pengaruh pemberian senam tai chi -...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI
TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU
PADA LANJUT USIA
NASKAH PUBLIKASI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN
DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI
Disusun oleh :
ANNISA ADENIKHEIR
J120121005
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
Naskah Publikasi dengan Judul Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap
Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia
Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di
Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan oleh:
ANNISA ADENIKHEIR
J120121005
Pembimbing I Pembimbing II
Wahyuni, SST.Ft, M.Kes Agus Widodo SST.Ft, M.Fis
Mengetahui,
Ka. Prodi Fisioterapi FIK UMS
(Isnaini Herawati, S.Fis, M. Sc.)
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ANNISA ADENIKHEIR
NIM : J120121005
Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan / S1 Fisioterapi
Jenis Penelitian : Skripsi
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap
Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan,
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / pengalih formatkan,
3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya
serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta,
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesunggahnya dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, Juni 2014
Yang Menyatakan
ANNISA ADENIKHEIR
PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN
KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA
ANNISA ADENIKHEIR
Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Bertambahnya usia manusia akan diikuti perubahan bentuk jaringan otot yang menyebabkan turunnya kemampuan otot dan fungsi organ yang lain, salah satunya mempengaruhi sistem pernafasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital paru. Pertambahan usia seseorang mempengaruhi jaringan tubuh, dimana fungsi elastisitas jaringan paru berkurang sehingga kekuatan bernafas menjadi lebih sedikit. Oleh karena itu perlu diberikan intervensi untuk meningkat fungsi respirasi khususnya pada lansia seperti senam tai chi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian senam tai chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia.
Penelitian ini menggunakan metode preeksperimental dengan rancangan one group pre-test and post-test design with control group. Jumlah sampel adalah 20 orang, terdiri dari group perlakuan sebanyak 10 orang dan group kontrol sebanyak 10 orang dengan usia 60-74 tahun. Cara pengabilan sampel adalah purposive sampling, yakni pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon Test. Dari uji analisa data tersebut menunjukan bahwa pada kelompok perlakuan dengan nilai 0.005 (P<0.05) berarti ada pengaruh senam tai chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, dan pada kelompok kontrol dengan nilai 0.765 (P<0.05) berarti tidak terjadi peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian senam tai chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia. Senam tai chi dapat dijadikan sebagai pilihan senam untuk eningkatkan kualitas kesehatan para lanjut usia.
Kata kunci : tai chi, kapasitas vital paru, lanjut usia
PENDAHULUAN
Bertambahnya usia manusia akan diikuti perubahan bentuk jaringan otot yang
menyebabkan turunnya kemampuan otot dan fungsi organ yang lain, salah satunya
mempengaruhi sistem pernafasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital paru
(Sugiyanto, 1991). Peningkatan daya tahan kardiorespirasi dapat terlihat dengan
mengukur VO2 max (ambilan oksigen maksimal), selain itu peningkatan daya tahan
kardiorespirasi dapat terlihat dengan mengukur nilai kapasitas vital paru yang lebih
mudah dan lebih praktis.
Usia berhubungan dengan proses penuaan atau bertambahnya umur. Semakin tua
usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru.
Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun setelah usia 40
tahun. Pada lanjut usia fungsi elastis jaringan paru berkurang, sehingga kekuatan
bernafas menjadi lemah, akibatnya volume udara pada saat pernapasan menjadi lebih
sedikit (Atmaja, 2007).
Pada lansia alveoli menjadi kurang elastis dan lebih berserabut serta berisi
kapiler–kapiler yang kurang berfungsi sehingga kapasitas penggunaan menurun
karena kapasitas difusi paru-paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan
tubuh, daya pegas paru-paru berkurang, sehingga secara normal toraks sedikit pada
posisi terkontraksi serta disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks
dan diafragma yang akan mempengaruhi volume pernafasan seseorang (Maryam,
2008).
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang banyak memiliki manfaat. Salah satu
manfaat dari berolahraga yakni dapat meningkatkan daya tahan respirasi.
Peningkatan kebutuhan udara pernafasan terjadi karena aktivitas latihan akan
menyebabkan jaringan tubuh membutuhkan oksigen dari pernafasan lebih banyak
(Pradini, 2011).
Salah satu kegiatan olahraga yang bisa dilakukan pada lansia adalah senam Tai
Chi. Senam Tai Chi merupakan olahraga Cina yang fokus pada upaya melatih
kesimbangan, kekuatan, dan kelenturan melalui gerakan lambat mengalir
dikombinasikan dengan pengembangan imajinasi dan pernafasan yang dalam.
Gerakan lembut mengalir dari Tai Chi dapat dijadikan program olahraga bagi orang-
orang tua sebab pada gerakan Tai Chi kita dilatih untuk membiasakan bernafas
dengan benar, dimana kita harus menggunakan otot dada dan mendapatkan oksigen
dengan optimal (Pradini, 2011).
Tai Chi merupakan latihan aerobik dengan gerakan-gerakan halus yang relatif
lambat sehingga dikategorikan sebagai latihan yang bersifat low impact velocity dan
merupakan bentuk latihan yang cocok untuk lansia (Fuxing, 2001). Selain itu latihan
Tai Chi dapat meningkatkan kemampuan otot untuk mengkonsumsi oksigen secara
maksimal. Hal ini terjadi karena luas permukaan difusi O2 di dalam otot meningkat
sehingga difusi O2 dari kapiler ke otot menjadi lebih mudah, difusi CO2 dari kapiler
ke otot menjadi lebih mudah dan metabolisme aerobik pembentukan energi dalam
otot menjadi lebih baik.
Melakukan senam Tai Chi secara teratur, daya tahan jantung dan paru menjadi
lebih baik karena terjadi peningkatan kapasitas paru-paru akibat gerakan Tai Chi yang
lembut, terus menerus, disertai dengan penarikan dan penghembusan nafas yang
panjang. Hal ini akan meningkatkan kemampuan otot-otot pernafasan, meningkatkan
elastisitas rongga dada dan paru-paru, sehingga kemampuan mengembang paru-paru
dan dinding dada meningkat pula.
TUJUAN
Tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
senam Tai Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lansia
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan
menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design with control group.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian senam Tai
Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lansia.
Penelitian ini dilakukan di RT 02/ RW 06 Kel. Sondakan, Laweyan, Surakarta
yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret sampai 20 Mei 2014. Senam tai chi ini
dilakukan 3 kali seminggu yakni hari selasa, kamis dan sabtu selama 7 minggu.
Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, sampel yang digunakan
berjumlah 10 orang.
Hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data yang akan diuji. Penentuan
jenis uji statistik ditentukan oleh jumlah sampel yang dianalisis, bila jumlah sampel
tidak mencapai 30 (<30) maka diasumsikan bahwa data berdistribusi tidak normal
sehingga dilakukan uji statistik non parametrik.
Uji beda pre dan post pada kelompok digunakan untuk mengetahui hasil pada
saat sebelum dan sesudah latihan. Kelompok pre dan post merupakan kelompok
berpasangan, analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon test. Uji beda pengaruh
dua kelompok menggunakan Mann Whitney.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
a. Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia
Untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara senam Tai Chi
terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, digunakan uji Wilcoxon T – Test.
Tabel 4.1 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Perlakuan Senam Tai Chi terhadap
Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia
Variabel Kelompok Mean SD Z Sig Senam Tai Chi
Pre 1.6040 0.42288 -2.810 0.005
Post 1.8181 0.42203 Sumber : Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan uji Wilcoxon T-Test, diperoleh nilai Z = -2.810 dengan nilai
signifikansi 0.005 dan Z tabel 2.262, maka diperoleh nilai signifikansi <0.05 (0.005
< 0.05) dan Z hitung lebih besar Z tabel, maka ada pengaruh pemberian senam Tai
Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia.
b. Perbedaan Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi dengan Kelompok Kontrol
Tanpa Pemberian Senam Tai Chi
Untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan antara
pemberian senam Tai Chi dengan kelompok yang tidak diberikan senam Tai Chi
terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, digunakan uji Mann Whitney T-Test.
Tabel 4.2 Hasil Uji Mann Whitney antara Kelompok Pemberian Senam Tai Chi
dengan Kelompok Tanpa Pemberian Senam Tai Chi terhadap Kapasitas
Vital Paru pada Lanjut Usia
Selisih Post Mean SD Z Sig
Senam Tai Chi 0.2104 0.07058 -3.790 0.000
Tanpa Senam Tai Chi 0.0090 0.64606
Sumber : Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney T-Test, diperoleh nilai Z = -3.790 dengan
nilai signifikansi 0.000, karena diperoleh nilai signifikansi <0.05 (0.000 < 0.05), maka
ada pengaruh yang signifikan antara kelompok yang diberikan perlakuan Senam Tai
Chi dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan sena Tai Chi terhadap
kapasitas vital paru pada lanjut usia.
2. Pembahasan
Umur berhubungan erat dengan proses penuaan, semakin tua seseorang maka
akan terjadi penurunan elastis paru-parunya sehingga akan berpengaruh pada hasil tes
fungsi paru. Faktor umur mempengaruhi kekenyalan paru sebagaimana jaringan lain
dalam tubuh.. Menurut Siswanto (1991) dalam Atmaja (2007), bahwa pertambahan
usia seseorang mempengaruhi jaringan tubuh. Fungsi elastis jaringan paru berkurang,
sehingga kekuatan bernafas menjadi lemah, akibatnya volume udara pada saat
pernapasan menjadi lebih sedikit.
Pada gerakan Tai Chi kita dituntut untuk melakukan olah pernafasan dengan
sebaiknya, yaitu dengan pernapasan perut dengan lembut dan lambat (Fuxing, 2001).
Dengan menggunakan pernapasan perut akan mengakibatkan berkontraksinya otot
diafragma sehingga rongga dada membesar, sehingga tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil dari pada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk ke paru-paru. Semakin lambat gerakan seseorang akan berhubungan dengan
pernafasan yang dijalankannya, dan dengan latihan yang tekun, lambat laun nafas
akan menjadi panjang dan halus tanpa suatu usaha yang dipaksakan melainkan secara
alami. Gerakan menghirup udara dalam jumlah yang banyak dan mengeluarkan
secara perlahan-lahan sesuai dengan irama bisa melatih efisiensi dan frekuensi
pernafasan serta membuat saluran nafas lebih fleksibel, sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan fungsi paru (Pradini, 2011).
Didalam pernapasan ada peristiwa inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi merupakan
proses aktif dimana kontraksi otot-otot inspirasi akan meningkatkan volume
intratorakal. Tekanan intrapleura dibagian basis paru akan turun dari nilai normal,
jaringan paru semakin teregang. Tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit
lebih negatif, dan udara mengalir ke dalam paru. Pada akhir inspirasi, daya rekoil
paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan ekspirasi, sampai tercapai
keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan dinding dada. Tekanan di
dalam saluran udara menjadi sedikit lebih positif, dan udara mengalir meninggalkan
paru. Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak
memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume intratorakal. Namun pada awal
ekspirasi, masih terdapat kontraksi ringan otot inspirasi. Kontraksi ini berfungsi
sebagai pereda daya rekoil paru dan memperlambat ekspirasi. Pada inspirasi kuat,
tekanan intrapleura turun, menimbulkan pengembangan jaringan paru yang lebih
besar. Apabila ventilasi meningkat, derajat pengempisan jaringan paru juga
ditingkatkan melalui kontraksi aktif otot-otot ekspirasi yang menurunkan volume
intratorakal (Ganong, 2003).
Pada gerakan menghembuskan udara dari paru-paru yang bergantian dengan
masuknya udara segar ketika menghirup akan meningkatkan kapasitas paru-paru,
peregangan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan, dan melepaskan ketegngan.
Pernapasan yang lambat akan membuat tubuh rileks dan melebarkan pembuluh darah
kapiler, sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini karena ketika mengambil
napas dalam-dala dan menghembuskan napas sepenuhnya akan meningkatkan
sirkulasi O2 dan CO2, kemudian darah yang kaya O2 banyak mengalir ke otak.
Senam tai chi terdiri dari gerakan ringan yang kontinyu dan diikuti dengan
penarikan serta penghembusan nafas secara teratur Setiap gerakan pada senam Tai
Chi menekankan pada pernafasan dalam pada setiap awal gerakan. Hal ini akan
meningkatkan efisiensi kerja jantung. Selain itu gerakan dalam Tai Chi juga
mempengaruhi kemampuan otot dalam mengkonsumsi O2 secara maksimal untuk
meningkatkan suatu gerakan yang halus. Hal tersebut terjadi karena adanya proses
difusi O2, karena luas permukaan O2 di dalam otot akan meningkat maka difusi O2 ke
pembuluh darah kapiler paru juga meningkat. Dengan adanya proses difusi O2
memungkinkan terjadinya peningkatan kemapuan otot-otot pernafasan, peningkatan
elastisitas rongga dada dan paru, sehingga kemampuan pengembangan paru-paru
meningkat (Ghafadi, 2011).
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada peningkatan kapasitas vital paru-
paru pada lanjut usia setelah diberikan senam Tai Chi. Pada penelitian ini tampak
adanya peningkatan kapasitas vital ketika sebelum diberikan senam Tai Chi dan
setelah diberikannya senam Tai Chi. Selisih kenaikan kapasitas vital pre dan post
pada responden antara 0.14 L sampai dengan 0.35 L. Tergantung dari respon tubuh
masing-masing responden.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2006),
tentang “Pengaruh Latihan Senam Sehat Indonesia Terhadap Peningkatan Kapasitas
Vital Paru Bagi Wanita Usia Lanjut di Posyandu Saras Utomo Desa Mudal
Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali”. Harjanto mengatakan bahwa terjadi
peningkatan kapasitas vital paru wanita usia lanjut. Rata-rata kapasitas vital paru
sebelum mengikuti latihan adalah sebesar 946 ml dan setelah latihan menjadi 1013,33
ml atau terjadi peningkatan sebesar 7,12 %.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widhiacahyani (2008), tentang
“Pengaruh Senam Tai Chi terhadap Peningkatan VO2maks. Pada Lansia di Panti
Wreda Dharma Bhakti Surakarta” kepada lansia yang berusia 60 tahun keatas dengan
durasi 45 menit 2 kali seminggu selama 7 minggu. Didapatkan hasil bahwa terjadi
peningkatan kapasitas VO2maks pada lansia.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan
hipotesis yakni ada pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan
kapsitas vital paru pada lanjut usia.
Saran dalam penelitian ini adalah : 1) Dapat melakukan penelitian lebih lanjut
tentang pengaruh senam Tai Chi untuk mengetahui efek senam Tai Chi secara meluas
tidak hanya terhadap kapasitas vital paru saja, 2) Diharapkan para lansia tetap
melakukan program senam Tai Chi meskipun waktu penelitian sudah berakhir untuk
meningkatkan kualitas kesehatan para lansia, 3) Penelitian dapat dilakukan lebih
lanjut dengan menggunakan responden yang lebih banyak sehingga data-data
penelitian yang didapat jauh lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
Arum,S. 2011. Berkenalan Dengan Tai Chi. http://arumsekartaji.wordpress.com /2011/03/25/berknalan-dengan-tai-chi/
Atmaja, Surya. 2007. Identifikasi Kadar Debu di Lingkungan Kerja dan Keluhan Subyektif Pernafasan Tenaga Kerja Bagian Finish Mill. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol.3 No. 2 Januari 2007: 161 – 172.
Chan, S.P, Luk T.C, Hong, Y. 2003. Kinematic and Electromyographic of The Push Movement in Tai Chi. British Journal of Sports Medicine. 37:339-344
Donovan, Jane, Mc. N. Peter, G. 2001. Koreksi Senam yang Membahayakan. Cet 2. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Fuxing, Z. 2011. Tai Chi Chuan Exercises. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit PT.Grasindo
Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Cet 1. Jakarta : EGC
Ghafadi, M . 2011. Pengaruh Latihan Aerobic Lambat Terhadap Daya Tahan Jantung Paru dan Komposisi Tubuh pada Lansia. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
Guyton. 1994. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi ke 7. Jakarta : EGC. Hal. 149 – 166, 202 – 204
Guyton, Hall. 1996. Text Book of Medical Physiology. New York : W B Saunders Company. Page 477 – 545
Hardjana, 2000. Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran Lansia. Jurnal Media Eksakta. Vol 8, No 3. Universitas Airlangga
Herry Koesyanto dan Eram Tunggul Pawenang, 2005. Panduan Praktikum Laboratorium Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Semarang: UPT UNNES Press.
Irianto, K. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Alfabeta
Li, J.X, Hong, Y, Chan, K.M. 2001. Physiological Charecteristic and Beneficial Effect on Health. British Journal of Sport Medicine. 35:148-156
Maryam, R. Siti dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika Nugroho, W. 2000. Keperawatan gerontik & geriatric. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Pinzon, R. 1999. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Indeks Massa Tubuh dengan Kapasitas Vital Paru-paru Golongan Usia Muda. Buletin Penelitian Kesehatan, 26
Potter, P.A, Ferry, A.G. 2005. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC
Pradini, P.A. 2011. Pengaruh Latihan Senam Tai Chi Terhadap Arus Puncak Ekspirasi pada Wanita Usia 50 Tahun Keatas. Artikel Ilmiah. Universitas Diponegoro
Pudjiastuti, S.S, Utomo, B. 2002. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sugiyanto dan Sujdarwo. 1991. Perkembangan Motorik. Jakarta: Depdikbud
Sunyoto, D. Setiawan, A. 2013. Buku Ajar Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Syaifuddin. 2010. Anatomi Fisiologi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC