pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya .../pengaruh... · video dan gaya belajar...

107
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KETRAMPILAN MEMASANG INFUS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES KENDEDES MALANG TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama: Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: YUNI ASRI S540908124 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: vukhuong

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

i

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR KETRAMPILAN MEMASANG INFUS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES KENDEDES

MALANG

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat Utama: Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

YUNI ASRI S540908124

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2009

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

ii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR KETRAMPILAN MEMASANG INFUS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES KENDEDES

MALANG

Disusun Oleh:

Yuni Asri S540908124

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I

Prof. dr. Bhisma Murti, MSc, MPH, PhD NIP. 195510211994121001 ....................... ............... Pembimbing II

Dr. Sri Haryati, M.Pd NIP. 195205261980032001 ....................... ...............

Mengetahui

Ketua Program Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, MM, M.Kes, PAK NIP. 19480313 197610 1001

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR KETRAMPILAN MEMASANG INFUS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES KENDEDES

MALANG

Disusun Oleh:

Yuni Asri S540908124

Telah Disetujui Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Prof. Dr. dr.Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK ……………… ………. NIP. 19480313 197610 1001 Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, M.Pd ……………… ………. NIP. 196611081990032001 Anggota:

1. Prof. dr. Bhisma Murti, MSc, MPH, PhD NIP. 195510211994121001 ....................... ...............

2. Dr. Sri Haryati, M.Pd NIP. 195205261980032001 ....................... ...............

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK NIP. 19480313 197610 1001 ........................ ..............

Direktur Program Pascasarjana

Prof. Drs. Suranto, M.Sc Ph.D NIP. 195708201985031004 ....................... ..............

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

iv

PERNYATAAN

Nama : Yuni Asri

NIM : S540908124

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Pengaruh Penggunaan

Media Pembelajaran Video Dan Gaya Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar

Ketrampilan Memasang Infus Pada Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Kendedes

Malang adalah karya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut

diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

tersebut.

Surakarta, Februari 2010

Yang membuat pernyataan,

Yuni Asri

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian tesis yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Video dan

Gaya Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Ketrampilan Memasang Infus Pada

Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Kendedes Malang “.

Atas terselesaikannya penelitian tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr.Sp.K.J.(K), selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan program pasca sarjana.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan dukungan

untuk mengikuti pendidikan di program pasca sarjana.

3. Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK, selaku ketua program studi

Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberikan kesempatan untuk

mengikuti pendidikan.

4. dr P. Murdani, MHPEd selaku ketua minat utama program pendidikan profesi

kesehatan yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan.

5. Prof. dr. Bhisma Murti, M.Sc, MPH., Ph.D, selaku pembimbing I penyusunan

penelitian tesis ini.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

vi

6. Dr. Sri Haryati., M.Pd, selaku pembimbing II penyusunan penelitian tesis ini.

7. dr. Mulyo Hadi Sungkono, SpOG (K), selaku Pembina Yayasan STIKes

Kendedes Malang yang telah berkenan memberikan ijin tempat untuk penelitian.

8. Seluruh Dosen dan staff MKK-PDPK yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan selama ini.

9. Pihak-pihak lain yang juga ikut membantu terselesaikannya penulisan proposal

penelitian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari

sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk penyempurnaan. Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini

dapat dilanjutkan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Februari 2010

Penulis

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS.................................................................... iii

PERNYATAAN..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR............................................................................................ v

DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL.................................................................................................. vii

DAFAR GAMBAR............................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix

ABSTRAK............................................................................................................ x

ABSTRACT.......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Perumusan Masalah......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Media Pembelajaran. .................................................................. ... 7

B. Gaya Belajar ............................................................................... ... 17

C. Hasil Belajar ............................................................................... ... 24

D. Motivasi ...................................................................................... ... 27

E. Kerangka Berpikir ...................................................................... ... 29

F. Hipotesis...................................................................................... ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... ... 31

B. Desain Penelitian ........................................................................ ... 31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ..................................... ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... ... 33

E. Kerangka Penelitian.................................................................... ... 36

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

viii

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................. 37

G. Uji Prasyaratan Analisis............................................................... 40

H. Teknik Analisa Data ................................................................... 42

I. Kegiatan Penelitian...................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian....................................................................................... 44

1. Deskripsi Karakteristik Umum Responden....................................... 44

2. Pengujian Hipotesa............................................................................ 45

B. Pembahasan............................................................................................. 49

1. Pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya

belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan

memasang infus................................................................................. 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 53

B. Implikasi.................................................................................................. 53

C. Saran........................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 55

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nilai VIF Untuk Mengetahui Multikolinieritas...................................

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..............................

Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi linier Ganda Tentang Pengaruh Media

Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Ketrampilan Memasang

Infus............................................................................................

41

44

48

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berfikir......................................................................................

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian..................................................................................

Gambar 3.2 Normalitas (Kernel density) distribusi residual dalam analisis tentang

pengaruh media pembelajaran dan gaya belajar terhadap ketrampilan

pasang infus..............................................................................................

Gambar 4.1 Boxplot perbedaan rata-rata ketrampilan infus antara kelompok

teks+gambar dan kelompok video...........................................................

Gambar 4.2 Boxplot perbedaan ketrampilan infus antara kelompok gaya belajar

visual, auditorial, dan kinestetik..............................................................

29

36

40

45

46

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Soal Gaya Balajar ...……...…………………………...……..58

Lampiran 2 Angket Gaya Belajar ………………..……………………….........…..59

Lampiran 3 Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Ketrampilan Memasang Infus….….61

Lampiran 4 Tabel Induk Data………………………………………………………65

Lampiran 5 Tabel Hasil Uji Validitas…...…….………………………….…….…..67

Lampiran 6 Tabel Hasil Uji Reabilitas..………..……………………………....…..71

Lampiran 7 Tes Diagnostik Regresi……………………………….…….…………73

Lampiran 8 Tabel Hasil Pengumpulan Data……………………………….………75

Lampiran 9 Analisis Data Statistik………………………………………….……..76

Lampiran 10 Rencana Program Pembelajan…………………………………….…..80

Lampiran11 Permohonan Penggunaan Instrumen Penelitian Tes Ketrampilan

Memasang Infus…………………………………………………..…..90

Lampiran 12 Surat Keterangan Ijin Penggunaan Instrumen Penelitian Tes

Ketrampilan Memasang Infus…………………………………..….…91

Lampiran 13 Permohonan Ijin Peneltian Kepada Direktur Pasca UNS……..….…..92

Lampiran 14 Surat Keterangan Ijin Penelitian dari STIKes Kendedes Malang……93

Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di STIKes Kendedes

Malang………………………………………..……………………...94

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

xii

ABSTRAK

Yuni Asri, S540908124. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Ketrampilan Memasang Infus Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Kendedes Malang. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Media pembelajaran video dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam proses pembelajaran dilaboratorium klinik dosen hanya menggunakan media buku teks atau lembar observasi dan tidak didapatkan video sebagai media dalam proses pembelajaran di laboratorium klinik tentang memasang infus. Hasil belajar memiliki hubungan dengan kwalitas pembelajaran dan karakteristik pembelajaran yaitu gaya belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan.

Desain dalam penelitian ini adalah eksperimen Randomized Controlled Trial (RCT) karena pemilihan dan pengelompokan subjek penelitian dilakukan secara randomisasi, populasi sumbernya mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Kendedes Malang dengan jumlah sampel 58 orang dan menggunakan teknik exhaustive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji t dengan model regresi linear ganda.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik didapatkan terdapat pengaruh media pembelajaran video terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan (b=6.64; p=0.023) dan tidak terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus (b=6.38; p=0.111) dari hasil analisis regresi linier ganda adalah terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus, pengaruh tersebut secara statistik signifikan (b=6.64; p=0.041).

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran video dengan gaya belajar yang berbeda dapat meningkatkan ketrampilan infus. Oleh karena itu disarankan kepada semua dosen agar membuat media video tentang ketrampilan memasang infus yang sesuai dengan Standart Operasional Prosedur dari PPNI guna memperlancar proses pembelajaran di laboratorium dan di klinik.

Kata Kunci: media pembelajaran, gaya belajar, ketrampilan infus

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

xiii

ABSTRACT

Yuni Asri, S540908124. 2010. The Effect of Audio Visual Learning Media and Learning Styles Toward Intravenous Infusion Insersion Skill of Undergraduate Nursing Students of Kendedes Nursing Collage of Malang. Thesis. Graduate Program of Sebelas Maret University of Surakarta.

Video learning media can be used for teaching and learning activities that can

improve learning outcomes. In laboratory learning process, teachers often just used text books or checklist and did not use videos as media to teach intarvenous (IV) infussion insersion skill. The results of study have a relationship with the quality of teaching and learning characteristics, such as learning styles. This study aims to determine the effect of video learning media and students’ learning styles toward intravenous infusion insersion skill of undergraduate nursing students of Kendedes Nursing Collage of Malang.

The research design used was experimental study with randomized controlled trial (RCT) where selection and grouping of the subjects were randomized. The source population of this study was undergraduate nursing students of Kendedes Nursing Collage of Malang with the number of samples were 58 subjects. The sampling technique used was exhaustive sampling. The research datas were collected using questionnaires and analyzed by t-test with multiple linear regression model.

The research result shown there was significant effect of video learning media toward intravenous infusion insersion skill of the students (b=6.64; p=0.023) and there was not significant effect of students’ learning styles toward intravenous infusion insersion skill of the students ( b=6.38; p=0.111) and the result of analysis of regresi linear is there are influence of usage of media study of style and video learn student toward intravenous infusion insersion skill, the influence statistically significant ( b=6.64; p=0.041). (b = 6.64; p = 0041).

Conclusion in this research is usage of media study of video with style learn different can improve Intravenous Infusion Insersion Skill. Is therefore suggested to all lecturer so that making video media about skilled install infus matching with Standart Operational Procedure of PPNI utilize process study in laboratory and in clinic.

Keywords: learning media, learning styles, intravenous infusion insersion skill

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar tetap mengacu kepada tujuan pendidikan.

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh penetapan strategi

pembelajaran. Pembelajaran penetapan strategi penyampaian pembelajaran mengacu

kepada cara-cara yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran kepada si belajar,

dan sekaligus untuk menerima serta merespon masukan-masukan dari sibelajar.

Strategi penyampaian mencakup lingkungan fisik, guru, bahan-bahan pembelajaran

dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran atau dengan ungkapan

lain, media merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian

pembelajaran. Gagne dkk. (1988: 3), menyatakan bahwa “pembelajaran memiliki

peran penting dalam merancang berbagai penelitian pembelajaran dan akhirnya

berpengaruh terhadap perolehan belajar”. Esensi rancangan pembelajaran merupakan

seperangkat tindakan yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada menuju situasi

yang diinginkan.

Dale dalam Latuheru (1988: 16) menggambarkan pentingya visualisasi dan

verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut kerucut pengalaman Edgar Dale

dikemukakan bahwa;

Ada suatu kontinum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual dan

verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian. Semakin konkrit

pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar.

1

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

2

Namun, agar terjadi efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman belajar yang

diberikan semakin abstrak.

Salah satu dari sarana audio visual yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan

belajar mengajar tersebut adalah video film yang dapat membantu penglihatan dan

pendengaran pebelajar sehingga mempermudah pemahaman konsep, daya serap

belajar siswa dan pembelajaran dapat dimengerti dengan lebih jelas dan menarik, juga

membantu pengajar untuk menyajikan materi secara terarah, bersistem dan menarik

sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Inilah manfaat yang harus dioptimalkan dalam

pembuatan rancangan media seperti video karena lebih sesuai untuk pengajaran

individual dan pengajaran kelompok di kelas.

Asumsi tentang peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan penggunaan

media pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari karakteristik mahasiswa. Bloom

(1976; 169) berpendapat bahwa “hasil belajar memiliki hubungan dengan kwalitas

pembelajaran dan karakteristik pembelajaran”. Dalam penelitian eksperimen ini

karakteristik pembelajaran akan dideskripsikan dan dianalisis dalam bentuk gaya

belajarnya, karena gaya belajar diasumsikan berpengaruh terhadap perolehan belajar.

“Gaya belajar adalah cara yang relatif tetap dan konsisten yang dilakukan

seseorang pebelajar dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, cara

berfikir, dan cara memecahkan masalahnya” (Schunk, 1991; 319, Dembo, 1981; 84),

hal ini didukung oleh hasil penelitian Richard Clark (dalam Sujana 1995; 33) “hasil

belajar siswa disekolah menyimpulkan bahwa 70% dipengaruhi oleh kemampuan

siswa sendiri dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan” . Hal ini jelas bahwa gaya

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

3

belajar merupakan kemampuan dalam diri sendiri sehingga sangat menentukan dan

mempengaruhi hasil belajar. Selanjutnya gaya belajar ini oleh De Peter dan Hernacki

(2000; 112) dibedakan menjadi “gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik”.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Halis (2006; xiii) menunjukkan

bahwa;

Mahasiswa yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran teks dan gambar

hasil belajarnya lebih baik dari pada mahasiswa yang menggunakan media

pembelajaran video. Gaya belajar mahasiswa yang berbeda (visual, auditorik dan

kinestetik) tidak memberi pengaruh terhadap hasil belajar ketrampilan memasang

infus. Tidak ada interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan gaya belajar

terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus.

STIKES Kendedes Malang terdiri dari tiga program studi yaitu:

1. S1 Keperawatan 2. DIII Keperawatan 3. DIII Kebidanan, dimana program studi S1

Keperawatan merupakan program studi baru yang dimulai pada tahun 2009.

Berdasarkan observasi dan wawancara pendahuluan peneliti menemukan berbagai

realita yang ada di STIKES Kendedes Malang:

a. Dalam proses pembelajaran dilaboratorium klinik pada topik materi memasang

infus, dosen hanya menggunakan media buku teks atau lembar observasi sesuai

dengan standart keperawatan yang dibuat oleh organisasi profesi perawat yaitu

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebelum mereka melakukan

praktek demonstrasi memasang infus.

b. Tidak didapatkan video sebagai media dalam proses pembelajaran di laboratorium

klinik tentang memasang infus.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

4

c. Didapatkan beberapa mahasiswa mempunyai minat baca yang rendah pada buku

teks dan gambar ketrampilan memasang infus, hal ini pernah diungkapkan oleh

mahasiswa mereka belum hafal tentang prosedur memasang infus karena kurang

membaca.

d. Dari hasil evaluasi oleh dosen rata-rata mahasiswa kurang terampil dalam

memasang infus, ada beberapa mahasiswa yang harus mengulang ujian praktek

memasang infus.

Karena sudah ada Standart Operasional Prosedur (SOP) tetapi hasil

ketrampilan mahasiswa dalam memasang infus masih rendah oleh karena itu didalam

penelitian ini akan diujicobakan media pembelajaran berupa video pemasangan infus

sesuai dengan buku teks dan sesuai dengan prosedur pemasangan infus. Peneliti juga

ingin menindaklanjuti penelitian ini secara teoritis diharapkan kehadiran media

pembelajaran yang dalam penelitian ini berbentuk video pembelajaran tentang

pemasangan infus akan berpengaruh secara signifikans terhadap perolehan belajar

mahasiswa dibandingkan dengan buku teks. Sebab video sebagai media pembelajaran

mempunyai kelebihan yang salah satunya “kamera TV bisa mengamati lebih dekat

obyek yang bergerak dan gambar proyeksi bisa dihentikan untuk diamati dengan

seksama” (Sadiman, 2002; 74-75).

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan gaya belajar visual, auditorial dan

kinestetik yang diasumsikan berhubungan dengan media pembelajaran video

prosedur memasang infus yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar

ketrampilan memasang infus.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

5

Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis mengadakan penelitian

dengan judul : ”Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Video dan Gaya Belajar

Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Ketrampilan Memasang Infus pada Mahasiswa S1

Keperawatan STIKES Kendedes Malang”.

B. Perumusan Masalah

Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar

mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1

Keperawatan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar

mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1

Keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendiskripsikan dan menganalisa perbedaan penggunaan media teks

dan gambar dengan video terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus

mahasiswa S1 Keperawatan.

b. Untuk mendiskripsikan dan menganalisa perbedaan gaya belajar mahasiswa

terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus mahasiswa S1

Keperawatan

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

6

c. Untuk menganalisa pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya

belajar terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infuse mahasiswa S1

Keperawatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan bukti-bukti empiris tentang teori bahwa peggunaan media

pembelajaran audio visual (video) tentang pemasangan infus dapat meningkatkan

perolehan belajar dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran teks.

2. Manfaat Praktis

Apabila ditemukan pengaruh penggunaan media pembelajaran dan gaya

belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus, maka hasil

penelitian berguna sebagai bukti ilmiah untuk menggunakan media pembelajaran

video sebagai peningkatan mutu ketrampilan memasang infus.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Istilah “media pembelajaran merupakan suatu istilah yang berasal dari kata

media dan pembelajaran. Kata media merupakan bentuk jamak medium yang

dalam bahasa Indonesia berarti alat” (Latuheru, 1988: 9), kemudian istilah

“media digunakan sebagai suatu nama bagi semua bentuk dan saluran yang

digunakan dalam proses penyampaian informasi atau pengantar informasi

(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan” (AECT, 1977:

201).

Dengan demikian, “media merupakan segala bentuk dan saluran yang

dapat digunakan dalam proses penyajian informasi. Film, radio, rekaman, foto,

audio visual, barang cetakan, dan sebagainya adalah media komunikasi dalam

rangka penyampaian pesan. Semua media komunikasi dianggap sebagai media

pembelajaran, jika ia dipakai untuk membawa informasi atau pesan untuk

maksud pembelajaran” (Heinick, dkk. 1985: 5).

Media pembelajaran atau media pendidikan pada mulanya diartikan

dengan alat bantu atau alat peraga pembelajaran. Namun sering perkembangan

teknologi pembelajaran, pengertian media pembelajaran ikut berkembang dan

lebih luas dari sekedar alat bantu atau alat peraga.

7

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

8

Degeng (1989: 320) memandang “media pembelajaran sebagai komponen

strategi peyampaian pesan yang akan disampaikan pembelajar, apakah itu berupa

orang, alat atau bahan”.

Sedangkan menurut Dale, 1956, dikutip dari Anitah ( 2008; 55)

mengatakan ”pengalaman manusia digambarkan sebagai suatu kerucut, yang

dimulai dari pengalaman langsung sampai dengan pengalaman yang paling

abstrak yaitu belajar melalui lambang kata – kata”.

”Sehingga jika pengalaman belajar semakin menuju tingkat konkrit maka

hasil yang dicapai akan semakin tinggi” (Dale dalam Anitah 2008; 56-60).

Menurut Ibrahim, dkk (2000: 4) media pembelajar adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga

dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pebelajar dalam

kegiatan pembelajaran untuk mencapai pembelajar tertentu.

Mc Cormick (1996, dikutip dari Moeljadi 2006:20) mendefinisikan

“multimedia sebagai kombinasi dari tiga elemen desain pesan yaitu suara,

gambar, dan teks”.

Moeljadi (2006: 20) juga menyimpulkan “pembelajaran dengan

multimedia ialah pembelajaran yang terjadi ketika siswa menerima informasi

secara multimedia yaitu dalam format desain pesan paduan gambar dan kata–kata

yang dipresentasikan dalam waktu dan tempat yang sama”

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

9

Subagio (2006:19) memberi contoh manfaat lain mengingat terdapat

keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:

a) Memperbesar benda yang lebih kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman

dan elektron, dan lain – lain.

b) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan disekolah,

seperti gajah, rumah, gedung, gunung, dan lain – lain.

c) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat

atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerja suatu mesin, beredarnya

planet Mars, berkembangnya bunga, dan lain – lain.

d) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan lain

– lain.

e) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung merapi,

harimau, racun, dan lain – lain.

f) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa

Kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena

merupakan gabungan antara panduan, suara dan gerakan. Lembaga riset dan

penerbitan computer, Computer Technologi Research (CTR) menyatakan

orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar.

Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari

dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Para pendukung multimedia menyatakan

bahwa jika media berbagai indera dikombinasikan, efek yang dihasilkan melebihi

penjumlahan bagian – bagiannya (Suyanto, 2004: 31).

b. Landasan Teoritis dan Praktis Penggunaan Media Pembelajaran

1) Landasan Teoritis

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

10

Secara teoritis, penggunaan media dalam proses pembelajaran

dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perolehan belajar. Dengan kata

lain, proses pembelajaran menjadi lebih efektif, interaktif, dan efisien.

Sadiman, dkk (2002: 75) berpendapat bahwa;

“Media pembelajaran dapat mengeliminir sifat pasif pebelajar. Karena

kehadirannya dapat membuat pebelajar belajar lebih bergairah, dan belajar

menurut kemampuan dan minatnya”.

Dale (dalam Latuheru, 1988: 16) yang terkenal dengan kerucut

pengalaman (Cone of Experience)nya, mengemukakan bahwa pengalaman

belajar seseorang 75% diperoleh melalui indera lihat (mata); 13% melalui

indera dengar (telinga); dan selebihnya melalui indera lain. Menurut Dale,

pengalaman seseorang berlangsung mulai dari tingkat yang kongkrit

(pengalaman langsung) menuju ke tingkat yang abstrak dalam bentuk

lambang kata, melalui tahapan/tingkatan.

Oleh karena itu dalam melaksanakan proses pembelajaran, pembelajar

harus berusaha agar pasan yang disampaikan mudah diterima atau dimengerti.

Usaha ini dapat ditempuh dengan melakukan himbauan terhadap para

pebelajar agar semaksimal mungkin memanfaatkan seluruh inderanya dalam

pembelajaran. Makin banyak indera yang digunakan pebelajar untuk belajar,

makin mudah pula ia mendapatkan perolehan belajar dan mengingatnya.

Dengan demikian penggunaan media pembelajaran dapat memudahkan

pebelajar dalam melakukan proses belajar.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

11

2) Landasan Praktis

”Terdapat beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media

pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis dan

empiris” (Ibrahim, dkk, 2000:13).

Landasan filosofi, dengan dipergunakannya berbagai media

pembelajaran, baik hasil teknologi lama, baru ataupun hasil karya sederhana,

bukan berarti menjadikan pembelajaran menjadi proses yang kurang

manusiawi (dehumanisasi) ataupun menggusur peran pembelajar. Karena

pembelajar juga dapat berperan sebagai media pembelajaran. Dengan

demikian kehadiran media pembelajaran sangat positif bagi proses

pembelajaran.

Landasan psikologis, belajar adalah proses yang kompleks dan unik

kompleks karena proses pembelajaran mengikutsertakan seluruh aspek

kepribadian, jasmani dan rohani. Unik artinya setiap pebelajar memiliki cara

belajarnya sendiri yang berbeda dengan pebelajar lain, sebagai akibat

perbedaan individual, seperti minat, bakat, kemampuan, kecerdasan, serta tipe

belajar . Sehingga keberadaan media pembelajaran dapat dipandang sebagai

konsekwensi keunikan tersebut.

Landasan teknologis, kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi,

khususnya bidang komunikasi dan elektronika, menyebabkan berkembangnya

berbagai sumber belajar dan media pembelajaran, seperti foto, slide, film,

video, computer, tape recorder, buku teks, bahan ajar dan lain-lainnya. Semua

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

12

jenis hasil teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengefektifkan proses

pembelajaran.

Landasan empiris,. banyak hasil penelitian selama 60 tahun yang

dihimpun oleh Wilkinson, 1984 dikutip Ibrahim, dkk (2000: 13),

“menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara penggunaan

media pembelajaran dan karakteristik pebelajar dalam menentukan perolehan

belajar pebelajar”. Hal ini menunjukkan bahwa pebelajar akan mendapatkan

keuntungan yang signifikan saat belajar dengan menggunakan media yang

sesuai dengan karakteristiknya. Pebelajar yang bertipe visual, akan mendapat

keuntungan yang besar dari penggunaan media visual, seperti bahan ajar, buku

teks, gambar, diagram, video atau film. Pebelajar yang bertipe

auditorial/auditif akan mendapatkan keuntungan besar dari penggunaan media

audio seperti radio, rekaman suara atau ceramah pebelajar, dan kedua

pebelajar tersebut akan mendapatkan keuntungan tambahan

manakala belajar dengan menggunakan media audio-visual.

c. Pemanfaatan media teks dan gambar dalam proses pembelajaran

Media teks dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor, pengembangan kemampuan kognitif dapat

dilakukan dengan cara, menyampaikan informasi yang bersifat fakta, misalnya

mendiskripsikan fungsi kerja, mengajarkan pengenalan kembali (recognition);

menyajikan perbendaharaan kata pada fungsi pekerjaan tertentu; dan menerapkan

jalannya pekerjaan.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

13

Untuk tujuan afektif, pengembangan media ini dapat dilakukan dengan

mengusahakan materi-materi dalam bentuk teks dengan gaya tertentu yang dapat

membangkitkan emosi . Apabila untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa yang

bergerak sangat sulit menggunakan media ini. Anderson (1986: 106)

menyatakan bahwa “Media teks disatu sisi, mempunyai kelebihan , namun disisi

lain memiliki kekurangan”.

Menurut Anderson (1986: 106) juga menyatakan bahwa ”Kelebihannya

antara lain siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain,

misalnya kamus, buku acuan, kalkulator dan lain-lain. Siswa dapat belajar sesuai

kecepatan masing-masing. Dengan tehnik ini kecepatan belajar dapat dibuat

beragam, tergantung pada kemauan membaca siswa, mudah dibawa, sehingga

siswa dapat mempelajari materi tersebut dimanapun berada sesuai keinginan

siswa, instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran,

bahwa juga dapat disimpan sebagai referensi kelak jika mahasiswa sudah

bekerja, gambar atau foto hitam putih mudah diadaptasi kehalaman cetak dan

bila masalah komunikasi lebih baik dengan satu atau beberapa gambar, materi

pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat didistribusikan dengan

mudah, mudah diperbaiki juga dapat digunakan untuk penyajian gambar diam,

sehingga alat bantu intruksional atau media untuk mengajar dan dapat dengan

mudah dipindah-pindahkan satu tepat ke tempat yang lain. Keterbatasan media

cetak dalam proses pembelajaran adalah mencetak media itu sendiri dapat

memakan waktu beberapa minggu, mencetak gambar atau foto berwarna

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

14

biasanya memerlukan biaya mahal, sukar menampilkan gerak dihalaman media

cetak, materi pembelajaran yang terlalu banyak disajikan cenderung membuat

kebosanan dan tanpa perawatan yang baik media cetak akan cepat rusak/hilang”.

d. Peran media video dalam proses pembelajaran

Media video merupakan media pendidikan yang memiliki unsur audio

dan visual, unsur visual dan suara sangat dominan, sehingga dapat memberikan

gambaran jelas terhadap informasi yang disampaikan. Apabila informasi itu sulit

didapat dalam bentuk aslinya akan lebih menarik bagi audiens. Misalnya dalam

pokok bahasan ketrampilan tentang memasang infus pada pasien. Materi ini

sangat sulit untuk dilihat di lingkungan sekolah dan hanya bisa dilihat di Rumah

Sakit pada penyakit tertentu.

Anderson (1983: 104) menyatakan bahwa “video merupakan media yang

tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang menyangkut gerak”,

sedangkan Sadiman (2002: 75) mengatakan bahwa “pesan yang disajikan bisa

bersifat fakta, bersifat informatif edukatif maupun intruksional”.

Pandangan Brown (1975: 128) juga tidak jauh berbeda yaitu bahwa

“video merupakan media pendidikan menjadi satu dengan bahasan tentang film

dalam kaitannya dengan pendidikan”.

Kelebihan media video antara lain, terletak pada kemungkinan

menggunakan media video, dapat menunjukkan kembali gerakan-gerakan atau

pesan-pesan tertentu, dengan menggunakan efek tertentu, yang dapat

memperkokoh baik proses belajar maupun penyajian tertentu. Siswa akan

memperoleh isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran/latihan yang

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

15

digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk, buku teks atau

benda lain yang biasanya digunakan di lapangan; informasi dapat disajikan

secara serentak pada waktu yang sama dilokasi yang berbeda dengan jalan

menempatkan monitor dikelas-kelas dengan media video, kegiatan belajar dapat

berlangsung secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing (Anderson,

1986: 106).

Sedangkan menurut Sadiman (2002: 75) kelebihan video adalah dapat

menarik perhatian penonton yang dapat memperoleh informasi dari ahli /

spesialis, demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya

sehingga penyajiaannya, menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-

ulang.

Kamera TV bisa mengamati lebih lanjut objek yang lagi bergerak atau

objek yang berbahaya , keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan

didengar, gambar proyeksi bisa dihentikan untuk diamati dengan seksama.

Sedangkan kekurangan video menurut Anderson (1986: 106) antara lain,

ketika akan digunakan, media video harus memenuhi sejumlah persyaratan,

diantaranya listrik harus mencukupi, ukuran format dengan pita video dan

televisi, penyusunan naskah dan skenario video bukan pekerjaan yang mudah,

biaya produksi video sangat tinggi, apabila gambar pita video ditransfer selalu

akan terjadi penurunan gambar, layar monitor yang ukurannya kecil akan

membatasi jumlah penonton, jumlah huruf gratis pada video sangat terbatas.

Menurut Sadiman (2002: 75) kelemahan video dalam proses

pembelajaran adalah, perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang

diperhatikan, sifat komunikasi satu arah harus diimbangi dengan pencarian

bentuk umpan balik yang lain, kurang mampu menampilkan detail dari objek

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

16

yang disajikan secara sempurna, memerlukan peralatan yang mahal dan

kompleks.

Para Peneliti menyimpulkan bahwa video dapat membantu siswa dalam

mencapai tujuan belajar. Peneliti tersebut antara lain ialah Ebner (1984: 29)

menunjukkan bahwa video dapat menghemat waktu belajar sebanyak 43%

dibandingkan dengan kelompok belajar yang tidak menggunakan video

menghemat waktu 15% dari waktu yang disediakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang ditetapkan.

Bosco (1984: 15) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

“pembelajaran dengan menggunakan video perbedaan individu diantara para

siswa dapat ditangani seorang siswa yang lemah dapat mempelajari konsep

tersebut dengan memutar kembali dan memperlambat gerakan”.

e. Hubungan media pembelajaran (teks dan gambar dan video dengan hasil

ketrampilan belajar)

Media pembelajaran secara sederhana merupakan segala bentuk dan

saluran yang dapat digunakan dalam proses penyajian informasi. Termasuk

didalamnya adalah barang cetakan, buku bahan ajar maupun buku teks. Semua

media tersebut dapat disebut sebagai media pembelajaran atau media pendidikan,

jika ia dipakai untuk membawa informasi atau pesan pembelajaran namun secara

luas, media pembelajaran merupakan komponen strategi penyampaian pesan

yang akan disampaikan kepada pebelajar, apakah itu berupa orang, alat (Degeng,

1989: 320)

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

17

Sementara itu Rahardjo dalam Miarso (1984: 47) menyatakan media

adalah: “Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar”

Suatu media hanya dapat dikatakan memiliki keunggulan dibandingkan

media pembelajaran lainnya bila ia digunakan oleh pebelajar yang memiliki

karakteristik (termasuk gaya belajar) sesuai dengan rangsangan yang ditimbulkan

oleh media pembelajaran tersebut (Degeng, 2000; 12).

Dengan demikian, media pembelajaran (termasuk didalamnya buku teks

dan video pembelajaran pemasangan infus) dapat membuat proses pembelajaran

menjadi proses yang aktif, dan pebelajar lebih termotivasi untuk belajar menurut

minat dan kemampuannya (Sadiman, dkk, 2002;76).

Hal ini akan membuat proses pembelajaran menjadi semakin efektif dan

berpengaruh positif terhadap perolehan belajar.

2. Gaya Belajar

a. Pengertian Gaya Belajar

Tidak ada satu metode mengajar pun yang cocok untuk semua pebelajar,

karena metode mengajar yang ditentukan haruslah melalui proses pertimbangan

atas cara belajar atau gaya belajar para pembelajarnya. Setiap pebelajar memiliki

cara sendiri dalam hal mengolah, menyandi, merasakan atau menerima informasi

(pesan pembelajaran). Ada pebelajar yang lebih menyukai cara visual dan ada

yang lebih menykai cara mendengar. Ada yang lebih suka belajar sendiri, ada

yang lebih suka belajar secara kolaborasi atau bersama-sama dan berdiskusi. Ada

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

18

yang suka menganalisis informasi, ada pula yang senang membuat abstrak garis

besar isi bahan. Ada yang lebih menggantungkan diri pada isyarat internal, ada

pula yang lebih menyakini isyarat ekstemal untuk mengolah sesuatu. Cara yang

terus menerus tetap bagi masing-masing pebelajar ini disebut gaya belajar atau

learning syle. Selayaknyalah gaya belajar pebelajar ini dijadikan pertimbangan

awal oleh pembelajar (instruktur, dosen, guru) dalam menentukan metode

mengajar, karena metode mengajar yang baik adalah metode mengajar yang

sesuai dengan gaya belajar pebelajar.

“Berkaitan dengan gaya belajar, terdapat sejumlah istilah yang memiliki

pengertian yang sama, yaitu learning style (gaya belajar), cognitive style (gaya

kognitif), dan gaya belajar kognitif”. Istilah yang terakhir ini dipakai oleh

Sastrawijaya (1988; 29).

Istilah cognitive style, learning style ataupun gaya belajar kognitif, dapat

diartikan sebagai cara yang relative tetap dan kosisten yang dilakukan seorang

pebelajar dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, cara

berfikir, dan cara memecahkan masalahnya. Selanjutnya dalam tesis ini peneliti

akan menggunakan istilah gaya belajar.

Menurut Sleeman dan kawan-kawan (1979: 27), terdapat 4 (empat)

karakteristik pebelajar yang perlu diperhatikan dan dianalisis sebelum proses

pembelajaran dimulai, yaitu (1) kemampuan indera lihat atau visual, (2)

kemampuan indera dengar auditorial, (3) kemampuan membaca dan (4) prestasi

tes. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran disesuaikan dengan gaya

belajar mereka.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

19

Menurut pendapat Badler dan Grinder (dalam DePorte, B, dkk. 2000: 85),

kebanyakan pebelajar memiliki kecenderungan untuk mengakses kepada tiga tipe

gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar

kinestetik. Namun hampir dapat dipastikan, dari ketiga tipe gaya belajar tersebut,

pebelajar mempunyai satu gaya belajar yang sangat berperan dan lebih dominan

dalam menyerap informasi atau pesan pada saat proses pembelajarannya.

b. Macam Gaya Belajar

1) Visual

Gaya belajar ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat.

Warna, hubungannya ruang, potret mental, dan gambar sangat dominan dalam

gaya belajar ini, seorang pebelajar yang sangat visual mungkin memiliki ciri

sebagai berikut:

a) Teratur, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan

b) Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada

dibacakan

c) Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh, menangkap secara

detail, dan mengingat apa yang dilihat.

2) Auditorial

Gaya belajar ini mengakses segala jenis bunyi dan kata, baik yang diciptakan

maupun yang diingat. Musik, nada, irama, ritme, dialog internal dan suara

sangat menonjol disini. Seorang pebelajar yang sangat auditorial bercirikan

sebagai berikut:

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

20

a) Perhatiannya mudah terpecah

b) Berbicara dengan pola berirama

c) Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir atau bersuara

saat membaca

d) Berdialog secara internal dan eksternal

3) Kinestetik

Ciri gaya belajar kinestetik (1) berbicara dengan perlahan (2) menanggapi

perhatian fisik (3) menyentuh orang untuk mendapat perhatian mereka (4)

berdiri dekat ketika berbicara dengan orang (5) selalu berorientasi pada fisik

dan banyak bergerak (6) mempunyai perkembangan awal otot yang besar (7)

belajar melalui manipulasi dan praktek (8) menghafal dengan cara berjalan

dan melihat (9) menggunakan jari-jari sebagai petunjuk ketika membaca (10)

banyak menggunakan isyarat tubuh (12) tidak dapat duduk diam untuk waktu

lama (13) tidak dapat pernah mengingat geogarfi, kecuali jika mereka

memang telah berada ditempat itu (14) menggunakan kata-kata yang

mengandung aksi (15) menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot,

mereka mencerminkan aksi aksi dengan gerakan tubuh saat membaca (16)

kemungkinan tulisannya jelek (17) ingin melakukan segala sesuatu (18)

menyukai permainan yang menyibukkan.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

21

c. Fungsi Gaya Belajar

Dalam setting pembelajaran klasikal, gaya belajar pebelajar akan menentukan

metode dan prosedur mengajar pembelajar, dan dalam setting pembelajaran

individual gaya belajar menentukan cara belajar yang berbeda pula. Perbedaan

tersebut menunjukkan perbedaan cara termudah seorang pebelajar dalam hal

menyerap informasi, mengatur dan mengolahnya. Dengan kata lain, gaya belajar

perlu diketahui baik oleh pebelajar atau pembelajar, agar mereka sama-sama

mengetahui tentang cara termudah untuk menerima informasi, mengolah,

menyimpan dan memunculkannya kembali saat diperlukan.

1) Gaya Belajar Menentukan Metode dan Prosedur Mengajar

Metode ceramah lebih disukai oleh pebelajar dengan gaya belajar

auditorial, metode demontrasi lebih disukai oleh pebelajar dengan gaya belajar

visual, sedangkan metode drill (latihan) dan tugas lebih disukai oleh pebelajar

dengan gaya belajar kinestetik. Begitu pula prosedur pembelajaran dari

seorang pembelajar, akan diterima dan dinilai dengan penerimaan dan

penilaian yang beragam dari para pembelajarnya. Oleh karena itu,

seyogyanyalah pembelajar menggunakan metode dan prosedur yang

bervariasi, agar seluruh pebelajar merasa diperhatikan dan terbantu dalam

upaya mencari, menyerap, mengolah dan mengatur informasi (Sastrawijaya,

1988: 30).

Dalam hal ini De Porter, B, dkk (2000: 85) menyarankan

“agar pembelajar memperlakukan para pebelajar sesuai dengan gaya

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

22

belajarnya. Sehingga mereka merasa diperhatikan dan bisa belajar sesuai

dengan gaya belajarnya”.

Dengan mengetahui gaya belajar pebelajar, pembelajar dapat

menyesuaikan gaya atau metode mengajar dengan kebutuhan pebelajar.

Misalnya, pembelajar menggunakan berbagai metode mengajar yang berbeda,

sehingga para pebelajar memperoleh sesuatu sesuai dengan gaya belajarnya,

dan proses pembelajaran berjalan lebih efektif. Untuk dapat memenuhi selera

gaya belajar pebelajar, pembelajar seyogyanya menguasai ketrampilan

menggunakan berbagai metode mengajar dan sanggup menjalankan berbagai

peran, seperti peran sebagai ahli isi, ahli perancang pembelajaran, sumber

belajar, instruktur, evaluator dan lain-lainnya. Alangkah baiknya, kalau

pembelajar sanggup memilih metode mengajar yang tepat sesuai dengan gaya

belajar masing-masing pebelajar dan sanggup menentukan mana bahan yang

dipakai dalam pembelajaran individual dari mana bahan yang dipakai

pembelajaran klasikal (Nasution, 1997: 115)

2) Gaya Belajar Menetukan Cara Belajar

Sesuai dengan gaya belajarnya, masing-masing pebelajar memiliki

cara termudah untuk belajar . Mahasiswa bertipe visual, akan memilki cara

belajar yang berbeda dengan mahasiswa bertipe auditorial, maupun kinestetik,

dan begitu juga sebaliknya (De Porter dan Hernacki, 2000: 115).

d. Hubungan Gaya Belajar dengan Perolehan Hasil Belajar

Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara berbagai faktor

pendidikan. Faktor-faktor tersebut meliputi pembelajar, pebelajar, kurikulum,

media, lingkungan dan metode mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

23

tujuan instruksional atau perolehan belajar. Sebagaimana diketahui bahwa gaya

belajar atau gaya kognitif pebelajar adalah cara yang relatif tetap dan konsisten

yang dilakukan seorang pebelajar dalam menangkap stimulus atau informasi,

cara mengingat, cara berfikir, dan cara memecahkan masalahnya, maka dapat

dikatakan bahwa gaya belajar atau gaya kognitif merupakan salah satu dari

karakteristik pebelajar. Karaktertistik pebelajar dan kualitas pembelajaran,

merupakan dua faktor yang memiliki hubungan erat dan pengaruh terhadap

proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, tujuan

instruksional atau perolehan hasil belajar.

Menurut Bloom (1976: 169), “karakteristik pebelajar, memiliki hubungan yang

signifikan dengan perolehan hasil belajar (outcome of learning)”. Karakteristik

pebelajar adalah sifat atau ciri khas yang melekat pada diri pebelajar. Termasuk

karakteristik pebelajar adalah gaya belajar. “Gaya belajar menentukan cara

belajar yang temudah dan media pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan”. (De Porter dan Hernacki, 2000: 115).

Dengan demikian gaya belajar sebagai salah satu bentuk karakteristik pebelajar

secara teoritis berpengaruh terhadap perolehan hasil belajar.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

24

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

“Proses belajar terjadi saat pebelajar berinteraksi dengan lingkungannya. Hasil,

keluaran atau outputnya berbentuk perubahan dibidang kognitif, afektif ataupun

psikomotor. Perubahan itu relatif tetap, karena belajar dapat membentuk keadaan

yang tetap pada pebelajar. Perubahan yang relatif tetap sebagai akibat atau efek

belajar ini sering disebut learning outcomes (Gagne, 1975: 39; Bloom, 1976:

169), yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan hasil

belajar”.

Berbagai pemikiran mengenai taksonomi hasil belajar yang didasarkan pada tipe

isi mata kuliah telah berkembang dewasa ini. Bloom dkk (dalam Suciati, 1997;

10) mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 ranah atau kawasan, yaitu (1)

ranah kognitif, (2) ranah afektif dan (3) ranah psikomotorik. Ranah kognitif

meliputi: (1) pengetahuan, (2) pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis, (5)

sintesis dan (6) evaluasi.

Kawasan afektif menurut Suciati (1997; 10) meliputi : (1) pengenalan, (2)

pemberian respons, (3) penghargaan terhadap nilai, (4) pengorganisasian dan (5)

pengalaman. Adapun kawasan psikomotor meliputi: (1) meniru, (2)

memanipulasi, (3) menetapkan gerakan, (4) mengartikulasi dan (5)

menaturalisasi.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

25

Merrill (1983: 285) mengembangkan suatu model pembelajaran yang

disebut dengan component display theory (CDT). Dalam model ini, hasil

pembelajaran diklasifikasikan ke dalam 2 dimensi : tingkat unjuk kerja dan tipe

isi. Klasifikasi ini hanya diterapkan dalam ranah belajar kognitif dimensi tingkat

unjuk kerja dibagi menjadi 3, yaitu (1) mengingat, (2) menggunakan, (3)

menemukan. Tipe isi pembelajaran dibedakan menjadi 4, yaitu (1) fakta, (2)

konsep, (3) prosedur, (4) prinsip.

b. Terapi dan Regulasi Cairan Intravena

Menurut Potter dan Perry (2005; 1646-1647) Terapi intravena adalah

salah satu bentuk terapi yang banyak dilakukan di rumah sakit. Terapi ini

merupakan metode yang efektif dan efisien dalam menyuplai cairan secara

langsung ke kompartemen cairan intravaskuler. Terapi cairan parenteral

diorderkan oleh dokter. Perawat bertanggung jawab dalam memberikan terapi.

Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) merupakan pemberian

sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena

untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

c. Peralatan yang digunakan dalam melakukan terapi intravena

1) Botol infus

Botol infus dikemas dalam bentuk botol plastik dan botol kaca.

Tersedia dalam ukuran 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml. botol

digunakan sebagai kemasan adalah suatu ruangan kedap udara yang disegel

dan berisi larutan nonopirogenik.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

26

2) Selang intavena (IV)

Selang intravena memiliki penusuk dia salah satu ujungnya. Sebuah

drip chamber, roller clamp dan penghubung di ujung lainnya. Tiap ujung

ditutup dengan plastik untuk menjaga kesterilannya. Drip chamber berfungsi

menampung cairan botol infus yang menuju selang. Ada 2 jenis drip chamber

yaitu macrodrip dan microdrip. Macrodrip digunakan untuk dewasa dengan

tetesan 10-15 tetes/menit. Sedangkan microdrip digunakan untuk anak-anak

dengan ukuran 60 tetes/menit. Pada transfuse set terdapat filter pada drip

chamber yang berfungsi menyaring emboli darah.

3) Tiang infus

Tiang infus berfungsi sebagai penggantung botol infus.

4) Jarum dan kateter

Banyak macam jarum dan kateter yang digunakan untuk infus. Antara

lain wing needle, angio needle, venplon, dan abbocath. Alat ini sejenis selang

plastic yang dimasukkan ke dalam vena. Pada butterflyneedle atau jarum

bersayap (wing type needle), sayapnya berfungsi untuk memfiksasi jarum pada

saat dimasukkan ke dalam vena. Ukuran panjang jarum bermacam-macam mulai

dari 1,5cm-3cm dan 25-16 gauge. Semakin besar ukuran gauge diameter jarum

akan semakin kecil. Jarum ukuran 16-18 gauge biasanya untuk dewasa, 20-22

gauge digunakan untuk anak-anak, dan 21-23 gauge biasanya digunakan dalam

prosedur infus dan 19 gauge untuk transfus darah (Potter dan Perry, 1648; 1667).

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

27

Mengingat kondisi yang ada di lapangan dalam penelitian ini hasil belajar

yang diukur sebagai indikator adalah hasil belajar untuk mengukur

ketrampilan memasang infus pada ranah psikomotorik.

4. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

”Motivasi merupakan dorongan (mis. ide, emosi atau kebutuhan fisik)

yang menyebabkan seseorang mengambil suatu tindakan” (Potter dan Perry,

2005; 343).

Penyelesaian tugas memotivasi didasari oleh kebutuhan seperti

keberhasilan dan kompetensi. Mahasiswa keperawatan bekerja berulang-ulang

di laboratorium untuk belajar memberikan injeksi karena motivasi untuk

menguasai tugas atau ketrampilan. Setelah seseorang berhasil menyelesaikan

suatu tugas maka orang tersebut biasanya termotivasi untuk mencapai hal

yang lebih. (Potter dan Perry , 2005; 343).

b. Motivasi untuk Belajar

Menurut Redman, 1993 ”Pembelajaran bergantung pada motivasi

untuk belajar, kemampuan untuk belajar dan lingkungan pembelajaran.

Motivasi mengacu pada keinginan seseorang untuk belajar” (Potter dan Perry,

2005; 343).

Selanjutnya Redman juga mengemukakan bahwa ”Kemampuan untuk

belajar bergantung pada faktor fisik dan kognitif, tingkat perkembangan,

kesehatan fisik, dan proses berpikir intelektual” (Potter dan Perry, 2005; 343).

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

28

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di depan, maka dapat dikemukakan

kerangka berpikir dalam penelitian ini pengaruh penggunaan media pembelajaran

video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang

infus.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam memasang infus, antara lain

adalah penggunaan media pembelajaran. Pada penelitian ini menggunakan media teks

dan gambar dengan video tentang ketrampilan memasang infus. Penggunaan media

teks dan gambar sesuai dengan standart yang dibuat oleh organisasi perawat yaitu

Persatuan Perawat Nasional Indonesia(PPNI) dan menggunakan video tentang

ketrampilan memasang infus sesuai dengan standart yang dibuat pada teks dan

gambar.

Media pembelajaran berupa teks dan gambar bermanfaat untuk mengembangkan

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Media pembelajaran video memiliki

unsur audio dan visual sehingga dapat memberikan gambaran jelas terhadap

informasi yang disampaikan. Media pembelajaran termasuk buku teks dan video

pembelajaran pemasangan infus dapat membuat proses dalam pembelajaran menjadi

lebih aktif dan pebelajar akan lebih termotivasi untuk belajar sesuai minat dan

kemampuannya, sehingga akan memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar.

Setiap pebelajar memiliki cara sendiri dalam menerima informasi (pesan

pembelajaran). Gaya belajar pebelajar harus dijadikan pertimbangan awal oleh dosen

atau guru dalam menentukan metode mengajar, karena metode mengajar yang baik

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

29

adalah metode mengajar yang sesuai dengan gaya belajar pebelajar. Sehingga mereka

merasa diperhatikan dan bisa belajar sesuai dengan gaya belajarnya. Karakteristik

pebelajar dan kualitas pembelajaran, merupakan dua faktor yang memiliki hubungan

erat dan pengaruh terhadap proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran dan perolehan hasil belajar.

Hasil belajar untuk mengukur ketrampilan memasang infus diukur pada ranah

psikomotorik. Hasil belajar ketrampilan mahasiswa dalam memasang infus

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu media pembelajaran, motivasi dan

karakteristik pembelajaran yang akan didiskripsikan dan dianalisa dalam bentuk gaya

belajar. Melalui peningkatan motivasi dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa

dalam ketrampilan memasang infus. Dalam penelitian ini variabel motivasi tidak

diteliti.

Keterangan :

: variabel yang diteliti : variabel tidak diteliti

Gambar 2.1. Kerangka berpikir

Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik

Media Pembelajaran Teks & Gambar VS Media Pembelajaran Video

Hasil belajar ketrampilan memasang infus

Motivasi

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

30

C. Hipotesis

Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar

mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus STIKES Kendedes Malang program studi

S1 Keperawatan tepatnya di Jl. Panji Suroso No. 6 Malang, dan mulai dilaksanakan

pada minggu ketiga bulan November 2009.

B. Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Desain penelitian yaitu studi

eksperimental dengan menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT). “Study

eksperimental yang mengalokasikan subyek dengan cara randomisasi disebut

eksperimen randomisasi, atau Randomized Controlled Trial (RCT)“ (Murti, 2008: 6).

Peneliti menerapkan prosedur randomisasi dalam mengalokasikan subjek-subjek

penelitian ke dalam kelompok eksperimental dan kelompok kontrol. “Dengan

randomisasi maka hanya faktor peluang (chance) yang menentukan subyek penelitian

akan terpilih ke dalam kelompok eksperimental atau kelompok control, bukan

kemauan subyek peneliti” (Murti, 2008: 6).

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

a. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

S1 Keperawatan di Malang.

31

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

32

b. Populasi Sumber

Populasi sumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Keperawatan

STIKES Kendedes Malang berjumlah 58 mahasiswa.

2. Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa S1

Keperawatan tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 58 mahasiswa.

3. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik exhaustive sampling dimana ”

peneliti mengambil semua populasi sumber” (Murti, 2006; 85). Sedangkan untuk

menentukan antara kelompok subyek eksperimen dan kelompok subyek pembanding

dilakukan secara random, hasilnya kelompok subyek A sebagai kelompok

eksperimen yang menggunakan media pembelajaran video memasang infus, dan

kelompok sebyek B sebagai pembanding yang menggunakan media pembelajaran

teks dan gambar memasang infus. Dalam penelitian ini diterapkan kriteria retriksi

(yaitu, inklusi dan eksklusi).

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Mahasiswa yang masuk kuliah dan tidak sakit.

b. Prosentase absensi perkuliahan minimal 80%.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Mahasiswa tidak kooperatif dan tidak bersedia menjadi responden.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

33

b. Mahasiswa yang sudah mendapatkan materi pelatihan tentang ketrampilan

memasang infus.

Ukuran sampel dalam penelitian adalah 58 subjek dengan menggunakan

perkiraan ukuran sampel pada analisis multivarians dengan batasan variabel

idependen adalah 15 – 20 subyek. Sedangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua

variabel independen sehingga besar ukuran sampel minimal adalah 40 subyek.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Media Pembelajaran Video

1) Alat ukur : -

2) Skala pengukuran : Kategorikal

b. Gaya Belajar

1) Alat ukur : Kuesioner

Instrumen gaya belajar : untuk memperoleh data variabel gaya belajar,

digunakan instrumen berupa kuesioner mengacu pada instrumen yang disusun

oleh De Porter, Readon, Nourie (2000: 166-167). Mereka belajar terdiri dari 3

bagian;

a) Berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan visual.

b) Berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan auditorial.

c) Berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kinestetik.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

34

Setiap pertanyaan terdiri dari 12 soal, total pertanyaan 36 soal digunakan

skala penilaian Likert dengan alternatif jawaban selalu, sering, kadang-

kadang, jarang dan tidak pernah. Pertanyaan dalam kuesioner ini terdiri dari

dua jenis yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pemberian skor

untuk pernyataan positif yaitu: bila jawaban responden selalu maka diberi

skor 5, sering diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, jarang diberi skor 2

dan tidak pernah diberi skor 1. pemberian skor untuk pernyataan negatif

sebaliknya, sedangkan kisi-kisi dan kuesioner dapat dilihat pada lampiran 1

dan 2.

2) Skala pengukuran : Kategorikal

c. Hasil belajar

1) Alat ukur :

Instrumen tes perolehan hasil belajar : untuk mengumpulkan data variabel

hasil belajar perlu dikembangkan pada hasil belajar. Pengembangan alat tes

pengetahuan dan ketrampilan memasang infus yang dibuat oleh institusi

STIKES Kendedes Malang berupa lembar observasi dan mengacu pada

pedoman standart keperawatan oleh organisasi profesi perawat (PPNI).

Sasaran belajar tersebut mengacu pada format taksonomi Bloom yaitu:

a) Mengkaji pedoman pembelajaran pemasangan infus

b) Menyusun item tes dengan mengacu pada sasaran belajar yang merupakan

tujuan pengajaran topik bahasan tentang strategi pembelajaran pemasangan

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

35

infus. Contoh instrumen evaluasi hasil belajar ketrampilan memasang infus

dapat dilihat pada lampiran 3

2) Skala pengukuran : Kontinu

2. Uji Instrumen

Instrumen gaya belajar ini sudah dilakukan uji coba kepada 20 orang

responden pada tanggal 19 november 2009 di Prodi DIII Keperawatan. Uji coba

dilakukan untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrument. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson yang dibantu

dengan menggunakan Program statistik SPSS. Data yang akan di uji validitas dan

reabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Hasilnya dapat diketahui

bahwa dari 36 item soal semuanya valid, selengkapnya lihat lampiran 5. Untuk hasil

uji reabilitas menggunakan rumus alpha cronbach’s dan hasilnya mempunyai nilai r

= 0.75 (Penghitungan selengkapnya lihat lampiran 6).

Instrumen tes perolehan hasil belajar ketrampilan memasang infus berupa

ceklis dan tidak diuji cobakan karena instrumen yang digunakan di Program studi S1

Keperawatan STIKes Kendedes sudah mengacu pada standar operasional prosedur

yang dibuat oleh organisasi perawat yaitu PPNI. Peneliti meminta ijin kepada

pimpinan Prodi S1 Keperawatan untuk menggunakan instrumen tersebut.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

36

E. Kerangka Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka penelitian

Dalam penelitian eksperimen RCT tersebut, populasi penelitiannya adalah

seluruh mahasiwa S1 Keperawatan dan populasi sumbernya adalah mahasiswa S1

Keperawatan STIKES Kendedes Malang, dan dilakukan pencuplikan dengan teknik

exhaustive sampling dimana sampel yang digunakan adalah seluruh mahasiswa

tingkat I berjumlah 58 mahasiswa, kemudian peneliti melakukan randomisasi untuk

menentukan kelompok eksperimen (video) 29 mahasiswa dan kelompok kontrol (teks

dan gambar) 29 mahasiswa dan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Mahasiswa S1 Keperawatan

Mahasiswa S1Keperawatan STIKES

Tes gaya

belajar

Interpretasi dan

Kesimpulan

Analisa Regresi Linier Ganda dan Uji

t

Populasi Sasaran

Populasi Sumber

Sampel : mahasiswa tingkat I

Exhaustive Sampling

Kelompok Kontrol (Non Video)

n=29

Kelompok Eksperimen

(Video)

Pengukuran Variabel

Ketrampilan Infus

Randomisasi

Tes gaya belajar

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

37

diberikan tes gaya belajar terhadap subyek penelitian yaitu tes gaya belajar visual,

auditorial dan kinestetik. Kelompok eksperimen diberikan kegiatan pembelajaran

dengan media video tentang ketrampilan memasang infus dan kelompok kontrol

diberikan pembelajaran dengan media teks dan gambar ketrampilan memasang infus

dengan dilakukan sebanyak 5 kali dengan alokasi waktu 2x50 menit, kemudian

dilakukan post tes dengan menggunakan lembar observasi kerampilan memasang

infus dari institusi yang sudah sesuai standart keperawatan yang dibuat oleh

organisasi profesi perawat yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan

hasil tersebut dianalisa dengan regresi linier ganda dan diuji dengan uji t. Hasilnya

diinterpretasikan dan dibuat kesimpulan.

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah media pembelajaran video.

a. Definisi konsep :

1) Media pembelajaran : media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pebelajar dalam kegiatan

pembelajaran untuk mencapai pembelajar tertentu.

2) Video : video merupakan media pendidikan menjadi satu dengan bahasan

tentang film dalam kaitannya dengan pendidikan.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

38

b. Definisi operasional:

1) Media Pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran untuk menyajikan

dan memperjelas informasi.

2) Video adalah jenis dari media pembelajaran yang memperlihatkan gambar

bergerak dan suara tentang prosedur memasang infus.

2. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar ketrampilan

memasang infus.

a. Definisi konsep :

Perubahan yang relatif tetap sebagai akibat atau efek belajar

b. Definisi operasional:

Merupakan gambaran tentang penguasaan mahasiswa pada pengetahuan dan

ketrampilan tindakan pemasangan infus dengan indikator : persiapan bahan ,

persiapan alat, pelaksanaan (cuci tangan, desinfektan, penusukan intravena,

fiksasi, dokumentasi)

3. Faktor perancu

Faktor Perancu dalam penelitian ini adalah gaya belajar.

a. Definisi konsep :

Cara yang terus menerus tetap bagi masing-masing pebelajar.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

39

b. Definisi operasional:

Cara belajar dari masing-masing individu mahasiswa yang berperan lebih

dominan dalam menyerap informasi atau pesan pada saat proses

pembelajaran.

1) Gaya belajar visual dengan ciri : teratur, memperhatikan segala sesuatu,

menjaga penampilan, mengingat dengan gambar, lebih suka

membaca daripada dibacakan, membutuhkan gambaran dan tujuan

menyeluruh, menangkap secara detail, dan mengingat apa yang dilihat.

2) Gaya belajar auditorial dengan ciri : perhatiannya mudah terpecah,

berbicara dengan pola berirama, belajar dengan cara mendengarkan,

menggerakkan bibir atau bersuara saat membaca, berdialog secara internal

dan eksternal.

3) Gaya belajar kinestetik dengan ciri : berbicara dekat dengan seseorang dan

perlahan, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, belajar

melalui manipulasi dan praktek, banyak menggunakan isyarat tubuh.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

40

Den

sity

Kernel Density EstimateResiduals

Density

-24.6421 29.214

.000659

.039025

Gambar 3.2 Normalitas (Kernel density) distribusi residual dalam analisis regresi linier tentang pengaruh media pembelajaran dan gaya belajar terhadap ketrampilan pasang infus

G. Uji Persyaratan Analisis

Telah dilakukan tes diagnostik tentang pemenuhan asumsi penggunaan model

analisis regresi linier, meliputi normalitas residu, heteroskedastisitas, multi-

kolinieritas, dan mis-spesifikasi variabel sebagai berikut:

1. Normalitas residu

Secara empirik, gangguan atau error (ut) dimanifestasikan sebagai selisih

antara data variabel dependen yang teramati dengan variabel dependen yang

terprediksi oleh persamaan regresi. Oleh karena itu, gangguan atau error seringkali

disebut sebagai kesalahan prediksi atau residual

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa disribusi frekuensi dari residu dalam analisis

regresi linier sangat mendekati distribusi normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 7.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

41

2. Heteroskedastisitas

Jika β ternyata signifikan secara statistik, maka dikatakan bahwa dalam data

tersebut terjadi heteroskedastisitas; dan apabila tidak signifikan, maka dikatakan data

tersebut terjadi homoskedatisitas. Hasil tes Cook-Weisberg untuk menguji

heteroskedastisitas residu memberikan hasil X2(1)= 0.62, dan p= 0.432. Jadi

perbedaan sebaran nilai-nilai residu dalam analisis regresi linier ini dengan keadaan

homoskedastisitas secara statistik tidak signifikan, hasil selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 7.

3. Multikolinieritas

Tabel dibawah ini menunjukkan, perhitungan VIF menghasilkan VIF masing-

masing variabel, maupun mean VIF kurang dari 5-10, jadi analisis regresi linier ini

tidak menunjukkan multikolinieritas, apabila hasilnya melebihi 10 menunjukkan

multikolinieritas.

Tabel 3.1 Nilai VIF untuk mengevaluasi multikolinieritas Variabel VIF 1/VIF Kinestetik 1.05 0.95 Auditorial 1.05 0.95 Media 1.00 0.99 Mean VIF 1.04

4. Mis-spesifikasi

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

42

Hasil tes Ramsey untuk menguji kemungkinan variabel-variabel penting

disingkirkan dalam analisis regresi linier memberikan F(2,49)= 0.72, dan p= 0.490.

Jadi hipotesis nol bahwa tidak terdapat variable-variabel penting yang disingkirkan

tidak bisa ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat variabel-variabel penting yang

disingkirkan dalam model analisis regresi linier tersebut. Hasil selengkapnya pada

lampiran 7.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini “model analisis yang digunakan untuk menghubungkan

variabel satu dengan variabel lainnya adalah: analisis regresi linier ganda” (Murti,

2008; 7) sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2

keterangan:

Y = ketrampilan memasang infus (skor)

a = konstanta

b = koefisien regresi (hasil uji statistik)

X1 = media pembelajaran (0 = teks dan gambar; 1 = video)

X2 = gaya belajar mahasiswa (0 = visual; 1 = auditorial; 2 = kinestetik)

Kemaknakan statistik pengaruh masing-masing variabel (b) diuji dengan uji t.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

43

I. KEGIATAN PENELITIAN

Rancangan kegiatan penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi tiga

tahap:

a. Tahap persiapan yang meliputi penyusunan proposal, pembuatan instrumen

penelitian, pengambilan sampel, perijinan dan uji coba instrumen penelitian mulai

bulan September – November 2009.

b. Tahap pelaksanaan pengumpulan data mulai bulan Januari 2010.

c. Tahap analisis data dan penulisan laporan penelitian dilaksanakan bulan Januari –

Februari 2010.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Karakteristik Umum Responden

Responden yang terpilih sebagai sampel adalah mahasiswa sarjana

keperawatan Stikes Kendedes Malang dengan jumlah 58 orang sesuai dengan kriteria

inklusi dalam penelitian yaitu mahasiswa yang masuk kuliah dan prosentase absensi

perkuliahan minimal 80%, sehingga jumlah sampel penelitian menjadi 55 orang yaitu

28 orang sebagai kelompok perlakuan dan 27 orang sebagai kelompok kontrol.

Karakteristik umum responden meliputi jenis kelamin.

Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Perlakuan Kontrol Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Laki - laki 11 39.29% 11 40.74% 22 40% Perempuan 17 60.71% 16 59.26% 33 60% Jumlah 28 100% 27 100% 55 100%

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat digambarkan bahwa menurut jenis kelamin,

responden terbanyak berjenis kelamin perempuan yaitu 33 responden (60%), terdiri

dari 17 responden (60.71%) sebagai kelompok perlakuan dan 16 responden (59.26%)

sebagai kelompok kontrol.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

45

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji perbedaan penggunaan media teks dan gambar dengan video terhadap hasil

belajar ketrampilan memasang infus.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan bantuan

perangkat lunak SPSS (versi 17.0) antara kelompok teks dan gambar dengan

kelompok video, data yang akan diuji t selengkapnya lihat lampiran 8. Hasil uji t

dapat dilihat pada lampiran 9 . Dibawah ini dapat dilihat perbedaan pada gambar

boxplot antara kelompok teks dan gambar dengan kelompok video.

Gambar 4.1 Boxplot perbedaan rata-rata ketrampilan infus antara kelompok teks+ gambar dan kelompok video

44

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

46

Berdasarkan boxplot pada gambar 4.1 dapat dilihat terdapat perbedaan hasil

belajar ketrampilan memasang infus pada kelompok teks dan gambar dengan

kelompok video. Nilai rata-rata ketrampilan memasang infus pada kelompok media

pembelajaran video lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok media pembelajaran

teks dan gambar. Terdapat 2 nilai outlier pada kelompok teks dan gambar yaitu data

yang terdapat di luar boxplot dan menunjukkan adanya data yang keluar dari data

yang aneh, penanganan yang dapat dilakukan pada outlier yaitu membuangnya

karena dianggap akan mengganggu kegiatan analisis selanjutnya.

b. Uji perbedaan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan

memasang infus.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan bantuan

perangkat lunak SPSS (versi 17.0) antara gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik

data yang akan diuji t selengkapnya lihat lampiran 8. Hasil uji t dapat dilihat pada

lampiran 9. Dibawah ini dapat dilihat perbedaan pada gambar boxplot antara

kelompok gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.

Gambar 4.2 Boxplot perbedaan ketrampilan infus antara kelompok gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

47

Berdasarkan boxplot pada gambar 4.2 dapat dilihat terdapat perbedaan hasil

belajar ketrampilan memasang infus pada kelompok gaya belajar visual, auditorial

dan kinestetik. Nilai rata-rata ketrampilan memasang infus pada kelompok gaya

belajar auditorial lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok gaya belajar visual dan

kinestetik. Terdapat 2 nilai outlier pada kelompok gaya belajar kinestetik yaitu data

yang terdapat di luar boxplot dan menunjukkan adanya data yang keluar dari data

yang aneh, penanganan yang dapat dilakukan pada outlier yaitu membuangnya

karena dianggap akan mengganggu kegiatan analisis selanjutnya.

c. Analisis uji hipotesis pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya

belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus.

Analisis yang digunakan untuk menghubungkan variabel satu dengan variabel

lainnya adalah analisis regresi linier ganda dengan menggunakan bantuan perangkat

lunak SPSS (versi 17.0) Data yang akan dianalisis selengkapnya lihat lampiran 8.

Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 9. Dibawah ini merupakan tabel hasil

analisis regresi linier ganda tentang pengaruh media pembelajaran dan gaya belajar

terhadap ketrampilan memasang infus..

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

48

Tabel 4.1 Hasil analisis regresi linier ganda tentang pengaruh media pembelajaran dan gaya belajar terhadap ketrampilan memasang infus

Variabel Independen b t p Confidence Interval 95% Batas Bawah Batas Atas Media pembelajaran - Teks + Gambar 0 - - - - - Video 6.64 2.34 0.023 0.93 12.35

Gaya belajar - Visual 0 - - - - - Auditorial 6.38 1.62 0.111 -1.51 14.29 - Kinestetik - 0.90 -0.25 0.81 -8.21 6.41

Konstanta 70.70 30.70 0.000 66.08 75.32 n = 55 R2 = 9.84% p = 0.041

Terdapat pengaruh penggunaan video terhadap peningkatan ketrampilan

memasang infus. Mahasiswa yang mendapatkan media pembelajaran video rata-rata

memiliki ketrampilan memasang infus 6.64 unit lebih tinggi dari pada teks dan

gambar, dan perbedaan itu secara statistik signifikan (b=6.64; CI 95%=0.93 hingga

12.35).

Tidak terdapat pengaruh gaya belajar terhadap peningkatan ketrampilan

memasang infus. Mahasiswa dengan gaya belajar auditorial rata-rata memiliki

ketrampilan memasang infus 6.38 unit lebih tinggi dari pada visual, dan perbedaan itu

secara statistik tidak signifikan (b=6.38; CI 95%= −1.51 hingga 14.29) dan

mahasiswa dengan gaya belajar kinestetik rata-rata ketrampilan memasang infus

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

49

−0.90 unit lebih rendah dari visual, dan perbedaan itu secara statistik tidak signifikan

(b= −0.90; CI 95%= −8.21 hingga 6.41).

Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar

mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus, pengaruh tersebut

secara statistik signifikan (b=6.64; p=0.041; R2=9.84%) Penghitungan selengkapnya

pada lampiran 9.

B. Pembahasan

1. Pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar mahasiswa

terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus.

Berdasarkan hasil analisis didapatkan mahasiswa yang mendapatkan media

pembelajaran video rata-rata memiliki ketrampilan memasang infus 6.64 unit lebih

tinggi dari pada teks dan gambar dan sesuai dengan hipotesis yaitu terdapat pengaruh

penggunaan video terhadap peningkatan ketrampilan memasang infus dan secara

statistik signifikan (p=0.023) hal ini dikarenakan dengan media pembelajaran video

mahasiswa lebih mudah memahami tentang gambaran yang jelas terhadap informasi

yang disampaikan dan dapat mengulangi lagi gerakan-gerakan yang belum dipahami

oleh mahasiswa. Dengan adanya media pembelajaran video mahasiswa juga akan

lebih mudah mendapatkan isi materi ketrampilan laboratorium secara utuh dan

tersusun sesuai dengan buku panduan kompetensi. Anderson (1983; 104) menyatakan

bahwa “video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh

ketrampilan yang menyangkut gerak”. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

50

oleh Ebner (1984; 29) bahwa “video dapat menghemat waktu belajar sebanyak 43%

dari waktu yang disediakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan”.

Hasil penelitian yang telah dilakukan Bosco (1984; 15) juga menunjukkan bahwa

“pembelajaran dengan menggunakan video perbedaan individu diantara para siswa

yang lemah dapat mempelajari konsep tersebut dengan memutar kembali dan

memperlambat gerakan” untuk itu dapat disimpulkan bahwa video dapt membantu

mahasiswa dalam mencapai tujuan belajar, semakin konkrit pengalaman yang

diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar.

Sedangkan gaya belajar auditorial rata-rata memiliki ketrampilan memasang

infus 6.38 unit lebih tinggi dari pada visual, dan perbedaan itu secara statistik tidak

signifikan (p=0.111) dan mahasiswa dengan gaya belajar kinestetik rata-rata

ketrampilan memasang infus −0.90 unit lebih rendah dari visual, dan perbedaan itu

secara statistik tidak signifikan (p=0.81), hal ini kemungkinan disebabkan masing-

masing individu memiliki cara sendiri dalam menerima informasi. Ada mahasiswa

yang menyukai cara belajar visual, ada yang lebih menyukai cara belajar mendengar

dan ada yang lebih suka berkolaborasi atau berdiskusi dengan teman-temannya.

Seharusnya gaya belajar ini dapat juga dipertimbangkan awal oleh dosen atau guru

dalam menentukan metode mengajar, karena metode yang baik adalah metode

mengajar yang sesuai dengan masing-masing gaya belajar mahasiswa dalam hal

penyerapan informasi. De Porter, B, dkk (2000;85) menyarankan “agar pembelajara

memperlakukan para pebelajar sesuai dengan gaya belajarnya. Sehingga mereka

merasa diperhatikan dan bisa belajar sesuai dengan gaya belajarnya. Oleh karena itu

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

51

seyogyanyalah pembelajar menggunakan metode dan prosedur yang bervariasi, agar

seluruh pebelajar merasa diperhatikan dan terbantu dalam upaya mencari, menyerap,

mengolah dan mengatur informasi (Sastrawijaya, 1988; 30).

Sehingga dari hasil analisis didapatkan terdapat pengaruh penggunaan media

pembelajaran video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan

memasang infus, pengaruh tersebut secara statistik signifikan (p=0.041; R2=9.84%).

Hal ini jelas bahwa media video merupakan media pendidikan yang memiliki unsur

audio dan visual, unsur suara dan visual juga lebih dominan sehingga dapat

memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap informasi yang disampaikan.

Kelebihan dari penggunaan media video sendiri antaralain dapat menunjukkan

kembali gerakan-gerakan dengan menggunakan efek tertentu yang dapat

mempengaruhi proses belajar mahasiswa. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh

Sadiman 2002;75 bahwa kelebihan video adalah dapat menarik perhatian penonton,

demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya sehingga

penyajiannya menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

Sedangkan menurut Dale, 1956, dikutip dari Anitah, 2008; 55 mengatakan

”pengalaman manusia digambarkan sebagai suatu kerucut, yang dimulai dari

pengalaman langsung sampai dengan pengalaman yang paling abstrak yaitu belajar

melalui lambang kata – kata”. Sehingga ”jika pengalaman belajar semakin menuju

tingkat konkrit maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi” (Dale dalam Anitah

2008; 56-60).

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

52

Karakteristik pebelajar dan kualitas pembelajaran memiliki hubungan yang

erat dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan perolehan

hasil belajar. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Degeng, 2000; 12 bahwa

Suatu media hanya dapat dikatakan memiliki keunggulan dibandingkan media

pembelajaran lainnya bila ia digunakan oleh pebelajar yang memiliki karakteristik

(termasuk gaya belajar) sesuai dengan rangsangan yang ditimbulkan oleh media

pembelajaran tersebut. Dengan demikian, media pembelajaran (termasuk didalamnya

buku teks dan video pembelajaran pemasangan infus) dapat membuat proses

pembelajaran menjadi proses yang aktif, dan pebelajar lebih termotivasi untuk belajar

menurut minat dan kemampuannya (Sadiman, dkk, 2002). Hal ini akan membuat

proses pembelajran menjadi lebih efektif dan berpengaruh positif terhadap perolehan

belajar.

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

53

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori yang didukung adanya hasil analisis serta mengacu

perumusan masalah yang telah diutarakan dimuka, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran video terhadap hasil belajar

ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan, pengaruh tersebut

secara statistik signifikan (b=6.64; p=0.023) dan tidak terdapat pengaruh gaya belajar

terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus, pengaruh tersebut secara statistik

tidak signifikan (b=6.38; p=0.111) sehingga hasil analisis regresi linier ganda adalah

terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran video dan gaya belajar

mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus, pengaruh tersebut

secara statistik signifikan (b=6.64; p=0.041).

B. Implikasi

Dari kesimpulan diatas, untuk mengantisipasi permasalahan yang

kemungkinan akan muncul maka, dalam pembenahan kualitas pembelajaran, perlu

diterapkan penggunaan media pembelajaran video di laboratoium yang berisi tentang

kompetensi di keperawatan sesuai dengan stándar operasional prosedur dari PPNI dan

tim dosen diharapkan mengetahui karakteristik dari masing-masing peserta didik agar

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

54

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar.

C. Saran

1. Bagi institusi pendidikan, sebaiknya menyediakan fasilitas berupa pembuatan

video tetang ketrampilan kompetensi, menyediakan VCD dan televisi di

laboratorium agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Bagi dosen pengajar, sebaiknya menggunakan media pembelajaran video

sebagai peningkatan mutu ketrampilan dalam memasang infus.

53

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

55

DAFTAR PUSTAKA

AECT, Task Force. 1977. The definition of educational technology. Jakarta: CV. Rajawali.

Anderson, R N. 1986. Pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran . Jakarta: Rajawali Pers.

Anitah S. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Bloom, B.S. 1976. Human characteristics and school learning. New York: Mc.Graw Hill Book Company

Brown, A.L. 1975. Learning to learn: on training students to learn from texs educational research. February.

Degeng, I N. S. 1989. Desain pembelajaran: teori dan praktek. Malang: Penyelenggaraan Pendidikan Pascasarjana Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi IKIP Malang.

______________. 2000. Media pembelajaran: Diktat Palatihan Pekerti menuju pribadi.

Dembo, M.H. 1981 .Teaching for learning : applying educational psychologyin the classroom. California: Goodyear Publising Company Inc. Santa Monica.

De Porter, B., Reardon, M.& Nourie, L. 2000. Quantum teaching. Bandung: Mizan Media Utama.

De Porter, B. & Hernacky, M. 2000. Quantum learning. Bandung: Mizan Media Utama.

Gagne, R.M.1975. Essentials of learning for instruction. New York : Holf, Rinehart and Winston.

Gagne, R.M., Brigss,L.J, and Wager,W.W. 1988. Principles of instruction design. New York: Holt Reinehard and Winston.

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

56

Halis,F. 2006. Pengaruh media pembelajaran dan gaya belajar mahasiswa terhadap perolehan belajar. Tesis tidak diterbitkan. Malang; Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Heinich, R.,Molenda, M., & Russel, J.D. 1993. Instructional media and the new tec. instruction. New York: John Wiley and Sons.

Ibrahim, Sihkabuden, Suprijanta, dan Kustiawan, U. 2000. Perencanaan penggunaan media pembelajaran. Malang Lembaga Pengembangan Pendidikan Dan Pembelajaran (LP3) Universitas Negeri Malang.

Latuheru, J.D. 1988. Media pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dikti PPLPTK.

Meriril, M.D. 1983. Component display theory. an article in intructional-design theories and models: an overview of their curent status. Editet by Charles M.Reigeluth. New Jersey: Lawrence Erelbaum Associates Publisher Hillsdale.

Miarso, Y. 1984. Tehnologi komunikasi pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.

Moelyadi P. 2006. Efek desain pesan multimedia esensial, eduktif, dan redudan serta literasi visual dan verbal terhadap kemampuan retensi dan transfer. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program pasca sarjana UNM.

Murti B. 2006. Desain dan ukuran sampel untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif di bidang kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

_______. 2008. Metodologi riset epidemiologi. Modul dalam Mengajar di Program Magister Kedokteran Keluarga/ Magister Gizi. Universitas Sebelas Maret.

Nasution, S.1997. Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Potter, P.A., Perry, A. 2005. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC.

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito. 2002. Media pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafmdo.

Sastrawijaya,T. 1988. Proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Jakarta :Dekdikbud Dirjen Dikti.P2LPTK.

Subagio A. 2006. Pengembangan media pembelajaran fisika berbasis multimedia animasi pokok bahasan momentum linear dan impils untuk siswa SMA kelas

55

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

57

XI. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

Suciati. 1997. Taksonomi tujuan nstructional. Sebuah artikel/Makalah dalam Mengajar di Perguruan Tinggi Program Aplied Aproach. Buku Satu. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan aktivitas Instruksional dirjen Dikti Depdikbud.

Sujana. 1995. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada. Suyanto. 2004. Analisis dan desain aplikasi multimedia untuk pemasaran.

Yogyakarta: Andi.

Schunk, D.H. 1991. Learning theories : an uducational perspectiva. New Cork : Macmillan Publising Company.

Sleeman, P.J., cobun, T.C., and Rockwell, D.M, 1979. Instructional media and technology: a guide to accountable learning systems. New York: Longman Inc. Associated Companies, Branches, and Representative Throughout the World.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

58

KISI-KISI SOAL GAYA BELAJAR

NO VARIABEL INDIKATOR NOMOR SOAL

1 Gaya Belajar

:

a. Visual

b. Auditorial

c. Kinestetik

1. Teratur, perhatian, penampilan, pola bicara

2. Mengingat dengan gambar, suka membaca dan

mencoret

3. Membutuhkan gambar, menangkap secara detail dan

mengingat apa yang dilihat

1. Perhatian mudah terpecah

2. Berbicara dengan pola berirama

3. Belajar dengan cara mendengar, menggerakkan bibir

atau bersuara saat membaca

4. Berdialog secara internal dan eksternal

1. Berbicara dekat dengan seseorang dan perlahan

2. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

3. Belajar melalui manipulasi dan praktek

1,2,3,4

5,6,7,8

9,10,11, 12

13,14

15,16

17,18,19

20,21,22

23,24

25,26

27,28,29,

30,31

32,33

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

59

4. Banyak menggunakan isyarat tubuh 34,35,36

ANGKET GAYA BELAJAR

Identitas Nama :…………………………. NIM :…………………………. Jenis Kelamin :………………………….

Petunjuk Pengisian Pilihlah jawaban yang sesuai dengan hati nurani anda secara jujur dengan memberi tanda ( Ö ) pada tempat yang tersedia.

No

Komponen Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

1 Saya rapi dan teratur?

2 Saya biasanya berbicara dengan cepat?

3 Saya seorang perencana dan pengatur jangka panjang yang baik?

4 Saya seorang penjaga yang baik dan saya dapat melihat kata-kata dalam pikiran saya?

5 Saya lebih ingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar?

6 Saya menghafal dengan asosiasi visual?

7 Saya sulit mengingat perintah lisan kecuali jika dituliskan, dan saya sering meminta mengulang ucapannya?

8 Saya suka mencoret-coret selama menelpon atau mengikuti perkuliahan?

9 Saya lebih suka membaca daripada dibacakan?

10 Saya lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato?

11 Saya lebih memilih seni daripada musik?

12 Saya tahu apa yang harus dikatakan, tetapi

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

60

terpikir kata yang tepat? 13 Saya berbicara kepada diri sendiri saat

belajar/bekerja?

14 Saya mudah terganggu oleh karena bicara?

15 Saya berbicara dengan pola berirama?

16 Saya adalah pembicara yang fasih?

17 Saya suka menggerakkan bibir/melafalkan kata saat membaca?

18 Saya suka belajar mendengar dan mengingat apa yang didiskusikan daripada dilihat?

19 Saya suka membaca keras-keras dan mendengarkan?

20 Saya dapat mengulang dan menirukan mana perubahan dan warna suara?

21 Saya merasa menulis itu sulit, tetapi pandai berbicara?

22 Saya lebih menyukai musik daripada seni?

23 Saya banyak bicara, suka berdiskusi dan menjelaskan panjang lebar?

24 Saya lebih suka mengeja keras-keras daripada menuliskannya?

25 Saya biasanya berbicara dengan lambat?

26 Saya biasanya berada dekat-dekat saat berbicara dengan seseorang?

27 Saya suka menyentuh orang untuk mendapatkan perhatiannya?

28 Saya suka berorientasi pada fisik dan banyak bergerak?

29 Saya suka mengetuk-ngetuk pena, jari/kaki saat mendengarkan?

30 Saya suka meluangkan waktu untuk berolahraga dan kegiatan fisik lainny?

31 Saya tidak bisa tenang dengan waktu yang lama? 32 Saya belajar melalui manipulasi dan praktik?

33 Saya suka menghafal dengan berjalan dan bergerak?

34 Saya suka menggunakan jari untuk menunjuk saat berbicara?

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

61

35 Saya banyak menggunakan isyarat tubuh?

36 Saya membuat keputusan berdasarkan perasaan? Jumlah Total Nilai

INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR KETRAMPILAN MEMASANG INFUS

NO KRITERIA / LANGKAH YANG DINILAI BOBOT NILAI YANG DICAPAI

KET

I PERSIAPAN BAHAN 1. Cairan infus 2. Kapas steril ( lidi waten steril) 3. Alkohol 70% 4. Providin Yodium (kp) 5. Plester

20

II PERSIAPAN ALAT 1. Standart infus 2. Infus set 3. Infus venakateter 4. Handscoon steril 5. Botol pristeril 6. Korentang 7. Pengalas 8. Bengkok 9. Alat pengukur 10. Gunting 11. Tourniquet

20

III

PERLAKSANAAN 1. Cuci tangan dengan sabun dibawah air

mengalir 2. Pasien diberikan penjelasan 3. Siapkan area yang akan dipasang infus 4. Cukur area bila ada bulu 5. Periksa ulang cairan yang akan

diberikan 6. Tusukkan selang infus pada botol

cairan 7. Keluarkan udara dari selang infus 8. Pasang pengalas 9. Pasang handscoon steril 10. Pilih dan pastikan vena yang akan

ditusuk atau terutama vena bagian

10

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

62

distal atau sesuai kondisi pasien.

11. Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk dengan menggunakan kapas steril yang diberikan providin yodium, kemudian ulangi desinfektan dengan menggunakan kapas steril yang sudah diberikan alkohol. Kegiatan desinfektan ini dilakukan dengan gerakan melingkar keluar sampai diameter 6-8cm, bila daerah insersi kotor bisa diulangi 2-3 kali.

12. Pasang tourniquet diatas lokasi penusukan

13. Masukkan intravena kateter pada vena yang telah ditentukan pada sudut 10-30 ° dengan lubang jarum menghadap keatas

14. Pasang Fiksasi a. Intravena kateter bersayap

· Letakkan plester dibawah sayap kemudian letakkan diatas sayap searah dan sejajar dengan ujung intravena kateter.

· Letakkan plester kedua diatas pangkal intravena kateter dan sayap dengan posisi melintang

· Tutup dengan kapas steril dan letakkan dengan plester sesuai dengan kebutuhan

5 10

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

63

· Tuliskan tanggal dan jam pemasangan intravena kateter pada plester penutup kassa

b. Intravena Kateter tanpa sayap · Letakkan plester dibawah

intravena kateter. Silangkan diatasnya ( plester jangan sampai menutup luka intravena kateter )

· Letakkan plester kedua dibelakang plester pertama diatas pangkal intravena kateter

· Tutup dengan kapas steril dan diletakkan dengan plester sesuai kebutuhan

· Tuliskan tanggal pemasangan intravena kateter pada plester penutup kassa

15. Setelah intravena kateter masuk pada vena tourniquet dilepas, bila intravena kateter telah masuk ± seperempat bagian madrin ditarik pelan-pelan sambil intravena kateter didorong masuk sampai pangkalnya.

10

16. Sebelum melepas madrin, tekan ujung vena kateter dengan jari, lepas madrinnya, kemudian sambungkan pangkal intravena kateter dengan infus set

17. Pasang Fiksasi c. Intravena kateter bersayap

· Letakkan plester dibawah sayap kemudian letakkan diatas sayap searah dan sejajar dengan ujung intravena kateter.

· Letakkan plester kedua diatas pangkal intravena kateter dan sayap dengan posisi melintang

· Tutup dengan kapas steril dan letakkan dengan plester sesuai dengan kebutuhan

· Tuliskan tanggal dan jam

10

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

64

pemasangan intravena kateter pada plester penutup kassa

d. Intravena Kateter tanpa sayap · Letakkan plester dibawah

intravena kateter. Silangkan diatasnya ( plester jangan sampai menutup luka intravena kateter )

· Letakkan plester kedua dibelakang plester pertama diatas pangkal intravena kateter

· Tutup dengan kapas steril dan diletakkan dengan plester sesuai kebutuhan

Tuliskan tanggal pemasangan intravena kateter pada plester penutup kassa

18. Hitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan

19. Perhatikan reaksi pasien 20. Catat waktu pemasangan, jenis cairan,

dan jumlah tetesan 21. Rapikan pasien

Alat-alat dibereskan

10 5

TOTAL 100

KETERANGAN : A : 79 -100 D : 41 – 55 B : 68 – 78 E : < 41 C : 56 – 67

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

65

Lampiran

TABEL INDUK DATA NOMOR BUTIR SOAL

NO NAMA MURID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 AK 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 1 3 4 4 4 2 AF 2 5 5 4 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 BE 5 4 5 5 5 4 2 4 2 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 DY 3 2 3 5 4 2 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 5 EN 3 3 5 2 5 1 1 5 1 2 1 2 5 5 5 1 1 1 6 EP 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 7 IK 4 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 8 KG 2 2 3 5 4 2 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 9 LG 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 2 4

10 LP 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 11 MG 2 2 3 5 4 2 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 12 MR 4 3 3 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 13 NK 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 14 PA 5 5 5 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15 RA 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 16 RR 4 3 3 4 5 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 5 5 5 17 SF 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 18 SK 1 1 1 2 2 5 1 3 1 2 4 2 1 1 2 1 1 1 19 TK 4 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 20 UW 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5

JUMLAH 70 65 72 77 80 61 51 66 51 70 72 70 73 61 79 72 71 64

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

66

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 JUMLAH

2 4 3 2 2 1 3 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2 3 107 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 152 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 150 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 127 5 5 3 3 5 5 5 2 5 5 5 5 1 2 5 5 1 3 119 3 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3 3 4 4 129 2 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 1 86 3 2 3 2 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 2 119 2 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4 3 113 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143 3 2 3 2 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 2 119 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 131 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 158 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 146 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 109 2 3 4 3 2 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 4 136 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 127 3 3 2 1 3 3 4 1 3 3 3 3 1 2 2 3 4 1 77 2 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 118 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 157

66 73 70 65 66 67 77 76 84 75 78 78 71 70 80 66 72 64 2523

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

67

TABEL HASIL UJI VALIDITAS

Correlations

y Pearson Correlation .488*

Sig. (2-tailed) .029

x1

N 20 Pearson Correlation .702**

Sig. (2-tailed) .001

x2

N 20 Pearson Correlation .591**

Sig. (2-tailed) .006

x3

N 20 Pearson Correlation .334 Sig. (2-tailed) .150

x4

N 20 Pearson Correlation .806**

Sig. (2-tailed) .000

x5

N 20 Pearson Correlation .195 Sig. (2-tailed) .411

x6

N 20 Pearson Correlation .546* x7

Sig. (2-tailed) .013

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

68

N 20 Pearson Correlation .595**

Sig. (2-tailed) .006

x8

N 20 Pearson Correlation .546*

Sig. (2-tailed) .013

x9

N 20 Pearson Correlation .838**

Sig. (2-tailed) .000

x10

N 20 Pearson Correlation .482*

Sig. (2-tailed) .032

x11

N 20 Pearson Correlation .838**

Sig. (2-tailed) .000

x12

N 20 Pearson Correlation .520*

Sig. (2-tailed) .019

x13

N 20 Pearson Correlation .705**

Sig. (2-tailed) .001

x14

N 20 Pearson Correlation .868**

Sig. (2-tailed) .000

x15

N 20 Pearson Correlation .703**

Sig. (2-tailed) .001

x16

N 20 Pearson Correlation .745**

Sig. (2-tailed) .000

x17

N 20 Pearson Correlation .554*

Sig. (2-tailed) .011

x18

N 20

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

69

Pearson Correlation .595**

Sig. (2-tailed) .006

x19

N 20 Pearson Correlation .438 Sig. (2-tailed) .053

x20

N 20 Pearson Correlation .827**

Sig. (2-tailed) .000

x21

N 20

Pearson Correlation .702**

Sig. (2-tailed) .001

x22

N 20 Pearson Correlation .595**

Sig. (2-tailed) .006

x23

N 20 Pearson Correlation .511*

Sig. (2-tailed) .025

x24

N 19 Pearson Correlation .561*

Sig. (2-tailed) .010

x25

N 20 Pearson Correlation .727**

Sig. (2-tailed) .000

x26

N 20 Pearson Correlation .652**

Sig. (2-tailed) .002

x27

N 20 Pearson Correlation .596**

Sig. (2-tailed) .006

x28

N 20 Pearson Correlation .504*

Sig. (2-tailed) .023

x29

N 20

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

70

Pearson Correlation .305 Sig. (2-tailed) .191

x30

N 20 Pearson Correlation .745**

Sig. (2-tailed) .000

x31

N 20 Pearson Correlation .838**

Sig. (2-tailed) .000

x32

N 20

Pearson Correlation .806**

Sig. (2-tailed) .000

x33

N 20 Pearson Correlation .595**

Sig. (2-tailed) .006

x34

N 20 Pearson Correlation .482*

Sig. (2-tailed) .032

x35

N 20 Pearson Correlation .773**

Sig. (2-tailed) .000

x36

N 20 Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

y

N 20

* Corelation is significant at the 0.01 level (2-tailed) ** Corelation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

71

TABEL HASIL UJI REABILITAS Reliability

Case Processing Summary N % Cases Valid 19 95 Excludeda 1 5 Total 20 100 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

0.752 0.958 37

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

72

HASIL TES DIAGNOSTIK REGRESI ____ ____ ___ ____ tm /__ / ____/ / ____/ ___/ / /___/ / /___/ 7.0 Copyright 1984-2002 Statistics/Data Analysis Stata Corporation 4905 Lakeway Drive College Station, Texas 77845 USA 800-STATA-PC http://www.stata.com 979-696-4600 [email protected] 979-696-4601 (fax) Single-user Stata for Windows perpetual license: Serial number: 1970524539 Licensed to: Noerlita Eka Sari IHEPS Notes: 1. (/m# option or -set memory-) 0.98 MB allocated to data . use "D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\Yuni Malang\yuni malang_dataedit 5 > feb 2010.dta" . log using "D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\Yuni Malang\Yuni_2 Maret 2010.smcl" ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- log: D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\Yuni Malang\Yuni_2 Maret 2010.smcl log type: smcl opened on: 2 Mar 2010, 12:52:49 . xi: reg trampil media i.gaya_bel i.gaya_bel _Igaya_bel_0-2 (naturally coded; _Igaya_bel_0 omitted) Source | SS df MS Number of obs = 55

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

73

-------------+------------------------------ F( 3, 51) = 2.96 Model | 984.40084 3 328.133613 Prob > F = 0.0407 Residual | 5646.43552 51 110.714422 R-squared = 0.1485 -------------+------------------------------ Adj R-squared = 0.0984 Total | 6630.83636 54 122.793266 Root MSE = 10.522 ------------------------------------------------------------------------------ trampil | Coef. Std. Err. t P>|t| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------- media | 6.643348 2.843564 2.34 0.023 .9346543 12.35204 _Igaya_bel_1 | 6.389322 3.934291 1.62 0.111 -1.509096 14.28774 _Igaya_bel_2 | -.8992286 3.641027 -0.25 0.806 -8.208894 6.410437 _cons | 70.69771 2.302585 30.70 0.000 66.07508 75.32034 ------------------------------------------------------------------------------ . hettest Cook-Weisberg test for heteroskedasticity using fitted values of trampil Ho: Constant variance chi2(1) = 0.62 Prob > chi2 = 0.4318 . ovtest (note: predicted trampil^3 dropped due to collinearity) Ramsey RESET test using powers of the fitted values of trampil Ho: model has no omitted variables F(2, 49) = 0.72 Prob > F = 0.4899 . avplots . rvfplot . predict d, cooksd . dfbeta DFmedia: DFbeta(media) DF_Igaya_bel_1: DFbeta(_Igaya_bel_1) DF_Igaya_bel_2: DFbeta(_Igaya_bel_2) . avplots . predict r, residual . kdensity r, normal . rvfplot, yline(0) . vif

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

74

Variable | VIF 1/VIF -------------+---------------------- _Igaya_bel_2 | 1.05 0.949017 _Igaya_bel_1 | 1.05 0.950241 media | 1.00 0.996137 -------------+---------------------- Mean VIF | 1.04 . apcrplot unrecognized command: apcrplot r(199); . acprplot varlist required r(100); . acprplot trampil, lowess trampil is not in the model r(398); . acprplot media, lowess media^2 is collinear with media . acprplot gaya_bel, lowess gaya_bel is not in the model r(398); . acprplot media, lowess media^2 is collinear with media . save "D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\Yuni Malang\yuni malang_dataedit 5 feb 2010.dta", replace file D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\Yuni Malang\yuni malang_dataedit 5 feb 2010.dta saved

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

75

NO NAMA MEDIA GAYA BELAJAR KETRAMPILAN

INFUS 1 AM 1 37 VISUAL 0 72 2 AC 1 53 VISUAL 0 65 3 ASP 1 38 VISUAL 0 73 4 AS 1 52 VISUAL 0 65 5 AM 1 46 VISUAL 0 60 6 AF 1 41 VISUAL 0 79 7 AH 1 49 KINESTETIK 2 0 8 DS 1 43 KINESTETIK 2 68 9 ES 1 43 VISUAL 0 71

10 FK 1 36 VISUAL 0 81 11 FF 1 49 AUDITORIAL 1 82 12 HW 1 46 VISUAL 0 90 13 IL 1 46 VISUAL 0 75 14 KR 1 49 KINESTETIK 2 96 15 MR 1 47 KINESTETIK 2 79 16 MB 1 41 VISUAL 0 89 17 MO 1 50 VISUAL 0 69 18 MH 1 42 VISUAL 0 95 19 NA 1 42 VISUAL 0 80 20 PF 1 44 KINESTETIK 2 62 21 RB 1 32 AUDITORIAL 1 89 22 RA 1 41 VISUAL 0 85 23 RF 1 41 VISUAL 0 66 24 SW 1 50 VISUAL 0 81

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

76

25 UE 1 46 AUDITORIAL 1 92 26 VJ 1 42 AUDITORIAL 1 88 27 WH 1 42 KINESTETIK 2 96 28 WM 1 38 AUDITORIAL 1 63 29 YK 1 38 VISUAL 0 82 1 AK 0 41 VISUAL 0 56 2 BN 0 44 AUDITORIAL 1 77 3 DB 0 40 KINESTETIK 2 68 4 DT 0 50 VISUAL 0 68 5 DH 0 43 VISUAL 0 96 6 EA 0 42 VISUAL 0 81 7 ER 0 47 AUDITORIAL 1 96 8 FM 0 42 KINESTETIK 2 72 9 FA 0 39 VISUAL 0 64

10 HK 0 42 VISUAL 0 80 11 HU 0 34 VISUAL 0 83 12 KY 0 51 KINESTETIK 2 62 13 MS 0 − − 0 0 14 MSN 0 43 VISUAL 0 57 15 NS 0 46 VISUAL 0 65 16 NY 0 37 VISUAL 0 73 17 NF 0 38 VISUAL 0 68 18 ON 0 40 VISUAL 0 77 19 PR 0 39 VISUAL 0 74 20 RG 0 34 KINESTETIK 2 68 21 RY 0 36 KINESTETIK 2 68 22 SA 0 37 VISUAL 0 72 23 SY 0 43 AUDITORIAL 1 78 24 SE 0 38 AUDITORIAL 1 62 25 WH 0 35 KINESTETIK 2 62 26 YR 0 39 VISUAL 0 73 27 RA 0 41 VISUAL 0 58 28 AR 0 − − 0 0 29 RA 0 42 VISUAL 0 71

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

77

Analisis Data Statistik ___ ____ ____ ____ ____ tm /__ / ____/ / ____/ ___/ / /___/ / /___/ 7.0 Copyright 1984-2002 Statistics/Data Analysis Stata Corporation 4905 Lakeway Drive College Station, Texas 77845 USA 800-STATA-PC http://www.stata.com 979-696-4600 [email protected] 979-696-4601 (fax) Single-user Stata for Windows perpetual license: Serial number: 1970524539 Licensed to: Noerlita Eka Sari IHEPS Notes: 1. (/m# option or -set memory-) 0.98 MB allocated to data . use "D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\yuni malang_dataedit 5 feb 2010.dta", clear . log using "D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\Yuni Malang_5 Feb 2010.smcl" ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- log: D:\My Document I\Dr. Bhisma\Bimbingan S2\Yuni Malang_5 Feb 2010.smcl log type: smcl opened on: 5 Feb 2010, 11:14:07 . ttest trampil. by ( media) time-series operators not allowed r(101); . ttest trampil, by ( media)

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

78

Two-sample t test with equal variances ------------------------------------------------------------------------------ Group | Obs Mean Std. Err. Std. Dev. [95% Conf. Interval] ---------+-------------------------------------------------------------------- tks dan | 27 71.44444 1.951209 10.13878 67.43368 75.45521 video | 28 78.32143 2.091842 11.06899 74.02932 82.61353 ---------+-------------------------------------------------------------------- combined | 55 74.94545 1.49419 11.08121 71.94978 77.94113 ---------+-------------------------------------------------------------------- diff | -6.876984 2.865241 -12.62393 -1.130038 ------------------------------------------------------------------------------ Degrees of freedom: 53 Ho: mean(tks dan ) - mean(video) = diff = 0 Ha: diff < 0 Ha: diff ~= 0 Ha: diff > 0 t = -2.4001 t = -2.4001 t = -2.4001 P < t = 0.0100 P > |t| = 0.0199 P > t = 0.9900 . xi: reg trampil i. gaya_bel varlist required r(100); . xi: reg trampil i.gaya_bel i.gaya_bel _Igaya_bel_0-2 (naturally coded; _Igaya_bel_0 omitted) Source | SS df MS Number of obs = 55 -------------+------------------------------ F( 2, 52) = 1.58 Model | 380.101587 2 190.050794 Prob > F = 0.2155 Residual | 6250.73478 52 120.206438 R-squared = 0.0573 -------------+------------------------------ Adj R-squared = 0.0211 Total | 6630.83636 54 122.793266 Root MSE = 10.964 ------------------------------------------------------------------------------ trampil | Coef. Std. Err. t P>|t| [95% Conf. Interval] -------------+----------------------------------------------------------------

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

79

_Igaya_bel_1 | 6.663492 4.097651 1.63 0.110 -1.559045 14.88603 _Igaya_bel_2 | -1.296104 3.789766 -0.34 0.734 -8.900826 6.308618 _cons | 74.11429 1.853232 39.99 0.000 70.3955 77.83307 ------------------------------------------------------------------------------ . oneway gaya_bel, tabulate too few variables specified r(102); . oneway gaya_bel, tabulate too few variables specified r(102); . oneway trampil gaya_bel, tabulate gaya | Summary of ketrampilan infus belajar | Mean Std. Dev. Freq. ------------+------------------------------------ visual | 74.114286 10.18006 35 auditoria | 80.777778 12.091089 9 kinesteti | 72.818182 12.48053 11 ------------+------------------------------------ Total | 74.945455 11.081212 55 Analysis of Variance Source SS df MS F Prob > F ------------------------------------------------------------------------ Between groups 380.101587 2 190.050794 1.58 0.2155 Within groups 6250.73478 52 120.206438 ------------------------------------------------------------------------ Total 6630.83636 54 122.793266 Bartlett's test for equal variances: chi2(2) = 0.8533 Prob>chi2 = 0.653 . xi: reg trampil media i.gaya_bel i.gaya_bel _Igaya_bel_0-2 (naturally coded; _Igaya_bel_0 omitted) Source | SS df MS Number of obs = 55 -------------+------------------------------ F( 3, 51) = 2.96 Model | 984.40084 3 328.133613 Prob > F = 0.0407 Residual | 5646.43552 51 110.714422 R-squared = 0.1485 -------------+------------------------------ Adj R-squared = 0.0984 Total | 6630.83636 54 122.793266 Root MSE = 10.522 ------------------------------------------------------------------------------

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

80

trampil | Coef. Std. Err. t P>|t| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------- media | 6.643348 2.843564 2.34 0.023 .9346543 12.35204 _Igaya_bel_1 | 6.389322 3.934291 1.62 0.111 -1.509096 14.28774 _Igaya_bel_2 | -.8992286 3.641027 -0.25 0.806 -8.208894 6.410437 _cons | 70.69771 2.302585 30.70 0.000 66.07508 75.32034 ------------------------------------------------------------------------------ . xi: reg trampil media Source | SS df MS Number of obs = 55 -------------+------------------------------ F( 1, 53) = 5.76 Model | 650.062554 1 650.062554 Prob > F = 0.0199 Residual | 5980.77381 53 112.844789 R-squared = 0.0980 -------------+------------------------------ Adj R-squared = 0.0810 Total | 6630.83636 54 122.793266 Root MSE = 10.623 ------------------------------------------------------------------------------ trampil | Coef. Std. Err. t P>|t| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------- media | 6.876984 2.865241 2.40 0.020 1.130038 12.62393 _cons | 71.44444 2.044367 34.95 0.000 67.34396 75.54493 ------------------------------------------------------------------------------ . xi: reg trampil media i.gaya_bel i.gaya_bel _Igaya_bel_0-2 (naturally coded; _Igaya_bel_0 omitted) Source | SS df MS Number of obs = 55 -------------+------------------------------ F( 3, 51) = 2.96 Model | 984.40084 3 328.133613 Prob > F = 0.0407 Residual | 5646.43552 51 110.714422 R-squared = 0.1485 -------------+------------------------------ Adj R-squared = 0.0984

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

81

Total | 6630.83636 54 122.793266 Root MSE = 10.522 ------------------------------------------------------------------------------ trampil | Coef. Std. Err. t P>|t| [95% Conf. Interval] -------------+---------------------------------------------------------------- media | 6.643348 2.843564 2.34 0.023 .9346543 12.35204 _Igaya_bel_1 | 6.389322 3.934291 1.62 0.111 -1.509096 14.28774 _Igaya_bel_2 | -.8992286 3.641027 -0.25 0.806 -8.208894 6.410437 _cons | 70.69771 2.302585 30.70 0.000 66.07508 75.32034 ------------------------------------------------------------------------------ .

Gambar Perbedaan ketrampilan infus antara kelompok gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Dosen : Yuni Asri

Mata Pelajaran : Ilmu Keperawatan Dasar I

Pokok Bahasan : Terapi dan Regulasi Cairan Intravena

Tingkat/ Semester : I / I

Pertemuan : ke-1

Alokasi Waktu : 2 x 50 menit ( 100 menit)

Kelompok : Kontrol

A. Standar Kompetensi:

Menerapkan pendekatan asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan cairan

dan elektrolit.

B. Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan

memahami konsep terapi dan regulasi cairan intravena.

C. Indikator Pembelajaran:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan cairan dan elektrolit

2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis cairan elektrolit

D. Materi Pembelajaran

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

83

1. Konsep cairan dan elektroit

2. Jenis Cairan elektolit

E. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Metode Media Waktu

Kegiatan Awal

1. Mengucapkan salam 2. Menjelaskan tujuan

mata ajar 3. Melakukan pre test

1. Menjawab salam 2. Mahasiswa

memperhatikan penjelasan dari dosen

3. Menjawab soal yang diberikan dosen

Ekspositori dan

Kooperatif

LCD, Laptop, Teks, Gambar White Board, Spidol,

10 menit

Kegiatan

Inti

1. Menjelaskan konsep terapi dan regulasi cairan elektrolit:

a. Menjelaskan konsep cairan dan elektrolit

b. Menjelaskan jenis cairan elektrolit

2. Mendiskusikan konsep terapi cairan dan regulasi cairan elektrolit

3. Menarik kesimpulan

tentang kebutuhan cairan elektrolit

1. Memperhatikan penjelasan dari dosen

2. Menanyakan hal-

hal yang belum jelas disela-sela penyajian materi dan memperhatikan jawaban dosen

3. Memperhatikan penjelasan dari dosen

80 menit

Kegiatan Akhir

1. Melakukan post tes 2. Mengucapkan salam

1. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen

2. Menjawab salam

10 menit

F. Sumber Pembelajaran:

1. Potter, P.A., Perry, A. 2005. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC.

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

84

2. Murwani, A. 2008. Ketrampilan dasar praktek klinik keperawatan.

Yogyakarta: Fitamaya

3. Brunner dan Sudarth. 1996. Tex Book Of Medical Surgical Nursing. J.B.

Lippincont Company, Philadelpia.

4. Doengoes.1996. Nursing Care Plan. Fa Devis Company, Philadelpia.

5. Donna.D.I & Marilyn V. 1996. Medical Surgical Nursing A. Nursing Process

approach,W.B.Saunders,Philadelpia.

G. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan dalam bentuk tes essay secara tertulis, adapun pertanyaannya

adalah:

1. Jelaskan kebutuhan cairan dan elektrolit?

2. Jelaskan macam-macam cairan infus?

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Dosen : Yuni Asri

Mata Pelajaran : Ilmu Keperawatan Dasar I

Pokok Bahasan : Prosedur Pemasangan Infus

Tingkat/ Semester : I / I

Pertemuan : ke-2

Alokasi Waktu : 2 x 50 menit ( 100 menit)

Kelompok : Kontrol

A. Standar Kompetensi:

Menerapkan pendekatan asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan cairan

dan elektrolit.

B. Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu memahami

prosedur pemasangan infus.

C. Indikator Pembelajaran:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami persiapan bahan pemasangan

infus

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

86

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami persiapan alat pemasangan

infus

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pelaksanaan pemasangan

infus

D. Materi Pembelajaran

1. Prosedur pemasangan infus dalam bentuk teks dan gambar

E. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Metode Media Waktu

Kegiatan Awal

1. Mengucapkan salam

2. Menjelaskan tujuan mata ajar

3. Melakukan pre test

1. Menjawab salam 2. Mahasiswa

memperhatikan penjelasan dari dosen

3. Menjawab soal yang diberikan dosen

Ekspositori dan

Kooperatif

LCD, Laptop, Teks, Gambar, White Board, Spidol,

10 menit

Kegiatan

Inti

2. Menjelaskan prosedur pemasangan infus: a. Menjelaskan

prsiapan bahan pemasangan infus

b. Menjelaskan persiapan alat pemasangan infus

c. Menjelaskan pelaksanaan pemasangan infus

2. Mendiskusikan konsep terapi cairan dan regulasi cairan elektrolit

3. Menarik

1. Memperhatikan penjelasan dari dosen

2. Menanyakan hal-hal

yang belum jelas disela-sela penyajian materi dan memperhatikan jawaban dosen

3. Memperhatikan

80 menit

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

87

kesimpulan tentang kebutuhan cairan elektrolit

penjelasan dari dosen

Kegiatan Akhir

3. Melakukan post tes

4. Mengucapkan

salam

1. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen

2. Menjawab salam

10 menit

F. Sumber Pembelajaran:

1. Potter, P.A., Perry, A. 2005. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC.

2. Murwani, A. 2008. Ketrampilan dasar praktek klinik keperawatan.

Yogyakarta: Fitamaya

3. Brunner dan Sudarth. 1996. Tex Book Of Medical Surgical Nursing. J.B.

Lippincont Company, Philadelpia.

4. Doengoes.1996. Nursing Care Plan. Fa Devis Company, Philadelpia.

5. Donna.D.I & Marilyn V. 1996. Medical Surgical Nursing A. Nursing

Process approach,W.B.Saunders,Philadelpia.

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

88

G. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan dalam bentuk tanya jawab langsung, adapun pertanyaannya

adalah:

1. Jelaskan persiapan bahan dalam pemasangan infus?

2. Jelaskan persiapan alat dalam pemasangan infus?

3. Jelaskan pelaksanaan pemasangan infus?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Dosen : Yuni Asri

Mata Pelajaran : Ilmu Keperawatan Dasar I

Pokok Bahasan : Terapi dan Regulasi Cairan Intravena

Tingkat/ Semester : I / I

Pertemuan : ke-1

Alokasi Waktu : 2 x 50 menit ( 100 menit)

Kelompok : Perlakuan

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

89

H. Standar Kompetensi:

Menerapkan pendekatan asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan cairan

dan elektrolit.

I. Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan

memahami konsep terapi dan regulasi cairan intravena.

J. Indikator Pembelajaran:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan cairan dan elektrolit

2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis cairan elektrolit

K. Materi Pembelajaran

1. Konsep cairan dan elektroit

2. Jenis Cairan elektolit

L. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Metode Media Waktu

Kegiatan Awal

4. Mengucapkan salam 5. Menjelaskan tujuan

mata ajar 6. Melakukan pre test

4. Menjawab salam 5. Mahasiswa

memperhatikan penjelasan dari dosen

6. Menjawab soal yang diberikan dosen

Ekspositori dan

Kooperatif

Video, LCD, Laptop, White Board, Spidol,

10 menit

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

90

Kegiatan

Inti

3. Menjelaskan konsep terapi dan regulasi cairan elektrolit:

c. Menjelaskan konsep cairan dan elektrolit

d. Menjelaskan jenis cairan elektrolit

2. Mendiskusikan konsep terapi cairan dan regulasi cairan elektrolit

3. Menarik kesimpulan

tentang kebutuhan cairan elektrolit

4. Memperhatikan penjelasan dari dosen

5. Menanyakan hal-

hal yang belum jelas disela-sela penyajian materi dan memperhatikan jawaban dosen

6. Memperhatikan penjelasan dari dosen

80 menit

Kegiatan Akhir

5. Melakukan post tes 6. Mengucapkan salam

1. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen

2. Menjawab salam

10 menit

M. Sumber Pembelajaran:

6. Potter, P.A., Perry, A. 2005. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC.

7. Murwani, A. 2008. Ketrampilan dasar praktek klinik keperawatan.

Yogyakarta: Fitamaya

8. Brunner dan Sudarth. 1996. Tex Book Of Medical Surgical Nursing. J.B.

Lippincont Company, Philadelpia.

9. Doengoes.1996. Nursing Care Plan. Fa Devis Company, Philadelpia.

10. Donna.D.I & Marilyn V. 1996. Medical Surgical Nursing A. Nursing Process

approach,W.B.Saunders,Philadelpia.

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

91

N. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan dalam bentuk tes essay secara tertulis, adapun pertanyaannya

adalah:

3. Jelaskan kebutuhan cairan dan elektrolit?

4. Jelaskan macam-macam cairan infus?

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Dosen : Yuni Asri

Mata Pelajaran : Ilmu Keperawatan Dasar I

Pokok Bahasan : Prosedur Pemasangan Infus

Tingkat/ Semester : I / I

Pertemuan : ke-2

Alokasi Waktu : 2 x 50 menit ( 100 menit)

Kelompok : Perlakuan

H. Standar Kompetensi:

Menerapkan pendekatan asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan cairan

dan elektrolit.

I. Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu memahami

prosedur pemasangan infus.

J. Indikator Pembelajaran:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami persiapan bahan pemasangan

infus

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami persiapan alat pemasangan

infus

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pelaksanaan pemasangan

infus

K. Materi Pembelajaran

1. Prosedur pemasangan infus dalam bentuk teks dan gambar

L. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Metode Media Waktu

Kegiatan Awal

1. Mengucapkan salam

2. Menjelaskan tujuan mata ajar

1. Menjawab salam 2. Mahasiswa

memperhatikan penjelasan dari

Ekspositori dan

Kooperatif

LCD, Laptop, Teks, Gambar,

10 menit

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

93

3. Melakukan pre test

dosen 3. Menjawab soal yang

diberikan dosen

White Board, Spidol,

Kegiatan

Inti

4. Menjelaskan prosedur pemasangan infus: a. Menjelaskan

prsiapan bahan pemasangan infus

b. Menjelaskan persiapan alat pemasangan infus

c. Menjelaskan pelaksanaan pemasangan infus

2. Mendiskusikan konsep terapi cairan dan regulasi cairan elektrolit

3. Menarik kesimpulan tentang kebutuhan cairan elektrolit

1. Memperhatikan penjelasan dari dosen

2. Menanyakan hal-hal

yang belum jelas disela-sela penyajian materi dan memperhatikan jawaban dosen

3. Memperhatikan penjelasan dari dosen

80 menit

Kegiatan Akhir

7. Melakukan post tes 8. Mengucapkan

salam

1. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen

2. Menjawab salam

10 menit

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN GAYA .../Pengaruh... · video dan gaya belajar mahasiswa terhadap hasil belajar ketrampilan memasang infus pada mahasiswa S1 Keperawatan

94

M. Sumber Pembelajaran:

6. Potter, P.A., Perry, A. 2005. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC.

7. Murwani, A. 2008. Ketrampilan dasar praktek klinik keperawatan.

Yogyakarta: Fitamaya

8. Brunner dan Sudarth. 1996. Tex Book Of Medical Surgical Nursing. J.B.

Lippincont Company, Philadelpia.

9. Doengoes.1996. Nursing Care Plan. Fa Devis Company, Philadelpia.

10. Donna.D.I & Marilyn V. 1996. Medical Surgical Nursing A. Nursing

Process approach,W.B.Saunders,Philadelpia.

N. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan dalam bentuk tanya jawab langsung, adapun pertanyaannya

adalah:

1. Jelaskan persiapan bahan dalam pemasangan infus?

2. Jelaskan persiapan alat dalam pemasangan infus?

3. Jelaskan pelaksanaan pemasangan infus?