kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan good corporate governance

19
1 Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Kimia Farma,tbk) Ajidio Mobilala (0910220054) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Dosen Pembimbing: Dra.Juni Herawati.,MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja keuangan serta memberikan bukti empiris bahwa Good Corpaorate Governance (GCG) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam hal ini pada PT.Kimia Farma Tbk, khususnya melalui pengukuran Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Current ratio dan Price Earning Ratio. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan data sekunder, yaitu laporan tahunan PT. Kimia Farma , Tbk. Sumber data yang dalam penelitian adalah laporan tahunan periode sebelum penerapan mekanisme Good Corpaorate Governance (Tahun 2004-2007) dan setelah penerapan mekanisme Good Corpaorate Governance (Tahun 2009-2012). Metode pengumpulan data dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kondisi kinerja keuangan setelah diterapkannya mekanisme Good Corpaorate Governance (GCG). Selain itu rasio- rasio keuangan yang digunakan sebagai pengukur seperti Return On Asset, Net Profit Margin, Current Ratio dan Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan untuk rasio Price Earning Ratio pada penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh negative dan signifikan setelah perusahaan menerapkan mekanisme mekanisme Good Corpaorate Governance (GCG). Kata Kunci : Good Corporate Governance, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Capital Adequancy Ratio. PENDAHULUAN GCG merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Isu mengenai corporate governance mulai mengemuka, khususnya di Indonesia pada tahun 1998 ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan Penerapan GCG merupakan salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Peran dan tuntutan investor dan kreditor asing mengenai penerapan prinsip GCG merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Penerapan prinsip GCG dalam dunia usaha di Indonesia merupakan tuntutan zaman

Upload: arief-bass

Post on 05-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Corporate Governance

TRANSCRIPT

Page 1: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

1

Kinerja Keuangan Perusahaan

Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

(Studi Kasus Pada PT Kimia Farmatbk) Ajidio Mobilala (0910220054)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Dosen Pembimbing

DraJuni HerawatiMM

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja keuangan

serta memberikan bukti empiris bahwa Good Corpaorate Governance (GCG)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam hal ini pada

PTKimia Farma Tbk khususnya melalui pengukuran Return On Asset Return On

Equity Net Profit Margin Current ratio dan Price Earning Ratio

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan data sekunder yaitu

laporan tahunan PT Kimia Farma Tbk Sumber data yang dalam penelitian adalah

laporan tahunan periode sebelum penerapan mekanisme Good Corpaorate

Governance (Tahun 2004-2007) dan setelah penerapan mekanisme Good Corpaorate

Governance (Tahun 2009-2012) Metode pengumpulan data dokumentasi dan studi

pustaka Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kondisi kinerja keuangan setelah

diterapkannya mekanisme Good Corpaorate Governance (GCG) Selain itu rasio-

rasio keuangan yang digunakan sebagai pengukur seperti Return On Asset Net Profit

Margin Current Ratio dan Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan

Sedangkan untuk rasio Price Earning Ratio pada penelitian ini berhasil menemukan

adanya pengaruh negative dan signifikan setelah perusahaan menerapkan mekanisme

mekanisme Good Corpaorate Governance (GCG)

Kata Kunci Good Corporate Governance Return On Asset Return On Equity Net

Profit Margin Capital Adequancy Ratio

PENDAHULUAN

GCG merupakan tata kelola

perusahaan yang menjelaskan

hubungan antara berbagai partisipan

dalam perusahaan yang menentukan

arah kinerja perusahaan Isu

mengenai corporate governance

mulai mengemuka khususnya di

Indonesia pada tahun 1998 ketika

Indonesia mengalami krisis yang

berkepanjangan Penerapan GCG

merupakan salah satu upaya yang

cukup signifikan untuk melepaskan

diri dari krisis ekonomi yang

melanda Indonesia Peran dan

tuntutan investor dan kreditor asing

mengenai penerapan prinsip GCG

merupakan salah satu faktor dalam

pengambilan keputusan berinvestasi

pada suatu perusahaan Penerapan

prinsip GCG dalam dunia usaha di

Indonesia merupakan tuntutan zaman

2

agar perusahaan-perusahaan yang

ada jangan sampai terlindas oleh

persaingan global yang semakin

keras Prinsip-prinsip dasar dari

GCG pada dasarnya memiliki tujuan

untuk memberikan kemajuan

terhadap kinerja suatu perusahaan

Perusahaan yang dijadikan objek

penelitian ini adalah PT Kimia

Farma Tbk

Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah melalui variabel

Return On Asset (ROA) Return On

Equity (ROE) Net Profit Margin

(NPM) Price Earning Ratio (PER)

dan Current Ratio (CR) Apakah ada

perbedaan signifikan kinerja

keuangan PT Kimia Farma (Persero)

Tbk sebelum dan sesudah penerapan

Good Corporate Governance (GCG)

LANDASAN TEORI

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akutansi Indonesia

No1 (20042) dinyatakan bahwa

laporan keuangan merupakan bagian

dari proses pelaporan keuangan

Laporan keuangan lengkap terdiri

dari neraca laporan laba rugi

laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai

cara misalnya laporan ekuitas atau

laporan arus dana) Catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan

yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan Menurut Budi

Rahardjo (200145) Laporan

Keuangan adalah laporan

pertanggungjawaban manajer atau

pimpinan perusahaan atas

pengelolaan perusahaan yang

dipercayakan kepadanya kepada

pihak-pihak luar perusahaan yaitu

pemilik perusahaan (pemegang

saham) pemerintah (instansi pajak)

kreditor (Bank atau lembaga

keuangan) dan pihak lainnya yang

berkepentingan

Menurut Ikatan Akutansi Indonesia

dalam PSAK No1 (20044)

dinyatakan bahwa tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi

keuangan kinerja serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi

Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Dwi Sucipto (2003)

pengertian kinerja keuangan adalah

penentuan ukuran-ukuran tertentu

yang dapat mengukur keberhasilan

suatu organisasi atau perusahaan

dalam menghasilkan laba

Kinerja Keuangan dapat dinilai

dengan beberapa alat analisis

Berdasarkan tekniknya analisis

keuangan dapat dibedakan menjadi 8

macam yaitu menurut Jumingan

(2006242)

a Analisis perbandingan Laporan

Keuangan merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan

keuangan dua periode atau lebih

dengan menunjukkan perubahan

baik dalam jumlah (absolut) maupun

dalam persentase (relatif)

b Analisis Tren (tendensi posisi)

merupakan teknik analisis untuk

mengetahui tendensi keadaan

keuangan apakah menunjukkan

kenaikan atau penurunan

c Analisis Persentase per Komponen

(common size) merupakan teknik

analisis untuk mengetahui persentase

investasi pada masing-masing aktiva

terhadap keseluruhan atau total

aktiva maupun utang

3

d Analisis Sumber dan Penggunaan

Modal Kerja merupakan teknik

analisis untuk mengetahui besarnya

sumber dan penggunaan modal kerja

melalui dua periode waktu yang

dibandingkan

e Analisis Sumber dan Penggunaan

Kas merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai

sebab terjadinya perubahan kas pada

suatu periode waktu tertentu

f Analisis Rasio Keuangan

merupakan teknik analisis keuangan

untuk mengetahui hubungan di

antara pos tertentu dalam neraca

maupun laporan laba rugi baik

secara individu maupun secara

simultan

g Analisis Perubahan Laba Kotor

merupakan teknik analisis untuk

mengetahui posisi laba dan sebab-

sebab terjadinya perubahan laba

h Analisis Break Even merupakan

teknik analisis untuk mengetahui

tingkat penjualan yang harus dicapai

agar perusahaan tidak mengalami

kerugian

Analisis Rasio Keuangan

Menurut Roos Westerfield amp Jordan

(200478) Rasio Keuangan adalah

ldquoHubungan yang dihitung dan

informasi keuangan suatu perusahaan

dan digunakan untuk tujuan

perbandinganrdquo

Rasio mengambarkan suatu

hubungan dan perbandingan antara

jumlah tertentu dalam satu pos

laporan keuangan dengan jumlah

yang lain pada pos laporan keuangan

yang lain Dengan menggunakan

metode analisis seperti berupa rasio

ini akan dapat menjelaskan atau

memberikan gambaran tentang baik

atau buruknya keadaan atau posisi

keuangan suatu perusahaan Dengan

rasio keuangan pula dapat membantu

perusahaan dalam mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan keuangan

perusahaan

Pengertian Rasio dan Jenis-Jenis

Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2007297)

mengemukakan bahwa rdquoRasio

keuangan adalah angka yang

diperoleh dari hasil perbandingan

dari satu pos laporan keuangan

dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan

signifikan (berarti)rdquo

Rasio menggambarkan suatu

hubungan atau perimbangan

(mathematical relationship) antara

suatu jumlah tertentu dengan jumlah

yang lain dan dengan mengunakan

alat analisa berupa rasio ini akan

dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa

tentang baik atau buruknya keadaan

atau posisi keuangan suatu

perusahaan terutama apabila angka

rasio tersebut dibandingkan dengan

angka rasio pembanding yang

digunakan sebagai standar

Menurut Muslich (200347)

berpendapat bahwa rasio keuangan

dapat dikelompokkan ke dalam

empat kategori yaitu

rdquo1 Rasio likuiditas

2 Rasio efisiensi

3 Rasio leverage

4 Rasio profitabilitasrdquo

Berdasarkan keempat rasio di atas

maka akan diuraikan satu persatu

sebagai berikut

1 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan tingkat

kemudahan relatif suatu aktiva untuk

4

segera dikonversikan ke dalam kas

dengan sedikit atau tanpa penurunan

nilai serta tingkat kepastian tentang

jumlah kas yang dapat diperoleh Kas

merupakan suatu aktiva yang likuid

Aktiva lain mungkin relatif likuid

atau tidak likuid tergantung seberapa

capat aktiva ini dapat dikonversikan

ke kas adalah surat berharga

Untuk menentukan tingkat likuiditas

perusahaan dipergunakan rasio

likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)

Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut

2 Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi digunakan untuk

mengukur seberapa efisien

perusahaan mempergunakan

aktivanya Rasio ini semuanya

mempergunakan perbandingan antara

tingkat penjualan dengan investasi

dalam beberapa aktiva Asumsi yang

diambil adalah terdapat hubungan

antara penjualan dengan berbagai

aktiva tersebut Dalam perhitungan

dan analisis efisiensi persediaan

terdapat beberapa masalah yang

perlu diketahui Pertama penjualan

dilakukan menurut harga pasar

sedangkan investasi dalam

persediaan dicatat menurut harga

pokoknya Kedua penjualan terjadi

sepanjang periode (tahun dan

sebagainya) sedangkan persediaan

rata-rata antara awal dan akhir

periode dalam analisis efisiensi

persediaan akan lebih baik

3 Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk

menjelaskan penggunaan utang

untuk membiayai sebagian daripada

aktiva perusahaan Pembiayaan

dengan utang mempunyai pengaruh

bagi perusahaan karena utang

mempunyai beban yang bersifat

tetap Kegagalan perusahaan dalam

membayar bunga atas utang dapat

menyebabkan kesulitan keuangan

yang berakhir dengan kebangkrutan

perusahaan Tetap penggunaan utang

juga memberikan subsidi pajak atas

bunga yang dapat menguntungkan

pemegang saham Karenanya

penggunaan utang harus

diseimbangkan antara keuntungan

dan kerugiannya

4 Rasio Profitabilitas

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return On

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return on

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Rasio profitabilitas tergantung

dari informasi akuntansi yang

diambil dari laporan keuangan

Karenanya profitabilitas dalam

konteks analisis rasio mengukur

pendapatan menurut laporan rugi

laba dengan nilai buku investasi

Rasio profitabilitas ini kemudian

dapat dibandingkan rasio yang sama

perusahaan pada tahun lalu atau rasio

rata-rata industri

5

Return On Assets (ROA)

Walsh (2003) dalam Bobby

(200631) menyatakan bahwa

pengembalian atas aktiva (ROA =

Return On Assets ) dan

pengembalian atas ekuitas (ROE =

Retutn On Equity) merupakan rasio

kinerja yang fundamental

Pengembalian atas aktiva (ROA)

memberikan gambaran suatu ukuran

efisiensi manajemen dalam

menggunakan aset perusahaan

Dengan ROA dapat dihitung berapa

banyak laba yang diperoleh

perusahaan untuk setiap satuan mata

uang dari aset perusahaan ROA

dihitung dengan membagi laba bersih

sesudah pajak dengan total aktiva

(Moelyadi 200674) Nilai ROA

memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektivitas

perusahaan dalam mengkonversikan

uang yang telah diinvestasikan

menjadi laba Semakin tinggi nilai

ROA maka semakin baik kinerja

perusahaan

Return on equity (ROE)

Return on equity

menunjukkan bagian dari total

profitabilitas yang bisa dialokasikan

untuk pemegang saham atas modal

yang mereka tanamkan dalam

perusahaan ROE secara eksplisit

memperhitungkan bunga dan

dividend saham preferen Semakin

tinggi tingkat pengembaliannya

maka semakin baik kedudukan

pemegang saham

Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih dengan menggunakan modal

sendiri apakah efektif dan efisien

jika perusahaan tersebut

menggunakan modal sendiri dan

menghasilkan laba bersih yang

tersedia bagi pemilik atau investor

(Tandelilin 2001)

Informasi dari besar kecilnya

ROE perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam

menggunakan ekuitasnya dengan

efektif dan efisien Sehingga hal

tersebut dapat menimbulkan

kepercayaan investor selanjutnya

perusahaan akan dapat memberikan

pendapatan yang lebih besar melalui

dividend yang diberikan Dimana

investor dapat melihat kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal

sendiri untuk menghasilkan laba

bersih Tingkat ROE yang tinggi

merupakan daya tarik bagi investor

untuk mengivestasikan dananya pada

perusahaan tersebut

Net Profit Margin (NPM)

Menurut Ridwan (200186) Net

Profit Margin adalah ukuran

persentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah dikurangi semua

biaya dan pengeluaran termasuk

bunga dan pajak Formula yang

digunakan untuk menghitung

besarnya

nilai net profit margin adalah net

operating income dibagi dengan

sales yang hasilnya kemudian

dikalikan 100 sebagai pernyataan

dalam prosentase (Ridwan

200186) Sedangkan Lukman

(2009120) menyatakan bahwa net

profit margin

merupakan rasio yang

menggambarkan tingkat keuntungan

(laba) yang diperoleh

bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari

kegiatan operasionalnya

6

Current Ratio

Current Ratio merupakan salah

satu rasio yang paling umum

digunakan untuk mengukur likuiditas

atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek

tanpa menghadapi kesulitan

Semakin besar current ratio

menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (termasuk didalamnya

kewajiban membayar dividen kas

yang terutang) Unsur-unsur yang

mempengaruhi nilai current ratio

adalah aktiva lancar dan utang

jangka pendek Dalam hal ini aktiva

lancar terdiri dari uang kas dan juga

surat-surat berharga antara lain surat

pengakuan hutang wesel saham

obligasi sekuritas kredit atau setiap

derivatif dari surat berharga atau

kepentingan lain atau suatu

kewajiban dari penerbit dalam

bentuk yang lazim diperdagangkan

dalam pasar uang dan pasar modal

Di lain pihak utang jangka pendek

dapat berupa utang pada pihak ketiga

(bank atau kreditur lainnya)

Menurut Darsono (200552)

ldquosemakin tinggi rasio lancar

kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek

juga semakin besarrdquo Tetapi rasio

lancar yang terlalu tinggi juga

menunjukkan manajemen yang

buruk atas sumber likuiditas

Kelebihan dalam aktiva lancar

seharusnya digunakan untuk

membayar dividen membayar

hutang jangka panjang atau untuk

investasi yang bisa menghasilkan

tingkat kembalian lebih Dalam

melihat rasio lancar analis juga

harus memperhatikan kondisi dan

lingkungan perusahaan seperti

rencana manajemen sektor industri

dan kondisi ekonomi makro secara

umum

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning perusahaan Dalam

rasio ini dihitung berapa kali nilai

earning yang tercermin dalam harga

suatu saham PER juga memberikan

informasi berapa rupiah harga yang

harus dibayar investor untuk

memperoleh setiap Rp 100 earning

perusahaan

Menurut Sofyan (2001)

menjelaskan bahwa semakin tinggi

rasio ini menunjukkan bahwa

investor mengharapkan pertumbuhan

dividend yang tinggi saham

memiliki risiko yang rendah dan

investor puas dengan pendapatan

yang tinggi serta perusahaan

mengharapkan pertumbuhan

dividend daripada proporsi laba yang

tinggi

Saham dengan nilai

pertumbuhan yang tinggi umumnya

memiliki Price Earning Ratio (PER)

yang tinggi pula Investor bersedia

membeli saham dengan PER yang

tinggi karena mengharap aliran cash

flow yang lebih besar di masa yang

akan datang

Pengertian Good Corporate

Governance (GCG)

Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) dalam INyoman

(200326) mengemukakan definisi

good corporate governance adalah

sebagai berikut

ldquo seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara

pemegang pengurus (pengelola)

perusahaan pihak kreditur

pemerintah karyawan serta para

7

pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu

system yang mengendalikan

perusahaan Tujuan corporate

governance ialah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)rdquo

Tujuan dan Manfaat GCG

GCG memiliki arti yang

sangat penting dalam menjalankan

organisasi bisnis Menurut Sutojo

dan Aldridge (20085) good

corporate governance mempunyai

lima macam tujuan utama Kelima

tujuan tersebut adalah sebagai

berikut

1 Melindungi hak dan kepentingan

pemegang saham

2 Melindungi hak dan kepentingan

para anggota stakeholders non

pemegang saham

3 Meningkatkan nilai perusahaan

dan para pemegang saham

4 Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan

5 Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan

Prinsip-prinsip GCG

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3

Surat Keputusan Menteri BUMN

No117M-MBU2002 tanggal 31

Juli 2002 tentang penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada

BUMN adalah sebagai berikut

1 Transparansi (transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan

mengenaiperusahaan

2 Kemandirian (independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh

tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

3 Akuntabilitas (accountability)

Kejelasan fungsi pelaksanaan dan

pertanggungjawaban manajemen

perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif

4Pertanggungjawaban

(responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan

perundang-undanganyang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

5 Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak stakeholders

yang

timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dalam

penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan studi kasus

Obyek Penelitian

Objek penelitian atau sampel yang

dipilih ialah PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih

menjadi objek penelitian karena

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 2: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

2

agar perusahaan-perusahaan yang

ada jangan sampai terlindas oleh

persaingan global yang semakin

keras Prinsip-prinsip dasar dari

GCG pada dasarnya memiliki tujuan

untuk memberikan kemajuan

terhadap kinerja suatu perusahaan

Perusahaan yang dijadikan objek

penelitian ini adalah PT Kimia

Farma Tbk

Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah melalui variabel

Return On Asset (ROA) Return On

Equity (ROE) Net Profit Margin

(NPM) Price Earning Ratio (PER)

dan Current Ratio (CR) Apakah ada

perbedaan signifikan kinerja

keuangan PT Kimia Farma (Persero)

Tbk sebelum dan sesudah penerapan

Good Corporate Governance (GCG)

LANDASAN TEORI

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akutansi Indonesia

No1 (20042) dinyatakan bahwa

laporan keuangan merupakan bagian

dari proses pelaporan keuangan

Laporan keuangan lengkap terdiri

dari neraca laporan laba rugi

laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai

cara misalnya laporan ekuitas atau

laporan arus dana) Catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan

yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan Menurut Budi

Rahardjo (200145) Laporan

Keuangan adalah laporan

pertanggungjawaban manajer atau

pimpinan perusahaan atas

pengelolaan perusahaan yang

dipercayakan kepadanya kepada

pihak-pihak luar perusahaan yaitu

pemilik perusahaan (pemegang

saham) pemerintah (instansi pajak)

kreditor (Bank atau lembaga

keuangan) dan pihak lainnya yang

berkepentingan

Menurut Ikatan Akutansi Indonesia

dalam PSAK No1 (20044)

dinyatakan bahwa tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi

keuangan kinerja serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi

Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Dwi Sucipto (2003)

pengertian kinerja keuangan adalah

penentuan ukuran-ukuran tertentu

yang dapat mengukur keberhasilan

suatu organisasi atau perusahaan

dalam menghasilkan laba

Kinerja Keuangan dapat dinilai

dengan beberapa alat analisis

Berdasarkan tekniknya analisis

keuangan dapat dibedakan menjadi 8

macam yaitu menurut Jumingan

(2006242)

a Analisis perbandingan Laporan

Keuangan merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan

keuangan dua periode atau lebih

dengan menunjukkan perubahan

baik dalam jumlah (absolut) maupun

dalam persentase (relatif)

b Analisis Tren (tendensi posisi)

merupakan teknik analisis untuk

mengetahui tendensi keadaan

keuangan apakah menunjukkan

kenaikan atau penurunan

c Analisis Persentase per Komponen

(common size) merupakan teknik

analisis untuk mengetahui persentase

investasi pada masing-masing aktiva

terhadap keseluruhan atau total

aktiva maupun utang

3

d Analisis Sumber dan Penggunaan

Modal Kerja merupakan teknik

analisis untuk mengetahui besarnya

sumber dan penggunaan modal kerja

melalui dua periode waktu yang

dibandingkan

e Analisis Sumber dan Penggunaan

Kas merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai

sebab terjadinya perubahan kas pada

suatu periode waktu tertentu

f Analisis Rasio Keuangan

merupakan teknik analisis keuangan

untuk mengetahui hubungan di

antara pos tertentu dalam neraca

maupun laporan laba rugi baik

secara individu maupun secara

simultan

g Analisis Perubahan Laba Kotor

merupakan teknik analisis untuk

mengetahui posisi laba dan sebab-

sebab terjadinya perubahan laba

h Analisis Break Even merupakan

teknik analisis untuk mengetahui

tingkat penjualan yang harus dicapai

agar perusahaan tidak mengalami

kerugian

Analisis Rasio Keuangan

Menurut Roos Westerfield amp Jordan

(200478) Rasio Keuangan adalah

ldquoHubungan yang dihitung dan

informasi keuangan suatu perusahaan

dan digunakan untuk tujuan

perbandinganrdquo

Rasio mengambarkan suatu

hubungan dan perbandingan antara

jumlah tertentu dalam satu pos

laporan keuangan dengan jumlah

yang lain pada pos laporan keuangan

yang lain Dengan menggunakan

metode analisis seperti berupa rasio

ini akan dapat menjelaskan atau

memberikan gambaran tentang baik

atau buruknya keadaan atau posisi

keuangan suatu perusahaan Dengan

rasio keuangan pula dapat membantu

perusahaan dalam mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan keuangan

perusahaan

Pengertian Rasio dan Jenis-Jenis

Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2007297)

mengemukakan bahwa rdquoRasio

keuangan adalah angka yang

diperoleh dari hasil perbandingan

dari satu pos laporan keuangan

dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan

signifikan (berarti)rdquo

Rasio menggambarkan suatu

hubungan atau perimbangan

(mathematical relationship) antara

suatu jumlah tertentu dengan jumlah

yang lain dan dengan mengunakan

alat analisa berupa rasio ini akan

dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa

tentang baik atau buruknya keadaan

atau posisi keuangan suatu

perusahaan terutama apabila angka

rasio tersebut dibandingkan dengan

angka rasio pembanding yang

digunakan sebagai standar

Menurut Muslich (200347)

berpendapat bahwa rasio keuangan

dapat dikelompokkan ke dalam

empat kategori yaitu

rdquo1 Rasio likuiditas

2 Rasio efisiensi

3 Rasio leverage

4 Rasio profitabilitasrdquo

Berdasarkan keempat rasio di atas

maka akan diuraikan satu persatu

sebagai berikut

1 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan tingkat

kemudahan relatif suatu aktiva untuk

4

segera dikonversikan ke dalam kas

dengan sedikit atau tanpa penurunan

nilai serta tingkat kepastian tentang

jumlah kas yang dapat diperoleh Kas

merupakan suatu aktiva yang likuid

Aktiva lain mungkin relatif likuid

atau tidak likuid tergantung seberapa

capat aktiva ini dapat dikonversikan

ke kas adalah surat berharga

Untuk menentukan tingkat likuiditas

perusahaan dipergunakan rasio

likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)

Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut

2 Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi digunakan untuk

mengukur seberapa efisien

perusahaan mempergunakan

aktivanya Rasio ini semuanya

mempergunakan perbandingan antara

tingkat penjualan dengan investasi

dalam beberapa aktiva Asumsi yang

diambil adalah terdapat hubungan

antara penjualan dengan berbagai

aktiva tersebut Dalam perhitungan

dan analisis efisiensi persediaan

terdapat beberapa masalah yang

perlu diketahui Pertama penjualan

dilakukan menurut harga pasar

sedangkan investasi dalam

persediaan dicatat menurut harga

pokoknya Kedua penjualan terjadi

sepanjang periode (tahun dan

sebagainya) sedangkan persediaan

rata-rata antara awal dan akhir

periode dalam analisis efisiensi

persediaan akan lebih baik

3 Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk

menjelaskan penggunaan utang

untuk membiayai sebagian daripada

aktiva perusahaan Pembiayaan

dengan utang mempunyai pengaruh

bagi perusahaan karena utang

mempunyai beban yang bersifat

tetap Kegagalan perusahaan dalam

membayar bunga atas utang dapat

menyebabkan kesulitan keuangan

yang berakhir dengan kebangkrutan

perusahaan Tetap penggunaan utang

juga memberikan subsidi pajak atas

bunga yang dapat menguntungkan

pemegang saham Karenanya

penggunaan utang harus

diseimbangkan antara keuntungan

dan kerugiannya

4 Rasio Profitabilitas

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return On

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return on

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Rasio profitabilitas tergantung

dari informasi akuntansi yang

diambil dari laporan keuangan

Karenanya profitabilitas dalam

konteks analisis rasio mengukur

pendapatan menurut laporan rugi

laba dengan nilai buku investasi

Rasio profitabilitas ini kemudian

dapat dibandingkan rasio yang sama

perusahaan pada tahun lalu atau rasio

rata-rata industri

5

Return On Assets (ROA)

Walsh (2003) dalam Bobby

(200631) menyatakan bahwa

pengembalian atas aktiva (ROA =

Return On Assets ) dan

pengembalian atas ekuitas (ROE =

Retutn On Equity) merupakan rasio

kinerja yang fundamental

Pengembalian atas aktiva (ROA)

memberikan gambaran suatu ukuran

efisiensi manajemen dalam

menggunakan aset perusahaan

Dengan ROA dapat dihitung berapa

banyak laba yang diperoleh

perusahaan untuk setiap satuan mata

uang dari aset perusahaan ROA

dihitung dengan membagi laba bersih

sesudah pajak dengan total aktiva

(Moelyadi 200674) Nilai ROA

memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektivitas

perusahaan dalam mengkonversikan

uang yang telah diinvestasikan

menjadi laba Semakin tinggi nilai

ROA maka semakin baik kinerja

perusahaan

Return on equity (ROE)

Return on equity

menunjukkan bagian dari total

profitabilitas yang bisa dialokasikan

untuk pemegang saham atas modal

yang mereka tanamkan dalam

perusahaan ROE secara eksplisit

memperhitungkan bunga dan

dividend saham preferen Semakin

tinggi tingkat pengembaliannya

maka semakin baik kedudukan

pemegang saham

Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih dengan menggunakan modal

sendiri apakah efektif dan efisien

jika perusahaan tersebut

menggunakan modal sendiri dan

menghasilkan laba bersih yang

tersedia bagi pemilik atau investor

(Tandelilin 2001)

Informasi dari besar kecilnya

ROE perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam

menggunakan ekuitasnya dengan

efektif dan efisien Sehingga hal

tersebut dapat menimbulkan

kepercayaan investor selanjutnya

perusahaan akan dapat memberikan

pendapatan yang lebih besar melalui

dividend yang diberikan Dimana

investor dapat melihat kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal

sendiri untuk menghasilkan laba

bersih Tingkat ROE yang tinggi

merupakan daya tarik bagi investor

untuk mengivestasikan dananya pada

perusahaan tersebut

Net Profit Margin (NPM)

Menurut Ridwan (200186) Net

Profit Margin adalah ukuran

persentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah dikurangi semua

biaya dan pengeluaran termasuk

bunga dan pajak Formula yang

digunakan untuk menghitung

besarnya

nilai net profit margin adalah net

operating income dibagi dengan

sales yang hasilnya kemudian

dikalikan 100 sebagai pernyataan

dalam prosentase (Ridwan

200186) Sedangkan Lukman

(2009120) menyatakan bahwa net

profit margin

merupakan rasio yang

menggambarkan tingkat keuntungan

(laba) yang diperoleh

bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari

kegiatan operasionalnya

6

Current Ratio

Current Ratio merupakan salah

satu rasio yang paling umum

digunakan untuk mengukur likuiditas

atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek

tanpa menghadapi kesulitan

Semakin besar current ratio

menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (termasuk didalamnya

kewajiban membayar dividen kas

yang terutang) Unsur-unsur yang

mempengaruhi nilai current ratio

adalah aktiva lancar dan utang

jangka pendek Dalam hal ini aktiva

lancar terdiri dari uang kas dan juga

surat-surat berharga antara lain surat

pengakuan hutang wesel saham

obligasi sekuritas kredit atau setiap

derivatif dari surat berharga atau

kepentingan lain atau suatu

kewajiban dari penerbit dalam

bentuk yang lazim diperdagangkan

dalam pasar uang dan pasar modal

Di lain pihak utang jangka pendek

dapat berupa utang pada pihak ketiga

(bank atau kreditur lainnya)

Menurut Darsono (200552)

ldquosemakin tinggi rasio lancar

kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek

juga semakin besarrdquo Tetapi rasio

lancar yang terlalu tinggi juga

menunjukkan manajemen yang

buruk atas sumber likuiditas

Kelebihan dalam aktiva lancar

seharusnya digunakan untuk

membayar dividen membayar

hutang jangka panjang atau untuk

investasi yang bisa menghasilkan

tingkat kembalian lebih Dalam

melihat rasio lancar analis juga

harus memperhatikan kondisi dan

lingkungan perusahaan seperti

rencana manajemen sektor industri

dan kondisi ekonomi makro secara

umum

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning perusahaan Dalam

rasio ini dihitung berapa kali nilai

earning yang tercermin dalam harga

suatu saham PER juga memberikan

informasi berapa rupiah harga yang

harus dibayar investor untuk

memperoleh setiap Rp 100 earning

perusahaan

Menurut Sofyan (2001)

menjelaskan bahwa semakin tinggi

rasio ini menunjukkan bahwa

investor mengharapkan pertumbuhan

dividend yang tinggi saham

memiliki risiko yang rendah dan

investor puas dengan pendapatan

yang tinggi serta perusahaan

mengharapkan pertumbuhan

dividend daripada proporsi laba yang

tinggi

Saham dengan nilai

pertumbuhan yang tinggi umumnya

memiliki Price Earning Ratio (PER)

yang tinggi pula Investor bersedia

membeli saham dengan PER yang

tinggi karena mengharap aliran cash

flow yang lebih besar di masa yang

akan datang

Pengertian Good Corporate

Governance (GCG)

Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) dalam INyoman

(200326) mengemukakan definisi

good corporate governance adalah

sebagai berikut

ldquo seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara

pemegang pengurus (pengelola)

perusahaan pihak kreditur

pemerintah karyawan serta para

7

pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu

system yang mengendalikan

perusahaan Tujuan corporate

governance ialah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)rdquo

Tujuan dan Manfaat GCG

GCG memiliki arti yang

sangat penting dalam menjalankan

organisasi bisnis Menurut Sutojo

dan Aldridge (20085) good

corporate governance mempunyai

lima macam tujuan utama Kelima

tujuan tersebut adalah sebagai

berikut

1 Melindungi hak dan kepentingan

pemegang saham

2 Melindungi hak dan kepentingan

para anggota stakeholders non

pemegang saham

3 Meningkatkan nilai perusahaan

dan para pemegang saham

4 Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan

5 Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan

Prinsip-prinsip GCG

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3

Surat Keputusan Menteri BUMN

No117M-MBU2002 tanggal 31

Juli 2002 tentang penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada

BUMN adalah sebagai berikut

1 Transparansi (transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan

mengenaiperusahaan

2 Kemandirian (independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh

tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

3 Akuntabilitas (accountability)

Kejelasan fungsi pelaksanaan dan

pertanggungjawaban manajemen

perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif

4Pertanggungjawaban

(responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan

perundang-undanganyang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

5 Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak stakeholders

yang

timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dalam

penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan studi kasus

Obyek Penelitian

Objek penelitian atau sampel yang

dipilih ialah PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih

menjadi objek penelitian karena

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 3: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

3

d Analisis Sumber dan Penggunaan

Modal Kerja merupakan teknik

analisis untuk mengetahui besarnya

sumber dan penggunaan modal kerja

melalui dua periode waktu yang

dibandingkan

e Analisis Sumber dan Penggunaan

Kas merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai

sebab terjadinya perubahan kas pada

suatu periode waktu tertentu

f Analisis Rasio Keuangan

merupakan teknik analisis keuangan

untuk mengetahui hubungan di

antara pos tertentu dalam neraca

maupun laporan laba rugi baik

secara individu maupun secara

simultan

g Analisis Perubahan Laba Kotor

merupakan teknik analisis untuk

mengetahui posisi laba dan sebab-

sebab terjadinya perubahan laba

h Analisis Break Even merupakan

teknik analisis untuk mengetahui

tingkat penjualan yang harus dicapai

agar perusahaan tidak mengalami

kerugian

Analisis Rasio Keuangan

Menurut Roos Westerfield amp Jordan

(200478) Rasio Keuangan adalah

ldquoHubungan yang dihitung dan

informasi keuangan suatu perusahaan

dan digunakan untuk tujuan

perbandinganrdquo

Rasio mengambarkan suatu

hubungan dan perbandingan antara

jumlah tertentu dalam satu pos

laporan keuangan dengan jumlah

yang lain pada pos laporan keuangan

yang lain Dengan menggunakan

metode analisis seperti berupa rasio

ini akan dapat menjelaskan atau

memberikan gambaran tentang baik

atau buruknya keadaan atau posisi

keuangan suatu perusahaan Dengan

rasio keuangan pula dapat membantu

perusahaan dalam mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan keuangan

perusahaan

Pengertian Rasio dan Jenis-Jenis

Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2007297)

mengemukakan bahwa rdquoRasio

keuangan adalah angka yang

diperoleh dari hasil perbandingan

dari satu pos laporan keuangan

dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan

signifikan (berarti)rdquo

Rasio menggambarkan suatu

hubungan atau perimbangan

(mathematical relationship) antara

suatu jumlah tertentu dengan jumlah

yang lain dan dengan mengunakan

alat analisa berupa rasio ini akan

dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa

tentang baik atau buruknya keadaan

atau posisi keuangan suatu

perusahaan terutama apabila angka

rasio tersebut dibandingkan dengan

angka rasio pembanding yang

digunakan sebagai standar

Menurut Muslich (200347)

berpendapat bahwa rasio keuangan

dapat dikelompokkan ke dalam

empat kategori yaitu

rdquo1 Rasio likuiditas

2 Rasio efisiensi

3 Rasio leverage

4 Rasio profitabilitasrdquo

Berdasarkan keempat rasio di atas

maka akan diuraikan satu persatu

sebagai berikut

1 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan tingkat

kemudahan relatif suatu aktiva untuk

4

segera dikonversikan ke dalam kas

dengan sedikit atau tanpa penurunan

nilai serta tingkat kepastian tentang

jumlah kas yang dapat diperoleh Kas

merupakan suatu aktiva yang likuid

Aktiva lain mungkin relatif likuid

atau tidak likuid tergantung seberapa

capat aktiva ini dapat dikonversikan

ke kas adalah surat berharga

Untuk menentukan tingkat likuiditas

perusahaan dipergunakan rasio

likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)

Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut

2 Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi digunakan untuk

mengukur seberapa efisien

perusahaan mempergunakan

aktivanya Rasio ini semuanya

mempergunakan perbandingan antara

tingkat penjualan dengan investasi

dalam beberapa aktiva Asumsi yang

diambil adalah terdapat hubungan

antara penjualan dengan berbagai

aktiva tersebut Dalam perhitungan

dan analisis efisiensi persediaan

terdapat beberapa masalah yang

perlu diketahui Pertama penjualan

dilakukan menurut harga pasar

sedangkan investasi dalam

persediaan dicatat menurut harga

pokoknya Kedua penjualan terjadi

sepanjang periode (tahun dan

sebagainya) sedangkan persediaan

rata-rata antara awal dan akhir

periode dalam analisis efisiensi

persediaan akan lebih baik

3 Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk

menjelaskan penggunaan utang

untuk membiayai sebagian daripada

aktiva perusahaan Pembiayaan

dengan utang mempunyai pengaruh

bagi perusahaan karena utang

mempunyai beban yang bersifat

tetap Kegagalan perusahaan dalam

membayar bunga atas utang dapat

menyebabkan kesulitan keuangan

yang berakhir dengan kebangkrutan

perusahaan Tetap penggunaan utang

juga memberikan subsidi pajak atas

bunga yang dapat menguntungkan

pemegang saham Karenanya

penggunaan utang harus

diseimbangkan antara keuntungan

dan kerugiannya

4 Rasio Profitabilitas

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return On

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return on

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Rasio profitabilitas tergantung

dari informasi akuntansi yang

diambil dari laporan keuangan

Karenanya profitabilitas dalam

konteks analisis rasio mengukur

pendapatan menurut laporan rugi

laba dengan nilai buku investasi

Rasio profitabilitas ini kemudian

dapat dibandingkan rasio yang sama

perusahaan pada tahun lalu atau rasio

rata-rata industri

5

Return On Assets (ROA)

Walsh (2003) dalam Bobby

(200631) menyatakan bahwa

pengembalian atas aktiva (ROA =

Return On Assets ) dan

pengembalian atas ekuitas (ROE =

Retutn On Equity) merupakan rasio

kinerja yang fundamental

Pengembalian atas aktiva (ROA)

memberikan gambaran suatu ukuran

efisiensi manajemen dalam

menggunakan aset perusahaan

Dengan ROA dapat dihitung berapa

banyak laba yang diperoleh

perusahaan untuk setiap satuan mata

uang dari aset perusahaan ROA

dihitung dengan membagi laba bersih

sesudah pajak dengan total aktiva

(Moelyadi 200674) Nilai ROA

memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektivitas

perusahaan dalam mengkonversikan

uang yang telah diinvestasikan

menjadi laba Semakin tinggi nilai

ROA maka semakin baik kinerja

perusahaan

Return on equity (ROE)

Return on equity

menunjukkan bagian dari total

profitabilitas yang bisa dialokasikan

untuk pemegang saham atas modal

yang mereka tanamkan dalam

perusahaan ROE secara eksplisit

memperhitungkan bunga dan

dividend saham preferen Semakin

tinggi tingkat pengembaliannya

maka semakin baik kedudukan

pemegang saham

Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih dengan menggunakan modal

sendiri apakah efektif dan efisien

jika perusahaan tersebut

menggunakan modal sendiri dan

menghasilkan laba bersih yang

tersedia bagi pemilik atau investor

(Tandelilin 2001)

Informasi dari besar kecilnya

ROE perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam

menggunakan ekuitasnya dengan

efektif dan efisien Sehingga hal

tersebut dapat menimbulkan

kepercayaan investor selanjutnya

perusahaan akan dapat memberikan

pendapatan yang lebih besar melalui

dividend yang diberikan Dimana

investor dapat melihat kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal

sendiri untuk menghasilkan laba

bersih Tingkat ROE yang tinggi

merupakan daya tarik bagi investor

untuk mengivestasikan dananya pada

perusahaan tersebut

Net Profit Margin (NPM)

Menurut Ridwan (200186) Net

Profit Margin adalah ukuran

persentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah dikurangi semua

biaya dan pengeluaran termasuk

bunga dan pajak Formula yang

digunakan untuk menghitung

besarnya

nilai net profit margin adalah net

operating income dibagi dengan

sales yang hasilnya kemudian

dikalikan 100 sebagai pernyataan

dalam prosentase (Ridwan

200186) Sedangkan Lukman

(2009120) menyatakan bahwa net

profit margin

merupakan rasio yang

menggambarkan tingkat keuntungan

(laba) yang diperoleh

bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari

kegiatan operasionalnya

6

Current Ratio

Current Ratio merupakan salah

satu rasio yang paling umum

digunakan untuk mengukur likuiditas

atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek

tanpa menghadapi kesulitan

Semakin besar current ratio

menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (termasuk didalamnya

kewajiban membayar dividen kas

yang terutang) Unsur-unsur yang

mempengaruhi nilai current ratio

adalah aktiva lancar dan utang

jangka pendek Dalam hal ini aktiva

lancar terdiri dari uang kas dan juga

surat-surat berharga antara lain surat

pengakuan hutang wesel saham

obligasi sekuritas kredit atau setiap

derivatif dari surat berharga atau

kepentingan lain atau suatu

kewajiban dari penerbit dalam

bentuk yang lazim diperdagangkan

dalam pasar uang dan pasar modal

Di lain pihak utang jangka pendek

dapat berupa utang pada pihak ketiga

(bank atau kreditur lainnya)

Menurut Darsono (200552)

ldquosemakin tinggi rasio lancar

kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek

juga semakin besarrdquo Tetapi rasio

lancar yang terlalu tinggi juga

menunjukkan manajemen yang

buruk atas sumber likuiditas

Kelebihan dalam aktiva lancar

seharusnya digunakan untuk

membayar dividen membayar

hutang jangka panjang atau untuk

investasi yang bisa menghasilkan

tingkat kembalian lebih Dalam

melihat rasio lancar analis juga

harus memperhatikan kondisi dan

lingkungan perusahaan seperti

rencana manajemen sektor industri

dan kondisi ekonomi makro secara

umum

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning perusahaan Dalam

rasio ini dihitung berapa kali nilai

earning yang tercermin dalam harga

suatu saham PER juga memberikan

informasi berapa rupiah harga yang

harus dibayar investor untuk

memperoleh setiap Rp 100 earning

perusahaan

Menurut Sofyan (2001)

menjelaskan bahwa semakin tinggi

rasio ini menunjukkan bahwa

investor mengharapkan pertumbuhan

dividend yang tinggi saham

memiliki risiko yang rendah dan

investor puas dengan pendapatan

yang tinggi serta perusahaan

mengharapkan pertumbuhan

dividend daripada proporsi laba yang

tinggi

Saham dengan nilai

pertumbuhan yang tinggi umumnya

memiliki Price Earning Ratio (PER)

yang tinggi pula Investor bersedia

membeli saham dengan PER yang

tinggi karena mengharap aliran cash

flow yang lebih besar di masa yang

akan datang

Pengertian Good Corporate

Governance (GCG)

Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) dalam INyoman

(200326) mengemukakan definisi

good corporate governance adalah

sebagai berikut

ldquo seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara

pemegang pengurus (pengelola)

perusahaan pihak kreditur

pemerintah karyawan serta para

7

pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu

system yang mengendalikan

perusahaan Tujuan corporate

governance ialah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)rdquo

Tujuan dan Manfaat GCG

GCG memiliki arti yang

sangat penting dalam menjalankan

organisasi bisnis Menurut Sutojo

dan Aldridge (20085) good

corporate governance mempunyai

lima macam tujuan utama Kelima

tujuan tersebut adalah sebagai

berikut

1 Melindungi hak dan kepentingan

pemegang saham

2 Melindungi hak dan kepentingan

para anggota stakeholders non

pemegang saham

3 Meningkatkan nilai perusahaan

dan para pemegang saham

4 Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan

5 Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan

Prinsip-prinsip GCG

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3

Surat Keputusan Menteri BUMN

No117M-MBU2002 tanggal 31

Juli 2002 tentang penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada

BUMN adalah sebagai berikut

1 Transparansi (transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan

mengenaiperusahaan

2 Kemandirian (independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh

tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

3 Akuntabilitas (accountability)

Kejelasan fungsi pelaksanaan dan

pertanggungjawaban manajemen

perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif

4Pertanggungjawaban

(responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan

perundang-undanganyang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

5 Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak stakeholders

yang

timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dalam

penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan studi kasus

Obyek Penelitian

Objek penelitian atau sampel yang

dipilih ialah PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih

menjadi objek penelitian karena

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 4: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

4

segera dikonversikan ke dalam kas

dengan sedikit atau tanpa penurunan

nilai serta tingkat kepastian tentang

jumlah kas yang dapat diperoleh Kas

merupakan suatu aktiva yang likuid

Aktiva lain mungkin relatif likuid

atau tidak likuid tergantung seberapa

capat aktiva ini dapat dikonversikan

ke kas adalah surat berharga

Untuk menentukan tingkat likuiditas

perusahaan dipergunakan rasio

likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)

Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut

2 Rasio Efisiensi

Rasio efisiensi digunakan untuk

mengukur seberapa efisien

perusahaan mempergunakan

aktivanya Rasio ini semuanya

mempergunakan perbandingan antara

tingkat penjualan dengan investasi

dalam beberapa aktiva Asumsi yang

diambil adalah terdapat hubungan

antara penjualan dengan berbagai

aktiva tersebut Dalam perhitungan

dan analisis efisiensi persediaan

terdapat beberapa masalah yang

perlu diketahui Pertama penjualan

dilakukan menurut harga pasar

sedangkan investasi dalam

persediaan dicatat menurut harga

pokoknya Kedua penjualan terjadi

sepanjang periode (tahun dan

sebagainya) sedangkan persediaan

rata-rata antara awal dan akhir

periode dalam analisis efisiensi

persediaan akan lebih baik

3 Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk

menjelaskan penggunaan utang

untuk membiayai sebagian daripada

aktiva perusahaan Pembiayaan

dengan utang mempunyai pengaruh

bagi perusahaan karena utang

mempunyai beban yang bersifat

tetap Kegagalan perusahaan dalam

membayar bunga atas utang dapat

menyebabkan kesulitan keuangan

yang berakhir dengan kebangkrutan

perusahaan Tetap penggunaan utang

juga memberikan subsidi pajak atas

bunga yang dapat menguntungkan

pemegang saham Karenanya

penggunaan utang harus

diseimbangkan antara keuntungan

dan kerugiannya

4 Rasio Profitabilitas

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return On

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Pengukuran tingkat profitabilitas

dapat dilakukan dengan

membandingkan tingkat Return on

Investment (ROI) yang diharapkan

dengan tingkat return yang diminta

oleh investor dalam pasar modal

Jika hasil yang diharapkan lebih

besar dari pada hasil yang diminta

maka investasi tersebut dikatakan

sebagai menguntungkan

Rasio profitabilitas tergantung

dari informasi akuntansi yang

diambil dari laporan keuangan

Karenanya profitabilitas dalam

konteks analisis rasio mengukur

pendapatan menurut laporan rugi

laba dengan nilai buku investasi

Rasio profitabilitas ini kemudian

dapat dibandingkan rasio yang sama

perusahaan pada tahun lalu atau rasio

rata-rata industri

5

Return On Assets (ROA)

Walsh (2003) dalam Bobby

(200631) menyatakan bahwa

pengembalian atas aktiva (ROA =

Return On Assets ) dan

pengembalian atas ekuitas (ROE =

Retutn On Equity) merupakan rasio

kinerja yang fundamental

Pengembalian atas aktiva (ROA)

memberikan gambaran suatu ukuran

efisiensi manajemen dalam

menggunakan aset perusahaan

Dengan ROA dapat dihitung berapa

banyak laba yang diperoleh

perusahaan untuk setiap satuan mata

uang dari aset perusahaan ROA

dihitung dengan membagi laba bersih

sesudah pajak dengan total aktiva

(Moelyadi 200674) Nilai ROA

memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektivitas

perusahaan dalam mengkonversikan

uang yang telah diinvestasikan

menjadi laba Semakin tinggi nilai

ROA maka semakin baik kinerja

perusahaan

Return on equity (ROE)

Return on equity

menunjukkan bagian dari total

profitabilitas yang bisa dialokasikan

untuk pemegang saham atas modal

yang mereka tanamkan dalam

perusahaan ROE secara eksplisit

memperhitungkan bunga dan

dividend saham preferen Semakin

tinggi tingkat pengembaliannya

maka semakin baik kedudukan

pemegang saham

Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih dengan menggunakan modal

sendiri apakah efektif dan efisien

jika perusahaan tersebut

menggunakan modal sendiri dan

menghasilkan laba bersih yang

tersedia bagi pemilik atau investor

(Tandelilin 2001)

Informasi dari besar kecilnya

ROE perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam

menggunakan ekuitasnya dengan

efektif dan efisien Sehingga hal

tersebut dapat menimbulkan

kepercayaan investor selanjutnya

perusahaan akan dapat memberikan

pendapatan yang lebih besar melalui

dividend yang diberikan Dimana

investor dapat melihat kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal

sendiri untuk menghasilkan laba

bersih Tingkat ROE yang tinggi

merupakan daya tarik bagi investor

untuk mengivestasikan dananya pada

perusahaan tersebut

Net Profit Margin (NPM)

Menurut Ridwan (200186) Net

Profit Margin adalah ukuran

persentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah dikurangi semua

biaya dan pengeluaran termasuk

bunga dan pajak Formula yang

digunakan untuk menghitung

besarnya

nilai net profit margin adalah net

operating income dibagi dengan

sales yang hasilnya kemudian

dikalikan 100 sebagai pernyataan

dalam prosentase (Ridwan

200186) Sedangkan Lukman

(2009120) menyatakan bahwa net

profit margin

merupakan rasio yang

menggambarkan tingkat keuntungan

(laba) yang diperoleh

bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari

kegiatan operasionalnya

6

Current Ratio

Current Ratio merupakan salah

satu rasio yang paling umum

digunakan untuk mengukur likuiditas

atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek

tanpa menghadapi kesulitan

Semakin besar current ratio

menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (termasuk didalamnya

kewajiban membayar dividen kas

yang terutang) Unsur-unsur yang

mempengaruhi nilai current ratio

adalah aktiva lancar dan utang

jangka pendek Dalam hal ini aktiva

lancar terdiri dari uang kas dan juga

surat-surat berharga antara lain surat

pengakuan hutang wesel saham

obligasi sekuritas kredit atau setiap

derivatif dari surat berharga atau

kepentingan lain atau suatu

kewajiban dari penerbit dalam

bentuk yang lazim diperdagangkan

dalam pasar uang dan pasar modal

Di lain pihak utang jangka pendek

dapat berupa utang pada pihak ketiga

(bank atau kreditur lainnya)

Menurut Darsono (200552)

ldquosemakin tinggi rasio lancar

kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek

juga semakin besarrdquo Tetapi rasio

lancar yang terlalu tinggi juga

menunjukkan manajemen yang

buruk atas sumber likuiditas

Kelebihan dalam aktiva lancar

seharusnya digunakan untuk

membayar dividen membayar

hutang jangka panjang atau untuk

investasi yang bisa menghasilkan

tingkat kembalian lebih Dalam

melihat rasio lancar analis juga

harus memperhatikan kondisi dan

lingkungan perusahaan seperti

rencana manajemen sektor industri

dan kondisi ekonomi makro secara

umum

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning perusahaan Dalam

rasio ini dihitung berapa kali nilai

earning yang tercermin dalam harga

suatu saham PER juga memberikan

informasi berapa rupiah harga yang

harus dibayar investor untuk

memperoleh setiap Rp 100 earning

perusahaan

Menurut Sofyan (2001)

menjelaskan bahwa semakin tinggi

rasio ini menunjukkan bahwa

investor mengharapkan pertumbuhan

dividend yang tinggi saham

memiliki risiko yang rendah dan

investor puas dengan pendapatan

yang tinggi serta perusahaan

mengharapkan pertumbuhan

dividend daripada proporsi laba yang

tinggi

Saham dengan nilai

pertumbuhan yang tinggi umumnya

memiliki Price Earning Ratio (PER)

yang tinggi pula Investor bersedia

membeli saham dengan PER yang

tinggi karena mengharap aliran cash

flow yang lebih besar di masa yang

akan datang

Pengertian Good Corporate

Governance (GCG)

Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) dalam INyoman

(200326) mengemukakan definisi

good corporate governance adalah

sebagai berikut

ldquo seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara

pemegang pengurus (pengelola)

perusahaan pihak kreditur

pemerintah karyawan serta para

7

pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu

system yang mengendalikan

perusahaan Tujuan corporate

governance ialah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)rdquo

Tujuan dan Manfaat GCG

GCG memiliki arti yang

sangat penting dalam menjalankan

organisasi bisnis Menurut Sutojo

dan Aldridge (20085) good

corporate governance mempunyai

lima macam tujuan utama Kelima

tujuan tersebut adalah sebagai

berikut

1 Melindungi hak dan kepentingan

pemegang saham

2 Melindungi hak dan kepentingan

para anggota stakeholders non

pemegang saham

3 Meningkatkan nilai perusahaan

dan para pemegang saham

4 Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan

5 Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan

Prinsip-prinsip GCG

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3

Surat Keputusan Menteri BUMN

No117M-MBU2002 tanggal 31

Juli 2002 tentang penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada

BUMN adalah sebagai berikut

1 Transparansi (transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan

mengenaiperusahaan

2 Kemandirian (independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh

tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

3 Akuntabilitas (accountability)

Kejelasan fungsi pelaksanaan dan

pertanggungjawaban manajemen

perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif

4Pertanggungjawaban

(responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan

perundang-undanganyang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

5 Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak stakeholders

yang

timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dalam

penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan studi kasus

Obyek Penelitian

Objek penelitian atau sampel yang

dipilih ialah PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih

menjadi objek penelitian karena

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 5: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

5

Return On Assets (ROA)

Walsh (2003) dalam Bobby

(200631) menyatakan bahwa

pengembalian atas aktiva (ROA =

Return On Assets ) dan

pengembalian atas ekuitas (ROE =

Retutn On Equity) merupakan rasio

kinerja yang fundamental

Pengembalian atas aktiva (ROA)

memberikan gambaran suatu ukuran

efisiensi manajemen dalam

menggunakan aset perusahaan

Dengan ROA dapat dihitung berapa

banyak laba yang diperoleh

perusahaan untuk setiap satuan mata

uang dari aset perusahaan ROA

dihitung dengan membagi laba bersih

sesudah pajak dengan total aktiva

(Moelyadi 200674) Nilai ROA

memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektivitas

perusahaan dalam mengkonversikan

uang yang telah diinvestasikan

menjadi laba Semakin tinggi nilai

ROA maka semakin baik kinerja

perusahaan

Return on equity (ROE)

Return on equity

menunjukkan bagian dari total

profitabilitas yang bisa dialokasikan

untuk pemegang saham atas modal

yang mereka tanamkan dalam

perusahaan ROE secara eksplisit

memperhitungkan bunga dan

dividend saham preferen Semakin

tinggi tingkat pengembaliannya

maka semakin baik kedudukan

pemegang saham

Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

bersih dengan menggunakan modal

sendiri apakah efektif dan efisien

jika perusahaan tersebut

menggunakan modal sendiri dan

menghasilkan laba bersih yang

tersedia bagi pemilik atau investor

(Tandelilin 2001)

Informasi dari besar kecilnya

ROE perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam

menggunakan ekuitasnya dengan

efektif dan efisien Sehingga hal

tersebut dapat menimbulkan

kepercayaan investor selanjutnya

perusahaan akan dapat memberikan

pendapatan yang lebih besar melalui

dividend yang diberikan Dimana

investor dapat melihat kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal

sendiri untuk menghasilkan laba

bersih Tingkat ROE yang tinggi

merupakan daya tarik bagi investor

untuk mengivestasikan dananya pada

perusahaan tersebut

Net Profit Margin (NPM)

Menurut Ridwan (200186) Net

Profit Margin adalah ukuran

persentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah dikurangi semua

biaya dan pengeluaran termasuk

bunga dan pajak Formula yang

digunakan untuk menghitung

besarnya

nilai net profit margin adalah net

operating income dibagi dengan

sales yang hasilnya kemudian

dikalikan 100 sebagai pernyataan

dalam prosentase (Ridwan

200186) Sedangkan Lukman

(2009120) menyatakan bahwa net

profit margin

merupakan rasio yang

menggambarkan tingkat keuntungan

(laba) yang diperoleh

bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari

kegiatan operasionalnya

6

Current Ratio

Current Ratio merupakan salah

satu rasio yang paling umum

digunakan untuk mengukur likuiditas

atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek

tanpa menghadapi kesulitan

Semakin besar current ratio

menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (termasuk didalamnya

kewajiban membayar dividen kas

yang terutang) Unsur-unsur yang

mempengaruhi nilai current ratio

adalah aktiva lancar dan utang

jangka pendek Dalam hal ini aktiva

lancar terdiri dari uang kas dan juga

surat-surat berharga antara lain surat

pengakuan hutang wesel saham

obligasi sekuritas kredit atau setiap

derivatif dari surat berharga atau

kepentingan lain atau suatu

kewajiban dari penerbit dalam

bentuk yang lazim diperdagangkan

dalam pasar uang dan pasar modal

Di lain pihak utang jangka pendek

dapat berupa utang pada pihak ketiga

(bank atau kreditur lainnya)

Menurut Darsono (200552)

ldquosemakin tinggi rasio lancar

kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek

juga semakin besarrdquo Tetapi rasio

lancar yang terlalu tinggi juga

menunjukkan manajemen yang

buruk atas sumber likuiditas

Kelebihan dalam aktiva lancar

seharusnya digunakan untuk

membayar dividen membayar

hutang jangka panjang atau untuk

investasi yang bisa menghasilkan

tingkat kembalian lebih Dalam

melihat rasio lancar analis juga

harus memperhatikan kondisi dan

lingkungan perusahaan seperti

rencana manajemen sektor industri

dan kondisi ekonomi makro secara

umum

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning perusahaan Dalam

rasio ini dihitung berapa kali nilai

earning yang tercermin dalam harga

suatu saham PER juga memberikan

informasi berapa rupiah harga yang

harus dibayar investor untuk

memperoleh setiap Rp 100 earning

perusahaan

Menurut Sofyan (2001)

menjelaskan bahwa semakin tinggi

rasio ini menunjukkan bahwa

investor mengharapkan pertumbuhan

dividend yang tinggi saham

memiliki risiko yang rendah dan

investor puas dengan pendapatan

yang tinggi serta perusahaan

mengharapkan pertumbuhan

dividend daripada proporsi laba yang

tinggi

Saham dengan nilai

pertumbuhan yang tinggi umumnya

memiliki Price Earning Ratio (PER)

yang tinggi pula Investor bersedia

membeli saham dengan PER yang

tinggi karena mengharap aliran cash

flow yang lebih besar di masa yang

akan datang

Pengertian Good Corporate

Governance (GCG)

Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) dalam INyoman

(200326) mengemukakan definisi

good corporate governance adalah

sebagai berikut

ldquo seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara

pemegang pengurus (pengelola)

perusahaan pihak kreditur

pemerintah karyawan serta para

7

pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu

system yang mengendalikan

perusahaan Tujuan corporate

governance ialah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)rdquo

Tujuan dan Manfaat GCG

GCG memiliki arti yang

sangat penting dalam menjalankan

organisasi bisnis Menurut Sutojo

dan Aldridge (20085) good

corporate governance mempunyai

lima macam tujuan utama Kelima

tujuan tersebut adalah sebagai

berikut

1 Melindungi hak dan kepentingan

pemegang saham

2 Melindungi hak dan kepentingan

para anggota stakeholders non

pemegang saham

3 Meningkatkan nilai perusahaan

dan para pemegang saham

4 Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan

5 Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan

Prinsip-prinsip GCG

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3

Surat Keputusan Menteri BUMN

No117M-MBU2002 tanggal 31

Juli 2002 tentang penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada

BUMN adalah sebagai berikut

1 Transparansi (transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan

mengenaiperusahaan

2 Kemandirian (independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh

tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

3 Akuntabilitas (accountability)

Kejelasan fungsi pelaksanaan dan

pertanggungjawaban manajemen

perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif

4Pertanggungjawaban

(responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan

perundang-undanganyang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

5 Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak stakeholders

yang

timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dalam

penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan studi kasus

Obyek Penelitian

Objek penelitian atau sampel yang

dipilih ialah PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih

menjadi objek penelitian karena

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 6: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

6

Current Ratio

Current Ratio merupakan salah

satu rasio yang paling umum

digunakan untuk mengukur likuiditas

atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek

tanpa menghadapi kesulitan

Semakin besar current ratio

menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (termasuk didalamnya

kewajiban membayar dividen kas

yang terutang) Unsur-unsur yang

mempengaruhi nilai current ratio

adalah aktiva lancar dan utang

jangka pendek Dalam hal ini aktiva

lancar terdiri dari uang kas dan juga

surat-surat berharga antara lain surat

pengakuan hutang wesel saham

obligasi sekuritas kredit atau setiap

derivatif dari surat berharga atau

kepentingan lain atau suatu

kewajiban dari penerbit dalam

bentuk yang lazim diperdagangkan

dalam pasar uang dan pasar modal

Di lain pihak utang jangka pendek

dapat berupa utang pada pihak ketiga

(bank atau kreditur lainnya)

Menurut Darsono (200552)

ldquosemakin tinggi rasio lancar

kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka pendek

juga semakin besarrdquo Tetapi rasio

lancar yang terlalu tinggi juga

menunjukkan manajemen yang

buruk atas sumber likuiditas

Kelebihan dalam aktiva lancar

seharusnya digunakan untuk

membayar dividen membayar

hutang jangka panjang atau untuk

investasi yang bisa menghasilkan

tingkat kembalian lebih Dalam

melihat rasio lancar analis juga

harus memperhatikan kondisi dan

lingkungan perusahaan seperti

rencana manajemen sektor industri

dan kondisi ekonomi makro secara

umum

Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning perusahaan Dalam

rasio ini dihitung berapa kali nilai

earning yang tercermin dalam harga

suatu saham PER juga memberikan

informasi berapa rupiah harga yang

harus dibayar investor untuk

memperoleh setiap Rp 100 earning

perusahaan

Menurut Sofyan (2001)

menjelaskan bahwa semakin tinggi

rasio ini menunjukkan bahwa

investor mengharapkan pertumbuhan

dividend yang tinggi saham

memiliki risiko yang rendah dan

investor puas dengan pendapatan

yang tinggi serta perusahaan

mengharapkan pertumbuhan

dividend daripada proporsi laba yang

tinggi

Saham dengan nilai

pertumbuhan yang tinggi umumnya

memiliki Price Earning Ratio (PER)

yang tinggi pula Investor bersedia

membeli saham dengan PER yang

tinggi karena mengharap aliran cash

flow yang lebih besar di masa yang

akan datang

Pengertian Good Corporate

Governance (GCG)

Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) dalam INyoman

(200326) mengemukakan definisi

good corporate governance adalah

sebagai berikut

ldquo seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara

pemegang pengurus (pengelola)

perusahaan pihak kreditur

pemerintah karyawan serta para

7

pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu

system yang mengendalikan

perusahaan Tujuan corporate

governance ialah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)rdquo

Tujuan dan Manfaat GCG

GCG memiliki arti yang

sangat penting dalam menjalankan

organisasi bisnis Menurut Sutojo

dan Aldridge (20085) good

corporate governance mempunyai

lima macam tujuan utama Kelima

tujuan tersebut adalah sebagai

berikut

1 Melindungi hak dan kepentingan

pemegang saham

2 Melindungi hak dan kepentingan

para anggota stakeholders non

pemegang saham

3 Meningkatkan nilai perusahaan

dan para pemegang saham

4 Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan

5 Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan

Prinsip-prinsip GCG

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3

Surat Keputusan Menteri BUMN

No117M-MBU2002 tanggal 31

Juli 2002 tentang penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada

BUMN adalah sebagai berikut

1 Transparansi (transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan

mengenaiperusahaan

2 Kemandirian (independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh

tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

3 Akuntabilitas (accountability)

Kejelasan fungsi pelaksanaan dan

pertanggungjawaban manajemen

perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif

4Pertanggungjawaban

(responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan

perundang-undanganyang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

5 Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak stakeholders

yang

timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dalam

penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan studi kasus

Obyek Penelitian

Objek penelitian atau sampel yang

dipilih ialah PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih

menjadi objek penelitian karena

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 7: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

7

pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu

system yang mengendalikan

perusahaan Tujuan corporate

governance ialah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders)rdquo

Tujuan dan Manfaat GCG

GCG memiliki arti yang

sangat penting dalam menjalankan

organisasi bisnis Menurut Sutojo

dan Aldridge (20085) good

corporate governance mempunyai

lima macam tujuan utama Kelima

tujuan tersebut adalah sebagai

berikut

1 Melindungi hak dan kepentingan

pemegang saham

2 Melindungi hak dan kepentingan

para anggota stakeholders non

pemegang saham

3 Meningkatkan nilai perusahaan

dan para pemegang saham

4 Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan

5 Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan

Prinsip-prinsip GCG

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3

Surat Keputusan Menteri BUMN

No117M-MBU2002 tanggal 31

Juli 2002 tentang penerapan Good

Corporate Governance (GCG) pada

BUMN adalah sebagai berikut

1 Transparansi (transparancy)

Keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan

mengenaiperusahaan

2 Kemandirian (independency)

Suatu keadaan dimana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh

tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

3 Akuntabilitas (accountability)

Kejelasan fungsi pelaksanaan dan

pertanggungjawaban manajemen

perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif

4Pertanggungjawaban

(responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan

perundang-undanganyang berlaku

dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat

5 Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak stakeholders

yang

timbul berdasarkan perjanjian dan

peraturan perundang-undangan yang

berlaku

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

untuk menganalisis dan mengetahui

kinerja keuangan perusahaan dalam

penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan

pendekatan studi kasus

Obyek Penelitian

Objek penelitian atau sampel yang

dipilih ialah PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih

menjadi objek penelitian karena

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 8: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

8

merupakan salah satu perusahaan

yang teguh dalam melaksanakan

mekanisme GCG dengan baik dan

konsistenhal itu terbukti dengan

diraihnya penghargaan dari IICD

pada tahun 2009

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data berupa angka-

angka yang diperoleh dari situs resmi

berupa laporan keuangan tahunan

dan harga saham harian Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari data

sekunder (secondary data) yang

didapat dari wwwidxcoid

wwwfinanceyahoocom ICMD

(Indonesian Capital Market

Directory) yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung (melalui media

perantara) atau merupakan data yang

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

Data penelitian terdiri dari

1 Data mengenai tanggal

pengumuman stock split

2 Data harian harga saham

selama periode pengamatan

3 Data harian volume

perdagangan saham selama

periode pengamatan

4 Data mengenai jumlah saham

beredar perusahaan sampel

pada saat periode t

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi yaitu membaca

mempelajari mengklasifikasikan

dan mengunakan data sekunder yang

berupa catatan-catatan dan laporan-

laporan keuangan PT Kimia Farma

(Persero) Tbk Diperoleh melalui

internet dan pojok Bursa Efek

Indonesia Dalam penelitian ini

metode dokumentasi digunakan

untuk merangkap data laporan

keuangan perusahaan selama periode

penelitian yaitu dalam kurun waktu

2004-2012

Definisi Operasional

Return On Asset

ROA merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan

Return On Equity

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk

menghasilkan laba setelah pajak

Net Profit Margin

Rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong

pajak

Current ratio

Rasio likuiditas yang utama adalah

rasio lancar (current ratio) yang

menunjukkan sampai sejauh apa

kewajiban lancar ditutupi oleh asset

yang diharapkan akan dikonversi

menjadi kas dalam waktu dekat

(brigham amp Houston 2010 134)

rumusnya sebagai berikut

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 9: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

9

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER)

merupakan rasio untuk menghitung

nilai intrinsik saham dengan

membandingkan antara harga saham

dengan earning (laba) perusahaan

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data

yang digunakan dalam menjawab

rumusan masalah penelitian yang

pertama adalah dengan mengadakan

analisis deskriptif kuantitatif untuk

menjabarkan secara terperinci

bagaimana kinerja keuangan sebelum

dan sesudah penerapan mekanisme

GCG dengan menggunakan

penggukuran likuiditas

profitabilitasdan nilai pasar

Pengujian ini ditujukan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan kinerja perusahaan pada

PT Kimia farma (persero) Tbk

pada periode sebelum dan sesudah

penerapan mekanisme GCG dengan

didasarkan atas pengukuran Return

on Asset (ROA) Return on Equity

(ROE) Net Profit Margin (NPM)

Price Earning Ratio (PER) dan

Current Ratio (CR) pada masing-

masing periode waktu

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Analisis Hasil Penelitian

Pengukuran ROA

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROA diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel ROA

mengalami peningkatan dari 004

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 007 saat sesudah

diterapkannya GCGAdanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROA mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 004

dan nilai ini masih lebih besar dari

batas nilai minimum untuk ROA

yaitu 003 Kenaikan tersebut

menunjukkan adanya kenaikan

terhadap profitabilitas perusahaan

khususnya apabila dinilai dari

efisiensi penggunaan asset

perusahaan

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 10: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

10

Pengukuran ROE

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

ROE diatas pada periode sesudah

penerapan GCG terjadi peningkatan

terhadap rasio ini yaitu dari 006

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 011 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel ROE mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

positif dari adanya penerapan sistem

GCG pada PT Kimia Farma Tbk

Efek positif ini memperlihatkan

adanya kondisi yang baik bagi

perusahaan karena nilai minimum

pada kondisi setelah diterapkannya

GCG adalah 006 dan nilai ini

masih lebih besar dari batas nilai

minimum untuk ROE yaitu 005

Kenaikan tersebut menunjukkan

adanya kemampuan perusahaan

untuk mengelola modalnya dengan

lebih baik

Pengukuran NPM

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

NPM diatas dapat terlihat bahwa

rata-rata nilai variabel NPM

mengalami peningkatan dari 002

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 004 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia

FarmaTbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan walaupun nilai

minimum pada kondisi sebelum dan

setelah diterapkannya GCG adalah

sama yaitu 002

Pengukuran CR

Berdasarkan tabel deskripsi

variabel CR diatas dapat terlihat

bahwa rata-rata nilai variabel CR

mengalami peningkatan dari 16

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 11: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

11

saat sebelum diterapkannya GCG

menjadi 25 saat sesudah

diterapkannya GCG Adanya

peningkatan ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG

Variabel NPM mengalami kenaikan

dapat mengindikasikan adanya efek

yang positif dari adanya penerapan

sistem GCG pada PT Kimia Farma

Tbk Efek positif ini

memperlihatkan adanya kondisi yang

baik bagi perusahaan karena nilai

minimum pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 2 dan

nilai ini masih lebih besar dari batas

nilai minimum untuk CR yaitu 02

Pengukuran PER

Berdasarkan tabel deskripsi variabel

PER diatas dapat terlihat bahwa rata-

rata nilai variabel PER mengalami

penurunan dari 12 saat sebelum

diterapkannya GCG menjadi 47

saat sesudah diterapkannya GCG

Adanya penurunan PER nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin menurun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin rendah

nilai PER maka semakin murah

saham tersebut untuk dibelidan

semakin baik pula kinerja perlembar

saham dalam menghasilkan laba

bersih perusahaan semakin baik

kinerja perlembar saham akan

mempengaruhi banyak investor

untuk membeli saham tersebut

Efek positif ini mengindikasikan

adanya perbedaan kondisi kinerja

keuangan pada saat sebelum dan

sesudah diterapkannya GCG pada

PT Kimia FarmaTbk Efek positif

ini memperlihatkan adanya kondisi

yang baik bagi perusahaan walaupun

nilai minimum terjadi penurunan

yaitu pada kondisi setelah

diterapkannya GCG adalah 271dan

nilai minimum sebelum diterapkan

GCG untuk PER yaitu 105

Pembahasan Hasil Penelitian

Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA)

merupakan salah satu rasio

profitabilitasDalam analisis laporan

keuangan rasio ini paling sering

disorotikarena mampu menunjukkan

keberhasilanperusahaan

menghasilkan keuntungan ROA

mampu mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan

keuntungan pada masa lampau untuk

kemudian diproyeksikan di masa

yang akan datang Assets atau aktiva

yang dimaksud adalah keseluruhan

harta perusahaan yang diperoleh dari

modal sendiri maupun dari modal

asing yang telah diubah perusahaan

menjadi aktiva-aktiva perusahaan

yang digunakan untuk kelangsungan

hidup perusahaan Menurut Brigham

dan Houston (200190) ldquoRasio laba

bersih terhadap total aktiva

mengukur pengembalian atas total

aktiva (ROA) setelah bunga dan

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 12: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

12

pajakrdquo Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Assets berdasarkan perhitungan yang

diperoleh ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan Tidak

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Salah satu

manfaat penerapan GCG pada

perusahaan menurut MohWahyudin

(200813-15) yaitu meningkatkan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya Disamping

hal itu ROA adalah salah satu rasio

yang memberikan gambaran kepada

investor mengenai efektifitas

perusahaan dengan mengkonversikan

uang yang diinvestasikan menjadi

laba Sehingga mencerminkan

bahwa perusahaan yang telah

menerapkan GCG sesuai dengan

prinsip-prinsip yang ada akan

meningkatkan variabel ROA dan hal

tersebut akan memberikan

kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut

Hasil penelitian ini dapat

diketahui bahwa variabel Return On

Asset berdasarkan perhitungan

adalah signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROA sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dian

Prasinta (2012) yang mengemukakan

bahwa penerapan good corporate

governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Return On

Assets

Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham amp Houston

(2010 133) rdquorasio yang paling

penting adalah pengembalian atas

ekuitas (return on equity) yang

merupakan laba bersih bagi

pemegang saham dibagi dengan total

ekuitas pemegang saham Pemegang

saham pastinya ingin mendapatkan

tingkat pengembalian yang tinggi

atas modal yang mereka

investasikan dan ROE menunjukkan

tingkat yang mereka perolehrdquo

Berdasarkan pendapat yang

dikemukakan diatas maka dapat

diambil pemahaman bahwa rasio

return on equity merupakan rasio

yang berperan penting bagi para

pemegang saham (investor) untuk

mengambil keputusan dalam

menentukan penanaman

investasinya karena rasio ini

menunjukkan tingkat keuntungan

atas modal yang mereka

investasikanHasil penelitian ini

dapat diketahui bahwa variabel

Return On Equity berdasarkan

perhitungan tidak signifikan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan tidak

berpengaruh dengan penerapan

mekanisme GCG Manfaat

penerapan GCG pada perusahaan

menurut MohWahyudin (200813-

15) yaitu meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan

modalnya dan meningkatkan nilai

perusahaan Menurut Walsh (2003)

variabel ROE merupakan penggerak

nilai perusahaan Kenaikan dalam

rasio ini berarti terjadi kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang

bersangkutan selanjutnya kenaikan

tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Return On Equity

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian ROE sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 13: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

13

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Maka dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Carningsih (2009) yang

menyebutkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dengan rasio

ROE

Net Profit Margin (NPM)

Lukman Syamsuddin

(200762) mendefinisikan NPM

sebagai berikut ldquoNet profit margin

adalah merupakan rasio antara laba

bersih (Net Profit) yaitu penjualan

sesudah dikurangi dengan seluruh

expense termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan

Semakin tinggi NPM semakin baik

operasi suatu perusahaanrdquo

Hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa variabel Net Profit Margin

berdasarkan perhitungan adalah

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian NPM sebagai ukuran

kinerja operasional perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance Hasil

penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Yudha Pranata (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance memiliki

pengaruh terhadap rasio NPM

Current ratio (CR)

Current ratio yaitu

menunjukan kemampuan perusahan

untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban keuangannya yang harus

segera dibayar Current ratio

merupakan salah satu rasio finansial

yang sering digunakan Tingkat

current ratio dapat ditentukan

dengan jalan menbandingkan antara

aktiva lancar dengan utang lancar

Tidak ada suatu ketentuan mutlak

tentang berapa tingkat current ratio

yang dianggap baik atau yang harus

dipertahankan oleh suatu perusahaan

karena biasanya tingkat current ratio

ini juga sangat tergantung pada jenis

usaha dari masing-masing

perusahaan Current ratio adalah

rasio yang mengukur persentase

kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya

dengan aktiva lancar Current ratio

merupakan ukuran yang paling

umum digunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban

jangka pendek karena rasio ini

menunjukan seberapa jauh tuntutan

dari kreditor jangka pendek dipenuhi

oleh aktiva yang diperkirakan

menjadi uang tunai dalam periode

yang sama dengan jatuh temponya

Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukan terjadinya

masalah dalam likuiditas Sebaliknya

suatu perusahaan yang current

rationya terlalu tinggi juga kurang

bagus karena menunjukan

banyaknya dana menganggur yang

pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba Ukuran current

ratio yang dianggap sehat dan

dijadikan pedoman oleh perusahaan

adalah 200 ldquoCurrent Ratio

merupakan salah satu ratio finansial

yang sering digunakan Current

Ratio adalah perbandingan antara

jumlah aktiva lancar (current asset)

dengan hutang lancar (current

liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel CR diperoleh

signifikan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian CR sebagai ukuran kinerja

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 14: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

14

operasional perusahaan berpengaruh

dengan penerapan corporate

governance Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supatmi (2007) yang

mengemukakan bahwa penerapan

good corporate governance tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio CR

Price Earning Ratio (PER)

PER (Price Earning Ratio)

menggambarkan apresiasi pasar

terhadap kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba PER yang

menjadi ukuran penting sebagai

landasan pertimbangan seorang

investor membeli saham sebuah

perusahaan merupakan perbandingan

antara harga pasar suatu saham

dengan Earning Per Share (EPS)

dari saham yang bersangkutan PER

yang tinggi menunjukkan bahwa

investor bersedia untuk membayar

dengan harga saham premium untuk

perusahaan

Kegunaan PER adalah untuk

melihat bagaimana pasar menghargai

kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh EPS-nya Makin besar PER

suatu saham maka harga saham

tersebut akan semakin mahal

terhadap pendapatan bersih per

sahamnya Angka rasio ini biasanya

digunakan investor untuk

memprediksi kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

di masa yang akan datang (Prastowo

2002)

Perusahaan dengan kesempatan

tumbuh yang tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula

dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan

laba di masa mendatang Sebaliknya

perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan yang rendah cenderung

mempunyai PER yang rendah pula

Semakin rendah harga PER suatu

saham maka semakin baik atau

murah harganya untuk

diinvestasikan

PER menjadi rendah nilainya bisa

karena harga saham cenderung

semakin turun atau karena

meningkatnya laba bersih

perusahaan Jadi semakin kecil nilai

PER maka semakin murah saham

tersebut untuk dibeli dan semakin

baik pula kinerja per lembar saham

dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan Semakin baik kinerja per

lembar saham akan mempengaruhi

banyak investor untuk membeli

saham tersebut Semakin tinggi PER

semakin nampak rendah nilai EPS

apabila dibandingkan dengan harga

sahamnya (Suad Husnan 2001300)

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan

pada variabel PER diperoleh

signifikan berpengaruh negative

terhadap kinerja keuangan Dengan

demikian PER sebagai ukuran

kinerja investasi perusahaan

berpengaruh dengan penerapan

corporate governance

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab

sebelumnya kesimpulan yang dapat

ditarik dari hasil penelitian ini adalah

1 Penelitian ini menemukan adanya

perubahan kinerja keuangan

yang positif pada perusahaan

setelah penerapan mekanisme

GCG pada hanya terdapat rasio

ROA ROE NPM dan CR

sedangkan jika dilihat melalui

rasio PER penelitian ini

menemukan adanya perubahan

kinerja keuangan yang negatif

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 15: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

15

pada perusahaan setelah

penerapan mekanisme GCG

Saran

1 dengan dibuktikan adanya

perbaikan kinerja PT Kimia

Farma Tbk stelah penerapan

mekanisme GCG Khususnya

dalam aspek terhadap ROA

ROE NPM dan CR maka

seharusnya PT Kimia Farma

lebih meningkatkan dan

memperbaiki kinerjannya

dengancarasemakin

menanamkan kesadaran pada

masing-masing organ

perusahaan mengenai

pentingnya penerapan GCG

2 penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan

menggunakan obyek

penelitian dengan beberapa

perusahaan dari bidang yang

sejenis Dengan dilakukannya

pengembangan tersebut

diharapkan hasil penelitian

menghasilkan kesimpulan

yang lebih luas daripada

penelitian ini

3 untuk rasio PER diharapkan

perusahaan untuk lebih

meningkatkan sektor

investment asset dan

permodalanya

Daftar Pustaka

Abdullah MFaisal (2004) Dasar-

Dasar Manajemen Keuangan

Cetakan Keempat Penerbit

Universitas Muhammadiyah

Malang

Arafat Wilson (2006) Manajemen

Perbankan Indonesia ndash Teori

dan Implementasi Jakarta

LP3ES

Augusty Ferdinand( 2006) Metode

Penelitian Manajemen

Pedoman Penelitian Untuk

Penulisan Skripsi Tesis

dan Disertasi Ilmu

Manajemen Badan

Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham Eugene dan Joel F

Houston( 2001)

Manajemen Keuangan II

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2006)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Brigham Eugene dan Joel F

Houston (2010)

Manajemen Keuangan

JakartaSalemba Empat

Budi Rahardjo (2001) Akuntansi

dan Keuangan untuk

Manajer Nonkeuangan

YogyakartaGraha Ilmu

Carningsih 2009 Pengaruh Good

Corporate Governance

Terhadap Hubungan

Antara Kinerja Keuangan

Dengan Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Property Dan

Real Estate Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia)

viewed 3 mei 2013

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 16: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

16

lthttpwwwgunadarmaac

idlibraryarticlesgraduate

economy

Darsono amp Ashari (2005) Pedoman

Praktis Memahami laporan

Keuangan Andi

Yogyakarta

Deni Darmawati Khomsiyah dan

Rika Gelar Rahay(2005)

HubunganCorporate

Governance dan Kinerja

Perushaan Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia vol8

hal 65-81

Dian Prasinta (2012) Pengaruh

Good Corporate

Goovernance Terhadap

Kinerja Keuangan viewed 3

mei 2013

httpjournalunnesacidsju

indexphpaajarticledownl

oad655686

Dwi Prastowo (2002) Analisis

Laporan Keuangan

Jakarta Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN

Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian

Kinerja Keuanganrdquo Jurnal

Akuntansi Universitas

Sumatra Utara Medan

Emirzon Joni(2006)

Regulatory Driven dalam

Implementasi Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance pad

Perusahaan di Indonesia

Jurnal

Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol 4 No 8

httpwwwdigilibunsriac

id[18 februari 2013]

Filia amp Endang(2010) PENGARUH

MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN

USAHAUniversitas

Surabaya

Ferdiana Norma (2012)

PENGARUH GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA

KEUANGAN

PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DI

BEI Universitas Katolik

WIDYA MANDALA

SURABAYA Diakses 22

mei 2013

httpjournalwimaacidi

ndexphpJIMAarticledo

wnload131131

Harahap Sofyan S (2002) Teori

Akuntansi Edisi Revisi PT

Raja Grafindo Persada

Jakarta

Harahap Sofyan Syafri (2007)

ldquoAnalisis Kritis atas Laporan

Keuanganrdquo

Jakarta PT RajaGrafindo

Persada

Helfert Erich A (1997) Teknik

analisis keuangan petunjuk

praktis untuk mengelola amp

mengaturkinerja perusahaan

edisi kesembilan Jakarta

Erlangga

HesselNogiSTangkilisan(2003)

Mengelola Kredit Berbasis

Good Coorporate

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 17: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

17

GovernanceYogyakarta

Balairung

Ihwan Umar (2012) Kinerja

keuangan sebelum dan

sesudah penerapan GCG

pada PT BANK NEGARA

INDONESIA Tbk Dengan

rasio ROAROENPM dan

CAR viewed 3 mei 2011

httpjimfebubacidindex

phpjimfebarticledownloa

d231183

Ikatan Akutansi Indonesia (2004)

Standar Akuntansi keuangan

Jakarta Salemba empat

Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)

ldquoStandar Akuntansi

Keuanganrdquo Jakarta

Salemba Empat

IICG Peserta CGPI (2009)

manfaat dari penerapan

(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty

pe=1amppageno=3

Internal auditor (2010) Menghitung

sendiri skor GCG kita

(online)

httpauditorinternalcom20

100203menghitung-

sendiri-skor-gcg-kita diakses

17 mei 2013

Jumingan (2006)

ldquoAnalisa Laporan

Keuanganrdquo Jakarta Bumi

Aksara

Kamilah (2011) ldquo Pengaruh

Corporate Governance

terhadap kinerja

perusahaan keuangan ldquo

Skripsi Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Brawijaya malangtidak

diterbitkan

Kementerian BUMN (2002) SK

Nomor KEP-117M-

MBU2002 Pasal 2

tentang penerapan

praktek GCG pada

BUMN Jakarta

Kementerian BUMN

Klapper Leora dan Love Inessa

(2002)Corporate

Governance Investor

Protection And Perfomance

in Emerging Market World

Bank Policy Research

Working PaperApril

Lukman Dendawijaya(2009)

Manajemen

PerbankanEdisi Kedua

Jakarta

Ghalia Indonesia

Lukman Syamsudin(2001)

Manajemen Keuangan

Perusahaan (Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan

Pengawasamn dan

Pengambilan Keputusan)

Jakarta PTRaja Grafindo

Persada

LukmanSyamsudin(2007)

Manajemenkeuangan

perusahaan Jakarta Raja

Grafindo Persada

Manurung Adler Haymans (2004)

Memahami Seluk Beluk

Instrumen Investasi PT

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 18: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

18

Adler Manurung Press

Jakarta

Manurung Mandala (2004)

rdquoUang Perbankan dan

Ekonomi Moneter Kajian

Kontekstual Indonesiardquo

Prathama Rahardja

Penerbitan Fakultas

EkonomiUniversitas

Indonesia Indonesia

Mamduh M Hanafi (2000)Analisis

Laporan Keuangan

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Mas Achmad Daniri (2005) Good

Corporate Governance

Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia

Ray Indonesia Jakarta

Mulyadi(2006)

SistemInformasiAkuntansiJaka

rta SalembaEmpat

MuslichMohammad(2003)

ManajemenKeuangan

ModernJakarta Bumi Aksara

Nur Indriantoro amp Supomo

Bambang (2002)

Metodologi Penelitian

JakartaIndeks

Riduwan ( 2007 )

Skala Pengukuran Variabel -

Variabel Penelitian Cetakan

Keempat Alfabeta Bandung

Ridwan S Sundjaya dan Inge

Barlian(2003)

Manajemen Keuangan 2

Jakarta Lentera Lintas Media

RossWesterfield amp Jordan (2008)

Corporate Finance

Fundamentals New York

The McGraw-hill companies

Inc

Singarimbun Masri dan Sofian

Effendi (1995) Metode

Penelitian Survai

JakartaPustaka LP3ES

Indonesia

Sugiyono (2009)

Metode Penelitian Bisnis

CVAlfabeta Bandung

Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono

(2003)

Good Corporate Governance

Berhasilkah Diterapkan di

Indonesia (Online)

(httpre-

searchenginescomhsulistyan

to3html diakses pada

tanggal 15 februari 2013)

Suad Husnan (2000) Manajemen

Keuangan Teori dan

Penerapanedisi ketiga

Yogyakarta UPP AMP

YKPN

Suad Husnan (2001) Manajemen

Keuangan Teori Dan

Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2 Edisi

4 Cetakan Pertama

Yogyakarta BPFE

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid

Page 19: Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance

19

Supatmi (2007) CORPORATE

GOVERNANCE DAN

KINERJA KEUANGAN

Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya

Wacana

Tandelilin Eduardus (2001)

Analisis Investasi dan

Manajemen Portofolio Edisi

PertamaBPFE Yogyakarta

Tjager I Nyoman et al (2003)

Corporate Governance

Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis

Indonesia

JakartaPTPrenhallindo

Walsh Ciaran (2003) Key

Management Ratios Jakarta

Erlangga

Wibisono (2000) Metodologi

Penelitian edisi pertama

Yogyakarta BPFE-

Yogyakarta

Wikipedia bahasa Indonesia Kimia

Farma(Online)

httpidwikipediaorgwikiK

imia_Farma diakses 12 mei

2013

YudhaPranata (2007) Pengaruh

Penerapan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan Skripsi

Strata-1 Fakultas Ekonomi

Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta

Zaenal Arifin 2003 Pengaruh

Corporate Governance

Terhadap Reaksi Harga Dan

Volume Perdagangan Pada

Saat Pengumuman Earnings

Simposium Nasional Akuntansi

VI

Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)

Good Corporate

Governance Alfabeta

Bandung

wwwfinanceyahoocom

wwwidxcoid