pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat ii pada tikus putih

25
A. LEMBAR UTAMA 1. Judul Penelitian Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih 2. Nama Peneliti Nama : Rudy Irianto Simamora NPM : 1206206902 3. Pembimbing Penelitian Nama : dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid Departemen : Kedokteran Komunitas FKUI 4. Kata Kunci Luka Bakar Kandungan Madu PROPOSAL PENELITIAN MODUL METODOLOGI PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Jalan Salemba Raya no 6 Jakarta Pusat Pos Box 1358 Jakarta 10430 1

Upload: rudi-simamora

Post on 11-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

A. LEMBAR UTAMA

1. Judul Penelitian

Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar

derajat II pada tikus putih

2. Nama Peneliti

Nama : Rudy Irianto Simamora NPM : 1206206902

3. Pembimbing Penelitian

Nama : dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid

Departemen : Kedokteran Komunitas FKUI

4. Kata Kunci

Luka Bakar Kandungan Madu

PROPOSAL PENELITIAN MODUL METODOLOGI PENELITIANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIAJalan Salemba Raya no 6 Jakarta PusatPos Box 1358 Jakarta 10430

1

Page 2: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

5. Jangka Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dengan Laboratorium Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

6. Sumber Dana Penelitian dan jumlah dana yang dibutuhkan

Penelitian ini akan menggunakan dana yang berasal dari peneliti dan juga

bantuan universitas dengan jumlah anggaran sebesar 2.000.000,00

B. LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN

7. Pernyataan Peneliti

Dengan ini kami menyatakan:

a. Penelitian dengan judul “Prevalensi Diare dan Hubungannya dengan Lima

Perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat” merupakan penelitian orisinil bukan

plagiat.

b. Sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul “Prevalensi Diare dan

Hubungannya dengan Lima Perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat”.

Peneliti

1. Rudy Irianto Simamora

Tanda Tangan Tanggal

2

Page 3: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

8. Pengesahan Ketua Penanggung Jawab Modul Riset dan Pembimbing yang

Bertanggung Jawab

Nama Penanggung Jawab Modul Riset

Beti Ernawati Dewi SSi, PhD

Tanda Tangan

Nama Pembimbing

dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid

Tanda Tangan

3

Page 4: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

C. LEMBAR URAIAN PENELITIAN

9. Latar Belakang Masalah

Luka bakar bisa diakibatkan oleh Luka bakar tipe 2 merupakan jenis luka yang

merusak jaringan kulit. Derajat luka bakar terdapat 3 tipe, pada derajat I luka bakar

hanya merusak jaringan korneum, pada luka bakar derajat II terjadi kerusakan

jaringan di lapisan 3 teratas, dan pada luka bakar derajat III jaringan kulit menjadi

melepuh pada lapisan 3-4. Berdasarkan data statistik unit pelayanan khusus RSCM

Jakarta, jumlah kasus yang dirawat selama tahun 1998 sebanyak 107 kasus atau

26,3% daru seluruh khasus bedah plastik yang dirawat. Dari kasus tersebut terdapat

lebih dari 40% merupakan luka bakar derajat II-III dengan angka kematian mencapai

37,38%.1 Ketika terjadi luka bakar pada seseorang umumnya hanya sampai pada

derajat II karena ketika sampai derajat III orang tersebut harus mendapatkan

perawatan medis. Didalam kehidupan sehari-hari ketika seseorang mengalami luka

bakar tipe II para masyarakat lebih menggunakan jenis obat- obat tradisional yang

menurut mereka bisa digunakan untuk mengobati luka bakar. Salah satu bahaya yang

dapat ditimbulkan dari cara mengobati yang tradisional seperti infeksi, dari infeksi ini

bisa menimbulkan hal yang sangat buruk, yaitu amputasi. Banyak sekali obat-obatan

yang bisa dibeli d apotek akan tetapi terkadang mahalnya obat- obatan tersebut yang

membuat masyarakat enggan membelinya. Madu mungkin salah satu solusi terhadap

luka bakar derajat II karena, dari berbagai penelitian, madu merupakan salah satu

cairan yang bisa membantu dalam penyembuhan luka bakar salah satunnya adalah

luka bakar derajat II.

Jenis madu di dunia ini sangat banyak dan juga fungsi dari madu juga beragam.

Madu yang sangat baik adalah madu yang masih bersih dari campuran bahan - bahan

kimia. Di Indonesia banyak sekali jenis - jenis madu yang bisa didapatkan terutama di

kepulauan Papua, di sana kita bisa mendapatkan madu alami dengan mudah.

Penelitian - penelitian tentang efektivitas madu dalam penyembuhan luka sudah

dilakukan salah satunya adalah penyembuhan infeksi kaki diabetik (IKD). Dalam

penyembuhannya madu mengandung zat - zat yang bisa membantu regenerasi sel

kulit yang rusak dan dalam penelitian juga menyebutkan bahwa madu memiliki

antibakteri in vitro.

Oleh karena ada penelitan tentang pengaruhkandungan madu dalam

mempercepat luka bakar maka peneliti akan melalkukan penelitia secara lebih lanjut

mengenai kandungan madu dalam penyembuhan luka bakar derajat II.

4

Page 5: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

10. Identifikasi Masalah dan Pertanyaan Penelitian

10.1. Identifikasi Masalah

Luka bakar merupakan rusaknya struktur anatomis yang dapat

mengakibatkan shock, infeksi, dan rusaknya keseimbangan elektrolit.

10.2. Pertanyaan Penelitian

Apakah dengan mengoleskan madu pada tikus yang mengalami luka bakar

penyembuhannya akan lebih cepat?

11. Tujuan Umum, Tujuan Khusus, serta Manfaat Penelitian

11.1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan antara penyembuhan menggunakan madu dan tidak

memakai madu.

11.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui kandungan madu yang bisa membantu regenerasi kulit.

2. Mengetahui efek luka bakar terhadap madu.

11.3. Manfaat Penelitian

Bagi subjek dan masyarakat

1. Memberitahukan kepada masyarakat mengenai manfaat dari madu

dalam penyembuhan luka.

2. Memberi gambaran kepada para masyarakat bahaya dari luka bakar

derajat II.

3. Mengajak para masyarakat untuk memakai madu dalam penyembuhan

luka bakar.

5

Page 6: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

Bagi peneliti

1. Sebagai sumber pelajaran dalam bidang kesehatan.

2. Meningkatkan kemampuan peneliti dalam berpikir analitis, sistematis,

logis, dan kritis dalam mengidentifikasi masalah kesehatan di

masyarakat.

3. Memberikan data yang sahih untuk peneliti lain apabila mereka ingin

melakukan penelitian yang sama

4. Memberikan data agar pada penelitian selanjutnya peneliti lain

dapatmengembangakannya lagi.

Bagi perguruan tinggi

1. Membantu visi dan misi Universitas Indonesia sebagai research

university.

2. Membantu untuk memenuhi visi FKUI yang ingin menjadi fakultas riset

berstandar Internasional.

3. Meningkatkan kerjasama serta komunikasi antara mahasiswa dan staf

pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

4. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan

fungsi perguruan tinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan,

penelitian, dan pengabdian masyarakat.

6

Page 7: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

12. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep

12.1. Tinjauan Pustaka

Luka Bakar

12.1.1. Definisi

Luka bakar adalah jenis luka yang bisa diakibatkan oleh suhu tinggi, syok

listrik, dan bisa juga diakibatkan oleh terpajan bahan kimia pada kulit.2

12.1.2. Jenis- Jenis luka bakar

Dalam melihat tipe- tipe luka bakar indikator utamanya adalah

kedalaman dari luka bakar tersebut. Dalam jenis- jenisnya luka bakar

digolongkan dalam derajat I superfisial, derajat II dibagi atas 2 yaitu derajat

ketebalan parsial superfisial dan ketebalan parsial dalam, dan yang ketiga

adalah derajat III ketebalan penuh.2

Luka bakar derajat I hanya sebatas jaringan epidermis, biasanya pada

luka bakar derajat I hanya dirasakan nyeri dan ada terjadi eritema akan

tetapi tidak meninggalkan jaringan parut.

Luka bakar derajat II tingkat luka bakar sampai ke ketebalan parsial

dan meluas daerah dermis.2 Pada luka bakar jenis ini folikel rambut masih

bisa tumbuh kembali. Pada luka bakar jenis ini juga meninggalkan jaringan

parut ketika sudah mulai sembuh.

Luka bakar derajat III kedalaman penuh meluas sampai ke epidermis,

dermis dan jaringan subkutis.

7

Page 8: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

12.1.3. Penyebab Luka Bakar dan Lama sembuh

Penyebab luka bakar sangatlah beragam, besarnya tingkat keparahan

juga bisa di ukur ketika seseorang terkena luka bakar tersebut. Jenis- jenis

luka bakar :2,3

1. Panas yang berlbihan,

2. Sinar ultra violet (UV),

3. Api,

4. Gesekan,

5. Zat kimia,

6. Energi listrik, dan

7. Elektromagnetik.

Pada luka bakar derajat I penyebab biasanyanya Kisaran sembuhnya

luka bakar derajat I yaitu 3-4 hari.3

Pada luka bakar derajat II Penyebab biasanya kisaran

penyembuhannya memerlukan beberapa minggu dengan pembersihan

bedah untuk membuang jaringan yang mati.

Pada luka bakar derajat III Lama penyembuhan mencapai berbulan-

bulan.

12.1.4. Dampak

Dalam derajat- derajat luka bakar dibutuhkan pertolongan dari medis

kecuali luka bakar derajat I, karena beresiko terhadap infeksi, dehidrasi, dan

komplikasi serius lainnya.3

Madu

12.1.5. Definisi

Madu adalah cairan manis cairan manis alami berasal dari nektar

tumbuhan yang diproduksi oleh lebah madu.4,5 Dimana lebah madu yang

8

Page 9: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

mengumpulkan nektar dari bunga.

12.1.6. Jenis-jenis Madu

Dalam menentukan jenis madu bisa dilihat dari karakteristiknya,

misalnya berdasarkan sumber nektar, letak geografi, dan teknologi

pemrosesnya.5 Apabila disesuaikan dengan sumber nektarnya yaitu flora,

ekstrak flora, dan madu embun. Selain jenis- jenis itu ada juga monoflora.

yang berasal dari satu tumbuhan dan ada juga poliflora yang berasal dari

beberapa jenis tumbuhan.

12.1.7. Kandungan dalam Madu Yang Membantu Dunia

Kedokteran

Madu yang mempunyai sifat fisiokimmia (misalnya : terdapat efek

osmotik dan juga pH) bisa membantu untuk antibakteri.6 Selain itu madu

juga m3emiliki aktivitaas 3antiinflamasi dan juga baik dalam respon imun

dalam luka. 6 selain itu dalam sebuah uji klinis, telah ditemukan bahwa

madu juga dapat melegakan sakit tenggorokan dan juga mempunyai bahan

aktif sebagai obat batuk untuk anak.7

12.2. Kerangka Konsep

9

Page 10: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

13. Rancangan Penelitian

13.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah experiment, dimana peneliti ingin

melihat perbedaan cepat tidaknya penyembuhan luka bakar derajat II

memakai madu terhadap tikus putih.

13.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama 2 bulan di Laboratorium Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

13.3. Sumber Data

Sumber data didapatkan dari penellitian di laboratorium. Subyek akan

dilihat perkembangan selama 2 bulan dengan pemberian madu secara 3 x

sehari secara berturut- turut dengan yang tidak diberikan madu. Dalam

penelitian akan diukur derajat luka pada subyek, dengan cara melihat

derajat luka bakar.

13.4. Sampel Penelitian

13.4.1 Sampel target:

Subyek target adalah tikus putih galur wistar yang sering digunakan

sebagai subyek penelitian dan tikus putih galur wistar yang sehat dan tidak

cacat

13.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

13.5.1 Kriteria Inklusi

Menetapkan tikus yang berwarna putih

Menggunakan tikus dengan luka bakar derajat II

10

Page 11: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

13.5.2 Kriteria Eksklusi

Tikus wistar tidak dengan luka bakar derajat II

13.5.3 Kriteria Dropped Out

Tikus yang mati dalam penetian

Tikus yang luka bakar sudah terkontaminasi dengan

obat- obatan atau bakteri dari udara.

13.6. Besar Sampel

Besar sampel diambil dari populasi dengan menggunakan rumus federer:

(n−1 ) (t−1 )>15

Dimana :

n : jumlah sampel

t : jumlah perlakuan

Dalam penelitian ini dilakukan 2 perlakuan terhadap sampel, yang

pertama tikus yang dioleskan madu pada luka bakar dan yang kedua tidak

diberikan olesan madu. Sehingga dengan melakukan 2 perlakuan ini, maka

mendapatkan hasil rumus sebagai berikut:

(n-1)(2-1) ≥15

(n-1)(1) ≥15

n-1≥15

n≥16

Maka darii penjumlahan tersebut, diidapatkan jumlah sampel minimal

yang dgunakan dalam penelitian yaitu 32 tikus putih galur wistar. Dimana,

untuk mencegah terjadinya kegagalan proses penelitian akibat dari hal

yang tiak terduga, maka peneliti menambah 4 ekor tikus wistar dengan

demikian jumlah tikus wistar yang digunakan berjumlah 36 ekor tikus.

11

Page 12: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

13.7. Cara Kerja

1. Mengambil dan memilih sampel untuk dilakukan penelitian

2. Menyiapkan madu

3. Membuat sampel dengan dengan kondisi luka bakar derajat II

4. Memuat kriteria inklusi dan ekslusi

5. Apa bila memenuhi maka sampel penelitan dilanjutkan apabila tidak

maka tidak digunakan sebagai sampel

6. Melakukan pengamatan terhadap pengaruh dari olesan madu pada

sampel

7. Selama pengamatan apabila ada kriteria drop out maka sampel

tidak digunakan

8. Pencatatan hasil dari pengamatan

9. Pembuatan laporan penelitian

13.8. Identifikasi Variabel

Variabel bebas : Madu

Variabel terikat : penyembuhan luka bakar derajat II

Variabel perancu : kurang atau melebihi dari batas jenis dari

luka bakar derajat II

13.9. Analisis Data

Setelah data terkumpul, proses analisis data dilakukan dengan

melakukan penyusunan menggunakan program SPSS versi 11.5 untuk

Sistem Operasi Windows dengan metode Chi Square

12

Page 13: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

13.10. Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur

Olesan

Madu Alami

Madu alami yang tidak

tercapur oleh zat-zat/

senyawa kimia.

Kekentalan :

kekentalannya bisa

dilakukan dengan

cara melihat tiap

tetesan yang

dikeluarkan apabila

terlalu encer maka

madu tersebut

banyak mengandung

air. Kemudian ketika

dicampur dengan air

maka air akan berada

diatas madu karena

densitasnya lebih

rendah dibandingkan

madu.

Warna : Kuning

kecoklat hitaman.

Semut : pada madu

asli sangat jarang

atau tidak diitemukan

adanya semut pada

madu kemudian

apabila madu

tersebut banyak

madu itu

menandakan bahwa

madu tersebut sudah

tercampur dengan

gula.

Absorban :Madu asli

mampu mengubah

Kategorik

Kategorik

Kategorik

Kategorik

13

Page 14: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

sudut putaran cahaya

Luka Bakar

Derajat II

Luka bakar yang

termasuk luka bakar

ringan dengan tingkat

penyembuhan yang

sempurna

Mata Kategorik

14

Page 15: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

14. Etika Penelitian

Pada eksperimen ini, peneliti menggunakan tikus putih sebagai subyek

penelitian. Peneliti harus meminimalisasi menyakiti hewan dengan cara

membius hewan kemudian peneliti melakukan eksperimen terhadap tikus.

Dalam melakukan penelitian ini tikus wistar yan digunakan sebanyak 36 tikus

dengan pembagian 16 tikus dengan diberi perlakuan dan 16 tikus tidak diberi

perlakuan sesuai dengan jumlah minimal sampel. 4 sisa tikus wiistar hanya

dipakai ketika terjadi hal yang tidak terduga pada salah satu tikus percobaan

dimana itu mengakibatkan pengurangan jumlah minimal sampel. Surat

perizinan terlampir.

15. Daftar Pustaka

1. Kristanto, H. 2005. Perbedaan Efektifitas Perawatan Luka Bakar Derajat II

Dengan Lendir Lidah Buaya (Aloe Vera) Dibandingkan Dengan Cairan

Fisiologis (Normal Saline 0,9%) Dalam Mempercepat Proses

Penyembuhan. Skripsi. Malang: Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya.2005.

2. Elizabeth J.Corwin. Handbook of pathophysiology. 3rd Ed. Jakarta;

EGC.2009.p 127- 134. available in web. http://books.google.co.id/books?id 0b-

MJ2p9GdAC&pg PA128&dq derajat+Luka+bakar&hl id&sa X&ei

0JWpUd2uLeHtigLAkIEw&redir esc y#v onepage&q derajat%20 Luka

%20bakar&f false . (cited 29 mei 2013)

3. Balletto, et al. 2001. Burns. (online).

http://www.adam.com/democontent/IMCAccess/ConsConditions/Burnscc.ht

ml. Diakses pada tanggal 30 mei 2013

4. Stedman. Kamus ringkas kedokteran stedman untuk profesi kesehatan. Ed

4. Jakarta : EGC.2004.p163.

5. Adji Suranto. Terapi madu. Editor Hety Indriani, Shinta K. Jakarta: Penebar

Plus.2009.

6. Lusby P.E, A. Coombes A. J.M. Wilkinson. Honey: a potent agent for wound

15

Page 16: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

healing?. Available in web.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12439453 . diakses pada tanggal 1

Juni 2013

7. James Randerson. Honey 'beats cough medicine'. Available in web.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12439453 . diakses pada tanggal 1

Juni 2013

18. Perincian Anggaran

No Pengeluaran Biaya

1 Membeli 36 Tikus Putih (Wistar) Rp.1.800.000,00

2 Menyewa laboratorium Rp.300.000,00

5 Pembelian Madu Alami Rp.200.000,00

6 Biaya tak terduga Rp.200.000,00

TOTAL Rp.2.500.000,00

16

Page 17: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

PERIZINAN KOMITE ETIKA PENELITIAN

Jakarta,............................2010

Yth. Ketua Komite Etika Penelitian

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Jl. Salemba 6, Jakarta Pusat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan kegiatan penelitian yang akan kami lakukan, kami selaku

pihak yang bertanggung jawab ingin memohon izin untuk mengadakan penelitian

tentang “Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar

derajat II pada tikus putih ” yang akan dilaksanakan pada:

Waktu :

Tempat :

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan

alat- alat dan bahan yang akan digunakan. Penelitian ini juga menyertakan semua

aspek etika penelitian dalam perancangannya dan berbagai tindakan telah direncankan

dalam pelaksanaan penelitian agar aspek etika penelitian tetap ditegakkan. Saya sangat

mengharapkan kesediaan Komite Etika Penelitian untuk memberikan izin pelaksanaan

penelitian penelitian ini.

Melalui surat ini, saya juga lampirkan proposal penelitian kami sebagai bahan

pertimbangan. Atas izin dan perhatian Komite Etika Penelitian, saya ucapkan terima

kasih.

Hormat saya,

Peneliti i

17

Page 18: Pengaruh kandungan madu dalam mempercepat penyembuhan luka bakar  derajat II pada tikus putih

DUMMY TABLE

VariabelHasil

Sembuh Tidak Sembuh

Dioleskan Madu

Alami

Tidak dioles madu

alami

18