pengaruh pendidikan kesehatan melalui media ...repository.unjaya.ac.id/861/2/raudatul...

32
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN i PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PREMENSTRUAL SYNDROME DI MTsN SEYEGAN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A.Yani Yogyakarta RAUDATUL JANNAH 10/PSIK/3210005 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2014

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA AUDIO

VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA

TENTANG PREMENSTRUAL SYNDROME DI MTsN

SEYEGAN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A.Yani Yogyakarta

RAUDATUL JANNAH

10/PSIK/3210005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA AUDIO

VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA

TENTANG PREMENSTRUAL SYNDROME DI MTsN

SEYEGAN SLEMAN

Raudatul Jannah1, Retno Mawarti

2, Dwi Susanti

3

INTISARI

Latar belakang: Sebelum terjadinya menstruasi, sekitar 7-10 hari seorang wanita

akan mengalami gejala perubahan fisik maupun emosional yang dikenal dengan

premenstrual syndrom. Pengetahuan tentang premenstrual syndrome harusnya

sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan membutuhkan media serta

metode dalam penyampaian informasi. Media audio visual adalah salah satu

media yang dapat digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan di sekolah.

Media ini lebih menarik dan lebih berefek karena melibatkan dua indra yaitu

pengelihatan dan pendengaran yang dapat memaksimalkan penerimaan informasi.

Tujuan: Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual

terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang premenstrual syndrome.

Diketahuinya pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang

premenstrual syndrome. Diketahuinya pengetahuan sesudah diberikan pendidikan

kesehatan tentang premenstrual syndrome.

Metode: Rancangan penelitian ini termasuk penelitian pra eksperimental dengan

design pre-test and pos-test group tanpa adanya kelompok pembanding. Jumlah

sampel yang digunakan adalah 60 responden di MTsN Seyegan Sleman. Analisa

bivariabel yang digunakan adalah Wilcoxon signed rank test.

Hasil: Pengetahuan siswa sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar

kategori kurang sebanyak 70%. Pengetahuan siswa sesudah diberikan pendidikan

kesehatan sebagian besar kategori baik sebanyak 61,67%. Analisa Wilcoxon

signed rank test menunjukkan signifikansi p-value = 0,000 < α = 0,05. Ini berarti

ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan melalui media audio visual

terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang premenstrual syndrome di

MTsN Seyegan Sleman.

Kesimpulan: Adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan melalui media

audio visual terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang premenstrual

syndrome di MTsN Seyegan Sleman.

Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, media audio visual, pengetahuan tentang

premenstrual syndrome.

1 Mahasiswa Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

3 Dosen STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION THOUGH AUDIO

VISUAL MEDIA TOWARD THE INCREASE OF STUDENTS’

KNOWLEDGE ON PREMENSTRUAL SYNDROME AT MTsN

SEYEGAN SLEMAN

Raudatul Jannah1, Retno Mawarti

2, Dwi Susanti

3

ABSTRACT

Background: Before the menstruation happens for approximately 7-10 days, a

woman will experience a physical or emotional change phenomenon known as

premenstrual syndrome. Female teenagers must have knowledge on premenstrual

syndrome. The pursuit of this knowledge can be done through health education.

Health education, like other educations in general, requires media and methods in

delivering the information. One of them is an audio-visual media that can be used

to deliver the health education at school. This media is more interesting and

effective because it involves two perceived senses namely sight and hearing that

maximally promote the information acceptance.

Objective: This research aims at knowing the influence of health education

though audio-visual media to increase students’ knowledge on premenstrual

syndrome. Knowing students’ knowledge on premenstrual syndrome before

giving health education. Knowing students’ knowledge on premenstrual syndrome

after giving health education.

Method: The research design is categorized as a pre-experimental research that

has two domains called a design pre-test and a post-test group without a group

comparator. The sample used in this research consisted of 60 respondents at

MTsN Seyegan in Sleman. The bi-variable analysis used was called Wilcoxon

signed rank test.

Results: Students’ knowledge prior to providing the health education as mostly

categorized as 70% lower. Students’ knowledge after to providing the health

education as mostly categorized as 61,67% good. The analysis of Wilcoxon signed

rank test shows the significance of p-value = 0,000 < α = 0,05. This means that

there is an influence of health education though audio-visual media toward the

increase of students’ knowledge on premenstrual syndrome at MTsN Seyegan in

Sleman.

Conclusion: There is an influence of health education though audio-visual media

toward the increase of students’ knowledge on premenstrual syndrome at MTsN

Seyegan in Sleman.

Keywords: health education, audio visual media, knowledge on premenstrual

syndrome.

1 Nursing student of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2 Lecturer of STIKES Aisyiyah Yogyakarta

3 Lecturer of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta,

Raudatul Jannah

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan melalui Media Audio Visual

terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Tentang Premenstrual Syndrome

Di MTsN Seyegan Sleman”. Skripsi ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan,

arahan, dan bantuan berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis ucapkan

terima kasih kepada :

1. dr. I. Edy Purwoko, Sp. B, Selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta

2. Dewi Retno pamungkas MNg selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES A.

Yani Yogyakarta

3. Ida Nursanti,S.Kep.,Ns.,MPH selaku penguji yang telah memberikan masukan

dan arahan.

4. Retno Mawarti,M.Kes selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu

untuk membimbing dan mengarahkan.

5. Dwi Susanti S.,Kep.,Ns selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu

untuk membimbing dan mengarahkan.

6. Kepala sekolah MTsN Seyegan Sleman yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

7. Siswi kelas VII MTsN Seyegan Sleman yang sudah bersedia menjadi

responden.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat untuk semua pihak.

Yogyakarta, 2014

Raudatul Jannah

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

INTISARI…………………………………………………………………. iii

ABSTRAK ………… …. ............................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... . xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

A. Premenstrual Syndrome .................................................................... 8

B. Pengetahuan ....................................................................................... 10

C. Pendidikan Kesehatan ........................................................................ 14

D. Media Pendidikan Kesehatan ............................................................. 15

E. Landasan Teori ................................................................................... 18

F. Kerangka Teori................................................................................... 20

G. Kerangka Konsep .............................................................................. 21

H. Hipotesis ............................................................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 22

A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 22

B. Lokasi dan Waktu ............................................................................ 23

C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 23

D. Variabel Penelitan ............................................................................. 24

E. Definisi Operasional.......................................................................... 24

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................ 25

G. Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 26

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 26

I. Etika Penelitian ................................................................................. 27

J. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 30

B. Pembahasan Penelitian ....................................................................... 33

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 40

B. Saran ..................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 41

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Definisi Operasional ..................................................................... 24

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden .................. 31

Tabel 4.2. Tabel Tingkat Pengetahuan Sebelum Pendidikan Kesehatan ....... 32

Tabel 4.3. Tabel Tingkat Pengetahuan Sesudah Pendidikan Kesehatan ........ 33

Tabel 4.4. Tabel Tingakat Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pendidikan

Kesehatan …………………………………………………………………. 33

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Kerucut Elger Dale ………………………………………….. 16

Gambar 2.2. Bagan Kerangka Teori ………………………………………. 20

Gambar 2.3. Bagan Kerangka Konsep Penelitian………………………….. 21

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Jadwal penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4. Kuisioner Pengetahuan tentang Premenstrual Syndrome

Lampiran 5. Jawaban Kuisioner

Lampiran 6. SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Premenstrual Syndrome

Lampiran 7. Hasil Analisa Data

Lampiran 8. Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 9. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian

Lampiran 11. Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 12. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbig

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang sangat penting karena masa peralihan

ke masa dewasa. Pada masa remaja seorang anak perempuan akan mengalami

pubertas ditandai dengan menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perdarahan

secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi)

endometrium (Proverawati, 2009).

Sebelum terjadinya menstruasi, sekitar 7-10 hari seorang wanita akan

mengalami gejala perubahan fisik maupun emosional yang dikenal dengan

premenstrual syndrom (PMS). Gejala fisik yang pada umumnya sering muncul

diantaranya perut kembung, payudara terasa nyeri, pusing, nyeri perut bagian

bawah, serta daerah panggul terasa nyeri dan tertekan. Gejala emosional yang

umum dialami yaitu mudah tersinggung, cemas karena PMS, mudah marah,

kurang berenergi atau lelah (Devi, 2009).

Premenstrual syndrom merupakan kondisi medis umum yang

mempengaruhi aktivitas sosial, produktivitas kerja dan kualitas hidup. Survey di

Amerika Serikat tahun 1982 menunjukan sekitar 40% perempuan mengalami

premenstrual syndrome (Rika dan Wahyuni, 2010). Menurut penelitian yang

dilakukan di Elminia University, premenstrual syndrome berpengaruh pada

aktivitas sehari-hari yaitu paling tinggi berefek pada skala sedang. Adapun

pengaruh premenstrual syndrome yang paling banyak terjadi yaitu sulit untuk

berkonsentrasi, produktivitas menurun, sering menunda pekerjaan (Hamid dkk,

2013).

Di Indonesia angka kejadian premenstrual syndrome dari seluruh populasi

wanita usia reproduktif sebanyak 85% terdapat 60-75% mengalami premenstrual

syndrome sedang dan berat (Andrews, 2009). Berdasarkan penelitian di Daerah

Istimewa Yogyakarta, tepatnya di SMAN 11 Yogyakarta didapatkan data bahwa

98,8% siswi mengalami premenstrual syndrome serta menimbulkan kecemasan

dengan tingkat sedang. Sebagian besar dari mereka bingung apa yang sedang

mereka alami serta bagaimana cara mengatasinya. Akibatnya aktivitas sehari-hari

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

menjadi terganggu, terutama siswi kurang berkonsentrasi ketika belajar di sekolah

(Presti, 2010).

Uraian di atas menunjukan bahwa masih kurangnya pengetahuan remaja

tentang premenstrual syndrome baik dari segi pengetahuan tentang tanda dan

gejala maupun cara mengatasinya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk

meningkatkan pengetahuan remaja mengenai premenstrual syndrome.

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap objek tertentu (Wawan dan Dewi, 2011).

Adapun salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang

premenstrual syndrome yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan. Hal ini

berkaitan dengan peran perawat sebagai educator atau pendidik. Perawat sebagai

pendidik dapat memberikan penyuluhan sehingga terjadi perubahan perilaku dari

klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

Pendidikan kesehatan sama halnya dengan pendidikan pada umumnya yaitu

membutuhkan media serta metode dalam penyampaian informasi. Pemilihan

media maupun metode sangatlah penting agar penyampaian informasi menjadi

lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh penerima informasi. Ada beberapa

metode dan media yang bisa digunakan dalam menyampaikan pendidikan

kesehatan di sekolah misalnya dengan media visual, audio, audiovisual, metode

ceramah, metode FGD (focus group discussion), poster, booklet serta mading.

Setiap metode yang dapat diterapkan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing (Sanjaya, 2006).

Media audio visual adalah salah satu media yang dapat digunakan dalam

pemberian pendidikan kesehatan di sekolah mengenai premenstrual syndrome.

Media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga

mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide

suara (Sanjaya, 2006). Media ini dianggap lebih menarik dan lebih berefek karena

melibatkan dua indra yaitu pengelihatan dan pendengaran yang dapat

memaksimalkan penerimaan informasi. Kebijakan pemerintah terkait kesehatan

reproduksi sudah diatur di dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun

2009 mulai dari pasal 71 sampai pasal 77. Pada pasal 72 bagian (d) dikatakan

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

bahwa setiap orang berhak memperoleh informasi, edukasi dan konseling

mengenai kesehatan reproduksi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 Mei 2014 di

MTsN Seyegan didapatkan informasi bahwa para siswi belum pernah memperoleh

pendidikan kesehatan. Hasil wawancara terhadap 10 siswi dari 76 siswi kelas VII

didapatkan hasil bahwa 10 siswi tidak memahami tentang premenstrual syndrome.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, gejala premenstrual syndrome yang paling

sering dialami adalah nyeri perut, pusing, sakit pinggang, gampang marah serta

mudah lelah menjelang menstruasi. Para siswi tidak menyadari bahwa hal tersebut

merupakan tanda dan gejala premenstrual syndrome. Para siswi juga mengaku

sulit berkonsentrasi ketika proses belajar mengajar. Dua diantara 10 siswi pernah

beristirahat di UKS karena mengalami premenstrual syndrome. Hasil wawancara

terhadap kepala sekolah didapatkan informasi bahwa di sekolah belum pernah

mendapatkan pendidikan kesehatan terkait premenstrual syndrome. Pentingnya

pengetahuan mengenai premenstrual syndrome membuat peniliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio

visual terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang premenstrual syndrom di

MTsN Seyegan Sleman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: ―Adakah pengaruh pendidikan kesehatan

melalui media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang

premenstrual syndrome”?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio

visual terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang premenstrual

syndrome.

2. Tujuan Khusus

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

a. Diketahuinya tingkat pengetahuan siswa sebelum diberikan pendidikan

kesehatan tentang premenstrual syndrome.

b. Diketahuinya tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan pendidikan

kesehatan melalui media audio visual tentang premenstrual syndrome.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan

wawasan untuk menambah pengetahuan dalam pemberian pendidikan

kesehatan tentang premenstrual syndrome melalui media audio visual

terhadap tingkat pengetahuan siswi.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Memberikan masukan dalam membuat kebijakan dan program yang tepat

mengenai premenstrual syndrome.

3. Bagi Para Siswi MTs N Seyegan Sleman

Memberikan masukan agar lebih memahami tentang premenstrual syndrome.

E. Keaslian Penelitian

1. Wibowo, S. (2013), dengan judul ―Pengaruh Promosi Kesehatan Metode

Audio Visual dan Metode Buku Saku Terhadap Peningkatan Pengetahuan

Mengenai Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) pada Ibu Rumah

Tangga‖. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah promosi kesehatan

metode audio visual dan promosi kesehatan menggunakan buku saku.

Variabel terikatnya yaitu peningkatan pengetahuan penggunaan monosodium

glutamat (MSG). Penelitian in menggunakan metode quasi experimental

dengan rancangan penelitian one-group pretest-postest design. Subyek

penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berjumlah 60 orang. Hasil

analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh promosi kesehatan

baik metode audio visual dengan p = 0,00, maupun metode buku saku dengan

p = 0,00, terhadap peningkatan pengetahuan penggunaan MSG. Tidak

terdapat perbedaan rerata antara kelompok perlakuan metode audio visual dan

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

kelompok perlakuan metode buku saku. Persamaan dalam penelitian ini

terletak pada salah satu variable bebas yaitu pengaruh promosi kesehatan

menggunakan media audio visual. Perbedaan dalam penelitian ini terletak

pada variabel terikat yang akan diteliti yaitu pengetahuan siswa tentang pre

menstrual syndrome. Metode yang akan digunakan yaitu pra experimental

dengan rancangan penelitian one-group pretest-postest design. Subyek yang

akan diteliti oleh penulis adalah siswi kelas VII MTs N Seyegan Sleman.

Analisa yang akan digunakan yaitu Nonparametric Wilcoxon Signed Rank test

2. Iga (2009) dengan judul ―Promosi Kesehatan Menggunakan Media Audio

Visual dalam Meningkatkan Pengetahuan, Persepsi dan Sikap Terhadap

Pencegahan HIV/AIDS Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di

Kabupaten Ngada-NTT‖. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen

semu (quasi eksperimental) dengan rancangan non-equivalent control group

with pretest and posstest design. Subyek pada penelitian ini adalah calon

tenaga kerja Indonesia(PJTKI) di Kabupaten Ngada. Jumlah responden pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing sebanyak 30 orang.

Analisis data menggunakan uji statistik paired t-test dan uji independent t-test.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada peningkatan yang bermakna pada

pengetahuan, persepsi dan sikap calon tenaga kerja Indonesia terhadap

pencegahan HIV/AIDS yang dilakukan pada kelompok kontrol dan

eksperimen. Promosi kesehatan menggunakan media audio visual VCD dapat

meningkatkan pengetahuan, presepsi, dan sikap calon TKI terhadap

pencegahan HIV/AIDS. Penelitian Yohana Iga (2009) ini memiliki kesamaan

dengan penelitian seperti yang akan penulis lakukan, yaitu sama-sama

menggunakan variabel media pendidikan kesehatan audio visual sebagai

variabel bebas. Sedangkan perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian

yang penulis lakukan adalah variabel terikat, metode, subyek penelitian, dan

analisa. Variabel terikat pada peneltian tersebut adalah pengetahuan, persepsi

dan sikap terhadap pencegahan HIV/AIDS, sedangkan pada penelitian yang

akan penulis lakukan adalah pengetahuan tentang premenstrual syndrome.

Metode yang akan digunakan penulis dalam penelitiannya yaitu pra

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

eksperimental dengan rancangan one-group pretest-postest. Subyek yang akan

diteliti oleh penulis adalah siswi kelas VII MTs N Seyegan Sleman. Analisa

yang akan digunakan yaitu Nonparametric Wilcoxon Signed Rank test.

3. Badriyah (2012) dengan judul ―Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang

Premenstrual Syndrome (PMS) pada Siswi Kelas XI di Sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Seragen‖. Jenis penelitian adalah diskriptif kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA N 3 Sragen. Jumlah sampel

sebanyak 80 siswi dan teknik pengambilan sampel dengan sample random

sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil analisa data

didapatkan untuk tingkat pengetahuan remaja putri tentang PMS paling

banyak pada tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 50 responden (62,5%),

kemudian sebanyak 23 responden (28,75%) pada tingkat pengetahuan

cukup, dan paling sedikit tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 7

responden (8,75%). Persamaan dalam penelitian ini yaitu variabel yang akan

diteliti yaitu peningkatan pengetahuan tentang premenstrual syndrome.

Perbedaan dalam penelitian ini terletak jumlah variabel yaitu pada penelitian

ini menggunakan variabel tunggal sedangkan pada penelitian yang akan

peneliti lakukan menggunakan dua variabel yaitu bebas dan terikat. Metode

yang akan digunakan yaitu pra experimental dengan rancangan penelitian one-

group pretest-postest design. Subyek yang akan diteliti oleh penulis adalah

siswi kelas VII MTs N Seyegan Sleman. Analisa yang akan digunakan yaitu

Nonparametric Wilcoxon Signed Rank test.

4. Regina (2012) dengan judul ―Perbandingan Pendidikan Kesehatan Melalui

Media Audio Visual dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang

Kesehatan Reproduksi Remaja di SMP Negeri 2 Ampel Boyolali Jawa

Tengah‖. Metode penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain non

equivalen pre-post design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual dan pendidikan

kesehatan menggunakan leaflet. Sedangkan variable terikatnya yaitu tingkat

pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 2

Ampel Boyolali. Subyeknya merupakan siswa SMP yang berjumlah 140

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

siswa. Sebanyak 70 siswa diberikan pendidikan kesehatan menggunakan

media audio visual dan sebanyak 70 siswa diberikan pendidikan kesehatan

menggunakan leaflet. Analisis data menggunakan Nonparametric Wilcoxon

Signed Rank test. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh pendidikan kesehatan baik media audio visual dengan p = 0,00,

maupun menggunakan leaflet p = 0,00, terhadap peningkatan pengetahuan

penggunaan MSG. Berdasarkan uji Kolmogrov Smirnov didapatkan nilai p =

0,020 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara pendidikan kesehatan

menggunakan media audio visual dan menggunakan leaflet. Penelitian Regina

(2012) ini memiliki kesamaan dengan penelitian seperti yang akan penulis

lakukan, yaitu sama-sama menggunakan variabel media pendidikan kesehatan

audio visual sebagai variabel bebas dan sama –sama menggunakan metode

pra eksperimental one group pre-post test design serta menggunakan uji

Nonparametric Wilcoxon Signed Rank test. Sedangkan perbedaan penelitian

tersebut dengan penelitian yang penulis lakukan adalah variabel terikat..

Variabel terikat pada peneltian tersebut tingkat pengetahuan siswa tentang

kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 2 Ampel Boyolali, sedangkan

pada penelitian yang akan penulis lakukan adalah pengetahuan tentang

premenstrual syndrome.

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTsN Seyegan Sleman yang berlokasi di

Watukarung Margoagung, Seyegan, Sleman. Jumlah setiap kelas dari kelas

VII-IX masing-masing terdiri dari enam kelas, rata-rata tiap kelas ada 36 anak.

Jumlah siswi kelas VII sebanyak 76 orang mayoritas usianya 13 tahun dan 16

siswi belum menstruasi.

MTsN Seyegan Sleman memiliki UKS, tetapi peran UKS tersebut

belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil wawancara

salah satu guru menyatakan bahwa Ruang UKS hanya difungsikan sebagai

tempat istirahat sementara bagi siswa yang mengalami kelelahan, tidak ada

program-program berkelanjutan yang dijalankan. Gedung UKS juga sedang

dilakukan pembongkaran sehingga ruang UKS untuk sementara disatukan di

ruang perpustakaan.

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi diperoleh siswi dari

pelajaran IPA. Pada bagian kurikulum kelas VII tidak ada materi tentang

kesehatan reproduksi terkait premenstrual syndrome. Berdasarkan informasi

yang diperoleh, di MTsN Seyegan Sleman belum pernah mendapatkan

pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang

premenstrual syndrome.

2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 siswi sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Hasil penelitian karakteristik siswa kelas

VII MTsN Seyegan Sleman disajikan pada tabel berikut.

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

31

Tabel 4.1.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

1. Umur Frekuensi (F) Persentase (%)

12 tahun

13 tahun

14 tahun

15 tahun

16 tahun

2 40 14 3 1

3,3 66,7 23,3 5,0 1,7

2. Pendidikan Orang Tua

Ayah:

SD

SMP

SMA

5 43 12

8,3 71,7 20,0

Ibu:

SD

SMP

SMA

10 35 15

16,7 58,3 25,0

3. Pekerjaan Orang Tua

Ayah:

Wiraswasta

Buruh

Petani

10 43 7

16,7 71,7 11,7

Ibu:

Wiraswasta

IRT

Petani

Buruh

3

46 6 5

5,0

76,7 10,0 8,3

Sumber: Data Primer (2014)

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar umur responden di MTsN

Seyegan Sleman adalah 13 tahun sebanyak 40 siswi (66,7%) dan paling

sedikit adalah 16 tahun sebanyak satu siswi (1,7%). Karakteristik responden

menurut pendidikan orang tua yang terbanyak yaitu ayah dengan pendidikan

SMP sebanyak 43 orang (71,7%) dan ibu dengan pendidikan SMP sebanyak

35 orang (58,3%) dan yang paling sedikit yaitu ayah dengan pendidikan SD

sebanyak 5 orang (8,3%) dan ibu dengan pendidikan SD sebanyak 10 orang

(16,7%). Sebagian besar pekerjaan orang tua responden yaitu ayah sebagai

buruh sebanyak 43 orang (71,7) serta ibu sebagai ibu rumah tangga sebanyak

46 orang (76,7) dan yang paling sedikit yaitu ayah sebagai petani sebanyak 7

orang (11,7%) serta ibu sebagai wiraswasta sebanyak 3 orang (5,0%).

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

32

3. Tingkat Pengetahuan Siswa Sebelum Pemberian Pendidikan Kesehatan

tentang Premenstrual Syndrome

Hasil analisis data tingkat pengetahuan siswa sebelum pemberian

pendidikan kesehatan tentang PMS di MTsN seyegan Sleman dapat dilihat

pada tabel berikut.

Table 4.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Siswa Sebelum

Dilakukan Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang PMS

Tingkat pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%)

Baik - -

Cukup 18 30

Kurang 42 70

Total 60 100

Sumber: Data Primer (2014)

Tabel 4.2 menunjukkan tingkat pengetahuan siswa sebelum dilakukan

pemberian pendidikan kesehatan tentang premenstrual syndrome sebagian

besar adalah kurang sebanyak 42 siswi (70%).

4. Tingkat Pengetahuan Siswa Sesudah Pemberian Pendidikan Kesehatan

tentang Premenstrual Syndrome

Hasil analisis data tingkat pengetahuan siswa sebelum pemberian

pendidikan kesehatan tentang PMS di MTsN Seyegan Sleman dapat dilihat

pada tabel berikut.

Table 4.3

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Siswa Sesudah

Dilakukan Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang PMS

Tingkat pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%)

Baik 37 61,67

Cukup 21 35

Kurang 2 3,33

Total 60 100

Sumber: Data Primer (2014)

Tabel 4.3 menunjukkan tingkat pengetahuan siswa sesudah dilakukan

pemberian pendidikan kesehatan tentang premenstrual syndrome sebagian

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

33

besar adalah baik sebanyak 37 siswi (61,67%) dan paling sedikit adalah

kurang sebanyak 2 siswi (3,33%).

5. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Audio Visual terhadap

Pengetahuan tentang Premenstrual Syndrome

Berikut ini adalah tabel tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehtan tentang premenstrual syndrome.

Table 4.4

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah

Dilakukan Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang PMS

Tingkat

pengetahuan

tentang PMS

Sebelum Sesudah Z p-

value n % n %

Baik - - 37 61,67 -6,699 0,000

Cukup 18 30 21 35

Kurang 42 70 2 3,33

Total 60 100 60 100

Sumber: Data Primer (2014)

Table 4.4 menunjukan Uji hipotesis menggunakan analisis uji statistik

Nonparamteric Wilcoxon Signed Rank Test menunjukan nilai p-value =

0,000 < α = 0,005 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui

media audio visual terhadap pengetahuan siswa tentang premenstrual

syndrome di MTsN Seyegan Sleman.

B. Pembahasan Penelitian

1. Tingkat Pengetahuan Siswa Sebelum Pemberian Pendidikan Kesehatan

tentang Premenstrual Syndrome

Tingkat pengetahuan siswi sebelum dilakukan pemberian pendidikan

kesehatan tentang premenstrual syndrome sebagian besar adalah kurang

sebanyak 42 siswi (70%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

sebelumnya oleh Regina (2012) bahwa pengetahuan siswa sebelum diberikan

pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi adalah kurang sebanyak

51,4%. Pengetahuan merupakan hasil dari proses pengindraan terhadap suatu

obyek tertentu (Wawan dan Dewi 2010). Menurut Natoadmodjo (2007) faktor-

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

34

faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur, pendidikan, pekerjaan,

informasi, pengalaman, dan lingkungan sosial budaya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki

pengetahuan tentang premenstrual syndrome kategori kurang. Berdasarkan

karakteristik responden dapat dilihat bahwa umur paling banyak yaitu 13 tahun

serta paling sedikit yaitu 16 tahun sebanyak satu responden sehingga umur

responden yang relatif muda dapat mempengaruhi pengetahuan. Hal ini sesuai

dengan pendapat Wawan dan Dewi (2010) bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu umur. Berdasarkan data hasil penelitian

sebelum diberikan pendidikan kesehatan bahwa terdapat responden dengan

jumlah benar paling sedikit yaitu sebanyak 33,3 % pertanyaan yang baru

berumur 13 tahun. Berdasarkan nomor item kuesioner yang paling tidak bisa

dijawab oleh responden yaitu pernyataan nomor 7 dengan jumlah benar

sebanyak 16 atau 26,67% dari 60 responden. Responden yang berumur 12

tahun menjawab salah pada soal tersebut sedangkan responden yang berumur

16 tahun memiliki jawaban yang benar.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan

dan pekerjaan (Wawan dan Dewi, 2010). Pendidikan diperlukan untuk

mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan adalah upaya untuk

memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku yang positif.

Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah untuk

menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2010).

Semua responden berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang sama yaitu

sebagai siswi kelas VII di MTsN Seyegan Sleman. Berdasarkan karakteristik

responden bahwa pendidikan orang tua paling banyak yaitu SMP, sehingga

dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan yang dapat disalurkan kepada

anak. Hal ini dapat dilihat pada responden salah satu responden yang memiliki

nilai terendah sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Responden ini

memiliki orang tua yaitu ayah yang berpendidikan SMP dan ibu yang

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

berpendidikan SD. Pada responden yang memiliki nilai terendah ke 2 juga

dapat dilihat bahwa responden ini memiliki orang tua dengan pendidikan SMP.

Berdasarkan karakteristik responden pada tabel 4.1 mayoritas pekerjaan

orang tua responden yaitu ayah sebagai buruh dan ibu sebagai ibu rumah

tangga. Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan serta keluarga. Bekerja bagi ibu-ibu akan

mempunyai pengaruh terhadapan kehidupan keluarga (Wawan dan Dewi,

2010). Berdasarkan pekerjaan orang tua responden tersebut kurang mendukung

dalam pemberian informasi kepada anak terkait premenstrual syndrome. Data

penelitian sebelum pendidikan kesehatan menunjukan bahwa responden yang

memiliki nilai terendah memiliki pekerjaan kedua orang tua tersebut yaitu

sebagai buruh dan sebagai ibu rumah tangga (IRT).

Banyaknya siswa yang memiliki pengetahuan kurang sebelum diberikan

pendidikan kesehatan dapat juga disebabkan oleh faktor informasi dan

pengalaman. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MTsN

Seyegan Sleman, bahwa siswi belum pernah mendapatkan informasi ataupun

pendidikan kesehatan terkait premenstrual syndrome. Responden penelitian

juga memiliki pengalaman yang masih kurang karena umur yang sebagian

besar masih muda. Hal ini sesuai pendapat Natoadmodjo (2007) bahwa faktor

yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya adalah informasi dan

pengalaman.

2. Tingkat Pengetahuan Siswa Sesudah Pemberian Pendidikan Kesehatan

melalui Media Audio Visual tentang Premenstrual Syndrome

Tingkat pengetahuan siswa setelah dilakukan pemberian pendidikan

kesehatan melalui media audio visual tentang premenstrual syndrome adalah

baik sebanyak 37 siswi (61,67%) dan paling sedikit yaitu kurang sebanyak 2

siswi (3,33%). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian

Regina (2012) bahwa tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan pendidikan

kesehatan melalui media audio visual sebagian besar adalah baik sebanyak

64,3%. Secara konsep dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah

upaya untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

masyarakat agar melaksanakan perilaku hidup sehat. Secara operasional

pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan, meningkatkan

pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo

(2007) bahwa pendidikan kesehatan merupakan pendekatan yang tepat dalam

meningkatkan pengetahuan kesehatan. Pengetahuan tentang premenstrual

syndrome yang baik diharapkan nantinya siswa memiliki sikap dan perilaku

yang positif tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang premenstrual

Syndrome.

Setelah dilaukan pendidikan kesehatan melalui media audio visual

responden yang memiliki kategori tingkat pengetahuan baik dengan nilai

tertinggi 88,89. Hal ini dapat dipengaruhi oleh penggunaan media pendekatan

pendidikan kesehatan yang sesuai. Media audio visual adalah alat yang dapat

membantu untuk menstimulasi indra penglihatn dan pendengaran (Mubarak,

2011). Kelebihan yang dimiliki media audio visual antara lain lebih menarik

dan lebih berefek karena melibatkan dua indra yaitu pengelihatan dan

pendengaran yang dapat memaksimalkan penerimaan informasi serta dapat

diputar kembali.

Media pendidikan kesehatan atau alat bantu merupakan sekumpulan alat

yang digunakan oleh pendidik dalam memberikan informasi. Alat bantu sering

disebut dengan alat peraga karena berfungsi untuk memperagakan sesuatu

dalam proses pendidikan (Natoadmodjo, 2007). Alat peraga disusun

berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan manusia tentang pemahaman

informasi ditangkap oleh panca indera. Semakin banyak indra yang digunakan

dalam menangkap informasi maka akan mempermudah seseorang untuk

mendapatkan kesimpulan terhadap informasi. Penggunaan media audio visual

merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam penyampaian

pendidikan kesehatan di sekolah.

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terdapat nomor pernyataan

kuesioner yang hampir bisa dijawab semua oleh keseluruhan responden. 98,3%

responden bisa menjawab dengan benar setelah diberikan pendidikan kesehatan

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

melalui media audio visual. Pernyataan tersebut lebih dapat diingat oleh

responden yang menyatakan bahwa sakit perut merupakan salah satu gejala

fisik yang ditimbulkan ketika mengalami premenstrual syndrome. Berdasarkan

data tersebut dapat kita lihat bahwa penggunaan media audio visual dalam

penyampaian pendidikan kesehatan dapat memberikan pengaruh terhadap

perubahan pengetahuan.

Berdasarkan data hasil penelitian sesudah diberikan pendidikan

kesehatan melalui media audio visual terdapat dua responden yang memiliki

tingkat pengetahuan kurang tentang premenstrual syndrome. Hal ini

depengaruhi oleh bebrapa faktor misalnya umur, pendidikan, pekerjaan yang

dapat dibuktikan berdasarkan tabel karakteristik responden yaitu pada tabel

4.1. Responden tersebut masing masing berumur 13 tahun serta pendidikan

orang tua yaitu SMP dan pekerjaan orang tua adalah keduanya sebagai petani.

Ini sesuai dengan Natoatmodjo (2007) bahwa faktor-faktor di atas dapat

mempengaruhi pengetahuan.

3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Audio Visual terhadap

Pengetahuan tentang Premenstrual Syndrome

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan tingkat pengetahuan siswa

sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar tergolong kategori

kurang dan setelah intervensi pengetahuan siswa meningkat menjadi sebagian

besar tergolong tingkat pengetahuan dengan kategori baik. Peningkatan

pengetahuan siswa disebabkan siswa menerima informasi berupa suara dan

gambar sehingga tidak membosankan dan diterima oleh dua indra yaitu

pengelihatan dan pendengaran. Adanya pengaruh pendidikan kesehatan

melalui media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang

premenstrual syndrome di MTsN Seyegan Sleman ditunjukan dari hasil uji

hipotesis menggunakan analisisi uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test

dengan signifikansi p-value = 0,000 < α = 0,05. Hasil uji tersebut menunjukan

adanya pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual terhadap

pengetahuan siswa tentang premenstrual syndrome.

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan masih ada siswa yang kategori tingkat

pengetahuannya tetap sebanyak 7 orang yaitu 5 orang dari kategori cukup ke

cukup serta dua orang dari kategori kurang ke kurang. Tidak adanya

peningkatan kategori tingkat pengetahuan siswa setelah diberikan pendidikan

kesehatan disebabkan oleh faktor karakteristik siswa yaitu bakat, minat, sikap,

motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan daya tangkap. Hal ini

sesuai dengan teori Uno (2011) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

hasil belajar adalah karakteristik siswa. Hal yang sama diungkapkan oleh

Slameto (2010) bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya

adalah jasmani, psikologis dan kelelahan.

Hasil uji Wilcoxon yang ditampilkan pada table 4.5 menunjukan terdapat

59 responden yang mengalami peningkatan rank atau nilai dari sebelum dan

sesudah dilakukan intervensi. Artinya bahwa hampir semua responden

mengalami peningkatan nilai pengetahuan setelah diberikan pendidikan

kesehatan melalui media audio visual. Hasil ini sesuai dengan Sanjaya (2006)

yang menyatakan media audio visual memiliki kelebihan yaitu lebih menarik

dan lebih berefek karena melibatkan dua indra yaitu pengelihatan dan

pendengaran yang dapat memaksimalkan penerimaan informasi.

Terdapat juga satu responden yang memperoleh nilai yang sama sebelum

dan sesudah intervensi yaitu dengan nilai 62,96 dengan kategori cukup ke

cukup. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seprti usia yang masih muda,

pendidikan dan pekerjaan orang tua yang tidak berkaitan dengan bidang

kesehatan. Berdasarkan tabel karakteristik, responden ini berusia 13 tahun

dengan pendidikan orang tua yaitu ayah SD dan Ibu SMP serta pekerjaan yaitu

buruh dan wiraswasta. Selain itu hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh

keadaan jasmani, psikologis, serta kelelahan (Slameto, 2010).

Media audio visual adalah alat yang dapat membantu untuk menstimulasi

indra penglihatan dan pendengaran (Mubarak, 2011). Menurut Sanjaya (2006),

media audio visual memiliki kelebihan yaitu lebih menarik dan lebih berefek

karena melibatkan dua indra yaitu pengelihatan dan pendengaran yang dapat

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

memaksimalkan penerimaan informasi. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

Wibowo (2013) yang menghasilkan promosi kesehatan metode audio visual

dapat meningkatkan pengetahuan mengenai penggunaan monosodium

glutamat (msg) pada ibu rumah tangga. Hal ini juga didukung dari hasil

penelitian Iga (2009) yang menghasilkan promosi kesehatan menggunakan

media audio visual dapat meningkatkan pengetahuan, persepsi dan sikap calon

TKI terhadap pencegahan HIV/AIDS. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh

penelitian Regina (2012) yang menghasilkan media audio visual lebih efektif

dalam pemberian pendidikan kesehatan dibandingkan dengan menggunakan

leaflet.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan yang dapat menjadi

pertimbangan penelitian berikutnya. Keterbatasan tersebut meliputi:

1. Peneliti belum bisa mengendalikan variabel yang dapat mempengaruhi

pengetahuan yaitu faktor pengalaman dan informasi.

2. Pendidikan kesehatan dilakukan setelah jam pulang sekolah sehingga siswi

kurang berkonsentrasi.

3. Peneliti belum mendapatkan data terkait lama responden mengalami

menstruasi.

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu hipotesis diterima

yang ditunjukkan dari hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikansi p-

value = 0,000 < α = 0.05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehtan melalui

media audio visual terhadap pengetahuan siswa tentang premenstrual syndrome di

MTsN Seyegan Sleman.

B. Saran

1. Bagi Responden/Siswi

Diharapkan para siswi aktif memperhatikan serta mencatat ringkasan ketika

diberikan penyuluhan sehingga bisa dipelajari kembali.

2. Bagi Instansi Sekolah

Pihak sekolah hendaknya bekerjasama dengan pihak puskesmas untuk

memberikan pendidikan kesehatan terkait element yang mencakup kesehatan

reproduksi agar pendidikan kesehatan yang diberikan dapat lebih efektif. Selain

itu juga bisa dengan menempelkan poster-poster terkait kesehatan reproduksi di

madding sekolah serta ruang UKS.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengontrol variabel yang tidak

dikendalikan oleh peneliti yaitu informasi dan pengalaman serta lebih

memperhatikan karakteristik responden yang akan diteliti.

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, G. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Badriyah. (2012). Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Premenstrual

Syndrome (PMS) pada Siswi Kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Seragen. KTI. Surakarta: Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Depkes RI. (2009). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.

Devi, M. (2009). Hubungan Kebiasaan Makan dengan Kejadian Sindrom Pra

Menstruasi Pada Remaja Putri. Teknologi dan Kejuruan, 32(2):197-208.

Elvira, SD. (2010). Sindrom Pramenstruasi, Normalkah. Jakarta : FKUI.

Haimd, M.A.A.E., Moghazi, D.A.E., Moustafa, M.F., and Emam, E.A. (2013).

Knowladge and Practice of Female Employee About Premenstrual Syndrome

and its Effect on Daily Life Activities in Elminia University. Life Science

Journal, 10(1):234-243.

Hidayat, A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2. Jakarta:

Salemba medika.

Ibrahim, R. dan Syaodih, N. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Iga, M. (2009). Promosi Kesehatan Menggunakan Media Audio Visual dalam

Meningkatkan Pengetahuan, Persepsi dan Sikap Terhadap

PencegahanHIV/AIDS Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di

Kabupaten Ngada-NTT. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Lowdermilk, LD and Perry, ES. (2007). Maternity and Women’s Health Care. China:

Mosby Elsevier.

Mubarak, WI. (2011). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba

Medika

Natoadmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka

Cipta.

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

Natoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Pratita, R. dan Margawati, A. (2013). Hubungan Antara Derajat Syndrome

Pamenstruasi dan Aktivitas Fisik dengan Perilaku Makan pada Remaja Putri.

Jurnal of Nutrician College, 2(4):645-651.

Presti, O.H. (2010). Hubungan Pre Menstrual Syndrome dengan Tingkat Kecemasan

pada Remaja. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Proverowati, A. dan Misaroh, S. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh

Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.

Regina E.R. (2012). Perbandingan Pendidikan Kesehatan Melalui Media Audio

Visual dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan

Reproduksi Remaja di SMP Negeri 2 Ampel Boyolali Jawa Tengah. Skripsi.

Yogyakarta: Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Rika, dan Wahyuni. (2010). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Sindroma Pre

Menstruasi pada Siswi SMP Negeri 4 Surakarta. Gaster, 7(2):555-563.

Riwidikdo, H. (2006). Statistik kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saryono, dan Sejati, W. (2009). Sindrom Premenstruasi. Yogyakarta: Nuha Medika

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Uno, H.B. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara

Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ...repository.unjaya.ac.id/861/2/Raudatul Jannah_3210005...sudah dimiliki oleh para remaja putri. Pemberian pengetahuan dapat dilakukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Wibowo, S. dan Suryani, D. (2013). Pengaruh Promosi Kesehatan Audio Visual dan

Metode Buku Saku Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan

Monosodium Glutamat (MSG) pada Ibu Rumah Tangga. ISSN, 7(2):55.