kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan good corporate governance
DESCRIPTION
Corporate GovernanceTRANSCRIPT
1
Kinerja Keuangan Perusahaan
Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance
(Studi Kasus Pada PT Kimia Farmatbk) Ajidio Mobilala (0910220054)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Dosen Pembimbing
DraJuni HerawatiMM
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja keuangan
serta memberikan bukti empiris bahwa Good Corpaorate Governance (GCG)
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam hal ini pada
PTKimia Farma Tbk khususnya melalui pengukuran Return On Asset Return On
Equity Net Profit Margin Current ratio dan Price Earning Ratio
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan data sekunder yaitu
laporan tahunan PT Kimia Farma Tbk Sumber data yang dalam penelitian adalah
laporan tahunan periode sebelum penerapan mekanisme Good Corpaorate
Governance (Tahun 2004-2007) dan setelah penerapan mekanisme Good Corpaorate
Governance (Tahun 2009-2012) Metode pengumpulan data dokumentasi dan studi
pustaka Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kondisi kinerja keuangan setelah
diterapkannya mekanisme Good Corpaorate Governance (GCG) Selain itu rasio-
rasio keuangan yang digunakan sebagai pengukur seperti Return On Asset Net Profit
Margin Current Ratio dan Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan
Sedangkan untuk rasio Price Earning Ratio pada penelitian ini berhasil menemukan
adanya pengaruh negative dan signifikan setelah perusahaan menerapkan mekanisme
mekanisme Good Corpaorate Governance (GCG)
Kata Kunci Good Corporate Governance Return On Asset Return On Equity Net
Profit Margin Capital Adequancy Ratio
PENDAHULUAN
GCG merupakan tata kelola
perusahaan yang menjelaskan
hubungan antara berbagai partisipan
dalam perusahaan yang menentukan
arah kinerja perusahaan Isu
mengenai corporate governance
mulai mengemuka khususnya di
Indonesia pada tahun 1998 ketika
Indonesia mengalami krisis yang
berkepanjangan Penerapan GCG
merupakan salah satu upaya yang
cukup signifikan untuk melepaskan
diri dari krisis ekonomi yang
melanda Indonesia Peran dan
tuntutan investor dan kreditor asing
mengenai penerapan prinsip GCG
merupakan salah satu faktor dalam
pengambilan keputusan berinvestasi
pada suatu perusahaan Penerapan
prinsip GCG dalam dunia usaha di
Indonesia merupakan tuntutan zaman
2
agar perusahaan-perusahaan yang
ada jangan sampai terlindas oleh
persaingan global yang semakin
keras Prinsip-prinsip dasar dari
GCG pada dasarnya memiliki tujuan
untuk memberikan kemajuan
terhadap kinerja suatu perusahaan
Perusahaan yang dijadikan objek
penelitian ini adalah PT Kimia
Farma Tbk
Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah melalui variabel
Return On Asset (ROA) Return On
Equity (ROE) Net Profit Margin
(NPM) Price Earning Ratio (PER)
dan Current Ratio (CR) Apakah ada
perbedaan signifikan kinerja
keuangan PT Kimia Farma (Persero)
Tbk sebelum dan sesudah penerapan
Good Corporate Governance (GCG)
LANDASAN TEORI
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia
No1 (20042) dinyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan
Laporan keuangan lengkap terdiri
dari neraca laporan laba rugi
laporan perubahan posisi keuangan
(yang dapat disajikan dalam berbagai
cara misalnya laporan ekuitas atau
laporan arus dana) Catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan Menurut Budi
Rahardjo (200145) Laporan
Keuangan adalah laporan
pertanggungjawaban manajer atau
pimpinan perusahaan atas
pengelolaan perusahaan yang
dipercayakan kepadanya kepada
pihak-pihak luar perusahaan yaitu
pemilik perusahaan (pemegang
saham) pemerintah (instansi pajak)
kreditor (Bank atau lembaga
keuangan) dan pihak lainnya yang
berkepentingan
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia
dalam PSAK No1 (20044)
dinyatakan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi
keuangan kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi
Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut Dwi Sucipto (2003)
pengertian kinerja keuangan adalah
penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan
suatu organisasi atau perusahaan
dalam menghasilkan laba
Kinerja Keuangan dapat dinilai
dengan beberapa alat analisis
Berdasarkan tekniknya analisis
keuangan dapat dibedakan menjadi 8
macam yaitu menurut Jumingan
(2006242)
a Analisis perbandingan Laporan
Keuangan merupakan teknik analisis
dengan cara membandingkan laporan
keuangan dua periode atau lebih
dengan menunjukkan perubahan
baik dalam jumlah (absolut) maupun
dalam persentase (relatif)
b Analisis Tren (tendensi posisi)
merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan
keuangan apakah menunjukkan
kenaikan atau penurunan
c Analisis Persentase per Komponen
(common size) merupakan teknik
analisis untuk mengetahui persentase
investasi pada masing-masing aktiva
terhadap keseluruhan atau total
aktiva maupun utang
3
d Analisis Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja merupakan teknik
analisis untuk mengetahui besarnya
sumber dan penggunaan modal kerja
melalui dua periode waktu yang
dibandingkan
e Analisis Sumber dan Penggunaan
Kas merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas disertai
sebab terjadinya perubahan kas pada
suatu periode waktu tertentu
f Analisis Rasio Keuangan
merupakan teknik analisis keuangan
untuk mengetahui hubungan di
antara pos tertentu dalam neraca
maupun laporan laba rugi baik
secara individu maupun secara
simultan
g Analisis Perubahan Laba Kotor
merupakan teknik analisis untuk
mengetahui posisi laba dan sebab-
sebab terjadinya perubahan laba
h Analisis Break Even merupakan
teknik analisis untuk mengetahui
tingkat penjualan yang harus dicapai
agar perusahaan tidak mengalami
kerugian
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Roos Westerfield amp Jordan
(200478) Rasio Keuangan adalah
ldquoHubungan yang dihitung dan
informasi keuangan suatu perusahaan
dan digunakan untuk tujuan
perbandinganrdquo
Rasio mengambarkan suatu
hubungan dan perbandingan antara
jumlah tertentu dalam satu pos
laporan keuangan dengan jumlah
yang lain pada pos laporan keuangan
yang lain Dengan menggunakan
metode analisis seperti berupa rasio
ini akan dapat menjelaskan atau
memberikan gambaran tentang baik
atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan Dengan
rasio keuangan pula dapat membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan
Pengertian Rasio dan Jenis-Jenis
Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2007297)
mengemukakan bahwa rdquoRasio
keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan
signifikan (berarti)rdquo
Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan
(mathematical relationship) antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah
yang lain dan dengan mengunakan
alat analisa berupa rasio ini akan
dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa
tentang baik atau buruknya keadaan
atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan
angka rasio pembanding yang
digunakan sebagai standar
Menurut Muslich (200347)
berpendapat bahwa rasio keuangan
dapat dikelompokkan ke dalam
empat kategori yaitu
rdquo1 Rasio likuiditas
2 Rasio efisiensi
3 Rasio leverage
4 Rasio profitabilitasrdquo
Berdasarkan keempat rasio di atas
maka akan diuraikan satu persatu
sebagai berikut
1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat
kemudahan relatif suatu aktiva untuk
4
segera dikonversikan ke dalam kas
dengan sedikit atau tanpa penurunan
nilai serta tingkat kepastian tentang
jumlah kas yang dapat diperoleh Kas
merupakan suatu aktiva yang likuid
Aktiva lain mungkin relatif likuid
atau tidak likuid tergantung seberapa
capat aktiva ini dapat dikonversikan
ke kas adalah surat berharga
Untuk menentukan tingkat likuiditas
perusahaan dipergunakan rasio
likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)
Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut
2 Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi digunakan untuk
mengukur seberapa efisien
perusahaan mempergunakan
aktivanya Rasio ini semuanya
mempergunakan perbandingan antara
tingkat penjualan dengan investasi
dalam beberapa aktiva Asumsi yang
diambil adalah terdapat hubungan
antara penjualan dengan berbagai
aktiva tersebut Dalam perhitungan
dan analisis efisiensi persediaan
terdapat beberapa masalah yang
perlu diketahui Pertama penjualan
dilakukan menurut harga pasar
sedangkan investasi dalam
persediaan dicatat menurut harga
pokoknya Kedua penjualan terjadi
sepanjang periode (tahun dan
sebagainya) sedangkan persediaan
rata-rata antara awal dan akhir
periode dalam analisis efisiensi
persediaan akan lebih baik
3 Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk
menjelaskan penggunaan utang
untuk membiayai sebagian daripada
aktiva perusahaan Pembiayaan
dengan utang mempunyai pengaruh
bagi perusahaan karena utang
mempunyai beban yang bersifat
tetap Kegagalan perusahaan dalam
membayar bunga atas utang dapat
menyebabkan kesulitan keuangan
yang berakhir dengan kebangkrutan
perusahaan Tetap penggunaan utang
juga memberikan subsidi pajak atas
bunga yang dapat menguntungkan
pemegang saham Karenanya
penggunaan utang harus
diseimbangkan antara keuntungan
dan kerugiannya
4 Rasio Profitabilitas
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return On
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return on
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Rasio profitabilitas tergantung
dari informasi akuntansi yang
diambil dari laporan keuangan
Karenanya profitabilitas dalam
konteks analisis rasio mengukur
pendapatan menurut laporan rugi
laba dengan nilai buku investasi
Rasio profitabilitas ini kemudian
dapat dibandingkan rasio yang sama
perusahaan pada tahun lalu atau rasio
rata-rata industri
5
Return On Assets (ROA)
Walsh (2003) dalam Bobby
(200631) menyatakan bahwa
pengembalian atas aktiva (ROA =
Return On Assets ) dan
pengembalian atas ekuitas (ROE =
Retutn On Equity) merupakan rasio
kinerja yang fundamental
Pengembalian atas aktiva (ROA)
memberikan gambaran suatu ukuran
efisiensi manajemen dalam
menggunakan aset perusahaan
Dengan ROA dapat dihitung berapa
banyak laba yang diperoleh
perusahaan untuk setiap satuan mata
uang dari aset perusahaan ROA
dihitung dengan membagi laba bersih
sesudah pajak dengan total aktiva
(Moelyadi 200674) Nilai ROA
memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektivitas
perusahaan dalam mengkonversikan
uang yang telah diinvestasikan
menjadi laba Semakin tinggi nilai
ROA maka semakin baik kinerja
perusahaan
Return on equity (ROE)
Return on equity
menunjukkan bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan
untuk pemegang saham atas modal
yang mereka tanamkan dalam
perusahaan ROE secara eksplisit
memperhitungkan bunga dan
dividend saham preferen Semakin
tinggi tingkat pengembaliannya
maka semakin baik kedudukan
pemegang saham
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dengan menggunakan modal
sendiri apakah efektif dan efisien
jika perusahaan tersebut
menggunakan modal sendiri dan
menghasilkan laba bersih yang
tersedia bagi pemilik atau investor
(Tandelilin 2001)
Informasi dari besar kecilnya
ROE perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam
menggunakan ekuitasnya dengan
efektif dan efisien Sehingga hal
tersebut dapat menimbulkan
kepercayaan investor selanjutnya
perusahaan akan dapat memberikan
pendapatan yang lebih besar melalui
dividend yang diberikan Dimana
investor dapat melihat kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal
sendiri untuk menghasilkan laba
bersih Tingkat ROE yang tinggi
merupakan daya tarik bagi investor
untuk mengivestasikan dananya pada
perusahaan tersebut
Net Profit Margin (NPM)
Menurut Ridwan (200186) Net
Profit Margin adalah ukuran
persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua
biaya dan pengeluaran termasuk
bunga dan pajak Formula yang
digunakan untuk menghitung
besarnya
nilai net profit margin adalah net
operating income dibagi dengan
sales yang hasilnya kemudian
dikalikan 100 sebagai pernyataan
dalam prosentase (Ridwan
200186) Sedangkan Lukman
(2009120) menyatakan bahwa net
profit margin
merupakan rasio yang
menggambarkan tingkat keuntungan
(laba) yang diperoleh
bank dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima dari
kegiatan operasionalnya
6
Current Ratio
Current Ratio merupakan salah
satu rasio yang paling umum
digunakan untuk mengukur likuiditas
atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa menghadapi kesulitan
Semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (termasuk didalamnya
kewajiban membayar dividen kas
yang terutang) Unsur-unsur yang
mempengaruhi nilai current ratio
adalah aktiva lancar dan utang
jangka pendek Dalam hal ini aktiva
lancar terdiri dari uang kas dan juga
surat-surat berharga antara lain surat
pengakuan hutang wesel saham
obligasi sekuritas kredit atau setiap
derivatif dari surat berharga atau
kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar uang dan pasar modal
Di lain pihak utang jangka pendek
dapat berupa utang pada pihak ketiga
(bank atau kreditur lainnya)
Menurut Darsono (200552)
ldquosemakin tinggi rasio lancar
kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek
juga semakin besarrdquo Tetapi rasio
lancar yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang
buruk atas sumber likuiditas
Kelebihan dalam aktiva lancar
seharusnya digunakan untuk
membayar dividen membayar
hutang jangka panjang atau untuk
investasi yang bisa menghasilkan
tingkat kembalian lebih Dalam
melihat rasio lancar analis juga
harus memperhatikan kondisi dan
lingkungan perusahaan seperti
rencana manajemen sektor industri
dan kondisi ekonomi makro secara
umum
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning perusahaan Dalam
rasio ini dihitung berapa kali nilai
earning yang tercermin dalam harga
suatu saham PER juga memberikan
informasi berapa rupiah harga yang
harus dibayar investor untuk
memperoleh setiap Rp 100 earning
perusahaan
Menurut Sofyan (2001)
menjelaskan bahwa semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa
investor mengharapkan pertumbuhan
dividend yang tinggi saham
memiliki risiko yang rendah dan
investor puas dengan pendapatan
yang tinggi serta perusahaan
mengharapkan pertumbuhan
dividend daripada proporsi laba yang
tinggi
Saham dengan nilai
pertumbuhan yang tinggi umumnya
memiliki Price Earning Ratio (PER)
yang tinggi pula Investor bersedia
membeli saham dengan PER yang
tinggi karena mengharap aliran cash
flow yang lebih besar di masa yang
akan datang
Pengertian Good Corporate
Governance (GCG)
Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) dalam INyoman
(200326) mengemukakan definisi
good corporate governance adalah
sebagai berikut
ldquo seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara
pemegang pengurus (pengelola)
perusahaan pihak kreditur
pemerintah karyawan serta para
7
pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu
system yang mengendalikan
perusahaan Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders)rdquo
Tujuan dan Manfaat GCG
GCG memiliki arti yang
sangat penting dalam menjalankan
organisasi bisnis Menurut Sutojo
dan Aldridge (20085) good
corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama Kelima
tujuan tersebut adalah sebagai
berikut
1 Melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham
2 Melindungi hak dan kepentingan
para anggota stakeholders non
pemegang saham
3 Meningkatkan nilai perusahaan
dan para pemegang saham
4 Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan
5 Meningkatkan mutu hubungan
Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN
No117M-MBU2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada
BUMN adalah sebagai berikut
1 Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan
mengenaiperusahaan
2 Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
3 Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif
4Pertanggungjawaban
(responsibility)
Kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
5 Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak stakeholders
yang
timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dalam
penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi kasus
Obyek Penelitian
Objek penelitian atau sampel yang
dipilih ialah PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih
menjadi objek penelitian karena
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
2
agar perusahaan-perusahaan yang
ada jangan sampai terlindas oleh
persaingan global yang semakin
keras Prinsip-prinsip dasar dari
GCG pada dasarnya memiliki tujuan
untuk memberikan kemajuan
terhadap kinerja suatu perusahaan
Perusahaan yang dijadikan objek
penelitian ini adalah PT Kimia
Farma Tbk
Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah melalui variabel
Return On Asset (ROA) Return On
Equity (ROE) Net Profit Margin
(NPM) Price Earning Ratio (PER)
dan Current Ratio (CR) Apakah ada
perbedaan signifikan kinerja
keuangan PT Kimia Farma (Persero)
Tbk sebelum dan sesudah penerapan
Good Corporate Governance (GCG)
LANDASAN TEORI
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia
No1 (20042) dinyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan
Laporan keuangan lengkap terdiri
dari neraca laporan laba rugi
laporan perubahan posisi keuangan
(yang dapat disajikan dalam berbagai
cara misalnya laporan ekuitas atau
laporan arus dana) Catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan Menurut Budi
Rahardjo (200145) Laporan
Keuangan adalah laporan
pertanggungjawaban manajer atau
pimpinan perusahaan atas
pengelolaan perusahaan yang
dipercayakan kepadanya kepada
pihak-pihak luar perusahaan yaitu
pemilik perusahaan (pemegang
saham) pemerintah (instansi pajak)
kreditor (Bank atau lembaga
keuangan) dan pihak lainnya yang
berkepentingan
Menurut Ikatan Akutansi Indonesia
dalam PSAK No1 (20044)
dinyatakan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi
keuangan kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi
Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut Dwi Sucipto (2003)
pengertian kinerja keuangan adalah
penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan
suatu organisasi atau perusahaan
dalam menghasilkan laba
Kinerja Keuangan dapat dinilai
dengan beberapa alat analisis
Berdasarkan tekniknya analisis
keuangan dapat dibedakan menjadi 8
macam yaitu menurut Jumingan
(2006242)
a Analisis perbandingan Laporan
Keuangan merupakan teknik analisis
dengan cara membandingkan laporan
keuangan dua periode atau lebih
dengan menunjukkan perubahan
baik dalam jumlah (absolut) maupun
dalam persentase (relatif)
b Analisis Tren (tendensi posisi)
merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan
keuangan apakah menunjukkan
kenaikan atau penurunan
c Analisis Persentase per Komponen
(common size) merupakan teknik
analisis untuk mengetahui persentase
investasi pada masing-masing aktiva
terhadap keseluruhan atau total
aktiva maupun utang
3
d Analisis Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja merupakan teknik
analisis untuk mengetahui besarnya
sumber dan penggunaan modal kerja
melalui dua periode waktu yang
dibandingkan
e Analisis Sumber dan Penggunaan
Kas merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas disertai
sebab terjadinya perubahan kas pada
suatu periode waktu tertentu
f Analisis Rasio Keuangan
merupakan teknik analisis keuangan
untuk mengetahui hubungan di
antara pos tertentu dalam neraca
maupun laporan laba rugi baik
secara individu maupun secara
simultan
g Analisis Perubahan Laba Kotor
merupakan teknik analisis untuk
mengetahui posisi laba dan sebab-
sebab terjadinya perubahan laba
h Analisis Break Even merupakan
teknik analisis untuk mengetahui
tingkat penjualan yang harus dicapai
agar perusahaan tidak mengalami
kerugian
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Roos Westerfield amp Jordan
(200478) Rasio Keuangan adalah
ldquoHubungan yang dihitung dan
informasi keuangan suatu perusahaan
dan digunakan untuk tujuan
perbandinganrdquo
Rasio mengambarkan suatu
hubungan dan perbandingan antara
jumlah tertentu dalam satu pos
laporan keuangan dengan jumlah
yang lain pada pos laporan keuangan
yang lain Dengan menggunakan
metode analisis seperti berupa rasio
ini akan dapat menjelaskan atau
memberikan gambaran tentang baik
atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan Dengan
rasio keuangan pula dapat membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan
Pengertian Rasio dan Jenis-Jenis
Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2007297)
mengemukakan bahwa rdquoRasio
keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan
signifikan (berarti)rdquo
Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan
(mathematical relationship) antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah
yang lain dan dengan mengunakan
alat analisa berupa rasio ini akan
dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa
tentang baik atau buruknya keadaan
atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan
angka rasio pembanding yang
digunakan sebagai standar
Menurut Muslich (200347)
berpendapat bahwa rasio keuangan
dapat dikelompokkan ke dalam
empat kategori yaitu
rdquo1 Rasio likuiditas
2 Rasio efisiensi
3 Rasio leverage
4 Rasio profitabilitasrdquo
Berdasarkan keempat rasio di atas
maka akan diuraikan satu persatu
sebagai berikut
1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat
kemudahan relatif suatu aktiva untuk
4
segera dikonversikan ke dalam kas
dengan sedikit atau tanpa penurunan
nilai serta tingkat kepastian tentang
jumlah kas yang dapat diperoleh Kas
merupakan suatu aktiva yang likuid
Aktiva lain mungkin relatif likuid
atau tidak likuid tergantung seberapa
capat aktiva ini dapat dikonversikan
ke kas adalah surat berharga
Untuk menentukan tingkat likuiditas
perusahaan dipergunakan rasio
likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)
Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut
2 Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi digunakan untuk
mengukur seberapa efisien
perusahaan mempergunakan
aktivanya Rasio ini semuanya
mempergunakan perbandingan antara
tingkat penjualan dengan investasi
dalam beberapa aktiva Asumsi yang
diambil adalah terdapat hubungan
antara penjualan dengan berbagai
aktiva tersebut Dalam perhitungan
dan analisis efisiensi persediaan
terdapat beberapa masalah yang
perlu diketahui Pertama penjualan
dilakukan menurut harga pasar
sedangkan investasi dalam
persediaan dicatat menurut harga
pokoknya Kedua penjualan terjadi
sepanjang periode (tahun dan
sebagainya) sedangkan persediaan
rata-rata antara awal dan akhir
periode dalam analisis efisiensi
persediaan akan lebih baik
3 Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk
menjelaskan penggunaan utang
untuk membiayai sebagian daripada
aktiva perusahaan Pembiayaan
dengan utang mempunyai pengaruh
bagi perusahaan karena utang
mempunyai beban yang bersifat
tetap Kegagalan perusahaan dalam
membayar bunga atas utang dapat
menyebabkan kesulitan keuangan
yang berakhir dengan kebangkrutan
perusahaan Tetap penggunaan utang
juga memberikan subsidi pajak atas
bunga yang dapat menguntungkan
pemegang saham Karenanya
penggunaan utang harus
diseimbangkan antara keuntungan
dan kerugiannya
4 Rasio Profitabilitas
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return On
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return on
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Rasio profitabilitas tergantung
dari informasi akuntansi yang
diambil dari laporan keuangan
Karenanya profitabilitas dalam
konteks analisis rasio mengukur
pendapatan menurut laporan rugi
laba dengan nilai buku investasi
Rasio profitabilitas ini kemudian
dapat dibandingkan rasio yang sama
perusahaan pada tahun lalu atau rasio
rata-rata industri
5
Return On Assets (ROA)
Walsh (2003) dalam Bobby
(200631) menyatakan bahwa
pengembalian atas aktiva (ROA =
Return On Assets ) dan
pengembalian atas ekuitas (ROE =
Retutn On Equity) merupakan rasio
kinerja yang fundamental
Pengembalian atas aktiva (ROA)
memberikan gambaran suatu ukuran
efisiensi manajemen dalam
menggunakan aset perusahaan
Dengan ROA dapat dihitung berapa
banyak laba yang diperoleh
perusahaan untuk setiap satuan mata
uang dari aset perusahaan ROA
dihitung dengan membagi laba bersih
sesudah pajak dengan total aktiva
(Moelyadi 200674) Nilai ROA
memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektivitas
perusahaan dalam mengkonversikan
uang yang telah diinvestasikan
menjadi laba Semakin tinggi nilai
ROA maka semakin baik kinerja
perusahaan
Return on equity (ROE)
Return on equity
menunjukkan bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan
untuk pemegang saham atas modal
yang mereka tanamkan dalam
perusahaan ROE secara eksplisit
memperhitungkan bunga dan
dividend saham preferen Semakin
tinggi tingkat pengembaliannya
maka semakin baik kedudukan
pemegang saham
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dengan menggunakan modal
sendiri apakah efektif dan efisien
jika perusahaan tersebut
menggunakan modal sendiri dan
menghasilkan laba bersih yang
tersedia bagi pemilik atau investor
(Tandelilin 2001)
Informasi dari besar kecilnya
ROE perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam
menggunakan ekuitasnya dengan
efektif dan efisien Sehingga hal
tersebut dapat menimbulkan
kepercayaan investor selanjutnya
perusahaan akan dapat memberikan
pendapatan yang lebih besar melalui
dividend yang diberikan Dimana
investor dapat melihat kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal
sendiri untuk menghasilkan laba
bersih Tingkat ROE yang tinggi
merupakan daya tarik bagi investor
untuk mengivestasikan dananya pada
perusahaan tersebut
Net Profit Margin (NPM)
Menurut Ridwan (200186) Net
Profit Margin adalah ukuran
persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua
biaya dan pengeluaran termasuk
bunga dan pajak Formula yang
digunakan untuk menghitung
besarnya
nilai net profit margin adalah net
operating income dibagi dengan
sales yang hasilnya kemudian
dikalikan 100 sebagai pernyataan
dalam prosentase (Ridwan
200186) Sedangkan Lukman
(2009120) menyatakan bahwa net
profit margin
merupakan rasio yang
menggambarkan tingkat keuntungan
(laba) yang diperoleh
bank dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima dari
kegiatan operasionalnya
6
Current Ratio
Current Ratio merupakan salah
satu rasio yang paling umum
digunakan untuk mengukur likuiditas
atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa menghadapi kesulitan
Semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (termasuk didalamnya
kewajiban membayar dividen kas
yang terutang) Unsur-unsur yang
mempengaruhi nilai current ratio
adalah aktiva lancar dan utang
jangka pendek Dalam hal ini aktiva
lancar terdiri dari uang kas dan juga
surat-surat berharga antara lain surat
pengakuan hutang wesel saham
obligasi sekuritas kredit atau setiap
derivatif dari surat berharga atau
kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar uang dan pasar modal
Di lain pihak utang jangka pendek
dapat berupa utang pada pihak ketiga
(bank atau kreditur lainnya)
Menurut Darsono (200552)
ldquosemakin tinggi rasio lancar
kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek
juga semakin besarrdquo Tetapi rasio
lancar yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang
buruk atas sumber likuiditas
Kelebihan dalam aktiva lancar
seharusnya digunakan untuk
membayar dividen membayar
hutang jangka panjang atau untuk
investasi yang bisa menghasilkan
tingkat kembalian lebih Dalam
melihat rasio lancar analis juga
harus memperhatikan kondisi dan
lingkungan perusahaan seperti
rencana manajemen sektor industri
dan kondisi ekonomi makro secara
umum
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning perusahaan Dalam
rasio ini dihitung berapa kali nilai
earning yang tercermin dalam harga
suatu saham PER juga memberikan
informasi berapa rupiah harga yang
harus dibayar investor untuk
memperoleh setiap Rp 100 earning
perusahaan
Menurut Sofyan (2001)
menjelaskan bahwa semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa
investor mengharapkan pertumbuhan
dividend yang tinggi saham
memiliki risiko yang rendah dan
investor puas dengan pendapatan
yang tinggi serta perusahaan
mengharapkan pertumbuhan
dividend daripada proporsi laba yang
tinggi
Saham dengan nilai
pertumbuhan yang tinggi umumnya
memiliki Price Earning Ratio (PER)
yang tinggi pula Investor bersedia
membeli saham dengan PER yang
tinggi karena mengharap aliran cash
flow yang lebih besar di masa yang
akan datang
Pengertian Good Corporate
Governance (GCG)
Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) dalam INyoman
(200326) mengemukakan definisi
good corporate governance adalah
sebagai berikut
ldquo seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara
pemegang pengurus (pengelola)
perusahaan pihak kreditur
pemerintah karyawan serta para
7
pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu
system yang mengendalikan
perusahaan Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders)rdquo
Tujuan dan Manfaat GCG
GCG memiliki arti yang
sangat penting dalam menjalankan
organisasi bisnis Menurut Sutojo
dan Aldridge (20085) good
corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama Kelima
tujuan tersebut adalah sebagai
berikut
1 Melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham
2 Melindungi hak dan kepentingan
para anggota stakeholders non
pemegang saham
3 Meningkatkan nilai perusahaan
dan para pemegang saham
4 Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan
5 Meningkatkan mutu hubungan
Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN
No117M-MBU2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada
BUMN adalah sebagai berikut
1 Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan
mengenaiperusahaan
2 Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
3 Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif
4Pertanggungjawaban
(responsibility)
Kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
5 Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak stakeholders
yang
timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dalam
penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi kasus
Obyek Penelitian
Objek penelitian atau sampel yang
dipilih ialah PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih
menjadi objek penelitian karena
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
3
d Analisis Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja merupakan teknik
analisis untuk mengetahui besarnya
sumber dan penggunaan modal kerja
melalui dua periode waktu yang
dibandingkan
e Analisis Sumber dan Penggunaan
Kas merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas disertai
sebab terjadinya perubahan kas pada
suatu periode waktu tertentu
f Analisis Rasio Keuangan
merupakan teknik analisis keuangan
untuk mengetahui hubungan di
antara pos tertentu dalam neraca
maupun laporan laba rugi baik
secara individu maupun secara
simultan
g Analisis Perubahan Laba Kotor
merupakan teknik analisis untuk
mengetahui posisi laba dan sebab-
sebab terjadinya perubahan laba
h Analisis Break Even merupakan
teknik analisis untuk mengetahui
tingkat penjualan yang harus dicapai
agar perusahaan tidak mengalami
kerugian
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Roos Westerfield amp Jordan
(200478) Rasio Keuangan adalah
ldquoHubungan yang dihitung dan
informasi keuangan suatu perusahaan
dan digunakan untuk tujuan
perbandinganrdquo
Rasio mengambarkan suatu
hubungan dan perbandingan antara
jumlah tertentu dalam satu pos
laporan keuangan dengan jumlah
yang lain pada pos laporan keuangan
yang lain Dengan menggunakan
metode analisis seperti berupa rasio
ini akan dapat menjelaskan atau
memberikan gambaran tentang baik
atau buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan Dengan
rasio keuangan pula dapat membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan
Pengertian Rasio dan Jenis-Jenis
Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2007297)
mengemukakan bahwa rdquoRasio
keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan
signifikan (berarti)rdquo
Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan
(mathematical relationship) antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah
yang lain dan dengan mengunakan
alat analisa berupa rasio ini akan
dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa
tentang baik atau buruknya keadaan
atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan
angka rasio pembanding yang
digunakan sebagai standar
Menurut Muslich (200347)
berpendapat bahwa rasio keuangan
dapat dikelompokkan ke dalam
empat kategori yaitu
rdquo1 Rasio likuiditas
2 Rasio efisiensi
3 Rasio leverage
4 Rasio profitabilitasrdquo
Berdasarkan keempat rasio di atas
maka akan diuraikan satu persatu
sebagai berikut
1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat
kemudahan relatif suatu aktiva untuk
4
segera dikonversikan ke dalam kas
dengan sedikit atau tanpa penurunan
nilai serta tingkat kepastian tentang
jumlah kas yang dapat diperoleh Kas
merupakan suatu aktiva yang likuid
Aktiva lain mungkin relatif likuid
atau tidak likuid tergantung seberapa
capat aktiva ini dapat dikonversikan
ke kas adalah surat berharga
Untuk menentukan tingkat likuiditas
perusahaan dipergunakan rasio
likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)
Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut
2 Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi digunakan untuk
mengukur seberapa efisien
perusahaan mempergunakan
aktivanya Rasio ini semuanya
mempergunakan perbandingan antara
tingkat penjualan dengan investasi
dalam beberapa aktiva Asumsi yang
diambil adalah terdapat hubungan
antara penjualan dengan berbagai
aktiva tersebut Dalam perhitungan
dan analisis efisiensi persediaan
terdapat beberapa masalah yang
perlu diketahui Pertama penjualan
dilakukan menurut harga pasar
sedangkan investasi dalam
persediaan dicatat menurut harga
pokoknya Kedua penjualan terjadi
sepanjang periode (tahun dan
sebagainya) sedangkan persediaan
rata-rata antara awal dan akhir
periode dalam analisis efisiensi
persediaan akan lebih baik
3 Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk
menjelaskan penggunaan utang
untuk membiayai sebagian daripada
aktiva perusahaan Pembiayaan
dengan utang mempunyai pengaruh
bagi perusahaan karena utang
mempunyai beban yang bersifat
tetap Kegagalan perusahaan dalam
membayar bunga atas utang dapat
menyebabkan kesulitan keuangan
yang berakhir dengan kebangkrutan
perusahaan Tetap penggunaan utang
juga memberikan subsidi pajak atas
bunga yang dapat menguntungkan
pemegang saham Karenanya
penggunaan utang harus
diseimbangkan antara keuntungan
dan kerugiannya
4 Rasio Profitabilitas
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return On
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return on
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Rasio profitabilitas tergantung
dari informasi akuntansi yang
diambil dari laporan keuangan
Karenanya profitabilitas dalam
konteks analisis rasio mengukur
pendapatan menurut laporan rugi
laba dengan nilai buku investasi
Rasio profitabilitas ini kemudian
dapat dibandingkan rasio yang sama
perusahaan pada tahun lalu atau rasio
rata-rata industri
5
Return On Assets (ROA)
Walsh (2003) dalam Bobby
(200631) menyatakan bahwa
pengembalian atas aktiva (ROA =
Return On Assets ) dan
pengembalian atas ekuitas (ROE =
Retutn On Equity) merupakan rasio
kinerja yang fundamental
Pengembalian atas aktiva (ROA)
memberikan gambaran suatu ukuran
efisiensi manajemen dalam
menggunakan aset perusahaan
Dengan ROA dapat dihitung berapa
banyak laba yang diperoleh
perusahaan untuk setiap satuan mata
uang dari aset perusahaan ROA
dihitung dengan membagi laba bersih
sesudah pajak dengan total aktiva
(Moelyadi 200674) Nilai ROA
memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektivitas
perusahaan dalam mengkonversikan
uang yang telah diinvestasikan
menjadi laba Semakin tinggi nilai
ROA maka semakin baik kinerja
perusahaan
Return on equity (ROE)
Return on equity
menunjukkan bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan
untuk pemegang saham atas modal
yang mereka tanamkan dalam
perusahaan ROE secara eksplisit
memperhitungkan bunga dan
dividend saham preferen Semakin
tinggi tingkat pengembaliannya
maka semakin baik kedudukan
pemegang saham
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dengan menggunakan modal
sendiri apakah efektif dan efisien
jika perusahaan tersebut
menggunakan modal sendiri dan
menghasilkan laba bersih yang
tersedia bagi pemilik atau investor
(Tandelilin 2001)
Informasi dari besar kecilnya
ROE perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam
menggunakan ekuitasnya dengan
efektif dan efisien Sehingga hal
tersebut dapat menimbulkan
kepercayaan investor selanjutnya
perusahaan akan dapat memberikan
pendapatan yang lebih besar melalui
dividend yang diberikan Dimana
investor dapat melihat kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal
sendiri untuk menghasilkan laba
bersih Tingkat ROE yang tinggi
merupakan daya tarik bagi investor
untuk mengivestasikan dananya pada
perusahaan tersebut
Net Profit Margin (NPM)
Menurut Ridwan (200186) Net
Profit Margin adalah ukuran
persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua
biaya dan pengeluaran termasuk
bunga dan pajak Formula yang
digunakan untuk menghitung
besarnya
nilai net profit margin adalah net
operating income dibagi dengan
sales yang hasilnya kemudian
dikalikan 100 sebagai pernyataan
dalam prosentase (Ridwan
200186) Sedangkan Lukman
(2009120) menyatakan bahwa net
profit margin
merupakan rasio yang
menggambarkan tingkat keuntungan
(laba) yang diperoleh
bank dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima dari
kegiatan operasionalnya
6
Current Ratio
Current Ratio merupakan salah
satu rasio yang paling umum
digunakan untuk mengukur likuiditas
atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa menghadapi kesulitan
Semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (termasuk didalamnya
kewajiban membayar dividen kas
yang terutang) Unsur-unsur yang
mempengaruhi nilai current ratio
adalah aktiva lancar dan utang
jangka pendek Dalam hal ini aktiva
lancar terdiri dari uang kas dan juga
surat-surat berharga antara lain surat
pengakuan hutang wesel saham
obligasi sekuritas kredit atau setiap
derivatif dari surat berharga atau
kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar uang dan pasar modal
Di lain pihak utang jangka pendek
dapat berupa utang pada pihak ketiga
(bank atau kreditur lainnya)
Menurut Darsono (200552)
ldquosemakin tinggi rasio lancar
kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek
juga semakin besarrdquo Tetapi rasio
lancar yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang
buruk atas sumber likuiditas
Kelebihan dalam aktiva lancar
seharusnya digunakan untuk
membayar dividen membayar
hutang jangka panjang atau untuk
investasi yang bisa menghasilkan
tingkat kembalian lebih Dalam
melihat rasio lancar analis juga
harus memperhatikan kondisi dan
lingkungan perusahaan seperti
rencana manajemen sektor industri
dan kondisi ekonomi makro secara
umum
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning perusahaan Dalam
rasio ini dihitung berapa kali nilai
earning yang tercermin dalam harga
suatu saham PER juga memberikan
informasi berapa rupiah harga yang
harus dibayar investor untuk
memperoleh setiap Rp 100 earning
perusahaan
Menurut Sofyan (2001)
menjelaskan bahwa semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa
investor mengharapkan pertumbuhan
dividend yang tinggi saham
memiliki risiko yang rendah dan
investor puas dengan pendapatan
yang tinggi serta perusahaan
mengharapkan pertumbuhan
dividend daripada proporsi laba yang
tinggi
Saham dengan nilai
pertumbuhan yang tinggi umumnya
memiliki Price Earning Ratio (PER)
yang tinggi pula Investor bersedia
membeli saham dengan PER yang
tinggi karena mengharap aliran cash
flow yang lebih besar di masa yang
akan datang
Pengertian Good Corporate
Governance (GCG)
Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) dalam INyoman
(200326) mengemukakan definisi
good corporate governance adalah
sebagai berikut
ldquo seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara
pemegang pengurus (pengelola)
perusahaan pihak kreditur
pemerintah karyawan serta para
7
pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu
system yang mengendalikan
perusahaan Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders)rdquo
Tujuan dan Manfaat GCG
GCG memiliki arti yang
sangat penting dalam menjalankan
organisasi bisnis Menurut Sutojo
dan Aldridge (20085) good
corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama Kelima
tujuan tersebut adalah sebagai
berikut
1 Melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham
2 Melindungi hak dan kepentingan
para anggota stakeholders non
pemegang saham
3 Meningkatkan nilai perusahaan
dan para pemegang saham
4 Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan
5 Meningkatkan mutu hubungan
Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN
No117M-MBU2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada
BUMN adalah sebagai berikut
1 Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan
mengenaiperusahaan
2 Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
3 Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif
4Pertanggungjawaban
(responsibility)
Kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
5 Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak stakeholders
yang
timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dalam
penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi kasus
Obyek Penelitian
Objek penelitian atau sampel yang
dipilih ialah PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih
menjadi objek penelitian karena
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
4
segera dikonversikan ke dalam kas
dengan sedikit atau tanpa penurunan
nilai serta tingkat kepastian tentang
jumlah kas yang dapat diperoleh Kas
merupakan suatu aktiva yang likuid
Aktiva lain mungkin relatif likuid
atau tidak likuid tergantung seberapa
capat aktiva ini dapat dikonversikan
ke kas adalah surat berharga
Untuk menentukan tingkat likuiditas
perusahaan dipergunakan rasio
likuiditas yaitu a) Rasio lancar b)
Rasio kas c) Rasio likuiditas absolut
2 Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi digunakan untuk
mengukur seberapa efisien
perusahaan mempergunakan
aktivanya Rasio ini semuanya
mempergunakan perbandingan antara
tingkat penjualan dengan investasi
dalam beberapa aktiva Asumsi yang
diambil adalah terdapat hubungan
antara penjualan dengan berbagai
aktiva tersebut Dalam perhitungan
dan analisis efisiensi persediaan
terdapat beberapa masalah yang
perlu diketahui Pertama penjualan
dilakukan menurut harga pasar
sedangkan investasi dalam
persediaan dicatat menurut harga
pokoknya Kedua penjualan terjadi
sepanjang periode (tahun dan
sebagainya) sedangkan persediaan
rata-rata antara awal dan akhir
periode dalam analisis efisiensi
persediaan akan lebih baik
3 Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk
menjelaskan penggunaan utang
untuk membiayai sebagian daripada
aktiva perusahaan Pembiayaan
dengan utang mempunyai pengaruh
bagi perusahaan karena utang
mempunyai beban yang bersifat
tetap Kegagalan perusahaan dalam
membayar bunga atas utang dapat
menyebabkan kesulitan keuangan
yang berakhir dengan kebangkrutan
perusahaan Tetap penggunaan utang
juga memberikan subsidi pajak atas
bunga yang dapat menguntungkan
pemegang saham Karenanya
penggunaan utang harus
diseimbangkan antara keuntungan
dan kerugiannya
4 Rasio Profitabilitas
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return On
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Pengukuran tingkat profitabilitas
dapat dilakukan dengan
membandingkan tingkat Return on
Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta
oleh investor dalam pasar modal
Jika hasil yang diharapkan lebih
besar dari pada hasil yang diminta
maka investasi tersebut dikatakan
sebagai menguntungkan
Rasio profitabilitas tergantung
dari informasi akuntansi yang
diambil dari laporan keuangan
Karenanya profitabilitas dalam
konteks analisis rasio mengukur
pendapatan menurut laporan rugi
laba dengan nilai buku investasi
Rasio profitabilitas ini kemudian
dapat dibandingkan rasio yang sama
perusahaan pada tahun lalu atau rasio
rata-rata industri
5
Return On Assets (ROA)
Walsh (2003) dalam Bobby
(200631) menyatakan bahwa
pengembalian atas aktiva (ROA =
Return On Assets ) dan
pengembalian atas ekuitas (ROE =
Retutn On Equity) merupakan rasio
kinerja yang fundamental
Pengembalian atas aktiva (ROA)
memberikan gambaran suatu ukuran
efisiensi manajemen dalam
menggunakan aset perusahaan
Dengan ROA dapat dihitung berapa
banyak laba yang diperoleh
perusahaan untuk setiap satuan mata
uang dari aset perusahaan ROA
dihitung dengan membagi laba bersih
sesudah pajak dengan total aktiva
(Moelyadi 200674) Nilai ROA
memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektivitas
perusahaan dalam mengkonversikan
uang yang telah diinvestasikan
menjadi laba Semakin tinggi nilai
ROA maka semakin baik kinerja
perusahaan
Return on equity (ROE)
Return on equity
menunjukkan bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan
untuk pemegang saham atas modal
yang mereka tanamkan dalam
perusahaan ROE secara eksplisit
memperhitungkan bunga dan
dividend saham preferen Semakin
tinggi tingkat pengembaliannya
maka semakin baik kedudukan
pemegang saham
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dengan menggunakan modal
sendiri apakah efektif dan efisien
jika perusahaan tersebut
menggunakan modal sendiri dan
menghasilkan laba bersih yang
tersedia bagi pemilik atau investor
(Tandelilin 2001)
Informasi dari besar kecilnya
ROE perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam
menggunakan ekuitasnya dengan
efektif dan efisien Sehingga hal
tersebut dapat menimbulkan
kepercayaan investor selanjutnya
perusahaan akan dapat memberikan
pendapatan yang lebih besar melalui
dividend yang diberikan Dimana
investor dapat melihat kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal
sendiri untuk menghasilkan laba
bersih Tingkat ROE yang tinggi
merupakan daya tarik bagi investor
untuk mengivestasikan dananya pada
perusahaan tersebut
Net Profit Margin (NPM)
Menurut Ridwan (200186) Net
Profit Margin adalah ukuran
persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua
biaya dan pengeluaran termasuk
bunga dan pajak Formula yang
digunakan untuk menghitung
besarnya
nilai net profit margin adalah net
operating income dibagi dengan
sales yang hasilnya kemudian
dikalikan 100 sebagai pernyataan
dalam prosentase (Ridwan
200186) Sedangkan Lukman
(2009120) menyatakan bahwa net
profit margin
merupakan rasio yang
menggambarkan tingkat keuntungan
(laba) yang diperoleh
bank dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima dari
kegiatan operasionalnya
6
Current Ratio
Current Ratio merupakan salah
satu rasio yang paling umum
digunakan untuk mengukur likuiditas
atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa menghadapi kesulitan
Semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (termasuk didalamnya
kewajiban membayar dividen kas
yang terutang) Unsur-unsur yang
mempengaruhi nilai current ratio
adalah aktiva lancar dan utang
jangka pendek Dalam hal ini aktiva
lancar terdiri dari uang kas dan juga
surat-surat berharga antara lain surat
pengakuan hutang wesel saham
obligasi sekuritas kredit atau setiap
derivatif dari surat berharga atau
kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar uang dan pasar modal
Di lain pihak utang jangka pendek
dapat berupa utang pada pihak ketiga
(bank atau kreditur lainnya)
Menurut Darsono (200552)
ldquosemakin tinggi rasio lancar
kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek
juga semakin besarrdquo Tetapi rasio
lancar yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang
buruk atas sumber likuiditas
Kelebihan dalam aktiva lancar
seharusnya digunakan untuk
membayar dividen membayar
hutang jangka panjang atau untuk
investasi yang bisa menghasilkan
tingkat kembalian lebih Dalam
melihat rasio lancar analis juga
harus memperhatikan kondisi dan
lingkungan perusahaan seperti
rencana manajemen sektor industri
dan kondisi ekonomi makro secara
umum
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning perusahaan Dalam
rasio ini dihitung berapa kali nilai
earning yang tercermin dalam harga
suatu saham PER juga memberikan
informasi berapa rupiah harga yang
harus dibayar investor untuk
memperoleh setiap Rp 100 earning
perusahaan
Menurut Sofyan (2001)
menjelaskan bahwa semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa
investor mengharapkan pertumbuhan
dividend yang tinggi saham
memiliki risiko yang rendah dan
investor puas dengan pendapatan
yang tinggi serta perusahaan
mengharapkan pertumbuhan
dividend daripada proporsi laba yang
tinggi
Saham dengan nilai
pertumbuhan yang tinggi umumnya
memiliki Price Earning Ratio (PER)
yang tinggi pula Investor bersedia
membeli saham dengan PER yang
tinggi karena mengharap aliran cash
flow yang lebih besar di masa yang
akan datang
Pengertian Good Corporate
Governance (GCG)
Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) dalam INyoman
(200326) mengemukakan definisi
good corporate governance adalah
sebagai berikut
ldquo seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara
pemegang pengurus (pengelola)
perusahaan pihak kreditur
pemerintah karyawan serta para
7
pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu
system yang mengendalikan
perusahaan Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders)rdquo
Tujuan dan Manfaat GCG
GCG memiliki arti yang
sangat penting dalam menjalankan
organisasi bisnis Menurut Sutojo
dan Aldridge (20085) good
corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama Kelima
tujuan tersebut adalah sebagai
berikut
1 Melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham
2 Melindungi hak dan kepentingan
para anggota stakeholders non
pemegang saham
3 Meningkatkan nilai perusahaan
dan para pemegang saham
4 Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan
5 Meningkatkan mutu hubungan
Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN
No117M-MBU2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada
BUMN adalah sebagai berikut
1 Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan
mengenaiperusahaan
2 Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
3 Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif
4Pertanggungjawaban
(responsibility)
Kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
5 Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak stakeholders
yang
timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dalam
penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi kasus
Obyek Penelitian
Objek penelitian atau sampel yang
dipilih ialah PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih
menjadi objek penelitian karena
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
5
Return On Assets (ROA)
Walsh (2003) dalam Bobby
(200631) menyatakan bahwa
pengembalian atas aktiva (ROA =
Return On Assets ) dan
pengembalian atas ekuitas (ROE =
Retutn On Equity) merupakan rasio
kinerja yang fundamental
Pengembalian atas aktiva (ROA)
memberikan gambaran suatu ukuran
efisiensi manajemen dalam
menggunakan aset perusahaan
Dengan ROA dapat dihitung berapa
banyak laba yang diperoleh
perusahaan untuk setiap satuan mata
uang dari aset perusahaan ROA
dihitung dengan membagi laba bersih
sesudah pajak dengan total aktiva
(Moelyadi 200674) Nilai ROA
memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektivitas
perusahaan dalam mengkonversikan
uang yang telah diinvestasikan
menjadi laba Semakin tinggi nilai
ROA maka semakin baik kinerja
perusahaan
Return on equity (ROE)
Return on equity
menunjukkan bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan
untuk pemegang saham atas modal
yang mereka tanamkan dalam
perusahaan ROE secara eksplisit
memperhitungkan bunga dan
dividend saham preferen Semakin
tinggi tingkat pengembaliannya
maka semakin baik kedudukan
pemegang saham
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dengan menggunakan modal
sendiri apakah efektif dan efisien
jika perusahaan tersebut
menggunakan modal sendiri dan
menghasilkan laba bersih yang
tersedia bagi pemilik atau investor
(Tandelilin 2001)
Informasi dari besar kecilnya
ROE perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam
menggunakan ekuitasnya dengan
efektif dan efisien Sehingga hal
tersebut dapat menimbulkan
kepercayaan investor selanjutnya
perusahaan akan dapat memberikan
pendapatan yang lebih besar melalui
dividend yang diberikan Dimana
investor dapat melihat kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal
sendiri untuk menghasilkan laba
bersih Tingkat ROE yang tinggi
merupakan daya tarik bagi investor
untuk mengivestasikan dananya pada
perusahaan tersebut
Net Profit Margin (NPM)
Menurut Ridwan (200186) Net
Profit Margin adalah ukuran
persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua
biaya dan pengeluaran termasuk
bunga dan pajak Formula yang
digunakan untuk menghitung
besarnya
nilai net profit margin adalah net
operating income dibagi dengan
sales yang hasilnya kemudian
dikalikan 100 sebagai pernyataan
dalam prosentase (Ridwan
200186) Sedangkan Lukman
(2009120) menyatakan bahwa net
profit margin
merupakan rasio yang
menggambarkan tingkat keuntungan
(laba) yang diperoleh
bank dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima dari
kegiatan operasionalnya
6
Current Ratio
Current Ratio merupakan salah
satu rasio yang paling umum
digunakan untuk mengukur likuiditas
atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa menghadapi kesulitan
Semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (termasuk didalamnya
kewajiban membayar dividen kas
yang terutang) Unsur-unsur yang
mempengaruhi nilai current ratio
adalah aktiva lancar dan utang
jangka pendek Dalam hal ini aktiva
lancar terdiri dari uang kas dan juga
surat-surat berharga antara lain surat
pengakuan hutang wesel saham
obligasi sekuritas kredit atau setiap
derivatif dari surat berharga atau
kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar uang dan pasar modal
Di lain pihak utang jangka pendek
dapat berupa utang pada pihak ketiga
(bank atau kreditur lainnya)
Menurut Darsono (200552)
ldquosemakin tinggi rasio lancar
kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek
juga semakin besarrdquo Tetapi rasio
lancar yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang
buruk atas sumber likuiditas
Kelebihan dalam aktiva lancar
seharusnya digunakan untuk
membayar dividen membayar
hutang jangka panjang atau untuk
investasi yang bisa menghasilkan
tingkat kembalian lebih Dalam
melihat rasio lancar analis juga
harus memperhatikan kondisi dan
lingkungan perusahaan seperti
rencana manajemen sektor industri
dan kondisi ekonomi makro secara
umum
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning perusahaan Dalam
rasio ini dihitung berapa kali nilai
earning yang tercermin dalam harga
suatu saham PER juga memberikan
informasi berapa rupiah harga yang
harus dibayar investor untuk
memperoleh setiap Rp 100 earning
perusahaan
Menurut Sofyan (2001)
menjelaskan bahwa semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa
investor mengharapkan pertumbuhan
dividend yang tinggi saham
memiliki risiko yang rendah dan
investor puas dengan pendapatan
yang tinggi serta perusahaan
mengharapkan pertumbuhan
dividend daripada proporsi laba yang
tinggi
Saham dengan nilai
pertumbuhan yang tinggi umumnya
memiliki Price Earning Ratio (PER)
yang tinggi pula Investor bersedia
membeli saham dengan PER yang
tinggi karena mengharap aliran cash
flow yang lebih besar di masa yang
akan datang
Pengertian Good Corporate
Governance (GCG)
Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) dalam INyoman
(200326) mengemukakan definisi
good corporate governance adalah
sebagai berikut
ldquo seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara
pemegang pengurus (pengelola)
perusahaan pihak kreditur
pemerintah karyawan serta para
7
pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu
system yang mengendalikan
perusahaan Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders)rdquo
Tujuan dan Manfaat GCG
GCG memiliki arti yang
sangat penting dalam menjalankan
organisasi bisnis Menurut Sutojo
dan Aldridge (20085) good
corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama Kelima
tujuan tersebut adalah sebagai
berikut
1 Melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham
2 Melindungi hak dan kepentingan
para anggota stakeholders non
pemegang saham
3 Meningkatkan nilai perusahaan
dan para pemegang saham
4 Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan
5 Meningkatkan mutu hubungan
Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN
No117M-MBU2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada
BUMN adalah sebagai berikut
1 Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan
mengenaiperusahaan
2 Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
3 Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif
4Pertanggungjawaban
(responsibility)
Kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
5 Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak stakeholders
yang
timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dalam
penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi kasus
Obyek Penelitian
Objek penelitian atau sampel yang
dipilih ialah PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih
menjadi objek penelitian karena
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
6
Current Ratio
Current Ratio merupakan salah
satu rasio yang paling umum
digunakan untuk mengukur likuiditas
atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa menghadapi kesulitan
Semakin besar current ratio
menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (termasuk didalamnya
kewajiban membayar dividen kas
yang terutang) Unsur-unsur yang
mempengaruhi nilai current ratio
adalah aktiva lancar dan utang
jangka pendek Dalam hal ini aktiva
lancar terdiri dari uang kas dan juga
surat-surat berharga antara lain surat
pengakuan hutang wesel saham
obligasi sekuritas kredit atau setiap
derivatif dari surat berharga atau
kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar uang dan pasar modal
Di lain pihak utang jangka pendek
dapat berupa utang pada pihak ketiga
(bank atau kreditur lainnya)
Menurut Darsono (200552)
ldquosemakin tinggi rasio lancar
kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek
juga semakin besarrdquo Tetapi rasio
lancar yang terlalu tinggi juga
menunjukkan manajemen yang
buruk atas sumber likuiditas
Kelebihan dalam aktiva lancar
seharusnya digunakan untuk
membayar dividen membayar
hutang jangka panjang atau untuk
investasi yang bisa menghasilkan
tingkat kembalian lebih Dalam
melihat rasio lancar analis juga
harus memperhatikan kondisi dan
lingkungan perusahaan seperti
rencana manajemen sektor industri
dan kondisi ekonomi makro secara
umum
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning perusahaan Dalam
rasio ini dihitung berapa kali nilai
earning yang tercermin dalam harga
suatu saham PER juga memberikan
informasi berapa rupiah harga yang
harus dibayar investor untuk
memperoleh setiap Rp 100 earning
perusahaan
Menurut Sofyan (2001)
menjelaskan bahwa semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa
investor mengharapkan pertumbuhan
dividend yang tinggi saham
memiliki risiko yang rendah dan
investor puas dengan pendapatan
yang tinggi serta perusahaan
mengharapkan pertumbuhan
dividend daripada proporsi laba yang
tinggi
Saham dengan nilai
pertumbuhan yang tinggi umumnya
memiliki Price Earning Ratio (PER)
yang tinggi pula Investor bersedia
membeli saham dengan PER yang
tinggi karena mengharap aliran cash
flow yang lebih besar di masa yang
akan datang
Pengertian Good Corporate
Governance (GCG)
Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) dalam INyoman
(200326) mengemukakan definisi
good corporate governance adalah
sebagai berikut
ldquo seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara
pemegang pengurus (pengelola)
perusahaan pihak kreditur
pemerintah karyawan serta para
7
pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu
system yang mengendalikan
perusahaan Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders)rdquo
Tujuan dan Manfaat GCG
GCG memiliki arti yang
sangat penting dalam menjalankan
organisasi bisnis Menurut Sutojo
dan Aldridge (20085) good
corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama Kelima
tujuan tersebut adalah sebagai
berikut
1 Melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham
2 Melindungi hak dan kepentingan
para anggota stakeholders non
pemegang saham
3 Meningkatkan nilai perusahaan
dan para pemegang saham
4 Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan
5 Meningkatkan mutu hubungan
Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN
No117M-MBU2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada
BUMN adalah sebagai berikut
1 Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan
mengenaiperusahaan
2 Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
3 Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif
4Pertanggungjawaban
(responsibility)
Kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
5 Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak stakeholders
yang
timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dalam
penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi kasus
Obyek Penelitian
Objek penelitian atau sampel yang
dipilih ialah PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih
menjadi objek penelitian karena
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
7
pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban
mereka atau dengan kata lain suatu
system yang mengendalikan
perusahaan Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders)rdquo
Tujuan dan Manfaat GCG
GCG memiliki arti yang
sangat penting dalam menjalankan
organisasi bisnis Menurut Sutojo
dan Aldridge (20085) good
corporate governance mempunyai
lima macam tujuan utama Kelima
tujuan tersebut adalah sebagai
berikut
1 Melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham
2 Melindungi hak dan kepentingan
para anggota stakeholders non
pemegang saham
3 Meningkatkan nilai perusahaan
dan para pemegang saham
4 Meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja Dewan Pengurus
atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan
5 Meningkatkan mutu hubungan
Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3
Surat Keputusan Menteri BUMN
No117M-MBU2002 tanggal 31
Juli 2002 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG) pada
BUMN adalah sebagai berikut
1 Transparansi (transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan
mengenaiperusahaan
2 Kemandirian (independency)
Suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
3 Akuntabilitas (accountability)
Kejelasan fungsi pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen
perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif
4Pertanggungjawaban
(responsibility)
Kesesuaian dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan
perundang-undanganyang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat
5 Kewajaran (fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak stakeholders
yang
timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
untuk menganalisis dan mengetahui
kinerja keuangan perusahaan dalam
penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan studi kasus
Obyek Penelitian
Objek penelitian atau sampel yang
dipilih ialah PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Perusahaan ini dipilih
menjadi objek penelitian karena
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
8
merupakan salah satu perusahaan
yang teguh dalam melaksanakan
mekanisme GCG dengan baik dan
konsistenhal itu terbukti dengan
diraihnya penghargaan dari IICD
pada tahun 2009
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data berupa angka-
angka yang diperoleh dari situs resmi
berupa laporan keuangan tahunan
dan harga saham harian Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder (secondary data) yang
didapat dari wwwidxcoid
wwwfinanceyahoocom ICMD
(Indonesian Capital Market
Directory) yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung (melalui media
perantara) atau merupakan data yang
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
Data penelitian terdiri dari
1 Data mengenai tanggal
pengumuman stock split
2 Data harian harga saham
selama periode pengamatan
3 Data harian volume
perdagangan saham selama
periode pengamatan
4 Data mengenai jumlah saham
beredar perusahaan sampel
pada saat periode t
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yaitu membaca
mempelajari mengklasifikasikan
dan mengunakan data sekunder yang
berupa catatan-catatan dan laporan-
laporan keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Diperoleh melalui
internet dan pojok Bursa Efek
Indonesia Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan
untuk merangkap data laporan
keuangan perusahaan selama periode
penelitian yaitu dalam kurun waktu
2004-2012
Definisi Operasional
Return On Asset
ROA merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam
memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan
Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kinerja manajemen bank dalam
mengelola modal yang tersedia untuk
menghasilkan laba setelah pajak
Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong
pajak
Current ratio
Rasio likuiditas yang utama adalah
rasio lancar (current ratio) yang
menunjukkan sampai sejauh apa
kewajiban lancar ditutupi oleh asset
yang diharapkan akan dikonversi
menjadi kas dalam waktu dekat
(brigham amp Houston 2010 134)
rumusnya sebagai berikut
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
9
Price Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER)
merupakan rasio untuk menghitung
nilai intrinsik saham dengan
membandingkan antara harga saham
dengan earning (laba) perusahaan
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan dalam menjawab
rumusan masalah penelitian yang
pertama adalah dengan mengadakan
analisis deskriptif kuantitatif untuk
menjabarkan secara terperinci
bagaimana kinerja keuangan sebelum
dan sesudah penerapan mekanisme
GCG dengan menggunakan
penggukuran likuiditas
profitabilitasdan nilai pasar
Pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan kinerja perusahaan pada
PT Kimia farma (persero) Tbk
pada periode sebelum dan sesudah
penerapan mekanisme GCG dengan
didasarkan atas pengukuran Return
on Asset (ROA) Return on Equity
(ROE) Net Profit Margin (NPM)
Price Earning Ratio (PER) dan
Current Ratio (CR) pada masing-
masing periode waktu
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian
Pengukuran ROA
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROA diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel ROA
mengalami peningkatan dari 004
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 007 saat sesudah
diterapkannya GCGAdanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROA mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 004
dan nilai ini masih lebih besar dari
batas nilai minimum untuk ROA
yaitu 003 Kenaikan tersebut
menunjukkan adanya kenaikan
terhadap profitabilitas perusahaan
khususnya apabila dinilai dari
efisiensi penggunaan asset
perusahaan
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
10
Pengukuran ROE
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
ROE diatas pada periode sesudah
penerapan GCG terjadi peningkatan
terhadap rasio ini yaitu dari 006
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 011 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel ROE mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
positif dari adanya penerapan sistem
GCG pada PT Kimia Farma Tbk
Efek positif ini memperlihatkan
adanya kondisi yang baik bagi
perusahaan karena nilai minimum
pada kondisi setelah diterapkannya
GCG adalah 006 dan nilai ini
masih lebih besar dari batas nilai
minimum untuk ROE yaitu 005
Kenaikan tersebut menunjukkan
adanya kemampuan perusahaan
untuk mengelola modalnya dengan
lebih baik
Pengukuran NPM
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
NPM diatas dapat terlihat bahwa
rata-rata nilai variabel NPM
mengalami peningkatan dari 002
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 004 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia
FarmaTbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan walaupun nilai
minimum pada kondisi sebelum dan
setelah diterapkannya GCG adalah
sama yaitu 002
Pengukuran CR
Berdasarkan tabel deskripsi
variabel CR diatas dapat terlihat
bahwa rata-rata nilai variabel CR
mengalami peningkatan dari 16
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
11
saat sebelum diterapkannya GCG
menjadi 25 saat sesudah
diterapkannya GCG Adanya
peningkatan ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG
Variabel NPM mengalami kenaikan
dapat mengindikasikan adanya efek
yang positif dari adanya penerapan
sistem GCG pada PT Kimia Farma
Tbk Efek positif ini
memperlihatkan adanya kondisi yang
baik bagi perusahaan karena nilai
minimum pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 2 dan
nilai ini masih lebih besar dari batas
nilai minimum untuk CR yaitu 02
Pengukuran PER
Berdasarkan tabel deskripsi variabel
PER diatas dapat terlihat bahwa rata-
rata nilai variabel PER mengalami
penurunan dari 12 saat sebelum
diterapkannya GCG menjadi 47
saat sesudah diterapkannya GCG
Adanya penurunan PER nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin menurun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin rendah
nilai PER maka semakin murah
saham tersebut untuk dibelidan
semakin baik pula kinerja perlembar
saham dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan semakin baik
kinerja perlembar saham akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham tersebut
Efek positif ini mengindikasikan
adanya perbedaan kondisi kinerja
keuangan pada saat sebelum dan
sesudah diterapkannya GCG pada
PT Kimia FarmaTbk Efek positif
ini memperlihatkan adanya kondisi
yang baik bagi perusahaan walaupun
nilai minimum terjadi penurunan
yaitu pada kondisi setelah
diterapkannya GCG adalah 271dan
nilai minimum sebelum diterapkan
GCG untuk PER yaitu 105
Pembahasan Hasil Penelitian
Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA)
merupakan salah satu rasio
profitabilitasDalam analisis laporan
keuangan rasio ini paling sering
disorotikarena mampu menunjukkan
keberhasilanperusahaan
menghasilkan keuntungan ROA
mampu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk
kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang Assets atau aktiva
yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari
modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan
menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan Menurut Brigham
dan Houston (200190) ldquoRasio laba
bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total
aktiva (ROA) setelah bunga dan
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
12
pajakrdquo Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Assets berdasarkan perhitungan yang
diperoleh ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan Tidak
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Salah satu
manfaat penerapan GCG pada
perusahaan menurut MohWahyudin
(200813-15) yaitu meningkatkan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya Disamping
hal itu ROA adalah salah satu rasio
yang memberikan gambaran kepada
investor mengenai efektifitas
perusahaan dengan mengkonversikan
uang yang diinvestasikan menjadi
laba Sehingga mencerminkan
bahwa perusahaan yang telah
menerapkan GCG sesuai dengan
prinsip-prinsip yang ada akan
meningkatkan variabel ROA dan hal
tersebut akan memberikan
kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut
Hasil penelitian ini dapat
diketahui bahwa variabel Return On
Asset berdasarkan perhitungan
adalah signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROA sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dian
Prasinta (2012) yang mengemukakan
bahwa penerapan good corporate
governance tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Return On
Assets
Return On Equity (ROE)
Menurut Brigham amp Houston
(2010 133) rdquorasio yang paling
penting adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity) yang
merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total
ekuitas pemegang saham Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka
investasikan dan ROE menunjukkan
tingkat yang mereka perolehrdquo
Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan diatas maka dapat
diambil pemahaman bahwa rasio
return on equity merupakan rasio
yang berperan penting bagi para
pemegang saham (investor) untuk
mengambil keputusan dalam
menentukan penanaman
investasinya karena rasio ini
menunjukkan tingkat keuntungan
atas modal yang mereka
investasikanHasil penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel
Return On Equity berdasarkan
perhitungan tidak signifikan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan tidak
berpengaruh dengan penerapan
mekanisme GCG Manfaat
penerapan GCG pada perusahaan
menurut MohWahyudin (200813-
15) yaitu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan
modalnya dan meningkatkan nilai
perusahaan Menurut Walsh (2003)
variabel ROE merupakan penggerak
nilai perusahaan Kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari perusahaan yang
bersangkutan selanjutnya kenaikan
tersebut akan menyebabkan kenaikan
harga saham
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Return On Equity
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian ROE sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
13
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carningsih (2009) yang
menyebutkan bahwa GCG tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan rasio
ROE
Net Profit Margin (NPM)
Lukman Syamsuddin
(200762) mendefinisikan NPM
sebagai berikut ldquoNet profit margin
adalah merupakan rasio antara laba
bersih (Net Profit) yaitu penjualan
sesudah dikurangi dengan seluruh
expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan
Semakin tinggi NPM semakin baik
operasi suatu perusahaanrdquo
Hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa variabel Net Profit Margin
berdasarkan perhitungan adalah
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian NPM sebagai ukuran
kinerja operasional perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance Hasil
penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yudha Pranata (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance memiliki
pengaruh terhadap rasio NPM
Current ratio (CR)
Current ratio yaitu
menunjukan kemampuan perusahan
untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar Current ratio
merupakan salah satu rasio finansial
yang sering digunakan Tingkat
current ratio dapat ditentukan
dengan jalan menbandingkan antara
aktiva lancar dengan utang lancar
Tidak ada suatu ketentuan mutlak
tentang berapa tingkat current ratio
yang dianggap baik atau yang harus
dipertahankan oleh suatu perusahaan
karena biasanya tingkat current ratio
ini juga sangat tergantung pada jenis
usaha dari masing-masing
perusahaan Current ratio adalah
rasio yang mengukur persentase
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya
dengan aktiva lancar Current ratio
merupakan ukuran yang paling
umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan memenuhi kewajiban
jangka pendek karena rasio ini
menunjukan seberapa jauh tuntutan
dari kreditor jangka pendek dipenuhi
oleh aktiva yang diperkirakan
menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya
Current ratio yang rendah biasanya
dianggap menunjukan terjadinya
masalah dalam likuiditas Sebaliknya
suatu perusahaan yang current
rationya terlalu tinggi juga kurang
bagus karena menunjukan
banyaknya dana menganggur yang
pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba Ukuran current
ratio yang dianggap sehat dan
dijadikan pedoman oleh perusahaan
adalah 200 ldquoCurrent Ratio
merupakan salah satu ratio finansial
yang sering digunakan Current
Ratio adalah perbandingan antara
jumlah aktiva lancar (current asset)
dengan hutang lancar (current
liabilities)rdquo (Syamsuddin 2001 45)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel CR diperoleh
signifikan berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian CR sebagai ukuran kinerja
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
14
operasional perusahaan berpengaruh
dengan penerapan corporate
governance Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supatmi (2007) yang
mengemukakan bahwa penerapan
good corporate governance tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio CR
Price Earning Ratio (PER)
PER (Price Earning Ratio)
menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba PER yang
menjadi ukuran penting sebagai
landasan pertimbangan seorang
investor membeli saham sebuah
perusahaan merupakan perbandingan
antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share (EPS)
dari saham yang bersangkutan PER
yang tinggi menunjukkan bahwa
investor bersedia untuk membayar
dengan harga saham premium untuk
perusahaan
Kegunaan PER adalah untuk
melihat bagaimana pasar menghargai
kinerja perusahaan yang dicerminkan
oleh EPS-nya Makin besar PER
suatu saham maka harga saham
tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per
sahamnya Angka rasio ini biasanya
digunakan investor untuk
memprediksi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
di masa yang akan datang (Prastowo
2002)
Perusahaan dengan kesempatan
tumbuh yang tinggi biasanya
mempunyai PER yang tinggi pula
dan hal ini menunjukkan bahwa
pasar mengharapkan pertumbuhan
laba di masa mendatang Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang rendah cenderung
mempunyai PER yang rendah pula
Semakin rendah harga PER suatu
saham maka semakin baik atau
murah harganya untuk
diinvestasikan
PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung
semakin turun atau karena
meningkatnya laba bersih
perusahaan Jadi semakin kecil nilai
PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin
baik pula kinerja per lembar saham
dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan Semakin baik kinerja per
lembar saham akan mempengaruhi
banyak investor untuk membeli
saham tersebut Semakin tinggi PER
semakin nampak rendah nilai EPS
apabila dibandingkan dengan harga
sahamnya (Suad Husnan 2001300)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan
pada variabel PER diperoleh
signifikan berpengaruh negative
terhadap kinerja keuangan Dengan
demikian PER sebagai ukuran
kinerja investasi perusahaan
berpengaruh dengan penerapan
corporate governance
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya kesimpulan yang dapat
ditarik dari hasil penelitian ini adalah
1 Penelitian ini menemukan adanya
perubahan kinerja keuangan
yang positif pada perusahaan
setelah penerapan mekanisme
GCG pada hanya terdapat rasio
ROA ROE NPM dan CR
sedangkan jika dilihat melalui
rasio PER penelitian ini
menemukan adanya perubahan
kinerja keuangan yang negatif
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
15
pada perusahaan setelah
penerapan mekanisme GCG
Saran
1 dengan dibuktikan adanya
perbaikan kinerja PT Kimia
Farma Tbk stelah penerapan
mekanisme GCG Khususnya
dalam aspek terhadap ROA
ROE NPM dan CR maka
seharusnya PT Kimia Farma
lebih meningkatkan dan
memperbaiki kinerjannya
dengancarasemakin
menanamkan kesadaran pada
masing-masing organ
perusahaan mengenai
pentingnya penerapan GCG
2 penelitian selanjutnya bisa
dikembangkan dengan
menggunakan obyek
penelitian dengan beberapa
perusahaan dari bidang yang
sejenis Dengan dilakukannya
pengembangan tersebut
diharapkan hasil penelitian
menghasilkan kesimpulan
yang lebih luas daripada
penelitian ini
3 untuk rasio PER diharapkan
perusahaan untuk lebih
meningkatkan sektor
investment asset dan
permodalanya
Daftar Pustaka
Abdullah MFaisal (2004) Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan
Cetakan Keempat Penerbit
Universitas Muhammadiyah
Malang
Arafat Wilson (2006) Manajemen
Perbankan Indonesia ndash Teori
dan Implementasi Jakarta
LP3ES
Augusty Ferdinand( 2006) Metode
Penelitian Manajemen
Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Tesis
dan Disertasi Ilmu
Manajemen Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Brigham Eugene dan Joel F
Houston( 2001)
Manajemen Keuangan II
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2006)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Brigham Eugene dan Joel F
Houston (2010)
Manajemen Keuangan
JakartaSalemba Empat
Budi Rahardjo (2001) Akuntansi
dan Keuangan untuk
Manajer Nonkeuangan
YogyakartaGraha Ilmu
Carningsih 2009 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan
Dengan Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada
Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia)
viewed 3 mei 2013
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
16
lthttpwwwgunadarmaac
idlibraryarticlesgraduate
economy
Darsono amp Ashari (2005) Pedoman
Praktis Memahami laporan
Keuangan Andi
Yogyakarta
Deni Darmawati Khomsiyah dan
Rika Gelar Rahay(2005)
HubunganCorporate
Governance dan Kinerja
Perushaan Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia vol8
hal 65-81
Dian Prasinta (2012) Pengaruh
Good Corporate
Goovernance Terhadap
Kinerja Keuangan viewed 3
mei 2013
httpjournalunnesacidsju
indexphpaajarticledownl
oad655686
Dwi Prastowo (2002) Analisis
Laporan Keuangan
Jakarta Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN
Dwi Sucipto (2003) ldquoPenilaian
Kinerja Keuanganrdquo Jurnal
Akuntansi Universitas
Sumatra Utara Medan
Emirzon Joni(2006)
Regulatory Driven dalam
Implementasi Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance pad
Perusahaan di Indonesia
Jurnal
Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol 4 No 8
httpwwwdigilibunsriac
id[18 februari 2013]
Filia amp Endang(2010) PENGARUH
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BADAN
USAHAUniversitas
Surabaya
Ferdiana Norma (2012)
PENGARUH GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN DI
BEI Universitas Katolik
WIDYA MANDALA
SURABAYA Diakses 22
mei 2013
httpjournalwimaacidi
ndexphpJIMAarticledo
wnload131131
Harahap Sofyan S (2002) Teori
Akuntansi Edisi Revisi PT
Raja Grafindo Persada
Jakarta
Harahap Sofyan Syafri (2007)
ldquoAnalisis Kritis atas Laporan
Keuanganrdquo
Jakarta PT RajaGrafindo
Persada
Helfert Erich A (1997) Teknik
analisis keuangan petunjuk
praktis untuk mengelola amp
mengaturkinerja perusahaan
edisi kesembilan Jakarta
Erlangga
HesselNogiSTangkilisan(2003)
Mengelola Kredit Berbasis
Good Coorporate
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
17
GovernanceYogyakarta
Balairung
Ihwan Umar (2012) Kinerja
keuangan sebelum dan
sesudah penerapan GCG
pada PT BANK NEGARA
INDONESIA Tbk Dengan
rasio ROAROENPM dan
CAR viewed 3 mei 2011
httpjimfebubacidindex
phpjimfebarticledownloa
d231183
Ikatan Akutansi Indonesia (2004)
Standar Akuntansi keuangan
Jakarta Salemba empat
Ikatan Akuntan Indonesia( 2007)
ldquoStandar Akuntansi
Keuanganrdquo Jakarta
Salemba Empat
IICG Peserta CGPI (2009)
manfaat dari penerapan
(GCG) 6 maret 2013 httpiicgorgiicghomephpty
pe=1amppageno=3
Internal auditor (2010) Menghitung
sendiri skor GCG kita
(online)
httpauditorinternalcom20
100203menghitung-
sendiri-skor-gcg-kita diakses
17 mei 2013
Jumingan (2006)
ldquoAnalisa Laporan
Keuanganrdquo Jakarta Bumi
Aksara
Kamilah (2011) ldquo Pengaruh
Corporate Governance
terhadap kinerja
perusahaan keuangan ldquo
Skripsi Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya malangtidak
diterbitkan
Kementerian BUMN (2002) SK
Nomor KEP-117M-
MBU2002 Pasal 2
tentang penerapan
praktek GCG pada
BUMN Jakarta
Kementerian BUMN
Klapper Leora dan Love Inessa
(2002)Corporate
Governance Investor
Protection And Perfomance
in Emerging Market World
Bank Policy Research
Working PaperApril
Lukman Dendawijaya(2009)
Manajemen
PerbankanEdisi Kedua
Jakarta
Ghalia Indonesia
Lukman Syamsudin(2001)
Manajemen Keuangan
Perusahaan (Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan
Pengawasamn dan
Pengambilan Keputusan)
Jakarta PTRaja Grafindo
Persada
LukmanSyamsudin(2007)
Manajemenkeuangan
perusahaan Jakarta Raja
Grafindo Persada
Manurung Adler Haymans (2004)
Memahami Seluk Beluk
Instrumen Investasi PT
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
18
Adler Manurung Press
Jakarta
Manurung Mandala (2004)
rdquoUang Perbankan dan
Ekonomi Moneter Kajian
Kontekstual Indonesiardquo
Prathama Rahardja
Penerbitan Fakultas
EkonomiUniversitas
Indonesia Indonesia
Mamduh M Hanafi (2000)Analisis
Laporan Keuangan
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Mas Achmad Daniri (2005) Good
Corporate Governance
Konsep dan Penerapannya
dalam Konteks Indonesia
Ray Indonesia Jakarta
Mulyadi(2006)
SistemInformasiAkuntansiJaka
rta SalembaEmpat
MuslichMohammad(2003)
ManajemenKeuangan
ModernJakarta Bumi Aksara
Nur Indriantoro amp Supomo
Bambang (2002)
Metodologi Penelitian
JakartaIndeks
Riduwan ( 2007 )
Skala Pengukuran Variabel -
Variabel Penelitian Cetakan
Keempat Alfabeta Bandung
Ridwan S Sundjaya dan Inge
Barlian(2003)
Manajemen Keuangan 2
Jakarta Lentera Lintas Media
RossWesterfield amp Jordan (2008)
Corporate Finance
Fundamentals New York
The McGraw-hill companies
Inc
Singarimbun Masri dan Sofian
Effendi (1995) Metode
Penelitian Survai
JakartaPustaka LP3ES
Indonesia
Sugiyono (2009)
Metode Penelitian Bisnis
CVAlfabeta Bandung
Sri Sulistyanto dan Haris Wibisono
(2003)
Good Corporate Governance
Berhasilkah Diterapkan di
Indonesia (Online)
(httpre-
searchenginescomhsulistyan
to3html diakses pada
tanggal 15 februari 2013)
Suad Husnan (2000) Manajemen
Keuangan Teori dan
Penerapanedisi ketiga
Yogyakarta UPP AMP
YKPN
Suad Husnan (2001) Manajemen
Keuangan Teori Dan
Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) Buku 2 Edisi
4 Cetakan Pertama
Yogyakarta BPFE
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid
19
Supatmi (2007) CORPORATE
GOVERNANCE DAN
KINERJA KEUANGAN
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya
Wacana
Tandelilin Eduardus (2001)
Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio Edisi
PertamaBPFE Yogyakarta
Tjager I Nyoman et al (2003)
Corporate Governance
Tantangan dan Kesempatan
bagi Komunitas Bisnis
Indonesia
JakartaPTPrenhallindo
Walsh Ciaran (2003) Key
Management Ratios Jakarta
Erlangga
Wibisono (2000) Metodologi
Penelitian edisi pertama
Yogyakarta BPFE-
Yogyakarta
Wikipedia bahasa Indonesia Kimia
Farma(Online)
httpidwikipediaorgwikiK
imia_Farma diakses 12 mei
2013
YudhaPranata (2007) Pengaruh
Penerapan Corporate
Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Skripsi
Strata-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta
Zaenal Arifin 2003 Pengaruh
Corporate Governance
Terhadap Reaksi Harga Dan
Volume Perdagangan Pada
Saat Pengumuman Earnings
Simposium Nasional Akuntansi
VI
Zarkasyi Moh Wahyudin (2008)
Good Corporate
Governance Alfabeta
Bandung
wwwfinanceyahoocom
wwwidxcoid