pengaruh pelaksanaan good governance terhadap kinerja

102
Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009 Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ) DISUSUN O L E H BUDI MULYAWAN 050903045 DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Upload: duongduong

Post on 11-Jan-2017

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap

Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang )

DISUSUN

O

L

E

H

BUDI MULYAWAN

050903045

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 2: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP

KINERJA ORGANISASI ( Study Pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang )

Nama : Budi Mulyawan NIM : 050903045 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Negara Pembimbing : Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang sebagai salah satu dinas pemerintahan yang berperan penting di kota Palembang, sampai saat ini Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang turut berpartisipasi aktif dalam meminimalkan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kota Palembang dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial kota Palembang tahun 2009. Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang telah banyak melakukan perubahan perubahan yang dinamis serta memberikan kontribusi yang besar pada masyarakat dengan selalu sejalan dengan perubahan sosial yang terjadi di kota Palembang. Berdasarkan tujuan yang telah disebutkan diatas maka diperlukannya suatu pemerintahan yang baik (good governance) dan juga kinerja dari organisasi tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good governance terhadap kinerja organisasi. Good governance (X) adalah suatu konsep dalam penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien. Kinerja organisasi (Y) adalah hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisa kuantitatif. Sedangkan teknik analisa data yang diginakan adalah teknik korelasi antar variabel untuk membuktikan adanya pengaruh dari good governance terhadap kinerja organisasi. Berdasarkan hasil penlitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan meganalisa data yang diperoleh, maka hasilnya dikategorikan baik antara pelaksanaan good governance terdap kinerja organisasi sebesar 0,563. Bedasarkan uji hipotesis diperoleh nlai positif sebesar 5,409, hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan good governance terhadap kinerja organisasi sebesar 31,69%, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara pelaksanaan good governance terhadap kinerja organisasi. Keywords : Good Governance, Kinerja Organisasi, dinas Kesjahteraan

Sosial Kota Palembang.

Page 3: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyeleasikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi Kasus Pada

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ) ”

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang diperlukan untuk melengakapi

persyaratan melengkapi gelar sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri dan

mengembangkan wawasan berfikir dalam penulisan karya ilmiah ini.

Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

penulis dalam penelitian, pengumpulan literature, maupun penulisan karya ilmiah.

Namun berkat bimbingan dan arahan semua pihak, kesulitan yang ada dapat

diatasi dan karya ilmiah inipun dapat diselesaikan .

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakaih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik.

3. Ibu Dra. Beti Nasution, M.Si, selaku Serkertaris Departemen Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Page 4: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

4. Bapak Drs. Karyono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian

skripsi ini.

5. Kepada Kak Mega dan Kak Emi serta Kak Dian selaku pegawai

pendidikan Fisip USU yang selalu membantu penulis dalam urusan

administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.

6. Kepada seluruh pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang yang

telah membantu dan juga membimbing didalam pelaksanaan penelitian.

7. Untuk yang teristimewa ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

kedua orang tua saya, Muhammad Arsyad Latief (Ayah) dan Umi Kalsum

(Ibu) yang telah memberikan kasih sayang dan banyak memberikan dukungan

dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Tiada kata-kata yang bisa

mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih ananda sampaikan.

8. Untuk saudara-saudara saya Kak Tommy, Ayuk Fifin, Kak Momon, Mbak

Rini, Kak Adi, Kak Agus dan juga ke dua keponakan saya yang tercinta

Zilan Zolilan, dan Patih Malik dan juga kedua nenek saya dan kakek

tersayang Fatimah, Cahaya dan Latief, saya ucapakan terima kasih atas

dukungan materiil maupun sprituil sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

saya ini.

9. Untuk sahabat-sahabatku di Palembang Teddy, Gepeng, Ikik, Sono, Apis,

Apek, Sendy, Desty, Cicik, Anggok saya ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya atas semua dukungan dan semangat yang telah diberikan serta

persahabatan yang terjalin selama ini.

Page 5: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

10. Untuk sahabat-sahabatku tercinta Fanie, Crismanto, Ula, Bajaj, Nelda,

Wiwid, Novan, Ester, Sabet, Rahmi, Iman dan teman-teman AN’05 serta

teman-teman kost Bang Ian, Bang Andy, Bang AL, dan Ricky terimakasih

sekali saya ucapkan atas dukungan dan semangat yang kalian berikan semoga

persahabatan kita abadi.

11. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, penulis ucapakan terima kasih.

Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih banyak atas semua pihak yang

terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya

satu-persatu.

Page 6: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................. viii

LAMPIRAN .............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

E. Kerangka Teori .......................................................................... 4

1. Good Governance ............................................................... 5

1.1 Pengertian Governance .......................................... 5

1.2. Good Governance ................................................ 7

2. Kinerja Organisasi ............................................................ 12

2.1. Organisasi .......................................................... 12

2.2. Kinerja Organisasi .............................................. 19

3. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Organisasi ........................................................................ 26

F. Hipotesa .................................................................................. 27

G. Defenisi Konsep ...................................................................... 27

H. Defenisi Operasional............................................................... 28

Page 7: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

I. Sistematika Penulisan ............................................................... 32

BAB II METODELOGI PENELITIAN ................................................ 33

A. Bentuk Penelitian ..................................................................... 33

B. Lokasi Penelitian .................................................................... 33

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 33

1. Populasi…………………………………………………..33

2 Sampel ............................................................................ 33

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34

E. Teknik Penentuan Skor ............................................................ 35

F. Teknik Analisa Data ................................................................. 36

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................... 39

A. Sejarah Ringkas Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang ............................................................................... 39

B. Visi dan Misi Dinas Kesejahteraan Kota Palembang ................ 40

C. Struktur Organisasi .................................................................. 40

D. Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................... 44

BAB IV PENYAJIAN DATA PENELITIAN ........................................ 48

A. Deskripsi Data Identitas Responden .................................................... 48

B. Pelaksanaan Good Governance ..................................................... 52

C. Kinerja Organisasi ......................................................................... 68

D. Klasifikasi Data ............................................................................. 73

E. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap

Kinerja Organisasi ......................................................................... 75

Page 8: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

BAB V ANALISA DATA ....................................................................... 80

A. Pelaksanaan Good Governance ...................................................... 80

B. Kinerja Organisasi ......................................................................... 81

C. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap

Kinerja Organisasi ......................................................................... 81

BAB VI PENUTUP ................................................................................. 84

A. Kesimpulan ................................................................................... 84

B. Saran ............................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 86

Page 9: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pedoman untuk memberikan interprestasi Koefisien Korelasi…37

Tabel 2. Distribusi Responden Beradarkan Jenis Kelamin………………48

Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Kelompok Usia…………… ......49

Tabel 4 Distribusi Responden Menurut Pangkat/Golongan Pegawai........50

Tabel 5. Distribusi Pegawai Menurut Lama Berkerja…………………….50

Tabel 6. Dalam Membuat Suatu Kebijakan Melibatkan Masyarakat…….51

Tabel 7. Menerima Masukan-Masukan Dari Masyarakat………………..52

Tabel 8 Selalu Menindak Tegas Pegawai yang Melakukan Pelanggaran

Disipiln………………………………………………………….53

Tabel 9. Tegas Terhadap Pegawai/Pimpinan yang Menyalahgunakan

Wewenangnya……………………………… …………………..54

Tabel 10. Penerapan Hukum Yang Sama Secara Adil Terhadap Pegawai Staf

dan Pimpinan……………………………………………………55

Tabel 11. Sistem Komunikasi Organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang Dengan Masyarakat Seperti di Dalam Pelayanan….56

Tabel 12 Kebijakan yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Kota Palembang

Demi Kepentingan Masyarakat…………………………………57

Tabel 13. Laporan Keuangan Dipublikasikan kepada Masyarakat………..58

Tabel 14. Masyarakat Dapat Mengakses Masalah-Masalah di Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang……………………….....59

Tabel 15. Membedakan Perempuan dalam Penempatan Posisi……………60

Tabel 16. Pelaksanaan Kerja Didasarkan pada Prinsip Efektivitas………..61

Page 10: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Tabel 17. Pelaksanaan Kerja Didasarkan pada Prinsip Efisiensi…………..62

Tabel 18. Membuat Peraturan Mengenai Kesejahteraan Sosial yang Memihak

pada Kepentingan Masyarakat …………………………………63

Tabel 19. Program Kerja yang dibuat Bertujuan Untuk Melayani Masyarakat

Sebaik Mungkin………………………………………………....64

Tabel 20. Pimpinan Mempunyai Visi dan Strategi untuk Mengembangkan

Pegawai………………………………………………………….65

Tabel 21. Hasil Pekerjaan Telah Mencapai Sasaran yang Diinginkan oleh

Organisasi……………………………………………………….66

Tabel 22. Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu…………………………67

Tabel 23. Menunda Pekerjaan……………………………………………...67

Tabel 24. Memberikan Pelayanan yang Optimal Kepada Masyarakat…….68

Tabel 25. Tanggap Terhadap Keluhan dan Keinginan Masyarakat………..69

Tabel 26. Klasifikasi Data Variabel Pelaksanaan Good Governance……...70

Tabel 27. Klasifikasi Data Variabel Kinerja Organisasi…………………...71

Tabel 28. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien korelasi….77

Page 11: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Penelitian

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara Kepada Masyarkat

Lampiran 3. Skor Jawaban Responden Tentang Pelaksanaan Good

Governance.

Lampiran 4 Skor Jawaban Responden Tentang Kinerja Organisasi

Lampiran 5 Koefisien Korelasi

Lampiran 6 Tabel nilai R Product Moment

Lampiran 7 Tabel Nilai-Nilai “t”

Lampiran 8 Permohonan judul Skripsi

Lampiran 9 Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 10 Undangan Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

Lampiran 11 Jadwal Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

Lampiran 12 Berita Acara Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

Lampiran 13 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Usulan Penelitian

Skripsi

Lampiran 14 Surat Rekomendasi/Izin Penelitian dari FISIP USU

Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari

Dinas Kesejahteraan Sosial kota Palembang.

Page 12: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat krisis terjadi, ada wacana yang menyebutkan bahwa asal muasal

krisis adalah kurangnya kualitas “governansi” atau governance kita. Baik disektor

pemerintah maupun disektor bisnis. Bertolak dari proses reformasi 1998 yang

menginginkan suatu perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan

yang lebih transparan, berkeadilan dan akuntabel. Maka tuntunan akan adanya

pemerintahan yang baik (good governance) menjadi relevan berhubungan satu

dengan yang lainnya. Tujuan reformasi untuk penguatan peran masyarakat

dengan penerapan demokrasi rakyat tidak tercapai jika tidak didukung oleh suatu

pemerintahan yang kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan.

Semangat reformasi telah mewarnai pendayahgunaan aparatur negara dengan

tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung

kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan

pemerintahan negara dan pembangunan, dengan mempraktekan prinsip-prinsip

good governance.

Good governance dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan

kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and service

disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan) sedangkan praktek

terbaiknya adalah “good governance” (kepemerintahan yang baik) agar good

governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan

komitmen dari semua pihak yaitu pemerintahan dan masyarakat. Good

Page 13: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik dan intergritas,

profesional dan etos kerja dan moral yang tinggi dengan demikian penerapan good

governance dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara merupakan tantangan

tersendiri.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk

mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan

Negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan

sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga dalam

penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil

guna bertanggung jawab serta bebas KKN.

Hari ini konsep good governace untuk dilaksanakan dalam penyelenggaraan

kehidupan berbangsa dan bernegara dilatar belakangi oleh banyak faktor. Namun

demikian salah satu faktor yang terbesar adalah ketidakberdayaan pemerintah

negara-negara berkembang dalam menghadapi eraglobalisasi yang penuh dengan

hiperkompetisi. Pemerintah tidak lagi menjadi pemain tetapi mengharapkan peran

lebih besar dari sector swasta dan masyarakat sipil (rakyat).

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang adalah salah satu mitra

pemerintah sebagai mitra pemerintah Kota Palembang dalam penyelenggaraan

pemerintah kota serta merupakan unsur pelaksanaan asas desentaralisasi. Maka

dalam rangka menciptakan good governance, Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang sangat berperan penting, dengan pengertian lain Dinas Kesejahteraan

Kota Palembang harus menjadi suatu organisasi yang mempunyai kinerja yang

baik agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Mengingat bahwa kinerja dari

suatu organisasi itu adalah untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan

Page 14: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

sebelumnya, maka informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang

sangat penting.

Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi

apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan

tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak

organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai

informasi tentang kinerja dalam organisasinya

Untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan indikator-indikator

atau kriteria-kriteria untuk mengukurnya secara jelas. Tanpa indikator dan kriteria

yang jelas tidak akan ada arah yang dapat digunakan untuk menentukan mana

yang relatif lebih efektif diantara, alternatif alokasi sumber daya yang berbeda,

alternatif desain-desain organisasi yang berbeda, dan diantara pilihan-pilihan

pendistribusian tugas dan wewenang yang berbeda. Sekarang permasalahannya

adalah kriteria apa yang digunakan untuk menilai organisasi.

Sebagai sebuah pedoman, dalam menilai kinerja organisasi harus

dikembalikan pada tujuan atau alasan dibentuknya suatu organisasi. Misalnya,

untuk sebuah organisasi privat/swasta yang bertujuan untuk menghasilkan

keuntungan dan barang yang dihasilkan, maka ukuran kinerjanya adalah seberapa

besar organisasi tersebut mampu memproduksi barang untuk menghasilkan

keuntungan bagi organisasi. Indikator yang masih bertalian dengan sebelumnya

adalah seberapa besar efficiency pemanfaatan input untuk meraih keuntungan itu

dan seberapa besar effectivity process yang dilakukan untuk meraih keuntungan

tersebut.

Page 15: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Bertitik tolak dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan

Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang )”.

B. Perumusan Masalah

Untuk dapat memudahkan dalam penelitian ini dan agar penelitian ini

memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan data ke dalam

penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Adapun

permasalahan yang diajikan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pengaruh

Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi di Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ?”

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pasti mempunyai

tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Good Governance pada Dinas

kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

2. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas kerja pegawai pada Dinas

kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelaksaanaan Good Governance

terhadap efektifitas kerja pegawai pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang.

Page 16: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari peneitian ini adalah:

1. Bagi penulis secara subjektif adalah sebagai suatu tahapan untuk melatih

dan mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis dan teoritis

dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif dan kritis melalui

suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat

teruji dan berguna

2. Bagi mahasiswa lainnya sebagi khasanah ilmiah untuk penelitian lainnya.

3. Bagi FISIP-USU khususnya Departemen Ilmu Administrasi Negara

sebagai bahan referensi, bahan kajian dan bahan perbandingan bagi

mereka yang memerlukannya dan orang-orang yang tertarik dengan

pemasalahan ini.

E. Kerangka Teori

Adalah sebahagian konsep, defenisi dan kontruksi defenisi dan proposisi yang

menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan merumuskan

konsep. Kerangka teori merupakan landasan pemikiran untuk melaksanakan

penelitian dan teori digunakan untuk menjelaskan fenomena social yang menjadi

objek penelitian (Singarimbun, 1995:73).

Berdasarkan rumusan diatas maka, penelitian akan mengemukakan beberapa

teori, pendapat, ataupun gagasan yang akan dijadikan sebagai titik tolak atau

landasan berfikir dalam penelitian ini.

Page 17: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

1. Good Governance

1.1. Governance

Konsep governance bukanlah konsep baru, konsep governance sama luasnya

dengan peradaban manusia, salah satu pembahasan tentang good governance

dapat ditelusuri dari tulisan J.S Endarlin (Setyawan , 2004 : 223) governance

merupakan suatu terminologi yang digunakan untuk mengganti istilah

government, yang menunjuk penggunaan otoritas politik, ekonomi dan

administrasi dalam mengelola masalah-masalah kenegaraan.

Governance yang diterjemehkan menjadi tata pemerintahan adalah

penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-

urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencangkup seluruh

mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok

masyarakat mengutamakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum,

memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.

Defenisi lain menyebutkan governance adalah mekanisme pengelolaan sumber

daya ekonomi dan social yang melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non-

pemerintah dalam suatu usaha kolektif. Defenisi ini mengasumsikan banyak aktor

yang terlibat dimana tidak ada yang sangat dominan yang menentukan gerak aktor

lain. Pesan pertama dari terminology governance membantah pemahaman formal

tentang berkerjanya institusi-institusi negara. Governance mengakui bahwa

didalam masyarakat terdapat banyak pusat pengambilan keputusan yang berkerja

pada tingkat yang berbeda.

Governance sebagai proses pengambilan keputusan dan proses yang mana

keputusan itu diimplementasikan, maka analisis governance difokuskan pada

Page 18: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

faktor-faktor formal dan informal yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan

implementasinya serta struktur formal dan informal yang disususun untuk

mendatangkan implementasi keputusan. Governance dapat digunakan dalam

beberapa konteks seperti coorporate governance, international governance,

national governance dan local governance.

Menurut Kooiman (Setyawan, 2004 : 224) mengatakan governance

merupakan serangkaian proses interaksi social politik antara pemerintah dengan

masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan

masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan-kepentingan tersebut.

Governance merupakan mekanisme-mekanisme, proses-proses dan institusi-

institusi melalui warga negara mengartikulasikan kepentingan-kepentingan

mereka, memediasi perbedaan-perbedaan mereka serta menggunakan hak dan

kewajiban legal mereka. Governance merupakan proses lembaga-lembaga

pelayanan, mengelola sumber daya publik dan menjamin realita hak asasi

manusia. Dalam konteks ini good governance memiliki hakikat yang sesuai yaitu

bebas dari penyalahgunaan wewenang dan korupsi serta dengan pengakuan hak

berlandaskan pada pemerintahan hukum.

1.2. Good Governance

Istilah Good Governance berasal dari induk bahasa Eropa, Latin, yaitu

Gubernare yang diserap oleh bahasa inggris menjadi govern, yang berarti steer

(menyetir, mengendalikan), direct (mengarahkan), atau rule (memerintah).

Penggunaan utama istilah ini dalam bahasa inggris adalah to rule with authority,

atau memerintah dengan kewenangan.

Page 19: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Pengertian good governance diatas merupakan suatu pemahaman atau pijakan

dari akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Good governance sebenarnya

mempunyai makna sebagai kepengelolaannya atau kepengarahannya yang baik

bukan kepemerintahan yang baik. Memang pemahaman ini mempunyai

perbedaan dengan pemahaman dasar di lingkungan kita selama ini, antara lain

yang diperkenalkan oleh lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasn

Keuangan dan Pembangunan.

Pengertian good governance menurut (Mardiasmo, 1998:18) adalah suatu

konsep pendekatan yang berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh

pemerintah yang baik. Lebih lanjut menurut Bank Dunia yang dikutip (Wahab,

2002 :34) menyebut good governance adalah suatu konsep dalam

penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab

sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dan

investasi yang langka dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun

administrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political

framework bagi tumbuhnya aktivitas kewiraswastaan. Selain itu Bank Dunia juga

mensinonimkan good governance sebagi hubungan sinergis dan konstruktif

diantara Negara, sector dan masyarakat (Effendi, 1996:47)

Berkaitan dengan good governance, Mardiasmo (Tangkilisan, 2005:114)

mengemukakan bahwa orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk

menciptakan good governance, dimana pengertian dasarnya adalah pemerintahan

yang baik. Kondisi ini berupaya untuk menciptakan suatu penyelenggaraan

pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip

Page 20: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

demokrasi, efesiensi, pencegahan korupsi, baik secara politik maupun

administrasi..

Tuntutan reformasi yang berkaitan dengan aparatur negara adalah perlunya

mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan

perpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan

pembagunan menurut dipraktekknanya prinsip good governance.

Menurut dokumen United Nation Development Program (UNDP), tata

pemerintahan adalah penggunaan wewenang ekonomi politik dan administrasi

guna mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan

mencangkup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan

kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka,

menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-

perbedaan diantara mereka. Jelas bahwa good governance adalah masalah

perimbangan antara negara, pasar dan masyarakat.

Menurut UNDP (United nation Development Program) mengemukakan

bahwa karakteristik atau prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam pemerintahan

yang baik (good governance) adalah sebagai berikut

1. Partisipasi

Setiap orang atau setiap warga negara baik laki-laki maupun perempuan

harus memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan,

baik secara langsung maupun melalui lembaga perwakilan, sesuai dengan

kepentingan dan aspirasinya masing-masing. Partisipasi yang luas ini

perlu dibangun dalam suatu tatanan kebebasan berserikat dan berpendapat,

serta kebebasan untuk berpartisipasi secara konstruktif

Page 21: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

2. Aturan Hukum ( Rule of Law )

Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan haruslah berkeadilan

ditegakkkan dan dipatuhi secara utuh (impartially), terutama tentang

aturan hukum tentang hak asasi manusia.

3. Transparasi

Transparasi harus dibangun dalam kerangka kebebasan aliran informasi

berbagai proses, kelembagaan, dan informasi harus dapat diakses secara

bebas oleh mereka yang membutuhkannya, dan informasi harus dapat

disediakan secara memadai dan mudah dimengerti, sehingga dapat

digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi

4. Daya Tanggap (Responsivenes)

Seiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani

berbagai pihak yang berkepentingan (stake holders)

5. Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation)

Pemerintah yang baik (good governance) akan bertindak sebagai penegah

(mediator) bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai

konsesus atau kesepakatan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing

pihak, dan jika mungkin juga diberlakukan terhadap berbagai kebijakan

dan prosedur yang kan ditetapkan pemerintah.

6. Berkeadilan (Equity)

Pemerintahan yang baik akan memberikan kesempatan yang sama baik

terhadap laki-laki maupun perempuan dalam upaya mereka untuk

meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya.

7. Efektifitas dan efisiensi

Page 22: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan

sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melaui pemanfaatan

yang sebaik-baiknya dari berbagai sumber yang tersedia.

8. Akuntabilitas

Para pengambil keputusan (decision makers) dalam organisasi sector

pelayanan, dan warga negara madani memiliki pertanggungjawaban

(akuntanbilitas) kepada publik (masyarakat umum) sebagaimana halnya

kepada para pemilik (stake holders). Pertanggung jawaban tersebut

berbeda-beda, tergantung pada jenis keputusan organisasi itu bersifat

internal atau bersifat eksternal.

9. Bervisi strategis

Para pemimpin dan warga negara memiliki perspektif yang luas dan

jangka panjang tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good

governance ) pembangunan manusia, bersamaan dengan dirasakannya

kebutuhan untuk pembangunan tersebut. Mereka juga memahami aspek-

aspek histories, kultur, dan kompleksitas social yang mendasari perspektif

mereka.

10. Saling keterkaitan

Bawa keseluruhan ciri good governance tersebut diatas adalah saling

memperkuat dan saling terkait dan tidak berdiri sendiri. Misalnya,

informasi semakin mudah diakses berarti transparasi semakin baik, tingkat

partisipasi akan semakin luas, dan proses pengambilan keputusan akan

semakin efektif. Partisipasi yang semakin luas akan berkontribusi kepada

dua hal, yaitu terhadap pertukaran informasi yang diperlukan bagi

Page 23: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

pengambilan keputusan dan memperkuat keabsahan atau legitimasi atas

berbagai keputusan yang ditetapkan. Tingkat legitimasi keputusan yang

kuat pada gilirannya akan mendorong efektifitas pelaksanaanya.

Kelembagaan yang responsive harus transparan dan berfungsi sesuai

dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku agar

keberfungsiannya itu dapat bernilai dan berkeadilan.

Prinsip-prinsip diatas adalah merupakan suatu karakteristik yang harus

dipenuhi dalam pelaksanaan good governance yang berkaitan dengan kontrol dan

pengendalian, yakni pengendalian suatu pemerintahan yang baik agar cara dan

penggunaan cara sungguh-sungguh mencapai hasil yang dikendaki stake holders.

(Winarno, 2002:53) menyebutkan sebenarnya good governance berkenaan

dengan masalah bagaimana suatu organisasi ditata dan bagaimana tatanaan

tersebut berproses jadi prinsipnya adalah implementasi sudah sesuai dengan

rencana, apakah hasil yang diperoleh benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Berkaitan dengan pemerintah yang dikelola siapa saja yang mempunyai

kualifikasi profesional mengarah kepada kinerja SDM yang ada dalam organisasi

publik sehingga dalam penyelenggaraan good governance didasarkan pada kinerja

organisasi publik yaitu responsivitas (responsivinies), responsibilitas

(responsibility), dan akuntabilitas (accountability ).

Penerapan good governance kepada pemerintah adalah ibarat warga negara

memastikan bahwa mandat, wewenang, hak dan kewajiban telah dipenuhi sebaik-

baiknya. Disisi pula kita melihat bahwa arah kedepan good governance adalah

pemerintahan yang proposional, bukan dalam arti pemerintah yang dikelola oleh

para teknokrat, oleh siapa saja yang mempunyai kualifikasi profesional, yaitu

Page 24: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan, yang mampu mentransfer ilmu dan

pengetahuan menjadi skill dan dalam pelaksanaannya berdasarkan etika dan

moralitas yang tinggi.

Agenda selanjutnya adalah good governance sebuah upaya baik untuk

meningkatkan pemerintah disetiap tingkat, namun demikian, harus disadari tujuan

dari good governance untuk menjalankan pekerjaan pemerintah yang baik yang

bersih berdasarkan hukum yang berlaku agar tidak terjadi penyimpangan atau

penyelewengan dalam pelaksanaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Kinerja Organisasi

2.1. Organisasi

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.

Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya

tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan

disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut

Chester I. Barnard (1938) mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system

kerjasama antara dua orang atau lebih”. James D. Mooney mengatakan bahwa :

Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Dimock, organisasi adalah organisasi adalah perpaduan secara sistematis

daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk

suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam

usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap

Page 25: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :

1. Orang-orang (sekumpulan orang),

2. Kerjasama,

3. Tujuan yang ingin dicapai,

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama

antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan

mendayagunakan sumber daya yang dimiliki Seperti telah diuraikan di atas

bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,

2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan

(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,

3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa;

pemikiran, tenaga, dan lain-lain,

4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,

5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya

A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap Government,

bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi

. 1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.

Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan

Page 26: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya,

organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai

suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain,

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2. Prinsip Skala Hirarkhi.

Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari

pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat

mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,

dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3. Prinsip Kesatuan Perintah.

Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung

jawab kepada seorang atasan saja.

4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.

Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan

pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada

bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin

tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang

dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan,

melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa

minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5. Prinsip Pertanggungjawaban.

Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab

Page 27: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

sepenuhnya kepada atasan.

6. Prinsip Pembagian Pekerjaan.

Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas

atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka

dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada

kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan

dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian

wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya

organisasi.

7. Prinsip Rentang Pengendalian.

Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh

seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai

dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan

jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang

pengendaliannya.

8. Prinsip Fungsional.

Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus

jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta

tanggung jawab dari pekerjaannya.

9. Prinsip Pemisahan.

Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung

jawabnya kepada orang lain.

Page 28: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

10..Prinsip Keseimbangan.

Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan

organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai

dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan

diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi

yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu

desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi

koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau

Surabaya.

11. Prinsip Fleksibilitas

Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan

sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena

adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi

mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12. Prinsip Kepemimpinan.

Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan,

atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena

adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi

tersebut.

Jenis-Jenis Organisasi Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan

dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

Page 29: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.

(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang,

semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2)

bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri

dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh

dewan sebagai suatu kesatuan.

2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.

Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus,

kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada

para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini

dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan

ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan

roda organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam

kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli

dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;

(1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti :

organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum (2) organisasi

informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat

pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.

4. Berdasarkan tujuan.

Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya

mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau

Page 30: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

‘non profit oriented

5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;

(1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi

pertanian, dan lain lain.

6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :

(1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, (2)

Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi

yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi

pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.

Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi

yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti

koperasi, (2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya

dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, (3) Business Organization,

organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-

perusahaan, (4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang

kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti

organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll

2.2. Kinerja Organisasi

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja"

yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja.

Page 31: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Pengertian Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau

tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering

tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba

salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah

merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-

kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda

peringatan adanya kinerja yang merosot.

Konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian

hasil atau degree of accomplishtment (Rue dan byars, 1981 dalam Keban 1995).

Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan

sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang

sudah ditetapkan sebelumnya. Mengingat bahwa kinerja dari suatu organisasi itu

adalah untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, maka

informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting.

Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi

apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan

tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak

organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai

informasi tentang kinerja dalam organisasinya.

Untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan indikator-indikator

atau kriteria-kriteria untuk mengukurnya secara jelas. Tanpa indikator dan kriteria

yang jelas tidak akan ada arah yang dapat digunakan untuk menentukan mana

yang relatif lebih efektif diantara : alternatif alokasi sumber daya yang berbeda;

Page 32: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

alternatif desain-desain organisasi yang berbeda; dan diantara pilihan-pilihan

pendistribusian tugas dan wewenang yang berbeda (Bryson, 2002). Sekarang

permasalahannya adalah kriteria apa yang digunakan untuk menilai organisasi.

Sebagai sebuah pedoman, dalam menilai kinerja organisasi harus

dikembalikan pada tujuan atau alasan dibentuknya suatu organisasi. Misalnya,

untuk sebuah organisasi privat/swasta yang bertujuan untuk menghasilkan

keuntungan dan barang yang dihasilkan, maka ukuran kinerjanya adalah seberapa

besar organisasi tersebut mampu memproduksi barang untuk menghasilkan

keuntungan bagi organisasi. Indikator yang masih bertalian dengan sebelumnya

adalah seberapa besar efisien pemanfaatan input untuk meraih keuntungan itu dan

seberapa besar efective yang dilakukan untuk meraih keuntungan tersebut.

Sementara itu ada indikator yang sering kali digunakan untuk mengukur

kinerja organisasi privat/publik seperti : work lood/demain, economy, efficiency,

effectiveness dan equity Sclim dan Wood ward (Keban, 1995:) productivity

(Perry, 1990 dalam Dwiyanto, 1995).

Dalam organisasi publik, sulit untuk ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai.

Bila dikaji dari tujuan dan misi utama kehadiran organisasi publik adalah untuk

memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik, kelihatannya sederhana

sekali ukuran kinerja organisasi publik, namun tidaklah demikian kenyataannya,

karena hingga kini belum ditemukan kesepakatan tentang ukuran kinerja

organisasi publik.

Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi dalam pengukuran kinerja organisasi

publik ini dikemukakan oleh Dwiyanto (1995:1), “kesulitan dalam pengukuran

Page 33: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

kinerja organisasi pelayanan publik sebagian muncul karena tujuan dan misi

organisasi publik seringkali bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat

multidimensional. Organisasi publik memiliki stakeholders yang jauh lebih

banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta. Stakeholders dari organisasi

publik seringkali memiliki kepentingan yang berbenturan satu dengan yang

lainnya, akibatnya ukuran kinerja organisasi publik dimata para stakeholders juga

menjadi berbeda-beda”.

Kumorotomo (1995:36) menggunakan beberapa kriteria untuk dijadikan

pedoman dalam menilai kinerja organisasi pelayanan publik, antar lain adalah

berikut ini:

1. Efisiensi

Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi

pelayanan publik mendapatkan laba, memanfaatkan fakltor-faktor

produksi serta pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis.

2. Efektivitas

Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebut

tercapai? Hal tersebut erat kaitannya organisasi rasionalitas teknis, nilai,

misi, tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan.

3. Keadilan

Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang

diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik.

4. Daya Tanggap

Page 34: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Berlainan dengan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta,

organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap negara

atau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat. Oleh sebab itu, kriteria

organisasi tersebut secara keseluruhan harus dapat dipertanggungjawabkan

secara transparan demi memenuhi kriteria daya tanggap ini

Moeljarto (1997) (dalam W. Riawan Tjandra, 2005:44) menyatakan bahwa :

“Organisasi bukanlah sistem yang tertutup (close system) melainkan organisasi tersebut akan selalu dipaksa untuk memberika tanggapan atas rangsangan yang berasal dari lingkungannya. Pengaruh lingkungan dapat dilihat dari dua segi : pertama, lingkungan eksternal yamg umumnya menggambarkan kekuatan yang berada diluar organisasi seperti faktor organisasi politik, ekonomi dan sosial, kedua, adlah lingkungan internal yaitu faktor-faktor dalam organisasi yang menciptakan iklim organisasi dimana berfungsinya kegiatan mencapai tujuan.

Sejalan dengan pendapat tersebut Higgins (1985) (dalam Tjandra, 2005:44)

menyatakan bahwa:

“Ada dua kondisi yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi, yaitu kapabilitas organisasi yaitu konsep yang dipakai untuk menunjuk pada kondisi lingkungan internal yang terdiri dari dua faktor srtatejik yaitu kekuatan dan kelemahan. Kekuatan adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif, yang memungkinkan organisasi memiliki keuntungan strategik dalam mencapai sasarannya: sedangkan kelemahannya adalah situasi dan ketidak kemampuan internal yang mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai sasarannya. Kedua faktor tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi”

Faktor yang perlu diperhitungkan dalam melihat kemampuan internal

organisasi antara lain :struktur organisasi, sumberdaya baik dana amupun tenaga,

lokasi, fasilitas yang dimiliki, intergritas seluruh karyawan dan intergritas seluruh

karyawan dan intergritas kepemimpinan. Jondisi kedua adalah ;ingkungan

eksternal, yang terdiri dari dua faktor eksternal yang membantu organisasi

mencapai atau bahkan nisa melampaui pencapaian sasarannya. Dalam mengamati

Page 35: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

lingkungan eksternal, ada beberapa sector yang peka secara stratejik, artinya bisa

menciptkan peluang, atau sebaliknya merupakan ancaman.

Steers, 1980 (dalam Tjandra, 2005:45) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

menyokong keberhasilan akhir suatu organisasi dapat dikemukakan dalam empat

kelompok umum adalah :

1. Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Yang dimaksudkan dengan struktur adalah hubungan yang relative tetap sifatnya seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia. Struktur adalah cara unik untuk setiap organisasi, menyusun orang-orangnya untuk menciptakan suatu organisasi. Dengan demikian pengertian struktur meliputi faktor-faktor seperti luasnya desentralisasi pengendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, cangkupan perumusan interaksi antar pribadi, dan seterusnya. Jadi, keputusan mengenai cara bagaimana orang-orang akan dikelompokan untuk menyelesaikan pekerjaan. Yang dimaksud dengan teknologi disini adalah mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi. Teknologi dapat memiliki berbagai bentuk, temasuk variasi-variasi dalam proses mekanisme yang digunakan dalam produksi, variasi dalam bahan yang digunakan dan variasi dalam pengetahuan teknis yang dipakai untuk menunjang kegiatan menuju sasaran.

2. Karakteristik lingkungan, mencangkup dua aspek yaitu : pertama adalah lingkungan eksternal, yaitu semua kekuatan yang timbul diluar batas-batas organisasi dan mempengaruhi keputusan serta tindakan didalam organisasi (contoh: kondisi ekonomi dan pasar, peraturan pemerintah), yang kedua adalah lingkungan intern, yang sebagai iklim organisasi meliputi macam-macam atribut lingkungan kerja (contoh: pekerja sentries, orientasi pda prsetasi) yang sebelumnya telah ditujikan mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu dari efektivitas, khususnya atribut-atribut yang diukur pada tingkat individual (contoh : sikap kerja, prestasi)

3. Karakteristik pekerja, perhatian harus diberikan kepada perbedaan individual antara pekerja dalam hubungannya dengan efektivitas. Pekerja yang berlainan mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda, variasi sifat manusia ini sering menyebabkan prilaku orang berbeda satu sama lain, walaupun mereka ditempatkan diastu lingkungan kerja yang sama. Lagi pula perbedaan individual ini dapat mempunayi pengaruh yang langsung terhadap dua proses yang penting, yang dapat berpengaruh nyata terhadap efektivitas. Yaitu rasa keterkaitan terhadap organisasi atau jangkauan identifikasi para pekerja dengan majikannya, dan prestasi kerja individual. Tanpa rasa keterkaitan dan prestasi efektivitas adalah mustahil.

Page 36: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

4. Kebijakan dan praktek manajemen, peranan manajemen dalam prestasi organisasi, meliputi variasi gaya kebijakan dan praktek kepemimpinan dapat memperhatikan atau merintangi pencapaian tujuan. Peran manajer memaikan peran sentral dalam keberhasilan suatu perusahaan melalui perencanaan, koordinasi, dan memperlancar kegiatan yang ditujukan kearah sasaran. Adalah kewajiban mereka untuk teknologi dan lingkungan yang ada. Lagi pula adalah tanggung jawab mereka untuk menetapkan suatu sistem imbalan yang pantas sehingga para pekerja dapat memuaskan kebutuhan dan tujuan pribadinya sambil mengejar sarsaran organisasi. Dengan makin rumitnya proses teknologi dan kejamnya keadaan lingkungan, peranan manajemen dalam mengkoordinasikan orang dan proses demi keberhasilan organisasi tidak hanya bertambah ulit, tapi juga menjadi semakin penting artinya.

Kinerja organisasi sebenarnya dapat dilihat melalui berbagai dimensi seperti

dimensi akuntabilitas, efisiensi, efektivitas, responsivitas maupun responsibilitas.

Berbagai literatur yang membahas kinerja organisasi pada dasarnya memiliki

kesamaan substansial yakni untuk melihat seberapa jauh tingkat pencapaian hasil

yang telah dilakukan oleh birokrasi pelayanan. Kinerja itu merupakan suatu

konsep yang disusun dari berbagai indikator yang sangat bervariasi sesuai dengan

fokus dan konteks penggunaannya

Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses

tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-

sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan

hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tertentu organisasi.

Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama

diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan

organisasi. Sederhananya, kinerja merupakan produk dari kegiatan administrasi,

yaitu kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa

Page 37: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

disebut sebagai manajemen.

Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja organisasi

selain dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi oleh proses-

proses administrasi dan manajemen yang berlangsung. Sebagus apapun input yang

tersedia tidak akan menghasilkan suatu produk kinerja yang diharapkan secara

memuaskan, apabila dalam proses administrasi dan manajemennya tidak bisa

berjalan dengan baik. Antara input dan proses mempunyai keterkaitan yang erat

dan sangat menentukan dalam menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai

harapan atau tidak.

Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa proses manajemen yang

berlangsung tersebut, merupakan pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajemen yaitu

planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC) atau lebih detailnya lagi

adalah planning, organizing, staffing, directing, coordinating, regulating, dan

budgetting (POSDCoRB).

Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor input dan

proses-proses manajemen dalam organisasi, maka upaya peningkatan kinerja

organisasi juga terkait erat dengan peningkatan kualitas faktor input dan kualitas

proses manajemen dalam organisasi tersebut.

Analisis terhadap kondisi input dan proses-proses administrasi maupun

manajemen dalam organisasi merupakan analisis kondisi internal organisasi.

Selain kondisi internal tersebut kondisi-kondisi eksternal organisasi juga

mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi kinerja organisasi. Penilaian

Page 38: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

terhadap faktor-faktor kondisi eksternal tersebut dapat dilakukan dalam analisis:

(a) kecenderungan politik, ekonomi, sosial, tekhnologi, fisik, dan pendidikan; (b)

peranan yang dimainkan oleh pihak-pihak yang dapat diajak bekerja sama

(collaborators) dan pihak-pihak yang dapat menjadi kompetitor, seperti swasta,

dan lembaga-lembaga lain; dan (c) dukungan pihak-pihak yang menjadi sumber

resources seperti para pembayar pajak, asuransi, dan sebagainya (Bryson, 1995

dalam Keban, 2001).

Berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja organisasi, maka pilihan mana

yang akan dioptimalkan penanganannya, apakah pada sisi internal organisasi atau

pada sisi eksternal organisasi, itu tergantung pada permasalahan yang dihadapi

organisasi.

1.5.4. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Organisasi

Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang adalah salah satu lembaga

pemerintahan yang berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial

masyarakat. Dalam melayani masyarakat aparatur Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan baik yakni

kinerja organisasinya harus tinggi. Tercapainya kinerja organisasi kerja bukan

saja ditentukan dari banyaknya jumlah pegawai akan tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor lain seperti pengelolaan organisasi, pengendalian yang baik yang disebut

dengan good governance.

Page 39: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Pengelolaan dan pengendalian yang baik dari suatu organisasi dalam hal ini

organisasi publik menyangkut pencapaian tujuan organisasi secara bersama-sama

yaitu untuk menciptakan suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang

solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, efisiensi,

pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara administrasi. Dengan

pengertian lain good governance adalah proses penyelenggaraan pemerintahan

yang bersih, transparan, akuntabel oleh oragisasi-organisasi pemerintahan seperti

organisasi publik pemerintahan Kota Palembang yang mencangkup

kepemimpinan, struktur organisasi dan sumber daya manusianya.

Berdasarkan uraian diatas maka disebutkan bahwa apabila pemimpin

organisasi public, struktur organisasi dan sumberdaya manusianya baik maka akan

tercipta Good Governance yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi itu

sendiri. Dengan demikian jelaslah pelaksanaan good governance akan

berpengaruh terhadap kinerja organisasi, sehingga para stakeholders dalam hal ini

masyarakat luas dapat merasa terpuaskan akan hasil kinerja dari organisasi

tersebut.

F. Hipotesa

Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2005:70)

Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah ;

1. Hipotesis Alternatif (Ha) :

Page 40: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

“Terdapat pengaruh antara pelaksanaan Good Governance terhadap

kinerja organisasi”.

2. Hipotesa Nihil (Ho) :

“Tidak terdapat pengaruh antara pelaksanaan Good Governance terhadap

kinerja organisasi”

G. Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang enjadi pusat

perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1989:33) konsep teoritis diajukan untuk

menjawab permasalahan yang diteliti, maka perlu diadakan defenisi konsep.

Adapun konsep dari penelitian ini adalah :

a. Good Governance adalah suatu tatanan kehidupan berbangsa dan

bernegara dimana pola sikap dan pola tindak perilakunya dilandasi prinsip-

prinsip dan karakteristik tertentu sehingga menciptakan negara

(pemerintahan) yang kuat , pasar yang kompetitif, dan civil society yang

mandiri.

b. Kinerja Organisasi adalah . merupakan perilaku yang nyata yang

ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan..

H. Defenisi Operasional

Page 41: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Defenisi operasioal adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya

mengukur suatu variiabel atau suatu informasi ilmiah yang sangat membantu

penelitian lain yang ingin menggunakan variable yang sama (Singarimbun,

1989:46). Defenisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah

dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan

operasionalisasi dari suatu penelitian.

1. Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Good

Governance, yang diukur berdasarkan indikatornya yaitu :

a. Partisipasi Masyarakat

Yaitu semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan

keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga

perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi

menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan

mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara

konstruktif.

b. Tegaknya Supremasi Hukum

Yaitu penerapan hukum di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang, kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang

bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi

manusia.

c. Transparansi

Yaitu keterbukaan, tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang

bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu

Page 42: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang

tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

d. Peduli pada Stakeholder

Adalah lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha

melayani semua pihak yang berkepentingan.

e. Berorientasi pada Konsensus

Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan

yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal

apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin,

konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.

f. Kesetaraan

Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau

mempertahankan kesejahteraan mereka.

g. Efektifitas dan Efisiensi

Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil

sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-

sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

h. Akuntabilitas

Yaitu bagaimana kemampuan organissasi dalam membuat kebijakan dan

kegiatan Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang konsisten

dengan kehendak masyarakat banyak, serta adanya pertanggung jawaban

berupa laporan keuangan yang terbuka untuk tinjauan public.

i. Visi Strategis

Page 43: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Para pemimpin memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata

pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan

apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut.

2. Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Kinerja Organisasi ,yang

diukur berdasarkan indikatornya yaitu : :

a. Produktivitas

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga

efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai

rasio antara input dengan output.

b. Kualitas Layanan

Kepuasan masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai kinerja

organisasi publik.

c. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan

mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

d. Responsibilitas

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun

implisit (Lenvine, 1990).

e. Akuntabilitas

Page 44: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Akuntabilitas publik menunjukan pada seberapa besar kebijakan dan

kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih

oleh rakyat, asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena

dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan

kepentingan rakyat.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang disusun dalam rangka memaparkan keseluruhan

hasil penelitian ini secar singkat dapat diketahui sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, defenisi konsep, defenisi

operasional dan systematika penulisan

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

Sample teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik

Analisis data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum tentang objek atau lokasi penelitian yang

relefan dengan topik penelitian .

Page 45: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini berisi hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa

dokumen yang akan dianalisis.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah

melaksanakan penelitian.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang

dilakukan.

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa Kuantitatif

dengan maksud mencari pengaruh antara variable independent (X) dengan

variable devenden(Y). Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan

fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang.

C. Populasi dan Sampel

Page 46: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:90). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai Kantor Dinas

Kesejahteraan Kota Palembang yang jumlahnya sebanyak 65 orang.

2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2003:91). Jumlah pegawai Kantor Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang Sebanyak 65 pegawai. Apabila populasi

lebih dari 100 maka sample yang diambil menggunakan rumus, tetapi apabila

populasi kurang dari 100 maka sample yang diambil adalah dari seluruh populasi

tersebut. Maka sample yang diambil dalam penelitian ini adalah 65 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-

keterangan yang diperlukan penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian

untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Dat primer tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena

yang berkaitan dengan fokus penelitian..

Page 47: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

b. Metode Angket (kuisioner)

Yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan

secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan berbagi

alternative jawaban. Respondenya adalah pegawai Kantor Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

c. Metode Wawancara (interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukana pertanyaan-

pertanyaan langsung kepada pihak yang berhubungan dengan penelitian.

Respondenya adalah masyarakat yang berurusan dengan Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

2. Pengumpulan Data Skunder

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui :

a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai

literature seperti buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan

dengan objek penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan

penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

5. Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian,

maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor

Page 48: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

yang akan digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban

kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan

adalah :

1. Untuk alternative jawaban A diberi skor 5

2 Untuk alternative jawaban B diberi skor 4

3. Untuk alternative jawaban C diberi skor 3

4. Untuk alternative jawaban D diberi skor 2

5. Untuk alternative jawaban E diberi skor 1

Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-

masing variable apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu

ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :

ilanganBanyaknyaBahSkorTerendggiSkorTertin −

Maka diperoleh n = 80,05

15=

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden

masing-masing variable yaitu :

Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00

Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23

Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42

Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61

Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi ,

tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dari jumlah skor dari variable akan

Page 49: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil

pembangian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk

kedalam kategori yang mana

6. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif

yang digunakan untuk menguji pengaruh variable bebas dan variabrl terikat.

Adapun metode statistk yang digunakan adalah :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya

hubungan antara variable bebas dan variable terikat (Sugiyono, 2005:193). Cara

perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

r xy = { }{ }22 )(.)(.

))((.

22 ΥΥΧΧ

ΥΧΧΥ

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

NN

N

Keterangan:

r = koefisien korelasi

x = variable bebas

y = variable terikat

n = jumlah sampel

Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan-

kemungkinan sebagai berikut :

a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = o) berarti

hubungan kedua variable yang diuji tidak ada.

b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +)berarti kenaikan nilai

Page 50: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

variable yang satu, diikuti nilai variable yang lain dan kedua variable

memiliki hubungan positif.

c. Koefisien korelasi yang diperoleh negative (r = -) berarti kedua variable

negative dan menunjukan meningkatnya variable yang satu diikuti

menurunya variable yang lain.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara

kedua variable berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau

interprestasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono {2005:214)

Tabel I. Pedoman untuk memberikan interprestasi Koefisien Korelasi

Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

Dengan nilai r yang di peroleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang

diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel

korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut

signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternative dapat diterima.

2. Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistic t dengan

rumus :

2

2rt

nrt−

−=

(Sutrisno Hadi, 2001:365)

Kriteria pengujian adalah :

d. jika harga tabelhitung tt < maka hipotesis alternative ditolak

Page 51: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

e. jika harga tabelhitung tt > maka hipotesis alternative diterima.

3. Koofisien Determinant

Teknik ini di gunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh

variable bebas terhadap variable terikat. Perhitungan dilakukan dengan

mengkuadratkan nilai Koofisien Korelasi Product Moment (R) dan dikalikan

100%.

KP = (rxy) x 100%

Keterangan :

KP = Koofisien Determinant

Rxy = koofisien Korelasi Product Moment.antara x dan y

Page 52: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

.BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Ringkas Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang Terletak di Jl. Merdeka

No.26 Palemabang merupakan Satuan Kerja (Satker) Pemerintah Kota

Palembang yang dari awal pembentukannya pada tanggal 20 Mei 1959

No.DP/5231959 telah banyak mengalami perubahan baik kelembagaan maupun

namanya, dan terakhir berdasarkan PERDA No. 9 Th 2008 menggunakan nama

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang .Pimpinan Satker adalah Kepala

Dinas, dibantu oleh Sekretaris dan 4 (empat) orang Kepala Bidang, yaitu :

1. Bidang Pengolahan Data dan Penyuluhan

2. Bidang Pemberdayaan Sosial.

3. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

4. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial..

Page 53: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Disamping itu Dinas Kesejahteaan Sosial Kota Palembang juga memiliki

5 (lima) Unit Pelaksana Tehnis Dinas, yaitu :

1. Panti Sosial Rehabilitasi Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar

(PRPGOT).

2. Panti Sosial Rehabilitasi Penderita Cacat Netra (PRPCN).

3. Panti Sosial Rehabilitasi Anak Nusantara (PRAN).

4. Panti Sosial Rehabilitasi Tresna Werdha Teratai (PTWT).

5. Panti Sosial Bina Anak dan Remaja (PSBAR)

B. Visi dan Misi Dinas Kesejahteraan Kota Palembang

Visi Dinas kesejahteraan Osial Kota Palembang Adalah Meminimalkan

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) untuk mewujudkan

Kesejahteraan Sosial tahun 2008. Sedangkan Misi dari Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembnag adalah

1. Peningkatan kegiatan dan pengembangan UKS.

2. Peningkatan pembinaan PMKS.

3. Peningkatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

4. Peningkatan Upaya Bantuan Sosial.

5. Peningkatan Upaya Kerukunan Sosial

Dengan adanya visi dan misi diatas maka diharapkan seluruh aparatur dan

pihak=pihak yang berkepentingan dapat mengenal, mengetahui peran dan

program-progran deni pencapaian hasil maksimal dimasa yang akan datang.

C. Struktur Organisasi

Page 54: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Struktur organisasi adalah merupakan hal yang sangat penting bagi

organisasi. Dengan adanya organisasi sebagai wadah kerjasama dari berbagai

orang atau pegawai untuk mencapai tujuan tertentu, maka setiap pegawai yang

berkerja dalam organisasi tersebut secara jelas akan mengetahui kedudukan dan

kewenangannya, tugas fungsi, serta tanggung jawabnya, sistem komunkasi dan

bagaiman system control dijalankan. Dengan demikian akan dapat diketahui oleh

pegawai apa yang harus dilaksanakan, dan kepada siapa dia harus bertanggung

jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. Sehingga dari bagan struktur

organisasi tersebut akan diperoleh gambaran dari aktifitas secara keseluruhan dan

dari struktur organisasi dapat menunjukan dengan jelas arus dari wewenang dan

tanggung jawab masing-masing anggota organisasi sesuai dengan fungsinya tiap

jabatan dan terlihat jelas pembagian tugas masing-masing.

a. Kepala Dinas

b. Serkertariat

1) Sub Bagian Umum.

2) Sub Bagian Kepegawaian.

3) Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pengolahan Data dan Penyuluhan

1) Seksi Pengolahan Data dan Penyajian Informasi.

2) Seksi Penyuluhan.

3) Seksi Monitoring dan Evaluasi.

d. Bidang Pemberdayaan Sosial

1) Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga dan Lanjut Usia.

2) Seksi Pemberdayaan Karang Taruna dan Tenaga Kesejahteraan

Page 55: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Sosial.

3) Seksi Kepahlawanan, Kejuangan dam Kesetiakawanan Sosial.

e. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

1) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat.

2) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Sosial.

3) Seksi Pelayanan, Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial.

f. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial.

1) Seksi Pembinaan dan Pembudayaan Organisasi Sosial.

2) Seksi Pendayagunaan Dana Sosial.

3) Seksi Bantuan Sosial dan Penanggulangan Korban Bencana.

Kepala Dinas juga di Bantu oleh Unit Pelaksana Teknis Sosial.

a. Kepala

b. Unsur Staff / Petugas Administrasi.

c. Unsur Lini / Petugas Teknis Operasional.

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun bagan struktur organisasi Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang dapat dilihat dihalaman berikut..

Page 56: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Page 57: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

D. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas untuk melaksanakan segala usaha-usaha

dan kegiatan dibidang bimbingan dan perbaikan Sosial sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berdasarkan kebijaksanaan

yang digariskan oleh Gubernur , Kepal Daerah serta petunjuk-petunjuk

pelaksanaannya.

Tugas :

1) Membantu Gubernur Kepala Daerah dalam menggariskan kebijaksanaan

pelaksanaan bimbingan sosial, rehabilitasi dan pelayanan sosial, bantuan

sosial serta usaha kesejahteraan sosial.

2) Memimpin kegiatan-kegiatan Sub-Sub Dinas, Sub-Sub Bagian dan Seksi-

Seksi yang ada dalam lingkungan Dinasnya, sesuai dengan tugas yang

digariskan Pemerintah.

3) Bimbingan teknis kepada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

Page 58: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

4) Merumuskan kebijaksanaan operasional dibidang sosial di Pemerintah

Daerah.

5) Melakukan usaha-usaha pembinaan terhadap pelaksanaan bantuan

keuangan, baik yang bersumber dari Pemerintah Daerah, Pemerintah

Pusat, masyarakat maupun bantuan-bantuan lainnya.

6) Mengadakan komunikasi, konsultasi dan kerja sama dengan unsur

Pemerintah dan Instansi lain serta masyarakat dalam usaha pelaksanaan

tugas pokok.

7) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Gubernur Kepal Daerah

dalam bidang tugasnya.

2. Serkertariat.

Serkertarist mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana

kegiatan rutin dan tata usaha pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian,

rumah tangga, perlengkapan, dan surat menyurat.

Fungsi :

1) Melaksanakan urusan umum, arsip, organisasi,dan tata naskah.

2) Melakasanakan pengelolaan urusan keuangan.

3) Melaksanakan urusan kepegawaian.

4) Melaksanakan urusan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga

3. Bidang Pengolahan Data dan Penyuluhan.

Bidang pengolahan dta dan penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas Kesejahteraan Sosial di bidang pendataan, pengolahan

data, perencanaan, pembangunan dan penyuluhan, monitoring, evaluasi

kegiatan.

Page 59: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Fungsi :

1) Mendata, pengolahan data, dan merencanakan kegiatan, mengadakan

penyuluhan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan penyajian informasi

pembangunan bidang sosial.

2) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala DInas.

4. Bidang Pemberdayaan Sosial

Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan anak, keluarga dan lanjut usia,

pemberdayaan Karang Taruna dan tenaga kesejahteraan sosial serta

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial.

Fungsi :

1) Pembinaan dan Pengendalian usaha-usaha kesejahteraan sosial dalam

rangka untuk peningkatan kesejahteraan anak, keluarga dan lanjut usia.

2) Pemberdayaan tenaga kesejahteraan sosial.

3) Pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan

sosial.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepal Dinas.

5. Bidang Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial.

Bidang pelayanan dan Rehabilitsu Sosial mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan dan rehabilitasi penyandang cacat, pelayanan dan rehabilitsi tuna

sosial, pelayanan dan rehabilitasi anak nakal serta perlindungan sosial

terhadap korban narkoba dan korban tindak kekerasan

Fungsi :

1) Pelaksanaan pembinaan, pelayanan dan rehabilitasi penyandang cacat,

Page 60: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

pelayanan dan rehabilitasi tuna sosial, pelayanan dan rehabilitsi serta

perlindungan sosial terhadap anak terlantar, anak nakal, korban narkotika

dan korban tindak kekerasan.

2) Pembinanaan teknis dan motivasi percaya diri bagi penyandang maslah

sosial.

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

6. Bidang Bantuan Dan Jaminan Sosial.

Bidang Bantuan Dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan organisasi sosial, mendayagunakan dana sosial kemasyarkatan,

pengaturan bantuan kesejahteraan sosial keluarga miskin dan penaggulangan

korban bencana.

Fungsi :

1) Pemantauan, pembinaan organisasi sosial.

2) Pemantauan, Pembinaan dan pengaturan f=dana sosial.

3) Pembinaan, pengaturan terhadap pelaksanaan bantuan kesejahteraan sosial

keluarga miskin.

4) Pembinaan, pengaturan terhadap pemberian bantuan dan pelakasanaan

kegiatan penaggulangan korban bencana.

7. Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana teknis

opersioanal dinas, Unit ini dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Unit Pelaksana Teknis

Page 61: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

mempunyai tugas Dinas, disatu atau beberapa wilayah kecamatan dalam satu

daerah.

Fungsi :

1) Melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan bidangnya.

2) Pelaksanaan urusan Administrasi.

BAB IV

PENYAJIAN DATA PENELITIAN

Dalam bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang

telah diperoleh dari lapangan. Data primer ini diperoleh melalui kuesioner yang

didistribusikan kepada 65 orang pegawai Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang sebagai responden termasuk didalamnya teknik wawancara yang

dilakukan kepada masyarakat yang berusrusan dengan Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang.

A. Deskripsi Data Identitas Responden

Data identitas responden mencangkup distribusi data responden menurut jenis

kelamin, usia, pangkat/golongan, masa kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan seperti dibawah ini.

1. Jenis Kelamin

Page 62: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Jenis kelamin responden terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dapat dilihat

dari tabel berikut ini.

Tabel 2

Distribusi Responden Beradarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 2

Laki-laki Perempuan

38 27

58,5 41,5

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Menurut data diatas diketahui bahwa pegawai laki-laki berjumlah 38 orang

(58,5%) dan pegawai wanita jumlahnya 27 orang (41,5%). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa pegawai di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

lebih banyak pegawai laki-laki dari pegawai perempuan.

2. Usia

Tabel 3

Distribusi Responden Menurut Kelompok Usia

No Kelompok Umur Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 7

20 s/d 25 Tahun 26 s/d 30 Tahun 31 s/d 35 Tahun 36 s/d 40 Tahun 41 s/d 45 Tahun 45 s/d 50 Tahun 50 Tahun keatas

1 1 - 5 4

16 38

1,5 1,5 -

7,7 6,2 24,6 58,5

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Menurut tabel diatas, pegawai yang paling banyak di Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang adalah kelompok umur 50 Tahun keatas 38 orang

(58,5%), menyusul kelompok umur 45 s/d 50 Tahun sebanyak 16 orang (24,6%),

Page 63: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

kelompok umur 36 s/d 40 Tahun sebanyak 5 orang (7,7%), dan kelompok umur

41 s/d 45 Tahun sebanyak 4 orang (6,2%) sedangkan kelompok umur 26 s/d 30

Tahun sebanyak 1 orang (1,5 %), dan terakhir kelompok umur 20 s/d 25 Tahun

sebanyak 1 orang (11,5%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa umumnya

pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang adalah pegawai yang tidak

produktif lagi..

3. Pangkat/Golongan Pegawai

Tabel 4

Distribusi Responden Menurut Pangkat/Golongan Pegawai

No Pangkat/Golongan Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Golongan I a Golongan I b Golongan I c Golongan I d Golongan II a Golongan II b Golongan II c Golongan II d Golongan III a Golongan III b Golongan III c Golongan III d Golongan IV a Golongan IV b Golongan IV c

- - 2 - 8 - 2 1 4

10 7

22 2 5 2

- -

3,1 -

12,3 -

3,1 1,5 6,2

15,4 10,7 33,8 3,1 7,7 3,1

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Page 64: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Dari data diatas tersebut dapat disimpulkan, bahwa di Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang golongan pegawai terbanyak adalah mereka yang

mempunyai golongan pegawai III d sebanyak 22 orang (33,8%)

4. Lama Berkerja

Tabel 5

Distribusi Pegawai Menurut Lama Berkerja

No Lamanya menjadi pegawai Jumlah Persentase 1 2 3 4

1-2 Tahun 3-5 Tahun 6-10 tahun

Lebih dari 10 Tahun

1 1 2

61

1,5 1,5 3,2 93,8

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Dari data tersebut dapat disimpulkan, bahwa di Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang 61 orang (93,8%) pegawai telah berkerja lebih dari 10 tahun,

sebanyak 2 orang (3,2%) masa kerja antara 6-10 tahun, 1 orang (1,5%) yang telah

berkerja 3-5 tahun dan 1 orang (1,5%) yang telah berkerja antara 1-2 tahun.

B. Pelaksanaan Good Governance (X)

Data tentang pelaksanaan Good Governance diperoleh dari pertanyaan 1 - 15

pada angket. Hasil jawaban responden disajikan dalam tabel-tabel berikut.

Tabel 6

Dalam Membuat Suatu Kebijakan Melibatkan Masyarakat

No Pert.

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

Page 65: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

1

a. Selalu melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan

b. Jarang melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan

c. Sangat jarang melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan

d. Pernah melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan

e Tidak pernah melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan

14

47 3 - -

21,6

72,3

6,1 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Dari tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa 47 responden (72,3%) yang

mengatakan jarang melibatkan masyarakat dalam membuat suatu keputusan, dan

14 responden (21,6%) mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang selalu melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan, dan 4

responden (6,1%) mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang sangat jarang melibatkan masyarakat dalam membuat suatu keputusan.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat yang berurusan dengan

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang , mereka juga berpendapat yang

sama bahwa masyarakat jarang diundang dalam suatu rapat di untuk membuat

suatu kebijakan pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang. Dapat

disimpulkan bahwa dalam membuat suatu kebijakan Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang jarang mengikut sertakan masyarakat didalamnya untuk

berpartisipasi dalam membuat suatu kebijakan.(Sumber : Interview dengan

Masyarakat yang berurusan dengan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Tabel 7

Menerima Masukan-Masukan Dari Masyarakat

Page 66: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

2

a. Ya, selalu dan keseluruhan masukan menjadi pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan

b. Ya, sebagian besar dijadikan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan

c. Hanya sebagian dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan

d. Hanya sebagian kecil dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan

e. Belum pernah dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan

17

46 2 - -

26,1

70,8

3,1 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 46 responden (70,8%)

mengatakan bahwa masukan-masukan dari masyarakat sebagian besar dijadikan

sebagi bahan pengambilan keputusan, sedangkan 17 responden (261%)

menyatakan bahwa. Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu menerima

masukan-masukan dari masyarakat dan keseluruhan masukan menjadi

pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, mereka berpendapat bahwa

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang menerima sebagian besar masukan

dari masyarakat dalam membuat ,merumuskan suatu kebijakan maupun

keputusan, dengan bukti di Dinas Kesejahteraan Sosial kota Palembang terdapat

kotak saran dimana fungsinya adalah sebagai sarana bagi masyarakat untuk

memberikan masukan , saran maupun ktritik terhadap Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang. Dapat disimpulkan bahwa masukan-masukan yang berasal dari

masyarakat sangatlah diperhatikan. .(Sumber : Interview dengan Masyarakat yang

berurusan dengan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Page 67: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Tabel 8

Selalu Menindak Tegas Pegawai yang Melakukan Pelanggaran Disipiln

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

3

a. Selalu memindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin

b. Jarang memindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin

c. Sangat jarang memindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin

d. Pernah memindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin

e. Tidak Pernah memindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin

-

36

29 - -

-

55,4

44,6 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Pemelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas diketahui 36 responden (55,4%) mengatakan bahwa

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang Jarang menindak tegas pegawai yang

melakukan pelanggaran disiplin, 29 responden (44,6%) mengatakan Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang sangat jarang memindak tegas pegawai

yang melakukan pelanggaran disiplin, Dapat disimpulkan bahwa Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang penerapan hukumnya belum terlaksana

dengan baik sehingga tingkat disiplin pegawai tidak baik.

Tabel 9

Melakukan Tindakan Yang Tegas Terhadap Pegawai/Pimpinan yang

Menyalahgunakan Wewenangnya

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

4

a. Selalu melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang menyalahgunakan wewenangnya

b. Jarang melakukan tindakan tegas terhadap

-

38

-

58,5

Page 68: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

pegawai/pimpinan yang menyalahgunakan wewenangnya

c. Sangat Jarang melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang menyalahgunakan wewenangnya

d. Pernah melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang menyalahgunakan wewenangnya

e. Tidak Pernah melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang menyalahgunakan wewenangnya

27 - -

41,5 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas diketahui 38 responden (58,5%) mngatakan bahwa

bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang jarang melakukan tindakan

tegas terhadap pegawai/pimpinan yang menyalahgunakan wewenangnya, 27

responden (41,5%) mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang sangat jarang melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan

yang menyalahgunakan wewenangnya, Dapat disimpulkan bahwa penerapan

pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang belum diterapkan dengan baik.

Tindakan ini dapat menyebabkan timbulnya suatu permasalahan dalam tubuh

Dinas kesejahteraan Sosial Kota Palembang,

Tabel 10

Penerapan Hukum Yang Sama Secara Adil Terhadap Pegawai Staf dan Pimpinan

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

5

a. Selalu melakukan penerapan hukum yang sama secara adil

b. Jarang melakukan penerapan hukum yang sama secara adil

c. Sangat jarang melakukan penerapan hukum yang sama secara adil

d. Pernah melakukan penerapan hukum yang sama secara adil

-

33

32 -

-

50,8

49,2 -

Page 69: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

e. Tidak pernah melakukan penerapan hukum yang sama secara adil

- -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 33 responden (50,8%)

mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang jarang

melakukan penerapan hukum yang sama secara adil terhadap pegawai staf dan

pimpinan, 32 responden (49,2%) mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang sangat jarang melakukan penerapan hukum yang sama secara

adil, Dapat disimpulkan bahwa penerapan hukum pada Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang belum terlaksana dengan baik.

Tabel 11

Sistem Komunikasi Organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

Dengan Masyarakat Seperti di Dalam Pelayanan

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

6

a. Sangat terbuka dengan masyarakat b. Terbuka dengan ,masyarakat c. Kurang terbuka dengan masyarakat d. Tertutup kepada Masyarakat e. Sangat tertutup kepada masyarakat

6 56 3 - -

9,2 86,2 4,6 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 56 responden (86,2%)

mengatakan bahwa sistem komunikasi organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial

Page 70: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Kota Palembang terbuka dengan masyarakat, 6 responden (9,2%) mengatakan

bahwa sistem komunikasi organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

dengan masyarakat sangat terbuka, 3 responden (4,6%) mengatakan bahwa sistem

komunikasi organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dengan

masyarakat kurang terbuka dengan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat mereka juga berpendapat

yang sama bahwa komunikasi yang dijalin oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang adalah terbuka dengan masyarakat. Masyarakat berpendapat seperti itu

dikarenakan, didalam mengurusi suatu hal pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang para pegawai mempunyai sikap yang ramah terhadap mayarakat

dengan kata lain masyarakat Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem

komunikasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang sudah terlaksana dengan

baik. .(Sumber : Interview dengan Masyarakat yang berurusan dengan Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Tabel 12

Kebijakan yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Kota Palembang Demi Kepentingan Masyarakat

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

7

a. Selalu, bahwa setiap kebijakan itu dibuat demi kepentingan masyarakat.

b. Agak sering dibuat kebijakan demi kepentingan msyarakat

c. Seimbang d. Masih sebagian kecil e. Belum memihak kepentingan masyarakat

12

47 6 - -

18,5

72,3

9,2 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui 47 responden (72,3%) mengatakan

bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam membuat suatu

Page 71: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

kebijakan agak sering demi kepentingan masyarakat, 12 responden (18,5%)

mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam membuat

kebijakan selalu demi kepentingan masyarakat, dan 6 responden (9,2%)

mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang seimbang dalam

membuat suatu kebijakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat mereka berpendapat bahwa

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota palembang membuat suatu kebijakan terutama

kebijakan sosial selalu memihak terhadap kepentingan masyarakat. Dapat

disimpulkan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam membuat

suatu kebijakan dibuat untuk kepentingan masyarakat. .(Sumber : Interview

dengan Masyarakat yang berurusan dengan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang).

Tabel 13

Laporan Keuangan Dipublikasikan kepada Masyarakat

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

8

a. Selalu b. Jarang c. Sangat jarang d. Pernah e. Tidak pernah

1 40 24 - -

1,5 61,6 36,9

- -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 40 responden (61,6%)

mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang jarang

memberikan laporan keuangan yang dipublikasikan kepada masyarakat, 24

Page 72: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

responden (36,9%) mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang sangat jarang mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat,

dan 1 responden (1,5%) mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang selalu mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat..

Berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakat, mereka berpendapat

bahwasanya laporan keuangan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang jarang

dipublikasikan kepada masyarakat, mereka berasumsi bahwa laporan keuangan

merupakan masalah intern yang tidak boleh diketahui oleh masyarakat. Dapat

disimpulkan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang jarang

mempublikasikan laporan keuangan. .(Sumber : Interview dengan Masyarakat

yang berurusan dengan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Tabel 14

Masyarakat Dapat Mengakses Masalah-Masalah di Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

9

a. Sangat dapat mengakses masalah-masalah di Dinas Ksejahteraan Sosial Kota Palembang.

b. Dapat mengakses masalah-masalah di Dinas Ksejahteraan Sosial Kota Palembang.

c. Kurang dapat mengakses masalah-masalah di Dinas Ksejahteraan Sosial Kota Palembang.

d. Tertutup dalam mengakses masalah-masalah di Dinas Ksejahteraan Sosial Kota Palembang.

4

58

3 - -

6,2

89,2

4,6 - -

Page 73: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

e. Sangat tertutup dalam mengakses masalah-masalah di Dinas Ksejahteraan Sosial Kota Palembang.

Jumlah 52 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 58 responden (89,2%)

mengatakan masyarakat dapat mengakses masalah-masalah di Dinas Ksejahteraan

Sosial Kota Palembang., 4 responden (6,2%) mengatakan bahwa masyarakat

sangat dapat mengakses masalah-masalah di Dinas Ksejahteraan Sosial Kota

Palembang, dan 3 responden (4,6%) mengatakan masyarakat kurang dapat

mengakses masalah-masalah di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, mereka berpendapat bahwa

mereka dapat mengakses masalah-masalah yang terdapat di Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang. Dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang

terdapat pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dapat diketahui oleh

masyarakat. .(Sumber : Interview dengan Masyarakat yang berurusan dengan

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Tabel 15

Membedakan Perempuan dalam Penempatan Posisi

No

Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

10

a. Tidak sama sekali

b. Ya, untuk jabatan tertentu sesuai dengan

jabatannya

c. Ya, secara umum masih lebih

mengutamakan pimpinan pria

d. Jarang membedakan keberadaan

-

58

7

-

-

89,2

10,8

-

Page 74: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

perempuan dalam penempatan posisi

puncak

e. Pernah membedakan keberadaan

perempuan dalam penempatan posisi

puncak

-

-

Jumlah 52 100

Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 58 responden (89,2%)

mengatakan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang membedakan

perempuan untuk penempatan posisi untuk jabatan tertentu sesuai dengan

jabatanya, 7 responden (10,8%) mengatakan bahwa Dinas Ksejahteraan Sosial

Kota Palembang lebih mengutamakan pimpinan pria dalam suatu jabatan. Dapat

disimpulkan bahwa di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang membedakan

keberadaan perempuan untuk jabatan tertentu.

Tabel 16

Pelaksanaan Kerja Didasarkan pada Prinsip Efektivitas

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

11

a. Ya setiap pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efektivitas

b. Ya sebagian besar pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efektivitas

c. Hanya sebagian pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efektivitas

d. Hanya sebagian kecil pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efektivitas

e. Setiap pelakasanaan kerja tidak pernah didasarkan pada prinsip efektivitas

1

54

10 - -

1,5

83,1

15,4 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Page 75: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 54 responden (83,1%)

mengatakan bahwa sebagian besar pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada

prinsip efektivitas, 10 responden (15,4%) mengatakan bahwa hanya sebagian

pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efektivitas,.dan 1 responden

(1,5%) mengatakan bahwa setiap pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip

efektivitas Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kerja pada Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang sebagian besar didasarkan pada prinsip

efektivitas.

Tabel 17

Pelaksanaan Kerja Didasarkan pada Prinsip Efisiensi

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

12

a. Ya setiap pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efisiensi

b. Ya sebagian besar pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efisiensi

c. Hanya sebagian pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efisiensi

d. Hanya sebagian kecil pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efisiensi

e. Setiap pelakasanaan kerja tidak pernah didasarkan pada prinsip efisiensi

1

53

11 - -

1,5

83,1

15,4 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Page 76: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 53 responden (83,1%)

mengatakan bahwa sebagian besar pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada

prinsip efisiensi, 11 responden (15,4%) mengatakan bahwa setiap pelaksanaan

kerja selalu didasarkan pada prinsip efisiensi, dan 1 responden (1,5%) mengatakan

bahwa hanya sebagian pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efisiensi.

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kerja pada Dinas Kesejahteraan Sosial

Palembang sebagian besar didasarkan prinsip efisiensi.

Tabel 18

Membuat Peraturan Mengenai Kesejahteraan Sosial yang Memihak pada

Kepentingan Masyarakat

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

13

a. Selalu memihak kepentingan masyarakat b. Jarang memihak kepentingan masyarakat c. Sangat jarang memihak kepentingan

masyarakat d. Pernah memihak kepentingan masyarakat e. Tidak pernah memihak kepentingan

masyarakat

23 40 2 - -

35,4 61,6 3,1 - -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Page 77: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 40 responden (61,6%)

mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam membuat

suatu peraturan mengenai kesejahteraan sosial jarang memihak kepentingan

masyarakat, 23 responden (35,4%) mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang dalam membuat suatu peraturan mengenai kesejahteraan sosial

selalu memihak terhadap kepentingan masyarakat, dan 2 responden (3,1%)

mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam membuat

suatu peraturan mengenai kesejahteraan sosial sangat jarang memihak

kepentingan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat, mereka juga berpendapat

yang sama bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam membuat

peraturan terkadang tidak memihak terhadap kepentingan masyarakat. Dapat

disimpulkan bahwa peraturan-peraturan yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang jarang memihak terhadap kepentingan masyarakat.

.(Sumber : Interview dengan Masyarakat yang berurusan dengan Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Tabel 19

Program Kerja yang dibuat Bertujuan Untuk Melayani Masyarakat Sebaik

Mungkin

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

14

a. Selalu untuk melayani masyarakat sebaik mungkin

b. Jarang untuk melayani masyarakat sebaik mungkin

c. Sangat jarang untuk melayani masyarakat sebaik mungkin

27

36

2

41,5

55,4

3,1

Page 78: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

d. Pernah untuk melayani masyarakat sebaik mungkin

e. Tidak pernah untuk melayani masyarakat sebaik mungkin

- -

- -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 36 responden (55,4%)

mengatakan bahwa program kerja yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Sosial

Kota Palembang jarang untuk melayani masyarakat sebaik mungkin, 27

responden (41,5%) mengatakan bahwa program kerja yang dibuat oleh Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu untuk melayani masyarakat sebaik

mungkin, dan 2 responden (3,1%) mengatakan bahwa program kerja yang dibuat

oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang sangat jarang untuk melayani

masyarakat sebaik mungkin.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat , mereka berpendapat

program kerja yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

jarang bertujuan untuk melayani masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa program

kerja yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam

melayani kepentingan masyarakat kurang baik. .(Sumber : Interview dengan

Masyarakat yang berurusan dengan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Tabel 20

Pimpinan Selalu Mempunyai Visi dan Strategi untuk Mengembangkan Pegawai

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

15

a. Selalu b. Jarang c. Sangat jarang d. Pernah e. Tidak pernah

7 57 1 - -

10,8 87,7 1,5 - -

Page 79: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 57 responden (87,7%)

mengatakan pimpinan jarang mempunyai visi dan strategi untuk mengembangkan

pegawai, 7 responden (10,8%) mengatakan pimpinan selalu mempunyai visi dan

strategi untuk mengembangkan pegawai, dan 1 responden (1,5%) mengatakan

pimpinan sangat jarang mempunyai visi dan strategi untuk mengembangkan

pegawai Dapat disimpulkan bahwa pimpinan kurang memperhatikan

pengembangan SDM di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang, adapun

strategi pengembangan SDM yang dilakukan pada umumnya adalah pendidikan

dan pelatihan yang berfungsi untuk mutu SDM karyawan Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang..

C. Kinerja Organisasi (Y)

Data tentang kinerja organisasi diperoleh dari pertanyaan 16- 20 pada angket.

Hasil jawaban responden disajikan dalam tabel-tabel berikut

Tabel 21

Hasil Pekerjaan Telah Mencapai Sasaran yang Diinginkan oleh Organisasi

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

16

a. Selalu dapat diselesaikan sesuai yang diinginkan oleh organisasi

b. Jarang dapat diselesaikan sesuai yang

5

51

7,7

78,5

Page 80: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

diinginkan oleh organisasi c. Sangat jarang dapat diselesaikan sesuai

yang diinginkan oleh organisasi d. Pernah dapat diselesaikan sesuai yang

diinginkan oleh organisasi e. Tidak pernah dapat diselesaikan sesuai

yang diinginkan oleh organisasi

9 - -

13,8

- -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 51 responden (78,5%)

mengatakan jarang dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai yang diinginkan oleh

organisasi, 9 responden (13,8%) mengatakan bahwa pegawai sangat jarang dapat

menyelesaikan pekerjaan sesuai yang diinginkan organisasi,. 5 responden (7,7%)

mengatakan bahwa pegawai selalu dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai yang

diinginkan organisasi Dapat disimpulkan bahwa kemampuan SDM Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang tergolong kurang baik dalam

menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 22

Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

17

a. Selalu tepat waktu b. Jarang tepat waktu c. Sangat jarang tepat waktu d. Pernah tepat waktu e. Tidak pernah tepat waktu

- 31 34 - =

- 47,7 52,3

- -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 34 responden (52,3%)

mengatakan sangat jarang tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, 31

Page 81: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

responden (47,7%) mengatakan jarang tepat waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan, Dapat disimpulkan bahwa pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang kurang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan

Tabel 23

Menunda Pekerjaan

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

18

a. Tidak pernah menunda pekerjaan b. Pernah menunda pekerjaan c. Sangat jarang menunda pekerjaan d. Sering menunda pekerjaan e. Sangat sering menunda pekerjaan

1 49 15

1,5 75,4 23,1

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 49 responden (75,4%)

mengatakan bahwa pernah menunda pekerjaan, 15 responden (23,1%)

mengatakan sangat jarang menunda pekerjaan, dan 1 responden (1,5%)

mengatakan tidak pernah menunda pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa pegawai

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang mempunyai etos kerja yang kurang

baik sehingga sebagian besar pegawai pernah menunda pekerjaan yang diberikan

oleh kantor.

Tabel 24

Memberikan Pelayanan yang Optimal Kepada Masyarakat

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

19

a. Selalu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat

b. Jarang memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat

c. Sangat jarang memberikan pelayanan yang

15

44 6

23,1

67,7

9,2

Page 82: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

optimal kepada masyarakat d. Pernah memberikan pelayanan yang

optimal kepada masyarakat e. Tidak pernah memberikan pelayanan yang

optimal kepada masyarakat

- -

- -

Jumlah 65 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 44 responden (67,7%)

mengatakan bahwa Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang jarang

memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, 15 responden (23,1%)

mengatakan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu memberikan

pelayanan optimal kepada masyarakat, dan 6 responden (9,2%) mengatakan

sangat jarang memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakat, mereka berpendapat bahwa

pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

kurang optimal kepada masyarakat. Dapat disimpulkan bahwasanya dalam

memberikan pelayanan, Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang kurang.

Optimal. (Sumber : Interview dengan Masyarakat yang berurusan dengan Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

Tabel 25

Tanggap Terhadap Keluhan dan Keinginan Masyarakat

No Pert

Pilih Jawaban Frekuensi Persentase

20

a. Ya, selalu ditanggapi dan ditindak lanjuti b. Sudah ditanggapi dan sebagian besar bisa

ditindak lanjuti c. Sudah ditanggapi tetapi sebagian besar

saja yang masih dilanjuti d. Masih kurang dilanjuti e. Sama sekali belum dilanjuti

13 51

1 - -

20,0 78,5

1,5

- -

Jumlah 52 100 Sumber : Angket Penelitian 2009

Page 83: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 51 responden (78,5%)

mengatakan keluhan dan keiginan masyarakat sudah ditanggapi dan sebagian

besar bisa ditindak lanjuti. 13 responden (20,0%) mengatakan keluhan dan

keinginan masyarakat selalu ditanggapi dan ditindak lanjuti, 1 responden (1,5%)

mengatakan keluhan dan keinginan masyarakat sudah ditanggapi tetapi sebagian

besar saja yang masih ditindak lanjuti.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat mereka berpendapat untuk

masalah menindak lanjuti keluhan dan keinginan masyarakat di bidang sosial

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dinilai cukup baik. Dapat

disimpulkan dalam menindak lanjuti keluhan dan keinginan, Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang cukup baik. .(Sumber : Interview dengan Masyarakat

yang berurusan dengan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang).

D. Klasifikasi Data

Jawaban responden dari masing masing variable d klasifikasikan atas : sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Maka terlebih dahulu ditentukan

dengan skala interval dengan rumus

ilanganBanyaknyaBahSkorTerendggiSkorTertin −

1. Klasifikasi Data Variabel X

Page 84: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Data skor masing-masing responden setiap pertanyaan angket dari variable

pelaksanaan Good Governance dapat dilihat pada lampiran 2

Skor tertinggi : 63

Skor terendah : 55

Banyaknya bilangan : 5

6,158

55563

==− (dibulatkan 2)

Berdasarkan lampiran 2 maka dapat diklasifikasikan data sebagaimana pada

tabel berikut :

Tabel 26

Klasifikasi Data Variabel Pelaksanaan Good Governance

No Skor F % Klasifikasi 1 2 3 4 5

63- 64 61– 62 59 – 60 57 – 58 55 - 56

1 2 51 6 5

1,5 3,1

78,5 9,2 7,7

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah

Sangat Rendah Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 65 responden 51 responden (78,5%)

memiliki skor 69 – 60, 6 responden (9,2%) memiliki skor 57 – 58, 5 responden

(7,7%) memiliki skor 55 – 56, 2 responden (3,1%) memiliki skor 61 – 62, dan 1

responden (1,5%) memiliki skor 63 – 64. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan Good Governance di Dinas Kesejahteraan Sosial kota

Palembang dikategorikan sedang

2. Klasifikasi Data Variabel Y

Data skor masing-masing responden setiap pertanyaan angket dari variable

Kinerja Organisasi dapat dilihat pada lampiran 3

Page 85: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Skor tertinggi : 23

Skor terendah : 15

Banyaknya bilangan : 5

6,158

51523

==− (dibulatkan 2)

Berdasarkan lampiran 3 maka dapat diklasifikasikan data sebagaimana pada

tabel berikut :

Tabel 27

Klasifikasi Data Variabel Kinerja Organisasi

No Skor F % Klasifikasi 1 2 3 4 5

23 - 24 21 - 22 19 – 20 17 - 18 15 – 16

1 2 55 6 1

1,5 3,1

84,7 9,2 1,5

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah

Sangat Rendah Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 65 responden, 55 responden (84,7%)

memiliki skor 19 - 20, 6 responden (9,2%) memiliki skor 17 - 18, 2 responden

(3,1%) memiliki skor 21- 22, 1 responden (1,5%) memiliki skor 23 - 24, dan 1

responden (1,5%) memiliki skor 15 - 16. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa Kinerja Organisasi di Dinas Kesejahteraan Sosial kota Palembang

dikategorikan sedang.

BAB V

ANALISA DATA

Dalam bab ini akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian

seperti yang sudah disajikan dalam bab terdahulu

Page 86: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

A. Pelaksanaan Good Governance

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa variable bebas yakni

pelaksanaan Good Governance di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

dikategorikan sedang, hal ini dikarenakan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang mempunyai kebijakan-kebijakan yang berorientasi terhadap pelayanan

kepada masyarakat seperti, program kerja yang dimiliki oleh Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota palembang yang bertujuan untuk melayani masyarakat di bidang

kesejahteraan sosial, sistem komunikasi yang terbuka terhadap masyarakat

sehingga masyarakat dapat memberikan saran maupun kritik yang bersifat

membangun kepada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang., dan

pelaksanaan kerja pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang. yang

sebagian besar berdasarkan pada prinsip efektivitas dan efisiensi kerja guna

mencapai tujuan dan keinginan organisasi, Akan tetapi Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang kurang dalam hal penerapan hukum, maupun disiplin

pegawai dan juga kurangnya strategi pengembangan SDM para pegawai, ini dapat

menyebabkan timbulnya suatu permasalahan pada Dinas Kesejahteraan Sosial

kota Palembang seperti menurunya etos kerja karyawan.

B. Kinerja Organisasi

Berdasarkan analisis data diketahui bahwa Kinerja Organisasi sebagai variable

terikat pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dikategorikan sedang.

Hal ini dikarenakan kualitas para pegawai Dinas Kesejahteraa Sosial Kota

Palembang yang cukup baik dengan bukti dalam memberikan pelayanan kepada

Page 87: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

masyarakat, para pegawai memberikan pelayanan yang cukup optimal, para

pegawai tanggap terhadap keluhan-keluhan masyarakat, tetapi para pegawai Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang kurang dalam hal mutu SDM nya, dengan

bukti para pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang jarang

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu , pernah memnunda pekerjaan. Sehingga

sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi kurang memuaskan.

C. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelaksanaan good governance

(X) dengan kinerja organisasi (Y), maka dapat dilihat dengan menggunakan

rumus korelasional product moment, kemudian untuk menguji hipotesis maka

digunakan rumus “t”, dan selanjutnya untuk melihat seberapa besar pengaruh

yang diberikan antara pelaksanaan good governance (X) terhadap kinerja

organisasi (Y), maka digunakan rumus Koefisien Determinant.

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pelaksanaan good

governance (X) dan kinerja organisasi (Y) , maka digunakan rumus

product moment (Sugiyono, 2005;212) untuk mencari koefisien koefisien

korelasi antara kedua variable tersebut.

Dari tabel diatas diketahui :

ΣΧ = 3852

ΣΥ = 1269

2ΣΧ = 228396

2ΣΥ = 24843

Page 88: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

ΣΧΥ = 75254

Maka Koefisien Korelasinya ( )xyr adalah :

r xy = { }{ }22 )(.)(.

))((.

22 ΥΥΧΧ

ΥΧΧΥ

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

NN

N

r xy = { }{ }22 )1269(24843.65)3852(228396.65

)1269)(3852(75254.65−−

r xy = { }{ }161036116147951483790414845740

48881884891510−−

r xy = { }{ }44347836

3322

r xy = 34744824

3322

r xy = 014.22065

3322

r xy = 563,0

Hasil perhitungan diatas akan memperlihatkan kemungkinan-kemungkinan

sebagai berikut :

d. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = o) berarti

hubungan kedua variable yang diuji tidak ada.

e. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +)berarti kenaikan nilai

variable yang satu, diikuti nilai variable yang lain dan kedua variable

memiliki hubungan positif.

f. Koefisien korelasi yang diperoleh negative (r = -) berarti kedua variable

negative dan menunjukan meningkatnya variable yang satu diikuti

menurunya variable yang lain.

Page 89: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Dari perhitungan diatas maka diperoleh xyr = 0,563 adalah bernilai positif,

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua

variable berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau

interprestasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono {2005:214)

Tabel 28

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien korelasi

Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

Dari ketentuan diatas jelaslah nilai koefisien korelasi yang diperoleh r xy =

563,0 berada diantara 0,40 – 0,599 dengan pengertian tingkat hubungan kedua

variable adalah sedang. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa terdapat

pengaruh Good Governance terhadap kinerja organisasi di Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang.

2. Uji Signifikan

Untuk menguji signifikan antara variabel X dan variabel Y dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus

2

2rt

nrt−

−=

Page 90: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

maka : ( )2563,01

265563,0

−=t

3169,01

63563,0−

=

6831,0

937,7563,0 x=

826,0468,4

= .

Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis :

- jika harga tabelhitung tt < maka hipotesis alternative ditolak

- jika harga tabelhitung tt > maka hipotesis alternative diterima

Dari tabel distribusi t lampiran 5 pada taraf 5% (0,05) dengan dk 63 diketahui

t-tabel = 2,00 sedangkan t- hitung yang diperoleh = 5,409, dengan demikian t-

hitung > t-tabel (5,409>2,00), maka Ho ditolak Ha diterima, dengan demikian

terdapat pengaruh antara pelaksanaan Good Governance terhadap kinerja

organisasi di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

3. Koefisien Determinan

Dengan Koefisien determinan kita dapat mengetahui berapa besar persentase

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk itu kita dapat

menggunakan rumus sebagai berikut :

KP = ( )2xyr x 100%

= ( )2563,0 x 100%

=0,3169 x 100%

=31,69%

Page 91: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Dari perhitungan diatas maka besar pengaruh pelaksanaan Good Governance

terhadap kinerja organisasi di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang sebesar

31,69% berarti 68,31% lagi yang mempengaruhi kinerja organisasi di Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang diprngaruhi oleh faktor-faktor lain, seperi

faktor kepemimpinan, efektifitas kerja pegawai, dll

.

BAB VI

PENUTUP

Page 92: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Setelah hasil penelitian ini diinterprestasikan dan dianalisis maka dalam bab

ini penulis dapat menarik kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah

dilakukan mengenai Pengaruh Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi.(

Studi Kasus pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang)

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan Good Governance di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang dikategorikan sedang. Ini dikarenakan kurangnya partisipasi

masyarakat dalam membuat suatu kebijakan, program kerja, seharusnya

Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang harus mengikutsertakan

masyarakat dalam membuat suatu kebijakan karena dari masyarakatlah

Dinas dapat mengetahui apa saja yang dikehendaki, dan juga kurangnya

supremasi hukum dalam Dinas Kesejahteraan Sosial Kota palembang,

tetapi dalam hal sistem komunikasi, menerima masukan-masukan dan

saran, transparansi, Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang tergolong

baik.

2. Kinerja organisasi di Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

dikategorikan sedang. Ini dikarenakan kinerja pegawai dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang yang kurang baik dalam

menyelesaikan pekerjaan, kurang tepat waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan. Ini tentu dapat menyebabkan kurang tercapainya sasaran yang

akan di capai oleh organisasi. Tetapi daloam hal memberikan pelayanan

dan respon pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang masih

pada taraf yang baik.

Page 93: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

3. Pengaruh yang terdapat pada pelaksanaan Good Governance terhadap

kinerja organisasi sedang pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang. Hal ini dapat memberi kita kesimpulan bahwa apabila

pelaksanaan Good Governance ditingkatkan maka otomatis dapat

meningkatkan kinerja organisasi itu sendiri. Besar pengaruh pelaksanaan

Good Governance terhadap kinerja organisasi pada Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang sebesar 31,69%.

B. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis sebagai bahan masukan untuk

lebih meningkatkan mutu dan manfaat dari penelitian ini,

1. Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang harus lebih tanggap terhadap

aspirasi mayarakat dan juga Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

harus lebih melibatkan masyarakat dalam membuat kebijakan atau

keputusan sehingga Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dapat

lebih mengetahui apa saja yang menjadi kehendak darp masyarakat.

2. Untuk lebih meningkatkan mutu pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang maka pimpinan harus melakukan strategi pengembangan baik

itu dengan cara pendidikan dan pelatihan, loka karya dll. Sehingga para

pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dapat memiliki mutu

pelayanan yang lebih profesionalisme, dan masyarakat dapat lebih puas

terhadap kinerja para pegawai.

3. Pimpinan organisasi harus lebih menegakkan rasa disiplin dan penegakan

hukum, dimana agar para pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Page 94: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Palembang memiliki tingkat kedisiplinan yang lebih agar kinerja

organisasi yang ada dapat lebih ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 95: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Effendi, Sofian, 1996, Membangun Martabat Manusia ; Peranan Ilmu-Ilmu Sosial

dalam Pembangunan, Yogyakarta : Gajah Mada University..

Handayaningrat, Soewarno, 1996., Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen, Jakarta : Gunung Agung.

Mardiasmo, 1998, Otonomi Daerah dan Manajemen Keuangan Daerah,

Yogyakarta : Andy Offset.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahuk Jannah, 2005, Metode Penelitian

Kuantitatif, Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Sarwoto, 1990, Dasar - Dasar Organisasi dan Manajemen, Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Setyawan, Dharma, 2004, Manajemen Pemerintahan Indonesia, Jakarta :

Djambatan.

Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi, 1993, Metode Penelitian Survai, Jakarta

: LP3ES.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Admiistrasi, Bandung : Alfabeta.

Tangkilisan, Hessel Nogi S, 2005, Manajemen Publik, Jakarta: Grassindo

Tjandra, W.Riawan, dkk, 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah

Dalam Pelayanan Publik, Yogyakarta: Pembaharuan.

Wahab, Solichin Abdul, 1990, Analisis Kebijakan Negara, Jakarta : Rieneka

Cipta.

Widjaja, Amin Tunggal, 1993, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: Rieneka

Cipta Jaya

Winarno, Budi, 2002, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media

Presindo.

Page 96: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 1

ANGKET

Page 97: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

Petunjuk 1. Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan jujur. 2. Beri tanda silang pada a,b,c.d atau e sebagai jawaban pilihan anda yang

sesuai menurut anda 3. Jawaban Bapak/Ibu digunakan hanya untuk bahan penulisan Skripsi dan

tidak ada hubungannya dengan posisi Bapak/Ibu di Instansi tempat Berkerja.

A. Identitas Responden 1. Nomor : (Kosongkan) 2. Jenis Kelamin : 3. Usia : 4. Golongan/Pangkat : 5. Masa Berkerja : Pertanyaan :

Pelaksanaan Good Governance (Variabel X) Partsipasi Masyarakat 1. Apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang dalam membuat suatu

kebijakan melibatkan masyarakat ? a. Selalu melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan b. Jarang melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan c. Sangat jarang melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan d. Pernah melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan e. Tidak pernah melibatkan masyarakat dalam membuat suatu kebijakan

2. Apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu menerima masukan-masukan dari masyarakat ? a. Ya, selalu dan keseluruhan masukan menjadi pertimbangan dalam setiap

pengambilan keputusan b. Ya, sebagian besar dijadikan sebagai masukan dalam pengambilan

keputusan c. Hanya sebagian dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan d. Hanya sebagian kecil dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan e. Belum pernah dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan

Tegaknya Supremasi Hukum 3. Apakah Dinas kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu menindak tegas

pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin ? a. Selalu menindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin b. Jarang menindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin c. Sangat jarang menindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran

disiplin d. Pernah menindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin e Tidak Pernah menindak tegas pegawai yang melakukan pelanggaran

disiplin

Page 98: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

4.. Apakah Dinas Kesejahteraan Kota Palembang melakukan tindakan yang tegas terhadap pegawai/pimpinan yang menyalahgunakan wewenangnya ? a Selalu melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang

menyalahgunakan wewenangnya b. Jarang melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang

menyalahgunakan wewenangnya c. Sangat Jarang melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang

menyalahgunakan wewenangnya d. Pernah melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang

menyalahgunakan wewenangnya e. Tidak Pernah melakukan tindakan tegas terhadap pegawai/pimpinan yang

menyalahgunakan wewenangnya 5. Apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang melakukan penerapan

hukum yang sama secara adil terhadap pegawai staf dan pimpinan ? a. Selalu melakukan penerapan hukum yang sama secara adil b. Jarang melakukan penerapan hukum yang sama secara adil c. Sangat jarang melakukan penerapan hukum yang sama secara adil d. Pernah melakukan penerapan hukum yang sama secara adil e. Tidak pernah melakukan penerapan hukum yang sama secara adil

Transparansi 6. Bagaimana sistem komunikasi organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang dengan masyarakat seperti di dalam pelayanan ? a. Sangat terbuka dengan masyarakat b. Terbuka dengan masyarakat c. Kurang terbuka dengan masyarakat d. Tertutup kepada masyarakat e. Sangat tertutup kepada masyarakat 7. Apakah kebijakan yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Kota Palembang

demi kepentingan masyarakat ? a. Selalu, bahwa setiap kebijakan itu dibuat demi kepentingan masyarakat. b. Agak sering dibuat kebijakan demi kepentingan msyarakat c. Seimbang d. Masih sebagian kecil e. Belum memihak kepentingan masyarakat. 8. Apakah ada laporan keuangan Kantor Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

untuk dipublikasikan kepada masyarakat.? a. Selalu b. Jarang c, Sangat jarang d. Pernah e. Tidak pernah 9. Apakah masyarakat dapat mengakses masalah-masalah di Kantor Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ?

Page 99: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

a. Sangat dapat mengakses masalah-masalah di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

b. Dapat mengakses masalah-masalah di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

c. Kurang dapat mengakses masalah-masalah di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

d. Tertutup dalam mengakses masalah-masalah di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

e. Sangat tertutup dalam mengakses masalah-masalah di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

Kesetaraan 10. Apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota palembang membedakan jenis

kelamin dalam penempatan posisi ? a. Tidak sama sekali b. Ya untuk jabatan tertentu sesuai dengan jabatannya c. Ya secara umum mesih lebih mengutamakan pimpinan pria d. Jarang membedakan keberadaan perempuan dalam penempatan posisi

puncak e. Pernah membedakan keberadaan perempuan dalam penempatan posisi

puncak Efektivitas dan Efisiensi 11. Apakah setiap pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip efektivitas kerja

dalam mencapai sasaran yang diinginkan. a. Ya setiap pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efektivitas

dalam mencapai sasaran yang diinginkan b. Ya sebagian besar pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip efektivitas

dalam mencapai sasaran yang diinginkan c. Hanya sebagian pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip efektivitas

dalam mencapai sasaran yang diinginkan d. Hanya sebagian kecil setiap pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip

efektivitas dalam mencapai sasaran yang diinginkan e. Setiap pelaksanaan kerja tidak pernah didasarkan pada prinsip efektivitas

dalam mencapai sasaran yang diinginkan 12. Apakah dalam pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip efisiensi ?

a. Ya setiap pelaksanaan kerja selalu didasarkan pada prinsip efisiensi b. Ya sebagian besar pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip efisiensi c. Hanya sebagian pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip efisiensi d. Hanya sebagian kecil setiap pelaksanaan kerja didasarkan pada prinsip

efisiensi e. Setiap pelaksanaan kerja tidak pernah didasarkan pada prinsip efisiensi

Akuntabilitas

Page 100: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

13. Apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu membuat peraturan mengenai kesejahteraan sosial yang memihak kepada kepentingan masyarakat ? a. Selalu memihak kepentingan masyarakat b. Jarang memihak pada kepentingan masyarakat c. Sangat jarang memihak kepentingan masyarakat d. Pernah memihak kepada kepentingan masyarakat e. Tidak pernah memihak pada kepentingan masyarakat

14. Apakah program kerja yang dibuat Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang bertujuan untuk melayani masyarakat sebaik meungkin ? a. Selalu untuk melayani masyarakat sebaik mungkin b. Jarang untuk melayani masyarakat sebaik mungkin c. Sangat jarang untuk melayani masyarakat sebaik mungkin d. Pernah untuk melayani masyarakat sebaik mungkin e. Tidak pernah untuk melayani masyarakat sebaik mungkin

Visi Strategis 15. Apakah pimpinan selalu mempunyai startegi dan visi untuk mengembangkan

pegawai di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ? a. Selalu b. Jarang c. Sangat jarang d. Pernah e. Tidak pernah`

Kinerja Organisasi (Variabel Y) Produktifitas 16. Apakah hasil pekerjaan anda telah mencapai sasaran yang diinginkan oleh

organisasi ? a. Selalu dapat diselesaikan sesuai yang diinginkan oleh organisasi b. Jarang dapat diselesaikan sesuai yang diinginkan oleh organisasi c. Sangat jarang dapat dapat diselesaikan sesuai yang diinginkan oleh

organisasi d. Pernah dapat dapat diselesaikan sesuai yang diinginkan oleh organisasi e. Tidak pernah dapat diselesaikan sesuai yang diinginkan oleh organisasi

17. Apakah Anda dapat menyelesaikan pekerjaan anda tepat pada waktunya ? a. selalu tepat waktu b. Jarang tepat waktu c. Sangat jarang sasaran tepat waktu d. Pernah tepat waktu e. Tidak pernah tepat wakt

18. Apakah anda pernah menunda pekerjaan anda ?

Page 101: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

a. Tidak pernah. b. Pernah c. Sangat Jarang d. Sering e. Sangat sering Kualitas Layanan 19. Apakah Dinas Kesejateraan Sosial Kota Palembang telah memberikan

pelayanan yang optimal kepada masyarakat ? a. Selalu memeberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat b. Jarang memeberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat c. Sangat jarang memeberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat d. Pernah memeberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat e. Tidak pernah memeberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat

Responsifitas 20.. Apakah Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu tanggap

terhadap keluhan dan keinginan masyarakat ? a. Ya, selalu ditanggapi dan ditindak lanjuti b. Sudah ditanggapi dan sebagian besar bisa ditindak lanjuti c. Sudah ditanggapi tetapi sebagian besar saja yang masih dilanjuti d. Masih kurang dilanjuti e. Sama sekali belum dilanjuti

Lampiran 2

Page 102: Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA MASYARAKAT

1. Apakah masyarakat pernah dilibatkan dalam membuat suatu kebijakan Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ?

2. Apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selaku dinas yang

mengurusi masalah-masalah kesejahteraan sosial, menerima masukan ataupun saran dan kritik yang masyarakat sampaikan ?

3. Bagaimanakah sistem komunikasi yang dijalankan oleh Dinas Kesejahteraan

Sosial Kota Palembang ? 4. Apakah selama ini kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Dinas

Kesejahteraan Sosial Kota Palembang selalu memihak kepada kepentingan masyarakat ?

5. Pernahkah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang memberitahukan

laporan keuangan kepada masyarakat ? 6. Apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang memberikan keleluasaan

masyarakat dalam mengakses masalah-masalah yang sedang terjadi dalam Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ?

7. Apakah peraturan-peraturan yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang selalu memihak kepada kondisis masyarakat saat ini ? 8. Apakah program kerja yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang bertujuan untuk melayani masyarakat sebaik mungkin ? 9. Dalam memberikan pelayanan apakah Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

Palembang telah memberikan secara optimal kepada masyarakat ? 10. Apakah keluhan-keluhan yang diberikan oleh masyarakat telah ditanggapi dan

direalisasikan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ?