pengaruh pengungkapan diri kepada keluarga...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGUNGKAPAN DIRI KEPADA KELUARGA DANKELOMPOK SEBAYA DALAM MEMILIH PERGURUAN TINGGI(Survei pada Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Dwi Isti Anggraini
NIM: 109051000022
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi
syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau
merupakan tiruan dari karya orang lain (plagiat), maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Depok, 8 Juli 2013
Dwi Isti Anggraini
i
ABSTRAK
Dwi Isti Anggraini109051000022
Pengaruh Pengungkapan Diri Kepada Keluarga dan Kelompok Sebayadalam Memilih Perguruan Tinggi
(Survei pada Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Pengungkapan diri adalah membagi informasi mengenai pribadi secara jujur.Pengungkapan diri memiliki kaitan erat dengan pengambilan keputusan. Pada remaja,memilih perguruan tinggi membutuhkan dampingan orang lain. Keluarga dankelompok sebaya dianggap paling memengaruhi. Tidak dapat dipungkiri bahwakeluarga memiliki peranan fundamental dalam memengaruhi keputusan seorang anak.Di lain sisi, pada usia remaja pengakuan dari kelompok sebaya pun dianggap penting.
Pengambilan keputusan terjadi dalam keseharian kita. Apalagi pada usia remajayang baru memasuki masa pendewasaan. Sehingga muncul pertanyaan dari penulis,Apakah pengungkapan diri kepada keluarga dan kelompok sebaya memiliki pengaruhsimultan dalam memilih perguruan tinggi? Apakah terdapat pengaruh secara parsialantara pengungkapan diri kepada keluarga dan kelompok sebaya dalam memilihperguruan tinggi? Kemudian, manakah di antara keluarga dan kelompok sebaya yangmemiliki pengaruh lebih besar dalam memilih perguruan tinggi?
Pengungkapan diri di dasarkan pada teori De Vito yang berdimensi jumlah,valensi, kecermatan dan kejujuran, maksud dan tujuan, dan keakraban. Sedangkan,proses pengambilan keputusan sebagaimana dikemukan oleh Mondy dan Premeauxyaitu, mengidentifikasi masalah, membuat alternatif, mengevaluasi alternatif,implementasi keputusan, dan mengevaluasi keputusan.
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research dengan metodepenelitian survei. Analisis yang digunakan adalah metode regresi linier berganda.Jumlah responden dihitung dengan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan sampel95% atau taraf kesalahan 5%. Penyebaran dilakukan dengan teknik proportionalrandom sampling.
Berdasarkan hasil analisis diketahui pengungkapan diri kepada keluarga dankelompok sebaya secara simultan (uji F) berpengaruh dalam memilih perguruantinggi. Berdasarkan uji t, pengungkapan diri dengan keluarga lebih berpengaruhdibandingkan kelompok sebaya. Riset ini pun menunjukkan 20,6% pengambilankeputusan dipengaruhi oleh pengungkapan diri dengan keluarga dan kelompoksebaya, sedangkan sebesar 79,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pengungkapan dirimahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah kepada keluarga dan kelompok sebayamemiliki sedikit pengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih perguruantinggi.Kata kunci: pengungkapan diri, keluarga, teman sebaya, pengambilan keputusan, dan
perguruan tinggi.
ii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT karena
rahmat dan hidayah-Nya serta limpahan anugerah yang tak terhitung penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Diri Kepada
Keluarga dan Kelompok Sebaya Dalam Memilih Perguruan Tinggi (Survei pada
Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)” dengan baik.
Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW, yang telah memberikan teladan yang baik kepada seluruh umat
manusia.
Skripsi ini penulis persembahkan khusus kepada ayahanda tercinta Almarhum
Hari Wahyono dan ibunda tercinta Endang Budiningsih serta kakak tersayang
Mardiana Hayati Solehah. Terima kasih untuk semua kasih sayang dan dukungan
yang diberikan kepada penulis. Dan penulis pun mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan dosen pembimbing yang
telah memberikan banyak bantuan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Wakil Dekan I. Drs. Mahmud Djalal,
MA selaku Wakil Dekan II. Drs. Study Rizal, LK, MA selaku Wakil Dekan III.
3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
iii
4. Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan ilmunya dengan tulus dan ikhlas. Khususnya Ibu Bintan
Humeira, Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, Bapak Suhaimi, Ibu Ana Shabana Azmy,
Bapak Rahmat Baihaky yang bersedia berbagi ilmunya dengan cara amat mudah
dipahami sehingga menambah cakrawala keilmuan penulis.
6. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan KPI, Dewan Eksekutif Mahasiswa
FIDKOM, Komunitas Edukasi Seni Tari Saman (SKETSA) yang akan selalu
menjadi “Rumah Berproses” bagi penulis.
7. Sahabat-sahabat tersayang yang tak pernah berhenti menemani hari-hari penulis,
Ayu, Nani, Nurani, Irmalia, Alyssa, Ika, dan teman-teman lain di kelas KPI A.
Juga untuk mereka yang senantiasa mendukung serta membantu tetapi tidak
bisa disebutkan satu per satu. Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan memberi insiprasi kepada pembaca.
Depok, 8 Juli 2013
Dwi Isti Anggraini
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL. ...................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................1
B. Identifikasi, Batasan, dan Rumusan Masalah ................................6
C. Hipotesis ........................................................................................8
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................8
E. Manfaat Penelitian .........................................................................9
F. Tinjauan Pustaka ...........................................................................10
G. Sistematika Penulisan ...................................................................11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengungkapan Diri
1. Pengertian Pengungkapan Diri ..............................................13
2. Dimensi Pengungkapan Diri ..................................................14
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Diri...........16
4. Fungsi Pengungkapan Diri......................................................19
5. Komunikasi Antarpribadi dan Pengungkapan Diri.................21
B. Remaja
1. Pengertian Remaja .................................................................22
2. Ciri Khas Remaja ...................................................................23
3. Pengungkapan Diri Remaja dengan Keluarga .......................24
4. Pengungkapan Diri Remaja dengan Kelompok Sebaya..........26
v
C. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Pengambilan Keputusan ......................................28
2. Jenis Keputusan .....................................................................29
3. Proses Pengambilan Keputusan .............................................31
4. Komunikasi Antarpribadi dan Pengambilan Keputusan ........35
D. Kerangka Berpikir ........................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ..........................................................................38
B. Jenis dan pendekatan Penelitian ...................................................38
C. Populasi dan Sampel ....................................................................39
D. Data dan Sumber Data .................................................................41
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................42
F. Definisi Operasional Variabel ......................................................42
G. Skala Pengukuran .........................................................................47
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Instrumen ..............................................................49
2. Analisis Regresi Linier Berganda ..........................................52
3. Pengujian Hipotesis ...............................................................53
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi ....57
B. Struktur Organisasi dan Personalia ..............................................60
C. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Serta Strategi ............................62
D. Jurusan/Program Studi
1. Komunikasi dan Penyiaran Islam ........................................66
2. Konsentrasi Jurnalistik ..........................................................67
3. Bimbingan dan Penyuluhan Islam ........................................67
4. Manajemen Dakwah .............................................................68
vi
5. Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh ..............................69
6. Pengembangan Masyarakat Islam ..........................................69
7. Kesejahteraan Sosial ..............................................................70
E. Data dan Informasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
.......................................................................................................72
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Alat Ukur ....................................................................73
B. Uji Coba Alat Ukur .....................................................................76
C. Validitas dan Reliabilitas ............................................................77
D. Analisis Regresi Linier Berganda ...............................................84
E. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................85
F. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Simultan (Uji F) ....................................................86
2. Pengujian Parsial (Uji t) .........................................................87
G. Pembahasan ................................................................................89
H. Keterbatasan Penelitian ..............................................................95
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 96
B. Implikasi Penelitian
1. Implikasi Akademis ...............................................................97
2. Implikasi Sosial ......................................................................97
C. Rekomendasi Penelitian .............................................................98
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................99
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Proporsi Jumlah Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah ........ 5
Tabel 2.1 Karakteristik/Ciri Khas Remaja .......................................................... 23
Tabel 3.1 Gambaran Populasi Mahasiswa FIDKOM angkatan 2012 ................... 40
Tabel 3.2 Gambaran Sampel Mahasiswa FIDKOM angkatan 2012..................... 41
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Pengungkapan Diri...................................... 44
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Pengambilan Keputusan.............................. 46
Tabel 3.5 Blue Print Self-disclosure Mahasiswa dengan Keluarga ...................... 48
Tabel 3.6 Blue Print Self-disclosure Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya ...... 48
Tabel 3.7 Blue Print Pengambilan Keputusan memilih perguruan tinggi ............ 49
Tabel 3.8 Bobot Nilai ............................................................................................ 49
Tabel 5.1 Sebaran Aitem Skala Self-disclosure Mahasiswa dengan Keluarga ..... 74
Tabel 5.2 Sebaran Aitem Skala Self-disclosure Mahasiswa dengan Peer Group. 75
Tabel 5.3 Sebaran Aitem Skala Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan
Tinggi ................................................................................................... 76
Tabel 5.4 Jadwal Pelaksanaan Pre-test.................................................................. 77
Tabel 5.5 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan Diri
Mahasiswa dengan Keluarga N = 20 .................................................... 78
Tabel 5.6 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Pengungkapan Diri
Mahasiswa dengan Keluarga................................................................. 78
Tabel 5.7 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan Diri
Mahasiswa dengan Keluarga N = 14 .................................................... 79
Tabel 5.8 Distribusi Aitem Valid Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan
Keluarga ............................................................................................... 79
Tabel 5.9 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan Diri
Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya N = 20...................................... 80
viii
Tabel 5.10 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Pengungkapan Diri
Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya.................................................. 80
Tabel 5.11 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan Diri
Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya N = 14...................................... 81
Tabel 5.12 Distribusi Aitem Valid Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan
Kelompok Sebaya ................................................................................. 81
Tabel 5.13 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi N = 30 ....................................................... 82
Tabel 5.14 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi ................................................................... 82
Tabel 5.15 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi N = 19........................................................ 83
Tabel 5.16 Distribusi Aitem Valid Skala Pengambilan Keputusan Memilih
Perguruan Tinggi................................................................................... 83
Tabel 5.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 84
Tabel 5.18 Koefisien Determinasi .......................................................................... 85
Tabel 5.19 Uji F .................................................................................................. 86
Tabel 5.20 Uji t ................................................................................................... 87
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proporsi Jumlah Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah ....... 6
Gambar 2.1 Dimensi Pengungkapan Diri ................................................................ 16
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ........................................................... 31
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 36
Gambar 4.1 Struktur Organisasi dan Personalia Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ..................................... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-
pilihan dan pengambilan keputusan. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan
dengan alternatif dalam penyelesaian masalah.1 Hal yang paling mudah, misalnya
akan mengenakan pakaian apa hari ini, hendak makan siang dengan siapa, apa
yang dilakukan disela-sela waktu luang, bagaimana cara melunasi hutang-hutang
ketika sudah habis masa tempo, dan lain-lain. Disadari ataupun tidak,
pengambilan keputusan erat sekali dalam kehidupan keseharian kita.
Pengambilan keputusan yang efektif dapat menunjang keberhasilan dari hasil
yang ingin dicapai. Begitu pun sebaliknya, bila sembarang dalam pengambilan
keputusan maka akan mendapatkan hasil jauh dari yang diharapkan. Oleh karena
itu diperlukan kemampuan dalam mempertimbangkan plus-minus, menganalisis
konsekuensi yang akan dihadapi, serta melakukan prediksi sebelum keputusan
diimplementasikan.2 Sehingga, keputusan yang dihasilkan mendatangkan
kelemahan minimal dan manfaat yang maksimal.
Pengambilan keputusan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi dihadapi
juga oleh remaja. Usia remaja identik dengan kecorobohan dalam pengambilan
keputusan. Tetapi, pada masa ini, remaja lebih sering mengambil keputusan dalam
1 Rosemarie S, Pengambilan Keputusan Menentukan Kelangsungan Hidup SetiapOrganisasi (Jurnal Universitas Kristen Maranatha, 2010).
2 Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan (Jakarta: CV Haji Masagung,1990), h. 76-88.
2
hidupnya secara mandiri.3 Usia remaja sering dihadapkan pada keputusan untuk
bergaul dengan siapa, menyelesaikan persoalan asmara, menjadi populer di
sekolah, bagaimana meningkatkan nilai rapor pada semester mendatang, dan lain-
lain. Kredibilitas remaja sebagai dewasa awal dalam mengambil keputusan sangat
dibutuhkan disini.
Pada remaja salah satu pengambilan keputusan untuk melanjutkan pendidikan
merupakan hal yang cukup penting. Di mana seorang remaja harus memilih antara
Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS) maupun
Diploma dengan segala keuntungan dan kerugiannya.4 Ada beberapa tips memilih
universitas yang tepat, yaitu: (1) melihat kegiatan akademis dan non-akademis
yang ditawarkan. Karena Anda akan berada dan berinteraksi di dalamnya selama
3-4 tahun ke depan, (2) jarak dari tempat tinggal sebaiknya yang mudah
dijangkau. Karena, mahasiswa memiliki mobilitas yang tinggi dan menuntut
untuk pulang dan pergi dengan cepat, (3) durasi studi pun memiliki peranan yang
dirasa cukup penting, serta (4) mengenal dengan baik universitas yang dituju.
Jangan merasa malu dalam bertanya, ungkapkan apa yang menjadi keingintahuan
kalian.5
Pengungkapan diri remaja memiliki kaitan yang sangat erat dengan
pemecahan masalah pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi. Hal itu
3 Yusi Elsiano Rohmansyah, “Tips Mendampingi Anak Remaja”,http://www.perkembangananak.com/2012/05/tips-mendampingi-anak-remaja/ diakses pada 12september 2013.
4 Hendi Setiawan, “Ketika Remaja Memilih Perguruan Tinggi”,http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/02/26/ketika-remaja-memilih-perguruan-tinggi/diakses pada 17 Januari 2013.
5 Caroline Demanik, “4 Tips Memilih Universitas yang Tepat”,http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/07/15222285/4.tips.memilih.universitas.yang.tepat.untuk.studi diakses pada 12 September 2013.
3
dikarenakan remaja belum pernah menghadapi permasalahan ini sebelumnya.
Meskipun mereka sudah menghadapi pengambilan keputusan memilih jenjang
pendidikan di tingkat SD, SMP, atau SMA namun ini berbeda karena perguruan
tinggi merupakan gerbang penentu masa depannya, sehingga bila pengambilan
keputusan tidak tepat akan berdampak negatif. Beberapa dampak tersebut adalah
kekecewaan dari remaja, rasa malas dalam menjalankan program studi yang
ditawarkan, bahkan memutuskan untuk pindah perguruan tinggi di tahun
berikutnya. Tentunya hal itu akan mengakibatkan pemborosan waktu, tenaga, dan
biaya.
Pengungkapan remaja dalam proses memilih perguruan tinggi antara lain:
keterbukaan dalam mengungkapkan masalah yang dihadapi, mengutarakan pilihan
perguruan tinggi yang diminati, berdiskusi untuk melihat kelebihan dan
kelemahan dari alternatif yang dibuat, menerima masukan dari orang lain, maupun
kesediaan mengubah sikap atau pendapat untuk mendapatkan hasil keputusan
yang mendatangkan manfaat paling besar.6 Keterbukaan remaja biasanya
didasarkan pada keakraban dan intensitas bertemu. Keluarga dan kelompok
sebaya merupakan lingkungan yang diakrabi oleh remaja.
Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan
manusia, tempat di mana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial
dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Keluarga memang merupakan
satuan terkecil dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang primer dan
fundamental, oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dan vital
6 Suranto, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 21.
4
dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap-tahap
perkembangan anak.7
Masa remaja pun diwarnai dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil
beranggota teman sebaya yang memiliki kesamaan terhadap hal tertentu. Minat
berkelompok menjadi bagian dari proses tumbuh kembang remaja. Minat ini
bukan hanya membentuk kelompok biasa, melainkan sebuah kelompok yang
memiliki kekhasan orientasi, nilai-nilai, norma, dan kesepakatan yang secara
khusus hanya berlaku dalam kelompok tersebut. Biasanya anggota kelompok
berisi anak-anak berusia sebaya dan akrab disebut peer group.8
Bahkan tidak jarang remaja lebih akrab dengan teman sebayanya daripada
harus berinteraksi dengan orang tua. Hal itu dikarenakan dalam kelompok
sosialnya remaja dinilai sebagai individu yang lepas dari pengaruh ikatan
keluarga. Dalam kelompok sebaya lebih dihargai kemampuan pribadi yang
dimiliki tiap-tiap anggota kelompok, berbeda bila dibandingkan dengan kondisi di
rumah. Setiap anak harus mengikuti segala peraturan yang dibuat orang tua.9
Bahkan sikap penerimaan dan penolakan dari peer group pun merupakan hal
penting bagi remaja. Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan
merasa rendah diri. Namun sebaliknya, apabila remaja dapat diterima oleh rekan
sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan
7 Asfriyati, Pengaruh Keluarga terhadap Kenakalan Anak (Jurnal Universitas SumateraUtara, Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2003).
8 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, 2004), hal. 125.
9 Psikologi Remaja, Karaketristik dan permasalahannyahttp://netsains.net/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/ diakses pada 17Januari 2013.
5
memiliki kehormatan dalam dirinya.10 Maka tidak diherankan sama sekali bila
seorang anak cenderung mengikuti kegiatan kelompoknya daripada kegiatan di
dalam keluarganya.
Sebagai objek dalam penelitian ini adalah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) merupakan salah satu Fakultas favorit di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Hal itu terbukti karena
bertambahnya peminat atau calon-calon mahasiswa yang ingin masuk Fakultas ini
setiap tahunnya.
Tabel 1.1Proporsi Jumlah Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah
2010/2011 2011/2012 2012/2013
Mendaftar 1562 1861 2048
Diterima 536 574 756
Registrasi 419 463 526
Sumber : AIS FIDKOM
10 Eka Mulyani, Masalah-masalah pada remaja,http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/masalah-masalah-pada-masa-remaja/ diakses pada 17Januari 2013.
6
Grafik 1.1Proporsi Jumlah Mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Pengungkapan Diri Kepada Keluarga dan Kelompok Sebaya
dalam Memilih Perguruan Tinggi (Survei pada Mahasiswa FIDKOM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta)”
B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Sebelum membatasi masalah, peneliti akan terlebih dahulu
memberikan identifikasi masalah seputar judul yang diangkat. Masalah
yang ditemukan peneliti dalam judul ini adalah seputar pengaruh
pengungkapan diri mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada keluarga
dan kelompok sebaya dalam memilih perguruan tinggi. Untuk mengetahui
secara pasti berapa besar pengaruh pengungkapan diri keluarga dan
Mendaftar
Diterima
Registrasi
7
kelompok sebaya dalam memilih perguruan tinggi, maka digunakan suatu
teknik analisis yaitu, regresi berganda.
Isu yang kedua, peneliti menemukan bahwa teori yang kiranya tepat
untuk dijadikan rujukan adalah teori pengungkapan diri (self-disclosure)
menurut Joseph A. Devito dan dielaborasi dengan teori pengambilan
keputusan Mondy dan Premeaux. Teori tersebut dapat menjadi pijakan
yang kuat bagi permasalahan-permasalahan yang diteliti oleh peneliti.
2. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, pembatasan masalah diambil agar penelitian
yang dilakukan lebih terarah dan terperinci. Berdasarkan latar belakang di
atas, maka penelitian ini dibatasi pada remaja akhir yang telah mengambil
keputusan melanjutkan ke perguruan tinggi yaitu mahasiswa FIDKOM
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012. Kemudian melihat
apakah dan seberapa besar pengungkapan diri antara mahasiswa FIDKOM
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan keluarga dan kelompok sebaya
memengaruhi proses pengambilan keputusan dalam memilih perguruan
tinggi.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat penulis rumuskan:
a. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari pengungkapan diri
mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
keluarga dan kelompok sebaya terhadap pengambilan keputusan
memilih perguruan tinggi?
8
b. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari dari pengungkapan diri
mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
keluarga dan kelompok sebaya terhadap pengambilan keputusan
memilih perguruan tinggi?
c. Manakah diantara keluarga dan kelompok sebaya yang lebih
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa FIDKOM
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memilih perguruan tinggi?
C. Hipotesis
1. Diduga bahwa pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan keluarga (X1) dan kelompok sebaya (X2)
mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam memilih
perguruan tinggi.
2. Diduga bahwa pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan keluarga (X1) lebih berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan dalam memilih Perguruan Tinggi.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan dari pengungkapan diri
mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan keluarga dan
kelompok sebaya terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan
tinggi.
9
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial dari pengungkapan diri
mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan keluarga dan
kelompok sebaya terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan
tinggi.
3. Untuk menganalisis manakah di antara keluarga dan kelompok sebaya yang
lebih berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa FIDKOM
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memilih perguruan tinggi.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Menambah khazanah dan referensi bagi pengembangan ilmu komunikasi
khususnya jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, melalui kajian pengaruh pengungkapan diri kepada
keluarga dan kelompok sebaya dalam memilih perguruan tinggi (survei
pada mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
2. Manfaat Praktis
Kajian ini dapat memberikan informasi bahwa Mahasiswa FIDKOM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memilih perguruan tinggi sedikit
dipengaruhi oleh pengungkapan diri dengan keluarga dan/atau kelompok
sebaya.
10
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan
acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini.
Maka dalam tinjauan pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian
terdahulu.
Denis Christian, menemukan pengaruh kelompok acuan (teman dan keluarga)
terhadap pengambilan keputusan pembelian adalah sebesar 36,8% sedangkan
sisanya sebesar 63,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Persamaannya adalah sama-sama menguji adakah pengaruh dari teman dan
keluarga dalam pengambilan keputusan serta menggunakan alat analisis yang
sama. Perbedaannya dari teori yang digunakan serta objek penelitiannya.11
Ainur Rohmah, menemukan pengaruh kelompok acuan (keluarga, peer
group, dan rekan kerja) terhadap pengambilan keputusan adalah sebesar 9,5%
sedangkan sisanya sebesar 80,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti. Persamaannya adalah sama-sama menguji adakah pengaruh dari keluarga
dan peer group/kelompok sebaya dalam pengambilan keputusan serta
menggunakan alat analisis yang sama. Perbedaannya dari teori yang digunakan
serta objek penelitiannya.12
11 Denis Christian, Pengaruh Kelompok Acuan (Teman dan Keluarga) TerhadapPengambilan Keputusan Pembelian Produk Rokok Sampoerna A Mild (Suatu Survei padaPelanggan PT. HM Sampoerna tbk di Unikom Bandung) (Skripsi Universitas Komputer Indonesia,Jurusan Manajemen, 2005).
12 Ainur Rohmah, Pengaruh Kelompok Acuan (Keluarga, Peer Group, dan Rekan Kerja)terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Studi Kasus pada Konsumen HandphoneNokia Professional Center Cabang Malang) (Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang,Jurusan Manajemen, 2008).
11
G. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini tersusun dengan rapi, maka diperlukan sistematika
penulisan. Penulisan skripsi ini terdiri atas enam bab dan setiap bab memiliki sub
bab. Adapun sistematika penulisannya yaitu:
Dimulai dari BAB I Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah yang
membahas mengenai keterkaitan antara pengungkapan diri remaja kepada
keluarga dan kelompok sebaya yang berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan, khususnya memilih perguruan tinggi. Pada bab I ini, penulis
menjabarkan secara singkat gambaran keseluruhan skripsi kepada pembaca
dengan menyertakan jawaban sementara (hipotesis).
Selanjutnya, kajian teori pada BAB II yang membahas mengenai teori
pengungkapan diri yang diungkapkan oleh De Vito, teori pengambilan keputusan,
penjelasan mengenai remaja, maupun urgensi pengungkapan diri dengan keluarga
dan teman sebaya bagi remaja. Tidak lupa disertakan kerangka berpikir untuk
menggambarkan alur berpikir dari penelitian ini.
Disusul oleh BAB III Metode Penelitian yang menjelaskan proses
pengumpulan data yang dilakukan sampai dengan analisis. Dapat dijelaskan
bahwa penelitian ini merupakan jenis explanatory reasearch dengan pendekatan
kuantitatif dan diolah dengan teknik analisis regresi liner berganda. Peneliti
memisahkan metode penelitian menjadi bab tersendiri, karena ingin menuliskan
secara lebih jelas alur penelitian yang digunakan dalam riset ini.
Berikutnya asalah BAB IV yang berisi gambaran umum Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang menjadi objek penelitian berlangsung. Pada
12
bab ini membahas sejarah singkat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
struktur organisasi dan personalia, visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi,
sampai dengan ulasan singkat mengenai jurusan/program studi yang berada di
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Dilanjutkan pada BAB V yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Semua data
yaitu, kuesioner yang berisi indikator keterbukaan diri dan pengambilan
keputusan dikumpulkan, kemudian diolah dengan SPSS 13, dan dianalisis
menggunakan teori yang terdapat pada bab II. Pada bab ini pun, dijelaskan
mengenai keterbatasan penelitian.
Akhirnya pada BAB VI yaitu, Penutup dimuat kesimpulan, implikasi
penelitian, dan rekomendasi untuk penelitian yang akan datang.
Penelitian ini pun dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran sebagai
bahan pendukung dan penjelas.
13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengungkapan Diri
1. Pengertian Pengungkapan Diri
Terdapat beberapa pengertian tentang pengungkapan diri (self-disclosure).
Menurut Johnson sebagaimana dikutip A. Supratiknya, self-disclosure adalah
bagaimana pengungkapan individu terhadap situasi yang sedang dihadapinya
serta kesediaan memberikan informasi mengenai masa lalu yang sesuai dan
berguna dalam memahami tanggapan individu tersebut.1
Arti berikutnya dikemukakan oleh Joseph A. Devito yang menyebut
pengungkapan diri sebagai suatu bentuk komunikasi dimana informasi pribadi
yang biasanya disimpan atau disembunyikan, dikomunikasikan kepada orang
lain.2 Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu informasi yang
disampaikan haruslah baru yang belum didengar orang tersebut sebelumnya.
Kemudian informasi tersebut haruslah informasi yang biasanya
disimpan/dirahasiakan. Hal terakhir adalah dalam penyampaian informasi
kepada orang lain haruslah secara lisan maupun tulisan.
1 A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis (Jakarta: Kanisius, 1995), h.14.
2 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, Alih Bahasa: Ir. Agus Maulana (TangerangSelatan: Karisma, 2011), h. 64.
14
Tubbs dan Moss mendefinisikan pengungkapan diri sebagai upaya
memberitahukan informasi diri sendiri. Lalu menurut Fisher, pengungkapan
diri adalah membeberkan informasi pribadi kepada orang lain di mana hanya
orang tertentu yang mengetahui.3
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengungkapan diri (self-disclosure) adalah
bentuk komunikasi interpersonal yang di dalamnya terdapat pemberian ide,
gagasan, informasi mengenai diri sendiri yang bersifat rahasia dan belum
pernah diungkapkan kepada orang lain yang dipercaya secara jujur dan tanpa
dibuat-buat.
2. Dimensi Pengungkapan Diri
Menurut Devito sebagaimana dikutip Yosal Iriantara terdapat lima dimensi
dalam pengungkapan diri yaitu:
a. Ukuran/Jumlah Pengungkapan Diri (Amount)
Kuantitas pengungkapan diri berkaitan dengan seberapa banyak
jumlah informasi diri kita yang diberikan. Jumlah dapat diukur
berdasarkan frekuensi dan durasi. Maksud frekuensi adalah seberapa
sering kita menyampaikan pesan-pesan terkait diri sendiri, sedangkan
durasi adalah berapa lama kita mengungkapkan informasi diri.
3 Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 3.23.
15
b. Valensi Pengungkapan Diri (Valence)
Valensi pengungkapan diri dapat dibagi menjadi 2, yaitu: positif dan
negatif. Valensi positif adalah penyingkapan informasi diri yang dikemas
dengan menyenangkan, penuh humor, dan menarik. Sebaliknya valensi
negatif adalah mengungkapkan informasi pribadi dengan penuh kritik,
sindiran, maupun sifat tidak menyenangkan.
c. Kecermatan dan Kejujuran (Accuracy/Honesty)
Kecermatan dari pengungkapan diri individu dibatasi oleh tingkat
dimana individu mengetahui dirinya sendiri. Apabila kita mengenal
dengan baik diri kita maka kita akan mampu melakukan pengungkapan
diri dengan cermat. Pengungkapan diri dapat berbeda dalam hal kejujuran.
Individu dapat saja jujur secara total atau dilebih-lebihkan, melewatkan
bagian penting atau berbohong. Untuk hal-hal yang bersifat pribadi,
banyak orang memilih untuk berbohong atau melebih-lebihkan. Namun
keterbukaan diri yang kita lakukan amat bergantung pada kejujuran kita.
d. Maksud dan Tujuan (Intention)
Dalam setiap pengungkapan diri pasti ada maksud dan tujuan yang
ingin dicapai. Tidak mungkin sesorang membeberkan informasi yang
amat pribadi mengenai dirinya sendiri apabila tidak memiliki maksud dan
tujuan. Dengan menyadari maksud dan tujuan yang ingin dicapai maka
seseorang dapat melakukan kontrol atas pengungkapan yang dilakukan..
16
Melebih-lebihkan atau berbohong bisa dipandang sebagai salah satu
bentuk kontrol agar tujuan dari pengungkapan diri bisa tercapai.
e. Keakraban (Intimacy)
Keakraban memiliki kaitan erat dengan pengungkapan diri.
Pengungkapan yang dilakukan bisa saja bersifat sangat pribadi misalnya,
mengenai ideologi, perasaan, keuangan, maupun hal yang umum.4
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Diri
Menurut Devito sebagaimana dikutip Yosal Iriantara ada beberapa faktor yang
memengaruhi pengungkapan diri yaitu:
a. Efek Diadik
Secara umum pengungkapan diri adalah hubungan timbal balik.
Dyadic effect menyatakan secara bahwa dalam proses ini terdapat efek
4 Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 3.27.
Gambar 2.1 Dimensi Pengungkapan Diri
17
spiral (saling berhubungan), di mana setiap pengungkapan diri individu
memberikan stimulus untuk pengungkapan diri dari orang yang lain.
Dalam hal ini, pengungkapan diri antar kedua individu akan semakin
baik jika pendengar bersikap positif dan menguatkan. Secara umum,
individu cenderung menyukai orang lain yang mengungkapkan cerita
rahasianya pada jumlah yang kira-kira sama.
b. Ukuran Khalayak
Pengungkapan diri lebih besar kemungkinan terjadi dalam
komunikasi dengan khalayak kecil, seperti komunikasi antarpribadi atau
komunikasi kelompok kecil. Dengan khalayak yang besar maka feedback
yang diciptakan akan beraneka ragam sehingga sulit mengontrol situasi.
Berbeda dengan pengungkapan diri dengan khalayak yang kecil, kita
dapat mengontrol situasi komunikasi dan melihat umpan balik dengan
cermat.
c. Topik Bahasan
Dalam Struktur Kepribadian yang dikembangkan Irwin Altman dan
Dalmas Taylor dengan Teori Penetrasi Sosial-nya sebagaimana dikutip
Ristiana Kadarsih digambarkan bahwa kepribadian manusia itu seperti
bawang, yang memiliki lapisan-lapisan.5 Pada awalnya individu akan
lebih menyukai topik yang berhubungan dengan pekerjaan atau hobi untuk
5 Ristiana Kadarsih, Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal (Jurnal Dakwah Vol.X No 1, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2009), h. 54.
18
dibagi daripada topik terkait kehidupan seks atau kesulitan keuangan pada
orang yang baru saja kita kenal atau orang yang tidak kita akrabi betul.
d. Valensi
Umumnya manusia cenderung lebih menyukai pengungkapan diri
positif daripada pengungkapan diri negatif. Terlebih lagi kepada seseorang
yang belum kita kenal secara baik. Namun, apabila kita sudah mengenal
orang yang kita ajak berkomunikasi secara lebih personal maka
pengungkapan diri negatif bisa saja dilakukan.
e. Jenis Kelamin
Umumnya, pria lebih kurang terbuka daripada wanita. Meskipun bisa
dipandang sebagai ungkapan stereotipikal namun, beberapa riset sudah
menunjukkan bahwa wanita dinilai lebih terbuka dibandingkan laki-laki.
Namun, bukan berarti bahwa pria tidak melakukan pengungkapan diri
sama sekali.
f. Ras, Nasionalitas, dan Usia
Hal ini pun bisa dipandang sebagai bentuk stereotip dari ras,
nasionalitas, dan usia. Namun, pada kenyataannya memang terdapat ras
tertentu yang lebih sering melakukan pengungkapan diri bila
dibandingkan dengan ras lainnya. Selain itu juga terdapat perbedaan
frekuensi pengungkapan diri dalam kelompok usia. Pengungkapan diri
pada teman dengan gender berbeda meningkat dari usia 17-50 tahun dan
menurun kembali.
19
g. Mitra dalam Hubungan
Kita akan melakukan pengungkapan diri kepada mereka yang kita
anggap sebagai orang yang memiliki kedekatan dengan kita misalnya
suami/istri, teman dekat, atau sesama anggota keluarga. Di samping itu,
kita juga akan memandang bagaimana respon mereka. Apabila kita
pandang mereka sebagai orang yang hangat dan penuh perhatian maka
kita akan terus melakukan keterbukaan diri, apabila feedback yang
diterima tidak sesuai espektasi kita maka kita akan lebih menutup diri. 6
4. Fungsi Pengungkapan Diri
Selain untuk meningkatkan komunikasi, pengungkapan diri memiliki
beberapa fungsi lainnya. Menurut Derlega dan Grzelak ada lima fungsi
pengungkapan diri, yaitu:
a. Ekspresi (expression)
Senang, sedih, kecewa maupun bahagia merupakan emosi yang
sering sekali terjadi dalam kehidupan setiap manusia, baik menyangkut
pekerjaan ataupun hal lainnya. Dengan berbagi perasaan kepada orang
yang dipercaya dapat membuang semua kekesalan. Dengan
mengungkapkan diri semacam ini, manusia dapat mengekspresikan
perasaannya.
6 Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 3.31.
20
b. Penjernihan diri (self-clarification)
Setelah menceritakan masalah dan perasaan yang dialami kepada
orang yang dipercaya, manusia berharap agar diberikan penjelasan dan
pemahaman orang lain atas masalah yang dihadapi sehingga kita akan
lebih baik dalam melihat suatu perkara.
c. Keabsahan sosial (social validation)
Setelah selesai mengungkapkan perasaan maupun masalah yang
dihadapi kepada orang lain, pendengar biasanya akan memberikan
pendapat, saran, ataupun masukan yang membantu dalam proses
penyelesaian masalah. Sehingga dengan demikian, akan mendapatkan
informasi yang bermanfaat.
d. Kendali sosial (social control)
Setiap individu memiliki pilihan untuk mengungkapkan atau
menyembunyikan informasi mengenai dirinya. Individu pun dapat
menekan topik, kepercayaan atau ide sehingga membentuk pesan yang
baik pada pendengar terhadap dirinya. Dengan demikian pandangan
pendengar akan baik terhadap dirinya.
21
e. Perkembangan hubungan (relationship development)
Dengan berbagi permasalahan maupun informasi penting kepada
orang lain dapat meningkatkan kepercayaan dalam suatu hubungan
sehingga semakin meningkatkan derajat keakraban.7
5. Komunikasi Antarpribadi dan Pengungkapan Diri
Seperti yang kita ketahui pengungkapan diri dalam prosesnya bersifat
timbal balik. Artinya, keterbukaan kita akan diimbangi juga oleh lawan
komunikasi kita. Berdasarkan pandangan ini maka pengungkapan diri tidak
akan terjadi apabila salah satu pihak yang terlibat dalam komunikasi
menunjukkan ketertutupan dirinya. Dengan demikian, apabila kita ingin
melangsungkan komunikasi antarpribadi yang mengembangkan relasi pribadi
yang baik maka diperlukan pengungkapan diri dari kedua belah pihak. Oleh
karena itu, Tubbs dan Moss menyatakan bahwa pengungkapan diri merupakan
bagian penting dari komunikasi di antara dua orang sekaligus menjadi ciri dari
komunikasi antarpribadi.8
Keterbukaan dalam menjalin hubungan interpersonal berfungsi
meminimalisir kesalahpahaman dan kecurangan. Dengan demikian hubungan
interpersonal akan semakin erat. Keakraban hubungan interpersonal dapat
7 David O. Sears, Jonathan L. Freedman, & L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid PertamaEdisi Kelima. Terjemahan Michael Adryanto & Saviti Soekrisno (Jakarta: Erlangga, 1994), h. 254.
8 Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 3.26.
22
ditandai dengan saling percaya, terbuka, dan tidak takut mengungkapkan
persoalan pribadi.9
Keakraban dan saling percaya merupakan hal penting dalam membangun
komunikasi antarpribadi yang saling mendukung dan memberikan manfaat
positif bagi pihak-pihak yang berkomunikasi. Oleh karena itu, self-disclosure
yang positif diperlukan sehingga komunikasi antarpribadi yang bertujuan
untuk pengembangan diri masing-masing dapat berlangsung dengan baik.
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata
bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh” atau
“tumbuh menjadi dewasa”. Kemudian istilah tersebut berkembang dan
mempunyai arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik.10
WHO pun memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat
konseptual. Definisi tersebut dikemukakan dalam tiga kriteria, yaitu biologis,
psikologis, dan sosial ekonomi. Secara lengkap definisi tersebut berbunyi:
a. Perkembangan individu dari awal menunjukkan tanda-tanda seksual
sampai sudah mencapai kematangan.
9 Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 31.10 Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press,
2005), h. 178.
23
b. Mengalami perkembangan psikologis, berupa pola identifikasi dari kanak-
kanak menjadi dewasa.
c. Terjadi perubahan terhadap ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.11
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan
transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan
perubahan dari segi biologis, psikologis, dan sosial ekonomi agar tercapainya
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
2. Ciri Khas Remaja
WHO membagi kurun usia remaja ke dalam dua bagian, yaitu remaja awal
10-14 tahun dan remaja akhir 15-24 tahun. Terdapat perbedaan ciri
khas/karakteristik yang signifikan dari kedua kelompok remaja tersebut, yaitu:
Tabel 2.1Karakterisrik/Ciri Khas Remaja 12
Remaja Awal (10-14 tahun) Remaja Akhir (15-24 tahun) Status tidak menentu Emosional Tidak stabil keadaannya Mempunyai banyak masalah Masa yang kritis
Kestabilan bertambah Lebih matang dalam menghadapi
masalah Campur tangan dari orang lain
berkurang Ketenangan emosional bertambah Realistis bertambah
Pada kategori mahasiswa sebagai remaja akhir, dianggap sudah lebih
realistis dalam menghadapi masalah, hal ini dikarenakan bertambahnya
11 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta; RajaGrafindo Persada, 2007), h. 9.12 Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press,
2005), h. 186.
24
pengalaman dan kemampuan berpikir yang semakin baik lagi. Letupan-
letupan emosi pun sudah mulai dapat diredam. Hal itu tentu saja baik dalam
menghadapi permasalahan pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi.
Tentunya hal ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari lingkungan di
mana tumbuh dan berkembang seperti keluarga maupun kelompok
persahabatan.
3. Pengungkapan Diri Remaja dengan Keluarga
Komunikasi keluarga sangatlah penting dalam perkembangan remaja
menuju tahap kedewasaan. Remaja sangat membutuhkan pendampingan
keluarga terutama orang tua untuk menghadapi tuntutan, baik dari dalam
dirinya maupun lingkungan. Remaja membutuhkan jalinan komunikasi yang
baik yang dapat bebas mengutarakan isi hatinya dengan jujur. Salah satu
aspek penting dalam komunikasi keluarga adalah pengungkapan diri (self-
disclosure).13
Pengungkapn diri dirasa penting untuk mengetahui pikiran, perasaan
remaja akan sesuatu dengan jujur dan kemudian pikiran dan perasaan tersebut
akan diterima dengan bebas oleh anggota keluarga lain. oleh karena itu
dibutuhkan hubungan interpersonal yang baik antar anggota keluarga.
13 Singgih dan Yulia D. Gunarsa, Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga (Jakarta:Gunung Mulia, 2004), h. 48.
25
Menurut Jalaluddin Rakhmat terdapat faktor-faktor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal yang baik yaitu:
a. Percaya (trust)
“Percaya” akan meningkatkan komunikasi interpersonal karena
membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan
informasi, serta memperluas peluang komunikasi untuk mencapai
maksudnya. Tanpa adanya percaya tidak akan ada pengertian, tanpa
pengertian terjadi kegagalan komunikasi. Hilangnya kepercayaan pada
orang lain akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang
akrab.
b. Sikap Suportif
Sikap sportif dapat mengurangi sikap defensif dalam berkomunikasi.
Seseorang yang memiliki sikap defensif akan sulit menerima orang lain,
tidak jujur, dan pada akhirnya mendangkalkan hubungan interpersonal.
Sikap defensif yaitu, melindungi diri dari segala ancaman yang
mengakibatkan pesan tidak tersampaikan secara utuh.
c. Sikap Terbuka
Sikap terbuka adalah lawan dari dogmatisme. Dengan adanya sikap
terbuka dapat menilai pesan secara objektif, melihat dari beberapa sisi,
bahkan kesediaan mengubah kepercayaannya.14
14 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 129.
26
Dijelaskan lebih dalam oleh Suranto Aw, bahwa sikap terbuka (open -
mindedness) amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi
interpersonal yang efektif. Dengan adanya keterbukaan kita dapat
menerima masukan dari orang lain, serta berkenan menyampaikan
informasi penting kepada orang lain.15
Melalui keterbukaan orang tua dapat berbagi pengalaman secara luas dan
terbuka kepada remaja dan nantinya remaja akan menentukan sikap maupun
mengambil keputusan dengan tepat. Namun, apabila dalam keluarga tidak
diberlakukan proses pengungkapan diri antara remaja dan orang tua, maka
remaja akan mencari figur lain supaya dapat membuka diri dengan bebas dan
mendapatkan timbal balik.
4. Pengungkapan Diri Remaja dengan Kelompok Sebaya
Kelompok teman sebaya adalah suatu komunitas berisi individu-individu
yang memiliki banyaknya kesamaan dibidang usia, kebutuhan, perasaan,
minat, tujuan, dan lain-lain. Dengan kesamaan itu semakin menguatkan
individu di dalam kelompok ketika menjalankan hubungan.
Untuk lebih menjelaskan makna dari kelompok sebaya maka peneliti
memaparkan hakikat kelompok sebaya, yaitu:
15 Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta; Graha Ilmu, 2011), h.82.
27
a) Kelompok sebaya terbentuk dari kelompok informal menjadi organisasi.
Semula individu bukan merupakan anggota kelompok sekarang
membentuk suatu kelompok dan bertumbuh di dalamnya.
b) Kelompok sebaya memiliki aturan-aturan yang dibuat sendiri, baik ke
dalam maupun ke luar.
c) Kelompok sebaya menunjukkan tradisi, kebiasaan, nilai, norma. Bahkan
bahasa mereka. Adapun contohnya dalam kelompok itu ada standar
tertentu dalam berpakaian, berbicara antar anggota kelompok dan dalam
bertingkah laku.
d) Pembentukan kelompok sebaya sepenuhnya disetujui oleh orang dewasa.
Dengan adanya kelompok sebaya maka, orang tua akan lebih mudah
mengawasi anaknya ataupun disetujui oleh guru sebagai sarana
pembelajaran bersosialisasi di dalam kelompok.
e) Kelompok sebaya pun bisa dijadikan lembaga kedua yang utama untuk
sosialisasi. Di mana dunia sosial anak meluas dari lingkungan keluarga
menuju lingkungan sosial.16
Suatu kebutuhan yang nyata sekali pada anak adalah dukungan dari
teman-teman sebaya. Remaja ingin sekali menjadi populer dan disenangi di
kalangan teman-teman. Terjadi perubahan sikap pada remaja, ia lebih
mengikuti norma kelompok dan mulai membebaskan dari ketergantungan
16 Slamet Santosa, Dinamika Kelompok (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 82-89.
28
pada orang tua.17 Di dalam kelompok sebaya, individu merasa menemukan
dirinya serta dapat mengembangkan rasa sosial sesuai dengan kepribadiannya.
Dalam kelompok seorang anak lebih nyaman karena teman sebaya
biasanya yang lebih mengerti persoalan yang dihadapi. Mereka saling
menumpahkan segala perasaan dan permasalahan hidup yang tidak dapat
mereka ceritakan pada orang tua maupun guru. Kebersamaan inilah yang
menyebabkan tali persahabatan antar anggota makin kuat. Mereka tidak segan
untuk memceritakan hal-hal seperti percintaan, persahabatan sampai dengan
permasalahan keluarga.
C. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Terdapat beberapa definisi pengambilan keputusan yang dikemukakan
oleh beberapa pakar. Robin sebagaimana dikutip dalam Syafaruddin,
berpendapat bahwa pengambilan keputusan ialah proses memilih dua
alternatif atau lebih untuk diimplementasikan dalam suatu tindakan tertentu.18
Demikian pula Drummond berpendapat bahwa pengambilan keputusan
merupakan usaha menciptakan dan membentuk masa depan (peristiwa-
peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya). Mondy dan Premeaux
17 Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press,2005), h.188.
18 Syafaruddin & Anzizah, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan (Jakarta; Gramedia,2004), h. 45.
29
menjelaskan bahwa “decision making is the process of generating and
evaluating alternatives and making choices among them”. Pendapat ini
menegaskan bahwa pengambilan keputusan adalah proses menghasilkan dan
mengevaluasi alternatif untuk membuat keputusan dari alternatif di
antaranya.19
Sejalan dengan pendapat di atas, Prajudi mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan merupakan proses dari suatu sistem tindakan yang
memiliki beberapa komponen di dalamnya.20
Bertolak dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan adalah proses (langkah-langkah) pemecahan masalah
dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif (bukan satu alternatif)
untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan
(disengaja).
2. Jenis Keputusan
a. Keputusan yang diprogramkan (program decision)
Keputusan ini adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada
masalah yang diketahui secara baik (well-structured problems). Informasi
juga tersedia secara mencukupi untuk digunakan dalam mengambil
keputusan. Masalah yang hendak dipecahkan pun bersifat teknis, biasanya
19 Syafaruddin & Anzizah, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan (Jakarta; Gramedia,2004), h. 46.
20 Prajudi Atmosudirjo, Pengambilan Keputusan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1997), h. 45.
30
prosedur dan langkah-langkah yang perlu ditempuh telah dituangkan
dalam suatu pedoman.21
b. Keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision)
Keputusan ini adalah keputusan yang diambil atau dibuat berdasarkan
masalah yang tidak diketahui secara jelas (ill-structured problems).
Merupakan usaha dalam memecahkan masalah baru yang belum pernah
dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitif, sukar mengenali bentuk,
informasi kurang tersedia, dan belum mengetahui dampak yang akan
dihadapi.22
Pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi merupakan
jenis Keputusan yang tidak diprogramkan meskipun informasi yang diterima
bisa cukup banyak dari berbagai sumber, namun tidak ada pedoman baku
yang mengatur dalam pengambilan keputusan ini. Lagipula ini merupakan
usaha memecahkan kasus baru yang belum pernah dialami oleh remaja akhir
sebelumnya, sehingga membutuhkan daya nalar yang tinggi digabungkan
dengan tindakan yang berorientasi pada efektivitas pemecahan.
21 Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan (Jakarta: CV Haji Masagung, 1990), h.25.
22 Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan (Jakarta: CV Haji Masagung, 1990), h.26 - 27.
31
3. Proses Pengambilan Keputusan
Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan dapat dilihat pada
gambar berikut:
Dari gambar tersebut bisa dijelaskan bahwa proses yang perlu dilewati dalam
mencapai pengambilan keputusan yang efektif melewati lima tahap, yaitu:
a. Identifikasi masalah
Mempelajari atau mengenali masalah yang dihadapi. Oleh karena itu
faktor-faktor yang menjadi peluang (kekuatan dan kelemahan) harus
diidentifikasi sedemikian rupa melalui analisis rasional dan sistematis.
Dalam tahap ini pun penting dilakukan perumusan masalah, yang
berfungsi sebagai penentu tindakan yang akan diambil. Kalau masalah
tidak dirumuskan dengan benar, bisa mengakibatkan tindakan yang salah
bahkan menciptakan masalah baru. Masalah itu harus memberikan
tekanan untuk bertindak. Karena masalah tanpa tekanan untuk bertindak
menjadi masalah yang dapat ditunda.23
23 Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Manajemen Jilid Pertama Edisi Ketujuh. TerjemahanT. hermayana & Harry Slamet (Jakarta: PT INDEKS, 2004), h. 150.
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan
Sumber: Syafaruddin (2004: 55-57)
IdentifikasiMasalah
MembuatAlternatif
EvaluasiAlternatif
ImplementasiAlternatif
EvaluasiKeputusan
32
Tekanan dalam memilih perguruan tinggi dapat berupa harapan
maupun berupa batas waktu dalam memilih perguruan tinggi, harapan
orang tua untuk masuk ke perguruan tinggi favorit, maupun peluang
perguruan tinggi yang sedikit sehingga memacu untuk belajar semakin
giat lagi.
b. Membuat alternatif-alternatif
Membuat sejumlah alternatif yang diperkirakan akan dapat menjadi
jawaban dalam pemecahan masalah adalah sangat penting. Sebab berbagai
alternatif yang dibuat akan dipilih mana yang paling menguntungkan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pada tahap ini tidak ada usaha
yang dilakukan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif itu, hanya
mendaftar saja.24
Untuk mempermudah dan memperkaya dalam pembuatan alternatif
maka dibutuhkan informasi-informasi yang sesuai dengan permasalahan.
Syarat dari informasi yang efektif, yaitu: mutakhir, lengkap, dapat
dipercaya, bersumber dari data yang terolah dengan baik, dan disajikan
dalam bentuk yang mudah dipahami.25
Terdapat beberapa sumber informasi yang dapat digunakan dalam
membuat alternatif yaitu, sumber pribadi, komersial, publik, maupun
24 Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Manajemen Jilid Pertama Edisi Ketujuh. TerjemahanT. hermayana & Harry Slamet (Jakarta: PT INDEKS, 2004), h. 151.
25 Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan (Jakarta: CV Haji Masagung, 1990), h.81.
33
pengalaman.26 Sumber informasi tersebut bisa digunakan dalam memilih
perguruan tinggi seperti:
Sumber pribadi : keluarga, teman, guru, tetangga, kenalan
Sumber komersial : iklan
Sumber publik : brosur, pamflet, dan internet
Sumber pengalaman : pengalaman dan masukan dari orang lain
yang sudah memilih perguruan tinggi
c. Mengevaluasi alternatif
Dalam proses ini individu harus dapat menilai keuntungan dan
kerugian atau kelemahan dan kekuatan dari masing-masing alternatif.
Salah satu upaya yang dapat membantu adalah pembuatan kriteria tertentu
berdasar standar yang dimiliki atau pun yang diharapkan individu.
Pemberian bobot dalam tiap-tiap alternatif berdasarkan kriteria yang
paling penting pun dapat membantu secara nyata dalam pengevaluasian
alternatif.27 Misalnya kriteria dari perguruan tinggi yang diharapkan
adalah; sesuai dengan minat, biaya yang murah, peluang pekerjaan yang
terbuka lebar, akreditasi yang baik, banyaknya beasiswa, dll. Maka kita
dapat memberikan bobot berkisar 1-10 berdasarkan preferensi pribadi.
26 Noer, “Sumber Informasi Konsumen Produksi Rotan”,http://noerdblog.wordpress.com/2012/06/18/sumber-informasi-konsumen-produk-kursi-rotan/ diaksespada 16 September 2013.
27 Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Manajemen Jilid Pertama Edisi Ketujuh. TerjemahanT. Hermayana & Harry Slamet (Jakarta: PT INDEKS, 2004), h. 152.
34
Dengan begitu dapat terlihat peguruan tinggi mana yang mewakili kriteria
kita dan “paling baik” untuk kita pilih.
d. Mengimplementasi alternatif
Meskipun proses pemilihan telah terjadi dalam langkah sebelumnya,
keputusan tersebut masih dianggap gagal apabila belum direalisasikan
dalam bentuk tindakan. Tentu saja yang keputusan yang diaplikasikan
adalah alternatif terbaik yang mendatangkan manfaat paling besar atau
membuahkan kerugian yang paling kecil dari sejumlah alternatif yang
telah melewati tahapan evaluasi.
Perlu adanya keyakinan diri sendiri, bahwa keputusan yang dipilih
merupakan keputusan yang tepat dan benar, yang apabila dilaksanakan
dengan tepat akan memberikan manfaat yang diharapkan.28 Diperlukan
pula komitmen dan konsistensi dari individu dalam menjalankan
keputusan yang telah diambil.
e. Mengevaluasi keputusan
Keputusan yang ditetapkan dan telah dilaksanakan haruslah
dievaluasi apakah hasil yang diharapkan sebelumnya dengan hasil yang
nyatanya dicapai berbanding lurus atau bahkan terbalik. Tiap pengambil
keputusan akan langsung merasakan manfaat maupun akibat dari
keputusan yang dia ambil. Jika keputusan belum sesuai maka, tindakan
28 Siagian, Teori dan Praktik Pengambilan Keputusan (Jakarta: CV Haji Masagung, 1990), h.248.
35
perlu diperbaiki dan kembali melihat alternatif yang diajukan atau
menambah kembali daftar alternatif untuk keputusan yang akan diambil
berikutnya.
Pengambilan keputusan dapat terjadi di mana-mana dan dilakukan
oleh setiap orang dalam setiap harinya. Pengambilan keputusan sesungguhnya
bersifat dinamis dan siklikal, yaitu bila individu sudah memilih, menjalankan,
dan merasakan konsekuensi dari pilihan yang sebelumnya dia buat maka dia
akan mengulang kembali proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan
manfaat yang paling optimal dan membuahkan pilihan yang paling minimal.
Begitu seterusnya.
4. Komunikasi Antarpribadi dan Pengambilan Keputusan
Fungsi komunikasi antarpribadi/interpersoanl berhubungan dengan
perannya dalam mempermudah pengambilan keputusan. Komunikasi
memberikan informasi yang diperlukan individu atau kelompok untuk
mengambil keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan
mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif.
Komunikasi antarpribadi pun berfungsi sebagai sarana untuk mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung
(menggunakan media). Dalam prinsip komunikasi, ketika pihak komunikan
36
menerima pesan atau informasi, berarti komunikan telah mendapatkan
pengaruh yang menungkinkan terjadinya perubahan sikap.29
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi
dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan melalui fungsinya sebagai
pemberi informasi maupun sarana mengubah sikap, pendapat, atau perilaku
dari individu yang melakukan pengambilan keputusan.
D. Kerangka Berpikir
Keterangan:
1) Pengungkapan diri kepada keluarga (X1) merupakan variabel bebas yang
memiliki pengaruh dengan memilih perguruang tinggi.
2) Pengungkapan diri kepada kelompok sebaya (X2) merupakan variabel
bebas yang memiliki pengaruh dengan memilih perguruan tinggi.
29 Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) h.21.
Bagan 2.2Kerangka Berpikir
X1
Y
X2
Pengungkapan dirikepada Keluarga
Pengungkapan dirikepada kelompoksebaya
Memilih PerguruanTinggi
37
3) Pengungkapan diri kepada keluarga (X1) dan kelompok sebaya (X2)
merupakan variabel bebas yang secara bersama-sama memiliki pengaruh
dengan memilih perguruan tinggi
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No. 95,
Ciputat 15412, Telp (62-21) 740152, Fax (62-21) 7402982.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis explanatory research atau penelitian penjelasan
yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel, yaitu keluarga dan
kelompok sebaya. Menurut Burhan Bungin, penelitian eksplanasi dimaksudkan untuk
menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan
hubungan, perbedaan atau pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. Karena itu
penelitian eksplanasi menggunakan sampel dan hipotesis.1
Dalam pelaksanaannya, explanatory research ini menggunakan metode
penelitian survei. Pada format eksplanasi survei, peneliti diwajibkan membangun
hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan melalui kuesioner sebagai alat
pengumpul data.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Prosesnya berawal dari teori, selanjutnya diturunkan menjadi hipotesis penelitian
1 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif ( Jakarta: Kencana, 2009), h. 38.
39
yang disertai pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris
yang bersandar pada statistik, sehingga dapat disimpulkan sebagai temuan penelitian.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 penentuan populasi ini menjadi
sangat penting karena melalui penentuan populasi seluruh kegiatan penelitian dapat
terarah.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah angkatan
2012, pemilihan subjek tersebut dilakukan dengan pertimbangan:
1. Mahasiswa FIDKOM UIN angkatan 2012 merupakan kategori dari remaja akhir,
karena memiliki kisaran umur antara 15-24 tahun.
2. Mahasiswa FIDKOM UIN angkatan 2012 merupakan angkatan yang baru saja
memilih perguruan tinggi pada saat penelitian ini berlangsung, pada tahun 2013,
sehingga peneliti bisa mendapatkan informasi secara baik.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 438 mahasiswa yang terdiri dari 164
mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 56 mahasiswa Konsentrasi
Jurnalistik, 30 mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, 35 mahasiswa
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),h. 80.
40
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, 58 mahasiswa Jurusan Manajemen
Dakwah, 55 mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial, dan 40 mahasiswa Jurusan
Manajemen Haji dan Umroh.
Tabel 3.1Gambaran Populasi Mahasiswa FIDKOM angkatan 2012
No Jurusan/Konsentrasi Pria Wanita Jumlah1. Komunikasi dan Penyiaran Islam 80 84 1642. Jurnalistik 26 30 563. Pengembangan Masyarakat Islam 18 12 304. Bimbingan dan Penyuluhan Islam 12 23 355. Manajemen Dakwah 41 17 586. Kesejahteraan Sosial 26 29 557. Manajemen Haji dan Umroh 25 15 40
Jumlah 228 210 438Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Kesimpulan dari sampel akan digeneralisasikan pada populasi.3 Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportional
random sampling. Proportional dimaksudkan agar komposisi sampel yang diambil
dari tiap bidang memiliki prosentase yang seimbang, sedangkan random
dimaksudkan agar setiap anggota populasi yang ada di tiap bidang dan memenuhi
karakteristik subjek penelitian, akan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 209 orang. Pengambilan jumlah
sampel didasarkan atas perhitungan menggunakan rumus Slovin dengan taraf
kepercayaan sampel terhadap populasi sebesar 95% atau taraf kesalahan 5%.
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),h. 80.
41
Rumus perhitungan besaran sampel:
Keterangan:
n :Jumlah sampel yang dicari
N : Jumlah populasi
e :Batas toleransi kesalahan (error tolerence) dalam penelitian ini sebesar 0,05.4
Tabel 3.2Gambaran Sampel Mahasiswa FIDKOM angkatan 2012
No Jurusan/Konsentrasi Pria Wanita Jumlah1. Komunikasi dan Penyiaran Islam 36 42 782. Jurnalistik 12 15 273. Pengembangan Masyarakat Islam 8 6 144. Bimbingan dan Penyuluhan Islam 6 11 175. Manajemen Dakwah 19 9 286. Kesejahteraan Sosial 12 14 267. Manajemen Haji dan Umroh 12 7 19
Jumlah 105 104 209
D. Data dan Sumber Data
Sumber data penelitian adalah subyek dimana data dapat diperoleh.5 Dalam
penelitian ini data yang digunakan adalah data primer.
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di
lokasi penelitian atau objek penelitian.6 Dalam penelitian ini data primer
menggunakan kuesioner, dan sumber data diperoleh dari responden, yaitu orang yang
4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif ( Jakarta: Kencana, 2009), h. 105.5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 129.6 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif ( Jakarta: Kencana, 2009), h. 122.
42
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. Responden dalam
penelitian ini, diambil dari mahasiswa FIDKOM UIN angkatan 2012.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Menurut Sugiyono, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.7
Dalam penelitian ini, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup.
Kuesioner akan diberikan kepada mahasiswa FIDKOM UIN angkatan 2012 yang
diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti.
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen)
1. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas adalah variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu
pada variabel terikat. Variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari “pengaruh”
variabel terikat.8 Adapun yang menjadi variabel bebas adalah:
7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),h. 142.
8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif ( Jakarta: Kencana, 2009), h. 62.
43
Pengungkapan Diri (X)
Pengungkapan diri adalah bentuk komunikasi interpersonal yang didalamnya
terdapat pengungkapan ide, gagasan, informasi mengenai diri sendiri yang bersifat
rahasia dan belum pernah diungkapkan kepada orang lain secara jujur.
Pengungkapan diri pada subjek diukur melalui Skala Pengungkapan Diri yang
disusun berdasarkan aspek-aspek menurut De Vito. Adapun aspek-aspek tersebut
adalah: ukuran/jumlah (amount), valensi (valency), kecermatan dan kejujuran
(accuracy and honesty), maksud dan tujuan (intention), dan keakraban (intimacy). 9
Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat dan membandingkan variabel bebas mana yang lebih berpengaruh,
sehingga variabel bebas dibagi menjadi: Pengungkapan diri mahasiswa dengan
Keluarga (X1) dan Pengungkapan diri mahasiswa dengan Peer group (X2)
Tinggi rendahnya pengungkapan diri dapat diketahui berdasarkan skor yang
diperoleh dari skala pengungkapan diri. Semakin tinggi skor yang diperoleh
menunjukkan bahwa pengungkapan dirinya semakin tinggi, sebaliknya semakin
rendah skor yang diperoleh menunjukkan semakin rendah pulapengungkapan dirinya.
9 Yosal Iriantara, Komunikasi Antarpribadi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 3.27.
44
Tabel 3.3Operasionalisasi Variabel Pengungkapan Diri
Variabel Dimensi Indikator Deskriptor
Self-disclosure
(X)
1) Amount(kuantitas)
a) Frekuensib) Durasi
a. Mampu menemukantempat berbagi ketikamenghadapi masalah
b. Mampu mengaturseberapa lama dalamberbagi cerita
2) Valensi(Kualitas positif/negatif)
a) Valensi positifb) Valensi negatif
a. Mampu mengutarakankenyataan yang baik
b. Mampu mengutarakankenyataan yang buruk
3) Accurancy/Honesty(Kecermatan/Kejujuran)
a) Cermatb) Jujur
a. Memahami kapasitasi dirib. Menyatakan sesuatu
dengan jujur tanpakebohongan ataupunmelebihkan bagian yangdianggap penting
4) Intention(maksud & tujuan)
a) Kesediaanmembagiinformasi
b) Kesadaranmengontrolinformasi
a. Mampu mengambil sikapdan perilaku yang sesuai
b. Mampumempertimbangkankonsekuensi ataskeputusan yangdilakukan
5) Intimacy(keintiman)
a) Mengungkapdetail palingintim
a. Mampumemilih/menentukanindividu tempat berbagi
b. Mampu menjalinkeakraban dengan oranglain
45
2. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen.10 Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini
adalah:
Pengambilan Keputusan (Y)
Pengambilan keputusan adalah proses (langkah-langkah) pemecahan masalah
dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif (bukan satu alternatif) untuk
menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan (disengaja).
Terdapat langkah-langkah dalam pengambilan keputusan memilih perguruan
tinggi yang dikemukakan oleh Mondy dan Premeaux. Adapun langkah-langkahnya,
adalah: mengidentifikasi masalah, membuat alternatif-alternatif, mengevaluasi
alternatif, mengimplementasikan alternatif, dan mengevaluasi keputusan.11
Tinggi rendahnya efektivitas pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi
dapat diketahui berdasarkan skor yang diperoleh dari skala langkah-langkah
pengambilan keputusan. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan bahwa
pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi semakin efektif, sebaliknya
semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan semakin tidak efektif pula
pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi.
10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif ( Jakarta: Kencana, 2009), h. 62.11 Syafaruddin & Anzizah, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan (Jakarta: Gramedia,
2004), h. 55.
46
Tabel 3.4Operasionalisasi Variabel Pengambilan Keputusan
Variabel Langkah-langkah Indikator DeskriptorPengambilanKeputusan
1) Identifikasi Masalah a) Mengenalimasalah
b) Melihatkekuatan dankelemahanmasalah
c) Membuatperumusanmasalah
a. Individu harus sadarakan masalah yangdihadapinya
b. Melihat kelebihan dankekurangan untukmelihat peluang ataskeputusan
c. Perumusan masalahsebagai pedoman akantindakan yang diambil
2) Membuat Alternatif a) Mendiskusikanmasalah
b) Mengumpulkaninformasi
c) Mendaftaralternatif
a. Menerima masukan dariorang lain
b. Informasi yang diterimadapat membantumengambil berbagailangkah
c. Mendata sejumlahalternatif agar memilikiberbagai opsi dalammengambil keputusan
3) Evaluasi Alternatif a) Mengevaluasikelebihan dankelemahanalternatif
b) Membuatkriteria/prioritastertentu
a. Menilai keputusan yangmenghasilkan manfaatpaling besar dankekurangan palingminimal
b. Membuat kriteriaberdasar prefensi pribadi.
4) ImplementasiAlternatif
a) Memilihkeputusan
b) Melaksanakanalternatif/keputusan
a. Yakin bahwa memilihkeputusan yang terbaik
b. Konsisten dalammenjalankan hasilkeputusan
5) Evaluasi Keputusan a) Bertanggungjawab
a. Menilai hasil keputusanapakah sesuai denganyang diharapkan
b. Menerima konsekuensimaupun manfaatdarikeputusan yang diambil
47
G. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval. Metode pengukuran
menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi dengan menghilangkan jawaban
tengah. Dengan demikian, pada setiap skala yang disusun terdapat enam alternatif
jawaban yang ditawarkan. Upaya menghilangkan jawaban tengah tersebut berpijak
pada tiga alasan, yaitu:
a. Jawaban tengah memiliki arti ganda sebab responden belum dapat
memutuskan atau memberikan jawaban yang pasti sehingga ia memberikan
jawaban netral atau ragu-ragu.
b. Adanya alternatif jawaban tengah dapat menimbulkan kecenderungan untuk
memilih jawaban tersebut (Central Tendency), terutama pada responden yang
ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya.
c. Penghilangan alternatif jawaban tengah memberikan kesempatan untuk
melihat kecenderungan jawaban responden ke arah positif atau negatif. 12
Dalam hal ini skala yang digunakan adalah 1 sampai 6 dengan keterangan
sebagai berikut:
STS = Jika Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
TS = Jika Tidak Setuju dengan pernyataan
12 Hadi, Metodologi Research, Jilid 1 (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada, 1989), h. 19-20.
48
ATS = Jika Agak Tidak Setuju dengan pernyataan
AS = Jika Agak Setuju dengan pernyataan
S = Jika Setuju dengan pernyataan
SS = Jika Sangat Setuju dengan pernyataan
Penyusunan aitem pengungkapan diri mahasiswa dengan keluarga dan kelompok
sebaya serta pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi disusun berdasarkan
aitem-aitem yang berbentuk positif (favorable) dan aitem yang berbentuk negatif
(unfavorable).
Tabel 3.5 Blue Print Self-disclosure Mahasiswa dengan Keluarga
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1 Ukuran/jumlah 2 2 4 20 %
2 Valensi 2 2 4 20 %
3 Kecermatan/Kejujuran 2 2 4 20 %
4 Maksud 2 2 4 20 %
5 Keintiman 2 2 4 20 %
T o t a l 10 10 20 100%
Tabel 3.6 Blue Print Self-disclosure Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1 Ukuran/jumlah 2 2 4 20 %
2 Valensi 2 2 4 20 %
3 Kecermatan/Kejujuran 2 2 4 20 %
4 Maksud 2 2 4 20 %
5 Keintiman 2 2 4 20 %
T o t a l 10 10 20 100%
49
Tabel 3.7 Blue Print Pengambilan Keputusan memilih perguruan tinggi
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1 Identifikasi Masalah 3 3 6 20 %
2 Membuat Alternatif 3 3 6 20 %
3 Mengevaluasi Alternatif 3 3 6 20 %
4 Implementasi 3 3 6 20 %
5 Evaluasi Keputusan 3 3 6 20 %
T o t a l 15 15 30 100%
Penilaian dari 5 kategori jawaban dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 3.8 Bobot Nilai
PilihanPernyataan
Favorable UnfavorableSTS (Sangat Tidak Setuju) 0 5
TS (Tidak Setuju) 1 4ATS (Agak Tidak Setuju) 2 3
AS (Agak Setuju) 3 2S (Setuju) 4 1
SS (Sangat Setuju) 5 0
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan melihat sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur.13 Sementara Arikunto menjelaskan bahwa
13 Masri Singaribun & Sofian Effendi (Editor), Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3S,1995), hal. 122.
50
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur.14
Terdapat tiga kategori besar validitas, yaitu
content validity (validitas isi)
construct validity (validitas konstrak)
criterion-related validity (validitas berdasarkan kriteria).
Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan yaitu validitas isi. Validitas
isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian isi tes atau aitem
pada alat ukur dengan analisis rasional atau melalui professional judgement.
Pertanyaan yang dicari jawabannya adalah sejauh mana aitem-aitem tes
mewakili komponen-komponen yang hendak diukur dan sejauh mana aitem-
aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur.
Untuk menguji validitas skala, peneliti menggunakan rumus korelasi
Pearson Product Moment, yaitu dengan rumus:
2222
yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara item dengan total item
∑xy : jumlah penelitian item dengan total item
∑x : jumlah skor masing-masing item
14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,2006), h. 163-169.
51
∑y : jumlah skor total item
N : jumlah subjek
Perhitungan validitas pada skala penelitian ini dihitung dengan
menggunakan program Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) versi
13.0. Fungsi perhitungan ini adalah untuk menyeleksi aitem yang layak
dipakai dengan nilai batas 0,3. Apabila aitem mempunyai koefisien korelasi
lebih besar dari 0,3 maka aitem tersebut akan lolos seleksi dan digunakan
sebagai bagian dari skala dalam bentuk final, tetapi apabila koefisien korelasi
kurang dari 0,3 maka aitem dianggap mempunyai daya diskriminasi rendah
dan tidak diikutkan dalam skala bentuk final.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto, reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran diulang dua kali atau lebih.15 Teknik untuk mengukur reliabilitas
instrumen dengan menggunakan skala Likert dapat menggunakan rumus
koefisien reabilitas Alpha Cronbach.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha cronbach
(α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel
yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya
bila alpha < 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel
15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,2006), h. 171.
52
tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda
akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
Perhitungan reliabilitas pada skala penelitian ini dihitung dengan
menggunakan program Packages for Social Sciences (SPSS) versi 13.0.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menemukan pengaruh pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN
angkatan 2012 terhadap keluarga dan kelompok sebaya dengan pengambilan
keputusan memilih perguruan tinggi dapat dianalisis dengan menggunakan regresi
linier berganda. Analisis Regresi Linear Berganda yaitu suatu metode yang
digunakan untuk memeriksa kuatnya pengaruh yang terjadi antara variabel
independen (x) terhadap variabel dependen (y).16
Rumus regresi linier berganda adalah:
Y ab1X1b2X 2
Keterangan :
Y : Pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi
a : konstanta
b1, b2 : Koefisiensi regresi
X1 : Pengungkapan diri dengan keluarga
X2 : Pengungkapan diri dengan kelompok sebaya
16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),h. 250.
53
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji F (Uji simultan)
Menurut Sugiyono, uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara
simultan koefisien variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak
terhadap variabe terikat.17 Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara
simultan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (pengungkapan
diri dengan keluarga dan kelompok sebaya) terhadap variabel terikatnya
(memilih perguruan tinggi).
Untuk menguji F tes dengan rumus :
Keterangan :
F : Besarnya F hitung
N : Jumlah sampel
K : Jumlah variabel
R2 : Koefisien determinasi
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan keluarga dan
kelompok sebaya secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi.
17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),h. 250.
54
Ha : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan keluarga dan
kelompok sebaya secara bersama-sama berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan perguruan tinggi.
Kriteria pengujiannya adalah :
1) Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel
Apabila F tabel > F hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak, apabila F
tabel < F hitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
Apabila probabilitas signifikasi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak,
apabila probabilitas signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F hitung > F tabel dan signifikan, maka hipotesis ANOVA dapat
diterima bahwa semua variabel bebas (pengungkapan diri dengan keluarga
dan kelompok sebaya) layak untuk menjelaskan variabel terikat (memilih
perguruan tinggi) yang dianalisis.
b. Uji t (Uji parsial)
Menurut Sugiyono, uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing
sumbangan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,
menggunakan uji masing– masing koefisien regresi variabel bebas apakah
mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel terikat.18
18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),h. 223.
55
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (pengambilan
keputusan dengan keluarga dan kelompok sebaya) terhadap variabel terikat
(memilih perguruan tinggi) secara terpisah atau parsial.
Uji t dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
Hipotesis yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis pengungkapan mahasiswa FIDKOM UIN dengan keluarga.
Ho : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
keluarga tidak ada pengaruh terhadap pengambilan keputusan
memilih perguruan tinggi.
Ha : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
keluarga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
memilih perguruan tinggi.
2. Hipotesis pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan kelompok
sebaya.
56
Ho : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
kelompok sebaya tidak ada pengaruh terhadap pengambilan
keputusan memilih perguruan tinggi.
Ha : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
kelompok sebaya berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan memilih perguruan tinggi.
Kriteria pengujiannya adalah:
1) Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel
Apabila t tabel > t hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila t
tabel < t hitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikasi
Apabila angka probabilitas signifikasi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Apabila angka probabilitas signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
57
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dimulai dari berdirinya
Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) pada 1 Juni 1957.1 ADIA memiliki tiga
jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab, dan Jurusan
Da’wah wal Irsyad, yang dibuka pada tahun 1959. Pada 1960 sesuai Peraturan
Presiden No. 11 Tahun 1960 maka penggabungan ADIA di Jakarta dan PTAIN
(Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) di Jogjakarta menjadi IAIN (Institut
Agama Islam Negeri) dan Jurusan Da’wah wal Irsyad dimasukkan ke dalam
Fakultas Tarbiyah.2
Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena pada 1961, dalam rangka
melengkapi fakultas-fakultas yang ada di IAIN Cabang Jakarta maka diputuskan
untuk membuka Fakultas Ushuluddin berdasarkan SK Menteri Agama RI No.66
tahun 1962 tepat tanggal 5 November 1962 dengan hanya memiliki satu jurusan,
yaitu Jurusan Dakwah.
Pembukaan Fakultas Dakwah dilakukan melalui persiapan matang. Dosen-
dosen Fakultas Ushuluddin yang memiliki basis kompetensi di bidang ilmu
1 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2010(Jakarta: UIN Press, 2009), h. 180.
2 Pedoman Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah JakartaTahun 2006-2007 (Jakarta: Dakwah Press, 2006), h. 2.
58
dakwah berdiskusi, mempersiapkan adimintrasi, merumuskan kurikulum, dan
silabi untuk kepentingan pembukaan Fakultas Dakwah. Pada 1990, IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta meresmikan berdirinya Fakultas Dakwah. Fakultas ini mulai
menerima mahasiswa pada tahun akademik 1990/1991.
Pada pertama kali dibuka Fakultas Dakwah memiliki satu jurusan, yaitu
Jurusan Penyiaran dan Penerangan Agama (PPA) yang berganti menjadi
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) pada tahun akademik 1996-1997. Pada
tahun 1992-1993 kembali dibuka jurusan di Fakultas Dakwah, yaitu Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM) yang pada tahun 1996-1997
berganti nama menjadi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI).
Pada tahun akademik 1997-1998 dibuka Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
sebagai salah satu jurusan di Fakultas Dakwah. Setahun kemudian pada 1998-
1999, di buka Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) di Fakultas
Dakwah.3
Pada tahun akademik 2003-2004, dalam rangka menjawab tuntutan terhadap
sarjana muslim terhadap banyaknya masalah dan konflik sosial maka Fakultas
Dakwah membuka konsentrasi Kesejahteraan Sosial (Kessos) di bawah Jurusan
PMI. Namun sejak tahun 2010 Kessos sudah menjadi Program studi tersendiri,
tidak lagi menginduk ke Program Studi PMI.4 Pada tahun 2004-2005, Fakultas
3 Pedoman Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah JakartaTahun 2006-2007 (Jakarta: Dakwah Press, 2006), h. 4.
4 Imron Fauzi, Profil Prodi Kesejahteraan Sosial, http://ks.fidik.uinjkt.ac.id/index.php/profildiakses pada 19 Juli 2013.
59
Dakwah membuka Konsentrasi Jurnalistik yang berada di bawah Jurusan KPI
yang dimaksudkan untuk mencetak jurnalis Muslim yang melayani mass media
Islam yang semakin besar jumlahnya.
Sesuai Keppres No. 31 Tahun 2002 tepat pada tanggal 20 Mei 2002, IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perubahan
ini diikuti pula dengan perubahan nama-nama fakultas di lingkungan UIN Jakarta.
Berdasarkan SK tersebut Fakultas Dakwah secara resmi menjadi Fakultas
Dakwah dan Komunikasi.
Sejak berdiri pada tahun akademik 1990-1991, Fakultas Dakwah mengalami
pergantian pimpinan (dekan) sebagai berikut:5
1) Periode 1990-1993, Dekan Prof. Dr. H.R Husnul Aqib Suminto, Pembantu
Dekan Dra. Hj. Elidar Husein
2) Periode 1994-1996, Pjs. Dekan Prof. Dr. H. Muh. Ardani, Pembantu Dekan
Bidang Akademik Dra. Hj. Elidar Husein, Pembantu Dekan Bidang
Administrasi Umum Drs. Daud Effendi AM, Pembantu Dekan Bidang
Kemahasiswaan Drs. Hj. Nurbaiti Nurut.
3) Periode 1997-2000, Dekan Prof. Dr. HM. Yunan Yusuf, Pembantu Dekan
Akademik Prof. Dr. Hj. Ismah Salman, M.Hum, Pembantu Dekan Bidang
Administrasi Umum Drs. Harun Asfar, MA, Pembantu Dekan Bidang
Kemahasisaan Drs. H. Daud Effendi, AM.
5 Pedoman Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah JakartaTahun 2006-2007 (Jakarta: Dakwah Press, 2006), h. 5.
60
4) Periode 200-2005, Dekan Prof. Dr. HM. Yunan Yusuf, Pembantu Dekan
Akademik Prof. Dr. Syamsir Salam, MS, Pembantu Dekan Bidang
Administrasi Umum Drs. Harun Asfar, MA, Pembantu Dekan Bidang
Kemahasisaan Drs. H. Daud Effendi, AM.
5) Periode 2005-2009, Dekan Dr. H. Murodi, MA, pembantu Dekan Bidang
Akademik Drs. Arief Subhan, MA, Pembantu Dekan Bidang Administrasi
Umum Drs. H. Mahmud, MA, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Drs.
Study Rizal LK, MA.
6) Periode 2009-2013, Dekan Dr Arief Subhan, MA, Pembantu Dekan Bidang
Akademik Drs. Wahidin Saputra, MA, Pembantu Dekan Bidang Administrasi
Umum Drs. Mahmud Jalal, MA, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan
Drs. Study Rizal LK, MA.
B. Struktur Organisasi dan Personalia
Untuk memperlancar kegiatan Fakultas dalam proses pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan, maka perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya saling tumpah tindih pekerjaan dan
wewenang. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu team kerja yang kompak,
saling membantu dan saling ,menunjang satu dengan lainnya. Adapun struktur
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai berikut :
61
62
C. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Serta Srategi
1. Visi
Visi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) adalah:
Meneguhkan komitmen sebagai pusat keunggulan (center of excellence)
pendidikan, riset, dan pengembangan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi
untuk generasi muda muslim Indonesia yang cerdas dan kompetitif,
mengintrodusir pendekatan interdisiplin berbasis teknologi modern untuk
gerakan dakwah Islam baru (new Islamic da’wa movement). 6
2. Misi
Misi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) adalah:
a. Menjadikan ahlaq al-karimah sebagai karakter utama mahasiswa yang di
atasnya berdiri kokoh kapasitas ilmu pengetahuan, leadership, dan life
skills.
b. Menyelenggarakan sistem pendidikan dan pembelajaran (education and
learning system) berkualitas, berbasis keragaman media modern, bidang
ilmu dakwah dan ilmu komunikasi.
c. Mengembangkan dan memfasilitasi penelitian dengan pendekatan
interdisiplin yang mengkombinasikan kekuatan ilmu dakwah dan ilmu
komunikasi.
6 Borang Akreditasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah(Jakarta, BAN-PT: Portofolio FIDKOM UIN Jakarta, 2010), h. 4.
63
d. Memfasilitasi implementasi model-model baru pengabdian kepada
masyarakat yang dibangun di atas basis ilmu dakwah dan ilmu
komunikasi.
e. Membangun jaringan (networking) dengan lembaga pendidikan, kajian,
dan gerakan sosial, di dalam dan luar negeri, untuk memperkuat kapasitas
kelembagaan fakultas, memperluas dan mempertajam kajian-kajian
integrasi ilmu. 7
3. Tujuan
Tujuan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) adalah:
a. Terciptanya generasi muda Muslim yang baik, anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan
bidang ilmu dakwah dan ilmu komunikasi.
b. Terwujudnya riset-riset bidang ilmu dakwah, ilmu komunikasi, dan
kemungkinan integrasi keduanya, serta menyebarluaskan hasil-hasil riset
tersebut untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
c. Terwujudnya sumber daya manusia fakultas berkualitas, baik tingkat
akademik maupun administratif, untuk mendukung terselenggaranya
7 Borang Akreditasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah(Jakarta, BAN-PT: Portofolio FIDKOM UIN Jakarta, 2010), h. 4.
64
proses pembelajaran, riset, dan pengabdian masyarakat yang sejalan
dengan tuntutan kontemporer.
d. Terbentuknya kelembagaan fakultas yang memiliki kapasitas dan
kekuatan untuk mendukung perkembangan dan kemajuan yang sejalan
dengan perubahan pada tingkat lokal, nasional, dan global. 8
4. Sasaran dan Strategi Pencapaian
Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut, maka ditetapkan
beberapa sasaran penyelenggaraan pendidikan pada Fakultas Imu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi sebagai berikut:
a. Terwujudnya sarjana muslim yang memiliki keahlian profesional dalam
bidang ilmu dakwah dan ilmu komunikasi baik menggunakan pendekatan
penyuluhan agama, manajemen dakwah modern, komunikasi dan
jurnalistik kontemporer, maupun berbasis advokasi dan pengembangan
masyarakat.
b. Terwujudnya sarjana muslim yang memiliki moralitas, kepekaan sosial
serta dedikasi pada pengembangan dakwah.
c. Terwujudnya pendekatan berbagai model dakwah inovatif dan kreatif
yang berguna sebagai solusi pelbagai problem keagamaan, keindonesiaan
dan kemanusiaan secara lebih luas.
8 Borang Akreditasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah(Jakarta, BAN-PT: Portofolio FIDKOM UIN Jakarta, 2010), h. 5.
65
d. Terwujudnya hasil-hasil riset, laboratorium sosial dan pengembangan
keilmuan dakwah dan komunikasi yang berbasis kebutuhan masyarakat. 9
Untuk mencapai sasaran-sasaran di atas, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menetapkan langkah-langkah
strategis, sistematis dan terukur, diantaranya dengan penataan dan
penyempurnaan struktur kelembagaan serta tata pamong, kepemimpinan,
penjaminan mutu, sistem perekrutan/seleksi mahasiswa masuk, kurikulum dan
akademik, sistem informasi dan komunikasi, sistem peningkatan sumber daya
manusia, baik tenaga pendidik dan kependidikan, pemberdayaan lulusan,
kerjasama, kelembagaan, dan iklim akademik kefakultasan.10
D. Jurusan/Program Studi
Di dalam lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terdapat 5 (lima) jurusan/program studi dan 2 (dua)
konsentrasi. Pertama, Jurusan/Program Studi Komunikasi dan Penyiaran (KPI).
Di bawah jurusan ini terdapat Konsentrasi Jurnalistik (dipersiapkan menjadi
program studi). Kedua, Jurusan/Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
(BPI). Ketiga, Jurusan/Program Studi Manajemen Dakwah (MD). Di bawah
jurusan ini terdapat Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah. Keempat,
9 Borang Akreditasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah(Jakarta, BAN-PT: Portofolio FIDKOM UIN Jakarta, 2010), h. 5.
10 Borang Akreditasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah(Jakarta, BAN-PT: Portofolio FIDKOM UIN Jakarta, 2010), h. 6.
66
Jurusan/Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Dan
Jurusan/Progran Studi Kesejahteraan Sosial.
1. Komunikasi dan Penyiaran Islam [Akreditasi BAN-PT A]
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran (KPI) bertujuan menghasilkan
output sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang komunikasi dan
penyiaran Islam, cakap di bidang ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, mampu
mengkomunikasikan nilai-nilai/ajaran Islam dalam konteks perkembangan
dunia modern. Tidak kalah pentingnya, mereka mampu memanfaatkan media
komunikasi modern sebagai media dakwah Islam.11 Perkembangan ilmu
komunikasi yang sangat pesat bersamaan dengan banyaknya media
komunikasi membawa akibat penting bagi Jurusan KPI. Realitas itu
mengantarkan Jurusan KPI menjadi jurusan yang paling banyak diminati di
lingkungan FIDKOM.
Kompetensi: Lulusan Jurusan/Program Studi KPI diproyeksikan memiliki
kompetensi di bidang komunikasi dan penyiaran Islam secara profesional
lisan, tulisan dan aksi;
Prospek Profesi: Muballigh, Presenter Acara Keagamaan, Juru Penerang
Agama, Pekerja Media (Cetak dan Elektronik).
11 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2010 (Jakarta: UIN Press, 2009), h. 182.
67
2. Konsentrasi Jurnalistik
Konsentrasi Jurnalistik berada di bawah Jurusan/Program Studi KPI.
Konsentrasi Jurnalistik berawal dari kebebasan pers di Indonesia setelah
reformasi politik. Situasi tersebut mendorong kemunculan sejumlah mass
media baru baik cetak maupun elektronik. Hal ini mendorong meningkatnya
jumlah calon mahasiswa yang ingin menekuni ilmu jurnalistik jenjang S1.
Konsentrasi Jurnalistik ingin mengembangkan sebuah model jurnalistik
Islami.12
Kompetensi: Lulusan Konsentrasi Jurnalistik diproyeksikan memiliki
kompetensi di bidang jurnalistik media cetak dan elektronik.
Prospek Profesi: Wartawan, Redaktur, dan pengelola media.
3. Bimbingan dan Penyuluhan Islam [Akreditasi BAN-PT A]
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) bertujuan
menyiapkan ilmuwan dakwah yang bermoral tinggi serta memiliki
keterampilan dalam memberikan bimbingan dan Penyuluhan agama Islam
baik dalam keluarga maupun masyarakat Muslim secara profesional.13
12 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2010 (Jakarta: UIN Press, 2009), h. 190.
13 Imron Fauzi, Profil Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam, http://bpi.fidik.uinjkt.ac.id/diakses pada 31 Juli 2013.
68
Kompetensi: Lulusan Jurusan/Program Studi BPI diproyeksikan memiliki
kompetensi di bidang bimbingan dan penyuluhan dengan berbasis prinsip-
prinsip psikologi dan ajaran Islam.
Prospek Profesi: Tenaga konseling di rumah sakit, panti-panti sosial,
lembaga pemasyarakatan, karyawan Departemen Agama, dan memberikan
layanan konseling kepada masyarakat.
4. Manajemen Dakwah [Akreditasi BAN-PT A]
Jurusan/program Studi Manajemen Dakwah bertujuan menyiapkan
ilmuwan dakwah yang bermoral tinggi serta memiliki keterampilan sebagai
manajer dalam mengelola lembaga-lembaga dakwah dan kemasyarakatan
dengan pendekatan manajemen secara profesional.14
Kompetensi: Lulusan Jurusan/Program Studi MD diproyeksikan memiliki
kompetensi di bidang manajemen lembaga-lembaga keislaman, baik yang
bersifat profit maupun non-profit.
Prospek Profesi: Manajer lembaga keuangan Islam (Bank Syari'ah dan
Asuransi Syari'ah), manajer lembaga pengelola zakat, dan konsultan
pengelolaan lembaga-lembaga Islam.
14 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2010 (Jakarta: UIN Press, 2009), h. 186.
69
5. Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah
Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah berada di bawah
Jurusan/Program Studi Manajemen Dakwah. Konsentrasi MHU didesain
untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang manajemen haji dan
umrah.15
Kompetensi: Lulusan Konsentrasi MHU diproyeksikan memiliki kompetensi
di bidang manajemen penyelenggaran haji dan umrah, baik untuk memenuhi
kebutuhan tenaga di Departemen Agama maupun lembaga-lembaga
penyelenggara haji dan umrah swasta.
Prospek Profesi: Pegawai Departemen Agama bidang haji, penyelenggara
haji dan umrah, dan pembimbing haji.
6. Pengembangan Masyarakat Islam [Akreditasi BAN-PT A]
Jurusan/Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) bertujuan
menyiapkan ilmuwan dakwah yang bermoral tinggi serta memiliki
keterampilan sebagai pekerja sosial (social worker) dan pengembangan
komunitas (community development) dalam mendorong pertumbuhan
keluarga dan masyarakat secara profesional.16
15 Profil Manajemen Haji dan Umroh,http://www.uinjkt.ac.id/index.php/fakultas/fidikom/info-fakultas.html, diakses pada 31 Juli 2013.
16 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2010 (Jakarta: UIN Press, 2009), h. 188.
70
Kompetensi: Lulusan Jurusan/Program Studi PMI diproyeksikan memiliki
kompetensi di bidang pengembangan masyarakat dengan menggabungkan
pendekatan Islam dan ilmu-ilmu sosial.
Prospek Profesi: Karyawan Departemen Sosial, Tenaga Pendamping
Masyarakat, Pekerja di Lembaga-lembaga swadaya masyarakat, analis sosial,
dan konsultan pengembangan masyarakat.
7. Kesejahteraan Sosial (Kessos)
Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kessos) merupakan buah kerjasama
antara Departemen Agama, UIN Jakarta dan Yogyakarta, CIDA (Canadian
International Development Agency), dan Universitas McGill Kanada dalam
proyek IISEP (IAIN Indonesia Social Equity Project). Konsentrasi Kessos
dibuka sejak 2002 di bawah Program Studi Pengembangan Masyarakat
Islam.
Sarjana Konsentrasi Kessos diproyeksikan menjadi ahli dalam bidang
kesejahteraan sosial (social work) yang mampu mengintegrasikan antara
teori-teori kesejahteraan sosial, keislaman, dan keindonesiaan. Para sarjana
Konsentrasi Kessos akan bekerja di Departemen Sosial, dinas-dinas sosial,
dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Di samping itu, mereka juga
71
dapat menjadi pekerja sosial profesional yang bersifat independen dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.17
Kompetensi: Lulusan Konsentrasi Kesejahteraan Sosial diproyeksikan
memiliki kompetensi di bidang kejahteraan sosial dengan memadukan
pendekatan Islam dan ilmu kejahteraan sosial.
Prospek Profesi: Pegawai Departemen Sosial, Dinas-dinas Sosial, Panti-
panti Sosial, pekerja sosial, analis sosial, dan konsultan kesejahteraan sosial.
17 Imron Fauzi, Profil Prodi Kesejahteraan Sosial, http://ks.fidik.uinjkt.ac.id/index.php/profildiakses pada 19 Juli 2013.
72
E. Data dan Informasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
IDENTITAS
Nama Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat
Tangerang Selatan 15412
No. Telepon/Faksimili : (62-21) 7401925/ (62-21) 7402982
Website : www.uinjkt.ac.id
E-mail : uinjkt.net.id
SK Pendirian Institusi : Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun 2002
Pejabat yang menerbitkan SK : Presiden RI
Nama Fakultas : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat
Tangerang Selatan 15412
No. Telepon/Faksimili : (62-21) 7432728/(62-21) 74703580
Website : www.uinjkt.ac.id; http://fdkuinjakarta.ac.id/
E-mail : [email protected]
SK Pendirian Fakultas : Keputusan Direktur Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam No. E/48/1999
Pejabat yang menerbitkan SK : Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
keteranganDEKAN
Dr. Arief Subhan. MANIP 19660110 199303 1 00 4
SENATFAKULTAS
PUDEK AKADEMIKDrs. Wahidin Saputra. MA
NIP 19700903 199603 1 001
PUDEK ADM. UMUMDrs. H. Mahmud Jalal. MA
NIP 19520422 198103 1 002
PUDEK KEMAHASISWAANDrs. Study Rizal LK. MA
NIP 19640428 199303 1 002
KABAG TUDra. Mahmudah TasyrifatunNIP 19600606 198703 2 001
KAJUR KPIDrs. Jumroni. M.Si
NIP 19630515 199203 1 006
KASUB UMUMDrs. Gazali
NIP 19611210 199403 1 001
KASUB KEPEG&KEUDra. Rosmayeni. M.Si
NIP 19670525 199103 2 002
KASUB AKAD&KEMAHHelmi Halimatul Udhmah S.Sos
NIP 19680719 198903 2 002
KAJUR PMIWati Nilamsari. M.Si
NIP 196710520 199903 2002
KAJUR KESSOSSiti Napsiyah. S.Ag. MSW
NIP 19740101 200112 2 003
KAJUR BPIDra. Rini Laili Prihatini. M.SiNIP 19690607 199503 2 003
KAJUR MDDrs. Cecep Castrawijaya. MANIP 19670818 199803 1 002
SEKJUR KPIHj. Umi Musyarofah. MA
NIP 19710816 199703 2 002
SEKJUR BPIDrs. Sugiharto. MA
NIP 19660806 199603 1 001
SEKJUR MDH. Mulkanasir. BA. S.Pd. MMNIP 19550101 198302 1 001
SEKJUR PMIM. Hudri. M.Ag
NIP 19720606 199803 1 003
KA KONSJURNALISTIKRubiyannah. MA
197308221998032001
SEK PROGRAM NRDra. Hj. Musfirah. MA19710412 200003 2001
DOSEN KA. LABORATORIUMDrs. Masran. M.Ag
NIP 19601202 199503 1 002
KA. PERPUSTAKAANDra. Hj. Miswarti Yaumin
NIP 19531217 198003 2 001
PUSAT-PUSAT STUDIP3ID, P2KM, LAZIZ, PPKS
LEMBAGA MAHASISWADEMAF, HMJ, HMK,
BEMNR
Garis Kordinasi
GarisPertanggungjawaban
73
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Alat Ukur
Persiapan dan penyusunan alat ukur dimulai dari pemilihan definisi teoritis,
aspek dan indikator perilaku variabel penelitian, kemudian dibuat suatu definisi
operasional untuk mendapatkan pengertian yang tepat dari variabel-variabel
tersebut dan diteruskan dengan pembuatan aitem-aitem sesuai dengan indikator.
Dalam penelitian ini digunakan tiga skala, yaitu skala Pengungkapan Diri
Mahasiswa dengan Keluarga, skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan
Kelompok Sebaya, dan skala Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi.
Ketiga skala tersebut disusun dalam bentuk kuesioner dan diuji coba kepada
subjek penelitian.
Kuesioner uji coba diserahkan, ditinggal, diisi, dan dikembalikan. Pada saat
uji coba, peneliti dibantu oleh beberapa rekan mahasiswa dalam penyebaran
kuesioner uji coba. Setelah diuji coba, aitem-aitem diolah dengan menggunakan
SPSS versi 13.0 untuk menentukan aitem yang valid dan gugur.
1) Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Keluarga
Skala pengungkapan diri mahasiswa dengan keluarga ini terdiri atas 20
aitem pernyataan yang mewakili seluruh aspek pengungkapan diri yang
disusun oleh peneliti, yaitu ukuran/jumlah, valensi, kecermatan/kejujuran,
74
maksud, dan keintiman. Skala ini disusun dengan menggunakan model skala
Likert dengan modifikasi alternatif jawaban menjadi enam respon, yaitu STS
(Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), AS
(Agak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Komposisi dan sebaran
aitem untuk masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.1 Sebaran Aitem Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Keluarga
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1 Ukuran/jumlah (Amount) 1, 11 2, 12 4 20 %
2 Valensi (Valency) 4, 13 3, 14 4 20 %
3Kecermatan/Kejujuran(Accuracy/Honesty)
6, 15 5, 16 4 20 %
4 Maksud (Intention) 8, 17 7 , 18 4 20 %
5 Keintiman (Intimacy) 19 , 20 9 , 10 4 20 %
T o t a l 10 10 20 100%
2) Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya
Skala pengungkapan diri mahasiswa dengan kelompok sebaya ini terdiri
atas 20 aitem pernyataan yang mewakili seluruh aspek pengungkapan diri
yang disusun oleh peneliti, yaitu ukuran/jumlah, valensi,
kecermatan/kejujuran, maksud, dan keintiman. Skala ini disusun dengan
menggunakan model skala Likert dengan modifikasi alternatif jawaban
menjadi enam respon, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju),
ATS (Agak Tidak Setuju), AS (Agak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat
75
Setuju). Komposisi dan sebaran aitem untuk masing-masing komponen dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2 Sebaran Aitem Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1Ukuran/jumlah(Amount)
1, 2 11, 12 4 20 %
2 Valensi (Valency) 3, 13 4, 14 4 20 %
3Kecermatan/Kejujuran(Accuracy/Honesty)
15, 16 5, 6 4 20 %
4 Maksud (Intention) 7 , 8 17 , 18 4 20 %
5 Keintiman (Intimacy) 19 , 20 9 , 10 4 20 %
T o t a l 10 10 20 100%
3) Skala Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi
Skala pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi terdiri atas 30
aitem pernyataan yang mewakili seluruh aspek pengambilan keputusan yang
disusun oleh peneliti, yaitu identifikasi masalah, membuat alternatif,
mengevaluasi alternatif, implementasi, dan evaluasi keputusan. Skala ini
disusun dengan menggunakan model skala Likert dengan modifikasi
alternatif jawaban menjadi enam respon, yaitu STS (Sangat Tidak Setuju),
TS (Tidak Setuju), ATS (Agak Tidak Setuju), AS (Agak Setuju), S (Setuju),
dan SS (Sangat Setuju). Komposisi dan sebaran aitem untuk masing-masing
komponen dapat dilihat pada tabel berikut.
76
Tabel 5.3 Sebaran Aitem Skala Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1Identifikasi Masalah
1, 21, 22 2, 3, 4 6 20 %
2Membuat Alternatif
6, 8, 23 5, 7, 24 6 20 %
3Mengevaluasi Alternatif
10, 11, 26 9, 12, 25 6 20 %
4 Implementasi 13, 14, 16 15, 27, 28 6 20 %
5 Evaluasi Keputusan 18, 20, 30 17, 19, 29 6 20 %
T o t a l 15 15 30 100%
B. Uji Coba Alat Ukur
Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba
untuk mengetahui indeks daya beda aitem dan keterpercayaan alat ukurnya.
Pre-test dilaksanakan kepada mahasiswa 2012 UIN Fakutas lain, selain
mahasiswa FIDKOM yang berjumlah 40 mahasiswa yang terdiri dari 23
mahasiswa perempuan dan 17 mahasiswa laki-laki. Fakultas yang terpilih sebagai
subjek pre-test setelah melalui proses acak adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dan Adab dan Humaniora. Adapun
pembagiannya sebagai berikut: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berjumlah
12 mahasiswa yang terdiri atas 7 laki-laki dan 5 perempuan, Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan berjumlah 14 mahasiswa yang terdiri atas 2 laki-laki dan 12
perempuan, dan Fakultas Adab dan Humaniora berjumlah 14 mahasiswa yang
terdiri atas 8 laki-laki dan 6 perempuan.
77
Dalam pelaksanaannya peneliti dibantu rekan mahasiswa dari tiap fakultas
untuk menyebarkan skala kepada subjek peneliti. Hal ini dilakukan dengan tujuan
memudahkan peneliti dalam penyebaran skala. Jadwal pre-test terlihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 5.4 Jadwal Pelaksanaan Pre-testNo Fakultas Tanggal Pelaksanaan Jumlah
Mulai Selesai
1 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kamis, 23 Mei 2013 Jumat, 24 Mei 2013 12 orang
2 Tarbiyah dan Keguruan Kamis, 23 Mei 2013 Senin, 27 Mei 2013 14 orang
3 Adab dan Humaniora Rabu, 22 Mei 2013 Senin, 27 Mei 2013 14 orang
C. Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui keakuratan aitem pernyataan maka digunakan uji validitas.
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam
melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Suatu instrumen dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi, apabila instrumen tersebut memberikan hasil
ukur yang sesuai atau dapat dipercaya (akurat). Batas validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berdasarkan kesepakatan umum yang digunakan para
ahli yaitu ≥ 0,3. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimum 0,3 dipandang
mempunyai validitas yang memuaskan.
Sedangkan untuk mengetahui konsistensi jawaban dari responden digunakan
uji reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai koefisiensi
keandalan ≥ 0,6. Untuk perhitungan validitas den reliabilitas alat ukur masing-
masing variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan SPSS 13.0
78
1) Validitas dan Reliabilitas Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan
Keluarga
Skala pengungkapan diri mahasiswa dengan keluarga untuk uji coba
terdiri dari 20 aitem. Indeks daya beda aitem sebelum diseleksi berkisar antara
-0,139 - 0,640. Aitem dengan daya beda minimal 0,3 dinyatakan valid.
Ringkasan indeks daya beda dan reliabilitas disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.5 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan DiriMahasiswa dengan Keluarga N = 20
Skala Rix Min Rix Max Koefisien Reliabilitas
Self-disclosure mahasiswa dengankeluarga -0,139 0.640 0.750
Berdasarkan hasil analisis didapat 14 aitem valid dan 6 aitem gugur.
Aitem-aitem yang gugur tersebut mempunyai koefisien korelasi daya beda
aitem di bawah 0,3. Aitem-aitem valid dan gugur dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.6 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Pengungkapan Diri Mahasiswadengan Keluarga
No Aspek Nomor Aitem Jumlah TotalValid Gugur Valid Gugur
1Ukuran/jumlah(Amount)
1, 2, 11,12
- 4 0 4
2 Valensi (Valency) 4, 13 3, 14 2 2 4
3Kecermatan/Kejujuran(Accuracy/Honesty)
5, 15, 16 6 3 1 4
4 Maksud (Intention) 7, 17 8, 18 2 2 4
5 Keintiman (Intimacy) 9, 19, 20 10 3 1 4
T o t a l 14 6 20
79
Koreksi terhadap koefisien daya . penyebaran beda aitem menyebabkan
indeks berubah menjadi antara 0,313 - 0,646. Penyebaran komposisi lima
aspek cukup merata, meskipun besarnya persentase tidak sesuai dengan
blueprint. Hal tersebut dikarenakan peneliti ingin mencapai koefisien
reliabilitas paling tinggi. Hasil dari perhitungan terhadap reliabilitas Skala
Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Keluarga menunjukkan koefisien
korelasi sebesar 0,828 sehingga skala sebagai alat ukur dapat dikategorikan
andal. Ringkasan selengkapnya tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 5.7 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan DiriMahasiswa dengan Keluarga N = 14
Skala Rix Min Rix Max Koefisien Reliabilitas
Self-disclosure mahasiswa dengan
keluarga0,313 0.646 0.828
Aitem-aitem yang telah dikoreksi dapat digunakan kembali untuk
penelitian dengan susunan sebagai berikut:
Tabel 5.8 Distribusi Aitem Valid Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa denganKeluarga
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1 Ukuran/jumlah (Amount) 1 (1) , 11 (11) 2 (6) , 12 (14) 4 29 %
2 Valensi (Valency) 4 (2) , 13 (7) - 2 14 %
3Kecermatan/Kejujuran
(Accuracy/Honesty)15 (8) 5 (3) , 16 (12) 3 21,5 %
4 Maksud (Intention) 17 (9) 7 (4) 2 14 %
5 Keintiman (Intimacy) 19 (10) , 20 (13) 9 (5) 3 21,5 %
T o t a l 14 100%
Keterangan : Tanda () dan ditebalkan adalah nomor baru untuk aitem valid
80
2) Validitas dan Reliabilitas Skala Pengungkapan Diri mahasiswa dengan
Kelompok Sebaya
Skala pengungkapan diri mahasiswa dengan kelompok sebaya untuk uji
coba terdiri dari 20 aitem. Indeks daya beda aitem sebelum diseleksi berkisar
antara 0,060 - 0,499. Aitem dengan daya beda minimal 0,3 dinyatakan valid.
Ringkasan indeks daya beda dan reliabilitas disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 5.9 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan DiriMahasiswa dengan Kelompok Sebaya N = 20
Skala Rix Min Rix Max Koefisien Reliabilitas
Self-disclosure mahasiswa dengan
Kelompok Sebaya0,060 0.499 0.733
Berdasarkan hasil analisis didapat 14 aitem valid dan 6 aitem gugur.
Aitem-aitem yang gugur tersebut mempunyai koefisien korelasi daya beda
aitem di bawah 0,3. Aitem-aitem valid dan gugur dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.10 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Pengungkapan DiriMahasiswa dengan Kelompok Sebaya
No AspekNomor Aitem
Jumlah TotalValid Gugur Valid Gugur
1Ukuran/jumlah(Amount)
1, 2, 12 11 3 1 4
2 Valensi (Valency) 3, 4, 13 14 3 1 4
3Kecermatan/Kejujuran(Accuracy/Honesty)
5,6 15, 16 2 2 4
4 Maksud (Intention) 7, 18 8, 17 2 2 4
5 Keintiman (Intimacy) 9, 10, 19, 20 - 4 0 4
T o t a l 14 6 20
81
Koreksi terhadap koefisien daya . penyebaran beda aitem menyebabkan
indeks berubah menjadi antara 0,318 - 0,504. Penyebaran komposisi lima
aspek cukup merata, meskipun besarnya persentase tidak sesuai dengan
blueprint. Hal tersebut dikarenakan peneliti ingin mencapai koefisien
reliabilitas paling tinggi. Hasil dari perhitungan terhadap reliabilitas Skala
Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya menunjukkan
koefisien korelasi sebesar 0, 770 sehingga skala sebagai alat ukur dapat
dikategorikan andal. Ringkasan selengkapnya tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 5.11 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengungkapan DiriMahasiswa dengan Kelompok Sebaya N = 14
Skala Rix Min Rix Max Koefisien Reliabilitas
Self-disclosure mahasiswa dengan
Kelompok Sebaya0,318 0.504 0.770
Aitem-aitem yang telah dikoreksi dapat digunakan kembali untuk
penelitian dengan susunan sebagai berikut:
Tabel 5.12 Distribusi Aitem Valid Skala Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan KelompokSebaya
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1Ukuran/jumlah
(Amount)1 (1) , 2 (6) 12 (11) 3 21,5 %
2 Valensi (Valency) 3 (2) , 13 (12) 4 (7) 3 21,5 %
3Kecermatan/Kejujuran
(Accuracy/Honesty)- 5 (3) , 6 (8) 2 14 %
4 Maksud (Intention) 7 (4) 18 (9) 2 14 %
5 Keintiman (Intimacy) 19 (13) , 20 (14) 9 (5) , 10 (10) 4 29 %
T o t a l 14 100%
Keterangan : Tanda () dan ditebalkan adalah nomor baru untuk aitem valid
82
3) Validitas dan Reliabilitas Skala Pengambilan Keputusan Memilih
Perguruan Tinggi
Skala pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi terdiri dari 30
aitem. Indeks daya beda aitem sebelum diseleksi berkisar antara -0,231 -
0,579. Aitem dengan daya beda minimal 0,3 dinyatakan valid. Ringkasan
indeks daya beda dan reliabilitas disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 5.13 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengambilan KeputusanMemilih Perguruan Tinggi N = 30
Skala Rix Min Rix Max Koefisien Reliabilitas
Pengambilan Keputusan MemilihPerguruan Tinggi
-0,231 0.579 0.712
Berdasarkan hasil analisis didapat 19 aitem valid dan 11 aitem gugur.
Aitem-aitem yang gugur tersebut mempunyai koefisien korelasi daya beda
aitem di bawah 0,3. Aitem-aitem valid dan gugur dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.14 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Pengambilan KeputusanMemilih Perguruan Tinggi
No Aspek Nomor Aitem Jumlah TotalValid Gugur Valid Gugur
1 Identifikasi Masalah 3, 4, 22 1, 2, 21 3 3 6
2 Membuat Alternatif 5, 6, 8, 24 7, 23 4 2 6
3MengevaluasiAlternatif
25 9, 10, 11, 12, 26 1 5 6
4 Implementasi 13, 14, 15, 16, 27, 28 - 6 0 6
5 Evaluasi Keputusan 17, 18, 20, 29, 30 19 5 1 6
T o t a l 19 11 30
Koreksi terhadap koefisien daya . penyebaran beda aitem menyebabkan
indeks berubah menjadi antara 0,287 - 0,722. Penyebaran komposisi lima
83
aspek cukup merata, meskipun besarnya persentase tidak sesuai dengan
blueprint. Hal tersebut dikarenakan peneliti ingin mencapai koefisien
reliabilitas paling tinggi. Hasil dari perhitungan terhadap reliabilitas Skala
Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi menunjukkan koefisien
korelasi sebesar 0,816 sehingga skala sebagai alat ukur dapat dikategorikan
andal. Ringkasan selengkapnya tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 5.15 Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Pengambilan KeputusanMemilih Perguruan Tinggi N = 19
Skala Rix Min Rix Max Koefisien Reliabilitas
Pengambilan Keputusan MemilihPerguruan Tinggi 0,287 0.722 0.816
Aitem-aitem yang telah dikoreksi dapat digunakan kembali untuk
penelitian dengan susunan sebagai berikut:
Tabel 5.16 Distribusi Aitem Valid Skala Pengambilan Keputusan Memilih PerguruanTinggi
No AspekNomor Aitem
JumlahBobot(%)Fav Unfav
1Identifikasi Masalah
22 (10) 3 (1) , 4 (6) 3 16 %
2Membuat Alternatif
6 (7) , 8 (11) 5 (2) , 24 (14) 4 21 %
3Mengevaluasi Alternatif
- 25 (3) 1 5 %
4 Implementasi 13 (4) , 14 (8) , 16 (15) 15 (12) , 27 (17) , 28 (19) 6 32 %
5 Evaluasi Keputusan 18 (9) , 20 (13) , 30 (18) 17 (5) , 29 (16) 5 26 %
T o t a l 19 100%
Keterangan : Tanda () dan ditebalkan adalah nomor baru untuk aitem valid
84
D. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya pengaruh variabel Pengungkapan
Diri Mahasiswa dengan Keluarga (X1), Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan
Kelompok Sebaya (X2), secara parsial maupun bersama-sama terhadap
Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi (Y). Perhitungan statistik
dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan SPSS versi 13.0. Hasil pengolahan SPSS selengkapnya ada
pada lampiran dan selanjutnya diringkas sebagai berikut:
Tabel 5.17 Hasil Analisis Regresi Linier BergandaCoefficients(a)
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients t Sig.
CollinearityStatistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 35.513 4.770 7.446 .000
SD Kel. Sebaya .323 .105 .200 3.081 .002 .916 1.092SD Keluarga .454 .083 .354 5.457 .000 .916 1.092
a Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel independen Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan
Keluarga (X1) berpengaruh positif terhadap Pengambilan Keputusan Memilih
Perguruan Tinggi (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,354.
2. Variabel independen Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan
Kelompok Sebaya (X2) berpengaruh positif terhadap Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,200.
85
E. Uji Koefisien Determinasi (R2)
R menunjukkan korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai
1. Jika nilainya mendekati 1, maka hubungan erat. Sebaliknya jika mendekati 0,
maka hubungan lemah.
R2 menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini merupakan persentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 5.18 Koefisien DeterminasiModel Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .454(a) .206 .199 9.674 1.594
a Predictors: (Constant), SD Keluarga, SD Peer Group
b Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Angka R didapat 0,454, artinya korelasi antara variabel Pengungkapan Diri
Mahasiswa FIDKOM UIN dengan Keluarga dan Pengungkapan Diri Mahasiswa
FIDKOM UIN dengan Kelompok Sebaya terhadap Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi sebesar 0,454. Hal ini terjadi hubungan tidak cukup
erat karena nilai yang diperoleh diantara 0 dan 1.
Sedangkan nilai R2 sebesar 0,205, artinya persentase sumbangan pengaruh
variabel Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan Keluarga dan
Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan Kelompok Sebaya
terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi sebesar 20,5%,
sedangkan sisanya sebesar 79,5% dipengaruhi variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model ini.
86
F. Pengujian Hipotesis
1) Pengujian Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis secara bersama-sama atau simultan dilakukan
dengan menggunakan Uji F. Uji F dilakukan untuk menguji hubungan
signifikansi antara variabel independen dan variabel dependen secara
keseluruhan. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut :
Tabel 5.19 Uji FANOVA(b)
ModelSum of
Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 5013.020 2 2506.510 26.780 .000(a)
Residual 19280.492 206 93.595Total 24293.512 208
a Predictors: (Constant), SD Keluarga, SD Peer Groupb Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Hipotesis :
Ho : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan keluarga dan
kelompok sebaya secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
keputusan memilih perguruan tinggi.
Ha : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan keluarga dan
kelompok sebaya secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan
memilih perguruan tinggi.
Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukkan
nilai F hitung = 26,780 dengan signifikansi 0,000. Dengan menggunakan
87
batas signifikansi 0,005, maka signifikansi 0,000 < 0,05. Ho ditolak dan Ha
diterima.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan Keluarga dan
Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan Kelompok Sebaya
secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi dapat diterima.
2) Pengujian Parsial (Uji t)
Untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berikut ini
akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial.
Tabel 5.20 Uji tCoefficients(a)
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients t Sig.
CollinearityStatistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 35.513 4.770 7.446 .000
SD Kel. Sebaya .323 .105 .200 3.081 .002 .916 1.092SD Keluarga .454 .083 .354 5.457 .000 .916 1.092
a Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
a) Variabel Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan Keluarga
Hipotesis:
Ho : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
keluarga tidak ada pengaruh terhadap pengambilan keputusan
memilih perguruan tinggi.
88
Ha : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
keluarga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
memilih perguruan tinggi.
Hasil pengujian regresi untuk variabel Pengungkapan Diri Mahasiswa
FIDKOM UIN dengan Keluarga terhadap Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi menunjukkan nilai t hitung = 5,457 dengan
nilai signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka Ha diterima. Dengan demikian
Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan keluarga
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi.
b) Variabel Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan
Kelompok Sebaya
Hipotesis
Ho : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
kelompok sebaya tidak ada pengaruh terhadap pengambilan
keputusan memilih perguruan tinggi.
Ha : Pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
kelompok sebaya berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan memilih perguruan tinggi.
Hasil pengujian regresi untuk variabel Pengungkapan Diri Mahasiswa
FIDKOM UIN dengan Kelompok Sebaya terhadap Pengambilan
89
Keputusan Memilih Perguruan Tinggi menunjukkan nilai t hitung = 3,081
dengan nilai signifikansi 0,002. Dengan menggunakan batas signifikansi
0,05, nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Maka Ha diterima. Dengan demikian
Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN dengan Kelompok Sebaya
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Interpretasi data secara statistik telah dilakukan guna menjelaskan secara lebih
rinci sesuai rumusan masalah penelitian. Berdasarkan hasil interpretasi secara
statistika maka kajian pembahasan lebih mendalam dapat disajikan sebagai
berikut.
1. Pengaruh Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Keluarga dan
Kelompok Sebaya secara simultan terhadap Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi
Hasil pengujian secara statistik (Tabel 5.19) dapat dikemukakan bahwa
pengungkapan diri mahasiswa dengan keluarga dan kelompok sebaya
mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan. Hal ini mendukung
terhadap hipotesis menyatakan Pengungkapan Diri Mahasiswa FIDKOM UIN
dengan Keluarga dan Kelompok Sebaya secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi.
90
Hal ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Derlega dan Grzelak
mengenai fungsi pengungkapan diri yaitu keabsahan sosial (social validation),
setelah membicarakan masalah yang dihadapi pendengar akan memberikan
tanggapan mengenai masalah tersebut sehingga dengan demikian, akan
mendapatkan informasi yang bermanfaat tentang kebenaran akan pandangan.
Penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Suranto, fungsi
komunikasi interpersonal berhubungan dengan perannya dalam
mempermudah pengambilan keputusan. Dengan memberikan informasi yang
dibutuhkan dan sarana mengubah sikap, pendapat, dan perilaku.
Penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Syafarudin,
dalam pengambilan keputusan dibutuhkan sumber informasi yang andal untuk
pembuatan alternatif. Salah satu sumber informasi adalah sumber pribadi
yaitu keluarga, teman, guru, tetangga, kenalan, dan lain-lain.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Denis Christian
(2005) yang menyatakan bahwa teman dan keluarga berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Tetapi penelitian ini tidak mendukung penelitian
yang dilakukan Ainur Rohmah (2008) yang menyatakan bahwa keluarga, peer
group, dan rekan kerja tidak mempengaruhi pengambilan keputusan.
2. Pengaruh Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Keluarga dan
Kelompok Sebaya secara parsial terhadap Pengambilan Keputusan
Memilih Perguruan Tinggi
91
a) Pengaruh Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Keluarga terhadap
Pengambilan Keputusan Memilih perguruan Tinggi
Keluarga merupakan kelompok terdekat bagi mahasiswa. Dimana
keluarga mempunyai intensitas bertemu yang lebih tinggi dibandingkan
yang lain. Sehingga untuk melakukan diskusi mengenai masalah yang
dihadapi oleh anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih
banyak. Mengingat dalam proses pengambilan keputusan memilih
perguruan tinggi membutuhkan informasi untuk mempermudah dan
memperkaya dalam pembuatan alternatif.
Hasil pengujian secara statistika (Tabel 5.20) menunjukkan bahwa
keluarga mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan. Artinya
keterbukaan diri mahasiswa dengan keluarga dapat memberikan informasi
dan dorongan yang membantu dalam pemecahan masalah memilih
perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa pengungkapan diri mahasiswa FIDKOM UIN dengan
keluarga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih
perguruan tinggi.
Penelitian ini mendukung teori pengambilan keputusan yang
dikemukakan oleh Syafarudin, sumber informasi yang efektif sangatlah
dibutuhkan dalam menunjang pengambilan keputusan. Salah satu sumber
yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan
92
tinggi adalah sumber pribadi yaitu keluarga, teman, guru, tetangga, dan
kenalan.
Penelitian ini pun mendukung teori yang dikemukakan oleh Suranto,
komunikasi interpersonal berfungsi sebagai sarana untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung
(menggunakan media). ketika komunikan mendapatkan pesan atau
informasi, berarti komunikan telah mendapatkan pengaruh yang
memungkinkan terjadi perubahan sikap.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Denis
Christian (2005) yang menyatakan bahwa teman dan keluarga
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Tetapi penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan Ainur Rohmah (2008) yang
menyatakan bahwa keluarga, peer group, dan rekan kerja tidak
mempengaruhi pengambilan keputusan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keterbukaan mahasiswa
FIDKOM UIN dalam keluarga dapat mendorong untuk mengikuti saran
yang diberikan anggota keluarga dalam memutuskan untuk memilih
perguruan tinggi.
b) Pengaruh Pengungkapan Diri Mahasiswa dengan Kelompok Sebaya
terhadap Pengambilan Keputusan Memilih perguruan Tinggi
93
Kelompok sebaya adalah kelompok yang berisi orang-orang yang
memiliki banyaknya kesamaan dibidang usia, kebutuhan, perasaan, minat,
tujuan, dan lain-lain. Dengan kesamaan itu semakin menguatkan individu
dalam kelompok ketika menjalankan hubungan.
Hasil pengujian secara statistika (Tabel 5.20) menunjukkan bahwa
kelompok sebaya mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Artinya keterbukaan diri mahasiswa dengan kelompok sebaya dapat
memberikan informasi dan dorongan yang membantu dalam pemecahan
masalah memilih perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa pengungkapan diri mahasiswa
FIDKOM UIN dengan kelompok sebaya berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi.
Penelitian ini mendukung teori pengambilan keputusan yang
dikemukakan oleh Syafarudin, sumber informasi yang efektif sangatlah
dibutuhkan dalam menunjang pengambilan keputusan. Salah satu sumber
yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan
tinggi adalah sumber pribadi yaitu keluarga, teman, guru, tetangga, dan
kenalan.
Penelitian ini pun mendukung teori yang dikemukakan oleh Suranto,
komunikasi interpersonal berfungsi sebagai sarana untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung
94
(menggunakan media). ketika komunikan mendapatkan pesan atau
informasi, berarti komunikan telah mendapatkan pengaruh yang
memungkinkan terjadi perubahan sikap.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Denis
Christian (2005) yang menyatakan bahwa teman dan keluarga
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Tetapi penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan Ainur Rohmah (2008) yang
menyatakan bahwa keluarga, peer group, dan rekan kerja tidak
mempengaruhi pengambilan keputusan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengungkapan diri
mahasiswa FIDKOM UIN dalam kelompok sebaya dapat mendorong
untuk mengikuti saran yang diberikan anggota keluarga dalam
memutuskan untuk memilih perguruan tinggi.
3. Pengaruh Paling Dominan terhadap Pengambilan Keputusan Memilih
Perguruan Tinggi
Berdasarkan analisis secara statistik (Tabel 5.20) dapat diperoleh
informasi bahwa keluarga merupakan variabel yang lebih dominan dalam
memengaruhi pengambilan keputusan. Informasi ini sebagai bukti bahwa
keterbukaan anggota keluarga dan informasi yang diberikan keluarga
mempunyai pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan peer group.
95
H. Keterbatasan Penelitian
Banyak sekali keterbatasan-keterbatasan yang peneliti miliki dalam penelitian
tentang pengaruh pengungkapan diri mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dengan keluarga dan peer group, keterbatasan tersebut antara lain:
1. Kualitas Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity) yang seharusnya
melalui proffesional judgement untuk menilai sejauh mana aitem-aitem
mewakili komponen yang akan diukur. Namun peneliti tidak mendapatkan
masukan dari ahli untuk menilai kualitas alat ukur yang peneliti buat sudah
baik atau belum.
2. Kemampuan Peneliti
Keterbatasan selanjutnya adalah kemampuan peneliti yang minim untuk
mengolah data statistik melalui perangkat lunak SPSS. Karena pihak kampus
sebelumnya belum membekali peneliti dalam teknik pengolahan data SPSS
tersebut.
3. Waktu
Keterbatasan yang lain dalam penelitian ini adalah, keterbatasan waktu dari
responden. Proses pengumpulan data bertepatan dengan masa Ujian Akhir
Semester (UAS), sehingga peneliti harus terburu-buru dan mencuri waktu
disela-sela masa UAS mereka agar proses pengumpulan data tepat waktu,
tidak terhambat libur akhir semester.
96
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengungkapan diri mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah dengan keluarga dan kelompok sebaya secara bersama-sama
(simultan) memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan
tinggi.
2. Pengungkapan diri mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah dengan keluarga dan kelompok sebaya secara individual
(parsial) memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih perguruan
tinggi.
3. Pengungkapan diri mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah dengan keluarga lebih berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan memilih perguruan tinggi dibandingkan dengan pengungkapan diri
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif dengan
kelompok sebaya.
97
B. Impilkasi Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, impilkasi dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Impilkasi Akademis
Penggunaan konsep pengungkapan diri sebagai bagian dari teori komunikasi
antarpribadi sebagai kerangka pemikiran dalam penelitian ini sudah mampu
menggambarkan bahwa keterbukaan mahasiswa (remaja akhir) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2012 dengan keluarga dan kelompok
sebaya dapat memberikan masukan informasi, membantu dalam pengevaluasian
alternatif, maupun sebagai sarana pengubah pendapat sehingga mempengaruhi
proses pengambilan keputusan memilih perguruan tinggi secara signifikan
2. Implikasi Sosial
Penelitian ini telah cukup menggambarkan bahwa keterbukaan mahasiswa (remaja
akhir) dengan keluarga terhadap proses pengambilan keputusan, khususnya dalam
memilih perguruan tinggi, masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok
sebaya. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa (remaja akhir) masih membutuhkan
jalinan komunikasi yang baik dengan keluarga terutama orang tua sehingga bebas
mengutarakan isi hatinya dengan jujur. Keluarga pun sebaiknya menerapkan
komunikasi yang jujur, sikap suportif, dan saling terbuka agar remaja merasa
nyaman dalam mengungkapkan diri dan tidak mencari figur lain.
98
C. Rekomendasi Penelitian
- Pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi sangat terbuka untuk
diteliti dengan menggunakan perspektif lain di luar komunikasi antarpribadi
khususnya pengungkapan diri (self-disclosure), misalnya dengan pendekatan efek
komunikasi seperti terpaan media massa.
- Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat
lebih dalam mengapa keluarga masih berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
mahasiswa (remaja akhir) dalam memilih perguruan tinggi dan bagaimana proses
komunikasi antarpribadi yang berlangsung antar anggota keluarga dalam
memecahkan masalah.
99
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta; RinekaCipta. 2006.
Asfriyati. Jurnal Pengaruh Keluarga terhadap Kenakalan Anak, Fakultas KesehatanMasyarakat Universitas Sumatera Utara.
Atmosudirjo, Prajudi. Pengambilan Keputusan. Jakarta; Ghalia Indonesia. 1997.
Aw, Suranto. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta; Graha Ilmu. 2011.
Borang Akreditasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah. Jakarta; BAN-PT : Portofolio FIDKOM UIN Jakarta. 2010
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta; Kencana. 2009.
Devito, Joseph A. Komunikasi Antarmanusia. Alih Bahasa: Ir. Agus Maulana.Tangerang Selatan; Karisma. 2011.
Gunarsa, Singgih dan Yulia D. Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga.Jakarta; Gunung Mulia. 2004.
Hadi. Metodologi Research. Yogyakarta; Yayasan Penerbit Fakultas PsikologiUniversitas Gadjah Mada. 1989. Jilid 1.
Hurlock, E.B. Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang RentangKehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta; PenerbitErlangga.1991.
Liliweri, Alo. Komunikasi Antarpribadi. Bandung; Citra Aditya Bakti.1991
Iriantara, Yosal. Komunikasi Antarpribadi. Jakarta; Universitas Terbuka. 2009.
Pedoman Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta Tahun 2006-2007. Jakarta; Dakwah Press. 2006
Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta2009-2010. Jakarta; UIN Press. 2009
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung; Remaja Rosdakarya. 2009.
100
Robbins, Stephen P. & Mary Coulter. Manajemen. Terjemahan T. hermayana &Harry Slamet. Jakarta; PT INDEKS. 2004. Jilid Pertama Edisi Ketujuh.
Rochmah, Elfi Yuliani. Psikologi Perkembangan. Ponorogo; STAIN Ponorogo Press.2005.
Santosa, Slamet. Dinamika Kelompok. Jakarta; Bumi Aksara.1999
Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja. Jakarta; RajaGrafindo Persada. 2007.
Sears, David O. Jonathan L. Freedman, & L. Anne Peplau. Psikologi Sosial.Terjemahan Michael Adryanto & Saviti Soekrisno, S.H. Jakarta: Erlangga.1994. Jilid Pertama Edisi Kelima.
Siagian. Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta; CV Haji Masagung.1990.
Singaribun, Masri & Sofian Effendi (Editor). Metode Penelitian Survai. Jakarta,LP3S. 1995.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.2009.
Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia. 2004.
Supratiknya. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kanisius. 1995.
Syafaruddin & Anzizah. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta;Gramedia. 2004.
101
Sumber online:
http://bpi.fidik.uinjkt.ac.id/
http://kampus.okezone.com/read/2012/06/01/367/639791/pertimbangan-memilih-perguruan-tinggi
http://ks.fidik.uinjkt.ac.id/index.php/profil
http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/02/26/ketika-remaja-memilih-perguruan-tinggi/
http://netsains.net/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/masalah-masalah-pada-masa-remaja/
http://www.psychologymania.com/2012/03/pengambilan-keputusan-pada-remaja.html
http://www.uinjkt.ac.id/index.php/fakultas/fidikom/info-fakultas.html
LAMPIRAN 1
Skala Self-disclosure Mahasiswa FIDKOM UIN dengan keluarga dan Peer Group terhadapPengambilan Keputusan Memilih Perguruan Tinggi
UJI COBA
KUESIONER MEMILIH PERGURUAN TINGGI
I. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : (Laki-laki / Perempuan)
Jurusan / Fakultas :
Angkatan :
II. Petunjuk Pengisian
a. Pada lembar ini terdapat beberapa pernyataan yang harus Saudara/i isi. Kemudian Saudara/i
diminta untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenar-benarnya
b. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini tidak ada jawaban yang salah. Oleh karena itu diminta
tidak ada jawaban yang dikosongkan
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda ( X ) pada salah satu jawaban yang benar-benar
menggambarkan keadaan diri Anda. Penelitian dilakukan dengan skala berikut:
STS = Jika Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
TS = Jika Tidak Setuju dengan pernyataan
ATS = Jika Agak Tidak Setuju dengan pernyataan
AS = Jika Agak Setuju dengan pernyataan
S = Jika Setuju dengan pernyataan
SS = Jika Sangat Setuju dengan pernyataan
Contoh:
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
1 Saya menyukai olahraga renang X
Jika ingin mengganti jawaban, maka berilah coretan berupa satu garis mendatar pada kolom yang
sebelumnya diberi tanda silang (X) dan berilah tanda silang (X) pada kolom lain, yang benar-benar
menggambarkan diri anda
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
1 Saya menyukai olahraga renang X X
BAGIAN I
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
ATS = Agak Tidak Setuju
AS = Agak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
NO. PERNYATAAN STS TS ATS AS S SS
1 Ketika Saya sedih saya mencari teman ngobrol
2 Selesai perkuliahan saya menceritakan kepadasahabat saya tentang kejadian yang saya alami dikelas
3 Saya tidak malu menceritakan kesalahan sayakepada teman
4 Ketika menghadapi masalah dengan teman sayameluapkannya dengan berteriak-teriak
5 Saya menutupi nilai ujian saya yang jelek dariteman-teman saya
6 Saya lebih memilih diam ketika ada pembicaraandiantara teman-teman yang tidak saya ketahui
7 Untuk menghilangkan kepenatan saya mencariteman untuk berbagi
8 Saya lebih memilih menceritakan kejelekan sayadaripada diceritakan orang lain
9 Saya menghindari obrolan yang bersifat pribadidari teman saya
10 Hanya teman akrab yang mengetahui kebiasaanburuk saya
11 Saya membatasi teman saya untuk mengetahuikehidupan pribadi saya
12 Saya enggan berlama-lama dalam mencurahkanisi hati saya kepada teman
13 Saya tetap tenang ketika mendapat namapanggilan/julukan dari teman-teman
14 Saya mengabaikan kritik yang diberikan olehteman-teman
15 Saya meminta bantuan teman kalau ada pelajaranyang tidak saya kuasai
16 Saya tidak akan menutupi-nutupi kesalahan yangtelah saya perbuat dengan sahabat saya
17 Saya terpaksa berbohong agar tidak dijauhiteman-teman saya
18 Saya merahasiakan tentang perasaan tidak sukasaya terhadap dosen kepada teman-teman karenatakut dibocorkan
19 Saya mempunyai beberapa teman yang sayapercaya untuk berbagi masalah pribadi
20 Saya bersedia menceritakan ketakutan sayakepada teman saya
BAGIAN II
NO PERNYATAAN STS TS ATS AS S SS
1 Ketika merasa bersalah saya bercerita kepadakeluarga
2 Saya enggan menyempatkan diri untuk berceritadengan keluarga mengenai kejadian yang sayaalami sehari-hari
3 Saya suka menyendiri bila ada masalah
4 Saya ikut tersenyum ketika orangtuamenceritakan masa lalu saya yang memalukan
5 Saya menutupi hal-hal yang membuat sayatersinggung dan sakit hati dari keluarga saya
6 Saya bertanya bila ada perbincangan anggotakeluarga yang tidak saya ketahui
7 Saya merahasiakan pada orangtua saya saatmenyukai lawan jenis karena takut dimarahi
8 Saya berdiskusi dengan orangtua saya tentangpilihan Perguruan Tinggi untuk tambahaninformasi
9 Saya malu menceritakan masalah pribadi padaorangtua
10 Hanya keluarga yang mengetahui cita-cita saya
11 Saya nyaman berlama-lama mengobrol dengankeluarga
12 Saya mengakhiri pembicaraan dengan keluargabila mulai menyangkut persoalan pribadi
13 Saya memberitahu orangtua saya mengenaikegagalan yang saya alami dengan tenang
14 Ketika mendapat tekanan dari keluarga sayameluapkannya dengan menangis
15 Saya mengungkapkan dengan jelas kepadakeluarga hal apa saja yang tidak saya sukai
16 Saya melewatkan bagian yang memalukan ketikabercerita mengenai pengalaman saya kepadaorangtua
17 Saya lebih memilih memberitahu nilai jelekkepada orangtua daripada diketahui pada saatpembagian rapor
18 Karena takut mengecewakan orangtua, sayaselalu mengikuti kemauan mereka
19 Saya bersedia menceritakan pengalaman buruksaya kepada orangtua
20 Saya memiliki keluarga yang saya percaya untukberbagi rahasia
BAGIAN III
NO PERNYATAAN STS TS ATS AS S SS
1 Saya memilih Perguruan Tinggi yang sayamerasa asyik ketika belajar di dalamnya
2 Saya enggan memilih PT dimana saya tidak akanbisa menyesuaikan diri di dalamnya
3 Saya takut memilih Perguruan Tinggi yangbanyak pesaingnya
4 Saya ragu karena pilihan Perguruan Tinggi untukpeminatan saya terbatas
5 Saya takut mengungkapkan pilihan PerguruanTinggi yang saya buat
6 Saya berani menghadapi perbedaan pendapatdalam memilih Perguruan Tinggi dengan temansaya
7 Saya tidak bertanya kepada orang lain dalammemutuskan Perguruan Tinggi
8 Saya mencari informasi lewat internet untukmembantu menentukan Perguruan Tinggi yangakan saya pilih
9 Saya mengikuti kemauan keluarga dalammemilih Perguruan Tinggi
10 Saya memilih Perguruan Tinggi yangmenghasilkan banyak alumni yang sukses
11 Saya mempertimbangkan pemilihan PerguruanTinggi dengan peluang mendapatkan pekerjaan
12 Saya enggan memilih Perguruan Tinggi yangmembutuhkan biaya banyak
13 Saya berani menjalankan pilihan PerguruanTinggi yang saya buat
14 Saya yakin pilihan Perguruan Tinggi saya adalahyang terbaik
15 Saya merasa ragu bila pilihan Perguruan Tinggisaya berbeda dengan teman-teman saya
16 Saya berkomitmen dalam menjalankan pilihanPerguruan Tinggi yang saya buat
17 Saya memutuskan pindah Perguruan Tinggi saatsaya mengalami kesulitan dalam menjalankanproses belajar
18 Saya tidak akan menyalahkan orang lain terhadappilihan Perguruan Tinggi yang telah saya buat
19 Saya mencari kegiatan lain bila saya bosanmenjalani pilihan Perguruan Tinggi yang sayabuat
20 Saya siap menghadapi resiko akan pilihanPerguruan Tinggi yang saya buat
21 Saya lebih memilih Perguruan Tinggi yangjaraknya dekat dengan rumah saya
22 Saya lebih memilih Perguruan Tinggi yangbanyak mendapatkan peluang beasiswa
23 Saya memiliki beberapa Perguruan Tinggi yangsaya minati
24 Saya memilih Perguruan Tinggi secara spontan
25 Saya memilih Perguruan Tinggi karena mengikutikemauan teman kelompok
26 Saya lebih memilih Perguruan Tinggi yangterakreditasi baik
27 Saya takut dalam menjalankan pilihan PerguruanTinggi yang saya buat
28 Saya takut menerima konsekuensi terhadappilihan Perguruan Tinggi yang saya buat
29 Saya malas kuliah karena pilihan PerguruanTinggi saya tidak tepat
30 Saya puas terhadap pilihan Perguruan Tinggiyang saya ambil
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
LAMPIRAN II
Sebaran Data Hasil Uji Coba Variabel Self-disclosure dengan Keluarga
No.Aitem
No. Subjek1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 4 2 4 3 4 4 5 1 2 5 4 5 3 3 4 4 3 3 42 3 4 1 3 3 4 4 4 2 4 4 1 5 3 5 2 4 4 4 43 5 3 0 1 1 5 1 5 1 5 5 1 5 5 0 2 1 5 0 54 4 3 2 1 1 4 1 4 2 5 3 2 2 5 4 1 4 3 3 25 4 4 1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 1 4 4 1 56 2 2 2 4 1 4 1 5 1 3 2 2 5 5 3 2 0 3 1 47 2 3 2 3 1 2 2 4 1 2 2 1 5 5 3 1 0 3 1 38 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 29 4 4 5 5 1 5 4 4 4 4 5 4 5 1 5 1 5 4 5 5
10 5 1 1 5 3 5 3 5 3 1 5 1 5 2 5 3 4 1 5 511 4 1 1 2 0 5 0 5 0 1 1 0 0 4 1 0 1 1 1 412 3 3 2 2 3 3 4 4 4 0 5 4 0 4 3 3 3 3 3 413 3 4 2 3 2 4 3 5 4 5 2 3 2 4 3 2 4 2 4 414 3 3 1 2 1 4 3 4 3 2 4 1 2 1 4 1 4 3 3 415 4 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 1 3 4 5 4 4 416 4 3 1 5 0 3 4 5 2 1 4 4 3 0 2 1 5 1 1 517 2 1 1 4 1 4 2 5 0 2 2 0 4 0 2 0 4 1 2 218 5 5 2 5 0 5 0 5 4 4 5 4 5 0 5 0 5 0 1 519 4 3 4 1 0 3 3 5 2 3 4 2 2 4 4 1 2 1 3 520 5 3 2 1 2 4 3 4 4 0 5 4 4 1 5 5 4 2 4 521 3 4 3 4 2 3 4 4 2 3 5 3 4 2 2 3 4 2 4 522 4 5 0 5 1 0 4 5 1 3 3 5 4 5 5 0 0 1 5 423 4 3 0 5 3 4 5 5 2 5 3 3 2 0 4 5 4 4 4 424 4 2 4 4 3 4 2 5 2 0 5 3 5 2 4 2 4 5 4 325 5 5 4 5 5 3 5 5 5 2 5 4 5 0 5 2 5 1 5 526 5 4 0 5 5 4 5 5 1 5 5 4 4 4 4 4 4 1 4 427 4 1 1 4 1 2 5 4 1 5 4 1 5 2 4 1 5 1 4 428 4 1 1 1 0 4 5 5 4 4 5 4 5 2 4 4 5 5 4 529 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 1 4 1 4 430 5 2 1 4 1 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 2 2 4 531 2 3 2 4 0 4 2 5 2 5 4 3 3 1 3 2 4 1 4 232 1 1 3 0 1 2 1 5 0 3 2 1 2 2 2 3 3 1 2 333 2 3 1 0 1 4 1 4 1 3 4 3 2 2 3 1 4 2 3 434 2 3 0 4 2 4 3 5 3 2 4 4 2 1 4 1 5 1 4 535 3 4 4 2 1 4 1 5 2 4 5 4 3 3 4 3 4 1 4 536 5 3 1 2 1 4 0 5 1 4 5 1 2 0 4 3 3 1 4 537 1 2 4 4 1 4 4 5 2 2 5 2 4 1 4 2 4 1 4 5
38 0 0 1 4 5 1 4 2 0 5 2 1 4 1 5 3 4 2 0 039 1 3 5 2 1 4 2 3 1 2 2 2 3 0 5 2 2 3 4 340 3 4 1 2 1 4 5 1 5 5 1 4 0 5 0 3 1 1 4 4
Sebaran Data Hasil Uji Coba Variabel Self-disclosure dengan Peer Group
No.Aitem
No. Subjek1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 4 5 42 2 1 1 0 4 4 2 1 0 1 1 2 0 5 4 5 2 3 5 43 5 0 0 0 3 3 1 4 5 4 5 4 5 5 3 4 0 3 5 44 4 3 4 3 4 5 5 3 4 3 5 1 2 2 3 2 1 4 3 35 1 1 0 4 1 1 0 4 1 1 0 0 0 2 0 2 1 4 3 16 5 3 2 4 3 2 2 3 3 0 2 4 3 2 1 3 3 4 4 57 4 3 0 4 4 3 1 4 1 3 5 1 4 3 1 4 2 5 4 48 0 3 2 1 2 2 3 2 2 1 5 0 1 1 4 2 1 0 3 39 0 5 5 1 1 0 2 0 3 2 0 4 0 2 4 4 2 0 5 3
10 5 5 4 5 3 2 0 1 4 3 1 5 3 1 0 4 3 4 5 511 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 0 2 1 1 5 5 3 5 5 512 1 1 4 5 0 1 3 4 2 5 3 2 5 4 3 3 0 3 3 313 3 3 0 1 4 3 2 1 3 4 4 4 1 0 4 3 5 1 5 314 4 3 2 4 0 1 2 1 2 1 2 3 1 1 0 2 4 1 4 315 1 1 2 4 4 2 0 4 2 1 1 1 3 1 3 4 2 4 4 416 4 3 3 5 2 5 3 4 4 1 4 2 4 2 5 0 4 4 4 417 2 1 4 1 2 0 4 5 0 5 1 0 5 3 5 4 1 1 4 418 2 1 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 2 5 4 5 5 519 0 0 2 5 2 0 3 2 2 0 0 2 1 4 4 3 3 3 5 420 0 0 2 3 4 2 4 4 1 0 1 2 2 0 3 0 2 5 4 421 5 4 0 3 2 2 3 2 2 1 3 3 4 0 2 4 2 3 4 322 5 4 0 0 1 0 2 4 0 2 1 5 0 0 1 5 1 1 5 523 4 4 3 0 3 3 4 3 3 2 0 0 5 5 5 3 1 4 5 424 5 3 4 5 3 2 5 0 3 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 225 5 5 4 5 2 4 4 4 1 0 1 4 4 3 5 4 3 3 5 526 1 1 0 2 3 3 0 5 4 0 4 3 0 4 3 5 1 3 5 527 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 4 528 4 4 1 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 1 0 3 5 429 1 1 1 2 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 3 3 5 4 1 130 0 4 5 2 5 5 5 2 3 1 0 1 5 1 0 2 2 5 3 431 2 1 3 0 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 332 5 1 0 5 2 1 4 2 0 0 1 0 4 2 4 1 5 2 1 233 4 4 2 4 3 3 2 4 4 1 1 3 5 4 3 4 4 3 5 5
34 2 4 4 4 1 0 5 4 3 0 3 3 5 3 5 3 4 3 5 335 4 4 4 5 4 1 3 3 3 2 2 1 2 4 4 3 1 4 4 436 5 4 4 5 3 4 5 2 1 2 0 4 5 4 4 3 1 4 5 437 4 2 4 0 2 0 0 0 1 1 3 1 2 4 4 1 0 4 4 438 2 1 1 0 3 2 2 4 3 1 4 2 2 3 3 5 0 4 4 439 4 4 2 5 4 2 4 5 1 1 1 1 0 4 3 5 4 3 2 440 1 4 3 5 5 5 5 1 3 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 2
Sebaran Data Hasil Uji Coba Variabel Pengambilan Keputusan
Aitem
No. Subjek1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 5 4 3 2 4 2 5 1 2 3 4 4 3 3 3 4 42 1 1 4 1 5 5 4 4 4 1 1 4 5 5 5 4 5 4 1 5 1 1 4 4 4 4 5 4 4 53 0 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 3 3 5 5 5 2 5 0 5 34 4 1 5 4 4 4 4 5 4 5 2 0 5 5 5 4 3 5 0 5 2 3 4 1 1 4 5 5 5 55 4 1 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 46 4 1 3 4 4 4 4 4 1 1 5 2 4 3 1 4 4 4 1 4 2 2 4 2 1 4 3 3 4 57 3 1 3 3 5 5 2 3 3 1 2 1 4 3 2 4 3 4 1 4 2 3 4 1 1 5 3 3 5 28 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 1 4 3 4 4 49 5 0 4 4 4 5 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 1 4 2 5 5 3 3 5 3 3 3 5
10 5 0 3 3 4 5 0 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 0 4 3 5 5 3 0 5 4 4 4 511 5 0 1 1 4 5 5 5 0 5 5 5 5 5 1 4 0 4 0 5 4 5 4 3 1 5 3 3 2 512 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 0 4 4 4 4 3 4 2 4 2 2 3 4 1 2 5 4 2 413 4 2 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 1 1 4 1 0 4 4 3 4 4 4 3 314 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 1 4 4 0 4 3 3 4 3 3 3 015 2 1 0 3 2 4 1 4 3 1 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 4 2 016 4 5 0 4 4 4 4 4 1 2 4 2 4 3 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 3 3 2 017 5 0 0 0 0 5 3 5 0 2 2 0 5 5 3 4 4 4 0 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 018 5 0 4 4 4 5 0 5 0 2 5 0 5 5 4 5 4 5 4 5 0 5 2 4 5 5 5 5 5 519 4 0 0 3 1 4 4 5 1 2 5 3 4 5 4 5 4 4 1 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 520 4 4 5 4 4 5 3 4 4 2 1 1 4 4 5 4 4 4 1 4 1 2 4 2 5 3 4 4 4 421 3 0 2 2 4 4 2 4 1 5 4 1 5 5 4 4 5 4 1 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 422 4 0 5 4 5 5 3 5 5 4 5 0 5 4 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 423 5 0 2 2 4 5 3 5 0 3 4 1 4 4 1 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 524 5 1 3 5 1 4 1 2 1 3 3 3 5 5 5 4 4 5 2 5 2 4 4 4 1 4 4 5 5 425 4 0 3 3 4 4 1 5 1 5 5 1 5 5 3 4 3 4 0 5 4 5 5 3 5 5 3 3 5 426 5 0 4 4 4 4 0 4 1 4 4 1 5 5 4 5 4 5 1 4 1 5 5 1 4 5 4 4 4 527 1 4 5 3 4 2 3 4 2 2 3 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 1 4 1 4 4 4 528 4 1 4 4 1 1 4 4 1 5 3 1 4 1 1 5 4 4 4 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 429 4 1 1 1 3 4 4 5 1 5 5 0 5 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 530 5 0 0 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 0 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5
31 5 0 2 2 3 4 4 5 3 5 5 0 5 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 2 2 5 3 3 5 432 4 1 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 333 4 1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 1 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 334 3 5 2 3 3 3 4 5 4 5 5 1 4 5 1 4 3 5 1 4 3 4 2 2 3 5 2 2 2 335 4 0 4 3 4 4 1 2 4 4 2 1 4 4 4 4 5 5 4 4 0 4 4 1 5 5 4 5 5 436 5 0 3 2 3 4 3 5 2 2 2 1 4 5 4 4 4 5 1 4 1 4 4 5 5 4 4 3 5 537 5 0 3 3 4 3 5 3 1 5 5 3 4 5 4 4 1 4 0 1 1 5 4 2 5 5 5 5 5 038 4 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 1 2 4 4 4 4 4 4 2 239 4 0 0 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 3 3 4 2 1 2 2 2 3 4 2 1 4 1 0 0 140 4 1 5 5 5 5 4 5 1 5 3 2 4 4 5 4 5 4 0 3 0 5 4 5 5 5 5 5 5 3
LAMPIRAN III
Validitas dan Reliabilitas Self-disclosure dengan Keluarga
Putaran I
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.750 20
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem1 56.60 120.297 .520 .724item2 57.05 123.690 .444 .731item3 58.15 135.721 -.002 .763item4 56.80 124.113 .330 .739item5 58.25 125.679 .306 .740item6 56.30 133.241 .133 .751item7 57.08 120.020 .446 .729item8 55.65 133.926 .096 .753item9 57.68 116.789 .569 .718item10 56.83 133.481 .046 .762item11 56.18 118.046 .640 .717item12 57.33 117.815 .564 .720item13 56.60 123.323 .355 .736item14 57.53 140.256 -.139 .783item15 56.48 124.102 .398 .734item16 57.88 125.958 .315 .740item17 56.58 123.584 .352 .737item18 57.80 131.036 .147 .752item19 56.83 120.507 .481 .727item20 55.98 124.128 .470 .730
Putaran II
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.828 14
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem1 39.00 104.513 .478 .816item2 39.45 107.382 .411 .820item4 39.20 104.421 .414 .820
item5 40.65 106.849 .361 .824item7 39.48 101.333 .508 .813item9 40.08 100.635 .552 .810item11 38.58 101.225 .646 .805item12 39.73 100.717 .580 .808item13 39.00 107.385 .315 .827item15 38.88 105.446 .457 .817item16 40.28 108.717 .313 .826item17 38.98 103.769 .444 .818item19 39.23 102.487 .522 .812item20 38.38 107.676 .441 .818
Validitas dan Reliabilitas Self-disclosure dengan Peer Group
Putaran I
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.733 20Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem1 53.35 140.951 .329 .720item2 53.68 144.225 .317 .721item3 53.93 141.917 .355 .718item4 53.25 140.038 .326 .721item5 53.50 143.897 .419 .715item6 54.05 138.356 .499 .706item7 53.45 140.151 .413 .713item8 53.43 154.251 .060 .741item9 53.95 142.869 .435 .713item10 54.35 140.797 .389 .715item11 54.03 149.204 .143 .737item12 53.88 141.958 .367 .717item13 53.58 137.943 .414 .712item14 53.68 144.328 .301 .723item15 53.35 153.669 .062 .742item16 53.23 153.666 .077 .740item17 53.98 151.666 .112 .738item18 53.10 145.836 .332 .721item19 52.28 147.692 .353 .721item20 52.65 148.438 .345 .721
Putaran IIReliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.771 15
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem1 39.60 112.349 .311 .766item2 39.93 112.481 .388 .758item3 40.18 110.456 .421 .755item4 39.50 110.462 .337 .764item5 39.75 114.397 .422 .756item6 40.30 109.446 .501 .748item7 39.70 111.600 .397 .757item9 40.20 114.318 .407 .757item10 40.60 112.554 .361 .760item12 40.13 112.574 .371 .759item13 39.83 108.148 .440 .753item14 39.93 116.379 .253 .770item18 39.35 114.644 .388 .758item19 38.53 117.333 .378 .760item20 38.90 119.169 .319 .764
Putaran III
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.770 14
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem1 36.93 101.353 .318 .764item2 37.25 100.295 .437 .751item3 37.50 100.154 .410 .754item4 36.83 99.533 .344 .762item5 37.08 103.610 .422 .754item6 37.63 98.804 .504 .745item7 37.03 100.846 .399 .755item9 37.53 103.435 .411 .754item10 37.93 102.379 .343 .760item12 37.45 101.638 .377 .757item13 37.15 98.387 .416 .753item18 36.68 104.430 .366 .758
item19 35.85 106.797 .360 .759item20 36.23 108.076 .323 .762
Validitas dan Reliabilitas Pengambilan Keputusan
Putaran I
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.712 30
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem1 97.28 146.922 -.024 .721item2 99.93 154.122 -.231 .743item3 98.23 132.487 .330 .697item4 98.00 137.744 .319 .699item5 97.68 137.199 .328 .699item6 97.13 138.779 .369 .698item7 98.20 148.728 -.090 .729item8 97.10 139.990 .306 .701item9 98.78 139.666 .149 .712item10 97.75 133.474 .344 .696item11 97.50 135.795 .337 .697item12 99.20 143.292 .052 .720item13 96.98 136.487 .472 .693item14 96.90 137.528 .440 .695item15 97.55 134.767 .371 .695item16 96.98 142.692 .391 .703item17 97.58 137.430 .305 .700item18 97.08 136.276 .529 .691item19 99.88 151.804 -.194 .731item20 97.18 139.840 .319 .701item21 98.93 148.122 -.072 .727item22 97.80 132.985 .377 .693item23 97.15 142.951 .259 .705item24 97.95 135.638 .331 .697item25 97.75 133.885 .311 .698item26 96.98 145.410 .056 .714item27 97.35 134.541 .579 .688item28 97.53 137.999 .308 .700item29 97.45 134.767 .354 .696item30 97.63 128.035 .447 .686
Putaran II
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.813 21
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem3 74.18 120.302 .366 .808item4 73.95 126.767 .313 .809item5 73.63 125.676 .344 .807item6 73.08 126.789 .411 .805item8 73.05 128.459 .322 .808item10 73.70 125.087 .263 .813item11 73.45 126.972 .258 .812item13 72.93 124.276 .530 .800item14 72.85 126.131 .456 .803item15 73.50 123.231 .390 .805item16 72.93 131.251 .405 .809item17 73.53 125.076 .352 .807item18 73.03 124.538 .567 .799item20 73.13 128.317 .335 .808item22 73.75 120.756 .420 .803item24 73.90 125.169 .311 .809item25 73.70 121.754 .346 .809item27 73.30 121.856 .669 .795item28 73.48 125.692 .355 .807item29 73.40 122.451 .400 .804item30 73.58 116.866 .459 .801
Putaran IIIReliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.816 19
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleteditem3 67.13 101.599 .407 .808item4 66.90 108.964 .312 .811item5 66.58 107.994 .342 .810item6 66.03 108.333 .447 .805item8 66.00 111.231 .287 .812item13 65.88 107.446 .489 .804
item14 65.80 108.882 .429 .806item15 66.45 103.997 .456 .803item16 65.88 113.753 .350 .812item17 66.48 105.999 .409 .806item18 65.98 106.999 .563 .801item20 66.08 109.558 .381 .808item22 66.70 106.318 .314 .813item24 66.85 107.926 .293 .813item25 66.65 103.926 .356 .811item27 66.25 103.526 .722 .793item28 66.43 107.020 .396 .807item29 66.35 104.695 .409 .806item30 66.53 100.204 .443 .805
LAMPIRAN V
Correlations
PengambilanKeputusan
SD PeerGroup SD Keluarga
Pengambilan Keputusan Pearson Correlation 1 .303(**) .412(**)Sig. (2-tailed) .000 .000N 209 209 209
SD Peer Group Pearson Correlation .303(**) 1 .290(**)Sig. (2-tailed) .000 .000N 209 209 209
SD Keluarga Pearson Correlation .412(**) .290(**) 1Sig. (2-tailed) .000 .000N 209 209 209
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
LAMPIRAN VI
Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removed(b)
ModelVariablesEntered
VariablesRemoved Method
1 SDKeluarga,SD PeerGroup(a)
. Enter
a All requested variables entered.b Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Model Summary(b)
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson
1 .454(a) .206 .199 9.674 1.594a Predictors: (Constant), SD Keluarga, SD Peer Groupb Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
ANOVA(b)
ModelSum of
Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 5013.020 2 2506.510 26.780 .000(a)
Residual 19280.492 206 93.595Total 24293.512 208
a Predictors: (Constant), SD Keluarga, SD Peer Groupb Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Coefficients(a)
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients t Sig.
CollinearityStatistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 35.513 4.770 7.446 .000
SD Peer Group .323 .105 .200 3.081 .002 .916 1.092SD Keluarga .454 .083 .354 5.457 .000 .916 1.092
a Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Collinearity Diagnostics(a)
ModelDimension
Eigenvalue
ConditionIndex Variance Proportions
(Constant) SD Peer Group SD Keluarga1 1 2.964 1.000 .00 .00 .00
2 .024 11.153 .06 .28 .933 .012 15.427 .94 .72 .06
a Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
43210-1-2-3
Regression Standardized Predicted Value
4
2
0
-2
-4
Regr
essio
n Stu
dent
ized R
esidu
al
Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Scatterplot
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation NPredicted Value 57.18 85.99 68.13 4.909 209Std. Predicted Value -2.230 3.639 .000 1.000 209Standard Error ofPredicted Value .671 2.609 1.103 .357 209
Adjusted Predicted Value 57.01 86.07 68.12 4.913 209Residual -29.014 21.580 .000 9.628 209Std. Residual -2.999 2.231 .000 .995 209Stud. Residual -3.018 2.250 .000 1.002 209Deleted Residual -29.390 21.947 .010 9.761 209Stud. Deleted Residual -3.080 2.272 .000 1.006 209Mahal. Distance .005 14.132 1.990 2.207 209Cook's Distance .000 .059 .005 .008 209Centered Leverage Value .000 .068 .010 .011 209
a Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
charts