pengaruh orang (people), bukti fisike-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4800/1/skripsi... ·...

154
PENGARUH ORANG (PEOPLE), BUKTI FISIK (PHYSICAL EVIDENCE), DAN PROSES (PROCESS) TERHADAP KEPUASAN NASABAH DAN LOYALITAS NASABAH BPRS SURIYAH KC SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh DINAR ARDHIYANTI PUTRI NIM 21314252 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH ORANG (PEOPLE), BUKTI FISIK

    (PHYSICAL EVIDENCE), DAN PROSES (PROCESS)

    TERHADAP KEPUASAN NASABAH DAN

    LOYALITAS NASABAH BPRS SURIYAH KC

    SEMARANG

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    DINAR ARDHIYANTI PUTRI

    NIM 21314252

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2018

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    Dalam hidup senantiasa berusaha memperbaiki diri untuk menuju

    khitah manusia yang diridhoi Allah SWT.

    Berihtiar, berdoa, tulus, ikhlas

    “Selalu berhati-hati dalam bertindak”

    Niat dan tujuan yang baik,

    Akan diberikan jalan yang baik pula

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Karya ini penulis persembahkan untuk:

    “Allah SWT”

    “Kedua Orang Tuaku”

    “Para Dosenku”

    ”Saudara-Saudaraku”

    ”Sahabat-Sahabat Seperjuanganku”

    “dan Calon Imamku yang Selalu Setia Menungguku”.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji syukur penulis haturkan

    kehadirat Allah SWT yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan

    kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta berkat rahmat dan hidayah-

    Nya pula yang telah mengiringi penulis dalam menjalani kehidupan yang fana in,

    rasa syukur tak hentinya penulis panjatkan atas karunia-Nya berupa agama Islam,

    kesehatan dan kekuatan yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam

    tak lupa penulis sanjungkan kepadaBaginda Rasulullah SAW yang telah berhasil

    membawa umatnya dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang

    benderang dengan segala risalahnya.

    Selama proses penyusunan skripsi ini, membuat penulis menyadari bahwa

    suatu ilmu itu untuk diperoleh tidaklah mudah. Karena banyak perjuangan dan

    pengorbanan yang harus penulis lakukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

    dengan baik. Dengan demikian, penulis percaya bahwa itu semua adalah pelajaran

    berharga yang telah Allah persiapkan untuk membuat penulis menjadi manusia

    yang lebih baik dan lebih berilmu.

    Dalam penulisan skripsi ini, tentu penulis menyadari bahwa terdapat

    kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Walaupun demikian, berbagai bantuan

    serta dukungan dari berbagai pihak menjadi salah satu faktor yang besar hingga

    akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan tulus penulis

    ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

    1. Rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. beserta seluruh

    jajarannya.

  • ix

    2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Dr. Anton Bawon, M.Si.

    beserta seluruh jajarannya.

    3. Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1 Fetria Eka Yudiana, M.Si. beserta

    jajarannya.

    4. Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah

    bersedia meluangkan waktu, memberi arahan dan masukan, serta

    menyempurnakan skripsi ini.

    5. Teman-teman S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    IAIN Salatiga angkatan 2014 serta semua pihak yang secara langsung

    maupun tidak langsung turut membantu penyelesaian skripsi ini.

    6. Seluruh nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang yang bersedia mengisi

    kuesioner penelitian skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,

    sehingga kritik dan saran senantiasa penulis harapkan. Akhirnya hanya pada

    Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya.

    Salatiga, September 2018

    Penulis

  • x

    ABSTRAK

    Putri, Dinar Ardhiyanti. 2018. Pengaruh Orang (People), Bukti Fisik (Physical

    Evidence), dan Proses (Process) Terhadap Kepuasan Nasabah dan

    Loyalitas Nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang. Skripsi, Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut Agama

    Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Agus Waluyo, M.Ag.

    Beberapa kajian empiris tentang people (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses), kepuasan, dan loyalitas memberikan hasil

    yang tidak konsisten dimana sebagian penelitian menunjukkan bahwa people

    (orang), physical evidence (fasilitas fisik) dan process (proses) memiliki pengaruh

    signifikan terhadap kepuasan, begitu pula kepuasan berpengaruh positif terhadap

    loyalitas, namun disisi lain ditemukan juga penelitian-penelitian yang

    menunjukkan hal yang berbeda. Berpijak dari penjelasan tersebut maka peneliti

    tertarik untuk mengajukan judul penelitian “Pengaruh Orang (People), Bukti Fisik

    (Physical Evidence), dan Proses (Process) Terhadap Kepuasan Nasabah Dan

    Loyalitas Nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang”.

    Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh orang

    (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process) terhadap kepuasan

    nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang, dan untuk mengetahui pengaruh kepuasan

    nasabah terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang.

    Objek penelitian ini adalah nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang,

    sementara variabel-variabel yang diteliti berkaitan dengan orang (people), bukti

    fisik (physical evidence), proses (process), kepuasan nasabah, dan loyalitas

    nasabah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BPRS Suriyah Kc

    Semarang yang jumlahnya 3725 orang, sedang sampelnya sebanyak 98 orang

    yang diperoleh menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data yang

    digunakan adalah regresi linier berganda, dan regresi linier sederhana.

    Hasil penelitian menunjukkan, 1) Orang (people), bukti fisik (physical

    evidence), dan proses (process) berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan

    nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang, 2) Kepuasan nasabah berpengaruh

    signifikan positif terhadap loyalitas nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang.

    Kata Kunci : People, Physical evidence, Process, Kepuasan Nasabah, Loyalitas

    Nasabah, Regresi Linier Berganda, Regresi Linier Sederhana.

  • xi

    DAFTAR ISI

    SAMPUL......................................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

    PENGESAHAN .............................................................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN DI -

    PUBLIKASIKAN ........................................................................................... v

    MOTTO........................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

    ABSTRAK ...................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .........................................................................................xiv

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xvi

    BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8 E. Sistematika Penulisan ........................................................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 10

    A. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 10 B. Kerangka Teori ..................................................................................... 13

    1. Loyalitas Nasabah .............................................................................. 13 2. Kepuasan Nasabah ............................................................................. 17 3. Teori Pemasaran Jasa ......................................................................... 23

    a. Jasa .............................................................................................. 23 b. Pemasaran Jasa dan Bank Syariah .............................................. 27

    4. Teori Strategi Pemasaran ................................................................... 32 a. Pengertian strategi pemasaran ..................................................... 32 b. Marketing Mix ............................................................................ 33 c. Orang (People) ............................................................................ 34 d. Bukti Fisik (Physical Evidence) .................................................. 38 e. Proses (Process) .......................................................................... 40

    5. Kerangka Penelitian ........................................................................... 42 6. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 43

    BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 46

    A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 46 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 46

    1. Lokasi Penelitian ................................................................................ 46 2. Waktu Penelitian ................................................................................ 46

    C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 47 1. Populasi .............................................................................................. 47 2. Sampel ................................................................................................ 47

  • xii

    D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 48 E. Skala Pengukuran ................................................................................. 48 F. Definisi Konsep dan Definisi Operasional ........................................... 49

    1. Definisi Konsep .................................................................................. 49 2. Definisi Operasional ........................................................................... 51

    G. Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 51 1. Uji Validitas ....................................................................................... 52 2. Uji Reabilitas ...................................................................................... 53

    H. Alat Analisis ......................................................................................... 53 I. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 54

    1. Uji Normalitas .................................................................................... 54 2. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 54 3. Uji Multikolonieritas .......................................................................... 54 4. Uji Linieritas ...................................................................................... 55

    BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ................................................. 56

    A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 56 1. Sejarah BPRS Suriyah......................................................................... 56 2. Visi Misi BPRS Suriyah...................................................................... 57 3. Struktur Organisasi BPRS Suriyah Kc Semarang ............................... 58 4. Produk-Produk BPRS Suriyah Kc Semarang ..................................... 64 5. Responden Penelitian .......................................................................... 69

    B. Analisis Data ............................................................................................. 70 1. Tanggapan Responden Terhadap Variabel People ............................. 71 2. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Physical Evidence ........... 72 3. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Process ............................ 73 4. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Nasabah .......... 74 5. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Loyalitas Nasabah ........... 75

    C. Analisis Data ............................................................................................. 76 1. Hasil Uji Instrumen ............................................................................. 76

    a. Uji Validitas .................................................................................. 76 b. Uji Reabilitas ................................................................................. 78

    2. Hasil Uji Asumsi Klasik...................................................................... 79 a. Uji Normalitas ............................................................................... 79 b. Uji Heteriskedastisitas ................................................................... 80 c. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 80 d. Uji Linieritas ................................................................................. 81

    3. Analisis Regresi .................................................................................. 83 a. Pengaruh People, Physical Evidence, Process Terhadap Kepu-

    asan Nasabah ................................................................................. 83

    1) Persamaan Garis Regresi ......................................................... 83 2) Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ............................ 84

    b. Pengaruh Kepuasan Nasabah (Y1) Terhadap Loyalitas Nasa- ah (Y2) ........................................................................................... 86

    1) Persamaan Garis Regresi ........................................................ 86 2) Koefisien Determinasi (R Square) ......................................... 87

  • xiii

    4. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 88 a. Pengujian Hipotesis 1 .................................................................... 88 b. Pengujian Hipotesis 2 .................................................................... 88 c. Pengujian Hipotesis 3 .................................................................... 89 d. Pengujian Hipotesis 4 .................................................................... 89

    5. Pembahasan Hipotesis ......................................................................... 90 a. Pengaruh People Terhadap Kepuasan Nasabah ............................ 90 b. Pengaruh Physical Evidence Terhadap Kepuasan Nasabah.......... 92 c. Pengaruh Process Terhadap Kepuasan Nasabah ........................... 94 d. Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah ......... 97

    BAB V PENUTUP ..............................................................................................100

    A. Kesimpulan .............................................................................................100 B. Saran ........................................................................................................101

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................103

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................108

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Research Gap ........................................................................................ 6

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 10

    Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian .............................................. 69

    Tabel 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel People ............................... 71

    Tabel 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Physical Evidence ............. 72

    Tabel 4.4Tanggapan Responden Terhadap Variabel Process ............................... 73

    Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Nasabah ............ 74

    Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Loyalitas Nasabah ............. 75

    Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 77

    Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................... 78

    Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 79

    Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 80

    Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 81

    Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas .............................................................................. 82

    Tabel 4.13 Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda.......................................... 83

    Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ............................. 85

    Tabel 4.15 Hasil Persamaan Regresi Linier Sederhana ........................................ 86

    Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi (R Square) ............................................. 87

    Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 99

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 42

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I Curiculum Vitae ...............................................................................109

    Lampiran II Kuesioner ........................................................................................110

    Lampiran III Tabulasi Jawaban Karakteristik Nasabah ......................................115

    Lampiran IV Hasil Analisis Data ........................................................................123

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Marketing mix merupakan salah satu strategi yang biasa digunakan

    dalam pemasaran jasa. Marketing Mix sebagai unsur-unsur pemasaran yang

    saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga

    perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus

    memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Zeithaml dan Bitner,

    2001:18). Hurriyati (2005:48) mengemukakan bahwa dalam konsep bauran

    pemasaran tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu

    product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi).

    Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas

    (expanded marketing mix for services) dengan penambahan unsur non-

    traditional marketing mix, yaitu people (orang), physical evidence (fasilitas

    fisik) dan process (proses), sehingga menjadi tujuh unsur (7P).

    Pada prinsipnya masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran

    tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya dan mempunyai

    suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya, namun

    dalam penelitian ini peneliti hanya akan memfokuskan penelitian pada tiga

    unsur marketing mix saja, yaitu people (orang), physical evidence (fasilitas

    fisik) dan process (proses) sebab menurut pengamatan peneliti pengamatan

    peneliti tiga unsur tersebut merupakan unsur fundamental yang perlu

  • 2

    mendapat perhatian lebih dari pihak perbankan syariah, sebab faktor-faktor

    tersebut selalu menjadi bagian dalam menunjang terciptanya kepuasan

    nasabah. Selain itu fakta di lapangan juga membuktikan bahwa keempat unsur

    marketing mix lainnya, seperti: product (produk), price (harga), place (tempat)

    dan promotion (promosi) sudah baik diterapkan oleh setiap perbankan, misal:

    place (tempat), setiap perbankan syariah maupun konvensional pasti

    mendirikan kantor pelayanan yang strategis dan mudah dijangkau, begitu juga

    dengan product (produk), price (harga), dan promotion (promosi).

    People (orang), faktor tersebut dalam pelayanan perbankan sangat

    penting kedudukannya, sebab bagaimanapun juga pelayanan perbankan yang

    bermutu perlu ditunjang adanya karyawan-karyawan perbankan yang

    profesional. Pernyataan tersebut setidaknya mendukung pendapat Tjiptono

    (2006:32), bahwa people (kemampuan karyawan) merupakan unsur vital

    dalam bauran pemasaran karena didalam industri jasa setiap orang (karyawan)

    merupakan ”parttime markerter”. Setiap organisasi jasa yang memiliki tingkat

    kontak tinggi dengan pelanggan harus jelas menentukan apa yang diharapkan

    dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.

    Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pendapat Grewal dan Levy

    (2010), bahwa people yang berinteraksi langsung dengan konsumen dalam

    memberikan layanan, merupakan bagian penting untuk membangun kepuasan,

    bahkan loyalitas. Pendapat tersebut juga sejalan dengan pendapat Hurriyati

    (2005:62), bahwa service people yang dapat dilihat dari pelayanan baik, cepat,

  • 3

    ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetian pelanggan

    terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan

    Fasilitas fisik (physical evidence) yang memadai, baik dari segi

    kecanggihan, kebersihan dan lain sebagainya adalah hal yang sangat penting

    dalam kualitas pelayanan perbankan. Sebab kondisi tersebut juga ikut

    menentukan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perbankan. Hal tersebut

    sejalan dengan pendapat Yazit (2005:20) yang menyatakan jasa bersifat

    intangible sehingga sulit untuk dievaluasi, maka bukti fisik memberikan

    tanda-tanda, misalnya kualitas jasa. Lupiyoadi (2001:158) juga

    mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan yang bermutu yang ditunjukkan

    kepemilikan perusahaan dari unsur tangibles (fasilitas fisik) merupakan salah

    satu aspek yang menentukan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan

    menunjukkan kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama.

    Pelanggan yang puas cenderung akan memberikan persepsi positif terhadap

    produk perusahaan.

    Selain itu, dalam pelayanan perbankan yang bermutu faktor process

    (proses) adalah hal yang sangat penting, karena proses menyangkut berbagai

    hal, mulai dari nasabah mendaftar sampai mendapatkan pelayanan. Kondisi-

    kondisi tersebut tentu mempengaruhi kepuasan nasabah. Hal tersebut

    setidaknya sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Huriyati (2005:65),

    bahwa proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran

    jasa, seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem jasa. Penyajian jasa

    yang aktual akan menentukan tahapan pengalaman konsumen, bahkan aliran

  • 4

    operasi jasa dapat dijadikan bukti yang bisa dinilai konsumen. Lovelock dan

    Wright (2007:19) lebih jauh menjelaskan, apabila proses yang dilalui

    konsumen dalam bertransaksi cukup sederhana dan tidak merugikan pikiran,

    waktu, dan tenaga, maka konsumen akan merasa puas, bahkan menjadi loyal.

    Pernyataan tersebut didukung oleh Denove dan Power (2007:22), bahwa

    kepuasaan konsumen merupakan komponen yang sangat menentukan bagi

    terciptanya loyalitas konsumen.

    Beberapa kajian empiris tentang people (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses), kepuasan, dan loyalitas memberikan hasil

    yang tidak konsisten dimana sebagian penelitian menunjukkan bahwa people

    (orang), physical evidence (fasilitas fisik) dan process (proses) memiliki

    pengaruh signifikan terhadap kepuasan, begitu pula kepuasan berpengaruh

    positif terhadap loyalitas, namun disisi lain ditemukan juga penelitian-

    penelitian yang menunjukkan hal yang berbeda. Hal tersebut dibuktikan hasil

    penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putra dan Sulistyawati (2012)

    memberikan hasil bahwa terdapat pengaruh people (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses) secara signifikan terhadap kepuasan

    nasabah, begitu pula kepuasan nasabah juga berpengaruh terhadap loyalitas

    nasabah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Noviana (2013) juga membuktikan

    hal yang sama, bahwa terdapat pengaruh people (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses) secara signifikan terhadap kepuasan

    pelanggan. Penelitian Setianingsih (2017) juga membuktikan bahwa physical

  • 5

    evidence (fasilitas fisik) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

    Penelitian yang dilakukan Al Afifah (2016) juga membuktikan bahwa

    kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Begitu

    pula penelitian Darsono (2008) juga membuktikan bahwa kepuasan

    mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas mahasiswa.

    Penelitian lain yang dilakukan oleh Farida dan Tarmizi (2016)

    memberikan hasil yang berbeda, dimana people (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses) tidak berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Soelasih

    (2015), membuktikan bahwa physical evidence tidak berpengaruh terhadap

    kepuasan penumpang. Sementara penelitian lain yang dilakukan oleh Maulana

    (2010) membuktikan bahwa kepuasan pasien tidak berpengaruh terhadap

    loyalitas pasien.

    Hasil-hasil penelitian sebelumnya tersebut dapat dirangkum pada

    tabel 1.1 di bawah ini:

  • 6

    Tabel 1.1

    Research Gap

    Peneliti Hasil Penelitian

    Darsono (2008) Kepuasan mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas

    Al Afifah (2016) Kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas nasabah

    Maulana (2010) Kepuasan pasien tidak berpengaruh terhadap loyalitas

    pasien

    Putra dan Sulistyawati

    (2012)

    Terdapat pengaruh people (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses) secara signifikan

    terhadap kepuasan nasabah, begitu pula kepuasan

    nasabah juga berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

    Noviana (2013) Terdapat pengaruh people (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses) secara signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan.

    Farida dan Tarmizi

    (2016)

    People (orang), physical evidence (fasilitas fisik) dan

    process (proses) tidak berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan.

    Soelasih (2015) Physical evidence tidak berpengaruh terhadap

    kepuasan penumpang.

    Setianingsih (2017) Physical evidence (fasilitas fisik) berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

    Sumber: Data Sekunder, 2018

    Berpijak dari penjelasan tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk

    melakukan penelitian ulang tentang pengaruh people (orang), physical

    evidence (fasilitas fisik) dan process (proses) terhadap kepuasan dan loyalitas

    nasabah BPRS. Untuk itu judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Orang

    (People), Bukti Fisik (Physical Evidence), dan Proses (Process) Terhadap

    Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah BPRS Suriyah Kc

    Semarang”.

  • 7

    B. Rumusan Masalah

    Berpijak dari uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas,

    maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah pengaruh orang (people) terhadap kepuasan nasabah BPRS

    Suriyah Kc Semarang?.

    2. Bagaimanakah pengaruh bukti fisik (physical evidence) terhadap kepuasan

    nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang?.

    3. Bagaimanakah pengaruh proses (process) terhadap kepuasan nasabah

    BPRS Suriyah Kc Semarang?.

    4. Bagaimanakah pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah

    BPRS Suriyah Kc Semarang?.

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui pengaruh orang (people) terhadap kepuasan nasabah

    BPRS Suriyah Kc Semarang.

    2. Untuk mengetahui pengaruh bukti fisik (physical evidence) terhadap

    kepuasan nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang.

    3. Untuk mengetahui pengaruh proses (process) terhadap kepuasan nasabah

    BPRS Suriyah Kc Semarang.

    4. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah

    BPRS Suriyah Kc Semarang.

  • 8

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah :

    1. Bagi BPRS Suriyah Kc Semarang

    Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak manajemen

    BPRS Suriyah Kc Semarang dalam upaya meningkatkan kepuasan

    nasabahnya dilihat dari faktor orang (people), bukti fisik (physical

    evidence), dan proses (process), serta dampaknya terhadap loyalitas

    nasabah.

    2. Bagi Peneliti

    Hasil penelitian ini merupakan bentuk implementasi dari penerapan teori-

    teori pemasaran di bangku kuliah dengan kondisi nyata di lapangan.

    3. Bagi IAIN Salatiga

    Sebagai sumbangan pustaka dan bahan tambahan pengetahuan mengenai

    strategi pemasaran yang diperluas sehingga menjadikan mahasiswa

    memahami dengan baik unsur-unsur baru (orang (people), bukti fisik

    (physical evidence), dan proses (process) dalam strategi pemasaran yang

    telah berkembang saat ini, khususnya berkaitan dengan kepuasan dan

    loyalitas nasabah.

    E. Sistematika Penulisan

    Pada penelitian ini akan membahas tentang pengaruh proses

    (process), orang (people), dan bukti fisik (physical evidence) terhadap

  • 9

    kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang, dengan

    sistematika sesbagai berikut:

    Untuk BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini yang akan dibahas

    adalah Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Kegunaan Penelitian, baik

    bagi bank syariah itu sendiri, bagi peneliti, maupun bagi IAIN Salatiga.

    Pada BAB II KAJIAN PUSTAKA, pada bab ini akan diuraiakan

    tentang telaah pustaka yang berisi tentang persamaan dan perbedaan penelitian

    saat ini dan penelitian sebelumnya, dan kajian teori yang berisi tentang teori

    loyalitas nasabah, kepuasan nasabah, pemasaran jasa, bank syariah, marketing

    mix secara umum, teori-teori tentang orang (people), bukti fisik (physical

    evidence), dan proses (process), kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian.

    Pada BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini akan

    membahas tentang objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan

    sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan

    operasional, uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, dan alat analisis.

    Pada BAB IV HASIL PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA, pada

    bab ini akan dibahas tentang mengenai gambaran umum responden, statistik

    deskriptif tentang masing-masing variabel, penyajian hasil analisis validitas &

    reliabilitas, hasil uji asumsi klasik, penyajian data hasil analisis regresi,

    pengujian hipotesis penelitian, dan pembahasan.

    Pada BAB V PENUTUP, pada bab ini akan dikemukan tentang

    kesimpulan dan saran yang diberikan dari hasil penelitian yang telah

    dilakukan.

  • 10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Penelitian Terdahulu

    Berikut beberapa kajian penelitian sebelumnya yang relevan dengan

    penelitian yang dilakukan saat ini,

    Tabel 2.1.

    Penelitian Terdahulu

    No. Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

    1 Samboro (2009) Pengaruh People, Process,

    dan Physichal Evidance

    Terhadap Loyalitas Melalui

    Keputusan Mahasiswa

    Memilih Politeknik Negeri

    Malang.

    Terdapat pengaruh antara people,

    process dan physical evidence terhadap

    loyalitas melalui keputusan mahasiswa

    memilih Polinema. Besarnya pengaruh

    antara variabel yang diteliti adalah

    sebesar 77,28 %.

    2 Puspitasari

    (2011)

    Analisis Faktor Yang

    Mempengaruhi Konsumen

    Dalam Pemakaian Produk

    Layanan Seluler Dengan

    Mempertimbangkan Aspek

    3P’S Of Marketing (Studi

    Kasus: PT. Telkom Area

    Blora)

    Faktor-faktor yang mempengaruhi

    preferensi pelanggan dalam memilih

    produk mobile phone ada 3 faktor yang

    diteli, yaitu: faktor bukti fisik, faktor

    proses, dan factor karyawan memiliki

    pengaruh secara parsial maupun

    simultan dalam pemakaian produk

    layanan seluler.

    3 Wijaya, dan

    Siswanto (2012)

    Analisis pengaruh people,

    physical evidence, dan

    product terhadap keputusan

    pembelian di Comedy Kopi

    Surabaya Town Square

    (Sutos).

    Hasil analisa, menunjukkan bahwa

    hanya people dan product saja yang

    mempunyai pengaruh secara signifikan,

    tetapi untuk physical evidence

    berpengaruh sangat lemah dan tidak

    signifikan terhadap keputusan

    pembelian.

    4 Darsono (2008) Hubungan Perceived Service

    Quality dan Loyalitas: Peran

    Trust dan Satisfaction Sebagai

    Mediator

    Kepuasan mahasiswa berpengaruh

    signifikan terhadap loyalitas mahasiswa

    5 Al Afifah

    (2016)

    Pengaruh Kualitas Layanan,

    Kepercayaan, Dan Kepuasan

    Terhadap Loyalitas Nasabah

    (Studi Kasus Di PT Bank

    Syariah Mandiri Kantor

    Cabang Simpang Patal

    Kepuasan nasabah berpengaruh

    signifikan terhadap loyalitas nasabah

  • 11

    Palembang)

    6 Maulana (2010) Pengaruh Kualitas Pelayanan,

    Kepuasan Dan Citra Terhadap

    Loyalitas Pasien Pada Rumah

    Sakit Syarif Hidayatullah

    Jakarta (Studi Kasus

    Mahasiswa UIN Jakarta

    Pasien Rawat Jalan Poli

    Umum)

    Kepuasan pasien tidak berpengaruh

    terhadap loyalitas pasien

    7 Putra dan

    Sulistyawati

    (2012)

    Pengaruh Bauran Pemasaran

    Jasa Terhadap Kepuasan Dan

    Loyalitas Nasabah PT.

    Pegadaian (Persero) Cabang

    Mengwi, Badung, Bali

    Terdapat pengaruh people (orang),

    physical evidence (fasilitas fisik) dan

    process (proses) secara signifikan

    terhadap kepuasan nasabah, begitu pula

    kepuasan nasabah juga berpengaruh

    terhadap loyalitas nasabah.

    8 Noviana (2013) Pengaruh Service Marketing

    Mix Terhadap Kepuasan

    Konsumen Hotel Amaris

    Surabaya

    Terdapat pengaruh people (orang),

    physical evidence (fasilitas fisik) dan

    process (proses) secara signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan.

    9 Farida dan

    Tarmizi (2016)

    Analisis Pengaruh Bauran

    Pemasaran 7P Terhadap

    Kepuasan Pelanggan

    Pengguna Gojek Online

    People (orang), physical evidence

    (fasilitas fisik) dan process (proses)

    tidak berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan.

    10 Soelasih (2015) Is Physical Evidence Still

    Valid? A Study of Low Cost

    Carriers in Indonesia

    Physical evidence tidak berpengaruh

    terhadap kepuasan penumpang.

    11 Setianingsih

    (2017)

    Pengaruh Bauran Pemasaran

    Jasa Terhadap Kepuasan

    Konsumen Pada Pondok

    Angkringan Kang Teek

    Jember

    Physical evidence (fasilitas fisik)

    berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan.

    12 Setiyawati

    (2009)

    Studi Kepuasan Pelanggan

    Untuk Mencapai Loyalitas

    Pelanggan (Studi Kasus Pada

    Konsumen Toko Bangunan

    Bangun Rejeki Semarang)

    Tangibles (Bukti Fisik) berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan

    pelanggan.

    13 Ascarintya

    (2011)

    Analisis Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Terhadap

    Kepuasan Nasabah (Studi

    Pada Nasabah Debitur PT.

    BPR Satria Pertiwi Semarang)

    Tangibles (Bukti Fisik) berpengaruh

    terhadap Kepuasan nasabah PT. BPR

    Satria Pertiwi Semarang.

    14 Nova (2010) Pengaruh Kualitas Pelayanan

    Terhadap Kepuasan Pasien

    Rawat Inap Pada Rumah Sakit

    PKU Muhammadiyah

    Surakarta

    Tangibles (Keberwujudan)

    berpengaruh terhadap Kepuasan Pasien

    Rawat Inap Pada Rumah Sakit

    PKU Muhammadiyah Surakarta.

  • 12

    15 Transtrianingzah

    (2006)

    Analisis Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Terhadap Tingkat

    Kepuasan Nasabah Pada Bank

    Muamalat Cabang Solo

    Tangibles (Bukti Fisik) berpengaruh

    terhadap Kepuasan nasabah Pada Bank

    Muamalat Cabang Solo.

    16 Karim, Taufik

    A. (2011)

    Pengaruh Dimensi Kualitas

    Pelayanan Terhadap

    Kepuasan Masyarakat Pelapor

    Pada Satuan Reserse Kriminal

    Polres Salatiga

    Hasil pengujian memperlihatkan bahwa

    dimensi tangible berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan

    Masyarakat Pelapor Pada Satuan

    Reserse Kriminal Polres Salatiga.

    17 Fathoni (2016) Pengaruh Proses (Process),

    Orang (People), Dan Bukti

    Fisik (Physical Evidence)

    Terhadap Kepuasan Pasien Di

    Klinik Utama Graha Medika

    Salatiga

    Pengujian pengaruh variabel proses

    (process), orang (people), dan bukti

    fisik (physical evidence) secara parsial

    maupun simultan terhadap kepuasan

    pasien.

    18 Simamora

    (2007)

    Analisis Faktor-Faktor Yang

    Membangun Kepuasan

    Nasabah Untuk Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan (Studi

    empiris nasabah PT. Bank

    Tabungan Negara cabang

    Semarang)

    Kepuasan Pelanggan berpengaruh

    positif terhadap Loyalitas Pelanggan

    19 Wijaya (2011) Pengaruh Kualitas Pelayanan

    terhadap Loyalitas Konsumen,

    Dengan Kepuasan Konsumen

    Sebagai Variabel Intervening

    (Studi pada Waterpark

    Semawis Semarang)

    Kepuasan konsumen memiliki

    pengaruh yang positif dan signifikan

    terhadap loyalitas konsumen Waterpark

    Semawis Semarang

    20 Tjahjaningsih

    (2014)

    Pengaruh Citra dan Promosi

    Terhadap Kepuasan

    Pelanggan

    Serta Dampaknya Terhadap

    Loyalitas Pelanggan (Studi

    Pada Pelanggan Supermarket

    Carrefour di Semarang)

    Kepuasan pelanggan berpengaruh

    positif signifikan terhadap loyalitas

    pelanggan

    21 Jeanasis (2012) Analisis Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Melalui Kepuasan

    Pasien Terhadap Loyalitas

    (Studi Pada Rumah Sakit

    BMC Padang)

    Kepuasan pasien berpengaruh terhadap

    loyalitas pasien pada Rumah Sakit

    BMC Padang.

    22 Bei, dan Chiao

    (2006)

    An Integrated Model For The

    Effect Of Perceived Product,

    Perceived Service Quality

    And Perceived Price Fairness

    On Consumers

    Kepuasan mempunyai asosiasi positif

    dengan loyalitas, tetapi dengan catatan

    peningkatan kepuasan tidak selalu

    menghasilkan peningkatan loyalitas

    dalam derajat yang sama.

  • 13

    23 Tjandra, dan

    Panjaitan (2008)

    Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Kepuasan

    Konsumen Siloam Hospital

    Lippo Karawaci

    Physical Evidence terbukti berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan

    konsumen Lottemart.

    24 Sari (2015) Pengaruh Physical Evidence

    Terhadap Kepuasan

    Pelanggan Lottemart Dengan

    Aksebilitas Sebagai Variabel

    Moderator

    Physical Evidence terbukti berpengaruh

    signifikan terhadap kepuasan Siloam

    Hospital Lippo Karawaci.

    25 Lisarini, Endah

    dan Ningtyas

    (2014)

    Pengaruh Bauran Pemasaran

    7P Terhadap Kepuasan

    Pelanggan Di Sweetberry

    Agrowisata Cipanas

    Pengujian variabel proses (process),

    orang (people), dan bukti fisik

    (physical evidence) secara parsial

    maupun simultan terhadap kepuasan

    pelanggan terbukti signifikan.

    Sumber: Data Sekunder, 2018

    Berdasarkan ringkasan hasil penelitian tersebut maka terdapat kesamaan dan

    perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini. Penelitian sebelumnya sama-

    sama mengamati masalah kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan,

    namun demikian juga terdapat beberapa penelitian yang mengamati tentang

    keputusan pembelian, baik dihubungkan dengan variabel 3P, 4P, 7P, kualitas

    pelayanan, penanganan complain, kepercayaan, citra, dan lain sebagainya.

    Hal tersebut menjadikan penelitian sebelumnya cukup berbeda dengan

    penelitian yang akan dilakukan saat ini. Sehingga untuk mendukung

    penelitian yang dilakukan saat ini, peneliti meringkas hasil kajian sebelumnya

    yang sekiranya memberikan dukungan pada penelitian yang akan dilakukan

    saat ini.

    B. Kerangka Teori

    1. Loyalitas Nasabah

    Pelanggan yang loyal merupakan asset bagi perusahaan, dan untuk

    mengetahui pelanggan yang loyal harus mampu menawarkan produk atau

    jasa yang dapat memenuhi harapan pelanggan serta dapat memuaskan

  • 14

    pelanggannya. Apabila pelanggan melakukan tindakan pembelian secara

    berulang dan teratur makan pelanggan tersebut adalah pelanggan yang

    loyal. Untuk menjadi pelanggan yang loyal seorang konsumen harus

    melalui beberapa tahapan. Proses ini berlangsung lama, dengan penekanan

    dan perhatian yang berbeda-beda. Dengan memperhatikan masing-masing

    tahap dan memenuhi kebutuhan dalam setiap tahap tersebut, perusahaan

    memiliki peluang yang lebih besar untuk membentuk calon pembeli

    menjadi konsumen loyal pada perusahaan (Griffin, 2005:19).

    Loyalitas pelanggan menurut Tjiptono (2000:110) adalah suatu

    komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok

    berdasarkan sikap positif dan tercermin dari pembelian yang konsisten.

    Sedangkan menurut Kotler (2002:18) loyalitas pelanggan adalah suatu

    ukuran ketertarikan pelanggan terhadap suatu produk yang terwujud pada

    keinginan untuk merekomendasikannya kepada orang lain.

    Menurut Griffin (2005:20), loyalitas pelanggan dapat didefinisikan

    berdasarkan perilaku membeli seseorang yang menjadi terbiasa unatuk

    membeli. Kebiasan tersebut terbentuk melalui pembelian dan interaksi

    yang sering selama periode waktu tertentu.

    Sementara menurut Gramer dan Brown (2006:27) memberikan

    definisi mengenai Loyalitas (loyalitas jasa), yaitu derajat sejauh mana

    seorang konsumen menunjukkan perilaku pembelian berulang dari suatu

    penyedia jasa, memiliki suatu desposisi atau kecenderungan sikap positif

  • 15

    terhadap penyedia jasa dan hanya mempertimbangkan untuk menggunakan

    penyedia jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa ini.

    Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka secara singkat

    loyalitas nasabah dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang nasabah atas

    suatu jasa yang ditawarkan oleh pihak perbankan.

    Loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

    (Kotler, 2002:22)

    1) Kepercayaan Pelanggan

    Kepercayaan pelanggan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh

    pelanggan dan semua kesimpulan yang dibuat pelanggan tentang

    objek, atribut, dan manfaatnya.

    2) Kepuasan Pelanggan

    Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil)

    suatu produk dan harapan-harapannya.

    3) Komitmen

    Komitmen merupakan untur perilaku sebagai upaya mempertahankan

    dan menjaga hubungan jangka panjang kedua belah pihak agar

    hubungan lebih bermakna.

    4) Sikap Pelanggan

    Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi

    terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah baik secara

    konsekuen. Sikap ini dilakukan pelanggan berdasarkan pandangannya

  • 16

    terhadapa aktivitas perusahaan, keunggulan prosuk dan proses belajar

    baik dari pengalaman atau lainnya yang bisa menjadi sikap positif atau

    cenderung tidak peduli terhadap aktivitas perusahaan

    5) Citra Perusahaan

    Citra perusahaan adalah respon pelanggan pada keseluruhan

    penawaran yang diberikan suatu perbankan dan didefinisikan sebagai

    jumlah kepercayaan, ide-ide, dan kesan pelanggan pada suatu

    organisasi perbankan.

    6) Kualitas Layanan dan Produk.

    Kualitas layanan atau produk adalah tingkat keunggulan yang

    diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk

    memenuhi harapan pelanggan. Pelayanan yang baik akan

    meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga bersedia untuk melakukan

    transaksi secara berulah.

    Menurut Griffin (2005:31), indikator loyalitas pelanggan adalah

    sebagai berikut:

    1) Melakukan pembelian ulang

    Pelanggan yang loyal akan melakukan lebih banyak bisnis atau

    pembelian dengan perusahaan dalam beberapa tahap mendatang.

    2) Menunjukan kekebalan terhadap tarikan daya pesaing

    Pelanggan yang loyal akan kebal terhadap bujukan perusahaan lain

    yang memberikan berbagai tawaran.

  • 17

    3) Membicarakan hal-hal positif kepada orang lain

    Pelanggan yang loyal akan mengatakan hal yang posited tentang

    perusahaan kepasa orang lain.

    4) Menyampaikan keluhan yang dirasakan (kritik dan saran)

    Pelanggan yang loyal akan memberikan masukan baik kritik maupun

    saran kepada perusahaan yang sifatnya membangun.

    5) Melakukan pembelaan

    Pelanggan yang loyal akan memberikan pembelaan terhadap isu-isu

    negative tentang perusahaan.

    2. Kepuasan Nasabah

    Kepuasan konsumen hanya akan terbentuk apabila konsumen

    merasa puas atas pelayanan yang mereka terima. Kepuasan nasabah telah

    menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen (Tjiptono dan

    Chandra 2005: 192). Nasabah umumnya mengharapkan produk berupa

    barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan

    pelayanan yang baik atau memuaskan (Assauri 2004:28). Kepuasan

    nasabah dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan

    produk perusahaan di mata nasabahnya.

    Menurut Kotler (2000: 36) kepuasan adalah perasaan seseorang

    mengenai kesenangan atau kecewa dari hasil perbandingan kinerja produk

    atau layanan yang diterima dengan harapan. Apakah pelanggan puas

    setelah pembelian tergantung pada kinerja tawaran sehubungan dengan

    harapan pelanggan. Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan

  • 18

    atas kinerja dan harapan. Harapan dari pelanggan dipengaruhi oleh

    pengalaman pembelian mereka sebelumnya, nasihat teman dan kolega, dan

    janji ataupun informasi pemasar dan para pesaingnya. Dijelaskan lebih

    lanjut oleh Kotler (2000:36) konsumen yang puas akan setia lebih lama,

    kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang

    perusahaan, selain itu perusahaan yang berhasil memberikan nilai dan

    kepuasan yang tinggi akan menyebabkan pembelian yang berulang yang

    tinggi dan profitabilitas yang tinggi pula (Kotler, 2000 : 48).

    Sedangkan Zeithaml dan Bitner (2001: 86) kepuasan pelanggan

    adalah evaluasi pelanggan terhadap produk atau jasa yang diterima apakah

    sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Kegagalan untuk

    mempertemukan kebutuhan-kebutuhan dan harapan yang diasumsikan

    sebagai ketidakpuasan dengan produk atau jasa. Lebih lanjut dikatakan

    bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh ciri-ciri produk atau jasa

    secara spesifik dan oleh persepsi terhadap kualitas. Selain itu kepuasan

    pelanggan juga dipengaruhi oleh respon emosional pelanggan dan atribut-

    atribut pelanggan.

    Sementara menurut Tjiptono (2007:352), kepuasan konsumen

    adalah sebagai respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang

    dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk setelah

    pemakaiannya.

    Ada kesamaan diantara beberapa definisi di atas, yaitu menyangkut

    komponen kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja/hasil yang dirasakan).

  • 19

    Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan

    pelanggan tentang apa yangakan diterimanya bila ia membeli atau

    mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang

    dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah

    mengkonsumsi produk yang diberi atau pelayanan yang telah dirasakan.

    Menurut Tjiptono (2006:148), ada beberapa metode yang dapat

    dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan

    pelanggannya (juga pelanggan perusahaan pesaing). Ada empat metode

    untuk mengukur kepuasan yaitu:

    a. Sistem keluhan dan saran

    Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (customer-

    oriented) perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para

    pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan

    mereka. Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat

    memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada

    perusahaan, sehingga memungkinkan untuk memberikan respon

    secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul.

    b. Survei kepuasan pelanggan

    Melalui survai, perusahan akan memperoleh tanggapan dan umpan

    balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan

    tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap

    para pelanggannya.

  • 20

    c. Ghost Shopping

    Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang

    (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai

    pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu

    ghost shopper tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai

    kekuatan dan kelemahan produk perusahan dan pesaing berdasarkan

    pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.

    d. Lost customer analysis

    Metode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi para

    pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih

    pemasok. Yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi

    penyebab terjadinya hal tersebut.

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.

    Menurut Kotler (2003:36) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

    konsumen adalah mutu produk dan pelayanannya, kegiatan penjualan,

    pelayanan setelah penjualan, dan nilai-nilai perusahaan. Kegiatan

    penjualan terdiri atas variabel-variabel pesan (sebagai penghasil

    serangkaian sikap kepuasan tertentu mengenai perusahaan, produk, dan

    tingkat kepuasan yang dapat diharapkan oleh pelanggan), sikap (sebagai

    penilaian pelanggan atas pelayanan perusahaan), serta perantara (sebagai

    penilaian pelanggan atas perantara perusahaan seperti diler dan grosir).

    Pelayanan setelah penjualan terdiri atas variabel-variabel pelayanan

    pendukung tertentu seperti garansi, serta yang berkaitan dengan umpan

  • 21

    balik seperti penanganan keluhan dan pengembalian uang. Selanjutnya

    variabel-variabel nilai perusahaan dapat dibagi atas dua macam, yaitu nilai

    resmi yang dinyatakan oleh perusahaan sendiri dan nilai tidak resmi yang

    tersirat dalam segala tindakannya sehari-hari.

    Sedang menurut Lupiyoadi (2001:158), terdapat lima indikator

    yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan, yaitu:

    kualitas produk, kualitas pelayanan, emosional, harga, dan biaya.

    a. Kualitas Produk

    Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka

    menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

    Konsumen rasional selalu menuntut produk yang berkualitas untuk

    setiap pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh produk

    tersebut. Dalam hal ini, kualitas produk yang baik akan memberikan

    nilai tambah di benak konsumen.

    b. Kualitas pelayanan

    Kualitas pelayanan terutama dibidang jasa, pelanggan akan merasa

    puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang

    sesuai dengan yang diharapkan. Pelanggan yang puas akan

    menunjukkan kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama.

    Pelanggan yang puas cenderung akan memberikan persepsi terhadap

    produk perusahaan.

    c. Emosional

    Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa

  • 22

    orang lain akan kagum terhadap dia, bila menggunakan produk dengan

    merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih

    tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk

    tetapi nilai sosial atau self esteem yang membuat pelanggan menjadi

    puas terhadap merk tertentu.

    d. Harga

    Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga

    yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada

    pelanggannya.

    e. Biaya

    Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

    membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa

    cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.

    Tjiptono (2007:357) mengemukan, terdapat beberapa indikator

    untuk mengukur kepuasan nasabah, yaitu:

    a. Reduksi sensitifitas harga.

    b. Hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis.

    c. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth)

    yang menguntungkan bagi perusahaan.

    d. Reputasi perusahaan menjadi baik dimata konsumen.

  • 23

    3. Teori Pemasaran Jasa

    a. Jasa

    Di dalam kehidupan perekonomian, peranan dalam sektor jasa

    makin lama semakin luas. Adanya kemajuan perekonomian global

    dewasa ini semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor jasa.

    Definisi jasa menurut Kotler & Keller (2007:42) adalah setiap

    tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan suatu pihak ke pihak lain,

    yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

    kepemilikan sesuatu.

    Sedangkan menurut Zeithalm dan Bitner (2007:243), jasa

    adalah kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi

    secara bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai

    tambah (seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat) bersifat tidak

    berwujud.

    Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan jasa pada

    dasarnya merupakan suatu tindakan yang tidak berwujud, yang dapat

    memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam memproduksi

    suatu jasa dapat menggunakan bantuan suatu produk fisik tetapi bisa

    juga tidak. Disamping itu juga jasa tidak mengakibatkan peralihan hak

    suatu barang atau nyata, jadi jika sesorang pemberi jasa memberikan

    jasanya kepada orang lain, maka tidak ada perpindahan hak milik

    secara fisik.

    Jasa memiliki beberapa karakteristik yang khas yang

    membedakan dari produk berupa barang dan berdampak pada strategi

  • 24

    mengelola dan memasarkannya. Karakteristik jasa menurut Tjiptono

    (2006:15), yaitu:

    1) Tidak berwujud

    Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,

    dicium atau didengar sebelum membeli dan jasa juga merupakan

    perbuatan, penampilan atau sebuah usaha (a service is deed, a

    performance, and effort). Bila kita membeli suatu barang, maka

    barang tersebut dipakai atau ditempatkan pada suatu tempat. Tapi

    bila membeli jasa, maka umumnya tidak ada wujudnya.

    2) Tidak terpisahkan

    Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.

    Sedangkan jasa biasanya di jual terlebih dahulu, baru kemudian

    diproduksi dan konsumsi secara bersamaan.

    3) Bervariasi

    Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized

    out-put, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,

    tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

    4) Mudah lenyap

    Sifat jasa itu mudah lenyap. Jasa merupakan komoditas tidak tahan

    lama dan dapat di simpan.

    Banyak pakar yang melakukan klasifikasi jasa, dimana

    masing-masing ahli menggunakan dasar pembedaan yang disesuaikan

    dengan sudut pandangnya masing-masing. Klasifikasi jasa dapat

  • 25

    dilakukan berdasarkan tujuh kriteria, menurut Tjiptono (2006: 8),

    yaitu:

    1) Segmen pasar

    Berdasarkan segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa

    kepada pelanggan akhir (misalnya taksi, asuransi jiwa, dan

    pendidikan) dan jasa kepada pelanggan organisasional (misalnya

    jasa akuntansi dan perpajakan, jasa konsultan manajemen, dan jasa

    konsultan hukum).

    2) Tingkat keberwujudan (tangibility)

    Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik

    dengan pelanggan. Berdasarkan kriteria ini, jasa dapat dibedakan

    menjadi tiga macam, yaitu :

    a) Rented goods service

    Dalam jenis ini, pelanggan menyewa dan menggunakan

    produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu selama

    jangka waktu tertentu pula. Pelanggan hanya dapat

    menggunakan produk tersebut, karena kepemilikannya tetap

    berada pada pihak perusahaan yang menyewakannya. Contoh :

    penyewaan mobil, kaset video, laser disc, villa, dan apartemen.

    b) Owned goods service

    Pada owned goods service, produk-produk yang dimiliki

    pelanggan direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan unjuk

    kerjanya, atau dipelihara/dirawat oleh perusahaan jasa. Jenis

    jasa ini juga mencakup perubahan bentuk pada produk yang

  • 26

    dimiliki pelanggan. Contoh : jasa reparasi (arloji, mobil,

    sepeda motor, komputer, dan lain-lain), pencucian mobil,

    perawatan rumput lapangan golf, dan lain-lain.

    c) Non-goods service

    Karakteristik khusus pada jenis jasa ini adalah jasa personal

    bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) ditawarkan

    kepada pelanggan. Contohnya supir, baby-sitter, dosen, tutor,

    pemandu wisata, ahli kecantikan, dan lain-lain.

    3) Keterampilan penyedia jasa

    Berdasarkan tingkat keterampilan penyedia jasa, jasa terdiri atas

    professional service (misalnya konsultan manajemen, konsultan

    hukum, konsultan pajak, konsultan sistem informasi, dokter,

    perawat, dan arsitek) dan nonprofessional service (misalnya supir

    taksi dan penjaga malam).

    4) Tujuan organisasi jasa

    Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat dibagi menjadi

    commercial service atau profit service (misalnya penerbangan,

    bank, dan jasa parsel) dan nonprofit service (misalnya sekolah,

    yayasan dana bantuan, panti asuhan, panti wreda, perpustakaan,

    dan museum).

    5) Regulasi

    Dari aspek regulasi, jasa dapat dibagi menjadi regulated service

    (misalnya pialang, angkutan umum, dan perbankan) dan

  • 27

    nonregulated service (seperti makelar, katering, dan pengecatan

    rumah).

    6) Tingkat intensitas karyawan

    Berdasarkan tingkat intensitas karyawan (keterlibatan tenaga

    kerja), jasa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu

    equipment-based service (seperti cuci mobil otomatis, jasa

    sambungan telepon jarak jauh, ATM, vending machine, dan

    binatu) dan people-based service (seperti pelatih sepakbola,

    satpam, jasa akuntansi, konsultasi manajemen, dan konsultasi

    hukum).

    7) Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan

    Berdasarkan tingkat kontak ini, secara umum jasa dapat dibagi

    menjadi highcontact service (seperti universitas, bank, dokter, dan

    pengadaian) dan lowcontact service (misalnya bioskop).

    b. Pemasaran Jasa dan Bank Syariah

    Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang

    sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain

    diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya,

    juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari

    tuntutan dan perkembangan teknologi. Dipandang dari konteks

    globalisasi, pesatnya pertumbuhan bisnis jasa antar negara ditandai

    dengan meningkatnya intensitas pemasaran lintas Negara serta

    terjadinya aliansi berbagai penyedia jasa di dunia.

  • 28

    Perkembangan tersebut pada akhirnya mampu memberikan

    tekanan yang kuat terhadap perombakan regulasi, khususnya

    pengenduran proteksi dan pemanfaatan teknologi baru yang secara

    langsung akan berdampak kepada menguatnya kompetisi dalam

    industri (Lovelock dalam Hurriyati 2005:41). Kondisi ini secara

    langsung menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan

    persaingan usaha yang semakin tinggi. Mereka dituntut untuk mampu

    mengidentifikasikan bentuk persaingan yang akan dihadapi,

    menetapkan berbagai standar kinerjanya serta mengenali secara baik

    para pesaingnya (Grant dan Smith, dalam Hurriyati 2005:41).

    Menurut Payne dalam Hurriyati (2005:42) pemasaran jasa

    merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi

    dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus

    dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk

    memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian manajemen

    pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber

    sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar.

    Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik

    yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan

    kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing. Fungsi

    pemasaran (Payne dalam Hurriyati 2005:42) terdiri dari 3 (tiga)

    komponen kunci, yaitu sebagai berikut :

  • 29

    1) Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu merupakan unsur-unsur

    internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah

    organisasi.

    2) Kekuatan pasar, yaitu merupakan peluang dan ancaman eksternal

    dimana operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi.

    3) Proses penyelarasan, yaitu proses strategik dan manajerial untuk

    memastikan bahwa bauran pemasaran jasa dan kebijakan-

    kebijakan internal organisasi sudah layak untuk menghadapi

    kekuatan pasar.

    Pemasaran merupakan penghubung antara organisasi dengan

    konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya

    pemasaran diorientasikan kepada konsumen. Keterlibatan semua

    pihak dari manajemen puncak hingga karyawan non manajerial dalam

    merumuskan maupun mendukung pelaksanaan pemasaran yang

    berorientasi kepada konsumen tersebut, merupakan hal yang tidak

    dapat ditawar lagi. Hal itu sesuai dengan pendapat Lovelock dalam

    Hurriyati (2005:46) yang menyatakan bahwa pemasaran harus

    memenuhi hal-hal berikut:

    1) Mencakup perumusan upaya strategik yang dilakukan oleh

    manajemen puncak,

    2) Merupakan fungsi dari sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh

    manajemen tingkat bawah, dan

  • 30

    3) Merupakan sarana bagi upaya untuk menjadikan keseluruhan

    bagian organisasi berorientasi kepada konsumen.

    Salah satu bentuk pemasaran jasa adalah bank Syariah,

    menurut UU No. 7 Tahun 1992 yang direvisi dengan UU Perbankan

    No. 10 Tahun 1998, bank syariah adalah lembaga keuangan yang

    pengoperasiannya dengan sistem bagi hasil. Sementara menurut Syarif

    Arbi (2002:21), bank syariah adalah bank yang didirikan untuk

    memenuhi kebutuhan manusia akan jasa perbankan, dengan teknik

    perbankan yang dilakukan terjauh dari yang bertentangan dengan

    ajaran agama Islam. Berdasarkan definisi tersebut, maka secara

    singkat bank syari'ah adalah suatu lembaga yang bertugas memenuhi

    kebutuhan manusia sesuai dengan syari'ah Islam.

    Ekonomi yang berdasarkan syari'ah Islam ditentukan oleh

    hubungan akad yang terdiri dari lima konsep akad. Bersumber dari

    kelima konsep dasar inilah dapat ditemukan produk-produk lembaga

    keuangan bank syari'ah dan lembaga keuangan bukan bank syari'ah

    untuk dioperasionalkan. Kelima konsep tersebut, yaitu: (Muhammad,

    1989 : 84)

    1) Prinsip simpanan murni (al-wadi'ah)

    Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh

    bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang

    kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al

    wadi'ah.

  • 31

    2) Bagi hasil (syirkah)

    Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian

    hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana.

    Pembagian

    hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana,

    maupun antara bank dengan nasabah penerima dana.

    3) Prinsip jual beli (at tijarah)

    Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara

    jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang

    dibutuhkan atau pengangkat nasabah sebagai agen bank

    melakukan pembelian atas nama bank kemudian bank menjual

    barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli

    ditambah keuntungan (margin).

    4) Prinsip sewa (al ijarah)

    Prinsip ini secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis :

    a) Ijarah sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-

    alat produk lainnya (operating lease). Dalam teknis perbankan,

    bank dapat membeli dahulu equipment yang dibutuhkan

    nasabah kemudian menyewakan dalam waktu dan harga yang

    telah disepakati kepada nasabah.

    b) Ijarah al muntahiyah bit tamlik merupakan penggabungan

    sewa dan beli, dimana sipenyewa mempunyai hak untuk

    memiliki barang pada akhir masa sewa (finansial lease).

  • 32

    5) Prinsip jasa (al ajr walumullah)

    Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang

    diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini

    antara lain bank garansi, kliring, inkaso, jasa, transfer dan lain-

    lain. Secara syari'ah prinsip ini didasarkan pada konsep al ajr wal

    umulah.

    4. Teori Strategi Pemasaran

    a. Pengertian Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran pada tingkat unit bisnis difokuskan pada

    segmentasi, penentuan pasar sasaran dan posisi pasar. Pengembangan

    strategi pemasaran diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan

    keinginan konsumen pada pasar yang akan dilayani

    Definisi utama dari strategi pemasaran, yaitu rencana yang

    menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang

    memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk

    dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan (Kotler,

    2000:15). Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih program

    pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program memiliki

    pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu,

    dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasi program-program

    pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan

    sinergestik. Mekanisme ini disebut strategi pemasaran

  • 33

    b. Marketing Mix

    Bauran pemasaran merupakan bagian dari aktivitas pemasaran

    yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi

    konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan

    perusahaan (Alma, 2007:205).

    Merketing mix atau bauran pemasaran didefinisikan oleh

    Kotler (2000:15) sebagai sekumpulan alat pemasaran yang dapat

    digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya

    dalam pasar sasaran.

    Pengertian Marketing Mix menurut Zeithaml dan Bitner

    (2001:18), yaitu unsur-unsur pemasaran yang saling terkait,

    dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga

    perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif,

    sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

    Sedangkan menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:70) bauran

    pemasaran (Marketing Mix) adalah alat bagi pemasar yang

    terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu

    dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan

    positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses.

    Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat

    disimpulkan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran

    yang dilakukan dengan mencampur kegiatan-kegiatan pemasaran, agar

  • 34

    dapat dicari kombinasi maksimal untuk mencapai tujuan pemasaran di

    pasar sasaran sehingga dapat mendatangkan hasil yang memuaskan.

    Selanjutnya Hurriyati (2005:48) mengemukakan konsep bauran

    pemasaran tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu

    product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion

    (promosi). Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran

    pemasaran yang diperluas (expanded marketing mix for services)

    dengan penambahan unsur non-traditional marketing mix, yaitu people

    (orang), physical evidence (fasilitas fisik) dan process (proses),

    sehingga menjadi tujuh unsur (7P). Namun dalam penelitian strategi

    pemasaran yang diteliti hanya menyangkut 3 (tiga) aspek saja, yaitu:

    people (orang), physical evidence (fasilitas fisik) dan process (proses),

    alasannya hanya 3 (tiga) aspek tersebut saja yang relevan dengan objek

    penelitian.

    c. Orang (People)

    People mempunyai peranan yang penting dalam mensukseskan

    suatu perusahaan. People yang berinteraksi langsung dengan

    konsumen dalam memberikan layanan, merupakan bagian penting

    untuk membangun kepuasan, bahkan loyalitas. Pengetahuan dan

    kemampuan people yang bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan

    merupakan modal yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan

    (Grewal dan Levy, 2010).

  • 35

    Orang (people) adalah semua orang yang memainkan peranan

    dalam penyajian layanan yang dapat mempengaruhi persepsi

    konsumen (Zeithaml, Bitner, dan Gremler, 2006:26). Orang (people)

    juga dapat didefinisikan sebagai tenaga kerja yang dimiliki suatu

    perusahaan yang sering disebut karyawan, karyawan sangat berperan

    penting dalam perusahaan jasa karena telibat langsung menyampaikan

    produk kepelanggan (Lupiyoadi, 2009:70).

    Selain itu, orang (people) didefinisikan juga sebagai semua

    pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat

    mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari ”people” adalah

    pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan

    jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian

    karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap

    persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service

    counter) (Hurriyati, 2005:62).

    Elemen People memiliki 2 aspek, yaitu 1) Service People, dapat

    dilihat dari pelayanan baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat

    menciptakan kepuasan dan kesetian pelanggan terhadap perusahaan

    yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan, 2)

    Customer, berkaitan dengan hubungan yang ada diantara para

    pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada pelanggan

    lain, tentang kualitas layanan yang pernah didapatnya dari perusahaan

    (Hurriyati, 2005:62).

  • 36

    Melihat dari uraian di atas maka elemen people pada dasarnya

    memiliki kaitan erat dengan kemampuan petugas dalam memberikan

    pelayanan yang diberikan. Berkenaan dengan hal tersebut, Sugiarto

    (2002:42) mengatakan bahwa kemampuan petugas melakukan

    pelayanan dianggap berkualitas, jika memenuhi beberapa kriteria yang

    dikenal dengan CTARN, yaitu: kecepatan, ketepatan, keamanan,

    keramahan, dan kenyamanan.

    1) Cepat, Yang dimaksud dengan kecepatan di sini adalah adalah

    waktu yang digunakan dalam melayani konsumen minimal sama

    dengan batas waktu dalam standar pelayanan yang ditentukan oleh

    perusahaan. Bila pelanggan menetapkan membeli suatu produk,

    tidak saja harga yang dinilai dengan uang tetapi juga dilihat dari

    faktor waktu.

    2) Tepat, Kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin

    kepuasan konsumen, karena tidak dapat memenuhi keinginan dan

    harapan konsumen. Oleh karena itu, ketepatan sangat penting

    dalam pelayanan.

    3) Aman, Dalam melayani konsumen, para petugas pelayanan harus

    memberikan perasaan aman pada konsumen. Tanpa perasaan aman

    di dalam hatinya niscaya konsumen akan berpikir dua kali jika

    harus kembali ke tempat tersebut. Rasa aman yang dimaksudkan di

    sini adalah selain rasa aman fisik adalah rasa aman psikis. Dengan

    adanya keamanan maka seorang konsumen akan merasa tentram

  • 37

    dan mempunyai banyak kesempatan untuk memilih dan

    memutuskan apa yang diinginkan.

    4) Ramah, Dalam dunia pelayanan umumnya masih menggunakan

    perasaan dan mencampuradukkan antara kepentingan melayani dan

    perasaan sendiri. Jika penjual tersebut beramah tamah secara

    professional terhadap pelanggan, niscaya perusahaan dapat lebih

    meningkatkan hasil penjualan karena kepuasan pelanggan yang

    akan membuat pelanggan menjadi loyal.

    5) Nyaman, Jika rasa nyaman dapat diberikan pada pelanggan, maka

    pelanggan akan berulang kali menggunakan jasa atau produk yang

    ditawarkan. Jika pelanggan merasa tenang, tenteram, dalam proses

    pelayanan tersebut pelanggan akan memberikan kesempatan

    kepada perusahaan untuk menjual produk atau jasa yang

    ditawarkan. Pelanggan juga akan lebih leluasa dalam menentukan

    pilihan sesuai dengan yang diinginkan.

    Melihat penjelasan Hurriyati (2005:62) di atas, maka indikator

    untuk mengukur variabel orang (people), yaitu: 1) Pelayanan yang

    baik, 2) Pelayanan yang ramah, 3) Pelayanan yang teliti, 4) Pelayanan

    yang akurat. Sementara jika melandaskan pendapat Sugiarto (2002:42),

    elemen people dapat diukur dengan menggunakan indikator, yaitu: 1)

    Kecepatan, 2) Ketepatan, 3) Keamanan, 4) Keramahan, 5)

    Kenyamanan

  • 38

    Membandingkan kedua pendapat tersebut di atas maka menurut

    peneliti apa yang diungkapkan oleh Hurriyati (2005:62), dan Sugiarto

    (2002:42) pada dasarnya hampir mirip. Namun dalam penelitian ini

    menggunakan indikator people menurut pendapat Hurriyati (2005:62),

    sebab indikator yang diungkapkan oleh Hurriyati (2005:62) lebih

    spesifik, sehingga lebih tepat digunakan, karena sejalan dengan teori

    people yang diungkapkan dalam penelitian ini. Sedang indikator yang

    diungkapkan oleh Sugiarto (2002) cenderung digunakan untuk

    mengukur pelayanan secara umum.

    d. Bukti fisik (Physical evidence)

    Sarana fisik ini merupakan suatu hal yang secara nyata turut

    mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan

    produk yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk dalam physical

    evidence antara lain lingkungan fisik dalam hal ini bangunan fisik,

    peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang

    disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label,

    dan lain sebagainnya. Selain itu suasana dari perusahaan yang

    menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang, dan lain-lain

    (Hurriyati, 2005:64).

    Sementara menurut Lupiyoadi (2001:148), bukti fisik (tangibles

    atau physical evidance), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

    menunjukkan eksistensi kepada pihak eksternal, meliputi: fasilitas fisik

  • 39

    (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan

    yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan karyawannya.

    Sedang menurut Yazit (2005:20), sarana fisik didefinisikan

    sebagai lingkungan fisik dimana produk disampaikan dan dimana

    perusahaan dan konsumennya berinteraksi, serta setiap komponen

    tangibles memfasilitasi penampilan atau komulikasi produk tersebut.

    Unsur-unsur yang termasuk dalam physical evidence antara lain

    lingkungan fisik dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan,

    logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service

    yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainnya.

    Lovelock (2002:248), mengemukakan bahwa perusahaan

    melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola

    bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut :

    1) An attention-creating medium. Perusahaan jasa melakukan

    diferensial dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik

    mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.

    2) As a message-creatiang medium. Menggunakan symbol atau

    isyarat untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens

    mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.

    3) An effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna,

    bercorak, suar dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain

    dari produk jasa yang ditawarkan.

  • 40

    Sesuai dengan pendapat Hurriyati (2005:62), maupun Lupiyoadi

    (2001:148) di atas, maka indikator untuk mengukur variabel bukti fisik

    (physical evidence) dapat dilakukan dengan menilai, beberapa elemen

    di bawah ini:

    1) Bangunan fisik yang menarik

    2) Peralatan administrasi yang menunjang

    3) Fasilitas fisik yang dimiliki (meja, kursi, TV, computer dll)

    4) Tata ruang/Interior ruang yang menarik

    5) Ruang tunggu yang nyaman

    e. Proses (Process)

    Dalam pemasaran jasa seluruh aktivitas kerja adalah proses,

    proses melibatkan prosedur-prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal,

    mekanisme-mekanisme, aktivitas-aktivitas dan rutinitas-rutinitas

    dengan apa produk (barang atau jasa) disalurkan ke pelanggan

    (Hurriyati, 2005:64).

    Proses sendiri didefinisikan Hurriyati (2005:64) merupakan

    semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan

    untuk menyampaikan produk. Menurut Yazit (2005:20), elemen proses

    ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan

    melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

    konsumennya. Proses-proses meliputi rangkaian kegiatan atau

    mekanisme yang menunjukkan tingkatan keterlibatan konsumen

    selama proses jasa berlangsung.

  • 41

    Sementara menurut Lovelock dan Wright (2007:19) proses

    adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang

    umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan

    yang telah ditetapkan. Sehingga proses mencerminkan bagaimana

    semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan untuk menjamin

    kualitas dan konsistensi jasa yang dberikan kepada konsumen.

    Berpijak dari uraian tersebut maka proses dapat didefinisikan

    sebagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyampaikan

    jasa kepada konsumen secara memuaskan.

    Lovelock dan Wright (2007:19) menjelaskan, bahwa proses

    yang mendukung penyampaian jasa, seperti: perbaiki dengan cepat

    peralatan yang rusak, atau proses penyediaan makanan tidak sesuai

    dengan harapan konsumen, dan tidak sesuai dengan waktu yang

    dijanjikan maka akan mengakibatkan tidak puasnya pelanggan. Untuk

    itu pemasar sangat perlu memahami sifat dasar proses yang

    dihadapkan pada pelanggannya. Apabila proses yang dilalui konsumen

    dalam bertransaksi cukup sederhana dan tidak merugikan pikiran,

    waktu dan tenaga maka konsumen akan merasa puas, bahkan menjadi

    loyal.

    Melandaskan pendapat Lovelock dan Wright (2007:19) tentang

    penjelasan tentang proses di atas maka dalam penelitian ini proses

    diukur dari aspek-aspek, seperti: 1) Pelayanan cepat, 2) Proses yang

    sesuai dengan harapan, 3) Kesesuian waktu pelayanan, 4) Perasaan

  • 42

    aman. Sementara jika melandaskan pada pendapat Hurriyati (2005:64),

    bahwa proses dapat diukur dari aspek-aspek, seperti: 1) Prosedur, 2)

    Mekanisme, 3) Aktivitas, 4) Rutinitas.

    Dalam penelitian ini, indikator proses akan diukur dengan

    melandaskan pada pendapat Lovelock dan Wright (2007:19), karena

    menurut peneliti indikator yang diungkapkan oleh Lovelock dan

    Wright (2007:19) lebih jelas, dan lebih kongkrit sehingga

    mempermudah peneliti untuk menerjemahkan indikator-indikator

    tersebut dalam kalimat pernyataan.

    5. Kerangka Pemikiran

    Model kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan

    sebagai berikut :

    Gambar 2.1.

    Model Kerangka Pemikiran

    Keterangan:

    Variabel Independen : Orang (People) (X1)

    : Bukti Fisik (Phycical Evidance) (X2)

    : Proses (Process) (X3)

    Kepuasan Nasabah

    (Y1)

    Bukti Fisik

    (X2)

    Proses

    (X3)

    Orang

    (X1)

    Loyalitas Nasabah

    (Y2)

  • 43

    Variabel Dependen : Kepuasan Nasabah (Y1)

    : Loyalitas Nasabah (Y2)

    6. Hipotesis Pernelitian

    Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan

    penelitian dan harus diuji kebenarannya lewat pengumpulan data-data

    dan penganalisaan data penelitian (Azwar, 2003 : 49).

    Berdasarkan uraian kerangka pemikiran 2.1, maka peneliti menarik

    hipotesis sebagai berikut:

    a. Pengaruh orang (people) terhadap kepuasan nasabah.

    Putra dan Sulistyawati (2012) dalam penelitiannya mengungkapkan

    bahwa terdapat pengaruh people (orang) secara signifikan terhadap

    kepuasan nasabah. Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviana

    (2013) bahwa Terdapat pengaruh people (orang) secara signifikan terhadap

    kepuasan.

    Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti merumuskan

    hipotesis sebagai berikut:

    H1: Orang (people) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

    nasabah.

    b. Pengaruh bukti fisik (physical evidence) terhadap kepuasan nasabah.

    Sari (2015) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Physical

    Evidence terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan sejalan

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Tjandra, dan Panjaitan (2008)

  • 44

    bahwa Physical Evidence terbukti berpengaruh signifikan terhadap

    kepuasan.

    Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti merumuskan

    hipotesis sebagai berikut:

    H2: Bukti fisik (physical evidence) berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kepuasan nasabah.

    c. Pengaruh proses (process) terhadap kepuasan nasabah.

    Fathoni (2016) dalam penelitiannya mengungkapkan Pengujian

    pengaruh variabel proses (process) secara parsial maupun simultan

    terhadap kepuasan dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Lisarini, Endah dan Ningtyas (2014) bahwa Pengujian variabel proses

    (process) secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan terbukti

    signifikan.

    Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis

    sebagai berikut:

    H3: Proses (process) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

    nasabah.

    d. Pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah.

    Simamora (2007) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa

    Kepuasan berpengaruh positif terhadap Loyalitas dan sejalan dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Al Afifah (2016) bahwa Kepuasan nasabah

    berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah

  • 45

    Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti merumuskan

    hipotesis sebagai berikut:

    H4: Kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

  • 46

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menguji suatu teori dengan cara meneliti hubungan antar

    variabel, variabel-variabel tersebut diukur berdasarkan instrumen penelitian

    sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan

    prosedur statistik (Noor, 2011:38)

    Penelitian ini menggunakan model penelitian kuantitatif, dimana data

    yang digunakan berupa angka yang kemudian diolah menggunakan metode

    statitiska (Sugiyono, 2010: 23). Data diperoleh dari survey yang dilakukan

    kepada nasabah BPRS Suriyah Kc Semarang dengan menggunakan

    kuesioner. Kemudian dilakukan pengujian (retest) teori yang sudah ada

    menggunakan alat bantu SPSS dengan metode regresi linier berganda dan

    sederhana.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di BPRS Suriyah Kc Semarang yang

    beralamatkan Jl Indraprasta No. 39 Semarang Telp. (024) 3557744.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2018.

  • 47

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu

    yang memiliki karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 115).

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BPRS Suriyah Kc

    Semarang yang jumlahnya 3725 orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi (Indriantoro

    dan Supomo, 2002:115). Dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan

    menggunakan rumus Slovin (Husain, 2003:108), berikut perhitungannya :

    )(1 2Ne

    Nn

    Keterangan:

    n : Jumlah sampel

    N : Jumlah populasi

    e : kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan

    sampel yang dapat ditolerir = 10%

    1 : angka konstan

    )(1 2Ne

    Nn

    )372510.0(1

    37252 x

    n

    n = 97,39 dibulatkan menjadi 98 orang

  • 48

    Untuk memperoleh sampel seban