pengaruh pemberian kombinasi pupuk organonitrofos …digilib.unila.ac.id/40322/6/skripsi tanpa bab...

52
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP RESPIRASI TANAH SELAMA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) (MUSIM TANAM KEDUA) (Skripsi) Oleh RENI NOVRIYANTI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOSDAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP RESPIRASI TANAH SELAMA

PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)(MUSIM TANAM KEDUA)

( S k r i p s i )

O leh

RENI NOVRIYANTI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Reni novriyanti

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS

DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP RESPIRASI TANAH SELAMA

PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

MUSIM TANAM KEDUA

Oleh

RENI NOVRIYANTI

Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang sangat penting, namun di

Indonesia tingkat produksinya belum masih optimal di Indonesia. Salah satu yang

menyebabkan rendahnya produksi jagung yaitu kesuburan tanah yang rendah,

khususnya di Lampung yang memiliki jenis tanah Ultisol. Pemakaian pupuk

Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia diharapkan dapat

memperbaiki kesuburan tanah Ultisol secara fisik, kimia maupun biologi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Organonitrofos dan pupuk anorganik terhadap respirasi tanah selama

pertumbuhan tanaman jagung di tanah Ultisol pada musim tanam kedua.

Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2016 sampai April 2017 di Kebun

Percobaan Natar Desa Negara Ratu, Lampung Selatan. Penelitian ini

menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan.

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Reni novriyanti

Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data

diuji dengan Uji Tukey. Pemisahan nilai tengah dilakukan menggunakan uji

Orthogonal kontras pada taraf 5%. .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Respirasi tanah pada perlakuan P0

berpengaruh nyata paling rendah dibandingkan perlakuan pupuk tunggal dan

kombinasi pupuk Organonitrofos dan anorganik pada pengamatan 50 HST dan

sangat nyata paling rendah pada pengamatan 75 HST dan 110 HST. (2) Respirasi

tanah pada perlakuan P1 (100% anorganik) dan P2 (100% Organonitrofos)

berpengaruh sangat nyata paling rendah dibandingkan dengan perlakuan

kombinasi pupuk Organonitrofos dan anorganik pada pengamatan 50 HST, 75

HST dan 110 HST. (3) Respirasi tanah pada perlakuan P3, P4 , P5 berpengaruh

sangat nyata paling rendah dibandingkan dengan perlakuan P6 (pupuk

Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1

) + pupuk anorganik 100% (Urea 350 kg ha-

1, SP-36 200 kg ha

-1,dan KCl 100 kg ha

-1) pada pengamatan 25 HST, 50 HST, dan

110 HST. (4) Respirasi tanah pada perlakuan P4 (pupuk Organonitrofos 100%

(10.000 kg ha-1

) + pupuk anorganik 50% (Urea 175 kg ha-1

, SP-36 100 kg ha-1

,dan

KCl 50 kg ha-1

) berpengaruh sangat nyata paling rendah dibandingkan dengan

perlakuan P5 (pupuk Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1

) + pupuk anorganik

75% (Urea 262,5 kg ha-1

, SP-36 150 kg ha-1

,dan KCl 75 kg ha-1

) pada pengamatan

25 HST, 50 HST, dan 110 HST. (5) Respirasi tanah pada perlakuan P7, P8, P9, P10

(pupuk Organonitrofos (25%, 50%, dan 75%) + pupuk anorganik (75% dan 50%)

berpengaruh nyata sangat rendah dibandingkan dengan perlakuan P6 (pupuk

Organonitrofos 100% (10.000 kg ha-1

) + pupuk anorganik 100% (Urea 350 kg ha-

1, SP-36 200 kg ha

-1,dan KCl 100 kg ha

-1) pada pengamatan 50 HST, 75 HST

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Reni novriyanti

dan110 HST. (6) Respirasi tanah pada perlakuan P7, P8 dan P9 (pupuk

Organonitrofos (25%, 50% dan 75%) + pupuk anorganik (75%) berpengaruh

nyata sangat rendah dibandingkan dengan perlakuan P6 (pupuk Organonitrofos

100% + pupuk anorganik 100%). pada pengamatan 25 HST, 50 HST dan

75HST.(7) Respirasi tanah pada perlakuan P8 dan P9 (pupuk Organonitrofos

(50% dan 75% ) + pupuk anorganik 100%) berpengaruh nyata sangat rendah

dibandingkan dengan perlakuan P7 (pupuk Organonitrofos 25% + pupuk

anorganik 100%). pada pengamatan 50 HST. (8) Respirasi tanah pada perlakuan

P8 (pupuk Organonitrofos (50%) + pupuk anorganik 100%) berpengaruh nyata

sangat rendah dibandingkan dengan perlakuan P9 (pupuk Organonitrofos 75% +

pupuk anorganik 75%), pada pengamatan 75 HST.(9) Terdapat korelasi nyata

positif antara C-organik terhadap respirasi tanah selama pertumbuhan tanaman

jagung.

Kata kunci : jagung, organonitrofos, pupuk, respirasi, tanah, Ultisol, (Zea mays L)

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOSDAN ANORGANIK TERHADAP RESPIRASI TANAH SELAMA

PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)MUSIM TANAM KEDUA

Oleh

RENI NOVRIYANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN AGOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2018

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk
Page 7: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk
Page 8: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk
Page 9: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 16

November 1995, sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, dari Bapak Rento

Rega Putra S.ip dan Ibu Niga Wati. S.E. Penulis menyelesaikan pendidikan

Taman Kanak-kanak (TK) Pembina Bandar Lampung padas tahun 2001, Sekolah

Dasar (SD) Negri 2 Rawa Laut Bandar Lampung diselesaikan tahun 2007,

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Bandar Lampung diselesaikan tahun

2010, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)Negeri 1 Bandar Lampung diselesaikan

tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Agroteknologi,

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis

pernah menjadi asisten praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah 2016―2017. Pada

bulan Juli 2013, penulis melaksanakan Praktik Umum di PT Kusuma Satria

Agrobio Taniperkasa Kecamatan Batu, Kota Malang, Jawa Timur. Pada bulan

Juli-Agustus, penulis juga melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Tematik di Desa Badran Sari, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT

Ku persembahkan karya tulis ini sebagai ungkapan

Cinta kasih dan baktiku kepada:

Papa dan Mama tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta

doa yang terus dipanjatkan yang tiada ternilai.

Kaka-kakaku tersayang Toni Adama Putra dan Raymon Dwi Payana atas

kesetiaan berbagi suka maupun duka.

Serta untuk Almamaterku Tercinta

Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Ir. Dermiyati, M.Agr.Sc., selaku Pembimbing Utama atas ide

penelitian dan kesediaan memberikan bimbingan, saran, nasehat, dan kritik

dalam proses penyelesaian skripsiini.

3. Septi Nurul Aini, S.P., M.Si., selaku Pembimbing Kedua atas kesediaan

memberikan bimbingan, saran, nasehat, dan kritik dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M. S., Agr.Sc., selaku Penguji dan selaku Ketua

Bidang Ilmu Tanah atas koreksi dan saran yang diberikan selama penyusunan

skripsi ini.

5. Prof.Dr. Ir Sri Yusnaini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Agroteknologi.

6. Ir. Syamsoel Hadi, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan dan

nasehat yang telah diberikan selama penulis menjadi mahasiswa.

7. Keluargaku tercinta, Bapak Rento Rega Putra S.Ip, Mama tercinta Niga Wati

S.E, Mama endekku tercinta Djuniar adhar, kakaku tersayang Toni Adama

Putra S.E., dan Raymon Dwi Payana S.E, atas dukungan, doa, perhatian dan

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

kasih sayang yang besar yang telah diberikan kepada penulis serta terkasih

Alisa, Balqis yang selalu setia mendukung dan menemani selama penulisan

skripsi.

8. Rekan penelitianku Cintiodora Fransiska S.P., Ryandi Eka Putra S.,

Wening tyas aprilia. S.P, Rizky noviani S.P., terimakasih telah berjuang

bersama dari awal penelitian sampai wisuda.

9. Sahabat seperjuanganku Miendira Sefriadi, Novita Desri Wanti, Ratna Ayu

Andita, Putu Mega Yanti, yang telah memberikan motivasi dan semangat

kepada penulis.

10. Seluruh rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 atas kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi kita semua.

Bandar Lampung, 14 Agustus 2018

Penulis,

Reni Novriyanti

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK …………………………………………………………………...

DAFTAR TABEL ……………………………………………………...........

v

vi

DAFTAR GAMBAR ……….………………………………………………. vii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………...................………..…….................... 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………….……………….. 4

1.3 Tujuan…………….. ...…….......……………………….….................. 4

1.4 Kerangka Pemikiran ...…….......……………………….….................. 4

1.5 Hipotesis...................………………………………….…....................

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol ...........................…...………................... 10

2.2 Pengaruh Pupuk Organik dan Kombinasinya dengan Pupuk

Anorganik terhadap Sifat Fisika, Kimia dan Biologi Tanah.................

11

2.3 Respirasi Tanah ....................................................................................

16

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian …….………………………………... 20

3.2 Bahan dan Alat …………………….……………………………….. 20

3.3 Metode Penelitian …………………………………………………... 20

3.4 Pelaksanaan Penelitian …………………………………………… 22

3.4.1 Sejarah Lahan………………………………………………….. 22

3.4.2 Pembuatan Petak Percobaan...………......………...................... 23

3.4.3 Aplikasi Pupuk Organonitrofos ……………. …….................... 23

3.4.4 Penanaman Jagung .................................................................... 24

3.4.5 Aplikasi Pupuk Anorganik........................................................... 24

3.4.6 Pengambilan Contoh Tanah .................................................... 24

3.4.7 Analisis tanah………………....................................................... 24

3.4.8 Panen……………………… ....................................................... 25

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

iv

3.5 Variabel Pengamatan ….…………………………………................. 25

3.5.1 Variabel Utama ..………......……….......................................

3.5.1.1 Cara Pengukuran Respirasi Tanah ………………….

25

25

3.5.2 Variabel Pendukung ................................................................. 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

4.1.1 Pengaruh kombinasi pupuk organonitrofos dan anorganik terhadap

respirasi tanah……………………………………………………...

28

4.1.2 Uji ortogonal kontras pengaruh kombinasi pupuk organonitrofos

dan anorganik terhadap respirasi tanah ……..................................

31

4.1.3 Uji Korelasi C-organik Tanah, N-Total Tanah, pH Tanah, Suhu

Tanah dan kadar air terhadap respirasi tanah (110)HST..................

38

4.1.4 Sifat kimia tanah dan pupuk organonitrofos.....................................

40

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan…………………………………………………………

5.2 Saran ……………………………………………………………

49

50

DAFTAR PUSTAKA....………………………………………………..........

52

LAMPIRAN …………………………………………………….…………. 57

TABEL ……………………………………………………………… 21 - 66

GAMBAR ……………………………………………………………… 24 - 72

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Perlakuan aplikasi pupuk organonitrofos dan anorganik ................. 21

2. Perbandingan ortogonal kontras pengaruh pemberian kombinasipupuk organonitrofos dan anorganik terhadap respirasi tanah(mg C-CO2 jam-1 m-2)……………………………………………………………. 22

3. Ringkasan Hasil uji Orthogonal kontras pengaruh kombinasipupuk organonitrofos dan pupuk anorganik terhadap respirasitanah selama pertumbuhan tanaman jagung……………………….. 32

4. Ringkasan uji korelasi C-organik, N-total, P-tersedia, pH, suhu,dan kadar air terhadap respirasi tanah (110 HST)………………… 38

5. Hasil analisis kimia awal tanah di Kebun Percobaan Natar….......... 40

6. Hasil analisis kimia pupuk organonitrofos formulasi lama danformulasi baru……………………………………………………… 42

7. Hasil analisis kimia pada saat awal akhir musim tanam pertamaatau awal musim tanam kedua dan hasil analisis akhir pada musimtanam kedua untuk N-total, C-organik air tanah di KebunPercobaan Natar, pupuk Organonitrofos dan pupuk anorganik…… 44

8. Hasil analisis kimia tanah pada saat awal akhir musim tanampertama atau awal musim tanam kedua dan hasil analisis akhirpada musim tanam kedua, untuk P-tersedia, pH tanah dan suhutanah di Kebun Percobaan Natar, pupuk organonitrofos dan pupukanorganik………………………………………………………….. 46

9. Data pengamatan pengaruh pemberian kombinasi pupukorganonitrofos dan pupuk anorganik terhadap populasi respirasitanah pada saat tanaman jagung berumur 25 HST………………… 51

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

v

10. Hasil uji homogenitas pengaruh kombinasi pupuk organonitrofosdan pupuk anorganik terhadap respirasi tanah pada saat tanamanjagung berumur 25 HST…………………………………………… 51

11. Uji ortogonal kontras terhadap pengaruh kombinasi pupukorganonitrofos dan pupuk anorganik pada respirasi tanah padasaat tanaman jagung berumur 25 HST……………………………. 52

12. Data pengamatan pengaruh pemberian kombinasi pupukorganonitrofos dan pupuk anorganik terhadap populasi Respirasitanah pada saat tanaman jagung berumur 50 HST………………… 53

13. Hasil uji homogenitas pengaruh kombinasi pupuk organonitrofosdan pupuk anorganik terhadap respirasi tanah pada saat tanamanjagung berumur 50 HST…………………………………………… 53

14. Uji ortogonal kontras terhadap pengaruh kombinasi pupukorganonitrofos dan pupuk anorganik pada respirasi tanah padasaat tanaman jagung berumur 50 HST……………………………. 54

15. Data pengamatan pengaruh pemberian kombinasi pupukorganonitrofos dan pupuk anorganik terhadap populasi Respirasitanah pada saat tanaman jagung berumur 75 HST……………….. 55

16. Hasil uji homogenitas pengaruh kombinasi pupuk Organonitrofosdan pupuk anorganik terhadap respirasi tanah pada saat tanamanjagung berumur 75 HST…………………………………………… 55

17. Uji ortogonal kontras terhadap pengaruh kombinasi pupukorganonitrofos dan pupuk anorganik pada respirasi tanah padasaat tanaman jagung berumur 75 HST……………………………. 56

18. Data pengamatan pengaruh pemberian kombinasi pupuk0rganonitrofos dan pupuk anorganik terhadap populasi Respirasitanah pada saat tanaman jagung berumur 110 HST………………. 57

19. Hasil uji homogenitas pengaruh kombinasi pupuk organonitrofosdan pupuk anorganik terhadap respirasi tanah pada saat tanamanjagung berumur 110 HST………………………………………... 57

20. Uji orthogonal kontras terhadap pengaruh kombinasi pupukorganonitrofos dan pupuk anorganik pada respirasi tanah padasaat tanaman jagung berumur 110 HST………………………….. 58

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

vi

21. Uji korelasi C-organik tanah dengan respirasi tanah pada saattanaman jagung dipanen…………………………………………. 59

22. Tabel analisis Ragam C-organik tanah dengan respirasi tanahpada saat tanaman jagung dipanen……………………………….. 59

23. Uji korelasi N-total tanah dengan respirasi tanah pada saattanaman jagung dipanen…………………………………………. 60

24. Tabel analisis ragam N-total tanah dengan respirasi tanah padasaat tanaman jagung dipanen…………………………………….. 60

24. Uji korelasi P-tersedia tanah dengan respirasi tanah pada saattanaman jagung dipanen…………………………………………. 60

25. Tabel analisis ragam P-tersedia tanah dengan respirasi tanah padasaat tanaman jagung dipanen………………………………. 61

26. Uji korelasi pH tanah dengan respirasi tanah pada saat tanamanjagung dipanen………………………………………………….

6127. Tabel analisis ragam pH tanah dengan respirasi tanah pada saat

tanaman jagung dipanen…………………………………………. 61

28. Uji korelasi suhu tanah dengan respirasi tanah pada saat tanamanjagung dipanen…………………………………………………… 62

29 Tabel analisis ragam suhu tanah dengan respirasi tanah pada saattanaman jagung dipanen…………………………………….. 62

30. Suhu tanah pada saat pertumbuhan tanaman jagung di tanah ultisolmusim tanam kedua………………………………………………. 63

31. Uji korelasi kadar air tanah dengan respirasi tanah pada saattanaman jagung di panen………………………………………… 63

32. Tabel Analisis ragam kadar air tanah dengan respirasi tanah padasaat tanaman jagung di panen………………………………. 63

33. Data pengambilan suhu tanah pada lahan petanaman jagung……... 65

34. Data curah hujan pada lahan pertanaman jagung di KebunPercobaan Natar…………………………………………………… 65

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

vii

35. Data suhu udara pada lahan pertanaman jagung di KebunPercoban Natar…………………………………………………….. 65

36. Kriteria Penilaian Parameter Tanah. ……………………………… 66

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Tata letak percobaan di lapang ........................................................ 23

2. Pengukuran respirasi tanah dengan metode Verstraete (Anas,1989) dan aplikasi di lapang ........................................................... 26

3. Dinamika respirasi tanah selama pertumbuhan tanaman jagung .... 29

4. Benih yang digunakan pada penelitian di Kebun Percobaan Natar 67

5. Benih yang digunakan pada penelitian di Kebun PercobaanNatar………………………............................................................. 67

6. Pemupukan pada lahan percobaan BPTP natar…………………… 68

7. Penanaman jagung pada setiap lubang tugalan. …………………. 68

8. Pengambilan sampel respirasi tanah di Kebun Percobaan Natar….. 69

9. Pengambilan sampel respirasi tanah di Kebun Percobaan Natar… 69

10. Pelaksanaan titrasi dengan HCl 0,1 N yang di tambah indikator(phenoptalein) pada baker KOH………………………………..…

70

11. Indikator phenophtalein yang digunakan………………………… 70

12. Hasil tetes dari penambahan phenophtaelin……………………… 71

13. Proses saat titrasi dengan HCl 0,1 N yang di tambah 2 tetesindikator PP...................................................................................... 71

14. Hasil titrasi dengan HCl 0,1 N yang di tambah 2 tetes MO ( metilorange)……………………............................................................. 72

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah di Indonesia sebagian besar didominasi oleh tanah yang tergolong kedalam

Ordo Ultisol. Ultisol berasal dari kata Ultimate, yang berarti lanjut. Tanah ini

tergolong tanah yang mengalami pelapukan lanjut sehingga tergolong tanah tua.

Menurut Subagyo dkk.(2004) tanah Ultisol mempunyai sebaran yang sangat luas,

meliputi hampir 25% dari total daratan Indonesia. Prasetyo dan Suriadikata (2006)

menyatakan bahwa tanah Ultisol umumnya memiliki pH tanah agak masam

hingga sangat masam, kejenuhan Al tinggi serta memiliki kapasitas tukar kation

yang tergolong rendah. Unsur hara makro seperti fosfor dan kalium yang sering

kahat dan kejenuhan aluminium yang tinggi merupakan sifat-sifat tanah Ultisol

yang sering menghambat pertumbuhan tanaman (Subagyo dkk., 2004).

Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

sumber karbohidrat selain beras. Potensi produksi jagung adalah 10 -13 ton per

hektar, produksi jagung rata-rata di Lampung hanya mencapai 4,94 ton ha-1 dalam

lima tahun terakhir (BPS, 2015). Pertambahan jumlah penduduk di Indonesia

menyebabkan permintaan jagung meningkat, karena selain sebagai sumber

makanan jagung juga digunkan sebagai pakan ternak, bahan industri, bahan

farmasi dan menjadi bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak.

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

2

Penurunan produksi jagung di Indonesia disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah

yang menurun (Gunawan, 2009). Oleh karena itu diperlukan upaya untuk

meningkatkan kesuburan tanah dengan cara intensifikasi, salah satunya dengan

pemupukan. Sehingga permintaan pupuk kimia dalam negeri dari setiap tahunnya

terus meningkat, diperkirakan beberapa tahun mendatang Indonesia makin banyak

mengimpor pupuk kimia. Namun, penggunaan pupuk anorganik yang secara terus

menerus akan menimbulkan dampak negatif. Kekurangan yang dimiliki pupuk

anorganik antara lain hanya mengandung unsur hara tertentu, kemampuan

menahan air rendah, pertumbuhan tanaman terlalu cepat maka tanaman menjadi

lemah sehingga sangat mudah terserang hama dan penyakit (Sutanto, 2002).

Dampak negatif penggunaan pupuk anorganik dan sarana pertanian modern

lainnya terhadap lingkungan menyebabkan sebagian kecil petani beralih dari

pertanian konvensional ke pertanian organik. Pertanian jenis ini mengandalkan

kebutuhan hara melalui pupuk organik dan masukan-masukan alami lainnya.

Salah satu pupuk organik yang dibuat oleh Nugroho dkk. (2012) yaitu pupuk

Organonitrofos dengan bahan baku kotoran sapi segar dan batuan fosfat yang

diperkaya dengan mikroba penambat nitrogen dan pelarut fosfat. Namun

pengembangan – pengembangan telah dilakukan karena rendahnya P pada batuan

fosfat sebagai bahan baku maka pupuk organik yang dipergunakan untuk

penelitian ini adalah formulasi modifikasi yang terbuat dari kotoran sapi, kotoran

ayam, limbah padat dari industri MSG (Monosodium Glutamate) serta dengan

pengkayaan mikroba.

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

3

Sutedjo dkk. (1991) melaporkan bahwa pemberian bahan organik ke dalam tanah

ultisol akan memperbaiki keadaan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan

pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme. Menurut Utami (2004), pemberian

bahan organik berpengaruh nyata dalam meningkatkan respirasi tanah dan

biomassa mikroorganisme tanah. Semakin banyak bahan organik yang

ditambahkan semakin tinggi populasi dan aktivitas mikroorganisme tanah

(Nursyamsi dkk., 1996).

Respirasi tanah merupakan pencerminan aktivitas mikroorganisme tanah.

Pengukuran respirasi (mikroorganisme tanah) merupakan cara yang pertama kali

digunakan untuk menentukan aktivitas mikroorganisme tanah (Hanafiah, 2005).

Salah satu cara untuk mempelajari aktivitas semua mikroorganisme dalam tanah

adalah dengan menghitung jumlah organisme tanah dan karbondioksida yang

dilepaskan oleh organisme tanah selama waktu tertentu (Jackson dan Rao, 1966

dalam Dermiyati, 1997). Sedangkan menurut Anas (1989) salah satu cara

penetapan respirasi tanah adalah berdasarkan penetapan jumlah CO2 yang

dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan jumlah O2 yang digunakan oleh

mikroorganisme tanah.

Pada penelitian sebelumnya atau musim tanam pertama dengan perlakuan

kombinasi pemberian pupuk organonitrofos, pupuk anorganik, biochar serta

dolomit pada musim tanam pertama dapat meningkatkan C-mik pada lahan

tanaman kacang tanah tersebut. Hal ini memberikan korelasi yang positif

terhadap kesuburan tanah dan dapat meningkatkan produktifitas tanaman kacang

tanah. Untuk musim tanam kedua ini ditanam jagung dan menggunakan

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

4

kombinasi pupuk kimia dan pupuk Organonitrofos. Pada penelitian musim tanam

kedua ini diharapkan dapat memperbaiki tingkat aktivitas mikroorganisme atau

respirasi tanah.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut : Apakah kombinasi

pupuk organonitrofos dan pupuk kimia dapat berpengaruh untuk meningkatkan

respirasi tanah selama pertumbuhan jagung pada musim tanam kedua?

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi kombinasi pupuk

organonitrofos dan pupuk anorganik terhadap respirasi tanah selama pertumbuhan

tanaman jagung di tanah Ultisol pada musim tanam kedua.

1.4 Kerangka Pemikiran

Tanah Ultisol merupakan satu lahan kering marjinal yang berpotensi besar

untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian dengan kendala berupa

rendahnya kesuburan tanah yang dicirikan oleh tingginya kemasaman

(pH < 4,5) kejenuhan Al tinggi, serta kandungan bahan organik dan hara makro

terutama P, K, Ca dan Mg rendah. Selain itu tanah Ultisol memiliki sifat fisik

dan biologi tanah yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman (Nyakpa

dkk., 1988).

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tanah Ultisol di atas yaitu

dengan penggunaan pupuk sebagai upaya meningkatkan kesuburan tanah Ultisol.

Murbandono (1990) menyatakan bahwa terdapat 2 jenis pupuk yang sudah

dikenal yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik adalah

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

5

pupuk sintetis yang dibuat oleh industri atau pabrik, sedangkan pupuk organik

adalah yang berasal dari bahan-bahan alam yaitu sisa-sisa tumbuhan atau sisa-

sisa hewan. Namun , penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus telah

memberikan efek buruk bagi tanah. Kerusakan tanah yang terjadi berupa

rusaknya sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang akan berdampak pada

menurunnya kesuburan tanah. Terjadinya pemasaman tanah dapat diakibatkan

oleh penggunaan pupuk nitrogen buatan secara terus menerus dalam jumlah besar

(Lestari, 2009).

Arsyad (1989) menyatakan bahwa usaha untuk memperbaiki sifat fisik tanah

dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik berupa pupuk organonitrofos.

Hal yang sama dikemukakan oleh Hakim dkk. (1986) bahwa bahan organik

merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara

fisik, kimia maupun biologi. Selanjutnya dinyatakan bahwa pupuk kandang

merupakan salah satu bahan organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki

sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Yupitasari (2013) menyatakan bahwa kombinasi pupuk organonitrofos dengan

pupuk kimia mampu memberikan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan

tanaman tomat, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman tomat. Pemberian pupuk Organonitrofos dapat meningkatkan kandungan

N, P, dan C- organik tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah

(Lumbanraja dkk., 2013)

Pemberian pupuk organonitrofos akan meningkatkan aktivitas

mikroorganisme tanah. Sutanto (2002) juga menyatakan bahwa pemberian

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

6

pupuk organik akan menambahkan sumber energi bagi kehidupan fauna tanah

sehingga jumlah mesofauna tanah pada lahan tersebut dapat bertambah. Hasil

penelitian Husen (2007) menghasilkan jumlah fauna tanah di perkebunan apel

organik cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perkebunan apel

anorganik. Semakin tinggi jumlah bahan organik yang ditambahkan maka

semakin meningkat aktivitas dan populasi organisme tanah (Prayitno, 2004).

Penggunaan pupuk organik dan kombinasinya dengan pupuk anorganik dapat

dilakukan karena terdapat interaksi positif antar keduanya. Pupuk anorganik

bersifat lebih cepat menyediakan unsur hara bagi tanaman, sedangkan pupuk

organik bersifat lambat, tetapi dapat memperbaiki kesuburan tanah karena

penguraian bahan organik oleh organisme tanah dan dapat menjerap air yang

sangat penting bagi tanaman.

Respirasi tanah merupakan suatu proses yang terjadi karena adanya kehidupan

mikrobia yang melakukan aktivitas hidup dan berkembang biak dalam suatu

massa tanah. Mikrobia dalam setiap aktivitasnya membutuhkan O2 atau

mengeluarkan CO2 yang dijadikan dasar untuk pengukuran respirasi tanah. Laju

respirasi tanah maksimum terjadi setelah beberapa hari atau beberapa minggu

populasi maksimum mikrobia dalam tanah, karena banyaknya populasi mikrobia

mempengaruhi keluaran CO2 atau jumlah O2 yang dibutuhkan mikrobia

(Sinukaban,1986).

Menurut Utami (2004), pemberian bahan organik berpengaruh nyata dalam

meningkatkan respirasi tanah dan biomassa mikroorganisme tanah. Semakin

banyak bahan organik yang ditambahkan semakin tinggi populasi dan aktivitas

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

7

mikroorganisme tanah (Nursyamsi dkk., 1996). Menurut Hakim dkk. (1986),

respirasi dipengaruhi oleh suhu, umumnya laju respirasi akan menjadi rendah pada

suhu yang rendah pula dan meningkat pada suhu yang tinggi. Faktor penting

lainnya yang mempengaruhi adalah kelembaban tanah. Kondisi tanah yang kering

menyebabkan CO2 tanah menjadi rendah , pergerakan akar menjadi rendah.

Sedangkan aktivitas mikroorganisme meningkatkan karena kelembaban tanah

tinggi. (Linn dan Doran, 1984).

Hasil percobaan Antonius dan Agustiyani (2011) menunjukkan bahwa aktivitas

respirasi tanah tertinggi didapatkan pada kombinasi perlakuan pupuk kimia

(anorganik) 140 kg ha-1 Urea + 200 kg ha-1 TSP + 130 kg ha-1 KCl dan pupuk

organik hayati 40 l ha-1 , diikuti oleh perlakuan pupuk organik hayati sedangkan

aktivitas respirasi tanah pada perlakuan pupuk kimia (anorganik) sedikit lebih

rendah dibanding kontrol. Rendahnya aktivitas respirasi tanah ini mencerminkan

bahwa tidak adanya penambahan pupuk organik menyebabkan kurang baiknya

struktur tanah atau terjadinya kompaksi, yang disebabkan oleh penggunaan pupuk

anorganik secara terus menerus.

Dari hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik dan

kombinasinya dengan pupuk kimia dapat meningkatkan kesuburan tanah dan

menggantikan peran dari pupuk kimia sehingga dapat mengurangi penggunaan

pupuk kimia. Maka, dengan adanya kombinasi pupuk organonitrofos dan pupuk

kimia ini diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah, sehingga secara tidak

langsung juga akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

8

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tanah yang diberikan pupuk tunggal organonitrofos dan anorganik, serta

kombinasinya menghasilkan Respirasi tanah lebih tinggi dibandingkan dengan

tanah tanpa pemberian pupuk.

2. Pupuk tunggal organonitrofos diduga lebih baik daripada pupuk tunggal

anorganik.

3. Perlakuan kombinasi pupuk organonitrofos dan anorganik menghasilkan

Respirasi tanah lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan pupuk

tunggal Organonitrofos dan anorganik

4. Perlakuan kombinasi 100% pupuk organonitrofos + 100% anorganik

menghasilkan respirasi lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 100%

pupuk organonitrofos+25-75% dosis anorganik

5. Perlakuan kombinasi pupuk organonitrofos 100% + 25% anorganik

menghasilkan Respirasi tanah lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi

100% pupuk Organonitrofos + 50-75% dosis anorganik.

6. Perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos dosis 100% + 75% anorganik

menghasilkan respirasi tanah lebih tinggi di bandingkan dengan kombinasi

100% pupuk organonitrofos+50% dosis anorganik.

7. Perlakuan kombinasi 100% pupuk organonitrofos + 100% anorganik

menghasilkan respirasi lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 25-

75%pupuk Organonitrofos + 50-75% dosis anorganik .

8. Perlakuan kombinasi dosis 50% pupuk Organonitrofos+ 50% anorganik

menghasilkan respirasi tanah lebih tinggi dibandingkan degan kombinasi 25-

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

9

75% pupuk Organonitrofos +50-75%pupuk organonitrofos + 50-75% dosisi

anorganik.

9. Perlakuan kombinasi dosis 25% pupuk organonitrofos + 75% anorganik

menghasilkan respirasi tanah lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 50-

75% pupuk organonitrofos + 75% dosis anorganik.

10. Perlakuan kombinasi dosis 75% pupuk organonitrofos + 75% anorganik

mengandung respirasi tanah lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi 50%

pupuk organonitrofos + 75% dosis anorganik.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol

Di Indonesia tanah jenis Ultisol cukup luas yaitu sekitar 38,4 juta hektar atau

sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

yang menonjol pada Ultisol adalah rendahnya pH rendah, kapasitas tukar kation ,

kejenuhan basa dan kandungan unsur hara seperti N, P, K, Ca, dan Mg dan

tingginya tingkat Al-dd tanah, mengakibatkan tidak tersedianya unsur hara yang

cukup untuk pertumbuhan tanaman. Konsepsi pokok dari Ultisol (Ultimus

terakhir) adalah tanah-tanah yang bewarna merah kuning, yang sudah mengalami

proses hancuran iklim lanjut (ultimate), sehingga merupakan tanah yang memiliki

penampang dalam (> 2 m), menunjukkan adanya kenaikan kandungan liat dan

terakumulasi disebut haorizon Argilik (Subagyo dkk., 2004).

Tanah ultisol memiliki ciri adanya horizon argilik atau kandik dengan kejenuhan

basa (dengan menghitung jumlah kation) kurang dari 35 persen. Berdasarkan

Prasetyo dan Suriadikarta sebaran terluas tanah Ultisol terdapat di Kalimantan

(21.938.000 ha), diikuti di Sumatera (9.469.000 ha), Maluku dan Papua

(8.859.000 ha), Sulawesi (4.303.000 ha), Jawa (1.172.000 ha), dan Nusa Tenggara

(53.000 ha). Tanah ini dapat dijumpai pada berbagai relief, mulai dari datar

hingga bergunung Dari data analisis tanah Ultisol dari berbagai wilayah di

Indonesia, Karakteristik kimia tanah ultisol dari berbagai wilayah menunjukkan

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

11

bahwa tanah tersebut memiliki ciri reaksi tanah sangat masam (pH 4,1 – 4,8).

kandungan bahan organik lapisan atas yang tipis (8 – 12 cm) dan rasio C/N

tergolong rendah (5 – 10). Kandungan P-total yang rendah dan K-dd yang rendah,

Jumlah basa-basa yang dapat ditukar rendah, kandungan K-dd hanya berkisar 0 –

0,1 me 100 g-1 tanah di semua lapisan termasuk rendah, sehingga disimpulkan

potensi kesuburan alami Ultisol sangat rendah sampai rendah (Subagyo dkk.,

2004).

2.2 Pengaruh Pupuk Organik dan Kombinasinya dengan Pupuk Anorganik

terhadap Sifat Fisika, Kimia dan Biologi Tanah.

Pupuk merupakan unsur-unsur esensial baik makro maupun mikro, baik dalam

bentuk komponen anorganik maupun organik yang dibutuhkan oleh tanaman

untuk kelangsungan hidupnya. Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat

secara komersial dengan kandungan unsur-unsur yang terukur. Pupuk

anorganik ada yang mengandung N, P, dan K. Kelebihan dari pupuk ini adalah

mudah pengangkutannya, penyimpanannya, dan penggunaannya.

Kelemahannya, pupuk anorganik tidak menambah humus tanah (Yulipriyanto,

2010).

Erianto (2009) menyatakan pupuk anorganik merupakan zat substansi kandungan

hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Akan tetapi, seharusnya unsur hara yang

dibutuhkan tersebut tersedia secara alami di dalam tanah melalui siklus hara

tanah. Siklus hara tersebut seperti tanaman yang telah mati dimakan hewan

herbivora, kotoran atau sisa tumbuhan tersebut diuraikan oleh organisme tanah

seperti bakteri, jamur, mesofauna, cacing, dan lainnya. Penggunaan pupuk

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

12

anorganik secara berlebihan dapat memutuskan siklus hara tanah tersebut dan

mematikan organisme tanah. Efek lain dari pengunaan pupuk anorganik juga

dapat mengurangi dan menekan populasi organisme tanah yang sangat

bermanfaat bagi tanah dan tanaman.

Penurunan-penurunan akibat penggunaan pupuk anorganik tersebut akan

berdampak buruk terhadap kualitas lahan yang kemudian berdampak buruk

pula pada produktivitas tanaman. Dalam mengatasi dampak negatif dari

penggunaan pupuk anorganik, perlu dilakukan pengaplikasian pupuk organik.

Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap,

tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah namun kandungan bahan

organik di dalamnya tinggi (Sutanto, 2002).

Pupuk organik yang digunakan yaitu pupuk Organonitrofos. Pupuk ini terbuat

dari 80 % kotoran sapi dan 20 % batuan fosfat, dengan penambahan mikroba

penambat N dan pelarut P. Namun, adanya upaya untuk meningkatkan

kandungan hara N dan P dalam pupuk Organonitrofos, maka dilakukan

perbaikan formulasi pupuk Organonitrofos. Formulasi baru dibuat dari

campuran kotoran ayam, kotoran sapi, limbah padat industri Monosodium

glutamat serta dengan pengkayaan mikroba (Lumbanraja dkk., 2013).

Pengaruh pupuk organik terhadap sifat fisika tanah yang lain adalah terhadap

peningkatan porositas tanah. Porositas tanah adalah ukuran yang menunjukkan

bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah yang terisi oleh udara dan air.

Pori pori tanah dapat dibedakan menjadi pori mikro, pori meso, dan pori makro.

Pori-pori mikro sering dikenal sebagai pori kapiler, pori meso dikenal sebagai pori

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

13

drainase lambat, dan pori makro merupakan pori drainase cepat. Tanah pasir yang

banyak mengandung pori makro sulit menahan air, sedang tanah lempung yang

banyak mengandung pori mikro drainasenya jelek. Pori dalam tanah menentukan

kandungan air dan udara dalam tanah serta menentukan perbandingan tata udara

dan tata air yang baik. Penambahan bahan organik pada tanah kasar (berpasir),

akan meningkatkan pori yang berukuran menengah dan menurunkan pori makro.

Dengan demikian akan meningkatkan kemampuan menahan air (Stevenson,

1982).

Kapasitas tukar kation (KTK) menunjukkan kemampuan tanah untuk menahan

kation-kation dan mempertukarkan kation-kation tersebut termasuk kation hara

tanaman. Kapasitas tukar kation penting untuk kesuburan tanah. Humus dalam

tanah sebagai hasil proses dekomposisi bahan organik merupakan sumber muatan

negatif tanah, sehingga humus dianggap mempunyai susunan koloid seperti

lempung, namun humus tidak semantap koloid lempung, dia bersifat dinamik,

mudah dihancurkan dan dibentuk. Sumber utama muatan negatif humus sebagian

besar berasal dari gugus karboksil (- COOH) dan fenolik (-OH) (Brady, 1990).

Pengaruh penambahan pupuk organik terhadap pH tanah dapat meningkatkan atau

menurunkan tergantung oleh tingkat kematangan pupuk organik yang kita

tambahkan dan jenis tanahnya. Penambahan pupuk organik yang belum masak

(misal pupuk hijau) atau pupuk organik yang masih mengalami proses

dekomposisi, biasanya akan menyebabkan penurunan pH tanah, karena selama

proses dekomposisi akan melepaskan asam-asam organik yang menyebabkan

menurunnya pH tanah. Namun apabila diberikan pada tanah yang masam dengan

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

14

kandungan Al tertukar tinggi, akan menyebabkan peningkatan pH tanah, karena

asam-asam organik hasil dekomposisi akan mengikat Al membentuk senyawa

komplek (khelat), sehingga Al-tidak terhidrolisis lagi. Dilaporkan bahwa

penambahan pupuk organik pada tanah masam, antara lain Inseptisol, ultisol dan

Andisol mampu meningkatkan pH tanah dan mampu menurunkan Al tertukar

tanah (Suntoro, 2001).

Peran pupuk organik terhadap ketersediaan hara dalam tanah tidak terlepas

dengan proses mineralisasi yang merupakan tahap akhir dari proses perombakan

bahan organik. Dalam proses mineralisasi akan dilepas mineral-mineral hara

tanaman dengan lengkap (N, P, K, Ca, Mg dan S, serta hara mikro) dalam jumlah

tidak tentu dan relatif kecil. Hara N, P, dan S merupakan hara yang relatif lebih

banyak dilepas dan dapat digunakan tanaman. Bahan organik sumber nitrogen

(protein) pertama-tama akan mengalami peruraian menjadi asam-asam amino

yang dikenal dengan proses aminisasi, yang selanjutnya oleh sejumlah besar

mikrobia heterotrofik mengurai menjadi amonium yang dikenal sebagai proses

amonifikasi. Amonifikasi ini dapat berlangsung hampir pada setiap keadaan,

sehingga amonium dapat merupakan bentuk nitrogen anorganik (mineral) yang

utama dalam tanah (Tisdale dan Nelson, 1974).

Selain berperan terhadap peningkatan sifat fisika dan kimia tanah, pupuk organik

juga dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. Pupuk organik

merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah. Penambahan pupuk

organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi mikroorganisme

dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

15

dan mineralisasi bahan organik serta respirasi tanah. Beberapa mikroorganisme

yang beperan dalam dekomposisi bahan organik adalah fungi, bakteri, dan

aktinomisetes. Di samping mikroorganisme tanah, fauna tanah juga berperan

dalam dekomposi bahan organik antara lain yang tergolong dalam protozoa,

nematoda, collembola, dan cacing tanah. Fauna tanah ini berperan dalam proses

humifikasi dan mineralisasi atau pelepasan hara, bahkan ikut bertanggung jawab

terhadap pemeliharaan struktur tanah (Tian dkk., 1997).

Mikroflora dan fauna tanah ini saling berinteraksi dengan kebutuhannya akan

bahan organik, kerena pupuk organik menyediakan energi untuk tumbuh dan

pupuk organik memberikan karbon sebagai sumber energi. Pengaruh positif yang

lain dari penambahan pupuk organik adalah pengaruhnya pada pertumbuhan

tanaman. Terdapat senyawa yang berpengaruh terhadap aktivitas biologis yang

ditemukan di dalam tanah yaitu senyawa perangsang tumbuh (auxin), dan vitamin

(Stevenson, 1982).

Kombinasi pupuk organik dan anorganik perlu dilakukan guna meningkatkan

efisiensi penggunaan pupuk anorganik. Pemupukan dengan cara kombinasi ini

akan memberikan keuntungan, antara lain ; (1) menambah kandungan hara yang

tersedia dan siap diserap tanaman selama periode pertumbuhan tanaman ; (2)

menyediakan semua unsur hara dalam jumlah yang seimbang dan dengan

demikian akan memperbaiki persentase penyerapan hara oleh tanaman yang

ditambahkan dalam bentuk pupuk ; (3) mencegah kehilangan hara karena bahan

organik mempunyai kapasitas pertukaran ion yang tinggi ; (4) membantu dalam

mempertahakan kandungan bahan organik tanah pada batas tertentu sehingga

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

16

mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisika tanah dan status kesuburan

tanah ; (5) residu bahan organik akan berpengaruh baik pada pertanaman

berikutnya maupun dalam mempertahankan produktivitas tanah ; (6) lebih

ekonomis apabila diangkut dalam jarak yang jauh karena setiap unit volume

banyak mengandung nitrogen, fosfat, dan kalium serta mengandung hara tanaman

lebih banyak ; dan (7) membantu dalam mempertahankan keseimbangan ekologi

tanah sehingga kesehatan tanah dan tanaman dapat lebih baik (Sutanto, 2002).

Dalam penelitian Anjani (2013), pemberian pupuk Organonitrofos dengan dosis

5000 kg ha-1 menunjukkan pertumbuhan serta produksi tanaman tomat tertinggi.

Selanjutnya diikuti kombinasi pupuk Organonitrofos dan pupuk kimia dengan

dosis urea 100 kg ha-1, SP 36 50 kg ha-1, KCl 50 kg ha-1, Organonitrofos 2000 kg

ha-1 mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat. Anjani (2013),

menambahkan pada dosis 5000 kg ha-1 bobot buah segar dan bobot kering

tanaman juga meningkat bila dibandingkan dengan kontrol maupun pemupukan

rekomendasi.

2.3 Respirasi Tanah

Respirasi tanah adalah proses pembebasan CO2 dari dalam tanah akibat kegiatan

mikrooragnisme tanah atau residu-residu tanaman dan hewan yang membentuk

bahan organik tanah (Soetedjo dkk., 1991). Pengukuran respirasi (mikroba tanah)

merupakan cara yang pertama kali digunakan untuk menentukan tingkat aktivitas

mikroba tanah. Sampai saat ini metode ini masih merupakan yang paling sering

digunakan, karena hasil yang diperoleh cukup peka dan tidak memerlukan

peralatan yang mahal dan canggih (Anas, 1989).

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

17

Menurut Anas (1989), pengukuran respirasi tanah merupakan cara yang

digunakan untuk menentukan aktivitas mikroorganisme tanah. Penetapan respirasi

tanah dilihat berdasarkan Penetapan jumlah CO2 yang dihasilkan oleh

mikroorganisme tanah dan jumlah O2 yang digunakan oleh mikroorgnisme tanah

Pengukuran respirasi mempunyai korelasi yang baik dengan parameter lain yang

berkaitan dengan aktivitas mikroorganisme tanah, yaitu seperti kandungan bahan

organik, transformasi N atau P, hasil antara pH, dan rata-rata jumlah

mikroorganisme.

Proses respirasi merupakan proses pembongkaran (katabolisme), dimana energi

yang tersimpan dari proses fotosintesis dilepaskan untuk menyelenggarakan

proses-proses kehidupan. Respirasi tanah adalah suatu indikator dari aktivitas

mikroorganisme di dalam tanah yang mana sebagian besar terdapat pada bahan

organik. Salah satu cara untuk mempelajari aktivitas mikroba adalah dengan

menghitung jumlah CO2 yang dilepaskan (Foth, 1991).

Menurut Paul dan Clark (1989), jasad yang menggunakan C-organik sebagai

sumber energi dan karbonnya tergolong jasad heterotropik, sedangkan yang dapat

menggunakan O2 untuk aktivitasnya tergolong obligat aerobik, fakultatif aerob

atau fakultatif anaerobik. Atas dasar reaksi di atas, maka pengukuran respirasi

ditujukan terhadap aktivitas jasad mikrobia ini, tidak termasuk jasad ototropik

atau heterotropik anaerobik.

Pemberian bahan organik ke dalam tanah dapat meningkatnya aktivitas

mikroorganisme. Bahan organik dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai

sumber energi dalam proses dekomposisi, menurut Campbell dkk. (1991), bahwa

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

18

aktivitas mikroorganisme ditentukan oleh jumlah sumber energi (bahan organik),

keadaan lingkungan seperti curah hujan dan suhu, jumlah dan jenis

mikroorganisme.

Proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme tanah juga dipengaruhi

oleh kadar air tanah. Apabila tanah dalam keadaan tergenang, maka O2 didesak

keluar dari proses dekomposisi berlangsung dalam keadaan anaerob. Beberapa

mikroorganisme seperti Pseudomonas, Micrococcus, Bacillus dan Thiabacillus

thiopharus dalam keadaan demikian dapat mereduksi nitrit dan nitrat dengan

memanfaatkan oksigennya, secara tidak langsung oksigen mempercepat

dekomposisi bahan organik di dalam tanah (Hakim dkk., 1986).

Dekomposisi sisa tanaman oleh serangga dan cacing tanah yang selanjutnya

dirombak oleh bakteri, fungi, dan akttinomicetes merubah hara dari bentuk

organik menjadi bentuk anorganik. Proses dekomposisi menghasilkan unsur hara

dan akanmelepaskan CO2, akibat dari aktivitas mikroorganisme. Aktivitas

mikroorganismedapat dipelajari dengan menghitung jumlah CO2 yang

dilepaskannya dalam proses dekomposisi (Foth, 1991).

Peranan bahan organik ada yang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi

sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah.

Adapun pengaruh bahan organik pada biologi tanah menurut Hakim dkk (1986),

yaitu jumlah atau aktivitas metabolik organisme tanah meningkat dan kegiatan

jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik juga meningkat.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

19

Seperti yang kita ketahui apabila dekomposisi bahan organik meningkat, maka

akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme serta dapat meningkatkan respirasi

tanah. Semakin banyak CO2 yang dikeluarkan tanah, semakin tinggi aktivitas dan

mikroorganisme, hal ini mengakibatkan semakin tinggi respirasi tanah.

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

20

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu,

Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Desember 2016 sampai April

2017.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah benih jagung Pioneer 35, pupuk organonitrofos,

pupuk Urea, SP-36 dan KCl, serta bahan-bahan kimia untuk analisis sifat tanah

dan tanaman. Untuk bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu KOH 0,1 N,

phenophthalien, aquades, HCl, dan metil orange.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital, alat tulis,

meteran, ayakan tanah, oven, moisture tester, gelas ukur, sprayer, selang air dan

alat-alat laboratorium lainnya untuk analisis sifat kimia tanah.

3.3 Metode Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Kelompok (RAK) yang terdiri dari 11 perlakuan dengan 3 ulangan, Adapun

kombinasi perlakuan pupuk Organonitrofos dan pupuk anorganik sebagai berikut :

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

21

Tabel 1. Perlakuan aplikasi pupuk Organonitrofos dan Anorganik

Perlakuan Kombinasi Pupuk Dosis Pupuk (kg petakan)OP(%)

Anorganik(%)

Urea SP-36 KCl OP

P0 - - - - - -P1 0 100 0,70 0,40 0,20 -P2 100 0 - - - 20P3 100 25 0,17 0,10 0,05 20P4 100 50 0,35 0,20 0,10 20P5 100 75 0,53 0,30 0,15 20P6 100 100 0,70 0,40 0,20 20P7 25 75 0,53 0,30 0,15 5P8 50 75 0,53 0,30 0,15 10P9 75 75 0,53 0,30 0,15 15P10 50 50 0,35 0,20 0,10 10

Keterangan : OP = Pupuk Organonitrofos 100 % dosis (10.000 kg ha-1), Pupuk Anorganik 100%dosis (350 kg Urea ha-1, 200 kg SP-36 ha-1, dan 100 kg KCl ha-1)

Homogenitas ragam diuji dengan Uji Barlett dan aditivitas data diuji dengan Uji

Tukey. Jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam, perbedaan nilai

tengah perlakuan diuji dengan uji orthogonal kontras pada taraf 5%.

Perbandingan uji orthogonal kontras terdiri dari 10 perbandingan yaitu P0 vs sisa

(P1,P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P10), perbandingan kedua yaitu P1 vs P2,

perbandingan ketiga yaitu P1, P2 vs sisa (P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P10),

perbandingan keempat yaitu P6 vs P3, P4,P5, perbandingan kelima yaitu P3 vs

P4,P5, perbandingan keenam yaitu P4 vs P5, perbandingan ketujuh yaitu P6 vs P7,

P8,P9,P10, perbandingan kedelapan yaitu P7 vs P8,P9, perbandingan kesembilan

yaitu P7 vs P8, P9, dan perbandingan kesepuluh yaitu P8 vs P9. Kemudian

dilakukan uji korelasi antara variabel pendukung dan variabel utama.

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

22

Tabel 2. Perbandingan orthogonal kontras pengaruh pemberian kombinasi pupukOrganonitrofos dan anorganik terhadap respirasi tanah (mg C-CO2 jam-1

m-2 ).

PerbandinganP0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

P0 vs sisa -10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1P1 vs P2 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0P1, P2 vs sisa 0 -4 -4 1 1 1 1 1 1 1 1P3, P4, P5 vs P6 0 0 0 -1 -1 -1 3 0 0 0 0P4, P5 vs P3 0 0 0 2 -1 -1 0 0 0 0 0P4 vs P5 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0P7, P8, P9, P10 vs P6 0 0 0 0 0 0 4 -1 -1 -1 -1P7, P8, P9 vs P10 0 0 0 0 0 0 0 -1 -1 -1 3P8, P9 vs P7 0 0 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0P8 vs P9 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Sejarah Lahan

Pada musim tanam pertama lahan digunakan untuk menanam tanaman kacang

tanah yaitu pada bulan Mei - Agustus 2016. Tanaman Kacang Tanah ditanam

dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm. Penanaman benih Kacang Tanah dilakukan

dengan memasukkan benih kacang tanah ke dalam setiap lubang tanam. Dengan

perlakuan diberikan pupuk organonitrofos, Biochar, pupuk anorganik serta

dolomit. Aplikasi pupuk organonitrofos dan Biochar dilakukan 1 minggu sebelum

tanam, dicampur langsung dengan tanah kemudian diaduk hingga merata. Pupuk

kimia (KCl dan SP-36) diberikan secara bersamaan 1 minggu setelah benih

kacang tanah ditanam, sedangkan untuk pupuk urea dilakukan sebanyak dua kali.

Aplikasi urea pertama dilakukan saat 1 minggu setelah tanam dan aplikasi urea

kedua dilakukan pada masa vegetatif akhir. Aplikasi dilakukan sesuai dosis

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

23

perlakuan masing – masing. Setelah panen musim tanam pertama, tiga bulan

kemudian lahan ini digunakan untuk penanaman tanaman jagung.

3.4.2 Pembuatan Petak Percobaan

Percobaan musim tanam kedua dilakukan di Kebun Percobaan BPTP Natar Desa

Negara Ratu. Tanah diolah dengan menggunakan cangkul dan tanah dibalik

dengan kedalaman 15 cm - 20 cm agar akar sisa gulma yang berada dipermukaan

tanah terambil utuh. Kemudian digaru untuk menggemburkan struktur tanahnya.

Sedangkan petakan yang digunakan sama dengan petakan sebelumnya pada

musim tanam pertama, sebanyak 33 petak dengan ukuran petakan yaitu 4 m x 5 m

0,5 meter

U1

1 meter

U2

1 meter

U3

Gambar 1. Tata letak percobaan pengaruh kombinasi pupuk Organonitrofos dananorganik terhadap C-mik tanah di lapang.

3.4.3 Aplikasi Pupuk Organonitrofos

Aplikasi pupuk organonitrofos dilakukan 1 minggu sebelum tanam, pupuk

Organonitrofos dicampur langsung ke dalam tanah kemudian diaduk hingga

merata. Aplikasi dilakukan sesuai dosis masing – masing perlakuan.

P10P8P3P5P0 P4P6 P9 P7 P1 P2

P9P2P1P10P5 P8P4 P3 P0 P6 P7

P9P7P1P8P2 P10P6 P5 P0 P4 P3

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

24

3.4.4 Penanaman jagung

Tanaman jagung ditanam dengan jarak tanam 80 cm x 20 cm. Penanaman benih

jagung dilakukan dengan memasukkan benih ke dalam setiap lubang tanam yang

telah dibuat dengan cara ditugal yaitu satu lubang satu benih jagung. Sedangkan

untuk penyulaman dilakukan pada benih tanaman yang tidak tumbuh dan pada

tanaman yang mati.

3.4.5 Aplikasi Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik (KCl dan SP-36) diberikan secara bersamaan 1 minggu setelah

benih jagung ditanam, sedangkan untuk pupuk urea dilakukan sebanyak dua kali.

Aplikasi Urea pertama dilakukan saat 1 minggu setelah tanam (MST) dan aplikasi

kedua dilakukan 6 MST yaitu pada masa vegetatif.

3.4.6 Pengambilan Contoh Tanah

Sampel tanah diambil dengan menggunakan bor tanah. Contoh tanah diambil

sebanyak 5 titik dalam satu petak, sampai kedalaman 20 cm dan dikompositkan.

Pengambilan sampel tanah awal dilakukan pada 25 HST, 50 HST (fase vegetatif

awal), 75 HST (vegetatif akhir), dan 110 HST (panen).

3.4.7 Analisis Tanah

Analisis contoh tanah yang dilakukan yaitu N-total, C-Organik, P-tersedia, pH

tanah, suhu dan kadar air tanah dilaksanakan pada saat sebelum olah tanah musim

tanam kedua dan pada saat pengambilan sampel tanah 110 HST (panen),

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

25

sedangkan pengukuran suhu tanah dilakukan secara langsung di lokasi percobaan

dengan menggunakan soil temperature tester.

3.4.8 Panen

Pemanenan dilaksanakan pada 110 HST yaitu saat jagung sudah kering.

Pemanenan dilakukan dengan memisahkan tanaman jagung yang merupakan

sampel dan tanaman jagung yang bukan sampel, setelah itu jagung dan

brangkasan dari sampel tanaman jagung ditimbang, dipipil, dan dioven untuk

mengetahui bobot kering tanaman jagung.

3.5 Pengamatan

3.5.1 Variabel Utama

Variabel Utama yang diamati pada penelitian ini adalah respirasi tanah (produksi

CO2).

3.5.1.1 Cara Pengukuran Respirasi Tanah

Respirasi tanah diukur pada saat awal (sebelum aplikasi perlakuan), vegetatif

maksimum dan panen. Respirasi tanah diukur dengan menggunakan Metode

Verstraete (Anas, 1989) yaitu dengan menutup permukaan tanah menggunakan

toples yang didalamnya telah diberikan botol film yang berisi 10 ml KOH 0,1 N

dan aquades 10 ml. Untuk kontrol dilakukan hal yang sama, tetapi permukaan

tanah ditutup dengan plastik sehingga KOH tidak dapat menangkap CO2 yang

keluar dari tanah. Pengukuran ini dilakukan selama 2 jam.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

26

Gambar 2. Pengukuran respirasi tanah dengan metode Verstraete(Anas, 1989).

Setelah pengukuran di lapangan selesai, kuantitas C-CO2 yang dihasilkan

ditentukan dengan cara di titrasi, yaitu 2 tetes fenoptalin ditambahkan ke dalam

gelas beaker yang berisi KOH, kemudian dititrasi dengan HCl sampai warna

merah menjadi hilang (volume HCl yang digunakan dicatat). Kemudian

ditambahkan 2 tetes metil orange dan dititrasi kembali dengan HCl sampai warna

orange berubah menjadi warna merah muda (pink). Jumlah HCl yang digunakan

pada tahap kedua titrasi berhubungan langsung dengan jumlah CO2 yang difiksasi.

Cara yang sama juga dilakukan dengan toples tanpa tanah sebagai control CO2.

Reaksi yang terjadi :

1. Reaksi pengikatan CO2

2KOH + CO2 K2CO3 + H2O

2. Perubahan warna menjadi tidak bewarna (fenolftalein)

K2CO3 + HCl KCl + KHCO3

3. Perubahan warna kuning menjadi merah muda (metil orange)

KHCO3 + HCl KCl + H2O + CO2

TOPLES

KOH 0.1mol, 10 ml

AQUADES, 10 ml

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

27

Jumlah CO2 dihitung dengan menggunakan formula

Keterangan ; a = ml HCl untuk contoh tanah (setelah ditambahkan metil

orange)

b = ml HCl untuk kontrol (setelah ditambahkan metil orange)

t = normalitas HCl

T = waktu pengukuran (jam)

r = jari-jari tabung toples (cm)

3.5.2 Variabel pendukung

Variabel pendukung yang diamati pada awal dan akhir penelitian adalah

1. C-organik tanah (metode Walkley and Black)

2. N-total tanah (metode Kjeldahl)

3. pH tanah (metode Elektrode)

4. Suhu tanah (0C)

5. Kelembaban tanah (%)

22

12

rT

tbaCOC

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

49

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Respirasi tanah pada perlakuan pupuk tunggal dan pupuk anorganik, serta

kombinasi pupuk organonitrofos dan anorganik sangat nyata lebih tinggi

dibandingkan tanpa pupuk pada pengamatan 50 HST, 75 HST dan 110 HST.

2. Respirasi tanah pada perlakuan kombinasi pupuk organonitrofos dan anorganik

sangat nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk tunggal P1

(anorganik100%) dan P2 (organonitrofos100%) pada pengamatan 50 HST, 75

HST dan 110 HST.

3. Respirasi tanah pada perlakuan P6 (pupuk organonitrofos 100% (10.000 kg ha-

1) + pupuk anorganik 100% (Urea 350 kg ha-1, SP-36 200 kg ha-1,dan KCl 100

kg ha-1) berpengaruh yata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P3, P4 ,

P5 pada pengamatan 25 HST, 50 HST, dan 110 HST.

4. Respirasi tanah pada perlakuanP5 (pupuk organonitrofos 100% + anorganik

75%) sangat nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P4 (pupuk

organonitrofos 100% + anorganik 50%) pada pengamatan 25 HST, 50 HST,

dan 110 HST.

5. Respirasi tanah pada perlakuan sangat P6 (pupuk organonitrofos 100%+

anorganik 100%) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P7(pupuk

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

50

organonitrofos 25%+ anorganik 100%), P8 (pupuk 0rganonitrofos 50% +

anorganik 100%), P9(pupuk organonitrofos 75% + anorganik 100%),

P10(pupuk Organonitrofos 50% + anorganik 50%)pada pengamatan 50 HST, 75

HST dan110 HST..

6. Respirasi tanah pada perlakuan sangat P6 (pupuk organonitrofos 100%+

anorganik 100%)nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P7 (pupuk

Organonitrofos 25%+ anorganik 100%), P8 (pupuk organonitrofos 50% +

anorganik 100%), P9 (pupuk organonitrofos 75% + anorganik 100%) pada

pengamatan 25 HST, 50 HST dan 75 HST .

7. Respirasi tanah pada perlakuan P7 (pupuk organonitrofos 25%+ anorganik

100%) sangat nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan P8 (pupuk

organonitrofos 50% + anorganik 100%) dan P9 (pupuk organonitrofos75% +

anorganik 100%) pada pengamatan 50 HST dan 75 HST.

8. Respirasi tanah pada perlakuan P9 (pupuk organonitrofos 75% + pupuk

anorganik 75%) berpengaruh nyata lebih tinggi dibandingkan dengan

perlakuan P8 (pupuk organonitrofos (50%) + pupuk anorganik (100%) pada

pengamatan 75 HST.

9. Terdapat korelasi nyata positif antara C-organik terhadap Respirasi tanah

selama pertumbuhan tanaman jagung.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan untuk kembali

melakukan penelitian lanjutan untuk dapat mengetahui pengaruh pemberian

kombinasi pupuk organonitrofos dan pupuk anorganik dalam jangka panjang

untuk memperbaiki kesuburan tanah serta meningkatkan respirasi tanah.

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, M., 1977. Introduction to Soil Mikrobiology. John Willey & Sons, Inc.New York, 467 hal.

Anas, Iswandi. 1989. Biologi Tanah dalam Praktek. IPB, Bogor hal 18-22.

Andhimaryno, L., A. 2015. Pengeruh pemberian pupuk organonitrofos dananorganik terhadap respirasi tanah pada tanaman jagung (Zea mays L.).(Skripsi). Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 56hlm.

Anisa. 2006. Pengaruh jarak dari pusat perakaran jagung (Zea mays L.) padabeberapa umur tanaman terhadap respirasi dan biomassa mikroorganismetanah pada pertanaman kedua (Skripsi). Fakultas Pertanian UniversitasLampung. Bandar Lampung 152 hlm.

Anjani, D. J. 2013. Uji efektifitas pupuk organonitrofos dan kombinasinya denganpupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat(Lycopersicume sculantumnill.) di Tanah Ultisol Gedung Meneng..(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.80 hlm.

Antonius, S dan Agustiyani, D. 2011. Pengaruh pupuk organik hayati yangmengandung mikroba bermanfaat terhadap pertumbuhan dan hasil panentanaman semangka serta sifat biokimia tanahnya pada Percobaan Lapangandi Malinau-Kalimantan Timur. Panel, Hayati.16: (203–206).

Balai Penelitian Tanah. 2012 Analisis kimia tanah,tanaman, air, dan pupuk(petunjuk teknis) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor.Departemen Pertanian.

Bertham, Y.H.R., 2002. Respon tanaman kedelai (Glycine max (L) Merill)terhadap pemupukan fosfor dan kompos jerami pada tanah Ultisol. Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 4 (2): 78-83.

BPS.2014. LuasPanen-Produktivitas-Produksi Tanaman Jagung ProvinsiLampung. .

Brady, N.C. and R.R. Weil, 2002.The Nature and Properties of Soils.31th ed.Prentice-Hall, Upper Saddle River, New York.511 p.

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Dana priatna, N. 2012 Pemulihan kesehatan tanah sawah melalui aplikasi pupukhayati penambat N dan kompos jerami padi. J.Agribisnis danPengembangan Wilayah 3: 1-8

Dermiyati.1997. Pengaruh mulsa terhadap aktivitas mikroorganisme tanah danproduksi jagung hibrida C-1. J. Tanah Trop. 5 : 63-68.

Dewi. W. S. 2002. Pengaruh cacing tanah dan bahan organik terhadap dinamikapoputalasi mikrobia beberapa jenis tanah. Sains Tanah, 1 : 43-51.

Foth, H.D., 1991. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Erlangga, Jakarta. 374 hlm.

Foth, D.H. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerjemah: Adisoemarto, S.Penerbit Erlangga. Jakarta. 374 hlm.

Gunawan, A. 2009. Budidaya Tanaman Jagung Lokal (Zea mays L). Jakarta. Hlm12-15.

Hakim.N, Nyakpa. M. Y, Lubis A.M., Nugroho S.G., Saul. R.M, Diha A.M,Hong G.B, dan Bailey H.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UniversitasLampung. 488 hlm.

Hasibuan, B.E. 2006.Pupuk dan Pemupukan. Medan: Universitas Sumatera UtaraPres. 74 hlm.

Hu C and Cao Z. 2007.Size and activity of the soil microbial biomassand soilenzyme activity in long-term field Experiments Word. Journal ofAgricultural Sciences 3: 63–70.

Husen, A. 2007. Studi keanekaragaman fauna tanah di perkebunan apel organikdan anorganik Desa Bumiaji Kota Batu. (Skripsi). Universitas Islam Negeri.Malang. 93 hlm.

Lestari, T.,2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi taraf Hidup Petani.(Skripsi bogor). Institut Pertaninan Bogor.

Lumbanraja, J., Dermiyati, S. Triyono, dan H. Ismono. 2013. Pemasyaraklatanaplikasi pupuk organik rakitan baru organonitrofos di kelompok tani danpemberdayaan kewirausahaan kelompok tani di Kabupaten LampungSelatan. Proposal Hi-Link. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Moenandir. 1988. Fisiologi Herbisida. Rajawali Pers. Jakarta. 195 hlm.

Murbondo. 1990. Membuat kompos. Penebar Swadaya. Jakarta 203 hlm.

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Nazari, A.Y., Somarno, A. Lily . 2007. Pengaruh pemberian jenis dan dosis pupukorganik serta pupuk anorganik terhadap kesuburan tanah tanaman kentang.Universitas Brawijaya. Hal 53-60.

Nugroho, S. G., Dermiyati, J. Lumbanraja, S. Triyono, H. Ismono,Y.T. Sari, andE. Ayuandari. 2012. Optimun Ratio of fresh manure and grain size ofphosphate rock mixture in a formulated compost for organomineral NPFertilizer. J. Tropical Soils. 17(2) : 121-128.

Nursyamsi, D., Adiningsih., Soleh dan Adi, A. 1996. Penggunaan bahan organikuntuk meningkatkan efisiensi pupuk N dan produktivitas tanah ultisol diSitiung, Sumbar. J. Tanah Trop. 2(1) : 26-33.

Nyakpa, M Yusuf, A.M Lubis, A.G. Amrah, M, A. Pulung, A. Munawar, G.B.Hong, dan N. Hakim. 1988. Kesuburan tanah. Penerbit UniversitasLampung. 258 hlm.

Prayitno, J. 2004. Pengaruh perubahan penggunaa lahan dan musim terhadapjumlah dan keragaman mesofauna pada tanah dan serasah di Sumber JayaLampung Barat. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.45 hlm.

Prasetyo, B. H. dan D. A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, potensi, dan teknologiPengelolaan tanah ultisol untuk pengembanga pertanian lahan kering diIndonesia. J.Litbang Pertanian 25(2) : 39-47.

Pracaya. 2002. Bertanam Sayuran Organik. Jakarta: PT. Penebar Swadaya

Rodriguez-Lionaz,G., M. Onaindia, I.Amezaga, I.Mijangos and C. Garbisu. 2008.Realitionship between vegetation diversity and soil functional diversity innative mixed-oak forests. J. Soil Biol Biochem Vol 40 issue 1(2008) 49-60.Olicy makers.

Roostika, I., H.A.,Widiati, dan Novianti, S. 2005. Pengaruh tiga jenis Pupuknitrogen terhadap tanaman sayuran. J. Biodiversitas 7(1) : 77-80.

Sakdiah, V. 2009. Pengeruh pemberian lumpur lapindo brantas dan bahanorganik terhadap respirasi tanah pada pertanaman jagung (Zea mays L.).Skripsi. Fakultas Pertanian Unila. Bandar Lampung. 67 hlm.

Soplanit, M. C dan R. Soplanit. 2012. Pengaruh bokashi sagu pada Berbagaitingkat kematangan dan Pupuk SP 36 terhadap serapan P danpertumbuhan jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol. J. Agrologia.1(1): 60-68.

Stevenson, F.J. 1982. Humus Chemistry. Genesis, Composition, Reaction. JohnWiley and Sons. New York.pp 512.

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS …digilib.unila.ac.id/40322/6/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pupuk

Subagyo, H., P. Sudewo, dan Prasetyo, B.H. 1986. Pedogenesis beberapa profilmediteran merah dari batu kapur di sekitar Tuban, Jawa Timur. hlm.103−122. Dalam U. Kurnia, J.Dai, N. Suharta, I.P.G. Widjaya-Adhi, J.SriAdiningsih, S. Sukmana, J. Prawirasumantri(Ed.). Prosiding PertemuanTeknis PenelitianTanah, Cipayung, 10−13 November.1981. PusatPenelitian Tanah, Bogor.

Subagyo, H. N. Suharta, dan A.B. Siswanto. 2004. Tanah-tanah pertanian diIndonesia. Hlm. 21-66. Dalam A. Adimihardja, L.I. Amien, F. Agus, danD. Djaenudin (Ed.). Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya.Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Suntoro, 2001.Pengaruh residu penggunaan bahan organik, dolomit dan KCl padatanaman kacang tanah (Arachishypogeae. L.) pada Oxic Dystrudept diJumapolo, Karanganyar. Habitat.12 (3): 170-177.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan danPengembangannya. Yogyakarta: Kanisius. 219 hlm.

Syafruddin, S. Saenong, dan Subandi.2008. Pengaruh bagan warna daun untukefisiensi pemupukan N pada tanaman jagung. J. Penelitian PertanianTanaman Pangan 27(1): 24-31.

Tian, G., L. Brussard, B.T., Kang and M.J. Swift, 1997. Soil fauna-mediateddecomposition of plant residues under contreined environmental andresidue quality condition. In Driven by Nature Plant Litter Quality andDecomposition, Department of Biological Sciences. (EdsCadisch, G. andK.E. Giller.125-134. Wey College, University of London, UK.

Utami, M.P. 2004. Biomassa mikroorganisme tanah ultisol taman bogo padaberbagai macam perlakuan pemberian pupuk organik dan anorganik sertakombinasinya pada pertanaman padi gogo (Oryza sativa L.) musim tanamkelima. (Skripsi).Universitas Lampung. Bandar lampung. 67 hlm.

Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Graha Ilmu.Yogyakarta. 258 hlm.

Yupitasari, M. 2013. Pengaruh pupuk Organonitrofos dan kombinasinya denganpupuk kimia terhadap pertumbuhan, serapan hara, dan produksi tanamantomat (Lycopersicum esculentum) pada musim tanam kedua. (Skripsi).Universitas Lampung. Bandar Lampung. 94 hlm.