pengaruh pemberian teknik kompres hangat terhadap …repository.unjaya.ac.id/2633/1/yuliana...

32
PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP SKALA NYERI PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREAN DI RSUD SLEMAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Diajukan Oleh YULIANA REGINALDIS ROSALI KROWA 3208021 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012 i

Upload: others

Post on 21-Sep-2019

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP SKALA NYERI PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREAN

DI RSUD SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta

Diajukan Oleh

YULIANA REGINALDIS ROSALI KROWA

3208021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2012

i  

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional
Page 3: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

INTISARI Latar Belakang: Nyeri merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual. Nyeri pasca operasi sectio caesarean sangat mempengaruhi kemampuan ibu untuk merawat dan menyusui bayinya. Hal ini menyebabkan disfungsional proses keluarga. Terdapat banyak terapi komplementer untuk menurunkan skala nyeri pasien. Salah satu diantaranya adalah teknik kompres hangat, tetapi efektivitas teknik ini belum diterapkan di RSUD Sleman. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas pemberian teknik kompres hangat terhadap skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean. Metode: Quasy-eksperimen dengan pre-test and post-test with control group design digunakan dalam penelitian ini. 15 responden yang masuk dalam kriteria inklusi diambil untuk masing – masing kelompok. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numerical Rating Scale, dimana nyeri diukur pada sebelum dan setelah intervensi diberikan selama 3 hari. Analisis data menggunakan Independent Sample t-test dengan p < 0.05. Hasil: Hasil uji Independent Sample t-test antara kelompok intervensi dan kontrol diperoleh (t = -3.445, p = 0.002). Rata – rata skala nyeri kelompok intervensi sebesar 5.80 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol sebesar 6.87 (skala 1-10). Kesimpulan: Teknik kompres hangat secara signifikan dapat menurunkan skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean. Oleh karena itu, penerapan teknik ini untuk populasi tersebut sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu terapi komplementer di rumah sakit. Kata Kunci: Teknik kompres hangat, nyeri, terapi komplementer.

iii  

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

ABSTRACT

Back ground : Pain is an unpleasant emotional and sensory experience which is caused by the actual damage of body tissue. The pain experience by mother after Caesarean Section highly affects the ability of mother to take care and breast-feed the baby. It leads to dysfunctional family process. Many complementary therapies can be used to decrease patients’ pain scale. One of the therapies is warm compress technique, but unfortunately the effectiveness of this technique has not been identified in Sleman District General Hospital. Objective : The study aimed to identify the effectiveness of the warm compress technique on patients’ pain scale following Caesarean Section surgery. Method : A quasy-experiment with pre-test and post-test with control group design was utilized in this study. 15 participants who met inclusion criteria were recruited for each group. The Numerical Rating Scale is used to measure the pain scale, where the pain is measured before and after the intervention within 3 days. Data analysis used was Independent Sample t-test with p < 0.05. Result : The result of Independent Sample t-test between intervention group and controlled group is (t = -3.445, p = 0.002). The average of pain scale in the intervention group is 5.80 as compared to control group as much as 6.87 (scale of 1-10). Conclusion : Warm compress technique significantly can decrease patients’ pain scale following Caesarean Section surgery. Therefore, the practical use of this technique for such population is necessary to be implemented as one of complementary therapies in clinical setting. Keywords : Warm compress technique, pain, complemetary therapy.

iv  

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Oktober 2012

Yuliana R. R. Krowa

v  

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan kasih dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP

SKALA NYERI PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREAN DI RSUD

SLEMAN” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana di

STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar membantu dan memberikan dorongan

semangat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan

sepenuh hati mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak dr. I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi ilmu

Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

2. Ibu Dwi Susanti S. Kep.,Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan

menyusun skripsi.

3. Ibu Wenny Savitri, S.Kep.,Ns.,MNS selaku Dosen Pembimbing I yang

telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan kepada

penulis dalam persiapan, pelaksanaan dan penyusunan skripsi.

4. Ibu Sulistyaningsih,S.Kep.,Ns selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan kepada penulis

dalam persiapan, pelaksanaan dan penyusunan skripsi.

5. Ibu Umi Istianah,S.Kp.,M.Kep.,SpMB selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan banyak masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

6. Seluruh Dosen Keperawatan STIKES Achmad Yani Yogyakarta yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dengan tulus dan sabar.

7. Seluruh karyawan STIKES Achmad Yani Yogyakarta yang telah membantu

peneliti dalam memberikan surat izin untuk studi pendahuluan dan izin

penelitian.

vii  

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

viii

8. Kedua orangtua, kakak, dan adik tercinta beserta semua keluarga yang

sudah memberikan banyak hal dalam kehidupan saya.

9. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang

telah membantu tersusunnya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu

penulis dengan senang hati akan menerima segala saran dan kritik yang berguna.

Akhir kata, penulis berharap agar hasil pemikiran yang tertuang dalam skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Yogyakarta, Oktober 2012

Penulis

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii INTISARI......................................................................................................... iii ABSTRACT ....................................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI................................................................................................... ix DAFTAR TABEL............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR...................................................................................... . xi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. .. xii BAB I PENDAHULUAN

A...........................................................................................Latar Belakang................................................................................... 1

B. ..........................................................................................Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. ..........................................................................................Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D...........................................................................................Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

E. ..........................................................................................Keaslian Penelitian ............................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A...........................................................................................Nyeri

.................................................................................................. 8 B. Kompres Hangat....................................................................... 29 C. Kerangka Teori......................................................................... 33 D. Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 34 E. Hipotesis ................................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A...........................................................................................Ranc

angan Penelitian........................................................................ 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 37 C. Populasi dan Sampel................................................................. 37 D. Variabel Penelitian ................................................................... 38 E. Definisi Operasional................................................................. 39 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data........................................ 39 G. Analisa Data dan Model Statistik ............................................. 41 H. Etika Penelitian......................................................................... 42 I. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ix

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

ix

A............................................................................................Hasil Penelitian................................................................. .................. 46

B............................................................................................Pembahasan...................................................................... .................. 50

C............................................................................................Keterbatasan Penelitian............................................................. ......... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A............................................................................................Kesi

mpulan....................................................................... ................ 56 B............................................................................................Saran

................................................................................ ................... 56 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 58 LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Nyeri Akut dan Nyeri Kronis .................................. 11

Tabel 2.2 Karakteristik Nyeri Somatik dan Visceral .................................... 12

Tabel 2.3 Respon Fisiologis Terhadap Nyeri................................................ 23

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ................................................... ................ 35

Tabel 3.2 Definisi Operasional ....................................................... ............. 39

Tabel 4.1 Rata – rata Skala Nyeri Pre Intervensi…………........................... 47

Tabel 4.2 Rata - rata Skala Nyeri Post Intervensi......................................... 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data............................................................. 49

Tabel 4.4 Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Skala Nyeri....................... 49

Tabel 4.5 Hasil Uji Paired Sample t-test........................................................ 50

 

x

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Intensitas Nyeri Sederhana............................................ 21

Gambar 2.2 Skala Intensitas Nyeri Numerik............................................... 22

Gambar 2.3 Skala Analog Visual................................................................. 22

Gambar 2.4 Kerangka Teori......................................................................... 33

Gambar 2.5 Kerangka Konsep Penelitian.................................................... 34

Gambar 3.1 Alur Penelitian ........................................................................ 36

Gambar 3.2 Skala Intensitas Numerik ......................................................... 40

 

xi

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

  

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan proses kelahiran janin pada usia kehamilan sekurang –

kurangnya 28 minggu, atau jika bayi yang dilahirkan beratnya 1000 gram atau

lebih (Sumapraja, 2005). Menurut Purwaningsih dan Fatmawati (2010),

berdasarkan caranya, persalinan terdiri dari persalinan normal (pervaginam, tanpa

bantuan alat) dan persalinan abnormal atau buatan (pervaginam dengan bantuan

alat dan sectio caesarean). Sectio caesarean dilakukan sebagai indikasi untuk

beberapa kondisi tertentu, baik dari ibu maupun janin, misalnya karena ibu pernah

mengalami operasi serupa sebelumnya, kelainan bentuk panggul,

preeklamsi/eklamsi, letak sungsang, atau karena fetal distress (Mundy, 2004).

Beberapa tahun terakhir angka sectio caesarean secara progresif terus

meningkat di beberapa bagian dunia, termasuk di negara berkembang seperti

China, peningkatan terjadi lebih dari 40%, melebihi pengarahan WHO, yaitu 5 –

15% (Wang et al, 2007). Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar)

tahun 2010, di Indonesia, persalinan dengan sectio caesarean sebesar 15,3%,

13,0% diantaranya menjalani operasi atas permintaan sendiri atau tanpa adanya

komplikasi kehamilan.

Sectio caesarean didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi di dinding

abdomen dan dinding uterus (Cunningham et al, 2005). Menurut Mitayani (2009),

sectio caesarean merupakan suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan

melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim

dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Selain sebagai indikasi

bagi kondisi kehamilan tertentu, sectio caesarean merupakan salah satu tindakan

pembedahan dalam rangka menurunkan angka kematian dan angka kesakitan ibu

melahirkan serta angka kematian bayi (Handoyo, 2008). Berdasarkan data Survey

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Riskesdas dan Laporan Rutin Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia tahun 2010, sectio caesarean berkontribusi

sebesar 25% dalam penurunan Angka Kematian Ibu. Sectio caesarean selain

1  

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

2  

menguntungkan juga memiliki efek samping terhadap pasien, yaitu efek

pembiusan dan pembedahan (Handoyo, 2008). Mundy (2004), mengemukakan

pasien akan merasakan sakit kepala, nyeri punggung, mual dan muntah sebagai

efek samping anestesi, dan rasa nyeri dari insisi abdominal dan kontraksi uterus

terutama pada 24 jam pertama. Nyeri merupakan hal yang paling dirasakan tidak

menyenangkan bahkan menakutkan bagi ibu dalam persalinan (Gondo, 2011).

Association for the Study of Pain mendefinisikan bahwa nyeri merupakan

pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari

kerusakan jaringan secara aktual atau potensial atau menunjukkan adanya

kerusakan (NANDA, 2010). Asmadi (2008), mengatakan bahwa nyeri merupakan

salah satu ancaman bagi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman seorang pasien,

dimana kebutuhan rasa nyaman itu sendiri adalah kebutuhan dasar bagi seorang

individu. Nyeri dari segi medis didefinisikan sebagai pengalaman sensori yang

dibawa oleh stimulus sebagai akibat adanya kerusakan jaringan yang

menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan nyeri (Prasetyo, 2010).

Nyeri secara umum dapat mengganggu kemampuan pasien dalam melanjutkan

aktivitas, baik aktivitas fisik maupun aktivitas pribadi seperti berpakaian atau

makan, dan melakukan hubungan interpersonal (Smeltzer & Bare, 2001). Rasa

nyeri pada pasca operasi sectio caesarean dapat mempengaruhi peningkatan

tekanan darah, takikardi, diaporesis, dan kecemasan serta mobilisasi dini pasien,

yang berakibat langsung tertundanya program perawatan dan pengobatan

(Handoyo, 2008). Studi yang dilakukan oleh Olofsson et al (2007), didapatkan

bahwa nyeri pasca operasi sectio caesarean sangat mempengaruhi kemampuan

ibu untuk merawat dan menyusui bayinya, karena itu penanganan nyeri sangat

penting dilakukan.

Perawat menghabiskan waktu lebih banyak dengan pasien dalam lingkungan

rumah sakit dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya dalam hal penanganan

nyeri. The American Bar Association (2000), mendeklarasikan bahwa penanganan

nyeri merupakan suatu hak dasar yang bersifat legal, dimana perawat bertanggung

jawab dalam menangani nyeri serta mengurangi penderitaan pasien (Potter &

Perry, 2010). Penting untuk diperhatikan oleh perawat dalam mengkaji nyeri pada

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

3  

pasien, dimana nyeri tidak hanya diungkapkan secara verbal, tetapi juga secara

non verbal yaitu melalui tingkah laku, ekspresi wajah. Peran perawat antara lain

adalah mengidentifikasi nyeri, memberikan intervensi untuk menurunkan nyeri,

mengevaluasi intervensi yang diberikan, dan juga berperan sebagai pendidik

dimana perawat mengajarkan teknik mengurangi nyeri pada pasien, sehingga

pasien dapat meredakan nyeri mereka sendiri ketika memungkinkan (Smeltzer &

Bare, 2001). Penanganan nyeri sejauh ini meliputi penanganan secara farmakologi

dan non farmakologi. Penanganan secara farmakologi dengan pemberian

analgesik, antara lain non-opioid (nonsteroid antiinflammantory drugs/NSAID),

opioid atau narkotik, dan koanalgesik (adjuvants) sebagai tambahan atau

pelengkap (Tamsuri, 2006). Tiap jenis analgesik memiliki efek samping dalam

pemakaiannya, seperti pusing, sakit kepala, mual, muntah, ruam, dan konstipasi

(Tambayong, 2002). Tambayong (2002), juga mengatakan banyak obat sedatif

dan penenang dipindahkan melalui air susu ibu (ASI) ke bayi, sehingga waktu

menyusui harus diperhatikan untuk tidak bertepatan dengan kadar puncak obat

dalam susu. Pemberian analgesik memiliki efek samping terhadap bayi yaitu bayi

akan tampak lesu (Mundy, 2004). Beberapa metode non farmakologis yang dapat

diterapkan dalam mengurangi nyeri, antara lain distraksi (aromaterapi,

audioanalgesia), akupuntur, Transcutaneus Electric Nerve Stimulation (TENS),

kompres dengan suhu dingin dan panas, sentuhan pijatan dan hipnotis (Gondo,

2011).

Penanganan non farmakologi dengan menggunakan kompres hangat

merupakan penanganan nyeri yang dapat diterapkan atau dilakukan sendiri oleh

pasien atau keluarga pasien sebab cara ini sangat mudah dilakukan dan sangat

terjangkau. Kompres hangat merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan

dengan memberikan rasa hangat dengan suhu 43o – 46o C pada daerah tertentu

dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian

tubuh yang memerlukan sehingga kebutuhan rasa nyaman terpenuhi (Hidayat &

Uliyah, 2004; Istichomah, 2007). Potter dan Perry (2010), menjelaskan bahwa

kompres hangat bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah sehingga

meningkatkan sirkulasi darah ke bagian yang nyeri, menurunkan ketegangan otot

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

4  

sehingga mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan otot. Wahyuni dan

Nurhidayat (2008), juga mengungkapkan bahwa kompres hangat menyebabkan

pelebaran pembuluh darah sehingga menambah pemasukan oksigen, nutrisi, dan

leukosit ke jaringan sehingga memperkecil inflamasi, menurunkan kekakuan dan

nyeri otot serta mempercepat penyembuhan jaringan lunak. Kompres hangat akan

menenangkan pasien, dan juga meningkatkan penerimaan terhadap jenis masase

yang dihentakkan yang tidak dapat ditoleransi saat kulitnya sensitif atau sakit

(Simkin & Ancheta, 2005). Wulandari (2009), mengatakan bahwa stimulasi

kompres hangat merupakan salah satu solusi praktis untuk mengurangi rasa nyeri.

Kompres hangat dapat diterapkan di semua rumah sakit dan rumah bersalin,

karena teknik non farmakologi ini sangat mudah dilakukan dan biayanya

terjangkau (Gondo, 2011).

Berdasarkan pengamatan di rumah sakit dalam perawatan pasien pasca operasi

sectio caesarean, seringkali dijumpai dimana walaupun telah diberikan

penanganan secara farmakologi, pasien tetap mengalami nyeri, sehingga sangat

mengganggu dan membatasi pasien untuk melakukan aktivitas. Karena itu, dalam

penanganan nyeri dibutuhkan pula penanganan non farmakologis yang merupakan

terapi komplementer atau pelengkap untuk menunjang intervensi nyeri pasien

pasca operasi sectio caesarean, antara lain adalah dengan pemberian kompres

hangat di sekitar area yang terasa nyeri.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 31 Januari 2012 di ruang

nifas (Nusa Indah) Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, kepala ruang

menyampaikan bahwa jumlah pasien sectio caesarean terus meningkat, ditambah

lagi dengan adanya program Jampersal sejak bulan April 2011, dimana pada tahun

2010 total pasien sectio caesarean sebanyak 302 pasien dan pada tahun 2011

meningkat menjadi 414 pasien, sehingga rata – rata pasien setiap bulannya adalah

35 orang. Disampaikan pula bahwa masalah utama pada pasien pasca operasi

sectio caesarean adalah nyeri, dan dalam penatalaksanaan nyeri selama ini hanya

dengan memberikan obat analgesik dan teknik napas dalam. Walaupun telah

diberikan penanganan dengan teknik napas dalam, masih terdapat keluhan nyeri

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

5  

dari pasien. Baik sebagai intervensi keperawatan, maupun penelitian, belum ada

yang menggunakan kompres hangat dalam mengatasi nyeri di bangsal tersebut.

Penanganan nyeri menjadi sangat penting dilakukan untuk mengurangi nyeri

yang dapat mempengaruhi aktivitas kelangsungan hidup pasien, maka melalui

penelitian ini penulis ingin meneliti pengaruh pemberian teknik kompres hangat

terhadap skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dikatakan bahwa penanganan

nyeri dengan teknik non farmakologi kompres hangat dapat mempengaruhi

tingkat nyeri. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

Bagaimanakah pengaruh kompres hangat terhadap skala nyeri pasien pasca

operasi sectio caesarean ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengindentifikasi efektifitas kompres hangat terhadap skala nyeri

pasien pasca operasi sectio caesarean.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean

sebelum dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi dan

kontrol.

b. Untuk mengidentifikasi skala nyeri pasien pasca operasi sectio casearean

setelah dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi dan kontrol.

c. Untuk membandingkan penurunan nyeri antara kedua kelompok intervensi

dan kontrol.

d. Untuk membandingkan penurunan nyeri antara sebelum dan setelah

dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi dan kontrol.

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

6  

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang ingin didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam perencanaan dan

pengembangan pelayanan kesehatan pada pasien dalam peningkatan kualitas

pelayanan, khususnya dalam pemberian kompres hangat untuk penurunan

nyeri pada pasien pasca operasi sectio caesarean.

2. Profesi Perawat

Hasil penelitian ini memberikan masukan bagi perawat dalam pelaksanaan

teknik kompres hangat, baik dalam hal pengembangan wawasan keperawatan,

maupun dalam skill praktik.

3. Pasien Pasca Sectio Caesarean

Pemberian kompres hangat diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan

meningkatkan aktivitas perawatan diri serta perawatan bayi pasien dan dapat

diterapkan di rumah ketika mengalami ketidaknyamanan atau nyeri.

4. Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh

pemberian kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pasien pasca

operasi sectio caesarean.

E. Keaslian Penelitian

1. Handoyo (2008) melakukan penelitian dengan judul pengaruh pemberian

kompres hangat terhadap intensitas nyeri pasien pasca bedah sesar dengan

spinal anesthesi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Subjek

dalam penelitian tersebut adalah seluruh pasien pasca bedah sesar dengan

spinal anesthesi berjumlah 40 orang. Penelitian ini merupakan penelitian

quasy eksperimen dengan metode pretest and postest in a group. Analisis

statistik menggunakan uji perbedaan mean (t – test). Hasil dari penelitian ini

adalah terdapat pengaruh secara signifikan pemberian kompres hangat

terhadap intensitas nyeri pasien pasca bedah sesar. Perbedaan dengan yang

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

7  

akan diteliti oleh penulis adalah metode yang digunakan, sample, dan analisis

statistik yang digunakan.

2. Wulandari (2009) meneliti pengaruh pemberian kompres hangat terhadap

nyeri haid. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengidentifikasi

pengaruh pemberian kompres hangat terhadap nyeri haid. Subjek dalam

penelitian ini adalah mahasiswi D-IV Kebidanan semester II di Stikes Ngudi

Waluyo Ungaran yang berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan adalah

quasy experiment dengan pretest-protest with control group. Analisis statistik

menggunakan uji annova. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh

secara signifikan pemberian kompres hangat terhadap nyeri haid pada

mahasiswi D-IV Kebidanan di Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Perbedaan

masalah dengan yang akan diteliti oleh penulis adalah Wulandari (2009)

menerapkan kompres hangat dalam penanganan nyeri haid, sedangkan

peneliti menerapkan kompres hangat dalam penanganan nyeri pada pasien

pasca operasi sectio caesarean.

3. Dalam penelitian oleh Purwanto (2007) yaitu efek musik terhadap perubahan

intensitas nyeri pada pasien post operasi di ruang bedah (Cendana 2) RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen

dengan perbandingan kelompok statik, pre-test and post-test group design.

Subjek penelitian adalah pasien post operasi yang dirawat di ruang bedah

(Cendana 2) RSUP Dr. Sardjito berjumlah 43 orang. Analisis menggunakan

paired sample t-test. Dari hasil penelitiannya adalah efek musik dapat

menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi di ruang bedah

(Cendana 2) RSUP Dr. Sardjito. Perbedaan masalah dengan yang akan diteliti

oleh oleh penulis yakni, Purwanto (2007) mengambil efek musik sebagai

tindakan penanganan nyeri pada pasien post operasi di ruang bedah sebagai

subjek, sedangkan peneliti mengambil kompres hangat sebagai tindakan

penanganan nyeri pada pasien pasca operasi sectio caesarean.

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja

Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Sleman yang berlokasi di jalur strategis Jalan raya Jogjakarta–Magelang atau

jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Rumah sakit dengan visi

“Menjadi Rumah Sakit Andalan Kabupaten Sleman” ini telah berdiri sejak

tahun 1977.

Visi rumah sakit diwujudkan dengan salah satunya adalah pelayanan di

bangsal nifas, yaitu bangsal Nusa Indah yang terdiri dari tiga bagian, antara

lain ruang bersalin, ruang obsgyn, dan perinatal. Ruang obsgyn merupakan

ruang perawatan bagi ibu – ibu pasca melahirkan, baik secara normal maupun

melalui tindakan operasi, dan ibu pasca operasi karena masalah obsgyn

lainnya. Ruang obsgyn memiliki kapasitas 17 tempat tidur, dengan 12 tempat

tidur pada kelas 3 dan 5 tempat tidur pada kelas 2. Selain itu, upaya

meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, khususnya ibu hamil, diwujudkan

dengan adanya program Jampersal sejak bulan April 2011. Dengan adanya

program ini, terjadi peningkatan pasien yang begitu pesat.

2. Analisis Hasil Penelitian

Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan analisis univariabel dan

bivariabel. Hasil analisis univariabel bertujuan untuk mendapatkan gambaran

distribusi frekuensi dari karakteristik responden, serta tingkat nyeri sebelum

dan setelah diberikan intervensi pada kedua kelompok sehingga kumpulan data

tersebut menjadi informasi yang berguna. Hasil analisis bivariabel bertujuan

untuk mengetahui efektifitas pemberian kompres hangat terhadap skala nyeri

pasien pasca operasi sectio caesarean.

46

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

47

 

a. Analisis Univariabel

1) Skala Nyeri Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarean Sebelum

Dilakukan Kompres Hangat Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di

RSUD Sleman

Skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean sebelum

dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi dan kontrol

disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Rata – rata Skala Nyeri Pasca Operasi

Sectio Caesarean Sebelum Dilakukan Kompres Hangat Hari ke-1, 2, dan 3 pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

di RSUD Sleman

Rata – rata Pre-test Kelompok Hari 1 Hari 2 Hari 3

Intervensi 8,2 6,53 4,4

Kontrol 7,87 6,87 5,47 Sumber: Data primer tahun 2012

Tabel 4.2 menunjukkan sebelum kompres hangat diberikan pada hari

pertama responden kelompok intervensi memiliki rata – rata skala

nyeri yaitu 8,2 (nyeri berat terkontrol), demikian juga pada kelompok

kontrol, responden mengalami nyeri berat terkontrol dengan rata – rata

7,87. Sedangkan pada hari kedua dan ketiga, baik kelompok intervensi

maupun kontrol, responden mengalami penurunan nyeri ke skala nyeri

sedang, tetapi dengan selisih penurunan yang berbeda.

2) Skala Nyeri Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarean Setelah

Dilakukan Kompres Hangat Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di

RSUD Sleman

Skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean setelah

dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi dan kontrol

disajikan pada tabel berikut:

 

 

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

48

 

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Rata - rata Skala Nyeri Pasca Operasi

Sectio Caesarean Setelah Dilakukan Kompres Hangat Hari ke-1, 2, dan 3 pada Kelompok Intervensi dan Kontrol

di RSUD Sleman

Rata – rata Post-test Kelompok

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Intervensi 7,73 5,93 3,60 Kontrol 7,87 6,87 5,47

Sumber: Data primer tahun 2012

Tabel 4.3 menunjukkan setelah diberikan kompres hangat pada

hari pertama, kedua kelompok masih berada pada skala nyeri berat

terkontrol. Namun, kelompok intervensi mengalami penurunan skala

menjadi 7,73. Pada hari kedua, kelompok intervensi dan kontrol

mengalami penurunan nyeri menjadi sedang. Kemudian pada hari

ketiga, kelompok intervensi mengalami penurunan nyeri menjadi

ringan (3,60), sedangkan kelompok kontrol masih mengalami nyeri

sedang (5,47).

b. Analisis Bivariabel

Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Skala Nyeri Pasien Pasca Operasi

Sectio Caesarean

Pengujian perbedaan skala nyeri pasca operasi sectio caesarean

kelompok intervensi dan kelompok kontrol. dilakukan dengan uji

Independent Sample t-test. Sebelum dilakukan uji Independent Sample t-

test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data guna menentukan jenis

statistik yang digunakan adalah parametrik atau non parametrik. Hasil uji

normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogrov – Smirnov disajikan

pada table berikut.

 

 

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

49

 

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Skala Nyeri Pasca Operasi Sectio Caesarean

Kelompok Kontrol dan Intervensi di RSUD Sleman

Variabel KS-Z P Keterangan

Skala nyeri kelompok kontrol dan intervensi pasca operasi sectio caesarean

1,180 0,124 Normal

Sumber: Data primer tahun 2012

Hasil uji normalitas data skala nyeri pasca operasi sectio caesarean

kelompok kontrol dan intervensi didapatkan nilai p-value (0,124) > 0,05,

berarti data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas di atas,

maka uji perbedaan skala nyeri pasca operasi sectio caesarean kelompok

intervensi dan kelompok kontrol menggunakan uji Independent Sample t-

test. Hasil uji Independent Sample t-test penurunan nyeri antara kedua

kelompok intervensi dan kontrol disajikan pada table berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Hasil Uji Independent Sample t-test Perbandingan Nyeri Pasca Operasi Sectio Caesarean Kelompok Kontrol dan Intervensi

di RSUD Sleman

 

Kelompok Mean t p-value

Intervensi 5,80

Kontrol 6,87 -3,445 0,002

Sumber: Data primer tahun 2012

Hasil uji Independent Sample t-test antara kelompok intervensi dan

kontrol diperoleh p-value sebesar 0,002 < 0,05, artinya ada perbedaan

yang nyata antara skala nyeri pasca operasi sectio caesarean kelompok

intervensi dan kelompok kontrol. Rata – rata skala nyeri kelompok

intervensi sebesar 5,80 yang lebih rendah jika dibandingkan kelompok

control dengan rata – rata sebesar 6,87. Sehingga dapat disimpulkan

 

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

50

 

pemberian kompres hangat efektif menurunkan nyeri pasien pasca operasi

sectio caesarean.

Setelah dilakukan pengujian antara kelompok intervensi dan kelompok

kontrol, dilakukan pengujian skala nyeri pada masing – masing kelompok

menggunakan uji Paired Sample t-test yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Hasil Uji Paired Sample t-test Perbandingan Nyeri Pasca Operasi Sectio Caesarean pada Kelompok Kontrol dan Intervensi

di RSUD Sleman

 

Variabel Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol Mean SD Mean SD

Skala nyeri Pre-test hari ke-1 Post-test hari ke-3

8,20 3,60

0,941 0,737

7,87 5,47

0,743 0,516

Selisih 4,60 2,40

p-value 0,000 0,000

Sumber: Data primer tahun 2012

Tabel 4.6 menunjukkan terdapat perbedaan rata – rata skala nyeri pada

masing – masing kelompok antara pre-test hari pertama dan post-test hari

ke-3, dimana terdapat penurunan nyeri pada kedua kelompok. Selisih

penurunan nyeri pada kelompok intervensi 4,60 lebih besar daripada

kelompok kontrol yaitu 2,40, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemberian kompres hangat efektif menurunkan skala nyeri pasien pasca

operasi section caesarean. Hasil uji Paired Sample t-test pada masing –

masing kelompok intervensi dan kontrol diperoleh p-value sebesar 0,000 <

0,05, artinya ada perbedaan skala nyeri pasca operasi sectio caesarean

antara hari pertama dan hari ketiga.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas kompres hangat

terhadap skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean. Pengukuran skala

nyeri dilakukan saat sebelum dan setelah intervensi diberikan dengan

 

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

51

 

menggunakan Numerical Rating Scales. Kompres hangat diberikan selama 3 hari

yaitu minimal 4 jam setelah pemberian terapi analgesik, dimana waktu pemberian

kompres hangat pada hari ke 2 dan 3 dilakukan pada jam yang sama dengan

pemberian kompres hangat hari pertama. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan

oleh Hidayat (2006), bahwa dalam pemberiannya, obat – obat analgesik memiliki

kasiat rata – rata 4 sampai dengan 6 jam, dengan efek puncak obat antara 30

sampai 60 menit.

Hasil analisis data pada Tabel 4.1 menunjukkan sebelum kompres hangat

diberikan pada hari pertama responden kelompok intervensi memiliki rata – rata

skala nyeri yaitu 8,2 (nyeri berat terkontrol), demikian juga pada kelompok

kontrol, responden mengalami nyeri berat terkontrol dengan rata – rata 7,87.

Sedangkan pada hari kedua dan ketiga, baik kelompok intervensi maupun kontrol,

responden mengalami penurunan nyeri ke skala nyeri sedang, tetapi dengan

selisih penurunan yang berbeda.

Association for the Study of Pain mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman

emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan

jaringan secara aktual atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan

(NANDA, 2010). Rasa ketidaknyamanan atau nyeri dapat disebabkan oleh

terjadinya kerusakan saraf sensorik atau juga diawali rangsangan aktivitas sel T ke

korteks serebri dan menimbulkan persepsi nyeri (Hidayat & Uliyah, 2004).

Rasa nyeri yang timbul pada hampir setelah tiap jenis operasi, termasuk sectio

caesarean, disebabkan karena terjadi torehan, tarikan, manipulasi jaringan dan

organ yang menyebabkan kerusakan sel, akibat stimulasi ujung saraf oleh bahan

kimia yang dilepaskan pada saat operasi atau karena iskhemi jaringan akibat

gangguan suplai darah ke salah satu bagian (Smeltzer & Bare, 2001).

Rasa nyeri pasca operasi sectio caesarean mulai dirasakan pada 24 jam

pertama setelah efek anestesi hilang. Handoyo (2008), mengungkapkan nyeri

pasca sectio caesarean merupakan perasaan tidak nyaman pada area insisi karena

adanya pelepasan zat – zat stimulus kimia nyeri, dimana stimulus kimia nyeri

tersebut dilepas oleh sel/jaringan anoksia yang rusak, spasmus otot dan

pembengkakan jaringan. Nyeri pasca operasi sectio caesarean selain dirasakan

 

 

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

52

 

pada area insisi abdominal, juga akan dirasakan pada area punggung dan

ketidaknyamanan karena kontraksi uterus (Mundy, 2004).

Banyaknya pasien yang mengalami nyeri berat disebabkan beberapa faktor,

diantaranya faktor kecemasan, keletihan dan pengalaman sebelumnya. Ibu yang

akan menjalani sectio caesarean merasa takut akan kondisi kesehatannya ketika

menjalani operasi sehingga meningkatkan persepsi nyerinya. Keletihan ibu setelah

menjalani sectio caesarean akan meningkatkan sensasi nyeri dan menurunkan

kemampuan koping individu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ibu yang belum pernah menjalani sectio caesarean sebelumnya sehingga belum

memiliki pengalaman dalam mengatasi nyeri pasca sectio caesarean, sehingga ibu

kurang siap dalam mengantisipasi nyeri pasca section caesarean. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan Potter & Perry (2010) dan Prasetyo (2010), bahwa

seseorang yang terbiasa merasakan nyeri akan lebih siap dan mudah

mengantisipasi nyeri daripada individu yang mempunyai pengalaman sedikit

tentang nyeri.

Potter dan Perry (2010), menjelaskan bahwa kompres hangat bertujuan untuk

melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah ke bagian

yang nyeri, menurunkan ketegangan otot sehingga mengurangi nyeri akibat

spasme atau kekakuan otot. Wahyuni dan Nurhidayat (2008), juga

mengungkapkan bahwa kompres hangat menyebabkan pelebaran pembuluh darah

sehingga menambah pemasukan oksigen, nutrisi, dan leukosit ke jaringan

sehingga memperkecil inflamasi, menurunkan kekakuan dan nyeri otot serta

mempercepat penyembuhan jaringan lunak. Kompres hangat akan menenangkan

pasien, dan juga meningkatkan penerimaan terhadap jenis masase yang

dihentakkan yang tidak dapat ditoleransi saat kulit yang sensitif atau sakit (Simkin

& Ancheta, 2005). Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Wulandari (2009),

bahwa stimulasi kompres hangat merupakan salah satu solusi praktis untuk

mengurangi rasa nyeri. Kompres hangat dapat diterapkan di semua rumah sakit

dan rumah bersalin, karena teknik non farmakologi ini sangat mudah dilakukan

dan biayanya terjangkau (Gondo, 2011).

 

 

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

53

 

Hasil penelitian, didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian kompres hangat

terhadap skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean di RSUD Sleman

dengan nilai p-value 0,002 (< 0,05). Rata – rata skala nyeri kelompok intervensi

sebesar 5,80 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol sebesar 6,87. Sehingga

dapat disimpulkan pemberian kompres hangat efektif menurunkan nyeri pasien

pasca operasi sectio caesarean. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terkait

yang dilakukan oleh Handoyo (2008), dengan judul Pengaruh Pemberian

Kompres Hangat terhadap Intensitas Skala Nyeri Pasien Pasca Bedah Sesar

dengan Spinal Anesthesi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Di

mana terdapat perbedaan rata – rata intensitas nyeri antara sebelum dan setelah

pemberian kompres hangat. Dalam penelitian Wulandari (2009), yaitu Pengaruh

Pemberian Kompres Hangat terhadap Nyeri Haid, disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh secara signifikan pemberian kompres hangat terhadap nyeri haid pada

mahasiswi D-IV Kebidanan di Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Wulandari

membagi respondennya menjadi dua kelompok, kelompok intervensi diberikan

kompres hangat dan kelompok kontrol tidak diberikan kompres hangat.

Ditemukan bahwa secara signifikan terdapat perubahan tingkat nyeri sebelum dan

setelah pemberian kompres hangat pada kelompok intervensi. Sedangkan pada

kelompok kontrol tidak terjadi perubahan tingkat nyeri karena tidak diberikan

kompres hangat. Kemudian disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh secara

signifikan pemberian kompres hangat terhadap nyeri haid.

Tabel 4.2 menunjukkan setelah diberikan kompres hangat pada hari pertama

pada kelompok intervensi, kedua kelompok masih berada pada skala nyeri berat

terkontrol. Namun, kelompok intervensi mengalami penurunan skala menjadi

7,73. Pada hari kedua, kelompok intervensi dan kontrol mengalami penurunan

nyeri menjadi sedang. Kemudian pada hari ketiga, kelompok intervensi

mengalami penurunan nyeri menjadi ringan (3,60), sedangkan kelompok kontrol

masih mengalami nyeri sedang (5,47).

Penurunan skala nyeri pada kedua kelompok juga dapat dilihat pada tabel 4.5

yang menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan selisih penurunan skala nyeri

antara kedua kelompok. Penurunan nyeri pada kelompok intervensi adalah 4,60

 

 

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

54

 

lebih besar dari kelompok kontrol yaitu 2,40, yang berarti bahwa penurunan skala

nyeri yang lebih besar pada kelompok intervensi disebabkan adanya perlakuan

yaitu pemberian kompres hangat.

Kompres hangat merupakan penanganan nyeri yang dapat diterapkan atau

dilakukan sendiri oleh pasien atau keluarga pasien sebab cara ini sangat mudah

dilakukan dan sangat terjangkau. Kompres hangat merupakan tindakan

keperawatan yang dilakukan dengan memberikan rasa hangat dengan suhu 40o –

43oC pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang

menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan sehingga kebutuhan

rasa nyaman terpenuhi (Hidayat & Uliyah, 2004; Istichomah, 2007; Potter &

Perry, 2010).

Pada pasien pasca operasi sectio caesarean, nyeri yang dirasakan adalah nyeri

akut karena insisi abdomen pada waktu pembedahan. Nyeri karena insisi bedah

seringkali digambarkan sebagai sensasi tumpul, sakit, dan berdenyut,

mengindikasikan nyeri nosiseptif (Potter & Perry, 2010). Penggunaan kompres

hangat untuk area yang tegang dan nyeri dianggap meredakan nyeri dengan

mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh iskemia, yang merangsang nyeri

dan menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke area tersebut.

Smeltzer & Bare (2001), mengatakan pemberian sensasi hangat akan mengurangi

nyeri dengan mempercepat penyebuhan luka, sebagai efek dari vasodilatasi

pembuluh darah karena sensasi hangat tersebut. Hal yang sama disampaikan oleh

Handoyo (2008), bahwa kompres hangat yang mengenai salah satu bagian tubuh

akan meningkatkan temperatur pada daerah tersebut, kemudian peningkatan suhu

akan menyebabkan permeabilitas membran sel meningkat, pada jaringan terjadi

peningkatan metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran zat – zat kimia

tubuh dengan cairan tubuh termasuk di dalamnya zat – zat kimia yang merupakan

stimulus kimia nyeri dengan cepat dapat direabsorpsi. Potter & Perry (2010),

menjelaskan bahwa teknik ini menyebabkan pelepasan endorfin yang

menghambat transmisi nyeri, selain itu berdasarkan teori gate control bahwa

stimulasi ini mengaktivasi transmisi serabut saraf sensorik A-Beta yang lebih

 

 

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

55

 

 

 

besar dan lebih cepat sehingga menutup “gerbang” dan menurunkan transmisi

nyeri melalui serabut C dengan diameter yang kecil.

Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi komplementer dapat

menurunkan nyeri yang dirasakan pasien, seperti pada penelitian yang dilakukan

oleh Purwanto (2007), yaitu Efek Musik terhadap Perubahan Intensitas Nyeri

pada Pasien Post Operasi di Ruang Bedah (Cendana 2) RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta. Purwanto menyimpulkan bahwa secara signifikan efek musik dapat

menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi di ruang bedah (Cendana 2)

RSUP Dr. Sardjito.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya

belum sesuai yang diharapkan. Keterbatasan tersebut meliputi:

1. Kelemahan Penelitian

Pada penelitian ini masih terdapat faktor – faktor yang belum dapat

dikendalikan dengan baik, antara lain makna nyeri, perhatian, dan ansietas

(kecemasan). Selain itu, alat ukur yang digunakan belum memudahkan pasien

dalam menentukan skala nyeri pasien. Responden dalam penelitian ini

seluruhnya adalah suku Jawa dan lebih sering menggunakan bahasa Jawa

daripada bahasa Indonesia. Dalam proses pengambilan data peneliti tidak dapat

menggunakan bahasa Jawa, sehingga menemui kesulitan dalam mengkaji skala

nyeri pasien dan pasien agak sulit mengungkapkan nyeri yang dirasakan.

2. Kesulitan Penelitian

a. Pasien kesulitan dalam mengungkapkan rasa nyeri atau menentukan angka

skala nyeri yang dialaminya.

b. Kondisi bangsal yang ramai saat dilakukan penelitian mengakibatkan pasien

kurang konsentrasi.

c. Peneliti kurang memahami bahasa Jawa, sehingga agak kesulitan dalam

mengkaji skala nyeri pasien.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh simpulan bahwa

skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean sebelum dilakukan kompres

hangat pada kelompok intervensi sebagian besar adalah nyeri berat terkontrol,

demikian juga pada kelompok kontrol sebagian besar pasien mengalami nyeri

berat terkontrol. Skala nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean setelah

dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi sebagian besar adalah nyeri

sedang, sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar pasien masih

mengalami nyeri berat terkontrol. Pemberian kompres hangat efektif menurunkan

nyeri pasien pasca operasi sectio caesarean. Penurunan nyeri pada kelompok

intervensi lebih besar daripada kelompok kontrol.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis, pembahasan, dan simpulan, saran yang dapat

peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Rumah Sakit

RSUD Sleman hendaknya menggunakan teknik kompres hangat sebagai terapi

pelengkap untuk menunjang intervensi nyeri pasien pasca operasi sectio

caesarean.

2. Profesi Perawat

Tenaga kesehatan hendaknya memberikan informasi kepada keluarga pasien

tentang teknik kompres hangat sebagai salah satu alternatif pengendalian nyeri

non-farmakologi karena metode ini lebih murah, mudah, efektif, dan tanpa efek

yang merugikan.

3. Pasien Pasca Sectio Caesarean

Pasien pasca sectio caesarean hendaknya menerapkan teknik kompres hangat

di rumah ketika mengalami ketidaknyamanan atau nyeri.

56

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

57

 

 

 

4. Pengembangan Ilmu

Peneliti yang akan datang hendaknya menyempurnakan hasil penelitian ini

dengan pengendalian terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi dan

reaksi pasien pasca sectio caesarean, seperti: makna nyeri, perhatian, ansietas

(kecemasan), serta menggunakan alat ukur yang lebih efektif atau lebih dari

satu alat ukur untuk memudahkan pasien dalam menentukan nyeri. Selain itu

dalam pengambilan data disarankan memakai bahasa yang dipakai oleh pasien

sehari – hari untuk menciptakan pendekatan yang lebih baik dan memudahkan

dalam pengambilan data. Pengendalian terhadap kondisi bangsal juga sangat

diperlukan, yaitu saat pengambilan data ciptakan ruangan yang tenang untuk

menjaga perhatian pasien.

 

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

58

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta. Salemba Medika.

Cunningham, F. G., Gant, N. F., Leveno, K. J., Gilstrap III, L. C., Hauth, J. C., &

Wenstrom, K. D. (2005). Obstetri Williams. Jakarta. EGC. Depkes Propinsi DIY. (2011). Profil Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun 2010. Yogyakarta. Depkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta. Gondo, K. H. (2011). Pendekatan Non Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri

Saat Persalinan. CDK 185. Vol.38 no.4. Edisi Mei-Juni 2011. Surabaya. Fakultas Kedokteran Wijaya Kusuma.

Handoyo, D. (2008). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Intensitas

Nyeri Pasien Pasca Bedah Sesar dengan Spinal Anestesi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, Profesi, edisi 03/Februari-Agustus 2008.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta. Salemba Medika. . (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Penerbit

Salemba Medika. Hidayat, A. A & Uliyah, M. (2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar

Manusia. Jakarta. EGC. Istichomah. (2007). Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Terhadap Perubahan

Skala Nyeri pada Klien Kontusio di RSUD Sleman. SNT. Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta. Salemba Medika.

Mundy, C. G. (2004). Caesarean Recovery. Penerbit Erlangga.

NANDA. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011. EGC.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika.

Olofsson, E. R., Norbergh, K. G, Karlstrom, A., Peter E. A, & Janssen P. A.

(2007). Postoperative Pain After Cesarean Birth Affects Breastfeeding and Infant Care. VanderVaart S, Berger H, Tam C, et al. Dalam The Effect of

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK KOMPRES HANGAT TERHADAP …repository.unjaya.ac.id/2633/1/Yuliana Reginaldis Rosali Krowa_3208021... · ABSTRACT Back ground: Pain is an unpleasant emotional

59  

Distant Reiki on Pain in Women After Elective Caesarean Section: A Double-Blinded Randomised Controlled Trial. BMJ Open.

Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan. Buku 3. Edisi 7. Jakarta.

Salemba medika. Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta.

Graha Ilmu. Purwaningsih, W. & Fatmawati, S. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas.

Yogyakarta. Nuha Medika. Purwanto. (2007). Efek Musik terhadap Perubahan Intensitas Nyeri pada Pasien

Post Operasi di Ruang Bedah (Cendana 2) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Simkin, P., Ancheta, & Ruth. (2005). Buku Saku Persalinan. Jakarta. EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Volume 2. Jakarta. EGC.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta. Sumapraja, S. (2005). Persalinan Normal. Jakarta. Gaya Baru.

Tambayong, J. (2002). Farmakologi untuk Keperawatan. Jakarta. Widya Medika. Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta. EGC.

Wang, H., Sufang, G., Padmadas, S. S., Fengmin, Z., Brown, J. J., & Stones, R. W. (2007). Delivery Settings and Caesarean Section Rates in China. Bulletin of the World Health Organization, 85, 755–762.

Wulandari, S. R. (2009). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu. 24-30.