rencana aksi daerah pelaksanaan … dp3akkb/rad pug... · tabel 2.3 angka partispasi sekolah...

146
RAD RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI PROVINSI BANTEN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA (DP3AKKB) PROVINSI BANTEN 2018

Upload: phungliem

Post on 03-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD RENCANA AKSI DAERAH

PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER

DI PROVINSI BANTEN

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA (DP3AKKB)

PROVINSI BANTEN

2018

Page 2: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas ridho dan rahmat-Nya

penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender di Provinsi Banten ini akhirnya dapat selesai.

Tanpa dukungan dari berbagai pihak mungkin penulisan RAD ini akan

menemui banyak kendala. Karena itu, dengan segala kerendahan hati

penyusun menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan

dan kerjasama yang baik kepada pemerintah Provinsi Banten,

khususnya para Kepala DP3AKKB berserta pejabat dan staff, Kepala

Inspektorat Provinsi Banten, Bappeda, BPS, Disnaker, Disdikbud, Dinkes,

dan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Begitu

juga kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan (KPP-PA), melalui Assisten Deputi PUG Bidang

Polhukhankam yang telah banyak mensupport penulis dengan

berbagai data dan masukan yang sangat penting dalam penyusunan

RAD ini, atas segala bantuannya diucapkan terima kasih.

Sangat disadari RAD ini belum sempurna seperti yang diharapkan,

namun melalui RAD ini sekurangnya dapat memberikan sedikit

gambaran mengenai perencanaan PUG yang akan dilakukan di

Provinsi Banten baik kepada masyarakat maupun berbagai pihak yang

berkepentingan. Sehingga dapat memberikan umpan balik guna

peningkatan kinerja PUG di Provinsi Banten pada masa yang akan

datang.

Serang, Mei 2018

Tim Penyusun

Page 3: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN iv

DAFTAR ISI

Sambutan Gubernur Banten .…............................................................. i

Sambutan Kepala DP3AKKB Provinsi Banten .……................................ ii

Kata Pengantar ..…………………………………...................................... iii

Daftar Isi …................................................................................................ iv

Daftar Tabel, Grafik dan Gambar …………...........................................

..

vi

BAB I : PENDAHULUAN …....................................................................

.

1

1.1. Latar Belakang ….............................................................

.

1

1.2. Dasar Hukum …….............................................................

.

3

1.3. Tujuan …...………………………………............................... 4

1.4. Pendekatan Penulisan …..…………...............................

.

5

1.5. Sistematika Penulisan ………………................................ 6

BAB II : KONDISI PENGARUSUTAMAAN

GENDER DI PROVINSI BANTEN

….......................................

.

7

2.1. Prasyarat Pelaksanaan

Page 4: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN v

Pengarusutamaan Gender ..…….................................. 7

2.2. Kendala dan

Tantangan

.................................................

.

99

2.3. Modalitas dan Kekuatan ..............................................

.

101

BAB III : RENCANA AKSI

PENGARUSUTAMAAN GENDER

.............................................

.

104

3.1. Isu Strategis ...................................................................... 104

3.2. Tujuan ............................................................................... 107

3.3.

Sasaran

............................................................................ 109

3.4. Kebijakan ......................................................................... 110

3.5. Strategi ............................................................................ 111

3.6.

Evaluasi

............................................................................ 112

BAB IV : MATRIK RENCANA AKSI

PENGARUSUTAMAAN GENDER

.............................................

11

6

BAB V : PENUTU

P

................................................................................... 13

0

Page 5: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN vi

REFERENS

I

.................................................................................................. 13

2

Daftar Tabel, Grafik, dan Gambar

Tabel

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Misi 3.

(Meningkatkan akses dan

pemerataan pelayanan

pendidikan berkualitas)

………………………

12

Tabel 2.2 Rencana Kerja PUG di Provinsi

Banten Tahun 2016-2017

………………………

14

Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah

Menurut Jenis Kelamin dan

Jenjang Pendidikan Taman

Kanak-Kanak dan Raudatul

Page 6: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN vii

Athfal Di Provinsi Banten Tahun

2015-2016

……………………… 21

Tabel 2.4 Angka Partispasi Sekolah

Menurut Jenis Kelamin dan

Jenjang Pendidikan Sekolah

Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

Di Provinsi Banten Tahun

2015-2016

………………………

22

Tabel 2.5 Angka Partispasi Sekolah

Menurut Jenis Kelamin dan

Jenjang Pendidikan SMP dan

MTs Di Provinsi Banten Tahun

2015-2016

………………………

23

Tabel 2.6 Angka Partispasi Sekolah

Menurut Jenis Kelamin dan

Jenjang Pendidikan SMA, SMK

dan Madrasah Aliyah (MA) Di

Provinsi Banten Tahun 2015-2016

………………………

24

Tabel 2.7 Rasio Siswa Perempuan

Terhadap Siswa Laki-Laki Di Tiap

Satuan Pendidikan Tahun

2015-2016

………………………

25

Tabel 2.8 Persentase Penduduk Usia 10

Tahun ke Atas Menurut

Kabupaten/Kota dan

Pendidikan yang Ditamatkan di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

30

Tabel 2.9 Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

dan Rasio Murid-Guru Taman

Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul

Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA)

Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

31

Tabel 2.10 Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

dan Rasio Murid-Guru Sekolah

Dasar (SD) dan Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi

………………………

32

Page 7: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN viii

Banten Tahun 2016

Tabel 2.11 Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

dan Rasio Murid-Guru Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan

Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

33

Tabel 2.12 Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

dan Rasio Murid-Guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan

Madrasah Aliyah (MA) Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

34

Tabel 2.13 Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

dan Rasio Murid-Guru Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK)

Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

34

Tabel 2.14 Angka Kematian Ibu (AKI)

Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Tahun 2011-2014

………………………

37

Tabel 2.15 Persentase Perempuan Pernah

Kawin Berumur 15-49 Tahun Yang

Melahirkan Anak Lahir Hidup

(ALH) Menurut Kabupaten/Kota

dan Penolong Proses Kelahiran di

Provinsi Tahun 2016

………………………

40

Tabel 2.16 Jumlah Pasangan Usia Subur

dan Peserta KB Aktif Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

41

Tabel 2.17 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

42

Tabel 2.18 Jumlah Tenaga Kesehatan

Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

45

Tabel 2.19 Jumlah Dokter Spesialis, Dokter

Page 8: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN ix

Umum, dan Dokter Gigi Menurut

Sarana Pelayanan Kesehatan di

Provinsi Banten, Tahun 2016

………………………

45

Tabel 2.20 Persentase Balita Yang Pernah

Mendapat Imunisasi Menurut

Kabupaten/Kota dan Jenis

Imunisasi di Provinsi Banten

Tahun 2016

………………………

46

Tabel 2.21 Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR

Dirujuk, dan Bergizi Buruk

Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

47

Tabel 2.22 Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD,

Diare, TB, dan Malaria Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

49

Tabel 2.23 Jumlah Penduduk Menurut

Kelompok Umur dan

JenisKelamin di Provinsi Banten

Tahun 2016

………………………

52

Tabel 2.24 Jumlah Penduduk Provinsi

Banten

Berdasarkan Jenis Kelamin Pada

Setiap Kabupaten/Kota Tahun

2016

………………………

53

Tabel 2.25 Distribusi dan Kepadatan

Penduduk Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

54

Tabel 2.26 Jumlah Penduduk Berumur 15

Tahun Keatas Menurut Jenis

Kegiatan Selama Seminggu

yang Lalu dan Jenis Kelamin di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

55

Tabel 2.27 Jumlah Penduduk Berumur 15

Tahun Keatas Menurut

Kabupaten/Kota dan Jenis

Page 9: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN x

Kegiatan Selama Seminggu

yang Lalu di Provinsi Banten

Tahun 2015

………………………

57

Tabel 2.28 Jumlah Penduduk Berumur 15

Tahun Ke Atas Menurut

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan dan Jenis Kegiatan

Selama Seminggu yang Lalu di

Provinsi Banten, 2016

………………………

60

Tabel 2.29

Jumlah Penduduk Berumur 15

Tahun Ke Atas yang Bekerja

Selama Seminggu yang Lalu

Menurut Status Pekerjaan Utama

dan Jenis Kelamin di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

61

Tabel 2.30 Jumlah Penduduk Berumur 15

Tahun Ke Atas yang Bekerja

Selama Seminggu yang Lalu

Menurut Lapangan Pekerjaan

Utama dan Jenis Kelamin di

Provinsi Banten Tahun 2016

………………………

62

Tabel 2.31 Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) menurut Kabupaten/kota di

Provinsi Banten Tahun 2015

………………………

64

Tabel 2.32 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar

Menurut Tingkat Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan dan

Jenis Kelamin di Provinsi Banten

Tahun 2016

………………………

66

Tabel 2.33 Upah Minimum Kabupaten/Kota

per Bulan di Provinsi Banten

(Rupiah) Tahun 2013-2017

………………………

69

Tabel 2.34 Kekerasan Terhadap Perempuan

dan Anak di Provinsi Banten

Periode 2010-2017

………………………

71

Tabel 2.35 Banyaknya Tindak Kejahatan

Yang Terjadi Menurut Jenis

Kejahatan di Provinsi Banten

Page 10: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN xi

Tahun 2016 ……………………… 73

Tabel 2.36 Jumlah Tahanan di Lembaga

Pemasyarakatan (LP) Anak

Tanggerang Menurut Jenis

Kejahatan di Provinsi Banten

(jiwa) Tahun 2016

………………………

74

Tabel 2.37 Jumlah Perkara yang Diputus di

Wilayah Pengadilan Tinggi

Agama Banten Menurut Jenis

Perkara Tahun 2016

………………………

75

Tabel 2.38 Jumlah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Menurut Jenis dan

Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

77

Tabel 2.39 Potensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

77

Tabel 2.40 Bupati dan Walikota Menurut

Jenis Kelamin di Provinsi Banten

Tahun 2017

………………………

81

Tabel 2.41 Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provisnsi Banten

Berdasarkan Kabupaten/Kota

dan Jenis Kelamin Pada Pemilu

2014

………………………

85

Tabel 2.42 Jumlah Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah

Menurut Partai Politik dan Jenis

Kelamin di Provinsi Banten Tahun

2016

………………………

86

Tabel 2.43 Jumlah Aparatur Sipil Negara

Daerah Menurut

Kabupaten/Kota dan Jenis

Kelamin di Provinsi Banten Tahun

2015

………………………

88

Tabel 2.44 Jumlah Aparatur Sipil Negara

Page 11: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN xii

Menurut Dinas/Instansi

Pemerintah dan Jenis Kelamin di

Pemerintahan Provinsi Banten

Tahun 2016

………………………

90

Tabel 2.45 Jumlah Aparatur Sipil Negara

Menurut Pendidikan Tertinggi

yang Ditamatkan dan Jenis

Kelamin di Provinsi Banten Tahun

2015

………………………

92

Tabel 2.46 Jumlah Aparatur Sipil Negara

Menurut Golongan

Kepangkatan dan Jenis Kelamin

di Provinsi Banten Tahun 2015

………………………

93

Grafik

Grafik 2.1 Angka Partisipasi Kasar (APK)

Anak Usia 7 – 18 Tahun Menurut

Jenis Kelamin di Provinsi Banten

Tahun 2014

………………………

26

Grafik 2.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) di

Provinsi Banten Tahun 2017

………………………

26

Grafik 2.3 Angka Partisipasi Murni (APM) di

Provinsi Banten Tahun 2017

………………………

28

Grafik 2.4 Persentase Penduduk Usia 7–24

Tahun Menurut Jenis Kelamin

dan Partisipasi Sekolah di Provinsi

Banten Tahun 2016

………………………

29

Grafik 2.5 Angka Harapan Hidup (AHH) di

Banten Tahun 2013-2016

………………………

39

Grafik 2.6 Penolong Kelahiran Terakhir di

Banten Tahun 2013-2015

………………………

44

Grafik 2.7 Perkembangan Penduduk

Banten Tahun 1971-2016

………………………

51

Grafik 2.8 Jumlah Angkatan Kerja di

Provinsi Banten

………………………

56

Grafik 2.9 Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) Provinsi

BantenTahun 2016

………………………

59

Page 12: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN xiii

Grafik 2.10 Jumlah Penduduk Miskin di

Provinsi Banten

………………………

68

Grafik 2.11 Jumlah Anggota DPRD

se-Provinsi Banten Hasil Pemilu

Legislatif 2014 dan PAW 2015

………………………

84

Grafik 2.12 Persentase Jumlah PNS Menurut

Jenis Kelamin di Banten Tahun

2016

………………………

89

Gambar

Gambar 1 Kabupaten/Kota Peraih

Anugerah Parahita Ekapraya

(APE)di Provinsi Banten Tahun

2016

………………………

102

Page 13: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

menjamin adanya persamaan kedudukan antara laki-laki dan

perempuan. Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 27 ayat [1] “semua

warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan”. Meskipun persamaan kedudukan tersebut telah

mendapatkan jaminan, namun pada kenyataanya masih terdapat

kesenjangan pencapaian pembangunan bagi laki-laki dan

perempuan. Kurangnya keterlibatan perempuan terutama dalam

penyusunan program pembangunan menyebabkan aspirasi

perempuan kurang mendapatkan perhatian yang semestinya,

sehingga kerapkali menegasikan keberadaan perempuan atau tidak

menempatkan perempuan sebagai subjek penerima utama dari

manfaat pembangunan.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang dirilis oleh UNDP pada

tahun 2015 diketahui bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan

Indeks Pembangunan Gender (IPG) hanya sebesar 68,9 % dan 70,68 %.

Pencapaian IPM dan IPG tersebut sejak tahun 2005 memang terus

mengalami peningkatan, tetapi masih jauh lebih rendah dari negara

ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Page 14: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 2

Sementara itu di Provinsi Banten, menurut data Badan Pusat Statistik

Provinsi Banten tahun 2015, pencapaian IPM-nya sebesar 70,27 % dan

IPG mencapai 90,99 %. Pencapaian IPM Banten ini masih dibawah

target capaian nasional sebesar 4,3 %, sedangkan untuk IPG meski

telah melebih target nasional yaitu sebesar 23,9 %, namum secara

keseluruhan perempuan masih jauh tertinggal dari laki-laki.

Bertolak dari hal tersebut dan sebagai tindak lanjut dari

implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional,

Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025, yang

dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2004-2009 dan RPJMN 2010-2014, Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 67 tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender (PUG) di Daerah, serta Permendagri No. 86

Tahun 2017, di Provinsi Banten telah direspon secara pro-aktif dengan

adanya dukungan politik berupa Peraturan Daerah No. 10 tahun 2005

Tentang Pengarusutamaan Gender di Provinsi Banten. Komitmen politik

tersebut membuktikan keseriusan Pemerintah Provinsi Banten dalam

mempercepat pembangunan sumber daya manusia baik laki-laki

maupun perempuan karena mempunyai hak, kewajiban serta peran

dan tanggung jawab yang sama sebagai bagian integral dari potensi

pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan

keadilan gender.

Page 15: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 3

Upaya pelaksanaan pengarusutamaan gender yang mencakup

berbagai bidang pembangunan, perlu dijadikan rujukan dan

diterjemahkan serta diserasikan secara operasional ke dalam berbagai

kebijakan/program kegiatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah

dalam aspek-aspek perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan

evaluasi, maupun kelembagaan pembangunan daerah.

Atas dasar itu, untuk memberikan kerangka acuan bagi

pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) dalam pembangunan

di daerah secara komprehensif dan berkesinambungan, maka

Pemerintah Provinsi Banten perlu memiliki Rencana Aksi Daerah (RAD)

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG). RAD diperlukan

sebagai acuan bagi setiap stakeholders dalam mempercepat

pelaksanaan kebijakan, program maupun kegiatan pembangunan

yang responsif gender. Selain itu, RAD juga dapat dijadikan sebagai

sarana untuk mendukung kelancaran pada proses perencanaan,

pelaksanaan dan monev dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan

Keadilan Gender (KKG). Dengan demikian, strategi PUG yang

dijalankan benar-benar dapat diimplementasikan secara optimal

dalam pembangunan di Kabupaten/Kota/Provinsi Banten.

1.2. DASAR HUKUM

Terdapat sejumlah regulasi yang dapat dijadikan sebagai payung

hukum penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender

ini di antaranya yaitu:

Page 16: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 4

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025;

3. Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Pemerintahan

Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan

gender;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang

Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di

Daerah.

8. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJPD

dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.

1.3. TUJUAN

Tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan

Gender di Provinsi Banten ini adalah untuk:

Page 17: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 5

1. Mengefektifkan pelaksanaan strategi PUG agar lebih fokus dan

terarah, sehingga dapat menjamin baik perempuan maupun

laki-laki memperoleh akses, partisipasi, kontrol serta manfaat yang

sama dalam proses pembangunan. Dengan demikian, dapat

berkontribusi pada terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender.

2. Sebagai petunjuk tentang arah, prioritas maupun target dari

kegiatan PUG di Provinsi Banten.

3. Mengukur efektivitas, efisiensi dan dampak implementasi karena

adanya indikator yang terukur.

4. Memperkuat sistem dan komitmen lembaga/instansi baik di

pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, dan Kabupaten/Kota

dalam mengimplementasikan strategi PUG.

1.4. PENDEKATAN PENULISAN

Dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Pelaksanaan Gender di

Provinsi Banten ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan tipe

deskriptif-analitis, yang bertujuan untuk menggambarkan dan

menganalisis dinamika pelaksanaan PUG di Banten.

Adapun teknik pengumpulan data kualitatif ini dilakukan dengan

cara melalui wawancara, observasi terbatas, dan studi literatur yang

mengkaji sejumlah dokumen resmi dan informasi yang diperoleh untuk

kemudian ditelaah serta dielaborasi lebih lanjut sehingga didapatkan

suatu kesimpulan akhir.

Page 18: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 6

1.5. SISTEMATIKA

Buku Rencana Aksi Daerah Pelaksanaan Gender di Provinsi Banten

ini terdiri dari 5 (lima) bab.

Bab I berisi Pendahuluan yang menjelaskan tentang; latar

belakang, dasar hukum, tujuan, pendekatan penulisan, dan sistematika

penulisan.

Bab II menyajikan data tentang Kondisi Pengarusutamaan Gender

di Provinsi Banten yang isinya antara lain: Prasyarat Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender (Komitmen, Kebijakan, Kelembagaan,

Sumberdaya, Data Pilah dan Sistem Informasi, Metode/Tool, dan

Partisipasi masyarakat); Kendala dan Tantangan; serta Modalitas dan

Kekuatan.

Bab III membahas tentang Rencana Aksi Pengarusutamaan

Gender adapun isinya yaitu: Isu Strategis; Tujuan; Sasaran; Kebijakan;

Strategi; dan terakhir Evaluasi.

Bab IV menampilkan Matrik Rencana Aksi Pengarusutamaan

Gender di Provinsi Banten.

Bab V merupakan bab Penutup yang merupakan simpulan dari

penyusunan RAD PUG Banten.

Page 19: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 7

BAB II

KONDISI PELAKSANAAN

PENGARUSUTAMAAN GENDER

DI PROVINSI BANTEN

2.1. PRASYARAT PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER

Komitmen internasional yang lebih dikenal dengan sebutan

Sustainable Development Goals (SDG’s) memiliki tujuan untuk terus

melakukan pembangunan berkelanjutan dalam segala bidang. SDG’s

merupakan kelanjutan dari Millenium Develpoment Goals (MDG’s)

yang telah diberlakukan sejak September 2000, merupakan hasil

kesepakatan para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan serta

perwakilan dari 189 negara yang menjadi anggota Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB). Terdapat sekurangnya delapan sasaran yang

menjadi target dari MDG’s seperti: (1) mengakhiri kemiskinan dan

kelaparan; (2) pendidikan universal; (3) kesetaraan gender; (4)

kesehatan anak; (5) kesehatan ibu; (6) penanggulangan HIV/AIDS; (7)

kelestarian lingkungan; dan (8) kemitraan global.

Indonesia sendiri telah mengimplementasikan kesepakatan MDG’s

tersebut sejak masa pemerintahan Abdurrahman Wahid dengan

diterbitkannya Inpres Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan

Gender dalam Pembangunan Nasional. Inpres tersebut

mengamanatkan agar pemerintah pusat maupun daerah untuk

melaksanakan PUG dalam setiap tahapan pada empat fungsi utama

Page 20: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 8

manajemen program pembangunan, yaitu: perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian (evaluasi).

Untuk memastikan PUG telah dilaksanakan secara baik dapat

diketahui dengan mengevaluasi tujuh prasyarat kunci PUG yang

meliputi: (1) Komitmen; (2) Kebijakan dan Program; (3) Kelembagaan;

(4) Sumber Daya Manusia; (5) Data Terpilah dan Sistem Informasi; (6)

Alat Analisis Gender; dan (7) Partisipasi Masyarakat. Berdasarkan data

yang diperoleh, pelaksanaan PUG di Provinsi Banten diperoleh

beberapa capaian jika merujuk pada prasyarat di atas, sebagaimana

akan diuraikan pada bagian di bawah ini.

2.1.1. Komitmen

Komitmen merupakan salah-satu bentuk keseriusan pemerintah

dalam melaksanakan PUG di yang dituangkan dalam bentuk

peraturan. Keseriusan Pemerintah Daerah Provinsi Banten dalam

melaksanakan PUG ini dapat dilihat dari adanya Peraturan Daerah

(Perda) maupun peraturan lainnya untuk mendukung pelaksanaan

PUG di Banten. Peraturan tersebut antara lain :

1) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2005 tentang

Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah;

2) Instruksi Gubernur Nomor 2 Tahun 2005 tentang PUG Dalam

Pembangunan;

3) Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) PUG;

Page 21: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 9

4) Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2014 tentang Strategi

Daerah Percepatan PUG Melalui Perencanaan dan

Penganggaran Responsif Gender;

5) Keputusan Gubernur Nomor 269/Kep. 660-Huk/2009 tentang

Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) PUG Provinsi Banten;

6) Keputusan Gubernur Nomor 269.05/Kep. 796-Huk/2010

tentang Pembentukan Focal Point PUG Provinsi Banten;

7) Surat Edaran Sekda tentang kewajiban SKPD untuk

memasukan anggaran yang responsif gender melalui analisis

gender pada setiap kegiatan SKPD.

Adanya sejumlah peraturan tersebut menunjukan bahwa Provinsi

Banten memiliki komitmen yang sangat kuat untuk melaksanakan

Pengarusutamaan Gender. Komitmen ini dapat dilihat dari dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Banten tahun 2018–2022, yaitu untuk mewujudkan visi: ”Banten Mandiri,

Maju, Sejahtera Berlandaskan Iman Dan Taqwa”. Adapun Misi

Pembangunan Provinsi Banten tahun 2018–2022 yaitu:

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Governance);

2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur;

3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan

berkualitas;

4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan

berkualitas;

5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

Page 22: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 10

Kedudukan PUG ke dalam RPJMD di Provinsi Banten diwujudkan

dalam penggambaran kondisi, strategi, arah kebijakan, program dan

kegiatan yang selalu memperhatikan akses, kontrol, partisipasi serta

manfaat yang sama baik bagi laki-laki maupun perempuan secara

seimbang. Pelaksanaan PUG di Banten dalam hal ini diorientasikan

pada upaya meningkatkan partisipasi masyarakat secara nyata dan

aktif dalam segala aspek pembangunan terutama untuk mewujudkan

masyarakat sejahtera yang berakhlak mulia, berbudaya, sehat dan

cerdas.

2.1.2. Kebijakan

Sebagaimana dimaksud dalam prasyarat PUG, kebijakan adalah

rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar dalam

pelaksanaan suatu kegiatan. Adapun yang dimaksud dengan

kebijakan yang responsif gender adalah kebijakan yang berfokus

kepada aspek yang memperhatikan kondisi kesenjangan yang alami

oleh salah-satu jenis kelamin dan terhadap upaya-upaya yang

dimaksudkan untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Kebijakan atau

program PUG yang dilaksanakan oleh suatu instansi atau lembaga

apakah sudah terintegrasi atau belum dapat ditelusuri dari dokumen

strategis yang dibuatnya seperti dalam: Renstra, Renja, dan RPJMD.

Isu kesetaraan gender di Banten tertuang dalam visi rencana

pembangunan jangka menengah dearah (RPJMD) tahun 2018-2022,

untuk mewujudkan “Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing,

Sejahtera Dan Berakhlaqul Karimah”. Sejahtera dalam hal ini berarti

bahwa Provinsi Banten memiliki kemampuan dalam mengelola aspek

Page 23: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 11

manusia yang diukur dengan pencapian angka Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Beberapa parameter Sejahtera, diukur dengan angka

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang pencapaiannya melalui

kontribusi tiga indikator utama yaítu pencapaian indikator pendidikan,

pencapaian indikator kesehatan, dan pencapaian indikator daya beli

masyarakat. Dengan demikian, sejahtera dimaksudkan sebagai refleksi

dari terwujudnya masyarakat Banten sebagai masyarakat madani (civil

society). Kondisi ini ditandai dengan: kualitas sumberdaya manusia

yang tinggi; kondisi sosial budaya yang kondusif; rendahnya tingkat

kriminalitas; terjaganya ketentraman dan ketertiban terciptanya kondisi

lingkungan hidup yang asri, nyaman, dan berkelanjutan. 1 Dengan

kondisi demikian, maka tidak akan terjadi lagi diskriminasi gender di

Banten dalam semua bidang pembangunan.

Meskipun tidak secara tegas dinyatakan bahwa kebijakan atau

program kegiatan yang dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Banten

tersebut sebagai kebijakan atau program kegiatan yang responsif

gender, namun jika dilihat dari sasaran serta penerima manfaat

program kegiatan yang dilakukannya tersebut mencakup hampir

semua kalangan baik laki-laki, perempuan, anak-anak, maupun

kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial. Maka secara

tidak langsung Provinsi sebenarnya telah mengintegrasikan dimensi

gender pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan itu. Sehingga dari

beberapa kegiatannya tersebut dapat dikatakan cukup responsif

1 Lihat RPJMD Provinsi Banten Tahun 2018-2022

Page 24: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 12

gender. Sebagaimana dapat dilihat dalam tabel tujuan dan sasaran

misi ke-3 RPJMD Provinsi Banten berikut:

Tabel 2.1.

Tujuan dan Sasaran Misi 3.

(Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan

berkualitas)

Tujuan Sasaran Strategi Mewujudkan akses dan

kualitas pendidikan menuju

kualitas sumber daya

manusia yang berakhlakul

karimah dan berdaya saing

Pendidikan menengah dan

khusus yang mudah di akses

dan berkualitas serta

membentuk sumber daya

manusia yang berkarakter

Meningkatkan akses

Pendidikan dan penyedian

biaya operasional sekolah

menengah

Meningkatkan mutu

pendidikan dan penyedian

biaya operasional sekolah

Khusus

Terwujudnya sumber daya

manusia yang berkarakter

Meningkatkan perlindungan,

pemanfaatan dan

pengembangan

kebudayaan

Terwujudnya pemuda

wirausahawan baru dan olah

raga yang berprestasi

Meningkatkan partisipasi

aktif pemuda dalam

pembangunan berbasis

komunitas

Meningkatkan prestasi

olahraga di berbagai event

Kelembagaan PUG

(Pengarusutamaan Gender)

dan PUHA yang berkualitas

Meningkatkan

pengarusutaaman gender

pada semua sektor

Meningkatkan peran

masyarakat dalam

penurunan angka kekerasan

terhadap perempuan dan

anak

Minat baca masyarakat yang

meningkat

Meningkatkan minat baca

masyarakat dengan

peningkatan sarana dan

prasarana perpustakaan

Pengelolaan arsip pemerintah

daerah yang berkualitas

Meningkatkan pengelolaan

arsip pemerintah daerah

yang tertib, rapi, dan handal Sumber: RPJMD Banten 2018-2022

Page 25: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 13

2.1.3. Kelembagaan

Dalam prasyarat pelaksanaan PUG, yang dimaksud dengan

kelembagaan dalam hal ini adalah suatu jaringan yang terdiri dari

sejumlah orang dan lembaga untuk tujuan tertentu, memiliki aturan

dan norma serta struktur. Organisasi ini bersifat non-kementerian

maupun instansi lainnya baik di pusat dan daerah.

Karena itu, kelembagaan PUG ini dibentuk dalam suatu Kelompok

Kerja (Pokja) atau focal point, yang ketetapannya diberikan melalui

keputusan Menteri, Kepala Lembaga, atau Kepala Daerah. Pokja PUG

ini bersifat fungsional yang dikelola oleh para pejabat di instansi atau

lembaganya masing-masing. Pokja ini bertugas untuk melaksanakan

percepatan pelaksanaan PUG, melakukan koordinasi, serta melakukan

fasilitasi pada setiap tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

dan monitoring PUG di lingkungannya.

Di lingkungan pemerintahan daerah Provinsi Banten, focal point

atau Pokja PUG telah terbentuk seiring dengan keluarnya Perda Nomor

8 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi

Banten. Dengan adanya Perda tersebut, telah mendorong

masing-masing OPD di lingkungan Provinsi Banten untuk membentuk

focal point atau Pokja PUG. Meskipun dalam pelaksanaanya belum

begitu optimal, namun upaya-upaya yang mengarah pada

implementasi PUG terus dilakukan. Pada tabel di bawah dapat dilihat

rencana kerja PUG yang telah di susun oleh beberapa OPD untuk tahun

2016-2017.

Page 26: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 14

Tabel 2.2.

Rencana Kerja PUG di Provinsi Banten Tahun 2016-2017

No. Tahapan Kerja OPD

Pelaksana

Waktu

1. Asistensi Penyusunan Rancangan RENJA OPD Mitra

TA. 2017 (Draft Rancangan Renja OPD Mitra bidang

Sosmas)

a. Menyiapkan Materi Asistensi Penyusunan

Usulan Rancangan Renja OPD-OPD Mitra TA.

2016 (Sumber RPJMD) dan Draft RKPD 2016;

b. Membuat outline paparan capaian program

/kegiatan tahun 2016 untuk setiap usulan

kegiatan yang sudah disinkronkan dengan

sasaran program RPJMD (revisi);

c. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan

sinkronisasi pada mitra Sosmas sebelum

pelaksanaan berlangsung;

d. Membuat Analisa prioritas pembangunan

beserta indikatornya, kemudian dibandingkan

dengan target RPJMN dan RPJMD serta hasil

pembangunan yang sudah berjalan;

e. Membuat Analisa pembangunan gender;

f. Membuat kesepakatan dan tindaklanjut

untuk menyempurnakan isian format dan

outline setiap program dan kegiatan yang

diusulkan tahun 2017;

g. Membuat Notulensi Asistensi Sinkronisasi

Rancangan Prioritas Pembangunan Bidang

Sosmas TA. 2016

BAPPEDA

Maret 2016

2. Asistensi Penyusunan Usulan Program dan Kegiatan

APBD 2017 Mitra Bidang Sosmas

a. Membuat format usulan Prioritas

Pembangunan OPD Mitra Bidang Sosmas

Tahun 2017 sesuai ketentuan;

b. Membuat arahan pembangunan bidang

Sosmas sesuai RPJMN disertai Analisa Hasil

Kegiatan Tahun 2017;

c. Mapping capaian indikator pembangunan

sesuai OPD teknis yang sudah dihasilkan;

d. Mengecek format usulan Prioritas

Pembangunan OPD Mitra Sosial dan Budaya

Tahun 2017 untuk setiap kegiatan yang sudah

diisi oleh OPD Mitra Sosmas, apakah sudah

sesuai dengan RPJMD;

e. Membuat instrument asistensi kegiatan

pembangunan gender tahun 2017;

BAPPEDA

Maret 2016

Page 27: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 15

f. Membuat kesepakatan dan tindak lanjut

untuk menyempurnakan isian format Renja

OPD 2017;

g. Membuat Notulensi Penyusunan Usulan

Program dan Kegiatan APBD 2017 Mitra

Bidang Sosmas.

3. Penyusunan Pedoman Perencanaan dan

Penganggaran yang Responsif Gender Tahun 2016

BAPPEDA Maret 2016

4. Rakor Pembangunan PUG

a. Mempersiapkan bahan materi dalam

pelaksanaan Rakor Pembangunan PUG;

b. Mengadakan koordinasi baik secara internal

maupun eksternal;

c. Menyusun jadwal acara kegiatan Rakor

Pembangunan PUG;

d. Menggandakan materi dan bahan kegiatan

Rakor Pembangunan PUG;

e. Merumuskan hasil Rakor Pembangunan PUG.

BAPPEDA

April 2016

5. Inventarisasi Anggaran Yang Responsif Gender

a. Membuat format nventarisasi anggaran yang

responsif gender;

b. Inventarisasi program dan kegiatan OPD

Provinsi yang responsif gender tahun 2016;

c. Mengecek setiap kegiatan OPD, apakah

anggarannya sudah responsif gender;

d. Merumuskan dan membuat notulensi hasil

inventarisasi anggaran yang responsif gender.

BAPPEDA

Maret 2016

6. Mempromosikan dan memfasilitasi PUG kepada

masing-masing OPD

BAPPEDA Februari –

Mei 2016

7. Menyusun program kerja PUG setiap tahun Subag

Program,

Evaluasi &

Pelaporan

Seluruh OPD

Oktober

2015

8. Mendorong terwujudnya anggaran yang responsif

gender

Bidang PPAP

BAPPEDA

Triwulan II

2016

9. Membuat Pokja PUG pada masing-masing OPD dan

menyusun renja Pokja PUG setiap tahun

Sekretariat di

seluruh OPD

dan Pokja PUG

-

10. Bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Wakil

Gubernur

Seluruh

OPD/Pokja

PUG

Juli 2016

11. Merumuskan rekomendasi kebijakan kepada

Gubernur

Pokja PUG

Provinsi

Juli 2016

12. Melakukan Pemantauan pelaksanaan PUG di

masing-masing instansi

Subag PEP di

seluruh OPD

Triwulan I-IV

tahun 2016

13. Menetapkan tim teknis untuk melakukan analisis

terhadapa anggaran daerah

Tim Anggaran

Pendapatan

Agustus

2016

Page 28: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 16

Daerah

14. Memberi muatan materi gender pada

bintek/pelatihan PPRG

BPPMD Maret 2016

Sumber: “Profil PUG Provisi Banten 2016”, (Jakarta: KPP-PA, 2016)

2.1.4. Sumber Daya

Sumber daya yang dimaksud dalam prasyarat PUG ada dua bentuk

yaitu sumber daya manusia dan sumber daya anggran. Yang dimaksud

dengan sumber daya manusia adalah adanya individu-individu yang

bertugas sebagai penggerak dan pelaksana focal point atau Pokja

PUG di suatu Instansi, Lembaga, atau Organisasi. Mereka memiliki

pengetahuan yang memadai dan terlatih untuk melakukan PPRG ke

dalam setiap kebijakan/program pembangunan yang dilaksanakan di

lingkungan masing-masing. Adapun sumber daya anggaran yang

dimaksud dalam hal ini adalah alokasi anggaran yang ditujukan untuk

melakukan penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM baik di pusat

maupun daerah dalam mendukung pelaksanaan PUG yang bersumber

dari anggaran negara.

Terkait dengan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan

tentang PUG serta terlatih dalam melakukan PPRG di Provinsi Banten

sudah sangat memadai, dimana pada setiap OPD sebagian besar

telah memiliki focal point atau Pokja PUG. Namun demikian, sumber

daya tersebut belum begitu optimal dalam pelaksanaannya

mengingat masih terbatasnya kemampuan masing-masing individu

dalam menganalisis isu-isu gender yang terdapat di sektor. Selain itu

seiring dengan perubahan SOTK menyebabkan terjadinya mutasi dan

rotasi pegawai dalam rangka tour of duty ke sektor lain. Sehingga

sebagian sumber daya yang sebelumnya telah menguasai PUG

Page 29: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 17

tersebut terkendala untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka

ditempat yang baru, karena ditempat pada bagian yang berbeda.

Sementara bagi pejabat atau pegawai yang baru perlu diberikan

pelatihan PUG lagi. Mengenai dukungan anggaran dalam

kegiatan/program PUG ini, pemerintah Provinsi Banten sudah sangat

responsif. Sebagaimana dinyatakan dalam Perda Nomor 10 Tahun 2005

tentang PUG, pemerintah daerah Provinsi Banten mengalokasikan 5

persen anggaran yang bersumber dari APBD untuk mendukung

kegiatan PUG ini.

Meskipun masih terdapat sejumlah kekurangan, namun secara

umum dapat dikatakan pelaksanaan PUG di Banten sudah berjalan ke

arah yang sesuai. Jika dilihat dari aspek program dan anggaran

misalnya, pada setiap OPD terdapat minimal satu kegiatan atau

program yang responsif gender.

2.1.5. Data Terpilah dan Sistem Informasi

Data terpilah merupakan sekumpulan informasi baik itu berupa

angka (kuantitatif) maupun fakta (kualitatif) yang dikategorisasikan

atau dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu misalnya; jenis

kelamin, pendidikan, jabatan, agama, suku/etnis, partai dan lain-lain.

Untuk mengevaluasi sejauh mana kesetaraan dan pemberdayaan

perempuan sudah tercapai atau belum, dapat dilihat dari data-data

terpilah gender. Data terpilah sangat penting dalam memahami

pelaksanaan PUG, karena akan memudahkan kita dalam

mengidentifikasi berbagai indikator maupun situasi yang dialami oleh

Page 30: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 18

laki-laki dan perempuan sebagai penerima manfaat dari

pembangunan yang telah dilaksanakan.

Di Provinsi Banten, ketersediaan data gender pada profil

pembangunan masing-masing OPD secara umum masih sangat minim.

Kebanyakan data yang ditampilkan dalam profil pembangunan

masing-masing OPD hanya mencantumkan data total tanpa

dibedakan laki-laki dan perempuan. Selain itu, pada sebagian OPD

selama ini juga belum ada mekanisme pendataan yang

mengharuskan adanya pemilahan data laki-laki dan perempuan,

sehingga data yang diperoleh tidak membedakan laki-laki dan

perempuan. Ada pula kesalahan tejadi pada tahap input dan

pengolahan data karena data terpilah tidak dianggap begitu penting

maka data yang ditampilkan hanya total saja, padahal sebenarnya

data pilah gender tersebut telah tersedia. Pemahaman mengenai

pentingnya data pilah gender dalam perumusan kebijakan

pembangunan yang responsif gender ini belum diketahui sepenuhnya

oleh masing-masing OPD. Ketersediaan data pilah gender yang masih

minim ini menjadikan kesulitan dalam proses analisis gender untuk

mengetahui tingkat kesenjangan pembangunan pada laki-laki

maupun perempuan.

Gambaran eksistensi dan capaian perempuan di Banten dalam

berbagai bidang pembangunan dapat dilihat dari berbagai indikator,

seperti: pendidikan, kesehatan, sosial-ekonomi, serta sektor publik.

Indikator-indikator tersebut selanjutnya akan dibahas lebih rinci pada

bagian berikut.

Page 31: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 19

A. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

yang berperan dalam meningkatkan kualitas masyarakat dan

merupakan salah satu kunci dalam peningkatan sumber daya

manusia (SDM). Pendidikan mampu meningkatkan kapabilitas

individu termasuk dalam merencanakan masa depan dan

pengambilan keputusan. Secara agregat, pendidikan seseorang

dapat meningkatkan kualitas suatu bangsa. Menurut UNDP Investasi

dalam bidang pendidikan merupakan syarat untuk pembangunan

manusia.

Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah

melalui peningkatan produktivitas, kapasitas manajerial dan

kemampuan (skill), pembangunan dalam ilmu dasar, peningkatan

teknologi, adaptasi teknologi dan inovasi.2 Dengan demikian, semakin

banyak manusia yang berpendidikan, semakin baik kualitas suatu

bangsa.

Tantangan utama dalam pembangunan di bidang pendidikan

adalah mempercepat peningkatan taraf pendidikan seluruh

masyarakat tanpa terkecuali. Termasuk di dalamnya adalah

pemenuhan hak seluruh penduduk usia sekolah untuk memperoleh

layanan pendidikan yang berkualitas, menurunkan disparitas partisipasi

pendidikan antar kelompok sosial-ekonomi, wilayah serta jenis kelamin.

2 Ranis, G., Stewart, F. and Ramirez, A. “Economic Growth and Human Development”, Journal,

(World Development, 2000, vol. 28)

Page 32: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 20

Untuk melihat perkembangan sektor pendidikan di Banten pada

bagian berikut akan diuraikan dalam berbagai aspek seperti: Angka

Partisipasi Sekolah (APS); Angka Partisipasi Kasar (APK); Angka Partisipasi

Murni (APM); angka putus sekolah; serta Jumlah Sekolah, Murid, Guru,

dan Rasio Murid-Guru.

1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem

pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut

memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda.

Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti

pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan adanya perubahan

jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah.

Sehingga, naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan

sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut

dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia

sekolah tetapi tidak diimbangi dengan bertambahnya infrastruktur

sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah, sehingga angka

partisipasi sekolah tidak berubah atau malah semakin rendah.

Secara umum ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi

partisipasi sekolah. Faktor-faktor tesebut antara lain ketersediaan

sekolah, guru dan ruang kelas, anggaran, pendidikan orang tua,

kesehatan anak dan faktor ekonomi. Berdasarkan data partisipasi

penduduk usia sekolah dalam mengikuti pendidikan berdasarkan

jenjang dan jenis kelamin dapat diketahui melalui indikator Angka

Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM), dan Angka

Page 33: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 21

Partisipasi Kasar (APK). Berikut tabel APS di Provinsi Banten berdasarkan

jenjang pendidikannya:

Tabel 2.3.

Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang

Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul Athfal

di Provinsi Banten Tahun 2015-2016

No.

Kabupaten/Kota

Angka Masuk Kasar

Taman Kanak-Kanak

(TK)

Angka Masuk Kasar

Raudatul Athfal (RA)

L P L+P L P L+P

1. Kab. Serang 1,11 1,74 1,42 1,73 2,03 1,88

2. Kab. Pandeglang 3,71 4,43 4,06 2,12 2,58 2,34

3. Kab. Lebak 9,30 6,81 8,08 2,53 2,69 2,61

4. Kab. Tanggerang 12,49 12,76 12,62 5,75 6,11 5,93

5. Kota Tanggerang 5,79 5,68 5,74 3,76 4,08 3,91

6. Kota Cilegon 13,18 13,73 13,44 0,00 0,00 0,00

7. Kota Serang 3,53 1,13 2,36 12,84 14,54 13,67

8. Kota Tanggerang

Selatan

6,60 6,85 6,72 1,69 1,97 1,82

Rata-rata 5,64 5,56 5,60 3,52 3,95 3,73 Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Data pada tabel di atas menunjukkan pada sekolah TK, AMK

terbesar adalah di Kota Cilegon dan yang terendah di Kab. Serang.

Sementara pada sekolah RA, AMK terbesar berada di Kota Serang dan

yang terendah di Kota Cilegon. Baik sekolah TK maupun RA biasanya

dimulai pada usia 4–6 tahun, perbedaan di antara keduanya adalah

Kementerian yang menaunginya. TK berada di bawah Kemendikbud,

sedangkan RA di bawah Kemenag. Untuk TK jumlah rata-rata siswa

laki-laki 5,64 persen, lebih tinggi dari pada perempuan 5,56 persen.

Sebaliknya di RA jumlah siswa perempuan 3,95 persen, rata-ratanya

Page 34: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 22

lebih tinggi dari laki-laki 3,52 persen. Berdasarkan data tersebut, dapat

dikatakan bahwa akses laki-laki maupun perempuan sudah cukup

tinggi, sehingga arah kebijakan pendidikan kedepan hendaknya lebih

ditujukan pada peningkatan kualitas.

Tabel 2.4.

Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang

Pendidikan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Provinsi Banten

Tahun 2015-2016

No.

Kabupaten/Kota

Angka Masuk Kasar

Sekolah Dasar

(SD)

Angka Masuk Kasar

Madrasah Ibtidaiyah

(MI)

L P L+P L P L+P

1. Kab. Serang 63,55 46,29 54,00 7,88 6,04 6,86

2. Kab. Pandeglang 78,16 90,89 84,30 0,00 0,00 0,00

3. Kab. Lebak 46,73 44,67 45,73 7,22 8,63 7,91

4. Kab. Tanggerang 45,02 43,25 44,16 8,57 8,09 8,33

5. Kota Tanggerang 113,27 71,53 93,09 8,07 7,89 7,89

6. Kota Cilegon 55,20 52,56 53,92 3,01 3,11 3,06

7. Kota Serang 68,64 71,04 69,78 7,24 8,56 7,87

8. Kota Tanggerang

Selatan

259,72 237,27 284,55 7,23 6,80 7,02

Rata-rata 87,16 79,05 83,15 6,73 6,62 6,68 Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Pada jenjang pendidikan SD, sebagaimana tabel 2.4 terlihat bahwa

angka partisipasi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dengan

persentase masing-masing sebesar 87,16 % dan 79,05 %. Sementara

pada MI, angka partisipasinya relatif lebih berimbang laki-laki memilki

persentase 6,73 % dan perempuan sebesar 6,73 %. Hal ini menunjukkan

bahwa akses perempuan pada jenjang SD masih tertinggal dari laki-laki,

sehingga perlu dilakukan suatu upaya baik itu berupa kebijakan

Page 35: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 23

maupun program/kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan

partisipasi sekolah bagi perempuan pada jenjang pendidikan tersebut.

Tabel 2.5.

Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang

Pendidikan SMP dan MTs di Provinsi Banten Tahun 2015-2016

No.

Kabupaten/Kota

Angka Masuk Kasar

SMP

Angka Masuk Kasar

MTs

L P L+P L P L+P

1. Kab. Serang 57,43 55,71 56,60 6,10 6,83 6,45

2. Kab. Pandeglang 49,53 60,00 54,49 0,00 0,00 0,00

3. Kab. Lebak 61,78 56,86 59,36 6,00 7,41 6,68

4. Kab. Tanggerang 71,26 69,98 70,64 4,58 4,77 4,67

5. Kota Tanggerang 74,81 71,26 73,05 2,03 2,31 2,17

6. Kota Cilegon 93,54 88,31 91,06 6,11 6,37 6,23

7. Kota Serang 93,45 94,18 93,82 11,46 11,41 11,44

8. Kota Tanggerang

Selatan

0,00 0,00 0,00 2,06 2,37 2,21

Rata-rata 60,16 59,79 59,98 4,09 4,54 4,31 Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP), berdasarkan data

pada tabel persentase angka partisipasi sekolah antara anak laki-laki

dan perempuan hampir seimbang. Jumlah siswa laki-laki sedikit lebih

banyak dari pada perempuan dengan jumlah masing-masing 60,16 %

dan 59,79 %. Sebaliknya pada jenjang MTs, angka partisipasi

perempuan persentasenya sedikit lebih banyak dengan jumlah 4,54 %

dan laki-laki sebanyak 4,09 %. Hal ini menunjukkan adanya

kecenderungan perempuan di Banten lebih memilih bersekolah di MTs

dari pada di SMP. Dari data dapat disimpulkan bahwa akses laki-laki

dan perempuan untuk bersekolah sama besarnya. Karena itu, arah

Page 36: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 24

kebijakan pendidikan hendaknya lebih ditujukan pada peningkatan

kualitas.

Tabel 2.6.

Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang

Pendidikan SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA)

di Provinsi Banten Tahun 2015-2016

No. Kabupaten

/Kota

Angka Masuk Kasar

SMA

Angka Masuk Kasar

SMK

Angka Masuk Kasar

MA

L P L+P L P L+P L P L+P

1. Kab. Serang 22,22 24,04 23,11 22,57 35,59 28,93 17,11 20,32 18,68

2. Kab.

Pandeglang

24,57 26,19 24,79 118,26 84,53 101,20 0,00 0,00 0,00

3. Kab. Lebak 28,14 29,00 28,58 27,42 18,32 22,83 10,08 11,34 10,71

4. Kab.

Tanggerang

15,03 20,05 17,55 47,83 34,68 41,23 9,54 12,27 10,97

5. Kota

Tanggerang

37,49 42,42 39,92 65,21 61,76 63,54 3,15 4,73 3,93

6. Kota Cilegon 25,87 36,81 31,41 64,52 40,67 52,44 14,00 22,15 18,13

7. Kota Serang 31,02 29,95 29,12 91,16 57,29 70,86 35,36 49,76 40,68

8. Kota

Tanggerang

Selatan

11,18 13,82 12,49 0,00 0,00 0,00 3,28 7,78 5,51

Rata-rata 22,82 26,15 24,36 49,87 40,00 44,85 9,54 12,59 11,06 Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Angka partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan SMA dan MA,

dari data yang ada diketahui bahwa jumlah siswa perempuan lebih

tinggi dari pada laki-laki. Sebaliknya di SMK, angka partisipasi siswa

laki-laki lebih tinggi dengan persentase sebesar 49,87, sedangkan

perempuan hanya 40,00 persen. Lebih rendahnya partisipasi sekolah

laki-laki diantaranya disebabkan oleh tekanan ekonomi yang

menyebabkan tingginya tuntutan anak laki-laki untuk bekerja. Hal ini

berdampak pada kondisi putus sekolah.

Page 37: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 25

Adapun rasio siswa laki-laki terhadap siswa perempuan, Kota

Tangsel memiliki rasio tertinggi untuk jenjang Pendidikan TK+RA dan

SMP+MTs dengan rasio 1,78 dan 0,99. Kota Tanggerang memiliki rasio

tertinggi untuk jenjang SD+MI sebesar 1,04, dan untuk jenjang

SMA+SMK+MA rasio teringgi di Kota Serang yaitu 1,16. Berikut rasio rasio

siswa laki-laki terhadap siswa perempuan di Provisni Banten.

Tabel 2.7.

Rasio Siswa Perempuan Terhadap Siswa Laki-Laki

Di Tiap Satuan Pendidikan Tahun 2015-1016

No. Kab/Kota Rasio Siswa Perempuan Terhadap Siswa Laki-Laki

TK RA TK+RA SD MI SD+MI SMP MTs SMP+MTs SMA MA SMK SMA+MA

1. Kab. Serang 1,50 1,07 1,25 0,96 0,95 0,96 1,02 0,78 0,93 1,25 1,14 0,61 0,93

2. Kab.

Pandeglang

1,11 1,04 1,08 1,05 0,45 0,93 0,95 0,79 0,89 0,94 0,93 1,00 0,96

3. Kab. Lebak 0,73 1,02 0,83 0,96 1,04 0,98 0,91 0,83 0,88 1,20 1,00 0,78 0,99

4. Kab.

Tanggerang

0,95 0,98 0,96 0,93 1,05 0,95 0,94 1,00 0,95 0,84 1,09 0,97 0,93

5. Kota

Tanggerang

0,92 0,97 0,94 0,97 1,36 1,04 0,96 1,15 0,99 1,14 0,62 0,95 0,97

6. Kota

Cilegon

0,93 0,92 0,93 0,96 1,07 0,97 1,00 0,92 0,97 1,14 1,36 0,83 1,01

7. Kota Serang 0,78 1,10 1,00 1,00 0,97 1,00 0,94 1,03 0,96 1,10 1,06 1,22 1,16

8. Kota

Tangsel

2,06 1,15 1,78 0,93 0,99 0,94 0,97 1,02 0,99 1,26 1,04 0,89 1,03

Rata-rata 1,09 1,03 1,06 0,96 0,99 0,97 0,95 0,91 0,94 1,07 1,00 0,91 0,98

Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten Tahun 2016

2. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka partisipasi kasar atau APK, digunakan sebagai indicator untuk

mengukur proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan

tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan

tersebut. Angka partisipasi kasar dapat memberikan gambaran

tentang banyaknya anak yang menerima pendidikan pada jenjang

tertentu. Untuk mendapatkan gambaran APK di Provinsi Banten dapat

dilihat pada grafik 2.1 dan 2.2.

Page 38: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 26

Grafik 2.1.

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Anak Usia 7 – 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin

di Provinsi Banten Tahun 2014

Sumber: “Profil PUG Provisi Banten 2016”, (Jakarta: KPP-PA, 2016)

Grafik 2.2.

Angka Partisipasi Kasar (APK)

di Provinsi Banten Tahun 2017

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

71.67

84.4272.94

89.33 87.19 89.55

111.95 110.23 109.89

SMA SMP SD

109.05

92.17

71.13

SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

Page 39: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 27

Sumber: Diolah dari data “Sussenas Maret 2016”, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Dari grafik 2.1 dan 2.2 di atas, terlihat tingkat APK di Provinsi Banten

pada tahun 2017 untuk jenjang pendidikan SD/MI memperoleh

persentase tertinggi sebesar 109.05, namun persentase ini lebih rendah

dibandingkan APK tahun 2014 (lihat grafik 2.1) sebesar 109,89. Hal yang

sama juga terjadi untuk tingkat SMA/SMK/MA pada tahun 2017 APK-nya

sebesar 71,3 persen, lebih rendah dari pada tahun 2014 dengan APK

72,94 persen. Peningkatan APK hanya terjadi pada jenjang SMP/MTs

dari 89,55 persen menjadi 92,17 persen. Dapat dikatakan bahwa

berdasarkan pada jenjang pendidikannya, maka semakin tinggi

jenjang pendidikannya akan semakin rendah persentasenya. Demikian

juga sebaliknya, semakin rendah jenjang pendidikan, maka akan

semakin tinggi persentasenya.

Lebih lanjut, jika dilihat berdasarkan jenis kelamin sebagaimana

grafik 2.1, nampak bahwa APK perempuan pada jenjang pendidikan

SMA/SMK/MA, lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini menunjukkan

bahwa partisipasi laki-laki justru menurun di usia sekolah yang semakin

tinggi. Fenomena ini cukup memprihatinkan, di tengah gencarnya

upaya pemberdayaan perempuan dan keseteraan gender, namun

justru ada kecenderungan menurunnya partisipasi laki-laki dalam

pendidikan pada jenjang SMA/SMK/MA.

3. Angka Partisipasi Murni (APM)

Page 40: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 28

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia

yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk

di usia yang sama. APM berfungsi untuk menunjukkan partisipasi

penduduk pada tingkat pendidikan tertentu yang sesuai dengan

usianya, atau melihat penduduk usia sekolah yang dapat bersekolah

pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya. Indikator APM

merupakan indikator yang lebih baik dibanding dengan indikator APK,

sebab APK biasanya digunakan ketika APM-nya masih jauh dari 100

persen. APK dapat mencapai lebih dari 100 persen, sedangkan untuk

APM seharusnya maksimal 100 persen. Sebagai gambaran misalnya

APM SD adalah proporsi jumlah anak berusia 7–12 tahun yang

bersekolah di SD/MI terhadap seluruh anak yang berusia 7–12 tahun.

APM digunakan untuk melihat penduduk usia sekolah yang dapat

bersekolah tetap waktu. Apabila seluruh anak usia sekolah tersebut

dapat bersekolah tepat waktu, maka APM-nya akan mencapai angka

100 persen.

Grafik 2.3.

Angka Partisipasi Murni (APM)

di Provinsi Banten Tahun 2017

97.22

79.93

57.21

SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA

Page 41: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 29

Sumber: Diolah dari data “Sussenas Maret 2016”, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Sesuai MDG’s, disebutkan bahwa pencapaian APM SD ditargetkan

mencapai 95 persen pada tahun 2015. Pada grafik di atas terlihat

bahwa Provinsi Banten telah melampaui target tersebut, bahkan

setahun lebih cepat dari pada yang dijadwalkan. Pada tahun 2017,

pencapaian APM SD/MI di Banten sebesar 97,22 persen, APM SMP

sebesar 79,93 persen, dan APM SMA sebesar 57,21 persen.

Sebagaimana dengan APS, maka semakin tinggi jenjang

pendidikannya akan semakin rendah juga APM-nya.

Grafik 2.4.

Persentase Penduduk Usia 7–24 Tahun

Menurut Jenis Kelamin dan Partisipasi Sekolah

di Provinsi Banten Tahun 2016

Sumber: Diolah dari data Susenas Maret 2016, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Dari grafik di atas nampak bahwa jumlah penduduk yang berusia

7–24 tahun yang masih sekolah di Banten lebih tinggi dari pada yang

tidak/belum pernah sekolah dan yang tidak sekolah lagi.

Kecenderungan ini juga terjadi baik di kelompok laki-laki maupun

0.42

67.67

31.91

0.21

69.52

30.27

0.32

68.57

31.11

Tidak/Belum Pernah Sekolah Masih Sekolah Tidak Sekolah Lagi

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan

Page 42: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 30

perempuan, meskipun jika dilihat persentasenya, perempuan yang

masih sekolah sedikit lebih tinggi (69,52) dibandingkan laki-laki (67,67).

Suatu hal yang sangat memprihatinkan bahwa persentase laki-laki juga

lebih tinggi dari pada perempuan bagi mereka yang tidak/belum

pernah sekolah dan tidak sekolah lagi. Artinya kesempatan untuk

memperoleh pendidikan bagi laki-laki untuk bersekolah dan

menamatkan sekolah perlu ditingkatkan. Kemiskinan seringkali menjadi

alasan bagi siswa sekolah untuk tidak melanjutkan pendidikan, karena

mereka diharapkan membantu mencari nafkah untuk keluarganya,

dan anggapan lebih baik bekerja dengan mendapatkan uang,

disamping anggapan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan,

semakin besar biaya yang diperlukan, sementara masyarakat miskin

dan rumah tangga miskin tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk

biaya pendidikan.

Tabel 2.8.

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut

Kabupaten/Kota dan Pendidikan yang Ditamatkan

di Provinsi Banten Tahun 2016

No.

Kabupaten/Kota

Pendidikan yang Ditamatkan

<SD SD/Sederajat SMP SMA Perguruan

Tinggi

Jumlah

1. Kab.

Pandeglang

23,14 45,92 14,12 12,26 4,56 100,00

2. Kab. Lebak 24,43 47,78 14,35 10,32 3,12 100,00

3. Kab.

Tanggerang

16,63 30,71 21,73 26,74 4,19 100,00

4. Kab. Serang 22,38 39,35 15,17 19,22 3,88 100,00

5. Kota

Tanggerang

9,85 20,33 16,44 41,02 12,36 100,00

6. Kota Cilegon 17,64 38,49 8,11 27,23 8,53 100,00

7. Kota Serang 16,17 44,00 10,01 21,50 8,33 100,00

8. Kota Tangsel 10,55 22,47 12,16 34,59 20,24 100,00

Page 43: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 31

Banten 16,74 32,99 16,12 26,09 8,07 100,00 Sumber: Diolah dari data Susenas, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Sementara itu, jika dilihat dari jenjang pendidikan yang

ditamatkan di Provinsi Banten pada tahun 2016 jenjang SD memperoleh

persentase tertinggi sebesar 32,99 dan yang terendah di perguruan

tinggi sebesar 8,07 peresen. Menariknya, untuk jenjang SMA/SMK

persentasenye lebih tinggi dari pada SMP. Hal ini mengindikasikan

masih adanya hambatan bagi anak untuk bertahan belajar di sekolah

sebagaimana program wajib belajar sembilan tahun, kenyataan ini

harus mendapatkan perhatian dan menjadi prioritas bagi para

pemangku kepentingan dalam menetapkan kebijakan pendidikan

yang tepat di Banten.

4. Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru

Kualitas pendidikan penduduk berkaitan erat dengan ketersediaan

sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu indikatornya adalah rasio

ketersediaan sekolah (RKS), yang dapat menggambarkan kemampuan

sekolah dalam menampung penduduk usia sekolah sesuai dengan

jenjang pendidikan. Tabel berikut memberikan gambaran ketersedian

sekolah dan rasio murid-guru di Provinsi Banten pada tahun 2016.

Tabel 2.9.

Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Taman Kanak-kanak (TK) dan

Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

No.

Kabupaten/Kota

Taman Kanak-Kanak (TK) Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA) Sekolah Murid Guru Rasio

Murid-Guru Sekolah Murid Guru Rasio

Murid-Guru 1. Kab. Pandeglang 219 9.673 904 10,70 183 5.557 695 8,00 2. Kab. Lebak 182 8.976 796 11,28 128 4.431 483 9,17 3. Kab. Tanggerang 488 66.246 2.422 27,36 260 11.391 1.113 10,23 4. Kab. Serang 96 4.236 362 11,70 155 6.838 675 10,13 5. Kota Tanggerang 318 23.516 1.520 15,47 350 15.821 1.772 8,93 6. Kota Cilegon 97 7.528 760 9,91 61 3.186 382 8,34 7. Kota Serang 114 6.860 635 10,80 64 2.601 324 8,03 8. Kota Tangsel 264 18.047 1.357 13,30 99 4.646 507 9,16

Banten 1.778 145.100 8.756 16,57 1.300 54.471 5.951 9,15

Page 44: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 32

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, dalam BPS

Provinsi Banten Tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.9, diketahui bahwa di Provinsi Banten terdapat

1.778 Taman Kanak-Kanak (TK) dengan jumlah murid sebanyak 145.100

orang dan guru sebanyak 8.756, jumlah terbanyak di Kabupaten

Tanggerang. Sementara jumlah Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal

(BA) sebanyak 1.300 dengan jumlah murid 54.471 dan guru 5.951 yang

terbanyak berada di Kota Tanggerang.

Tabel 2.10.

Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru

Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

No.

Kabupaten/Kota

Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Sekolah Murid Guru Rasio

Murid-

Guru

Sekolah Murid Guru Rasio

Murid-

Guru

1. Kab. Pandeglang 870 163.732 9.528 17,18 172 19.234 1.637 11,75

2. Kab. Lebak 784 167.151 10.895 15,34 220 24.236 1.697 14,28

3. Kab. Tanggerang 967 336.505 13.952 24,12 292 53.117 2.877 18,46

4. Kab. Serang 727 164.549 7.086 23,22 121 20.654 1.145 18,04

5. Kota Tanggerang 474 184.888 7.033 26,29 105 21.942 1.350 16,25

6. Kota Cilegon 176 58.330 2.720 21,44 13 2.164 132 16,39

7. Kota Serang 249 81.547 3.376 24,15 18 3.153 217 14,53

8. Kota Tangsel 342 138.580 4.752 29,16 87 19.570 1.064 18,39

Banten 4.589 1.295.282 59.342 21,83 1.028 164.070 10.119 16,21

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten,

dalam BPSProvinsi Banten Tahun 2017

Jumlah Sekolah Dasar (SD) di Banten, sebagaimana dapat dilihat

tabel 2.10 sebanyak 4.589 sekolah dengan jumlah murid 1.295.282 dan

guru 59.342, Adapun Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah 1.028 dengan

murid sebanyak 164.070 dan guru 10.119. Baik SD maupun MI dengan

jumlah terbanyak semuanya berada di Kabupaten Tanggerang.

Page 45: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 33

Tabel 2.11.

Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

No.

Kabupaten/

Kota

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Sekolah Murid Guru Rasio

Murid

-

Guru

Sekolah Murid Guru Rasio

Murid

-

Guru

1. Kab.

Pandeglang

140 47.226 7.368 6,41 195 31.909 2.710 11,77

2. Kab. Lebak 195 54.085 3.496 15,47 208 27.498 2.658 10,35

3. Kab.

Tanggerang

340 134.524 7.478 17,99 194 54.984 2.664 17,26

4. Kab. Serang 183 57.095 1.941 29,42 186 34.915 2.576 13,55

5. Kota

Tanggerang

176 68.555 2.745 24,97 57 13.532 900 15,04

6. Kota Cilegon 42 14.817 1.078 13,74 41 8.640 783 11,03

7. Kota Serang 75 27.269 1.842 14,80 54 8.752 783 11,18

8. Kota Tangsel 175 41.974 1.947 21,56 44 12.552 708 17,73

Banten 1.326 445.545 27.895 15,97 979 183.782 13.782 13,33 Sumber: Diolah dari data Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten,

dalam BPSProvinsi Banten Tahun 2017

Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), di Banten

terdapat 1.326 sekolah dengan jumlah murid 445.545 dan guru 27.895

yang terbanyak di Kabupaten Tanggerang. Sementara jumlah

Madrasah Tsanawiyah (MTs) 979 dengan murid 183.782 dan 13.782 guru.

Kabupaten Lebak memiliki jumlah MTs terbanyak, untuk murid

terbanyak berada di Kabupaten Tanggerang dan Kabupaten

Pandeglang dengan jumlah guru MTs terbanyak.

Page 46: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 34

Tabel 2.12.

Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

No.

Kabupaten/Kota

Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah (MA)

Sekolah Murid Guru Rasio

Murid- Guru

Sekolah Murid Guru Rasio

Murid- Guru

1. Kab. Pandeglang 34 16.590 1.255 13,22 80 12.233 1.089 11,23

2. Kab. Lebak 51 18.998 1.020 18,63 73 8.343 910 9,17

3. Kab. Tanggerang 154 34.772 4.731 7,35 67 13.707 624 21,97

4. Kab. Serang 76 19.895 1.288 15,45 77 14.502 871 16,65

5. Kota Tanggerang 90 27.220 2.690 10,12 21 3.542 232 15,27

6. Kota Cilegon 22 6.804 1.401 4,86 23 3.974 319 12,46

7. Kota Serang 30 9.401 980 9,59 22 3.975 247 16,09

8. Kota Tangsel 75 21.134 986 21,43 18 2.921 186 15,70

Banten 532 154.814 14.351 10,79 381 63.197 4.478 14,11

Sumber: Diolah dari data Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten,

dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Tabel 2.13.

Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

No.

Kabupaten/Kota

Sekolah Menengah Kejuaran (SMK)

Sekolah Murid Guru Rasio Murid-

Guru

1. Kab.

Pandeglang

77 17.588 783 22,46

2. Kab. Lebak 49 14.599 713 20,48

3. Kab.

Tanggerang

167 47.975 4.113 11,66

4. Kab. Serang 84 19.368 389 49,79

5. Kota

Tanggerang

119 45.072 1.531 29,44

6. Kota Cilegon 20 10.011 668 14,99

7. Kota Serang 46 18.016 1.074 16,77

8. Kota Tangsel 79 29.431 1.071 27,48

Banten 641 202.060 10.342 19,54 Sumber: Diolah dari data Dinas Pendidikan Provinsi Banten, dalam BPSProvinsi Banten Tahun 2017

Page 47: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 35

Tabel 2.12 dan 2.13 di atas, terlihat bahwa di Provinsi Banten

terdapat 532 Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan 14.351 guru dan

154.814 murid, serta 641 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan

10.342 guru dan 202.060 murid. Selain itu, terdapat juga 381 Madrasah

Aliyah (MA) dengan jumlah murid 63.197 dan guru 4.478. Untuk SMA

dan SMK jumlah yang terbanyak di Kabupaten Tanggerang. Pada MA,

sekolah dan guru terbanyak di Kabupaten Pandeglang, sementara

murid terbanyak di Kabupaten Serang.

Lebih lanjut, berdasarkan data yang ada terlihat bahwa jumlah

sekolah SMP/MTs dan SMA/SMK/MA mengalami penurunan. Berarti,

ketersediaan gedung sekolahnya meningkat melebihi pertambahan

penduduk usia sekolah. Sementara untuk gedung sekolah SD/MI,

peningkatannya sedikit dibawah pertambahan penduduk usia

sekolahnya. Secara umum, rasio murid–guru di Banten juga sebagian

besar di bawah 20 persen, hal ini menandakan bahwa kecukupan guru

yang mengajar dengan jumlah murid cukup memadai.

B. Kesehatan

Capaian Provinsi Banten di bidang kesehatan dalam dua tahun

terakhir telah menunjukkan terjadinya perbaikan yang cukup signifikan.

Kondisi ini tergambarkan dari jumlah Angka Harapan Hidup (AHH) yang

terus meningkat hingga mencapai 69,4 tahun pada tahun 2015.

Salah-satu penyebabnya adalah interaksi antara penduduk dengan

petugas kesehatan yang semakin sering, serta bertambahnya

berbagai sarana kesehatan di Banten. Sehingga secara tidak langsung

Page 48: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 36

berdampak pada meningkatnya pemahaman dan kesadaran

penduduk Banten akan pentingnya kesehatan.

Namun sayangnya, angka kesakitan yang diukur dengan

persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan pada

periode yang sama juga mengalami peningkatan hingga mencapai

30,3 persen. Selain itu, rata-rata lama sakit dari penduduk yang

mengalami keluhan kesehatan juga naik dari 4,9 hari menjadi 5,6 hari.

Pada bagian berikut akan diuraikan data sektor kesehatan di Banten.

1. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan

kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan

dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran

hidup. AKI berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku

hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan

lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,

pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas.

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat

dilihat dari kejadian kematian masyarakat dari waktu ke waktu.

Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai

indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan

program pembangunan kesehatan lainnya. Peristiwa kematian pada

dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab

kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian

kematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan

Page 49: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 37

kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari

proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri atau

bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat.

Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan

kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat

perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Salah satu angka

kematian yang dibahas pada penyelenggaraan data gender adalah

angka kematian ibu melahirkan.

Tabel 2.14.

Angka Kematian Ibu (AKI) Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Tahun 2011-2014

Kab/Kota 2011 2012 2013 2014

Kab. Pandeglang 38 47 35 48

Kab. Lebak 49 44 33 47

Kab. Tanggerang 23 37 39 47

Kab. Serang 43 57 57 50

Kota Tanggerang 0 13 9 13

Kota Cilegon 11 18 12 12

Kota Serang 6 12 17 6

Kota Tangsel 13 12 14 10

Banten 183 240 216 233 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dalam “Profil Pengrusutamaan Gender Provinsi

Banten 2016, (Jakarta: KPP-PA, 2016)

Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Banten, sebagimana tabel

di atas, sejak tahun 2011 cenderung naik. Lonjakan tertinggi terjadi

pada tahun 2012 dari 183 menjadi 240. Jumlah ini sempat menurun

pada tahun 2013 menjadi 216, namun meningkat kembali pada tahun

2014 menjadi 233 kasus. Kabupaten/Kota dengan AKI tertinggi pada

tahun 2011 di Kabupaten Lebak sebanyak 49 kasus. Dari tahun

Page 50: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 38

2012-2014 Kabupaten Serang, menempati urutan pertama AKI di

Banten, jumlahnya terus meningkat dari tahun 2011 sebanyak 43

menjadi 50 pada tahun 2014. Sangat disayangkan, dalam kesempatan

ini belum diperoleh data untuk AKI tahun 2015 dan 2017. Sehingga tidak

dapat diketahui perkembangan lebih lanjut AKI di Banten. Untuk

mengantisipasi masalah ini, sangat diperlukan mendapatkan perhatian

serius dari instansi terkait. Agar dapat menekan tingkat AKI perlu

dilakukan terobosan-terobosan misalnya dengan mengurangi peran

dukun dan meningkatkan peran dokter atau bidan. Dengan demikian,

peran tenaga kesehatan (doker dan bidan) di Desa dapat dijadikan

sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKI.

2. Angka Harapan Hidup (AHH) dan Angka Kesakitan

Capaian Banten dalam bidang kesehatan dalam dua tahun

terakhir telah menunjukkan perbaikan yang signifikan. Kondisi ini terlihat

dari Angka harapan hidup (AHH) yang terus meningkat hingga

mencapai 69,4 tahun pada tahun 2015, sebagaimana digambarkan

pada grafik 2.5 berikut.

Page 51: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 39

Grafik 2.5.

Angka Harapan Hidup (AHH) di Banten Tahun 2013-2016

Sumber: BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Perbaikan peningkatan AHH ini disebabkan oleh bertambahnya

pemahaman penduduk akan arti penting kesehatan. Hal ini dapat

diketahui dengan melihat bahwa dokter praktik dan puskemas masih

menjadi tempat rujukan kesehatan paling sering didatangi oleh

penduduk yang mengalami keluhan kesehatan untuk berobat jalan.

3. Kesehatan Reproduksi

Persalinan yang dilakukan pada ibu dengan usia kurang dari 20

tahun, lebih dari 35 tahun, pernah hamil empat kali/lebih, atau jarak

waktu kelahiran terakhir kurang dari dua tahun akan semakin

memperbesar resiko persalinan. Himbauan untuk menunda usia

perkawinan pertama dan membatasi jumlah kelahiran merupakan

K A B . P A N D E G L A N G

K A B . L E B A K

K A B . T A N G G E R A N G

K A B . S E R A N G

K O T A T A N G G E R A N G

K O T A C I L E G O N

K O T A S E R A N G

K O T A T A N G S E L

B A N T E N

62.83

65.83

68.96

63.03

71.09

65.84

67.23

72.1

69.04

62.91

65.88

68.98

63.09

71.09

65.85

67.23

72.11

69.14

63.51

66.28

69.28

63.58

71.29

66.15

67.33

72.12

69.43

63.77

66.43

69.37

63.81

71.34

66.24

67.36

72.14

69.46

2013 2014 2015 2016

Page 52: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 40

usaha nyata dalam merealisasikan tujuan tersebut. Perkawinan yang

dilakukan pada usia matang (di atas 20 tahun) bagi perempuan akan

membantu mereka menjadi lebih siap untuk menjadi ibu dan

mengurangi resiko persalinan.

Di samping itu juga pengetahuan para ibu rumah tangga tentang

kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Kesempatan untuk

memperoleh pengetahuan tersebut telah tersedia di berbagai

tempat-tempat pemukiman penduduk, misalnya melalui Puskesmas,

Posyandu, Polindes dan sarana-sarana kesehatan lainnya. Berikut

persentase Anak Lahir Hidup (ALH) di Banten.

Tabel 2.15.

Persentase Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun

Yang Melahirkan Anak Lahir Hidup (ALH) Menurut

Kabupaten/Kota dan Penolong Proses Kelahiran

di Provinsi Tahun 2016

Kab/Kota Anak Lahir Hidup

(ALH)

Penolong

Kelahiran

Jumlah

Kab. Pandeglang 76,22 23,78 100,00

Kab. Lebak 66,11 33,89 100,00

Kab. Tanggerang 95,20 4,80 100,00

Kab. Serang 82,78 17,22 100,00

Kota Tanggerang 100,00 0,00 100,00

Kota Cilegon 92,31 7,69 100,00

Kota Serang 88,63 11,37 100,00

Kota Tangsel 98,65 1,35 100,00

Banten 88,64 11,36 100,00 Sumber: Data diolah dari Susenas Maret 2016, dalam BPS Provinsi Banten 2017

Page 53: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 41

Berdasarkan tabel 2.15, terlihat bahwa ALH di Banten cukup tinggi

dengan persentase sebesar 88,64 persen. Kondisi ini cukup

menggembirakan, karena menunjukkan arah kebijakan pemerintah

daerah terhadap kesehatan reproduksi perempuan telah berjalan

dengan baik. Meskipun demikian, masih diperlukan upaya lebih lanjut

untuk semakin meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan di

Banten.

4. Partisipasi Dalam ber KB.

Selain melalui penundaan usia perkawinan pertama, partisipasi

masyarakat dalam membantu pemerintah menangani masalah

kependudukan adalah berupa kesadaran masyarakat untuk

mensukseskan program Keluarga Berencana. Salah satu tujuan

program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak

serta mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui

pembatasan dan pengaturan jarak kelahiran. Hal ini bisa ditempuh

antara lain dengan cara pemakaian alat/cara kontrasepsi KB.

Tabel 2.16.

Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota Jumlah PUS Peserta KB Aktif

IUD MOW MOP Kondom

Kab. Pandeglang 250.160 8.957 2.070 2.309 3.736

Kab. Lebak 285.289 9.809 2.202 2.641 3.650

Kab. Tanggerang 676.723 46.869 9.055 5.111 10.084

Kab. Serang 305.649 13.043 3.218 2.607 6.478

Kota Tanggerang 262.826 19.044 4.415 706 6.130

Kota Cilegon 72.905 4.317 1.282 148 1.294

Kota Serang 96.500 7.206 1.552 384 1.110

Kota Tangsel 213.837 15.715 2.870 367 7.942

Banten 2.163.889 124.963 26.664 14.273 40.424

Sumber: Data diolah BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Page 54: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 42

Tabel 2.17.

Jumlah Peserta KB Aktif Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota Peserta KB Aktif

Implan Suntikan Pil Jumlah

Kab.

Pandeglang

24.349 97.930 30.427 169.778

Kab. Lebak 53.604 83.823 44.647 200.376

Kab.

Tanggerang

55.260 215.821 126.114 468.314

Kab. Serang 26.585 123.944 44.543 220.421

Kota

Tanggerang

9.531 125.111 36.050 200.987

Kota Cilegon 3.493 30.117 6.405 47.056

Kota Serang 4.156 33.819 16.187 64.414

Kota Tangsel 4.652 97.861 35.423 164.830

Banten 181.630 808.426 339.796 1.536.176 Sumber: Data diolah dari BKKBN Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten 2017

Jika dirinci menurut jenis alat/cara KB yang dipakai tampak bahwa

akseptor yang menggunakan suntikan KB menempati urutan tertinggi

yaitu mencapai sekitar 808.426 dengan jumlah tertinggi di Kabupaten

Tanggerang. Tingginya persentase penggunaan alat kontrasepsi

Suntikan KB disebabkan alat ini relatif praktis, mudah pemakaiannya

(tidak membuat akseptor malu/risih pada saat pemasangan seperti

misalnya IUD) dan efek sampingnya juga tidak terlalu besar, sehingga

untuk wanita-wanita yang sibuk, cenderung lebih memilih jenis alat

kontrasepsi ini. Kelebihan lain dari alat kontrasepsi ini adalah jika

akseptor ingin berhenti, bisa dilakukan pada saat yang dikehendaki

oleh akseptor. Alat/cara ini relatif lebih aman bagi kebanyakan wanita

dan relatif lebih murah dan gampang didapatkan.

Page 55: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 43

Meningkatnya akseptor KB yang menggunakan metode kontrasepsi

berupa suntikan, diikuti oleh semakin berkurangnya akseptor KB yang

menggunakan metode kontrasepsi pil dengan jumlah 339.796. Hal ini

menunjukkan telah terjadi pergeseran pemakaian alat kontrasepsi dari

pil KB ke suntikan KB, kondisi ini kemungkinan disebabkan karena

kesibukan para wanita, sehingga lebih memilih suntikan KB yang resiko

terjadinya kelainan kecil dibanding dengan pil KB. Sementara itu

sisanya menggunakan alat kontrasepsi jenis lain yaitu implan,

MOW/MOP, AKDR/IUD, susuk KB, dan kondom.

5. Dokter dan Tenaga Kesehatan

Penolong persalinan sangat berpengaruh terhadap keselamatan

dan kesehatan bayi dan ibu pada saat proses persalinan. Penolong

persalinan yang berkualitas tentunya lebih memungkinkan terwujudnya

keselamatan/kesehatan bayi dan ibu pada saat persalinan. Tenaga

medis sebagai penolong persalinan tentunya lebih baik dibanding

tenaga non medis. Di Banten, persentase balita yang proses

kelahirannya ditolong oleh dokter juga terus mengalami peningkatan

dari 17,6 % di tahun 2013 menjadi 22,6 % pada 2015. Peningkatan minat

ke dokter ini berdampak pada bidan dan penolong kelahiran lainnya

yang semakin turun setiap tahunnya, seperti terlihat pada grafik 2.6

berikut.

Page 56: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 44

Grafik 2.6.

Penolong Kelahiran Terakhir di Banten Tahun 2013-2015

Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten 2016

Perbaikan capaian dalam bidang kesehatan ini sangat mungkin

disebabkan oleh bertambahnya pemahaman penduduk akan arti

penting kesehatan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat bahwa

dokter praktik dan puskemas masih menjadi tempat rujukan kesehatan

paling sering didatangi oleh penduduk yang mengalami keluhan

kesehatan ataupun untuk sekedar berobat jalan.

Berdasarkan data yang ada, tenaga kesehatan yang tersedia di

Provinsi Banten sebanyak 6.029 orang, yang terdiri dari 919 tenaga

medis, 2.229 tenaga keperawatan, 2.613 tenaga kebidanan, dan 268

tenaga kefarmasian sebagaimana tabel berikut.

17.6 19.4822.61

59.23 59.0556.61

23.17 21.47 20.77

2013 2014 2015

Dokter Bidan Lainnya

Page 57: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 45

Tabel 2.18.

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota Tenaga Kesehatan

Tenaga

Medis

Tenaga

Keperawa

tan

Tenaga

Kebidanan

Tenaga

Kefarmas

ian

Tenaga

Kesehatan

Lainnya

Kab.

Pandeglang

17 57 58 3 81

Kab. Lebak 95 555 860 33 77

Kab. Tanggerang 97 219 146 17 93

Kab. Serang 192 411 684 47 56

Kota Tanggerang 199 291 168 65 107

Kota Cilegon 22 144 112 10 36

Kota Serang 57 186 307 27 32

Kota Tangsel 240 366 278 66 496

Banten 919 2.229 2.613 268 978 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten 2017

Tabel 2.19.

Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi Menurut Sarana Pelayanan Kesehatan di Provinsi Banten,

Tahun 2016

Unit Kerja Dokter

Spesialis

Dokter

Umum

Dokter Gigi

Puskesmas …………….. 515 256

Rumah Sakit …………….. …………….. ……………..

Jumlah Total …………….. …………….. …………….. Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten 2017

6. Imunisasi

Berdasarkan jenisnya, imunisasi yang diberikan baik pada

anak-anak maupun pada orang dewasa cukup beragam, tetapi yang

jadi fokus bahasan disini adalah imunisasi untuk anak balita (bawah 5

Tahun). Sejak tahun 1982, untuk mencegah penyakit yang biasa

Page 58: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 46

menyerang anak-anak yang diduga akan mengakibatkan kematian

pada bayi, pemerintah Indonesia telah mengusahakan pemberian 4

macam imunisasi yaitu BCG (pencegahan TBC), DPT (pencegahan

Dipteri, Partusis dan Tetanus), Polio (pencegahan polio) dan Campak

(pencegahan campak) kepada balita. Pemantauan pencapaian

imunisasi balita ini dapat dilihat dari hasil Susenas yang dilakukan setiap

tahun. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya untuk

meningkatkan cakupan imunisasi dari keempat jenis yang

diprogramkan di atas, berikut data Susenas persentase balita yang

pernah mendapat imunisasi di Banten pada tahun 2016.

Tabel 2.20.

Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi

Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi

di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota BCG DPT Campak

1 2 3

Kab. Pandeglang 89,82 12,69 13,25 71,63 68,67

Kab. Lebak 79,66 24,04 8,65 60,58 60,30

Kab. Tanggerang 86,89 17,10 10,63 67,37 66,58

Kab. Serang 76,04 21,26 15,52 57,65 56,93

Kota Tanggerang 95,07 4,52 5,87 89,61 79,88

Kota Cilegon 95,37 1,98 10,99 86,40 78,36

Kota Serang 80,04 23,63 14,03 57,58 56,80

Kota Tangsel 91,36 12,53 2,32 82,67 76,77

Banten 86,86 14,55 9,59 72,39 68,18 Sumber: Data diolah dari Susenas Kor, Maret 2016, dalam BPS Provinsi Banten 2017

Page 59: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 47

Pada dasarnya sebagai salah satu program pemerintah, pemberian

imunisasi balita tidak selektif gender atau semua balita ditargetkan

menerima imunisasi. Oleh karena itu tidak terlihat adanya perbedaan

yang berarti pada cakupan imunisasi antara balita laki-laki dan

perempuan.

7. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan

salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian

perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR

karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR

karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir

cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang,

banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia,

malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum

konsepsi atau pada saat hamil.

Tabel 2.21.

Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota Bayi Lahir BBLR Gizi Buruk

Jumlah Dirujuk

Kab. Pandeglang …. …. …. 200

Kab. Lebak …. …. …. 169

Kab. Tanggerang …. …. …. 210

Kab. Serang …. …. …. 85

Kota Tanggerang …. …. …. 76

Kota Cilegon …. …. …. 32

Kota Serang …. …. …. 85

Kota Tangsel …. …. …. 41

Page 60: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 48

Banten …. …. …. 898 Sumber: Data diolah dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten 2017

Tabel 2.21 menunjukkan bahwa di Banten pada tahun 2016,

terdapat 898 kasus gizi buruk. Pada semua Kabupaten dan Kota di

Banten terdapat kasus gizi buruk dengan jumlah tertinggi di Kabupaten

Tanggerang sebanyak 210 dan yang terendah di Kota Tanggerang

Selatan 41 kasus gizi buruk. Sayangnya dalam kesempatan ini tidak

terdapat rincian data bayi laki-laki dan perempuan yang menderita gizi

buruk, serta rincian BBLR. Namun demikian, dengan masih

ditemukannya kasus gizi buruk di Banten ini, tentunya perlu mendapat

perhatian yang serius dari pemerintah. Sebab status gizi balita

merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat

kesejahteraan masyarakat.

8. Penderita HIV/AIDS dan Penyakit Terbanyak

Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan

merupakan pandemi pada semua kawasan, penyakit ini telah sejak

lama menyita perhatian berbagai kalangan, tidak hanya terkait

dengan domain kesehatan saja. Kasus penyakit yang menyerang

sistem kekebalan tubuh ini, di Indonesia senantiasa meningkat dari

tahun ke tahun. Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara

dengan tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level

epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih dari 5 % pada sub populasi

tertentu misalnya pada kelompok penjaja seks dan pada para

penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku

beresiko yang cukup aktif menularkan di dalam suatu sub populasi

tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah

Page 61: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 49

dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan populasi

umum.

Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es

(iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh

lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya, ini sudah

menyebar di sebagian besar Provinsi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa

jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya di Indonesia masih

sangat sulit diukur dan belum diketahui secara pasti.

Di Banten, jumlah penderita HIV/AIDS terdapat sebanyak 721

dengan rincian 529 HIV dan 192 AIDS. Kabupaten Tanggerang menjadi

daerah dengan angka HIV tertinggi yaitu 252 orang, untuk AIDS jumlah

terbanyak di Kota Serang yang memiliki 38 orang penyandang AIDS.

Namun demikian, jika merujuk pada data Dinas Kesehatan Provinsi

Banten tahun 2016, penyakit terbanyak yang diderita penduduk

Banten adalah diare dengan jumlah 229.036, diikuti penyakit TB

sebanyak 14.842 dan 6.825 pengidap IMS.

Tabel 2.22.

Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB, dan Malaria

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota HIV AIDS IMS DBD Diare TB Malaria

Kab.

Pandeglang

10 25 98 873 21.572 1.534 41

Kab. Lebak 27 13 155 706 46.611 1.312 2

Kab.

Tanggerang

252 15 1.769 1.231 20.969 3.849 0

Kab. Serang 56 38 1.798 537 32.036 2.371 2

Kota

Tanggerang

29 14 1.123 879 55.059 1.914 2

Kota Cilegon 48 24 940 585 15.941 1.037 0

Page 62: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 50

Kota Serang 21 35 705 532 4.216 1.115 2

Kota Tangsel 86 28 237 655 32.632 1.710 2

Banten 529 192 6.825 5.998 229.036 14.842 51 Sumber: Data diolah dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten 2017

Sejumlah temuan kasus penyakit di atas, perlu mendapatakan

perhatian pemerintah daerah serta instansi terkait, terutama masalah

diare dan TB sebagai sumber penyakit yang paling menonjol dengan

jumlahnya cukup banyak dan tersebar hampir merata di seluruh

Kabupaten dan Kota di Banten.

C. Sosial–Ekonomi

Pergeseran perekonomian di Banten dari sektor pertanian ke

sektor industri dan jasa membawa dampak besar khususnya dalam

pemanfaatan tenaga kerja laki-laki maupun perempuan. Tetapi

pemanfaatan tenaga kerja tersebut lebih banyak terjadi pada

perempuan, terutama dalam penyerapan tenaga kerja di sektor

industri dan jasa.

Keterlibatan perempuan dalam dunia kerja, pada umumnya

dilatarbelakangi oleh motif ekonomi sehingga banyak diantaranya

yang memilih untuk bekerja atau harus bekerja untuk membantu

menopang kebutuhan keluarganya. Pada penduduk perempuan

dengan latar belakang kelas ekonomi menengah ke atas, keterlibatan

mereka dalam dunia pekerjaan umumnya didorong oleh motivasi

tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat

kehidupan sosial–ekonomi rata-rata penduduk di dalam suatu

masyarakat, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan cenderung

Page 63: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 51

semakin tinggi. Pada uraian berikut, akan disampaikan data tentang

sosial–ekonomi penduduk di Provinsi Banten.

1. Kependudukan

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di suatu daerah

selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang

lebih 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Penduduk Banten

berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 12.203.148 orang.

Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2010, penduduk Banten

mengalami pertumbuhan sebesar 2,23 persen, sebagaimana dapat

dilihat pada grafik berikut.

Grafik 2.7.

Perkembangan Penduduk Banten Tahun 1971-2016

Sumber: BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Proyeksi penduduk di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk

Banten sudah mencapai 12,2 juta atau tepatnya 12.203.148 orang.

34

6

8.1

10.6

12.2

2.253.21

4.043.1 2.78

2.23

1971 1980 1990 2000 2010 2016

Jumlah Penduduk (Juta Orang) Pertumbuhan Penduduk (Persen per Tahun)

Page 64: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 52

Jumlah tersebut telah mengantarkan Banten sebagai Provinsi dengan

penduduk terbanyak kelima dan terpadat ketiga di Indonesia. Jika

dilihat dari jenis kelamin, penduduk laki-laki berjumlah 6.221.640 juta

orang, lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan

yang hanya 5.981.508 orang. Besarnya angka rasio jenis kelamin

penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan pada tahun 2016

sebesar 104,01 atau terdapat 1.040 penduduk laki-laki di antara 1.000

penduduk perempuan. Daerah dengan porsi penduduk laki-laki

terbesar terdapat di Kota Serang, dimana terdapat 1.052 penduduk

laki-laki untuk setiap 1.000 penduduk perempuan. Adapun yang terkecil

di Kota Tangerang Selatan, dengan perbandingan 1.000 penduduk

perempuan untuk setiap 1.015 penduduk laki-laki.

Tabel 2.23.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin di Provinsi Banten Tahun 2016

Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah

Perempuan Laki-Laki

0-4 602.204 624.705 1.226.909

5-9 573.990 604.511 1..178.501

10-14 513.856 541.464 1.055.320

15-19 512.483 541.894 1.054.332

20-24 529.849 549.065 1.078.914

25-29 547.854 559.681 1.107.535

30-34 546.474 548.540 1.095.014

35-39 514.303 517.512 1.031.815

40-44 447.026 468.299 915.325

45-49 364.826 396.388 761.214

50-54 281.755 308.510 590.265

55-59 204.672 226.106 430.778

60-64 134.326 150.690 285.016

Page 65: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 53

65+ 207.935 184.275 392.210

Jumlah Total 5.981.508 6.221.640 12.203.148 Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten 2017

Tabel 2.24.

Jumlah Penduduk Provinsi Banten

Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Setiap Kabupaten/Kota

Tahun 2016

Kab/Kota Perempuan Laki-Laki Jumlah Rasio Jenis

Kelamin

Kab. Pandeglang 587.404 613.108 1.200.512 104,38

Kab. Lebak 623.805 655.607 1.279.412 105,10

Kab. Tanggerang 1.698.393 1.779.102 3.477.495 104,75

Kab. Serang 731.799 752.703 1.484.502 102,86

Kota Tanggerang 1.025.100 1.068.606 2.093.706 104,24

Kota Cilegon 204.902 213.803 418.705 104,34

Kota Serang 319.201 335.803 665.004 105,20

Kota Tangsel 790.904 802.908 1.593.812 101,52

Prov. Banten 5.981.508 6.221.640 12.203.148 104,01 Sumber: Data diolah dari BPS Provinsi Banten 2017

Dari tabel 2.23 dan 2.24 terlihat bahwa penduduk Banten

berdasarkan kelompok umur, jumlah terbesar berada pada rentang

usia 0–4 tahun. Namun demikian, secara rata-rata penduduk dengan

rentang 15-44 tahun jumlahnya sangat signifikan. Artinya bahwa

mayoritas penduduk Banten berada pada usia produktifnya. Jika

pemerintah dapat mengelola dengan baik, maka sumber daya

manusia produktif yang ada ini memiliki potensi yang sangat besar

dalam menggerakkan roda perekonomian dan pembangunan

daerah.

Labih lanjut, data tersebut juga mengungkapkan penduduk Banten

secara geografis tidaklah terdistribusi dengan merata. Dimana

Page 66: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 54

sebagian besar penduduk Banten berada wilayah Banten Utara atau

Tanggerang Raya. Kondisi ini dapat terjadi karena Tanggerang

merupakan salah-satu daerah tujuan utama karena posisinya yang

cukup strategis yaitu sebagai daerah penyangga bagi Ibu Kota Jakarta.

Kabupaten Tangerang merupakan daerah dengan jumlah penduduk

terbanyak mencapai 28,5 persen (3,47 juta orang). Sementara yang

paling sedikit penduduknya adalah Kota Cilegon, dengan persentase

hanya 3,4 persen (0,4 juta orang).

Tabel 2.25.

Distribusi dan Kepadatan Penduduk

MenurutKabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota Persentase Penduduk Kepadatan

Penduduk per km2

Kab. Pandeglang 9,84 437

Kab. Lebak 10,48 373

Kab. Tanggerang 28,50 3.477

Kab. Serang 12,16 856

Kota Tanggerang 17,16 13.606

Kota Cilegon 3,43 2.386

Kota Serang 5,37 2.456

Kota Tangsel 13,06 10.828

Banten 100,00 1.263 Sumber: Data diolah dariBPS Provinsi Banten 2017

Jika dimati dari kecepatan pertambahan penduduk, sebagaimana

terlihat pada tabel di atas Kota Tangerang Selatan merupakan daerah

yang paling pesat pertumbuhannya. Kota Tangerang yang juga

terletak di bagian utara, merupakan daerah dengan penduduk

terpadat, dimana untuk setiap satu kilometer persegi-nya dihuni oleh

13.602 orang. Kondisi sebaliknya terjadi di Kabupaten Lebak, yang

Page 67: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 55

merupakan daerah dengan penduduk paling jarang. Sementara

Kabupaten Pandeglang merupakan daerah dengan pertumbuhan

penduduk paling lambat.

2. Angkatan Kerja

Angkatan kerja dapat didefinisikan sebagai bagian dari jumlah

penduduk yang mempunyai pekerjaan ataupun yang sedang mencari

kesempatan untuk melakukan suatu aktivitas yang produktif. Sejalan

dengan pertambahan jumlah penduduk, jumlah penduduk usia kerja

juga mengalami pertambahan. Jumlah angkatan kerja yang dimaksud

berumur 15 tahun keatas yang merupakan sumber angkatan kerja

potensial.

Tabel 2.26.

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis

Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin

di Provinsi Banten Tahun 2016

Kegiatan Utama Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Angkatan Kerja

Bekerja

Pengangguran

Terbuka

3.636.067

3.307.628

328.439

1.951.026

1.780.869

170.157

5.587.093

5.088.497

498.596

Bukan Angkatan Kerja

Sekolah

Mengurus Rumah

Tangga

Lainnya

832.210

373.695

169.003

298.512

2.356.681

348.847

1.897.863

109.971

3.188.891

722.542

2.066.866

399.483

Jumlah Total 4.468.277 4.307.707 8.775.984

Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja

81,38 45,29 63,66

Page 68: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 56

Sumber: Data diolah dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2016, dalam BPS

Provinsi Banten Tahun 2017

Berdasarkan data yang diperoleh, sampai dengan bulan Agustus

tahun 2016 jumlah angkatan kerja di Provinsi Banten diketahui

sebanyak 5.587.093 orang, yang terdiri dari 3.636.067 atau 65% adalah

laki-laki dan 1.951.026 atau 35% merupakan perempuan. Dari seluruh

angkatan kerjatersebut, 5.088.497 orang (91,08%) diantaranya bekerja

dan 498.596 orang (8,92%) merupakan pengangguran terbuka.

Menurut hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) diketahui

bahwa jumlah angkatan kerja di Banten sendiri selama periode

Februari hingga Agustus 2016 cenderung mengalami penurunan, yaitu

dari 5,69 juta orang menjadi 5,58 juta orang. Meskipun angka

penurunannya tidak begitu signifikan, namun hal ini menunjukkan

bahwa penanganan Pemerintah daerah terhadap angkatan kerja ini

telah sesuai dengan salah-satu tujuan RPJMD 2018-2022 yaitu

meningkatkan kesempatan kerja dengan sasarannya berupa

menurunnya tingkat pengangguran.

Grafik 2.8.

Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Banten

Tingkat Pengangguran 9,03 8,72 8,92

Agustus 20145,34

Agustus 20155,58Februari 2016

5,69

Agustus 20165,33

Angkatan Kerja (Juta Orang)

Page 69: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 57

Sumber: Data diolah dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dalam BPS Provinsi

Banten Tahun 2016 dan 2017 Sementara itu, jika dilihat per-wilayah Kabupaten Tanggerang

merupakan daerah dengan jumlah angkatan kerja tertinggi. Adapun

daerah dengan jumlah angkatan kerja terendah yaitu Kota Cilegon.

Adanya perbedaan jumlah angkatan kerja ini, disebabkan karena

jumlah penduduk di setiap Kabuten/Kota di Banten memang tidak

merata. Kabupaten Tanggerang misalnya merupakan daerah dengan

penduduk terbanyak di Banten, sedangkan Cilegon memiliki penduduk

paling sedikit. Jadi semakin tinggi jumlah penduduk, maka akan

semakin tinggi juga jumlah angkatan kerjanya. Demikian pula

sebaliknya semakin sedikit penduduk, akan semakin rendah juga

angkatan kerjanya.

Tabel 2.27.

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas

Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kegiatan

Selama Seminggu yang Lalu di Provinsi Banten Tahun 2015

Kab/Kota Bekerja Penganguran

Terbuka

Jumlah

Total

Bukan

Angkatan

Kerja

Jumlah

Total

Kab. Pandeglang 440.389 50.192 491.031 321.337 812.368

Kab. Lebak 500.175 60.209 560.384 311.264 871.648

Kab. Tanggerang 1.377.224 136.277 1.513.501 909.542 2.423.043

Kab. Serang 528.683 91.844 620.527 406.982 1.027.509

Kota Tanggerang 912.723 79.368 992.091 541.822 1.533.913

Kota Cilegon 164.261 22.403 186.664 109.811 269.475

Kota Serang 257.861 27.032 284.893 161.720 446.613

KotaTangsel 643.694 42.058 685.752 474.269 1.160.021

Banten 4.825.460 509.383 5.334.843 3.236.747 8.571.590 Sumber: Data diolah dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2015, dalam BPS Provinsi Banten

Tahun 2017

Page 70: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 58

3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan

perbandingan antara angkatan kerja dengan jumlah seluruh

penduduk usia kerja. TPAK dapat diukur dari perbandingan angkatan

kerja dan usia kerja. Akan tetapi perubahan TPAK dapat dipengaruhi

oleh faktor demografis, sosial, dan ekonomi. Pengaruh masing-masing

faktor tersebut terhadap TPAK berbeda bagi perempuan dan laki-laki.

Bagi TPAK laki-laki, pengaruh faktor-faktor tersebut tidaklah terlalu besar

sebab pada umumnya laki-laki merupakan pencari nafkah utama

keluarga. Namun lain halnya dengan perempuan, TPAK perempuan

banyak dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi dan budaya. Terlebih

lagi, pada sebagian besar masyarakat Indonesia masih melekat stigma

bahwa melaksanakan tugas rumah tangga merupakan tugas pokok

perempuan.

Di Provinsi Banten, selama periode Agustus 2014–Feberuari 2016,

setiap tahunnya terdapat enam sampai tujuh orang dari sepuluh orang

penduduk usia kerja Banten (penduduk usia 15 tahun ke atas) yang

memasuki pasar kerja. Kondisi ini terlihat dari indikator Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK), yang memberikan gambaran mengenai

besarnya persentase penduduk usia kerja yang termasuk dalam

bagian angkatan kerja. Data yang ada menunjukkan bahwa TPAK di

Provinsi Banten pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 3,32

persen. Jika pada tahun 2015 TPAK Banten hanya 62,24 persen, pada

tahun 2016 meningkat menjadi 65,56 persen, sebagaimana grafik

berikut.

Page 71: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 59

Grafik 2.9.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Provinsi BantenTahun 2016

Sumber: Diolah dari data BPS Tahun 2016

Jika dilihat dari tingkat pendidikan yang telah ditamatkan oleh

penduduk berumur 15 tahun ke atas, sebagian besar angkatan kerja di

Provinsi Banten merupakan lulusan Diploma/Akademi dengan jumlah

sebanyak 1.827.154 orang, diikuti oleh lulusan SMP dengan jumlah

1.255.816 orang. Hanya ada sedikit penduduk yang tidak pernah

mengenyam pendidikan dan berijazah SD, masing-masing sebanyak

88.437 dan 559.085 orang. Sebagaimana dapat ditampilkan pada

tabel di berikut ini.

Agustus 201463,84

Februari 201665,56

Agustus 201562,24

TPAK (Persen)

Page 72: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 60

Tabel 2.28.

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kegiatan

Selama Seminggu yang Lalu di Provinsi Banten, 2016

Pendidikan

Tertinggi Yang

Ditamatkan

Angkatan Kerja Bukan

Angkatan

Kerja Bekerja Pengangguran

Terbuka

Jumlah

Tidak Punya Ijazah

SD

84.663 3.774 88.437 190.447

Sekolah Dasar 535.713 23.372 559.085 414.290

SekolahMenengah

Pertama

1.155.092 100.724 1.255.816 810.732

Sekolah

Menengah Atas

764.530 108.029 872.559 903.879

Diploma

I/II/III/Akademi

1.589.693 237.461 1.827.154 747.357

Universitas 545.696 25.317 571.013 84.365

Jumlah 5.088.497 498.596 5. 587.093 3.188.891 Sumber: Data diolah dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dalam BPS Provinsi Banten

Tahun 2017

Tabel 2.28 di atas, memberikan gambaran bahwa tingkat

pendidikan angkatan kerja di Banten sebenarnya cukup memadai,

sebab sebagian besar dari mereka berpendidikan minimal SMP hingga

Universitas. Namun demikian, dari jumlah penduduk yang telah bekerja

sebanyak 5.088.497 orang tersebut, masih terdapat hampir sekitar 10

persen atau 498.596 orang yang menganggur. Untuk menekan tingkat

pengangguran terbuka yang sangat mungkin bertambah seiring

dengan banyaknya lulusan sekolah atau perguruan tinggi baru, perlu

dilakukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak terkait. Baik itu

dengan tujuan untuk mendorong terciptanya lapangan kerja baru,

Page 73: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 61

maupun memberikan bekal berupa: pelatihan, keterampilan, serta

dukungan sarana dan dana dengan harapan dapat angkatan kerja

baru ini dapat memasuki sektor ekonomi kreatif. Sehingga mereka

tergerak untuk berusaha secara mandiri sebagai usahawan baru dan

bahkan membantu pemerintah membuka lapangan kerja baru bagi

penduduk lainnya.

Tabel 2.29.

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Selama Seminggu yang Lalu Menurut Status Pekerjaan

Utama dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Tahun 2016

Sumber: Data diolah dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dalam BPS Provinsi Banten

Tahun 2017

Berdasarkan data pada tabel 2.30, dari jumlah penduduk yang

berusaha sendiri atau secara mandiri masih sangat sedikit jumlahnya

yaitu sebanyak 663.182 orang. Sebagian besar atau hampir 60

persennya, bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai dengan

jumlah 2.898.740 orang. Jika dilihat dari jenis lapangan pekerjaan

Status Pekerjaan Utama Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Berusaha sendiri 445.878 217.304 663.182

Berusaha dibantu buruh

tidak tetap/buruh tidak

dibayar

293.003 126.636 419.639

Berusaha dibantu buruh

tetap/buruh dibayar

191.390 39.829 231.219

Buruh/Karyawan/Pegawai 1.889.554 1.009.186 2.898.740

Pekerja Bebas 400.162 128.336 528.498

Pekerja Keluarga/tidak

dibayar

87.637 259.578 347.215

Jumlah 3.307.628 1.780.869 5.088.497

Page 74: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 62

utamanya angkatan kerja di Provinsi Banten sebagian besar berada

pada sektor Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel.

Dari hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) pada tahun 2016

ketiga sektor tersebut menyerap tenaga kerja sebanyak 1.207.701

atau 23,73 % dari total 5.088.497 pekerja. Sektor tersebut diikuti oleh

Industri Pengolahan dengan jumlah pekerja sebanyak 1.116.989

pekerja (21,95 %). Pertambangan dan penggalian menjadi sektor

dengan jumlah pekerja paling kecil dengan jumlah 8.641 orang.

Berikut rincian jumlah penduduk bekerja menurut lapangan

pekerjaannya pada tahun 2016 di Provinsi Banten.

Tabel 2.30.

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Selama Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan

Utama dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Tahun 2016

Lapangan Pekerjaan Utama Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Pertanian, Kehutanan,

Perburuan, dan Perikanan

479.475 226.651 706.126

Pertambangan dan Penggalian 8.641 0 8.641

Industri Pengolahan 706.435 410.554 1.116.989

Listrik, Gas, dan Air 29.489 2.986 32.475

Bangunan 431.162 16.626 447.788

Perdagangan Besar, Eceran,

Rumah Makan, dan Hotel

679.370 528.331 1.207.701

Angkutan, Pergudangan, dan

Komunikasi

310.444 14.241 324.685

Keuangan, Asuransi, Usaha

Persewaan Bangunan, Tanah,

dan Jasa Perusahaan

227.407 90.707 318.114

Jasa Kemasyarakatan, Sosial,

dan Perorangan

435.205 490.773 925.978

Page 75: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 63

Sumber: Data diolah dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dalam BPS Provinsi Banten

Tahun 2017

Lebih lanjut, dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah pekerja

laki-laki lebih banyak dari pada pekerja perempuan. Adapun jumlah

pekerja laki-laki sebanyak 3.307.628 orang, sedangkan pekerja

perempuan sebanyak 1.780.869 orang. Pekerja laki-laki mendominasi di

hampir seluruh sektor lapangan kerja, kecuali pada pada sektor Jasa

Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan. Pada sektor tersebut,

perempuan sedikit lebih tinggi dengan jumlah 490.773 orang dan

laki-laki sebanyak 435.205 orang. Menurut data tersebut, sebagian

besar perempuan di Banten bekerja pada sektor Perdagangan Besar,

Eceran, Rumah Makan, dan Hotel dengan jumlah 528.331 orang. Sedikit

menengok ke belakang, pada tabel 2.29 dilihat bedasarkan jenis

pekerjaan utamanya para pekerja perempuan juga banyak yang

menjadi pekerja keluarga/tidak dibayar dengan jumlah 259.578 orang,

sementara laki-laki sebesar 87.637 orang. Hal ini patut menjadi

perhatian bersama, karena menunjukkan masih terjadinya tindakan

diskriminasi terhadap perempuan. Perlu dibangun suatu kesadaran

bersama, bahwa perempuan dan laki-laki juga memiliki kewajiban dan

tanggung jawab yang sama di dalam pekerjaan. Karena itu, sudah

sepatutnya juga mendapatkan hak yang sama seperti pekerja lainnya.

4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Timbulnya pengangguran adalah disebabkan oleh banyaknya

pencari kerja yang tidak dapat diimbangi oleh penciptaan

kesempatan kerja. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, jumlah

Jumlah 3.307.628 1.780.869 5.088.497

Page 76: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 64

pengangguran cenderung meningkat, yang disebabkan oleh dua

kondisi yang berlawanan. Di satu sisi jumlah pencari kerja semakin

bertambah, baik berupa pendatang baru maupun mereka yang

lepas/keluar dari pekerjaan lama untuk mencari pekerjaan yang lebih

baik. Tetapi disisi lain, kesempatan kerja yang tersedia justru menciut

karena kontraksi ekonomi atau tumbuh dalam besaran yang sangat

terbatas karena minimnya investasi atau investasi yang ada lebih

bersifat padat modal.

Tabel 2.31.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Kabupaten/kota

di Provinsi Banten Tahun 2015

Kab/Kota Pengangguran Terbuka TPT (Persen)

Jumlah Persentase

Kab. Pandeglang 50.192 9,85 10,22

Kab. Lebak 60.209 11,82 10,74

Kab. Tanggerang 136.277 26,75 9,00

Kab. Serang 91.844 18,03 14,80

Kota Tanggerang 79.368 15,58 8,00

Kota Cilegon 22.403 4,40 12,00

Kota Serang 27.032 5,31 9,49

Kota Tangsel 42.058 8,26 6,13

Banten 498.596 - 9,55 Sumber: Diolah dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2015, dalam

BPS Provinsi Banten Tahun 2016 dan 2017

Dari tabel di atas, terlihat bahwa tingkat pengangguran terbuka

(TPT) di Banten masih tinggi. Kabupaten Serang dan Kota Cilegon

menjadi penyumbang terbesar jumlah TPT di Banten, yang

masing-masing mencapai 14,8 persen dan 12 persen. Sementara TPT

terendah di Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, dengan

Page 77: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 65

persentase hanya 6,13 persen dan 8 persen. Tingginya angka TPT

Banten, terutama disebabkan oleh banyaknya jumlah penganggur di

Kabupaten Tangerang, dimana lebih dari seperempat penganggur,

tinggal dan menetap di Kabupaten Tangerang. Selain itu, banyaknya

penduduk Kabupaten Serang dan Kota Tangerang yang menjadi

penganggur, juga turut menjadi penyumbang terbesar bagi tingginya

angka pengangguran Banten. Namun demikian, jika merujuk pada

angka TPT Banten, TPT diKabupaten Tangerang sendiri ternyata relatif

kecil, karena masih berada di bawah angka TPT Banten periode

Agustus 2015 sebesar 9,55 persen.

Jika dilihat dari jumlah pencari kerja terdaftar berdasarkan tingkat

pendidikannya, pencari kerja laki-laki dan perempuan mempunyai

proporsi yang hampir seimbang. Pencari kerja perempuan sedikit lebih

banyak dengan jumlah 54.763 orang, adapun laki-laki sebesar 54.368

orang. Menariknya, dari data yang diperoleh diketahui bahwa untuk

pencari kerja dengan tingkat pendidikan

Diploma/Akademi/Universitas, jumlah perempuan juga lebih dominan

dari pada laki-laki. Pencari kerja laki-laki dengan jumlah paling besar

yaitu dengan tingkat pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 42.755

orang. Karena itu, dalam penyusunan program intervensi terkait

dengan penanganan pengangguran terbuka ini, program pemerintah

daerah ke depannya diharapkan dapat yang lebih terarah lagi

disesuaikan dengan kebutuhan dan proporsi masing-masing pencari

kerja. Sehingga dapat memberikan keadilan dan kesetaraan baik bagi

laki-laki maupun perempuan.

Page 78: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 66

Tabel 2.32.

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan

Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin

di Provinsi Banten Tahun 2016

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten Tahun

2017

5. Kemiskinan

Masyarakat miskin adalah suatu kondisi dimana fisik masyarakat

yang tidak memiliki akses ke sarana dan prasarana dasar lingkungan

yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman yang

jauh di bawah standar kelayakan serta mata pencaharian yang tidak

menentu. 3 Penggolongan kemiskinan pada umumnya didasarkan

pada suatu standar tertentu dengan cara membandingkan tingkat

3 Lihat Pedoman Umum, P2KP, 2014.

Pendidikan Tertinggi Yang

Ditamatkan

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Tidak/Belum Pernah

Sekolah/Belum Tamat SD

232 2.075 2.307

Sekolah Dasar 532 860 1.392

Sekolah Menengah Pertama 4.755 8.430 13.185

Sekolah Menengah Atas 42.755 35.006 77.761

Diploma I/II/III/Akademi 1.578 3.023 4.601

Universitas 4.516 5.369 9.885

Jumlah 54.368 54.763 109.131

Page 79: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 67

pendapatan seseorang atau keluarga dengan tingkat pendapatan

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum.

Program pengentasan kemiskinan di Banten selama setahun terakhir

ini, dapat dikatakan berjalan dengan baik. Penilaian tersebut

didasarkan kepada jumlah dan persentase penduduk miskin yang

menurun, padahal pada saat bersamaan garis kemiskinannya justru

meningkat. Jumlah dan persentase penduduk miskin di Provinsi Banten

sendiri pada bulan Maret 2016 tercatat sebanyak 658.110 penduduk

atau 5,42 persen, sementara pada bulan September 2016 terdapat

657.740 atau 5,36 persen penduduk miskin. Persentase penduduk miskin

tersebut, sejak tahun 2015 cenderung menurun dari 5,90 persen pada

bulan Maret 2015 dan 5,75 persen pada bulan September 2015.

Selain karena jumlah dan persentase penduduk miskin yang

menurun, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan

kemiskinan juga terlihat semakin mengecil. Hal ini mengindikasikan

bahwa tingkat pengeluaran penduduk miskin di Banten secara

rata-rata juga turut mengalami peningkatan, hingga semakin

mendekati garis kemiskinannya. Adapun tingkat ketimpangan

pengeluaran antar sesama penduduk miskinnya, juga semakin

menyempit. Dengan demikian, pengentasan kemiskinan ke depannya

akan lebih mudah untuk dilakukan, karena pemerintah dapat

menyusun program intervensi yang lebih terarah dan dengan biaya

yang lebih rendah. Berikut grafik jumlah penduduk miskin di Banten.

Page 80: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 68

Grafik 2.10.

Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Banten

Sumber: Diolah dari data Susenas, BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Sementara itu tingginya taraf hidup atau tingkat kesejahteraan

pekerja, setidaknya dapat diketahui dari besarnya upah yang diterima

oleh mereka. Pekerja di Kabupaten Lebak dan Pandeglang pada

tahun 2017 menerima upah minimum terendah yaitu masing-masing

sebesar Rp. 2.127.112 dan Rp. 2.164.979, sedangkan yang tertinggi

diterima oleh pekerja di Kota Cilegon dengan jumlah Rp. 3.331.997.

Tinggi atau rendahnya upah yang diterima oleh para pekerja,

sepertinya lebih terkait dengan jenis pekerjaan yang ada di wilayah

masing-masing. Pekerja di Kota Cilegon menerima upah tertinggi,

karena wilayahnya menjadi sentra industri padat modal yang

B A N T E N

K O T A T A N G S E L

K O T A S E R A N G

K O T A C I L E G O N

K O T A T A N G G E R A N G

K A B . S E R A N G

K A B . T A N G G E R A N G

K A B . L E B A K

K A B . P A N D E G L A N G

649.19

25.29

36.18

15.53

98.76

71.38

173.1

115.83

113.14

702.4

25.89

40.19

16.96

102.56

74.85

191.12

126.42

124.42

658.11

26.38

36.4

14.9

102.88

67.92

182.52

111.21

115.9

TAHUN

2014 2015 2016

Page 81: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 69

berteknologi tinggi. Adapun Kabupaten Lebak dan Pandeglang

menjadi penerima upah terendah, karena pekerjaannya memang

lebih banyak berkaitan dengan sektor pertanian yang tenaga kerjanya

berlebih.

Tabel 2.33.

Upah Minimum Kabupaten/Kota per Bulan

di Provinsi Banten (Rupiah) Tahun 2013-2017

Kab/Kota 2013 2014 2015 2016 2017

Kab.

Pandeglang

1.182.000 1.418.000 1.737.000 1.999.981 2.164.979

Kab. Lebak 1.187.500 1.490.000 1.728.000 1.965.000 2.127.112

Kab. Tanggerang 2.200.000 2.442.000 2.710.000 3.021.650 3.270.936

Kab. Serang 2.080.000 2.340.000 2.700.000 3.010.500 3.258.866

Kota Tanggerang 2.203.000 2.444.301 2.730.000 3.043.950 3.295.075

Kota Cilegon 2.200.000 2.443.000 2.760.590 3.078.058 3.331.997

Kota Serang 1.798.446 2.166.000 2.375.000 2.648.125 2.866.595

KotaTangsel 2.200.000 2.442.000 2.710.000 3.021.650 3.270.936

Banten 1.170.000 1.325.000 1.600.000 1.784.000 1.931.180 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, dalam BPS Tahun 2017

Page 82: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 70

Betapapun juga, pengentasan kemiskinan Banten memang belum

seratus persen berhasil. Hal ini karena program pengentasan yang

dilaksanakan, sepertinya masih bersifat parsial dan urban sentris.

Akibatnya, insiden kemiskinan terbanyak secara historis selalu terdapat

di Kabupaten Tangerang, Lebak dan Pandeglang, yang merupakan

daerah sentra pertanian Banten. Oleh karena itu, untuk mempercepat

penurunan angka kemiskinan, dibutuhkan program yang terintegrasi

dan lintas sektor, termasuk dengan melibatkan secara penuh berbagai

pemangku kepentingan di bidang terkait dalam penyusunan program

kerjanya.

6. Kekerasan Terhadap Peremuan dan Anak

Kekerasan terhadap perempuan sebagaimana dinyatakan dalam

deklarasi PBB merupakan segala bentuk kekerasan berbasis gender

yang berakibat atau mungkin berakibat, menyakiti secara fisik, seksual,

mental atau penderitaan terhadap perempuan; termasuk ancaman

dari tindakan tersebut, pemaksaan atau perampasan semena-mena

kebebasan, baik yang terjadi dilingkungan masyarakat maupun dalam

kehidupan pribadi. 4 Sementara yang dimaksud dengan kekerasan

terhadap anak adalah perlakuan dari orang dewasa atau anak yang

usianya lebih tua dengan menggunakan kekuasaan atau otoritasnya,

terhadap anak yang tidak berdaya yang seharusnya berada dibawah

tanggung-jawab dan atau pengasuhnya, yang dapat menimbulkan

4 Lihat Deklarasi PBB tentang anti kekerasan terhadap perempuan pasal 1, 1983

Page 83: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 71

penderitaan, kesengsaraan, bahkan cacad. Penganiayaan bisa fisik,

seksual maupun emosional.5

Kekerasan terhadap perempuan merupakan fenomena sosial

yang telah berlangsung lama dari masyarakat yang masih primitif

hingga pada masyarakat modern saat ini. Berbagai bentuk tindak

kekerasan telah di alami oleh perempuan dari waktu-kewaktu, banyak

faktor-faktor yang melatar belakangi timbulnya tindak kekerasan

terhadap perempuan, diantaranya faktor budaya, faktor sosial, dan

faktor ekonomi. Kekerasan terhadap perempuan, tidak hanya terjadi

pada kelompok usia dewasa tetapi juga pada kelompok usia

anak-anak dan bahkan terhadap perempuan lanjut usia. Menurut data

yang disampaikan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan

Perempuan dan Anak (P2TP2A), hingga September 2017 jumlah kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banten sebanyak 442

kasus. Dari jumlah tersebut terdapat 182 kasus anak yang menjadi

korban dan sebanyak 33 kasus adalah pelaku anak atau anak yang

berhadapan dengan hukum.6 Berikut rincian kasus kekerasan terhadap

perempuan dan anak di Banten.

5 Syaiful Saanin, Aspek-Aspek Fisik / Medis Serta Peran Pusat Krisis Dan Trauma Dalam Penanganan

Korban Tindak Kekerasan, (Padang: IRD RS M. Djamil Padang, 2015) 6 “Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Banten Tinggi”, Sindo News, Kamis, 12

Oktober 2017 - 16:20 WIB

https://daerah.sindonews.com/read/1247756/174/kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-a

nak-di-banten-tinggi-1507799997

Page 84: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 72

Tabel 2.34.

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Provinsi Banten

Periode 2010-2017

No. Jenis Kekerasan Jumlah

1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 154

2. Perlindungan/Penelantaran Anak 96

3. Kekerasan Seksual 100

4. Penelantaran Perempuan 55

5. trafficking atau perdagangan perempuan dan anak 18

6. perlindungan tenaga kerja 9

7. perebutan hak asuh anak 11

8. kekerasan fisik di bawah umur 3

Jumlah 442 Sumber: data diolah dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)

Provinsi Banten Tahun 2017

Jumlah kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Banten dari

tahun 2010 sampai September 2017 tercatat 442 kasus, KDRT menjadi

kasus terbanyak yang dialami perempuan Banten dengan jumlah 154

dan diikuti oleh kekerasan seksual sebanyak 100 kasus, serta

perlindungan/penelantaran anak dengan jumlah 96 kasus. Setiap

tahunnya jumlah kasus kekerasan tersebut cenderung meningkat,

namum jarang terungkap karena korban atau masyarakat setempat

enggan melapor. Sayangnya dari data yang diperoleh tersebut belum

dikategorisasikan berdasarkan tahun kejadian, sehingga tidak dapat

diketahui seberapa besar tingkat kenaikan jumlah kekerasannya. Untuk

menekan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, diperlukan

berbagaimacam upaya pencegahan baik itu melalui sosialisasi,

advokasi maupun edukasi kepada masyarakat, sehingga dapat

mendorong masyarakat untuk lebih responsif manakala ditemukan

indikasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Page 85: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 73

7. Tindak Kejahatan dan Masalah Sosial

Tindak kejahatan merujuk pada definisi yang sampaikan oleh

Departemen Informasi Publik PBB adalah semua bentuk tindakan

kekerasan yang dilakukan atas dasar ancaman, pemaksaan ataupun

perampasan hak-hak kebebasan, yang terjadi baik di dalam rumah

tangga atau keluarga (privat life), maupun di dalam masyarakat (public

life) yang mengakibatkan kesengsaraan atau penderitaan bagi wanita

baik secara fisik, seksual maupun fisikologis.7

Berdasarkan data yang dirilis oleh pihak Kepolisian Dearah Provinsi

Banten, sampai dengan tahun 2016 di Banten terjadi 4.0647 tindak

pidana dan baru 2.899 diantaranya yang telah dilakukan penyelesaian

atas tindak pidana tersebut. Berikut rinciaan jumlah tindak kejahatan di

Banten.

Tabel 2.35.

Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi

Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten Tahun 2016

7 Lihat Departemen Informasi Publik PBB, 1986.

No. Jenis Kejahatan Tindak Kejahatan

Tindak

Pidana

Penyelesaian

Tindak Pidana

1. Pembunuhan 11 11

2. Penganiayaan dan

Pemberatan

132 91

Page 86: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 74

Sumber: Kepolisian Daerah Banten, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Jenis kejahatan yang paling menonjol di Banten selama tahun 2016

adalah pencurian kendaraan bermotor dengan jumlah kasus 986,

diikuti oleh kasus pencurian dan pemberatan sebanyak 738, serta

narkotika dengan jumlah 424 kasus. Sayangnya, dalam data yang

disajikan belum ditampilkan data pilah antara laki-laki dan perempuan.

Sehingga tidak dapat diketahui berapa jumlah pelaku tindak pidana

yang dilakukan oleh masing-masing pihak.

Tabel 2.36.

Jumlah Tahanan

di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Anak Tanggerang

Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten (jiwa) Tahun 2016

3. Pencurian dan Pemberatan 738 409

4. Pencurian dengan Kekerasan 144 78

5. Pencurian Kendaraan

Bermotor

986 468

6. Kebakaran 9 2

7. Perjudian 118 157

8. Pemerasan 20 13

9. Perkosaan 9 3

10. Narkotika 424 407

11. Kenakalan Remaja - -

12. Lainnya 2.016 1.346

Jumlah 4.067 2.988

No. Jenis Kejahatan Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

1. Pembunuhan - 1

2. Penganiayaan - 1

3. Pencurian 6 10

Page 87: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 75

Sumber: Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi

Banten Tahun 2017

Dilihat dari jumlah tahanan yang berada di Lembaga

Pemasyarakatan (LP) Anak Tanggerang, berdasarkan tabel 2.36

terungkap bahwa tahanan perempuan lebih tinggi jumlahnya dari

pada tahanan laki-laki. Persentasenya bahkan hampir lima kali

lipatnya, tahanan perempuan berjumlah 49 orang sementara laki-laki

10 orang. Tindak kejahatan paling tinggi adalah narkoba dengan

jumlah 28 orang. Menariknya, 23 orang diantaranya merupakan

perempuan dan hanya 4 orang laki-laki. Begitu juga tahanan

dengan jenis kejahatan pencurian dan penipuan, terdapat 10 dan 9

orang perempuan.

Kondisi ini sungguh sangat memprihatinkan, karena

mengindikasikan terjadinya peningkatan anak perempuan yang

menjadi pelaku tindak kejahatan. Pemerintah daerah maupun

instansi terkait perlu memberikan perhatian yang serius terhadap hal

ini. Berbagai program dan kegiatan dengan sasaran tahanan anak

4. Perampokan - -

5. Pemerasan - -

6. Penggelapan - 3

7. Penipuan - 9

8. Penadah - -

9. Merusak Barang - -

10. Ekonomi - -

11. Narkotika 4 23

12. Perlindungan Anak - -

13. Perlindungan Konsumen - 1

14. Senjata Tajam - -

15. Lainnya - -

Jumlah 10 49

Page 88: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 76

perempuan serta upaya pencegahannya harus dilakukan secara

simultan untuk menanggulangi masalah tersebut.

Tabel 2.37.

Jumlah Perkara yang Diputus di Wilayah Pengadilan Tinggi

Agama Banten Menurut Jenis Perkara Tahun 2016

No. Jenis Perkara Perkara

yang diputus

oleh

Pengadilan

Agama

Perkara yang

Dimohonkan

Banding

1. Ijin Poligami 23 -

2. Pencegahan Perkawinan 1 -

3. Penolakan Perkawinan - -

4. Pembatalan Perkawinan 4 -

5. Kelalaian Kewajiban - -

6. Cerai Talak 2.281 15

7. Cerai Gugat 7.859 60

8. Pembagian Harta Bersama 47 8

9. Penguasaan Anak 34 -

10. Nafkah dari Ibu - -

11. Hak Bekas Istri - -

12. Pengesahan Anak 7 -

13. Pencabutan Kekuasaan

Orang Tua

- -

14. Perwalian 24 -

15. Pencabutan sebagai Wali - -

16. Penunjukan Orang Lain

sebagai Wali

- -

17. Ganti Rugi terhadap Wali - -

18. Asal Usul Anak (Adopsi) 3 -

19. Penolakan Kawin

Campuran

- -

20. Itsbat Nikah 2.093 -

21. Ijin Kawin - -

Page 89: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 77

Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama, terdapat tiga kategori

perkara utama yang terjadi di Banten yaitu: cerai gugat, cerai talak

dan ijin poligami. Cerai gugat memiliki jumlah terbesar sebanyak 7.859

perkara, diikuti cerai talak 2.281 perkara dan ijin poligami 23 perkara.

Besarnya jumlah perempuan yang menginginkan perceraian

menghadirkan tanda tanya terkait posisi dan kondisi perempuan

dalam perkawinan. Ditengarai kuatnya budaya patriarki

menyebabkan subordinasi perempuan dalam institusi perkawinan yang

berkontribusi terhadap tingginya perempuan yang mengajukan gugat

cerai.

Tabel 2.38.

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

22. Dispensasi Kawin 47 -

23. Wali Adhol 13 -

24. Ekonomi Syariah - -

25. Kewarisan 17 2

26. Wasiat - -

27. Hibah - -

28. Wakaf 1 -

29. Shadaqah / Zakat / Infaq - -

30. Penetapan Ahli Waris 184 -

31. Lain-lain 37 4

32. Ditolak 57 -

33. Tidak Diterima 88 -

34. Digugurkan 341 -

35. Dicoret dari Register 222 -

36. Perkara Dicabut 778 -

Jumlah 14.161 89

Page 90: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 78

Kab/Kota Balita

Terlantar

Anak

Terlantar

Anak yang

Memerlukan

Perlindungan

Khusus

Anak

Berhadapan

dengan

Hukum

Anak

Jalanan

Anak dengan

Kedisabilitasan

(ADK)

Kab.

Pandeglang

301 761 21 5 - 504

Kab. Lebak 145 624 20 44 84 1.266

Kab.

Tanggerang

585 2.230 141 93 92 815

Kab. Serang 100 1.303 117 9 132 848

Kota

Tanggerang

179 496 31 100 49 520

Kota Cilegon 9 125 2 - 15 56

Kota Serang 95 861 28 - 181 150

KotaTangsel 419 3.596 1 - 3 104

Banten 1.833 9.996 361 251 556 4.263 Sumber: Dinas Sosial Provinsi Banten Provinsi Banten, dalam BPS Tahun 2017

Tabel 2.39.

Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2016

Kab/Kota Korban Tindak

Kekerasan

Pekerja

Migran

Terlantar

Penyandang

Disabilitas

Korban

Trafficking

Kab. Pandeglang 6 5 4.469 -

Kab. Lebak 641 483 5.580 -

Kab. Tanggerang 92 68 3.694 13

Kab. Serang 54 278 5.621 -

Kota Tanggerang 14 2 1.678 5

Kota Cilegon 49 - 1.113 -

Kota Serang 24 2 776 -

KotaTangsel - - 360 -

Banten 880 838 23.291 18 Sumber: Dinas Sosial Provinsi Banten Provinsi Banten, dalam BPS Tahun 2017

Dari tabel 2.38 dan 2.39 di atas, dapat digambarkan bahwa potensi

dan masalah kesejahteraan sosial terbesar di Banten adalah

penyandang disabilitas termasuk anak dengan kedisabilitasan (ADK).

Dalam upaya pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) serta

untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, tentunya perlu

Page 91: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 79

dilakukan upaya affirmatif oleh pemerintah daerah maupun

stakeholder lainnya bagi para penyandang disabilitas ini agar

kesejahteraan mereka juga dapat meningkat. Baik itu berupa

program/kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya seperti:

pelatihan keterampilan maupun berbentuk bantuan modal usaha.

Tidak dibiarkan begitu saja dan dianggap sebagai beban masyarakat

dan pemerintah. Dengan pemberdayaan tersebut, para penyandang

disabilitas diharapkan dapat meningkatkan taraf hidupnya dan

bahkan dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

Banyak faktor memang yang harus di perhatikan dalam usaha

untuk menyelesaikan persoalan sosial dalam masyarakat, karena

masyarakat merupakan suatu sistem, pada saat salah satu subsistem

tidak berfungsi dengan baik maka akan mengakibatkan kerusakan

semua sistem, dalam hal ini suatu permasalan sosial, tidak dapat di

selesaikan hanya melalui pendekatan sosial, karena semua unsur

berpengaruh dalam hal itu, maka sudah menjadi keharusan bahwa

setiap bagian dalam masyarakat harus berperan aktif demi

terciptanya lingkungan yang adil, tentram, damai, menjadikan

masyarakat yang terintegrasi dengan sempurna. Dalam kerangka

demikian maka tujuan dilaksanakannya PUG dapat tercapai.

D. Sektor Publik

Peran aktif perempuan dalam pembangunan pada hakekatnya

adalah upaya untuk mengembangkan diri yang dapat dilihat pada

bidang-bidang yang memberi pengaruh luas disektor publik meliputi

politik dan sektor pemerintahan. Partisipasi perempuan memberikan

Page 92: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 80

kemampuan, kemandirian serta ketahanan mental dan spiritual

menuju terwujudnya kemitrasejajaran perempuan dan laki-laki yang

selaras, serasi, dan seimbang yang dilandasi saling menghormati, saling

menghargai, saling membutuhkan dan saling mengisi. Dengan

demikian akan terdapat persamaan status, kedudukan, hak kewajiban

dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan dalam

menjalankan peran masing-masing.

1. Eksekutif

Sebagaimana diketahui, pada awalnya Banten merupakan bagian

dari Provinsi Jawa Barat. Kemudian, melalui Undang-undang Nomor 23

Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten yang disahkan oleh

Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 17 Oktober 2000, Banten

menjadi sebuah provinsi yang otonom. Sebulan setelah itu pada 18

November 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan

Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan

pemerintah provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur

Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko

Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah, SE. sebagai Gubernur dan

Wakil Gubernur Banten pertama.

Dapat dikatakan, sejak Banten resmi menjadi Provinsi pada tahun

2000 masyarakat Banten sudah lekat dengan kepemimpinan

perempuan. Kepemimpinan perempuan dalam politik lokal Banten

dipelopori oleh Hj. Ratu Atut Chosiyah yang terpilih sebagai Wakil

Gubernur. Karir beliau dalam bidang eksekutif terus meningkat hingga

terpilih sebagai Gubernur Banten pada Pemilihan Kepala Daerah

Page 93: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 81

(Pilkada) secara langsung tahun 2005. Pencapaian Hj. Ratu Atut

Chosiyah ini telah mengantarkannya sebagai Gubernur perempuan

pertama dan satu-satunya di Indonesia hingga saat ini.

Menariknya, pasca terpilihnya Hj. Ratu Atut Chosiyah sebagai

Gubernur, semakin banyak perempuan Banten yang tampil dalam

ajang Pilkada dan terpilih menjadi Bupati dan Walikota. Jika dilihat dari

komposisi Kepala Daerah tingkat II di Banten, 4 dari 8 orang

Bupati/Walikota di Banten di duduki oleh perempuan. Ini artinya bahwa

proporsi jumlah Kepala Daerah tingkat II laki-laki dan perempuan di

Banten sama banyaknya atau 50 : 50 persen. Provinsi Banten,

menduduki posisi teratas dalam hal keterpilihan perempuan sebagai

pemimpin ekseskutif di Indonesia. Berikut Kepala Daerah tingkat II

se-Provinsi Banten.

Tabel 2.40.

Bupati dan Walikota Menurut Jenis Kelamin

di Provinsi Banten Tahun 2017

No. Kabupaten/Kota Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

1. Kab. Pandeglang - Irna Narulita

2. Kab. Lebak - Iti Oktavia

Jayabaya

Page 94: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 82

3. Kab. Tanggerang Ahmed Zaki

Iskandar

-

4. Kab. Serang - Ratu Tatu

Chasanah

5. Kota Tanggerang Arief R.

Wismansyah

6. Kota Cilegon Tb. Iman Ariadi

7. Kota Serang Tb. Haerul Jaman

8. Kota Tanggerang

Selatan

- Airin Rachmy

Diany

Jumlah 4 4

Prestasi perempuan Banten yang terpilih sebagai kepala eksekutif

daerah ini telah melampaui target 30 persen keterwakilan perempuan

dalam bidang politik. Apa yang terjadi di Banten ini, dapat dikatakan

sebagai pencapaian tertinggi perempuan Indonesia pada ajang

Pilkada langsung. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin di

masa depan kepala eksekutif daearah di Banten akan didominasi oleh

perempuan. Dalam bidang eksekutif ini, dapat dikatakan bahwa

Provinsi Banten telah berhasil dalam menjalankan kesetaraan dan

keadilan gender.

2. Legislatif

Hak untuk dipilih dan memilih berdasarkan persamaan hak

merupakan perintah UU yang harus dipatuhi. Artinya peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan Pemilu wajib menjamin hak

yang sama antara laki-laki dan perempuan untuk menikmati hak sipil

dan politik. Hambatan bagi partisipasi perempuan dalam kehidupan

politik tidak boleh ditolerir, karena dapat menghambat pertumbuhan

Page 95: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 83

kesejahteraan keluarga dan masyarakat dan mempersulit

perkembangan potensi perempuan dalam kehidupan bermasyarakat

dan bernegara.

UU No. 2 Tahun 2007 tentang Partai Politik dan UU No. 10 Tahun

2008 tentang Pemilihan Umum memberikan dukungan untuk

terlaksananya affirmative action dalam rangka meningkatkan peranan

perempuan di bidang partai politik. Ditentukannya 30 persen

kepengurusan partai politik di semua tingkatan harus diisi oleh

perempuan, serta adanya ketentuan tentang calon anggota legislatif

yang juga harus menyertakan keterwakilan perempuan sebanyak 30

persen dengan jaminan ada satu caleg perempuan pada setiap 3

nomor urut, cukup memberi peluang kepada peningkatan peranan

perempuan secara kuantitatif. Ketentuan UU tersebut sangat

diperlukan sebagai sarana untuk meningkatkan persamaan gender

terutama dalam bidang politik, yang hingga saat ini masih

mendiskriminasi perempuan. Hukum sebagai sarana perubahan sosial

diharapkan mampu mengubah pola peranan laki-laki dan perempuan

dalam masyarakat yang masih diwarnai oleh ciri-ciri suatu masyarakat

paternalistik.

Dalam masyarakat tradisional semacam itu perempuan diberi

peran untuk tugas-tugas yang perlu kesabaran, kehalusan perasaan,

sehingga peran mereka terutama mengasuh anak, memasak, menjadi

bidan/perawat. Sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih

menantang dianggap dunianya laki-laki seperti menjadi tentara,

bupati atau pemimpin partai. Secara bertahap sejak reformasi

Page 96: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 84

perubahan sosio cultural menuju persamaan peran laki-laki dan

perempuan di dunia politik sudah mulai terjadi.

Keterlibatan perempuan dalam dunia politik memberikan memberi

harapan bahwa kaum perempuan juga mampu berperan sebagai

ujung tombak dalam upaya advokasi pengarusutamaan serta nilai-nilai

kesetaraan gender dalam produk perundang-undangan maupun

penciptaan perencanaan pembangunan yang berperspektif gender.

Berbanding terbalik dengan prestasinya dalam ajang Pilkada, pada

Pemilu legislatif tahun 2014 hanya terdapat 76 orang perempuan yang

terpilih sebagai legislator baik yang menduduki kursi di Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi maupun di DPRD

Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten. Jumlah tersebut pada tahun 2015

bahkan semakin berkurang menjadi 72 orang setelah terjadinya

pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD baik itu yang meninggal

dunia, mengundurkan diri, maupun sebab lainnya. Pada grafik 2.11 di

bawah dapat dilihat gambaran jumlah anggota DPRD se-Provinsi

Banten berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2014 dan PAW 2015.

Grafik 2.11.

Jumlah Anggota DPRD se-Provinsi Banten

Hasil Pemilu Legislatif 2014 dan PAW 2015

Page 97: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 85

Sumber: Sekretariat DPRD se-Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Jika kita amati data tersebut, jumlah legislator perempuan di Banten

masih cukup jauh di bawah angka 30 persen keterwakilan perempuan

dalam lembaga legislatif, sesuai amanat UU No. 10 Tahun 2008.

Sehingga ke depan perlu dilakukan langkah-langkah strategis agar

keterlibatan dan peran perempuan di ranah legislatif dapat lebih

ditingkatkan.

Lebih lanjut, jika dilihat komposisi dari jumlah anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten yang memiliki kursi

sebanyak 85, terdapat 67 orang laki-laki dan 18 orang perempuan

yang duduk sebagai anggota DPRD, sebagaimana tabel 2.41 berikut.

Tabel 2.41.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provisnsi Banten

Berdasarkan Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin

Pada Pemilu 2014

389 393

76 72

Hasil Pemilu Legislatif Tahun 2014 Hasil PAW Tahun 2015

Laki-Laki Perempuan

Page 98: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 86

No. Kabupaten/Kota Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Kab. Pandeglang 9 1 10

2. Kab. Lebak 8 1 9

3. Kab. Tanggerang 20 1 21

4. Kab. Serang 6 5 11

5. Kota Tanggerang 10 3 13

6. Kota Cilegon 2 1 3

7. Kota Serang 2 4 6

8. Kota Tangsel 10 2 12

Banten 67 18 85 Sumber: KPUD Banten, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Meskipun secara kuantitas jumlah perempuan di DPRD Banten

tidak terlalu tinggi, yakni hanya sekitar 15,3 persen dari 85 anggota

DPRD. Namun, jumlah perempuan yang menjadi pimpinan DPRD

Banten lebih banyak dari pada laki-laki, dimana 3 dari 5 orang

pimpinan DPRD Banten adalah perempuan. Hal ini menandakan

bahwa secara kualitas, politisi perempuan di Banten juga dapat

bersaing secara positif dengan politisi laki-laki untuk menduduki

jabatan-jabatan strategis.

Tabel 2.42.

Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Menurut

Partai Politik dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Tahun 2016

Page 99: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 87

No. Partai Politik Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. PDI Perjuangan 11 4 15

2. Partai Golkar 11 4 15

3. Partai Gerinda 9 1 10

4. Partai Demokrat 7 1 8

5. PKS 7 1 8

6. PPP 6 2 8

7. PKB 7 0 7

8. Partai Hanura 4 2 6

9. Partai Nasdem 5 0 5

10. PAN 2 1 3

Banten 68 17 85 Sumber: Sekretariat DPRD Provinsi Banten, dalam BPS Provinsi Banten 2017

Secara organisasi, di lembaga DPRD Banten hasil Pemilu 2014

terdapat 9 fraksi yang berasal dari gabungan 10 partai politik yang

berhasil mendapatkan kursi di DPRD Banten. Pada tabel 2.42 terlihat

bahwa fraksi PDI-Perjuangan dan fraksi Partai Golongan Karya menjadi

fraksi terbesar dengan jumlah anggota masing-masing sebanyak 15

orang.

Terkait dengan kiprah perempuan dalam politik lokal di Provinsi

Banten terlihat bahwa sejumlah partai politik telah memberi ruang dan

peran strategis kepada kaum perempuan di Banten dalam

kepemimpinan partai politik maupun pimpinan lembaga legislatif.

Namun demikian, masih rendahnya persentase tingkat keterpilihan

perempuan di parlemen ini tentunya perlu menjadi perhatian.

Rendahnya proporsi perempuan dalam parlemen terjadi karena

beberapa hal diantaranya adalah pembangunan sosial ekonomi,

Page 100: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 88

geografi, budaya dan sistem politik. 8 Oleh karena itu, untuk

meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen perlu dilakukan

upaya yang kompherensif baik itu berupa pengawalan maupun

peningkatan kapasitas kepemimpinan politik perempuan melalui

kegiatan/program berperspektif gender yang berkelanjutan di dalam

proses politik di Banten.

Sementara itu, kaum perempuan juga perlu mengkonsolidasikan

potensinya dengan cara menggalang dukungan untuk meraih simpati

masyarakat dan secara sistematis menempa diri agar memiliki

kapasitas, kapabilitas serta akseptabilitas untuk memainkan peranan

lebih besar dalam kancah politik demi kesejahteraan seluruh rakyat.

Laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan tanggung jawab yang

sama untuk membangun bangsanya, sebagaimana telah dijamin

dalam undang-undang bahwa kedudukan antara laki-laki dan

perempuan sama didepan hukum dan pemerintahan.

3. Aparatur Sipil Negara (ASN)

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi

seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah daerah adalah

8 Julie Ballington, et.all, Women in Parliament: Beyond Numbers, (Sweden: International IDEA, 2005)

Page 101: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 89

Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.

Partisipasi perempuan dan laki-laki dalam bidang eksekutif dapat

dilihat dari jumlah mereka yang terlibat sebagai Aparatur Sipil Negara

(ASN). ASN yang dimaksud adalah semua pegawai yang bekerja pada

departemen, non departemen, dinas, badan dan lembaga lainnya

yang berada di bawah koordinasi pemerintah Provinsi Banten.

Komposisi ASN pemerintah pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

berdasarkan jenis kelamin di Provinsi Banten tahun 2015 disajikan pada

tabel 2.43 berikut.

Tabel 2.43.

Jumlah Aparatur Sipil Negara Daerah

Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin

di Provinsi Banten Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Kab. Pandeglang 6.628 5.839 12.467

2. Kab. Lebak 6.517 4.781 11.298

3. Kab. Tanggerang 6.549 6.351 12.900

4. Kab. Serang 5.893 5.403 11.296

5. Kota Tanggerang 4.441 5.759 10.200

6. Kota Cilegon 2.388 3.459 5.847

7. Kota Serang 2.077 3.241 5.318

8. Kota Tangsel 2.474 3.240 5.714

9. Provinsi Banten 2.813 1.603 4.416

Banten 39.780 39.676 79.456 Sumber: BKN Regional III, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Dari tabel di atas, terlihat bahwa hampir pada setiap

Kabupaten/Kota jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) laki-laki lebih

Page 102: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 90

banyak dibanding perempuan, kecuali di Kota Cilegon, Kota Serang

dan Kota Tanggerang Selatan. Dilihat dari sisi personil, jumlah ASN di

Banten selama periode 2013-2015 terus meningkat dari sekitar 77 ribu

orang menjadi 79 ribu orang (lihat grafik).

Grafik 2.12.

Persentase Jumlah PNS Menurut Jenis Kelamin

di Banten Tahun 2016

Sumber: BPS Provinsi Banten Tahun 2016

Pada periode tersebut, jumlah ASN laki-laki dan perempuan

sama-sama bertambah, namun pertambahan jumlah ASN perempuan

jauh lebih besar dibandingkan ASN laki-laki. Akibatnya, proporsi ASN

perempuan meningkat hingga mencapai 49,9 persen. Sebaliknya,

proporsi ASN laki-laki menurun menjadi 50,1 persen. Hal ini dapat berarti

bahwa perempuan telah diberi kesempatan yang luas dalam bidang

eksekutif sehingga diharapkan dapat memberikan peran dalam

pembangunan daerah.

39276 (51,12%)

39634 (50,59%)39780 (50,07%)

37556 (48,88%)

38158 (49,05%)

39676 (49,93%)

2013 2014 2015

Laki-Laki Perempuan

Page 103: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 91

Tabel 2.44.

Jumlah Aparatur Sipil Negara Menurut Dinas/Instansi

Pemerintah dan Jenis Kelamin di Pemerintahan

Provinsi Banten Tahun 2016

No. Dinas/Instansi Pemerintah Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Sekretatiat Daerah 306 150 456

2. Sekretariat DPRD 70 30 100

3. Inspektorat 73 34 107

4. Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

3.155 3.335 6.419

5. Dinas Kesehatan 155 230 385

6. Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang

194 31 225

7. Dinas Perumahan Rakyat

dan Kawasan Permukiman

52 16 68

8. Satuan Polisi Pamong Praja 79 7 86

9. Dinas Sosial 57 32 89

10. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

143 48 191

11. Dinas Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

130 52 182

12. Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan

Anak, Kependudukan dan

Keluarga Berencana

26 35 61

13. Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

30 20 50

14. Dinas Perhubungan 104 18 122

15. Dinas Komunikasi,

Informatika, Statistik dan

Persandian

42 18 60

16. Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah

27 24 51

17. Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

42 20 62

18. Dinas Kepemudaan dan

Olahraga

44 17 61

19. Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan

43 27 70

20. Dinas Kelautan dan 80 39 119

Page 104: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 92

Perikanan

21. Dinas Pariwisata 29 31 60

22. Dinas Pertanian 164 63 227

23. Dinas Ketahanan Pangan 32 29 61

24. Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral

84 19 103

25. Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

64 24 88

26. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

57 36 93

27. Badan Pendapatan

Daerah

181 132 313

28. Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset

Daerah

43 42 85

29. Badan Kepegawaian

Daerah

33 32 65

30. Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia

Daerah

61 22 83

31. Badan Penghubung

Daerah

11 14 25

32. Badan Penanggulangan

Bencana Daerah

48 7 55

33. Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik

37 16 53

34. Sekretariat BKSP

Jabodetabekjur

8 2 10

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Provinsi, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Banten, berdasarkan data

yang dirilis oleh Badan Kepegawaian Daerah, sebagaimana pada

tabel 2.46 di atas. Pada setiap Dinas/Instansi jumlah ASN laki-laki lebih

banyak dari pada perempuan. Dari 34 Dinas/Instansi yang ada di

lingkungan Provinsi Banten, ASN perempuan dengan jumlah lebih

banyak dari laki-laki hanya terdapat di 5 Dinas/Instansi yaitu: Disdikbud,

Dinkes, Dispar, DP3AKKB, dan Badan Penghubung Daerah.

Page 105: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 93

Tabel 2.45.

Jumlah Aparatur Sipil Negara Menurut Pendidikan Tertinggi

yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Tahun 2015

Sumber: Badan Kepegawaian Negara - Regional III, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Hal lain yang perlu diperhatikan dari keberadaan pegawai adalah

komposisinya berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki. Untuk

peningkatan pembangunan khususnya di daerah diperlukan sumber

daya manusia yang berkualitas baik dari segi moral maupun

pendidikan sehingga mereka dapat menjadi motor penggerak

pembangunan daerah. Utamanya dalam kerangka Otonomi Daerah,

diharapkan sumber daya manusia berkualitas ini mampu

mendatangkan manfaat bagi daerahnya.

Analisis lebih lanjut berdasarkan tingkat pendidikan, dari 79.456

orang ASN di Provinsi Banten, jumlah pegawai terbanyak

berpendidikan Universitas/S1 yaitu sebanyak 48.829 orang diantaranya

laki-laki 23.225 orang dan perempuan 25.574 orang. Pada tingkat

pendidikan DIII/Sarjana Muda jumlah pegawainya sebanyak 5.470

orang, yang terdiri dari 1.857 laki-laki 1.857 dan 3.613 perempuan.

Untuk tingkat pendidikan Diploma I dan II terdapat 11.028 pegawai, di

Pendidikan Tertinggi Yang

Ditamatkan

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Sampai Dengan Sekolah

Dasar

862 24 886

SMP/Sederajat 907 74 981

SMA/Sederajat 8.350 3.912 12.262

Diploma I, II 4.549 6.479 11.028

Diploma III/Sarjana Muda 1.857 3.613 5.470

Universitas 23.225 25.574 48.829

Jumlah 39.780 39.676 79.456

Page 106: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 94

antaranya laki-laki 4.549 orang dan perempuan 6.479 orang. Di tingkat

pendidikan SMA jumlah pegawainya sebanyak 12.262 orang yang

terdiri dari 8.350 laki-laki dan 3.912 perempuan. Pada tingkat

pendidikan SMP terdapat 981 dengan komposisi 907 dan 74

perempuan. Adapun jumlah pegawai pada tingkat pendidikan

terendah yakni sampai dengan SD terdapat 886, dimana pegawai

laki-laki jumlahnya lebih banyak dibanding perempuan masing-masing

sebanyak 862 dan 64 orang.

Tabel 2.46.

Jumlah Aparatur Sipil Negara Menurut Golongan

Kepangkatan dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Tahun 2015

Sumber: Badan Kepegawaian Negara - Regional III, dalam BPS Provinsi Banten Tahun 2017

Dari tabel di atas, diketahui bahwa secara umum proporsi ASN

laki-laki yang berada pada golongan I, II dan IV lebih tinggi jumlahnya

dibanding ASN perempuan, kecuali pada golongan III. Secara rinci

dapat diuraikan bahwa pada golongan I laki-laki sebesar 1.074

sedangkan perempuan 66. Pada golongan II terdapat 13.564 pegawai

dengan jumlah laki-laki sebanyak 8.130 dan perempuan 5.434 orang.

Jumlah ASN perempuan pada golongan III lebih besar mencapai

25.708 orang sedangkan laki-laki berjumlah 21.283 orang. Pada

Golongan Kepangkatan Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Golongan I 1.074 66 1.140

Golongan II 8.130 5.434 13.564

Golongan III 21.283 25.708 46.991

Golongan IV 9.293 8.468 17.761

Jumlah 39.780 39.676 79.456

Page 107: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 95

golongan IV perempuan sebesar 8.468 sedangkan laki-laki 9.293. Dari

data tersebut dapat diketahui bahwa di Provinsi Banten ada

pergeseran posisi perempuan yang lebih besar proporsinya pada

golongan yang strategis yakni III dan IV, meskipun pada golongan IV

jumlahnya sedikit lebih kecil dari laki-laki. Hal ini kemungkinan besar

disebabkan karena pendidikan formal ASN perempuan lebih baik dari

pada laki-laki. Sebagaimana tabel 2.47 pada tingkat pendidikan

Diploma I, II, III dan Universitas jumlah ASN perempuan lebih dominan

dari ASN laki-laki yang mayoritas berpendidikan lebih rendah.

Meskipun saat ini belum begitu banyak perempuan yang

menduduki jabatan eselon I dan II. Namun untuk jangka panjang,

dengan banyaknya sumber daya ASN perempuan pada golongan III

dan IV, sangat mungkin karir ASN perempuan di Banten di masa depan

untuk menduduki jabatan-jabatan strategis akan bertambah secara

signifikan.

2.1.6. Alat Analisis

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2000,

salah satu alat yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk

melakukan analisis dalam pelaksanaan PUG adalah menggunakan

Gender Analiysis Pathway (GAP). GAP diperkenalkan dan

dikembangkan oleh KPP-PA dan Bappenas bekerjasama dengan

Canadian International Development Agency (CIDA).

Penggunaan GAP ini bertujuan untuk membantu para perencana

dalam melaksanakan PUG. Sehingga memudahkan mereka dalam

Page 108: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 96

melakukan analisis, sebab GAP memasukan sejumlah aspek yang

dapat digali seperti:

(1) Menemukenali kesenjangan yang terjadi baik secara eksternal

dan internal pada lingkup: akses, partisipasi, kontrol dan

manfaat bagi laki-laki dan perempuan dalam semua kegiatan

pembangunan.

(2) Menemukenali adanya faktor penghambat di internal lembaga

(pemerintah) dan atau eksternal lembaga (masyarakat).

(3) Menentukan indikator outcome yang dapat dihubungkan

dengan temuan kegiatan.

(4) Menentukan indikator input atau output yang dapat

dihubungkan dengan bagian pelaksanaan kegiatan.

(5) Melakukan formulasi program/kegiatan dan sasaran untuk

mengatasi isu gender yang muncul.

Pemahaman aparat OPD mengenai pentingnya data pilah gender

untuk keperluan analisis gender dan perumusan kebijakan

pembangunan masih kurang. Hal ini menjadikan kebanyakan OPD

dalam penyusunan profil pembangunan belum menampilkan data

pilah gender. Proses perencanaan dan penganggaran di tingkat OPD

pada masing-masing OPD secara umum belum memperhatikan

kesenjangan gender dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari

proses penyusunan Renja oleh masing-masing OPD yang belum

didahului dengan analisis gender, sehingga indikasi kegiatan yang

disusun belum memperhatikan kesenjangan gender yang terjadi. Proses

penyusunan RKA dan DPA kegiatan pada OPD selama ini juga belum

juga belum didahului dengan analisis gender menggunakan instrumen

Page 109: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 97

Gender Analysis Patheway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS).

Oleh karena itu dalam proses penentuan sasaran kegiatan, substansi

materi dan hal lain yang terkait dalam kegiatan tersebut belum

mengarah pada peningkatan kesetaraan dan keadilan gender.

Dengan demikian kebijakan yang dihasilkan cenderung netral gender

atau bias gender. Sehingga kebijakan atau program yang dibuatnya

tidak memihak pada salah-satu jenis kelamin.

2.1.7. Partisipasi Masyarakat

Pelibatan masyarakat dalam setiap proses pembangunan

merupakan salah-satu prasyarat utama bagi keberhasilan pelaksanaan

PUG, sebab PUG bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah

saja tetapi juga seluruh komponen bangsa terutama masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam hal ini adalah untuk terlibat dan berperan

serta dalam pelaksanaan PUG seperti di lingkungan perguruan tinggi

(PT), organisasi masyarakat (Ormas), lembaga swadaya masyarakat

(LSM), agamawan, pengusaha, dan lainnya.

Keuntungan dan masalah partisipasi akan terlihat dalam konteks

yang berbeda oleh setiap orang yang berkepentingan. Secara umum,

kepentingan partisipasi adalah:

1. Masyarakat akan merasa memiliki terhadap rencana kerja;

2. Memungkinkan adanya ide-ide segar;

3. Mendapat bantuan dalam bentuk barang atau sumber daya

lainnya;

Page 110: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 98

4. Masyarakat akan tetap merasa menjadi bagian dari

pemecahan masalah jangka panjang, karena mereka telah

mempunyai rasa memiliki terhadap ide-ide awal;

5. Keikutsertaan dalam satu proyek atau program membangun

kesabaran, kepercayaan dan keyakinan menjadi bagian

penting pada proyek atau kesempatan-kesempatan lainnya.

Peran partisipasi mengarah pada pembentukan iklim perimbangan

antara peran “pemampu” dan peran “dimampukan. Dimana

keuntungan yang akan dicapai pada umumnya berkaitan dengan

kepetingan utama yang telah disepakati pada tingkat partisipasi yang

tepat, kesamaan bahasa untuk mendiskusikan isu dan

mengembangkan ide-ide, dan metode-metode tepat guna yang

dipakai sebanyak mungkin sesuai kesepakatan untuk mencapai hasil

yang diinginkan.

Dalam konteks pelaksanaan PUG, sebagaimana disampaikan oleh

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Ranta Suharta bahwa

pemerintah daerah Banten telah bekerjasama dengan berbagai

organisasi-organisasi dalam rangka meningkatkan kesetaraan gender

antara perempuan dan laki-laki.9 Di Banten terdapat sejumlah elemen

dan lembaga masyarakat yang selalu dilibatkan dalam proses

pembangunan antara lain:

1. Organisasi Perempuan termasuk Pusat Studi Wanita/Gender,

Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), TP PKK, Kaukus

Perempuan Politik, dll, serta tokoh perempuan;

9 “Pemprov Kembali Raih Anugerah Parahita Ekapraya”, Radar Banten, Selasa, 1 November 2016

11:33, https://www.radarbanten.co.id/pemprov-kembali-raih-anugerah-parahita-ekapraya/

Page 111: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 99

2. Organisasi Profesi dan tokoh terkait;

3. Organisasi Keagamaan beserta para ulama;

4. Organisasi Sosial Politik dan tokoh masyarakat.

Berikut beberapa kegiatan responsif gender yang telah lakukan oleh

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Provinsi Banten

dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatannya:10

a) Dinas Kesehatan

Melaksanakan kegiatan evaluasi gizi di klinik, rumah sakit

dan puskesmas perawatan se Provinsi Banten yang diikuti

oleh peserta sebanyak 80 orang.

Melaksanakan evaluasi Program Kesehatan dan

Reproduksi Ibu.

Melaksanakan pelatihan KB Pasca Salin dengan peserta

sebanyak 15 orang.

b) DP3AKKB

Penguatan Kelembagaan Posyandu di Kabupaten dan

Kota se-Provinsi Banten.

Memfasilitasi Kota Layak anak Provinsi Banten.

c) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Sosialisasi Pendidikan anak usia dini.

Memfasilitasi Pendidikan untuk anak usia dini.

Mengadakan pelatihan bagi guru PAUD se-Provinsi

Banten.

10 Lihat “Profil Pengarusutamaan Gender Provinsi Banten 2016”, (Jakarta: KPP-PA, 2016)

Page 112: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 100

2.2. KENDALA DAN TANTANGAN

Upaya mengintegrasikan perspektif gender dalam segala aspek

pembangunan bukanlah hal yang mudah. Tantangan dalam

mempercepat peningkatan kesetaraan gender dan peranan

perempuan dalam pembangunan adalah meningkatkan pemahaman,

komitmen, dan kemampuan para pengambil kebijakan dan pelaku

pembangunan akan pentingnya pengintegrasian, penguatan

kelembagaan pengarusutamaan gender termasuk perencanaan dan

penganggaran yang responsif gender.

Berdasarkan uraian pada bagian di atas, terdapat sejumlah

kendala dan tantangan dalam pelaksanaan PUG di Banten

diantaranya:

1. Meskipun pada sebagian OPD telah terbentuk focal point atau

Pokja PUG, namun dalam pelaksanaannya belum optimal.

Salah-satu penyebabnya adalah terjadinya mutasi dan rotasi

pegawai dalam rangka tour of duty ke sektor lain. Sehingga

sebagian sumber daya yang sebelumnya telah menguasai PUG

tersebut terkendala untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka

ditempat yang baru, karena ditempat pada bagian yang

berbeda. Sementara bagi pejabat atau pegawai baru yang

memerlukan proses dan pelatihan ulang untuk memberikan

pemahaman PUG lagi. Untuk mengatasi hal tersebut, ke depan

mungkin perlu juga dipertimbangkan adanya pegawai fungsional

khusus bidang PUG di masing-masing sektor.

Page 113: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 101

2. Sebagaimana Perda PUG Banten, Pemerintah Provinsi Banten

telah memberikan dukungan anggaran dalam APBD bagi

kegiatan PUG. Namun sayangnya, dukungan anggaran tersebut

belum optimal pemanfaatannya misalnya dalam hal pembuatan

data gender. Sejauh ini masih banyak OPD di lingkungan Pemprov

Banten yang belum memiliki data pilah gender. Hal ini

menunjukkan bahwa pemahaman aparat OPD mengenai

pentingnya data pilah gender untuk keperluan analisis gender

dan perumusan kebijakan pembangunan masih kurang.

3. Pemahaman aparat OPD mengenai pentingnya data pilah

gender untuk keperluan analisis gender dan perumusan kebijakan

pembangunan yang masih kurang ini menjadikan proses

perencanaan dan penganggaran di tingkat OPD pada

masing-masing OPD secara umum belum memperhatikan

kesenjangan gender dalam pembangunan. Karena itu dalam

proses penentuan sasaran kegiatan, substansi materi dan hal lain

yang terkait dalam kegiatan tersebut belum mengarah pada

peningkatan kesetaraan dan keadilan gender. Hal ini

menyebabkan kebijakan yang dihasilkan cenderung netral

gender atau bias gender.

4. Jika melihat lihat tren IDG di Provinsi Banten, memang terus

mengalami peningkatan. Namun, kenaikan tersebut tidak

diimbangi dengan keberhasilan untuk memenuhi target

keterwakilan perempuan 30 % di parlemen. Padahal salah-satu

indikator angka IDG adalah keberhasilan perempuan di bidang

politik. Karena itu, mewujudkan keterwakilan perempuan 30 % di

Page 114: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 102

parlemen menjadi menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov

Banten.

2.3. MODALITAS DAN KEKUATAN

Salah-satu modalitas dan kekuatan utama yang dimiliki oleh Provinsi

Banten dalam pengimplementasian PUG ini adalah keberhasilannya

meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Sejak tahun

2008-2012 pemperintah Provinsi Banten secara rutin mendapatkan APE

untuk tingkat Provinsi. APE merupakan penghargaan yang diberikan

pada Kementerian/Lembaga serta pemerintah daerah baik Provinsi

maupun Kabupaten/Kota yang dinilai telah berkomitmen dan

mengimplementasikan strategi yang terkait dengan Pengarusutamaan

Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan

Anak (PA) di berbagai sektor pembangunan. Salah satu penilaian

dalam pengharagaan APE adalah ketercapaian dalam

pengimplementasian PUG.

Terdapat empat kategori penerima penghargaan APE yaitu Mentor,

Utama, Madya dan Pratama. Dalam penganugerahan APE tahun 2016

Provinsi Banten berhasil memperoleh APE tingkat Utama. Keberhasilan

ini, sekaligus menjadi penawar kegagalan Banten dalam memperoleh

APE di tahun 2014. Selain untuk tingkat Provinsi, sebanyak 6 dari 8

Kabupaten/Kota di Banten juga berhasil memperoleh APE, hanya

Kabupaten Pandeglang dan Kota Cilegon yang belum pernah

mendapatkan APE. Berikut data APE se-Provinsi Banten. 11

11 “Anugerah Parahita Ekapraya 2016, Bukti Kuat Kementerian/Lembaga Pemerintah Peduli

Perempuan dan Anak”, Okezone, Rabu 21 Desember 2016 22:56 WIB,

Page 115: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 103

Gambar 1.

Kabupaten/Kota Peraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE)

di Provinsi Banten Tahun 2016

Kata Serang tingkat Pratama

Kab. Tanggerang tingkat Madya

Kota Tanggerang tingkat Utama

Kab. Serang tingkat Madya

Kota Tangsel tingkat Utama

Kab. Lebak tingkat Pratama

Dari gambar di atas, terlihat bahwa pada tingkat Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten ada 2 daerah yang berhasil mendapatkan APE

tingkat Utama yaitu Kota Tanggerang dan Tanggerang Selatan, 2

daerah memperoleh APE tingkat Madya yaitu Kab. Serang dan

Tanggerang, serta 2 daerah lainnya memperoleh APE tingkat Pratama

yakni Kota Serang dan Kab. Lebak. Hal ini menunjukkan bahwa

pembinaan bidang PUG yang telah dilakukan oleh Provinsi Banten di

Kabupaten/Kota dalam wilayahnya telah berjalan dengan baik,

https://news.okezone.com/read/2016/12/21/542/1572702/anugerah-parahita-ekapraya-2016-bu

kti-kuat-kementerian-lembaga-pemerintah-peduli-perempuan-dan-anak

Page 116: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 104

meskipun belum sempurna karena masih ada 2 daerah lainnya yang

belum mendapatkan APE. Jika dikelola dengan baik dan terus

ditingkatkan pencapaian ini akan menjadi modalitas dan kekuatan

bagi Provinsi Banten dalam pengimplementasian PUG di masa depan.

Modalitas lainnya yang dimiliki oleh Provinsi Banten ialah adanya

dukungan politik yang kuat dari para Kepala Daerah, baik itu Gubernur,

Bupati dan Walikota untuk melaksanakan pengimplementasian PUG di

tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Banten. Bentuk dukungan

ini dapat dilihat salah-satunya ialah dari keberhasilan daerah-daerah

tersebut dalam meraih APE. Hal ini menunjukkan bahwa para Kepala

Daerah tersebut memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan

PUG.

Demikian juga dengan penyusunan RAD PUG ini, merupakan bentuk

keseriusan pemerintah Provinsi Banten dalam hal ini Gubernur yang

diinisiasi oleh DP3AKKB untuk mempercepat pembangunan sumber

daya manusia baik laki-laki maupun perempuan, karena mempunyai

hak dan kewajiban serta peran dan tanggung jawab yang sama

sebagai bagian integral dari potensi pembangunan daerah, sehingga

dapat dimanfaatkan secara optimal dalam upaya mewujudkan

kesetaraan dan keadilan gender.

Modalitas lainnya yang dimiliki Provinsi Banten ialah adanya

sejumlah peraturan daerah, baik itu yang berbentuk Perda, Instruksi

Gubernur, Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur, dan Surat Edaran

Sekda tetang PUG Peraturan-peraturan tersebut merupakan langkah

strategis berupa legitimasi yang dapat digunakan sebagai pegangan

Page 117: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 105

atau payung hukum bagi pihak terkait dalam pelaksanaan

kegiatan/program PUG di Banten.

BAB III

RENCANA AKSI

PENGARUSUTAMAAN GENDER

3.1. ISU STRATEGIS

Isu strategis merupakan kondisi yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena

dampaknya sangat signifikan bagi entitas daerah/ masyarakat dimasa

mendatang, yang meliputi permasalahan yang berlarut sudah sampai

pada titik tertentu, menimbulkan dampak amat luas, yang menyangkut

permasalahan kewenangan dan terkadang tidak mudah dijelaskan

tetapi dirasakan kehadirannya.

A. Bidang Pendidikan

Isu gender pada bidang pendidikan meliputi:

1. Masih rendahnya rata-rata lama sekolah di Banten. Dari tahun

2006 hingga tahun 2008 dengan angka rata-rata lama sekolah

adalah 8,1 tahun (standar nilai maksimum 15 tahun, UNDP). dan

Page 118: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 106

angka melek huruf masih sebesar 95,6 persen (standar nilai

maksimum 100 persen, UNDP).

2. Rasio angka partisipasi murni anak perempuan terhadap anak

laki-laki di tingkat pendidikan dasar dan menengah sudah setara,

sehingga prioritas harus diberikan pada kualitas pendidikan untuk

keduanya

3. Angka partisipasi laki-laki pada jejang pendidikan SMA lebih

rendah dari pada perempuan, sehingga harus ditingkatkan.

4. Masih adanya ketimpangan ketersediaaan sarana dan prasarana

pendidikan dasar yang berkualitas, antara daerah perkotaan

dengan perdesaan (terpencil), dan pulau-pulau. Hal ini juga yang

berpengaruh terhadap ketimpangan kualitas pendidikan.

B. Bidang Kesehatan

Isu gender pada bidang kesehatan di antaranya:

1. Masih rendahnya Angka Harapan Hidup

2. Masih tingginya Angka Kematian Bayi

3. Meningkatnya Angka Kematian Ibu Melahirkan

4. Belum optimalnya Kinerja Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit

5. Belum meningkatnya Penggunaan Alat Kontrasepsi / CPR

6. Masih terdapatnya kantung-kantung rawan gizi buruk, terutama

disebabkan karena tidak memadainya pelayanan kesehatan

C. Bidang Sosial–Ekonomi

Isu gender pada bidang ekonomi adalah sebagai berikut:

Page 119: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 107

1. Masih tingginya tingkat kemiskinan

2. Masih minimnya Partisipasi Angkatan Kerja (PAK)

3. Masih kurangnya pelatihan dan kompetensi kerja

4. Masih lemahnya perlindungan bagi tenaga kerja, khususnya

tenaga kerja perempuan

5. Masih tingginya jumlah PMKS

6. Angka kenakalan remaja dan penggunaan narkotika tinggi

7. Masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak

8. Perencanaan pengentasan kemiskinan belum menggunakan

analisis gender atau masih netral gender

9. Kualitas SDM dan peran perempuan masih menunjukkan

ketertinggalan dibandingkan dengan kualitas SDM dan peran

laki-laki dalam pembangunan.

10. Akses dan kontrol masyarakat miskin dan kelompok marjinal

khususnya perempuan dalam proses perencanaan

penganggaran yang masih rendah

D. Bidang Sektor Publik

Isu gender pada bidang publik yaitu:

1. Terdapat ketimpangan proporsi dalam jabatan ASN terutama

pada eselon I, II, dan III bagi perempuan dan laki-laki

2. Keterwakilan perempuan di legislatif belum mencapai 30% yang

terjadi di semua Kabupaten/Kota

3. Kurangnya Partisipasi perempuan di lembaga legislatif, swasta

dan pemerintah

4. Fungsi dan Peran POKJA PUG yang belum optimal

Page 120: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 108

5. Akses perempuan dalam pengambilan keputusan, perumusan

kebijakan, dan perencanaan sangat terbatas

3.2. TUJUAN

Rencana Aksi Pengarusutamaan Gender di Banten ditujukan untuk

percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) yang

dicanangkan sampai dengan tahun 2030. SDG’s merupakan

kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDG’s), yang telah

berakhir tahun 2015. Adapun tujuan dari MDG’s adalah:

menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; mewujudkan pendidikan

dasar untuk semua; mendorong kesetaraan gender dan

pemberdayaan perempuan; menurunkan angka kematian anak,

meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV AIDS, malaria dan

penyakit menular lainnya; dan pelestarian lingkungan sesuai isu

strategis di setiap tujuan.

Sementara SDG’s memiliki 17 program yang berlaku bagi

negara-negara maju dan juga berkembang, termasuk Indonesia.

Dalam SDG’s isu gender masuk dalam agenda pembangunan tujuan 5.

Adapun tujuan pembangunan gender yang ingin dicapai adalah

mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan

anak perempuan, dengan beberapa target yang ingin dicapai,

diantaranya:

Page 121: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 109

1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan

anak perempuan dimanapun;

2. Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan

dan gadis di ruang publik dan swasta, termasuk perdagangan

manusia, kekerasan seksual, dan berbagia jenis eksploitasi;

3. Menghilangkan semua praktek-praktek berbahaya, seperti

pernikahan dini dan pernikahan paksa serta sunat perempuan;

4. Mengenali dan menilai pekerjaan rumah tangga melalui

penyediaan pelayanan publik, infrastruktur dan kebijakan

perlindungan sosial, dan promosi tanggung jawab bersama

dalam rumah tangga dan keluarga secara tepat;

5. Menjamin partisipasi penuh dan efektif dari perempuan, dan

kesempatan yang sama untuk kepemimpinan di semua tingkat

pengambilan keputusan di kehidupan politik, ekonomi, dan

public;

6. Memastikan akses universal terhadap kesehatan seksual dan

reproduksi, dan hak reproduksi;

7. Melakukan reformasi untuk memberikan hak yang sama kepada

perempuan terhadap sumber daya ekonomi, akses ke

kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk-bentuk lain dari

properti, jasa keuangan, warisan dan sumber daya alam, sesuai

dengan hukum nasional;

8. Meningkatkan penggunaan teknologi yang memadai, khususnya

teknologi informasi dan komunikasi untuk mempromosikan

pemberdayaan perempuan;

Page 122: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 110

9. Mengadopsi dan memperkuat kebijakan dan

perundang-undangan berlaku untuk promosi kesetaraan gender

dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan di

semua tingkatan.12

3.3. SASARAN

Rencana Aksi PUG di Provinsi Banten disusun untuk mencapai target

sasaran:

Mendorong implementasi perundang-undangan yang

berperspektif gender di Banten.

Memperkuat jaringan kelembagaan pengarustamaan gender

termasuk keterpaduan program dan kegiatan di Banten.

Memperkuat komitmen penganggaran yang responsif gender di

OPD/lembaga pemerintah/non pemerintah di Banten.

Peningkatan kemampuan mengintegrasikan isu gender dalam

program/ kegiatan di SKPD/lembaga pemerintah/non

pemerintah di Banten.

Tersedianya data pilah gender dan anak di Provinsi dan

Kab/Kota.

Pelaksanaan PUG dalam pembangunan sesuai dengan

perencanaan dan penganggaran yang responsif gender di

OPD/lembaga pemerintah/non pemerintah di Banten

12 Lihat United Nations, 25 September 2015.

Page 123: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 111

Sasaran subyek atau pemangku kepentingan dari rencana aksi

daerah PUG di Provinsi Banten ini adalah:

1) Eksekutif, yang terdiri dari Pejabat pemerintahan meliputi

penentu kebijakan di Provinsi, Kabupaten dan Kota, Seluruh OPD

baik laki-laki maupun perempuan.

2) Legislatif di Provinsi, Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten.

3) Kelompok masyarakat seperti: tokoh perempuan, tokoh pemuda,

tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain-lain.

3.4. KEBIJAKAN

Kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan di Provinsi

Banten, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Banten 2018–2023

diarahkan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam

mendukung terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender adalah:

1. Peningkatan kesempatan bagi kaum perempuan untuk

menikmati pendidikan disemua jenjang, sehingga mereka

memiliki posisi tawar yang tinggi menuju terciptanya kesetaraan

dan keadilan gender;

2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam ikut menurunkan

angka kesakitan dan kematian ibu dan anak serta peran serta

masyarakat dalam menjaga kesehatan reproduksi termasuk

dalam keluarga berencana;

3. Peningkatan akses kaum perempuan untuk berusaha di bidang

ekonomi produktif, termasuk mendapatkan modal pelatihan

usaha, program perluasan kesempatan kerja dan informasi pasar

Page 124: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 112

sehingga dapat mendorong lahirnya kemandirian kaum

perempuan dalam berwirausaha;

4. Peningkatan partisipasi perempuan dalam pengambilan

keputusan dan perumusan kebijakan, sehingga tercipta

keseimbangan perempuan diberbagai sektor;

5. Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak guna

mencegah terjadinya diskriminasi, eksploitasi, kekerasan dan

bahkan tindak perdagangan perempuan dan anak (trafikking)

yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip keterpaduan dan

keseimbangan.

3.5. STRATEGI

Strategi pengarusutamaan gender (PUG) di Banten ini

diimplementasikan pada seluruh tahapan pembangunan yakni:

perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan. Berikut

rincian implementasi strategi PUG di Banten sesuai dengan tahapan

pembangunan.

Implementasi PUG pada tahap perencanaan pembangunan:

1) Melakukan penguatan terhadap 7 prasyarat prasyarat PUG

yaitu: komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya,

data terpilah dan sistem informasi, alat analisis, serta

partisipasi masyarakat;

2) Meminta sektor/lembaga dalam menyusun RKA/KL untuk

menggunakan data terpilah, melalui proses Musrenbang,

dan melewati tahapan analisis gender;

Page 125: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 113

3) Meminta Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota untuk

menyusun tolok ukur dan indikator kinerja;

4) Memiliki komitmen dalam menggoalkan anggaran PUG.

Implementasi PUG pada tahap pelaksanaan pembangunan:

1) Memastikan berjalannya fungsi manajemen pelaksanaan

pembangunan yang responsif gender melalui koordinasi,

sinkronisasi, sinergistis, bimbingan teknis dan supervisi;

2) Memastikan tidak ada lagi kesenjangan antara

perencanaan dan pelaksanaan program yang responsif

gender ditinjau dari aspek akses, partisipasi, kontrol dan

manfaat.

Implementasi PUG pada tahapan monitoring dan evaluasi

pembangunan:

1) Meminta sektor/lembaga untuk melaporkan tentang

pelaksanaan pembangunan yang responsif gender dalam

LAKIP sesuai PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah kepada MENPAN-RB/LAN

tentang kinerja aparatur; BPKP untuk akuntabilitas; Dinas

Pengelola Keuangan Daerah, Bappeda dan DP3AKKB;

2) DP3AKKB melakukan analisis format LAKIP sesuai PP No.

8/2006 dan melaporkannya kepada Sektor/Lembaga

sebagai feed back serta kepada Gubernur sebagai bentuk

akuntabilitas;

3) Membuat tambahan format LAKIP baru sesuai tolok

ukur/indikator kinerja yang responsif gender.

Page 126: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 114

3.6. EVALUASI

Evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis,

obyektif, efisien, dan efektif untuk mengetahui dampak dari suatu

kegiatan. Tujuan utama dari evaluasi adalah memperoleh informasi

yang tepat sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan

tentang perencanaan program, keputusan tentang komponen input

pada program, implementasi program yang mengarah kepada

kegiatan dan keputusan tentang output menyangkut hasil dan

dampak dari program kegiatan. Dengan kata lain evaluasi adalah

suatu proses penilaian terhadap pencapaian tujuan dan

pengungkapan masalah terkait kinerja program/kegiatan untuk

memberikan umpan balik sebagai bagian dari upaya peningkatan

kualitas kinerja program/kegiatan.

Evaluasi merupakan kegiatan penting untuk mengetahui apakah

tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, sesuai dengan rencana,

dan atau dampak apa yang terjadi setelah program dilaksanakan.

Evaluasi ini dapat dilakukan secara internal oleh mereka yang

melakukan proses yang sedang dievaluasi ataupun oleh pihak lain dan

dapat dilakukan secara terus menerus, berkala atau sewaktu-waktu.

Proses evaluasi yang dilakukan setelah sebuah kegiatan selesai,

kegunaannya adalah untuk menilai/menganalisa apakah keluaran

(output), hasil (outcomes) ataupun dampak (impact) dari kegiatan

yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Hasil evaluasi ini

sangat akan berguna bagi para pengambil keputusan dalam

Page 127: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 115

menetapkan suatu program apakah akan dihentikan, diperbaiki,

dimodifikasi, diperluas atau ditingkatkan.

Dalam konteks pelaksanaan PUG di daerah ini, sejalan dengan

Permendagri Nomor 67 tahun 2011 tentang pelaksanaan

pengarusutamaan gender di daerah telah memerintahkan pemerintah

provinsi untuk menyusun RPJPD, RPJPMD, RKPD, Renstra dan Renja serta

RKA yang responsif gender. Selanjutnya Permendagri tersebut

menyebutkan bahwa untuk melakukan seluruh perencanaan responsif

gender digunakan analisis gender dan Pernyataan Anggaran Gender

(PAG)/Gender Budget Statement (GBS)/Gender Analiysis Pathway (GAP)

khusus untuk RKA responsif gender.

Untuk memastikan berjalannya hal tersebut, di setiap daerah

ditunjuk empat Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai anggota Pokja

PUG yang menjadi penggerak (driver). Lembaga driver atau penggerak

di daerah tersebut terdiri dari Bappeda, Dinas Pemberdayaan

Perempuan atau sejenisnya, Badan Keuangan Daerah atau sejenisnya,

dan Inspektorat Provinsi. Sebagaimana Permendagri No. 67/2011

masing-masing Lembaga tersebut memiliki tanggung jawab sebagai

berikut:

1. Bappeda sebagai Lembaga yang bertanggung jawab terhadap

koordinasi dalam penyusunan perencanaan;

2. Dinas Pemberdayaan Perempuan sebagai penggerak dan

bertanggung jawab terhadap bantuan teknis substansi PUG dan

penyediaan data terpilah;

3. Badan Keuangan Daerah bertanggung jawab dalam melakukan

koordinasi dan supervisi penganggaran;

Page 128: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 116

4. Inspektorat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan supervisi,

monitoring dan evaluasi kegiatan.

Sementara itu di Provinsi Banten, sesuai dengan Perda Nomor 10

tahun 2005 Tentang PUG, selain ke-empat Satuan Kerja Perangkat

Daerah diatas yang ditunjuk sebagai lembaga driver atau penggerak

ditambahkan juga Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda

Provonsi Banten. Dengan demikian terdapat lima SKPD yang menjadi

driver PUG di Banten.

Berdasarkan pada pembagian tanggung jawab lembaga driver

tersebut, jelas bahwa terkait dengan supervisi, monitoring dan evaluasi

kegiatan/program dalam pelaksanaan PUG/PPRG ini melekat pada

Inspektorat. Pada posisi yang sangat strategis ini, Inspektorat dapat

memainkan peran yang sangat signifikan dalam upaya percepatan

pengimplementasian PUG/PPRG di daerah. Keterlibatan Inspektorat

dalam mengawal berjalannya kegiatan/program PUG/PPRG ini sangat

dibutuhkan, sebab berhasil atau tidaknya kegiatan/program tersebut

juga akan sangat bergantung pada hasil monitoring dan evaluasi yang

dilakukan oleh Inspektorat.

Page 129: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 117

BAB IV

MATRIKS RENCANA AKSI PELAKSANAAN

PENGARUSUTAMAAN GENDER

I. KELEMBAGAAN

Kebijakan Program/Kegiatan Indikator Kinerja

(outcome)

Target Capaian Perangkat Daerah

Penanggung Jawab

2018 2019 2020 2021 2022 Utama Pendukung

Meningkatkan

kelembagaan

dan kinerja

kelembagaan

pengarustam

aan gender

(PUG)

1. Peningkatan

koordinasi dan

kewenangan

kelembagaan

PUG

Adanya Focal point

di setiap OPD dan

Pokja

pengarustamaan

gender di tingkat

Provinsi, dan

Kab/Kota

Bappeda DP3AKKB

Inspektorat

BPKD

2. Peningkatan

Kinerja antar

kelembagaan

PUG

Adanya kebijakan

dan sistem

implementasi PUG

di provinsi, dan

Kab/Kota

Gubernur/

Bupati/

Walikota

Seluruh OPD

Page 130: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 118

3. Penyusunan

anggaran yang

responsif

gender

Program/ Kegiatan

yang responsif

gender di OPD

Provinsi dan

Kab/Kota

OPD &TAPD

(Tim

Anggaran

Pemerintah

Daerah)

Pemprov.

dan Pem

kab/kota

Seluruh OPD

4. Peningkatan

kapasitas SDM

pada

kelembagaan

PUG

SDM paham dan

mampu melakukan

analisis gender di

OPD Provinsi dan

Kab/Kota

Bappeda

DP3AKKB

BPKD

Inspektorat

OPD

Pemkab/ kota

PSW

Panduan teknis

perencanaan dan

penganggaran

yang responsif

gender

Bappeda

DP3AKKB

BPKD

Inspektorat

OPD Pemkab/

kotaPSW

5. Penyusunan

sistem data

dan informasi

gender

Sistem data &

informasi gender di

Provinsi

BPS DP3AKKB

Inspektorat

PSW

Seluruh OPD

Page 131: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 119

II. PELAKSANAAN PUG

Kebijakan Program/Kegiatan Indikator Kinerja

(outcome)

Target Capaian Perangkat Daerah

Penanggung jawab

2018 2019 2020 2021 2022 Utama Pendukung

A. Meningkatkan

akses dan

pemerataan

pelayanan

Pendidikan

berkualitas

Mewujudkan

Akses dan kualitas

pendidikan

menuju kualitas

sumber daya

manusia yang

berakhlakul

karimah dan

berdaya saing

Meningkatnya

Rata rata lama

sekolah (Satuan:

Tahun)

Dindikbud Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Pendidikan

Menengah dan

Khusus yang

mudah di akses

dan berkualitas

Serta membentuk

Sumber Daya

Manusia yang

Berkarakter

Meningkatnya

Rata rata lama

sekolah (Satuan:

Tahun)

Dindikbud Inspektorat

DP3AKKB

Meningkatnya

Harapan lama

sekolah (Satuan:

Tahun)

Dindikbud Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Program

Pendidikan

Meningkatnya

Angka Partisipasi

Dindikbud Inspektorat

Page 132: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 120

Menengah Kasar (APK) √ √ √ √ √

DP3AKKB

Bappeda

Meningkatnya

Angka Partisipasi

Murni (APM)

Sekolah Menengah

(Satuan: %)

Dindikbud Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Menurunnya

Angka Putus

Sekolah SMA

(Satuan: Nilai)

Dindikbud Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Meningkatnya

Angka Kelulusan

SMA (Satuan: %)

Dindikbud Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Meningkatnya Nilai

Rata-rata Ujian

SMA IPS (Satuan:

%)

Dindikbud Inspektorat

Menurunnya

Angka Putus

Sekolah SMK

(Satuan: Nilai)

Dindikbud Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Page 133: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 121

Naiknya Angka

Kelulusan SMK

(Satuan: %)

Dindikbud Inspektorat

Naiknya Nilai

Rata-rata Ujian SMK

(Satuan: %)

Dindikbud Inspektorat

Kelembagaan

PUG

(Pengarusutamaa

n Gender) dan

PUHA yang

berkualitas

Meningkatnya

Indeks

pembangunan

gender (IPD)

(Satuan: Nilai)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

BPKD

Seluruh OPD

Meningkatnya

Indeks

Pemberdayaan

Gender (IDG)

(Satuan: Nilai)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

BPKD

Seluruh OPD

Program

Pemberdayaan

Perempuan dan

Keluarga

Sejahtera

Terpenuhinya

Cakupan Data

Terpilah Gender

dan Anak (Satuan:

%)

DP3AKKB Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

BPKD

Seluruh OPD

Page 134: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 122

Tercapainya

Cakupan

Perencanaan

Responsif Gender

(Satuan: %)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

Meningkatnya

Rasio Partisipasi

perempuan di

lembaga legislatif,

swasta dan

pemerintah

(Satuan: %)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

Tercapainya

Cakupan

Kabupaten/Kota

yang memiliki

Lembaga Sadar

Gender (Satuan: %)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

BPKD

Minat Baca

Masyarakat yang

meningkat

Persentase

peningkatan minat

baca masyarakat

(Satuan: %)

DPAD Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Page 135: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 123

B. Meningkatkan

akses dan

pemerataan

pelayanan

Kesehatan

berkualitas

Mewujudkan

kualitas

pelayanan

kesehatan

banten menuju

sumber daya

manusia banten

yang berdaya

saing

Meningkatnya

Angka Harapan

Hidup

Dinkes Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

BPKD

Dinsos

Pelayanan

Kesehatan

berkualitas dan

Mudah di Akses

Menurunnya

Angka Kematian

Bayi (AKB) (Satuan:

1/1000 KH)

Dinkes Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Menurunnya

Angka Kematian

Ibu (AKI) (Satuan:

1/100.000 KH)

Dinkes Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Program Upaya

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya

Persentase

Persalinan di

fasilitas pelayanan

kesehatan

(Satuan: %)

Dinkes Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

BPKD

Dinsos

Page 136: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 124

Menurunnya

Persentase balita

gizi buruk yang

dirawat dan

ditangani (Satuan:

%)

Dinkes Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Meningkatnya

Persentase

Kab/Kota yang

telah

mendapatkan

dukungan program

kesehatan

masyarakat

(Satuan: %)

Dinkes Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Pelayanan

kesehatan sesuai

dengan standar

pelayanan

Meningkatnya

Angka Harapan

Hidup (Satuan:

Tahun)

Dinkes Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Program

Kependudukan

dan Keluarga

Berencana

Angka kelahiran

total (total fertility

rate/TFR) per WUS

(15-49 tahun)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

Dinkes

Page 137: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 125

(Satuan: Jumlah)

Persentase

pemakaian

kontrasepsi

(modern

contraceptive

prevalence

rate/CPR)

(Satuan: %)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

Dinkes

Persentase

kebutuhan ber-KB

yang tidak

terpenuhi (unmet

need) (Satuan: %)

DP3AKKB Inspektora

Bappeda

Dinkes

Tingkat putus pakai

kontrasepsi

(Satuan: %)

DP3AKKB Inspektorat

Bappeda

Dinkes

C. Meningkatkan

kualitas

pertumbuhan

dan

pemerataan

ekonomi

Program

Perlindungan dan

Rehabilitasi Sosial

Cakupan PMKS

yang

dikembangkan

yang meningkat

kesejahteraannya

(Satuan: Orang)

Dinsos Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Page 138: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 126

Cakupan PMKS

yang

mendapatkan

rehabilitasi sosial

yang meningkat

kesejahteraannya

(Satuan: Orang)

Dinsos Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Program

Pengawasan

Ketenagakerjaan

Peningkatan

Capaian

Perlindungan

Kondisi Lingkungan

Kerja (Satuan : %)

Disnakertrans Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Disperindag

Program

Peningkatan

Hubungan Industri

dan Jaminan

Sosial

Ketenagakerjaan

Peningktan

Capaian

Hubungan

Industrial (Satuan :

%)

Disnakertrans Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Disperindag

Meningkatnya

Capaian

Pengupahan dan

Kesejahteraan

Tenaga Kerja

(Satuan: %)

Disnakertrans Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Page 139: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 127

Meningkatnya

Capaian Jaminan

Sosial Tenaga Kerja

(Satuan: %)

Disnakertrans Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Program

Pelatihan dan

Peningkatan

Produktivitas

Tenaga Kerja

Meningkatnya

Capaian

Produktivitas

Tenaga Kerja

(Satuan: %)

Disnakertrans Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Disperindag

Peningkatan

Capaian Pelatihan

dan kompetensi

kerja (Satuan : %)

Disnakertrans Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Dinsos

Program

Pelayanan

Pelatihan Tenaga

Kerja Industri

Peningkatan

Capaian Pelatihan

dan kompetensi

kerja (Satuan : %)

Disnakertrans Inspektorat

Bappeda

DP3AKKB

Dinsos

Program

Penempatan

Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Meningkatnya

Capaian

Kesempatan Kerja

(Satuan: %)

Disnakertrans Inspektorat

Bappeda

DP3AKKB

Dinsos

Page 140: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 128

Disperindag

Program

Peningkatan

Daya Saing

Industri

Terlaksananya

Pemberdayaan

Industri Kecil

Menengah

Disperindag Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Disnakertrans

Peningkatan dan

Pengembangan

Industri Kecil

Menengah

Pengembangan

dan Peningkatan

Keahlian IKM

Provinsi Banten

Disperindag Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

BPKD

Program

Peningkatan

Daya Saing

Industri

Terlaksananya

Pengembangan

Sumber Daya

Industri

Disperindag Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

BPKD

Peningkatan dan

Pengembangan

Sumber Daya

Industri

Peningkatan SDM

IKM

Disperindag Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Disnakertrans

Page 141: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 129

D. Membangun

dan

meningkatkan

kualitas

infrastruktur

Program

Penyelenggaraan

Kawasan

Permukiman dan

Perumahan

Peningkatan

Kualitas Infrastruktur

Kawasan

Permukiman

Kumuh

Disperkim Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Disperkim

Kab/Kota

Terselenggaranya

Penyediaan dan

Pembangunan

Perumahan

Disperkim Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Disperkim

Kab/Kota

Program

Keciptakaryaan

Pembangunan

Infrastruktur SPAM

Lintas Daerah

Disperkim Inspektorat

Bappeda

BPKD

Disperkim

Kab/Kota

Pembangunan

Infrastrktur SPAM di

Kawasan Strategis

Disperkim Inspektorat

Bappeda

BPKD

Disperkim

Kab/Kota

Pembangunan

Infrastruktur Sanitasi

di Kawasan

Disperkim Inspektorat

Bappeda

Page 142: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 130

Strategis √ √ √ √ √

Disperkim

Kab/Kota

Pembangunan

Infrastruktur

Persampahan

Regional

Disperkim Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Disperkim

Kab/Kota

Program

Penataan

Bangunan dan

Lingkungan

Pengelolaan

Gedung

Strategis Provinsi

Disperkim Inspektorat

BPKD

Bappeda

Disperkim

Kab/Kota

Penyelenggaraan

bangunan dan

lingkungan

dikawasan strategis

Provinsi

Disperkim Inspektorat

DP3AKKB

Bappeda

Disperkim

Kab/Kota

Page 143: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 131

BAB V

PENUTUP

Rencana Aksi Daerah Pengarustamaan Gender (RAD PUG) ini

disusun sebagai salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi

Banten dalam mendukung pelaksanaan pengarustamaan gender

sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender di Daerah, sekaligus menjalankan Misi ke-3

RPJMD yaitu meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan

pendidikan berkualitas, salah-satu sasaran yang ingin dicapainya ialah

memperkuat kelembagaan PUG (Pengarusutamaan Gender) dan

PUHA yang berkualitas. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

dalam misi ke-3 tersebut, strategi yang dilakukan ialah dengan cara

meningkatkan pengarusutaaman gender pada semua sektor dan

meningkatkan peran masyarakat dalam penurunan angka kekerasan

terhadap perempuan dan anak.

RAD PUG Provinsi Banten ini dapat memberikan arahan bagi

seluruh stakeholders untuk melaksanakan strategi pengarusutamaan

gender dalam mencapai kesetaraan dan keadilan gender, sehingga

lebih fokus, efektif, sistematik, terukur dan berkesinambungan. Namun

demikian upaya integrasi perspektif gender dalam segala aspek

pembangunan tidaklah mudah. Tantangan dalam mempercepat

peningkatan kesetaraan gender dan peranan perempuan dalam

pembangunan adalah meningkatkan pemahaman, komitmen, dan

Page 144: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 132

kemampuan para pengambil kebijakan dan pelaku pembangunan

akan pentingnya pengintegrasian, penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender termasuk perencanaan dan penganggaran

yang responsif gender. Tanpa dukungan yang kuat dari para

pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan, mustahil RAD ini

dapat dijalankan dengan maksimal.

Akhirnya dengan disusunnya Rencana Aksi Daerah (RAD)

pelaksanaan PUG di Provinsi Banten ini, diharapkan dapat menjadi

panduan bagi semua stakeholder maupun pihak terkait dalam

pengimplementasian Pengarusutamaan Gender di Provinsi Banten,

sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja

pada periode berikutnya.

Page 145: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 133

REFERENSI

Banten Dalam Angka, BPS Provinsi Banten, (Serang: BPS Provinsi Banten,

2017)

Banten Dalam Angka, BPS Provinsi Banten, (Serang: BPS Provinsi Banten,

2016)

Deklarasi PBB tentang anti kekerasan terhadap perempuan pasal 1,

1983

Departemen Informasi Publik PBB, 1986

Julie Ballington, et.all, Women in Parliament: Beyond Numbers, (Sweden:

International IDEA, 2005)

Pedoman Umum, P2KP, 2014

Profil PUG Provisi Banten 2016, (Jakarta: KPP-PA, 2016)

Ranis, G, Stewart, F. and Ramirez, A. “Economic Growth and Human

Development”, Journal, (World Development, 2000, vol. 28)

RPJMD Banten 2018-2022

Syaiful Saanin, Aspek-Aspek Fisik / Medis Serta Peran Pusat Krisis Dan

Trauma Dalam Penanganan Korban Tindak Kekerasan,

(Padang: IRD RS M. Djamil Padang, 2015)

United Nations, 25 September 2015

Website

“Anugerah Parahita Ekapraya 2016, Bukti Kuat Kementerian/Lembaga

Pemerintah Peduli Perempuan dan Anak”, Okezone, Rabu 21

Desember 2016 22:56 WIB,

https://news.okezone.com/read/2016/12/21/542/1572702/anug

erah-parahita-ekapraya-2016-bukti-kuat-kementerian-lembaga

-pemerintah-peduli-perempuan-dan-anak

“Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Banten Tinggi”,

Sindo News, Kamis, 12 Oktober 2017 - 16:20 WIB

https://daerah.sindonews.com/read/1247756/174/kasus-kekera

san-terhadap-perempuan-dan-anak-di-banten-tinggi-15077999

97

“Pemprov Kembali Raih Anugerah Parahita Ekapraya”, Radar Banten,

Selasa, 1 November 2016 11:33,

https://www.radarbanten.co.id/pemprov-kembali-raih-anuger

ah-parahita-ekapraya/

Page 146: RENCANA AKSI DAERAH PELAKSANAAN … DP3AKKB/RAD PUG... · Tabel 2.3 Angka Partispasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Raudatul ... tersebut

RAD PUG PROVINSI BANTEN 134