pengaruh pengeluaran pemerintah bidang

42
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN, INFRASTRUKTUR, DAN BANTUAN SOSIAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN (2008 2014) SKRIPSI DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM Oleh: MUHAMMAD ILHAM AKBAR NIM. 12810022 PEMBIMBING: M. YAZID AFFANDI, S.Ag, M.Ag. PRODI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: donhu

Post on 12-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN,

KESEHATAN, INFRASTRUKTUR, DAN BANTUAN SOSIAL

TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN (2008 – 2014)

SKRIPSI

DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA

SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM

Oleh:

MUHAMMAD ILHAM AKBAR

NIM. 12810022

PEMBIMBING:

M. YAZID AFFANDI, S.Ag, M.Ag.

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

ii

Abstract

One benchmark used in looking at the quality of human life is the

Human Development Index (HDI) measured by the level of quality of education,

health and economic (purchasing power). Special Region Yogyakarta is one of the

provinces with the highest human development index in Indonesia. The high high

index of human development are closely related to the influence of human

government policy in public sector spending. This study aims to determine how

the effect of government spending in various sectors and the extent of their

influence on the human development index in the province of Yogyakarta.

The independent variable in this study consisted of government spending

in areas (education, health, infrastructure and social assistance). And the

dependent variable is the Human Development Index. The research object

selected in five counties and cities in the province of Yogyakarta in the period

2008 to 2014. The data used is secondary data from five counties and cities. The

analytical tool used in this research is panel data regression.

The results of this study are the variables government spending in

education is a significant positive effect on the human development index, while

government spending on health, infrastructure and social assistance have no effect

on the Human Development Index province of Yogyakarta Special Region in that

period.

Keywords: Human Development Index, Government Spending, D.I.Y.

Page 3: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

iii

Abstrak

Salah satu tolak ukur yang digunakan dalam melihat kualitas hidup

manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur dengan tingkat

kualitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi (daya beli). Daerah Istimewa

Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dengan indeks pembangunan manusia

tertinggi di Indonesia. Tingginya Indeks tinggi pembangunan manusia tersebut

terkait erat dengan kebijakan pengaruh pemerintahan manusia dalam pengeluaran

sektor publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

pengeluaran pemerintah di berbagai sektor dan seberapa besar pengaruhnya pada

indeks pembangunan manusia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari pengeluaran

pemerintah di bidang (pendidikan, kesehatan, INFRASTRUKTUR, dan bantuan

sosial). Dan variabel dependen adalah Indeks Pembangunan Manusia. Objek

penelitian yang dipilih yaitu lima kabupaten dan kota di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta pada periode 2008 hingga 2014. Data yang digunakan merupakan

data sekunder dari lima kabupaten dan kota tersebut. Alat analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresi data panel.

Hasil penelitian ini adalah variabel pengeluaran pemerintah bidang

pendidikan berpengaruh positif yang signifikan pada indeks pembangunan

manusia, sementara pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan,

INFRASTRUKTUR dan bantuan sosial tidak berpengaruh pada provinsi Indeks

Pembangunan Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta pada periode waktu

tersebut.

Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Pengeluaran Pemerintah, D.I.Y.

Page 4: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG
Page 5: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG
ozi
Typewritten text
Yogyakarta, 29 Juni 2016
Page 6: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG
Page 7: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG
Page 8: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman

pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

alif

ba’

ta’

sa’

jim

h}a’

kha’

dal

zal

ra’

zai

sin

syin

s}ad

d}ad

t}a

Tidak dilambangkan

b

t

s

j

h}

kh

d

z

r

z

s

sy

s}

d}

t}

Tidak dilambangkan

Be

Te

Es (dengan titik diatas)

Je

Ha (dengan titik di bawah)

Ka dan Ha

De

Zet (dengan titik di atas)

Er

Zet

Es

Es dan Ye

Es (dengan titik di bawah)

De (dengan titik dibawah)

Te (dengan titik dibawah)

Page 9: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

ix

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

ه

ء

ي

z}a

‘ain

gain

fa’

qaf

kaf

lam

mim

nun

wawu

ha’

hamzah

ya’

z}

g

f

q

k

l

m

n

w

h

y

Zet (dengan titik dibawah)

Koma terbalik diatas

Ge

Ef

Qi

Ka

El

Em

En

We

Ha

Apostrof ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap:

Ditulis ‘iddah عدة

C. Ta’ marbutah:

1. Bila dimatikan ditulis h

هبت

جسيت

ditulis

ditulis

hibah

jizyah

Page 10: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

x

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis dengan h.

’ditulis karamah al-auliya كرامت اآلولياء

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis

t.

ditulis zakatul fitri زكاة الفطر

D. Vokal Pendek:

– -

– -

– -

kasrah

fathah

dammah

ditulis

ditulis

ditulis

i

a

u

Page 11: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xi

E. Vokal Panjang:

fathah + alif

جاهليت

fathah + ya’ mati

يسعى

kasrah + ya’ mati

كريم

dammah + wawu mati

فروض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ā

Jāhiliyyah

ā

yas’ā

ī

karīm

ū

furūd

F. Vokal Rangkap:

fathah + ya’ mati

بينكم

fathah + wawu mati

قولون

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

qaulun

Page 12: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xii

MOTTO

من جّدوجد"Barang Siapa yang Bersungguh-

Sungguh, Niscaya akan Berhasil”

Page 13: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xiii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua,

Bapak Ali Munawar dan Ibu Magfiroh yang senantiasa

berjuang untuk kebahagiaan dan kesuksesan putra-putrinya.

Dan juga untuk adiku tercinta,

Dihliz Zunaim dan Meldi Aditya Rahmani.

Page 14: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xiv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Dan tidak lupa shawalat serta salam kita panjatkan

kepada nabi Muhammad Saw. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah

satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata I Program Studi Ekonomi

Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Tentunya dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari pertolongan

Allah SWT. Dalam kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terima kasih

yang dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, pihak-pihak tersebut adalah:

1) Prof. KH. Yudian Wahyudi MA.Ph. D. selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2) Bapak Dr. Ibnu Qizam, SE., M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3) Bapak Muhammad Ghafur Wibowo, SE., M.Sc., selaku Ketua Prodi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

4) Bapak M. Yazid Affandi, S.Ag, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing

yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

5) Kedua orang tua yaitu Bapak Ali Munawar dan Ibu Magfiroh, kedua

adikku yaitu Dihliz Zunaim dan Meldi Aditya Rahmani yang saya

cintai. Keluarga Besar Kakek dan Nenekku, Pak H. Nawawi (Alm.)

dan Bu H. Malikha yang selalu membantu, mendoakan dan

memberikan motivasi.

6) Sahabat-sahabat yang berjuang bersama dan membantu penulis, Aris

Munandar, Ahmad Syahrul Fauzi, Zainuddin Ibnurrasyad, Rizky

Ahmad Fauzi, Faisal Hidayat, dan Fauzan Husaini. Kalian telah

menjadi keluarga saya di Yogyakarta, banyak pelajaran dan

Page 15: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG
Page 16: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xvi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vi

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................... vii

TRANSLITERASI ............................................................................................ viii

MOTTO ............................................................................................................. xii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... xiii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Pokok Masalah .............................................................................. 10

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 10

1.4 Sistematika Pembahasan ............................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 13

2.1 Telaah Pustaka .............................................................................. 13

2.2 Kerangka Teoritik ......................................................................... 18

2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia .......................................... 18

2.2.1.1 Indikator Kesehatan .................................................. 21

2.2.1.2 Indikator Daya Beli .................................................. 22

2.2.1.1 Indikator Pendidikan ................................................ 23

2.2.2 Pengeluaran Pemerintah .................................................... 23

2.2.2.1 Teori Pengeluaran Pemerintah ................................ 26

2.2.2.2 Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan ............ 26

2.2.2.3 Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan .......... 27

2.2.2.5 Pengeluaran Pemerintah Bidang Infrastruktur ........ 28

2.2.2.5 Pengeluaran Pemerintah Bidang Bantuan Sosial .... 29

2.2.3 Maqhasid Syariah Sebagai Indikator Kemaslahatan ......... 30

2.2.4 Sistem Anggaran dalam Pemerintahan Islam .................... 32

2.2.5 Sistem pengeluaran Pemerintahan dalam Islam ................ 34

2.3 Hipotesis ....................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 41

3.1 Jenis Penelitian.............................................................................. 41

3.2 Objek Penelitian ............................................................................ 41

3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................ 41

3.4 Definisi Operasional Variabel....................................................... 42

3.5 Metode Analisis Data Panel .......................................................... 43

3.6 Pemilihan Model Regresi Data Panel ........................................... 44

3.6.1 Model Common Effect ....................................................... 45

Page 17: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xvii

3.6.2 Model Fixed Effect ............................................................ 46

3.6.3 Model Random Effect ........................................................ 47

3.6.4 Chow Test (Uji F Statistik)................................................ 48

3.6.5 Uji Hausman ...................................................................... 49

3.6.6 Uji Lagrange Multiplier (LM) ........................................... 50

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 52

4.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 52

4.2 Pemilihan Model Regresi Panel

........................................................................................... 67

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 67

5.2 Keterbatasan .................................................................................. 67

5.3 Saran ............................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

LAMPIRAN ....................................................................................................... 71

............ 65

BAB V PENUTUP

... 64

4.4.4 Pengeluaran Bidang Bantuan Sosial terhadap IPM

.................................................... 54

4.2.1 Pemilihan Model Common Effect atau Fixed Effect ........ 54

4.2.2 Pemilihan Model Fixed Effect atau Common Effect ........ 55

4.3 Regresi Panel ................................................................................ 56

4.4 Pembahasan Hasil Regresi Data Panel ......................................... 62

4.4.1 Pengeluaran Bidang Pendidikan terhadap IPM .................. 62

4.4.2 Pengeluaran Bidang Kesehatan terhadap IPM ................... 63

4.4.3 Pengeluaran Bidang Infrastruktur terhadap IPM

Page 18: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. IPM Indonesia Tahun 2008 - 2013 ................................................... 2

Gambar 2. IPM D.I.Y Tahun 2008 - 2013 ......................................................... 6

Gambar 3. Kurva Pertumbuhan Pengeluaran Pemerintah .................................. 27

Gambar 4. Kerangka Teoritis ............................................................................. 37

Page 19: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Indeks Pembangunan Manusia di Negara ASEAN ............................ 3

Tabel 2. Alokasi anggaran APBD Kab / Kota Yogyakarta .............................. 5

Tabel 3. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 16

Tabel 4. Komponen dan Ukuran Indeks Pembanguan Mnanusia .................... 19

Tabel 5. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 16

Tabel 6. Indeks Pembangunan Manusia D.I.Y 2014 ....................................... 45

Tabel 7. Analisis statistik Deskriptif ............................................................... 53

Tabel 5. Hasil Uji Chow-test atau Likelihood Ratio-test ................................. 56

Tabel 6. Hasil Uji Hausman ............................................................................ 57

Tabel 8. Hasil Regresi Panel Fixed Effect ....................................................... 57

Tabel 9. Hasil Adjusted R2 .....................................................................................................................

60

Tabel 10. Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 61

Page 20: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai

keberhasilan pembangunan dari suatu negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar

1945 tercantum tujuan bangsa Indonesia bahwa diantaranya yaitu untuk

memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

pelaksanaan pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah sasaran

utama bagi negara-negara sedang berkembang. Hal ini disebabkan pertumbuhan

ekonomi berkaitan erat dengan peningkatan barang dan jasa yang diproduksi

dalam masyarakat, sehingga dengan semakin banyak barang dan jasa yang

diproduksi, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat (Mirza, 2012 :1).

Paradigma pembangunan yang sedang berkembang saat ini adalah

pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan pembangunan manusia yang dilihat

dengan tingkat kualitas hidup manusia di tiap-tiap negara. Salah satu tolak ukur

yang digunakan dalam melihat kualitas hidup manusia adalah Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur melalui kualitas tingkat pendidikan,

kesehatan dan ekonomi (daya beli) (Mirza, 2012 :2).

Paradigma pembangunan manusia menurut United Nations Development

Programme (UNDP) yaitu sebagai suatu proses memperluas pilihan-pilihan bagi

penduduk (enlarging the choices of people) yang dapat dilihat sebagai proses

upaya ke arah perluasaan pilihan dan sekaligus sebagai taraf yang dicapai dari

upaya tersebut. Untuk mencapai tujuan pembangunan manusia tersebut terdapat

1

Page 21: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

2

empat hal pokok yang harus diperhatikan, yaitu produktivitas, pemerataan,

kesinambungan, dan pemberdayaan.

Untuk mengukur tingkat pemenuhan ketiga unsur di atas, UNDP

menyusun suatu indeks komposit berdasarkan pada 4 (empat) indikator yaitu:

Angka Harapan Hidup (life expectancy at age), Angka Melek Huruf penduduk

dewasa (adult literacy rate: AMH), Rata-rata Lama Sekolah (mean years of

schooling: MYS) ,dan Purchasing Power Parity (PPP). Angka harapan hidup

mengukur dimensi "umur panjang dan sehat", angka melek huruf dan rata-rata

lama sekolah mengukur dimensi "pengetahuan dan keterampilan", dan

purchasingpower parity (PPP) mengukur dimensi kemampuan dalam mengakses

sumber daya ekonomi dalam arti luas. Ketiga indikator inilah yang digunakan

sebagai komponen dalam penyusunan Human Development Index (HDI) yang

diterjemahkan menjadi Indeks Pembangunan Manusia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengaplikasikan penghitungan IPM tersebut

untuk melihat kemajuan pembangunan manusia di Indonesia baik pada level

provinsi maupun level kabupaten/kota. BPS melakukan beberapa penyesuaian

pada penghitungan IPM, yaitu pada komponen pendidikan dan ekonomi. Pada

komponen pendidikan, BPS menggunakan MYS bukan Angka Partisipasi Sekolah

(APS) karena APS merupakan indikator input, sementara MYS merupakan

indikator output yang lebih mampu menggambarkan pencapaian di bidang

pendidikan. Kemudian pada komponen ekonomi, BPS menggunakan PPP dengan

pendekatan pengeluaran per kapita per tahun disesuaikan karena lebih mampu

menggambarkan daya beli masyarakat dibandingkan dengan Gross Domestic

Product (GDP).(BPS,2010;22).

Page 22: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

3

Pada tahun 2014 BPS mengubah indikator komponen perhitungan IPM di

Indonesia. Indikator yang antara lain angka melek huruf pada metode lama diganti

dengan angka harapan lama Sekolah dan Produk Domestik Bruto (PDB) per

kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita. Angka melek

huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak

dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf

di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat

pendidikan antar daerah dengan baik. Sedangkan PNB menggantikan PDB karena

lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah (BPS ; 2014).

Publikasi yang dilakukan oleh UNDP memperlihatkan bahwa secara

absolut, IPM Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam

beberapa tahun terakhir, Namun masih jauh tertinggal dari beberapa Negara

khusunya di ASEAN. Berikut Indeks Pembangunan Manusia di wilayah Negara

ASEAN.

Tabel 1.1

Indeks Pembangunan Manusia di Negara ASEAN

Sumber: hdr.UNDP.Org

NEGARA ASEAN HDI SCORE 2011 Rank

Singapore 0,866 26

Brunei Darussalam 0,838 33

Malaysia 0,761 61

Thailand 0,682 103

Philiphines 0,644 112

Indonesia 0,617 124

Vietnam 0,593 128

Laos 0,524 138

Cambodia 0,523 139

Myanmar 0,483 149

Page 23: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

4

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat memberi gambaran Singapore menjadi

Negara di ASEAN dengan skor IPM tertinggi yaitu 0,866 diikuti oleh Brunai

Darussalam 0,838 dan Malaysia dengan 0,761. Indonesia berada diurutan ke-6

negara ASEAN dengan skor IPM 0,617 di bawah Philiphines dengan tingkat IPM

0,644. Myanmar menjadi Negara dengan tingkat IPM terendah di ASEAN dengan

tingkat IPM 0,438.

Terlepas dari hal tersebut, IPM Indonesia terus berkembang positif,

sampai pada tahun 2013 IPM Indonesia mencapai skala 78,31. Berikut grafik 1.2

yang menunjukan perkembangan IPM Indonesia.

Gambar 1.1 IPM Indonesia periode 2008- 2013

mengalami perbaikan terlihat dari trend positif selama 6 tahun. Rata-rata kenaikan

IPM Indonesia setiap tahunya adalah 0,52. Kenaikan IPM tertinggi terjadi pada

tahun 2009. Peningkatan Capaian IPM yang terus meningkat dari tahun ke tahun

69,50

70,00

70,50

71,00

71,50

72,00

72,50

73,00

73,50

74,00

2008 2009 2010 2011 2012 2013

71,17

71,76

72,27

72,77

73,29

73,81

IPM

sumber: BPS 2013, diolah

Berdasarkan grafik 1.1 di atas dapat memberi gambaran IPM Indonesia

Page 24: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

5

merupakan indikasi positif bahwa kualitas manusia di Indonesia yang dilihat dari

aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi juga semakin membaik.

Perubahan atau peningkatan angka IPM tidak bisa terjadi secara instan,

pembangunan manusia merupakan sebuah proses dan tidak bisa diukur dalam

waktu singkat. Berbeda dengan pembangunan ekonomi pada umumnya, hasil

pembangunan pendidikan dan kesehatan tidak bisa dilihat dalam jangka

pendek.(BPS, 2006)

Salah satu wilayah dengan laju pertumbuhan indeks pembangunan

manusia tertinggi di indonesia adalah provinsi D.I Yogyakarta. Yogyakarta

merupakan provinsi di Indonesia dengan IPM tertinggi ke-2 setelah DKI Jakarta.

Berikut grafik perkembangan IPM Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gambar 1.2 IPM DIY

sumber: BPS 2013, diolah

Dari Grafik 1.2 terlihat bahwa Perkembangan Indeks Pembangunan

Manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2004-2013 mengalami

kenaikan setiap tahunnya.Kenaikan bervariasi setiap tahun dan kenaikan Indeks

72,90

73,50

73,70 74,15

74,88 75,23

75,77

76,32 76,75

77,37

70,00

71,00

72,00

73,00

74,00

75,00

76,00

77,00

78,00

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

IPM

Page 25: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

6

pembangunan manusia tertinggi terjadi pada tahun 2009 dimana naik sebesar

0,73 persen.

Tinggi rendahnya nilai IPM tidak dapat dilepaskan dari program

pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah baik ditingkat pusat maupun

daerah. Sering terjadi ketimpangan pembangunan antara satu provinsi dengan

provinsi lain. Hal ini lebih disebabkan belum adanya sistem yang baik meratanya

pembangunan manusia di setiap provinsi di Indonesia berbeda-beda.

Proses desentralisasi membuat setiap daerah dapat melakukan kebijakan-

kebijakan fiskal yang difungsikan untuk membuka potensi-potensi wilayah untuk

berkembang secara aktif dan mandiri dalam pembangunan ekonomi. Kebijakan

fiskal adalah bagaimana setiap daerah mampu mengelola anggaran pembangunan

serta seluruh aspek ekonomi secara mandiri. Pengelolaan mandiri

menggambarkan bagaimana pemerintah daerah mengelola penerimaan daerah

secara efektif guna memenuhi kebutuhan daerah tersebut (Wahid,2012: 8).

Salah satu perangkat yang selama ini banyak digunakan oleh pemerintah

untuk mewujudkan peran tersebut adalah perangkat kebijakan fiskal. Di antara

instrumen kebijakan fiskal tersebut, ada instrumen dalam bidang pengalokasian

dana atau anggaran pembangunan ke bidang yang berkaitan dengan dengan

fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, irigasi, transportasi, dan sebagainya.

Kaitan antara pengeluaran untuk sektor publik terhadap pembangunan manusia

sebenarnya mudah untuk ditelusuri. Pengeluaran untuk bidang kesehatan

diharapkan mampu meningkatkan angka harapan hidup maupun menurunkan

angka kematian ibu hamil dan bayi sebagai salah satu komponen dalam penentuan

pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia Sehingga pertumbuhan

Page 26: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

7

pembangunan manusia. Anggaran dalam bidang pendidikan akan meningkatkan

akses masyarakat pada pendidikan yang baik dan murah, sehingga mampu

meningkatkan angka harapan lama sekolah. Anggaran dalam bidang infrastruktur

diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat dalam bidang ekonomi

sehingga akan terjadi efisiensi dan pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi

riil per kapita (Badrudin, 2011 : 2). Anggaran dalam bidang bantuan sosial dapat

meningkatkan kemampuan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Efektifitas kebijakan fiskal daerah pada pengeluaran pemerintah 4 faktor,

pengeluaran bidang kesehatan, pengeluaran bidang pendidikan, pengeluaran

bidang infrastruktur,pengeluaran untuk bantuan sosial membuat suatu daerah

mengalami kemajuan, begitu juga dengan sumber daya manusianya yang diukur

dengan Indeks Pembangunan Manusia

Adapun pengalokasian APBD di Kota / Kab di Daerah Istimewa

Yogyakarta terhadap 4 faktor pengeluaran bidang kesehatan, pengeluaran bidang

pendidikan, pengeluaran bidang infrastruktur, pengeluaran untuk bantuan sosial

sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

8

Tabel 1 Alokasi Anggaran APBD Kota/Kab di Daerah Istimewa Yogyakarta

(Rp000,000-)

Wilayah

Periode

PP

Pendidikan

PP

Kesehatan

PP

Infastuktur

PP

Bansos

Kab Sleman 2013

187.039

160.209

21.801.063

21.801

Kab Sleman 2014

338.609

151.153

40.214.260

40.214

Kota

Yogyakarta 2013

187.039

160.209

21.801.063

1.600

Kota

Yogyakarta 2014

338.609

151.153

40.214.260

3.061

Kab Bantul 2013

187.039

160.209

21.801.063

10.525

Kab Bantul 2014

338.609

151.153

40.214.260

15.788

Kab Gunung

Kidul 2013

187.039

160.209

21.801.063

23.490

Kab Gunung

Kidul 2014

338.609

151.153

40.214.260

13.410

Kab Kulon

Progo 2013

187.039

160.209

21.801.063

14.164

Kab Kulon

Progo 2014

338.609

151.153

40.214.260

9.943

JUMLAH

2.628.243

1.556.807

310.076.615

153.997

Sumber : DPPKAD D.I.Y Tahun 2014. Data diolah

Berdasarkan kedua data grafik 1.1 dan tabel 1.1 tersebut dapat dikatakan

bahwa dua kondisi yang saling sejalan yaitu tingginya komitmen pemerintah

terhadap upaya pembangunan manusia terutama yang dicerminkan melalui

tingginya anggaran di sektor publik yang meningkat dan tingginya angka IPM.

Didasari pemikiran adanya hubungan antara IPM dengan pengeluaran

pemerintah melalui APBD dimunculkan formulasi hubungan sebagai berikut

(Badrudin, 2010: 5):

IPM = f (APBD)

IPM = f (PPpd, PPks, Ppinf, PPbns)

Page 28: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

9

Dengan latar belakang tersebut peneliti membuat penelitian mengenai

pengaruh faktor pengeluaran pemerintah daerah yang terdiri dari, pengeluaran

bidang kesehatan, pengeluaran bidang pendidikan, pengeluaran bidang

infrastruktur, dan pengeluaran untuk bantuan sosial terhadap indeks pembangunan

manusia di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun judul yang dipilih

adalah :“Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan, Kesehatan,

Infrastruktur dan Bantuan Sosial Terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 - 2014”.

Page 29: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

10

1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang tealah diuraikan di atas, maka perumusan

masalah yang akan dibahas penelitian adalah:

1.2.1 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan

terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta ?

1.2.2 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang kesehatan terhadap

indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ?

1.2.3 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang infrastruktur

terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta ?

1.2.4 Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah bidang bantuan sosial

terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut:

1.3.1 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan

terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

1.3.2 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang kesehatan

terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Page 30: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

11

1.3.3 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang

infrastruktur terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

1.3.4 Untuk menjelaskan pengaruh pengeluaran pemerintah bidang bantuan

sosial terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Sementara itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak di antaranya:

a. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melatih berfikir

secara ilmiah dan membandingkan teori yang diterima di bangku kuliah

dengan praktek khususnya bidang ekonomi pembangunan. dan Penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan informasi

perbandingan bagi penelitian-penelitian sebelunya.

b. Bagi peneliti

Sebagai pendalaman pemahaman materi yang didapatkan di

perkuliahan dengan mengaplikasikannya pada penelitian ini. Selain itu,

sebagai bagian dari persyaratan penyelesaian tugas akhir untuk memperoleh

gelar Strata Satu (S1).

c. Bagi Pemerintah Daerah

Menjadi bahan masukan dan informasi bagi pemerintah daerah dalam

pengambilan keputusan dalam sektor pengeluaran pemerintah dalam rangka

memaksimalkan kontribusi dan efektivitas pengeluaran pemerintah dalam

meningkatkan pembangunan manusia.

Page 31: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

12

1.4 Sistematika Pembahasan

Dalam laporan penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab,

masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

Bab pertama merupakan pendahuluan. Dalam bab ini berisikan tentang

latar belakang masalah dalam penelitian, pokok masalah penelitian, tujuan dan

kegunaan penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua merupakan landasan teori. Dalam landasan teori ini memuat

telaah pustaka atau penelitian-penelitan sebelumnya yang membahas tentang

produsi usaha tani serta perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

Kemudian pada bab ini memuat kerangka teoritik yang berisikan teori-teori

tentang produksi serta dijelaskan juga mengenai kerangka hipotesis penelitian.

Bab ketiga merupakan metode penelitian. Dalam bab ini dijelaskan metode

penelitian yang dilakukan. Metode penelitian ini meliputi uraian jenis penelitian,

objek penelitian, jenis dan teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel,

dan metode analisis data.

Bab keempat merupakan analisa data dan pembahasan. Bagian ini meliputi

statistik deskriptif dari data-data yang digunakan di dalam penelitian.

Bab kelima merupakan penutup. Bagian penutup berisikan tentang

kesimpulan akhir, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang terkait hasil

penelitian.

Page 32: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

67

67

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil penelitian sebagai berikut:

1) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang pendidikan secara parsial atau

individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Indeks

Pembangunan Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta dengan nilai koefesien

sebesar 0,008873.

2) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang kesehatan secara parsial atau

individual tidak berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan

Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta

3) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang infrastuktur secara parsial atau

individual tidak berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan

Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta

4) Variabel Pengeluaran Pemerintah bidang bantuan sosial secara parsial atau

individual tidak berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan

Manusia Provinsi D.I. Yogyakarta

5.2 Keterbatasan

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan diantaranya yaitu data yang tidak

konsisten dalam penyajiannya seringkali menunjukkan angka yang berbeda

sehingga menyulitkan peneliti untuk mengambil data mana yang digunakan.

Periode waktu penelitian yang digunakan hanya 6 tahun yaitu tahun 2008 sampai

Page 33: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

68

dengan tahun 2014, karena data yang dibutuhkan dalam penelitian pada tahun

2015 belum dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi DIY.

5.3 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan dan keterbatasan yang telah dihasilkan dalam

penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan:

1) Bagi pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan khususnya pemerintah

Kab / Kota di D.I.Y, dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan

Manusia, maka perlu diperhatikan faktor pengeluaran pemerintah bidang

pendidikan karena variabel ini memiliki pengaruh yang positif terhadap

Indeks Pembangunan Manusia di Kab / Kota di D.I.Y.

2) pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan khususnya pemerintah Kab /

Kota di D.I.Y agar memperhatikan juga Pada Variabel pengeluaran

pemerintah bidang kesehatan, infrastuktur dan bantuan sosial dalam membuat

kebijakan. Sehingga pada periode masa yang akan datang variabel tersebut

bisa pengaruh positif terhadap Indeks pembangunan manusia.

Page 34: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

69

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arsyad, Lincolin. 2006.Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN. Yogyakarta

Boediono. 2002. Ekonomi Mikro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1,

Edisi 2, BPFE. Yogyakarta

Chalil, Zaki Fuad. 2009. Pemerataan Distribusi Kekeyaan dalam Ekonomi Islam.

Jakarta: Erlangga

Chaudhry, Muhammad Sharif. 2012. Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar.

Jakarta: Kencana

Fauzia, Ika Yunia. dan Riyadi, Abdul Kadir. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Islam

Perspektif Maqashid Al-Syari’ah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS,Semarang:Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati, Damodar N. dan Porter, Dawn C. 2009. Basic Econometrics 5th Edition.

New York: McGraw-Hill

Hakim, Lukman. 2012. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: Erlangga

Haneef, Mohamed Aslam. 2010. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer, terj.

Suherman Rosyidi, Jakarta: Rajawali

Kuncoro, Mudrajat. 2015. Menulis Skripsi/Tesis dalam 60 Hari. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN

Mannan, Muhammad Abdul. 1993. Teori dan Praktek (Dasar-Dasar Ekonomi

Islam). Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi III. Jakarta: LP3ES

Muhammad. 2004. Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta

Nasruddin, Wasrob. 2010. Ekonomi Produksi. Jakarta: Universitas Terbuka

P3EI UII Yogyakarta. 2008. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo

Pindyck, Robert S. Dan Rubinfeld, Daniel L. 2008. Mikroekonomi Jilid 1. Jakarta:

Indeks

Page 35: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

70

69

Qardhawi, Yusuf. 1997. Daurul Qiyam wal Akhlak Fil Iqtishadil Islam. Terj.

Zainal Arifin-Dahlia Husni,”Norma dan Etika Ekonomi Islam”. Cet. 1,

Jakarta: Gema Insani

Rahman, Afzalur. 1995. Doktrin Ekonomi Islam Jilid I. Yogyakarta: PT.

DanaBhakti Wakaf

Sadono Sukirno,2007. Ekonomi, Pembangunan: Proses, Masalah Dan Dasar

Kebijakan, Yogyakarta: Prenada Media Group

Sudarman, Ari. 1999. Teori Ekonomi Mikro.Yogyakarta: BPFE

Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Keempat.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Skripsi dan Jurnal

Ardiansyah, 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks

Pembangunan Manusia di SumateraUtara, Universitas Sumatera Utara.

Arif, Hubban.2011. Analisis Indeks Pembangunan Manusia di Sumatera Barat.

Padang: Jurnal Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Bung Hatta.

Arifin, Mochammad. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan,

Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi

terhadap Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur 2006-2013. Skripsi

Jember: Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.

Badrudin, Rudy.2011. Pengaruh Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Indeks

Pembangunan Manusia di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.Yogyakarta: Jurnal Menejemen, Akutansi danEkonomi

Pembangunan UPN VeteranVolume 9, Nomor 1.

Hadi Sasana.2001, Pengaruh Hubungan Fiskal Pemerintah Pusat Daerah Terhadap

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Klaten .Yogyakarta: UGM

Maryani, Tri.2011.Analisis Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa

Tengah.Other Thesis.UPN “Veteran” Yogyakarta.

Mirza, Denni. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal

Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah Tahun 2006 -

2009. Semarang: Jurnal Economics Development Analysis Journal.

Yunita Maharani,2012.Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan

Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan,

Universitas Hassnuddin,.

Page 36: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

70

69

Referensi Lainnya

BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

LKPJ Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2014

Riset Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Provinsi DIY

Page 37: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

Lampiran I: Terjemahan

No. Hlm BAB Terjemahan

1 34 II

Dan orang- orang yang apabila

membelanjakan (harta), mereka tidak

berlebih –lebihan, dan tidak pula kikir,

dan adalah (pembelanjaan itu di tengah

- tengah antara demikian . (al-

Furqaan:67)

Page 38: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

Lampiran II :Data Pengeluaran pemerintah dalam ( Miliar Rupiah)

Wilayah Periode IPM Pendidikan Kesehatan Infastrtuktur

Bantuan

Sosial

Kab_Sleman 2008 77,24 332,57 95,47 12,69 10,04

Kab_Sleman 2009 77,70 377,34 93,3 13,72 46,28

Kab_Sleman 2010 79,69 572,80 100,64 60,24 32,16

Kab_Sleman 2011 80,04 649,85 116,6 71,23 30,1

Kab_Sleman 2012 80,1 709,99 155,52 78,94 23,97

Kab_Sleman 2013 80,26 724,09 187,03 160,2 21,8

Kab_Sleman 2014 80,73 762,15 338,6 151,15 40,21

Kota_Yogyakarta 2008 78,95 56,09 29,47 38,43 49,58

Kota_Yogyakarta 2009 79,28 58,75 46,28 35,43 35,53

Kota_Yogyakarta 2010 82,72 62,74 62,4 25,54 35,33

Kota_Yogyakarta 2011 82,98 83,27 65,73 43,97 31,53

Kota_Yogyakarta 2012 83,29 77,06 84,67 78,07 21,15

Kota_Yogyakarta 2013 83,61 125,39 106,94 61,83 6,04

Kota_Yogyakarta 2014 83,78 143,30 115,18 67,28 3,06

Kab_Bantul 2008 73,38 304,73 67,66 28,25 65,97

Kab_Bantul 2009 73,75 333,95 45,8 84,35 52,85

Kab_Bantul 2010 75,31 455,46 81,23 67,63 29,75

Kab_Bantul 2011 75,79 526,57 120,07 81,82 36,16

Kab_Bantul 2012 76,13 696,49 171,26 120,58 21,52

Kab_Bantul 2013 76,78 756,76 212,35 171,96 15,78

Kab_Bantul 2014 77,11 770,09 261,15 195,95 11,58

Kab_Gunung_Kidul 2008 62,00 312,99 73,4 73,7 28,03

Kab_Gunung_Kidul 2009 62,28 364,28 74,7 28,37 12,96

Kab_Gunung_Kidul 2010 64,2 425,24 76,64 25,86 19,85

Kab_Gunung_Kidul 2011 64,83 539,12 86,19 52,81 16,43

Kab_Gunung_Kidul 2012 65,69 655,93 96,636 62,42 14,62

Kab_Gunung_Kidul 2013 66,31 679,12 121,53 68,75 23,48

Kab_Gunung_Kidul 2014 67,03 714,68 132,34 74,53 13,41

Kab_Kulon_Progo 2008 67,29 258,28 79,96 52,201 12,99

Kab_Kulon_Progo 2009 68,16 262,37 79,27 34,19 7

Kab_Kulon_Progo 2010 68,83 318,84 78,48 38,47 8

Kab_Kulon_Progo 2011 69,53 400,47 83,57 68,24 1,13

Kab_Kulon_Progo 2012 69,74 420,82 89,84 87,16 2,75

Kab_Kulon_Progo 2013 70,14 457,68 116,67 110,61 14,16

Kab_Kulon_Progo 2014 70,68 496,21 131,58 140 9,94

Page 39: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

Lampiran III: Output Eveiws 8

a) Hasil Statistik Deskriptif

Date: 06/30/16

Time: 10:06

Sample: 2008 2014

IPM PP_PENDIDIKA

N PP_KESEHATA

N PP_INFASTRT

UKTUR PP_BANTUAN_

SOSIAL Mean 74.15218 425.2991 110.8045 71.41403 21.83257

Median 75.79000 420.8200 93.30000 67.28000 15.78000

Maximum 83.78000 770.0900 338.6000 195.9500 65.97000

Minimum 61.99915 56.09000 29.47000 7.450000 1.130000

Std. Dev. 6.714294 231.1222 61.77769 46.83490 16.07064

Skewness -0.236825 -0.093097 1.941449 1.002048 0.852899

Kurtosis 1.778513 1.858977 7.200553 3.384811 3.083303

Jarque-Bera 2.503045 1.949212 47.71891 6.073204 4.253498

Probability 0.286069 0.377341 0.000000 0.047998 0.119224

Sum 2595.326 14885.47 3878.156 2499.491 764.1400

Sum Sq. Dev. 1532.779 1816194. 129760.4 74579.26 8781.022

Observations 35 35 35 35 35

b) Hasil Chow test atau Likelihood Ratio test

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 259.949818 (4,26) 0.0000

Cross-section Chi-square 129.968431 4 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: IPM

Method: Panel Least Squares

Date: 06/29/16 Time: 19:43

Sample: 2008 2014

Periods included: 7

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 71.50247 2.639329 27.09115 0.0000

PP_PENDIDIKAN -0.022283 0.005932 -3.756271 0.0007

PP_KESEHATAN 0.078507 0.028417 2.762682 0.0097

PP_INFASTRTUKTUR 0.017405 0.031747 0.548246 0.5876

PP_BANTUAN_SOSIAL 0.100075 0.060289 1.659914 0.1074

Page 40: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

R-squared 0.394471 Mean dependent var 74.15218

Adjusted R-squared 0.313733 S.D. dependent var 6.714294

S.E. of regression 5.562203 Akaike info criterion 6.401429

Sum squared resid 928.1430 Schwarz criterion 6.623622

Log likelihood -107.0250 Hannan-Quinn criter. 6.478130

F-statistic 4.885855 Durbin-Watson stat 0.660927

Prob(F-statistic) 0.003732

c) Hasil Hausman test

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 1039.799273 4 0.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. PP_PENDIDIKAN 0.008873 -0.022283 0.000003 0.0000

PP_KESEHATAN 0.002749 0.078507 0.000007 0.0000

PP_INFASTRTUKTUR -0.006723 0.017405 0.000015 0.0000

PP_BANTUAN_SOSIAL -0.022623 0.100075 0.000071 0.0000 Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985229 Mean dependent var 74.15218

Adjusted R-squared 0.980684 S.D. dependent var 6.714294

S.E. of regression 0.933155 Akaike info criterion 2.916543

Sum squared resid 22.64023 Schwarz criterion 3.316490

Log likelihood -42.03950 Hannan-Quinn criter. 3.054605

F-statistic 216.7802 Durbin-Watson stat 1.195807

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 41: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

d) Hasil Model fixed Effect

Dependent Variable: IPM

Method: Panel Least Squares

Date: 06/29/16 Time: 19:41

Sample: 2008 2014

Periods included: 7

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 71.04817 0.758644 93.65154 0.0000

PP_PENDIDIKAN 0.008873 0.002005 4.425317 0.0002

PP_KESEHATAN 0.002749 0.005469 0.502573 0.6195

PP_INFASTRTUKTUR -0.006723 0.006599 -1.018715 0.3177

PP_BANTUAN_SOSIAL -0.022623 0.013159 -1.719221 0.0975 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985228 Mean dependent var 74.15218

Adjusted R-squared 0.980683 S.D. dependent var 6.714294

S.E. of regression 0.933189 Akaike info criterion 2.916617

Sum squared resid 22.64190 Schwarz criterion 3.316563

Log likelihood -42.04079 Hannan-Quinn criter. 3.054678

F-statistic 216.7639 Durbin-Watson stat 1.195699

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 42: PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG

70

LAMPIRAN IV: CURRICULUM VITAE (CV)

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Muhammad Ilham Akbar

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 01 Oktober 1994

Alamat : Ds. Bandung RT/RW 003/007 Bumiayu

Kec. Bumiayu Kab. Brebes Jawa Tengah

E-mail : [email protected]

No. Hp : 083 837 377 949

Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan Darah : O

PENDIDIKAN

Formal

2001-2006 : SDN 04 Bumiayu Kab. Brebes

2007-2009 : SMP Bustanul Ulum NU Bumiayu Kab. Brebes

2010-2012 : SMA Bustanul Ulum NU Bumiayu Kab. Brebes

2012-2016 : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Ekonomi Syariah (S1)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Non Formal

2012 : Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pusat Komputer

& Sistem Informasi (PKSI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2013 : Pelatihan Perbankan Syari’ah “Meningkatkan Kualitas Perbankan

Syari’ah Indonesia: Upaya Mengembangkan Ekonomi Berbasis

Sektor Riil”, BEM-J Muamalat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

PENGALAMAN

2012 : Peserta Diskusi Publik “Mengelola Konflik Perbatasan untuk

Menghindari Munculnya Konflik Bersenjata Antar Negara

Kawasan, POSDIK

2012 : Peserta Student Exchange & Scholarship Seminar, English of

Science and Technology Community

2013 : Peserta Bedah Buku “Legislasi Hukum Perkawinan di Indonesia”,

Komisi Yudisial Republik Indonesia

2014 : Peserta Roadshow Seminar Asuransi Syariah 2014-Batch II. MES

(Masyarakat Ekonomi Syariah) Pengurus Wilayah Yogyakarta

2014 : Peserta International Seminar Session, 2nd Asean International

Conference on Islamic Finance

Organisasi

2013-2014 : Anggota KOPMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kalijaga Yogyakarta