pengaruh penambahan gas hidrogen hasil elektrolisis ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai...

53
i PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS TERHADAP EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Oleh Triyanto 5202413040 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: truongque

Post on 21-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

i

PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS TERHADAP EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

Oleh

Triyanto

5202413040

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

iii

PENGESAHAN 196911301994031001

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

iv

NIM : 5202413040

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif

Fakultas : Fakultas Teknik Universitas Negeri Semara

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Tuliskan apa yang kamu cita-citakan, dan lakukan apa yang kamu tuliskan.

2. Jika kau tak bisa menjadi yang terbaik, setidaknya berilah beliau lukisan senyum

terindahmu.

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tua tercinta (Bapak Sukarto dan Ibu Sulami) serta keluarga yang

selalu mendoakan dan memberi semangat saya.

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

vi

ABSTRAK

Triyanto. 2017. Pengaruh Penambahan Gas Hidrogen Hasil Elektrolisis Terhadap

Emisi Gas Buang Sepeda Motor. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang. Drs. Supraptono, M.Pd dan Angga Septiyanto, S.Pd.,

M.T.

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan gas hidrogen yang dapat digunakan

sebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat

berkurang secara maksimal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa

penggunaan khususnya sepeda motor di Indonesia sejak tahun 2010–2014 terjadi

peningkatan sebesar 11,05% setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan peningkatan

kadar jumlah emisi gas buang berbahaya pada atmosfer seperti Karbon Monoksida

(CO) dan Hidrokarbon (HC).

Metode penelitian yang digunakan menggunakan eksperimen melalui metode

pemerolehan gas hidrogen dengan cara proses elektrolisis yang diterapkan pada

reaktor yang menggunakan Stainlees Steel sebagai katoda-anoda dan 4% larutan

NaOH. Sumber tegangan yang digunakan pada reaktor adalah 12 Volt-15 Volt

dengan penggunaan sistem kontrol arus. Gas hidrogen yang dihasilkan dari proses

elektrolisis dimasukkan ke dalam ruang bakar melalui Inlet Manifold and Inlet Port Injection.

Hasil penelitian penambahan gas hidrogen hasil proses elektrolisis dengan

sistem kontrol arus 4A, 5A, dan 6A mengahsilkan debit gas 0,744 ml/s, 0,944 ml/s,

dan 1,115 ml/s serta mampu mengurangi gas CO sebesar 97,92% dan gas HC 35,04% dengan kuat arus 4A.

Saran peneliti bagi pembaca jika melakukan penelitian sejenis bahwa

penggunaan gas hidrogen hasil elektrolisis dengan menggunakan sistem kontrol arus

pada kendaraan bermotor dapat mengurangi emisi gas buang, tetapi masih diperlukan

sebuah pengembangan sistem kontrol yang mampu mengontrol jumlah pemasukkan

hasil gas elektrolisis ke dalam ruang bakar, sehingga emisi gas buang dapat

mengalami penurunan maksimal.

Kata Kunci: Emisi Gas Buang, Elektrolisis, Hidrogen

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat,

rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

“Pengaruh Penambahan Gas Hidrogen Hasil Elektrolisis Terhadap Emisi Gas Buang

Sepeda Motor”.

Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Penulis

menyadari sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

orang lain. Oleh karena itu, ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Rusiyanto, S.Pd., M.T. Ketua jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

Semarang.

4. Dr. Dwi Wijanarko S.Pd,. S.T,. M.T., Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Otomotif S1 dan dosen penguji skripsi

5. Drs. Supraptono, M.Pd. Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

arahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi.

6. Angga Septiyanto S.Pd., M.T. Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan proposal

skripsi.

7. Kedua Orang tua dan saudara yang selalu memberikan doa, semangat dan

motivasi.

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

viii

8. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

sempurnanya pelaksanaan penelitian skripsi. Akhir kata, dengan tangan terbuka dan

tanpa mengurangi makna serta isi skripsi ini, semoga dapat bermanfaat bagi

semuanya.

Semarang, April 2017

Triyanto

NIM. 5202413040

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

PRAKATA ............................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 8

A. Kajian Teori ............................................................................................... 8

1. Motor Bakar ...................................................................................... 8

2. Siklus Termodinamika Motor Bakar ................................................. 10

3. Bahan Bakar ................................................................................... 12

4. Hidrogen ........................................................................................... 14

5. Metode Elektrolisis ............................................................................ 24

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

x

6. Emisi Gas Buang ............................................................................... 26

7. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor ................... 27

8. Perbandingan Emisi Bahan Bakar Hidrogen dengan Bahan

Bakar Bensin ..................................................................................... 28

B. Kajian Penelitian ..................................................................................... 30

C. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................ 33

D. Hipotesis/ Pertanyaan Penelitian ............................................................. 34

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 35

A. Bahan Penelitian ...................................................................................... 35

B. Alat dan Skema Peralatan Penelitian ....................................................... 38

C. Prosedur Penelitian .................................................................................. 41

1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ............................................... 41

2. Proses Penelitian ............................................................................... 42

3. Data Penelitian .................................................................................. 44

4. Analisis Data .................................................................................... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN .............................................................................. 46

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 46

1. Uji Debit Gas Hidrogen Elektrolisis ................................................. 46

2. Uji Laboratotium Emisi .................................................................... 48

B. Pembahasan ............................................................................................. 51

1. Debit Gas Hidrogen Hasil Elektrolisis ............................................. 51

2. Hasil Uji Emisi ................................................................................. 53

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 57

BAB V. PENUTUP .................................................................................................. 59

A. Simpulan .................................................................................................. 59

B. Saran Pemanfaatan Hasil Penelitian ........................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 61

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 64

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1Jumlah Penggunaan Sepeda Motor di Indonesia pada Tahun

2010–2014 ................................................................................................... 2

Tabel 1.2 Rata-Rata Karbon Monoksida (CO) Tahun 2013-2015 ............................. 2

Tabel 1.3 Perbandingan Pembakaran Hidrogen, Metana, dan Bensin ...................... 4

Tabel 2.1 Perbedaan Sifat Bahan Bakar Hidrogen dengan Disel dan Bensin ........... 17

Tabel 2.2 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama ................. 27

Tabel 3.1 Lembar Pengambilan Data Penelitian Jumlah Debit Produksi Gas .......... 44

Tabel 3.2 Lembar Pengambilan Data Uji Emisi Sepeda Motor ................................. 45

Tabel 4.1 Produktivitas Debit Gas HHO ................................................................... 47

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Kandungan Emisi CO dalam % Vol .............................. 48

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kandungan Emisi HC dalam % Vol .............................. 49

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Lamda ........................................................................... 50

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Prinsip kerja motor empat langkah ........................................................ 8

Gambar 2.2 Siklus udara volume konstan ................................................................. 11

Gambar 2.3 Data Sheet Bahan Bakar Pertamax ........................................................ 14

Gambar 2.4 Metode Pemasukkan Hidrogen CMI ..................................................... 20

Gambar 2.5 Inlet Manifold and Inlet Port Injection ................................................. 21

Gambar 2.6 Metode Direct Cylinder Injection ......................................................... 22

Gambar 2.7 Proses Elektrolisis ................................................................................. 25

Gambar 2.8 Emisi Pembakaran Gas Hidrogen Pada Mesin ...................................... 29

Gambar 2.9 Emisi Penggunaan Bahan Bakar Bensin ............................................... 29

Gambar 3.1 Perencanaan Desain Reaktor Tampak Depan ........................................ 38

Gambar 3.2 Perencanaan Desain Reaktor Tampak Samping..................................... 38

Gambar 3.3 Pengujian Volume Produktifitas Hidrogen ............................................ 39

Gambar 3.4 Skema Instalasi Penelitian ..................................................................... 40

Gambar 3.4 Alur Proses Penilitian ............................................................................ 41

Gambar 4.1 Grafik Debit HHO (ml/s) ...................................................................... 47

Gambar 4.2. Grafik Perbedaan Kadar Emisi Gas CO ............................................... 49

Gambar 4.3. Grafik Perbedaan Kadar Emisi Gas HC ............................................... 49

Gambar 4.4. Grafik Pengujian Lamda ....................................................................... 51

Gambar. 4.5. Grafik Emisi Gas Pembakaran ............................................................. 56

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Tabel Hasil Pengujian Kandungan gas CO2 dalam % Vol .................... 65

Lampiran 2. Grafik Pengujian Kandungan gas CO2 dalam % Vol ............................ 65

Lampiran 3. Lembar Hasil Uji Emisi ........................................................................ 66

Lampiran 4. Surat Tugas Dosen Pembimbing .......................................................... 76

Lampiran 5. Surat Tugas Dosen Penguji Seminar Proposal Skripsi ......................... 79

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 80

Lampiran 7. Lembar Data Hadir Seminar ................................................................. 81

Lampiran 8. Dokumentasi Pengujian Emisi .............................................................. 83

Lampiran 9. Dokumentasi Reaktor Elektrolisis ........................................................ 84

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis energi yang melanda Indonesia dikarenakan oleh jumlah penduduk

yang semakin meningkat berpengaruh langsung terhadap konsumsi bahan bakar.

Indonesia memiliki luas 2/3 merupakan perairan, serta memiliki banyak potensi

terkait sumber daya mineral atau fosil. Kurangnya pengelolaan dan peralatan yang

memadai berakibat tidak maksimal pemanfaatan sumber daya alam. Energi fosil

merupakan energi yang tidak dapat diperbarui, sehingga keberadaan sumber daya

alam telah megalami penipisan. Hal ini mendorong berbagai pakar energi untuk

mengembangkan energi yang alternatif ramah lingkungan dan mendukung keamanan

pasokan energi yang berkesinambungan

Salah satu langkah yang telah ditempuh saat ini oleh Protokol Kyoto dalam

Framework Convention on Climate Change, selama periode 1990 – 2004 bahwa

konsumsi energi disektor transportasi meningkat 37% dan peningkatan ini berimbas

emisi CO2 sebesar 27%, sehingga untuk mengatasi kebutuhan energi fosil khususnya

Petroleum, maka dibutuhkan energi alternatif yang dapat menggantikan atau

ditambahkan pada proses pembakaran.

Transportasi dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer dimana setiap tahun

penggunaannya semakin meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

(BPS) selama 5 tahun yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2014, terjadi peningkatan

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

2

jumlah penggunaan alat transportasi khususnya sepeda motor dengan rata-rata

presentase peningkatan sebesar 11,05% setiap tahunnya (www.bps.go.id).

Tabel 1.1 Jumlah Penggunaan Sepeda Motor di Indonesia pada Tahun 2010–2014

Tahun Jumlah Sepeda Motor 2010

2011

2012

2013

2014

61.078.188

68.839.341

76.381.183

84.732.652

92.976.240

(www.bps.go.id)

Berdasarkan tabel 1.1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang

meningkat setiap tahun menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan minyak bumi

sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar sepeda motor. Peningkatan penggunaan

transportasi dapat mengakibatkan padatnya lalu lintas sehingga menyebabkan

berbagai masalah yang ditimbulkan seperti polusi udara, perubahan iklim, pemanasan

global/ atau Global Warming, dan menipisnya lapisan ozon. Berdasarkan data

statistik kementerian lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2015 pencemaran gas

CO di kota-kota besar di Indonesia pada tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2 Rata-Rata Karbon Monoksida (CO) Tahun 2013-2015

Kota Rata-Rata Karbon Monoksida (CO) 2013 2014 2015

Semarang 4357,6 5310,0 5890,1

Jakarta Timur 1467,0 4823,3 6041,3

Yogyakarta 394 754,3 865

Bandung 3734,0 3601,0 4827,0

Jakarta Barat 3785,2 3470,0 6678,7

Sumber: http://www.menlhk.go.id/

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

3

Proses pembakaran yang terjadi di mesin atau engine merupakan sebuah

proses kimia yang mengubah energi kimia menjadi gerak dan panas. Bensin sebagai

senyawa campuran Hidrokarbon yang tersusun dari unsur hidrogen dan karbon

memiliki tingkatan yang harus tercapai agar terjadi pembakaran yang sempurna di

dalam mesin. Pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar atau Combution Engine

tidak dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna, karena masih banyak

mengandung beberapa unsur kimia pencemar lingkungan.

Upaya pencegahan dan pengurangan pencemaran lingkungan banyak

penelitian-penelitian yang telah dilakukan untuk menciptakan pembakaran yang

sempurna melalui penambahan-penambahan zat aditif pada bahan bakar. Dewasa ini,

yang cukup menyita perhatian adalah menghemat bahan bakar dengan menggunakan

air, ini disebabkan ketersediaan air yang cukup melimpah. Air bahkan menutupi

hampir 70% permukaan bumi dan persediaannya mencapai 1,4 triliun km3 atau setara

dengan 330 juta mil3. Bahan bakar dari air ini disebut Brown Gas yang dapat

diperoleh dari proses elektrolisis air sehingga terbentuk HHO atau Hidrogen-

Hidrogen-Oksigen.

Elektrolisis adalah suatu proses penguraian molekul air (H2O) menjadi

Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) dengan energi pemicu reaksi berupa energi listrik.

Proses ini dapat berlangsung ketika dua buah elektroda ditempatkan dalam air dan

arus searah dilewatkan diantara dua elektroda tersebut. Hidrogen terbentuk pada

katoda, sementara Oksigen pada anoda. Selama ini elektrolisis dikenal sebagai proses

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

4

produksi Hidrogen dari air yang paling efektif dengan tingkat kemurnian tinggi, tapi

terbatas untuk skala kecil

Hidrogen merupakan unsur zat yang memiliki tingkat flammability (sifat

mudah terbakar) cukup luas dibandingkan dengan unsur bahan bakar lainnya,

hidrogen memiliki angka tinggi dalam faktor penentu kemampuan bahan bakar

mudah terbakar. Hidrogen merupakan salah satu zat yang mudah meledak ketika ada

percikan api atau sejenisnya, tetapi berdasarkan sifat dari hidrogen, untuk bahan

bakar tersebut dapat terbakar sendiri memiliki angka yang tinggi sebesar 5850C.

Berikut tabel perbandingan pembakaran hidrogen, metana, dan bensin:

Tabel 1. 3 Perbandingan pembakaran hidrogen, metana, dan bensin

Property Hidrogen Methane Gasoline Flammability limits (% by

volume)

4 – 75 5.3 – 15.0 1.2 – 6.0

Maximum ignition energi

(m3)

0.02 0.28 0.25

Laminar flame speed at NTP

(m/s2)

1.90 0.38 0.37-043

Adiabatic flame temp. (K)

2318 2190 -2470

Auto ignition temp. (K)

858 813 -500-750

Quanching gap at NTP (mm)

0.64 2.03 -2.0

(Kalkan, 2014)

Berdasarkan perbandingan tabel 1.3 beberapa property utama pembakaran

hidrogen memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan metana dan bensin,

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

5

sehingga bahan bakar hidrogen memiliki tingkat koefisien yang tinggi ketika

digunakan sebagai supply ke dalam ruang bakar tipe SI engine.

Gas hidrogen tidak dapat ditambang melainkan harus diproduksi. Alternatif

tersebut dapat dilakukan dengan melakukan proses elektrolisis menggunakan air

khususnya air laut. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi

kehidupan. Air memiliki jumlah yang sangat melimpah khususnya air asin di laut

sekitar 1.337 juta km3. Apabila air dikelola dengan baik maka air merupakan sumber

daya alam yang dapat diperbaharui tetapi belum ada kesadaran dalam mengelola

sumber daya air. Produksi gas hidrogen dari NaOH merupakan cara yang dapat

dilakukan untuk mendapatkan gas hidrogen. Gas hidrogen yang tinggi memberikan

tingkat emisi yang mendekati zero emission (Alimah et.al., 2008 dalam Made dan

Wahyono, 2012)

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilaksanakan sebuah

penelitian yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan energi dan emisi gas buang

dengan menggunakan bahan bakar hidrogen yang tertuang dalam penelitian berjudul

“Analisis Penambahan Gas Hidrogen Dengan Variasi Arus Pada Katalisator Terhadap

Emisi Gas Buang Sepeda Motor”.

B. Identifikasi Masalah

1. Peningkatan jumlah sepeda motor berakibat pada kenaikan polusi udara.

2. Peningkatan polusi udara atau emisi disebabkan oleh meningkatnya penggunaan

transportasi, sehingga berakibat pada global warming.

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

6

3. Hidrogen dapat dijadikan sebagai bahan tambah pada proses pembakaran di ruang

bakar mesin, tetapi pemanfaatan hidrogen sebagai bahan tambah masih kurang.

4. Hidrogen dapat diperoleh melalui proses elektrolisis, tetapi untuk memperoleh

hidrogen dengan metode elektrolisis masih belum populer di masyarakat.

C. Pembatasan Masalah

Hidrogen sebagai bahan tambah pada proses pembakaran dapat diperoleh

melalui metode elektrolisis. Pada penelitian ini proses elektrolisis dan pengujian

hidrogen sebagai bahan tambah di dalam proses pembakaran mesin akan dibatasi

sebagai berikut:

1. Variasi arus pada proses elektrolisis 4A, 5A, dan 6A dengan elektroda stainless

steel serta larutan elektrolit NaOH.

2. Aquades sebagai cairan air utama pembuatan elektrolisis hidrogen.

3. Mesin yang digunakan adalah mesin Honda Revo 110CC

4. Pengujian dilakukan pada beban tetap

5. Bahan bakar yang digunakan adalah Pertamax murni dengan campuran hidrogen

yang disubtitusikan pada intake manifold.

6. Pengujian emisi gas buang pada putaran 1500 rpm sampai dengan 2500 rpm

dengan range 500 rpm

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah:

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

7

1. Adakah pengaruh variasi arus pada katalisator terhadap jumlah hidrogen yang

diperoleh dalam metode pemisahan air elektrolisis?

2. Adakah pengaruh penambahan gas hidrogen terhadap emisi gas buang pada

sepeda motor?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui adanya pengaruh variasi arus pada katalisator terhadap jumlah

hidrogen yang diperoleh dalam metode pemisahan air elektrolisis.

2. Mengetahui adanya pengaruh penambahan gas hidrogen terhadap emisi gas

buang pada sepeda motor.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Memperoleh pembakaran bahan bakar dan udara yang sempurna pada ruang

bakar.

2. Mengurangi kadar emisi gas buang pembakaran yang dapat membahayakan

lingkungan.

3. Memberikan solusi alternatif untuk mengatasi pencemaran polutan seperti CO.

4. Menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari pencemaran kendaraan.

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Motor Bakar

Motor bakar atau Combution Engine merupakan suatu jenis mesin yang

memanfaatkan proses pembakaran yang mengubah energi kalor menjadi energi

mekanik (Basyirun et al., 2008: 12). Motor bakar terbagi menjadi dua tipe yaitu

motor pembakaran dalam (Internal Combution) dan motor pembakaran luar

(Eksternal Combution). Tipe pembakaran dalam terbagi menjadi dua yaitu Spark

Ignition dan Compression Ignition.

Siklus kerja motor bakar terdiri menjadi empat tak dan dua tak. Pada sepeda

motor empat tak atau empat langkah untuk mendapatkan satu kali langkah kerja

membutuhkkan dua kali putaran poros engkol dan empat kali langkah piston. Adapun

proses tersebut yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah kerja, dan langkah

buang.

Gambar 2. 1 Prinsip kerja motor empat langkah

Sumber: (Basyirun et al, 2008)

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

9

Langkah hisap yaitu ketika piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik

mati bawah (TMB), pada saat ini kondisi katup hisap membuka dan katup buang

menutup. Kondisi ini menyebabkan volume ruang bakar dan kevakuman meningkat

sehingga campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam ruang silinder atau

pembakaran. Proses pemasukkan udara ke dalam ruang bakar diakibatkan oleh

tekanan atmosfir di luar silinder lebih besar dibandingkan di dalam silinder,

kemudian bahan bakar masuk dikarenakan kevakuman yang besar di ruang bakar

(Basyirun et al, 2008).

Langkah kompresi yaitu piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik

mati atas (TMA), katup hisap dan katup buang tertutup. Campuran bahan bakar dan

udara yang masuk ke dalam ruang silinder atau ruang bakar dikompresikan atau

dimampatkan, proses ini terjadi dikarenakan adanya penyempitan ruangan yang

terjadi sehingga tekanan dan suhu di silinder mengalami peningkatan. Kemudian,

sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) 5 – 10o busi memercikan bunga api

(Basyirun et al, 2008).

Langkah usaha (Work) yaitu setelah bunga api membakar campuran bahan

bakar dan udara terkompresikan, terjadilah ledakkan yang berakibat tekanan dan suhu

meningkat kondisi kedua katup menutup. Tekanan yang besar menggerakkan piston

dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Pada saat ini, gerakan translasi

dari piston diubah oleh poros engkol menjadi gerak putar, sehingga kendaraan dapat

bergerak maju atau mundur sesuai dengan kecepatan (Basyirun et al, 2008).

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

10

Langkah buang yaitu pada akhir langkah usaha, piston bergerak dari titik mati

bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), gas sisa hasil pembakaran dibuang menuju

katup buang. Overlapping terjadi disaat katup buang dan katup hisap terbuka

bersama-sama, kondisi ini memiliki tujuan untuk membantu proses pembilasan

didalam ruang silinder (Basyirun et al, 2008).

2. Siklus Termodinamika Motor Bakar

Menurut Basyirun et al (2008) Siklus termodinamika dalam motor bakar

terbagi menjadi tiga pokok bagian yaitu; 1) Siklus udara pada volume konstan (Siklus

Otto), 2) Siklus udara pada tekanan konstan (Siklus Disel), 3) Siklus udara tekanan

terbatas (Siklus gabungan). Dalam penelitian yang dilakukan ini menggunakan mesin

bensin, adapun siklus otto pada mesin tersebut sebagai berikut:

a) Siklus udara volume konstan

Menurut Basyirun et al, 2008 (2008: 15) siklus ideal volume konstan disebut

juga dengan siklus ledakan (explostion cycle) karena secara teoritis proses

pembakaran terjadi dalam waktu sesaat dan peningkatan tekanan tiba-tiba. Adapun

urutan prosesnya sebagai berikut:

(1) Langkah Hisap (0-1) merupakan proses tekanan konstan.

(2) Langkah Kompresi (1-2) merupakan proses adiabatic

(3) Langkah Kerja (3-4) merupakan langkah ekspansi

(4) Langkah Buang (4-0) merupakan proses tekanan konstan dan gas pembakaran

dibuang lewat katup buang

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

11

Gambar 2.2 Siklus udara volume konstan

Sumber: (Basyirun et al, 2008)

Siklus Otto yang baru saja dibahas adalah sebuah model yang sangat ideal.

Diasumsikan bahwa campuran yang dipakai berperilaku seperti gas ideal,

campuran ini mengabaikan gesekan, turbulensi, panas yang hilang ke dinding

silinder, dan banyak efek lainnya yang berkombinasi untuk mengurangi efisiensi

dari mesin sesungguhnya. Sumber inefisiensi lainnya adalah pembakaran yang

tidak sempurna. Penyalaan yang baik membutuhkan campuran yang mengandung

lebih kaya bensin. Pembakaran yang tidak normal (sempurna) akan menghasilkan

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

12

HC, CO, NOx, partikel, dan Pb. Panas yang diperoleh dari bensin akan terbuang

sia–sia, dan produk yang keluar menyebabkan polusi udara (Basyirun et al, 2008).

3. Bahan Bakar

1) Pengertian Bahan Bakar

Menurut Supraptono (2004: 6), bahan bakar adalah bahan-bahan yang

digunakan dalam proses pembakaran. Berdasarkan asalnya, bahan bakar dibagi

menjadi bahan bakar nabati, bahan bakar mineral, dan bahan bakar fosil. Berdasarkan

bentuknya bahan bakar dibagi menjadi bahan bakar nabati, bahan bakar cair, dan

bahan bakar gas.

Bahan bakar yang paling banyak digunakan saat ini adalah jenis bahan bakar

fosil dan mineral cair yang merupakan bahan bakar tidak dapat diperbarui. Adapun

contoh bahan bakar ini yaitu bensin dan solar. Eksploitasi besar-besaran yang

dilakukan akhir-akhir ini terhadap bahan bakar fosil dan mineral telah berdampak

pada semakin menipisnya cadangan sumber daya minyak tersebut (Supraptono, 2004)

Karakteristik dan nilai pembakaran yang dimiliki oleh setiap bahan bakar

berbeda-beda. Perbedaan karakteristik dari bahan bakar inilah yang menentukan sifat-

sifat dalam proses pembakaraan yang terjadi di ruang bakar. Mudah dan tidaknya

sebuah bahan bakar dalam terbakar pada sebuah mesin disebut bilangan atau angka

octane (mesin bensin) dan angka cetane (Supraptono, 2004).

Tujuan dari proses pembakaran pada mesin adalah untuk mendapatkan energi

panas (heat energi). Hasil dari pembakaran tersebut kemudian diubah atau

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

13

ditransformasikan menjadi energi lain. Pada sepeda motor tujuan dari proses

pembakaran yaitu untuk memperoleh energi mekanis (Supraptono, 2004).

2) Sifat fisik bahan bakar

Sifat-sifat fisik bahan bakar yang perlu diketahui adalah:

a. Berat Jenis (specific gravity)

Menurut Supraptono (2004; 26 Berat jenis adalah suatu perbandingan berat

bahan bakar minyak dengan berat air dalam volume dan suhu yang sama (600F).

Kadar berat jenis diukur dengan standar API Gravity.

Keterangan:

= adalah berat jenis air pada suhu 600F

b. Viskositas

Viskositas adalah suatu ukuran dari besar perlawanan zat cair untuk mengalir

atau ukuran dari besarnya tahanan geser dalam dari suatu bahan cair (Supraptono,

2004: 27).

c. Nilai kalor

Nilai kalor adalah jumlah panas yang dihasilkan jika 1 kg bahan bakar

terbakar secara sempurna (Supraptono, 2004)

d. Titik Nyala (flash point)

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

14

Titik nyala merupakan angka yang menyatakan suhu terendah bahan bakar

minyak akan terbakar apabila pada permukaannya tersebut diletakan pada nyala api.

Pada penelitian ini bahan bakar yang digunakan adalah Pertamax dengan nilai

bilangan oktan 92. Berikut daftar data sheet Pertamina bahan bakar pertamax:

Gambar 2.3 Data Sheet Bahan Bakar Pertamax

(Pertamina, 2007)

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

15

4. Hidrogen

Menurut Marwan (2010) hidrogen adalah unsur yang terrdapat di alam yang

jumlahnya terbesar, tetapi hanya sedikit tertinggal di bumi. Dari analisis spectrum

sinar yang dipancarkan oleh bintang, disimpulkan bahwa bintang bagian utama

penyusunnya dari hidrogen. Hidrogen merupakan gas yang tidak beracun tetapi

berbahaya bila dicampur dengan udara atau oksigen karena akan menimbulkan

kebakaran dan ledakan. Beberapa sifat fisika Hidrogen sebagai berikut:

Lambang H

Nomor atom 1

Konvigurasi electron 1s1

Massa atom relative 1,008

Energi ionisasi/ kj mol-1

1310

Kerapatan/ g cm-3

0,00009

Titik didih/ K 20

Temperatur kritik 33

Jari-jari atom/ mm 0,037

Potensi elektroda standard/ v 0

a. Cara Menghasilkan Hidrogen

Menurut Marwan (2010) Hidrogen merupakan unsur senyawa yang dapat

diperoleh melalui beberapa cara sebagai berikut:

1) Mengalirkan uap air melalui karbon panas

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

16

C(s) + H2O → CO(g) + H2 (g)

H2 yang dihasilkan dengan cara ini tidak murni sebab sukar untuk

memisahkan CO. Campuran antara CO dan H2 disebut gas air. Gas air memiliki

potensi kalor pembakaran yang besar.

2) Mengalirkan uap air melalui besi panas

3 Fe(s) + 4 H2O → Fe3O4 + 4 H2(g)

3) Pada kilang minyak bumi, hidrogen merupakan hasil samping dari cracking

hidrokarbon. Gas hidrogen dialirkan melalui katalis panas dan terurai menjadi

hidrogen dan hidrokarbon lain. Hidrokarbon yang lebih ringan seperti metana

(metana dapat juga berasal dari gas alam) yang dipanaskan dengan suhu 7500C dan

tekanan 10 atm,

CH4(g) + H2O → CO(g) + 3H2(g)

4) Hidrogen yang sangat murni (99,9%), tetapi mahal, diperoleh dengan cara

elektrolisis air.

2H2O → 2H2(g) + O2(g)

5) Di laboratorium hidrogen murni diperoleh dari reduksi ion hidrogen dengan logam

seng (pada prinsipnya dengan logam yang potensial elektrodanya negatif)

Zn(s) + 2 H+ → Zn

2+ + H2(g)

Selain itu, hidrogen dapat diperoleh dari reaksi logam aluminium dengan basa

2Al(s) + 2 OH+

→ 2Al(OH)4- + 3H2(g)

Atau reaksi antara CaH2 dengan air

CaH2(s) + 2H2O → Ca2+

+ 2 OH- + 2H2(g)

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

17

b) Bahan Bakar Hidrogen

Menurut Civiniz dan Kose (2012) gas hidrogen merupakan zat yang mudah

terbakar, sehingga pada saat digunakan dalam proses pembakaran mampu membakar

campuran bahan bakar dan udara dengan sempurna, hidrogen akan menjadi air,

sehigga tidak beracun dan tidak berbau. Selain itu, menurut Kumar dan Maji Dines

(2009) hidrogen pada saat dibakar, pembakaran yang dihasilkan tidak beracun, seperti

hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida belerang/ atau sulfur, asam

organic, atau karbon dioksida, tetapi penggunaan gas hidrogen masih memiliki

kelemahan yaitu tidak dapat mengurangi pembentukan gas NOx.

Sifat bahan bakar hidrogen jika dibandingkan dengan bahan bakar pada diesel

dan bensin (gasoline). Menurut Saravanan N., et al (2007) sifat tersebut dapat dilihat

dari tabel berikut:

Tabel 2.1 Perbedaan Sifat Bahan Bakar Hidrogen dengan Diesel dan Bensin

Sifat Diesel Bensin (Gasoline) Hidrogen Rumus Kimia Cn H1 .8n

C8 – C10

CnH1.87n

C4 C12

H2

Suhu Nyala Api (K) 530 533-733 585

Energi Pengapian

Minimum (mJ)

– 0.24 0.02

Batas Ambang

Ledakan (Vol.% di

Udara)

0.7 – 5 1-4 – 7.6 4 – 75

Perbandingan

Stoichiometric udara

dan bahan bakar (Kg)

14.5 14.6 34.3

Batas mudah terbakar

(Rasio Kesetaraan)

– 0.7 – 3.8 0.1 – 7.1

Density at 160C dan

1.01 bar (Kg/m3)

833-881 721 – 785 0.0838

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

18

Katup Pemanasan (MJ/

Kg)

42.5 43.9 119.93

Kecepatan Nyala

(cm/s)

30 37 – 43 265 – 325

Celah Pendinginan

Udara NTP

– 0.2 0.064

Diffusivitas di udara

(cm2/s)

– 0.08 0.63

Angka Oktan – 92-98 130

Angka Cetane 44-55 13-17 –

Sumber: Saravanan N., et al (2007)

Berdasarkan tabel 2.1 beberapa sifat/ karakteristik Hidrogen yang dapat

digunakan untuk perkembangan kemajuan teknologi hidrogen sebagai bahan bakar

mesin. Menurut Civiniz dan Kose (2012) karakteristik hidrogen tersebut antara lain;

a) Wide range of flammability atau lebar jarak mudah terbakarnya

Wide range of flammability yang dimiliki hidrogen mempunyai tingkat mudah

terbakar paling baik dengan rentang 4-75% per prosentase volume udara 1.4-7.6

untuk bensin. Oleh karena itu, hidrogen sangat memungkinkan digunakan untuk

membakar dengan campuran bahan bakar dan udara kurang dari stoikiometri dengan

pembakaran yang sempurna (Civiniz dan Kose, 2012).

b) Small quenching distance atau Jarak Pendinginan Kecil

Hidrogen memiliki jarak pendinginan kecil sebesar 0.6 mm dan 2.0 mm pada

bensin, angka ini diperoleh dari jarak dinding silinder dengan api (Civiniz dan Kose,

2012).

c) Flame velocity and adiabatic flame atau (Kecepatan nyala dan Penyalaan

Adiabatik)

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

19

Hidrogen memiliki kecepatan nyala yang tinggi, hal ini memungkinkan mesin

dengan bahan hidrogen lebih mendekati siklus mesin termodinamika ideal/ atau rasio

pembakaran bahan bakar irit pada perbandingan stoikiometri. Pada kondisi Flame

velocity and adiabatic flame properti paling diperhatikan yaitu suhu, khususnya

efisiensi termal, stabilitas pembakaran, dan emisi (Civiniz dan Kose, 2012).

d) Minimum ignition source energi atau (sumber energi pengapian minimum)

Rendahnya energi pengapian pada hidrogen dibandingkan bensin maka

memungkinkan hidrogen lebih cepat terbakar dibandingkan bensin, tetapi nilai rendah

ini memiliki kekurangan dapat menyebabkan penyalaan yang diakibatkan oleh panas

pada dinding silinder (Civiniz dan Kose, 2012).

e) High Diffusivity (difusitas tinggi)

Keuntungan nilai difusitas tinggi dari hidrogen yaitu percampuran udara dan

bahan bakar lebih cepat, ketika terjadi kebocoran hidrogen lebih cepat menyebar

sehingga dapat meminimalkan bahaya (Civiniz dan Kose, 2012).

f) Low density (Kerapatan rendah)

Densitas/ kerapatan rendah dari hidrogen maka dengan atau tanpa kompresi

yang signifikan. Hal ini diperlukan penyimpanan hidrogen yang cukup untuk

memberikan jarak yang sesuai. Kepadatan yang rendah maka dapat mengurangi

output daya mesin (Civiniz dan Kose, 2012).

g) High auto-ignition temperature (Suhu Pengapian Tinggi)

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

20

Hidrogen termasuk gas yang memiliki auto-ignition relative tinggi 5850C. Hal

ini membuat hidrogen sulit terbakar sendiri jika tanpa adanya beberapa sumber

pengapian tambahan (Civiniz dan Kose, 2012).

c) Metode Pemasukkan Hidrogen ke Ruang Bakar

Pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar untuk proses pembakaran di ruang

bakar untuk menghasilkan efisiensi thermal dibutuhkan teknik pemasukkannya.

Menurut Das (2002) pengembangan praktik hidrogen pada ruang bakar dapat

dilakukan dengan tiga proses mekanisme induksi yaitu:

(1) Fuel Carburetion Method (CMI)

Metode CMI adalah proses pemasukkan gas hidrogen dengan cara injeksi

pusat pada karburator, sehingga pengkoversian bahan bakar bensin dan hidrogen

lebih mudah. Pada metode ini memiliki kerugian yaitu mengurangi volume campuran

bahan bakar sekitar 1.7%, dengan kehilangan output power 15%, campuran bahan

bakar udara/ hidrogen dapat terbakar dini jika pra-pengapian terjadi saat katup masuk

terbuka (Civiniz dan Kose, 2012). Berikut skema pemasukkan metode CMI;

Gambar 2.4 Metode Pemasukkan Hidrogen CMI

Sumber: Civiniz dan Kose (2012)

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

21

(2) Inlet Manifold and Inlet Port Injection

Menurut Civiniz dan Kose (2012) Pemasukkan hidrogen metode Inlet

Manifold and Inlet Port Injection adalah pemasukkan hidrogen kedalam ruang bakar

melalui sistem injeksi saluran intake manifold dengan menggunakan mekanisme atau

elektronik (Injektor). Adapun skema pemasukkan pada intake manifold ditunjukkan

olah gambar berikut,

Gambar. 2.5 Inlet Manifold and Inlet Port Injection Sumber: CIviniz dan Kose (2012)

Keuntungan metode ini volume udara dan bahan bakar dan daya mesin konstan

karena dikendalikan oleh jumlah udara yang diinjeksikan kedalam aliran udara.

(3) Direct Cylinder Injection (DCI)

Menurut Antunes dan Mikalsen (2009) Direct Cylinder Injection merupakan

Metode pemasukkan hidrogen dengan memasukkan gas hidrogen langsung kedalam

silinder pada akhir langkah kompresi. Hidrogen merupakan jenis gas yang memiliki

sifat difusi cepat, sehingga mudah tercampur dengan campuran bahan bakar dan

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

22

udara pada ruang bakar. Metode Direct Cylinder Injection dapat mengurangi dan

menghilangkan kehilangan daya output. Berikut skema gambar DCI,

Gambar. 2.6 Metode Direct Cylinder Injection Sumber: Civiniz dan Kose (2012)

d) Perbandingan Stoikiometri air-fuel ratio and mixture energi content

Stoikiometri adalah perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang

masuk ke dalam ruang bakar mesin. Komposisi ideal ini bertujuan untuk membakar

habis semua bahan bakar. Pada stoikiometri gas hidrogen dan oksigen dinyatakan

dalam per mol bahan bakar tersebut (Persamaan 1). Perhitungan stoikiometri

komposisi volume dan massa rasio (σ). Perbandingan actual massa rasio bahan bakar

dan udara dengan persamaan: ma/mf, maksudnya massa udara yang digunakan untuk

membakar habis massa bahan bakar (Civiniz dan Kose, 2012).

(ma/mf) actual =λ (ma/mf)s = λ.σ .......................................................... (1)

Atau Rasio kesetaraan yang dinotasikan dengan (φ)

φ = λ-1

..................................................................................................... (2)

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

23

Rasio Kesetaraan yaitu jumlah relatif massa bahan bakar lebih yang diperlukan

untuk pembakaran stoikiometri (Ideal) dengan persamaan,

(ma/mf) actual =λ (ma/ mf) s = λ.σ = φ = λ-1

......................................... (3)

Udara atmosfer mengandung 20.95% O2 dan 79,05% N2. Secara molaritas, setiap

1 kmol dari setiap gas sempurna menempati pada volume yang sama (22.4 m3) ini

bernilai setara dengan 79.05/ 20,95 = 3.773 mol N2 per mol O2 di udara atmosfer

(Civiniz dan Kose, 2012). Perhitungan stoikiometri pembakaran hidrogen dan

oksigen;

H2 + ½ (O2 + 3.773 N2) → H2O + 1.887 N2

Berdasarkan persamaan 2 dengan angka mol per molekul menjadi;

1 + ½ (1 + 3.773) → 1 + 1.887 atau 1+ 2.387 → 1+ 2.887

Jadi untuk membakar per mol H2 dibutuhkan 3.387 mol udara. Jika dikaitkan

dengan prosentase stoikiometri volume hidrogen di udara yaitu, 100%/ 3.387 =

29.52%. Pada kesetaraan massa rasio udara dan bahan bakar, dapat diketahui dengan

mengalikan massa per mol untuk oksigen, air, dan nitrogen sebesar 28.96, 18.02,

28.16 kg/mol. Kemudian angka tersebut dimasukkan kedalam persamaan menjadi;

(1.2.01) + (2.38.28.96) → (1. 18.02) + (1.88. 28.16)

1 + 34.3 → 8.94 + 26.35

Berdasarkan nilai diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk membakar

habis sebuah bahan bakar dibutuhkan 34.3 kg udara. Pada bahan bakar bensin

prosentase volume udara yang menempati ruang sebesar 1.76%, sehingga idealnya

pada bensin = 14.6 (Civiniz dan Kose, 2012).

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

24

Menurut civiniz dan koze (2012) perbadingan stoikiometri komposisi volume

hidrogen dan bensin (29.52% dan 1.76%) mengarah pada perbandingan kandungan

energi yang pada campuran bahan bakar dan udara. Berdasarkan sifat hidrogen

bahwa nilai densitas atau kerapatan hanya 0.09 kg/m3 pada suhu dan tekanan normal,

meskipun nilai kalor QLHV rendah 120 MJ/ Kg dibandingkan dengan bensin 44

MJ/Kg dalam perhitungan secara volume.

5. Metode Elektrolisis

Menurut Isana (2010) eletrolisis merupakan perubahan kimia atau reaksi

dekomposisi dalam suatu elektrolit oleh arus listrik atau suatu proses penguraian

molekul air (H2O) menjadi Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) dengan energi pemicu

reaksi berupa energi listrik. Proses ini dapat berlangsung ketika dua buah elektroda

ditempatkan dalam air dan arus searah dilewatkan diantara dua elektroda tersebut.

Hidrogen terbentuk pada katoda, sementara Oksigen pada anoda. Selama ini

elektrolisis dikenal sebagai proses produksi Hidrogen dari air yang paling efektif

dengan tingkat kemurnian tinggi, tapi terbatas untuk skala kecil (Marlina et. al

(2013). Pada proses elektrolisis air dibutuhkan sebuah katalis yang digunakan sebagai

percepat reaksi adalah cairan elektrolit. Elektrolit dapat befungsi sebagai konduktor

listrik, dimana arus listrik tersebut dibawa atau dialirkan oleh ion. Reaksi pada proses

elektrolisis adalah sebagai berikut:

Anoda : 2 OH- → ½ O2 + H2O + 2 e

-

Katoda : 2 H2O + 2 e- → H2

+ 2OH

-

Total Reaksi : H2O → H2 + ½ O2

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

25

Gambar 2.7 Proses Elektrolisis

Menurut Brady dalam Made dan Wahyono (2012) Elektrolit adalah suatu zat

terlarut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya menjadi konduktor

elekrolit. Air merupakan pelarut (solven) yang baik untuk senyawa ion dan

mempunyai sifat menghantarkan arus listrik. Di dalam proses elektrolisis terjadi

proses oksidasi dan reduksi, yaitu sebagai proses pelepasan dan penangkapan oleh

suatu zat. Oksidasi adalah proses pelepasan elektron dari suatu zat sedangkan reduksi

adalah proses penangkapan elektron oleh suatu zat.

Menurut Rivai dalam Made dan Wahyono (2012) Sel elektrolisis adalah sel

elektrokimia yang bereaksi secara tidak spontan (E0 sel (-) atau ∆G >0), karena

sumber listrik disuplai dari luar dan dialirkan melalui sebuah sel. Pada penelitian ini

elektrolit yang digunakan sebagai katalis proses elektrolis adalah NaOH (Natrium

Klorida) dengan reaksi kimia sebagai berikut;

Anoda (+) : 2H2O → 4H+

+ O2 + 4e-

2NaOH → 2Na+ + 2H

+ + O2 + 4e

Katoda (-) : 2H2O + 2e → 2OH- + H2

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

26

6. Emisi Gas Buang

Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar didalam mesin

pembakaran dalam (Internal Combution), mesin pembakaran luar (External

Combution), mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Pada sisa

pembakaran campuran bahan bakar dan udara mengandung beberapa senyawa antara

lain adalah Hidrokarbon (HC), CO (Karbon Monoksida), NOx (Nitrogen Oksida),

CO2 (Karbon dioksida), dan Timbal (Pb). Dari beberapa gas tersebut hamper

semuanya merupakan gas berbahaya jika telah melewati batas ambang emisi di udara

(Pulkrabek, 1997)

(1) HC (Hidrokarbon)

HC merupakan gas yang terbentuk dari ikatan hidrogen dan karbon. Adanya

hidrokarbon yang terkandung dalam gas buang karena tidak terbakarnya secara

sempurna campuran bahan bakar dan udara. Gas sisa yang meninggalkan ruang

pembakaran pada mesin Spark Ignition mengandung lebih dari 6000 ppm komponen

hidrokarbon, setara dengan 1-1.5% dari bahan bakar (Pulkrabek, 1997: 278).

(2) Karbon Monoksida (CO)

Menurut Pulkrabek, 1997: 285 CO merupakan gas yang tidak berwarna dan

tidak berbau tapi beracun. Ketersediaan oksigen yang tidak cukup untuk mengubah

semua karbon menjadi CO2, beberapa bahan bakar tidak terbakar dan beberapa

karbon menjadi CO, biasanya sisa dari mesin sekitar 0,2% hingga 5% karbon

monoksida. Pada udara bebas yang sudah tercemar gas CO dapat menyebabkan

kematian, dikarenakan kekuatan ikat CO dengan Hemoglobin atau sel darah merah

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

27

200 kali lebih kuat dibandingkan oksigen, sehingga membentuk COHb yang mampu

mengganggu sistem syaraf sentral, perubahan fungsi jantung.

(3) NOx (Natrium Oksida)

NOx merupakan gas yang keluar dari gas hasil pembakaran yang disebabkan

suhu mesin terlalu tinggi dan campuran bahan bakar yang tidak ideal atau terlalu

miskin. Gas NO memiliki karakteristik tidak berwana dan tidak berbau (Pulkrabek,

1997: 285)

(4) Pb (Timbal/ atau timah hitam)

Pb dapat terbentuk dikarenakan pada bahan bakar diberi zat yang berfungsi

sebagai peningkat nilai oktan yang berupa Pb(C2H5)4 yaitu tetra ethyl. Zat ini keluar

dari knalpot dalam bentuk butiran atau partikel halus.

7. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006,

tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama menjelaskan,

Tabel 2.2 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama

Kategori Tahun Pembuatan

Parameter Metode Uji

CO (%) HC (ppm)

Sepeda Motor 2 Langkah

< 2010 4.5 12000 Idle

Sepeda Motor 4 Langkah

< 2010 5,5 2400 Idle

Sepeda Motor (2 Langkah dan 4 langkah)

≥ 2010 4,5 2000 Idle

Sumber: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

28

8. Perbandingan Emisi Bahan Bakar Hidrogen dengan Bahan Bakar Bensin

Menurut Rajendra., et.al. (2012) Hidrogen merupakan gas yang diperoleh dari

proses pemisahan molekul senyawa H2O (air), sehingga ketika hidrogen digunakan

sebagai bahan bakar maka produk sisa hasil pembakaran berupa air kembali,

Reaksi pembakaran hidrogen: 2H2 + O2 + N2 → 2H2O

Tetapi pada saat digunakan untuk pembakaran, sisa gas juga menghasilkan (NOx)

dengan reaksi; 2H2 + O2 + N2 → H2O + N2 + NOx

Menurut Rajendra., et.al. (2012) Nitrogen oksida (NOx) dapat terbentuk

dikarenakan suhu/ atau temperatur tinggi pada ruang bakar. Kadar jumlah NOx pada

sisa pembakaran dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:

a) Rasio udara dan bahan bakar

b) Perbandingan kompresi

c) Kecepatan/ atau rpm mesin

d) Pengapian,

Selain NOx, Karbon monoksida dan karbon dioksida masih dapat terbentuk

pada sisa gas pembakaran dikarenakan ikut terbakarnya oli pada mesin tetapi dengan

kadar yang rendah.

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

29

Gambar 2.8 Emisi Pembakaran Gas Hidrogen Pada Mesin

Sumber: Civiniz dan Kose (2012)

Dari gambar 2.8 penggunaan gas hidrogen sebagai bahan bakar menunjukkan

berkurang yang ditunjukkan sebagai phi (φ). Walaupun, pada mesin bensin jika

mengurangi kadar NOx maka kandungan CO dan HC mengalami peningkatan.

Gambar 2.9 Emisi Penggunaan Bahan Bakar Bensin

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

30

Sumber: Civiniz dan Kose (2012)

Pada bahan bakar bensin kandungan gas sisa pembakaran banyak

mengandung gas CO, HC, dan NOx. Emisi gas ini terbentuk dikarenakan kandungan

bahan bakar pada bensin merupakan hidrokarbon. Sehingga jika terjadi pembakaran

yang tidak sempurna maka gas tersebut akan terbentuk menjadi polutan.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Karagoz, et. al. (2015) bahwa

penggunaan hidrogen pada Spark Ignition Engine dengan metode pengujian

pembukaan throttle pada posisi kontan dan putaran mesin 1500 sampai 3500 dengan

besar campuran 0 L/min tanpa hidrogen dan 10 L/ min menggunakan tambahan

hidrogen mampu menurunkan emisi THC (Total Hidro Carbon) sebesar 13.3% pada

putaran mesin 2000 rpm dan CO (Karbon Monoksida) sebesar 10.7% pada putaran

mesin 3000 rpm. Sedangkan kenaikan maksimum NOx sebesar 17.6% pada putaran

3000 rpm dan terendah pada putaran 2000 rpm 3.7%. Berdasarkan penelitian dapat

disimpulkan bahwa penambahan gas hidrogen ke dalam ruang bakar memiliki

pengaruh terhadap penurunan emisi gas buang kendaraan dengan kondisi putaran

mesin.

2. Karagoz, Yasin,. N. Yuca, T.Sandalci, A.S. Dalkilic (2015) bahwa penambahan

dan pencampuran hidrogen ke dalam ruang bakar mesin bensin dapat menurunkan

kadar gas CO sebesar 16.44% pada putaran 3000 rpm dengan volume 20l/ min

hidrogen dan oksigen, kemudian pada putaran 1500, 2000, 2500, 3000, dan 3500 rpm

dengan besar penurunan berturut-turut 12%, 5.1%, 3.5%, 16,4%, dan 15.2%. Pada

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

31

THC penurunan terbesar pada putaran 2000 rpm sebesar 24.7% atau dengan nilai 299

ppm sebelum dan setelah pemberian perlakuan menjadi 225 ppm. Sedangkan untuk

putaran mesin yang lainnya yaitu; 10%, 24,7%, 12%, 11,5%, dan 9,2%. Kadar NOx

mengalami kenaikan pada putaran 3000 rpm sebesar 36.2%. Berdasarkan penelitian

tersebut dapat disimpulkan jumlah hidrogen dan oksigen yang masuk ke dalam ruang

bakar memiliki pengaruh terhadap hasil emisi gas buang.

3. Rajendra, et. al (2012) bahwa pemberian atau penggunaan hidrogen sebagai bahan

bakar dan substitusi pada ruang bakar dapat memberikan pengaruh yang besar pada

efisiensi panas mesin dan mengurangi daya rem mesin, selain itu pula mampu

mengurangi gas berbahaya pada sisa proses pembakaran. Berdarsarkan penelitian

tersebut dapat disimpulkan penggunaan hidrogen ke dalam ruang bakar mampu

mengatasi gas beracun yang dihasilkan oleh pembakaran yang todak sempurna,

sehingga dapat mengatasi distribusi gas berbahaya CO dan HC di udara.

4. Marlina, et. al (2013) menurut hasil penelitiannya bahwa produksi volume

hidrogen dengan menggunakan katalis NaHCO3 dengan kadar 2,5%, 5%, 7,5%, 10%,

12,5%, dan 15%. Dari penambahan prosentase katalis tersebut didapatkan data

berturut-turut 14.4, 16.31, 16.83, 18.95, 17.87, 17.5. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa maksimum produksi paling tinggi gas hidrogen dengan kadar penambahan

katalis 10%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan

katalis pada proses elektrolisis memiliki peran penting cepat atau lambat reaksi kimia

dalam sebuah reaktor.

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

32

5. Marwan Arbie, P (2010) pada penelitian yang telah dilakukannya bahwa untuk

mendapatkan produktivitas gas hidrogen dengan variasi arus 4A, 4,5A,5A,5,5%A,

dan 6A didapatkan data 85.095ml/s. Berdasarkan penelitian tersebut dapat

disimpulkan besar dan kecil arus pada proses eletrolisis mempengaruhi jumlah

produksi gas hidrogen.

6. Maysarrah dan Isana (2016) dalam penelitiannya penggunaan stainless steel

sebagai elektroda dengan penambahan tepung maizane memiliki peningkatan pada

produktivitas hidrogen. Pada saat 7 gram penambahan tepung maizane hidrogen yang

diperoleh sebesar 23.02%, kemudian diganti 1 gram menjadi 38.93% efisiensi

produksi hidrogen dengan efisien energi -0,006 volt. Berdasarkan penelitian tersebut

dapat disimpulkan stainless steel dapat digunakan sebagai elektroda dalam proses

elektrolisis.

7. Made Ayu dan Wahyono menurut hasil penelitiannya bahwa produksi volume

hidrogen pada proses elektrolisis dengan menggunakan variasi tegangan, untuk

memperoleh 98 ml dibutuhkan waktu 3 jam atau 180 menit. Berdasarkan penelitian

tersebut dapat disimpulkan tegangan sumber berperan terhadap jumlah gas hidrogen

yang dihasilkan dalam proses elektrolisis.

8. Beni dan Tulus (2014) bahwa penggunaan hidrogen sebagai campuran bahan bakar

premium dapat menurunkan kadar emisi gas buang antara lain; HC (Hidro Karbon)

sebesar 4,28%, NOx sebesar 2,94%, dan CO (Karbon Monoksida) sebesar 59,93%.

Sedangkan pada gas Karbon dioksida mengalami peningkatan hingga 42,7%.

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

33

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan hidrogen dapat digunakan sebagai

campuran bahan bakar untuk meburunkan kadar emisi gas buang kendaraan.

C. Kerangka Berfikir Penelitian

Proses produksi hidrogen memiliki berbagai cara yang salah satunya adalah

proses elektrolisis untuk pemisahan unsur hidrogen dan oksigen pada air. Dalam

pemerolehan produktivitas hidrogen dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; 1)

air yang digunakaan, 2) Elektroda, 3) Katalisator, 4) Tegangan sumber, 5) Arus

sumber. Berdasarkan beberapa faktor tersebut maka diperlukan sebuah kajian atau

penelitian untuk membuktikan seberapa besar pengaruh arus dan katalis terhadap

volume produktivitas hidrogen pada proses elektrolisis.

Bahan bakar merupakan sebuah komponen penting pada sistem pembakaran

dalam mesin baik ICE (Internal Combustion Engine) maupun ECE (External

Combustion Engine). Tetapi untuk mendapatkan sebuah pembakaran sempurna

dipengaruhi berbagai hal antara lain; 1) bahan bakar, 2) Perbandingan Stoikiometri,

3) Tekanan Kompresi, 4) Waktu saat pengapian, 5) Konstruksi ruang bakar, dari

semua faktor tersebut memiliki tujuan untuk memperoleh sebuah performa mesin dan

emisi gas pembakaran terbaik. Berdasarkan penelitian yang terdahulu bahwa

penggunaan hidrogen untuk campuran pembakaran dapat meningkatkan efisiensi

mesin dan emisi gas buang, sehingga pada penelitian ini akan melaksanakan subjek

penelitian penggunaan hidrogen sebagai bahan addition pada mesin bensin khususnya

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

34

sepeda motor. Dengan harapan dapat memperoleh sebuah data yang menunjukkan

ada perubahan setelah dan sebelum pemberian perlakuan kepada mesin tersebut.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berifikir

maka, hipotesis penelitian ini yaitu

1. Ada pengaruh antara variasi arus pada katalisator terhadap volume gas hidrogen

yang didapatkan dalam proses elektrolisis.

2. Ada pengaruh penggunaan gas hidrogen yang ditambahkan ke dalam ruang bakar

sebagai bahan tambah pada proses pembakaran di ruang bakar terhadap emisi gas

buang.

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Perubahan variasi arus yang digunakan untuk proses elektrolisis pada reaktor

memiliki pengaruh terhadap debit gas yang dihasilkan pada proses elektrolisis,

yaitu semakin besar kuat arus yang digunakan maka debit gas hidrogen akan

semakin meningkat. Adapun hasil debit dengan kuat arus 4A, 5A, 6A terhadap

jumlah debit gas HHO atau brown’s gas yang dihasilkan pada konsentrasi 4%

NaOH sebesar 0,744 ml/s, 0,944 ml/s, dan 1,115 ml/s.

2. Penambahan gas Hidrogen dari proses elektrolisis pada ruang bakar yang

dimasukkan melalui saluran intake manifold memiliki pengaruh terhadap

penurunan kadar emisi sebagai berikut:

a. Penambahan gas hidrogen memiliki pengaruh terhadap penurunan emisi gas

CO dikarenakan pembakaran campuran bahan bakar dan udara semakin

sempurna. Adapun penurunan gas CO signifikan sebesar 97,92% pada

putaran mesin 1500 rpm dengan kuat arus 4 amper.

b. Penambahan gas hidrogen memiliki pengaruhn terhadap emisi gas HC

dikarenakan bahan bakar yang tidak ikut terbakar semakin berkurang.

Adapun penurunan maksimal gas HC sebesar 35,04% pada putaran 2500 rpm

dengan arus 4 Amper. Tetapi, hasil pada emisi gas pembuangan pada putaran

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

60

1500 rpm dan 2000 rpm mengalami peningkatan disebabkan nilai lamda yang

miskin serta gas hasil hidrogen yang masuk pada ruang bakar berikatan

dengan gas sisa pembakaran pada saat katup mengalami overlaping.

B. Saran

1. Penggunaan hidrogen hasil elektrolisis dapat diaplikasikan pada kendaraan,

karena mampu menurunkan kadar emisi gas buang signifikan sehingga lebih

ramah lingkungan.

2. Perlu pengembangan sistem kontrol pemasukkan gas hidrogen hasil

elektrolisis agar supply yang masuk ke ruang bakar dapat terkontrol jumlah

dan debit gas hidrogen.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan gas hidrogen hasil

elektrolisis sebagai penurun emisi gas buang pada campuran bahan bakar

pertamax untuk dapat menentukan komposisi gas hidrogen yang paling tepat

pada ruang bakar agar memperoleh penurunan emisi terbaik.

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

61

DAFTAR PUSTAKA

Antunes, G.M.J., Mikalsen R. 2009. An experimental study of a direct injection

compression ignition hidrogen engine. International Journal of Hidrogen Energi Vol. 34: 6516-6522, Issue 15

Badan Pusat Statistik Indonesia. Grafik Peningkatan Penggunaan Sepeda Motor Tahun 1987-2013. Di unduh tanggal 13 January 2017.

Bari, S., dan Mohammad, E. M. 2010. Effect of H2/O2 Addition In Increasing The

Thermal Efficiency of a Diesel Engine. Fuel, 89,pp 378-31

Basyirun, Winarno, D. R., dan Karnowo. 2008. Mesin Konversi Energi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Beni, F., dan Tulus, B. S. 2014. ”Pengaruh Penggunaan Hidrogen Sebagai Campuran

Bahan Bakar Premium Pada Performansi Mesin Otto. Jurnal E-dinamis

Vol.10, No.2.

Civiniz, M., dan Huseyin, K. 2012. Hidrogen Use In Internal Combustion Engine.

International Journal of Automotive Engineering and Technologies Vol 1,

Issue 1, Hal. 1-15.

Das, M. L. 2002. Hidrogen engine: research and development (R&D) programmers in

Indian Institute of Technology (IIT). International Journal of Hidrogen Energi Vol. 27: 953-965. Delhi

Isana, S. Y. L. 2010. Perilaku sel elektrolisis air denga elektroda stainless steel.

Prosiding seminar nasional Kimia dan Pendidikan Kimia. UNY: FMIPA.

Kalkan, N., K.H. Luo, dan Erdogan Guk. 2014 “An Overview Of Hidrogen Fueeled

internal Combustion Engines”. IJASR Vol.2, Issue 4.

Karagoz, Y., Emre, O., Levent, Y, dan Tarkan, S. 2015. Effect Of Hidrogen Addition

On Exhaust Emissions and Performance Of A Spark Engine. Environmental Engineering and Management Journal Vol.14: 665-672.

Karagöz, Y., Yuca, N., Sandalcı, T., and Dalkilic,A.S. (2015) ‘Effect of hydrogen and

oxygen addition as a mixture on emissions and performance characteristics

of a gasoline engine’, International Journal of Hidrogen Energi Vol.40, pp.

8750-8760.

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

62

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tabel Rata-Rata Karbon Monoksida (CO) Tahun 2013-2015. http://www.menlhk.go.id/. Di unduh tanggal 10 Mei

2017.

Kristanto, P. 2015. Motor Bakar Torak – Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: CV.

Andi Offset

Kumar, B. P., Maji, D. 2009. An experimental investigation on engine performance and emissions of a single cylinder diesel engine using hidrogen

as inducted fuel and diesel as injected fuel with exhaust gas recirculation. International Journal of Hidrogen Energi. Vol 34: 4847-4854.

Made, N. A. Y., Wahyono, A. 2012. “Produksi Gas Hidrogen Melalui Proses

Elektrolisis Air Sebagai Sumber Energi Hidrogen Production By Electrolysis

Process As An Energi Source”. Jurusan Teknik Mesin. ITS

Marlina, E. 2016. Pengaruh Variasi Larutan Elektrolit Terhadap Produksi Brown’s

Gas. INFO TEKNIK Volume 17 No. 2 Desember 2016 (187-196).

Marlina, E, Slamet, W, dan Lilis, Y. 2013. Produksi Brown’s Gas Hasil Elektrolisis

H2O dengan Katalis NaHCO3. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.1: 53-58.

Marwan, A. P. 2010. Analisis Produktifitas Gas Hidrogen dan Gas Oksigen Pada

Elektrolisis Larutan KOH. Jurnal Neutrino Vol.2, No 2.

Maysarrah, D. dan Isana, S. Y. L. 2016. Elektrolisis H2O Menggunakan Elektrode

Stainless Steel Dalam Suasana Basa Dengan Media Tepung Maizena (H2O Electrolysis Using Stainless Steel Electrode With Cornstarch). Jurusan

Pendidikan Kimia. FMIPA: UNY

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2006 tentang Ambang Batas

Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama

________.2007. Material Safety Data Sheet. PT. Pertamina (Persero)

Pulkrabek, W. W.1997. Engineering Fundamentals of the Internal Combustion Engine. New Jersey: Prentice Hal

Rajendra, B. P., E. Leelakrishnan, N. Lokesh, H. Suriyan, E. Guru, P., K. Omur, M.

A. 2012. Hidrogen Operated Internal Combustion Engines_A New

Generation Fuel. International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering (IJETAE) Vol. 2, Issue 4.

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN GAS HIDROGEN HASIL ELEKTROLISIS ...lib.unnes.ac.id/30984/1/5202413040.pdfsebagai penambah bahan bakar sehingga emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berkurang

63

Saravanan. N., Nagarajan. G.,dan Sanjay, G. 2007. Experimental investigation of

hidrogen port fuel injection in DI diesel engine. International Journal of Hidrogen Energi Vol. 32: 4071-4080.

Supraptono. 2004. Bahan Bakar dan Pelumas. Buku Ajar. Jurusan Teknik Mesin UNNES: Semarang.

Yilmaz, A. C., Uludamar, E. and Aydin, K. (2010) ‘Effect of hydroxy (HHO) gas

addition on performance and exhaust emissions in compression ignition

engines’, International Journal of Hydrogen Energy, 35(20), pp. 11366–

11372. doi: 10.1016/j.ijhydene.2010.07.040.