pengaruh penggunaan media buku cerita terhadap … · pengaruh penggunaan media buku cerita...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BUKU CERITA TERHADAP
KEMAMPUAN MEMBACA SISWA PADA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS IV SD NEGERI PAJJAIANG
KECAMATAN BIRINGKANAYA
KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah dasar Strata Satu
Universitas Muhammadiyah Makassar
oleh
FATMA WULANDARI
NIM 10540917014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEOLAH DASAR
JULI 2018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : FATMA WULANDARI
Nim : 10540 9170 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripasi : Pengaruh Penggunaan Media Buku Cerita terhadap
Kemampuan Membaca Siswa pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya
sendiri, bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Agustus 2018
Yang Membuat perjanjian
FATMA WULANDARI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : FATMA WULANDARI
Nim : 10540 9170 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripasi : Pengaruh Penggunaan Media Buku Cerita terhadap
Kemampuan Membaca Siswa pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Dengan ini meyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini yang selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi
saya.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Agustus 2018
Yang Membuat perjanjian
FATMA WULANDARI
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Memulai dengan penuh keyakinan
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:
Kedua orang tuaku, dan orang-orang yang menyayangiku dan
mengasihiku dengan cinta yang tulus, atas keikhlasan dan doanya
mendukung penulis untuk mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
ABSTRAK
Fatma Wulandari. Pengaruh Penggunaan Media Buku Cerita terhadap
Kemampuan Belajar Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hambali dan Pembimbing
II Ummu Khaltsum.
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh yang signifikan
penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan membaca siswa pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar ?
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan deain penelitian One
Group Pretest-Posttest Desain yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan membaca siswa kelas IV SD
Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar, tahun ajaran
2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar dengan jumlah sampel
sebanyak 30 orang siswa untuk pada tes awal (Pre-test) dan tes akhir (Post-test).
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar
bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan menggunakan media buku cerita lebih
baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan yaitu
dengan penggunaan media buku cerita. Hal ini dibuktikan dengan Frekuensi dan
persentase nilai kemampuan membaca yang diperoleh siswa pada (pretets) yaitu
nilai 75 keatas sebanyak 12 orang dengan persentase 40% dari jumlah sampel,
sedangkan siswa yang mendapat nilai 74 kebawah sebanyak 18 orang dengan
persentase 60% dari jumlah sampel. Sedangkan frekuensi dan persentase nilai
kemampuan membaca yang diproleh siwa pada (posttest) yaitu nilai 75 keatas
sebanyak 19 orang dengan persentase 63% dari jumlah sampel, sedangkan nilai 74
kebawah sebanyak 11 orang dengan persentase 37% dari jumlah sampel.
Kata kunci: Media pembelajaran, buku cerita, kemampuan membaca,
pembelajaran bahasa Indonesia.
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah untuk dilantunkan selain pujian dan rasa syukur
ke hadirat Allah Subhana Wataala, yang telah memberikan kemudahan dan
kekuatan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Strata 1 (S1) pada Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari mata atas
usaha dari penulis, melainkan ada kekuatan lain yang menyertai atas
kehendakNya. Maka dari itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Ayahanda
Ruslang M dan Ibunda Jurisah tercinta yang telah memberikan iringan doa di
setiap sujudnya, mencurahkan kasih sayang yang tak mengenal masa, terus
berjuang memeras keringat dan banting tulang demi masa depan anak-anaknya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada Drs. Hambali, S.Pd., M. Hum pembimbing I dan Ummu Khaltsum,
S.Pd., M.Pd pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan, dan
memotivasi penulis dengan tulus dan ikhlas sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. H. Abd. Rahman
Rahim, SE., MM Rektor Universitas Muhammadiya Makassar yang telah
memberikan peluang untuk mengikuti proses perkuliahan pada program
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan layananan akademik, administrasi dan kemahasiswaan selama proses
pendidikan dan penyelesaian studi. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd Ketua Program
Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan memfasilitasi
penulis selama proses perkuliahan. Bapak/Ibu dosen Program Studi PGSD FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan berbagai macam
ilmu pengetahuan yang tak ternilai dibangku kuliah.
Hj. Intang, S.Pd.I, Kepala Sekolah dan seluruh staf dewan guru SD Negeri
Pajjaiang Kota Makassar yang telah banyak membantu selama penelitian.
Para sahabatku tercinta Kifli Sakide, Nuraisyah, Nurhidayah, Nurul Insaani,
Nurhikmah, dan Aisyah Fajriani yang telah memberikan doa dan dukungan
kepada peneliti selama pendidikan khususnya atas bantuannya baik berupa moril
maupun materil selama penyusunan skripsi ini.
Siswa kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar, selaku subjek penelitian yang telah ikut serta dalam penelitian ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa uraian yang disajikan dalam Skripsi ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritikan dan saran dari berbagai pihak
demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis terima dengan baik. Oleh karena
itu diharapkan kedepannya skripsi ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan
pembelajaran, khususnya di sekolah dasar.
Akhir kata
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat. Wassalam.
Makassar, Juli 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................................ v
MOTO DAN PEMBAHASAN ............................................................................... vi
ABSTRAK .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS ......... 7
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7
B. Media Pembelajaran ............................................................................ 9
C. Buku Cerita ........................................................................................ 12
D. Kemampuan Membaca ...................................................................... 13
E. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ............................ 20
F. Kerangka Pikir .................................................................................. 24
G. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 27
A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 27
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 30
C. Variabel ............................................................................................ 31
D. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 32
E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33
G. Teknik Analsis Data ......................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 40
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 40
B. Pembahasan ...................................................................................... 45
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 48
A. Simpulan ........................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 One Group Pretest-Poattest Design ................................................................ 28
3.2 Keadaan Populasi ............................................................................................ 30
3.3 Keadaan Sampel ............................................................................................. 31
3.4 Teknik Kategori Standar berdasarkan Ketetapan Pendidikan Nasional ......... 39
4.1 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas IV (Pre-test) .................................................... 41
4.2 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas IV (Post-test) ................................................... 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................ 25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. RPP Pertemuan 1 dan 2 ..................................................................................... 53
2. Soal Pretest ....................................................................................................... 59
3. RPP Pertemuan 3 dan 4 ..................................................................................... 60
4. Soal Posttest ...................................................................................................... 69
5. Daftar Hadir Siswa ............................................................................................ 70
6. Hasil Tes Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
(Pretest) ........................................................................................................... 72
7. Kategori, Interval Nilai, Frekuensi, dan Persentase Kemampuan Membaca
Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang (Pretest) ................................................ 74
8. Perhitungan Nilai Rata-rata Pretest Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang ...... 75
9. Hasil Tes Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
(Posttest) ........................................................................................................... 76
10. Kategori, Interval Nilai, Frekuensi, dan Persentase Kemampuan Membaca
Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang (Posttest) ................................................ 78
11. Perhitungan Nilai Rata-rata Posttest Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang .... 79
12. Distribusi Nilai Pretest dan Postetst Kemampuan Membaca Siswa
Kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar ........ 80
13. Menentukan Harga Md ..................................................................................... 82
14. Menentukan/Mencari Harga ∑ .................................................................. 84
15. Menentukan Harga T Hitung ................................................................................ 85
16. Tabel Distribusi T ............................................................................................. 86
17. Dokumentasi ..................................................................................................... 88
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa
pendidikan manusia tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan
berupaya memanusiakan manusia sehingga tumbuh dan berkembang menjadi
makhluk yang berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.
Pendidikan di Indonesia merupkan salah satu program utama pembangunan
nasiaonal karena kemajuan dan kemunduran bangsa dapat dilihat dan ditentukan
olah kendaraan pendidikan yang dilaksanakan. Untuk menunjang terlaksananya
pendidikan tersebut maka pemerintah mengatur dalam undang-undang No. 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Guna mencapai fungsi dan tujuan tersebut di atas, pemerintah
menyediakan lembaga-lembaga pendidikan berupa sekolah yang terbagi kepada
beberapa tingkatan, mulai dari Sekolah Dasar (SD/MI) Sekolah Tingkat Lanjut
Pertama (SLTP), Sekolah Tingkat Lanjut Atas (SLTA), sampai dengan tingkat
perguruan tinggi. Di sekolah-sekolah tersebut diajarkan bermacam-macam mata
pelajaran dan keterampilan yang peserta didik harus kuasai demi tercapainya
tujuan pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Bahasa berfungsi sebagai sarana menyampaikan pikiran dan perasaan
seseorang kepada orang lain. Pengajarannya bertujuan agar seseorang terampil
dalam menggunakan bahasa tertentu. Pengajaran terampil berbahasa berarti
terampil menyimak, terampil membaca, terampil berbicara, dan terampil menulis
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukan hanya
kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata, tetapi berupaya
mengubah lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang
bermakna baginya yang diungkapkan dalam bahasa lisan. Kemampuan ini sangat
penting karena dengan membaca seseorang akan memperoleh pengetahuan yang
luas tentang apa yang dibacanya.
Ada beberapa hal yang dinilai dalam membaca. Ditinjau dari kemampuan
yang menjadi sasaran, sejumlah kemampuan yang akan diukur dalam tes
membaca meliputi empat tingkatan dalam pemahaman yaitu pemahaman literal,
interpretatif, kritis dan kreatif. Adapun kajian dalam tulisan ini memfokuskan
pada kemampuan membaca literal saja.
Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang paling dasar yang
harus dikuasai oleh anak-anak sejak diusia dini terutama ditingkat dasar (SD)
karena dari sinilah awal dari pembentukan keterampilan berbahasa anak-anak.
Kemampuan membaca pada tingkat SD masih berada pada tingkat
pemhaman literal, pada kelas-kelas awal yaitu SD kelas I, II dan III berlangsung
proses decoding dan recording. Decoding (penyandian) merujuk pada proses
penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata, sedangkan recording merujuk
pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikan dengan bunyi-bunyinya
sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Proses decoding dan recording
biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal yang dikenal dengan istilah membaca
permulaan. Membaca pada tahap ini ditekankan pada proses preseptual yaitu
pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa.
Sementara itu proses memahami makna (meaning) lebih ditekankan di kelas-kelas
tinggi SD (IV, V dan VI). Disamping keterampilan decoding, pembaca juga harus
memiliki keterampilan memahami makna (meaning).
Dari kecil hingga dewasa sekarang ini kita sering sekali mendengar
kalimat “Buku adalah jendela dunia”. Arti dari kalimat tersebut adalah dengan
membaca buku kita dapat mengetahui sesuatu yang menakjubkan tentang dunia
luar, tanpa harus berkeliling dunia. Membaca merupakan salah satu faktor
penunjang untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia karena dengan
membaca kita dapat memperoleh berbagai ilmu pengetahuan.
Dengan kualitas manusia yang tergolong rendah, negara Indonesia
dikhwatirkan kedepannya tidak akan mampu bersaing di dunia global. Oleh
karena itu sangatlah peting untuk menumbuhkan minat membaca yang terlebih
lagi bagi generasi muda yang menjadi ujung tombak kehidupan bangsa dan
negara. Dalam pembelajaran membaca hal yang terpenting adalah bagaimana
menumbuhkan keinginan pada siswa untuk membaca dan meningkatkan
pemahamannya dalam membaca. Semakin sering siswa membaca maka semakin
tinggi pula tingkat kemampuan membacanya. Jika anak sudah memiliki tingkat
pemahaman yang tinggi dalam membaca maka itu akan mudah baginya dalam
mengikuti pelajaran-pelajarannya di sekolah. Namun anak sering kali merasa
bosan ketika mereka membaca buku-buku pelajaran untuk itu kita juga harus
mencari alternatif lain yang bisa menarik perhatian anak-anak agar mau membaca,
misalnya dengan menggunkana media pembelajaran.
Salah satu media yang tepat untuk merangsang siswa agar lebih tertarik
untuk membaca yaitu dengan menggunakan media buku cerita karena setiap anak
suka dengan cerita, selain itu penggunaan media buku cerita juga merupakan
media yang tergolong relatif murah dan mudah untuk didapatkan.
Kenyataan yang terlihat pada proses pembelajaran belangsung di kelas
yaitu kurangnya minat siswa dalam membaca khususnya pada pembelajaran
bahasa Indonesia sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena
kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Hal tersebut dikarekan cara
guru dalam membawakan materi pelajaran masih bersifat monoton sehingga
terkadang siswa merasa bosan dengan suasana kelas yang begitu-begitu saja dan
kurang menarik.
Pengguanaan media buku cerita dalam proses pembelajaran diharapkan
dapat menjadi alat bantu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui
penelitian ekperimen, penulis menggunakan buku cerita berupa dongeng dan
legenda seperti cerita Maling Kundang, Si Rusa dan Kulomang, Nyai Roro Kidul,
dan Raja yang Baik Hati.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
“Apakah ada pengaruh yang sigifikan penggunaan media buku cerita terhadap
kemampuan membaca siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD
Negeri Pajjaiang kecamatan Biringkanaya kota Makassar”.
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan
dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan
penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan membaca siswa pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Pajjaiang kecamatan
Biringkanaya kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoretis
Sebagai bahan informasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan kedepan
terkait dengan pembelajaran bahasa Indonesia dan pengaruh penggunaan
media buku cerita terhadap kemampuan membaca siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah dan guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia sebagai penunjang proses belajar mengajar di sekolah.
b. Bagi siswa
Hasil penelitian ini sebagai wacana untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan dan
penerparapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku
perkuliahan ketika terjun langsung ke lapangan atau dalam melaksanakan
praktek belajar mengajar yang sesungguhnya dan sebagai bekal untuk
kedepannya ketika terjun ke dunia pendidikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Hasil yang Relevan
Berikut ini dikemukakan penelitian yang relevan yang membahas
permasalahan yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu:
a. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Endang Sri Ratnawati (2009), dalam
penelitian yang berjudul: Pemanfaatan Media Pembelajaran Benda Kokret untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas I SD Negeri Ketangirejo I Keccamatan
Kejayaan Kabupaten Pasuruan.
Dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa: proses pembelajaran IPA di
sekolah dasar khususnya di SDN Ketangirejo I Kecamatan Kejayaan Kabupaten
Pasuruan, masih didominasi dengan pembelajaran konvensional, dalam hal ini
guru hanya menerapkan metode ceramah dan diseratai dengan tanya jawab
dengan siswa tanpa menggunkan media pembelajaran, sehingga siswa kurang aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketidak aktifan siswa sangat berpengaruh
terhadap pemahaman materi yang diberikan oleh guru. Untuk meningkatkan hasil
pembelajaran IPA, seyogyanya guru menggunakna media pembelajaran konkret
banyak yang dapat diperoleh, diantaranya:
a. Anak lebih memahami konsep pembelajaran
b. Guru lebih mudah dalam mengajar
c. Pembelajaran lebih menarik bagi siswa sehingga siswa lebih mudah untuk
memahami materi pembelajaran.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilliya Astuti (2013), dalam penelitian yang
berjudul: Penggunaan Alat Peraga yang Berupa Benda Konkret untuk
Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Kelas I SD Negeri
2 Lobak Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Permasalahan yang
dihadapi adalah penggunaan metode demontrasi yang disertai dengan bantuan alat
peraga berupa benda konkret pada pelaksanaan penelitian ini.
Pelakasanaan penelitian ini dibuat dalam 2 siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.
Siklus I dilaksanakan dengan perolehan hasil dari 26 siswa sebanyak 18 anak
yang mendapatkna nilai di atas KKM atau sekitar 73,07%. Sedangkan pada
pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu yang
diperoleh hasil belajar siswa dengan perolehan nilai 100% tuntas, sehingga
perolehan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini melalui metode demonstrasi
dengan menggunakan alat peraga konkret hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan di atas tentang penggunaan
media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
prasarana atau wanahan yang digunakan oleh seorang guru untuk membantu siswa
agar lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru agar komunikasi
lebih objektif dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Adapun arah dari penelitian yang akan dilakukan yaitu memfokuskan pada
penggunaan media buku cerita untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan dari penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan membaca siswa
pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Pajjaiang kecamatan
Biringkanaya kota Makassar.
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar (Umar, 2013: 128). Lebih lanjut Rahardjo (Umar, 2013:
128) menyebutkan bahwa media merupakan saran penyalur pesan atau informasi
belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima
pesan tersebut. Ramayulis (2013: 157) mengatakan, “media pembelajaran adalah
sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran
untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran”.
Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran terdiri dari buku, tape, recorder, kaset, video, kamera, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media
adalah komponen sumber belajar atau wahan fisik yang mengandung materi
instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana pembawa pesan atau wahana dari pesan yang mengundang minat anak
untuk belajar yang berasal dari sumber pesan yang disampaikan oleh guru dan
diteruskan kepada penerima pesan yaitu peserta didik agar pada saat proses
pembelajaran berlangsung komunikasi lebih objektif dan tujuan pembelajara yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif
dan efisien. Ely (Umar, 013: 135-136) menyebutkan manfaat media dalam pengajaran
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kecepatan belajar
(rate of learning), membantu guru untuk menggunakan waktu belajar siswa
secara baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi dan membuat
aktivitas guru lebih terarah untuk meningkatkan semangat belajar.
b. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan
memperkecil atau mengurangi control guru yang tradisional dan kaku, memberi
kesempatan luas kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya serta
memungkinkan mereka belajar menurut cara yang dikehendakinya.
c. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan atau
merencanakan program pengajaran yang logis dan sistematis, mengembangkan
kegiatan pengajaran melalui penelitian, baik sebagai pelengkap maupun sebagai
terapan.
d. Pengajaran dapat dilakukan secara mantap karena meningkatnya kemampuan
manusia untuk memanfaatkan media komunikasi, informasi dan data secara lebih
konkrit dan rasional.
e. Meningkatkan terwujudnya kedekatan belajar (immediacy learning) karena
media pengajaran dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara
kenyataan di luar kelas dan di dalam kelas serta memberikan pengetahuan
langsung.
f. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media massa,
dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa-peristiwa
langka dan menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan
waktu.
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran dikelompokkan menjadi sepuluh golongan yaitu:
a. Audio, contohnya adalah kaset audio, siaran radio, CD, dan telepon.
b. Cetak, contohnya adalah buku pelajaran, buku cerita, modul, brosur, dan
gambar.
c. Audio-cetak, contohnya adalah kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.
d. Proyeksi visual diam, contohnya adalah slide (film bingkai).
e. Proyeksi audio visual diam, contohnya adalah film bingkai (slide) besuara.
f. Visual gerak, comtohnya adalah film bisu.
g. Audio visual gerak, contohnya adalah film gerak bersuara, video/VCD, dan
televisi.
h. Objek fisik, contohya adalah benda nyata, dan model.
i. Manusia dan lingkungannya, contohnya adalah guru, pustakawan dan
laboratorium.
j. Komputer, contohnya adalah CAI (pembelajaran berbatuan komputer) dan
CBI (pembelajaran berbasis komputer).
C. Buku Cerita
Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Cerita
adalah tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa,
kejadian). Jadi buku cerita yang dimaksud adalah buku yang berisi tuturan yang
menceritakan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Buku cerita termasuk dalam kategori
buku anak-anak yang di dalamnya terdapat gambar-gambar binatang atau gambar
karikatur yang menarik sehingga dapat membuat anak menjadi teratarik untuk
membacanya tetapi di dalamnya terdapat pembelajaran atau pesan-pesan moral yang
baik untuk anak.
Buku anak adalah buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dan
minat anak-anak dari kelompok umur tertentu atau tingkat pendidikan, mulai pra
sekolah hingga kelas enam sekolah dasar. Buku secara khusus ditulis dan diberi
ilustrasi untuk anak hingga berusia 12-13 tahun. Termasuk dalam kategori ini adalah
buku nonfiksi dan novel remaja, buku karton tebal (board book), buku lagu anak,
buku mengenal alfabet, belajar menghitung, buku bergambar untuk belajar membaca,
buku bergambar untuk belajar konsep (picture book), dan buku cerita bergambar
(picture story book).
D. Kemampuan Membaca
1. Pengertian Membaca
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Hodgson
(Tarigan, 2015: 7) medefenisikan “membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”. Suatu proses yang meuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan
sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini
tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau
dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
Lado (Tarigan, 2015: 9) mendefenisiskan “membaca ialah memahami pola-
pola bahasa dari gamabaran tertulisnya”. Kemudian menurut Tarigan (Dalman, 2017:
7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata/bahasa tulis.
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas yaitu membaca adalah suatu
metode yang dipergunakan untuk memperoleh informasi atau pesan melalui buku.
Membaca bukan hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas
visual dan berpikir. Sebagai proses visual membaca merupakan proses penerjemahan
simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai proses berpikir, membaca
mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis
dan pemahaman kreatif. Dalam pembelajaran membaca pemahaman anak-anak
diajarkan secara bertahap, kalau anak sudah mampu membaca pemahaman literal
maka pada jenjang berikutnya, anak akan diajarkan membaca pemahaman interpretasi
dan seterusnya sampai kejenjang yang lebih timggi.
2. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari dan memperoleh
informasi yang mancakup isi dan memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning)
erat sekali hubungannya dengan tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Menurut
Anderson (Tarigan, 2015: 9-11) beberapa tujuan dari membaca yaitu:
a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah
dilakukan oleh tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh, apa yang telah terjadi
oleh tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh
tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-
perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).
b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan
menarik, masalah yang terdpat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang
dialami oleh tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk
mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh
ide-ide utama (reading for main ideas).
c. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian
cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga/seterusnya, setiap
tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan
kejadian,kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan
atau susunan, organisassi cerita (reading for sequence or organization).
d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasaskan
seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para
pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh
yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk
menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).
e. Membaca untuk menemukan serta untuk mengetahui apa-apa yang tidak bisa,
tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah
cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan,
membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
f. Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-
ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau
bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai,
membaca mengevaluasi (reading to evaluate).
g. Membaca untuk menemukan bagaimana cara tokoh berubah, bagaimana hidupnya
berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai
persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca
untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or cantrast).
3. Tingkatan Membaca Pemahaman
Ada beberapa hal yang dinilai dalam membaca. Ditinjau dari kemampuan
yang menjadi sasaran, sejumlah kemampuan yang akan diukur dalam teks membaca
meliputi emat tingkatan dalam pemahaman membaca yaitu: Pemahaman literal,
interpretatif, kritis, dan kreatif.
Keempat pemahaman ini berjenjang dari yang paling dasar sampai yang
paling kompleks. Untuk pemahaman literal biasanya diajarkan pada anak-anak
tingkat dasar.
a. Pemahaman Literal
Pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau
disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan
memahami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan itu seperti apa
adanya. Dalam pemahama literal ini tidak terjadi pendalaman pemahaman
terhadap isi informasi bacaan, tetapi hanya mengenal dengan mengingat apa yang
tertulis dalam bacaan. Untuk memebangun pemahaman literal, pembaca dapat
menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, baagaimana, dan mengapa.
b. Pemahaman Interpretatif
Pemahaman interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami
apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan.Kegiatan ini lebih dalam
lagi bila dibandingkan dengan membaca literal karena dalam membaca literal
pembaca hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interetatif
pembaca ingin juga mengetahui apa yang disampaiakan penulis secara tersirat.
Pemahman interpretatif harus didahuluan pemahaman literal yang aktivitasnya
berupa menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami sebab-akibat,
membuat perbandingan-perbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-
fakta yang disebutkan dalam bacaan.
c. Pemahaman Kritis
Pemahaman kritis merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan
penilaian terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaik-
baiknya dalam teks bacaan itu. Oleh para ahli membaca kritis ini dipandang
sebagai jenis membaca tersendiri, sehingga para ahli membuat defenisi yang
redaksinya berbeda-beda, membaca kritis bisa diartikan juga mengevaluasi materi
tertulis yakni membandingkan gagasan yang tercakup dalam materi dengan
standar yang diketahui dan menarik kesimpulan keakuratan, dan kesesuaian.
Pembaca kritis harus bisa menjadi pembaca yang aktif, betanya, meneliti fakta-
fakta, dan menggantungkan penilaian atau keputusan sampai ia
mempertimbangkan semua materi.
d. Pemahaman Kreatif
Pemahaman kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang
paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus
menggunakan imajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca memanfaatkan
hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
emosionalnya. Kemampuan ini bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan,
pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa
menghasilkan gagasan-gagsan baru.
Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang paling dasar yang harus
disukai oleh anak-anak sejak usia dini terutama ditingkat dasar (SD), karena dari
sinilah awal dari pembentukan keterampilan berbahasa anak-anak.
Pembelajaran membaca menjadi bagian penting dari pembelajaran bahasa
Indonesia karena kemampuan membaca selalu ada dalam setiap tema dalam
pembelajaran, hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan kemampuan
membaca karena kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan
bahasa dan sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua jenjang termasuk
jenjang Sekolah Dasar.
Melalui kemampuan membaca tersebut diharapkan siswa mampu membaca dan
memahami ketepatan teks yang memadai karena setelah melalui masa belajar
dalam jangka waktu tertentu, anak diharapkan mencapai suatu perubahan tertentu
yaitu dari tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak bisa menjadi bisa.
4. Aspek Kemapuan Membaca dalam Bahasa Indonesia
Sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai kemampuan membaca, ada dua
kata yang harus kita pahami yaitu “kemampuan” dan “membaca” yang memiliki arti
yang berbeda. Hal ini ditujukan agar perpaduannya sebagai kalimat dapat dipahami
secara tepat sesuai makna kemampuan membaca dalam bahasa Indonesia. Secara
etimologi, kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup).
Kemampuan juga berarti kecakapan untuk melakukan jenis kinerja tertentu.
Kemampuan juga bermakna kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan. Di dalam
kemampuan terdapat keterampilan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat.
Sedangkan membaca berasal dari kata baca yang artinya dapat mengucapkan simbol
tertulis secara lisan. Membaca merupakan interaksi manusia dengan dunia luar baik
berupa simbol ataupun sandi.
Menurut Anderson (Tarigan, 2015: 7), dari segi linguistik membaca adalah
suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a reading and decoding
proses), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian
(encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-
kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang
mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan
untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain
yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-
lambang tertulis. Membaca dapat pula dimaknai sebagai kemampuan melihat
lambang-lambang tertulis dan kemudian mengubahnya melului fonik menjadi
membaca lisan (oral recoding).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah
memahami pola-pola bahasa yang tampil dari bentuk rangkaian sandi, dari gambaran
tertulisnya, kemudian diungkapkan dengan bunyi lisan dari pembaca. Dengan
perkataan lain kemampuan membaca dalam bahasa Indonesia bermakna keterampilan
dalam mengenali simbol atau sandi tulisan yang telah disepakati oarang lain dan
pemakainya kemudian diungkapkan secara lisan dalam bahasa Indonesia. Kemapuan
ini terkait dengan penguasaan kaidah struktur bahasa Indonesia yang memberikan tata
bahasa sebagai aspek logis dan kreatif dari pikiran untuk mengungkapkan makna
emosi dengan aturan-aturan tertentu.
E. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah dasar
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan bagian dari belajar itu sendiri maka terlebih dahulu
kita harus mengetahui apa itu pembelajaran. Menurut Brown (Nurwati, 2014: 398)
pembelajaran adalah kegiatan belajar yang dialami siswa dalam proses menguasai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen tersebut meliputi
tujuan, materi, metode dan evaluasi (Rusman, 2015: 21).
Pembelajaran adalah kata yang paling tepat untuk mengartikan instruksi, yaitu
bagaimana mengelola agar tindakan belajar pada seseorang atau sejumlah orang
secara efektif dan efisien (Ahmad Rohani, 2010: 68).
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan
mengokohkan kepribadian. Hilgard (Suyono dan Hariyanto, 2016: 12)
mendefenisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau
berubah karena adanya respon terhadap suatau situasi.Selanjutnya Gagnse (Suyono
dan Hariyanto, 2016: 12) mendefenisikan belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah semua proses interaksi atau aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam lingkungan yang dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengelolaan pemahaman sehingga menimbulkan tingkah laku yang berbeda antara
sesudah belajar dan sebelum belajar.
2. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi
dengan sesamanya. Menurut Anwar (2013: 33) bahasa Indonesia merupakan satu-
satunya bahasa di Indonesia yang memnuhi syarat sebagai alat pengembang
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi karena bahsa Indonesia telah
dikembangkan untuk keperluan tersebut dan bahasa Indonesia ini dimengerti oleh
sebagian masyarakat Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tertulis, disamping itu
pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa
terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Munirah, 2012: 2).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia memiliki peranan yang penting dalam membentuk kebiasaan, sikap, dan
kemampuan siswa untuk perkembangannya. Selain itu, pembelajaran juhga harus
dapat membantu siswa dalam membantu perkembangan kemmapuan berbahasa di
lingkungannya, bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga untuk menyerap
berbagai informasi, nilai serta ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.
3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu:
a. Siswa menghargai dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia sebagai
bahan persatuan (nasional) dan bahasa negara.
b. Siswa memahami bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi,
serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk macam-macam tujuan,
keperluan, dan keadaan.
c. Siswa memiliki kemampuan bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosionla, dan kematanagn sosial.
d. Siswa memiliki kemampuan dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan
menulis).
e. Siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan
kepribadiann, wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan, dan
kemampuan berbahasa.
f. Siswa mengahargai dan membanggakan sastra Indoneisa sebagai khasanah budaya
intelektual Indonesia.
Menurut Keraf (Dibia dan Dewantara, 2017: 7-8) fungsi bahasa Indonesia
dibagi menjadi dua yaitu secara umum dan secara khusus.
Fungsi bahasa secara umum anatara lain:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengeksprsikan diri
2. Sebagai alat komunikasi
3. Sebagai alat berinteraksi dan beradaptasi sosial
4. Sebagai alat kontrol sosial
Fungsi bahasa secara khusus anatara lain:
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
2. Mewujudkan seni (sastra)
3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno
4. Mengeksploitasi IPTEK
4. Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Prinsip Fungsional
Pembelajaran bahasa Indonesia yang berprinsip fungsional hakikatnya sejalan
dengan konsep pembelajaran yang komunikatif. Dalam pelaksanaannya adalah
melatih siswa menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan.
b. Prinsip Kontekstual
Pembelajaran bahasa Indonesia yang berprinsip kontekstual adalah pembelajaran
yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata. Prinsip pembelajaran
kontekstual ini mencakup tujuh komponen, yaitu konstruktivisme, bertnya, inkuiri.
Masyarakat belajar, pemodelan dan penilaian sebenarnya.
c. Prinsip Apresiatif
Pembelajaran bahasa Indonesia yang berprinsip apresiatif lebih ditekankan pada
pemebajaran sastra. Hal ini mengandung arti bahwa prinsip pembelajaran yang
digunakan adalah menyenangkan.
F. Kerangka Pikir
Media sering diidentikkan dengan berbagai jenis peralatan atau saran untuk
menyajikan pesan. Namun dalam hal ini yeng terpenting bukanlah peralatannya,
melainkan pesan belajar yang dibawa oleh media atau guru yang memanfaatkannya
dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran adalah sarana pembawa pesan atau wahana dari pesan
yang mengandung minat anak untuk belajar yang berasal dari sumber pesan (guru)
dan diteruskan kepada penerima pesan (pesrta didik) supaya komunikasi lebih
objektif dan tujuan pembelajaran yang telash ditetapkan dapat tercapai.
Pengguanaan media buku cerita dalam pembelajaran bahasa Indonesia
merupakan indikator yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa.
Indikator tersebut diharapkan dapat mengetahui kemampuan membaca siswa di SD
Negeri Pajjaiang. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada bagan kerangka pikir di bawah
ini:
Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 : Bagan kerangka pikir
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka pikir, maka
hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh penggunaan media buku cerita
terhadap kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV
SD Negeri Pajjaiang kecamatan Biringkanaya kota Makassar.
Analisis
Hasil
Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Kemampuan membaca
siswa
Menggunakan
media buku Belum
menggunakan
Post-Test Pre-Test
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pajjaiang kecamatan Biringkanaya kota
Makassar tahun ajaran 2017/2018 semester genap. Penelitian ini termaksud dalam
penelitian kuantitatif dengan metode pre eskperiment. Disain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah one group pretest-postest design. Dalam desain one group
pretset-postest hasil percobaan dapat diketahuai dengan akurat kerana dalam desian
ini terdapat pre-test sebelum dilakuakan dan pos-test, sehingga dapat
membandingkan keadaan sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan.
Dalam eksperimen ini, peneliti menerapkan penggunaan media buku cerita
sebagai perlakuan yang diberikan kepaada kelompok eksperimen dengan maksud
untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa pada pembelajaran bahasa
Indonesia yang lebih terfokus kepada siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas, diketahuai dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yaitu penerapan penggunaan media buku cerita sebagai variabel bebas atau
variabel predikator sering diberi notasi X dan kemampuan membaca siswa sebagai
variabel terikat atau variabel respon sering diberi notasi Y. Desain dalam penelitian
ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design
Pretest Perlakuan Postest
O1 X O2
Sumber: Sugiyono (2017: 74)
Keterangan:
O1 : Pretest (sebelum diberi perlakuan)
X : Perlakuan (traetmenat dengan menggunakan media buku cerita)
O2 : Postest (setelah diberi perlakuan)
Adapun penjelasan dari model eksperiment ini melalui tiga langkah yaitu:
1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat (kememppuan membaca)
sebelum perlakuan dilakuakan.
2. Memberikaan perlakuan (treatment) kepada sisiwa sebagai subjek penelitian
dengan menerapkan penggunaan media buku cerita, adapun tahapan pelaksanaan
dapat diuraikan sebaagai berikut:
a. Tahapan Pascabaca
Guru memperkenalkan cerita yang akan dibaca siswa.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Setelah cerita diperkenalkan, siswa diberikan buku paket cerita yang terdiri
atas buku cerita dan serangkaian kegiatan yang harus mereka lakukan dalam
kelompoknya.
b. Tahap membaca
Membaca berpasangan
Pada tahap ini siswa membaca cerita dalam hati dan kemudian secara
bergantian membaca keras cerita tersebut bersama pasangannya.
Menuliskan struktur cerita
Pada tahapan ini siswa menerima pertayaan dari guru seputar masalah cerita
misalnya: karakter, alur, latar, konflik, dan pemecahan masalah yang
terkandung dalam cerita.
Membaca Nyaring
Siswa membaca cerita secara nyaring tampa canggung dan ragu-ragu.
c. Tahap Prabaca.
Menceritakan kembali cerita
Setelah seluruh cerita dibaca dan dibahas kelompok siswa diminta membaca
sinopsis cerita.
Tes
Pada tahap ini siswa diberi tes membaca cerita dantes tentang pemahaman
cerita.
3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel bebas setelah dilakukan perlakuan
penggunaan media buku cerita.
Bagan menunjukan bahawa dalam alternatif rancangan penelitian ini tidak ada
variabel kontrol maupun pengacakan, karena subjek yang diberikan pretest juga
diberikan postest. Hasil pengukuran merupakan perbandinagan antara hasil pretset
dan postest setelah diberikan perlakuan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:119) populasi adalah wilayah generlisasi yang
terdiiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karaketeristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Pajjaiang kecamatan
Biringkanaya kota Makassar dengan jumlah 30 orang, dengan perincian sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Keadaan Populasi
Kelas Jenis Kelamin jumlah
Laki-laki Perempuan
IV 10 20 30
Sumber: Papan Data Siswa SD Negeri Pajjaiang Tahun 2018
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Dalam teknik pengambilan sampel
ini peneliti menggunakan teknik sampel total (total sampeling), Artinya seluruh siswa
kelas IV SD Negeri Pajjaiang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Sampel
penelitian siswa kelas IV SD Pajjaiang.
Tabel 3.3 Keadaan Sampel
Kelas Jenis Kelamin jumlah
Laki-laki Perempuan
IV 10 20 30
Sumber: Papan Data Siswa SD Negeri Pajjaiang Tahun 2018
C. Variabel
Dalam penelitian ini terdapa dua variabel yang diamati yaitu variabel bebas
(X) dan variabel terikat (Y). Variabel dibedakan atas variabel bebas (X) adalah
variabel yang mengakibatkan perubahan bagi variabel terikat sedangkan variabel
terikat (Y) adalah variabel yang disebut juga sebagai variabel terpengaruh, atau
variabel yang berubah karena variabel bebas.
1. Veriabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitaian ini adalah pengguanaan media buku cerita
untuk siswa SD Negeri Pajjainang. Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi
tulisan atau kosong. Cerita adalah tutran yang membentangkan bagaimana terjadinya
suata hal (peristiwa kejadian).
Jadi, buku cerita yang penulis maksud adalah buku yang berisi tuturan yang
menceritakan bagaimana peristiwa terjadi. Buku cerita termaksud dalam ketegori
buku anak-anak.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca siswa
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemampuan membaca merupakan
kemampuan yang paling dasaar yang harus dikuasai oleh anak-anak sejak di usia dini
terutama di tingkat dasar (SD), karena dari sinilah awal dari pembentukan
keterampilan berbahasa anak-anak.
Pembelajaran membaca menjadi bagian penting dari pembelajaran bahasa
Indonesia karena kemampuan membaca selalu ada dalam setiap tema dalam
pembelajaran, hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan kemampauan
membaca merupakan salah satu standar kemampuan bahasa dan sastra indonesia yang
harus dicapai pada semua jenjang, termaksud jenjang sekolah dasar.
D. Definisi Oprasiaonal Variabel
1. Buku cerita
Buku adalah lembar kertas berjilid, berisi tuliasan atau kosong. Cerita adalah
tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa,
kejadian, jadi buku cerita yang penulis maksud adalah buku yang berisi tuturan
yang menceritakan bagaimana suatu peristiwa kejadian.
2. Pelajaran bahasa Indinesia adalah; pelajaran artinya dipelajari atau diajarkan,
bahasa indonesia adalah suatau mata pelajaran wajib yang ada di setiap jenjang
pendidikan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
tes tertulis. Tes tersebut dilakukan dua kali yaitu pada awal pertemuan (pretest) dan
akhir pertemuan (postest). Tes pada awal pertemuan dialakukan untuk mengetahui
kemampuan membaca siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan tes pada akhir
pertemuan dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setalah dilakuakn
perlakuan.
Tes disusun berdasarkan cerita yang telah disampaikan pada pembelajaran
sebelumperlakuan dan setelah perlakuan. Tes terdiri atas dua jenis berupa tes
membaca cerita dan tes tertulis.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam
mengumpulkan data untuk menjawab permasalahan-permasalahan. Dalam cerita
penelitian ini, peneliti menyimpulkan data dengan cara sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Tes Awal (pretest)
Pretest dilakukan sebelum siswa mendapatkan perlakuan dengan menggunakan
media buku cerita. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media buku cerita.
2. Perlakuan (Treatment)
Setelah diadakan pretest, peneliti memberikan perlakuan dengan
menggunakan media buku cerita selama beberapa pertemuan dalam proses
pembelajaran, untuk mendapatka hasil apakah ada pengaruh sebelum dan sesudah
penggunaan media buku cerita.
3. Pelaksanaan Tes Akhir (postest)
Setelah siswa mendapat perlakuan, siswa mendapatkan postest. Tes ini untuk
mengetahuai keberhasilan pembelajaran yang dialakukan dikelas, yaitu pengguanaan
media buku cerita dalam pembelajaran bahasa Indonesia SD memiliki pengaruh
positif terhadap minat belajar siswa di SD Negeri Pajjaiang. Setelah melaksanakan
tahap penelitian, selanjutnya dilakukan pengolahan data yang diperoleh dari hasil
penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya
maka metode analisis dalam penelitian ini yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Hasil skor yang diperoleh berupa
angka akan diinterpretasikan secara kuantitatif. Skor pada skala yang menghasilkan
data yang berupa data interval akan diinterpretasikan ke dalam kategori skor yang
merupakan data ordinal.
Setelah menganalisa tes kemampuan membaca siswa untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh penerapan media buku cerita terhadap kemampuan membaca
siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar, maka dilakukan perhitungan nilai rata-rata (mean),
frekuensi dan persentase. Rumus untuk menghitung mean (nilai rata-rata) adalah
sebagai berikut:
n
XiMe
(Tiro, 2008: 242)
Keterangan:
Me = Mean (rata-rata)
∑ = Jumlah
Xi = Nilai X ke i sampai ke n
N = Banyaknya sujek
Kemampuan membaca sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan
menggunakan media buku cerita dapat dianalisis dengan teknik analisis persentase
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
x 100% (Tiro, 2008: 242)
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Jumlah subjek eksperimen
2. Analisis Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t
(uji t). dengan menggunakan rumus t-test, yang dikemukakan oleh:
t =
√∑
Sugiyono (2017: 56)
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
D = Devisi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel
b. Mencari harga ∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
Keterangan:
∑X2d = Jumlah kuadrat deviasi
∑d = Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel
c. Menentukan harga t Hitung dengan menggunkana rumus:
t =
√∑
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
D = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
√∑
Keterangan:
Md = perbedaan mean pre-test dan post-test
= Deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = Jumlah subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan:
1. Jika t Hitung > t Tabel H0 ditolak dan H1 diterima, ini berarti penggunaan media
buku cerita memberikan pengaruh terhadap kemampuan membaca siswa
kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
2. Jika t Hitung < t Tabel maka H0 diterima, ini berarti penggunaan media buku
cerita tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa kelas IV SD
Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Menentukan harga t Tabel dengan mencari t Tabel menggunakan tabel distribusi
t dengan taraf signifikan
Untuk mengukur tingkat kemampuan membaca siswa dalam proses belajar
mengajar dengan penerapan penggunaan media buku cerita dikelas digunakan
indikator sebagai berikut.
Tabel 3.4 Teknik Kategori Standar berdasarkan Ketetapan Pendidikan
Nasional
No. Interval Nilai Kategori
1. 85-100 Sanagat tinggi
2. 75-84 Tinggi
3. 65-74 Sedang
4. 55-64 Rendah
5. 0-50 Sangat rendah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian eksperimen sebelum perlakuan dan setelah adanya perlakuan
penggunaan media buku cerita yang telah dilakukan pada siswa kelas IV di SD
Negeri Pajjaiang kecamatan Biringkanaya kota Makassar akan dijabarkan secara
kuantitatif deskriptif. Adapapun gambaran deskriptif hasil belajar bahasa
Indonesia siswa kelas IV yang diteliti (tes awal) yaitu sebelum diberikan
perlakuan dan setelah diberi perlakuan (tes akhir) yaitu dengan penggunaan
media buku cerita sebagai berikut:
1. Deskripsi Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar sebelum Penerapan Penggunaan
Media Buku Ceita
Sebelum peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Pajjaiang terlebih dahulu
peneliti melakukan observasi untuk melihat cara guru mengajar di kelas yaitu
dengan melihat metode/model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses
belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan analisis data pretest yang dilakukan peneliti terhadap kemampuan
membaca siswa kelas IV SD Negeri Pajjaiang dengan jumlah siswa 30 orang,
maka diperoleh gambara yaitu tidak ada siswa yang mampu memperoleh nilai
100 sebagai nilai maksimal. Nilai tertinggi yaitu 80 dan nilai terendah yaitu 50.
Tidak ada (0) siswa yang tergolong dalam kategori sangat tinggi dengan
persentase 0%, 12 orang siswa yang tergolong dalam kategori tinggi dengan
persentase 40 %, 9 orang siswa yang tergolong dalam kategori sedang dengan
persentase 30%, 6 orang siswa yang tergolong dalam kategori rendah dengan
persentasse 20%, dan 3 orang siswa yang tergolong dalam kategori sangat rendah
dengan persentase 10% yang dapat dilihat pada lampiran 7.
Berdasarkan uraian pada lampiran 7, tampak perolehan nilai beserta frekuensinya
dapat diketahui kemampuan membaca siswa kela IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar dengan melihat tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas IV (Pre-test)
No. Perolehan Nilai Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Nilai 75 ke atas 12 40 %
2. Nilai 74 ke bawah 18 60 %
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Nilai siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Berdasarkan tabel 4.1, maka dapat diketahui bahwa frekuensi dari persentase niai
kemampuan membaca siswa kela IV SD Negeri Pajjaiang yaitu:
Siswa yang mendapat nilai 75 ke atas sebanyak 12 orang dengan persentase 40%
dari jumlah sampel, sedangkan siswa yang mendapat nilai 74 ke bawah
sebanyak 18 orang dengan persentase 60 % dari jumlah sampel. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca siswa kelas IV SD
Negeri Pajjaiang sebelum penggunaan media buku cerita belum memadai karena
nilai yang mencapai kriteria hanya mencapai 40% yang diperoleh 12 orang
siswa.
2. Deskripsi Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Setelah Penerapan Media Buku
Cerita
Hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri
Pajjaiang ini diperoleh dari hasil tes akhir (pos-test) dimana siswa menunjukkan hasil
belajarnya setelah diberikan perlakuan yaitu dengan penggunaan media buku cerita.
Kategori nilai tertinggi yang diperoleh setelah diperlakuan yaitu dengan
pengguanan media buku cerita sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 60. 6 orang
siswa yang tegolong dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 40 %, 13 orang
yang tergolong dalam kategori tinggi dengan persentase 43%, 5 orang siswa yang
tergolong dalam kategori sedang dengan persentase 17%, 6 orang yang tergolong
dalam kategori kurang dengan persentase 20%, dan 0 (tidak ada) siswa yang
tergolong dalam kategori sangat rendanh dengan persentase 0% yang dapat dilihat
pada lampiran 10.
Berdasarkan uraian pada lampiran 10, tampak perolehan nilai beserta
frekuensinya dapat diketahui kemampuan membaca siswa kela IV SD Negeri
Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar dengan melihat tabel berikut
ini:
Tabel 4.2 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas IV (Post-test)
No. Perolehan Nilai Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Nilai 75 ke atas 19 63 %
2. Nilai 74 ke bawah 11 37 %
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Nilai siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Berdasarkan tabel 4.2, maka dapat diketahui bahwa frekuensi dari persentase niai
kemampuan membaca siswa kela IV SD Negeri Pajjaiang yaitu:
Siswa yang mendapat nilai 75 ke atas sebanyak 19 orang dengan persentase 63%
dari jumlah sampel, sedangkan siswa yang mendapat nilai 74 ke bawah
sebanyak 11 orang dengan persentase 37% dari jumlah sampel. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca siswa kelas IV SD
Negeri Pajjaiang setelah penggunaan media buku cerita sudah memadai karena
nilai yang mencapai kriteria hanya mencapai 63% yang diperoleh 19 orang
siswa.
3. Analisis Data Pre-test dan Post-test Pengaruh Penggunaan Media Buku
Cerita terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiag
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Pada bagian ini, dipaparkan penerapan penggunaan media buku cerita
terhadap kemampuan membaca siswa kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar. Pengaruh tersebut diukur berdarkan perolehan nilai
prtest (sebulum dibeikan perlakuan) dan nilai posttest (stelah diberikan perlakuan)
yang dapat dilihat pada lampiran 9.
Berdasarkan uraian pada lampiran 9, maka dapat diketahui jumlah nilai
pretest yang diperoleh adalah 2025 dan jumlah nilai pos-test yang diperoleh adalah
2225 Rentang nilai antara nilai pretest dan posttest adalah 200 dan jumlah rentang
anatar nilai pretest dan posttest jika dikuadratkan adalah 1550.
Dalam penelitian ini hipotesis yang diajkan adalah “terdapat pengaruh
terhadap penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan membaca siswa kelas
IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar”. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan media buku cerita sebelum
(pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest) digunakan Uji T (t-test).
1. Menentukan/mencari harga Md (Mean dari perbedaan antara pre test dan post
test) (terlampir).
2. Menentukan/mencari harga ∑ (terlampir).
3. Menentukan harga T Hitung (terlampir).
4. Menentukan harga t Tabel (terlampir).
5. Menentukan harga t Tabel (terlampir):
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan d.b. = N – 1 = 30 – 1 = 29 (terlampir).
Berdasarkan tabel t, maka diperoleh t0,05 = 1,699. Setelah diperoleh t Hitung = 13,32
dan t Tabel = 1,699 maka t Hitung ≥ t Tabel atau 13,32 ≥ 1,699 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang
signifikan terhadap penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan membaca
siswa kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanya Kota Makassar.
B. Pembahasan
Pengaruh Penggunaan Media Buku Cerita terhadap Kemampuan Membaca
Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Dalam pembelajaran membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat
membantu dalam proeses belajar mengajar di dalam kelas. Salah satu metode yang
dapat digunakan adalah dengan penggunaan media buku cerita. Penggunaan media
buku cerita merupakan salah satu media yang dipergunakan untuk mengetahui
kemampuan membaca siswa sehingga pengaruh dari metode ini sangat signifikan
terhadap kemampuan membaca siswa.
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar bahasa
Indonesia siswa yang diajar dengan menggunakan media buku cerita lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan yaitu dengan
penggunaan media buku cerita. Hal ini disebabkan karena siswa yang diberikan
perlakuan yaitu dengan penggunaan media buku cerita (posttest) membantu siswa
dalam mengetahui kemampuan membacanya, sedangkan pada saat sebelum diberikan
perlakuan (pretest) siswa cenderung memiliki kemampuan membaca yang kurang.
Dalam hal ini penerapan media buku cerita dapat memberikan kesempatan terhadap
siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa sehingga pengaruh dari
metode ini sangat signifikan dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa serta
dapat memahami isi bacaan yang ada. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya tes
yang diberikan sebelum ada perlakuan (pretest) dan setelah adanya perlakuan
(posttest). Frekuensi dan persentase nilai kemampuan membaca yang diperoleh siswa
kelas IV SD Negeri Pajjaiang pada (pretets) yaitu nilai 75 keatas sebanyak 12 orang
dengan persentase 40% dari jumlah sampel, sedangkan siswa yang mendapat nilai 74
kebawah sebanyak 18 orang dengan persentase 60% dari jumlah sampel. Sedangkan
frekuensi dan persentase nilai kemampuan membaca yang diproleh siwa kelas IV SD
Negeri Pajjaiang pada (posttest) yaitu nilai 75 keatas sebanyak 19 orang dengan
persentase 63% dari jumlah sampel, sedangkan nilai 74 kebawah sebanyak 11 orang
dengan persentase 37% dari jumlah sampel.
Jika berorientasi pada keriteria ketuntasan minimal pada siswa kelas IV di SD Negeri
Pajjaiang, persentase siswa yang mencapai ketuntasan setelah diberikan perlakuan
yaitu dengan penggunaan media buku cerita adalah 63% dan sebelum diberikan
perlakuan adalah 40%. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media buku
cerita lebih baik serta memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap
kemampuan membaca siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri
Pajjaiang.
Pengaruh penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan membaca
siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar tampak
pula pada hasil perhitungan uji t. Perbandingan hasil pretest dan posttest yang
menunjukkan bahwa nilai Hitung = 13,32 dan t Tabel = 1,699 maka t Hitung ≥ t Tabel atau
13,32 ≥ 1,699 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
berarti bahwa penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan membaca siswa
memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV SD
Negeri Pajjaing Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menggunakan media buku cerita merupakan salah satu metode pembelajaran
alternatif yang dapat digunkaan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa
kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya bahwa penggunaan media buku
cerita dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV SD Negeri
Pajjaiang. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan membaca siswa sebelum
dan setelah penerapan penggunaan media buku cerita pada pembelajaran Bahasa
Indonesia. Selain itu aktifitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah
diterapkannya penggunaan media buku cerita yang ditandai dengan adanya
peningkatan kemampuan membaca yang dimiliki siswa pada saat proses
pembelajaran, siswa juga semakin aktif dalam memperhatikan penjelasan guru yang
ditandai dengan adanya umpan balik antara guru dan siswa.
Berdasarkan hasil pembahasan analisis deskriptif data dan pembahasan hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa
kelas IV SD Negeri Pajjaiang dengan menggunakan media buku cerita terdapat
pada kategori sangat tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan tidak
menggunakan media buku cerita.
2. Penggunaan media buku cerita memberikan pengaruh yang sangat signifikan
terhadap kemampuan membaca siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia
dibandingkan yang sebelumnya diajar dengan tidak menggunakan media buku
cerita.
Berdasarkan hasil penelitian ini, hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang diajar
dengan menggunakan media buku cerita lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang diajar dengan tidak menggunakan media buku cerita. Dengan demikian
penggunaan media buku cerita merupakan salah satu metode yang sangat
berperan dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa pada
pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh perbandingan hasil pretest dan
posttest yang menunjukkan bahwa nilai Hitung = 13,32 dan t Tabel = 1,699 maka t Hitung ≥
t Tabel atau 13,32 ≥ 1,699 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti bahwa penggunaan media buku cerita terhadap kemampuan
membaca siswa memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca
siswa kelas IV SD Negeri Pajjaing Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
B. Saran
Ada beberapa saran yang penulis kemukakan yang kiranya dapat menjadi
masukan guna meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar, yaitu:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan penggunaan
media buku cerita sebagai suatu alternatif dalam upaya meningkatkan
kemampuan membaca siswa.
2. Kepada guru kelas maupun guru bidang studi diharapkan agar lebih memotivasi
siswa dengan menciptakan pembelajaran yang kreatif yang dapat menimbuhkan
minat belajar siwa.
3. Untuk para siswa agar lebih aktif lagi dalam mengikuti proses pembelajaran agar
tercipatanya interaksi anatara guru dan siswa, sehingga dapat menciptakan
suasana belajaran yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. 2010. Pegelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Anwar, Ahyar. 2013. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia.
Makassar. Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan daerah
Bahasa dan Sastra Universitas Neegeri Makassar.
Anas Sudjono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Arief, dkk. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta; Raja Grafindo Persada.
Arikunto. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dalman. 2017.Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Dibia dan Dewantara. 2017. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Depok: PT
Raja Gravindo Persada.
Farida Rahim. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Gujarati. 2006. Metode Penelitian. Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Haeruddin, dkk. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Bahasa Indonesia. Surakrta: UNS
Press.
Hasnida. 2015. Media Pembelajaran Kreatif. Jakarta: PT Luxima Metro Media.
Munirah. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Awal SD. Makassar.
Nurgiyantoro, Burhan. 2016. Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA
Nurhadi. 2005. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Nurwati, Andi. 2014. Penilaian Ranah Psikomotorik Siswa dalam Pembelajaran
Bahasa. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. Volume 9 nomor 2 (hal. 398)
Oka. 1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya. Surabaya: Usaha Nasional.
Ramayulis. 2013. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia
Rini Utami Aziz. 2006. Kemampuan Membaca. Jakarta: Firektorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
Penerbit Prenadamedia Group.
Slamet, St Y. 2008. Dasar-Dasar Keterampilan Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS
Press.
Somadoyo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Sudjana. 1990. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pres.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: penerbit Alfabet.
Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalam Pendidikan. Yogyakarta.
Sumanto. 2014. Statistika Deskriptif. Yogyakarta: CAPS
Supardi. 2014. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: Change Publiction.
Suyanto & Asep Jihad. 2013. Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Suyono dan Hariyanto. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tarigan, Hendry Guntur. 2015. Membaca sebagai Suatu Keterangan Ketrampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tarman. 2011. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta.
Tiro, Arif. 2008. Dasar-dasar Statistika. Makassar: Andira Publisher
Umar. 2013. Media Pendidikan. Jurnal Tarbawijayah. Volume 10 Nomor 2: (hal.
135-136).
Lampiran 1
Pertemuan 1 dan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Pajjaiang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : Empat (IV) / Dua (II)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca
pantun.
B. Kompetensi Dasar
7.2. Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat
C. Indikator
Menyampaikan isi pengumuman secara lisan.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyampaikan isi pengumuman secara lisan.
E. Materi Pembelajaran
PENGUMUMAN
Pengertian Pengumuman
Pengumuman adalah berupa pesan yang ingin disampaiakn kepada warga
masyrakat luas atau pada masyarakat umum. Pengumuman mempuyai tujuan
untuk bisa menyampaiakn pesan agar bisa diketahui banyakorang. Pengumuman
sifatnya umum yang artinya semua manusia bisa mendengarkan pengumuman
tersebut. Pengumuman bisa berbentuk lisan atau bisa juga berbentuk tulisan.
Ciri-ciri Penguuman
1. Ditujukan kepada umum
2. Tidak bersifat rahasia
3. Disampaiakn dengan cara terbuka
4. Isinya menyangkut keperluan orang banayak
Jenis-jenis Pengumuman
1. Berdasarkan sifatnya
Pengumuman Formal
Pengumuman jenis ini pada umumnya menyangkut kalimat yang baku,
bermakna lugas serta dalam penggunaannya resmi tetapi tetap mudah untuk
dimengerti.
Pengukuman Tidak Resmi
Pengumuman jenis ini tidak ada kaitannya dengan sebuah peraturan yang
ada seperti padapengumuman resmi tetapi tetap mudah untuk dimengerti.
2. Berdasarkan Pihak yang Memberikan Pengumuman
Pengumuman dari Perseorangan
Pengumuman jenis yang satu ini disampaikan oleh perseorangan dan untuk
ditujukan kepada umum.
Pengumuman dari Lembaga
Penguuman jenis ini yaitu disampaiakn oleh lembaga tertentu yang sifatnya
umum dan ditujukan pada masyarakat umum.
Contoh Pengumuman
Pengumuman tentang Hari Sumpah Pemuda
Dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda, akan diadakan beberapa
kegiatan. Berbagai acara yang akan diadakan mencerminkan ketangguhan
pemuda Indonesia dalam menghadapi tangtangan zaman. Datang dan
jadikanlah sejarah dengan mengunjungi Gedung Pemuda pada:
hari : Senin
tanggal : 28 Oktober 2018
waktu : pukul 08.00 s.d. selesai
tempat : Jl. Pemuda.
Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengingat pentingnya acara
tersebut ajaklah generasi muda di sekolah kamu.
Hormat kami,
Panitia Peringatan Hari Sumpah Pemuda
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode pembelajaran : Demonstrasi, penugasan
Model pembelajaran : Pembelajaran langsung
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (10 menit)
Apersepsi:
Guru menyapa siswa dan mengucapkan salam
Guru mengajak siswa untuk berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru mengecek kesiapan belajar siswa
Guru membuka dan menyampaikan judul atau tema materi pelajaran.
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah
diajarkan.
Guru membagi siswa dalam 4 kelompok
Guru membagikan lembar soal yang akan dikerjakan secara berkelompok
Guru membimbing siswa mengerjakan tugas
Guru memanggil siswa secara acak kedepan untuk membacakan hasil
pekerjaannya.
Guru memberikan apresiasi kepada siswa
c. Kegiatan Akhir (15 menit)
Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru memberikan tugas/PR
Guru memberikan pesan-pesan moral
Guru menutup pembelajaran
Berdoa
H. Sumber Dan Media Pembelajaran
Sumber pembelajaran : Buku cetak Bahasa Indonesia kelas 4 SD
Media pembelajaran : Teks pengumuman
I. Penilaian
Tes tertulis : Essay
Tes lisan : Membacakan tugas
Makassar, Juni 2018
Guru Kelas IV Mahasiswa
Fitri Amelia, S.Pd Fatma Wulandari
NIM: 10540917014
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Pajjaiang
Hj. Intang, S.Pd.I
NIP: 19671231 198808 2 003
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Tuliskan apa yang di maksud dengan pengumuman !
2. Apa tujuan dari pengumuman ?
3. Buatlah satu contoh teks pengumuman !
Lampiran 2
Soal pre-test
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan di bawah ini denga benar !
1. Tuliskan apa yang dimaksud dengan pengumuman !
2. Apa tujuan dari pengumuman ?
3. Tuliskan ciri-ciri pengumuman !
4. Apa yang dimaksud dengan pengumuman sifatnya umum ?
5. Buatlah satu contoh teks pengumuman !
Lampiran 3
Pertemuan 3 dan 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Pajjaiang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : Empat (IV) / Dua (II)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 2 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi
Membaca
7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca
pantun.
B. Kompetensi Dasar
7.3. Membaca pantun anak secara berbalasan pantun denga lafal dan intonasi
yang tepat.
C. Indikator
Siswa membaca pantun anak secara berbalsan dengan lapas dan intonasi yang
tepat dan dapat menjelasskan isi pantun
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca pantun anak secara berbalsan dengan lapas dan intonasi
yang tepat dan dapat menjelasskan isi pantun
E. Materi Pembelajaran
PANTUN
Pengertian Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas 4 baris serta
memiliki sampiaran dan isi.
Ciri-ciri Pantun
Jenis puisi lama yang asal mula dari kata patuntun ii pada dasarnya diharapkan
dapat menjadi penuntun hidup bagi oarang yang medengar maupun yang
membaca. Tidak hanya sekedar berisi nasehat dan imbauan, penyampaiannya
juga memiliki ciri khas yang begitu kental, seperti berikut ini :
1. Tiap bait terdiri atas emapat baris
Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu
tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun
dikenal juga dengan sebutan larik.
2. 8-12 suku kata ditiap baris
Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara
lisan. Karena itulah tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun
tetap pada isi. Oleh karena alasan itulah tiap baris pada pantun umumnya
terdiri atas 8-12 baris.
3. Memiliki sampiran dan isi
Salah satu keunikan pantun yang membuatya menjadi begitu mudah diingat
adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan
juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar
tersebut biasanya tidak menghubungkan dengan isi, namun menjavbarkan
tentang peristiwa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar
isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu
berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantu berada diposisi
baris ketiga sampai keempat.
4. Berima a-b-a-b
Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi anatara
baris pertama dan baris ketiga dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi,
kesaam bunyi pada pantun selalu terjadi anatara sampiran dan isi.
Jenis-jenis Pantun
1. Pantun nasihat, dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap
seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah tema isi pantun yang paling
banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun ini bertujuan
menyampaiakn pesan moral dan didikan.
Contoh :
Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar, tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri dimasa tua
2. Pantun jenaka, emmiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya
yaitu untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun
membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk
menyampaikan sindiran akan kondisi mayarakat yang dikemas dalam
bentuk ringan dan jenaka.
Contoh :
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyaakn santai
Sudah renta sulit tertawa
3. Pantun agama, memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia
dan ciptaannya. Tujuannya untuk memberikan pesan moral dan didikan
kepada pendengar dan pembaca.
Contoh :
Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak perang
Kalau sunah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang
4. Pantun teka-teki, memiliki ciri khusus yang dibagian isinya, yakni diakhiri
dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya
untuk menghibur dan mengakrabkan kebersamaan.
Contoh :
Terendak bentam lalu dibeli
Untuk pakaian, saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah ?
5. Pantun berkasih-kasih, yang memiliki kaitan erat dengan cinta dan kasih
sayang.
Contoh :
Jelas sudah muram si duda
Karena kasihnya tiada lagi asa
Tiada detik bias wajah dinda
Hingga lapar tak lago terasa
6. Pantun anak, tujuannya untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus
memberikan didikan moral bagi mereka.
Contoh :
Kita mebari keluar bilik
Sembarang tari kita tarikan
Kita bernyanyi bersama adik
Sembarang lagi kita nyanyikan
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode pembelajaran : Demonstrasi, penugasan
Model pembelajaran : Pembelajaran langsung
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (10 menit)
Apersepsi:
Guru menyapa siswa dan mengucapkan salam
Guru mengajak siswa untuk berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru mengecek kesiapan belajar siswa
Guru membuka dan menyampaikan judul atau tema materi pelajaran.
b. Kegiatan Inti (45 menit)
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah
diajarkan.
Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok belajar
Guru membagikan kepada teks buku cerita atau teks cerita kepada setiap
kelompok dan menjelaskan kegiatan yang harus mereka lakukan dengan
kelompoknya.
Siswa diminta untuk membaca teks bacaan yang telah diberikan
Guru memanggil siswa secara bergantian kedepan untuk membacakan
teks cerita yang telah diberikan secara berpasangan dengan suara yang
nyaring.
Guru memberikan apresiasi kepada siswa.
c. Kegiatan Akhir (15 menit)
Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru memberikan tugas/PR kepada setiap siswa untuk menjawab soal-
soal mengenai materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan pesan-pesan moral
Guru menutup pembelajaran
Berdoa
H. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber pembelajaran : Buku cetak Bahasa Indonesia kelas 4 SD
Kumpulan pantun anak
Media pembelajaran : Tes cerita
I. Penilaian
Jenis penilaian : Tes lisan
Instrumen tes : Lembar kerja siswa
Makassar, Juni 2018
Guru Kelas IV Mahasiswa
Fitri Amelia, S.Pd Fatma Wulandari
NIM: 10540917014
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Pajjaiang
Hj. Intang, S.Pd.I
NIP: 19671231 198808 2 003
Media Pembelajaran
Fadli Zon VS Aria Bima Berbalas Pantun “Ganti Presiden”
Dua politikus Senayan, Aria Bima dan Fadli Zon berbalas pantun dalam
acara Indonesia Lawyers Club, selasa malam, 10 April 2018. Tema yang diusung
“Jokowi-Prabowo Berbalas Pantun” menghadirkan sejumlah politikus dari kubu
Jokowi dan pihak oposisi.
Politikus PDIP, Aria Bima, mengatakan pergantian kepemimpinan nasional
diatur dalam konstitusi, melalui tahapan-tahapan yang diselenggarakan oleh
komisi pemilihan umum (KPU). Mulai dari pendaftaran oleh partai politik,
sosialisasi, ambil nomor, kampanye dan pemungutan suara.
“Dengan tahapan-tahapan ini, janga dirusak, rakyat jangan diajak liar,
silahkan mau ganti presiden aturannya ada, Undang-undang, disitulah arena
pendaftarannya,” kata Aria Bima.
Baginya, gerakan #2019GantiPresiden merupakan isu yang tidak
mencerdaskan rakyat, bahkan cenderung membuat situasi menjadi panas. “Buat
lewat kaus, tapi hashtagnya yang saya kritik, kalau mau ganti Presiden, aren akita
sudah kit buat di UU,” ujarnya.
Diujungnya, Aria Bima menyampaikan pantun.
Setelah ke padang panjang
Berlanjut ke siapiapi
Bukan soal pilpres atau menang
Yang penting demi demokrasi di negeri ini
Diseberang meja, politikus gerindra, Fadli Zon membalas pantun Aria
Bima.
Makan ketan lauknya sarden
Beli senapan dan benang rajut
Tahun depan ganti presiden
Tahun depan ogah dilanjut
Jalan-jalan keprambanan
Jangan lupa mampir ke solo
Melihat hidup rakyat semakin memprihatinkan
Tahun depan, presidennya harus prabowo
Aria Bima langsung menghanyut,
Jaln-jalan ke pintu besi
Disana beli sarden
Sama-sama dukung jokowi
Untuk lanjut jadi presiden
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Kelompok ............
Nama-nama Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Apa yang di maksud dengan pantun ?
2. Tuliskan ciri-ciri pantun !
3. Tuliskan satu contoh pantun anak !
4. Tuliskan jenis-jenis pantun !
5. Tuliskan tujuan dari pantun agama !
Jawab:
Lampiran 4
Sola Post-test
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan pantun ?
2. Tuliskan 4 ciri-ciri pantun !
3. Tuliskan 5 jenis-jenis pantun!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rima a-b-a-b yang terdapat dalam pantun !
5. Buatlah satu contoh pantun yang kamu ketahui !
Jawab :
Lampiran 5
DATAR HADIR SISWA
No. Nama Siswa JK 1 2 3 Pre-Test 4 5 6 Post-Test
1. Muh. Fathir Al-Fajri L √ √ √ √ √ √ √ √
2. Muh. Fadhil Mubarakh L √ √ √ √ √ √ √ √
3. Muh. Damarsyah Putra L √ A √ √ √ √ √ √
4. Muh. Syahrul Afdal L √ √ √ √ √ √ √ √
5. Muh. Adnan L √ √ √ √ √ √ S √
6. Muh. Akmal L √ √ √ √ √ √ √ √
7. Muh. Fayyad Al- Farabi L √ √ √ √ √ √ √ √
8. Muh. Ade Iqbal L √ √ √ √ √ √ √ √
9. Tristan Imanuel L √ √ √ √ √ √ √ √
10. Anggi Wira Pratama R L √ √ √ √ √ √ √ √
11. Nia Ramadani P √ √ √ √ √ √ √ √
12. A. Nur Ramadani P √ √ √ √ √ √ √ √
13. Sri Silvia Larasati P √ √ √ √ √ √ √ √
14. Besse Najwa Iznada Azahra P √ √ √ √ √ √ √ √
15. Gioa Notarieta Alang P √ √ √ √ √ √ √ √
16. Fiona Adhestya Wahdi P √ √ √ √ √ √ √ √
17. Nur Sakinah P √ √ √ √ √ √ √ √
18. Elvhira Zaharani P √ √ √ √ √ A √ √
19. Andi Tenri Indara Cahaya P √ √ √ √ √ √ √ √
20. Andi Ainun Sujana Erima P √ √ √ √ √ √ √ √
21. A. Jelita Nurfadilla P √ √ √ √ √ √ √ √
22. Fathiya Nur Inayah P √ √ √ √ √ √ √ √
23. Ria Ramadhani P √ √ √ √ √ √ √ √
24. Sisiliah Sandra P √ √ √ √ √ √ √ √
25. Alya At Thahirah P √ √ √ √ √ √ √ √
26. Arifah Jaysul Usrah P √ S √ √ √ √ √ √
27. Siti Nurhalisah P √ √ √ √ √ √ √ √
28. Arifah Jaysul Usrah P √ √ √ √ √ √ √ √
29. Azizah Rahmat P √ √ √ √ √ √ √ √
30. Siti Nurul Kadiri P √ √ √ √ √ √ √ √
Lampiran 6
Hasil Tes Kemmapuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Sebelum Penggunaan Media Buku
Cerita (Pre-Test)
No. Nama Siswa Pre-test Keterangan
1. Muh. Fathir Al-Fajri 80 Tuntas
Tu2. Muh. Fadhil Mubarakh 65 Tidak tuntas
3. Muh. Damarsyah Putra 70 Tidak tuntas
4. Muh. Syahrul Afdal 70 Tidak tuntas
5. Muh. Adnan 50 Tidak tuntas
6. Muh. Akmal 80 Tuntas
7. Muh. Fayyad Al- Farabi 55 Tidak tuntas
8. Muh. Ade Iqbal 75 Tuntas
9. Tristan Imanuel 80 Tuntas
10. Anggi Wira Pratama R 65 Tidak tuntas
11. Nia Ramadani 75 Tuntas
12. A. Nur Ramadani 75 Tuntas
13. Sri Silvia Larasati 80 Tuntas
14. Besse Najwa Iznada Azahra 55 Tidak tuntas
15. Gioa Notarieta Alang 60 Tidak tuntas
16. Fiona Adhestya Wahdi 75 Tuntas
17. Nur Sakinah 55 Tidak tuntas
18. Elvhira Zaharani 65 Tidak tuntas
19. Andi Tenri Indara Cahaya 70 Tidak tuntas
20. Andi Ainun Sujana Erima 55 Tidak tuntas
21. A. Jelita Nurfadilla 80 Tuntas
22. Fathiya Nur Inayah 80 Tuntas
23. Ria Ramadhani 70 Tidak tuntas
24. Sisiliah Sandra 50 Tidak tuntas
25. Alya At Thahirah 65 Tidak tuntas
26. Arifah Jaysul Usrah 55 Tidak tuntas
27. Siti Nurhalisah 75 Tuntas
28. Arifah Jaysul Usrah 50 Tidak tuntas
29. Azizah Rahmat 70 Tidak tuntas
30. Siti Nurul Kadiri 75 Tuntas
Lampiran 7
Kategori, Interval Nilai, Frekuensi, dan Persentase Kemampuan Membaca
Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar Sebelum Penggunaan Media Buku Cerita (pre-test)
No. Kategoti Interval Nilai Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Sangat tunggi 85-100 0 0%
2. tinggi 75-84 12 40%
3. sedang 65-74 9 30%
4. rendah 55-64 6 20%
5. sangat rendah 0-50 3 10%
Jumlah 30 100%
Lampiran 8
Perhitungan Nilai Rata-rata Pretest Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
No. Nilai (x) Frekuensi (f) fx (∑xi)
1. 80 6 480
2. 75 6 450
3. 70 5 350
4. 65 4 260
5. 60 1 60
6. 55 5 275
7. 50 3 150
Jumlah n= 30 ∑xi= 2025
n
XiMe
=
Lampiran 9
Hasil Tes Kemmapuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Setelah Penggunaan Media Buku
Cerita (Post-Test)
No. Nama Siswa Post-test Keterangan
1. Muh. Fathir Al-Fajri 85 Tuntas
2. Muh. Fadhil Mubarakh 70 Tidak tuntas
3. Muh. Damarsyah Putra 75 Tuntas
4. Muh. Syahrul Afdal 80 Tuntas
5. Muh. Adnan 60 Tidak tuntas
6. Muh. Akmal 90 Tuntas
7. Muh. Fayyad Al- Farabi 60 Tidak tuntas
8. Muh. Ade Iqbal 80 Tuntas
9. Tristan Imanuel 90 Tuntas
10. Anggi Wira Pratama R 75 Tuntas
11. Nia Ramadani 80 Tuntas
12. A. Nur Ramadani 75 Tuntas
13. Sri Silvia Larasati 85 Tuntas
14. Besse Najwa Iznada Azahra 60 Tidak tuntas
15. Gioa Notarieta Alang 65 Tidak tuntas
16. Fiona Adhestya Wahdi 80 Tuntas
17. Nur Sakinah 65 Tidak tuntas
18. Elvhira Zaharani 70 Tidak tuntas
19. Andi Tenri Indara Cahaya 75 Tuntas
20. Andi Ainun Sujana Erima 60 Tidak tuntas
21. A. Jelita Nurfadilla 85 Tuntas
22. Fathiya Nur Inayah 90 Tuntas
23. Ria Ramadhani 75 Tuntas
24. Sisiliah Sandra 60 Tidak tuntas
25. Alya At Thahirah 75 Tuntas
26. Arifah Jaysul Usrah 65 Tidak tuntas
27. Siti Nurhalisah 80 Tuntas
28. Arifah Jaysul Usrah 60 Tidak tuntas
29. Azizah Rahmat 75 Tuntas
30. Siti Nurul Kadiri 80 Tuntas
Lampiran 10
Kategori, Interval Nilai, Frekuensi, dan Persentase Kemampuan Membaca
Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar Setelah Penggunaan Media Buku Cerita (post-test)
No. Kategoti Interval Nilai Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Sangat tunggi 85-100 6 20%
2. tinggi 75-84 13 43%
3. sedang 65-74 5 17%
4. rendah 55-64 6 20%
5. sangat rendah 0-50 0 0%
Jumlah 30 100%
Lampiran 11
Perhitungan Nilai Rata-rata Posttest Siswa Kelas IV SD Negeri Pajjaiang
No. Nilai (x) Frekuensi (f) fx (∑xi)
1. 90 3 270
2. 85 3 255
3. 80 6 480
4. 75 7 525
5. 70 2 140
6. 65 3 195
7. 60 6 360
Jumlah n= 30 ∑xi= 2225
n
XiMe
=
Lampiran 12
Distribusi Nilai Pre-test dan Post-test Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV
SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Siswa
Perolehan Nilai Gain (d)
Postest – Pretest
(X2-X1)
d2
Pretest Posttest
1. 80 85 5 25
2. 65 70 5 25
3. 70 75 5 25
4. 70 80 10 100
5. 50 60 10 100
6. 80 90 10 100
7. 55 60 5 25
8. 75 80 5 25
9. 80 90 10 100
10. 65 75 10 100
11. 75 80 5 25
12. 75 75 0 0
13. 80 85 5 25
14. 55 60 5 25
15. 60 65 5 25
16. 75 80 5 25
17. 55 65 10 100
18. 65 70 5 25
19. 70 75 5 25
20. 55 60 5 25
21. 80 85 5 25
22. 80 90 10 100
23. 70 75 5 25
24. 50 60 10 100
25. 65 75 10 100
26. 55 65 10 100
27. 75 80 5 25
28. 50 60 10 100
29. 70 75 5 25
30. 75 80 5 25
N = 30 2025 2225 ∑d = 200 ∑ d2
= 1550
Lampiran 13
Menentukan Harga Md
Siswa
Perolehan Nilai Gain (d)
Postest – Pretest
(X2-X1) Pretest Posttest
1. 80 85 5
2. 65 70 5
3. 70 75 5
4. 70 80 10
5. 50 60 10
6. 80 90 10
7. 55 60 5
8. 75 80 5
9. 80 90 10
10. 65 75 10
11. 75 80 5
12. 75 75 0
13. 80 85 5
14. 55 60 5
15. 60 65 5
16. 75 80 5
17. 55 65 10
18. 65 70 5
19. 70 75 5
20. 55 60 5
21. 80 85 5
22. 80 90 10
23. 70 75 5
24. 50 60 10
25. 65 75 10
26. 55 65 10
27. 75 80 5
28. 50 60 10
29. 70 75 5
30. 75 80 5
N = 30 2025 2225 ∑d = 200
Md = ∑
= 6,66
Lampiran 14
Menentukan/Mencari Harga ∑
Mencari harga” ∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
=
=
= 1550 – 1333,33
= 219,67
Jadi ∑
Lampiran 15
Menentukan Harga T Hitung
t =
√∑
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t = 13,32
Lampiran 16
Tabel distribusi yang digunakan peneliti yaitu tabel distribusi t sebagai
perbandingan. Tabel distribusi t dalam statistika dikenal sebagai tabel distribusi
normal. Tabel ini digunakan untuk membantu kita dalam menentukan hipotesis.
Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t
tabel.
Tabel Distribusi T
α untuk uji dua fihak 9two tail test)
0,5 0,2 0,1 0,05 0,02 0,01
α untuk uji satu fihak (one tail test)
dk 0,25 0,1 0,05 0,025 0,01 0,005
1 1.000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,762 3,169
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
Sumber: Sugiyono (2017: 612)
Lampiran 17
DOKUMENTASI
Saat Pembelajaran Berlangsung
Membentuk Krlompok Belajar
Membaca Berpasangan
Mengerjakan Tugas
RIWAYAT HIDUP
FATMA WULANDARI, dilahirkan di Palopo pada
tanggal 14 Juni tahun 1996 dari pasangan Ayah
Ruslang M dengan Ibu Jurisah. Penulis memasuki SD
Negeri 255 Bonepute pada tahun 2002 dan tamat pada
tahun 2008. Penulis tamat di SMP Satap Bonepute
pada tahun 2011 Kabupaten Luwu Timur dan melanjutkan sekolah ke sekolah
menengah atas (SMA) di SMA Negeri 3 Baebunta tepatnya di daerah Masamba
Kabupaten Luwu Utara kemuadian penulis pindah ke SMA Negeri 1 Malili
Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2012 dan tamat pada tahun 2014. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah dasar di Universitas Muhammadiyah Makassar pada
tahun 2014. Pada tahun 2018, peneliti menyelesaikan studi dengan membuat
karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Buku Cerita terhadap
Kemampuan Membaca Siwa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar”.