pengaruh penjaminan simpanan, car, dan npl pada...

18
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 468 PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA TINGKAT DEPOSIT, RISIKO MORAL HAZARD, DAN NIM Rofikoh Rokhim [email protected] Nevya Wulandary Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ABSTRACT Banking industry plays a very important role in Indonesian economy. Therefore, stability of banking system is considered substantial by the government. Bank Indonesia (BI), the central bank; Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) and Financial Services Authority (FSA) seeks to preserve the stability of banking system using policy of capital adequacy ratio (CAR), the maximum limit of non-performing loan (NPL) and the obligations to become member of deposit insurance. This study wants to examine whether these regulations affect the level of deposits, moral hazard risk and the net interest margin (NIM) in Indonesian commercial banks in the period 2000-2012. Using a sample of 99 commercial banks with panel data regression method, the result demonstrate implementation of deposit insurance negatively but not significantly affect level of commercial bank deposits while variable CAR and NPL is giving negative and significant effect. Implementation of deposit insurance proved increasing moral hazard risk while variable CAR and NPL have negative and significant effect on the moral hazard risk. Other findings showed implementation of deposit insurance and CAR positively but insignificant affect NIM, but negatively and significant influenced by NPL. Keywords: CAR, deposit insurance, moral hazard risk, NIM, NPL ABSTRAK Berkaitan dengan perannya dalam perekonomian, industri perbankan di Indonesia memegang peranan yang sangat penting. Stabilitas perbankan merupakan sesuatu yang diperhatikan oleh pemerintah. Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya menjaga stabilitas perbankan melalui regulasi seperti kebijakan rasio kecukupan modal (CAR), batas maksimum non performing loan (NPL) dan kewajiban menjadi anggota penjaminan simpanan. Penelitian ini ingin mengkaji apakah regulasi tersebut berpengaruh terhadap tingkat deposit, risiko moral hazard dan net interest margin (NIM) pada bank umum di Indonesia periode 2000-2012. Sampel yang digunakan adalah 99 bank umum dengan metode regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan implementasi penjaminan simpanan berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat deposit bank umum, sedangkan CAR dan NPL berpengaruh secara negatif dan signifikan. Implementasi penjaminan simpanan terbukti signifikan terhadap peningkatan risiko moral hazard sementara CAR dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko moral hazard. Temuan lain menunjukkan NIM dipengaruhi positif tetapi tidak signifikan oleh implementasi penjaminan simpanan dan CAR, tetapi dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh NPL. Kata kunci: CAR, penjaminan simpanan, risiko moral hazard, NIM, NPL PENDAHULUAN Industri perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Kenyataannya, Indonesia termasuk jenis bank based country. Hingga bulan Juni 2013, dari sisi jumlah, bank di Indonesia ber jumlah 120 bank dan 10 diantaranya me- rupakan bank asing. Selain itu, perbankan merupakan sektor yang menyumbangkan porsi terbesar dari sisi kapitalisasi pasar di

Upload: phamquynh

Post on 19-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

468

PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA TINGKATDEPOSIT, RISIKO MORAL HAZARD, DAN NIM

Rofikoh [email protected] Wulandary

Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

ABSTRACT

Banking industry plays a very important role in Indonesian economy. Therefore, stability of banking system isconsidered substantial by the government. Bank Indonesia (BI), the central bank; Indonesia Deposit InsuranceCorporation (LPS) and Financial Services Authority (FSA) seeks to preserve the stability of banking systemusing policy of capital adequacy ratio (CAR), the maximum limit of non-performing loan (NPL) and theobligations to become member of deposit insurance. This study wants to examine whether these regulations affectthe level of deposits, moral hazard risk and the net interest margin (NIM) in Indonesian commercial banks in theperiod 2000-2012. Using a sample of 99 commercial banks with panel data regression method, the resultdemonstrate implementation of deposit insurance negatively but not significantly affect level of commercial bankdeposits while variable CAR and NPL is giving negative and significant effect. Implementation of depositinsurance proved increasing moral hazard risk while variable CAR and NPL have negative and significant effecton the moral hazard risk. Other findings showed implementation of deposit insurance and CAR positively butinsignificant affect NIM, but negatively and significant influenced by NPL.

Keywords: CAR, deposit insurance, moral hazard risk, NIM, NPL

ABSTRAK

Berkaitan dengan perannya dalam perekonomian, industri perbankan di Indonesia memegangperanan yang sangat penting. Stabilitas perbankan merupakan sesuatu yang diperhatikan olehpemerintah. Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) danOtoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya menjaga stabilitas perbankan melalui regulasi sepertikebijakan rasio kecukupan modal (CAR), batas maksimum non performing loan (NPL) dan kewajibanmenjadi anggota penjaminan simpanan. Penelitian ini ingin mengkaji apakah regulasi tersebutberpengaruh terhadap tingkat deposit, risiko moral hazard dan net interest margin (NIM) pada bankumum di Indonesia periode 2000-2012. Sampel yang digunakan adalah 99 bank umum denganmetode regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan implementasi penjaminan simpananberpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat deposit bank umum, sedangkanCAR dan NPL berpengaruh secara negatif dan signifikan. Implementasi penjaminan simpananterbukti signifikan terhadap peningkatan risiko moral hazard sementara CAR dan NPL berpengaruhnegatif dan signifikan terhadap risiko moral hazard. Temuan lain menunjukkan NIM dipengaruhipositif tetapi tidak signifikan oleh implementasi penjaminan simpanan dan CAR, tetapi dipengaruhisecara negatif dan signifikan oleh NPL.

Kata kunci: CAR, penjaminan simpanan, risiko moral hazard, NIM, NPL

PENDAHULUANIndustri perbankan memegang peranan

penting dalam perekonomian Indonesia.Kenyataannya, Indonesia termasuk jenisbank based country. Hingga bulan Juni 2013,

dari sisi jumlah, bank di Indonesia berjumlah 120 bank dan 10 diantaranya me-rupakan bank asing. Selain itu, perbankanmerupakan sektor yang menyumbangkanporsi terbesar dari sisi kapitalisasi pasar di

Page 2: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 469

Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga tahun2012, sektor perbankan mencatatkan nilaitransaksi terbesar, yaitu mencapai 19,06%dari total transaksi saham BEI di tahun2012. Dengan kata lain, jika terjadi krisis disektor perbankan maka akan berimbas padapasar modal di Indonesia dan perekonomi-an secara menyeluruh. Caprio dan Klingbiel(1999), melakukan studi mengenai krisisdan menemukan bahwa krisis perbankan didunia berujung kepada 112 krisis sistemikdan 51 krisis non sistemik. Luasnya dampakyang mungkin ditimbulkan oleh krisis disektor perbankan menyebabkan pemerintahcenderung melakukan aksi penyelamatanjika hal tersebut dialami oleh suatu negara(Dell’Ariccia et al., 2008). Menurut Kunt danKane (2002), terdapat beberapa strategiyang dapat dijalankan untuk meredamdampak sistemik dari krisis perbankan,salah satunya berupa implementasi sistempenjaminan simpanan baik secara implisitmaupun eksplisit.

Tahun 1998, Indonesia menghadapi kri-sis ekonomi yang juga berdampak kepadasektor perbankan. Tindakan yang kemudiandiambil pemerintah adalah dengan mem-berlakukan skema blanket guarantee melaluipenjaminan simpanan nasabah secara pe-nuh, tetapi kebijakan ini juga memungkin-kan terjadinya moral hazard dalam bentukrisk taking berlebihan oleh bank. Salah satuindikatornya adalah pada tahun 1998, totalkredit yang disalurkan oleh perbankanmencapai 85% dari total simpanan. Hal inikemudian menjadi salah satu alasan pe-merintah Indonesia membentuk LembagaPenjamin Simpanan (LPS).

Sistem penjaminan simpanan sendiripertama kali diberlakukan oleh AmerikaSerikat pada tahun 1800-an. Sejak saat itu,telah banyak penelitian yang mengkaji ke-lebihan dan kelemahan dari sistem ini.Studi yang dilakukan oleh Diamond danDybvig (1983), mengatakan bahwa sistempenjaminan simpanan akan mencegah ter-jadinya bank runs. Berbagai penelitian me-nunjukkan bahwa implementasi penjamin-an simpanan dapat menimbulkan moral

hazard. Brewer dan Monschean (1994), me-neliti kepemilikan junk bond di AmerikaSerikat dan menemukan bukti empiris yangmenyatakan bahwa keberadaan depositinsurance menimbulkan insentif bagi bankuntuk ikut serta dalam akuisisi aset ber-risiko. Wheelock dan Kumbhakar (1995),dalam penelitiannya terhadap pelaksanaandeposit insurance di Kansas pada tahun 1910menemukan bahwa bank melakukan peri-laku moral hazard diukur dari penurunanrasio kecukupan modal.

Dari sisi regulasi, BI sebagai regulatoryang berwenang melakukan fungsi peng-awasan terhadap perbankan hingga 31Desember 2013 berupaya menjaga kestabil-an sistem perbankan dengan cara menerap-kan berbagai macam regulasi. Salah satunyaadalah dengan melakukan pembinaan danpengawasan bank dengan menetapkan ke-tentuan tentang kesehatan bank, yang mem-perhatikan aspek permodalan, kualitas aset,kualitas manajemen, rentabilitas, likuiditasdan solvabilitas serta aspek lain yang ber-hubungan dengan usaha bank (CAMELS).Berkaitan dengan hal tersebut, BI juga se-cara perlahan mengimplementasikan BaselII.

Berdasarkan keseluruhan poin yangterdapat di CAMELS dan Basel CapitalAccord II, penelitian ini berfokus pada rasiokecukupan modal (CAR) dan rasio nonperforming loan (NPL). BI melalui PBI No.10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Pe-nyediaan Modal Minimum Bank Umummengatur bahwa rasio kecukupan modalminimum yang harus disediakan oleh bankadalah sebesar 8% dari Aset TertimbangMenurut Risiko (ATMR), sedangkan me-lalui PBI Nomor 13/3/PBI/2011 diaturmengenai batasan NPL netto bank yaitusebesar maksimal 5% dari total kredit yangdiberikan. Kedua rasio ini penting karenadapat menggambarkan kondisi permodalanserta kualitas dari aset produktif bank. CARdan NPL sebelumnya banyak digunakandalam penelitian mengenai perbankankarena dianggap dapat memperlihatkanpengaruh dari regulasi terhadap berbagai

Page 3: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

470 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

faktor seperti risk taking, spread, bahkanprofitabilitas (Keeley dan Furlong, 1990).

Motivasi dari penelitian ini adalahuntuk melihat dampak implementasi sistempenjaminan simpanan, rasio kecukupanmodal dan non performing loan terhadaptingkat deposit, risiko moral hazard dan NIMbank umum di Indonesia periode 2000-2012.Penelitian sebelumnya yang membahasmengenai topik ini hanya melakukan ana-lisis dalam konteks yang terpisah antarasatu variabel dengan variabel yang lain.Kontribusi dari penelitian ini adalah untukmengetahui apakah sebenarnya penjaminansimpanan berdampak positif terhadap fung-si intermediasi perbankan. Selain itu, pe-nelitian ini menjelaskan apakah regulasidalam bentuk CAR dan NPL efektif untukmengawasi perilaku perbankan Indonesia.

Penelitian ini terbukti bahwa tingkatdeposit bank umum tidak dipengaruhi olehimplementasi penjaminan simpanan danbesarnya modal suatu bank, tetapi di-pengaruhi secara negatif oleh besarnya nonperforming loan bank tersebut. Temuan lainmenunjukkan bahwa implementasi pen-jaminan simpanan berdampak negatif ter-hadap risiko moral hazard bank, tetapi,regulasi CAR dan NPL dapat meminimalisirmoral hazard yang dilakukan oleh bank. Disisi lain, NIM bank umum di Indonesiaterbukti dipengaruhi secara positif olehimplementasi penjaminan simpanan danCAR walaupun tidak signifikan namunsemakin besar level NPL akan semakinmenekan NIM.

TINJAUAN TEORETISTingkat Deposit Bank

Fungsi intermediasi yang dimiliki olehbank ditunjukkan oleh proses penghimpun-an dana dalam bentuk deposit dan kemudi-an disalurkan kembali dalam bentukpinjaman (Allen dan Santomero, 1997). Jikabank menghimpun deposit lebih banyak,maka dana yang disalurkan kepada masya-rakat dalam bentuk kredit jumlahnya akanlebih besar.

Besarnya deposit suatu bank di-pengaruhi oleh berbagai macam faktor. Pe-nelitian Chernykh dan Cole (2010) mem-buktikan bahwa bank yang menjadi ang-gota penjaminan simpanan menghimpundeposit dari masyarakat dengan jumlah yanglebih besar, sedangkan bank yang tidakmenjadi anggota penjaminan simpananmenghimpun deposit dalam jumlah yanglebih sedikit. Permodalan juga menjadifaktor yang mempengaruhi tingkat depositsuatu bank. Hasil penelitian Vale (2011),menunjukkan bahwa kenaikan jumlah mo-dal bank akan menurunkan risiko kredit se-hingga meningkatkan kepercayaan masya-rakat untuk menyimpan dananya di banktersebut. Deposan juga melihat risiko kreditsuatu bank melalui besaran NPL banktersebut. NPL yang tinggi menjadi salahsatu indikasi bahwa bank memiliki masalahdengan kreditnya. Semakin tinggi NPL,berpengaruh terhadap tingkat deposit se-cara negatif (Tsuru, 2003).

Risiko Moral Hazard BankTaswan (2009), menyatakan bahwa

terdapat tiga tipe moral hazard yang mung-kin terjadi pada lembaga keuangan bank,yaitu:1) Moral Hazard yang Muncul antara PihakBank dengan Debitur.

Dalam moral hazard kategori ini, pihakbank tidak dapat membedakan manakahdebitur berkualitas tinggi dan manakahdebitur berkualitas rendah, ini terjadi kare-na bank tidak memiliki cukup informasimengenai debiturnya. Disini muncul asym-metric information yang terjadi saat bankmenilai kreditur yang sebenarnya berkuali-tas tinggi dengan peringkat yang rendah,sementara kreditur yang ternyata berkuali-tas rendah dinilai tinggi oleh bank. Selainitu, bank tidak bisa mengetahui bagaimana-kah kreditur menggunakan dana yang di-pinjamkan sehingga mungkin terjadi kre-ditur memanfaatkan kredit yang diterimauntuk penggunaan yang tidak produktif.

Page 4: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 471

2) Moral Hazard yang Muncul antara Pe-megang Saham dan Manajer Bank denganDeposan.

Dalam suatu korporasi, pemegang sa-ham menginginkan korporasi yang merekamiliki mendapatkan keuntungan. Hal yangsama juga terjadi pada pemegang sahambank. Manajer bank mengusahakan agarproyek yang dilakukan mendapatkan ke-untungan karena jika proyek tersebut suk-ses, maka manajer akan mendapatkanreward dari pemegang saham. Seringkali,perilaku moral hazard terjadi akibat manajerbank menempatkan dana deposan ke dalamproyek berisiko tinggi agar mendapatkanreturn yang tinggi pula. Tentunya praktekini merugikan deposan karena jika proyektersebut gagal, dana yang mereka tempat-kan di bank akan gagal terbayarkan. Semen-tara itu, jika proyek sukses maka manajerbank dan pemegang saham adalah pihakyang mendapatkan keuntungan terbesar.3) Moral Hazard yang Muncul antara Pe-megang Saham dan Manajer Bank denganPenjamin Simpanan.

Salah satu jenis moral hazard yangterjadi disebabkan oleh adanya penjaminsimpanan. Suatu bank yang menjadi ang-gota dari penjamin simpanan merasa diri-nya telah terjamin sehingga manajer banktersebut berpotensi melakukan aktivitasberisiko seperti memberikan kredit yangberisiko tinggi. Hal ini terjadi karenamanajer bank merasa bahwa jika terjadisesuatu kepada bank tersebut, ada penjaminsimpanan yang akan menanggung risikotersebut.

NIM BankMenurut Ho dan Saunders (1981), inte-

rest margin merupakan perbedaan antarapendapatan yang berasal dari bunga de-ngan biaya bunga yang dikeluarkan olehbank sebagai kompensasi kepada pihak ke-tiga. NIM sendiri didapatkan dari pengura-ngan antara pendapatan bunga denganbeban bunga dibagi dengan rata-rata asetproduktif. Perbedaan diantara tingkatbunga pinjaman dengan tingkat bunga

deposito menunjukkan seberapa besar efisi-ensi perbankan beserta kompetisi yang ter-jadi di dalam industri ini. Ho dan Saunders(1981), berusaha menjelaskan determinandari NIM bank menggunakan dealershipmodel dan menyatakan bahwa secara teori,pergerakan NIM suatu bank disebabkanoleh tingkat risk averse suatu bank, tingkatrisiko suku bunga, tingkat kompetisi indus-tri perbankan dan besar rata-rata transaksi.

Variabel Tingkat Deposit Bank danHubungannya dengan Penjaminan Simpa-nan, CAR, NPL

Chernykh dan Cole (2010), meneliti pe-ngaruh implementasi sistem penjaminansimpanan terhadap peningkatan kemampu-an bank sebagai lembaga intermediasi da-lam hal penarikan simpanan masyarakat diRusia serta risk taking bank. Hasilnya, me-reka membuktikan teori Levine (1997), yangmenyatakan bahwa terdapat peningkatansimpanan di bank setelah diberlakukannyasistem penjaminan simpanan. Temuan yangberbeda didapatkan oleh Huizinga danNicodeme (2005), terbukti bahwa imple-mentasi penjaminan simpanan di Irlandiadan Swedia berpengaruh negatif terhadapsimpanan masyarakat.

Regulasi mengenai kecukupan modaljuga dapat mempengaruhi tingkat depositbank umum karena dengan adanya modalyang cukup akan meningkatkan kepercaya-an masyarakat terhadap bank. Hal inilahyang menjadi penemuan dari penelitianVale (2011), yaitu ketika rasio kecukupanmodal meningkat, maka akan menurunkanrisiko kredit. Dampaknya, kepercayaanmasyarakat akan meningkat dan men-dorong masyarakat untuk menyimpandananya di bank tersebut (Vale, 2011).

Hasil dari penelitian Barajas danSteiner (2000), menunjukkan bahwa peri-laku deposan dalam menyimpan dananyadi bank dipengaruhi oleh banyak faktor,salah satunya oleh variabel NPL secaranegatif. Park dan Peristiani (1998), me-nemukan ketika bank terlibat aktivitasberisiko maka deposan meminta kenaikan

Page 5: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

472 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

bunga deposito dan secara bersamaan jum-lah deposit turun. Hasil yang sama jugaditemukan oleh Tsuru (2003) yang meng-ambil Jepang sebagai objek penelitian.Temuannya adalah variabel non performingloan memang terbukti mempengaruhi ting-kat deposit secara negatif, karena masya-rakat menyadari keberadaan non performingloan sebagai salah satu indikasi risiko kreditsuatu bank, sehingga ketika nilai NPL ting-gi, maka akan menurunkan kepercayaanmasyarakat dan jumlah simpanan pun akanturun.H1: Implementasi sistem penjaminan sim-

panan berpengaruh positif terhadaptingkat deposit bank umum di Indo-nesia

H2: Rasio kecukupan modal berpengaruhpositif terhadap tingkat deposit bankumum di Indonesia

H3: Non performing loan berpengaruh negatifterhadap tingkat deposit bank umum diIndonesia

Risiko Moral Hazard Bank dan Hubungannya dengan Penjaminan Simpanan, CAR,NPL

Implementasi sistem penjaminan sim-panan juga berimplikasi kepada terjadinyamoral hazard (Matutes dan Vivas, 2000;Jorgensen, 2012) Bank yang menjadi ang-gota dari penjamin simpanan merasa diri-nya telah terjamin sehingga bank tersebutberpotensi melakukan aktivitas berisikoseperti memberikan kredit yang berisikotinggi. Menurut Matutes dan Vivas (2000),moral hazard dapat terjadi karena depositinsurance memiliki welfare effect yang ambi-gu. Deposit insurance dapat meningkatkanstabilitas perbankan dengan cara me-ngurangi terjadinya depositor runs, tetapipada saat yang sama stabilitas perbankanturun akibat perilaku moral hazard bankmelalui risk taking berlebihan.

Brewer dan Monschean (1994) menelitikepemilikan junk bond di Amerika Serikatdan menemukan bukti empiris yang me-nyatakan bahwa keberadaan deposit insu-rance menimbulkan insentif bagi bank untuk

ikut serta dalam akuisisi aset berisiko.Artinya, penjaminan simpanan dapat me-ningkatkan aktivitas berisiko yang dilaku-kan oleh bank dan akhirnya menimbulkanrisiko moral hazard. Selain itu, moral hazarddapat terjadi karena adanya deposit insurancedapat menarik depositor untuk menyimpanaset mereka di bank tanpa memperlihatkanrisiko atas aset tersebut. Hal yang samaterjadi di sisi pembiayaan, bank menyalur-kan kredit kepada masyarakat denganlonggar dan tanpa memperhatikan risikokarena mengharapkan tingkat pengembali-an (suku bunga) yang tinggi saja.

Furlong dan Keeley (1990) menyimpul-kan bahwa pengambilan risiko bank akanlebih rendah jika kecukupan modal tinggi.Penelitian Agoraki et al. (2011), menemukanbahwa kecukupan modal berpengaruhnegatif terhadap pengambilan risiko danmenjadi alat kontrol yang baik untukmengelola risiko kredit. Calem dan Robb(1999), menemukan bahwa bank dengantingkat permodalan yang rendah cenderungmengambil risiko yang lebih tinggi. Ketikamodal meningkat, risiko bank cenderungmenurun. Bank dengan permodalan rendahcenderung mengambil tingkat risiko yanglebih tinggi karena jika terjadi kebangkrutanmaka risiko tersebut akan dibebankan padadana simpanan dan pinjaman. Bank dengantingkat permodalan yang tinggi juga cende-rung untuk mengambil risiko yang lebihtinggi karena mempunyai kemampuanmenghasilkan laba usaha tinggi denganprobabilitas bangkrut rendah.

Hou dan Dickinson (2007), mengguna-kan teknik threshold regression untuk melihatpengaruh non performing loan terhadap peri-laku pemberian kredit oleh bank. Hasilnya,ditemukan bahwa non performing loan me-miliki efek yang negatif terhadap jumlahkredit yang disalurkan oleh bank. Semakintinggi level NPL bank, maka total kredityang disalurkan ke masyarakat lebih se-dikit, sehingga risiko moral hazard menurun.Tracey dan Leon (2011), melakukan studiempiris pada perbankan di Jamaica,Trinidad, dan Tobago. Hasil penelitian

Page 6: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 473

menunjukkan bahwa bank dengan perfor-ma yang lemah, dengan ditunjukkan olehtingginya level non performing loan memilikiketerbatasan dalam memberikan kreditkepada masyarakat. Dengan jumlah nonperforming loan yang tinggi, bank tidakmampu untuk menyalurkan kredit dalamjumlah yang besar, karena terbebani denganadanya kredit macet.

Moral hazard yang terjadi pada lembagakeuangan seperti bank lebih banyak dialamipada kondisi sistem perbankan yang sedangmenerapkan liberalisasi. Usaha memper-kecil risiko moral hazard, dapat diterapkanpraktek good corporate governance (GCG),peningkatan disiplin pasar dan pembentuk-an disiplin pengawasan melalui berbagaimacam penerapan regulasi (Kunt danDetragiache, 2002).H4: Implementasi sistem penjaminan sim-

panan berpengaruh positif terhadaprasio total loan terhadap aset bankumum di Indonesia

H5: Rasio kecukupan modal berpengaruhnegatif terhadap rasio total loan ter-hadap aset bank umum di Indonesia

H6: Non performing loan berpengaruh nega-tif terhadap rasio total loan terhadapaset bank umum di Indonesia

NIM Bank dan Hubungannya denganPenjaminan Simpanan, CAR, NPL

Zarruk dan Madura (1992), mengguna-kan model penelitian dimana kredit macetmenjadi sumber dari ketidakpastian sertacapital regulation dan deposit insurance me-miliki hubungan langsung dengan bankinterest margin. Hasil penelitian menunjuk-kan peningkatan bank capital requirementberdampak kepada penurunan interest mar-gin dalam kondisi tidak terjadi peningkatanderajat risk aversion. Penelitian lain, Kuntdan Huizinga (1999), menggunakan databank di 80 negara pada periode 1988-1995untuk mengidentifikasi determinan dariinterest margin dan profitabilitas bankkomersial dan menemukan akibat adanya

penjaminan simpanan, bank cenderungmenyalurkan pembiayaan dengan lebihmurah dari yang seharusnya sehingga ber-dampak kepada menurunnya net interestmargin. Berbeda dengan hasil penelitianKunt dan Huizinga (1997), Carapella danGiorgio (2003), menemukan bahwa adanyaimplementasi sistem penjaminan simpananmenyebabkan lending borrowing spread me-ningkat. Peningkatan spread berasal dari sisiloan interest yang lebih tinggi.

Zarruk dan Madura (1992), menemu-kan bahwa peningkatan bank capital require-ment berdampak kepada penurunan interestmargin dalam kondisi tidak terjadi pe-ningkatan derajat risk aversion. Hasil ber-beda ditemukan Claeys dan Vennet (2008)yang menyimpulkan bahwa CAR ber-pengaruh positif terhadap net interest marginnegara-negara CEEC karena bank denganrasio permodalan yang berada di bawahstandar akan mencari spread yang lebihbesar untuk memenuhi regulasi tersebut.

Brock dan Suarez (2000), menemukanbahwa salah satu faktor yang menjadideterminan dari spread adalah besarnya nonperforming loan. Semakin besar non perfor-ming loan, maka efeknya adalah negatifterhadap spread. Hal berbeda ditemukanoleh Peria dan Mody (2003), serta Kannan etal. (2001), yang menemukan bahwa NPLmempengaruhi nilai net interest marginsecara positif. Berbeda dengan hasil lainnya,penelitian yang dilakukan oleh Angbazo(1997), menemukan bahwa NIM tidakdipengaruhi secara signifikan oleh variabelNPL.H7: Implementasi sistem penjaminan sim-

panan berpengaruh negatif terhadapNIM bank umum di Indonesia

H8: Rasio kecukupan modal berpengaruhnegatif terhadap NIM bank umum diIndonesia

H9: Non performing loan berpengaruh nega-tif terhadap NIM bank umum diIndonesia

Page 7: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

474 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

Gambar 1Rerangka Pengujian Hipotesis

Sumber: Hasil olahan penulis (2014)

METODE PENELITIANObjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan datakeuangan dari 99 bank umum di Indonesiaperiode 2000 hingga 2012. Berdasarkan sam-pel tersebut, didapatkan seperangkat datapanel yang terdiri dari 99 unit individu crosssection dan 13 periode time series, denganbegitu akan diperoleh 1287 observasi. Bankumum yang menjadi objek penelitian me-liputi bank umum persero, bank umumswasta nasional, bank umum campuran,bank asing dan bank perkreditan rakyatkonvensional maupun syariah.

Teknik Pengambilan SampelPopulasi dari penelitian ini meliputi

seluruh bank umum yang beroperasi diIndonesia periode 2000 hingga 2012.

Seluruh bank umum tersebut meliputi bankumum persero, bank umum swasta nasio-nal, bank umum campuran, bank asing danbank perkreditan rakyat konvensional mau-pun syariah. Sampel dari penelitian inidipilih menggunakan metode purposive sam-pling. Bank yang menjadi sampel penelitiandipilih melalui kriteria memiliki kelengkap-an data laporan keuangan dari periode 2000hingga 2012.

Teknik Pengumpulan DataData yang digunakan meliputi total

dana pihak ketiga, total aset, total kredityang disalurkan, NIM, NPL, serta CAR.Keseluruhan data tersebut didapatkan darilaporan keuangan tahunan bank umumyang dipublikasikan oleh Bank Indonesiamelalui Direktori Perbankan Indonesia

Penjaminan Simpanan (DIS) ->H1

Capital Adequacy Ratio (CAR) ->H2

Non Performing Loan (NPL) ->H3

Penjaminan Simpanan (DIS) ->H4

Capital Adequacy Ratio (CAR) ->H5

Non Performing Loan (NPL) -> H6

Penjaminan Simpanan (DIS) ->H7

Capital Adequacy Ratio (CAR) ->H8

Non Performing Loan (NPL) -> H9

Tingkat Deposit

Risiko Moral Hazard

Net Interest Margin

Page 8: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 475

periode 2000 hingga 2012. Pengaruhimplementasi penjaminan simpanan diana-lisis menggunakan variabel dummy yaituangka 1 menunjukkan periode implemen-tasi penjaminan simpanan (periode 2006-2012) dan angka 0 untuk periode sebelumimplementasi penjaminan simpanan (perio-de 2000-2005). Data tersebut didapatkandari laporan tahunan LPS.

Definisi Operasional VariabelTerdapat tiga variabel dependen dalam

penelitian ini yang akan diregresi masing-masing terhadap variabel independen sertaseperangkat variabel kontrol. Ketiga varia-bel tersebut adalah rasio total depositterhadap total aset bank (i) pada periode (t);rasio total loan terhadap total aset bank (i)pada periode (t); NIM bank (i) pada periode(t). Pengaruh implementasi penjaminansimpanan dianalisis menggunakan variabeldummy yaitu angka 1 menunjukkan periodeimplementasi penjaminan simpanan (perio-de 2006-2012) dan angka 0 untuk periodesebelum implementasi penjaminan simpa-nan (periode 2000-2005). Variabel inde-penden lainnya adalah rasio kecukupanmodal bank (i) pada periode (t) serta non-performing loan bank (i) pada periode (t).

Rasio Total Deposit terhadap Total Aset(DEP_ASSET)

Merujuk kepada Chernykh dan Cole(2010), total deposit pada bank diperoleh dariakun dana pihak ketiga (DPK) di sisi pasivalaporan neraca bank (i) pada periode (t).DPK dibedakan antara bank umum danbank umum syariah. DPK pada bank umumdiambil dari akun giro, tabungan, sertadeposito. Khusus bank syariah, DPK terdiridari dana simpanan wadiah (terdiri dari girowadiah dan tabungan wadiah) dan juga danainvestasi tidak terikat atau disebut denganmudharabah muthlaqah, yang terdiri daritabungan mudharabah dan deposito mudhara-bah. _ = ………...…………..(1)

DEP_ASSET didapatkan dari pembagi-an total DPK bank (i) pada periode (t)dengan total aset bank (i) pada periode (t).Rasio ini digunakan untuk menggambarkanseberapa besar kemampuan bank dalammenghimpun dana dari masyarakat.

Rasio Total Loan terhadap Total Aset(KREDIT_ASSET)

Total loan didapatkan dari akun kredityang diberikan di sisi aktiva bank (i) padaperiode (t). Untuk bank syariah, data kredityang diberikan diambil dari akun pospembiayaan dalam rupiah dan valuta asing,yang terdapat pada sisi aktiva neraca bankumum syariah._ = …...(2)

Rasio total loan terhadap total aset bank(i) pada periode (t) kemudian didapatkandari pembagian antara total loan dengantotal aset bank (i) pada periode (t). Rasio inidigunakan untuk menggambarkan risikomoral hazard bank umum di Indonesia.Variabel ini mengacu kepada penelitianChernykh dan Cole (2010), Maudos danSolis (2009), Carbo dan Rodriguez (2007).

Net Interest Margin (NIM)NIM didapatkan dengan mengurangi

pendapatan bunga dengan beban bungakemudian dibagi dengan rata-rata asetproduktif bank (i) pada periode (t).NIM = ……………...(3)

Penggunaan variabel ini mengacu padapenelitian Kunt dan Huizinga (1997).

Rasio Kecukupan Modal (CAR)Rasio kecukupan modal didapatkan

dari perhitungan total modal dibagi denganaktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).CAR = ………………………………... (4)

Kecukupan modal menggambarkan se-berapa besar modal yang disediakan olehbank untuk melaksanakan kegiatan ope-rasionalnya. Menurut PBI No. 10/15/PBI/

Page 9: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

476 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

2008 tentang Kewajiban Penyediaan ModalMinimum Bank Umum, bank yang ber-operasi di Indonesia minimal mempunyaiCAR sebesar 8%. Variabel CAR digunakandalam penelitian yang dilakukan olehZarruk dan Madura (1992).

Non-Performing Loan (NPL)Variabel NPL menggambarkan sebera-

pa besar aktiva produktif suatu bank yangsifatnya kurang lancar. Penggunaan varia-bel ini mengacu pada penelitian Peria danMody (2003) dan Kannan et al. (2001).=………………………………………………..(5)

Teknik Analisis DataPenelitian ini dilakukan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuanti-tatif dilakukan dengan menggunakan tek-nik regresi linear berganda. Variabel inde-penden diregresi terhadap variabel depen-den untuk mengetahui hubungan diantarakedua variabel tersebut beserta signifikansi-nya. Untuk melihat pengaruh implementasipenjaminan simpanan, rasio kecukupan mo-dal dan non-performing loan terhadap tingkatdeposit, risiko moral hazard dan net interestmargin bank umum di Indonesia, dalampenelitian ini dilakukan modifikasi modelyang digunakan oleh Chernykh dan Cole(2010), Hawtrey dan Liang (2008), Kannan etal. (2001), Peria dan Mody (2003). Berikutadalah model penelitian yang digunakan:= + × , + × , + ×, + × , + , .......................(6)Dimana:, : variabel dependen yang dilambangkanDEP_ASSET , yaitu rasio total deposit

terhadap total aset bank (i) pada perio-de (t); Kredit_Asset , yaitu rasio totalloan terhadap total aset bank (i) padaperiode (t); , yaitu NIM bank (i)pada periode (t), : dummy variable untuk bank (i) padaperiode (t). Angka 1 untuk menunjuk-kan periode implementasi penjaminansimpanan (periode 2006-2012), 0 untuk

periode sebelum implementasi pen-jaminan simpanan (periode 2000-2005)CAR , : rasio kecukupan modal bank (i) padaperiode (t)NPL , : non performing loan bank (i) padaperiode (t)Control , : variabel kontrol yang termasukbank size (logaritma natural dari totalaset bank (i) pada periode (t)); untukregresi _ , , ditambahkanvariabel kontrol rasio dana pihak ketigaterhadap total aset bank (i) pada perio-de (t-1); untuk regresi , , ditambah-kan variabel kontrol rasio biaya ope-rasional terhadap pendapatan operasio-nal (BOPO) bank (i) pada periode (t);ε , : error term untuk bank (i) pada periode(t).

ANALISIS DAN PEMBAHASANStatistik Deskriptif

Hasil statistik deskriptif dari penelitianini dapat dilihat pada Tabel 1. Nilai rata-rata DEP_ASSET sebesar 0,723683. Angkaini menunjukkan bahwa jumlah dana pihakketiga yang berhasil dihimpun mencapai72,3% dari total aset bank. Rentang standardeviasi yang begitu lebar merupakanindikasi persebaran data pada variabel inisangat besar, terlihat dari nilai minimum0,002217 dan terbesar 1,169905. Lebarnyarentang antara nilai maksimum dan nilaiminimum menjadi indikasi bahwa per-sebaran DPK bank umum di Indonesiatidaklah merata. Variabel KREDIT_ASSETmenunjukkan nilai rata-rata sebesar0,545052. Hal ini menggambarkan bahwabank umum di Indonesia rata-rata mem-berikan kredit sebesar 54,5% dari total asetyang dimilikinya. Mengacu kepada jumlahkredit efektif yang disalurkan bank se-harusnya sekitar 70% dari total DPK, makarata-rata rasio total loan terhadap aset bankumum di Indonesia masih di bawah rata-rata. Rata-rata NIM bank umum di Indo-nesia menunjukkan angka sebesar 0,06735.Secara keseluruhan, standar deviasi dari netinterest margin bank umum di Indonesia

Page 10: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 477

sebesar 0,033381. Artinya, terdapat rentangpada data walaupun tidak terlalu lebar.

Nilai rata-rata variabel rasio kecukupanmodal dari seluruh sampel yang digunakanpada penelitian ini adalah sebesar 0,230209.Hal ini menggambarkan bahwa bank umumdi Indonesia rata-rata memiliki modal se-banyak 23,02%. Artinya, bank di Indonesia

berusaha menaati peraturan BI bahkanmenyimpan modalnya melebihi ketentuanyang berlaku. Berdasarkan statistik deskrip-tif, rata-rata NPL gross bank umum diIndonesia selama periode 2000-2012 adalah0,051444 atau sebanyak 5,1444% dari totalkredit yang disalurkan.

Tabel 1Statistik Deskriptif

Variabel Observasi Rata-rata Std. Dev. Minimum MaksimumRasio Dana Pihak Ketigaterhadap Total Aset(DEP_ASSET)

1.287 0,723683 0,180694 0,002217 1,169905

Rasio Kredit terhadapTotal Aset(KREDIT_ASSET)

1.287 0,545052 0,180583 0,009910 1,190302

Net Interest Margin (NIM) 1.287 0,065735 0,033381 -0,041900 0,218400Rasio Kecukupan Modal(CAR)

1.287 0,230209 0,152385 -0,474100 0,958200

Non Performing Loan(NPL)

1.287 0,051444 0,095225 0,009910 1,023029

Logaritma Natural dariTotal Aset (SIZE)

1.287 28,90024 1,868454 24,56326 33,96449

Rasio Beban Operasionalterhadap PendapatanOperasional (BOPO)

1.287 0,808803 0,201110 0,002988 2,199400

Tabel ini merupakan hasil ringkasan statistik deskriptif variabel dependen, independen serta kontrol dalampenelitian ini. Sampel meliputi 99 bank umum di Indonesia periode 2000-2012.Sumber: Hasil olahan penulis (2014)

Hasil RegresiBerdasarkan model penelitian yang

telah dijabarkan, hasil regresi untuk meng-uji pengaruh implementasi penjaminansimpanan, rasio kecukupan modal dan non-performing loan terhadap tingkat deposit,risiko moral hazard dan net interest margin di-tampilkan pada Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel4. Tabel 2 dapat dilihat bahwa model inimemiliki nilai R2 sebesar 0,879108. Hal iniberarti bahwa rasio deposit terhadap asetdapat dijelaskan oleh variabel independendan kontrol sebesar 87,9108%, sedangkan12,0892% sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel independen danvariabel kontrol dalam model ini. Variabel

DIS memiliki koefisien sebesar -0,002606dengan probability 0,4839 yang artinyaimplementasi penjaminan simpanan me-nurunkan DEP_ASSET walaupun secaratidak signifikan. Sementara, variabel CARdan NPL terbukti secara negatif dan signi-fikan mempengaruhi rasio deposit terhadaptotal aset (DEP_ASSET).

Variabel kontrol SIZE menunjukkanhasil koefisien -0,015053 yang signifikanpada tingkat kepercayaan 99% sedangkanvariabel kontrol DEP_ASSET (t-1) me-nunjukkan hasil yang signifikan denganarah positif terhadap rasio deposit terhadaptotal aset periode (t).

Page 11: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

478 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

Tabel 2Pengaruh Implementasi Penjaminan Simpanan, Rasio Kecukupan Modal dan

Non Performing Loan terhadap Tingkat Deposit Bank Umum di Indonesia

Variable Coefficient ProbabilityDIS -0,002606 0,4839CAR -0,201137 0,0000***NPL -0,129532 0,0000***SIZE -0,015053 0,0006***DPK_ASSET (t-1) 0,611152 0,0000***R2 0,879108Adjusted R2 0,867621Prob (F-statistic) 0,000000*** signifikan pada level 1%** signifikan pada level 5%* signifikan pada level 10%

Tabel ini merupakan hasil ringkasan output regresi dengan metode fixed effect generalized least square. Variabeldependen adalah rasio total deposit terhadap aset dan variabel independen meliputi dummy variable implementasipenjaminan simpanan, rasio kecukupan modal dan non-performing loan. Sebagai variabel kontrol, digunakanlogaritma natural dari total aset serta rasio total deposit terhadap aset pada periode (t-1). Sampel meliputi 99 bankumum di Indonesia periode 2000-2012.Sumber: Hasil olahan penulis (2014)

Tabel 3Pengaruh Implementasi Penjaminan Simpanan, Rasio Kecukupan Modal danNon Performing Loan terhadap Risiko Moral Hazard Bank Umum di Indonesia

Variable Coefficient ProbabilityDIS 0,049909 0,0139**CAR - 0,491877 0,0000***NPL -0,364644 0,0000***SIZE 0,039108 0,0000***R2 0,720573Adjusted R2 0,696501Prob (F-statistic) 0,000000*** signifikan pada level 1%** signifikan pada level 5%* signifikan pada level 10%

Tabel ini merupakan hasil ringkasan output regresi dengan metode fixed effect generalized least square. Variabeldependen adalah rasio total loan terhadap aset dan variabel independen meliputi dummy variable implementasipenjaminan simpanan, rasio kecukupan modal dan non-performing loan. Sebagai variabel kontrol, digunakanlogaritma natural dari total aset. Sampel meliputi 99 bank umum di Indonesia periode 2000-2012.Sumber: Hasil olahan penulis (2014)

Berdasarkan Tabel 3, model ini me-miliki nilai R2 sebesar 0,720573. Artinya,variabel rasio total loan terhadap total asetdapat dijelaskan oleh keragaman variabelindependen yaitu dummy variable DIS, rasiokecukupan modal, non performing loan danukuran bank sebesar 72,0573%, sedangkan27,9427% sisanya dijelaskan oleh keragaman

faktor lain selain variabel independendalam model ini. Dari ketiga variabel inde-penden yaitu dummy variable waktu pen-jaminan simpanan (DIS), rasio kecukupanmodal (CAR) dan non performing loan (NPL),dapat dilihat bahwa variabel CAR dan NPLsecara negatif dan signifikan mem-pengaruhi risiko moral hazard yang di-

Page 12: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 479

proksikan oleh rasio total loan terhadap totalaset, pada tingkat kepercayaan 99%.

Sementara itu, hasil uji parsial me-nunjukkan bahwa implementasi penjamin-an simpanan mempengaruhi risiko moralhazard bank umum secara positif signifikanpada tingkat kepercayaan 95%. Variabelkontrol SIZE menunjukkan koefisien0,039108 dengan probability 0,0000, me-nandakan signifikansi pada tingkat ke-percayaan 99%.

Tabel 4 menunjukkan bahwa modelpenelitian yang digunakan dapat menjelas-kan variabel NIM sebesar 77,2843% sedang-kan 22,7157% sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel independen dan

variabel kontrol dalam model ini. Hasil ujiparsial memperlihatkan bahwa variabel DISdan CAR mempengaruhi NIM secara positifwalaupun secara tidak signifikan, ditunjuk-kan dari nilai p-value yang lebih besar dari αbahkan pada tingkat kepercayaan 10%.Hasil berbeda ditunjukkan oleh variabelNPL yang pada p-value 0,0000 terbukti se-cara negatif dan signifikan mempengaruhiNIM. Variabel kontrol SIZE dan BOPOmasing-masing menunjukkan koefisien se-besar -0,003855 dan -0,027481 yang secaranegatif dan signifikan terbukti mem-pengaruhi net interest margin bank umum diIndonesia periode 2000-2012, dengan ting-kat kepercayaan 95%.

Tabel 4Pengaruh Implementasi Penjaminan Simpanan, Rasio Kecukupan Modal, danNon Performing Loan terhadap Net Interest Margin Bank Umum di Indonesia

Variable Coefficient ProbabilityDIS 0,000835 0,6674CAR 0,001427 0,7122NPL -0,037087 0,0000***SIZE -0,003855 0,0149**BOPO -0,027481 0,0000***R2 0,772843Adjusted R2 0,753065Prob (F-statistic) 0,000000*** signifikan pada level 1%** signifikan pada level 5%* signifikan pada level 10%

Tabel ini merupakan hasil ringkasan output regresi dengan metode fixed effect generalized least square. Variabeldependen adalah net interest margin dan variabel independen meliputi dummy variable implementasi penjaminansimpanan, rasio kecukupan modal dan non-performing loan. Sebagai variabel kontrol, digunakan logaritma naturaldari total aset serta rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional. Sampel meliputi 99 bank umum diIndonesia periode 2000-2012.Sumber: Hasil olahan penulis (2014)

PembahasanBerdasarkan hasil pengujian, ditemu-

kan bahwa implementasi penjaminan sim-panan mempengaruhi tingkat deposit bankumum di Indonesia secara negatif. Hal iniberkebalikan dari hasil penelitian Chernykhdan Cole (2010), di Rusia yaitu semakinlama suatu bank menjadi anggota pen-jaminan simpanan, maka dampaknya posi-tif terhadap deposit taking bank tersebut.

Hasil koefisien yang negatif memperlihat-kan bahwa keberadaan penjaminan simpan-an di Indonesia tidak menjadi insentif bagideposan untuk menyimpan dananya dibank. Temuan ini sesuai dengan hasil daripenelitian Huizinga dan Nicodeme (2005),yang menemukan bahwa keberadaan pen-jaminan simpanan di Irlandia dan Swediaberpengaruh negatif terhadap simpananmasyarakat. Argumen untuk menjelaskan

Page 13: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

480 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

pengaruh negatif dari penjaminan simpan-an terhadap tingkat deposit bank umum diIndonesia adalah seluruh bank umum yangberoperasi di Indonesia memang secara oto-matis menjadi anggota penjaminan sim-panan sejak lembaga ini didirikan. Artinya,tidak ada diferensiasi antara bank dari sisiaspek prudensial. Seluruh bank memangmenjadi anggota penjaminan simpanan se-hingga simpanan masyarakat di bank ter-sebut statusnya dijamin. Dengan regulasiyang sifatnya obligatori, maka bank yangdapat menjadi anggota penjaminan simpa-nan bukanlah bank yang memiliki kriteriatertentu saja.

Variabel CAR menunjukkan hasil yangsignifikan mempengaruhi DPK_ASSET se-cara negatif. Seharusnya, dengan rasio ke-cukupan modal yang lebih tinggi, nasabahakan merasa lebih aman karena bank me-nyediakan cadangan modal yang lebihbesar untuk mencegahnya dari default. Halyang mungkin menjadi penyebab terjadinyahubungan negatif antara rasio kecukupanmodal dengan rasio deposit terhadap totalaset adalah ketika peningkatan CAR terjadiakibat proses Initial Public Offering (IPO)atau penambahan modal disetor oleh pe-megang saham. Ketika kenaikan CAR di-sebabkan oleh hal ini maka kepemilikansaham suatu bank semakin bertambah. Jum-lah pemilik saham yang semakin banyakdapat menjadi sinyal terjadinya moral hazardyang terjadi akibat tuntutan pemilik sahamkepada manajemen untuk mendapat labatinggi. Terjadi moral hazard yang munculantara pemegang saham dan manajer bankdengan deposan, oleh karena itu kenaikanCAR yang disebabkan oleh Initial PublicOffering (IPO) atau penambahan modal di-setor menjadi sinyal negatif bagi deposanatau calon deposan yang ingin menyimpandananya di bank.

Hasil dari penelitian ini juga me-nunjukkan bahwa variabel NPL mempe-ngaruhi rasio deposit terhadap total asetsecara negatif. Temuan ini sesuai denganpenelitian Barajas dan Steiner (2000), yangmenemukan bahwa perilaku deposan

dalam menyimpan dananya di bank di-pengaruhi salah satunya oleh variabel NPLsecara negatif. Non performing loan merupa-kan salah satu variabel fundamental sebuahbank. Kondisi NPL bank yang tinggi men-jadi sinyal bagi deposan bahwa bank ter-sebut tidak cukup melakukan aktivitasoperasionalnya dengan prudent, sehinggaakan membuat nasabah merasa ragu dalammenyimpan dananya di bank tersebut.

Ukuran bank juga mempengaruhi ting-kat deposit bank umum di Indonesia. Hasilpenelitian menunjukkan terdapat hubunganyang negatif antara tingkat deposit bankumum di Indonesia dengan ukuran banktersebut. Temuan ini dapat dijelaskan olehkondisi perbankan di Indonesia yang me-nunjukkan bahwa bank-bank yang ber-ukuran kecil seringkali berusaha menarikdeposan untuk menyimpan dananya dibank mereka dengan cara memberikanreward seperti hadiah pembukaan rekeningdan kupon. Hasil regresi yang menunjuk-kan koefisien negatif untuk variabel SIZEdapat dipengaruhi salah satunya oleh faktoradanya keuntungan lain yang menarikminat deposan untuk menyimpan dananyadi bank berukuran kecil. Berdasarkan hasilpengujian, variabel rasio deposit terhadaptotal aset bank pada periode (t-1) menunjuk-kan signifikansi dengan arah positif. Temu-an ini menjadi salah satu bukti bahwakompetisi perbankan di Indonesia memangcukup kuat. Bank saling memperebutkannasabah sehingga total dana yang berhasildihimpun di periode saat ini akan me-ningkatkan target bank tersebut untukperiode selanjutnya.

Implementasi penjaminan simpanan diIndonesia juga terbukti berpengaruh positifterhadap rasio total kredit terhadap totalaset bank umum di Indonesia. Artinya,untuk tahun dimana penjaminan simpananeksplisit diimplementasikan, rasio total kre-dit terhadap total aset ternyata mengalamipeningkatan dibanding saat penjaminansimpanan belum diimplementasikan. Temu-an ini menunjukkan bahwa keberadaanpenjaminan simpanan menimbulkan peri-

Page 14: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 481

laku moral hazard bank yang dilihat dariseberapa besar kredit yang disalurkan olehbank. Fakta ini menunjukkan bahwa bankmemberikan kredit dalam jumlah yanglebih banyak ketika regulasi penjaminansimpanan telah diberlakukan mulai tahun2006. Hal ini sesuai dengan temuan Brewerdan Monschean (1994), serta Chernykh danCole (2010). Bank yang menjadi anggotadari penjamin simpanan merasa dirinyatelah terjamin sehingga manajemen bankberpotensi melakukan aktivitas berisikoseperti memberikan kredit yang berisikotinggi.

Hasil uji variabel CAR menunjukkanpengaruh yang signifikan negatif terhadaprisiko moral hazard bank. Temuan ini sesuaidengan hasil penelitian Agoraki et al. (2011),yang menyebutkan bahwa kecukupan mo-dal mempunyai pengaruh negatif terhadappengambilan risiko. Hasil penelitian ini jugasejalan dengan penelitian yang dilakukanoleh Bolt dan Tieman (2004), yang me-nyebutkan bahwa rasio kecukupan modalyang lebih tinggi akan mengurangi risikomoral hazard bank. Ketika modal meningkat,risiko bank cenderung menurun. Semakintinggi kecukupan modal yang dimiliki olehbank maka semakin tinggi cadangan modalyang dimiliki oleh bank untuk membiayaisegala kegiatan operasionalnya serta me-nanggung risiko-risiko yang ditimbulkan.Rata-rata rasio kecukupan modal bankumum di Indonesia mencapai 23%, jauh diatas ketentuan BI sebesar minimal 8%.Kondisi ini menunjukkan regulasi mengenaiketentuan modal minimum yang diber-lakukan oleh BI cukup efektif dalam me-ngendalikan risiko moral hazard bankumum.

Variabel NPL secara signifikan mempe-ngaruhi risiko moral hazard secara negatif.Temuan ini sesuai dengan hipotesa awalyaitu non performing loan mempengaruhirasio total kredit terhadap total aset denganarah hubungan negatif dan sesuai denganhasil dari penelitian (Ito dan Sasaki, 1998).Artinya, setiap terjadi kenaikan NPL makaakan membuat rasio total kredit terhadap

total aset menurun. Hasil ini juga sesuaidengan hasil dari penelitian Krueger danTornell (1999), Hou dan Dickinson (2007),serta dan Tracey dan Leon (2011), yangmenemukan bahwa semakin tinggi NPL,maka akan menekan jumlah kredit yangdapat disalurkan oleh bank. Regulasi yangdiberlakukan oleh Bank Indonesia berkaitandengan batas maksimum level NPL perban-kan terbukti efektif untuk meminimalisirperilaku moral hazard bank umum di Indo-nesia. Variabel kontrol SIZE menunjukkanpengaruh positif dan signifikan terhadaprisiko moral hazard. Hubungan positif inimenunjukkan bahwa semakin besar ukuranbank, maka risiko moral hazard akansemakin besar.

Implementasi penjaminan simpanan diIndonesia dan rasio kecukupan modal ter-bukti berpengaruh positif terhadap NIMbank umum di Indonesia walaupun tidaksignifikan. Ketika penjaminan simpananeksplisit diimplementasikan, NIM ternyatamengalami peningkatan dibanding saatpenjaminan simpanan belum diimplemen-tasikan. Temuan ini sesuai dengan hasilpenelitian Carapella dan Giorgio (2003),yang menemukan bahwa implementasi sis-tem penjaminan simpanan menyebabkanlending borrowing spread meningkat. Pening-katan spread berasal dari sisi loan interestyang lebih tinggi. Adanya penjaminan sim-panan, deposan merasa bahwa simpanan-nya aman sehingga tidak meminta biayayang tinggi atas dana yang disimpannya dibank. Di saat yang sama moral hazard terjadidan bank menyalurkan dananya ke dalampinjaman yang berisiko, dengan bunga yanglebih tinggi. Hasil uji CAR yang menunjuk-kan koefisien positif sesuai dengan hasilpenelitian dari Claeys dan Vennet (2008)yang juga menemukan bahwa CAR ber-pengaruh positif terhadap net interest marginnegara-negara CEEC. Bank akan berusahamemenuhi rasio kecukupan modal mini-mum yang telah ditentukan oleh regulatortetapi di saat yang sama tetap menjagaspread agar bank mendapatkan profit yangstabil.

Page 15: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

482 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

Temuan lain menunjukkan bahwavariabel NPL berpengaruh secara negatifdan signifikan terhadap NIM bank umum diIndonesia. Hasil ini sesuai dengan hipotesis9 yaitu non-performing loan berpengaruhnegatif terhadap NIM bank umum di Indo-nesia. Temuan ini didukung oleh penelitianBrock dan Suarez (2000) yang menemukanbahwa NPL mempengaruhi NIM secaranegatif. Hal ini membuktikan bahwa regu-lasi pembatasan NPL oleh BI menekan NIMmelalui pembatasan jumlah kredit yang di-berikan jika bank tersebut telah melampauibatas maksimum NPL.

Semakin besar ukuran bank berpe-ngaruh terhadap net interest margin denganhubungan yang negatif. Hal ini disebabkanoleh tercapainya skala ekonomis dari kegiatan operasional sehingga menekan NIM.Temuan ini sesuai dengan penelitianHawtrey dan Liang (2008), yang menemu-kan bahwa bank besar cenderung menge-lola transaksi yang berukuran besar hinggamenciptakan biaya yang lebih rendah,akibatnya NIM menjadi turun. Berdasarkanhasil pengujian, BOPO yang menunjukkanefisiensi dari manajemen bank juga terbuktimempengaruhi NIM secara negatif. Sema-kin tinggi beban operasional, maka akanmempersempit spread. Hal ini sesuai denganpenelitian Brock dan Franken (2003), jikaBOPO turun maka akan meningkatkanspread.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Penelitian ini menggunakan 99 bankumum di Indonesia untuk mengetahuidampak implementasi sistem penjaminansimpanan, rasio kecukupan modal dan nonperforming loan terhadap tingkat deposit,risiko moral hazard dan net interest marginbank umum di Indonesia. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa implementasi pen-jaminan simpanan tidak mempengaruhitingkat deposit bank umum di Indonesia.Sebaliknya, keberadaan penjaminan simpa-nan meningkatkan risiko moral hazard bankumum. Selain itu, implementasi sistem

penjaminan simpanan menyebabkan pe-ningkatan lending borrowing spread walau-pun secara tidak signifikan. Regulasi BI ber-kaitan dengan rasio kecukupan modal dannon performing loan terbukti efektif dalammeminimalisir risiko moral hazard bankumum di Indonesia, tetapi rasio kecukupanmodal tidak terbukti mempengaruhi tingkatdeposit bank umum. Sementara itu, se-makin tinggi non performing loan terbuktimempengaruhi jumlah dana yang di-himpun dari masyarakat oleh bank umumdi Indonesia. Kesimpulan lain dari peneliti-an ini adalah implementasi penjaminansimpanan dan rasio kecukupan modal tidakterbukti mempengaruhi variabel NIM se-cara signifikan, di sisi lain variabel NPLmempengaruhi NIM secara negatif. Hal inimembuktikan bahwa regulasi pembatasanNPL oleh BI menekan NIM.

Keterbatasan dalam penelitian ini,tingkat deposit tidak dibedakan berdasar-kan nilai simpanan. Penelitian selanjutnyadapat dilakukan dengan membagi sampelpe- nelitian berdasarkan jenis bank dan jenisdeposan (berdasarkan nilai simpanan).Pembagian berdasarkan jenis bank dapatmenunjukkan karakteristik perilaku setiapjenis bank dan pengaruhnya terhadap ting-kat deposit yang dihimpun, risiko yangdiambil serta net interest margin bank ter-sebut, sedangkan pembagian deposan ber-dasarkan nilai simpanan diharapkan dapatmenghilangkan bias yang terjadi akibatperbedaan sifat diantara deposan yangmemiliki jumlah simpanan yang berbeda.Selain itu untuk lebih menjelaskan determi-nan dari tingkat deposit, risiko moral hazarddan net interest margin bank umum diIndonesia, khususnya setelah peraturanmengenai differential premium system resmidiberlakukan oleh LPS, penelitian dapatdilanjutkan dengan menambahkan variabelindependen yang dianggap signifikan men-jelaskan hal tersebut.

SaranBerdasarkan simpulan dan keterbatas-

an penelitian, maka dapat memberikan

Page 16: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 483

beberapa saran: Pertama, studi ini mem-buktikan bahwa implementasi penjaminansimpanan tidak mempengaruhi tingkatdeposit bank umum secara positif dan signi-fikan. Sebaliknya, implementasi LPS ter-bukti meningkatkan risiko moral hazarddiukur dari rasio total loan terhadap totalaset. Karenanya diperlukan pengawasansecara intensif agar bank tidak mengambilrisiko yang terlalu berlebihan. Selain itu,LPS perlu meningkatkan pemahamanmasyarakat mengenai keberadaan pen-jaminan simpanan di Indonesia, agar terjadikontrol yang berkesinambungan diantararegulator dan masyarakat. Penerapandifferential premium system juga dapat men-jadi cara bagi LPS dalam mengelola mana-jemen risiko bank. Dengan premi berbasisrisiko diharapkan bank akan bertindak lebihhati-hati dalam operasionalnya.

Kedua, bagi OJK sebagai pengawasperbankan, sebaiknya membuat skemapengawasan yang lebih menyeluruh agarbank tidak melakukan moral hazard danuntuk memperbaiki regulasi terkait rasiokecukupan modal serta NPL sehingga dapatmengoptimalkan fungsi bank sebagailembaga intermediasi. Dengan optimalisasiperan bank, maka diharapkan dapat me-nyumbangkan kontribusi ke dalam per-ekonomian Indonesia.

Ketiga, untuk industri perbankan, hasilstudi ini diharapkan dapat membuat bankumum lebih berhati-hati dalam kegiatanoperasionalnya, agar tidak terjadi krisisyang berdampak sistemik. Selain itu, bankumum dapat memahami bahwa tugasnyasebagai lembaga intermediasi sangat pen-ting sehingga dalam pelaksanaannya harusselalu diiringi prinsip kehati-hatian. Selainitu, bank umum juga dapat melihat bahwaregulasi yang berlaku turut mempengaruhinet interest margin sehingga ke depannyadapat diambil strategi yang bisa membuatnet interest margin menjadi lebih efisien.

Simpulan dari penelitian ini dapatmenjadi pertimbangan bagi BI, Otoritas JasaKeuangan dan LPS untuk saling berkoordi-nasi dalam membentuk bauran regulasi

agar dapat mencipatakan perbankan yanglebih optimal dalam menjalankan fungsinyaserta meningkatkan stabilitas perbankansecara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKAAgoraki, M. E. K., M. D. Delis, dan F.

Pasiouras. 2011. Regulations, Competi-tion and Bank Risk Taking in Transi-tion Countries. Journal of FinancialStability 7: 38-48.

Allen, L. dan A. Santomero. 1997. TheTheory of Financial Intermediation.Journal of Banking and Finance 21: 1461-1486.

Angbazo, L. 1997. Commercial Bank NetInterest Margins, Default Risk, InterestRate Risk, and Off Balance SheetBanking. Journal of Banking and Finance21: 55-87.

Barajas, A., R. Steiner, dan N. Salazar. 2000.Interest Spread in Banking in Colom-bia. IMF Staff Papers 196-224.

Brewer, E. dan T. H. Mondschean, 1994. AnEmpirical Test of the Incentive Effectsof Deposit Insurance: The Case of JunkBonds at Savings and Loan Associa-tions. Journal of Money, Credit andBanking 26: 146-164.

Brock, P. L. dan P. Suarez. 2000. Under-standing the Behavior Bank Spread inLatin America. Journal of DevelopmentEconomics 63: 113-134.

Calem, P. dan R. Robb. 1999. The Impact ofCapital Based Regulation on Bank RiskTaking. Journal of Financial Intermedia-tion 8: 317-352.

Caprio, G. dan D. Klingbiel. 1999. Episodesof Systemic and Borderline FinancialCrises. Mimeo World Bank.

Carapella, F. dan G. D. Giorgio. 2003.Deposit Insurance, Institutions andBank Interest Rates. Transition StudiesReview 11: 77-92.

Carbo, S. dan F. Rodriguez. 2007. TheDeterminants of Bank Margins inEuropean Banking. Journal of Bankingand Finance 31: 2043-2063.

Page 17: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

484 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 468 – 485

Chernykh, L. dan R. A. Cole. 2010. DoesDeposit Insurance Improve FinancialIntermediation? Evidence from theRussian Experiment. Journal of Bankingand Finance 35: 388-402.

Claeys, S. dan V. V. Vennet. 2008. Determi-nants of Bank Interest Margins inCentral and Eastern Europe: A Compa-rison with the West. Economic Systems13: 379-408.

Dell’Ariccia, G., E. Detragiache, dan R.Rajan. 2008. The Real Effect of BankingCrises. Journal of Financial Intermediation17: 89-112.

Diamond, D. dan P. Dybvig. 1983. BankRuns, Deposit Insurance and Liquidity.Journal of Political Economy 91: 401-419.

Furlong, F. T. dan M. C. Keeley. 1990.Capital Regulation and Bank RiskTaking: A Note. Journal of Banking andFinance 13: 883-891.

Guonghoa, G. dan P. Yingli. 2010. EmpiricalStudy on Pro-cyclical Effect of CapitalAdequacy Ratio in China. CNKIResearch in Economics and Management.

Hawtrey, K. dan H. Liang. 2008. BankInterest Margins in OECD Countries.North American Journal of Economics andFinance 19: 249-260.

Ho, T. S. dan A. Saunders. 1981. TheDeterminants of Bank Interest Margins:Theory and Empirical Evidence. Journalof Financial Quantitative Analysis 16:581-600.

Hou, Y. dan D. Dickinson. 2007. The Non-performing Loans: Some Bank-levelEvidences. Prosiding. Presented onResearch Conference on Safety andEfficiency of the Financial System.

Huzinga, H. dan G. Nicodeme. 2005.Deposit Insurance and InternationalBank Liabilities. Journal of Banking andFinance 30: 965-987.

Ito, T. dan Y. N. Sasaki. 1998. Impacts of theBasle Capital Standard on JapaneseBanks’ Behavior. NBER Working PaperSeries: 6730.

Kannan, R., A. Narain, dan S. Ghosh. 2001.The Determinants of Net Interest

Margin under Regulatory Require-ments: An Econometric Study.Economic and Political Weekly: 337-339.

Kunt, A. dan E. Detragiache. 2002. Determi-nants of Deposit-insurance Adoptionand Design. World Bank Policy ResearchWorking Paper Series: 3849.

Kunt, A. dan H. Huizinga. 1999. Determi-nants of Commercial Bank InterestMargins and Profitability: Some Inter-national Evidence. World Bank EconomicReview 13: 379-408.

Kunt, A. dan E. J. Kane. 2002. DepositInsurance Around The World: WhereDoes It Work? Journal of EconomicPerspectives 16: 175-195.

Jorgensen, L. G. 2012. Deposit Insurance andMoral Hazard: Does Ownership StructureMatter? Department of Business andEconomics Aarhus University.

Levine, R. 1997. Financial Development andEconomic Growth: Views and Agenda.Journal of Economic Literature 35: 688-726.

Matutes, C. dan X. Vives. 2000. ImperfectCompetition, Risk Taking, and Regula-tion in Banking. European EconomicReview 44: 1-34.

Maudos, J. dan L. Solis. 2009. The Determi-nants of Net Interest Income in TheMexican Banking System: An Integra-ted Model. Journal of Banking andFinance 33: 1920-1931.

Park, S. dan S. Peristiani. 1998. MarketDiscipline by Thrift Depositors. Journalof Money, Credit, and Banking 30: 347-364.

Peria, M. S. dan A. Mody. 2003. HowForeign Participation and MarketConcentration Impact Bank Spreads:Evidence from Latin America. Journal ofMoney, Credit and Banking: 511-537.

Taswan. 2009. Moral Hazard pada LembagaPerbankan. Dinamika Keuangan danPerbankan, 1.

Tsuru, K. 2003. Depositors’ Selection ofBanks and The Deposit InsuranceSystem in Japan: Empirical Evidence

Page 18: PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107004.pdf · PENGARUH PENJAMINAN SIMPANAN, CAR, DAN NPL PADA ... sebagai bank sentral,

Pengaruh Penjaminan Simpanan, CAR, dan NPL, Pada ... -- Rokhim, Wulandary 485

and its Policy Implications. RIETIDiscussion Paper Series 03: E-024.

Tracey, M. dan H. Leon. 2011. The Impact ofNon-performing Loans on LoanGrowth. IMF Working Paper. ResidentRepresentative Office in Jamaica.

Vale, B. 2011. Effects of Higher Equity Ratioon a Bank’s Total Funding Costs andLending. Norges Bank Staff Memo.

Wheelock, D. C. dan S. C. Kumbhakar. 1995.Which Banks Choose Deposit Insuran-ce? Evidence of Adverse Selection andMoral Hazard in a Voluntary InsuranceSystems. Journal of Money, Credit andBanking 27: 186-201.

Zarruk, E. R. dan J. Madura. 1992. OptimalBank Interest Margin Under CapitalRegulation and Deposit Insurance. TheJournal of Financial and QuantitativeAnalysis: 143-149.