pengaruh pendekatan saintifik dengan quiz...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN QUIZ BERBANTUAN
EDMODO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP TEORI
KINETIK GAS
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
KHOIRUL UMAMI
NIM 1112016300076
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Pendekatan Saintifik Dengan Quiz Berbantuan
Edmodo Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Teori Kinetik Gas
disusun oleh Khoirul Umami, NIM 1112016300076. Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang
berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan
oleh fakultas.
Jakarta, April 2018
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
Dwi Nanto, Ph.D
NIP. 19790319 200901 1 009
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
Skripsi berjudul Pengaruh Pendekatan Saintifik Dengan Quiz Berbantuan
Edmodo Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Teori Kinetik Gas
disusun oleh Khoirul Umami, NIM 1112016300076. Diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan telah dinyatakan lulus dalam ujian
munaqasah pada tanggal 7 Mei 2019 dihadapan dewan penguji. Karena itu,
penulis memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang pendidikan Fisika.
Jakarta, Mei 2019
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Kaprodi Pendidikan Fisika)
Dwi nanto, Ph.D ……………….. …………………
NIP. 19790319 200901 1 009
Penguji I
Fathiah Alatas, M.Si ………………... …………………
NIP. 19830215 200912 2 008
Penguji II
Drs. Hasian Pohan, M.Si
NIP. 19520701 197903 1 009
iii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Khoirul Umami
Tempat/Tgl.Lahir : Tangerang, 11 Maret 1994
NIM : 1112016300076
Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Fisika
Judul Skripsi : Pengaruh Pendekatan Saintifik Dengan Quiz
Berbantuan Edmodo Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Teori Kinetik Gas
Dosen Pembimbing : Dwi Nanto, Ph.D
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 27 April 2019
Mahasiswa Ybs.
Khoirul Umami
NIM. 1112016300076
iv
ABSTRAK
KHOIRUL UMAMI 1112016300076. Pengaruh Pendekatan Saintifik Dengan
Quiz Berbantuan Edmodo Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Teori
Kinetik Gas. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik dengan
quiz berbantuan edmodo terhadap hasil belajar siswa pada materi teori kinetik gas.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan. Sampel diambil
secara purposive sampling yang terdiri dari kelas XI IPA 2 sebagai kelas
eksperimen berjumlah 33 siswa dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol
berjumlah 33 siswa. Metode penelitian yang digunakan, yakni quasi experiment
dengan desain penelitian Non-equvialen control group design. Instrumen yang
digunakan, yakni instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda dan instrumen
nontes berupa angket. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji Mann-
Whitney menunjukkan bahwa pada diperoleh nilai probabilitas 0,000
kesimpulan yang didapat adalah H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga terdapat
pengaruh pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo terhadap hasil
belajar siswa pada konsep teori kinetik gas. Hampir seluruh siswa setuju
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo dapat membantu proses
pembelajaran fisika pada konsep teori kinetik gas. Penelitian ini menunjukkan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo lebih cocok untuk
meningkatkan indikator memahami karena peningkatan yang lebih signifikan
pada indikator memahami (N-gain kelas eksperimen 0,86). Penelitian ini dapat
menjadi rekomendasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya dengan
menambahkan beberapa variabel yang mampu meningkatkan keterampilan siswa
pada konsep fisika lainnya.
Kata Kunci: Pendekatan Saintifik dengan Quiz, Edmodo, Hasil Belajar Siswa,
Teori Kinetik Gas.
v
ABSTRACT
KHOIRUL UMAMI 1112016300076. The Effect of Scientific Approach With
Edmodo's Assisted Quiz on Student Learning Outcomes on the Kinetic Theory
of Gases Concept. Thesis, Physics Education Study Program, Faculty of Tarbiyah
and Teacher, Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
This study aims to determine the effect of scientific approach with edmodo's
assisted quiz on student learning outcomes on the Kinetic Theory of Gases
Concept. This research was conducted at SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
Samples were taken by purposive sampling consisting of XI IPA 2 class as an
experimental class amounting to 33 students and class XI IPA 4 as a control class
totaling 33 students. The research method used was quasi experiment with the
design of Non-equvialen control group design research. The instruments used
were the test instruments in the form of multiple choice objective tests and non-
test instruments in the form of questionnaires. Based on the results of hypothesis
testing using the Mann-Whitney test shows that at α = 0.05 the probability value
of 0,000 conclusions obtained is that H0 is rejected and H1 is accepted, so there
is an influence of the scientific approach with edmodo's quiz on student learning
outcomes on the kinetic concept of gas. Almost all students agree that the
scientific approach with the edmodo-assisted quiz can help the process of
learning physics in the concept of kinetic gas. This study shows that the scientific
approach with edmodo-assisted quiz is more suitable for improving
understanding indicators because a more significant increase in indicators
understands (N-gain experimental class 0.86). This research can be a
recommendation for further studies by adding several variables that can improve
students' skills in other physics concepts
Keywords: Scientific Approach with Quiz, Edmodo, Student Learning Outcomes,
The Kinetic Theory of Gas.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para
pengikutnya sampai akhir zaman yang senantiasa berada dalam ampunan Allah
SWT. Atas ridho-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Saintifik Dengan Quiz Berbantu Edmodo
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teori Kinetik Gas”.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima
kasih tersebut disampaikan kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga,
pikiran, dan motivasi dalam membimbing penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.
4. Ibu Fathiah Alatas, M.Si. selaku dosen penguji 1 sidang munaqasah.
5. Bapak Drs. Hasian Pohan, M.Si. selaku dosen penguji 2 sidang munaqasah.
6. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya program studi pendidikan fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
7. Imam Supingi, S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Tangerang
Selatan beserta jajarannya.
8. Rachmat Priyanto, M.Pd selaku guru bidang studi fisika SMAN 8 Kota
Tangerang Selatan.
9. Keluarga tercinta, Umi Eha Salhah, Bapak Acang, Kakak Dede Kamiludin,
S.Kep., Teteh Lia Nurmalia, Amd.Keb., Kakak Badru Muawan, Teteh
vii
Uswatun Hasanah, Amd.Keb., Adik Lani Yuliyani, Adik Intan Choirunnisa,
Adik Putri Nuhyatul aliyah, dan Adik Syifa Qurotul Aini yang selalu
memberikan doa, kasih sayang dan motivasi serta dukungan moril maupun
materil. Semoga keluarga besar kita selalu diridhoi Allah SWT dan Rasulullah
SAW.
10. Teman-teman seperjuangan pendidikan fisika angkatan 2012 yang telah
menjadi keluarga, sahabat, partner, pendorong semangat, mendo’akan, belajar
bersama, dan mengukir cerita indah selama di kampus maupun di luar
kampus.
11. Keluarga besar mahasiswa pendidikan fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberi bantuan, inspirasi dan motivasi.
12. Siswa-siswi kelas XI IPA SMAN 8 Kota Tangerang Selatan yang telah
bersedia membantu penulis dalam proses penelitian.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini baik dengan do’a maupun tenaga.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang
diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 25 April 2019
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Batasan Masalah ................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis ................................................................................... 7
1. Pendekatan Saintifik ................................................................... 7
2. Edmodo ..................................................................................... 12
3. Hasil Belajar ............................................................................. 15
4. Konsep ...................................................................................... 16
B. Hasil Penelitian Relevan .................................................................. 21
C. Kerangka Berfikir ............................................................................ 23
D. Hipotesis .......................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 25
B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... 25
1. Metode Penelitian ..................................................................... 25
2. Desain Penelitian ...................................................................... 27
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 26
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 27
ix
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 27
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 28
1. Tes Objektif .............................................................................. 28
2. Lembar Angket Respon (Nontes) ............................................. 32
G. Kalibrasi Instrumen ......................................................................... 33
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 38
1. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 38
2. Teknik Analisis Data Nontes .................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 45
1. Hasil Pretest ............................................................................. 45
2. Hasil Posttest ............................................................................ 47
3. Rekapitulasi Hasil Tes Hasil Belajar Siswa ............................. 49
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ....................................... 50
5. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 52
6. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (N-gain) ............................... 53
7. Peningkatan Indikator Hasil Belajar Siswa per-Indikator ........ 54
8. Hasil Angket Respon ................................................................ 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 57
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 61
A. Kesimpulan. ..................................................................................... 61
B. Saran ................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tampilan Awal Edmodo ........................................................... 13
Gambar 2. 2 Arah Kecepatan Atom ............................................................... 20
Gambar 2. 3 Bagan Kerangka Berfikir .......................................................... 29
Gambar 4. 1 Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ................. 46
Gambar 4. 2 Skor Postest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol .................. 47
Gambar 4. 3 Skor N-gain Per-Indikator Siswa pada Kelas Eksperimen dan
Kontrol ........................................................................................................... 55
Gambar 4. 4 Persentase Angket Respon Siswa .............................................. 57
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kelebihan dan kekurangan pendekatan saintifik .......................... 11
Tabel 3. 1 Desain Penelitian........................................................................... 26
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Test ................................................................ 28
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Angket Respon (Nontes) ................................... 32
Tabel 3. 4 Kategori Validitas ......................................................................... 34
Tabel 3. 5 Kriteria Koefisien Korelasi ........................................................... 34
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ................................................. 34
Tabel 3. 7 Kriteria Koefisien Reliabilitas ...................................................... 35
Tabel 3. 8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ...................................................... 36
Tabel 3. 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran......................................................... 36
Tabel 3. 10 Klasifikasi Daya Pembeda .......................................................... 37
Tabel 3. 11 Hasil Uji Daya Pembeda ............................................................. 38
Tabel 3. 12 Klasifikasi N-gain ....................................................................... 43
Tabel 3. 13 Skala Penilaian Angket ............................................................... 43
Tabel 3. 14 Interpretasi Presentase Angket .................................................... 44
Tabel 4. 1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest. ............... 46
Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Posttest ............... 48
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Data Skor Pretest dan Posttest ................................. 49
Tabel 4. 4 Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Siswa Tiap Indikator Pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................ 50
Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pretest dan Posttest . 51
Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ................................. 52
Tabel 4. 7 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest ....................................... 52
Tabel 4. 8 Hasil Perhitungan N-gain .............................................................. 53
Tabel 4. 9 Hasil Perhitungan N-gain per-Indikator ........................................ 54
Tabel 4. 10 Respon Ketertarikan Siswa terhadap Pendekatan Saintifik Dengan
Quiz Berbantuan Edmodo .............................................................................. 56
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN ................................... 66
A 1 RPP Kelas Eksperimen ........................................................ 67
A 2 RPP Kelas Kontrol ............................................................. 112
A 3 Tampilan Edmodo .............................................................. 157
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN ........................................... 159
B 1 Kisi-kisi Instrumen Test Uji Coba Penelitian .................... 160
B 2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .................................... 165
B 3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Test ...................... 204
B 4 Soal Test yang Digunakan ................................................. 206
B 5 Instrumen Nontest .............................................................. 212
B 6 Lembar Validasi Ahli Materi ............................................. 215
B 7 Rekapan Hasil Wawancara ................................................ 221
LAMPIRAN C ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................... 231
C 1 Hasil Pretest ........................................................................ 232
C 2 Hasil Posttest ...................................................................... 234
C 3 Hasil Olah Data per-Indikator Hasil Belajar Siswa ........... 248
C 4 Uji Prasyarat Analisis ......................................................... 249
C 5 Hasil Uji N-gain ................................................................. 254
C 6 Data Hasil Angket Siswa ................................................... 265
LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN ...................................... 267
D 1 Surat Izin Penelitian ........................................................... 268
D 2 Surat Keterangan Penelitian ............................................... 269
D 3 Surat Keterangan Pernyataan Wawancara ......................... 270
D 4 Uji Referensi ...................................................................... 273
D 5 Daftar Riwayat Hidup ........................................................ 279
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses perjalanan individu kearah yang lebih baik
dengan berbagai kemampuan-kemapuan yang dimilikinya, dengan kata lain
bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan dalam peningkatan
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sebuah kegiatan belajar (learning) dan
mengajar (instruction).1 Belajar adalah sebuah kegiatan jiwa dan raga yang
bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai dari hasil
pengalaman dari individu dalam suatu interaksi dengan lingkungannya dengan
mengaitkan kognitif, afektif, dan psikomotor.2
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
membahas tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasa belajar dan
proses pembelajaran agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalaian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.3
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengatasi masalah dan tantangan berupa
kompetensi riil yang dibutuhkan oleh dunia kerja, globalisasi ekonomi pasar
bebas, membangun kualitas manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menjadi
warga negara yang bertanggung jawab.4 Proses pembelajaran pada kurikulum
1 Sulthoni Fajar. Implementasi Paradigma Integrasi-Interkoneksi Pembelajaran Fisika.
Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008, h. 5 2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) h. 13
3 Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas 4 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 :
Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2103, (Jakarta: Kata Pena, 2014), h. 4
2
2013 dilaksanakan dengan pendekatan saintifik memungkinkan siswa lebih
berpastipasi di dalam pembelajaran.5
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh bahwa mata
pelajaran fisika sebagian siswa di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan di rasa sangat
menyulitkan dan cenderung membosankan terutama menghafal rumus.
Kenyataanya selama proses kegiatan belajar, banyak siswa yang bosan karena
guru tidak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar atau belajar berpusat pada
guru (teacher centered learning), Hal ini disebabkan karena kurang dioptimalkan
dalam penggunaan media pembelajaran pada pendekatan saintifik, sehingga guru
cenderung menggunakan ceramah sebagai model pembelajaran dan meringkas
materi sebagai penugasan.6 Kegagalan pendidikan dalam menyampaikan materi
ajar bukan bagaimana cara menyampaikan materi pembelajaran tersebut dengan
baik dan tepat, akan tetapi bagaimana agar siswa dapat belajar materi tersebut
dengan suasana yang menyenangkan, maka guru perlu memiliki pengetahuan
tentang pendekatan dan teknik-teknik pembelajaran dengan memahami teori-teori
yang baik dan tepat, sehingga penguasaan guru pada pendekatan dan teknik teknik
pembelajaran akan memudahkan siswa dalam memahami suatu pembelajaran.7
Salah satu cara agar siswa lebih tertarik terhadap materi pembelajaran
yang disampaikan oleh guru adalah dengan menerapkan suatu metode atau
pendekatan pembelajaran yang mudah, guna mendapat partisipasi kelas dan dapat
meningkatkan interaksi siswa dalam proses mengajar. Salah satu metode
pembelajaran yang dimaksud adalah pendekatan saintifik.8
Pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) berpusat
pada siswa; (2) melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi
konsep, hukum, atau prinsip; (3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial
5 Umi Fadhilah dan Sri Mulyaningsih, “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Dengan
Pendekatan Saintifik Pada Materi Elastisitas Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X,” Jurnal
Inovasi Pendidikan Fisika, Vol 3, 2014, h. 33. 6Wawancara dengan Siswa Kelas 12 IPA di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan, tanggal
November 2017, pukul : 10.20 WIB di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan terlihat pada Lampiran
B7 7As’ad Furqon Syadzili1, Sukainil Ahzan, Dwi Pangga, “Pengaruh Pendekatan Scientific
Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Siswa” , (Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa),
ISSN:2338-4417 Vol. 3 No.1, h. 1 8 Ibid ,h.2
3
dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa; dan (4) dapat mengembangkan karakter siswa.9
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik yang dapat
memberikan kelebihan bagi proses pembelajaran yaitu pembelajaran berpusat
pada siswa (student centered learning), pembelajaran membentuk konsep
pengetahuan sendiri bagi siswa, pembelajaran terhindar dari verbalisme,
pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip, pembelajaran mendorong terjadinya
peningkatan kemampuan berpikir siswa, pembelajaran meningkatkan motivasi
belajar siswa dan motivasi mengajar pendidik, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi, dan adanya proses validasi
terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur
kognitifnya.10
Berdasarkan hasil wawancara di beberapa SMA Negeri di Kota Tangerang
Selatan diperoleh informasi materi fisika yang dalam alokasi waktunya tidak
mencukupi adalah kesetimbangan dan dinamika rotasi, teori kinetik gas,
termodinamika dan Gelombang. Dalam penelitian ini materi yang dipilih adalah
teori kinetik gas karena menurut guru, materi tersebut bersifat abstrak, banyak
penurunan-penurunan rumus yang menghabiskan waktu.dikelas, sehingga nilai
siswa masih tergolong rendah dan belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang sudah ditentukan yaitu 75.11
Penerapan pendekatan
saintifik yang kurang optimal bisa membuat suatu pembelajaran tidak berjalan
dengan baik, sehingga siswa menjadi tidak tertarik dalam belajar fisika.12
Oleh
karena itu, siswa yang belum menguasai kompetensi yang telah ditetapkan, akan
berdampak pada kurangnya prestasi belajar siswa. Idealnya guru memberikan
penugasan atau quiz yang dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara
9 Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogjakarta:Gava
Media, 2014), h. 53 10
Sri Haryati, Maridjo Abdul Hasjmy, Marzuki, “Peningkatan Aktivitas Peserta Didik
Dengan Pendekatan Saintifik Di Kelas I SDN 05 Delta Pawan”. (Artikel Penelitian Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak, 2011), h. 5. 11
Lampiran B7 12
Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) di Kelas
II B Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2015, h. 3
4
menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif.13
Salah satu upaya
untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu media alternatif yang
dapat menyediakan lingkungan belajar kreatif dan kondusif. Media dengan
karakteristik tersebut perlu dibuat agar terjadi proses pembelajaran yang berbeda,
salah satu media yang digunakan pada penelitian ini adalah edmodo.
Edmodo adalah media pembelajaran yang memberikan fasilitas bagi guru,
siswa tempat yang aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten dan
aplikasi pembelajaran, pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, diskusi dalam kelas
virtual, ulangan secara online yang pada intinya edmodo menyediakan semua
yang bisa kita lakukan dikelas bersama siswa dalam kegiatan pembelajaran.14
Hal
ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pendekatan saintifik
dengan memberikan kuis pada tahap mengasosiasi yang disajikan didalam
edmodo.
Berdasarkan dasar pemikiran diatas, Maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan Saintifik Dengan
Quiz Berbantuan Edmodo Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teori
Kinetik Gas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran dalam penyampaian materi fisika kurang melibatkan
siswa (teacher centered learning). Hal ini disebabkan karena guru
menggunakan ceramah sebagai model pembelajaran dan meringkas materi
sebagai penugasan.
2. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik selama ini ini kurang optimal,
sehingga siswa tidak tertarik dalam mempelajari fisika. Hal ini disebabkan
kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.
13
Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit.,h. 167 14
Annur Fitri Hayati dan Rosida Evi Santihosi, E-Learning Dengan Aplikasi Edmodo,
Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, h. 6
5
C. Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo terhadap hasil belajar siswa pada konsep materi teori kinetik gas.
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI di SMAN 8 Kota Tangerang
Selatan.
3. Hasil belajar yang ukur dalam penelitian ini adalah ditinjau dari aspek ranah
kognitif yang merujuk pada taksonomi bloom yang telah direvisi oleh Lorin
W. Anderson, dkk. yaitu mengetahui (C1), memahami (C2), mengaplikasikan
(C3), dan menganalisis (C4).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan penulis adalah:
1. Apakah pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada konsep teori kinetik gas?
2. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo?
3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan edmodo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep teori kinetik gas.
2. Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo.
3. Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan edmodo.
6
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo.
2. Mengenalkan teknologi informasi yang diharapkan dapat memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat tentang penggunaan edmodo dalam
proses pembelajaran fisika.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Pendekatan saintifik
a. Pengertian
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak
bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran
yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu
dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.15
Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah pembelajaran
yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung baik
menggunakan observasi, eksperimen maupun cara yang lainnya, sehingga realitas
yang akan berbicara sebagai informasi atau data yang diperoleh selain valid juga
dapat dipertanggung-jawabkan. Dengan menggunakan metode ilmiah, maka untuk
mendapatkan pengetahuan para ilmuwan berusaha untuk membiarkan realitas
berbicara sendiri,membahas mendukung teori ketika prediksi teori ini sudah
dikonfirmasi dan menentang teori ketika prediksinya terbukti tidak teruji.16
Pembelajaran berpendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang
15
Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, (
Bogor, Ghaia indonesia, 2014), h. 34 16
Agus Sujarwanta, “Mengkondisikan Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan Saintifik
(Natural Science Learning Conditional With Saintific Approach)”. Jurnal Nuansa
Kependidikan,Vol 16 Nomor.1, 2012, h. 1
8
menggunakan pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana siswa berperan secara
langsung baik secara individu maupun kelompok untuk menggali konsep dan
prinsip selama kegiatan pembelajaran, sedangkan tugas guru adalah mengarahkan
proses belajar yang dilakukan siswa dan memberikan koreksi terhadap konsep dan
prinsip yang didapatkan siswa.17
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,
menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut,
bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin
berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya
kelas siswa.18
Berdasarkan pemaparan diatas maka pembelajaran berpendekatan santifik
mampu meningkatkan hasil belajar fisika, disebabkan karena pendekatan ini
memberikan keterlibatan langsung siswa dalam menggali dan menemukan konsep
berdasarkan fakta yang mereka temukan.19
b. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses
pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan (observing),
bertanya (questioning), percobaan (experimenting), mengolah data (processing),
menyajikan data (present), menganalisis (anayze), mengasosiasi (associating),
menyimpulkan, dan mencipta (create) dan serta membentuk jaringan.20
Langkah-
langkah pembelajaran tersebut diuraikan sebagai berikut:21
1. Mengamati (Observing)
Metode observasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang
menggunakan pendekatan kontekstual dan media asli dalam rangka
17 Johari Marjan, I.B. Putu Arnyana, I.G.A. Nyoman Setiawan, “Pengaruh Pembelajaran
Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA
Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”, e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Volume 4, 2014, h.
4 18
Ibid., h. 34 19
Ibid., h. 4 20 Ibid., h. 21
Hosnan, Op.Cit.h. 37
9
membelajarkan siswa yang mengutamakan kebermaknaan proses belajar.
Mengamati atau observasing adalah kegiatan studi yang disengaja dan sistematis
tentag fenomena sosial dan gejala- gejala psikis dengan jalan pengamatan dan
pencatatan. Kegiatan mengamati atau observasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikasi dari interrelasinya elemen-elemen atau
unsur-unsur tingkah laku manusia pada fenomena sosial yang serba kompleks
dalam pola-pola kultural tertentu.
Dalam kegiatan mengamati, mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu,
seperti menyajikan media objek secara nyata, siswa senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan
rasa ingin tahu siswa sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang
tinggi.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan belajar pada pendekatan ilmiah/ scientific approach adalah
questioning (menanya), yakni dengan mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasitambahan tentang apa yang diamati. Melalui kegiatan bertanya
dikembangkan rasa ingin tahu siswa. Semakin terlatih dalam bertanya, maka rasa
ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk
mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan
guru sampai yang ditentukan siswa, dari sumber yang tunggal sampai sumber
yang beragam. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
model questioning adalah seatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
pengajuan-pengajuan pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami
materi pelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
3. Mengeksplorasi (Explore)
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber melalui berbagai cara. aktivitas mengumpulkan informasi
10
dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek/kejadian/aktifitas wawancara dengan nara sumber, dan sebagainya.
4. Mengasosiasi (Associating)
Associating atau mengasosiasi dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah memproses
informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
mengumpulkan informasi. Kegiatan belajarnya adalah: pertama, mengolah
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi, kedua pengolahan informasi yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber, yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
5. Mengkomunikasi (Communicate)
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut. Dalam
mengkomunikasikan, siswa diharapkan sudah dapat mempresentasikan hasil
temuannya untuk kemudian ditampilkan di depan khalayak ramai sehingga rasa
berani dan percaya dirinya dapat lebih terasah.
c. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Saintifik
1). Kelebihan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik yang
dapat memberikan kelebihan dan kekurangan bagi proses pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut:
11
Tabel 2. 1 Kekurangan dan kelebihan pendekatan saintifik22
Kelebihan Kekurangan
a) Pembelajaran berpusat pada siswa
(student centered).
b) Pembelajaran membentuk konsep
pengetahuan sendiri bagi siswa.
c) Pembelajaran terhindar dari
verbalisme.
d) Pembelajaran memberikan
kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi
konsep, hukum, dan prinsip.
e) Pembelajaran mendorong terjadinya
peningkatan kemampuan berpikir
siswa.
f) Pembelajaran meningkatkan
motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar pendidik.
g) Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi.
h) Adanya proses validasi terhadap
konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur
kognitifnya.
a) Memerlukan waktu yang cukup
lama.
b) Memerlukan perencanaan
pembelajaran yang lebih teliti.
c) Lebih cocok pada materi
pembelajaran yang bersifat sains.
22 Sri Haryati, Maridjo Abdul Hasjmy, Marzuki, “Peningkatan Aktivitas Peserta Didik
Dengan Pendekatan Saintifik Di Kelas I SDN 05 Delta Pawan”. (Artikel Penelitian Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak, 2011), h. 5.
12
2. Edmodo
Edmodo dikembangkan pada masa akhir tahun 2008 oleh Nic Borg dan
Jeff Ohara yang menyatakan perlunya dikembangkan dilingkungan sekolah yang
terhubung dengan semua aktifitas didunia. Sehingga tidak ada kesenjangan antara
kehidupan siswa disekolah dengan kehidupan kesehariannya. 23
Edmodo adalah
media social network micro blogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs
ini orangtua pundapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua
siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang
Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun
yang terdiri dari guru dan murid. Pada tahun 2010 edmodo meluncurkan "subjek"
dan "penerbit" masyarakat, media digital perpustakaan, pusat bantuan, dan
rekening induk untuk berkomunikasi dengan guru, orang tua, dan siswa.24
a. Pengertian
Edmodo merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis Learning
Managent System (LMS). Edmodo memberi fasilitas bagi guru, siswa tempat yang
aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten dan aplikasi
pembelajaran, pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, diskusi dalam kelas virtual,
ulangan secara online. Pada intinya edmodo menyediakan semua yang bisa kita
lakukan dikelas bersama siswa dalam kegiatan pembelajaran ditambah fasilitas
bagi orang tua bisa memantau semua aktifitas anaknya di edmodo asalkan punya
parent code untuk anaknya.25
Edmodo adalah sebuah situs yang diperuntukan bagi
pendidik untuk membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan gampang
digunakannya selama seorang guru dan siswa bisa terhubung dengan internet.
23
Novia Btari Khrisnamuty, “Pengaruh Metode Penugasan Melalui Kelas Virtual
Edmodo Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Jaringan Tumbuhan”. Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2015, h.14 24
Annur Fitri Hayati dan Rosida Evi Santihosi, E-Learning Dengan Aplikasi Edmodo,
Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, h. 6 25
Ibid., h. 6
13
Gambar 2.1 Tampilan Awal Edmodo
Edmodo adalah sebuah jawaban bagi sebuah ruang kelas virtual yang
nyaman dan aman, dikarenakan :26
1) Siswa dapat melakukan interaksi dalam pantauan gurunya (bebas cyber crime
dan cyber bullying).
2) Guru dapat mengunci siswa, dengan demikian siswa hanya bisa membaca dan
tidak bisa berkomentar pada seisi kelas namun tetap bisa berkomunikasi
langsung dengan gurunya.
3) Tidak ada orang luar yang bisa masuk dan melihat kelas virtual yang dibuat
oleh seorang guru tanpa mendapat kode khusus dari guru yang bersangkutan.
4) Guru dapat memulai pertanyaan, menaruh foto atau video, menaruh
presentasi bahan ajar, yang semuanya bebas untuk diunduh oleh siswa dan
dikomentari.
5) Siswa bisa kembali kapan saja untuk mengulang materi yang diberikan
gurunya, bahkan tugas bisa diberikan melalui edmodo.
6) Siswa juga bisa mengumpulkan tugas lewat edmodo, tinggal unggah saja.
Edmodo bisa dipadukan dengan situs lain seperti wall wisher, glogster dan
lain sebagainya.
7) Guru bisa menaruh nilai dari pekerjaan siswa sebagai acuan bagi siswa.
26
Ibid.,h. 7
14
8) Kelas virtual yang dibuat seorang guru tidak terbatas, guru bisa menaruh
bahan ajar untuk digunakan di angkatan atau tahun ajaran berikutnya.
9) Siswa bisa bekerja sama dengan siswa lain dalam grup kecil yang dibentuk
oleh gurunya.
10) Saat mengerjakan sebuah proyek bersama mereka bisa menaruh semua
dokumen yang diperlukan dalam pengerjaannya.
11) Edmodo memungkinkan guru menaruh bahan ajar yang sangat berguna bagi
siswa yang tidak masuk atau berhalangan saat melakukan tatap muka.
12) Siswa yang pendiam bisa bebas berkata-kata dan berpendapat tanpa khawatir
dipermalukan sementara si anak tipe aktif bisa posting pertanyaan kapan saja
asalkan terhubung dengan internet.
13) Guru dapat mengajarkan tata cara yang berlaku di dunia maya seperti cara
berkomentar dan sederet tata krama di dunia maya yang perlu siswanya
ketahui.
b. Aplikasi Edmodo dalam Pembelajaran
Edmodo merupakan sebuah platform pembelajaran social untuk guru,
siswa maupun untuk orang tua/wali yang dikembangkan pada akhir 2008 oleh Nic
Borg dan Jeff O’hara yang merasakan kebutuhan untuk berkembang dilingkungan
sekolah yang dapat mencerminkan bahwa dunia yang semakin global dan
terhubung, maka keduanyamenciptakan sebuah alat atau aplikasi yang dapat
menutup kesenjangan antara bagaimana siswa menjalani kehidupan mereka dan
bagaimana mereka belajar disekolah, untuk itulah maka edmodo ada.27
Platform ini memberikan siswa jalur untuk berinteraksi dengan rekan-
rekan mereka dan guru mereka dalam suasana akademis menggunakan jaringan
internet.28
Penggunaan edmodo dapat mengajarkan siswa untuk berperilaku secara
online dan bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan belajar dengansistem
keamanan yang terjamin. Edmodo menyediakan lingkungan di mana mengajar
27
Beni Suranto, Virtual Classroom: Strategi Pembelajaran Berbasis Synchronous E-
Learning, Jurnal Pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 2009, h. 1 28
Anung Haryoni, Virtual Learning/Virtual Classroom Sebagai Model Pendididkan Jarak
Jauh: Konsep danPenerapannya,(http;//ipislam.edu.my/t-pdk/Jurnal%20Teknodik%20No.13.htm,
2012), h. 3
15
dan belajar dapat menghasilkan kegembiraan siswa, siswa menjadi mandiri, serta
menjadi salah satu cara untuk membangun semangat siswa untuk belajar. Edmodo
adalah situs microblogging yang dapat digunakan didalam kelas atau rumah.
Edmodo juga dapat membantu guru yang tidak bisa mengajaer di kelas dengan
memberikan materi pembelajaran secara online. Guru bisa memberikan tugas
yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya, serta meng-upload materi belajar.
Edmodo menawarkan fitur yang sama dengan facebook, fitur yang ditawarkan
yaitu yaitu: (1) Bisa mengedit profile Picture dan nama; (2) Tampilan yang sama
seperti facebook; (3) Assignment yang dapat diposting guru sebagai tugas rumah;
(4) Pengaturan jadwal penting; (5) Satu anak bisa menjadi murid banyak guru; (6)
Edmodo bisa diakses melalui handphone.29
3. Hasil Belajar
Pada abad ke-21, Anderson dan Krathowhl menganggap bahwa taksonomi
kognitif Bloom kurang relevan dengan tuntuan jaman.30 Sehingga, Krathowhl
menjelaskan bahwa dimensi ranah kognitif berisi enam kategori yaitu:
1) Mengingat (Remember)
Kemampuan mengingat didefinisikan sebagai “Retrieving relevant knowledge
from long-term memory.”31Mendapatkan kembali pengetahuan relevan dari
memori jangka panjang.
2) Memahami (Understand)
Kemampuan memahami didefinisikan sebagai “Determining the meaning of
instructional messages, including oral, written, and graphic communication.”
Membangun pemahaman dari pesan instruksional, termasuk lisan, tulisan dan
komunikasi grafik.
29
Ibid 30
Zulfiani, T. Feronika dan K. Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 66.. 31
David. V. Krathowhl, “A revision Of Bloom’s Taxonomy : An Overvie”, Theory Into
Practice, Journal Volume 41, Number 4, (United State: College of Education, The Ohio State
University, 2002), h. 215.
16
3) Menerapkan (Apply)
Kemampuan menerapkan didefinisikan sebagai“Carrying out or using a
procedure in a given situation.”Menerapkan atau menggunakan prosedur pada
situasi yang telah diberikan.
4) Menganalisis (Analyze)
Kemampuan menganalisis didefinisikan sebagai“Breaking material into its
constituent parts and detecting how the parts relate to one another and to an
overall structure or purpose.” Memecahkan materi ke dalam bagian-bagian kecil
dan menentukan bagian-bagian kecil itu berhungan satu sama lain dan senua
struktur atau tujuan.
5) Mengevaluasi (Evaluate)
Kemampuan mengevaluasi didefinisikan sebagai“Making judgments based on
criteria and Standards.” Membuat judgment berdasarkan kriteria dan standar.
6) Menghasilkan karya (Create)
Kemampuan menghasilkan karya didefinisikan sebagai“Putting elements
together to form a novel, coherent whole or make an original product.”
Mengambil elemen-elemen secara bersamaan dari sebuah novel untuk membuat
koherensi atau membuat sebuah produk yang asli. Kemampuan menghasilkan
karya merupakan tingkatan yang terakhir dalam taksonomi Bloom.32
Dari enam kemampuan kognitif yang dikemukakan oleh Bloom, pada
penelitian ini peneliti hanya akan mengungkapkan hasil belajar pada ranah
kognitif C1-C4 saja.
4. Konsep
a. Sifat Gas Ideal
Berikut adalah beberapa sifat gas ideal :
1) Suatu gas ideal terdiri atas partikel-partikel yang dinamakan molekul-
molekul.
2) Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak secara acak menurut hukum-
hukum gerak Newton.
3) Jumlah seluruh partikel adalah besar atau merata.
32
Ibid.,h. 215.
17
4) Volume partikel-partikel adalah pecahan kecil dari volume dari yang
ditempati oleh gas tersebut.
5) Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi padda partikel-partikel,
kecuali bila bertumbukan.
6) Tumbukan antara partikel ataupun antara partikel dengan dinding terjadi
secara lenting sempurna.33
b) Pengertian Mol dan Massa Molekul
Misalkan sebuah massa nM dari suatu gas dibatasi di dalam sebuah wadah
yang volumenya, V ; M adalah berat molekul (gram/mol) dan n adalah banyaknya
mol. Massa jenis ρ dari gas tersebut adalah nM/V dan jelaslah bahwa kita dapat
mereduksi ρ baik dengan memindahkan sebagian gas dari wadah (dengan
mereduksi n) atau dengan menaruh gas tersebut di dalam sebuah wadah yang
lebih besar (dengan memperbesar V). Kita mendapatkan dari eksperimen bahwa,
pada kerapatan yang cukup rendah, maka semua gas, bagaimanapun komposisi
kimianya, cenderung memperlihatkan sebuah hubungan sederhana yang tertentu
di antara variabel-variabel termodinamika p, V, T. Hal ini menyarankan konsep
mengenai suatu gas ideal (ideal gas), yakni gas yang akan mempunyai sifat
sederhana yang sama di bawah sama kondisi.34
c) Penurunan persamaan Keadaan Gas Ideal.
Diberikan sebuah massa nM dari sesuatu gas di dalam keadaan
kesetimbangan termal maka kita dapat mengukur tekanannya p , temperaturnya T
,dan volume V. Untuk nilai-nilai kerapatan yang cukup rendah maka eksperimen
memperlihatkan bahwa:35
1) Untuk sebuah massa gas yang diberikan pada suatu temperatur konstan, maka
tekanan adalah berbanding terbalik dengan volume (hukum Boyle).
2) Untuk sebuah massa gas yang diberikan pada suatu tekanan konstan, maka
volume adalah berbanding langsung dengan temperatur (hukum Charles dan
Gay-Lussac). Kita dapat mengikhtisarkan kedua hasil eksperimental ini
dengan hubungan
33
David Halliday, Fisika Jilid 1 Edisi Keitga, (Jakarta: Erlangga, 1985), h. 765-766 34
Ibid., h. 761 35
Ibid.,, h. 762
18
(1. 1)
Keterangan:
P = Tekanan (Pa tau N/m-2
)
V = Volume (m3)
T = Suhu Mutlak (K)
Volume yang ditempati oleh suatu gas pada suatu tekanan dan
temperaturyang diberikan adalah sebanding dengan massanya. Jadi, konstanta di
dalam Persamaan diatas haruslah juga sebanding dengan massanya. Maka kita
menuliskan konstanta sbagai nR, dengan n adalah banyaknya mol gas dan R
adalah sebuah konsanta yang harus ditentukan dengan eksperimen untuk setiap
gas maka kita dapat menuliskannya dengan:36
(1. 2)
Keterangan:
P = Tekanan (Pa tau N/m-2
)
V = Volume (m3)
n = Mol gas ideal (mol)
R = Tetapan gas umum (J/kmolK)
T = Suhu Mutlak (K)
Untuk jumlah gas tertentu, ditemukan secara eksperimen dengan
pendekatan yang cukup baik, “volume gas berbanding terbalik dengan tekanan
yang diberikan padanya ketika temperature dijaga konstan”. Yaitu:37
V
(1. 3)
dimana P adalah tekanan absolut, Robert Boyle (1627-1691), yang pertama kali
menyatakannya atas percobaannya sendiri, Secara matematis dinyatakan:
36
Ibid., 37
Douglas C Giancoli, Fisika edisi kelima , (Jakarta: Erlangga, 1998), h. 459
𝑃𝑉
𝑇 = Sebuah konstanta ( untuk sebuah massa gas tetap)
pV=nRT
19
(1. 4)
Keterangan:
P = Tekanan (Pa tau N/m-2
)
V = Volume (m3)
Untuk jumlah gas tertentu, ditemukan secara eksperimen dengan pendekatan yang
cukup baik, “volume gas dengan jumlah gas tertentu berbanding lurus dengan
temperature mutlak ketika tekanan dijaga konstan”. Pernyataan ini dikenal
sebagai hukum Charles.38
Hukum gas ketiga, dikenal sebagai hukum Gay-Lussac, dari Joseph Gay-
Lussac (1778-1850), menyatakan bahwa “pada volume konstan, tekanan gas
berbanding lurus dengan temperature mutlak”pada volume konstan, tekanan gas
berbanding lurus dengan temperature mutlak”. Yaitu:39
P T (1. 5)
Keterangan:
P = Tekanan (Pa tau N/m-2
)
T = Suhu Mutlak (K)
d) Kecepatan Partikel Gas Ideal
Dengan menganggap tumbukannya elastis sempurna, setelah menumbuk
dengan kecepatan v, setiap molekul akan terpelanting dengan kecepatan v pula
tetapi dengan arah yang membalik, yaitu dengan kecepatan –v. Ini berarti bahwa
sewaktu menumbuk dinding molekul menstransfer momentum sebesar mv-(-mv)
= 2 mv. Dengan kerapatan n, banyaknya molekul gas yang semuanya bergerak
sepanjang arah tertentu dengan kecepatan v, yang melintas satu satuan luas
penampang per satuan waktu, sebanyak molekul di dalam silinder yang
panjangnya v dan luas penampangnya satu satuan luas, rapat arus molekul itu
sama dengan nv. Pada hakikatnya kecepatan molekul gas tidak semua sama,
38
Ibid., h. 460 39
Ibid., h. 461
PV = konstan
20
melainkan terdistribusi menurutkan fungsi distribusi Maxwall-Bolzmann.
Kecepatan molekul gas dapat disimpulkan secara matematis.40
( 1. 6)
Keterangan:
k = Konstanta Bolzmann (J/K-1
)
v = kecepatan gas (m/s-2
)
T = Suhu mutlak (K)
Dalam gas ideal yang sesungguhnya atom-atom tidak sama kecepatannya.
Sebagian bergerak lebih cepat, sebagian lebih lambat. Tetapi sebagai pendekatan
kita anggap semua atom itu kecepatannya sama.
Gambar 2.2 Arah Kecepatan Atom
Kecepatan bergerak tiap-tiap atom dapat ditulis dengan bentuk persamaan:
( 1. 7)
Keterangan:
= kecepatan tiap-tiap atom (m/s)
k = konstanta Boltzman (k = 1,38 x 10-23
joule/atom oK)
T = suhu (K)
m = massa atom (Kg)
Oleh karena mM
N serta k
R
N
0
maka tiap-tiap molekul gas dapat dituliskan
kecepatannya dengan rumus:
40
Peter Soedojo, Fisika Dasar, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h. 74
�� = 3𝑘𝑇
𝑚
½ v2= 3/2 kT
21
(1. 8)
Keterangan:
M = massa gas per mol dalam satuan kg/mol
R = konstanta gas umum = 8,317 joule/moloK
Dari persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa pada suhu yang sama, untuk dua
macam gas kecepatannya dapat dinyatakan:
(1.9)
Keterangan:
vras1 = kecepatan molekul gas 1
vras2 = kecepatan molekul gas 2
M1 = massa molekul gas 1
M2 = massa molekul gas 2
Pada gas yang sama, namun suhu berbeda dapat disimpulkan:
(2.0)
B. Hasil Penelitian Relevan
Berikut adalah penelitian relevan terkait dengan penelitian yang akan
diteliti:
1) Hilal Aktamis and Omar Ergin (2008), dalam penelitiannya yang berjudul
“The Effect Of Scientific Process Skills Education On Student’s Scientific
Creativity, Science Attitudes and Academic Achievment”. Menyatakan
dalam penelitiannya bahwa siswa yang mengikuti pelatihan Scientific
Process Skills lebih sukses dari pada siswa yang mengikuti pelatihan
�� = 3𝑅𝑇
𝑀
vras1 :
vras2
:
vrat1 :
vrat2
:
22
tradisional. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan proses
ilmiah (Scientific Approach) dapat meningkatkan prestasi akademik
siswa.41
2) Hidayati dan Nurul (2014), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Dalam Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII Titl 1 Smk Negeri 7 Surabaya
Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali
Elektromagnetik”. Menyatakan bahwa penerapan Pendekatan Saintifik
81,73% siswa merasa lebih mudah untuk memahami materi pembalajaran,
dan 80,77% siswa berpendapat bahwa pendekatan ilmiah mampu
membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar.42
3) Evin Yudhi Setyono, (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Jejaring Sosial Edmodo Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa pada Topik Pembuatan Kurva-S Menggunakan Microsoft
Excell”. Menyatakan dalam penelitiannya bahwa melalui media
pembelajaran online, edmodo dirasa mampu menciptakan e-learning
sehingga aktivitas dan interaksi belajar mahasiswa tetap terjaga sekalipun
tidak ada jadwal pertemuan dikelas. Berdasarkan hasil analisis yang
diperoleh bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan media
edmodo lebih baik dari kelas yang tidak menggunakan. 43
4) Iin Royani, Irham Falahuddin, dan Gusmelia Testiana, (2018) dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Media Edmodo Sebagai Basis E-
learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA”
Menyatakan dalam penelitiannya bahwa media edmodo sebagai basis e-
learning yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata
41
Hilal Aktamis And Omar Ergin,”The Effect Of Scientific Process Skills Education On
Student’s Scientific Creativity, Science Attitudes And Academic Achievement”, (Asia Pacific
Forum On Science Learning And Teaching, Volume 9, Issue 1,Article 4,P.1,2008), h. 11 42
Hidayati, Nurul. “Pengaruh Penggunaan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach )
Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII Titl 1 Smk Negeri 7 Surabaya Pada
Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik.”,(Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro, 2014). Vol. 3 No. 2. h. 25-29. 43
Evin Yudhi Setyono. “Pengaruh Penggunaan Media Jejaring Sosial Edmodo Terhadap
Hasil Belajar Mahasiswa pada Topik Pembuatan Kurva-S Menggunakan Microsoft Excell”. . 2015
(Jurnal Sosial dan Humaniora, 2015). Vol. 5, No. 1, h. 48
23
pelajaran IPA terpadu, karena dalam penggunaannya siswa dapat
menambah pengalaman baru dalam proses pembelajaran.44
5) Imam Kusmaryo dan Hardi Suyitno, (2019) dalam penelitiannya yang
berjudul “The Effect Of Contructivist Learning Using Scientific Approch
On Mathematical Power And Conceptual Understanding Of Students
Grade IV”. Menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah
menggunakan pendekatan konstruktivisme berbasis ilmiah untuk
meningkatkan kekuatan matematika siswa dan pemahaman konseptual.45
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel
yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori
yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan
sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan variabel tersebut,
selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.46
Fisika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh kebanyakan siswa.
Fakta ini maka sudah menjadi kewajiban bersama untuk memberikan solusi atas
segala permasalah yang dihadapi siswa. Pembelajaran fisika dengan pendekatan
saintifik masih belum optimal. Hal ini disebabkan karena kurang dioptimalkan
dalam penggunaan media pembelajaran pada pendekatan saintifik, terutama pada
tahap mengasosiasi. Guru cenderung menggunakan metode ceramah dan
meringkas materi dengan cara memberi tugas, hal ini membuat penyajian
pembelajaran kurang menarik, menyebabkan siswa bosan dalam mempelajari
fisika. Pada kondisi awal siswa mempunyai nilai hasil belajar yang rendah,
dimana hal ini terjadi karena pembelajaran berpusat pada guru. Penggunaan quiz
berbantuan edmodo dapat membuat suasana belajar yang berbeda menjadi efektif
44
Iin Royani, Irham Falahuddin, dan Gusmelia Testiana, Pengaruh Media Edmodo
Sebagai Basis E-learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran. Jurnal
Pendidikan Biologi Vol. 4 No. 1, 2018, h.33 45
Imam Kusmaryo, Hardi Suyitno, “The Effect Of Contructivist Learning Using
Scientific Approch On Mathematical Power And Conceptual Understanding Of Students Grade
IV”, (Journal Of Physics : Conference Series Vol. 693 No. 1 2019, h. 1 46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R & D.
(Bandung, Alfabeta, 2012), h. 61
24
dan kondusif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini akan
membuat pembelajaran jauh lebih maksimal. Dan kondisi akhir yang diharapkan,
dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo dapat
berpengaruh pada hasil belajar.
Berdasarkan uraian diatas, bagan kerangka berfikir yang digunakan dapat
dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini:
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka Pikir, maka hipotesis
penelitian yang diajukan dirumuskan sebagai berikut :
Ho: Tidak terdapat pengaruh pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo terhadap hasil belajar siswa pada konsep teori kinetik gas.
H1: Terdapat pengaruh pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo
terhadap hasil belajar siswa pada konsep teori kinetik gas.
Kondisi Awal
Menerapkan pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo dalam
pembelajaran fisika
Meningkatnya hasil belajar
siswa
Rendahnya
hasil belajar
siswa
Pembelajaran berpusat pada
guru (teacher centered)
Kurang optimalnya penggunaan
media pembelajaran
Kondisi Akhir
Tindakan
Quiz dengan
Edmodo
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
yang berlokasi di Jl. Cirendeu Raya No.5, Ciputat Timur. Penelitian berlangsung
pada semester genap bulan April sampai Mei tahun pelajaran 2017/2018.
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
experiment. Kuasi eksperimen adalah metode penelitian yang mempunyai kelas
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi experiment
digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang
digunakan untuk penelitian.47
Usaha yang dilakukan untuk mengontrol variabel-
variabel luar dalam penelitian ini yaitu dengan pengambilan sampel yang
dilakukan dengan memilih sampel yang memiliki kemampuan hampir sama.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan nonequivalent control group design.
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada
desain ini dikelompok eksprimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara
random.48
Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar pada konsep
teori kinetik gas siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo. Adapun desain penelitian
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: 49
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 114 48
Ibid., h. 73 49
Ibid., h. 116
26
Tabel 3. 1 Desain Penelitian
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
RE O1 X1 O2
RK O1 X2 O2
Keterangan:
RE = Proses pemilihan subyek pada kelas eksperimen.
Rk = Proses pemilihan subyek pada kelas kontrol.
O1 = pretest (tes awal).
O2 = Posttest (tes akhir).
X1 = Perlakuan dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan
quiz berbantuan edmodo.
X2 = Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Desain ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang tidak dipilih secara random. Sebelum diberikannya perlakuan, pada
kedua kelompok diberikannya pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
dasar siswa pada konsep teori kinetik gas. Selanjutnya, kedua kelas akan diberikan
perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo, sedangkan
kelas kontrol diberikan pengajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Setelah diberikannya perlakuan, kedua kelas akan diberikan posttest untuk
mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada konsep teori kinetik gas.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau dapat juga disebut
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya.50
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI SMAN 8 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah sekitar 297 siswa.
50
Ibid., h. 117
27
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.51
Sampel
yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 66 siswa. Sampel ini terbagi
menjadi dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini yaitu dengan cara purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.52
Pertimbangan yang
dilakukan dalam pemilihan sampel berdasarkan kepemilikan smartphone dan
ketersediaan internet siswa, tingkat kemampuan dan homogenitas yang relatif
sama diantara kedua kelas tersebut. Hasil dari pemilihan sampel, kelas XI IPA 2
sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Masing-masing
kelas memiliki jumlah yang sama yaitu 33 siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.53
Dalam penelitian
yang akan dilakukan ini, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat yaitu sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) : Pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo.
2. Variabel terikat (Y): Hasil Belajar Siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes dan nontes yang sudah
diuji cobakan atau memenuhi prasyarat instrumen tes yang baik. Tes digunakan
untuk mengukur pengaruh hasil belajar siswa. Tes yang digunakan yaitu pretest
dan posttest yang dikerjakan oleh kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest
diberikan pada pertemuan pertama sedangkan posttest diberikan setelah
pelaksanaan pemberian perlakuan pada pertemuan keempat. Nontes dengan
metode angket digunakan untuk memperoleh data respon siswa terhadap
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo, diberikan setelah proses pembelajaran.
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakrta: Rineka
Cipta, 2013) h. 174 52
Ibid., h. 183 53
Ibid., h. 61.
28
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel
penelitian.54
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes
berupa tes objektif dengan lima pilihan jawaban dan instrumen nontes berupa
angket respon siswa terhadap pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo.
1. Tes Objektif
Instrumen tes hasil belajar siswa ini diberikan kepada siswa kelas XI
SMAN 8 Kota Tangerang Selatan yang dijadikan sampel baik kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Tes yang digunakan telah memenuhi prasyarat
instrumen yang baik yaitu uji: validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf
kesukaran. Adapun Tabel 3.2 kisi-kisi instrumen tes sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Tes
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Penurunan
persamaan
keadaan gas
ideal
Mengetahui
hukum boyle,
gay-lussac,
boyle-gay
lussac.
1*, 2 2 soal
Menjelaskan
hubungan
tekanan,
volume, suhu,
jumlah mol zat,
konstanta dan
tetapan gas
ideal.
3, 4* 2 soal
Menghitung
tekanan,
volume, suhu,
dan jumlah mol
zat gas ideal.
5*, 6 2 soal
Menganalisis
hubungan
7*, 8 2 soal
54Sugiyono, op. cit., h. 148.
29
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
tekanan,
volume, suhu,
dan jumlah mol
zat gas ideal.
Energi kinetik
rata-rata
molekul gas
ideal
Mendefinisikan
energi kinetik
gas ideal.
9, 10* 2 soal
Menjelaskan
hubungan
energi kinetik
dengan tekanan,
suhu, dan
volume gas
ideal
11*,
12
2 soal
Menghitung
energi kinetik
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume dan
tekanan gas
ideal.
13,
14*
2 soal
Menganalisis
energi kinetik
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume dan
tekanan gas
ideal.
15,
16*
2 soal
Kelajuan
efektif gas
ideal.
Mendefinisikan
kelajuan efektif
gas ideal.
17,
18*
2 soal
Menjelaskan
hubungan
kelajuan efektif
dengan tekanan,
suhu, volume,
dan energi
kinetik gas
ideal.
19*,
20*
2 soal
30
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Menghitung
kelajuan efektif
terhadap
hubungannya
dengan tekanan,
suhu, volume,
dan energi
kinetik gas
ideal.
21*,
22*
2 soal
Menganalisis
kelajuan efektif
terhadap
hubungannya
dengan tekanan,
suhu, volume,
dan energi
kinetik gas
ideal.
23,
24*
2 soal
Energi dalam
gas ideal
Mendefinisikan
energi dalam
gas ideal.
25*,
26
2 soal
Menjelaskan
hubungan
energi dalam
dengan suhu,
volume,
tekanan,
kecepatan, dan
energi kinetik
gas ideal
27,
28*
2 soal
Menghitung
energi dalam
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume,
tekanan,
kecepatan, dan
energi kinetik
gas ideal
29,
30*
2 soal
31
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
menganalisis
energi dalam
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume,
tekanan,
kecepatan, dan
energi kinetik
gas ideal
31*,
32
2 soal
Teori
ekipartisi
energi.
Mendefinisikan
derajat
kebebasan gas
ideal.
33*,
34*
2 soal
Menjelaskan
hubungan
derajat
kebebasan
dengan suhu,
volume,
tekanan, energi
dalam, dan
energi kinetik
gas ideal.
35*,
36
2 soal
Menghitung
energi dalam
dan energi
kinetik terhadap
hubungannya
dengan derajat
kebebasan gas
ideal
monoatomik
37*,
38
2 soal
Menganalisis
energi dalam
dan energi
kinetik terhadap
hubungannya
dengan derajat
kebebasan gas
ideal diatomik
39,
40*
2 soal
32
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Jumlah Soal 10
soal
10
soal
10
soal
10
soal
40
soal
Persentase Soal 25% 25% 25% 25% 100%
Keterangan: (*) = Butir soal yang digunakan
2. Lembar Angket Respon (Nontes)
Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya dengan
menggunakan tes saja, melainkan juga dengan nontes. Peneliti menggunakan
metode angket untuk instrumen nontesnya. Angket atau kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui.55 Angket yang digunakan bertujuan untuk mengetahui respon siswa
terhadap pendekatan saintifik dengan quiz berbantu edmodo.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Likert.
Model ini menggunakan skala deskriptif Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing
jawaban mempunyai skor atau nilai: SS = 5, S = 4, C = 3, TS = 2, STS = 1.
Bagi pernyataan yang mendukung sifat positif dan nilai yang mendukung sifat
negatif berkebalikan dengan nilai positif, yaitu: SS = 1, S = 2, C = 3, TS = 3,
STS = 5. Kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Lembar Angket Respon (Nontes)
No Indikator Angket Nomor Soal Jumlah
Soal Positif Negatif
1
Ketertarikan untuk mengikuti
pelajaran fisika menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz
berbantuan edmodo.
1 2 2
2 Perbedaan Pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo. 3 4 2
55
Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Op.cit., h. 194
33
No Indikator Angket Nomor Soal Jumlah
Soal Positif Negatif
3 Keaktifan siswa dalam belajar fisika
menggunakan pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo.
5 6 2
4
Memudahkan siswa dalam
mengulang kembali konsep fisika
menggunakan pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo.
7 8 2
5 Penyajian poin-poin pada edmodo
membantu dalam proses pemahaman 9 10 2
6
motivasi belajar fisika dengan
menggunakan pendekatan saintifik
dengan quiz berbantu edmodo.
11 12 2
Jumlah Soal 6 6 12
G. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, maka harus memiliki
empat kriteria kelayakan yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
pembeda. Untuk memudahkan perhitungan peneliti menggunakan bantuan
software anatest. Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan berkaitan dengan
kriteria yang harus dpenuhi oleh instrumen penelitian:
a. Uji Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur.56
Uji validitas dalam penelitian ini yaitu validitas lapangan.
Validitas lapangan merupakan suatu ukuran dari layak atau tidaknya instrumen
tes, berdasarkan uji coba kepada responden yang sudah memahami dan
berpengalaman terhadap konten yang digunakan. Hasil validitas lapangan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson yaitu sebagai
berikut: 57
√
56
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
h.73 57
Ibid ., h. 87
34
Keterangan:
rxy: koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y
N: banyaknya siswa
X: skor butir soal
Y: skor total
Uji validitas lapangan dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
dengan pada taraf signifikansi 5% dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Ketentuan kategori
validitas lapangan didasarkan pada Tabel 3.4 sebagai berikut: 58
Tabel 3. 4 Kategori Validitas
Ketentuan nilai Kategori
Valid
Tidak valid
Kriteria nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.5
berikut ini:59
Tabel 3. 5 Kriteria Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,80 < 1,00 Sangat baik
0,60 < 0,80 Baik
0,40 < 0,60 Cukup
0,20 < 0,40 Rendah
0,00 < 0,20 Kecil
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 40
Jumlah Siswa 36
Nomor Soal yang Valid 1,4,5,7,10,11,14,16,18,19,20,21,22,24,25,28,30
58
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya) h. 257 59
Ibid.,h. 257
35
31,33,34,35,37,40
Jumlah Soal yang Valid 23
Presentase Soal yang
Valid
57,1%
Berdasarkan Table 3.6 di atas, terlihat bahwa dari 40 soal yang diuji
terdapat 23 soal valid dengan presentase yaitu sebesar 57,1% yang bisa dilihat
pada Lampiran B3.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.60
Rumus yang digunakan untuk
mengukur reliabilitas suatu tes adalah menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-
R.20), yaitu:61
(
)(
)
Keterangan:
: reliabilitas yang dicari
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
N : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes
Kriteria nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.7
berikut ini:
Tabel 3. 7 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kategori
0,80 < 1,00 Sangat baik
0,60 < 0,80 Baik
0,40 < 0,60 Cukup
0,20 < 0,40 Rendah
0,00 < 0,20 Kecil
60
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,op. cit.,h. 100 61
Ibid.,h. 115
36
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas
instrument tes ini adalah 0,82. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori Sangat
baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini layak digunakan dalam
penelitian yang bisa dilihat pada Lampiran B3.
c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu
sukar. Bilangan yang meunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0,00
sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal.
Rumusan untuk mencari taraf kesukaran butir-butir soal adalah sebagai berikut: 62
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Klasifikasi tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3. 8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Interval P Kriteria soal
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrument tes dapat dilihat pada
Tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3. 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Kriteria Soal Jumlah Soal Presentase
Mudah 1 2,5%
Sedang 20 50%
Sukar 19 47,5%
Jumlah 40 100%
62
Ibid., h. 223
37
Berdasarkan Tabel 3.9 terlihat bahwa soal yang diuji cobakan terdapat
2,5% untuk kategori soal mudah, 20% untuk kategori soal sedang dan 47,5%
untuk kategori soal sukar yang bisa dilihat pada Lampiran B3.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu
membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum
atau kurang menguasai kompetensi.63 Rumus yang digunakan untuk mencari daya
pembeda soal adalah:64
Keterangan:
D = Daya Pembeda
BA= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
JA = Banyaknya peserta kelopok atas
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
JB = Banyakanya peserta kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: 65
Tabel 3. 10 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya pembeda Kriteria soal
Bernilai negatif Sangat Buruk
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1.00 Sangat Baik
Hasil uji daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut ini:
63
Zainal Arifin., op. cit, h. 273. 64
Suharsimi Arikunto., op. cit, h. 228 65
Ibid., h. 232.
38
Tabel 3. 11 Hasil Uji Daya Pembeda
Kriteria Soal Jumlah Soal Presentase
Sangat Buruk - -
Buruk 20 50%
Cukup 6 15%
Baik 14 35%
Sangat Baik - -
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 3.11 terlihat bahwa dari soal yang diuji cobakan
terdapat 50% dikategorikan buruk, 15% dikategorikan cukup dan 35%
dikategorikan Baik yang bisa dilihat pada Lampiran B3.
H. Teknik Analisis Data
Analisi data bertujuan untuk memperoleh makna dari tes yang telah
terkumpul. Teknik analisis data tes terdiri dari ujian prasyarat analisis dan uji
analisis.
1. Pengujian Prasyarat Analisis
Data yang terkumpul melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan
dianalisis dengan tujuan agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan
menguji hipotesis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan
software SPSS 23 mulai dari uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis. Untuk
perhitungan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis menggunakan cara
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan atau
normalitas sampel. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan
uji kolmogorov-smirnov pada software SPSS 23 dengan langkah-langkah sebagai
berikut:66
1) Tetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, seperti halnya pada
perhitungan secara manual yaitu:
H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
66Kadir, Statistika Terapan, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/LISREL
dalam Penelitian, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2015), h. 144
39
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Tingkat signifikan
3) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh significance (Sig) pada output yang dihasilkan setelah
pengelohan data.
4) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
, maka H0 diterima, H1 ditolak, dengan kesimpulan
sampel berasal dari data terdistribusi normal.
, maka H0 ditolak, H1 ditolak, dengan kesimpulan
sampel berasal dari data terdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas penelitian (eksperimen dan
kontrol) mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas varians
dua buah variabel independen dapat dilakukan dengan uji Levene pada software
SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:67
1) Tetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, seperti halnya pada
perhitungan secara manual yaitu:
H0 = varian nilai hasil belajar kedua kelompok sama atau homogen.
H1 = varian nilai hasil belajar kedua kelompok berbeda atau tidak homogen.
2) Tingkat signifikan
3) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikansi maka H0 ditolak, yaitu varian kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen.
Jika signifikansi maka H0 diterima, yaitu varian kedua
kelompok sama atau homogen.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan pengujian untuk menjawab rumusan
masalah. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data
hasil penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:
67
Ibid., h. 156
40
1. Data yang berdistribusi normal dan homogen
Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis
menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut:68
dengan
√
dan
Keterangan:
= Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= Jumlah sampel kelas x1
= Jumlah sampel kelas x2
= Varian kelas X1
= Varian kelas X2
= Hasil hitung distribusi
= Varian gabungan.
jika:
thitung< ttabel = Tolak H0, Terima H1
thitung> ttabel = Terima H0, Tolak H1
Langkah-langkah uji t menggunakan SPSS 23 sebagai berikut:69
1) Buka lembar kerja SPSS → Variable View → pada bagian Name pertama
tuliskan nilai dan untuk Name kedua tuliskan kelompok → pada bagian
Decimals yang kedua ganti dengan 0 → klik Value hingga muncul Value
Label → pada kotak value isikan 1 dan kotak label isikan Kelompok A → klik
68
Sudjana, op.cit., h.239. 69
Kadir, op.cit., h. 162-168.
41
Add → isikan lagi pada kotak Value dengan isian 2 dan kotak Label isikan
kelompok B → klik Add → Ok.
2) Klik Variable View → pada kolom nilai isikan dengan nilai siswa → pada
kolom kelompok isikan 1 untuk nilai kelompok A dan 2 untuk nilai kelompok
B.
3) Klik Analyze → Compare Means → Independent Sample T Test → sampai
muncul kotak dialog Independent Sample T Test.
4) Maukkan variabel nilai ke kotak Test Variable (s) dan masukkan variabel
Kelompok ke kotak groping variable.
5) Klik Define Grouping → pada kolom Group 1 isikan 1 dan kolom Group 2
isikan 2 → Continue → Ok.
6) Kriteria pengujian:
a) H0 diterima dan H1 ditolak, jika Sign (2-tailed)> 0,05
b) H0 ditolak dan H1 diterima, jika Sign (2-tailed)< 0,05
2. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen
Data berdistribusi normal dan tidak homogen pengujian hipotesis
menggunakan statistik non parametrik yaitu uji t’ dengan persamaan sebagai
berikut:70
(
) (
)
Keterangan:
= Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
= Jumlah sampel kelas x1
= Jumlah sampel kelas x2
= Varian kelas eksperimen
= Varian kelas kontrol
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
1) Jika tHitung< ttabel maka H0 diterima danH1 ditolak
70
Rostina, op.cit., h.148
42
2) Jika tHitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
3. Data Berdistribusi Tidak Normal
Data berdistribusi tidak normal pengujian hipotesis menggunakan statistik
non parametrik yaitu uji Mann-Whitney dengan persamaan sebagai berikut:71
Keterangan:
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
K1 = jumlah ranling pada sampel 1
K2 = jumlah ranling pada sampel 2
Kriteria pengujian uji U sebgai berikut:
Jika U < Utabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika U > Utabel, maka H0
diterima dan H1 ditolak.
Langkah-langkah uji Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 23
sebagai berikut:72
1) Masukkan data pada menu Data View.
2) Pili menu Analyze → Nonparametric Test → Legacy Dialogs → 2
Independent Samples.
3) Pada jendela Two Independent Samples Test, masukkan variabel terikat pada
Test Variable List dan grouping variable → klik Define Group → klik
Continue → kembali ke menu Independent Samples Test → Test Type →
Mann-Whitney U → Ok.
4) Kriteria pengujian:
a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
71
Kadir, op.cit., h.490-491 72
Ibid., h.492-493.
43
Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
d. Uji N-gain
Uji N-gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
melalui pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo, uji N-gain memiliki
persamaan:
Klasifikasi N-gain dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut ini: 73
Tabel 3. 12 Klasifikasi N-gain
Daya pembeda Kriteria soal
<0,3 Rendah
Sedang
N-gain 0,7 Tinggi
2. Teknik Analisis Data Nontes
Respon siswa dalam penelitian ini, diberikannya angket kepada siswa
kelas eksperimen. Hasil angket dihitung dengan model skala Likert seperti pada
Tabel 3.14 berikut ini:74
Tabel 3.14 Skala Penilaian Angket
Alternatif Jawaban Bobot Penilaian Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Tidak Setuju (TS) 2 4
Cukup (C) 3 3
Setuju (S) 4 2
Sangat Setuju (SS) 5 1
Langkah-langkah dalam menganalisis angket skala respon siswa:
a. Memberikan skor pada setiap item, kemudian dihitung skor totalnya,
sehingga didapat rata-rata dari tiap siswa
73
Ibid., h. 232. 74
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 240
44
b. Membandingkan skor rata-rata siswa dengan skor alternatif jawaban netral
(3), dengan kriteria:
1) Jika rata-rata skornya (<3), maka siswa tersebut memiliki respon negatif
terhadap pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo dalam
pembelajaran fisika.
2) Jika rata-rata skornya (>3), maka siswa tersebut memiliki sikap positif
terhadap pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo dalam
pembelajaran fisika.
c. Menghitung presentase jawaban siswa pada setiap item, terlebih dahulu data
yang diperoleh dipresentasekan dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P = presentase jawaban
F = frekuensi jawaban
n = banyak responden
d. Mengintepretasikan data dengan menggunakan kriteria presentase angket.
Tabel 3.15 Interpretasi Presentase Angket75
Besar Presentase Interpretasi
0 Tak seorangpun
0% < P < 25% Sebagian kecil
25% P < 50% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
50% P < 75% Sebagian besar
75% P < 100% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
75
Ibid.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
Kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas
kontrol. Siswa kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan edmodo dan siswa kelas kontrol diberikan
perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Pokok bahasan yang diajar
pada penelitian ini adalah materi Teori Kinetik Gas.
Pada subbab ini akan diuraikan gambaran umum dari data yang telah
diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta hasil angket dari kelas
eksperimen.
1. Hasil Pretest
Hasil pretest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
sebelum diberikan perlakuan pada penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram
batang distribusi frekuensi berikut ini.
Skor Maksimal = 23
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
4-6 7-9 10-12 13-15 16-18
0
5
10
12
6
1
5
17
8
2
Frekuensi Kelas Kontrol
Frekuensi Kelas
Eksperiment
46
Gambar 4. 1 Skor Pretest Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Gambar 4.1 menunjukkan jumlah skor benar yang diperoleh oleh siswa
kelas kontrol maupun siswa kelas eksperimen jika skor maksimalnya adalah 23
(dari total butir soal/instrumen). Pada interval skor benar 4 sampai 6, diperoleh
oleh 0 siswa (0%) di kelas kontrol dan 1 siswa (3%) di kelas eksperimen. Interval
skor benar 7 sampai 9, terdapat 5 siswa (15%) pada kedua kelas baik kontrol
maupun eksperimen. Interval skor benar 10 sampai 12, terdapat 10 siswa (30%) di
kelas kontrol dan 17 siswa (51%) di kelas eksperimen Interval skor benar 13
sampai 15, terdapat 12 siswa (36%) di kelas kontrol dan 8 siswa (24%) di kelas
eksperimen. Pada interval terakhir yaitu skor benar 16 sampai 18, terdapat 6 siswa
(18%) di kelas kontrol dan 2 siswa (6%) di kelas eksperimen. Diagram tersebut
menggambarkan bahwa rentang skor yang paling banyak dicapai oleh siswa pada
kedua kelas adalah rentang 10 – 12 dari skor total 23, dengan jumlah siswa yang
mencapai rentang skor tersebut yaitu 27 siswa, baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Skor paling sedikit dicapai oleh siswa pada kedua kelas
adalah rentang 4 – 6 dari skor total 23, dengan jumlah siswa yang mencapai
rentang tersebut yaitu 0 siswa pada kelas kontrol dan 1 siswa pada kelas
eksperimen.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka ukuran pemusatan dan
penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukan pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4. 1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Pretest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen.
Pemusatan dan
Penyebaran Data
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Skor Terendah 7 4
Skor Tertinggi 18 16
Mean 11,33 12,67
Median 12 13
Modus 12 14
Standar Deviasi 2,6300 2,8904
47
Skor Maksimal = 23 Lampiran C.1
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan skor terendah pada kelas kontrol
yaitu 7 sedangkan skor terendah pada kelas eksperimen yaitu 4. terlihat skor
tertinggi pada kelas kontrol yaitu 18, sedangkan skor tertingggi pada kelas
eksperimen yaitu 16. Mean atau skor rata-rata kelas kontrol 11,33 sedangkan rata-
rata kelas eksperimen 12,67. Median atau skor tengah yang dihasilkan kelas
kontrol 12 sedangkan skor tengah kelas eksperimen 13. Modus atau skor yang
sering muncul pada kelas kontrol 12 dan kelas eksperimen 14. Standar deviasi
pada kelas kontrol sebesar 2,6300 dan kelas eksperimen 2,8904.
2. Hasil Posttest
Hasil posttest yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada penelitian ini disajikan dalam
diagram batang distribusi frekuensi berikut ini.
Skor Maksimal = 23
Gambar 4. 2 Skor Posttest Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat pada grafik bahwa hasil posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol secara menyeluruh berada pada interval skor 16-21.
Pada grafik, dapat dilihat perbedaan hasil posttest pada beberapa rentang antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
0
5
10
15
20
25
30
16-17 18-19 20-21
20
12
1
28
5
Frekuensi Kelas Kontrol
Frekuensi Kelas
Eksperiment
0
48
Pada Gambar 4.2 menunjukkan interval skor benar yang diperoleh oleh
siswa kelas kontrol maupun siswa kelas eksperimen jika skor maksimalnya adalah
23 (dari total butir soal/instrumen). Maka dapat dilihat dari Gambar 4.2 di atas
menunjukkan bahwa rentang skor posttest yang paling banyak diperoleh oleh
siswa kelas eksperimen adalah rentang 18 – 19 dari skor total 23, dengan
sebanyak 28 siswa. Pada kelas kontrol, rentang skor posttest yang paling banyak
diperoleh adalah rentang 16 – 17 dari skor total 23, dengan sebanyak 20 siswa,
pada rentang tersebut merupakan rentang skor posttest paling sedikit diperoleh
siswa kelas eksperimen, dengan sejumlah 0 siswa sedangkan rentang skor posttest
pada kelas kontrol paling sedikit pada rentang 20-21 dengan sejumlah 1 siswa.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa
nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukan pada
Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Skor Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Penyebaran Data
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Skor Terendah 16 18
Skor Tertinggi 20 21
Mean 17,52 18,85
Median 17 19
Modus 17 19
Standar Deviasi 0,9056 0,7550
Skor Maksimal = 23 Lampiran C.2
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data
berdasarkan skor benar yang diperoleh siswa kelas kontrol dan siswa kelas
eksperimen dengan skor maksimalnya adalah 23 (dari total butir soal/instrumen).
Skor terendah yang diperoleh dari kelas kontrol adalah 16, sementara kelas
eksperimen adalah 18. Skor tertinggi yang diperoleh dari kelas kontrol adalah 20,
sedangkan kelas eksperimen adalah 21. Skor rata-rata atau mean yang didapat
pada kelas kontrol adalah 17,52, sedangkan pada kelas eksperimen adalah 18,85.
49
Skor tengah atau median untuk kelas kontrol adalah 17, sedangkan untuk kelas
eksperimen adalah 19. Skor yang sering muncul atau modus untuk kelas kontrol
adalah 17, sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 19. Pada kelas kontrol,
diperoleh standar deviasi sebesar 0,9056, sedangkan pada kelas eksperimen adalah
0,7550.
3. Rekapitulasi Hasil Tes Hasil Belajar Siswa
a. Data Hasil Pretest dan Posttest
Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Data Skor Pretest dan Posttest
Pemusatan dan
Penyebaran Data
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor Terendah 7 16 4 18
Skor Tertinggi 18 20 16 21
Mean 11,33 17,52 12,67 18,85
Median 12 17 13 19
Modus 12 17 14 19
Standar Deviasi 2,63 0,90 2,89 0,75
Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa skor rata-rata (mean) pretest kelas
eksperimet lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Skor rata-rata pretest (mean)
untuk kelas kontrol adalah 11,33, sedangkan kelas eksperimen adalah 12,67.
Sementara itu, skor rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Skor rata-rata posttest (mean) untuk kelas ekseperimen
adalah 17,52, sedangkan kelas kontrol adalah 18,85. Hasil ini menunjukkan
bahwa kedua kelas mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan yang
berbeda. Kelas kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran konvensional
mengalami peningkatan sebesar 6,19, sedangkan kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan dengan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo
mengalami peningkatan sebesar 6,18.
50
b. Data Hasil Pretest dan Posttest tiap indikator
Hasil belajar siswa pada penelitian ini terdiri dari empat indikator yaitu,
Mengetahui, memahami, mengaplikasi, dan mengevaluasi. Tiap indikator
merupakan tingkatan yang saling berkaitan, siswa diketahui memiliki kemampuan
mengevaluai jika sudah melewati tahapan mengetahui, memahami, mengaplikasi
dan mengevaluasi. Perbandingan skor pencapaian indikator mengetahui,
memahami, mengaplikasi dan mengevaluasi berdasarkan hasil pretest dan posttest
pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4. 4 Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa Tiap
Indikator Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Indikator
Skor
Ideal
Kontrol Eksperimen
Pretest Posttest Pretest Posttest
Skor
siswa
% Skor
siswa
% Skor
siswa
% Skor
siswa
%
C1 6 139 71% 177 89% 128 64% 188 93%
C2 6 155 60% 139 71% 135 65% 184 92%
C3 6 84 41% 176 88% 82 41% 167 84%
C4 5 38 23% 81 49% 29 17% 82 49%
Total 23 416 195% 573 297% 374 187% 621 318%
Skor Maksimal = 23 Lampiran C.3
Berdasarkan penjabaran data pada Tabel 4.4 dapat disimpulkan, selisih
indikator C1, C2 dan C3 kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
selisih indikator C1, C2 dan C3 kelas kontrol, sedangkan tidak ada selisih
indikator C4 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo lebih unggul dalam meningkatkan indikator C1,
C2 dan C3 saja.
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan
51
posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua data
menggunakan rumus kolmogorov smirnov melalui softwere SPSS. Berikut
merupakan Tabel 4.5 menggambarkan hasil yang diperoleh.
Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kolmogorov-
Smirnov
Pretest Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Statistic 0,147 0,139 0,269 0,321
df 33 33 33 33
sig. 0,070 0,106 0,000 0,000
Keputusan Data
berdistribusi
normal
Data
berdistribusi
normal
Data
berdistribusi
tidak normal
Data
berdistribusi
tidak normal Lampiran C.4
Nilai sig. diperoleh dari tabel Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi
5% atau 0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis
normalitas, yaitu jika , maka data dinyatakan terdistribusi
normal. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai sig. data pretest kelas kontrol dan
kelas eksperimen di atas 0,05 yaitu sebesar 0,070 dan sebesar 0,106. Sehingga
dapat disimpulkan data hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
berdistribusi normal. Sedangkan pada nilai sig. data posttest kelas eksperimen di
bawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai sig. data posttest kelas kontrol di bawah
0,05 yaitu sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan data hasil posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
memiliki varians yang homogen atau tidak. Sama halnya dengan uji normalitas,
uji homogenitas juga dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan
posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji homogenitas kedua data
menggunakan uji Levene melalui softwere SPSS. Berikut merupakan Tabel 4.6
menggambarkan hasil yang diperoleh.
52
Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Levene
Statistic
0,230 2,196
df1 1 1
df2 64 64
sig. 0,633 0,143
Keputusan Data homogen Data homogen Lampiran C.4
Nilai sig. diperoleh dari tabel uji Levene pada taraf signifikansi 5% atau
0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis
homogenitas, yaitu jika , maka data dinyatakan
terdistribusi homogen. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai sig. data pretest dan
posttest di atas 0,05 yaitu pretest sebesar 0,633 dan posttest sebesar 0,143
sehingga dapat disimpulkan varian kedua kelas sama atau homogen.
5. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa data skor
posttest pada kelas kontrol serta posttest kelas eksperimen berdistribusi tidak
normal sedangkan pada pretest kelas eksperimen dan kelas control berdistribusi
normal. Varian kedua kelas baik pada pretest maupun posttest sama atau
homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis pada kedua data dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus uji Mann-Whitney analisis tes statistik non
parametrik melalui softwere SPSS 23. Berikut merupakan Tabel 4.7
menggambarkan hasil yang diperoleh.
Tabel 4. 7 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Mann-Whitney U 534,500 152,000
Asymp. Sig.(2-tailed) 0,897 0,000
Keputusan Ditolak Diterima
Lampiran C.4
53
Nilai sig. diperoleh dari tabel uji Mann-Whitney pada taraf signifikansi 5%
atau 0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis
homogenitas, yaitu jika ., maka data dinyatakan H0
diterima. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai sig. hasil pretest kurang besar dari
nilai yaitu sebesar 0,897 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara kedua kelas sebelum diberikan
perlakuan. Nilai sig. hasil posttest lebih kecil dari nilai yaitu sebesar
0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
perlakuan dengan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo pada
konsep teori kinetik gas.
6. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (N-gain)
Nilai N-gain pada masing-masing kelas didapatkan dari rata-rata skor N-
gain yang didapatkan siswa pada masing-masing kelas, dengan menghitung
selisih skor posttest-pretest dan dibandingkan dengan selisih skor ideal dengan
skor pretest, sehingga didapatkan nilai N-gain pada masing-masing siswa di
dalam kelas eksperimen maupun kontrol. Berikut merupakan Tabel 4.8 tentang
hasil N-gain kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4. 8 Hasil Perhitungan N-gain
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas N-gain Keterangan
Eksperimen 0,63 Sedang
Kontrol 0,50 Sedang
Lampiran C.5
Tabel 4.8 menunjukkan skor N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,63
yang dikategorikan bahwa peningkatan hasil belajar siswa di kelas eksperimen
berada pada tingkat sedang. Skor N-gain untuk kelas kontrol sebesar 0,50 yang
dikategorikan bahwa peningkatan hasil belajar siswa di kelas kontrol berada pada
tingkat sedang. Dengan demikian, hasil belajar siswa yang telah melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak melaksanakan model pembelajaran
tersebut.
54
7. Peningkatan Indikator Hasil Belajar Siswa per-Indikator
Peningkatan tiap indikator pada hasil belajar siswa didapatkan dari rata-
rata skor N-gain siswa pada masing-masing kelas yaitu pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Berikut merupakan Tabel 4.9 tentang hasil N-gain kelas eksperimen
dan kontrol.
Tabel 4. 9 Hasil Perhitungan N-gain Indikator Hasil Belajar Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Indikator N-gain
Eksperimen Keterangan Kontrol Keterangan
C1 0,86 Tinggi 0,59 Sedang
C2 0,78 Tinggi 0,71 Sedang
C3 0,69 Sedang 0,43 Sedang
C4 0,38 Sedang 0,31 Sedang
Lampiran C5
Tabel 4.9 menunjukkan skor N-gain untuk kelas eksperimen pada
indikator C1 sebesar 0,86 dikategorikan pada tingkat tinggi, C2 sebesar 0,78
dikategorikan pada tingkat tinggi, C3 sebesar 0,69 dikategorikan pada tingkat
sedang, dan C4 sebesar 0,38 dikategorikan pada tingkat sedang. Skor N-gain
untuk kelas kontrol pada indikator C1 sebesar 0,59 dikategorikan pada tingkat
rendah, C2 sebesar 0,71 dikategorikan pada tingkat sedang, C3 sebesar 0,43
dikategorikan pada tingkat sedang, dan C4 sebesar 0,31 dikategorikan pada
tingkat rendah. Dengan demikian hasil belajar siswa pada indikator C1, C2, C3
dan C4 siswa yang telah menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz
berbantuan edmodo lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Perbandingan setiap indikator pada kedua kelas
menunjukkan bahwa indikator C2 lebih dikuasai oleh siswa dibanding dengan
indikator C1, C3, dan C4.
Indikator ranah kognitif didapatkan dari kata kerja operasional (KKO)
yang digunakan pada tiap-tiap indikator hasil belajar siswa yaitu mengetahui,
memahami, mengaplikasi, dan mengevaluasi. KKO tersebut dianalisis
menggunakan N-gain untuk mengkategorikan tiap-tiap KKO berdasarkan skor
yang didapatkan oleh masing-masing siswa.. Secara visual perbandingan skor N-
55
gain indikator C1 , C2, C3, dan C4 kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada diagram berikut ini:
Gambar 4. 3 Skor N-gain Indikator C1 sampai C4 Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Diagram pada Gambar 4.3 menggambarkan berdasarkan hasil belajar
siswa pada indikator C1, C2, C3, dan C4. siswa kelas eksperimen dan kontrol
memiliki kesulitan atau nilai terendah yang sama yaitu dalam menyelesaikan
permasalahan pada tipe soal indikator C4 (mengevaluasi). Kelas eksperimen lebih
mampu menyelesaikan permasalahan pada tipe soal indikator C1 (mengetahui)
sedangkan kelas kontrol lebih mampu menyelesaikan permasalahan pada tipe soal
indikator C2 (memahami).
8. Hasil Angket Respon
Hasil data respon yang diperoleh dari kelas eksperimen selanjutnya diolah
secara kuantitatif berdasarkan tiap-tiap indikatornya menghasilkan data berupa
presentase, kemudian dikonversi menjadi kualitatif. Berikut merupakan Tabel
4.10 hasil perhitungan angket respon siswa terhadap pendekatan saintifik dengan
quiz berbantuan edmodo.
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
C1 C2 C3 C4
0.59
0.71
0.43
0.31
0.86
0.78
0.69
0.38
Frekuensi Kelas Kontrol
Frekuensi KelasEksperiment
56
Tabel 4. 10 Respon Ketertarikan Siswa terhadap Modal Pendekatan Saintifik
dengan Quiz Berbantuan Edmodo
Indikator Angket Presentase
Respon Siswa
Interpretasi
Ketertarikan untuk mengikuti
pelajaran fisika menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz
berbantuan edmodo.
81% Hampir seluruhnya tertarik
Perbedaan Pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo.
84% Hampir seluruhnya tertarik
Keaktifan siswa dalam belajar
fisika menggunakan pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo.
77% Hampir seluruhnya tertarik
Memudahkan siswa dalam
mengulang kembali konsep
fisika menggunakan pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo.
81% Hampir seluruhnya tertarik
Motivasi belajar fisika dengan
menggunakan pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo
78% Hampir seluruhnya tertarik
Rata-rata 80% Hampir seluruhnya tertarik
Lampiran C.6
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan saintifik dengan
quiz berbantuan edmodo dalam proses pembelajaran fisika pada konsep teori
kinetik gas sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang positif atau
memperoleh hasil yang baik. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 80%. Secara
visual hasil angket respon siswa terhadap pendekatan saintifik dengan quiz
berbantuan edmodo dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
57
Gambar 4. 4 Persentase Angket Respon Siswa terhadap Pendekatan Saintifik
dengan Quiz Berbantuan Edmodo
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, penerapan pendekatan saintifik dengan quiz
berbantuan edmodo di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan merupakan penelitian
yang baru sehingga menciptakan suasana belajar yang berbeda dari biasanya.
Tahap proses belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz
berbeda dengan model pembelajaran konvensional. Dan diharapkan pemanfaatan
teknologi informasi mampu meningkatkan hasil belajar dan dapat menarik minat
belajar siswa yang berdampak positif pada prestasi belajar siswa.76
Berdasarkan hasil analisis penelitian, perbedaan model pembelajaran yang
digunakan secara keseluruhan menunjukkan bahwa pendekatan saintifik dengan
quiz berbantuan edmodo sebagai kelas eksperimen lebih baik dibandingkan model
pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol yang biasa digunakan. Sehingga
pendekatan saintifik dengan quiz mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar
76
Nuril Wilda M., Askhabul Kirom, dan Munif, Pengaruh Penerapan Media Edmodo
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di SMK Anwarul Maliki Sukerjo Pasuruan,
Jurnal Al-Ghazwah, Volume 2 Nomor 2, h. 209
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5
81% 84% 77% 81% 78%
Pe
rse
nta
se
Indikator
58
siswa terutama pada mata pelajaran fisika. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dewi Hastaty Lanusi yang menyatakan bahwa penerapan kelas
digital edmodo dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengoptimalkan
pembelajaran online, sehingga meningkatkan minat belajar siswa.77
Dari hasil
penelitian dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar eksperimen
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana nilai rata-rata belajar
posttest lebih besar dari pada nilai hasil belajar pretest, sehingga pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan edmodo lebih mempengaruhi hasil belajar siswa
dibandingkan dengan model konvensional. Dalam penelitian ini terlihat jelas
bahwa pendekatan saintifik dengan quiz mampu memberikan perubahan hasil
belajar pada siswa, sehingga pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo
menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan guru untuk
kegiatan pembelajaran guna menciptakan suasana belajar yang baru. Pendekatan
saintifik adalah pendekatan yang sesuai untuk diterapkan, karena melalui
pendekatan ini siswa mampu mendapatkan lebih banyak pemahaman
dibandingkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional.78
Hasil pengujian hipotesis statistik menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima.
Hasil uji hipotesis dengan jumlah responden N = 66 pada diperoleh nilai
probabilitas 0,000 kesimpulan yang didapat adalah H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga terdapat pengaruh pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo
terhadap hasil belajar siswa pada konsep teori kinetik gas di SMAN 8 Tangerang
Selatan. Indikator C1 sebesar 94%, C2 sebesar 96%, C3 sebesar 58%, dan C4
sebesar 15% pada kelas eksperimen, sedangkan indikator C1 sebesar 75%, C2
sebesar 87%, C3 sebesar 67%, dan C4 sebesar 21% pada kelas kontrol.
Kesimpulan dari hipotesis statistik tersebut adalah hasil belajar siswa yang
menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran
77
Dewi Hastaty Lanusi, Penerapan Kelas Digital Edmodo Untuk Meningkatkan Minat
Belajar dan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Dikdatika Pendidikan Dasar, Volume 2 Nomor 1 2018, h.
71 78
Elgita Harviani Munggaran, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan Flash
Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Invertebrata”, Skripsi pada UNNES, 2015, h. 3
59
konvensional. Hal ini sesuai dengan penelitian Elgita Herviani Munggaran yang
menyatakan bahwa pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran siswa lebih
antusias, aktif dalam proses pembelajaran, dan siswa dapat menggunakan
pikirannya yang dipengaruhi peran guru sebagai fasilitator yang mampu
menghidupkan pembelajaran.79
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi : mengetahui, memahami, mengaplikasi, dan mengevaluasi. Penelitian
lain yang mendukung hasil penelitian ini menerangkan bahwa pembelajaran pada
siswa yang menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo
memiliki skor rata-rata lebih tinggi pada pemahaman konsep siswa dibandingkan
dengan model pembelajaran konvensional. Motivasi belajar siswa kelas
eksperiment lebih tinggi dari motivasi belajar kelas kontrol, terlihat berdasarkan
hasil angket respon siswa sebanyak 80% atau hampir seluruh siswa tertarik
dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo. Hal ini didukung dengan penelitian oleh Nasikin yang mengungkapkan
bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik siswa memiliki motivasi
tinggi, sehingga tujuan dari belajar dapat tercapai dengan baik.80
Pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo dalam kegiatan
pembelajaran mengalami keterbatasan diantaranya: 1)Penelitian ini hanya diteliti
pada pokok bahasan teori kinetik gas, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada
pokok bahasan yang lain; 2) Pengontrolan terhadap kemampuan subjek penelitian
hanya meliputi variabel pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo dan
hasil belajar siswa. Variabel lain seperti spiritual, dan psikomotor tidak dapat
dikontrol. Hasil penelitian ini dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel
yang ditetapkan dalam penelitian ini.
Pada akhir pembelajaran, siswa diminta untuk mengisi angket respon
terhadap pembelajaran materi teori kinetik gas menggunakan pendekatan Saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo terhadap hasil belajar siswa. Respon siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dengan quiz
79
Elgita Harviani Munggaran, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual
Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas III di SD Negeri Benda”, Skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018, h. 89 80
Ibid, h. 109
60
berbantuan edmodo, yaitu 80% siswa memberikan respon yang positif terhadap
pendekatan pembelajaran tersebut.
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji hipotesis dengan jumlah responden N = 66 didapatkan nilai sig.(2-
tailed) pada diperoleh nilai probabilitas 0,000 dengan kesimpulan
yang didapat adalah H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga terdapat pengaruh
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo terhadap hasil belajar
siswa pada konsep teori kinetik gas di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan.
2. Peningkatan hasil belajar siswa secara umum kelas eksperimen adalah 0,63
dalam kategori sedang, dan pada kelas kontrol adalah 0,50 dalam kategori
sedang. Disimpulkan bahwa kelas eksperimen yang diberikan perlakuan
menggunakan pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo lebih
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Respon siswa hampir seluruhnya tertarik terhadap pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo pada konsep teori
kinetik gas, dengan presentase respon siswa sebesar 80%.
B. Saran
Saran yang diajukan berdasarkan temuan selama berlangsungnya
penelitian yaitu:
1. Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan edmodo mampu meningkatkan
hasil belajar siswa, sehingga model pembelajaran tersebut dapat menjadi
salah satu variasi model pembelajaran fisika yang dapat digunakan oleh guru.
2. Guru atau peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu bagaimana cara
mengoperasikan edmodo.
3. Pada tahap memberikan soal quiz online sebaiknya soal yang dipilih tidak
mengutip dari google.
62
DAFTAR PUSTAKA
Aktamis, Hilal And Omar Ergin,”The Effect Of Scientific Process Skills
Education On Student’s Scientific Creativity, Science Attitudes And
Academic Achievement”, (Asia Pacific Forum On Science Learning And
Teaching), Volume 9, Issue 1, Article 4, P.1, 2008.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan pembelajaran. Bandung: Erlangga,
2006.
Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013.
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogjakarta:Gava
Media, 2014.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas
Djamarah, Syaiful Bahri . Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Giancoli, Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2001.
Halliday, Fisika Jilid 1 Edisi Keitga. Jakarta: erlangga. 1985.
Hanifah, Siti Heni, “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving
(CPS) terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematis Siswa,
Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
Haryati, Sri,. dkk., “Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Dengan Pendekatan
Saintifik Di Kelas I SDN 05 Delta Pawan”. (Artikel Penelitian Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN), Pontianak, 2011.
Hayati, Annur Fitri dan Rosida Evi Santihosi, E-Learning Dengan Aplikasi
Edmodo, Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.
Herliana, Fitria., dkk.,Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Blended Learning
dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA, Vol. 4,
2015.
63
Hidayati, Nurul. “Pengaruh Penggunaan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach )
Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII Titl 1 Smk
Negeri 7 Surabaya Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem
Kendali Elektromagnetik.”,(Jurnal Pendidikan Teknik Elektro). Vol. 3
No. 2. 2014
Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21,
Bogor, Ghaia indonesia, 2014.
Kadir, Statistika Terapan, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/LISREL dalam Penelitian. Jakarta: PT. Rajawali Pers. 2015.
Kanginan, Marthen, Fisika Untuk SMA/Ma Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2013.
Kominfo, Riset Kominfo dan UNICEF Mengenai prilaku anak remaja dalam
menggunakan internet, SIARAN PERS NO.17/PIH/KOMINFO/2/2014.
Krathowhl, David. V. “A revision Of Bloom’s Taxonomy : An Overvie”, Theory
Into Practice, Volume 41, Number 4, United State: College of Education,
The Ohio State University. 2002.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 :
Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2103, (Jakarta: Kata
Pena, 2014.
Kusmaryo, Imam dan Hardi Suyitno, “The Effect Of Contructivist Learning Using
Scientific Approch On Mathematical Power And Conceptual
Understanding Of Students Grade IV”, (Journal Of Physics : Conference
Series) Vol. 693 No. 1 2019.
Marjan, Johari I.B., dkk. “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap
Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA
Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa
Tenggara Barat”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Volume 4, 2014.
Rosmiati., dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Blended Learning Model
Cooperative untuk meningkatkan Hasil Belajar Fisika SMA Kelas XI,
Jurnal Penelitian Pendidikan Sains. Vol. 3, No.1. 2013.
64
Rosmiati.,dkk. Perangkat Pembelajaran Blended Learning Model Cooperative
untuk meningkatkan Hasil Belajar Fisika SMA Kelas XI. Jurnal
Penelitian Pendidikan Sains, Vol. 3, No.1, 2013.
Royani, Iin,. dkk. Pengaruh Media Edmodo Sebagai Basis E-learning Terhadap
Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran. Jurnal Pendidikan Biologi
Vol. 4 No. 1, 2018.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer.Bandung: ALFABETA,
2013.
Rusman., dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Sandi, Gede, Pengaruh Blended Learning terhadap Hasil Belajar Kimia ditinjau
dari Kemandirian Siswa, Jurnal Pendidikan dan pengajaran, jilid 45,
Nomor 3, Oktober 2012.
Setyono, Evin Yudhi. “Pengaruh Penggunaan Media Jejaring Sosial Edmodo
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Topik Pembuatan Kurva-S
Menggunakan Microsoft Excell”. (Jurnal Sosial dan Humaniora). Vol.
5, No. 1, 2015.
Soedojo, Peter. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Subagya, Hari dan Agus Taranggono, Sains Fisika 2 SMA/MA. Jakarta: Bumi
Aksara, 2007.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2018.
Sujarwanta, Agus,“Mengkondisikan Pembelajaran IPA Dengan Pendekatan
Saintifik (Natural Science Learning Conditional With Saintific
Approach)”. Jurnal Nuansa Kependidikan,Vol 16 Nomor.1, 2012.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2010.
Sulthoni, Fajar. Implementasi Paradigma Integrasi-Interkoneksi Pembelajaran
Fisika. Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.
65
Syadzili1, As’ad Furqon.,dkk. Dwi Pangga, “Pengaruh Pendekatan Scientific
Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Siswa” , (Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Lensa), ISSN:2338-4417 Vol. 3 No.1, h. 1
Umi Fadhilah dan Sri Mulyaningsih, “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Dengan
Pendekatan Saintifik Pada Materi Elastisitas Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X,” Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, Vol 3, 2014.
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, 2009.
66
LAMPIRAN A
SURAT-SURAT PENELITIAN
1. RPP Kelas Eksperimen
2. RPP Kelas Kontrol
3. Tampilan Edmodo
67
Lampiran A1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
SMA/MA : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Pertemuan : 1
I. Standar Kompetensi / Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
68
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi, dan
melakukan percobaan.
3.6 Memahami teori kinetik gas dan menjelaskan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
III. Indikator
3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri gas ideal.
3.6.2 Menjelaskan hukum-hukum gas ideal.
3.6.3 Memformulasikan persamaan keadaan gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.4 Menghitung variabel persamaan gas ideal pada ruang tertutup.
IV. Tujuan
Adapun tujuan pembelajaran dalam materi teori kinetik gas ini
diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri gas ideal setelah mendapatkan informasi
terkait materi ciri-ciri gas ideal dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan hukum-hukum gas ideal setelah mendapatkan
informasi terkait materi hukum-hukum gas ideal dengan benar.
3. Siswa dapat memformulasikan persamaan keadaan gas ideal pada ruang
tertutup dengan benar setelah mendapatkan informasi terkait materi persamaan
keadaan gas ideal dengan benar.
4. Siswa dapat menghitung variabel pada persamaan gas ideal pada ruang
tertutup setelah mengerjakan latihan soal dengan benar.
69
V. Materi Ajar
TEORI KINETIK GAS
1. Konsep Gas Ideal
Berikut adalah beberapa konsep yang berhubungan dengan gas ideal :
a. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom ataupun molekul-molekul)
dalam jumlah yang besar sekali.
b. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan arah random/sebarang.
c. Partikel-partikel tersebut merata dalam ruang yang kecil.
d. Jarak antara partikel-partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel-partikel,
sehingga ukurtan partikel dapat diabaikan.
e. Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila
bertumbukan.
f. Tumbukan antara partikel ataupun antara partikel dengan dinding terjadi
secara lenting sempurna, partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras,
dinding dianggap licin dan tegar.
g. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
2. Pengertian Mol dan Massa Molekul
Satu mol zat merupakan banyaknya zat yang mengandung NA molekul
(partikel). Sebagai contoh, satu mol kelereng mengandung 6,002 x 1023
buah
kelereng. Jadi, mol bukanlah massa, tetapi ukuran banyaknya partikel. Sehingga
dinyatakan:
Massa molekul atau massa atom (M) suatu zat merupakan massa dalam
satuan kilogramdari satu kilomol zat.Contoh: 12 kg C-12 didefinikan mengandung
NA atom, maka 1 kmol C-12 memiliki massa atom M = 12 kg/kmol. Massa atom
hidrogen (H), M = 1 kg/kmol; massa atom gas oksigen (CO2), M = 32 kg/kmol;
massa atom air (H2O), M = 18 kg/kmol, massa atom gas nitrogen (N2), M = 28
kg/kmol); dan unsur-unsur lain dapat dilihat pada tabel periodik. Perhatikan, 1
kg/kmol = 1 g/mol.
Bilangan Avogadro = NA = 6,002 x 1023
molekul tiap mol
70
Selain itu kita dapat membedakan antara massa molekul (M) dalam satuan
kg/kmol dan massa sebuah atom (mo), dalam satuan kg/atom (kg/molekul). Yaitu
massa molekul (M) = massa 1 kmol zat atau massa dari NA molekul. Sedangkan
massa 1 molekul (mo) = 1 molekul/NA x M. Jadi, hubungan mo dan M dirumuskan
sebagai berikut:
Pers. 1. 1
Keterangan :
mo = massa atom atau molekul (kg/atom atau kg/molekul)
M = massa molekul (kg/kmol atau g/mol)
NA = bilangan Avogadro (6,002 x 1023
molekul tiap mol)
Bagaimana dengan hubungan antara massa total zat (m) dan besar mol (n).
M adalah massa (kg) dari satu kilo mol zat. Jiak suatu zat yang bermassa m kg
memiliki n kmol. Maka, m = massa n kmol; m = massa satu kilomol zat; dan
massa satu kilomol zat adalah M. Jadi hubungan massa dan mol dirumuskan sebai
berikut:
Pers. 1. 2
Keterangan:
n = mol (kmol/mol)
m = massa (kg/g)
Sebagai contoh: 9 g H2O dengan M = 18 g/mol mengandung mol
sebanyak n = 9 g x 1/18 g/mol = 0,5 mol. Sementara itu, 2 mol gas oksigen (O2)
dengan M = 32 g/mol memiliki massa m = 2 mol x 32 g/mol = 64 g.
3. Penurunan persamaan Keadaan Gas Ideal.
Volume gas ideal ini dapat diubah dengan menggerakkan piston ke atas
dan ke bawah. Anggap bahwa silinder tidak bocor sehingga massa atau banyak
mol gas itu tetap. Persamaan keadaan gas ideal kita peroleh dengan tiga cara
yaitu:
M = n x M atau
71
Cara pertama, suhu gas dijaga tetap, dan volume dengan menggerakkan
piston. Misalnya, tekanan gas mula-mula adalah Po dan volume gas mula-mula
Vo. Jiika piston digerakkan ke bawah hingga volume gas berkurang ½ Vo, ternyata
tekanan gas bertambah menjadi 2Po.Sehinnga dapat disimpulkan oleh pernyataan
sebagai berikut:
“Jika suhu gas berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, tekanan
gas berbanding terbalik dengan volumenya”
Secara matematis, pernyataan di atas dinyatakan sebagai berikut:
Pers. 1. 3
Keterangan:
P = Tekanan (Pa tau N/m2)
V = Volume (m3)
Persamaan (1.3) tersebut pertama kali dinyatakan oleh Robert Boyle
(Gambar 2) pada tahun 1666, sehingga persamaan (1.3) disebut hukum Boyle.
Cara kedua, tekanan gas dijaga tetap dan volume gas diubah-ubah dengan
mengerakkan piston. Diasumsikan suhu mutlak gas mula-mula To dan volume gas
mula-mula Vo. Jika piston digerakkan ke atas sehingga volume gas bertambah
menjadi 2Vo ternyata suhu mutlak gas bertambah menjadi 2 To. Sehingga hasil ini
disimpulkan dengan pernyataan berikut:
“Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap,
volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya”
Pernyataan di atas secara matematisdinyatakan sebagai:
Pers. 1. 4
PV = tetap
P1V1 = P2V2
𝑽
𝑻 = tetap
𝐕𝟏
𝐓𝟏 =
𝐕𝟐
𝐓𝟐
72
Keterangan:
V = volume gas (m3)
T = suhu gas (Kelvin atau toC + 273)
Persamaan (1.4) dinyatakan pertama kali oleh Jacques Charles (1747 –
1823), dan disebut hukum Charles.
Cara ketiga, volume gas dijaga tetap dan tekanan gas diubah-ubah dengan
mengerakkan piston. Diasumsikan suhu mutlak gas mula-mula To dan tekanan gas
mula-mula Po. Jika piston digerakkan ke atas sehingga tekanan gas bertambah
menjadi 2Po ternyata suhu mutlak gas bertambah menjadi 2 To. Sehingga hasil ini
disimpulkan dengan pernyataan berikut:
“Jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap,
tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya”
Pernyataan di atas secara matematis dinyatakan sebagai:
P T
Pers. 1. 5
Keterangan:
P = tekanan gas (Pa)
T = suhu gas (Kelvin atau toC + 273)
Persamaan (1.5) dinyatakan pertama kali oleh Joseph Gay Lussac (1778 –
1805), dan disebut hukum Gay Lussac.
Sehingga didapat pernyataan persamaan gas ideal yang memenuhi hukum
Boyle – Gay Lussac dengan menyatukan persamaan (1.3) dan (1.5) sebagai
berikut:
Pers. 1. 6
𝑃
𝑇 = tetap
P
T =
P
T
𝑃𝑉
𝑇 = tetap
𝑃 𝑉
𝑇 =
𝑃 𝑉
𝑇
73
Persamaan (1.6) dikenal dengan persamaan Boyle – Gay Lussac.
Persamaan (1.6) melibatkan tiga variabel utama gas, yaitu: tekanan (P), volume
(V), dan suhu mutlak (T), maka persamaan ini lebih dikenal dengan sebagai
persamaan keadaan gas. Persamaan ini digunakan untuk menyelesaikan soal-soal
suatu gas yang jumlah molnya tetap (massanya tetap).
VI. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, Online Learning, E-learning, Tanya jawab
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media pembelajaran : Edmodo, Power point
2. Alat : Proyektor, Laptop, Smartphone, Spidol, dan Papan tulis
3. Sumber belajar:
Purwoko. 2009. FISIKA 2 SMA Kelas XI. Jakarta: yudhistira
Giancolli, Douglas. C. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga:
Jakarta
VIII. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Pelajaran
Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu
Guru Siswa
74
Pendahuluan
Memberi salam
Meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
Menyampaikan KD
dan indikator.
Memberikan apersepsi
dan motivasi.
Menjawab
salam
Ketua kelas
memimpin do’a
Mendengarkan
KD dan
indikator yang
disampaikan
Menjawab
dengan
pengetahuan
yang
dimilikinya
Ceramah 5’
Inti:
Mengamati
Melalui edmodo guru
memberikan informasi
mengenai materi ciri-
ciri gas ideal dan
hukum-hukum gas
ideal.
Memperhatikan
informasi
mengenai
materi hukum-
hukum gas
ideal.
online
learning,
Tanya
jawab
5’
10’
45’
Menanya
Melalui edmodo guru
mempersilahkan siswa
untuk bertanya terkait
ciri-ciri gas ideal dan
hukum-hukum gas
ideal.
Memberikan
pertanyaan untuk
mengukur tingkat
pemahaman siswa
Bertanya
tentang ciri-ciri
gas ideal dan
hukum-hukum
gas ideal.
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
kemampuan
yang dimikinya.
75
terhadap materi yang
akan dipelajari.
15’
5’
Mengeksploras
i/Eksperimen
Melalui edmodo guru
menjelaskan terkait
materi ciri-ciri gas
ideal, hukum-hukum
tentang gas dan
persamaan gas ideal.
Melalui edmodo guru
menjelaskan
penurunan rumus
persamaan gas ideal
dan penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari.
Menanyakan apakah
masih ada yang belum
dipahami oleh siswa,
jika masih ada yang
belum paham maka
materi yang belum
dipahami dijelaskan
kembali.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Meminta
penjelasan
kembali jika ada
materi yang
belum dipahami.
Ceramah,
online
learning,
dan Tanya
Jawab
Mengasosiasi
Memberikan contoh
soal.
Memberikan latihan
soal untuk dikerjakan
siswa melalui edmodo.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Mengerjakan
latihan soal yang
diberikan guru
melalui edmodo
dengan
mengingat
Ceramah,
e-
learning,
, dan
Tanya
Jawab
76
kembali yang
sudah diajarkan.
Mengkomunik
asi
Menunjuk siswa untuk
menjelaskan
kesimpulan dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Perwakilan
siswa
menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dipelajari
Presentasi
dan
ceramah
Penutup
Memberikan
kesimpulan yang
untuk menguatkan
pemahaman siswa dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah.
Mengucapkan salam
penutup.
Mendengarkan
kesimpulan
yang dibacakan
guru.
Membaca
hamdalah.
Menjawab
salam.
Ceramah 5’
IX. Penilaian
Jenis / Teknik Penilaian
Observasi sikap.
Tes tertulis pilihan ganda
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian sikap. (terlampir)
Instrumen tes tulis pilihan ganda.(terlampir)
77
78
Lampiran
Instrumen penilaian sikap (penskoran)
No
Aspek yangdinilai Skor
1 2 3
1 Sopan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.
2 Rasa ingin tahu atau aktif dalam menjawab soal.
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok.
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar.
Rubrik penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Sopan selama dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar.
3: Menunjukkan ekspresi yang ramah dan
berlaku sopan dalam melakukan suatu
tindakan/kegiatan.
2: Belum secara eksplisit menunjukkan
ekspresi ramah, namun menaruh
minat dalam proses kegiatan belajar
dan mengajar.
1: Belum menunjukkan tingkah
kesopanan, dan tidak menaruh minat
dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar. 2 Menunjukan rasa ingin tahu atau
aktif dalam menjawab Soal.
3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok.
2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh.
1: Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat.
79
3 Ketekunan dan tanggung jawab
dalam belajar dan bekerja
baiksecara individu maupun
kelompok.
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya.
1: Tidak berupaya sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan
tugas dan tugasnya tidak selesai.
4 Berkomunikasi. 3: Aktif dalam tanya jawab, dalam
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain.
2: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat orang lain.
1: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
kurang menghargai pendapat siswa
lain.
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal objektif
No. Soal Jawaban Pembahasan
1. Partikel-partikel gas ideal
mempunyai sifat antara lain…..
1. Selalu bergerak sembarang,
2. Tarik menarik antar partikel,
3. Bertumbukan lenting sempurna,
dan
4. Tidak mengikuti Hukum Newton
tentang gerak.
Pernyatan yang benar adalah ….
a. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
a Sifat gas ideal sebagai
berikut:
Setiap partikel
bergerak bebas atau
acak.
Partikel terdistrbusi
merata pada seluruh
ruangan dalam
wadah.
Partikel gas
memenuhi hukum
Newton tentang
80
d. 4 saja
e. semua benar
gerak.
Tumbukan lenting
sempurna.
Gaya tarik-menarik
antar partikel sangat
kecil bahkan dapat
diabaikan.
2. Proses perubahan keadaan gas pada
tekanan tetap disebut ….
a. isothermik
b. isovolume
c. isobarik
d. isokhorik
e. adiabatik
c Pemuaian gas biasanya
dilakukan pada suatu
ruangan tertutup.
Dengan demikian,
perubahan keadaan
dapat dilakukan melalui
beberapa proses, yaitu:
1. Proses isotermik
Perubahan keadaan
gas dalam ruang
tertutup dengan
suhu tetap.
2. Proses isokhorik
Perubahan keadaan
gas dalam ruang
tertutup dengan
volume tetap.
3. Proses isobarik
Perubahan keadaan
gas dalam ruang
tertutup dengan
tekanan tetap.
81
4. Proses Adiabatik
Usaha yang
dilakukan gas sama
dengan perubahan
energi didalamnya.
3. Pada suhu tetap, hasil kali tekanan
dan volume adalah konstan.
Pernyataan tersebut merupakan
Hukum ….
a. Boyle
b. Gay Lussac
c. Charles
d. Pascal
e. Bernoulli
a Pernyataan tersebut
dikemukakan oleh
Robert Boyle (1627 –
1691)
“Hasil kali tekanan dan
volume gas dalam ruang
tertutup adalah konstan,
jika suhunya tetap.”
Hukum Boyle
PV = Konstan
4. Gas oksigen (Mr=32) bermassa 1,6
kg memiliki volume 2 liter dan suhu
27˚C. Jika R = 8,314 J/mol K,
tentukan tekanan gas tersebut ….
a. Pa
c. Pa
d. Pa
e. Pa
f. Pa
b Diketahui :
M = 1,6 kg
= 1600 gram
T = 27 + 273 = 300K
V = 2 Liter
R = 8,314 J/mol K
Ditanya: P = ….?
n =
=
3 = 50 mol
P . V = n . R . T
P .2x10-3 = (50).(8,314).(300)
P = Pa
82
5. Sebuah silinder mengandung 20 liter
gas pada tekanan .
Keran pada ujung silinder dibuka
sehingga tekanannya turun menjadi
Pa, kemudian keran
ditutup. Jika suhu dijaga tetap, maka
volume gas yang keluar pada
atmosfer yang bertekanan Pa
adalah ….
a. 150 liter
b. 100 liter
c. 50 liter
d. 15 liter
e. 1,5 liter
b Diketahui:
= 20 Liter = 2 x 10-2
m3
= 2,5 x 106 Pa
= 2,0 x 106 Pa
= 105 Pa
Ditanya: = ……?
Proses berlangsung pada
suhu tetap, maka volume
gas dalam silinder akhir
setelah keran dibuka
adalah;
=
= ( ) ( )
( )
= m3
= 25 liter
Volume gas yang keluar
dari kran pada tekanan
(P2) adalah;
= 25 liter – 20 liter
= 5 liter
Volume gas yang keluar
pada tekanan atmosfer
adalah;
=
x
= ( )
( ) x 5 liter
= 100 liter
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 5
2. Nilai =
x 100
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
SMA/MA : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Pertemuan : 2
I. Standar Kompetensi / Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
.
84
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi, dan
melakukan percobaan.
3.6 Memahami teori kinetik gas dan menjelaskan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
III. Indikator
3.6.5 Memformulasikan kecepatan gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.6 Memformulasikan energi kinetik gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.7 Memformulasikan kelajuan efektif gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.8 Menghitung variabel tekanan, energi kinetik rata-rata, dan kelajuan efektif
gas ideal pada ruang tertutup.
IV. Tujuan
Adapun tujuan pembelajaran dalam materi teori kinetik gas ini
diharapkan:
1. Siswa dapat memformulasikan kecepatan gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi dengan benar.
2. Siswa dapat memformulasikan energi kinetik gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi energi kinetik gas ideal dengan
benar.
3. Siswa dapat memformulasikan kelajuan efektif gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi kelajuan efektif gas ideal
dengan benar.
4. Siswa dapat menghitung variabel tekanan, energi kinetik rata-rata, dan
kelajuan efektif gas ideal pada ruang tertutup setelah mendapatkan informasi
85
terkait materi tekanan, energi kinetik rata-rata, dan kelajuan efektif gas ideal
dengan benar.
V. Materi Ajar
TEORI KINETIK GAS
1. Formulasi tekanan gas dalam ruang tertutup
Perhatiakan gambar diwah ini!
Gambar 2. 1 Kubus tertutup berisi gas ideal
Perhatiakn suatu gas ideal yang terkurung dalam sebuah ruang kubus
dengan rusuk L (gambar 4). Tinjaulah sebuah molekul gas bermassa m0 yang
sedang bergerak menju dinding, dan misalkan komponen kecepatannya terhadap
sumbu X adalah v1x. Molekul ini akan memiliki komponen momentum terhadap X
sebesar mov1x ke arah dinding. Molekul ini menumbuk dinding. Oleh karena
tumbukan bersifat lenting sempurna, maka setelah tumbukan kecepatan molekul
menjadi –v1x dan momentumnya –mov1x.
Perhatikan momentum molekul gas adalah:
∆p = momentum akhir – momentum akhir
= (–mov1x) – (mov1x) = –2mov1x
Molekul harus menempuh jarak 2 L (dinding awal kembali ke dinding awal)
sebelum selanjutnya bertumbukan dengan dinding awal. Selang waktu untuk
perjalan adalah:
∆t =
=
Laju perubahan momentum molekul sehubungan tumbukan dengan dinding awal
adalah:
86
=
=
Bentuk umum hukum ke – 2 Newton diketahui bahwa laju perubahan momentum
tidak lain adalah gaya yang dikerjakan molekul pada dinding, sehingga:
F =
=
Oleh karena luas dinding awal adalah L2, maka tekanan gas P adalah gaya
persatuan luas, sehingga:
P =
=
=
Jika ada sejumlah N molekul gas dalam ruang tertutup dan kecepatan komponen
X – nya adalah v1x, v2x, ..., vNx, tekanan total gas pada dinding S dibrikan oleh:
P =
(v1x2 + v2x
2 + ... + vNx
2)
Pers. 2.1
dengan adalah rata-rata kuadrat kelajuan pada sumbu X.
Dalam gas, molekul-molekul bergerak ke segala arah dalam 3 dimensi. Sesuai
dengan asumsi kedua di atas bahwa setiap molekul bergerak acak dengan kelajuan
tetap, maka rata-rata kuadrat kelajuan pada arah X, Y, dan Z adalah sama besar.
=
=
Dari resultan rata-rata kuadrat kecepatan , diperoleh
+
+
Pers. 2.2 =
3
Jika persamaan ini dimasukkan ke dalam persamaan 2.1, sehingga persamaan 2.2
menjadi:
Pers. 2.3 P=
3
Besaran L3 tidak lain adalah volume gas V, sehingga persamaan 2.3 dapat ditulis
P = 𝑚𝑜
𝐿 N𝑣𝑥
87
Pers. 2.4 P =
3
Keterangan:
P = tekanan gas(Pa)
mo = massa sebual molekul (kg)
= rata2 kuadrat kelajuan (m/s)2
N = banyak molekul (partikel)
V = volume gas (m3)
= kerapan molekul (partikel/m
3)
2. Energi kinetik rata-rata molekul gas
Hubungan suhu mutlak T dan energi kinetik rata-rata partikel gas dari
persamaan 2.5 dan 2.4. Persamaan 2.5 dapat tulis sebagai berikut:
Pers. 2.5 PV = NkT
Pers. 2.6 P =
kT
Persamaan 2.4 dapat kita tulis dalam bentuk:
P =
3 x (
)
Pers. 2.7 P =
3
Ruas kiri persamaan 2.6 sama dengan ruas kiri persamaan 2.7, sehingga:
3
=
kT
3 = kT
Pers. 2.8 T =
3
Maka energi kinetik rata-rata adalah:
Pers. 2.9 = 3
kT
88
Dengan k = 1,38 x 10-23
J K-1
disebut tetapan Boltzmann.
Dari kedua persamaan di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Suhu gas pada persamaan 2.8 tidak mengandung besaran
. Ini berarti,
banyak molekul per satuan volume
tidak mempengaruhi suhu gas.
2. Persamaan 2.9 menyatakan bahwa suhu gas hanya berhubungan dengan gerak
molekul (energi kinetik dan kecepatan molekul). Semakin cepat gerak
molekul gas, semakin tinggi suhu gas.
Energi kinetik rata-rata molekul gas pada persamaan 2.9 hanya jika jenis gas
adalah gas monoatomik. Untuk jenis gas diatomik atau poliatomik persamaan
tersebut tidak berlaku.Dari persamaan 2.9, jika grafik terhadap T diberikan,
maka dari gradien grafik dapat ditentukan nilai tetapan Boltzmann k.
Gradien = tan ϴ 3
k → k =
3 tan ϴ
Gambar 2. 2 grafik hubungan antara Ek terhadap T
3. Kelajuan efektif gas
Dari persamaan 2.4 diperoleh bahwa tekanan gas berhubungan dengan
rata-rata dari kuadrat kelajuan . Oleh karena molekul-molekul gas tidak
seluruhnya bergerak dengan kecepatan yang sama, maka kita perlu
mendefinisikan arti . Misalkan di dalam suatu wadah tertutup ada N1 molekul
bergerak dengan kecepatan v1, N2 molekul bergerak dengan kecepatan v2, dan
seterusnya, maka rata-rata kuadrat kelajuan paartikel gas ( )dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:
89
Gambar 2. 3 Molekul gas bergerak dengan kecepatan berbeda
Sumber: http://fefieka.blogspot.co.id/2013/10/bab-7-gas-ideal.html
Pers. 3.0
Kelajuan efektif vRMS (RMS = root mean square) adalah akar dari rata-rata
kuadrat kelajuan (
Pers. 3.1
Mengingat bahwa
maka persamaan dapat ditulis
menjadi:
3
kT
√
keterangan :
vrms=kecepatan efektif partikel
T = suhu gas (K)
m = massa partikel (kg)
k = 1,38 . 10-23
J/K
𝑣 = 𝑁
𝑣
𝑁 + 𝑁
𝑣
𝑁 +
𝑁 𝑣
𝑁 +...
= (𝑁𝑖𝑣
)
𝑁 =
(𝑁𝑖𝑣 )
𝑁
vRMS = √𝑣
90
Karena
dan
, maka persamaannya menjadi:
√
Mengingat bahwa massa jenis
maka persamaan tekanan gas dan kecepatan
efektifnya dapat ditulis menjadi:
√
VI. Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, Online Learning, E-learning, Tanya jawab
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media pembelajaran : Edmodo, Power Point
2. Alat : Proyektor, Laptop, Smartphone, Spidol, dan Papan
tulis
3. Sumber belajar:
Purwoko. 2009. FISIKA 2 SMA Kelas XI. Jakarta: yudhistira
Giancolli, Douglas. C. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga:
Jakarta
91
VIII. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Pelajaran
Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Memberi salam
Meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
Menyampaikan KD
dan indikator.
Memberikan apersepsi
dan motivasi.
Menjawab
salam
Ketua kelas
memimpin do’a
Mendengarkan
KD dan
indikator yang
disampaikan
Menjawab
dengan
pengetahuan
yang
dimilikinya
Ceramah 5’
Inti:
Mengamati
Melalui edmodo guru
memberikan informasi
mengenai materi
kecepatan gas ideal,
energi kinetik gas
ideal, dan kelajuan
efektif gas ideal.
Memperhatikan
informasi
mengenai
materi
kecepatan gas
ideal, energi
kinetik gas
ideal, dan
kelajuan efektif
gas ideal.
online
learning,
Tanya
jawab
5’
10’
45’
Menanya
Melalui edmodo guru
mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentang
Bertanya
tentang
kecepatan gas
92
kecepatan gas ideal,
energi kinetik gas
ideal, dan kelajuan
efektif gas ideal.
Memberikan
pertanyaan untuk
mengukur tingkat
pemahaman siswa
terhadap materi yang
akan dipelajari.
ideal, energi
kinetik gas
ideal, dan
kelajuan efektif
gas ideal.
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
kemampuan
yang dimikinya.
15’
5’
Mengeksploras
i/Eksperimen
Melalui edmodo guru
menjelaskan terkait
materi kecepatan gas
ideal, energi kinetik
gas ideal, dan kelajuan
efektif gas ideal.
Melalui edmodo guru
menjelaskan
penurunan rumus
persamaan kecepatan
gas ideal, energi
kinetik gas ideal, dan
kelajuan efektif gas
ideal.
Menanyakan apakah
masih ada yang belum
dipahami oleh siswa,
jika masih ada yang
belum paham maka
materi yang belum
dipahami dijelaskan
Memperhatikan
penjelasan guru.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Meminta
penjelasan
kembali jika ada
materi yang
belum dipahami.
Ceramah,
online
learning,
dan Tanya
Jawab
93
kembali.
Mengasosiasi
Memberikan contoh
soal.
Memberikan latihan
soal untuk dikerjakan
siswa melalui edmodo.
.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Mengerjakan
latihan soal yang
diberikan guru
melalui edmodo
dengan
mengingat
kembali yang
sudah diajarkan.
Ceramah
dan e-
learning
Mengkomunik
asi
Menunjuk siswa untuk
menjelaskan
kesimpulan dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Perwakilan
siswa
menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dipelajari
Presentasi
dan
ceramah
Penutup
Memberikan
kesimpulan yang
untuk menguatkan
pemahaman siswa dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah.
Mengucapkan salam
penutup.
Mendengarkan
kesimpulan
yang dibacakan
guru.
Membaca
hamdalah.
Menjawab
salam.
Ceramah 5’
94
a. Penilaian
Jenis / Teknik Penilaian
Observasi sikap.
Tes tertulis pilihan ganda
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian sikap. (terlampir)
Instrumen tes tulis pilihan ganda. (terlampir)
95
Lampiran
Instrumen penilaian sikap (penskoran)
No
Aspek yangdinilai Skor
1 2 3
1 Sopan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.
2 Rasa ingin tahu atau aktif dalam menjawab soal
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar
Rubrik penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Sopan selama dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar.
3: Menunjukkan ekspresi yang ramah dan
berlaku sopan dalam melakukan suatu
tindakan/kegiatan.
2: Belum secara eksplisit menunjukkan
ekspresi ramah, namun menaruh
minat dalam proses kegiatan belajar
dan mengajar.
1: Belum menunjukkan tingkah
kesopanan, dan tidak menaruh minat
dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar.
2 Menunjukan rasa ingin tahu atau
aktif dalam menjawab Soal
3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok
2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
96
3 Ketekunan dan tanggung jawab
dalam belajar dan bekerja
baiksecara individu maupun
kelompok.
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, berupaya tepat waktu
2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya
1: Tidak berupaya sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan
tugas dan tugasnya tidak selesai
4 Berkomunikasi. 3: Aktif dalam tanya jawab, dalam
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain
2: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat orang lain
1: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
kurang menghargai pendapat siswa lain
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal objektif
No. Soal Jawaban Pembahasan
1. Tekanan gas dalam tabung tertutup
menurun 64% dari semula. Jika
kelajuan partikel semula adalah v,
tentukan kelajuan partikel sekarang
….
a.
3 v1
b.
3 v1
c.
3 v1
d.
v1
e.
3 v1
e Diketahui;
P2 = 36% P1
v1 = v
Ditanya; v2 = ….?
=
=
3
=
=
v1
=
v1
=
3 v1
97
2. Didalam sebuah ruangan tertutup
terdapat gas dengan suhu 27 0C.
Apabila gas dipanaskan sampai
energi kinetiknya menjadi 5 kali
energi semula, maka gas itu harus
dipanaskan sampai suhu ….
a. 100
b. 135
c. 1227
d. 1457
e. 1500
d Energi kinetik gas ideal:
Ek = 3
kT, dengan suhu
dalam kelvin
Hubungan energi
kinetik terhadap suhu:
=
=
3
T2 = 1500 K
Maka suhu gas, jika Ek
dinaikkan 5 kali semula
adalah T2 = 1227
3. Suatu gas ideal dengan tekanan P
dan volume V. Jika tekanan gas
dalam ruang tersebut menjadi ¼ kali
semula pada volume tetap, maka
perbandingan energi kinetik sebelum
dan sesudah penurunan tekanan
adalah ….
a.
b.
c. 1
d.
e.
d Diketahui;
P2 =
P1
v2 = v1
Ditanya; Ek1 : Ek2 = ….?
(P.3
1 = (P.3
2
(P.3
1 = (
P.3
2
Ek1 = 1
Ek2 =
Ek1/ Ek2 = 1/
Ek1: Ek2 = 4 : 1
4. Suhu gas ideal dalam tabung
dirumuskan sebagai Ek = 3/2 kT, T
menyatakan suhu mutlak dan Ek
b Diketahui:
Energi kinetik gas ideal
Ek = 3
kT
98
menyatakan energi kinetik rata-rata
molekul gas. Berdasarkan
persamaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa ....
a. Semakin tinggi suhu gas, energi
kinetiknya semakin kecil.
b. Semakin tinggi suhu gas, gerak
partikel gas semakin cepat.
c. Suhu gas berbanding terbalik
dengan energ kinetik.
d. Semakin tinggi suhu gas, gerak
partikel gas semakin lambat.
e. Semakin tinggi suhu gas, energi
kinetiknya semakin lambat.
Ditanya: Hubungan
energi kinetik dengan
suhu mutlaknya.
Jawab:
Dari persamaan
Ek = 3
kT , diperoleh
hubungan berikut:
semakin tinggi suhu
gas, semakin besar
energi kinetik rata-rata
molekul gas tersebut.
Sehingga semakin
tinggi suhu gas,
semakin cepat gerak
partikel-partikel gas
tersebut.
5. Sebuah ruang tertutup berisi gas
ideal dengan suhu T dan kecepatan
partikel gas di dalamnya v. Jika suhu
gas itu dinaikkan 2T maka kecepatan
partikel gas tersebut menjadi ....
a. √
b. √
c. 2v
d. 4v
e.
b Kecepatan partikel gas
dalam ruang tertutup:
v = 3
Perbandingan kecepatan
pada keadaan 1 dan 2:
3
3
√
99
√
√
√
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 5
2. Nilai =
x 100
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
SMA/MA : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Pertemuan : 3
I. Standar Kompetensi / Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
101
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi, dan
melakukan percobaan.
3.6 Memahami teori kinetik gas dan menjelaskan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
III. Indikator
3.6.9 Memformulasikan teori ekipartisi gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.10 Memformulasikan energi dalam gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.11 Menghitung variabel energi dalam gas monoatomik dan diatomik pada
ruang tertutup.
IV. Tujuan
Adapun tujuan pembelajaran dalam materi teori kinetik gas ini
diharapkan:
1. Siswa dapat memformulasikan teori ekipartisi gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi teori ekipartisi dengan benar.
2. Siswa dapat memformulasikan energi dalam gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi energi dalam gas ideal dengan
benar.
3. Siswa dapat menghitung variabel energi dalam gas monoatomik dan diatomik
pada ruang tertutup dengan menggunakan persamaan teorema ekipartisi
energi dan energi dalam setelah mendapatkan informasi terkait materi dengan
benar.
102
V. Materi Ajar
TEORI KINETIK GAS
1. Teorema Ekipartisi Energi
Berdasarkan persamaan 3.2 energi kinetik rata-rata molekul suatu gas pada
suhu mutlak T dinyatakan dengan = 3
kT. Selanjutnya dapat ditelusuri
kembali melalui bahasan-bahasan sebelumnya untuk menentukan asal dari faktor
pengali 3 pada persamaan di atas. Faktor pengali ini muncul pada persamaan 2.5:
= 3 . Ini muncul karena ekivalensi dari rata-rata kuadrat komponen-
komponen kecepatan.
+
+ = 3
Ekivalensi ini menunjukan fakta bahwa kelakuan gas tidak bergantung pada
pemilihan orientasi (arah) sistem koordinat XYZ, dapat ditulis dengan persamaan:
=
=
=
kT
2. Derajat Kebebasan molekul gas diatomik
Energi yang dimiliki oleh partikel gas ada tiga bentuk, yaitu translasi,
rotasi, dan vibrasi.
Gambar 2.4 Gerak yang mungkin untuk molekul diatomik
Sumber: http://softonezero.blogspot.co.id/2015/10/equipartisi-energi.html
Gas yang memiliki f derajat kebebasan tiap partikelnya, rumusnya adalah:
Ek =
kT
103
Gas diatomik (misalnya O2, H2), selain bergerak translasi, juga bergerak rotasi dan
vibrasi. Gerak translasi mempunyai 3 derajat kebebasan. Gerak rotasi mempunyai
2 derajat kebebasan. Gerak vibrasi mempunyai 2 derajat kebebasan. Jadi, untuk
gas diatomic tiap partikelnya berbeda-beda.Untuk gas diatomik suhu rendah,
memiliki gerak translasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 3
kT
Untuk gas diatomik suhu sedang, memiliki gerak translasi dan rotasi. Energi
kinetiknya adalah :
Ek =
kT
Sedangkan untuk gas diatomik suhu tinggi, memiliki gerak translasi, gerak rotasi,
dan gerak vibrasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek =
kT
3. Energi Dalam Gas
Gas ideal yang terkurung dalam sebuah wadah tertutup mengandung
banyak sekali molekul. Tiap mlekul gas memiliki energi kinetik rata-rata
(
). Energi dalam suatu gas ideal didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik
seluruhmolekul gas yang terdapat di dalam wadah tertutup. Jika ada sejumlah N
molekul gas dalam wadah, energy dalam gas U merupakan hasil N dengan energi
kinetik tiap molekul, .
U = N = N (
) = (
)
Untuk gas monoatomik,
U = N = 3N(
) =
3
Untuk gas diatomik,
U = N = 5N(
) =
Keterangan:
U = energi dalam (Joule)
N = jumlah molekul
Ek = energi kinetik (Joule)
104
T = suhu (K)
n = besar mol gas
VI. Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, Online Learning, E-learning, Tanya jawab
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : Power point
2. Alat : Proyektor, Laptop, Smartphone, Spidol, dan Papan tulis
3. Sumber belajar:
Purwoko. 2009. FISIKA 2 SMA Kelas XI. Jakarta: yudhistira
Giancolli, Douglas. C. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga:
Jakarta
VIII. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Pelajaran
Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Memberi salam
Meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
Menyampaikan KD
dan indikator.
Memberikan apersepsi
dan motivasi.
Menjawab
salam
Ketua kelas
memimpin do’a
Mendengarkan
KD dan
indikator yang
disampaikan
Menjawab
dengan
pengetahuan
yang
dimilikinya
Ceramah 5’
105
Inti:
Mengamati
Melalui edmodo guru
memberikan informasi
mengenai materi teori
ekipartisi gas ideal dan
energi dalam gas ideal.
Memperhatikan
informasi
mengenai
materi teori
ekipartisi gas
ideal dan energi
dalam gas ideal.
online
learning,
Tanya
jawab
5’
10’
45’
15’
Menanya
Melalui edmodo guru
mempersilahkan siswa
untuk bertanya teori
ekipartisi gas ideal.
Memberikan
pertanyaan untuk
mengukur tingkat
pemahaman siswa
terhadap materi yang
akan dipelajari.
Bertanya
tentang teori
ekipartisi gas
ideal.
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
kemampuan
yang dimikinya.
Mengeksploras
i/Eksperimen
Melalui edmodo guru
menjelaskan teori
ekipartisi gas ideal dan
energi dalam gas ideal.
Melalui edmodo guru
menjelaskan
penurunan rumus
persamaan energi
dalam gas ideal.
Menanyakan apakah
masih ada yang belum
dipahami oleh siswa,
jika masih ada yang
Memperhatikan
penjelasan guru.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Meminta
penjelasan
kembali jika ada
materi yang
belum dipahami.
Ceramah,
online
learning,
dan Tanya
Jawab
106
belum paham maka
materi yang belum
dipahami dijelaskan
kembali.
5’
Mengasosiasi
Memberikan contoh
soal.
Memberikan latihan
soal untuk dikerjakan
siswa melalui edmodo.
.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Mengerjakan
latihan soal yang
diberikan guru
melalui edmodo
dengan
mengingat
kembali yang
sudah diajarkan.
Ceramah,
e-learning,
Mengkomunik
asi
Menunjuk siswa untuk
menjelaskan
kesimpulan dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Perwakilan
siswa
menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dipelajari
Presentasi
dan
ceramah
107
Penutup
Memberikan
kesimpulan yang
untuk menguatkan
pemahaman siswa dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah.
Mengucapkan salam
penutup.
Mendengarkan
kesimpulan
yang dibacakan
guru.
Membaca
hamdalah.
Menjawab
salam.
Ceramah 5’
IX. Penilaian
Jenis / Teknik Penilaian
Observasi sikap.
Tes tertulis pilihan ganda
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian sikap. (terlampir)
Instrumen tes tulis pilihan ganda. (terlampir)
108
Lampiran
Instrumen penilaian sikap (penskoran)
No
Aspek yangdinilai Skor
1 2 3
1 Sopan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.
2 Rasa ingin tahu atau aktif dalam menjawab soal
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar
Rubrik penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Sopan selama dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar.
3: Menunjukkan ekspresi yang ramah dan
berlaku sopan dalam melakukan suatu
tindakan/kegiatan.
2: Belum secara eksplisit menunjukkan
ekspresi ramah, namun menaruh
minat dalam proses kegiatan belajar
dan mengajar.
1: Belum menunjukkan tingkah
kesopanan, dan tidak menaruh minat
dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar.
2 Menunjukan rasa ingin tahu atau
aktif dalam menjawab Soal
3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok
2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
109
3 Ketekunan dan tanggung jawab
dalam belajar dan bekerja
baiksecara individu maupun
kelompok.
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, berupaya tepat waktu
2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya
1: Tidak berupaya sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan
tugas dan tugasnya tidak selesai
4 Berkomunikasi. 3: Aktif dalam tanya jawab, dalam
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain
2: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat orang lain
1: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
kurang menghargai pendapat siswa lain
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal Objektif
No. Soal Jawaban Pembahasan
1. Satu mol gas ideal monoatomik
bersuhu 127°C berada di dalam
ruang tertutup. Tentukan energi
dalam gas tersebut .... (k = 1,38 . 10-
23 J/K)
a. 4 x 103 J
b. 5 x 103 J
c. 6 x 103 J
d. 7 x 103 J
e. 8 x 103 J
b Diketahui:
n = 1 mol
T = 127 + 273 = 400K
k = 1,38 . 10-23
J/K
Na = 6,02 x 1023
Ditanya: U = ….?
Jawab:
U = N. Ek
U = 3
n. Na kT
U = 3
.1(6,02 x 10
23)
x 3
(1,38 x 10
-23).400K
U = 5 x 103 J
110
2. Tentukan energi kinetik translasi
rata-rata molekul gas pada suhu 57
0C ....
a. 6,831 x 10-20
J
b. 6,831 x 10-21
J
c. 6,831 x 10-22
J
d. 6,831 x 10-23
J
e. 6,831 x 10-24
J
b Diketahui:
T = 57+273 = 330 Kelvin
Ditanya: Ek = ….?
Jawab:
Ek = 3
kT
Ek = 3
(1,38 x 10
-23)(330)
Ek = 683,1 x 10-23
Ek = 6,831 x 10-21
3. Dua mol gas ideal diatomik
memiliki 5 derajat kebebasan
bersuhu 800 K. Tentukan energi
dalam gas tersebut .... (k = 1,38 . 10-
23 J/K)
a. 3,32 x 102 J
b. 3,32 x 103 J
c. 3,32 x 104 J
d. 3,32 x 105 J
e. 3,32 x 106 J
b Diketahui:
n = 2 mol
T = 127 + 273 = 400K
k = 1,38 . 10-23
J/K
Na = 6,02 x 1023
Ditanya: U = ….?
Jawab:
U = N. Ek
U = 3
n. Na kT
U =
.2 (6,02 x 10
23)
x 3
(1,38 x 10
-23).800K
U = 3,32 x 104 J
4. Dua mol gas diatomik mempunyai
energi kinetik 7 x 10-21
joule.
Berapakah energi dalamnya ....
a. 8,428 kJ
b. 84,28 kJ
b Diketahui:
n = 1 mol
Ekrt = 7 x 10-21
joule
Ditanya: U = ….?
N = n . Na
N = (2) (6,02 x 1023molekul/mol)
N = 12,04 x 1023
molekul
111
c. 842,8 kJ
d. 8428 kJ
e. 84280 kJ
U = N . Ekrt
U = 12,04 x 1023
. 7 x 10-21
J
U = 84,28 x 1023
J
U = 84,28 kJ
5. Gas He (Mr = 4 g/mol) pada suhu
27° C dan volume 1 liter massanya 8
gram. Tentukan energi dalam gas...
(R = 8,31 J/mol K).
a. 74790 J
b. 7479 J
c. 747,9 J
d. 74,79 J
e. 7,479 J
b Diketahui:
m = 8 gram
Mr = 4 gram/mol
T = 27 + 273 = 300K
R= 8,31 J/mol K
Ditanya: U = ….?
Jawab:
U =
U = 3 3 3
U = 7479 J
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 5
2. Nilai =
x 100
112
Lampiran A2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
SMA/MA : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Pertemuan : 1
I. Standar Kompetensi / Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
113
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi, dan
melakukan percobaan.
3.6 Memahami teori kinetik gas dan menjelaskan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
III. Indikator
3.6.1 Menjelaskan ciri-ciri gas ideal.
3.6.2 Menjelaskan hukum-hukum gas ideal.
3.6.3 Memformulasikan persamaan keadaan gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.4 Menghitung variabel persamaan gas ideal pada ruang tertutup.
IV. Tujuan
Adapun tujuan pembelajaran dalam materi teori kinetik gas ini
diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri gas ideal setelah mendapatkan informasi
terkait materi ciri-ciri gas ideal dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan hukum-hukum gas ideal setelah mendapatkan
informasi terkait materi hukum-hukum gas ideal dengan benar.
3. Siswa dapat memformulasikan persamaan keadaan gas ideal pada ruang
tertutup dengan benar setelah mendapatkan informasi terkait materi persamaan
keadaan gas ideal dengan benar.
4. Siswa dapat menghitung variabel pada persamaan gas ideal pada ruang
tertutup setelah mengerjakan latihan soal dengan benar.
114
V. Materi Ajar
TEORI KINETIK GAS
1. Konsep Gas Ideal
Berikut adalah beberapa konsep yang berhubungan dengan gas ideal :
a. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom ataupun molekul-molekul)
dalam jumlah yang besar sekali.
b. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan arah random/sebarang.
c. Partikel-partikel tersebut merata dalam ruang yang kecil.
d. Jarak antara partikel-partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel-partikel,
sehingga ukurtan partikel dapat diabaikan.
e. Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila
bertumbukan.
f. Tumbukan antara partikel ataupun antara partikel dengan dinding terjadi
secara lenting sempurna, partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras,
dinding dianggap licin dan tegar.
g. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
2. Pengertian Mol dan Massa Molekul
Satu mol zat merupakan banyaknya zat yang mengandung NA molekul
(partikel). Sebagai contoh, satu mol kelereng mengandung 6,002 x 1023
buah
kelereng. Jadi, mol bukanlah massa, tetapi ukuran banyaknya partikel. Sehingga
dinyatakan:
Massa molekul atau massa atom (M) suatu zat merupakan massa dalam
satuan kilogramdari satu kilomol zat.Contoh: 12 kg C-12 didefinikan mengandung
NA atom, maka 1 kmol C-12 memiliki massa atom M = 12 kg/kmol. Massa atom
hidrogen (H), M = 1 kg/kmol; massa atom gas oksigen (CO2), M = 32 kg/kmol;
massa atom air (H2O), M = 18 kg/kmol, massa atom gas nitrogen (N2), M = 28
kg/kmol); dan unsur-unsur lain dapat dilihat pada tabel periodik. Perhatikan, 1
kg/kmol = 1 g/mol.
Bilangan Avogadro = NA = 6,002 x 1023
molekul tiap mol
115
Selain itu kita dapat membedakan antara massa molekul (M) dalam satuan
kg/kmol dan massa sebuah atom (mo), dalam satuan kg/atom (kg/molekul). Yaitu
massa molekul (M) = massa 1 kmol zat atau massa dari NA molekul. Sedangkan
massa 1 molekul (mo) = 1 molekul/NA x M. Jadi, hubungan mo dan M dirumuskan
sebagai berikut:
Pers. 1. 1
Keterangan :
mo = massa atom atau molekul (kg/atom atau kg/molekul)
M = massa molekul (kg/kmol atau g/mol)
NA = bilangan Avogadro (6,002 x 1023
molekul tiap mol)
Bagaimana dengan hubungan antara massa total zat (m) dan besar mol (n).
M adalah massa (kg) dari satu kilo mol zat. Jiak suatu zat yang bermassa m kg
memiliki n kmol. Maka, m = massa n kmol; m = massa satu kilomol zat; dan
massa satu kilomol zat adalah M. Jadi hubungan massa dan mol dirumuskan sebai
berikut:
Pers. 1. 2
Keterangan:
n = mol (kmol/mol)
m = massa (kg/g)
Sebagai contoh: 9 g H2O dengan M = 18 g/mol mengandung mol
sebanyak n = 9 g x 1/18 g/mol = 0,5 mol. Sementara itu, 2 mol gas oksigen (O2)
dengan M = 32 g/mol memiliki massa m = 2 mol x 32 g/mol = 64 g.
3. Penurunan persamaan Keadaan Gas Ideal.
Volume gas ideal ini dapat diubah dengan menggerakkan piston ke atas
dan ke bawah. Anggap bahwa silinder tidak bocor sehingga massa atau banyak
mol gas itu tetap. Persamaan keadaan gas ideal kita peroleh dengan tiga cara
yaitu:
M = n x M atau
116
Cara pertama, suhu gas dijaga tetap, dan volume dengan menggerakkan
piston. Misalnya, tekanan gas mula-mula adalah Po dan volume gas mula-mula
Vo. Jiika piston digerakkan ke bawah hingga volume gas berkurang ½ Vo, ternyata
tekanan gas bertambah menjadi 2Po.Sehinnga dapat disimpulkan oleh pernyataan
sebagai berikut:
“Jika suhu gas berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, tekanan
gas berbanding terbalik dengan volumenya”
Secara matematis, pernyataan di atas dinyatakan sebagai berikut:
Pers. 1. 3
Keterangan:
P = Tekanan (Pa tau N/m2)
V = Volume (m3)
Persamaan (1.3) tersebut pertama kali dinyatakan oleh Robert Boyle
(Gambar 2) pada tahun 1666, sehingga persamaan (1.3) disebut hukum Boyle.
Cara kedua, tekanan gas dijaga tetap dan volume gas diubah-ubah dengan
mengerakkan piston. Diasumsikan suhu mutlak gas mula-mula To dan volume gas
mula-mula Vo. Jika piston digerakkan ke atas sehingga volume gas bertambah
menjadi 2Vo ternyata suhu mutlak gas bertambah menjadi 2 To. Sehingga hasil ini
disimpulkan dengan pernyataan berikut:
“Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap,
volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya”
Pernyataan di atas secara matematisdinyatakan sebagai:
Pers. 1. 4
PV = tetap
P1V1 = P2V2
𝑽
𝑻 = tetap
𝐕𝟏
𝐓𝟏 =
𝐕𝟐
𝐓𝟐
117
Keterangan:
V = volume gas (m3)
T = suhu gas (Kelvin atau toC + 273)
Persamaan (1.4) dinyatakan pertama kali oleh Jacques Charles (1747 – 1823),
dan disebut hukum Charles.
Cara ketiga, volume gas dijaga tetap dan tekanan gas diubah-ubah dengan
mengerakkan piston. Diasumsikan suhu mutlak gas mula-mula To dan tekanan gas
mula-mula Po. Jika piston digerakkan ke atas sehingga tekanan gas bertambah
menjadi 2Po ternyata suhu mutlak gas bertambah menjadi 2 To. Sehingga hasil ini
disimpulkan dengan pernyataan berikut:
“Jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap,
tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya”
Pernyataan di atas secara matematis dinyatakan sebagai:
P T
Pers. 1. 5
Keterangan:
P = tekanan gas (Pa)
T = suhu gas (Kelvin atau toC + 273)
Persamaan (1.5) dinyatakan pertama kali oleh Joseph Gay Lussac (1778 –
1805), dan disebut hukum Gay Lussac.
Sehingga didapat pernyataan persamaan gas ideal yang memenuhi hukum
Boyle – Gay Lussac dengan menyatukan persamaan (1.3) dan (1.5) sebagai
berikut:
Pers. 1. 6
𝑃
𝑇 = tetap
P
T =
P
T
𝑃𝑉
𝑇 = tetap
𝑃 𝑉
𝑇 =
𝑃 𝑉
𝑇
118
Persamaan (1.6) dikenal dengan persamaan Boyle – Gay Lussac.
Persamaan (1.6) melibatkan tiga variabel utama gas, yaitu: tekanan (P), volume
(V), dan suhu mutlak (T), maka persamaan ini lebih dikenal dengan sebagai
persamaan keadaan gas. Persamaan ini digunakan untuk menyelesaikan soal-soal
suatu gas yang jumlah molnya tetap (massanya tetap).
VI. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : Power point
2. Alat : Proyektor, Laptop, Spidol, dan Papan tulis
3. Sumber belajar:
Purwoko. 2009. FISIKA 2 SMA Kelas XI. Jakarta: yudhistira
Giancolli, Douglas. C. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga:
Jakarta
119
VIII. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Wak
t
u Guru Siswa
Pendahuluan Memberi salam
Meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
Menyampaikan KD
dan indikator.
Memberikan apersepsi
dan motivasi.
Menjawab
salam
Ketua kelas
memimpin do’a
Mendengarkan
KD dan
indikator yang
disampaikan
Menjawab
dengan
pengetahuan
yang
dimilikinya
Ceramah 5’
Inti:
Mengamati
Memberikan informasi
mengenai ciri-ciri gas
ideal dan hukum-
hukum gas ideal.
Memperhatikan
informasi
mengenai ciri-
ciri gas ideal
dan hukum-
hukum gas
ideal.
Ceramah,
Tanya
jawab
5’
10’
45’
Menanya
Mempersilahkan siswa
untuk bertanya ciri-ciri
gas ideal dan hukum-
hukum gas ideal.
Memberikan
Bertanya ciri-
ciri gas ideal
dan hukum-
hukum gas
ideal.
120
pertanyaan untuk
mengukur tingkat
pemahaman siswa
terhadap materi yang
akan dipelajari.
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
kemampuan
yang dimikinya.
15’
5’
Mengeksploras
i/Eksperimen
Menjelaskan terkait
materi ciri-ciri gas
ideal dan hukum-
hukum gas ideal.
Menyajikan power
point mengenai ciri-
ciri gas ideal dan
hukum-hukum gas
ideal.
Menjelaskan
penurunan rumus
persamaan gas ideal
dan penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari.
Menanyakan apakah
masih ada yang belum
dipahami oleh siswa,
jika masih ada yang
belum paham maka
materi yang belum
dipahami dijelaskan
kembali.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Meminta
penjelasan
kembali jika ada
materi yang
belum dipahami.
Ceramah,
Tanya
Jawab
Mengasosiasi
Memberikan contoh
soal.
Memberikan tugas
Memperhatikan
penjelasan guru.
Mengerjakan
Ceramah
dan Tanya
jawab
121
untuk dikerjakan siswa.
Meminta siswa yang
sudah mengerjakan
maju ke depan untuk
menuliskan
jawabannya di papan
tulis kemudian
dikoreksi.
tugas yang
diberikan guru
dengan
mengingat
kembali yang
sudah diajarkan.
Maju ke depan
untuk menulis
jawaban di
papan tulis.
Mengkomunik
asi
Menunjuk siswa untuk
menjelaskan
kesimpulan dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Perwakilan
siswa
menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dipelajari
Presentasi
dan
ceramah
Penutup
Memberikan
kesimpulan yang
untuk menguatkan
pemahaman siswa dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah.
Mengucapkan salam
penutup.
Mendengarkan
kesimpulan
yang dibacakan
guru.
Membaca
hamdalah.
Menjawab
salam.
Ceramah 5’
122
X. Penilaian
Jenis / Teknik Penilaian
Observasi sikap.
Tes tertulis pilihan ganda
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian sikap. (terlampir)
Instrumen tes tulis pilihan ganda.(terlampir)
123
Lampiran
Instrumen penilaian sikap (penskoran)
No
Aspek yangdinilai Skor
1 2 3
1 Sopan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.
2 Rasa ingin tahu atau aktif dalam menjawab soal.
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok.
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar.
Rubrik penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Sopan selama dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar.
3: Menunjukkan ekspresi yang ramah dan
berlaku sopan dalam melakukan suatu
tindakan/kegiatan.
2: Belum secara eksplisit menunjukkan
ekspresi ramah, namun menaruh
minat dalam proses kegiatan belajar
dan mengajar.
1: Belum menunjukkan tingkah
kesopanan, dan tidak menaruh minat
dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar. 2 Menunjukan rasa ingin tahu atau
aktif dalam menjawab Soal.
3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok.
2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh.
1: Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat.
124
3 Ketekunan dan tanggung jawab
dalam belajar dan bekerja
baiksecara individu maupun
kelompok.
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya.
1: Tidak berupaya sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan
tugas dan tugasnya tidak selesai.
4 Berkomunikasi. 3: Aktif dalam tanya jawab, dalam
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain.
2: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat orang lain.
1: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
kurang menghargai pendapat siswa
lain.
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal objektif
No. Soal Jawaban Pembahasan
1. Partikel-partikel gas ideal
mempunyai sifat antara lain…..
1. Selalu bergerak sembarang,
2. Tarik menarik antar partikel,
3. Bertumbukan lenting sempurna,
dan
4. Tidak mengikuti Hukum Newton
tentang gerak.
Pernyatan yang benar adalah ….
a. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
a Sifat gas ideal sebagai
berikut:
Setiap partikel
bergerak bebas atau
acak.
Partikel terdistrbusi
merata pada seluruh
ruangan dalam
wadah.
Partikel gas
memenuhi hukum
Newton tentang
125
e. semua benar
gerak.
Tumbukan lenting
sempurna.
Gaya tarik-menarik
antar partikel sangat
kecil bahkan dapat
diabaikan.
2. Proses perubahan keadaan gas pada
tekanan tetap disebut ….
a. isothermik
b. isovolume
c. isobarik
d. isokhorik
e. adiabatik
c Pemuaian gas biasanya
dilakukan pada suatu
ruangan tertutup.
Dengan demikian,
perubahan keadaan
dapat dilakukan melalui
beberapa proses, yaitu:
1. Proses isotermik
Perubahan keadaan
gas dalam ruang
tertutup dengan
suhu tetap.
2. Proses isokhorik
Perubahan keadaan
gas dalam ruang
tertutup dengan
volume tetap.
3. Proses isobarik
Perubahan keadaan
gas dalam ruang
tertutup dengan
tekanan tetap.
126
4. Proses Adiabatik
Usaha yang
dilakukan gas sama
dengan perubahan
energi didalamnya.
3. Pada suhu tetap, hasil kali tekanan
dan volume adalah konstan.
Pernyataan tersebut merupakan
Hukum ….
a. Boyle
b. Gay Lussac
c. Charles
d. Pascal
e. Bernoulli
a Pernyataan tersebut
dikemukakan oleh
Robert Boyle (1627 –
1691)
“Hasil kali tekanan dan
volume gas dalam ruang
tertutup adalah konstan,
jika suhunya tetap.”
Hukum Boyle
PV = Konstan
4. Gas oksigen (Mr=32) bermassa 1,6
kg memiliki volume 2 liter dan suhu
27˚C. Jika R = 8,314 J/mol K,
tentukan tekanan gas tersebut ….
a. Pa
b. Pa
c. Pa
d. Pa
e. Pa
b Diketahui :
M = 1,6 kg
= 1600 gram
T = 27 + 273 = 300K
V = 2 Liter
R = 8,314 J/mol K
Ditanya: P = ….?
n =
=
3 = 50 mol
P . V = n . R . T
P .2x10-3 = (50).(8,314).(300)
P = Pa
127
5. Sebuah silinder mengandung 20 liter
gas pada tekanan .
Keran pada ujung silinder dibuka
sehingga tekanannya turun menjadi
Pa, kemudian keran
ditutup. Jika suhu dijaga tetap, maka
volume gas yang keluar pada
atmosfer yang bertekanan Pa
adalah ….
a. 150 liter
b. 100 liter
c. 50 liter
d. 15 liter
e. 1,5 liter
b Diketahui:
= 20 Liter = 2 x 10-2
m3
= 2,5 x 106 Pa
= 2,0 x 106 Pa
= 105 Pa
Ditanya: = ……?
Proses berlangsung pada
suhu tetap, maka volume
gas dalam silinder akhir
setelah keran dibuka
adalah;
=
= ( ) ( )
( )
= m3
= 25 liter
Volume gas yang keluar
dari kran pada tekanan
(P2) adalah;
= 25 liter – 20 liter
= 5 liter
Volume gas yang keluar
pada tekanan atmosfer
adalah;
=
x
= ( )
( ) x 5 liter
= 100 liter
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 5
2. Nilai =
x 100
128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
SMA/MA : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Pertemuan : 2
I. Standar Kompetensi / Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
129
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi, dan
melakukan percobaan.
3.6 Memahami teori kinetik gas dan menjelaskan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
III. Indikator
3.6.5 Memformulasikan kecepatan gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.6 Memformulasikan energi kinetik gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.7 Memformulasikan kelajuan efektif gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.8 Menghitung variabel tekanan, energi kinetik rata-rata, dan kelajuan efektif
gas ideal pada ruang tertutup.
IV. Tujuan
Adapun tujuan pembelajaran dalam materi teori kinetik gas ini siswa
diharapkan dapat:
1. Siswa dapat memformulasikan kecepatan gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi kecepatan gas ideal dengan
benar.
2. Siswa dapat memformulasikan energi kinetik gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi energi kinetik gas ideal dengan
benar.
3. Siswa dapat memformulasikan kelajuan efektif gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi kelajuan efektif gas ideal
dengan benar.
130
4. Siswa dapat menghitung variabel tekanan, energi kinetik rata-rata, dan
kelajuan efektif gas ideal pada ruang tertutup setelah mendapatkan informasi
terkait materi tekanan, energi kinetik rata-rata, dan kelajuan efektif gas ideal
dengan benar.
V. Materi Ajar
TEORI KINETIK GAS
1. Formulasi tekanan gas dalam ruang tertutup
Perhatiakan gambar diwah ini!
Gambar 2. 1 Kubus tertutup berisi gas ideal
Perhatiakn suatu gas ideal yang terkurung dalam sebuah ruang kubus
dengan rusuk L (gambar 4). Tinjaulah sebuah molekul gas bermassa m0 yang
sedang bergerak menju dinding, dan misalkan komponen kecepatannya terhadap
sumbu X adalah v1x. Molekul ini akan memiliki komponen momentum terhadap X
sebesar mov1x ke arah dinding. Molekul ini menumbuk dinding. Oleh karena
tumbukan bersifat lenting sempurna, maka setelah tumbukan kecepatan molekul
menjadi –v1x dan momentumnya –mov1x.
Perhatikan momentum molekul gas adalah:
∆p = momentum akhir – momentum akhir
= (–mov1x) – (mov1x) = –2mov1x
Molekul harus menempuh jarak 2 L (dinding awal kembali ke dinding awal)
sebelum selanjutnya bertumbukan dengan dinding awal. Selang waktu untuk
perjalan adalah:
131
∆t =
=
Laju perubahan momentum molekul sehubungan tumbukan dengan dinding awal
adalah:
=
=
Bentuk umum hukum ke – 2 Newton diketahui bahwa laju perubahan momentum
tidak lain adalah gaya yang dikerjakan molekul pada dinding, sehingga:
F =
=
Oleh karena luas dinding awal adalah L2, maka tekanan gas P adalah gaya
persatuan luas, sehingga:
P =
=
=
Jika ada sejumlah N molekul gas dalam ruang tertutup dan kecepatan komponen
X – nya adalah v1x, v2x, ..., vNx, tekanan total gas pada dinding S dibrikan oleh:
P =
(v1x2 + v2x
2 + ... + vNx
2)
Pers. 2.1
dengan adalah rata-rata kuadrat kelajuan pada sumbu X.
Dalam gas, molekul-molekul bergerak ke segala arah dalam 3 dimensi. Sesuai
dengan asumsi kedua di atas bahwa setiap molekul bergerak acak dengan kelajuan
tetap, maka rata-rata kuadrat kelajuan pada arah X, Y, dan Z adalah sama besar.
=
=
Dari resultan rata-rata kuadrat kecepatan , diperoleh
+
+
Pers. 2.2 =
3
Jika persamaan ini dimasukkan ke dalam persamaan 2.1, sehingga persamaan 2.2
menjadi:
P = 𝑚𝑜
𝐿 N𝑣𝑥
132
Pers. 2.3 P=
3
Besaran L3 tidak lain adalah volume gas V, sehingga persamaan 2.3 dapat ditulis
Pers. 2.4 P =
3
Keterangan:
P = tekanan gas(Pa)
mo = massa sebual molekul (kg)
= rata2 kuadrat kelajuan (m/s)2
N = banyak molekul (partikel)
V = volume gas (m3)
= kerapan molekul (partikel/m
3)
4. Energi kineti rata-rata molekul gas
Hubungan suhu mutlak T dan energi kinetik rata-rata partikel gas dari
persamaan 2.5 dan 2.4. Persamaan 2.5 dapat tulis sebagai berikut:
Pers. 2.5 PV = NkT
Pers. 2.6 P =
kT
Persamaan 2.4 dapat kita tulis dalam bentuk:
P =
3 x (
)
Pers. 2.7 P =
3
Ruas kiri persamaan 2.6 sama dengan ruas kiri persamaan 2.7, sehingga:
3
=
kT
3 = kT
133
Pers. 2.8 T =
3
Maka energi kinetik rata-rata adalah:
Pers. 2.9 = 3
kT
Dengan k = 1,38 x 10-23
J K-1
disebut tetapan Boltzmann.
Dari kedua persamaan di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Suhu gas pada persamaan 2.8 tidak mengandung besaran
. Ini berarti,
banyak molekul per satuan volume
tidak mempengaruhi suhu gas.
2. Persamaan 2.9 menyatakan bahwa suhu gas hanya berhubungan dengan gerak
molekul (energi kinetik dan kecepatan molekul). Semakin cepat gerak
molekul gas, semakin tinggi suhu gas.
Energi kinetik rata-rata molekul gas pada persamaan 2.9 hanya jika jenis gas
adalah gas monoatomik. Untuk jenis gas diatomik atau poliatomik persamaan
tersebut tidak berlaku.Dari persamaan 2.9, jika grafik terhadap T diberikan,
maka dari gradien grafik dapat ditentukan nilai tetapan Boltzmann k.
Gradien = tan ϴ 3
k → k =
3 tan ϴ
Gambar 2. 2 grafik hubungan antara Ek terhadap T
134
5. Kelajuan efektif gas
Dari persamaan 2.4 diperoleh bahwa tekanan gas berhubungan dengan
rata-rata dari kuadrat kelajuan . Oleh karena molekul-molekul gas tidak
seluruhnya bergerak dengan kecepatan yang sama, maka kita perlu
mendefinisikan arti . Misalkan di dalam suatu wadah tertutup ada N1 molekul
bergerak dengan kecepatan v1, N2 molekul bergerak dengan kecepatan v2, dan
seterusnya, maka rata-rata kuadrat kelajuan paartikel gas ( )dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut:
Gambar 2. 3 Molekul gas bergerak dengan kecepatan berbeda
Sumber: http://fefieka.blogspot.co.id/2013/10/bab-7-gas-ideal.html
Pers. 3.0
Kelajuan efektif vRMS (RMS = root mean square) adalah akar dari rata-rata
kuadrat kelajuan (
Pers. 3.1
Mengingat bahwa
maka persamaan dapat ditulis
menjadi:
𝑣 = 𝑁
𝑣
𝑁 + 𝑁
𝑣
𝑁 +
𝑁 𝑣
𝑁 +...
= (𝑁𝑖𝑣
)
𝑁 =
(𝑁𝑖𝑣 )
𝑁
vRMS = √𝑣
135
3
kT
√
keterangan :
vrms=kecepatan efektif partikel
T = suhu gas (K)
m = massa partikel (kg)
k = 1,38 . 10-23
J/K
Karena
dan
, maka persamaannya menjadi:
√
Mengingat bahwa massa jenis
maka persamaan tekanan gas dan
kecepatan efektifnya dapat ditulis menjadi:
√
VI. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : Power Point
2. Alat : Proyektor, Laptop, Spidol, dan Papan tulis
3. Sumber belajar
Purwoko. 2009. FISIKA 2 SMA Kelas XI. Jakarta: yudhistira
Giancolli, Douglas. C. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga:
Jakarta
136
VIII. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Memberi salam
Meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
Menyampaikan KD
dan indikator.
Memberikan apersepsi
dan motivasi.
Menjawab
salam
Ketua kelas
memimpin do’a
Mendengarkan
KD dan
indikator yang
disampaikan
Menjawab
dengan
pengetahuan
yang
dimilikinya
Ceramah 5’
Inti:
Mengamati
Memberikan informasi
mengenai materi
kecepatan gas ideal,
energi kinetik gas
ideal, dan kelajuan
efektif gas ideal.
Memperhatikan
informasi
mengenai
materi
kecepatan gas
ideal, energi
kinetik gas
ideal, dan
kelajuan efektif
gas ideal.
Ceramah,
Tanya
jawab
5’
10’
45’
Menanya
Mempersilahkan siswa
untuk bertanya
kecepatan gas ideal,
Bertanya
kecepatan gas
ideal, energi
137
energi kinetik gas
ideal, dan kelajuan
efektif gas ideal.
Memberikan
pertanyaan untuk
mengukur tingkat
pemahaman siswa
terhadap materi yang
akan dipelajari.
kinetik gas
ideal, dan
kelajuan efektif
gas ideal.
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
kemampuan
yang dimikinya.
15’
5’
Mengeksploras
i/Eksperimen
Menjelaskan terkait
materi kecepatan gas
ideal, energi kinetik
gas ideal, dan
kelajuan efektif gas
ideal.
Menyajikan power
point mengenai
kecepatan gas ideal,
energi kinetik gas
ideal, dan kelajuan
efektif gas ideal.
Menjelaskan
penurunan rumus
persamaan kecepatan
gas ideal, energi
kinetik gas ideal, dan
kelajuan efektif gas
ideal.
Menanyakan apakah
masih ada yang belum
dipahami oleh siswa,
jika masih ada yang
Memperhatikan
penjelasan guru.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Meminta
penjelasan
kembali jika ada
materi yang
belum dipahami.
Ceramah,
Tanya
Jawab
138
belum paham maka
materi yang belum
dipahami dijelaskan
kembali.
Mengasosiasi
Memberikan contoh
soal.
Memberikan latihan
soal untuk dikerjakan
siswa.
Meminta siswa yang
sudah mengerjakan
maju ke depan untuk
menuliskan
jawabannya di papan
tulis kemudian
dikoreksi.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Mengerjakan
latihan soal yang
diberikan guru
dengan
mengingat
kembali yang
sudah diajarkan.
Maju ke depan
untuk menulis
jawaban di
papan tulis.
Ceramah
dan Tanya
jawab
Mengkomunik
asi
Menunjuk siswa untuk
menjelaskan
kesimpulan dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Perwakilan
siswa
menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dipelajari
Presentasi
dan
ceramah
139
Penutup
Memberikan
kesimpulan yang
untuk menguatkan
pemahaman siswa dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah.
Mengucapkan salam
penutup.
Mendengarkan
kesimpulan
yang dibacakan
guru.
Membaca
hamdalah.
Menjawab
salam.
Ceramah 5’
b. Penilaian
Jenis / Teknik Penilaian
Observasi sikap.
Tes tertulis pilihan ganda
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian sikap. (terlampir)
Instrumen tes tulis pilihan ganda. (terlampir)
140
Lampiran
Instrumen penilaian sikap (penskoran)
No
Aspek yangdinilai Skor
1 2 3
1 Sopan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.
2 Rasa ingin tahu atau aktif dalam menjawab soal
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar
Rubrik penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Sopan selama dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar.
3: Menunjukkan ekspresi yang ramah dan
berlaku sopan dalam melakukan suatu
tindakan/kegiatan.
2: Belum secara eksplisit menunjukkan
ekspresi ramah, namun menaruh
minat dalam proses kegiatan belajar
dan mengajar.
1: Belum menunjukkan tingkah
kesopanan, dan tidak menaruh minat
dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar.
2 Menunjukan rasa ingin tahu atau
aktif dalam menjawab Soal
3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok
2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
141
3 Ketekunan dan tanggung jawab
dalam belajar dan bekerja
baiksecara individu maupun
kelompok.
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, berupaya tepat waktu
2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya
1: Tidak berupaya sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan
tugas dan tugasnya tidak selesai
4 Berkomunikasi. 3: Aktif dalam tanya jawab, dalam
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain
2: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat orang lain
1: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
kurang menghargai pendapat siswa lain
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal objektif
No. Soal Jawaban Pembahasan
1. Tekanan gas dalam tabung tertutup
menurun 64% dari semula. Jika
kelajuan partikel semula adalah v,
tentukan kelajuan partikel sekarang
….
a.
3 v1
b.
3 v1
c.
3 v1
d.
v1
e.
3 v1
e Diketahui;
P2 = 36% P1
v1 = v
Ditanya; v2 = ….?
=
=
3
=
=
v1
=
v1
=
3 v1
142
2. Didalam sebuah ruangan tertutup
terdapat gas dengan suhu 27 0C.
Apabila gas dipanaskan sampai
energi kinetiknya menjadi 5 kali
energi semula, maka gas itu harus
dipanaskan sampai suhu ….
a. 100
b. 135
c. 1227
d. 1457
e. 1500
d Energi kinetik gas ideal:
Ek = 3
kT, dengan suhu
dalam kelvin
Hubungan energi
kinetik terhadap suhu:
=
=
3
T2 = 1500 K
Maka suhu gas, jika Ek
dinaikkan 5 kali semula
adalah T2 = 1227
3. Suatu gas ideal dengan tekanan P
dan volume V. Jika tekanan gas
dalam ruang tersebut menjadi ¼ kali
semula pada volume tetap, maka
perbandingan energi kinetik sebelum
dan sesudah penurunan tekanan
adalah ….
a.
b.
c. 1
d.
e.
d Diketahui;
P2 =
P1
v2 = v1
Ditanya; Ek1 : Ek2 = ….?
(P.3
1 = (P.3
2
(P.3
1 = (
P.3
2
Ek1 = 1
Ek2 =
Ek1/ Ek2 = 1/
Ek1: Ek2 = 4 : 1
4. Suhu gas ideal dalam tabung
dirumuskan sebagai Ek = 3/2 kT, T
menyatakan suhu mutlak dan Ek
b Diketahui:
Energi kinetik gas ideal
Ek = 3
kT
143
menyatakan energi kinetik rata-rata
molekul gas. Berdasarkan
persamaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa ....
a. Semakin tinggi suhu gas, energi
kinetiknya semakin kecil.
b. Semakin tinggi suhu gas, gerak
partikel gas semakin cepat.
c. Suhu gas berbanding terbalik
dengan energ kinetik.
d. Semakin tinggi suhu gas, gerak
partikel gas semakin lambat.
e. Semakin tinggi suhu gas, energi
kinetiknya semakin lambat.
Ditanya: Hubungan
energi kinetik dengan
suhu mutlaknya.
Jawab:
Dari persamaan
Ek = 3
kT , diperoleh
hubungan berikut:
semakin tinggi suhu
gas, semakin besar
energi kinetik rata-rata
molekul gas tersebut.
Sehingga semakin
tinggi suhu gas,
semakin cepat gerak
partikel-partikel gas
tersebut.
5. Sebuah ruang tertutup berisi gas
ideal dengan suhu T dan kecepatan
partikel gas di dalamnya v. Jika suhu
gas itu dinaikkan 2T maka kecepatan
partikel gas tersebut menjadi ....
a. √
b. √
c. 2v
d. 4v
e.
b Kecepatan partikel gas
dalam ruang tertutup:
v = 3
Perbandingan kecepatan
pada keadaan 1 dan 2:
3
3
√
144
√
√
√
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 5
2. Nilai =
x 100
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
SMA/MA : SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Pertemuan : 3
I. Standar Kompetensi / Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
146
II. Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi, dan
melakukan percobaan.
3.6 Memahami teori kinetik gas dan menjelaskan karakteristik gas pada ruang
tertutup.
III. Indikator
3.6.9 Memahami teori ekipartisi gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.10 Memformulasikan energi dalam gas ideal pada ruang tertutup.
3.6.11 Menghitung besar energi dalam gas berdasarkan hubungannya dengan
tekanan, volume, energi kinetik, kecepatan dan suhu.
IV. Tujuan
Adapun tujuan pembelajaran dalam materi teori kinetik gas ini siswa
diharapkan dapat:
1. Siswa dapat memformulasikan teori ekipartisi gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi teori ekipartisi gas ideal dengan
benar.
2. Siswa dapat memformulasikan energi dalam gas ideal pada ruang tertutup
setelah mendapatkan informasi terkait materi energi dalam gas ideal dengan
benar.
3. Siswa dapat menghitung variabel energi dalam gas monoatomik dan diatomik
pada ruang tertutup dengan menggunakan persamaan teorema ekipartisi
energi dan energi dalam setelah mendapatkan informasi terkait materi dengan
benar.
147
V. Materi Ajar
TEORI KINETIK GAS
1. Teorema Ekipartisi Energi
Berdasarkan persamaan 3.2 energi kinetik rata-rata molekul suatu gas pada
suhu mutlak T dinyatakan dengan = 3
kT. Selanjutnya dapat ditelusuri
kembali melalui bahasan-bahasan sebelumnya untuk menentukan asal dari faktor
pengali 3 pada persamaan di atas. Faktor pengali ini muncul pada persamaan 2.5:
= 3 . Ini muncul karena ekivalensi dari rata-rata kuadrat komponen-
komponen kecepatan.
+
+ = 3
Ekivalensi ini menunjukan fakta bahwa kelakuan gas tidak bergantung pada
pemilihan orientasi (arah) sistem koordinat XYZ, dapat ditulis dengan persamaan:
=
=
=
kT
2. Derajat Kebebasan molekul gas diatomik
Energi yang dimiliki oleh partikel gas ada tiga bentuk, yaitu translasi,
rotasi, dan vibrasi.
Gambar 2. 4Gerak yang mungkin untuk molekul diatomik
Sumber: http://softonezero.blogspot.co.id/2015/10/equipartisi-energi.html
Gas yang memiliki f derajat kebebasan tiap partikelnya, rumusnya adalah:
Ek =
kT
Gas diatomik (misalnya O2, H2), selain bergerak translasi, juga bergerak rotasi dan
vibrasi. Gerak translasi mempunyai 3 derajat kebebasan. Gerak rotasi mempunyai
2 derajat kebebasan. Gerak vibrasi mempunyai 2 derajat kebebasan. Jadi, untuk
148
gas diatomic tiap partikelnya berbeda-beda.Untuk gas diatomik suhu rendah,
memiliki gerak translasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 3
kT
Untuk gas diatomik suhu sedang, memiliki gerak translasi dan rotasi. Energi
kinetiknya adalah :
Ek =
kT
Sedangkan untuk gas diatomik suhu tinggi, memiliki gerak translasi, gerak rotasi,
dan gerak vibrasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek =
kT
3. Energi Dalam Gas
Gas ideal yang terkurung dalam sebuah wadah tertutup mengandung
banyak sekali molekul. Tiap mlekul gas memiliki energi kinetik rata-rata
(
). Energi dalam suatu gas ideal didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik
seluruhmolekul gas yang terdapat di dalam wadah tertutup. Jika ada sejumlah N
molekul gas dalam wadah, energy dalam gas U merupakan hasil N dengan energi
kinetik tiap molekul, .
U = N = N (
) = (
)
Untuk gas monoatomik,
U = N = 3N(
) =
3
Untuk gas diatomik,
U = N = 5N(
) =
Keterangan:
U = energi dalam (Joule)
N = jumlah molekul
Ek = energi kinetik (Joule)
T = suhu (K)
n = besar mol gas
149
VI. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab
VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : Power point
2. Alat : Proyektor, Laptop, Spidol, dan Papan tulis
3. Sumber belajar:
Purwoko. 2009. FISIKA 2 SMA Kelas XI. Jakarta: yudhistira
Giancolli, Douglas. C. (2014). Fisika Edisi Ketujuh Jilid 1. Erlangga:
Jakarta
VIII. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan Memberi salam
Meminta ketua kelas
untuk memimpin do’a
Menyampaikan KD
dan indikator.
Memberikan apersepsi
dan motivasi.
Menjawab
salam
Ketua kelas
memimpin do’a
Mendengarkan
KD dan
indikator yang
disampaikan
Menjawab
dengan
pengetahuan
yang
dimilikinya
Ceramah 5’
Inti:
Mengamati
Memberikan
informasi mengenai
materi teori ekipartisi
gas ideal dan energi
Memperhatikan
informasi
mengenai
materi teori
Ceramah,
Tanya
jawab
5’
150
dalam gas ideal. ekipartisi gas
ideal dan energi
dalam gas ideal.
10’
45’
15’
Menanya
Mempersilahkan
siswa untuk bertanya
teori ekipartisi gas
ideal
Memberikan
pertanyaan untuk
mengukur tingkat
pemahaman siswa
terhadap materi yang
akan dipelajari.
Bertanya teori
ekipartisi gas
ideal
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
kemampuan
yang dimikinya.
Mengeksploras
i/Eksperimen
Menjelaskan terkait
materi teori ekipartisi
gas ideal dan energi
dalam gas ideal..
Menyajikan power
point mengenai teori
ekipartisi gas ideal dan
energi dalam gas ideal.
Menjelaskan
persamaan penurunan
rumus persamaan
energi dalam gas ideal.
Menanyakan apakah
masih ada yang belum
dipahami oleh siswa,
jika masih ada yang
belum paham maka
Memperhatikan
penjelasan guru.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Meminta
penjelasan
kembali jika ada
materi yang
belum dipahami.
Ceramah,
Tanya
Jawab
151
materi yang belum
dipahami dijelaskan
kembali.
5’
Mengasosiasi
Memberikan contoh
soal.
Memberikan tugas
untuk dikerjakan siswa.
Meminta siswa yang
sudah mengerjakan
maju ke depan untuk
menuliskan
jawabannya di papan
tulis kemudian
dikoreksi.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Mengerjakan
tugas yang
diberikan guru
dengan
mengingat
kembali yang
sudah diajarkan.
Maju ke depan
untuk menulis
jawaban di
papan tulis.
Ceramah
dan Tanya
jawab
Mengkomunik
asi
Menunjuk siswa untuk
menjelaskan
kesimpulan dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Perwakilan
siswa
menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dipelajari
Presentasi
dan
ceramah
152
Penutup
Memberikan
kesimpulan yang
untuk menguatkan
pemahaman siswa dari
pelajaran yang sudah
dipelajari.
Menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah.
Mengucapkan salam
penutup.
Mendengarkan
kesimpulan
yang dibacakan
guru.
Membaca
hamdalah.
Menjawab
salam.
Ceramah 5’
IX. Penilaian
Jenis / Teknik Penilaian
Observasi sikap.
Tes tertulis pilihan ganda
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian sikap. (terlampir)
Instrumen tes tulis pilihan ganda. (terlampir)
153
Lampiran
Instrumen penilaian sikap (penskoran)
No
Aspek yangdinilai Skor
1 2 3
1 Sopan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.
2 Rasa ingin tahu atau aktif dalam menjawab soal
3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok
4 Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar
Rubrik penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Sopan selama dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar.
3: Menunjukkan ekspresi yang ramah dan
berlaku sopan dalam melakukan suatu
tindakan/kegiatan.
2: Belum secara eksplisit menunjukkan
ekspresi ramah, namun menaruh
minat dalam proses kegiatan belajar
dan mengajar.
1: Belum menunjukkan tingkah
kesopanan, dan tidak menaruh minat
dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar.
2 Menunjukan rasa ingin tahu atau
aktif dalam menjawab Soal
3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok
2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
154
3 Ketekunan dan tanggung jawab
dalam belajar dan bekerja
baiksecara individu maupun
kelompok.
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, berupaya tepat waktu
2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya
1: Tidak berupaya sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan
tugas dan tugasnya tidak selesai
4 Berkomunikasi. 3: Aktif dalam tanya jawab, dalam
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain
2: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat orang lain
1: Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
kurang menghargai pendapat siswa lain
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Soal objektif
No. Soal Jawaban Pembahasan
1. Satu mol gas ideal monoatomik
bersuhu 127°C berada di dalam
ruang tertutup. Tentukan energi
dalam gas tersebut .... (k = 1,38 . 10-
23 J/K)
a. 4 x 103 J
b. 5 x 103 J
c. 6 x 103 J
d. 7 x 103 J
e. 8 x 103 J
b Diketahui:
n = 1 mol
T = 127 + 273 = 400K
k = 1,38 . 10-23
J/K
Na = 6,02 x 1023
Ditanya: U = ….?
Jawab:
U = N. Ek
U = 3
n. Na kT
U = 3
.1(6,02 x 10
23)
x 3
(1,38 x 10
-23).400K
U = 5 x 103 J
155
2. Tentukan energi kinetik translasi
rata-rata molekul gas pada suhu 57
0C ....
a. 6,831 x 10-20
J
b. 6,831 x 10-21
J
c. 6,831 x 10-22
J
d. 6,831 x 10-23
J
e. 6,831 x 10-24
J
b Diketahui:
T = 57+273 = 330 Kelvin
Ditanya: Ek = ….?
Jawab:
Ek = 3
kT
Ek = 3
(1,38 x 10
-23)(330)
Ek = 683,1 x 10-23
Ek = 6,831 x 10-21
3. Dua mol gas ideal diatomik
memiliki 5 derajat kebebasan
bersuhu 800 K. Tentukan energi
dalam gas tersebut .... (k = 1,38 . 10-
23 J/K)
a. 3,32 x 102 J
b. 3,32 x 103 J
c. 3,32 x 104 J
d. 3,32 x 105 J
e. 3,32 x 106 J
b Diketahui:
n = 2 mol
T = 127 + 273 = 400K
k = 1,38 . 10-23
J/K
Na = 6,02 x 1023
Ditanya: U = ….?
Jawab:
U = N. Ek
U = 3
n. Na kT
U =
.2 (6,02 x 10
23)
x 3
(1,38 x 10
-23).800K
U = 3,32 x 104 J
4. Dua mol gas diatomik mempunyai
energi kinetik 7 x 10-21
joule.
Berapakah energi dalamnya ....
a. 8,428 kJ
b. 84,28 kJ
b Diketahui:
n = 1 mol
Ekrt = 7 x 10-21
joule
Ditanya: U = ….?
N = n . Na
N = (2) (6,02 x 1023molekul/mol)
N = 12,04 x 1023
molekul
156
c. 842,8 kJ
d. 8428 kJ
e. 84280 kJ
U = N . Ekrt
U = 12,04 x 1023
. 7 x 10-21
J
U = 84,28 x 1023
J
U = 84,28 kJ
5. Gas He (Mr = 4 g/mol) pada suhu
27° C dan volume 1 liter massanya 8
gram. Tentukan energi dalam gas...
(R = 8,31 J/mol K).
a. 74790 J
b. 7479 J
c. 747,9 J
d. 74,79 J
e. 7,479 J
b Diketahui:
m = 8 gram
Mr = 4 gram/mol
T = 27 + 273 = 300K
R= 8,31 J/mol K
Ditanya: U = ….?
Jawab:
U =
U = 3 3 3
U = 7479 J
Format Penilaian:
1. Skor maksimal = 5
2. Nilai =
x 100
157
Lampiran A3
158
159
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
3. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
4. Soal Tes yang Digunakan
5. Instrumen Angket Respon (Nontes)
6. Lembar Uji Validasi Instrumen Nontes
7. Lembar Uji Validasi Tes
8. Rekap Hasil Wawancara
160
Lampiran B1
Kisi-kisi Instrumen Test
Uji Coba Penelitian
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Teori Kinetik Gas
Kompetensi Dasar :
3.6 Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan Karakteristik gas pada ruang
tertutup.
Kelas / Semester : XI / Genap
Bentuk Soal : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban
Jumlah Soal : 40 Soal
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Penurunan
persamaan
keadaan gas
ideal
3.6.1 Mengetahui
hukum boyle, gay-
lussac, boyle-gay
lussac.
1*, 2 2 soal
3.6.2 Menjelaskan
hubungan tekanan,
volume, suhu,
jumlah mol zat,
konstanta dan
tetapan gas ideal.
3, 4*
2 soal
36.3 Menghitung
tekanan, volume,
suhu, dan jumlah
mol zat gas ideal.
5*, 6 2 soal
3.6.4 Menganalisis
hubungan tekanan,
7*, 8 2 soal
161
volume, suhu, dan
jumlah mol zat gas
ideal.
Energi kinetik
rata-rata
molekul gas
ideal
3.6.5
Mendefinisikan
energi kinetik gas
ideal.
9, 10* 2 soal
3.6.6 Menjelaskan
hubungan energi
kinetik dengan
tekanan, suhu, dan
volume gas ideal
11*, 12 2 soal
3.6.7 Menghitung
energi kinetik
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume dan tekanan
gas ideal.
13,14* 2 soal
3.6.8 Menganalisis
energi kinetik
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume dan tekanan
gas ideal.
15, 16* 2 soal
Kelajuan
efektif gas
ideal.
3.6.9
Mendefinisikan
kelajuan efektif gas
ideal.
17, 18* 2 soal
3.6.10 Menjelaskan
hubungan kelajuan
19*,
20*
2 soal
162
efektif dengan
tekanan, suhu,
volume, dan energi
kinetik gas ideal.
3.6.11 Menghitung
kelajuan efektif
terhadap
hubungannya
dengan tekanan,
suhu, volume, dan
energi kinetik gas
ideal.
21*,
22*
2 soal
3.6.12 Menganalisis
kelajuan efektif
terhadap
hubungannya
dengan tekanan,
suhu, volume, dan
energi kinetik gas
ideal.
23,
24*
2 soal
Energi dalam
gas ideal
3.6.13
Mendefinisikan
energi dalam gas
ideal.
25*, 26 2 soal
3.6.14 Menjelaskan
hubungan energi
dalam dengan suhu,
volume, tekanan,
kecepatan, dan
energi kinetik gas
ideal.
27,
28*
2 soal
163
3.6.15 Menghitung
energi dalam
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume, tekanan,
kecepatan, dan
energi kinetik gas
ideal.
29,
30*
2 soal
3.6.16 Menganalisis
energi dalam
terhadap
hubungannya
dengan suhu,
volume, tekanan,
kecepatan, dan
energi kinetik gas
ideal.
31*,
32
2 soal
Teori ekipartisi
energi.
3.6.17
Mendefinisikan
derajat kebebasan
gas ideal.
33*,
34*
2 soal
3.6.18 Menjelaskan
hubungan derajat
kebebasan dengan
suhu, volume,
tekanan, energi
dalam, dan energi
kinetik gas ideal.
35*,
36
2 soal
3.6.19 Menghitung
energi dalam dan
energi kinetik
terhadap
37*,
38
2 soal
164
hubungannya
dengan derajat
kebebasan gas ideal
monoatomik.
3.6.20 Menganalisis
energi dalam dan
energi kinetik
terhadap
hubungannya
dengan derajat
kebebasan gas ideal
diatomik.
39,
40*
2 soal
Jumlah Soal 10 soal 10 soal 10 soal 10 soal 40 soal
Persentase Soal 25% 25% 25% 25% 100%
Keterangan: *= Soal yang valid
165
Lampiran B2
INSTRUMEN TES UJI COBA PENELITIAN
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : FISIKA
Materi Pokok : TEORI KINETIK GAS
Kelas/Semester : XI/ II
Jumlah Soal : 40 Soal
Kompetensi Dasar : 3.6 Memahami teori kinetik gas dan menjelaskan karakteristik gas pada ruang tertutup
Sub Konsep Indikator
soal
No
Soal
Soal Jawaban Pembahasan Jenjang
Kognitif
Penurunan
persamaan
keadaan gas
ideal.
Diketahui jika
gas dalam
bejana
tertutup
volume
dibuat
konstan.
1 Jika gas yang berada dalam bejana tertutup
volume dibuat konstan, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperature
mutlaknya. Pernyataan ini merupakan bunyi ....
A. Hukum Boyle
B. Hukum Charles
C. Hukum Gay Lussac
C Hukum Gay-lussas:
C1
166
Siswa dapat
menyebutka
n hukum
hubungan
antara
tekanan dan
suhu.
D. Hukum Boyle- Gay Lussac
E. Semua jawaban salah
Disajikan
hukum-
hukum
tentang gas
ideal. Siswa
dapat
memilih
hukum-
hukum gas
ideal
berdasarkan
persamaan.
2 Perhatikan hukum- hukum di bawah ini:
1. hukum Boyle
2. hukum Charles
3. hukum Gay lussac
4. hukum Termodinamika
Penggabungan dari hukum- hukum tentang gas
yang dinyatakan dalam perumusan
meliputi ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3, dan 4
A Hukum Boyle:
T tetap
P1V1 = P2V2
Hukum Charles:
Hukum Gay-lussas:
C1
167
E. semua benar
Disajikan
gambar
piston berisi
gas ideal
yang
dilengkapi
data fisis
terkait
hukum gas
ideal, siswa
mampu
memahami
hubungan
antara
tekanan dan
volume.
3 Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika suhu gas dijaga konstan, maka piston yang
memiliki tekanan gas paling besar dan paling
kecil adalah ….
A. piston 1 dan 2
B. piston 1 dan 3
C. piston 3 dan 4
D. piston 4 dan 5
E. piston 5 dan 3
B “Hubungan antara P-V pada saat
suhunya konstan adalah berbanding
terbalik sesuai hukum Boyle. Makin tinggi
tekanannya semakin kecil volumenya
Sehingga tekanan terbesar ditunjukkan
oleh silinder 1 dan tekanan terkecil
ditunjukkan oleh gambar 3.
C2
Disajikan
gambar
4 Perhatikan gambar berikut! B Ketika api bunsen dimatikan suhu gas
akan menurun dan tekanannya juga akan
C2
168
bunsen dan
volume
dijaga tetap
berisi gas
ideal
tertutup
yang
dipanaskan
seperti pada
gambar,
siswa mampu
berhipotesis
tentang
tekanan jika
api lilin
tersebut
dimatikan.
Jika api bunsen dimatikan dan volume dijaga
tetap, hipotesis yang benar dari keadaan
tersebut adalah…. (Junaedi Habibillah, Skripsi
2017: 222)
A. tekanan akan meningkat
B. tekanan akan menurun
C. volume bertambah
D. suhu meningkat
E. tekanan tetap
menurun, pernyataan tersebut sesuai
dengan huku Gay-Lussac yang
menyatakan bahwa pada volume
konstan, tekanan gas berbanding lurus
dengan suhunya.
Diketahui
massa,
5 Gas oksigen bermassa 1,6 kg memiliki volume 2
liter dan suhu 27˚C. Jika R = 8,314 J/mol K,
A Diketahui:
m = 1,6 kg = 1600 gram
C3
169
volume dan
suhu gas
oksigen.
Siswa dapat
menghitung
tekanan pada
gas oksigen.
tekanan gas tersebut yaitu....
A. Pa
B. Pa
C. Pa
D. Pa
E. Pa
Mr = 32 gram/mol
T = 27˚C = 300 K
V = 2 liter = 3 3
Dit: ....?
Jawab:
3
3 3
Diketahui
volume,
suhu, dan
tekanan gas.
Siswa dapat
menghitung
volume pada
gas.
6 Gas menempati volume 100 cm3 pada suhu 0˚C
dan tekanan 1 atm. Bila suhu dijadikan 50˚C dan
tekanan dijadikan 2 atm, maka volume gas
menjadi.... (Tri Wahyudi, 2013: 145)
A. 118,3 cm3
B. 84,5 cm3
C. 59,2 cm3
D. 45,5 cm3
E. 38,4 cm3
C Dik =
P₁ = 1 atm
t₁ = 0°--->T₁ = 273 K
V₁ = 100 cm³
P₂ = 2 atm
t₂ = 50°C --> T₂ = 323K
Dit = V₂
Jawab=
=
=
3
3 3
C3
170
=
3 3
V₂ = 59,2 cm³
Diketahui
massa dan
suhu gas
ideal dalam
sebuah
tabung yang
terdapat
lubang. Jika
suhu gas di
naikkan
maka siswa
dapat
menganalisis
perbandinga
n massa gas.
7 Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. massa gas yang tersisa di dalam tabung
adalah 6 kg
2. massa gas yang keluar dari tabung 2 kg
3. perbandingan massa gas yang tersisa di
dalam tabung dengan massa awal gas 3:4
4. perbandingan massa gas yang keluar dari
tabung dengan massa gas yang tersisa dalam
tabung 2:3
gas ideal bermassa 8 kg bersuhu 27 ◦C berada
dalam tabung yang terdapat lubang. Jika gas
dipanasi hingga suhu 127 ◦C pada tekanan tetap
dan pemuaian tabung diabaikan maka
pernyataan di atas yang benar adalah.... (Fisika
Study Center)
C Dik:
Dit:
1. Massa gas yang tersisa
2. Massa gas yang keluar dari tabung
3. Perbandingan massa gas yang tersisa
dengan massa awal gas
4. Perbandingan masa gas yang keluar
dengan massa gas yang tersisa
Jawab:
C4
171
A. 1 dan 3
B. 1 dan 2
C. 1, 2, dan 3
D. 1, 3, dan 4
E. 1, 2 dan 3
1. PV = nRT
PV =
RT
V=
3
2.
3.
3
4.
3
Siswa dapat
menganalisis
suatu
gambar dan
menghitung
8 Perhatikan gambar di bawah ini!
A Dik:
= 2
= 300K
= N
= 3 N
C
4 Tabung A dan B dihubungkan dengan pipa sempit
172
nilai suhu
menggunaka
n
perbandinga
n.
Volume tabung B sama dengan 2 kali volume
tabung A. Sistem tersebut diisi dengan gas ideal.
Jumlah molekul sama dengan N dalam tabung A
dan 3N dalam tabung B. Bila gas dalam tabung A
bersuhu 300 K, Tentukan perbandingan suhu gas
pada tabung A dan B ... (Dudi Indrajit, 2013:
177)
A. 3 : 2
B. 1 : 3
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 1
Dit: =
=
=
3
=
3
3 =
=
3
= 200 K
Maka, : =
300 K : 200 K
= 3
: 2
173
Energi kinetic
rata-rata
molekul gas
ideal.
Disajikan
faktor-faktor
yang
mempengaru
hi energi
kinetik gas
ideal. siswa
dapat
mengetahui
persamaan
bessaran
energi kinetik
gas ideal.
9 Persamaan di bawah ini yang menjelaskan
hubungan antara energi kinetik gas , suhu
( , dan konstanta Boltzman pada gas
monoatomik adalah ...
A. 3
B.
3
C.
3
D.
3
E.
3
A Persamaan yang benar adalah:
C1
Diketahui
besaran
10 Persamaan di bawah ini yang menjelaskan
hubungan antara energi kinetik , tekanan ),
A Hubungan antara energi kinetik gas ,
tekanan ), volume ( , jumlah mol gas
C1
174
energi
kinetik,
tekanan,
volume,
jumlah mol,
dan bilangan
avogadro.
Siswa dapat
mengetahui
persamaan
hubungan
antara
besaran-
energi kinetik
gas.
Volume ( , jumlah mol ( , dan bilangan
avogadro pada gas monoatomik adalah ....
A.
3(
)
B.
3(
)
C.
3(
)
D. 3
(
)
E. 3
(
)
( , dan bilangan avogadro (
ditunjukkan oleh persamaan berikut:
3(
)
3(
)
Disajikan
tabung
tertutup
yang
11 Perhatikan gambar di bawah ini! E Energi kinetik rata-rata dengan suhu ( –
T) memiliki hubungan antara keduanya
berbanding lurus dimana semakin tinggi
suhunya semakin tinggi juga energi
C2
175
dipanaskan
menggunaka
n lilin, siswa
dapat
menunjukkan
termometer
yang benar
saat gas
dalam
tabung
memiliki
energi kinetik
paling besar..
Gambar termometer 1 sampai 5 bergantian di
letakkan di dalam tabung yang dipanaskan.
Termometer yang menunjukkan gas dalam
tabung memiliki energi kinetik paling besar
adalah….(Junaedi Habibillah, Skripsi 2017: 222)
A. termometer 1
B. termometer 2
C. termometer 3
D. termometer 4
E. termometer 5
kinetiknya. Jadi energi kinetik gas dalam
tabung sangat besar ketika dimasukkan
termometer 5.
Disajikan
gambar
12 Perhatikan gambar di bawah ini! D
3(
) C2
176
piston
dengan
volume yang
berbeda.
Siswa dapat
memahami
hubungan
volume,
tekanan, dan
energi
kinetik.
Dari gambar di atas, piston yang memiliki energi
kinetik terbesar dengan suhu konstan adalah....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Berdasarkan persamaan diatas, semakin
besar tekanan maka volumenya semakin
kecil sehingga energi kinetiknya semaki
besar.
Diketahui
jumlah mol
gas, volume,
energi
kinetik, dan
bilangan
avogadro
dalam suatu
13 Dua mol gas menempati ruang 24,08 liter. Tiap
molekul gas memiliki energi kinetik sebesar
J. Jika bilangan Avogadro
3 molekul/mol, maka tekanan gas dalam
tangki adalah.... (Mega Bank Soal, 2014: 185)
A. Pa
B. Pa
D Dik:
3 3
J
Dit:
=…?
Jawab:
C3
177
ruang.
Siswa dapat
menghitung
tekanan gas
dalam ruang
tersebut.
C. Pa
D. Pa
E. Pa
3
3
3(
)
Pa
Diketahui
volume,
jumlah mol
gas, dan suhu
helium di
dalam
tabung.
Siswa dapat
menghitung
energi kinetik
gas helium.
14 Sebuah tabung dengan volume 3
mengandung 2 mol Helium pada suhu .
Dengan anggapan Helium adalah gas ideal,
energi kinetik gas Helium adalah....
A. 7482,6 J
B. 7282,6 J
C. 6502,8 J
D. 6434,0 J
E. 4300,3 J
A Dik :
3
Dit :
J
C3
178
Disajikan
gambar
balon udara
dan tabel
suhu,
volume,
tekanan, dan
energi
kinetik. Siswa
dapat
memahami
hubungan
suhu,
volume,
tekanan, dan
energi kinetik
udara dalam
balon
tersebut.
15 Perhatikan tabel dibawah !
Pada balon udara terdapat suatu pembakar yang
berfungsi untuk memanaskan udara di dalam
balon agar udara di dalam balon manjadi lebih
ringan dari ruang sekitar sehingga secara
perlahan-lahan balon udara akan naik, Maka
tabel di atas yang benar adalah....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
No
. Suhu (T) Volume (V) Tekanan
(P)
Energi
Kinetik
(Ek)
1 Meningkat Mengembang Meningkat Menurun
2 Meningkat Mengembang Meningkat Meningkat
3 Menurun mengempis Meningkat meningkat
4 Menurun mengempis Menurun meningkat
B Suhu berbanding lurus dengan volume,
tekanan dan energi kinetik gas.
C4
179
Diketahui
volume,
jumlah mol,
energi
kinetik, dan
bilangan
avogadro.
Siswa dapat
menganalisis
besaran-
besaran
yang
mempengaru
hi energi
kinetik.
16 Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. banyaknya partikel gas partikel
2. tekanan gas N/m2
3. suhu bejana 724 K
4.
3
Suatu bejana yang memiliki volume 3 berisi
10 mol gas monoatomik dengan energi kinetik
molekul rata-rata Joule (bilangan
Avogadro 3 molekul/mol dan tetapan
Boltzman 3 J/K) maka dari
pernyataan di atas yang benar adalah.... (Supadi
dan D. Hastuti: 2014: 215)
A. 1 saja
B. 1 dan 2
C. 1, 2, dan 3
D. 3 dan 4
E. semua benar
E Dik :
m3
mol
J
3 partikel/mol
3 J/K
Dit :
Jawab:
1. 3
partikel
2.
3
3
N/m2
3.
3
C4
180
3 3
3
K
4. 3
3
3 T
Kelajuan
efektif gas
ideal.
Diketahui
kecepatan
efektif gas.
Siswa dapat
mengetahui
definisi
kecepatan
efektif gas.
17 Berikut ini pernyataan yang benar mengenai
kecepatan efektif gas Vrms (root mean square)
adalah....
A. rata-rata dari akar kecepatan
B. kuadrat dari rata-rata kecepatan
C. akar dari kecepatan
D. rata-rata kuadrat kecepatan
E. akar dari rata-rata kuadrat kecepatan
E Kecepatan efektif gas adalah akar dari
rata-rata kuadrat kecepatan sesuai
dengan persamaan:
√
C1
Diketahui
Suhu gas
dinaikkan,
18 Jika suhu gas dinaikkan, kecepatan rata-rata
partikel gas bertambah karena kecepatan gas…
A. Sebanding dengan akar masa partikel
B
3
3
=
3
Jadi berbanding lurus dengan akar suhu
mutlaknya.
C1
181
kecepatan
rata-rat
partikel
bertambah.
siswa dapat
mengetahui
kecepatan
gas terhadap
suhu mutlak.
B. Sebanding dengan akar suhu mutlak
C. Berbanding terbalik dengan masa partikel
D. Sebanding dengan suhu mutlak gas
E. Sebanding dengan kuadrat suhu mutlak
Diketahui gas
yang
dipanaskan
sampai suhu
tertentu.
Siswa dapat
memahami
pengaruh
suhu
terhadap
19 Gas ideal bersuhu T1 diisikan ke dalam tabung.
Jika gas dipanaskan sampai suhunya T2 (T2 > T1),
maka pengaruh pemanasan pada kecepatan
partikel gas v, energi kinetik Ek dan jumlah
partikel gas adalah....
A. v = besar Ek = besar N = tetap
B. v = tetap Ek = besar N = kecil
C. v = kecil Ek = besar N = tetap
D. v = besar Ek = kecil N = tetap
E. v = besar Ek = kecil N = kecil
A Hubungan energi kinetik dengan suhu:
3
Hubungan kecepatan dengan suhu
√
Jumlah partikel tetap.
C2
182
kecepatan,
energi
kinetik, dan
jumlah
pertikel gas.
Diketahui
tekanan dan
suhu pada
wadah kaku
tertutup.
Siswa dapat
memahami
penyebab
tekanan pada
wadah
tersebut
meningkat.
20 Tekanan suatu gas di dalam suatu wadah kaku
tertutup akan meningkat ketika suhu gas
ditingkatkan. Tekanan gas meningkat karena....
A. wadah memuai ukurannya ketika
dipanaskan
B. partikel-partikel gas saling berikatan untuk
membentuk molekul-molekul yang lebih
rapat.
C. massa jenis gas meningkat
D. jumlah molekul meningkat
E. laju tumbukan partikel-partikel gas dengan
dinding-dinding wadah meningkat
E Laju tumbukan molekul-molekul gas
dengan dinding-dinding wadah
meningkat.
C2
Diketahui
massa relatif
21 Laju efektif ( ) gas oksigen bermassa
⁄ pada suhu 27 adalah …. (Mega
A Dik:
= ⁄
C3
183
dan suhu gas
oksigen.
Siswa dapat
menghitung
kelajuan
efektif gas
oksigen.
Bank Soal)
A. ⁄
B. ⁄
C. ⁄
D. ⁄
E. ⁄
T = 27 + 273 = 300 K
Massa satu partikel oksigen:
3
Laju efektif gas oksigen:
3
3 3 3
3
Diketahui
volume,
tekanan, dan
kelajuan
rata-rata gas
ideal.
Siswa dapat
22 Dalam ruang yang bervolume 1,5 liter terdapat
gas yang bertekanan Pa. Jika partikel gas
memiliki kelajuan rata-rata 750 m/s, massa gas
tersebut adalah.... (Mega Bank Soal, 2014: 185)
A. 0,8 gram
B. 1,7 gram
C. 3,2 gram
A Kelajuan efektif gas:
√
√
C3
184
menghitung
massa gas
ideal
tersebut.
D. 8 gram
E. 90 gram √
√
√
√ 3
√
Diketahui
kelajuan
molekul dan
persentasi
penurunan
tekanan gas
23 Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. kelajuan molekul gas mengalami penurunan
sebesar 60 %
2. persentase kelajuan molekul akhir gas
menjadi 36%
3. kelajuan molekul akhir gas adalah 336 m/s
D Dik:
Hubungan tekanan gas dan kelajuan
molekul gas dinyatakan oleh persamaan:
√
C4
185
dalam
sebuah
tabung.
Siswa dapat
menganalisis
tekanan,
persentase
dan kelajuan
molekul gas..
4. tekanan akhir tabung gas adalah 49 KPa
Setelah Anda membeli gas di toko terdekat,
ternyata dalam sehari tekanan gas dalam tabung
tertutup tersebut mengalami penurunan 36%
dari keadaan semula. Jika kelajuan molekul gas
mula-mulanya 400 m/s, maka pernyataan yang
benar adalah.... (Arief Prayoga, Skripsi: 169)
A. 1 saja
B. 1 dan 2
C. 1, 2, dan 3
D. 2, 3, dan 4
E. Semua benar
⁄
Permaan diatas menyatakan bahwa
kuadrat kelajuan molekul gas sebanding
dengan tekanan gas.
m/s
Jawab:
Karena menurun 36%, maka
menjadi 64%.
1. Persentase penurunan kelajuan gas
186
.400= 336 m/s
2. Persentase kelajuan gas sekarang
3. Kelajuan molekul gas sekarang
√
336 3
3
4.
KPa
Diketahui
volume, suhu
dan massa
relatif atom
24 Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. massa atom hidrogen 1 kg
2. tekanan pada tempat tersebut
Pa
B Dik:
3 3
C4
187
hidrogen.
Siswa dapat
menganalisis
tekanan,
kelajuan,
energi
kinetik, dan
massa atom
hidrogen.
3. kelajuan efektif atom hidrogen m/s
4. energi kinetik atom hidrogen 3 J
Di luar angkasa terdapat kira-kira 1 kmol
hidrogen tiap 1 3 dengan suhu 3,5 K. Apabila
massa relatif atom hidrogen adalah 1 kg/kmol
(bilangan Avogadro 3 molekul/mol
dan tetapan Boltzman 3 J/K), maka
pernyataan yang benar adalah.... (Mega Bank
Soal, 2014: 224)
A. 1 saja
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3 dan 4
E. 3 dan 4
3
3 J/K
Dit:
1.
2.
3.
4.
Jawab:
1.
2.
3
3
3
3. 3
188
√ 3
4. 3
3
3
3
3 J
Energi dalam
gas ideal.
siswa dapat
mengetahui
faktor yang
mempengaru
hi energi
dalam gas
ideal.
25 Energi dalam pada gas ideal merupakan fungsi
....
A. suhu
B. volume
C. tekanan
D. volume dan suhu
E. tekanan dan suhu
A Energi dalam merupakan fungsi suhu,
berdasarkan persamaan di bawah ini:
3
3
C1
Siswa dapat
mengingat
definisi
energi dalam
26 Pernyataan yang benar tentang energi dalam
gas ideal adalah....
A. jumah dari energi kinetik total dari seluruh
molekul gas dalam suatu ruangan.
A Jumlah dari energi kinetik translasi, rotasi
dan vibrasi seluruh molekul gas dalam
suatu wadah.
C1
189
gas ideal. B. jumlah dari energi kinetik dari satu molekul
dalam suatu ruangan .
C. jumlah dari energi kinetik translasi dari
seluruh molekul gas dalam suatu ruangan.
D. jumlah dari energi kinetik translasi dan rotasi
seluruh molekul gas dalam suatu ruangan.
E. jumlah energi vibrasi dari seluruh mol gas
dalam suatu ruangan.
Disajikan
gambar
tabung berisi
gas dalam
keadaan
suhu
berbeda,
siswa mampu
menunjukkan
keadaan gas
27 Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar tabung yang memiliki energi dalam
terbesar adalah….(Junaedi Habibillah, Skripsi
B karena Hubungan fungsi energi dalam
dengan suhu dan jumlah molekul pada
gas monoatomik berbanding lurus,
semakin tinggi suhu dan jumlah molekul
nya maka semakin tinggi pula energi
dalamnya.
3
C2
190
yang
memiliki
energi dalam
paling besar.
2017: 245)
A. keadaan 5
B. keadaan 4
C. keadaan 3
D. keadaan 2
E. keadaan 1
Diketahui
persamaan
hubungan
energi dalam,
jumlah
molekul,
suhu, dan
konstanta
bolzmant.
Siswa dapat
memahami
hubungan
energi dalam,
28 Energi dalam gas monoatomik dalam ruang
tertutup terhadap dinding tabung dirumuskan
3
, N = jumlah molekul (partikel) gas,
= konstanta bolzmant, T = suhu gas.
Pernyataan yang benar terkait rumusan di atas
adalah....
A. energi dalam gas bergantung pada jumlah
molekul gas
B. energi dalam gas tidak bergantung pada
jumlah molekul gas
C. suhu gas dalam tabung tidak berubah jika
energi dalam gas berubah
D. jumlah molekul gas berkurang maka energi
A Energi dalam gas bergantung pada
jumlah molekul gas.
C2
191
jumlah
molekul,
suhu dan
konstanta
bolzmant.
dalam gas bertambah
E. suhu gas bertambah maka jumlah molekul
gas bertambah
Diketahui
energi dalam
dan suhu gas
ideal. siswa
dalam
menghitung
energi dalam
gas ideal
ketika
suhunya
29 Gas monoatomik memiliki energi dalam pada
saat 27˚C. Besar energi dalam gas tersebut
ketika suhunya dinaikkan menjadi 127˚C
adalah....
A.
3
B.
3
C.
D.
3
E. 3
D Dik:
Dit:
Jawab: (
)
Dari persamaan diatas energi dalam U
berbanding lurus dengan suhu gas T.
C3
192
Diketahui
massa relatif,
suhu,
volume, dan
massa gas
helium. Siswa
dapat
menghitung
energi dalam
gas helium.
30 Gas He (Mr = 4 g/mol) pada suhu 27˚C dan
volume 1 liter, massanya 8 gram. Maka energi
dalam gas He adalah....
A. 7479 J
B. 7794 J
C. 7974 J
D. 8479 J
E. 9479 J
A Dik:
m = 8 gram
Mr = 4 g/mol
T = 273+27 = 300 K
R = 8,31 J/mol K
Dit:
Jawab:
Gas He merupakan gas monoatomik
sehingga derajat kebebasannya f=3
3
3
C3
193
Diketahui
jumlah mol,
tekanan,
volume, dan
suhu gas
ideal. Siswa
dapat
menganalisis
suhu , energi
kinetik,
energi dalam,
dan volume
ketika suhu
gas ideal
dinaikkan.
31 Perhatikan pernyataan dibawah ini!
1. T2 = 2T1
2. energi kinetik rata-rata partikelnya menjadi
dua kali semula
3. energi dalam sistem menjadi dua kali semula
4. T2V2 = V1T1
Sejumlah n mol gas monoatomik mula-mula
tekanan dan volumenya P1 dan V1, lalu suhunya
dinaikkan pada tekanan tetap sehingga
volumenya V2 = 2V1, maka dari pernyataan di
atas yang benar adalah....
A. 1 dan 2
B. 1, 2, dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. semua benar
B Dik :
Dit:
1.
2.
3.
4.
Jawab:
1.
2.
C4
194
3.
4.
Diketahui
volume,
suhu,
tekanan,
konstanta
gas umum,
dan jumlah
partikel gas
argon. Siswa
dapat
32 Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. jumlah mol gas argon adalah 2 mol
2. jumlah partikel gas argon adalah
3partikel partikel
3. energi kinetik gas J
4. energi dalam gas J
Sebanyak 3 liter gas argon suhunya 27˚C dan
tekanan 1 atm (1 atm = 105 Pa) berada di dalam
tabung. Jika konstanta gas umum 8,314 J/mol K,
tetapan Boltzman 3 J/K dan
D Dik:
3 3
Pa
R = 8,314 J/mol K
3 J/K
3
Dit:
1.
2.
C4
195
menganalisis
jumlah mol,
jumlah
partikel,
energi kinetik
dan energi
dalam gas
argon
tersebut.
banyaknya partikel dalam 1 mol adalah
3 partikel, dari pernyataan di atas
yang benar adalah....
A. 1, 2 dan 3
B. 2 saja
C. 2 dan 3 saja
D. 2, 3 dan 4
E. Semua benar
3.
4.
Jawab:
1.
3 3
3
2.
3
3 partikel
3. 3
3
J
4. 3
3
3 3
J
Teori
ekipartisi
Siswa dapat
mengetahui
33 Berapakah jumlah derajat kebebasan pada gas
diatomik bersuhu tinggi ….
E Gerak translasi mempunyai 3 derajat
kebebasan. Gerak rotasi mempunyai 2
C1
196
energi. jumlah
derajat
kebebasan
pada gas
diatomik
bersuhu
tinggi.
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
derajat kebebasan. Gerak vibrasi
mempunyai 2 derajat kebebasan. Jadi,
untuk gas diatomik, energi kinetik tiap
partikelnya berbeda-beda. Untuk gas
diatomik pada suhu rendah (±250),
hanya terjadi gerak translasi sehingga
hanya memiliki 3 derajat kebebasan.
Pada suhu sedang (±500), terjadi gerak
translasi dan rotasi sehingga memiliki 5
derajat kebebasan. sedangkan untuk gas
diatomik suhu tinggi (±1000), memiliki
gerak translasi, gerak rotasi, dan gerak
vibrasi sehingga memilki 7 derajat
kebebasan. Energi kinetiknya adalah :
Siswa dapat
mengetahui
jenis derajat
kebebasan
34 Berikut ini jenis derajat kebebasan yang dimiliki
molekul gas adalah....
A. translasi saja
B. translasi dan rotasi
D Terdapat tiga jenis derajat kebebasan
yaitu translasi, rotasi, dan vibrasi
C1
197
gas ideal. C. rotasi saja
D. translasi, rotasi, dan vibrasi
E. rotasi dan vibrasi
Siswa dapat
mengetahui
hubungan
energy ki
netik gas
monoatomik
dalam ruang
tertutup
terhadap
dinding
tabung
35 Energi kinetik gas monoatomik dalam ruang
tertutup terhadap dinding tabung dirumuskan
, = konstanta bolzmant, T = suhu gas
dan f = derajat kebebasan molekul gas ideal.
Pernyataan yang benar terkait rumusan di atas
adalah....
A. energi kinetik gas bergantung pada jumlah
derajat kebebasan
B. energi kinetik gas tidak bergantung pada
jumlah derajat kebebasan
C. jumlah derajat kebebasan tidak berubah jika
suhu gas berubah
D. jumlah derajat kebebasan berkurang jika
energi kinetik gas bertambah
E. jumlah derajat kebebasan tidak bergantung
pada suhu gas
A Hubungan energi kinetik dengan suhu
Jadi, energi kinetik gas bergantung pada
jumlah derajat kebebasan.
C2
198
Disajikan
gambar
derajat
kebebasan
gas ideal
diatomik.
Siswa dapat
memahami
jenis derajat
kebebasan
translasi,
vibrasi dan
rotasi.
36 Disajikan gambar gas diatomik di bawah ini!
Gambar yang menunjukkan gerak translasi dan
vibrasi pada pusat massa adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 4 dan 1
D. 4 dan 2
E. 4 dan 3
C Translasi hanya satu arah saja, arah X, Y
atau Z.
Vibrasi saat molekul bergetar.
C2
Diketahui
jumlah mol,
energi dalam,
suhu, dan
konstanta
gas ideal.
37 Energi dalam 4 mol gas pada suhu 500 K adalah
41570 joule dan konstanta gas 8,314 joule/mol
K, maka banyaknya derajat kebebasan dari gas
tersebut adalah....
A. 1
B. 3
C Dik:
Dit:
C3
199
siswa dapat
menghitung
derajat
kebebasan
dari gas
tersebut.
C. 5
D. 7
E. 9
=…?
Jawab:
3
200
Diketahui
suhu dan
energi dalam
gas diatomik.
Siswa dapat
menghitung
jumlah mol
gas diatomik
tersebut.
38 Sejumlah gas diatomik dalam ruang tertutup
suhunya mengalami perubahan sebesar 200 K
sehingga energi dalamnya meningkat menjadi
8300 joule. Jumlah mol gas diatomik tersebut
adalah...(R = 8, 3 J/mol.K) adalah ....
A. 2 mol
B. 3 mol
C. 10/3 mol
D. 6 mol
E. 8 mol
A Dik:
Dit:
Jawab:
(
)
C3
Disajikan
gambar
tabung gas
yang
digunakan
ketika
39 Perhatikan keadaan gas dalam tabung yang
digunakan ketika memasak berikut ini!
C Energi dalam ber banding lurus dengan
energi kinetik yang dipengaruhi oleh
jumlah partikel gas, semakin sedikit
partikel gas semakin kecil energi dalam
dan energi kinetiknya.
C4
201
memasak
menggunaka
n kompor,
siswa mampu
berhipotesis
jika keadaan
kompor mati.
Jika keadaan 2 kompor mati, hipotesis yang
benar pada keadaan tersebut adalah ….(Junaedi
Habibillah, Skripsi 2017: 246)
A. jumlah partikel pada tabung berkurang
sehingga mampu menyalakan kompor
B. jumlah partikel pada tabung bertambah
sehingga mampu menyalakan kompor
C. energi dalam pada tabung berkurang
sehingga tidak mampu menyalakan kompor
D. energi dalam pada tabung bertambah
sehingga tidak mampu menyalakan kompor
E. jumlah partikel pada tabung bertambah
sehingga tidak mampu menyalakan kompor
202
Diketahui
jumlah mol
gas, derajat
kebebasan,
suhu,
tekanan, dan
volume.
Siswa dapat
menganalisis
besar energi
dalam,
penurunan
energi dalam,
tekanan, dan
hubungan
energi dalam
dengan
tekanan
40 Sebuah wadah tertutup diisi n mol gas ideal
diatomik memiliki 5 derajat kebebasan. Suhu
dan tekanan gas adalah T0 dan P0 , sedangkan
volume wadah dijaga tetap. Ketika suhunya
diturunkan menjadi
3 sehingga derajat
kebebasannya menjadi 3 maka:
1. energi dalam gas sekarang menjadi 3
2. energi dalam gas pengalami penurunan
sebesar
3. tekanan gas sekarang menjadi 3
4. energi dalam tidak dipengaruhi oleh derajat
kebebasan dan suhu.
Pernyataan diatas yang benar adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
B Dik:
3
Dit:
1.
2. Besar penurunan energi dalam ..?
3.
4. Hubungan dengan
Jawab:
1.
3
C4
203
ketika suhu
gas ideal
dinaikkan.
E. 3 dan 4
3
2. Penurunan energi dalam akibat
penurunan suhu
3
3
3.
3
3
3
4.
Energi dalam berbanding lurus dengan
suhu dan derajat kebebasan.
204
Lampiran B3
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes
Rata2= 12,03
Simpang Baku= 5,71
KorelasiXY= 0,69
Reliabilitas Tes= 0,82
Butir Soal= 40
Jumlah Subyek= 36
No.
B
u
t
i
r
Daya
Pembeda
(%)
T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Kesimpulan
1 30,00 Sangat Sukar 0,516 Sangat Signifikan Digunakan
2 0,00 Sukar 0,019 - -
3 10,00 Mudah 0,014 - -
4 20,00 Sangat Sukar 0,498 Sangat Signifikan Digunakan
5 20,00 Sangat Sukar 0,498 Sangat Signifikan Digunakan
6 20,00 Sedang 0,284 - -
7 50,00 Sedang 0,489 Sangat Signifikan Digunakan
8 20,00 Sedang 0,248 - -
9 10,00 Sukar 0,009 - -
10 30,00 Sangat Sukar 0,340 Signifikan Digunakan
11 50,00 Sedang 0,489 Sangat Signifikan Digunakan
12 20,00 Sangat Sukar 0,198 - -
13 10,00 Sangat Sukar 0,140 - -
14 20,00 Sangat Sukar 0,497 Sangat Signifikan Digunakan
15 0,00 Sedang 0,004 - -
16 50,00 Sangat Sukar 0,783 Sangat Signifikan Digunakan
17 10,00 Sangat Sukar 0,198 - -
18 30,00 Sukar 0,448 Sangat Signifikan Digunakan
19 40,00 Sukar 0,633 Sangat Signifikan Digunakan
20 10,00 Sangat Sukar 0,340 Signifikan Digunakan
21 50,00 Sedang 0,502 Sangat Signifikan Digunakan
22 50,00 Sangat Mudah 0,532 Sangat Signifikan Digunakan
23 20,00 Sedang 0,078 - -
24 70,00 Sedang 0,489 Sangat Signifikan Digunakan
205
No.
B
u
t
i
r
Daya
Pembeda
(%)
T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Kesimpulan
25 70,00 Sedang 0,586 Sangat Signifikan Digunakan
26 20,00 Sedang 0,096 - -
27 10,00 Sukar 0,147 - -
28 60,00 Sedang 0,469 Sangat Signifikan Digunakan
29 10,00 Sukar 0,175 - -
30 50,00 Sedang 0,326 Signifikan Digunakan
31 60,00 Sedang 0,440 Sangat Signifikan Digunakan
32 0,00 Sukar 0,134 - -
33 70,00 Sedang 0,520 Sangat Signifikan Digunakan
34 70,00 Sedang 0,520 Sangat Signifikan Digunakan
35 60,00 Sedang 0,456 Sangat Signifikan Digunakan
36 0,00 Sedang 0,154 - -
37 40,00 Sedang 0,321 Signifikan Digunakan
38 40,00 Sedang 0,076 - -
39 10,00 Sukar 0,184 - -
40 60,00 Sedang 0,456 Sangat Signifikan Digunakan
206
Lampiran B4
Soal Tes yang Digunakan
Mata Pelajaran : Fisika Alokasi waktu : 45 menit
Kelas/Semester: XI/2 Hari/Tanggal :
PETUNJUK UMUM
1. Periksalah naskah soal yang anda terima meliputi :
a. Kelengkapan jumlah halaman beserta urutannya.
b. Kelengkapan nomor soal beserta urutannya.
2. Laporkan kepada pengawas apabila terdapat lembar soal, nomor soal yang tidak lengkap.
3. Naskah terdiri dari 23 butir soal yang masing-masing dengan 5 (lima) pilihan jawaban.
4. Gunakan pulpen atau pensil untuk mengisi jawaban. 5. Berikan tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E di kolom jawaban yang tersedia dengan baik
dan benar!
6. Dilarang menggunakan kalkulator, HP, tabel matematika atau alat bantu hitung lainnya.
7. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas ruang.
8. Soal tidak boleh dicoret dan dibawa pulang.
1. Jika gas yang berada dalam bejana
tertutup volume dibuat konstan,
maka tekanan gas berbanding lurus
dengan temperature mutlaknya.
Pernyataan ini merupakan bunyi ....
A. Hukum Boyle
B. Hukum Charles
C. Hukum Gay Lussac
D. Hukum Boyle- Gay Lussac
E. Semua jawaban salah
2. Perhatikan gambar berikut!
Jika api bunsen dimatikan dan
volume dijaga tetap, hipotesis yang
benar dari keadaan tersebut
adalah….
A. tekanan akan meningkat
B. tekanan akan menurun
C. volume bertambah
D. suhu meningkat
E. tekanan tetap
3. Gas oksigen bermassa 1,6 kg
memiliki volume 2 liter dan suhu
27˚C. Jika R = 8,314 J/mol K,
tekanan gas tersebut yaitu....
A. Pa
B. Pa
C. Pa
D. Pa
E. Pa
4. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
207
1. massa gas yang tersisa di dalam
tabung adalah 6 kg
2. massa gas yang keluar dari
tabung 2 kg
3. perbandingan massa gas yang
tersisa di dalam tabung dengan
massa awal gas 3:4
4. perbandingan massa gas yang
keluar dari tabung dengan massa
gas yang tersisa dalam tabung 2:3
gas ideal bermassa 8 kg bersuhu 27
◦C berada dalam tabung yang
terdapat lubang. Jika gas dipanasi
hingga suhu 127 ◦
C pada tekanan
tetap dan pemuaian tabung
diabaikan maka pernyataan di atas
yang benar adalah....
A. 1 dan 3
B. 1 dan 2
C. 1, 2, dan 3
D. 1, 3, dan 4
E. 1, 2 dan 3
5. Persamaan di bawah ini yang
menjelaskan hubungan antara energi
kinetik , tekanan ), Volume ( ,
jumlah mol ( , dan bilangan
avogadro pada gas
monoatomik adalah ....
1.
3(
)
2.
3(
)
3.
3(
)
4. 3
(
)
5. 3
(
)
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar termometer 1 sampai 5
bergantian di letakkan di dalam
tabung yang dipanaskan.
Termometer yang menunjukkan gas
dalam tabung memiliki energi
kinetik paling besar adalah….
A. termometer 1
B. termometer 2
C. termometer 3
D. termometer 4
E. termometer 5
7. Sebuah tabung dengan volume
3 mengandung 2 mol Helium
pada suhu . Dengan anggapan
Helium adalah gas ideal, energi
kinetik gas Helium adalah....
A. 7482,6 J
208
B. 7282,6 J
C. 6502,8 J
D. 6434,0 J
E. 4300,3 J
8. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. banyaknya partikel gas
partikel
2. tekanan gas N/m2
3. suhu bejana 724 K
4.
3
Suatu bejana yang memiliki volume
3 berisi 10 mol gas monoatomik
dengan energi kinetik molekul rata-
rata Joule (bilangan
Avogadro 3 molekul/mol
dan tetapan Boltzman
3 J/K) maka dari pernyataan di
atas yang benar adalah....
A. 1 saja
B. 1 dan 2
C. 1, 2, dan 3
D. 3 dan 4
E. semua benar*
9. Jika suhu gas dinaikkan, kecepatan
rata-rata partikel gas bertambah
karena kecepatan gas…
A. sebanding dengan akar masa
partikel
B. sebanding dengan akar suhu
mutlak
C. berbanding terbalik dengan masa
partikel
D. sebanding dengan suhu mutlak
gas
E. sebanding dengan kuadrat suhu
mutlak
10. Gas ideal bersuhu T1 diisikan ke
dalam tabung. Jika gas dipanaskan
sampai suhunya T2 (T2 > T1), maka
pengaruh pemanasan pada
kecepatan partikel gas v, energi
kinetik Ek dan jumlah partikel gas
adalah....
A v = besar Ek = besar N = tetap
B. v = tetap Ek = besar N = kecil
C. v = kecil Ek = besar N = tetap
D v = besar Ek = kecil N = tetap
E. v = besar Ek = kecil N = kecil
11. Tekanan suatu gas di dalam suatu
wadah kaku tertutup akan
meningkat ketika suhu gas
ditingkatkan. Tekanan gas
meningkat karena....
A. wadah memuai ukurannya ketika
dipanaskan
B. partikel-partikel gas saling
berikatan untuk membentuk
molekul-molekul yang lebih
rapat.
C. massa jenis gas meningkat
D. jumlah molekul meningkat
209
E. laju tumbukan partikel-partikel
gas dengan dinding-dinding
wadah meningkat
12. Laju efektif ( ) gas oksigen
bermassa ⁄ pada suhu
27 adalah ….
A. ⁄
B. ⁄
C. ⁄
D. ⁄
E. ⁄
13. Dalam ruang yang bervolume 1,5
liter terdapat gas yang bertekanan
Pa. Jika partikel gas memiliki
kelajuan rata-rata 750 m/s, massa
gas tersebut adalah....
A. 80 gram
B. 8 gram
C. 3,2 gram
D. 0,8 gram
E. 0,4 gram
14. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. massa atom hidrogen 1 kg
2. tekanan pada tempat tersebut
Pa
3. kelajuan efektif atom hidrogen
m/s
4. energi kinetik atom hidrogen
3 J
Di luar angkasa terdapat kira-kira 1
kmol hidrogen tiap 1 3 dengan
suhu 3,5 K. Apabila massa relatif
atom hidrogen adalah 1 kg/kmol
(bilangan Avogadro 3
molekul/mol dan tetapan Boltzman
3 J/K), maka
pernyataan yang benar adalah....
A. 1 saja
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3 dan 4
E. 3 dan 4
15. Energi dalam pada gas ideal
merupakan fungsi ....
A. suhu
B. volume
C. tekanan
D. volume dan suhu
E. tekanan dan suhu
16. Energi dalam gas monoatomik
dalam ruang tertutup terhadap
dinding tabung dirumuskan
3
, N = jumlah molekul
(partikel) gas, = konstanta
bolzmant, T = suhu gas. Pernyataan
yang benar terkait rumusan di atas
adalah....
A. energi dalam gas bergantung pada
jumlah molekul gas
B. energi dalam gas tidak
bergantung pada jumlah molekul
gas
210
C. suhu gas dalam tabung tidak
berubah jika energi dalam gas
berubah
D. jumlah molekul gas berkurang
maka energi dalam gas
bertambah
E. suhu gas bertambah maka
jumlah molekul gas bertambah
17. Gas He (Mr = 4 g/mol) pada suhu
27˚C dan volume 1 liter, massanya 8
gram. Maka energi dalam gas He
adalah....
A. 7479 J
B. 7794 J
C. 7974 J
D. 8479 J
E. 9479 J
18. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
1. T2 = 2T1
2. energi kinetik rata-rata
partikelnya menjadi dua kali
semula
3. energi dalam sistem menjadi dua
kali semula
4. T2V2 = V1T1
Sejumlah n mol gas monoatomik
mula-mula tekanan dan volumenya
P1 dan V1, lalu suhunya dinaikkan
pada tekanan tetap sehingga
volumenya V2 = 2V1, maka dari
pernyataan di atas yang benar
adalah....
A. 1 dan 2
B. 1, 2, dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. semua benar
19. Berapakah jumlah derajat kebebasan
pada gas diatomik bersuhu tinggi ….
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
20. Berikut ini jenis derajat kebebasan
yang dimiliki molekul gas adalah....
A. translasi saja
B. translasi dan rotasi
C. rotasi saja
D. translasi, rotasi, dan vibrasi
E. rotasi dan vibrasi
21. Energi kinetik gas monoatomik
dalam ruang tertutup terhadap
dinding tabung dirumuskan
, = konstanta bolzmant, T =
suhu gas dan f = derajat kebebasan
molekul gas ideal. Pernyataan yang
benar terkait rumusan di atas
adalah....
A. energi kinetik gas bergantung
pada jumlah derajat kebebasan
211
B. energi kinetik gas tidak
bergantung pada jumlah derajat
kebebasan
C. jumlah derajat kebebasan tidak
berubah jika suhu gas berubah
D. jumlah derajat kebebasan
berkurang jika energi kinetik gas
bertambah
E. jumlah derajat kebebasan tidak
bergantung pada suhu gas
22. Energi dalam 4 mol gas pada suhu
500 K adalah 41570 joule dan
konstanta gas 8,314 joule/mol K,
maka banyaknya derajat kebebasan
dari gas tersebut adalah....
A. 1
B. 3
C. 5
D. 7
E. 9
23. Sebuah wadah tertutup diisi n mol
gas ideal diatomik memiliki 5
derajat kebebasan. Suhu dan tekanan
gas adalah T0 dan P0 , sedangkan
volume wadah dijaga tetap. Ketika
suhunya diturunkan menjadi
3
sehingga derajat kebebasannya
menjadi 3 maka:
1. energi dalam gas sekarang
menjadi 3
2. energi dalam gas pengalami
penurunan sebesar
3. tekanan gas sekarang menjadi
3
4. energi dalam tidak dipengaruhi
oleh derajat kebebasan dan suhu.
Pernyataan diatas yang benar
adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
212
Lampiran B5
Kisi-kisi Instrument Nontest
No. Indikator Angket Nomor Soal Jumlah
Soal Positif Negatif
1 Ketertarikan untuk
mengikuti pelajaran
fisika menggunakan
pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan
edmodo.
1 2 2
2 Perbedaan Pendekatan
saintifik dengan quiz
berbantuan edmodo.
3 4 2
3 Keaktifan siswa dalam
belajar fisika
menggunakan
Pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan
edmodo.
5 6 2
4 Memudahkan siswa
dalam mengulang
kembali konsep fisika
menggunakan
Pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan
edmodo.
7 8 2
5 Motivasi belajar fisika
dengan menggunakan
Pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan
edmodo.
9 10 2
Jumlah Soal 10
213
ANGKET SIKAP SISWA TERHADAP PENDEKATAN SAINTIFIK
DENGAN QUIZ BERBANTUAN EDMODO
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
1. Pada angket ini terdapat 12 butir pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap
butir pertanyaan dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan Model
Blended Learning.
2. Berilah tanda checklist (√ ) pada pernyataan yang disajikan sesuai dengan
pendapat anda.
3. Angket ini tidak akan mempengaruhi nilai raport anda, jadi harap diisi
sejujur-jujurnya. Keterangan :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
C = Cukup
No. Pernyataan Jawaban
SS S C TS STS
1. Saya tertarik untuk mengikuti pelajaran
fisika menggunakan pendekatan saintifik
dengan quiz berbantuan edmodo.
2. Pembelajaran fisika menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo seperti ini kurang menarik karena
membosankan bagi saya.
3. Pembelajaran fisika menggunakan model
blended learning berbantuanweb edmodo
seperti ini memberikan pengalaman baru
dalam proses pembelajaran.
214
4. Pembelajaran fisika menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo seperti ini tidak ada bedanya
dengan pembelajaran fisika yang biasa
dilakukan.
5. Pembelajaran fisika menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo seperti ini membuat saya lebih
aktif dalam belajar fisika.
6. Dalam pembelajaran fisika saya lebih suka
jika guru yang menerangkan dan siswa
mendengarkan saja.
7. Pembelajaran fisika menggunakan
pendekatan saintifik dengan quiz berbantuan
edmodo seperti ini memudahkan saya untuk
memahami konsep teori kinetik gas karena
saya dapat menemukan konsep yang sudah
di pelajari dikelas dan saya pelajari kembali
secara mandiri.
8.
Pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan quiz berbantuan edmodo
seperti ini sangat rumit dalam
penggunaannya.
9. Saya lebih termotivasi belajar fisika dengan
menggunakan pendekatan saintifik dengan
quiz berbantuan edmodo .
215
Lampiran B6
216
217
218
219
220
221
Lampiran B7
REKAPAN HASIL WAWANCARA GURU
No Pertanyaan
Wawancara
Jawaban Narasumber SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan
SMAN 1 SMAN 4 SMAN 8
1 Kurikulum apa yang
digunakan sekolah
saat ini?
Kurikulum 2013 Revisi
Kelas XI XII sudah
memakai Kurikulum 2013
Revisi sedangkan Kelas X
K13 masih KTSP
Kurikulum 2013 yang
disempurnakan (Revisi)
2 Konsep fisika apa
saja yang menurut
anda nilai rata-rata
siswa masih rendah?
Konsep fisika yang yang
nilai rata-rata siswa masih
rendah di kelas XI itu
seperti Kesetimbangan
dan dinamika rotasi.
Listrik, Teori Kinetik gas
dan Termodinamika.
Konsep fisika yang yang
nilai rat-rata siswa masih
rendah di kelas XI itu Teori
kinetic gas, Kesetimbangan
dan dinamika rotasi,
Gelombang cahaya dan
Gelombang bunyi.
3 Apa saja kendala
dalam pelaksanaan
pembelajaran di
sekolah?
Kendala pada
pembelajaran terkadang
alat-alatnya kurang
tersedia.
Siswa belum mempunyai
buku paket, sumber belajar
masih terpusat dari guru.
Konsep fisika yang yang
nilai rat-rata siswa masih
rendah di kelas XI itu
Kesetimbangan dan
222
dinamika rotasi, Teori
Kinetik Gas, Gelombang
cahaya dan Gelombang
bunyi.
4 Konsep fisika apa
saja yang dalam
alokasi waktunya
tidak mencukupi?
Konsep fisika yang
alokasi waktunya tidak
mencukupi itu yaitu: 1.
Kesetimbangan dan
Dinamika rotasi, karena
didalamnya harus
menjelaskan momen
inersia, momen gaya,
hukum kekekalan
momentum sudut pada
gerak rotasi.
2. Hukum Termodinamika
Kesetimbangan dan
Dinamika Rotasi, Teori
Kinetik Gas, dan
Gelombang.
Konsep fisika yang alokasi
waktunya tidak mencukupi
itu yaitu: (1).
Kesetimbangan dan
Dinamika rotasi, karena
didalamnya harus
menjelaskan momen inersia,
momen gaya, hukum
kekekalan momentum sudut
pada gerak rotasi, (2).
Hukum Termodinamika,
(3). Teori Kinetik Gas,
karena banyak konsep yang
masih abstrak dan banyak
penurunan-penurunan
223
rumus. Sehingga memakan
waktu.
5 Apakah pembelajaran
fisika di sekolah
menggunakan
pemanfaatan media
teknologi?
Media teknologi yang
digunakan dalam
pembelajaran fisika hanya
Infokus
Media teknologi yang
digunakan dalam
pembelajaran fisika belum
terlalu banyak melibatkan,
untuk sekarang hanya baru
pemakaian Infokus
Media teknologi yang
digunakan dalam
pembelajaran fisika seperti
infokus/proyektor,
handphone dan Laptop.
6 Bagaimana
pemanfaatan internet
pada mata pelajaran
fisika di sekolah?
Pada mata pelajaran fisika
pemanfaatan internet
sangat penting, karena
dengan internet siswa
dapat menggali informasi
untuk kebutuhan
belajarnya.
Pemanfaatan internet
dilakukan hanya ketika ada
tugas kelompok saja.
Pada mata pelajaran fisika
pemanfaatan internet sangat
penting, karena dengan
internet siswa dapat
menggali informasi untuk
kebutuhan belajarnya.
7 Apakah anda sudah
pernah menggunakan
pendekatan saintifik
dengan quiz
Belum pernah. Belum pernah. Belum pernah.
224
berbantuan edmodo
pada mata pelajaran
fisika di sekolah?
Bagaimana
pemanfaatan
pendekatan saintifik
dengan quiz
berbantuan edmodo
pada mata pelajaran
fisika di sekolah?
8 Konsep fisika apa
saja dalam
pembelajaran sudah
menggunakan
pendekatan saintifik
dengan quiz
berbantuan edmodo
?
Belum ada. Belum ada. Belum ada.
9 Apakah terdapat Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada.
225
larangan membawa
smartphone ke
sekolah?
10 Apa fungsi
smartphone
disekolah yang
dianjurkan?
Browsing mencari
informasi terkait materi
pelajaran.
Mencari informasi yang ada
hubungannya dengan tugas.
Komunikasi dan
pembelajaran yang
membutuhkan smartphone.
11 Apakah ada
ketidaksesuaian
fungsi smartphone
yang dilakukan siswa
di sekolah?
Menggunakan
smartphone dengan
mencari informasi yang
negatif akan berakibat
tidak baik.
Saat belajar dan ujian
terkadang ada yang bermain
smartphone.
Saat belajar buka sosial
media, pengawasannya
memang sulit terkadang jika
belajar dengan smartphone
mereka malah membuka
konten lain.
12
Apakah rata-rata nilai
fisika siswa mencapai
kriteria ketuntasan
minimum (KKM)?
Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) siswa
sudah tercapai 77. Karena
biasanya soal-soal yang di
Ujiankan itu dari soal
KKM 75, rata-rata
mencapai KKM ada satu
sampai lima siswa yang
remedial karena kalau fisika
pada KTSP menjadi syarat
KKM 75, hanya 5% yang
mencapai rata-rata, 95%
remedial.
226
yang mereka terima saat
proses pembelajaran.
kenaikan kelas maka harus
tuntas.
13 Apakah nilai fisika
siswa pada konsep
teori kinetik gas
mencapai kriteria
ketuntasan minimum
(KKM)?
Teori kinetik gas sudah
tercapai kriteria
ketuntasan maksimumnya
(KKM).
Untuk Teori kinetik gas
nilainya 30% siswa tidak
mencapai KKM dan 70%
mencapai KKM.
Materinya tidak berat hanya
rumusnya yang banyak dan
konsepnya abstrak, tidak
jauh dengan materi lainnya
hanya 5% saja yang tuntas,
95% remedial.
228
REKAPAN HASIL WAWANCARA SISWA
No Pertanyaan
Wawancara
Jawaban Narasumber SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan
SMAN 1 SMAN 4 SMAN 8
1 Kurikulum apa yang
digunakan sekolah
saat ini?
Siswa 1 : Kurikulum 2013
Revisi
Siswa 2 : Kurikulum 2013
Revisi
Siswa 1 : Kurikulum 2013
Revisi
Siswa 2 : Kurikulum 2013
Revisi
Siswa 1 : KTSP 2006 untuk
kelas 3. Sedangkan, kelas x
dan xi sudah Kurikulum
2013 revisi
Siswa 2 : Kelas x dan xii
sudah menggunakan
kurikulum 2013 revisi
2 Dari jawaban no. 1,
kapan kurikulum
tersebut mulai
digunakan?
Siswa 1 : Pada tahun ini
yaitu 2017.
Siswa 2 : Pada tahun ini
Siswa 1 : Semester ganjil
tahun 2017
lengkap
Siswa 2 : pada tahun 2017
Siswa 1 : Pada tahun 2017
Siswa 2 : Pada tahun 2017
3 Bagaimana
pendapat kamu
tentang mata
pelajaran Fisika?
Siswa 1 : Lumayan
menarik
Siswa 2 : Cukup menarik
Siswa 1 : Cukup menarik
Siswa 2 : Cukup menarik
Siswa 1 : Sangat menarik
Siswa 2 : Membosankan
229
4 Berikut ini, Konsep
fisika yang menurut
kamu paling tidak
paham selama
pembelajaran di
kelas XI ?
Siswa 1 : Hukum
termodinamika
Siswa 2 : Kesetimbangan
dan Dinamika Rotasi
Siswa 1 : Fluida statis dan
dinamis, kesetimbangan
dan dinamika rotasi dan
elastisitas.
Siswa 2 : kesetimbangan
dan dinamika rotasi dan
hokum termodinamika
Siswa 1 : Gelombang
Siswa 2 : Teori Kinetik Gas
dan Termodinamika,
kesetimbangan
5 Apakah kamu
memliki
smartphone?
Siswa 1 : Punya
Siswa 2 : Punya
Siswa 1 : Punya
Siswa 2 : Punya
Siswa 1 : Punya
Siswa 2 : Punya
6 Apa sistem operasi
smartphone yang
kamu miliki?
Siswa 1 : IOS
Siswa 2 : IOS
Siswa 1 : IOS
Siswa 2 : Android
Siswa 1 : Android
Siswa 2 : Android
7 Apa kegiatan yang
dilakukan ketika
menggunakan
smartphone tersebut
di sekolah?
Siswa 1 : dimanfaatkan
untuk mengerjakan tugas,
bermain game dan
browsing pembelajaran,
Siswa 2 : untuk chatting,
browsing untuk
Siswa 1 : mencari
jawaban, bermain game dan
chatting
Siswa 2 : untuk browsing
tugas.
Siswa 1 : searching tugas.
Siswa 2 : untuk browsing
materi pelajaran dan
mengerjakan tugas.
230
mengerjakan tugas.
8 Pernahkan kamu
menggunakan
Smartphone dalam
pembelajaran fisika?
Siswa 1 : Pernah
Siswa 2 : Pernah
Siswa 1 : Pernah
Siswa 2 : Pernah
Siswa 1 : Pernah
Siswa 2 : Pernah
231
LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN
1. Hasil pretest
2. Hasil posttest
3. Hasil olah data per indikator Hasil Belajar Siswa
4. Uji prasyarat analisis pretest dan posttest
5. Uji N-gain
6. Data hasil angket respon siswa
232
Lampiran C 1
Skor Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. Data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
No. Kontrol
Pretest
Eksperimen
Pretest
1 7 4
2 7 7
3 8 7
4 8 8
5 9 8
6 10 9
7 10 10
8 11 10
9 11 10
10 11 10
11 11 11
12 11 11
13 12 11
14 12 11
15 12 11
16 13 11
17 13 12
18 14 12
19 14 12
20 14 12
21 14 12
22 14 12
23 14 12
24 15 13
25 15 13
26 15 13
27 15 13
28 16 13
29 16 14
30 16 15
31 16 15
32 16 16
33 18 16
N 33 33
Jumlah 374 418
Rata-rata 11.33 12.67
SD 2.6300 2.8904
Variansi 6.9167 8.3542
Maksimum 18 16
Minimum 7 4
Median 12 13
Modus 12 14
233
b. Distribusi frekuensi pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n
Diketahui : n = 33
log n = 1.5185
3,3 log n = 5.0111
1 + 3,3 log n = 6.011
k = 6
Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah
Nilai Tertinggi = 16
Nilai Terendah = 4
Rentang = 12
Interval = Rentang / kelas
Interval = 2,00
Interval dibuat = 3,0
Interval Skor
Frekuensi
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
4-6 0 1
7-9 5 5
10-12 10 17
13-15 12 8
16-18 6 2
234
Lampiran C 2
Skor Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. Data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
No. Kontrol
Posttest
Eksperimen
Posttest
1 16 18
2 16 18
3 17 18
4 17 18
5 17 18
6 17 18
7 17 18
8 17 18
9 17 18
10 17 18
11 17 18
12 17 19
13 17 19
14 17 19
15 17 19
16 17 19
17 17 19
18 17 19
19 17 19
20 17 19
21 18 19
22 18 19
23 18 19
24 18 19
25 18 19
26 18 19
27 18 19
28 18 19
29 19 20
30 19 20
31 19 20
32 19 20
33 20 21
N 33 33
Jumlah 578 622
Rata-rata 17.52 18.85
SD 0.9056 0.7550
Variansi 0.8201 0.5701
Maksimu
m 20 21
Minimum 16 18
Median 17 19
Modus 17 19
235
b. Distribusi frekuensi Posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n
Diketahui : n = 33
log n = 1.5185
3,3 log n = 5.0111
1 + 3,3 log n = 6.011
k = 6
Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah
Nilai Tertinggi = 21
Nilai Terendah = 18
Rentang = 3
Interval = Rentang / kelas
Interval = 0,50
Interval dibuat = 3,0
Interval Skor Frekuensi
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
16-17 20 0
18-19 12 28
20-21 1 5
236
Perhitungan Data Pretest Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
NO NAMA SISWA
INDIKATOR YANG DI UKUR
C1 Jumlah C2
Jumlah C3
Jumlah C4
Jumlah
1 10 18 25 33
34 4 11 19 20 28 35 5 14 21 22 30 37 7 16 24 31 40
1
A1
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 0 1 1
5
1 1 1 0 0 1
4
1 0 1 0 0
2
2
A2
1 1 1 0 1
0
4
1 1 1 0 1 1
5
0 0 0 0 1 1
2
0 0 0 0 0
0
3
A3
1 1 1 1 1
0
5
0 1 0 1 1 1
4
1 0 0 1 0 1
3
0 0 1 0 0
1
4
A4
1 1 1 0 1
0
4
1 1 1 0 1 1
5
1 0 0 0 0 1
2
0 1 0 0 0
1
5
A5
1 0 0 1 0
0
2
1 0 1 0 0 0
2
0 0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
0
6
A6
1 1 0 0 1
0
3
0 0 0 1 1 1
3
1 0 1 0 0 0
2
0 0 1 1 0
2
7
A7
1 0 0 1 1
0
3
0 0 1 1 0 1
3
1 0 0 0 0 0
1
0 0 0 0 0
0
8
A8
1 1 0 0 1
1
4
1 0 1 0 0 1
3
0 0 0 1 0 1
2
0 1 0 0 0
1
9
A9
1 1 1 0 0
1
4
1 1 1 0 1 1
5
0 1 0 0 1 1
3
0 1 0 0 0
1
10
A10
1 1 1 0 1
0
4
1 0 1 0 1 1
4
1 1 0 0 0 1
3
0 0 0 0 0
0
11
A11
1 1 0 1 1
0
4
0 1 1 1 1 1
5
1 0 0 1 0 0
2
1 0 0 0 0
1
12
A12
1 0 0 0 1
1
3
0 1 1 0 1 1
4
1 0 0 0 0 0
1
0 0 0 0 0
0
13
A13
1 0 0 0 1
0
2
1 0 0 0 1 1
3
0 0 0 0 0 1
1
0 0 1 0 0
1
237
14
A14
1 1 1 0 0
1
4
1 1 0 1 1 1
5
0 1 0 0 1 1
3
1 0 1 0 0
2
15
A15
1 1 0 1 0
1
4
1 1 1 0 1 1
5
0 1 0 1 0 1
3
0 0 1 0 0
1
16
A16
1 1 1 0 0
1
4
1 1 0 0 0 1
3
0 0 1 0 0 1
2
0 0 0 1 0
1
17
A17
0 1 0 1 0
1
3
1 1 1 0 0 1
4
1 0 1 1 0 0
3
0 0 0 0 0
0
18
A18
0 1 1 1 0
1
4
1 1 1 1 1 0
5
1 0 1 1 1 1
5
0 1 0 1 0
2
19
A19
1 0 0 0 1
1
3
1 1 1 0 0 1
4
0 0 0 0 0 1
1
0 1 0 0 0
1
20
A20
1 1 0 1 1
0
4
0 1 1 0 1 1
4
1 0 0 0 1 1
3
0 0 0 0 1
1
21
A21
1 1 0 0 1
0
3
1 1 1 1 0 1
5
0 1 1 0 1 1
4
0 1 0 0 0
1
22
A22
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 0 0 1
4
1 1 0 1 0 1
4
0 1 0 1 0
2
23
A23
0 0 1 0 1
1
3
1 0 1 0 1 0
3
1 0 0 0 1 0
2
0 0 0 0 0
0
24
A24
1 1 0 0 1
1
4
1 1 1 0 0 1
4
1 0 0 1 0 0
2
0 0 0 0 1
1
25
A25
1 0 1 1 1
0
4
1 1 0 1 0 1
4
0 0 0 0 1 1
2
0 0 0 0 1
1
26
A26
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 0 1 0
4
1 0 0 0 1 0
2
0 0 1 0 0
1
27
A27
0 1 0 1 1
1
4
1 1 1 1 1 0
5
1 0 0 1 0 0
2
0 1 0 0 0
1
28
A28
1 1 1 1 0
1
5
0 1 1 1 0 0
3
0 1 0 1 1 1
4
0 0 0 0 0
0
29
A29
0 1 0 1 1
1
4
1 0 1 0 1 1
4
1 1 0 0 0 0
2
0 0 0 1 0
1
30
A30
1 1 0 1 1
1
5
1 0 1 1 0 0
4
0 0 0 1 1 0
2
0 0 0 0 1
1
31
A31
1 1 1 0 1
0
4
1 1 0 1 1 0
4
1 0 0 0 0 1
2
0 1 0 0 0
1
238
32
A32
1 1 0 1 1
0
4
1 0 1 1 1 1
5
1 1 0 1 0 1
4
0 0 0 0 0
0
33
A33
1 1 0 1 1
1
5
1 0 1 1 1 1
5
0 1 1 0 1 1
4
1 0 0 0 0
1
JUMLAH SKOR
28 26 15 15 25
19 128 26 22 26 14 21 25 135
19 11 7 12 12 21 82 4 9 7 5 4 29
JUMLAH SKOR YANG
BENAR 128 135 82 29
RATA-RATA
0,8485
0,787
9
0,454
6
0,4546
0,757
6
0,5758
3,88
0,7879
0,66
7 0,
79
0,424
2 0,6
4 0,5
8 3,89
0,5758
0,3333
0,2121
0,3636
0,3636 0,64 2,49
0,12121
2 0,27
2727
0,21212
1
0,15151
5
0,12121
2 0,88
PRESENTASE
85%
79%
45%
45%
76%
57% 388%
79%
67%
79%
42%
64%
58% 389%
57%
33%
21%
36%
36% 64% 249% 12% 27%
21%
15%
12% 87%
64% 65% 41% 17%
239
Perhitungan Data Posttest Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen
NO NAMA SISWA
INDIKATOR YANG DI UKUR
C1 Jumlah C2
Jumlah
C3
Jumlah C4
Jumlah
1 10 18 25 33
34 4 11 19 20 28 35 5 14 21 22 30 37 7 16 24 31 40
1
A1
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 1 1 1
5
1 0 1 1 0
3
2
A2
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 0 1 0 1 1
4
0 1 0 1 0
2
3
A3
1 1 1 1 1
1
6
0 1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1 1
6
0 0 1 1 0
2
4
A4
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1 1
6
0 1 0 1 0
2
5
A5
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 1 1
5
1 1 1 1 0 1
5
0 1 1 0 0
2
6
A6
1 1 1 1 1
1
6
1 1 0 1 1 1
5
1 1 1 1 1 0
5
1 1 1 0 0
3
7
A7
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 0 1
6
1 1 1 1 1 0
5
1 0 0 1 0
2
8
A8
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 1 1 1
5
1 1 0 0 0
2
9
A9
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 1 1
5
1 1 1 0 1 1
5
0 1 0 0 1
2
10
A10
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 0 0 1
4
0 0 0 0 1
1
11
A11
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 1 1 1
5
1 0 0 1 0
2
12
A12
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 0 0
2
240
13
A13
1 1 1 1 1
1
6
1 1 0 0 1 1
4
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 0 0
3
14
A14
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 0 1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 0 1 0 0
2
15
A15
1 1 0 1 1
1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 0 1 1
5
0 0 1 1 0
2
16
A16
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 0 1 1
6
1 1 0
1 1
5
0 0 1 1 0
2
17
A17
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 1 1 1
5
1 0 1 0 1
3
18
A18
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 0 1 1 1 1
5
1 0 1 1 0
3
19
A19
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 0 1
5
1 1 0 1 1 1
5
1 1 0 1 1
4
20
A20
1 1 1 1 1
0
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 0 1
5
1 0 1 0 1
3
21
A21
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 0 1 1
5
0 1 1 0 0
2
22
A22
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 1 1
5
1 1 1 1 0 1
5
0 1 1 0 1
3
23
A23
1 0 1 0 1
1
5
1 0 1 1 1 1
5
1 1 1 1 1 0
5
0 1 1 0 1
3
24
A24
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 0 1 1 1 1
5
1 1 0 0 1
3
25
A25
1 1 1 1 1
1
6
0 1 1 1 1 1
5
1 1 1 0 1 1
5
0 1 0 0 1
2
26
A26
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 0 0 1 0 1
3
0 1 1 0 0
3
27
A27
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1 1
6
0 1 1 0 0
2
28
A28
0 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 0
5
1 1 1 1 1 1
6
0 1 1 0 1
3
29
A29
1 1 1 1 0
1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 1 1 0
5
1 1 0 0 0
2
30
A30
0 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 0 1 1
5
1 1 0 0 1
3
241
31
A31
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 1 0
5
1 0 0 1 1 1
4
1 1 1 1 0
4
32
A32
1 1 0 1 1
1
5
1 0 1 1 1 1
5
1 1 1 1 0 1
5
1 1 0 1 1
4
33
A33
1 1 0 1 1
1
6
1 1 1 1 1 1
6
1 1 1 0 1 1
5
1 0 0 0 0
1
JUMLAH SKOR
31 32 30 27 32
32 188 31 31 31 28 30 31 184
33 28 25 24 27 29 167 18 21 18 12 12 82
JUMLAH SKOR YANG
BENAR 188 184 167 82
RATA-RATA
0,94
0,97
0,91
0,82
0,97
0,97 5,58
0,94
0,94
0,94
0,85
0,91
0,94 5,52 1
0,85
0,76
0,73
0,82 0,88 5,04 0,55 0,64
0,55
0,36
0,36 2,46
PRESENTASE
94%
97%
91%
82%
97%
97%
558% 94%
94%
94%
85%
91%
94% 552%
100%
85%
76%
73%
82% 88% 504% 55% 64%
55%
36%
36% 246%
93% 92% 84% 49%
242
Perhitungan Data Pretest Hasil Belajar Siswa
Kelas Kontrol
NO NAMA SISWA
INDIKATOR YANG DI UKUR
C1 Jumlah C2
Jumlah
C3
Jumlah C4
Jumlah
1 10 18 25 33
34 4 11 19 20 28 35 5 14 21 22 30 37 7 16 24 31 40
1
A1
1 1 1 0 1
0
4
1 1 0 0 1 1
4
1 0 1 0 0 1
3
0 0 0 0 0
0
2
A2
1 1 1 0 1
1
5
1 1 0 0 1 1
4
1 0 0 0 0 1
2
0 1 0 0 0
1
3
A3
1 0 1 1 1
0
4
0 1 0 1 0 1
3
1 0 0 0 0 1
2
0 0 1 0 0
1
4
A4
1 1 0 0 1
1
4
1 0 1 0 0 1
3
1 0 0 1 0 1
3
0 1 0 0 0
1
5
A5
1 1 1 1 1
0
5
1 0 1 0 0 1
3
0 0 0 0 0 1
1
0 1 0 1 0
2
6
A6
1 1 1 0 1
0
4
1 0 0 1 1 1
4
1 0 1 0 0 1
3
0 0 0 0 0
0
7
A7
1 1 1 1 1
0
5
0 0 0 1 0 1
2
1 1 0 1 1 0
4
0 0 0 1 0
1
8
A8
1 1 1 0 1
0
4
1 0 0 0 0 1
2
0 0 0 0 0 1
1
0 0 0 0 0
0
9
A9
1 1 1 0 0
0
3
0 1 0 0 0 1
2
0 0 0 0 1 1
2
0 0 0 0 0
0
10
A10
1 1 1 0 1
0
4
1 1 0 0 1 1
4
0 1 0 1 0 1
3
1 1 0 0 0
2
11
A11
1 1 1 1 0
1
5
0 1 1 1 1 1
5
1 0 0 0 0 0
1
1 0 0 1 0
2
12
A12
1 1 1 0 1
0
4
0 1 0 0 0 1
2
1 0 0 0 0 1
2
0 1 0 0 0
1
243
13
A13
1 1 0 0 1
1
4
1 0 0 0 0 1
2
0 0 0 0 0 1
1
0 1 0 0 0
1
14
A14
1 1 0 0 1
1
4
1 1 0 0 0 0
2
0 0 0 0 1 1
2
0 0 0 0 0
0
15
A15
1 1 0 1 1
0
4
1 1 1 0 1 1
5
0 1 1 0 1 0
4
0 1 1 0 0
2
16
A16
1 1 1 0 0
0
3
1 1 0 0 1 1
4
0 0 0 1 0 1
2
0 1 0 1 0
2
17
A17
0 1 1 1 0
1
4
1 1 1 0 0 1
4
0 0 1 1 0 0
2
1 0 0 0 1
1
18
A18
1 1 1 1 0
1
5
1 1 1 0 1 0
4
1 1 1 0 0 0
4
1 0 1 0 0
2
19
A19
1 1 0 0 1
1
4
1 1 1 0 0 1
3
0 1 0 0 1 0
2
0 1 0 0 0
1
20
A20
1 0 0 1 1
0
3
0 1 0 1 0 0
2
1 0 0 0 0 1
2
0 0 0 0 0
0
21
A21
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 0 1 1
5
0 0 0 0 1 1
2
0 1 0 1 0
2
22
A22
1 1 1 0 1
0
4
1 1 0 0 0 1
3
1 0 0 1 0 1
3
0 0 0 0 0
0
23
A23
0 0 1 0 1
1
3
1 0 1 1 1 0
3
1 0 0 0 1 0
2
0 0 0 0 0
0
24
A24
1 1 0 0 1
1
4
1 1 0 0 1 1
3
1 0 1 1 0 0
3
1 0 0 1 0
2
25
A25
1 1 0 1 1
0
4
1 1 1 0 0 1
4
0 0 0 0 1 1
2
0 1 0 0 1
2
26
A26
1 1 0 1 1
1
5
1 1 1 0 0 0
3
1 0 0 1 1 1
4
0 0 1 0 0
1
27
A27
1 1 0 0 1
1
4
1 1 1 0 1 0
4
1 0 0 1 0 1
3
1 0 0 1 0
2
28
A28
1 1 1 1 1
1
5
0 1 1 0 1 1
4
0 1 1 0 1 0
3
0 0 0 1 0
1
29
A29
1 1
0 1
1
4
1 1 1 0 1 0
4
1 1 0 1 0 0
3
0 1 0 0 0
1
30
A30
1 1 0 1 1
1
5
1 1 1 1 0 0
4
1 0 0 0 1 0
2
0 1 0 0 1
2
244
31
A31
0 1 0 1 1
1
4
1 1 0 1 1 1
5
1 0 0 0 0 1
2
0 0 1 0 0
1
32
A32
1 1 0 1 1
1
5
1 1 1 0 1 1
5
1 1 0 1 0 1
4
1 1 0 0 0
2
33
A33
1 1 0 1 1
1
5
1 0 1 1 1 0
4
1 1 0 1 1 1
5
0 1 0 0 1
2
JUMLAH SKOR
30 30 18 15 28
19 139 26 25 17 9 17 24 115
20 9 7 12 12 22 84 7 15 5 8 4 38
JUMLAH SKOR YANG
BENAR 139 155 84 38
RATA-RATA
0,91
0,91
0,55
0,45
0,85
0,58
4,25 0,
79 0,
76 0,
52 0,2
7 0,5
2 0,7
3 3,61
0,61
0,27
0,21
0,36
0,36 0,67 2,48 0,21 0,45
0,15
0,24
0,12 1,17
PRESENTASE
91%
91%
55%
45%
0,85
0,58
425% 79%
76%
52%
27%
52%
73% 361%
61%
27%
21%
36%
36% 67% 248% 21% 45%
15%
24%
12% 117%
71% 60% 41% 23%
245
Perhitungan Data Posttest Hasil Belajar Siswa
Kelas Kontrol
NO NAMA SISWA
INDIKATOR YANG DI UKUR
C1 Jumlah C2
Jumlah
C3
Jumlah C4
Jumlah
1 10 18 25 33
34 4 11 19 20 28 35 5 14 21 22 30 37 7 16 24 31 40
1
A1
1 1 1 0 1
1
5
1 1 0 0 1 1
4
1 1 1 1 0 1
5
1 1 0 1 0
3
2
A2
1 1 1 1 0
1
5
1 1 1 0 1 1
5
1 0 1 1 0 1
4
1 1 0 1 0
3
3
A3
1 1 1 1 1
0
5
0 1 1 0 1 1
4
1 1 1 1 1 1
6
1 0 1 0 0
2
4
A4
1 1 1 0 1
0
4
1 1 1 1 0 1
5
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 0 0
2
5
A5
1 1 1 1 1
1
6
1 0 1 0 1 1
4
1 1 1 1 1 1
6
0 1 1 0 0
2
6
A6
1 1 1 1 1
1
6
1 1 0 1 1 1
5
1 1 1 1 1 1
6
0 0 1 0 0
1
7
A7
1 1 1 1 1
0
5
0 0 1 1 0 1
3
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 1 0
3
8
A8
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 0 1
4
1 1 1 0 1 1
5
1 1 0 0 0
2
9
A9
1 1 1 1 1
1
6
1 0 1 0 0 1
3
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 0 0
2
10
A10
1 1 1 1 1
1
6
1 0 1 0 1 1
4
1 1 1 0 1
5
0 1 0 1 0
2
11
A11
1 1 1 1 1
0
5
0 1 1 0 0 1
3
1 1 1 1 1 1
6
1 0 0 1 0
2
12
A12
1 1 1 1 1
1
6
0 1 1 1 1 1
5
1 1 1 1 0 1
5
1 1 0 1 0
3
246
13
A13
1 1 0 1 1
0
4
1 1 0 0 1 1
4
1 1 0 1 0 1
4
0 0 1 0 0
1
14
A14
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 0 1
5
1 1 1 0 1 1
5
1 1 0 1 0
3
15
A15
1 1 0 1 1
0
4
1 1 0 1 1 1
4
1 1 1 1 1 1
6
1 1 0 1 0
3
16
A16
1 1 1 1 0
1
5
1 0 1 0 1 1
4
0 1 1 1 1 1
5
1 1 0 1 0
3
17
A17
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 0 0 1
4
1 1 1 1 1 1
6
0 1 0 0 1
2
18
A18
1 1 1 1 1
1
6
1 1 0 1 1 0
4
1 1 1 0 1 1
5
1 1 0 0 1
3
19
A19
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 0 0 1
4
1 1 1 1 1 1
6
0 1 0 0 1
2
20
A20
1 1 1 1 1
1
6
0 1 0 1 1 1
4
1 1 1 1 0 1
5
0 1 1 0 1
3
21
A21
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 0 1
4
1 1 1 1 1 1
6
0 1 1 0 0
2
22
A22
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 1 0 1
5
1 0 0 1 1 1
4
1 1 1 1 0
4
23
A23
1 0 1 1 1
1
5
1 1 1 1 1 0
5
1 1 1 1 1 0
5
1 0 0 1 1
3
24
A24
1 1 0 1 1
1
5
1 0 1 0 1 1
4
1 1 1 1 0 1
5
1 1 0 1 0
3
25
A25
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 0 1
4
1 1 1 1 1 1
6
0 1 1 1 1
4
26
A26
1 1 0 1 1
1
5
1 1 1 1 0 0
4
1 1 0 1 1 1
5
0 0 1 1 0
2
27
A27
1 1 1 0 1
1
5
1 1 1 1 0 0
4
1 1 1 1 0 1
5
1 1 0 1 0
3
28
A28
1 1 1 1 0
1
5
0 1 1 0 1 1
4
1 1 1 1 0 1
6
1 0 1 1 0
3
29
A29
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 1 1
5
1 1 1 1 0 1
5
0 0 1 1 0
2
30
A30
1 1 0 1 1
1
5
1 1 1 1 0 0
4
1 1 1 1 1 1
6
0 0 1 0 1
2
247
31
A31
1 1 1 1 1
1
6
1 1 1 0 1 0
4
1 0 1 1 1 1
5
1 0 1 0 0
2
32
A32
1 1 1 1 1
1
6
1 0 1 1 1 1
5
1 1 1 1 0 1
5
1 0 0 0 1
2
33
A33
1 1 0 1 1
1
5
1 0 1 1 1 1
5
1 1 0 1 1 1
5
1 0 0 1 0
2
JUMLAH SKOR
33 32 27 28 30
27 177 27 25 27 15 19 27 139
31 30 29 30 22 32 176 21 21 13 18 8 81
JUMLAH SKOR YANG
BENAR 177 139 176 81
RATA-RATA 1 0,9
7 0,8
2 0,
85 0,9
1
0,82
5,37 0,
82 0,
76 0,
82 0,4
5 0,5
8 0,8
2 4,25
0,94
0,91
0,88
0,91
0,67 0,97 5,28 0,64 0,64
0,39
0,55
0,24 2,46
PRESENTASE
100%
97%
82%
85%
91%
82% 537%
82%
76%
82%
45%
85%
82% 425%
94%
91%
88%
91%
67% 97% 528% 64% 64%
39%
55%
24% 246%
89% 71% 88% 49%
248
Lampiran C3
Persentase Hasil Belajar Siswa Per indikator
INDIKATOR
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
PRETEST
POSTTEST
PRETEST
POSTTEST
C1 71% 89% 64% 93%
C2 60% 71% 65% 92%
C3 41% 88% 41% 84%
C4 23% 49% 17% 49%
Rata-rata
48,75%
74,25%
46,75%
79,5%
249
Lampiran C4
Uji Prasyarat Analisis
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Skor pretes Kelas Kontrol 33 100.0% 0 0.0% 33 100.0%
Kelas Eksperimen 33 100.0% 0 0.0% 33 100.0%
Skor postes Kelas Kontrol 33 100.0% 0 0.0% 33 100.0%
Kelas Eksperimen 33 100.0% 0 0.0% 33 100.0%
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Skor pretes Kelas Kontrol Mean 11.33 .402
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 10.70
Upper Bound 12.33
5% Trimmed Mean 11.52
Median 12.00
Variance 5.320
Std. Deviation 2.307
Minimum 7
Maximum 16
250
Range 9
Interquartile Range 3
Skewness -.045 .409
Kurtosis -.106 .798
Kelas Eksperimen Mean 12.67 .458
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean 11.42
Median 13.00
Variance 6.917
Std. Deviation 2.630
Minimum 4
Maximum 16
Range 12
Interquartile Range 3
Skewness -.562 .409
Kurtosis .863 .798
Skor postes Kelas Kontrol Mean 17.52 .158
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
Upper Bound
5% Trimmed Mean 17.48
Median 17.00
Variance .820
Std. Deviation .906
251
Minimum 16
Maximum 20
Range 4
Interquartile Range 1
Skewness .893 .409
Kurtosis .611 .798
Kelas Eksperimen Mean 18.85 .131
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 18.58
Upper Bound 19.12
5% Trimmed Mean 18.80
Median 19.00
Variance .570
Std. Deviation .755
Minimum 18
Maximum 21
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness .727 .409
Kurtosis .661 .798
252
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Skor pretes Kelas Kontrol .139 33 .106 .963 33 .316
Kelas Eksperimen .147 33 .070 .957 33 .208
Skor postes Kelas Kontrol .321 33 .000 .830 33 .000
Kelas Eksperimen ,269 33 ,000 ,811 33 ,000
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Skor pretes Based on Mean 0,230 1 64 ,663
Based on Median 2,708 1 64 ,105
Based on Median and with
adjusted df 2,708 1 63,913 ,105
Based on trimmed mean 3,128 1 64 ,082
Skor postes Based on Mean 2,196 1 64 ,143
Based on Median ,487 1 64 ,488
Based on Median and with
adjusted df ,487 1 56,750 ,488
Based on trimmed mean 1,677 1 64 ,200
253
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Skor pretes Kelas Kontrol 33 33,20 1115,50
Kelas Eksperimen 33 33,80 1095,50
Total 66
Skor postes Kelas Kontrol 33 21,61 713,00
Kelas Eksperimen 33 45,39 1498,00
Total 66
Test Statisticsa
Skor pretes Skor postes
Mann-Whitney U 405,000 152,000
Wilcoxon W 966,000 713,000
Z -0,130 -5,238
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,897 0,000
a. Grouping Variable: Kelas
254
Lampiran C5
Hasil Uji N-gain Kelas Eksperimen
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A1 16 20 4 0.57 Sedang
2 B1 11 18 7 0.58 Sedang
3 C1 13 19 6 0.60 Sedang
4 D1 12 19 7 0.64 Sedang
5 E1 4 18 14 0.74 Tinggi
6 F1 10 19 9 0.69 Sedang
7 G1 7 19 12 0.75 Tinggi
8 H1 10 18 8 0.62 Sedang
9 I1 13 18 5 0.50 Sedang
10 J1 12 18 6 0.55 Sedang
11 K1 11 19 8 0.67 Sedang
12 L1 8 19 11 0.73 Tinggi
13 M1 7 19 12 0.75 Tinggi
14 N1 14 19 5 0.56 Sedang
15 O1 13 18 5 0.50 Sedang
16 P1 10 18 8 0.62 Sedang
17 Q1 10 21 11 0.85 Tinggi
18 R1 16 19 3 0.43 Sedang
19 S1 9 20 11 0.79 Tinggi
20 T1 12 19 7 0.64 Sedang
21 U1 13 19 6 0.60 Sedang
22 V1 15 19 4 0.50 Sedang
23 W1 8 18 10 0.67 Sedang
24 X1 11 20 9 0.75 Tinggi
25 Y1 11 18 7 0.58 Sedang
26 Z1 12 19 7 0.64 Sedang
27 A1 12 19 7 0.64 Sedang
28 B2 12 20 8 0.73 Tinggi
29 C2 11 18 7 0.58 Sedang
30 D2 12 19 7 0.64 Sedang
31 E2 11 19 8 0.67 Sedang
32 F2 13 19 6 0.60 Sedang
33 G2 15 18 3 0.38 Sedang
Rata-rata 0,63 Sedang
255
Hasil Uji N-gain Kelas Kontrol
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A3 11 17 6 0.50 Sedang
2 B3 12 17 5 0.45 Sedang
3 C3 10 17 7 0.54 Sedang
4 D3 11 17 6 0.50 Sedang
5 E3 11 18 7 0.58 Sedang
6 F3 11 18 7 0.58 Sedang
7 G3 12 17 5 0.45 Sedang
8 H3 11 17 6 0.50 Sedang
9 I3 7 17 10 0.63 Sedang
10 J3 13 18 5 0.50 Sedang
11 K3 12 16 4 0.36 Sedang
12 L3 9 19 10 0.71 Tinggi
13 M3 8 17 9 0.60 Sedang
14 N3 8 19 11 0.73 Tinggi
15 O3 15 17 2 0.25 Rendah
16 P3 11 17 6 0.50 Sedang
17 Q3 11 17 6 0.50 Sedang
18 R3 15 18 3 0.38 Sedang
19 S3 10 17 7 0.54 Sedang
20 T3 7 18 11 0.69 Sedang
21 U3 14 19 5 0.56 Sedang
22 V3 10 19 9 0.69 Sedang
23 W3 9 18 9 0.64 Sedang
24 X3 12 17 5 0.45 Sedang
25 Y3 12 20 8 0.73 Tinggi
26 Z3 13 16 3 0.30 Sedang
27 A4 13 17 4 0.40 Sedang
28 B4 13 17 4 0.40 Sedang
29 C4 12 18 6 0.55 Sedang
30 D4 13 17 4 0.40 Sedang
31 E4 12 17 5 0.45 Sedang
32 F4 16 18 2 0.29 Rendah
33 G4 16 17 1 0.14 Rendah
Rata-rata 0,50 Sedang
256
Nilai N-gain perindikator
Kelas Eksperimen
Indikator C1
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A1 5 6 1 1.00 Tinggi
2 B1 4 6 2 1.00 Tinggi
3 C1 5 6 1 1.00 Tinggi
4 D1 4 5 1 0.50 Sedang
5 E1 2 6 4 1.00 Tinggi
6 F1 3 6 3 1.00 Tinggi
7 G1 3 6 3 1.00 Tinggi
8 H1 4 5 1 0.50 Sedang
9 I1 4 6 2 1.00 Tinggi
10 J1 4 6 2 1.00 Tinggi
11 K1 4 6 2 1.00 Tinggi
12 L1 3 5 2 0.67 Sedang
13 M1 2 6 4 1.00 Tinggi
14 N1 4 6 2 1.00 Tinggi
15 O1 4 5 1 0.50 Sedang
16 P1 4 5 1 0.50 Sedang
17 Q1 3 6 3 1.00 Tinggi
18 R1 4 6 2 1.00 Tinggi
19 S1 3 6 3 1.00 Tinggi
20 T1 4 5 1 0.50 Sedang
21 U1 3 6 3 1.00 Tinggi
22 V1 5 6 1 1.00 Tinggi
23 W1 3 5 2 0.67 Sedang
24 X1 4 6 2 1.00 Tinggi
25 Y1 4 6 2 1.00 Tinggi
26 Z1 5 6 1 1.00 Tinggi
27 A1 4 5 1 0.50 Sedang
28 B2 5 6 1 1.00 Tinggi
29 C2 4 5 1 0.50 Sedang
30 D2 5 6 1 1.00 Tinggi
31 E2 4 6 2 1.00 Tinggi
32 F2 4 5 1 0.50 Sedang
33 G2 5 6 1 1.00 Tinggi
Rata-rata 0,86 Tinggi
257
Indikator C2
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A1 5 6 1 1.00 Tinggi
2 B1 5 6 1 1.00 Tinggi
3 C1 4 5 1 0.50 Sedang
4 D1 5 6 1 1.00 Tinggi
5 E1 2 5 3 0.75 Tinggi
6 F1 3 5 2 0.67 Sedang
7 G1 3 6 3 1.00 Tinggi
8 H1 3 6 3 1.00 Tinggi
9 I1 5 5 0 0.00 Rendah
10 J1 4 6 2 1.00 Tinggi
11 K1 5 6 1 1.00 Tinggi
12 L1 4 6 2 1.00 Tinggi
13 M1 3 4 1 0.33 Sedang
14 N1 5 5 0 0.00 Rendah
15 O1 5 6 1 1.00 Tinggi
16 P1 3 6 3 1.00 Tinggi
17 Q1 4 6 2 1.00 Tinggi
18 R1 5 6 1 1.00 Tinggi
19 S1 4 5 1 0.50 Sedang
20 T1 4 6 2 1.00 Tinggi
21 U1 5 6 1 1.00 Tinggi
22 V1 4 5 1 0.50 Sedang
23 W1 3 5 2 0.67 Sedang
24 X1 4 6 2 1.00 Tinggi
25 Y1 4 5 1 0.50 Sedang
26 Z1 4 6 2 1.00 Tinggi
27 A1 5 6 1 1.00 Tinggi
28 B2 3 5 2 0.67 Sedang
29 C2 4 6 2 1.00 Tinggi
30 D2 4 6 2 1.00 Tinggi
31 E2 4 5 1 0.50 Sedang
32 F2 5 5 0 0.00 Rendah
33 G2 5 6 1 1.00 Tinggi
Rata-rata 0,78 Tinggi
258
Indikator C3
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A1 4 5 1 0.50 Sedang
2 B1 2 4 2 0.50 Sedang
3 C1 3 6 3 1.00 Tinggi
4 D1 2 6 4 1.00 Tinggi
5 E1 0 5 5 0.83 Tinggi
6 F1 2 5 3 0.75 Tinggi
7 G1 1 5 4 0.80 Tinggi
8 H1 2 5 3 0.75 Tinggi
9 I1 3 5 2 0.67 Sedang
10 J1 3 4 1 0.33 Sedang
11 K1 2 5 3 0.75 Tinggi
12 L1 1 6 5 1.00 Tinggi
13 M1 1 6 5 1.00 Tinggi
14 N1 3 6 3 1.00 Tinggi
15 O1 3 5 2 0.67 Sedang
16 P1 2 5 3 0.75 Tinggi
17 Q1 3 5 2 0.67 Sedang
18 R1 5 5 0 0.00 Rendah
19 S1 1 5 4 0.80 Tinggi
20 T1 3 5 2 0.67 Sedang
21 U1 4 5 1 0.50 Sedang
22 V1 4 5 1 0.50 Sedang
23 W1 2 5 3 0.75 Tinggi
24 X1 2 5 3 0.75 Tinggi
25 Y1 2 5 3 0.75 Tinggi
26 Z1 2 3 1 0.25 Rendah
27 A1 2 6 4 1.00 Tinggi
28 B2 4 6 2 1.00 Tinggi
29 C2 2 5 3 0.75 Tinggi
30 D2 2 5 3 0.75 Tinggi
31 E2 2 4 2 0.50 Sedang
32 F2 4 5 1 0.50 Sedang
33 G2 4 5 1 0.50 Sedang
Rata-rata 0,69 Sedang
259
Indikator C4
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A1 2 3 1 0.33 Sedang
2 B1 0 2 2 0.40 Sedang
3 C1 1 2 1 0.25 Rendah
4 D1 1 2 1 0.25 Rendah
5 E1 0 2 2 0.40 Sedang
6 F1 2 3 1 0.33 Sedang
7 G1 0 2 2 0.40 Sedang
8 H1 1 2 1 0.25 Rendah
9 I1 1 2 1 0.25 Rendah
10 J1 0 1 1 0.20 Rendah
11 K1 1 2 1 0.25 Rendah
12 L1 0 2 2 0.40 Sedang
13 M1 1 3 2 0.50 Sedang
14 N1 2 2 0 0.00 Rendah
15 O1 1 2 1 0.25 Rendah
16 P1 1 2 1 0.25 Rendah
17 Q1 0 3 3 0.60 Sedang
18 R1 2 3 1 0.33 Sedang
19 S1 1 4 3 0.75 Tinggi
20 T1 1 3 2 0.50 Sedang
21 U1 1 2 1 0.25 Rendah
22 V1 2 3 1 0.33 Sedang
23 W1 0 3 3 0.60 Sedang
24 X1 1 3 2 0.50 Sedang
25 Y1 1 2 1 0.25 Rendah
26 Z1 1 3 2 0.50 Sedang
27 A1 1 2 1 0.25 Rendah
28 B2 0 3 3 0.60 Sedang
29 C2 1 2 1 0.25 Rendah
30 D2 1 3 2 0.50 Sedang
31 E2 1 4 3 0.75 Tinggi
32 F2 0 4 4 0.80 Tinggi
33 G2 1 1 0 0.00 Rendah
Rata-rata 0,38 Sedang
260
Nilai N-gain perindikator
Kelas Kontrol
Indikator C1
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-
gain
Keterangan
1 A3 4 5 1 0.50 Rendah
2 B3 5 5 0 0.00 Rendah
3 C3 4 5 1 0.50 Rendah
4 D3 4 4 0 0.00 Rendah
5 E3 5 6 1 1.00 Tinggi
6 F3 4 6 2 1.00 Tinggi
7 G3 5 5 0 0.00 Rendah
8 H3 4 6 2 1.00 Tinggi
9 I3 3 6 3 1.00 Tinggi
10 J3 4 6 2 1.00 Tinggi
11 K3 5 5 0 0.00 Rendah
12 L3 4 6 2 1.00 Tinggi
13 M3 4 4 0 0.00 Rendah
14 N3 4 6 2 1.00 Tinggi
15 O3 4 4 0 0.00 Rendah
16 P3 3 5 2 0.67 Sedang
17 Q3 4 5 1 0.50 Sedang
18 R3 5 6 1 1.00 Tinggi
19 S3 4 5 1 0.50 Sedang
20 T3 3 6 3 1.00 Tinggi
21 U3 5 6 1 1.00 Tinggi
22 V3 4 6 2 1.00 Tinggi
23 W3 3 5 2 0.67 Sedang
24 X3 4 5 1 0.50 Sedang
25 Y3 4 6 2 1.00 Tinggi
26 Z3 5 5 0 0.00 Rendah
27 A4 4 5 1 0.50 Sedang
28 B4 5 5 0 0.00 Rendah
29 C4 4 6 2 1.00 Tinggi
30 D4 5 5 0 0.00 Rendah
31 E4 4 6 2 1.00 Tinggi
32 F4 5 6 1 1.00 Tinggi
33 G4 5 5 0 0.00 Rendah
Rata-rata 0,59 Sedang
261
Indikator C2
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A3 4 5 1 0.50 Sedang
2 B3 4 4 0 0.00 Rendah
3 C3 3 6 3 1.00 Tinggi
4 D3 3 6 3 1.00 Tinggi
5 E3 3 6 3 1.00 Tinggi
6 F3 4 6 2 1.00 Tinggi
7 G3 2 6 4 1.00 Tinggi
8 H3 2 5 3 0.75 Tinggi
9 I3 2 6 4 1.00 Tinggi
10 J3 4 5 1 0.50 Sedang
11 K3 5 6 1 1.00 Tinggi
12 L3 2 5 3 0.75 Tinggi
13 M3 2 4 2 0.50 Sedang
14 N3 2 5 3 0.75 Tinggi
15 O3 5 6 1 1.00 Tinggi
16 P3 4 5 1 0.50 Sedang
17 Q3 4 6 2 1.00 Tinggi
18 R3 4 5 1 0.50 Sedang
19 S3 3 6 3 1.00 Tinggi
20 T3 2 5 3 0.75 Tinggi
21 U3 5 6 1 1.00 Tinggi
22 V3 3 4 1 0.33 Sedang
23 W3 3 5 2 0.67 Sedang
24 X3 3 5 2 0.67 Sedang
25 Y3 4 6 2 1.00 Tinggi
26 Z3 3 5 2 0.67 Sedang
27 A4 4 5 1 0.50 Sedang
28 B4 4 6 2 1.00 Tinggi
29 C4 4 5 1 0.50 Sedang
30 D4 4 6 2 1.00 Tinggi
31 E4 5 5 0 0.00 Rendah
32 F4 5 5 0 0.00 Rendah
33 G4 4 5 1 0.50 Sedang
Rata-rata 0,71 Tinggi
262
Indikator C3
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A3 3 4 1 0.33 Sedang
2 B3 2 5 3 0.75 Tinggi
3 C3 2 4 2 0.50 Sedang
4 D3 3 5 2 0.67 Sedang
5 E3 1 4 3 0.60 Sedang
6 F3 3 5 2 0.67 Sedang
7 G3 4 3 -1 -0.50 Rendah
8 H3 1 4 3 0.60 Sedang
9 I3 2 3 1 0.25 Rendah
10 J3 3 4 1 0.33 Sedang
11 K3 1 3 2 0.40 Sedang
12 L3 2 5 3 0.75 Tinggi
13 M3 1 4 3 0.60 Sedang
14 N3 2 5 3 0.75 Tinggi
15 O3 4 4 0 0.00 Rendah
16 P3 2 4 2 0.50 Sedang
17 Q3 2 4 2 0.50 Sedang
18 R3 4 4 0 0.00 Rendah
19 S3 2 4 2 0.50 Sedang
20 T3 2 4 2 0.50 Sedang
21 U3 2 4 2 0.50 Sedang
22 V3 3 5 2 0.67 Sedang
23 W3 2 5 3 0.75 Tinggi
24 X3 3 4 1 0.33 Sedang
25 Y3 2 4 2 0.50 Sedang
26 Z3 4 4 0 0.00 Rendah
27 A4 3 4 1 0.33 Sedang
28 B4 3 4 1 0.33 Sedang
29 C4 3 5 2 0.67 Sedang
30 D4 2 4 2 0.50 Sedang
31 E4 2 4 2 0.50 Sedang
32 F4 4 5 1 0.50 Sedang
33 G4 5 5 0 0.00 Rendah
Rata-rata 0,43 Sedang
263
Indikator C4
No.
Absen
Nama
Siswa
Pretest
(X1)
Posttest
(X2)
d = X2 - X1 N-gain Keterangan
1 A3 0 3 3 0.60 Sedang
2 B3 1 3 2 0.50 Sedang
3 C3 1 2 1 0.25 Rendah
4 D3 1 2 1 0.25 Rendah
5 E3 2 2 0 0.00 Rendah
6 F3 0 1 1 0.20 Rendah
7 G3 1 3 2 0.50 Sedang
8 H3 0 2 2 0.40 Sedang
9 I3 0 2 2 0.40 Sedang
10 J3 2 2 0 0.00 Rendah
11 K3 2 2 0 0.00 Rendah
12 L3 1 3 2 0.50 Sedang
13 M3 1 1 0 0.00 Rendah
14 N3 0 3 3 0.60 Sedang
15 O3 2 3 1 0.33 Sedang
16 P3 2 3 1 0.33 Sedang
17 Q3 1 2 1 0.25 Sedang
18 R3 2 3 1 0.33 Sedang
19 S3 1 2 1 0.25 Sedang
20 T3 0 3 3 0.60 Sedang
21 U3 2 2 0 0.00 Rendah
22 V3 0 4 4 0.80 Tinggi
23 W3 0 3 3 0.60 Sedang
24 X3 2 3 1 0.33 Sedang
25 Y3 2 4 2 0.67 Sedang
26 Z3 1 2 1 0.25 Sedang
27 A4 2 3 1 0.33 Sedang
28 B4 1 3 2 0.50 Sedang
29 C4 1 2 1 0.25 Rendah
30 D4 2 2 0 0.00 Rendah
31 E4 1 2 1 0.25 Rendah
32 F4 2 2 0 0.00 Rendah
33 G4 2 2 0 0.00 Rendah
Rata-rata 0,31 Sedang
264
Rekapitulasi Nilai N-gain perindikator
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
INDIKATOR N-gain
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Indikator C1 0.59 0.86
Indikator C2 0.71 0.78
Indikator C3 0.43 0.69
Indikator C4 0,31 0.38
265
Lampiran C6
Data Hasil Angket Siswa No Jenis
Kelamin
Ketertarika
n untuk
mengikuti
pelajaran
fisika
menggunak
an
pendekatan
saintifik
dengan quiz
berbantuan
edmodo
Perbedaan
pendekatan
saintifik
dengan quiz
berbantuan
edmodo
Keaktifan
siswa dalam
belajar fisika
menggunakan
pendekatan
saintifik
dengan quiz
berbantuan
edmodo
Memudahkan
siswa dalam
mengulang
kembali konsep
fisika
menggunakan
pendekatan
saintifik
dengan quiz
berbantuan
edmodo
Motivasi
belajar fisika
dengan
menggunakan
pendekatan
saintifik
dengan quiz
berbantuan
edmodo
(+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 L 5 1 3 5 4 4 4 4 4 4
2 L 4 2 4 3 4 3 4 2 5 2
3 L 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4
4 P 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
5 P 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 L 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3
7 L 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4
8 P 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
9 P 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
10 P 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
11 L 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
12 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 L 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
14 P 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
15 P 4 3 5 3 4 3 4 3 4 3
16 P 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4
17 P 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4
18 L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
19 L 4 4 5 5 4 2 4 4 4 4
20 P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
266
21 L 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5
22 P 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
23 L 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5
24 L 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4
25 P 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
26 P 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
27 P 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
28 P 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4
29 P 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4
30 P 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
JUMLAH 126 116 130 122 118 113 123 118 118 116
PRESENTASE 84
%
77
%
87
%
81% 79
%
75
%
82% 79
%
79
%
77
%
PER-
INDIKATOR
81% 84% 77% 81% 78%
RATA-RATA
TOTAL
80%
267
LAMPIRAN D
SURAT-SURAT PENELITIAN
1. Surat izin penelitian
2. Surat keterangan penelitian
3. Surat keterangan pernyataan wawancara
4. Uji referensi
5. Daftar riwayat hidup penulis
268
Lampiran D1
269
Lampiran D2
270
Lampiran D3
271
272
273
Lampiran D4
274
275
276
277
278
279
Lampiran D5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KHOIRUL UMAMI. Anak kelima dari sembilan
bersaudara pasangan bapak Acang dan ibu Eha Salhah.
Lahir di Tangerang pada tanggal 11 Mei 1994 dan
bertempat tinggal di Kp. Mekar Bakti Rt. 003, Rw. 001,
Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis
diantaranya SDN Peusar II lulus pada 2006, Mts Nurul Ilmi lulus pada 2009,
SMA Negeri 4 Kab. Tangerang lulus pada 2012. Penulis tercatat sebagai
mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika melalui jalur ujian
SPMB-MANDIRI.