pengaruh pengeluaran pemerintah bidang
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN,
KESEHATAN, INFRASTRUKTUR, DAN BANTUAN SOSIAL
TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN (2008 – 2014)
SKRIPSI
DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SYARAT-SYARAT
MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA
SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
Oleh:
MUHAMMAD ILHAM AKBAR
NIM. 12810022
PEMBIMBING:
M. YAZID AFFANDI, S.Ag, M.Ag.
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
ii
Abstract
One benchmark used in looking at the quality of human life is the
Human Development Index (HDI) measured by the level of quality of education,
health and economic (purchasing power). Special Region Yogyakarta is one of the
provinces with the highest human development index in Indonesia. The high high
index of human development are closely related to the influence of human
government policy in public sector spending. This study aims to determine how
the effect of government spending in various sectors and the extent of their
influence on the human development index in the province of Yogyakarta.
The independent variable in this study consisted of government spending
in areas (education, health, infrastructure and social assistance). And the
dependent variable is the Human Development Index. The research object
selected in five counties and cities in the province of Yogyakarta in the period
2008 to 2014. The data used is secondary data from five counties and cities. The
analytical tool used in this research is panel data regression.
The results of this study are the variables government spending in
education is a significant positive effect on the human development index, while
government spending on health, infrastructure and social assistance have no effect
on the Human Development Index province of Yogyakarta Special Region in that
period.
Keywords: Human Development Index, Government Spending, D.I.Y.
iii
Abstrak
Salah satu tolak ukur yang digunakan dalam melihat kualitas hidup
manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur dengan tingkat
kualitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi (daya beli). Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dengan indeks pembangunan manusia
tertinggi di Indonesia. Tingginya Indeks tinggi pembangunan manusia tersebut
terkait erat dengan kebijakan pengaruh pemerintahan manusia dalam pengeluaran
sektor publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pengeluaran pemerintah di berbagai sektor dan seberapa besar pengaruhnya pada
indeks pembangunan manusia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari pengeluaran
pemerintah di bidang (pendidikan, kesehatan, INFRASTRUKTUR, dan bantuan
sosial). Dan variabel dependen adalah Indeks Pembangunan Manusia. Objek
penelitian yang dipilih yaitu lima kabupaten dan kota di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta pada periode 2008 hingga 2014. Data yang digunakan merupakan
data sekunder dari lima kabupaten dan kota tersebut. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi data panel.
Hasil penelitian ini adalah variabel pengeluaran pemerintah bidang
pendidikan berpengaruh positif yang signifikan pada indeks pembangunan
manusia, sementara pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan,
INFRASTRUKTUR dan bantuan sosial tidak berpengaruh pada provinsi Indeks
Pembangunan Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta pada periode waktu
tersebut.
Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Pengeluaran Pemerintah, D.I.Y.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman
pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا
ب
ت
ث
ج
ح
خ
د
ذ
ر
ز
س
ش
ص
ض
ط
alif
ba’
ta’
sa’
jim
h}a’
kha’
dal
zal
ra’
zai
sin
syin
s}ad
d}ad
t}a
Tidak dilambangkan
b
t
s
j
h}
kh
d
z
r
z
s
sy
s}
d}
t}
Tidak dilambangkan
Be
Te
Es (dengan titik diatas)
Je
Ha (dengan titik di bawah)
Ka dan Ha
De
Zet (dengan titik di atas)
Er
Zet
Es
Es dan Ye
Es (dengan titik di bawah)
De (dengan titik dibawah)
Te (dengan titik dibawah)
ix
ظ
ع
غ
ف
ق
ك
ل
م
ن
و
ه
ء
ي
z}a
‘ain
gain
fa’
qaf
kaf
lam
mim
nun
wawu
ha’
hamzah
ya’
z}
‘
g
f
q
k
l
m
n
w
h
‘
y
Zet (dengan titik dibawah)
Koma terbalik diatas
Ge
Ef
Qi
Ka
El
Em
En
We
Ha
Apostrof ye
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap:
Ditulis ‘iddah عدة
C. Ta’ marbutah:
1. Bila dimatikan ditulis h
هبت
جسيت
ditulis
ditulis
hibah
jizyah
x
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
’ditulis karamah al-auliya كرامت اآلولياء
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis
t.
ditulis zakatul fitri زكاة الفطر
D. Vokal Pendek:
– -
– -
– -
kasrah
fathah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
i
a
u
xi
E. Vokal Panjang:
fathah + alif
جاهليت
fathah + ya’ mati
يسعى
kasrah + ya’ mati
كريم
dammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ā
Jāhiliyyah
ā
yas’ā
ī
karīm
ū
furūd
F. Vokal Rangkap:
fathah + ya’ mati
بينكم
fathah + wawu mati
قولون
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaulun
xii
MOTTO
من جّدوجد"Barang Siapa yang Bersungguh-
Sungguh, Niscaya akan Berhasil”
xiii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua,
Bapak Ali Munawar dan Ibu Magfiroh yang senantiasa
berjuang untuk kebahagiaan dan kesuksesan putra-putrinya.
Dan juga untuk adiku tercinta,
Dihliz Zunaim dan Meldi Aditya Rahmani.
xiv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dan tidak lupa shawalat serta salam kita panjatkan
kepada nabi Muhammad Saw. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata I Program Studi Ekonomi
Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Tentunya dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari pertolongan
Allah SWT. Dalam kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terima kasih
yang dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, pihak-pihak tersebut adalah:
1) Prof. KH. Yudian Wahyudi MA.Ph. D. selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
2) Bapak Dr. Ibnu Qizam, SE., M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3) Bapak Muhammad Ghafur Wibowo, SE., M.Sc., selaku Ketua Prodi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
4) Bapak M. Yazid Affandi, S.Ag, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
5) Kedua orang tua yaitu Bapak Ali Munawar dan Ibu Magfiroh, kedua
adikku yaitu Dihliz Zunaim dan Meldi Aditya Rahmani yang saya
cintai. Keluarga Besar Kakek dan Nenekku, Pak H. Nawawi (Alm.)
dan Bu H. Malikha yang selalu membantu, mendoakan dan
memberikan motivasi.
6) Sahabat-sahabat yang berjuang bersama dan membantu penulis, Aris
Munandar, Ahmad Syahrul Fauzi, Zainuddin Ibnurrasyad, Rizky
Ahmad Fauzi, Faisal Hidayat, dan Fauzan Husaini. Kalian telah
menjadi keluarga saya di Yogyakarta, banyak pelajaran dan
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vi
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................... vii
TRANSLITERASI ............................................................................................ viii
MOTTO ............................................................................................................. xii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... xiii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Pokok Masalah .............................................................................. 10
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
1.4 Sistematika Pembahasan ............................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 13
2.1 Telaah Pustaka .............................................................................. 13
2.2 Kerangka Teoritik ......................................................................... 18
2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia .......................................... 18
2.2.1.1 Indikator Kesehatan .................................................. 21
2.2.1.2 Indikator Daya Beli .................................................. 22
2.2.1.1 Indikator Pendidikan ................................................ 23
2.2.2 Pengeluaran Pemerintah .................................................... 23
2.2.2.1 Teori Pengeluaran Pemerintah ................................ 26
2.2.2.2 Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan ............ 26
2.2.2.3 Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan .......... 27
2.2.2.5 Pengeluaran Pemerintah Bidang Infrastruktur ........ 28
2.2.2.5 Pengeluaran Pemerintah Bidang Bantuan Sosial .... 29
2.2.3 Maqhasid Syariah Sebagai Indikator Kemaslahatan ......... 30
2.2.4 Sistem Anggaran dalam Pemerintahan Islam .................... 32
2.2.5 Sistem pengeluaran Pemerintahan dalam Islam ................ 34
2.3 Hipotesis ....................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 41
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................. 41
3.2 Objek Penelitian ............................................................................ 41
3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................ 41
3.4 Definisi Operasional Variabel....................................................... 42
3.5 Metode Analisis Data Panel .......................................................... 43
3.6 Pemilihan Model Regresi Data Panel ........................................... 44
3.6.1 Model Common Effect ....................................................... 45
xvii
3.6.2 Model Fixed Effect ............................................................ 46
3.6.3 Model Random Effect ........................................................ 47
3.6.4 Chow Test (Uji F Statistik)................................................ 48
3.6.5 Uji Hausman ...................................................................... 49
3.6.6 Uji Lagrange Multiplier (LM) ........................................... 50
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 52
4.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 52
4.2 Pemilihan Model Regresi Panel
........................................................................................... 67
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 67
5.2 Keterbatasan .................................................................................. 67
5.3 Saran ............................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69
LAMPIRAN ....................................................................................................... 71
............ 65
BAB V PENUTUP
... 64
4.4.4 Pengeluaran Bidang Bantuan Sosial terhadap IPM
.................................................... 54
4.2.1 Pemilihan Model Common Effect atau Fixed Effect ........ 54
4.2.2 Pemilihan Model Fixed Effect atau Common Effect ........ 55
4.3 Regresi Panel ................................................................................ 56
4.4 Pembahasan Hasil Regresi Data Panel ......................................... 62
4.4.1 Pengeluaran Bidang Pendidikan terhadap IPM .................. 62
4.4.2 Pengeluaran Bidang Kesehatan terhadap IPM ................... 63
4.4.3 Pengeluaran Bidang Infrastruktur terhadap IPM
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. IPM Indonesia Tahun 2008 - 2013 ................................................... 2
Gambar 2. IPM D.I.Y Tahun 2008 - 2013 ......................................................... 6
Gambar 3. Kurva Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah .................................. 27
Gambar 4. Kerangka Teoritis ............................................................................. 37
xix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Indeks Pembangunan Manusia di Negara ASEAN ............................ 3
Tabel 2. Alokasi anggaran APBD Kab / Kota Yogyakarta .............................. 5
Tabel 3. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 16
Tabel 4. Komponen dan Ukuran Indeks Pembanguan Mnanusia .................... 19
Tabel 5. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 16
Tabel 6. Indeks Pembangunan Manusia D.I.Y 2014 ....................................... 45
Tabel 7. Analisis statistik Deskriptif ............................................................... 53
Tabel 5. Hasil Uji Chow-test atau Likelihood Ratio-test ................................. 56
Tabel 6. Hasil Uji Hausman ............................................................................ 57
Tabel 8. Hasil Regresi Panel Fixed Effect ....................................................... 57
Tabel 9. Hasil Adjusted R2 .....................................................................................................................
60
Tabel 10. Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai
keberhasilan pembangunan dari suatu negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 tercantum tujuan bangsa Indonesia bahwa diantaranya yaitu untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam
pelaksanaan pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah sasaran
utama bagi negara-negara sedang berkembang. Hal ini disebabkan pertumbuhan
ekonomi berkaitan erat dengan peningkatan barang dan jasa yang diproduksi
dalam masyarakat, sehingga dengan semakin banyak barang dan jasa yang
diproduksi, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat (Mirza, 2012 :1).
Paradigma pembangunan yang sedang berkembang saat ini adalah
pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan pembangunan manusia yang dilihat
dengan tingkat kualitas hidup manusia di tiap-tiap negara. Salah satu tolak ukur
yang digunakan dalam melihat kualitas hidup manusia adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur melalui kualitas tingkat pendidikan,
kesehatan dan ekonomi (daya beli) (Mirza, 2012 :2).
Paradigma pembangunan manusia menurut United Nations Development
Programme (UNDP) yaitu sebagai suatu proses memperluas pilihan-pilihan bagi
penduduk (enlarging the choices of people) yang dapat dilihat sebagai proses
upaya ke arah perluasaan pilihan dan sekaligus sebagai taraf yang dicapai dari
upaya tersebut. Untuk mencapai tujuan pembangunan manusia tersebut terdapat
1
2
empat hal pokok yang harus diperhatikan, yaitu produktivitas, pemerataan,
kesinambungan, dan pemberdayaan.
Untuk mengukur tingkat pemenuhan ketiga unsur di atas, UNDP
menyusun suatu indeks komposit berdasarkan pada 4 (empat) indikator yaitu:
Angka Harapan Hidup (life expectancy at age), Angka Melek Huruf penduduk
dewasa (adult literacy rate: AMH), Rata-rata Lama Sekolah (mean years of
schooling: MYS) ,dan Purchasing Power Parity (PPP). Angka harapan hidup
mengukur dimensi "umur panjang dan sehat", angka melek huruf dan rata-rata
lama sekolah mengukur dimensi "pengetahuan dan keterampilan", dan
purchasingpower parity (PPP) mengukur dimensi kemampuan dalam mengakses
sumber daya ekonomi dalam arti luas. Ketiga indikator inilah yang digunakan
sebagai komponen dalam penyusunan Human Development Index (HDI) yang
diterjemahkan menjadi Indeks Pembangunan Manusia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengaplikasikan penghitungan IPM tersebut
untuk melihat kemajuan pembangunan manusia di Indonesia baik pada level
provinsi maupun level kabupaten/kota. BPS melakukan beberapa penyesuaian
pada penghitungan IPM, yaitu pada komponen pendidikan dan ekonomi. Pada
komponen pendidikan, BPS menggunakan MYS bukan Angka Partisipasi Sekolah
(APS) karena APS merupakan indikator input, sementara MYS merupakan
indikator output yang lebih mampu menggambarkan pencapaian di bidang
pendidikan. Kemudian pada komponen ekonomi, BPS menggunakan PPP dengan
pendekatan pengeluaran per kapita per tahun disesuaikan karena lebih mampu
menggambarkan daya beli masyarakat dibandingkan dengan Gross Domestic
Product (GDP).(BPS,2010;22).
3
Pada tahun 2014 BPS mengubah indikator komponen perhitungan IPM di
Indonesia. Indikator yang antara lain angka melek huruf pada metode lama diganti
dengan angka harapan lama Sekolah dan Produk Domestik Bruto (PDB) per
kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita. Angka melek
huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf
di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antar daerah dengan baik. Sedangkan PNB menggantikan PDB karena
lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah (BPS ; 2014).
Publikasi yang dilakukan oleh UNDP memperlihatkan bahwa secara
absolut, IPM Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam
beberapa tahun terakhir, Namun masih jauh tertinggal dari beberapa Negara
khusunya di ASEAN. Berikut Indeks Pembangunan Manusia di wilayah Negara
ASEAN.
Tabel 1.1
Indeks Pembangunan Manusia di Negara ASEAN
Sumber: hdr.UNDP.Org
NEGARA ASEAN HDI SCORE 2011 Rank
Singapore 0,866 26
Brunei Darussalam 0,838 33
Malaysia 0,761 61
Thailand 0,682 103
Philiphines 0,644 112
Indonesia 0,617 124
Vietnam 0,593 128
Laos 0,524 138
Cambodia 0,523 139
Myanmar 0,483 149
4
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat memberi gambaran Singapore menjadi
Negara di ASEAN dengan skor IPM tertinggi yaitu 0,866 diikuti oleh Brunai
Darussalam 0,838 dan Malaysia dengan 0,761. Indonesia berada diurutan ke-6
negara ASEAN dengan skor IPM 0,617 di bawah Philiphines dengan tingkat IPM
0,644. Myanmar menjadi Negara dengan tingkat IPM terendah di ASEAN dengan
tingkat IPM 0,438.
Terlepas dari hal tersebut, IPM Indonesia terus berkembang positif,
sampai pada tahun 2013 IPM Indonesia mencapai skala 78,31. Berikut grafik 1.2
yang menunjukan perkembangan IPM Indonesia.
Gambar 1.1 IPM Indonesia periode 2008- 2013
mengalami perbaikan terlihat dari trend positif selama 6 tahun. Rata-rata kenaikan
IPM Indonesia setiap tahunya adalah 0,52. Kenaikan IPM tertinggi terjadi pada
tahun 2009. Peningkatan Capaian IPM yang terus meningkat dari tahun ke tahun
69,50
70,00
70,50
71,00
71,50
72,00
72,50
73,00
73,50
74,00
2008 2009 2010 2011 2012 2013
71,17
71,76
72,27
72,77
73,29
73,81
IPM
sumber: BPS 2013, diolah
Berdasarkan grafik 1.1 di atas dapat memberi gambaran IPM Indonesia
5
merupakan indikasi positif bahwa kualitas manusia di Indonesia yang dilihat dari
aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi juga semakin membaik.
Perubahan atau peningkatan angka IPM tidak bisa terjadi secara instan,
pembangunan manusia merupakan sebuah proses dan tidak bisa diukur dalam
waktu singkat. Berbeda dengan pembangunan ekonomi pada umumnya, hasil
pembangunan pendidikan dan kesehatan tidak bisa dilihat dalam jangka
pendek.(BPS, 2006)
Salah satu wilayah dengan laju pertumbuhan indeks pembangunan
manusia tertinggi di indonesia adalah provinsi D.I Yogyakarta. Yogyakarta
merupakan provinsi di Indonesia dengan IPM tertinggi ke-2 setelah DKI Jakarta.
Berikut grafik perkembangan IPM Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gambar 1.2 IPM DIY
sumber: BPS 2013, diolah
Dari Grafik 1.2 terlihat bahwa Perkembangan Indeks Pembangunan
Manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2004-2013 mengalami
kenaikan setiap tahunnya.Kenaikan bervariasi setiap tahun dan kenaikan Indeks
72,90
73,50
73,70 74,15
74,88 75,23
75,77
76,32 76,75
77,37
70,00
71,00
72,00
73,00
74,00
75,00
76,00
77,00
78,00
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
IPM
6
pembangunan manusia tertinggi terjadi pada tahun 2009 dimana naik sebesar
0,73 persen.
Tinggi rendahnya nilai IPM tidak dapat dilepaskan dari program
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah baik ditingkat pusat maupun
daerah. Sering terjadi ketimpangan pembangunan antara satu provinsi dengan
provinsi lain. Hal ini lebih disebabkan belum adanya sistem yang baik meratanya
pembangunan manusia di setiap provinsi di Indonesia berbeda-beda.
Proses desentralisasi membuat setiap daerah dapat melakukan kebijakan-
kebijakan fiskal yang difungsikan untuk membuka potensi-potensi wilayah untuk
berkembang secara aktif dan mandiri dalam pembangunan ekonomi. Kebijakan
fiskal adalah bagaimana setiap daerah mampu mengelola anggaran pembangunan
serta seluruh aspek ekonomi secara mandiri. Pengelolaan mandiri
menggambarkan bagaimana pemerintah daerah mengelola penerimaan daerah
secara efektif guna memenuhi kebutuhan daerah tersebut (Wahid,2012: 8).
Salah satu perangkat yang selama ini banyak digunakan oleh pemerintah
untuk mewujudkan peran tersebut adalah perangkat kebijakan fiskal. Di antara
instrumen kebijakan fiskal tersebut, ada instrumen dalam bidang pengalokasian
dana atau anggaran pembangunan ke bidang yang berkaitan dengan dengan
fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, irigasi, transportasi, dan sebagainya.
Kaitan antara pengeluaran untuk sektor publik terhadap pembangunan manusia
sebenarnya mudah untuk ditelusuri. Pengeluaran untuk bidang kesehatan
diharapkan mampu meningkatkan angka harapan hidup maupun menurunkan
angka kematian ibu hamil dan bayi sebagai salah satu komponen dalam penentuan
pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia Sehingga pertumbuhan
7
pembangunan manusia. Anggaran dalam bidang pendidikan akan meningkatkan
akses masyarakat pada pendidikan yang baik dan murah, sehingga mampu
meningkatkan angka harapan lama sekolah. Anggaran dalam bidang infrastruktur
diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat dalam bidang ekonomi
sehingga akan terjadi efisiensi dan pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi
riil per kapita (Badrudin, 2011 : 2). Anggaran dalam bidang bantuan sosial dapat
meningkatkan kemampuan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Efektifitas kebijakan fiskal daerah pada pengeluaran pemerintah 4 faktor,
pengeluaran bidang kesehatan, pengeluaran bidang pendidikan, pengeluaran
bidang infrastruktur,pengeluaran untuk bantuan sosial membuat suatu daerah
mengalami kemajuan, begitu juga dengan sumber daya manusianya yang diukur
dengan Indeks Pembangunan Manusia
Adapun pengalokasian APBD di Kota / Kab di Daerah Istimewa
Yogyakarta terhadap 4 faktor pengeluaran bidang kesehatan, pengeluaran bidang
pendidikan, pengeluaran bidang infrastruktur, pengeluaran untuk bantuan sosial
sebagai berikut:
8
Tabel 1 Alokasi Anggaran APBD Kota/Kab di Daerah Istimewa Yogyakarta
(Rp000,000-)
Wilayah
Periode
PP
Pendidikan
PP
Kesehatan
PP
Infastuktur
PP
Bansos
Kab Sleman 2013
187.039
160.209
21.801.063
21.801
Kab Sleman 2014
338.609
151.153
40.214.260
40.214
Kota
Yogyakarta 2013
187.039
160.209
21.801.063
1.600
Kota
Yogyakarta 2014
338.609
151.153
40.214.260
3.061
Kab Bantul 2013
187.039
160.209
21.801.063
10.525
Kab Bantul 2014
338.609
151.153
40.214.260
15.788
Kab Gunung
Kidul 2013
187.039
160.209
21.801.063
23.490
Kab Gunung
Kidul 2014
338.609
151.153
40.214.260
13.410
Kab Kulon
Progo 2013
187.039
160.209
21.801.063
14.164
Kab Kulon
Progo 2014
338.609
151.153
40.214.260
9.943
JUMLAH
2.628.243
1.556.807
310.076.615
153.997
Sumber : DPPKAD D.I.Y Tahun 2014. Data diolah
Berdasarkan kedua data grafik 1.1 dan tabel 1.1 tersebut dapat dikatakan
bahwa dua kondisi yang saling sejalan yaitu tingginya komitmen pemerintah
terhadap upaya pembangunan manusia terutama yang dicerminkan melalui
tingginya anggaran di sektor publik yang meningkat dan tingginya angka IPM.
Didasari pemikiran adanya hubungan antara IPM dengan pengeluaran
pemerintah melalui APBD dimunculkan formulasi hubungan sebagai berikut
(Badrudin, 2010: 5):
IPM = f (APBD)
IPM = f (PPpd, PPks, Ppinf, PPbns)
9
Dengan latar belakang tersebut peneliti membuat penelitian mengenai
pengaruh faktor pengeluaran pemerintah daerah yang terdiri dari, pengeluaran
bidang kesehatan, pengeluaran bidang pendidikan, pengeluaran bidang
infrastruktur, dan pengeluaran untuk bantuan sosial terhadap indeks pembangunan
manusia di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun judul yang dipilih
adalah :“Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan, Kesehatan,
Infrastruktur dan Bantuan Sosial Terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 - 2014”.
10
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang tealah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah yang akan dibahas penelitian adalah:
1.2.1 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan
terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ?
1.2.2 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang kesehatan terhadap
indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ?
1.2.3 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang infrastruktur
terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ?
1.2.4 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang bantuan sosial
terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1.3.1 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan
terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
1.3.2 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang kesehatan
terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
11
1.3.3 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang
infrastruktur terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
1.3.4 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang bantuan
sosial terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Sementara itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak di antaranya:
a. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melatih berfikir
secara ilmiah dan membandingkan teori yang diterima di bangku kuliah
dengan praktek khususnya bidang ekonomi pembangunan. dan Penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan informasi
perbandingan bagi penelitian-penelitian sebelunya.
b. Bagi peneliti
Sebagai pendalaman pemahaman materi yang didapatkan di
perkuliahan dengan mengaplikasikannya pada penelitian ini. Selain itu,
sebagai bagian dari persyaratan penyelesaian tugas akhir untuk memperoleh
gelar Strata Satu (S1).
c. Bagi Pemerintah Daerah
Menjadi bahan masukan dan informasi bagi pemerintah daerah dalam
pengambilan keputusan dalam sektor pengeluaran pemerintah dalam rangka
memaksimalkan kontribusi dan efektivitas pengeluaran pemerintah dalam
meningkatkan pembangunan manusia.
12
1.4 Sistematika Pembahasan
Dalam laporan penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab,
masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
Bab pertama merupakan pendahuluan. Dalam bab ini berisikan tentang
latar belakang masalah dalam penelitian, pokok masalah penelitian, tujuan dan
kegunaan penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua merupakan landasan teori. Dalam landasan teori ini memuat
telaah pustaka atau penelitian-penelitan sebelumnya yang membahas tentang
produsi usaha tani serta perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
Kemudian pada bab ini memuat kerangka teoritik yang berisikan teori-teori
tentang produksi serta dijelaskan juga mengenai kerangka hipotesis penelitian.
Bab ketiga merupakan metode penelitian. Dalam bab ini dijelaskan metode
penelitian yang dilakukan. Metode penelitian ini meliputi uraian jenis penelitian,
objek penelitian, jenis dan teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel,
dan metode analisis data.
Bab keempat merupakan analisa data dan pembahasan. Bagian ini meliputi
statistik deskriptif dari data-data yang digunakan di dalam penelitian.
Bab kelima merupakan penutup. Bagian penutup berisikan tentang
kesimpulan akhir, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang terkait hasil
penelitian.
67
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian sebagai berikut:
1) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang pendidikan secara parsial atau
individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Indeks
Pembangunan Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta dengan nilai koefesien
sebesar 0,008873.
2) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang kesehatan secara parsial atau
individual tidak berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan
Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta
3) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang infrastuktur secara parsial atau
individual tidak berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan
Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta
4) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang bantuan sosial secara parsial atau
individual tidak berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan
Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta
5.2 Keterbatasan
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan diantaranya yaitu data yang tidak
konsisten dalam penyajiannya seringkali menunjukkan angka yang berbeda
sehingga menyulitkan peneliti untuk mengambil data mana yang digunakan.
Periode waktu penelitian yang digunakan hanya 6 tahun yaitu tahun 2008 sampai
68
dengan tahun 2014, karena data yang dibutuhkan dalam penelitian pada tahun
2015 belum dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi DIY.
5.3 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan dan keterbatasan yang telah dihasilkan dalam
penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan:
1) Bagi pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan khususnya pemerintah
Kab / Kota di D.I.Y, dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia, maka perlu diperhatikan faktor pengeluaran pemerintah bidang
pendidikan karena variabel ini memiliki pengaruh yang positif terhadap
Indeks Pembangunan Manusia di Kab / Kota di D.I.Y.
2) pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan khususnya pemerintah Kab /
Kota di D.I.Y agar memperhatikan juga Pada Variabel pengeluaran
pemerintah bidang kesehatan, infrastuktur dan bantuan sosial dalam membuat
kebijakan. Sehingga pada periode masa yang akan datang variabel tersebut
bisa pengaruh positif terhadap Indeks pembangunan manusia.
69
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arsyad, Lincolin. 2006.Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN. Yogyakarta
Boediono. 2002. Ekonomi Mikro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1,
Edisi 2, BPFE. Yogyakarta
Chalil, Zaki Fuad. 2009. Pemerataan Distribusi Kekeyaan dalam Ekonomi Islam.
Jakarta: Erlangga
Chaudhry, Muhammad Sharif. 2012. Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar.
Jakarta: Kencana
Fauzia, Ika Yunia. dan Riyadi, Abdul Kadir. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektif Maqashid Al-Syari’ah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS,Semarang:Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gujarati, Damodar N. dan Porter, Dawn C. 2009. Basic Econometrics 5th Edition.
New York: McGraw-Hill
Hakim, Lukman. 2012. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga
Haneef, Mohamed Aslam. 2010. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer, terj.
Suherman Rosyidi, Jakarta: Rajawali
Kuncoro, Mudrajat. 2015. Menulis Skripsi/Tesis dalam 60 Hari. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN
Mannan, Muhammad Abdul. 1993. Teori dan Praktek (Dasar-Dasar Ekonomi
Islam). Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf
Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi III. Jakarta: LP3ES
Muhammad. 2004. Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta
Nasruddin, Wasrob. 2010. Ekonomi Produksi. Jakarta: Universitas Terbuka
P3EI UII Yogyakarta. 2008. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Pindyck, Robert S. Dan Rubinfeld, Daniel L. 2008. Mikroekonomi Jilid 1. Jakarta:
Indeks
70
69
Qardhawi, Yusuf. 1997. Daurul Qiyam wal Akhlak Fil Iqtishadil Islam. Terj.
Zainal Arifin-Dahlia Husni,”Norma dan Etika Ekonomi Islam”. Cet. 1,
Jakarta: Gema Insani
Rahman, Afzalur. 1995. Doktrin Ekonomi Islam Jilid I. Yogyakarta: PT.
DanaBhakti Wakaf
Sadono Sukirno,2007. Ekonomi, Pembangunan: Proses, Masalah Dan Dasar
Kebijakan, Yogyakarta: Prenada Media Group
Sudarman, Ari. 1999. Teori Ekonomi Mikro.Yogyakarta: BPFE
Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Keempat.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Skripsi dan Jurnal
Ardiansyah, 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks
Pembangunan Manusia di SumateraUtara, Universitas Sumatera Utara.
Arif, Hubban.2011. Analisis Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Barat.
Padang: Jurnal Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Bung Hatta.
Arifin, Mochammad. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan,
Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
terhadap Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur 2006-2013. Skripsi
Jember: Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.
Badrudin, Rudy.2011. Pengaruh Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Indeks
Pembangunan Manusia di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.Yogyakarta: Jurnal Menejemen, Akutansi danEkonomi
Pembangunan UPN VeteranVolume 9, Nomor 1.
Hadi Sasana.2001, Pengaruh Hubungan Fiskal Pemerintah Pusat Daerah Terhadap
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Klaten .Yogyakarta: UGM
Maryani, Tri.2011.Analisis Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa
Tengah.Other Thesis.UPN “Veteran” Yogyakarta.
Mirza, Denni. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal
Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah Tahun 2006 -
2009. Semarang: Jurnal Economics Development Analysis Journal.
Yunita Maharani,2012.Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan
Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan,
Universitas Hassnuddin,.
70
69
Referensi Lainnya
BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
LKPJ Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014
Riset Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Provinsi DIY
Lampiran I: Terjemahan
No. Hlm BAB Terjemahan
1 34 II
Dan orang- orang yang apabila
membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebih –lebihan, dan tidak pula kikir,
dan adalah (pembelanjaan itu di tengah
- tengah antara demikian . (al-
Furqaan:67)
Lampiran II :Data Pengeluaran pemerintah dalam ( Miliar Rupiah)
Wilayah Periode IPM Pendidikan Kesehatan Infastrtuktur
Bantuan
Sosial
Kab_Sleman 2008 77,24 332,57 95,47 12,69 10,04
Kab_Sleman 2009 77,70 377,34 93,3 13,72 46,28
Kab_Sleman 2010 79,69 572,80 100,64 60,24 32,16
Kab_Sleman 2011 80,04 649,85 116,6 71,23 30,1
Kab_Sleman 2012 80,1 709,99 155,52 78,94 23,97
Kab_Sleman 2013 80,26 724,09 187,03 160,2 21,8
Kab_Sleman 2014 80,73 762,15 338,6 151,15 40,21
Kota_Yogyakarta 2008 78,95 56,09 29,47 38,43 49,58
Kota_Yogyakarta 2009 79,28 58,75 46,28 35,43 35,53
Kota_Yogyakarta 2010 82,72 62,74 62,4 25,54 35,33
Kota_Yogyakarta 2011 82,98 83,27 65,73 43,97 31,53
Kota_Yogyakarta 2012 83,29 77,06 84,67 78,07 21,15
Kota_Yogyakarta 2013 83,61 125,39 106,94 61,83 6,04
Kota_Yogyakarta 2014 83,78 143,30 115,18 67,28 3,06
Kab_Bantul 2008 73,38 304,73 67,66 28,25 65,97
Kab_Bantul 2009 73,75 333,95 45,8 84,35 52,85
Kab_Bantul 2010 75,31 455,46 81,23 67,63 29,75
Kab_Bantul 2011 75,79 526,57 120,07 81,82 36,16
Kab_Bantul 2012 76,13 696,49 171,26 120,58 21,52
Kab_Bantul 2013 76,78 756,76 212,35 171,96 15,78
Kab_Bantul 2014 77,11 770,09 261,15 195,95 11,58
Kab_Gunung_Kidul 2008 62,00 312,99 73,4 73,7 28,03
Kab_Gunung_Kidul 2009 62,28 364,28 74,7 28,37 12,96
Kab_Gunung_Kidul 2010 64,2 425,24 76,64 25,86 19,85
Kab_Gunung_Kidul 2011 64,83 539,12 86,19 52,81 16,43
Kab_Gunung_Kidul 2012 65,69 655,93 96,636 62,42 14,62
Kab_Gunung_Kidul 2013 66,31 679,12 121,53 68,75 23,48
Kab_Gunung_Kidul 2014 67,03 714,68 132,34 74,53 13,41
Kab_Kulon_Progo 2008 67,29 258,28 79,96 52,201 12,99
Kab_Kulon_Progo 2009 68,16 262,37 79,27 34,19 7
Kab_Kulon_Progo 2010 68,83 318,84 78,48 38,47 8
Kab_Kulon_Progo 2011 69,53 400,47 83,57 68,24 1,13
Kab_Kulon_Progo 2012 69,74 420,82 89,84 87,16 2,75
Kab_Kulon_Progo 2013 70,14 457,68 116,67 110,61 14,16
Kab_Kulon_Progo 2014 70,68 496,21 131,58 140 9,94
Lampiran III: Output Eveiws 8
a) Hasil Statistik Deskriptif
Date: 06/30/16
Time: 10:06
Sample: 2008 2014
IPM PP_PENDIDIKA
N PP_KESEHATA
N PP_INFASTRT
UKTUR PP_BANTUAN_
SOSIAL Mean 74.15218 425.2991 110.8045 71.41403 21.83257
Median 75.79000 420.8200 93.30000 67.28000 15.78000
Maximum 83.78000 770.0900 338.6000 195.9500 65.97000
Minimum 61.99915 56.09000 29.47000 7.450000 1.130000
Std. Dev. 6.714294 231.1222 61.77769 46.83490 16.07064
Skewness -0.236825 -0.093097 1.941449 1.002048 0.852899
Kurtosis 1.778513 1.858977 7.200553 3.384811 3.083303
Jarque-Bera 2.503045 1.949212 47.71891 6.073204 4.253498
Probability 0.286069 0.377341 0.000000 0.047998 0.119224
Sum 2595.326 14885.47 3878.156 2499.491 764.1400
Sum Sq. Dev. 1532.779 1816194. 129760.4 74579.26 8781.022
Observations 35 35 35 35 35
b) Hasil Chow test atau Likelihood Ratio test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 259.949818 (4,26) 0.0000
Cross-section Chi-square 129.968431 4 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: IPM
Method: Panel Least Squares
Date: 06/29/16 Time: 19:43
Sample: 2008 2014
Periods included: 7
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 71.50247 2.639329 27.09115 0.0000
PP_PENDIDIKAN -0.022283 0.005932 -3.756271 0.0007
PP_KESEHATAN 0.078507 0.028417 2.762682 0.0097
PP_INFASTRTUKTUR 0.017405 0.031747 0.548246 0.5876
PP_BANTUAN_SOSIAL 0.100075 0.060289 1.659914 0.1074
R-squared 0.394471 Mean dependent var 74.15218
Adjusted R-squared 0.313733 S.D. dependent var 6.714294
S.E. of regression 5.562203 Akaike info criterion 6.401429
Sum squared resid 928.1430 Schwarz criterion 6.623622
Log likelihood -107.0250 Hannan-Quinn criter. 6.478130
F-statistic 4.885855 Durbin-Watson stat 0.660927
Prob(F-statistic) 0.003732
c) Hasil Hausman test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 1039.799273 4 0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. PP_PENDIDIKAN 0.008873 -0.022283 0.000003 0.0000
PP_KESEHATAN 0.002749 0.078507 0.000007 0.0000
PP_INFASTRTUKTUR -0.006723 0.017405 0.000015 0.0000
PP_BANTUAN_SOSIAL -0.022623 0.100075 0.000071 0.0000 Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985229 Mean dependent var 74.15218
Adjusted R-squared 0.980684 S.D. dependent var 6.714294
S.E. of regression 0.933155 Akaike info criterion 2.916543
Sum squared resid 22.64023 Schwarz criterion 3.316490
Log likelihood -42.03950 Hannan-Quinn criter. 3.054605
F-statistic 216.7802 Durbin-Watson stat 1.195807
Prob(F-statistic) 0.000000
d) Hasil Model fixed Effect
Dependent Variable: IPM
Method: Panel Least Squares
Date: 06/29/16 Time: 19:41
Sample: 2008 2014
Periods included: 7
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 71.04817 0.758644 93.65154 0.0000
PP_PENDIDIKAN 0.008873 0.002005 4.425317 0.0002
PP_KESEHATAN 0.002749 0.005469 0.502573 0.6195
PP_INFASTRTUKTUR -0.006723 0.006599 -1.018715 0.3177
PP_BANTUAN_SOSIAL -0.022623 0.013159 -1.719221 0.0975 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985228 Mean dependent var 74.15218
Adjusted R-squared 0.980683 S.D. dependent var 6.714294
S.E. of regression 0.933189 Akaike info criterion 2.916617
Sum squared resid 22.64190 Schwarz criterion 3.316563
Log likelihood -42.04079 Hannan-Quinn criter. 3.054678
F-statistic 216.7639 Durbin-Watson stat 1.195699
Prob(F-statistic) 0.000000
70
LAMPIRAN IV: CURRICULUM VITAE (CV)
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Muhammad Ilham Akbar
Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 01 Oktober 1994
Alamat : Ds. Bandung RT/RW 003/007 Bumiayu
Kec. Bumiayu Kab. Brebes Jawa Tengah
E-mail : [email protected]
No. Hp : 083 837 377 949
Jenis Kelamin : Laki-laki
Golongan Darah : O
PENDIDIKAN
Formal
2001-2006 : SDN 04 Bumiayu Kab. Brebes
2007-2009 : SMP Bustanul Ulum NU Bumiayu Kab. Brebes
2010-2012 : SMA Bustanul Ulum NU Bumiayu Kab. Brebes
2012-2016 : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Ekonomi Syariah (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Non Formal
2012 : Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pusat Komputer
& Sistem Informasi (PKSI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2013 : Pelatihan Perbankan Syari’ah “Meningkatkan Kualitas Perbankan
Syari’ah Indonesia: Upaya Mengembangkan Ekonomi Berbasis
Sektor Riil”, BEM-J Muamalat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
PENGALAMAN
2012 : Peserta Diskusi Publik “Mengelola Konflik Perbatasan untuk
Menghindari Munculnya Konflik Bersenjata Antar Negara
Kawasan, POSDIK
2012 : Peserta Student Exchange & Scholarship Seminar, English of
Science and Technology Community
2013 : Peserta Bedah Buku “Legislasi Hukum Perkawinan di Indonesia”,
Komisi Yudisial Republik Indonesia
2014 : Peserta Roadshow Seminar Asuransi Syariah 2014-Batch II. MES
(Masyarakat Ekonomi Syariah) Pengurus Wilayah Yogyakarta
2014 : Peserta International Seminar Session, 2nd Asean International
Conference on Islamic Finance
Organisasi
2013-2014 : Anggota KOPMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Kalijaga Yogyakarta