pengaruh penerapan strategi -...

154
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DONGENG PADA SISWA KELAS V SD PUTRA JAYA DEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh EVA SEPTI MAULIDDYANA NIM 1110018300029 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: duongnhu

Post on 09-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI

DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)

TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA

PEMAHAMAN DONGENG PADA SISWA KELAS V

SD PUTRA JAYA DEPOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh

EVA SEPTI MAULIDDYANA

NIM 1110018300029

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBIN

G

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking

Activity (DRTA) Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Dongeng

Pada Siswa Kelas V SD Putra Jaya Depok. Disusun oleh Eva Septi

Mauliddyana NIM 1110018300029, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada

tanggal 12 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI).

Jakarta, 12 Desember 2014

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Pantia (Ketua Jurusan) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Fauzan, MA.

NIP. 19761107 200701 1 013

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Asep Ediana Latip, M.Pd.

NIP. 19810623 200912 1 003

Penguji I

Dindin Ridwanudin, M.Pd.

NIP. 19771121 201101 1 001

Penguji II

Nafia Wafiqni, M.Pd.

NIP. 19811003 200912 2 004

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dra. Nurlena Rifa’I, MA, Ph.D

NIP. 19591020 198603 2 001

Page 3: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

LBMBAR PEI{GESAHAN DOSEN PBMBIMBING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI

DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)

TERHADAP KBTERAMPILAI{ MEMBACA

PEMAHAMAN DONGBNG PADA SISWA KELAS V

SD PUTRA JAYA DBPOK TAHUN PELAJARAN 2OI3I2OI4

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Eva Septi Mauliddyana

NrM 1110018300029

Di bffihb bimbingan

./\Rosida Efowati, M. Hum.

NrP 19771030 200801 2009

JURUSAN PENDIDIKAI{ GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNTVERSITAS ISLAM NEGBRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Fempimbing

\v'l\-t

Page 4: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

LEMBAR PBNGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Skripsi berjudul "Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking

Activifi: (DRTA) Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Dongeng

Pada Siswa Kelas V". Disusun oleh Eva Septi Mauliddyana, NIM

1110018300029, Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh pihak fakultas.

Jakarta, 22 November 2014

Yang mengesahkan,

,.P6irbi"rbirg

Rosida Erowati, M. Hum.

NrP 19771030 200801 2009

Page 5: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

SURAT PERNYATAAN KARYA. ILVIIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NiM

Jurusan

Angkatan Tahun

Alamat

Nama

NIP

Dosen Jurusan

Demikian surat

menerima segala

sendiri.

Eva Septi Mauliddyana

1 1 10018300029

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

2010

Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A,

Kel. Cijantung, Kec. Pasar Rebo, Iakarta Timur

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul

"Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Dongeng Pada Siswa Kelas

V" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

: Rosida Erowati, M. Hum.

:19171030 200801 2009

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

konsekuensi apa bila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

Jakarta, 22 November 2014

Eva Septi Mauliddyana

NIM 1110018300029

Page 6: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

UJI REFERENSI

Seluruh referensi "yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

"Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Dongeng Pada Siswa Kelas

V". Disusun oleh Eva Septi Mauliddyana, NIM 11100i8300029, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya

oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 22 November 2014.

Jakarta, 22 November 2014

Pembimffig

I/11. /1,

,'t l".. l-4 ,v\ \

--/. \.,iJ \ ), !, --J

i/'J

Rosida Erowati, M. Hum.

NrP 19771030 2008012 009

Page 7: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah s.w.t., karena dengan rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap

Keterampilan Membaca Pemahaman Dongeng Pada Siswa Kelas V SD Putra Jaya

Depok Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan ke haribaan Sang

Penuntun Nabi Muhammad s.a.w., para keluarga, sahabat serta para pengikutnya

yang telah membawa petunjuk kebenaran kepada umat manusia, yang kita harapkan

di dunia dan di akhirat kelak.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana

pendidikan (S.Pd.) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Meskipun melalui banyak hambatan yang penulis alami dalam penyusunan

skripsi ini, namun dengan keyakinan dan kesungguhan, akhirnya penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan

skripsi ini baik moril maupun materiil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Adapun ucapan terima kasih disampaikan Penulis kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

2. Dr. Fauzan, MA. selaku Ketua Jurusan PGMI

3. Rosida Erowati, M.Hum selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dan penuh

pengertian membantu, membimbing, dan memberikan pemahaman mengenai

materi yang berhubungan dengan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

membantu dan mengembangkan ilmu selama penulis mengikuti proses

perkuliahan.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

ii

5. Kepala Sekolah, guru kelas V, siswa siswi kelas V, dan staf SD Putra Jaya

Depok yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Orang tua penulis tercinta, Bapak Efriyanto dan Mama Sri Hartati, yang tak

henti-hentinya memberikan do’a, dukungan moril serta materil kepada penulis

dalam setiap waktunya. Kedua adikku, Rachmat Zulkifni dan Muhammad Rafi

Kurniawan, yang telah banyak memberikan bantuan tenaga dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh keluargaku, khususnya Nenek Hj. Asmainar dan Mbah Atjih Karmanah,

yang selalu mendo’akan dan memberikan nasihat kepada penulis.

8. Teman terbaik penulis, Umar Mukhtar, yang selalu mendo’akan dan

memberikan dukungan terhadap penulis. Tak lupa pula sahabat-sahabatku

Gadies Farhana, Anggita Choirunnisa, Alen Sudiary, Dwi Akmalia, Rahmi

Mulyati dan Shifa Fauziah yang telah memberikan motivasi dan do’a nya serta

masukannya kepada penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi.

9. Kawan-kawan bimbingan penulis, Dini Annisa, Khumairoh, dan Mega Fahrizah

yang menjadi tempat berbagi ilmu kepada penulis selama proses penyusunan

skripsi ini.

10. Untuk semua rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2010.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari

segi penyusunan maupun dari segi isi. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat pada kami khususnya dan para pembaca pada

umumnya. Amin.

Jakarta, November 2013

Eva Septi Mauliddyana

Page 9: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

iii

ABSTRAK

Eva Septi Mauliddyana (NIM : 1110018300029). PENGARUH PENERAPAN

STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) TERHADAP

KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DONGENG PADA SISWA

KELAS V SD PUTRA JAYA DEPOK. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Putra Jaya, Depok pada kelas V semester I tahun

pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Penelitian

ini mengambil sampel sebanyak 31 siswa kelas eksperimen dan 31 siswa kelas

kontrol. Instrumen penelitian ini berupa tes non-objektif (uraian). Teknik analisis data

menggunakan bantuan program SPSS 20. for Windows.

Berdasarkan hasil posttest diperoleh rata-rata keterampilan membaca

pemahaman dongeng pada siswa dengan menerapkan strategi Directed Reading

Thinking Activity (kelas eksperimen) lebih tinggi dibandingkan rata-rata keterampilan

membaca pemahaman dongeng pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional (kelas kontrol). Rata-rata nilai pretest yang diperoleh kelas eksperimen

yaitu 61,20. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol yaitu 59,67. Setelah dilakukan

tindakan pada kedua kelas, maka diperoleh rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu

sebesar 73,95 dan kelas kontrol sebesar 69,27. Jumlah peningkatan kelas ekperimen

berdasarkan nilai pretest dan posttest sebesar 12,75% sedangkan pada kelas kontrol

sebesar 7,60%. Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik Paired Sample T-

Test diperoleh thitung sebesar 0,003 pada taraf signifikansi < 0,05. Dengan demikian,

H1 diterima dan H0 ditolak karena 0,003 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap

keterampilan membaca pemahaman dongeng siswa.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Directed Reading Thinking Activity dan Membaca

Pemahaman Dongeng

Page 10: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

iv

ABSTRACT

Eva Septi Mauliddyana (NIM : 1110018300029). THE INFLUENCE OF

DIRECTED READING THINKING ACTIVITY’S (DRTA) STRATEGY

TOWARDS READING COMPREHENSION FAIRY TALE’S SKILL ON FIFTH

GRADE STUDENT OF SD PUTRA JAYA DEPOK. A Thesis: Education of

Elementary School’s Teacher Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training

of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

This research is intended to know the influence of Directed Reading Thinking

Activity (DRTA) towards reading comprehension fairy tale’s skill. This research was

conducted in SD Putra Jaya, Depok to fifth grade student on first semester, in period

2013/2014. The method that used in this research the quasi experiment with

nonequivalent control group research design. This study to do a sample of 31

students experiment class and 31 students of control class. The research instrument in

this research in non-objective test (description) and technique of Data analysis using

SPSS 20 for Windows.

Based on the posttest result shows that the average of reading comprehension

fairy tale’s skill on students by applying Directed Reading Thinking Activity’s

strategy in experimental class is higher than the average of reading comprehension

fairy tale’s skill on students that are taught by conventional teaching in control class.

The average pretest value in experimental class is, 61.20 and the average pretest

value in control class is, 59.67. After doing a research on both classes, the research

obtains 73.95 of average posttest value in experimental class and 69.27 for the control

class. The amount of increase in the experimental class based on the pretest and

posttest is, 12.75% whereas the control class is, 7.60%. Hypothesis testing using

Paired Sample T-Test technique obtain 0.003 of thitung at a significance level ρ <0.05.

Thus, H1 is accepted and H0 is rejected because 0.003 <0.05, so it can be concluded

that there is an influence of Directed Reading Thinking Activity’s strategy (DRTA)

towards reading comprehension fairy tale’s skill.

Key word: Strategy of Directed Reading Thinking Activity’s Learning and Reading

Comprehension of Fairy Tale

Page 11: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Hakikat Keterampilan Membaca........................................... 7

2. Keterampilan Membaca Pemahaman .................................... 15

3. Dongeng ................................................................................ 21

4. Strategi Pembelajaran Membaca Pemahaman ...................... 24

5. Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) .......... 29

B. Hasil Penelitian Relevan ............................................................. 32

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 33

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 37

B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 37

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39

Page 12: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

vi

E. Instrumen Penelitian.................................................................... 42

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 42

G. Hipotesis Statistik ...................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah .............................................................................. 46

B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 49

C. Deskripsi Data ............................................................................. 50

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data .......................................... 63

E. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 66

F. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 67

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 73

B. Saran ........................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75

Page 13: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Desain Penelitian ....................................................................... 38

Tabel 3.2 : Data Siswa ................................................................................. 39

Tabel 3.3 : Penilaian Kinerja Membaca Pemahaman .................................. 41

Tabel 4.1 : Persebaran Siswa SD Putra Jaya Depok ................................... 46

Tabel 4.2 : Daftar Guru SD Putra Jaya Depok ........................................... 47

Tabel 4.3 : Keadaan Sarana dan Prasarana SD Putra Jaya Depok .............. 48

Tabel 4.4 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ......... 51

Tabel 4.5 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol................ 52

Tabel 4.6 : Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen ......................... 54

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 55

Tabel 4.8 : Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol ............................... 56

Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok

Kontrol ....................................................................................... 57

Tabel 4.10 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen ....................... 59

Tabel 4.11 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 60

Tabel 4.12 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol .............................. 61

Tabel 4.13 : Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok

Kontrol ....................................................................................... 62

Tabel 4.14 : Hasil Uji Normalitas Pretest ..................................................... 63

Tabel 4.15 : Hasil Uji Normalitas Posttest .................................................... 64

Tabel 4.16 : Hasil Uji Homogenitas Pretest .................................................. 65

Page 14: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

viii

Tabel 4.17 : Hasil Uji Homogenitas Posttest ................................................ 66

Tabel 4.18 : Hasil Uji T-Test ......................................................................... 67

Page 15: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Grafik Nilai Rata-rata Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan

Kontrol ....................................................................................... 53

Gambar 4.2 : Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen ................... 55

Gambar 4.3 : Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol .......................... 57

Gambar 4.4 : Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen .................. 61

Gambar 4.5 : Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol ......................... 62

Gambar 4.6 : Kegiatan Belajar Siswa dengan Menggunakan Strategi DRTA 69

Page 16: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama

Lampiran 2 : Pertanyaan dalam Menggunakan Strategi DRTA Pertemuan

Pertama

Lampiran 3 : Gambar Cerita Dongeng Pertemuan Pertama

Lampiran 4 : Teks Cerita Dongeng Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama

Lampiran 5 : LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama

Lampiran 6 : Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama

Lampiran 7 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua

Lampiran 8 : Pertanyaan dalam Menggunakan Strategi DRTA Pertemuan

Kedua

Lampiran 9 : Gambar Cerita Dongeng Pertemuan Kedua

Lampiran 10 : Teks Cerita Dongeng Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua

Lampiran 11 : LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua

Lampiran 12 : Evaluasi Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua

Lampiran 13 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama

Lampiran 14 : Teks Cerita Dongeng Kelas Kontrol Pertemuan Pertama

Lampiran 15 : LKS Kelas Kontrol Pertemuan Pertama

Lampiran 16 : Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Pertama

Lampiran 17 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua

Lampiran 18 : Teks Cerita Dongeng Kelas Kontrol Pertemuan Kedua

Lampiran 19 : LKS Kelas Kontrol Pertemuan Kedua

Lampiran 20 : Evaluasi Kelas Kontrol Pertemuan Kedua

Lampiran 21 : Gambar Urutan Cerita Dongeng Posttest Kelas Eksperimen

Page 17: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

xi

Lampiran 22 : Teks Cerita Dongeng Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 23 : Teks Cerita Dongeng Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 24 : Soal Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 25 : Soal Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 26 : Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 27 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Lampiran 28 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Lampiran 29 : Daftar Hasil Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas Eksperimen dan

Kontrol

Lampiran 30 : Gambar Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 31 : Uji Referensi

Lampiran 32 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 33 : Surat Permohonan Izin Observasi

Lampiran 34 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 35 : Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

Page 18: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting di

dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Seseorang dikatakan

mampu berbahasa Indonesia apabila mampu menggunakan bahasa tersebut

dengan baik. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia

yang dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah. Bahasa Indonesia bahkan dijadikan salah satu mata pelajaran wajib

dan tolok ukur kelulusan siswa di lembaga pendidikan (sekolah). Oleh karena

itu, keterampilan berbahasa sangat diperlukan oleh semua orang, serta perlu

dikembangkan sejak dini.

Mata pelajaran bahasa Indonesia memuat empat komponen keterampilan

berbahasa. Komponen keterampilan berbahasa tersebut yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis.1 Keterampilan berbahasa yang pertama kali

dikuasai manusia adalah menyimak dan berbicara kemudian membaca dan

menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara dipelajari sebelum memasuki

jenjang sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari saat memasuki

jenjang pendidikan. Dengan demikian keempat keterampilan tersebut memiliki

hubungan yang saling mendukung antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam

proses pembelajaran, keempat keterampilan berbahasa tersebut harus

dilaksanakan secara seimbang dan terpadu.

Dari keempat keterampilan berbahasa itu, kiranya keterampilan membaca

memerlukan perhatian khusus di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

Membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap

siswa, yang harus dikuasai agar mereka dapat mengikuti seluruh proses

pembelajaran. Keterampilan membaca sangat penting dimiliki setiap siswa

karena banyak kegiatan pembelajaran yang menuntut keterampilan membaca

1 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008). h. 1.

Page 19: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

2

siswa. Membaca mempunyai manfaat yang penting, karena dengan membaca

dapat memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca perlu

diterapkan saat anak masih sedini mungkin, ketika anak memasuki lembaga

pendidikan formal. Dengan membaca siswa diharapkan akan memperoleh

berbagai informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.

Kenyataannya yang dapat dilihat hingga saat ini adalah masih rendahnya

keterampilan membaca siswa, karena masih banyak siswa yang malas untuk

membaca atau rendahnya minat baca siswa. Memasuki era globalisasi, bangsa

Indonesia mengalami perubahan yang berdampak pada bidang teknologi,

komunikasi, budaya, pendidikan, dan sebagainya. Perubahan tersebut

membawa pengaruh positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia, khususnya

bagi para pelajar Indonesia. Salah satu contohnya adalah internet, para siswa

dapat menemukan informasi terkini secara cepat dengan mengakses situs-situs

edukatif di internet. Akan tetapi, yang sering terjadi pada kehidupan sehari-

hari adalah siswa lebih suka menggunakan internet untuk bermain game atau

untuk mengakses jejaring sosial. Siswa seharusnya lebih banyak dihadapkan

dengan berbagai ragam bacaan yang bertujuan untuk meningkatkan dan

menumbuhkan minat baca siwa. Guru harus memberi materi bacaan yang

menarik sehingga siswa dapat termotivasi dan semangat siswa untuk membaca

dengan sungguh-sungguh.

Selain itu, faktor penyebab rendahnya minat baca dan keterampilan

membaca siswa adalah terletak pada model, metode, strategi, atau teknik yang

digunakan dalam proses pembelajaran. Pada umumnya model pembelajaran

yang digunakan oleh guru di kelas adalah pembelajaran konvensional yang

diaplikasikan dalam bentuk metode ceramah. Teknisnya yaitu, guru berada di

depan kelas menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa mendengarkan,

menyimak, dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Terkadang

kegiatannya diselingi dengan pertanyaan, diskusi, dan diselingi dengan

kegiatan latihan. Pada pembelajaran seperti ini suasana kelas cenderung

teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Sehingga merasa cepat bosan

dalam proses pembelajaran. Suasana kelas pun menjadi tidak kondusif, karena

Page 20: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

3

siswa yang merasa bosan dalam proses pembelajaran sering kali tidak

memperhatikan ketika guru sedang menyampaikan materi dalam proses

pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan siswa sulit untuk memahami suatu

bacaan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini juga dapat berdampak

kepada keterampilan berbahasa siswa. Hal ini tidak berarti bahwa metode

ceramah tidak baik, akan tetapi pada suatu saat siswa akan merasa bosan

apabila hanya duduk, diam, dan mendengarkan. Padahal banyak sekali model-

model pembelajaran menarik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia. Model-model pembelajaran yang menarik dapat

meningkatkan minat siswa untuk belajar. Sehingga keterampilan berbahasa

juga dapat dikuasai siswa dengan baik, khususnya keterampilan membaca.

Keberhasilan belajar siswa akan tercapai apabila terjadi interaksi dua arah

antara guru dengan siswa sudah dapat berjalan dengan baik. Dari semua faktor

penyebab rendahnya minat baca siswa, dapat berpengaruh pada tingkat

pemahaman siswa terhadap suatu isi bacaan. Oleh karena itu, upaya yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

bacaan adalah dengan menyajikan pembelajaran dengan metode yang kreatif,

sehingga siswa lebih mudah dalam memahami bacaan. Untuk itu dalam

kegiatan pembelajaran diperlukan sebuah strategi belajar yang

memberdayakan siswa secara aktif. Salah satunya adalah dengan membuat

pola pembelajaran yang menekankan kerjasama antar siswa.

Rendahnya nilai keterampilan membaca para siswa khususnya membaca

pemahaman menunjukkan ada kelemahan yang dihadapi siswa dalam belajar

membaca pemahaman. penyebab siswa “gagal” dalam belajar membaca

pemahaman berkaitan dengan rendahnya minat membaca siswa. Untuk

memecahkan permasalahan tersebut, peneliti dapat melakukan tindakan untuk

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan

strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Strategi ini sangat cocok

diterapkan dalam kegiatan membaca karena strategi ini bertujuan untuk

melatih siswa berkonsentrasi dan berpikir keras guna memahami isi bacaan

secara serius.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

4

Stauffer yang dikutip oleh Farida Rahim, mengemukakan bahwa:

“Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) merupakan strategi

pembelajaran dimana guru memotivasi usaha dan konsentrasi siswa

dengan melibatkan siswa secara intelektual serta mendorong siswa

merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi, dan

mengevaluasi solusi sementara.”2

Tujuan penggunaan strategi ini adalah untuk melatih siswa berkonsentrasi

dan berpikir keras guna memahami isi bacaan secara serius. Selain itu,

Stauffer menyatakan bahwa strategi Directed Reading Thinking Activity

(DRTA) diarahkan untuk mencapai tujuan umum. Strategi DRTA

memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks karena siswa memprediksi dan

membuktikannya ketika mereka membaca.3

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan mengkaji masalah

tersebut melalui penelitian dengan judul “PENGARUH PENERAPAN

STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)

TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DONGENG

PADA SISWA KELAS V SD PUTRA JAYA DEPOK.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti mengidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Minat siswa dalam membaca sangat rendah.

2. Pemahaman siswa terhadap suatu wacana atau cerita kurang.

3. perhatian guru terhadap keterampilan membaca siswa kurang.

4. Strategi pembelajaran yang digunakan masih rendah dalam kemampuan

membaca pemahaman.

5. Guru belum menggunakan strategi yang variatif dalam keterampilan

membaca.

2 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 47 3Ibid,. h.47

Page 22: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan indentifikasi masalah di atas, maka

penelitian ini dibatasi pada masalah:

1. Pemahaman siswa terhadap suatu wacana atau cerita kurang.

2. Penerapan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

membaca siswa kurang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan

masalah sebagai berikut : “Apakah penerapan strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) berpengaruh terhadap keterampilan membaca

pemahaman dongeng di kelas V SD Putra Jaya Depok Tahun Pelajaran

2013/2014?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca

pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD Putra Jaya Depok Tahun

Pelajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

1. Teoretis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, manfaat penelitian

secara teoretis diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat

menjadi salah satu landasan untuk meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman.

2. Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan Manfaat langsung bagi sekolah,guru

dan siswa yaitu:

Page 23: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

6

a) Bagi Sekolah

Sekolah dapat memperkaya wawasan tentang strategi pembelajaran

membaca khususnya tentang penggunaan strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) untuk meningkatkan keterampilan

membaca.

b) Bagi Guru

Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai strategi

pembelajaran yang yang dapat digunakan dalam mengelola proses

pembelajaran khususnya dalam pembelajaran membaca pemahaman.

c) Bagi Siswa

Menambah pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat

meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca pemahaman.

Selain itu, juga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

siswa.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Hakikat Keterampilan Membaca

a. Pengertian Membaca

Tarigan menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendakdisampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.1 Hal

senada juga dikemukakan oleh Harjasujana yang menjelaskan bahwa

membaca merupakan kegiatan merespon lambang-lambang tertulis

denganmenggunakan pengertian yang tepat.2

Ronald Wardhaugh dalam artikelnya “Reading Technical Process”,

mengemukakan bahwa membaca adalah suatu kegiatan aktif karena pembaca

tetap aktif membaca sambil mencari informasi.3 Kegiatan membaca juga

besifat interaktif dalam arti bahwa pembaca berinteraksi dengan teks. Si

pembaca dituntut untuk berpartisipasi secara konstruktif dan terus-menerus. Ia

dituntut untuk menggunakan tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi.

Lebih banyak tampak karakteristik tersebut, lebih berhasil pulalah seseorang

mencapai kemampuan membaca. Dengan kata lain, membaca adalah proses

menyusun kembali (reconstruct) pola-pola kalimat, yang tercetak pada

halaman tempat ide-ide informasi dan pesan dituangkan oleh penulis agar

dimengerti.

1 Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,

2008). h. 7 2 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan berbahasa Indonesia

(teori dan Aplikasi, (Bandung: Karya Putra Darwati,2012), h.65 3 Subana dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka

Setia, 2000), h. 223.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

8

Dalman menjelaskan membaca merupakan suatu kegiatan atau proses

kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat

dalam tulisan.4 Somadayo mengartikan membaca sebagai suatu kegiatan

interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung

didalam bahan tulis.5 Sementara Klein, dkk yang dikutip oleh Farida Rahim,

mengemukakan definisi membaca mencakup:6

(1) membaca merupakan suatu proses,

(2) membaca adalah strategis,

(3) membaca merupakan interaktif.

Sedangkan Gilet dan Temple yang dikutip oleh Samsu Somadayo,

menyatakan bahwa membaca adalah kegiatan fisual, berupa serangkaian

gerakan mata dalam mengikuti baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan

pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata-kata dan kelompok kata

untuk memperoleh pemahaman.7

Berdasarkan pengertian-pengertian tentang membaca di atas, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses mengenali dan

memahami makna yang terkandung dalam bahasa tulis sebagai interaksi untuk

memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan oleh penulis.

b. Manfaat Membaca

Syafi’ie yang dikutip oleh Farida Rahim, menyatakan bahwa sebagai

bagian dari keterampilan berbahasa, keterampilan membaca mempunyai

kedudukan yang sangat penting dan strategis karena melalui membaca, orang

dapat memahami kata yang diutarakan seseorang. Selain itu, melalui

4 Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 3

5 Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 4 6 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,(Jakarta: BumiAksara, 2011), h. 3

7 Samsu Somadayo, op.cit., h.5

Page 26: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

9

membaca, seseorang dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di

tempat lain melalui membaca buku, surat kabar, majalah dan internet.8

Kudharu Saddhono menyebutkan beberapa manfaat membaca, antara

lain yaitu:

1) memperoleh banyak pengalaman hidup;

2) memperoleh pengetahuan umum;

3) mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan

suatu bangsa;

4) dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

mutakhir di dunia.9

Demikian besar manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan membaca.

Oleh karena itu, pembelajaran membaca perlu disajikan sejak pendidikan

dasar. Bila keterampilan membaca di sekolah dasar tidak diajarkan sebaik

mungkin, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam mengakses informasi.

c. Aspek-aspek Membaca

Membaca merupakan proses yang kompleks. Proses membaca dimulai

dengan sensori visual yang diperoleh melalui pengungkapan simbol-simbol

grafis melalui indera penglihatan. Kemudian sampai kepada memahami isi

bacaan, siswa terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang

dihadapinya. Kemudian siswa diharapkan mampu membuat simpulan dengan

menghubungkan isi preposisi yang terdapat dalam materi bacaan. Oleh karena

itu, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:

1) Mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang

lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:

a) Pengenalan bentuk huruf

b) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola

klausa, kalimat, dan lain-lain)

c) Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi

(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”)

d) Kecepatan membaca ke taraf lambat

8 Farida Rahim, op.cit., h. 3

9 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet,Meningkatkan Keterampilanberbahasa Indonesia

(teori dan Aplikas,(Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), h. 66

Page 27: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

10

2) Pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada

urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup:

a) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal)

b) Memahami signifikasi atau makna (maksud dan tujuan pengarang,

relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca)

c) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)

d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan

keadaan.10

Sedangkan Novi Resmini, dkk menyebutkan aspek-aspek membaca,

sebagai berikut:11

1) Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis.

2) Aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang

dilihat sebagai simbol.

3) Aspek schemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis

dengan struktur pengetahuan yang telah ada.

4) Aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari

materi yang dipelajari.

5) Aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan dengan minat pembaca

yang berpengalaman terhadap kegiatan membaca.

Berdasarkan paparan aspek-aspek tersebut, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa aspek membaca terdiri dari aspek keterampilan bertaraf

rendah (mekanis) yang dimulai dengan pengenalan unsur-unsur linguistik

sampai kepada pelafalan unsur-unsur tersebut. Aspek keterampilan yang

bersifat mekanis ini biasanya ditekankan pada peserta didik yang berada di

kelas rendah. Dilanjutkan pada aspek keterampilan bertaraf tinggi

(pemahaman), pada aspek ini peserta didik diharapkan mampu memahami

pengertian serta makna-makna yang terkandung dalam suatu bacaan. Aspek

keterampilan yang bersifat pemahaman ini biasanya ditekankan pada peserta

didik yang berada di kelas tinggi.

10 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 12-13. 11

Novi Resmini, dkk, Membaca Dan Menulis di SD Teori dan pengajarannya, (Bandung:

UPI Press, 2006), h. 93

Page 28: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

11

d. Tujuan Membaca

Tarigan menjelaskan tujuan utama membaca adalah untuk mencari

informasi, mencakup isi, serta memahami makna bacaan.12

Nurhadi yang

dikutip oleh Dalman menjelaskan tujuan membaca ada beberapa macam,

yaitu:13

1) membaca untuk tujuan studi (telaah ilmiah);

2) membaca untuk tujuan menangkap garis besar bacaan;

3) membaca untuk menikmati karya sastra;

4) membaca untuk mengisi waktu luang;

5) membaca mencari keterangan tentang suatu istilah

Sedangkan Blanton, dkk yang dikutip oleh Farida Rahim,

menyebutkan tujuan membaca, yaitu:14

1) kesenangan; 2) menyempurnakan

membaca nyaring; 3) memperbaharui pengetahuan; 4) mengaitkan informasi

baru dengan informasi yang telah diketahui; 5) memperoleh informasi untuk

laporan lisan atau tertulis; 6) mengkonfirmasi atau menolak prediksi; 7)

menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang

diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang

struktur teks; dan 8) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Adapun tujuan dari kegiatan membaca pada penelitian ini adalah yang

berhubungan dengan membaca untuk studi, yaitu untuk memahami isi dari

suatu bahan bacaan secara keseluruhan sehingga pemahaman yang

komprehensif tentang isi bacaan tercapai.

d) Jenis-jenis Membaca

Tarigan menjelaskan jenis-jenis membaca sebagai berikut:

1) Membaca nyaring, membaca bersuara (reading aloud; oral

reading)

12

Henry Guntur Tarigan, Op.cit., h. 9 13

Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h.12 14

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,(Jakarta: BumiAksara, 2011), h. 12

Page 29: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

12

2) Membaca dalam hati (silent reading) dibedakan menjadi:

(a) Membaca ekstensif (extensive reading) yang meliputi:

(1) Membaca teliti

(2) Membaca sekilas

(3) Membaca dangkal

(b) Membaca intensif (intensive reading) yang meliputi:

(1) Membaca telaah isi (content study reading) yang

mencakup: membaca teliti (close reading), membaca

pemahaman (comprehensive reading), membaca kritis

(critical reading), membaca ide (reading for ideas)

(2) Membaca telaah bahasa (language study reading) yang

mencakup: membaca bahasa asing (foreign language

reading), membaca sastra (literary reading).15

Untuk memperjelas keterangan di atas, Tarigan menggambarkan

bagan sebagai berikut.

15

Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h.13

Page 30: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

13

Skema16

Sedangkan, Burhan El Fanany menjelaskan jenis-jenis membaca

terbagi atas beberapa hal, sebagai berikut:17

1) Membaca yang bersuara

Membaca bersuara yaitu suatu aktivitas atau kegiatan yang

merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama

orang lain. Jenis membaca ini mencangkup beberapa hal sebagai

berikut:

(a) Membaca nyaring dan keras, yaitu kegiatan pembaca yang

dilakukan dengan keras.

(b) Membaca teknik, biasa disebut membaca lancar.

(c) Membaca indah

Membaca indah hamper sama dengan membaca teknik yaitu

membaca dengan memperlihatkan teknik membaca terutama

lagu, ucapan, dan mimic membaca sajak dalam apresiasi.

16

Henry Guntur Tarigan., Ibid, h. 14. 17

Burhan El Fanany, Teknik Membaca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1 Halaman,

(Yogyakarta: Araska, 2012), h. 19-22

Page 31: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

14

2) Membaca yang tidak bersuara

Membaca tidak bersuara yaitu aktivitas membaca dengan

mengandalkan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata

dan ingatan. Membaca ini biasa disebut membaca dalam hati, yang

mencakup:

(a) Membaca teliti, yaitu membaca yang menuntut suatu

pemutaran atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh.

(b) Membaca pemahaman, yaitu pembaca yang penekanannya

diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasi isi

bacaan.

(c) Membaca ide, yaitu membaca dengan maksud mencari,

memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada

bacaan.

(d) Membaca kritis, yaitu membaca yang dilakukan secara

bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluative, serta

analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan.

(e) Membaca telaah bahasa, mencakup dua hal yaitu: membaca

bahasa asing dan membaca sastra

(f) Membaca skimming (sekilas), yaitu cara membaca yang hanya

untuk mendapatkan ide pokok.

(g) Membaca cepat, yaitu keterampilan memilih isi bahan yang

harus dibaca sesuai dengan tujuan kita, yang ada relevansinya

dengan kita, tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni

bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan.

Berdasarkan jenis-jenis membaca yang dijelaskan oleh Tarigan dan

Burhan memiliki pengertian sedikit sama, maka dapat disimpulkan bahwa

untuk melatih keterampilan yang bersifat mekanis, guru dapat menggunakan

teknik membaca nyaring (reading aloud). Sedangkan untuk melatih

Page 32: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

15

keterampilan pemahaman, guru dapat menggunakan teknik membaca dalam

hati (silent reading). Teknik membaca dalam hati dapat dibagi ke dalam jenis-

jenis membaca yang telah digambarkan pada skema di atas. Jenis-jenis

membaca tersebut dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan

pembaca dalam mencari sebuah informasi yang dimuat dalam suatu wacana.

Contohnya, untuk memahami unsur-unsur intrinsik dalam sebuah cerita,

pembaca dapat menggunakan jenis membaca pemahaman (reading for

understanding). Membaca pemahaman ini digunakan pembaca untuk

memahami isi sebuah cerita, sehingga pembaca dapat menyimpulkan cerita

yang telah dibaca.

2. Keterampilan Membaca Pemahaman

a. Pengertian Membaca Pemahaman

Purwanto menjelaskan bahasa adalah alat terpenting dalam berpikir

karena memiliki bahasa dan mampu berbahasa, manusia dapat berpikir. Tanpa

bahasa, manusia tidak dapat berpikir karena eratnya hubungan antara bahasa

dan berpikir.18

Tarigan menjelaskan bahwa membaca pemahaman (reading

for under standing) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami

standar-standar atau norma-norma kesastraan (literal standars), resensi kritis

(critical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (pattern of

ficion).19

Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa

yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai

bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan

18

Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h. 77. 19

Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 58

Page 33: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

16

berbagai proses mental dan sistem kognisinya.20

Untuk memahami suatu

bacaan, pembaca harus melibatkan beberapa kegiatan berpikir yang tinggi,

seperti ingatan dan daya khayal. Sehingga pembaca mampu memahami apa

yang telah dibaca dan dapat memecahkan masalah dari persoalan yang ada.

Sedangkan menurut Somadayo mengemukakan bahwa membaca

pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif

melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca

serta dihubungkan dengan isi bacaan.21

Rubin yang dikutip oleh Samsu Somadayo, menjelaskan bahwa

membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang

mencakup dua kemampuan utama, yaitu kemampuan penguasaan makna dan

kemampuan berpikir tentang konsep verbal.22

Turner yang dikutip oleh Samsu

Somadayo, menjelaskan bahwa seorang pembaca dikatakan memahami

bacaan secara baik apabila pembaca dapat:23

1) Mengenalkata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan dan

mengetahui maknanya,

2) Menghubungkan makna dari pengalaman yang dimiliki dengan makna

yang ada dalam bacaan,

3) Memahami seluruh makna secara kontekstual,

4) Membuatpertimbangan nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman

membaca.

Oleh karena itu keterampilan membaca harus menjadi perhatian

khusus bagi para guru karena dengan adanya keterampilan membaca yang

dimiliki siswa maka akan membantu siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan. Setiap materi yang diajarkan oleh guru

pasti melalui proses membaca, contohnya membaca buku pelajaran di mana di

20

Iskandar dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. 3, h. 246. 21

Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 10 22

Samsu Somadayo, Ibid., h. 7 23

Samsu Somadayo, Op cit., h. 10

Page 34: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

17

dalam buku pelajaran terdapat banyak informasi yang dapat dipahami siswa

dengan membaca.

b. Tujuan Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan proses yang kompleks proses ini

melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Burns dkk. yang dikutip oleh

Farida Rahim, menyebutkan proses membaca pemahaman terdiri atas 9 aspek,

yaitu sensori, perseptual, urutan, pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi,

sikap, dan gagasan.24

Anderson yang dikutip oleh Samsu Somadayo, menjelaskan bahwa

membaca pemahaman memiliki tujuan untuk memahami isi bacaan dalam

teks. Tujuan tersebut antara lain:25

1) untuk memperoleh rincian-rincian dan fakta-fakta,

2) mendapatkan ide pokok,

3) mendapatkan urutan organisasi teks,

4) mendapatkan kesimpulan,

5) mendapatkan klasifikasi,

6) membuat perbandingan ataupertentangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan dari membaca pemahaman adalah mampu menangkap pesan,

informasi, fakta, atau ide pokok bacaan dengan baik. adapun tujuan membaca

pemahaman dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan kesimpulan isi

cerita atau bacaan sesuai dengan ide pokok yang terdapat dalam cerita atau

bacaan.

c. Aktivitas Siswa Saat Membaca Pemahaman

Belajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan banyak aktivitas.

Tanpa aktivitas, kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan baik. Paul D.

24

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,(Jakarta: BumiAksara, 2011), h. 12 25

Samsu Somadayo, op.cit., h. 12

Page 35: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

18

Dierich yang dikutip oleh A.M Sardiman membagi kegiatan belajar dalam 8

kelompok.26

1) Kegiatan-kegiatan visual (visual activities), yang termasuk di

dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral activities), seperti: menyatakan,

merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,

mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan (listening activities), sebagai contoh

mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Kegiatan-kegiatan menulis (writing activities), seperti misalnya

menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar (drawing activities), misalnya:

menggambar, membuat grafik, peta diagram.

6) Kegiatan-kegiatan metrik (motor activities), yang termasuk di

dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi,

pendekatan mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

7) Kegiatan-kegiatan mental (mental activities), sebagai contoh misalnya:

menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat

hubungan, mengambil keputusan.

8) Kegiatan-kegiatan emosional (emotional activities), seperti misalnya,

menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah,

berani, tenang, gugup.

Adapun aktivitas yang akan dilakukan siswa dalam membaca

pemahaman melalui strategi DRTA adalah kegiatan visual, lisan,

mendengarkan, menulis, mental dan emosional.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman

Somadayo menjelaskan bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi proses membaca pemahaman diantaranya:27

1) tingkat intelegensi, dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti

akan berbeda hasil dan kemampuan membacanya;

2) kemampuan berbahasa, karena keterbatasan kosa kata yang

dimilikinya seseorang akan sulit memahami teks bacaan tertentu;

26

A.M Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), h.

101 27

Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 30

Page 36: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

19

3) sikap dan minat, sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang atau

tidak senang, sedangkan minat merupakan keadaan dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu;

4) keadaan bacaan yang berkenaan dengan tingkat kesulitan yang

dikupas, aspek perwajahan, atau desain halaman buku, besar

kecilnya huruf dan sejenisnya;

5) kebiasaan membaca, maksudnya apakah seseorang tersebut

mempunyai tradisi membaca atau banyak waktu atau kesempatan

yang disediakan oleh seseorang sebagai kebutuhan;

6) pengetahuan tentang cara membaca,misalnya dalam menemukan

ide pokok secara cepat, menangkap kata- kata kunci secara cepat,

dan sebagainya;

7) latar belakang sosial, ekonomi dan budaya;

8) emosi, misalnya keadaan emosi yang berubah;

9) pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya.

Dari penjelasan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi membaca pemahaman adalah tingkat intelegensi,

kemampuan berbahasa, sikap dan minat, keadaan bacaan, kebiasaan

membaca, pengetahuan tentang cara membaca, latar belakang pembaca

sendiri serta pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pembaca

sebelumnya.

e. Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman

Nurhadi menjelaskan pada kegiatan membaca pemahaman terdapat

tiga tingkatan kemampuan membaca yaitu: kemampuan membaca literal,

kritis, dan kreatif.28

1) Kemampuan membaca literal

Kemampuan membaca literal adalah kemampuan pembaca mengenal

dan menangkap bahan bacaan yang tertera secara tersurat (eksplisit). Artinya

28

Nurhadi, Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Membaca?, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2005), h. 57

Page 37: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

20

pembaca hanya menangkap informasi yang tercetak secara literal (tampak

jelas) dalam bacaan.

2) Kemampuan membaca kritis

Kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengolah

bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan

bacaan baik makna tersurat maupun tersirat. Adapun hal-hal yang tercakup

dalam kemampuan ini adalah: (a) menemukan informasi faktual; (b)

menemukan ide pokok; (c) menemukan unsur urutan, perbandingan, sebab

akibat; (d) menemukan suasana; (e) membuat kesimpulan; (f) menemukan

tujuan pengarang; (g) memprediksi dampak; (h) membedakan opimi dan

fakta; (i) membedakan realitas dan fantasi; (j) mengikuti petunjuk; (k)

menemukan unsur propaganda; (l) menilai keutuhan dan keruntuhan gagasan;

(m) menilai kelengkapan dan kesesuaian antar gagasan; (n) menilai

kesesuaian antara judul dan isi bacaan; (o) membuat kerangka bahan bacaan;

dan p) menemukan tema karya sastra.

1) Kemampuan membaca kreatif

Kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari

kemampuan membaca seseorang. Artinya, seorang pembaca yang baik, tidak

hanya sekedar menangkap makna tersurat dan tersirat, tetapi juga mampu

menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Keterampilan

dalam membaca kreatif yaitu: (a) mengikuti petunjuk bacaan kemudian

menerapkannya; (b) membuat resensi buku; (c) memecahkan masalah sehari-

hari melalui teori yang disajikan dalam buku; (d) mengubah buku cerita

menjadi bentuk drama; (e) mengubah puisi menjadi prosa; (f) mementaskan

drama; dan (g) membuat esai atau artikel sosial.

Berdasarkan tingkatan membaca pemahaman yang telah dibahas,

maka kemampuan membuat kesimpulan merupakan kemampuan dalam

Page 38: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

21

membaca pemahaman yang akan ditingkatkan dalam penelitian di kelas V SD

Putra Jaya Depok.

3. Dongeng

a. Pengertian Dongeng

Burhan Nurgiyantoro menjelaskan istilah dongeng dapat dipahami

sebagai cerita rakyat yang bersifat universal yang dapat ditemukan di berbagai

pelosok masyarakat dunia. Dongeng sebagai salah genre cerita anak

tampaknya dapat dikategorikan sebagai salah satu cerita fantasi dan dilihat

dari segi panjang cerita biasanya relatif pendek.29

Sedangkan James Danandjaja, pengertian dongeng adalah cerita

pendek yang disampaikan secara lisan, dimana dongeng adalah cerita prosa

rakyat yang dianggap tidak benar benar terjadi.30

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa pengertian dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar tejadi yang

berisi tentang petualangan yang penuh imajinasi dan terkadang tidak masuk

akal dengan menampilkan situasi dan para tokoh yang luar biasa/ goib.

b. Ciri-ciri Dongeng

Ciri-ciri dongeng menurut Burhan Nurgiyantoro, yaitu :31

1) cerita fantasi,

2) dongeng tidak terikat oleh waktu dan tempat, dan

3) kekurang jelasan latar terlihat sejak cerita dongeng dimulai yaitu

sering menggunakan kata-kata pembuka “Pada zaman dahulu

kala”.

29

Burhan Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Sastra Anak, (Yogyakarta:

BPFE, 2013), h. 198 30 Hetty Rusyanti. “Pengertian Dongeng, Definisi Dongeng Menurut Para Ahli”, dari

http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-dongeng-definisi-dongeng-menurut-ahli.html. 5

November 2014, 07.00 WIB 31

Op.Cit., h. 199

Page 39: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

22

Berdasarkan ciri-ciri dongeng di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa dongeng adalah sebuah cerita khayalan atau fantasi yang

menceritakan suatu kehidupan, dan kita bisa mengambil pelajaran (moral)

di dalamnya.

c. Jenis-jenis Dongeng

Sihabudin dkk, menjelaskan jenis-jenis dongeng, antara lain :32

1) Fabel

Fabel merupakan cerita dengan pelaku binatang yang

didalamnya memuat ajaran tertentu. Binatang yang diangkat sebagai

pelaku cerita tersebut bisa berbagai macam, sehingga antara wilayah

yang satu dan yang lain yang berbeda-beda.

2) Parabel

Parabel adalah dongeng khayal yang mengandung ajaran yang

baik. Munculnya parabel ini dimungkinkan karena pada waktu itu

masih sangat terbatas pendidikan formal, sehingga diperlukan suatu

alat untukmendidik masyarakatnya. Dongeng atau cerita yang

digolongkan parabel ini adalah hampir semua cerita fabel. Hal ini

dikarenakan hampir semua cerita fabel yang ada di Indonesia pada

umumnya berupa ajaran yang baik bagi masyarakatnya. Oleh sebab itu

dongeng “Kancil, Burung Bayan, Bujuk dan Tupai disebut parabel.

3) Sage

Sage merupakan dongeng/cerita khayal yang memasukkan

peristiwaperistiwa, tempat kejadian, dan tokoh-tokohnya merupakan

tokoh sejarah. Misalnya Jaka Tarub, Angling Darma, Lutung

Kasarung, dan Ciung Wanara.

32

Sihabudin dkk, Bahasa Indonesia 2, (Learning Assistance Program For Islamic Schools

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009), Edisi Pertama, Paket 8-14, h. 16-17

Page 40: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

23

4) Mite / Mitos

Mite atau mitos merupakan cerita yang berkaitan dengan asal

usul kehidupan manusia, asal usul keberadaan suatu tempat yang

berhubungan dengan kehidupan dewa-dewi maupun tokoh yang

memiliki hubungan dengan kehidupan kedewataan.

5) Legende atau Legenda

Legenda merupakan cerita kepahlawanan dari sosok tokoh

yang dianggap sakti, suci, atau memiliki kelebihan tertentu

dibandingkan manusia pada umumnya. Meskipun jelas merupakan

cerita yang bersifatimajinatif, karena biasa dihubungkan dengan

peristiwa kesejarahan akhirnya legenda sering dianggap sebagai cerita

yang seakan sungguh-sungguh pernah terjadi.

d. Unsur-Unsur Instrinsik Dongeng

Burhan Nurgiantoro, menjelaskan unsur-unsur instrinsik dalam dongeng,

yaitu:33

1) Tema

Tema merupakan suatu gagasan atau ide sentral yang menjadi pangkal

tolak penyusunan cerpen dan sekaligus menjadi sasaran cerpen tersebut.

2) Amanat

Amanat adalah pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada

pembaca. Penyampaian amanat dapat dilakukan secara eksplisit maupun

implisit.

3) Plot atau alur

Plot atau alur adalah sambung-sinambungnya periristiwa berdasarkan

hukum sebab akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi,

tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan bagaimana hal itu terjadi.

33

Burhan Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Sastra Anak, (Yogyakarta:

BPFE, 2013), h. 198-200

Page 41: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

24

4) Penokohan

Dari segi penokohan, tokoh0tokoh dongeng pada umumnya

terbelah menjadi dua macam, yaitu tokoh berkarakter baik dan

buruk.selain itu, dilihat dari unsure karakter tersebut, tokoh-tokoh

dongeng pada umumnya lebih berkarakter sederhana. Hal itu berarti

bahwa seorang tokoh yang telah dipasang sebagai tokoh berkarakter

baik, maka baik selamanya. Demikian pula sebaliknya dengan tokoh

yang berkarakter buruk.

5) Waktu dan tempat

Waktu dan tempat dapat terjadi di mana saja dan kapan saja tanpa

perlu harus ada semacam pertanggung jawaban pelataran.

Kekurangjelasan latar sebut sudah terlihat sejak cerita dongeng

dimulai, yaitu yang sering mempergunakan kata-kata pembuka

penunjuk waktu seperti: “Pada zaman dahulu kala”. Demikian juga

mengenai latar tempat yang hanya sering disebut “di negeri antah

berantah”, “di suatu tempat di pinggir hutan”, dan lain-lain.

6) Sudut pandang

Sudut pandang ini dapat dipandang sebagai cerita fantasi, cerita

ysng mengikuti daya fantasi walau terkesan aneh-aneh walau secara

logika sebenarnya tidak dapat diterima.

Berdasarkan unsur-unsur yang telah disebutkan di atas, dan

disesuaikan dengan SK dan KD kelas V, unsur-unsur intrinsik yang

digunakan adalah unsur tema, alur/plot, penokohan, latar tempat dan waktu.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

25

4. Strategi Pembelajaran Membaca Pemahaman

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or

series of activities designed to achieves a particular educational goal.34

Strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Ada dua hal yang perlu dicermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi

pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam

pembelajaran. Artinya, penyusunan suatu strategi hanya sampai pada tahap proses

penyusunan rencana kerja belum sampai pada tahap tindakan. Kedua, strategi

disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan

penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan

langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar

semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

Abdul Majid menjelaskan strategi pembelajaran merupakan rencana

tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan

berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk

mencapai tujuan tertentu, yaitu tujuan pembelajaran.35

Sedangkan, Moore yang

dikutip oleh Martinis Yanim mengemukakan bahwa strategi pembelajaran

merupakan keseluruhan perencanaan untuk mengajar pelajaran tertentu yang

memuatkan metode dan urutan langkah-langkah yang diikuti untuk melaksanakan

kegiatan belajar.36

Farida Rahim menjelaskan bahwa strategi adalah ilmu dan kiat di dalam

memanfaatkan segala sumber yang dimiliki atau yang dapat dikerahkan untuk

34 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2013), h. 126 35

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 7 36

Martinis Yatim, Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group,

2013), h. 4

Page 43: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

26

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.37

Dalam konteks pengajaran, Gagne yang

dikutip oleh Iskandarwassid dan Dadang Sunendar strategi adalah kemampuan

internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil

keputusan. Artinya, bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan peserta didik

berpikir secara unik untuk dapat menganalisis, memecahkan masalah di dalam

mengambil keputusan. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar menjelaskan bahwa

strategi adalah taktik atau pola yang dilakukan oleh seorang pengajar dalam

proses belajar mengajar bahasa, sehingga peserta didik dapat leluasa berpikir dan

mengembangkan kemampuan kognitifnya.38

Kemp yang dikutip oleh Hamruni, menjelaskan bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan

peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.39

Dalam usaha memperoleh pemahaman terhadap teks, pembaca

menggunakan strategi tertentu. Pemilihan strategi berkaitan dengan faktor-faktor

yang terlibat dalam pemahaman, yaitu pembaca dan konteks. Dalam teori

membaca dikenal beberapa strategi membaca. Strategi-strategi membaca tersebut,

pada dasarnya menggambarkan bagaimana pembaca memproses bacaan sehingga

dia memperoleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Farida Rahim,

mengkategorikan strategi membaca sebagai berikut:40

a. Strategi Bawah-Atas

Klein dkk. yang dikutip oleh Farida Rahim menyatakan bahwa strategi

bawah atas merupakan strategi pemahaman bacaan yang dibangun berdasarkan

data visual yang berasal dari teks melalui tahapan yang lebih rendah ke tahapan

yang lebih tinggi. Strategi bawah-atas pada umumnya digunakan dalam

37

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,(Jakarta: BumiAksara, 2011), h. 36 38

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar,Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 3 39

Hamruni,Strategi Pembelajaran,(Yogyakarta: Insan Madani, 2011) h. 2 40

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,(Jakarta: BumiAksara, 2011), h. 36-

47

Page 44: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

27

pembelajaran membaca awal. Mula-mula siswa memproses simbol-simbol grafis

secara bertahap kemudian dia harus mengenali huruf, memahami huruf menjadi

kata, merangkai kata menjadi frasa dan kalimat, kemudian membentuk teks.

Dalam pembelajaran membaca di kelas awal SD, strategi ini dimulai dengan

memperkenalkan nama dan bentuk huruf kepada siswa, memperkenalkan

gabungan-gabungan huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata

menjadi kalimat. Metode ini dikenal dengan metode eja.

b. Strategi Atas-Bawah

Farida Rahim menjelaskan bahwa strategi membaca atas-bawah

merupakan model yang dikembangkan oleh Coady yang mendasarkan teorinya

pada konsep psikolinguistik. Long dan Richards yang dikutip oleh

Rahim,menyatakan bahwa strategi atas-bawah merupakan kebalikan dari strategi

bawah atas. Pada strategi atas-bawah, pembaca memulai proses pemahaman teks

dari tataran yang lebih tinggi. Dalam hal ini, pembaca mulai dengan prediksi,

kemudian mencari input untuk mendapatkan informasi yang cocok dalam teks.

c. Strategi Campuran (Eclectic)

Klein, dkk. yang dikutip oleh Rahim, menjelaskan bahwa guru yang baik

tidak perlu memakai satu teori saja. Mereka bisa mengambil dan memilih yang

terbaik dari semua strategi yang ada termasuk pandangan-pandangan teoretis dan

model pengajaran membaca. Begitu juga model bawah-atas dan atas-bawah bisa

digunakan dalam waktu yang bersamaan jika diperlukan.

d. Strategi Interaktif

Rubin yang dikutip oleh Farida Rahim, pengetahuan yang telah dimiliki

pembaca disebut latar belakang pengetahuan pembaca, dan struktur pengetahuan

awal tersebut disebut skemata. Menurut teori skema, memahami teks merupakan

proses interaktif antara latar belakang pengetahuan pembaca dengan teks.

Pemahaman suatu teks tidak semata-mata memahani makna kata dan kalimat,

Page 45: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

28

tetapi juga pemanfaatan pengetahuan pembaca yang berhubungan dengan teks

yang dibacanya.

e. Strategi Know-Want to Know Learned (KWL)

Farida Rahim, menjelaskan bahwa strategi KWL merupakan strategi yang

dikembangkan oleh Ogle untuk membantu guru menghidupkan latar belakang

pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik. Strategi ini memberikan siswa

tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat dan

sesudah membaca. Startegi KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun

siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui,

menentukan apa yang ingin mereka ketahui, dan mengingatkan kembali apa yang

mereka pelajari dari membaca.

f. Strategi DRA

Farida Rahim menjelaskan bahwa strategi DRA merupakan strategi yang

dirancang oleh Betts. Eanes yang dikutip oleh Farida Rahim, menjelaskan bahwa

strategi DRA sebagai kerangka berpikir untuk merencanakan pembelajaran

membaca suatu mata pelajaran yang menekankan membaca sebagai media

pengajaran dan kemahiraksaraan sebagai alat belajar. Komponen strategi DRA

dibagi dalam empat tahap, yaitu persiapan, membaca dalam hati, dan tindak

lanjut.

g. Strategi DRTA

Stauffer yang dikutip oleh Farida Rahim, strategi DRTA merupakan suatu

kritikan terhadap penggunaan strategi DRA karena strategi DRA kurang

memperhatikan keterlibatan siswa berpikir tentang bacaan. strategi DRA

terlampau banyak melibatkan arahan guru dalam memahami bacaan, sedangkan

strategi DRTA memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa

memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca.

Dari ketujuh strategi pembelajaran membaca pemahaman tersebut, peneliti

memilih strategi DRTA untuk melaksanakan penelitian ini. Strategi DTRA dipilih

Page 46: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

29

karena strategi ini dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dengan cara

memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, siswa memprediksi dan

membuktikannya ketika mereka membaca. Dengan demikian pemahaman siswa

akan meningkat sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat

kesimpulan.

5. Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

Strategi DRTA adalah strategi membaca dan berpikir secara langsung.

Stauffer yang dikutip oleh Farida Rahim, menjelaskan bahwa strategi DRTA

memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa memprediksi dan

membuktikannya ketika membaca. Dengan strategi DRTA guru bisa memotivasi

usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara intelektual serta

mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi,

dan mengevaluasi solusi sementara.41

Strategi ini diarahkan untuk mencapai tujuan umum. Dengan strategi

DRTA guru dapat membantu siswa ketika mereka kesulitan berinteraksi dengan

bahan bacaan. Langkah-langkah membaca pemahaman dengan strategi DRTA

menurut Rahim adalah sebagai berikut:42

a) Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul

Guru menuliskan judul cerita di papan tulis, kemudian guru menyuruh

seorang siswa membacakannya. Biarkan setiap siswa mempunyai kesempatan

untuk membuat prediksi.

b) Membuat prediksi dari petunjuk gambar

Guru menyuruh siswa memperhatikan gambar seri dengan seksama.

Selanjutnya guru menyuruh siswa memperhatikan salah satu gambar dan

menanyakan kepada siswa apa sebenarnya yang terjadi pada gambar tersebut.

41

Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar,(Jakarta: BumiAksara, 2011),h. 47 42

Ibid., h. 48-51

Page 47: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

30

c) Membaca bahan bacaan

Guru menyuruh siswa membaca bagian bacaan dari gambar yang telah

diprediksi ceritanya.

d) Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi

Ketika siswa membaca bagian pertama dari cerita, guru mengarahkan

suatu diskusi dengan mengajukan pertanyaan. Kemudian guru menyuruh

siswa yang yakin bahwa prediksinya benar untuk membaca nyaring di depan

kelas bagian dari bacaan yang mendukung prediksi mereka.

e) Guru mengulang kembali prosedur 1 sampai 4 hingga semua bagian

pelajaran di atas telah tercakup.

Sedangkan, Yunus Abidin menjelaskan bahwa metode DRTA

dilaksanakan dalam beberapa tahapan pembelajaran sebagai berikut :43

1. Tahap Prabaca

a) Guru memperkenalkan bacaan, dengan jalan menyampaikan beberapa

informasi tentang isi bacaan.

b) Siswa membuat prediksi atas bacaan yang akan dibacanya. Jika siswa

belum mampu, guru harus memancing siswa untuk membuat prediksi.

Diusahakan dihasilkan banyak prediksi sehingga akan timbul

kelompok yang setuju dan kelompok yang tidak setuju. Beberapa

pancingan untuk membuat prdiksi antara lain :

1) Menurut pendapatmu, apa isi cerita yang berjudul “X” ini?

2) Bagaimana nasib tokoh cerita dalam cerpen ini?

3) Prediksi mana yang menurutmu paling benar?

2. Tahap Membaca

a) Siswa membaca dalam hati cerita untuk mengecek prediksi yang telah

dibuatnya. Pada tahap ini guru harus mampu membimbing siswa agar

melakukan kegiatan membaca untuk menemukan makna bacaan,

memperhatikan perilaku baca siswa, dan membantu siswa yang

menemukan kesulitan memahami makna kata dengan cara

memberikan ilustrasi kata, bukan langsung menyebutkan makna kata

tersebut.

43

Yunus Abidin, Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2012), h. 81

Page 48: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

31

b) Menguji, prediksi, pada tahap ini siswa diharuskan mengecek prediksi

yang telah dibuatnya. Jika prediksi yang dibuat siswa salah, siswa

harus mampu menunjukan letak kesalahan tersebut dan mampu

membuat gambaran baru tentang isi wacana yang sebenarnya.

3. Tahap Pascabaca

a) Pelatihan keterampilan fundamental. Tahapan ini dilakukan siswa

untuk mengaktifkan kemampuan berpikirnya. Beberapa kegiatan yang

dilakukan siswa adalah menguji kembali cerita, menceritakan kembali

cerita, membuat gambar, diagram, ataupun peta konsep bacaan, dan

membuat peta perjalan tokoh (perjalanan yang menggambarkan

keberadaan tokoh pada beberapa peristiwa yang dialaminya).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah-langkah strategi

Directed Reading Thinking Activity dalam proses pembelajaran yang

dijelaskan oleh Farida Rahim.

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan yakni sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian

maka siswa dapat mengetahui apa saja yang harus dikuasainya.

Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator

ketercapaian KD, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh peserta

didik.

2) Menyajikan materi sebagai pengantar.

Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting,

dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Pada saat

menyajikan materi guru dapat memberikan motivasi yang dapat membuat

siswa tertarik untuk melakukan pembelajaran.

Selanjutnya guru menggunakan langkah-langkah dalam strategi

DRTA, yaitu sebagai berikut :

1) Guru menulis judul cerita di papan tulis.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

32

Menuliskan judul dongeng yang dipelajari di papan tulis,

kemudian guru meminta seorang siswa membacakannya. Kemudian, guru

menanyakan kepada siswa, “Menurutmu cerita ini bercerita tentang apa?”

dan memberikan waktu kepada siswa untuk membuat prediksi.

2) Guru menempelkan gambar seri cerita dongeng di papan tulis.

Guru meminta siswa memperhatikan gambar dengan seksama.

Kemudian menanyakan apa yang akan siswa lihat dari gambar dan

memprediksikan apa yang terjadi pada gambar tersebut.

3) Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing

kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa.

4) Guru memandu diskusi kelompok untuk memprediksi isi masing-masing

gambar secara bergantian.

5) Guru memberikan cerita sebenarnya kepada masing-masing kelompok dan

menyuruh semua anggota kelompok untuk membacanya.

6) Guru meminta siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikannya

dengan cerita asli.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Sebagai bahan penguat penelitian tentang Penerapan Strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman

Siswa peneliti mengutip penelitian yang relevan yaitu:

1. Hasil penelitian oleh Eka Budi Yuliani, 2013 tentang “Efektivitas Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Dalam Pembelajaran Membaca

Pemahaman Pada Siswa Kelas VII MTs SA PP Hidayatul Qur’an Demak ”.

Pada Penelitian ini bahwa strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA)

sangat efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Penelitian

ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan.

Persamaannya terletak pada metode yang digunakan yaitu Directed Reading

Page 50: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

33

Thinking Activity (DRTA) dan penelitian yang digunakan yaitu eksperimen.

Sedangkan, perbedaannya yaitu penelitian yang lakukan di tingkat SMP/ MTs

dan penelitian yang saya lakukan di tingkat SD/MI.

2. Hasil penelitian oleh Nur Khomariah, 2013 tentang “Peningkatan Ke

terampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) Pada Siswa Kelas V SDN Karanganyar 01 Kota

Semarang”. Keterampilan membaca pemahaman siswa dengan strategi DRTA

dalam membuat kesimpulan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut

ditunjukkan melalui hasil evaluasi membaca pemahaman siswa dari setiap

siklus yang semakin meningkat. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan

peningkatan rata-rata kelas dari data awal yang semula 68,54 menjadi 68,82

pada siklus I. Kemudian menjadi 69,54 pada siklus II dan menjadi 73,51 pada

siklus III. Sedangkan ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari data

awal sebesar 36,4% menjadi 63,6% pada siklus I, dari siklus I sebesar 63,6%

menjadi 70,5% pada siklus II, dan dari 70,5% pada siklus II menjadi 84,1%

pada siklus III. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang saya lakukan. Persamaannya terletak pada strategi

pembelajaran yang digunakan yaitu Directed Reading Thinking Activity

(DRTA) dan penelitian ini dilakukan ditingkat SD/MI. Sedangkan

perbedaannya terletak pada metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian tindakan kelas.

C. Kerangka Berpikir

Membaca merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus

dikuasai siswa. Melalui membaca siswa akan memperoleh informasi, ilmu

pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Keterampilan membaca pemahaman

yang baik dapat dimiliki siswa apabila berlatih secara terus menerus. Tujuan akhir

dari membaca adalah memahami isi bacaan, tetapi pada kenyataan yang ada belum

Page 51: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

34

semua siswa dapat mencapai tujuan tersebut. Banyak siswa yang dapat membaca

secara lancar semua bahan bacaan tetapi tidak memahami isi bahan bacaan tersebut.

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, guru menggunakan metode atau

strategi pembelajaran yang dapat memudahkan siswa untuk memahami dan

mempelajari materi yang sedang diajarkan. Salah satu cara yang bisa digunakan

dalam penyampaian materi membaca, dalam hal ini membaca pemahaman adalah

dengan strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA).

Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) merupakan strategi

pembelajaran yang memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks. Siswa benar-benar

ditempatkan sebagai subjek belajar, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai

pembimbing dan fasilitator. Dengan menggunakan strategi Directed Reading

Thinking Activities (DRTA) siswa akan berpikir kritis karena siswa membuat

berbagai prediksi sebelum dan selama membaca. Dengan adanya prediksi, siswa

secara otomatis mempertanyakan pertanyaan mereka sendiri yang merupakan bagian

dari proses pemahaman suatu teks. Rasa keingintahuan siswa terhadap kebenaran

jawaban membuat siswa lebih cermat membaca teks sehingga menjadikan kegiatan

membaca menjadi lebih bermakna.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

35

Bagan 1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Pengajuan hipotesis yang digunakan adalah pembelajaran menggunakan

media gambar yang dimulai dengan pembuatan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan instrumen tes. Berdasarkan kerangka berpikir diatas,

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Siswa Guru

Pembelajaran dengan metode

konvensional

Pembelajaran membaca

kesulitan

Pembelajaran menggunakan

strategi Directed Reading

Thinking Activities (DRTA)

Pembelajaran membaca

pemahaman efektif

Page 53: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

36

H0: Penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) tidak

berpengaruh terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada

siswa kelas V SD Putra Jaya Depok.

H1: Penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) berpengaruh

terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD

Putra Jaya Depok.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada saat pembelajaran semester genap tahun

pelajaran 2013/2014, yang dilaksanakan bulan Mei. Penelitian ini dilakukan di SD

Putra Jaya Depok yang beralamat di Jalan KH. Abdurrahman No. 24, Depok Jawa

Barat.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperimen.

Metode quasi eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap

dua kelas siswa atau membagi kelas yang diteliti menjadi dua kelas. Disebut

eksperimen karena metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan

sebab akibat.1 Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen dengan perlakuan

strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dan kelompok kedua adalah

kelompok kontrol dengan perlakuan model pembelajaran konvensional.

Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design.

pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara

random.2

1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 100

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h. 116.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

38

Tabel. 3.1

Desain Penelitian

O1 X O2

………………………………

O3 X O4

Dari desain penelitian eksperimen tersebut dapat dijelaskan bahwa, O1 dan O3

merupakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut

diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal dan mengetahui apakah ada perbedaan

anatara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O2 adalah hasil tes pemahaman

atau posstest kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA). O4 adalah hasil tes pemahaman

atau posttest kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran

konvensional.

C. Populasi dan Sampel

Populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa

orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.3 Populasi target dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SD Putra Jaya Depok kelas V pada semester genap

tahun pelajaran 2013/2014. Adapun populasi terjangkau pada penelitian ini adalah

siswa kelas V SD Putra Jaya Depok yang terdiri dari dua rombongan belajar yaitu

kelas VA dan VB.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga

dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population).4

Sampel ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu

mengambil sampel pada kelas yang tersedia tanpa melakukan simple random

3 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 215.

4 Ibid.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

39

sampling. Sampel dari penelitian ini adalah kelas VA SD Putra Jaya Depok kelompok

eksperimen dan kelas VB SD Putra Jaya Depok sebagai kelompok kontrol.

Tabel 3.2

Data Siswa

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V

SD Putra Jaya Depok Kelas VA: 31 siswa

Kelas VB: 31 siswa

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara-

cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang dipergunakan untuk

penelitian. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu ditentukan sumber data,

variabel penelitian, dan instrumen penelitian.

1. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berasal dari

sampel yang diambil berdasarkan pada tujuan tertentu (Purposive Sampling).

Penelitian ini dilakukan kepada dua kelas, yakni kelas eksperimen yang diberikan

perlakuan dengan menerapkan strategi DRTA dan kelas kontrol dengan tanpa

diberikan perlakuan. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan

yaitu kelas VA dan kelas kontrol adalah kelas yang tanpa diberikan perlakuan

yaitu kelas VB. Pada kelas VA sebanyak 31 siswa dan kelas VB sebanyak 31

siswa. Data yang digunakan berupa skor yang diperoleh dari hasil tes

keterampilan membaca pemahaman dongeng.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

40

2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian quasi eksperimen, Arikunto mengatakan bahwa objek

penelitian apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian disebut variabel.5

Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y). Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah penerapan strategi DRTA.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

keterampilan membaca pemahaman dongeng.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan

diproses lebih lanjut maka digunakan instrumen penelitian yaitu tes

keterampilan membaca pemahaman dongeng. Instrumen pengumpulan data

dilakukan dengan tes (pretest dan posttest). Tes adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu.6

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), ed. Revisi IV, cet. 13, h. 42 6 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung

: Alfabeta, 2009), h. 76

Page 58: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

41

a) Instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b) Instrumen pengumpulan data berupa tes, yakni untuk mengetahui

keterampilan membaca pemahaman dongeng dengan menerapkan

strategi DRTA. Tes yang dilakukan sebanyak dua kali, pertama pada

saat pretest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa,

dan kedua posttest untuk mengetahui hasil akhir setelah diberikan

perlakuan untuk kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol.

Penilaian keterampilan menulis pada siswa meliputi beberapa aspek,

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Kriteria Instrumen Penilaian Keterampilan Membaca Pemahaman7

No Aspek yang

Dinilai

Kriteria Penilaian Skor

Maksimal 1 2 3 4 5

1

Pemahaman

detail isi

bacaan

Pemahaman

detail isi

bacaan

sangat baik

Pemahaman

detail isi

bacaan baik

Pemahaman

detail isi

bacaan

cukup baik

Pemahaman

detail isi

bacaan

kurang baik

Pemahaman

detail isi

bacaan

tidak baik

15

2

Mengurut-

kan isi

bacaan

Mengurut-

kan isi

bacaan

sangat tepat

Mengurut-

kan isi

bacaan tepat

Mengurut-

kan isi

bacaan

cukup tepat

Mengurut-

kan isi

bacaan

kurang tepat

Mengurut-

kan isi

bacaan tidak

tepat

20

3

Ketepatan

struktur

kalimat

Ketepatan

struktur

kalimat

sangat tepat

Ketepatan

struktur

kalimat

tepat

Ketepatan

struktur

kalimat

cukup tepat

Ketepatan

struktur

kalimat

kurang teapat

Ketepatan

struktur

kalimat

tidak tepat

20

4

Mencerita-

kan kembali

isi bacaan

Dapat

mencerita-

kan kembali

isi bacaan

sangat tepat

Dapat

mencerita-

kan kembali

isi bacaan

tepat

Dapat

mencerita-

kan kembali

isi bacaan

cukup tepat

Dapat

mencerita-

kan kembali

isi bacaan

kurang tepat

Dapat

mencerita-

kan kembali

isi bacaan

tidak tepat

30

5

Menyimp-

ulkan yang

dibacanya

Menyimp-

ulkan yang

dibacanya

sangat tepat

Menyimpul-

kan yang

dibacanya

tepat

Menyimpul-

kan yang

dibacanya

cukup tepat

Menyimpul-

kan yang

dibacanya

kurang tepat

Menyimpul-

kan yang

dibacanya

tidak tepat

15

Jumlah 100

7 Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta:

BPFE-Yogyakarta, 2010), h. 32

Page 59: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

42

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk mengetahui

hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh pengajaran. Sebelum

pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes untuk mengetahui

validitas soal.

Validitas Instrumen

Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen diuji coba terlebih dahulu

untuk mengetahui validitasnya. “Validitas adalah suatu derajat ketetapan

instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-

betul tepat mengukur apa yang akan diukur.”8 Dalam penelitian ini instrumen

yang digunakan adalah tes keterampilan membaca pemahaman dongeng

siswa. Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah validitas

konstruk (construct validity). Untuk mengukur validitas konstruksi dapat

menggunakan pendapat dari ahli (Expert Judgement). Dalam hal ini ahli yang

dimintai pendapatnya adalah dosen pembimbing.

F. Teknik Analisis Data

Hasil data pretest dan posttest dianalisis melalui empat tahap, yaitu tahap

deskripsi data, tahap uji normalitas, tahap uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

menggunakan bantuan SPSS 20. for Windows.

SPSS (Statistical Product and Service Solution) merupakan salah satu aplikasi

perangkat lunak (software) statistika yang paling popular dan paling banyak

digunakan di dunia penelitian.9 SPSS memiliki kemampuan lengkap dalam menjawab

kebutuhan pengolahan dan analisis data statistik mulai dari yang sederhana hingga

8 Zainal Arifin. Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,. 2011). h.245

9 Juanim, Modul Praktika Metode Penelitian: Pengolahan Data SPSS, (Bandung: Prodi.

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasundan, 2009), h. 7.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

43

yang kompleks diantaranya yang paling banyak digunakan adalah analisis deskriptif,

t-test, korelasi, regresi, dan sebagainya.

1. Deskripsi Data

Analisis deskripstif statistik digunakan untuk mendeskripsikan data yang

diperoleh dari hasil pretest dan posttest kedua variabel, yaitu mean/nilai rata-rata,

median/nilai tengah, modus, range/rentang dan standard deviation/simpangan

baku. Dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan menggunakan program

SPSS 20. for Windows version.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa

berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS 20. for

Windows version dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Syarat suatu

data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikasi atau nilai

probabilitas > 0,05.

3. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut

memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan

program SPSS 20. for Windows yaitu One Way Anova. Jika hasil uji homogenitas

ditunjukkan bahwa tingkat signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa varian yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan

tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.

4. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan

normalitas dan homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan data

populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk

mengetahui adanya pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking

Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman dibandingkan

dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Page 61: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

44

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 20. for

Windows yaitu dengan teknik analisis Paired Samples T-Test. Taraf signifikan uji

sampel bebas Paired-Samples T Test adalah 0,05 sedangkan convidence interval

95%. Uji hipotesis dengan uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara hasil

posttest dua sampel penelitian. Nilai rata-rata kedua kelompok signifikansi (2-

tailed) di bawah 0,05 maka hasilnya signifikan atau hipotesis diterima, sebaliknya

bila signifikansi (2-tailed) lebih besar dari probabilitas di atas 0,05 maka hasilnya

tidak signifikan sehingga hipotesis ditolak.

G. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang digunakan adalah:

H0 = μ1 > μ2

H1 = μ1 < μ2

Keterangan :

H0 : Penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) tidak

berpengaruh terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada

siswa kelas V SD Putra Jaya Depok.

H1 : Penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) berpengaruh

terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD

Putra Jaya Depok.

μ1 : Nilai rata-rata hasil tes awal (sebelum diberikan perlakuan).

μ2 : Nilai rata-rata hasil tes akhir (setelah diberikan perlakuan).

Page 62: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

1. Sejarah Berdirinya SD Putra Jaya Depok

Sekolah Dasar Putra Jaya didirikan pada tahun 2001 beralamat di

jalan K. H. Abdurrahman No.24 RT.01/01 Kelurahan Pondok Jaya

Kecamatan Cipayung Kota Depok dengan status sekolah berakreditasi A.

Nomor Statistik Sekolah (NSS) 102026610002, Nomor Pokok Sekolah

Nasional (NPSN) 20228899.

Sekolah Dasar Putra Jaya berdiri di atas Luas tanah ± 1200 meter

persegi dengan jumlah lokal sebanyak 2 buah, seiring dengan

perkembangan dan semakin bertambah jumlah siswa di tahun 2013

Sekolah Dasar Putra Jaya sudah memiliki 14 lokal kelas, 1 laboratorium

komputer, 1 ruang kepala sekolah,1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1

ruang ibadah, 6 ruang MCK, jumlah siswa 410 siswa dan memiliki 23

tenaga guru dan karyawan, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1 Persebaran Siswa SD Putra Jaya Depok

No. Kelas Jumlah

Total Rombel Laki-laki Perempuan

1 Kelas I 2 47 46 93

2 Kelas II 2 49 47 96

3 Kelas III 2 27 31 58

4 Kelas IV 2 28 14 42

5 Kelas V 2 31 31 62

6 Kelas VI 2 40 19 59

Jumlah 13 222 188 410

Page 63: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

46

Tabel 4.2 Daftar Guru SD Putra Jaya Depok

No Nama Jabatan

1 Mohamad Lutfi, S.Pd Kepala Sekolah

2 Lita Kurnia, S.Pd Guru Kelas I A

3 Lia Nugraha, SE Guru Kelas III A

4 Nudialishola, S.Pd.I Guru Kelas II B

5 Handayani, S.Pd.I Guru Kelas I C

6 Lulu Farida, S.Pd.I Guru Kelas V B

7 Eli Nurhayati, S.Pd Guru Kelas VI A

8 Sugiarti, S.Pd. Guru Kelas II A

9 Sri Wulansari, S.Pd Guru Kelas IV A

10 Nia Husnia, S.Pd Guru Kelas III B

11 Siti Aminah, SE Guru Kelas VI B

12 Tri Yuliani, S.Si Guru Kelas IV B

13 Siti Marpuah, S.Pd.I Guru Kelas V A

14 Nurhasanah, S.Pd. Guru Kelas I B

15 Metty Oktaviani, S.Pd. Guru Agama

16 Riska Herdika Yutari, S.Sn Guru Mata Pelajaran

17 Hasbullah, S.S. Guru Mata Pelajaran

18 Sadikah, A.Ma Guru Agama

19 Pandu Aryatama, S.Pd Guru TIK

20 Redho Maulana Guru Penjas

Page 64: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

47

2. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya lulusan yang religius, kreatif, mandiri dan berprestasi.

b. Misi

1. Menanamkan keyakinan/akidah melalui pengamalan ajaran

agama.

2. Mengoptimalkan kompetensi siswa melalui pembelajaran,

pengembangan diri dan pembiasaan.

3. Menanamkan rasa percaya diri dan memupuk kemampuan

peserta didik yang dapat mengembangkan kompetensi yang

dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengembangkan kompetensi siswa dalam bidang akademik dan

non akademik sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.

3. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SD Putra Jaya Depok

No. JENIS FASILITAS JUMLAH KET.

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4 Ruang Kelas 13 Baik

5 Ruang Wakil Kepala 1 Baik

6 Laboratorium

a. IPA 1 Baik

b. Komputer 1 Baik

7 Perpustakaan 1 Baik

8 Ruang BK 1 Baik

Page 65: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

48

9 Ruang UKS 1 Baik

10 Masjid/Musholla 1 Baik

12 Kantin 1 Baik

13 Koperasi 1 Baik

16 WC. Guru 4 Baik

17 WC. Siswa 4 Baik

19 Komputer Kantor 1 Baik

20 Komputer Siswa 20 Baik

21 Printer 1 Baik

23 Meja Guru 23 Baik

24 Meja Siswa 410 Baik

27 Kendaraan operasional (Mobil Antar

Jemput)

1 Baik

28 Microskop 1 Baik

30 Tape Recorder 2 Baik

32 Finjerprint 1 Baik

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Putra Jaya Depok. Peneliti mengambil

sampel penelitian sebanyak dua kelas, yaitu kelas VA dan kelas VB.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca

pemahaman dongeng pada siswa di kelas V.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

49

Sebelum kedua kelompok diberi perlakuan berbeda, peneliti

memberikan pretest berupa soal essay. Setiap siswa diminta untuk

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Hasil pretest tersebut, kemudian

dihitung oleh peneliti. Hasilnya menunjukkan bahwa data pretest dinyatakan

homogen, maka peneliti dapat menentukan kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kelas VA sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas yang mendapatkan

pembelajaran dengan menggunakan strategi Directed Reading Thinking

Activity (DRTA). Sedangkan kelas VB sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang

mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Setelah kedua

kelas diberi perlakuan, pertemuan berikutnya peneliti memberikan soal

posttest kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berikut daftar nilai pretest

dan posttest keterampilan membaca pemahaman dongeng yang diperoleh

kelas eksperimen dan kelas kontrol:

Page 67: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

50

Tabel 4.4

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Pretest Posttest 1 AA 62.5 67.5 2 AB 50 82.5 3 AC 77.5 57.5 4 AD 47.5 72.5 5 AE 67.5 80 6 AF 67.5 80 7 AG 40 62.5 8 AH 57.5 82.5 9 AI 55 70 10 AJ 57.5 65 11 AK 62.5 70 12 AL 60 75 13 AM 60 72.5 14 AN 50 75 15 AO 57.5 72.5 16 AP 65 75 17 AQ 62.5 77.5 18 AR 72.5 67.5 19 AS 60 72.5 20 AT 55 80 21 AU 62.5 67.5 22 AV 60 70 23 AW 67.5 77.5 24 AX 67.5 82.5 25 AY 72.5 82.5 26 AZ 60 75 27 BA 65 77.5 28 BB 70 77.5 29 BC 67.5 77.5 30 BD 60 75 31 BE 57.5 72.5

Jumlah 1897.5 2292.5 Rata-rata 61.20 73.95

Page 68: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

51

Tabel 4.5

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Pretest Posttest 1 AA 52.5 67.5 2 AB 75 62.5 3 AC 47.5 82.5 4 AD 50 60 5 AE 60 85 6 AF 65 72.5 7 AG 57.5 55 8 AH 57.5 67.5 9 AI 50 62.5 10 AJ 60 65 11 AK 50 70 12 AL 57.5 67.5 13 AM 55 65 14 AN 50 67.5 15 AO 62.5 70 16 AP 67.5 67.5 17 AQ 60 75 18 AR 52.5 72.5 19 AS 62.5 60 20 AT 70 60 21 AU 50 67.5 22 AV 62.5 65 23 AW 70 72.5 24 AX 62.5 85 25 AY 70 77.5 26 AZ 57.5 72.5 27 BA 60 70 28 BB 67.5 72.5 29 BC 67.5 75 30 BD 65 70 31 BE 55 65

Jumlah 1850 2147.5 Rata-rata 59.67 69.27

Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 61,20 dan kelas kontrol sebesar

59,67, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 73,95 dan kelas

kontrol sebesar 69,27. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan kontrol

memiliki nilai yang tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa kedua

kelas memiliki keterampilan membaca pemahaman dongeng yang hampir

Page 69: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

52

sama. Nilai rata-rata posttest dan pretest kedua kelas mengalami

peningkatan.

Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4.1

Grafik Nilai Rata-rata Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

1. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelas eksperimen adalah kelas yang dalam proses pembelajarannya

menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA),

sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.

Sebelum kedua kelas diberi pembelajaran membaca pemahaman dongeng,

terlebih dahulu keduanya diberi tes awal (pretest) keterampilan membaca

pemahaman dongeng. Subjek kelas eksperimen berjumlah 31 siswa dan

kelas kontrol berjumlah 31 siswa. Data hasil pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pretest Posttest

Kontrol

Eksperimen

Page 70: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

53

Tabel 4.6

Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen

N Valid 31

Missing 0

Mean 61.2097

Median 60.0000

Mode 60.00

Std. Deviation 7.87589

Variance 62.030

Range 37.50

Minimum 40.00

Maximum 77.50

Sum 1897.50

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa kelas eksperimen

diperoleh nilai rata-rata sebesar 61,20 dengan varian 62,03 dan standar

deviasi/simpangan baku sebesar 7,875. Nilai maksimum/terbesar adalah 77,50

dan nilai minimum/terkecil adalah 40,00 maka rentang nilai yang diperoleh

sebesar 37,50. Median sebesar 60,00 dan modus sebesar 60,00. Distribusi

frekuensi perolehan nilai pretest kemampuan membaca pemahaman dongeng

kelas eksperimen dapat disajikan dalam tabel dan grafik berikut:

Page 71: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

54

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Selain bentuk tabel data pretest kelas eksperimen, juga digambarkan

ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.2

Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen

0

1

2

3

4

5

6

Nilai57.5

Nilai62.5

Nilai65

Nilai67.5

Nilai70

Nilai72.5

Nilai75

Nilai77.5

Nilai80

Nilai82.5

Nilai Frekuensi Frekuensi %

40.00 1 3.2

47.50 1 3.2

50.00 2 6.5

55.00 2 6.5

57.50 4 12.9

60.00 6 19.4

62.50 4 12.9

65.00 2 6.5

67.50 5 16.1

70.00 1 3.2

72.50 2 6.5

77.50 1 3.2

Total 31 100.0

Page 72: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

55

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 40,00, 47,5, 70,00 dan 77,50

masing-masing hanya terdapat satu orang, siswa yang memperoleh nilai 50,00,

55,00, 65,50 dan 72,50 masing-masing terdapat 2 orang, siswa yang

memperoleh nilai 57,50 dan 62,50 terdapat 4 orang, siswa yang memperoleh

nilai 67,50 terdapat 5 orang, dan siswa yang mendapat nilai 60,00 terdapat 6

orang.

Hasil analisis deskripsi data pretest kelas kontrol dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Deskripsi Data Pretest Kelas Kontrol

N Valid 31

Missing 0

Mean 59.6774

Median 60.0000

Mode 50.00

Std. Deviation 7.32410

Variance 53.642

Range 27.50

Minimum 47.50

Maximum 75.00

Sum 1850.00

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa kelas kontrol

diperoleh nilai rata-rata sebesar 59,67 dengan varian 53,64 dan standar

deviasi/simpangan baku sebesar 7,324. Nilai maksimum/terbesar adalah 75,00

dan nilai minimum/terkecil adalah 47,50, maka rentang nilai yang diperoleh

sebesar 27,50. Median sebesar 60,00 dan modus sebesar 50,00. Distribusi

frekuensi perolehan nilai pretest kemampuan membaca pemahaman dongeng

kelas kontrol dapat disajikan dalam tabel dan grafik berikut:

Page 73: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

56

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelas Kontrol

Selain bentuk tabel data pretest kelas kontrol, juga digambarkan ke

dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.3

Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 47,50 dan 75,00 hanya terdapat

0

1

2

3

4

5

6

7

Nilai55

Nilai60

Nilai62.5

Nilai65

Nilai67.5

Nilai70

Nilai72.5

Nilai75

Nilai77.5

Nilai82.5

Nilai85

Nilai Frekuensi Frekuensi %

47.50 1 3.2

50.00 5 16.1

52.50 2 6.5

55.00 2 6.5

57.50 4 12.9

60.00 4 12.9

62.50 4 12.9

65.00 2 6.5

67.50 3 9.7

70.00 3 9.7

75.00 1 3.2

Total 31 100.0

Page 74: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

57

satu orang, siswa yang memperoleh nilai 52,50, 55,00 dan 65,00 masing-

masing terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 67,50 dan 70,00

masing-masing terdapat 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 57,50, 60,00

dan 62,50 masing-masing terdapat 4 orang, dan siswa yang memperoleh nilai

50,00 terdapat 5 orang.

2. Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sebelum dilakukannya posttest, peneliti memberikan perlakuan

sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan di kelas VA

(kelas eksperimen) dengan menggunakan strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA). Perbedaan pertemuan pertama dengan

pertemuan kedua di kelas eksperimen hanya terletak pada teks bacaan di

lembar kerja siswa. Teks bacaan pada pertemuan pertama di kelas

eksperimen yaitu teks „Bangau dan Buaya Telaga‟ sedangkan teks bacaan

pada pertemuan kedua di kelas eksperimen yaitu teks bacaan yang

berjudul „Akibat Dari Kesombongan‟.

Pertemuan kedua dilakukan di kelas VB (kelas kontrol). Perbedaan

teks bacaan tersebut sama halnya dengan kelas kontrol yang menggunakan

model pembelajaran konvensional. Setelah kedua kelas diberi perlakuan,

pertemuan berikutnya peneliti memberikan soal posttest kepada kelas

kontrol dan kelas eksperimen.

Pemberian posttest keterampilan membaca pemahaman dongeng

pada kelas eksperimen dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian

pembelajaran membaca pemahaman dongeng dengan menggunakan

strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Sedangkan posttest

keterampilan membaca pemahaman dongeng pada kelas kontrol

dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran membaca

pemahaman dongeng dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional. Subjek kelas eksperimen berjumlah 31 siswa dan kelas

kontrol berjumlah 31 siswa. Data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 75: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

58

Tabel 4.10

Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen

N

Valid 31

Missing 0

Mean 73.9516

Median 75.0000

Mode 72.50a

Std. Deviation 6.15001

Variance 37.823

Range 25.00

Minimum 57.50

Maximum 82.50

Sum 2292.50

Berdasarkan tabel 4.8 di atas atas dapat dilihat bahwa kelas eksperimen

diperoleh nilai rata-rata sebesar 73,95 dengan varian 37,82 dan standar

deviasi/simpangan baku sebesar 6,150. Nilai maksimum/terbesar adalah 82,50

dan nilai minimum/terkecil adalah 57,50, maka rentang nilai yang diperoleh

sebesar 25,00. Median sebesar 75,00 dan modus sebesar 72,50. Distribusi

frekuensi perolehan nilai posttest kemampuan membaca pemahaman dongeng

kelas eksperimen dapat disajikan dalam tabel dan grafik berikut:

Page 76: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

59

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Selain bentuk tabel data posttest kelas eksperimen, juga digambarkan

ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.4

Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 57,50, 62,50 dan 65,00 masing-

masing hanya terdapat 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 67,50, 70,00 dan

80,00 masing-masing terdapat 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 82,50

0

1

2

3

4

5

6

Nilai57.5

Nilai62.5

Nilai65

Nilai67.5

Nilai70

Nilai72.5

Nilai75

Nilai77.5

Nilai80

Nilai82.5

Nilai Frekuensi Frekuensi %

57.50 1 3.2

62.50 1 3.2

65.00 1 3.2

67.50 3 9.7

70.00 3 9.7

72.50 5 16.1

75.00 5 16.1

77.50 5 16.1

80.00 3 9.7

82.50 4 12.9

Total 31 100.0

Page 77: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

60

terdapat 4 orang, dan siswa yang memperoleh nilai 72,50, 75,00 dan 77,50

masing-masing terdapat 5 orang.

Hasil analisis deskripsi data posttest kelas kontrol dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Tabel 4.12

Deskripsi Data Posttest Kelas Kontrol

N Valid 31

Missing 0

Mean 69.2742

Median 67.5000

Mode 67.50

Std. Deviation 7.07677

Variance 50.081

Range 30.00

Minimum 55.00

Maximum 85.00

Sum 2147.50

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa kelas kontrol

diperoleh nilai rata-rata sebesar 69,27 dengan varian 50,08 dan standar

deviasi/simpangan baku sebesar 7,076. Nilai maksimum/terbesar adalah 85,00

dan nilai minimum/terkecil adalah 55,00, maka rentang nilai yang diperoleh

sebesar 30,00. Median pada data posttest kelas kontrol adalah 67,50 dan

modus pada data posttest kelas kontrol adalah 67,50. Distribusi frekuensi

perolehan nilai posttest kemampuan membaca pemahaman dongeng kelas

kontrol dapat disajikan dalam tabel dan grafik berikut:

Page 78: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

61

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol

Selain bentuk tabel data posttest kelas kontrol, juga digambarkan ke

dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Gambar 4.5

Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 55, 77,5, dan 82,5 masing-

masing hanya terdapat 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 62,50, 75,00 dan

0

1

2

3

4

5

6

7

Nilai55

Nilai60

Nilai62.5

Nilai65

Nilai67.5

Nilai70

Nilai72.5

Nilai75

Nilai77.5

Nilai82.5

Nilai85

Nilai Frekuensi Frekuensi %

55.00 1 3.2

60.00 3 9.7

62.50 2 6.5

65.00 4 12.9

67.50 6 19.4

70.00 4 12.9

72.50 5 16.1

75.00 2 6.5

77.50 1 3.2

82.50 1 3.2

85.00 2 6.5

Total 31 100.0

Page 79: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

62

85,00 masing-masing terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 60,00

terdapat 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 65,00 dan 70,00 masing-

masing terdapat 5 orang, dan siswa yang memperoleh nilai 67,50 terdapat 6

orang.

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat, maka data akan diolah

dengan melakukan uji hipotesis. sebelum uji hipotesis di lakukan maka

terlebih dahulu akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji

normalitas dan Homogenitas.

1. Uji Normalitas

a) Uji Normalitas Pretest

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data hasil pretest

kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS 20. for Windows dalam

menghitung uji normalitas hasil pretest yang berfungsi untuk mengetahui

sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data

menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Syarat suatu data dikatakan

berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai > 0,05.

Hasil uji normalitas data pretest dari kedua sampel penelitian dapat

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas Pretest

Kelas Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Pretest 1.Eksperimen .125 31 .200

*

2.Kontrol .100 31 .200*

Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas menunjukkan bahwa

hasil pretest kelas eksperimen signifikansinya 0,200. Hal itu menunjukkan

bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 > 0,05.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

63

Begitu pun dengan hasil pretest kelas kontrol signifikansinya 0,200. Hal

itu juga menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena

signifikansinya 0,200 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pretest

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol keduanya berdistribusi

normal.

b) Uji Normalitas Posttest

Uji normalitas data posttest juga dilakukan untuk mengetahui

apakah data tersbut berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan bantuan SPSS 20. for Windows dalam menghitung

uji normalitas hasil posttest yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan metode

Kolmogorov-Smirnov. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal

jika signifikansi atau nilai > 0,05.

Hasil uji normalitas data posttest dari kedua sampel penelitian

dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Posttest

Kelas Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Posttest 1.Eksperimen .116 31 .200

*

2.Kontrol .116 31 .200*

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest

kelompok eksperimen signifikansinya 0,200. Hal itu menunjukkan bahwa

data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 > 0,05. Sedangkan

data hasil posttest kelompok kontrol signifikansinya 0,200. Hal itu juga

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya

0,200 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan dari data hasil posttest bahwa

baik kelompok eksperimen maupun kontrol keduanya berdistribusi

normal.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

64

2. Uji Homogenitas

a) Uji Homogenitas Pretest

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil

kedua kelas memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data yang

akan diuji homogenitasnya adalah data hasil pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya

lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS 20. for Windows

yaitu One Way Anova.

Tabel 4.16

Hasil Uji Homogenitas Pretest

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

1.580 8 20 .193

Berdasarkan hasil uji homogenitas data pretest di atas,

menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,193. Maka dengan

hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang

dimiliki kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda dan cukup

homogen karena 0,193 > 0,05.

b) Uji Homogenitas Posttest

Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data hasil

posttest didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol setelah diberi perlakuan yaitu starategi DRTA (Directed

Reading Thinking Activity) untuk kelas eksperimen dan metode

konvensional untuk kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah

signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS

20. for Windows yaitu One Way Anova.

Page 82: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

65

Tabel 4.17

Hasil Uji Homogenitas Posttest

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

1.424 7 20 .250

Berdasarkan hasil uji homogenitas data posttest di atas,

menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,250. Maka dengan

hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang

dimiliki kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda dan cukup

homogen karena 0,250 > 0,05.

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan T-Test bertujuan untuk

mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes pemahaman bacaan antara kelas

eksperimen yang menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking

Activity) dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Analisis

data dengan T-Test menggunakan program SPSS 20. for Windows yaitu Paired

Sample Test. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika signifikansi t-test > 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh

penerapan strategi DRTA terhadap keterampilan membaca pemahaman

dongeng siswa kelas V

Jika signifikansi t-test < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima, artinya ada

pengaruh penerapan strategi DRTA terhadap keterampilan membaca

pemahaman dongeng siswa kelas V

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan rata-rata tes

keterampilan membaca pemahaman antara kelas eksperimen yang menggunakan

strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dengan kelas kontrol yang

menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran.

Page 83: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

66

Tabel 4.18

Hasil Uji T-Test

Kelas

Paired Differences

T Df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Posttest

Eksperim

en -

Kontrol

4.6774

2

8.1583

8 1.46529

1.6849

0 7.66994 3.192 30 .003

Berdasarkan tabel 4.18, dari perhitungan uji beda rata-rata tes pemahaman

antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dapat dilihat jika > 0,05

maka H0 diterima. Terlihat bahwa nilai probabilitas pada signifikansi (2-tailed)

adalah 0,003. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak karena 0,003 < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-

rata tes keterampilan membaca pemahaman kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan pengujian diperoleh bahwa terdapat perbedaan antara

hasil keterampilan membaca pemahaman dongeng dengan menggunakan

strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) lebih tinggi atau lebih

baik dibandingkan hasil keterampilan membaca pemahaman dongeng siswa

dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh,

menunjukkan nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Dengan nilai

rata-rata akhir kelas eksperimen sebesar 61.20 lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 59.67. Selain itu berdasarkan hasil

perhitungan uji hipotesis menunjukan bahwa nilai probabilitas (sigifikansi)

adalah 0.003. Karena nilai signifikansi 0.003< α = 0.05, maka Ho ditolak. Hal

ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi Directed

Page 84: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

67

Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca

pemahaman dongeng pada siswa.

2. Pembelajaran dengan Strategi DRTA

Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa penggunaan

strategi DRTA berpengaruh terhadap hasil keterampilan membaca

pemahaman dongeng siswa. Hal tersebut dikarenakan kesesuaian prosedur

pelaksanaan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pada proses

perencanaan keterampilan membaca pemahaman dongeng dengan

menggunakan strategi DRTA yakni untuk mengembangkan gagasan-gagasan

atau ide yang sudah tergambarkan dan menuliskannya menjadi sebuah kata,

kemudian menjadi kalimat dan bait, hingga menjadi sebuah puisi. Hal tersebut

tentunya dapat membuat siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

strategi DRTA dalam membaca pemahaman dongeng secara efektif.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan yakni

sebagai berikut:

a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian

maka siswa dapat mengetahui apa saja yang harus dikuasainya.

Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator

ketercapaian KD, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh peserta

didik.

b) Menyajikan materi sebagai pengantar.

Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting,

dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Pada saat

menyajikan materi guru dapat memberikan motivasi yang dapat membuat

siswa tertarik untuk melakukan pembelajaran.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

68

Selanjutnya guru menggunakan langkah-langkah dalam strategi

DRTA, yaitu sebagai berikut :

a) Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul.

Guru menuliskan judul dongeng yang dipelajari di papan tulis,

kemudian guru meminta seorang siswa membacakannya. Kemudian, guru

menanyakan kepada siswa, “Menurutmu cerita ini bercerita tentang apa?”

dan memberikan waktu kepada siswa untuk membuat prediksi.

b) Guru menempelkan gambar seri cerita dongeng di papan tulis.

Guru meminta siswa memperhatikan gambar dengan seksama.

Kemudian menanyakan apa yang akan siswa lihat dari gambar dan

memprediksikan apa yang terjadi pada gambar tersebut.

c) Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-

masing kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa.

d) Guru memandu diskusi kelompok untuk memprediksi isi masing-masing

gambar secara bergantian.

e) Guru memberikan cerita sebenarnya kepada masing-masing kelompok

dan menyuruh semua anggota kelompok untuk membacanya.

f) Guru meminta siswa menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikannya

dengan cerita asli.

Gambar 4.6

Kegiatan belajar siswa dengan menggunakan strategi DRTA

Page 86: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

69

Gambar di atas menunjukkan kegiatan siswa dengan menggunakan

strategi DRTA. Pada gambar terlihat siswa sedang memperhatikan gambar

dengan seksama. Selanjutnya dapat memprediksikan apa yang terjadi pada

gambar tersebut dengan kelomponya masing-masing. Setelah itu, siswa

diberikan cerita sebenarnya kepada masing-masing kelompok dan menyuruh

semua anggota kelompok untuk membacanya. Siswa menilai ketepatan

prediksi dan menyesuaikannya dengan cerita asli. Masing-masing kelompok

diminta mempresentasikan hasil diskusinya.

3. Hasil keterampilan membaca pemahaman siswa dengan

menggunakan strategi DRTA

Pada saat pembelajaran berlangsung sistem belajar yang digunakan

yakni dengan menggunakan strategi DRTA. Dengan menggunakan strategi

DRTA di harapkan siswa untuk aktif dan perhatian dalam membaca. Selain

itu, untuk meningkatkan pemahaman mereka, memfokuskan keterlibatan

siswa dengan teks, mendorong siswa untuk memprediksi, dan

membuktikannya ketika mereka membaca sebuah cerita dongeng.

Pembelajaran juga bersifat student-centered, guru hanya sebagai fasilitator

bagi siswa dalam membaca pemahaman dongeng.

Secara garis besar kondisi pelaksanaan proses pembelajaran dengan

menggunakan strategi DRTA yaitu diawali dengan mempelajari pengertian

dan unsur-unsur instrinsik dongeng seperti tema, tokoh, penokohan/watak,

latar, alur/plot, sudut pandang, dan amanat. Dengan guru menulis judul cerita

di papan tulis, Kemudian siswa mengamati gambar seri cerita dongeng yang

telah diberikan oleh guru. Siswa berdiskusi dengan kelompok untuk

memprediksi isi masing-masing gambar secara bergantian. Selanjutnya,

masing-masing kelompok dan semua anggota kelompok untuk membaca

cerita yang sebenarnya. Guru meminta siswa menilai ketepatan prediksi dan

menyesuaikannya dengan cerita aslinya, secara berkelompok siswa

mengerjakan lembar kerja siswa secara bersama. Masing-masing kelompok

diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Pada akhir kegiatan inti

Page 87: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

70

pembelajaran, guru memberikan penguatan materi dan pengarahan, serta

melakukan evaluasi.

Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan pembelajaran

konvensional. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan

pemberian tugas. Dalam pembelajaran konvensional guru menjelaskan materi

kemudian siswa diberi kesempatan untuk membaca teks cerita dongeng.

Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa yang dilakukan secara

kelompok, dengan berdiskusi secara bersama. Guru memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami. Pembelajaran

dengan pendekatan konvensional membuat siswa hanya duduk diam

mendengarkan penjelasan guru sehingga siswa menjadi tidak aktif dalam

proses pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang dapat

menerima materi yang diajarkan, sehingga berpengaruh pada hasil belajar

yang kurang maksimal.

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dengan nilai rata-rata

pretest kelas eksperimen sebesar 61,20 dan kelas kontrol sebesar 59,67.

Setelah diberikan perlakuan dan melakukan posttest bahwa hasil akhir kelas

eksperimen sebesar 73,95, lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata

kelas kontrol sebesar 69,27. Dengan melihat nilai rata-rata pretest dan posttest,

pada hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada nilai

akhir keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa dengan

menerapkan strategi DRTA. Penelitian ini tentunya diperkuat dari penelitian

yang sebelumnya yang sudah dilakukan oleh Eka Budi Yuliani dan Nur

Khomariah, bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan

strategi DRTA dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan membaca

pemahaman pada siswa. Sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran membaca

pemahaman dongeng dapat dijadikan acuan oleh para guru dalam membaca

pemahaman pada siswa.

Hasil penelitian ini terbatas pada penerapan strategi DRTA untuk

materi membaca cerita anak (dongeng) di kelas V. Faktor-faktor lain yang

mungkin mempengaruhi seperti kecerdasan emosional ataupun imajinasi yang

Page 88: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

71

tinggi, strategi mengajar, tidak dibahas dalam penelitian ini, karena fokus

penelitian. Dengan demikian, dalam penelitian selanjutnya peneliti diharapkan

membahas pada faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi keterampilan

membaca pemahaman dongeng siswa kelas V SD.

Page 89: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

72

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan strategi DRTA berpengaruh terhadap keterampilan

membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V di SD Putra Jaya Depok.

Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa rata-rata keterampilan membaca

pemahaman dongeng pada siswa dengan menggunakan strategi DRTA (kelas

eksperimen) lebih tinggi dibandingkan rata-rata keterampilan membaca

pemahaman dongeng pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional (kelas kontrol). Rata-rata nilai pretest yang diperoleh kelas

eksperimen yaitu 61,20. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol yaitu 59,67.

Setelah dilakukan tindakan pada kedua kelas, maka diperoleh rata-rata posttest

kelas eksperimen yaitu sebesar 73,95 dan kelas kontrol sebesar 69,27. Jumlah

peningkatan kelas ekperimen berdasarkan nilai pretest dan posttest sebesar

12.75% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 7.60 %. Perhitungan hipotesis

dengan menggunakan Uji Hipotesis pada hasil posttest dengan menggunakan

bantuan SPSS 20. for Windows yakni uji paired sampel T Test dan diperoleh

pada taraf signifikan 0,05 menunjukan bahwa nilai probabilitas (sigifikansi)

adalah .003. Karena nilai signifikansi 0.003< α = 0.05, maka ho ditolak. Hal

ini membuktikan bahwa penerapan strategi DRTA berpengaruh terhadap

keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V semester

genap di SD Putra Jaya Depok.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya sekolah dapat memberikan wawasan dengan menggunakan

strategi pembelajaran membaca khususnya penggunaan strategi Directed

Page 90: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

73

Reading Thinking Activity (DRTA) sehingga meningkatkan keterampilan

membaca.

2. Sebaiknya guru menggunakan pembelajaran dengan menggunakan strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam pembelajaran mata

pelajaran bahasa Indonesia sebagai alternatif pembelajaran agar siswa

tidak merasa bosan selama proses pembelajaran sehingga pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan juga dapat diterima dengan baik.

3. Sebaiknya siswa dilatih untuk dapat mengeluarkan pendapatnya ketika

pembelajaran, sebab pada saat proses penelitian terdapat beberapa siswa

yang masih sulit untuk mengeluarkan pendapatnya.

Page 91: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

74

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:

PT. Refika Aditama. 2012.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Asdi Mahasatya. 2010.

Bahri, Djamarah Syaiful. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet. 3,

2011.

Dalman. Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Press. 2013.

El Fanany, Burhan. Teknik Membaca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1

Halaman. Yogyakarta: Araska. 2012.

Hamruni. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. 2011.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Cet. 3. 2011.

Juanim. Modul Praktika Metode Penelitian: Pengolahan Data SPSS. Bandung:

Prodi. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasundan. 2009.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE. Cet. 3. 2012.

Page 92: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

75

Nurgiantoro, Burhan. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Sastra Anak.

Yogyakarta: BPFE. 2013.

Nurhadi. Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Bandung:

Sinar Baru Algensindo. 2005.

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

2009.

Resmini, Novi, dkk. Membaca Dan Menulis di SD Teori dan pengajarannya.

Bandung: UPI Press. 2006.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung : Alfabeta. 2009.

Rusyanti, Hetty. “Pengertian Dongeng, Definisi Dongeng Menurut Para Ahli”,

dari http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-dongeng-definisi-

dongeng-menurut-ahli.html. 5 November 2014, 07.00 WIB

Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati. 2012.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Prenada. 2013.

Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers.

2011.

Sihabudin dkk. Bahasa Indonesia 2 (Learning Assistance Program For Islamic

Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Edisi Pertama, Paket 8-14.

2009.

Somadayo, Samsu. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta:

Graha Ilmu. 2011.

Page 93: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

76

Subana dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia. 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2010.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.

Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. 2008.

Yatim, Martinis. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP

Press Group. 2013.

Page 94: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V (Lima)/ 2 (Dua)

PERTEMUAN KE- : 1 (Satu)

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit

STANDAR KOMPETENSI : (Membaca) Memahami teks dengan

membaca sekilas, membaca memindai, dan

membaca cerita anak

A. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

1. Mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh dalam dongeng.

3. Menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat

mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat

membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh utama dongeng.

3. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat

menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

D. MATERI PEMBELAJARAN

MateriPokok

Cerita Anak ( Dongeng )

Materi Ajar

a. Pengertian Dongeng

Dongeng adalah suatu cerita rekaan atau fantasi atau khayalan belaka

yang kejadiannya tidak mungkin terjadi. Berdasarkan isinya, dongeng

terdiri atas 5 macam. Berikut ini macam-macam dongeng :

Lampiran 1

Page 95: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

1. Fabel, yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang. Contoh:

Dongeng “Kancil dengan Buaya”, Dongeng "Kancil Mencuri

Mentimun".

2. Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam,

biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat. Contoh: Dongeng

“Rawa Pening”, Dongeng "Terjadinya Danau Toba".

3. Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi

ceritanya tentang kepercayaan animisme. Contoh: Dongeng “Nyi

Roro Kidul”.

4. Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah.

Karena diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat

tambahan cerita yang bersifat khayal. Contoh: Dongeng “Jaka

Tingkir”.

5. Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai

pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung

ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup. Contoh: Dongeng “Si

Malin Kundang”.

b. Unsur - Unsur Intrinsik Dongeng

Ada 7 unsur intrinsik dongeng antara lain :

1. Tema

Tema adalah ide atau gagasan yang mendukung tempat utama

dalam pikiran pengarang dan sekaligus menduduki tempat utama

dalam cerita

2. Tokoh

Orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif / drama yang

oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tentang yang diekspresikan dalam ucapan serta apa

yang dilakukan dalam tindakan.

3. Penokohan / perwatakan

Penokohan berkaitan dengan bagaimana sifat-sifat tokoh itu

digambarkan dalam cerita oleh pengarang.

Page 96: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

4. Latar / setting

Latar adalah segala keterangan , petunjuk pengaluran yang

berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana.

5. Alur / plot

Plot atau alur adalah sambung-sinambungnya periristiwa

berdasarkan hukum sebab akibat.

6. Sudut Pandang / Point of View

Sudut Pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya

terhadap cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.

7. Amanat

Amanat adalah pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada

pembaca.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN

Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan (7menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Pra Kegiatan

a) Pelajaran dimulai dengan

membaca doa yang dipimpin

oleh salah satu siswa.

b) Guru membuka pelajaran

dengan salam dan

menanyakan kabar siswa.

c) Guru mempresensi siswa

yang hadir.

d) Guru memberi semangat

sebelum belajar.

Religius

Religius

Jujur

Aktif

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Awal

Page 97: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

a) Apersepsi

Guru melakukan tanya jawab

dengan siswa.

b) Guru menyampaikan

indikator pembelajaran.

Aktif

Berani

Percaya Diri

Tanya Jawab

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Inti

N

o

Langkah Kagiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Eksplorasi (20 menit)

a) Guru memberikan penjelasan

materi cerita anak (dongeng)

b) Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

c) Guru memberikan beberapa

contoh cerita anak (dongeng).

Teliti

Menghargai

Demonstrasi

Ceramah/Klasikal

Ceramah/Klasikal

2. Elaborasi (15 menit)

Untuk menguatkan keterampilan

membaca, guru memberikan

sebuah cerita dongeng dengan

kegiatan kelompok, aturan main

sebagai berikut sesuai dengan

langkah Directed Reading

Thinking Activity :

- Guru menanyakan kepada

siswa untuk memprediksi

berdasarkan petunjuk judul

(lampiran)

- Guru menempelkan gambar

seri cerita dongeng di papan

tulis.

- Guru mengelompokkan siswa

menjadi 5 kelompok dengan

masing-masing kelompok

beranggotakan 5-6 orang

siswa.

- Guru memandu diskusi

kelompok untuk memprediksi

Kerjasama

Kegiatan

Kelompok.

Page 98: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

isi masing-masing gambar

secara bergantian.

- Guru memberikan cerita

sebenarnya kepada masing-

masing kelompok dan

menyuruh semua anggota

kelompok untuk membacanya.

- Guru meminta siswa menilai

ketepatan prediksi dan

menyesuaikannya dengan

cerita asli.

- Setiap kelompok secara

bergiliran menyampaikan hasil

jawaban di depankelas.

- Masing-masing siswa

memperhatikan jawaban dari

setiap kelompok jika ada yang

berbeda, maka harus

memberikan komentar yang

benar.

3. Konfirmasi (15 Menit)

a) Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

b) Guru memberikan penugasan

kepada setiap siswa.

Aktif

Demokrasi

Tanya Jawab

3. Penutup (10menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Simpulan

Bersama siswa guru

menyimpulkan

pelajaran yang sudah dipelajari.

Aktif

Berani

Tanya Jawab

Ceramah

2. Evaluasi

Guru dan siswa bertanya jawab

tentang materi yang telah

dipelajari selama pertemuan itu

untuk mengetahui pencapaian

indikator, pencapaian kompetensi

Aktif

Percaya Diri

Tanya Jawab

Page 99: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

dan kompetensi dasar.

3. Refleksi

a) Siswa memberikan kesan dan

pesan tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

b) Guru memberikan penghargan

(bintang) kepada siswa karena

sudah belajar dengan aktif,

rapi dan rajin.

Aktif

Demokrasi

Percaya Diri

Tanya Jawab

4. Penutup

a) Bersama siswa, guru berdoa

untuk mengakhiri pelajaran.

b) Guru mengucapkan salam,

menutup pelajaran.

Religius Ceramah

G. SUMBER BELAJAR

Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V (Lima).

H. PENILAIAN

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Mengemukakan

watak tokoh utama

dalam dongeng.

Membandingkan

watak yang dimiliki

setiap tokoh dalam

dongeng

Menjelaskan

peristiwa yang terjadi

dalam dongeng.

Tes

&

Non Tes

Tulisan

Terlampir

Page 100: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Mengetahui, Jakarta, 3 Mei 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Siti Marpuah, S.Pd.I Eva Septi Mauliddyana

NIM. 1110018300029

Mengetahui,

Kepala SD Putra Jaya Depok

M. Lutfi, S.Pd.I

Page 101: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Pertanyaan dalam Menggunakan Strategi DRTA

(Pertemuan Pertama)

Pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa untuk memprediksi judul, sebagai

berikut:

Ibu mempunyai cerita dongeng, nah sekarang kalian memprediksi judulnya.

Menurut kalian, apa isi cerita yang berjudul “Binatang Bangau dan Buaya

Telaga” ini?

Bagaimana sifat yang dimiliki tokoh cerita dalam dongeng ini?

Prediksi mana yang menurut kalian paling benar?

Lampiran 2

Page 102: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

(Gambar 1) (Gambar 2) (Gambar 3)

(Gambar 4) (Gambar 5) (Gambar 6)

(Gambar 7)

Lampiran 3

Page 103: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Bacalah penggalan dongeng di bawah ini!

Di sebuah telaga di tengah hutan yang rindang terlihat seekor bebek yang

sedang berenang. Bebek tersebut terlihat asyik berenang di pinggir telaga seorang

diri. Sesekali kepalanya masuk ke dalam air. Bebek senang sekali berada di telaga

itu karena banyak makanan berupa ikan-ikan kecil.

Tiba-tiba ada seekor bangau yang datang menghampirinya. “Hei, Bebek.

Hati-hati kalau mencari makan di sini. Tempat ini banyak buayanya!” seru

Bangau. “Ah yang benar saja. Kok, aku tidak pernah bertemu buaya?” tanya

Bebek heran. Akhirnya Bangau mengarang sebuah cerita bahwa beberapa hari

yang lalu ada bebek yang dimakan buaya di telaga itu. Bebek pun ketakutan dan

segera meninggalkan telaga itu.

Setelah Bebek pergi dari tempat itu, Bangau segera masuk ke telaga dan

berenang-renang. “Mudah sekali dia tertipu,” gumam Bangau sambil tersenyum

senyum. Sekarang Bangau bebas mencari makan di telaga. Tidak ada lagi yang

akan

mengganggunya. Bangau pun tertawa senang.

Ternyata, ada seekor burung Kutilang yang melihat perbuatan Bangau dari

atas pohon. Burung Kutilang pun akhirnya menegur Bangau. “Hei, bangau!

Mengapa kamu menipu bebek?” tanya Kutilang. “Biar saja. Aku tidak ingin

makanan yang ada di telaga ini cepat habis,” sahut Bangau. Bangau pun melarang

Kutilang ikut campur dengan urusannya itu.

Esok harinya, Bangau melihat seekor angsa dan anak-anaknya di telaga.

Ternyata, mereka sedang mencari makan. Bangau pun mengahampiri angsa dan

menceritakan kebohongan tentang buaya pemangsa di telaga itu. Begitulah, setiap

ada binatang yang mencari makan di telaga itu, Bangau selalu menipunya.

Tanpa sepengetahuan Bangau, Kutilang yang selalu memperhatikannya

menceritakan perbuatan Bangau pada Buaya. Kutilang ingin membuat Bangau

menjadi jera. Setelah mendengar cerita Kutilang, diam-diam Buaya pergi ke

telaga tempat tinggal Bangau. Ia ingin membuktikan cerita Kutilang. Buaya

Lampiran 4

Page 104: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

bersembunyi diantara semak-semak yang tumbuh subur. Suatu ketika akhirnya

Buaya mendapatkan bukti atas cerita Kutilang.

Buaya pun masuk ke telaga. Begitu mendengar suara Buaya, Bangau

langsung menoleh ke belakang. Ia terkejut dan gemetar saat melihat Buaya sudah

membuka mulutnya, seolah-olah akan memangsanya. Bangau pun menjerit

ketakutan dan meminta maaf pada Buaya. Buaya pun memaafkan Bangau asal

Bangau tidak mengulangi perbuatannya. Akhirnya, telaga itu kembali ramai oleh

binatang-binatang yang ingin mencari makan.

(Dikutip dari “Cerita Binatang Bangau dan Buaya Telaga”)

Page 105: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Kelas :

__________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. a. Siapakah tokoh utama dalam dongeng “Bangau dan Buaya Telaga”?

b. Bagaimanakah watak yang dimilikinya serta pada cerita diatas pada saat

apa watak itu dimunculkan!

2. a. Siapa saja tokoh dalam dongeng “Bangau dan Buaya Telaga”?

b. Bagaimanakah watak yang dimiliki pada setiap tokoh dan berikan contoh

peristiwa yang memunculkan perbedaan watak pada setiap tokoh!

3. Jelaskan urutan peristiwa di dalam donegng “Bangau dan Buaya Telaga” ?

Lampiran 5

Page 106: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

EVALUASI

Nama :

No. Absen :

Kelas :

______________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan tokoh ?

2. a. Jelaskan watak yang dimiliki setiap tokoh!

b. Peristiwa yang memunculkan watak setiap tokohnya !

3. Jelaskan apa yang dimaksud suatu peristiwa yang terdapat dalam sebuah

dongeng !

4. Tunjukkan peristiwa di dalam dongeng yang memperlihatkan kebohongan

bangau !

Lampiran 6

Page 107: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V (Lima)/ 1 (Satu)

PERTEMUAN KE- : 2

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit

STANDAR KOMPETENSI : (Membaca) Memahami teks dengan

membaca sekilas, membaca memindai, dan

membaca cerita

anak

A. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

1. Menemukan amanat yang terkandung dalam teks cerita anak (dongeng).

2. Menjawab pertanyaan berdasarkan isi teks cerita anak (dongeng).

3. Menganalisis isi dongeng yang telah dibaca ke dalam bentuk tulisan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat

menemukan amanat yang terkandung dalam teks cerita anak (dongeng).

2. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat menjawab

pertanyaan berdasarkan isi teks cerita anak (dongeng).

3. Melalui metode diskusi kelompok dan penugasan, siswa dapat

menganalisis isi dongeng yang telah dibaca ke dalam bentuk tulisan

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pokok

Cerita Anak (dongeng)

Materi Ajar

1. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang

dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral.

2. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang

diuraikan dalam karangan atau cerita.

Lampiran 7

Page 108: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

E. STRATEGI PEMBELAJARAN

Directed Reading Thinking Activity (DRTA).

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan (7menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Pra Kegiatan

a) Pelajaran dimulai dengan membaca doa

yang dipimpin oleh salah satu siswa.

b) Guru membuka pelajaran dengan salam

dan menanyakan kabar siswa.

c) Guru mempresensi siswa yang hadir.

d) Guru memberi semangat sebelum

belajar.

Religius

Religius

Jujur

Aktif

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Awal

a) Apersepsi

Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai materi pertemuan

sebelumnya.

b) Guru menyampaikan indikator

pembelajaran.

Aktif

Berani

Percaya Diri

Tanya Jawab

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Inti

No Langkah Kagiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Eksplorasi (18 menit)

a. Guru menjelaskan cara menemukan

amanat yang terkandung dalam teks

cerita dongeng dan cara menganalisis

isi teks cerita dongeng.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Teliti

Menghargai

Komunikatif

Ceramah/Klasikal

Ceramah/Klasikal

Page 109: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

2. Elaborasi (25 menit)

Untuk menguatkan keterampilan

membaca, guru memberikan sebuah cerita

dongeng dengan kegiatan kelompok,

aturan main sebagai berikut sesuai dengan

langkah Directed Reading Thinking

Activity :

- Guru menanyakan kepada siswa untuk

memprediksi berdasarkan petunjuk judul

(lampiran)

- Guru menempelkan gambar seri cerita

dongeng di papan tulis.

- Guru mengelompokkan siswa menjadi 5

kelompok dengan masing-masing

kelompok beranggotakan 5-6 orang

siswa.

- Guru memandu diskusi kelompok untuk

memprediksi isi masing-masing gambar

secara bergantian.

- Guru memberikan cerita sebenarnya

kepada masing-masing kelompok dan

menyuruh semua anggota kelompok

untuk membacanya.

- Guru meminta siswa menilai ketepatan

prediksi dan menyesuaikannya dengan

Demokratis

Aktif

Menghargai

Kegiatan

Kelompok

Page 110: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

cerita asli.

- Setiap kelompok secara bergiliran

menyampaikan hasil jawaban di

depankelas.

- Masing-masing siswa memperhatikan

jawaban dari setiap kelompok jika ada

yang berbeda, maka harus membrikan

komentar yang benar.

3. Konfirmasi (10 Menit)

a) Guru memberikan evaluasi mengenai

kegiatan cerita berantai pada tahap

elaborasi.

b) Guru memberikan feedback mengenai

materi yang telah disampaikan.

Aktif

Berani

Percaya diri

Ceramah/klasikal

Tanya Jawab

3. Penutup (10menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Simpulan

Bersama siswa guru

menyimpulkan

pelajaran yang sudah dipelajari.

Aktif

Berani

Tanya Jawab

Ceramah

2. Evaluasi

Guru memberikan evaluasi

kepada siswa berupa beberapa

pertanyaan dalam bentuk soal

essay.

Aktif

Teliti

Percaya Diri

Tanya Jawab

3. Refleksi

a) Siswa memberikan kesan dan

pesan tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

b) Guru memberikan penghargan

(bintang) kepada siswa karena

Aktif

Demokrasi

Percaya Diri

Tanya Jawab

Page 111: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

sudah belajar dengan aktif,

rapi dan rajin.

4. Penutup

a) Bersama siswa, guru berdoa

untuk mengakhiri pelajaran.

b) Guru mengucapkan salam,

menutup pelajaran.

Religius Ceramah

G. SUMBER BELAJAR

Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V (Lima).

H. PENILAIAN

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Menemukan amanat

yang terkandung

dalam teks cerita

rakyat.

Menjawab

pertanyaan

berdasarkan isi teks

cerita anak

(dongeng).

Menganalisis isi

dongeng yang telah

dibaca ke dalam

bentuk tulisan

Tes

&

Non Tes

Tulisan

&

Lisan

Terlampir

Page 112: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Mengetahui, Jakarta, 14 Mei 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Siti Marpuah, S.Pd.I Eva Septi Mauliddyana

NIM. 1110018300029

Mengetahui,

Kepala SD Putra Jaya Depok

M. Lutfi, S.Pd.I

Page 113: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Pertanyaan dalam Menggunakan Strategi DRTA

(Pertemuan Kedua)

Pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa untuk memprediksi judul, sebagai

berikut:

Ibu mempunyai cerita dongeng, nah sekarang kalian memprediksi judulnya.

Menurut kalian, apa isi cerita yang berjudul “Akibat Dari Kesombongan” ini?

Bagaimana sifat yang dimiliki tokoh cerita dalam dongeng ini?

Prediksi mana yang menurut kalian paling benar?

Lampiran 8

Page 114: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

(Gambar 1) (Gambar 2) (Gambar 3)

(Gambar 4) (Gambar 5)

Lampiran 9

Page 115: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Bacalah penggalan dongeng di bawah ini!

Di sebuah hutan yang rindang dan damai hiduplah seekor burung merak. Dia

bertubuh bersih dan berbulu indah. Si Merak berjalan melenggak-lenggok

memamerkan keindahannya. Dia sangat bangga akan keindahan bulu yang ia miliki

itu. Tetapi Si Merak mempunyai sifat yang tidak baik yaitu sombong.

Suatu hari penghuni hutan yang lainnya mengajak Si Merak untuk bermain

bersama. Tetapi merak yang sombong itu tidak mau bermain dengan mereka. Dia

merasa hewan lain tidak pantas untuk bermain dengannya karena dia adalah hewan

yang cantik dan indah. Merak pun akhirnya meningggalkan teman-teman yang

mengajaknya bermain.

Suatu ketika datanglah seorang pemburu. Diam-diam si pemburu memasang

perangkap di dalam hutan. Pemburu berharap perangkapnya dapat menangkap Si

Merak. Saat itulah Si Merak lewat. Si Merak berjalan melenggak-lenggok dengan

sombongnya. Keadaan hutan saat itu sepi sekali. Tak ada satupun penghuni hutan

yang berada di sekitar situ.

Tanpa disadari Si Merak menginjak perangkap yang dipasang oleh pemburu.

Si Merak terperangkap dalam perangkap. Dia terkejut dan berteriak meminta tolong.

Penghuni hutan yang mendengar teriakan Si Merak dengan cepat segera

menghampirinya. Mereka pun berusaha menolong Si Merak. Karena menolong Si

Merak, Si Landak pun terkena perangkap dan akhirnya terluka.

Si Merak merasa tidak enak hati kepada Si Landak yang terluka karena

berusaha menolongnya. Si Merak pun sadar bahwa kesombongannya bisa merugikan

dirinya sendiri dan teman-temannya. Akhirnya Si Merak meminta maaf pada teman-

temannya. Dia berterima kasih karena mereka sudah mau menolongnya. Mulai saat

itu dia mau bermain dengan teman temannya dan tidak sombong lagi. Mereka hidup

rukun dan damai di hutan itu.

(Dikutip dari “Cerita Akibat Dari Kesombongan”)

Lampiran 10

Page 116: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Kelas :

__________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Akibat Dari

Kesombongan” !

2. Mengapa bangau berbicara bohong kepada bebek bahwa beberapa hari yang

lalu ada bebek yang dimangsa oleh buaya telaga ?

3. Mengapa Merak berteriak meminta pertolongan sehingga membuat teman-

temannya cepat menolong Merak?

4. Apa yang terjadi ketika Merak diajak bermain bersama oleh temannya?

5. Ceritakan kembali isi dongeng “Akibat Dari Kesombongan” secara singkat

dan jelas!

Lampiran 11

Page 117: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

EVALUASI

Nama :

No. Absen :

Kelas :

___________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan amanat yang terdapat dalam dongeng ?

2. Tuliskan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Akibat Dari

Kesombongan” !

3. Apakah yang terjadi ketika Merak diajak bermain bersama oleh temannya?

4. Bagaimana yang dialami Si Landak saat menolong Si Merak ?

5. Ceritakan kembali isi dari dongeng “Akibat Dari Kesombongan” secara singkat

dan jelas!

Lampiran 12

Page 118: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V (Lima)/ 2 (Dua)

PERTEMUAN KE- : 1 (Satu)

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit

STANDAR KOMPETENSI : (Membaca) Memahami teks dengan

membaca sekilas, membaca memindai, dan

membaca cerita anak

A. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

1. Mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Membandingkan watak yang dimiliki setiap tokoh dalam dongeng.

3. Menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penyampaian materi (dongeng) dan penugasan, siswa dapat

mengemukakan watak tokoh utama dalam dongeng.

2. Melalui metode penugasan secara individual, siswa dapat membandingkan

watak yang dimiliki setiap tokoh utama dongeng.

3. Melalui metode penugasan secara individual, siswa dapat menjelaskan

peristiwa yang terjadi dalam dongeng.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pokok

Cerita Anak ( Dongeng )

Materi Ajar

a. Pengertian Dongeng

Lampiran 13

Page 119: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Dongeng adalah suatu cerita rekaan atau fantasi atau khayalan belaka

yang kejadiannya tidak mungkin terjadi. Berdasarkan isinya, dongeng

terdiri atas 5 macam. Berikut ini macam-macam dongeng :

1. Fabel, yaitu dongeng yang berisi tentang dunia binatang. Contoh:

Dongeng “Kancil dengan Buaya”, Dongeng "Kancil Mencuri

Mentimun".

2. Legenda, yaitu dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam,

biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat. Contoh: Dongeng

“Rawa Pening”, Dongeng "Terjadinya Danau Toba".

3. Mite, yaitu dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi

ceritanya tentang kepercayaan animisme. Contoh: Dongeng “Nyi

Roro Kidul”.

4. Sage, yaitu dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah.

Karena diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat

tambahan cerita yang bersifat khayal. Contoh: Dongeng “Jaka

Tingkir”.

5. Parabel, yaitu dongeng yang banyak mengandung nilai-nilai

pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung

ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup. Contoh: Dongeng “Si

Malin Kundang”.

b. Unsur - Unsur Intrinsik Dongeng

Ada 7 unsur intrinsik dongeng antara lain :

1. Tema

Tema adalah ide atau gagasan yang mendukung tempat utama

dalam pikiran pengarang dan sekaligus menduduki tempat utama

dalam cerita

2. Tokoh

Orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif / drama yang

oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tentang yang diekspresikan dalam ucapan serta apa

yang dilakukan dalam tindakan.

Page 120: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

3. Penokohan / perwatakan

Penokohan berkaitan dengan bagaimana sifat-sifat tokoh itu

digambarkan dalam cerita oleh pengarang.

4. Latar / setting

Latar adalah segala keterangan , petunjuk pengaluran yang

berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana.

5. Alur / plot

Plot atau alur adalah sambung-sinambungnya periristiwa

berdasarkan hukum sebab akibat.

6. Sudut Pandang / Point of View

Sudut Pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya

terhadap cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.

7. Amanat

Amanat adalah pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada

pembaca.

E. MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran konvensional

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan (7menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Pra Kegiatan

a) Pelajaran dimulai dengan membaca doa

yang dipimpin oleh salah satu siswa.

b) Guru membuka pelajaran dengan salam

dan menanyakan kabar siswa.

c) Guru mempresensi siswa yang hadir.

d) Guru memberi semangat sebelum

belajar.

Religius

Religius

Jujur

Aktif

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Awal

Page 121: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

a) Apersepsi

Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa.

b) Guru menyampaikan indikator

pembelajaran.

Aktif

Berani

Percaya Diri

Tanya Jawab

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Inti

No Langkah Kagiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Eksplorasi (20 menit)

a. Guru memberikan penjelasan materi

dongeng.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

c. Guru memberikan beberapa contoh

dongeng.

d. Guru memberikan penjelasan tentang

jenis-jenis dongeng.

Teliti

Menghargai

Ceramah/Klasikal

Ceramah/Klasikal

2. Elaborasi (20 menit)

Untuk menguatkan keterampilan

membaca, guru memberikan sebuah cerita

dongeng dengan kegiatan kelompok,

aturan main sebagai berikut :

- Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok secara heterogen.

- Guru memberikan sebuah cerita

dongeng.

- Guru memberikan lembar kerja siswa

untuk dikerjakan bersama kelompok.

- Setiap kelompok secara bergiliran

menyampaikan hasil jawaban di depan

kelas.

- Masing-masing siswa memperhatikan

Teliti

Tanggung

jawab

Ceramah/klasikal

Page 122: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

jawaban dari setiap kelompok jika ada

yang berbeda, maka harus membrikan

komentar yang benar.

3. Konfirmasi (13 Menit)

a) Guru memberikan evaluasi mengenai

kegiatan cerita anak (dongeng) pada

tahap elaborasi.

b) Guru memberikan feedback berupa

pertanyaan mengenai materi yang telah

disampaikan.

Aktif

Menerima

pendapat

Berani

Percaya diri

Ceramah/klasikal

Tanya Jawab

3. Penutup (10menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Simpulan

Bersama siswa guru menyimpulkan

pelajaran yang sudah dipelajari.

Aktif

Berani

Tanya Jawab

Ceramah

2. Evaluasi

Guru memberikan evaluasi kepada siswa

berupa beberapa pertanyaan dalam bentuk

soal essay.

Aktif

Teliti

Tanya Jawab

3. Refleksi

a) Siswa memberikan kesan dan pesan

tentang pembelajaran yang telah diikuti.

b) Guru memberikan penghargan (bintang)

kepada siswa karena sudah belajar

dengan aktif, rapi dan rajin.

Aktif

Demokrasi

Percaya Diri

Tanya Jawab

4. Penutup

a) Bersama siswa, guru berdoa untuk

mengakhiri pelajaran.

Religius Ceramah

Page 123: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

b) Guru mengucapkan salam, menutup

pelajaran.

G. SUMBER BELAJAR

Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V (Empat).

H. PENILAIAN

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Mengemukakan watak

tokoh utama dalam

dongeng.

Membandingkan watak

yang dimiliki setiap tokoh

dalam dongeng

Menjelaskan peristiwa

yang terjadi dalam

dongeng.

Tes

&

Non Tes

Tulisan

&

Lisan

Terlampir

Mengetahui, Jakarta, 3 Mei 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lulu Farida, S.Pd.I Eva Septi Mauliddyana

NIM. 1110018300029

Mengetahui,

Kepala SD Putra Jaya Depok

M. Lutfi, S.Pd.I

Page 124: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Bacalah penggalan dongeng di bawah ini!

Di sebuah telaga di tengah hutan yang rindang terlihat seekor bebek yang

sedang berenang. Bebek tersebut terlihat asyik berenang di pinggir telaga seorang

diri. Sesekali kepalanya masuk ke dalam air. Bebek senang sekali berada di telaga

itu karena banyak makanan berupa ikan-ikan kecil.

Tiba-tiba ada seekor bangau yang datang menghampirinya. “Hei, Bebek.

Hati-hati kalau mencari makan di sini. Tempat ini banyak buayanya!” seru

Bangau. “Ah yang benar saja. Kok, aku tidak pernah bertemu buaya?” tanya

Bebek heran. Akhirnya Bangau mengarang sebuah cerita bahwa beberapa hari

yang lalu ada bebek yang dimakan buaya di telaga itu. Bebek pun ketakutan dan

segera meninggalkan telaga itu.

Setelah Bebek pergi dari tempat itu, Bangau segera masuk ke telaga dan

berenang-renang. “Mudah sekali dia tertipu,” gumam Bangau sambil tersenyum

senyum. Sekarang Bangau bebas mencari makan di telaga. Tidak ada lagi yang

akan

mengganggunya. Bangau pun tertawa senang.

Ternyata, ada seekor burung Kutilang yang melihat perbuatan Bangau dari

atas pohon. Burung Kutilang pun akhirnya menegur Bangau. “Hei, bangau!

Mengapa kamu menipu bebek?” tanya Kutilang. “Biar saja. Aku tidak ingin

makanan yang ada di telaga ini cepat habis,” sahut Bangau. Bangau pun melarang

Kutilang ikut campur dengan urusannya itu.

Esok harinya, Bangau melihat seekor angsa dan anak-anaknya di telaga.

Ternyata, mereka sedang mencari makan. Bangau pun mengahampiri angsa dan

menceritakan kebohongan tentang buaya pemangsa di telaga itu. Begitulah, setiap

ada binatang yang mencari makan di telaga itu, Bangau selalu menipunya.

Tanpa sepengetahuan Bangau, Kutilang yang selalu memperhatikannya

menceritakan perbuatan Bangau pada Buaya. Kutilang ingin membuat Bangau

menjadi jera. Setelah mendengar cerita Kutilang, diam-diam Buaya pergi ke

telaga tempat tinggal Bangau. Ia ingin membuktikan cerita Kutilang. Buaya

Lampiran 14

Page 125: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

bersembunyi diantara semak-semak yang tumbuh subur. Suatu ketika akhirnya

Buaya mendapatkan bukti atas cerita Kutilang.

Buaya pun masuk ke telaga. Begitu mendengar suara Buaya, Bangau

langsung menoleh ke belakang. Ia terkejut dan gemetar saat melihat Buaya sudah

membuka mulutnya, seolah-olah akan memangsanya. Bangau pun menjerit

ketakutan dan meminta maaf pada Buaya. Buaya pun memaafkan Bangau asal

Bangau tidak mengulangi perbuatannya. Akhirnya, telaga itu kembali ramai oleh

binatang-binatang yang ingin mencari makan.

(Dikutip dari “Cerita Binatang Bangau dan Buaya Telaga”)

Page 126: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Kelas :

__________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. a. Siapakah tokoh utama dalam dongeng “Bangau dan Buaya Telaga”?

b. Bagaimanakah watak yang dimilikinya serta pada cerita diatas pada saat

apa watak itu dimunculkan!

2. a. Siapa saja tokoh dalam dongeng “Bangau dan Buaya Telaga”?

b. Bagaimanakah watak yang dimiliki pada setiap tokoh dan berikan contoh

peristiwa yang memunculkan perbedaan watak pada setiap tokoh!

3. Jelaskan urutan peristiwa di dalam donegng “Bangau dan Buaya Telaga” ?

Lampiran 15

Page 127: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

EVALUASI

Nama :

No. Absen :

Kelas :

______________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan tokoh ?

2. a. Jelaskan watak yang dimiliki setiap tokoh!

b. Peristiwa yang memunculkan watak setiap tokohnya !

3. Jelaskan apa yang dimaksud suatu peristiwa yang terdapat dalam sebuah

dongeng !

4. Tunjukkan peristiwa di dalam dongeng yang memperlihatkan kebohongan

bangau !

Lampiran 16

Page 128: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : V (Lima)/ 1 (Satu)

PERTEMUAN KE- : 2

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 Menit

STANDAR KOMPETENSI : (Membaca) Memahami teks dengan

membaca sekilas, membaca memindai, dan

membaca cerita

anak

A. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

1. Menemukan amanat yang terkandung dalam teks cerita anak (dongeng).

2. Menjawab pertanyaan berdasarkan isi teks cerita anak (dongeng).

3. Menganalisis isi dongeng yang telah dibaca ke dalam bentuk tulisan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penyampaian materi dan penugasan, siswa dapat menemukan

amanat yang terkandung dalam teks cerita anak (dongeng).

2. Melalui metode penugasan secara individual, siswa dapat menjawab

pertanyaan berdasarkan isi teks cerita anak (dongeng).

3. Melalui metode penugasan secara individual, siswa dapat menganalisis isi

dongeng yang telah dibaca ke dalam bentuk tulisan

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pokok

Cerita Anak (dongeng)

Materi Ajar

1. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang

dari sebuah karya sastra. Amanat dapat berupa pesan moral.

2. Kesimpulan adalah mengambil inti atau pokok-pokok yang

diuraikan dalam karangan atau cerita.

Lampiran 17

Page 129: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

E. MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran konvensional

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan (7menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Pra Kegiatan

a) Pelajaran dimulai dengan membaca doa

yang dipimpin oleh salah satu siswa.

b) Guru membuka pelajaran dengan salam

dan menanyakan kabar siswa.

c) Guru mempresensi siswa yang hadir.

d) Guru memberi semangat sebelum

belajar.

Religius

Religius

Jujur

Aktif

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Awal

a) Apersepsi

Guru melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai materi pertemuan

sebelumnya.

b) Guru menyampaikan indikator

pembelajaran.

Aktif

Berani

Percaya Diri

Tanya Jawab

Ceramah/Klasikal

2. Kegiatan Inti

No Langkah Kagiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Eksplorasi (18 menit)

a. Guru menjelaskan cara menemukan

amanat yang terkandung dalam teks

cerita dongeng dan cara menganalisis

isi teks cerita dongeng.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

c. Selanjutnya, guru membagi diswa ke

dalam 5 kelompok.

d. Guru memberikan cerita dongeng

kepada setiap kelompok.

Teliti

Menghargai

Gemar

membaca

Komunikatif

Ceramah/Klasikal

Ceramah/Klasikal

Page 130: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

2. Elaborasi (25 menit)

a. Guru memberikan lembar kerja siswa

untuk di diskusikan bersama

kelompoknya.

b. Memanggil beberapa siswa untuk

menyampaikan hasil tugas kelompok di

depan kelas.

c. Tiap siswa menyampaikan hasil tugas

kelompok di depan kelas

Demokratis

Aktif

Menghargai

Kegiatan Individu

3. Konfirmasi (10 Menit)

a) Guru memberikan evaluasi mengenai

kegiatan cerita berantai pada tahap

elaborasi.

b) Guru memberikan feedback mengenai

materi yang telah disampaikan.

Aktif

Berani

Percaya diri

Ceramah/klasikal

Tanya Jawab

3. Penutup (10menit)

No Langkah Kegiatan Nilai Karakter Metode/Teknik

1. Simpulan

Bersama siswa guru

menyimpulkan

pelajaran yang sudah dipelajari.

Aktif

Berani

Tanya Jawab

Ceramah

2. Evaluasi

Guru memberikan evaluasi

kepada siswa berupa beberapa

pertanyaan dalam bentuk soal

essay.

Aktif

Teliti

Percaya Diri

Tanya Jawab

3. Refleksi

a) Siswa memberikan kesan dan

pesan tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

b) Guru memberikan penghargan

Aktif

Demokrasi

Percaya Diri

Tanya Jawab

Page 131: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

(bintang) kepada siswa karena

sudah belajar dengan aktif,

rapi dan rajin.

4. Penutup

a) Bersama siswa, guru berdoa

untuk mengakhiri pelajaran.

b) Guru mengucapkan salam,

menutup pelajaran.

Religius Ceramah

G. SUMBER BELAJAR

Buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V (Lima).

H. PENILAIAN

No. Indikator Teknik Bentuk Instrument penilaian

1.

2.

3.

Menemukan amanat

yang terkandung

dalam teks cerita

rakyat.

Menjawab

pertanyaan

berdasarkan isi teks

cerita anak

(dongeng).

Menganalisis isi

dongeng yang telah

dibaca ke dalam

bentuk tulisan

Tes

&

Non Tes

Tulisan

&

Lisan

Terlampir

Page 132: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Mengetahui, Jakarta, 14 Mei 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Lulu Farida, S.Pd.I Eva Septi Mauliddyana

NIM. 1110018300029

Mengetahui,

Kepala SD Putra Jaya Depok

M. Lutfi, S.Pd.I

Page 133: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Bacalah penggalan dongeng di bawah ini!

Di sebuah hutan yang rindang dan damai hiduplah seekor burung merak. Dia

bertubuh bersih dan berbulu indah. Si Merak berjalan melenggak-lenggok

memamerkan keindahannya. Dia sangat bangga akan keindahan bulu yang ia miliki

itu. Tetapi Si Merak mempunyai sifat yang tidak baik yaitu sombong.

Suatu hari penghuni hutan yang lainnya mengajak Si Merak untuk bermain

bersama. Tetapi merak yang sombong itu tidak mau bermain dengan mereka. Dia

merasa hewan lain tidak pantas untuk bermain dengannya karena dia adalah hewan

yang cantik dan indah. Merak pun akhirnya meningggalkan teman-teman yang

mengajaknya bermain.

Suatu ketika datanglah seorang pemburu. Diam-diam si pemburu memasang

perangkap di dalam hutan. Pemburu berharap perangkapnya dapat menangkap Si

Merak. Saat itulah Si Merak lewat. Si Merak berjalan melenggak-lenggok dengan

sombongnya. Keadaan hutan saat itu sepi sekali. Tak ada satupun penghuni hutan

yang berada di sekitar situ.

Tanpa disadari Si Merak menginjak perangkap yang dipasang oleh pemburu.

Si Merak terperangkap dalam perangkap. Dia terkejut dan berteriak meminta tolong.

Penghuni hutan yang mendengar teriakan Si Merak dengan cepat segera

menghampirinya. Mereka pun berusaha menolong Si Merak. Karena menolong Si

Merak, Si Landak pun terkena perangkap dan akhirnya terluka.

Si Merak merasa tidak enak hati kepada Si Landak yang terluka karena

berusaha menolongnya. Si Merak pun sadar bahwa kesombongannya bisa merugikan

dirinya sendiri dan teman-temannya. Akhirnya Si Merak meminta maaf pada teman-

temannya. Dia berterima kasih karena mereka sudah mau menolongnya. Mulai saat

itu dia mau bermain dengan teman temannya dan tidak sombong lagi. Mereka hidup

rukun dan damai di hutan itu.

(Dikutip dari “Cerita Akibat Dari Kesombongan”)

Lampiran 18

Page 134: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

LEMBAR KERJA SISWA

Nama Kelompok : 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Kelas :

__________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Akibat Dari

Kesombongan” !

2. Mengapa bangau berbicara bohong kepada bebek bahwa beberapa hari yang

lalu ada bebek yang dimangsa oleh buaya telaga ?

3. Mengapa Merak berteriak meminta pertolongan sehingga membuat teman-

temannya cepat menolong Merak?

4. Apa yang terjadi ketika Merak diajak bermain bersama oleh temannya?

5. Ceritakan kembali isi dongeng “Akibat Dari Kesombongan” secara singkat

dan jelas!

Lampiran 19

Page 135: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

EVALUASI

Nama :

No. Absen :

Kelas :

___________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan amanat yang terdapat dalam dongeng ?

2. Tuliskan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Akibat Dari

Kesombongan” !

3. Apakah yang terjadi ketika Merak diajak bermain bersama oleh temannya?

4. Bagaimana yang dialami Si Landak saat menolong Si Merak ?

5. Ceritakan kembali isi dari dongeng “Akibat Dari Kesombongan” secara singkat

dan jelas!

Lampiran 20

Page 136: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

(Gambar 1) (Gambar 2)

(Gambar 3)

Lampiran 21

Page 137: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Teks Cerita Dongeng

( Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol )

Bacalah Penggalan Dongeng Di Bawah Ini!

Pada saat musim gugur, pohon-pohon menjatuhkan daunnya, bunga-bunga

beguguran, serasa sangat indah pemandangan yang ada di hutan rimba tersebut.

Disamping bunga dan daun, buah-buahan yang ada dari pohon pun juga berjatuhan

dimana-mana, makanan yang sangat melimpah untuk para penghuni hutan.

Seekor belalang berwarna hijau, duduk santai di bawah pohon sambil

bernyanyi merdu riang menikmati makanan yang disediakan oleh hutan untuk

dirinya. Ketika sedang asiknya bernyanyi, belalang melihat teman kecilnya, si semut

hitam lewat di dekatnya. Awalnya belalang hanya saling bertegur sapa, namun si

semut mondar-mandir di hadapan belalang lebih dari sepuluh kali sambil membawa

makanan, belalang pun mengajak semut hitam untuk menemaninya bernyanyi.

“Hai teman kecilku! kesinilah temani aku bernyanyi meramaikan suasana hutan yang

sedang bergembira ini.”

“Tidak bisa, ada pekerjaan yang harus aku kerjakan.”

“Kerja apa? saat ini kita punya banyak makanan melimpah di hutan. Aku duduk

bersantai seperti ini saja, semua makanan akan datang padaku haha.”

“Kau tak akan mengerti belalang.”

“Ya sudah terserah kau, dasar keras kepala!”

Si semut pun melanjutkan pekerjaannya, membawa makanannya ke arah

rumah semut. Sedangkan belalang berpindah tempat yang agak jauh dari semut, agar

belalang tidak bisa melihatnya. Makan dan bernyanyi adalah kegiatan yang selalu

Lampiran 22

Page 138: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

dilakukan oleh belalang selama musim gugur, belalang tidak memperdulikan tentang

musim kedepannya. Sedangkan semut tetap sibuk dengan pekerjaannya.

Tiba-tiba tanpa perhitungan si belalang, musim salju pun tiba. Semua

tumbuhan layu dan tidak ada tumbuhan yang bisa menghasilkan makanan untuk

penghuni hutan. Semua makanan di hutan habis tidak bersisa, akibatnya belalang pun

mati kelaparan. Sebelum kematiannya, belalang melihat rumah semut yang sudah

banyak cadangan makanan dan belalang pun menyadari jika semut sebelumnya telah

mempersiapkan akan datangnya musim salju ini. Semut bekerja keras untuk

menyiapkan cadangan makanan untuk melewati musim salju tersebut. Pada akhirnya

semut dapat melewati musim salju dan melihat musim semi hadir di hutan rimba

tanpa temannya belalang.

(Dikutip dari “Cerita Belalang dan Semut”)

Page 139: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Teks Cerita Dongeng

( Post Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol )

Bacalah Penggalan Dongeng Di Bawah Ini!

Sang Raja hutan “Singa” ditembak pemburu, penghuni hutan rimba gelisah. Mereka

tidak mempunyai Raja lagi. Tak berapa lama seluruh penghuni hutan rimba

berkumpul untuk memilih Raja yang baru. Pertama yang dicalonkan adalah Macan

Tutul, tetapi macan tutul menolak. “Jangan, melihat manusia saja aku sudah lari

tunggang langgang,” ujarnya. “Kalau begitu Badak saja, kau kan amat kuat,” kata

binatang lain. “Tidak-tidak penglihatanku kurang baik, aku telah menabrak pohon

berkali-kali”. “Oh mungkin Gajah saja yang jadi Raja, badan kau kan besar..”, ujar

binatang-binatang lain. “Aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku amat lambat, sahut

gajah.

Binatang-binatang masih bingung, mereka belum menemukan raja pengganti. Ketika

hendak bubar, tiba-tiba kera berteriak, “Manusia saja yang menjadi raja, ia kan yang

sudah membunuh Singa”. “Tidak mungkin, “jawab tupai.

“Coba kalian semua perhatikan aku, aku mirip dengan manusia bukan? maka akulah

yang cocok menjadi raja, “ujar kera. Setelah melalui perundingan, penghuni hutan

sepakat Kera menjadi raja yang baru. Setelah diangkat menjadi raja, tingkah laku

Kera sama sekali tidak seperti Raja. Kerjanya hanya bermalas-malasan sambil

menyantap makanan yang lezat-lezat.

Penghuni binatang menjadi kesal, terutama srigala. Srigala berpikir, “bagaimana si

kera bisa menyamakan dirinya dengan manusia ya?, badannya saja yang sama, tetapi

otaknya tidak”. Srigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap kera. “Tuanku, saya

menemukan makanan yang amat lezat, saya yakin tuanku pasti suka. Saya akan

antarkan tuan ke tempat itu,” ujar srigala. Tanpa pikir panjang, kera si raja yang baru

saja pergi bersama srigala.

Lampiran 23

Page 140: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Di tengah hutan, teronggok buah-buahan kesukaan kera. Kera yang tamak langsung

menyergap buah-buahan itu. Ternyata, si kera langsung terjeblos ke dalam tanah.

Makanan yang disergapnya ternyata jebakan yang dibuat manusia. “Tolong! Tolong,”

teriak kera, sambil berjuang keras agar bisa keluar dari perangkap.

“Hahahaha! Tak pernah ku bayangkan, seorang raja bisa berlaku bodoh, terjebak

dalam perangkap yang dipasang manusia, Raja seperti kera mana bisa melindungi

rakyatnya,” ujar srigala dan binatang lainnya. Tak berapa lama setelah binatang-

binatang meninggalkan kera, seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada kera

di dalamnya, ia langsung membawa tangkapannya ke rumah.

(Dikutip dari “Cerita Kera Jadi Raja”)

Page 141: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

SOAL PRE TEST

Nama :

No. Absen :

Kelas :

____________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. a. Siapa saja tokoh yang terdapat dalam dongeng “Belalang dan Semut” ?

b. Bagaimana watak yang dimilikinya dan ceritakan watak tersebut dimunculkan!

2. Mengapa semut selalu mengumpulkan makanan yang bayak?

3. Apa yang dilakukan belalang sebelum mengetahui bahwa dia akan mati pada

musim salju?

4. Apa yang terjadi pada belalang ketika musim salju datang ?

5. Sebutkan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Belalang dan Semut”!

6. Ceritakan kembali isi dari dongeng “Belalang dan Semut” secara singkat dan

jelas!

Lampiran 24

Page 142: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

SOAL POST TEST

Nama :

No. Absen :

Kelas :

____________________________________________________________________

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. a. Siapa saja tokoh yang terdapat dalam dongeng “Kera Jadi Raja”?

b. Bagaimana watak yang dimilikinya dan ceritakan watak tersebut dimunculkan!

2. Mengapa kera dapat diangkat menjadi raja?

3. Apa yang dilakukan kera saat diangkat menjadi raja?

4. Apa yang terjadi ketika memakan buah-buahan yang berada di tengah hutan ?

5. Sebutkan amanat yang terkandung dalam teks dongeng “Kera Jadi Raja”!

6. Ceritakan kembali isi dari dongeng “Kera Jadi Raja” secara singkat dan jelas!

Lampiran 25

Page 143: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Pretest Posttest 1 AA 62.5 67.5 2 AB 50 82.5 3 AC 77.5 57.5 4 AD 47.5 72.5 5 AE 67.5 80 6 AF 67.5 80 7 AG 40 62.5 8 AH 57.5 82.5 9 AI 55 70 10 AJ 57.5 65 11 AK 62.5 70 12 AL 60 75 13 AM 60 72.5 14 AN 50 75 15 AO 57.5 72.5 16 AP 65 75 17 AQ 62.5 77.5 18 AR 72.5 67.5 19 AS 60 72.5 20 AT 55 80 21 AU 62.5 67.5 22 AV 60 70 23 AW 67.5 77.5 24 AX 67.5 82.5 25 AY 72.5 82.5 26 AZ 60 75 27 BA 65 77.5 28 BB 70 77.5 29 BC 67.5 77.5 30 BD 60 75 31 BE 57.5 72.5

Jumlah 1897.5 2292.5 Rata-rata 61.20 73.95

Lampiran 26

Page 144: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Pretest Posttest 1 AA 52.5 67.5 2 AB 75 62.5 3 AC 47.5 82.5 4 AD 50 60 5 AE 60 85 6 AF 65 72.5 7 AG 57.5 55 8 AH 57.5 67.5 9 AI 50 62.5 10 AJ 60 65 11 AK 50 70 12 AL 57.5 67.5 13 AM 55 65 14 AN 50 67.5 15 AO 62.5 70 16 AP 67.5 67.5 17 AQ 60 75 18 AR 52.5 72.5 19 AS 62.5 60 20 AT 70 60 21 AU 50 67.5 22 AV 62.5 65 23 AW 70 72.5 24 AX 62.5 85 25 AY 70 77.5 26 AZ 57.5 72.5 27 BA 60 70 28 BB 67.5 72.5 29 BC 67.5 75 30 BD 65 70 31 BE 55 65

Jumlah 1850 2147.5 Rata-rata 59.67 69.27

Lampiran 27

Page 145: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Gambar Proses Pembelajaran Kelas Kontrol dan Eksperimen

SD Putra Jaya Depok

Pretest kelas Eksperimen Pretest Kelas Kontrol

Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi DRTA (Kelas Ekperimen)

Lampiran 28

Page 146: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Proses Pembelajaran dengan Perlakuan Model Konvensional (Kelas Kontrol)

Kegiatan Posttest kelas Eksperimen

Page 147: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Kegiatan Posttest kelas Eksperimen

Page 148: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

Nama

NIM

Jur/Fak

Judul skripsi

UJI REFEREI{SI

Eva Septi Mauliddyana

1110018300029

PGMI / Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

"Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reucling Thinking

ctivity terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Dongeng

ada Siswa Kelas V SD Putra Jaya Depok"

A

P

No Judul Buku dan Nama PengarangParaf Dosen

Pemlimbing

1

Henry Guntur Tarigan, lulenulis Sebogai Sucrtu Keterampilan

Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008)

liN2

Farida Rahim, Pengojaran

(Jakarta: Bumi Aksara, 2011)

lvlembaca di Sekolah Dasar, MIJ

Henry Guntur Tarigan, Julembaca Sebctgai Suatu

Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008)

I ),

CY\

4

fuIeningkatkan

clon Aplikasi,

Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet,

Keterampilan berbahqsa Indonesia (teori

(Bandung: Karya Putra Darw ati,2012)

, {/s?"-t'

5Subana dan Sunarti, Strotegi Belcjor Mengajar Bahasa

Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia, 2000)lt

O{r

6Dalman, Keterantpilan Membaccr, (Jakafia: Rajar,vali Press,

2013)

t1,4

L'-W)'

1Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelojaron

fuIembaca, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011)

lrX,tlL/

8Novi Resmini, dkk, Membaca Dan fuIerutlis di SD Teori tlan

pengajcn'annya, (Bandung: UPI Press, 2006)

I ),,,

Cf)\^'

Page 149: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

9Burhan El Fanany, Teknik llembaca Cepat Trik Efektif

fu[embacq 2 Delik ] Hqlomon (Yog.v--akarta: Araska.2012) fit;t,-/

l0Djamarah Syailul

Rineka Cipta, Cet.

Bahri, Psikologi

3, 201l)

Belajar, (Jakarta: PT.-{),( i: ^i.

llIskandaru,assid dan Dadang Sunendar, Sn'atugi Pembelcjctron

Bahaso, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, Cet. 3,2011)

/,,t.rl(.,' \

t2A.M Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengcjar,

(Jakarta:Rajawali Pers, 20 1 I ) &t3

Nurhadi, Bagaimana Cara Meningkatkan Kernampuan

Membqca?, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005)l't,t

N,L14

lrttp ://www.kaj ianteori .com/20 | 3 103/pengertian-dongeng-

defi ni si-dongeng-menurut-ahli. html(,

/"r/'l\\,/ \

15Burhan Ntrrgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahuman

Slstra Anak, (Yogyakarta: BPFE, 2An) ,1

t6

Sihabudin d(<k, Bahasa Indonesia 2, (Learning

Program For Islamic Schools Pendidikan Guru

Ibtidaiyah, 2009), Edisi Pertama, Paket 8-i4

Assistance

Madrasah k17

Wina Sanjaya, Srrategi Pembelajco'un Berorientctsi Stctnclcu'

Proses Pendidiknn, (Jakarta: Kencana, 2013) Jkl8

Abdul Majid, Strategi Pembelajctran, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,2013) .Q4

l9Martinis Yatim, Strategi & Metode dalam Model

Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group ,2A13) **

20Hamruni, S tr at e gi P e m b e I aj crr an, (Y o gyakarta: Insan Madani,

201 1) ,A^21

Yunus Abidin, Pernbelajaran Mernbaca Berbasis Pencliclikun

Karokter, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012)j\,-^

22Sukardi, Metoelologi Peneliticrn Penclidikcur. (Jakarla: Bumi

Aksara,2010){,t I

5A} l-

23 Sugiyono, Metode Penelitiun Kuantitctti/, Kuulitatif, clan r.V1:

Page 150: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

R& D, (Bandung: Alfabeta, 2010)

24Zainal Arit'in, Penelitian Pendiclikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,20ll);i\

.- L\-

25Suharsimi Arikunto, Proseclur Penelitian: Suatu Pendekatan

Prqktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), ed. Revisi IV, cet. 13..-t - I

I -l

26Riduwan, Belcjar Mudah Penelitian untuk Guru Karytov,an

dan Peneliti Pemula, (Bandung : Alfabeta, 20A9)

[:iAt" X,l'-L,-', r

27Rurhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelojaran Buhasa

Berbasis Kompetensi, (Yogyakarla: BPFE-Yogyakarta, 2010)

t tl, I tl,,' l_/ )\

28

Juanim, Modul Praktika i{etode Penelition; Pengolahctn Data

.SP,S,S, (Bandung: Prodi. Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Pasundan, 2009)

22 November 2014

NIP :19771030 200801 2 009

Page 151: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda Na 95 Ciputat 15112 lndonesia

No. Dokumen FITK-FR.AKD.O81

FORM (FR)

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Uri.0l/F.l/KM.01 .31............ 12014Larnp. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Jakarta. 12 F ebruart 201 4

Saudara untuk menjadi pembimbing I/ll

Kepada Yth.

Rosida Erorvati, M.HumPembirrrbing SkripsiFakultas ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif f lidayatullahJakarta.

A,s s alamu' alaikum wr.w b.

Dengan ini diharapkan kesediaan(rnateri/teknis) penu I isan skripsi nrahasiswa:

Nama : Eva Septi Mauliddyana

NIM :1110018300029

Jurusan : Pendiclikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Senrester :Vlll.lLrclLrl Skripsi : Pengaruh Perrerapan Strategi Directed llacrtlirtg Thinking Acrit'ir,t'

(DRl'AI'i'erhadap Keterarnpilan Metrbaca l)etnaharratt Dongeltg

Pada Kelas V SD PLrtra.[aya Depok

JLrdtrltersebut telah disetLrjui oleh Jurusan vang bersangkutan pada tanggal l0 FebrLrari2014

, abstraksi/outline terlarnpir. Sauclara dapat melakultan perubahan redaksional pada judLrl

tersebut. Apabila perubahan substausial dianggap perlu, molron pembirnbing menglrubr-rngi

Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat

diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas pprhatian dan ker-ja sarra Saudara, kanri ucapkarr terima kasih.

I|/a s s o I u nu' u I u i ku m vvr.v, b.

a.n. DekanKa.jLrr PGMI

oaQ!!!,Dr. F-ar-rzan. M.ANrP. 1916t101 200101 I 0t

Terlbusan:l. Dekan FI'II(2. Mal-rasiswa vbs.

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Page 152: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

rS :::::::::.W4

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H Juanda No 95 Ciputal 15412 lndonesia

Nomor : Un.01/FI./KM.01.31 l!!.?..1201 1

Larnp. : ......Hal : Observasi

Nama

NIM

FORM (FR)

: Eva Septi Mauliddyana

:1110018300029

No Dokumen : FITK-FR-AKD-066

Tgl Terbil l Maret 2010

Jakarta, l5 April 2014

Kepada Yth.

SD Putra Jaya Depok

As s u la mu' a I a i kunt y, r. w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Jurusan /Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Semester : VIII

adalah benar rnahasidwa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tJIN SyarifHidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penulisan Skripsi yang berjudul "PengaruhPenerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) TerhadapKeterampilan Membaca Pemahaman Dongeng Pada Siswa Kelas V SD Putra JayaDepok", mahasisrva tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Olelr karena itrr,karni mohon kesediaan Saudara untuk rrenerima mahasiswa tersebut dan memberikanbantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara karri ucapkan terirna kasih.

lilassa lamu' al a iktm wr.w b.

a.n. Dekan

M.A107 200701 I 013

Tembusan:Dekan Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan

No. Revisi: : 01

Hal . 111

SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

ffiffi,,,4;

Page 153: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl lr H Juanda No 95 Ciputal 15412 lndonesia

FORM (rR)

No Dokumen : FITK-FR-AKD-082

igiTerbir ,ttvtaretZOtONo. Revisi: : 01

1t1Hal

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.O liF. 1/KM.0 I .3 I )l\.?..12012Larnp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Jakafia, 2 I April 201 4

Kepada Yth.

SD Putra Jaya DepokdiTempat

A.s s a I a mu' a I a i ku nt t", r.-n, b.

Dengan hormat karni sampaikan bahwa,

Nama : Eva Septi Mauliddyana

r 1 r0018300029

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

VIII

Pengaruh Penerapan Strategi Direcled Reacling Thinking Actit,ity (DRTA)

Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Dongeng Pada Sisrva Kelas

V SD Putra Jaya Depok

adalah benar r.naltasiswa/i FakLrltas ilmu'Ialbiyah dan Kegurr-ran UIN.lakarta yang sedang

rlenyLlsun skripsi, dan akan nrengadalian penelitian (riset) di instansiisekolahinradrtrsah

yang SaLrdara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan

penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sarna Saudara, kami ucapkan terirna kasih.

Wassalamu' ataikum wr.wb.

a.n. DekanKaiLrr PGMI

48!.!.!.\,Dr. Fauzano M.A

, xrp.19761107 200701 I 013Tembusan:

l. Dekan FII K). Penrbantu Dekan Bidang Akademiki. Mahasiswa yang bersangkutan

Page 154: PENGARUH PENERAPAN STRATEGI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27731/1/EVA... · Jalan Pertengahan Rt. 001/ Rw.003 No. 47 A, Kel. Cijantung,

SEI(OLAH PUTRAJAYAIi K H. Atd@tu No, 14 I&,!J.!rK&DS6t ln4Jl'nr lur''_6la"lr marl.Flasn*.rrlr4,rh$mL,

YAYASA]Y PUTRA JAYASEKOLAH DASAR PUTRA JAYANomor Identitas Sekolah : 103150, Nomor Statistik Sekolah: i020266i0002Nomor Pokok Sekolah Nasional .20228899

STATUS AI(REDITASI "A'JI. K.H. Abdurrahman No.24 Pondok Jaya Cipayung Kota Depok 1643ITelp. (021) 776 39'ts

Pondok laya, 25 Nopember 2014

NomorLamp.Perihal

: 421.2lA30lXIl2A14:-: Surat Keterangan Penelitian

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Putra Jaya, menerangkan bahwa :

Nama : Eva Septi MauliddyanaNomor induk Mahasiswa . 1110018300029Program Studi :PGMI

Nama tersebut diatas telah mengadakan observasiipenelitian di SD Futra Jaya dalam rangkapenyusunan skripsi pada bulan Mei 2014.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

at Kami,olah

i..1t-

:1...' ''

*