pengaruh pendidikan kesehatan kebutuhan … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan...

18
1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN NUTRISI TERHADAP PENGETAHUAN NUTRISI PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST OPERASI APENDISITIS DI RSUD KOTA SURAKARTA Alfonsus Roga 1) , Meri Oktariani 2) , Aria Nurahman Hendra Kusuma 3) 1) Mahasiswa Program Studi Sarjana KeperawatanSTikes Kusuma Husada Surakarta 2) 3) Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STikes Kusuma Husada Surakarta Abstrak Penyebabterjadinyaapendisitisyaituobstruksiapendisolehfeses, penurunanmengkonsumsimakananberseratpadadiitharian, terpuntirnyaapendisataupembuluhdarahnya. Angkakejadianapendisitis di duniamencapai 321 jutakasussetiaptahun. Sedangkan diIndonesia menurut data statistikapendisitismenyerang 10 jutapenduduksetiaptahunsedangkandinaskesehatanJawa Tengah menyebutkanjumlahkasusapendisitissebanyak 5.980 penderita, dan 177 penderitadiantaranyamenyebabkankematian. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruhpendidikankesehatankebutuh annutrisiterhadappengetahuan tentang penyembuhanlukapadapasien post operasiapendisitis di RSUD Kota Surakarta. Jenispenelitianadalahkuantitatifpraeksperimentaldenganrancanganprapost testdalamsatukelompok. Sampelpenelitianiniadalahpasien post operasiapendisitis yang dirawat di RSUD Kota Surakarta. Teknikpengambilansampelmenggunakan Accidental Samplingsebanyak 21 orang. HasilpenelitianmenunjukanbahwamayoritasrespondenberusiaDewasaawal (57,1 %) denganjeniskelaminterbanyaklaki-laki (66,7 %), dengantingkatpendidikanSMA (42,9 %) danlamanyaharirawat dua sampai empat hari (100 %). Ada pengaruhpendidikankesehatantentangkebutuhannutrisiterhadappengetahuan tentang penyembuhanlukapadapasien post operasiapendisitis di RSUD Kota Surakarta ( P value ( 0,001 < 0,05). Rumahsakit (petugasgizi) hendaknyamemberikanpendidikankesehatankepadamasyarakatbaikmelaluikonseli ngtentangpentingnya status nutrisiuntuk proses penyembuhanluka. Kata kunci : Kebutuhan nutrisi, penyembuhanluka, apendisitisdanpendidikankesehatan Daftarpustaka : 42 (2005-2015)

Upload: vuongnhan

Post on 06-May-2018

240 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

1

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN NUTRISI TERHADAP

PENGETAHUAN NUTRISI PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN POST

OPERASI APENDISITIS DI RSUD KOTA SURAKARTA

Alfonsus Roga1), Meri Oktariani

2), Aria Nurahman Hendra Kusuma

3)

1) Mahasiswa Program Studi Sarjana KeperawatanSTikes Kusuma Husada Surakarta

2) 3) Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STikes Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Penyebabterjadinyaapendisitisyaituobstruksiapendisolehfeses,

penurunanmengkonsumsimakananberseratpadadiitharian,

terpuntirnyaapendisataupembuluhdarahnya. Angkakejadianapendisitis di

duniamencapai 321 jutakasussetiaptahun. Sedangkan diIndonesia menurut data

statistikapendisitismenyerang 10

jutapenduduksetiaptahunsedangkandinaskesehatanJawa Tengah

menyebutkanjumlahkasusapendisitissebanyak 5.980 penderita, dan 177

penderitadiantaranyamenyebabkankematian.

Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruhpendidikankesehatankebutuh

annutrisiterhadappengetahuan tentang penyembuhanlukapadapasien post

operasiapendisitis di RSUD Kota Surakarta.

Jenispenelitianadalahkuantitatifpraeksperimentaldenganrancanganprapost

testdalamsatukelompok. Sampelpenelitianiniadalahpasien post operasiapendisitis

yang dirawat di RSUD Kota Surakarta. Teknikpengambilansampelmenggunakan

Accidental Samplingsebanyak 21 orang.

HasilpenelitianmenunjukanbahwamayoritasrespondenberusiaDewasaawal

(57,1 %) denganjeniskelaminterbanyaklaki-laki (66,7 %),

dengantingkatpendidikanSMA (42,9 %) danlamanyaharirawat dua sampai empat

hari (100 %). Ada

pengaruhpendidikankesehatantentangkebutuhannutrisiterhadappengetahuan

tentang penyembuhanlukapadapasien post operasiapendisitis di RSUD Kota

Surakarta ( P value ( 0,001 < 0,05).

Rumahsakit (petugasgizi)

hendaknyamemberikanpendidikankesehatankepadamasyarakatbaikmelaluikonseli

ngtentangpentingnya status nutrisiuntuk proses penyembuhanluka.

Kata kunci : Kebutuhan nutrisi, penyembuhanluka,

apendisitisdanpendidikankesehatan

Daftarpustaka : 42 (2005-2015)

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

2

NURSING GRADUATE STUDIES PROGRAM

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA 2017

Alfonsus Roga

Influence of Health Education About Nutritional Requirements toward Knowledge

About Wound Healing in Patients Post Appendicitis Surgery at Hospital

Surakarta

Abstract

The cause of appendicitis is obstruction appendix by feces, decreased fiber foods

in the daily diet, twisting appendix or blood vessels. The incidence of appendicitis

in the world reached 321 million cases each year. While in Indonesia, according

to the statistical data of appendicitis attack 10 million people every year,

additionally Central Java health office said the number of cases of appendicitis as

many as 5,980 patients, and 177 patients of which resulted in death. The purpose

of this study is to determine the effect of health education on the knowledge of the

nutritional requirements of wound healing in patients post surgery appendicitis in

Surakarta City Hospital.

Kind of research is quantitative praeksperimental with prapost draft test in

one group. Samples were patients post surgery appendicitis whom treated in

Surakarta City Hospital. The sampling technique that using in this research is

Accidental Sampling as many as 21 people.

The results showed that the majority of respondents were early adults (57.1%)

with the largest gender was male (66.7%), also the level of high school education

(42.9%) and duration of hospitalization days is two until four days (100% ). There

is influence of health education about the nutritional necessarytoward knowledge

of wound healing in patients post surgery appendicitis in hospitals Surakarta (P

value (0.001 <0.05).

Hospital (nutrition officer) should provide health education to the community

through counseling about the importance of nutritional status to the wound

healing process.

Keywords: Nutritional needs, healing wounds, appendicitis and health education

Bibliography: 42 (2005-2015)

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

3

PENDAHULUAN

Apendisitis adalah kasus gawat

bedah abdomen atau inflamasi di

apendis, yang dikenal dengan

apendisitis, setelah obstruksi apendis

oleh feses, atau terpuntirnya apendis

atau pembuluh darahnya. Inflamasi

menyebabkan apendik membengkak dan

nyeri yang dapat menimbulkan ganggren

karena suplai darah terganggu. Apendis

juga dapat pecah, biasanya terjadi antara

36-48 jam setelah awitan gejalanya.

Penyakit ini dapat terjadi pada dewasa

dan remaja muda, yaitu pada umur 10-

30 tahun, dan insiden tertinggi pada

kelompok umur 20-30 tahun (Elizabeth,

2009)

Angka kejadian apendisitis

di dunia mencapai 321 juta kasus tiap

tahun. Apendisitis terjadi pada lebih dari

250.000 juta orang di Amerika Serikat.

Apendisitis dapat terjadi pada orang dari

segala usia, tetapi paling sering pada

masa anak usia lanjut sampai masa

dewasa muda. Statistik di Amerika

mencatat setiap tahun terdapat 20-35

juta kasus apendisitis 7% penduduk di

Amerika menjalani appendiktomi

(pembedahan untuk mengangkat

apendik) dengan insiden 1,1/1000

penduduk pertahun, sedangkan di

negara-negara barat sekitar 16%.

(Longo, 2002)

Insiden apendis di negara maju

lebih tinggi daripada di negara

berkembang. Namun pada akhir-akhir

ini kejadiaannya menurut secara

bermakna. Hal ini diduga disebabkan

oleh meningkatnya penggunaan

makanan berserat pada diit harian (Paul,

2002). Statistik menunjukan bahwa

setiap tahun apendisitis menyerang 10

juta penduduk indonesia. Menurut

(Lubis, 2008), saat morbiditas angka

apendisitis di Indonesia mencapai

95/1000 penduduk dan angka ini

merupakan angka tertinggi di negara-

negara Assosiation South East Asia

Nation (ASEAN). Depertemen

kesehatan menganggap apendisitis

merupakan isu prioritas kesehatan

ditingkat lokal dan nasional kerena

mempunyai dampak besar pada

kesehatan masyarakat (Depkes RI,

2008). Dinkes Jawa Tengah

menyebutkan pada tahun 2009 jumlah

kasus apendisitis sebanyak 5.980

penderita, dan 177 penderita diantaranya

menyebabkan kematian. Sedangkan

untuk data angka kejadian apendisitis

yang berkunjung ke Rumah Sakit Umum

Kota Surakarta selama tahun 2015 dari

Januari sampai Desember sebanyak 258

orang, dan untuk data kunjungan 3 bulan

terakhir yaitu dari Januari 2016 sampai

Maret 2016 sebanyak 21 orang yang di

diagnosa dengan apendisitis.

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

4

Diagnosa apendisitis ditegakan,

maka akan segera dilakukan tindakan

appendiktomi karena dapat menurunkan

resiko perforasi atau pecahnya usus

buntu yang dampaknya isi dari apendis

yang pecah tersebut akan keluar menuju

rongga perinium yang dapat

menyebabkan peritonitis atau abses

(Ardian, 2013). Menurut peneliti segera

dilakukan appendiktomi supaya tidak

terjadi komplikasi yang lebih luas,

seperti perforasi, dan juga lebih mudah

dalam penanganan saat pembedahan

dibandingkan sudah ada komplikasi

seperti perforasi ataupun sepsis, serta

proses persiapan pembedahan harus

dilakukan dengan sebaik-baiknya

mengingat penyulit infeksi pada luka.

Luka diartikan sebagai terputusnya

kontinuitas jaringan (Sudjatmiko, 2009).

Adapun klasifikasi luka berdasarkan

integritas kulit menurut (Aminuddin,

2009) yaitu luka terbuka dimana luka

yang melibatkan kulit dan membran

mukosa dan luka tertutup yaitu luka

yang terjadi kerusakan pada integritas

kulit tapi terdapat kerusakan jaringan

lunak, kalau berdasarkan sifat luka yaitu

luka akut dan luka kronik. Luka akut

yaitu luka yang dapat dikategorikan

sebagai luka pembedahan, seperti luka

eksisi, insisi, dan luka bukan

pembedahan seperti luka bakar, dan luka

kronik yaitu luka yang gagal melewati

proses perbaikan untuk mengembalikan

integritas fugsi dan anatomi sesuai

dengan tahap penyembuhan luka.

Penyembuhan luka merupakan

suatu proses yang kompleks karena

proses penyembuhan luka adalah

kegiatan bio-seluler, atau bio-kimia yang

berkesinambungan (Suryadi, 2006).

Adapun fase-fase penyembuhan luka

yaitu fase inflamasi dimana fase ini

berlangsung pada awal kejadian luka

hingga hari ke 3 atau ke lima, pada fase

inflamasi ini tubuh akan memberikan

pertahanan atau perlindungan terhadap

benda asing yang masuk kedalam tubuh.

Respon ini diawali dengan semakin

banyak aliran darah kesekitar luka yang

ditandai dengan bengkak, kemerahan,

hangat / demam, nyeri, dan penurunan

fungsi tubuh. Fase proliferasi dimana

pada fase ini destruksi sel makrofag

membunuh bakteri jahat, fase ini terjadi

mulai hari ke 2 sampai hari ke 24. Pada

fase ini juga dikenal dengan proses

granulasi, yaitu tumbuhnya sel-sel yang

baru, sehingga tepi luka menyatu,

penampilan klinis pada fase ini antara

lain dasar luka merah cerah, adanya kulit

baru berwarna merah muda. Fase

maturasi yaitu fase dimana terjadi

peningkatan atau pembentukan

produksi maupun penyerapan kolagen,

selain pembentukan kolagen terjadi juga

pemecahan kolagen oleh enzim

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

5

kolagenase, tujuan dari fase ini yaitu

menyempurnakan terbentuknya jaringan

baru menjadi jaringan penyembuhan

kuat dan bermutu (Arisanty, 2014). Agar

penyembuhan luka sesuai dengan fase-

fasenya maka asupan nutrisi untuk

penyembuhan luka juga sangat penting

Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

2009), proses penyembuhan luka juga

dipengaruhi oleh asupan nutrisi seperti

protein, vitamin C , vitamin A, vitamin

E dan asam lemak esensial, vitamin A

berperan dalam pembentukan epitel dan

sistem imunitas serta meningkatkan

jumlah makrofag dilokasi luka,

sementara vitamin E merupakan

antioksidan lipopilik utama dan berperan

dalam pemeliharaan membran sel,

menghambat terjadinya peradangan dan

pembentukan kolagen yang berlebihan.

Status nutrisi adalah keseluruhan dari

berbagai proses dalam tubuh makluk

hidup untuk menerima bahan-bahan dari

lingkungan hidupnya dan mengunakan

bahan-bahan tersebut agar menghasilkan

pelbagai aktivitas penting dalam

tubuhnya sendiri. Bahan-bahan tersebut

dikenal dengan istilah nutrien atau status

gizi (Sunita, 2010).

Nutrisi yang penting untuk

apendisitis seperti karbohidrat, protein

dan vitamin. Karbohidrat sangat penting

karena salah satu fungsinya untuk

memberi volume pada isi usus dan

melancarkan gerak peristaltik usus

sehingga memudahkan pembuangan

feces serta membantu mencegah bakteri

penyebab terjadinya infeksi pada bagian

apendik (Stephen, 2012). Menurut

peneliti pada pasien apendisitis sangat

penting asupan nutrisi karena pada

penderita apendiksitis terjadi peradangan

atau infeksi umbai cacing, selain

antibiotik untuk proses penyembuhan

nutrisi juga sangat penting untuk daya

tahan tubuh serta nutrisi yang adekuat

dapat meminimalisir terjadinya

komplikasi pada saat post operasi.

Nutrisi yang baik akan mendukung

penyembuhan luka, penundaan

kekurangan nutrisi menghambat

penyembuhan luka, dukungan nutrisi

merupakan dasar untuk perawatan

pasien dengan penyembuhan luka.

Sebelum kita meneliti pentingnya

penelitian nutrisi, kita harus melihat

pada nutrisi yang memiliki peran

penting dalam proses penyembuhan luka

antara lain protein, karbohidrat, lemak,

vitamin, dan mineral (Sunita, 2010).

Berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang dilakukan

menggunakan metode penyebaran

kuesioner dan wawancara kepada pasien

post appendicitis serta petugas gizi dan

perawat ruang rawat inap dewasa RSUD

Kota Surakarta, didapatkan pada 3

pasien post appendicitis, sebanyak 1

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

6

pasien sudah memahami bahwa status

nutrisi itu sangat berperan penting dalam

proses penyembuhan luka, sedangkan 2

pasien belum memahami bahwa status

nutrisi itu adalah salah satu faktor

pendukung dalam proses penyembuhan

luka selain faktor mobilisasi, serta hasil

wawancara dengan petugas gizi dan

perawat ruang rawat inap dewasa, untuk

pendidikan kesehatan status nutrisi

khusus untuk penyembuhan luka biasa

diberikan tetapi pada saat setelah selesai

operasi sedangkan sebelum operasi tidak

dilakukan pendidikan kesehatan tentang

pentingnya nutrisi untuk penyembuhan

luka, serta diet nutrisi dilayani pada hari

kedua setelah proses pembedahan, yaitu

diet saring atau diet lunak sesuai

instruksi dokter dengan tinggi protein

dan tinggi kalori, untuk kalori dalam

sehari 2500 kkal sedangkan protein 0,8

gram / kg berat badan pasien. Maka

berdasarkan uraian masalah diatas

peneliti merasa penting dan tertarik

untuk meneliti tentang, Pengaruh

Pendidikan Kesehatan kebutuhan Nutrisi

Terhadap Pengetahuan nutrisi untuk

Penyembuhan Luka Pada Pasien Post

Operasi Apenditis Di RSUD Kota

Surakarta.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah

kuantitatif pra experimental dengan

rancangan pra-post test dalam satu

kelompok (One-group pra-post test

design) Penelitian ini dilakukan di

Ruang Rawat Inap RSUD Kota

Surakarta pada tanggal 04 november

2016 sampai dengan 19 januari 2017.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah

21 sampel. Teknik pengambilan sampel

menggunakan accidental sampling.

Instrumen pengumpulan data

menggunakan kuesioner mengenai

pengetahuan nutrisi penyembuhan luka

.Cara analisis data yaitu univariat untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian

dengan menggunakan distribusi

frekuensi dan analisis bivariat untuk

mengetahui hubungan keterkaitan dua

variabel dengan menggunakan uji

Wilcoxon.

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Univariat

a. Karakteristik responden

Tabel 1Karakteristik responden

berdasarkan umur pasien

post operasi apendisitis di

RSUD Kota Surakarta

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat

diketahui mayoritas responden berumur

dewasa awalsebanyak 12 responden

(57,1%). Penelitian ini sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Widysari

(2013) dimana usia 20-35 tahun

mempunyai kematangan dalam pola

pikir, semakin bijaksana, dan semakin

banyak informasi yang didapat. Faktor

yang mempengaruhi pengetahuan adalah

umur, pada penelitian ini mayoritas

responden pada umur 20-35 tahun,

sehingga pada teori yang dikemukakan

oleh Notoatmodjo (2007), yang

menyatakan bahwa umur 20-35 tahun

merupakan umur yang cukup matang

untuk menyikapi aspek kehidupan.

Umur yang matang sangat berpengaruh

positif terhadap pencapaian pengetahuan

seseorang, umur sangat mempengaruhi

daya tangkap dan pola pikir seseorang

terhadap informasi yang diberikan.

Semakin bertambah umur maka daya

tangkap dan pola pikir seseorang

semakin berkembang, dimana saat

peneliti melakukan edukasi tentang

pentingnya kebutuhan nutrisi untuk

mendukung proses penyembuhan luka,

setelah ada proses tanya jawab dimana

umur dewasa awal lebih cepat mengerti

dan bisa menjawab pertanyaan yang

ditanyakan oleh peneliti.Umur yang

produktif dimana seseorang telah

mencapai kematangan intelektual dan

psikomotoriknya. Kemampuan

intelektual berfungsi dalam menganalisa

suatu informasi kesehatan yang diterima

(Astuti, 2012).

Peneliti berpendapat bahwa responden

yang sebagian besar umur dewasa awal,

mempunyai kemampuan untuk

memberikan penilaian secara objektif

terhadap pengalaman tentang status

nutrisi terhadap pengetahuan

penyembuhan luka.

Tabel 2 Karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin

pasien post operasi apendisitis

di RSUD Kota Surakarta Jenis Kelamin Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

Perempuan 7 33,3

Laki-laki 14 66,7

Umur Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

Remaja

akhir 3

14,3

Dewasa

Awal 12

57,1

Dewasa

Akhir 6

28,6

Total 21 100,0

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

8

Total 21 100,0

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat

diketahui mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 14 responden

(66,7%).

Hasil ini tidak sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Putri

(2014) yang dilakukan terhadap 17

orang pasien yang dirawat di ruang

rawat inap bedah pada rumah sakit di

kota surabaya. Putri (2014) mendapat

jumlah responden perampuan lebih

banyak daripada laki-laki. Berdasarkan

teori bahwa penyakit apendisitis

menyerang semua baik yang berjenis

kelamin laki-laki maupun perampuan

tetapi yang lebih sering pada jenis

kelamin laki-laki diatas umur 20-30

tahun (Mansjoer 2000).

Penyebab penyakit usus buntu

adalah jarang mengkonsumsi makanan

yang mengandung serat, jenis makanan

yang mengandung serat adalah seperti

buah mangga. Makan berserat juga

memiliki fungsi untuk mengatasi susah

BAB atau melancarkan pencernaan,

jenis penyebab inilah yang bisa memicu

terjadinya apendisitis. Oleh sebab itu

harus bisa menjaga pola makan dan

makan makanan yang benar (Deden,

2010)

Peneliti berpendapat bahwa kasus

apendisitis menyerang semua jenis

kelamin,baik perampuan maupun laki-

laki,pada penelitian ini untuk

mayoritas apendisitis pada laki-laki

karena menurut peneliti laki-laki

jarang mengkonsumsi makanan yang

berserat, karena pada saat penelitian

melakukan penelitian dan pada saat

melakukan observasi pola makan

responden laki-laki tidak

menghabiskan sayur ataupun buah

yang sudah disiapkan oleh petugas

gizi.

Tabel 3 Karakteristik responden

berdasarkan tingkat

pendidikan pasien post

operasi apendisitis di

RSUD Kota Surakarta

Pendidikan Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

SD 3 14,3

SMP 4 19,0

SMA 9 42,9

PT 5 23,8

Total 21 100,0

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat

diketahui mayoritas responden

berpendidikan SMA sebanyak 9

responden (42,9%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

mayoritas responden mempunyai tingkat

pendidikan SMA yaitu sebanyak 9 orang

(42,9%). Berdasarkan penelitian Suryati

(2014) mendapat hasil penelitian yang

sama dengan penelitian ini dimana

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

9

tingkat pendidikan responden sebagian

besar adalah berpendidikan SMA. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan dapat membantu

responden dalam memahami informasi-

informasi yang disampaikan peneliti

selama pelaksanaan pendidikan

kesehatan. Hal ini menyebabkan tingkat

pendidikan responden tentang

pengetahuan penyembuhan luka

sebelum pendidikan kesehatan sebagian

besar adalah cukup, tetapi setelah

pendidikan kesehatan maka tingkat

pendidikan responden adalah baik.

Karakteristik tingkat pendidikan

responden menunjukkan sebagian besar

responden mempunyai pendidikan

SMA. Tingkat pendidikan tersebut

menunjukkan bahwa responden telah

memiliki tingkat pendidikan menengah.

Tingkat pendidikan berhubungan dengan

tingkat kemampuan responden

memahami informasi tentang kesehatan

yang diterima. Semakin baik tingkat

pendidikan seseorang, maka

kemampuan memahami informasi

kesehatan semakin baik (Astuti, 2012).

Distribusi frekuensi tingkat pendidikan

responden menunjukkan distribusi

tertinggi adalah SMA. Tingkat

pendidikan tersebut membantu

responden dalam memahami informasi-

informasi yang disampaikan peneliti

selama pelaksanaan pendidikan

kesehatan. Hal ini menyebabkan tingkat

pendidikan responden tentang status

nutrisi adalah baik.

Menurut (Nikita, 2012), tingkat

pendidikan seseorang sangat

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Semakin tinggi tingkat pengetahuan

seseorang, semakin tinggi tingkat

pencegahan berbagai jenis penyakit

maupun kelainan-kelainan yang dapat

mengakibatkan operasi, serta semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang

maka akan semakin tinggi kemampuan

seseorang untuk menyerap informasi

dan mengimplementasikan kedalam

perilaku dan gaya hidup sehari-hari.

Menurut Nursalam (2011) bahwa latar

belakang pendidikan seseorang akan

mempengaruhi kemampuan berpikir

seseorang, dengan pendidikan seseorang

akan dapat meningkatkan kematangan

intelektual sehingga dapat membuat

keputusan dalam bertindak dan

memberikan penilaian tertentu.

Peneliti berpendapat bahwa makin

tinggi tingkat pendidikan maka akan

semakin mudah menerima informasi,

sehingga semakin banyak pengetahuan

yang diterimanya, tetapi sebaliknya

semakin rendah tingkat pendidikan akan

menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap informasi.

Tabel 4 Karakteristik responden

berdasarkan lama hari

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

10

rawat pasien post operasi

apendisitis di RSUD Kota

Surakarta Lama hari

rawat

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

2-4 Hari 21 100,0

Total 21 100,0

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat

diketahui mayoritas lama hari rawat

responden 2-4 hari sebanyak 21

responden (100,0%).

Berdasarkan hasil penelitian

Syamsiatun dkk (2003) tentang

hubungan status gizi awal dengan lama

rawat dan status pulang pasien yang

dilakukan di Rumah Sakit Sardjito,

dimana lamanya hari rawat rata-rata 4-5

hari, ada perbedaan dengan lamanya hari

rawat pada penelitian ini yaitu lamanya

hari rawat pada penelitiaan ini rata-rata

2-4 hari. Lama hari rawat adalah

lamanya seseorang dirawat dirumah

sakit sejak awal masuk sampai keluar

dari rumah sakit. Lama hari rawat

merupakan indikator efisiensi

pengelolaan rumah sakit.

Menurut Suryadi (2006) cepat atau

lamanya hari rawat seseorang pasien

tergantung pada kelas perawatan dan

jenis penyakit. Lamanya hari rawat juga

dapat dipengaruhi oleh nutrisi, usia,

mobilitas, vaskularisasi, status

imunologi, kadar gula darah, dan

anemia. Peneliti berpendapat bahwa

lamanya hari rawat seorang pasien itu

berbeda-beda tergantung dari jenis

penyakit yang dialami seperti lama hari

rawat untuk pasien akut akan lebih cepat

dibandingkan dengan lama hari rawat

pada pasien kronis,apabila pasien

dirawat lama maka perawat tidak hanya

melakukan edukasi saja tapi harus

mendemontrasikan apa yang sudah

diedukasikan oleh perawat

Tabel 5 Karakteristik responden

berdasarkan pengetahuan

tentang kebutuhan nutrisi

untuk penyembuhan luka

sebelum diberikan

pendidikan kesehatan

pada pasien post operasi

apendisitis di RSUD Kota

Surakarta

Pengetahuan

kebutuhan

nutrisi

(pretest)

Frekuensi

(f)

Persentase

(%)

Baik 4 19,0

Cukup 14 66,7

Kurang 3 14,3

Total 21 100,0

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat

diketahui mayoritas pengetahuan

tentang kebutuhan nutrisi untuk

penyembuhan luka sebelum diberikan

pendidikan kesehatan yaitu cukup

sebanyak 14 responden (66,7%).

Penelitian ini sama dengan penelitian

yang dilakukan oleh Widodo (2016)

dimana pengetahuan ibu dalam

perawatan luka post sectio cesarea

sebelum diberikan pendidikan kesehatan

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

11

mayoritas pengetahuan cukup.

Cukupnya pengetahuan pasien post

operasi apendisitis tentang nutrisi untuk

penyembuhan luka dikarenakan

cukupnya informasi tentang status

nutrisi untuk penyembuhan luka yang di

dapat oleh responden seperti melalui

media masa seperti majalah, koran,

radio, TV, dan internet. Hal ini sesuai

dengan teori yang mengatakan bahwa

melalui berbagai media masa baik cetak

maupun elektronik sebagai alat

informasi yang diterima oleh

masyarakat, sehingga masyarakat yang

lebih banyak mendapatkan informasi

dari media masa seperti televisi, radio,

majalah, dan koran akan memperoleh

informasi dan pengetahuan yang lebih

banyak dari pada yang tidak pernah

terpapar media sama sekali

(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan

sangat erat hubungannya dengan

pendidikan. Pendidikan berarti

bimbingan yang diberikan seseorang

kepada orang lain untuk mencapai

tujuan tertentu. Pada umumnya makin

tinggi pendidikan seseorang makin

muda pula dalam menerima informasi.

Faktor lain juga yang

mempengaruhi cukupnya pengetahuan

responden tentang status nutrisi untuk

penyembuhan luka yaitu karena

pengalaman pribadi maupun orang lain

tentang nutrisi itu sendiri, hal ini sesuai

dengan teori yang mengatakan bahwa

pengelaman pribadi pula juga dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang pernah

diperoleh dalam memecahnya

permasalahan yang dihadapi dimasa lalu

(Wawan dan Dewi, 2011).

Peneliti berpendapat bahwa pengetahuan

pasien post operasi apendisitis sudah

cukup karena pasien post apendisitis

sudah pernah mendapatkan informasi

tentang status nutrisi untuk

penyembuhan luka dari berbagai sumber

seperti majalah, koran, TV, radio serta

internet.

Tabel 6 Karakteristik responden

berdasarkan pengetahuan

tentang kebutuhan nutrisi

untuk penyembuhan luka

sesudah diberikan

pendidikan kesehatan pada

pasien post operasi

apendisitis di RSUD Kota

Surakarta Pengetahuan

kebutuhan

nutrisi

(posttest)

Frekuensi

(f)

Persen

tase

(%)

Baik 15 71,4

Cukup 6 28,6

Total 21 100,0

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat

diketahui mayoritas pengetahuan

tentang kebutuhan nutrisi untuk

penyembuhan luka sesudah diberikan

pendidikan kesehatan yaitu baik

sebanyak 15 responden (71,4%).

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

12

Hasil analisis diatas menunjukkan

adanya pengaruh dari pendidikan

kesehatan yang dapat meningkatkan

pengetahuan pasien post operasi

apendisitis tentang status nutrisi untuk

penyembuhan luka. Penelitian ini sama

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ripka dkk (2014)

yang dilakukan terhadap 35 responden

disalah satu Rumah sakit di kota

Minahasa, dimana diperoleh hasil

pengetahuan sesudah diberikan

pendidikan kesehatan sebagian besar

berada pada kategori baik berjumlah 28

orang (80%). Hal ini sesuai dengan teori

yang menyebutkan bahwa pengetahuan

merupakan hasil tahu dari seseorang

yang melakukan pengindraan terhadap

suatu objek tertentu. Pengindraan

terhadap suatu objek terjadi melalui

panca indra manusia yaitu indra

pengelihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba (Notoatmodjo,

2007).Dimana menurut Mardela, dkk

(2012), pendekatan edukasi merupakan

pendekatan yang paling cocok

terhadap upaya pemecahan masalah

kesehatan masyarakat melalui faktor

perilaku dibandingkan dengan

pendekatan tekanan. Hal ini dikarenakan

perubahan atau tindakan pemeliharaan

kesehatan yang dihasilkan oleh edukasi

didasarkan kepada pengetahuan dan

kesadarannya melalui proses

pembelajaran sehingga perilaku tersebut

diharapkan akan berlangsung lama dan

menetap karena didasari oleh kesadaran.

Peneliti berpendapat bahwa tingkat

pengetahuan seseorang akan bertambah

bila sudah mendapatkan pendidikan dan

informasi kesehatan tentang status

nutrisi yang mendukung untuk proses

penyembuhan luka.

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang

dilakukan untuk mengetahui keterkaitan

dua variabel untuk mengetahui

hubungan caring perawat dalam

anamnese dengan kepuasan pasien.

Tabel 7Pengaruh pendidikan

kesehatan kebutuhan

nutrisi terhadap

pengetahuan nutrisi

penyembuhan luka post

operasi apendisitis di

ruang rawat inap dewasa

RSUD Kota Surakarta Variabel Perlakuan Mean t P

value

Pengetahu

an tentang

kebutuhan

nutrisi

Pretest

Postest

2,05

2,71

-

3,276

0,001

Hasil penelitian menunjukan rata-rata

pretest pengetahuan tentang kebutuhan

nutrisi penyembuhan luka post operasi

apendisitis (2,05) sedangkan rata-rata

postest (2,71). Hasil uji statistik dengan

wilcoxon diperoleh nilai p value 0,001 <

0,005 sehingga ada pengaruh pendidikan

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

13

kesehatan kebutuhan nutrisi terhadap

pengetahuan nutrisi penyembuhan luka

post operasi apendisitis.

Ada perubahan yang positif

terhadap pengetahuan pada pasien post

operasi apendisitis yang telah diberikan

pendidikan kesehatan, hal ini

mengindikasikan bahwa tujuan

pendidikan kesehatan telah berhasil,

karena dapat mengubah pemikiran yang

sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Hal

ini sejalan dengan yang dikemukakan

Depkes RI (2012) menyatakan bahwa

pendidikan kesehatan adalah suatu

proses pemberian bantuan dari petugas

konseling, melalui pertemuan tatap

muka dimana petugas konseling

menyampaikan informasi yang tidak

memihak serta memberikan dukungan

emosi, agar klien mampu mengenali

keadaan dirinya dan masalah yang

dihadapinya, sehingga dapat membuat

keputusan yang tepat dan mantap bagi

diri sendiri.

Didukung oleh penelitian lain

yang melakukan penelitian tentang

pengaruh pendidikan kesehatan status

nutrisi terhadap pengetahuan perawatan

luka yaitu adalah (Yunita, 2014) bahwa

ada pengaruh pendidikan kesehatan

dengan pengetahuan perawatan luka.

Hasil penelitian lain juga yang

melakukan penelitian tentang pengaruh

pemberian suplemen zeng dan vitamin C

terhadap kecepatan penyembuhan luka

pasca bedah (Rusjianto, 2009) dengan

hasil penelitiannya bahwa terdapat

pengaruh pemberian kombinasi vitamin

C dan Zeng (Zn) selama 7 (tujuh) hari

dapat mempercepat penyembuhan luka.

Dari hasil yang diperoleh diatas

dapat disimpulkan bahwa terdapat

peningkatan pengetahuan dilihat dari

sebelum dan sesudah diberikan

pendidikan kesehatan. Hal ini bisa

terjadi dikarenakan pada saat pemberian

pendidikan kesehatan terdapat

perpindahan informasi dari pemberi

informasi kepada responden melalui

penyuluhan. Hal ini sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Notoatmodjo,

(2010), bahwa pendidikan kesehatan

dalam jangka waktu pendek dapat

menghasilkan perubahan dan

peningkatan pengetahuan individu,

kelompok dan masyarakat. Notoatmojo

(2007) mengemukakan bahwa

pengetahuan adalah merupakan hasil

dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu

objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pasca indra manusia yakni

pengelihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia didapat melalui

pengelihatan dan pendengaran.

Hal yang sama juga diungkapkan

oleh Muninja (2010) bahwa tujuan

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

14

pendidikan kesehatan adalah mengubah

perilaku masyarakat kearah perilaku

sehat sehingga tercapai derajat

kesehatan masyarakat yang optimal,

untuk mewujudkan perubahan perilaku

yang diharapkan setelah menerima

penyuluhan tidak dapat terjadi sekaligus.

Pencapaian target penyuluhan kesehatan

dibagi menjadi tujuan jangka pendek

yaitu tercapainya perubahan

pengetahuan, tujuan jangka menengah

hasil yang diharapkan adalah adanya

peningkatan pengertian, sikap, dan

ketrampilan yang akan mengubah

perilaku sehat, dan tujuan jangka

panjang adalah dapat menjalankan

perilaku sehat dalam kehidupan sehari-

hari.

Peningkatan pengetahuan

responden setelah mengikuti pendidikan

kesehatan tentang status nutrisi terhadap

pengetahuan penyembuhan luka

memperkuat teori Notoatmodjo, (2007),

tingkat pengetahuan dari seseorang ada

enam tingkat yaitu: tahu, memahami,

aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Namun pada hasil penelitian ini masih

hanya terlihat dari tataran tahu dan

memahami. Pada tataran aplikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi belum

ditindak lanjut oleh peneliti, hal ini

disebabkan untuk aplikasi, analisis dan

sintesis serta evaluasi dapat berkaitan

dengan status nutrisi untuk

penyembuhan luka post operasi

apendisitis tersebut.

Faktor penguat meningkatnya

pengetahuan adalah informasi saat

dilakukan pendidikan kesehatan pada

responden dengan metode leaflet yang

diterima responden yang dipelajari lebih

lanjut. Langkah penting dalam

pendidikan kesehatan adalah membuat

pesan yang disesuaikan dengan sasaran

termasuk dalam pemilihan media,

intensitasnya dan lamanya penyampaian

pesan. Penyampaian informasi

dipengaruhi oleh metode dan media

yang digunakan, yang mana metode dan

media penyampaian informasi dapat

memberikan efek yang signifikan

terhadap peningkatan pengetahuan

(Notoadmodjo, 2014).

Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yaitu Utami dkk (2014)

yaitu efektifitas pendidikan kesehatan

tentang kehamilan resiko tinggi tentang

pengetahuan ibu hamil dilakukan selama

15 menit. Hal ini sehingga dalam

pemberian post test, materi dari leaflet

masih dapat diingat dengan baik.

Peningkatan pengetahuan pada

responden dapat dipengaruhi oleh faktor

interaksi antar responden. Materi yang

tidak dimengerti oleh responden

kemudian mendapat jawaban dari

anggota responden yang lain ataupun

dari tutornya yang memang mengetahui

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

15

materi tentang status nutrisi untuk

mendukung penyembuhan luka sehingga

pengetahuan penyembuhan luka pada

pasien post operasi apendisitis lebih

baik.

Keberhasilan dari pendidikan

kesehatan ini juga sesuai dengan teori

yang menyatakan bahwa metode

pendidikan kesehatan dapat memberikan

gambaran tentang objek yang baru,

bersifat informatif, dan dapat

menghemat waktu karena sebagian

peserta dapat memahami materi dalam

waktu yang bersamaan. Hasil penelitian

tentang keberhasilan metode penyuluhan

ini dapat diterima karena faktor peserta

lebih suka mendengarkan daripada harus

membaca sendiri (Estriana, 2014).

Pendidikan kesehatan tentang status

nutrisi untuk penyembuhan luka sangat

penting yang harus perawat atau petugas

kesehatan seperti ahli gizi berikan

kepada pasien, karena selain faktor

umur, mobilitas, vaskularisasi, status

imunologi, kadar gula darah, anemia dan

cara perawatan luka yang sangat

mempengaruhi dalam proses

penyembuhan luka, nutrisi juga

merupakan salah satu faktor pendukung

dalam proses penyembuhan luka.

SIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

� Mayoritas responden berumur

antara 20 sampai 35 tahun yaitu

sebanyak 12 orang (57,1%), dengan

jenis kelamin laki-laki sebanyak 14

orang (66,7%), serta pendidikan

terbanyak SMA sebanyak 9 orang

(42,9%), dan lamanya rawat inap

terbanyak 2 sampai 4 hari sebanyak

21 orang (100%).

� Mayoritas pengetahuan tentang

kebutuhan nutrisi untuk

penyembuhan luka post operasi

apendisitis di ruang rawat inap

dewasa RSUD Kota Surakarta

sebelum pemberian pendidikan

kesehatan (pretest) adalah cukup

sebanyak 14 orang (66,7%).

� Mayoritas pengetahuan tentang

kebutuhan nutrisi untuk

penyembuhan luka post operasi

apendisitis di ruang rawat inap

dewasa RSUD Kota Surakarta

sesudah diberikan pendidikan

kesehatan adalah baik sebanyak 15

orang (71,4%).

� Ada pengaruh pendidikan

kesehatan kebutuhan nutrisi

terhadap pengetahuan nutrisi

penyembuhan luka pada pasien post

operasi apendisitis di RSUD Kota

Surakarta dengan p value (0,001 <

0,05).

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

16

SARAN

Saran dalam penelitian ini antara lain

adalah :

� Bagi Responden

Pasien post operasi apendisitis

hendaknya memahami penting dari

nutrisi untuk mendukung proses

penyembuhan luka

� Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit hendaknya secara rutin

memberikan pendidikan kesehatan

kepada pasien melalui konseling

pribadi tentang nutrisi yang baik

untuk penyembuhan luka post

operasi apendisitis sehingga dapat

mencegah komplikasi yang akan

terjadi.

� Bagi Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan hendaknya

menambah literatur tentang ilmu-

ilmu gizi atau nutrien untuk

penyembuhan luka.

� Bagi Perawat

Perawat sebagai anggota inti tenaga

kesehatan yang jumlahnya terbesar

di rumah sakit, memiliki peran

kunci dalam mewujudkan

kesembuhan pasien, serta perawat

lebih proaktif dalam memberikan

pendidikan kesehatan tentang

pentingnya nutrisi untuk proses

penyembuhan luka.

� Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman yang

berharga dalam menambah

wawasan dan pengetahuan melalui

penelitian lapangan tentang

pengaruh pendidikan kesehatan

status nutrisi terhadap pengetahuan

penyembuhan luka post operasi

apendisitis di RSUD Kota

Surakarta.

� Bagi Peneliti Lain

Memberikan pengalaman dan

menambah wawasan peneliti lain,

sehingga dapat dijadikan acuan

dalam melakukan penelitian

selanjutnya khususnya untuk

meningkatkan pengetahuan tentang

nutrisi untuk penyembuhan luka

post operasi apendisitis, serta

penelitian lain bisa mengambil lagi

untuk dilakukan penelitian tetapi

melihat status nutrisi dari segi gizi

seimbang berdasarkan berat badan,

usia, tinggi badan dan status nutrisi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Prakik. Jakarta:

Rineka Cipta

Dan l. Longo. (2002). Gastroenterologi dan

Hepatologi. Jakarta: EGC

Depkes RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar.

Jakarta: Direktorat Jenderal Bina

Kesehatan Masyarakat

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

17

Elizabet, J. (2009). Buku Saku Patofisiologi.

Jakarta: EGC

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis

Multivariat Dengan Program SSPS.

Semarang: Universitas Diponegoro

Halim. (2007). Ilmu Penyakit Bedah.

Jakarta: EGC

Hidayat , A. (2011). Metode Penelitian dan

Teknis Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika

Irma, Arisanty. (2014). Konsep Dasar

Manajemen Perawatan Luka. EGC:

Jakarta

JeanneTTe E. South Paul, dkk. (2002).

Diagnosa dan Terapi Terkini

Kedokteran Keluarga. Jakarta:

EGC

Jong, Wim D. (2004). Buku Ajar Ilmu

Bedah. Jakarta: EGC

Koes Irianto. (2014). Gizi Seimbang Dalam

Kesehatan Reproduksi. Bandung:

Alfabeta

Mary DiGiolio, RN, MSN, APRN, BC.

(2014). Keperawatan Medikal

Bedah. Jakarta: EGC

Monica. (2011). Defenisi dan Klasifikasi

Luka Monic – Nurse com. Diakses

Tanggal 12 juni 2016

Notoatmodjo. (2007). Kesehatan

Masyarakat, Ilmu dan Seni. Jakarta:

Rineka Cipta

Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo. (2014). Promosi Kesehatan

dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

Notoatmodjo. (2014). Promosi Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitiaan

Ilmu Keperawatan Pendekatan

Praktis. Jakarta : Salemba Medika

Ratu Ardian, R (2013). Penyakit Hati,

Lambung, Usus dan Ambeien.

Yogyakarta: Nuha Medika

Riwidikdo, H. (2013). Statistik Kesehatan.

Yogyakarta: Mitra Cendekia Press

Rofiqoh. (2014). Perawatan Luka Operasi /

Bedah.www.academia.edu/1183956

4/. Diakses Tangal 12 Juni 2016

Rusjianto. (2009). Pengaruh Pemberian

Suplemen Seng (Zn) Terhadap

Kecepatan PenyembuhanLuka.

Jurnal Kedokteran Indonesia, vol. 1

/ No. 1 / Januari / 2009. Diakses

Tanggal 17 Juni 2016

Setiawati. (2008). Asuhan Keperawatan

keluarga. Jakarta: Trans Info

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian

Sosial. Jakarta: Refika Aditama

Sjamsuhidayat. (2005). Buku Ajar Ilmu

Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC

Soekanto, S. (2007). Sosiologi Suatu

Pengantar Edisi Baru. Jakarta: Raja

Gravindo Perkasa

Stephen. (2012). Gizi dan Kesehatan

Masyarakat. Jakarta: RajaGravindo

Persada

Suryadi. (2006). Perawatan Luka. Jakarta:

EGC

Sunita. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi.

Jakarta: SUN

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KEBUTUHAN … ·  · 2017-07-24pembedahan seperti luka bakar, dan luka ... penyembuhan luka juga sangat penting Berdasarkan jurnal (Rusjiyanto,

18

Walyani, dkk. (2015). Asuhan Kebidanan

Mas a Nifas. Yogyakarta: Pustaka

Baru Pres

Wijaya, Andra S. (2013). Keperawatan

Medikal Bedah 1. Yogyakarta:

Nuha Medika