pengaruh penggunaan metode e-learninglib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · redoks siswa sma kelas x....

277
i PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNING BERBASIS MOODLE DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS SISWA SMA KELAS X skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia oleh Diny Apriliani 4301407004 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: phungdiep

Post on 07-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

i

PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNING

BERBASIS MOODLE DENGAN PENDEKATAN CTL

(CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

SISWA SMA KELAS X

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Diny Apriliani

4301407004

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode E-Learning Berbasis

MOODLE dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)

terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks Siswa SMA Kelas X“ telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan di

sidang panitia ujian skripsi jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Semarang, 21 Juni 2011

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Antonius Tri Widodo Dra. Saptorini, M.Pi

NIP.19520520 197603 1 004 NIP. 19510920 197603 2 001

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Pengaruh Penggunaan Metode E-Learning Berbasis MOODLE dengan

Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil

Belajar Kimia Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks Siswa

SMA Kelas X

disusun oleh

Diny Apriliani

4301407004

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada

tanggal 8 Agustus 2011.

Panitia:

Ketua, Sekretaris,

Dr. Kasmadi Imam S, MS Drs. Sigit Priatmoko, M.Si

195111151979031001 196504291991031001

Ketua penguji

Drs. Kasmui, M.Si

196602271991021001

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/ Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Antonius Tri Widodo Dra. Saptorini, M.Pi

195205201976031004 195109201976032001

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila dikemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Semarang, 8 Agustus 2011

Diny Apriliani

4301407004

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“ Ku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga

lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik

daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang

lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan

rezki yang lebih baik daripada sabar”

(Khalifah „Umar)

“ Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudera yang tenang, tapi ia akan

dilahirkan dari samudera yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan”

(D Farhan Aulawi)

Skripsi ini dengan bangga Kupersembahkan

untuk:

Ayah dan Ibuku tercinta yang tak pernah lelah menjaga

hidupku dan mengiringi langkahku dengan kasih dan do‟a

yang tulus.

Keluargaku tercinta, Tante Sri dan Danar yang tak henti

melimpahkan kasih dan sayangnya untukku.

Nano yang tak henti menyayangi dan memotivasiku dengan

penuh kesabarannya.

Sahabatku tersayang, Eni dan Enon.

All of my beloved friends in Chemical Education ‟07.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNING BERBASIS MOODLE

DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN

ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS SISWA SMA KELAS X”.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari

peran berbagai pihak yang mendukung dan membantu penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Penulis hanya dapat menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar–besarnya yaitu kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kebijaksanaannya yang

berhubungan dengan penyusunan skripsi.

2. Dr. Kasmadi Imam Supardi, M.S, Dekan FMIPA yang telah memberikan

izin penelitian.

3. Drs. Sigit Priatmoko, M.Si, Ketua Jurusan Kimia yang telah memberikan

izin penelitian dan membantu kelancaran ujian skripsi.

4. Dr. Antonius Tri Widodo, dosen pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Dra. Saptorini, M.Pi, dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Kasmui, M.Si, selaku dosen penguji.

7. Drs. Y. Tohari, Kepala SMA N 1 Bergas yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian.

8. Eni Susianti, S.Pd, guru mata pelajaran kimia kelas X SMA N 1 Bergas

yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

vii

9. Anang Wijayanto, S.T, guru mata pelajaran TIK dan administrator website

SMA N 1 Bergas yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan

selama penelitian.

10. Staf tata usaha dan siswa kelas X-7 dan X-8 SMA N 1 Bergas yang telah

bekerja sama dengan baik.

11. Teman–teman seperjuangan yang senantiasa membantu dan memotivasi

penulis untuk menjadi lebih baik.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu baik yang bersifat material maupun spiritual demi

terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi

pembaca khususnya dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

Semarang, 8 Agustus 2011

Penulis

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

viii

ABSTRAK

Apriliani, Diny. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode E-Learning Berbasis

MOODLE dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (I) Dr.

Antonius Tri Widodo, (II) Drs. Saptorini, M.Pi.

Kata kunci : e-learning, MOODLE, hasil belajar, CTL.

Keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Pertambahan jumlah siswa pada suatu lembaga pendidikan

berpotensi mengurangi kualitas interaksi antara guru dan siswa sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Selain itu, pembelajaran di ruang kelas masih

berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu

adakah pengaruh penggunaan media e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar

siswa? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL terhadap hasil

belajar kimia siswa. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMA N 1 Bergas kelas X semester 2, berdasarkan hasil perhitungan uji Chi-kuadrat populasi

dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diketahui populasi mempunyai varians yang sama atau homogen. Pengambilan

sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, dan didapatkan kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dan X-7 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian

menunjukkan, setelah dilakukan pembelajaran, pada kelas eksperimen rata–rata hasil post test mencapai 77,65 dan kelas kontrol 67,86. Hasil perhitungan uji t

kesamaan dua rata-rata dua pihak diperoleh thitung (5,05) dan ttabel (1,67) berarti rata–rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan uji korelasi diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) 0,65 dan SErb*1,96 = 0,30, karena rb (0,65) > SErb*1,96 (0,30) maka korelasi

antar dua variabel ini dapat dikatakan signifikan. Sehingga pengaruh yang ditimbulkan signifikan dengan hasil perhitungan harga koefisien determinasi

sebesar 42,63%. Pada aspek psikomotorik dan afektif, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa

metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL mampu menarik perhatian siswa sehingga dapat mengatasi kebosanan siswa dari pembelajaran

yang monoton. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa kelas X dengan kontribusi sebesar 42,63%.

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii

PENGESAHAN............................................................................................ iii

PERNYATAAN ...................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 6

1.5 Penegasan Istilah ...................................................................... 8

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar Dan Pembelajaran ......................................................... 10

2.2 Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) ............... 12

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

x

2.3 Tinjauan Mengenai E-Learning ................................................. 16

2.4 Tinjauan Mengenai MOODLE .................................................. 21

2.5 Tinjauan Mengenai Larutan Elektrolit Dan Konsep Redoks........ 27

2.6 Kerangka Berfikir ..................................................................... 36

2.7 Hipotesis .................................................................................. 39

3. METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Objek Penelitian ....................................................... 40

3.2 Tahapan Penelitian ................................................................... 42

3.3 Rancangan Penelitian ................................................................ 43

3.4 Sumber Data ............................................................................. 44

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................. 46

3.6 Analisis Data ............................................................................ 60

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 71

4.2 Pembahasan.............................................................................. 86

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan .................................................................................. 104

5.2 Saran ........................................................................................ 104

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 106

LAMPIRAN ............................................................................................ 109

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Tradisional ............. 16

3.1 Data Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Bergas ...................... 40

3.2 Desain Eksperimen ...................................................................... 43

3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal .................................................... 48

3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ..................................................... 48

3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal ............................................... 51

3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ................................................ 52

3.7 Hasil Analisis Validitas Soal ........................................................ 52

3.8 Hasil Analisis Uji Coba Soal ........................................................ 53

3.9 Ringkasan Uji Kesamaan Varians (ANAVA) ............................... 62

3.10 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi Biserial ........................ 66

3.11 Kriteria Rata-Rata Nilai Afektif ................................................... 69

3.12 Kriteria Rata-Rata Nilai Psikomotorik .......................................... 70

4.1 Data Hasil Belajar Aspek Kognitif ............................................... 71

4.2 Data Hasil Belajar Aspek Afektif ................................................. 71

4.3 Data Hasil Belajar Aspek Psikomotorik ........................................ 71

4.4 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 72

4.5 Hasil Uji Homogenitas Populasi ................................................... 73

4.6 Hasil Uji Anava Satu Arah ........................................................... 74

4.7 Hasil Uji Normalitas Hasil Post-test ............................................. 75

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

xii

4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-test ........................... 75

4.9 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-test ........................ 76

4.10 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Individual........................................ 78

4.11 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Klasikal........................................... 78

4.12 Rata-Rata Nilai Afektif pada Kelas Eksperimen ............................ 79

4.13 Rata-Rata Nilai Afektif pada Kelas Kontrol .................................. 80

4.14 Rata-Rata Nilai Psikomotorik pada Kelas Eksperimen .................. 82

4.15 Rata-Rata Nilai Psikomotorik pada Kelas Kontrol......................... 83

4.16 Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran................. 85

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tampilan Website SMA Negeri 1 Bergas ................................... 25

2.2 Tampilan Homepage E-Learning Berbasis MOODLE................ 25

2.3 Tampilan Halaman Login untuk Masuk di Kelas E-Learning ..... 26

2.4 Skema Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit ............................... 28

2.5 Ionisasi Senyawa dalam Larutan ............................................... 28

2.6 Tokoh Svante August Arrhenius................................................ 29

2.7 Hantaran Listrik Larutan HCl .................................................... 29

2.8 Alat Penguji Elektrolit .............................................................. 30

2.9 Pelarutan NaCl dalam Air............................................................... 31

2.10 Pelarutan CH3COOH dalam Air ................................................ 31

2.11 Skema Pengolahan Air Limbah ................................................. 36

2.12 Kerangka Berpikir .................................................................... 38

4.1 Penilaian Ranah Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 80

4.2 Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 84

4.3 Analisis Angket Tanggapan Siswa Terhadap

Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode E-Learning

Berbasis MOODLE dengan Pendekatan CTL

(Contextual Teaching and Learning) ......................................... 87

4.4 Perbandingan Nilai Post test Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 93

4.5 Tampilan Halaman Website E-Learning MOODLE ................... 97

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

xiv

4.6 Tampilan Pengumuman pada Halaman Website

E-Learning Berbasis MOODLE pada Mata Pelajaran Kimia ..... 97

4.7 Tampilan Data Siswa dikelas e-learning Berbasis

MOODLE pada Mata Pelajaran Kimia Kelas X-8 ...................... 98

4.8 Tampilan Halaman Download Materi pada MOODLE ............... 100

4.9 Tampilan Halaman Penugasan pada MOODLE ......................... 100

4.10 Tampilan Halaman Pengumpulan Tugas Siswa yang diupload ... 100

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Soal Instrumen ..................................................................... 109

2. Soal Uji Coba .................................................................................... 115

3. Daftar Nama Siswa Soal Uji Coba ....................................................... 128

4. Hasil dan Rekap Analisis Soal Uji Coba .............................................. 129

5. Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba ........................................... 135

6. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Uji Coba ........................................ 136

7. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba........................................... 137

8. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba ................................................ 139

9. Soal Post-test ...................................................................................... 140

10. Silabus .............................................................................................. 147

11. Contoh RPP Kelas Eksperimen .......................................................... 150

12. Contoh RPP Kelas Kontrol ................................................................ 165

13. Bahan Ajar Larutan Elektrolit ............................................................ 177

14. Bahan Ajar Redoks ........................................................................... 186

15. Lembar Kerja Praktikum Larutan Elektrolit ........................................ 193

16. Daftar Nama Populasi Penelitian ........................................................ 196

17. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................ 199

18. Daftar Pembagian Kelompok Kelas Eksperimen dan Kontrol .............. 200

19. Data Nilai Ulangan Akhir Semester Kelas X SMA N 1 Bergas............ 202

20. Uji Normalitas Data Kelas X-1 .......................................................... 203

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

xvi

21. Uji Normalitas Data Kelas X-2 .......................................................... 204

22. Uji Normalitas Data Kelas X-3 .......................................................... 205

23. Uji Normalitas Data Kelas X-4 .......................................................... 206

24. Uji Normalitas Data Kelas X-5 .......................................................... 207

25. Uji Normalitas Data Kelas X-6 .......................................................... 208

26. Uji Normalitas Data Kelas X-7 .......................................................... 209

27. Uji Normalitas Data Kelas X-8 .......................................................... 210

28. Uji Homogenitas Populasi ................................................................. 211

29. Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi (Uji Anava) ............................ 212

30. Data Nilai Post-test........................................................................... 214

31. Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen........................................ 215

32. Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol .............................................. 216

33. Uji Kesamaan Dua Varians Nilai Post-test ......................................... 217

34. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Nilai Post-test ...................................... 218

35. Uji Korelasi ....................................................................................... 219

36. Uji Koefisien Determinasi ................................................................. 220

37. Rekap Presentase Ketuntasan Hasil Belajar ........................................ 221

38. Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen .......................................... 222

39. Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol................................................. 223

40. Kisi-kisi dan Pedoman Penilaian Aspek Afektif .................................. 224

41. Perhitungan Reliabilitas Aspek Afektif ............................................... 228

42. Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen ...................................... 229

43. Lembar Penilaian Afektif Kelas Kontrol ............................................. 230

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

xvii

44. Analisis Penilaian Aspek Afektif Kelas Eksperimen ........................... 231

45. Analisis Penilaian Aspek Afektif Kelas Kontrol.................................. 233

46. Kisi-kisi dan Pedoman Penilaian Aspek Psikomotorik ........................ 235

47. Perhitungan Reliabilitas Aspek Psikomotorik ..................................... 238

48. Lembar Observasi Psikomotorik Kelas Eksperimen ............................ 239

49. Lembar Observasi Psikomotorik Kelas Kontrol .................................. 240

50. Analisis Data Penilaian Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen .......... 241

51. Analisis Data Penilaian Aspek Psikomotorik Kelas Kontrol ................ 243

52. Kisi-kisi dan Pedoman Penilaian Angket Tanggapan........................... 245

53. Lembar Angket Tanggapan ................................................................ 248

54. Perhitungan Reliabilitas Angket Tanggapan....................................... 250

55. Analisis Hasil Angket Tanggapan ...................................................... 252

56. Tampilan Media E-Learning Berbasis MOODLE............................... 254

57. Dokumentasi Penelitian ..................................................................... 258

Surat Pengesahan Dosen Pembimbing Skripsi

Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana dikutip oleh

Munib (2007: 26) pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan peserta didik didalam dan diluar seolah dan

berlangsung seumur hidup. Dalam arti lain, pendidikan merupakan pendewasaan

siswa agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki

dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain

guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar siswa atau

peserta didik.

Sejauh ini pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh suatu

pandangan bahwa pengetahuan merupakan seperangkat fakta-fakta yang harus

dihafal. Pembelajaran yang berlangsung didalam ruang kelas masih berfokus pada

guru sebagai sumber utama pengetahuan dan ceramah sebagai pilihan utama

strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih

memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa

untuk menghafalkan fakta-fakta, akan tetapi sebuah strategi belajar yang

mendorong siswa untuk dapat mengkonstruksi atau membangun pengetahuan di

benak mereka sendiri (Nurhadi, 2006: 9).

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

2

Dewasa ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut siswa

harus dapat selalu aktif dan kreatif terhadap kegiatan belajar mengajar. KTSP

merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi melalui pendekatan kontekstual.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah proses yang

bertujuan membantu para siswa menemukan makna di dalam materi akademik

yang dipelajari dengan cara menghubungkan materi akademik dengan konteks

dalam kehidupan sehari-hari mereka (Johnson, 2010: 88). Karakteristik

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah: kerjasama, saling

menunjang, gembira, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi,

menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, menyenangkan, tidak membosankan,

sering bersama teman, siswa kritis, dan guru kreatif (Berns, Robert G, and Eicson,

Patricia M, 2002: 46 dalam Sadono, Kana Hidayah, 2006).

Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan pendidikan

juga semakin besar. Pertambahan jumlah pendidik tidak sebanding dengan

pertambahan kebutuhan yang ada. Keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala

utama bagi peningkatan kualitas pendidikan. Pertambahan jumlah siswa pada

suatu lembaga pendidikan tentunya akan berpotensi mengurangi kualitas interaksi

antara pendidik dengan siswa, sehingga hasil yang diperoleh akan semakin jauh

dari harapan (Prakoso, 2005: 2).

Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang semakin pesat,

ternyata telah membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia. Salah satu

dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah

bidang pendidikan. Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

3

membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan

sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan

adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan

kontekstual dengan perubahan (Tim Penyusun BNSP, 2006: 8).

Seiring perkembangan teknologi internet, metode e-learning mulai

dikembangkan, sehingga kajian dan penelitian sangat diperlukan. Hakikat

e-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam

format digital melalui teknologi internet. Sistem ini dapat digunakan dalam

pendidikan jarak jauh atau pendidikan konvensional. Oleh karena itu

mengembangkan model ini tidak sekadar menyajikan materi pelajaran ke dalam

internet tetapi perlu dipertimbangkan secara logis dan memegang prinsip

pembelajaran. Desain pengembangan dan tampilan yang menarik menjadikan

siswa betah belajar melalui internet seolah-seolah mereka belajar di dalam kelas.

MOODLE merupakan singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic

Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan

model berorientasi objek. MOODLE merupakan software yang open source untuk

melakukan pembelajaran mandiri dengan tanpa terikat oleh waktu dan tempat.

Beberapa fasilitas yang disediakan oleh MOODLE antara lain: modul bacaan,

modul penugasan, modul chat, modul forum, modul pilihan, modul kuis, dan

sebagainya (Prakoso, 2005: 3).

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, kimia adalah ilmu yang

mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam

yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

4

energitika zat. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan,

yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep,

prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja

ilmiah). Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di sekolah melibatkan keterampilan

dan penalaran yang tentunya membutuhkan banyak waktu untuk penyampaian

materi pelajaran.

Lebih lanjut, BSNP (2007) mengemukakan bahwa :

“….Tujuan dan fungsi mata pelajaran kimia di sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) meliputi (1) menyadari keteraturan dan

keindahan alam untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa; (2) memupuk sikap ilmiah; (3) memperoleh pengalaman dalam menerapkan

metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen; (4) meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat bermanfaat dan juga merugikan

bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat; (5)

memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya serta penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan

teknologi; dan (6) membentuk sikap yang positif terhadap kimia….”

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 29 Mei 2010 di SMA

Negeri 1 Bergas, pembelajaran kimia dilakukan secara konvensional yaitu dengan

memanfaatkan white board, spidol dan buku teks sehingga siswa mengalami

kejenuhan saat belajar dikelas. Akibatnya materi pelajaran tidak dapat dipahami

siswa secara utuh dan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal. SMA

Negeri 1 Bergas memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang proses belajar

mengajar. Sekolah menyediakan web-learning yaitu MOODLE yang dapat

digunakan guru sebagai suplemen pembelajaran, akan tetapi pada mata pelajaran

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

5

akan tetapi pada mata pelajaran kimia baik guru maupun siswa belum

memanfaatkan fasilitas tersebut.

Kimia sebenarnya sangat menarik untuk dipelajari tetapi terkadang sulit

untuk dipahami. Guru harus mampu memilih metode pengajaran yang sesuai,

sehingga kimia menjadi mata pelajaran yang menyenangkan untuk dipelajari. Hal

ini sudah dibuktikan melalui penelitian Budhiarso (2006) mengungkapkan bahwa

pembelajaran kimia SMA dengan media e-learning memberikan hasil yang baik

dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI materi Sistem

Koloid. Pada kelompok kelas eksperimen rata-rata hasil post-test yang diperoleh

mencapai 63,86 sedangkan pada kelompok kelas kontrol yang menggunakan

metode pembelajaran konvensional, rata-rata hasil post-test hanya 52,46. Hasil

penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif penggunaan metode

e-learning terhadap hasil belajar siswa.

Ilmu kimia telah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan, mulai

dari makanan, tekstil, kosmetik, hingga berbagai bagian alat transportasi,

merupakan produk kimia. Materi Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks adalah

materi yang membutuhkan metode pembelajaran yang menggunakan

penggabungan pemahaman dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan

metode pembelajaran e-learning dengan pendekatan kontekstual diharapkan

mampu meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa menjadi lebih baik.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

6

Berangkat dari permasalah tersebut, maka dalam penelitian ini penulis

mengangkat judul “PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNING

BERBASIS MOODLE DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

SISWA SMA KELAS X”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diangkat

suatu permasalahan: “Adakah pengaruh penggunaan metode e-learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap

hasil belajar kimia materi pokok larutan elektrolit dan konsep redoks siswa SMA

kelas X?”

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL

(Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar kimia materi pokok

larutan elektrolit dan konsep redoks siswa SMA kelas X.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

7

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

(1) Bagi Siswa

a. Sebagai wahana untuk mengaktualisasikan ekspresi diri melalui

MOODLE.

b. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keefektifan belajar di

sekolah.

c. Sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.

(2) Bagi Guru

a. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan tentang alternatif

metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar

kimia siswa.

b. Sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi keterbatasan waktu

dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Untuk mempermudah pemberian materi dan tugas-tugas.

(3) Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan referensi guna memberikan perbaikan kondisi

pembelajaran kimia dan sebagai bahan pertimbangan dalam

memilih metode pembelajaran yang dapat diterapkan bagi

perbaikan masa yang akan datang.

b. Sebagai solusi yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran kimia.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

8

1.5 Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahfahaman dalam menafsirkan istilah, maka perlu

diberikan penegasan istilah sebagai berikut:

1.5.1 Pengaruh

Dalam penelitian ini pengaruh adalah akibat atau hasil dari penerapan

suatu model pembelajaran yaitu metode e-learning berbasis MOODLE dengan

pendekatan CTL. Pengaruh diukur dari ada tidaknya perbedaan hasil belajar

kognitif, psikomotorik, dan afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

1.5.2 E-Learning

Menurut Soekartawi (2007: 23) e-learning berasal dari huruf “e” yang

berarti elektronik dan ”Learning” yang berarti pembelajaran, jadi e-learning

adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika. Lebih lanjut menurut

Nichols (2003) sebagaimana dikutip oleh Siahaan (2005: 65) mengemukakan

pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: “internet

based learning” (belajar berbasis internet), “virtual learning” (belajar melalui

lingkungan maya), dan “web-based learning” (belajar berbasis web).

1.5.3 MOODLE

MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment)

adalah seperangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/

pelatihan/ pendidikan berbasis internet. Pengembangannya didesain untuk

mendukung kerangka konstruksi sosial, dalam pendidikan MOODLE termasuk

dalam model CAL+CAT (Computer Asisted Learning + Computer Asisted

Teaching) yang disebut dengan LMS (Learning Management System). LMS

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

9

merupakan kendaraan utama dalam proses pembelajaran yang terdiri dari

seperangkat lunak yang didesain untuk pengaturan pada tingkat individu, ruang

kuliah dan institusi (Prakoso, 2005: 13).

1.5.4 Hasil Belajar

Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil yang dicapai setelah

melakukan proses pembelajaran mata pelajaran kimia khususnya pada materi

pokok Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks kelas X semester II SMAN 1

Bergas. Hasil belajar ini diukur dengan tes dan hasil berupa nilai yang diwujudkan

dalam bentuk angka-angka yaitu hasil belajar kognitif. Namun dalam penelitian

ini juga disertakan hasil belajar ranah afektif sebagai tolak ukur untuk mengetahui

sikap siswa dalam pembelajaran, dan juga hasil belajar ranah psikomotorik

sebagai tolak ukur untuk mengetahui keterampilan siswa dalam melaksanakan

kegiatan praktikum dilaboratorium.

1.5.5 CTL (Contextual Teaching and Learning)

Menurut Nurhadi (2004 :13) pendekatan CTL (Contextual Teaching and

Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam

kelas dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Siswa

memperoleh pengetahuan dan keterampilan tidak dalam proses seketika, akan

tetapi diperoleh sedikit demi sedikit dari pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Hasil Belajar

Menurut Lindgren, (1976) sebagaimana dikutip oleh Saptorini (2007: 4),

mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana seseorang

mengalami perubahan tingkah laku, peningkatan kinerja, pembenahan pemikiran

atau penemuan konsep dengan cara-cara yang baru. Perubahan sebagai hasil

proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah

pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,

kecakapannya dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain

aspek yang ada dalam individu.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah

mengalami kegiatan belajar. Menutur Benyamin Bloom, sebagaimana dikutip oleh

Saptorini (2007: 4-5), hasil belajar dikelompokkan kedalam tiga ranah yaitu :

(1) Ranah kognitif

Ranah kognitif mencakup enam tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

(2) Ranah afektif

Meliputi perubahan yang berkenaan dengan minat, nilai-nilai,

penghargaan, penyesuaian diri.

(3) Ranah psikomotorik

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

11

Ranah psikomotorik atau ketrampilan mencakup lima tingkatan yaitu

peniruan (meniru gerak), penggunaan (menggunakan konsep untuk

melakukan gerakan), ketepatan (melakukan gerak dengan benar),

perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus) dan naturalisasi

(melakukan gerak secara wajar).

Usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh guru selaku pengajar yaitu dengan

memanfaatkan fasilitas serta kelebihan-kelebihan yang ada baik di lingkungan

sekolah atau dari pihak guru dan siswa sendiri, antara lain sebagai berikut :

(1) Ketrampilan guru atau siswa dalam menggunakan alat bantu pengajaran.

(2) Keterampilan guru dalam menggunakan metode yang tepat.

(3) Pemanfaatan alat atau bahan yang tersedia dan mudah didapat sebagai

sumber belajar.

Salah satu usaha untuk memberikan variasi dalam hal pembelajaran kimia

yaitu dengan menggunakan media pembelajaran kimia. Menurut Sugandi (2004:

30) media pembelajaran adalah alat yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media

pembelajaran juga dapat digunakan dalam kegiatan instruksional antara lain

karena :

(1) Media dapat memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh

mata menjadi dapat dilihat dengan jelas.

(2) Dapat menyajikan benda yang jauh dari subyek belajar.

(3) Menyajikan peristiwa yang komplek, rumit dan berlangsung cepat menjadi

sistematik dan sederhana sehingga mudah diikuti.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

12

2.2 Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)

2.2.1 Pengertian Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning )

Menurut Nurhadi (2004 :13) pendekatan CTL (Contextual Teaching and

Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam

kelas dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Siswa

memperoleh pengetahuan dan keterampilan tidak dalam proses seketika, akan

tetapi diperoleh sedikit demi sedikit dari pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

Karakteristik pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

menurut Berns, Robert G, and Eicson, Patricia M, sebagaimana dikutip oleh

Sadono dan Hidayah (2006) adalah: kerjasama, saling menunjang, gembira,

belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai

sumber, siswa aktif, menyenangkan, tidak membosankan, sering bersama teman,

siswa kritis, dan guru kreatif.

2.2.2 Komponen Utama Dalam Pembelajaran CTL (Contextual Teaching

and Learning)

Menurut Muslich, (2009: 44-47) setiap komponen utama CTL mempunyai

prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan ketika akan menerapkannya dalam

pembelajaran. Prinsip-prinsip dasar yang dimaksud terlihat pada penjelasan

berikut :

(1) Konstruktivisme

Komponen ini merupakan landasan filosofis (berpikir) pendekatan CTL.

Pembelajaran yang berciri konstruktivisme menekankan terbangunnya

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

13

pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif berdasarkan

pengetahuan, pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman belajar yang

bermakna.

(2) Bertanya (Questioning)

Komponen ini merupakan strategi pembelajaran CTL. Belajar dalam

pembelajaran CTL dipandang sebagai upaya guru yang bias mendorong

siswa untuk mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh

informasi, sekaligus mengetahui perkembangan kemampuan berpikir

siswa.

(3) Menemukan (Inquiry)

Komponen ini merupakan kegiatan inti CTL. Kegiatan ini diawali dari

pengamatan terhadap fenomena, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan

yang bermakna untuk menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh

siswa. Dengan demikian, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh

siswa tidak dari hasil mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil

menemukan sendiri dari fakta yang dihadapinya.

(4) Masyarakat Belajar (Learning Community atau Learning Society)

Konsep ini menyarankan bahwa hasil belajar sebaiknya diperoleh dari

kerjasama dengan orang lain. Hal ini berarti bahwa hasil belajar bisa

diperoleh dengan sharing antarteman, antarkelompok,dan antara yang tahu

kepada yang tidak tahu, baik didalam maupun diluar kelas.

(5) Permodelan (Modelling)

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

14

Komponen pendekatan CTL ini menyarankan bahwa pembelajaran

keterampilan dan pengetahuan tertentu diikuti dengan model yang bisa

ditiru siswa. Model yang dimaksud dapat berupa pemberian contoh

tentang, misalnya, cara mengoperasikan sesuatu, menunjukkan hasil karya,

mempertonton suatu penaampilan.

(6) Refleksi (Reflection)

Komponen yang merupakan bagian terpenting dari pembelajaran dengan

pendekatan CTL adalah perenungan kembali atas pengetahuan yang baru

dipelajari. Dengan memikirkan apa yang baru saja dipelajari, menelaah

dan merespon semua kejadian, aktivitas, atau pengalaman yang terjadi

dalam pembelajaran, bahkan memberikan masukan atau saran yang

diperlukan, siswa akan menyadari bahwa pengetahuan yang baru

diperolehnya merupakan pengayaan atau bahkan revisi dari pengetahuan

yang dimiliki sebelumnya.

(7) Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Komponen yang merupakan ciri khusus dari pendekatan kontekstual

adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan

gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa.

2.2.3 Prinsip Dalam Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)

Menurut Johnson (2010: 68), pendekatan CTL atau (Contextual Teaching

and Learning) mempunyai tiga prinsip ilmiah yaitu :

(1) Prinsip kesaling-bergantungan

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

15

Prinsip ini membuat hubungan yang bermakna antara proses pembelajaran

dan konteks kehidupan nyata sehingga siswa diharapkan untuk aktif

bekerja sama dalam kelompok belajar yang lebih luas. Dengan adanya

kerja sama dalam kelompok tadi, diharapkan siswa dapat memperoleh

pengetahuan baru dari kerja sama kelompok tersebut.

(2) Prinsip diferensiasi

Prinsip diferensiasi mendorong siswa menghasilkan keberagaman,

perbedaan, dan keunikan. Prinsip ini menciptakan kemandirian dalam

belajar yang dapat mengkontruksi minat siswa untuk belajar mandiri

dalam konteks tim dengan mengkorelasikan bahan ajar dengan kehidupan

nyata dalam rangka mencapai tujuan secara penuh makna.

(3) Prinsip pengaturan diri

Prinsip pengaturan diri menyatakan bahwa proses pembelajaran diatur,

dipertahankan, dan disadari oleh siswa sendiri, dalam rangka mewujudkan

seluruh potensinya. Siswa secara sadar harus menerima tanggung jawab

atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai altenatif, membuat pilihan,

mengembangakan rencana, menganalisi informasi, menciptakan solusi

dan dengan kritis menilai bukti.

2.2.4 Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional

Menurut Nurhadi (2004, 35-36) terdapat perbedaan antara pembelajaran

kontekstual dengan pembelajaran tradisional (behaviorisme/ struktural) yaitu :

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

16

Tabel 2.1. Perbedaan pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran tradisional

No. Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran tradisional

1. Siswa secara aktif terlibat saat pembelajaran.

Siswa merupakan penerima pasif saat proses pembelajaran.

2. Siswa belajar dari teman melalui

kerja kelompok dan diskusi

Siswa belajar secara individual.

3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata.

Pembelajaran berupa teoritis yang abstrak

4. Perilaku dibangun atas dasar

kesadaran diri.

Perilaku dibangun atas dasar

5. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara : proses bekerja,

hasil karya, penampilan, dan tes.

Hasil belajar diukur hanya dengan tes.

6.

Pembelajaran terjadi diberbagai tempat, konteks, dan setting.

Pembelajaran hanya terjadi didalam kelas.

7. Keterampilan dikembangkan atas

dasar pemahaman.

Keterampilan dikembangkan atas

dasar latihan.

2.3 E-Learning

2.3.1 Pengertian E-Learning

Kegiatan pembelajaran secara elektronik atau singkat disebut “e-learning”

telah dikenal pada tahun 1970-an, namun di Indonesia baru memulainya pada

tahun 1995-an. Menurut Soekartawi (2007: 23) e-learning berasal dari huruf “e”

yang berarti elektronik dan ”Learning” yang berarti pembelajaran, jadi e-learning

adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika. Lebih lanjut menurut

Nichols (2003) sebagaimana dikutip oleh Siahaan (2005: 65) mengemukakan

pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: “internet

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

17

based learning” (belajar berbasis internet), “virtual learning” (belajar melalui

lingkungan maya), dan “web-based learning” (belajar berbasis web).

Beberapa ahli mengemukakan bahwa istilah “e-learning” mengacu pada

penggunaan teknologi internet untuk menyajikan sejumlah pilihan solusi yang

sangat luas yang mengarahkan pada peningkatan pengetahuan. Sehingga menurut

beberapa ahli yaitu Mary Daniels Brown dan Dave Feasey (2001) sebagaimana

dikutip oleh Siahaan (2005: 66) mengemukakan bahwa e-learning adalah bentuk

kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan, seperti: internet, Local Area

Network (LAN), atau Wider Area Network (WAN) sebagai metode penyampaian,

interaksi, dan fasilitasi, serta didukung oleh berbagai layanan belajar lainnya

Menurut Soekartawi (2007: 27-28) pada dasarnya cara penyampaian dari

e-learning, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah (One way

communication), komunikasi dua arah (Two way communication). Komunikasi

antara guru dan siswa sebaiknya dilakukan secara dua arah, karena didalam

pembelajaran membutuhkan interaksi yang lebih dekat agar tujuan pembelajaran

dapat tersampaikan dengan baik. Lebih lanjut Soekartawi menjelaskan bahwa

dalam e-learning sistem dua arah ini juga dapat diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu :

(1) Dilaksanakan secara langsung (syncronous)

Artinya pada saat guru atau instruktur memberikan pelajaran, siswa dapat

langsung mendengarkan.

(2) Dilaksanakan secara tidak langsung (a-syncronous)

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

18

Misalnya pesan dari instruktur direkam terlebih dahulu sebelum

digunakan.

2.3.2 Fungsi Pembelajaran Elektronik (E-learning)

Menurut Siahaan (2002) sebagaimana dikutip oleh Ahlis (2007: 21-24)

fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas

(classroom instruction) antara lain:

(1) Suplemen (Tambahan)

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila siswa

mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi

pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada

kewajiban/keharusan bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran

elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang memanfaatkannya

tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

(2) Komplemen (Pelengkap)

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi

pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi

pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas. Sebagai komplemen

berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi

pengayaan atau remedial bagi siswa di dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran konvensional.

(3) Substitusi (Pengganti)

Beberapa sekolah di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif

model kegiatan pembelajaran/pembelajaran kepada para siswanya.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

19

Tujuannya agar para siswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan

pembelajarannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari siswa.

Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih siswa,

yaitu: sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), sebagian secara tatap

muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan sepenuhnya melalui

internet.

2.3.3 Manfaat E-Learning

E-learning mempermudah interaksi antara siswa dengan bahan/materi

pelajaran. Demikian juga interaksi antara siswa dengan guru maupun antara

sesama siswa. Siswa dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai

berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri

siswa. Guru dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para

siswa. Menurut Siahaan (2002) sebagaimana dikutip oleh Ahlis (2007: 24-26)

manfaat e-learning dapat dilihat dari dua sudut, yaitu:

2.3.3.1 Sudut Siswa

Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas

belajar yang tinggi, artinya siswa dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat

dan berulang kali. Siswa juga dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat,

dengan kondisi yang demikian ini siswa dapat lebih memantapkan penguasaannya

terhadap materi pembelajaran.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

20

2.3.3.2 Sudut Guru

Beberapa manfaat yang diperoleh guru, instruktur antara lain adalah bahwa

guru, instruktur dapat :

(1) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi

tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang

terjadi.

(2) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan

wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.

(3) Mengontrol kegiatan belajar siswa. Bahkan guru atau instruktur juga dapat

mengetahui kapan siswanya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama

sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.

(4) Mengecek apakah siswa telah mengerjakan soal-soal.

(5) Latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan memeriksa jawaban siswa

dan memberitahukan hasilnya kepada siswa.

Seiring perkembangan teknologi internet, metode e-learning mulai

dikembangkan. MOODLE adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi

yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi

ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk

mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan MOODLE, kita

dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain.

MOODLE itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic

Learning Environment (Prakoso, 2005: 13).

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

21

2.4 MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning

Environment)

2.4.1 Pengertian MOODLE

MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment)

adalah seperangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/

pelatihan/ pendidikan berbasis internet. Pengembangannya didesain untuk

mendukung kerangka konstruksi sosial, dalam pendidikan MOODLE termasuk

intranet dalam model CAL+CAT (Computer Asisted Learning + Computer

Asisted Teaching) yang disebut dengan LMS (Learning Management System).

LMS merupakan kendaraan utama dalam proses pembelajaran yang terdiri dari

seperangkat lunak yang didesain untuk pengaturan pada tingkat individu, ruang

kuliah dan institusi. Karakter utama LMS adalah pengguna yang merupakan

pengajar dan siswa, dan keduanya harus terkoneksi dengan internal menggunakan

aplikasi ini. MOODLE dapat diberikan secara gratis sebagai perangkat lunak open

source (dibawah lisensi GNU Public Licence). Artinya meskipun memiliki hak

cipta MOODLE tetap memberikan kebebasan bagi seorang untuk mengkopi,

menggunakan, dan memodifikasinya (Prakoso, 2005: 13).

2.4.2 Filosofi MOODLE dalam Pendidikan

Menurut Prakoso (2005: 16) desain dan pembangunan MOODLE didorong

oleh sebuah filosofis tentang pembelajaran. Beberapa ilmuwan telah

mengemukakan ide “Soft Educational Mambo Jumbo” dimana seseorang cukup

menggunakan mouse untuk memperoleh pendidikan. Dalam pengembangannya

MOODLE menggunakan empat konsep atau paham utama, sebagai berikut :

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

22

1) Paham konstruktif (contructivism)

Pandangan ini menjaga agar masyarakat secara aktif membangun

pengetahuan baru sebagai interaksi mereka dengan lingkungan. Ketika

orang membaca, melihat, mendengar, merasakan, dan menyentuh adalah

sebuah percobaan menuju sebuah pengetahuan menurut versi dia sendiri.

Ketika hal tersebut sesuai dengan dunia nyata maka kemungkinan besar

hal tersebut akan menjadi pengetahuan baru baginya.

2) Paham konstruksi (conscructionism)

Paham konstruksi menegaskan bahwa pembelajaran akan efektif ketika

membangun sesuatu untuk orang lain. Hal ini dapat berupa sebuah kalimat

atau mengirimkan file ke internet, hingga hasil karya kompleks seperti

lukisan, rumah, atau paket perangkat lunak.

3) Paham konstruktif social (social constructivism)

Paham ini merupakan perluasan dari paham sebelumnya kedalam

pembangunan kelompok sosial. Sebuah kolaborasi menciptakan budaya

untuk saling membagi hasil karya dengan cara berbagi ilmu pengetahuan.

Ketika seseorang berada dalam budaya seperti ini, ia akan belajar

sepanjang waktu tentang bagaimana menjadi bagian dari budaya tersebut,

dalam berbagi bentuk tingkatan yang ada.

4) Terkoneksi dan terpisah

Maksud dari paham ini adalah sebuah kebiasaan dalam komunitas

pembelajaran merupakan stimulan yang kuat dalam pembelajaran tersebut.

Kebiasaan terkoneksi ini tidak hanya menjembatani siswa agar lebih

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

23

memahami isi materi, tetapi juga mendorong dalam merefleksi dari apa

yang ia pelajari.

2.4.3 Fitur MOODLE

Di dalam MOODLE terdapat berbagai fasilitas yang didesain untuk

memberi kemudahan bagi pengguna dalam mengelola kegiatan didalamnya.

Berikut ini merupakan beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh

MOODLE (Prakoso, 2005: 51):

(1) Modul penugasan

Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada peserta

pembelajaran secara online. Peserta pembelajaran dapat mengakses materi

tugas dan mengumpulkan hasil tugas mereka dengan mengirimkannya

dalam bentuk file.

(2) Modul Chat

Fasilitas ini digunakan untuk melakukan proses chatting (percakapan

online). Antara pengajar dan siswa dapat melakukan dialog teks secara

online.

(3) Modul Forum

Sebuah forum diskusi online dapat diciptakan dalam membahas suatu

materi pembelajaran. Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat

membahas topik-topik belajar dalam forum diskusi.

(4) Modul Survey

Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat atau polling.

(5) Modul Pilihan (Choice)

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

24

Fasilitas ini seperti sebuah polling, modul ini digunakan untuk voting

(mengambil pendapat atas suatu masalah) atau untuk mendapatkan umpan

balik dari para siswa.

(6) Modul Kuis

Fasilitas ini bisa digunakan sebagai suatu tagihan atau ulangan harian yang

dilakukan secara online. Jenis pertanyaan kuis dapat dikelompokkan

dalam kategori-kategori untuk memudahkan akses. Kuis secara otomatis

akan langsung dinilai. Pertanyaan kuis dan jawabannya dapat diacak, fitur

ini bermanfaat untuk mengurangi kecurangan.

(7) Modul Jurnal

Fasilitas ini dapat diatur agar hanya dapat dilihat oleh pengajar dan siswa

saja.

(8) Modul bahan pelatihan

Pada modul pelatihan ini bersisi berbagai macam materi pembelajaran

dalam bentuk word, flash, animasi, power point, video, dan audio. Modul

pelatihan ini dapat diunduh siswa sebagai materi pembelajaran tambahan

yang dapat diunduh sewaktu – waktu tanpa harus bertatap muka secara

langsung dengan pengajar.

2.4.4 E-Learning berbasis MOODLE di SMA Negeri 1 Bergas

Pembelajaran dengan MOODLE sudah diterapkan di SMA Negeri 1

Bergas. Langkah-langkah penggunaan MOODLE dalam kegiatan pembelajaran

adalah sebagai berikut :

(1) Pastikan komputer yang digunakan sudah terhubung dengan internet!

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

25

(2) Buka aplikasi browser pada komputer kemudian masuklah ke alamat

http://sman1bergas.sch.id.

Gambar 2.1 Tampilan website SMA Negeri 1 Bergas

(http://www.sman1bergas.sch.id)

(3) Setelah masuk halaman website SMA Negeri 1 Bergas, klik pada

E-Learning untuk masuk pada halaman MOODLE.

Gambar 2.2 Tampilan homepage e-learning berbasis MOODLE

(http://www.sman1bergas.sch.id/elearning/moodle/)

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

26

(4) Apabila akan masuk pada kelas e-learning, maka harus melakukan login

terlebih dahulu.

Gambar 2.3 Tampilan halaman login untuk masuk ke kelas e-learning

2.4.5 Penerapan Metode E-Learning berbasis MOODLE

Dalam penerapannya pada metode e-learning, MOODLE dapat digunakan

sebagai tambahan atau suplemen. Dengan menggunakan MOODLE guru dapat

memberikan tambahan pelajaran dengan waktu yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan dan kepentingan guru maupun siswa. Adapun kegiatan dalam

pembelajaran kimia dengan metode e-learning berbasis MOODLE diantaranya

adalah :

(1) Pemberian tugas berupa materi pelajaran yang dapat diunduh melalui

MOODLE diluar jam pelajaran.

(2) Pemberian tugas berupa latihan soal atau pekerjaan rumah yang dapat

diunduh melalui MOODLE diluar jam pelajaran.

(3) Pemberian tugas berupa lembar kerja praktikum yang dapat diunduh

melalui MOODLE diluar jam pelajaran.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

27

(4) Pengumpulan tugas yang dapat dilakukan melalui upload file melalui

MOODLE.

(5) Penyampaian nilai dilakukan melalui MOODLE.

2.5 Tinjauan Mengenai Materi Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks

Materi pokok larutan elektrolit dan konsep redoks adalah materi yang di

ajarkan di SMA kelas X pada semester 2. Materi ini berisi sub-sub pokok materi

sebagai berikut :

2.5.1 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih. Zat yang

jumlahnya lebih banyak disebut pelarut (solvent), sedangkan zat yang jumlahnya

sedikit disebut zat terlarut (solute). Berdasarkan sifat hantaran listriknya, larutan

dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan

elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan larutan

nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion

yang dapat bergerak bebas. Dalam larutan, zat elektrolit terionisasi (membentuk

ion-ion), yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Zat yang dalam

larutannya dapat terionisasi adalah asam, basa, dan garam. Larutan elektrolit

terdiri atas larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Perbedaan kedua

jenis larutan itu terletak pada jumlah partikel yang mengalami ionisasi tiap mol

zat. Jika terionisasi semua, berarti zat tersebut termasuk elektrolit kuat.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

28

LARUTAN

Larutan Nonelektrolit

Larutan Elektrolit

Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah

Sebaliknya, jika terionisasi sebagian, berarti zat itu termasuk elektrolit lemah.

Adapun zat yang tidak mengalami ionisasi termasuk zat nonelektrolit. Zat

nonelektrolit terdiri atas zat selain asam, basa, dan garam.

Gambar 2.4 Skema Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

(Sukmawardani, 2008 dalam

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar.html)[23/1/2010]

Perbedaan zat elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat diketahui dari

harga derajat ionisasi (α), yaitu perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi

dengan jumlah mol mula-mula. Elektrolit kuat memiliki derajat ionisasi (α) satu

(α = 1). Elektrolit lemah memiliki α antara 0 dan 1(0 < α < 1). Sedangkan zat

nonelektrolit memiliki derajat ionisasi nol (α = 0).

Gambar 2.5 Ionisasi senyawa nonelektrolit, elektrolit kuat, dan elektrolit

lemah dalam larutan (Sukmawardani 2008 dalam http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar.html)

2.5.1.1 Daya Hantar Larutan

Svante August Arrhenius adalah seorang ahli kimia yang berasal dari

Swedia, menjelaskan bahwa larutan elektrolit mengandung atom-atom bermuatan

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

29

listrik (ion-ion) yang bergerak bebas, hingga mampu untuk menghantarkan arus

listrik melalui larutan. Contoh : larutan HCl.

Gambar 2.6. Svante August Arrhenius 1859–1927

(Johari dan Rahmawati, 2004: 191)

Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl

-).

Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap

elektron pada katoda dengan membebaskan gas hidrogen. Sedangkan ion-ion Cl-

melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin.

Gambar 2.7 Hantaran Listrik Larutan HCl (Johari dan Rahmawati, 2004: 199)

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

30

Gambar 2.8 Alat Penguji Elektrolit

(Johari dan Rahmawati, 2004: 196)

2.5.1.2 Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen

Dengan teori Arrhenius, dapat dijelaskan bagaimana larutan elektrolit

menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat berasal dari senyawa ion dan

senyawa kovalen.

(1) Senyawa Ion

Senyawa ion terdiri atas ion – ion, misalnya NaCl. NaCl terdiri atas ion –

ion Na+ dan Cl

- , jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion-

ionnya. Ion-ion yang terbentuk dapat bergerak bebas sehingga dapat

menghantarkan arus listrik. Akibatnya, semua senyawa ion yang larut

dalam air termasuk elektrolit kuat. Namun, jika tidak terlarut atau dalam

bentuk padatan, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hal

itu disebabkan tidak ada ion yang bergerak bebas. Agar dapat

menghantarkan arus listrik, padatan senyawa ion harus dipanaskan

hingga meleleh. Lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

31

Gambar 2.9 NaCl dalam air

(Johari dan Rahmawati, 2004: 194)

(2) Senyawa Kovalen

Padatan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik

karena tidak mengandung ion. Begitu juga yang terjadi pada lelehannya.

Lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik

sebab senyawa kovalen polar terdiri atas molekul yang netral. Jadi,

senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika berada

dalam bentuk larutan. Contoh senyawa kovalen polar adalah CH3COOH

dan C2H5OH (etanol) seperti telah dijelaskan sebelumnya. Air juga

bersifat polar. Oleh karena itu, antara molekul air dan zat terlarut yang

bersifat polar terdapat gaya tarik menarik. Adanya gaya tarik menarik itu

menyebabkan ikatan pada senyawa kovalen putus dan membentuk ion.

Gambar 2.10 CH3COOH dalam air

(Johari dan Rahmawati, 2004: 195)

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

32

2.5.2 Konsep Oksidasi dan Reduksi

Konsep oksidasi dan reduksi berkembang seiring perkembangan ilmu

pengetahuan. Konsep oksidasi dan reduksi dapat ditinjau dari penggabungan dan

pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan

penurunan bilangan oksidasi.

Menurut konsep penggabungan dan pelepasan oksigen, oksidasi adalah

reaksi penggabungan oksigen dan reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen.

Menurut konsep pelepasan dan penerimaan elektron, oksidasi adalah reaksi

pelepasan elektron dan reduksi adalah reaksi penerimaan elektron. Sedangkan

menurut konsep peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, oksidasi adalah

peningkatan bilangan oksidasi dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.

2.5.2.1 Bilangan Oksidasi Unsur Dalam Senyawa atau Ion

Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron yang

berperan pada unsur tersebut dalam senyawa. Bilangan oksidasi terkait dengan

banyaknya elektron yang dilepas atau diterima dalam pembentukan senyawa.

Berdasarkan pengertian bilangan oksidasi, aturan penentuan bilangan oksidasi

adalah sebagai berikut:

(1) Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol

Contoh:

Bilangan oksidasi H, N, O, dan Al dalam unsur H2, N2, O2, dan Al sama

dengan nol.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

33

(2) Fluorin yang merupakan unsur paling elektronegatif dan memerlukan

satu elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia selalu memiliki

bilangan oksidasi -1.

(3) Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawanya selalu positif.

(4) Bilangan oksidasi suatu ion tunggal sama dengan muatannya.

Contoh:

Bilangan oksidasi Ca dalam ion Ca2+

= +2 dan bilangan oksidasi S dalam

ion S2-

= +2

(5) Bilangan oksidasi unsur H adalah +1, kecuali jika bersenyawa dengan

logam maka bilangan oksidasi H adalah -1.

Contoh:

Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, dan NH3 adalah +1. Bilangan

oksidasi H dalam senyawa hidrida, misalnya NaH dan MgH2 adalah -1.

(6) Pada umumnya, bilangan oksidasi O adalah -2. akan tetapi, dalam OF2,

bilangan oksidasi O = +2, dalam peroksida, misalnya H2O2, bilangan

oksidasi O = -1.

(7) Dalam semua senyawa, jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur

penyusunnya sama dengan nol.

Contoh:

H3PO4= (3 x b.o.H) + (1 x b.o.P) + (4 x b.o.O) = 0

(b.o.= bilangan oksidasi)

(8) Dalam suatu ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi seluruh unsur

dalam ion sama dengan muatannya.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

34

Contoh: SO42-

= (1 x b.o.S) + (4 x b.o.O) = -2

2.5.2.2 Tata Nama Menurut IUPAC

(1) Senyawa biner dari logam dan non logam.

Beri angka romawi untuk unsur logam yang dapat memiliki lebih dari

satu bilangan oksidasi.

Contoh:

FeCl2 = besi (II) klorida

FeCl3 = besi (III) klorida.

(2) Senyawa biner dari non logam dan non logam.

Beri angka romawi untuk unsur yang dapat memiliki lebih dari satu

bilangan oksidasi, dimana bilangan oksidasinya positif.

Contoh:

N2O = Nitrogen (I) oksida atau Dinitrogen monoksida.

NO = Nitrogen (II) oksida atau Nitrogen monoksida.

(3) Senyawa yang mengandung ion poliatom.

i) Jika kation memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, maka beri

angka romawi setelah nama kation.

Contoh: PbSO4 = Timbal (II) sulfat.

ii) Jika kation hanya memiliki satu bilangan oksidasi, maka sertakan

bilangan oksidasi dari unsur ditengah dalam ion poliatom setelah

nama ionnya.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

35

Contoh:

NaClO = Natrium hipoklorit

NaClO2 = Natrium klorit.

(4) Senyawa Asam

Jika senyawa asam mengandung ion poliatom, beri angka romawi untuk

unsur dalam ion yang dapat memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi.

Perhatikan, nama ion poliatom menggunakan akhiran –at dan tanpa

diberi awalan yunani.

Contoh: HClO3 = Asam klorat atau asam klorat (V).

(5) Garam

Nama garam merupakan nama gabungan dari nama kation, dengan

bilangan oksidasinya (jika lebih dari satu), dan nama anionnya.

Contoh:

FeSO4 = besi(II) sulfat

NaClO = natrium klorat(I)

Jika garamnya terhidrat, jumlah molekul air persatuan rumus disertakan.

Contoh: CuSO4.5H2O = tembaga(II) sulfat-5-hidrat

2.5.2.3 Aplikasi Redoks Dalam Memecahkan Masalah Lingkungan

Konsep redoks dapat digunakan untuk menanggulangi pencemaran

lingkunganoleh limbah industri. Contoh pengolahan limbah organik adala proses

lumpur aktif (activited sludge). Lumpur aktif adalah lumpur yang banyak

mengandung mikroorganisme (bakteri aerob). Pada proses ini dilakukan proses

oksidasi dengan oksigen yang dilakukan oleh bakteri aerob di dalam bak

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

36

pengolahan air limbah. Secara umum,pengelahan air limbah melibatkan proses

kimia, proses fisika maupun proses biologi. Berikut merupakan contoh skema

pengolahan air limbah, yang menggunakan konsep elektrolit dan konsep redoks

didalam proses kimianya.

Gambar 2.11 Skema Pengolahan Air Limbah (Johari dan

Rahmawati, 2004: 220).

2.6 Kerangka Berfikir

Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru untuk memberikan materi ajar

merupakan salah satu kendala utama dalam peningkatan kualitas pembelajaran.

Sehingga perlu adanya metode belajar yang dapat membantu guru dan siswa agar

bisa tetap belajar, kreatif dan tetap tidak terlepas dari tujuan awal pendidikan.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

37

Materi kimia SMA memang membutuhkan kejelian dan pemahaman yang

cukup tinggi. Namun dalam kenyataan masih dijumpai beberapa kesulitan yang

dihadapi siswa dalam meraih kebermaknaan materi kimia. Hal ini menyebabkan

nilai yang diperoleh menjadi kurang baik, bahkan belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal yang ditentukan. Berangkat dari permasalahan ini, maka perlu

adanya metode pembelajaran yang tepat dan media yang dapat membantu siswa

dalam mendalami materi kimia.

Dalam penelitian ini, akan diterapkan metode e-learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) pada

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Dengan

media MOODLE yang dapat diakses melalui jaringan intranet maupun internet,

maka pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan dikelas atau bertatap muka

langsung saja, tetapi pembelajaran juga dapat dilakukan secara online melalui

internet diluar jam pelajaran, sedangkan pada kelas kontrol diberikan

pembelajaran konvensional. Pengamatan sikap siswa saat proses pembelajaran

dilaksanakan untuk mengetahui nilai afektif baik pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol, sedangkan kegiatan praktikum dilaksanakan untuk mengetahui nilai

psikomotorik kedua kelas tersebut. Dari kedua kegiatan pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol di atas diharapkan akan terjadi peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks sehingga diharapkan hasil

belajar yang diperoleh baik. Selanjutnya hasil belajar kedua kelompok

dibandingkan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar dan untuk

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

38

mengetahui apakah efektif atau tidak pembelajaran kimia dengan menerapkan

metode e-learning dengan pendekatan CTL.

BAGAN KERANGKA BERFIKIR

Gambar 2.12 Kerangka Berfikir

Keterbatasan ruang dan waktu yang

dimiliki guru untuk memberikan materi ajar

Kesulitan peserta didik dalam

meraih kebermaknaan materi kimia

Materi Kimia Larutan

Elektrolit dan Konsep Redoks

Ada pengaruh penggunaan metode e-learning dengan pendekatan

CTL terhadap hasil belajar kimia materi Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks

Pembelajaran dengan metode

e-learning dan pendekatan CTL

Pembelajaran

Pembelajaran secara

konvensional dengan media power point

Post-test

(Tes hasil belajar)

Post-test

(Tes hasil belajar)

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

39

2.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya masih sementara dan perlu

pembuktian lebih lanjut dari suatu permasalahan. Hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

H0 : tidak ada pengaruh penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE

dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap

hasil belajar kimia siswa SMA kelas X pada materi pokok larutan

elektrolit dan konsep redoks”.

H1 : ada pengaruh penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE dengan

pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil

belajar kimia siswa SMA kelas X pada materi pokok larutan elektrolit dan

konsep redoks”.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

40

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian pendidikan dapat berupa hal–hal apa saja

yang berhubungan dengan masalah pendidikan khususnya terjadi di sekolah.

Untuk menjelaskan apa yang diteliti diperlukan metode penelitian yang tepat,

meliputi penentuan objek penelitian, penyusunan alat pengumpulan data, analisis

uji coba instrumen, analisis tahap awal dan analisis tahap akhir.

3.1.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMA kelas X. Siswa

SMA kelas X dianggap sebagai satu populasi karena memiliki ciri–ciri yang sama,

antara lain memperoleh materi yang sama, dalam hal ini yaitu materi pokok

Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks, memperoleh jam belajar dan memiliki

lingkungan belajar yang sama di sekolah.

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas X

No. Kelas Jumlah Siswa

1 X-1 37 2 X-2 37

3 X-3 37 4 X-4 38

5 X-5 35 6 X-6 36

7. X-7 35 8. X-8 34

(Sumber: Administrasi kesiswaan SMA Negeri 1 Bergas 2010/2011)

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

41

3.1.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random

sampling yaitu dengan mengambil dua kelas dari populasi secara acak (diundi)

dengan syarat populasi harus normal dan homogen. Salah satu kelas bertindak

sebagai kelompok eksperimen yang memperoleh pembelajaran e-learning dengan

pendekatan CTL dan kelas yang satu lagi sebagai kelompok kontrol yang

memperoleh pembelajaran secara konvensional dengan media powerpoint. Hal ini

dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri antara lain siswa mendapat materi

berdasarkan kurikulum yang sama, siswa yang menjadi objek penelitian duduk

pada kelas yang sama dan kelas tidak ada kelas yang diunggulkan.

3.1.3. Variabel Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Semua data atau informasi diwujudkan dalam bentuk angka–angka

dan analisisnya menggunakan statistika. Variabel yang terdapat dalam penelitian

ini terdiri dari tiga macam variabel yaitu :

3.1.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran. Pada

kelompok eksperimen metode pembelajaran yang digunakan adalah e–learning

berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL, sedangkan pada kelompok kontrol

digunakan metode konvensional.

3.1.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini hasil belajar siswa. Data hasil belajar

diperoleh melalui tes tertulis di akhir proses pembelajaran. Tes tertulis ini

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

42

bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar dengan dua metode pembelajaran

yang berbeda.

3.1.3.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kemampuan pengajar, jumlah

jam pelajaran yang tersedia, kurikulum, dan kondisi siswa serta lingkungan.

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.1 Mengambil data awal kelas X semester II SMA N 1 Bergas berupa data

nilai Ulangan Akhir Semester ganjil pelajaran kimia yang akan digunakan untuk

uji normalitas dan uji homogenitas populasi.

3.2.2 Berdasarkan data yang diperoleh dari 3.2.1 ditentukan sampel penelitian

dengan teknik cluster random sampling dengan perimbangan siswa mendapat

materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa yang menjadi objek penelitian

duduk pada kelas yang sama dan pembagian kelas tidak ada kelas yang unggulan.

3.2.3 Menyusun kisi-kisi instrumen tes uji coba sesuai dengan kompetensi dasar

dan indikator yang ingin dicapai.

3.2.4 Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada di mana

instrumen tersebut akan digunakan sebagai tes hasil belajar pada kelas sampel.

3.2.5 Melaksanakan uji coba instrumen tes pada kelas uji coba di luar populasi

(yang sebelumnya telah mendapatkan materi larutan elektrolit dan konsep redoks)

dimana instrumen tersebut akan digunakan sebagai tes hasil belajar pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

43

3.2.6 Menganalisis data hasil tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal.

3.2.7 Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat bedasarkan data 3.2.6 .

3.2.8 Melaksanakan pembelajaran dengan metode e–learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan CTL pada kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol.

3.2.9 Melaksanakan tes hasil belajar (post test) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

3.2.10 Menganalisis hasil tes.

3.2.11 Menyusun laporan hasil penelitian.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis true experimental design dengan

menggunakan dua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 3.2 Desain Eksperimen

Kelas Perlakuan Keadaan Akhir

Eksperimen X 0

Kontrol Y 0

(Sukardi, 2009)

Keterangan:

X : Pembelajaran kimia dengan menggunakan metode e-learning

Y : Pembelajaran kimia dengan menggunakan metode konvensional

0 : Post test untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa antara kedua

kelompok (Arikunto, 2006: 86-87).

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

44

3.4 Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Bergas,

guru, serta lingkungan yang mendukung pelaksanaan penelitian. Data yang

diinginkan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar,

angket dan lembar observasi yang ketiganya sudah terlebih dahulu diuji validitas

dan reliabilitasnya.

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.4.1.1 Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai daftar nama

siswa, jumlah siswa yang menjadi anggota populasi serta data nilai kimia pada

Ulangan Akhir Semester ganjil kelas X. Data ini diperlukan untuk analisis tahap

awal.

3.4.1.2 Metode Tes

Metode tes ini bertujuan untuk memperoleh data yang diharapkan dapat

mencerminkan daya serap siswa dalam mempelajari materi Larutan Elektrolit dan

Konsep Redoks. Sebelum tes ini digunakan untuk memperoleh data dari sampel

sebagai objek peneitian, terlebih dahulu diadakan uji coba tes pada kelas diluar

populasi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes akhir pembelajaran.

Tes akhir ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kognitif setelah diterapkan

pembelajaran dengan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

CTL.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

45

3.4.1.3 Metode Angket

Angket diberikan kepada siswa yang berasal dari kelas eksperimen diakhir

pembelajaran, bertujuan untuk mengetahui pendapat atau tanggapan siswa tentang

pembelajaran dengan penerapan metode e-learning berbasis MOODLE dengan

pendekatan CTL. Hasil angket dianalisis secara deskriptif kemudian ditarik

kesimpulan.

3.4.1.4 Metode Observasi

Observasi dapat digunakan sebagai alat evaluasi untuk menilai tingkah

laku siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Metode observasi digunakan

untuk menilai aspek afektif (sikap atau tingkah laku siswa) dalam proses

pembelajaran dan psikomotorik (keterampilan siswa) dalam praktikum. Instrumen

yang digunakan pada metode ini adalah lembar observasi, yaitu lembar observasi

yang berisi indikator-indikator yang dijadikan acuan untuk mengamati

kemampuan siswa dari ranah afektif dan psikomotorik selama proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh dua observer yaitu guru

mitra dan satu rekan.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari berbagai rancangan

pembelajaran yang berupa silabus, rencana pembelajaran, lembar angket aspek

afektif, lembar observasi psikomotorik, dan tes hasil belajar aspek kognitif.

Sebelum melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu harus dipersiapkan adalah

rancangan pembelajaran yang dituangkan dalam silabus dan rencana

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

46

pembelajaran. Berbagai rancangan pembelajaran yang harus dipersiapkan harus

sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

3.5.1 Instrumen Penelitian Hasil Belajar Aspek Kognitif

3.5.1.1 Penyusunan Instrumen Uji Coba Tes Hasil Belajar

Langkah–langkah dalam penyusunan instrumen uji coba tes hasil belajar

adalah sebagai berikut:

1) Mengadakan pembatasan terhadap bahan–bahan yang akan diteskan.

2) Menentukan jumlah waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal tes.

3) Menentukan jumlah butir soal tes yang akan digunakan untuk pengambilan

data.

4) Menentukan tipe tes yang berbentuk pilihan ganda dengan lima (5) buah

pilihan jawaban.

5) Menentukan komposisi jenjang perangkat pengumpulan data dari

penelitian ini adalah ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan

analisis (C4).

6) Membuat tabel spesifikasi atau kisi–kisi soal. Kisi–kisi soal disesuaikan

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan tujuan agar sama

dengan standar kompetensi yang berlaku.

7) Menyusun butir tes dengan membuat soal sebanyak 50 butir soal. Semua

butir soal diperkirakan memerlukan waktu 90 menit.

3.5.1.2 Pelaksanaan Uji Coba Tes Hasil Belajar

Uji coba perangkat tes digunakan untuk menentukan soal–soal yang

memenuhi syarat untuk dijadikan instrumen penelitian yang baik. Instrumen

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

47

dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan antara lain daya beda, tingkat

kesukaran, validitas, dan reliabilitas. Apabila persyaratan terpenuhi, maka

perangkat tes dikatakan baik dan dapat digunakan untuk penelitian.

1) Daya Pembeda Soal

Untuk mengetahui daya pembeda masing–masing soal seluruh peserta tes

dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas

(upper group) dan kelompok bodoh atau kelompok bawah (lower group).

Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:

DP = A

BA

JS

JBJB

Keterangan :

AJB = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.

BJB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar.

AJS = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan salah.

BJS = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan salah.

(Arikunto, 2009: 213-214)

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal

Inteval Kriteria

Soal dengan DB 0 Soal dengan DB 0,20 Soal dengan DB 0,20 - 0,40 Soal dengan DB 0,40 - 0,70 Soal dengan DB 0,70 - 1,00

sangat jelek

jelek cukup

baik sangat baik

(Sudijono, 2009: 389)

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

48

2) Tingkat Kesukaran Soal

Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00 (Arikunto,

2009: 207). Rumus untuk menghitung indeks kesukaran soal adalah :

TK = JS

B

Keterangan :

TK = indeks kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2009:208)

Kriteria soal–soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan indeks

kesukaran digunakan klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Klasifikasi Taraf Kesukaran

Interval Kriteria

Soal dengan TK 0,00 sampai 0,30 soal sukar

Soal dengan TK 0,30 sampai 0,70 soal sedang

Soal dengan TK 0,70 sampai 1,00 soal mudah

(Arikunto, 2009: 210)

3) Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan peneliti. Validitas yang hendak diamati meliputi :

(a) Validitas Isi

Untuk memenuhi validitas isi, sebelum instrumen disusun, peneliti

terlebih dahulu harus menyusun kisi–kisi soal sesuai dengan

kurikulum yang berlaku, yang selanjutnya dikonsultasikan dengan

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

49

dosen pembimbing dan guru pengampu bidang studi kimia kelas X

semester 2 pada materi pokok Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks.

(b) Validitas Butir

Validitas butir dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point

biserial yaitu sebagai berikut :

q

p

St

MtMprpbis

Keterangan:

rpbi = koefisien korelasi point biseral

Mp = rerata skor siswa yang menjawab benar

Mt = rerata skor siswa total

P = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah

(q = 1 – p)

St = standar deviasi dari skor total (Widodo, 2009: 59)

Kemudian harga rpbis diuji dengan uji t yaitu :

21

2

pbis

pbis

r

nrt

Ketentuan soal yang valid apabila thitung lebih besar dari ttabel 0,95

dengan derajat kebebasan (dk = n-2), dan item yang kurang dari

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

50

ttabel dengan dk = n-2 termasuk item yang tidak valid perlu direvisi

atau tidak digunakan (Widodo, 2009: 59).

4) Reliabilitas Soal

Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil dari tes tersebut menunjukkan

hasil yang relatif sama atau ajeg.

Reliabilitas dihitung dengan teknik korelasi KR21 dengan rumus :

r11 = Vtk

MkM

k

k

.

)(1

1

Keterangan :

r11 = reliabilitas secara keseluruhan

Vt = St2 = variasi skor total

M = = skor rata–rata

k = jumlah butir soal (Arikunto, 2009: 189)

Apabila harga r11 ≥ rtabel (α = 5%) maka instrumen reliabel (Arikunto, 2009:

191).

3.5.1.3 Analisis Uji Coba Instrumen Soal

Analisis instrumen soal tahap pertama adalah analisis daya pembeda,

tingkat kesukaran soal, validitas dan reliabilitasnya.

1) Analisis Daya Beda Soal

Berdasarkan hasil analisis daya beda, jumlah butir soal dan nomor soal

dengan kriteria sangat jelek, jelek, cukup, baik, dan sangat baik dapat

dilihat pada Tabel 3.5.

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

51

Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal

Kriteria Nomor soal Jumlah %

Sangat jelek 4, 15, 22, 24, 34, 35, 37, 40, 43,

45, 48, 49 12 24%

Jelek 1, 7, 9, 11, 14, 16 6 12%

Cukup

3, 6, 8, 10, 12, 13, 23, 25, 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33, 39, 41, 46,

47, 50.

20 40%

Baik 2, 5, 18, 19, 20, 21, 25, 36, 38,

42, 44 11 22%

Sangat baik 17 1 2%

Jumlah 50 100 %

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 135.

Berdasarkan analisis daya beda soal maka soal-soal yang mempunyai DP ≤

0,00 dan 0,00 < DP ≤ 0,20 atau dengan kriteria daya beda sangat jelek dan

jelek dihilangkan (tidak digunakan) .

2) Tingkat Kesukaran Soal

Berdasarkan analisis tingkat kesukaran soal maka soal-soal yang

mempunyai IK = 0,00 dan IK = 1,00 atau indeks kesukaran dengan kriteria

sangat sukar dan sangat mudah dihilangkan (tidak dipakai). Untuk hasil

analisis taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran

Kriteria Nomor soal Jumlah %

Sukar 4, 14, 21, 22, 24, 34, 35, 37, 38, 40,

43, 45, 48, 49 14 28%

Sedang 1, 5, 15, 17, 18, 23, 25, 26, 27, 33,

36, 39, 44 13 26%

Mudah 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 19,

20, 28, 29, 30, 31, 32, 41, 42, 46, 47,

50

23 46%

Jumlah 50 100 %

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

52

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 136.

3) Uji Validitas

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan jumlah siswa =

34 diperoleh St = 5,04. Contoh perhitungan validitas item soal nomor 2

diperoleh thitung = 2,59 dan ttabel (dk = 34-2 = 34) = 2,04 tampak dari perhitungan

bahwa thitung > ttabel, maka item soal 2 valid. Hasil analisis validitas soal uji

coba dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7. Hasil Analisis Validitas Soal

Kriteria Nomor soal Jumlah %

Valid 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28

29, 30, 31, 32, 33, 36, 38, 39, 41, 42,

44, 46, 47, 50

36 72%

Tidak valid 1, 4, 14, 15, 22, 24, 34, 35, 37, 40 43,

45, 48, 49 14 28%

Jumlah 50 100 %

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 138.

4) Reliabilitas Soal

Berdasarkan hasil analisis diperoleh data r11 = 0,536 dan pada harga rtebel (α

=5%, dk=34) = 0,349. Karena r11 > rtebel (α =5%, dk=34) sehingga soal tersebut

reliabel, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman

139

3.5.1.4 Analisis Uji Coba Instrumen Soal

Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui daya beda, tingkat kesukaran,

validitas dan reliabelitas soal. Berdasarkan hasil analisis 50 butir soal, diperoleh

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

53

31 soal yang layak digunakan. Kemudian dipilih 30 soal sebagai soal post test

dengan komposisi jenjang sebagai berikut :

1) Aspek pengetahuan (C1) terdiri dari 8 soal = 26,67 %

2) Aspek pemahaman (C2) terdiri dari 13 soal = 40 %

3) Aspek penerapan (C3) terdiri dari 5 soal = 18 %

4) Aspek analisis (C4) terdiri dari 4 soal = 10 %

30 butir soal yang dipakai untuk analisis hasil post test dipilih berdasarkan

distribusi soal dan tingkat kesukaran soal, soal yang telah dipilih kemudian dibuat

kisi-kisi soal post test.

Tabel 3.8 Hasil Analisis Uji Coba Soal

Kriteria Nomor soal

Soal layak

pakai

2, 3, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28,

30, 31, 32, 33, 36, 38, 39, 41, 42, 44, 46, 47, 50

Soal dipakai 2, 3, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 28,

30, 31, 32, 33, 36, 38, 39, 42, 44, 46, 47, 50

3.5.2 Instrumen Lembar Observasi Aspek Afektif

3.5.2.1 Penyusunan Instrumen Uji Coba Lembar Observasi Aspek Afektif

Instrumen Lembar Observasi ini digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa dalam aspek afektif. Adapun langkah-langkah penyusunan lembar observasi

ini adalah sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan

Tujuan dari lembar observasi ini adalah mengamati sikap atau tingkah laku

siswa dalam proses pembelajaran sebagai hasil belajar afektif.

2) Menentukan aspek pengukuran

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

54

Aspek merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

afektif.

3) Menentukan skor aspek

Aspek yang diukur, ditetapkan skornya.

4) Menyusun kriteria penskoran

Penyusunan kriteria penskoran mengacu pada skor aspek yang telah

ditetapkan. Kriteria penskoran yang dimaksud yaitu pada tiap aspeknya

terdiri dari lima pilihan.

3.5.2.2 Tahap Pelaksanaan Uji Coba Skala Hasil Belajar Afektif

Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu diujicobakan pada siswa

di luar populasi. Uji coba dimaksudkan agar skala hasil belajar afektif yang

digunakan dapat memenuhi kriteria-kriteria tentang skala keterampilan belajar

yang baik. Kemudian hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui apakah instrumen

itu memenuhi syarat atau tidak apabila digunakan sebagai alat pengambil data.

Setelah uji coba, instrumen skala hasil belajar afektif perlu dianalisis yang

meliputi validitas dan reliabilitasnya.

1) Validitas instrumen skala hasil belajar afektif

Pengujian validitas instrumen ini menggunakan pengujian validitas

konstruk. Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat ahli.

Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang

akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya

dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2007: 352). Dalam hal ini ahli

yang dimaksud adalah dosen pembimbing skripsi. Skala hasil belajar

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

55

afektif yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh ahli dapat dikatakan

valid.

2) Reliabilitas instrumen skala hasil belajar afektif

Untuk menguji reliabilitas hasil belajar afektif digunakan dua pengamat

atau observer, skor yang diperoleh pada observer I maupun pada observer

II kemudian diberi rank. Untuk menghitung reliabilitas hasil belajar afektif

digunakan rumus korelasi peringkat Spearman-Brown :

Rho = 1nn

b 61

2

2

Keterangan :

Rho = reliabilitas instrumen

b = beda (rank observer I- rank observer II)

n = ukuran/ jumlah sampel (Widodo, 2009: 61).

Harga Rho kemudian dikonsultasikan dengan rtabel, harga Rho minimum

0,60 atau melebihi harga rtabel maka lembar pengamatan sudah dapat

dinyatakan reliabel. Berdasarkan uji lembar pengamatan yang telah

dilaksanakan dengan N = 15, diperoleh harga Rho = 0,63. Karena Rho(0,63)

≥ rtebel(0,60) sehingga lembar pengamatan tersebut reliabel. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 41 halaman 228.

3.5.3 Instrumen Lembar Observasi Aspek Psikomotorik

3.5.3.1 Penyusunan Instrumen Uji Coba Lembar Observasi Aspek

Psikomotorik

Instrumen Lembar Observasi ini digunakan untuk mengukur hasil belajar

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

56

siswa dalam aspek psikomotorik. Adapun langkah-langkah penyusunan lembar

observasi ini adalah sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan

Tujuan dari lembar observasi ini adalah mengamati sikap dan keterampilan

siswa dalam proses pembelajaran sebagai hasil belajar psikomotorik.

2) Menentukan aspek pengukuran

Aspek merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

psikomotorik.

3) Menentukan skor aspek

Aspek yang diukur, ditetapkan skornya.

4) Menyusun kriteria penskoran

Penyusunan kriteria penskoran mengacu pada skor aspek yang telah

ditetapkan. Kriteria penskoran yang dimaksud terdiri dari tiga pilihan yaitu

baik, cukup, dan tidak baik.

3.5.3.2 Tahap Pelaksanaan Uji Coba Skala Hasil Belajar Psikomotorik

Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu diujicobakan pada siswa

di luar populasi. Uji coba dimaksukan untuk mengetahui apakah instrumen itu

memenuhi syarat atau tidak apabila digunakan sebagai alat pengambil data.

Setelah uji coba, instrumen hasil belajar psikomotorik dianalisis validitas dan

reliabilitasnya.

1) Validitas instrumen skala hasil belajar psikomotorik

Pengujian validitas instrumen ini menggunakan pengujian validitas

konstruk. Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat ahli.

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

57

Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang

akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya

dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2007: 352-353). Dalam hal ini ahli

yang dimaksud adalah dosen pembimbing skripsi. Skala hasil belajar

psikomotorik yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh ahli dapat

dikatakan valid.

2) Reliabilitas instrumen skala hasil belajar psikomotorik

Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan pada objek yang

sama (Arikunto, 2009: 178). Reliabilitas keterampilan belajar atau

psikomotorik sebelum dianalisis, skor yang diperoleh pada observer I

maupun pada observer II diberi rank dengan rumus korelasi peringkat

Spearman-Brown :

Rho = 1nn

b 61

2

2

Keterangan :

Rho = reliabilitas instrumen

b = beda (rank observer I- rank observer II)

n = ukuran/ jumlah sampel (Widodo, 2009: 61).

Harga Rho kemudian dikonsultasikan dengan rtabel, harga Rho minimum

0,60 atau melebihi harga rtabel maka lembar pengamatan sudah dapat

dinyatakan reliabel. Berdasarkan uji lembar pengamatan yang telah

dilaksanakan dengan N = 15, diperoleh harga Rho= 0,6346. Karena Rho

(0,634571429) ≥ rtebel 0,60 sehingga lembar pengamatan tersebut reliabel.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 47 halaman 238.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

58

3.5.4 Instrumen Lembar Kuesioner Tanggapan Siswa

3.5.4.1 Penyusunan Instrumen Uji Coba Lembar Angket Kuesioner

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

pembelajaran kimia dengan menggunakan metode e-learning. Adapun langkah-

langkah penyusunan instrumen ini adalah sebagai berikut:

1) Menentukan alokasi waktu

Alokasi waktu yang digunakan yaitu 20 menit.

2) Menyusun jumlah pernyataan

Jumlah pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini 20 nomor.

3) Menentukan tipe pernyataan

Dalam penelitian ini bentuk kuesioner yang dipergunakan dengan empat

pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS).

4) Menyusun kisi-kisi

Kisi-kisi kuesioner disusun dengan mengacu pada aspek-aspek tanggapan

siswa terhadap pembelajaran kimia yang terdiri dari dua harapan, yaitu

harapan guru dan harapan siswa.

5) Penyusunan butir pernyataan kuesioner

Setelah kisi-kisi dibuat, langkah selanjutnya membuat pertanyaan.

3.5.4.2 Tahap Pelaksanaan Uji Coba Lembar Kuesioner

Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu diujicobakan pada siswa

di luar populasi. Uji coba dimaksukan untuk mengetahui apakah lembar kuesioner

itu memenuhi syarat atau tidak apabila digunakan sebagai alat pengambil data.

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

59

Analisis lembar kuesioner meliputi validitas dan reliabilitas.

1) Validitas instrumen lembar kuesioner

Pengujian validitas ini menggunakan pengujian validitas konstruk. Setelah

instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan

berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli

(Sugiyono, 2009: 352-353). Dalam hal ini ahli yang dimaksud adalah

dosen pembimbing skripsi, lembar kuesioner yang telah dikonsultasikan

dan disetujui oleh ahli sudah dapat dikatakan valid.

2) Reliabilitas instrumen lembar kuesioner

Reliabilitas diukur teknik Alfa Cronbach, yaitu teknik pengujian

reliabilitas untuk jenis data interval/essay.

α =

t

2

b

2

σ

σ1

1)(k

k

keterangan :

α = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir

2

b = varians skor butir

2

t = varians skor total (Widodo, 2009: 60)

Harga kemudian dikonsultasikan dengan rtabel untuk mengetahui apakah

instrument reliabel atau tidak (taraf nyata 5%). Berdasarkan uji coba

angket yang telah dilaksanakan dengan responden = 30, diperoleh harga α

= 0,655. Karena α (0,655) ≥ 0,60 maka lembar angket tanggapan siswa

tersebut sudah reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

60

lampiran 54 halaman 250.

3.6 Analisis Data

Analisis data yang digunakan terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap awal

dan tahap akhir.

3.6.1 Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal digunakan untuk melihat kondisi awal populasi

sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel yang meliputi uji normalitas ,

homogenitas dan analisis kesamaan keadaan awal populasi.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan bagian pendahuluan yang penting dalam

menganalisis data. Hasil uji kenormalan ini berhubungan dengan jenis statistik

yang akan digunakan dalam penelitian. Jika data berdistribusi normal maka uji

hipotesis menggunakan statistik parametrik, akan tetapi jika data tidak

berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non

parametrik.

Data yang digunakan untuk uji normalitas diambil dari data tes

sebelumnya. Uji kenormalan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik uji chi

kuadrat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

keterangan:

2 = nilai chi kuadrat

k

l Ei

EiOix

1

22 )(

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

61

Oi = frekuensi yang diperoleh

Ei = frekuensi yang diharapkan

k = banyak kelas interval

i = 1,2,3,....,k

Harga 2 hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan

2 tabel dengan taraf

signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) = k-3. Data berdistribusi normal jika 2

hitung < 2 tabel (Sudjana, 2005: 273).

3.6.1.2 Uji Homogenitas

Metode yang digunakan untuk menentukan uji homogenitas atau kesamaan

variansi adalah uji Bartlett, karena populasinya lebih dari dua kelas.

Perhitungannya mengunakan rumus sebagai berikut.

Menghitung Variansi gabungan

Menghitung Koefisien Bartlett

Menghitung 2 data

Keterangan :

Si2 : Variasi masing-masing kelompok

S2 : Variasi gabungan

B : Koefisien Bartlett

ni : Jumlah sampel

)1(

)1( 2

2

ni

siniS

)1()(log 2 niSB

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

62

Harga 2 hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan

2 tabel dengan

taraf signifikan ( ) = 5% dan derajat kebebasan (dk) = k–1. Populasi homogen

jika 2 hitung <

2 (1- )(k-1) (Sudjana, 2005: 262-263).

3.6.1.3 Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi (Uji Anava)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas-kelas

dalam populasi, dengan H = 1 = 2 = .....= k

Hipotesis diterima apabila Fdata < F(0,95) (k-1, ni-k). Perhitungannya akan

menggunakan rumus berikut :

dengan :

Jumlah kuadrat rata-rata (Ry)

Jumlah kuadrat antar kelompok (Ay)

Jumlah kuadrat total (Jk tot)

Jk tot = jumlah kuadrat–kuadrat (jk) dari semua nilai pengamatan.

Jumlah kuadrat dalam (Dy)

Dy = Jk tot – Ry – Ay (Sudjana, 2005: 305)

Tabel 3.9 Ringkasan Uji Kesamaan Varians (ANAVA)

Sumber variasi dK JK KT F

Rata-rata Antar kelompok

Dalam kelompok

1 k-1

Σ (ni – 1)

Ry Ay

Dy

K = A : Ry: 1 A = Ay : (k-1)

D = Dy : (Σ (ni-1)

A

D

Total Σ ni Σ X2

)(/

)1/(

KniDy

KAyF

n

xiRy

2)(

Ryni

xiAy

2)(

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

63

3.6.2 Analisis Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir dilakukan setelah di berikan post test pokok

materi Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks. Pengujian tahap akhir meliputi :

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tes dari kedua

kelompok berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji chi

kuadrat yaitu :

keterangan :

2 = nilai chi kuadrat

Oi = frekuensi yang diperoleh

Ei = frekuensi yang diharapkan

k = banyak kelas interval

i = 1,2,3,....,k

(Sudjana, 2005:273).

Harga 2 hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan 2 tabel dengan taraf

signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) = k-3. Data berdistribusi normal jika 2

hitung < 2 tabel.

3.6.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians

Uji kesamaan dua varians bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai tingkat varians yang sama atau

tidak, sehingga dapat digunakan untuk menentukan uji hipotesis yang digunakan.

Rumus uji kesamaan dua varians :

k

l Ei

EiOix

1

22 )(

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

64

F =

(Sudjana, 2005:250).

Dengan kriteria jika harga Fhitung < Ftabel maka kedua kelompok mempunyai

varians yang sama atau homogen.

3.6.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata satu pihak kanan,

yang diuji adalah :

Ho : 1 2 Hasil belajar siswa dengan metode e-learning berbasis

MOODLE lebih rendah daripada dengan menggunakan metode

konvensional.

H1 : 1 > 2 Hasil belajar siswa dengan metode e-learning berbasis

MOODLE lebih tinggi daripada dengan menggunakan metode

konvensional.

keterangan :

µ1 = rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen

µ2 = rata-rata hasil belajar kimia kelompok kontrol

Uji t dipengaruhi oleh hasil uji kesamaan varians antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yaitu :

1) Jika varians kedua kelompok sama maka rumus t yang digunakan adalah:

dengan

keterangan :

rata-rata nilai kelompok eksperimen

2

)1()1(

21

2

22

2

112

nn

SnSnS

1x

21

21

11

)(

nnS

XXt

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

65

rata-rata nilai kelompok kontrol

S12 = varians nilai-nilai kelompok tes eksperimen

S22 = varians nilai-nilai kelompok tes kontrol

n1 = jumlah anggota kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota kelompok kontrol

S2= varians gabungan

(Sudjana, 2005: 239).

Kriteria pengujian adalah :

terima Ho, jika tdata ≤ ttabel(1-α) dimana t1-α didapat dari daftar distribusi t

dengan dk = (n1+ n2 - 2) dan peluang (1-α). (Sudjana 2005: 243).

2) Jika varians kedua kelompok tidak sama maka rumus t yang digunakan :

keterangan :

rata-rata nilai kelompok eksperimen

rata-rata nilai kelompok kontrol

S12 = varians nilai-nilai kelompok tes eksperimen

S22 = varians nilai-nilai kelompok tes kontrol

n1 = jumlah anggota kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota kelompok kontrol

Kriteria pengujian adalah tolak hipotesis Ho jika diperoleh :

dengan

2

2

1

1

21 )('

n

S

n

S

XXt

1x

2x

2x

)1)(1(, 11

1

2

11 natt

n

SW

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

66

Peluang untuk penggunaan daftar distribusi t ialah (1 - α) sedangkan dk

yang digunakan masing-masing (n1

– 1) dan (n2

– 1) (Sudjana, 2005:

243).

3.6.2.4 Analisis Terhadap Pengaruh Variabel

Untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat, digunakan koefisien korelasi biserial. Rumus yang digunakan adalah :

keterangan :

Y1 = rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

Y2 = rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

Sy = simpangan baku untuk semua nilai dari kedua kelompok

p = proporsi siswa kelompok eksperimen

q = proporsi siswa kelompok kontrol

u = tinggi ordinat pada kurva normal pada titik 2 yang memotong bagian

luas normal baku menjadi bagian p dan q (Sudjana, 2005:390).

Tabel 3.10 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi Biserial (rb)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 ≤ x < 0,199

0,20 ≤ x < 0,399 0,40 ≤ x < 0,599

0,60 ≤ x < 0,799 0,80 ≤ x ≤ 1,000

Sangat rendah

Rendah Sedang

Kuat Sangat kuat

(Sugiyono, 2007: 231).

uSy

pqYYrbis

)( 21

)1)(1(, 22

2

2

22 natt

n

SW

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

67

3.6.2.5 Penentuan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan koefisien yang menyatakan berapa

persen (%) besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat

dalam hal ini adalah pengaruh metode e - learning berbasis MOODLE dengan

pendekatan CTL terhadap hasil belajar kimia materi pokok Larutan Elektrolit dan

Konsep Redoks.

Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

KD = koefisien determinasi.

rb2

= indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat rb koefisien

korelasi biserial. (Sudjana, 2005: 369)

3.6.2.6 Uji Ketuntasan Belajar

Uji ketuntasan belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat mencapai ketuntasan belajar

atau tidak. Data yang digunakan dalam uji ini adalah nilai post test kimia siswa

kelas X semester 2 SMA Negeri 1 Bergas tahun ajaran 2010/2011. Uji ketuntasan

belajar dihitung tiap kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol. Rumus untuk menguji ketuntasan belajar individual adalah:

t =

n

S

x

Hipotesis :

%100.2rbKD

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

68

Ho : µ < 65

H1 : µ ≥ 65

Kriteria yang digunakan adalah :

H0 diterima jika thitung < t(n-1)(1-α).

keterangan :

: rata-rata hasil belajar

s : simpangan baku

n : banyaknya siswa

(Sudjana, 2005: 227).

Masing-masing kelompok eksperimen selain dihitung ketuntasan belajar

individu juga dihitung ketuntasan belajar klasikal (keberhasilan kelas). Menurut

Mulyasa (2007: 254) keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-kurangnya

85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan

individu. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal yaitu :

100%Xn

%

keterangan:

n : jumlah seluruh siswa

x : jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar

3.6.2.7 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Belajar Kognitif

Analisis tes hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat

ketuntasan belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

69

soal

arJawabanBenNilai

Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 dinyatakan mengalami kesulitan

belajar, sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65

dinyatakan telah tuntas belajar.

3.6.2.8 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Belajar Afektif

Untuk menghitung nilai hasil belajar afektif yaitu sikap siswa terhadap

pembelajaran kimia pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan

rumus sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kriteria Nilai Afektif

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

85 < X ≤ 100

70 < X ≤ 85 55 < X ≤ 70

40 < X ≤ 55 25 < X ≤ 40

Sangat baik

Baik Cukup

Kurang Sangat kurang

3.6.2.9 Analisis Deskriptif untuk Data Hasil Belajar Psikomotorik

Untuk menghitung nilai hasil belajar psikomotorik yaitu keterampilan

siswa dalam kegiatan praktikum pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol digunakan rumus sebagai berikut:

%100xmaksimumSkor

SkorJumlahNilai

%100xmaksimumSkor

SkorJumlahNilai

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

70

Kriteria penskoran hasil belajar psikomotorik tiap individu dan hasil belajar

psikomotorik kelas secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Kriteria Nilai Psikomotorik

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

85 < X ≤ 100

70 < X ≤ 85 55 < X ≤ 70

40 < X ≤ 55 25 < X ≤ 40

Sangat baik

Baik Cukup

Kurang Sangat kurang

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

71

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan pengumpulan data dan penelitian yang telah dilakukan di

SMA Negeri 1 Bergas pada pelajaran kimia materi larutan elektrolit dan konsep

redoks pada kelas X diperoleh hasil pada aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

psikomotorik sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Aspek Kognitif

Kelas n Rata-rata

SD Nilai

tertinggi Nilai

terendah

Eksperimen 34 76,61 7,18 90 60

Kontrol 35 69,80 9,31 90 53

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Aspek Afektif Kelas n Rata-rata

Eksperimen 46 76,61 Kontrol 46 69,80

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Aspek Psikomotorik

Kelas n Rata-rata

Eksperimen 46 76,61 Kontrol 46 69,80

4.1.1 Analisis Data Tahap Awal (Data Populasi)

Analisis data tahap awal dilakukan untuk membuktikan bahwa antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama. Data

yang digunakan untuk analisis tahap awal diambil dari nilai ulangan akhir

semester I mata pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 1 Bergas.

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

72

4.1.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji kenormalan ini menetukan jenis statistik

yang akan digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan uji normalitas data nilai

ulangan semester 1 kimia siswa kelas X dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Normalitas

Data Nilai Ulangan Akhir Semester 1 Kelas X

Kelas Sumber variasi

χ2 hitung dk χ

2tabel Kriteria

X-1 7,97 4 9,49 Normal

X-2 6,22 4 9,49 Normal

X-3 6,33 4 9,49 Normal

X-4 6,95 4 9,49 Normal

X-5 7,81 4 9,49 Normal

X-6 7,55 4 9,49 Normal

X-7 5,57 4 9,49 Normal

X-8 3,59 4 9,49 Normal

Suatu populasi dikatakan normal jika tabelhitung22

, dari hasil

perhitungan uji normalitas untuk kelas X-1 diperoleh hitung2

= 7,97 dengan

%5 dan dk = 3 diperoleh tabel2

= 9,49. Dengan demikian tabelhitung22

,

sehingga kelas X-1 dinyatakan berdistribusi normal. Karena data populasi

berdistribusi normal, sehingga uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik.

Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20-27

halaman 203-210.

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

73

4.1.1.2 Uji Homogenitas Populasi

Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Barlet

diperoleh hitung2 = 10,63 dan untuk %5 dengan dk (k-1) = (8-1) = 7 diperoleh

tabel2 = 14,07. Karena tabelhitung

22 maka populasi mempunyai varians sama

atau homogen.

Pengambilan kelas sampel dilakukan secara acak, sehingga diperoleh kelas

X-8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol. Kelas

eksperimen diberi pembelajaran dengan metode e-learning berbasis MOODLE

dengan pendekatan CTL, sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran

konvensional dengan bantuan media power point. Hasil uji homogenitas populasi

dapat dilihat pada tabel 4.5 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 28 halaman 211.

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Populasi

Data χ2

hitung χ2tabel Kriteria

Nilai ulangan akhir

semester I 10,63 14,07 Homogen

4.1.1.3 Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi

Hasil analisis data uji kesamaan keadaan awal populasi atau hasil uji

ANAVA satu arah dapat dilihat pada tabel 4.3. Uji kesamaan rata – rata dilakukan

dengan menggunakan uji F, dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 0,174 dan

Ftabel = 2,042 dengan kriteria Ho diterima apabila knkhitung FF ,1 . Karena

042,205,0FFhitung maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan keadaan

awal dari kedelapan kelas anggota populasi tersebut.

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

74

Tabel 4.6 Hasil Uji Anava Satu Arah

Data Fhitung Ftabel Kriteria

Nilai ulangan akhir

semester I 0,174 2,042 tidak ada perbedaan

Perhitungan uji kesamaan keadaan awal populasi dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 212-213.

4.1.2 Analisis Data Tahap Akhir

Analisis data tahap akhir dilakukan untuk menjawab hipotesis yang telah

dikemukakan. Data yang digunakan untuk analisis tahap ini meliputi data nilai

post test, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Analisis data tahap

akhir ini meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji hipotesis, uji

ketuntasan belajar individual dan klasikal serta analisis deskriptif data hasil

belajar afektif dan psikomotorik.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Data yang dianalisis diambil dari hasil ulangan akhir (post test) materi

larutan elektrolit dan konsep redoks. Suatu populasi dikatakan berdistribusi

normal jika tabelhitung22

, dari hasil perhitungan uji normalitas untuk kelas

eksperimen diperoleh hitung2

= 7,63, dari daftar Chi-kuadrat dengan %5 dan

dk(k-3;7-3) = 4 diperoleh tabel2

= 9,49. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh

hitung2

= 4,75, dari daftar Chi-kuadrat dengan %5 dan dk(k-3;7-3) = 4

diperoleh tabel2

= 9,49 .Dengan demikian tabelhitung22

, sehingga populasi

dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas post-test dapat dilihat pada

tabel 4.7.

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

75

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Post test

Kelas χ2hitung dk χ

2tabel Kriteria

Eksperimen 7,63 4 9,49 Normal

Kontrol 4,75 4 9,49 Normal

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31-32 halaman 215-

216.

4.1.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians Data Post test

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel mempunyai

varians yang sama atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan untuk kelas

eksperimen diperoleh varians = 81,26 dan varians untuk kelas kontrol = 49,07.

Dari perbandingannya diperoleh Fhitung = 1,65 dan dari tabel distribusi F dengan

%5 dan dk pembilang = 33 serta dk penyebut = 34, diperoleh Ftabel = 1,99.

Karena Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima yang berarti kedua kelas homogen atau

mempunyai varians sama. Hasil uji kesamaan dua varians data post test dapat

dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Post test

Data Kelas S2

dk Fhitung Ftabel

Kriteria

Post-test

Eksperimen 81,26 33 1,71 1,99 Kedua kelas mempunyai

varians yang

sama

Kontrol

49,07 34 1,71

1,99

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33 halaman 217.

4.1.2.3 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Belajar

Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui apakah hasil

belajar kimia kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar kimia kelas

kontrol. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata hasil belajar kimia digunakan uji

satu pihak, yaitu uji pihak kanan.

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

76

Dari perhitungan diperoleh rata – rata hasil belajar kelas eksperimen 1x =

77,65 dan rata – rata kelas kontrol 2x = 67,86, dengan n1 = 34 dan n2 = 35

diperoleh thitung = 5,02. Dengan %5 dan dk(n1+n2-2) = 34 + 35 – 2 = 67,

diperoleh ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-

rata hasil belajar kimia kelas eksperimen yang menggunakan metode e-learning

lebih baik dari rata-rata hasil belajar kimia kelas kontrol yang menggunakan

metode ceramah. Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar kimia dapat dilihat

pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post-test

Kelas Rata-rata n dk thitung ttabel Kriteria

Eksperimen 77,65 34

67 5,02 1,67

Terdapat perbedaan rata-

rata pada dua

kelas tersebut

Kontrol

67,86

35

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 218.

4.1.2.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis

yang diajukan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode

e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL pada kelas eksperimen

dan penerapan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh, berikut merupakan perhitungan

uji hipotesis.

1) Analisis Terhadap Pengaruh Antar Variabel

Berdasarkan data diperoleh besarnya Y1 = 77,65; Y2 = 67,86; Sy = 9,39; p

= 0,49; q = 0,51 dan z = 0,02 (diperoleh dari tabel daftar F).

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

77

Sehingga dari hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien korelasi

biserial = 0,39. Perhitungan koefisien korelasi biserial hasil belajar siswa

dapat dilihat pada lampiran 35 halaman 219.

2) Penentuan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi

suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini kontribusi

penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

CTL terhadap hasil belajar siswa materi pokok larutan elektrolit dan

konsep redoks.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien korelasi

biserial hasil belajar (rb) sebesar 0,65, sehingga besarnya koefisien

determinasi (KD) adalah 42,63%. Jadi besarnya kontribusi penggunaan

metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL terhadap

hasil belajar siswa materi pokok larutan elektrolit dan konsep redoks

sebesar 42,63%. Perhitungan koefisien determinasi hasil belajar dapat

dilihat pada lampiran 36 halaman 220.

4.1.2.5 Uji Ketuntasan Hasil Belajar

Uji ketuntasan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui apakah hasil

belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat mencapai ketuntasan belajar atau

tidak. Secara statistik siswa dikatakan tuntas apabila rata-rata hasil belajar

kognitifnya lebih besar atau sama dengan 65.

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

78

Hasil perhitungan uji ketuntasan belajar kelas eksperimen diperoleh thitung

= 8,18, dengan kriteria uji pihak kiri, untuk %5 dan dk (n – 1) = 34 – 1 = 33

diperoleh t(0,95)(33) = 2,034. Karena thitung > t(1- )(n-1) maka dapat disimpulkan bahwa

rata – rata hasil belajar kelas eksperimen > 65 atau dapat dinyatakan telah

mencapai ketuntasan belajar.

Sedangkan hasil perhitungan pada kelas kontrol diperoleh thitung = 2,41,

dengan kriteria uji pihak kiri, untuk %5 dan dk (n – 1) = 35 – 1 = 34 diperoleh

t(0,95)(34) = 2,032. Karena thitung > t(1- )(n-1) maka dapat disimpulkan bahwa rata –

rata hasil belajar kelas eksperimen > 65 atau dapat dinyatakan telah mencapai

ketuntasan belajar. Hasil uji statistik ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada

tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Ketuntasan Belajar Individual

Kelas Kelas thitung ttabel Kriteria

Eksperimen X-8 8,18 2,034 Tuntas

Kontrol X-7 2,41 2,032 Tuntas

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 38-39 halaman 222-223.

Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individual untuk kelas eksperimen

maupun kelas kontrol sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk hasil

persentase ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11. Hasil Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal

Kelas Kelas N Rata-rata X % Kriteria

Eksperimen X-8 34 77,65 30 88,23% Tuntas

Kontrol X-7 35 67,86 27 68,57% Tidak Tuntas

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 38-39 halaman 222-223.

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

79

Berdasarkan hasil analisis tersebut, kelas eksperimen sudah mencapai

ketuntasan belajar karena persentase ketuntasan belajar klasikal (keberhasilan

kelas) yaitu sebesar 88,23% lebih dari 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut yang telah mencapai ketuntasan individu. Sedangkan persentase

ketuntasan belajar klasikal pada kelas kontrol sebesar 68,57% yang berarti kelas

kontrol belum mencapai ketuntasan belajar karena kurang dari 85%.

4.1.2.6 Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Ranah afektif yang digunakan untuk menilai siswa ada sepuluh aspek.

Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aspek

mana yang dimiliki siswa dan aspek mana yang perlu dibina dan dikembangkan

lagi. Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah,

hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 44 halaman 231.

Sedangkan rata-rata nilai afektif pada kelas eksperimen dapat dilihat pada

lampiran, dan ringkasannya pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Rata-Rata Nilai Afektif Pada Kelas Eksperimen

No Aspek Mean Kategori

1 Kehadiran di kelas 4,29 Sangat Tinggi

2 Keseriusan dan ketepatan waktu mengerjakan tugas

4,31 Sangat Tinggi

3 Keberanian siswa mengerjakan tugas di depan kelas

3,51 Tinggi

4 Perhatian dalam mengikuti pelajaran 3,64 Tinggi 5 Kejujuran 3,48 Sedang

6 Kecakapan bertanya di dalam kelas 3,53 Tinggi 7 Kecakapan berkomunikasi lisan dalam

menyampaikan pendapat/suatu informasi

3,42 Sedang

8 Menggali informasi melalui alat/sumber belajar

lain

4,31 Sangat tinggi

9 Kerjasama 3,47 Sedang

10 Kemampuan memecahkan masalah 3,48 Sedang

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

80

Untuk hasil rata-rata ranah afektif kelas kontrol, hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 45 halaman 233. Sedangkan ringkasannya disajikan

pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Rata-Rata Nilai Afektif Pada Kelas Kontrol

No Aspek Mean Kategori

1 Kehadiran di kelas 4,37 Sangat Tinggi

2 Keseriusan dan ketepatan waktu

mengerjakan tugas

3,72 Tinggi

3 Keberanian siswa mengerjakan tugas di

depan kelas

3,52 Tinggi

4 Perhatian dalam mengikuti pelajaran 3,17 Sedang

5 Kejujuran 3,24 Sedang 6 Kecakapan bertanya di dalam kelas 3,54 Tinggi

7 Kecakapan berkomunikasi lisan dalam menyampaikan pendapat/suatu

informasi

3,11 Sedang

8 Menggali informasi melalui alat/sumber

belajar lain

3,12 Sedang

9 Kerjasama 3,22 Sedang

10 Kemampuan memecahkan masalah 3,25 Sedang

Untuk melihat perbedaan hasil belajar ranah afektif pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol pada tiap aspeknya dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Penilaian ranah afektif pada kelas eksperimen dan kontrol

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ra

ta-R

ata

Sk

or

Aspek

KELAS

EKSPERIMEN

KELAS

KONTROL

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

81

Rerata nilai aspek afektif siswa pada kelas eksperimen mencapai 74,94

dan kelas kontrol sebesar 69,37.

4.1.2.7 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terdapat 15 aspek yang digunakan untuk menilai ranah psikomotorik

siswa. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui

aspek mana yang dimiliki siswa untuk dibina lagi dan dikembangkan. Kriterianya

meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Untuk hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 50 halaman 241, sedangkan

hasil rata-rata ranah psikomotorik pada kelas eksperimen ringkasannya dapat

dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Pada Kelas Eksperimen

No Aspek Mean Kategori

1. Melakukan setting alat dan bahan 2,45 Tinggi

2. Membawa minuman kemasan sebagai bahan

percobaan

2,47 Tinggi

3. Membawa minuman kemasan sebagai bahan

percobaan.

2,39 Tinggi

4. Terampil merangkai alat uji larutan elektrolit 2,41 Tinggi

5. Alat uji larutan elektrolit dapat berfungsi 2,47 Tinggi

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

82

6. Menggunakan alat dan bahan dengan efisien 2,27 Sedang

7. Partisipasi dalam kelompok 2,55 Tinggi

8. Terampil mencelupkan elektroda 2,51 Tinggi

9. Terampil mengamati nyala lampu 2,39 Tinggi

10. Terampil mengamati gelembung gas 2,47 Tinggi

11. Terampil membaca skala voltmeter 2,48 Tinggi

12. Melakukan percobaan sesuai dengan alur

kerja 2,47 Tinggi

13. Mencatat data dengan tepat dan lengkap 2,45 Tinggi

14. Melaporkan hasil praktikum sementara 2,44 Tinggi

15. Membersihkan alat praktikum 2,29 Sedang

Untuk hasil rata-rata ranah psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel 4.14. Sedangkan hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

51 halaman 243.

Tabel 4.15 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Pada Kelas Kontrol

No Aspek Mean Kategori

1. Melakukan setting alat dan bahan 2,38 Tinggi

2. Membawa minuman kemasan sebagai bahan

percobaan 2,26 Sedang

3. Membawa minuman kemasan sebagai bahan

percobaan

2,29 Sedang

4. Terampil merangkai alat uji larutan elektrolit 2,33 Tinggi

5. Alat uji larutan elektrolit dapat berfungsi 2,41 Tinggi

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

83

6. Menggunakan alat dan bahan dengan efisien 2,26 Sedang

7. Partisipasi dalam kelompok 2,32 Tinggi

8. Terampil mencelupkan elektroda 2,33 Tinggi

9. Terampil mengamati nyala lampu 2,39 Tinggi

10. Terampil mengamati gelembung gas 2,35 Tinggi

11. Terampil membaca skala voltmeter 2,36 Tinggi

12. Melakukan percobaan sesuai dengan alur

kerja 2,36 Tinggi

13. Mencatat data dengan tepat dan lengkap 2,26 Sedang

14. Melaporkan hasil praktikum sementara 2,26 Sedang

15. Membersihkan alat praktikum 2,19 Sedang

Untuk melihat perbedaan hasil belajar ranah psikomotorik pada kelas

eksperimen dan kontrol pada tiap aspeknya dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kontrol

Rerata nilai aspek psikomotorik siswa pada kelas eksperimen mencapai 82,93 dan

kelas kontrol sebesar 78,93.

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ra

ta-R

ata

Nil

ai P

sik

om

oto

rik

Aspek Penilaian Psikomotorik

KELAS EKPERIMEN

KELAS KONTROL

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

84

4.1.2.8 Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran

Penyebaran angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana penerimaan siswa terhadap proses pembelajaran dengan menerapkan

metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL pada materi

larutan elektrolit dan konsep redoks. Hasil penyebaran angket dapat dilihat pada

tabel 4.16.

Tabel 4.16. Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran

No Pernyataan SS

(%)

S

(%)

TS

(%)

STS

(%)

1. Saya senang dengan mata pelajaran

kimia karena bermanfaat bagi

kehidupan.

14,63 41,46 26,82 0

2. Saya senang dengan media

pembelajaran yang digunakan guru

dalam pembelajaran.

14,63 60,97 7,317 0

3. Pembelajaran dengan media

elektronik mendorong saya untuk

lebih berinovasi.

14,63 56,09 2,43 9,75

4. Saya dapat dengan mudah

memahami pelajaran kimia yang

diajarkan guru karena metode

mengajar yang sesuai.

17,07 51,21 14,63 0

5. Pengaitan materi kimia dengan

kehidupan sehari-hari membuat

saya tertarik untuk belajar kimia.

24,39 51,21 7,31 0

6. Pada setiap pembelajaran kimia,

saya ingin kegiatan pembelajaran

menggunakan metode e-learning

bisa diterapkan.

9,75 73,17 0 0

7. Saya berusaha bertanya kepada

guru jika kurang memahami materi

kimia yang diajarkan dan

menjawab pertanyaan yang

19,51 46,34 4,87 12,19

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

85

diberikan oleh guru dengan rasa

percaya diri.

8. Saya selalu mencatat materi dan

mengerjakan tugas yang diberikan

guru dengan sungguh-sungguh

17,07 56,09 9,75 0

9. Saya selalu membawa buku kimia

yang digunakan dalam

pembelajaran

19,51 51,21 12,19 0

10. Saya berusaha aktif dalam diskusi

kelas dengan bertanya atau

memberi tanggapan mengenai

materi diskusi

21,95 41,46 19,51 0

11. Guru kimia saya memberi

memotivasi siswa agar

mengumpulkan tugas tepat waktu.

2,43 63,41 14,63 2,43

12. Guru kimia saya mau membantu

saya saat kesulitan memahami

materi kimia yang diajarkan.

26,82 48,78 7,31 0

13. Guru kimia saya memberikan

perhatian kepada siswa saat proses

pembelajaran

24,39 39,02 12,19 7,31

14. Guru kimia melibatkan saya saat

proses pembelajaran.

7,317 60,97 14,63 0

15. Guru kimia saya menguasai materi

yang diajarkan

31,70 41,46 9,75 0

16. Guru kimia saya menyampaikan

materi dengan mengaitkan kimia

dengan kehidupan sehari-hari

sehingga mempermudah saya

dalam memperoleh kebermaknaan

kimia.

12,19 53,65 17,07 0

17. Semua materi kimia dapat

dijelaskan guru dengan baik dan

mudah dipahami.

26,82 51,21 0 4,87

18. Guru kimia saya mengajar dengan

metode pembelajaran yang

menarik.

24,39 48,78 9,75 0

19. Guru kimia saya tidak terlambat

masuk kelas.

19,51 46,34 17,07 0

20. Guru kimia saya membagikan hasil 19,51 56,09 7,31 0

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

86

tes kepada siswa.

Dari tabel hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai

pembelajaran yang menggunakan metode e-learning berbasis MOODLE dengan

pendekatan CTL karena lebih menyenangkan, menarik, dan dapat membuat siswa

lebih mudah meraih kebermanfaatan materi yang dipelajari, hal ini dapat dilihat

dari rasa ingin tahu siswa yang meningkat dalam pembelajaran dan mereka lebih

termotivasi untuk giat belajar. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap

pembelajaran juga dapat dilihat pada gambar 4.3 dan perhitungan lebih

lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 55 halaman 252 .

Gambar 4.3 Hasil Analisis Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Kimia

Menggunakan Metode E-Learning Berbasis MOODLE dengan

Pendekatan CTL

4.2 Pembahasan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

% J

um

lah

res

po

nd

en

Pernyataan dalam angket

SS

S

TS

STS

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

87

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1

Bergas tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri atas delapan kelas dengan jumlah

siswa sebanyak 289 orang. Sebelum dilakukan pengambilan sampel, peneliti

terlebih dahulu melakukan analisis tahap awal terhadap populasi. Data yang

digunakan dalam analisis tahap awal adalah nilai ujian akhir semester I mata

pelajaran kimia kelas X SMA Negeri 1 Bergas tahun ajaran 2010/2011.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji F, diperoleh Fhitung

sebesar 0,17 sedangkan Ftabel yaitu 2,04. Harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung berada pada daerah penerimaan Ho. Hal

ini menunjukkan bahwa data masing-masing kelas berdistribusi normal dan

mempunyai varians yang sama (homogen) serta tidak terdapat perbedaan rata-rata

kelas. Hasil perhitungan ini selanjutnya digunakan untuk menetapkan kelas yang

akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kontrol secara acak dengan teknik

cluster random sampling.

Berdasarkan hasil pengambilan sampel, kelas yang terpilih sebagai kelas

eksperimen yaitu kelas X-8 sedangkan kelas kontrol yaitu kelas X-7. Pada kelas

eksperimen pembelajaran kimia menggunakan metode e-learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan CTL yang meliputi pemberian materi

pembelajaran, tugas dan pekerjaan rumah melalui media e-learning yaitu

MOODLE.

Waktu pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah

sama yaitu 14 jam pelajaran. Penelitian ini dilakukan selama delapan pertemuan,

tugas dan pekerjaan rumah diberikan setiap submateri selesai dan dapat diunduh

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

88

siswa secara mandiri melalui halaman MOODLE. Sedangkan pada kelas kontrol

pembelajaran kimia diberikan seperti yang biasa diajarkan guru mitra dengan

berbantuan media power point. Tes akhir baik pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dilaksanakan setelah proses pembelajaran usai, untuk memperoleh hasil

pembelajaran siswa.

4.2.1 Hasil Belajar Aspek Afektif

Berdasarkan pengamatan peneliti selama pembelajaran berlangsung

terlihat kondisi yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, hal ini

terlihat pada grafik aspek afektif yang ada dibawah ini. Pada aspek nomor 2, 4 dan

8 terdapat perbedaan rata-rata skor yang berarti antara kedua kelas tersebut, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 yaitu perbandingan aspek afektif

kelas eksperimen dan kontrol pada halaman 80. Aspek tersebut antara lain

keseriusan dan ketepatan waktu mengerjakan tugas, perhatian dalam mengikuti

pelajaran, kejujuran serta menggali informasi melalui alat atau sumber belajar lain

pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, sehingga mempengaruhi

perbedaan rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kontrol yaitu pada kelas

eksperimen sebesar 77,94 dan kelas kontrol 69,37.

Dengan adanya metode pembelajaran e-learning berbasis MOODLE

dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada kelas

eksperimen ternyata memberikan suasana yang baru bagi siswa, sehingga antusias

atau rasa keingintahuan mereka terhadap pembelajaran kimia menjadi tinggi.

Penyampaian materi pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) memberikan kemudahan bagi siswa dalam membangun atau

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

89

mengkontruksi pengetahuan dan keterampilan dari apa yang sedang dipelajarinya,

sehingga perhatian siswa terhadap pembelajaran kimia menjadi tinggi. Oleh

karena itu, nilai aspek afektif mengenai perhatian siswa pada kelas eksperimen

lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Penggunaan pendekatan CTL pada kelas eksperimen ternyata memberikan

pengaruh pada kejujuran siswa. Sistem penilaian pada CTL yang mengacu pada

authentic assessment yaitu proses penilaian yang diperoleh dari berbagai macam

kegiatan selama pembelajaran. Penilaian yang menyeluruh memotivasi siswa

untuk memaksimalkan kemampuannya pada setiap proses pembelajaran. Sehingga

mereka tidak terpacu pada penilaian hasil akhir saja, hal inilah yang menjadikan

mereka dapat mengikuti setiap proses kegiatan pembelajaran dengan penuh

kejujuran. Oleh karena itu, nilai aspek afektif mengenai kejujuran siswa pada

kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol.

Pemanfaatan MOODLE sebagai media pembelajaran secara online

memberikan perubahan pola budaya belajar bagi siswa. Dengan adanya metode

e-learning berbasis MOODLE akan memotifasi siswa dalam mengembangkan

kreatifitas, keaktifan dan kemandiran dalam belajar, karena pada MOODLE

pemberian tugas maupun pengumpulannya dapat dilakukan secara online

sehingga siswa dapat lebih aktif dan mudah dalam mencari solusi untuk

mengerjakan tugas maupun dalam mencari sumber belajar yang lain tanpa adanya

batasan waktu dan tempat.

MOODLE yang berbasis online memudahkan siswa dalam mengakses

semua kebutuhan mereka dengan menggunakan jasa internet melalui PC, laptop

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

90

atau handphone. Oleh karena itu, nilai pada aspek afektif dalam hal menggali

informasi melalui alat atau sumber belajar lain pada kelas eksperimen lebih tinggi

dari pada kelas kontrol. Hal itu sesuai dengan salah satu prinsip dasar pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dikemukakan oleh Hernowo

(2010) yaitu learning community atau learning society dimana siswa dapat

memperoleh informasi atau pengetahuan baru dari berbagai sumber dalam

masyarakat yaitu internet.

Selain menimbulkan perbedaan pada beberapa aspek penilaian,

penggunaan metode e-learning dengan pendekatan CTL pada kelas eksperimen

dan metode konvensional pada kelas kontrol ternyata juga memberikan kesamaan

pada salah satu penilaian aspek afektif yaitu keberanian siswa untuk mengerjakan

tugas di depan kelas. Keberanian siswa untuk mengerjakan didepan kelas

disebabkan adanya motivasi yang diberikan guru pada saat pembelajaran. Siswa

diberi pengertian bahwa penghargaan atau reward dari guru diberikan berdasarkan

keberanian untuk mengajukan pendapat atau mengerjakan didepan kelas,

penghargaan atau reward dapat berupa pujian maupun tambahan nilai sehingga

menambah memotivasi siswa.

Menurut Saptorini (2007: 46) motivasi yang diberikan secara tepat akan

membangkitkan minat siswa dalam belajar, bentuk-bentuk motivasi yang dapat

diberikan guru antara lain:

1) Pujian atas kinerja yang diberikan pada perilaku yang spesifik

2) Pemberian ganjaran atau hasil karya

3) Teguran karena mengabaikan

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

91

4) Pembangkit minat dan rasa ingin tahu

5) Pemberian tugas yang sifatnya menantang

4.2.2 Hasil Belajar Aspek Psikomotorik

Dalam pembelajaran kimia, kemampuan psikomotorik siswa dapat kita

lihat dari tingkat keterampilan siswa dalam melaksanakan praktikum

dilaboratorium. Berdasarkan pengamatan peneliti selama praktikum berlangsung

terlihat kondisi yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adanya

perbedaan pada beberapa aspek diantaranya aspek nomor 7, 8, 13 dan 14 ternyata

berpengaruh terhadap rata-rata hasil belajar pada kedua kelas tersebut. Rata-rata

hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 82,93 dan kelas kontrol sebesar 78,93.

Salah satu perbedaannya pada aspek 2 yaitu membawa minuman kemasan

sebagai bahan percobaan, pada kelas eksperimen menunjukkan rata-rata yang

lebih tinggi dari kontrol. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya metode e-

learning dan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa pada

kelas eksperimen dapat dengan mudah mencari informasi mengenai minuman

kemasan yang bersifat elektrolit melalui media internet. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan Soekartawi (2007: 30) yang menyebutkan bahwa apabila siswa

membutuhkan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang

dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

Kemudahan siswa dalam mencari tambahan informasi melalui media

internet, ternyata mengarahkannya dalam menemukan pengetahuan baru dari

pengalaman yang dialaminya yaitu mengenai minuman kemasan yang bersifat

elektrolit. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Nurhadi (2004: 43) bahwa

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

92

salah satu prinsip dasar pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

yaitu menemukan (inquiry), dimana pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa tidak dari hasil mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil

menemukan sendiri dari fakta yang dihadapinya.

Adanya perbedaan pada beberapa aspek lainnya diantaranya aspek nomor

7, 8, 13 dan 14 ternyata berpengaruh terhadap rata-rata hasil belajar pada kedua

kelas tersebut. Rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 82,93 dan

kelas kontrol sebesar 78,93.

4.2.3 Hasil Belajar Aspek Kognitif

Hasil nilai rata-rata post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,

dapat kita lihat pada gambar 4.4 dibawah ini.

Gambar 4.4 Perbandingan Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Eksperimen

Berdasarkan gambar 4.4 dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata post-test kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu masing-masing sebesar 77,65

dan 67,86. Hal ini dikarenakan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

diberi perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen pembelajaran

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

67,86

77,65

Rata

-rata

nil

ai

post

es

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

93

menggunakan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL), sedangkan pada kelas kontrol

menggunakan metode konvensional dengan metode ceramah dan media power

point.

Penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

CTL akan berpengaruh pada pola budaya belajar pesera didik. Seberapa besar

pengaruh penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

CTL dapat dilihat dari koefisien determinasi. Hasil perhitungan koefisien

determinasi menunjukkan harga 42,63%. Artinya, metode e-learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan CTL dapat menjelaskan 42,63% hasil belajar yang

diperoleh siswa, sedangkan 57,37% dijelaskan oleh faktor yang tidak diteliti

dalam penelitian ini. Hal ini diperkuat dari hasil analisis angket tanggapan siswa

terhadap pembelajaran dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai pembelajaran

menggunakan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL.

Rata-rata siswa memberikan tanggapan positif terhadap masing-masing indikator

yang terdapat dalam angket. Tanggapan-tanggapan siswa tersebut menunjukkan

bahwa pembelajaran yang menggunakan metode e-learning berbasis MOODLE

dengan pendekatan CTL membuat siswa dapat memahami materi larutan

elektrolit dan konsep redoks dengan lebih jelas, sehingga hasil belajarnya lebih

baik.

Penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

CTL akan mengubah budaya belajar siswa. Biasanya kegiatan pembelajaran

cenderung berpusat kepada guru saja, hal ini menjadikan siswa bosan dan jenuh

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

94

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya metode e-learning

berbasis MOODLE tentunya akan merubah pola budaya belajar, karena siswa

dituntut aktif dalam pembelajaran dan kreatif dalam memanfaatkan sumber belajar

yang lain.

Metode e-learning berbasis MOODLE memberikan kemudahan bagi

siswa dalam mengakses informasi dan ilmu pengetahuan terbaru yang sifatnya

positif akan melatih kemandirian, sehingga kemampuan siswa dalam berfikir,

mengolah materi dan menjabarkannya menjadi suatu kebiasaan dalam belajar.

Selain itu, kemandirian dalam belajar akan melatih siswa menentukan cara dan

pendekatan yang sesuai agar mereka mampu mengarahkan, memotivasi,

mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Dengan digunakannya MOODLE

ternyata tidak hanya siswa saja yang diharuskan untuk aktif, akan tetapi

pengajarpun dituntut aktif dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, pengajar harus

mampu mengembangkan pengetahuan dan kreatifitasnya dalam menyediakan

bahan ajar yang menarik dan dapat diterima oleh siswa tanpa mengurangi daya

serap mereka terhadap materi yang diberikan pada saat tatap muka dikelas.

Pada kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan sacara konvensional dengan

metode ceramah berbantuan media power point. Penggunaan media power point

memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi karena ilmu

kimia bersifat eksperimen dan ilmiah, sehingga dengan digunakannya power point

saat pembelajaran akan memudahkan guru dalam memvisualisasikan hal-hal yang

bersifat abstrak dan membutuhkan ilustrasi.

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

95

Dilain pihak pembelajaran dengan metode ceramah pada awalnya memang

membuat siswa lebih tenang karena pembelajaran berlangsung satu arah saja

dengan guru sebagai pusatnya. Hal ini ternyata menimbulkan kebosanan dan rasa

jenuh pada siswa sehingga mereka kesulitan untuk memahami konsep atau materi

yang sedang diajarkan. Tidak berhenti disini saja, ternyata kesulitan siswa dalam

memahami materi menjadi hambatan mereka dalam menyelesaikan latihan soal

maupun menjawab pertanyaan dari guru.

Pembelajaran secara konvensional dengan metode ceramah memang tidak

selamanya buruk, akan tetapi karena ilmu kimia bersifat eksperimen dan ilmiah

ada baiknya apabila guru pada saat pembelajaran dikelas dapat menunjukkan

manfaat kimia dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengalaman

yang sering dijumpai bahwa siswa akan merasa “enjoy” dalam belajar bila apa

yang sedang dipelajarinya bermanfaat, menarik dan mudah dipahami. Oleh karena

itu, pemberian informasi akan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari

dapat digunakan guru sebagai salah salah satu cara dalam pembelajaran.

4.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran dengan Menggunakan

Metode E-Learning Berbasis MOODLE dengan Pendekatan CTL

Pelaksanaan pembelajaran Kimia materi Larutan Elektrolit dan Kosep

Redoks menggunakan metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

CTL ternyata sangat membantu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan

peran guru sebagai fasilitator terlaksana dengan sangat baik. Selain itu, suasana

kelas lebih menyenangkan, kondusif, tidak membosankan, dan tidak monoton.

Efisiensi waktu dan materi juga menjadi lebih baik karena dengan adanya metode

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

96

e-learning berbasis MOODLE ini, siswa dapat melakukan kegiatan belajar diluar

jam pelajaran disekolah tanpa meninggalkan pembelajaran di kelas. Berikut

merupakan tampilan halaman MOODLE yang digunakan dalam penelitian.

Gambar 4.5 Tampilan halaman website e-learning MOODLE

Gambar 4.6 Tampilan pengumuman pada halaman website e-learning

berbasis MOODLE pada mata pelajaran kimia

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

97

Gambar 4.7 Tampilan data siswa dikelas e-learning berbasis MOODLE pada

mata pelajaran kimia kelas X-8.

Dengan adanya MOODLE guru dapat mengetahui kelebihan dan

kekurangan siswa yang tidak tampak saat kegiatan pembelajaran didalam kelas,

karena ternyata kemampuan kognitif beberapa siswa tidak berbanding lurus

dengan kemampuan psikomotoriknya. Disini muncul beberapa kasus, ternyata

nilai hasil belajar kognitif yang bagus tidak seutuhnya menjamin keaktifan siswa

didalam kelas online. Akan tetapi, siswa yang memiliki kemampuan kognitif

relatif rendah justru memiliki tingkat keaktifan yang tinggi didalam kelas online.

Adanya berbagai tugas dan menyeluruhnya aspek penilaian menjadikan

siswa dan guru semakin meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya. Hal ini

sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis CTL yang dikemukakan Berns,

Robert G, and Ericson, Patricia M, sebagaimana dikutip oleh Sadono dan Hidayah

(2006) yakni adanya kerjasama, saling menunjang, gembira, belajar dengan

bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber, siswa aktif,

menyenangkan, tidak membosankan, sharing dengan teman, siswa kritis, dan guru

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

98

kreatif. Metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL ini

memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertanya dan mencari materi

tambahan yang dapat digunakan memperluas pengetahuannya. Jika biasanya

pembelajaran kimia diberikan sesuai dengan yang ada dalam buku, maka dalam

pembelajaran ini tidak demikian. Pada pembelajaran ini mereka mencari,

mengelola, dan menganalisa data serta menemukan konsep yang mudah diingat.

Selama ini mereka hanya menerima konsep materi dan tidak pernah tahu

kegunaan konsep materi tersebut. Sedangkan pada pembelajaran ini mereka

dihadapkan pada persoalan yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini menjadikan

siswa lebih mudah memahami konsep dan lebih terampil menyelesaikan masalah

karena konsep diperkenalkan melalui masalah nyata yang ada di sekitar siswa.

Dalam penelitian ini siswa diberikan beberapa penugasan melalui halaman

MOODLE, penugasan berupa pencarian artikel yang berhubungan dengan materi

Larutan Elektrolit dan Konsep redoks maupun tugas berupa latihan soal. Dibawah

ini merupakan tampilan penugasan di halaman MOODLE.

Gambar 4.8 Tampilan halaman download materi pada MOODLE

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

99

Gambar 4.9 Tampilan halaman penugasan pada MOODLE

Gambar 4.10 Tampilan halaman pengumpulan tugas siswa yang diupload

Kemudahan dalam berkomunikasi baik dalam kelas maupun dengan kelas

lain memudahkan para siswa mengerti apa yang dipelajari. Selain itu, hal yang

paling menarik adalah siswa bisa belajar di luar kelas seperti di perpustakaan,

laboratorium kimia serta laboratorium komputer dan internet. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran ini lebih mudah, fleksibel, dan

waktunya dapat dipergunakan secara lebih efektif. Evaluasi yang dilakukan

menyeluruh dalam pembelajaran dengan pendekatan CTL sangat tepat,

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

100

manusiawi, dan lebih efektif karena di sekitar siswa banyak yang dapat digunakan

sebagai alat pembelajaran dan setiap aktivitas dapat dievaluasi baik dari sikap

maupun hasil karyanya.

Pada kelas kontrol, guru menerapkan metode pembelajaran seperti yang

biasa digunakan guru mitra tanpa menerapkan metode e-learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan CTL yaitu metode konvensional. Berdasarkan

pengalaman yang diperoleh menunjukkan bahwa antara pembelajaran dengan

metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL dan konvensional

yang dilaksanakan terjadi perbedaan. Pada pembelajaran dengan konvensional,

siswa kurang berminat, sifat individual dominan, kreativitas kurang tersalurkan,

aktivitas guru dominan, siswa tidak bisa memanfaatkan komputer dan internet,

belajar kurang bermakna karena jauh dari kehidupan siswa dan alam sekitar, dan

hasil belajar siswa lebih rendah.

Sebaliknya, pada pembelajaran dengan metode e-learning berbasis

MOODLE dan pendekatan CTL menunjukkan bahwa siswa sangat berminat, sifat

individual dan sosial seimbang, kreativitas siswa tersalurkan, guru dan siswa

sama-sama aktif dan kreatif, siswa merasa senang karena dapat memanfaatkan

komputer dan internet sebagai tambahan media bealajar, belajar lebih bermakna

karena yang dipelajari dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan hasil belajar siswa

lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata post-test siswa pada

kelas kontrol adalah 67,69 sedangkan nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen

jauh lebih baik yaitu 77,82.

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

101

Kelebihan dari metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan

CTL antara lain sebagai berikut :

(1) Dapat meningkatkan keantusiasan siswa dalam kegiatan pembelajaran

dikarenakan suasana kelas yang lebih hidup dan menyenangkan.

(2) Siswa dapat mengembangkan kreatifitas dan cara pemahaman terhadap

materi yang mereka pelajari karena mereka membangun ilmu berdasarkan

pengalaman yang diperoleh.

(3) Siswa dapat memperoleh materi yang diajarkan melalui media internet

sehingga kemandirian siswa dalam belajar dapat terlihat.

(4) Siswa dapat mengembangkan kreatifitas melalui pencarian penyelesaian

tugas maupun pekerjaan rumah yang secara bebas bisa mereka dapatkan

melalui media internet.

(5) Evaluasi hasil belajar diperoleh dari berbagai aktifitas belajar siswa

sehingga guru dan siswa dituntut untuk sama-sama aktif dan kreatif.

Walaupun demikian, pemanfaatan e-learning untuk pembelajaran juga

tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Menurut Beam (1997), Bullen (2001)

sebagaimana dikutip oleh Soekartawi (2007: 32-33), penggunaan e-learning

memiliki beberapa kekurangan antara lain :

(1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa sehingga dapat memperlambat

tercapainya makna dalam pembelajaran.

(2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis atau komersial.

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

102

(3) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung

gagal.

(4) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

Peneliti sadari bahwa metode e-learning berbasis MOODLE yang

memanfaatkan media komputer dan jaringan internet masih jauh dari sempurna,

sehingga perlu adanya peningkatan kualitas dari media yang digunakan.

Adapun kendala yang dihadapi peneliti selama proses penelitian antara

lain :

(1) Ketergantungan terhadap jaringan internet yang terkadang menyulitkan

siswa dalam mengakses media MOODLE.

(2) Perlu persiapan yang lebih matang untuk kelas eksperimen karena selain

harus menyiapkan materi bahan ajar tetapi juga menyiapkan media

pembelajaran itu sendiri.

(3) Butuh tambahan biaya operasional yang lebih besar dari pembelajaran

ceramah yang relatif lebih murah.

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

104

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut :

(1) Terdapat pengaruh penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE

dengan pendekatan CTL (Constextual Teaching and Learning) terhadap

hasil belajar kimia siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks.

(2) Besarnya pengaruh penggunaan metode e-learning berbasis MOODLE

dengan pendekatan CTL (Constextual Teaching and Learning) terhadap

hasil belajar kimia siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks adalah 42,63%.

5.2 Saran

Saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain :

(1) Diharapkan guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu

pengetahuan sebagai metode pembalajaran yang diharapakan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia pada

khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

105

(2) Pada proses pembelajaran diharapkan guru dapat menggunakan

pendekatan CTL (Constextual Teaching and Learning).

(3) Perlu penelitian lebih lanjut agar bisa diketahui faktor-faktor lain yang

mempengaruhi hasil belajar siswa dengan menggunakan metode e-

learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL (Constextual

Teaching and Learning) baik dari faktor internal maupun eksternal.

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

106

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan : Pedoman Teoretis

Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

________________. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi

Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP di http://bsnp-

indonesia.org/id didownload pada tanggal 17 April 2010.

____________________________. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP di

http://bsnp-indonesia.org/id/ didownload pada tanggal 17 April 2010.

____________________________. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP di

http://bsnp-indonesia.org/id/ didownload pada tanggal 17 April 2010.

Budhiarso, Ahmad. 2006. Pembelajaran Dengan Media ECL (Electronic

Chemistry Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada

Materi Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI Semester II SMA Negeri 9

Semarang. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Negeri

Semarang.

Hernowo. 2010. Menanamkan CTL di Lesson Plan. (CD-ROM. Bandung: Kaifa)

Johnson, Elaine B. 2010. Contextual Teaching and Learning : Menjadikan

Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Translated by

Setiawan Ibnu. Bandung: Kaifa.

Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

107

Lampiran 1

Munib Achmad. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES

Press.

Muslich, Mansur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.

Malang: UNM Press.

Prakoso, Kukuh Setyo. 2005. Membangun E-Learning dengan MOODLE.

Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta : Balai Pustaka.

Sadono, Kana Hidayah. 2006. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Mata

Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Statistik di SMA Muhammadiyah 1

Yogyakarta. Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta, 1(2): 12-19 di

http://www.jogjakota.go.id didownload pada tanggal 14 April 2010.

Saptorini. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Siahaan, Sudirman. 2005. Seputar Pembelajaran Elektronik (e-Learning). Jurnal

Teknodik, 17(4): 63-80 di http://www.issuu.com/download-

bse/docs/jurnal_nodik_17_full didownload pada tanggal 17 April 2010.

Soekartawi. 2007. Merancang dan Menyelenggarakan E-Learning. Yogyakarta:

Ardana Media.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru

Algesindo

Sugandi, Achmad dan Haryanto. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT

MKK UNNES.

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

108

Lampiran 1

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Widiyanto, Ahlis. 2007. E-Learning Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Web

Dengan Penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pokok Bahasan

Kubus Dan Balok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas VIII Semester II SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran

2006/2007. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas MIPA, Universitas

Negeri Semarang.

Widodo, A.T. 2008. Pengembangan Assesmen Pembelajaran Kimia. Semarang :

Universitas Negeri Semarang.

Wiyanto, Susilowati S.M.E., Rahayu, S.E., Panduan Penulisan Skripsi Dan

Artikel 2011. 2011. Semarang: FMIPA UNNES.

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Diny Apriliani Pendidikan Kimia ‘07 07

'Semua orang tidak perlu menjadi malu karena berbuat kesalahan, selama

dia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya'.

(Alexander Pope)

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

109

Lampiran 1

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/ Semester : X/ II Mata Pelajaran : Kimia

Materi : Larutan Elektrolitdan Konsep Redoks Bentuk Soal : Pilihan Ganda

3. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.

Kompetensi Dasar Sub Pokok

Bahasan Indikator Tujuan

Jenjang Soal Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

3.1 Mengidentifikasi

sifat larutan non-

elektrolit dan

elektrolit

berdasarkan data

hasil percobaan.

Larutan

elektrolit dan

nonelektrolit.

1. Mengidentifikasi

sifat-sifat larutan

elektrolit dan non

elektrolit melalui

percobaan.

a. Siswa dapat

mengidentifikasi sifat-

sifat larutan elektrolit

dan non elektrolit

berdasarkan data

percobaan.

b. Siswa dapat

menetukan larutan

elektrolit dan non

elektrolit berdasarkan

data percobaan.

1 4

2(1)*

5(3)*

3(2)*

3

2

2. Mengelompokkan

larutan ke dalam

larutan elektrolit dan

a. Siswa dapat

menentukan larutan

elektrolit dan

9

10(6)*

2

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

110

Lampiran 1

non elektrolit

berdasarkan sifat

hantaran listriknya

nonelektrolit

berdasarkan sifat

hantaran listriknya.

b. Siswa dapat

mengelompokkan

larutan yang bersifat

konduktor dan isolator.

c. Siswa dapat

membedakan antara

larutan elektrolit kuat

dan elektrolit lemah

berdasarkan sifat

hantaran listriknya.

11

12(7)*

6(4)*

7

8(5)*

2

3

3. Menjelaskan

penyebab

kemampuan larutan

elektrolit

menghantarkan arus

listrik.

a. Siswa dapat

menjelaskan penyebab

kemampuan larutan

elektrolit dapat

menghantarkan arus

listrik.

b. Siswa dapat mentukan

ion dalam suatu

senyawa yang

terionisasi.

c. Siswa dapat

13(8)*

16

15

17(9)*

14

2

2

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

111

Lampiran 1

menghitung derajat

ionisasi suatu larutan.

18(10)*

19(11)*

3

4. Mendeskripsikan

bahwa larutan

elektrolit dapat

berupa senyawa ion

dan senyawa

kovalen polar.

a. Siswa dapat mentukan

contoh senyawa ion

yang merupakan

larutan elektrolit.

b. Siswa dapat mentukan

contoh senyawa

kovalen polar yang

merupakan larutan

elektrolit.

20(12)*

22

21(13)*

23(14)*

2

2

3.2 Menjelaskan

perkembangan

konsep reaksi

oksidasi- reduksi

dan

hubungannya

dengan tata

nama senyawa

serta

penerapannya.

Konsep

redoks

5. Membedakan

konsep oksidasi

reduksi ditinjau dari

penggabungan dan

pelepasan oksigen,

pelepasan dan

penerimaan

elektron, serta

peningkatan dan

penurunan bilangan

oksidasi.

a. Siswa dapat

mendeskripsikan

pengertian oksidasi.

b. Siswa dapat

mendeskripsikan

pengertian reduksi.

c. Siswa dapat

menentukan reaksi

redoks ditinjau dari

penggabungan dan

pelepasan oksigen.

d. Siswa dapat

menentukan reaksi

redoks ditinjau dari

24

26(16)*

27(17)*

25(15)*

1

1

1

1

Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

112

Lampiran 1

pelepasan dan

penerimaan elektron.

e. Siswa dapat

menentukan reaksi

redoks ditinjau dari

peningkatan dan

penurunan bilangan

oksidasi.

f. Siswa dapat

menentukan reaksi

yang merupakan reaksi

autoredoks.

32(18)*

33(19)*

1

1

6. Menentukan

bilangan oksidasi

atom unsur dalam

senyawa atau ion.

a. Siswa dapat

menentukan bilangan

oksidasi suatu unsur

dalam senyawa.

b. Siswa dapat

menentukan bilangan

oksidasi suatu unsur

dalam ion.

29

31(22)*

28(20)*

30(21)*

35

34 3

3

7. Menentukan

oksidator dan

reduktor dalam

reaksi redoks

a. Siswa dapat

menentukan oksidator

dalam reaksi redoks.

b. Siswa dapat

36(23)*

37

1

1

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

113

Lampiran 1

menentukan reduktor

dalam reaksi redoks.

8. Memberi nama

senyawa menurut

IUPAC

a. Siswa dapat memberi

nama senyawa

berdasarkan aturan

IUPAC.

b. Siswa dapat memberi

nama senyawa

berdasarkan aturan

TRIVIAL.

c. Siswa dapat

menuliskan rumus

kimia dari suatu

senyawa.

38(24)*

40

43

46(26)*

39(25)*

2

2

1

9. Mendeskripsikan

konsep larutan

elektrolit dan

konsep redoks

dalam memecahkan

masalah lingkungan.

a. Siswa dapat

menyebutkan contoh

penerapan konsep

larutan elektrolit dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Siswa dapat

menyebutkan contoh

penerapan konsep

reaksi oksidasi dalam

kehidupan sehari-hari.

44(28)*

49

41^

42(27)*

48

2

3

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

114

Lampiran 1

c. Siswa dapat

mennyebutkan contoh

penerapan konsep

reduksi dalam

kehidupan sehari-hari.

d. Siswa dapat

menyebutkan contoh

penerapan konsep

redoks dalam

memecahkan masalah

lingkungan.

47(29)*

45

50(30)*

1

2

Jumlah semua soal 16 20 9 5 50

Presentase 32% 40% 18% 10% 100%

Jumlah Soal yang digunakan sebagai instrumen 8 13 5 4 30

Presentase 26,67% 43,33% 16,67% 13,33% 100%

KETERANGAN : (*) Nomor Soal yang digunakan sebagai instrumen setelah analisis uji coba.

(^) Soal cadangan

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

115

Lampiran 2

SOAL UJI COBA

Mata pelajaran : Kimia Materi pokok : Larutan Elektrolit dan Konsep

Redoks Kelas/ Semester : X/ 2

Waktu : 2 x 45 menit Tahun ajaran : 2010/ 2011

Petunjuk Umum 1. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia.

2. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada kolom yang tersedia.

3. Kerjakan soal dari yang dianggap mudah terlebih dahulu.

4. jawaban anda tidak mempengaruhi prestasi belajar anda.

5. Bila jawaban salah dan ingin memperbaikinya, lakukan seperti berikut:

Jawaban semula : A B C D E Pembetulan : A B C D E

Petunjuk Khusus:

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang tepat !

1. Dari suatu eksperimen diperoleh data sebagai berikut.

Bahan Rumus Kimia Nyala Lampu

Hidrogen klorida, air

Gula, air

Asam cuka, air

HCl

C12H22O11 CH3COOH

terang

tidak menyala

menyala redup

Kekuatan elektrolit yang sesuai data di atas adalah ... .

a. CH3COOH < C12H22O11

b. CH3COOH = C12H22O11

c. C12H22O11 > HCl

d. CH3COOH < HCl

e. HCl < CH3COOH

Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

116

Lampiran 2

2. Data percobaan daya hantar listrik air dari berbagai sumber sebagai

berikut:

No Nyala Lampu Gelembung gas

1 terang ada gelembung

2 tidak menyala tidak ada gelembung

3 tidak menyala ada gelembung

4 tidak menyala tidak ada gelembung

5 redup ada gelembung

Berdasarkan data percobaan diatas, yang merupakan larutan

nonelektrolit adalah larutan nomor ....

a. 1 dan 5

b. 2 dan 3

c. 2 dan 4

d. 1 dan 3

e. 1 dan 4

3. Gambar di bawah ini merupakan gambar sirkuit dari alat penguji

elektrolit.

Lampu pada kedua sirkuit dapat menyala bila senyawa yang di uji

adalah…

a. gula

b. garam dapur

c. cuka

d. alkohol

e. lilin

4. Asam sitrat adalah asam yang terkandung dalam jeruk. Apabila diuji dengan

alat uji elektrolit ternyata lampu menyala. Namun, pada elektroda karbon

terjadi gelembung gas. Pernyataan yang benar mengenai fenomena diatas

adalah...

a. asam sitrat sedikit yang terionisasi

b. asam sitrat bereaksi denga elektroda

c. alat penguji elektrolit rusak

d. asam sitrat adalah nonelektrolit

e. gas yang terbentuk adalah asam yang menguap

Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

117

Lampiran 2

5. Di dalam sirkuit ditunjukkan bahwa lampu tidak menyala.

Perubahan mana yang akan menyebabkan lampu menyala?

a. menambahkan lebih banyak padatan tembaga(II) sulfat ke dalam

gelas kimia.

b. menambahkan air untuk melarutkan tembaga(II) sulfat.

c. mengganti elektroda karbon dengan elektroda tembaga.

d. membalik hubungan pada elektroda

e. memperbesar tegangan listrik

6. Larutan berikut yang merupakan pasangan elektrolit lemah adalah…

a. HCl dan H2SO4

b. HCl dan NH3

c. C12H22O11 dan CH3COOH

d. CH3COOH dan NH4OH

e. C6H12O6 dan CO(NH2)2

7. Data hasil pengamatan daya hantar listrik larutan gula, larutan garam (Larutan

NaCl), larutan asam (larutan CH3COOH) sebagai berikut:

Larutan Hasil Pengamatan

I

II III

Lampu nyala dan ada gelembung

Lampu tidak nyala, namun ada gelembung Lampu tidak nyala dan tidak ada

gelembung

Pernyataan yang benar untuk menjelaskan tabel diatas adalah ...

a. I = larutan NaCl; II = larutan gula; III = larutan CH3COOH

b. I = larutan CH3COOH; II = larutan gula; III = larutan NaCl

c. I = larutan gula; II = larutan NaCl; III = larutan CH3COOH

d. I = larutan gula; II = larutan CH3COOH; III = larutan NaCl

e. I = larutan NaCl; II = larutan CH3COOH; III = larutan gula

Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

118

Lampiran 2

8. Berikut adalah gambar alat penguji elektrolit.

Lampu paling terang akan terjadi bila larutan yang diuji adalah…

a. H2SO4 0,1M

b. C6H12O6 0,1M

c. CO(NH2)2 0,1M

d. CH3COOH 0,1M

e. C2H5OH 0,1M

9. Di antara bahan berikut ini:

1. gula

2. garam

3. cuka makan

4. soda kue

5. pemutih pakaian

Yang larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik adalah…

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 3, dan 5

c. 2, 3, dan 5

d. 1, 4, dan 5

e. 2, 3, dan 4

10. Pada pemeriksaan daya hantar listrik larutan pada volume yang sama,

hantaran terbesar akan diberikan oleh larutan...

a. Glukosa 0,1 M

b. Asam sulfat 0,1 M

c. Asam asetat 0,05 M

d. Amonia 0,1 M

e. Etanol 0,05 M

11. Di antara bahan berikut: air jeruk, air teh, air murni, air laut, larutan cuka, dan

larutan gula, yang bersifat konduktor listrik adalah…

a. air jeruk, air teh, dan air murni

b. air jeruk, air teh, dan air laut

c. air jeruk, air laut, dan larutan cuka

d. air laut, larutan cuka, dan larutan gula

e. air jeruk, larutan cuka, dan larutan gula

Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

119

Lampiran 2

12. Berikut ini merupakan beberapa zat yang ada dalam kehidupan sehari-

hari :

I. air sirup

II. lelehan garam dapur

III. air suling

IV. bensin

V. air laut

Dari zat diatas yang bukan merupakan konduktor listrik adalah...

a. I, II, dan III

b. I, II, dan V

c. I, II, dan IV

d. I, III, dan IV

e. III, IV, dan V

13. Garam dapur apabila dilarutkan dalam air, ternyata larutannya dapat

menghantarkan listrik, karena ....

a. air dapat menghantarkan listrik

b. air terionisasi jika mengandung zat terlarut

c. garam dapur dalam air terurai menjadi molekul-molekul

d. air memberikan muatan listrik kepada zat padat

e. garam dapur itu dalam air terurai menjadi ion-ion

14. Larutan aluminium nitrat mengalami ionisasi dengan α = 0,85. Jika dalam

larutan terdapat 0,6 mol ion nitrat, maka berat aluminium nitrat yang

dilarutkan mula-mula adalah…

(Al = 27 ; N = 14 ; O = 16)

a. 50,055 gram

b. 55,055 gram

c. 45,055 gram

d. 40,055 gram

e. 60,055 gram

15. Senyawa elektrolit kuat yang menghasilkan 2 ion H

+ dalam reaksi ionisasinya

adalah …

a. H2CO3

b. H2SO4

c. H2S

d. H3PO4

e. HClO3

16. Larutan asam cuka dan air accu dapat menghantarkan arus listrik, hal ini

karena keduanya…

a. wujudnya cair

b. dapat saling bereaksi membentuk garam

c. mengandung ion-ion yang bergerak bebas

d. menghasilkan endapan logam

e. keduanya mudah terbakar

Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

120

Lampiran 2

17. Jika senyawa magnesium amonium fosfat, MgNH4PO4, dilarutkan dalam

air, maka didalam larutan akan menghasilakan ion-ion...

a. Mg2+

dan NH4PO42-

b. MgNH43+

dan PO43-

c. NH4+ dan MgPO4

-

d. H4PO+ dan MgN

-

e. Mg2+

, NH4+, dan PO4

3-

18. Suatu zat dengan berat molekul 60 sebesar 45 gram dilarutkan dalam air.

Setelah kesetimbangan zat tersebut tinggal 0,25 mol. Zat tersebut

merupakan…

a. nonelektrolit

b. elektrolit kuat

c. elektrolit lemah

d. elektrolit kovalen

e. elektrolit ionik

19. Sebanyak 0,5 mol asam asetat dilarutkan dalam air, ternyata hanya 0,10

mol yang dapat terionisasi, maka derajat ionisasinya adalah...

a. 0,8

b. 0,6

c. 0,4

d. 0,2

e. 0,1

20. FeCl3 merupakan contoh dari ....

a. senyawa ion yang nonelektrolit

b. senyawa kovalen yang elektrolit

c. senyawa ion yang elektrolit

d. senyawa kovalen yang nonelektrolit

e. senyawa yang tidak dapat menghantarkan listrik

21. Beberapa senyawa berikut :

1. BaCl2

2. NaOH

3. NaCl

4. C2H5OH

5. CH3COOH

Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik adalah…

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 5

e. 3 dan 4

Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

121

Lampiran 2

22. Kelompok manakah yang merupakan elektrolit dan berikatan ion ….

a. Na2SO4, KCl, NaOH

b. CaCl2, KBr, Bal2

c. CH3COOH, CO(NH2)2, NaCl

d. KCl, MgBr2, H2SO4

e. H2SO4 , CO(NH2)2 , NaCl

23. Zat X dimasukkan dalam air, setelah diaduk ternyata zat X tersebut tidak

dapat larut. Ketika dilakukan uji elektrolit terhadap larutan itu ternyata

membuat lampu tidak menyala dan tidak tampak adanya gelembung gas

disekitar elektroda. Atas dasar fakta tersebut, yang benar mengenai zat X

adalah . . .

a. senyawa kovalen polar yang terhirolisis secara sempurna.

b. senyawa ionik yang organik

c. larutan tersebut mengalami ionisasi sebagian

d. senyawa kovalen tetapi bisa juga ionik

e. senyawa kovalen non polar

24. Berikut merupakan terdapat beberapa pengertian konsep reaksi reduksi.

I. pengikatan elektron

II. pelepasan oksigen

III. Penurunan bilangan oksidasi

Urutan pengertian reduksi berdasarkan perkembangan teori redoks adalah... a. III, II, I

b. II, I, III

c. II, III, I

d. I, III, II

e. I, II, III

25. Spesi yang digaris bawahi berikut yang mengalami oksidasi adalah…

a. 2MnO4-+ 5SO3

2- + H

+→ 2Mn

2+ + 5SO4

2-+ 3H2O

b. Cr2O72-

+ 3C2O42-

+14 H+ → 2Cr

3+ + 6CO2 + 7H2O

c. 2KClO3 + 3S → 2KCl + 3SO2

d. 3Cu + 8H+ + 2NO3

- → 3Cu

2+ + 2NO +4 H2O

e. H2O2 + H2C2O4 → 2CO2 + 2H2O

26. Berikut merupakan pengertian reaksi oksidasi yang benar adalah...

a. reaksi pelepasan elektron

b. reaksi pelepasan hidrogen

Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

122

Lampiran 2

c. reaksi pelepasan oksigen

d. reaksi penyerapan elektron

e. reaksi penurunan bilangan oksidasi

27. Di antara reaksi berikut yang tergolong reaksi redoks adalah…

a. Ba2+

(aq) + SO42-

(aq) → BaSO4(s)

b. Cr2O72-

(aq) + 2H+

(aq) → CrO42-

(aq) + H2O(l)

c. NH4+

(aq) + OH-(aq) → NH3(aq) + H2O(l)

d. CuO(s) + 2HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + H2O(l)

e. Ba2+

(aq) + SO42-

(aq) → BaSO4(s)

28. Jika bilangan oksidasi Fe = +3 dan S = –2, maka bila kedua unsur

tersebut bersenyawa akan membentuk senyawa dengan rumus kimia ...

a. Fe3S

b. FeS2

c. Fe3S2

d. FeS

e. Fe2S3

29. Ion dibawah ini yang bilangan oksidasinya +2 adalah…

a. ion amonium

b. ion cesium

c. ion magnesium

d. ion aluminium

e. ion kalium

30. Pada reaksi berikut:

3MnO42-

+ 4H+ → 2MnO4

- + MnO2 + H20

bilangan oksidasi Mn berubah dari...

a. -6 menjadi -1 dan +4

b. +6 menjadi +7 dan +4

c. -6 menjadi -4 dan +1

d. +6 menjadi -7 dan -4

e. +6 menjadi +7 dan 0

31. Berikut ini adalah siklus nitrogen :

(1) N2 → NO (2)

↑ ↓

(4) NO3-

← NO2 (3)

Urutan bilangan oksidasi N (1), (2), (3) dan (4) berturut-turut adalah…

a. +4; +1; +2; +5

Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

123

Lampiran 2

b. 0; +1; +4; +5

c. 0; +2; +4; +5

d. +1; +5; +2; 0

e. +1; +5; +2; 0

32. Di antara zat yang digarisbawahi berikut, yang mengalami reduksi

adalah…

a. SnCl2 + 2HgCl2 → SnCl4 + Hg2Cl2

b. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + H2O

c. CuSO4 + 4KI → 2 K2SO4 + I2 + 2CuI

d. H2S + 2FeCl3 → 2 FeCl2 +S + 2HCl

e. 2Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe

33. Di antara reaksi berikut, yang tergolong reaksi disproporsionasi

adalah…

a. Cl2(g) + 2NaOH(g) →NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

b. Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)

c. Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)

d. 4HCl(aq) + MnO2(aq) → Cl2(g) + 2H2O(l) + MnCl2(zq)

e. NH4+

(aq) + OH-(aq) → NH3(aq) + H2O(l)

34. Cangkang kerang merupakan sumber bahan pembentuk gunung kapur, yaitu

senyawa kalsium karbonat. Bilangan oksidasi karbon dalam senyawa tersebut

aadalah…

a. +1

b. +2

c. +3

d. +4

e. +5

35. Di antara ion berikut, unsur belerang yang mempunyai bilangan oksidasi

terendah terdapat pada ion…

a. SO42-

b. SO4-

c. SO3-

d. S 2-

e. S2O3 2-

36. Reaksi pembakaran pita magnesium pada kembang api tetes adalah

sebagai berikut :

Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

124

Lampiran 2

Mg(s) + O2(g) MgO

Dari reaksi diatas, yang berperan sebagai reduktor adalah...

a. Mg

b. O2

c. MgO

d. O

e. O2

37. Reaksi dalam perkaratan besi adalah :

4Fe(s) + 3 O2(g) 2 Fe2O3 (s) Zat yang berperan sebagai oksidator adalah....

a. Fe2O3

b. Fe

c. O3

d. Fe2

e. O2

38. Nama IUPAC yang benar untuk senyawa Cu2S adalah…

a. tembaga(II) sulfida

b. tembaga(II) sulfat

c. tembaga(II) sulfit

d. tembaga(I) sulfida

e. tembaga(I) sulfit

39. Pemberian nama yang tepat untuk HNO3 dan HClO3 adalah....

a. Asam nitrit dan asam perklorat

b. Asam nitrat dan asam klorat

c. Asam nitrit dan asam klorida

d. Asam nitrat dan asam hipoklorit

e. Asam nitrit dan asam klorit

40. Nama IUPAC yang benar dari senyawa P2O5 dan N2O3 adalah....

a. Fosfor (V) oksida dan nitrogen (III) oksida

b. Fosfor (II) oksida dan nitrogen (II) oksida (III)

c. Fosfor (V) dioksida dan nitrogen (III) oksida

d. Difosfor oksida (V) dan dinitrogen (III) oksida

e. Difosfor oksida (II) dan dinitrogen (II) oksida

Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

125

Lampiran 2

41. Orang yang kekurangan cairan tubuh akibat diare, harus mengkonsumsi

larutan elektrolit seperti oralit yang dapat membantu mengembalikan cairan

tubuh. Hal tersebut terjadi karena larutan oralit mengandung....

a. ion-ion yang dibutuhkan tubuh.

b. unsur oksigen yang banyak.

c. vitamin C sebagai antioksidan.

d. gula yang bermanfaat bagi tubuh.

e. glukosa yang bermanfaat bagi tubuh.

42. Perhatikan peristiwa berikut :

I. Penangkapan ikan disungai dengan setrum listrik.

II. Penggunaan cairan pemutih pada pakaian.

III. Cairan infus sebagai asupan makanan dan cairan tubuh.

Yang merupakan peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan dengan

sifat larutan elektrolit ditunjukkan nomor...

a. I dan II

b. II dan III

c. I dan III

d. I, II, dan III benar

e. I, II, dan III salah

43. Perhatikan tabel berikut

No. Senyawa Nama Senyawa

1. PbSO4 Timbal Sulfit

2. K2CrO4 Kalium dikromat

3. NO Nitrogen monoksida

4. K2MnO4 Kalium manganat

Dari tabel diatas, penamaan senyawa berdasarkan nama trivial yang tepat

ditunjukkan pada senyawa nomor...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 3

e. 3 dan 4

44. Apel yang dikupas apabila dibiarkan terlalu lama diudara terbuka akan

berubah warna menjadi coklat. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya

reaksi...

a. reduksi

b. oksidasi

Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

126

Lampiran 2

c. autoredoks

d. disproporsionasi

e. kuproporsionasi

45. Fungsi penambahan O2 pada proses pengolahan limbah dengan metode

lumpur aktif adalah ....

a. menurunkan kekeruhan air

b. menguraikan sampah organik

c. penyaring dan pengendapan logam

d. meningkatkan kadar BOD

e. mengendapkan limbah organik

46. Nama trivial untuk senyawa NaClO adalah...

a. Natrium hipoklorit

b. Natrium klorit

c. Natrium klorat

d. Natrium perklorat

e. Natrium pentaklorat

47. Perhatikan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari berikut :

(1) Perkaratan besi karena oksigen dan uap air

(2) Buah apel yang dipotong menjadi berwarna cokelat diudara

terbuka

(3) Logam natrium diperoleh dengan elektrolisis larutan NaCl dengan

elektoda dari baja dan grafit

(4) Pengolahan bijih besi pada tanur tinggi

(5) Penggunaan gas klor sebagai disinfektan pada pengolahan air

bersih

Dari peristiwa diatas yang menggunakan konsep reaksi reduksi

ditunjukkan nomor...

a. 1,2,3

b. 1,3,5

c. 2,3,4

d. 2,4,5

e. 3,4,5

48. Proses pemisahan oksigen dari bijih besi pada pembuatan besi merupakan

reaksi redoks. Reaksinya adalah sebagai berikut :

Fe2O3(s) + 3CO(g) → Fe(s) + 3CO2(g)

Pernyataan yang sesuai dengan reaksi diatas adalah . . .

a. Fe2O3 sebagai oksidator

Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

127

Lampiran 2

b. Fe2O3 menangkap elektron

c. gas CO bersifat reduktor

d. gas CO mengikat oksigen dari Fe2O3

e. Fe2O3 menangkap oksigen

49. Berikut ini merupakan contoh oksidasi yang dapat dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari, kecuali . . .

a. menyalakan kompor

b. pembakaran bensin pada mesin motor

c. pembakaran solar pada mesin diesel

d. perkaratan besi karena oksigen

e. pelapisan logam besi dengan Zn

50. Reaksi pernafasan atau respirasi sel pada tumbuhan adalah sebagai

berikut :

C6H12O6 + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(g)

Pernyataan yang sesuai dengan reaksi diatas adalah …

a. C6H12O6 bersifat reduktor

b. 6O2 bersifat reduktor

c. 6CO2 menangkap elektron

d. 6H2Omelepas elektron

e. 6H2O melepas oksigen

KETERANGAN :

Soal yang dicetak tebal digunakan sebagai instumen.

Page 145: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

128

Lampiran 3

Daftar Nama Siswa Uji Coba

Kelas XII IA 3

No. Nama Responden Kode Responden

1 Adhisty Nikita Puri UC-01

2 Agung Adiyono UC-02

3 Alan Pramudika UC-03

4 Andra Susi Astuti UC-04

5 Andy Faisal Ar Rosyiid UC-05

6 Asna Widya Safitri UC-06

7 Aulia Rizka Apriati UC-07

8 Dewi Fitriyani UC-08

9 Dinda Prasetyo UC-09

10 Fajar Hidayat UC-10

11 Fendi Istiawan UC-11

12 Fitriana UC-12

13 Ika Novitasari UC-13

14 Ika Wulandari UC-14

15 Jatmiyati UC-15

16 Keke Citra Wahyu Avisca UC-16

17 Kunardi Tri Atmojo UC-17

18 Latifatus Sa'diyah UC-18

19 Lucky Andria Rachma Wati UC-19

20 Mentari Tri Agustina UC-20

21 Murbiani UC-21

22 Novita Kurnia Sari UC-22

23 Nurlita Dwi Afriyani UC-23

24 Nursaid Faul Akhbar UC-24

25 Rendi Ferdillah UC-25

26 Ria Oktaviani UC-26

27 Rista Kalida UC-27

28 Rizky Ardiana UC-28

29 Santi Senjawati UC-29

30 Sheba Favita UC-30

31 Siti Hardiyanti Suryaningrum UC-31

32 Supriyanti UC-32

33 Wahyu Siti Solekah UC-33

34 Wulan Arviah UC-34

Page 146: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

129

Lampiran 4

ANALISIS INSTRUMEN TES UJI COBA

No. KODE NILAI

No. Butir

No. Buti

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 UC-1 7,6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2 UC-20 7,4 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 UC-11 7,4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 4 UC-17 7,4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 5 UC-5 7,4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 6 UC-32 7,4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 UC-12 7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 UC-10 7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 9 UC-4 7 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 10 UC-2 6,8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 UC-19 6,6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 12 UC-13 6,6 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 UC-3 6,4 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 14 UC-9 6,4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 UC-6 6,2 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16 UC-29 6,2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 17 UC-28 6,2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 18 UC-22 6,2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 19 UC-18 6 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 20 UC-16 6 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 UC-7 6 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 22 UC-34 5,8 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 23 UC-14 5,6 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 24 UC-26 5,6 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 25 UC-25 5,4 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 26 UC-23 5,4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 27 UC-8 5,2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 28 UC-33 5,2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 29 UC-30 5,2 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 30 UC-27 4,8 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 31 UC-15 4,8 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 32 UC-31 4,6 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33 UC-24 4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 34 UC-21 3,6 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0

Jumlah 258 21 28 28 8 21 29 28 29 29 28 32 30 30 8 21 28 23 21 28 24 10

Page 147: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

130

Lampiran 4

ANALISIS INSTRUMEN TES UJI COBA

No.Butir No.Butir

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 23 10 24 23 19 29 30 30 28 28 20 5 10 23 9 8 21 3 30 25 3 21 5

Page 148: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

131

Lampiran 4

No.Butir Ʃ

46 47 48 49 50

1 1 0 0 1 38

1 1 0 0 1 37

1 1 0 0 1 37

1 1 0 0 1 37

1 1 0 0 1 37

1 1 0 0 1 37

1 1 0 0 1 35

1 0 0 0 1 35

1 1 0 1 1 35

0 1 0 0 1 34

1 1 0 0 0 33

1 1 0 1 1 33

1 1 0 0 0 32

0 1 0 0 0 32

0 1 1 1 1 31

1 1 0 0 1 31

0 1 0 0 1 31

1 1 0 0 1 31

1 1 0 0 1 30

0 1 0 1 1 30

1 1 0 0 1 30

1 1 0 0 1 29

0 1 1 0 1 28

1 0 1 1 1 28

1 1 0 0 1 27

1 1 0 0 0 27

0 0 0 0 1 26

1 1 0 1 1 26

1 1 0 0 1 26

1 1 0 0 1 24

1 0 0 0 0 24

0 0 0 1 1 23

0 0 1 0 0 20

0 1 0 1 0 18 24 28 4 8 27 1032

rata2 30,35

St 5,05

Page 149: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

132

Lampiran 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Mp 31,24 31,36 31,21 29,63 31,90 31,34 31,18 31,24 31,10 31,39 30,84 31,23 31,23 28,50 29,48 31,18 32,57 32,10 31,61 31,92 35,00 27,70 31,74

Mt 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35

p 0,62 0,82 0,82 0,24 0,62 0,85 0,82 0,85 0,85 0,82 0,94 0,88 0,88 0,24 0,62 0,82 0,68 0,62 0,82 0,71 0,29 0,29 0,68

q 0,38 0,18 0,18 0,76 0,38 0,15 0,18 0,15 0,15 0,18 0,06 0,12 0,12 0,76 0,38 0,18 0,32 0,38 0,18 0,29 0,71 0,71 0,32

p/q 1,62 4,67 4,67 0,31 1,62 5,80 4,67 5,80 5,80 4,67 16,00 7,50 7,50 0,31 1,62 4,67 2,09 1,62 4,67 2,40 0,42 0,42 2,09

St 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05

rpbis 0,22 0,43 0,37 -0,08 0,39 0,47 0,35 0,42 0,36 0,45 0,39 0,48 0,48 -0,20 -0,22 0,35 0,63 0,44 0,54 0,48 0,59 -0,34 0,40

thitung 1,29 2,69 2,24 -0,45 2,40 3,04 2,14 2,65 2,17 2,81 2,39 3,08 3,08 -1,18 -1,28 2,14 4,64 2,76 3,60 3,10 4,18 -2,04 2,45

ttabel 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04

Kriteria Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

JBA 8 10 10 2 9 10 10 10 10 10 10 10 10 3 5 9 10 9 10 10 6 2 8

JBB 6 5 7 3 3 7 8 6 8 6 8 6 7 3 7 7 2 4 5 5 0 4 4

JSA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

JSB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

DP 0,2 0,5 0,3 -0,1 0,6 0,3 0,2 0,4 0,2 0,4 0,2 0,4 0,3 0 -0,2 0,2 0,8 0,5 0,5 0,5 0,6 -0,2 0,4

Kriteria

Jele

k

Bai

k

Cukup

San

gat

jel

ek

Bai

k

Cukup

Jele

k

Cukup

Jele

k

Cukup

Jele

k

Cukup

Cukup

Jele

k

San

gat

jel

ek

Jele

k

San

gat

Bai

k

Bai

k

Bai

k

Bai

k

Bai

k

San

gat

jel

ek

Cukup

JB 21 28 28 8 21 29 28 29 29 28 32 30 30 8 21 28 23 21 28 24 10 10 23

n 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

TK 0,7 0,75 0,85 0,25 0,6 0,85 0,9 0,8 0,9 0,8 0,9 0,8 0,85 0,3 0,6 0,8 0,6 0,65 0,75 0,75 0,3 0,3 0,6

Kriteria

Sed

ang

Mu

dah

Mu

dah

Su

kar

Sed

ang

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Su

kar

Sed

ang

Mu

dah

Sed

ang

Sed

ang

Mu

dah

Mu

dah

Su

kar

Su

kar

Sed

ang

Kriteria

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dib

uan

g

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Page 150: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

133

Lampiran 4

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

27,10 32,46 31,57 32,11 31,31 31,07 31,13 31,25 31,36 32,00 24,80 28,40 31,91 25,78 36,00 32,14 28,33 31,00 31,64 28,33 31,95 26,00 31,63 31,29 26,75 28,00 31,33

30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35 30,35

0,29 0,71 0,68 0,56 0,85 0,88 0,88 0,82 0,82 0,59 0,15 0,29 0,68 0,26 0,24 0,62 0,09 0,88 0,74 0,09 0,62 0,15 0,71 0,82 0,12 0,24 0,79

0,71 0,29 0,32 0,44 0,15 0,12 0,12 0,18 0,18 0,41 0,85 0,71 0,32 0,74 0,76 0,38 0,91 0,12 0,26 0,91 0,38 0,85 0,29 0,18 0,88 0,76 0,21

0,42 2,40 2,09 1,27 5,80 7,50 7,50 4,67 4,67 1,43 0,17 0,42 2,09 0,36 0,31 1,62 0,10 7,50 2,78 0,10 1,62 0,17 2,40 4,67 0,13 0,31 3,86

5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05 5,05

-0,42 0,65 0,35 0,39 0,46 0,39 0,42 0,38 0,43 0,39 -0,46 -0,25 0,45 -0,54 0,62 0,45 -0,12 0,35 0,43 -0,12 0,40 -0,36 0,39 0,40 -0,26 -0,26 0,38

-2,59 4,79 2,10 2,40 2,91 2,38 2,64 2,35 2,69 2,40 -2,91 -1,46 2,83 -3,67 4,48 2,86 -0,71 2,12 2,66 -0,71 2,49 -2,17 2,40 2,46 -1,53 -1,51 2,34

2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04 2,04

Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Tidak Valid

1 10 9 8 10 10 10 10 10 8 0 1 10 0 6 8 0 10 10 1 9 1 9 9 0 1 10

5 3 5 4 6 7 7 7 6 4 4 3 4 6 0 4 1 7 5 2 4 4 6 6 1 3 6

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

-0,4 0,7 0,4 0,4 0,4 0,3 0,3 0,3 0,4 0,4 -0,4 -0,2 0,6 -0,6 0,6 0,4 -0,1 0,3 0,5 -0,1 0,5 -0,3 0,3 0,3 -0,1 -0,2 0,4

San

gat

jel

ek

Bai

k

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

San

gat

jel

ek

San

gat

jel

ek

Bai

k

San

gat

jel

ek

Bai

k

Cukup

San

gat

jel

ek

Cukup

Bai

k

San

gat

jel

ek

Bai

k

San

gat

jel

ek

Cukup

Cukup

San

gat

jel

ek

San

gat

jel

ek

Cukup

10 24 23 19 29 30 30 28 28 20 5 10 23 9 8 21 3 30 25 3 21 5 24 28 4 8 27

34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

0,3 0,65 0,7 0,6 0,8 0,85 0,85 0,85 0,8 0,6 0,2 0,2 0,7 0,3 0,3 0,6 0,05 0,85 0,75 0,15 0,65 0,25 0,75 0,75 0,05 0,2 0,8

Su

kar

Sed

ang

Sed

ang

Sed

ang

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Mu

dah

Sed

ang

Su

kar

Su

kar

Sed

ang

Su

kar

Su

kar

Sed

ang

Su

kar

Mu

dah

Mu

dah

Su

kar

Sed

ang

Su

kar

Mu

dah

Mu

dah

Su

kar

Su

kar

Mu

dah

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dib

uan

g

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dib

uan

g

Dip

akai

Dip

akai

Dib

uan

g

Dib

uan

g

Dip

akai

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Page 151: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

134

Lampiran 4

REKAP HASIL UJI COBA SOAL

No Indikator No

Validitas TK DP

Ket

No.

Instru

men rxy Kriteria TK (%) Kriteria D Kriteria

1. Mengidentifikasi sifat-

sifat larutan elektrolit

dan non elektrolit

melalui percobaan.

1 0,22 Tidak 0,70 Sedang 0,2 Jelek Dibuang

2 0,43 Valid 0,75 Mudah 0,5 Baik Dipakai 1

3 0,37 Valid 0,85 Mudah 0,3 Cukup Dipakai 2

4 -0,08 Tidak 0,25 Sukar -0,1 Sangat jelek Dibuang

5 0,39 Valid 0,60 Sedang 0,6 Baik Dipakai 3

2. Mengelompokkan

larutan ke dalam larutan

elektrolit dan non

elektrolit berdasarkan

sifat hantaran listriknya.

6 0,47 Valid 0,85 Mudah 0,3 Cukup Dipakai 4

7 0,35 Valid 0,90 Mudah 0,2 Jelek Dibuang

8 0,42 Valid 0,80 Mudah 0,4 Cukup Dipakai 5

9 0,36 Valid 0,90 Mudah 0,2 Jelek Dibuang

10 0,45 Valid 0,80 Mudah 0,4 Cukup Dipakai 6

11 0,39 Valid 0,90 Mudah 0,2 Jelek Dibuang

12 0,48 Valid 0,80 Mudah 0,4 Cukup Dipakai 7

3. Menjelaskan penyebab

kemampuan larutan

elektrolit menghantarkan

arus listrik.

13 0,48 Valid 0,85 Mudah 0,3 Cukup Dipakai 8

14 -0,20 Tidak 0,30 Sukar 0 Jelek Dibuang

15 -0,22 Tidak 0,60 Sedang -0,2 Sangat jelek Dibuang

16 0,35 Valid 0,80 Mudah 0,2 Jelek Dibuang

17 0,63 Valid 0,60 Sedang 0,8 Sangat Baik Dipakai 9

18 0,44 Valid 0,65 Sedang 0,5 Baik Dipakai 10

19 0,54 Valid 0,75 Mudah 0,5 Baik Dipakai 11

4. Mendeskripsikan bahwa

larutan elektrolit dapat

berupa senyawa ion dan

senyawa kovalen polar.

20 0,48 Valid 0,75 Mudah 0,5 Baik Dipakai 12

21 0,59 Valid 0,30 Sukar 0,6 Baik Dipakai 13

22 -0,34 Tidak 0,30 Sukar -0,2 Sangat jelek Dibuang

23 0,40 Valid 0,60 Sedang 0,4 Cukup Dipakai 14

5. Membedakan konsep

oksidasi reduksi ditinjau

dari penggabungan dan

pelepasan oksigen,

pelepasan dan

penerimaan elektron,

serta peningkatan dan

penurunan bilangan

oksidasi.

24 -0,42 Tidak 0,30 Sukar -0,4 Sangat jelek Dibuang

25 0,65 Valid 0,65 Sedang 0,7 Baik Dipakai 15

26 0,35 Valid 0,70 Sedang 0,4 Cukup Dipakai 16

27 0,39 Valid 0,60 Sedang 0,4 Cukup Dipakai 17

32 0,43 Valid 0,80 Mudah 0,4 Cukup Dipakai 18

33 0,39 Valid 0,60 Sedang 0,4 Cukup Dipakai 19

6. Menentukan bilangan

oksidasi atom unsur

dalam senyawa atau ion.

28 0,46 Valid 0,80 Mudah 0,4 Cukup Dipakai 20

29 0,39 Valid 0,85 Mudah 0,3 Cukup Dipakai

30 0,42 Valid 0,85 Mudah 0,3 Cukup Dipakai 21

31 0,38 Valid 0,85 Mudah 0,3 Cukup Dipakai 22

34 -0,46 Tidak 0,20 Sukar -0,4 Sangat jelek Dibuang

35 -0,25 Tidak 0,20 Sukar -0,2 Sangat jelek Dibuang

7. Menentukan oksidator

dan reduktor dalam

reaksi redoks

36 0,45 Valid 0,70 Sedang 0,6 Baik Dipakai 23

37 -0,54 Tidak 0,30 Sukar -0,6 Sangat jelek Dibuang

8. Memberi nama senyawa

menurut IUPAC

38 0,62 Valid 0,30 Sukar 0,6 Baik Dipakai 24

39 0,45 Valid 0,60 Sedang 0,4 Cukup Dipakai 25

40 -0,12 Tidak 0,05 Sukar -0,1 Sangat jelek Dibuang

43 -0,12 Tidak 0,15 Sukar -0,1 Sangat jelek Dibuang

46 0,39 Valid 0,75 Mudah 0,3 Cukup Dipakai 26

9. Mendeskripsikan konsep

larutan elektrolit dan

konsep redoks dalam

memecahkan masalah

lingkungan.

41 0,35 Valid 0,85 Mudah 0,3 Cukup Cadangan

42 0,43 Valid 0,75 Mudah 0,5 Baik Dipakai 27

44 0,40 Valid 0,65 Sedang 0,5 Baik Dipakai 28

45 -0,36 Tidak 0,25 Sukar -0,3 Sangat jelek Dibuang

47 0,40 Valid 0,75 Mudah 0,3 Cukup Dipakai 29

48 -0,26 Tidak 0,05 Sukar -0,1 Sangat jelek Dibuang

49 -0,26 Tidak 0,20 Sukar -0,2 Sangat jelek Dibuang

50 0,38 Valid 0,80 Mudah 0,4 Cukup Dipakai 30

Page 152: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

135

Lampiran 5

Perhitungan Reliabilitas Soal

Rumus:

Keterangan: k : Banyaknya butir soal

M : Rata-rata skor total Vt : Varians total

Kriteria

Interval Kriteria

0,00 - 0,2 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Tinggi

0,80 - 1,000 Sangat tinggi

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

Vt =

32190 -

1032

2 = 25,464

34

34

M =

SY =

1032 = 30,35

N 34

r11

=

50

1

30,35 50

30,35

50 - 1

50 x 25,464

= 0,542

Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,40 - 0,599 dalam kategori sedang

Vtk

M)-M(k -1

1-k

k r11

Page 153: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

136

Lampiran 6

Rumus

Keterangan:

: Indeks kesukaran

: Jumlah siswa yang menjawab benar

: Jumlah seluruh siswa

Kriteria

< <

< <

< <

=

Berdasarkan kriteria, maka soal no 2 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah

34

Jumlah 28

34 UC-21 1

33 UC-24 1

32 UC-31 0

31 UC-15 0

30 UC-27 0

29 UC-30 0

28 UC-33 1

27 UC-8 1

26 UC-23 1

25 UC-25 0

24 UC-26 1

23 UC-14 1

22 UC-34 1

21 UC-7 1

20 UC-16 1

19 UC-18 0

18 UC-22 1

17 UC-28 1

16 UC-29 1

15 UC-6 1

14 UC-9 1

13 UC-3 1

12 UC-13 1

11 UC-19 1

UC-4 1

UC-12 1

UC-5 1

UC-11 1

UC-1 1

No KodeButir soal no

2 (X)

0,82

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

TK =28

109

UC-2 1

78 UC-10 1

56 UC-32 1

34 UC-17 1

12 UC-20 1

Interval IK Kriteria

TK

B

JS

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 2, selanjutnya untuk butir soal

yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel

analisis butir soal.

0,70 IK 1,00 Mudah

0,00 IK 0,30 Sukar

0,30 IK 0,70 Sedang

JS

B TK

Page 154: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

137

Lampiran 7

Rumus

Keterangan:

= Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal

= Rata-rata skor total

= Standart deviasi skor total

= Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

= Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal

Kriteria

Apabila thitung > ttabel, maka butir soal valid.

dengan:

1-r2

pbis

Perhitungan

Y2

2 UC-20 1 37 1369

Mp

Mt

St

p

q

t hitung =rpbis n-2

37

XY

1 UC-1 1 38 1444 38

4 UC-17 1 37 1369 37

3 UC-11 1 37 1369 37

No KodeButir soal no

2 (X)

Skor Total

(Y)

6 UC-32 1 37 1369 37

5 UC-5 1 37 1369 37

8 UC-10 1 35 1225 35

7 UC-12 1 35 1225 35

10 UC-2 1 34 1156 34

9 UC-4 1 35 1225 35

12 UC-13 1 33 1089 33

11 UC-19 1 33 1089 33

14 UC-9 1 32 1024 32

13 UC-3 1 32 1024 32

16 UC-29 1 31 961 31

15 UC-6 1 31 961 31

18 UC-22 1 31 961 31

17 UC-28 1 31 961 31

20 UC-16 1 30 900 30

19 UC-18 0 30 900 0

22 UC-34 1 29 841 29

21 UC-7 1 30 900 30

24 UC-26 1 28 784 28

23 UC-14 1 28 784 28

26 UC-23 1 27 729 27

25 UC-25 0 27 729 0

28 UC-33 1 26 676 26

27 UC-8 1 26 676 26

30 UC-27 0 24 576 0

29 UC-30 0 26 676 0

32 UC-31 0 23 529 0

31 UC-15 0 24 576 0

34 UC-21 1 18 324 18

33 UC-24 1 20 400 20

Jumlah 28 1032 32190 878

Perhitungan Validitas Butir Soal

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 2, selanjutnya untuk butir soal yang

lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir

soal.

q

p

S

MM r

t

tp

pbis

Page 155: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

138

Lampiran 7

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:

= 1 p = =

Pada taraf signifikansi 5%, dengan dk = 32, diperoleh t0,95(34-2) =

Karena thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir item tersebut valid.

Mp =Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 2

Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 2

= 0,82

=878

28

= 31,36

Mt =Jumlah skor total

Banyaknya siswa

1032

34

= 30,35

p =Jumlah skor yang menjawab benar pada no 2

Banyaknya siswa

=28

34

= 2,690,815

2,04

= 0,430

t hitung =0,430 32

rpbis =31,36 30,35 0,82

5,05 0,18

1 0,82 0,18q

=

Page 156: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

139

Lampiran 8

Rumus:

Keterangan:

: Banyaknya butir soal

: Rata-rata skor total

: Varians total

Kriteria

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:2

50

50 1 50 x

Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,40 - 0,599 dalam kategori sedang

Perhitungan Reliabilitas Soal

k

M

Vt

Interval Kriteria

0,00 - 0,2 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Tinggi

0,80 - 1,000 Sangat tinggi

Vt =

321901032

= 25,46434

34

M =SY

=1032

r11 =50

130,35

25,464

= 0,542

= 30,35N 34

30,35

Vtk

M)-M(k -1

1-k

k r11

Page 157: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

140

Lampiran 9

SOAL ULANGAN

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan

Konsep Redoks

Kelas : X

Waktu : 60 menit

Tahun Ajaran : 2010/2011

Petunjuk Umum

1. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia.

2. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada kolom yang tersedia.

3. Kerjakan soal dari yang dianggap mudah terlebih dahulu.

4. jawaban anda tidak mempengaruhi prestasi belajar anda.

5. Bila jawaban salah dan ingin memperbaikinya, lakukan seperti berikut:

Jawaban semula : A B C D E

Pembetulan : A B C D E

Petunjuk Khusus:

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang

tepat !

1. Data percobaan daya hantar listrik air dari berbagai sumber sebagai berikut:

No Nyala Lampu Gelembung gas

1 terang ada gelembung

2 tidak menyala tidak ada gelembung

3 tidak menyala ada gelembung

4 tidak menyala tidak ada gelembung

5 redup ada gelembung

Berdasarkan data percobaan diatas, yang merupakan larutan nonelektrolit

adalah larutan nomor .... a. 1 dan 5

b. 2 dan 3

c. 2 dan 4

d. 1 dan 3

e. 1 dan 4

Page 158: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

141

Lampiran 9

2. Gambar di bawah ini merupakan gambar sirkuit dari alat penguji elektrolit.

Lampu pada kedua sirkuit dapat menyala bila senyawa yang di uji adalah… a. gula

b. garam dapur

c. cuka

d. alkohol

e. lilin

3. Di dalam sirkuit ditunjukkan bahwa lampu tidak menyala.

Perubahan mana yang akan menyebabkan lampu menyala?

a. menambahkan lebih banyak padatan tembaga(II) sulfat ke dalam gelas

kimia.

b. menambahkan air untuk melarutkan tembaga(II) sulfat.

c. mengganti elektroda karbon dengan elektroda tembaga.

d. membalik hubungan pada elektroda

e. memperbesar tegangan listrik

4. Larutan berikut yang merupakan pasangan elektrolit lemah adalah…

a. HCl dan H2SO4

b. HCl dan NH3

c. C12H22O11 dan CH3COOH

d. CH3COOH dan NH4OH

e. C6H12O6 dan CO(NH2)2

Page 159: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

142

Lampiran 9

5. Berikut adalah gambar alat penguji elektrolit.

Lampu paling terang akan terjadi bila larutan yang diuji adalah…

a. H2SO4 0,1M

b. C6H12O6 0,1M

c. CO(NH2)2 0,1M

d. CH3COOH 0,1M

e. C2H5OH 0,1M

6. Pada pemeriksaan daya hantar listrik larutan pada volume yang sama, hantaran

terbesar akan diberikan oleh larutan...

a. Glukosa 0,1 M

b. Asam sulfat 0,1 M

c. Asam asetat 0,05 M

d. Amonia 0,1 M

e. Etanol 0,05 M

7. Berikut ini merupakan beberapa zat yang ada dalam kehidupan sehari-hari :

VI. air sirup

VII. lelehan garam dapur

VIII. air suling

IX. bensin

X. air laut

Dari zat diatas yang bukan merupakan konduktor listrik adalah... a. I, II, dan III

b. I, II, dan V

c. I, II, dan IV

d. I, III, dan IV

e. III, IV, dan V

8. Garam dapur apabila dilarutkan dalam air, ternyata larutannya dapat

menghantarkan listrik, karena ....

a. air dapat menghantarkan listrik

b. air terionisasi jika mengandung zat terlarut

c. garam dapur dalam air terurai menjadi molekul-molekul

d. air memberikan muatan listrik kepada zat padat

e. garam dapur itu dalam air terurai menjadi ion-ion

9. Jika senyawa magnesium amonium fosfat, MgNH4PO4, dilarutkan dalam air,

maka didalam larutan akan menghasilakan ion-ion...

a. Mg2+

dan NH4PO42-

b. MgNH43+

dan PO43-

c. NH4+ dan MgPO4

-

d. H4PO+ dan MgN

-

e. Mg2+

, NH4+, dan PO4

3-

Page 160: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

143

Lampiran 9

10. Suatu zat dengan berat molekul 60 sebesar 45 gram dilarutkan dalam air.

Setelah kesetimbangan zat tersebut tinggal 0,25 mol. Zat tersebut

merupakan…

a. nonelektrolit

b. elektrolit kuat

c. elektrolit lemah

d. elektrolit kovalen

e. elektrolit ionik

11. Sebanyak 0,5 mol asam asetat dilarutkan dalam air, ternyata hanya 0,10 mol

yang dapat terionisasi, maka derajat ionisasinya adalah...

a. 0,8

b. 0,6

c. 0,4

d. 0,2

e. 0,1

12. FeCl3 merupakan contoh dari ....

a. senyawa ion yang nonelektrolit

b. senyawa kovalen yang elektrolit

c. senyawa ion yang elektrolit

d. senyawa kovalen yang nonelektrolit

e. senyawa yang tidak dapat menghantarkan listrik

13. Beberapa senyawa berikut :

6. BaCl2

7. NaOH

8. NaCl

9. C2H5OH

10. CH3COOH

Senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik adalah…

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 5

e. 3 dan 4

14. Zat X dimasukkan dalam air, setelah diaduk ternyata zat X tersebut tidak dapat

larut. Ketika dilakukan uji elektrolit terhadap larutan itu ternyata membuat

lampu tidak menyala dan tidak tampak adanya gelembung gas disekitar

elektroda. Atas dasar fakta tersebut, yang benar mengenai zat X adalah . . .

a. senyawa kovalen polar yang terhirolisis secara sempurna.

b. senyawa ionik yang organik

c. larutan tersebut mengalami ionisasi sebagian

d. senyawa kovalen tetapi bisa juga ionik

e. senyawa kovalen non polar

Page 161: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

144

Lampiran 9

15. Spesi yang digaris bawahi berikut yang mengalami oksidasi adalah…

a. 2MnO4-+ 5SO3

2- + H

+→ 2Mn

2+ + 5SO4

2-+ 3H2O

b. Cr2O72-

+ 3C2O42-

+14 H+ → 2Cr

3+ + 6CO2 + 7H2O

c. 2KClO3 + 3S → 2KCl + 3SO2

d. 3Cu + 8H+ + 2NO3

- → 3Cu

2+ + 2NO +4 H2O

e. H2O2 + H2C2O4 → 2CO2 + 2H2O

16. Berikut merupakan pengertian reaksi oksidasi yang benar adalah...

a. reaksi pelepasan elektron

b. reaksi pelepasan hidrogen

c. reaksi pelepasan oksigen

d. reaksi penyerapan elektron

e. reaksi penurunan bilangan

oksidasi

17. Di antara reaksi berikut yang tergolong reaksi redoks adalah…

a. Ba2+

(aq) + SO42-

(aq) → BaSO4(s)

b. Cr2O72-

(aq) + 2H+

(aq) → CrO42-

(aq) + H2O(l)

c. NH4+

(aq) + OH-(aq) → NH3(aq) + H2O(l)

d. CuO(s) + 2HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + H2O(l)

e. Ba2+

(aq) + SO42-

(aq) → BaSO4(s)

18. Jika bilangan oksidasi Fe = +3 dan S = –2, maka bila kedua unsur tersebut

bersenyawa akan membentuk senyawa dengan rumus kimia ...

a. Fe3S

b. FeS2

c. Fe3S2

d. FeS

e. Fe2S3

19. Pada reaksi berikut:

3MnO42-

+ 4H+ → 2MnO4

- + MnO2 + H20

bilangan oksidasi Mn berubah dari... a. -6 menjadi -1 dan +4

b. +6 menjadi +7 dan +4

c. -6 menjadi -4 dan +1

d. +6 menjadi -7 dan -4

e. +6 menjadi +7 dan 0

20. Berikut ini adalah siklus nitrogen :

(2) N2 → NO (2)

↑ ↓ (4) NO3

- ← NO2 (3)

Urutan bilangan oksidasi N (1), (2), (3) dan (4) berturut-turut adalah… a. +4; +1; +2; +5

b. 0; +1; +4; +5

c. 0; +2; +4; +5

d. +1; +5; +2; 0

e. +1; +5; +2; 0

21. Di antara zat yang digarisbawahi berikut, yang mengalami reduksi adalah…

a. SnCl2 + 2HgCl2 → SnCl4 + Hg2Cl2

b. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + H2O

c. CuSO4 + 4KI → 2 K2SO4 + I2 + 2CuI

d. H2S + 2FeCl3 → 2 FeCl2 +S + 2HCl

e. 2Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe

Page 162: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

145

Lampiran 9

22. Di antara reaksi berikut, yang tergolong reaksi disproporsionasi adalah…

a. Cl2(g) + 2NaOH(g) →NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

b. Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)

c. Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)

d. 4HCl(aq) + MnO2(aq) → Cl2(g) + 2H2O(l) + MnCl2(zq)

e. NH4+

(aq) + OH-(aq) → NH3(aq) + H2O(l)

23. Reaksi pembakaran pita magnesium pada kembang api tetes adalah sebagai

berikut :

Mg(s) + O2(g) MgO

Dari reaksi diatas, yang berperan sebagai reduktor adalah...

a. Mg

b. O2

c. MgO

d. O

e. O2

24. Nama IUPAC yang benar untuk senyawa Cu2S adalah…

a. tembaga(II) sulfida

b. tembaga(II) sulfat

c. tembaga(II) sulfit

d. tembaga(I) sulfida

e. tembaga(I) sulfit

25. Pemberian nama yang tepat untuk HNO3 dan HClO3 adalah....

a. Asam nitrit dan asam perklorat

b. Asam nitrat dan asam klorat

c. Asam nitrit dan asam klorida

d. Asam nitrat dan asam hipoklorit

e. Asam nitrit dan asam klorit

26. Perhatikan peristiwa berikut :

IV. Penangkapan ikan disungai dengan setrum listrik.

V. Penggunaan cairan pemutih pada pakaian.

VI. Cairan infus sebagai asupan makanan dan cairan tubuh.

Yang merupakan peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan dengan sifat

larutan elektrolit ditunjukkan nomor...

a. I dan II

b. II dan III

c. I dan III

d. I, II, dan III benar

e. I, II, dan III salah

27. Apel yang dikupas apabila dibiarkan terlalu lama diudara terbuka akan

berubah warna menjadi coklat. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya

reaksi...

a. reduksi

b. oksidasi

c. autoredoks

d. disproporsionasi

e. kuproporsionasi

28. Nama trivial untuk senyawa NaClO adalah...

a. Natrium hipoklorit b. Natrium klorit

Page 163: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

146

Lampiran 9

c. Natrium klorat

d. Natrium perklorat

e. Natrium pentaklorat

29. Perhatikan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari berikut :

(1) Perkaratan besi karena oksigen dan uap air

(2) Buah apel yang dipotong menjadi berwarna cokelat diudara terbuka

(3) Logam natrium diperoleh dengan elektrolisis larutan NaCl dengan

elektoda dari baja dan grafit

(4) Pengolahan bijih besi pada tanur tinggi

(5) Penggunaan gas klor sebagai disinfektan pada pengolahan air bersih

Dari peristiwa diatas yang menggunakan konsep reaksi reduksi ditunjukkan

nomor...

a. 1,2,3

b. 1,3,5

c. 2,3,4

d. 2,4,5

e. 3,4,5

30. Reaksi pernafasan atau respirasi sel pada tumbuhan adalah sebagai berikut :

C6H12O6 + 6O2(g) → 6CO2(g) + 6H2O(g)

Pernyataan yang sesuai dengan reaksi diatas adalah …

a. C6H12O6 bersifat reduktor

b. 6O2 bersifat reduktor

c. 6CO2 menangkap elektron

d. 6H2Omelepas elektron

e. 6H2O melepas oksigen

Page 164: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

147

Lampiran 10

SILABUS

SMA NEGERI 1 BERGAS Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : X/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi

Alokasi Waktu : 14 jam pelajaran (untuk UH 2 jam)

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian AW Sumber

Belajar Tatap Muka Penugasan Tersruktur

TMTT

3.1 Mengidentifika

si sifat larutan non-elektrolit

dan elektrolit

berdasarkan data hasil

percobaan.

Larutan

elektrolit dan non

elektrolit

Jenis larutan berdasarkan

daya hantar

listrik Jenis larutan

elektrolit berdasarkan

ikatannnya.

Menjelaskan

penggunaan metode cara pembelajaran

dengan e-learning.

Menayangan video yang berisi daya

hantar listrik suatu

larutan kemudan tanya jawab

mengenai isi dari video.

Melakukan

percobaan untuk mengidentifikasi

sifat-sifat larutan

elektrolit dan non elektrolit

Mendownload

bahan ajar Larutan Elektrolit

dan nonelektrolit

pada halaman MOODLE.

Mendownload

cara lembar kerja praktikum larutan

elektrolit pada halaman

MOODLE.

Membuat alat uji larutan elektrolit

secara

berkelompok. Membuat laporan

Berlatih

menyelesaikan latihan soal

yang ada pada

buku BSE dan materi bahan

ajar.

Penugasan untuk mengkaji

sifat dan jenis larutan yang

dekat dengan

kehidupan sehari-hari.

1. Mengidentifikasi

sifat-sifat larutan elektrolit dan non

elektrolit melalui

percobaan 2. Mengelompokkan

larutan ke dalam

larutan elektrolit dan non elektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya

3. Menjelaskan

penyebab kemampuan larutan

elektrolit

penghantarkan arus listrik

Tes

tertulis. Pekerjaan

rumah.

Perfomans (kerja dan

sikap)

Laporan tertulis.

3 jam Buku

kimia BSE

kelas X

karangan Budi

Utami,

dkk. Alat dan

bahan percobaa

n

LCD Laptop

149

Page 165: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

148

Lampiran 10

dilaboratorium kemudian

berdiskusi

kelompok. Menjelaskan

konsep derajat

ionisasi. Menyimpulkan

perbedaan sifat dan jenis larutan

elektrolit dan non

elektrolit.

hasil praktikum. Mengumpulkan

tugas dalam

bentuk artikel melalui

MOODLE.

4. Mendeskripsikan bahwa larutan

elektrolit dapat

berupa senyawa ion dan senyawa

kovalen polar.

3.2 Menjelaskan perkembangan

konsep reaksi oksidasi

reduksi dan

hubungannya dengan tata

nama senyawa

serta penerapannya

Konsep oksidasi dan

reduksi Bilangan

oksidasi

unsur dalam senyawa

atau ion

Menayangan video yang berisi

pembersihan uang logam kemudan

tanya jawab

mengenai isi dari video.

Demontrasi reaksi

pembersihan uang logam.

Mendiskusikan aplikasi konsep

redoks yang ada

dalam kehidupan sehari-hari.

Menentukan

bilangan oksidasi atom unsur dalam

senyawa atau ion

Mendownload bahan ajar materi

redoks pada halaman

MOODLE.

Menyelesaikan pekerjaan rumah

penentukan

bilangan oksidasi atom unsur dalam

senyawa atau ion. Menyelesaikan

pekerjaan rumah

penentuan oksidator,

reduktor, hasil

oksidasi, dan hasil reduksi

dalam reaksi

Berlatih soal latihan konsep

oksidasi reduksi ditinjau dari

penggabungan

dan pelepasan oksigen,

pelepasan dan

penerimaan elektron, serta

peningkatan dan penurunan

bilangan

oksidasi.

1. Membedakan konsep oksidasi

reduksi ditinjau dari

penggabungan

dan pelepasan oksigen,

pelepasan dan

penerimaan elektron, serta

peningkatan dan penurunan

bilangan

oksidasi. 2. Menentukan

bilangan oksidasi

atom unsur dalam senyawa

atau ion.

Tes tertulis Perfomans

(kerja dan sikap)

8 jam Buku kimia

BSE kelas X

karangan

Budi Utami,

dkk.

LCD Laptop

Page 166: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

149

Lampiran 10

dalam diskusi kelas.

Menentukan

oksidator, reduktor , hasil oksidasi, dan

hasil reduksi dalam

suatu reaksi redoks.

redoks. Mengumpulkan

tugas dalam

bentuk artikel melalui

MOODLE.

3. Menentukan oksidator dan

reduktor dalam

reaksi redoks

Tata nama

menurut

IUPAC Aplikasi

redoks

dalam memecahka

n masalah lingkungan

Menentukan

penamaan senyawa

biner (senyawa ion) yang terbentuk dari

tabel kation dan

anion serta memberi namanya dalam

diskusi kelompok. Menemukan konsep

redoks untuk

memecahkan masalah lingkungan

dalam diskusi

kelompok dikelas

Latihan

memberikan

naman senyawa biner

Yang terbentuk

dari kation dan anion

Mencari satu

cara penggunaan

aplikasi redoks dalam

memecahkan

masalah lingkungan dari

internet

4. Memberi nama

senyawa menurut

IUPAC 5. Mendeskripsikan

konsep larutan

elektrolit dan konsep redoks

dalam memecahkan

masalah

lingkungan.

Tes tertulis

Perfomans

(kerja dan sikap)

Laporan

tertulis

1 jam Buku

kimia

BSE kelas X

karangan

Budi Utami,

dkk. LCD

Laptop

Page 167: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

150

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 1

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi

oksidasi-reduksi.

B. KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data

hasil percobaan.

C. INDIKATOR

Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui data

percobaan.

D. TUJUAN

1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan mengidentifikasi sifat-

sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui data percobaan.

2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit

melalui data percobaan.

3. Siswa dapat mendefinisikan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit

melalui data percobaan.

4. Siswa dapat memberikan contoh larutan elektrolit dan non elektrolit yang

ada dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh RPP

Page 168: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

151

Lampiran 11

E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Larutan elektrolit dan nonelektrolit :

a. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik

b. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

arus listrik

2. Larutan elektrolit dapat diuji dengan alat uji sederhana seperti pada

gambar dibawah ini :

3. Berdasarkan percobaan daya hantar listrik larutan, hasil percobaan yang

ditandai dengan lampu nyala, redup dan tidak menyala dan didapatkan

gelembung gas pada elektroda disebut larutan elektrolit. Sedangkan

larutan non elektrolit akan didapatkan lampu tidak menyala dan tidak ada

gelembung gas.

F. METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran : e-learning berbasis MOODLE ceramah, diskusi

tanya jawab, penugasan.

Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Perkenalan dan memeriksa

kehadiran siswa.

- Memperhatikan dan

absesnsi kehadiran.

15 menit

Page 169: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

152

Lampiran 11

b. Menyampaikan tujuan dan manfaat

dari materi yang akan dipelajari.

c. Memotivasi siswa dengan cara

menceritakan hal-hal disekitar

siswa yang berhubungan dengan

larutan elektrolit

agar dapat meraih kebermaknaan

materi yang akan dipelajari.

- Memperhatikan.

- Memperhatikan dan

memberi tanggapan

mengenai

penyampaian tujuan

dan motivasi dari

guru.

2. Kegiatan inti

a. Mengadakan pretes mengenai

materi larutan elektrolit dan konsep

redoks.

Eksplorasi :

b. Memberikan penjelasan pengantar

materi larutan elektrolit dan konsep

redoks yang akan dijelaskan dengan

metode e-learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan

CTL.(e-learning berbasis

MOODLE)

halaman MOODLE yang

ditayangkan pada LCD proyektor!

c. Membangun pengetahuan siswa

- Mengerjakan soal

pretest.

- Memperhatikan dan

memberi tanggapan

mengenai metode e-

learning berbasis

MOODLE dengan

pendekatan CTL.

- Menjawab

60 menit

Page 170: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

153

Lampiran 11

dengan menayangkan gambar dan

memberi pertanyaan tentang

peristiwa disekitar siswa yang

berhubungan dengan larutan yang

dapat menghantarkan arus

listrik.(Konstruktivisme)

Gambar yang ditayangkan pada

LCD proyektor!

Pernahkah kalian menancapkan

stop kontak (saat akan menyetrika

baju)?. Mengapa saat tangan kita

basah kita dilarang menancapkan

stop kontak?.

Elaborasi :

d. Dari hasil tanya jawab diatas, guru

memberikan serangkaian pertanyaan

dan penjelasan yang mengarahkan

siswa untuk menemukan hubungan

peristiwa pada gambar dengan

konsep daya hantar listrik suatu

larutan dengan bahasa mereka

sendiri.

serangkaian

pertanyaan dari guru

dan memperhatikan

tayangan pada LCD

proyektor.

- Memperhatikan dan

menjawab serangkaian

pertanyaan dari guru

agar dapat menjelaskan

konsep yang diajarkan

dengan bahasa

sendiri.(Inquiry)

Page 171: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

154

Lampiran 11

e. Membimbing siswa untuk

membentuk kelompok diskusi.

f. Memberikan latihan soal dan

meminta siswa untuk berdiskusi

dengan kelompoknya. (Learning

Community)

g. Memberi kesempatan siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi dan

menuliskan penyelesaian latihan

soal di depan kelas agar dapat

digunakan sebagai contoh bagi

teman.(Modelling)

h. Bersama siswa mendiskusikan

jawaban di papan tulis dan

memberikan koreksi jawaban atau

tambahan informasi jika diperlukan.

Konfirmasi

i. Menyamakan persepsi tentang

larutan elektrolit dan non elektrolit

dan sifat-sifatnya.

- Membentuk

kelompok.

- Mengerjakan latihan

soal dan berdiskusi

- Bertanya kepada guru

atau anggota

kelompok apabila ada

hal yang belum

dimengeri.

(Questioning)

- Membahas jawaban

dan bertanya pada hal

yang kurang jelas.

- Memperhatikan,

mencatat dan

memberi tanggapan

atas konfirmasi yang

telah diberikan guru.

3. Kegiatan penutup

a. Guru penugasan mengenai

pembuatan alat uji larutan elektrolit

dan menginformasikan bahwa

lembar kerja praktikum dan bahan

ajar larutan elektrolit dapat diunduh

dihalaman MOODLE. Kemudian

meminta siswa untuk mencari

artikel penggunaan larutan elektrolit

- Memperhatikan,

mencatat penjelasan

tugas dan bertanya

apabila ada hal yang

kurang jelas.

15 menit

Page 172: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

155

Lampiran 11

dalam kehidupan sehari-hari dan

diupload dihalaman MOODLE.

(e-learning berbasis MOODLE)

b. Guru membimbing siswa untuk

menarik kesimpulan agar siswa

dapat meraih kebermaknaan dari

kegiatan pembelajaran. (Refleksi)

c. Guru memberikan motivasi untuk

belajar kemudian menutup

pelajaran dengan salam.

- Menarik kesimpulan

dari kegiatan

pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

- Mendengarkan

motivasi dari guru

dan membalas salam

penutup.

H. SUMBER BELAJAR

Media : media e-learning MOODLE, papan tulis, spidol, LCD,

laptop

Sumber Belajar : Buku-buku kimia yang relevan:

a. Johari, J.M.C. 2006. Kimia 1 SMA dan MA untuk

Kelas X. Jakarta: Erlangga.

b. Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X.

Jakarta: Erlangga.

c. Susilowati, Endang. 2007. Sains Kimia 1 Prinsip dan

Terapannya untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

I. PENILAIAN

a. Ranah Kognitif

Jenis penilaian : latihan soal dan pekerjaan rumah.

b. Ranah afektif

Instrumen : lembar observasi.

Page 173: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

156

Lampiran 11

J. ALAT EVALUASI

a. Ranah Kognitif

- Jenis penilaian : latihan soal

Tujuan Pencapaian Instrumen

1. Siswa dapat

mengidentifikasi sifat-

sifat larutan elektrolit

dan non elektrolit

melalui data percobaan.

1. Perhatikan data hasil percobaan pada tabel

dibawah ini:

Larutan Nyala Gejala di elektroda

A terang ada gas

B terang ada gas

C redup sedikit gas

D mati tidak ada gas

Berdasarkan data percobaan diatas,

manakah yang tergolong larutan

elektrolit?Jelaskan!.

2. Siswa dapat

mendefinisikan

pengertian larutan

elektrolit dan non

elektrolit melalui data

percobaan.

2. Dari percobaan daya hantar larutan, sebagai

berikut:

No Larutan Nyala Pengamatan

1 air jeruk terang ada gas

2 air aki terang ada gas

3 air sabun mati tidak ada gas

melalui data percobaan, definisikanlah

pengertian larutan elektrolit dan non

elektrolit!

3. Siswa dapat

memberikan contoh

larutan elektrolit dan

nonelektrolit yang ada

dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Tuliskan contoh larutan elektrolit yang ada

dalam kehidupan sehari-hari!

4. Tuliskan contoh larutan nonelektrolit yang

ada dalam kehidupan sehari-hari!

Page 174: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

157

Lampiran 11

Kunci jawaban :

Tujuan Pencapaian Instrumen Skor

1. Siswa dapat

mengidentifikasi

sifat-sifat larutan

elektrolit dan non

elektrolit melalui

data percobaan.

1. Larutan elektrolit merupakan larutan

yang dapat menghantarkan arus

listrik, ditandai dengan lampu yang

menyala dan di elektrode terbentuk

gelembung gas akibat peristiwa

elektrolisis. Jadi, larutan A, B, dan C,

tergolong larutan elektrolit.

25

2. Siswa dapat

mendefinisikan

pengertian larutan

elektrolit dan non

elektrolit melalui

data percobaan.

2. Dari percobaan daya hantar larutan,

larutan elektrolit adalah larutan yang

dapat menghantarkan arus listrik,

ditandai dengan lampu yang menyala

dan terdapat gas disekitar elektroda.

Sedangkan larutan nonelektrolit

adalah larutan yang tidak dapat

menghantarkan arus listrik, ditandai

dengan lampu yang tidak menyala

dan tidak terdapat gas disekitar

elektroda.

25

3. Siswa dapat

memberikan contoh

larutan elektrolit dan

nonelektrolit yang

ada dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Contoh larutan elektrolit yang ada

dalam kehidupan kita yaitu : air cuka,

larutan garam, air aki, air jeruk.

4. Contoh larutan nonelektrolit yang ada

dalam kehidupan kita yaitu : air gula,

air teh, air sabun.

25

25

Jumlah skor maksimal 100

Petunjuk penilaian

Nilai = jumlah skor

Page 175: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

158

Lampiran 11

- Jenis penilaian : pekerjaan rumah

No. Tujuan Pencapaian Instrumen

1. Siswa dapat merancang dan

melakukan percobaan

mengidentifikasi sifat-sifat larutan

elektrolit dan non elektrolit melalui

data percobaan.

Buatlah alat uji elektrolit dengan

petunjuk yang ada dalam LKS,

buatlah dengan desain yang

menarik!

2. Siswa dapat memberikan contoh

larutan elektrolit dan non elektrolit

yang ada dalam kehidupan sehari-

hari.

Carilah artikel di internet yang

berisi penggunaan atau manfaat

larutan elektrolit dalam kehidupan

sehari-hari, pengumpulan artikel

dapat diupload pada halaman

MOODLE.

Page 176: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

159

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Pertemuan : 2

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi

oksidasi-reduksi.

B. KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data

hasil percobaan.

C. INDIKATOR

1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui data

percobaan.

2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya.

D. TUJUAN

1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan mengidentifikasi sifat-

sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui data percobaan.

2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit

melalui data percobaan.

3. Siswa dapat mendefinisikan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit

melalui data percobaan.

4. Siswa dapat memberikan contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit yang

ada dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh RPP

Page 177: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

160

Lampiran 11

5. Siswa dapat menentukan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan

sifat hantaran listriknya.

6. Siswa dapat mengelompokkan larutan yang bersifat konduktor maupun

isolator.

7. Siswa dapat membedakan antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit

lemah berdasarkan sifat hantaran listriknya.

E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Larutan elektrolit dapat diuji dengan alat uji sederhana seperti pada gambar

dibawah ini :

2. Jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas :

a. Larutan elektrolit kuat

b. Larutan elektrolit lemah

c. Larutan nonelektrolit

3. Menurut Arhenius, larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion

yang dapat bergerak bebas.

4. Contoh larutan elektrolit adalah sebagai berikut :

a. Larutan elektrolit kuat : larutan garam, air jeruk, air accu, minuman

isotonik, larutan HBr, larutan NaOH.

b. Larutan elektrolit lemah : larutan asam cuka, air suling, larutan

amonia.

c. Larutan nonelektrolit : larutan gula, alkohol, air susu, air teh,

larutan urea.

Page 178: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

161

Lampiran 11

F. METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran : e-learning berbasis MOODLE ceramah, diskusi

tanya jawab, penugasan.

Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Memberi salam dan mengawali

pelajaran dengan berdoa kemudian

dilanjutkan memeriksa kehadiran

siswa.

b. Menginformasikan tujuan yang

hendak dicapai pada eksperimen

larutan elektrolit dan nonelektrolit.

c. Memotivasi siswa dengan cara

menceritakan hal-hal disekitar siswa

yang berhubungan dengan praktikum

uji elektrolit agar dapat meraih

kebermaknaan materi yang akan

dipelajari.

- Membalas salam,

berdoa dan

melaksanakan

absensi.

- Menyimak informasi

yang diberikan guru.

- Memperhatikan dan

menanggapi cerita

dari guru.

15 menit

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

a. Mengkaji lembar kerja praktikum

kemudian memeriksa alat uji/tester

larutan elektrolit yang telah dibuat

oleh siswa secara berkelompok.

b. Mendemonstrasikan penggunaan alat

uji larutan elektrolit didepan

kelas.(Modelling)

c. Membimbing siswa melakukan

praktikum untuk mengamati adanya

- Membaca dan

mengkaji lembar kerja

praktikum.

- Memperhatikan.

- Melaksanakan

praktikum secara

60 menit

Page 179: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

162

Lampiran 11

daya hantar listrik suatu larutan pada

beberapa larutan dan minuman

kemasan yang telah dipersiapkan

siswa dari rumah.

Elaborasi :

d. Memberi kesempatan siswa untuk

menuliskan hasil percobaan kedalam

data pengamatan data pengamatan

yang ada pada LKS selanjutnya

siswa diminta menuliskan contoh

larutan elektrolit dan nonelektrolit

yang ada disekitar

kita.(Konstruktivisme)

e. Meminta siswa mendeskripsikan

ciri-ciri larutan elektrolit kuat,

elektrolit lemah dan nonelektrolit

dari hasil pengamatan dan contoh

larutan yang telah ditulis dengan

bahasa mereka sendiri.

f. Memberi kesempatan siswa untuk

bertanya apabila ada hasil

pengamatan yang berbeda.

Konfirmasi

g. Guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil praktikum kemudian

menyamakan persepsi antara hasil

praktikum dengan teori mengenai

larutan elektrolit.

berkelompok.

(Learning

Community)

- Menuliskan hasil

praktikum dalam LKS

kemudian menuliskan

contoh larutan

elektrolit dan

nonelektrolit yang ada

disekitar kita.

- Mendeskripsikan ciri-

ciri larutan elektrolit

kuat, elektrolit lemah

dan nonelektrolit dari

data pengamatan yang

sudah ditulis dengan

bahasa

sendiri.(Inquiry)

- Menyimak data

pengamatan dan

menanyakan apabila

ada hasil pengamatan

yang berbeda.

(Questioning)

- Menyimak hasil

praktikum dan

menyamakan dengan

teori.

Page 180: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

163

Lampiran 11

3. Kegiatan penutup

d. Membimbing siswa dalam

menyimpulkan materi yang sudah

diajarkan.(Refleksi)

e. Memberikan penugasan pekerjaan

rumah berupa laporan hasil

praktikum secara individu.

f. Memberikan motivasi untuk belajar

dan menyiapkan materi yang akan

dibahas pada pertemuan selanjutnya

kemudian menutup pelajaran dengan

salam.

- Menyimpulkan materi

yang telah dipelajari.

- Memperhatikan dan

bertanya pada hal

yang kurang jelas.

- Mendengarkan

motivasi dan

membalas salam

penutup.

15 menit

H. SUMBER BELAJAR

Media : whiteboard, spidol, penghapus, alat dan bahan

praktikum.

Sumber Belajar : buku-buku kimia yang relevan :

a. Johari, J.M.C. 2006. Kimia 1 SMA dan MA

untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

b. Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas

X. Jakarta: Erlangga.

c. Lembar kerja praktikum siswa.

I. PENILAIAN

a. Ranah Kognitif

Jenis tagihan : pekerjaan rumah

b. Ranah Psikomotorik

Prosedur : Observasi langsung

Instrumen : lembar observasi

c. Ranah afektif

Instrumen : lembar observasi

Page 181: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

164

Lampiran 11

J. ALAT EVALUASI

a. Ranah Kognitif

- Jenis tagihan : pekerjaan rumah laporan praktikum sementara secara

individu

No. Tujuan Pencapaian Instrumen

1. Tujuan pencapaian 1 sampai

dengan 7.

Buatla laporan praktikum secara

individu dengan panduan LKS yang

sudah disediakan!

b. Ranah Psikomotorik

- Jenis tagihan : hasil alat uji elektrolit dan keterampilan siswa dalam

kelompok saat praktikum

- Petunjuk penilaian menggunakan lembar penilaian observasi pengamatan.

Page 182: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

165

Lampiran 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 1

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-

reduksi.

B. KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil

percobaan.

C. INDIKATOR

Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui data

percobaan.

D. TUJUAN

5. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan mengidentifikasi sifat-sifat

larutan elektrolit dan non elektrolit melalui data percobaan.

6. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit

melalui data percobaan.

7. Siswa dapat mendefinisikan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit

melalui data percobaan.

8. Siswa dapat memberikan contoh larutan elektrolit dan non elektrolit yang ada

dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh RPP

Page 183: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

166

Lampiran 12

E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Larutan elektrolit dan nonelektrolit :

a. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik

b. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus

listrik

2. Larutan elektrolit dapat diuji dengan alat uji sederhana seperti pada gambar

dibawah ini :

3. Berdasarkan percobaan daya hantar listrik larutan, hasil percobaan yang

ditandai dengan lampu nyala, redup dan tidak menyala dan didapatkan

gelembung gas pada elektroda disebut larutan elektrolit. Sedangkan larutan non

elektrolit akan didapatkan lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

F. METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran : ceramah, diskusi tanya jawab, penugasan.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Memberi salam, mengawali

pelajaran dengan berdoa, dilanjutkan

dengan memeriksa kehadiran siswa.

b. Menyampaikan tujuan dan manfaat

dari materi yang akan dipelajari.

- Berdoa, membalas

salam dan absensi.

- Memperhatikan

penjelasan tujuan dan

manfaat dari materi

yang akan dipelajari.

10 menit

Page 184: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

167

Lampiran 12

2. Kegiatan inti

Eksplorasi :

a. Menjelaskan konsep larutan elektrolit,

non elektrolit dan sifat-sifatnya

dengan bantuan media powerpoint.

Tayangan pada LCD proyektor

Elaborasi :

b. Memberikan latihan soal untuk

didiskusikan dengan teman sebangku.

c. Meminta siswa mengerjakan

didepan kelas.

d. Bersama siswa mendiskusikan

jawaban di papan tulis dan

Memberikan koreksi jawaban atau

tambahan informasi jika diperlukan.

Konfirmasi :

e. Menyamakan persepsi tentang

larutan elektrolit dan non elektrolit

dan sifat-sifatnya.

- Memperhatikan

tayangan pada LCD

proyektor dan

mencatat penjelasan

guru.

- Mengerjakan latihan

soal dan berdiskusi.

- Mengerjakan

didepan kelas.

- Berdiskusi dan

bertanya apabila ada

hal yang belum jelas.

- Berdiskusi untuk

menyamakan

persepsi.

60 menit

3. Kegiatan penutup

a. Memberi penjelasan mengenai

pembuatan alat uji larutan elektrolit

yang akan digunakan didalam

- Memperhatikan

penjelasan tugas dan

bertanya apabila ada

15 menit

Page 185: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

168

Lampiran 12

praktikum. Kemudian meminta siswa

untuk mencari artikel penggunaan

larutan elektrolit dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Membimbing siswa dalam

menyimpulkan materi yang sudah

diajarkan.

c. Guru menutup pelajaran dengan

salam dan sebelumnya memberikan

motivasi untuk belajar.

hal yang kurang

jelas

- Menyimpulkan

materi

- Motivasi dari guru

dan membalas salam

penutup.

H. SUMBER BELAJAR

Media : papan tulis, spidol, LCD, laptop, media power point.

Sumber Belajar : Buku-buku kimia yang relevan:

a. Johari, J.M.C. 2006. Kimia 1 SMA dan MA untuk

Kelas X. Jakarta: Erlangga.

b. Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X.

Jakarta: Erlangga.

c. Susilowati, Endang. 2007. Sains Kimia 1 Prinsip

dan Terapannya untuk Kelas X SMA dan MA. Solo:

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

I. PENILAIAN

a. Ranah Kognitif

Jenis penilaian : latihan soal dan pekerjaan rumah.

b. Ranah afektif

Instrumen : lembar observasi.

J. ALAT EVALUASI

a. Ranah Kognitif

- Jenis penilaian : latihan soal

Page 186: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

169

Lampiran 12

Tujuan Pencapaian Instrumen

1. Siswa dapat

mengidentifikasi sifat-

sifat larutan elektrolit

dan non elektrolit

melalui data percobaan.

1. Perhatikan data hasil percobaan pada tabel

dibawah ini:

Larutan Nyala Gejala di elektroda

A terang ada gas

B terang ada gas

C redup sedikit gas

D mati tidak ada gas

Berdasarkan data percobaan diatas,

manakah yang tergolong larutan

elektrolit?Jelaskan!.

2. Siswa dapat

mendefinisikan

pengertian larutan

elektrolit dan non

elektrolit melalui data

percobaan.

2. Dari percobaan daya hantar larutan, sebagai

berikut:

No Larutan Nyala Pengamatan

1 air jeruk terang ada gas

2 air aki terang ada gas

3 air sabun mati tidak ada gas

melalui data percobaan, definisikanlah

pengertian larutan elektrolit dan non

elektrolit!

3. Siswa dapat

memberikan contoh

larutan elektrolit dan

nonelektrolit yang ada

dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Tuliskan contoh larutan elektrolit yang ada

dalam kehidupan sehari-hari!

4. Tuliskan contoh larutan nonelektrolit yang

ada dalam kehidupan sehari-hari!

Page 187: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

170

Lampiran 12

Kunci jawaban :

Tujuan Pencapaian Instrumen Skor

1. Siswa dapat

mengidentifikasi

sifat-sifat larutan

elektrolit dan non

elektrolit melalui

data percobaan.

1. Larutan elektrolit merupakan larutan

yang dapat menghantarkan arus

listrik, ditandai dengan lampu yang

menyala dan di elektrode terbentuk

gelembung gas akibat peristiwa

elektrolisis. Jadi, larutan A, B, dan C,

tergolong larutan elektrolit.

25

2. Siswa dapat

mendefinisikan

pengertian larutan

elektrolit dan non

elektrolit melalui

data percobaan.

2. Dari percobaan daya hantar larutan,

larutan elektrolit adalah larutan yang

dapat menghantarkan arus listrik,

ditandai dengan lampu yang menyala

dan terdapat gas disekitar elektroda.

Sedangkan larutan nonelektrolit

adalah larutan yang tidak dapat

menghantarkan arus listrik, ditandai

dengan lampu yang tidak menyala

dan tidak terdapat gas disekitar

elektroda.

25

3. Siswa dapat

memberikan contoh

larutan elektrolit dan

nonelektrolit yang

ada dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Contoh larutan elektrolit yang ada

dalam kehidupan kita yaitu : air cuka,

larutan garam, air aki, air jeruk.

4. Contoh larutan nonelektrolit yang ada

dalam kehidupan kita yaitu : air gula,

air teh, air sabun.

25

25

Jumlah skor maksimal 100

Petunjuk penilaian

Nilai = jumlah skor

Page 188: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

171

Lampiran 12

- Jenis penilaian : pekerjaan rumah

No. Tujuan Pencapaian Instrumen

1. Siswa dapat merancang dan

melakukan percobaan

mengidentifikasi sifat-sifat larutan

elektrolit dan non elektrolit melalui

data percobaan.

Buatlah alat uji elektrolit dengan

petunjuk yang ada dalam LKS,

buatlah dengan desain yang

menarik!

2. Siswa dapat memberikan contoh

larutan elektrolit dan non elektrolit

yang ada dalam kehidupan sehari-

hari.

Carilah artikel di internet yang

berisi penggunaan atau manfaat

larutan elektrolit dalam kehidupan

sehari-hari, pengumpulan artikel

pada pertemuan kedua.

Page 189: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

172

Lampiran 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Pertemuan : 2

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-

reduksi.

B. KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil

percobaan.

C. INDIKATOR

1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui data

percobaan.

2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya.

D. TUJUAN

1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan mengidentifikasi sifat-sifat

larutan elektrolit dan non elektrolit melalui data percobaan.

2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit

melalui data percobaan.

3. Siswa dapat mendefinisikan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit

melalui data percobaan.

Contoh RPP

Page 190: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

173

Lampiran 12

4. Siswa dapat memberikan contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit yang ada

dalam kehidupan sehari-hari.

5. Siswa dapat menentukan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat

hantaran listriknya.

6. Siswa dapat mengelompokkan larutan yang bersifat konduktor maupun isolator.

7. Siswa dapat membedakan antara larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

berdasarkan sifat hantaran listriknya.

E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas :

a. Larutan elektrolit kuat

b. Larutan elektrolit lemah

c. Larutan nonelektrolit

2. Menurut Arhenius, larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion yang

dapat bergerak bebas.

3. Contoh larutan elektrolit adalah sebagai berikut :

a. Larutan elektrolit kuat : larutan garam, air jeruk, air accu, minuman

isotonik, larutan HBr, larutan NaOH.

b. Larutan elektrolit lemah : larutan asam cuka, air suling, larutan amonia.

c. Larutan nonelektrolit : larutan gula, alkohol, air susu, air teh, larutan

urea.

F. METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran : ceramah, praktikum diskusi tanya jawab, penugasan.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

1. Pendahuluan

a. Memberi salam dan mengawali

pelajaran dengan berdoa kemudian

dilanjutkan memeriksa kehadiran

- Membalas salam dan

berdoa.

10 menit

Page 191: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

174

Lampiran 12

siswa.

b. Memberikan pretes mengenai materi

eksperimen yang akan dipratikan

oleh siswa.

c. Menginformasikan tujuan yang

hendak dicapai pada eksperimen

larutan elektrolit dan non elektrolit.

- Mengerjakan pretes.

- Menyimak informasi

yang diberikan guru.

2. Kegiatan inti

Eksplorasi :

a. Memeriksa alat uji/tester larutan

elektrolit yang telah dibuat oleh siswa

secara berkelompok dan memberikan

penjelasan cara menguji larutan

dengan alat uji elektrolit.

b. Mengkaji lembar kerja praktikum

larutan elektrolit dan elektrolit.

c. Membimbing siswa melakukan

praktikum untuk mengamati adanya

daya hantar listrik suatu larutan dan

minuman kemasan pada beberapa

larutan yang telah dipersiapkan dari

rumah.

Elaborasi :

d. Meminta siswa untuk menuliskan

hasil percobaan kedalam data

pengamatan data pengamatan yang

ada pada LKS.

e. Meminta siswa membacakan hasil

praktikum oleh wakil kelompok dari

data yang diperoleh.

- Memperhatikan

penjelasan guru.

- Membaca dan

memahami lembar

kerja praktikum.

- Melaksanakan

praktikum secara

berkelompok.

- Menuliskan hasil

praktikum dan

mengerjakan soal-soal

yang ada dalam LKS.

- Membacakan hasil

percobaan dan

kesimpulan

70 menit

Page 192: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

175

Lampiran 12

f. Melalui data percobaan yang didapat

dari hasil praktikum, guru

menjelaskan sifat hantaran listrik

suatu larutan dengan bantuan media

powerpoint.

Tayangan pada LCD proyektor

Konfirmasi :

g. Menyamakan persepsi antara hasil

praktikum dengan teori mengenai

larutan elektrolit.

kelompok.

- Memperhatikan dan

mencatat materi yang

disampaikan guru.

- Menyamakan persepsi

antara hasil praktikum

dengan teori yang

ada.

3. Kegiatan penutup

a. Membimbing siswa dalam

menyimpulkan materi yang sudah

diajarkan.

b. Memberikan penugasan pekerjaan

rumah berupa laporan hasil praktikum

secara individu.

c. Memberikan motivasi untuk belajar

dan menyiapkan materi yang akan

dibahas pada pertemuan selanjutnya

menutup pelajaran dengan salam.

- Menyimpulkan materi

- Memperhatikan dan

bertanya pada hal

yang kurang jelas.

- Mendengarkan

motivasi dan

membalas salam

penutup.

10 menit

Page 193: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

176

Lampiran 12

H. SUMBER BELAJAR

Media : media powerpoint whiteboard, spidol, penghapus,

alat dan bahan praktikum, laptop.

Sumber Belajar : buku-buku kimia yang relevan :

a. Johari, J.M.C. 2006. Kimia 1 SMA dan MA untuk

Kelas X. Jakarta: Erlangga.

b. Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X.

Jakarta: Erlangga.

c. Lembar kerja praktikum siswa.

I. PENILAIAN

a. Ranah Kognitif

Jenis tagihan : pekerjaan rumah

b. Ranah Psikomotorik

Prosedur : Observasi langsung

Instrumen : lembar observasi.

c. Ranah afektif

Instrumen : lembar observasi.

J. ALAT EVALUASI

a. Ranah Kognitif

- Jenis tagihan : pekerjaan rumah laporan praktikum sementara secara individu

No. Tujuan Pencapaian Instrumen

1. Tujuan pencapaian 1 sampai

dengan 7.

Buatla laporan praktikum secara individu

dengan panduan LKS yang sudah

disediakan!

b. Ranah Psikomotorik

- Jenis tagihan : hasil alat uji elektrolit dan keterampilan siswa dalam kelompok

saat praktikum.

- Petunjuk penilaian menggunakan lembar penilaian observasi pengamatan

Page 194: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

177

Lampiran 13

INDIKATOR

Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui

percobaan.

Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya.

Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus

listrik.

Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan

senyawa kovalen polar.

KOMPETENSI DASAR

3.1. Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data

hasil percobaan.

STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi

oksidasi-reduksi.

Lisensi Materi : Copyright © 2010 SMA Negeri 1 Bergas

Dokumen/materi di elearning.sman1bergas.sch.id dapat dipergunakan, dimodifikasi dan

disebarluaskan secara bebas untuk tujuan pembelajaran yang bersifat bukan untuk komersial. Tanpa

mengubah copyright dan profil penulis serta mencantumkan nama penulis.

Page 195: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

178

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

Page 196: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

179

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

Mencari ikan bukan hanya nelayan saja yang melakukannya, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja. Berbagai macam cara yang dilakukan, salah satunya menangkap ikan dengan cara menyetrum. Pernahkah Anda melihat orang mencari ikan dengan cara menyetrum?

Cara ini sering dilakukan, meskipun mengganggu ekosistem yang ada

karena dapat mematikan bibit-bibit ikan. Menyetrum dapat dilakukan

dengan mengalirkan arus listrik dari sumber arus kedalam air melalui

kabel penghubung. Hal ini akan mengakibatkan ikan-ikan yang terkena

sengatan listrik menjadi lemas kemudian mati dan mengapung di

permukaan air.

Mengapa ikan-ikan dapat terkena sengatan arus listrik?

Bagaimana cara air menghantarkan arus listrik?

Page 197: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

180

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

Masih ingatkah, apakah larutan itu? Tentunya kamu masih ingat bukan?

Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara dua zat atau lebih.

Komponen larutan adalah pelarut dan zat terlarut. Pada bab ini jenis pelarut yang

akan kita bahas adalah air. Ada beberapa alasan mengapa air merupakan pelarut yang

umum ditemui dan digunakan. Disamping itu, sifat air yang mampu melarutkan

berbagai macam zat, menyebabkan reaksi kimia sebagian besar berlangsung dalam

pelarut air.

Tidak semua zat jika dicampurkan ke dalam pelarut air dapat membentuk

larutan. Sebagai contoh, garam dapur (NaCl) dan cuka atau asam asetat (CH3COOH)

larut dalam air, akan tetapi lilin tidak larut dalam air.

Gambar 1.(a) garam dapur (NaCl) larut dalam air, (b) cuka atau asam asetat (CH3COOH) larut dalam air, dan (c) lilin tidak larut dalam air.

Apakah larutan itu ?

Page 198: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

181

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

A. Larutan Elektrolit dan nonelektrolit

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi dua golongan yaitu larutan

elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dan larutan non

elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Untuk lebih

mudah pemahaman kamu, cobalah perhatikan tabel berikut.

Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

Larutan Elektrolit

Larutan non Elektrolit

1. Dapat menghantarkan listrik.

2. Terjadi proses ionisasi

(terurai menjadi ion-ion)

3. Lampu dapat menyala terang

atau redup, ada gelembung gas

Contoh:

Garam dapur (NaCl)

Cuka dapur (CH3COOH)

Air accu (H2SO

4)

1. Tidak dapat menghantarkan listrik

2. Tidak terjadi proses ionisasi

3. Lampu tidak menyala dan tidak ada

gelembung gas.

Contoh :

Larutan gula (C12

H22

O11

)

Larutan urea (CO NH2)2

Larutan alkohol C2H

5OH

Beberapa waktu yang lalu di awal tahun 2007, ibukota Jakarta ditimpa musibah banjir karena curah hujan yang sangat tinggi sehingga banyak menenggelamkan perumahan penduduk. Menyikapi kondisi banjir yang lumayan tinggi tersebut, pihak PLN segera mengambil tindakan cepat dengan segera memutuskan aliran listrik yang menuju ke arah transformeter (trafo) yang terendam air banjir. Tahukah kamu mengapa pihak PLN mengambil tindakan tersebut?

Apakah air dapat menghantarkan arus listrik sehingga dapat

membahayakan penduduk? Menurut pemikiran kamu, kira-kira

kriteria air (larutan) yang bagaimanakah yang dapat menghantarkan

arus listrik?

Apakah semua larutan dapat menghantarkan arus listrik?

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, marilah

kita simak materi berikut!

Zat yang terlarut dalam larutan elektrolit umumnya berupa senyawa anorganik, sedangkan yang terlarut

dalam larutan nonelektrolit umumnya berupa senyawa

organik

Page 199: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

182

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

B. Elektrolit Dapat Berupa Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Dengan teori Arrhenius, dapat dijelaskan bagaimana larutan elektrolit

menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat berasal dari senyawa ion dan

senyawa kovalen.

(3) Senyawa Ion

Senyawa ion terdiri atas ion – ion, misalnya NaCl. NaCl terdiri atas ion – ion

Na+ dan Cl

- , jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion-ionnya.

Ion-ion yang terbentuk dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan

arus listrik. Akibatnya, semua senyawa ion yang larut dalam air termasuk

elektrolit kuat. Namun, jika tidak terlarut atau dalam bentuk padatan,

senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu disebabkan tidak

ada ion yang bergerak bebas. Agar dapat menghantarkan arus listrik, padatan

senyawa ion harus dipanaskan hingga meleleh. Lelehan senyawa ion dapat

menghantarkan arus listrik.

Gambar 1.4. Larutan NaCl dalam air

Tips Membuat Batu Baterai Murah

Tahukah Anda bahwa sebuah baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik dalam jumlah yang aman dapat dibuat dari sebuah jeruk lemon, klip kertas yang

terbuat dari baja, dan paku pines kuningan. Tidak percaya? Bagaimana cara

membuatnya? Caranya sangat sederhana dan dapat Anda lakukan sendiri-sendiri

dengan mudah karena tidak memerlukan banyak peralatan dan prosedur yang rumit.

Belahlah sebuah jeruk lemon, kemudian tancapkan sebuah paku pines dan klip kertas ke dalam jeruk lemon yang telah dibelah tadi. Pines dan klip harus ditancapkan

sedekat mungkin tetapi tidak sampai bersentuhan. Hati-hati jangan sampai ada cairan

jeruk yang ada di atas paku pines maupun klip. Basahi lidah Anda dengan air liur

dan tempelkan sedikit ujung lidah di atas paku pines dan klip. Sensasi rasa yang

timbul diakibatkan oleh sejumlah kecil arus listrik sebagai hasil dari elektrolit dalam

air liur di lidah.

Bagaimana, mudah kan? Coba praktikkan di kelas masing-masing bersama

kelompok kerja Anda.

Page 200: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

183

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

(Johari dan Rahmawati, 2004:194)

(4) Senyawa Kovalen

Padatan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik

karena tidak mengandung ion. Begitu juga yang terjadi pada lelehannya.

Lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik sebab

senyawa kovalen polar terdiri atas molekul yang netral. Jadi, senyawa

kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika berada dalam bentuk

larutan. Contoh senyawa kovalen polar adalah CH3COOH dan C2H5OH

(etanol) seperti telah dijelaskan sebelumnya. Air juga bersifat polar. Oleh

karena itu, antara molekul air dan zat terlarut yang bersifat polar terdapat

gaya tarik menarik. Adanya gaya tarik menarik itu menyebabkan ikatan pada

senyawa kovalen putus dan membentuk ion.

Gambar 1.5. CH3COOH dalam air (Johari dan Rahmawati, 2004:195)

C. Teori Arrhenius

Seorang ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859–

1927) menjelaskan bahwa elektrolit dalam pelarut air akan terurai menjadi ion-

ion yang bergerak bebas, hingga mampu untuk menghantarkan arus listrik

melalui larutan. Sedangkan nonelektrolit dalam pelarut tidak terurai menjadi ion-

ion. Untuk lebih mempermudah penjelasan tadi, marilah kita amati contoh larutan

dibawa ini!

a)larutan garam dapur (b)larutan asam asetat (c) larutan gula

Pada contoh diatas,

Larutan senyawa ion NaCl dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion Na+ dan Cl-

Page 201: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

184

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

LARUTAN

Larutan Nonelektrolit

Larutan Elektrolit

Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah

pada kristal NaCl dalam pelarut air dapat terurai. Proses penguraian ion-ion pada

senyawa ion ini disebut proses disosiasi.

NaCl(s) H2O(l) Na+(aq) + Cl- (aq)

Larutan senyawa kovalen polar asam asetat CH3COOH dapat menghantarkan arus

listrik karena molekul-molekul CH3COOH dalam pelarut dapat terurai menjadi ion-ion

H+ dan CH3COO-. Proses peruraian molekul senyawa kovalen polar menjadi ion-ionnya

disebut proses ionisasi.

CH3COOH(aq) H2O(l) H+

(aq) + CH3COO- (aq)

Larutan senyawa kovalen polar gula (C12H22O11) tidak dapat menghantarkan arus listrik

karena molekul-molekul C12H22O11 dalam pelarut air tidak dapat terurai menjadi ion-

ion.

C12H22O11(aq)

Pengelompokkan Larutan Berdasarkan Jenisnya

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa berdasarkan daya hantar listriknya

larutan dapat dibagi menjadi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

Sedangkan larutan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat

dan elektrolit lemah sesuai skema penggolongan berikut.

Gambar 2. Skema Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Untuk dapat mempermudah pengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat,

elektrolit lemah ataupun non elektrolit? Pahamilah tabel di bawah ini!

Jenis

Larutan Sifat dan pengamatan lain Contoh Senyawa Reaksi Ionisasi

Elektrolit

kuat - terionisasi sempurna - menghantarkan arus listrik

listrik - lampu menyala terang - terdapat gelembung gas

NaCl

HCl

NaOH

H2SO4 KCl

NaCl Na+ + Cl-

NaOH → Na+ + OH-

H SO4 → 2H+ + SO 2- 2 4

KCl → K+ + Cl-

Elektrolit

lemah - terionisasi sebagian - menghantarkan arus listrik - lampu menyala redup

terdapat gelembung gas

CH3COOH

N4OH

HCN

Al(OH)3

CH3 COOH → H++ CH 3OO -

HCN → H+ + CN-

Al(OH)3 → Al3+ + 3OH-

Non

elektrolit - tidak terionisasi - tidak menghantarkan arus

listrik - lampu tidak menyala

C6H12O6

C12H22O11

C2H5 OH

C6H12O6

C12H22O11

C2H5 OH

Page 202: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

185

Toshiba |[email protected]

Lampiran 12

- tidak terdapat gelembung gas

D. Derajat Ionisasi

Secara kuantitatif, kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan

derajat ionisasi (α)

α =

Untuk larutan elektrolit kuat; α = 1 atau α mendekati 1

Untuk larutan elektrolit lemah; 0 < α < 1 Untuk larutan nonelektrolit; α = 0

Page 203: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

186

Lampiran 13

INDIKATOR 1. Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan

oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan

bilangan oksidasi.

2. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.

3. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.

4. Memberi nama senyawa menurut IUPAC.

5. Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan

masalah lingkungan.

KOMPETENSI DASAR

3.2. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan

hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.

STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi

oksidasi-reduksi.

Lisensi Materi : Copyright © 2010 SMA Negeri 1 Bergas

Dokumen/materi di elearning.sman1bergas.sch.id dapat dipergunakan, dimodifikasi dan disebarluaskan secara bebas untuk tujuan pembelajaran yang

bersifat bukan untuk komersial. Tanpa mengubah copyright dan profil penulis

serta mencantumkan nama penulis.

Page 204: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

187

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

A. KONSEP OKSIDASI DAN REDUKSI

Gambar 2.1 Peristiwa Perkaratan Besi

Banyak sekali peristiwa di sekitar kita yang melibatkan reaksi oksidasi dan

reduksi atau disebut juga reaksi redoks. Sebagai contoh, peristiwa perkaratan besi pada

gambar diatas. Konsep oksidasi dan reduksi berkembang seiring perkembangan ilmu

pengetahuan. Konsep oksidasi dan reduksi dapat ditinjau dari penggabungan dan

pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan

penurunan bilangan oksidasi. Menurut konsep penggabungan dan pelepasan oksigen,

oksidasi adalah reaksi penggabungan oksigen dan reduksi adalah reaksi pelepasan

oksigen. Menurut konsep pelepasan dan penerimaan elektron, oksidasi adalah reaksi

pelepasan elektron dan reduksi adalah reaksi penerimaan elektron. Sedangkan

menurut konsep peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, oksidasi adalah

peningkatan bilangan oksidasi dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.

1. Konsep Oksidasi Dan Reduksi Berdasarkan Penggabungan Dan Pelepasan Oksigen

Ketika oksigen bereaksi dengan permukaan besi maka akan terjadi reaksi

antara oksigen dan besi. Reaksi yang terjadi adalah reaksi oksidasi, yaitu

penggabungan oksigen dengan logam besi membentuk karat besi. Pada konsep ini

reduksi oksidasi didefinisikan Oksidasi adalah penggabungan oksigen dengan unsur

atau senyawa. Reduksi adalah pelepasan oksigen dari senyawanya. Contoh reaksi

oksidasi:

penggabungan oksigen dengan unsur

4Fe + 3O2 → 2Fe2O3

C + O2→ CO2

penggabungan oksigen dengan senyawa

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

Page 205: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

188

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

2CO + O2 → 2CO2

Contoh reaksi reduksi:

Pelepasan oksigen dari senyawanya

2Fe2O3 → 4Fe + 3O2

2Ag2O → 4Ag + O2

2. Konsep Oksidasi Dan Reduksi Berdasarkan Penggabungan Dan Pelepasan Elektron

Untuk menjelaskan konsep reduksi oksidasi dapat ditinjau dari serah terima

elektron. Pada konsep ini reduksi oksidasi didefinisikan: oksidasi adalah pelepasan

elektron dan reduksi adalah penerimaan elektron.

Contoh:

Reaksi antara Na dan Cl2 membentuk NaCl

Pada reaksi ini Na melepaskan 1 elektron yang kemudian diterima Cl adalah

2Na + Cl2 → 2NaCl

atau

Na + ½Cl2 → NaCl

serah terima elektron yang terjadi: Na → Na

+ + e..........Na melepas elektron (oksidasi)

½Cl2 + e → Cl-........Cl menerima elektron (reduksi)

3. Konsep Oksidasi Dan Reduksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi (bilok atau bo) adalah bilangan yang menunjukkan muatan

yang disumbangkan oleh atom unsur tersebut pada molekul atau ion yang

dibentuknya. Misalnya pada NaCl yang terbentuk melalui ikatan ion, maka bilangan

oksidasi Na adalah +1 dan bilangan oksidasi Cl adalah -1. Untuk senyawa HCl yang

terbentuk melalui ikatan kovalen, H lebih elektropositif mempunyai bilangan

oksidasi +1, sedangkan Cl lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi -1.

Secara umum, untuk dua atom yang berikatan secara ionik maupun kovalen

berlaku:

- Atom unsur dengan keelektronegatifan lebih besar akan mempunyai bilangan

oksidasi negatif.

- Atom unsur dengan keelektronegatifan lebih kecil (lebih elektropositif) mempunyai

bilangan oksidasi positif.

Berikut ini bebrapa aturan yang dapat membantu menentukan bilangan

oksidasi suatu atom.

(9) Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol

Page 206: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

189

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

Contoh:

Bilangan oksidasi H, N, O, dan Al dalam unsur H2, N2, O2, dan Al sama dengan nol.

(10)Fluorin yang merupakan unsur paling elektronegatif dan memerlukan satu

elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia selalu memiliki bilangan oksidasi

-1.

(11)Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawanya selalu positif.

(12)Bilangan oksidasi suatu ion tunggal sama dengan muatannya.

Contoh:

Bilangan oksidasi Ca dalam ion Ca2+ = +2 dan bilangan oksidasi S dalam ion S2- =

+2

(13)Bilangan oksidasi unsur H adalah +1, kecuali jika bersenyawa dengan logam

maka bilangan oksidasi H adalah -1.

Contoh:

Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, dan NH3 adalah +1. Bilangan oksidasi H

dalam senyawa hidrida, misalnya NaH dan MgH2 adalah -1.

(14)Pada umumnya, bilangan oksidasi O adalah -2. akan tetapi, dalam OF2, bilangan

oksidasi O = +2, dalam peroksida, misalnya H2O2, bilangan oksidasi O = -1.

(15)Dalam semua senyawa, jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur penyusunnya

sama dengan nol.

Contoh:

H3PO4= (3 x b.o.H) + (1 x b.o.P) + (4 x b.o.O) = 0

(b.o.= bilangan oksidasi)

(16)Dalam suatu ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi seluruh unsur dalam ion

sama dengan muatannya.

Contoh: SO42- = (1 x b.o.S) + (4 x b.o.O) = -2

4. Perubahan Bilangan Oksidasi Dalam Reaksi Oksidasi Reduksi

Setelah memahami cara menentukan bilangan oksidasi suatu atom, kita dapat

menentukan reaksi oksidasi reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.

Simaklah contoh-contoh dibawah ini :

a) Reaksi C dan O2 yang memebentuk CO2 Bilangan oksidasi O berkurang dari 0 ke -2; O mengalami reduksi

0 0 +4 -2

C(s) + O2(g) → CO2(g)

Bilangan oksidasi C bertambah dari 0 ke +4;

Page 207: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

190

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

C mengalami oksidasi

Oksidator : O2

Reduktor : C Hasil oksidasi : CO2

Hasil reduksi : CO2

b) Reaksi CuO dan H2 yang membentuk Cu dan H2O Bilangan oksidasi Cu berkurang dari +2 ke 0; O mengalami reduksi

(+2) (-2) 0 0 +1 -2

CuO(s) + H2(g) → Cu + H2O(g)

Bilangan oksidasi H2 bertambah dari 0 ke +1;H mengalami

oksidasi

Oksidator : CuO

Reduktor : H2

Hasil oksidasi : H2O

Hasil reduksi : Cu Dari penjelasan contoh diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

5. Tata Nama Menurut IUPAC

(6) Senyawa biner dari logam dan non logam.

Beri angka romawi untuk unsur logam yang dapat memiliki lebih dari satu

bilangan oksidasi.

Contoh:

FeCl2 = besi (II) klorida

FeCl3 = besi (III) klorida.

(7) Senyawa biner dari non logam dan non logam.

Beri angka romawi untuk unsur yang dapat memiliki lebih dari satu bilangan

oksidasi, dimana bilangan oksidasinya positif.

Oksidasi adalah pertambahan bilangan oksidasi. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.

Zat yang atom unsurnya mengalami oksidasi disebut reduktor. Zat yang atom unsurnya mengalami reduksi disebut oksidator.

Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi.

Page 208: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

191

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

Contoh:

N2O = Nitrogen (I) oksida atau Dinitrogen monoksida.

NO = Nitrogen (II) oksida atau Nitrogen monoksida.

(8) Senyawa yang mengandung ion poliatom.

iii) Jika kation memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, maka beri angka

romawi setelah nama kation.

Contoh: PbSO4 = Timbal (II) sulfat.

iv) Jika kation hanya memiliki satu bilangan oksidasi, maka sertakan

bilangan oksidasi dari unsur ditengah dalam ion poliatom setelah nama

ionnya. Perhatikan awalan yunani tidak dipakai lagi, kecuali unsur yang

dapat membentuk lebih dari satu senyawa tetapi dengan bilangan

oksidasi yang sama.

Contoh:

NaClO = Natrium hipoklorit

NaClO2 = Natrium klorit.

(9) Senyawa Asam

Jika senyawa asam mengandung ion poliatom, beri angka romawi untuk

unsur dalam ion yang dapat memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi.

Perhatikan, nama ion poliatom menggunakan akhiran –at dan tanpa diberi

awalan yunani.

Contoh: HClO3 = Asam klorat atau asam klorat (V).

(10) Garam

Nama garam merupakan nama gabungan dari nama kation, dengan bilangan

oksidasinya (jika lebih dari satu), dan nama anionnya.

Contoh:

FeSO4 = besi(II) sulfat

NaClO = natrium klorat(I)

Page 209: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

192

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

Jika garamnya terhidrat, jumlah molekul air persatuan rumus disertakan.

Contoh: CuSO4.5H2O = tembaga(II) sulfat-5-hidrat

6. Aplikasi Redoks Dalam Memecahkan Masalah Lingkungan

Konsep redoks dapat digunakan untuk menanggulangi pencemaran

lingkunganoleh limbah industri. Contoh pengolahan limbah organik adala

proses lumpur aktif (activited sludge). Lumpur aktif adalah lumpur yang

banyak mengandung mikroorganisme (bakteri aerob). Pada proses ini

dilakukan proses oksidasi dengan oksigen yang dilakukan oleh bakteri aerob

di dalam bak pengolahan air limbah (Purba 2007:25-27). Secara

umum,pengelahan air limbah melibatkan proses kimia, proses fisika maupun

proses biologi. Berikut merupakan contoh skema pengolahan air limbah,

yang menggunakan konsep elektrolit dan konsep redoks didalam proses

kimianya.

Gambar 2.2. skema pengolahan air limbah

(Johari dan Rahmawati, 2004:220)

Page 210: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

193

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

PERCOBAAN

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

I. Pendahuluan

Mengapa kita dilarang menggunakan

alat-alat listrik pada saat tangan kita basah?

Apakan air dapat menghantarkan listrik?

Larutan ada yang dapat menghantarkan listrik

ada pula yang tidak dapat menghantarkan

listrik.Apa penyebabnya?.

Larutan adalah suatu campuran dua zat

atau lebih yang sifatnya homogen. Daya hantar

listrik dari larutan bergantung pada banyaknya ion dalam larutan. Larutan

yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit dan larutan

yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elekrolit.

Bagaimana membedakan latutan elektrolit dan non-elektrolit dan kekuatan

daya hantar larutan elektrolit? Cobalah lakukan percobaan berikut ini.

II. Tujuan

a. Menguji daya hantar listrik berbagai larutan dengan alat uji elektrolit

b. Membedakan larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit

III. Alat dan Bahan:

a. Alat:

Gelas kimia 50 mL 13 buah

Tisue atau lap

Rangkaian alat uji larutan elektrolit seperti pada gambar dibawah ini

b. Bahan:

Aquades

NaOH 1 M

KCl 1 M

HCl 1 M

Larutan gula pasir

Larutan garam dapur

Larutan asam cuka

Larutan soda kue (NaHCO3) 1M

Larutan amonia 1M

Alkohol

Page 211: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

194

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

Air Jeruk

Air Sabun

Air sumur

Minuman kemasan yang sudah dibawa dari rumah dan tiap kelompok tidak

boleh menggunakan minuman kemasan yang sama.

IV. Langkah Kerja

1) Siapkan 13 gelas kimia 100 mL dan berilah label 1 sampai 10, kemudian isilah gelas

kimia tersebut secara berurutan masing-masing dengan aquades kemudian

larutan HCl, NaOH, KCl, H2SO4, gula pasir, garam dapur, asam cuka, soda kue

(NaHCO3), amonia (NH3), alcohol, air jeruk,air sabun, air sumur.

2) Cek rangkaian alat uji elektrolit sampai lampu menyala jika elektrode dihubungkan.

3) Ambil satu buah gelas kimia dan isi dengan aquades sampai volum 75 mL.

Celupkan kedua elektrode karbon ke dalam aquades.

4) Amati apa yang terjadi pada lampu dan elektroda, serta voltmeter catat hasil

pengamatanmu dan masukkan kedalam tabel pengamatan sesuai dengan larutan di

atas .

5) Ulangi percobaan seperti langkah no. 3 untuk larutan lainnya, volume larutan dan

kedalaman elektode larutan harus sama.

V. Tabel Pengamatan

No. Larutan

Pengamatan

Keterangan

Lampu Gelembung Volt

meter Menghantar

kan arus

Tidak

menghantar

kan arus 1. Aquades

2. Larutan NaOH 1 M

3. Larutan KCl 1 M

4. Larutan HCl 1 M

5. Larutan gula pasir

6. Larutan garam dapur

7. Larutan asam cuka

8. Larutan soda kue

(NaHCO3) 1M

9. Air jeruk

10. Larutan amonia 1M

Perhatian :

Kedua elektroda harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan tisu sebelum

dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji.

Page 212: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

195

Toshiba |[email protected]

Lampiran 15

11. Alkohol

12. Air sabun

13. Air sumur

14 Minuman kemasan

merk :..............

VI. Pertanyaan

Berdasarkan hasil pengamatan di atas jawablah pertanyaan berikut :

1) Larutan apa saja yang dapat menghantar liskrik dan yang tidak dapat menghantar

listrik ?

2) Apa tanda-tanda larutan menghantarkan arus listrik?

3) Apa tanda-tanda larutan yang tidak menghantar arus listrik?

4) Perkirakan mengapa beberapa larutan dapat menghantarkan listrik ?

5) Berikan contoh-contoh larutan lain yang kamu kenal yang merupakan elektrolit

dan nonelektrolit!

6) Perhatikan data pengamatan suatu percobaan berikut!

Larutan Nyala lampu Gas yang muncul

Larutan elektrolit

atau

nonelektrolit

A Terang Banyak ....

B Redup Sedikit ....

C Tidak menyala Tidak ada ....

D Redup Sedikit ....

E Terang Banyak ....

Kesimpulan percobaan :

....................................................................................................................................

...................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Page 213: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

196

Lampiran 16

No. Nama Peserta Didik No. Nama Peserta Didik No. Nama Peserta Didik

1 Afrelia Eno Lovita 1 Andreas Yudhiantoro 1 Agus Sulistiyo

2 Alfin Maulana 2 Anggi Hervianita 2 Anidaul Khanifah

3 Angga Budi Oksa Pratama 3 Anggraini Fitria Ningtyas 3 Choirul Rosyidhi

4 Arini Windha Pratiwi 4 Anisa Hasna Anggraeni 4 Dita Septyaningtyas

5 Bella Etika Setio Utomo 5 Apri Istiani 5 Dwi Cahyo Nugroho

6 Desi Christiara Dewi 6 Bernardinus Joko P S A 6 Dwi Indah Permatasari

7 Desta Ewika Ayu J 7 Bheni Pranata Wijaya 7 Eka Wahyuni

8 Devita Prastiyani 8 Daniel Tri Angga 8 Elis Vaulina

9 Dhyo Apriliandi B 9 Darma Seti Aji 9 Elok Maulidatul Hasanah

10 Eko Sakti Wibowo 10 Denni Adrian Bunga 10 Ema Nurriski Dewi

11 Erna Khasanah 11 Diyah Setyo Rini 11 Eri Yuliastuti

12 Eva Oktaviana 12 Dwi Eviani 12 Farida Kartika Sari

13 Fadkhul Umiroh 13 Evi Wulan Sari 13 Ferri Cahyo Arsiyanto

14 Fahrul Saktiana 14 Fransiska Galuh C P 14 Heny Marta Dewi

15 Fitria Pravita Sari 15 Gladys Ayu Dearvanty 15 Herdin Yustya Adi Putra

16 Indi Ferdianto 16 Heeny Verawati 16 Ika Fitriyani

17 Ines Septiya Rini 17 Hendra Kurniawan 17 Ismyatun

18 Jodi Priyo Legowo 18 Ika Atmiyuni Rispriyanti 18 Isna Navis Mansyur

19 Listiyanti 19 Ika Sri Wulandari 19 Isti Fuaedhiyah

20 Mega Kusumawati Dewi A 20 Immanuel Deo Saputra 20 Muhammad Damang N

21 Muhhammad Rizqi M 21 Irenius Emanuel Sakti Aji 21 Muhammad Eka M

22 Muntaha Ircham 22 Kelita Puspadini 22 Mukhamad Risqy F A

23 Nadia Isnandita Tahta M 23 Nindya Widyastri 23 Nilut Nurmahesti

24 Nadya Ulfaning Tyas 24 Noviana Juwita Etika Sari 24 Novi Isnasari

25 Nidia Ulfa 25 Nur Afifah 25 Novia Anjarmara

26 Noviana Rinjani 26 Olivia Eoudia Viginanda P 26 Novita Fapriyani

27 Ragita Amalia 27 Paulani Sri Bhektiningsih 27 Nur Fitrianingsih

28 Ratna Wulan Sari 28 Rahmania Dian Dhini 28 Nur Hanifah

29 Rega Fajar 29 Rhagita jayanti 29 Nurdiana Kusuma A

30 Restu Saputra 30 Rifki Shofiyanto Putro 30 Pipin Yunita Sari

31 Rika Indriani 31 Romario Anugrah AG 31 Putri Utami

32 Rizky Ayu Rani Prastiti 32 Silvia Pramudika Putri 32 Riska Riskiyana

33 Satya Wahyu Christin 33 Siti Hardiyanti Rukmana 33 Setiyo Budi

34 Syachvian Adi 34 Sulton Arifin 34 Slamet Riyanto

35 Umi Maffirah 35 Tata Kamila Ratri 35 Suci Marliana

36 Yanuar Isnaini Pratiwi 36 Titin Sadatinah 36 Virma Lantif

37 Yunita Mia 37 Titos Gilas Guhasminar 37 Zanu Setiawan

DAFTAR NAMA POPULASI PENELITIAN

KELAS X-1 KELAS X-2 KELAS X-3

Page 214: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

197

Lampiran 18

No. Nama Peserta Didik No. Nama Peserta Didik No. Nama Peserta Didik

1 Aji Kunta Dewa 1 Aditiya Nila Wardani 1 Abdul Latif

2 Aldino Bagus Kurniawan 2 Ahmad Dwi Sektiawan 2 Aji Priyanto

3 Annisa Rizky Dwi N 3 Aji Brata Kusuma 3 Ana Musdalifah

4 Annisa Ulya 4 Aldilan Noorman Sissandy 4 Ani Mualimah

5 Arif Karuniawan 5 Aldino Putra Beta 5 Ardita Intan Daekana

6 Arum Ida Fitroti 6 Alfian Sasmito Adi Utomo 6 Avan Saputra

7 Chairunnisa Yuliana W 7 Amelia Ratna Purbasari 7 Bella Pertiwi

8 Chandra Setiawati 8 Angger Bekty Yoso P 8 Choirul Daryono

9 Desi Wicahyani 9 Bati Nuryani 9 Diat Fitrianto

10 Dessy Rinanda Saputri 10 Cahyo Ade Widodo 10 Dwi Adhi Agung N

11 Dimas Raka Siwi 11 Citra Ayu Yulia Ariska 11 Dwi Jefry Ariyanto

12 Dwi Novitaningrum 12 David Hermawan 12 Faradya Imvarica

13 Elverda Apriliansha 13 Devi Intan Kurniasari 13 Ghassani Aelsa Racma

14 Eri Arista Cahyani 14 Diana Veronika 14 Hafinda Alfianno

15 Erni Wulandari 15 Dita Alfitami 15 Iis Nurlaela

16 Fakhrul Arifin 16 Dykha Ancikita M 16 Ika Ambarwati

17 Fatharani Aulia 17 Elifa Dhean Chusnaya 17 Irvana Okdi Lesari

18 Fazuka Bernatama 18 Endang Nur Jamalia 18 Kartika Widiasari

19 Fedya Mahardini 19 Halimah Nur Wijayanti 19 Khamdan Annas F

20 Hoyi Andaresa 20 Hanik Amakrufah 20 Mar'atun Sholikah

21 Jajang Dedy Saputra 21 Hendik Setiawan 21 Maya Destyyani

22 Karina Setiyani 22 Herni Afriyanti 22 Melidha Yunika

23 Kemala Pintaka Wardani 23 Leni Nur Safitri 23 Muchammad Noer Al C

24 Linda Purnawati 24 Lilik Hardianti 24 Nining Siyam L

25 Luluk Magfirohtun M 25 Novia Pertiwi 25 Nur Wakhid R

26 Mahfudlontun A'iniah 26 Nur Laylatul Hasanah 26 Nurmaya Febriyani

27 Muhammad Abdul Azis 27 Okti Desta Tri Maharani 27 Nurul Fitrianingsih

28 Muhammad Azwar F 28 Rafika Ade Ristiyawati 28 Nurul Septiana

29 Nina Ayu Pangestuti 29 Rasetika Wina Widya 29 Pungki Nila K

30 Nur Wulan Febrian Sari 30 Ria Erlina Wati 30 Septiana

31 Oky Rakasiwi 31 Rike Tandai Puska 31 Siwi Suwito

32 Phebi Muhammad 32 Riki Hartono Putro 32 Sri Astutik

33 Rib'I Sahal Sofyan 33 Setiya Elinnia 33 Sri Mulyani Rahayu

34 Rifki Tri Wijaya 34 Toyi Ambarwati 34 Umi Fadilah

35 Ryla Rianggara 35 Widani Vanda A 35 Vivia Sari Anggraeni

36 Sukma Tirta Sari 36 Wulan Putri Andhini

37 Ulfa Ivony Sara

38 Zuni Nugraeni Putri

KELAS X-4 KELAS X-5 KELAS X-6

Page 215: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

198

Lampiran 18

No. Nama Peserta Didik No. Nama Peserta Didik

1 Ajeng Hikmah Dona A 1 Agung Adi Saputra

2 Alfiyah 2 Alma Festi

3 Ananda Arifah Unifahrulli 3 Ana Septiana

4 Anggie Desta Ervita 4 Anastasia Ika Ayu Saputri

5 Anissa Tanjung 5 Andhika Kusuma Nugraha

6 Annisa Lestiyaningrum 6 Anifa Madiastuti

7 Bagus Masaji 7 Arda Ardiyantoko

8 Chusniati Dewi 8 Ari Kurnia

9 Dadang Sudrajad 9 Asna Nur Aini

10 Dea Andi Susila 10 Brono Ageng Maulana

11 Devya Nelavani 11 Dimas Tinta Wijaya

12 Dinda Permatasari 12 Edy Yusuf Saputro

13 Dwi Lestari 13 Ela Nur Arizka

14 Dwi Sehful Anwar 14 Fatma Widianingsih

15 Ervina Purna Ningsih 15 Fauzy Agustian

16 Fika Ujikfatul Fitria 16 Fitri Yunitasari

17 Fikri Sarifatun Nisa 17 Fitriyani

18 Ika Susana 18 Khoirul anwar

19 Juniyanto 19 Laras Ludfiyati

20 Kholik Munandar 20 Lia Safitri

21 Mas Bagus Muhsoqih 21 M. Abdul Azis

22 Muhamad Bayu Darmawan 22 Maeli Wafda Imala

23 Muhammad Faizal Dzikri 23 Meita Putri Utami

24 Niken Belawulan 24 Nova Aprilia Utari

25 Novaldy Hernugroho H 25 Novi Anggun Wijayanti

26 Nur Wicahyono 26 Novita Nurcahyati

27 Pipit Nurma Sari 27 Putri Retno Asih

28 Risqi Triswanti 28 Ratri Pamuji

29 Rizky Kurniawati 29 Sefiana Tri Indarwati

30 Sandi Rahayu Ningrum 30 Sefko Bintang Guntara

31 Septian Pratama W 31 Setiaji

32 Setya Yoga Mahardhika 32 Siti Rohmatul Ummah

33 Sri Devi Yusnia Sari 33 Tsanas Egar Puspanagari

34 Virna Gupitasari 34 Vidya Enda Septia A.

35 Windi Susanti

KELAS X-7 KELAS X-8

Page 216: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

199

Lampiran 17

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

No. Nama SiswaKode

RespondenNo. Nama Siswa

Kode

Responden

1 Agung Adi Saputra E-01 1 Ajeng Hikmah D A K-01

2 Alma Festi E-02 2 Alfiyah K-02

3 Ana Septiana E-03 3 Ananda Arifah U K-03

4 Anastasia Ika Ayu S E-04 4 Anggie Desta Ervita K-04

5 Andhika Kusuma N E-05 5 Anissa Tanjung K-05

6 Anifa Madiastuti E-06 6 Annisa Lestiyaningrum K-06

7 Arda Ardiyantoko E-07 7 Bagus Masaji K-07

8 Ari Kurnia E-08 8 Chusniati Dewi K-08

9 Asna Nur Aini E-09 9 Dadang Sudrajad K-09

10 Brono Ageng Maulana E-10 10 Dea Andi Susila K-10

11 Dimas Tinta Wijaya E-11 11 Devya Nelavani K-11

12 Edy Yusuf Saputro E-12 12 Dinda Permatasari K-12

13 Ela Nur Arizka E-13 13 Dwi Lestari K-13

14 Fatma Widianingsih E-14 14 Dwi Sehful Anwar K-14

15 Fauzy Agustian E-15 15 Ervina Purna Ningsih K-15

16 Fitri Yunitasari E-16 16 Fika Ujikfatul Fitria K-16

17 Fitriyani E-17 17 Fikri Sarifatun Nisa K-17

18 Khoirul anwar E-18 18 Ika Susana K-18

19 Laras Ludfiyati E-19 19 Juniyanto K-19

20 Lia Safitri E-20 20 Kholik Munandar K-20

21 M. Abdul Azis E-21 21 Mas Bagus Muhsoqih K-21

22 Maeli Wafda Imala E-22 22 Muhamad Bayu D K-22

23 Meita Putri Utami E-23 23 Muhammad Faizal D K-23

24 Nova Aprilia Utari E-24 24 Niken Belawulan K-24

25 Novi Anggun Wijayanti E-25 25 Novaldy Hernugroho H K-25

26 Novita Nurcahyati E-26 26 Nur Wicahyono K-26

27 Putri Retno Asih E-27 27 Pipit Nurma Sari K-27

28 Ratri Pamuji E-28 28 Risqi Triswanti K-28

29 Sefiana Tri Indarwati E-29 29 Rizky Kurniawati K-29

30 Sefko Bintang Guntara E-30 30 Sandi Rahayu Ningrum K-30

31 Setiaji E-31 31 Septian Pratama W K-31

32 Siti Rohmatul Ummah E-32 32 Setya Yoga Mahardhika K-32

33 Tsanas Egar P E-33 33 Sri Devi Yusnia Sari K-33

34 Vidya Enda Septia A. E-34 34 Virna Gupitasari K-34

35 Windi Susanti K-35

DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Page 217: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

200

Lampiran 18

1 Agung Adi Saputra 1 M. Abdul Azis

2 Alma Festi 2 Maeli Wafda Imala

3 Ana Septiana 3 Meita Putri Utami

4 Anastasia Ika Ayu S 4 Nova Aprilia Utari

5 Novi Anggun Wijayanti

1 Anifa Madiastuti 1 Novita Nurcahyati

2 Arda Ardiyantoko 2 Putri Retno Asih

3 Ari Kurnia 3 Ratri Pamuji

4 Asna Nur Aini 4 Sefiana Tri Indarwati

1 Dimas Tinta Wijaya 1 Sefko Bintang Guntara

2 Edy Yusuf Saputro 2 Setiaji

3 Ela Nur Arizka 3 Siti Rohmatul Ummah

4 Fatma Widianingsih 4 Tsanas Egar P

5 Fauzy Agustian

1 Fitri Yunitasari 1 Vidya Enda Septia A.

2 Fitriyani 2 Andhika Kusuma N

3 Khoirul anwar 3 Brono Ageng Maulana

4 Laras Ludfiyati 4 Lia Safitri

Daftar Pembagian Kelompok Kelas Eksperimen

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8

Page 218: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

201

Lampiran 18

1 Ajeng Hikmah D A 1 Fikri Sarifatun Nisa

2 Alfiyah 2 Ika Susana

3 Bagus Masaji 3 Kholik Munandar

4 Ananda Arifah U 4 Fika Ujikfatul Fitria

Muhammad Faizal D

1 Anggie Desta Ervita 1 Mas Bagus Muhsoqih

2 Anissa Tanjung 2 Niken Belawulan

3 Chusniati Dewi 3 Pipit Nurma Sari

4 Dadang Sudrajad 4 Risqi Triswanti

Novaldy Hernugroho H

1 Annisa Lestiyaningrum 1 Muhamad Bayu D

2 Dea Andi Susila 2 Rizky Kurniawati

3 Devya Nelavani 3 Sandi Rahayu Ningrum

4 Dwi Sehful Anwar 4 Nur Wicahyono

Windi Susanti

1 Dinda Permatasari 1 Septian Pratama W

2 Dwi Lestari 2 Setya Yoga Mahardhika

3 Ervina Purna Ningsih 3 Sri Devi Yusnia Sari

4 Juniyanto 4 Virna Gupitasari

Kelompok 4 Kelompok 8

Daftar Pembagian Kelompok Kelas Kontrol

Kelompok 1 Kelompok 5

Kelompok 2 Kelompok 6

Kelompok 3 Kelompok 7

Page 219: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

202

Lampiran 19

X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8

1 66 70 67 70 70 68 75 75

2 75 64 74 60 60 66 66 67

3 65 62 70 76 77 65 68 66

4 70 70 80 70 73 70 73 70

5 58 78 72 80 74 62 70 72

6 65 65 65 72 75 66 80 60

7 78 59 60 69 65 75 71 80

8 72 62 72 72 65 74 65 70

9 74 65 74 74 57 82 78 72

10 66 70 77 65 70 70 65 78

11 78 65 78 61 65 65 71 65

12 65 65 75 65 60 68 66 65

13 78 70 74 65 62 65 68 66

14 62 79 78 74 68 65 60 77

15 65 70 70 60 65 70 70 70

16 60 81 62 71 76 78 60 70

17 65 65 58 68 70 65 65 66

18 71 70 70 65 72 70 75 70

19 65 65 67 70 69 65 70 72

20 68 73 78 78 65 65 65 65

21 60 70 65 80 75 72 65 65

22 62 61 72 66 65 67 70 67

23 77 60 60 72 68 65 70 72

24 60 70 55 68 70 60 65 70

25 78 72 75 60 65 81 65 70

26 71 62 70 70 65 70 70 60

27 65 59 62 66 70 65 73 65

28 75 75 65 70 74 67 70 65

29 62 72 79 72 65 65 60 65

30 61 65 60 68 64 70 72 70

31 66 78 61 65 70 67 65 60

32 70 70 60 70 70 62 65 65

33 58 65 75 61 67 60 73 66

34 70 65 67 65 65 74 72 72

35 65 60 70 65 68 58 68

36 68 75 60 68 66

37 83 62 66 70

38 65

KelasNo

DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL

MATA PELAJARAN KIMIA SMA N 1 BERGAS 2010/ 2011

Page 220: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

203

Lampiran 20

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 66 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 75

3 65 Pengujian Hipotesis:

4 70 Rumus yang digunakan:

5 58

6 65

7 78

8 72

9 74

10 66 Kriteria yang digunakan

11 78 Ho diterima jika (hitung) < (tabel)

12 65

13 78 Pengujian Hipotesis

14 62 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 65 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 60 Rentang = s =

17 65 Banyak kelas = n =

18 71

19 65

20 68

21 60

22 62 -

23 77

24 60 -

25 78

26 71 -

27 65

28 75 -

29 62

30 61 -

31 66

32 70 -

33 58

34 70 -

35 65

36 68 ²

37 83

∑X 2517 Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =

X 68,027

S² 42,1937

S 6,49567ni 37

ni - 1 36

Log n 1,5682

Khitung 6,17507

K 7

Max 83

Min 58

Rentang 25

Pjg kelas 3,57143

(ni-1) Log Si 58,5089

(ni-1)S² 1518,97

0,23

0,84

1,46

65,50

69,50

73,50

77,50

0,2106

0,4276

0,0897

0,3003

No Nilai

0,241166,00 69,00

0,1911

25,00

Kelas IntervalBatas

Kelas

57,50

83,00

0,3425

0,1514

0,4475-1,62

-0,39

7,979 9,49

85,50 2,69 0,4964

70,00 73,00

74,00 77,00

78,00 81,00

9,49

= 7,9790

2,081

8,9196 5 1,722

7,7910 6 0,412

0,108

0,0155 0,5720

0,0533 1,9735 4

0,1274 4,7126 4

Luas Kls.

Untuk Z

7,0720 11 2,182

58,00 61,00

62,00 65,00

0,1049 3,8828

61,50 -1,00

Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data

tersebut berdistribusi normal

4,00

58,00 68,03

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-1

1 0,32082,00 85,00

81,50 2,07 0,4810

6,50

7 37

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

6 1,154

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 221: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

204

Lampiran 21

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 70 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 64

3 70 Pengujian Hipotesis:

4 70 Rumus yang digunakan:

5 83

6 65

7 59

8 71

9 65

10 70 Kriteria yang digunakan

11 65 Ho diterima jika 2(hitung) < 2

(tabel)

12 65

13 70 Pengujian Hipotesis

14 79 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 70 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 81 Rentang = s =

17 65 Banyak kelas = n =

18 70

19 65

20 73

21 70

22 61 -

23 60

24 70 -

25 72

26 62 -

27 59

28 75 -

29 72

30 65 -

31 78

32 70 -

33 65

34 65 -

35 60

36 75 ²

37 62

∑X 2531 Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =

X 68,4054

S² 36,6922

S 6,05741

ni 37

ni - 1 36 Karena ²(hitung)berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

Log n 1,5682

Khitung 6,17507

K 7

Max 83

Min 59

Rentang 24

Pjg kelas 3,42857

(ni-1) Log Si 56,3247

(ni-1)S² 1320,92

59,00 62,00

0,3352

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

59,00 68,41

24,00 6,06

7 37

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-2

No Nilai

83,00 4,00

Oi(Oi-Ei)²

Ei

0,1138 4,2108 7 1,8475

10 0,5985

Luas Kls.

Untuk ZEi

0,2587 9,5719 10 0,0191

63,00 66,00

67,00 70,00

0,2117 7,8346

4 1,7636

75,00 78,00 0,1094 4,0465

71,00 74,00 0,2076

0,0086 0,3174 1 1,4677

7,6803

0,1235

83,00 86,00

82,50 2,33 0,4900

3 0,2707

79,00 82,00 0,0378 1,3994 2 0,2578

= 6,2249

6,225 9,49

86,50 2,99 0,4986

9,49

0,1352

0,3428

0,4522

-1,64

-0,97

-0,31

0,35

1,01

58,50

62,50

66,50

70,50

74,50

0,4490

78,50 1,67

Daerah penerimaan

Daerah penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 222: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

205

Lampiran 22

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 67 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 74

3 70 Pengujian Hipotesis:

4 80 Rumus yang digunakan:

5 72

6 65

7 60

8 72

9 74

10 77 Kriteria yang digunakan

11 78 Ho diterima jika 2(hitung) < 2

(tabel)

12 75

13 74 Pengujian Hipotesis

14 78 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 70 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 62 Rentang = s =

17 58 Banyak kelas = n =

18 70

19 67

20 78

21 65

22 72 -

23 60

24 55 -

25 75

26 70 -

27 62

28 65 -

29 79

30 60 -

31 61

32 60 -

33 75

34 67

35 70

36 60 ²

37 66

∑X 2543 Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =

X 68,73S² 47,04S 6,858ni 37ni - 1 36 Karena ²(hitung)berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

Log n 1,568Khitung 6,175

K 7Max 80Min 55Rentang 25Pjg kelas 3,571(ni-1)LogSi 60,21(ni-1)S² 1693

= 6,3303

6,33 9,49

0,0548 2,0278 2 0,0004

9,49

66,50

70,50

0,4810

82,50 2,01 0,4777

0,3182

0,1275

0,1018

0,2999

-2,07

-1,49

-0,91

-0,33

0,26

82,00

78,50 1,42 0,4229

6 0,2410

75,00 78,00 0,1229 4,5486 7 1,3211

74,50 0,84

79,00

8,4840 8 0,0276

71,00 74,00 0,1981 7,3291

67,00 70,00 0,2293

8 3,3966

Luas Kls.

Untuk ZEi

7,0559 4 1,3235

59,00 62,00

63,00 66,00

0,1139 4,2159

0,1907

54,50

58,50

62,50

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-3

Oi(Oi-Ei)²

Ei

0,0489 1,8094 2 0,0201

55,00 68,7325,00 6,867 37

No Nilai

80,00 4,00

55,00 58,00

0,4321

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 223: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

206

Lampiran 23

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 70 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 60

3 76 Pengujian Hipotesis:

4 70 Rumus yang digunakan:

5 80

6 72

7 69

8 72

9 74

10 65 Kriteria yang digunakan

11 61 Ho diterima jika 2(hitung) < 2

(tabel)

12 65

13 65 Pengujian Hipotesis

14 74 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 60 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 71 Rentang = s =

17 68 Banyak kelas = n =

18 65

19 70

20 78

21 80

22 66 -

23 72

24 68 -

25 60

26 70 -

27 66

28 70 -

29 72

30 68 -

31 65

32 70 -

33 61

34 65 -

35 65

36 68 ²

37 70

38 65

∑X 2606

X 68,5789

S² 26,5747

S 5,15506

ni 38

ni - 1 37 Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

Log n 1,57978

Khitung 6,21329

K 7

Max 80

Min 60

Rentang 20

Pjg kelas 2,85714

(ni-1) Log Si 52,7053

(ni-1)S² 983,263

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

6,952

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-4

No Nilai

80,00 3,00

60,00 68,68

20,00 5,16

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk Z

8 0,806

60,00 62,00

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

0,0779 2,9609 5

0,4625

7 38

0,1535

-1,78

63,00 65,00

66,00 68,00

1,404

0,2175 8,2639 6 0,620

5,8321

-1,20

-0,62

9 0,039

72,00 74,00 0,1626 6,1794

69,00 71,00 0,2217

6 0,005

75,00 77,00 0,0858 3,2606 1 1,567

= 6,9524

9,49Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² (tabel) =

0,0326 1,2375 3 2,51078,00 80,00

59,50

62,50

65,50

8,4247

9,49

0,3845

0,2311

0,0136

0,2081

0,3707

68,50

71,50

74,50

80,50 2,29 0,4891

77,50 1,71 0,4565

-0,03

0,55

1,13

Daerah

penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 224: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

207

Lampiran 24

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 70 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 60

3 77 Pengujian Hipotesis:

4 73 Rumus yang digunakan:

5 74

6 75

7 65

8 65

9 57

10 70 Kriteria yang digunakan

11 65 Ho diterima jika 2(hitung) < 2

(tabel)

12 60

13 62 Pengujian Hipotesis

14 68 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 65 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 76 Rentang = s =

17 70 Banyak kelas = n =

18 72

19 69

20 65

21 75

22 65 -

23 68

24 70 -

25 65

26 65 -

27 70

28 74 -

29 65

30 64 -

31 70

32 70 -

33 67

34 65

35 68

²

∑X 2379

X 67,97143

S² 22,8521

S 4,780387

ni 35

ni - 1 34

Log n 1,544068

Khitung 6,095425

K 7

Max 77

Min 57

Rentang 20

Pjg kelas 2,857143

(ni-1)LogSi 46,20349

(ni-1)S² 776,9714

Luas Kls.

Untuk Z

57,00 67,97

20,00 4,78

7 35,0

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-5

No Nilai

77,00 3,00

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

57,00 59,00

0,4618

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

56,50

59,50

1,0494 1 0,002

3 0,002

6,1734 11 3,774

3,080360,00 62,00

63,00 65,00

69,00 71,00 7,9017

66,00 68,00

5,0470 4 0,217

8,4504 4 2,344

8 0,001

= 7,8094

9,49Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² (tabel) =

9,497,809

0,3738

0,1974

0,0440

0,2698

62,50

65,50

68,50

71,50 0,74

0,0629

2,2015 4 1,46975,00 77,00

74,50

Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data

tersebut berdistribusi normal

0,0300

0,0880

0,1764

0,2414

0,2258

0,1442

-2,40

-1,77

-1,14

-0,52

0,11

0,4918

1,37 0,4140

77,50 1,99 0,4769 0,4769

72,00 74,00

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penolakan

Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 225: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

208

Lampiran 25

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 68 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 66

3 65 Pengujian Hipotesis:

4 70 Rumus yang digunakan:

5 62

6 66

7 75

8 74

9 82

10 70 Kriteria yang digunakan

11 65 Ho diterima jika 2(hitung) < 2

(tabel)

12 68

13 65 Pengujian Hipotesis

14 65 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 70 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 78 Rentang = s =

17 65 Banyak kelas = n =

18 70

19 65

20 65

21 72

22 67 -

23 65

24 60 -

25 81

26 70 -

27 65

28 67 -

29 65

30 70 -

31 67

32 62 -

33 60

34 74

35 58

36 66 ²

∑X 2443

X 67,86111

S² 29,4373

S 5,425615

ni 36

ni - 1 35 Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

Log n 1,556303

Khitung 6,135798

K 7

Max 82

Min 58

Rentang 24

Pjg kelas 3,428571

(ni-1) Log Si 51,41143

(ni-1)S² 1030,306

0,1187

0,3507

0,4622

9,497,552

57,50

61,50

65,50

69,50

73,50

77,50

-1,91

-1,17

-0,44

0,30

1,04

1,78

85,50 3,25 0,4994

81,50 2,51

= 7,5520

9,49Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² (tabel) =

0,0054 0,1943 1 3,34182,00 85,00

0,4940

3 0,256

78,00 81,00 0,0318 1,1466 2 0,635

8,3509 7 0,219

74,00 77,00 0,1115 4,0143

70,00 73,00 0,2320

0,211262,00 65,00

66,00 69,00

0,1683

0,2870 10,3314 8 0,526

7,6033

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk Z

12 2,542

0,3795

58,00 61,00

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

0,0924 3,3273 3

0,4719

0,032

7 36

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-6

No Nilai

82,00 4,00

58,00 67,86

24,00 5,43

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penolakan

Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 226: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

209

Lampiran 26

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 75 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 66

3 68 Pengujian Hipotesis:

4 73 Rumus yang digunakan:

5 70

6 80

7 71

8 65

9 78

10 65 Kriteria yang digunakan

11 71 Ho diterima jika 2(hitung) < 2

(tabel)

12 66

13 68 Pengujian Hipotesis

14 60 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 70 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 60 Rentang = s =

17 65 Banyak kelas = n =

18 75

19 70

20 65

21 65

22 70 -

23 70

24 65 -

25 65

26 70 -

27 73

28 70 -

29 60

30 72 -

31 65

32 65 -

33 73

34 72

35 68

²

∑X 2404

X 68,68571

S² 22,3395

S 4,726468

ni 35

ni - 1 34

Log n 1,544068

Khitung 6,095425

K 7

Max 80

Min 60

Rentang 20

Pjg kelas 2,857143

(ni-1) LogSi 45,86849

(ni-1)S² 759,5429

0,0157

0,2242

78,00 80,00

77,50 1,86 0,4689

0,8709 2

0,0782 2,7377 2 0,1988

= 5,5709

9,49Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² (tabel) =

80,50 2,50 0,4938

0,0249 1,4639

9 0,0434

72,00 74,00 0,1665 5,8260

69,00 71,00 0,2399

5 0,1171

5 1,2464

63,00 65,00

66,00 68,00

0,1548 5,4194 9

0,2342

7 35

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk Z

2,3657

60,00 62,00

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

0,0693 2,4266 3 0,1355

0,4740

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-7

No Nilai

80,00 3,00

60,00 68,69

20,00 4,73

Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data

tersebut berdistribusi normal

9,495,571

59,50

62,50

65,50

68,50

71,50

74,50

-1,94

-1,31

-0,67

-0,04

0,60

1,23

0,4047

0,2498

0,3907

8,1962

8,3963

75,00 77,00

Daerah

penerimaan Ho

Daerah penolakan

Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 227: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

210

Lampiran 27

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

1 75 H1 : Data tidak berdistribusi normal

2 67

3 66 Pengujian Hipotesis:

4 70 Rumus yang digunakan:

5 72

6 60

7 80

8 70

9 72

10 78 Kriteria yang digunakan

11 65 Ho diterima jika 2(hitung) < 2

(tabel)

12 65

13 66 Pengujian Hipotesis

14 77 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 70 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 70 Rentang = s =

17 66 Banyak kelas = n =

18 70

19 72

20 65

21 65

22 67 -

23 72

24 70 -

25 70

26 60 -

27 65

28 65 -

29 65

30 70 -

31 60

32 65 -

33 66

34 72

∑X 2328

X 68,47059

S² 23,04456

S 4,800475

ni 34

ni - 1 33

Log n 1,531479

Khitung 6,05388

K 7

Max 80

Min 60

Rentang 20

Pjg kelas 2,857143

(ni-1) Log Si 44,96476

(ni-1)S² 760,4706

0,2320

0,0024

9,493,596

59,50

62,50

65,50

68,50

71,50

74,50

-1,87

-1,24

-0,62

0,01

0,63

1,26

0,2360

0,3954

1,738178,00 80,00

77,50

Untuk α = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh χ2 (tabel) =

χ2

80,50 2,51 0,4939

= 3,5957

9,49

1,88 0,4700

5 0,0327

75,00 77,00

0,2336

0,0746 2,5353 2 0,1130

0,0239 0,8120 2

7,9409 8 0,0004

7 34,0

0,4692

Luas Kls.

Untuk Z

0,2344 7,9704 6 0,4871

5,4816

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

0,0760 2,5827 3 0,0674

0,1612 8 1,1570

0,3932

UJI NORMALITAS

DATA NILAI KELAS X-8

No Nilai

80,00 3,00

60,00 68,47

20,00 4,80

Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data

tersebut berdistribusi normal

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

60,00 62,00

63,00 65,00

66,00 68,00

72,00 74,00 0,1594 5,4210

69,00 71,00

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 228: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

211

Lampiran 28

Hipotesis :

Ho :2

1 = 22 = 2

3 …. 28

H1: 2

1≠ 2

2≠ 2

3… 2

8

Kriteria:

Pengujian Hipotesis

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:

=

Harga satuan B

= (Log S2

) S (ni - 1)

= x=

= (Ln 10) { B - S(ni-1) log Si2}

==

Untuk = 5% dengan dk = k - 1 =8 - 1 = 7 diperoleh 2 (tabel) =

UJI HOMOGENITAS POPULASI

Karena2

(hitung) (10,63) <2

(tabel) (14,07) maka data antar kelompok

mempunyai varians yang sama

415,452310,633

14,07

10,6331 14,07

1,4949 281420,07

2

2,3026 420,0702

Log S2

1,4949

B

S2 =

S(ni-1) Si2

8782,4995=

S 289 281 248,47 8782,50

31,254S(ni-1) 281

=

1,4689 51,411

23,04 760,47 1,3626

29,44 1030,3145,86844,965

11,8056 415,452

E 35

H 34 33

F 36 3534 22,85 776,97 1,3589

60,20837 26,57 983,26

46,203

A 37

1,4245 52,705C 37 36 47,04 1693,30 1,6724D 38

1259,68 1,5440 55,582

Ho diterima jika2 (hitung) <

2(tabel) (1-a) (k-1)

2(a)(k-1)

35G

log Si2

B 37 36 34,99

1,3491759,5422,3434

Sampel ni dk = ni -1 (dk) log Si2

36 42,19 1518,97 1,6252 58,509

Si2

(dk) Si2

Daerah

penolakan Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penerimaan Ho

Daerah

penolakan Ho

Page 229: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

212

Lampiran 29

Hipotesis

H0 : m1 = m2 = m3 = m4 = . . . . = m8

H1 : Tidak semua mi sama, untuk i = 1, 2, 3, 4, … 8

Kriteria:

Ho diterima apabila F hitung < F a (k-1)(n-k)

Pengujian Hipotesis

Jumlah Kuadrat

1. Jumlah Kuadrat rata-rata (RY)

+ + 2

+ +

2

=

2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)

2 2 2 2

= -

=

3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)

=2 + 2 + 2 + . . .+ 2

=

4. Jumlah kuadrat dalam (DY)

= JK tot - RY - AY

= - -

=

x 2517 2509 2543 2606 2379 2443 2404

X5 X6 X7X1 X2 X3 X4

KELASNo

n 37 37 37 38 35 36 35

19729,00

289

35 36 35

2606 2379 2443 2404

67,86 68,69

2328

=(SXi)

2

-

37=

2517

37 37 38

X8

2328

34

68,47

0

1355649

DY

1355649,00

JK tot 66 75 65

2328

37 37 37

8782,500

AY

2509 2543

RY =(SX)2

n

X 68,03 67,81 68,73 68,58 67,97

F (k-1)(n-k)

RYni

ANALISIS VARIANS

MENGHITUNG KESAMAAN RATA-RATA

1346829

1346866,5

37,985

1346828,52

1346828,516 37,9849

34=

2517 2509 2543

34

=19729,00

289

1346828,52

Daerah

penolakan Ho

Daerah

penerimaan Ho

+ + -+ ... +

Page 230: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

213

Lampiran 29

Tabel Ringkasan Anava

dk JK KT F

Rata-rata 1 RY k = RY : 1

Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) A

Dalam Kelompok S(ni - 1) DY D = DY: (S(ni-1)) D

Total Sni SX2

dk JK KT F F tabel

Rata-rata 1

Antar Kelompok 7

Dalam Kelompok

Total

Kesimpulan

Karena Ftabel (2,042) < F (0,05)(6:281) 0,174 maka Ho diterima.

0,17362 2,042

Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

2,042

31,25

Sumber Variasi

Sumber Variasi

1346829

8782

38

281

1355649

0,1745,43

1346829

289

Daerah penolakan

HoDaerah

penerimaan Ho

Page 231: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

214

Lampiran 30

No Kode Skor Nilai No Kode Skor Nilai

1 E-01 23 77 1 K-01 21 70

2 E-02 23 77 2 K-02 20 67

3 E-03 27 90 3 K-03 23 77

4 E-04 23 77 4 K-04 19 63

5 E-05 25 83 5 K-05 20 67

6 E-06 26 87 6 K-06 19 63

7 E-07 20 67 7 K-07 19 63

8 E-08 27 90 8 K-08 20 67

9 E-09 19 63 9 K-09 23 77

10 E-10 17 57 10 K-10 24 80

11 E-11 22 73 11 K-11 25 83

12 E-12 25 83 12 K-12 18 60

13 E-13 22 73 13 K-13 22 73

14 E-14 25 83 14 K-14 18 60

15 E-15 23 77 15 K-15 21 70

16 E-16 23 77 16 K-16 18 60

17 E-17 27 90 17 K-17 24 80

18 E-18 25 83 18 K-18 20 67

19 E-19 22 73 19 K-19 21 70

20 E-20 26 87 20 K-20 19 63

21 E-21 20 67 21 K-21 20 67

22 E-22 19 63 22 K-22 16 53

23 E-23 22 73 23 K-23 20 67

24 E-24 20 67 24 K-24 24 80

25 E-25 19 63 25 K-25 20 67

26 E-26 23 77 26 K-26 18 60

27 E-27 27 90 27 K-27 20 67

28 E-28 26 87 28 K-28 18 60

29 E-29 25 83 29 K-29 22 73

30 E-30 26 87 30 K-30 21 70

31 E-31 25 83 31 K-31 20 67

32 E-32 22 73 32 K-32 21 70

33 E-33 23 77 33 K-33 17 57

34 E-34 25 83 34 K-34 20 67

35 K-35 21 70

∑X 2640 ∑X 2375

n134 n₂ 35

x₁ 77,65 x₂ 67,86

S1² 81,27 S2² 49,07

S19,015 S2

7,00

Nilai Min 57 Nilai Min 53Nilai Max 90 Nilai Max 83

EKSPERIMEN (kelas X-8) KONTROL (kelas X-7)

DATA NILAI POST TEST

Page 232: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

215

Lampiran 31

DATA AKHIR (POST TEST ) KELAS EKSPERIMEN (X-8)

No Nilai Hipotesis

1 77 Ho : Data berdistribusi normal

2 77 H

: Data tidak berdistribusi normal

3 90

4 77 Pengujian Hipotesis:

5 83 Rumus yang digunakan:

6 87

7 67

8 90

9 63

10 57 Kriteria yang digunakan

11 73 Ho diterima jika 2 <

2 tabel

12 83

13 73 Pengujian Hipotesis

14 83 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 77 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 77 Rentang = s =

17 90 Banyak kelas = n =

18 83

19 73

20 87

21 67

22 63 -

23 73

24 67 -

25 63

26 77 -

27 90

28 87 -

29 83

30 87 -

31 83

32 73 -

33 77

34 83 -

∑X 2640 ²(hitung)

X 77,647

S² 81,266

S 9,015 Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² (tabel) =

ni 34

ni - 1 33

Khitung 6,054

K 7

Max 90 Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

Min 57

Rentang 33

Pjg kelas 4,714

9,497,628

= 7,628

9,49

91,50 1,537 0,438

0,016

82,00 86,00 81,50 0,427 0,165 0,172 5,831 7 0,234

0,216 7,34777,00 81,00 76,50 -0,127

0,140 4,744 3

7

72,00 76,00 71,50 -0,682 0,252

67,00 71,00 66,50 -1,237 0,392

-1,791 0,463

-2,346 0,491 0,02757,00 61,00 56,50

62,00 66,00 61,50

Luas Kls.

Untuk Z

33,00 9,01

7 34

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

UJI NORMALITAS

87,00 91,00 86,50 0,982 0,337

90,00 5

57,00 77,65

1 0,006

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

0,101 3,429 8 6,093

0,071 2,431 3 0,133

0,923

0,641

6,858 5 0,5040,202

0,051

Daerah penerimaan

Ho

Daerah penolakan

Ho

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 233: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

216

Lampiran 32

No Nilai Hipotesis

1 70 Ho : Data berdistribusi normal

2 67 H

: Data tidak berdistribusi normal

3 77

4 63 Pengujian Hipotesis:

5 67 Rumus yang digunakan:

6 63

7 63

8 67

9 77

10 80 Kriteria yang digunakan

11 83 Ho diterima jika 2

hitung < 2 tabel

12 60

13 73 Pengujian Hipotesis

14 60 Nilai maksimal = Panjang Kelas =

15 70 Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =

16 60 Rentang = s =

17 80 Banyak kelas = n =

18 67

19 70

20 63

21 67

22 53 -

23 67

24 80 -

25 67

26 60 -

27 67

28 60 -

29 73

30 70 -

31 67

32 70 -

33 57

34 67 -

35 70

∑X 2375 ²(hitung)

X 67,857

S² 49,067

S 7,00 Untuk = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 4 diperoleh ² tabel =

ni 35

ni - 1 34

Khitung 6,095

K 7

Max 83 Karena ²(hitung) berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

Min 53

Rentang 30

Pjg kelas 4,286

= 4,751

9,49

87,50 2,813 0,498

83,00 87,00

82,50 2,099 0,482

0,015 0,540 1 0,391

78,00 82,00 0,065 2,277 3 0,230

68,00 72,00

63,00 67,00

0,6000,168 5,87773,00 77,00 4

2,718

9,306 6 1,1750,266

0,258 9,043 14

0,154 5,392 5 0,028

53,00 57,00

58,00 62,00

0,056 1,972

UJI NORMALITAS

83,00 5

53,00 67,79

DATA AKHIR (POST TEST ) KELAS KONTROL (X-7)

2 0,000

Kelas IntervalBatas

Kelas

Z untuk

batas kls.

Peluang

untuk Z

Luas

Kls.

0,485

30,00 7,00

7 35

Ei Oi(Oi-Ei)²

Ei

4,751 9,49

52,50

57,50

62,50

67,50

72,50

77,50

-2,183

-1,470

-0,756

-0,042

0,672

1,386

0,429

0,275

0,017

0,249

0,417

Daerah penerimaan

Ho

Daerah

penolakan

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 234: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

217

Lampiran 33

Hipotesis

H

: µ₁ ≤ µ₂

H

: µ₁ > µ₂

untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Kriteria:

Ho diterima apabila F (hitung) ≤ F ½α(nb-1):(nk-1)

F ½ (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

81,2656

49,06723

dk pembilang : nb-1 = 33

dk penyebut : nk-1 = 34

Kesimpulan

1,66

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL POST TEST

ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL

Variasi Eksperimen Kontrol

Uji Hipotesis

Sumber Kelompok Kelompok

n

Mean

Varians (S2)

Standar deviasi (S)

1,66

1,99

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui F(hitung) ≤ F (0,025)(33:34), maka Ho diterima. Karena F

berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai

varians yang tidak berbeda.

Pada α = 5% dengan :

2375

35

67,86

49,07

7,00

F : =

2640

34

77,65

81,27

9,01

Jumlah

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah penolakan HoDaerah penerimaan Ho

terkecilVarians

terbesarVariansF

Page 235: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

218

Lampiran 34

Page 236: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

219

Lampiran 35

Rumus yang digunakan untuk menghitung pengaruh variabel yaitu :

Keterangan:

rb = koefisien korelasi biserial

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

p = proporsi jumlah siswa pada kelompok eksperimen

q = proporsi jumlah siswa pada kelompok kontrol

u = tinggi ordinat pada kurva normal baku pada titik z yang memotong

bagian luas normal baku menjadi bagian p dan q

S y = simpangan baku untuk semua nilai dari kedua kelompok

Tingkat Hubungan

=

=

p = 34

69

q = 1 =

u = dari nilai p dan q diperoleh z = (Daftar Z atau tabel kurva normal, Annas(2009: 486))

dari nilai z =

(Daftar E atau tabel ordinat Y untuk lengkungan normal standart pada titik Z, Sudjana(2005 : 489))

S y =

maka:

r b x

x

Selanjutnya dihitung standar errornya (SE) dengan menggunakan persamaan:

=

Karena rb (0,65) > SE rb*1,96 (0,30), maka dapat disimpulka bahwa korelasinya reliabel

ANALISIS TERHADAP PENGARUH VARIABEL

Berdasarkan hasil rb (0,65288173) yang diperoleh, maka pengaruh metode e-learning berbasis

MOODLE dengan pendekatan CTL terhadap hasil belajar kimia dalam penelitian ini

dikategorikan kuat.

Kesimpulan :

SE rb

SE rb * 1,96 = 0,30

0,15

0,02 didapat tinggi ordinat u = 0,399

= 0,65

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

0,20 ≤ x < 0,40

0,40 ≤ x < 0,60

0,60 ≤ x < 0,80

0,80 ≤ x ≤ 1,00

= 0,49

Sangat kuat

Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi biserial (r b )

9,40=

77,65 67,86 0,49 0,51

0,40

77,65

67,86

0,4928 0,51

0,00 ≤ x < 0,20

Interval Koefisien

9,40

0,02

y

buS

pqYYr 21

1Y

2Y

1Y

2Y

NY

pqr SE b

Page 237: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

220

Lampiran 36

Keterangan :

KD = koefisien determinasi

rb = koefisien korelasi biserial

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

KD = ( )² ×

= %

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan

bahwa metode e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL

memberikan kontribusi sebesar 42,63% terhadap hasil belajar siswa.

KOEFISIEN DETERMINASI

Rumus yang digunakan yaitu :

42,63

100%0,65

100% x rKD2

b

Page 238: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

221

Lampiran 37

No No

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

19 19

20 20

21 21

22 22

23 23

24 24

25 25

26 26

27 27

28 28

29 29

30 30

31 31

32 32

33 33

34 34

35

KELOMPOK EKSPERIMEN

KODE NILAI KETUNTASAN KETUNTASAN

PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATERI

LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS

E-23

E-09

E-10

E-11

E-12

E-13

E-14

E-01

E-02

E-03

E-04

E-05

E-06

E-07

E-08

83

77

E-30

E-31

E-32

E-33

E-34

77

77

90

77

83

E-24

E-25

E-26

E-27

E-28

E-29

E-15

E-16

E-17

E-18

E-19

E-20

E-21

E-22

Tuntas

77

90

87

67

90

63

57

73

87 Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

K-04

83

73

77

83

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

67

63

77

90

87

83

83

73

87

67

63

73

83

73

K-17

Tuntas

KELOMPOK KONTROL

KODE

K-01

K-02

K-03

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

K-29

K-30

K-31

K-32

K-33

K-22

K-23

K-24

K-25

K-26

K-27

NILAI

70

67

77

63

67

63

63

K-28

K-16

K-05

K-06

K-07

K-08

K-09

K-18

K-19

K-20

K-21

K-10

K-11

K-12

K-13

K-14 60

70

60

80

67

70

67

77

80

83

60

73

K-15

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

60

73

70

67

63

67

60

67

53

67

80

67

K-34

K-35

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

tuntastuntas 88,24%

Tidak Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

Tidak Tuntas

Tuntas

70

57

67

70

11,76% 31,43%tidak

Persentase

ketuntasan

rata-rata

Persentase

ketuntasan

2640

77,64705882

tidak

2375

68,57%

rata-rata 67,85714286

Page 239: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

222

Lampiran 39

Hipotesis

Ho : μ < 65 (belum mencapai ketuntasan belajar)

H

: μ ≥ 65 (sudah mencapai ketuntasan belajar)

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

H₁ diterima jika t > t(1-α)(n-1)

Dari data diperoleh:

65

34

Untuk α = 5% dengan dk = 33 diperoleh t(1-α)(n-1) =

Daerah penolakan Ho

Karena t berada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

kelompok eksperimen setelah perlakuan lebih besar sama dengan 65 atau sudah

mencapai ketuntasan hasil belajar

Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kelompok Eksperimen

Tuntas jika % ≥

Tidak tuntas jika % <

% = Jumlah siswa dengan nilai > 65

Jumlah siswa

= 30 X 100%

34

= %

Karena persentase ketuntasan belajar lebih dari 85% maka kelas eksperimen

sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal

t =77,65

=8,180

Sumber Kelompok

x 77,647

Variasi Eksperimen

Jumlah 2640

n 34

2,035

UJI KETUNTASAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

88,24

85%

X 100%

85%

81,266

2,03 8,180

Standar deviasi (S) 9,015

Varians (S²)

9,01

Daerah penerimaan

Ho

n

S

xt 0

Page 240: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

223

Lampiran 39

Hipotesis

Ho : μ < 65 (belum mencapai ketuntasan belajar)

H

: μ ≥ 65 (sudah mencapai ketuntasan belajar)

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

H₁ diterima jika t > t(1-α)(n-1)

Dari data diperoleh:

65

35

Untuk α = 5% dengan dk = 34 diperoleh t(1-α)(n-1) =

Daerah penolakan Ho

Karena t berada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

kelompok kontrol setelah perlakuan lebih besar sama dengan 65 atau sudah

mencapai ketuntasan hasil belajar

Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kelompok Kontrol

Tuntas jika % ≥

Tidak tuntas jika % <

% Jumlah siswa dengan nilai > 65

Jumlah siswa

24

35

= %

Karena persentase ketuntasan belajar kurang dari 85% maka kelas kontrol

sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal

2,032

t

UJI KETUNTASAN BELAJAR KELAS KONTROL

n 35

Sumber Kelompok

Variasi

X 100%

85%

=2,413

2,413

Kontrol

Jumlah 2375

X 100%

85%

=

x

Standar deviasi (S) 7,005

=

=67,86

7,00

2,03

67,857

Varians (S²) 49,067

68,57

Daerah penerimaan

Ho

n

S

xt 0

Page 241: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

224

Lampiran 40

PEDOMAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF

Jenis Penilaian : Afektif

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks

A. TUJUAN

Mengamati dan menilai sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran didalam

kelas.

B. INDIKATOR

1. Kehadiran di kelas

5 = hadir di kelas tepat waktu dan mengikuti pelajaran sampai selesai

4 = hadir di kelas terlambat tetapi mengikuti pelajaran sampai selesai

3 = hadir di kelas tetapi sering meninggalkan pelajaran dan kembali ke kelas

2 = hadir di kelas tetapi meninggalkan pelajaran dan tidak kembali lagi ke

kelas

1 = tidak hadir di kelas

2. Keseriusan dan ketepatan waktu mengerjakan tugas

5 = sangat serius mengerjakan tugas dan menyerahkan tugas tepat waktu

4 = serius mengerjakan tugas tetapi terlambat menyerahkan tugas

3 = kurang serius mengerjakan tugas tetapi tepat waktu menyerahkan tugas

2 = kurang serius mengerjakan tugas dan terlambat menyerahkan tugas

1 = tidak serius dan tidak menyerahkan tugas

3. Keberanian Siswa mengerjakan tugas di depan kelas

5 = selalu mengerjakan tugas di depan kelas dengan kemauan sendiri

4 = selalu mengerjakan tugas tetapi terlambat menyerahkan tugas

3 = pernah mengerjakan tugas di depan kelas dengan kemauan sendiri

2 = pernah mengerjakan tugas di depan kelas atas perintah guru

Page 242: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

225

Lampiran 40

1 = tidak pernah mengerjakan tugas di depan kelas

4. Perhatian dalam mengikuti pelajaran

5 = penuh perhatian dan sering menyampaikan pendapat

4 = penuh perhatian tetapi jarang menyampaikan pendapat

3 = kurang perhatian tetapi sering menyampaikan pendapat

2 = kurang perhatian dan jarang meyampaikan pendapat

1 = tidak perhatian.

5. Menghargai pendapat orang lain

5 = selalu mendengarkan sampai selesai dan tidak pernah menyalahkan

pendapat orang lain

4 = mendengarkan tertapi sering menyalahkan pendapat orang lain

3 = kurang mendemgarkan dan tidak pernah menyalahkan pendapat orang

lain

2 = kurang mendengarkan dan sering meyalahkan pendapat orang lain

1 = tidak mendengarkan

6. Kecakapan bertanya di dalam kelas

5 = mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan benar

4 = mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas

3 = mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar

2 = kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan benar

1 = tidak pernah menyampaikan pertanyaan

7. Kecakapan berkomunikasi lisan dalam menyampaikan pendapat/suatu

informasi

5 = mampu berkomunikasi dengan jelas dan benar

4 = mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas

3 = mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi kurang benar

2 = kurang mampu berkomunikasi dengan jelas dan benar

Page 243: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

226

Lampiran 40

1 = tidak mampu berkomunikasi dengan jelas dan benar

8. Menggali informasi melalui alat/sumber belajar lain

5 = membawa alat/sumber belajar lain dengan lengkap dan berfungsi

dengan baik

4 = membawa alat/sumber belajar lain tidak lengkap tetapi berfungsi dengan

baik

3 = membawa alat/sumber belajar lain dengan lengkap tetapi tidak berfungsi

dengan baik

2 = membawa alat/sumber belajar tidak lengkap dan tidak berfungsi dengan

baik

1 = tidak membawa alat/sumber belajar lain

9. Kelengkapan buku catatan

5 = catatan ditulis dengan rapi dan lengkap

4 = catatan ditulis kurang rapi tetapi lengkap

3 = catatan ditulis dengan rapi tetapi kurang lengkap

2 = catatan ditulis kurang rapi dan kurang lengkap

1 = tidak mencatat

10. Kemampuan memecahkan masalah

5 = mampu menyelesaikan lebih dari 1 permasalahan dengan sangat logis

dan sangat kritis

4 = mampu menyelesaikan 1 permasalahan dengan sangat logis dan kritis

3 = mampu menyelesaikan 1permasalahan dengan logis dan kritis

2 = mampu menyelesaikan 1 permasalahan dengan kuran logis dan kurang

kritis

1 = mampu menyelesaikan 1 permasalahan dengan tidak logis dan tidak

kritis

Page 244: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

227

Lampiran 40

Pedoman penilaian :

Skor maksimal : 10 x 5 = 50

100%xmaksimalskor

diperolehyangskorNILAI

Kriteria:

Sangat Baik : 85 < X ≤ 100

Baik : 70 < X ≤ 85

Cukup : 55 < X ≤ 70

Kurang : 40 < X ≤ 55

Sangat Kurang : 25 < X ≤ 40

Kriteria ketuntasan : tuntas apabila sikap afektif siswa minimal cukup baik

Page 245: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

228

Lampiran 41

No Responden P I P IIPeringkat

PI

Peringkat

P IIb b²

1R-1

26 25 8,3 10,3 -2 4

2 R-2 25 25 10,5 10,2 0,3 0,09

3 R-3 27 27 5,3 4,2 1,1 1,21

4 R-4 26 24 8,3 13,5 -5,2 27,04

5 R-5 27 29 5,3 1 4,3 18,49

6 R-6 23 25 14,5 10,3 4,2 17,64

7 R-7 28 27 2,3 4,2 -1,9 3,61

8 R-8 28 27 2,3 4,2 -1,9 3,61

9 R-9 23 24 14,5 13,5 1 1

10 R-10 24 26 13 9 4 16

11 R-11 28 27 2,3 4,2 -1,9 3,61

12 R-12 26 27 8,3 4,2 4,1 16,81

13 R-13 27 28 5,3 2,5 2,8 7,84

14 R-14 25 24 10,5 13,5 -3 9

15 R-15 29 28 1 2,5 -1,5 2,25

132,2

Instrumen dinyatakan reliabel apabila rel ≥ 0,60

rel =

Karena hasil perhitungan rel (0,634571429) ≥ 0,60 maka sudah dapat dinyatakan reliabel.

ANALISIS RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI

0,763928571

Ʃb²

rel = 1 -6 x 204,64

15 (15² - 1)

Page 246: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

229

Lampiran 42

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

1 Agung Adi Saputra

2 Alma Festi

3 Ana Septiana

4 Anastasia Ika Ayu

Saputri5 Andhika Kusuma

Nugraha6 Anifa Madiastuti

7 Arda Ardiyantoko

8 Ari Kurnia

9 Asna Nur Aini

10 Brono Ageng Maulana

11 Dimas Tinta Wijaya

12 Edy Yusuf Saputro

13 Ela Nur Arizka

14 Fatma Widianingsih

15 Fauzy Agustian

16 Fitri Yunitasari

17 Fitriyani

18 Khoirul anwar

19 Laras Ludfiyati

20 Lia Safitri

21 M. Abdul Azis

22 Maeli Wafda Imala

23 Meita Putri Utami

24 Nova Aprilia Utari

25 Novi Anggun Wijayanti

26 Novita Nurcahyati

27 Putri Retno Asih

28 Ratri Pamuji

29 Sefiana Tri Indarwati

30 Sefko Bintang Guntara

31 Setiaji

32 Siti Rohmatul Ummah

33 Tsanas Egar

Puspanagari34 Vidya Enda Septia A.

Observer

...............

LEMBAR OBSERVASI ASPEK AFEKTIF MATA PELAJARAN KIMIA KELAS EKSPERIMEN

No Nama

Kehadiran di

Kelas

Keseriusan dan

Ketepatan

Waktu

Menyerahkan

Tugas

Keberanian Siswa

Mengerjakan

Tugas di depan

Kelas

Perhatian dalam

Mengikuti

Pelajaran

Menghargai

Pendapat Orang

Lain

Kecakapan

Bertanya di

dalam Kelas

Kecakapan

Berkomunikasi

Lisan

Menggali

Informasi

Melalui

Alat/Sumber

Belajar Lain

Kelengkapan

Buku Catatan

Kemampuan

Memecahkan

MasalahSkor

Total

Page 247: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

231

Lampiran 44

1 Agung Adi Saputra

2 Alma Festi

3 Ana Septiana

4 Anastasia Ika Ayu

Saputri5 Andhika Kusuma

Nugraha6 Anifa Madiastuti

7 Arda Ardiyantoko

8 Ari Kurnia

9 Asna Nur Aini

10 Brono Ageng Maulana

11 Dimas Tinta Wijaya

12 Edy Yusuf Saputro

13 Ela Nur Arizka

14 Fatma Widianingsih

15 Fauzy Agustian

16 Fitri Yunitasari

17 Fitriyani

18 Khoirul anwar

19 Laras Ludfiyati

20 Lia Safitri

21 M. Abdul Azis

22 Maeli Wafda Imala

23 Meita Putri Utami

24 Nova Aprilia Utari

25 Novi Anggun Wijayanti

26 Novita Nurcahyati

27 Putri Retno Asih

28 Ratri Pamuji

29 Sefiana Tri Indarwati

30 Sefko Bintang Guntara

31 Setiaji

32 Siti Rohmatul Ummah

33 Tsanas Egar Puspanagari

34 Vidya Enda Septia A.

No NamaSkor Total Rata-rata skor

total P I dan P

Rata-rata

skor siswaNilai

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KELAS EKSPERIMEN

Baik

P I P II

39 41 40 4 80

Kriteria

43 44 43,5 4,35 87

39 38 38,5 3,85 77

Sangat Baik

Baik

30 33 31,5 3,15 63

37 35 36 3,6 72

Cukup

Baik

35 35 35 3,5 70

38 39 38,5 3,85 77

Cukup

Baik

41 41 41 4,1 82

42 40 41 4,1 82

Baik

Baik

34 32 33 3,3 66

36 35 35,5 3,55 71 Baik

Cukup

37 39 38 3,8 76 Baik

38 35 36,5 3,65 73 Baik

41 33 37 3,7 74 Baik

40 41 40,5 4,05 81 Baik

37 34 35,5 3,55 71 Baik

36 38 37 3,7 74 Baik

35 33 34 3,4 68 Cukup

39 37 38 3,8 76 Baik

33 31 32 3,2 64 Cukup

37 38 37,5 3,75 75 Baik

36 39 37,5 3,75 75 Baik

36 37 36,5 3,65 73 Baik

38 38 38 3,8 76 Baik

36 35 35,5 3,55 71 Baik

41 40 40,5 4,05 81 Baik

36 36 36 3,6 72 Baik

37 36 36,5 3,65 73 Baik

39 36 37,5 3,75 75 Baik

85 Baik

36 34 35 3,5 70 Cukup

34 36 35 3,5 70 Cukup

Baik37,47058824 3,74705882 74,94

42 42 42 4,2 84 Baik

43 41 42 4,2 84 Baik

42 43 42,5 4,25

Page 248: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

232

Lampiran 44

1 Aspek 1

2 Aspek 2

3 Aspek 3

4 Aspek 4

5 Aspek 5

6 Aspek 6

7 Aspek 7

8 Aspek 8

9 Aspek 9

10 Aspek 10

∑ =

x =

ANALISIS ASPEK LEMBAR OBSERVASI KELAS EKSPERIMEN

147 145 146 4,294117647 Sangat Tinggi

KriteriaP I P II

No Aspek Ke-Skor Total Rata-rata skor

total P I dan P

Rata-rata skor

aspek

121 118 119,5 3,514705882 Tinggi

145 148 146,5 4,308823529 Sangat Tinggi

123 114 118,5 3,485294118 Sedang

125 123 124 3,647058824 Tinggi

117 116 116,5 3,426470588 Sedang

122 118 120 3,529411765 Tinggi

118 118 118 3,470588235 Sedang

146 147 146,5 4,308823529 Sangat Tinggi

119 118 118,5 3,485294118 Sedang

Tinggi

37,47058824

3,747058824

Page 249: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

233

Lampiran 45

1 Ajeng Hikmah Dona

Ariesta2 Alfiyah

3 Ananda Arifah

Unifahrulli4 Anggie Desta Ervita

5 Anissa Tanjung

6 Annisa Lestiyaningrum

7 Bagus Masaji

8 Chusniati Dewi

9 Dadang Sudrajad

10 Dea Andi Susila

11 Devya Nelavani

12 Dinda Permatasari

13 Dwi Lestari

14 Dwi Sehful Anwar

15 Ervina Purna Ningsih

16 Fika Ujikfatul Fitria

17 Fikri Sarifatun Nisa

18 Ika Susana

19 Juniyanto

20 Kholik Munandar

21 Mas Bagus Muhsoqih

22 Muhamad Bayu

Darmawan23 Muhammad Faizal

Dzikri24 Niken Belawulan

25 Novaldy Hernugroho

Hidayat26 Nur Wicahyono

27 Pipit Nurma Sari

28 Risqi Triswanti

29 Rizky Kurniawati

30 Sandi Rahayu Ningrum

31 Septian Pratama

Wijanarko32 Setya Yoga Mahardhika

33 Sri Devi Yusnia Sari

34 Virna Gupitasari

35 Windi Susanti

No Nama

Skor TotalRata-rata skor

total P I dan P II

Rata-rata

skor siswaNilai Kriteria

P I P II

ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KELAS KONTROL

35 40 37,5 3,75 75

40 34 37 3,7 74

Baik

Baik

36 34 35 3,5 70

43 41 42 4,2 84

Cukup

Baik

37 32 34,5 3,45 69

40 43 41,5 4,15 83

Cukup

Baik

38 35 36,5 3,65 73

38 34 36 3,6 72

Baik

Baik

34 36 35 3,5 70

36 36 36 3,6 72

Cukup

Baik

36 40 38 3,8 76 Baik

35 33 34 3,4 68 Cukup

36 31 33,5 3,35 67 Cukup

34 34 34 3,4 68 Cukup

34 30 32 3,2 64 Cukup

33 36 34,5 3,45 69 Cukup

37 37 37 3,7 74 Baik

35 34 34,5 3,45 69 Cukup

36 33 34,5 3,45 69 Cukup

31 30 30,5 3,05 61 Cukup

31 31 31 3,1 62 Cukup

33 33 33 3,3 66 Cukup

34 37 35,5 3,55 71 Baik

34 35 34,5 3,45 69 Cukup

32 34 33 3,3 66 Cukup

31 29 30 3 60 Cukup

32 31 31,5 3,15 63 Cukup

32 35 33,5 3,35 67 Cukup

35 39 37 3,7 74 Baik

33 30 31,5 3,15 63 Cukup

31 32 3,2 64 Cukup

27 29 28 2,8 56 Cukup

33

34,68571429 3,46857143 69,37 Cukup

40 37 38,5 3,85 77 Baik

37 35 36 3,6 72 Baik

34 37 35,5 3,55 71 Baik

Page 250: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

234

Lampiran 45

1 Aspek 1

2 Aspek 2

3 Aspek 3

4 Aspek 4

5 Aspek 5

6 Aspek 6

7 Aspek 7

8 Aspek 8

9 Aspek 9

10 Aspek 10

x =

ANALISIS ASPEK LEMBAR OBSERVASI KELAS KONTROL

Aspek Ke-Skor Total Rata-rata skor

total P I dan P P I P II

Rata-rata skor

aspekKriteriaNo

125 122 123,5

130 131 130,5

4,371428571

3,728571429

119 115 117

154 152 153

Cukup

3,528571429

3,171428571

3,242857143

3,557142857

3,314285714

3,157142857

3,271428571

3,342857143

Tinggi

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Tinggi

34,68571429

3,468571429

∑ =

Sedang

Sedang

114 115 114,5

110 111 110,5

117 115 116

126 123 124,5

114 113 113,5

113 109 111

Sangat Tinggi

Tinggi

Page 251: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

235

Lampiran 46

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI

Jenis Penilaian : Psikomotorik

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : X/ 2

Materi : Larutan elektrolit dan konsep redoks

Judul praktikum : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Tujuan : Mengamati sikap dan keterampilan siswa dalam kegiatan

praktium menguji daya hantar listrik berbagai larutan

dengan alat uji elektrolit membedakan larutan elektrolit

dengan larutan non elektrolit

No. Tahap Aspek

1. Perencenaan

praktikum

1.1 persiapan alat dan bahan

1.2 perlengkapan praktikum yang dibawa

2. Pelaksanaan praktikum 2.1 ketrampilan menggunakan alat

2.2 ketrampilan saat melakukan praktikum

2.3 kerjasama kelompok

3. Penutup praktikum 3.1 kebersihan dan kerapian alat laboratorium

3.2 hasil pengamatan

Page 252: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

236

Lampiran 46

Tindakan :

1. Melakukan setting alat dan bahan

2. Menyiapkan rangkuman.

3. Membawa minuman kemasan sebagai bahan percobaan

4. Terampil merangkai alat uji larutan elektrolit

5. Alat uji larutan elektrolit dapat berfungsi

6. Menggunakan alat dan bahan dengan efisien

7. Partisipasi dalam kelompok

8. Terampil mencelupkan elektroda

9. Terampil mengamati nyala lampu

10. Terampil mengamati gelembung gas

11. Terampil membaca skala voltmeter

12. Melakukan percobaan sesuai dengan alur kerja

13. Mencatat data dengan tepat dan lengkap

14. Melaporkan hasil praktikum sementara

15. Membersihkan alat praktikum

Panduan penilain :

Skor maksimal : 15 x 3 = 45

I. Panduan Skoring

(3) Bila aspek dilakukan dengan baik atau benar

(2) Bila aspek dilakukan dengan kurang baik

(1) Bila aspek dilakukan dengan tidak baik atau buruk

Skor maksimal : 15 aspek x 3 = 45

Page 253: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

237

Lampiran 46

II. Kriteria penskoran

Untuk jumlah skor siswa digunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah skor siswa = 2

II Pdan I Pskor jumlah

Rumus yang digunakan untuk menghitung skor tiap siswa adalah sebagai

berikut:

Rata-rata skor = aspekjumlah

siswaskor jumlah

Untuk menghitung nilai psikomotorik tiap siswa digunakan rumus sebagai

berikut :

100x15

skor rata-RataNilai

Kriteria nilai hasil belajar psikomotorik tiap individu adalah sebagai berikut:

85 < X ≤ 100 Sangat Baik

70 < X ≤ 85 Baik

55 < X ≤ 70 Cukup

40 < X ≤ 55 Kurang

25 < X ≤ 40 Sangat Kurang

Kriteria ketuntasan : tuntas apabila sikap siswa minimal cukup.

Kriteria penskoran hasil belajar psikomotorik tiap aspek sebagai berikut:

2,8 < X 3,0 = sangat tinggi

2,4 < X 2,7 = tinggi

1,9 < X 2,3 = sedang

1,4 < X 1,8 = rendah

1,0 < X 1,3 = sangat rendah

Page 254: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

238

Lampiran 47

No Responden P I P II Peringkat I Peringkat II b b²

1 R-1 39 39 7,5 6,3 1,2 1,44

2 R-2 36 37 14 11,5 2,5 6,25

3 R-3 38 40 9,3 4,5 4,8 23,04

4 R-4 40 39 5,5 6,3 -0,8 0,64

5 R-5 41 42 3,5 1 2,5 6,25

6 R-6 37 38 3,5 9,5 -6 36

7 R-7 39 39 7,5 6,3 1,2 1,44

8 R-8 42 41 1,5 2,5 -1 1

9 R-9 35 37 15 11,5 3,5 12,25

10 R-10 38 40 9,3 4,5 4,8 23,04

11 R-11 40 35 5,5 15 -9,5 90,25

12 R-12 38 38 9,3 9,5 -0,2 0,04

13 R-13 42 41 1,5 2,5 -1 1

14 R-14 37 36 12,5 13,5 -1 1

15 R-15 41 36 12,5 13,5 -1 1

204,64

Instrumen dinyatakan reliabel apabila rel ≥ 0,60

rel =

Karena hasil perhitungan rel (0,634571429) ≥ 0,60 maka sudah dapat dinyatakan reliabel.

ANALISIS RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI

0,634571429

Ʃb²

rel = 1 -6 x 204,64

15 (15² - 1)

Page 255: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

239

Lampiran 48

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Agung Adi Saputra

2 Alma Festi

3 Ana Septiana

4 Anastasia Ika Ayu

Saputri5 Andhika Kusuma

Nugraha6 Anifa Madiastuti

7 Arda Ardiyantoko

8 Ari Kurnia

9 Asna Nur Aini

10 Brono Ageng Maulana

11 Dimas Tinta Wijaya

12 Edy Yusuf Saputro

13 Ela Nur Arizka

14 Fatma Widianingsih

15 Fauzy Agustian

16 Fitri Yunitasari

17 Fitriyani

18 Khoirul anwar

19 Laras Ludfiyati

20 Lia Safitri

21 M. Abdul Azis

22 Maeli Wafda Imala

23 Meita Putri Utami

24 Nova Aprilia Utari

25 Novi Anggun Wijayanti

26 Novita Nurcahyati

27 Putri Retno Asih

28 Ratri Pamuji

29 Sefiana Tri Indarwati

30 Sefko Bintang Guntara

31 Setiaji

32 Siti Rohmatul Ummah

33 Tsanas Egar Puspanagari

34 Vidya Enda Septia A.

LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN

No Nama

Melakukan

setting alat

dan bahan

Menyiapka

n

rangkuman

Membawa

minuman

kemasan

sebagai bahan

percobaan

Terampil

merangkai

alat uji

larutan

elektrolit

Alat uji

larutan

elektrolit

dapat

berfungsi

Menggunak

an alat dan

bahan

dengan

efisien

Partisipasi

dalam

kelompok

Terampil

mencelupkan

elektroda

Terampil

mengamati

nyala lampu

Terampil

mengamati

gelembung

gas

Terampil

membaca

skala

voltmeter

Melakukan

percobaan

sesuai

dengan alur

kerja

Mencatat

data dengan

tepat dan

lengkap

Melaporkan

hasil

praktikum

sementara

Membersih

kan alat

praktikumSkor

total

Page 256: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

240

Lampiran 49

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Ajeng Hikmah Dona

Ariesta2 Alfiyah

3 Ananda Arifah

Unifahrulli4 Anggie Desta Ervita

5 Anissa Tanjung

6 Annisa Lestiyaningrum

7 Bagus Masaji

8 Chusniati Dewi

9 Dadang Sudrajad

10 Dea Andi Susila

11 Devya Nelavani

12 Dinda Permatasari

13 Dwi Lestari

14 Dwi Sehful Anwar

15 Ervina Purna Ningsih

16 Fika Ujikfatul Fitria

17 Fikri Sarifatun Nisa

18 Ika Susana

19 Juniyanto

20 Kholik Munandar

21 Mas Bagus Muhsoqih

22 Muhamad Bayu

Darmawan23 Muhammad Faizal

Dzikri24 Niken Belawulan

25 Novaldy Hernugroho

Hidayat26 Nur Wicahyono

27 Pipit Nurma Sari

28 Risqi Triswanti

29 Rizky Kurniawati

30 Sandi Rahayu Ningrum

31 Septian Pratama

Wijanarko32 Setya Yoga Mahardhika

33 Sri Devi Yusnia Sari

34 Virna Gupitasari

35 Windi Susanti

Melaporkan

hasil

praktikum

sementara

Membersih

kan alat

praktikumSkor

total

Mencatat

data dengan

tepat dan

lengkap

LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL

No Nama

Melakukan

setting alat

dan bahan

Menyiapka

n

rangkuman

Membawa

minuman

kemasan

sebagai bahan

percobaan

Terampil

merangkai

alat uji

larutan

elektrolit

Alat uji

larutan

elektrolit

dapat

berfungsi

Menggunak

an alat dan

bahan

dengan

efisien

Partisipasi

dalam

kelompok

Terampil

mencelupkan

elektroda

Terampil

mengamati

nyala lampu

Terampil

mengamati

gelembung

gas

Terampil

membaca

skala

voltmeter

Melakukan

percobaan

sesuai

dengan alur

kerja

Page 257: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

241

Lampiran 50

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

2,0666667

1,9666667

2,6333333

2,6333333

2,5

2,5666667

2,5333333

2,5666667

NilaiNo KodeP I P II

Kriteria

Rata-rata

Skor

Siswa

ANALISIS PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK

KELAS EKSPERIMEN

E-01 37 40 38,5 45 85,556 Baik

E-02 40 41 40,5 45 90 Baik

2,5666667

2,7

E-04 36 42 39 45 86,667 Baik

E-03 41 34 37,5 45 83,333 Baik2,5

2,6

Sangat Baik

Baik

E-05 40 39 39,5 45 87,778 Baik2,6333333

2,7333333

2,5666667

2,5666667

E-07 39 38 38,5 45 85,556 Baik

E-06 42 40 41 45 91,111

E-08 39 38 38,5 45 85,556 Baik

E-09 27 35 31 45 68,889 Cukup

E-11 39 40 39,5 45 87,778

E-10 29 30 29,5 45 65,556 Cukup

E-12 39 40 39,5 45 87,778 Baik

E-14 38 39 38,5 45 85,556 Baik

E-13 38 37 37,5 45 83,333 Baik

E-16 39 38 38,5 45 85,556 Baik

E-15 37 39 38 45 84,444 Baik

2,5

2,3666667E-18 36 35 35,5 45 78,889 Baik

E-17 37 38 37,5 45 83,333 Baik

2,4333333

2,6E-20 40 38 39 45 86,667 Baik

E-19 37 36 36,5 45 81,111 Baik

2,1

1,9666667E-22 28 31 29,5 45 65,556 Cukup

E-21 30 33 31,5 45 70 Cukup

2,3666667

2,5333333E-24 38 38 38 45 84,444 Baik

E-23 34 37 35,5 45 78,889 Baik

1,9333333

2,3666667E-26 35 36 35,5 45 78,889 Baik

E-25 30 28 29 45 64,444 Cukup

2,4666667

2,3666667E-28 33 38 35,5 45 78,889 Baik

E-27 37 37 37 45 82,222 Baik

E-29 38 36 37 45 82,222 Baik2,4666667

2,4666667E-30 35 39 37 45 82,222 Baik

E-31 40 34 37 45 82,222 Baik2,4666667

E-32 36 37 36,5 45 81,111 Baik2,4333333

E-33 37 34 35,5 45 78,889 Baik2,3666667

E-34 36 40 38 45 84,444 Baik2,5333333

36,6470588 81,438

1246 2768,9

Skor Total Rata-rata

skor total P

I dan P II

Skor

Max

Page 258: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

242

Lampiran 50

J

K

L

84,5

Skor

2,4853

Rerata

SkorKriteria

Tinggi

P I

P II

Kode

Aspek

A

Pengamat

Ke-

P I

P II

P I

P II

P I

P II

G

H

I

P I

P II

P I

NoSkor

Pengamat

ANALISIS PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK

KELAS EKSPERIMEN

841

85

80

8884 2,4706 TinggiB2

E

F676

3 C

P II

P I

P II

81,5 2,3971 Tinggi

4 D 2,4118 Tinggi

82

81

82

82

M

82

5 84 2,4706 Tinggi80

88

77,5 2,2794 Sedang79

87 2,5588 Tinggi786

88

P I

P II

85 2,5 Tinggi887

83

P I

P II

81,5 2,3971 Tinggi980

83

84 2,4706 Tinggi1085

83

P I

P II

84,5 2,4853 Tinggi1184

85

P I

P II

85

8384 2,4706 Tinggi12

P II

P I

82

8583,5 2,4559 Tinggi13

P I

P II

P I

P II

82

8483 2,441214 N Tinggi

15 OP I

P II

79

7778 2,2941 Sedang

1244∑

82,933x

Page 259: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

243

Lampiran 51

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

1184 2631,1

34,8235294 77,386

K-33 24 28 26 45 1,7333333 57,778 Kurang Baik

K-35 39 36 37,5 45 2,5 83,333 Baik

K-34 34 36 35 45 77,7782,3333333 Baik

78,889 Baik

K-32 36 35 35,5 45 2,3666667

K-31 36 35 35,5 45 2,3666667

78,889 Baik

K-30 34 32 33 45 2,2 73,333

76,667 Cukup

Cukup

K-29 36 33 34,5 45 2,3

K-28 24 32 28 45 1,8666667 62,222

76,667 Cukup

Cukup

K-27 33 36 34,5 45 2,3

K-26 33 35 34 45 2,2666667 75,556

82,222 Baik

Cukup

K-25 37 37 37 45 2,4666667

K-24 28 26 27 45 1,8 60

75,556 Cukup

Kurang Baik

K-23 33 35 34 45 2,2666667

K-22 27 26 26,5 45 1,7666667 58,889

82,222 Baik

Kurang Baik

K-21 38 36 37 45 2,4666667

K-20 33 37 35 45 2,3333333 77,778

74,444 Cukup

Baik

K-19 32 35 33,5 45 2,2333333

K-18 36 35 35,5 45 2,3666667 78,889

75,556 Cukup

Baik

K-17 34 34 34 45 2,2666667

K-16 37 34 35,5 45 2,3666667 78,889

83,333 Baik

Baik

K-15 38 37 37,5 45 2,5

K-14 33 34 33,5 45 2,2333333 74,444

80 Baik

Cukup

K-13 36 36 36 45 2,4

K-12 25 26 25,5 45 1,7 56,667

85,556 Baik

Kurang Baik

K-11 39 38 38,5 45 2,5666667

K-10 36 37 36,5 45 2,4333333 81,111

76,667 Cukup

Baik

K-09 34 35 34,5 45 2,3

K-08 35 38 36,5 45 2,4333333 81,111

64,444 Cukup

Baik

K-07 32 26 29 45 1,9333333

K-06 35 37 36 45 2,4 80

83,333 Baik

Baik

K-05 39 36 37,5 45 2,5

K-04 25 26 25,5 45 1,7

K-03 38 36 37 45 2,4666667 82,222 Baik

56,667 Kurang Baik

K-02 36 36 36 45 2,4

2,4 80 Baik

80 Baik

K-01 34 38 36 45

P I P II

ANALISIS PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK

KELAS KONTROL

Nilai KriteriaNo Kode

Skor Total Rata-rata

skor total P

I dan P II

Skor

Max

Rata-rata

Skor

Siswa

Page 260: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

244

Lampiran 51

∑ 1184

x 78,933

74,5 2,1912 Sedang15 OP I 75

P II 74

77 2,2647 Sedang14 NP I 77

P II 77

77 2,2647 Sedang13 MP I 75

P II 79

80,5 2,3676 Tinggi12 LP I 83

P II 78

80,5 2,3676 Tinggi11 KP I 82

P II 79

80 2,3529 Tinggi10 JP I 80

P II 80

81,5 2,3971 Tinggi9 IP I 81

P II 82

79,5 2,3382 Tinggi8 HP I 80

P II 79

79 2,3235 Tinggi7 GP I 80

P II 78

77 2,2647 Sedang6 FP I 77

P II 77

82 2,4118 Tinggi5 EP I 77

P II 87

79,5 2,3382 Tinggi4 DP I 77

P II 82

78 2,2941 Sedang3 CP I 79

P II 77

77 2,2647 Sedang

82

2P II 78

BP I 76

8081 2,3824 Tinggi1 A

P I

P II

SkorRerata

SkorKriteria

Pengamat

Ke-

Skor

Penga

mat

NoKode

Aspek

ANALISIS PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK

KELAS KONTROL

Page 261: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

245

Lampiran 52

KISI-KISI KUESIONER TANGGAPAN SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN KIMIA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : X/ 2

Tujuan :

Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia dengan metode

e-learning berbasis MOODLE dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and

Learning)

1. Harapan Guru

No. Aspek Indikator Item

1. Perhatian - Memperhatikan saat proses pembelajaran. 1

2. Rasa Senang - Senang dalam kegiatan pembelajaran.

- Tertarik dengan media pembelajaran.

- Tertarik dengan metode pembelajaran

2

3,4

5,6

3. Interaksi - Bertanya saat proses pembelajaran.

- Berpartisipasi dalam diskusi kelas.

7

10

4. Kerajinan - Mencatat materi yang disampaikan.

- Rajin mengerjakan tugas.

- Membawa buku pelajaran.

7

8

9

5. Percaya diri - Percaya diri dalam menjawab pertanyaan. 10

6. Kedisiplinan - Disiplin mengumpulkan tugas. 11

2. Harapan Siswa

No. Aspek Indikator Item

1. Empati - Perhatian dengan siswa.

- Membantu siswa dalam memecahkan

13

12

Page 262: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

246

Lampiran 52

masalah.

2. Kemampuan

Mengajar

Guru

- Menguasai metode pembelajaran dengan baik.

- Menyampaikan materi dengan jelas dan

mudah dipahami siswa.

18

15,17

3. Interaksi - Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran 14

4. Kebermaknaan - Membantu dalam memperoleh kebermaknaan

materi kimia.

16

5. Kedisiplinan - Disiplin dalam mengajar. 19

6. Keterbukaan - Terbuka dalam memberi nilai. 20

Jumlah 20

I. Panduan Skoring

SS : Sangat Setuju (4)

S : Setuju (3)

TS : Tidak Setuju (2)

STS : Sangat Tidak Setuju (1)

Skor maksimal : 4 x 20 = 80

II. Kriteria penskoran :

Rumus yang digunakan untuk menghitung skor siswa sebagai berikut:

Skor =

Untuk skor tiap aspek secara keseluruhan digunakan rumus sebagai berikut :

Rata-rata skor kelas =

Rata-rata skor aspek digunakan rumus sebagai berikut :

Rata-rata skor aspek = -

Untuk kategori skor dan rata-rata skor aspek adalah sebagai berikut :

3,5 < X 4,0 = sangat tinggi

2,9 < X 3,4 = tinggi

2,3 < X 2,8 = cukup tinggi

Page 263: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

247

Lampiran 52

1,7 < X 2,2 = rendah

1,0 < X 1,6 = sangat rendah

Page 264: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

248

Lampiran 53

LEMBAR KUESIONER

TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah pernyataan berikut ini dengan baik dan benar.

2. Berilah tanda (√ ) pada kolom yang disediakan jika anda setuju dengan

pernyataan tersebut.

3. Waktu yang disediakan adalah 20 menit

4. Jawaban yang kamu berikan tidak mempengaruhi nilai raport.

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya senang dengan mata pelajaran kimia karena

bermanfaat bagi kehidupan.

2. Saya senang dengan media pembelajaran yang digunakan

guru dalam pembelajaran.

3. Pembelajaran dengan media elektronik mendorong saya

untuk lebih berinovasi.

4. Saya dapat dengan mudah memahami pelajaran kimia yang

diajarkan guru karena metode mengajar yang sesuai.

5. Pengaitan materi kimia dengan kehidupan sehari-hari

membuat saya tertarik untuk belajar kimia.

6. Pada setiap pembelajaran kimia, saya ingin kegiatan

pembelajaran menggunakan metode e-learning bisa

diterapkan.

7. Saya berusaha bertanya kepada guru jika kurang memahami

materi kimia yang diajarkan dan menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru dengan rasa percaya diri.

8 Saya selalu mencatat materi dan mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan sungguh-sungguh.

Page 265: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

249

Lampiran 53

9. Saya selalu membawa buku kimia yang digunakan dalam

pembelajaran.

10. Saya berusaha aktif dalam diskusi kelas dengan bertanya

atau memberi tanggapan mengenai materi diskusi

11. Guru kimia saya memberi memotivasi siswa agar

mengumpulkan tugas tepat waktu.

12. Guru kimia saya mau membantu saya saat kesulitan

memahami materi kimia yang diajarkan.

13. Guru kimia saya memberikan perhatian kepada siswa saat

proses pembelajaran.

14. Guru kimia melibatkan saya saat proses pembelajaran.

15. Guru kimia saya menguasai materi yang diajarkan.

16. Guru kimia saya menyampaikan materi dengan mengaitkan

kimia dengan kehidupan sehari-hari sehingga

mempermudah saya dalam memperoleh kebermaknaan

kimia.

17. Semua materi kimia dapat dijelaskan guru dengan baik dan

mudah dipahami.

18. Guru kimia saya mengajar dengan metode pembelajaran

yang menarik.

19. Guru kimia saya tidak terlambat masuk kelas.

20. Guru kimia saya membagikan hasil tes kepada siswa.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Page 266: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

250

Lampiran 54

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 R-1 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 68

2 R-2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 62

3 R-3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 62

4 R-4 4 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 68

5 R-5 3 4 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 55

6 R-6 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 56

7 R-7 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 61

8 R-8 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 61

9 R-9 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 57

10 R-10 3 4 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 56

11 R-11 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 59

12 R-12 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 53

13 R-13 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59

14 R-14 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59

15 R-15 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 66

16 R-16 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 55

17 R-17 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 54

18 R-18 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 53

19 R-19 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 54

20 R-20 3 2 2 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 63

21 R-21 3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 58

22 R-22 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 54

23 R-23 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 2 4 60

24 R-24 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 64

25 R-25 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 64

26 R-26 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 64

27 R-27 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 56

28 R-28 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 60

29 R-29 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 4 59

30 R-30 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 60

Ʃ 88 90 79 89 76 89 97 95 85 94 87 90 87 81 93 88 95 85 88 98 2119

Ʃ² 7744 8100 6241 7921 5776 7921 9409 9025 7225 8836 7569 8100 7569 6561 8649 7744 9025 7225 7744 9604

ơ²b 0,202 0,552 0,309 0,309 0,464 0,447 0,392 0,144 0,282 0,189 0,231 0,552 0,369 0,493 0,3 0,271 0,213 0,42 0,34 0,34 18,57

ơ² t

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas angket adalah :

α : 1 - ΣVbutir

Vt

α = 1 - 6,818

30 - 1 18,57

= 0,655

Karena harga α = 0.65 ˃0,6 maka dapat dikatakan butir angket tanggapan siswa

terhadap pembelajaran kimia sudah reliabel.

ANALISIS REABILITAS ANGKET

6,818390805

30

Aspek

k - 1

No Kode Total

k

Page 267: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

251

Lampiran 54

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas angket adalah :

α : 1 - ΣVbutir

Vt

α = 1 - 6,818

30 - 1 18,57

= 0,655

Karena harga α = 0.65 ˃0,6 maka dapat dikatakan butir angket tanggapan siswa

terhadap pembelajaran kimia sudah reliabel.

30

k - 1

k

Page 268: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

252

Lampiran 55

Jumlah Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor Max

1 R-1 4 3 3 2 3 3 3 2 4 2 1 3 2 3 4 4 4 3 2 2 57 80 71,25 2,85 Baik

2 R-2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 61 80 76,25 3,05 Baik

3 R-3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 71 80 88,75 3,55 Sangat Baik

4 R-4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 58 80 72,5 2,9 Baik

5 R-5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 4 3 4 2 3 2 3 3 58 80 72,5 2,9 Baik

6 R-6 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 57 80 71,25 2,85 Baik

7 R-7 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 64 80 80 3,2 Baik

8 R-8 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 4 3 3 2 3 3 60 80 75 3 Baik

9 R-9 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 60 80 75 3 Baik

10 R-10 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 58 80 72,5 2,9 Baik

11 R-11 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 59 80 73,75 2,95 Baik

12 R-12 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 69 80 86,25 3,45 Sangat Baik

13 R-13 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 58 80 72,5 2,9 Baik

14 R-14 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 57 80 71,25 2,85 Baik

15 R-15 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 59 80 73,75 2,95 Baik

16 R-16 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 62 80 77,5 3,1 Baik

17 R-17 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 69 80 86,25 3,45 Sangat Baik

18 R-18 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 61 80 76,25 3,05 Baik

19 R-19 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 59 80 73,75 2,95 Baik

20 R-20 2 3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 61 80 76,25 3,05 Baik

21 R-21 3 3 4 2 4 3 1 3 3 4 4 3 1 3 4 3 1 3 2 3 57 80 71,25 2,85 Baik

22 R-22 3 4 4 4 3 3 1 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 63 80 78,75 3,15 Baik

23 R-23 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 61 80 76,25 3,05 Baik

24 R-24 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 57 80 71,25 2,85 Baik

25 R-25 3 4 4 2 3 3 1 2 4 3 1 4 4 3 3 3 4 3 3 4 61 80 76,25 3,05 Baik

26 R-26 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 71 80 88,75 3,55 Sangat Baik

27 R-27 2 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 62 80 77,5 3,1 Baik

28 R-28 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 61 80 76,25 3,05 Baik

29 R-29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 55 80 68,75 2,75 Cukup

30 R-30 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 58 80 72,5 2,9 Baik

31 R-31 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 64 80 80 3,2 Baik

32 R-32 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 70 80 87,5 3,5 Sangat Baik

33 R-33 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 62 80 77,5 3,1 Baik

34 R-34 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 57 80 71,25 2,85 Baik

∑ 97 105 104 103 109 106 98 105 105 103 96 110 101 99 111 100 109 108 103 107 2077

2,9 3,1 3,1 3 3,2 3,1 2,9 3,1 3,1 3 2,8 3,2 3 2,9 3,3 2,9 3,2 3,2 3 3,1

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

ANALISIS ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KIMIA

Nilai Rata-rataNo KodeSkor Tiap Butir Angket

Kriteria

Page 269: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

253

Lampiran 55

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

0

9,7561

17,0732

7,31707

0

9,7561

0

0

0

12,1951

14,6341

7,31707

12,1951

14,6341

9,7561

17,0732

0

0

0

0

4,87805

0

0

0

48,7805

46,3415

56,0976

51,2195

41,4634

63,4146

48,7805

39,0244

60,9756

56,0976

7,31707

19,5122

24,3902

9,7561

19,5122

17,0732

19,5122

21,9512

14,6341 41,4634

51,2195

51,2195

73,1707

46,3415

31,7073

12,1951

26,8293

24,3902

19,5122

56,0976

60,9756

41,4634

53,6585

51,2195

Pengaitan materi kimia dengan kehidupan sehari-hari membuat saya tertarik untuk belajar kimia.

26,8293

2,43902

26,8293

24,3902

7,31707

STS (%)

0

14,6341

14,6341

17,0732

7,31707

2,43902

14,6341

7,31707

0

4,87805

9,7561

12,1951

19,5122

0

0

2,43902

0

PRESENTASE ASPEK TANGGAPAN PADA ANGKET

Guru kimia saya mengajar dengan metode pembelajaran yang menarik.

Guru kimia saya tidak terlambat masuk kelas.

Guru kimia saya membagikan hasil tes kepada siswa

SS (%) S (%) TS (%)

Guru kimia saya mau membantu saya saat kesulitan memahami materi kimia yang diajarkan

Guru kimia saya memberikan perhatian kepada siswa saat proses pembelajaran

Guru kimia melibatkan saya saat proses pembelajaran

Guru kimia saya menguasai materi yang diajarkan

Guru kimia saya menyampaikan materi dengan mengaitkan kimia dengan kehidupan sehari-hari sehingga

mempermudah saya dalam memperoleh kebermaknaan kimia.

Semua materi kimia dapat dijelaskan guru dengan baik dan mudah dipahami.

Pada setiap pembelajaran kimia, saya ingin kegiatan pembelajaran menggunakan metode e-learning bisa

diterapkan

Saya berusaha bertanya kepada guru jika kurang memahami materi kimia yang diajarkan dan menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan rasa percaya diri.

Saya selalu mencatat materi dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh

Saya selalu membawa buku kimia yang digunakan dalam pembelajaran

Saya berusaha aktif dalam diskusi kelas dengan bertanya atau memberi tanggapan mengenai materi diskusi

Guru kimia saya memberi memotivasi siswa agar mengumpulkan tugas tepat waktu

PERNYATAAN

Saya senang dengan mata pelajaran kimia karena bermanfaat bagi kehidupan.

Saya senang dengan media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran.

Pembelajaran dengan media elektronik mendorong saya untuk lebih berinovasi.

Saya dapat dengan mudah memahami pelajaran kimia yang diajarkan guru karena metode mengajar yang

sesuai.

Page 270: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

254

Lampiran 56

TAMPILAN HALAMAN MOODLE

Gambar Tampilan halaman website e-learning MOODLE

Gambar Tampilan pengumuman pada halaman website e-learning berbasis

MOODLE pada mata pelajaran kimia

Page 271: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

255

Lampiran 56

Gambar Tampilan data siswa dikelas e-learning berbasis MOODLE

pada mata pelajaran kimia kelas X-8

Page 272: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

256

Lampiran 56

Gambar Tampilan halaman penugasan pada MOODLE

Gambar Tampilan halaman download pada MOODLE

Page 273: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

257

Lampiran 56

Gambar Tampilan halaman pengumpulan tugas siswa yang diupload

Gambar Tampilan halaman pengumpulan tugas siswa yang diupload

Page 274: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

258

Lampiran 57

DOKUMENTASI PENELITIAN

Peneliti membimbing siswa mengerjakan soal

Pembelajaran dikelas eksperimen

Kegiatan pembelajaran kelas eksperimen dilaboratorium komputer

Peneliti membimbing siswa yang kesulitan mengakses MOODLE

Peneliti membimbing siswa dikelas

Pembelajaran dikelas kontrol

Kegiatan diskusi pada kelas eksperimen

Page 275: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Page 276: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Page 277: PENGARUH PENGGUNAAN METODE E-LEARNINGlib.unnes.ac.id/8033/1/10547.pdf · Redoks Siswa SMA Kelas X. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas