pengaruh penambahan nutrisi magnesium

Upload: nofra-hardiko

Post on 08-Feb-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    1/8

    PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI MAGNESIUM (Mg)

    DARI MAGNESIUM SULFAT (MgSO4.7H2O) DAN KALSIUM

    (Ca) DARI KALSIUM KARBONAT (CaCO3) PADA KULTIVASI

    Nannochloropsis oculataUNTUK MENDAPATKAN KANDUNGANLIPID MAKSIMUM

    Nofra Hardiko Sahputra1

    dan Elida Purba2*

    Jurusan Teknik Kimia, Fakultas teknik, Universitas Lampung,

    Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung 35145, Telp. (0721)770844/(0721)701609

    *)email:[email protected]

    Abstract

    This study discusses the effect of the addition of nutrients Magnesium Magnesium Sulfate(MgSO4.7H2O) and Calcium from Calcium Carbonate (CaCO3) on the utilization of

    Nannochloropsis oculata to get the maximum lipid content. The purpose of the study is to determine

    the optimum nutrient enrichment MgSO4.7H2O and CaCO3 optimum nutrition with the aim of

    getting maximum on Nannochloropsis oculata lipids. The study was conducted using nine ( 9 )

    variation , ie 0 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr CaCO3, 0 gr

    MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr

    CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2Odan 1 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3.This study uses photobioreactor filled with 2 L

    cultures of microalgae with microalgae and sea water ratio 4:1 and salinity of 35 ppt . From the

    studies that have been conducted have not found the effect of adding nutrients Magnesium Sulfate and

    Calcium Carbonate to get the maximum lipid content .This is due to the lack of correlation between

    parameters indicate suitability is reviewed , for example, the addition of nutrients MgSO4.7H2O ableto increase the mass of the dry mass of microalgae lipids and lipid percentage , but gave negative

    responses to the cell density . In other conditions , the addition of MgSO4.7H2O give a positive

    response to cell density and mass of dry microalgae but gave negative responses to lipid mass and

    lipid percentages were obtained . Another example , the addition of CaCO3 is able to increase the

    mass of dried microalgae obtained but gave negative responses to lipid mass and lipid percentage . In

    addition , the condition without the addition of CaCO3 , adding MgSO4.7H2O in the range 0 g - 0.2 ggave a positive response to cell density , dry microalgae mass , lipid mass , lipid percentage . However

    , the quantity obtained is very low compared to other variations .

    Keyword: Nannochloropsis oculata, Magnesium Sulfate, Calsium Carbonate, and maximum

    lipids.

    Abstrak

    Penelitian ini membahas pengaruh penambahan nutrisi Magnesium dari Magnesium Sulfat

    (MgSO4.7H2O) dan Kalsium dari Kalsium Karbonat (CaCO3) pada pemanfaatan Nannochloropsis

    oculata untuk mendapatkan kandungan lipid maksimum. Tujuan penelitian adalah menentukan

    penambahan nutrisi MgSO4.7H2O optimum dan nutrisi CaCO3optimum dengan tujuan mendapatkan

    lipid maksimum pada Nannochloropsis oculata. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sembilan

    (9) variasi, yaitu 0 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr CaCO3, 0 grMgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 1 gr

    CaCO3, 0,2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 0 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O

    dan 1 gr CaCO3, 2 gr MgSO4.7H2O dan 3 gr CaCO3. Penelitian ini menggunakan fotobioreaktor

    yang diisi dengan 2 L kultur mikroalga dengan perbandingan air laut dan mikroalga 4:1 dan salinitas

    35 ppt. Dari penelitian yang telah dilakukan belum ditemukan pengaruh penambahan nutrisi

    Magnesium Sulfat dan Kalsium Karbonat untuk mendapatkan kandungan lipid maksimum. Hal inidikarenakan belum adanya korelasi yang menunjukkan kesesuaian antar parameter yang ditinjau,

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    2/8

    contohnya penambahan nutrisi MgSO4.7H2O mampu meningkatkan massa mikroalga keringnya

    massa lipid dan persentase lipidnya, tetapi memberikan respon negatif terhadap kepadatan selnya.

    Pada kondisi lain, penambahan MgSO4.7H2O memberikan respon positif terhadap kepadatan sel dan

    massa mikroalga keringnya tetapi memberikan respon negatif terhadap massa lipid dan persentase

    lipid yang diperoleh. Contoh lain, penambahan CaCO3mampu meningkatkan massa mikroalga kering

    yang diperoleh tetapi memberikan respon negatif terhadap massa lipid dan persentase lipidnya. Selainitu, pada kondisi tanpa penambahan CaCO3, penambahan MgSO4.7H2O pada range 0 gr - 0,2 gr

    memberikan respon positif terhadap kepadatan sel, massa mikroalga kering, massa lipid, persentaselipidnya. Tetapi, kuantitas yang diperoleh sangat rendah dibandingkan variasi lainnya.

    Kata Kunci: Nannochloropsis oculata, Magnesium Sulfat, Kalsium Karbonat, lipid maksimum

    1. PENDAHULUANSalah satu bahan bakar alternatif pengganti

    biodiesel adalah biomassa mikroalga.

    Mikroalga memiliki kandungan minyak yangkomposisinya mirip seperti tanaman darat,

    bahkan untuk jenis tertentu mempunyai

    kandungan minyak yang cukup tinggi

    melebihi kandungan minyak tanaman darat,

    seperti kelapa, jarak dan sawit.

    Semua jenis alga memiliki komposisi kimia

    sel yang terdiri dari protein, karbohidrat,

    lemak (fatty acids) dan asam nukleat.

    Komponen lemak ataufatty acidsinilah yang

    akan diekstraksi dan diubah menjadibiodiesel. Mikroalga menjadi salah satu

    alternatif bahan baku pembuatan biodiesel

    yang lebih kompetitif dan efisien untuk

    pengembangan biodiesel dibandingkan

    bahan lainnya. Di antaranya yang potensial

    sebagai BBN (bahan bakar nabati) adalah

    Chlorellamemiliki kandungan minyak

    mentah maksimal 32 %, Dunaliella (23 %),

    Isochrysis galbana (35 %), dan

    Nannochloropsis oculata (68 %). Jika

    dibandingkan, pada 1 hektar ladang minyakbumi hanya bisa disedot 0,83 barrel minyak

    per hari, sedangkan pada luas yang sama

    budidaya mikroalga menghasilkan 2 barrel

    BBN. Sementara itu, biodiesel dengan bahan

    baku mikroalga memiliki keunggulan

    tersendiri yaitu mikroalga mudah

    dikultur, dan area yang dibutuhkan

    untuk mengkultivasinya relatif kecil

    (Chisti, 2007)

    Pada umumnya, jenis mikroalga yang

    sering digunakan dalam penelitian

    adalah Chlorella sp, Spirulina Platensis,

    Chaetoceros Gracilis, danNannochloropsis oculata.

    Nannochloropsis oculata dipilih karena

    memilki kandungan minyak yang cukup

    besar yaitu 31-68% (Chisti, 2007) dan

    banyak dibudidayakan di Provinsi

    Lampung.

    Banyak penelitian yang membuktikan

    kalau kuantitas dan kualitas lipid yang

    terkandung pada mikroalga sebagai hasil

    dari pengaruh lingkungan. Kadar lipidmikroalga bervariasi tergantung pada

    kondisi lingkungan, termasuk pH, suhu,

    cahaya dan ketersediaan zat nutrisi.

    Untuk metabolisme sel diperlukan

    makronutrien, yaitu C, N, dan P dalam

    jumlah tertentu.Sedangkan mikronutrien

    seperti K, Zn, Fe, dan Mg, merupakan

    unsur esensial yang mutlak harus tersedia

    dalam jumlah kecil. (Stanier,et al., 1983).

    Pada penelitian ini akan dilihat pengaruhdari nutrisi Magnesium Sulfat dan

    Kalsium Karbonat untuk mendapatkan

    kandungan lipid maksimum. Magnesium

    berperan dalam pembentukan lipid dan

    Kalsium berperan dalam pembelahan sel,

    sehingga semakin cepat pembelahan sel

    terjadi maka semakin cepat pertumbuhan

    dan kepadatan sel. Elemen Magnesium

    (Mg2+) mutlak diperlukan oleh semua

    mikroalga karena peran strategisnya

    dalam pembentukan klorofil. Klorofil

  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    3/8

    akan membantu proses fotosintesis yang

    nantinya akan menghasilkan glukosa.

    Glukosa akan menjadi bahan baku

    pembentukan lipid. Selain itu, ion

    Magnesium (Mg2+) juga berikatan

    dengan ATP (Adenosin Trifosfat)sebagai sumber energi pada sel dan

    sering disebut dengan Mg-ATP. Dalam

    pembentukan lipid, ATP berfungsi

    sebagai koenzim yang membantu proses

    metabolisme lipid. Ketersediaan nutrisi

    Magnesium akan merangsang sel

    mikroalga untuk memproduksi lipid.

    Tri Astuti (2009) melakukan penelitian

    untuk mengetahui pengaruh penambahan

    Mg2+ (Magnesium) terhadap produktivitasdan komposisi asam lemak mikroalga

    Scenedesmus sebagai bahan baku biodiesel.

    Magnesium diberikan dalam bentuk garam

    MgSO4.H2O. Data menunjukkan kadar lipid

    mikroalga meningkat dengan adanya

    penambahan ion Mg2+,yaitu dari 14,25%

    (Mg2+ = 0 mg/L) menjadi 21,5% (Mg2+ = 0,1

    mg/L) dan 23,50% (Mg2+ = 1 mg/L).

    Perez-Pazos (2011) telah melakukan

    penelitian tentang pengaruh penambahan

    CaCO3 pada sintesis lipid mikroalga

    Chlorella sp. dengan kondisi cahaya yang

    berbeda. Pada penelitian ini, digunakan

    variasi CaCO3 0,5g/L dan 1,5 g/L. Produksi

    lipid tertinggi pada kondisi cahaya biru

    diperoleh pada penambahan CaCO3 1,5 g/L

    dan periode cahaya 6:18.

    2. METODE PENELITIAN2.1. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Laboratorium

    Laboratorium Zoologi dan Laboratorium

    Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas

    Lampung dengan waktu penelitian dilakukan

    pada bulan Maret- Juli 2013.

    2.2. Bahan dan AlatBahan-bahan yang digunakan pada

    penelitian adalah : KulturNannochloropsis oculata, Nutrisi

    MgSO4.7H2O dan CaCO3,NaCl, Air laut

    diperoleh dari BBPBL Lempasing

    Bandar-Lampung, gas CO2konsentrasi 2

    (v/v)% diperoleh dari PT Aneka Gas

    Lampung, pelarut isopropanol, pelarut

    heksana.Alat yang digunakanFotobioreaktor, tabung gas CO2

    Regulator gas CO2, CO2 analyzer,

    refraktometer, Lux meter, Lampu TL,

    mikroskop dan haemocytometer.

    2.3.VariabelVariabel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah konsentrasi nutrisi

    MgSO4.7H2O yaitu, 0 gr/2L , 0,2 gr/2L,

    dan 2 gr/2L dan konsentrasi CaCO3,yaitu 0 gr/2L, 1 gr/2L, 3 gr/2L.

    2.4.Pelaksanaan PercobaanReaktor dirangkai seperti Gambar 1,

    jarak reaktor ke lampu diatur untuk

    mendapatkan intensitas cahaya 4000

    lux. Kemudian fotobioreaktor diisi 2 L

    kultur mikroalga

    Nannochloropsisoculata dengan

    perbandingan 4 : 1 yaitu, air laut 1600

    mL dan 400 mL dengan salinitas 35 ppt.

    Konsentrasi CO2 yang digunakan yaitu

    2 %. Aliran gas disambungkan dari

    tabung penampung gas ke

    fotobioreaktor. Lalu, dilakukan

    pengukuran kepadatan sel setiap tiga

    jam sampai terjadi penurunan kepadatan

    selnya selama enam jam. Pengukuran

    kepadatan sel diukur menggunakan

    mikroskop dan haemocytometer. Waktupengkulturan sel yang telah diperoleh

    akan digunakan untuk mengambil

    sampel lipid mikroalga.

    2.5. Ekstraksi LipidBiomassa mikroalga disentrifugasi

    dengan menggunakan motor centrifugal

    dengan kecepatan 3500 rpm selama 30

    menit lalu dimasukkan ke dalam oven

    hingga kering. Padatan mikroalga

    kering dilarutkan dengan menggunakanpelarut isopropanol dan heksana

  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    4/8

    0.0

    0.5

    1.0

    1.5

    2.0

    2.5

    3.0

    -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5Massamikroalgakering

    (gr)

    MgSO4.7H2O(gr)

    CaCO3 0

    CaCO3 1

    CaCO3 3

    0.00

    0.05

    0.10

    0.15

    -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.

    MassaLipid(gr)

    MgSO4.7H2O (gr)

    0.00E+00

    1.00E+07

    2.00E+07

    3.00E+07

    -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5Kepada

    tansel(sel/ml)

    MgSO4.7H2O (gr)

    0

    10

    20

    30

    -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5

    PersentaseLipid(%)

    MgSO4.7H2O (gr)

    menggunakan metode imersi (kuras

    habis). Proses imersi dilakukan

    beberapa tahap sampai tidak lagi

    minyak yang terekstrak yangditandai

    dengan larutan yang berwarna bening.

    Larutan isopropanol dan alga yang telahdisaring, dicampur dengan 20 ml

    heksana lalu dimasukkan ke dalam

    corong pisah dan dikocok. Setelah itu,

    dibiarkan beberapa saat sampai

    terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas

    (heksana) dan lapisan bawah

    (isopropanol). Minyak alga dipisahkan

    dengan menguapkan larutan heksana

    dalam vacuum evaporatorpada suhu 40

    C. Hasil evaporasi diambil dengan

    menggunakan heksana dan ditampungdi dalam gelas, kemudian ditunggu

    sampai heksana menguap sehingga

    didapatkan lipid mikroalga. Lipid yang

    diperoleh ditimbang.

    2.6. Analisis Sampela. Menghitung persentase Lipid

    mikroalgaPersentase lipid :

    % Lipid

    b. Pengujian Pengaruh PenambahanNutrisi Magnesium Sulfat dan

    Kalsium Karbonat.

    Perolehan kepadatan sel, massa

    mikroalga kering dan massa lipid

    untuk masing-masing variasi

    dibandingkan untuk mengetahui

    pengaruh penambahan nutrisi

    Magnesium Sulfat dan Kalsium

    Karbonat yang dapat menghasilkan

    kandungan lipid maksimum.

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Pengaruh nutrisi Magnesium Sulfat

    (MgSO4.7H2O) terhadap kepadatan

    sel, massa mikroalga kering, massa

    lipid, dan persentase lipid

    mikroalgaNannochloropsis oculata.

    Gambar 1. Profil pengaruh penambahan

    MgSO4.7H2O terhadap Kepadatan sel

    Gambar 2. Profil pengaruh penambahan

    MgSO4.7H2O terhadap massa mikroalga

    kering.

    Gambar 3. Profil pengaruh penambahan

    MgSO4.7H2O terhadap massa lipid.

    Gambar 4. Profil pengaruh penambahan

    MgSO4.7H2O terhadap persentase lipid.

    3.1.1. Hubungan antara kepadatan seldan massa mikroalga kering pada

    penambahan Magnesium Sulfat.

    Dari Gambar 1 dan 2 dapat dilihat

    hubungan antara kepadatan sel dan

    massa mikroalga kering yang diperoleh

    pada penambahan Magnesium Sulfat.

    Pada kondisi tanpa penambahan CaCO3,

    penambahan MgSO4.7H2O pada range0

    gr 0,2 gr menyebabkan kepadatan

    selnya meningkat dan massa mikroalga

    kering yang diperoleh juga meningkat.

    Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan

    yag menguntungkan dan terpenuhinyanutrisi yang diperlukan sel mikroalga

    100%mula-mulakeringalgamassa

    mikroalgalipidmassa

  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    5/8

    untuk tumbuh. Ukuran dan biomassa

    setiap sel meningkat terhadap waktu

    sehingga menyebabkan biomassanya

    meningkat. Kandungan DNA menjadi

    dua kali lipat dan terjadi pembelahan sel

    yang sempurna menjadi dua progeniyang memiliki genom dan ukuran yang

    identik sama. (Richmond,2003). Tetapi

    , kondisi yang berbeda terjadi pada

    range 0,2 gr 2 gr penambahan

    MgSO4.7H2O,penambahan

    MgSO4.7H2O memberikan respon yang

    negatif terhadap kepadatan selnya dan

    massa mikroalga kering yang diperoleh

    meningkat tetapi tidak terlalu signifikan.

    Hal ini dikarenakan nutrisi yang

    diperlukan oleh mikroalga berlebih,sehingga sel mikroalga mengalami fase

    toksik (keracunan). Pada kondisi

    penambahan 1 gr CaCO3, penambahan

    MgSO4.7H2O pada range 0 gr 0,2 gr

    memberikan respon positif terhadap

    kepadatan sel dan massa mikroalga

    keringnya. Namun, penambahan

    MgSO4.7H2O pada range0,2 gr 2 gr

    menyebabkan kepadatan selnya

    menurun tetapi massa mikroalga

    keringnya meningkat. Kondisi yang

    berbeda juga terjadi pada kondisi

    penambahan 3 gr CaCO3, penambahan

    MgSO4.7H2O pada range 0 gr - 0,2 gr

    memberikan respon negatif terhadap

    kepadatan selnya, tetapi meningkatkan

    massa mikroalga keringnya. Lalu, pada

    range 0,2 gr 2 gr, penambahan

    MgSO4.7H2O memberikan respon

    negatif terhadap kepadatan selnya dan

    massa mikroalga kering yang diperoleh.Penambahan nutrisi MgSO4.7H2O

    menyebabkan kepadatan sel menurun

    dan massa mikroalga kering yang

    didapatkan juga menurun.

    3.1.2. Hubungan antara kepadatan seldengan massa lipid pada

    penambahan Magnesium Sulfat.

    Gambar 1 dan 3 menunjukkan

    hubungan antara kepadatan seldengan massa lipid mikroalga ketika

    ditambahkanMgSO4.7H2O. Pada

    kondisi tanpa penambahan CaCO3,

    penambahan MgSO4.7H2O pada

    range 0 gr 0,2 gr menyebabkan

    kepadatan selnya meningkat dan

    massa lipid yang diperoleh jugameningkat. Pada range 0,2 gr - 2 gr

    penambahan MgSO4.7H2O,

    penambahan MgSO4.7H2O

    menyebabkan kepadatan selnya

    menurun tetapi massa lipid yang

    diperoleh meningkat. Kondisi yang

    berbeda juga terjadi pada kondisi

    penambahan 1 gr CaCO3 ,

    penambahan MgSO4.7H2O pada

    range 0 gr 0,2 gr memberikan

    respon positif terhadap kepadatan sel,tetapi menurunkan massa lipidnya.

    Lalu, kondisi yang berbeda juga

    terjadi pada rangepenambahan 0,2 gr

    2 grMgSO4.7H2O, penambahan

    MgSO4.7H2O memberikan respon

    negatif terhadap kepadatan sel dan

    tidak memberikan pengaruh terhadap

    massa lipidnya. Pada kondisi

    penambahan 3 gr CaCO3,

    penambahan MgSO4.7H2O pada

    range 0 gr

    0,2 gr memberikan

    respon negatif terhadap kepadatan

    sel, tetapi meningkatkan massa

    lipidnya. Lalu, penambahan

    MgSO4.7H2O pada range 0,2 gr 2

    gr, memberikan respon negatif

    terhadap kepadatan sel dan massa

    lipidnya.

    3.1.3. Hubungan antara massa mikroalgakering dengan massa lipid padapenambahan Magnesium Sulfat.

    Gambar 2 dan 3 menunjukkan

    hubungan antara massa mikroalga

    kering yang diperoleh dengan massa

    lipid ketika ditambahkan Magnesium

    Sulfat. Pada kondisi tanpa

    penambahan CaCO3, penambahan

    MgSO4.7H2O memberikan respon

    positif terhadap massa mikroalga

    kering, tetapi kenaikannya tidakterlalu signifikan dan meningkatkan

  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    6/8

    0.0

    1.0

    2.0

    3.0

    0 1 2 3 4

    Massamikroalga

    kering(gr)

    CaCO3(gr)

    MgSO4.7H2O 0gr

    MgSO4.7H2O 0,2gr

    MgSO4.7H2O 2gr

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    0 1 2 3 4persentaseLipid(%)

    CaCO3(gr)

    MgSO4

    MgSO4

    MgSO4

    0.05

    0.10

    0.15

    massaLipid(gr)

    MgSO4.7H2O 0gr

    MgSO4.7H2O 0,2gr

    massa lipid yang diperoleh. Idealnya

    penambahan MgSO4.7H2O dapat

    meningkatkan massa mikroalga

    kering dan massa lipidnya. Namun,

    pada kondisi penambahan 1 gr

    CaCO3, penambahan MgSO4.7H2Omemberikan respon positif terhadap

    massa mikroalga keringnya, tetapi

    memberikan respon negatif terhadap

    massa lipidnya. Lalu, Penambahan

    MgSO4.7H2O pada range 0,2 gr 2

    gr tidak lagi memberikan pengaruh

    terhadap massa lipidnya. Kondisi

    yang ideal terjadi pada kondisi

    penambahan 3 gr CaCO3,

    penambahan MgSO4.7H2O pada

    range 0 gr

    0,2 gr memberikanrespon positif terhadap massa

    mikroalga keringnya dan massa lipid.

    Namun, kondisi yang berbeda terjadi

    pada penambahan MgSO4.7H2O

    range 0,2 gr 2 gr, penambahan

    MgSO4.7H2O memberikan respon

    negatif terhadap massa mikroalga

    kering dan massa lipidnya.

    3.2.Pengaruh nutrisi Kalsium Karbonat(CaCO3) terhadap kepadatan sel,massa mikroalga kering, massa lipid,

    dan persentase lipid

    mikroalgaNannochloropsis oculata.

    Gambar 5. Profil pengaruh

    penambahan CaCO3terhadap kepadatan sel

    Gambar 6. Profil Pengaruh penambahan

    CaCO3terhadap massa mikroalga kering

    Gambar 7. Profil Pengaruh

    penambahan CaCO3terhadap massa lipid

    Gambar 8.Profil Pengaruh penambahan

    CaCO3terhadap persentase lipid.

    3.2.1. Hubungan antara kepadatan seldan massa mikroalga kering padapenambahan Kalsium Karbonat.

    Dari Gambar 5 dan 6, dapat dilihat hubungan

    antara kepadatan sel dan massa mikroalga

    kering ketika ditambahkan CaCO3. Pada

    kondisi tanpa penambahan MgSO4.7H2O,

    penambahan CaCO3 pada range0 gr 1 gr

    memberikan respon yang negatif terhadap

    kepadatan sel,tetapi memberikan respon

    positif terhadap massa mikroalga keringnya.Kondisi normal terjadi pada range

    penambahan 1 gr 3gr, penambahan CaCO3

    memberikan respon positif terhadap

    kepadatan sel dan massa mikroalga

    keringnya. Kondisi ideal terjadi pada kondisi

    penambahan 0,2 gr MgSO4.7H2O,

    penambahan CaCO3 pada range0 gr 1 gr

    memberikan respon positif terhadap

    kepadatan sel dan massa mikroalga

    keringnya. , tetapi pada rangepenambahan 1

    gr

    3gr, penambahan CaCO3 memberikan

    respon negatif terhadap kepadatan sel tetapi

    meningkatkan massa mikroalga keringnya.

    Kondisi ideal juga terjadi pada

    kondisi penambahan 2 gr

    MgSO4.7H2O, penambahan

    CaCO3 memberikan respon

    positif terhadap kepadatan sel dan

    massa mikroalga keringnya.

    0.00E+00

    5.00E+06

    1.00E+07

    1.50E+07

    2.00E+07

    2.50E+07

    3.00E+07

    0 1 2 3 4

    Kepadatansel(sel/ml)

    CaCO3(gr)

    MgSO4.7H2O 0gr

    MgSO4.7H2O 0,2gr

    MgSO4.7H2O 2gr

  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    7/8

    3.2.2. Hubungan antara kepadatansel dan massa lipid pada

    penambahan Kalsium

    Karbonat.

    Gambar 5 dan 7 menunjukkan hubunganantara kepadatan sel dengan massa lipid

    mikroalga ketika ditambahkan CaCO3. Pada

    kondisi tanpa penambahan MgSO4.7H2O,

    penambahan CaCO30 gr 1 gr memberikan

    respon negatif terhadap kepadatan sel, tetapi

    memberikan respon positif terhadap massa

    lipid yang diperoleh. Lalu, penambahan

    CaCO3 pada range 1 gr 3gr CaCO3,

    kepadatan selnya meningkat sedangkan

    massa lipidnya menurun.

    Pada kondisi penambahan 0,2 gr

    MgSO4.7H2O, penambahan

    CaCO3 pada range 0 gr - 1 gr

    meningkatkan kepadatan selnya,

    tetapi massa lipidnya menurun.

    Lalu, Pada range 1 gr 3 gr

    penambahan CaCO3, kepadatan

    selnya menurun tetapi massa

    lipidnya meningkat.

    Pada kondisi penambahan 2 gr

    MgSO4.7H2O, penambahan

    CaCO3 pada range 0 gr - 1 gr

    meningkatkan kepadatan selnya,

    tetapi massa lipidnya menurun.

    Pada range 1 gr 3 gr

    penambahan CaCO3, kepadatan

    selnya menurun tetapi massa

    lipidnya meningkat.

    3.2.3.

    Hubungan antara massamikroalga kering dan massa

    lipid pada penambahan

    Kalsium Karbonat.

    Gambar 6.dan 7 menunjukkan hubungan

    antara massa mikroalga kering dengan

    massa lipid yang diperoleh ketika

    ditambahkan Kalsium Karbonat. Pada

    kondisi tanpa penambahan

    MgSO4.7H2O, penambahan CaCO3pada

    range 0 gr

    1 gr, memberikan responpositif terhadap massa mikroalga kering

    dan massa lipidnya. Massa mikroalga

    keringnya meningkat dan massa lipid

    juga meningkat. Lalu, penambahan

    CaCO3 pada range 1 gr 3 gr

    memberikan respon positif terhadap

    massa mikroalga kering, tetapimemberikan respon negatif terhadap

    massa lipidnya. Kondisi yang tidak ideal

    juga terjadi pada kondisi penambahan

    0,2 gr MgSO4.7H2O, penambahan

    CaCO3 pada range 0 gr 1 gr,

    memberikan respon positif terhadap

    massa mikroalga kering, tetapi

    memberikan respon negatif terhadap

    massa lipidnya. Lalu, penambahan

    CaCO3 pada range 1 gr 3 gr

    memberikan respon positif terhadapmassa mikroalga kering dan massa

    lipidnya. Pada kondisi penambahan 2 gr

    MgSO4.7H2O, penambahan CaCO3

    pada range 0 gr 1 gr memberikan

    respon positif terhadap massa mikroalga

    kering, tetapi memberikan respon

    negatif terhadap massa lipidnya. Lalu,

    penambahan CaCO3pada range1 gr 3

    gr memberikan respon positif terhadap

    massa mikroalga keringnya dan massa

    lipid,tetapi kenaikan massa lipid yang

    diperoleh tidak terlalu signifikan.

    Dari hubungan antara kepadatan sel,

    massa mikroalga kering, massa lipid dan

    persentase lipidnya belum ditemukan

    korelasi yang sesuai untuk mendapatkan

    kandungan lipid maksimum, contohnya

    penambahan nutrisi MgSO4.7H2O

    mampu meningkatkan massa mikroalga

    keringnya massa lipid dan persentaselipidnya, tetapi memberikan respon

    negatif terhadap kepadatan selnya. Pada

    kondisi lain, penambahan MgSO4.7H2O

    memberikan respon positif terhadap

    kepadatan sel dan massa mikroalga

    keringnya tetapi memberikan respon

    negatif terhadap massa lipid dan

    persentase lipid yang diperoleh. Oleh

    karena itu, pada penelitian ini belum

    ditemukan pengaruh penambahan

    Magnesium Sulfat dan KalsiumKarbonat yang dapat menghasilkan

  • 7/22/2019 Pengaruh Penambahan Nutrisi Magnesium

    8/8

    kandungan lipid maksimum.Hal ini

    dikarenakan belum adanya korelasi yang

    menunjukkan kesesuaian antar

    parameter yang ditinjau.

    4. KESIMPULAN DAN SARANDari hubungan antara kepadatan sel,

    massa mikroalga kering, massa lipid,

    dan persentase lipid, belum

    ditemukan pengaruh penambahan

    nutrisi Magnesium Sulfat dan

    Kalsium Karbonat yang dapat

    menghasilkan kandungan lipid

    maksimum. Hal ini dikarenakan

    belum adanya korelasi yang

    menunjukkan kesesuaian antarparameter yang ditinjau.

    PUSTAKA