pengaruh penambahan nutrisi magnesium
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
1/8
PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI MAGNESIUM (Mg)
DARI MAGNESIUM SULFAT (MgSO4.7H2O) DAN KALSIUM
(Ca) DARI KALSIUM KARBONAT (CaCO3) PADA KULTIVASI
Nannochloropsis oculataUNTUK MENDAPATKAN KANDUNGANLIPID MAKSIMUM
Nofra Hardiko Sahputra1
dan Elida Purba2*
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas teknik, Universitas Lampung,
Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung 35145, Telp. (0721)770844/(0721)701609
*)email:[email protected]
Abstract
This study discusses the effect of the addition of nutrients Magnesium Magnesium Sulfate(MgSO4.7H2O) and Calcium from Calcium Carbonate (CaCO3) on the utilization of
Nannochloropsis oculata to get the maximum lipid content. The purpose of the study is to determine
the optimum nutrient enrichment MgSO4.7H2O and CaCO3 optimum nutrition with the aim of
getting maximum on Nannochloropsis oculata lipids. The study was conducted using nine ( 9 )
variation , ie 0 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr CaCO3, 0 gr
MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr
CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2Odan 1 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3.This study uses photobioreactor filled with 2 L
cultures of microalgae with microalgae and sea water ratio 4:1 and salinity of 35 ppt . From the
studies that have been conducted have not found the effect of adding nutrients Magnesium Sulfate and
Calcium Carbonate to get the maximum lipid content .This is due to the lack of correlation between
parameters indicate suitability is reviewed , for example, the addition of nutrients MgSO4.7H2O ableto increase the mass of the dry mass of microalgae lipids and lipid percentage , but gave negative
responses to the cell density . In other conditions , the addition of MgSO4.7H2O give a positive
response to cell density and mass of dry microalgae but gave negative responses to lipid mass and
lipid percentages were obtained . Another example , the addition of CaCO3 is able to increase the
mass of dried microalgae obtained but gave negative responses to lipid mass and lipid percentage . In
addition , the condition without the addition of CaCO3 , adding MgSO4.7H2O in the range 0 g - 0.2 ggave a positive response to cell density , dry microalgae mass , lipid mass , lipid percentage . However
, the quantity obtained is very low compared to other variations .
Keyword: Nannochloropsis oculata, Magnesium Sulfate, Calsium Carbonate, and maximum
lipids.
Abstrak
Penelitian ini membahas pengaruh penambahan nutrisi Magnesium dari Magnesium Sulfat
(MgSO4.7H2O) dan Kalsium dari Kalsium Karbonat (CaCO3) pada pemanfaatan Nannochloropsis
oculata untuk mendapatkan kandungan lipid maksimum. Tujuan penelitian adalah menentukan
penambahan nutrisi MgSO4.7H2O optimum dan nutrisi CaCO3optimum dengan tujuan mendapatkan
lipid maksimum pada Nannochloropsis oculata. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sembilan
(9) variasi, yaitu 0 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr CaCO3, 0 grMgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr
CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O
dan 1 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3. Penelitian ini menggunakan fotobioreaktor
yang diisi dengan 2 L kultur mikroalga dengan perbandingan air laut dan mikroalga 4:1 dan salinitas
35 ppt. Dari penelitian yang telah dilakukan belum ditemukan pengaruh penambahan nutrisi
Magnesium Sulfat dan Kalsium Karbonat untuk mendapatkan kandungan lipid maksimum. Hal inidikarenakan belum adanya korelasi yang menunjukkan kesesuaian antar parameter yang ditinjau,
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
2/8
contohnya penambahan nutrisi MgSO4.7H2O mampu meningkatkan massa mikroalga keringnya
massa lipid dan persentase lipidnya, tetapi memberikan respon negatif terhadap kepadatan selnya.
Pada kondisi lain, penambahan MgSO4.7H2O memberikan respon positif terhadap kepadatan sel dan
massa mikroalga keringnya tetapi memberikan respon negatif terhadap massa lipid dan persentase
lipid yang diperoleh. Contoh lain, penambahan CaCO3mampu meningkatkan massa mikroalga kering
yang diperoleh tetapi memberikan respon negatif terhadap massa lipid dan persentase lipidnya. Selainitu, pada kondisi tanpa penambahan CaCO3, penambahan MgSO4.7H2O pada range 0 gr - 0,2 gr
memberikan respon positif terhadap kepadatan sel, massa mikroalga kering, massa lipid, persentaselipidnya. Tetapi, kuantitas yang diperoleh sangat rendah dibandingkan variasi lainnya.
Kata Kunci: Nannochloropsis oculata, Magnesium Sulfat, Kalsium Karbonat, lipid maksimum
1. PENDAHULUANSalah satu bahan bakar alternatif pengganti
biodiesel adalah biomassa mikroalga.
Mikroalga memiliki kandungan minyak yangkomposisinya mirip seperti tanaman darat,
bahkan untuk jenis tertentu mempunyai
kandungan minyak yang cukup tinggi
melebihi kandungan minyak tanaman darat,
seperti kelapa, jarak dan sawit.
Semua jenis alga memiliki komposisi kimia
sel yang terdiri dari protein, karbohidrat,
lemak (fatty acids) dan asam nukleat.
Komponen lemak ataufatty acidsinilah yang
akan diekstraksi dan diubah menjadibiodiesel. Mikroalga menjadi salah satu
alternatif bahan baku pembuatan biodiesel
yang lebih kompetitif dan efisien untuk
pengembangan biodiesel dibandingkan
bahan lainnya. Di antaranya yang potensial
sebagai BBN (bahan bakar nabati) adalah
Chlorellamemiliki kandungan minyak
mentah maksimal 32 %, Dunaliella (23 %),
Isochrysis galbana (35 %), dan
Nannochloropsis oculata (68 %). Jika
dibandingkan, pada 1 hektar ladang minyakbumi hanya bisa disedot 0,83 barrel minyak
per hari, sedangkan pada luas yang sama
budidaya mikroalga menghasilkan 2 barrel
BBN. Sementara itu, biodiesel dengan bahan
baku mikroalga memiliki keunggulan
tersendiri yaitu mikroalga mudah
dikultur, dan area yang dibutuhkan
untuk mengkultivasinya relatif kecil
(Chisti, 2007)
Pada umumnya, jenis mikroalga yang
sering digunakan dalam penelitian
adalah Chlorella sp, Spirulina Platensis,
Chaetoceros Gracilis, danNannochloropsis oculata.
Nannochloropsis oculata dipilih karena
memilki kandungan minyak yang cukup
besar yaitu 31-68% (Chisti, 2007) dan
banyak dibudidayakan di Provinsi
Lampung.
Banyak penelitian yang membuktikan
kalau kuantitas dan kualitas lipid yang
terkandung pada mikroalga sebagai hasil
dari pengaruh lingkungan. Kadar lipidmikroalga bervariasi tergantung pada
kondisi lingkungan, termasuk pH, suhu,
cahaya dan ketersediaan zat nutrisi.
Untuk metabolisme sel diperlukan
makronutrien, yaitu C, N, dan P dalam
jumlah tertentu.Sedangkan mikronutrien
seperti K, Zn, Fe, dan Mg, merupakan
unsur esensial yang mutlak harus tersedia
dalam jumlah kecil. (Stanier,et al., 1983).
Pada penelitian ini akan dilihat pengaruhdari nutrisi Magnesium Sulfat dan
Kalsium Karbonat untuk mendapatkan
kandungan lipid maksimum. Magnesium
berperan dalam pembentukan lipid dan
Kalsium berperan dalam pembelahan sel,
sehingga semakin cepat pembelahan sel
terjadi maka semakin cepat pertumbuhan
dan kepadatan sel. Elemen Magnesium
(Mg2+) mutlak diperlukan oleh semua
mikroalga karena peran strategisnya
dalam pembentukan klorofil. Klorofil
-
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
3/8
akan membantu proses fotosintesis yang
nantinya akan menghasilkan glukosa.
Glukosa akan menjadi bahan baku
pembentukan lipid. Selain itu, ion
Magnesium (Mg2+) juga berikatan
dengan ATP (Adenosin Trifosfat)sebagai sumber energi pada sel dan
sering disebut dengan Mg-ATP. Dalam
pembentukan lipid, ATP berfungsi
sebagai koenzim yang membantu proses
metabolisme lipid. Ketersediaan nutrisi
Magnesium akan merangsang sel
mikroalga untuk memproduksi lipid.
Tri Astuti (2009) melakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh penambahan
Mg2+ (Magnesium) terhadap produktivitasdan komposisi asam lemak mikroalga
Scenedesmus sebagai bahan baku biodiesel.
Magnesium diberikan dalam bentuk garam
MgSO4.H2O. Data menunjukkan kadar lipid
mikroalga meningkat dengan adanya
penambahan ion Mg2+,yaitu dari 14,25%
(Mg2+ = 0 mg/L) menjadi 21,5% (Mg2+ = 0,1
mg/L) dan 23,50% (Mg2+ = 1 mg/L).
Perez-Pazos (2011) telah melakukan
penelitian tentang pengaruh penambahan
CaCO3 pada sintesis lipid mikroalga
Chlorella sp. dengan kondisi cahaya yang
berbeda. Pada penelitian ini, digunakan
variasi CaCO3 0,5g/L dan 1,5 g/L. Produksi
lipid tertinggi pada kondisi cahaya biru
diperoleh pada penambahan CaCO3 1,5 g/L
dan periode cahaya 6:18.
2. METODE PENELITIAN2.1. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Laboratorium
Laboratorium Zoologi dan Laboratorium
Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas
Lampung dengan waktu penelitian dilakukan
pada bulan Maret- Juli 2013.
2.2. Bahan dan AlatBahan-bahan yang digunakan pada
penelitian adalah : KulturNannochloropsis oculata, Nutrisi
MgSO4.7H2O dan CaCO3,NaCl, Air laut
diperoleh dari BBPBL Lempasing
Bandar-Lampung, gas CO2konsentrasi 2
(v/v)% diperoleh dari PT Aneka Gas
Lampung, pelarut isopropanol, pelarut
heksana.Alat yang digunakanFotobioreaktor, tabung gas CO2
Regulator gas CO2, CO2 analyzer,
refraktometer, Lux meter, Lampu TL,
mikroskop dan haemocytometer.
2.3.VariabelVariabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsentrasi nutrisi
MgSO4.7H2O yaitu, 0 gr/2L , 0,2 gr/2L,
dan 2 gr/2L dan konsentrasi CaCO3,yaitu 0 gr/2L, 1 gr/2L, 3 gr/2L.
2.4.Pelaksanaan PercobaanReaktor dirangkai seperti Gambar 1,
jarak reaktor ke lampu diatur untuk
mendapatkan intensitas cahaya 4000
lux. Kemudian fotobioreaktor diisi 2 L
kultur mikroalga
Nannochloropsisoculata dengan
perbandingan 4 : 1 yaitu, air laut 1600
mL dan 400 mL dengan salinitas 35 ppt.
Konsentrasi CO2 yang digunakan yaitu
2 %. Aliran gas disambungkan dari
tabung penampung gas ke
fotobioreaktor. Lalu, dilakukan
pengukuran kepadatan sel setiap tiga
jam sampai terjadi penurunan kepadatan
selnya selama enam jam. Pengukuran
kepadatan sel diukur menggunakan
mikroskop dan haemocytometer. Waktupengkulturan sel yang telah diperoleh
akan digunakan untuk mengambil
sampel lipid mikroalga.
2.5. Ekstraksi LipidBiomassa mikroalga disentrifugasi
dengan menggunakan motor centrifugal
dengan kecepatan 3500 rpm selama 30
menit lalu dimasukkan ke dalam oven
hingga kering. Padatan mikroalga
kering dilarutkan dengan menggunakanpelarut isopropanol dan heksana
-
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
4/8
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5Massamikroalgakering
(gr)
MgSO4.7H2O(gr)
CaCO3 0
CaCO3 1
CaCO3 3
0.00
0.05
0.10
0.15
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.
MassaLipid(gr)
MgSO4.7H2O (gr)
0.00E+00
1.00E+07
2.00E+07
3.00E+07
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5Kepada
tansel(sel/ml)
MgSO4.7H2O (gr)
0
10
20
30
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
PersentaseLipid(%)
MgSO4.7H2O (gr)
menggunakan metode imersi (kuras
habis). Proses imersi dilakukan
beberapa tahap sampai tidak lagi
minyak yang terekstrak yangditandai
dengan larutan yang berwarna bening.
Larutan isopropanol dan alga yang telahdisaring, dicampur dengan 20 ml
heksana lalu dimasukkan ke dalam
corong pisah dan dikocok. Setelah itu,
dibiarkan beberapa saat sampai
terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas
(heksana) dan lapisan bawah
(isopropanol). Minyak alga dipisahkan
dengan menguapkan larutan heksana
dalam vacuum evaporatorpada suhu 40
C. Hasil evaporasi diambil dengan
menggunakan heksana dan ditampungdi dalam gelas, kemudian ditunggu
sampai heksana menguap sehingga
didapatkan lipid mikroalga. Lipid yang
diperoleh ditimbang.
2.6. Analisis Sampela. Menghitung persentase Lipid
mikroalgaPersentase lipid :
% Lipid
b. Pengujian Pengaruh PenambahanNutrisi Magnesium Sulfat dan
Kalsium Karbonat.
Perolehan kepadatan sel, massa
mikroalga kering dan massa lipid
untuk masing-masing variasi
dibandingkan untuk mengetahui
pengaruh penambahan nutrisi
Magnesium Sulfat dan Kalsium
Karbonat yang dapat menghasilkan
kandungan lipid maksimum.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Pengaruh nutrisi Magnesium Sulfat
(MgSO4.7H2O) terhadap kepadatan
sel, massa mikroalga kering, massa
lipid, dan persentase lipid
mikroalgaNannochloropsis oculata.
Gambar 1. Profil pengaruh penambahan
MgSO4.7H2O terhadap Kepadatan sel
Gambar 2. Profil pengaruh penambahan
MgSO4.7H2O terhadap massa mikroalga
kering.
Gambar 3. Profil pengaruh penambahan
MgSO4.7H2O terhadap massa lipid.
Gambar 4. Profil pengaruh penambahan
MgSO4.7H2O terhadap persentase lipid.
3.1.1. Hubungan antara kepadatan seldan massa mikroalga kering pada
penambahan Magnesium Sulfat.
Dari Gambar 1 dan 2 dapat dilihat
hubungan antara kepadatan sel dan
massa mikroalga kering yang diperoleh
pada penambahan Magnesium Sulfat.
Pada kondisi tanpa penambahan CaCO3,
penambahan MgSO4.7H2O pada range0
gr 0,2 gr menyebabkan kepadatan
selnya meningkat dan massa mikroalga
kering yang diperoleh juga meningkat.
Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan
yag menguntungkan dan terpenuhinyanutrisi yang diperlukan sel mikroalga
100%mula-mulakeringalgamassa
mikroalgalipidmassa
-
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
5/8
untuk tumbuh. Ukuran dan biomassa
setiap sel meningkat terhadap waktu
sehingga menyebabkan biomassanya
meningkat. Kandungan DNA menjadi
dua kali lipat dan terjadi pembelahan sel
yang sempurna menjadi dua progeniyang memiliki genom dan ukuran yang
identik sama. (Richmond,2003). Tetapi
, kondisi yang berbeda terjadi pada
range 0,2 gr 2 gr penambahan
MgSO4.7H2O,penambahan
MgSO4.7H2O memberikan respon yang
negatif terhadap kepadatan selnya dan
massa mikroalga kering yang diperoleh
meningkat tetapi tidak terlalu signifikan.
Hal ini dikarenakan nutrisi yang
diperlukan oleh mikroalga berlebih,sehingga sel mikroalga mengalami fase
toksik (keracunan). Pada kondisi
penambahan 1 gr CaCO3, penambahan
MgSO4.7H2O pada range 0 gr 0,2 gr
memberikan respon positif terhadap
kepadatan sel dan massa mikroalga
keringnya. Namun, penambahan
MgSO4.7H2O pada range0,2 gr 2 gr
menyebabkan kepadatan selnya
menurun tetapi massa mikroalga
keringnya meningkat. Kondisi yang
berbeda juga terjadi pada kondisi
penambahan 3 gr CaCO3, penambahan
MgSO4.7H2O pada range 0 gr - 0,2 gr
memberikan respon negatif terhadap
kepadatan selnya, tetapi meningkatkan
massa mikroalga keringnya. Lalu, pada
range 0,2 gr 2 gr, penambahan
MgSO4.7H2O memberikan respon
negatif terhadap kepadatan selnya dan
massa mikroalga kering yang diperoleh.Penambahan nutrisi MgSO4.7H2O
menyebabkan kepadatan sel menurun
dan massa mikroalga kering yang
didapatkan juga menurun.
3.1.2. Hubungan antara kepadatan seldengan massa lipid pada
penambahan Magnesium Sulfat.
Gambar 1 dan 3 menunjukkan
hubungan antara kepadatan seldengan massa lipid mikroalga ketika
ditambahkanMgSO4.7H2O. Pada
kondisi tanpa penambahan CaCO3,
penambahan MgSO4.7H2O pada
range 0 gr 0,2 gr menyebabkan
kepadatan selnya meningkat dan
massa lipid yang diperoleh jugameningkat. Pada range 0,2 gr - 2 gr
penambahan MgSO4.7H2O,
penambahan MgSO4.7H2O
menyebabkan kepadatan selnya
menurun tetapi massa lipid yang
diperoleh meningkat. Kondisi yang
berbeda juga terjadi pada kondisi
penambahan 1 gr CaCO3 ,
penambahan MgSO4.7H2O pada
range 0 gr 0,2 gr memberikan
respon positif terhadap kepadatan sel,tetapi menurunkan massa lipidnya.
Lalu, kondisi yang berbeda juga
terjadi pada rangepenambahan 0,2 gr
2 grMgSO4.7H2O, penambahan
MgSO4.7H2O memberikan respon
negatif terhadap kepadatan sel dan
tidak memberikan pengaruh terhadap
massa lipidnya. Pada kondisi
penambahan 3 gr CaCO3,
penambahan MgSO4.7H2O pada
range 0 gr
0,2 gr memberikan
respon negatif terhadap kepadatan
sel, tetapi meningkatkan massa
lipidnya. Lalu, penambahan
MgSO4.7H2O pada range 0,2 gr 2
gr, memberikan respon negatif
terhadap kepadatan sel dan massa
lipidnya.
3.1.3. Hubungan antara massa mikroalgakering dengan massa lipid padapenambahan Magnesium Sulfat.
Gambar 2 dan 3 menunjukkan
hubungan antara massa mikroalga
kering yang diperoleh dengan massa
lipid ketika ditambahkan Magnesium
Sulfat. Pada kondisi tanpa
penambahan CaCO3, penambahan
MgSO4.7H2O memberikan respon
positif terhadap massa mikroalga
kering, tetapi kenaikannya tidakterlalu signifikan dan meningkatkan
-
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
6/8
0.0
1.0
2.0
3.0
0 1 2 3 4
Massamikroalga
kering(gr)
CaCO3(gr)
MgSO4.7H2O 0gr
MgSO4.7H2O 0,2gr
MgSO4.7H2O 2gr
0
5
10
15
20
25
30
0 1 2 3 4persentaseLipid(%)
CaCO3(gr)
MgSO4
MgSO4
MgSO4
0.05
0.10
0.15
massaLipid(gr)
MgSO4.7H2O 0gr
MgSO4.7H2O 0,2gr
massa lipid yang diperoleh. Idealnya
penambahan MgSO4.7H2O dapat
meningkatkan massa mikroalga
kering dan massa lipidnya. Namun,
pada kondisi penambahan 1 gr
CaCO3, penambahan MgSO4.7H2Omemberikan respon positif terhadap
massa mikroalga keringnya, tetapi
memberikan respon negatif terhadap
massa lipidnya. Lalu, Penambahan
MgSO4.7H2O pada range 0,2 gr 2
gr tidak lagi memberikan pengaruh
terhadap massa lipidnya. Kondisi
yang ideal terjadi pada kondisi
penambahan 3 gr CaCO3,
penambahan MgSO4.7H2O pada
range 0 gr
0,2 gr memberikanrespon positif terhadap massa
mikroalga keringnya dan massa lipid.
Namun, kondisi yang berbeda terjadi
pada penambahan MgSO4.7H2O
range 0,2 gr 2 gr, penambahan
MgSO4.7H2O memberikan respon
negatif terhadap massa mikroalga
kering dan massa lipidnya.
3.2.Pengaruh nutrisi Kalsium Karbonat(CaCO3) terhadap kepadatan sel,massa mikroalga kering, massa lipid,
dan persentase lipid
mikroalgaNannochloropsis oculata.
Gambar 5. Profil pengaruh
penambahan CaCO3terhadap kepadatan sel
Gambar 6. Profil Pengaruh penambahan
CaCO3terhadap massa mikroalga kering
Gambar 7. Profil Pengaruh
penambahan CaCO3terhadap massa lipid
Gambar 8.Profil Pengaruh penambahan
CaCO3terhadap persentase lipid.
3.2.1. Hubungan antara kepadatan seldan massa mikroalga kering padapenambahan Kalsium Karbonat.
Dari Gambar 5 dan 6, dapat dilihat hubungan
antara kepadatan sel dan massa mikroalga
kering ketika ditambahkan CaCO3. Pada
kondisi tanpa penambahan MgSO4.7H2O,
penambahan CaCO3 pada range0 gr 1 gr
memberikan respon yang negatif terhadap
kepadatan sel,tetapi memberikan respon
positif terhadap massa mikroalga keringnya.Kondisi normal terjadi pada range
penambahan 1 gr 3gr, penambahan CaCO3
memberikan respon positif terhadap
kepadatan sel dan massa mikroalga
keringnya. Kondisi ideal terjadi pada kondisi
penambahan 0,2 gr MgSO4.7H2O,
penambahan CaCO3 pada range0 gr 1 gr
memberikan respon positif terhadap
kepadatan sel dan massa mikroalga
keringnya. , tetapi pada rangepenambahan 1
gr
3gr, penambahan CaCO3 memberikan
respon negatif terhadap kepadatan sel tetapi
meningkatkan massa mikroalga keringnya.
Kondisi ideal juga terjadi pada
kondisi penambahan 2 gr
MgSO4.7H2O, penambahan
CaCO3 memberikan respon
positif terhadap kepadatan sel dan
massa mikroalga keringnya.
0.00E+00
5.00E+06
1.00E+07
1.50E+07
2.00E+07
2.50E+07
3.00E+07
0 1 2 3 4
Kepadatansel(sel/ml)
CaCO3(gr)
MgSO4.7H2O 0gr
MgSO4.7H2O 0,2gr
MgSO4.7H2O 2gr
-
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
7/8
3.2.2. Hubungan antara kepadatansel dan massa lipid pada
penambahan Kalsium
Karbonat.
Gambar 5 dan 7 menunjukkan hubunganantara kepadatan sel dengan massa lipid
mikroalga ketika ditambahkan CaCO3. Pada
kondisi tanpa penambahan MgSO4.7H2O,
penambahan CaCO30 gr 1 gr memberikan
respon negatif terhadap kepadatan sel, tetapi
memberikan respon positif terhadap massa
lipid yang diperoleh. Lalu, penambahan
CaCO3 pada range 1 gr 3gr CaCO3,
kepadatan selnya meningkat sedangkan
massa lipidnya menurun.
Pada kondisi penambahan 0,2 gr
MgSO4.7H2O, penambahan
CaCO3 pada range 0 gr - 1 gr
meningkatkan kepadatan selnya,
tetapi massa lipidnya menurun.
Lalu, Pada range 1 gr 3 gr
penambahan CaCO3, kepadatan
selnya menurun tetapi massa
lipidnya meningkat.
Pada kondisi penambahan 2 gr
MgSO4.7H2O, penambahan
CaCO3 pada range 0 gr - 1 gr
meningkatkan kepadatan selnya,
tetapi massa lipidnya menurun.
Pada range 1 gr 3 gr
penambahan CaCO3, kepadatan
selnya menurun tetapi massa
lipidnya meningkat.
3.2.3.
Hubungan antara massamikroalga kering dan massa
lipid pada penambahan
Kalsium Karbonat.
Gambar 6.dan 7 menunjukkan hubungan
antara massa mikroalga kering dengan
massa lipid yang diperoleh ketika
ditambahkan Kalsium Karbonat. Pada
kondisi tanpa penambahan
MgSO4.7H2O, penambahan CaCO3pada
range 0 gr
1 gr, memberikan responpositif terhadap massa mikroalga kering
dan massa lipidnya. Massa mikroalga
keringnya meningkat dan massa lipid
juga meningkat. Lalu, penambahan
CaCO3 pada range 1 gr 3 gr
memberikan respon positif terhadap
massa mikroalga kering, tetapimemberikan respon negatif terhadap
massa lipidnya. Kondisi yang tidak ideal
juga terjadi pada kondisi penambahan
0,2 gr MgSO4.7H2O, penambahan
CaCO3 pada range 0 gr 1 gr,
memberikan respon positif terhadap
massa mikroalga kering, tetapi
memberikan respon negatif terhadap
massa lipidnya. Lalu, penambahan
CaCO3 pada range 1 gr 3 gr
memberikan respon positif terhadapmassa mikroalga kering dan massa
lipidnya. Pada kondisi penambahan 2 gr
MgSO4.7H2O, penambahan CaCO3
pada range 0 gr 1 gr memberikan
respon positif terhadap massa mikroalga
kering, tetapi memberikan respon
negatif terhadap massa lipidnya. Lalu,
penambahan CaCO3pada range1 gr 3
gr memberikan respon positif terhadap
massa mikroalga keringnya dan massa
lipid,tetapi kenaikan massa lipid yang
diperoleh tidak terlalu signifikan.
Dari hubungan antara kepadatan sel,
massa mikroalga kering, massa lipid dan
persentase lipidnya belum ditemukan
korelasi yang sesuai untuk mendapatkan
kandungan lipid maksimum, contohnya
penambahan nutrisi MgSO4.7H2O
mampu meningkatkan massa mikroalga
keringnya massa lipid dan persentaselipidnya, tetapi memberikan respon
negatif terhadap kepadatan selnya. Pada
kondisi lain, penambahan MgSO4.7H2O
memberikan respon positif terhadap
kepadatan sel dan massa mikroalga
keringnya tetapi memberikan respon
negatif terhadap massa lipid dan
persentase lipid yang diperoleh. Oleh
karena itu, pada penelitian ini belum
ditemukan pengaruh penambahan
Magnesium Sulfat dan KalsiumKarbonat yang dapat menghasilkan
-
7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium
8/8
kandungan lipid maksimum.Hal ini
dikarenakan belum adanya korelasi yang
menunjukkan kesesuaian antar
parameter yang ditinjau.
4. KESIMPULAN DAN SARANDari hubungan antara kepadatan sel,
massa mikroalga kering, massa lipid,
dan persentase lipid, belum
ditemukan pengaruh penambahan
nutrisi Magnesium Sulfat dan
Kalsium Karbonat yang dapat
menghasilkan kandungan lipid
maksimum. Hal ini dikarenakan
belum adanya korelasi yang
menunjukkan kesesuaian antarparameter yang ditinjau.
PUSTAKA