pengaruh penerapan edp audit, kompetensi...

123
PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP TINGKAT MATERIALITAS DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : RIZAL PAHLAWI NIM: 206082004007 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: donhi

Post on 26-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI DAN

INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP TINGKAT

MATERIALITAS DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

RIZAL PAHLAWI NIM: 206082004007

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah

sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum

perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara

berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari

pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika timbul

berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang

modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan

berkembang. Berdasarkan keterangan tersebut, dari profesi akuntan publik

inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas

tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh

manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan,

sehingga masyarakat keuangan memperoleh informasi keuangan yang andal

sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.

Ada beberapa jenis auditor salah satunya adalah auditor eksternal atau

independen yang bekerja untuk kantor akuntan publik dan statusnya diluar

struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor eksternal

menghasilkan laporan atas financial audit atau audit laporan keuangan.

Pemeriksaan atas laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan

Page 3: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

2

keuangan yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan

dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Umumnya kriteria

yang dimaksud adalah standar akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip

akuntansi yang berterima umum. Hasil audit atas laporan keuangan adalah

opini auditor yaitu Unqualified Opinion, Qualified Opinion, Disclaimer

Opinion dan Adverse Opinion.

Seorang auditor eksternal harus memiliki keahlian yang memadai dalam

mengaudit laporan keuangan suatu perusahaan. Keahlian atau kompetensi

auditor dapat ditentukan oleh tiga faktor yaitu:(1) pendidikan universitas

formal untuk memasuki profesi , (2) pelatihan praktik dan pengalaman dalam

auditing, dan (3) mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan selama karir

profesional auditor. Auditor eksternal harus memiliki pengetahuan audit yang

cukup. Pengetahuan (knowledge) itu penting untuk dapat memahami relevansi

dan keandalan informasi yang diperoleh. Selanjutnya informasi tersebut

menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan opini audit. Independensi

adalah syarat utama agar laporan audit objektif. Kompetensi saja tidak cukup,

karena auditor juga harus bebas dari pengaruh klien dalam melaksanakan audit

serta dalam melaporkan temuan-temuannya (Boynton, 2006).

Memasuki era modern, dimana perkembangan teknologi informasi

bergerak cepat, banyak organisasi yang semakin bergantung pada teknologi

informasi (Information Technologi or IT) untuk menyimpan informasi dan

mendukung proses bisnis. Diseluruh dunia, termasuk Indonesia, sejumlah besar

data bisnis disimpan dalam bentuk data elektronik, bahkan dengan tidak

Page 4: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

3

disertai dokumen kertasnya (paperless documentation). Penggunaan sistem

akuntansi berbasis komputer untuk menggantikan sistem manual, secara

otomatis akan mengurangi atau bahkan meninggalkan dokumen konvensional

(hard copy) yang bersifat verifiable evidence, sehingga hard copy bukan lagi

menjadi bagian utama tujuan pencatatan. Dokumen tersebut digantikan dengan

sinyal kode binary digit dalam bahasa komputer yang intangible.

Teknologi informasi telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari

yang memungkinkan perdagangan, perniagaan dilakukan melalui media

elektronik. Aplikasi teknologi informasi yang baik dapat menyebabkan data

lebih cepat diproses dan terjaga akurasinya, disamping untuk menjaga

transparansi. Di lain pihak, aplikasi yang salah akan menyebabkan sistem tidak

dapat digunakan secara efektif dan efisien, serta dapat menimbulkan harapan

yang salah seperti adanya false sense of security.

Setelah komputer menjadi alat utama dalam pemrosesan data dan

penyediaan informasi untuk berbagai keputusan, sangat perlu bagi pengguna

sistem informasi berbasis komputer untuk mengendalikan pemakaian sistem

pengolahan data berbasis komputer tersebut secara lebih baik. Alasan utama

untuk sebuah manajemen sistem informasi yang efektif adalah:

1. Ketergantungan terhadap Sistem Informasi

Meningkatnya ketergantungan kepada sistem informasi sebagai akibat

penggunaan informasi dalam aktivitas sehari-hari.

Page 5: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

4

2. Business Driven Technology

Teknologi sistem informasi saat ini juga digunakan sebagai pendukung

(enabler) pencapaian strategi dan tujuan organisasi. Dampak potensial dari

perkembangan teknologi informasi yang mengubah secara dramatis

praktek organisasi dan bisnis yang ada saat ini, serta adanya kemungkinan

menciptakan peluang-peluang baru untuk pengurangan biaya karena

penggunaan teknologi informasi.

3. Ancaman terhadap Sistem Informasi

Meningkatnya kerentanan dan luasnya spektrum ancaman terhadap sistem

informasi, seperti cyber threats, hacker dan perang informasi (information

war)

4. Skala dan Biaya untuk Investasi Sistem Informasi

Skala investasi dan investasi yang diinvestasikan pada saat ini maupun

mendatang kepada sebuah sistem informasi sangatlah besar, sehingga

perlu dikelola dengan baik.

Teknologi akan mempengaruhi metode pengumpulan bukti audit.

Kebutuhan terhadap auditing terkomputerisasi yang dinamakan EDP

(Electronic Data Processing) atau PDE (Proses Data Elektronik) semakin

diperlukan agar tujuan audit dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Pelaksanaan audit EDP jauh lebih luas dibandingkan dengan auditing

konvensional karena pemeriksaan juga harus dilakukan terhadap integritas

yang terdapat dalam perangkat keras dan lunak, serta organisasi pelaksana EDP

dalam mencapai efisiensi dan efektivitas.

Page 6: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

5

Berdasarkan keterangan tersebut, dianjurkan bagi auditor mempelajari

keahlian baru untuk bekerja secara efektif dalam suatu lingkungan bisnis yang

terkomputerisasi untuk mereview teknologi komputer. Auditor harus

memahami dan mempertimbangkan sifat sistem EDP yang bisa mempengaruhi

sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern yang akan mempengaruhi

tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan.

Nilai laporan keuangan auditan terletak pada asumsi bahwa auditor

bersikap independen terhadap kliennya. Sikap independen auditor tidak hanya

dijalankan dalam fakta lapangan saja, akan tetapi harus ditujukan kepada

pengguna laporan keuangan. Disinilah sikap independen seorang auditor

eksternal sangat berperan dalam menilai kualitas dari laporan keuangan auditor.

Apabila seorang auditor tidak independen dalam hal memberikan opini audit

maka akan sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan yang disajikan,

karena tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Ketiga faktor tersebut, yaitu penerapan EDP (electronic data processing)

audit, kompetensi, serta independensi sangat dibutuhkan oleh seorang auditor

khususnya dalam mengaudit laporan keuangan. Karena apabila seorang auditor

tidak memiliki kompetensi yang memadai, maka dalam menjalankan auditnya

tidak akan berjalan secara maksimal, dan jika auditor tidak independen dalam

menjalankan tugasnya maka dapat dipengaruhi dalam memberikan opini audit.

Selain itu, untuk memudahkan auditor dalam menjalankan tugasnya dan untuk

mencegah auditor agar tidak melakukan kecurangan dalam hal memberikan

Page 7: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

6

pendapat atau opini audit, sangat dianjurkan bagi audior untuk mempelajari

keahlian baru, yakni EDP (Electronic Data Processing) audit.

Penelitian ini menjadi menarik, karena penulis menambahkan satu variabel

independen baru yakni EDP (Electronic Data Processing) audit kedalam

penulisan penelitian ini. Terdapat perbedaan terhadap penelitian sebelumnya,

yang dilakukan oleh Wahyudi (2006) yaitu pengaruh profesionalisme auditor

terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan. Pada

penelitian ini, penulis menambahkan variabel independen, yakni EDP audit.

Dimana EDP audit merupakan hal yang masih asing bagi sebagian auditor.

Selain hal tersebut, penelitian ini juga dilakukan pada KAP yang terdapat

di wilayah DKI Jakarta. Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar KAP

yang ada di Indonesia berkantor pusat di Jakarta, sehingga bisa mewakilkan

kondisi sebenarnya yang ada di KAP tersebut.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka judul yang diambil

adalah “Pengaruh Penerapan EDP (Electronic Data Processing) Audit,

Kompetensi, dan Independensi Auditor Terhadap Tingkat Materialitas

dalam Audit Laporan Keuangan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan electronic data processing audit berpengaruh terhadap

tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan?

Page 8: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

7

2. Apakah kompetensi auditor berpengaruh terhadap tingkat materialitas

dalam audit laporan keuangan?

3. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap tingkat materialitas

dalam audit laporan keuangan?

4. Apakah penerapan EDP audit, kompetensi, serta independensi auditor

secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam

audit laporan keuangan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mendapatkan bukti empiris dan menganalisis pengaruh

penerapan EDP audit terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan

keuangan.

b. Untuk mendapatkan bukti empiris dan menganalisis pengaruh

kompetensi auditor terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan

keuangan.

c. Untuk mendapatkan bukti empiris dan menganalisis pengaruh

independensi auditor terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan

keuangan.

d. Untuk mendapatkan bukti empiris dan menganalisis pengaruh

penerapan EDP audit, kompetensi, serta independensi auditor terhadap

tingkat materialitas laporan keuangan.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

8

2. Manfaat Penelitian

Tujuan lain dari dibuatnya penelitian ini adalah memberikan manfaat

terhadap:

a. Auditor Independen

Mengetahui bahwa auditor juga harus memahami elektronik serta ilmu-

ilmu lain yang menunjang pelaksanaan audit.

b. Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiwa pada

umumnya serta memberikan kontribusi bagi mahasiswa yang

mengambil konsentrasi audit serta memberikan pengetahuan lebih,

bahwa audit itu tidak hanya dilakukan secara general atau audit laporan

keuangan saja pada umumnya, tetapi dapat juga dilakukan pada IT yaitu

EDP audit.

c. Bagi Penulis

Dapat mengetahui bahwa audit itu tidak saja dilakukan seperti halnya

pada laporan keuangan, tetapi bagaimana ketika elektronik digunakan

sehingga memberikan nilai efisien terhadap perusahaan serta pada

proses auditnya walaupun pada dasarnya sama tetapi elemen-elemen

yang membedakannya, serta bukti audit yang mendukungnya.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Auditing Secara Umum

1. Definisi Audit

Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa

dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan klien.

Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau

menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya sangat

memungkinkan diketemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan

atas laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan

keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

(Agoes, 2004).

Sedangkan menurut “Report of the Committee on Basic Auditing

Concept of the American Accounting Association”(Accounting Review,

vol. 47) memberikan definisi auditing sebagai

“Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.

Auditing/pemeriksaan akuntansi bertujuan memberikan nilai tambah

bagi laporan keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing adalah

memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan suatu

perusahaan. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi

9

Page 11: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

10

adalah merupakan suatu komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu

kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan

tanggung jawab dari pihak lainnya. Disamping itu auditing juga

merupakan salah satu bentuk jasa assurance (Agoes, 2004).

Menurut Tuanakotta (1982) pemeriksaan akuntansi (auditing) pada

dasarnya mempunyai bentuk analitis yakni memecah-mecah atau

menguraikan informasi yang ada dalam ikhtisar keuangan untuk mencari

pembuktian yang dapat mendukung pendapat akuntan mengenai kelayakan

penyajian informasi tersebut.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, pemeriksaan akuntansi

(auditing) adalah suatu rangkaian kegiatan dalam mendapatkan serta

menganalisis bukti transaksi yang terjadi untuk mencari kebenaran serta

pembuktian yang dapat mendukung pendapat akuntan mengenai kelayakan

penyajian informasi keuangan yang telah diperiksa tersebut.

Berdasarkan definisi diatas, terdapat beberapa karakteristik dalam

pengertian auditing yaitu:

a. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang telah ditetapkan

Dalam proses pemeriksaan, harus ditetapkan kriteria-kriteria

informasi yang diperlukan seperti Audit Finansial, Audit Manajemen,

dan Sistem Pengendalian Intern dapat diverifikasi kebenarannya

untuk dijadikan bukti audit yang kompeten.

Page 12: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

11

b. Entitas Ekonomi (Economy Entity)

Proses pemeriksaan harus jelas dalam hal penetapan kesatuan

ekonomi dan periode waktu yang diaudit. Kesatuan ekonomi ini

sesuai dengan Entity Theory dalam ilmu akuntansi yang menjelaskan

posisi keuangan suatu perusahaan terpisah secara tegas dengan posisi

keuangan pemilik perusahaan tersebut.

c. Aktivitas Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bahan Bukti

Proses pemeriksaan selalu mencakup aktivitas mengumpulkan dan

mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten dan relevan dengan

proses pemeriksaan yang sedang dilakukan. Diawali dari penentuan

jumlah bukti yang diperlukan sampai pada proses evaluasi atau

penilaian kelayakan informasi dalam pencapaian sasaran kegiatan

audit.

d. Independensi dan Kompetensi Auditor Pelaksana

Auditor pelaksana harus mempunyai pengetahuan audit yang cukup.

Pengetahuan (knowledge) itu penting untuk dapat memahami

relevansi dan keandalan informasi yang diperoleh. Selanjutnya

informasi tersebut menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan

opini audit.

e. Pelaporan Audit

Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan pemeriksaan itu.

Laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor terhadap objek

yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tadi dapat dimengerti

Page 13: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

12

maka laporan itu harus mampu dipahami oleh penggunanya. Artinya

laporan ini mampu menyampaikan tingkat kesesuaian antara

informasi yang diperoleh dan diperiksa dengan kriteria yang telah

ditetapkan.

2. Jenis-jenis Audit

Agoes (2004), menyebutkan tiga jenis auditing yang umum

dilaksanakan. Ketiga jenis tersebut yaitu:

a. Pemeriksaan Operasional/Manajemen (Operasional Audit)

Operasional atau management audit merupakan pemeriksaan atas

semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisasi

untuk menilai efisiensi, efektifitas, dan ekonomisnya. Audit

operasional dapat menjadi alat manajemen yang efektif dan efisien

untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit operasional

berupa rekomendasi-rekomendasi perbaikan bagi manajemen sehingga

audit jenis ini lebih merupakan konsultasi manajemen.

b. Audit Ketaatan (Compliance Audit)

Compliance audit merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah

prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang sudah

ditaati oleh personel di organisasi tersebut. Compliance audit biasanya

ditugaskan oleh otoritas berwenang yang telah menetapkan prosedur/

peraturan dalam perusahaan sehingga hasil audit jenis ini tidak untuk

dipublikasikan tetapi untuk intern manajemen.

Page 14: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

13

c. Audit atas Laporan Keuangan (Financial Audit)

Pemeriksaan atas laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran

laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan

dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.

Dalam pengertiannya apakah laporan keuangan secara umum

merupakan informasi yang dapat ditukar dan dapat diverifikasi lalu

telah disajikan sesuai dengan criteria tertentu. Umumnya kriteria yang

dimaksud adalah standar akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip

akuntansi yang berterima umum. Hasil audit atas laporan keuangan

adalah opini auditor yaitu Unqualified Opinion, Qualified Opinion,

Disclaimer Opinion dan Adverse Opinion.

B. Electronic Data Processing Audit

1. Pengertian EDP (Electronic Data Processing)

EDP atau komputerisasi merupakan rangkaian kegiatan dengan

menggunakan komputer untuk mengubah informasi mentah (data) menjadi

informasi yang berguna (Purwono, 2004). Rangkaian kegiatan tersebut

terdiri dari proses pemasukkan data, penyimpanan, pengolahan, proses

menghasilkan laporan, dan pengendalian.

Dalam penelitian Rukmini (2008), EDP merupakan nama yang

diberikan untuk aplikasi berbasis computer, manipulasi atau transformasi

simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan

kegunaannya.

Page 15: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

14

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik, EDP Audit memiliki

definisi bahwa bila suatu komputer dengan tipe atau ukuran apapun

digunakan dalam pengolahan informasi keuangan suatu entitas membawa

dampak yang signifikan bagi audit, terlepas apakah komputer tersebut

dioperasikan oleh entitas tersebut atau oleh pihak ketiga (IAI SA). Terdapat

beberapa pendapat lain, diantaranya adalah:

a. Menurut Basamalah (1995) EDP audit adalah: Auditing EDP adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan apakah sistem komputer perusahaan mampu mengamankan harta, memelihara kebenaran data, mampu mencapai tujuan perusahaan secara efektif, dan menggunakan aktiva perusahaan secara tepat.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, pengertian EDP (Electronic

Data Processing) adalah suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan

bantuan sistem komputer dalam proses mengumpulkan serta menganalisis

bukti audit, dan penggunaan komputer tersebut membawa dampak yang

sinifikan bagi hasil audit.

2. Dampak EDP Terhadap Auditing

Perbedaan yang timbul dalam pelaksanaan audit yang dibantu komputer

memberikan dampak tersendiri dalam prosedur audit, karena merubah

desain sistem informasi maupun struktur pengendalian internalnya seperti

bukti jejak audit (audit trail)meskipun secara hakiki tidak merubah konsep

dan tujuan audit (general financial audit) (Gondodiyoto, 2007). Terdapat

dua macam dampak yang ditimbulkan akibat penerapan sistem EDP oleh

auditor terhadap auditing, yaitu:

Page 16: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

15

a. Perubahan atas bukti yang dikumpulkan dan yang dievaluasi

Bukti yang dikumpulkan dan yang dievaluasi dalam aktivitas audit

atas suatu organisasi yang masih menerapkan sistem manual adalah

seluruhnya masih dalam bentuk yang dapat dibaca secara kasat mata.

Jalur audit trail dari laporan yang dihasilkan ke catatan dan dokumen

dasar sebagai bukti transaksi cukup jelas dan dapat diikuti atau

ditelusuri jejaknya (Gondodiyoto, 2007).

Suatu organisasi dengan sistem informasi berbasis komputer atau

yang telah menerapkan sistem EDP, bukti-bukti dalam bentuk tersebut

dapat ditemui dalam jumlah yang sangat banyak tergantung tingkat

kompleksitas sistem EDP yang diterapkan.

b. Perubahan dalam rancangan konseptual auditing

Menurut Purwono (2004), terdapat tiga pendekatan audit yang

berkaitan dengan komputer, diantaranya adalah:

1) Audit di Sekitar Komputer (Arround the Computer)

Yaitu pemeriksaan hanya dilakukan terhadap hal yang berada

diluar lingkungan komputer meliputi segenap bukti-bukti fisik,

laporan yang dihasilkan oleh kegiatan pengolahan data, serta

prosedur manual yang diselenggarakan dalam kegiatan

pengolahan data tersebut. Tidak ada kewajiban auditor untuk

melakukan pemahaman terhadap lingkungan komputer dimana

pemeriksaan itu dilakukan.

Page 17: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

16

2) Audit melalui komputer (Through the Computer)

Melalui pendekatan ini auditor menggunakan komputer untuk

menguji logic dan pengendalian yang ada dalam komputer dan

catatan yang dihasilkan oleh komputer. Sehingga peranan

komputer dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem

komputer perusahaan yang diaudit.

3) Audit dengan komputer (Within the Computer)

Pada pendekatan ini, audit dilakukan dengan menggunakan

komputer dan software untuk mengotomisasi prosedur

pelaksanaan audit. Pendekatan ini akan bermanfaat selama

pengujian substantive atas file dan record perusahaan. Software

audit yang digunakan merupakan program komputer yang

digunakan oleh auditor untuk membantu pengujian dan evaluasi

keandalan record file perusahaan.

C. Kompetensi Auditor

1. Definisi Kompetensi

Menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002)

kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja

yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek

pribadi ini mencakup sifat, motf-motif, sistem nilai, sikap. pengetahuan dan

keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku,

sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

17

Menurut Susanto (2000), definisi tentang kompetensi yang sering

dipakai adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk

mencapai kinerja superior. Kompetensi juga merupakan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta

kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non rutin. Definisi

kompetensi dalam bidang auditing pun sering diukur dengan pengalaman

(Mayangsari, 2003).

Auditor harus mempunyai pengetahuan audit yang cukup. Pengetahuan

(knowledge) itu penting untuk dapat memahami relevansi dan keandalan

informasi yang diperoleh. Selanjutnya informasi tersebut menjadi bukti yang

kompeten dalam penentuan opini audit.

Menurut Webster`s Ninth Collegiate Dictionary (1983) dalam Sri

Lastanti (2005), kompetensi atau keahlian adalah keterampilan dari seorang

ahli. Ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat

keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu

yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman. Menurut Trotter (1986)

dalam Sri Lastanti (2005) ahli adalah orang yang dengan keterampilannya

mengerjakan pekerjaan secara cepat, mudah, intuisi dan sangat jarang atau

tidak pernah membuat kesalahan.

Menurut Hayes Roth et.al., (1983) dalam Dwi Ratnadi dan Eka

Desyanti (2006) mendefinisikan keahlian sebagai keberadaan dari

pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap

Page 19: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

18

masalah-masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut, dan keterampilan

untuk memecahkan masalah tersebut.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, pengertian kompetensi adalah

pengetahuan atau keahlian suatu individu yang mendukung seseorang dalam

melakukan tugasnya sehingga dengan keterampilannya tersebut bisa

menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan.

Kompetensi bisa diperoleh melaui pendidikan, baik formal maupun non

formal dan bisa juga diperoleh melalui pengalaman.

2. Faktor-faktor Kompetensi

Dalam audit laporan keuangan, seorang auditor harus mempunyai

keahlian yang memadai dalam mengaudit laporan keuangan suatu

perusahaan. Keahlian atau kompetensi auditor dapat ditentukan oleh tiga

faktor yaitu:

a. Pendidikan universitas formal untuk memasuki profesi

b. Pelatihan praktik dan pengalaman dalam auditing

c. Terlibat dalam pendidikan profesi berkelanjutan selama karir professional

auditor

3. Komponen-komponen Kompetensi

Keahlian audit tidak semata-mata diperoleh dari ilmu pengetahuan dan

pengalaman saja, melainkan juga dari atribut penting lain yang menunjang

keahlian audit (Murtanto, Gudono:1999). Atribut-atribut tersebut

dikelompokkan lagi kedalam lima kategori (Abdolmohammadi, Searfoss,

dan Seanteau:1992, dalam Murtanto, Gudono:1999), yaitu:

Page 20: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

19

a. Komponen Pengetahuan (Knowledge Component)

Merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen

pengetahuan meliputi: pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-

prosedur dan pengalaman.

b. Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits)

Komponen ini meliputi kemampuan didalam berkomunikasi, kreatifitas,

kemampuan bekerjasama dengan orang lain, dan kepercayaan kepada

keahlian.

c. Kemampuan Berfikir (Cognitive Abilities)

Merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengolah informasi.

Beberapa karakteristik yang dapat dimasukkan sebagai unsur kemampuan

berfikir, misalnya: kemampuan beradaptasi pada situasi yang baru,

kemampuan untuk memfokuskan pada fakta-fakta yang relevan dan

kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan, serta

kemampuan untuk dapat menghindari tekanan dari pihak manapun.

d. Strategi Penentuan Keputusan (Decision Strategis)

Kemampuan seorang auditor dalam membuat keputusan secara sistematis

baik formal maupun informal akan membantu dalam mengatasi

keterbatasan manusia.

e. Analisa Tugas (Task Analysis)

Banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman audit dan analisis

tugas. Kompleksitas tugas akan mempengaruhi pilihan terhadap bantuan

keputusan oleh auditor yang telah tinggi pengalamannya.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

20

D. Independensi Auditor

1. Definisi Independensi

Independensi dianggap sebagai karakteristik auditor yang paling kritis,

bahkan nilai auditing sangat bergantung pada persepsi publik atas

independensi auditor (Arens et.al., 2008). Kwanbo (2009), mendefinisikan

independensi sebagai berikut:

“Independence is the ability to act with integrity and objectivity, and that certain relationships with client would cause third parties to question the ability of an auditor to act with requisite impartiality”.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2009) melalui Standar Profesional

Akuntan Publik SA Seksi 220 mendefinisikan independensi sebagai berikut:

“Independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan (paling tidak sebagian) atas laporan auditor independen”. Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di

dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan

laporan audit (Arens, 2006). Menurut Standar Audit Pemerintah 1995,

independensi merupakan suatu pendapat, kesimpulan, pertimbangan atau

rekomendasi dari hasil audit yang dilaksanakan secara tidak memihak dan

dipandang tidak memihak oleh pihak ketiga yang memiliki pengetahuan

mengenai hal itu.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

21

Berdasarkan definisi tersebut, independensi adalah suatu tindakan baik

berupa sikap dan perbuatan atau mental dari dalam diri auditor dalam proses

audit dimana auditor dapat memposisikan dirinya dengan auditee secara

tidak memihak.

Independensi merupakan dasar dari struktur filosofi profesi. Bagaimana

kompetennya seorang CPA dalam melaksanakan audit dan jasa atestasi

lainnya, pendapatnya akan menjadi kurang bernilai bagi mereka yang

mengandalkan laporan auditor apabila CPA tersebut tidak independen. Para

anggota dalam memberikan jasa tersebut harus bersikap independen dalam

segala hal, artinya para anggota harus bersikap dengan integritas dan

objektivitas (Boynton, 2006).

2. Aspek Independensi

Menurut Taylor (1997), ada dua aspek independensi yaitu:

a. Independensi sikap mental (independence of mind/ independence of

mental attitude), independensi sikap mental ditentukan oleh pikiran

akuntan publik untuk bertindak dan bersikap independen.

b. Independensi penampilan (image projected to the public/ appearance of

independence), independensi penampilan ditentukan oleh kesan

masyarakat terhadap independensi akuntan publik.

Menurut Supriyono (1998) dalam penelitian Mayangsari (2003), ada

enam faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik, salah

satunya adalah jasa-jasa lain selain audit yang dilakukan oleh auditor bagi

klien. Seringkali manajemen klien meminta kantor akuntan publik untuk

Page 23: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

22

memberikan jasa lain selain jasa audit. Pemberian jasa lain selain jasa audit

dapat menimbulkan pertanyaan yang mendasar apakah akuntan publik

tersebut dapat mempertahankan independensinya.

3. Faktor-faktor yang Mengganggu Independensi

Secara garis besar, standar-standar pemeriksaan seperti GAAS

(General Accepted Auditing Standard) dan SPKN (Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara) menyatakan ada tiga faktor gangguan yang dapat

mempengaruhi independensi pemeriksa yaitu gangguan yang bersifat

pribadi, gangguan yang bersifat eksternal dan gangguan yang bersifat

organisasi. Para auditor, termasuk konsultan yang dipekerjakan dan tenaga

ahli serta spesialis internal yang melaksanakan tugas audit, perlu memiliki

pertimbangan terhadap tiga macam gangguan, yaitu sebagai berikut:

a. Gangguan yang bersifat pribadi

Gangguan yang bersifat pribadi merupakan suatu keadaan dimana

auditor secara individu tidak bisa untuk tidak memihak, atau dianggap

tidak mungkin tidak memihak. Gangguan yang bersifat pribadi ini dapat

berlaku bagi auditor secara individu dan juga berlaku bagi organisasi.

Gangguan independensi yang bersifat pribadi, antara lain sebagai berikut:

1) Hubungan dinas, profesi, pribadi, atau keuangan yang mungkin dapat

menyebabkan seorang auditor membatasi pengungkapan temuan

audit, memperlemah atau membuat temuan auditnya menjadi

memihak salah satu pihak.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

23

2) Prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan

suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan audit menjadi

berpihak kepada salah satu pihak.

3) Pada masa sebelumnya memiliki tanggung jawab dalam pengambilan

keputusan atau pengelolaan suatu entitas, yang berdampak pada

pelaksanaan kegiatan atau program entitas yang sedang berjalan atau

sedang diaudit.

4) Kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan politik atau social,

sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok,

organisasi atau tingkat pemerintahan tertentu.

5) Pelaksanaan audit oleh seorang auditor yang sebelumnya pernah

sebagai pejabat yang menyetujui faktur, daftar gaji, klaim, dan

pembayaran yang diusulkan oleh suatu entitas atau program yang

diaudit.

6) Pelaksanaan audit oleh seorang auditor, yang sebelumnya pernah

menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atau lembaga/ unit kerja

atau program yang diaudit.

b. Gangguan yang bersifat eksternal

Gangguan yang bersifat eksternal bagi organisasi/ lembaga audit

dapat membatasi pelaksanaan audit atau mempengaruhi kemampuan

auditor dalam menyatakan pendapat dan kesimpulan auditnya secara

independen dan objektif. Gangguan ini antara lain sebagai berikut:

Page 25: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

24

1) Campur tangan atau pengaruh pihak eksternal yang membatasi atau

mengubah secara tidak semestinya terhadap lingkup audit.

2) Campur tangan pihak eksternal terhadap pemilihan dan penerapan

prosedur audit, atau dalam pemilihan transaksi yang harus diperiksa.

3) Campur tangan pihak luar terhadap organisasi lembaga audit mengenai

penugasan, penunjukkan dan promosi staff pelaksana audit.

4) Pembatasan terhadap sumber yang disediakan bagi organisasi lembaga

audit tersebut dalam melaksanakan tugasnya.

5) Wewenang untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan auditor

terhadap isi yang sesungguhnya dari suatu laporan audit.

c. Gangguan yang bersifat organisasi

Independensi para auditor pemerintah dapat dipengaruhi oleh

kedudukannya dalam struktur organisasi pemerintah, tempat auditor

tersebut ditugaskan, dan juga dipengaruhi oleh audit yang

dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit internal atau

audit terhadap entitas lain.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi

Setiap auditor, harus menjaga dan mempertahankan independensinya

dengan cara menghindari faktor-faktor yang dapat merusak independensi.

Oleh karena itu, auditor harus mengetahui faktor apa saja yang mungkin

dapat merusak independensinya. Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

sebagai organisasi tunggal profesi akuntan publik di Indonesia sampai saat

ini belum mengeluarkan secara resmi mengenai faktor-faktor yang

Page 26: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

25

mempengaruhi independensi auditor. Untuk memberikan gambaran secara

rinci mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor akan

dijelaskan sebagai berikut:

a. Komite Audit

Komite audit adalah sejumlah anggota terpilih dari dewan direksi

sebuah perusahaan yang tanggung jawabnya membantu auditor untuk

tetap independen dari pihak manajemen. Kebanyakan komite audit dibuat

dari tiga hingga lima atau terkadang tujuh direktur yang bukan dari

manajemen (Arens, 2003).

b. Kondisi Keuangan Perusahaan Klien

Shuctz dan Gustavon (1987) menemukan bukti bahwa akuntan

merasa resiko kewajiban hukum kantor akuntan berhubungan terbalik

dengan kondisi keuangan klien. Apabila kondisi keuangan klien buruk,

maka auditor tidak mungkin menyerah pada tekanan kliennya sehingga

merasa khawatir atau takut dalam tuntutan hukum. Hasil riset yang

dilakukan oleh Knapp (1985) menemukan bukti bahwa pada saat kondisi

keuangan klien buruk, persepsi bankir tentang independensi auditor

meningkat. Kejadian seperti ini membuat auditor tidak mungkin

menyerah pada tekanan kliennya walaupun tuntutan hukum meningkat.

c. Jasa Konsultasi Manajemen

Menurut Boynton (2006), jenis utama jasa-jasa yang diberikan oleh

kantor akuntan publik adalah:

Page 27: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

26

1) jasa akuntansi dan kompilasi

2) jasa atestasi seperti jasa audit, pemeriksaan, jasa review, prosedur yang

disepakati

3) jasa lain seperti jasa teknologi, konsultasi manajemen, perencanaan

keuangan

Aktivitas kantor akuntan publik selain memberikan jasa audit, juga

memberikan jasa-jasa lain, pemberian jasa konsultasi ini memungkinkan

hilangnya independensi akuntan publik karena akuntan publik akan

cenderung memihak pada kepentingan kliennya.

d. Tingkat Persaingan antar Kantor Akuntan Publik

Persaingan antar kantor akuntan publik dapat diidentifikasi sebagai

perubahan penting yang terjadi pada lingkungan pelayanan jasa audit

yang ditandai dengan adanya kantor akuntan lain yang memasuki market

audit untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada dan tidak

dapat meniru siasat pemasaran agresif. Ketatnya persaingan antar kantor

akuntan publik, kemungkinan memiliki pengaruh besar terhadap

independensi auditor eksternal, karena tiap kantor akuntan dihadapkan

pada dua pilihan, yakni kehilangan kliennya karena mencari kantor

akuntan lain atau mengeluarkan opininya sesuai dengan keinginan klien.

e. Lamanya Hubungan antara Kantor Akuntan Publik

Lamanya hubungan antara kantor akuntan publik dengan kliennya

adalah lamanya waktu yang digunakan oleh kantor akuntan dalam

melayani kebutuhan audit yang disediakan untuk kliennya. Tingkat

Page 28: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

27

lamanya hubungan antara KAP dengan kliennya diklasifikasikan menjadi

dua kategori, yaitu: lima tahun/ kurang dan lebih dari lima tahun.

Pembagian ini konsisten dengan ketentuan yang ditetapkan oleh AICPA.

5. Indikator Independensi

Menurut Boynton (2006), beberapa indikator independensi

professional antara lain:

a. Independensi dalam program audit

1) Bebas dari intervensi manajemen atas program audit

2) Bebas dari segala intervensi atas prosedur audit

3) Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang

memang disyaratkan untuk sebuah proses audit

b. Independensi dalam verifikasi

1) Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan

karyawan yang relevan dengan audit yang dilakukan

2) Mendapat kerjasama yang aktif dari karyawan manajemen selama

verifikasi audit

3) Bebas dari segala usaha manajemen yang ditujukan untuk membatasi

aktivitas yang diperiksa atau membatasi perolehan barang bukti

4) Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit

c. Independensi dalam pelaporan

1) Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari

fakta-fakta yang dilaporkan

Page 29: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

28

2) Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan

dalam laporan audit

3) Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara

sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan

rekomendasi dalam interpretasi auditor

4) Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor

mengenai fakta atau opini dalam laporan audit

E. Materialitas

1. Definisi Materialitas

Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji

informasi akuntansi, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin

dapat mengakibatkan perubahan pengaruh terhadap pertimbangan orang yang

meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut karena adanya penghilangan

atau salah saji tersebut (Agoes, 2004). Standar yang tinggi dalam praktik

akuntansi akan memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep

materialitas. Pedoman materialitas yang beralasan, yang diyakini oleh

sebagian besar anggota profesi akuntan adalah standar yang berkaitan dengan

informasi laporan keuangan bagi para pemakai, akuntan harus menentukan

berdasarkan pertimbangannya tentang besarnya sesuatu/informasi yang

dikatakan material.

Menurut Boynton (2006), materialitas adalah besarnya suatu pengabaian

atau salah saji informasi akuntansi yang diluar keadaan disekitarnya

memungkinkan bahwa pertimbangan seseorang yang bergantung pada

Page 30: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

29

informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh pengabaian atau salah

saji tersebut. Definisi tersebut mensyaratkan auditor untuk mempertimbangkan

baik situasi yang berkenaan dengan entitas dan informasi yang dibutuhkan

oleh mereka yang akan bergantung pada laporan keuangan yang diaudit.

Definisi dari materialitas dalam kaitannya dengan akuntansi dan

pelaporan audit menurut Arens (2006) adalah suatu salah saji dalam laporan

keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan atas salah saji tersebut

dapat mempengaruhi keputusan pemakai keuangan.

Diterapkannya definisi ini, menggunakan tiga tingkatan materialitas

dalam mempertimbangkan jenis laporan yang harus dibuat:

a. Jumlahnya tidak material. Jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan,

tetapi cenderung tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan, salah

saji tersebut dianggap tidak material. Pendapat wajar tanpa pengecualian

dapat diberikan.

b. Jumlahnya material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara

keseluruhan. Tingkat materialitas ini, terjadi jika salah saji di dalam laporan

keuangan dapat mempengaruhi keputusan pemakai tetapi keseluruhan

laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar sehingga tetap berguna.

Untuk memutuskan materialitas jika terdapat kondisi yang menghendaki

adanya penyimpangandari laporan wajar tanpa pengecualian, auditor harus

mengevaluasi semua pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Jika auditor

menyimpulkan bahwa salah saji tersebut cukup material tetapi tidak

Page 31: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

30

mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan, maka pendapat yang

tepat adalah pendapat wajar dengan pengecualian.

c. Jumlahnya sangat material/pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran

laporan keuangan secara keseluruhan diragukan. Tingkat materialitas

tertinggi terjadi jika para pemakai laporan keuangan dapat membuat

keputusan yang salah jika mereka mengandalkan laporan keuangan secara

keseluruhan. Semakin meluas pengaruh salah saji, kemungkinan untuk

menerbitkan pendapat tidak wajar akan lebih besar daripada pendapat wajar

dengan pengecualian.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, pengertian materialitas adalah

suatu pengabaian atau salah saji informasi dalam laporan keuangan yang bisa

menyebabkan pemakai laporan keuangan salah dalam mengambil keputusan.

2. Konsep Materialitas

Materialitas dalam akuntansi adalah sesuatu yang relatif, nilai kuantitatif

yang penting dari beberapa informasi keuangan, bagi para pemakai laporan

keuangan, dalam konteks pembuatan keputusan (Paul Frishkoff 1970 dalam

Hastuti et.al.,2003). Menurut Moriarty dan Barron (1980) dalam Hastuti

et.al.,(2003) yang menyatakan bahwa konsep materialitas adalah jika dua nilai

diputuskan material, maka dua nilai akan dibandingkan dengan hasil salah satu

dari nilai tersebut mungkin lebih material daripada nilai yang lain. Hal ini

merupakan aspek materialitas yang dapat membantu pertimbangan auditor

dalam mengambil keputusan yang tepat dan terbaik.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

31

Peran konsep materialitas adalah mempengaruhi kuantitas dan kualitas

informasi akuntansi yang diperlukan auditor dalam membuat keputusan yang

berkaitan dengan bukti audit. Konsep materialitas menyatakan bahwa tidak

semua informasi keuangan diperlukan dalam laporan akuntansi, hanya

informasi yang material yang seharusnya disajikan. Informasi yang tidak

material seharusnya diabaikan atau dihilangkan. Hal tersebut dapat

dianalogikan bahwa konsep materialitas juga tidak memandang secara lengkap

terhadap semua kesalahan, hanya kesalahan yang mempunyai pengaruh

material yang wajib diperbaiki.

Menurut Boynton et.al.,(2006) menyatakan bahwa konsep materialitas

dapat mempengaruhi proses audit dengan cara:

a. Auditor membuat suatu keputusan material jika ada suatu perencanaan

dalam mengambil keputusan yang penting mengenai lingkup audit.

Materialitas merupakan konsep penting untuk membantu auditor dalam

menemukan salah saji yang secara potensial akan mempengaruhi

pengguna laporan keuangan.

b. Konsep materialitas dapat membantu auditor dalam proses evaluasi audit.

Melalui pengumpulan bukti audit, auditor harus dapat menilai audit secara

signifikan.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

32

E. Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Metodologi

Penelitian

Hasil

Penelitian

1. Ani

Rohani

(2008)

Pengaruh

Profesionalisme

Auditor, Gender

dan Pengalaman

Audit Terhadap

Tingkat

Materialitas dalam

Pemeriksaan

Laporan Keuangan

Profesionalisme

Auditor (X1),

Gender (X2),

Pengalaman

Audit (X3).

Tingkat

Materialitas

dalam

Pemeriksaan

Laporan

Keuangan (Y)

Metode yang

dipakai

adalah

convenience

sampling.

Metode

penaksiran

yang dipakai

adalah OLS

(Ordinary

Least

Square)

dengan

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

professionali

sme auditor,

gender dan

pengalaman

audit tidak

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

Page 34: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

33

analisis

Multiple

Linier

Regression

(Regresi

Linier

Berganda).

pertimbanga

n tingkat

materialitas.

2. Hendro

Wahyudi

(2006)

Pengaruh

Profesionalisme

Auditor Terhadap

Tingkat

Materialitas dalam

Pemeriksaan

Laporan Keuangan

Pengabdian

pada profesi

(X1), kewajiban

sosial (X2),

keandirian (X3),

kepercayaan

profesi(X4), dan

hubungan

dengan rekan

seprofesi(X5).

Tingkat

Materialitas

dalam

Pemeriksaan

Laporan

Keuangan (Y).

Metode

penelitian

yang

digunakan

adalah

pengujian

hipotesis.

Besarnya

sampel

dipilih

dengan

metode

systematic

random.

Hasil

penelitian

Menunjukka

n bahwa

pengabdian

pada profesi

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

tingkat

materialitas.

Menunjukka

n bahwa

kewajiban

social tidak

memiliki

Page 35: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

34

dari analisis

regresi

berganda.

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

tingkat

materialitas.

Menunjukan

bahwa

kemandirian

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

tingkat

materialitas.

Menunjukan

bahwa

kepercayaan

pada profesi

memiliki

pengaruh

Page 36: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

35

yang

signifikan

terhadap

tingkat

materialitas.

Menunjukan

bahwa

hubungan

dengan

sesama

rekan

seprofesi

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

tingkat

materialitas.

3. Trisni

Hapsari

(2007)

Pengaruh

Kompetensi dan

Independensi

Terhadap Kualitas

Kompetensi

(X1),

Independensi

(X2).

Penelitian ini

dilakukan

dengan

pendekatan

Penelitian ini

berhasil

memberikan

bukti bahwa

Page 37: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

36

Audit dengan

Etika Auditor

sebagai Variabel

Moderasi

Kualitas Audit

(Y)

explanatory

research,

yaitu

memberikan

penjelasan

pengaruh

kompetensi

dan

independensi

terhadap

kualitas audit

dengan etika

auditor

sebagai

variabel

moderasi.

kompetensi

berpengaruh

signifikan

terhadap

kualitas

audit. Hal ini

berarti bahwa

kualitas audit

dapat dicapai

jika auditor

memiliki

kompetensi

yang baik,

dimana

kompetensi

tersebut

terdiri dari

dua dimensi

yaitu

pengalaman

dan

pengetahuan.

4. Reni Analisis Pengaruh Pelaksanaan Penelitian ini Hasil uji

Page 38: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

37

Rukmini

(2008)

Pelaksanaan

Electronic Data

Processing Audit

dan Resiko Audit

Terhadap Kinerja

Audit.

Electronic Data

Processing

Audit (X1),

Resiko Audit

(X2).

Kinerja Audit

(Y)

dilakukan

dengan

model

analisis jalur

(path

analysis)

untuk

menganalisa

besarnya

pengaruh

variabel

langsung

suatu

variabel

yang

mempenga-

ruhi

(eksogen),

variabel

yang

dipengaruhi

(endogen).

parsial

menyatakan

bahwa

pelaksanaan

EDP audit

memiliki

pengaruh

yang

signifikan

terhadap

tinggi

rendahnya

kinerja audit

yang

dihasilkan.

Hasil uji

parsial

menyatakan

bahwa

resiko audit

memiliki

pengaruh

terhadap

Page 39: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

38

kinerja audit

tetapi tidak

signifikan

Hasil uji

secara

simultan

antara

pelaksanaan

EDP audit

dan resiko

audit

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap

kinerja

audit.

5. Soesanto

Warsoko

(2007)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Kualitas Informasi

Akuntansi pada

Implementasi

Lembaga

Pengelola (X1),

Sumber Daya

Manusia (X2),

Sarana dan

Prasarana (X3),

Analisis

Data Regresi

Linier

Berganda.

Uji F

dilakukan

Model

persamaan

simultan

hasil regresi

telah

menyimpul-

Page 40: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

39

Basis Data

Program Financial

Accounting And

Monitoring

System (PFAMS).

Kemudahan

Data (X4).

Kualitas

Informasi (Y).

untuk

melihat

kontribusi

pengaruh

secara

simultan

keseluruhan

variabel

independen

terhadap

variabel

dependen

dalam model

regresi linier

dan uji t

dilakukan

untuk

menguji

hipotesis

setiap

variabel

independen.

kan bahwa

kualitas

informasi

akuntansi

sistem yang

berbasis data

PFAMS di

Jawa Timur

secara

signifikansi

dipengaruhi

oleh kualitas

lembaga

pengelola,

kualitas

sumber daya

manusia,

kualitas

sarana dan

prasarana

serta

kemudahan

data.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

40

Page 42: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

41

Page 43: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

42

G. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Penerapan EDP Audit terhadap Tingkat Materialitas dalam Audit

Laporan Keuangan

Menurut Rukmini (2008) dalam penelitiannya mengenai pengaruh

pelaksanaan EDP audit dan resiko audit terhadap kinerja audit menyatakan

bahwa pelaksanaan EDP audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

tinggi rendahnya kinerja audit yang dihasilkan. Hal ini menggambarkan

bahwa semakin baik pelaksanaan EDP audit maka semakin baik kinerjanya,

hal ini dikarenakan semakin kuatnya bukti yang dikumpulkan.

Penerapan EDP audit, bagi sebagian auditor merupakan hal yang baru

sehingga auditor harus mempelajari EDP audit itu sendiri sebagai suatu

keahlian baru. Penerapan EDP Audit yang berkaitan dengan tingkat

materialitas laporan keuangan, berkaitan pula dengan keahlian auditor dalam

melaksanakan audit yang dibantu dengan komputer atau EDP audit. Apabila

auditor tidak memiliki keahlian dalam pengauditan maka akan

mengakibatkan kurangnya bukti yang dihasilkan karena pelaksanaan EDP

audit bukan saja terhadap audit yang dilakukan secara konvensional tetapi

juga harus dilakukan terhadap elektronik yang digunakan untuk menguji

tingkat relevansinya, dan juga digunakan untuk menguji tingkat materialitas

laporan keuangan itu sendiri. Berdasarkan keterangan tersebut, maka diduga

penerapan EDP audit berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam audit

laporan keuangan, sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha1: Penerapan EDP audit berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam

audit laporan keuangan.

Page 44: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

43

2. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Tingkat Materialitas dalam Audit

Laporan Keuangan

Menurut Mardiyah dan Hendro Wahyudi (2006) dalam penelitiannya

tentang pengaruh profesionalisme auditor terhadap tingkat materialitas

dalam pemeriksaan laporan keuangan menyatakan bahwa profesionalisme

berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan

keuangan, dimana profesionalisme seorang auditor dalam mengaudit laporan

keuangan harus bebas dari tekanan terutama dalam mengaudit laporan

keuangan, sehingga laporan tersebut dapat disajikan dengan sebenarnya dan

sesuai dengan standar audit yang berlaku. Dalam perencanaan audit, auditor

eksternal antara lain mempertimbangkan masalah penetapan tingkat resiko

pengendalian yang direncanakan dan pertimbangan awal tingkat materialitas

untuk tujuan audit. Auditor yang memiliki pandangan profesionalisme yang

tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para

pengambil keputusan. Untuk menjalankan tugasnya, auditor dituntut

memiliki tanggung jawab yang besar dan memiliki wawasan yang luas

tentang kompleksitas organisasi modern. Berdasarkan keterangan tersebut,

maka diduga kompetensi auditor berpengaruh terhadap tingkat materialitas

dalam audit laporan keuangan, sehingga dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Ha2: Kompetensi auditor berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam

audit laporan keuangan.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

44

3. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Tingkat Materialitas dalam Audit

Laporan Keuangan

Menurut Devi Megasari (2008), dalam penelitiannya mengenai

pengaruh etika, keahlian audit, dan independensi terhadap opini audit

menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara etika, keahlian audit, dan

independensi terhadap opini audit. Sikap independensi seorang auditor harus

selalu konsisten, karena sikap tersebut mutlak diperlukan bagi seorang

auditor dalam menjalankan tugasnya. Pemahaman seorang auditor untuk

bersikap independen juga diperlukan etika auditor agar hasil pemeriksaan

laporan keuangan yang dilakukan auditor berupa opini audit dapat

diandalkan. Berdasarkan keterangan tersebut, diduga independensi auditor

berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan,

sehingga dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha3: Independensi auditor berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam

audit laporan keuangan.

H. Kerangka Pemikiran

Abdul Hamid (2007), kerangka pemikiran merupakan sintesa dari

serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya

merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi

atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

45

Berdasarkan definisi tersebut, variabel – variabel yang akan diuji dalam

penelitian ini akan dikembangkan dalam sebuah kerangka pemikiran yang

dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Penerapan

EDP Audit

(X1)

Kompetensi

Auditor

(X2)

Independensi

Auditor

(X3)

Tingkat Materialitas dalam

Audit Laporan Keuangan

(Y)

Page 47: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

46

I. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

menguji seberapa besar pengaruh penerapan EDP (Electronic Data Processing)

audit, kompetensi, dan independensi auditor terhadap tingkat materialitas

dalam audit laporan keuangan, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Ha1: Penerapan EDP audit berpengaruh signifikan terhadap tingkat

materialitas dalam audit laporan keuangan.

Ha2: Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap tingkat

materialitas dalam audit laporan keuangan.

Ha3: Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap tingkat

materialitas dalam audit laporan keuangan.

Ha4: Penerapan EDP audit, kompetensi, dan independensi auditor

berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap tingkat

materialitas dalam audit laporan keuangan.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai tujuan penelitian ini adalah Kantor

Akuntan Publik (KAP) di Jakarta untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa

adanya pengaruh yang signifikan antara penerapan EDP audit, kompetensi dan

independensi auditor terhadap tingkat materialitas dalam audit laporan

keuangan.

B. Metode Pemilihan Sampel

Menurut Nur Indrianto dan Bambang Soepomo (2002) populasi adalah

sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik

tertentu. Penelitian ini mengambil objek pada auditor-auditor yang terdapat

pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta.

Metode penentuan sampel menggunakan pemilihan sampel bertujuan

(purpose sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi

berdasarkan suatu kriteria tertentu. Untuk memperoleh laporan yang sesuai dan

terukur, maka pengambilan sampel dengan menggunakan metode judgment

sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan mengunakan pertimbangan tertentu, dengan

kriteria responden yaitu auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang

terdapat di Jakarta.

47

Page 49: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

48

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer (Primary data)

Untuk mendukung penelitian ini dan memperoleh data yang

dibutuhkan maka jenis data yang digunakan adalah data primer. Data

primer yang dikumpulkan melalui metode survey dengan menggunakan

kuesioner yang dibuat oleh penulis. Kuesioner ini diperoleh dari beberapa

sumber referensi, yang kemudian akan dimodifikasi dalam bentuk

pertanyaan. Bobot penilaian atau angka hasil kuesioner dalam penelitian ini

sesuai dengan yang digambarkan dalam skala likert (Likert Scale). Skala

likert menggunakan lima angka penilaian, yaitu:

Tabel 3.1 Tingkat Penelitian Jawaban

No. Jenis Jawaban Bobot

1. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

2. Tidak Setuju (TS) 2

3. Tidak Pasti Setuju (TP) 3

4. Setuju (S) 4

5. Sangat Setuju (SS) 5

Kuesioner ini selanjutnya dikirimkan kepada para karyawan atau staff

di KAP yang ada di Jakarta. Pengiriman kuesioner dilakukan secara

langsung, yaitu dengan mengirimkan langsung kepada kantor yang

bersangkutan.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

49

D. Metode Analisis dan Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif merupakan

statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data, yaitu

dengan memberikan gambaran tentang pengaruh penerapan EDP audit,

kompetensi dan independensi auditor terhadap tingkat materialitas dalam audit

laporan keuangan.

1. Uji Normalitas Data

Untuk mengolah data digunakan Uji Normalitas, yang menguji apakah

dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen

atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dengan

menggunakan Normal P-P Plot data yang ditunjukkan menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi dapat

dikatakan memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2002).

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

hubungan antara variabel dependen, yaitu: tingkat materialitas dalam audit

laporan keuangan, sedangkan variabel independennya adalah penerapan

EDP Audit dan kompetensi auditor.

Model persamaanya dapat dinyatakan sebagai berikut:

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Page 51: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

50

Penjelasan model tersebut adalah sebagai berikut:

Y = Tingkat Materialitas dalam Audit Laporan Keuangan

a = Konstanta

X1 = Penerapan EDP audit

X2 = Kompetensi Auditor

X3 = Independensi Auditor

bx = Koefisien Regresi

e = Error

Linieritas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda karena

memiliki variabel dependen lebih dari satu. Suatu model regresi berganda

dikatakan linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas, seperti normalitas

data (baik secara individu maupun model), bebas dari asumsi klasik statistik

multikolineritas, auto korelasi, dan heteroskesdastisitas. Model regresi linier

berganda dikatakan model yang baik jika memenuhi asumsi normalitas data

dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik.

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur kemampuan

variabel-variabel independen, yaitu penerapan EDP audit, kompetensi,

dan independensi auditor dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu

tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan. Nilai koefisien

determinasi (R2) untuk menunjukan persentase tingkat kebenaran prediksi

dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai R2, memiliki range antara 0

Page 52: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

51

sampai 1. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka berarti semakin besar

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen,

diukur dengan koefisien korelasi (R). Jika angka R diatas 0.5 maka

korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen adalah kuat. Sebaliknya jika R di bawah 0.5 maka korelasi atau

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah

lemah (Santoso, 2002).

b. Uji F

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel independen,

yaitu penerapan EDP audit, kompetensi dan independensi auditor

terhadap 1 variabel dependen yaitu tingkat materialitas laporan dalam

audit laporan keuangan. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0.05,

dapat disimpulkan (Ghozali, 2005).

1) Jika nilai signifikan < 0.05, maka Ho diterima,

2) Jika nilai signifikan > 0.05, maka Ho ditolak.

c. Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual yaitu penerapan EDP audit dan kompetensi

auditor dalam menerangkan variabel dependen yaitu tingkat materialitas

dalam audit laporan keuangan. Untuk dapat mengetahui apakah ada

pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen, maka

nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaan.

Page 53: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

52

Apabila sig t lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Demikian pula

sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Bila Ho

ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005).

3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur benar-benar menguji apa yang perlu diukur. Dalam penelitian

ini, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.

Uji validitas ini diukur dengan menggunakan pearson correlation

dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-masing butir

pertanyaan dengan total nilai, dinyatakan valid jika nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (Ghozali, 2005).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner, dimana

sebuah kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

responden terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha

coefficient. Jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 maka butir

pernyataan tersebut reliabel. (Ghozali, 2005).

Page 54: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

53

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan

terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (tidak terjadi

multikolinieritas), uji multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan

variance inlfation factor (VIF). Dari suatu model regresi yang bebas dari

multikolinieritas adalah memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan memiliki

nilai tolerance lebih dari 0,10 (Ghozali, 2005).

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidasamaan varians

dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian adalah sebuah konsep yang memiliki

penjabaran dari variabel yang ditetapkan dalam suatu penelitian dan

dimaksudkan untuk memastikan agar variabel yang diteliti secara jelas dapat

ditetapkan indikatornya (Rukmini, 2008).

Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat

materialitas dalam audit laporan keuangan sedangkan independen variabelnya

adalah penerapan EDP audit, kompetensi dan independensi auditor.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

54

Pengukuran dari masing-masing variabel dapat dikemukakan sebagai berikut

ini:

1. Materialitas dalam audit laporan keuangan

Materialitas adalah suatu pengabaian atau salah saji informasi

akuntansi dalam laporan keuangan yang bisa menyebabkan pihak-pihak

yang berkepentingan dengan laporan keuangan, salah atau terpengaruh

dengan pengabaian atau salah saji tersebut.

2. Penerapan EDP Audit

EDP audit adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti untuk

menetapkan apakah sistem (pembukuan) komputer dapat mengamankan

harta, menjaga integritas data, tujuan organisasi dapat tercapai dengan

efektif dalam pengunaan sumber daya secara efisien.

3. Kompetensi Auditor

Kompetensi adalah pengetahuan atau keahlian suatu individu yang

menunjang seseorang dalam melakukan tugasnya sehingga dengan

keterampilannya tersebut bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan

bisa dipertanggungjawabkan. Kompetensi bisa diperoleh melalui

pendidikan, baik formal maupun non formal dan bisa juga diperoleh

melalui pengalaman.

4. Independensi Auditor

Independensi adalah suatu tindakan baik berupa sikap dan perbuatan

atau mental dari dalam diri auditor dalam proses audit dimana auditor dapat

Page 56: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

55

memposisikan dirinya dengan auditee secara tidak memihak, sehingga bisa

menerbitkan opini audit yang bisa dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan keterangan tersebut, operasional variabel penelitian ini

akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 57: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

56

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran

Penerapan

EDP Audit

a.Pengendalian

Umum

b Pengendalian

Aplikasi

Melakukan pemisahan

fungsi departemen EDP

dan non EDP

Pengendalian personil

Pengendalian software dan

hardware

Dokumentasi program

Prosedur-prosedur standar

Pemeriksaan intern

Pengujian sistem dan

konversi

Keamanan sistem

Perencanaan penganggaran

dan sistem pembebanan

kepada pemakai

Otorisasi dan validasi

masukan

Penanganan kesalahan

Pemeliharaan ketepatan

data

Pengujian batasan yang

memadai

Penelaahan dan pengujian

hasil pengolahan

Skala

Ordinal

Page 58: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

57

Kompetensi

Auditor

a. Komponen

Pengetahuan

b. Ciri-ciri

Psikologis

c. Kemampuan

Berpikir

Pengalaman auditor

berpengaruh terhadap

tingkat materialitas laporan

keuangan.

Integritas dan kompetensi

yang dimiliki auditor,

membantu terhadap tingkat

materialitas laporan

keuangan.

Pendidikan auditor

mempengaruhi

kemampuan auditor.

Auditor harus menjalani

pelatihan yang cukup.

Pelatihan merupakan

faktor yang mempengaruhi

perkembangan

pengetahuan auditor.

Kemampuan penyesuaian

diri dan berkomunikasi

Sikap kritis harus dimiliki

oleh seorang auditor

Kepercayaan pada

keahlian

Kemampuan bekerjasama

dalam sebuah tim

Berpikir secara objektif

serta mengambil keputusan

Skala

Ordinal

Page 59: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

58

d. Strategi

Penentuan

Keputusan

e. Analisa

Tugas

dengan analisa yang baik

Kemampuan untuk

memfokuskan pada fakta-

fakta yang relevan dan

memahami industri dan

resiko bisnis klien

Berfikir secara cepat dan

terperinci

Menggunakan kemampuan

profesionalnya dengan

cermat dan seksama

Bertanggungjawab

terhadap keputusan yang

diambil

Ketegasan auditor

Analisa tugas banyak

dipengaruhi oleh

pengalaman audit

Analisa tugas berpengaruh

terhadap keputusan yang

diambil

Page 60: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

59

Independensi

Auditor

a. Independen

dalam

program audit

b. Independen

dalam

verifikasi

c. Independen

dalam

pelaporan

Bebas dari intervensi

manajemen atas program

audit

Bebas dari segala

intervensi atas prosedur

audit

Bebas dalam mengakses

semua catatan, memeriksa

aktiva dan karyawan yang

relevan dengan audit yang

dilakukan

Mendapatkan kerjasama

yang aktif dari karyawan

dan manajemen selama

verifikasi audit

Bebas dari kepentingan

pribadi yang menghambat

verifikasi audit

Bebas dari tekanan untuk

tidak melaporkan hal-hal

yang signifikan dalam

laporan audit

Bebas dari segala usaha

untuk meniadakan

pertimbangan auditor

mengenai fakta atau opini

dalam laporan audit

Skala

Ordinal

Page 61: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

60

Tingkat

Materialitas

Laporan

Keuangan

a. Konsep

Materialitas

Kuantitas dan kualitas

informasi akuntansi yang

diperlukan

Menemukan salah saji

yang secara potensial akan

mempengaruhi pengguna

laporan keuangan

Skala

Ordinal

Page 62: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

61

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan tempat yang melaksanakan jenis

usaha yang terdiri dari jasa atestasi dan non atestasi, seperti audit atas laporan

keuangan histories, akuntansi dan pembukuan, konsultasi perpajakan,

konsultasi manajemen, pembuatan laporan keuangan kompilasi yang

bermanfaat bagi masyarakat. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah perusahaan

perseorangan atau persekutuan, beberapa akuntan publik bergabung untuk

menjalankan usahanya bersama-sama sebagai suatu sekutu atau rekan.

Daftar nama KAP dan wilayah penyebaran kuesioner dapat ditunjukkan

dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Wilayah dan Nama KAP

No Nama Kantor Akuntan Publik Wilayah

1 KAP Hananta Budiarto dan Rekan Jakarta Selatan

2 KAP Hasnil, M.Yasin dan Rekan Jakarta Selatan

3 KAP Herman Dody Tanumihardja dan Rekan

Jakarta Selatan

4 KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono Jakarta Selatan

5 KAP Nugroho dan Rekan Jakarta Selatan

6 KAP Rachsin dan Rekan Jakarta Selatan

Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Page 63: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

62

Pengiriman kuesioner dilakukan pada awal Agustus 2010, sedangkan

proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai akhir Agustus

2010. Kuesioner yang dikirim sebanyak 80 lembar eksemplar sedangkan jumlah

yang kembali sebanyak 52 kuesioner atau 65 % dari total kuesioner yang

dikirim. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel. 4.2 Sample dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah

Penyebaran Kuesioner 80

Kuesioner yang kembali 52

Kuesioner yang tidak kembali 28

Kuesioner yang bisa diolah 52

Tingkat pengembalian (Response rate) 65%

Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari 80 kuesioner yang disebarkan

yang dapat terkumpul sebanyak 52 buah kuesioner. Tingkat pengembalian

yang diperoleh adalah sebesar 65% dari total kuesioner. Kuesioner yang tidak

kembali sebanyak 28 kuesioner atau sebesar 35%. Hal ini menunjukkan tingkat

pengembalian kuesioner yang cukup tinggi karena peneliti mendatangi langsung

Kantor Akuntan Publik dalam melakukan penyebaran kuesioner.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

63

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Deskriptif Demografi Responden

Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai

karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang

menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase (dengan

pembulatan tanpa koma) jabatan, jenis kelamin, pendidikan, dan lamanya

bekerja pada perusahaan.

Tabel 4.3. Jabatan Responden

Jabatan Absolut Persentase

Manager 2 4 %

Senior Auditor 13 25 %

Junior Auditor 37 71 %

Jumlah 52 100 %

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Pada tabel 4.3. dapat dilihat bahwa jabatan yang dimiliki oleh

responden pada data yang telah diolah. Responden yang menjabat sebagai

Manager sebanyak 2 orang atau sebesar 4% dari 52 responden. Sebanyak 13

orang jabatannya sebagai Senior Auditor dengan persentase 25%, sebanyak

37 orang sebagai Junior Auditor dengan persentase 71%.

Page 65: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

64

Tabel 4.4. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Absolut Persentase

Laki-laki 35 67 %

Perempuan 17 33 %

Jumlah 52 100 % Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 35 atau sebesar 67%,

sedangkan sisanya sebanyak 17 orang atau sebesar 33% dipenuhi oleh jenis

kelamin perempuan. Artinya, sebagian besar responden yang mengisi

kuesioner adalah laki-laki.

Tabel 4.5.

Pendidikan Responden

Pendidikan Absolut Persentase S1 48 92% S2 4 8% S3 0 0% Jumlah 52 100% Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2009

Pada tabel 4.5. dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

jenjang pendidikan terakhir tersebar pada responden yang berpendidikan

terakhir dengan kategori Sarjana Strata Satu (S1) sebanyak 48 orang atau

sebesar 92%, dan Strata Dua (S2) sebanyak 4 orang atau sebesar 8% serta

tidak ada satu orang responden pun yang berpendidikan selain S1, dan S2.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

65

Tabel 4.6. Lama Berprofesi Sebagai Auditor

Lama Bekerja Absolut Persentase

≤ 5 tahun 33 63 %

> 5 tahun 19 37 %

Jumlah 52 100 %

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Pada tabel 4.6. dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan lama

berprofesi sebagai auditor adalah diatas 5 tahun yaitu sebanyak 19 orang

atau sebesar 37% sedangkan sisanya sebanyak 33 orang atau sebesar 63%

telah berprofesi sebagai auditor tidak lebih dari 5 tahun.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Realibilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari

responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian

reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang

dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat

dikatakan reliable atau handal jika jawaban responden terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode

statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar 0,6

Page 67: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

66

dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6

maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen

tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai

Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir

pertanyaan tersebut tidak realible (Ghozali, 2005).

Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah butir pertanyaan Cronbach alpha

Penerapan EDP Audit 10 butir 0,840 Kompetensi Auditor 10 butir 0,774 Independensi Auditor 10 butir 0,819 Tingkat Materialitas 10 butir 0,834

Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa instrumen untuk setiap

variabel penelitian adalah reliabel, karena Cronbach Alpha (α) hitung >

0,6. Pada variabel Penerapan EDP Audit memiliki α 0,840 > 0,6.

Variabel Kompetensi Auditor memiliki α hitung 0,774 > 0,6, Variabel

Independensi Auditor memiliki α hitung 0,819 > 0,6, dan variabel

Tingkat Materialitas memiliki α hitung 0,834 > 0,6.

b. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada

di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam

penelitian ini (Ghozali, 2005). Maksudnya untuk mengukur valid atau

tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut

Page 68: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

67

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar

skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu

tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan

total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif

dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha,

kemudian uji dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item-total

correlation) dengan r tabel (tabel Product Moment dengan signifikansi

0,05) untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana “n” adalah jumlah

sampel penelitian sebanyak 50 responden sehingga diperoleh nilai (df) =

50-2 atau nilai df dari 48 adalah 0,235. Suatu kuesioner dinyatakan valid

apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2005). Hasil pengujian validitas

ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.8.

Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan EDP Audit

Pertanyaan Variabel Pearson Correlation Sig. Kesimpulan

Butir 1 Penerapan EDP Audit 0,596** 0 Valid

Butir 2 Penerapan EDP Audit 0,402** 0,003 Valid

Butir 3 Penerapan EDP Audit 0,384** 0,005 Valid

Butir 4 Penerapan EDP Audit 0,587** 0 Valid

Butir 5 Penerapan EDP Audit 0,418** 0,002 Valid

Butir 6 Penerapan EDP Audit 0,383** 0,005 Valid

Page 69: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

68

Butir 7 Penerapan EDP Audit 0,354* 0,01 Valid

Butir 8 Penerapan EDP Audit 0,413** 0,002 Valid

Butir 9 Penerapan EDP Audit 0,419** 0,002 Valid

Butir 10 Penerapan EDP Audit 0,616** 0 Valid

Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Variabel penerapan EDP Audit terdiri atas 10 butir pertanyaan, dari

10 butir pertanyaan tersebut semua butir pertanyaan adalah valid (nilai

signifikansi kurang dari 0,01 dan 0,05).

Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Auditor

Pertanyaan Variabel Pearson Correlation Sig. Kesimpulan

Butir 1 Kompetensi Auditor 0,664** 0 Valid

Butir 2 Kompetensi Auditor 0,700** 0 Valid

Butir 3 Kompetensi Auditor 0,494** 0 Valid

Butir 4 Kompetensi Auditor 0,396** 0,004 Valid

Butir 5 Kompetensi Auditor 0,588** 0 Valid

Butir 6 Kompetensi Auditor 0,628** 0 Valid

Butir 7 Kompetensi Auditor 0,633** 0 Valid

Butir 8 Kompetensi Auditor 0,651** 0 Valid

Butir 9 Kompetensi Auditor 0,628** 0 Valid

Butir 10 Kompetensi Auditor 0,403** 0,003 Valid

Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Page 70: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

69

Variabel Kompetensi Auditor terdiri atas 10 butir pertanyaan, dari

10 butir pertanyaan tersebut semua butir pertanyaan adalah valid (nilai

signifikansi kurang dari 0,01 dan 0,05).

Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Independensi Auditor

Pertanyaan Variabel Pearson Correlation Sig. Kesimpulan

Butir 1 Independensi Auditor 0,629** 0 Valid

Butir 2 Independensi Auditor 0,774** 0 Valid

Butir 3 Independensi Auditor 0,665** 0 Valid

Butir 4 Independensi Auditor 0,672** 0 Valid

Butir 5 Independensi Auditor 0,689** 0 Valid

Butir 6 Independensi Auditor 0,696** 0 Valid

Butir 7 Independensi Auditor 0,536** 0 Valid

Butir 8 Independensi Auditor 0,683** 0 Valid

Butir 9 Independensi Auditor 0,431** 0,001 Valid

Butir 10 Independensi Auditor 0,395** 0,004 Valid

Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Variabel Independensi Auditor terdiri atas 10 butir pertanyaan, dari

10 butir pertanyaan tersebut semua butir pertanyaan adalah valid (nilai

signifikansi kurang dari 0,01 dan 0,05).

Page 71: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

70

Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Materialitas

Pertanyaan Variabel Pearson Correlation Sig. Kesimpulan

Butir 1 Tingkat Materialitas 0,650** 0 Valid

Butir 2 Tingkat Materialitas 0,651** 0 Valid

Butir 3 Tingkat Materialitas 0,649** 0 Valid

Butir 4 Tingkat Materialitas 0,562** 0 Valid

Butir 5 Tingkat Materialitas 0,589** 0 Valid

Butir 6 Tingkat Materialitas 0,626** 0 Valid

Butir 7 Tingkat Materialitas 0,645* 0 Valid

Butir 8 Tingkat Materialitas 0,698** 0 Valid

Butir 9 Tingkat Materialitas 0,649** 0 Valid

Butir 10 Tingkat Materialitas 0,680** 0 Valid

Sumber: Hasil penelitian yang diolah, 2010

Variabel Tingkat Materialitas terdiri atas 10 butir pertanyaan, dari 10

butir pertanyaan tersebut semua butir pertanyaan adalah valid (nilai

signifikansi kurang dari 0,01 dan 0,05).

3.Hasil Uji Asumsi Klasik

a.Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas

menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam

penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada

Page 72: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

71

korelasi atau hubungan diantara variabel penerapan EDP audit,

kompetensi auditor dan independensi auditor. Pedoman suatu model

regresi yang ideal adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen (nilai VIF dan tolerance disekitar angka 1 serta koefisien

korelasi antar variabel independen haruslah dibawah 0,5) atau tidak terjadi

multikolinearitas. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak orthogonal yakni variabel orthogonal adalah

variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2005).

Tabel 4.12. Hasil Uji Multikolinearitas

Pada tabel 4.12 terlihat nilai tolerance untuk variabel PEA sebesar

0,671, KA sebesar 0,397, dan IA sebesar 0,529 sedangkan nilai VIF untuk

masing-masing variabel sebesar 1,491 untuk PEA, 2,517 untuk KA dan

IA sebesar 1,889. Berdasarkan pedoman terhadap uji multikolinieritas

nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka terlihat bahwa tidak terjadi

korelasi diantara variabel penerapan EDP audit, kompetensi auditor dan

Coefficients(a)

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant) PEA 0.671 1.491 KA 0.397 2.517 IA 0.529 1.889

a. Dependent Variable: TM

Page 73: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

72

independensi auditor atau tidak terjadi multikolinearitas dalam model

regresi ini.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat

dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y telah

diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya)

yang telah di-studentized.

Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka

mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik

adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Page 74: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

73

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data yang diolah, 2010

Pada gambar 4.1. menunjukkan tidak terjadi pola tertentu yang teratur

seperti bergelombang, melebar, dll. Sesuai dengan pedoman uji

heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini tidak terjadi

heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Hal ini dibuktikan

dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur

sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih lanjut.

c. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak

mendekati normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

Page 75: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

74

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola

distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal atau

tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola

distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005).

Pada gambar 4.2. menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada

sumbu diagonal yang mendekati garis diagonal. Berdasarkan pedoman uji

normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titk) mengikuti atau

mendekati garis normal maka suatu penelitian dapat dikatakan normal.

Pada gambar histogram juga menunjukkan adanya normalitas dalam

penelitian ini. Melihat hal tersebut maka dapat disimpulkan penelitian ini

memenuhi uji normalitas.

Page 76: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

75

Gambar 4.2.

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Page 77: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

76

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-

variabel independen, yaitu penerapan EDP Audit, Kompetensi dan

Independensi auditor dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu

Tingkat Materialitas. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat

pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel

berikut:

Tabel 4.13. Hasil Uji Koefisien Determinasi

SSumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien

Adjusted R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel

independen sebesar 0,600 yang artinya adalah 60 % variabel

dependen Tingkat Materialitas dijelaskan oleh variabel independen

penerapan EDP audit, kompetensi auditor dan independensi

auditor. Kemudian sisanya sebesar 40 % dijelaskan oleh variabel

lain diluar variabel independen yang digunakan yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 0.775(a) 0.600 0.575 2.50611 a. Predictors: (Constant), IA, PEA, KA

Page 78: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

77

Angka koefisien kolerasi (R) pada tabel 4.13 sebesar 0,775

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen adalah kuat karena memiliki nilai koefisien

kolerasi diatas 0,5. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar

2,50611. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi

semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

b. Hasil Uji t

Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji

pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen dapat dilihat dengan membandingkan nilai

probabilitas (p-value) dari masing-masing variabel dengan tingkat

signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. jika p-value lebih kecil

dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel

independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (uji t) dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 79: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

78

Tabel 4.14. Hasil Uji t

Dalam tabel Coefficients di atas ditunjukkan bahwa variabel

independen yang dimasukkan dalam model yaitu penerapan EDP

audit adalah signifikan. Hal ini dapat dilihat probabilitas

signifikannya sebesar 0,026 lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha1

diterima. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa penerapan EDP

audit berpengaruh singnifikan terhadap tingkat materialitas. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rukmini (2008). Dengan demikian, penerapan EDP audit sangat

berperan penting dalam proses audit. Penerapan EDP audit

diharapkan akan semakin lebih mampu meminimalisasi tingkat

materialitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi auditor

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas

Coefficients(a)

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.943 4.349 1.596 0.117 PEA 0.153 0.067 0.255 2.29 0.026 KA 0.356 0.15 0.344 2.374 0.022 IA 0.343 0.129 0.334 2.661 0.011

a. Dependent Variable: TM

Sumber : Hasil Penelitian yang diolah, 2010

Page 80: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

79

yang menunjukkan bahwa kompetensi auditor berhubungan positif

terhadap tingkat materialitas. Semakin tinggi kompetensi yang

dimiliki seorang auditor maka semakin tinggi tingkat kemampuan

dalam meminimalisasi tingkat materialitas.

Variabel kompetensi auditor memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,022 di bawah 0,05 yang berarti Ha2 diterima.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kompetensi auditor

berpengaruh signifikan terhadap tingkat materialitas. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Megasari (2008). Dengan demikian, semakin tinggi kompetensi

seorang auditor maka semakin tinggi tingkat kemampuan dalam

meminimalisasi tingkat materialitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi auditor

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas

yang menunjukkan bahwa independensi auditor berhubungan

positif terhadap tingkat materialitas. Semakin tinggi independensi

yang dimiliki seorang auditor maka semakin tinggi tingkat

kemampuan dalam meminimalisasi tingkat materialitas.

Variabel independensi auditor memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,011 di bawah 0,05 yang berarti Ha3 diterima.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa independensi auditor

berpengaruh signifikan terhadap tingkat materialitas. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Page 81: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

80

Justiana (2010). Dengan demikian, semakin tinggi independensi

seorang auditor maka semakin tinggi tingkat kemampuan dalam

meminimalisasi tingkat materialitas. Dari hasil uji regresi yang

dilakukan, juga ditemukan bahwa variabel independensi auditor

merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap

tingkat materialitas. Hal ini menunjukkan bahwa independensi

dalam mengaudit sangat diperlukan oleh seorang auditor dalam

melaksanakan tugas audit.

c. Hasil Uji F

Pengujian signifikansi simultan (uji F) dilakukan untuk

menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan

dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.15. Hasil Uji F

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 452.763 3 150.921 24.03 0.000(a) Residual 301.468 48 6.281 Total 754.231 51

a. Predictors: (Constant), IA, PEA, KA b. Dependent Variable: TM

Page 82: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

81

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.15

menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih

kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0,05 (0,000 < 0,5) (Ghozali,

2005). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa penerapan EDP,

kompetensi auditor dan independensi auditor secara bersama-sama

(simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat

materialitas. Keberhasilan meminimalisasi tingkat materialitas

merupakan sebuah prestasi bagi seorang auditor. Tingginya

penerapan EDP, kompetensi auditor dan independensi auditor

merupakan penunjang dalam pertimbangan tingkat materialitas.

Page 83: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

82

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel penerapan EDP audit memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel tingkat materialitas. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan EDP audit berperan penting dalam proses

audit. Penerapan EDP audit diharapkan akan semakin mampu

meminimalisasi tingkat materialitas dalam audit laporan keuangan.

2. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel kompetensi memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel tingkat materialitas. Hal ini berarti

semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor, maka

semakin tinggi tingkat kemampuan dalam meminimalisasi tingkat

materialitas dalam audit laporan keuangan.

3. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel independensi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel tingkat materialitas. Dari hasil

uji regresi yang dilakukan, juga ditemukan bahwa variabel independensi

auditor merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap

tingkat materialitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

independensi seorang auditor, maka semakin tinggi tingkat kemampuan

dalam meminimalisasi tingkat materialitas.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

83

4. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa penerapan EDP audit, kompetensi

auditor, dan independensi auditor secara bersama-sama (simultan)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas dalam

audit laporan keuangan. Keberhasilan dalam meminimalisasi tingkat

materialitas merupakan sebuah prestasi bagi seorang auditor. Tingginya

penerapan EDP audit, kompetensi yang memadai dan independensi

seorang auditor merupakan penunjang dalam pertimbangan tingkat

materialitas dalam audit laporan keuangan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian, penerapan EDP berpengaruh terhadap tingkat

materialitas suatu audit yang dilakukan, dengan penerapan EDP audit yang

dimiliki seorang auditor maka tingkat materialitas dapat ditekan seminimal

mungkin. Karena seorang auditor yang menerapkan EDP audit dalam

pekerjaannya dapat meningkatkan besarnya relevansi terhadap bukti audit

yang berbentuk elektronik sehingga mamperkecil adanya fraud dan

memperkecil kesalahan dan penyalahgunaan informasi.

2. Kompetensi audit merupakan aspek yang terdapat dalam diri seorang

auditor. Aspek tersebut terdiri dari mutu personal, pengetahuan umum, dan

keahlian khusus. Seseorang yang memiliki keahlian tinggi akan

menghasilkan kualitas kerja yang baik. Auditor selalu mengoptimalkan

Page 85: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

84

kompetensinya dalam setiap penugasan yang akan menghasilkan kualitas

audit yang baik.

3. Independensi auditor merupakan salah satu kualitas yang harus dimiliki

seorang auditor yang baik. Independensi auditor berpengaruh dalam

tingkat materialitas dalam suatu audit. Auditor yang independen dapat

melihat dengan tanpa tekanan dari pihak manapun suatu permasalahan di

lingkungan yang sedang diauditnya sehingga dapat meminimalkan potensi

atau tingkat materialitas yang akan terjadi.

4. Tingkat materialitas dapat diminimalisir dengan penerapan EDP audit,

kompetensi auditor, dan independensi auditor. Auditor membuat suatu

keputusan material jika ada suatu perencanaan dalam mengambil

keputusan yang penting mengenai lingkup audit. Materialitas merupakan

konsep penting untuk membantu auditor dalam menemukan salah saji

yang secara potensial akan mempengaruhi pengguna laporan keuangan.

C. Saran

1. Pengembangan dan peningkatan keahlian akuntan publik dalam

pelaksanaan EDP audit secara berkelanjutan akan membentuk kemampuan

berfikir yang baik serta strategi penentuan keputusan dan analisis tugas

serta menambah pengetahuan akan pekerjaan yang tengah dijalankannya,

meninjau semakin canggihnya elektronik yang diciptakan saat ini.

Page 86: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

85

2. Akuntan publik hendaknya menghindari ikatan kepentingan dan hubungan

usaha dengan klien, karena faktor ini dapat mempengaruhi independensi

auditor dalam mengambil keputusan.

3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan melakukan wawancara dengan

pihak responden untuk mengetahui secara pasti dan menilai bahwa dengan

adanya EDP audit dapat menjadi indikator dari tingkat materialitas dalam

audit laporan keuangan.

4. Untuk penelitian berikutnya, perlu dikaji secara mendalam teknik apa yang

digunakan dalam EDP audit untuk selanjutnya dibuat srategi dalam proses

auditnya.

5. Untuk penelitian berikutnya, cakupan KAP yang diteliti harus lebih luas

karena dalam penelitian ini sampel yang digunakan hanya melingkupi

wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Page 87: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, M dan A. Wright. “An Examination of The Effects of Experience and Task Complexity on Audit Judgments”, The Accounting Review, 1991.

Agoes, Sukrisno.“Auditing (Pemeriksaan Akuntan)” oleh Kantor Akuntan Publik Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta, 2004.

Arens, Alvin A dan Loebbecke,James K. “Auditing: An Integrated Approach”. 8th edition: Prentice-Hall, New Jersey, 2006.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasly. “Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi”. Jilid I, Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta, 2008.

Basamalah, Anies. S “ Auditing Pemrosesan Data Elektronik dengan Standar”, IAI, Usaha Kami, Depok 1995.

Boynton, W.C, Johnson, R.N., and Kell, W.G.” Modern Auditing.” 7’th Edition John Wiley & Sons, Inc, Amerika, 2006.

Fathoni, Henang “Evaluasi Atas Pengendalian Aplikasi Pada Sistem Pengolahan Data Elektronik”, Skripsi STAN, 1999.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Undip, Semarang, 2005.

Gondodiyoto, Santoso. “Audit Sistem Informasi Lanjutan, Standar, Panduan dan Prosedur Audit SI dari ISACA”, Witra Wacana Media, Jakarta, 2007.

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Hastuti, Theresia Dwi, Stefani L. I., dan Clara S. “Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”, SNA VI, Universitas Airlangga, Surabaya, 2003.

Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

87

Iskandar. “Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial”Edisi Kedua, Gaung Persada Press, Jakarta, 2008.

Justiana, Dita. “Pengaruh Etika, Independensi, Pengalaman dan Keahlian Auditor Terhadap Opini Audit”. Skripsi FEIS UIN Jakarta, 2010.

Knapp. M. “ Audit Conflict an Empirical Study of the Perceived Ability of the Auditor to Resist Management Pressure” The Accounting Review, April, 1985.

Kwanbo, Lubabah Mansur. “Internal Control and Issues of Independence & Confidentially in Nigerian Local Government Auditing: An Examination”. Kaduna State University. March 23, 2010. http://www.ssrn.com

Lasmahadi, A.“Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi,” artikel diakses tanggal 21 Mei 2009, dari http://www.e-psikologi.com.

Mautz, R.K. dan Neary, R.D. “Coorporate Audit Committee- Quo Vadis” the accounting review, Oktober 1979.

Mayangsari, S. “Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi Terhadap Pendapat Audit”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2003.

Megasari, Devi. “Pengaruh Etika, Keahlian Audit, dan Independensi Terhadap Opini Audit”. Skripsi FEIS UIN Jakarta, 2008.

Murtanto dan Gudono. “Identifikasi Karakteristik-Karakteristik Keahlian Audit: Profesi Akuntan Publik di Indonesia”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1999.

Purwono, Edi. “Aspek-Aspek EDP Audit Pengendalian Internal pada Komputerisasi”, Andi Offset, Yogyakarta, 2004.

Rohani, Ani. “Pengaruh Profesionalisme Auditor, Gender dan Pengalaman Audit Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”, Skripsi FEIS UIN Jakarta, 2009.

Rukmini, Reni. “Analisis Pengaruh Penerapan Electronic Data Processing Audit dan Resiko Audit Terhadap Kinerja Audit”. Skripsi FEIS UIN Jakarta, 2008.

Santoso, S. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, edisi kedua, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.

Page 89: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

88

Sasongko, Nanang “ Audit System Informasi: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatannya” diakses tanggal 19 Februari 2010 http://repository.gunadarma.ac.id:8000/348/1/C19-26_Nanang_Sasongko.pdf

Sawyer, Lawrence B. “Internal Auditing” edisi 5. Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Schulz, J.J dan Gustavon, S.D. “ Actuaries Perceptions Of Variables Affecting The Independent Auditors Legal Liability” the accounting review, July, 1987.

Shockley, R.A.” Perceptions of Auditor Independency an Empirical Analysis” The Acconting Review, Oktober, 1981.

Supriyono, R. A. “Pemeriksaan akuntan (auditing): faktor-faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik”. 1988.

Sugiono. ”Metode Penelitian Bisnis”, CV Alfabeta, Bandung, 1999.

Susanto, A. B ”competency based HRM,”artikel diakses tanggal 2 Maret 2010, dari http//www.jakartaconsultinggroup.com.

Taylor, Donald H et. All. ”Auditing: An Assertions Approach”,Seventh Edition, John Willey& Sons, Inc, New York, 1997.

Tuanakotta, T.M. ”Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi ketiga, Jakarta,1982.

Wahyudi, Dwi “Audit System Informasi: Teknik dan Metode” diakses tanggal 3 Maret 2010 http://accountingcommunity.blogspot.com/2010/03/audit-sistem-informasi-teknik-dan.html.

Wahyudi, Hendro dan Aida Ainul Mardiyah. “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”, Skripsi STIE Malangkucecwara Malang, 2006.

Wulandari, Soliyah “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor Eksternal Menurut Persepsi Bankir” Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jakarta, 2007.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

UJI RELIABILITAS PENERAPAN EDP AUDIT

N %Cases Valid 52 100

Excluded(a) 0 0Total 52 100

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized ItemsN of Items

0.840 0.841 10

Mean Std. Deviation NPEA1 4.1923 0.62743 52PEA2 4.3269 0.58481 52PEA3 4.2885 0.60509 52PEA4 4.1923 0.59536 52PEA5 4.3654 0.52502 52PEA6 4.3077 0.54371 52PEA7 4.2885 0.53638 52PEA8 4.3269 0.47367 52PEA9 4.2308 0.46927 52

PEA10 4.1731 0.61743 52

Scale Mean if ItemDeleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach's Alpha if ItemDeleted

PEA1 38.500 10.02 0.622 0.51 0.817PEA2 38.3654 10.629 0.502 0.431 0.829PEA3 38.4038 10.638 0.476 0.324 0.832PEA4 38.500 10.294 0.585 0.53 0.82PEA5 38.3269 10.813 0.52 0.439 0.827PEA6 38.3846 10.908 0.468 0.491 0.832PEA7 38.4038 11.108 0.416 0.315 0.836PEA8 38.3654 11.021 0.521 0.36 0.827PEA9 38.4615 10.881 0.576 0.409 0.823

PEA10 38.5192 9.902 0.669 0.655 0.811

Mean Variance Std. Deviation N of Items42.6923 12.884 3.58941 10

Item-Total Statistics

Scale Statistics

Case Processing Summary

Reliability Statistics

Item Statistics

Page 91: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 92: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

UJI RELIABILITAS INDEPENDENSI AUDITOR

N %Cases Valid 52 100

Excludeda 0 0Total 52 100

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized ItemsN of Items

0.819 0.822 10

Mean Std. Deviation NIA1 4.3654 0.56112 52IA2 4.3846 0.56547 52IA3 4.1346 0.59504 52IA4 4.0192 0.80417 52IA5 4.000 0.71401 52IA6 4.2692 0.52824 52IA7 4.3462 0.5196 52IA8 4.4231 0.63697 52IA9 4.4423 0.50151 52

IA10 4.4231 0.63697 52

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

DeletedIA1 38.4423 11.899 0.533 0.558 0.8IA2 38.4231 11.268 0.708 0.711 0.782IA3 38.6731 11.597 0.574 0.398 0.795IA4 38.7885 10.798 0.536 0.559 0.801IA5 38.8077 11.100 0.561 0.623 0.796IA6 38.5385 11.822 0.599 0.474 0.794IA7 38.4615 12.489 0.413 0.386 0.811IA8 38.3846 11.379 0.58 0.627 0.794IA9 38.3654 12.864 0.323 0.446 0.818

IA10 38.3846 12.751 0.246 0.471 0.829

Mean Variance Std. Deviation N of Items42.8077 14.276 3.77836 10

Item-Total Statistics

Scale Statistics

Case Processing Summary

Reliability Statistics

Item Statistics

Page 93: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 94: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

UJI RELIABILITAS KOMPETENSI AUDITOR

N %Cases Valid 52 100

Excludeda 0 0Total 52 100

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

0.774 0.786 10

Mean Std. Deviation NKA1 3.3462 1.02679 52KA2 4.0192 0.75382 52KA3 4.2115 0.57177 52KA4 4.0769 0.58899 52KA5 4.2692 0.56414 52KA6 4.1923 0.56146 52KA7 4.2115 0.60509 52KA8 4.3077 0.50637 52KA9 4.1923 0.56146 52KA10 4.3846 0.52966 52

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

DeletedKA1 37.8654 9.766 0.443 . 0.769KA2 37.1923 10.276 0.583 . 0.733KA3 37 11.961 0.347 . 0.766KA4 37.1346 12.236 0.261 . 0.776KA5 36.9423 11.585 0.458 . 0.753KA6 37.0192 11.313 0.538 . 0.744KA7 37 11.255 0.502 . 0.747KA8 36.9038 11.422 0.579 . 0.742KA9 37.0192 11.313 0.538 . 0.744KA10 36.8269 12.303 0.29 . 0.771

Mean Variance Std. Deviation N of Items41.2115 13.66 3.69598 10

Item-Total Statistics

Scale Statistics

Case Processing Summary

Reliability Statistics

Item Statistics

Page 95: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 96: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

UJI RELIABILITAS TINGKAT MATERIALITAS

N %Cases Valid 52 100

Excludeda 0 0Total 52 100

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

0.834 0.841 10

Mean Std. Deviation NTM1 4.1731 0.47367 52TM2 4.3269 0.5134 52TM3 4.0385 0.76598 52TM4 4.4038 0.49545 52TM5 4.2692 0.62983 52TM6 4.4231 0.53674 52TM7 4.3269 0.55026 52TM8 4.0577 0.80229 52TM9 4.3269 0.64841 52TM10 4.3846 0.56547 52

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

TM1 38.5577 12.644 0.57 0.432 0.816TM2 38.4038 12.481 0.564 0.502 0.816TM3 38.6923 11.551 0.509 0.443 0.823TM4 38.3269 12.891 0.464 0.355 0.824TM5 38.4615 12.332 0.466 0.363 0.824TM6 38.3077 12.492 0.53 0.504 0.818TM7 38.4038 12.363 0.549 0.444 0.817TM8 38.6731 11.126 0.564 0.498 0.817TM9 38.4038 11.971 0.534 0.354 0.818TM10 38.3462 12.152 0.588 0.436 0.813

Mean Variance Std. Deviation N of Items42.7308 14.789 3.84563 10

Item-Total Statistics

Scale Statistics

Case Processing Summary

Reliability Statistics

Item Statistics

Page 97: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 98: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 99: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 IA, PEA, KA(a) . Enter

a. All requested variables entered.b. Dependent Variable: TM

HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model R R Square Adjusted R Square

1 .775(a) 0.600 0.575a. Predictors: (Constant), IA, PEA, KA

UJI MULTIKOLONIERITAS

ModelStandard

ized Coefficie

nts

t Sig.

B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) 6.943 4.349 1.596 0.117

PEA 0.153 0.067 0.255 2.29 0.026 0.671 1.491KA 0.356 0.15 0.344 2.374 0.022 0.397 2.517IA 0.343 0.129 0.334 2.661 0.011 0.529 1.889

a. Dependent Variable: TM

IA PEA KA1 Correlations IA 1 0.135 -0.647

PEA 0.135 1 -0.513KA -0.647 -0.513 1

Covariances IA 0.017 0.001 -0.013PEA 0.001 0.004 -0.005KA -0.013 -0.005 0.023

a. Dependent Variable: TM

HASIL UJI t

Model

Collinearity Statistics

Variables Entered/Removed(b)

Model Summary

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Std. Error of the Estimate

2.50611

Coefficient Correlations(a)

Page 100: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta1 (Constant) 6.943 4.349 1.596 0.117

PEA 0.153 0.067 0.255 2.29 0.026KA 0.356 0.15 0.344 2.374 0.022IA 0.343 0.129 0.334 2.661 0.011

a. Dependent Variable: TM

HASIL UJI F

Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 452.763 3 150.921 24.03 .000(a)Residual 301.468 48 6.281

Total 754.231 51a. Predictors: (Constant), IA, PEA, KAb. Dependent Variable: TM

Model

Model

Unstandardized Coefficients

Coefficients(a)

ANOVA(b)

Page 101: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 102: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 103: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 104: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

IA1 IA2 IA3 IA4 IA5 IA6 IA7 IA8 IA9 IA10 TOTALIA

IA1 Pearson Correlation 1 .537** .437** .288* .440** .389** .297* 0.272 .390** -0.002 .629**Sig. (2-tailed) 0 0.001 0.038 0.001 0.004 0.032 0.051 0.004 0.988 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52IA2 Pearson Correlation .537** 1 .368** .415** .389** .434** .339* .683** 0.218 .465** .774**

Sig. (2-tailed) 0 0.007 0.002 0.004 0.001 0.014 0 0.12 0.001 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

IA3 Pearson Correlation .437** .368** 1 .445** .415** .381** .354* .364** .322* 0.105 .665**Sig. (2-tailed) 0.001 0.007 0.001 0.002 0.005 0.01 0.008 0.02 0.457 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52IA4 Pearson Correlation .288* .415** .445** 1 .683** .495** 0.218 .290* 0.076 0.022 .672**

Sig. (2-tailed) 0.038 0.002 0.001 0 0 0.12 0.037 0.594 0.877 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

IA5 Pearson Correlation .440** .389** .415** .683** 1 .572** 0.264 0.172 0.219 -0.086 .689**Sig. (2-tailed) 0.001 0.004 0.002 0 0 0.058 0.222 0.119 0.543 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52IA6 Pearson Correlation .389** .434** .381** .495** .572** 1 .440** .354* 0.134 0.063 .696**

Sig. (2-tailed) 0.004 0.001 0.005 0 0 0.001 0.01 0.344 0.658 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

IA7 Pearson Correlation .297* .339* .354* 0.218 0.264 .440** 1 0.26 -0.072 0.26 .536**Sig. (2-tailed) 0.032 0.014 0.01 0.12 0.058 0.001 0.063 0.61 0.063 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52IA8 Pearson Correlation 0.272 .683** .364** .290* 0.172 .354* 0.26 1 .385** .517** .683**

Sig. (2-tailed) 0.051 0 0.008 0.037 0.222 0.01 0.063 0.005 0 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

IA9 Pearson Correlation .390** 0.218 .322* 0.076 0.219 0.134 -0.072 .385** 1 0.201 .431**Sig. (2-tailed) 0.004 0.12 0.02 0.594 0.119 0.344 0.61 0.005 0.154 0.001

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52IA10 Pearson Correlation -0.002 .465** 0.105 0.022 -0.086 0.063 0.26 .517** 0.201 1 .395**

Sig. (2-tailed) 0.988 0.001 0.457 0.877 0.543 0.658 0.063 0 0.154 0.004N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TOTAL Pearson Correlation .629** .774** .665** .672** .689** .696** .536** .683** .431** .395** 1Sig. (2-tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0.001 0.004

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Page 105: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 106: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 107: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 108: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10R1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5R3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4R4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5R6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5R8 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5R9 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4R10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5R11 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4R12 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5R13 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5R14 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5R15 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4R16 3 4 5 4 3 4 5 3 5 4R17 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5R18 4 3 5 4 3 4 5 4 5 5R19 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5R20 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5R21 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5R22 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5R23 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4R24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5R27 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4R28 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3R29 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4R30 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4R31 4 4 3 4 5 4 4 2 2 3R32 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4R33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R34 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4R35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4R36 4 4 4 5 5 4 5 3 4 5R37 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4R38 4 4 3 5 4 5 5 5 4 5R39 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5R40 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5R41 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4R42 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4R43 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4R44 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4R45 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4R46 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5R47 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5R48 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5R49 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4

Responden Variabel Y

Tingkat Materialitas

Page 109: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

R50 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4R51 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4R52 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4

Page 110: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

Total40504540504050454550464541474240464243444849394040503935393735394038404342444040404243434446474043

Page 111: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

434241

Page 112: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 TOTALKA

KA1 Pearson Correlation 1 .447** .307* 0.15 0.242 0.188 .322* .281* 0.188 0.183 .664**Sig. (2-tailed) 0.001 0.027 0.29 0.084 0.181 0.02 0.043 0.181 0.194 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52KA2 Pearson Correlation .447** 1 .309* 0.173 .403** 0.269 .292* .498** 0.269 .325* .700**

Sig. (2-tailed) 0.001 0.026 0.219 0.003 0.054 0.036 0 0.054 0.019 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

KA3 Pearson Correlation .307* .309* 1 0.125 0.124 0.115 0.265 .380** 0.115 0.05 .494**Sig. (2-tailed) 0.027 0.026 0.376 0.381 0.416 0.058 0.005 0.416 0.726 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52KA4 Pearson Correlation 0.15 0.173 0.125 1 0.172 0.192 .284* 0.248 0.192 -0.097 .396**

Sig. (2-tailed) 0.29 0.219 0.376 0.221 0.174 0.042 0.077 0.174 0.495 0.004N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

KA5 Pearson Correlation 0.242 .403** 0.124 0.172 1 0.205 .634** 0.253 0.205 0.172 .588**Sig. (2-tailed) 0.084 0.003 0.381 0.221 0.145 0 0.07 0.145 0.224 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52KA6 Pearson Correlation 0.188 0.269 0.115 0.192 0.205 1 .282* .409** 1.000** .340* .628**

Sig. (2-tailed) 0.181 0.054 0.416 0.174 0.145 0.043 0.003 0 0.014 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

KA7 Pearson Correlation .322* .292* 0.265 .284* .634** .282* 1 .295* .282* -0.014 .633**Sig. (2-tailed) 0.02 0.036 0.058 0.042 0 0.043 0.034 0.043 0.921 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52KA8 Pearson Correlation .281* .498** .380** 0.248 0.253 .409** .295* 1 .409** .281* .651**

Sig. (2-tailed) 0.043 0 0.005 0.077 0.07 0.003 0.034 0.003 0.043 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

KA9 Pearson Correlation 0.188 0.269 0.115 0.192 0.205 1.000** .282* .409** 1 .340* .628**Sig. (2-tailed) 0.181 0.054 0.416 0.174 0.145 0 0.043 0.003 0.014 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52KA10 Pearson Correlation 0.183 .325* 0.05 -0.097 0.172 .340* -0.014 .281* .340* 1 .403**

Sig. (2-tailed) 0.194 0.019 0.726 0.495 0.224 0.014 0.921 0.043 0.014 0.003N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TOTALKA Pearson Correlation .664** .700** .494** .396** .588** .628** .633** .651** .628** .403** 1Sig. (2-tailed) 0 0 0 0.004 0 0 0 0 0 0.003

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Page 113: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 114: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 115: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 116: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

PEA1 PEA2 PEA3 PEA4 PEA5 PEA6 PEA7 PEA8 PEA9 PEA10 TOTALPEAPEA1 Pearson Correlation 1 .360** .367** .424** .378** .340* 0.24 .312* .446** .672** .596**

Sig. (2-tailed) 0.009 0.007 0.002 0.006 0.014 0.087 0.024 0.001 0 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

PEA2 Pearson Correlation .360** 1 .282* .379** 0.178 .541** 0.256 0.244 .291* .383** .402**Sig. (2-tailed) 0.009 0.043 0.006 0.207 0 0.067 0.082 0.036 0.005 0.003

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52PEA3 Pearson Correlation .367** .282* 1 .333* .279* 0.142 .343* 0.212 .452** .389** .384**

Sig. (2-tailed) 0.007 0.043 0.016 0.045 0.315 0.013 0.132 0.001 0.004 0.005N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

PEA4 Pearson Correlation .424** .379** .333* 1 .461** 0.177 0.253 .468** .329* .548** .587**Sig. (2-tailed) 0.002 0.006 0.016 0.001 0.209 0.071 0 0.017 0 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52PEA5 Pearson Correlation .378** 0.178 .279* .461** 1 0.217 .454** .378** .447** .285* .418**

Sig. (2-tailed) 0.006 0.207 0.045 0.001 0.123 0.001 0.006 0.001 0.041 0.002N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

PEA6 Pearson Correlation .340* .541** 0.142 0.177 0.217 1 0.228 .363** 0.254 .481** .383**Sig. (2-tailed) 0.014 0 0.315 0.209 0.123 0.105 0.008 0.069 0 0.005

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52PEA7 Pearson Correlation 0.24 0.256 .343* 0.253 .454** 0.228 1 .316* .276* 0.142 .354*

Sig. (2-tailed) 0.087 0.067 0.013 0.071 0.001 0.105 0.022 0.048 0.314 0.01N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

PEA8 Pearson Correlation .312* 0.244 0.212 .468** .378** .363** .316* 1 .360** .406** .413**Sig. (2-tailed) 0.024 0.082 0.132 0 0.006 0.008 0.022 0.009 0.003 0.002

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52PEA9 Pearson Correlation .446** .291* .452** .329* .447** 0.254 .276* .360** 1 .469** .419**

Sig. (2-tailed) 0.001 0.036 0.001 0.017 0.001 0.069 0.048 0.009 0 0.002N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

PEA10 Pearson Correlation .672** .383** .389** .548** .285* .481** 0.142 .406** .469** 1 .616**Sig. (2-tailed) 0 0.005 0.004 0 0.041 0 0.314 0.003 0 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52TOTALPEA Pearson Correlation .596** .402** .384** .587** .418** .383** .354* .413** .419** .616** 1

Sig. (2-tailed) 0 0.003 0.005 0 0.002 0.005 0.01 0.002 0.002 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Page 117: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 118: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 119: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 120: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara

Correlations TM1 TM2 TM3 TM4 TM5 TM6 TM7 TM8 TM9 TM10 TOTALTM

TM1 Pearson Correlation 1 .408** .360** 0.198 .498** 0.246 .305* .438** .387** .405** .650**Sig. (2-tailed) 0.003 0.009 0.16 0 0.078 0.028 0.001 0.005 0.003 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52TM2 Pearson Correlation .408** 1 0.217 .396** .329* .484** 0.239 .572** .321* .301* .651**

Sig. (2-tailed) 0.003 0.123 0.004 0.017 0 0.088 0 0.021 0.03 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TM3 Pearson Correlation .360** 0.217 1 0.165 0.263 0.198 .574** .411** .408** .327* .649**Sig. (2-tailed) 0.009 0.123 0.243 0.06 0.159 0 0.002 0.003 0.018 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52TM4 Pearson Correlation 0.198 .396** 0.165 1 .336* .525** .369** 0.236 0.252 .345* .562**

Sig. (2-tailed) 0.16 0.004 0.243 0.015 0 0.007 0.092 0.071 0.012 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TM5 Pearson Correlation .498** .329* 0.263 .336* 1 .410** .307* 0.201 0.212 .309* .589**Sig. (2-tailed) 0 0.017 0.06 0.015 0.003 0.027 0.152 0.131 0.026 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52TM6 Pearson Correlation 0.246 .484** 0.198 .525** .410** 1 .386** 0.261 0.215 .487** .626**

Sig. (2-tailed) 0.078 0 0.159 0 0.003 0.005 0.062 0.127 0 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TM7 Pearson Correlation .305* 0.239 .574** .369** .307* .386** 1 0.267 .354* .344* .645**Sig. (2-tailed) 0.028 0.088 0 0.007 0.027 0.005 0.055 0.01 0.012 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52TM8 Pearson Correlation .438** .572** .411** 0.236 0.201 0.261 0.267 1 .453** .426** .698**

Sig. (2-tailed) 0.001 0 0.002 0.092 0.152 0.062 0.055 0.001 0.002 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TM9 Pearson Correlation .387** .321* .408** 0.252 0.212 0.215 .354* .453** 1 .452** .649**Sig. (2-tailed) 0.005 0.021 0.003 0.071 0.131 0.127 0.01 0.001 0.001 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52TM10 Pearson Correlation .405** .301* .327* .345* .309* .487** .344* .426** .452** 1 .680**

Sig. (2-tailed) 0.003 0.03 0.018 0.012 0.026 0 0.012 0.002 0.001 0N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52

TOTALTM Pearson Correlation .650** .651** .649** .562** .589** .626** .645** .698** .649** .680** 1Sig. (2-tailed) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

N 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 121: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 122: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara
Page 123: PENGARUH PENERAPAN EDP AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21410/1/RIZAL... · untuk sebuah manajemen sistem ... keahlian baru untuk bekerja secara