pengaruh pendekatan quantum learning dan …/pengaruh... · h. uji persyara 73 i. teknik analisis...

129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI (Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sambirejo) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Oleh Kristin Cahyani S841102008 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A 2012

Upload: nguyenphuc

Post on 30-Mar-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN

MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN

MENGAPRESIASI PUISI

(Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sambirejo)

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh

Kristin Cahyani

S841102008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

2012

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., atas rahmat dan

karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan. Tesis ini merupakan salah satu tugas yang harus

diselesaikan setelah penulis menyelesaikan perkuliahan teori di Program Studi S2

Pendidikan Bahasa Indonesia PPS UNS. Adapun tujuan penyusunan tesis ini

untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna mencapai derajat magister

Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia PPS UNS.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan

apresiasi secara tulus kepada:

1. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M. Pd. selaku Ketua Program Studi S2 Pendidikan

Bahasa Indonesia PPS UNS yang telah memberikan persetujuan pengesahan

tesis ini;

2. Dr. Andayani, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan lancar;

3. Prof. Dr. Retno Winarni, M. Pd., selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan

dengan lancar;

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia PPS

UNS yang secara tulus dan ikhlas memberikan ilmunya;

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

5. Drs. Gatot Supadi, M. B. A., M. M, selaku Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Sragen yang telah memberi izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian di instansi yang ada di bawahnya;

6. Drs. Suyatno selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Sambirejo yang telah memberi

izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpinnya

serta memberi motivasi kepada penulis;

7. Drs. Sunardi, M. Pd., selaku Kepala SMP N 2 Gondang yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolahnya;

8. Ibu, dan suami yang telah memberikan doa restu dan semangat untuk

menyelesaikan tesis ini;

9. Anak-anak yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis,

K. C.

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

Kristin Cahyani. S841102008. Pengaruh Pendekatan Quantum Learning dan Minat Belajar terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi (Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sammbirejo). Tesis. Pembimbing I: Dr. Andayani, M.Pd., II: Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya (1) perbedaan

antara kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori; (2) perbedaan kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan siswa yang memiliki minat belajar rendah; dan (3) interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar terhadap kemampuan mengapresiasi puisi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekperimen dengan rancangan faktorial 2x2. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri Se-Rayon Timur Sragen; sampel penelitian diambil 60 siswa yang ada di SMP Negeri 2 Sambirejo dan SMP Negeri 2 Gondang dengan teknik stratified-cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Tes digunakan untuk mengambil data kemampuan mengapresiasi puisi; angket digunakan untuk menjaring data minat belajar siswa. Uji validitas kemampuan mengapresiasi puisi yang dilakukan, yaitu uji validitas item. Validitas item digunakan untuk menguji butir tes dengan rumus korelasi point biserial, uji reliabilitasnya dengan rumus KR-20. Validitas butir pernyataan angket minat belajar digunakan rumus korelasi product moment, reliabilitasnya dengan koefisien . Uji normalitas menggunakan Uji Lilliefors, sedangkan uji homogenitasnya menggunakan Uji Bartlett. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik Analisis Varian Dua Jalan (ANAVA Dua Jalan).

Berdasarkan analisis data, simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning lebih baik daripada kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori. Hal ini terlihat pada perolehan hasil Fhitung = 20.40 > Ftabel = 4.01 dengan db pembilang 1 dan db penyebut 56 pada taraf

Kedua, kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik daripada kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar rendah. Hal ini terlihat pada perolehan hasil Fhitung = 24.80 > Ftabel = 4.01 dengan db pembilang 1 dan db penyebut 56 pada taraf

Ketiga, ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar dalam mempengaruhi kemampuan mengapresiasi puisi. Hal ini terlihat pada perolehan hasil Fh sebesar 4,14 > Ft sebesar 4,01 dengan db pembilang 1 dan db penyebut 56 pada 0,05.

Kata Kunci: Pendekatan Quantum Learning, Minat Belajar, Kemampuan

Mengapresiasi Puisi.

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

Kristin Cahyani. S841102008. The Influence of the Quantum Learning Approach and interest in learning to the Ability in Appreciating Poetry. Thesis. Mentors I: Dr. Andayani, M.Pd., II: Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. Indonesian Language Education Program, the Postgraduate of the University of Sebelas Maret. 2012.

ABSTRACT

The purpose of the research are to know (1) the difference the ability in

appreciating poetry of students between who are taught with quantum learning approach and expository approach; (2) the difference the ability in appreciating poetry of the students who have highly interest in learning and the students who have low interest in learning; (3) the interaction between learning approach and interest in learning to the ability in appreciating poetry.

The method of the research is experiment research using 2x2 factorial design. The population of the research are all of the students in the state lower secondary school in Sragen eastern rayon; the sample of the research are 60 students in the state lower secondary school Sambirejo 2 and taken by stratified-cluster random sampling technique. Data collection technique using by test and questionnaire. The test is used to gain the data of the ability in appreciating poetry interest in learning. The validity test of ability in appreciating poetry is performed by item validity test. Items validity is used for using bi-serial correlation point formula, whereas KR-20 is used for reliability test. The validity of interest in learning questionnaire is used for using product moment correlation formula, whereas Cronbach coefficient is used for reliability test. Measuring normality using Lilliefors test, whereas for measuring homogeneity using Barlett test. The technique of data analyze in this research using two ways variant analyze (two ways anava).

Based on the data analyze could be concluded, firstappreciating poetry taught with quantum learning approach are better than using

20.40 > Ft amount of 4.01 with db numerator 1 and db denominator 56 in obvious standard 05. Second, the students ability in appreciating poetry in highly interest in learning are higher than having low interest in learning 24.80 > Ft amount of 4.01 with db numerator 1 and db denominat = 0.05. Third, there is interaction between learning approach and interest in learning in

poetry4.14 > Ft amount of 4.01 with db numerator 1 and db denominator 56 in obvious standa = 0.05.

Keywords: Quantum Learning, interest in learning, the ability in appreciating

poetry.

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

MOTTO

Manusia berharap terlalu banyak te

(Allen Tate)

Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab

adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang

paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK

(Dodi Goceng)

bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang

(Pepatah Arab)

berbuat baik dengan diri sendiri, mendholimi orang lain sama dengan

(Penulis)

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahanda Widodo Brotosiswoyo (almarhum) dan Bunda Warsiki yang

tercinta;

2. Seto Nugroho, suami terkasih;

3. Muhammad Cahyo Nugroho, Annisa Rihan Jannah, dan Muhammad

Cahyo Buwono, anak-anakku tersayang;

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL............................................................................................................... i

PENGESAHAN ii

. iii

iv

. v

vii

PERSEMB x

DAFTAR ISI..................................................................................................... xi

xv

DAFTAR TA

DAFTAR xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. 5

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian....................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG

RELEVAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

A. 8

1. Hakikat Kemampuan Mengapresiasi 8

a. Peng 8

b. Pengertian 10

c. Pengertian Puisi 12

d. Unsur-unsur Puisi .. 14

e. Jenis-jenis Puisi .. 18

f. Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Mengapresiasi

Puisi 23

g. Apresiasi Puisi di Kelas VII SMP................................... 25

2. Hakikat Pendekatan Quantum Learning 26

a. Pengertian Pendekatan 26

b. Pengertian Pendekatan Quantum Learning 28

c. Orkestra dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi .... 33

d. Langkah-langkah Pembelajaran Mengapresiasi Puisi

dengan Quantum Learning 35

3. Hakikat Pendekatan 37

a. Pengertian P

b. Pengertian P 37

c. Keunggulan dan Kelemahan Pend 40

d. Langkah-langkah 40

4. Hakikat 42

a. Pengertian Minat 42

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

b. Pengertian 45

c. 46

d. Cara-cara Membangkitkan Minat Belajar 47

e. Aspek-aspek Minat Belajar .. 49

B. Penelitian yang 51

C. 55

D. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 60

B. .............................................. 62

C. Populasi 63

D. Variabel Penelitian dan Def 67

E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 68

F. Instrumen 68

G. Hasil Uji Validitas dan Reliab 69

H. Uji Persyara 73

I. Teknik Analisis Data................................................................... 73

J. Hipotesis ..... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. ........................................................................ 77

1. Data Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning 77

2. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

dengan Pendekatan Ekspositori 79

3. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang Memiliki

Minat Belajar Tinggi 80

4. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang Memiliki

Minat Belajar Rendah 82

B. Pengujian Persyaratan Analisis 83

1. Uji No 84

2. Uji Hom 88

C. Pengujian 89

D. Pembahasan 100

E. Keterbatasan Penelitian 104

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Sim 106

B. Impl 107

C. Saran 109

DAFTAR PUS 111

117

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. ... 58

2. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning 78

3. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang 80

4. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Memiliki Minat Belajar Tinggi 81

5. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Memiliki Minat Belajar 83

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Waktu dan Jenis P 61

2. Rancangan Analisis Data Model 62

3. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning 78

4. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

79

5. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yangMemiliki Minat Belajar ..... 81

6. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Memiliki Minat Belajar 82

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A 1. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi 117

2. Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi (Sebelum Uji Coba). 118

8

B 1. Kisi-Kisi Instrumen Angket .............................. 138

2. Angket Minat Belajar (Sebelum Uji Coba)......................................... 139

3. Angket Minat Belajar (Setelah Uji Coba)........................................... 142

C 1. Hasil Analisis Validitas Butir Tes Kemampuan Mengapresiasi

Puisi (Tahapan I) 145

2. Prosedur Penghitungan Validitas Tes Kemampuan Mengapresiasi

49

3. Hasil Analisis Validitas Butir Tes Kemampuan Mengapresiasi

Puisi (Tahapan II) 150

4. Tabel Resume Validitas 3

5. . 154

6. Hasil Analisis Reliabilitas Tes Kemampuan Mengapresiasi . 156

D 1. Hasil Analisis Validitas Butir Pernyataan Angket Minat Belajar

(Tahapan I) 158

2. Hasil Analisis Validitas Butir Pernyataan Angket Minat Belajar

(Tahapan II) 163

3. Uji Reliabilit

4. Hasil Analisis Reliabilitas Butir Pernyataan Angket 168

E. 1. Data Nilai Pretes Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

2. Data Induk Penelitian 173

3. Data Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kelas

Eksperiman dan Kelas Kontrol 174

4. Data Nilai Minat Belajar Siswa

F 1. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning

(Kolom 1 = A1) 177

2. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Ekspositori

(Kolom 2 = A2) 178

3. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Tinggi (Baris 1 = B1) 179

4. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Rendah (Baris 2 = B2) ... 180

5. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Tinggi (Sel 1 = A1B1) .. 181

6. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Rendah (Sel 2 = A1B2) 182

7. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Ekspositori untuk Siswa yang Memiliki

Minat Belajar Tinggi (Sel 3 = A2B1) 183

8. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Ekspositori untuk Siswa yang Memiliki

Minat Belajar Rendah (Sel 4 = A2B2) 184

G Hasil Uji Homogenitas Varians Data Kemampuan Mengapresiasi

185

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xix

H Tabel Kerja untuk Analisis Data Penelitian dengan Teknik Statistik

Anava Dua Jalan 187

I Proses Perhitungan Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan

Mengapresiasi 189

J Hasil Analisis Statistik Anava Dua Jalan 193

K Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

M Foto Uji Coba Instrumen di SMP Negeri 2 Ngrampal

N Foto Penelitian Kelas Eksperimen di SMP N 2 Sambirejo

O Foto Penelitian Kelas Kontrol di SMP N 2 Gondang

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa pada hakikatnya tidak hanya membuat siswa agar

terampil berbahasa saja, tetapi juga terampil bersastra. Pembelajaran sastra

merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa agar

mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra

untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan berbahasa. Dengan

demikian, tugas guru bahasa dan sastra Indonesia tidak hanya memberi

pengetahuan (aspek kognitif), tetapi juga keterampilan (aspek psikomotorik) dan

menanamkan rasa cinta (aspek afektif), baik melalui kegiatan di dalam kelas

ataupun di luar kelas.

Namun, tujuan pembelajaran apresiasi sastra ini belum membuahkan hasil

yang optimal. Hal itu disebabkan oleh asumsi siswa bahwa pembelajaran bahasa

dan sastra itu tidak semenarik pembelajaran mata pelajaran lain, seperti yang

diungkapkan oleh Mukhlis A. Hamid (1996: 1), bahwa pengajaran bahasa dan

sastra Indonesia di berbagai jenjang pendidikan selama ini sering dianggap kurang

penting dan dianaktirikan oleh para guru, apalagi guru yang pengetahuan dan

apresiasi sastra (dan budayanya) kurang. Akibatnya, mata pelajaran yang idealnya

menarik dan besar sekali manfaatnya bagi para siswa disajikan kering, kurang

hidup, dan cenderung kurang mendapat tempat di hati siswa.

1

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Di samping itu, pembelajaran apresiasi sastra di lapangan belum dapat

dilaksanakan sesuai dengan harapan kurikulum. Pembelajaran apresiasi sastra

masih menitikberatkan pada aspek kognitif. Apresiasi terhadap nilai-nilai sastra

yang terkandung dalam karya sastra masih kurang karena mendapat banyak

kendala, yaitu: muatan sastra dalam kurikulum bahasa Indonesia relatif kecil;

ujian nasional masih menitikberatkan pengetahuan faktual, dan belum

menjangkau apresiasi sastra; kurangnya pemahaman guru tentang kebermaknaan

belajar sastra bagi siswa; kurangnya pengalaman dan kemampuan guru dalam

memahami materi apresiasi sastra; dan kurangnya buku-buku sastra di sekolah.

Hal yang sama terjadi dalam pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang

pendidikan kelas VII yang meliputi 6 kompetensi dasar (KD), yaitu (1) KD 8.1.

menulis pantun sesuai dengan syarat pantun; (2) KD 13.1. menanggapi cara

pembacaan puisi; (3) KD 13.2. merefleksi isi puisi yang dibacakan; (4) KD 15.1.

membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik,

yang sesuai dengan isi puisi; (5) KD 16.1. menulis kreatif puisi berkenaan dengan

keindahan alam; dan (6) KD 16.2. menulis kreatif puisi berkenaan dengan

peristiwa yang dialami. Sebagai salah satu pembelajaran sastra di sekolah,

pembelajaran apresiasi puisi merupakan pembelajaran yang sulit bagi siswa

dibandingkan karya sastra bentuk prosa. Hal itu, selain disebabkan kurangnya

minat siswa terhadap apresiasi puisi, juga karena (1) siswa beranggapan bahwa

pelajaran puisi itu sulit, (2) sangat minim buku-buku tentang puisi di perpustakaan

sekolah, (3) metode dan teknik pembelajaran yang digunakan masih banyak yang

klasik atau konvensional, sehingga kurang mampu memberikan inovasi kepada

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

anak, (4) tingkat atau daya apresiasi terhadap sastra (puisi) masih rendah, (5) guru

masih jarang memberikan latihan apresiasi puisi, (6) guru jarang menindaklanjuti

hasil apresiai puisi para siswanya, dan (7) belum adanya laboratorium bahasa.

Berdasarkan uraian di atas, dipandang perlu untuk menemukan alternatif

pendekatan pembelajaran yang diyakini mampu menumbuhkan minat belajar

siswa. Pendekatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan pembelajaran yang

bermakna, menyenangkan, dialogis, kreatif, dan dinamis sebagaimana tuntutan

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Depdiknas, 2003b: 243). Bukan pembelajaran yang hanya berpusat pada guru

atau pembelajaran yang didominasi oleh guru dan tidak melibatkan siswa seperti

yang selama ini sering diterapkan guru. Guru tidak melatih kreativitas siswa,

tetapi menyampaikan materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta,

konsep-konsep tertentu yang harus dihafalkan sehingga tidak menuntut siswa

untuk berpikir ulang.

Quantum learning adalah pembelajaran yang mengoptimalkan belajar dan

minat belajar siswa. Pendekatan ini diibaratkan mengubah energi menjadi cahaya,

seperti halya pada teori kuantum (Deporter dan Hernacki, 2005: 14).

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan pendekatan quantum learning

ini akan membawa siswa dalam situasi pembelajaran yang santai, menyenangkan,

menakjubkan, dan menggairahkan. Dalam hal ini guru dituntut untuk menciptakan

lingkungan kelas yang dinamis, yang tidak berpaku pada tempat duduk yang

statis, namun senantiasa menyenangkan siswa. Pembelajaran yang menyenangkan

ini berperan meningkatkan minat belajar siswa.

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Di samping itu, metode yang ada dalam quantum learning dapat

diterapkan dalam pembelajaran dengan paradigma mengembangkan dan

memperdayakan lingkungan belajar, serta dapat memberikan penghargaan secara

nyata kepada siswa dengan latar belakang yang berbeda (Andayani, 2008: 19).

Oleh karena itu, guru harus bisa membawa pikiran siswa ke dalam pemikiran guru

dan sebaliknya pemikiran guru juga menjadi pemikiran siswa.

DePorter, Reardon, dan Nourie (2005: 63-77) menyebutkan bahwa media

pembelajaran sangat penting di dalam membangkitkan rasa senang (minat) siswa.

Di samping media yang memadai, juga perlu (1) lingkungan sekeliling, yang

dimaksud adalah lingkungan belajar yang kondusif; (2) alat bantu atau benda yang

dapat mewakili suat gagasan; (3) pengaturan bangku, yaitu penataan meja kursi

belajar yang memudahkan semua jenis interaksi; (4) hiasan tanaman, aroma, dan

hewan peliharaan; dan (5) musik sebagai ilustrasi. Peranan musik inilah salah satu

kelebihan pembelajaran quantum learning, karena bisa meningkatkan semangat,

merangsang pengalaman, menumbuhkan relaksasi, meningkatkan pemfokusan

pikiran, membangun hubungan baik, memberi inspirasi bagi siswa, dan

menyenangkan siswa sehingga membangkitkan minat belajar siswa. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini akan dibatasi sejauh mana pengaruh pendekatan

pembelajaran quantum learning dan minat belajar terhadap kemampuan

mengapresiasi puisi siswa.

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

A. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut.

1. Apakah ada perbedaan antara kemampuan mengapresiasi puisi antara siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan yang diajar dengan

pendekatan ekspositori?

2. Apakah ada perbedaan antara kemampuan mengapresiasi puisi antara siswa

yang memiliki minat belajar tinggi dan yang memiliki minat belajar rendah?

3. Apakah ada interaksi antara pendekatan quantum learning dan minat belajar

dalam mempengaruhi kemampuan mengapresiasi puisi?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menemukan ada tidaknya

pengaruh pendekatan pembelajaran quantum leraning dan minat belajar siswa

terhadap kemampuan mengapresiasi puisi.

Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan :

1. Perbedaan antara kemampuan mengapresiasi puisi antara siswa yang diajar

dengan pendekatan quantum learning dan yang diajar dengan pendekatan

ekspositori.

2. Perbedaan antara kemampuan mengapresiasi puisi antara siswa yang memiliki

minat belajar tinggi dan yang memiliki minat belajar rendah.

3. Interaksi antara pendekatan quantum learning dan minat belajar dalam

mempengaruhi keterampilan mengapresiasi puisi.

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat dipakai:

a. sebagai acuan pembelajaran yang inovatif dan mendukung teori

pendekatan quantum learning;

b. sebagai bukti empiris bahwa minat belajar siswa berpengaruh terhadap

kemampuan mengapresiasi puisi;

c. sebagai bukti empiris adanya keterkaitan antara pendekatan quantum

learning dan minat belajar dalam mempengaruhi kemampuan

mengapresiasi puisi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Siswa memperolah wawasan yang lebih luas, khususnya menguasai

proses apresiasi puisi dengan pendekatan quantum learning sehingga bisa

meningkatkan daya apresiasi puisi.

b. Bagi Guru

1) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga

dapat menarik perhatian siswa.

2) Memudahkan guru untuk menumbuhkan minat belajar siswa agar lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

c. Bagi Sekolah

1) Menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan yang

berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2) Mengetahui kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

3) Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran yang

inovatif.

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG

RELEVAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Hakikat Kemampuan Mengapresiasi Puisi

a. Pengertian kemampuan

Keterampilan atau kemampuan merupakan dua istilah yang sering

tumpang tindih dalam penggunaannya. Kedua istilah tersebut dapat dikatakan

sebagai hasil belajar atau pengalaman belajar. Hal itu sesuai dengan pengertian

yang dirumuskan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2003a:1), yang

menyatakan pengertian kemampuan (kompetensi) sebagai pengetahuan,

keterampilan, dan nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak.

Sejalan dengan pendapat di atas, Nurhadi dan Agus G.S. (2003:15)

menyatakan bahwa kemampuan (kompetensi) merupakan pengetahuan,

keterampilan , dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak. Hal itu hampir sama dengan pendapat Yulaelawati, yang

mengungkapkan bahwa kemampuan mengacu pada pengetahuan fundamental,

keterampilan, dan pembawaan perilaku berkaitan pada keadaan seseorang

dalam menunjukkan pemilikan suatu kompetensi (2004; 16) .

Sementara itu, Michelle R. Ennis (2008: 4-5) menyatakan bahwa

kompetensi adalah kemampuan menerapkan atau menggunakan pengetahuan,

8

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

keterampilan, kemampuan, perilaku, dan karakteristik pribadi untuk berhasil

melakukan tugas-tugas pekerjaan penting, fungsi tertentu, atau beroperasi di

sebuah peran atau posisi. Karakteristik pribadi mungkin

mental/intelektual/kognitif, sosial/emosional/sikap, dan fisik/psikomotor,

atribut yang diperlukan untuk melakukan peran atau pekerjaan tersebut.

Rychen and Salganik (2001: 1) mengungkapkan bahwa kompetensi

adalah lebih dari sekedar pengetahuan dan keterampilan. Ini melibatkan

kemampuan untuk memenuhi tuntutan yang kompleks, dengan menggambar

dan memobilisasi sumber daya psikososial (termasuk keterampilan dan sikap)

dalam konteks tertentu. Demikian juga Jones, Voorhees, dan Paulson (2002),

menjelaskan bahwa kompetensi didefinisikan sebagai kombinasi dari

keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk

melakukan tugas tertentu.

Selanjutnya, Andrew J. Elliot dan Carol S. Dweck (2006: 5) menyatakan

bahwa kemampuan (kompetensi) dapat didefinisikan sebagai kondisi atau

kualitas efektivitas kemampuan, kecukupan, atau keberhasilan. Sedangkan

Oliver C. Schultheiss dan Joachimb C. Brunstein (2006: 42) mengungkapkan

bahwa kemampuan (kompetensi) adalah konsep yang multifaset, dan dapat

mengacu pada keterampilan dan kemampuan seseorang yang telah

dikembangkan secara efektif dalam dirinya. Begitu pula Bernard Weiner

(2006: 73) melihat kompetensi sebagai sinonim kata kemampuan dan sering

dianggap baik secara struktur keseluruhan maupun bagian atau komponen

diukur dan digunakan untuk memprediksi belajar dan kinerja seseorang.

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan lebih luas cakupan pengertiannya daripada

keterampilan. Kemampuan (kompetensi) adalah sekumpulan pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan nilai yang dihasilkan dari kecakapan, kesanggupan,

kebiasaan berpikir dan bertindak yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan,

prestasi, serta kerja seseorang.

b. Pengertian Apresiasi

Pembelajaran sastra pada kenyataannya tidak semenarik mata pelajaran

lain, seperti telah diuraikan pada bab pendahuluhan. Tujuan pembelajaran

apresiasi sastra belum membuahkan hasil yang optimal. Hal ini disebabkan

oleh asumsi siswa bahwa pembelajaran bahasa dan sastra itu tidak semenarik

pembelajaran mata pelajaran lain, seperti yang diungkapkan oleh Mukhlis A.

Hamid (1996: 1), bahwa pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di berbagai

jenjang pendidikan selama ini sering dianggap kurang penting dan

dianaktirikan oleh para guru, apalagi guru yang pengetahuan dan apresiasi

sastranya kurang. Akibatnya, mata pelajaran yang idealnya menarik dan besar

sekali manfaatnya bagi para siswa disajikan kering, kurang hidup, dan

cenderung kurang mendapat tempat dihati siswa.

Sesuai kurikulum yang baru, yaitu kurikulum 2006 atau KTSP, siswa

dituntut menguasai kemampuan berbahasa dan bersastra. Hal itu sesuai dengan

pendapat Endraswara Suwardi (2003: 44) bahwa kedudukan pembelajaran

sastra sejajar dengan bidang keterampilan berbahasa. Esensi pembelajaran

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

sastra ialah keterampilan berbahasa Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh

Andayani (2008: 6).

Kemampuan bersastra mencakup aspek apresiasi, ekspresi, dan kreasi.

Istilah apresiasi dikatakan oleh Aminuddin (2010: 34) berasal dari bahasa Latin

apreciatio ,

Aminuddin (2010: 35-36) juga mengungkapkan bahwa kegiatan apresiasi dapat

tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab

dengan teks sastra, menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta melaksanakan

kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya, sebagai sesuatu kebutuhan

yang mampu memuaskan rohaninya. Senada dengan pendapat tersebut, Jakob

Sumarjo dan Saini (1988: 173) menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan

sastra dan peristiwa sastra, kata apresiasi mengandung pengertian memahami,

menikmati, dan menghargai atau menilai.

Apresiasi mempunyai empat tingkat kegiatan, yaitu (1) tingkat

menggemari, (2) tingkat menikmati, (3) tingkat mereaksi, dan (4) tingkat

produktif (Disick, 1975 dalam Herman J. Waluyo, 2002: 45). Jika seseorang

mengapresiasi puisi baru pada tingkat menggemari, keterlibatan batinnya

belum begitu kuat, karena pada tingkat ini seseorang hanya senang membaca

atau mendengarkan pembacaan puisi. Pada tingkat menikmati, keterlibatan

batin pembaca terhadap puisi semakin mendalam. Pembaca akan ikut sedih,

terharu, bahagia, dan sebagainya ketika membaca puisi. Kemudian pada tingkat

mereaksi, sikap kritis terhadap puisi menonjol karena ia telah mampu

menafsirkan dengan seksama dan mampu menilai baik buruk sebuah puisi.

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pembaca mampu menunjukkan letak keindahan puisi dan kekurangan puisi.

Pada tingkat produktif, seseorang mampu menghasilkan (menulis), mengkritik,

mendeklamasikan, dan membuat resensi puisi.

Berpijak dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa apresiasi

adalah kegiatan memahami, menikmati, dan menghargai sebuah karya sastra.

c. Pengertian Puisi

Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar

dunia yang bersifat fundamental ditulis dalam bentuk puisi, seperti: Oedipus,

Hamlet, Mahabarata, Ramayana, dan sebagainya. Di samping itu, nyanyian-

nyanyian yang ada sekarang ini tidaklah semata-mata lagu yang indah, tetapi

lebih dari itu isi puisinya mampu menghibur manusia (Herman J. Waluyo,

2010: 1).

Kemudian Herman J. Waluyo (2010: 29) memberikan pengertian, puisi

adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair

secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan

bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

Barbara Howes (1973: 77) menyatakan bahwa puisi adalah sesuatu

yang dibuat, disatukan, dibangun. Dia mengutip pendapat HDF Kitto yang

menyatakan bahwa puisi berasal dari bahas Yunani poiesis yang telah menjadi

kata puisi " yang secara harfiah berarti 'kontruksi'.

Hal yang berbeda diungkapkan Jack Gilbert (1973: 123) bahwa puisi,

adalah kesaksian besar. Ini adalah seni nyata yang mendesak nilai-nilai, dan

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

memaksakannya pada pembaca. Ini adalah perumahan nilai-nilai dalam puisi

sehingga mereka akan eksis dengan tekanan maksimum dan untuk waktu yang

lama. Ini adalah kerajinan melakukannya dalam struktur yang menyenangkan

dalam diri mereka. Dan itu adalah misteri Penciptaan puisi sedemikian rupa

sehingga bentuk dan isi adalah satu.

Selanjutnya, puisi dapat dikatakan sebagai karangan bahasa yang khas

memuat pengalaman yang disusun secara khas pula (Sumardi, 1985: 3).

Pengalaman batin yang terkandung dalam puisi tersusun dari peristiwa yang

telah diberi makna dan ditafsirkan secara estetik. Kekhasan bahasa dan susunan

peristiwa itu diharapkan dapat menggugah rasa haru pembaca. Senada hal itu,

Suminto A. Sayuti (2008:3-4) menyimpulkan bahwa batasan puisi sebagai

sebentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek bunyi-

bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional,

dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya;

yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu, sehingga mampu

membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau

pendengarnya.

Rahmad Joko Pradopo (2010: 7) menegaskan bahwa puisi itu

mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang

imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Diungkapkan juga bahwa

puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manuisa yang

penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan.

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Selain itu, puisi sebagai jenis sastra memang memiliki susun bahasa

yang relatif padat dibandingkan dengan prosa. Pemilihan kata atau diksi dalam

cipta puisi dapat dikatakan sangat ketat. Sumardi (1985: 3) mengungkapkan

bahwa kehadiran kata-kata dan ungkapan dalam puisi diperhitungkan dari segi:

makna, kekuatan citraan, rima, dan jangkauan simboliknya. Oleh karena itu,

kata-kata dalam puisi tidak semata-mata berfungsi sebagai alat penyampai

gagasan atau pengungkap rasa, tetapi juga berfungsi sebagai bahan.

Bertolak dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa puisi

merupakan ungkapan, pikiran, dan perasaan yang padat dan berirama, dalam

bentuk larik dan bait, dengan memakai bahasa yang indah dalam koridor

estetik. Dalam pengertian lain, puisi merupakan pernyataan yang berisi

pengalaman batin sebagai hasil proses kreatif terhadap sesuatu yang

diungkapkan secara tidak langsung atau merupakan pernyataan yang imajinatif,

yaitu perasaan yang direkakan.

d. Unsur-unsur Puisi

Sutejo Kasnadi (2008: 1-2) mengatakan puisi biasanya juga

mengandung beberapa unsur ekstrinsik yaitu : (1) aspek pendidikan, (2) aspek

sosial budaya, (3) aspek sosial masyarakat, (4) aspek politik, (5) aspek

ekonomi, (6) aspek adat.

Sementara itu, Aminuddin (2010: 136) mengungkapkan bahwa bangun

struktur puisi meliputi (1) bunyi, (2) kata, (3) larik/baris, (4) bait, dan (5)

tipografi. Begitu juga Herman J. Waluyo (1987: 66), menyatakan bahwa

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

unsur-unsur yang membangun puisi merupakan struktur-struktur yang meliputi

struktur lahir dan struktur batin. Struktur lahir meliputi diksi, pengimajian, kata

konkret, bahasa figuratif, versifikasi, dan tata wajah. Struktur batin meliputi

tema, perasaan, nada, dan suasana serta amanat. Dalam pembahasan ini, unsur-

unsur pembangun puisi akan mengikuti pendapat Herman J. Waluyo (2010: 83-

113) dan Sumardi (1985: 49-57), antara lain:

1) Struktur fisik puisi

a) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman

yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya,

hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital

dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan

pemaknaan terhadap puisi.

b) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair

dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang

sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-

katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata

dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan

urutan kata.

c) Pengimajian dapat dibatasi dengan pengertian kata atau susunan

kata-kata yang mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti

penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Dapat dikatan pula

sebagai kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara

(auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh

(imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan

melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami

penyair.

d) Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang

memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan

melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan

-

tempat hidup, bumi, dan kehidupan.

e) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat

menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi

tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis,

artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna.

Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam

majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi,

sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis,

alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte,

hingga paradoks.

f) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima

adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir

baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi,

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),

(2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,

persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh,

repetisi bunyi [kata], dan sebagainya), dan (3) pengulangan

kata/ungkapan. Ritme merupakan tinggi rendah, panjang pendek,

keras lemahnya bunyi. Ritme sangat menonjol dalam pembacaan

puisi. Sedangkan metrum berupa pengulangan tekanan yang tetap

yang bersifat statis. Metrum adalah irama yang tetap, artinya

pergantiaannya sudah tetap disebabkan jumlah suku kata yang

tetap, sehingga alun suara menjadi tetap.

2) Struktur Batin Puisi

Adapun struktur batin puisi (Herman J. Waluyo, 2010: 124-151) akan

dijelaskan sebagai berikut.

(1) Tema/makna (sense); merupakan gagasan pokok atau subjeck-matter

yang dikemukakan oleh penyair. Media puisi adalah bahasa. Tataran

bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus

bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna

keseluruhan.

(2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang

terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya

dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar

belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan

pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam

menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan

penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja,

tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan,

pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang

sosiologis dan psikologisnya.

(3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga

berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan

tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan

pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu

saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan

rendah pembaca.

(4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan

yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa

dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui

dalam puisinya.

e. Jenis-jenis Puisi

Herman J. Waluyo (2010: 156-166) mengungkapkan bahwa macam-

macam puisi, di antaranya: puisi naratif, lirik, dan deskriptif; puisi kamar dan

puisi auditorium; puisi fisikal, puisi platonik dan metafisikal; puisi subjektif

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dan objektif; puisi konkret; puisi diafan, gelap, dan prismatik; puisi parnasian

dan puisi inspiratif; stansa; puisi demonstasi dan pamlet; dan alegori.

a) Puisi Naratif, Puisi Lirik, Puisi Deskriptif

Klasifikasi ini berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau

gagasan yang akan disampaikan.

(1) Puisi Naratif, yaitu puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan

penyair, misalnya romansa dan balada. Romansa adalah jenia puisi

cerita yang menggunakan bahasa romantic, yang berisi kisah

percintaan yang berhubungan dengan ksatria, dengan diselingi

perkelahian dan petualangan yang menambah percintaan mereka lebih

mempesona. Sedangkan balada adalah puisi yang berisi cerita tentang

orang-orang perkasa, tokoh pujaan, atau orang-orang yang menjadi

pusat perhatian.

(2) puisi lirik, yaitu puisi yang mengungkapkan aku lirik atau gagasan

pribadinya. Jenisnya adalah (1) elegi, yaitu puisi yang

mengungkapkan perasaan duka; (2) serenada, yaitu sajak percintaan

yang dapat dinyanyikan; (3) ode, yaitu p;uisi yang berisi pujaan

terhadap seseorang, sesuatu hal, atau suatu keadaan.

(3) puisi deskriptif, yaitu puisi yang penyairnya bertindak sebagai

pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau Susana yang

dipandang menarik perhatian penyair. Macam puisi deskriptif adalah

(1) satire, yaitu puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas

penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menyatakan keadaan sebaliknya; (2) kritik sosial, yaitu puisi yang

juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap; keadaan atau

terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan

kepincangan atau ketidakberesan keadaan atau orang tersebut; (3)

puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair

terhadap suatu hal.

b) Puisi Kamar dan Puisi Auditorium

Puisi kamar ialah puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan satu

atau dua orang pendengar saja di dalam kamar. Sedangkan puisi

auditorium adalah puisi yang cocok untuk dibaca di auditorium, di

mimbar yang jumlah pendengarnya dapat ratusan orang.

c) Puisi Fisikal, Platonik, Metafisikal

Fisikal adalh puisi yang menggambarkan kenyataan apa adanya. Platonik

adalah puisi yang berisi hal-hal yang bersifat spiritual atau kejiwaan.

Metafisikal adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca

merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan.

d) Puisi Subjektif dan Puisi Objektif

Puisi subjektif adalah puisi yang mengungkapkan gagasan, pikiran,

perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri. Puisi Objektif adalah

puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri.

e) Puisi Konkret

Puisi konkret adalah puisi yang bersifat visual, yang dapat dihayati

keindahan bentuk dari sudut penglihatan (poems for the eve).

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

f) Puisi Diafan, Gelap, dan Prismatis

Puisi diafan adalah puisi polos, yaitu puisi yang kurang sekali

menggunakan pengimajian, kata konkret dan bahasa figuartif, sehingga

puisinya mirip dengan bahasa sehari-hari. Puisi gelap adalh puisi yang

terlalu banyak majas, sehingga puisi itu menjadi gelap dan sukar

ditafsirkan. Sedangkan puisi prismatis adalah puisi yang menyelaraskan

kemampuan menciptakan majas, versifikasi, diksi, dan pengimajian

sedemikian rupa sehingga pembaca tidak terlalu mudah menafsirkan

makna puisinya. Namun pembaca tetap dapat menyelusuri maknanya.

g) Puisi Parnasian dan Puisi Inspiratif

Puisi parnasian adalah puisi yang diciptakan dengan pertimbangan ilmu

atau pengetahuan dan bukan didasari oleh inspirasi karena adanya mood

dalam jiwa penyair. Puisi Inspiratif adalah puisi yang diciptakan

berdasarkan mood atau passion, penyair benar-benar masuk ked lam

suasana yang hendak dilukiskan.

h) Stansa

Jenis puisi yang terdiri atas 8 baris.

i) Puisi Demonstrasi dan Pamlet

Puisi demonstrasi adalah puisi yang melukiskan hasil refleksi

demonstrasi dari mahasiswa dan pelajar. Pamlet adalah puisi yang

menggunakan bahasa pamlet, yaitu puisi yang mengungkapkan

ketidakpuasan pada keadaan, yang berisi protes spontan tanpa proses

pemikiran atau perenungan yang mendalam.

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

j) Alegori

Puisi yang mengungkapkan cerita yang isinya dimaksudkan untuk

memberikan nasihat tentang budi pekerti dan agama.

Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Ditilik dari berbagai paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan mengapresiasi puisi adalah suatu kemampuan atau kecakapan

mengenali, memahami puisi dengan sunggu-sungguh sehingga timbul

pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang

baik terhadap puisi termasuk menikmati keindahan estetik yang ada di dalam

puisi. Ginger Norton (2003), Colorado dalam Poetry Appreciation, melakukan

penelitian yang berfokus pada pemahaman dan apresiasi puisi. Pengalaman

puisi siswa melalui berbagai metode pengajaran seperti journal dan seni

menghasilkan kesimpulan bahwa siswa memahami bagaimana membaca dan

mengenali sastra sebagai catatan pengalaman manusia.

Menurut Moody (dalam Nurgiyantoro, 2010: 459-460) untuk

mengetahui tingkat kemampuan mengapresiasi puisi, digunakan tes kesastraan.

Pengukuran tes kemampuan mengapresiasi puisi dibagi menjadi empat

kategori, yaitu (1) informasi, adalah pertanyaan-pertanyaan tentang

pengetahuan dasar untuk memahami puisi; (2) konsep, yakni pertanyaan

tentang persepsi sebuah puisi, (3) persperktif, yakni pertanyaan yang

menyangkut pandangan terhadap sebuah karya puisi, (4) apresiasi, yakni,

pertanyaan yang menyangkut aspek kesastraan dan kebahasaan, yang

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mengarah pada kritik atas sebuah puisi, baik dalam unsur intrinsik maupun

ekstrinsik puisi. Selain itu, dalam mengukur keberhasilan belajar aspek

apresiasi puisi ini juga ditandai oleh kegiatan siswa dalam membaca puisi,

memilih kegiatan berpuisi, keterlibatan dalam bergelut dengan puisi, dan sikap

siswa terhadap puisi dan belajar puisi.

f. Aspek-aspek Penilaian Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Penilaian apresiasi puisi harus sejalan dengan tekanan atau titik berat

utamanya, yakni pemahaman struktur fisik dan struktur batin puisi.

Sehubungan dengan hal itu, pertanyaan-pertanyaan dalam rangka evaluasi

pembelajaran puisi dikategorikan ke dalam beberapa tingkat. Sesuai pendapat

Moody (dalam Nurgiyantoro, 2001: 341-346), mengategorikan evaluasi

pembelajaran sastra (puisi) menjadi empat tingkatan,yaitu tes kesastraan

tingkat informasi, tes kesastraan tingkat konsep, tes kesastraan tingkat

perspektif, dan tes kesastraan tingkat apresiasi.

1. Tes kesastraan tingkat informasi

Tes ini digunakan untuk mengungkap kemampuan siswa yang berkaitan

dengan hal-hal pokok yang berkenaan dengan sastra, baik yang

menyangkut tentang data-data tentang suatu karya maupun data-data lain

yang dapat dipergunakan untuk membantu penafsiran. Data-data yang

dimaksud berhubungan denga pertanyaan-pertanyaan apa yang terjadi, di

mana, kapan, berapa, nama, dan sebagainya. Butir-butir soal yang

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dimaksud untuk mengukur pengetahuan siswa tentang informasi sama

halnya dengan tes tingkat ingatan.

2. Tes kesastraan tingkat konsep.

Tes ini berkaitan dengan bagiamana data-data atau unsur-unsur karya

sastra itu diorganisasikan. Masalah yang dimaksud anatara lain berupa:

apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam puisi, apa efek pemilihan unsur

itu, mengapa pengarang memilih unsur seperti itu, dan sebagainya. Untuk

dapat mengerjakan butir-butir soal tingkat konsep, di samping perlu

mempunyai bekal teoretis, siswa harus membaca karya dengan disertai

sikap kritis dan analitis.

3. Tes kesastraan tingkat perspektif.

Tes tingkat ini berkaitan dengan pandangan siswa sehubungan dengan

karya sastra yang dibacanya. Tes tingkat perspektif ini menuntut siswa

untuk mampu menghubungkan antara sesuatu yang ada dalam karya

sastra dengan sesuatu yang berada di luar karya itu. Masalah-masalah

yang dipersoalkan dalam tes tingkat ini antara lain: apa manfaat karya

sastra ini, apa kesesuaian dengan realitas kehidupan, kesimpulan apa

yang dapat diambil dari karya tersebut, dan sebagainya.

4. Tes kesastraan tingkat apresiasi.

Pada tingkat apresiasi ini siswa diberi tugas mengenali dan memahami

bahasa sastra melalui ciri-cirinya dan membandingkan efektivitasnya

dengan penuturan bahasa secara umum untuk pengungkapan hal yang

kurang lebih sama. Tes pada tingkat apresiasi ini antara lain menyangkut

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

hal-hal seperti: mengapa pengarang justru memilih bentuk, kata, atau

ungkapan yang seperti itu, apa efek pemilihan bentuk, kata ungkapan,

kalkimat, dan gaya bagi karya tersebut, jenis atau ragam bahasa apa yang

digunakan dalam karya tersebut, dan sebagainya.

g. Apresiasi Puisi di Kelas VII SMP

Pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang pendidikan kelas VII, seperti

telah diuraikan pada bab pendahuluan, meliputi 6 kompetensi dasar (KD),

yaitu (1) KD 8.1 menulis pantun sesuai dengan syarat pantun; (2) KD 13.1

menanggapi cara pembacaan puisi; (3) KD 13.2 merefleksi isi puisi yang

dibacakan; (4) KD 15.1 membaca indah puisi dengan menggunakan irama,

volume suara, mimik, kinesik, yang sesuai dengan isi puisi; (5) KD 16.1

menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam; dan (6) KD 16.2

menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang dialami.

Dari 6 kompetensi dasar tersebut, yang dijadikan penelitian adalah

kompetensi dasar 13. 2, yaitu merefleksi isi puisi yang dibacakan. Dari

kompetensi dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator sebagai berikut.

1. Menangkap isi puisi seperti gambaran penginderaan, perasaan, dan

pendapat yang berkaitan dengan isi puisi secara kritis.

2. Mengungkapkan nada, suasana, rima dan pilihan kata yang berkaitan

denngan isi puisi.

3. Mengemukakan pesan-pesan puisi secara tepat.

4. Mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa dengan

memperhatikan aspek kejujuran.

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Hakikat Pendekatan Quantum Learning

a. Pengertian Pendekatan

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki

kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk

membedakannya, yaitu pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang mengacu pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya

mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran

dengan cakupan teoretis tertentu (Akhmad Sudrajat, 2008 :1).

Sementara itu, strategi pembelajaran adalah siasat guru dalam

mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi

antara siswa dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Yatim Riyanto, 2010:

132). Senada pendapat di atas, Wina Sanjaya (2006: 124) mengungkapkan

bahwa strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru

dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Selanjutnya, David (dalam Wina Sanjaya, 2006: 124) menyebutkan bahwa

dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Dengan demikian

strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan

yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual, maka untuk

mengimplementasikan digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Dengan kata lain, strategi mempunyai dua pengertian pokok, yaitu cara =

metode dan rencana (plan) (Soemarsono, 2007: 2). Wina Sanjaya (2007: 125)

juga mengatakan bahwa strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk

mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk

melaksanakan strategi. Dengan demikian, metode pembelajaran mempunyai

arti cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Selain pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran terdapat juga

istilah lain, yaitu teknik dan taktik (gaya) pembelajaran. Wina Sanjaya (2007:

125) menyatakan teknik sebagai cara yang dilakukan guru dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode. Akhmad Sudrajat (2008 :1) memberikan

contoh misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa

yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara

teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang

jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi,

perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif

dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat

berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

Selanjutnya, taktik pembelajaran oleh Wina Sanjaya (2006: 125)

dikatakan bersifat individual, yaitu gaya seseorang dalam melaksanakan

metode atau teknik tertentu. Misalkan, metode ceramah yang digunakan oleh

dua orang yang berbeda, tentu taktik yang digunakan juga akan berbeda.

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Akmad Sudrajat (2008 :1) menjelaskan bahwa jika antara pendekatan,

strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran dirangkai menjadi satu

kesatuan yang utuh akan terbentuk apa yang disebut dengan model

pembelajaran. Maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran merupakan

bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran.

b. Pengertian Pendekatan Quantum Learning

Bertolak dari paparan tersebut diatas, quantum learning dapat dikatakan

sebagai pendekatan pembelajaran, seperti diungkapkan oleh DePorter dan

Henacki (2005: 15), quantum learning adalah seperangkat metode belajar yang

efektif digunakan untuk semua umur.

Senada pendapat di atas, Quantum Learning Network Magazine (2006)

mengungkapkan quantum learning adalah pendekatan komprehensif untuk

pengajaran yang menggabungkan penelitian, praktik terbaik, metodologi

pengiriman yang efektif, teknik pengelolaan kelas, strategi untuk keterlibatan

siswa, model kepemimpinan.

Istilah quantum sendiri dalam quantum learning mempunyai pengertian

keragaman atau variasi. Jadi, quantum learning dapat dimaknai sebagai belajar

dengan memperhatikan beragam cara atau belajar dengan cara yang bervariasi

(Andayani, 2009: 110).

Quantum learning di mulai di Super Camp, sebuah program percepatan

berupa quantum learning yang ditawarkan oleh perusahaan Learning Forum.

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Quantum learning berakar dari upaya DR. Georgi Lozanov yang

mempengaruhi hasil belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif

ataupun negatif (DePorter dan Henacki, 2005: 14). Beberapa teknik yang

digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan secara

nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi

individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan sambil

menonjolkan informasi, menyediakan guru-guru yang terlatih.

Banyak teknik yang bisa digunakan dalam pendekatan pembelajaran ini,

Jeje (2008: 1) menyatakan bahwa quantum learning merupakan pembelajaran

yang bisa digunakan oleh siapa saja selain siswa dan guru karena memberikan

gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan.

Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar,

gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan

cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah

mengkaji sesuatu dengan cara quantum learning. Segalanya dapat dengan

mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang

menyenangkan.

Barlas, Campbell dan Weeks (2002 :1) dari Aurora University dalam

penelitiannya mengungkapkan bahwa hasil survei benar-benar menunjukkan

perbedaan antara quantum learning dan tradisional instruksi. Penggunaan

pendekatan quantum learning di kelas telah membawa ke hubungan yang lebih

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

baik antara guru dengan siswanya dan membantu menjaga gairah dalam

melakukan kegiatan pembelajaran setiap hari.

Sementara itu, Joko Adi Waluyo (2008: 3) mengungkapkan pengertian

quantum learning adalah gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan

bermain, antara rangsangan internal dan eksternal. Quantum learning ialah

kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam

pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang

menyenangkan dan bermanfaat.

Selanjutnya, sama halnya pendekatan pembelajaran lainnya, quantum

learning juga mempunyai asas utama yang menguatkan keberadaannya. Asas

utama tersebut adalah arkan

(DePorter, Reardon, dan Nouri , 2005: 6). Asas

ini mengingatkan pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah

pertamanya dan utama jika ingin menerapkan berbagai metode pembelajaran

Segala hal yang dilakukan dalam penerapan quantum

learning selalu menciptakan sebuah interaksi dengan murid, setiap rancangan

bahan ajar, dan setiap prosedur penerapan metode pembelajarannya (De Porter,

2005, cit Andayani, 2008: 21).

Selain asas utama, quantum learning memiliki lima prinsip atau

kebenaran tetap. Karena, di samping memiliki lagu atau partitur , permainan

simfoni ini memiliki struktur chord dasar yang disebut prinsip-prinsip dasar

quantum learning. Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah: 1) ketahuilah bahwa

segalanya berbicara, artinya segala yang terjadi dalam lingkungan kelas

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menunjang pengiriman pesan tentang belajar; 2) ketahuilah bahwa segalanya

bertujuan; 3) sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan; 4) akuilah

setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran; 5) sadarila bahwa suatu yang

layak dipelajari layak pula dirayakan (DePorter, Reardon, dan Nouri, 2008: 7-

8).

Quantum Learning Network Magazine (2011) dalam The Quantum

Learning System mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran quantum

meningkatkan efektivitas guru dan meningkatkan kinerja siswa melalui

orkestrasi bergerak dalam empat komponen inti, yaitu (1) yayasan, (2) suasana,

(3) desain & pengiriman, (4) lingkungan. Hasil termasuk keterlibatan siswa,

koneksi kuat ke konten, belajar bermakna relevan dengan kehidupan siswa, dan

mengingat lebih besar. Uraian tentang komponen-komponen tersebut adalah

sebagai berikut.

1) Yayasan

Intinya adalah buatlah komunitas pelajar selaras. Foundation atau

dasarnya adalah konteks kelas dan meluruskan setiap orang menuju visi

bersama. Alignment atau kesejajaran dicapai melalui prosedur dan aturan

yang jelas mendefinisikan harapan, nilai-nilai, dan tujuan bagi para guru dan

siswa. Hal ini menciptakan budaya belajar di mana siswa memahami

prosedur kelas dan tahu bagaimana untuk berinteraksi satu sama lain dan

dengan guru mereka untuk mengalami pembelajaran yang berhasil. Inisiatif

fondasi penting untuk menginspirasi dan memotivasi siswa untuk menjadi

pembelajar yang efektif.

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Suasana (Atmosfer)

Intinya adalah menciptakan iklim emosional yang positif dan penuh

hormat di mana siswa merasa aman untuk risiko. Atmosfer memainkan

peran penting dalam domain afektif belajar. Ini adalah perasaan umum yang

dibuat dalam kelas, siswa merasa aman, didukung dan memiliki rasa yang

kuat. Perkembangan pembangunan karakter keterampilan hidup

mempromosikan rasa hormat dan hubungan antara guru dan siswa. Nada

kelas adalah nyaman dan memotivasi. Setiap usaha diakui, semua

pembelajaran dan prestasi dirayakan.

3) Desain dan Pengiriman

Intinya adalah membuat dan memfasilitasi pembelajaran bermakna.

Selain otak, perhatian kerajinan pelajaran yang efektif, desain memadukan

elemen siswa, menghubungkan konten dengan pengetahuan sebelumnya,

dan transfer belajar untuk situasi kehidupan nyata. Kegiatan yang

memungkinkan siswa untuk menunjukkan pembelajaran mereka dan

memungkinkan guru untuk menilai kemajuan siswa merupakan elemen

penting dari desain. Pengiriman berkaitan dengan fasilitasi pelajaran yang

dirancang. Pengiriman yang efektif memaksimalkan partisipasi siswa,

pemahaman, dan kompetensi, dan memberikan pengalaman belajar

multiindrawi, efisien dan terfokus. Elemen pengiriman termasuk strategi

bertanya dan keterampilan diskusi yang meningkatkan partisipasi dan

akuntabilitas, memberikan arah mujarab, memaksimalkan perhatian siswa,

penggunaan tujuan, dan strategi komunikasi yang penting.

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

4) Lingkungan

Intinya adalah menciptakan ruang fisik yang mendukung budaya kelas

dan meningkatkan pembelajaran. Lingkungan adalah pemanfaatan ruang

fisik untuk mendukung budaya belajar. Lingkungan kelas yang ideal adalah

mengundang, nyaman, dan merangsang. Karena segala sesuatu di kelas

mengirim pesan tentang apa yang penting. Lingkungan ini sengaja dibangun

dengan menggunakan tanaman, pencahayaan, dekorasi, penataan furnitur,

konten terkait dan poster inspirasional, dan hasil kerja siswa. Musik, yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembelajaran dan keadaan siswa,

merupakan elemen yang kuat dari lingkungan quantum learning. Mengelola

lingkungan untuk memaksimalkan dukungannya terhadap pembelajaran

merupakan proses yang berkelanjutan.

c. Orkestra dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi

Menata pentas:

pembelajaran apresiasi puisi yang berbasis quantum learning. Penataan

lingkungan itu ditujukan sebagai upaya untuk membangun dan

mempertahankan sikap positif siswa terhadap pembelajaran apresiasi puisi.

Sikap positif merupakan aset penting untuk belajar puisi. Dengan mengatur

lingkungan belajar sedemikian rupa, para pelajar diharapkan mendapat langkah

pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar (Yuni Susilowati,

2010: 35). Karena hal yang perlu diperhatikan dalam quantum larning adalah

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

konsep belajar dengan membiasakan belajar dengan suasana nyaman dan

menyenangkan.

Hal senada diungkapkan oleh Suyatno (2010: 31), bahwa quantum

learning adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam

dan di sekitar momen belajar dengan menyingkirkan hambatan yang

menghalangi proses belajar alamiah dengan secara sengaja menggunakan

musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang

sesuai, cara efektif pembelajaran, dan keterlibatan aktif siswa dan guru.

Sebagaimana juga telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa

quantum learning memiliki prinsip serta petunjuk teknis untuk menciptakan

lingkungan belajar yang penuh makna dan menyenangkan. Maka agar apresiasi

puisi menjadi kegiatan prioritas di sekolah, penciptaan orkestrasi pembelajaran,

seperti yang ditawarkan pada pendekatan quantum learning dapat diangkat

menjadi model pembelajaran apresiasi puisi.

Hal itu sesuai dengan pendapat Andayani (2008: 29) bahwa di dalam

upaya mewujudkan pembelajaran apresiasi sastra yang dapat mencapai cheers

(kepuasan) dan applause (kekaguman), salah satu teknik yang dapat

diwujudkan antara lain dengan mengintegrasikan pembelajaran apresiasi sastra

dengan lagu atau nyanyian.

Dengan demikian, Orkestra atau musik menjadi hal yang penting dalam

menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Howard (1997: 81)

melakukan penelitian memeriksa efek dari terapi musik dan puisi pada

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

perempuan dan remaja. Hasil penelitian juga menunjukkan efektivitas seni

ekspresif terhadap perilaku remaja.

Hal sama diungkapkan oleh Blank (2010: 1) bahwa para dokter

Romawi Soranus membuat resep untuk pasien depresi yang disebut terapis

puisi. Di samping itu, Dr Benjamin Rush, yang disebut "Bapak Psikiatri

Amerika" menggunakan musik dan sastra sebagai pengobatan komplementer.

Kemudian pasiennya menerbitkan tulisannya di Koran.

DePorter, Reardor, dan Nourie juga menyebutkan bahwa musik dalam

pembelajaran berfungsi sebagai penata suasana hati, pengubah keadaan mental

siswa, dan pendukung lingkungan belajar. Sebagaimana hasil penelitian Dr.

George Lozanov bahwa relaksasi yang diiringi musik membuat pikiran selalu

siap dan mampu berkonsentrasi (DePorter, Reardor, dan Nourie, 2008: 73).

Pendapat ini diperkuat oleh Campbell, Bruce Campbell dan Dee Dickinson

(2006: 149), yang dikutip Susilowati bahwa ketika memutar musik yang

lembut sebagai latar belakang pada saat siswa memasuki kelas, meningkatkan

kemampuan siswa untuk memfokuskan perhatiannya (Campbell, Bruce C. dan

Dee Dickinson dalam Susilowati, 2009: 71).

d. Langkah-langkah Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan Quantum

Learning

Konsep TANDUR (tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,

Ulangi, dan Rayakan) merupakan langkah-langkah pembelajaran apresiasi

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

puisi dalam pendekatan quantum learning (DePorter, Reardor, dan Nourie,

2005: 88) dan Andayani (2008: 74-78), berikut penjelasannya.

1) Prosedur Tumbuhkan, dalam apresiasi puisi berbasis quantum learning

dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas, yaitu bisa berupa aktivitas

menyanyi dan bertepuk tangan.

2) Prosedur Alami, yaitu prosedur peserta didik mulai memasuki proses

belajar dalam pembelajaran apresiasi puisi. Pada prosedur ini siswa mulai

memasuki proses pembelajaran menyimak syair lagu yang berupa puisi.

3) Prosedur Namai, dengan prinsip mereka dapat mengatualisasikan dirinya

menemukan konsep-konsep puisi, misalkan baitnya, barisnya, sajaknya,

diksinya, gaya bahasanya.

4) Prosedur Demonstrasikan, aktivitas dalam prosedur ini berwujud

aktivitas gerak. Aktivitas ini diwujudkan dalam kinerja atau performasi,

yaitu dengan melalui praktik dan dilatihkan

5) Prosedur Ulangi, dengan prinsip aktivitas gerak dapat menjadikan siswa

memiliki keterampilan yang sempurna, khususnya dalam berbahasa.

Syaratnya adalah pendemonstrasian dalam latihan keterampilan secara

berulang-ulang.

6) Prosedur Rayakan yang melahirkan aspek sikap. Dikatakan demikian

karena dalam prosedur tersebut siswa diberi respon-respon khusus dari

guru maupun dari siswa-siswa lain di kelasnya secara serentak. Perayaan

tersebut akan menambatkan belajar dengan asosiasi positif.

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Hakikat Pendekatan Ekspositori

a. Pengertian Pendekatan

Pengertian pendekatan telah diuraikan pada halaman 25, bahwa dalam

proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,

sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya, yaitu

pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Pendekatan

pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap

proses pembelajaran, yang mengacu pada pandangan tentang terjadinya suatu

proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoretis tertentu.

b. Pengertian Pendekatan Ekspositori

Pendekatan ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan

pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach) (Wina

Sanjaya, 2007: 177). Dikatakan demikian, karena dalam pendekatan

pembelajaran ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui

pendekatan ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur

dengan harapan materi yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik.

Pendekatan ekspositori menurut Syaiful Sagala (2006: 7) dikatakan

sebagai pendekatan yang menempatkan guru sebagai pusat pengajaran, yang

menunjukkan bahwa guru berperan lebih aktif dibanding siswanya karena guru

telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajar secara tuntas, sedangkan siswa

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

berperan lebih pasif tanpa banyak melakukan aktifitas karena hanya menerima

bahan ajaran yang disampaikan guru.

Pendekatan ekspositori juga dapat dikatakan sebagai pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara

verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa

dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Wina Sanjaya, 2007: 177).

Dengan demikian pendekatan ini dapat dikatakan identik dengan metode

ceramah .

Jaanu (2001: 2) menyatakan bahwa pembelajaran ekspositori adalah

pembelajaran yang menekankan pada penjelasan guru tentang fakta, konsep,

prinsip, dan hubungan generalisasi dengan maksud untuk memberikan

pemahaman pada siswa. Ini terdiri dari metode ceramah, presentasi, narasi dan

buku teks. Hal itu sedikit berbeda dengan yang diungkapkan oleh Swaak, Jong

de, dan Joolingen van, (2004), bahwa pembelajaran ekspositori membayar

lebih banyak perhatian untuk langsung 'mengekspos' definisi dan

persamaannya untuk peserta didik.

Selanjutnya, O. N.Agbulu dan E. E. Idu (2008: 245) menyatakan bahwa

pendekatan ekspositori adalah guru mengetahui segala sesuatu dan bahwa

pelajar hampir kosong. Dalam pendekatan ini peran guru adalah untuk

memberikan pengetahuan hanya dengan mengatakan atau menjelaskan kepada

murid-muridnya. Pendekatan ekspositori berasal dari gagasan umum bahwa

studen trelationships, guru memberikan perwujudan pengetahuan, memberikan

apa yang ia tahu kepada murid-muridnya.

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pendekatan ekspositori adalah strategi mengajar yang dilakukan guru

dengan menyajikan materi pelajaran tentang aturan dan memberikan contoh

yang menggambarkan aturan. Contoh termasuk hubungan bergambar,

penerapan aturan, konteks melalui informasi sejarah, dan informasi

prasyarat. Contohnya adalah disediakan untuk memberikan elaborasi

kontekstual dan membantu siswa melihat subjek dari perspektif yang berbeda

(dalam http://www.ed.psu.edu/NASA/expotxt.html/ diunduh tanggal 26

januari 2012).

Sementara itu, Killen menamakan pembelajaran ekspositori ini dengan

istilah pembelajaran langsung (direct instruction), karena dalam pembelaran ini

materi palajaran disampaikan langsung oleh guru (Killen dalam Wina Sanjaya,

2007: 177). Sedangkan Muijs dan Reynols (2008: 41) menyatakan bahwa

pengajaran langsung yang juga dikenal dengan sebutan active teaching

(pengajaran aktif) atau whole-class teaching (pengajaran seluruh kelas),

mengacu pada gaya mengajar di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi

pelajaran kepada murid-muridnya dengan mengajarkannya secara langsung

kepada seluruh kelas.

Bertolak dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendekatan ekspositori adalah pendekatan pembelajaran dengan cara

penyampaian materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data dan fakta secara

verbal, dengan tujuan materi yang disampaikan dapat dikuasai dengan baik.

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Ekspositori

Keunggulan pendekatan ekspositori adalah praktis dari sisi pesrsiapan

dan media yang digunakan, efisien waktu dan biaya, dapat menyampaikan

materi yang banyak, lebih mudah mengontrol kelas, siswa tidak perlu

persiapan, mendorong guru atau dosen menguasai materi, dan siswa dapat

langsung menerima pengetahuan ( Wina Sanjaya, 2007: 188-190).

Selain itu pendekatan ini juga memiliki kelemahan, antara lain : (1)

berpusat pada guru, (2) siswa pasif, (3) ketrebatasan kemampuan pada tingkat

rendah, (4) mudah terganggu oleh hal-hal yang bersifat visual, (5) rentan

dengan kebisingan, (6) membutuhkan daya ingat yang tinggi, (7) kurang dapat

digunakan untuk meningkatkan keterampilan, (8) bersifat verbalisme, dan (9)

tidak dapat diketahui tingkat kepahaman terhadap materi yang disampaikan.

Jadi, dapat dikatakan bahwa pendekatan ekspositori merupakan

pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan memberikan penjelasan

seperti halnya metode ceramah.

d. Langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori

Langkah-langkah pembelajaran ekspositori menurut Wina Sanjaya

(2007: 183-188) yaitu: 1) persiapan, 2) penyajian, 3) menghubungkan, 4)

menyimpulkan, dan 5) penerapan (Wina Sanjaya, 2007: 184). Langkah-

langkah tersebut diuraikan sebagai berikut.

1) Persiapan (preparation), tahap persiapan berkaitan dengan

mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Keberhasilan

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ekspositori

sangat bergantung pada langkah persiapan. Langkah yang dapat

diberikan adalah dengan memberikan sugesti yang positif dan hindari

sugesti yang negatif, memulai dengan mengemukakan tujuan yang harus

dicapai, dan membuka wawasan siswa.

2) Penyajian (Presentation), langkah penyajian adalah langkah penyampaian

materi pelajaran sesuai persiapan yang telah dilakukan. Yang harus

dipikirkan oleh guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi

pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh

karena itu, guru harus memperhatikan penggunaan bahasa, intonasi suara,

menjaga kontak mata dengan siswa, dan menggunakan joke-joke yang

menyegarkan.

3) Menghubungkan (Correlation), langkah korelasi adalah langkah

menghubungkan materi pelajaran denga pengalaman siswa atau dengan

hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya

dengan struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Maksud pemberian

korelasi ialah memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna

untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun

makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan

kemampuan motorik siswa.

4) Menyimpulkan (Generalization), menyimpulkan adalah tahapan untuk

memahami inti dari materi pelajaran yang telah disampaikan. Langkah

menyimpulan merupakan langkah yang sangat penting dalam pendekatan

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

ini sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil

inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan

keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan.

5) Penerapan (Aplication), langkah aplikasi adalah langkah unjuk

kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Dengan

langkah ini, guru dapat mengetahui penguasaan dan pemahaman materi

pelajaran oleh siswa. Guru dapat memberi tugas yang relevan dengan

materi yang telah disajikan atau dengan memberikan tes sesuai dengan

materi pelajaran yang telah disajikan.

4. HAKIKAT MINAT BELAJAR

a. Pengertian Minat

Minat adalah salah satu hal yang menarik untuk dikaji, karena faktor

minat memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tercapainya prestasi

belajar anak. Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat

mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap

suatu obyek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang

lebih besar kepada obyek tersebut. Namun apabila obyek tersebut tidak

menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek

tersebut. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Yudrik Yahya (2011) minat

adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada

objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. Senada pendapat

tersebut, Hilgard mengungkapkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Hilgard

1962 cit. Slameto, 2010: 57). Kegiatan yang diminati akan diperhatikan terus-

menerus dan apabila dilakukan akan disertai rasa senang. Begitu pula yang

diungkapkan oleh Winkel (1996: 30-31) bahwa minat adalah kecenderungan

yang menetap dalam diri seseorang untuk tertarik pada bagian atau hal tertentu

dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tertentu.

Hal itu diperkuat oleh pernyataan Slameto (2010: 180) bahwa minat

adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,

tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, sehingga semakin kuat

atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Eccles dan Wigfield (dalam Jones et al. 2011: 7), mengungkapkan

bahwa individu yang memiliki nilai minat intrinsik yang lebih tinggi mungkin

terlibat dalam tugas akan bertahan lebih lama, dan termotivasi dari dalam untuk

melakukan tugas. Selanjutnya, dapat dikatakan diantara faktor-faktor motivasi,

variabel minat ternyata memiliki pengaruh penting pada fase pemikiran, fase

mengontrol kinerja, serta fase pembelajaran mandiri (self-reflektif) (Krapp,

1999 cit. Izabela Soric and Marko Palekcic, 2009:2).

Senada pendapat tersebut, minat oleh Asep Dadang (2007: 21)

dikatakan merupakan sumber motivasi sehingga orang yang memiliki minat

tidak pernah kehabisan untuk melakukan sesuatu. Siswa yang yang berminat

melakukan sesuatu terlihat bersemangat, antusias, dan tidak mengenal lelah

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

seolah tidak kehabisan energi, dan dijalani dengan penuh kegembiraan.

Sedangkan yang tidak berminat akan kelihatan malas, cepat lelah, dan bosan.

Jeanne Ellis Ormrod (2008: 101) mengungkapkan minat sebagai suatu

bentuk motivasi intrinsik. Siswa yang mengejar tugas yang menarik minatnya

mengalami efek positif yang signifikan seperti kesenangan, kegembiraan, dan

kesukaan. Demikian pula Marion Williams and Robert L. Burden (1997:123)

menyatakan minat sebagai sumber motivasi sehingga orang yang memiliki

minat tidak pernah kehabisan alasan untuk melakukan sesuatu hal tersebut.

Sedangkan Lewis R. Aiken (1988: 231) /(1994 : 209) menyatakan bahwa minat

merupakan kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya.

Sedikit berbeda, Sardiman (1992:76) yang menjelaskan bahwa minat

merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau

arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau

kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Jadi, minat bisa dikatakan sebagai gejala

psikis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau memberikan

perhatian yang penuh terhadap objek tertentu sehingga pekerjaan yang

dilakukannya bisa membuat orang tersebut menjadi senang dan akan

melakukannya secara terus-menerus.

Minat juga merupakan salah satu aspek psikis dari individu yang dapat

dikatakan sebagai suatu kecenderungan yang menentukan, yaitu

kecenderungan untuk menghubungkan diri dengan lingkungan melalui cara-

cara tertentu. Jika individu menemukan suatu objek yang dirasakan cukup

menarik, maka ia akan menaruh minat terhadap objek tersebut. Berdasarkan

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

beberapa pengertian minat menurut ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

minat adalah keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan dengan segenap

kesadaran dan perhatian disertai perasaan senang karena menyadari akan

pentingnya suatu kegiatan untuk mencapai tujuan.

b. Pengertian Belajar

Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan

tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar

hanya dialami siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak

terjadinya proses belajar, seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 2)

bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Demikian juga Soemarsono (2007:1) memberikan pengertian belajar sebagai

proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh siswa pada saat mengikuti

suatu kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dan disajikan di sekolah

baik yang terjadi di kelas maupun di luar kelas.

Berbeda dengan Skinner (dalam Dimyati dan Mujiyono, 2006: 9)

menyatakan bahwa belajar adalah suatu perilaku, yaitu saat belajar, maka

responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responya

menurun. Sedangkan menurut Gagne (dalam Dimyati dan Mujiyono, 2006: 9),

belajar merupakan kegiatan yang kompleks, yaitu seperangkat proses kognitif

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi

menjadi kapabilitas baru.

Di samping itu, Cronbach yang dikutip Sardiman (2005: 20)

menyatakan bahwa belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku

sebagai hasil dari pengalaman . Belajar juga didefinisikan sebagai mengamati,

membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti

petunjuk/arahan (Harold Spears dalam Sardiman, 2005: 20). Belajar juga dapat

diartikan merupakan perubahan dalam kinerja sebagai akibat dari praktik

(Geoch dalam Sardiman, 2005: 20 ).

Berpijak pada pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru, secara langsung dan aktif, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Usaha tersebut

bisa berupa mengamati, membaca, mendengarkan, mencoba sesuatu sendiri,

dan lain sebagainya.

c. Pengertiaan Minat Belajar

Berdasarkan batasan-batasan minat dan belajar di atas disimpulkan

bahwa minat belajar adalah keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan belajar

dengan segenap kesadaran dan perhatian disertai perasaan senang karena

menyadari akan pentingnya tujuan belajar, yaitu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang bisa berupa kemampuan atau kompetensi.

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Oleh karena itu, guru harus memperhatikan berbagai bentuk dan

memfokuskan pada minat atau perhatian dalam kegiatan pembelajaran (Setya

Yuwana Sudikan, 2009: 524). Selanjutnya, dinyatakan bahwa minat besar

pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak

sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,

karena tidak ada daya tarik baginya (Slameto, 2010: 57). Untuk itu,

membangkitkan dan memelihara minat merupakan alat yang sangat berguna

dalam usaha mempengaruhi keingintahuan siswa yang diperlukan dalam

kegiatan pembelajaran siswa.

Minat akan muncul jika seseorang mendapatkan manfaat dengan

melakukan hal yang diminatinya. Manfaat dapat berbentuk tambahan

pengetahuan, kesenangan, kepuasan, keberhasilan, dan lain sebagainya (Asep

Dadang, 2007: 21). Agar suatu hal yang dipelajari menarik minat anak, guru

dan bahkan orang tua perlu memberikan penjelasan bahwa materi yang

dipelajari memberikan manfaat bagi kehidupannya dan menyajikan materi

secara menarik serta bersentuhan dengan kehidupan siswa. Apabila setiap

materi pelajaran terkait dengan kehidupan siswa, siswa akan mudah

memahami, menangkap manfaatnya, dan senang mempelajarinya. Oleh karena

itu, seorang guru perlu mengubah, metode pembelajarannya.

d. Cara-cara untuk Membangkitkan Minat

Minat merupakan alat yang sangat berguna dalam usaha mempengaruhi

hasil belajar siswa. Slameto (2010: 181) menyatakan bahwa cara yang paling

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah

dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Di samping itu,

Tanner and Tanner yang dikutip Slameto menyarankan agar para guru juga

berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai

dengan cara memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antar suatu

bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu,

menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang (Tanner and

Tanner, 1975. cit. Slameto, 2010: 181). Selain itu, dapat pula dicapai dengan

dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita yang

sensasional, yang sudah diketahui kebanyakan siswa (Rooijakkkers, 1980 cit.

Slameto, 2010:181). Bila usaha-usaha tersebut tidak berhasil, pengajar dapat

memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Karena,

berdasarkan studi-studi eksperimen menunjukkan bahwa siswa-siswa yang

secara teratur diberi hadiah karena telah bekerja dengan baik atau karena

perbaikan dalam kualitas pekerjaannya, cenderung bekerja lebih baik daripada

siswa yang dimarahi atau dikritik karena pekerjaannya yang buruk atau tidak

ada kemajuannya.

Sementara itu, beberapa cara yang dapat digunakan untuk

membangkitkan dan menjaga minat siswa menurut Sudikan (2009: 524) antara

lain adalah:

1) Menggunakan cerita, analogi, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu

yang lain atau aneh yang berbeda dari biasanya dalam pembelajaran.

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam

pembelajaran, misalnya siswa diajak diskusi untuk memilih topik yang

akan dibicarakan, mengajukan pertanyaan atau mengemukakan masalah

yang perlu dipecahkan.

3) Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran misalnya variasi dari

serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari keras ke suara sedang, dan

mengubah gaya mengajar.

4) Mengadakan komunikasi nonverbal dalam kegiatan pembelajaran seperti

demonstrasi dan simulasi dapat dilakukan untuk menarik minat atau

perhatian siswa.

e. Aspek-aspek Minat belajar

Mengacu pada beberapa teori atau konsep yang diketengahkan oleh

para pakar di muka, unsur-unsur minat belajar yang perlu dibangkitkan adalah:

1) Kesadaran

Perbuatan atau kegiatan belajar akan berhasil apabila seseorang

menyadari akan kebutuhannya. Kesadaran untuk belajar itu akan

mengantarkan anak untuk mencari dan bertindak untuk memperoleh hasil

yang maksimal, sehingga anak akan memperoleh kepuasan dalam

pemenuhan kebutuhannya. Kepuasan ini akan selalu diulang-ulangnya.

Karena minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang,

suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) Kemauan

Kemauan anak adalah dorongan kehendak yang terarah pada

tujuan-tujuan hidup tertentu, yang dikendalikan oleh pertimbangan-

pertimbangan akal budi. Aktivitas yang disadari ini akan berpengaruh pada

sikap dan tingkah laku seseorang. Kemauan-kemauan yang selalu dipupuk

akan membentuk suatu sikap yang positif pada diri anak. Dengan kemauan,

anak dapat mengembangkan dirinya sendiri dan mempunyai sikap untuk

berinisiatif sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan

hasil yang memuaskan.

3) Perhatian

Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam

hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungan

(Slameto, 2010: 105). Tingkat yang lebih tinggi dari menaruh perhatian

adalah menaruh minat. Apabila dalam diri anak sudah anak minat,

perhatian yang dilakukan oleh anak merupakan perhatiaan yang spontan

keluar dari dalam diri anak sendiri. Perhatian ini erat hubungannya dengan

minat individu, bila individu telah mempunyai minat terhadap sesuatu,

terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan secara otomatis.

4) Perasaan Senang

Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk

merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan rasa senang berkecimpung

dalam bidang itu. Minat merupakan motor penggerak psikis yang

menimbulkan rasa senang. Karena perasaan akan menentukan sikap anak

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dalam menanggapi objek yang dihadapinya. Perasaan senang, puas, atau

gembira akan membentuk sikap positif, sedangkan perasaan takut, sedih,

benci, akan menimbulkan sikap yang negatif. Dalam hal ini rasa senang

merupakan sikap positif bagi aktivitas belajar.

Berdasarkan bahasan di atas, dapat dikatakan bahwa minat merupakan

salah satu faktor psikis yang membantu, mendorong, dam memberi stimulus atau

rangsangan pada suatu kegiatan yang sedang atau akan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan. Minat seseorang dapat bertambah kuat atau melemah sesuai

dengan pengalamannya. Minat belajar harus selalu dibangkitkan berhubungan

dengan dorongan dan respon-respon emosional siswa.

B. Penelitian yang Relevan

Kajian yang berkaitan dengan penerapan quantum learning memang telah

banyak dilakukan oleh para peneliti. Lisa Barlas, Ann Campbell & Heidi Weeks

(2002) dari Aurora University dalam penelitiannya yang berjudul How Quantum

Learning Teaching Strategies Affect Learners A Masters Study About Quantum

Learning Effects on Student Attitudes Toward Learning and Academic

Achievement, tentang Bagaimana Strategi Belajar Mengajar Quantum

Mempengaruhi peserta didik, Sebuah Studi tentang Pengaruh Belajar Master

Quantum pada Sikap Siswa terhadap Belajar dan Prestasi Akademik.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa hasil survei benar-benar

menunjukkan perbedaan antara quantum learning dan pengajaran tradisional.

Penggunaan pendekatan quantum learning di kelas telah membawa ke hubungan

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

yang lebih baik antara guru dengan siswanya dan membantu menjaga gairah

dalam melakukan kegiatan pembelajaran setiap hari.

Penelitian Lisa Barlas, Ann Campbell & Heidi Weeks ini memiliki

persamaan dengan penelitian ini, yaitu pada penggunaan pendekatan quantum

learning. Perbedaannya, penelitian Lisa Barlas, Ann Campbell & Heidi Weeks

meneliti pengaruh pendekatan quantum learning terhadap prestasi akademik

siswa dilihat dari sikap belajar siswa, dibandingkan dengan pengajaran tradisional.

Penelitian ini meneliti pengaruh pendekatan quantum learning terhadap

kemampuan mengapresiasi puisi dilihat dari minat belajar siswa, dibandingkan

dengan pendekatan ekspositori.

Yuni Susilowati (2010) meneliti pengaruh pendekatan quantum learning

terhadap kemampuan mengapresiasi prosa fiksi di SMP. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa pendekatan quantum learning lebih efektif dan signifikan

meningkatkan apresiasi prosa fiksi dibandingkan dengan pendekatan ekspositori.

Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

membahas tentang pendekatan quantum learning. Perbedaannya, penelitian Yuni

Susilowati ini meneliti pengaruh pendekatan quantum learning dan motivasi

berprestasi terhadap kemampuan mengapresiasi prosa fiksi, penelitian ini meneliti

pengaruh pendekatan quantum learning dan minat belajar terhadap kemampuan

mengapresiasi puisi.

Penelitian lain dilakukan oleh Sri Mulyani Dwi Hastuti (2008) tentang

pengembangan buku ajar apresiasi puisi dengan pendekatan quantum learning di

SMP. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa model pengembangan buku

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

ajar apresiasi puisi dengan pendekatan quantum learning dapat meningkatkan

apresiasi puisi siswa.

Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

membahas tentang pendekatan quantum learning dan apresiasi puisi.

Perbedaannya penelitian Sri Mulyani Hastuti ini meneliti pengembangan buku

ajar, penelitian ini meneliti pendekatan pembelajaran.

Jennifer Hennessy, Carmel Hinchion, dan Patricia Mannix McNamara

(2010) dalam Poetry and Pedagogy: Exploring the Opportunity for

Epistemological and Affective Development within the Classroom,

mengungkapkan bahwa pengembangan pembelajaran puisi di kelas berdampak

perolehan pengalaman secara epistemis dan afektif.

Penelitian ini memberikan ulasan mengenai diberikannya prioritas untuk

pengembangan afektif siswa dan pembangunan epistemis dalam kelas puisi. Di

samping itu, juga mengetengahkan penelitian yang mengeksplorasi pengalaman

pengajaran dan pembelajaran puisi. Walaupun penelitian Jennifer dan penelitian

ini sama-sama menelaah mengenai pengajaran dan pembelajaran puisi, tetapi

bedanya dalam penelitian Jennifer ini tidak menerapkan penggunaan pendekatan

quatum learning.

Sejalan dengan hal itu, penelitian yang dilakukan oleh Halsey yang

berjudu The Poetry foundation Commissioned in the National Opinion Research

Center ( NORC) at the University of Chicago . Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pembaca puisi cenderung hidup aktif bergaul dan

memimpin. Mereka mendengarkan musik, membaca berbagai genre,

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

menggunakan internet, menghadiri acara budaya, relawan dan bersosialisasi

dengan teman dan keluarga pada tingkat signifikan lebih tinggi dari pada non

pembaca puisi ( Halsey, Anne : 2008 ).

Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama- sama

meneliti tentang masyarakat pembaca puisi. Penelitian Halsey membicarakan

masalah membaca puisi, penelitian ini membahas tentang mengapresiasi puisi.

Kegiatan mengapresiasi, tentunya melalui kegiatan membaca.

Ginger Norton (2003), Colorado dalam Poetry Appreciation, melakukan

penelitian yang berfokus pada pemahaman dan apresiasi puisi siswa melalui

metode pengajaran jurnal seni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa

memahami dan mengenali puisi dengan metode membaca jurnal seni.

Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

meneliti tentang apresiasi puisi. Perbedaannya, penelitian Ginger berfokus pada

pemahaman dan apresiasi puisi, yaitu pengalaman puisi siswa melalui metode

pengajaran jurnal seni, penelitian ini mengapresiasi puisi melalui pendekatan

quantum learning.

Alisha A. Howard (1997) dalam The Effects of Music and Poetry Therapy

on the Treatment of Women and Adolescents with Chemical Addictions (Journal

of Poetry Therapy) melakukan penelitian memeriksa efek dari terapi musik dan

puisi pada perempuan dan remaja. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas seni

ekspresif (musik dan puisi) terhadap perilaku.

Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan musik sebagai media yang bisa menimbulkan efek kenyamanan dan

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kesenangan bagi responden. Perbedaannya, penelitian Alisha A Howard ini lebih

menekankan pada efek penggunaan musik dan puisi pada perilaku remaja dan

wanita yang kecanduan obat kimia atau narkotika. Sedangakan penelitian ini

adalah menekankan efek penggunaan musik untuk keberhasilan pembelajaran

apresiasi puisi siswa.

Rich Furman, Cynthia Lietz, dan Carol L. Langer (2006) juga melakukan

penelitian dengan judul The Research Poem in International Social Work:

Innovations in Qualitative Methodology yang intinya adalah melakukan penelitian

puisi menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menyajikan

perspektif penelitian yang menggunakan berbagai bentuk puisi untuk mewakili

pengalaman hidup klien pekerja sosial.

Penelitian Rich Furman dkk ini memiliki persamaan dengan penelitian ini,

yaitu sama-sama meneliti mengenai karya sastra bentuk puisi. Perbedaannya,

penelitian Rich Furman dkk ini lebih menekankan pada inovasi metode penelitian

kualitatif puisi, sedangkan penelitian ini menekankan pada pendekatan

pembelajaran puisi.

C. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan Kemampuan Mengapresiasi Puisi antara Siswa yang Diajar

dengan Pendekatan Quantum Learning dan Siswa yang Diajar dengan

Pembelajaran Ekspositori

Proses pembelajaran apresiasi puisi dengan pendekatan tertentu dikatakan

berhasil, apabila pendekatan yang digunakan itu dapat meningkatkan

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

pengatahuan, kemampuan, dan sikap yang terkait dengan kompetensi. Untuk

mengetahui seberapa tingkat kefektivan suatu pembelajaran diukur dengan

membandingkan pendekatan yang lain. Hal ini dilakukan dengan membandingkan

perolehan nilai dari kedua pendekatan yang dibandingkan.

Berdasarkan hal di atas, pendekatan quantum learning diasumsikaan

memiliki tingkat keefektivan yang tinggi dalam pembelajaran apresiasi puisi

dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori. Pendekatan quantum learning

memiliki karakteristik keaktifan yang tinggi karena pembelajaran berlangsung

secara nyaman dan santai dalam suasana orchestra. Siswa diberi kesempatan

untuk melatih kemampuan mengapresiai puisi, dapat saling memotivasi, dan

meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi. Sebaliknya, pembelajaran dengan

pembelajaran ekspositori akan tampak berbeda. Pendekatan ini cenderung

didominasi guru atau pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa tidak

diberi kesempatan untuk berlatih mengapresiasi puisi, siswa pasif. Oleh karena

itu, diduga kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang belajar dengan

pendekatan quantum learning lebih baik daripada yang belajar dengan pendekatan

ekspositori.

2. Perbedaan Kemampuan Mengapresiasi Puisi antara Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Tinggi dan Siswa yang Memiliki Minat Belajar

Rendah

Kegiatan pembelajaran yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang

didorong oleh minat untuk menguasai suatu kompetensi atau kemampuan tertentu

untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran. Dalam hal ini minat untuk

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

menguasai suatu kemampuan tersebut akan mendorong pencapaian hasil belajar.

Siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih

baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah.

Siswa yang memiliki minat belajar tinggi cenderung menganggap belajar

adalah kebutuhan untuk mencapai kompetensi atau kemampuan tertentu. Dalam

hal ini siswa yang memiliki minat belajar rendah kurang mengerahkan

kemampuannya untuk mencapai prestasi yang baik. Begitu pula sebaliknya, siswa

yang memiliki minat belajar rendah, kurang mampu mengerahkan kemampuan

yang dimilikinya untuk meraih keberhasilan. Dengan demikian siswa tersebut

akan kesulitan dalam mengapresiasi prosa fiksi.

Minat belajar menjadi salah satu kunci keberhasilan siswa dalam

pembelajaran mengapresiasi puisi, karena dapat menumbuhkan daya tarik belajar,

mempermudah pelaksanaan belajar, dan menyenangkan pembelajaran. Oleh

karena itu, diduga kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat

belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap

Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Pemilihan pendekatan quantum learning diharapkan dapat menumbuhkan

minat belajar pada siswa. Pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan ini dapat

menimbulkan ketertarikan siswa untuk belajar. Pada akhirnya, siswa akan

mengerahkan segenap kemampuannya dalam proses pembelajaran berdasarkan

inisiatif sendiri. Dalam proses situ, minat memegang peranan yang cukup sinergis.

Jadi, ketika pembelajaran mengapresiasi puisi dengan pendekatan quantum

learning berlangsung yang disertai minat belajar yang tinggi mengakibatkan

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

efektivitas pembelajaran yang tinggi pula. Keduanya memiliki peluang yang besar

untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dalam pembelajaran apresiasi puisi.

Bertolak dari uraian di atas, diduga terdapat interaksi antara pendekatan quantum

learning dan minat belajar terhadap kemampuan mengapresiasi puisi.

Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir penelitian ini dapat

dilukiskan sebagai berikut.

Gambar 1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian ini

dapat diajukan berikut ini.

1. Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan

quantum learning lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori.

Minat Belajar

Rendah

Pendekatan Quantum learning

Pendekatan Ekspositori

Tinggi Pembelajaran MengapresiasiPuisi dengan Perlakuan

Kemampuan Mengapresiasi

Puisi

Siswa

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2. Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar tinggi

lebih baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah.

3. Terdapat interaksi antara pendekatan quantum learning dan minat belajar

dalam mempengaruhi kemampuan mengapresiasi puisi siswa.

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanankan di SMP Negeri 2 Sambirejo dan SMP Negeri

2 Gondang, yang ditentukan secara acak dari SMP Negeri Se-Rayon Timur

Sragen yang meliputi 9 SMP Negeri, yaitu : SMP Negeri 1 Gondang, SMP Negeri

2 Gondang, SMP Negeri 1 Sambungmacan, SMP Negeri 2 Sambungmacan, SMP

Negeri 1 Ngrampal, SMP Negeri 2 Ngrampal, SMP Negeri 1 Sambirejo, SMP

Negeri 2 Sambirejo, dan SMP Negeri Satu Atap 3 Sambirejo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurun waktu semester genap tahun

pelajaran 2011/2012. Penyusunan proposal dimulai pada bulan Januari. Setelah

proposal disetujui, pada akhir bulan Februari disusun instrument penelitian.

Instrumen penelitian yang telah disusun diujicobakan pada awal bulan Maret.

Setelah diuji validitas dan reliabilitasnya, instrument tersebut digunakan untuk

mengambil data penelitian pada bulan Maret dan April. Analisis data dilakukan

setelah data diperoleh. Pada bulan Mei, disusun tesis dan melaporkannya. Secara

lebih lengkap, rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel

1.

60

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

N O

Kegiatan

Bulan Des. 2011

Januari 2012

Februari 2012

Maret 2012

April 2012

Mei 2012

Juni 2012

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 Persiapan

Penelitian

a. Mengajukan judul penelitian

X

b. Menyusun usulan penelitian

X X

c. Menyeminarkan usulan penelitian

X

d. Penyusunan Makalah kualifikasi

X X

e. Mengurus perizinan penelitian

X X

f. Mengembangkan instrumen penelitian

X X

2 Pelaksanaan Penelitian

a. Pengujicobaan instrumen penelitian

X

b. Menganalisis hasil uji coba

X X

c. Melaksanakan eksperimen

X X X X X X

d. Mengolah, menganalisis data penelitian

X X X

3 Penyelesaian Penelitian

Menyusun draf laporan tesis

X X

Merevisi draf laporan tesis

X

Mendaftarkan ujian X Ujian tesis X

4 Penyelesaian Akhir Tesis

a. Penggandaan tesis X b. Penyelesaian

administrasi X

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari-hari efektif sesuai dengan

jadwal jam pelajaran .

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dengan sengaja mengusahakan

timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk melihat pengaruhnya

terhadap prestasi belajar (Suharsimi Arikunto, 2002 : 86). Subjek penelitian ini

dikelompokkan dalam 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas

eksperimen dipilih di SMP Negeri 2 Sambirejo, sedangkan kelas kontrol

(pengendali) dipilih di SMP Negeri 2 Gondang. Pada kelas eksperimen, siswa

mengikuti pembelajaran dengan pendekatan quantum learning, yang proses

pembelajarannya menerapkan pendekatan, media, dan waktu sesuai dengan

pendekatan quantum learning. Sementara itu, pada kelas kontrol, siswa mengikuti

proses pembelajaran dengan pendekatan ekspositori.

Tabel 2. Rancangan Analisis data Model Faktorial 2 x 2

Pendekatan Pembelajaran (A)

Quantum Learning (PQL) (A1)

ekspositori (PE) (A2)

Minat Belajar

Tinggi (B1)

A1B1 (Kelompok 1)

A2 B1 (Kelompok 3) B1

Rendah (B2)

A1B2 (Kelompok 2)

A2B2 (Kelompok 4) B2

A1 A2

Keterangan :

A1 : kelas siswa yang belajar dengan pendekatan quantum learning A2 : kelas siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori di kelas A1B1 : kelas siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang belajar dengan

pendekatan quantum learning

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

A2B : kelas siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang belajar dengan pendekatan pembelajaran ekspositori

A1B2 : kelas siswa yang memiliki minat belajar rendah yang belajar dengan pendekatan quantum learning

A2B2 : kelas siswa yang memiliki minat belajar rendah yang belajar dengan pendekatan pembelajaran ekspositori

Sesuai dengan rancangan di atas, jumlah variabel bebas dikategorikan

dua, yaitu 1) pendekatan pembelajaran yang terdiri dari dua taraf (a)

pendekatan quantum learning (b) pendekatan pembelajaran ekspositori dan 2)

minat belajar yang terdiri dari dua taraf, yakni (a) minat belajar tinggi dan (b)

minat belajar rendah.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108) adalah

keseluruhan subjek penelitian. Populasi dapat berwujud sejumlah manusia, benda-

benda, gejala-gejala, nilai tes, dan peristiwa-peristiwa lain sebagai sumber data

yang memiliki karkteistik tertentu di dalam suatu penelitian. Adapun populasi

penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Se-Rayon Timur Sragen.

2. Sampel Penelitian

Penetapan populasi dan sampel didasari oleh pendapat Nana Syaodih

Sukmadinata (2011: 261) mengatakan bahwa secara umum, untuk penelitian

korelasi jumlah sampel sebanyak 30 individu telah dipandang cukup besar,

sedangkan dalam penelitian kausal komparatif dan eksperimen 15 individu untuk

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

setiap kelompok yang dibandingkan dipandang sudah cukup memadai. Untuk

penelitian survei sampel sebanyak 100 individu untuk seluruh sampel baru

dipandang cukup memadai, sedangkan untuk kelompok-kelompok sampel

berkisar antara 20 sampai 50 individu. Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian

ini menggunakan 30 sampel untuk kelas eksperimen (perlakuan) dan 30 sampel

untuk kelas kontrol (pembanding).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik

stratified-cluster random sampling yaitu gabungan atau perpaduan dari cara

pengambilan sampel acak berstrata dengan sampel acak klaster ( Nana Syaodih

Sukmadinata, 2011: 259), dengan langkah- langkah berikut ini.

Tahap pertama, mengacak secara kelompok dua SMP Negeri dari jumlah

SMP Negeri di wilayah rayon timur Sragen sebagai kelas eksperimen dan kelas

pembanding (kontrol). Dalam langkah ini secara random SMP Negeri 2 Sambirejo

ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan SMP Negeri 2 Gondang sebagai kelas

pembanding (kontrol). Kedua, ditentukan secara acak satu kelas eksperimen dari

lima kelas yang ada di SMP Negeri 2 Sambirejo (30 siswa), dan satu kelas kontrol

dari enam kelas yang ada di SMP Negeri 2 Gondang (30 siswa).

Perbedaan tinggi-rendah minat belajar didasarkan pada jawaban responden

terhadap angket minat belajar yang diberikan sebelum penelitian eksperimen ini

dilaksanakan. Jika skor total angket yang diperoleh siswa di atas rata-rata,

dimasukkan ke dalam kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi.

Sebaliknya jika skor total yang diperoleh siswa di bawah rata-rata, dimasukkan ke

dalam kelompok siswa yang memiliki minat belajar rendah.

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dalam pelaksanaan penelitian, dibedakan perlakuan terhadap kelas

eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut.

a. Perlakuan pada Kelas Eksperimen

Subjek penelitian yang dikelompokkan dalam kelas eksperimen

diberikan perlakuan sebanyak 10 kali pertemuan. Materi-materi yang diberikan

sama dengan materi yang diajarkan berdasarkan beberapa tahap yang

digunakan dalam pembelajaran dengan pendekatan quantum learning.

b. Perlakuan pada Kelas Kontrol

Subjek penelitian yang dikelompokkan dalam kelas kontrol diberi

pembelajaran dengan pendekatan ekspositori. Materi yang diberikan sama

dengan materi yang diajarkan pada kelas eksperimen.

Prosedur perlakuan penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: (a)

tahap persiapan; (b) tahap pelaksanaan; (c) tahap akhir pelaksanaan perlakuan.

1) Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan penyusunan bahan perlakuan.

Penyusunan bahan perlakuan terdiri atas dua kelompok, yaitu bahan

perlakuan untuk pembelajaran dengan pendekatan quantum learning dan

bahan perlakuan untuk pendekatan ekspositori. Bahan-bahan tersebut

disesuaikan dengan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam KTSP.

Selanjutnya, bahan tersebut disajikan selama 10 kali pertemuan.

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2) Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan perlakuan berlangsung secara bersama-sama masing-

masing selama 10 kali pertemuan. Tiap pertemuan, baik untuk kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol dilakukan pada hari dan waktu

sesuai dengan jadwal pelajaran siswa. Pada kelompok siswa yang diajar

dengan pendekatan quantum learning pada tiap pertemuan dilakukan

dengan apersepsi yang diiringi musik, penjelasan tugas yang harus

diselesaikan, mengerjakan tugas, diskusi, dan perayaan dari hasil tugas

yang baik. Sementara itu, pada siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori dilakukan langkah-langkah mendengarkan penjelasan guru,

Tanya jawab, dan mengerjakan tugas kognitif. Pelaksanaan perlakuan

berlangsung terus-menerus secara terprogram.

3) Tahap Akhir Pelaksanaan Perlakuan

Setelah kesepuluh kali pertemuan dilaksanakan, kemudian

diadakan postes untuk semua responden. Hal ini untuk melihat

kemampuan mengapresiasi puisi siswa berdasarkan penyerapan terhadap

materi yang telah dipelajarinya.

Penetapan perlakuan tiap-tiap kelompok eksperimen yang dilakukan, dapat

dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Penetapan perlakuan Tiap Kelompok Eksperimen

Pendekatan Minat

Pendekatan Quantum Learning

Pendekatan Ekspositori

Minat Tinggi 15 15 Minat Rendah 15 15

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel

terikat. Dua variabel bebas tersebut, yaitu variabel pendekatan pembelajaran dan

minat belajar. Adapun variabel terikatnya adalah kemampuan mengapresiasi puisi.

Variabel pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua kategori, yaitu pendekatan

quantum learning dan pendekatan pembelajaran ekspositori. Variabel minat

belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu minat belajar tinggi dan minat

belajar rendah. Secara operasional variabel-variabel penelitian tersebut diuraikan

sebagai berikut.

Kemampuan mengapresiasi puisi adalah kemampuan siswa dalam

memahami, menilai, mengomentari, menghargai karya sastra sehingga muncul

daya apresiasi siswa terhadap karya puisi yang dibacanya. Unsur-unsur tersebut

dapat diukur melalui tes tingkat kesastraan yang meliputi tingkat informasi,

konsep, perspektif, dan apresiasi.

Pendekatan quantum learning

as,

suasana seperti itu, dapat ditumbuhkan (1) minat, (2) simpati dan saling

pengertian; (3) sikap takjub kepada pembelajaran; (4) dan perasaan saling

memiliki; dan (5) dapat memberikan keteladanan.

Pendekatan ekspositori yaitu sebuah pendekatan mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa

yang pada umumnya identik dengan metode ceramah. Alat interaksi yang

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang

dikemukakan oleh guru.

Minat belajar merupakan suatu gejala psikis yang timbul dengan

menunjukkan pemusatan perhatian terhadap aktivitas belajar dengan didasari rasa

senang dan tertarik. Dengan demikian, siswa yang memiliki minat belajar tinggi

memiliki sikap positif terhadap tugas-tugas yang menjadi kewajibannya sehingga

meraih prestasi yang tinggi. Untuk mengukur minat siswa, dijabarkan indikator

menjadi empat, yaitu (1) kesadaran, (2) kemauan, (3) perhatian, dan (4) perasaan

senang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

dan nontes. Teknik tes ini digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan

mengapresiasi puisi, yaitu responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang

sudah disiapkan oleh peneliti. Sementara itu, teknik nontes digunakan untuk

mengumpulkan data minat belajar, yaitu dengan memberikan angket yang harus

ditanggapi oleh responden.

F. Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data tersebut, maka instrument

penelitian yang perlu disiapkan sebagai berikut.

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

1. Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Tes ini digunakan untuk menjaring data kemampuan mengapresiasi puisi

yang berupa merefleksi isi puisi yang dibacakan. Kemampuan ini mencakup

menganalisis tingkat informasi, konsep, perspektif, dan apresiasi yang ada di

dalam puisi.

2. Angket Minat Belajar

Angket minat belajar merupakan daftar pertanyaan yang harus diisi atau

ditanggapi oleh responden. Pengukuran angket ini menggunakan skala likert

(Burhan Nurgiyantoro, 2001: 55). Karena angket ini menggunakan skala likert,

tanggapan atau respon siswa terhadap beberapa persyaratan yang ada dalam

angket tersebut disediakan lima macam, yaitu (1) SS = Sangat Setuju; (2) S =

Setuju; (3) R = Ragu-ragu; (4) TS = Tidak Setuju dan (5) STS = Sangat Tidak

Setuju. Semua butir pernyataan mengarah pada pernyataan positif dan pernyataan

negatif. Jadi, bila responden menjawab SS diberi skor lima; menjawab S diberi

skor empat; menjawab R diberi skor tiga; menjawab TS diberi skor dua, dan

menjawab STS diberi skor satu.

G. Hasil Uji Validitas Reliabilitas Instrumen

Sebelum digunakan untuk mengambil data, instrument penelitian yang

berupa pertanyaan serta angket minat belajar diujicobakan untuk mengetahui

tingkat validitas butir soal dan reliabilitasnya. Uji coba dilaksanakan pada siswa di

luar anggota sampel yang diteliti. Berikut diuraikan hasil validasi dan reliabilitas

yang digunakan untuk tes dan angket.

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

1. Uji Validilitas Instrumen

Untuk mengetahui tingkat validitas butir soal tes kemampuan mengapresiasi

puisi digunakan rumus korelasi point biserial dengan rumus:

Keterangan :

Xi : rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir ke-i

Xt : rata-rata skor total semua responden

St : standar deviasi skor total

pi : Proporsi jawaban benar untuk butir ke-i

qi : Proporsi jawaban salah butir ke-i

pbi : koefisien korelasi biserial

(Sumber : Djaali, Pudji Mulyono, dan Ramly, 2000:77)

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan dengan = 0,361,

diperoleh hasil dari 35 soal yang diujikan ada 7 soal yang drop, yaitu nomor 13,

20, 21, 22, 25, 29, 35. Karena rpbi < = 0.343, 0.343, 0.270, 0.256, 0.148, -0.202,

dan 0.263 < 0.361, ketujuh soal tersebut drop (lihat lampiran C halaman 145-153).

Dengan demikian, instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan

mengapresiasi puisi terdiri dari 28 soal.

Untuk mengetahui tingkat validitas butir pernyataan angket minat belajar

digunakan rumus korelasi product moment yaitu dengan mengkorelasikan skor

item dengan skor total.

pbi =

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Adapun rumus korelasi yang digunakan sebagai berikut.

Keterangan :

=koefisien korelasi antara skor butir pertanyaan dan skor total yang di cari

N = jumlah responden uji coba

xi = skor butir pernyataan untuk butir ke-i

xt = skor hasil total

(Djaali, Pudji Muljono,dan Ramly, 2000: 117)

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan dengan = 0.361,

diperoleh hasil dari 45 butir pernyataan yang diujikan ada 8 butir pernyataan yang

drop, yaitu nomor 2, 8, 10, 18, 28, 34, 40, dan 43. Karena rpbi < = 0.356, -

0.199, 0.135, 0.336, 0.112, 0.220, 0.337, 0.135 < 0.361, kedelapan pernyataan

tersebut drop (lihat lampiran D halaman158-166). Dengan demikian, instrumen

yang digunakan untuk mengukur angket minat belajar terdiri dari 37 pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Pengukuran tingkat reliabilitas butir tes akhir kemampuan mengapresiasi

puisi menggunakan rumus statistik KR-20, yaitu sebagai berikut:

= )

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Keterangan:

= reliabilitas tes secara keseluruhan

= proporsi subjek yang menjawab benar

= proporsi subjek yang menjawab salah

= jumlah hasil perkalian antara dan

= banyaknya item

= varians

(Djaali, Pudji Muljono,dan Ramly, 2000: 145)

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, karena r-hitung = 0.863 >

r-tabel =0.361 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument

yang digunakan reliable . ( lihat Lampiran C halaman 154-157).

Untuk menguji tingkat reliabilitas butir pernyataan angket minat belajar

digunakan rumus yaitu :

Keterangan :

k = banyak butir pernyataan yang valid

= varians skor total

= Varians skor butir ke- i

( Djaali, Pudji Muljono,dan Ramly, 2000: 145)

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, karena r-hitung = 0.894 > r-

tabel =0.361 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument yang

digunakan reliable (lihal Lampiran D halaman 167-171).

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

H. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum data penelitian itu dianalisis secara statistik, perlu dilakukan uji

persyaratan yang meliputi uji normalitas distribusi sampel dan uji homogenitas

varians. Uji normalitas distribusi sampel yang dilakukan menggunakan uji

Lilliefors, untuk menguji data tersebut memiliki sebaran normal atau tidak.

Adapun uji homogenitas varian menggunakan uji Bartlett, dengan taraf

antara dua kelompok yang dibandingkan. Kedua uji persyaratan di atas dilakukan

pada masing masing kolom, baris, dan masing masing sel.

I. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif

dan statistik inferansial. Data yang diperoleh dideskripsikan menurut masing

masing variable. Teknik yang dipergunakan untuk menganalisis data penelitian

secara inferensial ini ialah teknik analisis Varian Dua Jalan ( ANAVA Dua Jalan )

dengan langkah sebagai berikut.

a. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JK(T)) =

b. Menghitung Jumlah Kuadrat Rerata (JK(rerata) dengan rumus:

c. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JK(TR)) dengan rumus:

JK(TR) = JK(T) - JK(rerata)

d. Menghitung Jumlah Kuadrat AntarKelompok (JK(AK)) dengan rumus:

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

JK(AK) =

e. Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JK(DK)) dengan rumus:

JK(DK) =

Dengan db = ab(n-1)

f. Menghitung Jumlah Kuadrat Total Reduksi (JK(TR)) dengan rumus:

JK(TR) = JK(AK) + JK(DK) JK(DK)

Dengan db = (a-1)(b-1)(n)-1 = JK(A)

g. Menghitung Jumlah Kuadrat Antar (JK(A)) yang meliputi:

1) Antarkolom dengan rumus:

JK(A) = + +

2) Antarbaris dengan rumus:

JK(AB) = + +

h. Menghitung Jumlah Kuadrat Interaksi (JK(I)) dengan rumus:

JK(I) = JK(AK) - JK(AB) - JK(A)

i. Memasukkan hasil hitung yang telah diperoleh ke dalam Tabel ANAVA.

j. Menentukan Kriteria Pengujian:

1) Jika untuk antarkolom Fh > Ft maka terdapat perbedaan yang signifikan;

2) Jika untuk antarbaris Fh > Ft maka terdapat perbedaan yang signifikan;

3) Jika untuk interaksi Fh > Ft maka terdapat interaksi.

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Bila hasil menunjukkan adanya perbedaan dan interaksi, maka analisis

dilanjutkan dengan uji Tuckey dengan rumus:

Q =

Keterangan: Q : angka Tucey : rerata kelompok ke-i : rerata kelompok ke-j : banyak data tiap kelompok ni = nj

: rerata Jumlah Kuadrat dalam Kelompok

( Suharsimi Arikunto, 2010: 377-381)

J. Hipotesis Statistik

Untuk menguji hipotesis nol (H0), hipotesis statistik dirumuskan:

a) Hipotesis Pertama

H0 : µ

H1 : µ

b) Hipotesis Kedua

H0 : µ

H1 : µ

c) Hipotesis Ketiga

H0: A x B = 0

H1: A x B > 0

Keterangan :

A : Pendekatan Pembelajaran

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

B : Minat Belajar

µ Rerata skor kemampuan mengapresiasi puisi untuk kelompok siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning.

µ Rerata skor kemampuan mengapresiasi puisi untuk kelompok siswa

yang diajar dengan pendekatan ekspositori

µ Rerata skor kemampuan mengapresiasi puisi untuk kelompok siswa

yang memiliki minat belajar tinggi.

µ Rerata skor kemampuan mengapresiasi puisi untuk kelompok siswa

yang memiliki minat belajar rendah.

A x B : Interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data bertujuan untuk mengetahui data ditinjau dari masing-

masing faktor maupun pendekatan pembelajaraninila Berikut ini disajikan

berturut-turut deskripsi mengenai (1) nilai kemampuan mengapresiasi puisi siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning, (2) nilai kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori, (3) nilai

kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar tinggi, dan (4)

nilai kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar rendah.

1. Data Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan

Pendekatan Quantum Learning

Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan

quantum learning tanpa membedakan minat belajar, secara keseluruhan memiliki

rentang nilai 39 (54 93), dengan nilai terendah 54 dan nilai tertinggi 93.

Kemampuan mengapresiasi puisi untuk kelompok ini mempunyai nilai rata-rata

(mean) sebesar 78,933, nilai modus sebesar 75, nilai median sebesar 79, varians

sebesar 99,926, dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 9,996 (Harga-harga

statistik deskriptif ini, perhitungannya dilakukan dengan komputer melalui

fasilitas program excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran H

77

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

halaman 188). Distribusi frekuensi nilai kemampuan mengapresiasi puisi data

kelompok ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning

Interval Nilai Tengah f abs. f rel. (%) 53 59 60 66 67 73 74 80 81 87 88 94

56 63 70 77 84 91

1 2 5 8 7 7

3,33 6,67

16,67 26,67 23,33 23,33

Total 30 100

Berpijak dari tabel distribusi frekuensi nilai kemampuan mengapresiasi

puisi di atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi nilai data ini

sebagai berikut.

8 7 7 5 2 1

52,5 59,5 66,5 73,5 80,5 87,5 94,5

Gambar 2. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning

2

4

6

8

10

A1

Frek

uensi

Nilai

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

2. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan

Pendekatan Ekspositori

Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori tanpa membedakan minat belajar, secara keseluruhan memiliki rentang

nilai 43 (46 89), dengan nilai terendah 46 dan nilai tertinggi 89. Kemampuan

mengapresiasi puisi untuk kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar

69,833, nilai modus sebesar 68, nilai median sebesar 68, varians sebesar 78,420,

dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 8,855 (Harga-harga statistik

deskriptif ini, perhitungannya dilakukan dengan komputer melalui fasilitas

program excel yang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran H halaman 188).

Distribusi frekuensi nilai kemampuan mengapresiasi puisi data kelompok ini

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Ekspositori

Interval Nilai Tengah f abs. f rel.(%) 46 54 55 63 64 72 73 81 82 90

50 60 68 77 86

1 4

15 6 4

3,33 13,33 50,00 20,00 13,33

Total 30 100

Bertolak dari tabel distribusi frekuensi nilai kemampuan mengapresiasi

puisi di atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi nilai data ini

sebagai berikut.

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

15

6 4 4 1

45,5 54,5 63,5 72,5 81,5 90,5

Gambar 3. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Ekspositori

3. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang Memiliki Minat Belajar

Tinggi

Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar

tinggi, secara keseluruhan memiliki rentang nilai 47 (93 - 46) dengan nilai

terendah 46 dan nilai tertinggi 93. Kemampuan mengapresiasi puisi untuk

kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 79,400, nilai modus

sebesar 75, nilai median sebesar 82, varians sebesar 116,179, dan simpangan baku

(standar deviasi) sebesar 10,779 (Harga-harga statistik deskriptif ini,

perhitungannya dilakukan dengan komputer melalui fasilitas program excel yang

2

4

6

8

10

16

14

12

A2

Frek

uensi

Nilai

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran H halaman 188). Distribusi frekuensi

nilai kemampuan mengapresiasi puisi data kelompok ini dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa Memiliki Minat Belajar Tinggi

Interval Nilai Tengah f abs. f rel.(%) 45 54 55 64 65 74 75 84 85 94

50 60 70 80 90

1 1 5

11 12

3,33 3,33

16,67 36,67 40,00

Total 30 100

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi nilai kemampuan mengapresiasi

puisi di atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi nilai data ini

sebagai berikut.

12 11 5 1 1

45,5 54,5 64,5 74,5 84,5 94,5

Gambar 4. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi

2

4

6

8

10

12

B1

Frek

uensi

Nilai

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

4. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang Memiliki Minat Belajar

Rendah

Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar

rendah, secara keseluruhan memiliki rentang nilai 28 (54 - 82), dengan nilai

terendah 54 dan nilai tertinggi 82. Kemampuan mengapresiasi puisi untuk

kelompok ini mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 69,367, nilai modus

sebesar 71, nilai median sebesar 71, varians sebesar 52,930, dan simpangan baku

(standar deviasi) sebesar 7,275 (Harga-harga statistik deskriptif ini,

perhitungannya dilakukan dengan komputer melalui fasilitas program excel yang

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran H halaman 188). Distribusi frekuensi

nilai kemampuan mengapresiasi puisi data kelompok ini dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah

Interval Nilai Tengah f abs. f rel.(%)

54 58 59 63 64 68 69 73 74 78 79 83

56 61 66 71 76 81

2 5 8 7 4 5

6,67 16,67 26,67 23,33 13,33 16,67

Total 30 100

Berpijak dari tabel distribusi frekuensi nilai kemampuan mengapresiasi

puisi di atas, dapat divisualisasikan gambar histogram frekuensi nilai data ini

sebagai berikut.

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

8 7 5 5 4 2

53,5 58,5 63,5 68,5 73,5 78,5 83,5

Gambar 5. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis diperlukan untuk mengetahui apakah data

penelitian yang telah dikumpulkan dan dideskripsikan di atas benar-benar

memenuhi persyaratan statistic atau teknik analisis yang digunakan sehingga pada

gilirannya nanti dapat dipertanggungjawabkan untuk dipakai dalam penarikan

simpulan penelitian ini.

Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis atau analisis data secara

inferensial dilakukan, terlebih dahulu diadakan pemeriksaan atau pengujian

normalitas dan homogenitas varian. Uji tersebut melingkupi: (1) nilai kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning (A1),

(2) nilai kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori (A2), (3) nilai kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki

B2

2

4

6

8

10

Frek

uensi

Nilai

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

minat belajar tinggi (B1), (4) nilai kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang

memiliki minat belajar rendah (B2), (5) nilai kemampuan mengapresiasi puisi

siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning untuk siswa yang

memiliki minat belajar tinggi (A1B1), (6) nilai kemampuan mengapresiasi puisi

siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning untuk siswa yang

memiliki minat belajar rendah (A1B2), (7) nilai kemampuan mengapresiasi puisi

siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori untuk siswa yang memiliki

minat belajar tinggi (A2B1), dan (8) nilai kemampuan mengapresiasi puisi siswa

yang diajar dengan pendekatan ekspositori untuk siswa yang memiliki minat

belajar rendah (A2B2). Uraian berikut ini mengetengahkan hasil pengujian

tersebut.

1. Uji Normalitas Data

a. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Lilliefors.

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom A1) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.086 (lihat

Lampiran F. 1 halaman 177). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

n = 30 t =0.161. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom A1)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

b. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Diajar dengan Pendekatan Ekspositori

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom A2) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.115 (lihat

Lampiran F. 2 halaman 178). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

n = 30 t = 0.161. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom A2)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

c. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Tinggi

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom B1) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.104 (lihat

Lampiran F. 3 halaman 179). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

n = 30 t = 0.161. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom B1)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal

d. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Rendah

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom B2) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.111 (lihat

Lampiran F. 4 halaman 180). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

n = 30 t = 0.161. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom B2)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

e. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Tinggi

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom A1B1) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.131 (lihat

Lampiran F. 5 halaman 181). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

n = 15 t = 0.220. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom A1B1)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal

f. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Rendah

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom A1B2) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.97 (lihat

Lampiran F. 6 halaman 182). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

n = 15 t = 0.220. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom A1B2)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

g. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Ekspositori untuk Siswa yang Memiliki

Minat Belajar Tinggi

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom A2B1) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.142 (lihat

Lampiran F. 7 halaman 183). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

n = 15 5 diperoleh Lt = 0.220. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom A2B1)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

h. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Mengapresiasi Siswa yang

Diajar dengan Pendekatan Ekspositori untuk Siswa yang Memiliki

Minat Belajar Rendah

Pengujian normalitas terhadap data kemampuan mengapresiasi puisi pada

kelompok ini (= Kolom A2B2) menghasilkan Lo maksimum sebesar 0.152 (lihat

Lampiran F. 8 Halaman 184). Dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan

n = 15 t = 0.220. Dari perbandingan tersebut

tampak bahwa Lo lebih kecil daripada Lt, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan mengapresiasi puisi yang ada pada kelompok ini (= Kolom A2B2)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

2. Uji Homogenitas Data

Pengujian homogenitas varians ini dilakukan untuk menguji kesamaan

variansi nilai kemampuan mengapresiasi puisi berdasarkan kelompok-kelompok

nilai yang ada pada tiap sel (A1B1, A1B2, A2B1, dan A2B2). Teknik statistik

yang digunakan untuk kepentingan ini sebagaimanaa disebutkan pada Bab III

adalah dengan teknik uji Bartlett. Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji

hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa varians nilai kemampuan

mengapresiasi puisi dilihat dari kelompok-kelompok tersebut adalah homogen

1) yang

menyatakan bahwa varians nilai kemampuan mengapresiasi puisi dilihat dari

kelompok-kelompok nilai tersebut tidak homogen pada taraf nyata yang sama.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah bahwa H0 ditolak jika ternyata

harga lebih besar atau sama dengan ( pada

Sebaliknya, jika harga < pada 0 yang

menyatakan bahwa varians nilai homogen diterima.

Pengujian homogenitas varians nilai kemampuan mengapresiasi puisi

berdasarkan kelompok di sel A1B1, kelompok di sel A1B2, kelompok di sel

A2B1, dan kelompok di sel A2B2 menghasilkan = 5.633. Dari tabel

distribusi chi-kuadrat dengan dk (derajat kebebasan) 56 dan 0,05

diperoleh = . Yang jauh lebih besar daripada . Dengan

demikian, berdasarkan kriteria pengujian, hipotesis nol (H0) yang menyatakan

bahwa nilai kemampuan mengapresiasi puisi dilihat dari kelompok-kelompok

nilai di sel A1B1, A1B2, A2B1, dan A2B2 diterima. Kesimpulannya ialah bahwa

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

varians nilai kemampuan mengapresiasi puisi berdasarkan kelompok-kelompok

antarsel bersifat homogen. Secara lengkap penghitungan uji homogenitas varians

ini dapat dilihat pada Lampiran G halaman 185.

Berdasarkan kedua hasil pengujian persyaratan analisis di atas

memberikan kesimpulan bahwa persyaratan analisis yang diperlukan untuk

analisis lebih lanjut dalam melihat perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran

dan minat belajar terhadap kemampuan mengapresiasi puisi pada kelompok yang

dibandingkan.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol

(H0) yang diajukan ditolak, atau sebaliknya oada taraf kepercayaan tertentu

hipotesis alternatif (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan yang telah

disebutkan pada Bab III, pengujian hipotesis penelitian diuji dengan teknik

Analisis Varians Dua Jalan. Teknik analisis statistik tersebut digunakan untuk

melihat perbedaan pengaruh perlakuan secara keseluruhan. Maksud keseluruhan

di sini adalah perbedaan pengaruh baik karena (1) perbedaan pendekatan

pembelajaran yang berlainan (quantum learning ekspositori), (2) perbedaan

minat belajar (tinggi rendah), dan (3) interaksi antara keduanya (pendekatan

pembelajaran dan minat belajar).

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

1. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Quantum Learning Lebih Baik daripada Siswa yang Diajar dengan

Pendekatan Ekspositori

Berdasarkan analisis variansi dua jalan sebagaimana terangkum pada

Tabel Anava pada Lampiran J halaman 195 diperoleh F-hitung dari sumber

variasi antarkolom (A) sebesar 20.40. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang

1 dan db penyebut 56 pada 4.01.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang tertulis pada Lampiran J

halaman 196 0 : µA1 = µA2) ditolak, jika Fh >

1 dan dk penyebut 56

Simpulannya adalah kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan

pendekatan quantum learning secara signifikan lebih baik daripada kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori.

2. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Memiliki Minat Belajar

Tinggi Lebih Baik daripada Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah

Berdasarkan analisis variansi dua jalan sebagaimana terangkum pada

Tabel Anava pada Lampiran J halaman 195 diperoleh F-hitung dari sumber

variasi antarbaris (B) sebesar 24.80. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang 1

dan db penyebut 56 pada 4.01.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang tertulis pada Lampiran J

halaman 196 0 : µB1 = µB2) ditolak, jika Fh > Ft

1 dan dk penyebut 56

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Simpulannya adalah kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat

belajar tinggi secara signifikan lebih baik daripada kemampuan mengapresiasi

puisi siswa yang memiliki minat belajar rendah.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap

Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Berdasarkan amalisis variansi dua jalan sebagaimana terangkum pada

Tabel Anava pada Lampiran J halaman 195 diperoleh F-hitung dari sumber

variasi interaksi (AXB) sebesar 4.14. Sementara itu F-tabel dengan db pembilang

1 dan db penyebut 56 pada 4.01.

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang tertulis pada Lampiran J

halaman 196 0 : AXB = 0) ditolak, jika Fh > Ft

1 dan dk penyebut 56

Simpulannya adalah ada interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran

dan minat belajar dalam mempengaruhi kemampuan mengapresiasi puisi siswa.

Adanya perbedaan yang signifikan antarkolom (pendekatan quantum

learning dan pendekatan ekspositori) dan perbedaan yang signifikan antarbaris

(minat belajar tinggi dan rendah) dalam mempengaruhi perbedaan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa, maka untuk mengetahui lebih lanjut tindak lanjut

kemampuan mengapresiasi puisi dari kelompok mana yang lebih baik, baik dilihat

dari perbedaan pendekatan pembelajaran, maupun perbedaan minat belajar siswa,

maka perlu dilakukan uji lanjut dengan metode Tuckey (sebab jumlah sampel

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

antara dua kelompok sama besar, yaitu n = 30 untuk antarkolom dan antarbaris,

dan n = 15 untuk antarsel).

Uji Tuckey diadakan karena antara kedua kelompok (antarkolom =

pendekatan quantum learning dan pendekatan ekspositori, dan antarbaris = minat

belajar tinggi rendah) ada perbedaannya dan ada interaksinya. Selain itu, uji

Tuckey tersebut digunakan untuk mengetahui manakah di antara rerata

( ) yang lebih tinggi secara signifikan. Oleh karena itu, di sini akan

dikemukakan secara rinci hasil uji Tuckey tersebut, sehingga dengan langkah ini

dapat diketahui atau diperoleh secara signifikan pengaruh di antara pendekatan

pembelajaran yang berbeda ditinjau dari minat belajar siswa.

1. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan

Pendekatan Quantum Learning Lebih Baik daripada Kemampuan

Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Ekspositori

(A1 : A2)

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

6.387 dan niai Qt = 2.89 30 dan derajat

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt

0,05 dengan N = 30. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning

secara signifikan lebih baik daripada kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang

diajar dengan pendekatan ekspositori.

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning lebih tinggi daripada siswa yang

diajar dengan pendekatan ekspositori, yaitu 78.933 dan 69.833. Dengan begitu,

dalam pembelajaran mengapresiasi puisi, siswa yang diajar dengan pendekatan

quantum learning lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori.

2. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Memiliki Minat Belajar

Tinggi Lebih Baik daripada Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa

yang Memiliki Minat Belajar Rendah (B1: B2)

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

7.043 dan niai Qt = 2.89 30 dan derajat

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt

0,05 dengan N = 30. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar tinggi secara signifikan

lebih baik daripada kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat

belajar rendah.

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki

minat belajar rendah, yaitu 79.400 dan 69.367. Dengan begitu, dalam pembelajaran

mengapresiasi puisi, siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik daripada

siswa yang memiliki minat belajar rendah.

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

3. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Quantum Learning dan Memiliki Minat Belajar Tinggi Lebih Baik

(A1B1) daripada Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar

dengan Pendekatan Quantum Learning yang Memiliki Minat Belajar

Rendah (A1B2)

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

7.015 dan niai Qt = 3.01 15 dan derajat

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt

0,05 dengan N = 30. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan

memiliki minat belajar tinggi secara signifikan lebih baik daripada kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning yang

memiliki minat belajar rendah.

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan memiliki minat belajar

tinggi lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pendekatan quantum

learning dan memiliki minat belajar rendah, yaitu 86.000 dan 71.867. Dengan

begitu, dalam pembelajaran mengapresiasi puisi, siswa yang diajar dengan

pendekatan quantum learning dan memiliki minat belajar tinggi lebih baik

daripada kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan

quantum learning yang memiliki minat belajar rendah.

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

4. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Ekspositori dan Memiliki Minat Belajar Tinggi Sama dengan

Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Ekspositori yang Memiliki Minat Belajar Rendah

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

2.846 dan niai Qt = 3.01 15 dan derajat

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh < Qt

0,05 dengan N = 15. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori dan

memiliki minat belajar tinggi sama dengan kemampuan mengapresiasi puisi siswa

yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang memiliki minat belajar rendah.

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang diajar dengan pendekatan ekspositori dan memiliki minat belajar tinggi

hampir sama dengan siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori dan

memiliki minat belajar rendah, yaitu 72.600 dan 66.867. Dengan begitu, dalam

pembelajaran mengapresiasi puisi, siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori dan memiliki minat belajar tinggi sama dengan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar rendah.

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

5. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Quantum Learning dan Memiliki Minat Belajar Tinggi Lebih Baik

daripada Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan

Pendekatan Ekspositori yang Memiliki Minat Belajar Tinggi

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

6.651 dan niai Qt = 3.01 15 dan derajat

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt

0,05 dengan N = 15. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan

memiliki minat belajar tinggi secara signifikan lebih baik daripada kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar tinggi.

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan memiliki minat belajar

tinggi lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori dan

memiliki minat belajar tinggi, yaitu 86.000 dan 72.600. Dengan begitu, dalam

pembelajaran mengapresiasi puisi, siswa yang diajar dengan pendekatan quantum

learning dan memiliki minat belajar tinggi lebih baik daripada kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar tinggi.

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

6. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Quantum Learning dan Memiliki Minat Belajar Rendah sama dengan

Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Ekspositori yang Memiliki Minat Belajar Rendah

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

2.482 dan niai Qt

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh < Qt

0,05 dengan N = 15. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan

memiliki minat belajar rendah sama dengan kemampuan mengapresiasi puisi

siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang memiliki minat belajar

rendah.

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan memiliki minat belajar

rendah hampir sama dengan siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori dan

memiliki minat belajar rendah, yaitu 71.867 > 66.867. Dengan begitu, dalam

pembelajaran mengapresiasi puisi, siswa yang diajar dengan pendekatan quantum

learning dan memiliki minat belajar rendah sama dengan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar rendah.

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

7. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Quantum Learning dan Memiliki Minat Belajar Tinggi Lebih Baik

daripada Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan

Pendekatan Ekspositori yang Memiliki Minat Belajar Rendah

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

9.496 dan niai Qt = 3.01 15 dan derajat

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh > Qt

0,05 dengan N = 15. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan

memiliki minat belajar tinggi secara signifikan lebih baik daripada kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar rendah.

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan memiliki minat belajar

tinggi lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori dan

memiliki minat belajar rendah, yaitu 86.000 > 66.867. Dengan begitu, dalam

pembelajaran mengapresiasi puisi, siswa yang diajar dengan pendekatan quantum

learning dan memiliki minat belajar tinggi lebih baik daripada kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar rendah.

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

8. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Quantum Learning dan Memiliki Minat Belajar Rendah Pendekatan

Ekspositori yang Memiliki Minat Belajar Tinggi sama dengan

Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa yang Diajar dengan Pendekatan

Ekspositori yang Memiliki Minat Belajar Tinggi

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk uji Tuckey, diperoleh nilai Qh =

0.364 dan niai Qt = 3.01 15 dan derajat

bebas = 56 (lihat Lampiran J halaman 198).

Apabila dibandingkan, diperoleh bahwa nilai Qh < Qt

0,05 dengan N = 15. Dengan demikian dapat dinyatakan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan

memiliki minat belajar rendah tidak ada perbedaan dengan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar tinggi.

Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh siswa

yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan memiliki minat belajar

rendah hampir sama siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori dan

memiliki minat belajar tinggi, yaitu 71.867 dan72.600. Dengan begitu, dalam

pembelajaran mengapresiasi puisi, siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori yang memiliki minat belajar tinggi sama dengan kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan

memiliki minat belajar rendah.

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

D. Pembahasan

Melalui analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning

berbeda dengan nilai yang dihasilkan oleh siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori yaitu masing-masing 78.933 dan 69.833. Kenyataan ini didukung oleh

hasil analisis inferensial yang menyatakan terdapat perbedaan yang sangat

signifikan antara kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan

pendekatan quantum learning dengan siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori. Dilihat dari besarnya rata-rata nilai yang dihasilkan oleh kedua

perbedaan penerapan pendekatan pembelajaran, dapat dikatakan bahwa penerapan

pendekatan quantum learning dalam pembelajaran mengapresiasi puisi

menghasilkan nilai kemampuan mengapresiasi puisi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pendekatan ekspositori. Dengan demikian, secara

keseluruhan pendekatan quantum learning jauh lebih baik daripada pendekatan

ekspositori dalam mempengaruhi kemampuan mengapresiasi puisi, khususnya

yang menjadi subjek dalam penelitian ini.

Besarnya simpangan baku (standar deviasi) yang dihasilkan oleh

pendekatan pembelajaran antara pendekatan quantum learning dan pendekatan

ekspositori masing-masing 9.996 dan 8.855. Dari besarnya standar deviasi yang

dihasilkan tersebut tampak bahwa pendekatan quantum learning menghasilkan

standar deviasi yang lebih besar dibandingkan dengan pendekatan ekspositori. Ini

dapat diartikan nilai kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan

pendekatan quantum learning mempunyai variasi nilai yang lebih besar daripada

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

variasi nilai yang dihasilkan oleh siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori.

Dilihat dari rata-rata nilai kemampuan mengapresiasi puisi antara

kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan kelompok siswa yang

memiliki minat belajar rendah secara keseluruhan menunjukkan adanya perbedaan

yang cukup besar, yaitu masing-masing 79,400 dan 69,367. Hal ini diverifikasi

oleh hasil analisis varians yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

sangat signifikan antara nilai kemampuan mengapresiasi puisi pada kelompok

siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan kelompok siswa yang memiliki

minat belajar rendah. Berdasarkan data dan hasil pengujian tersebut, memberikan

bukti bahwa antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan memiliki minat

belajar rendah memiliki kemampuan mengapresiasi puisi yang berbeda dan

dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kondisi

tersebut memberikan bukti empirik bahwa pengelompokkan siswa berdasarkan

minat belajar tinggi dan rendah cukup efektif dalam melihat pengaruh pendekatan

pembelajaran quantum learning maupun ekspositori terhadap kemampuan

mengapresiasi puisi siswa dalam penelitian ini.

Kelompok siswa yang memiliki minat belajar tinggi melalui pendekatan

statistik deskriptif memberikan perbedaan rata-rata nilai kemampuan

mengapresiasi puisi antara kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan

quantum learning dan kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan

ekspositori. Besarnya rata-rata nilai itu adalah 86,000 dan 72,800. Terlihat kedua

rata-rata nilai ini memberikan selisih yang cukup besar, sehingga secara deskriptif

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

dapat dikatakan keduanya berbeda. Hasil pengujian hipotesis memperkuat daya

perbedaan itu, yakni dihasilkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan

antara kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan

quantum learning lebih baik dibandingkan dengan kemampuan mengapresiasi

puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori, khususnya bagi siswa

yang memiliki minat belajar tinggi.

Hasil analisis data untuk pengujian hipotesis ketiga tentang interaksi juga

menyimpulkan bahwa terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan

minat belajar dalam mempengaruhi kemampuan mengapresiasi puisi. Hal ini

ditunjukkan oleh hasil pengujian hipotesis tersebut di mana diputuskan menolak

hipotesis Ho pada ta

signifikan dari interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar

terhadap kemampuan mengapresiasi puisi. Hasil ini diperkuat dengan hasil uji

Tuckey pada kolom A1B2 dan A2B1. Berdasarkan uji Tuckey, nilai Qh sebesar

0,364 yang kurang dari Qt sebesar 3,01. Artinya adalah kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori yang

memiliki minat belajar tinggi secara signifikan lebih baik daripada kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning dan

memiliki minat belajar rendah. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa

pengelompokkan siswa berdasarkan minat belajar tinggi dan minat belajar rendah

memberikan efek ataupun pengaruh yang berarti terhadap perbedaan pendekatan

pembelajaran (quantum learning maupun ekspositori) dalam mempengaruhi

kemampuan mengapresiasi puisi siswa dalam penelitian ini.

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Seluruh hasil analisis yang telah diuraikan baik dengan analisis deskriptif

maupun dengan analisis inferensial, sangat beralasan untuk mengatakan bahwa

pendekatan pembelajaran terbukti secara signifikan dapat mempengaruhi

kemampuan mengapresiasi puisi siswa. Dalam hal ini pendekatan pembelajaran

yang paling efektif adalah quantum learning. Hal lain yang perlu diperhatikan

adalah karakteristik siswa berdasarkan minat belajar mereka karena pendekatan

pembelajaran ini memberikan hasil yang lebih baik pada kelompok yang memiliki

minat belajar tinggi. Hal ini terbukti dengan adanya perbedaan yang sangat

signifikan antara kemampuan mengapresiasi puisi yang dihasilkan oleh kelompok

siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan yang memiliki minat belajar

rendah.

Dilihat dari besarnya nilai kemampuan mengapresiasi puisi, kelompok

siswa dengan minat belajar tinggi secara relatif lebih tinggi daripada kelompok

siswa dengan minat belajar rendah dari masing-masing pendekatan quantum

learning dan pendekatan ekspositori, dan secara statistik perbedaan itu sangat

signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan mengapresiasi

puisi yang memiliki minat belajar tinggi adalah lebih baik dibandingkan dengan

kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar rendah.

Secara rasional kondisi objektif ini dapat diterima dengan alasan bahwa mereka

yang memiliki minat belajar tinggi mempunyai tanggung jawab yang lebih besar

terhadap belajarnya daripada mereka yang memiliki minat belajar rendah. Siswa

dengan minat belajar tinggi mempunyai kesempatan yang lebih leluasa untuk

mengapresiasi puisi.

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, ditunjukkan bahwa temuan

dalam penelitian ini memperkuat teori bahwa pendekatan pembelajaran terbukti

berpengaruh secara signifikan pada kemampuan mengapresiasi puisi siswa di

samping juga minat belajar yang dimiliki siswa.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yang perlu

dikemukakan sebagai referensi bagi pembaca dan penelitian selanjutnya yang

relevan dengan penelitian ini. Keterbatasan yang dimaksud antara lain berikut ini.

Pertama, hasil penelitian ini maupun simpulannya hanya berlaku pada

siswa SMP Negeri 2 Sambirejo dan SMP Negeri 2 Gondang, Sragen yang

dijadikan subjek penelitian, sehingga simpulan penelitian ini relatif tidak bisa

digeneralisasikan untuk subjek yang memiliki karakteristik berbeda.

Kedua, variabel-variabel lain yang dapat mengganggu kemurnian hasil

penelitian eksperimen ini tidak dapat dikontrol secara ketat sehingga bisa terjadi

simpulan penelitian ini bukan disebabkan variabel yang telah ditetapkan, apalagi

dalam ilmu sosial seperti bahasa. Namun, karena subjek penelitian adalah siswa

yang tidak dapat dibatasi perilakunya, kekhawatiran adanya komunikasi

antarsubjek ataupun variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi hasil

penelitian ini menjadi berkurang.

Ketiga, pengelompokkan tidak didasarkan oleh keseragaman terhadap

kemampuan awal subjek penelitian, tetapi hanya sekadar dikelompokkan

berdasarkan angket minat belajar pada saat penelitian. Sebaiknya, setiap subjek

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

memiliki kemampuan awal sama sehingga perubahan yang terjadi benar-benar

akibat perbedaan pendekatan pembelajaran dan bukan karena faktor kemampuan

mereka yang berbeda. Dengan demikian, hasil penelitian ini masih harus

dicermati sebab kemungkinan adanya bias yang disebabkan oleh faktor seleksi

kelompok.

Keempat, jumlah sampel yang diteliti kurang dari 100 yang menyebabkan

jumlah tiap sel sangat sedikit, yaitu 15. Jumlah sel yang sedikit ini tidak

memenuhi syarat untuk disusun histogramnya. Akibatnya, distribusi frekuensi tiap

sel tidak dihitung.

Kelima, instrumen angket tidak dapat mengukur tingkat kejujuran

seseorang. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan menyusun pernyataan yang

mengarah pada pernyataan yang jujur dan positif.

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan

di muka, dapat ditarik beberapa simpulan hasil penelitian berikut ini.

Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang diajar dengan pendekatan

quantum learning lebih baik hasilnya daripada siswa yang diajar dengan

pendekatan ekspositori. Artinya, pendekatan pembelajaran mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kemampuan mengapresiasi puisi siswa, khususnya yang

menjadi subjek dalam penelitian ini.

Kemampuan mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar tinggi

lebih baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah. Artinya minat

belajar siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan

mengapresiasi puisi siswa, khususnya yang menjadi subjek dalam penelitian ini.

Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar

dalam mempengaruhi kemampuan mengapresiasi puisi siswa.

Bertolak dari uraian dan penjelasan tersebut di atas, ditunjukkan bahwa

hasil penelitian ini memperkuat teori bahwa pendekatan pembelajaran terbukti

berpengaruh secara signifikan pada kemampuan mengapresiasi puisi siswa, di

samping juga minat belajar yang dimiliki oleh siswa.

105

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

B. Implikasi

Temuan penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor yang saling

berhubungan, antara lain: (1) Faktor dari guru, yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan pendekatan dan metode pembelajaran, mengembangkan dan

menyajikan materi, mengembangkan media pembelajaran, serta kemampuan

mengelola kelas; (2) Faktor dari siswa adalah antusias dan keaktifan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran; (3) Faktor lingkungan yaitu terciptanya suasana

belajar yang kondusif sehingga siswa dapat berkonsentrasi dalam memahami

materi yang sedang disampaikan oleh guru. Di samping itu, siswa juga akan

tumbuh minat belajar yang tinggi.

Temuan penelitian ini juga menggambarkan bahwa pengaruh yang

signifikan dari interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar

terhadap kemampuan mengapresiasi puisi siswa, melahirkan beberapa implikasi

berikut ini. Pertama, siswa yang diajar dengan pendekatan quantum learning

memiliki kemampuan mengapresiasi puisi lebih baik daipada siswa yang diajar

dengan pendekatan ekspositori. Pendekatan quantum learning merupakan cara

pembelajaran secar arti pembelajaran yang penuh

ai, menakjubkan, menyenangkan dan

pendekatan mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara

lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya diidentikkan dengan metode

ceramah.

Page 127: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Perbedaan karakteristik kedua pendekatan di atas menyebabkan

kemampuan mengapresiasi puisi siswa berbeda. Siswa yang diajar dalam suasana

yang menyenangkan dan santai memiliki kemampuan mengapresiasi puisi yang

tinggi. Sebaliknya, siswa yang diajar dengan pendekatan ekspositori

menyebabkan siswa merasa jenuh dan kemampuan mengapresiasi puisinya

rendah.

Berdasarkan temuan penelitian tersebut, guru perlu mengupayakan

menerapkan pembelajaran yang inovatif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi siswa, yaitu: (1)

menyosialisasikan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang inovatif dan

menyenangkan yang salah satunya adalah pendekatan quantum learning di semua

jenjang sekolah dengan cara pelatihan maupun seminar-seminar; (2)

memberdayakan semua lapisan yang berkecimpung di bidang pendidikan untuk

menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan;

(3) memperluas wawasan dan pemahaman tentang pentingnya pengembangan

pembelajaran yang inovatif secara memadai, seperti memahami langkah-langkah

pembelajaran quantum learning dengan orkestra dan TANDUR.

Kedua, guru hendaknya berupaya menumbuhkan minat belajar siswa

untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi karena kemampuan

mengapresiasi puisi siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih baik daripada

siswa yang memiliki minat belajar rendah. Temuan penelitian ini menandakan

bahwa kegiatan belajar yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

karena adanya dorongan minat untuk menguasai suatu kemampuan tertentu untuk

Page 128: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

mengatasi masalah. Dalam hal ini minat belajar akan menimbulkan pencapaian

hasil belajar.

Bertolak dari temuan penelitian tersebut, minat belajar siswa harus

ditumbuhkan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat

belajar siswa sehingga kemampuan mengapresiasi puisi mereka bisa meningkat

yaitu, (1) memberikan apersepsi yang berupa pemberian pengertian kepada siswa

tentang semangat belajar untuk meraih kesuksesan; (2) memperdengarkan musik

sebelum kegiatan belajar berlangsung; (3) memberikan balikan atau koreksi setiap

pemberian tugas seperti tepuk tangan dan kata-kata yang membangkitkan

semangat (aplaus/reward) sehingga siswa terdorong untuk aktif belajar.

Apabila upaya-upaya di atas dilakukan dengan baik, terarah, terprogram,

dan dijadikan kegiatan berkala, barulah akan terlihat bahwa penumbuhan minat

belajar siswa akan menyebabkan peningkatan kemampuan mengapresiasi

puisinya.

C. Saran

Bertolak dari hasil penelitian dan implikasi yang telah dirumuskan tersebut

perlu diajukan saran-saran sebagai berikut. Pertama, sebagai fasilitator yang

menerapkan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, guru

disarankan agar: (1) memilih pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga siswa akan terdorong

untuk belajar puisi; (2) menciptakan suasana demokratis di lingkungan sekolah

sehingga dengan suasana dan lingkungan yang demikian, siswa akan dapat

Page 129: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN …/Pengaruh... · H. Uji Persyara 73 I. Teknik Analisis Data..... 73 J. Hipotesis ..... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

mengembangkan kemampuan mengapresiasi puisinya; (3) meningkatkan minat

belajar siswa dengan menceritakan kisah tokoh-tokoh sukses dan

memperdengarkan musik yang tepat sebelum pembelajaran;

Kedua, penerapan KTSP di sekolah menuntut penetapan pendekatan-

pendekatan pembelajaran yang inovatif dan konstruktivistis. Oleh karena itu,

hendaknya sekolah menyediakan dana guna menunjang kegiatan siswa,

pengadaan media pembelajaran, seperti laboratorium bahasa, dan memfasilitasi

guru-guru bahasa untuk pelatihan teknologi pembelajaran.

Ketiga, peneliti lain yang tertarik pada bidang kajian ini untuk

mengadakan penelitian serupa dengan melibatkan lebih banyak lagi variabel bebas

(prediktor), sehingga faktor-faktor lain yang diduga memberikan kontribusi yang

sangat berarti terhadap kemampuan mengapresiasi puisi siswa dapat diketahui

secara lebih komprehensif. Selanjutnya, dapat dikembangkan model pembelajaran

dengan pendekatan lain yang mengikuti landasan kontruktivisme sehingga dapat

memperkaya perbendaharaan pendekatan dan metode pembelajaran bagi guru di

Indonesia yang pada gilirannya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.