pengaruh motivasi terhadap minat...

15
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat VOL. 1 NO. 2 MEI 2011 103 PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT BERINVESTASI DI PASAR MODAL DENGAN PEMAHAMAN INVESTASI DAN USIA SEBAGAI VARIABEL MODERAT Kusmawati STIE MUSI Palembang Abstract This research about influence motivation toward interest of woman to invest in capital market with knowledge and age as moderate variable. This research has purpose to get information to the investments manager or the company investments about something that can make woman interesting to investment to capital market. Age and deeper knowledge about investment at capital market as moderat variable be needed can predict risk and return from investment that have choosen. To collect data, this thesis use questionnaire metode. This questionnaire has been examined validity and reliabilitry early. Testing of validity use product moment correlation metode, while testing of reliability use Cronbach’s Alpha metode. In data analyze, this thesis use moderate regression metode. From this research has been know that social motivation have relationship with interesting of woman to invest in capital market, with age of that woman. Keywords : Motivation, Deeper Knowledge, Age, and Interest To Investation PENDAHULUAN Investasi yang dipilih oleh wanita kebanyakan investasi untuk jaminan hidup yang memiliki tingkat risiko kecil seperti dana pesiun dibanding investasi yang dapat meningkatkan pendapatan karena wanita memang lebih berhati-hati dalam penggunaan dana yang mereka miliki, sebagaimana yang dikatakan oleh Deere and Doss (2006) dan Syafrudin dkk (2005). Kondisi saaat ini menunjukkan hal yang berbeda, karena sudah banyak wanita yang berani ikut ambil bagian dalam investasi di pasar modal, baik sebagai pialang, broker, manajer investasi, maupun sebagai investornya sendiri. Meskipun memang jumlahnya belum begitu banyak atau hanya sebesar 25% dari seluruh investor di pasar modal, Widiyanti (2007) dan Manurung (2007). Jadi saat ini wanita tidak hanya berperan dalam mengelola keuangan rumah tangga saja, tetapi juga mampu menunjukkan eksistensinya dalam perekonomian yang lebih luas dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya dalam segala hirarki kebutuhan. Beberapa hal diduga mempengaruhi keinginan seseorang untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu usia, motivasi untuk menunjukkan eksistensi diri, dan pemahaman seseorang akan cara berinvestasi di pasar modal. Dalam hal usia, Bardwick dalam Irmawati dan Waskito (2007) mengatakan bahwa ada empat tahap dasar kehidupan wanita. Tahapan tersebut adalah tahap transisi awal kedewasaan (17-28 tahun), tahap kemapanan (30-40 tahun), pertengahan kedewasaan (40-

Upload: dangthu

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

103

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT BERINVESTASI DIPASAR MODAL DENGAN PEMAHAMAN INVESTASI DAN USIA

SEBAGAI VARIABEL MODERAT

KusmawatiSTIE MUSI Palembang

Abstract

This research about influence motivation toward interest of woman to invest incapital market with knowledge and age as moderate variable. This research haspurpose to get information to the investments manager or the company investmentsabout something that can make woman interesting to investment to capital market.Age and deeper knowledge about investment at capital market as moderat variable beneeded can predict risk and return from investment that have choosen. To collect data,this thesis use questionnaire metode. This questionnaire has been examined validityand reliabilitry early. Testing of validity use product moment correlation metode,while testing of reliability use Cronbach’s Alpha metode. In data analyze, this thesisuse moderate regression metode. From this research has been know that socialmotivation have relationship with interesting of woman to invest in capital market,with age of that woman.

Keywords : Motivation, Deeper Knowledge, Age, and Interest To Investation

PENDAHULUAN

Investasi yang dipilih oleh wanita kebanyakan investasi untuk jaminan hidup yangmemiliki tingkat risiko kecil seperti dana pesiun dibanding investasi yang dapatmeningkatkan pendapatan karena wanita memang lebih berhati-hati dalam penggunaandana yang mereka miliki, sebagaimana yang dikatakan oleh Deere and Doss (2006) danSyafrudin dkk (2005). Kondisi saaat ini menunjukkan hal yang berbeda, karena sudahbanyak wanita yang berani ikut ambil bagian dalam investasi di pasar modal, baik sebagaipialang, broker, manajer investasi, maupun sebagai investornya sendiri. Meskipunmemang jumlahnya belum begitu banyak atau hanya sebesar 25% dari seluruh investor dipasar modal, Widiyanti (2007) dan Manurung (2007). Jadi saat ini wanita tidak hanyaberperan dalam mengelola keuangan rumah tangga saja, tetapi juga mampu menunjukkaneksistensinya dalam perekonomian yang lebih luas dengan tujuan untuk memenuhikebutuhannya dalam segala hirarki kebutuhan.

Beberapa hal diduga mempengaruhi keinginan seseorang untuk berinvestasi di pasarmodal, yaitu usia, motivasi untuk menunjukkan eksistensi diri, dan pemahaman seseorangakan cara berinvestasi di pasar modal.

Dalam hal usia, Bardwick dalam Irmawati dan Waskito (2007) mengatakan bahwaada empat tahap dasar kehidupan wanita. Tahapan tersebut adalah tahap transisi awalkedewasaan (17-28 tahun), tahap kemapanan (30-40 tahun), pertengahan kedewasaan (40-

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

104

45 tahun) dan tahap umur 50 tahun atau lebih. Perbedaan tahapan transisi tersebut akanmempengaruhi emosi dan cara berfikir dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan yang terkait dengan investasi juga sangat dipengaruhi olehorientasi kepentingan yang dimiliki di masing-masing tahapan usia perkembangan wanita.Keputusan investasi wanita di tahapan awal kedewasaan akan berbeda dengan keputusaninvestasi wanita di tahapan kemapanan dan tahapan lainnya.

Keputusan berinvestasi sesorang dilatarbelakangi oleh pemahaman akan investasimulai dari jenis investasi, return yang akan diperoleh, risiko yang dihadapi, sampai denganhal-hal lain yang terkait dengan investasi yang akan diambil. Pengetahuan investasi inidapat diperoleh darimana saja, antara lain dari pendidikan formal seperti di perguruantinggi atau pendidikan non formal seperti pelatihan, Sharpe (2005:15). Pengetahuantentang investasi ini akan mengarahkan jenis-jenis investasi yang dipilih. Wanita yangmemiliki pengetahuan terbatas tentang investasi akan memilih investasi yang sesuaidengan pengetahuan dan risiko yang sanggup diterimanya. Sebaliknya, wanita yangmemiliki pengetahuan luas tentang investasi akan lebih bebas memilih jenis investasisesuai dengan kemampuan dan risiko yang dihadapinya.

Dengan semakin besarnya peran wanita dalam perekonomian maka keinginan untukmenunjukkan aktualisasi diri akan semakin meningkatkan minat wanita untuk melakukaninvestasi di pasar modal. Yang menjadi permasalahan disini adalah apakah motivasi untukaktualisasi diri tetap akan meningkatkan minat berinvestasi jika dibarengi denganpengetahuan tentang investasi dan sesuai dengan perkembangan usia psikologi wanita.

TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Minat InvestasiMinat Menurut Salim dan Salim (1996:656) memiliki definisi sebagai

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah, keinginan. Perluasan dari definisiminat adalah :

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor mati rasional yang mempunyaidampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang.

Teori sikap yaitu Theory of Reasoned Action yang dikembangkan oleh Triwijayatidan koesworo (2006), mengungkapkan adanya keinginan untuk bertindak karena adanyakeinginan yang spesifik untuk berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa niat berperilakudapat menunjukkan perilaku yang akan dilakukan oleh seseorang. Hal ini juga berartibahwa seorang yang memiliki minat berinvestasi maka kemungkinan besar dia akanmelakukan tindakan-tindakan yang dapat mencapai keinginan mereka untuk berinvestasi,seperti mengikuti pelatihan dan seminar tentang investasi, menerima dengan baikpenawaran investasi, dan pada akhirya melakukan investasi.

Ciri-ciri seseorang yang berminat untuk berinvestasi dapat diketahui denganseberapa berusahanya mereka dalam mencari tahu tentang suatu jenis investasi. Mulai darikeuntungan, kelemahan, kinerja investasi dan lain sebagainya. Ciri lain yang dapat dilihatadalah mereka akan berusaha meluangkan waktu untuk mempelajari lebih jauh tentanginvestasi tersebut atau mereka langsung mencoba berinvestasi pada jenis investasi tersebut,bahkan menambah ’porsi’ investasi mereka yang sudah ada. (cocokkan dengan kuesionerminat).

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

105

Motivasi InvestasiMotivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan intensitas, arah,

dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsungterhadap tugas dan psikologi seseorang, Robbin (2006:213), Sulistiyani dan Rosidah(2003:58), Falk (2000). Teori motivasi Abraham Maslow yang dikembangkan olehRobbin (2006:214) mengatakan bahwa dalam diri seseorang terdiri dari lima jenjangkebutuhan, yaitu: (1) Psikologis, (2) Kebutuhan Keamanan, (3) Kebutuhan Sosial, (4)Kebutuhan Penghargaan dan (5) Kebutuhan Aktualisasi Diri. Ketika seseorang sudah dapatmemenuhi kebutuhan substansialnya, maka kebutuhan berikutnya akan menjadi motivasibagi seseorang untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri dapatmemicu seseorang untuk melakukan tindakan atau keputusan di luar kehidupan sehari-hari.Salah satu contohnya adalah melakukan investasi. Kebutuhan berinvestasi dilakukan olehseseorang ketika kebutuhan substansialnya sudah terpenuhi, seperti kebutuhan psikologisdan kebutuhan keamanan. Seseorang yang memiliki dana yang melebihi kebutuhansubstansialnya akan berfikir untuk memanfaatkan dana tersebut.

Tindakan minimal yang dilakukan untuk memanfaatkan kelebihan dananya adalahmenabung atau mendepositokan. Tindakan minimal ini dilakukan oleh orang yangtergolong takut risiko (risk averse). Berbeda halnya dengan orang yang tergolongpenantang risiko (risk taker), mereka cenderung untuk menginvestasikan dananya padabentuk-bentuk investasi yang memberikan keuntungan yang lebih besar meskipun risikoyang dihadapi juga besar, seperti investasi pada saham. Jadi keinginan berinvestasi timbulkarena kebutuhan substansial seseorang sudah terpenuhi, sehingga kebutuhan yang ingindipenuhi selanjutnya adalah kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan aktualisasi diri.

Keinginan untuk menunjukkan eksistensinya mengarahkan wanita untuk melakukanberbagai usaha meskipun tidak mudah dan membutuhkan usaha yang maksimal. Keinginaninilah yang nantinya akan menumbuhkan minat seorang wanita untuk melakukan sesuatuyang dapat menunjukkan kemampuan dirinya, yaitu salah satunya kemampuan dalambidang ekonomi terutama dalam bidang investasi, Falk (2000). Keputusan untukberinvestasi juga merupakan salah satu tindakan yang diambil untuk pemenuhankebutuhan untuk mencapai apa yang mereka pikirkan, karena berkarir dibidang investasijuga memberikan harapan masa depan yang cerah, Sharpe (2005:13).H1 : Terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi pemenuhan kebutuhan

sosial dengan minat berinvestasi wanita di Palembang.H2 : Terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi pemenuhan kebutuhan

penghargaan dengan minat berinvestasi wanita di Palembang.H3 : Terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi pemenuhan kebutuhan

aktualisasi diri dengan minat berinvestasi wanita di Palembang.

Pentingnya InvestasiInvestasi merupakan pengorbanan yang dilakukan saat ini untuk mengharapkan

keuntungan di masa yang akan datang, hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Putra(2003:1) dan Halim (2005:4). Sharpe (2005:1) menambahkan bahwa pengorbanan yangdikeluarkan saat ini bersifat pasti dan keuntungan yang diharapkan bersifat tidak pasti.Investasi dilakukan didasari oleh adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat iniyang belum mampu untuk dipenuhi saat ini, adanya keinginan untuk menambah nilai aset,

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

106

serta adanya kebutuhan untuk melindungi nilai aset yang sudah dimiliki karena adanyainflasi.

Perlunya melindungi nilai asset karena ketika inflasi terjadi nilai mata uang suatunegara dapat merosot jauh. Merosotnya nilai mata uang akan membuat masyarakat yangselama ini mempunyai tabungan dalam bentuk uang akan mengalami kerugian, karenanilai mata uang tersebut akan mengalami penurunan ketika dibelanjakan/digunakan. Untukitu salah satu jalan menyelamatkan nilai asset yang dimiliki dilakukan dengan melakukaninvestasi.

Jenis InvestasiUmumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset berwujud

(real asset / real investment) dan investasi pada aset-aset finansial (financial assets /financial assestment). Investasi pada aset-aset berwujud dapat berbentuk pembelian asetproduktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, danlainnya. Investasi pada aset-aset finansial dapat dilakukan di pasar uang berupa kontraktertulis, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uangdan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham,obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Bentuk instrumen di pasar modal disebut efek, yaitusurat berharga yang berupa saham, obligasi, bukti right, bukti waran dan produk turunanatau biasa disebut derivative serta reksadana.

Menurut Mohamad Samsul (2006:45) saham adalah tanda bukti memiliki perusahaandimana pemiliknya juga sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Sahamterdiri dari dua jenis, yaitu saham preferen (preferred stock) dan saham biasa (commonstock). Saham preferen (preferred stock) yaitu jenis saham yang memiliki hak terlebihdahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba komulatif yaitu hak untukmendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang mengalami kerugian, tetapiakan dibayar pada tahun yang mengalami keuntungan, sehingga saham preferen akanmenerima laba dua kali. Saham biasa (common stock) yaitu jenis saham yang akanmenerima laba setelah laba bagian saham preferen dibayarkan tetapi hanya pemegangsaham biasa yang mempunyai suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).Penghitungan indeks harga saham didasarkan pada harga saham biasa.

Obligasi adalah tanda bukti perusahaan memiliki utang jangka panjang kepadamasyarakat atau pemegang obligasi (bondholder) dengan periode diatas tiga tahun(Mohamad Samsul, 2006:45). Pemegang obligasi akan menerima kupon sebagaipendapatan dari obligasi yang dibayarkan setiap tiga bulan atau enam bulan sekali danpada saat pelunasan obligasi oleh perusahaan akan diterima kupon dan pokok obligasi.

Bukti right adalah hak untuk memilih saham oleh pemegang saham lama pada hargatertentu yaitu harganya sudah ditetapkan di muka atau harga tebusan (strike price atauexercise price) dalam jangka waktu tertentu, Samsul (2006:46). Dikatakan juga bahwawaran adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu (harga sudah ditetapkan dimuka sebesar diatas harga pasar saat diterbitkan) dalam jangka waktu tertentu. Warantidak saja dapat diberikan kepada pemegang saham lama, tetapi juga sering diberikankepada pemegang obligasi sebagai pemanis (sweetener) pada saat perusahaan menerbitkanobligasi.

Contoh produk derivative di pasar modal adalah indeks harga saham dan indeks kursobligasi yaitu angka indeks yang diperdagangkan untuk tujuan spekulasi dan lindung nilaiatau hedging secara berjangka dan secara future dan optin, Samsul (2006:46). Perdagangan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

107

yang dilakukan tidak memerlukan penyerahan barang secara fisik, melainkan hanyaperhitungan untung rugi dari selisih antara harga beli dan harga jual.

Reksadana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana darimasyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajerinvestasi dengan menerbitkan saham yang akan dijual kepada investor, Putra (2003:34).Dana yang terkumpul tersebut akan diinvestasikan ke surat-surat berharga yang dianggapmenguntungkan dan nantinya akan dibagikan kembali kepada investor. Dengan adanyareksadana, investor cukup dengan memiliki surat berharga yang diterbitkan oleh reksadanadan pihak reksadana akan melakukan investasi pada berbagai macam surat berhargadengan melakukan pertimbangan-pertimbangan khusus untuk memaksimalkankeuntungan.

Pengembalian dan Risiko InvestasiDalam berinvestasi di pasar modal banyak aspek yang perlu diperhatikan, karena

dalam berinvestasi investor ingin mendapatkan hasil/return yang maksimal dengan tingkatrisiko yang dapat diterima. Dimana semakin tinggi return yang akan diperoleh (high risk-high return) dalam investasi maka risiko yang dihadapi juga akan semakin tinggi, Sharpedkk (2005:2). Oleh karena itu investasi di pasar modal tidak dapat dipisahkan antarareturn dan tingkat risiko, kecuali jika investasi tersebut diproteksi oleh pemerintah/institusiyang berwenang, seperti praktek-praktek bisnis pada masa orde baru.

Pengembalian (return) dibedakan menjadi dua, yaitu pengembalian yang terjadi(acctual return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan pengembalian yangdiharapkan (expected return) yang akan diperoleh investor di masa depan, Halim(2005:34). Komponen pengembalian meliputi:

a. Untung / rugi modal (capital gain / loss) merupakan keuntungan (kerugian)bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) dari atasharga beli (harga jual)

b. Imbal hasil (yield) merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterimainvestor secara periodik, misalnya berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakandalam persentase dari modal yang ditanamkan.

Disamping return investasi, di pasar modal ditemui juga risiko yang merupakanbentuk dari penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return)dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar penyimpangan berartisemakin besar tingkat risikonya, Halim (2005:42) dan dapat diperkecil dengan melakukanportofolio (diversifikasi) terhadap instrumen-instrumen investasi finansial yang ada dipasar modal.

Risiko dalam konteks portofolio (diversifikasi) menurut Halim (2005:43) dapatdibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Risiko sistematis (systematic risk) merupakan risiko yang tidak dapatdihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko inidipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secarakeseluruhan.

b. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) merupakan risiko yang dapatdihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalamsatu perusahaan atau industri tertentu.

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

108

Pemahaman dasar tentang investasi yang meliputi jenis investasi, return dan risikoinvestasi sebagaimana yang diuraikan sebelumnya akan memudahkan seseorang untukmengambil keputusan berinvestasi, karena pengetahuan merupakan dasar pembentukansebuah kekuatan bagi seseorang untuk mampu melakukan sesuatu yang diinginkannya,Efferin (2006). Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Halim (2005:4) bahwa untukmelakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman sertanaluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli. Pengetahuan yangmemadai sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi dipasar modal, seperti pada instrumen investasi saham.H4 : Pemahaman wanita tentang investasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap

hubungan antara motivasi memenuhi kebutuhan sosial dengan minat wanitauntuk berinvestasi di pasar modal.

H5 : Pemahaman wanita tentang investasi berpengaruh secara positif signifikanterhadap hubungan antara motivasi memenuhi kebutuhan penghargaan denganminat wanita untuk berinvestasi di pasar modal.

H6 : Pemahaman wanita tentang investasi berpengaruh secara positif signifikanterhadap hubungan antara motivasi memenuhi kebutuhan aktualisasi diri denganminat wanita untuk berinvestasi di pasar modal.

H10: Pemahaman wanita tentang investasi berpengaruh secara positif signifikanterhadap hubungan antara motivasi memenuhi kebutuhan sosial, kebutuhanpenghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri dengan minat wanita untukberinvestasi di pasar modal

Usia Pengembangan WanitaTeori-teori pengembangan menurut Erikson dan Levinson yang dikemukakan oleh

Bhatnagar (2001), telah menjadi acuan untuk menjelaskan tentang perkembanganpsikologi wanita. Ada empat tahap dasar kehidupan wanita menurut Bardwick yang dituliskembali oleh Irmawati dan Waskito (2007) yang ternyata kontras dengan tahap kehidupanpria. Tahapan tersebut adalah tahap transisi awal kedewasaan (17-28 tahun), tahapkemapanan (30-40 tahun), pertengahan kedewasaan (40-45 tahun) dan tahap umur 50tahun atau lebih. Perbedaan tahapan transisi tersebut akan mempengaruhi emosi dan caraberfikir dalam pengambilan keputusan terutama keputusan yang terkait dengan investasi.Hal ini terkait dengan orientasi kepentingan yang dimiliki di masing-masing tahapantersebut

Selama tahun-tahun awal masa transisi, sebagian besar wanita sangat sibuk untukmempersiapkan masa menikah. Sehingga investasi mereka pada pekerjaan dalam tahap initerbatas pada penyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap penting dan kurangberusaha untuk membangun komitmen demi untuk mendapatkan sebuah jabatanprofesional yang bermanfaat untuk kepentingan jangka panjang.

Tahap selanjutnya adalah periode membangun kehidupan berkeluarga. Tahapan iniwanita tidak menekankan karir dalam pekerjaan mereka dan lebih mengutamakankeluarga yang membutuhkan komitmen dan mengeluarkan lebih banyak energi untukmembesarkan anak. Misalnya, mereka harus sangat perhatian terhadap pertumbuhan anak,terutama mencarikan sekolah anak mereka dari SD ke SMP. Kondisi ini akan berlanjuthingga pada fase pertengahan kedewasaaan (sampai usia empat puluh tahun atau lebih).

Pada fase pertengahan kedewasaan, para wanita mulai berpikir untuk membuatperubahan dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan. Mereka akan mulai menomorduakan

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

109

anak, sehingga lebih banyak waktu dan tenaga yang dicurahkan untuk membangun karirmereka. Ini adalah tahapan dimana sebagian besar wanita yang baru saja terlepas darikewajiban utama dalam rumah tangga. Mereka berupaya mendapatkan tempat padapekerjaan dengan mencurahkan energi dan minat yang besar untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam bekerja. Wanita mengalami kebangkitan profesional pada tahapan hiduptersebut, dan menariknya, pada saat yang bersamaan pria mulai bersiap diri untuk menujuperan yang di-steriotype-kan wanita pada peran pekerjaan keluarga.

Memasuki usia 50 ke atas adalah usia persiapan memasuki masa pensiun. Padatahapan ini sebagian besar wanita mengalami post-middle-adulthood- mereka akancondong untuk mementingkan pekerjaan dan merasa lebih dihargai dalam dunia kerjamereka.

Berdasarkan pada teori pengembangan pada orang dewasa, maka sangat mungkinbagi wanita untuk menentukan peran dalam pekerjaan dan keluarga dengan memberikanpenghargaan bervariasi pada setiap peran. Mereka juga akan merasakan tingkat kepuasanyang berbeda pada masing-masing peran tersebut pada setiap tahapan siklus hidup mereka.Dengan demikian dapat dimungkinkan bahwa, jumlah waktu dan tenaga yang merekacurahkan untuk berkomitmen dan bekerja pada peran keluarga dan pekerjaan akanbervariasi sepanjang siklus hidup mereka.

Usia pengembangan wanita ini menunjukkan bahwa dengan semakin bertambahnyausia maka semakin besar kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri. Terkait denganinvestasi, maka pemahaman tentang usia pengembangan wanita memunculkan dugaanbahwa usia dapat meningkatkan minat wanita untuk berinvestasi dalam memenuhikebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri.H7 : Faktor usia berpengaruh secara positif signifikan terhadap hubungan antara

motivasi memenuhi kebutuhan sosial dengan minat wanita untuk berinvestasidi pasar modal.

H8 : Faktor usia berpengaruh secara positif signifikan terhadap hubungan antaramotivasi memenuhi kebutuhan penghargaan dengan minat wanita untukberinvestasi di pasar modal.

H9 : Faktor usia berpengaruh secara positif signifikan terhadap hubungan antaramotivasi memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dengan minat wanita untukberinvestasi di pasar modal.

H1 : Usia wanita berpengaruh secara positif signifikan terhadap hubungan antaramotivasi memenuhi kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhanaktualisasi diri dengan minat wanita untuk berinvestasi di pasar modal.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdengan menggunakan data primer melalui survey. Populasi dalam penelitian ini adalahwanita di Palembang yang menerima undangan pelatihan oleh perusahaan investasi diPalembang.

Tehnik pengambilan sampel adalah dengan metode pengambilan sampel berdasarkanpertimbangan tertentu atau yang disebut judgement sampling methode yaitu metodepemilihan sampel. Penggunaan metode ini bertujuan agar sampel yang digunakan adalahsampel yang dapat memberikan informasi yang sebenarnya, Sekaran (2006:137).Pertimbangan yang digunakan dalam metode pemilihan sampel ini adalah :

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

110

a. Wanita yang mendapat undangan pelatihan atau seminar atau lokakarya ataupenawaran investasi pasar modal.

b. Wanita yang mengikuti pelatihan atau seminar investasi pasar modal atasundangan perusahaan investasi di Palembang.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis variabel, yaitu:a. Variabel Independen, yang terdiri dari tiga variabel yaitu motivasi kebutuhan

soial, motivasi kebutuhan penghargaan, dan motivasi kebutuhan aktualisasidiri. Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala ordinal ataudikenal dengan skala liket yang berisi lima tingkat preferensi jawaban denganpilihan: (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) ragu-ragu atau netral; (4)setuju; dan (5) sangat setuju, Ghozali (2005:41)

b. Variabel Dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah minatberinvestasi. Definisi operasional variabel minat berinvestasi adalah keinginanuntuk mencari tahu tentang suatu jenis investasi, mau meluangkan waktu untukmempelajari lebih jauh tentang investasi dengan mengikuti pelatihan danseminar tentang investasi, dan mencoba berinvestasi, Fishbein dan Ajzendalam Triwijayati dan koesworo (2006). Skala pengukuran variabel yangdigunakan adalah skala ordinal atau dikenal dengan skala liket yang berisi limatingkat preferensi jawaban dengan pilihan: (1) sangat tidak setuju; (2) tidaksetuju; (3) ragu-ragu atau netral; (4) setuju; dan (5) sangat setuju, Ghozali(2005:41)

c. Variabel Moderat yang digunakan ada dua yaitu pengetahuan investasi danusia. Definisi operasional dari pengetahuan investasi adalah pengetahuan yangmendasar tentang investasi. Ukuran varibel yang digunakan untuk pengetahuanadalah mengetahui tentang tujuan investasi, risiko investasi, tingkatpengembalian (return) investasi, hubungan antara risiko dengan tingkatpengembalian (return), instrumen investasi pasar modal dan pengetahuanumum tentang investasi pasar modal lainnya. Skala pengukuran yangdigunakan menggunakan yaitu skala rasio dengan dua pilihan benar atau salah.Definisi operasional variabel usia yaitu tahapan perkembangan psikologiwanita. Ukuran variabelnya adalah usia pada tahap perkembangan wanita.Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal yaitu: 1 = tahaptransisi awal kedewasaan (17-28 tahun), 2 = tahap kemapanan (30-40 tahun),3 = tahap pertengahan kedewasaan (40-45 tahun), dan 4 = tua (> 50 tahun).

Data yang digunakan adalah berupa data primer yaitu data yang berasal dari hasilkuesioner yang berupa kuisioner tertutup dan bersifat positif dan berisi pernyataanmengenai motivasi berinvestasi, pemahaman tentang investasi, usia wanita yang inginberinvestasi, serta minat berinvestasi yang diambil. Dari pembagian kuesioner ditempatpelatihan pasar modal, maka jumlah responden yang dibagi kuesioner adalah sebanyak 95orang. Dari 95 orang sampel, kuesioner yang bisa digunakan adalah 68 kuesioner.

Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari analisa atas data denganmenggunakan pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Analisa selanjutnya adalahpengujian hipotesis, dengan menggunakan regresi linier berganda dan regresi bergandadengan variabel moderat. Adapun persamaan untuk masing-masing hipotesis adalahsebagai berikut :

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

111

a. Hipotesis1 sampai dengan Hipotesis 3 : Minat = α + β sosial + β penghargaan + β aktualisasi b. Hipotersis 4 : Minat = α + β sosial + β pengetahuan + β Moderat (sosial X pengetahuan) c. Hipotesis 5 : Minat = α + β penghargaan + β pengetahuan + β Moderat (penghargaan X

pengetahuan)d. Hipotesis 6 : Minat = α + β aktualisasi + β pengetahuan + β Moderat (aktualisasi X

pengetahuan)e. Hipotesis 7 : Minat = α + β sosial + β Usia + β Moderat (sosial X usia) f. Hipotesis 8 :

Minat = α + β penghargaan + β Usia + β moderat (penghargaan X usia) g. Hipotesis 9 :

Minat = α + β. aktualisasi + β Usia + β Moderat (aktualisasi X usia) h. Hipotesis 10 :

Minat = α + β motivasi + β Usia + β Moderat (motivasi X usia) i. Hipotesis 11 :

Minat = α + β motivasi + β pengetahuan + β Moderat (motivasi X pemahaman)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik DeskriptifPenjelasan mengenai statistik deskriptif menggambarkan data statistik dari jawaban

responden untuk masing-masing variabel. Dari hasil pengujian statistik deskriptif makadiketahui bahwa jumlah responden yang menjawab sebanyak 68 responden dengan usiayang menjawab mulai dari usia 17-28 sampai dengan >50 tahun.

Uji Validitas dan ReliabilitasSebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian atas

instrument yang disebut uji validitas dan reliabilitas. Variabel yang diuji adalah semuavariabel kecuali variabel usia, karena pertanyaan yang diajukan merupakan data demografiresponden yang diolah. Untuk pengujian validitas dilihat dari nilai Corrected Item-TotalCorrelation atau yang disebut r hitung yang harus lebih besar dari nilai r tabel. r tabeluntuk 68 data dengan nilai penyimpangan atau alpha 5% adalah sebesar 0,198. Untukpengujian reliabilitas dilihat dari nilai cronbach alpha yang harus diatas 0,6, Nunnallydalam Ghozali (2001:42).

Tabel. 1 menunjukkan bahwa nilai r hitung (corrected item-total correlation) yangdihasilkan untuk semua pertanyaan yang diajukan untuk variabel semuanya diatas 0,198.Hal ini menunjukkan bahwa instrument yang digunakan untuk semua variabel motivasisosial bisa digunakan untuk memperoleh data.

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

112

Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

VariabelCronbach'sAlpha

CorrelatedItem-TotalCorrelation

Motivasi Sosial0,631

0,319

0,575

0,469

MotivasiPenghargaan

0,7590,728

0,682

0,573

0,369

0,285

0,465

Motivasi Actual 0,6180,449

0,398

0,437

Pemahaman 0,86

0,748

0,858

0,830

0,664

0,593

0,224

0,544

Minat 0,81

0,644

0,543

0,474

0,552

0,778

Hasil nilai cronbach alpha yang ditunjukkan pada Tabel. 1 rata-rata menunjukkan hasilyang lebih besar dari 0,6 dari yang disyaratkan. Ini berarti bahwa instrument yangdigunakan adalah reliabel.

Uji MultikolinieritasUji multikolinieritas dilakukan atas tiga variabel yaitu variabel motivasi sosial,

variabel motivasi penghargaan, dan variabel motivasi aktualisasi diri yang bertujuan untukmenguji apakah ditemukan adanya korelasi antara ketiga variabel motivasi. Pengujianmultikolinieritas ini dilakukan karena ketiga variabel motivasi merupakan variabelindependen. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel. 2.

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

113

Tabel 2. Uji Multikolinieritas Motivasi

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk ketiga variabel tidak adayang kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antara variabel independenyang nilainya lebih dari 95%. Nilai VIF juga menunjukkan bahwa ketiga variabel tidak adayang memiliki nilai yang lebih dari 10, hal ini berarti bahwa tidak ada multikolinieritasantar variabel independen dalam model regresi.

Uji HipotesisPengujian hipotesis terdiri dari beberapa bagian yaitu pengujian parsial untuk

hipotesis satu sampai dengan tiga dengan melihat signifikansi probabilitas. Hipotesisditerima jika signifikansi dibawah 0,05 atas regresi semua variabel motivasi terhadapminat.

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis VariabelSignifikansiProbabilitas

R Square

1 MtvSosial 0,163 0,0292 MtvHarga 0,567 0,0053 MtvAktual 0,295 0,0174 MdFahamSosial 0,087 0,0735 MdFahamHarga 0,177 0,0336 MdFahamAktual 0,179 0,0447 MdUsiaSosial 0,024 0,1078 MdUsiaHarga 0,325 0,0209 MdUsiaAktual 0,428 0,02710 MdfahamMotiv 0,755 0,01611 MdUsiaMotiv 0,645 0,018

Dari hasil pengujian diketahui bahwa hipotesis yang diterima adalah hipotesis 7.Probabilitas signifikansi untuk variabel usia sebagai variabel moderat yang diperolehadalah sebesar 0,024. Nilai ini lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwahipotesis 7 diterima, yang berarti bahwa variabel usia memiliki pengaruh terhadaphubungan antara motivasi sosial dan minat berinvestasi. Pengaruh variabel usia sebagaivariabel moderat diperkuat dengan hasil besaran korelasi yang ditunjukkan untuk variabelMdrMtvSosialUsia dengan angka sebesar 0,107 yang berarti besaran pengaruhnya adalahsebesar 10,7%.

Tabel 2. Uji Multikolinieritas Motivasi

26,339 5,491 4,797 ,000

-,455 ,397 -,147 -1,146 ,256 ,913 1,095

,052 ,154 ,061 ,335 ,739 ,451 2,216

-,288 ,407 -,131 -,706 ,483 ,437 2,289

(Constant)

mtfsosial

mtfharga

mtfaktual

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: minata.

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

114

Pengaruh dari variabel usia apakah memperkuat atau memperlemah dapat dilihatpada perbandingan nilai R square sebelum dimoderasi variabel usia antara variabelmotivasi sosial dan minat sebesar 0,029 dengan nilai R Square sesudah dimoderasivariabel usia sebesar 0,107. Nilai sesudah moderasi menunjukkan peningkatandibandingkan sebelum moderasi dan ini berarti pengaruh variabel usia adalah memperkuathubungan antara motivasi sosial dan minat investasi.Persamaan yang bisa dibentuk oleh hipotesis ini adalah:

Minat = 5,737 + 4,876 usia + 0,787 MtfSosial – 0,880 MdUsiaSosial

Hasil pengujian hipotesis 1 sampai dengan 6 dan hipotesis 8 sampai dengan 11ditolak. Ini dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikansi rata-rata lebih besar dari 0,05dan ini mengindikasikan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini didukung dengan nilai R squareuntuk hipotesis yang ditolak rata-rata sangat kecil. Ditolaknya hipotesis-hipotesis iniberarti:

1. Motivasi sosial tidak memiliki pengaruh terhadap minat wanita di Palembangberinvestasi di pasar modal.

2. Motivasi penghargaan tidak memiliki pengaruh terhadap minat wanitaberinvestasi di pasar modal

3. Motivasi aktualisasi diri tidak berpengaruh terhadap minat wanitaberinvestasi di pasar modal.

4. Pemahaman investasi tidak bisa memperkuat ataupun memperlemahhubungan antara motivasi sosial terhadap minat wanita berinvestasi di pasarmodal.

5. Pemahaman investasi tidak bisa memperkuat ataupun memperlemahhubungan motivasi penghargaan terhadap minat wanita berinvestasi di pasarmodal.

6. Pemahaman investasi tidak bisa memperkuat atau memperlemah hubunganmotivasi aktualisasi diri dan minat investasi.

7. Usia tidak bisa memoderasi hubungan antara motivasi penghargaan danminat investasi.

8. Usia tidak berpengaruh terhadap hubungan antara motivasi aktualisasi diridan minat berinvestasi.

9. Pemahaman investasi tidak bisa memoderasi hubungan antara motivasi danminat berinvestasi.

10. Usia tidak bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antara motivasidan minat berinvestasi.

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

115

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya diketahuibahwa hipotesis yang diterima hanya hipotesis 7, sementara hipotesis yang lain ditolak.Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hanya faktor usia berpengaruh dan itupun hanyaterhadap hubungan antara motivasi pemenuhan kebutuhan sosial dengan minat wanitaberinvestasi di pasar modal. Sementara pengaruh faktor usia terhadap hubungan antaramotivasi penghargaan dan motivasi aktualisasi diri tetap ditolak.

Hipotesis pengaruh variabel pemahaman tentang investasi terhadap hubungan antarasemua variabel motivasi dengan minat berinvestasi di pasar modal juga ditolak. Hasil daripenelitian ini juga mendukung pendapat Abdul Halim (2005:4), yang menyatakan bahwauntuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup,pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana saja yang akan dibeli.

Pengetahuan yang memadai sangat diperlukan, seperti pada instrumen investasisaham, hal-hal yang sangat penting untuk diketahui adalah bagaimana menilai kinerjaperusahaan yang akan dibeli sahamnya, dengan cara menganalisis laporan keuanganperusahaan yang bersangkutan untuk beberapa tahun belakangan. Pengetahuan investasisangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi di pasar modal.Pengetahuan investasi juga sangat diperlukan dalam usaha untuk memperoleh return yangmaksimal dari investasi yang dilakukan.

PENUTUP

Peluang dalam berkarya bagi wanita yang menjadi dasar ide dalam penelitian ini.Berkarya tidak selalu menghasilkan produk akan tetapi juga terlibat dalam suatu tindakanyang memerlukan pemikiran yang tepat juga bagian dari berkarya. Terlibat dalam investasidi pasar modal juga merupakan bentuk dari berkarya yang bisa dilakukan wanita. Untukitu diteliti tentang motivasi yang dapat meningkatkan minat wanita berinvestasi sertafaktor yang bisa mempengaruhinya yaitu usia dan pengetahuan tentang investasi.

Hasil pengujian atas hipotesa yang dibangun, diperoleh gambaran bahwa minatwanita tidak dipengaruhi oleh motivasi sosial, penghargaan, ataupun motivasi aktualisasidiri. Kecuali, jika dipertimbangkan mengenai usia yang dapat mempengaruhi hubunganantara faktor motivasi sosial dan minat investasi.

Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi minat wanita berinvestasi di pasar modal. Latarbelakang pekerjaan bisa menjadi faktor yang dapat mempengaruhi. Wanita yang biasaberkecimpung dalam bidang keuangan, sedikit banyak akan mendapat informasi tentanginvestasi.

Begitu juga dengan wanita yang suka dengan tantangan akan berbeda dalam memilihinvestasinya dibanding dengan wanita yang tidak suka tantangan. Dan ini bisa jugamempengaruhi minat wanita untuk berinvestasi dipasar modal.

Dari keterbatasan yang ditemukan, maka untuk penelitian selanjutnya disarankanuntuk menggunakan faktor pekerjaan dan faktor tipe investor sebagai variabel independenyang baru disamping faktor motivasi sosial, motivasi penghargaan, dan motivasiaktualisasi diri. Faktor usia dan pemahaman investasi, bisa diuji dengan memposisikanyatidak sebagai pemoderasi akan tetapi sebagai variabel yang mempengaruhi secara tidaklangsung melalui motivasi.

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

116

DAFTAR PUSTAKA

Bhatnagar, Deepti (2001). Attitude towards works and family roles and their implicationsfor career growth of women: A report from India. Journal Sex Roles.Findarticles.com.

Deere, C and Doss, C. (2006), "The Gender Asset Gap: What Do We Know and WhyDoes It matter?", Femintet Economics, Vol.12, No.1-2, pp.1-50

Efferin, Sujoko, 2006, Knowledge Economy, Knowledge Management Dan Akuntansi:Prospek Dan Tantangan. Jurnal Akuntansi Dan Teknologi Informasi UniversitasSurabaya. Volume 5 Nomor 1. pp 69-82.

Gatcher, S. And Falk, A., 2000. Work Motivation, Instituions and Perfrmance. TheParticipants of The First Asian Conference on Experiental Bussiness Research at thehongkong University of science and tehnology, working papaer, pp. 1-18

Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta

Ghozaly, Imam. 2007, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan penerbitUniversitas Diponegoro, Semarang.

Irmawati, H. dan Waskito, Jati. 2007, Perbedaan Gender Dan Sikap Terhadap PeranPekerjaan-Keluarga: Implikasinya Pada Perkembangan Karir Wanita, BENEFIT,Jurnal Manajemen Dan Bisnis, Volume 11 No. 1.

Koesmono, H. Teman, 2006, Pengaruh Motivasi Dan Kepemimpinan Serta PengembanganKarir Terhadap Organization Citizenship Behavior Melalui Komitmen OrganisasiDan Kepuasan Kerja Pada Manajer Perusahaan Swasta Di Surabaya. JurnalManajemen & Bisnis Universitas Surabaya. Volume 5 Nomer 1 Maret 2006. pp 77-94.

Manurung, Adler. 2007, Issue Wanita: Berani Main Saham, Femina Online.

Putra, Dianata Eka, 2003, Berburu Uang di Pasar Modal, Penerbit Effhar, Semarang

Robbins. Stephen P. 2005. Organizational Behavior. 9 th ed. Englewood Cliffs, NJ:Prentice Hall International Inc.

Rutterford, Janette, Maltby, Josephine. Aug 2007. The nesting instinct: women andinvestment risk in a historical context, Accounting History, Vol. 23, No 6, pp.143-175

Salim, Peter, Yeny Salim, 1996, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Edisi I, ModernEnglish Press, Kakarta

JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal denganPemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat

VOL. 1 NO. 2

MEI 2011

117

Samsul, Mohamad, 2006, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Penerbit Erlangga,Jakarta

Sekaran, Uma, 2006, Research methods for bussiness (metodologi penelitian bisnis),Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sharpe, Alexander, Bailey, 2005. Investasi. PT INTERMASA, Jakarta, Edisi enam Jilid 1.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia:Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu,Yogyakarta

Syafrudin., Setyawasih., Ekaputr.,Wulandari., Kuswahyudi., 2005. Studi Akses WanitaPengusaha terhadap Kredit Perbankan, Akademika – International FinanceCorporation (IFC)/PENSA.

Triwijayati, Anna. Dan Koesworo, Yulius, 2006. Studi Sikap dan Niat Konsumsi JamuPahitan di Surabaya, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Volume 6 No 1. pp17-41.

Widiyanti, Arin. 2007, Hanya 25% Wanita Yang Bermain Di Pasar Modal Detik Finance.