pengaruh pendidikan kesehatan tentang...

Download PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/26/01-gdl-nandunglat... · Pendekatan terbaik untuk mencegah aspirasi benda asing adalah melalui

If you can't read please download the document

Upload: nguyenthu

Post on 08-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN

    PERTAMA ASPIRASI BENDAASING PADA ANAK USIA TODDLER

    TERHADAP PENGETAHUAN IBUDI KELURAHAN DONOHUDAN

    KABUPATEN BOYOLALI

    Nandung Latifa Abidin 1), Yeti Nurhayati

    2), Happy Indri Hapsari

    3)

    123 Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    ABSTRAK

    Aspirasi benda asing ke dalam saluran respiratorik dapat terjadi pada

    semua usia, tetapi yang paling sering pada anak kelompok usia dibawah 3 tahun

    (Toddler). Pendekatan terbaik untuk mencegah aspirasi benda asing adalah melalui

    edukasi orangtua dan pengasuh, bila objek itu dapat dikeluarkan dengan cepat,

    maka dapat mencegah komplikasi seperti edema, peradangan, dan ancaman infeksi.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan

    tentang Kesehatan Tentang Pertolongan Pertama Aspirasi Benda Asing (Corpus

    Alienum) pada Anak Usia Toddler Terhadap Pengetahuan Ibu Di Posyandu

    Kelurahan Donohudan Kabupaten Boyolali.

    Jenis penelitian ini adalah Quasi experimental dengan rancangan One-

    group pre-post test design without control. Pemilihan sampel dilakukan dengan

    metode Purposive Sampling pada 40 responden. Analisadata

    dalampenelitianinimenggunakanujiWilcoxon, didapatkan p value 0,000 (p < 0,005)

    sehingga Ho ditolakartinyaada Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kesehatan

    Tentang Pertolongan Pertama Aspirasi Benda Asing (Corpus Alienum) pada Anak

    Usia Toddler Terhadap Pengetahuan Ibu.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    pengetahuanibusebelumdiberikanpendidikan kesehatan sebagian besardalam

    kategori cukup(55%) kemudian sesudah diberikanpendidikan kesehatan sebagian

    dalam kategori baik(97,5%). Pendidikankesehatandenganmenggunakan media

    slidepower point, demonstrasi, dan pembagian leafleat sangat mempengaruhi

    pemahaman ibu tentang pertolongan pertama aspirasi benda asing.

    Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Aspirasi Benda Asing, Ibu, Pertolongan

    Pertama

    Daftar Pustaka : 32 (2002 2015)

  • BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE

    KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA

    2015

    NandungLatifaAbidin

    Effect of Health Education about the First Aid of the Toddlers Foreign

    Body Aspiration on Mothers Knowledge at Donohudan Ward, Boyolali

    Regency

    ABSTRACT

    Foreign body aspiration in respiratory system can happen at all ages, but it

    usually happens at toddlers age. The best prevention of foreign body aspiration is

    educating the parents and nannies. If the object is taken out fast, it will prevent

    some complications such as edema, inflammation, andinfection. The objective of

    this research is to investigate the effect of the health education about the first aid of

    the toddlers foreign body aspiration on the mothers knowledge at Donohudan

    Ward, Boyolali Regency.

    This research used the quasi experimental method with the one-group pre-

    post test design without control. The samples of this research consisted of 40

    respondents. They were taken by using the proportionate random sampling

    technique. The data of research were analyzed by using the Wilcoxons test.

    The result of the research shows that the p-value was 0.000 which was

    less than 0.05, and Ho was rejected, meaning that there was an effect of the health

    education about the first aid of the toddlers foreign body aspiration on the

    mothers knowledge. Prior to the health education, 55% of the mothers had fair

    knowledge, and following the health education 95% of the mothers had good

    knowledge. The health education that used slide power point, demonstration, and

    leaflet affected the mothers knowledge of first aids of the toddlers foreign body

    aspiration.

    Keywords: Health education, corpus alienum, mothers, the first aid

    References: 32 (2002 2015)

  • PENDAHULUAN

    Cedera merupakan penyebab

    utama kematian pada anak berusia

    lebih dari 1 tahun, karena cedera

    secara umum telah dianggap sebagai

    kecelakaan yang dapat dihindari atau

    suatu masalah perilaku, bukan

    masalah kesehatan. Selain itu,

    pengendalian cedera termasuk riset,

    belum mendapat prioritas tinggi atau

    dukungan finansial yang cukup. Riset

    terhadap cedera belum didasarkan

    pada kerangka kerja teoritik, seperti

    yang dilakukan pada penyakit.

    Terdapat tuntutan untuk mengenal

    cedera dan pencegahannya dalam

    istilah host (orang yang dikenai),

    lingkungan (waktu dan tempat),

    agens (objek yang menjadi penyebab

    langsung) (Wong, 2008). Derajat

    kesehatan anak mencerminkan

    kesehatan bangsa, sebab anak sebagai

    generasi penerus bangsa memiliki

    kemampuan yang dapat

    dikembangkan dalam meneruskan

    pembangunan bangsa. Berdasarkan

    alasan tersebut masalah kesehatan

    anak diprioritaskan dalam

    perencanaan atau penataan

    pembangunan bangsa (Kompas 2006

    dalam Hidayat, 2009).

    Pedoman antisipasi berkenaan

    dengan perkiraan perkembangan

    dapat mewaspadakan orang tua

    mengenai tipe cedera yang paling

    mungkin terjadi pada usia tertentu.

    Pada awal hubungan orang tua-anak,

    orang tua perlu diberi tahu tentang

    bagaimana memberikan lingkungan

    yang aman untuk anak mereka

    (Wong, 2008). Kecenderungan

    terjadi kecelakaan pada anak usia

    toddler dilatarbelakangi oleh

    beberapa kondisi berikut ; anak usia

    todler mengalami peningkatan

    kemampuan motorik halus, anak

    toddler mempunyai rasa ingin tahu

    yang besar dibanding dengan anak

    pada usia lainnya dan senang

    mencoba melakukan sesuatu yang

    belum dikenalnya dengan demikian

    mereka mencoba terus kemampuan

    motorik halusnya dengan benda-

    benda yang ada di sekelilingnya,

    sementara mereka belum mengetahui

    bahaya yang mengancamnya akibat

    mengeksplorasi benda di

    sekelilingnya (Supartini, 2004).

    Pendekatan terbaik untuk

    mencegah aspirasi benda asing

    adalah melalui edukasi orang tua dan

    pengasuh (Marcdante, 2011).

    Pendidikan kesehatan pada

    hakikatnya ialah suatu kegiatan atau

    usaha menyampaikan pesan

    kesehatan kepada masyarakat,

    kelompok, atau individu

    (Notoatmodjo, 2007). Metode

    pendidikan massa cocok untuk

    mengomunikasikan pesan-pesan

    kesehatan yang ditujukan kepada

    masyarakat. Oleh karena sasaran

    pendidikan ini bersifat umum, dalam

    arti tidak membedakan golongan

    umur, jenis kelamin, pekerjaan, status

    sosial ekonomi, tingkat pendidikan,

    dan sebagainya, maka pesan-pesan

    kesehatan yang akan disampaikan

    harus dirancang sedemikian rupa

    sehingga dapat ditangkap oleh massa

    tersebut.

    Program Microsoft Office

    Power Point adalah salah satu

    software yang dirancang khusus

    untuk mampu menampilkan program

    multimedia dengan menarik, mudah

    dalam pembuatan, mudah dalam

    penggunaan dan relatif murah karena

    tidak membutuhkan bahan baku

    selain alat untuk menyimpan data

    (Riyana, 2008). Media slide

    tergolong dalam kelompok gambar

    diam, tetapi ia termasuk media

    pandang dengar, media slide

    mempunyai kemampuan untuk

    memungkinkan penekanan pada

    impresi fakta-fakta yang baru atau

    untuk mengembangkan pengertian

    suatu abstraksi, slide dapat

    membantu untuk menimbulkan

  • pengertian dan ingatan yang kuat

    terhadap isi materi. Gambar-gambar

    garis yang sederhana, misalnya

    gambar bagan, sering lebih membuat

    efektif dalam menyampaikan

    informasi, warna gambar dapat

    membantu untuk membuat daya tarik

    dalam memberi penekanan pada

    suatu masalah yang sedang

    dibicarakan (Daryanto, 2011).

    Leaflet adalah bentuk

    penyampaian informasi atau pesan

    kesehatan melalui lembaran yang

    dilipat, isi informasi dapat dalam

    bentuk kalimat maupun gambar, atau

    kombinasi (Notoatmodjo, 2003).

    Kelebihan Leaflet menurut

    Notoatmodjo (2005) adalah: tahan

    lama, mencakup orang banyak, biaya

    tidak tinggi, tidak perlu listrik, dapat

    dibawa kemana-mana, dapat

    mengungkit rasa keindahan,

    mempermudah pemahaman dan,

    meningkatkan gairah belajar.

    Menurut Hidayat (2004)

    pengasuhan anak merupakan

    ketrampilan yang dimiliki seorang

    ibu dalam memberikan pelayanan

    kepada anak dan berfokus pada

    keluarga, pencegahan trauma, dan

    manajemen kasus. Pengasuhan

    merupakan kebutuhan dasar dari

    setiap anak, kebutuhan dasar ini

    dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

    perkembangan anak meliputi

    kebutuhan pemberian tindakan

    perawatan dalam meningkatkan dan

    mencegah terhadap penyakit,

    kebutuhan pengobatan apabila sakit,

    dan kebutuhan kesehatan jasmani dan

    rekreasi (Syafitri, 2008). Peran ibu

    dalam melakukan penatalaksanaan

    aspirasibenda asing diperlukan suatu

    pengetahuan, karena pengetahuan

    merupakan salah satu komponen

    faktor predisposisi yang penting.

    Orang tua wajib mengetahui langkah

    apa saja yang harus dilakukan

    pertama kali jika anaknya mengalami

    aspirasibenda asing. Bila aspirasi

    benda asing cepat didiagnosis dan

    objek atau instansi itu dikeluarkan

    dengan cepat, keadaan itu akan

    kembali berjalan biasa. Semakin

    lama benda asing itu tersangkut,

    semakin banyak komplikasi yang

    akan muncul sehubungan dengan

    peningkatan edema, peradangan, dan

    ancaman infeksi (Betz, 2002).

    Studi pendahuluan yang

    dilakukan di Posyandu Sarwo Peni

    Kelurahan Donohudan, Kabupaten

    Boyolali didapatkan informasi bahwa

    kurang lebih 3 anak yang mengalami

    aspirasi benda asing dalam tiga bulan

    terakhir. Kejadian aspirasi benda

    asing yang terjadi adalah masuknya

    uang koin logam ke tenggorokan dan

    manik-manik yang masuk saluran

    napas. Salah satu Ibu dari anak

    tersebut mengatakan bahwa tidak

    mengetahui tindakan untuk

    memberikan pertolongan kepada

    anaknya, sehingga terjadi bengkak

    pada hidung, kemudian ibu lain yang

    anaknya mengalami aspirasi benda

    asing mengatakan langsung

    membawa anaknya ke petugas

    kesehatan terdekat. Data mengenai

    aspirasi benda asing juga didapatkan

    melalui wawancara terhadap 9 ibu

    yang berada di posyandu tersebut

    mengatakan belum pernah

    mendapatkan informasi tentang

    penanganan aspirasi benda asing dari

    petugas kesehatan maupun media

    informasi lainnya.

    Kondisi tersebut sebenarnya

    tidak perlu terjadi apabila orang tua

    memahami tingkat pertumbuhan dan

    perkembangan anak, khususnya usia

    toddler. Pemahaman tentang tingkat

    perkembangan anak tentunya perlu

    diikuti dengan pemahaman tentang

    pentingnya antisipasi terhadap

    bahaya yang dapat muncul karena

    aktivitas gerak yang khas dari anak

    usia toddler, yaitu tidak bisa diam

    dan bergerak terus. Oleh karena itu,

    orang tua harus mendapatkan edukasi

  • yang merupakan terbaik atau dalam

    hal ini adalah pendidikan kesehatan

    (Supartini, 2004).

    Uraian diatas melandasi

    penulis untuk meneliti tentang

    Pengaruh Pendidikan Kesehatan

    Tentang Pertolongan Pertama

    Aspirasi Benda Asingpada Anak

    Toddler Terhadap Pengetahuan Ibu

    Di Kelurahan Donohudan Kabupaten

    Boyolali.

    Tujuan dilakukannya

    penelitian ini adalah menganalisis

    pengaruh pendidikan kesehatan

    tentang pertolongan pertama aspirasi

    benda asing pada anak toddler

    terhadap pengetahuan ibu di

    Kelurahan Donohudan Kabupaten

    Boyolali.

    Manfaat dilakukannya

    penelitian ini Peneliti dapat

    mengetahui apakah pendidikan

    kesehatan memiliki pengaruh

    terhadap pengetahuan ibu tentang

    pertolongan pertama aspirasi benda

    asingpada anak dan peneliti dapat

    memberikan pendidikan kesehatan

    terhadap subyek penelitia

    METODOLOGI

    Jenis penelitian ini kuantitatif

    dengan rancangan quasi

    experimentaldimana penelitianini

    tidak menggunakan kotrol terhadap

    variabel yang berpengaruh terhadap

    eksperimen. Penelitian ini

    menggunakan metode pretest-

    posttestdesign yaitu dengan cara

    memberikanpretest(pengamatan

    awal) terlebihdahulu

    sebelumdiberikan intervensi,

    setelahdiberikan intervensi,

    kemudian dilakukanposttest

    (pengamatanakhir)(Hidayat, 2007).

    Populasi pada penelitian ini

    adalah seluruh Ibu dari anak toddler

    di Posyandu Kelurahan Donohudan

    Kabupaten Boyolali sebanyak 115

    responden. Pengambilan sampel

    penelitian ini menggunakan

    Proportionate Random Sampling

    adalah suatu teknik penetapan sampel

    dengan cara memilih sampel di

    antara populasi sesuai dengan yang

    dikehendaki peneliti (tujuan atau

    masalah penelitian), sehingga sampel

    tersebut dapat mewakili karakteristik

    populasi yang telah dikenal

    sebelumnya (Nursalam, 2008).

    Sampel yang digunakan adalah Ibu

    dari anak toddler yang berada di

    Posyandu Kelurahan

    Donohudan Kabupaten Boyolali yang

    memenuhi kriteria eksklusi dan

    inklusi sebanyak 40 responden yaitu

    Posyandu Ngudi Laras diambil 20

    Responden dan Posyandu Sarwo Peni

    diambil 20 Responden.Penelitian

    dilakukan selama 4 hari,

    pengambilan data dilakukan pada

    tanggal 12-15 Februari 2015.

    Analisa data pada penelitian

    ini meliputi analisa univariat dan

    bivariat. Analisa univariat pada

    penelitian ini berisi tentang analisa

    variabel karakteristik responden yang

    meliputi umur, tingkat pengetahuan

    sebelum pendidikan kesehatan, dan

    tingkat pengetahuan setelah

    pendidikan kesehatan.

    Analisabivariatadalahanalisis yang

    dilakukanuntukmengetahuiketerkaita

    nduavariabel. Analisa inidigunakan

    untuk menguji pengaruhpendidikan

    kesehatan terhadap pengetahuan ibu

    tentang pertolongan pertama Aspirasi

    benda asing pada anak usia toddler

    menggunakan Uji Wilcoxon. Uji

    Wilcoxon yaitu uji nonparameterik

    dua kelompok data berpasangan

    ordinal atau numerik (Dahlan, 2012).

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Karakteristik Responden

    Tabel 4.1. Karakteristik Usia

    Responden di Kelurahan Donohudan

    (N=40)

    No

    Usia

    Respond

    en

    (Tahun)

    Fre

    kue

    nsi

    Pers

    entas

    e

    (%)

    1 19-28 23 57,5

    2 29-38 12 30,0

    3 39-48 5 12,5

    Total 40 100

    Berdasarkan Tabel 4.1. dapat

    diketahui bahwa sebagian besar usia

    responden berada pada usia 19-28

    tahun yaitu sebanyak 23 responden

    (57,5%) dan paling sedikit pada usia

    39-48 tahun yaitu sebanyak 5

    responden (12,5%). Usia adalah

    umur individu yang terhitung saat

    lahir sampai berulang tahun. Semakin

    cukup umur, tingkat kematangan dan

    kekuatan seseorang akan lebih

    matang dalam berfikir dan bekerja

    (Wawan & Dewi, 2011).

    Hasil penelitian ini sesuai

    dengan penelitian Kamel (2014)

    dengan metode deskriptif cross-

    sectional pada 283 ibu dari desa

    Damares, El-Minia, Mesir yang

    menunjukkan bahwa 22,3% ibu tidak

    mengetahui istilah pertolongan

    pertama, karena sumber utama

    pengetahuan ibu berasal dari televisi.

    Penanganan ibu terhadap anak yang

    mengalami cedera di rumah memiliki

    tingkat lebih baik sebanding dengan

    tingkat usia yang dimiliki. Semakin

    tua usia ibu, semakin baik pula

    praktek penanganan dalam kasus

    cedera di rumah. Tingkat usia ibu dan

    sumber pengetahuan tentang

    pertolongan pertama, memiliki

    pengaruh yang signifikan pada skor

    knowledge, attitude, practice (KAP)

    antara ibu yang lain.

    2. Pengetahuan Sebelum

    Pendidikan Kesehatan

    Tabel 4.2. Pengetahuan Ibu tentang

    Pertolongan Pertama Aspirasi Benda

    Asing pada Anak Toddler Sebelum

    Pendidikan Kesehatandi Kelurahan

    Donohudan Kabupaten

    Boyolali(N=40)

    No Kategori

    Tingkat

    Pengetahuan

    Frekuensi Presentase

    (%)

    1 Baik 1 2,5

    2 Cukup 22 55

    3 Kurang 17 42,5

    Total 40 100

    Berdasarkan

    Tabel4.2.dapatdiketahuibahwa

    pengetahuanibudiKelurahan

    Donohudan Kabupaten

    Boyolalisebelumdiberikanpendidikan

    kesehatan Pertolongan Pertama

    Aspirasi Benda Asing pada Anak

    Toddlersebagian besardalam kategori

    cukupyaitu sebanyak22 responden

    (55%).

    Pengetahuan atau kognitif

    merupakan domain yang sangat

    penting untuk terbentuknya tidakan

    seseorang (ovent behaviour).

    Perilaku yang didasari oleh

    pengetahuan akan lebih langgeng

    daripada perilaku yang tidak didasari

    oleh pengetahuan (Notoatmodjo 2003

    dalam Wawan & Dewi, 2011).

    PengetahuanibudiKelurahan

    Donohudan Kabupaten

    Boyolalisebelumdiberikanpendidikan

    kesehatan Pertolongan Pertama

    Aspirasi Benda Asing pada Anak

    Toddlerdidukung dengan Penelitian

    AlQudehy (2015) bahwa sebagian

    besar orangtua di Arab Saudi

    termasuk dalam kategori kurangnya

    pengetahuan mengenai aspirasi benda

    asing bahkan di antara lulusan

    perguruan tinggi. Untuk mencegah

    aspirasi benda asing, dan untuk

    membuat diagnosa yang tepat, orang

    tua harus memiliki pendidikan terus

  • menerus dan menyeluruh mengenai

    resiko aspirasi benda asing.

    3. Pengetahuan Sesudah

    Pendidikan Kesehatan

    Tabel4.3. PengetahuanIbu tentang

    Pertolongan Pertama Aspirasi Benda

    Asing pada Anak Toddler

    SesudahPendidikan Kesehatan di

    Kelurahan Donohudan Kabupaten

    Boyolali (N=40)

    No Kategori

    Tingkat

    Pengetahuan

    Frekuensi Presentase

    (%)

    1 Baik 39 97,5

    2 Cukup 1 2,5

    3 Kurang 0 0

    Total 40 100

    BerdasarkanTabel4.3.dapatdi

    ketahuibahwa

    pengetahuanibudiPosyandu

    Kelurahan Donohudan Kabupaten

    Boyolalisesudah

    diberikanpendidikan kesehatan

    Pertolongan Pertama Aspirasi Benda

    Asing pada Anak Toddlersebagian

    besar dalam kategori baikyaitu

    sebanyak 39 responden (97,5%).

    Pendidikan kesehatan

    merupakan bagian dari promosi

    kesehatan yaitu suatu proses untuk

    meningkatkan kemampuan

    masyarakat dalam memelihara dan

    meningkatkan kesehatannya dan

    tidak hanya mengkaitkan diri pada

    peningkatan pengetahuan, sikap dan

    praktik kesehatan saja. Tetapi juga

    meningkatkan atau memperbaiki

    lingkungan (baik fisik maupun non

    fisik) dalam rangka memelihara dan

    meningkatkan kesehatan mereka

    (Notoadmodjo 2007 dalam Putra,

    2014).

    Hasil Penelitian ini sesuai

    dengan penelitian Ahmed, Osman,

    Abdalla, et al. (2014) bahwa

    Innovative Participatory Health

    Education (IPHE) memiliki pengaruh

    yang signifikan terhadap

    pengurangan kecelakaan rumah

    tangga antara anak di bawah lima

    tahun. Pengetahuan dan perilaku ibu

    tentang kecelakaan anak-anak berusia

    di bawah lima rumah tahun membaik

    setelah intervensi dengan IPHE.

  • 4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Pertolongan Pertama Aspirasi

    Benda Asing pada Anak Toddler terhadap PengetahuanIbu di Kelurahan

    Donohudan Kabupaten Boyolali

    Tabel 4.4. PengetahuanPre TestDan Post Test Ibutentang Pertolongan Pertama

    Aspirasi Benda Asing Anak Usia Toddlerdi Kelurahan Donohudan Kabupaten

    Boyolali (N=40)

    Pengetahuan Setelah

    Pendidikan Kesehatan

    Baik Cukup Kurang Total

    P-

    value

    Pengetahuan

    Sebelum

    Pendidikan

    Kesehatan

    Baik 1 0 0 1 0,000

    Cukup 21 1 0 22

    Kurang 17 0 0 17

    Total 39 1 0 40

    BerdasarkanTabel4.4dapatdiketahuib

    ahwa pengetahuanibudiKelurahan

    Donohudan Kabupaten

    Boyolalisebelumdiberikanpendidikan

    kesehatan Pertolongan Pertama

    Aspirasi Benda Asing pada Anak

    Todlersebagian besardalam kategori

    cukupyaitu sebanyak 22 responden

    (55%) kemudian sesudah

    diberikanpendidikan kesehatan

    Pertolongan Pertama Aspirasi Benda

    Asing pada Anak Toddlersembagian

    besar dalam kategori baikyaitu

    sebanyak39 responden (97,5%).

    Hasiluji statistikdengan

    menggunakanWilcoxonSignedRanksT

    estdiperolehnilaip-value = 0,000

    karenanilaip< 0,005maka Ho

    ditolakartinyaada pengaruh

    pendidikankesehatantentangPertolon

    gan Pertama Aspirasi Benda Asing

    pada Anak.

    Pendekatan terbaik untuk

    mencegah aspirasi benda asing

    adalah melalui edukasi orang tua dan

    pengasuh (Marcdante, 2011). Bila

    aspirasi benda asing cepat

    didiagnosis dan objek atau instansi

    itu dikeluarkan dengan cepat,

    keadaan itu akan kembali berjalan

    biasa. Semakin lama benda asing itu

    tersangkut, semakin banyak

    komplikasi yang akan muncul

    sehubungan dengan peningkatan

    edema, peradangan, dan ancaman

    infeksi (Betz, 2002).

    Hasil Penelitian ini sesuai

    dengan penelitian Muneeswari

    (2014) yang menunjukkan adanya

    efektivitasprogram pengajaran

    kesehatan

    menggunakanpendekatanpadapenget

    ahuanlangkahpertolongan

    pertamapada anak-anak. Pendidikan

    kesehatan efektif sebagai motivasi

    dalam meningkatkan pengetahuan

    dan perilaku seseorang sesuai dengan

    penelitian Prihandini (2012) yang

    menunjukkan adanya pengaruh

    pendidikan kesehatan terhadap

    motivasi ibu dalam pemberian

    makanan bergizi bagi balita di

    Posyandu Kunthisari Jetak

    Kabupaten Semarang.Hasil

    penelitian Khoiron (2014) tentang

    keefektifan penggunaan media

    leaflet dan slide power point

    terhadap perubahan pengetahuan,

    sikap dan perilaku deteksi dini

    kanker serviks pada ibu di Wilayah

    Kerja Puskesmas Kartasura

    Sukoharjo yang menunjukkan

    adanya perubahan yang signifikan.

  • Berdasarkan pembahasan

    diatas peneliti menyimpulkan bahwa

    pendidikan kesehatan sebagai

    intervensi yang dilakukan peneliti

    dapatmeningkatkan

    pengetahuanibudiKelurahan

    Donohudan Kabupaten

    Boyolalidalam Pertolongan Pertama

    Aspirasi Benda Asing pada Anak

    Toddler. Penyampaian materi

    Pendidikan Kesehatan tentang

    Pertolongan Pertama Aspirasi Benda

    Asing (Corpus Alienum) pada Anak

    Usia Toddler terhadap Pengetahuan

    Ibu di Posyandu Kelurahan

    Donohudan Kabupaten Boyolali

    adalah menggunakan media

    slidepower point, demonstrasi, dan

    pembagian leafleat sangat

    mempengaruhi pemahaman ibu

    tentang pertolongan pertama Aspirasi

    benda asing.

    SIMPULAN DAN SARAN

    1. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan, maka dapat ditarik

    kesimpulan sebagai berikut :

    a. Tingkat Pengetahuan

    ibudiKelurahan Donohudan

    Kabupaten

    Boyolalisebelumdiberikanpend

    idikan kesehatan Pertolongan

    Pertama Aspirasi Benda Asing

    pada Anak Toddlersebagian

    besardalam kategori

    cukupyaitu sebanyak22

    responden (55%).

    b. Tingkat

    PengetahuanibudiKelurahan

    Donohudan Kabupaten

    Boyolalisesudah

    diberikanpendidikan kesehatan

    Pertolongan Pertama Aspirasi

    Benda Asing pada Anak

    Toddlersebagian besar dalam

    kategori baikyaitu sebanyak 39

    responden (97,5%)

    c. Ada pengaruh (p-value =

    0,000)

    pendidikankesehatantentangPe

    rtolongan Pertama Aspirasi

    Benda Asing pada Anak

    Toddlerterhadap

    pengetahuanibudiKelurahan

    Donohudan Kabupaten

    Boyolali.

    2. Saran

    a. Posyandu

    Kader posyandudiharapkan

    mencari pendidikan kesehatan

    tentang Pertolongan Pertama

    Aspirasi Benda Asing (Corpus

    Alienum) pada Anak kepada

    petugas dari puskesmas

    sehingga masyarakat mampu

    mengetahui dan melaksanakan

    pertolongan pertama Aspirasi

    Benda Asing pada Anak.

    b. Peneliti Lain

    Peneliti lain dapat melakukan

    penelitian terkait Aspirasi

    Benda Asing dengan

    mengubah metode maupun

    jenis penelitian. Peneliti lain

    dapat melakukan penelitian

    dengan topik yang sama

    dengan responden yang

    berbeda, sehingga hasil

    penelitian dapat dibandingkan.

    c. Peneliti

    Peneliti dapat menerapkan dan

    membandingkan beberapa

    metode dalam melakukan

    pendidikan kesehatan serta

    mendapatkan pengetahuan

    lebih untuk diterapkan dalam

    penanganan kasus

    kegawatdaruratan khususnya

    pada penanganan Aspirasi

    Benda Asing

  • DAFTAR PUSTAKA

    Abu-Hasheesh, Mohammad O. &

    Hanan T. El Bahnasawy. (2011).

    Effectiveness of the

    Nursing Health Program for

    Mothers with Children

    Undergoing Bronchoscopy.

    University Of Jordan : DAR

    Publishers

    Ahmed, Osman, Abdalla, et al.

    (2014). Innovative Participatory

    Health Education (IPHE): Its

    Effect on Mothers Knowledge,

    Behavior; and Under Five

    Year-Old Children

    Household Accidents Rate.

    Kingdom of Saudi Arabia : Al-

    Baha University

    Afifuddin. (2011). Filsafat Sains.

    Bandung : Pustaka Setia

    Arikunto, Suharsimi. (2010).

    Prosedur Penelitian Suatu

    Pendekatan Praktik. Jakarta :

    Rineka Cipta

    Armstrong, Vivien J. (2009).

    Pertolongan Pertama untuk Bayi

    dan Anak. Jakarta : Erlangga

    Betz, Cecily L. (2002). Buku Saku

    Keperawatan Pediatri

    Edisi 3. Alih bahasa Jan

    Tambayong. Jakarta : EGC

    Budiman & Riyanto Agus.

    (2013). Kapita Selekta

    Kuesioner: Pengetahuan

    dan Sikap dalam

    Penelitian Kesehatan

    Dahlan, Muhamad Sopiyudin.

    (2010). Membaca dan

    Menelaah Jurnal Uji

    Klinis. Jakarta : Salemba

    Medika

    Dahlan, Muhamad Sopiyudin.

    (2012). Statistik untuk

    Kedokteran dan

    Kesehatan. Jakarta :

    Salemba Medika

    Einzig, Mitchell J. (2004). P3K

    untuk Bayi dan Anak.

    Jakarta : Arcan

    Eldosoky, R.S.H. (2012). Home-

    related injuries among children:

    knowledge, attitudes

    and practice about first aid

    among rural mothers. Egypt :

    University of Benha

    Hidayat, A. Aziz Alimul. (2005).

    Pengantar Ilmu Keperawatan

    Anak. Jakarta: Salemba Medika

    Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007).

    Metode Penelitian Keperawatan

    dan Teknik Analisis Data.

    Jakarta : Salemba Medika

    Kamel, Emam, & Mohammed,

    Eman S. (2014). Knowledge,

    attitude and practice among

    rural mothers about Home-related

    injuries in a rural area in El-

    Minia Governorate, Egypt. Egypt

    : El-Minia Faculty of

    Medicine

    Khoiron, Sulastri & Suryandani,

    Dewi. (2014). Effectiveness of

    Health Education Using

    Media Leafleat and Power Point

    Slide Media on Knowledge,

  • Attitude, and Behaviou Change

    Early Detection of Cervical

    Cancer PKK Working in The

    Public Health Kartasura

    Sukoharjo. Surakarta :

    Muhammadiyah Surakarta

    University

    Lapau, Buchari. (2012). Metode

    Penelitian Kesehatan. Jakarta :

    Pustaka Obor Indonesia

    Marcdante, Karen J et al. (2011).

    Ilmu Kesehatan Anak Esensial

    Nelson Edisi VI. Jakarta :

    Badan Penerbit IDAI

    Muneeswari, B. (2014). A study to

    assess the effectiveness of planned

    health teaching programme using

    child-to-child approach on

    knowledge of selected first aid

    measures among school children

    in selected schools at

    Dharapuram in Tamil Nadu,

    India. India : Rajive Gandhi

    University of Health Science

    Notoatmodjo,Soekidjo.(2003).

    Pendidikan dan Perilaku

    Kesehatan. Jakarta :

    Rineka Cipta.

    Notoatmodjo,Soekidjo.(2012).

    Metode Penelitian

    Kesehatan. Jakarta :

    Rineka Cipta.

    Nursalam. (2008). Konsep dan

    Penerapan Metodologi

    Penelitian Ilmu

    Keperawatan. Jakarta :

    Salemba Medika

    Putra, Dony Setawan Hendyca.

    (2014). Keperawatan Anak

    dan Tumbuh Kembang

    (Pengkajian dan

    Pengukuran). Yogyakarta :

    Nuha Medika

    Rahajoe N. Nastiti, dkk. (2010).

    Buku Ajar Respirologi Anak Edisi

    I Cetakan 2. Jakarta : Badan

    Penerbit IDAI

    Sugiyono. (2011). Metode

    Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

    dan R&D. Bandung : Alfabeta

    Supartini, Yupi. (2004). Buku

    Ajar Konsep Dasar

    Keperawatan Anak.

    Jakarta : EGC

    Susilo, Rahkmat. (2011).

    Pendidikan Kesehatan

    Dalam Keperawatan.

    Yogyakarta : Nuha

    Medika.

    Swasanti, Niluh & Winkanda

    Satria Putra. (2014).

    Panduan Praktis

    Pertolongan Pertama

    Pada Kedaruratan.

    Yogyakarta : Katahati

    Tilong Adi D. (2014). Buku

    Lengkap Pertolongan

    Pertama Pada Beragam

    Penyakit. Yogyakarta :

    FlashBooks

    Thygerson, Alton. (2009).

    Pertolongan Pertama.

    Jakarta : Erlangga

    Wawan, A & Dewi M.

    (2011).Teori &

    Pengukuran Pengetahuan,

    Sikap, Dan Perilaku

    Manusia. Nuha Medika.

    Yogyakarta.

    Wong, Donna L et al. (2008).

    Buku Ajar Keperawatan Pediatrik

  • Edisi 6 Vol 1. Alih Bahasa

    Agus Sutarna, Neti Juniarti, H. Y.

    Kuncara. Jakarta :

    EGC

    Zeinab AlQudehy, Hussein Al-

    Sheif, & Ghada Al-Qudaihi.

    (2015). Parental

    Knowledge of Foreign Body

    Aspiration : A Comparative Study

    between Saudis and Other

    Nations. Saudi Arabia :

    Damam Medical Complex