pengaruh pengumuman pembelian saham kembali (buy …digilib.unila.ac.id/33837/6/skripsi tanpa bab...

64
PENGARUH PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (BUY BACK) TERHADAP RESPON PASAR : STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-2016 (Skripsi) Oleh Eka Setia Ningrum FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM

    KEMBALI (BUY BACK) TERHADAP RESPON PASAR : STUDI

    PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

    INDONESIA (BEI)

    TAHUN 2010-2016

    (Skripsi)

    Oleh

    Eka Setia Ningrum

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2018

  • ABSTRAK

    PENGARUH PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (BUY BACK)

    TERHADAP RESPON PASAR : STUDI PADA PERUSAHAAN YANG

    TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

    TAHUN 2010-2016

    Oleh

    EKA SETIA NINGRUM

    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

    pengaruh pengumuman pembelian saham kembalu (Buy Back) terhadap respon

    pasar yang dianalisis melalui average abnormal return harian dan trading volume

    activity harian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pembelian saham kembali (Buy

    Back) pada tahun 2010 – 2016. Sampel diambil menggunakan metode purposive

    sampling, sehingga sampel yang diperoleh sebanyak 59 perusahaan dari 65

    perusahaan yang dijadikan populasi penelitian selama 7 tahun pengamatan . data

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga saham

    harian, volume perdagangan harian dan jumah saham yang diperdagangkan

    selama periode jendela. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji

    beda dua rata-rata dengan software SPSS 22. Hasil uji statistik menggunakan uji

    beda dua rata-rata pada average abnormal return menunjukkan bahwa tidak

    terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan

    pengumuman buy back. Hasil beda dua rata-rata pada average trading volume

    activity juga menunjukan hasil yang sama yakni tidak terdapat perbedaan yang

    signifikan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan pengumuman buy back.

    Kata kunci : buy back, event study, abnormal return, trading volume activity

  • ABSTRACT

    THE EFFECT OF BUY BACK ANNOUNCEMENT OF MARKET

    RESPONSE: STUDY ON COMPANIES REGISTERED IN INDONESIA

    STOCK EXCHANGE (BEI) YEAR 2010-2016

    By

    EKA SETIA NINGRUM

    This study aims to obtain empirical evidence about the effect of a buy

    back announcement on market responses that are analyzed through daily

    abnormal daily returns and daily trading volume activity. The population in this

    study were all companies listed on the Indonesia Stock Exchange that bought back

    shares in 2010 - 2016. The samples were taken using purposive sampling method,

    so that the samples obtained were 59 companies from 65 companies that were

    made as research populations. 7 years of observation. The data used in this study

    is secondary data in the form of daily stock prices, daily trading volume and the

    number of shares traded during the window period. Testing the hypothesis in this

    study analysis different tests the two averages with SPSS 22 software. The results

    of statistical tests using different tests the two averages on average abnormal

    returns indicate that there are no significant differences before and after the

    company announces buy back. The two average difference results on average

    trading volume activity also show the same results, ie there are no significant

    differences before and after the company announces buy back.

    Key Word: buy back, event study, abnormal return, trading volume activity

  • PENGARUH PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (BUY

    BACK) TERHADAP RESPON PASAR : STUDI PADA PERUSAHAAN

    YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

    TAHUN 2010-2016

    Oleh

    Eka Setia Ningrum

    Skripsi

    Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

    SARJANA EKONOMI

    Pada

    Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2018

  • RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Makarti pada tanggal 15 Januari 1996

    dengan nama Eka Setia Ningrum. Penulis adalah anak

    pertama dari dua bersaudara, dari Bapak Sutrisno dan Ibu

    Painem. Penulis menyelesaikan pendidikan Dasar di SD

    Negeri 2 Sumberrejo pada tahun 2008. Sekolah Menengah

    Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 2 Tumijajar dan diselesaikan pada

    tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas

    di SMAN 1 Tumijajar hingga tahun 2014.

    Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi

    mahasiswi, penulis terdaftar sebagai bendahara umum UKM-F KSPM FEB Unila

    tahun 2016-2017 dan anggota aktif anggota aktif Himakta Unila.

  • PERSEMBAHAN

    Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah

    diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    Kupersembahkan karyaku ini untuk:

    Kedua orang tuaku

    Bapak Sutrisno dan Ibu Painem

    Saudaraku

    Jea Nur Fitriana

    Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan doa.

    Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan semangat.

    Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

  • MOTTO

    “Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). Maka nikmat

    Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

    (Qs. Ar-Rahman: 60-61)

    “if you are born poor it’s not your mistake, but if you die poor it’s your mistake”

    (Bill Gates)

    “Mulailah berlari maka kamu akan tahu rasanya jatuh, bukan untuk berhenti

    tapi untuk berlari lebih kencang lagi”

    (Eka Setia Ningrum)

  • SANWACANA

    Bismillahirrahmanirrahiim

    Puji syukur atas keridhoan Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan

    hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

    tidak lupa penulis sanjungkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan

    yang baik dan pemimpin bagi kaumnya.

    Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengumuman Pembelian Saham Kembali

    (Buy Back) Terhadap Respon Pasar : Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar

    di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2016”, sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

    Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis dapat

    membantu mempermudah proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini

    dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima

    kasih yang tulus kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

    2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

  • 3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

    4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., CA. selaku Dosen Pembimbing 1

    dan bapak Komaruddin, S.E., M.Si., CA., CPA. selaku Dosen Pembimbing 2

    yang telah memberikan waktu, kritik, saran, masukan dan semangat untuk

    penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

    5. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., CPA., CA., Ak. selaku Dosen Penguji

    Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun selama

    proses penyusunan skripsi ini.

    6. Ibu Dr. Rindu Rikagamayuni, S.E., M.Si selaku Pembimbing Akademik selama

    masa perkuliahan.

    7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

    memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis

    selama menempuh program pendidikan S1.

    8. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff

    keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

    banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan

    skripsi, terima kasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.

    9. Ibuku tercinta Painem dan Bapakku Sutrisno yang selalu mendoakan dan

    menjadi penyemangat serta selalu mendoakanku untuk menyelesaikan studi

    ini. Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan

    kepadaku.

    10. Teruntuk Adik perempuanku Jea Nur Fitriana yang selalu memberikan

    dukungan dan semangat.

  • 11. Para pejuang, teman curhat dan sahabatku AYAM BETINA Adin, Agus,

    Dinda, Ninda, Katrin, Sendy, Tika, Umi, Indah, Merta, Wulan, Rahel yang

    selalu ada setiap saat ku membutuhkan. Terima kasih selalu siap di saat sulit.

    12. Sahabatku, saudaraku, dan orang-orang yang setia menemani sejak sekolah

    hingga penulis hidup di tanah rantau, Intan Permatasari dan Yudhia

    Tristiannisa. Terimakasih atas kesediaannya berbagi senyum, berbagi

    makanan, berbagi tempat untuk bersandar, berbagi kata-kata yang

    memotivasi, bahkan berbagi kalimat sinis yang penuh pembelajaran selama

    empat tahun hidup di kota orang. Banyak pelajaran hidup yang penulis

    dapatkan selama hidup bersama dengan kalian berdua..

    13. Keluarga di tanah rantauku selama satu tahun terakhir ini yang tergabung

    dalam grup Baim. Eka, Icha, Nining, Pipit, Rara, dan Yuli yang telah menjadi

    tempatku untuk pulang. Kalian telah menggoreskan cerita yang begitu

    menarik dalam tangis dan canda tawa. Terimakasih kalian telah datang lalu

    tidak pergi dan tetap tinggal bagaimanapun keadaannya.

    14. Sahabat-sahabatku dari zaman perjuangan di SMA hinga saat ini. Hepi, Dion,

    Dian, dan si bontot Ica.

    15. Para mbak-mbak ku di Baituljanah Squad yang sangat menginspirasi, Mbak

    Haryanti, Mbak Nita, dan Mbak Wanda. Terimakasih sudah menjadi panutan

    bahkan bullyan selama kita hidup bersama. Semoga penulis juga dapat

    berhijrah seperti kalian suatu saat nanti.

    16. Teman hidup selama 40 hari yang sangan kurindukan. Falah, Gita, Intan, dan

    Hotasi . Semoga komunikasi kita tetap terjaga.

  • 17. Presidium KSPM FEB Unila yang aku sayangi. Yanto, Septika, Hadman,

    Bima, Wuri, Cia, Ikhsan, Saula, Nidia, David, Jaya, dan Desti. Terimakasih

    telah memberikan pengalaman sebagai keluarga baru di KSPM.

    18. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014, Bila, Winda, Ani,

    Kadin, Saha, Noviyanti, Ely, Anggia, Faisal, Bagus, Famela dan yang lainnya

    serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

    persatu.

    Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga

    Tuhan memberikan berkat dan karunia-Nya untuk kita semua.

    Bandar Lampung, 11 Oktober 2018

    Penulis,

    Eka Setia Ningrum

  • xv

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

    ABSTRAK ............................................................................................................. ii

    ABSTRACK ........................................................................................................... iii

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iv

    HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. v

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME ....................................................... vii

    RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii

    PERSEMBAHAN ................................................................................................. ix

    MOTTO .................................................................................................................. x

    SANWACANA ..................................................................................................... xi

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xx

    BAB I PENDAHULUAN

    Latar Belakang ....................................................................................................... 1

    Rumusan Masalah .................................................................................................. 8

    Tujuan penelitian ................................................................................................... 9

    Manfaat Penelitian ................................................................................................. 9

  • xvi

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 10

    2.1.1 Signaling Teori ..................................................................................... 10

    2.1.2 Agency Theory ..................................................................................... 11

    2.1.3 Definisi pasar modal ............................................................................ 12

    2.1.4 Corporate action .................................................................................. 13

    2.1.5 Pembelian Kembali saham/stock Repurcase/Buy Back ................... 15

    2.1.6 Abnormal Return ................................................................................. 16

    2.1.7 Trading volume Activity (TVA).......................................................... 17

    2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 17

    2.3 Keangka Pemikiran ....................................................................................... 22

    2.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................................... 24

    2.4.1 Hubungan Abnormal Return dan Pengumuman Buy Back ............ 24

    2.4.2 Hubungan Trading Volume Activity dan Pengumuman Buy Back 25

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 26

    3.1.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 26

    3.1.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 27

    3.2 Jenis Data dan Sumber Data ......................................................................... 32

    3.3 Periode Penelitian........................................................................................... 33

    3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 33

    3.5 Variabel Penelitian ......................................................................................... 34

    3.5.1 Abnormal return saham ...................................................................... 34

    3.5.2 Trading Volume Activity ..................................................................... 34

    3.6 Metode Analisis Data ..................................................................................... 35

    3.6.1 Uji Normalitas Data ............................................................................. 36

    3.7 Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 37

    3.7.1 Uji Beda Dua Rata-rata ....................................................................... 38

  • xvii

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Analisis .................................................................................................. 39

    4.1.1 Analisis Deskriptif ................................................................................ 39

    4.1.1.1 Analisis Deskriptif abnormal return ............................................ 39

    4.1.1.2 Analisis Deskriptif Trading Volume Activity .............................. 40

    4.1.2 Analisis Return Actual ........................................................................ 41

    4.1.3 Analisis Return Market ....................................................................... 43

    4.1.4 Analisis Abnormal Return Sebelum dan Setelah Pengumuman

    Pembelian Kembali (Buy Back) Saham ...................................................... 45

    4.1.5 Perbedaan Abnormal Return (AR) Sebelum dan Setelah

    Pengumman Buy Back ............................................................... 47

    4.1.6 Analisis Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Setelah

    Pengumuman Pembelian Kembali (Buy Back) Saham ............................. 49

    4.1.7 Perbedaan Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Setelah

    Pengumuman Buy Back ............................................................................... 52

    4.2 Pembahasan .................................................................................................... 54

    4.2.1 Analisis Abnormal Return .................................................................. 54

    4.2.2 Analisis Trading Volume Activity (TVA) .......................................... 55

    BAB V KESIPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 56

    5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 57

    5.3 Saran ............................................................................................................... 57

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xviii

    DAFTAR TABEL

    Halaman Tabel 1. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 20

    Tabel 2. Jumlah Sampel Emiten yang Terdaftar dalam BEI yang terdaftar di BEI

    dan Melakukan Buy Back Periode 2010-2016....................................................... 27

    Tabel 3.Daftar Nama Perusahaan yang melakukan Pengumuman Buy Back

    Saham pada tahun 2010-2016 ................................................................................ 28

    Tabel 4 Descriptive Statistics terhadap Abnormal return ...................................... 39

    Tabel 5 Descriptive Statistics terhadap Aktivitas Volume Perdagangan ............... 40

    Tabel 6. Hasil Perhitungan Rata-rata Return Actual .............................................. 42

    Tabel 7. Hasil Perhitungan Rata-rata Return Market ............................................. 44

    Tabel 8. Rata-rata Abnormal Return ...................................................................... 46

    Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah

    Pengumuman Buy Back ......................................................................................... 48

    Tabel 10. Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah

    Pengumuman Buy Back Saham. ............................................................................ 49

    Tabel 11. Average Trading Volume Activity ........................................................ 50

    Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Average Trading Volume Activity Sebelum dan

    Sesudah Pengumuman Buy Back........................................................................... 52

    Tabel 13. Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Average Trading Volume Activity

    Sebelum dan Setelah Pengumuman Buy Back Saham .......................................... 53

    Tabel 14.Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 54

  • xix

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Indeks Saham Gabungan Per Bulan ....................................................... 3

    Gambar 2. Hubungan antara suatu peristiwa dengan reaksi pasar ........................... 6

    Gambar 3. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23

    Gambar 4. Pergerakan Rata-rata Return Actual Sebelum dan Sesudah Melakukan

    Pengumuman Buy back Tahun 2010-2016. ........................................................... 42

    Gambar 5. Pergerakan Rata-rata Return Market Sebelum, Saat, dan Sesudah

    Perusahaan Melakukan Pengumuman Buy back Tahun 2010-2016 ...................... 44

    Gambar 6. Pergerakan Rata-rata Abnormal Return Perusahaan disekitar

    Pengumuman Buy back Tahun 2010-2016 ............................................................ 46

    Gambar 7. Pergerakan Average Trading Volume Activiy Disekitar Pengumuman

    Buy back Tahun 2010-2016 ................................................................................... 51

  • xx

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Return Actual seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman Buy

    Back pada tahun 2010-2016

    Lampiran 2. Ekspected Return seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman Buy

    Back pada tahun 2010-2016

    Lampiran 3. Abnormal Return seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman Buy

    Back pada tahun 2010-2016

    Lampiran 4 Trading Volume Activity seluruh perusahaan yang melakukan pengumuman

    Buy Back pada tahun 2010-2016

    Lampiran 5 Hasil Uji Descriptive Statistik

    Lampiran 6 Grafik Average Abnormal Return

    Lampiran 7 Tabel hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov tes abnormal return

    Lampiran 8 Hasil Uji Paired T-Test abnormal return

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada era saat ini, persaingan ekonomi yang semakin pesat menuntut

    perusahaan untuk lebih kreatif dalam mencari peluang. Peluang tersebut

    dijadikan sebagai langkah yang efektif dalam mencapai tujuan perusahaan

    baik dari segi kelangsungan hidup maupun mengenai perolehan keuntungan.

    Perusahaan dapat memaksimalkan peluang dengan melakukan investasi.

    Investasi yang paling sering diminati oleh investor adalah berinvestasi dalam

    saham. “Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau

    pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.” (Bursa

    Efek Indonesia, 2015).

    Perkembangan pasar modal memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang

    semakin dipoerlukan oleh masyarakat sebagaoi media alternatif dan himpunan

    dana (Husnan,2005) Perusahaan yang telah membagi kepemilikan kepada

    publik atau sering disebut perusahaan Go publik, mengharuskan manajemen

    bekerja secara profesional. Dengan demikian, perusahaan akan memberikan

    informasi baik kepada publik. Informasi tersebut dapat menjadi sinyal yang

    salah satunya mempengaruhi harga saham baik secara positif atau negatif di

  • 2

    pasar bursa. Informasi berperan penting dalam memproyeksikan harga saham

    pada pasar sekunder. Pasar sekunder dalam hal ini adalah Bursa Efek

    Indonesia (BEI). Reaksi yang cepat terhadap informasi yang diberikan kepada

    pasar, dapat diartikan bahwa pasar telah efisien. Pasar akan bereaksi terhadap

    suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru

    (jogiyanto,2013 ).

    Dengan demikian, pentingnya informasi mengenai perusahaan bagi

    pemegang saham (stockholder) banyak dimanfaatkan oleh pihak manajemen

    dalam mempertahankan harga saham agar tidak mengalami undervalue (harga

    saham yang terjadi di pasar lebih rendah dari harga wajarnya atau yang biasa

    disebut nilai fundamental saham). Harga saham yang terus meningkat

    merupakan salah satu faktor yang mendukung perusahaan dinilai memiliki

    kinerja yang baik.

    Pembelian kembali saham/buy back adalah aksi korporasi dimana emiten

    melakukan pembelian kembali atas saham-saham emiten yang telah beredar di

    masyarakat (outstanding shares)” (Profits Bulletin Vol. XIV/2014 (2014). Buy

    back menjadi sebuah solusi stabilisasi harga saham akibat pengaruh harga

    saham yang undervalue. Selain sebagai stabilisasi harga saham, buy back juga

    dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan ketika saham emiten merangkak

    naik. Keuntungan yang didapatkan bisa berupa capital gain dan dividen.

    Kebijakan buy back di Indonesia mulai dilakukan oleh emiten Badan Usaha

    Milik Negara (BUMN) dan emiten swasta seiring dengan anjloknya Indeks

    Harga Saham Gabungan (IHSG).

  • 3

    Gambar 1. Indeks Saham Gabungan Per Bulan

    Sumber: Bursa Efek Indonesia (Diolah peneliti, 2015)

    Berdasarkan grafik IHSG per bulan diatas, level 4.120,502 merupakan

    level terendah IHSG sepanjang tahun 2015 atau terendah sejak 27 Agustus

    2013 yang menunjukan level 3.967,842. Perekonomian nasional yang

    melambat serta fluktuasi ekonomi global memperburuk kondisi harga saham

    sehingga membuat perusahaan memutuskan melakukan aksi buy back.

    Fleksibilitas emiten dalam melakukan aksi buy back juga didukung oleh

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan surat edaran Otoritas Jasa Keuangan

    No. 22 Tahun 2015 yang mengizinkan emiten atau perusahaan publik membeli

    sahamnya kembali tanpa persetujuan RUPS pada kondisi pasar yang

    berfluktuasi.

    Emiten atau Perusahaan Publik memerlukan kemudahan untuk melakukan

    aksi korporasi pembelian saham kembali tanpa melanggar ketentuan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, OJK mengeluarkan

    peraturan nomor: 2/POJK/2013 yang mengatur tentang pembelian kembali

  • 4

    saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi

    pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

    Syarat-syarat untuk melakukan pembelian kembali saham adalah

    perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan

    Rapat Umum Pemegang Saham, bagi emiten atau perusahaan yang akan atau

    sedang melakukan pembelian kembali sahamnya maka total keseluruhan

    pembelian kembali paling banyak 20% (dua puluh perseratus) dari modal

    disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5%

    (tujuh koma lima perseratus) dari modal disetor, dan perusahaan dapat

    melakukan pembelian kembali saham setelah menyampaikan keterbukaan

    informasi kepada OJK.

    Dalam peraturan yang dibuat BAPEPAM-LK No: X.K.I Informasi-

    informasi tersebut berkaitan dengan aksi-aksi perusahaan yang biasa disebut

    corporate action. Ada banyak alasan perusahaan untuk melakukan corporate

    action dan salah satunya adalah untuk meningkatkan Earning Per Shares

    (EPS) perusahaan tersebut. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa pembelian

    kembali saham atau buy back masuk ke dalam kelompok corporate action.

    Buy back merupakan tindakan yang dilakukan oleh emiten maupun

    perusahaan publik untuk membeli kembali saham yang telah ditawarkan

    kepada masyarakat, baik melalui bursa maupun di luar bursa (BAPEPAM-

    LK).

    Tujuan dari pembelian kembali/Buy back saham untuk meningkatkan

    kembali harga saham yang telah jatuh di pasar. Oleh karenanya, Buy back

    yang dilakukan emiten atau perusahaan selain berakibat pada meningkatnya

  • 5

    Earning Per Share (EPS) kepemilikan saham yang dimiliki oleh masyarakat.

    Buy back saham yang dilakukan oleh perusahaan atau emiten akan

    mengakibatkan saham yang dimiliki oleh masyarakat akan berkurang (Suply

    berkurang), akibatnya adalah harga saham akan naik (dengan asumsi jumlah

    permintaan terhadap saham tersebut tetap). Kedua hal tesebut tersebut tetap

    akan memengaruhi investor, sehingga para investor akan membeli saham

    perusahaan yang akan melakukan buy back, maka hal ini tentunya akan

    menimbulkan reaksi di pasar (Jogiyanto, 2013).

    Pasar akan bereaksi pada peristiwa yang mengandung informasi. Suatu

    peristiwa dapat diibaratkan sebagai suatu kejutan (surprise) atau sesuatu yang

    unexpected. Sesuatu yang bukan suatu kejutan atau yang sudah diantisipasi

    atau diekspektasi sebelumnya tidak akan menimbulkan suatu reaksi

    (Jogiyanto, 2013).

    Reaksi pasar terhadap pengumuman buy back dapat dilihat dengan cara:

    pertama, bisa dilihat melalui perubahan harga saham yang diukur dengan

    menggunakan abnormal return selama pengamatan, jika pasar bereaksi

    terhadap suatu peristiwa, maka akan diperoleh abnormal return signifikan

    berbeda dengan nol (Jogiyanto, 2013). Kedua, melihat pengaruh trading

    volume activity saham pada hari-hari selama pengamatan (Aryanto, 2009)

    Trading Volume Activity (TVA) merupakan indikatoryang digunakan untuk

    menunjukkan besarnya minat investor pada suatu saham (Budiman dkk,

    2009).

  • 6

    sumber: Jogiyanto, 2010

    Gambar 2. Hubungan antara suatu peristiwa dengan reaksi pasar.

    Dalam menghitung abnormal return perlu diketahui return pasar ( return

    Marketnya). Menghitung market return digunakan harga pasar harian dengan

    menggunakan ukuran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga

    Saham Gabungan (IHSG Atau Jakarta composite Index, disingkat JSX

    Composite) merupakan merupakan salah satu indeks pasar saham yang

    digunakan oleh Bursa Efek Indonesia(BEI). Indeks ini mencakup pergerakan

    harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.

    Pengujian variabel Trading Volume Activity (TVA) mengacu pada

    penilitian terkait dengan event study yang menguji pengaruh suatu peristiwa

    terhadap aktivitas volume perdagangan (trading volume activity) menunjukkan

    reaksi pasar yang signifikan (Junizar, 2013).

    Trading volume activity merupakan salah satu indikator yang digunakan

    untuk melihat reaksi pasar terhadap berbagai informasi yang masuk kepasar

    modal. Reaksi tersebut dilihat melalui parameter pergerakan aktivitas volume

    perdagangan saham dipasar modal. Perubahan pada volume perdagangan

    saham dipasar modal menggambarkan bagaimana aktivitas perdagangan

    saham di bursa saham dan mencerminkan keputusan investasi investor.

    Peristiwa atau

    informasi yang

    berupa suatu kejutan.

    Reaksi pasar yang

    diproksi dengan

    abnormal return dan

    Trading Volume Activity

  • 7

    Penelitian mengenai pengaruh pengumuman buy back saham terhadap

    pasar modal sebelumnya telah beberapa kali dilakukan, hasilnya terdapat

    perbedaan yang signifikan baik dilihat dari average abnormal return selama

    penelitian, maupun average trading volume activity selama periode penelitian.

    Hasil penelitian Junizar (2013) menunjukan bahwa pengumuman buy back

    memiliki pengaruh signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata abnormal

    return kumulatif sebelum dan setelah pengumuman buy back dilaksanakan.

    Pengumuman informasi buy back juga memberikan pengaruh yang signifikan

    terhadap trading volume activity dan terdapat perbedaan rata-rata trading

    volume activity sebelum dan saat transaksi dilakukan.

    Penelitian yang dilakukan Suwanto & sudana (2014) menyatakan bahwa

    terdapat perbedaan average abnormal return kumulatif dan comulative

    average abnormal return kumulatif yang signifikan pada saat sebelum dan

    sesudah pengumuman buy back dilakukan. Artinya, pasar bereaksi atas

    informasi yang mereka dapatkan.

    Peneloitian oleh Delphiane (2016), Penelitiannya ini menggunakan

    abnormal return dan trading volume activity harian untuk menguji

    pengumuman informasi buy back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap

    pasar. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengumuman buy back

    tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada average abnormal return

    sebelum dan sesudah pengumuman dilaksanakan.

    Pada penelitian terdahulu mendapatkan hasil yang berfareasi, dalam

    penelitian yang dilakukan oleh Junizar serta Suwanto & sudana menyatakan

    bahwa adanya pengaruh buy back terhadap kondisi pasar. Namun, dalam

  • 8

    penelitian yang dilakukan oleh Delphiane menyatakan bahwa pengumuman

    buy back saham tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar

    modal.

    Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, hal ini

    menarik untuk dicermati lebih lanjut mengenai besarnya pengaruh

    pengumuman pembelian kembali saham terhadap abnormal return dan

    aktivitas perdagangan saham di pasar modal, sehingga penulis merasa perlu

    untuk melakukan sebuah penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut.

    Penulis merumuskan penelitian dengan judul “PENGARUH

    PENGUMUMAN PEMBELIAN SAHAM KEMBALI (BUY BACK)

    TERHADAP RESPON PASAR : STUDI PADA PERUSAHAAN YANG

    TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-

    2016”

    1.2 Rumusan Masalah

    Sesuai dengan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang

    akan dibahas pada penelitian ini adalah:

    “Apakah terdapat reaksi pasar yang dicerminkan oleh perbedaan

    yang signifikan pada abnormal return dan trading volume activity

    perusahaan-perusahaan secara keseluruhan sebelum dan sesudah

    perusahaan melakukan pengumuman buy back?”

  • 9

    1.3 Tujuan penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk :

    1. Menguji ada atau tidaknya pengaruh pengumuman buy back terhadap

    pasar modal yang dicerminkan oleh perbedaan yang signifikan pada

    abnormal return saham perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman

    buy back berlangsung.

    2. Menguji ada atau tidaknya pengaruh pengumuman buy back terhadap

    pasar modal yang dicerminkan oleh perbedaan yang signifikan pada

    trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman buy back

    berlangsung.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1. Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan

    investasi dalam pasar modal.

    2. Memberikan masukan kepada perusahaan ketika akan melakukan buy

    back pada saat sahamnya mengalami penurunan harga.

    3. Dapat menjadi referensi dan pedoman bagi penelitian-penelitian

    selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan pengumuman buy back.

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori

    2.1.1 Signaling Teori

    Signaling theory menyatakan informasi masa kini akan digunakan

    sebagai sinyal perusahaan di masa yang akan datang. Sinyal perusahaan

    dapat dilihat dari reaksi harga saham. Reaksi harga saham dapat diukur

    dengan menggunakan return saham sebagai nilai perubahan harga atau

    dengan menggunakan abnormal return. Pengumuman suatu berita dari

    perusahaan dikatakan mempunyai kandungan informasi jika memberikan

    abnormal return yang signifikan terhadap pasar. Salah satu informasi yang

    dapat mempengaruhi abnormal return perusahaan adalah informasi

    mengenai rencana pembelian kembali saham (buy back). Sesuai peraturan

    BAPEPAM-LK nomor X.K.I, buy back termasuk salah satu informasi

    yang harus dipublikasikan kepada publik.

    Dalam hal ini, Buy back diharapkan akan memberikan sinyal

    tentang prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Sinyal tersebut

    diharapkan dapat berdampak pada menguatnya harga saham yang terjadi

    di pasar bursa. Implikasi dari teori ini yaitu secara umum akan berdampak

  • 11

    pada harga seluruh sekuritas perusahaan yang berisiko mengalami

    penurunan nilai. Hipotesis sinyal akan mengasumsikan bahwa ketika

    manajer dapat mendeteksi penurunan nilai pada harga saham perusahaan

    dan hal itu dapat mempengaruhi minat investor jangka panjang, maka

    manajer harus melakukan pembelian kembali saham ketika harga

    mengalami penurunan (Rasbrant, 2011).

    2.1.2 Agency Theory

    Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalisasikan nilai

    perusahaan. Salah satunya dapat diukur dari harga saham yang

    bersangkutan. Selain tujuan ini, seorang manajer mungkin memiliki tujuan

    lain yang bertentangan dengan maksimalisasi kekayaan pemegang saham.

    Hal ini akan menciptakan konflik kepentingan yang potensial terjadi dan

    konsep ini yang disebut sebagai agency theory (junizar, 2013).

    Adanya pemisahan antara manajer dengan pemegang saham

    memungkinkan terjadinya konflik kepentingan di antara pihak manajer

    (agen) dan pemangku kepentingan (principal). Ketidak mampuan

    pemegang saham dalam mengambil keputusan bisnis membuat semua

    keputusan dibuat sendiri oleh manajer. Agency problem terjadi karena

    adanya konflik kepentingan antara seorang manajer yang mementingkan

    diri sendiri sebagai seorang agent dan pemegang saham sebagai seorang

    principal.

  • 12

    Agency problem juga dapat dilihat sebagai akibat dari kesulitan

    pemegang saham dalam memastikan apakah return yang mereka dapat

    benar-benar fair return dari modal yang mereka investasikan.

    2.1.3 Definisi pasar modal

    Samsul, 2006 menyatakan bahwa terdapat dua jenis pembiayaan

    melalui pasar modal yaitu melalui hutang dalam bentuk penerbitan

    obligasi dan berbagi kepemilikan modal (dalam bentuk penerbitan

    sekuritas saham). Kedua instrumen ini biasanya dikombinasikan dalam

    struktur modal perusahaan. Besar kecilnya persentase masing-masing

    instrumen yang diterbitkan tergantung dengan kebutuhan perusahaan

    tersebut.

    Samsul (2006) mendefinisikan saham sebagai tanda bukti kepemilikan

    perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham

    (shareholder atau stockholder). Menurut Nor Hadi (2013) mendefinisikan

    saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang diperdagangkan

    dipasar modal yang paling populer berupa surat berharga yang dapat

    diperjual belikan.

    Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-

    lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya

    berjangka lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, obligasi,

    hipotek serta deposito berjangka (sundjaja dan Barlian, 2003)

    Tujuan pasar modal Indonesia:

  • 13

    1. Mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam

    pemilikan saham perusahaan.

    2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham

    3. Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dan

    penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif.

    2.1.4 Corporate action

    corporate action merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu

    perusahaan yang bobotnya cukup material sehingga mempunyai

    kemungkinan mempengaruhi harga saham dari perusahaan yang

    bersangkutan di bursa efek. Makna “cukup material” yaitu mengandung

    bobot yang cukup tinggi, tetapi tingkat bobot ini tentunya bersifat relatif

    tergantung persepsi dari yang mendengarnya. “Setiap tindakan atau aksi

    dari emiten yang cukup material“ mempunyai makna bahwa tindakan atau

    aksi ini merupakan suatu usaha yang disadari dan direncanakan oleh

    manajemen perseroan (Nor Hadi, 2013).

    Darmadji dkk. (2006) menyatakan tindakan atau aksi korporasi

    (Corporate Action) merupakan suatu aktivitas emiten yang berpengaruh

    terhadap jumlah saham yang beredar maupun terhadap harga saham di

    pasar. Corporate action merupakan informasi yang umumnya menarik

    perhatian pihak – pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para

    pemegang saham.

    Dalam peraturan BAPEPAM-LK No: X.K.I tentang “keterbukaan

    informasi yang harus segera diumumkan kepada publik”, tertuang jelas

  • 14

    bahwa informasi atau fakta material yang diperkirakan dapat

    mempengaruhi harga efek atau keputusan investasi pemodal, antara lain

    hal-hal sebagai berikut:

    1. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau

    pembentukan usaha patungan;

    2. Pemecahan saham atau pembagian deviden saham;

    3. Pendapatan dari deviden yang luar biasa sifatnya;

    4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;

    5. Produk atau penemuan baru yang berarti;

    6. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam

    manajemen;

    7. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat

    utang;

    8. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang

    material jumlahnya;

    9. Pembelian atau kerugian penjualan aktiva secara material;

    10. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;

    11. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, atau direktur dan

    komisaris perusahaan;

    12. Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain;

    13. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan;

    14. Penggantian wali amanat;

    15. Perubahan tahun fiskal perusahaan.

  • 15

    2.1.5 Pembelian Kembali saham/stock Repurcase/Buy Back

    Stock repurchase atau pembelian kembali saham atau yang biasa

    dikenal dengan buy back stock adalah tindakan yang dilakukan oleh

    emiten maupun perusahaan publik untuk membeli kembali saham yang

    telah ditawarkan kepada masyarakat baik melalui bursa maupun di luar

    bursa. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan aksi korporasi ini antara lain

    adalah untuk meningkatkan likuiditas saham, memperoleh keuntungan

    dengan menjual kembali setelah harga mengalami kenaikan atau sebagai

    langkah untuk mengurangi modal disetor (Annual Report BAPEPAM-LK,

    2008).

    Buy back saham atau pembelian kembali saham adalah pembelian

    kembali saham-saham yang telah diterbitkan oleh suatu perusahaan dan

    dimiliki oleh perseroan untuk jangka waktu tertentu yaitu maksimum

    selama 3 tahun. Buy back saham merupakan bentuk tanggung jawab dari

    perseroan yang dilakukan oleh perseroan dengan tujuan untuk memberikan

    perlindungan atas modal dan kekayaan perseroan.(Mufidah, 2013)

    Buy back juga merupakan salah satu cara yang dilakukan

    perusahaan untuk mendistribusikan cashflow yang dimiliki perusahaan

    kepada para pemegang sahamnya selain dalam bentuk deviden. Pada saat

    membeli kembali sahamnya, biasanya perusahaan akan membeli dengan

    harga di atas harga pasar. Kelebihan atas harga pasar inilah yang menjadi

    keuntungan bagi para pemegang saham yang dikenal dengan istilah capital

    gain.

  • 16

    OJK mengeluarkan peraturan nomor: 2/POJK/2013 yang mengatur

    tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau

    perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

    Syarat-syarat untuk melakukan pembelian kembali saham adalah

    perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan

    Rapat Umum Pemegang Saham, bagi emiten atau perusahaan yang akan

    atau sedang melakukan pembelian kembali sahamnya maka total

    keseluruhan pembelian kembali paling banyak 20% (dua puluh

    perseratus) dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham

    yang beredar adalah 7,5% (tujuh koma lima perseratus) dari modal

    disetor, dan perusahaan dapat melakukan pembelian kembali saham

    setelah menyampaikan keterbukaan informasi kepada OJK.

    2.1.6 Abnormal Return

    Abnormal return adalah selisih antara return aktual dan return yang

    diharapkan (expected return) yang dapat terjadi sebelum informasi resmi

    diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage of information)

    dan sesudah informasi resmi diterbitkan (samsul,2006).

    Abnormal return merupakan proksi dari reaksi pasar, apabila

    terdapat informasi pada peristiwa yang diobservasi, maka abnormal return

    akan mengikuti peristiwa tersebut, begitu juga sebaliknya, jika peristiwa

    tersebut tidak memiliki kandungan informasi, maka peristiwa tersebut

    tidak memberikan abnormal return (Wirajaya dkk., 2011).

  • 17

    2.1.7 Trading volume Activity (TVA)

    Volume perdagangan saham adalah total saham yang

    diperdagangkan di pasar sekunder pada periode pengamatan ke-t. Besar

    kecilnya volume perdagangan mengindikasikan tingkat ketertarikan para

    investor dalam berinvestasi terhadap saham (Junizar, 2013).

    Aktivitas volume perdagangan (trading volume activity) dapat

    dijadikan sebagai indikator kegiatan perdagangan saham di pasar

    sekunder. Aktivitas volume perdagangan (TVA) merupakan instrumen

    yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap

    informasi melalui pergerakan aktivitas volume perdagangan (Ariyanto,

    2009).

    2.2 Penelitian Terdahulu

    Dalam penelitian Junizar tahun 2013 menyatakan bahwa penelitian

    bertujuan untuk mengetahui pengumuman buy back terhadap respon pasar

    pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan peraturan

    BAPEPAM-LK Nomor XI.B.2 dan XI.B.3 tata cara buy back. Penelitian yang

    dilakukan Junizar menggunakan rata-rata abnormal return harian dan rata-rata

    trading volume activity harian untuk menguji pengumuman informasi buy

    back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap pasar. Penelitian ini juga

    menggunakan rata-rata abnormal return kumulatif dan trading volume activity

    kumulatif untuk menguji perbedaan abnormal return dan trading volume

    activity sebelum dan saat transaksi buy back. Hasil dari penelitiannya

    penelitiannya menujukan bahwa pengumuman buy back memiliki pengaruh

  • 18

    signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata abnormal return kumulatif

    sebelum dan setelah pengumuman buy back dilaksanakan. Pengumuman

    informasi buy back juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

    trading volume activity dan terdapat perbedaan rata-rata trading volume

    activity sebelum dan saat transaksi dilakukan.

    Penelitian serupa juga dilakukan oleh Karamjit (2016) yang berjudul Buy

    back of shares in india : impact on price return. Tujuan dari penelitian adalah

    untuk menentukan reaksi pasar terhadap pembelian kembali saham (Buy Back)

    pengumuman yang ditunjukan oleh perubahan rata-rata abnormal return dan

    abnormal return kumulatif perdagangan saham secara signifikan. Model

    penelitian ini adalah event window yang dilakukan dengan menggunakan 90

    perusahaan sebagai sampel, yang tampil membeli dukungan pada periode

    2000-2012 di Bursa Efek India. Teknik pengambilan sampel penelitian ini

    adalah metode purposive sampling. Hasil pengujian hipotesis, penelitian ini

    menemukan bahwa investor melakukan reaksi yang tidak terlalu signifikan

    terhadap pembelian kembali pengumuman sebagaimana yang muncul dengan

    Tidak ditemukan hasil yang signifikan rata-rata Abnormal Return(ARR)

    antara sebelum dan sesudah pengumuman pembelian saham kembali (Buy

    Back). Tetapi dalam penelitian ini ditemukan perbedaan signifikan dalam

    perhitungan statistik, yaitu signifikan pada 5% pada average abnormal return

    setelah pengumuman buy back.

    Penelitian serupa juga diakukan oleh Suwanto (2014) dengan judul

    penelitian pengumuman stock buy back dan reaksi pasar saham (studi kasus

    perusahaan di bursa efek indonesia). Tujuan dari penelitian yang dilakukan

  • 19

    Suwanto adalah untuk mrnukur ada atau tidaknya pengaruh secara signifikan

    yang di ukur menggunakan Average Abnormal Return serta Cumulative

    Aveage Abnormal Return sebagai perwakilan dari reaksi pasar saham. Hasil

    dari penelitian yang dilakukan Suwanto menunjukan bahwa terdapat reaksi

    pasar positif yang signifikan disekitar pembelian saham kembali yang

    ditunjukan oleh nilai ARR serta CAAR yang signifikan.

    Penelitian yang dilakukan oleh Delphiane (2016) dengan judul Pengaruh

    pengumuman pembelian kembali saham (buy back) terhadap reaksi pasar

    (studi pada perusahaan terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) Tahun 2013-

    2015). Bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengumuman pembelian

    kembali (Buy Back) terhadap respon pasar pada perusahaan yang terdaftar di

    Daftar Efek Indonesia (BEI). Penelitiannya ini menggunakan abnormal return

    dan trading volume activity harian untuk menguji pengumuman informasi buy

    back benar-benar berpengaruh signifikan terhadap pasar. Hasil dari penelitian

    ini menunjukan bahwa pengumuman buy back tidak memiliki perbedaan yang

    signifikan pada average abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman

    dilaksanakan.

  • 20

    Tabel 1. Penelitian Terdahulu

    No Nama

    Peneiti

    Judul penelitian Variabel

    penelitian

    Hasil penelitian

    1 Junizar (2013)

    Pengaruh pengumuman

    pembelian kembali (Buy

    Back) terhadap Reespon

    Pasar: Studi kasus pada

    perusahaan yang

    terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia (BEI)

    Abnormal

    Return dan

    Trading

    Volume

    Activity

    (TVA)

    Hasil dari penelitiannya menujukan bahwa

    pengumuman buy back

    memiliki pengaruh

    signifikan dan terdapat

    perbedaan ratarata

    abnormal return

    kumulatif sebelum dan

    setelah pengumuman

    buy back Dilaksanakan

    Pengumuman informasi buy back memberikan

    pengaruh yang

    signifikan terhadap

    trading volume activity

    dan terdapat perbedaan

    rata-rata trading volume

    activity sebelum dan

    saat transaksi dilakukan.

    2. Suwanto (2014)

    Pengumuman stock buy

    back dan reaksi pasar

    saham (studi kasus

    perusahaan di Bursa

    Efek Indonesia)

    Average

    abnormal

    return

    (ARR) &

    akumulasi

    rata-rata

    abnormal

    return

    Terjadi reaksi pasar positif signifikan di

    sekitar pengumuman

    pembelian kembali

    saham yang ditunjukkan

    dengan nilai AAR dan

    CAAR yang siginifikan.

    Terdapat perbedaan reaksi pasar yang

    signifikan antara

    perusahaan yang

    melakukan

    pengumuman

    pembelian kembali

    saham dengan mengacu

    pada peraturan

    BAPEPAMLK

    No.XI.B.2 tentang

    pembelian kembali

    saham emiten pada

    kondisi normal dengan

    yang mengacu pada

    peraturan BAPEPAM-

    LK No. XI.B.3 tentang

    pembelian kembali

    saham emiten pada

    kondisi pasar berpotensi

  • 21

    krisis, ditunjukkan

    dengan adanya

    perbedaan AAR dan

    CAAR yang signifikan

    antara dua kelompok

    perusahaan tersebut.

    3 Kaur, karamjit

    (2016)

    Buy back of shares in

    india : impact on price

    return

    Average

    Abnormal

    Return

    (AAR) &

    comulative

    Abnormal

    Return(CAR)

    Tidak ditemukan hasil yang signifikan rata-rata

    Abnormal Return(ARR)

    antara sebelum dan

    sesudah pengumuman

    pembelian saham

    kembali (Buy Back)

    Tetapi dalam penelitian ini ditemukan

    perbedaan signifikan

    dalam perhitungan

    statistik, yaitu

    signifikan pada 5%

    pada average abnormal

    return setelah

    pengumuman buy back.

    4 Delphinea (2016)

    Pengaruh pengumuman

    pembelian kembali

    saham (buy back)

    terhadap reaksi pasar

    (studi pada perusahaan

    terdaftar di bursa efek

    indonesia (BEI) Tahun

    2013-2015)

    Rata-rata

    abnormal

    return dan

    rata-rata

    Trading

    volume

    activity

    Penelitian ini menunjukan bahwa

    pengumuman buy back

    tidak memiliki

    perbedaan yang

    signifikan pada rata-rata

    abnormal return

    sebelum dan sesudah

    Pengumuman

    dilaksanakan.

    Informasi pengumuman buy back memberikan

    reaksi pasar dengan

    terdapatnya perbedaan

    yang signifikan sebelum

    dan sesudah

    pengumuman dilakukan

    2.3 Keangka Pemikiran

    Event study merupakan suatu pendekatan metodologikal yang

    penting. Metoda studi peristiwa banyak digunakan untuk menguji reaksi

    pasar dari suatu peristiwa atau pengumuman (Jogiyanto, 2010). Event

    Study juga merupakan sebuah teknik penelitian yang memungkinkan untuk

  • 22

    menilai dan mempelajari pengaruh dari suatu peristiwa terhadap harga

    saham di pasar modal. Studi peristiwa mengukur langsung pengaruh

    peristiwa terhadap harga saham perusahaan pada saat sebelum peristiwa,

    saat peristiwa, dan setelah peristiwa. Data yang digunakan pada studi

    peristiwa juga mudah diperoleh, yakni berupa tanggal peristiwa, harga-

    harga saham perusahaan bersangkutan dan indeks pasar. Event study

    digunakan sebagai alat analisis dalam mengetahui adakah reaksi signifikan

    dalam pasar modal terhadap kejadian yang diperkirakan dapat

    mempengaruhi harga saham suatu perusahaan di pasar modal (Junizar,

    2013). Seperti permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yakni

    untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap pengumuman buy back.

    Reaksi pasar terhadap pengumuman buy back saham dilihat dari adanya

    perbedaan yang signifikan pada abnormal return dan trading volume

    activity sebelum peristiwa, saat peristiwa, dan setelah peristiwa. Uji beda

    digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidak nya perbedaan

    yang signifikan sebelum dan setelah pengumuman buy back.

    Pada saat perusahaan melakukan pengumuman buy back, peristiwa

    ini dapat mempengaruhi harga saham–saham yang diperdagangkan di

    pasar modal apabila peristiwa tersebut dinilai memiliki kandungan

    informasi bagi para investor dan informasi tersebut diterima dengan baik

    oleh para investor.

    Sesuai dengan latar belakang permasalahan, rumusan permasalah

    dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan penulis pada bagian

    sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut

  • 23

    Gambar 3. Kerangka Pemikiran

    2.4 Pengembangan Hipotesis

    2.4.1 Hubungan Abnormal Return dan Pengumuman Buy Back

    Pengumuman buy back dianggap memberikan pengaruh

    terhadap harga saham yang mengalami penurunan dikarenakan

    perusahaan memberikan sinyal (signaling theory) yang baik

    tentang prospek perusahaan di masa mendatang, sehingga akan

    Pengumuman Buy Back

    terhadap Reaksi Pasar

    Analisis Abnormal

    Return (AR)

    Analisis Trading

    Volume Activity (TVA)

    AR sebelum

    pengumuma

    n

    AR setelah

    Pengumuman

    TVA setelah

    Pengumuman

    TVA sebelum

    Pengumuman

    Perbandingan menggunakan

    Uji Beda

  • 24

    berdampak pada perubahan harga saham. Reaksi perubahan harga

    saham tentunya didukung oleh pasar yang efisien. Pada pasar yang

    efisien, harga efek akan merefleksikan semua informasi yang

    mungkin terjadi dengan cepat dan akurat. Faktor informasi yang

    tersedia dianggap sangatlah penting dalam membentuk harga

    keseimbangan efek yang baru (Jogiyanto, 2001).

    Penelitian yang dilakukan Junizar.2013, menyimpulkan

    bahwa buy back memiliki kandungan informasi yang

    menguntungkan (good news) bagi pemegang saham, sehingga

    abnormal return saham akan cenderung bergerak ke arah positif,

    sejalan dengan signaling theory yang menyatakan bahwa informasi

    yang dianggap menguntungkan akan memberikan reaksi pasar

    yang positif. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis

    sebagai berikut:

    H1: Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum

    dan sesudah pengumuman buy back dilakukan.

    2.4.2 Hubungan Trading Volume Activity dan Pengumuman Buy

    Back

    Reaksi pasar selain diukur dengan abnormal return dapat juga

    diukur menggunakan Trading Volume Activity (TVA). Trading

    volume activity sebagai ukuran yang mencerminkan kegiatan

    perdagangan saham (Junizar, 2013). TVA digunakan untuk melihat

    apakah investor menilai buy back cukup informatif. Jika investor

    menganggap pengumuman buy back sebagai suatu sinyal yang

  • 25

    dilakukan perusahaan kepada investor dalam meningkatkan

    kembali harga saham perusahaan, maka investor akan bereaksi dan

    dapat terlihat pada aktivitas pembelian ataupun penjualan saham.

    Ada tidaknya pengaruh pengumuman buy back dapat dilihat dari

    ada tidaknya rata-rata trading volume activity di sekitar tanggal

    pengamatan. Selain itu, reaksi pasar dapat dilihat dari ada atau

    tidaknya perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan

    saat periode buy back direalisasi. Berdasarkan uraian di atas dapat

    dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    H2: Terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan

    sesudah pengumuman buy back dilakukan.

  • 26

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

    3.1.1 Populasi Penelitian

    Populasi menurut (Sugiyono.2005 : 90) adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu

    semua jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

    periode 2010-2016.

    3.1.2 Sampel Penelitian

    Sampel menurut (Indriantoro dan Supomo, 2014) adalah sebagian

    anggota dari populasi yang dipilih menggunakan proses tertentu sehingga

    dapat mewakili populasi. Penetapan sampel dalam penelitian ini

    menggunakan jenis metode purposive sampling. Teknik sampling ini di

    dalam pengambilan sampelnya, peneliti menentukan kriteria dari populasi.

    Jenis metode pemilihan berdasarkan pertimbangan dan kuota (Indriantoro

    dan Supomo, 2014). Adapun kriteriannya yaitu :

  • 27

    1 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

    melakukan Buy Back periode 2010-2016.

    2 Perusahaan melakukan Buy Back berdasarkan peraturan yang

    dikeluarkan oleh OJK nomor: 2/POJK/2013.

    3 Tanggal pengumuman buy back dapat diketahui dengan jelas. Alasan

    penulis memasukkan tanggal pengumuman sebagai kriteria sampel

    adalah untuk memudahkan proses penelitian, dan sampel yang

    digunakan yang sesuai dengan periode penelitian dan tujuan dari

    penelitian, yakni menguji adanya reaksi pasar dan kinerja saham atas

    pengumuman dan peristiwa buy back.

    4 Saham perusahaan yang aktif diperdagangkan selama periode estimasi

    dan periode jendela.

    5 Ketersediaan data harga saham perusahaan untuk kemudahan

    pengolahan data.

    Tabel 2. Jumlah Sampel Emiten yang Terdaftar dalam BEI yang

    terdaftar di BEI dan Melakukan Buy Back Periode 2010-2016.

    Keterangan Jumlah

    Jumlah Emiten yang Melakukan Buy Back 65

    Tidak Berdasarkan peraturan OJK No. 2/POJK/2013/

    dan surat Edaran OJK No. 1/SEOJK.04.2013.

    0

    Melakukan Corporate Action Lainnya disekitar periode

    penelitian seperti Right Issue, warrant, stock dividens,

    Bonus Share, Merger, Partial Lising dan Lain-lain.

    0

    Tanggal pengumuman Buy Back Tidak Diketahui

    Dengan Jelas.

    6

    jumlah 59

    Berdasarkan Kriteria yang Telah Ditentukan, maka jumlah perusahaan

    yang sesuai untuk dijadikan sampel adalah sebanyak 65 perusahaan.

  • 28

    Tabel 3.Daftar Nama Perusahaan yang melakukan Pengumuman Buy

    Back Saham pada tahun 2010-2016.

    Tahun No Perusahaan Kode

    Saham

    Sektor Tanggal

    Pengumuman

    2010 1 PT Arha Karya

    Prima Industri

    Tbk

    AKPI Basic Industri

    and Chemicals

    19/02/2010

    2 PT Global

    Mediacom Tbk

    BMTR Trade, Service,

    and Invesment

    08/04/2010

    3 PT Charoen

    pokphand

    Indonesia Tbk

    CPIN Basic Industri

    and Chemicals

    19/10/2010

    2011 1 PT Global

    Development Tbk

    KPIG Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    28/01/2011

    2 PT

    Telekomunikasi

    Indonesia

    (Persero) Tbk

    TLKM Infrastructure,

    Utulities &

    transportation.

    19/05/2011

    3 PT Bumi

    Resources Tbk

    BUMI Mining 16/08/2011

    4 PT Lippo

    Karawaci Tbk

    LPKR Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    23/11/2011

    5 PT Ciputra

    Properti Tbk

    CTRA Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    23/11/2011

    6 PT bukit Asam

    Tbk

    PTBA Mining 22/11/2011

    2012 1 PT Charoen

    pokphand

    Indonesia Tbk

    CPIN Basic Industri

    and Chemicals

    02/01/2012

    2 Pt Resources

    Alam Indonesia

    Tbk

    KKGI Mining 18/09/2012

    2013 1 PT Median

    Nusantara Citra

    Tbk

    MNCN Trade, Service,

    and Invesment

    28/08/2013

    2 PT MNC

    Investama Tbk

    BHIT Trade, Service,

    and Invesment

    29/08/2013

    3 PT MNC Kapital

    Indonesia Tbk

    BCAP Finance 29/08/2013

    4 PT Global

    Mediacom Tbk

    BMTR Trade, Service,

    and Invesment

    29/08/2013

  • 29

    5 PT Ace Hardwere

    Indonesia Tbk

    ACES Trade, Service,

    and Invesment

    30/08/2013

    6 PT Jaya Real

    Property Tbk

    JRPT Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    03/09/2013

    7 PT Ramayana

    Lestari Sentosa

    Tbk

    RALS Trade, Service,

    and Invesment

    04/09/2013

    8 PT Gajah

    Tunggal Tbk

    GJTL Miscellaneos 04/09/2013

    9 PT Wijaya Karya

    (Persero) Tbk

    WIKA Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    04/09/3013

    10 PT Budi Starch &

    Sweetener Tbk

    BUDI Basic Industry

    and Chemicals

    04/09/2013

    11 PT Bank Panin

    Tbk

    PNBN Finance 04/09/2013

    12 PT Dyandra

    Media

    Internasional Tbk

    DYAN

    Trade,

    Services,and

    Investment

    10/09/2013

    13 PT Ristia Bintang

    Mahkotasejati

    Tbk

    RBMS

    Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    10/09/2013

    14 PT Surya Semesta

    Internusa Tbk

    SSIA

    Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    11/09/2013

    15 PT Bukit Asam

    Tbk

    PTBA Mining 13/09/2013

    16 PT Elektronic

    City Indonesia

    Tbk

    ECII Trade, Service,

    and Invesment

    16/09/2013

    17 PT Intiland

    Development Tbk

    DILD Property, Real

    Estate and

    Building

    Construction

    17/09/2013

    18 PT Semen

    Baturaja Tbk

    SMBR Basic Industri

    and Chemicals

    17/09/2013

    19 PT Panin

    Insurance Tbk

    PNIN Finance 18/09/2013

    20 PT Perdana

    Gapura Prima

    Tbk

    GPRA Property, Real

    Estate and

    Building

    02/10/2013

  • 30

    Construction

    21 PT Pelayaran

    Nasional Bina

    Buana Raya

    BBRM Infrastructure,

    Utulities &

    transportation

    16/12/2013

    22 PT Wintermar

    Offshore Marine

    Tbk

    WINS Infrastructure,

    Utulities &

    transportation

    21/05/2013

    23 PT PP London

    Sumatera

    Indonesia Tbk

    LSIP Agriculture 23/04/2013

    24 PT Salim Ivomas

    Pratama Tbk

    SIMP Agriculture 23/04/2013

    25 PT MNC Sky

    Vision Tbk

    MSKY

    Trade, Service,

    and Invesment

    28/08/2013

    2014 1 PT Danayasa Arthama

    SCBD

    Properti Dan

    Real Estate

    10/01/2014

    2 PT Wijaya Karya WIKA Property, Real Estate And

    Building

    Construction

    15/01/2014

    3 PT Bukit Asam Tbk

    PTBA Mining 07/03/2014

    4 PT Jakarta Internasional

    Hotels & Development Tbk

    JIHD

    Properti and

    Real Estate

    02/04/2014

    5 PT Asiaplast Industries Tbk

    APLI

    Industri Dasar

    Dan Kimia

    14/04/2014

    6 PT Resource Alam Indonesia

    Tbk

    KKGI

    Mining

    06/05/2014

    7 PT Tunas Baru Lampung Tbk

    TBLA Agriculture 15/07/2014

    8 PT Global Mediacom Tbk

    BMTR

    Trade, Services,

    And Investment

    Tidak

    Mengumumkan

    Tanggal dengan

    jelas

    9 PT Colorpak Indonesia Tbk

    CLPI

    Perdagangan,

    Jasa Dan

    Investasi

    Tidak

    Mengumumkan

    Tanggal dengan

    jelas

    10 PT Nusantara Infrastructure Tbk

    META

    Infrastruktur,

    Utilitas Dan

    Transportasi

    Tidak

    Mengumumkan

    Tanggal dengan

    jelas

    11 PT Media Nusantara Citra

    MNCN

    Trade, Services,

    And Investment

    Tidak

    Mengumumkan

    Tanggal dengan

    jelas

    2015 1 PT MNC BHIT Trade, Service, 10/06/2015

  • 31

    Investama Tbk and Invesment

    2 PT Global

    Mediacom Tbk

    BMTR Trade, Service,

    and Invesment

    27/07/2015

    3 PT Bumi Serpong

    Damai Tbk

    BSDE Property, Real Estate And

    Building

    Construction

    01/09/2015

    4 PT ciputra

    Property Tbk

    CTRA Property, Real Estate And

    Building

    Construction

    01/09/2015

    5 PT Medco Energi

    Internasional Tbk

    MEDC Mining 30/12/2015

    6 PT Media Nusantara Citra

    MNCN

    Trade, Services,

    And Investment

    21/07/2015

    7 PT Mitra

    Pinasthika

    Mustika Tbk

    MPMX Trade, Service,

    and Invesment

    Tidak

    Mengumumkan

    Tanggal dengan

    jelas

    8 PT MNC Sky

    Vision Tbk

    MSKY telecommunica

    tion

    18/06/2015

    9 PT Nusa Raya

    Cipta Tbk

    NRCA Building Construction

    27/11/2015

    10 PT Bank PAN

    Indonesia Tbk

    PANS Banking 31/08/2015

    11 PT Bukit Asam Tbk

    PTBA Mining 02/09/2015

    12 PT Ramayana

    Lestari Sentosa

    Tbk

    RALS Trade, Service,

    and Invesment

    25/08/2015

    13 PT Nippon

    Indosari Corpindo

    Tbk

    ROTI Trade, Service,

    and Invesment

    01/10/2015

    14 PT Bank Rakyat

    Indonesia

    BBRI Trade, Service,

    and Invesment

    01/09/2015

    15 Tunas Baru

    Lampung Tbk

    TBLA Agriculture 01/09/2015

    16 PT Bank

    rakyatIndonesia

    (persero)

    BBRI banking Tidak Mengumumkan

    Tanggal dengan

    jelas

    2016 1 PT Dua Putra

    Utama Makmur

    Tbk

    DPUM Agriculture 30/08/2016

    2 PT Bumi Serpong

    Damai Tbk

    BSDE Property, Real Estate And

    Building

    Construction

    01/09/2016

    Sumber: Bursa Efek Indonesia

  • 32

    3.2 Jenis Data dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

    penelitian bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website resmi

    perusahaan : www.idx.co.id. data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

    harian perusahaan terkait, tanggal pengumuman buy back perusahaan terkait

    dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Penelitian ini menggunakan data

    kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam

    bentuk angka. Data yang dianalisis merupakan laporan keuangan tahun 2010-

    2016 dan melakukan Buy Back.

    3.3 Periode Penelitian

    Untuk melihat bagaimana reaksi yang terjadi di pasar, peneliti mengamati

    abnormal return mulai dari -5 sebelum pengumuman buy back hingga +5

    sesudah pengumuman buy back dilaksanakan.

    Menurut Hartono (2013) studi peristiwa (event study) merupakan studi

    yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang

    informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Penentuan periode

    jendela lebih pendek dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya

    dikarenakan peneliti ingin menguji pengaruh pengumuman buy back

    terhadap return saham perusahaan terkait dalam jangka waktu yang pendek.

    Pengamatan tidak melebihi 10 hari periode jendela karena dikhawatirkan

    abnormal return akan terpengaruh oleh faktor-faktor seperti corporate

    action lainnya pada perusahaan yang dijadikan sampel. Penelitian ini

    menggunakan market model untuk mengestimasi expected return di periode

    jendela.

    http://www.idx.co.id/

  • 33

    3.4 Metode Pengumpulan Data

    Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode dokumentasi.

    Metode dokumentasi yaitu melakukan aktivitas pengarsipan dan penyalinan

    dari sumber-sumber sekunder yang berkaitan dengan tanggal pengumuman

    buy back mulai dilakukan, data harga saham harian perusahaan terkait, Indek

    Harga Saham Gabungan (IHSG), volume perdagangan harian perusahaan

    terkait, dan informasi mengenai jumlah saham yang beredar pada saat

    sebelum dan sesudah pengumuman buy back. Studi pustaka diperoleh dari

    penelitian terdahulu dan literatur lainnya.

    3.5 Variabel Penelitian

    3.5.1 Abnormal return saham

    Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari

    return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal

    merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor).

    Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih

    antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi

    (Jogiyanto, 2013). Adapun cara menghitung abnormal return sebagai

    berikut :

    ARi.t = Return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada

    periode peristiwa ke-t.

    Ri.t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada

    periode peristiwa ke-t.

    E[Ri.t] = Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.

  • 34

    Penelitian ini menggunakan persamaan market adjusted abnormal

    return model. Komponen pokok atau indikator yang digunakan dalam

    menghitung abnormal return menggunakan persamaan market adjusted

    abnormal return model adalah sebagai berikut:

    1. Return Aktual

    Actual return(return aktual) merupakan return keuntungan

    yang sebenarnya. Return aktual dihitung berdasarkan data historis.

    Return aktual ini sangat penting karena digunakan sebagai salah satu

    pengukur kinerja perusahaan dan juga digunakan sebagai landasan

    penghitungan return ekspektasi di masa yang akan datang

    (Jogiyanto, 2003).

    Adapun rumus menghitung return aktual adalah:

    Ri.t

    Keterangan :

    Ri.t = Actual Return sekuritas ke-i pada periode t

    Pi.t = Harga saham i pada hari ke-t

    Pi.t-1 = Harga saham i pada satu hari sebelum hari ke-t

    2. Return Pasar (RMt)

    Return Pasar dapat didefinisikan sebagai selisih dari rata-rata

    (average) setiap bulan dari seluruh saham.

    Joiyanto (2010). menyatakan untuk menghitung return pasar

    (market return) pada saat periode estimasi digunakan harga pasar

    harian dengan menggunakan ukuran Indeks Harga Saham Gabungan

    (IHSG) masing-masing saham untuk periode 5 hari diseputar tanggal

    pengumuman, return pasar dapat dihitung dengan rumus sebagai

    berikut :

    Rmt

    Keterangan:

    Rmt = Return pasar pada periode estimasi t

    IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada periode estimasi ke-t

  • 35

    IHSGt-1= Indeks Harga Saham Gabungan periode Estimasi

    3.5.2 Trading Volume Activity

    Selain menghitung abnormal return yang terjadi akibat adanya

    corporate action, reaksi pasar dapat diukur juga dengan melihat

    bagaimana volume trading yang terjadi di sekitar periode pengamatan.

    Peningkatan volume perdagangan menunjukkan bahwa saham tersebut

    menarik investor untuk melakukan investasi atau transaksi pada saham

    tersebut (Junizar, 2013). Dalam kasus buy back, peningkatan volume

    perdagangan mengindikasikan bahwa para pemegang saham tidak ingin

    mengalami kerugian yang lebih besar pada investasinya karena harga

    saham yang dimilikinya mengalami penurunan. Dengan begitu,

    diharapkan para pemegang saham akan melepas saham yang dimilikinya,

    sehingga berdampak pada volume perdagangan di sekitar periode

    pengumuman buy back.

    Cara menghitung TVA dapat dilakukan dengan cara

    membandingkan total saham perusahaan ke-i yang diperdagangkan dalam

    periode pengamatan t dengan total jumlah saham perusahaan ke-i yang

    beredar dalam periode pengamatan yang sama. Menghitung volume

    perdagangan saham dengan menggunakan indikator Trading Volume

    Activity (TVA) (junizar, 2013) :

    TVAit

    Keterangan:

    TVAi,t = Trading Volume Activity

    Vm,t = Total Volume perdagangan saham perusahaan I pada waktu t

  • 36

    Vit = Volume saham perusahaan ke- I

    3.6 Metode Analisis Data

    Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

    menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif dalam penelitian pada

    dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

    sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan (Sugiyono, 2005).

    Tahapan pengujian meliputi uji normalitas data dengan menggunakan

    Kolmogorov-Smirnov. Dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, yaitu uji beda

    dua rata-rata (Paired Sample T-test). Tingkat signifikansi pada penelitian ini

    yang ditetapkan untuk pengujian adalah sebesar 0,05 atau (5%).

    3.6.1 Uji Normalitas Data

    Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah data memiliki

    distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat menggunakan

    statistik parametric, pengujian parametrik diterapkan untuk data dengan skala

    pengukuran interval dan rasio. Jika tipe data interval dan rasio tidak berdistribusi

    normal, maka pengujian statistiknya harus menggunakan pengujian non

    parametric (Hartono, 2016). Penentuan normal atau tidaknya data ditentukan

    sebagai berikut :

    1. Apabila hasil signifikan lebih besar dari tingkat signifikan yang sudah

    ditentukan (>0.005), maka H0 diterima dan data tersebut terdistribusi

    normal.

  • 37

    2. Apabila hasil signifikan lebih kecil dari tingkat signifikan yang sudah

    ditentukan (>0.005), maka Ho ditolak dan data tersebut tidak

    terdistribusi normal.

    Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode analisis data

    akan menggunakan uji statistik non parametrik. Jika data berdistribusi

    normal maka pengujian menggunakan teknik uji beda dua sampel

    berpasangan yaitu Paired Sampel t-Test yang merupakan uji statistik

    parametrik, dengan level of significance( ) = 5%. Akan tetapi, jika data

    tidak berdistribusi normal, maka teknik uji beda dua sampel

    berpasangan yang digunakan adalah Uji Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon

    Signed Rank Test) yang merupakan uji statistik non parametrik, dengan

    level of significance ( ) =5% (Santoso, 2004)

    3.7 Pengujian Hipotesis

    Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis dilakukan

    sebagai berikut :

    Uji Asumsi Klasik

    Uji Statistik

    3.7.1 Uji Beda Dua Rata-rata

    Uji beda dua rata-rata merupakan prosedur yang digunakan untuk

    membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis

    ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang

    berhubungan atau dua sampel berpasangan. Terdapat dua jenis uji beda

  • 38

    dua rata-rata yaitu, uji parametik menggunakan paired sampel t-test, dan

    non-parametik menggunakan wilcoxon signed rank test. Untuk

    menentukan uji beda dua rata-rata yang akan digunakan, sebelumnya

    dilakukan uji normalitas. Ketika hasil uji normalitas menyatakan bahwa

    data berdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah uji parametik

    (paired sampel t-test). namun jika data tidak berdistribusi normal maka

    digunakan uji non-parametik (wilcoxon signed rank test) Uji beda

    digunakan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata

    dua sample. Dua sampel yang dimaksud adalah sampel yang sama namun

    mempunyai dua data, dengan kata lain uji beda dua rata-rata digunakan

    untuk membandingkan abnormal return dan trading volume activity

    sebelum dan setelah pengumuman buy back saham. Kriteria Pengambilan

    Keputusan:

    1. Jika – t tabel < t hitung dan –t hitung < -t tabel maka Ho diterima.

    2. Jika – t hitung < t tabel dan -t hitung > -t tabel maka Ho ditolak.

  • 56

    BAB V

    KESIPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis reaksi pasar, yang

    dicerminkan dengan abnormal return dan trading volume activity terhadap

    pengumuman buy back saham. Proksi tersebut diteliti dengan periode

    pengamatan selama 11 hari, t-5 hingga t+5. Berdasarkan hasil penelitian

    dan pembahasan serta hasil analisis statistik yang telah dijelaskan pada bab

    empat maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

    1. Hasil uji beda dua rata-rata abnormal return yang menggunakan alat

    analisis paired sample t-test pada Tabel 10 menunjukkan bahwa H1

    ditolak yang ditunjukan oleh hasil uji paired sample t-test, yaitu

    dengan taraf signifikansi 5%, nilai -t-hitung < -t-tabel, yakni -808<

    2,001. Hal ini menunjukan bahwa pada periode yang diuji tidak

    terdapat perbedaan yang signifikan antara average abnormal return

    sebelum dan sesudah pengumuman buy back.

    2. Berdasarkan hasil uji beda dua rata-rata trading volume activity

    dengan menggunakan uji parametik, paired sampel t-test, pada Tabel

  • 57

    13 menunjukan bahwa H2 ditolak yang ditunjukan oleh hasil uji

    paired sample t-test, yaitu dengan taraf signifikansi 5%,

    nilai –t-hitung < -t-Tabel, yakni -1.124< 2,001. Hal ini berarti bahwa

    dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya perbedaan yang

    signifikan antara average trading volume activity (ATVA) sebelum

    dan sesudah pengumuman buy back.

    Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

    pengumuman buy back saham tidak memiliki pengaruh yang signifikan

    terhadap pasar modal.

    5.2 Keterbatasan Penelitian

    Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu periode pengamatan yang

    digunakan dalam penelitian ini relatif singkat yaitu hanya 11 Hari.

    5.3 Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis sadar bahwa

    penelitian ini memiliki keterbatasan dan masih banyak kekurangan. Oleh

    karena itu, penulis mengajukan beberapa saran untuk pihak-pihak yang

    berkepentingan dengan investasi dalam pasar modal, dan bagi penelitian

    selanjutnya. Adapun saran-saran yang akan diajukan sebagai berikut :

    1. Bagi perusahaan sebaiknya dalam melakukan corporate action, yakni

    berupa pengumuman buy back hendaknya sangat diutamakan untuk

    memerhatikan kondisi pasar, apakah pasar dalam kondisi yang stabil

  • 58

    atau tidak. Karena berdasarkan hasil penelitian ini pengumuman tidak

    memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pasar, sehingga sangat

    perlu untuk memerhatikan kondisi pasar agar tujuan dari perusahaan

    melakukan corporate action dapat tercapai..

    2. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan investasi dipasar modal

    hendaknya dalam mengambil keputusan tidak hanya melihat satu

    peristiwa saja, dalam hal ini pengumuman buy back saham, namum

    juga memerhatikan faktor-faktor (informasi-informasi) lain yang dapat

    memengaruhi harga saham, seperti informasi perubahan kebijakan

    pemerintah, insider information, dan january effect, sehingga

    informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam mempertimbangkan

    tindakan yang akan diambil.

    3. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan

    waktu yang lebih lama agar dapat mendapat hasil yang lebih akurat.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Bapepam;LK. 2008. Annual Report 2008. Jakarta.

    Ariyanto, Budi. 2009. “Pengaruh Merger atau Akuisisi Terhadap Volume

    Perdagangan dan Harga Saham”. Jurnal Akuntansi Diponegoro, Vol. 4,

    No. 7.

    Budiman, A, dkk. 2009. “Pengaruh Pengumuman Indonesia sustanibility

    Reporting Award terhadap abnormal Return dan Volume Saham (studi

    Kasus Pada perusahaan pemenang ISRA 2005-2008)”. Seminar Nasional

    Akuntansi XII.

    Darmadji, Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2006. Pasar Modal di Indonesia:

    Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta. Salemba Empat.

    Delphinea,N.,Suhadak,Sulasmiyati,S.2016.“Pengaruh Pengumuman Pembelian

    Kembali Saham (Buy Back) Terhadap Reaksi Pasar (Studi Pada

    Perusahaan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)Tahun 2013-2015)”.

    Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 38, No. 1.

    Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Yogyakarta. Graha Ilmu

    Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori portofolio dan Analisis Investasi. Edisi

    Kedelapan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

    Husnan, Suad. (2005). Dasar-Dasar Teori Portopofolio dan Analisis Investasi.

    Edisi Keempat. Yogyakart: UPP AMP YKPN.

    Indrianto, nur. Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &

    manajemen. Yogyakarta. BPFE

    Jogiyanto, H.M. 2010. Study Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat

    Suatu Peristiwa. Edisi Pertama. BPFE- Yogyakarta.

  • Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi

    kedelapan. Yogyakarta. BPFE- Yogyakarta.

    Junizar, M.L., & A. Septiani. 2013. “Pengaruh Pengumuman Pembelian Kembali

    Saham (Buy Back) Terhadap Respon Pasar: Studi pada Perusahaan yang

    Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal Akuntansi Diponegoro,

    Vol. 2, No. 3.

    Kaur, Karamjit., & Dhanda, Prof.Neelam. 2016. “Buy Back Of Share In India:

    Impact On Stock Price Return”. EPRA International Journal Of

    Economic and Business Review.

    Mufidah, ana. 2013. Buy Back Saham Sebagai Sebuah Alternatif Kebijakan.

    JEAM Vol XII No. 1/2013

    Rasbrant, Jonas. 2011. “The Price Impact Of Open Market Share Repurchase”.

    Departemen Of industrial Economic and Management, KTH Royal

    Institute Of Technology, Sweden.

    Samsul, M. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta. Erlangga.

    Santoso, singgih.2004. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta. Salemba

    Empat

    Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis .Bandung. Alfabeta

    Sundjaja Ridwan S. dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 1, Edisi

    kelima. Jakarta: Literata Lintas Media

    Suwanto, Adhi. Sudana, I Made. 2014. “pengumuman Stock Buyback dan Reaksi

    Pasar Saham (Studi Kasus Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia)”.jurnal

    manajemen bisnis Indonesia.

    Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

    Wijanarko, iguh dan Prasetiono. 2012. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham

    (stock Split) Terhadap Likuiditas Saham dan Return saham (study kasus

    pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011). Diponegoro

    journal of management Vol. 1. No. 2. Pp. 189-199.

  • Wirajaya, I, GD, A. 2011. Reaksi Pasar Atas Pengumuman Corporate

    Gorvernance Perception Index (Studi Peristiwa di Bursa Efek Indonesia).

    Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 6(1).

    http://finance.yahoo.com/

    http://www.idx.com/

    http://www.ojk.go.id/

    http://www.ojk.go.id/

    1. cover-sanwacana.pdf2. DAFTAR ISI FIX.pdf3. BAB 1-5.pdf5. DAFTAR PUSTAKA eka.pdf