pengaruh model pembelajaran tipe jigsaw dengan …digilib.unila.ac.id/32194/2/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DENGANMENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT
(Skripsi)
Oleh
SUCI KEMALASARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DENGANMENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT
Oleh
SUCI KEMALASARI
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas VSD Negeri 3 Metro Pusat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis danmengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw denganmenggunakan media gambar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V. JenisPenelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruhsiswa kelas V yang berjumlah 50 kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan lembar observasi. Pengujianpersyaratan analisis data yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.Hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran tipejigsaw dengan menggunakan media gambar terhadap hasil belajar denganpengaruh 0,7 kriteria sedang. Hasil Uji-t diperoleh data thitung sebesar 2,76sedangkan ttabel sebesar 1,677, perbandingan tersebut menunjukkan (2,76 > 1,677)berarti Ha diterima.
Kata kunci: hasil belajar, jigsaw, IPS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGANMENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT
Oleh
SUCI KEMALASARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Suci Kemalasari, dilahirkan di Kotabumi,
pada tanggal 19 September 1996. Peneliti adalah anak ketiga
dari empat bersaudara, putri dari pasangan Bapak Ismet dan
Ibu Zaimar.
Peneliti memulai pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Candimas tahun 2002
dan lulus pada tahun 2008. Peneliti menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di
SMP Negeri 10 Kotabumi lulus pada tahun 2011 kemudian melanjutkan Sekolah
Menengah Atas di SMA Negeri 3 Kotabumi lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, Peneliti terdaftar sebagai mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan) Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri) atau jalur undangan. Peneliti melakukan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SD Negeri 1 Sumber Alam. Selain PPL, peneliti juga
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sumber Alam, Kecamatan Air Hitam,
Kabupaten Lampung Barat.
MOTO
“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yangbisa kamu gunakan untuk merubah dunia”
(Nelson Mandela)
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kepada Sang Maha Kuasa,
dengan segala kerendahan hati, ku persembahkan karyaku ini kepada:
Ayahanda Ismet dan Ibunda Zaimar, yang telah ikhlasmemberikan segala pengorbanan bagi kesuksesanku. Terimakasih telah
memberikan cinta dan kasih sayang tanpa batas, serta segala untaian do’ayang senantiasa dimohonkan pada Illahi untuk kebaikanku.
Ayah...Ibu... terimalah kado kecilku persembahkan sebagai tanda bakti hormat, dan rasa kasih sayang
yang tiada hingga, serta keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu.Mulai terbit fajar hingga terbenam,
seraya tanganku menadah di dalam do’a “Ya Allah ya Rahman ya Rahim ...”terimakasih telah kau tempatkan aku di antara kedua malaikat-Mu
yang setiap waktu ikhlas menjagaku, mendidikku,dan membimbimbingku dengan baik.
Kakak-kakak ku Retna Ilis , Nelviyanti dan Adikku Taufik yang selalumemberikan dukungan, motivasi dan do’anya untuk ku.
Almamater tercinta “Universitas Lampung”.
x
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
dengan menggunakan media gambar terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V
SD Negeri 3 Metro Pusat”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.
Dengan kerendahan hati yang tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P, Rektor Universitas Lampung
yang mengesahkan skripsi dan gelar sarjana kami, sehingga peneliti
termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M. Hum, Dekan FKIP Universitas Lampung
yang telah menyediakan fasilitas sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi
tepat waktu.
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung yang telah memberikan persetujuan sebagai bentuk legalisir skripsi
yang diakui oleh Jurusan Ilmu Pendidikan.
4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi S-1 PGSD
Universitas Lampung yang telah memajukan kampus PGSD tercinta, dan
membantu peneliti menyelesaikan surat-surat guna syarat skripsi.
5. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd., Koordinator Kampus B, sekaligus Pembimbing
Akademik yang selalu mendukung dan membantu peneliti mnyelesaikan surat
guna syarat skripsi.
xi
6. Ibu Dr. Sowiyah, M.Pd., sebagai Penguji Utama yang telah memberikan
saran dan masukan yang sangat bermanfaat.
7. Bapak Drs. Rapani, M.Pd., sebagai Ketua Penguji yang telah mengarahkan
dengan bijaksana, membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan
saran yang sangat bermanfaat.
8. Ibu Dra. Yulina, H., M.Pd.I., sebagai Sekretaris Penguji yang telah
mengarahkan dengan bijaksana, membimbing dengan penuh kesabaran dan
memberikan saran yang sangat bermanfaat.
9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S-1 PGSD Kampus B FKIP Universitas
Lampung yang telah mendukung dan turut andil dalam kelancaran
penyusunan skripsi ini.
10. Ibu Farina AR, S.Pd. SD., PLT SD Negeri 3 Metro Pusat, serta Dewan Guru
dan Staf Administrasi yang telah banyak membantu peneliti dalam
penyusunan skripsi ini.
11. Ibu Rusmini, S.Pd. dan Ibu Yuyun Isrowiyani Wali Kelas V SD Negeri 3
Metro Pusat yang telah memberi izin dan membantu melaksanakan penelitian
ini.
12. Siswa-siswi SD Negeri 3 Metro Pusat terkhusus kelas V yang telah
membantu dan bekerja sama dalam kelancaran penelitian skripsi ini.
13. Rekan-rekan mahasiswa S1-PGSD FKIP Universitas Lampung angkatan
2014, terkhusus kelas A yang telah membantu dan menyemangati peneliti.
14. Sahabatku Sunita, Agin, Ani, dan Milla yang selalu memberikan semangat,
dukungan dan selalu menemani dalam suka maupun duka, kalian akan
menjadi cerita terindah di masa depan.
15. Keluarga Besar Kosan Pak Widodo yang selalu memberikan semangat dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi, terima kasih karena telah menjadi
keluarga yang berjuang bersama demi tujuan yang sama.
16. Tim seminar Wani Perih Squad Derios, Chandra, Enggal, Wayan, Silvi,
Hanifah, Agin, Milla, Sunita, Ani, Ayu yang telah membantu dalam
melaksanakan seminar dan semoga kita dapat mewujudkan mimpi-mimpi
kita.
xii
17. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT melindungi dan membalas semua kebaikan yang sudah
diberikan kepada peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini mungkin
masih terdapat kekurangan, akan tetapi semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Metro, Mei 2018Peneliti
Suci KemalasariNPM. 1413053128
xii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah................................................................ 1B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6C. Pembatas Masalah ......................................................................... 6D. Rumusan Masalah ......................................................................... 6E. Tujuan Penelitian........................................................................... 7F. Manfaat Penelitian......................................................................... 7G. Ruang Lingkup Masalah ............................................................... 8
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESISA. Kajian Pustaka............................................................................... 9
1. Belajar dan Hasil Belajar.......................................................... 9a. Pengertian Belajar................................................................ 9b. Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 10
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................. 11a. Pengertian IPS ..................................................................... 11b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD..................... 12c. Tujuan Pembelajaran IPS di SD .......................................... 13
3. Macam-macam Model Pembelajaran di SD............................. 154. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Media Gambar....... 16
a. Pengertian Model Pembelajaran Tipe Jigsaw...................... 16b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Tipe Jigsaw........... 18c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Tipe
Jigsaw ................................................................................. 20d. Pengertian Media Gambar ................................................... 22e. Fungsi dan Manfaat Media Gambar .................................... 23f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ........................ 24
5. Penelitian yang Relevan ........................................................... 25
xiii
Halaman
B. Kerangka Pikir............................................................................... 26C. Hipotesis Penelitian....................................................................... 27
III. METODE PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan Rancangan.................................................. 28B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 31
1. Tempat Penelitian..................................................................... 312. Waktu Penelitian ...................................................................... 31
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian .............. 311. Variabel Penelitian ................................................................... 31
a. Variabel Independen........................................................... 31b. Variabel Dependen ............................................................. 31
2. Definisi Operasional Penelitian................................................ 32a. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw ...................................... 32b. Hasil Belajar Siswa............................................................. 33
D. Subjek Penelitian........................................................................... 341. Populasi Penelitian ................................................................... 342. Sampel Penelitian ..................................................................... 35
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................. 351. Dokumentasi............................................................................. 352. Observasi .................................................................................. 363. Tes ............................................................................................ 36
F. Instrumen Penelitian...................................................................... 371. Pengertian Instrumen Tes ......................................................... 382. Uji Coba Instrumen Tes............................................................ 383. Uji Prasyaratan Instrumen ........................................................ 39
a. Uji Validitas ...................................................................... 39b. Uji Reliabilitas................................................................... 40
G. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ............................. 411. Analisis Data Hasil Belajar ...................................................... 41
a. Kognitif ............................................................................. 41b. Afektif ............................................................................... 43c. Psikomotor......................................................................... 44
2. Uji Persyaratan Analisis Data................................................... 45a. Uji Normalitas ................................................................... 45b. Uji Homogenitas................................................................ 46c. Uji Hipotesis...................................................................... 47d. Uji Pengaruh...................................................................... 48
xiv
Halaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian............................................... 50
1. Visi dan Misi ............................................................................ 50a. Visi .................................................................................... 50b. Misi.................................................................................... 50
2. Sarana dan Prasarana................................................................ 513. Keadaan Tenaga Pendidik ........................................................ 52
B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 531. Persiapan Penelitian.................................................................. 532. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................. 533. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 564. Pengambilan Data Penelitian.................................................... 57
C. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 571. Data Hasil Belajar Ranah Kognitif........................................... 572. Data Hasil Belajar Afektif Siswa ............................................. 633. Data Hasil Belajar Psikomotor Siswa....................................... 644. Hasil Belajar Keseluruhan (Kognitif,Afektif, Psikomotor)...... 66
D. Uji Persyaratan Analisis Data ....................................................... 691. Hasil Uji Normalitas.......................................................... 692. Hasil Uji Homogenitas ...................................................... 703. Hasil Uji Hipotesis ............................................................ 704. Hasil Uji Pengaruh ............................................................ 71
E. Pembahasan................................................................................... 72
V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan.................................................................................... 75B. Saran.............................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 77
LAMPIRAN ................................................................................................... 81
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai ujian tengah semester ganjil mata pelajaran IPS kelas VSD Negeri 3 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2017/2018 ................................ 3
2. Data siswa kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat.............................................. 343. Kisi-kisi soal uji instrumen .......................................................................... 374. Interpretasi koeisien korelasi nilai r ............................................................. 395. Koefisien reliabilitas .................................................................................... 416. Presentase ketuntasan hasil belajar siswa .................................................... 427. Kategori nilai hasil belajar afektif siswa...................................................... 438. Kriteria persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal ..................... 449. Kategori nilai hasil belajar psikomotor siswa .............................................. 44
10. Kriteria persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal.............. 4511. Interpetasi nilai Effect Size........................................................................... 4912. Data guru dan staf SD Negeri 3 Metro Pusat............................................... 5213. Hasil analisis validitas butir tes................................................................... 5514. Peningkatan nilai N-Gain kelas eksperimen............................................... 5815. Peningkatan nilai N-Gain kelas kontrol...................................................... 5916. Klasifikasi nilai N-Gain siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ............ 6217. Hasil belajar ranah afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol................... 6318. Hasil belajar ranah psikomotor kelas eksperimen dan kelas kontrol ........... 6519. Nilai hasil belajar tiga ranah kelas eksperimen............................................ 6620. Nilai hasil belajar tiga ranah kelas kontrol .................................................. 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ilustrasi kelompok jigsaw ............................................................................ 172. Kerangka pikir penelitian............................................................................. 273. Desain eksperimen ....................................................................................... 304. Denah SD Negeri 3 Metro Pusat.................................................................. 515. Data nilai rata-rata pretest posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol................................................................................................. 616. Kurva nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol .......................................................................................... 62
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Surat- surat Penelitian
1. Surat Penelitian Pendahuluan dari Fakultas.............................................. 812. Surat Izin Instrumen dari Fakultas ............................................................ 823. Surat Izin Penelitian dari Fakultas ............................................................ 834. Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah ................................................ 845. Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas VA (Esperimen) ........................ 856. Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas VB (Kontrol) ............................. 867. Surat Keterangan Penelitian...................................................................... 878. Surat Keterangan dari Fakultas ................................................................. 889. Data dokumentasi nilai hasil belajar IPS ujian tengah semester ganjil
siswa kelas VA dan VB SD Negeri 3 Metro Pusat ................................... 89
Perangkat Pembelajaran
1. Pemetaan SK dan KD ............................................................................... 902. Silabus Pembelajaran ................................................................................ 923. RPP Kelas Eksperimen ............................................................................. 954. LKS ........................................................................................................... 1025. RPP Kelas Kontrol .................................................................................... 1046. Kisi-kisi Soal Uji Instrumen ..................................................................... 1117. Soal Uji Instrumen .................................................................................... 1128. Kunci Jawaban Uji Instrumen................................................................... 117
Perhitungan Hasil Uji Coba Instruman
9. Hasil Uji Validitas Tes.............................................................................. 11810. Hasil Uji Reliabilitas Tes .......................................................................... 12211. Soal Pretest dan Posttest........................................................................... 12412. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ................................................. 13213. Lembar Observasi Penilaian Afektif......................................................... 13414. Lembar Observasi Penilaian Psikomotor.................................................. 136
xix
Lampiran Halaman
Data Hasil Penelitian
15. Peningkatan N-Gain kelas Eksperimen .................................................... 13716. Peningkatan N-Gain Kelas Kontrol .......................................................... 13817. Data Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas Eksperimen..................... 13918. Data Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas Kontrol ........................... 14019. Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa Kelas Eksperimen.............. 14120. Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa Kelas Kontrol .................... 14221. Nilai Hasil Belajar Tiga Ranah Kelas Eksperimen................................... 14322. Nilai Hasil Belajar Tiga Ranah Kelas Kontrol.......................................... 144
Perhitungan Analisis Data
23. Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 14524. Hasil Uji Homogenitas.............................................................................. 15925. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 162
Tabel-tabel Statistik
26. Tabel nilai-nilai r Product Moment........................................................... 16427. Tabel nilai Chi Kuadrat (χ2) ..................................................................... 16528. Tabel nilai-nilai dalam distribusi t ............................................................ 16629. Tabel nilai-nilai untuk distribusi F............................................................ 16930. Tabel 0-Z kurva normal ............................................................................ 170
Dokumentasi
31. Dokumentasi Pelaksanaan Uji Instrumen dan Penelitian ......................... 17132. Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas VB Kontrol ............................. 17233. Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas VA Eksperimen ...................... 174
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu negara dikatakan maju atau tidak, dapat dilihat dari seberapa tinggi
kualitas pendidikan yang ada di negara tersebut. Pendidikan berkualitas
harus memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi
pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai
tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik dimasa sekarang atau
masa yang akan datang.
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 bab 1pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwapendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak muliaserta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dannegara. (Sisdiknas, 2003: 2)
Mutu pendidikan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas manusia baik
aspek kemampuan, kepribadian maupun tanggung jawab sebagai warga
negara. Untuk itu, pemerintah memberlakukan kurikulum yang menekankan
pada cara belajar siswa aktif dan lebih menekankan pada keaktifan siswa
secara fisik, mental dan emosional agar dapat memperoleh hasil belajar
yang maksimal dengan perpaduan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Salah satu mata pelajaran yang perlu menekankan pada keaktifan siswa
yaitu adalah mata pelajaran IPS. Tujuan pembelajaran IPS yaitu untuk
2
mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat. Bagi seorang guru, mengembangkan keaktifan siswa
dari proses pembelajaran yang berperan melatih keterampilan dan
kemampuan siswa yang optimal sulit untuk diterapkan. Selama ini yang
sering terjadi guru adalah orang yang tahu segalanya dan menjadi pusat
perhatian dalam proses pembelajaran, sementara siswa hanya mengikuti
saja. Padahal pembelajaran yang baik harus terlebih dahulu dirancang
dengan baik. Persoalan yang banyak terjadi di lapangan yang dihadapi oleh
pelaksana di dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran.
Guru harus mampu memilih salah satu bagian penting dalam pembelajaran
yaitu pemilihan model pembelajaran. Hal tersebut sebagai upaya
memberikan pengalaman-pengalaman pembelajaran yang bermakna kepada
siswa. Menurut Suprijono (2015: 65) model pembelajaran ialah pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
maupun tutorial. Berdasarkan deskripsi tersebut dapat kita ketahui bahwa
pemilihan model pembelajaran sangat penting dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi di SD Negeri 3 Metro Pusat
pada tanggal 8 dan 9 November 2017, peneliti memperoleh informasi bahwa
model pembelajaran yang diterapkan guru di SD Negeri 3 Metro Pusat pada
mata pelajaran IPS kelas V belum optimal, sehingga hasil belajar yang
dicapai siswa tergolong rendah dan masih belum maksimal. Salah satu
model pembelajaran yang dapat meningkatkan siswa belajar secara optimal
3
adalah model pembelajaran tipe jigsaw. Hal ini didukung oleh pendapat
Rusman (2013: 115) bahwa tipe jigsaw adalah model pembelajaran yang
meningkatkan kerja sama antar siswa, memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat serta meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Selaras
dengan pendapat tersebut, Fathurrohman (2015: 62) menyatakan bahwa
model pembelajaran tipe jigsaw siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan materi tersebut kepada
kelompoknya. Sehingga baik kemampuan secara kognitif maupun sosial
siswa dapat berkembang. Rendahnya hasil belajar dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 1. Nilai ujian tengah semester ganjil mata pelajaran IPS kelas V
SD Negeri 3 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2017/2018.
JumlahSiswa
(orang)Kelas KKM
SiswaTuntas
Siswabelumtuntas
Persentasesiswatuntas(%)
Persentasesiswabelum
tuntas (%)26 VA 70 9 17 34,61 65,3824 VB 70 19 5 79,16 20,83
(Sumber: Dokumentasi ujian tengah semester ganjil TP. 2017/2018)
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa nilai siswa kelas V SD
Negeri 3 Metro Pusat masih banyak yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Dari seluruh
kelas VA yang berjumlah 26 siswa, hanya ada 9 siswa atau 34,61% yang
telah mencapai KKM dan 17 siswa atau 65,38% yang belum mencapai
KKM dengan nilai rata-rata kelas sebesar 59,53. Nilai rata-rata kelas VB
4
sebesar 74,16 dengan jumlah 24 siswa, hanya ada 19 siswa atau 79,16%
yang telah mencapai KKM dan 5 siswa atau 20,83% yang belum mencapai
KKM. Oleh sebab itu, peneliti memilih kelas VA sebagai kelas eksperimen
karena nilai rata-rata kelas VA lebih rendah dari nilai rata-rata kelas VB,
sedangkan kelas VB sebagai kelas kontrol.
Rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu guru belum optimal dalam menerapkan model
pembelajaran tipe jigsaw, guru hanya berperan sebagai pemberi informasi,
sedangkan siswa lebih diposisikan sebagai pendengar dan pencatat. Pada
proses pembelajaran ini siswa kurang terlibat secara langsung dalam
pembelajaran yang dilaksanakan serta kurangnya penggunaan media
pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran siswa kurang tertarik,
merasa bosan, dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu,
dalam proses pembelajaran siswa belum ditempatkan sebagai subjek belajar
yang harus dibekali kemampuan bekerja sama, memiliki tanggung jawab
akan tugasnya, kemampuan untuk menghargai orang lain serta
mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa.
Berkenaan dengan hal tersebut, upaya yang akan dilakukan peneliti yaitu
menerapkan model pembelajaran yang baik agar siswa dapat lebih aktif dan
mampu meningkatkan pemahaman tentang apa yang dipelajari. Selain itu,
guru dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk
belajar bersama-sama dan bekerja sama yang positif tanpa adanya
persaingan satu sama lain, meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap
5
pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain. Peneliti memilih
salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan,
kerjasama diantara siswa secara berkelompok dan pemahaman pada mata
pelajaran IPS yaitu dengan menerapkan model pembelajaran tipe jigsaw.
Hal ini didukung oleh pendapat Menurut Rusman (2013: 115) Jigsaw
merupakan model pembelajaran yang meningkatkan kerja sama antar siswa
dalam kelompok. Pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw selain
dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa secara berkelompok juga
dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi IPS yang cenderung
banyak.
Upaya lain untuk meningkatkan hasil belajar dan menambah keaktifan siswa
adalah dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Media juga dapat diartikan sebagai sarana atau alat
bantu yang berguna dalam proses pembelajaran, salah satu media yang
dapat diterapkan yaitu media gambar. Media gambar merupakan salah satu
benda konkret yang dapat dilihat dan diamati oleh siswa. Oleh sebab itu,
dengan menggunakan media pembelajaran akan memudahkan siswa untuk
memahami materi pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
eksperimen dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
dengan menggunakan media gambar terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat”.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut.
1. Guru belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran tipe
jigsaw.
2. Siswa kurang terlibat secara langsung dalam pembelajaran.
3. Siswa kurang tertarik, merasa bosan, dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran.
4. Siswa belum dibekali dengan kemampuan kerjasama dan tanggung
jawab.
5. Rendahnya hasil belajar IPS.
C. Pembatas Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah dalam
penelitian ini pada pengaruh model pembelajaran tipe jigsaw dengan
menggunakan media gambar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD
Negeri 3 Metro Pusat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian yakni :
“Apakah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran tipe jigsaw
dengan menggunakan media gambar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas
V SD Negeri 3 Metro Pusat?”
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dan mengetahui pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran tipe
jigsaw dengan menggunakan media gambar terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa
Memberikan semangat kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran
di kelas, dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPS.
2. Guru
Sebagai panduan dalam upaya mengoptimalkan pelajaran IPS
dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi seperti
jigsaw dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sekolah
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan
masukan bagi pihak sekolah sebagai salah satu alternative dalam
meningkatkan mutu semua mata pelajaran pada umumnya dan
khususnya pada mata pelajaran IPS.
4. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan
wawasan mengenai model pembelajaran serta dapat menambah
8
pengetahuan peneliti tentang penelitian eksperimen model
pembelajaran tipe jigsaw dengan menggunakan media gambar.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup masalah disini adalah pengaruh model pembelajaran tipe
jigsaw terhadap hasil belajar IPS.
2. Ruang Lingkup Subyek
Subyek penelitian adalah siswa kelas V.
3. Ruang Lingkup Obyek
Obyek penelitian ini adalah hasil belajar IPS.
4. Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah penelitian ini adalah SD Negeri 3 Metro Pusat.
5. Ruang Lingkup Waktu
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di semester genap pada tahun
pelajaran 2017/2018.
9
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan
pengetahuan baru. Hilgard dalam Hanafiah dan Cucu (2010: 7)
mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
perilaku yang muncul karena pengalaman.
Hamalik (2008: 27) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatuproses, kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukanhanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yaknimengalami. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah lakuindividu melalui interaksi dengan lingkungan, misalnya dari tidaktahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Selanjutnya R. Gagne dalam Susanto, (2013: 1) mengemukakan
bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisah satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses bagaimana tingkah laku seseorang berubah sebagai
akibat dari pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi
10
lebih luas dari itu, yakni mengalami. Maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan untuk
mengubah tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu hal yang diperoleh atau dicapai dari
proses belajar mengajar. Susanto (2016: 5) mengemukakan definisi
hasil belajar secara sederhana adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Sementara itu, Kunandar
(2013: 62) menyatakan hasil belajar adalah kompetensi atau
kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik
yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses
belajar mengajar.
Menurut Purwanto (2010: 46) hasil belajar adalah perubahanperilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkankarena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yangdiberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itudidasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itudapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupunpsikomotor.
Sementara itu, menurut Bloom dalam Thobroni dan Arif (2012: 23-
24) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor.
a. Domain Kognitif mencakup:1) Knowledge (pengetahuan, ingatan);2) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh);3) Application (menerapkan);
11
4) Analys (menguraikan, menentukan hubungan);5) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru);6) Evaluating (menilai).
b. Domain Afektif mencakup:1) Receiving (sikap menerima)2) Responding (memberikan respon);3) Valuing (menilai);4) Organization (organisasi);5) Characterization (karakterisasi).
c. Domain Psikomotor mencakup:1) Initiatory;2) Pre-routine;3) Rountinized;4) Keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,
dan intelektual.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh seseorang dari
proses belajar yang telah dilalui yang berupa perubahan dalam
aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Hasil belajar yang
diamati pada penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD
sesuai dengan Kurikulum 2006 (KTSP). Susanto (2016: 138)
menyatakan bahwa hakikat IPS adalah ilmu pengetahuan yang
mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan
dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam ragka memberi
wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik,
khususnya di tingkat dasar dan menengah.
12
Sementara itu menurut Winataputra (2009: 1.17) pengertian IPSatau Social studies adalah ilmu pengetahuan sosial yangdisederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isinya adalahaspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, sosiologi, antropologi,psikologi, ilmu geografi dan filsafat yang dalam praktik dipilihuntuk tujuan pembelajaran di sekolah.
Selanjutnya, Sapriya (2007: 5) menjelaskan bahwa IPS merupakan
bidang studi yang mempelajari, menelaah, dan menganalisis gejala
dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek
kehidupan secara terpadu.
Berdasarkan beberapa ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa IPS
merupakan salah satu ilmu yang mempelajari berbagai kejadian di
masyarakat dari berbagai aspek kehidupan manusia yang memuat
masalah sosial dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman
kepada peserta didik. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan
untuk dapat menjadi warga yang bisa berpikir kritis terhadap
masalah yang dijumpai dalam kehidupan dan melatih untuk
menemukan solusi dari masalah tersebut.
b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD
IPS merupakan pelajaran yang diajarkan pada anak di sekolah dasar.
IPS di SD tidak bersifat keilmuan melainkan bersifat pengetahuan.
Sapriya (2009: 20) mengemukakan bahwa IPS di SD merupakan
nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari
sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan
13
berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Susanto (2016: 143)
menyatakan bahwa pendidikan IPS di SD merupakan bidang studi
yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan
interaksinya dalam masyarakat.
Menurut Bruner dalam Supriatna (2007: 38) terdapat tiga prinsip
pembelajaran IPS di SD yaitu:
1) Pembelajaran harus berhubungan dengan pengalaman sertakonteks lingkungan sehingga dapat mendorong mereka untukbelajar.
2) Pembelajaran harus terstruktur sehingga siswa belajar dari hal-hal mudah kepada hal yang sulit.
3) Pembelajaran harus disusun sedemikian rupa sehinggamemungkinkan siswa dapat melakukan eksplorasi sendiridalam mengkonstruksi pengetahuannya.
Berdasarkan beberapa ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran IPS di SD disajikan sebagai suatu mata pelajaran yang
dikemas secara terpadu dari beberapa disiplin ilmu dengan
menampilkan materi yang didasarkan pada aspek kehidupan sosial
masyarakat. Kajian pembelajaran IPS di SD bukan hanya
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa tetapi juga
mendukung tindakan eksplorasi siswa untuk membangun
pengetahuan yang bermakna.
c. Tujuan Pembelajaran IPS SD
Pembelajaran IPS memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun
14
2006 mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupanmasyarakat dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, danketerampilan dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosialdan kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama danberkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkatlokal, nasional, dan global.
Susanto (2016: 145) mengemukakan tujuan utama pembelajaran IPS
adalah:
Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadapmasalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mentalpositif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, danterampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baikyang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpamasyarakat.
Sementara itu, Sapriya (2007: 13) menjelaskan bahwa:
Tujuan Pendidikan IPS meliputi aspek: (1) pengetahuan(understanding); (2) sikap dan nilai (attitudes and values),“dimensi rasa” (feeling); (3) keterampilan (skill). Aspekketerampilan IPS ini secara garis besarnya, meliputi: keterampilansosial (social skill), (group work skills), dan (intellectual skill).
Berdasarkan beberapa ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa
tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan
berpikir siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sosial serta agar peserta didik memiliki kemampuan baik
dari aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap sebagai bagian
dari masyarakat dan warga negara. Setiap disiplin ilmu yang
15
tergabung dalam ilmu-ilmu sosial berusaha untuk mengembangkan
kajiannya sesuai dengan alur keilmuannya dan menumbuhkan
pengetahuan yang utuh.
3. Macam-macam Model Pembelajaran di SD
Model pembelajaran digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran. Menurut Suprijono (2015: 65) model pembelajaran adalah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorial. Model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Menurut Joyce dan
Well dalam Rusman (2015: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum, merancang bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lain.
Menurut Fathurrohman (2015: 9) macam-macam model pembelajaranyang dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain.
1. Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipejigsaw yaitu Number Head Together (NHT), cooperatif script,group investigasion, Think Pair Share (TPS), tipe jigsaw,snowball throwing, Team Games Tournament (TGT), think-talk-write, dan Two Stay Two Stray (TS-TS).
2. Model pembelajaran inkuiri.3. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning).4. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).5. Model pembelajaran autentik (Authentic Learning).6. Model pembelajaran berbasis sumber.7. Model pembelajaran berbasis kerja (work based learning).8. Model pembelajaran transformatif.
16
Berdasarkan para ahli di atas, peneliti menyimpulkan model
pembelajaran adalah suatu konsep atau rancangan pembelajaran yang
dapat diterapkan oleh guru secara sistematis untuk mengorganisasikan
pengalaman belajar guna mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model
pembelajaran tipe jigsaw karena model ini dirasa dapat membantu guru
dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Metro
Pusat dan dapat menumbuhkan sikap kritis siswa dalam berpikir.
4. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Media Gambar
a. Pengertian Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
Model pembelajaran tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang
mengajak siswa untuk aktif dan mengajarkan siswa untuk menguasai
pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila
mereka pelajari sendiri. Menurut Sudrajat (2010: 5) menjelaskan
bahwa tipe pembelajaran tipe jigsaw adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan berkelompok dan mampu mengajarkan materi
tersebut kepada kelompok lainnya.
Menurut Rusman dalam Shoimin (2014: 90) menjelaskan modelpembelajaran tipe jigsaw, siswa memiliki banyak kesempatanuntuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yangdidapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.Anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilankelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dandapat menyampaikan kepada kelompoknya.
Menurut Fathurrohman (2015: 63) menjelaskan bahwa modelpembelajaran tipe jigsaw merupakan model pembelajaran dengansiswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang
17
secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yangpositif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materipelajaran yang yang harus dipelajari dan menyampaikan materitersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikiansiswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
Pada model pembelajaran tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan
kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang
keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari
beberapa ahli. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang
terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan
untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan
tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian
dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok
asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Fathurrohman,
2015: 64).
Kelompok Asal
Kelompok AhliGambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw.
18
Penjelasan dari gambar tersebut adalah para anggota dari kelompok
asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok
ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada
masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain
untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai,
para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan
mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka
dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.
Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang
mengajak siswa untuk aktif dan memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat, bekerja sama saling ketergantungan yang
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan tugasnya.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
Langkah-langkah dalam model pembelajaran tipe jigsaw menurut
Rusman (2011: 218) yaitu:
1) Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-6 orang.2) Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda.3) Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru (kelompok ahli).4) Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompoktentang subbab yang mereka kuasai.
5) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.6) Pembahasan.7) Penutup.
19
Langkah-langkah dalam model pembelajaran tipe jigsaw menurut
Huda (2014: 149) yaitu:
1) Guru membagi topik pelajaran menjadi empat bagian/subtopik.
2) Sebelum subtopik itu diberikan, guru memberikan pengenalanmengenai topik yang akan dibahas pada pertemuan hari ini.
3) Siswa dibagi dalam empat kelompok.4) Bagian/subtopik pertama diberikan pada siswa/anggota 1,
sedangkan siswa/anggota 2 menerima bagian/subtopik yangkedua. Demikian seterusnya.
5) Kemudian, siswa diminta membaca /mengerjakanbagian/subtopik mereka masing-masing.
6) Setelah selesai, siswa saling berdiskusi mengenaibagian/subtopik yang dibaca/dikerjakan masing-masingbersama rekan-rekan satu anggotanya. Dalam kegiatan ini,siswa saling melengkapi dan berinteraksi antara satu denganyang lainnya.
7) Khusus untuk kegiatan membaca, guru dapat membagi bagian-bagian sebuah cerita yang belum utuh kepada masing-masingsiswa. Siswa membaca bagian-bagian tersebut untukmemprediksikan apa yang dikisahkan dalam cerita tersebut.
8) Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topiktersebut. Diskusi ini dilakukan antar kelompok atau bersamaseluruh siswa.
Langkah-langkah dalam model pembelajaran tipe jigsaw menurut
Hamdayana (2015: 87) yaitu:
1) Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6orang.
2) Tiap orang dalam kelompok diberi subtopik yang berbeda.3) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopik
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akanbergabung dalam kelompok ahli.
4) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul danmengintegrasikan semua subtopik yang telah dibagikan sesuaidengan banyaknya kelompok.
5) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yangdiberikan dan saling membantu untuk menguasai topiktersebut.
6) Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dankembali kekelompok masing-masing, kemudian menjelaskanmateri kepada rekan kelompoknya.
7) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
20
8) Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajarantentang materi yang telah didiskusikan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran tipe jigsaw ini, peneliti
menggunakan langkah-langkah pembelajaran tipe jigsaw menurut
Rusman (2011: 218).
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
Menurut Rusman (2011: 219) kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
Kelebihan:1) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan siswa lain.2) Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.3) Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam
kelompoknya.4) Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan
positif.5) Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.Kekurangan:1) Membutuhkan waktu yang lama.2) Siswa yang pandai cenderung tidak mau disatukan dengan
temannya yang kurang pandai, dan yang kurang pandai punmerasa minder apabila digabungkan dengan temannya yangpandai, walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilangdengan sendirinya.
Sedangkan menurut Huda (2014: 151) bahwa terdapat kelebihan dan
kekurangan pada model pembelajaran tipe jigsaw yaitu, sebagai
berikut:
Kelebihan:1) Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru dan
siswa dalam memberikan dan menerima materi pelajaranyang sedang disampaikan.
2) Guru dapat memberikan seluruh kreativitas kemampuanmengajar.
21
3) Siswa dapat lebih komunikatif dalam menyampaikankesulitan yang dihadapi dalam mempelajari materi.
4) Siswa dapat lebih termotivasi untuk mendukung danmenunjukkan minat terhadap apa yang dipelajari teman satutimnya.
Kelemahan:1) Memerlukan persiapan yang lebih lama.2) Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari
guru.
Menurut Hamdayana (2015: 89) bahwa terdapat kelebihan dan
kekurangan pada model pembelajaran tipe jigsaw yaitu, sebagai
berikut:
Kelebihan:1) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah
ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepadarekan-rekannya.
2) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktuyang lebih singkat.
3) Model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktifdalam berbicara dan berpendapat.
Kelemahan:1) Memerlukan persiapan yang matang.2) Memerlukan waktu yang relatif lama.3) Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari
guru.4) Tidak efektif untuk siswa yang banyak.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran tipe jigsaw tidak hanya memiliki kelebihan tetapi juga
memiliki beberapa kelemahan. Kelebihan dari model pembelajaran
tipe jigsaw yaitu siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan,
Model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat. Sedangkan kelemahan dari model
pembelajaran tipe jigsaw yaitu memerlukan waktu yang relatif lama
tidak efektif untuk siswa yang banyak, memerlukan perhatian dan
22
pengawasan ekstra ketat dari guru, dan memerlukan persiapan yang
lebih lama.
d. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai daripada
media yang lain. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
daripada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai
dengan persyaratan gambar yang baik, tentu akan menambah
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut
Hamalik (2014: 95) media gambar adalah segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai
curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti
lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projektor.
Selanjutnya Sadiman (2006: 29) mengemukakan media gambar adalah
media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum
yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Sedangkan
Arsyad (2015: 83) mengatakan bahwa media gambar adalah berbagai
peristiwa atau kejadian, objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-
gambar, garis, katakata, simbol-simbol, maupun gambaran.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa media
gambar adalah perwujudan dari hasil tiruan benda, objek dan kejadian
yang dituangkan dalam bentuk dua dimensi.
23
e. Fungsi dan Manfaat Media Gambar
Fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang
dipergunakan guru. Melalui penggunaan media pembelajaran
diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.
Menurut Hamalik (2014: 12) secara garis besar, fungsi penggunaan
media gambar adalah sebagai berikut.
1. Fungsi edukatif, yang artinya mendidik dan memberikanpengaruh positif pada pendidikan.
2. Fungsi sosial, memberikan informasi yang autentik danpengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsepyang sama kepada setiap orang.
3. Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaanprestasi kerja secara maksimal.
4. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong danmenimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaanteknologi kemediaan yang modern.
Menurut Sadiman (2010: 17-18) manfaat penggunaan media
pembelajaran secara umum termasuk pada penggunaan media gambar
dengan baik dapat berguna sebagai berikut.
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifatverbalistis
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indrac. Penggunaan media yang bervariasi dan tepat dapat mengatasi
sikap pasif dari siswad. Penggunaan media dapat membantu guru untuk menyampaikan
materi dengan persamaan pengalaman dan persepsi untuk setiapsiswa.
24
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan
manfaat media gambar ialah untuk memudahkan guru dalam mengajar
serta membuat pembelajaran lebih bervariasi sehingga diharapkan
dapat menyamakan persepsi setiap siswa agar hasil belajar meningkat.
f. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar
Setiap media pembelajaran, pasti memiliki kelebihan dan kelemahan
termasuk media gambar. Menurut Sadiman (2012: 30) kelebihan
media gambar yaitu dapat memperjelas masalah dalam bidang apa
saja dan untuk semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat
mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, kekurangannya ukuran
terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa.
Adapun kelebihan media gambar menurut Sadiman (2006: 31) adalah
sebagai berikut.
1. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu serta pengamatan2. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan3. Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah
dibandingkan dengan verbal semata4. Mudah dipahami siswa
Sedangkan kekurangan media gambar menurut Sadiman (2006: 31)
adalah sebagai berikut.
1) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar4) Gambar sulit dicari karena sejarah dan kejadian masa lalu sulit
untuk diabadikan5) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya
25
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelebihan
media gambar sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan
masalah dibandingkan dengan verbal semata sedangkan kekurangan
nya ukuran terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa.
5. Penelitian yang relevan
a. Nurul Suparni (2016). Hasil penelitian terdapat pengaruh yang
signifikan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 1
Metro Timur. Hasil Uji-t diperoleh data thitung sebesar 2,65 sedangkan
ttabel sebesar 2,00, perbandingan tersebut menunjukkan (2,65 > 2,00)
berarti Ha diterima.
b. Dea Ayu (2015). Hasil penelitian ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas V SD N Sumberejo. Hasil Uji-t diperoleh data thitung sebesar
6,224 sedangkan ttabel sebesar 1,992, perbandingan tersebut
menunjukkan (6,224 > 1,992) berarti Ha diterima.
c. Khusnul Fajriyah (2014). Hasil penelitian ada pengaruh model
pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN
1 Bandungrejo. Hasil Uji-t diperoleh data thitung sebesar 11,826
sedangkan ttabel sebesar 1,684, perbandingan tersebut menunjukkan
(11,826 > 1,684) berarti Ha diterima.
26
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, sehingga
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan jigsaw dan siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti. Kesamaan tersebut yaitu kedua penelitian menerapkan
model pembelajaran jigsaw yang melihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar. Namun kedua penelitian ini memiliki perbedaan yaitu pada mata
pelajaran dan kelas yang di gunakan ada yang sama dan ada yang
berbeda dengan yang peneliti gunakan.
B. Kerangka pikir
Kerangka pikir merupakan kesimpulan untuk mengetahui adanya hubungan
antar variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Sugiyono (2014: 60)
mengemukakan bahwa kerangka pikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting.
Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian
hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang
dilakukan peneliti di samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk
masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel
yang diteliti.
27
Berdasarkan pokok pikiran yang telah dijelaskan, memungkinkan bahwa
model pembelajaran tipe jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar IPS.
Hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar diagram kerangka pikir sebagai berikut.
Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian
KeteranganX = variabel bebasY = variabel terikat
= pengaruh
Alur kerangka pikir pada gambar di atas dapat dideskripsikan bahwa model
jigsaw yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dapat membuat
siswa lebih mudah menguasai mata pelajaran IPS, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka
berfikir (Sugiyono, 2013: 96). Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir
di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
“Terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran tipe jigsaw
dengan menggunakan media gambar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V
SD Negeri 3 Metro Pusat”.
Hasil belajar (Y)Model pembelajaran jigsaw
dengan menggunakanmedia gambar
(X)
28
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Rancangan
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sanjaya (2014:
85) bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja
dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Objek penelitian ini adalah
pengaruh model pembelajaran tipe jigsaw dengan media gambar (X) terhadap
hasil belajar siswa (Y).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi Experimental Design.
Pemilihan penggunaan quasi experimental design ini didasari karena sulitnya
mengontrol semua variabel-variabel luar yang ikut mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Quasi experimental design terdiri dari dua bentuk
yaitu time series design dan non-equivalent control group design.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain non-equivalent control
group design. Desain ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan
berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sedangkan
kelompok kontrol adalah kelompok pengendali yaitu kelas yang tidak
mendapat perlakuan. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok
29
kontrol tidak dipilih secara random. Menurut Sugiyono (2016: 116) bahwa
non-equivalent control group design digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3. Desain EksperimenKeterangan:X : Perlakuan (treatment)O1 : Prettest sebelum diberi perlakuan pada kelompok eksperimenO2 : Posttest setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimenO3 : Prettest pada kelompok kontrolO4 : Posttest pada kelompok kontrol
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Pilih dua kelas subjek untuk dijadikan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
2. Memberikan prettest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menerapkan
model pembelajaran tipe jigsaw dengan media gambar.
4. Melaksanakan pembelajaran di kelas kontrol dengan menggunakan
model pembelajaran yang biasa dilakukan guru.
5. Kemudian melakukan posttes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
6. Menghitung mean dari nilai prettest dan posttest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
7. Menggunakan statistik untuk mencari perbedaan hasil langkah keenam,
sehingga dapat diketahui pengaruh model pembelajaran tipe jigsaw
dengan media gambar terhadap hasil belajar siswa.
O1 X O2
O3 O4
30
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Metro Pusat, Jalan Yos
Sudarso, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada pembelajaran
semester genap tahun pelajaran 2017/2018 selama 7 bulan dari bulan
November 2017 sampai Juli 2018.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
a. Variabel Bebas (Independen)
Variabel independen disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
dan antecedent. Menurut Sugiyono (2016: 61) variabel bebas
(independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
atau terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model
pembelajaran tipe jigsaw.
b. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel dependen disebut juga sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Menurut Sugiyono (2016: 61) variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
31
variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil
belajar.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi suatu variabel dengan
mengkategorikan sifat-sifat menjadi elemen yang dapat diukur. Menurut
Sugiyono (2012: 31) definisi operasional adalah penentuan konstrak atau
sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur
Berikut ini adalah definisi operasioanl variabel yang akan digunakan
dalam penelitian ini:
a. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
Model pembelajaran tipe jigsaw adalah teknik pembelajaran
kooperatif dimana siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab
lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Penerapan model
pembelajaran tipe jigsaw merupakan pendekatan yang menekankan
pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi. Adapun indikator
pencapaian aktifitas yang diacu adalah sebagai berikut.
1) Mempelajari salah satu materi pembelajaran
2) Mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama
3) Menginformasikan materi pembelajaran saat kembali ke
kelompok asal
4) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
32
b. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu suatu kemampuan yang diperoleh siswa dari
proses belajar yang telah dilalui, bukti ketercapaian kemampuan
tersebut dapat dilihat dari bentuk skor atau nilai yang berupa angka.
Hasil belajar yang akan diamati pada penelitian ini meliputi ranah
kognitif yaitu dilakukan setelah mengikuti tes pada akhir
pembelajaran yang meliputi indikator C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis) dengan
mempertimbangkan aspek afektif, dan psikomotor. Ranah afektif,
nilai diperoleh melalui pengamatan guru saat proses pembelajaran
berlangsung menggunakan lembar observasi yang meliputi indikator
A1 (menerima), A3 (menghargai). Sementara itu, untuk ranah
psikomotor nilai diperoleh melalui tes unjuk kerja yang diambil dari
indikator P2 (manipulasi).
Indikator yang dibuat merupakan indikator produk yang diturunkan
dari ranah pengetahuan menurut Bloom (2016) yaitu: C1
(mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis),
C5 (mengevaluasi), C6 (menciptakan), A1 (menerima), A2
(merespon), A3 (menghargai), A4 (mengorganisasikan), A4
(karakteristik menuju nilai) dan P1 (meniru), P2 (manipulasi), P3
(presesi), P4 (artikulasi), P5 (naturalisasi). Indikator yang dibuat juga
disesuaikan dengan SK dan KD yang digunakan dalam pembelajaran
yang dilakukan pada penelitian.
33
D. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2016: 117). Sanjaya (2014: 228) berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan populasi adalah kelompok yang menjadi perhatian peneliti,
kelompok yang berkaitan dengan untuk siapa generalisasi hasil penelitian
berlaku. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-
benda alam yang lain.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 3
Metro Pusat yang berjumlah 50 orang siswa yang terdiri dari kelas VA
dengan jumlah 26 orang siswa yang digunakan untuk kelompok
eksperimen dan kelas VB berjumlah 24 orang siswa yang digunakan
untuk kelompok kontrol. Data populasi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahunpelajaran 2017/2018
No. Kelas Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan1 V A 26 15 112 V B 24 13 11Jumlah 50 siswa 28 22
(Sumber: Dokumentasi Guru SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran2017/2018)
34
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya sebagian
populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat
serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi (Siregar, 2013: 30).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling. Menurut Sugiyono, 2016: 122) non probability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Sedangkan jenis sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiyono, 2016: 124). Sampel penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas V yaitu berjumlah 50 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Dalam penelitian, peneliti menggunakan teknik berikut.
1. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk
pengumpulan data nilai siswa dari dokumentasi nilai ujian tengah
semester ganjil. Dokumentasi juga digunakan peneliti sebagai
pengumpulan data gambaran pelaksanaan penelitian yang akan
dilaksanakan di dalam kelas.
35
2. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data digunakan untuk mengetahui
kondisi sementara yang akan diteliti dan diamati. Peneliti menggunakan
teknik observasi ini untuk mengamati keadaan nyata secara langsung
mengenai masalah yang akan diteliti. Observasi dilakukan pada tanggal 8
dan 9 November 2017 di SD Negeri 3 Metro Pusat.
3. Tes
Triyono (2012: 174) mengungkapkan teknik tes adalah cara pengumpulan
data penelitian yang dilakukan dengan melaksanakan tes terhadap
sejumlah objek penelitian. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data
hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Bentuk tes berupa soal pilihan
jamak yang berjumlah 20 soal yang sudah diuji validitas dan reliabilitas.
Setiap jawaban benar memiliki skor 1 dan jawaban salah memiliki skor 0.
Soal tes yang sudah valid diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas kontrol
dan kelas eksperimen yaitu pretest dan posttest.
36
Tabel 3. Kisi-kisi Soal Uji Instrumen
KompetensiDasar
Indikator
RanahKognitif
Nomor Butir Soal
Sebelumdiuji
ValidDiguna
-kan
Baru
2.3Menghargaijasa danperanan tokohdalammemproklamasikankemerdekaan
1. Menyebutkanperistiwapenting yangterjadidisekitarproklamasikemerdekaanIndonesia
C11,2,3,4,5,6,22
1,2,3,4,5,6
1,3,4,5,6
1,2,3,4,5
2. MenentukanperanBPUPKI danPPKI disekitarkemerdekaanIndonesia
C37,8,14,15,19,20,24,25,28
,29
,8,15,20,24,25
,29
8,15,20,24,25,
29
6,7,8,9,10,11
3. Menyebutkantokoh-tokohpenting yangberjasa dalamperistiwaproklamasikemerdekaanIndonesia
C111,12,13,16,17,2
3,27
11,13,17,27
11,13,17,27
12,13,14,15
4. Mengemukakan caramenghargaijasa paratokohperjuangankemerdekaanIndonesia
C29,10,18,21,26,30
9,10,18,21,30
9,10,18,21,
30
16,17,18,19,2
0
JUMLAH 30 21 20 20
F. Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa instrumen tes dengan
tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa dan bagaimana
hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw.
37
1. Pengertian Instrumen Tes
Instrumen yang digunakan peneliti pada penelitian ini berupa instrumen
tes. Tes bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai
materi yang diajarkan dan data yang diperoleh berupa angka sehingga tes
menggunakan pendekatan kuantitatif. Sanjaya (2014: 251) menyatakan
bahwa instrumen test adalah
Alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjekpenelitian dengan cara pengukuran, misalnya untuk mengukurkemampuan subjek penelitian dalam menguasi materi pelajarantertentu, digunakan tes tertulis tentang materi pelajaran tersebut;untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menggunakanalat tertentu, maka digunakan tes keterampilan menggunakan alattersebut, dan lain sebagainya.
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini berupa soal tes pilihan
jamak yang relevan dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah
dibuat. Tes terdiri dari tes awal (prettest) dan tes akhir (posttest).
2. Uji Coba Instrumen Tes
Setelah instrumen soal tes tersusun kemudian diujicobakan kepada kelas
yang bukan menjadi subjek penelitian. Tes uji coba ini dilakukan untuk
mendapatkan persyaratan tes yaitu validitas dan reliabilitas. Soal tes uji
coba berjumlah 30 butir soal. Uji coba instrumen ini dilakukan di kelas V
SD Negeri 2 Metro Pusat. Alasan peneliti menggunakan SD Negeri 2
Metro Pusat yaitu memiliki persamaan dengan SD Negeri 3 Metro Pusat.
Persamaan tersebut meliputi kurikulum yang sama yaitu menggunakan
KTSP, sekolah yang sama-sama berstatus negeri, guru yang
berpendidikan strata satu (S1), memiliki akreditasi sekolah yang sama
38
yaitu A, persamaan KKM yang telah ditentukan untuk mata pelajaran IPS
yaitu 70, dan letak sekolah yang berlokasi di satu kecamatan yaitu Metro
Pusat. Setelah dilakukan uji coba instrumen, selanjutnya yaitu
menganalisis hasil uji coba instrumen.
3. Uji Prasyaratan Instrumen
a. Uji Validitas
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas tes ini
menggunakan rumus korelasi point biserial dengan bantuan program
microsoft office excel 2007, rumus yang digunakan sebagai berikut.
γ =Keterangan:rpbis = koefisien korelasi point biserialMp = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar item
yang dicari korelasiMt = mean skor totalSt = simpangan bakup = proporsi subjek yang menjawab benar item tersebutq = 1-P(Sumber: Kasmadi & Sunariah, 2014: 157)
Tabel 4. Interpretasi koefisien korelasi nilai rBesar koefisien korelasi Interpretasi0,80 – 1,00 Sangat kuat0,60 – 0,79 Kuat0,40 – 0,59 Sedang0,20 – 0,39 Rendah0,00 –0,19 Sangat rendah
(Sumber: Sugiyono, 2016: 257)
Kriteria pengujian apabila rhitung> rtabel dengan α= 0,05, maka alat ukur
tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung< rtabel, maka
39
alat ukur tersebut tidak valid. Pelaksanaan uji coba soal tes kognitif
(pilihan jamak) dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018. Mencari
validitas soal tes kognitif (pilihan jamak) dilakukan uji coba soal
dengan jumlah responden sebanyak 20 siswa. Jumlah soal yang
diujicobakan sebanyak 30 soal. Setelah dilakukan uji coba soal,
dilakukan analisis validitas butir soal menggunakan rumus Product
Moment dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007. Hasil
analisis tersebut, diperoleh butir soal sebanyak 21 butir soal dan 9
butir soal yang tidak valid. Soal yang valid digunakan pada soal
pretest dan posttest sedangkan soal yang tidak valid tidak dipakai.
Peneliti menggunakan 20 pertanyaan di mana 20 pertanyaan tersebut
mewakili setiap indikator.
b. Uji Reliabilitas
Suatu tes dikatakan reliabel apabila instrumen itu dicobakan kepada
subjek yang sama secara berulang-ulang namun hasilnya tetap sama
atau relatif sama. Untuk menghitung reliabilitas soal tes maka
digunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson) sebagai berikut.
Keterangan:r11 = reliabilitas tesp = proporsi subjek yang menjawab item dengan benarq = proporsi subjek yang menjawab item dengan salahΣpq = jumlah hasil perkalian antara p dan qn = banyaknya/jumlah itemS = standar deviasi dari tes(Sumber: Arikunto, 2012: 115)
40
Perhitungan reliabilitas tes pada penelitian ini dibantu dengan
program microsoft office excel 2007. Kemudian dari hasil
perhitungan tersebut akan diperolah kriteria penafsiran untuk indeks
reliabilitasnya. Indeks reliabilitas dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 5. Koefisien Reliabilitas
No Koefisien reliabilitas Tingkat reliabilitas1 0,80 – 1,00 Sangat kuat2 0,60 – 0,79 Kuat3 0,40 – 0,59 Sedang4 0,20 – 0,39 Rendah5 0,00 –0,19 Sangat rendah
(Sumber: Arikunto, 2006: 276)
G. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol
maka diperoleh data berupa hasil pretest, posttest dan peningkatan
pengetahuan (N-Gain). Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, menurut
Meltzer (dalam Khasanah, 2014: 39) dapat digunakan rumus sebagai berikut.
G =
Dengan kategori sebagai berikut.Tinggi : 0,7 ≤ N-Gain ≤ 1Sedang : 0,3 ≤ N-Gain ≤ 0,7Rendah : N-Gain< 0,3
1. Analisis Data Hasil Belajar
a. Kognitif
1) Nilai Hasil Belajar Secara Individual
Untuk menghitung nilai hasil belajar siswa ranah kognitif secara
individu dengan rumus sebagai berikut.
41
NP =
Keterangan:NP = nilai pengetahuanR = skor yang diperoleh/item yang dijawab benarSM = skor maksimum100 = bilangan tetap(Sumber: Purwanto, 2008: 102)
2.) Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Untuk menghitung nilai rata-rata seluruh siswa dapat dihitung
dengan rumus:
X =
Keterangan:
X = nilai rata-rata seluruh siswaΣX = total nilai yang diperoleh siswaΣN = jumlah siswa(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 40)
3.) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal
dapat digunakan rumus berikut.
P = x 100%
(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)
Tabel 6. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa
No Persentase Kriteria1 >85% Sangat tinggi2 65-84% Tinggi3 45-64% Sedang4 25-44% Rendah5 < 24% Sangat rendah
(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)
42
b. Afektif
1) Nilai Hasil Belajar Secara Individual
Untuk menghitung nilai hasil belajar siswa ranah kognitif secara
individu dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:N = Nilai akhirSP = Skor pemerolehanSM = Skor maksimum100 = Bilangan tetap(Sumber: Kunandar, 2013: 130)
Nilai yang diperoleh dikategorikan dalam kategori nilai hasil belajar
afektif siswa sebagai berikut.
Tabel 7. Kategori nilai hasil belajar afektif siswa
Rentang NilaiKategori
Angka Predikat81 – 100 A Baik Sekali66– 80 B Baik51 – 65 C Cukup0 – 50 D Kurang
(Sumber: Arikunto, 2005: 40)
2) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal
dapat digunakan rumus berikut.P = ∑ ∑ × 100 %(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)
N = SPSM× 100
43
Tabel 8.Kriteria persentase hasil belajar afektif siswa secaraklasikal
No Tingkat Keberhasilan Keterangan1. ≥ 80% Baik Sekali2. 60-79% Baik3. 40-59% Cukup4. 20-39% Kurang5. < 20% Kurang Sekali
(Sumber: Aqib, dkk. 2010: 41)
c. Psikomotor
1) Nilai Hasil Belajar Secara Individual
Untuk menghitung nilai hasil belajar siswa ranah kognitif secara
individu dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:N = Nilai akhirSP = Skor perolehanSM = Skor maksimum100 = Bilangan tetap(Sumber: Kunandar, 2013: 130)
Nilai tersebut akan dikategorikan dalam kategori nilai hasil belajar
psikomotor siswa sebagai berikut.
Tabel 9.Kategori nilai hasil belajar psikomotor siswa
Rentang NilaiKategori
Angka Predikat81 –100 A Baik Sekali66– 80 B Baik51 – 65 C Cukup0 – 50 D Kurang
(Sumber: Arikunto: 2005)
N = SPSM × 100
44
2) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal
dapat digunakan rumus berikut.
P = ∑Siswa yang tuntas belajar∑ Siswa × 100 %(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)
Tabel 10. Kriteria persentase hasil belajar psikomotor siswa
secara klasikal
No Tingkat Keberhasilan Keterangan
1. ≥ 80% Baik Sekali2. 60-79% Baik
3. 40-59% Cukup
4. 20-39% Kurang5. < 20% Kurang Sekali
(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)
2. Uji Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk menguji normalitas data,
antara lain: dengan kertas peluang normal, uji Chi Kuadrat, uji
Liliefors, rumus Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-Wilk dan Statistical
Product and Service Solutions (SPSS) 23. Pada penelitian ini, pengujian
normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji chi kuadrat.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut.
1) Rumusan hipotesis:
45
H0 = Populasi yang berdistribusi normal
Ha = Populasi yang berdistribusi tidak normal
2) Pengujian dengan rumus chi-kuadrat, yaitu:
= ( − )Keterangan:
χ2 : Chi Kuadrat atau normalitas sampelfo : Frekuensi yang diobservasifh : Frekuensi yang diharapkank : Banyaknya kelas interval(Sumber: Sugiyono, 2010: 107)
Kaidah keputusan apabila χ2hitung < χ2
tabel maka populasi berdistribusi
normal, sedangkan apabila χ2hitung > χ2
tabel maka populasi tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Jika sampel berasal dari distribusi normal, maka selanjutnya akan diuji
kesamaan dua varians atau disebut uji homogenitas. Uji homogenitas
dimaksudkan untuk memperlihatkan kedua atau lebih kelompok data
sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama atau tidak.
Berikut langkah-langkah uji homogenitas.
1) Menentukan hipotesis dalam bentuk kalimat
H0 : Tidak ada persamaan variansi dari beberapa kelompok
data sama
Ha : Ada persamaan varian dari beberapa kelompok data
46
2) Menentukan taraf signifikan, dalam penelitian ini taraf signifikannya
adalah α = 5% atau 0,05.
3) Uji homogenitas menggunakan uji-F dengan rumus:
F =
(Sumber: Muncarno, 2015: 57)
Keputusan uji jika Fhitung < Ftabel maka homogen, sedangkan jika Fhitung >
Ftabel maka tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah diuji dengan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya
sampel diuji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk mencari bukti atas
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun rumusan
hipotesis yang diajukan adalah.H ∶ Terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran
tipe jigsaw dengan menggunakan media gambar terhadap hasil
belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat.
Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus uji t (t- test). Pengujian
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik sebagai
berikut.
= −( ) ( ) +Keterangan:t = uji hipotesisx = rata-rata data pada sampel 1x = rata-rata data pada sampel 2
47
n = jumlah anggota sampel 1n = jumlah anggota sampel 2S = varians sampel 1S = varians sampel 2(Sumber: Muncarno, 2015: 56)
Berdasarkan rumus di atas, ditetapkan taraf signifikansi 5% atau α =
0,05 maka kaidah keputusanya itu jika thitung< ttabel maka Ha ditolak,
sedangkan jika thitung> ttabel maka Ha diterima. Apabila Ha diterima
berarti terdapat pengaruh yang signifikan.
d. Uji Pengaruh
Besar pengaruh penerapan model pembelajaran tipe jigsaw dengan
menggunakan media gambar terhadap hasil belajar dilakukan dengan
menghitung Cohend menggunakan rumus Effect Size dari Cohan
sebagai berikut.
= (M1 −M2)SDgabKeterangand : nilai effect sizeM1 : nilai rata-rata kelompok eksperimenM2 : nilai rata-rata kelompok kontrolSDgab : nilai standar deviasi gabungan
48
Langkah selanjutnya yaitu memberikan interpretasi dari nilai effect size
yang diperoleh adapun interpretasi, yaitu:
Tabel 11. Interpetasi Nilai Effect Size
Nilai Cohen d Interpretasid<d≤0,2 Efek kecil0,2<d<0,8 Efek sedangd<0,8 Efek besar
(Sumber: Cohen dalam Carl. dkk. 2004 : 1)
75
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran tipe
jigsaw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat.
Pengaruhnya dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar kelas eksperimen
dengan hasil perhitungan uji pengaruh yaitu 0,7. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis dengan manual diperoleh thitung = 2,76 > ttabel = 1,677 yang
menandakan bahwa tingkat kebermaknaannya signifikan dan Ha dinyatakan
diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran
tipe jigsaw dengan menggunakan media gambar terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dalam penelitian
pengaruh model pembelajaran tipe jigsaw, maka ada beberapa saran yang
dapat dikemukakan oleh peneliti, antara lain:
1. Bagi Siswa
Model pembelajaran tipe jigsaw dapat diterapkan untuk dapat menarik
minat siswa dan partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS.
76
2. Bagi Guru
Model pembelajaran tipe jigsaw dapat dipakai sebagai alternatif untuk
memberikan variasi dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Sekolah yang ingin menerapkan model pembelajaran tipe jigsaw sebagai
bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
khususnya dalam meningkatkan hasil belajar IPS.
4. Bagi Peneliti Lanjutan
Peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw dapat
ditindaklanjuti pada penelitian berikutnya, dengan memperhatikan
alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran, dan
karakteristik siswa yang ada pada sekolah.
77
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum2013. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Arends, Richard. 2008. Learning To Teach Belajar untuk Mengajar. (penerjemahHelly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Pustaka Pelajar.Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek. Rineka Cipta.Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Raja Grafindo. Jakarta.
Ayu Dea. 2016. (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar ProgramStudi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar,Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Lampung. PengaruhPenerapan Tipe jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDNegeri 2 Sumberejo Kemiling. Sumber. http://digilib.unila.ac.id/. Diunduhpada 22 September 2017. Pukul 15.00 WIB
Carl J. Dunst, Deborah W.Hamby, & Carol M.Trivette. 2004. Guidelines forCalculating Effect Sizes for Practiced-Based Research Syntheses.Centerscope (Evidence-Based Approaces to Early ChildhoodDevelopment). Volume 1 Nomor 11. Diambil darihttp//www.chea.org/chronicle/vol.1/no.11/index.html. diakses tanggal 16April 2018 pukul 20.00.
Dimyati Dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan.Bumi Aksara. Jakarta.
Djamarah Dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Fajriyah, Khusnul. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw berbantu mediagambar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri1Bandungrejo.Diakses melalui URL:http://Schoolar.google.co.id. Pada 14 April 2018.Pukul 17.00 WIB.
78
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Ar-ruzzMedia. Yogyakarta.
Gunawan, Ali Muhammad. 2013. Statistik untuk Penelitian Pendidikan. PratamaPublishing. Yogyakarta.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung.
. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
.2014. Psikologi Belajar Mengajar. Bumi Aksara.Bandung.
Hamdayana, Jumanta. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif danBerkarakter. Ghalia Indonesia. Bogor.
Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. RefikaAditama. Bandung.
Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan ModelTerapan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Alfabet. Bandung
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo.Yogyakarta.
Kasmadi Dan Sunariah. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.Bandung.
Khasanah, Faridhatul. 2014. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran AktifTipe Teka-teki Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 4 MetroTimur. Universitas Lampung.
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi.Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Kunandar. 2013. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas SebagaiPengembangan Profesi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Muncarno. 2015. Statitistika Pendidikan. Arthawarna. Kota Metro.
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Rusman. 2010 . Model-Model Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
79
. 2011 . Model-Model Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
. 2015. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.Rajawali Pers. Jakarta.
Sadiman. 2006. Media Pendidikan. PT Raja Grafindo. Jakarta.
. 2010. Media Pendidikan Pengertian Pembangan dan pemanfaatannya.PT Raja Grafindo. Jakarta.
. 2012. Media Pendidikan Pengertian Pembangan dan pemanfaatannya.PT Raja Grafindo. Jakarta.
Sanaky, Hujair. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-inovatif. KaukabaDipantari. Yogyakarta
Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian Pendidikan. Kencana. Jakarta.
Sapriya, Dkk. 2007. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Upi Press.Bandung.
Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dan Kurikulum 2013.Perpustakaan Nasional Katalog. Yogyakarta.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana. Jakarta.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. RinekaCipta.
. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta.Rineka Cipta.
Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. RemajaRosdakarya.
Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan ModelPembelajaran. Sinar Baru. Bandung.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung.Alfabeta.
. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta. Rineka Cipta.
80
Suparni Nurul. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawterhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 1 MetroTimur. Diakses pada URL: http://digilib.unila.ac.id/. Diunduh pada tanggal07 November 2017, pukul 19.45 WIB
Suprijono. 2015. Cooperative Learning. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.Kencana. Jakarta.
. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Kencana.Jakarta.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Pustaka. Sidoarjo.
Trianto. 2011. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. PT PrestasiPustaka raya. Jakarta.
Tim Penyusun. 2014. Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional).Sinar Grafika. Jakarta.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. KencanaPrenada Media Group. Jakarta.
Thobroni, Muhammad & Arif Mustofa. 2012. Belajar dan Pembelajaran.Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam PembengunanNasional. Ar-ruzz Media. Yogyakarta.
Winataputra, Udin S. 2006. Standar Isi Kurikulum KTSP 2006. Jakarta.
. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka.Jakarta.
. 2009. Materi Pembelajaran IPS SD. Universitas Terbuka. Jakarta.