabkan karena menurut responden pendidikan harus

lebih diutamakan.

Tabel 4.24

Dana yang anda peroleh digunakan untuk membeli kenderaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sgt tdk stju 7 17.5 17.5 17.5

tdk stju 20 50.0 50.0 67.5

ragu2 3 7.5 7.5 75.0

Page 102: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

85

stju 7 17.5 17.5 92.5

sgt stju 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 20 orang (50%) menyatakan tidak setuju atas pernyataan anda

mempunyai lebih dari 1 kenderaan, sebanyak 7 responden (17,5%) menjawab

sangat tidak setuju, sebanyak 7 responden (17,5%) juga menjawab setuju,

sebanyak 3 responden (7,5%) menjawab sangat setuju, dan selanjutnya 3

responden (7,5%) menjawabragu-ragu.

Tabel 4.25

penghasilan rata2 anda setiap bln sekarang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <500.000 3 7.5 7.5 7.5

500.001-1.000.000 14 35.0 35.0 42.5

1.000.001-1.500.000 16 40.0 40.0 82.5

1.500.001-2.000.000 3 7.5 7.5 90.0

>2.000.000 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pernyataan penghasilan rata-

rata anda setiap bulan sekarang. Responden yang menjawab sebanyak 16 orang

(40%) menjawab Rp 1.000.001-Rp 1.500.000, selanjutnya Rp 500.001-Rp

1.000.000 sebanyak 14 orang (35%), sebanyak 4 responden (10%) menjawab >Rp

2.000.000, sebanyak 3 responden (7,5%) menjawab < Rp 500.000, dan terakhir

sebanyak 3 responden (7,5%) menjawab Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000.

Page 103: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

86

Tabel 4.26

pnghasilan anda tersebut cukup utk mmnuhi kebutuhan sehari2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 3 7.5 7.5 7.5

ckp 27 67.5 67.5 75.0

sgt ckp 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 27 orang (77,5%) menyatakan cukup atas pernyataan penghasilan anda

tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selanjutnya sebanyak 10

responden (25%) menjawab sangat cukup, dan terakhir sebanyak 3 responden

(7,5%) menjawab ragu-ragu.

Tabel 4.27

anda menyisihkan penghasilan utk ditabung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ragu2 15 37.5 37.5 37.5

stju 16 40.0 40.0 77.5

sgt stju 9 22.5 22.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 16 orang (40%) menyatakan setuju atas pernyataan anda menyisihkan

penghasilan untuk ditabung, selanjutnya sebanyak 15 responden (37,5%)

menjawabragu-ragu, dan terakhir sebanyak 9 responden (22,5%)menjawab sangat

setuju untuk menabung sebagian dari penghasilan mereka.

Page 104: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

87

Tabel 4.28

jika ya, brp bnyak anda sisihkan utk ditabung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <100.000 17 42.5 42.5 42.5

100.001-200.000 16 40.0 40.0 82.5

200.001-300.000 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas angket yang berisi pernyataan jika ya, berapa

banyak yang anda tabung. Responden yang menjawab < Rp 100.00sebanyak 17

orang (42,5%), sebanyak 16 orang (40%) menjawab Rp 100.001-Rp 200.000, dan

selanjutnya sebanyak 7 orang (17,5%) menjawab Rp 200.00 - Rp 300.000.

Tabel 4.29

sekarang perekonomian anda semakin membaik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 9 22.5 22.5 22.5

stju 20 50.0 50.0 72.5

sgt stju 11 27.5 27.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 20 orang (50%) menyatakan setuju atas pernyataan anda merasa

sekarang perekonomian anda semakin membaik, selanjutnya sebanyak

11responden (27,5%) menjawab sangat setuju, dan sebanyak 9 responden (22,5%)

menjawab ragu-ragu.Responden yang menjawab ragu-ragu alasannya adalah

Page 105: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

88

karena mereka tidak yakin hanya karena dana tersebut saja yang membuat

perekonomian mereka membaik.

Tabel 4.30

sekarang perkembangan usaha anda semakin membaik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ragu2 7 17.5 17.5 17.5

stju 23 57.5 57.5 75.0

sgt stju 10 25.0 25.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 23 orang (57,5%) menyatakan setuju atas pernyataan anda merasa

sekarang perkembangan usaha anda membaik, selanjutnya sebanyak 10 responden

(25%) menjawab sangat setuju, dan sebanyak 7 responden (17,5%) menjawab

ragu-ragu.

Tabel 4.31 sekarang kesejahteraan ekonomi anda semaakin membaik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ragu2 4 10.0 10.0 10.0

stju 22 55.0 55.0 65.0

sgt stju 14 35.0 35.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 22 orang (55%) menyatakan setuju atas pernyataan anda merasa

sekarang kesejahteraan ekonomi anda membaik, selanjutnya sebanyak 14

responden (35%) menjawab sangat setuju, dan sebanyak 4 responden (10%)

menjawab ragu-ragu.

Page 106: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

89

D. Perhitungan Pengaruh Penyaluran Dana Koperasi Terhadap

Kesejahteraan Ekonomi Anggota di Kopontren Al-Ikhlas

1. Uji Hipotesis

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada

penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson

dengan Two Tail Technical. Hal ini karena data penelitian ini berupa data

skala dengan menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian

korelasional, perhitungannya dengan menggunakan program SPSS 16 for

Windows. Adapun hasil uji hipotesis yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.32 Correlations

Penyaluran

Dana Koperasi

Kesejahteraan

Ekonomi Anggota

Penyaluran Dana Koperasi Pearson Correlation 1 .267

Sig. (2-tailed) .085

N 40 40

Kesejahteraan Ekonomi

Anggota

Pearson Correlation .267 1

Sig. (2-tailed) .085

N 40 40

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah dari kuesioner)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi sebesar 0.267.

Hal ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang rendah antara variabel

kesejahteraan ekonomi anggota dengan variabel penyaluran dana koperasi.

Angka koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan bahwa hubungan

antara kedua variabel tersebut bersifat berbanding lurus, artinya peningkatan

satu variabel akan diikuti oleh peningkatan variabel lain, sehingga semakin

Page 107: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

90

tinggi variabel penyaluran dana koperasi akan membuat keputusan variabel

kesejahteraan ekonomi anggota meningkat juga.

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:

H0: Tidak ada korelasi dua variabel

H1: Ada korelasi antara dua variabel

Pengujian berdasarkan uji probabilitas:

Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak

Berdasarkan tabel diatas pada bagian output kolom sig.(2 tailed) untuk

korelasi variabel kesejahteraan ekonomi anggota dengan variabel penyaluran

dana koperasi didapatkan angka probabilitas sebesar 0.085 atau probabilitas

di atas 0.05 (0.085>0.05). Dengan demikian H0 diterima atau hal ini berarti

tidak ada hubungan variabel penyaluran dana koperasi dengan kesejahteraan

ekonomi anggota.

Nilai korelasi rhitung antara variabel independen dengan variabel

dependen adalah sebesar 0.267 sementara itu rtabel (N=40; α= 5%) adalah

sebesar 0.312, oleh karena rhitung< rtabel (0.267<0.312) maka H0 diterima dan

H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi (hubungan)

yang sifnifikan antara variabel penyaluran dana koperasi dengan variabel

kesejahteraan ekonomi anggota.

Page 108: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

91

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.33 Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .267a .076 .052 7.005

a. Predictors: (Constant), Penyaluran Dana Koperasi

b. Dependent Variable: Kesejahteraan Ekonomi Anggota

Berdasarkan tabel 4.33 Model Summarydi atas didapat satu model

regresi dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.267.Untuk dapat memberi

interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman

seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.34 Pedoman untuk memberi interpretasi Koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,119 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2002 : 183)

Berdasarkan tabel pedoman untuk memberi interpretasi koefisien

korelasi, maka koefisien yang ditemukan sebesar 0.267 termasuk pada

kategori rendah. Jadi terdapat hubungan yang rendah antara variabel

penyaluran dana koperasi dengan variabel kesejahteraan ekonomi anggota.

Hasil pada tabel Model Summary juga menunjukkan nilai koefisien

determinasi (R Square) sebesar 0.076 artinya bahwa variabel penyaluran dana

Page 109: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

92

koperasi berpengaruh terhadap kesejahteraan ekonomi anggota sebesar 7,6%,

sedangkan sisanya 92,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

3. Uji t

Tabel 4.35

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 40.488 7.567 5.351 .000

Penyaluran Dana Koperasi .340 .192 .267 1.768 .085

a. Dependent Variable: Kesejahteraan Ekonomi Anggota

a. Persamaan Regresi Linear Sederhana

Pada output ini, disebutkan nilai koefisien dari persamaan regresi.

Dalam hal ini, persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah:

Y = a + bX

di mana:

X = Variabel independen yaitu penyaluran dana koperasi

Y = Variabel dependen yaitu kesejahteraan ekonomi anggota

a = Konstanta yaitu nilai Y bila X = 0

b = Koefisien regresi yaitu perubahan pada Y jika X berubah satu satuan

Dari hasil pengolahan didapat model persamaan regresi:

Y = 40,488 + 0,340X

Dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 110: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

93

1. Nilai konstanta sebesar 40,488 menyatakan bahwa jika tidak ada

nilai penyaluran dana koperasi, maka besarnya kesejahteraan

ekonomi anggota sebesar 40,488.

2. Nilai koefisien regresi X (penyaluran dana koperasi) sebesar 0,340

menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 satuan variabel penyaluran

dana koperasi, maka nilai Y (kesejahteraan ekonomi anggota) akan

bertambah sebesar 0,340.

b. Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi

Dari persamaan regresi yang didapat akan dilakukan pengujian apakah

nilai koefisien memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai

Y. Pengujian ini bisa dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan uji t

yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel dan yang kedua dengan

uji signifikansi.

Berikut adalah hipotesis yang diajukan:

H0 : α = 0 (koefisien b (Penyaluran Dana Koperasi))

Hα : α ≠ 0 (koefisien b (Penyaluran Dana Koperasi))

1. Uji t

Berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel dimana µ1 = µ2

Jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak

Jika thitung< ttabel, maka H0 diterima

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien penyaluran dana koperasi adalah

1.768, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena

Page 111: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

94

digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel nilai α dibagi dua menjadi

0.025 dan df = 38 (didapat dari rumus n-2, di mana n adalah jumlah data, 40-

2=38). Didapat ttabel sebesar 2.042.

Oleh karena thitung< ttabel (1.768 < 2.042), maka H0 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa koefisien penyaluran dana koperasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi anggota.

2. Uji Signifikansi

Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05:

Jika probabilitas > 0.05, maka Hα diterima

Jika probabilitas < 0.05, maka Hα ditolak

Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom sig adalah 0.085 atau

probabilitas di atas 0.05 (0.085 > 0.05). Dengan demikian H0 diterima,

sehingga mempunyai kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu koefisien

penyaluran dana koperasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan

ekonomi anggota.

E. Hasil dan Interpretasi Penelitian

Dari hasil perhitungan regresi sederhana dan korelasi di atas maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

Berdasarkan hasil uji korelasi antara penyaluran dana koperasi dengan

kesejahteraan ekonomi anggota diperoleh nilai R sebesar 0,267, artinya kedua

variabel tersebut memiliki pengaruh yang rendah. Persentasi besarnya pengaruh

Page 112: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

95

tersebut ditunjukkan oleh nilai R Square sebesar 0,076 yang berarti besarnya

signifikansi pengaruh penyaluran dana koperasi terhadap kesejahteraan ekonomi

anggota hanya sebesar 7,6%.

Dengan melihat hasil perhitungan uji regresi di atas, pada tabel coefficient

diperoleh persamaan regresi Y = 40,488 + 0,340X. Maksud dari persamaan

tersebut apabila variabel kesejahteraan ekonomi anggota tetap (konstan) maka

penyaluran dana koperasi nilainya konstap (tetap) maka kesejahteraan ekonomi

anggota mengalami peningkatan sebesar 0,340.

Page 113: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

96

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari analisis maupun pembahasan yang telah dilakukan penulis

sebelumnya, maka kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang berdasarkan pada hipotesis menunjukkan bahwa

pada perhitungan uji t, thitung< ttabel (1.768 < 2.042) dan juga pada uji

signifikansi probabilitas di atas 0.05 (0.085 > 0.05). Oleh karena itu H0

diterima, artinya koefisien penyaluran dana koperasi tidak berpengaruh

secara terhadap kesejahteraan ekonomi anggota.

2. Hasil uji regresi linear dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.267 atau

26.7%. Hal ini menunjukkan bahwa antara variabel penyaluran dana

koperasi dengan kesejahteraan ekonomi anggota mempunyai hubungan

dengan korelasi rendah. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R Square)

sebesar 0.076 atau 7.6%. Artinya, 7.6% variabel penyaluran dana koperasi

berpengaruh terhadap variabel kesejahteraan ekonomi anggota, sedangkan

sisanya (92.4%) dijelaskan oleh variabel lain. Persamaan regresi Y =

40,488 + 0,340X. Maksud dari persamaan tersebut jika tidak ada

tambahan pada variabel penyaluran dana koperasi, maka kesejahteraan

ekonomi anggota tetap (konstan). Angka koefisien regresi sebesar

Page 114: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

97

+0,340. Artinya bahwa setiap penambahan 1 penyaluran dana koperasi,

maka kesejahteraan ekonomi anggota akan meningkat sebesar 0.340.

Sebaliknya jika angka ini negatif, maka kesejahteraan ekonomi anggota

akan menurun sebesar angka tersebut.

3. Penyebab variabel penyaluran dana koperasi tidak berpengaruh terhadap

kesejahteraan ekonomi anggota adalah karena: Pertama, jumlah dana yang

disalurkan terlalu sedikit sehingga kurang mencukupi kebutuhan

anggotanya, selain itu juga waktu pengembaliannya yang terlalu cepat

sehingga dana tersebut tidak dapat digunakan semaksimal mungkin.

Kedua kebanyakan dana tersebut digunakan oleh anggotanya untuk

kebutuhan konsumtif bukan produktif, karena jika dana tersebut

digunakan untuk produktif dimungkinkan dana tersebut dapat berpengaruh

terhadap kesejahtreaan ekonomi anggotanya.

B. Saran

1. Agar kesejahteraan ekonomi anggota dapat lebih meningkat lagi dengan

adanya penyaluran dana koperasi ini disarankan kepada pengurus koperasi

pondok pesantren Al-ikhlas agar lebih memperhatikan penyaluran dana,

seperti menambah jumlah dana yang disalurkan, memberikan arahan-

arahan pembinaan usaha bagi anggotanya, dan lain-lain.

Page 115: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

98

2. Disarankan kepada pengurus kopontren agar menambah unit usaha agar

pendapatan koperasi semakin banyak, sehingga nantinya dapat

memberikan tambahan dana pada saat penyaluran kepada anggota.

Page 116: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Peran LKM dan UKM di

Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2009

Damsar.Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009

Daud, Muhammad.Lembaga-Lembaga Islam di Idonenesia. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1995

Dimyati, Ahmad, dkk. Islam dan Koperasi: Telaah dan Peran Serta Umat Islam

dalam Pengembangan Koperasi. Jakarta: Koperasi Jasa Informasi, 1989

Firdaus, Muhammad dan Agus Edhi Susanto. Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan

Praktek. Ciawi: Ghalia Indonesia, 2004)

Fakultas Syariah & Hukum. Buku Pedoman Penulisan Skripsi, cet.1. Jakarta:

Fakultas Syariah & Hukum, 2007

Hasibuan, Sayuti. “Koperasi Indonesia Abad Ke 21”. Bulletin Fakultas Ekonomi

Univesitas Al-Azhar Indonesia, Vol. 1, 2011

Hendrojogi.Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik, Edisi 4. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/ASPIRASI%20SOSIAL%20BUDAYA%20MASY

ARAKAT%20PEDESAAN.pdf diakses pada hari senin, tanggal 06 Februari

2012

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/03/17/indikator-kesejahteraan/diakses

pada hari senin, tanggal 06 Februari 2012

Midgley, James.Pembangunan Sosial: Perspektif Pembangunan dalam

Kesejahteraan Sosial.Jakarta: Ditperta Islam Depag RI, 2005

Kartasapoetra, G.Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta, 1991

Kementrian Koperasi dan UKM RI. Petujuk Teknis Program Perkuatan KSP/USP

Koperasi Pola Syariah Untuk Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil,. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Page 117: PENGARUH PENYALURAN DANA KOPERASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25083/1/AZIZAH... · kesejahteraan ekonomi anggota di koperasi pondok pesantren ... nu paringgonan

Kusmana.Bunga Rampai: Islam & Kesejahteraan Sosial.Jakarta: IAIN Indonesia

Social Equity Project, 2006

Masyhud, Sulthon dan Khusnurdilo. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva

Pustaka, 2005

Muthis, Thoby. Pengembangan Koperasi: Kumpulan Karangan, cet. 1. Jakarta:

Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1992

Buchori,Nur S.Koperasi Syariah. tt: Masmedia Buana Pustaka, 2009

Pachta W, Andjar., et al.Hukum Koperasi Indonesia: Pemahaman, Regulasi,

Pendidikan, dan Modal Usaha, Edisi 1, Cet ke 2. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2007

Partomo, Tiktik Sartika dan Abd. Rachman Soejoedono. Ekonomi Skala

Kecil/Menengah dan Koperasi. Ciawi: Ghalia Indonesia, 2004

Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul.Metode Penelitian Kuantitatif Teori

dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2005

Rochaety, Eti, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Edisi

Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009

Sitio, Arifin dan Tamba, Halomoan. Koperasi Teori dan Praktik.Jakarta: Erlangga,

2001

Soehartono, Irawan.Metode Penelitian Sosial.Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Triswanto, Sugeng D. Trik Menulis Skripsi & Menghadapi Presentasi Bebas Stres,

cet. 1. Yogyakarta: Tugu Publisher, 2010

www.bisniskeuangan.kompas.com. “Dana Bergulir LPDB-KUMKM Rp 1,24

Triliun. Diakses Minggu, 27 November 2011

www.smecda.com. “UU Peraturan Menteri Tentang Petunujuk Teknis P3KUM Pola

Syariah”. Diakses pada Minggu, 27 November 2011

Widiyanti, Ninik. Manajemen Koperasi, edisi 1. Jakarta: Rineka Cipta, 2002