pengaruh penggunaan metode inquiri untuk …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_full.pdfpengaruh...

215
PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Laela Dian Cahyani NIM: 031334065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lydung

Post on 29-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Laela Dian Cahyani

NIM: 031334065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Sang Pencipta Alam Semesta

Bapak Suyono dan Ibu Sri Morosumiwin

Nenekku Tercinta

Windia, Dedy, Fina, Yulistia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

v

MOTTO

Kesedihan, kebahagiaan, keheningan merupakan

bagian dari hidup, karena hidup merupakan sebuah

seni yang bisa diukir, dilukis melalui tindakan, pikiran

dan kata-kata. Lakukanlah semua dengan bijak dan

mensyukuri apa yang telah mejadi karunia dari Tuhan.

Nilai tertinggi dari seorang manusia bukanlah di mana Ia berbijak

pada saat-saat nyaman dan menyenangkan, tetapi dimana Ia berbijak

pada saat-saat tantang dan pertentangan (Martin Luther)

Ada dua pilihan pokok dalam hidup ini, menerima

kondisi apa adanya atau menerima tanggung jawab

untuk mengubahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini tidak memuatt karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang

telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Oktober 2008

Penulis

Laela Dian Cahyani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : LAELA DIAN CAHYANI

Nomor Mahasiswa : 031334065

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 1 DUKUN MAGELANG beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 29 Oktober 2008

Yang menyatakan

(LAELA DIAN CAHYANI)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

vii

Kata Pengantar

Sesunggunya, segala puji dan syukur bagi Tuhan YME

penulis meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar,

kualitas proses dn hasil beljar mata pelajaran ekonomi siswa SMA

Negeri 1 Dukun Magelang”.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang secara

langsung maupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian

skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada berbagai pihak atas bantuan bimbingan, petunjuk, nasehat, dan

semangat yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terima kasih ini penulis haturkan kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata

Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing dengan penuh

kesabaran, pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran dari awal

hingga selesainya skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

viii

5. Bapak Ig. Suwarjo, S.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 1

Dukun Magelang yang telah memberikan kesempatan bagi

peneliti untuk melakukan penelitian.

6. Bapak Drs. Dwi Anggoro, selaku guru mitra penelitian yang

telah berkolaborasi, membimbing dan membantu peneliti

dalam melakukan penelitian.

7. All Crew XI IPS2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang: Angga,

Danan, Rafika, Risma, Siti Mujianah, dkk. Terima kasih atas

partisipasi, kebersamaan dan keceriaan kalian.

8. Kedua ortuku (Bpk. Suyono dan Ibu Wiwin), yang telah

membesarkan dan selalu memberi dukungan dalam hidup-Ku

moril maupun materiil. Kakakku Windia dan adikku (Dedy,

Fina, Yulis) “Kasih ya atas pemberian dorongan dan motivasi

dalam hidup..sekarang aku sudah lulus” serta Nenekku, Alm.

Paklek dan keponakanku : Devi, Tiara & Farah.

9. Kost Community Brojodento 2 : Yuyun, Mbak Lia, Siska

Kodong, Yulita, Ci2l, Vani dan Niken ndut. Jaga kebersamaan

dan terima kasih segalanya karena telah membuka mata tuk

mengenl satu sama laen.

10. Teman-teman community PAK’B: sobatku Mbk Ana (diet

yukk!), Dewi, Emon”Yohanes”(makacih yach ku tlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

ix

merepotkan-Mu), Ni2ng, Santy, Met-You (kacih ya

pinjamannya), Siska, Dwi, Yisca, Septy, Tiara, St.Yekti, Feli,

Uke, Tari, Siwi, Wita, Adel, Wulan, W@ntet, @rie, @gus,

Yudo, Br@m.

11. Teman- teman seperjuangan PPL di SMA 11 Yogyakarta,

serta teman-teman PBM, Volunter dan anak-anak Pingit

(kapan bisa bersama lagi yach??)

12. Serta orang-orang yang Ku kenal, teman-teman dan semua

pihak yang turut membantu yang namanya tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Hidup untuk berbagi hidup, dan mengkomunikasikan

pengharapan. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap smoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca, lembaga maupun perkembangan ilmu

pengetahuan selanjutnya.

Penulis

Laela Dian Cahyani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

x

ABTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PROSES DAN

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA

NEGERI 1 DUKUN MAGELANG

Laela Dian Cahyani Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi

belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi dengan

menggunakan metode inquiri Siswa SMA Negeri 1 Dukun Magelang. Penelitian

tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008. Data diperoleh

dengan observasi langsung (pengamatan kelas), wawancara dan kuesioner.

Analisis data dilakukan dengan metode dekriptif.

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan

metode inquiri mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini belum dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa (siklus I = 83,78%; siklus II = 80,56%;

siklus III = 92,11%) (2) Penggunan metode inquiri mata pelajaran ekonomi belum

dapat meningkatkan kualitas proses (kualitas pembelajaran guru, siklus I, =

7,43%; siklus II = 7,06%; siklus III = 8,86%; kualitas proses dalam penilaian

penampilan personal dan sosial siswa, siklus I = 7 %; siklus II = 6,7% siklus III =

8,25%) (3) Penggunaan metode inquiri belum dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran ekonomi (siklus I = 54,05%; siklus II = 44,44%; siklus

III = 94,74%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF APPLYING INQUIRY METHOD IN INCREASING LEARNING MOTIVATION, PROCESS QUALITY AND LEARNING RESULT OF STUDYING ECONOMICS OF THE STUDENTS OF 1

STATE SENIOR HIGH SCHOOL DUKUN MAGELANG

Laela Dian Cahyani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aims of this study are to recognize the influence of learning motivation, process quality and the learning result of studying economic by applying the inquiry method of the students of 1 State Senior High School Dukun Magelang. This class action research was conducted from March until April 2008. The data were gained by direct observation (class observation), interviews and questionnaire. The data analysis was done by applying descriptive method. The results of data analysis are: (1) learning motivation level by using Economics Inquiry method in this research does not increase the students’ learning motivation (1st cycle = 83,78%; 2nd cycle = 80,56%, 3rd cycle = 92,11%); (2) applying inquiry method in studying economic has not increased process quality (the quality of teaching learning, 1st cycle = 7, 43%; 2nd cycle = 7, 06%; 3rd cycle = 8, 86%; process quality in evaluating the students’ social and personal appearance, 1st cycle = 7%; 2nd cycle = 6, 7% 3rd cycle = 8, 25%); (3) the application of inquiry method has not increased the result of student’s learning in studying economics (1st cycle = 54, 04; 2nd cycle = 44, 44%; 3rd cycle = 94, 74%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................. . i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. iv

MOTTO................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................. vi

KATA PENGANTAR............................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................. x

ABSTRACT.............................................................................................. xi

DAFTAR ISI........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Batasan Masalah.......................................................................... 4

C. Rumusan Penelitian .................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian......................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian....................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Inquiri............................................................................. 6

B. Motivasi ...................................................................................... 10

C. Belajar ........................................................................................ 15

D. Proses dan Kualitas Proses .......................................................... 18

E. Hasil Belajar ................................................................................ 23

F. Kerangka Berfikir........................................................................ 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitia ................................................................... 29

B. Desain Penelitian......................................................................... 29

C. Pemilihan Tempat dan Waktu Penelitian.................................... 33

D. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................... 33

E. Data Yang Dibutuhkan................................................................ 33

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................... 34

G. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 36

H. Prosedur Penelitian ..................................................................... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Lingkungan Sekolah.................................................................... 44

B. Identitas Sekolah......................................................................... 44

C. Visi dan Misi............................................................................... 44

D. Tujuan dan Sasaran .................................................................... 46

E. Keadaan Sekolah......................................................................... 47

F. Personil Sekolah.......................................................................... 49

G. Prestasi Sekolah........................................................................... 49

H. Struktur Kurikulum ..................................................................... 51

1. Mata Pelajaran................................................................. 51

2. Muatan Lokal ................................................................. 52

3. Kegiatan Ekstrakurikuler................................................. 52

4. Vita Communica ............................................................. 53

5. Beban Belajar .................................................................. 53

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi ........................................................................... 55

1. Siklus Pertama ................................................................ 55

2. Sikuls Kedua ................................................................... 70

3. Siklus Ketiga ................................................................... 87

B. Analisis Motivasi Belajar, Kua litas Proses, dan Hasil Belajar

1. Sebelum Menggunakan Metode Inquiri................................ 102

2. Sesudah Menggunakan Metode Inquiri................................. 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xiv

a. Siklus Pertama ................................................................. 108

b. Siklus Kedua ................................................................... 119

c. Siklus Ketiga ................................................................... 133

BAB IX KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan ........................................................................ 151

B. Saran .................................................................................. 152

C. Keterbatasan Penelitian...................................................... 153

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 156

LAMPIRAN ........................................................................................... 158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Penilaian dengan menggunakan PAP II ..................................... 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi.......................................................... 40

Tabel 5.1 Pengamatan terhadap Aktivitas guru pada Siklus I.................... 61

Tabel 5.2 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus I ... 63

Tabel 5.3 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat pembelajaran dan

Penggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus I ................... 64

Tabel 5.4 Kesan siswa terhadap Perangkat Pembelajaran dan

Penggunaan pembelajaran Metode Inquiri Sikuls I ................... 66

Tabel 5.5 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru Pada Siklus II ................. 77

Tabel 5.6 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus II.. 79

Tabel 5.7 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan

Penggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus II.................. 81

Tabel 5.8 Kesan Sistem terhadap Perangkat Pembelajaran dan

Penggunaan pembelajaran Metode Inquiri Siklus II................... 83

Tabel 5.9 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru pada Siklus II ................. 94

Tabel 5.10 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di kelas pada

Siklus II .................................................................................... 95

Tabel 5.11 KesanGuru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan

Penggunaan pembelajaran Metode inquiri Siklus II ................ 97

Tabel 5.12 Kesan siswa terhadap Perangkat Pembalajaran dan

Penggunaan Pembelajaran Metode inquiri Siklus III............... 99

Tabel 5.13 Aktivitas Guru dikelas sebelum Penggunaan Metode Inquiri.. 102

Tabel 5.14 Kualitas Pembelajaran sebelum Penggunaan Metode inquiri.. 104

Tabel 5.15 Daftar Nilai Kelas XI IPS2 Semester Gasal Tahun Pelajaran

2007/2008 Mata Pelajaran Ekonomi ...................................... 106

Tabel 5.16 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa Terhadap

Metode inquiri Tipe Siklus I ................................................... 109

Tabel 5.17 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus I ............................... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xvi

Tabel 5.18 Penilaian Penampilan personal dan Sosial siswa Siklus II ...... 112

Tabel 5.19 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II............................. 114

Tabel 5.20 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus II ............................... 116

Tabel 5.21 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus II ............... 118

Tabel 5.22 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar siswa terhadap

Metode inquiri Tipe Siklus II................................................... 120

Tabel 5.23 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus II .............................. 122

Tabel 5.24 Penilaian Penampilan Personal dan Sosial Siswa Siklus II .... 124

Tabel 5.25 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II............................. 127

Tabel 5.26 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus II ................................ 129

Tabel 5.27 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dengan Metode inquiri pada Siklus II ............. 131

Tabel 5.28 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa Terhadap

Metode Inquiri Siklus III.......................................................... 134

Tabel 5.29 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus III.............................. 137

Tabel 5.30 Penilaian Ketrampilan Personal dan Sosial Sistem

Siklus III ................................................................................... 138

Tabel 5.31 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus III............................ 141

Tabel 5.32 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus III............................... 143

Tabel 5.33 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus III ............. 145

Tabel 5.34 Hasil Analisis Motivasi Belajar, Kualitas Proses dan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi dengan Metode

Inquiri....................................................................................... 147

Tabel 5.35 Indikator Kberhasilan Tndakan Dalam Siklus I, II dan III ...... 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model PTK .......................................................................... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Surat Permohonan Ijin Penelitian.............................................. 157

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian.......................... 158

Instrumen Pra Penelitian ..................................................... 160

Perangkat Pembelajaran............................................................. 166

Instrumen Penelitian.................................................................. 195

Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner..................................... 229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan pendidikan terus berkembang, hal ini dapat kita lihat bahwa

pendekatan pembelajaran dalam bentuk pendekatan kontekstual (contextual

and teaching learning ) dewasa ini sedang digalakkan penggunaannya.

Dengan pendekatan kontekstual siswa dituntut untuk membangun konsep

keilmuannya sendiri secara induktif, yaitu pola pikir yang didasarkan pada

fakta-fakta yang ada, kemudian setelah itu ditarik kesimpulannya. Contextual

and teaching learning adalah konsep pembelajaran yang membantu guru

menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata dan

memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dalam

kehidupan sehari hari sebagai anggota masyarakat dan keluarga (Blanchard,

2001).

Metode inquiri termasuk dalam pendekatan kontekstual, karena dalam

metode ini siswa dituntut untuk merumuskan permasalahannya sendiri sampai

akhirnya bisa menyusun sebuah teori. Hal ini sesuai dengan tujuan

pembelajaran kontekstual, yaitu siswa makin akrab dengan

lingkungannya. Sudah bukan saat lagi siswa hanya duduk manis saat

mengikuti pelajaran di kelas.

Metode inquiri cocok dikembangkan karena memang cara pembelajaran

pasif sudah saatnya untuk ditinggalkan. Dahulu orang beranggapan proses

belajar hanya melulu menggunakan otak saja, yaitu proses berpikir anggota

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

2

tubuh lain tidak ikut terlibat. Hal ini jelas terlihat saat kita duduk di bangku

SD, guru mengajarkan kita posisi saat menerima pelajaran yaitu duduk

dengan badan tegak dan tangan terlipat di atas meja. Tidak ada komunikasi

dua arah yang terjadi, karena guru hanya mentransfer ilmunya sedangkan

siswa siap menerima ilmu itu.

Dalam pembelajaran berbasis inquiri, belajar adalah aktivitas bertanya

pada diri sendiri dan mencari tahu sendiri jawabannya. Dengan metode ini

siswa dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan bukan dari guru atau

hasil mengingat seperangkat fakta-fakta . Tidak melakukan aktivitas berarti

siswa itu belum bisa dikatakan sebagai belajar. Metode inquiri ini cocok

diterapkan dalam pelajaran ekonomi karena materi yang ada dalam mata

pelajaran ekonomi adalah materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,

sehingga ilmu yang akan disampaikan kepada siswa akan lebih tahan lama

apabila siswa itu bisa mengalaminya sendiri. Misalnya dalam materi pasar,

siswa akan lebih memahami apa dan bagaimana pasar itu apabila siswa itu

beraktivitas sendiri. Dengan pergi ke pasar, siswa bisa mendefinisikan sendiri

apa itu arti pasar, dan akan banyak sekali pelajaran yang bisa didapat dengan

pergi ke pasar. Ilmu yang didapat juga akan lebih tahan lama dari pada

siswa hanya menghafalkan arti pasar dari buku yang sudah ada, karena

belajar akan lebih lama bermakna dengan cara melakukan. Oleh karena

itu, seorang guru harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk

menciptakan belajar mengajar yang dapat menghantarkan anak didik

sampai ke tujuan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional

berdasarkan Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

3

mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggungjawab. Untuk itu diperlukan adanya perubahan dalam

pembelajaran sesuai perkembangannya.

Namun kenyataannya, sesuai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti

metode inquiri belum banyak dipakai oleh guru dalam melakukan

pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1

Dukun Magelang kelas XI-IPS2 yang selama ini masih menggunakan metode

konvensional. Berdasarkan hasil observasi pada hari Senin 24 Maret 2008

ditemukan bahwa ratarata siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran yang

mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran ekonomi

sehingga hasil belajarnya juga belum maksimal. Di sisi lain, motivasi

memiliki peranan penting untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang didapatkan ketika ulangan

harian, saat guru mengajukan pertanyaan dan dapat dilihat secara keseluruhan

dari nilai rapornya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu menerapkan penggunaan metode

inquiri dan menyelidiki dampak penggunaan metode tersebut pada

peningkatan motivasi belajar siswa, kualitas proses dan hasil belajar dalam

pembelajaran ekonomi di SMA. Harapannya adalah dengan menerapkan

metode inquiri siswa termotivasi untuk belajar, sehingga hasil belajar siswa

akan meningkat. Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul “ Pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

4

penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas

proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa SMA N 1 Dukun

Magelang ”.

B. Batasan Masalah

Menyadari banyaknya masalah yang ada dalam usaha meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran ekonomi Kelas XI-IPS2 SMA

Negeri 1 Dukun Magelang, maka peneliti membatasi beberapa masalah yaitu

metode inquiri, motivasi belajar, kualitas proses, dan hasil belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dibuat

perumusan masalah: Apakah penggunaan metode inquiri dapat meningkatkan

motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi

siswa kelas XI-IPS2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi

belajar, kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas

XI-IPS2 SMA Negeri 1 Dukun Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

5

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah

Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.

2. Bagi penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang

diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta sebagai

bekal dalam memasuki dunia kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Inquiri

1. Pengertian Inquiri

Model inquiri adalah sebuah model pembelajaran yang dikembangkan

oleh J. Richard Suchman sejak tahun 1962 (Joyce, et.al., 1992 : 2000). Ia

berpendapat bahwa setiap individu memiliki keinginan meneliti secara

alamiah. Keinginan yang ada pada individu tidak terarah, oleh karena itu

diperlukan latihan meneliti. Model inquiri adalah pola belajar mengajar yang

dirancang untuk melatih siswa melakukan proses meneliti. Penelitian itu dapat

terjadi bila siswa dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan

intelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk

memperoleh pengetahuan (Fudyartanto, 1986 : 119). Model inquiri dirancang

untuk menciptakan tantangan untuk bernalar. Keingintahuan yang tidak

terarah, kemudian diarahkan dengan langkah-langkah dan bereksperimen.

Oleh karena itu, model ini bukan hanya melatih keterampilan meneliti,

menyadarkan pentingnya penelitian, tetapi juga mengaktifkan siswa belajar

memperoleh pengetahuan. Pengajaran berdasarkan inquiri adalah suatu

strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok siswa in quiri dihadapkan

ke dalam suatu isu atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan

melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan terstruktur (Kourskly,

1987 : 68). Sund (1975) dalam bukunya Fudyartanto (1986:120) menyatakan

bahwa “discovery” adalah proses mental dimana individu mengasimilasi

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

7

konsep dan prinsip. Suatu kegiatan “discovery” adalah suatu kegiatan

pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mental sendiri. Proses

mental misalnya mengama ti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan,

mengukur, menarik kesimpulan dan sebagainya.

2. Prosedur Pelaksanaan

Penggunaan model inquiri dapat dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi dan merumuskan situasi yang menjadi fokus inquiri

secara jelas.

b. Mengajukan suatu pertanyaan tentang fakta.

c. Memformulasikan hipotesis atau beberapa hipotesis untuk menjawab

pertanyaan langkah kedua.

d. Mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji

setiap hipotesis dengan data yang terkumpul.

e. Merumuskan jawaban atas pertanyaan sesungguhnya dan menyatakan

jawaban sebagai proposisi tentang fakta jawaban itu merupakan sintesis

antara hipotesis yang diajukan dan hasil-hasil dari hipotesis yang diuji

dengan informasi yang terkumpul.

Guru membagi tugas, meneliti suatu masalah yang di atas

(mengidentifikasi dan merumuskan situasi, mengajukan suatu pertanyaan,

memformulasikan hipotesis, mengumpulkan informasi sampai merumuskan

jawaban). Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing

kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian, mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

8

mempelajari, meneliti dan membahas tugasnya dalam kelompok. Setelah itu

dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan kerja

kelompok dilaporkan ke sidang pleno dan terjadilah diskusi secara luas.

Guru menggunakan teknik ini sewaktu mengajar memiliki tujuan

demikian, agar siswa terangsang oleh tugas dan aktif mencari serta meneliti

sendiri pemecahan masalahnya. Pengajaran inquiri harus meliputi

pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa agar dapat

mengembangkan proses “inquiri”. Jelaslah bahwa siswa dapat berkembang

kemampuan berpikir “discovery-inquiry” hanya apabila ia terlibat dalam

kegiatan yang menuntut pelaksanaan tugas mental. Siswa sesungguhnya tidak

pernah menguasai setiap tugas mental dengan sempurna, maka hanya ada

suatu tingkatan dimana siswa itu menjadi ahli dalam mempelajari tentang

bagaimana to discover to inquiry.

Tugas suatu sistem sekolah adalah membentuk kurikulum sedemikian

rupa sehingga siswa dapat memanifestasikan kemampuan discovery atau

inquirinya. Proses inquiri menuntut guru bertindak sebagai fasilitator,

narasumber dan penyuluh kelompok. Para siswa didorong untuk mencari

pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan.

3. Keunggulan Metode Inquiri

Teknik metode inquiri memiliki keunggulan. Menurut Roestiyah (2001 :

76) mengemukakan sebagai berikut.

a. Dapat membentuk dan menggambarkan self concept pada diri siswa

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

9

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang baru.

c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

bersikap objektif, jujur dan terbuka.

d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya

sendiri.

e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.

f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

g. Dapat mengembangkan bakat/kecakapan individu.

h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

i. Guru dapat menghindari diri caracara belajar yang tradisional.

j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

4. Kelemahan Metode Inquiri

Suatu kelemahan dalam penggunaan metode inquiri menurut Roestiyah

(2001 : 77) adalah sebagai berikut.

a. Strategi ini berdasarkan asumsi bahwa kesiapan pikiran tertentu untuk

belajar. Bagi siswa yang kurang pandai akan mengalami kesulitan

melakukan abstraksi atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara

konsep yang tertulis maupun lisan, sehingga pada gilirannya akan

menimbulkan frustrasi.

b. Metode ini tidak efisien untuk mengajar pada jumlah siswa yang banyak

karena membutuhkan waktu lama untuk membantu mereka melakukan

penemuan teori atau pemecahan masalah lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

10

c. Harapan akan buyar apabila berhadapan dengan sis wa atau guru yang

telah biasa dengan cara mengajar yang lama.

5. Asumsi-asumsi yang mendasari Metode Inquiri

Dalam model inquiri terdapat beberapa asumsi-asumsi yang mendasari,

yaitu sebagai berikut.

a. Keterampilan berpikir kritis dan berpikir edukatif yang diperlukan

berkaitan dengan pengumpulan data yang bertalian dengan kelompok

hipotesis.

b. Keuntungan bagi siswa dari pengalaman kelompok dimana mereka

berkomunikasi, berbagi tanggung jawab dan bersama-sama mencari

pengetahuan.

c. Kegiatan-kegiatan belajar disajikan dengan semangat berbagai inquiri dan

discovery menambah motivasi dan memajukan partisipasi.

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motif berasal dari bahasa Latin “moveers” yang berarti menggerakkan.

Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan. Untuk memperoleh

pengertian yang cukup baku dan jelas, maka perlu mencari bandingan pada

pendapat beberapa orang.

a. Menurut Atkinson (Taufiq, 1997:207) motivasi menunjukkan tendensi

berbuat yang meningkat untuk menghasilkan satu atau lebih pengaruh-

pengaruhnya (satu hasil atau lebih).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

11

b. Menurut A.W. Bernard (Chauhan, 1979 : 196) motivasi menunjukkan

semua fenomena yang dilibatkan dalam stimulasi (perangsangan)

tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu dimana sebelumnya kecil atau

tidak ada gerakan ke arah tujuan itu. Jadi motivasi adalah usaha

memperbesar atau mengadakan gerakan mencapai tujuan tertentu.

c. Menurut Abraham Maslow (Fudyartanto, 2002 : 256) motivasi adalah

konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan kompleks dan

bahwa hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada tiap

kegiatan organisme.

d. Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah :

a. dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu;

b. usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang

dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatan.

Motivasi berlaku untuk semua kegiatan termasuk kegiatan belajar. Jadi

jika dikatakan motivasi belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberi

semangat kepada individu untuk melakukan kegiatan belajar agar lebih giat

belajar supaya prestasinya meningkat menjadi lebih baik.

2. Fungsi Motivasi

Dalam proses belajar mengajar motivasi itu sangat penting, tidak hanya

bagi peserta didik tetapi juga penting bagi guru, dosen maupun karyawan

sekolah. Fudyartanto (2002 : 258) mengemukakan secara umum ada

beberapa fungsi motivasi, yaitu sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

12

a. Motif menggerakkan dan mengatur tingkah laku manusia .

Keadaan motif digambarkan sebagai pembimbing, pengarah dan

pengorientasi tujuan. Bahwa pada tingkah laku yang bermotif, bergerak

dalam satu arah khusus atau spesifik. Tingkah laku itu bermaksud

berketekunan dan berkegigihan.

b. Motif sebagai penyeleksi tingkah laku.

Dengan adanya motif maka tingkah laku manusia tidak membayar tanpa

arah kepada tujuan yang terseleksi, yang menyiapkan individu itu sendiri.

Misalnya siswa yang ingin lulus ujian, maka ia mengkonsentrasi pada

cara-cara yang terseleksi untuk mencapai tujuan tersebut.

c. Motif memberi energi dan menahan tingkah laku.

Motif sebagai alasan predisposisi perbuatan sehingga berarti menjadi

tenaga dorong dan peningkatan tenaga, sehingga terjadilah perbuatan

yang nampak organisme. Motif juga berfungsi untuk mempertahankan

agar perbuatan itu adalah minat berlangsung lama. Energi psikis yang

disediakan tergantung dari besar kecilnya motif. Jika motif itu kuat maka

akan tersedia energi yang besar dan begitu juga sebaliknya. Hebb

(Fudyartanto, 2002 : 259) berpendapat bahwa efisiensi dan kesempurnaan

(kelengkapan) akan bertambah besar dalam keadaan motif yang ada pada

tingkah laku. Artinya semakin besar motif, maka tingkah laku akan

bertambah efisien dan sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

13

Aktualisasi diri 5

Penonjolan diri 4

Kebersamaan diri 3

Ketentraman 2

Fisiologi 1

3. Teori Motivasi

a. Teori Aktualisasi Diri dari Maslow

Abraham Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog humanis. Ia

percaya bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik.

Ia menegaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan tertata secara hierarkis. Jika

kebutuhan dasar terpenuhi, maka timbul kebutuhan yang lebih tinggi dan

seterusnya (Fudyartanto, 2002 : 27). Maslow membedakan 2 (dua)

kelompok kebutuhan, yaitu :

a. Kebutuhan metabolisme (deficit needs), yaitu kebutuhan fisiologis.

Misalnya : lapar dan haus. Jika ini sudah terpadu akan mencapai

lainnya, misalnya : rasa aman, cinta, kebersamaan dan penonjolan

diri.

b. Kebutuhan tumbuh ( self actualization ).

Maslow menolak anggapan psikolog bahwa manusia itu egois, jahat

dan anti sosial. Ia percaya bahwa ada tingkatan kemanusiaan.

b. Teori Motivasi Berprestasi

Teori ini dikemukakan oleh David C. McClelled dari Universitas

Harvard, USA (Fudyartanto, 2002 : 278). Menurutnya, manusia itu satu

sama lain mempunyai motif yang berbeda-beda. Pengembangan motif

prestasi dipengaruhi oleh sejumlah variabel di rumah, sekolah, da n

2

4

5

1

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

14

masyarakat. Rumah (keluarga) memegang peranan penting pada awal

perkembangan motif dan sikap anak. Harapan dan bimbingan orangtua

pada anak-anak mengembangkan kebutuhan prestasi kepada yang lebih

tinggi. Demikian juga masyarakat dengan pandangan hidupnya

mempunyai peranan penting dalam perkembangan motif prestasi. Sekolah

akan membantu mengembangkan perkembangan kepribadian anak pada

sikap yang positif pada anak-anak. Cara guru membimbing

perkembangan anak adalah memberikan cerita-cerita orang-orang besar

yang berhasil dalam perjuangan hidupnya untuk menunjukkan betapa

pentingnya motif prestasi.

c. Teori Motivasi Belajar

Pembicaraan motivasi belajar memakai dasar teori belajar koneksionisme

SR dan teori belajar kognitif (Fudyartanto, 2002 : 285). Menurut teori

belajar koneksionisme SR, manusia adalah sebagai mesin yang

dikendalikan oleh prinsip-prinsip tetap dan motivasi adalah tingkah laku

berasal dari dorongan fisiologis. Motivasi adalah suatu dorongan untuk

berbuat yang dihasilkan dari stimulus. Stimulus dapat dari luar atau dari

dalam diri manusia sendiri. Teori SR menekankan pentingnya

pengalaman masa lalu untuk menjelaskan sebab tingkah laku sekarang.

Konsep motivasi berbeda dengan konsep motivasi menurut SR. Menurut

teori kognitif, motivasi timbul dari situasi yang diciptakan dengan

keseimbangan dalam medan hidup individu. Semua tingkah laku

mempunyai arah dan tujuan. Sebagai contoh, ketika individu pergi ke

suatu tujuan mengalami suatu hambatan kemudian timbul suatu tegangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

15

dari dalam individu untuk mencoba memindahkan suatu hambatan

tersebut. Maka tujuan yang dilepaskan dari tegangan tersebut merupakan

suatu permotivasian yang mementingkan pada pengalaman sekarang

(masa kini) sesuai dengan teori kognitif yang memiliki suatu arti

pendekatan situasiona l pada motivasi tingkah laku.

C. Belajar

1. Pengertian Belajar

Pendidikan di sekolah mengarahkan belajar anak supaya memperoleh

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat

menunjang perkembangannya.

“Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Maka, berdasarkan perilaku yang disaksikan dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang telah belajar (Winkel, 1987:35)”.

Definisi belajar berbeda menurut teori yang dianut. Secara tradisional

belajar dianggap sebagai menambah pengetahuan, yang diutamakan adalah

aspek intelektual. Pendapat lain yang lebih populer ialah memandang belajar

sebagai perubahan kelakuan, yaitu “change of behavior”. Menurut Ernest R.

Hilgard, dalam bukunya Nasution (2003:59) dinyatakan sebagai Learning is

the process, by wich an activity originates or is changed through training

procedures (whether in the laboratory on in the natural environment) as

distinguishe form changes by factors not attributable to training .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

16

Seorang belajar bila ia ingin melakukan suatu kegiatan sehingga

kelakuannya berubah. Ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak

dapat dilakukannya. Ia menghadapi situasi dengan cara lain. Kelakuan harus

kita pandang dalam arti yang luas ya ng meliputi pengamatan, pengenalan,

perbuatan, keterampilan, minat, penghargaan, sikap dan lain nya. Jadi, belajar

tidak hanya mengenai bidang intelektual saja, akan tetapi seluruh pribadi

anak, kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Nasution, 2003:59).

2. Prinsip-prinsip Belajar

Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt (Nasution, 2003:72-

80) adalah.

a. Belajar itu berdasarkan keseluruhan

Pendidik-pendidik modern berpendapat bahwa mata yang lepas kurang

manfaatnya sebab tidak berdasarkan atas keseluruhan ini. Itu sebabnya

maka orang berusaha untuk mengadakan hubungan antara berbagai mata

pelajaran yang disebut korelasi antara mata pelajaran, malahan dapat juga

meniadakan segala batas-batas antara mata pelajaran dengan

mengintegrasikannya.

b. Anak yang belajar merupakan keseluruhan

Sekolah hendaknya dijadikan bukan hanya tempat anak mempelajari

berbagai ilmu, akan tetapi juga tempat mereka hidup dan belajar hidup.

Kurikulum sekolah disesuaikan dengan apa yang diperlukan anak bagi

kehidupannya sehar i-hari. Dengan demikian dicegah adanya jurang yang

sering terdapat antara sekolah dengan kehidupan di luar sekolah untuk

mencapai integrasi pribadi murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

17

c. Dengan “insight” dimaksud suatu saat dalam proses belajar, sewaktu

seseorang melihat atau mendapat pengertian tentang seluk beluk sesuatu,

atau melihat hubungan tertentu antara unsurunsur dalam suatu situasi

yang mengandung suatu problema atau kepemilikan.

d. Belajar berdasarkan pengalaman

Belajar memberi hasil yang sebaikbaiknya bila didasarkan pada

pengalaman. Pengalaman ialah suatu interaksi yakni aksi dan reaksi,

antara individu dengan lingkungan. Individu menjalani pengaruh

lingkungan. Jadi, ada aksi dari lingkungan terhadap individu, akan tetapi

sebaliknya individu bereaksi terhadap pengaruh lingkungan itu.

e. Belajar ialah suatu proses perkembangan

Manusia ialah suatu organisme yang tumbuh dan berkembang menurut

caracara tertentu. Kita tidak dapat mengajarkan segala sesuatu yang kita

kehendaki. Anak-anak baru dapat mempelajarinya dan mencernakannya,

bila ia telah matang untuk bahan pelajarannya itu. Kesiapan anak untuk

mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan atau taraf

pertumbuhan batiniah, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, yakni

oleh pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh.

f. Belajar ialah proses yang kontin iu

Kontinuitas diusahakan dengan meniadakan tinggal kelas. Anak yang

tinggal kelas tidak kontinu pelajarannya, oleh sebab itu ia harus

mengulangi bahan yang sama selama satu tahun. Kurikulum hendaknya

disusun sedemikian, sehingga tiap anak terus maju sesuai dengan

kecepatannya masing-masing. Kontinuitas harus pula ada dalam pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

18

sekolah rendah, menengah, dan tinggi. Seperti anak maju dari kelas yang

satu ke kelas berikutnya. Demikian pula anak itu harus pula maju dari

sekolah rendah ke sekolah menengah dan seterusnya.

g. Belajar lebih berhasil bila dihubungkan dengan minat keinginan dan

tujuan anak.

Hal ini tercapai apabila pelajaran itu langsung berhubungan dengan apa

yang diperlukan murid-murid dalam kehidupannya seha ri-hari atau

apabila mereka tahu dan menerima tujuannya. Akan tetapi dalam

hubungannya dengan cita-cita anak itu, usaha itu mengandung arti

baginya. Ia memahami tujuan pelajaran itu, ia yakin akan ada faedah bagi

kehidupannya dan karena itu ia giat belajar. Dikatakan bahwa anak itu

didorong oleh motivasi yang intrinsik, sebab ia ingin mencapai tujuan

yang terkandung dalam pelajaran itu sendiri.

D. Proses dan Kualitas Proses

Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang berarti

“berjalan ke depan”. Kata “berjalan ke depan” mempunyai konotasi urutan

langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan. Menurut

Chaplin (1972), dalam bukunya Muhibinsyah (2003:109), proses adalah : Any

change in any object or organism, particulary a behavioral or psychological

change (proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan

tingkah laku atau perubahan kejiwaan). Dalam psikologi belajar, proses berarti

caracara atau langkah-langkah khusus yang mengalami beberapa perubahan yang

ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988 dalam bukunya

Muhibin, 2003:109).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

19

Jika kita perhatikan ungkapan any change in object or organism dalam

definisi Chaplin dan katakata “Cara-cara atau langkah-langkah” (manners or

operations) dalam definisi Reber, istilah “tahapan perubahan” dapat kita pakai

sebagai persamaan kata proses. Jadi, proses dapat diartikan sebagai tahapan

perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.

Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju

dari pada keadaan sebelumnya.

Proses belajar mengajar menghasilkan hasil pengajaran. Meskipun tujuan

belajar telah dinyatakan dengan jelas dan baik namun belum tentu hasil yang

diperoleh itu baik.

Suatu pengajaran disebut berhasil baik, bila pengajaran tersebut

membangkitkan proses belajar efektif. Dalam hal ini masalah yang menentukan

bukan metode atau prosedur yang digunakan dalam pengajaran, bukan kolot atau

modernnya pengajaran, bukan pula konvensional atau professifnya pengajaran.

Semuanya itu mungkin penting artinya, tetapi tidak merupakan pertimbangan

terakhir, karena hanya berkenaan dengan “alat” dan bukan dengan “tujuan”

pengajaran. Bagi pengukuran suksesnya pengajaran, syarat tertingi iala h: hasilnya.

Hasil yang disebut baik hendaknya dinilai dari.

1. Hasil yang tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa

Mungkin seorang guru merupakan seorang “pelatih yang baik” bagi siswa

yang akan menghadapi ujian. Tapi bila hasil pengajarannya tidak tahan

lama dan lekas menghilang, maka hasil pengajaran tersebut tidak efektif.

Seorang guru harus mempertimbangkan berapa banyak dari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

20

diajarkannya yang akan masih diingat kelak oleh siswa, setelah lewat

seminggu, sebulan, setahun atau sepuluh tahun.

2. Hasil yang merupakan pengetahuan asli atau otentik.

Pengetahuan hasil pengajaran demikian telah merupakan bagian

kepribadian siswa yang mempengaruhi pandangannya dan caranya

mendekati suatu permasalahan. Ini disebabkan karena pengetahuan

tersebut penuh arti bagi siswa.

Perumusan yang mungkin terbaik untuk pengajaran, ialah mengorganisir

proses belajar. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi oleh pengajaran

yang berhasil baik, ialah bagaimana mengorganisir proses belajar untuk mencapai

pengetahuan otentik.

Karena proses belajar harus diorganisir sebaik-baiknya, maka menurut

hakekatnya guru dapat disebut sebagai seorang organisator. Sebagai seorang

organisator yang baik, maka guru harus memperlihatkan ciri-ciri tertentu dalam

pekerjaannya. Pada ciri-ciri tersebut tergantung efektivitas seorang guru.

Ciri-ciri seorang organisator yang baik ialah.

1. Ia bukan seorang otokrat.

2. Ia tidak akan bertindak sebagai anggota biasa dari kelompoknya tanpa

hak-hak khusus atau tanpa kekuasaan dan keistimewaan tertentu.

3. Ia akan membantu kelompok dan oknum-oknum di dalamnya untuk

menemukan, merumuskan dan menjelaskan tujuan yang hendak

dicapainya sendiri.

4. Ia akan mewakilkan dan membagikan tanggung jawab seluas yang dapat

dilakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

21

5. Ia merangsang dan menghargai inisiatif.

6. Ia akan lebih bertumpu pada kekuatan dan tidak akan menonjolkan

kelemahan.

7. Ia akan memupuk kritik dan penilaian diri sendiri diantara anggota-

anggota kelompoknya.

8. Ia akan terus menerus mengadakan pengawasan, karena tanpa

pengawasan dan peraturan tidak ada satu kelompokpun yang dapat

berfungsi dengan baik.

Ciri-ciri tersebut ialah ciri-ciri cara bertindak. Tidak boleh dilupakan, bahwa

guru terutama bekerja dengan siswa. Tugas dan tanggungjawabnya ialah

menciptakan berbagai situasi yang memungkinkan siswa-siswa dapat bekerja dan

mencapai hasil sebaik-baiknya.

Usaha untuk mencapai hasil sebaik-baiknya mengikuti dua garis

perkembangan utama, antara lain :

1. Usaha menggunakan metode yang lebih baik yaitu menggunakan cara-

cara yang lebih baik untuk menyajikan pelajaran, dihubungkan dengan

penggunaan alat-alat yang lebih efektif, seperti pertanyaan, tugas, buku

pelajaran, papan tulis dan sebagainya;

2. Usaha mengubah hubungan guru dan siswa, serta dalam pola aktifitas

yang akan membawa siswa pada kesibukan belajar.

Pengajaran yang berhasil akan mengorganisir proses belajar yang bermakna

penuh. Dari percobaan-percobaan terbukti bahwa belajar tergantung dari makna

(yang dipelajari). Menarik perhatian dan dapat menimbulkan pemahaman,

merupakan unsur -unsur yang menentukan “makna” tersebut. Di sini guru harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

22

memberi tekanan kepada “makna” (yang dipelajari) karena belajar itu sendiri

esensinya merupakan usaha mencari dan menemukan makna (dari yang

dipelajari).

Guru yang memberikan latihan, yang sama sekali tidak komprehensif sifatnya

atau menyuruh siswa-siswanya menghafalkan fakta-fakta yang tidak berhubungan

satu dengan yang lainnya, melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan hakekat

belajar itu sendiri. Sebaliknya seorang guru yang selalu berusaha agar siswa-

siswanya memahami, akan mengorganisir proses belajar itu seperti yang

seharusnya dilakukan.

Hal yang hendaknya selalu diingat seorang guru ialah, bahwa belajar sama

dengan mengerti. Belajar ialah mencari, menemukan dan melihat pokok

persoalannya. Belaja r ialah memecahkan persoalan yang dihadapi dalam arti

inklusif, bahwa kalau seseorang telah menguasai keterampilan motoris atau kalau

seseorang sudah mempunyai kemampuan menghargai suatu simfoni misalnya, ia

itu sebenarnya telah memecahkan dan menemukan kunci persoalan yang

dihadapinya.

Pengajaran yang berhasil baik itu didasarkan pada pengakuan bahwa belajar

secara esensial merupakan suatu proses yang bermakna dan bukan sesuatu yang

berlangsung dengan mekanis belaka. Penelitian psikologik mengungkapkan

sejumlah aspek yang khas sifatnya atau menekankan pada beberapa hal dalam

keseluruhan pola dari apa yang disebut “belajar dengan penuh makna”, yang

memungkinkan orientasi untuk lebih tegas dan pasti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

23

E. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan

dalam tingkah laku dan kecakapan. Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung

kepada bermacam-macam faktor. Adapun faktor -faktor itu dapat dibedakan

menjadi 2 (dua) golongan (Purwanto, 1990 : 102-106) :

1. Faktor yang ada pada diri orang itu sendiri (faktor individu) meliputi

unsur-unsur sebagai berikut.

a. Kematangan atau pertumbuhan.

b. Kecerdasan, yaitu tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang.

c. Latihan dan pengulangan, dengan berlatih dan mengulangi sesuatu

maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki dapat makin dikuasai

lebih mendalam.

d. Motivasi merupakan pendorong bagi seseorang untuk melakukan

sesuatu.

e. Sifat-sifat pribadi seseorang. Tiap orang mempunyai sifat

kepribadiannya sendiri yang berbeda dengan orang lain. Ada yang

bersifat keras hati, berkemauan keras, tekun dan berusaha dan ada

yang sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian yang ada pada seseorang

turut mempengaruhi hasil belajar yang dapat dicapai, termasuk pula

faktor -faktor fisik kesehatan dan kondisi badan.

2. Faktor-faktor yang ada di luar individu.

a. Keluarga. Keadaan dan suasana keluarga mempengaruhi berhasil atau

tidaknya belajar anak, meliputi : kaya atau miskin, tenteram dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

24

damai, orang tua terpelajar atau tidak, orang tua yang bercita-cita

tinggi bagi anaknya termasuk fasilitas yang diperlukan untuk belajar.

b. Guru dan cara belajar. Faktor guru dan cara mengajar di sekolah

mempunyai peranan yang penting. Sikap dan kepribadian guru, tinggi

rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, cara mengajar guru

kepada anak didiknya, turut menentukan hasil belajar yang dicapai.

c. Alat pelajaran. Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan

perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara

mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam

menggunakan alat akan mempermudah belajar anak.

d. Motivasi sosial, yang berasal dari orang tua, guru, dan teman akan

menimbulkan dorongan dan hasrat belajar anak.

e. Lingkungan. Lingkungan sekitar anak juga mempengaruhi belajarnya.

Apabila seseorang belajar, maka ia akan mendapat hasilnya. Hasil belajar

adalah perubahan di dalam diri si pelajar, ia dapat mengetahui sesuatu yang

sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunyai hasil-hasil yang berbeda

dari apa yang telah dipelajari. Keberhasilan siswa dalam kegiatan yang disebut

belajar akan nampak dalam hasil belajar yang diraihnya.

Hasil belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam

menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1988 : 33). Hasil belajar yang dicapai seseorang

pada tingkat dan jenis tertentu akan memberikan kepuasan dalam hidupnya,

khususnya bagi yang berada di bangku sekolah. Hasil belajar yang dicapai siswa

berfungsi sebagai berikut : indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

telah dikuasai siswa, lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

25

motivasi pendidikan dengan asumsi prestasi belajar dapat mendorong siswa

meningkatkan ilmu pengetahuan, indikator intern dan ekstern dalam institusi

pendidikan, indikator daya serap anak didik (Mahmud, 1990 : 46).

Hasil belajar siswa dapat diketahui dar i hasil evaluasi belajarnya. Evaluasi

adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari tujuan yang ingin dicapai,

gagasan, cara kerja, dan metode pemecahan (Sudjana, 1990 : 28).

Mahmud (1990 : 46) mengemukakan tentang beberapa jenis tes hasil belajar,

yaitu : (a) Tes sumatif, digunakan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa

selama proses belajar berlangsung dengan cara memberi pertanyaanbalikan bagi

penyempurnaan program belajar mengajar serta untuk mengetahui kelemahan-

kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar menjadi lebih baik;

(b) Tes sumatif digunakan untuk menentukan siswa berhasil mencapai tujuan

instruksional yang telah dibuat atau tidak. Hasil dari tes ini untuk menentukan

angka berdasarkan tingkatan hasil belajar siswa yang selanjutnya untuk

menentukan angka rapor. Contoh ujian akhir, ulangan umum akhir caturwulan, (c)

Tes penempatan digunakan untuk mengetahui siswa telah memiliki keterampilan

yang diperlukan untuk mengikuti program belajar, (d) Tes diagnostik digunakan

untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa berdasarkan hasil tes

formatif sebelumnya.

Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan dengan mengadakan

pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian

diberi skor yang berwujud angka. Hasil pengukuran ini merupakan informasi-

informasi atau data yang diwujudkan dalam angka yang disebut hasil belajar

(Masrun, 1975 : 1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

26

F. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Penggunaan Metode Inquiri terhadap Motivasi Siswa

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri.

Motivasi memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu proses belajar

mengajar, artinya bahwa siswa yang tidak atau kurang termotivasi untuk

belajar tentu hasil belajarnya akan buruk dan siswa yang mempunyai motivasi

yang tinggi tentunya hasil belajarnya juga akan bagus. Siswa yang

menimbulkan kegiatan, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai

satu tujuan. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat urgen dalam peningkatan

perolehan hasil belajar, bahkan orang yang sukses di segala bidang, lebih

banyak disebabkan oleh tingginya motivasi yang mereka punyai.

Pengungkapan perubahan tingkah laku dari hasil usaha sangatlah sulit.

Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu tidak ada yang bersifat

intangible atau tidak dapat dicoba (Muhhibinsyah, 1995 : 150). Hasil belajar

tersebut dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat

ukur yaitu tes. Apabila seseorang belajar, maka ia akan mendapat hasilnya.

Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri si pelajar, ia dapat mengetahui

segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

Dalam proses belajar mengajar motivasi itu sangat penting. Jadi jika

dikatakan motivasi belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberi

semangat kepada individu untuk melakukan kegiatan belajar agar lebih giat

belajar supaya prestasinya meningkat lebih baik. Untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa pada kelas XI-IPS2 pada mata pelajaran Ekonomi salah

satunya dengan menggunakan pendekatan metode inquiri. Adanya pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

27

metode ini diharapkan siswa dapat lebih untuk termotivasi dalam belajar

Ekonomi dari pada sebelumnya.

2. Pengaruh Penggunaan Metode Inquiri terhadap Kualitas Proses

Kualitas proses merupakan suatu perubahan langkah atau kemajuan yang

mengarah pada suatu sasaran atau tujuan yang bersifat positif dalam arti

berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.

Adanya penggunaan metode inquiri diharapkan pada kualitas proses

belajar siswa meningkat dari yang sebelumnya kwalitas belajarnya hanya 25%

menjadi 75% bahkan bisa lebih. Menurut Jerome S. Bruner, dalam bukunya

Muhibinsyah (2003:109) dikatakan belajar itu merupakan aktivitas yang

berproses, sudah tentu didalamnya terjadi perubahan-perubahan yang

bertahap-tahap yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan

fungsional.

3. Pengaruh Penggunan Metode Inquiri terhadap Hasil Belajar Siswa

Model latihan inquiri adalah pola belajar mengajar yang dirancang untuk

melatih siswa melakukan proses meneliti. Penggunaan model inquiri diyakini

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi, karena

dalam metode ini peran siswa sangat dipentingkan sedangkan peran seorang

guru hanyalah sebatas pada fasilitator saja sehingga yang meningkatkan

berhasil atau tidaknya suatu pembela jaran adalah siswa itu sendiri.

Guru menggunakan teknik model inquiri sewaktu kegiatan belajar

mengajar memiliki tujuan agar siswa terangsang oleh tugas dan aktif mencari

serta meneliti sendiri pemecahan masalah, mencari sumber sendiri dan

mereka belajar bersama dalam kelompok. Selain itu, penggunaan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

28

inquiri dapat memacu semangat belajar siswa karena siswa dapat menemukan

dan memecahkan permasalahan sendiri dengan cara melakukan dan membuat

siswa terangsang untuk belajar sehingga pada akhirnya siswa termotivasi

dalam pembelajaran ekonomi dan meningkat dalam hasil belajar. Diharapkan

dengan metode inquiri siswa dapat berhasil dari nilai belajarnya berkisar

antara 75% lebih dibanding dengan hasil belajar sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah sebuah penelitian tindakan (action research ), sehingga

esensi dari penelitian ini terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang

alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis atau untuk

meningkatkan kualitas praktik. Rancangan yang diterapkan berupa rancangan

penelitian tindakan. Prosedur dan langkah penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip

dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Waseso (1994) mengemukakan

penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan serta pemantauan dan refleksi yang mungkin

akan diikuti dengan perencanaan ulang. Dalam penelitian tindakan kelas,

kolaborasi dan partisipasi merupakan prinsip pokok.

B. Desain Penelitian

Secara proporsional, prosedur penelitian tindakan yang diterapkan dalam

penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Refleksi Awal.

Peneliti bersama dengan praktisi, mengidentifikasi permasalahan yang

ada dalam sekolah itu, yaitu motivasi dan hasil belajar.

2. Perencanaan.

a. Peneliti dan praktisi merumuskan permasalahan secara operasional.

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

30

b. Peneliti dan praktisi merumuskan hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan

yang dirumuskan bersifat tentatif yang mungkin mengalami perubahan

sesuai dengan keadaan di lapangan.

c. Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang di dalamnya

meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Menetapkan indikator desain pembelajaran inquiri beserta

strateginya.

2) Menyusun rancangan strategi penyampaian dan pengelolaan

pembelajaran inquiri yang merupakan bahan intervensi (rancangan

program, bahan, strategi belajar mengajar, dan evaluasi).

3) Menyusun metode dan alat perekam data yang berupa pedoman

wawancara, pedoman analisis dokumen dan catatan harian.

4) Menyusun rencana pengolahan data bersifat kualitatif.

d. Pelaksanaan tindakan serta pemantauan.

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Guru melaksanakan desain pembelajaran inquiri yang telah

direncanakan. Ada dua jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh guru,

yaitu menerapkan strategi penyampaian dan pengelolaan

pembelajaran. Peneliti berupaya memberikan pengarahan, motivasi

dan rangsangan kepada guru yang melakukan tindakan.

2) Peneliti dan praktisi melakukan pengamatan secara sistematis

terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru. Kegiatan pengamatan

dilakukan secara komprehensif dengan memanfaatkan alat perekam

dan pedoman wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

31

e. Analisis dan refleksi.

Pada kegiatan ini datadata tentang proses dan hasil perencanaan tindakan

serta efek-efek yang ditimbulkan dan yang telah direkam dalam tahapan

obserasi, semua dianalisis dan dicermati bersama dengan para kolaborator

dan diinterpretasikan menurut bahan refleksi sebagai dasar untuk

penyusunan rencana berikutnya, bila masih diperlukan ada bagian-bagian

yang perlu dihilangkan.

Prosedur penelitian ini dapat dilihat dengan lebih jelas lagi dalam bentuk

gambar alur berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

32

Sumber : Kemmis dan Mc Taggart (1990), The Action Reader.

C. Pemilihan Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Dukun Magelang pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XI-IPS2 dengan jumlah siswa sebanyak

39 siswa, yang terdiri atas 14 laki-laki dan 25 perempuan. Penelitian dilaksanakan

selama 2 bulan, yaitu bulan Maret – April 2008.

Penelitian dilakukan secara kolaboratif, yaitu penelitian akan bekerjasama

dengan guru yang bersangkutan dimana peneliti akan bertindak sebagai perencana

Refleksi awal Refleksi awal antara guru dan peneliti terhadap permasalahan pembelajaran.

Perencanaan Alternatif upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

Evaluasi awal dan revisi

Tindakan Awal

Refleksi Observasi dan monitoring.

Kesimpulan

Revisi perencanaan Revisi rancangan tindakan

Tindakan II

Evaluasi II dan revisi

Refleksi Observasi dan monitoring.

Kesimpulan

Revisi perencanaan Revisi rancangan tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

33

dan pengamat dan guru yang mengampu di kelas tersebut sebagai pelaksana

tindakan kelas. Sebagai kolaborator utama adalah guru, wali kelas, kepala

sekolah, pegawai yang terkait dengan penelitian ini.

D. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dan obyek penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa

sekolah tersebut memang belum mengenal metode pengajaran inquiri.

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa siswi Kelas XI-IPS2 SMA Negeri 1

Dukun Magelang.

2. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek adalah pengajaran

menggunakan metode inquiri dalam pembelajaran ekonomi.

E. Data Yang Dibutuhkan

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu

siswa-siswi SMA Negeri 1 Dukun Magelang kelas XI-IPS2 Dukun melalui

observasi langsung (pengamatan kelas), wawancara dengan siswa, kuesioner dan

observasi dokumen (buku siswa).

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional

a. Metode Inquiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

34

Model inquiri dirancang untuk menciptakan tantangan untuk bernalar.

Keingintahuan yang tidak terarah, kemudian diarahkan de ngan langkah-

langkah dan bereksperimen. Oleh karena itu, model ini bukan hanya

melatih keterampilan meneliti, menyadarkan pentingnya penelitian, tetapi

juga mengaktifkan siswa belajar memperoleh pengetahuan. Pengajaran

berdasarkan inquiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa

dimana kelompok siswa inquiri dihadapkan ke dalam suatu isu atau

mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu prosedur

yang digariskan secara jelas dan terstruktur.

b. Motivasi belajar

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegairahan belajar, pengaruh dan

memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar. Variabel motivasi belajar

meliputi ketekunan, adanya keinginan dan keyakinan serta niat yang besar

untuk meningkatkan hasil belajar.

c. Kualitas Proses

Kualitas proses merupakan proses belajar mengajar untuk

meningkatkan suatu hasil belajar yang bermutu sesuai dengan langkah-

langkah yang dilakukan dengan sengaja, dengan sadar dan dengan

terorganisir baik dengan tujuan untuk kelangsungan proses belajar

mengajar yang lebih maju.

d. Hasil Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

35

Hasil belajar siswa merupakan tingkat baik buruknya atau keadaan

mutu atau hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada

mata pelajaran ekonomi.

2. Kategori Kecenderungan Variabel

Kategori kecenderungan terhadap variabel dinilai dengan menggunakan

Penelitian Acuan Patokan (PAP II). Penilaian dengan menggunakan PAP II

(Masidjo, 1995 : 157) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Penilaian dengan menggunakan PAP II

Tingkatan Penguasaan

Kompetensi Kategori Kecenderungan

Variabel 81–100% Sangat tinggi 66 – 80% Tinggi 56 – 65% Cukup 46 – 55% Rendah

Di bawah 46% Sangat rendah

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini untuk masing-masing variabel

diukur dengan cara.

a. Data mengenai peningkatan hasil belajar diukur dengan membandingkan

nilai ulangan harian rata -rata kelas sebelum pelaksanaan tindakan

menggunakan metode inquiri dan sesudah pelaksanaan tindakan

menggunakan metode inquiri. Variabel hasil bela jar diukur dengan

menggunakan Penelitian Acuan Patokan (PAP II).

b. Data mengenai kualitas proses diukur dengan hasil observasi yang

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan menggunakan metode inquiri

(lihat lampiran 1) dan sesudah pelaksanaan tindakan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

36

menggunakan metode inquiri (lihat lampiran 9). Kemudian ditarik suatu

refleksi atau kesimpulan dan diuraikan hasil pengamatan berkaitan

dengan proses belajar mengajar.

c. Data mengenai motivasi diukur berdasarkan persepsi responden siswa

dengan menggunakan kuesioner yang berbentuk pertanyaan tertutup. Dari

hasil jawaban kuesioner yang diperoleh tersebut bersifat kualitatif untuk

diperlukan model skala likert.

Variabel motivasi belajar ini diukur dengan menggunakan 5 kategori dimana

untuk pertanyaan positif (mendukung) jawaban memiliki skor dengan kategori

sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju =

1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif (tidak mendukung) jawaban memiliki skor

dengan kategori sangat setuju = 1, setuju = 2, raguragu = 3, tidak setuju = 4,

sangat tidak setuju = 5 (lihat tabel kisi-kisi angket motivasi).

Dari hasil uji validitas dan realibitas item soal pada kisi-kisi angket motivasi

(Tabel 3.2:40) dengan menggunakan uji Correlation Bivariate Pearson dan

Realibility Analysis, yang valid dan reliabel adalah item soal nomor 12, 13, 19, 20,

dan 21.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Cara Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data dikumpulkan melalui observasi langsung

(pengamatan kelas), wawancara dengan siswa, kuesioner dan observasi dokumen

(buku siswa).

a. Observasi langsung (pengamatan kelas).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

37

Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu

obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Apa yang dikatakan ini

adalah pengamatan langsung (Arikunto, 2002 : 133). Observasi langsung

dapat dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada saat kegiatan

belajar mengajar dalam bidang studi ekonomi dengan menggunakan

metode inquiri.

b. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002 : 131). Teknik

kuesioner dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan tertulis yang

dibagikan kepada responden untuk memperoleh data tentang identitas

responden mengenai manfaat penggunaan metode inquiri untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di

dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain (Wiriatmojo, 2005 :

117). Wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang tidak terjangkau

oleh observasi dan kuesioner.

Anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan

metode wawancara dan kuesioner adalah sebagai berikut.

1) Bahwa subyek atau responden adalah orang yang paling tahu

dirinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

38

2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah

benar dan dapat dipercaya.

3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang

dimaksud oleh peneliti (Hadi, 1986 : 86).

2. Alat Pengumpulan Data

Alat yang dipakai dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar

observasi kelas, lembar observasi siswa, kuesioner, dan buku siswa

3. Jenis Data

Data yang terkumpul dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan data

kualitatif.

H. Prosedur Penelitian

Berdasarkan hipotesis di atas dapat direncanakan serangkaian tindakan yang

akan dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas pada mata pelajaran

ekonomi dengan menggunakan metode inquiri. Oleh karena penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas, maka rancangan penelitian ini berupa siklus yang secara

garis besar mencakup empat kegiatan sebagai berikut.

1. Perencanaan, yaitu penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan.

2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

3. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

39

Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian

ini diuraikan sebegai berikut.

SIKLUS I :

Kegiatan dalam siklus I membahas sub pokok bahasan perdagangan

internasional. Agar siswa memahami metode inquiri, kegiatan yang dilakukan

pada siklus ini meliputi sebagai berikut.

1. Tahap perencanaan.

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berdasarkan

pengalaman dan pengamatan guru bersama peneliti terhadap keprihatinan

yang dihadapi di kelas.

a. Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk

memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya da n membagi

siswa secara berkelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan

56 siswa. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah:

RPP dengan metode inquiri, materi, soal-soal latihan, lembar soal

kuis, lembar observasi dan instrument refleksi.

b. Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :

1) Kriteria keberhasilan berdasarkan pelaksanaan tindakan.

Format Penilaian

Nama Sekolah : Kelas :

No Aspek/unsur yang dinilai Nilai (1-10)

Norma Pembobotan Jml

1 Hasil observasi berdasarkan penggunaan instrumen observasi seperti lampiran 9.

2

2 Penampilan personal dan sosial (penilaian berdasarkan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

40

instrumen penilaian personal dan sosial).

3 Hasil rata -rata ulangan harian seluruh siswa . 3

Jumlah 8 Rata-rata

2) Instrumen observasi kegia tan guru dan siswa di kelas (lihat

lampiran 6: 196 dan 7:200).

3) Lembar penilaian penampilan personal dan sosial siswa.

Format Penilaian Nama Sekolah : Kelas :

No Komponen yang Dinilai Nilai (1-10)

1 Kedisiplinan 2 Rasa tanggung jawab 3 Kesungguhan melakukan tugas yang diberikan guru 4 Keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah 5 Ketepatan waktu (kehadiran, penyelesaian tugas) 6 Kemampuan bekerjasama dengan guru dan teman-

teman dalam berkelompok

7 Kerapihan berpakaian 8 Kesungguhan memperbaiki kesalahan atau

kekurangan selama proses belajar

Rata-rata skor 4) Pedoman wawancara (lihat lampiran 10:209 dan 11:216)

5) Angket kuesioner. Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Motivasi

No. Indikator No. Item Positif

No. Item Negatif

1. Adanya keinginan/ dorongan/ semangat

1, 2, 3, 8, 10, 13, dan 16.

12, 19

2. Tidak mudah putus asa 5 6, 11, dan 14 3. Keyakinan 4, 9 7, 15 4. Niat yang baik 22, 23, dan

25 17, 21 dan 24

5. Mandiri, tidak mudah menyerah.

20

6. Senang memecahkan masalah. 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

41

2. Tahap pelaksanaan tindakan.

Pada tahap ini guru bertindak sebagai guru kelas dan peneliti bertindak

sebagai observer kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode inquiri

b. Pembagian kelompok.

Guru membagi kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 56

siswa. Guru meminta kelompok untuk berdiskusi materi perdagangan

internasional. Guru memantau kegiatan tersebut.

c. Pembahasan

Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Guru

meminta kelompok yang lain untuk menanggapi atau menanyakan

halhal yang kurang jelas.

d. Kuis

Untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi, maka

guru mengadakan kuis seputar materi yang diberikan. Peneliti

bersama guru mengevaluasi hasil kegiatan ini, selanjutnya melakukan

refleksi untuk merencanakan upaya perbaikan.

3. Tahap Observasi.

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran maupun di akhir

pembelajaran. Penelitian mengamati hasil pembelajaran ini, meliputi kegiatan

guru dan siswa di kelas. Hasil pengamatan ini kemudian direfleksikan dan

menjadi pertimbangan untuk memperdalam tindakan ini pada siklus

berikutnya.

4. Tahap Refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

42

Pada tahap ini peneliti bersama guru mengkaji kegiatan sebelumnya,

mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap observasi. Hasil

kajian ini akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam siklus

berikutnya.

SIKLUS II :

Jika dalam siklus I masih ada indikator yang belum tercapai, maka siklus

tindakan kedua bertujuan untuk menguatkan pemahaman tentang metode inquiri

agar indikator peningkatan motivasi, kualitas proses dan hasil belajar tercapai.

Tahaptahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan

siklus I, hanya sub pokok bahasan dan tindakannya berbeda. Tindakannya pada

siklus II ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Demikian juga dengan

siklus III, hasil refeksi siklus 1 dan siklus II akan disempurnakan dalam siklus III.

Analisis dilakukan setelah guru melaksanakan beberapa siklus penelitian

tindakan, yang meliputi motivasi, kualitas proses dan hasil belajar siswa. Peneliti

akan menganalisis hasil observasi selama siklus penelitian berlangsung.

Berdasarkan analisis ini dapat dipelajari hasil tindakan guru terhadap proses

pembelajaran yang dialami oleh siswa.

Data tentang peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran ekonomi lebih

bersifat kuantitatif. Data tersebut dianalisis dengan membandingkan nilai ulangan

harian dan rata-rata kelas waktu sebelumnya dan setelah proses tindakan

berlangsung. Motivasi belajar siswa dan kualitas proses pembelajaran lebih

bersifat kualitatif berupa hasil pengamatan, wawancara, kuesioner dan buku siswa

sehingga data dianalisis dengan metode deskriptif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

43

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Lingkungan Sekolah

SMA Negeri 1 Dukun beralamat di Jln. Kalibening, Kecamatan Dukun,

Kabupaten Magelang, tepatnya di kampung Musuk. Lokasinya berbatasan dengan

SMP Negeri 1 Dukun (utara), Kantor Kelurahan Dukun (barat), kampung Musuk

(timur dan selatan). SMA Negeri 1 Dukun berjarak kurang lebih 400 meter dari

jalan raya, sehingga tidak terganggu oleh kebisingan kendaraan. Keberadaan SMA

Negeri 1 Dukun didukung oleh kelengkapan sarana prasarana yang cukup,

sehingga mendukung para siswa-siswi untuk belajar. Namun begitu, ada satu

kendala dalam akses angkutan umum menuju ke SMA Negeri 1 Dukun karena

hanya satu jalur angkutan yaitu yang melewati jalan Kalibening.

B. Identitas Sekolah

SMA Negeri 1 Dukun merupakan sekolah menengah umum negeri satu-

satunya di Kecamatan Dukun yang dibuka pada tahun 1997.

C. Visi dan Misi.

1. Visi

Jenjang pendidikan SMA bersifat umum yang berlanjut ke jenjang

Perguruan Tinggi. Untuk dapat memasuki jenjang Perguruan Tinggi harus

mampu bersaing dengan peminat lain dalam skala nasional. Oleh sebab itu,

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

44

keberanian dan kemampuan serta kemauan memanfaatkan peluang untuk

berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik harus

senantiasa dipacu dan ditingkatkan dengan tanpa meninggalkan kepribadian

yang berbudi pekerti luhur serta taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan bertumpu pada semangat dan jiwa inilah SMA Negeri 1 Dukun

tetap bervisi “Berprestasi dan Berbudi Pekerti”.

2. Misi

a. Melakukan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga siswa

dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

b. Mengoptimalkan ketuntasan belajar setiap pokok yang disampaikan oleh

guru/pendidik.

c. Meningkatkan daya serap siswa.

d. Meningkatkan semangat berprestasi tinggi kepada siswa yang didukung

oleh semua warga sekolah, orang tua dan masyarakat.

e. Meningkatkan semangat mengikuti kegiatan ilmiah guna meraih juara.

f. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama serta

nilai-nilai budaya bangsa sehingga menjadi jiwa landasan budi pekerti

sehingga menjadikan insan arif dalam bertindak serta terbuka untuk

membangun kesadaran dalam persaudaraan sejati.

g. Meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap ketentuan yang telah

disepakati.

h. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang potensial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

45

i. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga sekolah

dan stakeholders.

D. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan sampai Tahun 2008

a. Rata-rata nilai Ujian Nasional minimal 6,75.

b. Lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri minimal 30%.

c. Lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi minimal

sebesar 50%.

d. Daya serap siswa minimal 4,5%.

e. Daya serap siswa rata-rata 6,75%.

f. Mempunyai kelompok KIR yang mampu menjadi juara tingkat

Kabupaten.

g. Mempunyai tim kesenian yang mampu tampil pada acara di sekolah

maupun Karesidenan.

h. Terbentuk sikap disiplin diri yang mantap bagi seluruh warga sekolah.

i. Terpenuhi kelengkapan sarana prasarana pendidikan.

2. Sasaran Tahun 2006/2007

a. Perolehan Nilai Ujian Nasional rata-rata minimal 6,50.

b. Lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri minimal 15%.

c. Lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi minimal

sebesar 25%.

d. Daya serap siswa minimal 4,00%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

46

e. Daya serap siswa rata-rata 6,00%.

f. Mempunyai kelompok KIR yang mampu meraih juara II tingkat

Kabupaten.

g. Mempunyai tingkat kesenian yang mampu tampil pada acara di sekolah

maupun tingkat Karesidenan.

h. Mempunyai tim olah raga minimal 2 cabang yang mampu masuk finalis

di tingkat Kabupaten.

i. Menurunnya angka pelanggaran sekolah bagi semua warga sekolah.

j. Kelengkapan sarana prasarana pendidikan dapat terpenuhi minimal 78%.

E. Keadaan Sekolah.

Dalam proses belajar mengajar SMA Negeri 1 Dukun memiliki sarana dan

prasarana pendukung, antara lain :

1. 1 ruang Kepala Sekolah.

2. 12 ruang kelas.

3. 1 ruang keterampilan.

4. 1 ruang Guru.

5. 1 ruang Tata Usaha.

6. 1 ruang Perpustakaan.

7. 2 ruang Laboratorium IPA.

8. 1 ruang Laboratorium Komputer.

9. 1 ruang Bimbingan dan Konseling (BK).

10. 1 ruang UKS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

47

11. 1 ruang serbaguna.

12. 1 ruang musik.

13. 1 koperasi/toko.

14. 1 ruang OSIS.

15. 1 ruang Ibadah.

16. 1 rumah penjaga sekolah.

17. 3 kantin.

18. 2 parkiran kendaraan.

19. Lapangan Olahraga.

20. 3 kamar mandi/WC guru.

21. 5 kamar mandi/WC siswa.

Deskripsi Singkat :

Kompleks SMA Negeri 1 Dukun memiliki keadaan yang nyaman untuk

proses belajar mengajar, karena suasana tenang jauh dari kebisingan kendaraan.

Di setiap koridor sekolah terdapat taman yang dikelola dengan baik, sehingga

semakin mendukung kenyamanan sekolah. Perpustakaan menerapkan sistem

terbuka yaitu setiap siswa dapat memilih buku yang diperlukan secara langsung.

Didukung pula laboratorium komputer dan ruang musik sehingga semakin

mendukung siswa-siswi mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran multi

media dan bermusik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

48

F. Personil Sekolah.

Personil sekolah yang mengampu proses pendidikan di SMA Negeri 1 Dukun

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Personil Sekolah yang Mengampu

Proses Pendidikan di SMA Negeri 1 Dukun

Status Karyawan Personil Sekolah Guru

Tetap Guru Bantu

Guru Tidak tetap

Kualifikasi Ijazah

Jumlah

Pendidik 28 2 2 S1 32 Kepala Sekolah

1 - - S1 1

Karyawan TU

13

- - SMA (3) D3 (2) S1 (1)

13

Karyawan PP 5 - - SMA 5 Karyawan Perpustakaan

2 - - D3 2

Jumlah Total 53

G. Peserta Didik.

Tabel 4.2 Jumlah Siswa

Kelas Jumlah

X 158 siswa XI IPA 67 siswa XI IPS 73 siswa XII IPA 76 siswa XII IPS 78 siswa Jumlah 452 siswa

H. Prestasi Sekolah.

Untuk mengembangkan dan mengukur kemampuan seluruh unsur di SMA

Negeri 1 Dukun, maka pihak sekolah mengikuti berbagai lomba baik bidang

akademik maupun non akademik. Kegiatan ini diikuti oleh para siswa, guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

49

maupun sekolah pada umumnya. Prestasi yang berhasil diraih adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.3 Prestasi SMA Negeri 1 Dukun

No. Juara Cabang Kejuaraan Tingkat Tahun Keterangan

1. I Karya Tulis Ilmiah Re-maja.

Kabupaten 1998 a.n. Susi Nursanti

2. Harapan I KIR Kabupaten 1998 a.n. Amin

Fadilah 3. I TUB/PBB Kawedanan 1998 Tonti 4. I TUB/PBB Kabupaten 1998 Tonti 5. II TUB/PBB Karesidenan 1999 Tonti

6. III Pelajar Teladan Putra Kabupaten 1998

7. I TUB/PBB Kawedanan 1999 Tonti 8. I TUB/PBB Kabupaten 1999 Tonti

9. Harapan I

Festival Band Kabupaten 1999

10. I Geguritan Putra Kabupaten 2000 a.n. Supriyanto

11. II Geguritan Putri Kabupaten 2000 a.n. Lucis W. 12. II Jelajah Alam Kabupaten 2000 Sangga Putra 13. II Jelajah Alam Kabupaten 2000 Sangga Putri 14. I TUB/PBB Kawedanan 2000 Tonti 15. I TUB/PBB Kabupaten 2000 Tonti 16. II TUB/PBB Karesidenan 2000 Tonti

17. Harapan I

Jurnalistik Kabupaten 2000 a.n. Hettik

18. II Jurnalistik Kabupaten 2000 a.n. Tri W. 19. II PIR Kabupaten 2001 a.n. Tri W.

20. II Vokal Tunggal Kabupaten 2001 a.n. Supriyanto

21. I Lukis Poster Kabupaten 2001 a.n. Dedet P.

22. III Wawasan Wiyata Mandala. Kabupaten 2001

23. I Kinerja Kepala Sekolah Kabupaten 2001

24. II Kinerja sekolah Kabupaten 2001

25. II Cerdas Tangkas Kepolisian. Kabupaten 2001 Dian, April,

dan Ismanto. 26. III Seni Band Kabupaten 2002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

50

27. I TUB/PBB Kabupaten 2002 Tonti

28. II Pra Olimpiade Komputer

Kabupaten 2003 a.n. Irna Bintarti

29. I dan III Peragaan

Pertolongan Pertama

Kabupaten 2003 a.n. PMR Wira

30. II Teater Karesidenan 2003 31. III TUB/PBB Karesidenan 2004 Tonti 32. I TUB/PBB Kabupaten 2004 Tonti

I. Struktur Kurikulum.

1. Mata Pelajaran.

Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA Negeri I Dukun sesuai

dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam standar isi.

Tabel 4.4 Muatan Pelajaran di SMA Negeri 1 Dukun

Kelas X Kelas XI, XII Ilmu Sosial

Kelas XI, XII Ilmu Alam

No. Mata Pelajaran No Mata Pelajaran No Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

1. Pendidikan Agama

1. Pendidikan Agama

2. PPKn 2. PPKn 2. PPKn

3. Bahasa dan Sastra Indonesia. 3. Bahasa dan Sastra

Indonesia. 3. Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Bahasa Inggris 4. Bahasa Inggris 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 5. Matematika 5. Matematika 6. Kesenian 6. Kesenian 6. Kesenian

7. Pendidikan Jasmani

7. Pendidikan Jasmani

7. Pendidikan Jasmani

8. Sejarah 8. Sejarah 8. Geografi 9. Geografi 9. Geografi 9. Fisika 10. Ekonomi 10. Ekonomi 10. Kimia 11. Sosiologi 11. Sosiologi 11. Biologi

12. Fisika 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi.

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi.

13. Kimia 13. Keterampilan/Bahasa Asing. 13. Keterampilan/Ba

hasa Asing 14. Biologi 14. Bahasa Jawa 14. Bahasa Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

51

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

16. Keterampilan/ Bahasa Asing.

2. Muatan Lokal.

Dengan mengacu pada substansi yang ada, SMA Negeri 1 Dukun

memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah, yaitu

bahasa Jawa untuk semua kelas dan program.

3. Kegiatan Pengembangan Diri/Layanan BK/Ekstrakurikuler.

Pengembangan diri merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan bakat, kebutuhan, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Dukun. Jenis

pengembangan diri yang terdapat di SMA Negeri 1 Dukun adalah :

a. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

b. Jurnalistik.

c. PMR.

d. Rohis.

e. Tonti.

f. Sepak takraw.

g. Teater.

h. Basket.

i. BTQ.

j. Pramuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

52

k. Atletik.

l. Musik/Band.

Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih minimal satu jenis

pengembangan diri/ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Dukun. Segala

aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan pengembangan diri di

bawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh

Kepala Sekolah.

4. Vita Communika (Vit-Com).

Vita Communika merupakan waktu khusus untuk siswa secara individual

maupun klasikal untuk melakukan perbincangan dengan wali kelasnya.

5. Beban Belajar.

Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 1 Dukun dengan menggunakan

sistem paket, yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta

didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban

belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur

kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 1 Dukun. Beban belajar setiap

mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan

oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem

tatap muka, penguasaan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan

memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

53

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan

tatap muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 1 Dukun berlangsung

selama 45 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

54

BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi.

Berdasarkan hasil observasi penelitian tindakan kelas dengan pendekatan

kontekstual (contextual and teaching learning) metode inquiri pada Kelas XI IPS2

SMA Negeri 1 Dukun ini dilakukan dalam 3 (tiga) siklus. Berikut ini diuraikan

kegiatan pada masing-masing siklus yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

1. Siklus I (Pertama).

Siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Maret 2008 pada

jam kedua sampai dengan jam ketiga. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode

inquiri ini dimulai dari jam 07.45 sampai dengan 09.15, dilaksanakan setelah

upacara bendera rutin setiap hari Senin. Materi pembelajaran ini adalah

perdagangan internasional. Materi pembelajaran dibawakan oleh guru mitra yaitu

Bapak Drs. Dwi Anggoro. Peserta pembelajaran adalah siswa Kelas XI IPS2

Semester II pada Tahun Ajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa sebanyak 39

siswa. Dari jumlah tersebut, pada siklus pertama ada dua orang siswa yang tidak

hadir dikarenakan sakit. Adapun pendekatan kontekstual yang diterapkan adalah

metode inquiri. Berikut ini dideskripsikan penerapan metode inquiri pada siklus

pertama.

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

55

a. Perencanaan.

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan pembelajaran

kontekstual metode inquiri. Langkah- langkah perencanaan yang diterapkan

pada siklus pertama adalah sebagai berikut.

1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup

Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS),

kuis dan lembar jawaban.

a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP).

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dan

media pembelajaran serta evaluasi. Semua dibuat secara rinci dan

sistematis (Lampiran 3:167).

b) Materi.

Materi ajar pada siklus pertama adalah perdagangan internasional.

Peneliti dan guru mitra membuat handout. Handout berisi tentang

materi perdagangan internasional dan beberapa pertanyaan yang

ditujukan kepada siswa untuk dijawab dan dibahas dalam diskusi.

Handout ini selanjutnya diberikan kepada siswa setelah pembagian

kelompok selesai (Lampiran 4a:175).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

56

c) Kuis dan lembar jawaban.

Soal kuis pada siklus pertama terdiri dari 10 pertanyaan dalam

bentuk pilihan ganda. Soal-soal kuis disusun oleh peneliti dengan

persetujuan guru mitra. Dalam lembar kuis disediakan kolom

jawaban yang diharapkan memudahkan siswa menjawab soal-soal

kuis (Lampiran 5a:188-189).

2) Peneliti dan guru mitra membagi kelompok. Kelompok dibagi dalam tiga

kategori orang-orang pakar ekonomi, antara lain : Kelompok IA dan IB

dengan nama JM. Keyner, Kelompok 2A dan 2B dengan nama Irving

Fisher, dan Kelompok 3A dan 3B dengan nama Prof. Dr. Mubyarto.

Kelompok dibagi dengan cara siswa mengambil undian di depan kelas.

Setelah acara pengambilan undian selesai, masing-masing siswa

berkumpul sesuai dengan angka dan nama kategori orang-orang pakar

ekonomi.

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.

Instrumen pengumpulan data penelitian ini meliputi :

a) Lembar observasi aktivitas guru di kelas. Cakupan isi lembar

observasi aktivitas guru antara lain : pendahuluan (melakukan

kegiatan pretest, menjelaskan TPK, mengungkapkan apersepsi,

mempersiapkan kelas), inti pembelajaran (mengaktifkan siswa,

motivasi belajar, penggunaan alat peraga, penyajian bahan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

57

kegiatan penutup (memberikan post-test dan rangkuman bahan

pelajaran) (Lampiran 6:196).

b) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas. Cakupan isi lembar

observasi aktivitas siswa di kelas antara lain : menghargai proses

pembelajaran, mengerjakan tugas, dan menanggapi pembelajaran

(Lampiran 7:200).

c) Lembar penilaian penampilan personal dan sosial siswa. Cakupan isi

lembar penilaian penampilan personal dan sosial siswa antara lain :

kedisiplinan, konsentrasi, keaktifan (mendengar orang lain,

menyatakan pendapat), pembagian tugas, menghargai saran dan

pendapat teman (Lampiran 8:204).

d) Lembar observasi kualitas pembelajaran. Cakupan isi lembar

observasi kualitas pembelajaran antara lain : perencanaan dan proses

pembelajaran (Lampiran 9:208).

b. Tindakan.

Pada tahap tindakan ini, peneliti mengimplementasikan pembelajaran

metode inquiri sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah

tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut .

1) Penyampaian sekilas materi.

Sebelum materi pelajaran mengenai perdagangan internasional dimulai,

guru memberikan pengantar. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantar

siswa masuk ke dalam materi yang akan dipelajari pada hari itu. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

58

memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana seputar materi

perdagangan internasional kepada siswa ± 10 menit. Suasana kelas cukup

kondusif, hal ini tampak dari keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.

2) Pembagian kelompok.

Sebelum pembagian kelompok, guru menjelaskan secara teknis mengenai

pembelajaran metode inquiri yang akan dilakukan selama jam pelajaran

berlangsung. Situasi di kelas cukup kondusif. Siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan seksama. Selanjutnya guru membagi kelompok

menjadi 6 (enam) kelompok dengan cara siswa maju ke depan

mengambil undian. Kemudian masing-masing siswa berkumpul ke dalam

kelompok yang telah dibagi berdasarkan kategori nama orang-orang

pakar ekonomi. Masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang.

3) Diskusi.

Setelah pembagian kelompok selesai, selanjutnya guru membagikan

materi berupa handout (ringkasan singkat) kepada masing-masing

kelompok dan memberi kesempatan untuk membuka materi dari

buku paket dan LKS sebagai tambahan pengetahuan. Setelah siswa

selesai membaca, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan

soal yang sudah dibagikan sesuai dengan masing-masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

59

Siswa mengerjakan soal dengan cara saling berdiskusi antar anggota dan

mencari jawaban dari sumber lain yang bersangkutan dengan pertanyaan.

4) Pembahasan.

Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama siswa

membahas semua soal yang sebelumnya telah dikerjakan siswa dalam

forum diskusi pada masing-masing kelompok. Kemudian guru memberi

kesempatan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil temuan

jawaban ke dalam pleno. Kelompok yang berpartisipasi dengan antusias

dan senang hati mempresentasikan jawaban. Setiap kelompok diberi

kesempatan yang sama untuk mempresentasikan hasil jawaban.

Kemudian guru memberi kesempatan kepada kelompok yang memiliki

soal sama untuk menanggapi jawaban atau menyatakan pendapat yang

lain dari hasil jawaban yang dipresentasikan. Setelah guru memberikan

kesempatan kepada kelompok yang memiliki soal sama, guru juga

memberikan kesempatan kepada kelompok yang memiliki soal berbeda

untuk menanggapi jawaban atau menyatakan pendapat lain.

5) Kuis.

Untuk mengukur sejauh mana siswa dapat menerima dan memahami

pelajaran hari itu, guru mengadakan kuis selama 15 menit setelah sesi

pembahasan berlangsung. Guru membagikan hasil kuis yang terdiri dari

10 soal pilihan ganda. Kemudian siswa mengerjakan soal yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

60

dibagikan. Kuis berlangsung tertib. Siswa mengerjakan soal sendiri-

sendiri.

c. Observasi.

Hasil pengamatan (observasi) pada siklus pertama dapat diuraikan

sebagai berikut .

1) Pengamatan terhadap guru.

Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal

guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup pelajaran.

Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.1 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru pada Siklus I

No. Langkah/Jenis Kegiatan Guru Ya Tidak A 1. 2. 3. 4.

Pendahuluan Melakukan kegiatan pre-test Menjelaskan TPK Mengungkapkan apersepsi Mempersiapkan kelas

√ √ √

B 1.

Inti Pembelajaran Prinsip pembelajaran yang dilaksanakan : a. Mengaktifkan siswa b. Motivasi belajar dan menarik perhatian

siswa. c. Menggunakan peragaan d. Menyajikan bahan secara logis dan

sistematik. e. Menyiapkan kontekstual, seperti : korelasi,

integrasi, dan belajar dari lingkunagn sosial budaya.

√ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

61

No. Langkah/Jenis Kegiatan Guru Ya Tidak C 1. 2. 3.

Kegiatan Penutup Memberikan post-test Memberikan rangkuman bahan pelajaran Memberikan tugas/PR

√ √

√ Sumber: (Lampiran 6a:179)

Tabel 5.1 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama proses

pembelajaran berlangsung pada siklus pertama. Tampak pada tabel

bahwa guru sudah menjelaskan pembelajaran metode inquiri secara

teknis. Guru mengorganisasikan pokok bahasan perdagangan

internasional yang bersifat sempit menjadi pokok bahasan yang lebih

luas sehingga memudahkan dan menarik perhatian siswa dalam

memahami materi. Guru mempersiapkan kelas dan membantu

pembentukan kelompok. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk

memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan,

kebersamaan dan tujuan dari pembelajaran sehingga siswa mempunyai

konsep yang jelas mengenai arah kegiatan pembelajaran. Namun

demikian, pada saat guru menjelaskan materi perdagangan internasional

belum menggunakan peragaan (contoh-contoh gambar perdagangan

internasional). Di samping itu, guru pada waktu sebelum pembelajaran

dimulai belum melakukan kegiatan pre test dan memberikan tugas atau

PR. Oleh sebab itu, waktu guru tersita hanya untuk mempersiapkan

kelas, menjelaskan kegiatan pembelajaran, mengaktifkan dan memotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

62

siswa. Secara umum dapat dikatakan bahwa langkah atau jenis kegiatan

guru belum seluruhnya dilakukan.

2) Pengamatan terhadap kelas.

Pengamatan terhadap kelas dilakukan oleh peneliti mulai dari awal

sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa di kelas selama

kegiatan belajar-mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus I

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √ 4. Siswa mencatat hal-hal penting √ 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ 6. Siswa siap duduk di mejanya pada waktu

pelajaran dimulai. √

7. Siswa mengucapkan salam √ 8. Siswa tenang pada waktu guru menjelaskan √ 9. Siswa berbisik-bisik pada waktu guru

menjelaskan. √

10. Siswa sering mengajukan pertanyaan √ 11. Siswa asyik mengobrol bila guru menjelaskan √ 12. Siswa asyik bekerja bila diberi tugas √ 13. Siswa patuh pada tata tertib √ 14. Siswa siap dengan buku/alat pelajaran √ 15. Siswa puas pada akhir pelajaran √

Sumber: (Lampiran 7a:201)

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa suasana di Kelas XI IPS2 sudah

berjalan dengan baik dan sangat mendukung kegiatan belajar mengajar.

Hal ini ditunjukkan dari 15 uraian kegiatan, sebanyak 80% (diperoleh

dari 12/15 x 100%) komponen terkategorikan positif dan 20% (diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

63

dari 3/15 x 100%) termasuk ke dalam kategori negatif. Dengan demikian

tingkat aktivitas siswa di dalam kelas mendukung positif kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri.

d. Refleksi.

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan dan

penyimpulan hasil observasi terhadap partisipasi, motivasi dan hasil belajar

siswa. Refleksi dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar dan juga

sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Hasil refleksi siklus pertama dapat

dilihat sebagai berikut .

1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan penggunaan

pembelajaran metode inquiri.

Tabel 5.3 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan

Penggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus I

Nama : Drs. Dwi Anggoro Hari, tanggal : Senin, 31 Maret 2008 Materi : Perdagangan Internasional. No. Uraian Komentar 1.

Penilaian guru terhadap komponen pem-belajaran. a. Materi ajar b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Soal kuis d. Kunci soal e. Tes Hasil Belajar f. Suasana kelas g. Contoh RPP h. Cara kerja siswa i. Keterampilan kontekstual yang

a. Baik b. Baik c. Cukup d. Cukup e. Kurang f. Baik g. Cukup h. Baik i. Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

64

dilatihkan. 2. Selama kerja kelompok siswa

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide- idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan. f. Mengacaukan kegiatan

a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak f. Tidak

3. Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode inquiri.

Siswa senang karena tidak bosan dalam mengikuti belajar mengajar.

4. Hambatan yang mungkin akan ditemui jika nanti guru dakan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode inquiri seperti yang telah dilakukan.

Perencanaan waktu yang terbatas.

5. Apakah siswa termotivasi untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan?

Ya.

Sumber : (Lampiran 10a:213)

Tabel 5.3 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat

pembelajaran metode inquiri. Dapat dilihat bahwa dari 9 (sembilan)

komponen pembelajaran, sebanyak 55,56% (diperoleh dari 5/9 x 100%)

komponen terkategorikan baik, 33,33% (diperoleh dari 3/9 x 100%)

termasuk ke dalam kategori cukup baik, dan 11,11% (diperoleh dari 1/9 x

100%) komponen terkategorikan kurang. Siswa mendukung positif

kegiatan pembelajaran metode inquiri. Hal ini terlihat dengan cara siswa

turut aktif dalam kerja kelompok, tidak mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan ataupun mengacaukan kegiatan. Di samping itu, siswa

juga mendapatkan keuntungan yaitu siswa senang karena tidak bosan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

65

dalam mengikuti belajar mengajar dan termotivasi untuk mengikuti

KBM selanjutnya seperti yang telah dilakukan pada siklus pertama.

Namun demikian, waktu yang direncanakan terbatas menjadi hambatan

dalam pembelajaran metode inquiri pada siklus pertama ini. Semua

kegiatan pembelajaran dilakukan dengan waktu cepat dan tergesa gesa

sehingga untuk sebagian kelompok tidak sempat untuk menampilkan

hasil diskusinya.

2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan penggunaan

pembelajaran metode inquiri.

Tabel 5.4 Kesan Siswa terhadap Perangkat Pembelajaran dan Penggunaan Pembelajaran Metode Inquiri Siklus I

No. Uraian Komentar 1. Dengan metode inquiri, apakah kamu

menjadi termotivasi untuk belajar dan mengikuti KBM (kegiatan belajarmengajar) berikutnya seperti yang telah kamu ikuti?

Sebanyak 75,69% siswa termotivasi untuk belajar dan 24,32% belum termotivasi untuk belajar.

2. Metode apa saja yang biasa dipakai oleh guru untuk mengajar?

Sebanyak 67,57% siswa mengatakan metode ceramah dan latihan soal, 21,62% mengatakan tanya jawab dan selebihnya mengatakan ceramah, tanya jawab dan latihan soal.

3. Dengan metode inquiri, hambatan apa yang kamu temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran?

Sebanyak 18,92% siswa mengatakan waktu terbatas, 13,51% kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

66

konsentrasi, 40,54% kurang jelas dengan metode yang digunakan serta 27,03% tidak menemui hambatan.

4. Keuntungan yang kamu peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri.

Sebanyak 75,68% siswa mengatakan bisa bekerja sama, tukar pendapat dengan orang lain dan lebih tervariasi dalam belajar, 10,81% mengatakan senang dan ramai.

No. Uraian Ya Tidak 5. Selama kerja kelompok, kamu :

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide- idemu d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan. f. Mengacaukan kegiatan

89,19% 35,14% 67,57% 72,97% 10,81%

2,70%

10,81% 64,86% 32,43% 27,03% 89,19%

97,30%

Sumber : (Lampiran 11a:217)

Tabel 5.4 menunjukkan kesan siswa terhadap perangkat

pembelajaran metode inquiri kesan siswa terhadap metode pembelajaran

inquiri cukup positif. Tampak pada tabel bahwa sebesar 75,68% siswa

mengatakan bisa bekerja sama, tukar pendapat dengan orang lain dan

lebih bervariasi dalam belajar, 10,81% mengatakan senang dan ramai,

13,51% tidak senang. Ketidaksenangan siswa terhadap suasana kelas

juga merupakan salah satu hambatan yang ditemui siswa selama

mengikuti kegiatan pembelajaran metode inquiri. Hal ini terdiri dari

18,92% siswa mengatakan waktu terbatas, 13,51% kurang konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

67

dalam belajar karena suasana kelas cukup ramai pada saat diskusi,

40,54% kurang jelas dengan metode yang digunakan serta 27,03% tidak

menemui hambatan. Di samping itu siswa juga berperan aktif dalam

kelompok. Hal ini dibuktikan bahwa 89,19% siswa mendengarkan oarng

lain, 67,57% mengorganisasikan ide- idenya, 72,97% siswa

mengorganisasikan kelompok, 89,19% siswa tidak mengobrol sendiri

pada waktu mengerjakan dan 97,30% siswa tidak mengacaukan kegiatan.

Akan tetapi untuk presentase siswa mengajukan pertanyaan masih

tergolong kecil, hal ini terdiri dari 64,86% siswa tidak mengajukan

pertanyaan dan sebanyak 67,57% siswa mengatakan metode belajar yang

biasa dipakai ceramah dan latihan soal. Namun demikian siswa juga

termotivasi untuk belajar dan mengikuti KBM dengan metode inquiri

berikutnya seperti yang telah dilakukan pada siklus pertama. Hal ini

tampak pada tabel sebesar 75,68% siswa termotivasi untuk belajar dan

mau mengikuti KBM selanjutnya. Pada siklus pertama dari hasil

observasi dapat disimpulkan sebagai berikut.

a) Pengamatan aktivitas guru pada saat menjelaskan materi

perdagangan internasional belum menggunakan peragaan (contoh-

contoh gambar perdagangan internasional), pada waktu sebelum

pembelajaran dimulai belum melakukan pre-test dan memberikan

tugas/PR. Waktu guru hanya tersita untuk mempersiapkan kelas,

menjelaskan kegiatan pembelajaran, mengaktifkan dan memotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

68

siswa. Secara umum dapat dikatakan bahwa langkah atau jenis

kegiatan guru belum seluruhnya dilakukan (Tabel 5.1:61).

b) Pengamatan aktivitas siswa pada saat observasi menunjukkan siswa

belum mencatat hal-hal penting dan siswa masih asyik mengobrol

bila guru menjelaskan, disamping itu siswa belum puas pada akhir

pelajaran dikarenakan waktu yang digunakan terbatas (Tabel 5.2:63).

c) Motivasi menumbuhkan siswa untuk belajar karena siswa antusias

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga skor motivasi

belajar pada siklus I masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil

angket, hampir semua siswa mempunyai dorongan atau tekun adanya

keinginan untuk belajar walaupun dorongan itu berasal dari dalam

maupun luar diri siswa (Tabel 5.16:109).

d) Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan tingkat ketuntasan

belajar siswa dalam materi perdagangan internasional adalah

54,05%. Hal ini disebabkan oleh materi yang disajikan mudah karena

sebelumnya materi pernah dipelajari sebelumnya. Secara umum

dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran dengan metode

inquiri pada siklus I cukup mempengaruhi hasil belajar siswa yang

cukup tuntas (Tabel 5.19:114).

2. Siklus II (Kedua).

Siklus tindakan kedua ini dilakukan karena dari hasil refleksi pada siklus

sebelumnya (siklus pertama) untuk indikator hasil tes belajar siswa cukup tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

69

dalam pencapaian nilai secara individu, sedangkan motivasi berdasarkan hasil

angket hampir semua siswa mempunyai dorongan atau tekun adanya keinginan

untuk belajar walaupun dorongan itu berasal dari dalam maupun dari luar diri

siswa. Akan tetapi berdasarkan hasil pengamatan observasi pada aktivitas guru

pada waktu proses belajar mengajar belum menggunakan peragaan, pada waktu

sebelum pembelajaran dimulai belum melakukan pre-test dan memberikan

tugas/PR, sedangkan dari hasil pengamatan pada aktivitas siswa menunjukkan

siswa belum mencatat hal-hal penting dan siswa masih asyik mengobrol bila guru

menjelaskan, disamping itu siswa belum puas pada akhir pelajaran dikarenakan

waktu yang digunakan terbatas. Pada tindakan siklus kedua ini dilakukan dengan

tujuan untuk menggali pemahaman tentang metode inquiri kepada siswa agar

tujuan dengan penggunaan metode inquiri ini tercapai. Siklus kedua ini

dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 7 April 2008 pada jam kedua sampai

dengan jam ketiga. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode inquiri ini dimulai

dari jam 07.45 sampai dengan 09.15 dilaksanakan setelah upacara bendera rutin

setiap hari Senin. Materi pembelajaran ini adalah neraca pembayaran dan kurs

valuta asing. Materi pembelajaran dibawakan oleh guru mitra, yaitu Bapak Drs.

Dwi Anggoro. Peserta pembelajaran adalah siswa Kelas XI IPS2 Semester II pada

Tahun Ajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa. Dari jumlah

tersebut, pada siklus kedua ada tiga orang siswa yang tidak hadir dikarenakan

sakit. Adapun pendekatan kontekstual yang diterapkan adalah metode inquiri.

Berikut ini dideskripsikan penerapan metode inquiri pada siklus kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

70

a. Perencanaan.

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan pembelajaran

kontekstual metode inquiri. Langkah- langkah perencanaan yang diterapkan

pada siklus kedua adalah sebagai berikut .

1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup

Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS),

kuis dan lembar jawaban.

a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP).

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dan

media pembelajaran serta evaluasi. Semua dibuat secara rinci dan

sistematis (Lampiran 3:167).

b) Materi.

Materi ajar pada siklus kedua adalah neraca pembayaran dan

kurs valuta asing. Peneliti dan guru mitra membuat handout.

Handout berisi tentang materi perdagangan internasional dan

beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada siswa untuk dijawab dan

dibahas dalam diskusi. Handout ini selanjutnya diberikan kepada

siswa setelah pembagian kelompok selesai (Lampiran 4b:177).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

71

c) Kuis dan lembar jawaban.

Soal kuis pada siklus kedua terdiri dari 10 pertanyaan dalam

bentuk pilihan ganda. Soal-soal kuis disusun oleh peneliti dengan

persetujuan guru mitra. Dalam lembar kuis disediakan kolom

jawaban yang diharapkan memudahkan siswa menjawab soal-soal

kuis (Lampiran 5:175).

2) Peneliti dan guru membagi kelompok. Kelompok dibagi dalam 6 (enam)

kelompok. Pembentukan kelompok dengan cara siswa berhitung secara

berurutan dari angka 1 sampai dengan 6 dimulai dari siswa yang duduk

pada kursi paling depan sampai dengan siswa yang duduk pada kursi

paling belakang. Setelah acara berhitung selesai, masing-masing siswa

berkumpul sesuai dengan angka yang sama dalam satu kelompok. Siswa

yang mendapat angka 1 berkumpul dengan siswa lain yang mendapat

angka 1. Demikian seterusnya sampai dengan siswa yang mendapat

angka 6.

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.

Instrumen pengumpulan data penelitian ini meliputi :

a) Lembar observasi aktivitas guru di kelas. Cakupan isi lembar

observasi aktivitas guru antara lain : pendahuluan (melakukan

kegiatan pretest, menjelaskan TPK, mengungkapkan apersepsi,

mempersiapkan kelas), inti pembelajaran (mengaktifkan siswa,

motivasi belajar, penggunaan peraga, penyajian bahan, menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

72

kontekstual) dan kegiatan penutup (memberikan post-test dan

rangkuman bahan pelajaran) (Lampiran 6:196).

b) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas. Cakupan isi lembar

observasi aktivitas siswa di kelas antara lain : menghargai proses

pembelajaran, mengerjakan tugas, dan menanggapi pembelajaran

(Lampiran 7:200).

c) Lembar penilaian penampilan personal dan sosial siswa. Cakupan isi

lembar penilaian penampilan personal dan sosial siswa antara lain :

kedisiplinan, konsentrasi, keaktifan (mendengar orang lain,

menyatakan pendapat), pembagian tugas, menghargai saran dan

pendapat teman (Lampiran 8:204).

d) Lembar observasi kualitas pembelajaran. Cakupan isi lembar

observasi kualitas pembelajaran antara lain : perencanaan dan proses

pembelajaran (Lampiran 9:208).

b. Tindakan.

Pada tahap tindakan ini, peneliti mengimplementasikan pembelajaran

metode inquiri sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah

tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Penyampaian sekilas materi.

Sebelum materi pelajaran mengenai neraca pembayaran dan kurs

valuta asing dimulai, guru memberikan pengantar. Hal tersebut

dimaksudkan untuk mengantar siswa masuk ke dalam materi yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

73

dipelajari pada hari itu. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan

sederhana seputar materi neraca pembayaran dan kurs valuta asing

kepada siswa ± 10 menit. Suasana kelas cukup kondusif, hal ini tampak

dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan guru.

2) Pembagian kelompok.

Sebelum pembagian kelompok, guru menjelaskan secara teknis

mengenai pembelajaran metode inquiri yang akan dilakukan selama jam

pelajaran berlangsung. Situasi di kelas cukup kondusif. Siswa

memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Selanjutnya guru

membagi kelompok menjadi 6 (enam) kelompok dengan cara siswa

menghitung angka 1 sampai dengan angka 6 dari tempat duduk masing-

masing. Siswa yang mendapat angka 1 berkumpul membentuk kelompok

satu, siswa yang mendapat angka 2 berkumpul membentuk kelompok

dua sampai dengan siswa yang mendapat angka enam berkumpul

membentuk kelompok enam Pada siklus kedua ini pembagian kelompok

dapat berjalan dan terbentuk sesuai dengan perencanaan yang telah

dilakukan.

3) Diskusi.

Setelah pembagian kelompok selesai, selanjutnya guru membagikan

materi berupa handout (ringkasan singkat) kepada masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

74

kelompok dan memberi kesempatan untuk membuka materi dari

buku paket dan LKS sebagai tambahan pengetahuan. Setelah siswa

selesai membaca, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan

soal yang sudah dibagikan sesuai dengan masing-masing kelompok.

Siswa mengerjakan soal dengan cara saling berdiskusi antar anggota dan

mencari jawaban dari sumber lain yang ber-sangkutan dengan

pertanyaan.

4) Pembahasan.

Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama siswa

membahas semua soal yang sebelumnya telah dikerjakan siswa dalam

forum diskusi pada masing-masing kelompok. Kemudian guru memberi

kesempatan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil temuan

jawaban ke dalam pleno. Kelompok yang berpartisipasi dengan antusias

dan senang hati mempresentasikan jawaban. Untuk kelompok yang

mempresentasikan mengambil kisi-kisi jawaban pada pohon neraca yang

sudah disediakan dan memilih sesuai dengan hasil jawabannya kemudian

ditempelkan pada lembar jawaban. Selanjutnya guru memberi

kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi jawaban temannya

atau menyatakan pendapat yang lain. Jumlah siswa yang terlibat dalam

pembahasan hanya dua kelompok dan lebih sedikit dibandingkan dengan

siklus pertama. Hal ini disebabkan karena materi yang banyak dan waktu

untuk pembahasan sedikit karena telah dimanfaatkan pada sesi diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

75

Oleh karena itu, untuk menghemat waktu guru segera menunjuk

kelompok lain untuk menanggapi jawaban teman, menemukan konsep,

maupun menarik kesimpulan tanpa menunggu kemauan siswa untuk

menjawab tanpa ditunjuk guru.

5) Kuis.

Untuk mengukur sejauh mana siswa dapat menerima dan memahami

pelajaran hari itu, guru mengadakan kuis selama 15 menit setelah sesi

pembahasan berlangsung. Guru membagikan hasil kuis yang terdiri dari

10 soal pilihan ganda. Kemudian siswa mengerjakan soal yang sudah

dibagikan. Kuis berlangsung tertib. Siswa mengerjakan soal sendiri-

sendiri.

c. Observasi.

Hasil pengamatan (observasi) pada siklus kedua dapat diuraikan sebagai

berikut.

1) Pengamatan terhadap guru.

Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal

guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup pelajaran.

Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

76

Tabel 5.5 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru Pada Siklus II

No. Langkah/Jenis Kegiatan Guru Ya Tidak A 1. 2. 3. 4.

Pendahuluan Melakukan kegiatan pre-test Menjelaskan TPK Mengungkapkan apersepsi Mempersiapkan kelas

√ √ √ √

B 1.

Inti Pembelajaran Prinsip pembelajaran yang dilaksanakan : a. Mengaktifkan siswa b. Motivasi belajar dan menarik perhatian siswa c. Menggunakan peragaan d. Menyajikan bahan secara logis dan

sistematis. e. Menyiapkan kontekstual, seperti : korelasi,

integrasi, dan belajar dari lingkungan sosial budaya.

√ √ √ √

C 1. 2. 3.

Kegiatan Penutup Memberikan post-test Memberikan rangkuman bahan pelajaran Memberikan tugas/PR

√ √ √

Sumber: (Lampiran 6b:198)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

77

Tabel 5.5 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama proses

pembelajaran berlangsung pada siklus kedua. Tampak pada tabel bahwa

guru sudah menjelaskan pembelajaran metode inquiri secara teknis. Guru

mengorganisasikan pokok bahasan neraca pembayaran dan kurs valuta

asing yang bersifat sempit menjadi pokok bahasan yang lebih luas

sehingga memudahkan dan menarik perhatian siswa dalam memahami

materi. Guru mempersiapkan kelas dan membantu pembentukan

kelompok, guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk memperjelas

cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan dan

tujuan dari pembelajaran sehingga siswa mempunyai konsep yang jelas

mengenai arah kegiatan pembelajaran. Di tengah kesibukan guru dalam

menyiapkan dan membagikan perangkat pembelajaran yaitu lembar

jawaban di papan tulis dan pohon neraca selama proses diskusi

berlangsung, guru menyempatkan diri untuk memberi motivasi, memberi

semangat kepada kelompok, mengaktifkan siswa dengan yel-yel

“Ekonomi, Aku Bisa!!”. Guru lebih sering memantau kegiatan

kelompok dan memberi teguran yang tegas pada siswa yang ramai dan

terlambat masuk, dalam arti siswa diajarkan tata tertib terhadap kelas dan

sekolah. Pada siklus kedua sudah tampak penguatan dalam menanggapi

pertanyaan dibandingkan pada siklus pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

78

2. Pengamatan terhadap kelas.

Pengamatan terhadap kelas dilakukan oleh peneliti mulai dari awal

sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa di kelas selama

kegiatan belajar mengajar pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5.6 Pengamatan terhadap Aktivits Siswa di Kelas pada Siklus II

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √ 4. Siswa mencatat hal-hal penting √ 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ 6. Siswa siap duduk di mejanya pada waktu

pelajaran dimulai. √

7. Siswa mengucapkan salam √ 8. Siswa tenang pada waktu guru menjelaskan √ 9. Siswa berbisik-bisik pada waktu guru

menjelaskan. √

10. Siswa sering mengajukan pertanyaan √ 11. Siswa asyik mengobrol bila guru menjelaskan √ 12. Siswa asyik bekerja bila diberi tugas √ 13. Siswa patuh pada tata tertib √ 14. Siswa siap dengan buku/alat pelajaran √ 15. Siswa puas pada akhir pelajaran √

Sumber: (Lampiran 7b:202)

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa suasana di Kelas XI IPS2 sudah

terkelola dengan cukup baik dan cukup mendukung kegiatan belajar

mengajar. Hal ini ditunjukkan dari 15 uraian kegiatan, sebanyak 73.33%

(diperoleh dari 11/15 x 100%) komponen terkategorikan positif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

79

26,67% (diperoleh dari 4/15 x 100%) termasuk ke dalam kategori

negatif. Dibanding dengan siklus pertama, pada siklus kedua tingkat

aktivitas siswa mengalami penurunan sebesar 6,67%. Peneliti menduga

bahwa pada siklus kedua siswa belum menggali dan mengembangkan

lebih jauh tentang materi neraca pembayaran dan kurs valuta asing.

Siswa hanya mengandalkan handout yang dibagikan oleh guru, karena

materi yang diberikan sangat banyak dan memakan waktu cukup lama

untuk mempelajarinya. Berbeda dengan siklus pertama dimana siswa

sudah mendapat materi sebelumnya, sehingga siswa dapat mendalami

dan mengembangkan materi dengan lebih baik dan luas.

d. Refleksi.

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan dan

penyimpulan hasil observasi terhadap partisipasi, motivasi dan hasil belajar

siswa. Refleksi dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar dan juga

sebagai refleksi pada akhir siklus kedua. Hasil refleksi siklus kedua dapat

dilihat seperti berikut.

1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan penggunaan

pembelajaran metode inquiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

80

Tabel 5.7 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran dan Penggunaan

Pembelajaran Metode Inquiri

Nama : Drs. Dwi Anggoro Hari, tanggal : Senin, 31 Maret 2008 Materi : Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing.

No. Uraian Komentar 1. Penilaian guru terhadap komponen

pembelajaran. 1. Materi ajar 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3. Soal kuis 4. Kunci soal 5. Tes Hasil Belajar 6. Suasana kelas 7. Contoh RPP 8. Cara kerja siswa 9. Ketrampilan kontekstual yang dilatihkan

a. Baik b. Baik c. Cukup d. Cukup e. Kurang f. Kurang g. Cukup h. Cukup i. Baik

2. Selama kerja kelompok siswa a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide- idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan. f. Mengacaukan kegiatan

a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak f. Tidak

3. Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode inquiri.

Siswa senang karena tidak bosan dalam mengikuti belajar mengajar.

4. Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode inquiri seperti yang telah dilakukan.

Perencanaan waktu yang terbatas dan tidak mencukupi untuk memperdalam materi.

5. Apakah siswa termotivasi untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan?

Ya

Sumber : (Lampiran 10b:214)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

81

Tabel 5.7 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat

pembelajaran metode inquiri. Dapat dilihat bahwa dari 9 komponen

pembelajaran, sebanyak 33,33% (diperoleh dari 3/9 x 100%) komponen

terkategorikan baik, 44,44% (diperoleh dari 4/9 x 100%) termasuk ke

dalam kategori cukup baik, dan 22,22% (diperoleh dari 1/9 x 100%)

komponen terkategorikan kurang. Siswa mendukung positif kegiatan

pembelajaran metode inquiri. Hal ini terlihat dengan cara siswa turut

aktif dalam kerja kelompok, tidak mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan ataupun mengacaukan kegiatan. Di samping itu, siswa juga

mendapatkan keuntungan yaitu siswa senang karena tidak bosan dalam

mengikuti belajar mengajar dan termotivasi untuk mengikuti KBM

selanjutnya seperti yang telah dilakukan pada siklus pertama. Namun

demikian, waktu yang direncanakan terbatas menjadi hambatan dalam

pembelajaran metode inquiri pada siklus kedua ini. Semua kegiatan

pembelajaran dilakukan dengan waktu cepat dan tergesa gesa sehingga

untuk sebagian kelompok tidak sempat untuk menampilkan hasil

diskusinya.

2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan penggunaan

pembelajaran metode inquiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

82

Tabel 5.8 Kesan Siswa terhadap Perangkat Pembelajaran dan Penggunaan

Pembelajaran Metode Inquiri Siklus II No. Uraian Komentar 1. Dengan metode inquiri, apakah kamu

menjadi termotivasi untuk belajar dan mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar) berikutnya seperti yang telah kamu ikuti?

Sebanyak 72,22% siswa termotivasi untuk belajar dan 27,78% belum termotivasi untuk belajar.

2. Metode apa saja yang biasa dipakai oleh guru untuk mengajar?

Sebanyak 67,44% siswa mengatakan metode ceramah dan latihan soal, 19,44% mengatakan tanya jawab dan selebihnya mengatakan ceramah, tanya jawab dan latihan soal.

3. Dengan metode inquiri, hambatan apa yang kamu temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran?

Sebanyak 40,54% siswa mengatakan waktu terbatas, 27,03% kurang konsentrasi.

24,32% kurang jelas dengan metode yang digunakan dan 8,12% tidak menemui hambatan.

4. Keuntungan yang kamu peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri.

Sebanyak 77,78% siswa mengatakan bisa bekerjasama, tukar pendapat dengan orang lain dan lebih bervariasi dalam belajar, 22,22% mengatakan senang dan ramai.

No. Uraian Ya Tidak 5. Selama kerja kelompok, kamu :

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide- ide d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan.

88,89% 19,44% 66,67% 75,00% 11,11%

11,11% 80,56% 33,33% 25,00% 88,89%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

83

f. Mengacaukan kegiatan - 100% Sumber : (Lampiran 11b:218)

Tabel 5.8 menunjukkan kesan siswa terhadap perangkat

pembelajaran metode inquiri. Kesan siswa terhadap metode pembelajaran

inquiri cukup positif. Tampak pada tabel bahwa sebesar 77,78% siswa

mengatakan bisa bekerja sama, tukar pendapat dengan orang lain dan

lebih tervariasi dalam belajar, 22,28% mengatakan senang dan ramai,

2,78% tidak senang. Ketidaksenangan siswa terhadap suasana kelas juga

merupakan salah satu hambatan yang ditemui siswa selama mengikuti

kegiatan pembelajaran metode inquiri. Hal ini terdiri dari 40,54% siswa

mengatakan waktu terbatas, 27,03% kurang konsentrasi dalam belajar

karena suasana kelas cukup ramai pada saat diskusi, 24,32% kurang jelas

dengan metode yang digunakan serta 8,12% tidak menemui hambatan.

Di samping itu siswa juga berperan aktif dalam kelompok. Hal ini

dibuktikan bahwa 86,89% siswa mendengarkan orang lain, 69,67%

meng-organisasikan ide- idenya, 75% siswa mengorganisasikan

kelompok, 88,89% siswa tidak mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan dan 100% siswa tidak mengacaukan kegiatan. Akan tetapi

untuk persentase siswa mengajukan pertanyaan masih tergolong kecil.

Hal ini terdiri dari 19,44% siswa tidak mengajukan pertanyaan dan

sebanyak 69,47% siswa mengatakan metode belajar yang biasa dipakai

ceramah dan latihan soal. Namun demikian, siswa juga termotivasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

84

belajar dan mengikuti KBM dengan metode inquiri berikutnya seperti

yang telah dilakukan pada siklus pertama. Hal ini tampak pada tabel

sebesar 72,22% siswa termotivasi untuk belajar dan mau mengikuti KBM

selanjutnya. Pada siklus II dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa

siklus II mengalami penurunan rata-rata 9% dari siklus I. Hal ini dapat

disimpulkan sebagai berikut.

a) Pengamatan aktivitas guru pada saat menjelaskan materi neraca

pembayaran dan kurs valuta asing, ditengah kesibukan guru dalam

menjelaskan materi pembelajaran ada bahan materi yang tertingga l,

akan tetapi guru lebih sering memantau kegiatan kelompok dan

memberi teguran yang tegas pada siswa yang ramai dan terlambat

masuk, dalam arti siswa diajarkan tata tertib terhadap kelas dan

sekolah (Tabel 5.5:77).

b) Pengamatan aktivitas siswa pada saat observasi menunjukkan

aktivitas siswa mengalami penurunan sebesar 6,67% dibanding pada

siklus I. Peneliti menduga bahwa pada siklus kedua siswa belum

menggali dan mengembangkan lebih jauh tentang materi neraca

pembayaran dan kurs valuta asing. Siswa lebih berkonsentrasi pada

materi yang bersifat hitungan sedangkan pada saat kuis bahan yang

diambil berupa soal-soal teori, dari hal ini menyebabkan hasil

evaluasi siswa pada siklis II mengalami penurunan (Tabel 5.6:79).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

85

c) Motivasi belajar siswa dengan penggunaan metode inquiri pada

kategori motivasi tinggi mengalami penurunan sebesar 2,92% dari

siklus pertama. Peneliti menduga bahwa penurunan ini disebabkan

karena kurangnya konsentrasi siswa dan banyaknya materi yang

dipelajari. Pada sesi diskusi suasana di dalam kelas cukup ramai,

pemahaman materi yang kurang dan waktu yang terbatas, sehingga

konsentrasi dan pemahaman belajar siswa terganggu yang

menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi kurang pada siklus II

(Tabel 5.22:120).

d) Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan tingkat ketuntasan

belajar siswa dalam materi neraca pembayaran dan kurs valuta asing

adalah 44,44%. Bila dilihat dari perolehan skor siklus I, terdapat

penurunan sebesar 9,61%. Soal yang disajikan sebenarnya cukup

mudah, hanya saja kekurangpahaman siswa dalam memahami materi

sehingga dalam mengerjakan soal kuis siswa kurang teliti dalam

mencerna soal disebabkan karena banyaknya materi yang harus

dipahami dan dimengerti pada hari tersebut dan menyebabkan 20

orang siswa mendapat nilai di bawah standar. Secara umum dapat

dikatakan bahwa penggunaan pembelajaran dengan metode inquiri

pada siklus II kurang berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa

yang belum tuntas (Tabel 5.25:127).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

86

3. Siklus III (Ketiga).

Tindakan siklus ketiga dilakukan karena dari hasil refleksi siklus sebelumnya

(siklus II) mengalami penurunan dibandingkan siklus I. Hal ini tampak aktivitas

siswa mengalami penurunan sebesar 6,67% dibanding pada siklus I, bahwa pada

siklus kedua siswa belum menggali dan mengembangkan lebih jauh tentang

materi yang dipelajari. Siswa hanya mengandalkan handout yang dibagikan oleh

guru, karena materi yang diberikan sangat banyak dan memakan waktu cukup

lama untuk mempelajarinya. Motivasi belajar siswa dengan penggunaan metode

inquiri pada kategori motivasi tinggi mengalami penurunan sebesar 2,92% dari

siklus pertama, penurunan ini disebabkan karena kurangnya konsentrasi siswa,

pada sesi diskusi suasana di dalam kelas cukup ramai, pemahaman materi yang

kurang dan waktu yang terbatas, sehingga konsentrasi dan pemahaman belajar

siswa terganggu dan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II

menunjukkan tingkat ketuntasan belajar siswa adalah 44,44% dilihat dari

perolehan skor siklus I, terdapat penurunan sebesar 9,61%, hal ini disebabkan

kekurangpahaman siswa dalam memahami materi sehingga dalam mengerjakan

soal kuis siswa kurang teliti dalam mencerna soal disebabkan karena banyaknya

materi yang harus dipahami dan dimengerti pada hari tersebut.

Tujuan siklus III ini sebagai penguatan pemahaman pembelajaran dengan

metode inquiri lebih tercapai dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya.

Siklus ketiga ini dilaksanakan pada hari Senin, 14 April 2008 pada jam kedua

sampai dengan jam ketiga. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode inquiri ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

87

dimulai dari jam 07.45 sampai dengan 09.15 dilaksanakan setelah upacara

bendera rutin setiap hari Senin. Materi pembelajaran ini adalah kebijakan

pemerintah. Materi pembelajaran dibawakan oleh guru mitra yaitu Bapak Drs.

Dwi Anggoro. Peserta pembelajaran adalah siswa Kelas XI IPS II Semester II

pada Tahun Ajaran 2007/2008 dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa. Dari

jumlah tersebut, pada siklus ketiga ada satu orang siswa yang tidak hadir

dikarenakan sakit. Adapun pendekatan kontekstual yang diterapkan adalah

metode inquiri. Berikut ini dideskripsikan penerapan metode pada siklus ketiga.

a. Perencanaan.

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan pembelajaran

kontekstual metode inquiri. Langkah- langkah perencanaan yang diterapkan

pada siklus pertama adalah sebagai berikut .

1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup

Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi, Lembar Kerja Siswa

(LKS), kuis dan lembar jawaban.

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dan

media pembelajaran, serta evaluasi. Semua dibuat secara rinci dan

sistematis (Lampiran 3:167).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

88

b) Materi.

Materi ajar pada siklus ketiga adalah kebijakan pemerintah.

Peneliti dan guru mitra membuat handout. Handout berisi tentang

materi kebijakan pemerintah dan beberapa pertanyaan yang

ditujukan kepada siswa untuk dijawab dan dibahas dalam diskusi.

Handout ini selanjutnya diberikan kepada siswa setelah pembagian

kelompok selesai (Lampiran 4c:185).

c) Kuis dan lembar jawab.

Soal kuis pada siklus ketiga terdiri dari 10 pertanyaan dalam

bentuk pilihan ganda. Soal-soal kuis disusun oleh peneliti dengan

persetujuan guru mitra. Dalam lembar kuis disediakan kolom

jawaban yang diharapkan memudahkan siswa menjawab soal-soal

kuis (Lampiran 5c:193).

2) Peneliti dan guru membagi kelompok. Kelompok dibagi dalam enam

kelompok. Pembentukan kelompok dibentuk dengan cara siswa

berhitung secara berurutan dari angka 1 sampai dengan 6 dimulai dari

siswa yang duduk pada kursi paling depan sampai dengan siswa yang

duduk pada kursi paling belakang. Setelah acara berhitung selesai,

masing-masing siswa berkumpul sesuai dengan angka yang sama dalam

satu kelompok. Siswa yang mendapat angka 1 berkumpul dengan siswa

lain yang mendapat angka 1. Demikian seterusnya sampai dengan siswa

yang mendapat angka 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

89

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.

Instrumen pengumpulan data penelitian ini meliputi :

a) Lembar observasi aktivitas guru di kelas. Cakupan isi lembar

observasi aktivitas guru antara lain : pendahuluan (melakukan

kegiatan pre-test, menjelaskan TPK, mengungkapkan apersepsi,

mempersiapkan kelas). Inti pembelajaran (mengaktifkan siswa,

motivasi belajar, penggunaan peraga, penyajian bahan, menyiapkan

kontekstual) dan kegiatan penutup (memberikan post-test dan

rangkuman bahan pelajaran) (Lampiran 6:196).

b) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas. Cakupan isi lembar

observasi aktivitas siswa di kelas antara lain : menghargai proses

pembelajaran, mengerjakan tugas dan menanggapi pembelajaran

(Lampiran 7:200).

c) Lembar penilaian penampilan personal dan sosial siswa. Cakupan isi

lembar penilaian penampilan personal dan sosial siswa antara lain :

kedisiplinan, konsentrasi, keaktifan (mendengar orang lain,

menyatakan pendapat), pembagian tugas, menghargai saran dan

pendapat teman (Lampiran 8:204).

d) Lembar observasi kualitas pembelajaran. Cakupan isi lembar

observasi kualitas pembelajaran antara lain : perencanaan dan proses

pembelajaran (Lampiran 9:208).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

90

b. Tindakan.

Pada tahap tindakan ini, peneliti mengimplementasikan pembelajaran

metode inquiri sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah

tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Penyampaian sekilas materi.

Sebelum materi pelajaran mengenai kebijakan pemerintah dimulai,

guru memberikan pengantar. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantar

siswa masuk ke dalam materi yang akan dipelajari pada hari itu. Guru

memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana seputar materi kebijakan

pemerintah kepada siswa ± 10 menit. Suasana kelas cukup kondusif, hal

ini tampak dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang diberikan guru.

2) Pembagian kelompok.

Sebelum pembagian kelompok, guru menjelaskan secara teknis

mengenai pembelajaran metode inquiri yang akan dilakukan selama jam

pelajaran berlangsung. Situasi di kelas sangat baik, siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan seksama. Selanjutnya guru membagi kelompok

menjadi enam kelompok dengan cara siswa berhitung angka 1 sampai

dengan 6 dari tempat duduk masing-masing. Siswa yang mendapat

angka 1 berkumpul membentuk kelompok satu, siswa yang mendapat

angka 2 berkumpul membentuk kelompok dua sampai dengan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

91

yang mendapat angka 6 berkumpul membentuk kelompok enam.

Masing-masing kelompok beranggotakan 6 sampai 7 orang.

3) Diskusi.

Setelah pembagian kelompok selesai, selanjutnya guru membagikan

materi berupa handout (ringkasan singkat) kepada masing-masing

kelompok dan memberi kesempatan untuk membuka materi dari buku

paket dan LKS sebagai tambahan pengetahuan. Setelah siswa selesai

membaca, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan soal

yang sudah dibagikan sesuai dengan masing-masing kelompok. Siswa

mengerjakan soal dengan pertanyaan.

4) Pembahasan.

Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama siswa

membahas semua soal yang sebelumnya telah dikerjakan siswa dalam

forum diskusi pada masing-masing kelompok. Kemudian guru memberi

kesempatan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil temuan

jawaban ke dalam pleno. Kelompok yang berpartisipasi dengan antusias

dan senang hati mempresentasikan jawaban. Setiap kelompok diberikan

kesempatan yang sama untuk mempresentasikan hasil jawaban.

Kemudian guru memberi kesempatan kepada kelompok yang memiliki

soal sama untuk menanggapi jawaban atau menyatakan pendapat yang

lain dari hasil jawaban yang dipresentasikan. Setelah guru memberikan

kesempatan kepada kelompok yang memiliki soal sama, guru juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

92

memberikan kesempatan kepada kelompok yang memiliki soal berbeda

untuk menanggapi jawaban atau menya takan pendapat lain.

5) Kuis.

Untuk mengukur sejauh mana siswa dapat mencerna dan memahami

pelajaran hari itu, guru mengadakan kuis selama 15 menit setelah sesi

pembahasan berlangsung. Guru membagikan soal kuis yang terdiri dari

10 soal pilihan ganda, kemudian siswa mengerjakan soal yang sudah

dibagikan. Kuis berlangsung tertib, siswa mengerjakan soal sendiri-

sendiri.

c. Observasi.

Hasil pengamatan (observasi) pada siklus ketiga dapat diuraikan sebagai

berikut .

1) Pengamatan terhadap guru.

Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal

guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup pelajaran.

Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.9 Pengamatan terhadap Aktivitas Guru pada Siklus III

No. Langkah/Jenis Kegiatan Guru Ya Tidak A 1. 2. 3.

Pendahuluan Melakukan kegiatan pre-test Menjelaskan TPK Mengungkapkan apersepsi

√ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

93

4. Mempersiapkan kelas √ B 1.

Inti Pembelajaran Prinsip pembelajaran yang dilaksanakan : a. Mengaktifkan siswa b. Motivasi belajar dan menarik perhatian siswa. c. Menggunakan peragaan d. Menyajikan bahan secara logis dan sistematik. e. Menyiapkan kontekstual, seperti : korelasi,

integrasi, dan belajar dari lingkunagn sosial budaya.

√ √ √ √

C 1. 2. 3.

Kegiatan Penutup Memberikan post-test Memberikan rangkuman bahan pelajaran Memberikan tugas/PR

√ √

√ Sumber: (Lampiran 6c:199)

Tabel 5.9 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama proses

pembelajaran berlangsung pada siklus ketiga. Tampak pada tabel bahwa

guru sudah menjelaskan pembelajaran metode inquiri secara teknis. Guru

mengorganisasikan pokok bahasan kebijakan pemerintah yang bersifat

sempit menjadi pokok bahasan yang lebih luas sehingga memudahkan

dan menarik perhatian siswa dalam memahami materi. Guru

mempersiapkan kelas dan membantu pembentukan kelompok. Guru

berinteraksi dengan sebagian siswa untuk memperjelas cara kerja

kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan dan tujuan dari

pembelajaran sehingga siswa mempunyai konsep yang jelas mengenai

arah kegiatan pembelajaran. Namun demikian, pada saat guru

menjelaskan materi kebijakan perdagangan internasional belum

menggunakan peragaan (contoh-contoh kebijakan pemerintah). Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

94

samping itu, guru pada waktu sebelum pembelajaran dimulai belum

melakukan kegiatan pre-test dan memberikan tugas atau PR. Oleh sebab

itu, waktu guru tersita hanya untuk mempersiapkan kelas, menjelaskan

kegiatan pembelajaran, mengaktifkan dan memotivasi siswa. Secara

umum dapat dikatakan bahwa langkah atau jenis kegiatan guru belum

seluruhnya dilakukan. Pada siklus ketiga, guru lebih sering memantau

kegiatan kelompok dibandingkan dengan siklus kedua.

2) Pengamatan terhadap kelas.

Pengamatan terhadap kelas dilakukan oleh peneliti mulai dari

awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa di kelas

selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.10 Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada Siklus III

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √ 4. Siswa mencatat hal-hal penting √ 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ 6. Siswa siap duduk di mejanya pada waktu pelajaran

dimulai. √

7. Siswa mengucapkan salam √ 8. Siswa tenang pada waktu guru menjelaskan √ 9. Siswa berbisik-bisik pada waktu guru menjelaskan. √ 10. Siswa sering mengajukan pertanyaan √ 11. Siswa asyik mengobrol bila guru menjelaskan √ 12. Siswa asyik bekerja bila diberi tugas √ 13. Siswa patuh pada tata tertib √ 14. Siswa siap dengan buku/alat pelajaran √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

95

15. Siswa puas pada akhir pelajaran √ Sumber: (Lampiran 7c:203)

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa suasana di Kelas XI IPS2 sudah

berjalan dengan baik dan sangat mendukung kegiatan belajar mengajar.

Hal ini ditunjukkan dari 15 uraian kegiatan, sebanyak 93,33% (diperoleh

dari 14/15 x 100%) komponen terkategorikan positif dan 6,07%

(diperoleh dari 1/15 x 100%) termasuk ke dalam kategori negatif.

Dengan demikian tingkat aktivitas siswa di dalam kelas mendukung

positif kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri. Pada

siklus ketiga, capaian skor aktivitas siswa di kelas mengalami

peningkatan sebesar 20% dari siklus kedua. Hal ini disebabkan oleh guru

mampu mengelola kelas dengan baik sehingga kegiatan belajar mengajar

berlangsung dengan tertib.

d. Refleksi.

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan dan

penyimpulan hasil observasi terhadap partisipasi, motivasi dan hasil belajar

siswa. Refleksi dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar dan juga

sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Hasil refleksi siklus pertama dapat

dilihat sebagai berikut .

1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan penggunaan

pembelajaran metode inquiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

96

Tabel 5.11 Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat Pembelajaran danPenggunaan

Pembelajaran Metode Inquiri Siklus III

Nama : Drs. Dwi Anggoro Hari, tanggal : Senin, 31 Maret 2008 Materi : Kebijakan Pemerintah No. Uraian Komentar 1. Penilaian guru terhadap komponen

pembelajaran. a. Materi ajar b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Soal kuis d. Kunci soal e. Tes Hasil Belajar f. Suasana kelas g. Contoh RPP h. Cara kerja siswa i. Keterampilan kontekstual yang dilatihkan.

a. Baik b. Baik c. Cukup d. Cukup e. Baik f. Baik g. Cukup h. Baik i. Baik

2. Selama kerja kelompok siswa a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide- idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengobrol sendiri pada waktu mengerjakan. f. Mengacaukan kegiatan

a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak f. Tidak

3. Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode inquiri.

Siswa senang karena tidak bosan dalam mengikuti belajar mengajar, kreatif dan aktif.

4. Hambatan yang mungkin akan ditemui jika nanti guru dakan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode inquiri seperti yang telah dilakukan.

Perencanaan waktu yang terbatas.

5. Apakah siswa termotivasi untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan?

Ya

Sumber : (Lampiran 10c:215)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

97

Tabel 5.11 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat

pembelajaran metode inquiri. Dapat dilihat bahwa dari 9 (sembilan)

komponen pembelajaran, sebanyak 66,67% (diperoleh dari 6/9 x 100%)

komponen terkategorikan baik dan 33,33% (diperoleh dari 3/9 x 100%)

termasuk ke dalam kategori cukup baik. Siswa mendukung positif

kegiatan pembelajaran metode inquiri. Hal ini terlihat dengan cara siswa

turut aktif dalam kerja kelompok, tidak mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan ataupun mengacaukan kegiatan. Di samping itu, siswa

juga mendapatkan keuntungan yaitu siswa senang karena tidak bosan

dalam mengikuti belajar-mengajar dan termotivasi untuk mengikuti

KBM selanjutnya seperti yang telah dilakukan pada siklus kedua.

Namun demikian, waktu yang direncanakan terbatas menjadi hambatan

dalam pembelajaran metode inquiri pada siklus pertama ini. Semua

kegiatan pembelajaran dilakukan dengan waktu cepat dan tergesa-gesa

sehingga untuk sebagian kelompok tidak sempat untuk menampilkan

hasil diskusinya.

2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan penggunaan

pembelajaran metode inquiri.

Tabel 5.12 Kesan Siswa terhadap Perangkat Pembelajaran danPenggunaan

Pembelajaran Metode Inquiri Siklus III

No. Uraian Komentar 1. Dengan metode inquiri, apakah kamu Sebanyak 94,74% siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

98

menjadi termotivasi untuk belajar dan mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar) berikutnya seperti yang telah kamu ikuti?

termotivasi untuk belajar dan 5,26 % belum termotivasi untuk belajar.

2. Metode apa saja yang biasa dipakai oleh guru untuk mengajar?

Sebanyak 67,57% siswa mengatakan metode ceramah dan latihan soal, 21,62% mengatakan tanya jawab dan selebihnya mengatakan ceramah, tanya jawab dan latihan soal.

3. Dengan metode inquiri, hambatan apa yang kamu temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran?

Sebanyak 10,53% siswa mengatakan kurang konsentrasi, 65,79% siswa mengatakan waktu terbatas, 15,79% siswa kurang jelas dengan materi, 13,16% siswa mengatakan ada faktor lain.

4. Keuntungan yang kamu peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri.

Sebanyak 76,32% siswa mengatakan bisa bekerja sama, tukar pendapat dengan orang lain & lebih tervariasi dalam belajar, 23,68% mengatakan senang dan ramai.

No. Uraian Ya Tidak 5. Selama kerja kelompok, kamu :

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide- ide d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengobrol sendiri pada waktu

mengerjakan. f. Mengacaukan kegiatan.

94,74% 28,95% 78,95% 81,58%

- -

5,26% 71,05% 21,05% 18,42% 100%

100%

Sumber : (Lampiran 11c:219).

Tabel 5.12 menunjukkan kesan siswa terhadap perangkat

pembelajaran metode inquiri pada siklus ketiga. Sebanyak 94,74% siswa

termotivasi untuk belajar dengan menggunakan metode inquiri dan

mengalami kenaikan sangat besar (22,52%) dibandingkan pada siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

99

sebelumnya. Tampak pada tabel sebanyak 76,32% siswa mengatakan

bisa bekerja sama, tukar pendapat dengan orang lain dan lebih bervariasi

dalam belajar, 23,68% mengatakan senang dan ramai dengan

pembelajaran metode inquiri. Dari keterangan di atas, terjadi peningkatan

persentase siswa sebesar 65,79% siswa menyatakan waktu terbatas dan

13,16% siswa mengalami faktor lain. Pada Tabel 5.12 tampak bahwa

sebesar 94,74% siswa mendengarkan orang lain, 28,95% siswa

mengajukan pertanyaan. 78,95% siswa mengorganisasikan ide- idenya,

81,58% siswa mengorganisasikan kelompok dan tidak ada siswa yang

mengobrol sendiri pada waktu mengerjakan ataupun mengacaukan

kegiatan dalam proses belajar mengajar. Pada siklus III dapat

disimpulkan sebagai berikut.

a. Aktivitas guru pada pembelajaran kebijakan perdagangan

internasional belum tampak menggunakan peragaan, akan tetapi pada

siklus III ini guru lebih sering memantau kegiatan kelompok

dibandingkan dengan siklus II (Tabel 5.9:94).

b. Aktivitas siswa di dalam kelas mendukung positif kegiatan

pembelajaran dengan metode inquiri, ditunjukkan dengan pencapaian

skor mengalami peningkatan sebesar 20% dari siklus II hal ini

disebabkan oleh guru mampu mengelola kelas dengan baik sehingga

kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan tertib (Tabel 5.10:95).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

100

c. Motivasi belajar siswa pada kategori tinggi siklus III dibandingkan

dengan siklus II, terdapat kenaikan sebesar 3,07%, kenaikan ini

didasarkan karena antusias siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan metode inquiri pada materi kebijakan

pemerintah di bidang perdagangan internasional, sehingga membuat

siswa termotivasi pada keyakinan untuk tidak mudah putus asa,

memiliki sifat mandiri tidak mudah menyerah dan memiliki niat

yang baik dalam belajar (Tabel 5.28:133).

d. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus III lebih tinggi dibandingkan

dengan siklus II. Bila dilihat dari perolehan skor siklus II, terdapat

kenaikan sebesar 50,3%. Secara umum dapat dikatakan bahwa

penerapan pembelajaran dengan metode inquiri berdampak pada

pencapaian hasil belajar siswa pada pelajaran ekonomi yang tuntas

pada siklus III. Pada siklus III dapat disimpulkan bahwa keberhasilan

pembelajaran dengan metode inquiri disebabkan karena faktor materi

pembelajaran yang disajikan cukup mudah untuk dipahami (Tabel

5.31:140).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

101

B. Analisis Pengaruh Penggunaan Metode Inquiri untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar, Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Ekonomi.

Sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri, peneliti

mengobservasi secara langsung proses belajar mengajar dengan tujuan untuk

mengetahui kualitas proses belajar dan hasil ulangan harian rata-rata kelas sebelum

menggunakan metode inquiri. Berikut ini akan diuraikan hasil observasi sebelum

menggunakan metode inquiri.

1. Kualitas Proses Belajar Guru

Kualitas proses merupakan proses belajar mengajar untuk meningkatkan

suatu hasil belajar yang bermutu sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan

dengan sengaja, dengan sadar dan terorganisir baik dengan tujuan untuk

kelangsungan proses belajar mengajar yang lebih maju. Aktivitas guru di kelas

selama kegiatan belajar mengajar sebelum menggunakan metode inquiri dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.13 Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penggunaan Metode Inquiri

Kelas : XI IPS2 Mata Pelajaran : Perdagangan Internasional Jam ke : 3 Hari, tanggal : Sabtu, 24 Maret 2008

No. Butir-butir Sasaran Ya Tidak 1. Guru membuka pelajaran √ 2. Guru mengabsen/menyebut nama siswa √ 3. Suara guru jelas √ 4. Guru memakai media √ 5. Guru memakai alat peraga √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

102

6. Guru sering bertanya kepada siswa √ 7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan √ 8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas √ 9. Guru memanfaatkan penguatan √ 10. Guru memberi tugas rumah √ 11. Sikap guru serius √ 12. Sikap guru santai √ 13. Guru menulis di papan tulis √ 14. Guru umumnya duduk di kursi √ 15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping

dan ke tengah. √

16. Guru membuat rangkuman pelajaran √ Sumber : (Lampiran 1:162)

Tabel 5.13 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama proses

pembelajaran yang berlangsung sebelum penggunaan metode inquiri. Tampak

pada tabel bahwa guru sudah membuka pelajaran, mengabsen/menyebut nama,

sering bertanya kepada siswa, dalam memberikan penjelasan dengan suara jelas,

bersikap serius namun santai. Namun demikian, pada saat pemberian pelajaran

guru belum memakai media, alat peraga. Keberadaan guru monoton di depan

kelas, tidak berjalan ke belakang, ke samping dan ke tengah sehingga posisi

siswa hanya duduk di bangku dan berfokus memandang ke depan. Di samping

itu, guru sering bertanya kepada siswa dimana pertanyaan guru diajukan ke

perorangan dan tidak diajukan kepada seluruh siswa yang berada di kelas. Guru

belum memberikan penguatan, memberi tugas rumah dan belum ada rangkuman

di akhir pelajaran selama proses belajar mengajar berakhir. Sementara pada tabel

berikut disajikan tentang hasil analisis kualitas pembelajaran sebelum

menggunakan metode inquiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

103

Tabel 5.14 Kualitas Pembelajaran Sebelum Penggunaan Metode Inquiri

Kelas : XI IPS2 Mata Pelajaran : Perdagangan Internasional Jam ke : 3 Hari, tanggal : Sabtu, 24 Maret 2008

No. Aspek yang Dinilai Nilai (1-10) A Perencanaan 1. Kemampuan merumuskan tujuan 7 2. Kemampuan menganalisis materi pembelajaran 7 3. Kemampuan merancang kegiatan pembelajaran 7 4. Kemampuan menyusun alat evaluasi -

Nilai rata-rata A 5,25 B Proses Pembelajaran 1. Kemampuan membuka pelajaran secara bermakna 7 2. Kemampuan melaksanakan inti pembelajaran :

a. Penguasaan materi pembelajaran b. Kemampuan menjelaskan c. Kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan d. Kemampuan mengaktifkan siswa e. Kemampuan mengelola kelas f. Kemampuan memotivasi (memberi semangat)

siswa. g. Kemampuan memanfaatkan media dan sumber

belajar.

8 7 6 8 7 8 7

Nilai rata-rata butir 2 7,29 3. Kemampuan menutup proses pembelajaran 5

Nilai aspek pembelajaran 6,26 Nilai kategori CUKUP

Sumber : (Lampiran 2:164). Keterangan :

Skor Nilai Mutu 8,1 – 10 Sangat baik 6,6 – 8 Baik

5,6 – 6,5 Cukup 4,6 – 5,5 Kurang

< 4,6 Kurang Sekali Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

104

Tabel 5.14 di atas menunjukkan penilaian peneliti tentang kualitas

pembelajaran sebelum menggunakan metode inquiri. Tampak pada tabel bahwa

skor tertinggi terletak pada komponen penguasaan materi pembelajaran,

kemampuan mengaktifkan siswa dan memotivasi (memberi semangat) yang

dilakukan oleh guru. Namun penilaian peneliti tentang kualitas pembelajaran skor

terendah tampak pada kemampuan menutup proses pembelajaran dan

kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan karena guru

mitra belum memberikan rangkuman di akhir pelajaran dan pemberian

pertanyaan hanya diberikan ke perorangan, dalam artian hanya diberikan kepada

siswa yang aktif. Pada hasil observasi kualitas pembelajaran sebelum

menggunakan metode inquiri tergolong dalam kategori cukup dengan pencapaian

nilai pembelajaran 6,26.

2. Hasil Ulangan Harian Belajar Siswa

Hasil belajar siswa merupakan tingkat baik buruknya atau keadaan mutu atau

hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada mata pelajaran.

Berikut ini disajikan tabel tentang hasil analisis ketuntasan belajar siswa sebelum

menggunakan metode inquiri pada pelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

105

Tabel 5.15 Daftar Nilai Kelas XI IPS2

Semester Gasal Tahun Pelajaran 2007/2008 Mata Pelajaran Ekonomi

No. NIS Nama Nilai Tuntas Belum Standar

(Sekolah) Tuntas Belum Standar

(PAP II) 1. 1354 Achmad Ainun Najib 63 √ ≥ 62 √ ≥ 66 2. 1355 Adi Firmansyah 64 √ ≥ 62 √ ≥ 66 3. 1358 Agus Hartanto 66 √ ≥ 62 √ ≥ 66 4. 1360 Agustna Putri Mirnasan 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 5. 1207 Angga Saputra 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 6. 1365 Anik Kisniyati 72 √ ≥ 62 √ ≥ 66 7. 1377 Budi Linda Utami 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 8. 1379 Danan Sri Mulyono 59 √ ≥ 62 √ ≥ 66 9. 1382 Dedek Prihatin 59 √ ≥ 62 √ ≥ 66 10. 1385 Dian Aryanti 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 11. 1389 Eka Wiwin F. 62 √ ≥ 61 √ ≥ 66 12. 1390 Eni Astutik 63 √ ≥ 62 √ ≥ 66 13. 1393 Erin Fitria Sari 71 √ ≥ 62 √ ≥ 66 14. 1395 Fauzan Rifa’i 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 15. 1397 Fina Zuliyana 67 √ ≥ 62 √ ≥ 66 16. 1400 Hari Anggoro Adi 68 √ ≥ 62 √ ≥ 66 17. 1401 Harsono 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 18. 1420 Leslie Aida Christie L. 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 19. 1422 Lina Tri Astuti 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 20. 1424 Liza Fitriana Retnawati 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 21. 1430 Mochamad Yulianto 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 22. 1443 Nur Amin 64 √ ≥ 62 √ ≥ 66

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

106

No. NIS Nama Nilai Tuntas Belum Standar

(Sekolah) Tuntas Belum Standar

(PAP II) 23. 1447 Nurul Hidayatun 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 24. 1449 Nurwanto 58 √ ≥ 62 √ ≥ 66 25. 1453 Rafika Sari 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 26. 1457 Restu Bachtiar 57 √ ≥ 62 √ ≥ 66 27. 1462 Risma Fitri Atina 63 √ ≥ 62 √ ≥ 66 28.. 1469 Selwita Syak’ifah Dewi 73 √ ≥ 62 √ ≥ 66 29. 1473 Siska Herlinda 66 √ ≥ 61 √ ≥ 66 30. 1475 Siti Munjianah 68 √ ≥ 62 √ ≥ 66 31. 1482 Subur Uning Wasono 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 32, 1490 Tia Ade Utami 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 33. 1497 Wahyu Dwi Prastowo 58 √ ≥ 61 √ ≥ 66 34. 1498 Wahyu Tri Utami 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 35. 1505 Yuanita Purbandini 63 √ ≥ 62 √ ≥ 66 36. 1507 Yudi Astika 64 √ ≥ 62 √ ≥ 66 37. 1508 Yulio Firman Arif 62 √ ≥ 62 √ ≥ 66 38. 1509 Yuni Astuti 67 √ ≥ 62 √ √ ≥ 66 39. 1401 Yuni Resmiyatun 64 √ ≥ 62 √ ≥ 66 Jumlah siswa 39 39 Jumlah siswa yang tuntas secara individu 32 10 Persentase ketuntasan kelas 82,05% 25,64% Kriteria ketuntasan kelas Sudah tuntas Kurang tuntas

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

107

Tabel 5.15 menunjukkan hasil belajar pada semester gasal mata pelajaran

Ekonomi. Tampak pada tabel bahwa sebesar 82,05% siswa tuntas dalam mata

pelajaran berdasarkan standar sekolah. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 62 sebesar

32 siswa (82,05%) dan siswa yang memperoleh nilai ≤ 62 sebesar 7 siswa

(17,95%). Namun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP II), menurut

peneliti pada Tabel 5.15 sebesar 25,64% siswa tuntas dalam mata pelajaran

ekonomi. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 66 sebesar 10 siswa (25,64%),

sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≤ 66 sebesar 29 siswa (74,36%). Secara

umum dapat dikatakan bahwa nilai hasil belajar rata-rata siswa berdasarkan

standar sekolah ≥ 62 sudah tuntas (82,05), sedangkan berdasarkan standar PAP II

≥ 66 kurang tuntas (25,64%).

Setelah observasi sebelum penggunaan metode inquiri berlangsung,

kemudian peneliti menerapkan penggunaan metode inquiri yang dilakukan dalam

tiga siklus atau tiga kali pertemuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

metode inquiri terhadap motivasi kualitas proses, dan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi.

a. Siklus I

1) Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegairahan belajar, pengaruh dan

memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

108

Variabel motivasi belajar meliputi ketekunan, adanya keinginan dan

keyakinan serta niat yang besar untuk meningkatkan hasil belajar.

Berikut ini disajikan tabel tentang hasil analisis angket motivasi siswa

terhadap model pembelajaran metode inquiri pada siklus I.

Tabel 5.16 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Metode Inquiri Tipe Siklus I

No. Responden

Skor Kategori

1. 4,6 Tinggi 2. 2,8 Cukup 3. 3,8 Tinggi 4. 2,2 Cukup 5. 1,8 Kurang 6. 3,6 Tinggi 7. 3,8 Tinggi 8. 4,6 Tinggi 9. 4 Tinggi 10. 4 Tinggi 11. 4 Tinggi 12. 4,2 Tinggi 13. 4 Tinggi 14. 2,6 Cukup 15. 4,8 Tinggi 16. 3,4 Tinggi 17. 4,4 Tinggi 18. 0 - 19. 4 Tinggi 20. 4,2 Tinggi 21. 1,8 Tinggi 22. 2,6 Cukup 23. 3,4 Tinggi 24. 4,4 Tinggi 25. 3,4 Tinggi 26. 4 Tinggi 27. 2,8 Cukup 28. 4,2 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

109

29. 3,4 Tinggi 30. 4 Tinggi 31. 0 - 32. 3,6 Tinggi 33. 4,6 Tinggi 34. 3,2 Tinggi 35. 4,4 Tinggi 36. 4 Tinggi 37. 3,8 Tinggi 38. 4 Tinggi 39. 4,2 Tinggi

83,78% Motivasi tinggi 13,5% Motivasi cukup 2,70% Motivasi kurang

Sumber :(Lampiran 13a:208)

Tabel 5.16 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak

mempunyai motivasi untuk belajar. Ini terbukti pada tabel 5.16 , sebagian

besar siswa (83,78%) mempunyai motivasi yang tinggi, sebesar (13,5%)

siswa mempunyai motivasi yang cukup, dan sebagian besar siswa

(2,70%) mempunyai motivasi yang kurang. Pada siklus I merupakan

awal perkenalan pembelajaran metode inquiri. Hal ini menumbuhkan

motivasi siswa untuk belajar karena siswa antusias dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, sehingga skor motivasi belajar pada siklus I

masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil angket, hampir semua

siswa mempunyai dorongan atau tekun adanya keinginan untuk belajar

walaupun dorongan itu berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Siswa

mempunyai keyakinan tidak mudah putus asa, memiliki sifat mandiri,

tidak mudah menyerah dan memiliki niat yang baik dalam belajar. Siswa

senang dalam memecahkan masalah walaupun mengalami kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

110

2) Kualitas Proses Belajar.

Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat

diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Kualitas proses

merupakan proses belajar mengajar untuk meningkatkan suatu hasil

belajar yang bermutu sesuai dengan langkah- langkah yang dilakukan

dengan sengaja, dengan sadar dan dengan terorganisir baik dengan tujuan

untuk kelangsungan proses belajar mengajar yang lebih maju. Yang

dimaksud dengan proses belajar dalam penelitian ini adalah kualitas

pembelajaran guru dan penampilan personal dan sosial siswa selama

pembelajaran berlangsung. Berikut ini disajikan tabel tentang hasil

analisis penilaian kualitas pembelajaran metode inquiri pada siklus I.

Tabel 5-17 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Yang Dinilai Nilai (1-10) A. Perencanaan

1. Kemampuan merumuskan tujuan 7 2. Kemampuan menganalisis materi pembelajaran 7 3. Kemampuan merancang kegiatan pembelajaran 7 4. Kemampuan menyusun alat evaluasi 7

Nilai rata-rata A 7 B. Proses Pembelajaran

1. Kemampuan membuka pelajaran secara bermakna 8 2. Kemampuan melaksanakan inti pembelajaran

a. Penguasaan materi pembelajaran b. Kemampuan menjelaskan c. Kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan d. Kemampuan mengaktifkan siswa e. Kemampuan mengelola kelas f. Kemampuan memotivasi (memberi semangat) siswa g. Kemampuan memanfaatkan media dan sumber belajar.

8 7 7 8 7 8 7

Nilai rata-rata butir 2 7,4 3. Kemampuan menutup proses pembelajaran 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

111

Sumber : (Lampiran 9a:191)

Skor total 7.43 Nilai kategori Baik

Keterangan : Skor Nilai Mutu

8,1 – 10 Sangat baik 6,6 – 8 Baik

5,6 – 6,5 Cukup 4,6 – 5,5 Kurang

< 4,6 Kurang Sekali Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Tabel 5.17 di atas menunjukkan penilaian peneliti terhadap kualitas

pembelajaran pada saat guru melakukan pembelajaran dari awal sampai

akhir pembelajaran. Tampak pada tabel 5.17 bahwa skor tertinggi

terletak pada komponen aspek kemampuan guru dalam membuka

pelajaran secara bermakna, penguasaan guru dalam materi pembelajaran,

kemampuan mengaktifkan siswa, kemampuan memotivasi (memberi

semangat) pada siswa dan kemampuan menutup proses pembelajaran

sehingga proses belajar mengajar menjadi bermakna dan siswa menjadi

terfokus dalam pelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan skor total 7,43.

Menurut peneliti dalam penilaian kualitas pembelajaran yang dilakukan

guru dengan metode inquiri berkategorikan baik. Sementara pada tabel

berikut disajikan tentang hasil analisis penilaian penampilan personal dan

sosial siswa pada pembelajaran metode inquiri.

Tabel 5.18 Penilaian Penampilan Personal dan Sosial Siswa Siklus I

No. Komponen Yang Dinilai Nilai (1-10) 1. Kedisiplinan 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

112

2. Rasa tanggung jawab 7 3. Kesungguhan melakukan tugas yang diberikan guru 7 4. Keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah 6 5. Ketepatan waktu (kehadiran, penyelesaian tugas) 7 6. Kemampuan bekerjasama dengan guru dan teman-

teman dalam kelompok 7

7. Kerapihan berpakaian 8 8. Kesungguhan memperbaiki kesalahan atau

kekurangan selama proses belajar. 7

Skor rata-rata 7 Nilai kategori Baik

Sumber : (Lampiran 8a:187)

Keterangan Skor Nilai Mutu

8,1 – 10 Sangat baik 6,6 – 8 Baik

5,6 – 6,5 Cukup 4,6 – 5,5 Kurang

< 4,6 Kurang Sekali Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Kualitas pembelajaran secara umum dikategorikan baik sebagaimana

tersaji pada Tabel 5.17, didukung oleh hasil penilaian penampilan

personal dan sosial siswa sebagaimana tersaji pada Tabel 5.18. Tabel di

atas menunjukkan bahwa penampilan personal dan sosial siswa dalam

pembelajaran metode inquiri terkategorikan baik. Hal ini ditunjukkan

skor rata-rata dengan jumlah nilai 7. Menurut pendapat peneliti, siswa

dalam pembelajaran metode inquiri pada siklus I seluruh siswa memiliki

fokus perhatian terhadap materi perdagangan internasional. Hal ini

tampak dari personal dan sosial siswa dalam melakukan tugas yang

diberikan guru dilakukan dengan rasa tanggung jawab, kedisiplinan,

kemampuan bekerjasama dengan guru dan teman-teman dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

113

berkelompok dan kesungguhan memperbaiki kesalahan atau kekurangan

selama proses belajar. Namun keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan

sekolah tidak semua siswa mengikuti kegiatan yang ada di sekolah. Hal

ini disebabkan karena padatnya pelajaran yang ada pada kelas XI dan

terfokusnya siswa dalam belajar.

3) Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai seseorang pada tingkat dan jenis tertentu

akan memberikan kepuasan dalam hidupnya, khususnya bagi yang

berada di bangku sekolah. Hasil belajar siswa merupakan tingkat baik

buruknya atau keadaan mutu atau hasil belajar siswa berdasarkan hasil

ulangan harian siswa. Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa dalam

penelitian ini adalah hasil perolehan nilai siswa dalam mengerjakan kuis

yang dilakukan setelah pembahasan selesai. Berikut ini disajikan tabel

tentang hasil analisis ketuntasan belajar siswa pada siklus I.

Tabel 5.19 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus I

K e l a s : XI IPS2 Mata Pelajaran : Ekonomi Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan faktor- faktor pendorong perdagangan internasional. Tanggal Evaluasi : 31 Maret 2008

Ketuntasan Belajar No. NIS Nama Siswa Nilai Tuntas Belum Standar Tuntas Belum Standar

(PAP 11) 1. 1354 Achmad Ainun

N 50 √ √ ≥ 62 √ ≥ 66

2. 1355 Adi Firmansyah 70 √ √ ≥ 62 √ ≥ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

114

3. 1358 Agus Hartanto 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 4. 1360 Agustina Putri 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 5. 1207 Angga Saputra 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 6. 1365 Anik

Kisniyawati 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66

7. 1377 Budi Linda U. 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 8. 1379 Danan Sri M. 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 9. 1382 Dedek Prihatin 100 √ ≥ 62 √ ≥ 66 10. 1385 Dian Aryanti 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 11. 1389 Eka Wiwin F. 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 12. 1390 Eni Astutik 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 13. 1393 Erin Fitria Sari 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 14. 1395 Fauzan Rifai 40 √ ≥ 62 √ ≥ 66 15. 1397 Fina Zuliyana 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 16. 1400 Hari Anggoro

A. 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66

17. 1401 Harsono 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 18. 1420 Leslie Aida

C.L. - - - ≥ 62 - - ≥ 66

19. 1422 Lina Tri Astuti 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 20. 1424 Liza Fitriana R. 100 √ ≥ 62 √ ≥ 66 21. 1430 M. Yulianto 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 22. 1443 Nur Amin 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 23. 1447 Nurul

Hidayatun 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66

24. 1449 Nurwanto 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 25. 1453 Rafika Sari 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 26. 1457 Restu Bachtiar 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 27. 1462 Risma Fitri A. 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 28. 1469 Selwita S. Dewi 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 29. 1473 Siska Herlinda 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 30. 1475 Siti Munjianah 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 31. 1482 Subur Uning W. - - - ≥ 62 - ≥ 66 32. 1490 Tia Ade Utami 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 33. 1497 Wahyu Dwi P. 40 √ ≥ 62 √ ≥ 66 34. 1498 Wahyu Tri

Utami 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66

35. 1505 Yuanita P. 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 36. 1506 Yudi Asiska 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 37. 1507 Yulio Firman A. 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 38. 1508 Yun Astuti 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 39. 1509 Yuni

Resmiyatun 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66

Jumlah siswa 37 37 Jumlah siswa yang tuntas secara individu 20 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

115

Presentase ketuntasan kelas 54,05% 54,06% Kriteria ketuntasan kelas Cukup tuntas Cukup tuntas

Sumber : (Lampiran 14a:211)

Sementara pada tabel berikut disajikan tentang hasil analisis indeks

kesukaran soal pada siklus I.

Tabel 5.20 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus I

No. Item No.

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 2. 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 3. 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 4. 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 6. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7. 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 8. 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10. 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 11. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12. 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 13. 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 14. 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 15. 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 16. 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 17. 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 18. - - - - - - - - - - 19. 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 20. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21. 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 22. 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 23. 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 24. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 25. 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 26. 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 27. 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 28. 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 29. 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 30. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 31. - - - - - - - - - - 32. 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 33. 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 34. 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 35. 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 36. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 37. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 38. 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 39. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1

Total 36 32 13 23 31 18 13 14 36 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

116

Jumlah siswa

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Indeks Kesukar

an

0,95 0,64 0,34 0,61 0,82 0,47 0,34 0,37 0,95 0,93

Kategori Mudah Mudah Susah Sedang

Mudah

Susah Susah Susah Mudah Mudah

Perhitnngan : JSB

P =

Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Skor siswa yang menjawab benar JS = Jumlah siswa peserta tes

Tabel 5.19 menunjukkan tingkat ketuntasan belajar siswa Kelas

XI IPS2 dalam materi perdagangan internasional pada siklus I adalah

54,05%. Hal ini disebabkan oleh materi yang disajikan mudah karena

sebelumnya materi pernah dipelajari, sehingga sebagian siswa tidak

mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal kuis dan nilai yang

diperoleh sebagian siswa cukup tuntas. Fakta tersebut diperkuat dengan

adanya analisis butir soal yang telah dilakkan peneliti. Pada Tabel 5.20

tampak bahwa indeks kesukaran pada item soal nomor 1, 9 dan 10

sebesar 0,95 dan termasuk dalam kategori soal mudah. Item soal nomor 2

sebesar 0,85 dan termasuk dalam kategori soal mudah, item soal nomor 5

sebesar 0,85 dan termasuk dalam kategori soal mudah serta item soal

nomor 4 termasuk dalam kategori soal sedang. Sedangkan untuk item

soal nomor 3, 6, 7 dan 8 termasuk dalam kategori soal susah. Siswa yang

memperoleh nilai ≥ 62 (standar sekolah) sebesar 20 orang (54,05%) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

117

siswa yang memperoleh nilai ≤ 62 (standar sekolah) sebesar 17 orang

(45,95%). Sedangkan berdasarkan standar PAP II nilai ≥ 66 sebesar 20

orang (54,05%) dan siswa yang memperoleh nilai ≤ 66 sebesar 17 orang

(45,95%). Secara umum dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran

dengan metode inquiri pada siklus I cukup mempengaruhi hasil belajar

siswa yang cukup tuntas.

Berikut ini disajikan tabel tentang kriteria keberhasilan berdasarkan

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode inquiri pda siklus I.

Tabel 5.21 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan

Tindakan Pembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus I Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Dukun K e l a s : XI IPS2

No. Aspek Yang Dinilai Nilai (1-10)

Norma Pembelajaran

Jumlah

1. Hasil observasi berdasarkan penggunaan instrumen observasi (Lampiran 9a).

7.43 2 14.86

2. Penampilan personal dan sosial siswa (Lampiran 8a).

7 3 21

3. Hasil rata-rata ulangan harian seluruh siswa

6.55 3 19.65

Jumlah 8 55.51 Total skor rata-rata 6.94

Nilai kategori Berhasil Keterangan :

Skor Nilai Mutu 8,1 – 10 Sangat Berhasil 6,6 – 8 Berhasil

5,6 – 6,5 Cukup Berhasil 4,6 – 5,5 Kurang Berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

118

< 4,6 Sangat Kurang Berhasil Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Tabel 5.21 menunjukkan kriteria keberhasilan berdasarkan

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode inquiri. Berdasarkan

penelitian tindakan yang dilakukan peneliti pada siklus I menunjukkan

kriteria keberhasilan dengan skor rata-rata 6,94 dan termasuk dalam

kategori berhasil. Hal ini ditunjukkan dari aspek hasil observasi

berdasarkan penggunaan instrumen observasi tentang penilaian kualitas

pembelajaran siklus I bahwa skor total yang dicapai 7,43 dan

terkategorikan baik. Tampak pada tabel (Lampiran 9a:191) kemampuan

guru mitra dalam membuka pelajaran, menguasai materi pembelajaran,

mampu memotivasi pada siswa dan mampu menutup proses

pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi bermakna dan

siswa menjadi terfokus dalam pelajaran. Didukung juga dengan

penampilan personal dan sosial siswa dengan skor total 7,00 dan

terkategorikan baik. Tampak pada tabel (Lampiran 8a:187) bahwa siswa

dalam pembelajaran metode inquiri pada siklus I seluruh siswa memiliki

fokus perhatian terhadap materi perdagangan internasional, dan hasil

rata-rata ulangan harian seluruh siswa pada siklus I mencapai skor rata-

rata 6,55 dihitung dari total skor siswa dibagi dengan jumlah siswa.

b. Siklus II

1) Motivasi Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

119

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegairahan belajar, pengaruh dan

memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar. Variabel motivasi

belajar meliputi ketekunan, adanya keinginan dan keyakinan serta niat

yang besar untuk meningkatkan hasil belajar. Berikut ini disajikan tabel

tentang hasil analisis angket motivasi siswa terhadap model pembelajaran

metode inquiri pada siklus II.

Tabel 5.22 Hasil Analisis Angket

Motivasi Belajar Siswa terhadap Metode Inquiri Tipe Siklus II

No.

Responden Skor Kategori

1. 4,6 Tinggi 2. 1,6 Kurang 3. 3,8 Tinggi 4. 0 - 5. 1,8 Kurang 6. 3,6 Tinggi 7. 3,8 Tinggi 8. 3,4 Tinggi 9. 4 Tinggi 10. 4 Tinggi 11. 4 Tinggi 12. 4,2 Tinggi 13. 4 Tinggi 14. 2,6 Cukup 15. 4,8 Tinggi 16. 3,4 Tinggi 17. 4,4 Tinggi 18. 4,2 Tinggi 19. 4 Tinggi 20. 4,2 Tinggi 21. 1,8 Kurang 22. 2,6 Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

120

23. 3,4 Tinggi 24. 4 Tinggi 25. 3,4 Tinggi 26. 4 Tinggi 27. 2,8 Cukup 28. 4,2 Tinggi 29. 3,4 Tinggi 30. 4 Tinggi 31. 4,6 Tinggi 32. 4,2 Cukup 33. 0 - 34. 3,2 Tinggi 35. 4,4 Tinggi 36. 0 - 37. 3,8 Tinggi 38. 4 Tinggi 39. 4,2 Tinggi

80,56% Motivasi tinggi 11,11% Motivasi cukup 8,33% Motivasi kurang

Sumber : (Lampiran 13b:209)

Keterangan : Penggolongan Kelas Interval

Skor Kategori

4,1 – 5 3,1 – 4 Motivasi tinggi

2,1 – 3 Motivasi cukup 1,1 – 2 0 – 1 Motivasi kurang

Total 5.22 di atas menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak

mempunyai motivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan metode

inquiri pada siklus kedua. Hal ini ditunjukkan dengan 80,56% siswa

mempunyai motivasi yang tinggi, 11,11% siswa memiliki motivasi yang

cukup dan 8,33% siswa memiliki motivasi yang kurang. Skor motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

121

belajar siswa dengan penggunaan metode inquiri pada kategori motivasi

tinggi mengalami penurunan sebesar 3,22% dari siklus pertama. Peneliti

menduga bahwa penurunan ini disebabkan karena kurangnya konsentrasi

siswa dan banyaknya materi yang dipelajari. Pada sesi diskusi suasana di

dalam kelas cukup ramai, pemahaman materi yang kurang dan waktu

yang terbatas, sehingga konsentrasi dan pemahaman belajar siswa

terganggu yang menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi kurang

pada siklus II.

2) Kualitas Proses Belajar

Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat

diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Kualitas proses

merupakan proses belajar-mengajar untuk meningkatkan suatu hasil

belajar yang bermutu sesuai dengan langkah- langkah yang dilakukan

dengan sengaja, dengan sadar dan dengan terorganisir baik dengan tujuan

untuk kelangsungan proses belajar-mengajar yang lebih maju. Yang

dimaksud dengan proses belajar dalam penelitian ini adalah kualitas

pembelajaran guru dan penampilan personal dan sosial siswa selama

pembelajaran berlangsung. Berikut ini disajikan tabel tentang hasil

analisis penilaian kualitas pembelajaran metode inquiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

122

Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Tabel 5.23 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus II

No. Aspek Yang Dinilai Nilai (1-10)

A. Perencanaan 1. Kemampuan menggunakan tujuan 8 2. Kemampuan menganalisis materi

pembelajaran. 8

3. Kemampuan merancang kegiatan pembelajaran.

7

4. Kemampuan menyusun alat evaluasi.

6

Nilai rata-rata A 7.25 B. Proses Pembelajaran

1. Kemampuan membuka pelajaran secara bermakna.

8

Kemampuan melaksanakan inti pembelajaran.

a. Penguasaan materi pembelajaran 8 b. Kemampuan menjelaskan 7 c. Kemampuan bertanya dan

menjawab pertanyaan. 8

d. Kemampuan mengaktifkan siswa 7 e. Kemampuan mengelola kelas 7 f. Kemampuan memotivasi

(memberi semangat) siswa. 7

2.

g. Kemampuan memanfaatkan media dan sumber belajar.

7

Nilai rata-rata butir 2 7.29 3. Kemampuan menutup proses

pembelajaran. 5

Skor total 7.06 Nilai kategori Baik

Sumber : (Lampiran 9b:192)

Keterangan.

Skor Nilai Mutu 8,1 – 10 Sangat baik 6,6 – 8 Baik

5,6 – 6,5 Cukup 4,6 – 5,5 Kurang

< 4,6 Kurang Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

123

Tabel 5.23 di atas menunjukkan penilaian peneliti terhadap kualitas

pembelajaran pada saat guru melakukan dari awal sampai akhir

pembelajaran. Tampak pada tabel bahwa skor tertinggi terletak pada

komponen aspek kemampuan guru merumuskan tujuan pembelajaran,

menganalisis materi pembelajaran dan kemampuan membuka pelajaran

secara bermakna, penguasaan materi dan kemampuan menutup proses

pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan skor total sebesar 7,06 dan

masuk dalam kategori baik. Terjadi penurunan sebesar 0,37 dari siklus I.

Hal ini disebabkan karena pada waktu pelajaran berlangsung, guru mitra

lupa untuk menyiapkan alat evaluasi dan kurang konsentrasi dalam

mengaktifkan siswa dan memberi motivasi (semangat) pada siswa,

sehingga skor total yang diperoleh pada siklus II lebih rendah

dibandingkan siklus I. Sementara pada tabel berikut disajikan tentang

hasil analisis penilaian penampilan personal dan social siswa pada

pembelajaran metode inquiri.

Tabel 5.24 Penilaian Penampilan Personal dan Sosial Siswa Siklus II

No. Komponen Yang Dinilai Nilai (1-10) 1. Kedisiplinan 6 2. Rasa tanggungjawab 7 3. Kesungguhan melakukan tugas yang diberikan guru 7 4. Keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah 6 5. Ketepatan waktu (kehadiran, penyelesaian tugas) 6 6. Kemampuan bekerjasama dengan guru dan teman-

teman dalam kelompok 7

7. Kerapihan berpakaian 8 8. Kesungguhan memperbaiki kesalahan atau 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

124

kekurangan selama proses belajar. Skor rata-rata 6,75 Nilai kategori Baik

Sumber : (Lampiran 8b:188) Keterangan.

Skor Nilai Mutu 8,1 – 10 Sangat baik 6,6 – 8 Baik

5,6 – 6,5 Cukup 4,6 – 5,5 Kurang

< 4,6 Kurang Sekali Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Kualitas pembelajaran secara umum dikategorikan baik sebagaimana

tersaji pada Tabel 5.23 didukung oleh hasil penilaian penampilan

personal dan sosial siswa sebagaimana tersaji pada Tabel 5.24. Tabel di

atas menunjukkan bahwa penampilan personal dan sosial siswa dalam

pembelajaran metode inquiri terkategorikan baik. Hal ini ditunjukkan

skor rata-rata dengan jumlah nilai 6,75. Menurut pendapat peneliti, siswa

dalam pembelajaran metode inquiri pada siklus II materi neraca

pembayaran dan kurs valuta asing mengalami penurunan skor rata-rata

0,25 dari siklus I. Hal ini disebabkan karena kurangnya kedisiplinan

siswa, ketepatan waktu (kehadiran) siswa dalam mengikuti pembelajaran

dan siswa lebih berkonsentrasi pada materi yang bersifat hitungan

daripada mempelajari materi yang bersifat teori.

3) Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai seseorang pada tingkat dan jenis tertentu

akan memberikan kepuasan dalam hidupnya, khususnya bagi yang

berada di bangku sekolah. Hasil belajar siswa merupakan tingkat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

125

buruknya atau keadaan mutu atau hasil belajar siswa berdasarkan hasil

ulangan harian siswa. Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa dalam

penelitian ini adalah hasil perolehan nilai siswa dalam mengerjakan kuis

yang dilakukan setelah pembahasan selesai. Berikut ini disajikan tabel

tentang hasil analisis ketuntasan belajar siswa pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

128

Tabel 5.25 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II

Kelas : XI IPS2 Mata Pelajaran : Ekonomi Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan neraca pembayaran No. NIS Nama Nilai Tuntas Belum Standar

(Sekolah) Tuntas Belum Standar

(PAP II) 1. 1354 Achmad Ainun Najib 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 2. 1355 Adi Firmansyah 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 3. 1358 Agus Hartanto 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 4. 1360 Agustna Putri Mirnasan - - - - - - 5. 1207 Angga Saputra 30 √ ≥ 62 √ ≥ 66 6. 1365 Anik Kisniyati 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 7. 1377 Budi Linda Utami 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 8. 1379 Danan Sri Mulyono 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 9. 1382 Dedek Prihatin 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 10. 1385 Dian Aryanti 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 11. 1389 Eka Wiwin F. 60 √ ≥ 61 √ ≥ 66 12. 1390 Eni Astutik 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 13. 1393 Erin Fitria Sari 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 14. 1395 Fauzan Rifa’i 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 15. 1397 Fina Zuliyana 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 16. 1400 Hari Anggoro Adi 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 17. 1401 Harsono 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 18. 1420 Leslie Aida Christie L. 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 19. 1422 Lina Tri Astuti 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

129 20. 1424 Liza Fitriana Retnawati 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 21. 1430 Mochamad Yulianto 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 22. 1443 Nur Amin 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 23. 1447 Nurul Hidayatun 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 24. 1449 Nurwanto 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 25. 1453 Rafika Sari 40 √ ≥ 62 √ ≥ 66 26. 1457 Restu Bachtiar 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 27. 1462 Risma Fitri Atina 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 28.. 1469 Selwita Syak’ifah Dewi 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 29. 1473 Siska Herlinda 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 30. 1475 Siti Munjianah 100 √ ≥ 62 √ ≥ 66 31. 1482 Subur Uning Wasono 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 32, 1490 Tia Ade Utami 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 33. 1497 Wahyu Dwi Prastowo - - - - - - - 34. 1498 Wahyu Tri Utami 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 35. 1505 Yuanita Purbandini 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 36. 1507 Yudi Astika - - - - - - - 37. 1508 Yulio Firman Arif 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 38. 1509 Yuni Astuti 50 √ ≥ 62 √ ≥ 66 39. 1401 Yuni Resmiyatun 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 Jumlah siswa 36 36 Jumlah siswa yang tuntas 16 16 Persentase ketuntasan siswa 44,44% 44,44% Kriteria ketuntasan kelas Belum tuntas Belum tunas Sumber : (Lampiran 14b:226)

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

128

Sementara pada tabel berikut disajikan tentang hasil analisis indeks

kesukaran soal pada siklus II.

Tabel 5.26 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus I

No. Item No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 2. 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 3. 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 4. - - - - - - - - - - 5. 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 6. 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7. 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 8. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9. 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 10. 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 11. 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 12. 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 13. 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 14. 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 15. 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 16. 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 17. 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18. 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 19. 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 20. 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21. 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 22. 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 23. 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 24. 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 25. 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 26. 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 27. 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 28. 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 29. 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 30. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31. 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 32. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 33. - - - - - - - - - - 34. 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 35. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 36. - - - - - - - - - - 37. 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 38. 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 39. 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

Total 35 13 24 17 20 30 26 11 26 28 Jumlah siswa

36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

Indeks Kesukaran

0,97 0,36 0,67 0,47 0,56 0,83 0,72 0,31 0,72 0,78

Kategori Mudah Susah Sedang Susah Susah Mudah Sedang Susah Susah Mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

129

Perhitnngan : JSB

P =

Keterangan : P = Indeks kesukaran B = skor siswa yang menjawab benar JS = jumlah siswa peserta tes

Tabel 5.25 menunjukkan hasil belajar siswa yang dilaksanakan

dalam bentuk kuis. Tampak pada tabel bahwa sebesar 44,44% siswa

tuntas dalam pembelajaran dengan metode inquiri pada siklus II. Siswa

yang memperoleh nilai ≥ 62 (standar sekolah) sebesar 16 orang (44,44%)

dan siswa yang mem-peroleh nilai ≤ 62 (standar sekolah) sebesar 20

orang (55,56%), sedangkan nilai ≥ 66 (standar PAP II) sebesar 16 orang

(44,44%) dan siswa yang mem-peroleh nilai ≤ 65 (standar PAP II)

sebesar 25 orang (55,63%). Menurut pendapat peneliti, materi yang

disajikan sangat banyak dan kurang dapat dipahami oleh siswa sehingga

siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari dan mengerjakan soal-

soal kuis dan nilai yang diperoleh siswa kurang baik. Fakta tersebut

didukung dengan adanya analisis butir soal yang tampak pada Tabel

5.26. Tabel tersebut menunjukkan bahwa indeks kesukaran pada item

soal nomor 1 sebesar 0,97 dan termasuk dalam kategori soal mudah,

item soal nomor 2 sebesar 0,36 dan termasuk dalam kategori soal susah,

item soal nomor 3 sebesar 0,67 dan termasuk dalam kategori soal sedang.

Item soal nomor 4 sebesar 0,47 dan termasuk dalam kategori soal susah,

item soal nomor 5 sebesar 0,56 dan termasuk dalam kategori soal susah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

130

item soal nomor 6 sebesar 0,83 dan termasuk dalam kategori soal mudah,

item soal nomor 10 sebesar 0,78 dan termasuk dalam kategori soal

mudah. Skor yang diperoleh pada siklus II lebih rendah dibandingkan

dengan skor siklus I. Bila dilihat dari perolehan skor siklus I, terdapat

penurunan sebesar 9,61%. Soal yang disajikan sebenarnya cukup mudah,

hanya saja kekurangpahaman siswa dalam memahami materi sehingga

dalam mengerjakan soal kuis siswa kurang teliti dalam mencerna soal

disebabkan karena banyaknya materi yang harus dipahami dan

dimengerti pada hari tersebut dan menyebabkan 20 orang siswa

mendapat nilai di bawah standar. Secara umum dapat dikatakan bahwa

penggunaan pembelajaran dengan metode inquiri pada siklus II kurang

berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa yang belum tuntas.

Berikut ini disajikan tabel tentang kriteria keberhasilan berdasarkan

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode inquiri pada siklus II.

Tabel 5.27 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan

Tindakan Pembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus II Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Dukun Kelas : XI IPS2

No. Aspek/Unsur yang Dinilai Nilai

(1-10) Norma

Pembelajaran Jumlah

1. Hasil observasi berdasarkan penggunaan instrumen observasi (lampiran 9b).

7.06 2 14.12

2. Penampilan personal dan sosial siswa (lampiran 8b).

6.75 3 20.25

3. Hasil rata-rata ulangan 6.39 3 19.17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

131

harian seluruh siswa. Jumlah 53.54

Total skor rata-rata 6.69 Nilai kategori Berhasil

Keterangan :

Skor Nilai Mutu 8,1 – 10 Sangat Berhasil 6,6 – 8 Berhasil

5,6 – 6,5 Cukup Berhasil 4,6 – 5,5 Kurang Berhasil

< 4,6 Sangat Kurang Berhasil Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Tabel 5.27 menunjukkan kriteria keberhasilan berdasarkan

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode inquiri. Pada siklus II

dilkukan dengan tujuan untuk menggali kembali pemahaman tentang

metode pembelajaran inquiri. Menurut peneliti, skor yang diperoleh pada

siklus II lebih rendah dibandingkan dengan siklus I. Bila dilihat dari

perolehan skor rata-rata siklus I, terdapat penurunan sebesar 0,25. Hal ini

ditunjukkan dari aspek hasil observasi berdasarkan penggunaan

instrumen observasi tentang penilaian kualitas pembelajaran siklus II

bahwa skor total yang dicapai 7,06 dan terkategorikan baik akan tetapi

terjadi penurunan sebesar 0,37 dari siklus I. Hal ini disebabkan karena

pada waktu pelajaran berlangsung, guru mitra kurang menyiapkan alat

evaluasi, sehingga konsentrasi dalam mengaktifkan siswa dan memberi

motivasi pada siswa kurang tampak. Disamping itu juga penampilan

personal dan sosial siswa hanya mencapai skor total 6,75 mengalami

penurunan skor rata-rata 0,25 dari siklus II. Hal ini disebabkan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

132

kurangnya kedisiplinan siswa, ketepatan waktu (kehadiran) siswa dan

siswa lebih berkonsentrasi pada materi yang bersifat hitungan sedangkan

pada saat kuis diadakan bahan yang diambil berupa soal-soal teori, dari

hal ini menyebabkan hasil rata-rata ulangan harian seluruh siswa pada

siklus II mencapai skor rata-rata 6,39 mengalami penurunan 0,16 dari

siklus I, dihitung dari total skor siswa dibagi dengan jumlah siswa. Pada

siklus II dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pembelajaran dengan

metode inquiri belum berdampak pada motivasi belajar, kualitas proses

dan hasil belajar siswa.

c. Siklus III

1) Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegairahan belajar, pengaruh dan

memperkuat tingkah laku pada kegiatan belajar. variabel motivasi belajar

meliputi ketekunan, adanya keinginan dan keyakinan serta niat yang

besar untuk meningkatkan hasil belajar. Berikut ini disajikan tabel

tentang hasil analisis angket motivasi siswa terhadap model pembelajaran

metode inquiri pada siklus III.

Tabel 5.28 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa Terhadap Metode

Inquiri Sik lus III

No. Responden

Skor Kategori

1. 3,4 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

133

2. 4,2 Tinggi 3. 3,4 Tinggi 4. 3 Tinggi 5. 2,4 Cukup 6. 4 Tinggi 7. 2,6 Cukup 8. 4 Tinggi 9. 4 Tinggi 10. 4 Tinggi 11. 4 Tinggi 12. 4,8 Tinggi 13. 3,2 Tinggi 14. 3 Cukup 15. 4,2 Tinggi 16. 3,4 Tinggi 17. 4,6 Tinggi 18. 4 Tinggi 19. 4 Tinggi 20. 4,2 Tinggi 21. 4,2 Tinggi 22. 3,2 Tinggi 23. 3,6 Tinggi 24. 3,8 Tinggi 25. 3,2 Tinggi 26. 4 Tinggi 27. 3,2 Tinggi 28. 3,4 Tinggi 29. 4 Tinggi 30. 4,2 Tinggi 31. 3,6 Tinggi 32. 3,8 Tinggi 33. 0 - 34. 3,6 Tinggi 35. 4,2 Tinggi 36. 3,2 Tinggi 37. 3,6 Tinggi 38. 4 Tinggi 39. 4,2 Tinggi

92,11% Motivasi tinggi 7,89% Motivasi cukup

Sumber : (Lampiran 13c:210)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

134

Keterangan :

Penggolongan Kelas Interval

Skor Kategori 4,1 – 5 3,1 – 4 Motivasi tinggi

2,1 – 3 Motivasi cukup 1,1 – 2 0 – 1

Motivasi kurang

Tabel 5.28 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak

mempunyai motivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan metode

inquiri. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor sebesar 92,11% siswa

mempunyai motivasi yang tinggi dan sebesar 7,89% siswa memiliki

motivasi cukup. Bila motivasi belajar siswa pada kategori tinggi siklus

III dibandingkan dengan siklus II, maka terdapat kenaikan sebesar

11,55%. Peneliti menduga bahwa kenaikan ini didasarkan karena

antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode

inquiri pada materi kebijakan pemerintah di bidang perdagangan

internasional, sehingga membuat siswa termotivasi pada keyakinan untuk

tidak mudah putus asa, memiliki sifat mandiri tidak mudah menyerah dan

memiliki niat yang baik dalam belajar.

2) Kualitas Proses Belajar

Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat

diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Kualitas proses

merupakan proses belajar mengajar untuk meningkatkan suatu hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

135

belajar yang bermutu sesuai dengan langkah- langkah yang dilakukan

dengan sengaja, dengan sadar dan dengan terorganisir baik dengan tujuan

untuk kelangsungan proses belajar-mengajar yang lebih maju. Yang

dimaksud dengan proses belajar dalam penelitian ini adalah kualitas

pembelajaran guru dan penampilan personal dan sosial siswa dalam

pembelajaran berlangsung.

Tabel 5.29 Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus III

No. Aspek Yang Dinilai Nilai

(1-10) A. Perencanaan

1. Kemampuan merumuskan tujuan 9 2. Kemampuan menganalisis materi pembelajaran 9 3. Kemampuan merancang kegiatan pembelajaran 9 4. Kemampuan menyusun alat e5aluasi 8

Nilai rata-rata A 8,75 B. Proses Pembelajaran

1. Kemampuan membuka pelajaran secara bermakna 9 2. Kemampuan melaksanakan inti pembelajaran

a. Penguasaan materi pembelajaran b. Kemampuan menjelaskan c. Kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan d. Kemampuan mengaktifkan siswa e. Kemampuan mengelola kelas f. Kemampuan memotivasi (memberi semangat)

siswa. g. Kemampuan memanfaatkan media dan sumber

belajar.

9 9 8 9 9 9 9

Nilai rata-rata butir 2 8,86 3. Kemampuan menutup proses pembelajaran 9

Skor total 8,86 Nilai kategori Sangat Baik

Sumber : (Lampiran 9c :211)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

136

Keterangan : Skor Nilai Mutu

8,1 – 10 Sangat baik 6,6 – 8 Baik

5,6 – 6,5 Cukup 4,6 – 5,5 Kurang

< 4,6 Kurang Sekali Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Tabel 5.29 menunjukkan tiga komponen yang dinilai oleh peneliti

pada kualitas pembelajaran dengan metode inquiri. Komponen yang

memperoleh skor tertinggi terletak pada perencanaan (kemampuan

merumuskan tujuan, menganalisis materi pembelajaran dan merancang

kegiatan pembelajaran), proses pembelajaran (kemampuan membuka

pelajaran secara bermakna, penguasaan guru terhadap materi, ke-

mampuan menjelaskan, mengaktifkan siswa, mengelola kelas dan

memotivasi siswa) serta pada penutupan pembelajaran (kemampuan

menutup proses pembelajaran). Skor yang diperoleh pada siklus III lebih

tinggi bila dibandingkan dengan siklus II. Jika dibandingkan dengan

siklus II, maka ada peningkatan sebesar 1,8. Sementara berikut ini

disajikan tabel tentang hasil analisis penilaian penampilan personal

dan sosial siswa.

Tabel 5.30 Penilaian Penampilan Personal dan Sosial Siswa Siklus III

No. Komponen yang Dinilai Nilai (1-10) 1. Kedisiplinan 9 2. Rasa tanggungjawab 8 3. Kesungguhan melakukan tugas yang diberikan 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

137

guru. 4. Keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah. 6 5. Ketepatan waktu (kehadiran, penyelesaian

tugas). 9

6. Kemampuan bekerjasama dengan guru dan teman-teman dalam berkelompok.

8

7. Kerapihan berpakaian 9 8. Kesungguhan memperbaiki kesalahan atau

kekurangan selama proses belajar. 8

Skor rata-rata 8,25 Nilai kategori Sangat baik

Sumber : (Lampiran 8c :207) Keterangan :

Skor Nilai Mutu 8,1 – 10 Sangat baik 6,6 – 8 Baik

5,6 – 6,5 Cukup 4,6 – 5,5 Kurang

< 4,6 Kurang Sekali Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Kualitas pembelajaran guru yang secara umum dikategorikan baik

sebagaimana tersaji pada tabel 5.29, didukung oleh hasil analisis

penilaian penampilan personal dan sosial siswa terhadap pembelajaran

dengan metode inquiri sebagaimana tersaji pada tabel 5.30. Tabel 5.30

menunjukkan bahwa penilaian penampilan personal dan sosial siswa

sangat baik. Hal ini tampak bahwa sebesar 8,25 skor rata-rata siswa

memiliki kedisiplinan, rasa tanggungjawab pada kesungguhan

melakukan tugas yang diberikan guru, ketepatan waktu (kehadiran,

penyelesaian tugas) dan kerapihan berpakaian pada penampilan personal

dan sosial siswa pada siklus III. Namun sejauh penelitian tindakan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

138

dilakukan oleh peneliti keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah

hanya dilakukan oleh sebagian siswa saja.

3) Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai seseorang pada tingkat dan jenis tertentu

akan memberikan kepuasan dalam hidupnya, khususnya bagi yang

berada di bangku sekolah. Hasil belajar siswa merupakan tingkat baik

buruknya atau keadaan mutu atau hasil belajar siswa berdasarkan hasil

ulangan harian siswa. Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa dalam

penelitian ini adalah hasil perolehan nilai siswa dalam mengerjakan kuis

yang dilakukan setelah pembahasan selesai. Berikut ini disajikan tabel

tentang hasil analisis ketuntasan belajar siswa pada siklus III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

134

Tabel 5.31 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus III

Kelas : XI IPS2 Mata Pelajaran : Ekonomi Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kebijakan pemerintah, menjelaskan konsep tarif kuota, larangan ekspor dan impor, subsidi, diskriminasi harga dan dumping. No. NIS Nama Nilai Tuntas Belum Standar

(Sekolah) Tuntas Belum Standar

(PAP II) 1. 1354 Achmad Ainun Najib 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 2. 1355 Adi Firmansyah 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 3. 1358 Agus Hartanto 100 √ ≥ 62 √ ≥ 66 4. 1360 Agustna Putri Mirnasan 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 5. 1207 Angga Saputra 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 6. 1365 Anik Kisniyati 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 7. 1377 Budi Linda Utami 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 8. 1379 Danan Sri Mulyono 60 √ ≥ 62 √ ≥ 66 9. 1382 Dedek Prihatin 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 10. 1385 Dian Aryanti 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 11. 1389 Eka Wiwin F. 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 12. 1390 Eni Astutik 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 13. 1393 Erin Fitria Sari 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 14. 1395 Fauzan Rifa’i 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 15. 1397 Fina Zuliyana 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 16. 1400 Hari Anggoro Adi 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 17. 1401 Harsono 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

135

18. 1420 Leslie Aida Christie L. 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 19. 1422 Lina Tri Astuti 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 20. 1424 Liza Fitriana Retnawati 100 √ ≥ 62 √ ≥ 66 21. 1430 Mochamad Yulianto 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 22. 1443 Nur Amin 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 23. 1447 Nurul Hidayatun 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 24. 1449 Nurwanto 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 25. 1453 Rafika Sari 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 26. 1457 Restu Bachtiar 100 √ ≥ 62 √ ≥ 66 27. 1462 Risma Fitri Atina 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 28.. 1469 Selwita Syak’ifah Dewi 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 29. 1473 Siska Herlinda 90 √ ≥ 61 √ ≥ 66 30. 1475 Siti Munjianah 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 31. 1482 Subur Uning Wasono 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 32, 1490 Tia Ade Utami 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 33. 1497 Wahyu Dwi Prastowo - - - - - - - 34. 1498 Wahyu Tri Utami 70 √ ≥ 62 √ ≥ 66 35. 1505 Yuanita Purbandini 100 √ ≥ 62 √ ≥ 66 36. 1507 Yudi Astika 90 √ ≥ 62 √ - ≥ 66 37. 1508 Yulio Firman Arif 90 √ ≥ 62 √ ≥ 66 38. 1509 Yuni Astuti 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 39. 1401 Yuni Resmiyatun 80 √ ≥ 62 √ ≥ 66 Jumlah siswa 38 38 Jumlah siswa yang tuntas 36 36 Persentase ketuntasan siswa 94,74% 94,74% Kriteria ketuntasan kelas Sudah tuntas Sudah tuntas Sumber : (Lampiran 14c:227)

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

141

Sementara pada tabel berikut disajikan tentang hasil analisis indeks

kesukaran soal pada siklus III.

Tabel 5.32 Analisis Indeks Kesukaran Soal Siklus I

No. Item No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 2. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 5. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 6. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 7. 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 8. 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 9. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12. 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 13. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14. 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15. 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 16. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 17. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 19. 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21. 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 22. 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 23. 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 24. 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 25. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27. 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 28. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 29. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 30. 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 31. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 32. 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 33. - - - - - - - - - - 34. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 35. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 37. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 38. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 39. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

Total 34 32 38 30 14 25 35 38 36 30 Jumlah siswa

38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Indeks Kesukaran

0,89 0,84 1 0,79 0,37 0,66 0,82 1 0,95 0,79

Kategori Mudah Mudah Mudah Susah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

142

Perhitnngan : JSB

P =

Keterangan : P = Indeks kesukaran B = skor siswa yang menjawab benar JS = jumlah siswa peserta tes

Tabel 5.31 menunjukkan hasil belajar siswa yang dilaksanakan

dalam bentuk kuis. Tampak pada tabel bahwa sebesar 94,74% siswa

tuntas dalam pembelajaran dengan metode inquiri pada siklus III. Siswa

yang memperoleh nilai ≥ 62 (standar sekolah) sebesar 36 orang (94,74%)

dan siswa yang memper-oleh nilai ≤ 62 (standar sekolah) sebesar 2 orang

(5,26%). Sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥ 66 (standar PAP II)

sebesar 36 orang (94,74%) dan siswa yang memperoleh nilai ≤ 66

(standar PAP II) sebesar 2 orang (5,26%). Menurut pendapat peneliti,

materi yang disajikan cukup mudah sehingga siswa tidak mengalami

kesulitan dalam mengerjakan soal kuis dan nilai yang diperoleh siswa

sangat baik. Fakta tersebut didukung dengan adanya analisis butir soal

yang tampak pada tabel 5.32. Tabel tersebut menunjukkan bahwa indeks

kesukaran pada item soal nomor 1 sebesar 0,89 dan termasuk dalam

kategori soal mudah. Item soal nomor 2 sebesar 0,89 dan termasuk

dalam kategori soal mudah, item soal nomor 3 dan 8 sebesar 1,00 dan

termasuk dalam kategori soal mudah, item soal nomor 4 dan 10 sebesar

0,79 dan termasuk dalam kategori soal mudah, item soal nomor 5

sebesar 0,37 dan termasuk dalam kategori soal susah, item soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

143

nomor 6 sebesar 0,66 dan termasuk dalam kategori soal sedang, item soal

nomor 7 sebesar 0,92 dan termasuk dalam kategori soal mudah, serta

item soal nomor 9 sebesar 0,95 dan termasuk dalam kategori soal

mudah. Skor yang diperoleh pada siklus III lebih tinggi dibandingkan

dengan siklus II. Bila dilihat dari perolehan skor siklus II, terdapat

kenaikan sebesar 50,3%. Secara umum dapat dikatakan bahwa penerapan

pembelajaran dengan metode inquiri berdampak pada pencapaian hasil

belajar siswa pada pelajaran ekonomi yang tuntas pada siklus III. Pada

siklus III dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pembelajaran dengan

metode inquiri disebabkan karena faktor materi pembelajaran yang

disajikan cukup mudah untuk dipahami.

Berikut disajikan tabel tentang hasil analisis kriteria keberhasilan

berdasarkan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode inquiri

pada siklus III.

Tabel 5.33 Kriteria Keberhasilan Berdasarkan Pelaksanaan

Tindakan Pembelajaran dengan Metode Inquiri pada Siklus III Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Dukun Kelas : XI IPS2

No. Aspek/Unsur yang Dinilai Nilai (1-10)

Norma Pembelajaran

Jumlah

1. Hasil observasi berdasarkan penggunaan instrumen observasi (lampiran 9c:193).

8.86 2 17.72

2. Penampilan personal dan sosial siswa (lampiran 8c:189).

8.25 3 24.75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

144

3. Hasil rata-rata ulangan harian seluruh siswa.

8,21 3 24.63

Jumlah 67.1 Total skor rata-rata 8.39

Nilai kategori Sangat Berhasil

Keterangan : Skor Nilai Mutu

8,1 – 10 Sangat Berhasil 6,6 – 8 Berhasil

5,6 – 6,5 Cukup Berhasil 4,6 – 5,5 Kurang Berhasil

< 4,6 Sangat Kurang Berhasil Sumber : Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (157).

Tabel 5.33 menunjukkan kriteria keberhasilan berdasarkan

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan metode inquiri pada siklus

III. Pada siklus III diadakan dengan tujuan untuk penguatan kembali

pada metode inquiri dari siklus-siklus sebelumnya. Menurut peneliti,

skor yang diperoleh pada siklus III lebih tinggi dibandingkan dengan

siklus I dan II. Bila dilihat dari perolehan siklus I, terdapat kenaikan

sebesar 1,45 sedangkan bila dilihat dari perolehan siklus II terdapat

kenaikan sebesar 1,7. Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan

metode inquiri pada siklus III berdampak pada kualitas pembelajaran dan

hasil rata-rata ulangan belajar mata pelajaran ekonomi yang

terkategorikan sangat berhasil. Hal ini disebabkan adanya kemauan untuk

memperbaiki kesalahan atau kekurangan selama proses belajar,

kesungguhan melakukan tugas yang diberikan dan ketepatan waktu

(kehadiran dan penyelesaian tugas).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

145

Berdasarkan hasil analisis pada masing-masing siklus di atas, maka

secara ringkas analisis motivasi belajar, kualitas proses dan hasil belajar

siswa disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5.34 Hasil Analisis Motivasi Belajar, Kualitas Proses dan Hasil Belajar pada

Mata Pelajaran Ekonomi dengan Metode Inquiri

Hasil Analisis Komponen Siklus I Siklus II Siklus III

Keterangan

Motivasi belajar 83,78% 80,56% 92,11% Jumlah siswa yang mempunyai motivasi tinggi.

Kualitas proses 7,43

7

7,06

6,75

8,86

8,25

Penilaian kualitas pembelajaran guru. Penilaian penampilan personal dan sosial siswa.

Hasil belajar 54,05% 44,44% 94,74% Prosentase ketuntasan belajar.

Tabel 5.34 menunjukkan hasil analisis motivasi belajar, kualitas

proses dan hasil belajar siswa pada masing-masing siklus. Capaian skor

motivasi belajar pada siklus I sebesar 83,78%, siklus II 80,56% dan siklus

III 92,11%. Meskipun tingkat motivasi mengalami penurunan pada siklus

II dan mengalami kenaikan pada siklus III, namun tingkat motivasi

tersebut masih berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil angket,

bahwa masing-masing siswa memiliki motivasi tinggi untuk belajar.

Capaian skor kualitas proses (berdasarkan penilaian kualitas

pembelajaran) pada siklus I sebesar 7,43 pada kategori baik, siklus II

sebesar 7,06 pada kategori baik, dan siklus III sebesar 8,86 pada kategori

baik. Sedangkan kualitas proses (berdasarkan penilaian penampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

146

personal dan sosial siswa) pada siklus I sebesar 7 dengan kategori baik,

siklus II sebesar 6,75 dengan kategori baik dan siklus III sebesar 8,25

dengan kategori sangat baik. Berdasarkan perolehan skor, maka penilaian

kualitas proses mengalami penurunan pada siklus II dan meningkat lagi

pada siklus III. Siklus I merupakan awal diperkenalkannya metode

inquiri kepada siswa Kelas XI IPS2. Oleh sebab itu, proses pembelajaran

dan penutup pembelajaran dilakukan dengan sangat teliti oleh guru mitra

dan siswa sangat memperhatikan penjelasan guru dan antusias mengikuti

tahap-tahap pembelajaran dengan metode inquri.

Berbeda dengan siklus I, pada siklus II kualitas proses mengalami

penurunan sebesar 0,37 pada penilaian kualitas pembelajaran guru, hal

ini saat pembelajaran berlangsung, guru mitra terlihat tergesa-gesa

sehingga dalam aspek perencanaan kurang mampu untuk menyusun alat

evaluasi dan dalam proses pembelajaran guru mitra belum seluruhnya

mengaktifkan siswa, mengelola kelas dengan baik dan memotivasi

(memberi semangat). Penurunan sebesar 0.25 pada penilaian penampilan

personal dan sosial siswa terjadi kurangnya kedisiplinan siswa,

diakibatkan ketepatan waktu (kehadiran dan penyelesaian tugas) siswa

yang lebih berkonsentrasi pada materi yang bersifat hitungan. Hal itulah

yang merupakan sebab turunnya kualitas proses belajar meskipun

terkategorikan berhasil pada siklus II. Pada siklus III, kualitas proses

mengalami peningkatan meskipun sangat tinggi dari siklus I dan II. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

147

siklus III, guru mitra kembali menerapkan aspek perencanaan, proses

pembelajaran dan penutup pembelajaran jauh lebih baik pada siklus I dan

II sehingga capaian skor kualitas proses pada siklus III mengalami

peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pencapaian skor

pada tingkat hasil belajar siswa mengalam penurunan dan kenaikan pada

setiap siklus, yaitu 54,05%, 44,44% dan 94,74%.

Materi yang dibahas pada tiap-tiap siklus berbeda, antara lain:

1) Pada siklus I materi dengan pokok bahasan perdagangan

internasional dianggap mudah karena mengulang pada materi

sebelumnya.

2) Pada siklus II materi pokok bahasan neraca pembayaran dan kurs

valuta asing. Materi yang disajikan pada siklus II sangat banyak

dan siswa lebih berkonsentrasi pada materi yang bersifat

hitungan, sehingga pemahaman siswa terhadap materi kurang

sedangkan pada saat kuis bahan yang diambil berupa soal-soal

teori, dari hal ini menyebabkan beberapa siswa mendapat nilai di

bawah standar.

3) Pada siklus III dengan pokok bahasan kebijakan perdagangan

internasional. Siswa sangat menyukai dengan materi yang

diberikan sehingga pada saat guru menjelaskan materi di awal

pembelajaran, siswa sangat senang dan antusias mendengarkan

penjelasan dan tugas kelompok yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

148

Adapun tingkat motivasi, kualitas proses dan hasil belajar siswa pada

pelajaran ekonomi dengan penggunaan pembelajaran metode inquiri

berdasarkan pelaksanaan tindakan dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 5.35 Indikator Keberhasilan Tindakan

Dalam Siklus I, II dan III

Indikator Keberhasilan Tindakan Komponen Siklus I Siklus II Siklus III

Deskriptor Instrumen

Motivasi belajar 83,78% 80,56% 92,11% Jumlah siswa yang memiliki motivasi dibagi jumlah siswa.

Angket pengamatan terhadap siswa.

7,43 7,06 8.86 Jumlah perolehan skor rerata A x 1 di-tambah rerata B x 2 dibagi 3.

Lembar pengamatan kualitas pembelajaran.

Kualitas proses

7 6,75 8,25 Jumlah perolehan skor rata-rata dibagi jumlah komponen yang dinilai.

Lembar pengamatan penilaian penampilan personal dan sosial siswa.

Hasil belajar 54,05% 44,44% 94,74% Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 62 (standar sekolah) 65 (standar PAP II) dibagi jumlah seluruh siswa.

Lembar pengamatan terhadap ketuntasan belajar siswa.

Tabel 5.35 menunjukkan indikator keberhasilan tingkat motivasi,

kualitas proses dan hasil belajar siswa dengan metode inquiri

berdasarkan pelaksanaan tindakan. Kriteria keberhasilan PTK dapat

diterapkan antara lain dengan menggunakan prinsip belajar tuntas yaitu

75%. Apabila tingkat perbaikan yang diharapkan dalam hal ini motivasi

dan hasil belajar siswa tercapai minimal 75% dan kualitas proses

mencapai skor minimal 2,1 maka pencapaian itu dapat dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

149

memenuhi kriteria. Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa tingkat

motivasi pada siklus I adalah 83,78%, siklus II 80,56% dan siklus III

92,11%. Berdasarkan capaian skor yang diperoleh, dapat dikatakan

bahwa motivasi belajar siswa sudah memenuhi dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode inquiri akan tetapi belum meningkatkan

motivasi belajar siswa. Kualitas proses dalam pembelajaran dengan

metode inquiri masing-masing siklus berturut-turut memperoleh skor

7,43, 7,06 dan 8,86 berdasarkan penilaian kualitas pembelajaran guru

dan masuk dalam kategori masing-masing baik. Sedangkan berdasarkan

penilaian penampilan personal dan sosial siswa masing-masing siklus

berturut-turut memperoleh skor 7; 6,75 dan 8,25 termasuk ke dalam

kategori baik, baik dan amat baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

kualitas proses dalam pembelajaran sudah memenuhi kriteria

keberhasilan PTK. Jika dilihat dari perolehan skor yang dicapai dalam

setiap siklusnya, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan metode

inquiri pada kualitas proses dalam penelitian ini berfluktuasi dalam arti

kecapaian skor yang terjadi tidak sama pada masing-masing skor.

Tingkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan

menggunakan metode inquiri pada siklus I mencapai skor 54,05%, siklus

II sebesar 44,44% dan siklus III sebesar 94,74%.

Berdasarkan capaian skor hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria

belajar tuntas pada siklus I dan II. Namun pada siklus III hasil belajar sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

150

memenuhi kriteria belajar tuntas karena memperoleh skor di atas standar.

Penurunan dan kenaikan hasil belajar siswa diduga disebabkan oleh faktor

siswa itu sendiri, materi dan soal ulangan yang diberikan. Materi perdagangan

internasional pada siklus I memang cukup mudah karena materi tersebut

sudah pernah dibahas sebelumnya. Materi pada siklus II cukup sulit dipahami

oleh siswa karena materi sangat banyak dan siswa lebih berkonsentrasi pada

materi yang bersifat hitungan . Materi pada siklus III sangat mudah dipelajari

karena siswa tertantang untuk memperbaiki kesalahan dan kesungguhan

melakukan tugas yang diberikan. Ketidakfokusan siswa terhadap penjelasan

guru, ketidaktertarikan siswa terhadap materi yang dipelajari dan

kekurangtelitian siswa dalam mengerjakan soal kuis merupakan penyebab

turunnya hasil belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa penggunaan metode

inquiri terhadap mata pelajaran ekonomi belum dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

151

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tingkat motivasi belajar pada siklus I sebesar 83,78% (tinggi), siklus II

sebesar 80,56% (tinggi) dan siklus III sebesar 92,11% (tinggi). Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan metode inquiri dalam penelitian ini

belum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi.

2. Tingkat kualitas proses dalam penilaian kualitas pembelajaran guru pada

siklus I sebesar 7,43, siklus II sebesar 7,06 dan siklus III sebesar 8,86.

Sedangkan kualitas proses dalam penilaian penampilan personal dan sosial

siswa pada siklus I sebesar 7, siklus II 6,75 dan siklus III 8,25. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan metode inquiri belum dapat meningkatkan

dalam kualitas proses pada mata pelajaran ekonomi.

3. Tingkat hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 54,05% (cukup tuntas),

siklus II sebesar 44,44% (belum tuntas), dan siklus III sebesar 94,74% (sudah

tuntas). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode inquiri dalam

penelitian ini belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi.

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

152

B. Saran

Adapun saran bagi SMA Negeri I Dukun khususnya dan bagi peneliti yang

akan melakukan penelitian berikutnya pada umumnya adalah sebagai berikut :

1. Perlu persiapan yang baik dalam hal perangkat pembelajaran yang digunakan

dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan. Hal ini untuk menghindari

kesalahpahaman antara peneliti dengan guru mitra.

2. Materi yang disajikan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan agar

siswa dapat memahami dan mempelajari materi dengan baik.

3. Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap

tahap pembelajaran. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan waktu yang

dibutuhkan di setiap tahap pembelajaran agar pembelajaran dengan metode

inquiri dapat berjalan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang telah

ditentukan.

4. Pentingnya penjelasan secara sistematis pada awal pembelajaran tentang

metode pembelajaran yang digunakan dari guru kepada siswa sebagai

perkenalan metode pembelajaran yang baru bagi siswa. Hal ini dilakukan

agar siswa tidak mengalami kebingungan pada saat metode diterapkan.

5. Peneliti perlu melakukan observasi beberapa kali. Hal ini dilakukan agar

peneliti dapat menemukan permasalahan yang sesungguhnya terjadi di

dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

153

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Persiapan dalam hal perangkat pembelajaran yang digunakan dan skenario

yang akan diterapkan terbatas. Akibatnya dalam penelitian ini waktu yang

diperlukan untuk konsultasi kepada guru mitra kurang memadai.

2. Pengukuran motivasi tidak didukung oleh pengukuran minat siswa.

Akibatnya dalam penelitian ini tidak ada penilaian tentang bagaimana siswa

itu sendiri memiliki minat untuk mengikuti pembelajaran dengan metode

inquiri.

3. Pada perbandingan sebelum penggunaan metode inquiri dengan sesudah

penggunaan metode inquiri tidak dibahas. Akibatnya dalam penelitian ini

tidak dapat mengetahui perbandingan sebelum menggunakan metode inquiri

dan sesudah menggunakan metode inquiri pada mata pelajaran ekonomi

untuk motivasi berlajar, kualitas proses dan hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, Drs., 1998. Evaluasi Instruksional : Prinsip, Teknik, dan Prosedur,

cet. I., Remaja Karya, Bandung. Arikunto,S., 2002. Prosedur Penelitian. Rhineka Cipta, Jakarta. Atkinson, R., 1997. Pengantar Psikologi. Alih Bahasa Dra. Nurdjannah, Dra.

Rukmini Barhana, editor : Agus Dharma, Michael Adiyanto, jilid I, cetakan kelima. Erlangga, Jakarta.

Chauhan, S.S., 1979. Advanced Educational Psychology. Vikas Publishing House

Pvt. Ltd., New Delhi. Fudyartanto, Ki, RBS., 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Global Pustaka Utama, Yogyakarta. Hadi, Sutrisno, 1986. Metodologi Research. UGM, Yogyakarta. Hamalik, Oemar, 2001. Proses Belajar Mengajar. Bina Aksara, Jakarta. Mahmud, Dimyati, 1990. Psikologi Pendidikan : Suatu Terapan. LP3ES,

Yogyakarta. Masidjo, Ignatius, 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Kanisius, Yogyakarta. Masrun, 1975. Pengukuran Dalam Pendidikan. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta. Muhibbinsyah, 1995. Psikologi Pendidikan. Rosdakarya, Bandung. Nasution, 2003. Asasasas Kurikulum. Bumi Aksara, Jakarta. Purwanto, M., Ngalim, 1996. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya,

Bandung. Roestiyah, NK., 2001. Strategi Belajar Mengajar. Rhineka Cipta, Jakarta. Siagian, Sondang S., 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Bina Aksara, Jakarta. Sudirman, A.M., 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. CV. Rajawali,

Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

Sumidjo, Wahyu, 1987. Kepemimpinan dan Motivasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Winkel, W.S., 1997. Psikologi Pengajaran. Gramedia, Jakarta.

Wiriatmojo, Rochiati, 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Rosdakarya, Jakarta.

Zuriah, Nurul, 2001. Penelitian Tindakan (Action Research) dalam Bidang

Pendidikan dan Sosial. Up. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

220

KUESIONER

Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan teliti dan seksama semua pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan apa yang kamu rasakan sebenarnya!

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada lembar angket yang telah disediakan!

Petunjuk Khusus

Berilah tanda cek (ü) pada kolom yang sesuai!

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan motivasi belajar

NO. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Saya tidak tertarik untuk mengerjakan tugas jika

guru tidak memberikan pujian terhadap

pekerjaan saya.

2. Saya akan belajar walaupun tidak ada ulangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

221

3. Saya senang menunda pekerjaan rumah yang

diberikan oleh guru.

4. Saya meminta tolong kepada teman untuk

mengerjakan PR saya.

5. Saya mau belajar karena takut dimarahi oleh

orang tua saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

222

Lampiran 13a MOTIVASI BELAJAR SIKLUS I

Nomor Item No Responden

1 2 3 4 5 Skor rata-rata

1. 5 3 5 5 5 4,6 2. 3 3 2 4 2 2,8 3. 3 4 4 4 4 3,8 4. 3 1 3 2 2 2,2 5. 1 5 1 1 1 1,8 6. 4 4 4 3 3 3,6 7. 4 3 5 4 3 3,8 8. 5 4 4 5 5 4,6 9. 4 4 4 4 4 4

10. 4 4 4 4 4 4 11. 4 4 4 4 4 4 12. 4 5 3 5 4 4,2 13. 5 4 2 4 5 4 14. 4 3 2 2 2 2,6 15. 5 5 5 5 4 4,8 16. 4 4 4 2 3 3,4 17. 4 4 4 5 5 4,4 18. - - - - - 0 19. 4 4 4 4 4 4 20. 4 3 4 5 5 4,2 21. 3 1 3 1 1 1,8 22. 4 3 2 2 2 2,6 23. 3 4 3 3 4 3,4 24. 5 4 5 4 4 4,4 25. 4 4 3 3 3 3,4 26. 3 4 4 5 4 4 27. 3 3 2 3 3 2,8 28. 5 3 4 5 4 4,2 29. 4 4 3 2 4 3,4 30. 5 5 4 3 3 4 31. - - - - - 0 32. 3 4 4 4 3 3,6 33. 4 5 4 5 5 4,6 34. 4 3 3 3 3 3,2 35. 5 4 5 4 4 4,4 36. 5 4 4 3 4 4 37. 4 4 4 4 3 3,8 38. 4 4 4 4 4 4 39. 5 4 3 4 5 4,2

Keterangan : Item pernyataan positif : 2 Item pernyataan negatif : 1, 3, 4, 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

223

Lampiran 13b MOTIVASI BELAJAR SIKLUS II

Nomor Item No Responden

1 2 3 4 5 Skor rata-rata

1. 5 3 5 5 5 4,6 2. 2 0 2 2 2 1,6 3. 3 4 4 4 4 3,8 4. - - - - - 0 5. 1 5 1 1 1 1,8 6. 4 4 4 3 3 3,6 7. 4 3 5 4 3 3,8 8. 2 1 4 5 5 3,4 9. 4 4 4 4 4 4

10. 4 4 4 4 4 4 11. 4 4 4 4 4 4 12. 4 5 3 5 4 4,2 13. 5 4 2 4 5 4 14. 4 3 2 2 2 2,6 15. 5 5 5 5 4 4,8 16. 4 4 4 2 3 3,4 17. 4 4 4 5 5 4,4 18. 5 3 4 5 4 4,2 19. 4 4 4 4 4 4 20. 4 3 4 5 5 4,2 21. 3 1 3 1 1 1,8 22. 4 3 2 2 2 2,6 23. 3 4 3 3 4 3,4 24. 4 4 4 4 4 4 25. 4 4 3 3 3 3,4 26. 3 4 4 5 4 4 27. 3 3 2 3 3 2,8 28. 5 3 4 5 4 4,2 29. 4 4 3 2 4 3,4 30. 5 5 4 3 3 4 31. 4 5 4 5 5 4,6 32. 5 4 4 4 4 4,2 33. - - - - - 0 34. 4 3 3 3 3 3,2 35. 5 4 5 4 4 4,4 36. - - - - - 0 37. 4 4 4 4 3 3,8 38. 4 4 4 4 4 4 39. 5 4 4 3 5 4,2

Keterangan : Item pernyataan positif : 2 Item pernyataan negatif : 1, 3, 4, 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

224

Lampiran 13c MOTIVASI BELAJAR SIKLUS III

Nomor Item No Responden

1 2 3 4 5 Skor rata-rata

1. 1 4 4 4 4 3,4 2. 4 4 4 5 4 4,2 3. 4 3 4 4 2 3,4 4. 4 3 0 4 4 3 5. 3 1 1 3 4 2,4 6. 4 4 4 4 4 4 7. 3 3 2 3 2 2,6 8. 4 4 4 4 4 4 9. 4 4 4 4 4 4

10. 4 4 4 4 4 4 11. 4 4 4 4 4 4 12. 5 5 4 5 5 4,8 13. 1 3 3 4 5 3,2 14. 4 3 2 3 3 3 15. 5 5 4 5 2 4,2 16. 4 4 4 2 3 3,4 17. 4 5 4 5 5 4,6 18. 2 4 4 5 5 4 19. 4 4 4 4 4 4 20. 4 4 4 4 5 4,2 21. 4 5 5 3 4 4,2 22. 4 3 2 2 5 3,2 23. 3 4 4 3 4 3,6 24. 4 4 4 4 3 3,8 25. 3 3 3 3 4 3,2 26. 4 3 5 5 3 4 27. 3 3 3 3 4 3,2 28. 4 3 3 4 3 3,4 29. 4 4 4 4 4 4 30. 4 5 4 4 4 4,2 31. 1 5 4 4 4 3,6 32. 4 4 3 4 4 3,8 33. - - - - - 0 34. 4 4 3 3 4 3,6 35. 5 4 5 5 2 4,2 36. 4 2 4 2 4 3,2 37. 4 3 4 4 3 3,6 38. 4 4 4 4 4 4 39. 5 3 3 5 5 4,2

Keterangan : Item pernyataan positif : 2 Item pernyataan negatif : 1, 3, 4, 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

Lampiran 14a Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus I

K e l a s : XI IPS 2 Mata Pelajaran : Ekonomi Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan faktor- faktor pendorong perdagangan internasional. Tanggal Evaluasi : 31 Maret 2008

Ketuntasan Belajar No. NIS Nama Siswa Nilai Tuntas Belum Standar Tuntas Belum Standar

(PAP 11) 1. 1354 Achmad Ainun N 5 √ √ ≥ 62 √ ≥ 66 2. 1355 Adi Firmansyah 7 √ √ ≥ 62 √ ≥ 66 3. 1358 Agus Hartanto 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 4. 1360 Agustina Putri M 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 5. 1207 Angga Saputra 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 6. 1365 Anik Kisniyawati 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 7. 1377 Budi Linda U. 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 8. 1379 Danan Sri M. 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 9. 1382 Dedek Prihatin 10 √ ≥ 62 √ ≥ 66

10. 1385 Dian Aryanti 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 11. 1389 Eka Wiwin F. 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 12. 1390 Eni Astutik 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 13. 1393 Erin Fitria Sari 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 14. 1395 Fauzan Rifai 4 √ ≥ 62 √ ≥ 66 15. 1397 Fina Zuliyana 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 16. 1400 Hari Anggoro A. 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 17. 1401 Harsono 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 18. 1420 Leslie Aida C.L. - - - ≥ 62 - - ≥ 66 19. 1422 Lina Tri Astuti 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 20. 1424 Liza Fitriana R. 10 √ ≥ 62 √ ≥ 66 21. 1430 M. Yulianto 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 22. 1443 Nur Amin 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 23. 1447 Nurul Hidayatun 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 24. 1449 Nurwanto 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 25. 1453 Rafika Sari 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 26. 1457 Restu Bachtiar 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 27. 1462 Risma Fitri A. 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 28. 1469 Selwita S. Dewi 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 29. 1473 Siska Herlinda 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 30. 1475 Siti Munjianah 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 31. 1482 Subur Uning W. - - - ≥ 62 - ≥ 66 32. 1490 Tia Ade Utami 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 33. 1497 Wahyu Dwi P. 4 √ ≥ 62 √ ≥ 66 34. 1498 Wahyu Tri Utami 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 35. 1505 Yuanita P. 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 36. 1506 Yudi Asiska 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 37. 1507 Yulio Firman A. 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 38. 1508 Yun Astuti 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 39. 1509 Yuni Resmiyatun 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66

Jumlah siswa 37 37 Jumlah siswa yang tuntas secara individu 20 20

Presentase ketuntasan kelas 54,05% 54,06% Kriteria ketuntasan kelas Cukup tuntas Cukup tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

Lampiran 9b

Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Yang Dinilai Nilai (1-10)

A. Perencanaan 1. Kemampuan menggunakan tujuan 8 2. Kemampuan menganalisis materi

pembelajaran. 8

3. Kemampuan merancang kegiatan pembelajaran.

7

4. Kemampuan menyusun alat eva-luasi.

6

Nilai rata-rata A 7,25 B. Proses Pembelajaran

1. Kemampuan membuka pelajaran secara bermakna.

8

Kemampuan melaksanakan inti pembelajaran.

a. Penguasaan materi pembelajaran 8 b. Kemampuan menjelaskan 7 c. Kemampuan bertanya dan men-

jawab pertanyaan. 8

d. Kemampuan mengaktifkan siswa 7 e. Kemampuan mengelola kelas 7 f. Kemampuan memotivasi

(memberi semangat) siswa. 7

2.

g. Kemampuan memanfaatkan media dan sumber belajar.

7

Nilai rata-rata butir 2 7,29 3. Kemampuan menutup proses

pembelajaran. 5

Skor total 7,06 Nilai kategori Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

Lampiran 14b Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus II

Kelas : XI IPS 2 Mata Pelajaran : Ekonomi Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan neraca pembayaran No. NIS Nama Nilai Tuntas Belum Standar

(Sekolah) Tuntas Belum Standar

(PAP II) 1. 1354 Achmad Ainun Najib 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 2. 1355 Adi Firmansyah 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 3. 1358 Agus Hartanto 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 4. 1360 Agustna Putri Mirnasan - - - ≥ 62 - ≥ 66 5. 1207 Angga Saputra 3 √ ≥ 62 √ ≥ 66 6. 1365 Anik Kisniyati 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 7. 1377 Budi Linda Utami 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 8. 1379 Danan Sri Mulyono 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 9. 1382 Dedek Prihatin 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 10. 1385 Dian Aryanti 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 11. 1389 Eka Wiwin F. 6 √ ≥ 61 √ ≥ 66 12. 1390 Eni Astutik 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 13. 1393 Erin Fitria Sari 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 14. 1395 Fauzan Rifa’i 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 15. 1397 Fina Zuliyana 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 16. 1400 Hari Anggoro Adi 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 17. 1401 Harsono 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 18. 1420 Leslie Aida Christie L. 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 19. 1422 Lina Tri Astuti 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 20. 1424 Liza Fitriana Retnawati 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 21. 1430 Mochamad Yulianto 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 22. 1443 Nur Amin 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 23. 1447 Nurul Hidayatun 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 24. 1449 Nurwanto 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 25. 1453 Rafika Sari 4 √ ≥ 62 √ ≥ 66 26. 1457 Restu Bachtiar 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 27. 1462 Risma Fitri Atina 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 28.. 1469 Selwita Syak’ifah Dewi 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 29. 1473 Siska Herlinda 6 √ ≥ 61 √ ≥ 66 30. 1475 Siti Munjianah 10 √ ≥ 62 √ ≥ 66 31. 1482 Subur Uning Wasono 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 32, 1490 Tia Ade Utami 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 33. 1497 Wahyu Dwi Prastowo - - - ≥ 61 - - ≥ 66 34. 1498 Wahyu Tri Utami 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 35. 1505 Yuanita Purbandini 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 36. 1507 Yudi Astika - - - ≥ 62 - - ≥ 66 37. 1508 Yulio Firman Arif 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 38. 1509 Yuni Astuti 5 √ ≥ 62 √ ≥ 66 39. 1401 Yuni Resmiyatun 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 Jumlah siswa 36 36 Jumlah siswa yang tuntas 16 16 Persentase ketuntasan siswa 44,44% 44,44% Kriteria ketuntasan kelas Belum tuntas Belum tunas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

Lampiran 9c Penilaian Kualitas Pembelajaran Siklus III

No. Aspek Yang Dinilai Nilai

(1-10) A. Perencanaan

1. Kemampuan merumuskan tujuan 9 2. Kemampuan menganalisis materi pembelajaran 9 3. Kemampuan merancang kegiatan pembelajaran 9 4. Kemampuan menyusun alat e5aluasi 8

Nilai rata-rata A 8,75 B. Proses Pembelajaran

1. Kemampuan membuka pelajaran secara bermakna 9 2. Kemampuan melaksanakan inti pembelajaran

a. Penguasaan materi pembelajaran b. Kemampuan menjelaskan c. Kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan d. Kemampuan mengaktifkan siswa e. Kemampuan mengelola kelas f. Kemampuan memotivasi (memberi semangat)

siswa. g. Kemampuan memanfaatkan media dan sumber

belajar.

9 9 8 9 9 9 9

Nilai rata-rata butir 2 8,86 3. Kemampuan menutup proses pembelajaran 9

Skor total 8,86 Nilai kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

Lampiran 8c

Penilaian Penampilan Personal dan Sosial Siswa Siklus III No. Komponen yang Dinilai Nilai (1-10) 1. Kedisiplinan 9 2. Rasa tanggungjawab 8 3. Kesungguhan melakukan tugas yang diberikan guru. 9 4. Keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sekolah. 6 5. Ketepatan waktu (kehadiran, penyelesaian tugas). 9 6. Kemampuan bekerjasama dengan guru dan teman-teman dalam

berkelompok. 8

7. Kerapihan berpakaian 9 8. Kesungguhan memperbaiki kesalahan atau kekurangan selama

proses belajar. 8

Skor rata-rata 8,25 Nilai kategori Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

Lampiran 14c Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siklus III

Kelas : XI IPS2 Mata Pelajaran : Ekonomi Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kebijakan pemerintah, menjelaskan konsep tarif kuota,

larangan ekspor dan impor, subsidi, diskriminasi harga dan dumping. No. NIS Nama Nilai Tuntas Belum Standar

(Sekolah) Tuntas Belum Standar

(PAP II) 1. 1354 Achmad Ainun Najib 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 2. 1355 Adi Firmansyah 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 3. 1358 Agus Hartanto 10 √ ≥ 62 √ ≥ 66 4. 1360 Agustna Putri Mirnasan 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 5. 1207 Angga Saputra 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 6. 1365 Anik Kisniyati 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 7. 1377 Budi Linda Utami 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 8. 1379 Danan Sri Mulyono 6 √ ≥ 62 √ ≥ 66 9. 1382 Dedek Prihatin 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 10. 1385 Dian Aryanti 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 11. 1389 Eka Wiwin F. 8 √ ≥ 61 √ ≥ 66 12. 1390 Eni Astutik 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 13. 1393 Erin Fitria Sari 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 14. 1395 Fauzan Rifa’i 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 15. 1397 Fina Zuliyana 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 16. 1400 Hari Anggoro Adi 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 17. 1401 Harsono 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 18. 1420 Leslie Aida Christie L. 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 19. 1422 Lina Tri Astuti 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 20. 1424 Liza Fitriana Retnawati 10 √ ≥ 62 √ ≥ 66 21. 1430 Mochamad Yulianto 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 22. 1443 Nur Amin 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 23. 1447 Nurul Hidayatun 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 24. 1449 Nurwanto 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 25. 1453 Rafika Sari 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 26. 1457 Restu Bachtiar 10 √ ≥ 62 √ ≥ 66 27. 1462 Risma Fitri Atina 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 28.. 1469 Selwita Syak’ifah Dewi 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 29. 1473 Siska Herlinda 9 √ ≥ 61 √ ≥ 66 30. 1475 Siti Munjianah 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 31. 1482 Subur Uning Wasono 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 32, 1490 Tia Ade Utami 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 33. 1497 Wahyu Dwi Prastowo - - - ≥ 61 - - ≥ 66 34. 1498 Wahyu Tri Utami 7 √ ≥ 62 √ ≥ 66 35. 1505 Yuanita Purbandini 10 √ ≥ 62 √ ≥ 66 36. 1507 Yudi Astika 9 √ ≥ 62 √ - ≥ 66 37. 1508 Yulio Firman Arif 9 √ ≥ 62 √ ≥ 66 38. 1509 Yuni Astuti 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 39. 1401 Yuni Resmiyatun 8 √ ≥ 62 √ ≥ 66 Jumlah siswa 38 38 Jumlah siswa yang tuntas 36 36 Persentase ketuntasan siswa 94,74% 94,74% Kriteria ketuntasan kelas Sudah tuntas Sudah tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK …repository.usd.ac.id/10119/2/031334065_Full.pdfpengaruh penggunaan metode inquiri untuk meningkatkan motivasi belajar, kualitas proses dan

UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS Case Processing Summary N %

Valid 37 100,0 Excluded(a) 0 ,0

Cases

Total 37 100,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

,816 ,809 5 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

item12 14,49 10,646 ,575 ,453 ,790

item13 14,73 11,703 ,345 ,183 ,846

item19 14,89 9,988 ,590 ,432 ,784

item20

14,84 8,306 ,744 ,666 ,734

item21

14,89 8,377 ,801 ,713 ,714

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI