pengaruh pembelajaran berbasis...

9
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL BERBANTUAN LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN LITERASI SAINS SISWA KELAS X DI MA AD-DIINUL QAYYIM GUNUNGSARI Aniza 1 , Ismail Efendi 2 , Saidil Mursali 3 1 Mahasiswa Program Studi PendidikanBiologi IKIP Mataram 2 DosenProgram Studi PendidikanBiologi IKIP Mataram 3 Dosen Program Studi PendidikanBiologi IKIP Mataram E-mail: [email protected] ABSTRAK: Kurang kreatifnya guru di dalam memilih model pembelajaran mebuat siswa menjadi tidak aktif dan tidak bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki selama proses pembelajaran sehingga menyebabkan pemahaman konsep dan literasi sains siswa kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan LKS terhadap pemahaman konsep dan literasi sains siswa kelas X di MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan penelitian pretest-posttest control group design dengan 3 kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari dengan sampel kelas X C dan X D , pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purpossive Sampling atau sampel yang bertujuan. Data pemahaman konsep siswa didapatkan dari hasil posttest yang diberikan diakhir pertemuan dan data literasi sains siswa diperoleh dari lembar observasi literasi sains, sedangkan data keterlaksanaan RPP diperoleh dari lembar keterlaksanaan RPP.Data pemahaman konsep kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data pemahaman konsep diperoleh nilai rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal diperoleh nilai berturut-turut 62,28 dan 44% pada kelas kontrol sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal adalah 77,63 dan 95,45%. Pengujian hipotesis pemahaman konsep dilakukan dengan rumus Polled Varians sehingga diperoleh nilai t hitung sebesar 6,73 dan t tabel 2,021 dengan dk=45 pada taraf signifikan 5%. Karena t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan LKS terhadap pemahaman konsep siswa kelas X di MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari. Sedangkan untuk literasi sains siswa data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.Berdasarkan hasil analisis, kelas kontrol memiliki nilai rata- rata cukup baik dalam literasi sains sedangkan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata literasi sains yang baik. Kata Kunci: pembelajaran kontekstual, LKS, pemahaman konsep, litersi sains.

Upload: vuhuong

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL

BERBANTUAN LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

DAN LITERASI SAINS SISWA KELAS X

DI MA AD-DIINUL QAYYIM

GUNUNGSARI

Aniza1, Ismail Efendi

2, Saidil Mursali

3

1Mahasiswa Program Studi PendidikanBiologi IKIP Mataram

2DosenProgram Studi PendidikanBiologi IKIP Mataram

3Dosen Program Studi PendidikanBiologi IKIP Mataram

E-mail: [email protected]

ABSTRAK: Kurang kreatifnya guru di dalam memilih model pembelajaran mebuat siswa

menjadi tidak aktif dan tidak bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki selama proses

pembelajaran sehingga menyebabkan pemahaman konsep dan literasi sains siswa kurang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual

berbantuan LKS terhadap pemahaman konsep dan literasi sains siswa kelas X di MA Ad-Diinul

Qayyim Gunungsari. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan

penelitian pretest-posttest control group design dengan 3 kali pertemuan. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari dengan sampel

kelas XC dan X

D, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purpossive Sampling atau sampel

yang bertujuan. Data pemahaman konsep siswa didapatkan dari hasil posttest yang diberikan

diakhir pertemuan dan data literasi sains siswa diperoleh dari lembar observasi literasi sains,

sedangkan data keterlaksanaan RPP diperoleh dari lembar keterlaksanaan RPP.Data pemahaman

konsep kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data pemahaman

konsep diperoleh nilai rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal diperoleh nilai berturut-turut

62,28 dan 44% pada kelas kontrol sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata dan

ketuntasan klasikal adalah 77,63 dan 95,45%. Pengujian hipotesis pemahaman konsep dilakukan

dengan rumus Polled Varians sehingga diperoleh nilai t hitung sebesar 6,73 dan t tabel 2,021 dengan

dk=45 pada taraf signifikan 5%. Karena t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan LKS terhadap pemahaman konsep siswa

kelas X di MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari. Sedangkan untuk literasi sains siswa data yang

diperoleh dianalisis secara deskriptif.Berdasarkan hasil analisis, kelas kontrol memiliki nilai rata-

rata cukup baik dalam literasi sains sedangkan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata literasi

sains yang baik.

Kata Kunci: pembelajaran kontekstual, LKS, pemahaman konsep, litersi sains.

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

ABSTRACT: The Effect of Contextual based Learning with the Aid of Working Item Sheets

(LKS) toward Student’s Conceptual Understanding and Science Literacy of the Tenth Grade in

MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari (Supervised by Ismail Effendi and Saidil Mursali)

Teacher’s low creativity in choosing models of learning had made students become not active

and could not develop their ability during the teaching and learning process. This affected on

strudent’s low conceptual understanding and science literacy. This study aimed at finding out the

effect of contextual based learning with the aid of Working Item Sheets (LKS) toward student’s

conceptual understanding and science literacy of the tenth grade in MA Ad-Diinul Qayyim

Gunungsari. This was a quasi experimental research with Pretest-Posttest Control Group Design.

This study was conducted in three times meetings. Population of the research was all tenth grade

students of MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari, and the samples of the research were X C and X

D. Sampling technique used was purposive sampling. Student’s conceptual understanding data

were gained from posttest given in the end of the learning. While science literacy data were

gained from observation sheet of science literacy, and lesson plan completeness data were

obtained from lesson plan sheets. Student’s conceptual understanding data were subsequently

tested using t-test. Based on the analysis, it was found that student’s average conceptual

understanding and classical completeness percentage were 62,28 and 44% in the control class,

while classical completeness percentage of the experimental class were 77,63 and 95,45%.

Hypothesis testing of student’s conceptual understanding used Polled Variance in which it was

found that t value was 6,73 and t table was 2,021 in the level of significance 5%. Because t value

is higer than t table, it can be concluded that there is an effect of contextual based learning with

the aid of Working Item Sheets (LKS) toward student’s conceptual understanding and science

literasy of the tenth grade in MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari. Meanwhile, student’s science

literacy was analyzed using descriptive analysis. Based on the analysis, it was found that the

average scores of control class were fair category, while the average scores of experimental class

were good category.

Key Words: Contextual Learning, Item Sheets, Understanding, Science Literacy

PENDAHULUAN

Memasuki abad ke-21, sistem

pendidikan nasional menghadapi tantangan

yang sangat kompleks dalam menyiapkan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

mampu bersaing di era global.Hal tersebut

sesuai dengan Pasal 1 UU Republik

Indonesia nomor 20 tahun 2003 yang

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

Negara (Aqib, 2009).

Upaya yang tepat untuk menyiapkan

Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan

satu-satunya wadah yang dapat dipandang

dan seyogyanya berfungsi sebagai alat untuk

membangunSDM yang bermutu tinggi

adalah pendidikan.Salah satu masalah pokok

dalam pembelajaran formal atau sekolah

dewasa ini adalah rendahnya daya serap

peserta.Pada arti yang lebih substansial,

bahwa proses pembelajaran dewasa ini

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

masih memberikan dominasi guru dan tidak

memberikan akses bagi anak didik untuk

berkembang secara mandiri melalui proses

dan berpikirnya (Trianto, 2008).Pada proses

pembelajaran, guru dituntut untuk mampu

membimbing dan memfasilitasi siswa agar

dapat memahami kekuatan serta kemampuan

yang dimiliki, untuk selanjutnya

memberikan motivasi agar siswa terdorong

untuk bekerja atau belajar sebaik mungkin

untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan

kemampuan yang dimiliki (Aunurrahman,

2010). Di Indonesia, pemahaman tentang

pembelajaran sains yang mengarah pada

pembentukan literasi sains peserta

didik,tampaknya masih belum sepenuhnya

dipahami dengan baik oleh para guru

pengajar sains (biologi).Akibatnya, proses

pembelajaran pun masih bersifat

konvensional dan bertumpu pada

penguasaan konseptual peserta didik.Hal ini

dapat dilihat dari beberapa hasil pengukuran

mutu hasil pembelajaran sains peserta didik

yang dilakukan secara

internasional.Hasilnya menunjukan bahwa

pencapaian peserta didik Indonesia masih

jauh di bawah kemampuan peserta didik

negara-negara lain di dunia (Toharudin, dkk,

2011).

Ada banyak model dan stategi

pembelajaran yang dikembangkan oleh para

ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil

belajar siswa, salah satunya adalah

pembelajaran kontekstual. Pembelajaran

kontekstual merupakan suatu model

pembelajaran yang menekankan pada proses

keterlibatan peserta didik secara penuh untuk

dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong

peserta didik untuk dapat menerapkan dalam

kehidupannya (Toharudin, dkk, 2011).

Proses pembelajaran kontekstual ini, peneliti

memadukannya dengan berbantuan lembar

kegiatan siswa (LKS). LKS merupakan

panduan siswa yang digunakan untuk

melakukan penyelidikan atau pemecahan

masalah.Lembar kegiatan siswa dapat

berupa panduan untuk latihan

pengembangan aspek kognitif maupun

panduan untuk pengembangan semua aspek

pembelajaran dalam bentuk panduan

eksperimen atau demonstrasi.LKS memuat

sekumpulan kegiatan mendasar yang harus

dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan

pemahaman dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai indikator

pencapaian hasil belajar yang harus

ditempuh.Berdasarkan uraian latar belakang

yang telah dikemukakan di atas, maka

peneliti tertarik untuk melakukanpenelitian

dalam bentuk Penelitian Quasi Experimen

dengan judul “Pengaruh Pembelajaran

Berbasis Kontekstual Berbantuan LKS

Terhadap Pemahaman Konsep dan Literasi

Sains Siswa Kelas X di MA Ad-Diinul

Qayyim Gunungsari”.

KAJIAN PUSTAKA

Belajar pada hakikatnya adalah suatu

proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan

sebagai hasil dari proses belajar dapat

diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti

perubahan pengetahuan, pemahaman sikap

dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan

dan kemampuan, serta perubahan aspek-

aspek yang lain yang ada pada individu yang

belajar. Menurut Kimble dan Garmezi

(dalam Trianto, 2008) menyatakan bahwa

belajar adalah perubahan tingkah laku yang

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

relatif permanen terjadi sebagai hasil dari

pengalaman.

Pembelajaran kontekstual atau biasa

disebut dengan CTL menurut Nurhadi (2003

dalam Sugiyanto, 2010) adalah konsep

pembelajaran yang mendorong guru untuk

menghubungkan antara materi yang

diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan

juga mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dan

penerapannya dalam kehidupan peserta didik

sendiri.Pengetahuan dan keterampilan siswa

diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi

sendiri pengetahuan dan keterampilan baru

ketika siswa belajar. Sedangkan menurut

Sanjaya (2006 dalam Toharudin, dkk, 2011),

menyatakan bahwa pembelajaran

kontekstual merupakan pembelajaran yang

menekankan pada proses keterlibatan peserta

didiksecara penuh untuk menemukan materi

yang dipelajari dan menghubungkannya

dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong peserta didik untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan peserta

didik.

Menurut Djaramah (2002 dalam

Handayani, 2011) mengatakan bahwa

konsep adalah satuan arti yang mewakili

sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri

yang sama. Konsep sangat penting bagi

manusia, karena digunakan dalam

berkomunikasi, berpikir ilmiah, belajar atau

mengaplikasikan pada masalah yang sedang

dihadapi.Sebagian besar apa yang dipelajari

di sekolah terdiri dari konsep-konsep.

Selama menuntut ilmu, siswa dituntut untuk

menguasi konsep kata-kata tertentu. Melalui

pemahaman konsep siswa diharapkan tidak

sekedar untuk memilikinya, tetapi siswa

diharapkan dapat menggunakan konsep yang

dimilikinya untuk mengorganisasikan dan

mengklasifikasikan pengalamannyauntuk

memecahkan masalah yang dihadapinya.

Sebab dengan pemahaman konsep

didapatkan pengertian atas kata-kata yang

dipelajari. Seseorang yang tidak menguasai

konsep kata-kata tertentu akan mengalami

kesulitan memahami suatu kalimat yang

dibaca. Ini berarti belajar konsep

mempunyai arti penting bagi keberhasilan

belajar.

Literasi sains didefinisikan sebagai

kemampuan membaca danmenulis tentang

sains dan teknologi, namun literasi sains

lebih sekedar mengingat istilah-istilah

sains.Pada dasarnya, literasi sains meliputi

dua kompetensi utama.Pertama, kompetensi

belajar sepanjang hayat, termasuk

membekali peserta didik untuk belajar di

sekolah yang lebih lanjut.Kedua, kompetensi

dalam menggunakan pengetahuan yang

dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya yang dipengaruhi oleh

perkembangan sains dan teknologi. Proses

sains merujuk pada proses mental yang

terlibat ketika peserta didik menjawab suatu

pertanyaan atau memecahkan masalah,

seperti mengidentifikasi dan

menginterpretasi bukti, serta menerangkan

kesimpulan. Tujuan pendidikan sains adalah

meningkatkan kompetensi siswa untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dalam

berbagai situasi sehingga siswa akan mampu

belajar lebih lanjut dan hidup di masyarakat

yang saat ini banyak dipengaruhi oleh

perkembangan sains dan teknologi. Upaya

yang dapat dilakukan untuk membenahi

proses pembelajaran sains adalah mengkaji

faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi

sains peserta didik Indonesia (Toharudin,

dkk, 2011).

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

quasi experiment atau disebut juga

eksperimen semu, penelitian eksperimen

semu adalah penelitian mencari hubungan

sebab akibat kehidupan nyata, di mana

pengendalian perubahan sulit dilakukan

(Masyhuri dan Zainudin, 2011).Penelitian

ini menggunakan 2 kelas sebagai sampel

yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol.Desain pada penelitian ini

menggunakan pretest-posttest control group

design. Rancangan penelitian yang akan

digunakan oleh peneliti disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

X C (Kelas

Kontrol)

Ya Tidak Ya

X D (Kelas

Eksperimen)

Ya Ya Ya

(Multazam, 2011 dalam Fatmalia, 2013).

Pendekatan yang digunakan pada

penelitian ini ada dua yaitu pendekatan

kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kuantitatif adalah data yang

dinyatakan dalam bentuk angka,sedangkan

pendekatan kualitatif adalah data yang

dinyatakan dalam bentuk bukan angka

(Darmadi, 2013). Data kuantitatif didapatkan

dari pemahaman konsep dengan

memberikan tes dalam butir soal pilihan

ganda dan essay, data kualitatif didapatkan

dari literasi sains dan keterlaksanaan RPP

dengan bahasa atau secara deskripsi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

peserta didik kelas X di MA Ad-Diinul

Qayyim Gunungsari yang terbagi dalam

empat kelas, dengan sampel diambil dua

kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu

untuk kelas kontrol. Sampel yang digunakan

pada penelitian ini adalah kelas X D sebagai

kelas eksperimen dan kelas X C sebagai

kelas kontrol. Pengambilan sampel

dilakukan dengan menerapkan prinsip

purpossive sampling atau sampel yang

bertujuan. Sampel bertujuan ini dilakukan

dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan pada strata, random, atau daerah

tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu.Instrumen pada penelitian ini

menggunakan lembar observasi dan tes

hasil. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan tes hasil belajar (pemahaman

konsep) dan lembar observasi (literasi sains

siswa dan keterlaksanaan RPP), sedangkan

untuk teknik analisis data untuk pemahaman

konsep menggunakan uji-F dengan rumus:

terkecilians

terbesariansF

var

var

Varians masing-masing kelas diperoleh

dengan rumus:

1

2

2

n

XX

S

Keterangan:

F = Indeks homogenitas yang

dicari

S2 = Varians

X = Nilai peserta didik

X = Nilai rata-rata kelas

n= Jumlah sampel

analisis data selanjutnya dilakukan dengan

uji-t, dengan rumus:

Rumus Separated Varians:

2

2

2

1

2

1

21

n

S

n

S

XXt

Rumus Polled Varians:

Varians terbesar

Varians terkecil

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

2121

2

22

2

11

21

11

2

11

nnnn

SnSn

XXt

Keterangan:

1X = Rata-rata sampel 1

2X = Rata-rata sampel 2

2

1S = Varians sampel 1

2

2S = Varians sampel 2

n1 = Jumlah sampel 1

n2= Jumlah sampel 2(Sugiyono,

2012).

Teknik analisis data kemampuan

literasi sains siswa dianalisis berpedoman

pada rubrik literasi sains, literasi sains yang

digunakan dalam penelitian ini berbentuk

skala bertingkat.Data yang diperoleh pada

penelitian ini merupakan data kuantitatif

yaitu data tentang skor tes kemampuan

literasi sains. Untuk mengetahui katagori

kemampuan literasi sains siswa, dianalisis

secara deskriptif, berdasarkan tabel di bawah

ini:

Tabel 3.3 Kriteria Literasi Sains

Interval skor Katagori Kriteria

16 – 20 A Sangat Baik

14 -15 B Baik

10 – 13 C Cukup Baik

≤ 10 D Kurang Baik

(Diadopsi dari Permendiknas, 2008).

Data keterlaksanaan RPP diperoleh

melalui kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa dan guru yang diamati

oleh observer, kemudian data akan dianalisis

berpedoman pada lembar keterlaksanaan

RPP. Data yang diperoleh merupakan data

kuantitatif yang kemudian dianalisi secara

deskriptif, berdasarkan table di bawah ini:

Tabel 3.4 Kriteria Keterlaksanaan

RPP

Interval skor Kriteria

≥ 85% Sangat Baik

71 - 84% Baik

56 – 70% Cukup Baik

≤55% Tidak Baik

(Arikunto, 2006 dalam Ernawaty, 2012).

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Sebelum instrumen penelitian

digunakan sebagai alat ukur, terlebih dahulu

dilakukanuji validitas kelayakan untuk

mengetahui kelayakan instrumen yang hanya

dilakukan pada instrumen soal essay.Setelah

melakukan uji kelayakan instrumen,

selanjutnya peneliti mengadakan pretest atau

tes awal untuk mengetahui kemampuan awal

siswa sebelum diberikan perlakuan.

Nilai pretest pada kelas kontrol

diperoleh nilai tertinggi sebesar 69 dan nilai

terendah sebesar 18 dengan nilai rata-rata

53,24, sedangkan pada kelas eksperimen

diperoleh nilai tertinggi 77 dan nilai

terendah 31 dengan rata-rata 53,24. Kriteria

Kentutasan Minimal (KKM) untuk mata

pelajaran Biologi di MA Ad-Dinul Qayyim

Gunungsari adalah 66, sehingga dari hasil

perhitungan dapat ditentukan ketuntasan

klasikal (ketuntasan peserta didik yang

memenuhi KKM) setiap kelas yaitu kelas

kontrol sebesar 12% dan kelas eksperimen

sebesar 9%.

Hasil Pemahaman Konsep Siswa

Hasil pemahaman konsep siswa

diperoleh dari hasil posttest yang dilakukan

pada akhir pertemuan di kelas kontrol (25

siswa) dan di kelas eksperimen (22 siswa)

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

dengan alokasi waktu 2x45 menit untuk 15

butir soal, tabel berikut akan menguraikan

hasil pemahaman konsep siswa.

Hasil posttest pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen, pada kelas kontrol

diperoleh nilai tertinggi 73 dan nilai

terendah 40 dengan nilai rata-rata sebesar

62,28, sedangkan pada kelas eksperimen

diperoleh nilai tertinggi sebesar 91 dan nilai

terendah sebesar 60 dengan rata-rata 77,63.

Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKM) untuk

mata pelajaran Biologi di MA Ad-Diinul

Qayyim Gunungsari adalah 66, sehingga

dari hasil perhitungan dapat ditentukan

kentuntasan klasikal (ketuntasan peserta

didik yang memenuhi KKM) setiap kelas

yaitu kelas kontrol 44% dan kelas

eksperimen 95,45% .

Uji Homogenitas (Uji-F)

Sebelum dilakukan uji hopotesis

maka terlebih dahulu dilakukan uji

homogenitas varians (uji-F) kedua kelas

untuk menegaskan data yang akan dianalisis

homogen atau tidak. Berikut tabel hasil uji

homogenitas kedua kelas.

Berdasarkan hasil perhitungan,

diperoleh bahwa varians kelas kontrol yaitu

49,36 yang merupakan varians terkecil dan

varians kelas eksperimen yaitu 74,80 yang

merupakan varian terbesar. Berdasarkan

kedua data tersebut diperoleh nilai F hitung

sebesar 1,51. Nilai F hitung dikonsultasikan

dengan F tabel yaitu sebesar 2,05 dengan dk

pembilang = 21 dan dk penyebut =24 dan

taraf signifikan sebesar 5% sehingga

diperoleh F hitung < F tabel, yang berarti bahwa

varians kedua kelas data himogen.

Uji Beda (Uji-t)

Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji-t atau uji beda. Uji

hipotesis (uji-t) dihitung dengan

menggunakan rumus Polled Varians, karena

jumlah sampel pada kedua kelas berbeda

akan tetapi varians kedua kelompok

homogen. Berikut tabel hasil analisis uji-t.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel di

atas diperoleh nilai t hitung sebesar 6,73 yang

kemudian nilai ini akan dikonsultasikan

dengan t tabel sebesar 2, 021. Untuk melihat

harga t hitung digunakan dk = n1+n2-2. Nilai t

hitung > t tabel ,maka hal ini menunjukan bahwa

hopotesis alternatif (Ha) yang diajukan

diterimasehingga ada pengaruh

pembelajaran kontekstual berbantuan LKS

terhadap pemahaman konsep siswa kelas X

di MA Ad-Diinul Qayyim Gunungsari.

Literasi Sains Siswa

Data literasi sains siswa diperoleh

dari hasil lembar observasi literasi sains

siswa yang diisi oleh tiga observer yaitu

guru mata pelajaran Biologi MA Ad-Diinul

Qayyim Gunungsari dan 2 mahasiswa IKIP

Mataram, kemudian data yang diperoleh

akan dianalisis secara deskriptif. Berikut

akan dipaparkan hasil literasi sains siswa

kedua kelas.

Berdasarkan data di atas dari

kedua kelas, pada kelas kontrol siswa yang

mendapatkan nilai A sebanyak 2 siswa

sedangkan pada kelas eksperimen sebanyak

5 siswa, nilai B pada kelas kontrol

didapatkan oleh 9 orang sama halnya dengan

kelas eksperimen sedangkan pada kriteria

literasi sains C, untuk siswa kelas kontrol

diperoleh oleh 14 siswa sedangkan pada

kelas eksperimen sebanyak 8 siswa.

Data Hasil Keterlaksanaan RPP

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

Data keterlaksaan RPP dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi

keterlaksanaan RPP. Lembar observasi

keterlaksanaan RPP berisikan 3 kegiatan

yang harus dilakukan oleh guru selama

proses pembelajaran yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti (eksplorasi,

elaborasi, dan komfirmasi) dan yang terakhir

kegiatan penutup. Masing-masing kegiatan

memiliki kriteria nilai yang harus diberikan

oleh observer yaitu nilai 4 diberikan oleh

observer jika kegiatan terlaksanaan dengan

sangat baik, nilai 3 diberikan jika kegiatan

terlaksana dengan baik, nilai 3 diberikan jika

kegiatan terlaksana cukup baik, dan nilai 1

diberikan jika kegiatan terlaksana kurang

baik, kemudian hasil observasi ini dianalisis

secara deskriptif yaitu mendeskripsikan data

yang telah terkumpul.Berdasarkan tabel di

atas, nilai rata-rata keterlaksanaan RPP pada

kelas kontrol sebesar 92,06% sedangkan

pada kelas eksperimen 87%, kedua hasil

tersebut memiliki kategori keterlaksanaan

RPP yang sangat baik.

KESIMPULAN

Ada pengaruh pembelajaran berbasis

kontekstual berbantuan LKS terhadap

pemahaman konsep siswa kelas X di MA

Ad-Diinul Qayyim Gunungsari dan

penggunaan pembelajaran berbasis

kontekstual berbantuan LKS memiliki

pengaruh yang baik terhadap literasi sains

siswa, ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

literasi sains pada kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran biasa memiliki

nilai 13,83 dengan kriteria cukup baik

sedangkan pada kelas eksperimen yang

diajarkan dengan kontekstual memiliki nilai

rata-rata literasi sains 14,36 dengan kriteria

nilai yang baik.

SARAN

Untuk mencapai keberhasilan di

dalam proses pembelajraan harus

memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran

sehingga hasil pembelajaran yangakan

didapatkan lebih maksimal dan untuk

peneliti selnjutnya dapat mencoba

pembelajaran kontekstual berbantuan LKS

ini pada materi yang berbeda untuk menguji

keunggulan pembelajaran kontekstual

terhadap pemahaman konsep dan literasi

sains siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman., 2010.

BelajardanPembelajaran.

Pontianak: Alfabeta.

Aqib. 2009., Menjadi Guru Profesional

Berstandar Nasional. Bandung:

Yrama Widya.

Darmadi, H., 2013.

MetodePenelitianPendidikandanSo

sial.Pontianak: Alfabeta.

Depdiknas., 2008. Peneilaian Hasil Belajar.

Jakarta: Dirjen Dikdesmen.

Ernawaty., 2012. Penerapan Model

Pembelajaran Screamble

Menggunakan Metode Pendukung

Talking Stick untuk Meningkatkan

Kktivitas dan Ketuntasan Belajar

Bidang Studi IPA Terpadu Siswa

Kelas VII MTs Raudatusshibiyan

NW Belencong Tahun

2012/2013.Skripsi IKIP Mataram.

Fatmalia, E., 2013. Pengaruh Penggunaan

Media Pembelajaran Flashcard

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS …lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/Aniza-Pengaruh... · pengaruh pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan lks terhadap pemahaman

yang dipadukan dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation (GI) Terhadap

Motivasi dan Prestasi Belajar

Biologi Kelas VII MTs Negeri

Kelebuh Tahun Ajaran

2013/2014.Skripsi IKIP Mataram.

Handayani, D. F., 2011. MeningkatkanPema

haman Konsep Siswa Melalui

Pendekatan Keterampilan Proses

Pada Konsep Laju Reaksi.Skripsi

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah. Jakarta.

Masyhuri dan Zainudin, M.,

2011.Metodelogi Penelitian.

Bandung: PT Refika Adiatma.

Sugiyanto., 2010. Model-Model

PembelajaranInovatif.Surakarta:

Yuma Pustaka.

Sugiyono., 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Toharudin, U., Hendrawati, S., dan

Rustaman,

A., 2011. MembangunLiterasiSains

PesertaDidik. Bandung:

Humaniora.

Trianto., 2008. MendesainPembelajaran

Kontekstual (Contekstual Teaching and

Learning) di Kelas. Jakarta: CerdasPustaka

Publisher.