pengaruh model pembelajaran non directive dan...

250
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN MOTIVASI BELAJAR PAI TERHADAP PENGEMBANGAN SPIRITUAL RELIGIUS Tesis Oleh : Moch Munawir Amin NIM : 21140110000004 PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H

Upload: others

Post on 24-Oct-2019

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE

DAN MOTIVASI BELAJAR PAI TERHADAP PENGEMBANGAN

SPIRITUAL RELIGIUS

Tesis

Oleh :

Moch Munawir Amin

NIM : 21140110000004

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBコ ⅦBING

Tcsis denganjudul“ PengaruhModel PembelttaranNonDirective danMotivasiBelttaF

PAI Terhadap Pengembangan Spiritual Religius Siswa SMAN 3 Kota Tangerang

Selatan"y〔 mg ditulis olch Moch MunawiF Amin,NIM:21140110000004 telah dittikan

dalam sidang Promosi TOsis Fakultas 1lmu Tarbiyah dtt Kicguruan Unヾ syarifHidayatullah

Jakatta pada htti Sel■ in tangga1 21 Agustus 2017.Tcsis ini telah dゎ erbaiki SCsuai dengan

saran口 sttan pergji sebagai syarat untuk memperolch gelar Magister Penddikan Agama

lslam pada Proゴ am Studi Magister(S2)Pcnddikan Agama lslam.

Dr.Zaimudin.MoANI]P:195907051991031002

Jakartd, 30 Agustus 2017

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS

Tesis denganjudul“ Pellgaruh Model Penlbel呵 iaran Non Directive dan Motivasi

Belajar PAI Terhada,Pёngembangan Spiritual Religius Siswa SMAN 3 Kota

Tangerang Selata五 "yang ditulis olch Moch Munav/ir Alnln,NM:21140110000004t91ah

dittikan dalam sidang Promosi Tcsis Fakultas 1lmu Tarbiyah dan Ke〔昇man W Syarif

Hidayatullah Jakarta pada hari Senin tangga1 21 Agustus 2017。 Tesis ini telah diperbaiki

scsuai dengan saran― saran penguli Sebagai syarat untuk memperolch gelar Magister

Pcndidikan Agama lslam pada Program Studi Magister(S2)Pcndidikan Agama lslam.

Jakart&, 30 Agustus 2017

Tanggal

Ketua Prodi Magister Pハ I.

NaIIla :E)r.H.Sapiudin Shidiq,MoAg

NIP :196703282000031001

PcnguJl I

lJam角 :PrOi Dr.Abuddin Nata,M.ANIP :195408021985031002

PcnguJl II

Nanla:Dr.Nuracni Ahad,M.HumNIP :195212311984032001

PcnguJi III :

Nama :Dre Lia Kumiawtti,M.PdNIP :197605212008012008

Dekm Fakultas I

UN Sy

Mgrgetahui,

u Tarbiyah dan guruan (FITK)

NIP:1955 982031007

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama

Tempat lTgl Lahir

NIM

Program Studi

Moch Munaw士 Amin

Bandullg,17 Desember 1983

21140110000004 1

Magister Pendidikan Agama lslam l

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON

DI_RECTIVE DAN MOTIVASIBELAJAR PAI

TERHADAP PENGEMBANGAN SPIRITUAL RELIGWS

SISWA SMAN 3 KOTA TANGEttG SELATAN

Dr.Zaimudin,MoADosen Pc五bimbing

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya

bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 30 Agustus 2017

NIゝ江.21140110000004

Yang Membuat Perny ataan

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

i

ABSTRAK

Moch Munawir Amin, NIM: 21140110000004. Pengaruh Model Pembelajaran Non

Directive dan Motivasi Belajar PAI Terhadap Pengembangan Spiritual Religius.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran non directive dan

motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3 kota

Tangerang Selatan. Pembelajaran non directive dan motivasi belajar menekankan pada

upaya memfasilitasi belajar, mencapai integrasi pribadi dan memaksimalkan daya pikir

yang dimiliki siswa dengan memberikan dukungan semangat belajar keagamaan. Siswa

dilatih berpikir lintas disiplin, menyelesaikan setiap masalah sesuai dengan kemampuan

dan keinginannya serta harus bisa dipertanggung jawabkan. Dengan demikian, siswa lebih

memiliki ruang yang luas untuk berkreatifitas dan meningkatkan semangat belajarnya.

Peran guru dalam model pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator. Metode yang dipakai

dalam penelitian ini adalah metode survey. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI

sebanyak 281. Teknik analisis korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara

model pembelajaran non directive dan spiritual religius serta hubungan motivasi belajar

dan spiritual religius, sedangkan teknik analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh

model pembelajaran non directive dan motivasi belajar terhadap spiritual religius. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran non directive tidak berkorelasi,

sedangkan motivasi belajar berkorelasi positif terhadap spiritual religius. Hal tersebut

didukung oleh persamaan regresi linear ganda 𝑌⏞= 0,395 + 0,009X1 + 0,443X2, dimana

model pembelajaran non directive memberikan kontribusi sebesar 0,9%, motivasi belajar

memberikan kontribusi sebesar 44,3%, sedangkan 39,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak di observasi oleh peneliti.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Non Directive, Motivasi Belajar PAI, Pengembangan

Spiritual Religius.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

ii

ABSTRACT

Moch. Munawir Amin (NIM: 21140110000004). The Effect of Non-Directive

Learning Model and Motivation in Islamic Religious Education (PAI) towards

Religious Spiritual Development

This study aims to examine the influence of non-directive learning model and learning

motivation of PAI towards religious spiritual development of SMAN 3 students of South

Tangerang city. Non-directive learning and learning motivation emphasize efforts to

facilitate learning, achieve personal integration and maximize the thinking power of

students by providing support for the spirit of religious learning. Students are trained to

think interdisciplinary, solve every problem according to their ability and desires and must

be accountable. Thus, students have more space to creativity and improve their learning

spirit. The role of the teacher in this learning model is as a facilitator. The method used in

this research is survey method. The subjects of the research were 281 students of XI class.

The correlational analysis technique was used to find the relationship between non-

directive and spiritual religious learning model as well as the relation of religious and

spiritual motivation, while the regression analysis technique was used to see the effect of

non-directive learning model and the learning motivation on spiritual religious. The results

in this research showed that non-directive learning model was not correlated, while

learning motivation correlated positively to religious spirituality. It is supported by double

linear regression equation 𝑌⏞= 0,395 + 0,009X1 + 0,443X2, where non directive study model

give contribution 0,9%, learning motivation contribute 44,3%, while 39,5% is influenced

by other factors were not observed by the researcher.

Keywords: Non-Directive Learning Model, Learning Motivation in Islamic Religious

Education (PAI), Religious Spiritual Development

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

iii

ملخص البحث

حممد منور أمنياسم :

٤١١٢۰١١۰۰۰۰۰۰٢رقم قيد الطال ب :

أتثري التعليم النموذجي غري التوجيه ودفعة التعلم الرتبية اإلسالمية يف التنمية الروحية الدينية

ودفعة التعلم الرتبية اإلسالمية التوجيه غري م النموذجييالتعل أتثري عن دراسة إىل الدراسة هذه هتدفالتعليم غري .اتجنريانج اجلنوبية مبدينة 3لية احلكومية ااملدرسة الع يف التنمية الروحية الدينية للطالب

تفكري الطالب. قوة التوجيه ودفعة التعلم يؤكد على تسهيل التعلم، يوصل التكميل الشخصي ويعظم ، احلل يف كل املشكلة وفقا على قدرة التخصصات خمتلف يف التفكري على الطالب تدريب يتم

وتعزيز بدا لإل واسعة مساحة لديهم الطالب فإن ذا،الطالب وإرادهتم وجيب على مسؤوليتهم. وهبالطريقة املستخدمة يف هذا البحث هي .كمسهل يالنموذج التعليم هذا يف املعلم دورو .التعلم روح

الديين ينموذجالتعليم الطريقة املسح. وقد مت استخدام تقنية التحليل االرتباطي إلجياد العالقة بني ، يف حني استخدمت تقنية حتليل ةوالروحي ةالديني ةفعد عن عالقةالغري التوجيهي والروحي، وكذلك

نتائج أظهرت .التعلم على الروحية ةفعغري التوجيهي ود ينموذجال التعليم أتثري عن االحندار ملعرفةفع التعلم ترتبط ارتباطا واأن د رغمري التوجيهي مل يكن مرتبطا، غ ينموذجال التعليم نهذه الدراسة أب

⏞0,009X𝑌 + 0,395 = 1 +الدينية. ويدعم ذلك معادلة االحندار اخلطي املزدوج و الروحانية حنو يا إجياب

, 20,443X قدر التعلم ةفع، ود٪9،0مسامهة قدر غري التوجيه ينموذجالتعليم ال، حيث يعطي .يف هذا البحث ال يالحظه الباحثحيث البعض اآلخر يتأثر ٪30،3 واآلخر، ٪3،،،سامهة م

.الدينية الروحية تعلم الرتبية اإلسالمية، التنميةالالتعليم النموذجي غري التوجيه، دفعة : البحث كلمات

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah mengalih aksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain.

Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.

Berikut ini adalah Surat keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 - Nomor: 0543 b/u/1997 tentang Transliterasi

Arab-Latin yang peneliti gunakan dalam penulisan Tesis ini.

A. Konsonan

ARAB NAMA Latin KETERANGAN RUMUS*

- - - Alif ا

- Ba’ B Be ب

- Ta’ T Te ت

Ṡa’ Ṡ ثEs dengan titk di

atas

1e60 &

1e61

- Jim J Je ج

Ḥa’ Ḥ حHa dengan titik di

bawah

1e24 &

1e25

- Kha Kh Ka dan ha خ

- Dal D De د

Żal Ż ذZet dengan titik di

atas

017b &

017c

- Ra’ R Er ر

- Zai Z Zet ز

- Sin S Es س

- Syin Sy Es dan ye ش

Ṣad Ṣ صEs dengan titik di

bawah

1e62 &

1e63

Ḍaḍ Ḍ ضDe dengan titik di

bawah

1e0c &

1e0d

Ṭa Ṭ طTe dengan titik di

bawah

1e6c &

1e6d

Ẓa Ẓ ظZet dengan titik di

bawah

1e92 &

1e93

‘ Ain‘ عKoma terbalik di

atas ‘_

Gain G Ge غ

Fa F Fa ف

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

v

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha’ H Ha ه

’_ Hamzah ’ Apostrof ء

Ya’ Y ye ي

*Rumus hanya dipergunakan untuk font yang tidak ada di kibor komputer gunanya

untuk mempermudah. Rumus dioperasikan dengan cara mengetik kode yang tersedia lalu

klik alt+x (kode pertama untuk huruf kapital dan kode kedua untuk huruf kecil).

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah A A ا

Kasrah I I ا

Ḍammah U U ا

Contoh:

su’ila :سئل kataba dan :كتب

2. Vokal Rangkap

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah dan ya’ sakin Ai A dan I ى ي

Fatḥah dan wau sakin Au A dan U ى و

Contoh:

kaifa dan :كيف ل و ḥaula =ح

3. Vokal Panjang

Tanda

Vokal Nama Latin Keterangan Rumus

Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas 100 & 101 ى ا

Kasrah dan ya’ Ī I dengan garis di atas 12a & 12b ى ي

Ḍammah dan wau Ū U dengan garis di atas 16a & 16b ى و

Contoh:

ل qīla dan : ق ي ل qāla : ق ال yaqūlu : ي ق و

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

vi

C. Ta’ Matrbuṭah

1. Transliterasi untuk ta’ matrbuṭah hidup

Ta’ matrbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah, Kasrah, dan

Ḍammah, transliterasinya adalah “T/t”.

2. Transliterasi untuk ta’ matrbuṭah mati

Ta’ matrbuṭah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya adalah “h”.

Contoh:

.ṭalḥah : طلحة

3. Transliterasi untuk ta’ matrbuṭah jika diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang

“al-” dan bacaannya terpisah maka ta’ matrbuṭah ditransliterasikan dengan “h”.

Contoh:

rauḍah al-aṭfāl : روضةاألطفال

al-Madīnah al-Munawwarah : المدينةالمنورة

D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)

Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan tanda tasydīd ( dalam transliterasi dilambangkan dengan huruf yang sama ,(ى

(konsonan ganda).

Contoh:

rabbanā : رب نا

ل nazzala : نز

E. Kata sandang alif-lam “ال”

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurug alif-lam

ma‘rifah “ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata sandang

yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan

bunyi yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang mengikuti kata sandang

tersebut.

Contoh:

جل ar-rajulu : الر

as-sayyidah : السي دة

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan

aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Huruf sandang ditulis

terpisah dengan kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda sambung (-).

Aturan ini berlaku untuk kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kata

sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.

Contoh: القلم : al-qalamu الفلسفة : al-falsafah

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

vii

F. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata, hamzah

tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

an-nau’u : النوء umirtu : امرت syai’un : شيئ

G. Huruf Kapital

Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi huruf

kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti keterangan-

keterangan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak menggunakan huruf

kapital kecuali jika terletak di awal kalimat.

Contoh:

Wamā Muhammadun illā rasūl : ومامحمدإالرسول

Abū Naṣīr al-Farābīl

Al-Gazālī

Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fīh al-Qur’ān

H. Lafẓ al-Jalālah (هللا)

Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf lainnya, atau

berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nomina), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

dīnullāh : ديناهلل

billāh : باهلل

Adapun ta’ matrbuṭah di akhir kata yang betemu dengan lafẓ al-jalālah,

ditransliterasikan dengan huruf “t”.

Contoh:

hum fī raḥmatillah : همفيرحمةهللا

I. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah, dan kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat

yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah

lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis

dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas.

Misalnya kata al-Qur’an dari al-Qur’ān, Sunah dari sunnah. Kata al-Qur’an dan sunah

sudah menjadi bahasa baku Indonesia maka ditulis seperti bahasa Indonesia. Namun, bila

kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi

secara utuh.

Contoh:

Fī ẓilāl al-Qur’ān As-Sunnah qabl at-tadwīn

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya serta nikmat dan Karunia-Nya. Shalawat

dan salam semoga selamanya tercurah kepada baginda alam, al-Amin panutan umat Islam,

khotaman nabiyyin yaitu baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

shahabatnya, Tabi’in, Tabiat tabi’in, Aulia Allah, Ulama salafus shalih, dan seluruh kaum

muslimin dan muslimat sampai kepada umatnya saat ini. Semoga di akherat kelak kita

semua mendapatkan ridha Ilahi dan syafaat Nabi Muhammad SAW. Amin.

Seiring telah selesainya penulisan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi pada Program Magister FITK Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah (UIN JAKARTA), penulis sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada para dosen yang memiliki integritas, intelektualitas, profesionalitas, nasionalis,

cendikiawan muslim, berwawasan luas, berjiwa demokrasi, karena tesis ini merupakan

buah keilmuan yang telah diberikan selama masa perkulian. Namun terlepas dari semua

itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi

penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami

membuka pintu selebar-lebarnya bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun

kritik demi memperbaiki tesis ini.

Dan akhirnya pada kesempatan ini disampaikan rasa terima kasih sedalam-

dalamnya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam pemberian arahan, bimbingan,

dan dorongan selama proses penulisan tesis ini hingga bisa terselesaikan sesuai dengan

target yang telah ditentukan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN JAKARTA), Bapak

Prof. Dr. Dede Rosyada. M.A beserta para staff dan jajarannya direktorat

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN JAKARTA).

2. Ketua Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI), Bapak Dr. H. Sapiudin

Shidiq, M. Ag. Beserta para staff dan jajarannya.yang telah memberikan

pelayanan akademik dengan memuaskan.

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

ix

3. Pembimbing, Bapak Dr. Zaimuddin, M.A. Dengan penuh kesabaran dan

ketekunan serta keikhlasan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis,

hingga tesis ini dapat terselesaikan.

4. Seluruh Dosen Program Magister FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu baik secara tersirat maupun tersurat kepada penulis sejak

pertama resmi jadi mahasiswa Magister, Insyaallah pahalanya mengalir sampai

akhir zaman

5. Ayahanda H. Dikdik Usman, Ibunda Hj Iis Watisyah dan seluruh keluarga tercinta

yang selalu memberikan support baik dari segi ril maupun materil dan doa

semuanya, jazakumulloh khoiron katsiiro, sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi pada Program Magister Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh sahabat seperjuangan baik dari prodi MPAI, MPBI, MPBA, yang telah

memberikan sumbangsih Good idea in every step of making this thesis.

7. Kepada semua pihak yang ikut andil dan telah membantu penyelesaian tesis ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya kepada mereka yang telah penulis sebutkan, hanya doa yang dapat

dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa, semoga Allah SWT yang membalasnya dengan

balasan yang berlipat ganda. Amin.

Jakarta, 30 Agustus 2017

Penulis,

Moch Munawir Amin

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 12

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 12

D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 12

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 12

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 13

BAB II KAJIAN TEORITIS .................................................................................... 14

A. Model Pembelajaran Non Directive ............................................................. 14

B. Motivasi Belajar PAI ................................................................................... 31

C. Pembelajaran PAI ........................................................................................ 50

D. Spiritual Religius .......................................................................................... 62

E. Teori Fakta Sosial Emile Durkheim Tentang

Spiritual Religiusitas .................................................................................... 77

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................................. 83

G. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 89

H. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 91

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 92

A. Metode Penelitian ........................................................................................ 92

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 92

C. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel .................................................. 93

D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 94

E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 96

F. Sumber Data ................................................................................................. 103

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 103

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 104

I. Teknik Analisis Data .................................................................................... 111

J. Uji Hipotesis ................................................................................................ 113

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 117

A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................ 117

B. Data Hasil Penelitian .................................................................................... 120

C. Uji Prasyarat Analisis Data .......................................................................... 130

1. Uji Normalitas ......................................................................................... 130

2. Uji Linearitas .......................................................................................... 132

3. Uji Multikolinieritas ................................................................................ 134

D. Uji Hipotesis ................................................................................................ 135

E. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 139

F. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 145

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 147

A. Kesimpulan ................................................................................................. 147

B. Saran ........................................................................................................... 147

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 149

LAMPIRAN ............................................................................................................... 158

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ciri-Ciri Kompetensi Guru ........................................................................ 9

Tabel 2.1 Model-Model Pembelajaran Interaksi Sosial ............................................ 16

Tabel 2.2 Model-Model Pembelajaran Rumpun Perilaku ......................................... 17

Tabel 2.3 Istilah Pendidikan dan Pendidik ................................................................ 57

Tabel 2.4 Kronologi Perkembangan Kajian Sosiologi Agama .................................. 81

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA 3 Negeri Kota Tangerang Selatan .............. 93

Tabel 3.2 Bobot/Nilai dari Setiap Alternatif Jawaban ............................................... 97

Tabel 3.3 Tahapan Model Pembelajaran Non Directive dan Indikatornya ................ 97

Tabel 3.4 Aspek Motivasi Belajar PAI dan Indikatornya .......................................... 99

Tabel 3.5 Spiritual Religiusitas dan Indikatornya ..................................................... 101

Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas............................................................................... 109

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 110

Tabel 3.8 Pedoman Koefisien Korelasi ..................................................................... 114

Tabel 4.1 Pembagian Random Sampling .................................................................. 121

Tabel 4.2 Deskripsi Variabel X1 ................................................................................ 122

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi X1 ............................................................................. 123

Tabel 4.4 Deskripsi Variabel X2 ................................................................................ 125

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi X2 ............................................................................. 126

Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Y ................................................................................. 128

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Y ............................................................................... 129

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 131

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas X1 ke Y ...................................................................... 133

Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas X2 ke Y ...................................................................... 133

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................ 134

Tabel 4.12 Hasil Uji Persamaan Linear Ganda dan Uji Signifikansi Koefisien

Persamaan Regresi ..................................................................................... 135

Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Persamaan Regresi Ganda ..................................... 136

Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Koefesien Korelasi Ganda ..................................... 137

Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Korelasi Parsial X1 ke Y ........................................ 138

Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Korelasi Parsial X2 ke Y ........................................ 138

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Hierarki Kebutuhan Maslow ........................................................ 44

Gambar 2.2 Bagan Komponen System Religi ............................................................. 66

Gambar 2.3 Bagan Spiritual Religius .......................................................................... 74

Gambar 2.4 Kerangka Pikir ......................................................................................... 89

Gambar 3.1 Desain variabel ........................................................................................ 95

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi X1 .......................................................... 124

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi X2 .......................................................... 127

Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Y ........................................................... 130

Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas ....................................................................... 132

Gambar 4.5 Grafik Scatter Sample X1 ke Y ............................................................... 140

Gambar 4.6 Grafik Scatter Sample X2 ke Y ............................................................... 143

Gambar 4.7 Grafik Scatter P-P Plot X1, X2 ke Y ......................................................... 145

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin penelitian ............................................................ 158

Lampiran 2 Surat Hasil Penelitian ............................................................................... 159

Lampiran 3 Cover Angket penelitian ......................................................................... 160

Lampiran 4 Instrumen Model Non Directive ............................................................. 161

Lampiran 5 Instrumen Motivasi Belajar PAI ............................................................. 163

Lampiran 6 Intrumen Spiritual Religius ..................................................................... 165

Lampiran 7 Cara menggunakan R Tabel .................................................................... 167

Lampiran 8 Cara menggunakan t Tabel ..................................................................... 168

Lampiran 9 Cara menggunakan F Tabel .................................................................... 169

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil SPSS Reliabilitas X1 Model

Pembelajaran Non Directive ................................................................. 170

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil SPSS Reliabilitas X2

Motivasi Belajar PAI ............................................................................ 174

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil SPSS Reliabilitas Y

Pengembangan Spiritual Religius ......................................................... 178

Lampiran 13 Distribusi Frekuensi X1 Model

Pembelajaran Non Directive .................................................................. 182

Lampiran 14 Distribusi Frekuensi X2

Motivasi Belajar PAI ............................................................................. 187

Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Y

Pengembangan Spiritual Religius .......................................................... 192

Lampiran 16 Foto-Foto Kegiatan Penyebaran Angket Dikelas X1

SMAN 3 Kota Tangerang Selatan ......................................................... 197

Lampiran 17 Foto-Foto Kegiatan Shalat Dzuhur Berjamaah Bersama

Guru dan Siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan ............................... 198

Lampiran 18 Denah Gedung SMAN 3 Kota Tangerang Selatan................................. 199

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

xv

Lampiran 19 Data Ruang Pimpinan SMAN 3 Kota Tangerang Selatan ..................... 200

Lampiran 20 Data Tenaga Pendidik Dan Kependidikan

SMAN 3 Kota Tangerang Selatan .......................................................... 200

Lampiran 21 Data Sarana Dan Prasarana SMAN 3

Kota Tangerang Selatan ........................................................................ 201

Lampiran 22 Data Ruang Praktikum Dan Laboratorium

SMAN 3 Kota Tangerang Selatan ......................................................... 202

Lampiran 23 Gender Jumlah Siswa Kelas X SMAN 3

Kota Tangerang Selatan ......................................................................... 202

Lampiran 24 Gender Jumlah Siswa Kelas XI SMAN 3

Kota Tangerang Selatan ......................................................................... 203

Lampiran 25 Gender Jumlah Siswa Kelas XII SMAN 3

Kota Tangerang Selatan ......................................................................... 203

Lampiran 26 Gender Jumlah Guru PNS SMAN 3

Kota Tangerang Selatan ......................................................................... 204

Lampiran 27 Data Tenaga Tata Usaha PNS

Dan Non PNS Menurut Gender ............................................................. 204

Lampiran 28 Data seluruh guru PNS dan Non PNS

Menurut Agama ..................................................................................... 204

Lampiran 29 Data siswa kelas X SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Menurut Agama ..................................................................................... 205

Lampiran 30 Data siswa kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Menurut Agama ..................................................................................... 205

Lampiran 31 Data siswa kelas XII SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Menurut Agama ..................................................................................... 206

Lampiran 32 Data seluruh guru PNS dan Non PNS

Menurut Status Perkawinan ................................................................... 206

Lampiran 33 Data Tenaga Tata Usaha PNS Dan Non PNS

Menurut Status Perkawinan .................................................................. 206

Lampiran 34 Data Interval Variabel X1

Lampiran 35 Data Interval Variabel X2

Lampiran 36 Data Interval Variabel Y

Daftar Riwayat Hidup

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan proses pembelajaran dan hasil pendidikan senantiasa dicari,

diteliti dan diupayakan melalui kajian dari berbagai komponen pendidikan. Dimulai dari

aspek perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, bahan-bahan instruksional, sistem

penilaian, manajemen pendidikan, dan proses belajar mengajar sudah banyak dilakukan.

Kesemuanya itu merupakan bukti nyata dari upaya pemerintah untuk memajukan

pendidikan khususnya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pendidikan

nasional.

Dalam meningkatkan proses dan hasil belajar para siswa sebagai salah satu indikator

kualitas pendidikan, perbaikan dan penyempurnaan sistem pengajaran yang paling

langsung dan paling realistis. Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas pengajaran

sebagai suatu proses yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas hasil belajar para

siswa.

Kemerosotan kualitas pendidikan di Indonesia menurut Pupuh Fathurohman dan Aa

Suryana (2012:39), adalah kemerosotan yang terjadi dalam dunia pendidikan di

Indonesia, pada dasarnya bukan disebabkan oleh kurikulum yang silih berganti, namun

kurangnya kemampuan dari aspek kompetensi dan profesional seorang guru. Dengan

demikian, seorang pendidik tetap harus dituntut untuk dapat bekerja secara professional

sehingga apa yang menjadi tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya dapat diwujudkan.

Terkait dengan profesional seorang pendidik, Nata (2012:224) mengisahkan isyarat

profesional tersebut kedalam beberapa kriteria yang harus diperhatikan sebagai catatan

penting, yaitu: Pertama, seorang tenaga yang profesional adalah seseorang yang bersifat

al-amin (terpercaya), al-hafidz (dapat menjaga amanah), dan al-wafiyah (yang merawat

sesuatu dengan baik). Kedua, tenaga pendidik yang profesional dalam pandangan Islam

adalah seorang pendidik yang memiliki keahlian sebagaimana hadits yang diriwayatkan

oleh imam bukhori, Nabi Muhammad SAW menegaskan ‘’Idzaa wussida al-amr ila

ghair ahlihii fa intadzir al-sa’ah’’ artinya: Jika suatu pekerjaan diserahkan kepada

yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran nya. Ketiga, seorang pendidik yang

profesional dalam pandangan Islam adalah seorang yang bertindak adil dalam perbuatan

maupun sikap.

Jika kegiatan profesi kependidikan dilakoni oleh guru yang tidak memiliki

kompetensi yang sesuai dengan bidang keguruannya sudah tentu hasil tujuan pendidikan

tidak dapat dicapai dengan maksimal dan efektif. Apabila hal ini dibiarkan

keberlangsungannya, maka akan dapat menurunkan kualitas dan kuantitas potensi

peserta didik, serta kerusakan dan jatuhnya mutu kependidikan yang disebabkan oleh

guru yang tidak ahli ini masih banyak terjadi.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

2

Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional (No. 20 Tahun 2003)

sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989, dikatakan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Pendidikan yang dimaksud di sini adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada

nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan

perubahan zaman. Ini artinya, bahwa pendidikan nasional senantiasa bersifat dinamis

mengikuti perkembangan zaman dan tentunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang

perkembangannya semakin pesat setiap tahun.

Para tokoh pendidikan Islam banyak memberikan argumentasi tentang pentingnya

pendidikan yang terkandung dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Misalnya, Ahmad Tafsir

(2004:47) menjelaskan bahwa “Alquran mulai diturunkan dengan ayat pendidikan”.

AlQur'an mengajak manusia untuk menelaah, mengkaji, melakukan observasi ilmiah

tentang penciptaan manusia, sejak masih berbentuk segumpal darah beku di dalam rahim

ibunya agar manusia memahami hakekat dirinya sebagai hamba. Adapun bunyi firman

Allah dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5 yaitu:

سما رب اك الذاي خلق } نسان مان علق }١اق رأ با {٣{ اق رأ وربك األكرم }٢{ خلق اإلا

لقلما } نسان مال ي علم }٤الذاي علم با {٥{ علم اإلا Artinya :”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmu lah yang paling

pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada

manusia apa yang tidak diketahui.

Implikasi dari kajian surat al-‘Alaq ayat 1-5 dapat ditemukan suatu konsep yang

sangat mendasar tentang pendidikan. Penanaman akidah (tauhid) kepada manusia

melalui pendidikan merupakan hal yang paling utama untuk mengarahkan manusia agar

menjadi individu yang berkualitas dan mampu memberi pencerahan kepada segenap

umat manusia. Akidah sebagai pijakan pengembangan kecerdasan manusia, baik

kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual. (Colle Said Hunafa: Jurnal Studia

Islamika Vol. 13, No. 1, Juni 2016: 91-117).

Salah satu upaya mengatasi masalah pendidikan adalah melalui peningkatan

kwalitas proses belajar mengajar khususnya bagi peserta didik. Keberhasilan dan

kegagalan proses belajar mengajar sangat tergantung pada banyak aspek, termasuk yang

paling penting didalamnya adalah masalah peserta didik, profesionalisme pendidik,

termasuk metodologi pengajaran, sarana yang kondusif, karakter siswa, intelegensi

siswa dan divergensinya dalam bersikap dan berfikir. Ahmad Rahani (2004:7), karena

peserta didik merupakan unsur utama penentu keberhasilan pendidikan, maka perlu ada

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

3

perhatian yang serius yang diarahkan kepada variabel-variabel yang ada pada diri siswa

agar dapat mencapai keberhasilan belajar yang optimal.

Berdasarkan kutipan dari bukunya Hamzah B. Uno (2016:1) terdapat berbagai

pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh para ahli

pembelajaran (instructional technology) diantaranya akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan

fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan

pembelajaran tertentu.

2. Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas

seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan

belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik

mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

3. Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan

atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat

dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekan.

Dengan memperhatikan dari pendapat para ahli tentang strategi pembelajaran,

peneliti menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan

dipilih atau digunakan oleh seorang pendidik untuk menyampaikan beberapa materi

dengan tujuan akhirnya peserta didik mudah memahami dan menguasai dalam materi

pembelajaran secara maksimal.

Dalam strategi pembelajaran terdapat pendekatan pembelajaran individu

berorientasi pada individu dan peningkatan diri. Pendekatan ini memfokuskan pada

proses pembelajaran, dimana individu membangun dan mengorganisasikan dirinya

secara realitas yang bersifat unik dan dinamis. Secara singkat model pembelajaran ini

menekankan pada peningkatan pribadi, yaitu upaya membantu siswa untuk

mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya dan membantu

peserta didik untuk dapat memandang dirinya sebagai pribadi yang mampu dan berguna.

Ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pendekatan ini, di antaranya adalah

pengajaran tidak langsung (non directive teaching), pelatihan kesadaran (awareness

training), sinektik, system konseptual, dan pertemuan kelas (classroom meeting).

Hamzah, B. Uno (2016:17-18).

Salah satu pembelajaran yang sangat mendukung proses belajar yang efektif adalah

pembelajaran tidak langsung (Non directive Teaching). Pembelajaran ini menekankan

pada upaya memfasilitasi belajar. Tujuan utamanya adalah membantu siswa mencapai

integrasi pribadi, efektifitas pribadi dan penghargaan terhadap dirinya secara realistis.

Oleh karena itu, guru atau pendidik hendaknya mempunyai hubungan pribadi yang

positif dengan siswanya, yaitu sebagai pembimbing atau fasilitator bagi pertumbuhan

dan perkembangannnya. Dalam menjalankan perannya ini, guru membantu siswa

menggali ide atau gagasan tentang dirinya, kehidupannya, lingkungan sekitarnya dan

hubungannya dengan orang lain. Hamzah B,Uno (2007:15).

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

4

Adapun menurut Roestiyah (2008:103) model pembelajaran non directive atau yang

lebih dikenal dengan model pembelajaran tidak langsung yaitu suatu proses membantu

peserta didik agar dapat belajar dengan baik tanpa arahan dari guru, atau biasa disebut

dengan pembelajaran tidak langsung. Model ini sering juga dimasukan dalam kelompok

model pembelajaran. Namun pada hakikatnya sama saja dengan metode, karena hal ini

berkaitan dengan strategi dan teknik pembelajaran.

Untuk itu, dalam proses belajar mengajar, selain pendidik harus menguasai mata

pelajaran yang akan diajarkan, metode-metode yang efektif sesuai mata pelajaran,

pendidik juga harus juga memberi contoh sikap keteladanan yang baik, sebagai bentuk

aplikasi dari pelajaran yang telah diajarkan. Tercapainya tujuan pembelajaran tidak

cukup dinilai dari indikasi aspek-aspek kognitif dan afektif semata, tapi juga dari aspek

psikomotorik juga, maka seorang pendidik memiliki tanggung jawab yang kompleks

terhadap peserta didiknya,

Joyce & Weil (2009:375) mengelompokkan model-model belajar yang menjadi

penunjang dalam model pembelajaran non directive adalah sebagai berikut:

a. Model pengelolaan informasi adalah model pengelolaan informasi yang

ditekankan pada pengambilan, penguasaan, dan pemrosesan informasi.

b. Model personal adalah model personal yang menekankan pada peningkatan

konsep diri setiap individu. Hal ini meliputi peningkatan proses individu dan

membangun serta mengorganisasikan dirinya sendiri.

c. Model interaksi sosial adalah model interaksi sosial yang menekankan pada

hubungan personal dan sosial kemasyarakatan diantara peserta didik.

d. Model sistem perilaku adalah model behavioral yang menekankan pada

perubahan perilaku yang tampak dari peserta didik sehingga konsisten dengan

konsep dirinya. Sebagai bagian dari teori stimulus-respon.

Model pembelajaran non directive merupakan hasil karya Carl Roger dan tokoh lain

pengembang konseling non directive. Pembelajaran ini menekankan pada upaya

memfasilitasi belajar untuk mencapai integrasi pribadi dan memaksimalkan daya pikir

yang dimiliki siswa. Siswa dilatih berpikir lintas disiplin, menyelesaikan setiap masalah

sesuai dengan kemampuan dan keinginannya tapi harus bisa dipertanggung jawabkan.

Dengan demikian, siswa lebih memiliki ruang yang luas untuk berkreativitas dan

meningkatkan semangat belajarnya.

Pelaksanaannya model ini lebih menekankan pada upaya membantu individu dalam

membentuk dan mengorganisasikan realita yang unik serta lebih memperhatikan

kehidupan emosional peserta didik. Dengan demikian, upaya pengajaran lebih diarahkan

pada menolong peserta didik untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam

mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Jadi melalui rumpun

metode mengajar ini, diharapkan peserta didik dapat meilihat dirinya sendiri sebagai

pribadi yang berada dalam suatu kelompok dan memiliki kemampuan. Dahlan (1984:

64).

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

5

Model pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator atau konselor. Model ini

dikembangkan dari teori konseling dan menekankan kerjasama antara siswa dan guru.

Guru berupaya membantu siswa memahami bagaimana memainkan peran dalam

mengarahkan pendidikan peserta didik, seperti menentukan tujuan pembelajaran, dan

ikut serta dalam mengembangkan cara untuk mencapai tujuan. Guru menyiapkan

informasi tentang kemajuan yang telah dicapai dan membantu siswa dalam

menyelesaikan permasalahan peserta didik.

Berdasarkan pendapat dari para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa dalam model

pembelajaran non directive/pembelajaran tidak langsung merupakan suatu model dalam

pembelajaran yang dimana guru sebagai fasilitator atau konselor dan untuk membantu

siswa sebagai client centered approach dalam menyelesaikan masalah pribadinya, sosial

dan akademik.

Adapun Hadist Anas bin Malik tentang membuat mudah, gembira dan kompak

sebagai strategi model pembelajaran non directive adalah:

صلى الل عليها « كاتاب العالما « صحيح البخاري « الكتب بب ما كان النبا

ث نا شعبة ، قا ث نا يي بن سعايد ، قال : حد ث نا ممد بن بشار ، قال : حد حدثنا :ل )حديث مرفوع( حدروا و عن أنسا بنا مالاكا عنا النبا ا صلى أبو الت ياحا ، روا وال ت عس ا رواهللا عليها وسلم قال يس ا والت ن ف اروا بس ا

)اخرجه البخاري يف كتاب العلم(Artinya: Telah diberitahu kami Muhammad bin Bashar, berkata: Beritahu kami

Yahya bin Said, berkata: Beritahu kami Syu’bah, berkata: mengatakan kepada saya Abu

At Tayyah, Anas ibn Malik dari Nabi SAW bersabda: ”mudahkanlah dan jangan kamu

persulit. Gembirakanlah dan jangan kamu membuat lari”.(HR. Abu Abdillah

Muhammad bin Ismail al-Bukhori al-Ju’fi).

Hadits di atas menjelaskan bahwa proses pembelajaran harus dibuat dengan mudah

sekaligus menyenangkan agar siswa tidak tertekan secara psikologis dan tidak merasa

bosan terhadap suasana di kelas, serta apa yang diajarkan oleh gurunya. Dan suatu

pembelajaran juga harus menggunakan model yang tepat disesuaikan dengan situasi dan

kondisi, terutama dengan mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar.

Dalam suatu proses kegiatan belajar agar siswa menjadi kreatif tentunya

membutuhkan rangsangan motivasi belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal

yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif

permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi)

yang dilandasi tujuan tertentu. Korelasi ini menguatkan urgensitas motivasi belajar.

Menurut Purwa Atmaja (2012:320) motivasi belajar berarti segala sesuatu yang

ditujukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang yang

melakukan kegiatan belajar agar menjadi lebih giat lagi dalam belajarnya unruk

memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

6

Sardiman (2005:75) menjelaskan bahwa motivasi belajar dapat juga diartikan

sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha

untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. Berdasarkan sumbernya,

motivasi belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu: motivasi intrinsik, yakni motivasi yang

datang dari dalam peserta didik, dan motivasi ekstrinsik, yakni motivasi yang datang

dari lingkungan di luar diri peserta didik.

Adapun menurut Mc. Donald yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan

dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa

motivasi adalah sesuatu yang kompleks yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan

energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala

kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Mc. Gooch mengatakan “learning is a change in performance as a result of practice,

“belajar adalah perubahan pada perbuatan sebagai akibat dari latihan. Untuk dapat

disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap dan merupakan akhir dari pada

suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung

sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu

periode yang mungkin berlangsung berhari hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-

tahun. Dalyono (2009:212).

Dari ungkapkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun

dari luar siswa yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai secara maksimal.

Adapun Ayat Alquran tentang motivasi belajar yang terkandung alam surat Al-

Mujadilah ayat 11, yang berbunyi:

شوا فانشوا يفا المجالاسا فافسحوا ي فسحا الل لكم وإاذا قايل ان ي أي ها الذاين آمنوا إاذا قايل لكم ت فسحواا ت عملون خباري} نكم والذاين أوتوا العالم درجات والل با {١١ي رفعا الل الذاين آمنوا ما

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 2 th. 1989),

dinyatakan bahwa pendidikan adalah “Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang

akan datang”. Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang

amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang

bersangkutan. Melalui upaya pendidikan kebudayaan di wariskan dan di pelihara oleh

setiap generasi bangsa.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

7

Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan (1962:14) merumuskan bahwa

pendidikan berarti: Daya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batín,

karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak yang antara satu dengan yang lainnya

saling berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan

penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.

Pendidikan Agama Islam (PAI) berupaya mengajarkan siswanya untuk dapat

menjalankan amanah kehidupan dari Allah SWT dengan menciptakan kehidupan yang

rahmatan lil alamin serta dapat menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Namun

dari beberapa studi yang dilakukan oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa PAI yang

diselenggarakan di sekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya memiliki masalah yang

sama yakni minimnya metodologi dalam pembelajaran sehingga kurang dapat menarik

lebih dalam belajar tentang agama Islam itu sendiri. Untuk itulah perlu adanya inovasi

dan motivasi dalam pendidikan agama Islam. Titin Nurhidayati (Jurnal Pendidikan

Agama Islam Volume 03, Nomor 01, Mei 2015 Hal 25-56).

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan

usaha atau proses yang ditujukan untuk membina kualitas sumber daya manusia dan

mempunyai karakter spiritual keagamaan seutuhnya agar ia dapat melakukan

peranannya dalam kehidupan secara menyeluruh dan optimal. Pada intinya untuk

mencari rido Ilahi Robbi serta selamat dunia akherat, dan bermanfaat bagi manusia

lainnya. Yang menjadi permasalahannya sekarang adalah bagaimana semestinya proses

pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah dapat dijalankan dengan baik sesuai

dengan target dan tujuan yang diharapkan.

Adapun Ayat Alquran yang berhubungan dengan pendidikan agama Islam terdapat

dalam surat Surat Al- Baqarah ayat 129, yang berbunyi:

لو عليهام آيتاك وي علا مهم الكاتاب والاكمة وي كا يها هم ي ت اي م إانك رب نا واب عث فايهام رسوال مان أنت الع{١٢١}الكايم

Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang “Rasul” dari kalangan

mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan

kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah serta mensucikan mereka.

Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Dalam kata “Rasul” yang dimaksudkan ayat di atas adalah (Nabi Muhammad Saw)

bertugas untuk terus membacakan kepada umatnya ayat-ayat Allah baik berupa wahyu

yang diturunkan, maupun alam raya yang diciptakan, dan terus mengajarkan kepada

mereka kandungan al-Kitab yaitu al-Qur’an, atau tulis baca, dan al-Hikmah yakni

Sunnah, atau kebijakan dan kemahiran melaksanakan hal yang mendatangkan manfaat

serta menampik mudharat, serta mensucikan jiwa umatnya dari segala macam kotoran,

kemunafikan, dan penyakit-penyakit jiwa. Quraish Shihab (2002:327).

Dari hasil tersebut di atas, maka guru yang melaksanakan proses pembelajaran di

sekolah, termasuk pembelajaran Agama Islam di Sekolah Menengah Atas akan lebih

baik jika dikembangkan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan sebagai berikut:

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

8

1. Lebih menitikberatkan pada target-target penguasaan kompetensi dari pada

penguasaan materi.

2. Lebih mengakomodasi keberagaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang

tersedia.

3. Memberikan kebebasan kepada pelaksana pendidikan untuk mengembangkan dan

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswanya.

Stronge (2013:14) menjelaskan bahwa guru efektif merupakan para ahli yang

menguasai konten dan mengenal para murid yang mereka didik, dengan menggunakan

strategi-strategi perencanaan yang efisien, mempraktekan pengambilan keputusan yang

interaktif, serta dapat mewujudkan keterampilan-keterampilan manajemen kelas yang

efektif.

Perilaku guru akan efektif dalam menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran

bilamana dia memiliki kompetensi personal-religius (kepribadian dan sosial), dan

kompetensi profesional-religius (pedagogik dan profesional). Kata religius selalu

melekat pada masing-masing kompetensi tersebut menunjukkan adanya komitmen guru

kepada ajaran dan nilai-nilai Islam sebagai kriteria utama, sehingga segala maslah

perilaku kependidikannya dihadapi, dipertimbangkan, dipecahkan dan didudukkan

dalam perspektif Islam.

Musfah (2015:27) mengatakan bahwa kompetensi keguruan yakni kumpulan

pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran dan pendidikan yang efektif. Maka, mengingat pentingnya

peningkatan kompetensi guru, sehingga guru diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan mengajar. Dalam usaha ini banyak cara yang dapat dilakukan, seperti

menggunakan metode mengajar yang bervariasi, memberikan penghargaan kepada

siswa yang berprestasi, dan lain-lain. Dampak dari tidak ditingkatkannya kompetensi

guru akan mengakibatkan proses pembelajaran yang monoton dan membosankan.

Adapun pendapat para ulama tentang kompetensi guru seperti Imam Al-Ghazali,

An-Nahlawi, dan Athiyah al-Abrosyi dapat di identifikasi ciri-ciri kompetensi guru baik

dari personal-religius (kepribadian dan sosial), dan kompetensi profesional-religius

(pedagogik dan profesional). Kompetensi kepribadian guru merupakan salah satu ciri

dari kompetensi yang menjadi bekal utama dalam menjalankan tugasnya secara

profesional. Guru seharusnya memiliki kompetensi kepribadian yang diantaranya

memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia dan

teladan. Beberapa aspek kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru bertujuan agar

dapat memperbaiki moral dan etika dalam dunia pendidikan Islam terutama bagi guru.

Sebagaimana beberapa penjelasan tentang ciri-ciri kompetensi guru, dapat dilihat pada

Tabel 1.1 berikut ini:

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

9

Tabel. 1.1

Ciri-Ciri Kompetensi Guru

No

Pendapat Ulama

Aspek Kompetensi

Personal-Religius

(kepribadian dan sosial)

Profesional-Religius

(pedagogik dan profesional)

1. Imam Al-

Ghazali

a. Kasih sayang terhadap

peserta didik dan

memperlakukannya

sebagaimana anaknya

sendiri

b. Meneladani Rasulullah

SAW

c. Bersikap objektif

d. Bersikap luwes dan

bijaksana dalam

menghadapi peserta

didik

e. Bersedia mengamalkan

ilmunya

a. Menyajikan pelajaran

sesuai dengan taraf

peserta didik

b. Terhadap peserta

didik yang kurang

mampu sebaiknya

diberi ilmu-ilmu yang

global dan tidak detail

2. An-Nahlawi a. Tujuan tingkah laku

dan pola pikirnya

bersifat Rabbani

b. Bersikap ikhlas

c. Bersikap sabar

d. Bersikap jujur, dan

e. Bersikap adil

a. Senantiasa membekali

diri dengan ilmu dan

mengkaji serta

mengembangkannya,

dalam pengertian

bersedia

mengembangkan

kemampuan

profesionalnya

b. Mampu menggunakan

variasi metode

mengajar dengan baik,

sesuai dengan

karakteristik materi

pelajaran dan situasi

belajar-mengajar

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

10

c. Mampu mengelola

peserta didik dengan

baik

d. Memahami kondisi

psikis dari peserta

didik

e. Peka dan tanggap

terhadap kondisi dan

perkembangan

3. Athiyah al-

Abrosyi

a. Bersikap zuhud, dalam

arti mengajar hanya

mencari keridhoan

Allah SWT

b. Bersih dan suci dirinya

dari dosa besar, riya,

hasad, permusuhan dan

perselisihan atau sifat

tercela lainnya

c. Ikhlas dan bekerja

d. Suka pemaaf

e. Menjaga harga diri dan

kehormatan

f. Mencintai peserta didik

sebagaimana mencintai

anaknya sendiri

a. Memahami tabiat,

minat, kebiasaan,

perasaan dan

kemampuan peserta

didik

b. Menguasai bidang

yang diajarkan dan

bersedia

mengembangkannya

Sumber: Marno, J-PAI, vol No. 2 Januari-Juni 2015

Keberhasilan pendidik adalah ketika anak didik mampu menerima dan

mengembangkan ilmu yang diberikan, sehingga anak didik menjadi generasi yang

memiliki kecerdasan spiritual religius dan kecerdasan intelektual. Salah satu indikator

pendidikan berkualitas adalah perolehan hasil belajar yang maksimal oleh siswa, baik

itu hasil belajar dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomotor. Hasil belajar siswa

sangat dipengaruhi oleh kegiatan proses belajar mengajar yang didalamnya terdapat

beberapa faktor yang merupakan penentu lancar atau tidaknya kegiatan proses belajar

mengajar. Faktor-faktor itu antara lain: Instrumen Input yaitu ; kurikulum, perpustakaan,

guru dan sebagainya. Raw input yaitu: siswa, motivasi, cara belajar dan sebagainya.

Sedangkan environmental input yaitu: lingkungan fisik dan sosial budaya. Subagia dan

Sudiana, (2002:6).

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

11

Untuk lebih memantapkan pencarian jati diri seseorang akan tumbuh berkembang

jika dari sudut pandang spiritual religiusnya meningkat dan digali lebih mendalam.

Spiritual dan religius merupakan satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan. Tischler

(2002:203) mengatakan bahwa spiritualitas mirip atau dengan suatu cara, berhubungan

dengan emosi atau perilaku dan sikap tertentu dari seorang individu. Menjadi seorang

yang spiritual berarti menjadi seorang yang terbuka, memberi, dan penuh kasih.

Menurut Atang Abdul Hakim dalam bukunya “Metodologi Studi Islam”

menjelaskan bahwa religiusitas itu adalah sikap hidup seseorang berdasarkan pada nilai-

nilai yang diyakininya. Hakim (2004:4). Adapun religiusitas merupakan suatu ekspresi

religius yang ditampilkan. Menurut Bustanudin Agus dalam bukunya yang berjudul

“Agama Dalam Kehidupan Manusia” dikatakan bahwa; ekspresi religius ditemukan

dalam budaya material, perilaku manusia, nilai, moral, hukum dan sebagainya. Tidak

ada aspek kebudayaan lain dari agama yang lebih luas pengaruh dan implikasinya dalam

kehidupan manusia. Bustanudin Agus (2000:6).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang spiritual religius peneliti berargumen

bahwa semakin tinggi tingkat spiritual religius seseorang maka semakin tinggi pula

makna akan hidupnya, semakin bahagia dan semakin efektif dalam menjalani

kehidupannya. Sebagai perumpamaan jika seseorang yang beragama belum tentu

mempunyai pengalaman spiritual. Seseorang yang rajin sholat misalnya, belum tentu

bisa merasakan sisi-sisi ke Tuhanan dalam shalatnya. Artinya orang ini hanya

menjalankan shalat seperti yang diperintahkan dalam agama (syariat), tanpa

menghadirkan sisi ketuhanan dalam shalatnya. Sehingga, seorang yang beragama belum

tentu dapat mengontrol perilaku-perilakunya atas nama ketuhanan (spiritual).

Salah satu upaya mengatasi masalah pendidikan adalah melalui peningkatan kualitas

proses belajar mengajar khususnya bagi peserta didik. Keberhasilan dan kegagalan

proses belajar mengajar sangat bergantung pada banyak aspek, termasuk pendidik,

termasuk metodologi pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang sangat

mendukung proses belajar yang sangat efektif adalah model pembelajaran non directive

(model pembelajaran tidak langsung).

Secara realitasnya pendidikan di Indonesia kebanyakan lebih menekankan kepada

pola dan proses berfikir yang konvergen, yaitu dalam memecahkan suatu masalah

seseorang hanya menggunakan satu cara saja untuk memperoleh satu jawaban yang

benar. Tidak melihat cara lain dan tidak mau mencoba hal yang baru terutama dari

strategi pembelajaran kurangnya berfikir kreatif, inovatif, kurangnya rangsangan

motivasi tampaknya jarang dipraktekkan serta lemahnya pengembangan spiritual

religius seseorang. Peneliti menjadi tergugah untuk menelitinya dalam bentuk "Tesis".

Untuk memaparkan masalah tersebut peneliti menuangkannya dalam judul

“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN MOTIVASI

BELAJAR PAI TERHADAP PENGEMBANGAN SPIRITUAL RELIGIUS”.

Penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

12

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Kemerosotan kualitas pendidikan di Indonesia semakin menurun, disebabkan

kurikulum silih berganti.

2. Minimnya metodologi dalam pembelajaran sehingga kurang dapat menarik

lebih dalam belajar tentang materi Pendidikan Agama Islam.

3. Lemahnya kompetensi guru dan profesionalisme guru.

4. Dalam proses belajar mengajar, guru lebih banyak menggunakan model

pembelajaran yang tidak bervariatif dalam memilih strategi pembelajaran.

5. Lemahnya motivator (Guru) dalam memberikan stimulus motivasi belajar

siswa.

6. Siswa kurang berfikir kritis, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agama

Islam.

7. Kurangnya disiplin pada diri siswa dalam pengembangan spiritual religius.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini perlu adanya

pembatasan masalah agar lebih terarah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini

adalah penggunaan model pembelajaran non directive yang berpusat pada siswa (client

centered approuch) sebagai strategi pembelajaran yang efektif, serta motivasi belajar

PAI untuk memberikan stimulus terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN

3 Kota Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana model pembelajaran non

directive dan motivasi belajar PAI memberikan pengaruh positif terhadap

pengembangan spiritual religius siswa di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan memiliki tujuan yang diharapkan agar dapat tercapai sesuai

keinginan. Demikian pula dengan tesis yang disusun peneliti memiliki tujuan yang ingin

diraih. Yaitu:

1. Mengetahui model pembelajaran non directive berpengaruh terhadap

pengembangan spiritual religius siswa di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan?

2. Mengetahui motivasi belajar PAI berpengaruh terhadap pengembangan spiritual

religius siswa di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan?

3. Mengetahui model pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI secara

bersamaan memberikan pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius

siswa di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan?

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

13

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Manfaat secara teoritis, dalam penelitian ini diharapkan memberikan inovasi

dikancah dunia pendidikan (Kemendikbud dan Kemenag) secara komprehensif.

Melalui motivasi belajar PAI secara teoritis siswa dapat mengembangkan

potensi dan bakatnya sesuai dengan kemampuannya, serta dalam pengembangan

spiritual religius secara teoritis siswa dapat menemukan jati dirinya.

2. Manfaat secara praktis

a. Menggunakan strategi pembelajaran individu dengan model pembelajaran

non directive di sekolah adalah untuk mengembangkan segenap potensi

kepribadian siswa.

b. Memberikan landasan epistemologi yang menjadi “roh” dalam ilmu

pengetahuan dewasa ini.

c. Mendorong kemampuan berpikir kritis dan mandiri kepada siswa.

d. Melatih daya kreativitas siswa, sebab dalam KBM akan terjadi lebih hidup,

siswa akan belajar mengobservasi objek pelajaran, menganalisis dan

menyimpulkan serta menjelaskan apa yang ditemukannya.

e. Dapat memberikan motivasi bagi peserta didik agar tercapai hasilnya

dengan memuaskan.

f. Untuk menambah ilmu dan wawasan yang luas sebagai pengalaman bagi

peneliti sesuai dengan disiplin ilmu, bermanfaat khususnya bagi peneliti dan

umumnya para praktisi pendidikan serta pencari ilmu diseluruh dunia

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

14

14

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Model Pembelajaran Non Directive

1. Pengertian Pembelajaran

Proses pembelajaran guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkan

sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan

memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa

untuk belajar dengan perencanaan pembelajaran yang matang oleh guru.

Konsep komunikasi dan perubahan sikap akan selalu dilakukan dalam pembelajaran

oleh guru maupun siswa. Dalam sebuah pembelajaran guru dan siswa bersama-sama

menjadi pelaku demi terlaksananya tujuan pembelajaran. Fungsi dari masing-masing

pelaku dalam konteks ini berbeda. Siswa sebagai pelaku utama yang melakukan

pembelajaran sedangkan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Pembelajaran

berlangsung lebih efektif dan lebih bermakna karena siswa bertindak lebih aktif daripada

guru sehingga bisa lebih mengembangkan kemampuan mereka (baik dari kemampuan

kognitif maupun kegiatan sosialnya) dengan bantuan guru sebagai pihak yang selalu

memotivasi siswa untuk berkembang.

Pembelajaran menurut Dimyati dan Musdjiono (1999:47) adalah kegiatan guru

secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif,

yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Menurut UU No. 20 Tahun 2003

menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang

dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir dan inovatif yang dapat

meningkatkan kualitas pribadi serta kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru

sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Isjoni (2009:11) mengemukakan bahwa, “Pembelajaran adalah sesuatu yang

dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa”. Pendapat tersebut mengungkapkan

bahwa siswa adalah pelaku utama dalam sebuah pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran sebaiknya mengutamakan kebutuhan siswa akan ilmu pengetahuan dan

aktivitas sosial mereka agar kemampuan siswa dari segi kognitif, afektif, dan

psikomotorik akan mengalami perkembangan.

Anderson dan Krathwohl (2010:316) mengemukakan bahwa terdapat empat tujuan

pokok dalam pembelajaran, yakni siswa akan belajar:

a. Mengidentifikasi, mencari, dan memilih sumber-sumber informasi yang

berkaitan dengan materi pembelajaran,

b. Memilih informasi yang relevan dengan tujuan-tujuan laporan tertulis dan lisan

siswa,

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

15

c. Menulis teks informatif yang menjelaskan kepada teman-teman mereka yang

memuat pendapat siswa tentang bagaimana pengaruh kontribusi-kontribusinya

tentang pembelajaran ini,

d. Mempresentasikan sebagian isi materi di depan kelas. Presentasi ini berisikan

informasi penting tentang materi dan dilakukan secara efektif.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan

secara sederhana bahwa pembelajaran merupakan suatu proses perubahan positif yang

dilakukan oleh siswa dan didukung oleh guru yang bertujuan untuk mencukupi

kebutuhan siswa, baik dari aspek ilmu pengetahuan maupun aktivitas sosial siswa.

2. Model Pembelajaran

Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun (2009) berpendapat, model

pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari strategi dan prosedur. Pemilihan

model pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi kelas yang dihasilkan dari kerja

sama antara guru dan siswa. Model pembelajaran disusun berdasarkan berbagai prinsip

atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun metode pembelajaran berdasarkan prinsip-

prinsip pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori

lain yang mendukung. Model pembalajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau

yang lain.

Menurut Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun (2009) model pembelajaran

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai

contoh, metode penelitian kelompok. Model ini dirancang untuk melatih

partisipasi dalam kelompok secara demokratis.

2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berfikir

induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif.

3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Misalnya pada penggunaan model yang dirancang untuk memperbaiki

kreativitas dalam pelajaran mengarang.

4) Memiliki bagian-bagian model dalam pelaksanaan, yaitu: urutan langkah-

langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan

sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila

guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut

meliputi: dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur dan

dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.

6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedomaan model

pembelajaran yang dipilihnya.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

16

Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun (2009:31) dalam bukunya Models of

Teaching menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam empat jenis. Jenis

model pembelajaran yang sesuai dengan penelitian ini adalah:

a) Model-Model Interaksi Sosial

Model-model ini menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang

lain. Metode-metode ini memfokuskan pada proses dimana realitas adalah negosiasi

sosial. Model-model pembelajaran kelompok ini memberikan prioritas pada

peningkatan kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain serta untuk

meningkatkan proses demokratis, dan untuk belajar dalam masyarakat secara produktif.

Tokoh-tokoh teori sosial juga peduli dengan pengembangan pikiran (mind) diri sebagai

pribadi dan materi keakademisan. Jenis-jenis model pembelajaran interaksi sosial adalah

seperti dalam Tabel 2.1 di bawah ini:

Tabel 2.1

Model-Model Pembelajaran Interaksi Sosial

Model-model Tokoh Misi/tujuan

Kerja kelompok.

(investigation

group)

Herbert Thelen

John Dewey

Mengembangkan keterampilan-

keterampilan untuk berperan dalam

kelompok yang menekankan keterampilan

komunikasi interpersonal dan keterampilan

inkuari ilmiah. Aspek-aspek

pengembangan pribadi merupakan hal

yang penting dari metode ini.

Inkuiri sosial Byron Massialas

Benjamin Cox

Pemecahan masalah sosial, utamanya

melalui inkuari ilmiah dan penalaran logis.

Jurisprudential National

Training

Laboratory

Bethel, Maine

Donald Oliver

James P.Shaver

Pengembangan keterampilan interpersonal

dan kerja kelompok untuk mencapai,

kesadaran dan fleksibilitas pribadi.

Didesain utama untuk melatih kemampuan

mengolah informasi dan menyelesaikan isu

kemasyarakatan dengan kerangka acuan

atau cara berpikir Jurisprudensial (ilmu

tentang hukum-hukum manusia).

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

17

Role playing

(bermain peran)

Fannie Shaftel

George Shafted

Didisain untuk mengajak siswa dalam

menyelidiki nilai-nilai pribadi dan sosial

melalui tingkah laku mereka sendiri dan

nilai-nilai yang menjadi sumber dari

penyelidikan itu.

Simulasi sosial Sarene Boocock,

Harold

Guetzkow

Didisain untuk membantu pengalaman

siswa melalui proses sosial dan realitas dan

untuk menilai reaksi mereka terhadap

proses-proses sosial tersebut, juga untuk

memperoleh konsep-konsep &

keterampilan-keterampilan pengambilan

keputusan.

Sumber: Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun, (2009)

b) Model-Model Perilaku

Semua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang

mengacu pada teori perilaku, seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi

perilaku, atau perilaku terapi. Model-model pembelajaran rumpun ini mementingkan

penciptaan lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi penguatan perilaku

secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku yang dikehendaki.

Model perilaku direkayasa atas dasar kerangka teori perilaku yang dihubungkan

dengan proses belajar mengajar. Aktivitas mengajar, menurut teori ini harus ditujukan

pada timbulnya perilaku baru atau berubahnya perilaku siswa ke arah yang sejalan

dengan harapan. Di antara model mengajar behavioral adalah mastery learning (model

belajar tuntas). Model ini pada dasarnya merupakan pendekatan mengajar yang mengacu

pada penetapan kriteria hasil belajar. Kriteria tingkat keberhasilan belajar ini meliputi

pengetahuan, konsep, keterampilan, sikap dan nilai. Jenis-jenis model pembelajaran

perilaku seperti pada Tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2

Model-Model Pembelajaran Rumpun Perilaku

Model-model Tokoh Misi atau tujuan

Contingency Management

(manajemen dari akibat /

hasil perlakuan)

B.F. Skinner Fakta-fakta, konsep-konsep dan

keterampilan

Self Control B.F. Skinner Perilaku

sosial/keterampilanketerampilan

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

18

Relaksasi Rimm &

Masters

Wolpe

Tujuan-tujuan pribadi

Stress Reduction

(pengurangan stres)

Rimm &

Masters

Cara relaksasi untuk mengatasi

kecemasan dalam situasi sosial

Assertive Trainin (Latihan

berekspresi)

Wolpe,

lazarus,

Salter

Menyatakan perasaan secara

langsung dan spontan dalam

situasi sosial

Desensititation Wolpe Pola-pola

perilaku,keterampilanketerampilan

Direct training Gagne

Smith & Smith

Pola tingkah laku, keterampilan-

keterampilan

Sumber: Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun, (2009)

Model pembelajaran yang telah dikemukakan di atas, menurut Bruce Joyce, Marsha

Weil, dan Emily Calhoun (2009) memiliki unsur-unsur berikut ini:

1) Sintaks yaitu urutan langkah pengajaran yang menunjuk pada fase-fase atau

tahap-tahap yang harus dilakukan oleh guru bila ia menggunakan model

pembelajaran tertentu. Misalnya model eduktif akan menggunakan sintak yang

berbeda dengan metode induktif.

2) Prinsip reaksi berkaitan dengan pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana

seharusnya guru melihat dan memperlakukan para siswa, termasuk bagaimana

seharusnya guru memberikan respon terhadap siswa. Prinsip ini memberi

petunjuk bagaimana seharusnya guru menggunakan aturan permainan yang

berlaku pada setiap model pembelajaran.

3) Sistem sosial adalah pola hubungan guru dengan siswa pada saat terjadinya

proses pembelajaran (situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam

penggunaan metode pembelajaran tertentu).

4) Sistem pendukung yaitu segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk

menunjang terlaksananya proses pembelajaran secara optimal.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

19

5) Dampak instruksional dan dampak pengiring

Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai atau yang berkaitan

langsung dengan materi pembelajaran, sementara dampak pengiring adalah

hasil belajar sampingan (iringan) yang dicapai sebagai akibat dari penggunaan

model pembelajaran tertentu.

Wina Sanjaya (2011:133) berpendapat bahwa untuk memilih model yang tepat perlu

diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan pengajaran. Semua model

pembelajaran bisa dikatakan baik jika memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :

1) Semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas belajar

siswa, maka hal itu semakin baik,

2) Semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar

juga semakin baik,

3) Sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan,

4) Dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru, dan

5) Tidak ada satupun metode yang paling sesuai untuk segala tujuan, jenis materi,

dan proses belajar yang ada.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah metode

pembelajaran memiliki suatu konsep. Masing-masing konsep dapat digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dengan menjadikan siswa sebagai

pelaku utama aktivitas belajar dalam sebuah proses pembelajaran.

Mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu harus dipilih model pembelajaran yang

paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Memilih suatu model pembelajaran harus

memiliki pertimbanganpertimbangan yang matang dan tepat. Misalnya materi pelajaran,

tingkat perkembangan kognitif siswa, dan saran atau fasilitas yang tersedia, sehingga

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan dengan gaya belajar siswa, gaya

mengajar guru, kondisi pembelajaran dan iklim pembelajaran di dalam kelas, dan faktor-

faktor lain yang mendukung terjadinya pembelajaran. Hal tersebut tidak kalah penting

karena pemilihan model pembelajaran yang sesuai juga akan memotivasi siswa untuk

berkembang. Kesimpulan singkat model pembelajaran adalah suatu pola yang dirancang

dalam merencanakan sebuah pembelajaran terutama aktivitas belajar mengajar yang

dipertimbangkan dari gaya belajar siswa, gaya mengajar guru, dan beberapa faktor

pendukung yang ada agar tujuan belajar siswa dapat tercapai.

3. Hakikat Model Pembelajaran Non Directive

Model pembelajaran non directive merupakan hasil karya Carl Roger dan tokoh lain

pengembang konseling non directive. Roger mengaplikasikan strategi konseling ini

untuk pembelajaran. Ia meyakini bahwa hubungan manusia yang positif dapat

membantu individu berkembang. Oleh karena itu, pengajaran didasarkan atas hubungan

positif, bukan semata-mata didasarkan atas penguasaan materi. Karena dalam proses

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

20

pembelajaran yang sangat efektif akan memberikan keberhasilan dalam suatu proses

pendidikan yang diharapkan.

Model pengajaran tidak langsung (non directive teaching) menekankan pada upaya

memfasilitasi belajar. Tujuan utamanya adalah membantu siswa mencapai integrasi

pribadi, efektivitas pribadi, dan penghargaan terhadap dirinya secara realistis. Peran

guru dalam model pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator. Oleh karena itu, guru

hendaknya mempunyai hubungan pribadi yang positif dengan siswanya, yaitu sebagai

pembimbing bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Berdasarkan Firman Allah SWT

yang berkaitan dengan pembelajaran non directive terdapat dalam surat Ar-Ro’du ayat

11 yang berbunyi:

ما ب واق له معقبات من ب ي يديه ومن خلفه يفظونه من أمر الله إنه الله ل ي غي ه ي غي و

هم وإذا أراد الله ب ن فس }ما ب {١١قو سوءا فل مرده له وما لم من دونه من وال

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,

di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya

Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang

ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap

sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung

bagi mereka selain Dia.

Model pembelajaran non directive dilakukan dengan memposisikan guru sebagai

konselor dan motivator yang berusaha mengarahkan siswa untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik, dan mengarahkan karier mereka dimasa

mendatang. Kegiatan pembelajaran ini memiliki karakteristik yaitu:

1. Pengajaran berupa terapi sebagai metode belajar

2. Hubungan manusia yang positif

3. Pembelajaran didasarkan pada siswa bukan pada isi

4. Guru berperan sebagai fasilitator yang bekerja:

a. Membantu siswa mengeksplorasi hal yang berhubungan dengan

kehidupan peserta didik.

b. Guru dan siswa bekerjasama dalam pembelajaran yang bersahabat.

Membangun model pembelajaran jangka panjang dari pada tujuan

jangka pendek.

4. Tujuan Pembelajaran Non directive

Pembelajaran tidak langsung (Non-Directive Teaching) menekankan pada upaya

memfasilitasi belajar. Tujuan utamanya adalah: membantu siswa mencapai integrasi

pribadi, efektifitas pribadi, dan penghargaan terhadap dirinya secara realistis. Peran guru

dalam model pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator. Oleh karena iu, guru hendaknya

mempunyai hubungan pribadi yang positif terhadap siswanya, yaitu sebagai

pembimbing bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam menjalankan perannya

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

21

ini, guru membantu siswa mengenali ide atau gagasan baru dalam kehidupannya,

lingkungan sekolahnya, dan hubungannya dengan orang lain.

Peranan guru yang terlalu dominan bisa dirubah dengan menempatkan tanggung-

jawab proses pembelajaran pada siswa. Pendidikan yang tadinya lebih didasarkan pada

mengingat, kini bisa diubah dengan metode untuk mengembangkan kemampuan siswa

di dalam pengamatan, analisa dan reasoning. Dengan pembelajaran non directive, siswa

akan lebih aktif dan dapat merangsang ekspresi siswa sebebas mungkin. Seorang siswa,

harus dibekali jiwa yang berani dan kritis, (independent critical thinking) itu tidak hanya

memerlukan kebebasan akademik saja, melainkan juga suatu kultur akademik yang

merangsang berpikir mandiri dan kritis.

Dalam model pembelajaran ini yang terpenting adalah: peran guru dalam

membagikan dan mencangkokkan kesadaran, sikap, disiplin, dan etos ilmiah pada siswa.

Dengan kata lain, peran guru adalah sebagai pembimbing dan rekan siswa untuk

mengklarifikasi pilihan-pilihan dari kebenaran ilmiah. Sehingga tak kalah pentingnya

adalah kemampuan guru dalam merangsang hasrat ingin tahu siswa. Karena tanpa

memiliki motivasi ingin tahu, segala usaha akan menjadi percuma.

5. Langkah-langkah Model Non directive

Menurut Roestiyah (2008:156) Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam

pembelajaran dengan model non directive sebagai berikut:

1) Guru menentukan masalah dan memberikan pokok-pokok tugas

2) Siswa :

a) Mengobservasi pada objek pelajaran

b) Menganalisis fakta yang dihadapi

c) Menyimpulkan sendiri hasil pengamatannya

d) Menjelaskan apa yang ditemukan

e) Membandingkan dengan fakta yang lain.

Dalam hal ini guru hanya memberi permasalahan yang merangsang proses berpikir

siswa, sehingga objek belajar itu berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dengan demikian siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan yang digalinya, aktif

berpikir dan menyusun hakikat yang baik. Pembelajaran tidak langsung (non directive)

memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan,

penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam

pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator,

pendukung, dan sumber personal (resource person).

Model mengajar non directive difokuskan pada usaha mempemudah belajar. Tujuan

utama pembelajaran non directive membantu siswa untuk mencapai integrasi pribadi

yang lebih besar, efektifitas dan peningkatan diri yang realistis. Menciptakan suatu

lingkungan belajar yang kondusif terhadap proses stimulasi, memeriksa dan

mengevaluasi persepsi yang baru, merupakan tujuan yang erat berkaitan yang ingin

dicapai dengan model ini. Pemeriksaan kembali kebutuhan dan nilai-nilai dari sumber

dan hasilnya adalah penting sekali bagi integritas pribadi. Siswa tidak perlu berubah,

akan tetapi guru bertujuan membantu siswa agar memahami kebutuhan dan nilainya

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

22

sendiri, sehingga mereka dapat mengarahkan tujuan pendidikannya sendiri secara

efektif. Bruce Joyce (2009:373).

Model ini berasumsi bahwa siswa ingin bertanggung jawab terhadap belajarnya

sendiri, dan keberhasilannya tergantung pada keinginan siswa, dan guru menyalurkan

idenya secara terbuka dan berkomunikasi secara jujur dengan siswa lainnya. Rogers

sebagai seorang Theraphist mengembangkan beberapa prinsip atau hipotesis yang

bersumber pada prinsip konsep dasar yakni "Student Centered Teaching", jadi mengajar

harus bertumpu dan berpusat kepada siswa. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan

student centered menghargai keunikan tiap individu dari diri setiap siswa, baik dalam

minat, bakat, pendapat serta cara dan gaya belajar masing-masing siswa. Peserta didik

atau anak disiapkan untuk dapat menghargai diri sendiri, orang lain, perbedaan menjadi

bagian dari masyarakat yang demokratis dan berwawasan global.

Adapun model pembelajaran non directive menurut Marsha Weil dan Bruce Joyce

(1980:56) mempunyai struktur sebagai berikut:

a. Sintaks

Fase I : Menciptakan suasana yang dapat diterima.

Fase II : Individu/kelompok mengidentifikasikan dan mengajar tujuan-tujuan

belajar mereka.

b. Prinsip Reaksi

Memahami dan tidak memutuskan apa yang harus dilakukan pebelajar dan

menjelaskan sikap pebelajar dengan merefleksikan kembali kepada mereka

sehingga ia dapat memahami apa yang dilakukan berikutnya.

c. Sistem Sosial

Pembelajaran memainkan peranan tak langsung. Pebelajar bertanggung jawab

atas kegiatan-kegiatan belajar yang timbul dari proses interaksi, karenanya belajar

sesuai istilah Rogers ialah "idiosyncratic" dimana pembelajaran melakukan sesuatu

apabila dibutuhkan orang yang mau belajar.

d. Sistem Pendukung

Pembelajaran yang non directive dan sumber intelektual tujuan yang open-

ended. Adapun sasaran instructional effects dan nurturant effects yang dapat dicapai

dengan menggunakan model ini.

Aplikasi model pembelajaran pengajaran tidak langsung (non directive) bisa

digunakan untuk berbagai situasi masalah, baik masalah pribadi, sosial dan akademik.

Dalam masalah pribadi, siswa menggali perasaannya tentang dirinya. Dalam masalah

sosial, ia menggali perasaannya tentang hubungannya dengan orang lain dan menggali

bagaimana perasaan tentang dirinya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Dalam

masalah akademik, ia menggali perasaannya tentang kompetensi dan minatnya.

Ada beberapa kelebihan model pembelajaran tidak langsung diantaranya:

Pembelajaran tidak dibatasi waktu, siswa dapat belajar secara tuntas, perbedaan-

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

23

perbedaan karakter diantara para siswa dapat dipertimbangkan secara optimal, para

siswa dapat belajar sesuai dengan tahapan-tahapan dengan waktu yang dapat mereka

sesuaikan, gaya-gaya pembelajaran yang berbeda dapat diakomodasi, siswa dapat lebih

terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang mereka pelajari, menciptakan solusi

alternatif dan menyelesaikan masalah dengan sendirinya. proses belajar yang bersifat

aktif bukan pasif, pengalaman seorang siswa yang lebih mendalam akan menghasilkan

pemahaman yang luas dan bisa mengekspresikan jati dirinya.

Kelemahan pembelajaran tidak langsung lebih bersifat tumpuan pembelajaran. Oleh

sebab itu, tempo untuk berlakunya pembelajaran yang optimal akan mengambil masa

yang panjang jika dibandingkan dengan pengajaran secara langsung, memerlukan waktu

yang banyak untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan diajarkan, motivasi siswa

dalam pencapaian suatu prestasi mungkin sulit dipertahankan.

Menurut Rogers (1982), iklim komunikasi yang dilakukan oleh guru harus

memenuhi empat syarat, yaitu:

1) Guru harus menunjukkan kehangatan dan tanggap atas masalah yang

dihadapi siswa serta memperlakukannya sebagaimana layaknya manusia.

2) Guru harus mampu membuat siswa mengekspresikan perasaannya tanpa

tekanan dengan cara tidak memberikan penilaian (mencap salah/buruk).

3) Siswa harus bebas mengekspresikan secara simbolis perasaannya, dan

4) Proses komunikasi harus bebas dari tekanan. Lebih jauh, rasa hormat dan

kasih sayang yang ditunjukkan oleh seorang guru merupakan syarat utama

kesuksesan siswa.

Guru juga perlu membangun citra yang positif tentang dirinya jika ingin agar

siswanya memberi respon dan bisa diajak bekerja sama dalam proses pembelajaran.

Sebagaimana halnya orang dewasa, pemenuhan aspek psikologis siswa akan membuat

mereka berusaha menunjukkan kemampuan terbaik yang bisa mereka lakukan dan

secara otomatis, akan meningkatkan prestasi mereka. Secara umum, sebagaimana halnya

model pembelajaran lain, model pembelajaran ini, juga memiliki tahapan. Menurut

Hamzah B, Uno (2016:19) Rogers mengelompokkannya ke dalam empat tahap, yaitu:

Tahap pertama, membantu siswa menemukan inti permasalahan siswa yang

dihadapinya.

Tahap kedua, guru mendorong (memancing) siswa agar dapat mengekspresikan

perasaannya, baik positif maupun negatif. Disamping itu, guru harus mendorong

(memancing) siswa agar dapat menyatakan dan menggali permasalahannya. Bagaimana

caranya? Yaitu: menerima dengan tangan terbuka dan kehangatan serta tanpa

memberikan penilaian (mencap salah atau buruk) terhadapnya.

Tahap ketiga, siswa secara bertahap mengembangkan pemahaman (kesadaran) akan

dirinya. Dalam hal ini, dimana siswa berada dalam tahapan yang berupaya untuk

menggali permasalahannya sendiri dan upaya memahami perasaannya, guru mendorong

siswa untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan berkaitan dengan

masalah yang dihadapinya. Tugas guru jangan memberikan alternatif, tetapi berusaha

membantu mengklarifikasi alternatif-alternatif yang diajukan siswa.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

24

Tahap ke empat, siswa melaporkan tindakan (berupa alternatif-alternatif pemecahan

masalah yang telah diambilnya pada tahap ketiga di atas). Lebih jauh lagi siswa dapat

merefleksikan ulang tindakan yang telah diambilnya tersebut, dan berupaya

membuatnya lebih baik dan efektif. Keempat tahapan ini dapat terjadi dalam satu seri

wawancara atau beberapa kali seri wawancara.

Menurut Carl Rogers dalam Slameto (1991:97) menyatakan bahwa manfaat dari

pembelajaran non directive merupakan pembentukan kemampuan belajar sendiri untuk

mencapai pemahaman dan penemuan sehingga terbentuk konsep diri (self concept).

Pengajaran non directive ini berasumsi bahwa siswa mau bertanggung jawab atas proses

belajarnya dan keberhasilannya sangat bergantung pada keinginan siswa dan pengajar

untuk berbagai gagasan secara terbuka dan berkomunikasi secara jujur dan terbuka

dengan orang lain.

Peran guru dalam pembelajaran ini adalah: sebagai fasilitator. Oleh karena itu, guru

hendaknya mempunyai hubungan pribadi yang positif dengan siswanya yaitu: sebagai

pembimbing bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam menjalankan perannya

ini, guru membantu siswa menggali sendiri ide atau gagasan tentang kehidupannya,

lingkungan sekolahnya dan hubungannya dengan orang lain. Guru menggunakan teknik

ini untuk membimbing siswa dalam penyelesaian karyanya dan membimbing siswa

dalam mencari topik-topik pelajaran tertentu yang menarik baginya. Namun demikian,

teknik ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang lambat atau memiliki masalah

belajar, tetapi dapat pula digunakan untuk siswa yang pintar dan tidak mempunyai

masalah belajar yang berarti.

Secara singkat model pembelajaran ini dapat membantu siswa memperkuat persepsi

terhadap dirinya dan mengevaluasi kemajuan dan perkembangan dirinya. Prestasi

belajar yang diperoleh berupa kesan-kesan yang menyebabkan perubahan dalam diri

individu (siswa) sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Syaiful Bahri Djamarah

(1994:23).

Kunci keberhasilan dalam menerapkan model ini adalah: kemitaraan antara guru dan

siswa. Sebagai contoh interaksi model non directive yaitu: ketika siswa mengeluhkan

tentang nilainya yang rendah, pelajaran yang tidak dipahaminya, guru hendaknya

jangan sekali-kali menyelesaikan masalah tersebut dengan menjelaskan bagaimana

seharusnya cara belajar yang baik (menggurui), Ketika Ia sudah mengekspresikan semua

perasaannya, biarkan siswa itu sendiri menentukan perubahan yang menurutnya tepat

bagi dirinya. Gordon Dryden (2001:323).

Dari semua uraian di atas, peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran non

directive merupakan solusi untuk setiap masalah-masalah yang dihadapi siswa baik itu

masalah pribadi, sosial dan akademik tentunya esensi atau muatan wawancara yang

dilakukan konselor (Guru) terhadap klien (siswa) harus bersifat personal, bukan

eksternal. Artinya harus datang dari perasaan, pengalaman, pemahaman dan solusi yang

dipilihnya sendiri. Inilah inti dari istilah tidak menggurui (non directive) yang dimaksud

oleh Rogers.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

25

6. Teori Model Non directive

a. Teori Yang Mendasari Proses Konseling

Teori konseling yang mendasari proses konseling dalam kasus ini adalah teori:

“Client Centered”, teori yang menekankan bahwa manusia pada dasarnya adalah

baik dan dapat dipercaya. Manusia bergaul dengan orang lain secara damai dan

saling memuaskan satu sama lain, sehingga manusia dapat saling berinteraksi

dengan baik. Teori ini menyebutkan bahwa manusia adalah pusat yang membentuk

perasaan dan dunia pikirannya sendiri, sehingga hanya diketahui dan dimengerti

oleh dirinya sendiri, akibatnya adalah sering terjadi salah tafsir. Orang hendaknya

melihat dari sudut pandang orang lain, sehingga tidak salah paham.

Dalam teori ini, titik tolak proses konseling adalah keadaan dimasa sekarang.

Berkaitan dengan kasus, teori ini cocok, karena konseling hendaknya melihat

keadaannya dimasa sekarang, dimana dirinya bersekolah dengan teman-teman yang

bukan berasal dari desa, sehingga konseling sungguh dapat melihat latar belakang

orang lain dengan positif.

b. Teori Humanistik dari Carl Rogers

Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.

Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan

dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun

siswa mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.

Humanisme dalam pendidikan adalah proses pendidikan yang lebih

memperhatikan aspek potensi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk religius,

serta sebagai individu yang diberi kesempatan oleh Allah untuk mengembangkan

potensinya. Mas’ud (2002:135). Menurut pandangan ini individu selalu dalam

proses penyempurnaan diri atau becoming.

Carl Rogers, seorang psikolog humanistik mengutarakan sebuah teori yang

disebut dengan teori pribadi terpusat. Dalam pandangan Rogers, konsep diri

merupakan hal terpenting dalam kepribadian, dan konsep diri ini juga mencakup

kesemua aspek pemikiran, perasaan, serta keyakinan yang disadari oleh manusia

dalam konsep dirinya. Teori Roger ini dapat diterapkan dalam pendidikan untuk

mengembangkan individu yang merdeka yang dapat memilih dengan bebas atas

tanggung jawab penuh, manusia yang kreatif yang dapat senantiasa menyesuaikan

diri dengan perubahan dunia.

Meskipun teori yang dikemukan Rogers adalah salah satu dari teori holistik,

namun keunikan teori adalah sifat humanis yang terkandung didalamnya. Teori

humanistik Rogers pun menpunyai berbagai nama antara lain : teori yang berpusat

pada pribadi (person centered), non directive, klien (client-centered), teori yang

berpusat pada siswa (student-centered), teori yang berpusat pada kelompok (group

centered), dan person to person). Namun istilah person centered yang sering

digunakan untuk teori Rogers.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

26

Mengajar dengan model non directive dikembangkan dalam bentuk konseling,

guru dan siswa bermitra untuk menyiapkan bimbingan yang dibutuhkan siswa untuk

menyelesaikan masalah mereka sendiri. Guru dapat menggunakan model ini untuk

mengarahkan situasi resolusi konflik siswa, sebagai kerja mereka untuk membangun

kelas yang lebih baik dan meningkatkan siswa. Guru menjadi pendengar empati,

memfasilitasi proses pembelajaran dengan beberapa kombinasi. Pembelajaran non

directive akan semakin efektif bila digunakan sebagai respon terhadap "kehidupan"

situasi yang terjadi didalam ruang kelas atau diluar kelas.

c. Teori Aktualisasi diri Abraham Maslow

Model pembelajaran non directive didasarkan pada teori aktualisasi diri Maslow

(2013:47). Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan

potensi individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia.

Aktualisasi diri yang mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang

optimal dan menghasilkan ciri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-

lain. Dalam konsep ini, diyakini bahwa pendidikan harus mengarah pada

pemahaman yang lebih baik terhadap diri seseorang. Guru tidak hanya menyiapkan

konten, tetapi juga dengan lembut membimbing siswa menumbuhkan kesadaran diri

dan pemahaman diri. Model-model ditempatkan dalam konsep ini sebagai panduan

untuk membimbing siswa ke arah yang lebih sehat secara mental dan emosional,

dengan meningkatkan kesadaran tentang diri dan meningkatkan kepercayaan diri

mereka. Dalam konsep ini, ada sebuah keyakinan bahwa pendidikan harus berasal

dari kebutuhan siswa.

Model ini dikembangkan untuk membuat pendidikan menjadi suatu proses yang

aktif bukan pasif. Cara belajar ini dilakukan agar para siswa mampu melakukan

observasi mereka sendiri, serta mampu mengadakan analisis mereka sendiri, dan

mampu berpikir sendiri. Mereka bukan hanya mampu menghafalkan dan menirukan

pendapat orang lain, akan tetapi dapat juga merangsang para siswa agar berani dan

mampu menyatakan dirinya sendiri aktif, bukan hanya menjadi pendengar yang

pasif terhadap segala sesuatu yang dikatakan oleh guru. Siswa diizinkan untuk

meneliti sendiri dari perpustakaan, ataupun kenyataan dilapangan.

Berdasarkan kedua teori tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa untuk

melatih siswa agar menjadi pribadi yang tangguh dan kokoh dalam pendiriannya,

pastinya harus diperlakukan humanistik (memanusiakan manusia) agar kerjasama

guru dan siswa lebih akrab, ditambah pula secara psikologis antara guru dan siswa

menjadi partner sejati dalam keadaan apapun baik dilingkungan sekolah maupun

diluar sekolah.

7. Penerapan Model Non Directive Pada PAI

Seperti yang telah dipaparkan di atas, model non directive bisa diterapkan dalam

berbagai bidang studi, karena model ini lebih mengarah pada bimbingan dan konseling

terhadap siswa. Model ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan siswa atau

meningkatkan prestasi mereka, dan membantu mereka menemukan dan menetapkan

tujuan dari proses pembelajaran yang mereka jalani.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

27

Pada umumnya lembaga pendidikan Islam terkhusus guru Pendidikan Agama Islam

harus selalu berorientasi pada penggunaan metode yang bervariasi dalam meningkatkan

keefektifan siswa dalam belajar. Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak

menyangkut permasalahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri,

sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus mengetahui dasar-dasar

umum metode pendidikan Islam, sebab metode pendidikan itu hanyalah merupakan

sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh

seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar-dasar metode pendidikan tersebut.

Dalam hal ini tidak bisa terlepas dari dasar agamis, biologis, psikologis, sosiologism.

Dalam pembelajaran Agama Islam peneliti membuat contoh model ini pada materi

akhlaq, Al-Quran dan Al-Hadits dan bahasa Arab. Pada pelajaran akhlaq, model ini

mengarahkan mereka untuk menentukan cita-cita dan harapan yang ingin dicapai siswa,

dan mengarahkan perilaku mereka agar lebih teratur dalam upaya menggapai cita-cita

mereka dan memotivasi mereka agar aktif dan kreatif, serta mengarahkan mereka untuk

selalu optimis, karena model ini lebih kepada bentuk bimbingan dan konseling.

Untuk pelajaran Al-Quran dan Al-Hadits, model non directive ini membantu siswa

menentukan pencapaian dalam menguasai materi Al-Quran dan Al-Hadits, seperti

hapalan, tafsir dan bacaannya. Dalam hal ini, guru bersikap sebagai teman bicara atau

konselor bagi siswa dalam menentukan harapan dan keinginan mereka dalam belajar Al-

Quran dan Al-Hadits.

Untuk pelajaran bahasa Arab, siswa bisa mengkonsultasikan harapan dan keinginan

dalam penguasaan bahasa tersebut. Untuk itu guru bisa merespon dengan memberikan

arahan-arahan agar siswa mampu menguasai bahasa tersebut, seperti menyarankan

mereka mengikuti privat atau membiasakan komunikasi dengan bahasa tersebut dengan

guru bahasanya atau siswa yang memiliki hasrat terhadap bahasa tersebut.

Dalam pembelajaran agama Islam, banyak sekali Al-Quran dan Hadits yang

menggambarkan tentang model pembelajaran seperti ini, baik dalam bentuk cerita yang

menunjukkan pencarian jati diri seperti kisah Nabi Ibrahim AS, wawancara langsung

atau ungkapan pengandaian. Berikut ini kisah Nabi Ibrahim AS saat mencari jati dirinya

yang diceritakan dalam Al-Quran Surat. Al-An’am, ayat 75-79 yang berbunyi:

{٥٧وليكون من الموقني }وكذلك نري إب راهيم ملكوت السهماوات والرض

ب الفلي اللهيل رأى كوكبا قال ف لمها جنه عليه {٥٧}هذا رب ف لمها أفل قال ل أ

ن رب لكوننه ف لمها رأى القمر بزغا قال هذا رب ف لمها أفل قال لئن ل ي هد

{٥٥}لضهالي من القو ا

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

28

بزغة قال هذا رب هذا أكب ر ف لمها أف لت قال ي ق و إن ف لمها رأى الشهمس

{٥٧} بريء مها تشركون

نيفا وما أن من المشركي للهذي فطر إن وجههت وجهي {٥٧}السهماوات والرض

Artinya: “Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda

keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya)

agar dia termasuk orang yang yakin. Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah

bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia

berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian tatkala dia melihat bulan

terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku." Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata:

"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk

orang yang sesat. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah

Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai

kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan

bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-

orang yang mempersekutukan Tuhan”. QS. Al-An’am, 6: ayat 75-79.

Adapun kesimpulan dari penjelasan ayat di atas adalah sebagai berikut :

a. Menyembah berhala atau patung bertentangan dengan fikiran yang benar dan

menyimpang dari ajaran agama tauhid.

b. Dengan melihat keindahan ciptaan Allah, manusia akan mendapatkan bukti

ke-Esaan Nya.

c. Benda-benda langit termasuk bintang-bintang itu bukanlah Tuhan akan tetapi

makhluk Nya. Maka tidak pantaslah seorang mendewakan makhluk Allah

yang tidak kekal dan mengalami perubahan.

d. Nabi Ibrahim as mengajak kaumnya untuk beragama tauhid, dengan cara-cara

yang halus, diajaknya kaumnya untuk menggunakan fikiran memperlihatkan

keindahan ciptaan Allah agar terbuka fikirannya untuk mengakui ke-Esaan

Nya.

e. Ajaran Nabi Ibrahim as kepada kaumnya untuk memperhatikan keindahan

ciptaan Allah itu untuk membenarkan agama tauhid dan meninggalkan

kemusyrikan.

f. Nabi Ibrahim as beragama tauhid, seorang yang khanif, menyerahkan diri

kepada Allah semata dan membenci kemusyrikan.

Jadi peneliti menarik kesimpulan dari rangkaian ayat-ayat tersebut Allah SWT

menceritakan perjalanan Nabi Ibrahim dalam rangka mengenal jati dirinya, melalui

pengamatan terhadap alam yang merupakan ayat kauniyah. Dari pengamatan tersebut

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

29

Nabi Ibrahim menemukan Tuhan, sebagai pencipta dan dirinya sebagai makhluk yang

harus mengabdi hanya kepada-Nya.

Dalam ayat lain yang berhubungan dengan model pembelajaran non directive yaitu:

Allah SWT menceritakan tentang perlunya pengembangan individu melalui wawancara

atau pertanyaan terkandung dalam QS. Luqman ayat 25, berbunyi:

قل المد لله بل أكث رهم ل {٢۵}علمون ي ولئن سألت هم من خلق السهماوات والرض لي قولنه اللهArtinya: “Dan jika engkau menanyakan kepada mereka, siapakah yang

menciptakan langit dan bumi, pasti mereka mengatakan Allah, katakanlah

alhamdulillah tapi kebanyakan mereka tidak mengerti” (QS. Luqman, 31: ayat 25).

Ayat-ayat tersebut menunjukan aktifitas wawancara yang dilakukan oleh Rasulullah

Saw dengan mukhotobnya yang terdiri kaum kufar dan musyrikin Quraisy. Dalam ayat

ini ada kegiatan wawancara non directive yang dilakukan oleh Rasulullah Saw agar

mereka aktif berfikir dan menemukan jati dirinya melalui pengkajian alam semesta

sebagai ayat kauniyah. Penemuan hakikat pencipta akan menjadi media untuk

menemukan jati dirinya sebagai hamba.

Dalam ayat lain juga ada kisah yang menggambarkan model non directive yang

diajarkan Allah dalam upaya mengetahui hukum yang menyangkut kehidupan sosial

mereka. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Mujadilah: ayat 1. Berbunyi:

ها وتشتكي إل الله والله يسمع تاوركما قد سع الله ق ول الهت تادلك ف زوج

ي {١} إنه الله سيع بص

Artinya:“Sungguh Allah mendengar ucapan perempuan yang mengadu padamu

tentang suaminya dan engkaupun mengadu pada Allah, dan Allah mendengar

percakapan kalian berdua, sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat”

(QS. Al-Mujadilah, 58:1).

Adapun bunyi hadist yang berkaitan dengan model non directive atau dalam Islam

disebut terapis konseling Islami, Rasulallah SAW bersabda:

عن أب سعيد اخلدري رضي هللا عنه قال: سعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول:

ه بيده، فإن ل يستطع فبلسانه، فإن ل يستطع فبقلبه وذل أضع ك من رأى منكم منكرا فلي غي

اإلميان )رواه مسلم(Artinya:“siapa saja diantara kalian telah mengetahui kemungkaran/penyimpangan,

maka ia harus mengubahnya dengan menggunakan tangannya, maka jika tidak mampu,

ia harus mengubahnya dengan lidahnya, maka jika tidak mampu ia harus merubahnya

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

30

dengan menggunakan qalbunya, dan itu adalah selemah-lemah iman’’. (HR. Muslim

dari Abu Said Al-Khuduri R.A). Hadits ini mengandung pesan-pesan yang sangat luas dan memberikan perjalanan

tentang teknik dalam melakukan konseling dan terapi secara luas. Munir Amin (2012

32). dan teknik itu ada dua macam, yaitu: Pertama, teknik yang bersifat lahir. Teknik yang bersifat lahir ini menggunakan alat

yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan oleh klien, yaitu dengan menggunakan

tangan dan lisan. Dalam penggunaan tangan tersirat beberapa makna antara lain:

a. Dengan menggunakan kekuatan, power dan otoritas

b. keinginan, kesungguhan dan usaha yang keras.

c. Sentuhan tangan

Kedua, teknik yang bersifat batin yaitu: Hanya dilakukan dalam hati dengan do’a

dan harapan, namun tidak ada usaha dan upaya yang keras secara konkrit, seperti dengan

menggunakan potensi tangan dan lisan. Oleh karena itulah Rasulullah Saw. mengatakan

bahwa melakukan perbaikan dan perubahan dalam hati saja merupakan selemah-lemah

keimanan.

Isep Zainal Arifin (2009:54) mengajukan beberapa metode dan teknik terapi yang di

bagi dalam beberapa fase, yaitu:

Pertama, tahap takhilli, yakni bertujuan mengobati dan membersihkan diri dari

segala kotoran, penyakit dan dosa yang menyebabkan berbagai kegelisahan. Teknik

yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah:

a. Teknik pengendalian diri.

b. Teknik pengembangan kontrol diri melalui puasa.

c. Teknik pembersihan diri melalui teknik dzikrullah, teknik puasa dan teknik

membaca Al-quran.

Kedua, tahap tahalli, yaitu tahap pengembangan untuk menumbuhkan sifat-sifat

yang baik, terpuji dan berbagai sifat yang harus diisikan pada klien yang telah

dibersihkan pada tahap takhilli. Teknik yang dapat diterapkan pada tahap ini adalah:1)

teknik teladan Rasul; 2) teknik internalisasi asmaul husna; 3) teknik pengembangan

hablum minannas (hubungan sesama manusia).

Ketiga, tahap tajalli, yaitu tahap peningkatan hubungan dengan Allah sehingga

ibadah bukan hanya bersifat ritual, tetapi dalam tahap ini harus berbobot spiritual. Lebih

dari itu tahap ini adalah bagaimana memunculkan sifat-sifat Ilahiyah dalam batas-batas

kemanusiaan. Demikianlah psikoterapi berwawasan Islam yang memperlihatkan

bagaimana orientasi dan bobot dari psikoterapi yang hanya sekedar bersifat psikologis

humanistik, bergeser ke arah psikologi-teo-humanistik sehingga bobot dan nilainya

berbeda.

Dalam Al-Quran model non directive juga dicontohkan dan digambarkan dalam

kisah Nabi Yusuf as dengan ayahnya Nabi Ya’qub as, ketika Nabi Yusuf bermimpi, dan

mengadukan permasalahannya kepada Nabi Ya’qub. Nabi Ya’qub memberikan arahan

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

31

dan nasehat agar Nabi Yusuf tidak menceritakan kisah mimpinya kepada saudara-

saudaranya dan memotivasinya dengan mengatakan bahwa Yusuf akan dipilih menjadi

salah seorang utusan Allah Swt, dan diberi kemampuan untuk mampu mentakwil mimpi

dan akan menjadi seorang penguasa pada masa yang akan datang.

Begitu juga kisah lain Nabi Yusuf dengan penghuni penjara, mereka mengadukan

permasalahan yang mereka hadapi, dimana mereka dihadapkan pada permasalahan

berupa hukuman yang masih dibicarakan di dalam majlis tahkim. Sementara itu mereka

bermimpi dengan mimpi yang berbeda. Dalam merespon pengaduan mereka Nabi Yusuf

menyarankan mereka untuk bersabar dan berserah diri kepada Allah Swt, menanamkan

keimanan dalam hati kepada-Nya dan mentaati perintah-Nya, serta menghindari sikap

yang mensekutukan-Nya dengan yang lain. Kemudian Nabi Yusuf meramalkan nasib

mereka berdasarkan mimpi yang mereka alami, sambil senantiasa menanamkan nilai-

nilai tauhid dan keimanan yang benar kepada Allah dan kepada segala kekuasaan-Nya.

Demikian beberapa ayat Al-Quran dan hadits yang menggambarkan model non

directive yang diterapkan oleh Rasulullah Saw, Nabi Ibrahim as, dan Nabi Yusuf as

dalam membina masyarakat supaya menemukan jati diri mereka, baik melalui observasi

(inquiry) terhadap alam sekitar, dan wawancara. Dari ayat dan hadits tersebut, peneliti

bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam proses pembelajaran dengan model non

directive, kesimpulan dari masalah dapat berupa kesimpulan hasil pengamatan siswa

atau merupakan arahan dari guru.

B. Motivasi Belajar PAI

1. Hakikat Motivasi Belajar PAI

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa

yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsure yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar

dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.

Motivasi berasal dari kata “ motif ” yang dapat diartikan daya penggerak yang ada

didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya

suatu tujuan. Motivasi belajar berarti segala sesuatu yang ditujukan untuk mendorong

atau memberikan semangat kepada seseorang yang melakukan kegiatan belajar agar

menjadi lebih giat lagi dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.

Purwa Atmaja (2012:320).

Berawal dari kata ‘motif’ itu, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang

telah menjadi aktif. “Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif

dasar. Motivasi sekunder, adalah yang dipelajari” Dimyanti dan Mudjiono (1999:88).

Adapun menurut Ormrod motivasi adalah sesuatu yang dapat menghidupkan,

mengarahkan, mendorong, mempertahankan perilaku seseorang. Eva Latipah (2012:

159-162).

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

32

Motif menjadi aktif pada saat tertentu terutama bila ada kebutuhan mendesak.

McDonald, dalam bukunya Sardiman A.M mendefinisikan motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sardiman (2001:72). Dapat dikatakan,

motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi sehingga akan berkaitan dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan,

juga emosi yang pada akhirnya bertindak melakukan sesuatu.

Clifford T. Morgan (1961:187) dalam buku Introduction to Psychology dikatakan,

“Motivation is a general term, it refers to states within the organism, to behavior and to

the goals toward which behavior is directed”. Motivasi adalah istilah umum yang

menunjukkan pada suatu keadaan, dalam suatu organisme untuk berbuat dan menuju

suatu tujuan dimana suatu tingkah laku itu diarahkan.

Motivasi ada tiga unsur yang berkaitan, yaitu sebagai berikut:

a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.

Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan- perubahan

tertentu di dalam sistem neuropisiologis dalam organisme manusia,

misalnya karena terjadi perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul

motif lapar. Tapi ada juga perubahan energi yang tidak diketahui.

b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal).

Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana

emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan

ini mungkin bisa dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya

dalam perbuatan. Seorang terlibat dalam suatu diskusi. Karena dia merasa

tertarik pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan

kata-katanya dengan lancar dan cepat keluar.

c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang

bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu

tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang

disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan

suatu langkah ke arah mencapai tujuan, misalnya si A ingin mendapat

hadiah maka ia akan belajar, bertanya, membaca buku, dan mengikuti tes.

Oleh sebab itulah mengapa setiap manusia membutuhkan motivasi

khususnya dalam kehidupan. Oemar Hamalik (2008:159).

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Noer Rohmah (2012:240). Dari pengertian yang dikemukakan Mc Donald ini

mengandung tiga elemen diantaranya:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

33

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau feeling seseorang. Dalam

hal ini motivasi relevan dengan persoalan persoalan kewajiban, afeksi dan

emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yaitu tujuan. Motivasi muncul

dari dalam diri manusia, tetapi munculnya karena terangsang atau terdorong

adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Guru merupakan elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan. Ia merupakan

ujung tombak. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh bagaimana siswa

memandang guru mereka. Kepribadian guru seperti: memberi perhatian, hangat,

supportif (memberi semangat) dan baik, diyakini bisa memberi motivasi yang pada

gilirannya meningkatkan prestasi siswa. Empati yang tepat seorang guru kepada

siswanya membantu perkembangan prestasi akademik mereka secara signifikan. Guru

sebagai pengajar yang mendidik memusatkan perhatian pada kepribadian siswa,

khususnya berkenan dengan motivasi membangkitkan belajar siswa.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat dirumuskan bahwa motivasi adalah

sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana akan menyebabkan

terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, yang berhubungan

dengan persoalan dengan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, kemudian bertindak

melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan.

2. Jenis-jenis Motivasi Belajar

Dilihat dari dasar pembentukannya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang

berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar, atau motivasi belajar

bisa dilakukan oleh orang yang bersangkutan atau orang lain. Sebagai contoh dari

motivasi intrinsik adalah:

a. Seorang siswa yang belajar karena ingin meraih tujuannya yaitu menjadi

terdidik, pintar, dan berprestasi. Dorongan yang menggerakkan itu

bersumber pada suatu kebutuhan. Jadi motivasi itu muncul dari kesadaran

diri sendiri dengan tujuan secara esensial. Siregar dan Nara, (2011:50)

b. Seseorang sadar akan kebutuhannya untuk belajar, lalu timbul dorongan

pada dirinya untuk melakukan proses belajar. Kesadaran akan

kebutuhannya untuk belajar, lalu timbul dorongan pada dirinya untuk

melakukan proses belajar, inilah yang disebut motivasi intrinsik.

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya

pemberian pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan faktor-faktor

eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional. Misalnya siswa menjadi

rajin mengerjakan tugas dan nilai PAI nya menjadi meningkat dari nilai sebelumnya

karena akan mendapatkan hadiah/imbalan dari gurunya.

Motivasi intrinsik dalam realitasnya lebih memiliki daya tahan yang lebih kuat

dibanding motivasi ekstrinsik. Hal ini terjadi karena faktor ekstrinsik dapat saja justru

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

34

mengakibatkan daya motivasi individu berkurang ketika faktor ekstrinsik tersebut

mengecewakan seorang individu. Jadi, motivasi belajar intrinsik adalah motivasi belajar

yang menunjukkan bahwa timbulnya dorongan belajar pada diri seseorang berasal dari

kesadarannya sendiri akan kebutuhannya untuk belajar. Sedangkan motivasi belajar

ekstrinsik adalah motivasi belajar yang menunjukkan bahwa timbulnya dorongan untuk

belajar berasal dari luar atau orang lain. Soedijanto (2014:423-424). Jurnal Pendidikan

Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember 2016.

Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut

pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:

2.1 Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a. Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir

b. Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.

2.2 Motivasi menurut pembagian dari woodworth dan marquis dalam sardiman:

a. Motif atau kebutuhan organis misalnya, kebutuhan minum, makan,

bernafas, seksual, dan lain-lain.

b. Motif-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk

membalas, dan sebagainya.

2.3 Motivasi jasmani dan rohani

a. Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.

b. Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.

2.4 Motivasi intrisik dan ekstrinsik

a. Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak

perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu.

b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).

Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-

motif yang ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata

pelajaran PAI adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan rangsangan

atau dorongan dari luar misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual

serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan rangsangan

dalam belajar.

3. Prinsip dan Faktor Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai peran strategis dalam belajar, baik dalam saat akan memulai

belajar, sedang belajar, maupun saat berakhirnya belajar. Agar peranannya lebih

optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar haruslah dijalankan.

Prinsip-prinsip tersebut menurut (Nyayu Khodijah, 2014:57) adalah:

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

35

1. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar

2. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman

3. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar

4. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, diantaranya adalah:

(Noer Rohmah, 2012:240) kebutuhan belajar, keinginan belajar, harapan dan cita-cita,

penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan, kegiatan belajar yang menarik.

Menurut Oemar Hamalik ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, baik

motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik diantaranya:

a. Tingkat kesadaran siswa akan kebutuhan yang mendorong tingkah

laku/perbuatannya dan kesadaran atas tujuan belajar yang hendak dicapai.

b. Sikap guru terhadap kelas, guru yang bersikap bijak dan selalu merangsang

siswa untuk berbuat kearah suatu tujuan yang jelas dan bermakna bagi kelas.

c. Pengaruh kelompok siswa. Bila pengaruh kelompok terlalu kuat maka

motivasinya lebih cenderung ke sifat ekstrinsik.

d. Suasana kelas juga berbengaruh terhadap muncul sifat tertentu pada

motivasi belajar siswa. Oemar Hamalik (2003:121).

Belajar suatu tugas yang sangat erat dengan pelajar namun belum tentu hasil yang

diperoleh pelajar setingkat dengan hasil yang sama. Hal ini menunjukkan adanya

beberapa faktor yang mempengaruhi pelajar diantaranya menurut Sumadi Suryobroto

adalah:

a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri si pelajar, yaitu :

1) Faktor-faktor non sosial

2) Faktor-faktor sosial

b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar;

1) Faktor-faktor fisiologis

2) Faktor-faktor psikologis

Untuk lebih jelasnya penulis jelaskan faktor-faktor tersebut di atas: faktor-faktor

yang berasal dari luar diri si pelajar, yaitu:

1) Faktor – faktor non sosial

Kelompok faktor ini antara lain misalnya: keadaan udara, suhu

udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar.

2) Faktor- faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia

itu hadir maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan jadi kehadirannya

tidak langsung.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

36

Kemudian faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, yaitu:

1) Faktor- faktor fisiologis

Faktor ini masih dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a) Jasmani pada umumnya

b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu

2) Faktor-faktor psikologis

Menurut Arden N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang

mendorong seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut:

a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas

b) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan berkeinginan

untuk selalu maju.

c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru,

dan teman-teman.

d) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai

pelajaran. Sardiman (2010:221).

Adapun menurut Bimo Walgito faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah:

1) Faktor anak atau individu belajar

2) Faktor lingkungan

3) Faktor bahan / materi yang dipelajari.

Faktor-faktor tersebut di atas diperhatikan guna memperoleh hasil yang sebaik

sebaiknya.Untuk lebih jelasnya penulis jelaskan faktor-faktor menurut Bimo Walgito

tersebut yaitu:

1) Faktor anak / individu belajar, yang termasuk dalam faktor ini adalah,

kecerdasan, kesehatan dan kemampuan untuk belajar, hal ini dapat

mempengaruhi dalam proses belajar mengajar.

2) Faktor lingkungan besar pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar,

seperti alat belajar, letak geografis, lingkungan, dan keadaan keluarga

dan sebagainya. Untuk itu harus termasuk dalam perhitungan masalah

lingkungan. Lingkungan harus diciptakan dalam tujuan pendidikan

3) Bahan atau materi pelajaran akan menentukan cara atau metode

mempelajari antara bidang studi dengan demikian dibutuhkan metode

yang berbeda, dengan pertimbangan antara minat, kesungguhan,

semangat dan percaya diri .

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

37

Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan sebab dari ketiga faktor tersebut menurut

hemat penulis tidak bisa di pisah-pisahkan,bila salah satu belum terpenuhi, maka proses

belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik.

4. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah

Didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun

ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas

dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan

belajar.

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi

adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan

kadang-kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam

menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab

mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan bagi

perkembangan belajar siswa.

Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan di sekolah adalah memberi angka,

hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan

hukuman. Djamarah dan zain (2002:168). Penjelasannya sebagai berikut:

a) Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa

belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa

biasanya adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.

Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-

angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang

bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah

bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang

terkandung didalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga

tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.

b) Hadiah

Hadiah dapat juga sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena

hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang

tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagiai contoh

hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi

seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.

c) Saingan/ kompetensi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong

belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak

dimanfaatkan didalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik

digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

38

d) Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan

harga diri, adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan

berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga

harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga

diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras

bisa jadi karena harga dirinya dipertahankan.

e) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh

karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus

diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa

membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka,

maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.

f) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil

belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan

suatu harapan hasilnya terus meningkat.

g) Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,

perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini

merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan

memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta

sekaligus akan membangkitkan harga diri.

h) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat

dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-

prinsip pemberian hukuman.

i) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa

maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi

untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

j) Minat

Di atas sudah diuraikan bahwa motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur

minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah

kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

39

lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat

dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

c. Memberi kesempatan untuk mendapakan hasil yang baik

d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

Dari beberapa kriteria bentuk motivasi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

seorang motivator (Guru) dalam memotivasi siswanya semata-mata untuk memberi

dorongan positif dalam kemajuan berfikir kreatif dan dari setiap hukuman yang

diberikan guru pada siswa bukan bersifat kebencian akan tetapi hanya untuk melatih

mental dalam kehidupan yang realistis.

5. Teori Motivasi

Pada umumnya banyak teori motivasi yang didasarkan pada asas kebutuhan

diantaranya adalah teori motivasi dari humanis Carl Rogers dan Abraham Maslow.

a. Teori Motivasi Carl Rogers

Menurut Rogers kehidupan menggambarkan sebuah proses pertumbuhan pribadi

atau pencapaian keutuhan yang berkelanjutan, yang disebut kecenderungan aktualisasi.

Proses ini bersifat bawaan, dipengaruhi oleh lingkungannya. Rogers mengemukakan

sebuah istilah pengalaman tentang diri (self-experience) yakni berbagai interaksi

individu dengan lingkungannya dan individu-individu yang signifikan baginya.

Adanya self experience ini menciptakan kebutuhan perhatian positif (positive

regard) yang mengacu pada perasaan-perasaan, seperti kehormatan, kesukaan,

kehangatan, simpati, dan penerimaan. Kebutuhan perhatian positif ini memiliki efek

resiprokal (timbal balik), ketika individu mempersepsikan dirinya memenuhi kebutuhan

perhatian positif individu lain, individu tersebut mengalami pemenuhan atas kebutuhan

perhatian positif dirinya. Dale H. Schunk (2012:53).

b. Teori hierarki kebutuhan/Motivasi Abraham Maslow

Dalam teorinya tentang motivasi, Maslow mengemukakan ada lima tingkatan

kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan inilah kemudian dijadikan pengertian kunci

dalam memahami motivasi manusia. Maslow mengidentifikasi kebutuhan pokok atau

kebutuhan dasar manusia dalam sebuah hierarki yang terendah dan bersifat biologis

sampai tingkat tertinggi dan mengarah pada kemajuan individu. Henry Clay (1972:25).

Kebutuhan-kebutuhan itu tidak hanya bersifat fisiologis tetapi juga psikologis.

Kebutuhan itu merupakan inti kodrat manusia yang tidak dapat dimatikan oleh

kebudayaan, hanya ditindas, mudah diselewengkan dan dikuasai oleh proses belajar atau

tradisi yang keliru. G.Goble (1995:29). Kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs) yang

dimaksud Maslow adalah:

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

40

1) Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Kebutuhan fisiologis (physiological needs) adalah sekumpulan kebutuhan dasar

yang mendesak pemenuhannya karena berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup

manusia. Kebutuhan tersebut antara lain kebutuhan akan makanan, minuman, air,

oksigen, istirahat, tempat berteduh, keseimbangan temperatur, seks dan kebutuhan akan

stimulasi sensoris.

Karena merupakan kebutuhan yang paling mendesak, maka kebutuhan fisiologis

akan didahulukan pemenuhannya oleh individu. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi atau

belum terpuaskan, maka individu tidak akan tergerak untuk memuaskan kebutuhan-

kebutuhan lain yang lebih tinggi. Sebagai contoh, jika seorang siswa yang sedang lapar,

lemas maka ia tidak akan bersemangat untuk belajar bahkan untuk menerima pelajaran

dari gurunya karena kondisi fisiknya sedang tidak baik. Pada saat lapar tersebut, ia

dikuasai oleh hasrat untuk memperoleh makanan secepatnya.

Kebutuhan fisiologis sangat mempengaruhi aktivitas seseorang. Keadaan jasmani

yang segar lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. Bagi anak-

anak yang masih sangat muda, keadaan jasmani yang lemah seperti lesu, lekas

mengantuk, lelah dan sebagainya sangat besar pengaruhnya dalam aktivitas belajar.

Sumadi Suryabrata (1989:251)

Mereka akan kesulitan berkonsentrasi dalam belajar karena kekurangan nutrisi.

Akibatnya proses belajar mengajar menjadi terganggu dan tidak optimal. Dengan

mengetahui kebutuhan fisiologis, seorang guru akan mengerti mengapa anak tidak

semangat dan lesu saat pelajaran berlangsung.

Konsep Maslow tentang kebutuhan fisiologis ini sekaligus merupakan jawaban

terhadap pandangan Behaviorisme yang mengatakan bahwa satu-satunya motivasi

tingkah laku manusia adalah kebutuhan fisiologis. Bagi Maslow pendapat ini dibenarkan

jika kebutuhan fisiologis belum dapat terpenuhi.

Lalu apa yang terjadi dengan hasrat-hasrat manusia tatkala tersedia makanan yang

cukup dan merasa kenyang? Maslow lalu menjawab, “dengan segera kebutuhan-

kebutuhan lain yang lebih tinggi akan muncul, kemudian kebutuhan-kebutuhan inilah

yang akan mendominasi seseorang, bukan lagi kebutuhan fisiologis”. Selanjutnya jika

kebutuhan-kebutuhan ini telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan-kebutuhan baru yang

lebih tinggi dan begitu seterusnya. Inilah yang dimaksud Maslow bahwa kebutuhan

dasar manusia diatur dalam sebuah hierarki yang bersifat relatif. Maslow (1993:43-56).

2) Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety Need)

Apabila kebutuhan fisiologis individu telah terpenuhi,maka akan muncul kebutuhan

lain sebagai kebutuhan yang dominan dan menuntut pemuasan, yaitu kebutuhan akan

rasa aman (safety need). Yang dimaksud Maslow dengan kebutuhan rasa aman ini adalah

suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian

dan keteraturan dari lingkungannya. Para psikolog maupun guru menemukan pandangan

bahwa seorang anak membutuhkan suatu dunia yang dapat diramalkan. Anak menyukai

konsistensi dan kerutinan sampai batas-batas tertentu. Keadaan-keadaan yang tidak adil,

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

41

tidak wajar atau tidak konsisten pada diri orang tua akan secara cepat mendapatkan

reaksi dari anak. Orang tua yang memperlakukan anaknya secara tak acuh dan permisif,

memungkinkan anak tersebut tidak bisa memperoleh rasa aman. Bahkan lebih jauh lagi

bagi seorang anak kebebasan yang dibatasi adalah lebih baik daripada kebebasan yang

tidak dibatasi. Abraham Maslow (1993:43).

Menurut Maslow, kebebasan yang ada batasnya semacam itu sesungguhnya perlu

demi perkembangan anak ke arah penyesuaian yang baik. Indikasi lain dari kebutuhan

akan rasa aman pada anak-anak adalah ketergantungan. Menurut Maslow, anak akan

memperoleh rasa aman yang cukup apabila ia berada dalam ikatan keluarganya.

Sebaliknya, jika ikatan ini tidak ada atau lemah maka anak akan merasa kurang aman,

cemas dan kurang percaya diri yang akan mendorong anak untuk mencari area-area

hidup dimana dia bisa memperoleh ketentraman dan kepastian atau rasa aman.

Kehidupan keluarga yang harmonis dan normal adalah sebuah kebutuhan yang tidak

dapat ditawar lagi bagi anak. Pertengkaran, perceraian atau kematian adalah hal yang

sangat menakutkan bagi anak dan memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan mental

anak. Hukuman yang berwujud pukulan, amarah, kata-kata kasar akan mendatangkan

kepanikan dan teror yang luar biasa pada seorang anak. Rasa aman dan disayangi

merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu pemenuhan. Dalam proses belajar

mengajar misalnya, diperlukan rasa aman pada diri anak sehingga merasa betah selama

pelajaran berlangsung dan termotivasi untuk mengikuti dengan sungguh-sungguh. Hal

ini dapat ditingkatkan bila guru selalu memberikan penghargaan dan umpan balik

terhadap tugas-tugas siswa. Endang Poerwati dan Nur Widodo (2002:14).

3) Kebutuhan Akan Cinta, Memiliki dan Kasih Sayang (Need for Love and

Belongingness)

Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan

hubungan afektif atau ikatan emosional dengan individu lain, baik dengan sesama jenis

maupun lawan jenis, dilingkungan keluarga maupun kelompok masyarakat. Ia berharap

memperoleh tempat semacam itu melebihi segala-galanya didunia, bahkan mungkin ia

lupa bahwa ketika ia merasa lapar, ia mencemooh cinta sebagai suatu yang tidak nyata,

tidak perlu atau tidak penting.

Namun satu hal yang harus diperhatikan, bahwa cinta tidak bisa disamakan dengan

seks. Cinta tidak boleh dikacaukan dengan seks yang sering dipandang sebagai

kebutuhan fisiologis semata. Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat

termasuk sikap saling percaya. Ia mengatakan, “the love needs involve giving and

receiving affection…” Maslow (1970:20). Kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang

memberi dan cinta yang menerima.

Bagi kebanyakan orang, keanggotaan dalam kelompok sering menjadi tujuan yang

dominan dan mereka bisa menderita kesepian, terasing dan tak berdaya apabila keluarga,

pasangan hidup, atau teman-teman meninggalkannya. Seseorang yang merantau jauh

dari kampung halamannya akan kehilangan ikatan atau rasa memiliki. Keadaan ini bisa

mendorongnya untuk membentuk ikatan baru dengan orang-orang atau kelompok

tempat ia merantau. Seorang siswa yang berprestasi tiba-tiba tidak mempunyai semangat

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

42

dalam belajar, dan tidak mempunyai motivasi melakukan sesuatu apabila kebutuhan

untuk diakui kelompoknya tidak terpenuhi. Irawan (1996:45).

Pada diri remaja, terutama masa-masa tersebut sangat terasa penting pengakuan

sosial bagi remaja. Mereka akan sedih, apabila diremehkan atau dikucilkan dari teman-

temannya atau kelompoknya. Zakiah (1970:45) mereka sangat gelisah apabila

dipandang rendah atau diejek oleh teman-temannya terutama teman dari lain jenis.

Kebutuhan akan cinta, memiliki dan kasih sayang merupakan proses sosialisasi yang

dijalani manusia. Maslow juga mengungkapkan bahwa terbentuknya gank-gank anak

muda yang selalu memberontak dan membuat kerusuhan, dalam hal ini banyak didorong

oleh kebutuhan yang mendalam untuk memperoleh hubungan yang dekat dan hasrat

menciptakan kebersamaan sejati. Koeswara (1991:123).

4) Kebutuhan Akan Harga Diri (Esteem Needs)

Setelah kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang terpenuhi, kebutuhan

mendasar berikutnya yang muncul adalah kebutuhan akan harga diri (need for self

esteem). Kebutuhan ini meliputi dua hal, “for self respect or self esteem, and for the

esteem of others” yaitu harga diri dan penghargaan dari orang lain. Harga diri meliputi

kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, ketidaktergantungan, dan

kebebasan. Penghargaan dari orang lain meliputi nama baik, prestise, gengsi,

pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta apresiasi. Kebutuhan

akan penghargaan diri telah diabaikan oleh Sigmund Freud, namun ditekankan oleh

Alfred Adler.

Terpuaskannya kebutuhan akan rasa harga diri pada individu akan menghasilkan

sikap percaya, rasa berharga, rasa mampu, dan perasaan berguna. Sebaliknya, frustasi

atau terhambatnya pemuasan kebutuhan akan rasa harga diri akan menghasilkan sikap

rendah diri, rasa tak pantas, rasa lemah, tak mampu dan tak berguna, yang menyebabkan

individu mengalami kehampaan, keraguan, dan memiliki penilaian yang rendah atas

dirinya dalam kaitannya dengan orang lain. Harga diri yang stabil dan sehat diperoleh

dari penghargaan yang wajar dari orang lain dan bukan dari pujian atau sanjungan

berlebih yang tidak berdasar. Adanya kompetisi yang sehat dan prestasi yang dihasilkan

dari usahanya sendiri akan mendatangkan penghargaan dari orang lain dan ia akan

semakin termotivasi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Apabila anak sering

dikritik, dilecehkan, tidak diberi penghargaan dan dorongan dari orang tua atau gurunya,

maka dalam diri anak akan terbentuk masalah derivatif seperti perasaan rendah diri atau

hina. Ali Budaiwi (2002:84).

Maslow menegaskan bahwa rasa harga diri yang sehat lebih didasarkan pada prestasi

ketimbang prestise, status atau keturunan. Dengan kata lain, rasa harga diri individu

yang sehat adalah hasil usaha individu yang bersangkutan. Dan merupakan bahaya

psikologis apabila seorang lebih mengandalkan rasa harga dirinya pada opini orang lain

daripada kemampuan dan prestasi pada dirinya sendiri. E. Koeswara ( 1991:125).

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

43

5) Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)

Kebutuhan untuk mengungkapkan diri atau aktualisasi diri merupakan hierarki

kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi dalam Maslow. Aktualisasi diri dapat

didefinisikan sebagai perkembangan dari individu yang paling tinggi, mengembangkan

semua potensi yang ia miliki dan menjadi apa saja menurut kemampuannya. Duane

Schultz (1991:93), Contoh dari aktualisasi diri adalah seseorang yang berbakat musik

menciptakan komposisi musik, seseorang yang berbakat melukis menciptakan karya

lukisannya, seseorang yang berpotensi menyanyi akan mengembangkan bakatnya.

Maslow menggaris bawahi bahwa aktualisasi diri itu tidak hanya berupa penciptaan

kreasi atau karya-karya berdasarkan bakat atau kemampuan khusus. Setiap orang bisa

mengaktualisasikan dirinya, yakni dengan jalan melakukan yang terbaik atau bekerja

sebaik-baiknya sesuai bidangnya masing-masing. Ia termotivasi untuk menjadi dirinya

sendiri tanpa pengaruh atau tendensi apapun. Kecenderungan ini diwujudkan dengan

adanya keinginan untuk menjadi yang terbaik, menjadi apa saja sesuai kemampuannya.

Untuk itu bentuk aktualisasi diri berbeda pada setiap orang. Hal ini disebabkan karena

adanya perbedaan individual.

Dorongan untuk aktualisasi diri tidak sama dengan dorongan untuk menonjolkan

diri atau untuk mendapatkan prestise atau gengsi. Karena jika demikian sebenarnya dia

belum mencapai tingkat aktualisasi diri. Aktualisasi diri dilakukan tanpa tendensi

apapun. Meskipun hal ini diawali dari pemenuhan kebutuhan pada tingkat di bawahnya.

Bagaimanapun Maslow mengakui bahwa untuk mencapai tingkat aktualisasi diri

tidaklah mudah, sebab upaya ke arah itu banyak sekali hambatannya baik internal

maupun eksternal.

Hambatan internal yaitu hambatan yang berasal dari dirinya sendiri, antara lain

ketidaktahuan akan potensi diri, keraguan dan juga rasa takut untuk mengungkap potensi

yang dimiliki, sehingga potensi tersebut terpendam. Hambatan eksternal berasal dari luar

atau dari budaya masyarakat yang kurang mendukung upaya aktualisasi terhadap potensi

yang dimiliki oleh seseorang karena perbedaan karakter.

Mengenai hal ini dapat diambil ilustrasi sebagai berikut. Di masyarakat terdapat

stereotip budaya mengenai bagaimana yang disebut jantan dan tidak jantan. Apabila

masyarakat cenderung menganggap kejantanan sebagai sifat yang dijunjung tinggi

seperti sifat keras, kasar, dan berani akan lebih dihargai.

Akibatnya di masyarakat tersebut yang akan muncul dominan adalah kekerasan,

sedangkan kesabaran, kehalusan dan kelembutan akan menjadi lemah dan tidak

terungkapkan. Tegasnya aktualisasi diri hanya mungkin apabila lingkungan mendukung.

Dan dalam kenyataannya menurut Maslow, tidak ada satu pun lingkungan masyarakat

yang menunjang atas upaya aktualisasi diri para warganya, meski tentunya ada beberapa

masyarakat yang lebih jauh menunjang dari pada masyarakat lainnya.

Konsep aktualisasi diri pada intinya adalah konsep menuju becoming. Becoming

oleh Gordon Allport, menunjuk pada proses aktualisasi diri yang sedapat mungkin

dirancang sesuai dengan persepsi orang tentang citra dirinya. Jika demikian pengertian

aktualisasi diri yang menekankan pada potensi manusia nampaknya mempunyai

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

44

persamaan dengan prinsip humanisme dalam pendidikan. Apabila kelima tingkatan

kebutuhan dasar manusia tersebut di atas, dapat digambarkan dalam sebuah hierarki

Maslow, maka akan terlihat pada gambar bagan 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1

Bagan Hierarki Kebutuhan Maslow

Sumber: Maslow (2013). Maslow’s Hierarcy of needs: Motivation Theory.

http://studyob.com/maslow-hierarcy-of-needs. Di akses pada 26 Agustus 2016

pukul 22.10 WIB).

Dalam pandangan Maslow mempunyai lima tingkat kebutuhan. Kebutuhan yang

paling tinggi (pertumbuhan) yakni aktualisasi diri adalah paling penting bagi

perkembangan kepribadian. Sedangkan empat kebutuhan di bawahnya merupakan

kebutuhan defisiensi atau kebutuhan yang pokok. Jika kedua kebutuhan yang berbeda

saling bertentangan maka kebutuhan yang lebih rendah akan mendominasi.

Maslow mendasarkan teorinya tentang aktualisasi diri pada sebuah asumsi dasar

bahwa manusia pada hakekatnya memiliki nilai intrinsik berupa kebaikan. ‘Baik‘ di sini

diartikan dengan segenap potensi yang dimiliki manusia sejak lahir. Potensi atau fitrah

dalam pandangan Islam adalah suatu bakat atau potensi kebaikan dan semua itu akan

berarti setelah diaktualisasikan melalui pendidikan. Kemudian dalam pengembangan

potensi dan aktualisasi sumber daya insani, berupa kebebasan untuk berbuat dan hidayah

Allah, Allah membimbing manusia dengan agama Islam agar dapat berkembang

menurut fitrahnya.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

45

Sama halnya dengan Roger, Maslow juga mengatakan bahwa dalam pemenuhan

kebutuhan tersebut lingkungan juga ikut berperan. Lingkungan menyediakan berbagai

kesempatan untuk pemenuhan kebutuhan. Jika lingkungan tidak memungkinkan

kebutuhan terpenuhi, pertumbuhan dan perkembangan tidak akan terjadi pada tingkat

optimal.

Berdasarkan yang dikemukakan oleh para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa

aktualisasi diri merupakan jantungnya dari motivasi. Motivasi juga merupakan

pendorong atau penggerak individu untuk melakukan sesuatu, atau lebih jelasnya

motivasi adalah sebuah proses dipertahankannya aktivitas oleh individu untuk mencapai

tujuan tertentu. Dari kelima tingkatan kebutuhan tersebut di atas, jika ada yang kurang

satu saja, maka terjadi kepincangan dalam hidupnya, diibaratkan sudah tidak ada gairah

hidup didunia ini.

c. Teori Hedonisme

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau

kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa

tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat

duniawi. Pada abad ketujuh belas, Hobbes menyatakan bahwa apapun alasannya yang

diberikan seseorang untuk perilakunya, sebab-sebab terpendam dari semua perilaku

adalah kecendrungan untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan. Oleh

karenanya, setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia cenderung

memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan dari pada yang

mengakibatkan kesukaran, kesulitan, dan penderitaan. Implikasi dari teori ini adalah

adanya anggapan bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal yang menyulitkan

dan lebih menyukai melakukan perbuatan yang mendatangkan kesenangan.

d. Teori Naluri

Teori ini merupakan bagian terpenting dari pandangan mekanisme terhadap

manusia. Naluri merupakan suatu kekuatan biologis bawaan, yang mempengaruhi

anggota tubuh untuk berlaku dengan cara tertentu dalam keadaan tepat. Sehingga semua

pemikiran dan perilaku manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak

ada hubungannya dengan akal. Menurut teori naluri, seseorang tidak memilih tujuan dan

perbuatan, akan tetapi dikuasai oleh kekuatan-kekuatan bawaan, yang menentukan

tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan. Freud juga percaya bahwa dalam diri

manusia ada sesuatu yang tanpa disadari menentukan setiap sikap dan perilaku manusia.

e. Teori Reaksi yang dipelajari

Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau perilaku manusia yang

berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola dan tingkah laku yang dipelajari dari

kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan

kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga

teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang

pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu

hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-

orang yang dipimpinnya.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

46

f. Teori Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori reaksi yang

dipelajari.” Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya sesuatu dorongan

kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Purwanto, (Jurnal Ilmu Tarbiyah

"At-Tajdid", Vol. 2, No. 2, Juli 2013).

6. Peran Motivasi Belajar PAI

Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar, pertama,

motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai suatu tujuan. Kedua,

motivasi memegang peran penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang

dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang

banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar (Siregar dan Nara, 2011: 51).

Motivasi dalam Islam bukan sekedar lima hal teori kebutuhan Maslow, tetapi ada

motivasi yang paling mendasar yang diajarkan Rasulullah SAW, yaitu:

1) Kebutuhan spiritual: kebahagiaan dunia akhirat

a. Motivasi dalam bekerja agar dapat menjalankan rukun Islam, termasuk zakat

dan ibadah haji, karena jika dapat melaksanakannya dijamin mendapatkan

kebahagiaan hakiki di surga.

b. Motivasi mendapat ridla dan pahala dari Allah, sebagai contoh, manusia

diciptakan hanya untuk beribadah dengan ikhlas. Semua yang dilakukan

manusia selalu dikaitkan dengan ibadah, termasuk bekerja dan berusaha

sekuat tenaga.

2) Ekonomi: sebagai bekal ibadah

a. Motivasi mencari rizki Allah yang sangat luas: Islam mengajarkan agar

berusaha keras mencari sumber penghasilan, karena apapun yang ada di dunia

ini sebagai rizqi bagi manusia jika mau berusaha.

b. Motivasi memenuhi kebutuhan hidup: Islam menganjurkan memenuhi

kebutuhan fisik dari hasil kerjanya sendiri seperti yang dilakukan para Nabi.

c. Motivasi kebahagiaan dunia: Islam mengajarkan agar mencari kebahagiaan

negeri akhirat, dan tidak melupakan kenikmatan duniawi.

d. Motivasi menghidupi keluarga: Islam Memberi nilai lebih pada orang yang

dapat menafkahi keluarganya, yaitu kewajiban dan pahala. hasil kerja yang

dinikmati sendiri dan keluarganya dinilai sedekah, bukan sekedar kewajiban

nafkah.

3) Sosial: membantu sesama dalam hal kebaikan, zakat infak, sedekah

a. Motivasi dapat membantu orang lain dalam kebaikan.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

47

b. Motivasi bermanfaat dan bermakna buat orang lain.

c. Motivasi Mampu menjadi predikat muzakki (orang yang berhak memberi

zakat) bukan mustahiq. Karena Islam mengajarkan “Tangan di atas lebih baik

dari tangan di bawah”.

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar

dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat di

pecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Sesuatu dapat menjadi penguat

belajar untuk seseorang, apabila dia sedang benar-benar mempunyai motivasi untuk

belajar sesuatu.

Menurut Suardi (2015:45) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas.

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan

c. Tidak mudah putus asa

d. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar

e. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain

f. Tidak cepat bosan dengan tugas tugas yang rutin

g. Senang mencari dan memecahkan masalah

Motivasi belajar siswa memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap keberhasilan

proses maupun hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran PAI. Dengan adanya

motivasi sebagai dorongan yang kuat dalam menumbuhkan kesadaran diri siswa akan

penting dan manfaatnya pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari di dunia

maupun kehidupan diakherat kelak, diantaranya: mengikuti kegiatan keagamaan diluar

jam pelajaran sekolah. Contohnya: mengikuti sholat berjamaah, mengikuti peringatan

hari besar Islam, dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan keagamaan.

Ada beberapa peran motivasi dalam kehidupan manusia di antaranya:

a. Motivasi sebagai pendorong manusia dalam melakukan sesuatu, sehingga

menjadi unsur penting dan tingkah laku atau tindakan manusia.

b. Motivasi bertujuan untuk menentukan arah dan tujuan.

c. Motivasi berpungsi sebagai penguji sikap manusia dalam beramal benar atau

salah sehingga bisa dilihat kebenarannya dan kesalahannya.

d. Motivasi berfungsi sebagai penyeleksi atas perbuatan yang akan dilakukan

oleh manusia baik atau buruk. Jadi motivasi itu berfungsi sebagai pendorong,

penentu, penyeleksi dan penguji sikap manusia dalam kehidupanya.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

48

Di antara yang empat peran motivasi di atas yang paling dominan adalah peran

motivasi yang pertama. Betapa pentingnya motivasi dalam aktivitas keagamaan yang

merupakan ruh kehidupan, sungguh dalam aktivitas belajarpun motivasi memiliki peran

yang sangat besar. Dalam catatan sejarah dapat dilihat bagaimana semangat dan motivasi

para ulama dalam belajar sehingga mereka betul-betul mampu menjadi individu yang

ahli dalam bidangnya atau bahkan ahli di berbagai bidang ilmu. Purwanto, Jurnal Ilmu

Tarbiyah "At-Tajdid", Vol. 2, No. 2, Juli 2013

Peranan motivasi dalam Islam dicontohkan dari kisah Ibnu Hajar Al-Atsqolani,

beliau tidaklah dikenal sebagai anak yang jenius ketika masa kecilnya. Bahkan beliau

sempat memutuskan untuk meninggalkan madrasahnya karena putus asa dan merasa

tertinggal jauh dari teman-temannya dalam menyerap pelajaran. Kemudian ditengah

perjalanannya meninggalkan madrasahnya itulah dia melihat batu hitam yang sangat

keras tetapi bisa berlobang hanya karena mendapat tetesan air yang terus-menerus. Hal

tersebut mampu membangkitkan motivasi dalam diri beliau “Batu saja bisa berlobang

hanya karena tetesan air, tentu otakku tidak sekeras batu itu untuk menerima pelajaran ”

katanya dalam batin. Kemudian beliau kembali ke madrasahnya dengan motivasi yang

membaja dan akhirnya beliau sukses dalam menuntut ilmu, yang akhirnya beliau

menjadi salah satu ulama yang menjadi rujukan umat Islam hingga saat ini. Laude

Masihu Kamaluddin dan Mujib El-Shirozi (2011:116).

Adapun ayat Alquran yang menjadi peranan motivasi dalam kehidupan terkandung

dalam QS. Ar-Ra’d: 11. Allah berfirman:

له ما بقو هم معقبات من ب ي يديه ومن خلفه يفظونه من أمر الله إنه الله ل ي غي ن فس وا ما ب ه ي غي{١١}وإذا أراد الله بقو سوءا فل مرده له وما لم من دونه من وال

Artinya: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya

bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan

terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung

bagi mereka selain Dia.

Ada sesuatu makna yang dalam yang bisa dipetik dari ayat di atas, yaitu Allah

mengajarkan manusia untuk melakukan perubahan. Perubahan yang lahir dari sebuah

motivasi individu atau masyarakat yang kemudian motivasi tersebut merubah cara

pandang dan aktivitas. Maknanya, bahwa sebuah motivasi akan mengawali sebuah

perubahan dan merubah cara pandang dan kinerja individu ataupun kelompok. Dalam

kaitannya dengan aktivitas keagamaan motivasi tersebut penting untuk dibicarakan

dalam rangka mengetahui apa sebenarnya latar belakang suatu tingkah laku keagaman

yang dikerjakan seseorang. Di sini peranan motivasi itu sangat besar artinya dalam

bimbingan dan mengarahkan seseorang terhadap tingkah laku keagamaan. Namun

demikian ada motivasi tertentu yang sebenarnya timbul dalam diri manusia karena

terbukanya hati manusia terhadap hidayah Allah. Sehingga orang tersebut menjadi orang

yang beriman dan kemudian dengan iman itu ia lahirkan tingkah laku keagamaan.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

49

Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya semangat maupun

motivasi belajar dari para siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Omrod (2003)

dalam Eko Widoyoko (2009:8) yang menyatakan bahwa“motivation has several effect

on students’ learning and behavior: it directs behavior toward particular goal. It leads

to increased effort andenergy. It increases initation of, and persistence in activities. It

enchances cognitive processing. It leads to improved performance”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh

terhadap perilaku belajar siswa, yaitu motivasi mendorong serta meningkatnya semangat

dan ketekunan dalam belajar. Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam

memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa

mempunyai motivasi tinggi, mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan

kegiatan belajar yang pada akhirnya akan mampu memperoleh prestasi yang lebih baik.

Menurut Hamzah B. Uno (2008:23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

d. Adanya penghargaan dalam belajar.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik

dapat belajar dengan baik.

Adapun menurut Akhmad Sudrajat (2008:37) motivasi belajar peserta didik

memiliki 3 aspek, yaitu:

1) Pilihan, dengan indikator:

a. Tertarik pada mata pelajaran tertentu

b. Rajin mencari informasi tentang mata pelajaran tertentu

2) Keyakinan untuk sukses, dengan indikator:

a. Gambaran keberhasilan

b. Membuat rencana belajar

c. Kemandirian bertindak

3) Keuletan dalam berusaha, dengan indikator:

a. Keberanian menghadapi kegagalan

b. Kemampuan bangkit dari kegagalan dan gigih dalam berusaha

Dari beberapa indikator motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua

aspek yang menjadi indikator pendorong motivasi belajar siswa, yaitu (1) dorongan

internal: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, faktor fisiologis dan (2) dorongan

eksternal: adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang

kondusif.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

50

C. Pembelajaran PAI

1. Hakikat Pembelajaran PAI

Muzayyin Arifin (2014:15) menjelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah

pendidikan sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut

ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan

mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

Proses pembelajaran atau pengajaran kelas (classroom teaching) menurut Dunkin

da Biddle (1974:38) berada pada empat variabel interaksi yaitu, (1) Varriabel pertanda

(presage variables) berupa pendidik; (2) Variabel konteks (context variables) berupa

peserta didik, sekolah dan masyarakat; (3) Variabel proses (process variables) berupa

interaksi peserta didik dengan pendidik; dan (4) variabel produk (product variables)

berupa perkembangan peserta didik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dunkin dan Biddle selanjutnya mengatakan proses pembelajaran akan berlangsung

dengan baik jika pendidik mempunyai dua kompetensi utama yaitu, (1) Kompetensi

substansi materi pelajaran, dan (2) Kompetensi metodologi pembelajaran.

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan “usaha sadar dan terencana untuk

menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran

Islam melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan atau latihan” (Departemen Agama,

2004:2). Pendidikan Agama Islam yang pada hakikatnya merupakan sebuah proses

dalam pengembangannya juga dimaksud sebagai rumpun mata pelajaran yang diajarkan

di sekolah maupun perguruan tinggi. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam (PAI)

dapat dimaknai dalam dua hakikat yaitu:

a. Sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama Islam,

b. Sebagai bahan kajian yang menjadi materi dari proses penanaman atau

pendidikan itu sendiri.

Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu sebagai berikut:

a. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan,

pengajaran dan/atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan

yang hendak dicapai;

b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan; dalam arti ada yang

dibimbing, diajari dan/atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman,

penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam;

c. Pendidik atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang melakukan kegiatan

bimbingan, pengajaran dan/atau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk

mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam;

d. Kegiatan (pembelajaran) Pendidikan Agama Islam; Kegiatan pembelajaran

diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan

pengalaman ajaran agama Islam peserta didik; di samping untuk membentuk

keshalehan (kualitas pribadi) juga sekaligus untuk membentuk keshalehan sosial.

Dalam arti, kualitas atau keshalehan pribadi itu diharapkan mampu memancar keluar

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

51

dalam hubungan keseharian dengan manusia lainnya (bermasyarakat), baik yang

seagama, (sesama muslim) maupun yang tidak seagama (hubungan dengan non

muslim) serta dalam berbangsa dan bernegara sehingga terwujud persatuan dan

kesatuan nasional (ukhuwah wathaniyah) dan bahkan ukhuwah insaniyah

(Muhaimin, 2002:45-76).

Menurut Wahyuni Nafis (2003:34) pembelajaran pendidikan agama yang paling

utama adalah membersihkan, mengingatkan, dan menggugah, serta mengaktifkan

(kembali) fitrah tiap manusia, sehingga fitrah itu mampu mempengaruhi dan

mengarahkan pola pikir dan perbuatan atau tindakan seseorang. Dengan kata lain tujuan

utama pembelajaran pendidikan agama adalah menggugah fitrah insaniyah dan

membantu memunculkan kembali potensi kebaikan yang telah ada dalam diri tiap orang.

Dari definisi-definisi di atas Depdiknas (2001:8) Menyatakan bahwa pendidikan

agama Islam adalah: Upaya sadar dan terencana dalam menyapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati hingga mengimami, bertaqwa dan berakhlak mulia

dalam menjalankan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Quran dan

hadis melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan serta penggunaan

pengamalan.

2. Ruang Lingkup PAI

Menurut Zakiyah Daradjat (1989:87) yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian

Andayani Ruang lingkup PAI meliputi perwujudan, keserasian, keselarasan, dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia,

makhluk lainnya maupun lingkungannya. Sedangkan dalam PERMENDIKNAS RI No.

22 Tahun 2006 Ruang lingkup PAI SMA meliputi Al-Qur’an dan Hadits, Keimanan,

Akhlak, Fiqih/Ibadah, Tarikh/Sejarah Islam.

Berdasarkan kurikulum 2013, kompetensi dasar mata pelajaran berisi sekumpulan

kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh pendidikan di SMA.

Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan

pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Islam. Kemampuan-kemampuan yang

tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari

kemampuan dasar umum yang harus dicapai di SMA, yaitu:

a. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui

fungsi dan hikmahnya serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak peserta

didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.

b. Dapat membaca, menulis, dan memahami ayat-ayat Al Qur’an serta mengetahui

hukum bacaannya dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-

hari.

c. Mampu beribadah dengan baik sesuai dengan tuntunan syari’at Islam baik ibadah

wajib maupun ibadah Sunnah.

Seperti tergambar dalam kemampuan dasar umum di atas, kemampuan dasar tiap

kelas yang tercantum dalam Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam lima aspek

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA, yaitu: Al-Qur’an, Keimanan, Akhlak,

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

52

Fiqih/Ibadah, dan Tarikh. Berdasarkan pengelompokan per-aspek, kemampuan dasar

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA adalah sebagai berikut:

1) Al Qur’an/Al Hadits

a) Membaca Al Qur’an dengan fasih (tadarrus) (Dilaksanakan pada setiap awal

jam pelajaran Pendidikan Agama selama 5-10 menit).

b) Membaca dan memahami ayat-ayat tentang manusia dan tugasnya sebagai

makhluk serta mampu menerapkannya dalam perilaku sehari-hari.

c) Membaca dan faham ayat-ayat tentang prinsip-prinsip beribadah serta mampu

menerapkannya dalam perilaku sehari-hari.

d) Membaca dan memahami ayat-ayat tentang anjuran bertoleransi serta mampu

menerapkannya dalam perilaku sehari-hari.

2) Aqidah/Keimanan

a) Beriman kepada Allah dan menghayati sifat-sifat-Nya.

b) Beriman kepada malaikat dan memahami fungsinya serta mampu menerapkan

dalam perilaku sehari-hari.

c) Beriman kepada rasul-rasul Allah dan memahami fungsinya serta mampu

menerapkan dalam perilaku sehari-hari.

d) Beriman kepada kitab-kitab Allah dan memahami fungsinya serta mampu

menerapkan dalam perilaku sehari-hari.

e) Beriman kepada hari akhir dan memahami fungsinya serta mampu menerapkan

dalam perilaku sehari-hari.

f) Beriman kepada qadha dan qadar dan memahami fungsinya serta mampu

menerapkan dalam perilaku sehari-hari.

3) Akhlak

a) Terbiasa dengan perilaku dengan sifat-sifat terpuji.

b) Terbiasa menghindari sifat-sifat tercela.

c) Terbiasa bertata krama.

4) Fiqih/Ibadah

a) Memahami sumber-sumber hukum Islam dan pembagiannya.

b) Memahami hikmah shalat dan puasa mampu menerapkannya dalam perilaku

sehari-hari.

c) Memahami hukum Islam tentang zakat secara lebih mendalam dan hikmahnya

serta mampu menerapkannya dalam perilaku sehari-hari.

d) Memahami hikmah haji dan umrah serta mampu menerapkannya.

5) Tarikh/Sejarah

e) Memahami perkembangan Islam pada masa Umayyah dan mampu menerapkan

manfaatnya dalam perilaku sehari-hari.

f) Memahami perkembangan Islam pada masa abad Abbasiyah dan mampu

menerapkan manfaatnya dalam perilaku sehari-hari.

g) Memahami perkembangan Islam di Indonesia dan mampu menerapkan

manfaatnya dalam perilaku sehari-hari.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

53

Dari beberapa aspek mata pelajaran PAI di atas peneliti berpendapat bahwa proses

pendidikan agama Islam yang didahului dan dialami siswa disekolah dimulai dari

tahapan kognisi, yaitu pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai

yang terkandung dalam ajaran Islam untuuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni

terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri siswa, dalam arti

menghayati dan meyakininya.

Sedangkan fungsi pendidikan agama Islam adalah untuk menanamkan keimanan dan

ketakwaan kepada allah SWT serta membiasakan siswa berakhlak mulia. Hal tersebut

sesuai dengan fungsi pendidikan Islam yang diungkapkan Darajat (2001:174):

a. Menumbuhkan rasa keimanan yang kuat

b. Menumbuh kembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah, amal saleh

dan akhlak mulia

c. Menumbuh kembangkan semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai

anugerah Allah SWT.

Dengan demikian peneliti berpendapat bahwa pendidikan agama disekolah sebagai

salah satu bentuk pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam

meningkatkan pemahaman keagamaan, yakni meningkatkan keimanan dan ketakwaan

terhadap Allah swt, serta kemuliaan akhlak.

3. Prinsip Pembelajaran PAI

Selain pendekatan, dalam kegiatan pembelajaran ada pula prinsip-prinsip yang harus

diperhatikan oleh guru sebelum melakukan proses pembelajaran, menurut Muzayyin

Arifin (2005:43) ada beberapa prinsip PAI yang dapat dijadikan guru agama sebagai

pedoman yaitu:

a. Berpusat pada peserta didik

Peserta didik dipandang sebagai makhluk Tuhan dengan fitrah yang dimiliki,

sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Setiap peserta didik memiliki

perbedaan minat (interest), kemampuan (ability) kesenangan (preference),

pengalaman (experience), dan cara belajar (learning style). Peserta didik tertentu

mungkin lebih mudah belajar dengan cara mendengar, peserta didik lain dengan cara

melihat, dan peserta didik yang lain lagi dengan cara melakukan langsung (learning

be doing). Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi

pembelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian perlu disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik.

Secara umum, cara belajar peserta didik dikategorikan ke dalam empat hal,

yakni cara belajar somatic, auditif, visual, dan intelektual. Cara belajar somatic

adalah pola pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek gerak tubuh atau

belajar dengan melakukan. Cara belajar auditif adalah cara belajar yang lebih

menekankan pada aspek pendengaran. Peserta didik akan cepat belajar jika materi

disampaikan dengan ceramah atau alat yang dapat didengar. Cara belajar visual

adalah cara belajar yang lebih menekankan pada aspek penglihatan. Peserta didik

akan cepat menangkap materi pelajaran jika disampaikan dengan tulisan atau

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

54

gambar. Akhirnya, cara belajar intelektual adalah cara belajar yang lebih

menekankan pada aspek penalaran atau logika. Peserta didik akan cepat menangkap

materi jika pembelajaran dirancang dengan menekankan pada aspek mencari solusi

pemecahan.

Di sisi lain setiap peserta didik mempunyai berbagai kecerdasan yang dapat

dioptimalkan melalui kegiatan pembelajaran. Kecerdasan yang dimaksud adalah

kecerdasan linguistic, logis-matematis, spasial, musical, kinestesis-jasmani,

interpersonal, dan naturalis. Kecerdasan linguistic (cerdas kata) adalah kemampuan

menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan (misalnya pendongeng, orator,

atau politisi) maupun tertulis (misalnya sastrawan, peneliti drama, editor, dan

wartawan).

Kecerdasan matematis-logis (cerdas angka) adalah kemampuan menggunakan

angka dengan baik (misalnya ahli matematika, akuntan, ahli statistik) dan

melakukan penalaran yang benar (misalnya sebagai ilmuwan, pemprogram

komputer, dan ahli logika). Kecerdasan spasial (cerdas ruang) adalah kemampuan

mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat (misalnya sebagai Pramuka,

pemandu, dan pemburu) dan mentranformasikan persepsi dunia spasial-visual

tersebut (misalnya decorator, desainer interior, arsitek, dan seniman). Kecerdasan

kinestesis-jasmani (cerdas fisik) adalah keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk

mengekspresikan ide dan perasaan (misalnya sebagai aktor, pemain pantomime,

atlet atau penari) dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau

mengubah sesuatu (misalnya pengrajin, pemahat, ahli mekanik, atau dokter bedah).

Kecerdasan musical (cerdas irama) adalah kemampuan menangani bentuk-

bentuk musical dengan cara mempersepsi (misalnya sebagai penikmat musik),

membedakan (misalnya kritikus musik), menggubah (misalnya composer), dan

mengekspresikan (misalnya penyanyi). Kecerdasan interpersonal (cerdas sosial)

merupakan kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud,

motivasi, serta perasaan orang lain. Kecerdasan intrapersonal (cerdas diri) adalah

kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.

Sedangkan kecerdasan naturalis (cerdas alam) adalah keahlian mengenali dan

mengkategorikan spesies, baik flora maupun fauna, di lingkungan sekitar. Dengan

delapan jenis kecerdasan tersebut, proses pembelajaran hendaknya dirancang

sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap potensi kecerdasan yang dimiliki

peserta didik tersebut berkembang dengan baik.

Dalam kegiatan pembelajaran PAI, cara belajar (learning style) dan kecerdasan

majemuk (multiple intelligence) tersebut dapat dikembangkan. Misalnya, dalam

materi Larangan Kikir, peserta didik diminta untuk mencari dan menuliskan ayat

dan hadits tentang larangan berbuat kerusakan di bumi (somatic dan kecerdasan

kinestesis-jasmani), menterjemahkan ayat dan hadits (kecerdasan linguistic),

menyimpulkan isi kandungan ayat atau hadist (intelektual dan kecerdasan logis-

matematis), memberikan contoh-contoh perbuatan merusak alam (visual dan

kecerdasan spasial), mendiskusikan kandungan ayat dan hadits (kecerdasan

interpersonal), menuliskan pengalaman atau perasaan pribadi ketika melihat

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

55

kerusakan lingkungan akibat perbuatan manusia (kecerdasan interpersonal). Dalam

prakteknya, tidak semua materi pelajaran harus sekaligus memenuhi tuntutan

mengembangkan semua jenis kecerdasan itu, tetapi bisa secara bertahap.

b. Belajar dengan Melakukan

Melakukan aktivitas adalah bentuk pernyataan diri peserta didik. Pada

hakikatnya peserta didik belajar sambil melakukan aktifitas. Karena itu, peserta

didik perlu diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan nyata yang melibatkan

dirinya, terutama untuk mencari dan menemukan sendiri. Peserta didik, akan

memperoleh harga diri dan kegembiraan kalau diberi kesempatan menyalurkan

kemampuan dan melihat hasil kerjanya. Belajar dengan melakukan perlu ditekankan

karena setiap peserta didik hanya belajar 10% dari yang dibaca, 20% dari yang

didengar, 30% dari yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan didengar, 70% dari yang

dikatakan, dan 90% dari yang dikatakan dan dilakukan. Dengan temuan ini, maka

dengan model ceramah, peserta didik hanya mampu menangkap 20% dari yang

didengar. Sebaliknya, dengan model praktek, peserta didik akan menangkap 90%

dari yang dikerjakan oleh guru.

c. Mengembangkan Kecakapan Sosial

Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengoptimalkan kemampuan individual

peserta didik secara internal saja, melainkan juga mengasah kecakapan peserta didik

untuk membangun hubungan dengan pihak lain. Karena itu, kegiatan pembelajaran

harus dikondisikan yang memungkinkan peserta didik melakukan interaksi dengan

peserta didik lain seperti peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan

masyarakat. Dengan pemahaman ini, guru dapat menerapkan berbagai strategi

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik terlibat dengan pihak lain,

misalnya diskusi, pro-kontra, sosiodrama, dan sebagainya. Sebagai contoh, peserta

didik dapat diberi tugas untuk melakukan observasi dan membuat laporan tentang

surat-surat yang paling sering dibaca oleh imam ketika Maghrib berjamaah di suatu

masjid. Hasil pengamatan dan laporan itu kemudian dipresentasikan di kelas untuk

dibahas bersama.

d. Mengembangkan Fitrah

Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap orang lahir dalam keadaan fitrah, orang

tuanyalah yang menjadikan ia berubah menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

Dengan demikian, kegiatan pembelajaran hendaknya diarahkan pada pengasahan

rasa dan penghayatan agama sesuai dengan tingkatan usia peserta didik.

Pengembangan aspek ini akan lebih efektif jika langsung dipraktekkan, tidak

sekedar secara kognitif saja.

e. Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah

Tolak ukur kepandaian peserta didik banyak ditentukan oleh kemampuannya

untuk memecahkan masalah. Karena itu, dalam proses pembelajaran perlu

diciptakan situasi menantang kepada pemecahan masalah agar peserta didik peka

terhadap masalah. Kepekaan terhadap masalah dapat ditumbuhkan jika peserta didik

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

56

dihadapkan pada situasi yang memerlukan pemecahannya. Guru hendaknya

mendorong peserta didik untuk melihat masalah, merumuskannya, dan berupaya

memecahkannya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Jika prinsip ini

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran nyata di kelas, maka pintu ke arah

pembelajaran aktif peserta didik mulai terbuka. Untuk itu, sikap terbuka dan cepat

tanggap terhadap gejala sosial, budaya, dan lingkungan perlu dipupuk ke arah yang

positif.

f. Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa setiap peserta didik lahir dalam

keadaan berbeda (individual difference) dan masing-masing mempunyai potensi

yang dapat dikembangkan. Karena itu, pembelajaran dilaksanakan sedemikian rupa

sehingga membuat setiap peserta didik optimal potensinya. Oleh karena itu, dalam

kegiatan pembelajaran harus dikondisikan secara efektif, agar peserta didik

mempunyai kesempatan dan kebebasan dalam mengembangkan dirinya sesuai

dengan kecenderungan masing-masing.

g. Mengembangkan Pemanfaatan Ilmu dan Teknologi

Agar peserta didik tidak gagap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, guru

hendaknya mengaitkan materi yang disampaikan dengan kemajuan ilmu dan

teknologi. Hal ini dapat diciptakan dengan pemberian tugas yang mengharuskan

peserta didik berhubungan langsung dengan teknologi, misalnya membuat laporan

tentang materi tertentu dari televisi, surat kabar, radio, atau internet.

h. Menumbuhkan Kesadaran sebagai Warga Negara yang Baik

Sebagai warga Negara Indonesia, dalam pembelajaran perlu diciptakan kegiatan

yang dapat mengasah jiwa nasionalisme, tanpa harus menuju semangat kauvinisme.

Untuk itu, guru harus membuat banyak contoh yang terkait dengan budaya atau

konteks Indonesia. Sebagai contoh, peserta didik diminta membaca berita tentang

Musabaqah Tilawah Al-Qur’an dan membuat laporan, serta mendiskusikannya

dengan teman di kelas.

Dalam Islam, menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap orang mulai dari tiang

ayunan hingga liang lahad. pembelajaran dalam Islam tidak dibatasi oleh usia

kronologis tertentu atau sebatas pada jenjang pendidikan formal, setiap orang Islam

harus semangat dalam mencari ilmu. Dengan perpaduan kompetisi, kerjasama, dan

solidaritas yang tinggi.

Peserta didik perlu berkompetisi, bersaing, bekerjasama, dan mengembangkan

solidaritasnya untuk menjadi siswa yang kreatif dan inovatif, memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan semangat berkompetisi

sehat, bekerjasama dan solidaritas. Untuk menciptakan suasana kompetisi,

kerjasama, dan solidaritas, kegiatan pembelajaran dapat dirancang dengan strategi

diskusi, kunjungan ke tempat-tempat panti asuhan, anak-anak yatim piatu, atau

pembuatan laporan secara berkelompok.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

57

Selain prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran, guru juga perlu memperhatikan

prinsip-prinsip dalam motivasi. Keberhasilan sebuah kegiatan sangat tergantung

pada faktor motivasi. Motivasi merupakan daya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu aktifitas. Motivasi menjadi faktor yang sangat berarti dalam

pencapaian prestasi belajar. Setidaknya ada dua jenis motivasi yang perlu

diperhatikan oleh guru, yakni motivasi yang diakibatkan oleh rangsangan dari luar

diri peserta didik (ekstrinsik). Motivasi intrinsik dapat ditumbuhkan dengan

mendorong rasa ingin tahu, mencoba, serta sikap mandiri dan ingin maju. Sementara

itu motivasi ektrinsik antara lain dapat dikembangkan dengan memberikan ganjaran

atau hukuman.

Adapun perilaku the spiritual teacher akan tampak dalam menjalankan tugas

dan perannya sebagai guru. Tugas dan peran guru dalam Islam sangat mulia dan

cukup berat, karena guru dipahami sebagai sosok yang agung, memiliki integritas

dan kepribadian yang baik disamping juga kompetensi profesional. Hai ini dapat

dilihat dari terminologi yang dapat ditemukan dari literatur kependidikan Islam

dimana guru di istilahkan dengan sebutan sebutan sebagai; ustadz, mu’allim,

murabbiy, mursyid, mudarris, mu’addib, muzakkiy. Istilah-istilah tersebut

berimplikasi pada tugas dan peran guru sebagaimana makna yang terkandung dalam

istilah tersebut. Muhaimin (2003), memetakan istilah-istilah pendidikan dan

pendidik dalam perspektif Islam sebagaimana dalam tabel 2.3 berikut:

Tabel 2.3

Istilah Pendidik dan Tugas Pendidikan Islam

No ISTILAH TUGAS PENDIDIKAN ISLAM

1. Ustadz Orang yang komitmen terhadap profesionalisme, yang

melekat pada dirinya sifat dedikatif, komitmen terhadap

mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous

improvement. Ustadz bertugas untuk melakukan ta’lim,

tarbiyah, irsyad, tadris, ta;dib, tazkiyah, dan tilawah.

2. Ta’lim Upaya membantu peserta didik agar mampu menangkap

makna dibalik yang tersurat, mengembangkan

pengetahuan serta menjelaskan fungsinya dalam

kehidupan, baik secara teoritis maupun praktis, atau

melakukan “transfer ilmu” pengetahuan, internalisasi,

serta amaliah (implementasi) secara terpadu.

3. Tarbiyah Upaya membantu peserta didik agar mampu mengatur,

memelihara, mengembangkan, memperbaiki dan

meningkatkan dirinya dengan segala potensinya dan

satuan sosial (dalam kehidupan masyarakat) secara

bertahap ketingkat yang lebih tinggi dan lebih baik.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

58

4. Irsyad Upaya meningkatkan kualitas akhlak dan kepribadian

peserta didik atau upaya pemberian keteladanan.

5. Tadris Upaya mencerdaskan peserta didik, memberantas

kebodohan mereka, serta melatih keterampilan sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya sehingga

menjadi tenaga yang produktif.

6. Ta’dib Upaya menyiapkan peserta didik untuk bertanggung

jawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di

masa depan.

7. Tazkiyah Upaya penyucian jiwa peserta didik sehingga ia kembali

kepad fitrahnya.

8. Tilawah Upaya pewarisan nilai-nilai Ilahi dan nilai-nilai insani

kepada peserta didik.

Sumber: J-PAI, vol No. 2 Januari-Juni 2015

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum bertujuan “meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah Swt, serta

berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara” (Departemen Agama, 2004:4). Tujuan Pendidikan Agama Islam ini

mendukung dan menjadi bagian dari tujuan pendidikan nasional sebagaimana

diamanatkan oleh Pasal 3 Bab II Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Dari tujuan tersebut di atas dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak

ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu:

a. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam

b. Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta didik

c. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam

menjalankan ajaran agama Islam

d. Dimensi pengamalan, dalam arti bagaimana ajaran yang telah diimani, dipahami,

dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan

motivasi dalam dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan dan menaati ajaran

agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi sebagai manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta mengaktualisasikannya dalam

merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

59

Depdiknas, dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum,

merumuskan sebagai berikut:

a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu

manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,

etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal

dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Di sekolah umum, Pendidikan Agama Islam merupakan satu bidang studi atau

unsur pokok keimanan, ibadah, al-Qur’an, akhlak, muamalah, syari’ah dan tarikh

dengan satu silabi. Sedangkan di sekolah berciri khas agama Islam, Pendidikan

Agama Islam merupakan satu kelompok bidang studi terdiri dari al-Qur’an Hadits,

Fiqih, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab yang masing-

masing bidang studi memiliki silabi tersendiri.

Sedangkan tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama

Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah,

berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Muhaimin (2002:77). Tujuan umum PAI ini juga terelaborasi untuk masing-masing

satuan pendidikan dan jenjangnya, serta kemudian dijabarkan menjadi standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

Tujuan Pendidikan Agama Islam harus sesuai dengan tujuan hidup manusia,

seperti yang disebutkan dalam al-Qur’an sebagai berikut:

نس إله لي عبدون )الذاريت {٧۵}وما خلقت النه واإل Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Jadi, tujuan Pendidikan Agama Islam harus mengacu pada penanaman nilai-

nilai Islam. Hal ini dilakukan dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi

peserta yang kemudian akan membuahkan kebaikan di akhirat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah gejala psikologis dari dalam jiwa

dalam bentuk dorongan pertumbuhan dan perubahan diri seseorang dalam tingkah

laku baru berkat pengalaman dan latihan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

serta mendapat kepuasan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

60

5. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam, baik sebagai proses penanaman keimanan dan

seterusnya maupun sebagai materi (bahan ajar) memiliki fungsi yang jelas. Fungsi

Pendidikan Agama Islam dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan

Fungsi PAI sebagai pengembangan adalah meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt., yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga. Pada dasarnya usaha menanamkan keimanan dan ketaqwaan

menjadi tanggung jawab setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan kemampuan yang ada pada diri anak melalui bimbingan,

pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang

secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penyaluran

Fungsi PAI sebagai penyaluran adalah untuk menyalurkan anak-anak yang

memiliki bakat khusus di bidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang

lain.

c. Perbaikan

Fungsi PAI sebagai perbaikan adalah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari yang

sebelum mungkin mereka peroleh melalui sumber-sumber yang ada di lingkungan

keluarga dan masyarakat.

d. Pencegahan

Fungsi PAI sebagai pencegahan adalah untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan

menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

e. Penyesuaian

Fungsi PAI sebagai penyesuaian adalah untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat

mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

f. Sumber Nilai

Fungsi PAI sebagai sumber nilai adalah memberikan pedoman hidup untuk

mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

6. Metode Pembelajaran PAI

Suatu metode pembelajaran serta kompetensi eksistensial anak didik yang

paling penting dalam proses pembelajaran adalah bagaimana mengaktualisasikan

segenap potensi dan kompenteni dasar anak didik. Untuk itu, penggunaan pelbagai

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

61

pendekatan disarankan berpegang pada prinsip. Child Centered Education, yaitu

memberikan layanan pendidikan yang mengarah kepada peran aktif anak didik dari

pada pendidik. Aktivitas anak didik diperankan secara maksimal dalam proses

pembelajaran dan pendidikan. Guru tak lebih hanya berperan sebagai fasilitator dan

supervisor akademik guna mengantarkan kompetensi personal anak didik ke arah

yang dituju dalam pendidikan.

Selanjutnya Ahmad Barizi dan Imam Tolkhak, (2004:212-215) mengungkapkan

setidaknya dalam proses pembelajaran dan pendidikan bisa digunakan sebagai

metode sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pertama, metode dialog (al hiwar) Suatu metode pendidikan yang Secara

komunikatif mengenai suatu topik.

Kedua, metode cerita (al qishah), metode ini dimaksudkan untuk memberi

pengetahuan dan perasaan kepada anak didik al qur;an dan hadis lebih banyak

meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesannnya.seperti cerita malaikat, nabi

dan para rasul Nya.

Ketiga, metode pengumpamaan. Suatu metode yang digunakan mengungkapkan

suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan dengan

mentasybihkan sesuatu (menggambarkan sesuatu dengan suatu yang lain yang

serupa). Metode ini banyak digunkan dalam pendidikan qur’ani dan nabawi,. Tujuan

pokoknya adalah mendekatkan makna (hal abstrak) kepada pemahaman,

merangsang pesan dan kesan untuk menumbuhkan perasaan ketuhanan, mendidik

akal berfikir logis dan menghidupkan serta mendorong naluri penghayatan hati

secara mendalam.

Keempat, Metode keteladanan, keteladanan pendidikan merupakan syarat

mutlak yang harus melekat pada setiap pendidik/guru. Sering kali anak didik

melakukan suatu tindakan bukan berdasarkan latihan. Nabi SAW, mendeskripsikan

bahwa keteladanan merupakann cara paling efektif dalam pendidikan kepribadian

anak.

Kelima, metode sugesti dan hukuman (at targhib wa al tarhib).sugesti adalah

janji disertai bukuna dan dorongan rasa senang kepada sesuatu yang baik.

Sedangkan hukuman sanksi implikatif dari kesalahan dan dosa yang dilakukan anak

didik supaya tidak mengulanginya.

Keenam, metode nasihat/ penyuluhan (al mawidzah) pemberian nasihat pada

anak didik adalah suatu yang niscaya menumbuhkan kesadaran dan menggugah

perasaan serta kemauan yang mengamalkan apa yang diajarkan dan dipelajari.

Ketujuh, metode meyakinkan dan memuaskan (al iqna’ wal iqtina). Adalah

pendidikan yang dilakukan dengan cara membangkitkan kesadaran anak dalam

melakukan suatu perbuatan. Peroses ini mengantarkan anak di didik ke arah

kesadaran motivasional untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran atau belajar

sepanjang masa.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

62

Kedelapan, metode penalaran dan pemahaman (al ma’rifah wa an nadzriah).

Metode ini dilakukan dengan membangkitkan akan dan kemampuan berfikir anak

didik secara logis.

Kesembilan, metode latihan perbuatan (al-mumarisah al ‘amaliyah) metode ini

membiasakan anak didik melakukan sesuatu yang baik. melalui metode ini anak

didik diharapkan mengetahui sekaligus mengamalkan materi pelajaran yang

diajarkan.

D. Spiritual Religius

1. Hakikat Spiritual Religius

Spiritual maupun religius/agama sering dilihat sebagai dua istilah yang memiliki

makna yang hampir sama. Akan tetapi spiritual dianggap sebagai karakter khusus dari

keyakinan seseorang yang lebih pribadi, tidak terlalu dogmatis, lebih terbuka terhadap

pemikiran-pemikiran baru dan beragam pengaruh, serta lebih pluralistik dibandingkan

dengan keyakinan yang dimaknai atau didasarkan pada agama-agama formal. Hakikat

“Spiritual” dalam kaitannya dengan ruhani atau maknawi, makna inti dari kata spirit

berikut kata jadiannya seperti spiritual atau spiritualitas (spirituality), adalah bermuara

kepada kehakikian, keabadian dan ruh, bukan yang sifatnya sementara dan tiruan.

Dalam perspektif Islam, dimensi spiritualitas senantiasa berkaitan secara langsung

dengan relitas Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa (tauhid). Spiritualitas bukan sesuatu yang

asing bagi manusia, Karena merupakan inti (core) kemanusiaan itu sendiri. Manusia

terdiri dari unsur material dan spiritual atau unsur jasmani dan ruhani. Perilaku manusia

merupakan produk tarik-menarik antara energy spiritual dan material atau antara

jasmaniah dan ruhaniah. Dorongan spiritual senantiasa membuat kemungkinan

membawa dimensi material manusia kepada dimensi spiritualnya (ruh ke Ilahian).

Caranya adalah dengan memahami dan menginternalisasi sifat-sifat-Nya, menjalani

kehidupan sesuai dengan petunjuk-Nya, dan meneladani Rosul-Nya. Tujuannya adalah

memperoleh ridho-Nya, menjadi ”Sahabat” Allah,”kekasih” (wali) Allah, inilah

manusia yang suci, yang keberadaannya membawa kegembiraan bagi manusia-manusia

lainnya. (J-PAI, vol. 1 No. 2 Januari-Juni 2015).

Menurut Saifuddin Aman (2013:20), Spiritual dalam pengertian luas merupakan hal

yang berhubungan dengan spirit, sesuatu yang spiritual memiliki kebenaran yang abadi

yang berhubungan dengan tujuan hidup manusia, sering dibandingkan dengan sesuatu

yang bersifat duniawi, dan sementara. Didalamnya mungkin terdapat kepercayaan

terhadap kekuatan supernatural seperti dalam agama, tetapi memiliki penekanan

terhadap pengalaman pribadi. Spiritual merupakan ekspresi dari kehidupan yang

dipersepsikan lebih tinggi, lebih kompleks atau lebih terintegrasi dalam pandangan

hidup seseorang,dan lebih dari pada hal yang bersifat inderawi.

Ciri-ciri sikap spiritual sesorang adalah memiliki arah tujuan, yang secara terus

menerus meningkatkan kebijaksanaan dan kekuatan berkehendak dari seseorang,

mencapai hubungan yang lebih dekat dengan ketuhanan dan alam semesta dan

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

63

menghilangkan ilusi dari gagasan salah yang berasal dari alat indera, perasaan, dan

pikiran. Pihak lain mengatakan bahwa aspek spiritual memiliki dua proses, pertama

proses keatas yang merupakan tumbuhnya kekuatan internal yang mengubah hubungan

seseorang dengan Tuhan, kedua proses kebawah yang ditandai dengan peningkatan

realitas fisik seseorang akibat perubahan internal. Konotasi lain perubahan akan timbul

pada diri seseorang dengan meningkatnya kesadaran diri, dimana nilai-nilai ketuhanan

didalam akan termanifestasi keluar melalui pengalaman dan kemajuan diri.

Menurut Gazalba, dalam Gufron (2010:17). Religius berasal dari kata religi, dalam

bahasa latin ”religio” yang akar katanya adalah “religure” yang berarti meningkat.

Dengan demikian, mengandung makna bahwa religi atau agama pada umumnya

memiliki aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi dan dilaksanakan

oleh pemeluknya. Kesemuanya itu berfungsi mengikat seseorang atau sekelompok orang

dalam hubungannnya dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya.

Sedangkan menurut Fetzer (1999) definisi religius adalah sesuatu yang lebih menitik

beratkan pada masalah perilaku, sosial dan merupakan sebuah doktrin yang diliki oleh

setiap agama atau golongan. Karenanya doktrin yang dimiliki oleh setiap agama wajib

diikuti oleh setiap pengikutnya.

Menurut Thouless dalam bukunya Jalaluddin (2012) religius adalah sikap/cara

penyesuaian diri terhadap dunia yang mencakup acuan yang menunjukkan lingkungan

yang lebih luas dari pada lingkungan dunia fisik yang terkait ruang dan waktu.

Menurut Jalaluddin (2005:107) dalam bukunya Psikologi Agama mengungkapkan

bahwa sesorang dikatakan memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciri-ciri sebagai

berikut yaitu:

a. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang,

bukan sekedar ikut-ikutan.

b. Cenderung bersifat realistis, sehingga norma-norma agama lebih banyak

diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.

c. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha untuk

mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.

d. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab diri

hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.

e. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.

f. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama

selain didsarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati

nurani.

g. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-

masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima,

memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.

h. Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan sosial,

sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah berkembang.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

64

Nashori dan Diana (2002) menjelaskan bahwa dari istilah agama dan religi muncul

istilah keberagamaan dan religiusitas (religiousity). Pengertian religiusitas adalah

seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa rajin pelaksanaan

ibadah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang

muslim dan muslimah, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh keyakinan,

pengetahuan, pelaksanaan dan penghayatan dirinya terhadap agama Islam.

Adapun ciri ciri sikap religius seseorang adalah keadaan dalam diri seseorang dapat

merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi kehidupan manusia

dengan cara melaksanakan semua perintah Tuhan dan meninggalkan seluruh larangan-

Nya, sehingga hal ini akan membawa ketenangan dan ketentraman pada diri. Peranan

agama adalah sebagai pendorong atau penggerak serta pengontrol dari tindakan-

tindakan para anggota masyarakat untuk tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai

kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya, sehingga tercipta ketertiban sosial.

Ada adagium/pepatah yang mengatakan bahwa agama boleh saja ditinggalkan

orang, tapi spiritual akan selalu hidup dan bersemanyam di hati setiap orang sampai

kapan pun. Disini berarti terdapat pembedaan antara agama atau keagamaan dengan

spiritual. Agama berbicara tentang seperangkat nilai dan aturan perilaku yang telah

melalui proses kodifikasi. Sementara spiritual bermakna jiwa yang paling dalam, hakiki,

substance, masih suci dan belum terkotak-kotak, bebas merambah kemana saja, dan

didalamnya bersemayam sifat-sifat Ilahi (ketuhanan) yang lembut dan mencintai.

Seorang yang beragama belum tentu mempunyai pengalaman spiritual. Seseorang

yang rajin sholat misalnya, belum tentu bisa merasakan sisi-sisi ketahunan dalam

shalatnya. Artinya orang ini hanya menjalankan shalat seperti yang diperintahkan dalam

agama (syariat), tanpa menghadirkan sisi ketuhanan dalam shalatnya. Sehingga, seorang

yang beragama belum tentu dapat mengontrol perilaku-perilakunya atas nama ketuhanan

(spiritual).

Secara logis, agama adalah serangkaian ritual yang sudah baku dan tidak bisa keluar

dari yang aturan yang sudah dibakukan itu. Sedangkan spiritual adalah perasaan dan

penghayatan akan sisi-sisi ketuhanan atau sesuatu yang dianggap berkuasa diluar kuasa

manusia. Jadi orang beragama dengan taat belum tentu mempunyai pengalaman

spiritual, sebaliknya orang yang tidak beragama, belum tentu juga tidak pernah

merasakan adanya sifat-sifat tuhan yang ada dalam kehidupannya.

Tapi jika kita mempelajari beberapa agama yang ada, tidak bisa juga dipungkiri

bahwa, ada beberapa agama yang mengajarkan bagaimana menghubungkan antara

pengalaman spiritual dalam bingkai ritual keagamaan. Ritual keagamaan ini

dimaksudkan untuk memuja dan menghadirkan spiritual (ketuhanan). Sehingga, jika ada

seseorang yang melaksanakan ritual agama, tanpa menghadirkan ketuhanan dalam

ritualnya, berarti orang tersebut memisahkan antara ritual keagamaannya dengan sisi-

sisi ketuhanan yang seharusnya dihadirkan.

William James dianggap sebagai bapak psikologi agama. Jalaluddin (2004:208)

Bukunya yang terkenal “The Varieties of Religious Experience” merupakan pembahasan

agama yang paling mendalam dan komprehensif. James berpendapat bahwa agama

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

65

memiliki peran sentral dalam menentukan perilaku manusia. Dorongan beragama pada

manusia menurut James paling tidak sama menariknya dengan dorongan-dorongan

lainnya. Oleh karena itu, agama patut mendapat perhatian dalam setiap pembahasan dan

penelitian sosial yang lebih luas. James (1958:59) memberikan kriteria orang yang

beragama matang sebagai berikut:

Pertama, sensibilitas akan eksistensi Tuhan, maksudnya adalah bahwa orang yang

beragama matang selalu tersambung hati dan pikirannya dengan Tuhan. Oleh karena

selalu tersambung dengan Tuhan, perilaku orang yang beragama matang akan

melahirkan kedamaian, ketenangan batin yang mendalam dan terhindar dari keburukan-

keburukan hidup.

Kedua, kesinambungan dengan Tuhan dan penyerahan diri pada-Nya. Poin kedua

ini merupakan konsekwensi dari yang pertama, di mana orang beragama matang secara

sadar dan tanpa paksaan menyesuaikan hidupnya dengan kehendak Tuhan, yakni

kebajikan karena Tuhan adalah Maha Baik. Orang yang beragama matang terbebas dari

ego yang selalu membisikan orang pada kejahatan-kejahatan baik secara intra maupun

interpersonal.

Ketiga, penyerahan diri sebagaimana dalam poin kedua melahirkan rasa bahagia dan

kebebasan yang membahagiakan. James menandai sikap beragama sebagai kepercayaan

akan adanya ketertiban tak terlihat dan keinginan untuk hidup serasi dengan ketertiban

itu. Hubungan manusia dengan realitas tak terlihat, agama, melahirkan efek kehidupan

secara individual. Ia akan mengaktifkan energi spiritual dan menggerakkan karya

spiritual. Orang yang beragama matang memiliki gairah hidup, dan memberikan makna

dan kemuliaan baru pada hal-hal yang lazimnya dianggap biasa-biasa saja.

Keempat, orang yang beragama matang mengalami perubahan dari emosi menjadi

cinta dan harmoni. Orang yang beragama matang mencapai perasaaan tenteram dan

damai, di mana cinta mendasari seluruh hubungan interpersonalnya. Oleh karena itu,

orang beragama matang bebas dari rasa benci, permusuhan, dan lain-lain, tetapi cinta

dan harmoni merupakan dasar bagi kehidupan sosial atau interpersonalnya.

Menurut Koentjaraningrat yang dikutip dari Rusmin Tumanggor (2014:6) dalam

bukunya”Ilmu Jiwa Agama (the psychology of Religion”), Mengatakan: agama (religi)

adalah system yang terdiri dari konsep yang dipercaya dan menjadi keyakinan secara

mutlak suatu umat, dan peribadatan (ritual) dan upacara (ceremonial) beserta pemuka-

pemuka yang melaksanakannya. System ini mengatur hubungan antara manusia dan

Tuhan dan dunia gaib, antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungannya.

Seluruh system dijiwai suasana yang dirasakan sebagai suasana kerabat oleh umat yang

menganutnya. Di Indonesia terdapat enam system yang diakuinya sebagai agama resmi

(yuridis politis formal), yaitu: Islam, Protestan, Katolik, Hindu-Dharma, Buddha, dan

Kong Hucu. Adapun system agama lainnya yang tidak resmi disebut dengan system

kepercayaan (belief system).

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

66

Koentjaraningrat menegaskan pula komponen yang terkait dalam system religi itu,

antara lain: (a). emosi keagamaan “emotion of religion”; (b) system keyakinan “faith or

belief system”; (c) system ritus dan upacara “ritual and ceremonial system”; (d) peralatan

ritus dan upacara “ritual and ceremonial tool”; (e) umat beragama “religious people”.

Adapun gambar bagannya sebagai berikut:

Gambar 2. 2

Bagan Komponen System Religi

Sumber: Rusmin Tumanggor (2014:7)

Jadi, apabila ada orang yang beragama yang secara rutin menjalankan keagamaan

yang dipeluknya, akan tetapi masih saja berbuat keburukan maka keberagamaannya

belum matang. Adapun orang yang mempunyai keberagamannya secara matang selalu

melahirkan perilaku sosial yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan, moralitas yang

konsisten, anti kekerasan dan lain lain yang semakna.

Dalam mendefinisikan pengertian agama, Harun Nasution (1985:10), secara

simplistik seolah hendak menyamakan begitu saja antara pengertian konsep agama, din,

dan religi. Ia menarik benang merah antara ketiga konsep tersebut dengan

menyimpulkan bahwa intisari yang terkandung dalam istilah agama, din, dan religi

mengerucut pada makna yang sama yaitu berupa ikatan-ikatan yang harus dipegang dan

dipatuhi manusia. Ikatan-ikatan inilah yang, dalam pandangan Harun Nasution,

memberikan pengaruh bagi kehidupan sehari-hari manusia.

Harun Nasution mendefinisikan bahwa istilah “agama” berasal dari akar kata “a”

yang berarti “tidak” dan “gam” yang berarti “pergi”. Kata baru yang terbentuk ini

selanjutnya diarahkan untuk mendefiniskan bahwa agama merupakan sebuah entitas

yang memiliki sifat tidak pergi, tetap ditempat, dan diwarisi secara turun temurun.

Nampaknya Harun Nasution berupaya untuk mendefinisikan agama ini dengan mengacu

pada sudut pandang proses transmisi dan transfer ajaran agama dari generasi ke generasi.

Sistem

Keimanan

Umat

Beragama

Peralatan

Ritus

Emosi

Keagamaan

Sistem

Ritus

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

67

Dalam hal ini Harun Nasution sendiri menyetujui gagasan bahwa agama memang

memiliki sifat demikian.

Sedangkan terhadap “din”, term yang disepadankan dengan “agama”, oleh Harun

Nasution dimasukkan sebagai kata yang berakar dari rumpun Bahasa Semit. Kata ini

berarti undang-undang atau hukum. Dalam Bahasa Arab, kata yang sama mengandung

arti “menguasai”, “menundukkan”, “patuh”, “hutang”, “balasan” dan “kebiasaan”.

Dalam memaknai masing-masing makna kata tersebut, Harun menjelaskan bahwa

pengertian agama secara umum terkandung dalam istilah-istilah yang telah dibahas. Ia

kemudian mengambil sebuah konklusi bahwa intisari yang terkandung dalam istilah-

istilah yang merujuk pada agama di atas ialah kata “ikatan”. Jadi agama adalah ikatan-

ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.

Sedangkan kata dīn yang diturunkan dari akar bahasa Arab dyn, dalam pandangan

Syed Muhammad Naquib Al-Attas (1995:41), memiliki banyak penanda dasar yang

secara konseptual saling berhubungan, sehingga makna pokok yang diturunkan

semuanya menampilkan diri sebagai kesatuan yang jelas akan keseluruhan.

‘Keseluruhan’ ini menggambarkan bahwa apa yang dimaksud sebagai Agama Islām,

telah terkandung di dalam dirinya semua makna mungkin yang relevan dan inheren

dalam konsep dīn. Penanda dīn, menurutnya, dapat dipadatkan menjadi empat makna

utama yaitu, (1) keberhutangan; (2) ketundukan; (3) kekuatan hukum; (4) kehendak hati

atau kecenderungan alamiah.

Adapun istlah Religi berasal dari kata Bahasa Latin religere, yang diadopsi ke dalam

Bahasa Inggris menjadi religion. Kata religere bermakna mengumpulkan, membaca.

Harun Nasution memaknai ini bahwa agama merupakan kumpulan-kumpulan cara-cara

mengabdi kepada Tuhan. Ini terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca. Pendapat

lain menyebutkan berasal dari kata religare yang berarti mengikat. Ajaran-ajaran agama

menurut Harun memang bersifat mengikat manusia. Jadi, agama mengandung inti ikatan

yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan ini mempunyai pengaruh yang besar

terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu berasal dari satu kesatuan yang lebih

tinggi dari manusia. Satu kekuatan gaib ynag tidak dapat ditangkap dengan panca indera,

hanya dapat dipahami alasannya dari analisis-kejiwaan, terhadap eksistensi alam

semesta dan manusia itu sendiri.

Dalam memperbincangkan makna agama, din, dan religi Harun Nasution cenderung

menganggap sinonim ketiga term tersebut. Makna satu term bahkan bisa diperlakukan

sama dan inheren bagi term yang berbeda. Gagasan ide baru yang cenderung simplistik

ini tentu memiliki konsekuensi logis bagi pemikiran derivatif lainnya terutama dalam

memandang agama dan aspek-aspek yang ada di seputarnya.

Dari beberapa ulasan di atas tidak lepas dari ilmu psikologi agama. Adapun menurut

Ramayulis (2011:3) bahwa psikologi agama berusaha meneliti secara mendalam

mengenai apa dan bagaimanakah manusia itu di kala ia berhadapan dengan sesuatu yang

dianggapnya sebagai zat yang adikodrati (supranatural). Menurutnya bahwa agama

bersifat transenden dan psikologi bersifat profan. Oleh karena itu psikologi tidak bisa

memasuki wilayah ajaran keagamaan. Alasannya, psikologi dengan sifat keprofanannya

sangat terikat dengan pengalaman dunia, sedangkan agama merupakan urusan Tuhan.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

68

Oleh karena itu psikologi agama di arahkan pada aplikasi prinsip-prinsip psikologi

terhadap perilaku keagamaan seseorang. Dalam istilah kesadaran keagamaan diartikan

sebagai bagian atau segi yang hadir dalam pikiran dan dapat di uji melalui instropeksi.

Dengan kata lain, kesadaran keagamaan merupakan aspek mental dan aktifitas

keagamaan (beragama) seseorang.

2. Aspek-Aspek Spiritual Religius

Menurut Schreurs (2002) spiritualitas terdiri dari tiga aspek yaitu aspek eksistensial,

aspek kognitif, dan aspek relasional, berikut penjelasan dari ke tiga aspek tersebut yaitu:

Aspek eksistensial, dimana seseorang belajar untuk “mematikan” bagian dari dirinya

yang bersifat egosentrik dan defensif. Aktivitas yang dilakukan seseorang pada aspek

ini dicirikan oleh proses pencarian jati diri (true self).

Aspek kognitif, yaitu saat seseorang mencoba untuk menjadi lebih reseptif terhadap

realitas transenden. Biasanya dilakukan dengan cara menelaah literatur atau melakukan

refleksi atas suatu bacaan spiritual tertentu, melatih kemampuan untuk konsentrasi, juga

dengan melepas pola pemikiran kategorikal yang telah terbentuk sebelumnya agar dapat

mempersepsi secara lebih jernih pengalaman yang terjadi serta melakukan refleksi atas

pengalaman tersebut, disebut aspek kognitif karena aktivitas yang dilakukan pada aspek

ini merupakan kegiatan pencarian pengetahuan spiritual.

Aspek relasional, merupakan tahap kesatuan dimana seseorang merasa bersatu

dengan Tuhan (dan atau bersatu dengan cinta-Nya). Pada aspek ini seseorang

membangun, mempertahankan, dan memperdalam hubungan personalnya dengan

Tuhan.

Adapun menurut Piedmont (2001:7) mengembangkan sebuah konsep spiritual yang

disebutnya Spiritual Transendence. Yaitu kemampuan individu untuk berada di luar

pemahaman dirinya akan waktu dan tempat, serta untuk melihat kehidupan dari

perspektif yang lebih luas dan objektif. Perspektif transendensi tersebut merupakan

suatu perspektif dimana seseorang melihat satu kesatuan fundamental yang mendasari

beragam kesimpulan akan alam semesta. Konsep ini terdiri atas tiga aspek, yaitu:

a. Prayer Fulfillment (pengamalan ibadah), yaitu sebuah perasaan gembira dan

bahagia yang disebabkan oleh keterlibatan diri dengan realitas transeden.

b. Universality (universalitas), yaitu sebuah keyakinan akan kesatuan kehidupan alam

semesta (nature of life)dengan dirinya.

c. Connectedness (keterkaitan), yaitu sebuah keyakinan bahwa seseorang merupakan

bagian dari realitas manusia yang lebih besar yang melampaui generasi dan

kelompok tertentu.

Spiritualitas seseorang bisa berkembang jika memenuhi empat syarat kompetensi yang

dijelaskan oleh Tischler (2002:204) yaitu:

a. Kesadaran Pribadi (personal awareness), yaitu bagaimana seseorang mengatur

dirinya sendiri, self-awareness, emotional self-awareness, penilaian diri yang

positif, harga diri, mandiri, dukungan diri, kompetensi waktu, aktualisasi diri

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

69

b. Keterampilan Pribadi (personal skills), yaitu mampu bersikap mandiri,

fleksibel, mudah beradaptasi, menunjukkan performa kerja yang baik

c. Kesadaran Sosial (sosial awareness), yaitu menunjukkan sikap sosial yang

positif, empati, altruism

d. Keterampilan Sosial (sosial skills) yaitu memiliki hubungan yang baik dengan

teman kerja dan atasan, menunjukkan sikap terbuka terhadap orang lain

(menerima orang baru), mampu bekerja sama, pengenalan yang baik terhadap

nilai positif, baik dalam menanggapi kritikan

Seseorang dengan spiritualitas yang berkembang akan memiliki komponen-

komponen di atas. Sebagai contoh, pada sisi kesadaran sosial, Orang-orang yang

spiritualnya baik memperlihatkan sikap sosial yang lebih positif, lebih empati, dan

menunjukkan altruisme yang besar. Mereka juga cenderung untuk merasa lebih puas

dengan pekerjaannya. Penelitian ini akan menggunakan kompetensi-kompetensi yang

didapat dari spiritualitas yang berkembang sebagai dasar untuk membuat alat ukur.

Dalam spiritual Islam tidak lepas dari tokoh spiritual yaitu Al-Ghazali. Tokoh Al-

Ghazali menempati kedudukan yang unik dalam sejarah agama dan pemikiran Islam,

karena kedalam ilmunya, keorisinalan pemikirannya, dan kebenaran pengaruhnya di

kalangan Islam. Di samping ahli agama, pendidikan dan hukum Islam, ia juga memiliki

ilmu yang luas tentang falsafat, tasawuf, akhlak, dan masalah kejiwaan serta spiritualitas

Islam.

Menurut Imam Al-Ghazali, tasawuf adalah “Jalan (thariq) ditempuh dengan

mempersembahkan kegiatan mujahadah (perjuangan) dan menghapus sifat-sifat tercela

dan memutuskan semua ketergantungan dengan makhluk, serta menyongsong esensi

cita-cita bertemu Allah. Abdul Fattah (2005:96).

Tasawuf bagi al-Ghazali bukan hanya dalam tataran teoritis, tetapi lebih jauh lagi

sebagai amaliah yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tasawuf yang ia

kembangkan bercorak tasawuf sunni, yakni tasawuf yang selalu merujuk kepada

Alquran dan as-Sunnah. Tasawuf ini bertandakan timbangan syariat. Ia bersikap moderat

dan selalu memagari tasawufnya dengan Alquran dan as-Sunnah dan selalu mengaitkan

keadaan dan tingkatan rohaniah penganutnya dengan keduanya.

Adapun arti Tasawuf yang diambil dari (KBBI, 2002: 1147) adalah ajaran (cara dan

sebagainya) otak mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh

hubungan langsung secara sadar dengan-Nya.

Tasawuf dapat dijadikan pijakan jiwa alternative dalam menghadapi problem

kehidupan yang semakin kompleks. Setiap orang membutuhkan pijakan dalam hidupnya

untuk menyelesaikan berbagai problem kehidupan yang berimplikasi pada psikologi

pada orang tersebut. Tasawuf dijadikan pijakan karena tasawuf lebih dekat dengan

disiplin ilmu psikologi. Akan tetapi sering kedua kajian tersebut seakan terpisahkan,

padahal objek kajian tasawuf, psikologi agama, dan kesehatan mental berurusan dengan

soal yang sama, yakni soal jiwa.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

70

Pembahasan tentang jiwa dan badan ini dikonsepsikan para sufi dalam rangka

melihat sejauh mana hubungan perilaku yang dipraktikan manusia dengan dorongan

yang dimunculkan jiwanya sehingga perbuatan itu dapat terjadi. Dari sini, baru muncul

kategori-kategori perbuatan manusia, apakah dikategorikan sebagai perbuatan jelek atau

perbuatan baik. Jika perbuatan yang ditampilkan seseorang baik, ia disebut orang yang

berakhlak baik. Sebaliknya, jika perbuatan yang ditampilkannya jelek, ia disebut sebagai

orang yang berakhlak jelek.

Harus diakui, jiwa manusia seringkali sakit, ia tidak akan sehat sempurna tanpa

melakukan perjalanan menuju Allah. Bagi orang yang dekat dengan Tuhannya,

kepribadiannya tampak tenang dan prilakunya pun terpuji. Pola kedekatan manusia

dengan Tuhannya inilah yang menjadi garapan dalam tasawuf, dari sinilah tampak

keterkaitan erat antara ilmu tasawuf dan ilmu jiwa

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu tasawuf adalah suatu ilmu

yang sangat penting dimiliki manusia karena dengan ilmu tasawuf jiwa kita lebih tenang

dan damai. Dan bertasawuf bukanlah harus dengan bertarikat tapi hakikat ilmu tasawuf

adalah pembinaan jiwa kerohanian sehingga bisa berhubungan dengan Allah sedekat

mungkin. Maka dari itu semua orang bisa bertasawuf apapun berprofesinya, karena inti

tasawuf adalah terisinya jiwa dengan akhlak yang baik dan kesucian jasmani dan rohani

dari akhlak yang tercela. Untuk itu menurut kami orang yang bisa menjaga dirinya dari

kedua hal tersebut juga sudah dinamakan hidup bertasawuf.

Segi konteks religiusitas dalam agama Islam menurut Glock & Stark dalam Ancok

dan Suroso (2001:77), ada lima macam dimensi religiusitas, yaitu:

a. Dimensi keyakinan. Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana

orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan

mengakui kebenaran doktrin tersebut.

b. Dimensi praktek agama. Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan

dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen pada agama

yang dianut.

c. Dimensi penghayatan. Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa

semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu.

d. Dimensi pengetahuan agama. Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa

orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan

mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi.

e. Dimensi pengalaman. Dimensi ini mengacu identifikasi akibat-akibat

keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari

rutinitas sehari-hari.

Religiusitas (kata sifat religius) tidak identik dengan agama. Mestinya orang yang

beragama itu adalah sekaligus orang yang religius juga. Namun banyak terjadi, orang

penganut suatu agama yang gigih, tetapi dengan bermotivasi kegiatan keagamaan.

Keberagamaan tidak selalu identik dengan agama. Agama lebih menunjuk kepada

kelembagaan penghambaan kepada Tuhan dalam aspek yang resmi yuridis, peraturan-

peraturan dan hukum- hukumnya. Sedangkan keberagamaan atau religiusitas lebih

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

71

melihat aspek yang “di dalam lubuk hati nurani” pribadi, dan karena itu religiusitas

lebih dalam dari agama yang tampak formal.

Sikap keberagamaan sering dipandang sebagai puncak keyakinan. Keyakinan

manusia tidak berdiri sendiri, tetapi didorong oleh potensi akal budi, logika dan

pikirannya. Sehingga ia menjatuhkan pandangan yang selanjutnya diyakini. Dari konsep

ini, berarti keagamaan adalah sistem keyakinan, dan keyakinan adalah tumpul yang

sudah tidak berujung dan tak bersudut. Fenomena yang ada ternyata banyak agamawan

yang mengalami migrasi keyakinan. Agama dipahami sebagai keyakinan, jalan untuk

mencapai keselamatan, serta sebagai identitas sosial yang harus diperjuangkan.

Sementara argumen konversi agama untuk menjaga keutuhan kehidupan keluarga, untuk

memupuk ketenangan jiwa, penebusan dosa, rasionalitas sistem peribadatan serta sugesti

kepercayaan diri.

Ancok dan Suroso berpendapat bahwa konsep Glock & Stark mempunyai

kesesuaian dengan Islam, walaupun tdiak sepenuhnya sama. Dimensi keyakinan dapat

disejajarkan dengan akidah, dimensi praktik agama disejajarkan dengan syariah dan

dimensi pengalaman disejajarkan dengan akhlak. Ketiga dimensi tersebut dijelaskan

sebagai berikut:

a. Aqidah

Aqidah secara etimologi yaitu kepercayaan. Sedangkan secara terminologi

disamakan dengan keimanan, yang menunjukkan pada seberapa tingkat keyakinan

seseorang terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya yang bersifat

fundamentalis dan dogmatis. Di dalam keberIslaman, isi dimensi keimanan

menyangkut keyakinan tentang Allah, para Malaikat, Nabi/Rosul, kitab-kitab

Allah, surga dan neraka serta qadha dan qadar.

b. Syariah

Syariah merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung

seorang muslim dengan Allah dan sesama manusia, yang menunjukkan seberapa

patuh tingkat ketaatan seorang muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan

ritual keagamaan yang dianjurkan dan diperintahkan oleh agamanya. Dalam Islam

dimensi syariah meliputi pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al

Qur’an, berdoa, berdzikir dan sebagainya.

c. Akhlak

Dimensi ini menunjukkan pada seberapa tingkatan muslim berperilaku

dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi

dengan dunianya, terutama dengan sesama manusia. Dalam Islam dimensi ini

meliputi perilaku suka menolong, kerjasama, menegakkan kebenaran, berlaku

jujur, memaafkan, menjaga amanat dan menjaga lingkungannya.

Adapun dalam penelitian ini menggunakan teori dari Jhon E. Fetzer Institute (1999)

menjelaskan ada 12 dimensi religius, yakni: daily spiritual experience, meaning, values,

beliefs, forgiveness, private religius practices, religius/spiritual coping, religius support,

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

72

religius/spiritual history, commitment, organizational religiusness, dan religius

preference. adapun penjelasan dimensi-dimensi tersebut adalah:

a. Daily Spiritual Experience

Merupakan dimensi yang memandang dampak agama dan spiritual dalam

kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini merupakan persepsi individu terhadap

sesuatu yang berkaitan dengan transenden dalam kehidupan sehari-hari dan

persepsi terhadap interaksinya pada kehidupan tersebut, sehingga Daily Spiritual

Experience lebih kepada pengalaman dibandingkan kognitif, Underwood (dalam

Fetzer, 1999).

b. Meaning

Konsep meaning dalam religius sebagaimana konsep meaning yang dijelaskan

oleh (Fiktor vrank yang biasa disebut dengan istilah kebersamaan hidup. Adapun

meaning yang dimaksud disini adalah yang berkaitan dengan religius atau disebut

dengan religion-meaning yaitu sejauh mana agama menjadi tujuan hidupnya.

Pragment (dalam Fetzer, 1999).

c. Value

Konsep value menurut Idler (dalam Fetzer, 1999) adalah pengaruh keimanan

terhadap nilai-nilai hidup, seperti mengajarkan tentang nilai-nilai cinta, saling

menolong, saling melindungi dan sebagainya.

d. Belief

Konsep Belief menurut Idler (dalam Fetzer, 1999) merupakan sentral dari

religius. Religius merupakan keyakinan akan konsep-konsep yang dibawa oleh

suatu agama.

e. forgiveness

Dimensi forgiveness menurut Idler (dalam Fetzer, 1999) mencakup lima

dimensi turunan yaitu:

1) Pengakuan dosa

2) Merasa diampuni oleh tuhan

3) Merasa dimaafkan oleh orang lain

4) Memaafkan orang lain

5) Memaafkan diri sendiri

f. private religius practices

Private religius practices menurut Lewivin (dalam Fetzer, 1999) merupakan

perilaku agama dalam praktek beragama meliputi ibadah, mempelajari kitab dan

kegiatan-kegiatan lain untuk meningkatkan religiusnya.

g. Religius/Spiritual Coping

Religius/Spiritual Coping menurut Pragament (dalam Fetzer, 1999)

merupakan coping stress dengan menggunakan pola dan model religius, seperti

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

73

dengan berdoa, beribadah untuk menghilangkan stress dan sebagainya. menurut

Pragment (dalam Fetzer, 1999) bahwa ada tiga jenis coping secara religius yaitu:

1) Deferring style adalah meminta penyelesaian masalah kepada tujuan

saja, yaitu dengan cara berdoa dan meyakini bahwa tuhan akan

menolong hamba-Nya dengan menyerahkan semuanya kepada

Tuhan.

2) Colaborative Style adalah hamba meminta solusi kepada Tuhan dan

hambanya senantiasa berusaha untuk melakukan coping.

3) Self-Directing Style adalah individu bertanggung jawab sendiri dalam

menjalankan coping.

h. Religius Support

Konsep Religius Support menurut Krause (dalam Fetzer, 1999) adalah aspek

hubungan sosial antara individual dengan pemeluk sesamanya. Dalam Islam hal

semacam ini disebut dengan Al Ukhwah Al Islamiyah.

i. Religius/Spiritual History

Pengukuran Religius/Spiritual History area ini dimaksudkan untuk mengukur

sejarah keagamaan/spiritual seseorang. Terdapat empat aspek yang dapat diukur

berkaitan dengan sejarah keberagamaan/spiritual seseorang, yaitu:

1) Biografi keagamaan

2) Pertanyaan-pertanyaan mengenai sejarah keberagamaan/spiritual

3) Pengalaman keberagamaan/spiritual yang mengubah hidup

4) Kematangan spiritual

j. Commitment

Konsep Commitment menurut Williams (dalam Fetzer, 1999) adalah seberapa

jauh individu mementingkan agamanya, komitmen serta kontribusi kepada

agamanya.

k. Organizational Religiusness

Konsep organizational religiusness menurut Idler (dalam Fetzer, 1999)

merupakan konsep yang mengukur seberapa jauh individu ikut serta dalam

lembaga keagamaan yang ada didalam masyarakat dan beraktifitas didalamnya.

l. Religius Preference.

Konsep Religius Preference menurut Elison (dalam Fetzer, 1999) yaitu

memandang sejauh mana individu membuat pilihan dan memastikan pilihan

agamanya. Dari kedua aspek di atas merupakan satu kesatuan utuh yang tidak bisa

dipisahkan dalam kehidupan seseorang secara universal, maka dapat dilihat pada

gambar bagan 2.3 sebagai berikut.

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

74

Gambar 2. 3

Bagan Spiritual Religius

Sumber: Jhon E. Fetzer Institute (1999).

Spiritual

Religius

Organizational Religiousness

Commitment

Religious/Spiritual History

Religious Support

Daily Spiritual Experience

meaning

Private Religious Practices

Forgiveness

Beliefs

Religious Preference

Religious/Spiritual Coping

values

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

75

Dari berbagai pendapat para ahli di atas, peneliti berargumen bahwa untuk mencapai

tingkatan spiritual religius seseorang diperlukan iman dan ilmu yang akhirnya berkaitan

dengan amal perbuatan sehingga fungsi Islam sebagai rahmat seluruh umat manusia dan

seluruh alam dapat dirasakan. Begitu pula harus dilakukan pencarian jati dirinya agar

lebih yakin melalui proses mujahadah (olah bathin), pembentukan karakter, dan

pengembangan fikir, dzikir, dan kreasi manusia, melalui pembelajaran, bimbingan,

latihan, dan pengabdian yang dilandasi dan dinafasi oleh niai-nilai ajaran Islam,

sehingga terbentuk pribadi muslim sejati, mampu mengontrol, mengatur, dan merekam

kehidupan, dilakukan sepanjang zaman dengan penuh tanggung jawab, jihad fisabilillah,

semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.

3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas

Dyson dalam Young (2007:86) menjelaskan tiga faktor yang berhubungan dengan

spiritualitas, yaitu:

a. Diri sendiri

Jiwa seseorang dan daya jiwa merupakan hal yang fundamental dalam eksplorasi

atau penyelidikan spiritualitas

b. Sesama

Hubungan seseorang dengan sesama sama pentingnya dengan diri sendiri.

Kebutuhan untuk menjadi anggota masyarakat dan saling keterhubungan telah lama

diakui sebagai bagian pokok pengalaman manusiawi

c. Tuhan

Pemahaman tentang Tuhan dan hubungan manusia dengan Tuhan secara tradisional

dipahami dalam kerangka hidup keagamaan. Akan tetapi, dewasa ini telah

dikembangkan secara lebih luas dan tidak terbatas. Tuhan dipahami sebagai daya

yang menyatukan, prinsip hidup atau hakikat hidup.

Kodrat Tuhan mungkin mengambil berbagai macam bentuk dan mempunyai makna

yang berbeda bagi satu orang dengan orang lain. Manusia mengalami Tuhan dalam

banyak cara seperti dalam suatu hubungan, alam, musik, seni, dan hewan peliharaan.

Penyelenggara kesehatan dan penyelenggara perawatan spiritual yang efektif dapat

mengintegrasikan semua ungkapan spiritualitas ini dalam perawatan pada pasien.

Howard (2002:230) menambahkan satu faktor yang berhubungan dengan

spiritualitas, yaitu lingkungan. Young (2007:87) mengartikan bahwa lingkungan adalah

segala sesuatu yang berada di sekitar seseorang.

Young (2007:89) juga menjelaskan bahwa proses penuaan adalah suatu langkah

yang penting dalam perjalanan spiritual dan pertumbuhan spiritual seseorang. Orang-

orang yang memiliki spiritualitas berjuang mentransendensikan beberapa perubahan dan

berusaha mencapai pemahaman yang lebih tinggi tentang hidup mereka dan maknanya.

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

76

4. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Religius

Dari hasil penelitiannya Thouless dalam Jalaluddin (2012) mengemukakan beberapa

faktor yang dapat menimbulkan adanya komitmen terhadap nilai-nilai agama, di

antaranya:

a. Faktor pengaruh pendidikan dan berbagai tekanan sosial (faktor sosial)

b. Berbagai pengalaman yang membantu sikap keberagamaan terutama

pengalaman tentang keindahan, keserasian, kebaikan (faktor alamiah), konflik

moral (faktor moral) dan pengalaman emosional keagamaan (faktor efektif).

c. Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari kebutuhan yang tidak

terpenuhi terutama kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, harga diri dan

ancaman kematian.

d. Berbagai proses pemikiran verbal (faktor intelektual)

Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas, menunjukkan adanya faktor

lingkungan yang mendukung perkembangan keberagamaan individu disamping faktor-

faktor dari dalam diri individu.

Selain faktor-faktor yang disebut di atas, terdapat pula tiga faktor yang dapat

mempengaruhi dimilikinya nilai-nilai keagaman, yaitu:

a. Faktor Keagamaan

Sejumlah faktor mempengaruhi penyampaian dan praktek keagamaan

hingga seseorang mampu memiliki nilai-nilai keagamaan. Faktor-faktornya

meliputi isi keyakinan teologis (persetujuan terhadap peraturan atau dogma-

dogma teologis), konsistensi dari keyakinan keagamaan orang tua, frekuensi

dalam kegiatan agama, jumlah kegiatan agama yang di ikuti, praktik ibadah yang

personal, frekuensi mengacu pada ayat-ayat kitab suci, keanggotaan pada tempat

ibadah tertentu serta frekuensi diskusi keagamaan dalam keluarga.

b. Faktor Keluarga

Kepemilikan niali-nilai agama juga didukung oleh konsistensi antara kedua

orang tua. Hubungan dalam keluarga menciptakan iklim yang mendukung atau

menghambat pengadopsian nilai-nilai keagamaan dari orang tua.

c. Faktor Lingkungan Sosial

Selain keluarga, lingkungan sosial sangatlah mempengaruhi seseorang

dalam memiliki nilai-nilai agama. Faktor sosial ini termasuk tradisi sosial ynag

kita terima dari masa lampau serta tekanan lingkungan sosial untuk

menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh

lingkungan tersebut. Adapun contoh dari lingkungan sosial seperti lingkungan

sosial di sekolah dimana di dalamnya terjadi interaksi sosial di antara komponen-

komponen pendukung dengan status yang berbeda-beda. Sebagai contoh adalah

kepala sekolah, guru, siswa, dan lainnya. Setiap dari komponen tersebut akan

menjalankan tugasnya masing-masing.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

77

E. Teori Fakta Sosial Durkheim Tentang Spiritual Religiusitas

1. Definisi Fakta Sosial.

Fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang umumnya terdapat dalam suatu

masyarakat tertentu yang yang memiliki eksistensinya sendiri terlepas dari manifestasi

individu. Keharusan dalam mengikuti adat istiadat, sopan santun, dan tata cara

penghormatan yang lazim dilakukan sebagai seorang anggota masyarakat merupakan

suatu hubungan antar individu dengan individu lain dalam suatu masyarakat. Berbagai

tindakan individu dalam melakukan hubungan dengan anggota masyarakat lain yang

dipedomani oleh norma-norma dan adat istiadat seseorang sehingga ia melakukan

hubungan-hubungan terpola dengan anggota masyarakat lain tersebut dinamakan fakta

sosial.

Fakta sosial yang dimaksud di atas merupakan salah atu konsep dari sosiologi;

konsep dasar yang berhubungan dengan keberadaan individu di masyarakat. Memahami

fakta sosial dapat membantu memberikan penjelasan mengenai latar belakang peranan

agama dalam masyarakat yang menjadi acuan norma sosial bagi individu untuk

melakukan berbagai tindakan.

Istilah fakta sosial pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli sosiologi Perancis,

Emile Durkheim yang dikutip dari Paul Doyle Johnson (1986:170). Menurutnya,fakta

sosial adalah suatu cara bertindak yang tetap atau sementara, yang memiliki kendala dari

luar; atau suatu cara bertindak yang umum dalam suatu masyarakat yang terwujud

dengan sendirinya sehingga bebas dari manifestasi individual. Dengan demikian,

menurut Durkheim, sosiologi merupakan ilmu yang melakukan kajian-kajian tentang

fakta-fakta sosial. Berdasarkan anggapan Durkheim itu, fakta sosial memiliki empat ciri

atau karakteristik yang membedakan dari yang bukan fakta sosial, yaitu:

a. Suatu wujud di luar individu;

b. Melakukan hambatan atau membuat kendala terhadap individu;

c. Bersifat luas atau umum;

d. Bebas dari manifestasi atau melampaui manisfestasi individu;

Fakta sosial dijabarkan dalam beberapa gejala sosial yang abstrak, misalnya hokum,

adat kebiasan, norma, bahasa, agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang memiliki

kekuasaan tertentu untuk memaksa bahwa kekuasaan itu terwujud dalam kehidupan

masyarakat di luar kemampuan individu sehingga individu menjadi tidak nampak. Yang

dominan dalam hal ini adalah masyarakat.

Fakta sosial berangkat dari asumsi umum bahwa gejala sosial itu riil dan

mempengaruhi kesadaran individu serta perilakunya yang berbeda dari karakteristik

psikologis, biologis, atau karakteristik individu lainnya. Lebih lagi, karena gejala sosial

merupakan fakta riil, maka gejala-gejala itu dapat dipelajari dengan metode empiris,

yang memungkinkan satu ilmu tentang masyarakat dapat dikembangkan. Sebagai suatu

gejala sosial, fakta sosial berbeda dengan gejala individual. Sebagai gejala sosial, ia

mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

78

Pertama, fakta sosial bersifat eksternal terhadap individu. Artinya, fakta sosial

merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang memperlihatkan sifat patut

dilihat sebagai sesuatu yang berada di luar kesadaran individu.

Kedua, fakta sosial itu memaksa individu. Seorang individu dipaksa, dibimbing,

diyakinkan, didorong, atau dipengaruhi oleh pelbagai fakta sosial dalam lingkungan

masyarakat. Artinya, fakta sosial mempunyai kekuatan untuk memaksa individu untuk

melepaskan kemauannya sendiri sehingga eksistensi kemauannya terlingkupi oleh

semua fakta sosial.

Ketiga, fakta sosial itu bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam suatu

masyarakat. Artinya, fakta sosial itu milik bersama, milik semua individu yang ada di

masyarakat tersebut. Fakta sosial benar-benar bersifat kolektif sehingga pengaruhnya

pada individu itu juga merupakan hassil dari kolektifnya ini

Selanjutnya fakta sosial dinyatakan sebagai sesuatu (thing) yang berbeda dengan

ide; sesuatu yang menjadi obyek penelitian seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak bisa

dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif). Untuk memahaminya diperlukan

penyusun data real di luar pemikiran manusia. Arti penting pernyataan Durkheim tadi

terletak pada usahanya untuk menerangkan bahwa kata sosial tidak dapat dipelajari

melalui instrospeksi. Ia selanjutnya mendefinisikan fakta sosial sebagai cara-cara

bertindak, berfikir, dan merasa yang berada di luar individu dan dimuati dengan sebuah

kekuatan memaksa yang mengontrol individu. Fakta sosial harus diteliti di dalam dunia

nyata sebagaimana orang mencari sesuatu yang lainnya.

2. Teori Fakta Sosial Durkheim Tentang Agama.

Teori Durkheim mengenai agama pada umumnya dijelaskan secara rinci dalam

bukunya “The Elementary Form of Religious Life dan division of Labour”. Menurutnya

bahwa masyarakat manusia secara progresif telah berubah dari corak sederhana yang

mirip kehidupan di perkemahan, dimana tidak ada sama sekali diferensiasi peranan

selain daripada diferensiasi berdasarkan umur dan jenis kelamin, sampai corak yang

sangat rumit di mana sangat banyak dan beragam tugas khusus dilaksanakan oleh

berbagai macam anggota masyarakat.

Sebagaimana para evolusionis sebelumnya, dia berusaha mencari asal usul agama

dengan menganalisis agama pada masyarakat yang diduga paling primitive, dengan

kenyakinan bahwa perubahan-berubahan beruntun dalm bentuk tidak akan mengubah

hakikatnya secara radikal. Dia juga berkenyakinan bahwa peningkatan pada beberapa

masyarakat yang dikenal dari tingkatan sederhana sampai tingkatan rumit merupakan

proses evolusi sosial, dan dia yakin juga bahwa agama bisa dikaji dengan cara baru oleh

para ahli sosiologi, sebagai fakta sosial.

Dalam membahas teori Durkheim, sebaiknya kita ingat bahwa merupakan

kebenaran bagi sosiologinya bahwa aturan-aturan dan nilai-nilai dalam masyarakat

benar-benar ada yang bagi para anggotanyamerupakan suatu yang ada dikuar jangkauan

mereka. Setiap anggota masyarakat menganggap aturan-aturan dan nilai-nilai itu

memiliki keberadaan yang tidak terikat ruang waktu dan memiliki kekuatan untuk

mempertahankan dan meningkatkannya. Namun agama merupakan pengakuan atas

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

79

keter gantungan pada kekuatan tertinggi, pengakuan yang diwujukan dalam bentuk

peribadatan yang memungkinkan pelakunya untuk menempatkan dirinya dalam

hubungan yang benar dengan kekuatan ini untuk mendapatkan berbagai kenikmatan dan

menghindari bahaya dari kekuatan tersebut. Hal-hal sacral dalam agama sebenarnya

merupakan lambang-lambng masyarakat yang mengamalkan agama itu.

Durkheim mengembangkan argument yang menyatakan bahwa orang-orang yang

memiliki teknologi primitif menghabiskan sebagian waktu mereka hidup berpencar-

pencar dalam bentuk kelompok kecil dalam wilayah yang luas. Karena adanya

kesempatan yang sedikit untuk bertemu maka menimbulkan rasa kebersamaan yang

begitu kuat dan berubah menjadi suatu peribadatan dan benda-benda apapun yang

menjadi inti peribadatan dalam pikiran pelakunya diberi kekuatan sakral, sehingga

menimbulkan berbagai perasaan kekhitmatan keagamaan ketika menghadapi kekuatan

misterius. Betty R.Scarf (2004:18).

Salah satu analisis sosiologis yang dipahami Emile Durkheim tentang peranan sosial

agama dengan jalan mempelajari bentuk-bentuknya yang paling sederhana yaitu

menganalisis ritual-ritual keagamaan totemic arunta. Durkheim mencatat bahwa di

kalangan orang-orang arunta, ritual agama adalah bagian terpenting daripada kehidupan

sosial. Fakta bahwa orang-orang arunta menyembah kekuasaan-kekuasaan supernatural

bukanlah merupakan apa yang paling mengenai kegiatan mereka. Apakah mereka tahu

apa tidak? Mereka sesungguhnya sedang menyembah kekuasaan masyarakat mereka

sendiri, kekuasaan masyarakat atas setiap individu. Ritual keagamaan mereka

mendemonstrasikan dan menyimbolkan perlunya individu-individu menyerahkan diri

mereka kepada kehendak kelompok. Durkheim berpendapat bahwa hal itu dilakukan

setiap agama bukan hanya oleh kelompok arunta saja. Ia menyimpulkan bahwa

komponen ritualistic agamalah yang paling penting karena mampu mengikat kesatuan

komunitas beragama. Betty R.Scarf (2004:39).

Pemikiran Durkheim tentang sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fakta

sosial atau mempelajari masyarakat secara luas yang termasuk dalam kajian sosiologi

makro. Sedangkan masyarakat menurut Durkheim adalah keseluruhan dari pola interaksi

yang sangat kompleks sifatnya. Durkheim dalam sepanjang hidupnya memberikan

perhatiannya terhadap solidaritas dan integrasi. Perhatian yang besar terhadapnya

muncul dari kesadarannya bahwa berkurangnya pengaruh agama tradisional yang

merusakkan dukungan tradisional yang utama untuk standar moral bersama yang

membantu mempersatukan masyarakat di masa lampau. Solidaritas dan integrasi

merupakan permasalahan substansif dalam teori-teori Durkheim.

Masalah yang utama bagi Durkheim adalah masalah sentral dalam analisa sosiologi

yang menjelaskan tentang keteraturan sosial yang mendasar dan berhubungan dengan

proses-proses sosial yang meningkatkan integrasi dan solidaritas. Dan juga merupakan

masalah pokok dalam prespektif fungsional sekarang ini.

Fakta sosial, menurut Durkheim (1947), terdiri dari dua macam:

1) Bentuk material; yaitu sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan

diobservasi. Fakta sosial yang terbentuk material ini adalah bagian dari

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

80

dunia nyata (external world). Contohnya, Fakta sosial material dicontohkan

Durkheim seperti gaya arsitektur : rumah adat, istana, tempat ibadah, bentuk

teknologi: gadget, obat-obatan, satelit, transportasi, hukum perundang-

undangan: hukum adat, hukum dagang, hukum pidana perdata.

2) Bentuk non-material; yaitu sesuatu yang dianggap nyata. Fakta sosial non-

material menjadi hal paling penting dalam teori Durkheim. Durkheim

mengakui bahwa fakta sosial non-material memiliki batasan tertentu, ia ada

dalam pikiran individu. Ia meyakini ketika seorang dalam interaksi yang

sempurna maka itu akan mematuhi hukum-hukumnya sendiri. Hal ini dapat

dicontohkan bahwa ketika kita berinteraksi dengan seseorang dalam forum

diskusi atau dalam perkuliahan dengan dosen maka interaksi yang dilakukan

antara kita dengan dosen menggunakan bahasa yang formal dan dengan

suasana yang sopan. Berbeda dengan interaksi kita pada saat berdiskusi

dengan teman atau seorang yang begitu dekat maka suasana akan lebih rilex

dengan penuh candaan dan bahasa yang sedikit ‘’nyleneh’’. Hal itu

menunjukkan adanya penyesuaian kita pada hukum-hukum yang berlaku

dalam sebuah interaksi yang sempurna.

Adapun menurut tipenya, fakta sosial yang menjadi pusat perhatian sosiologi terdiri

dari struktur sosial dan pranata sosial. Struktur sosial adalah jaringan hubungan sosial

dimana interaksi sosial berproses dan menjadi terorganisir, sehingga dapat dibedakan

posisi-posisi sosial dari individu dan sub kelompok. Sedangkan pranata sosial adalah

antar hubungan norma-norma dan nilai-nilai yang mengitari aktivitas manusia yang

dalam bahasa Inggris disebut “institution” seperti keluarga, pemerintahan, ekonomi,

pendidikan, agama, dan ilmu pengetahuan. Dadang Kahmad (2002:6).

Durkheim membicarakan wilayah kajian yang sesungguhnya dari sosiologi yaitu

fakta sosial, sesuatu yang umum yang mencakup keseluruhan masyarakat dan berdiri

sendiri serta terpisah dari manivestasi individu. Contoh fakta sosial adalah hokum,

moral, keyakinan, kebiasaan, dan mode. Terakhir, Durkheim menggunakan istilah

institusi dengan arti yang sama tentang bagimana fakta sosial, yang berarti keyakinan

dan aturan prilaku yang dilembagakan oleh masyarakat.

Dalam The Rules Of Sociological Method, ketika mendiskusikan fakta sosial, ia

melihat fungsi sebagai kebutuhan umum dari organism sosial, penjelasan mengenai

fakta sosial lebih mengarah pada sebab-sebab sosial yang non sosial. Pembahasan

Durkheim tentang hukuman memberikan contoh yang bagus akan kekuatan dan

kelemahan analisis fungsional. Hukuman dianggap reaksi sosial atas kejahatan yang

tidak hanya memberikan fungsi untuk menanggulangi kejahatan tetapi juga untuk

mempertahankan sentiment-sentimen kelompok, sehubungan dengan penolakan

masyarakat atas kejahatan. Sumbangan terpenting atas fungsionalisme adalah salah satu

karyanya, The Elementary Forms Of The Religious Life. Ia mengemukakan bahwa

agama pada suku yang sangat primitive merupakan suatu kekuatan integrasi yang sangat

kuat. Hal ini sejalan dengan pentingnya peranan nilai-nilai dalam system sosial

sebagaimana dipahami oleh para fungsional. Durkheim mengartikan nilai sebagai

“konsep kebaikan yang diterima secara umum” atau “kenyakinan yang mensahihkan

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

81

keberadaan dan pentingnya struktur sosial teetentu serta jenis perilaku tertentu yang ada

dalam struktur sosial tersebut”. Dadang Kahmad (2002:58).

Perspektif sosiologis umum Durkheim ialah bahwa kehidupan sosial merupakan

suatu tingkat realitas yang tidak dapat diinterprestasikan dalam hubungan dengan

karateristik individu-individu. Ditegaskannya para sosiolog mempelajari fakta-fakta

sosial, yakni fenomena yang ada terlepas dari individu-individu dan memasukkan

pengaruh pengawasan atas mereka. Durkheim percaya bahwa fakta-fakta sosial hanya

dapat dijelaskan dalam hubungan fakta-fakta sosial lainnya, dan ia menggunakan

perspektif sosiologis ini dalam studi nya mengenai agama.

Agama adalah sesuatu yang terutama sosial, bukan psikologis. Agama muncul

karena manusia hidup didalam masyarakat, dengan demikian mengembangkan

kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu dari akibat kehidupan kolektif mereka. Agama ada

karena dapat memenuhi fungsi-fungsi sosial tertentu yang tak dapat depenuhi selain

agama. Peranan utamanya, menurut Durkheim, ialah integrator kemasyarakatan. Agama

mengikat orang-orang menjadi satu dengan mempersatukan mmasyarakat dalam

kepercayaan, nilai, dan ritual bersama. Dengan demikian, agama membantu memelihara

masyarakat atau kelompok sebagai suatu komunitas moral. Ishomuddin (2002:38).

Jadi, Sebagai seorang sosiolog, Emile Durkheim menemukan bahwa pada

hakikatnya agama berasal dari masyarakat itu sendiri, dan berfungsi sebagai sumber dan

pembentuk solidaritas mekanis. Agama adalah suatu pranata yang dibutuhkan oleh

masyarakat untuk mengikat individu menjadi satu-kesatuan melalui pembentukan

sistem kepercayaan dan ritus dan melalui simbol-simbol yang sifatnya suci

Haryanto (2015:43) terkait sosiologi agama yang terus mengalami perkembangan

baik dari segi pendekatan maupun dalam ruang ligkup kajiannya. Selain teori pilihan

rasional, teori sekularisasi merupakan teori yang mendapat tanggapan luas, meskipun

teori tersebut mendapat kritikan dari berbagai kalangan mengingat kecenderungan

meningkatnya berbagai indikator yang menunjukkan kegairahan agama di berbagai

belahan dunia. Berikut secara ringkas pada tabel 2.4 tentang kronologi perkembangan

kajian sosiologi agama.

Tabel 2.4

Kronologi Perkembangan Kajian Sosiologi Agama

Tahun Uraian

1830-1842 Auguste Comte menjelaskan tahapan

perkembangan masyarakat evolusionistik-

positivistik dalam karyanya Positive

Philosphy.

1844 Karl Marx merampungkan karyanya yang

kemudian dikenal sebagai Economic and

Philosophic Manuscripts of 1844.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

82

Karyanya ini merupakan kerangka

pemikiran humanistic Marx muda.

1851 Feuerbach memublikasikan Lectures on

the Essence of Religion.

1905 Max Weber mengaitkan idenya tentang

Calvinisme dan munculnya “iron cage”

dalam karyanya The Protestant Ethic and

the Spirit of Capitalism.

1912 Dalam karyanya The Elementary Forms

Of The Religious Life. Emile Durkheim

menunjukkan bukti-bukti antropologis

guna mendukung argumennya bahwa

pengalaman religius merupakan fondasi

tatanan social.

1935 Henri Bergson merilis karyanya Two

Sources of Morality and Religion,

kemudian diterjemahkan oleh R. Ashley

Audra, Cloudesley, dan W. Horsfall

Carter.

1967 Thomas Luckmann memublikasikan The

Invisible Religion:The problem of Religion

in Modern Society.

1969 Peter L. Berger memperkenalkan

pendekatan fenomenologi dalam agama

melalui karyanya yang terkenal The

Sacred Canopy:Elements of aSociological

Theory of Religion.

1982 Lucien Febvre merilis The Problem of

Unbelief in the Sixteenth Century:The

Religion of Rabelais. Diterjemahkan

Beatrice Gottlieb.

1985 Rodney Stark dan William Sims

Bainbridge memublikasikan The Future of

Religion: Secularization, Revival, and Cult

Formation.

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

83

1994 Jose Casanova menerbitkan karyanya

Public Religions in the Modern World.

1997 Georg Simmel memublikasikan Essays on

Religion.

2000 Karya Rodney Stark dan Roger Finke

berjudul Acts of Faith:Explaining the

Human Side of Religion menggunakan

teori pilihan rasional dalam agama.

Sumber: Diolah dari Lemich, 2005: 899-904

Dalam tabel di atas, yang terkait dalam penelitian ini adalah tentang Durkheim yang

mencurahkan banyak waktu selama kariernya untuk menganalisis agama. Ia

menunjukkan bagaimana agama sebagai ideologi memiliki kaitan dengan struktur social

(Thomson, 1982:19). Dalam karyanya, The Elementary Forms Of The Religious Life,

Durkheim menyatakan bahwa agama merupakan fenomena social yang melekat dalam

praktik social, tidak hanya dalam bentuk kepercayaan-kepercayaan tetapi juga berfungsi

dalam meningkatkan solideritas social sekaligus sebagai sumber kesatuan moral. Ia

mempertahankan pendapat bahwa simbolisme dalam agama memungkinkan kehidupan

social berkembang dan masyarakat mereproduksi kebudayaannya sepanjang waktu.

(Thomon, 1982: 26-27).

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian ini didasari oleh beberapa kajian penelitian yang terdahulu, adapun

penelitian maupun teori yang digunakan yang relevan dengan penelitian ini adalah:

Pertama, Nyoman Gita (2011) melalui penelitian yang berjudul “Pengembangan

Non directive Teaching Model Berorientasi Budaya Lokal Beserta Perangkat

Pembelajaran Matematika Untuk Siswa Sekolah Dasar Di Buleleng” Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini

dirancang dalam 2 tahun. Prosedur penelitian pada tahun kedua adalah: fase tes, evaluasi,

dan revisi. Kepraktisan model diukur berdasarkan pertimbangan validator, pernyataan

guru bahwa model dapat diterapkan di kelas, dan keterlaksanaan model. Temuan

penelitian menunjukkan bahwa Non-Directive Teaching Model berorientasi budaya

lokal beserta perangkat pembelajaran matematika merupakan model dan perangkat yang

valid, praktis dan efektif.

(sumber:http://pasca.undiksha.ac.id/images/img_item/1211.pdf) Jurnal Penelitian dan

Pengembangan Pendidikan. Diakses pada 23 Agustus 2016 pukul 02.09 WIB).

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Nyoman Gita dengan penelitian penulis

terletak pada substansi penelitian. Peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran

non directive sebagai strategi pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan

spiritual religius. Sedangkan nyoman gita mengungkap tentang pengembangan model

non directive yang berorientasi budaya lokal.

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

84

Kedua, Pan David. (2011) melalui tesis ini yang berjudul “Directive and non-

directive therapist styles: Brief intervention for subsyndromal depression for Asian

and European Americans” (Petunjuk dan non directive terapis gaya: intervensi Singkat

untuk subsyndromal depresi untuk Asia dan Eropa Amerika). University of Southern

California. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa Subsyndromal depresi (SSD)

merupakan gangguan mood yang sangat lazim dan melumpuhkan. Penelitian

menunjukkan tidak ada perbedaan antara SSD dan gangguan depresi mayor berkaitan

dengan gangguan dan ketegangan. Studi ini mengevaluasi efikasi dari direktif dan

intervensi non-direktif untuk SSD dibandingkan dengan kelompok kontrol plasebo

menggunakan sampel Amerika Asia Amerika dan Eropa. Studi dengan orang Asia dan

Asia Amerika menunjukkan bahwa menggunakan pendekatan direktif untuk terapi

mempromosikan proses terapi positif, yang dapat menyebabkan hasil pengobatan

ditingkatkan. Peserta dalam direktif dan kondisi non-direktif bertemu dengan terapis

untuk sesi dua puluh menit yang difokuskan pada mengatasi gejala depresi, memberikan

psikoedukasi, dan menawarkan umpan balik pada strategi mengatasi. Analisis

menunjukkan bahwa pendekatan direktif umumnya lebih efektif untuk meningkatkan

gejala depresi dan strategi bertahan dan memperkuat aliansi bekerja dibandingkan

dengan non-direktif dan plasebo intervensi. Selain itu, hasil pengobatan dan etnis

moderasi efek signifikan yang ditemukan untuk kondisi kontrol plasebo. Implikasi untuk

penelitian dan praktek klinis yang dibahas.

Sumber:http://dissexpress.umi.com/dxweb/results.html?QryTxt=non+directive+teachin

g.pdf+2015&By=&Title=&pubnum=&start=10 Diakses pada 23 Agustus 2016 pukul

03.56 WIB.

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Pan David dengan penelitian penulis

terletak pada substansi penelitian. Pendapat Pan David dalam menggunakan non

directive sebagai terapis gaya untuk mengatasi gejala depresi disertai penggunaan

directive pula, populasinya sudah mendunia tingkat Asia dan Eropa. Sedangkan penulis

meneliti hanya di Indonesia saja yang terkait dengan non directive sebagai langkag

model pembelajaran yang terpusat pada sekolah SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Ke Tiga, Kusni (2012) Melalui Tesisnya dengan judul ”Peningkatan Motivasi Dan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pengunaan Media Audio-Visual

Siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Kecamatan Jepong Kabupaten Blora. Program

Magister PAIS IAIN WALISONGO. Menjelaskan bahwa pembelajaran menggunakan

media mempunyai peranan penting untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar.

Media memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena menjadi lebih

bervariasi sehingga proses belajar siswa menjadi menarik aktif, dan kreatif. Kemajuan

teknologi dan informasi memungkinkan guru memilih berbagai media yang mendukung

penyampaian materi, sehingga tujuan pembelajaran mudah dalam pencapaiannya.

Upaya meningkatkan prestasi dan motivasi dapat dicapai dengan menerapkan media

audio visual. Media ini dapat menumbuhkan motivasi karena disajikan dalam bentuk

yang menarik, sehingga siswa lebih bersemangat, tertarik, dan senang menerima

pelajaran. Belajar yang dilakukan dengan rasa senang dan menarik pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar. Permasalahan penelitian ini adalah apakah dengan

penggunaan media audio visual, motivasi belajar dan prestasi belajar anak dapat

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

85

meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan media audio visual, dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini

penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada bulanJanuari sampai Februati 2012

bertempat di Sekolah Dasar Negeri 2 Jomblang Kecamatan Jomblang Kabupaten Blora

Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Pelaksanaan tindakan sebanyak 2

siklus dengan prosedur rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik

pengumpulan data menggunakan tes, dokumentasi, dan lembar observasi. Analisis data

dengan deskriptif persentase, sedangkan uji hipotesis menggunana analisis anova. Hasil

penelitian; (a) ada pengaruh penggunaan media terhadap motivasi belajar siswa.

Peningkatan motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audio

visual berbeda dengan yang tidak menggunakan media, (b) ada pengaruh penggunaan

media audio visual terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa, (c) ada

pengaruh penggunaan media audio visual terhadap peningkatan motivasi belajar dan

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Negeri Jomblang Jepon

kabupaten Blora. Peningkatan motivasi belajar diikuti peningkatan prestasi belajar.

Media audio visual bagi siswa sangat menarik, karena dikemas dalam tampilan yang

memudahkan siswa untuk menguasai materi.

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Kusni dengan penelitian penulis terletak

pada substansi penelitian. Penelitian Kusni mengungkapkan bahwa motivasi

memberikan pengaruh melalui media auidio visual, sedangkan penelitian dalam

motivasi belajar PAI melalui model pembelajaran non directive memberikan pengaruh

yang positif terhadap pengembangan spiritual religius.

Ke Empat, Masruri (2012) Melalui Tesisnya dengan judul “Pengaruh Perhatian

Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Siswa Islam Pemalang”. IAIN Walisongo. Menjelaskan bahwa hasil belajar adalah

tolak ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan

memahami pelajaran yang didapatnya berupa pengetahuan, sikap dan ketrampilan

setelah siswa mengalami proses belajar. Hasil belajar belajar Pendidikan Agama Islam

siswa banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah perhatian orang tua

dan motivasi belajar. Tingginya perhatian orang tua dan motivasi belajar dapat

menunjang prestasi belajar yang dicapai siswa. Dukungan orang tua mempunyai peranan

penting untuk meningkatkan kepercayaan diri individu dalam mengatasi permasalahan

yang dialami oleh siswa. Penelitan ini bertujuan untuk melihat pengaruh perhatian orang

tua dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMK

Islam Pemalang dengan menggunakan analisis jalur. Untuk menganalisis pola hubungan

kausal antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung Permasalahan

dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi

belajar Pendidikan Agama Islam, apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan apakah ada pengaruh antara perhatian

orang tua dan motivasi belajar secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua siswa kelas X, XI dan XII SMK Islam Pemalang tahun pelajaran 2011/2012 yang

berjumlah 887 siswa. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik porpotional

random slampling yang berjumlah 90 siswa. Ukuran sampel yang digunakan yaitu

dengan menggunakan rumus slovin. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah

perhatian orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2) sedangkan variabel terikat (Y) adalah

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

86

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Metode pengumpulan data dilakukan dengan

metode angket dan metode dokumentasi. Metode analisis yang dilakukan adalah analisis

deskriptif, persentase, uji asumsi klasik dan uji statistik. Hasil penelitian ini

menunjukkan ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan

Agama Islam dengan signifikansi 0,05, ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi

belajar Pendidikan Agama Islam dengan signifikansi 0,05 dan ada pengaruh interaksi

antara perhatian orang tua dan motivasi belajar secara bersamaan terhadap prestasi

belajar Pendidikan Agama Islam pada signifikansi 0.

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Kusni dengan penelitian penulis terletak

pada hasil statistiknya. Penelitian Masruri mengungkapkan bahwa pengaruh motivasi

belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan signifikansi 0,05.

Sedangkan peneliti mengungkapkan bahwa motivasi belajar PAI terhadap Pendidikan

Agama Islam dengan signifikansi 0,483.

Ke Lima, Frazier, Robert Sipplin, Ed.D (2015) Melalui disertasinya dengan judul

“Supporting Intrinsic Motivation for Special Education Students to Meet Graduation

Requirements”. Mendukung Motivasi Intrinsik bagi Siswa Pendidikan Khusus untuk

Memenuhi Persyaratan Wisuda. Piedmont College. Menjelaskan bahwa studi kualitatif

ini meneliti bagaimana guru menggunakan praktik instruksional dan intervensi

penguatan keluarga untuk mendukung motivasi intrinsik bagi siswa pendidikan khusus

sebagai sarana untuk memenuhi persyaratan kelulusan. Pengambilan sampel yang layak

dari guru pendidikan khusus berkualifikasi tinggi yang disertifikasi dalam seni bahasa

digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui wawancara tiga peserta guru,

observasi di kelas, dan koleksi dokumen dan artefak. Temuan tersebut dipaparkan dan

didiskusikan melalui tiga tema utama yang muncul dari analisis data dan interpretasi.

Tiga tema utama menggambarkan praktik instruksional yang digunakan untuk

mendukung motivasi intrinsik bagi siswa pendidikan khusus sebagai sarana untuk

memenuhi persyaratan kelulusan: kolaborasi, pembelajaran yang relevan/bermakna, dan

hubungan. Salah satu tema utama menggambarkan bagaimana guru menggunakan

intervensi dukungan keluarga untuk memberikan motivasi intrinsik bagi siswa

pendidikan khusus sebagai sarana untuk memenuhi persyaratan kelulusan: komunikasi

terbuka / transparan. Studi ini menambah literatur tentang praktik instruksional dan

intervensi dukungan keluarga untuk mendukung motivasi intrinsik sebagai alat untuk

memenuhi persyaratan kelulusan.

Sumber:http://pqdtopen.proquest.com/results.html?QryTxt=learning+motivation+of+Is

lamic+religius+education&fromyear=2013&toyear=2017&author=&Title=&pubnum=

&school=&advisor=&keywords=&start=30 diakses pada tanggal 15 April 2017 pada

pukul 16.30 WIB.

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Frazier, Robert Sipplin dengan penelitian

penulis terletak pada substansi penelitian. Penelitian Frazer mengungkapkan bahwa

dukungan motivasi intrinsik sebagai alat untuk memenuhi persyaratan kelulusan,

respondennya kepada guru yang khusus mempunyai kualifikasi tinggi. Sedangkan

peneliti mengungkapkan motivasi belajar buka hanya sekedar dari intrinsik saja, tetapi

dengan motivasi ekstrinsik juga untuk mengembangkan dari aspek spiritual religiusnya,

responden yang digunakan peneliti hanya kepada siswa bukan kepada guru.

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

87

Ke Enam, Georgia Yu (2013) melalui Disertasinya yang berjudul”

Religius/Spiritual Beliefs And Practices Of Asian/Asian American Mental Health

Professionals &Amp; Students And The Impact On Treatment” (Agama / Keyakinan

Spiritual Dan Praktek Of Asia Profesional / Amerika Asia Mental Health &; Siswa Dan

Dampak Pada Treatment). Pepperdine University Graduate School of Education and

Psychology. Penelitian disertasi ini memberikan gambaran tentang keyakinan agama

dan spiritual, praktek, dan afiliasi dari psikolog dibandingkan dengan populasi umum.

Sebuah fokus khusus ditempatkan pada yang profesional kesehatan mental dan siswa

keturunan Asia dan Asia-Amerika, terutama mengingat keragaman agama dan spiritual

di antara kelompok etnis ini. Meskipun hampir 3 dekade penelitian antara Asia dan Asia

Amerika, ada masih sangat sedikit diketahui tentang kelompok profesional kesehatan

mental dan bagaimana sistem kepercayaan agama dan spiritual dan praktek

mempengaruhi pendidikan, pelatihan, dan penyediaan layanan. Studi ini menemukan

bahwa individu umumnya mendukung tingkat yang lebih tinggi dari arti penting spiritual

ketimbang agama, yang konsisten dengan survei nasional psikolog tapi sedikit kurang

dari populasi umum. Selanjutnya, pendidikan dan pelatihan klinis pengalaman tertentu

tampaknya tidak memiliki efek pada keyakinan agama dan spiritual individu, mereka

juga tidak merasa / masalah spiritual keagamaan itu ditujukan sering atau memadai.

Temuan ini dapat meningkatkan wawasan tentang bagaimana populasi tertentu dari

dokter dan mahasiswa mengatasi keyakinan agama / spiritual dan praktek dalam

kehidupan pribadi dan profesional mereka dan bagaimana untuk meningkatkan

sensitivitas terbaik dari isu keberagaman di daerah ini.

Sumber:http://pqdtopen.proquest.com/doc/1347617379.html?FMT=AI) diakses pada

23 Agustus 2016 pukul 02.39 WIB.

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh George Yu dengan penelitian penulis

terletak pada substansi penelitian. Dalam penelitian George Yu mengungkapkan tentang

gambaran keyakinan lebih meningkat ketimbang agama dalam kesehatan mental siswa

yang mempunyai keturunan Asia dan Amerika. Sedangkan peneliti mengungkapkan

bahwa keyakinan/spiritual dan agama/religius harus seimbang dalam beribadah sebagai

karakter khusus yang dimiliki siswa di Indonesia.

Ke Tujuh, Roudlotun Ni’mah (2014) Melalui tesisnya yang berjudul “Hubungan

Religius Dan Empati Dengan Perilaku Altruistik” Program Studi Magister Sains

Psikologi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Menjelaskan

bahwa untuk mengetahui hubungan antara religius dan empati dengan perilaku altruistik.

Subjeknya adalah santri pondok pesantren Al-Asy’ari yang berjumlah 90 santri, yang

berjenis kelamin laki – laki dengan usia antara 12 sampai 25 tahun. Alat ukur yang

digunakan adalah skala perilaku altruistik, skala empati dan skala religius. Adapun

teknik pengambilan data dengan menggunakan Proportionate stratified random

sampling. Model analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan progam

SPSS for windows 16.0. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang positif dan

sangat signifikan antara religius dan empati dengan perilaku altruistik, ada hubungan

positif yang signifikan antara religius dengan perilaku altruistik dan ada hubungan

positif yang signifikan antara empati dengan perilaku altruistik.

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

88

Sumber:http://pqdtopen.proquest.com/results.html?QryTxt=spiritual+religius+of+Isla

m&fromyear=2013&toyear=2017&author=&Title=&pubnum=&school=&advisor=&k

eywords=&start=60 diakses pada tanggal 15 April 2017 pada pukul 17.55 WIB.

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Roudlotun Ni’mah dengan penelitian

penulis terletak pada substansi penelitian. Dalam penelitian Roudlotun Ni’mah

menunjukkan hubungan hubungan religius dan empati diukur dengan dengan skala

perilaku altruistik. Sedangkan peneliti dalam aspek religius diukur dengan skala sikap

yang berorientasi pada private religius practises.

Ke Delapan, Clayton-Jones, Dora L., Ph.D. (2014) Melalui disertasinya dengan

judul “Spirituality and religiosity in adolescents with sickle cell disease: A qualitative

study” Spiritualitas dan religiusitas pada remaja dengan penyakit sel sabit: Studi

kualitatif. Universitas Marquette, menjelaskan bahwa Penyakit Sickle Cell (SCD) adalah

penyakit kronis yang serius dan masalah kesehatan global yang melemahkan.

Spiritualitas dan religiusitas telah terbukti memiliki korelasi positif dengan hasil

kesehatan mereka. Penelitian yang membahas kebutuhan spiritual dan religius remaja

yang hidup dengan SCD terbatas. Tujuan penelitian deskriptif kualitatif ini adalah untuk

menguji bagaimana remaja (Mage = 16,2 tahun) dengan SCD menggambarkan dan

mengalami spiritualitas dan religiusitas.

Sumber:http://pqdtopen.proquest.com/results.html?QryTxt=spiritual+religius+of+Isla

m&fromyear=2013&toyear=2017&author=&Title=&pubnum=&school=&advisor=&k

eywords=&start=60 diakses pada tanggal 15 April 2017 pada pukul 17.55 WIB

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Clayton-Jones dengan penelitian penulis

terletak pada substansi penelitian. Dalam penelitian Clayton-Jones bahwa Spiritualitas

dan religiusitas telah terbukti memiliki korelasi positif dengan hasil kesehatan yang di

alami pada remaja dengan penyakit SCD (sel sabit). Sedangkan peneliti mengungkapkan

spiritual religius coping yang mengatasi penyakit stress yang di alami siswa disekolah

dengan cara berdoa, dan beribadah lainnya yang akan menyembuhkan penyakitnya.

Ke Sembilan, Muhana Sofiati Utami (2012) melalui penelitiannya dengan judul

”Religiusitas, Koping Religius, dan Kesejahteraan Subjektif” Fakultas Psikologi

Universitas Gadjah Mada. Menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mempelajari variabel religiusitas, positive religious coping dan Penanggulangan agama

yang negatif sebagai prediktor kesejahteraan subyektif siswa. Subjek ini Penelitian

adalah 166 mahasiswa. Sumur subjektif mereka diukur dengan menggunakan SWBSLS

Skala (Positive Affect, Negative Affect and Life Satisfaction at Campus) dan SWB-PLS

(Positive Affect, Negative Affect and Personal Life Satisfaction). Skala Religiusitas

coping digunakan masing-masing untuk mengukur religiusitas positif dan negative.

Berdasarkan analisis parametrik-statistik dengan momen produk Pearson Korelasi

menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara penanganan agama positif dan

kesejahteraan subjektif siswa dan hubungan negatif antara penanganan agama negatif

dan kesejahteraan subjektif siswa. Namun, tidak ditemukan bahwa religiusitas memiliki

hubungan dengan kesejahteraan subjektif siswa. Jurnal Psikologi Volume 39, No. 1, Juni

2012: 46 – 66.

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

89

Perbedaan kajian teori yang digagas oleh Muhana Sofiati Utami dengan penelitian

penulis terletak pada substansi penelitian. Dalam penelitian Muhana Sofiati Utami

bahwa untuk mengukur religiusitas positif dan negative dengan menggunakan SWB-

PLS (Positive Affect, Negative Affect and Personal Life Satisfaction). Populasinya 166

mahasiswa. Namun, tidak ditemukan bahwa religiusitas memiliki hubungan dengan

kesejahteraan subjektif siswa. Sedangkan penelitian penulis dengan populasi 165 siswa,

menjelaskan bukan hanya religius coping saja yang menjadi alat ukur religiusitas, tetapi

juga ada alat ukur lainnya yaitu: religius support, religius history, organizational

religiousness, dan religius preference.

G. Kerangka Berfikir

Keterkaitan antar variable dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar bagan 2.4

berikut ini:

1.

2.

3.

Bagan 2.4

Kerangka Pikir

Model Non directive

(X1)

1. Keadaan yang

membutuhkan

pertolongan

2. Menelusuri masalah

3. Mengembangkan

wawasan

4. Merencanakan dan

membuat keputusan

Motivasi Belajar PAI

(X2)

1. Pilihan

2. Keyakinan untuk

sukses

3. Keuletan dalam

berusaha

Spiritual Religius

(Y)

1. Daily spiritual

experience

2. Meaning

3. Values

4. Beliefs

5. Forgiveness

6. Private religious

practices

7. Religious/spiritual

coping

8. Religious support

9. Religious/spiritual

history

10. Commitment

11. Organizational

Religiousness

12. Religious

preference

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

90

Dalam desain kerangka berfikir di atas, peneliti menguji bahwa ada pengaruh dari

model pembelajaran non directive (Tanpa Menggurui) dengan tahapan-tahapan

pembelajarannya untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3

Kota Tangerang Selatan, dengan kata lain apakah ada interaksi antara model

pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual

religius.

Adapun penjelasannya dari setiap variabel di atas adalah:

1. Pengaruh Model Pembelajaran Non directive Terhadap Pengembangan Spiritual

Religius

Model pembelajaran non directive disebut juga dengan Client Centered Therapy

oleh Carls Rogers, dimana merupakan terapi yang dilakukan agar tercapai gambaran

yang serasi antara Ideal Self dan Reality Self. Pada pendekatan ini tidak ada satu pun

yang saling mendominasi, karena yang dapat memecahkan masalah adalah klien itu

sendiri. Pendekatan ini menuntut adanya hubungan yang erat antara konselor dan

klien dan membutuhkan waktu yang lama dalam konseling. Dalam pendekatan non

directive, klien diminta lebih aktif dan lebih bertanggungjawab terhadap masalahnya

dan konselor hanya mendorong dan menciptakan situasi agar klien bisa berkembang

sendiri.

Alhasil, dengan menggunakan pendekatan model pembelajaran non directive,

siswa/kilen mempunyai karakter spiritual religius yang berkembang dalam jiwanya

masing-masing, agar tidak goyah dari segi keimanannnya dan menambah keyakinan

kepada sang Khaliq atas kebesaran dan keagungan-Nya.

2. Pengaruh Motivasi Belajar PAI Terhadap Pengembangan Spiritual Religius

Motivasi dalam proses belajar siswa sangat penting peranannya dalam

pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah belajar. Seorang siswa yang

tidak mempunyai motivasi, tidak mungkin ia beraktivitas. Sehingga siswa yang

melakukan aktivitas secara terus menerus ia akan mendapatkan prestasi belajar

yang diinginkan.

Alhasil, dengan menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa dan

meniadakan rasa keputusasaan dalam dirinya, bukan hanya prestasi saja yang di

dapatkan, akan tetapi peningkatan pembinaan pribadi siswa sangat memerlukan

pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok yang sesuai dengan

perkembangan jiwanya. Dengan pembiasaan dan latihan tersebut akan membentuk

perilaku spiritual religius semakin kuat, dan menjadi pribadi yang kokoh.

3. Pengaruh Model Pembelajaran Non directive Dan Motivasi Belajar PAI Terhadap

Pengembangan Spiritual Religius

Memahami kerangka pemikiran sebelumnya, yang menguraikan pengaruh

antara model pembelajaran non directive terhadap spiritual religius dan pengaruh

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

91

motivasi belajar PAI terhadap spiritual religius, maka dalam hal ini diduga

terdapat pengaruh yang positif, bahwa kedua variabel bebas tersebut memberikan

kontribusi terhadap spiritual religius siswa.

Atas dasar pemikiran tersebut, terlihat dari kedua variabel bebas yaitu model

pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI diperlukan sebagai faktor

pendukung terhadap pengembangan dan peningkatan spiritual religius siswa,

sehingga jika kedua variabel bebas tersebut disinergikan dengan baik, maka

diduga akan memperoleh karakter spiritual religius dalam diri siswa sebagaimana

yang diharapkan peneliti.

H. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori-teori yang sudah dipaparkan ddalam penelitian ini, penulis

menyusun suatu hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajaran non directive berpengaruh positif terhadap pengembangan

spiritual religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

2. Motivasi belajar PAI berpengaruh positif terhadap pengembangan spiritual

religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

3. Model pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI secara bersama-

sama berpengaruh positif terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN

3 Kota Tangerang Selatan.

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

92

92

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan atau metode statistika adalah bagian yang tak terpisahkan dari

pendekatan atau paradigma kuantitatif, paradigma kuantitatif atau biasa disebut

paradigm tradisional, positivism, eksperimental, dan empiris menempatkan statistika

sebagai teknik analisis atau prosuder penting untuk menguji teori. Menurut creswell

(2013), penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori

degan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel diukur dengan

instrument penelitian yang menghasilkan data berbentuk angka-angka dan dianalisis

dengan prosedur-prosedur statistik. Menggunakan asumsi-asumsi untuk menguji teori,

mengonrol penjelasan-penjelasan alternative, tujuannya adalah menentukan apakah

generalisasi-generalisasi prediktif dari teori yang diselidiki dapat terbukti

kebenarannya. Kadir (2015:1).

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan

analisis regresi korelasional, karena data penelitian ini berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik dan mencari hubungan antar variabel. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sugiyono (2013:7) bahwa “metode ini sebagai metode ilmiah/scientific

karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur,

rasional, dan sistematis. Untuk mengetahui hubungan antar variabel, peneliti

menggunakan sebuah analisis statistik product moment.

Ditinjau dari sifatnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu

peristiwa yang sudah terjadi dan kemudian merucut ke belakang untuk mengetahui

faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Menurut Sukardi

(2012:15), bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian yang berhubungan

dengan variabel yang telah terjadi dan tidak perlu memberikan perlakuan terhadap

variabel yang diteliti. Jadi, dalam penelitian ex-post facto, peneliti tidak memberikan

perlakuan terhadap variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini hubungan sebab

akibat antar variabel yang diteliti disajikan sesuai dengan fakta yang ada tanpa

manipulasi. Fakta yang ada akan diperoleh dari data yang telah terkumpul. Dengan

demikian, penelitian ini mengungkap hubungan antar variabel yang sudah berlangsung

atau terjadi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan yang

beralamatkan di Jln.Benda Timur XI Komplek Perumahan Pamulang Permai 2

Pamulang- Tangerang - Banten 15416.

Waktu penelitiannya dilakukan pada semester genap pada tanggal 16 Februari 2017

sampai dengan 17 Mei 2017.

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

93

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Population is once the general nature of the respondents has been identified, it is

time for the researcher to become more specific about the information sources. Mertens

(2010:185). Populasi adalah keseluruhan responden yang memiliki sifat umum yang

telah diidentifikasi, saat ini digunakan oleh peneliti sebagai sumber informasi yang lebih

khusus. Adapun menurut Sugiyono (2013:117). Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan..

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMAN 3 Kota

Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 281 siswa, terdiri dari

119 laki-laki dan 162 perempuan. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.1 di

bawah ini:

Tabel 3. 1

Jumlah Siswa-Siswi Kelas XI SMA 3 Negeri Kota Tangerang Selatan

No

KELAS

POPULASI

L P Jumlah

1. XI MIA 2 9 26 35

2. XI MIA 3 20 16 36

3. XI MIA 4 15 27 42

4. XI MIA 5 15 29 44

5. XI MIA 6 18 26 44

6. X1 IPS 1 22 14 36

7. XI IPS 2 20 24 44

Jumlah Total 281

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi

dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Adapun prosedur dan

teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan probability/random sampling. Random sampling adalah proses

pemilihan sampel dengan seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk dipilih. Masing-masing anggota pada populasi tersebut memiliki

kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk terpilih. Ronny Kountur (2007:147).

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

94

Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan

dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat

digeneralisasikan pada populasi.

Menurut Arikunto (2009:95) sampling acak (random sampling) digunakan oleh

peneliti apabila populasi dari mana sampel diambil merupakan populasi homogen yang

hanya mengandung satu ciri. Dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil

secara sembarangan (acak).

Jadi dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

stratified random sampling (sampel acak sederhana), dimana sampel terpilih dengan

cara mengundi, yaitu mengundi kelas yang akan dijadikan sampel penelitian dengan

menggunakan rumus sampling melalui rumus slovin, yaitu:

Di mana:

n = ukuran sampel

N = jumlah populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%. Mundir (2013:23).

Dengan demikian, dari jumlah populasi seluruh siswa kelas XI yaitu 281 dan batas

toleransi kesalahan yang dinginkan peneliti 5% (0,05), maka hasil penentuan sampel

dengan menggunakan rumus slovin adalah:

𝑛 =281

1+281.0,052 = 165.051395 dibulatkan menjadi 165

Atau (0.0025x281+1)=1.7025, jadi 281/1.7025= 165.

Dari rumusan Slovin tersebut di atas, maka peneliti mengambil sample sebanyak 165

siswa, kemudian penentuan siswa tersebut dilakukan dengan prinsip random. yaitu

mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua dianggap sama dan semua

subjek mendapatkan kesempatan dijadikan sebagai sampel penelitian.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2011:38). Variabel

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2011:39) variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

95

terikat. Variabel ini juga sering disebut sebagai variabel independen. Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu:

a. Model pembelajaran non directive yang dilambangkan dengan simbol X1.

b. Motivasi belajar PAI yang dilambangkan dengan simbol X2.

2. Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2011:39) variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel ini

sering disebut variabel dependen. Variabel terikat pada penelitian ini adalah

pengembangan spiritual religius yang kemudian dilambangkan dengan simbol Y.

Gambaran keterikatan pada gambar 3.1 dari masing masing variabel dapat

dirumuskan dalam desain paradigma di bawah ini:

X1

Y

X2

Gambar 3.1

Desain variabel X1, X2, Y

Catatan:

X1 : Model Pembelajaran Non directive

X2 : Motivasi Belajar PAI

Y : Pengembangan Spiritual Religius

: Pengaruh antara model pembelajaran non directive dan motivasi

belajar PAI secara individu terhadap pengembangan spiritual

religius.

- - - - : Pengaruh antara model pembelajaran non directive dan motivasi

belajar PAI secara bersama-sama terhadap pengembangan spiritual

religius.

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

96

Berdasarkan ilustrasi desain diagram di atas ada dua variabel independent atau bebas

atau predictor yaitu model pembelajaran non directive (X1), dan motivasi belajar PAI

(X2), adapun variabel dependent/terikat/criterion yaitu pengembangan spiritual religius.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Instrument yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang

diteliti. Dalam penelitian ini peneliti mempunyai variabelnya tiga, maka instrumennya

tiga. Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan

menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai

skala. Sugiyono (2012:92).

Dari kajian di atas maka dapat dijadikan acuan dalam penyusunan instrumen

penelitian ini yaitu untuk mendapatkan data ordinal yang kemudian di transformasi ke

data interval dari variabel X1 (Model pembelajaran non directive), X2 (Motivasi belajar

PAI dan variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius).

Adapun skala yang digunakan peneliti menggunakan skala Likert. Skala ini

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Hal ini sudah spesifik dijelaskan oleh

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Kemudian dijabarkan

melalui dimensi-dimensi menjadi sub-variabel, kemudian menjadi indikator yang dapat

dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang

berhubungan dengan variabel penelitian. Iskandar (2009:83).

Sedarmayanti dan Hidayat (2011:95) mengutip pendapat Likert yang menyatakan

ranah dimensi dari sikap pada pandangan Likert adalah:

1. Cognitive domain (pengetahuan)

2. Affective domain (perasaan terhadap sesuatu)

3. Conative domain (tendensi untuk bertingkah laku)

Selanjutnya jawaban angket menggunakan skala ordinal, yaitu memberi alternatif

jawaban jenjang tingkatan dari yang paling rendah ke tingkatan yang paling tinggi.

Penyebaran angket-angket ini berisi pernyataan positif dan pernyataan negatif yang

masing-masing mempunyai skor tertentu.

Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan

untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan

selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian

dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan

penyusunan instrument, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrument

atau kisi-kisi instrument.

lebih jelasnya, peneliti akan melihat bobot/nilai dari setiap alternatif jawaban, bisa

dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini:

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

97

Tabel 3. 2

Bobot/Nilai dari Setiap Alternatif Jawaban

Jawaban Skor Positif (+) Skor Negatif (-)

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-Ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak

Setuju (STS) 1 5

Adapun untuk menjelaskan kriteria dari ketiga variabel di atas beserta

indikatornya, maka penjelasannya dilihat dari tabel 3.3 di bawah ini:

1. Model Pembelajaran Non Directive (Variabel X1)

Tabel 3. 3

Tahapan-Tahapan Model Pembelajaran Non Directive dan Indikatornya

No Tahapan-Tahapan Indikator No Butir Soal

1. Keadaan yang

membutuhkan

pertolongan

a. Guru mendorong

siswa untuk

mengungkapkan

perasaan dengan

bebas

b. Siswa dapat

leluasa

mengungkapkan

perasaannya

1,7,19,20,25,

27,38,43,50,51

2. Menelusuri

masalah

a. Siswa didorong

menjabarkan

masalah

b. Guru menerima

dan

12,21,23,41,

52,53,60,63,65

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

98

a. Definisi Konseptual

Model pembelajaran non directive ini didasari oleh penelitian dari Carl

Roger dari konseling non directive. Carl Roger percaya bahwa hubungan

manusia yang positif akan memberikan kesempatan luas bagi sumber daya

manusia untuk berkembang. Jadi, dalam model pembelajaran non directive ini

pengajaran seharusnya didasarkan pada konsep-konsep manusiawi. Secara

spesifik persepsi siswa terhadap model pembelajaran non directive dalam

penelitian ini adalah pandangan, penafsiran, pendapat dan pemberian makna

yang dilakukan oleh siswa.

Mengapresiasi

perasaan dan

permasalahan

yang diutarakan

siswa

3. Mengembangkan

wawasan

a. Siswa

mendiskusikan

Masalah

b. Guru

menyemangati

siswa

29,32,46,57,10,

17,18,33,36,44,49,55

4. Merencanakan

dan

membuat

keputusan

a. Siswa

merencanakan

urutan dalam

proses

pengambilan

keputusan

b. Siswa mendapat

wawasan lebih

mendalam dan

mengembangkan

tindakan yang

positif

5,8,15,16,31,34,35

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

99

b. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah

konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi

(indikator) dari suatu konsep/variabel. Definisi operasional lebih menekankan

kepada hal-hal yang dapat dijadikan sebagai ukuran dari suatu variabel, dan

ukuran tersebut tidak abstrak, namun mudah diukur. Juliansyah Noor

(2012:97).

Model pembelajaran non directive yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah skor digambarkan melalui aspek dan indikator-indikator yaitu: keadaan

yang membutuhkan pertolongan, menelusuri masalah, mengembangkan

wawasan, merencanakan dan membuat keputusan, yang kemudian dapat

dioperasionalkan dalam indikator-indikator model pembelajaran non directive.

c. Kisi-Kisi Instrument Model Pembelajaran Non Directive

Peneliti membuat kalimat pernyataan-pernyataan dalam mengukur model

pembelajaran non directive yang diberikan kepada siswa, menggunakan skala

Likert dengan alternatif pilihan dan skala penilaian untuk pernyataan positif

dan negatif sudah digambarkan peneliti di atas.

2. Motivasi Belajar PAI (X2)

Tabel 3.4

Aspek Motivasi Belajar PAI dan Indikatornya

No Aspek Indikator No butir soal

1.

1.

Pilihan

a. Tertarik pada mata

pelajaran tertentu

2,16,26,22

b. Rajin mencari

informasi tentang

pelajaran tertentu

10,5,6,13

a. Gambaran

Keberhasilan 49,45,18,4

b. Membuat Rencana 29,43,47,42

c. Kemandirian

bertindak 33,39,44,50

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

100

2. Keyakinan

untuk

sukses

d. Menyediakan

waktu

36,31,32,35

e. Berusaha

memperkirakan

hasil berbagai

strategi

24,21,30,37

f. Kemampuan

membuang strategi

yang tidak

menjanjikan

60,57,67

3.

Keuletan

dalam

berusaha

a. Keberanian

menghadapi

kegagalan

51,54,65

b. Kemampuan

bangkit dari

kegagalan

69,56,52

c. Gigih terus

berusaha kalau

usaha pertama

gagal

64,66,59

a. Definisi Konseptual

Definisi motivasi belajar PAI dalam penelitian ini adalah keseluruhan daya

penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar PAI

yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar PAI dan memberikan arahan

pada kegiatan belajar PAI untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi bukan saja

menggerakkan tingkah laku tetapi juga dapat mengarahkan dan memperkuat

tingkah laku. Siswa yang mempunyai motivasi dalam pembelajarannya akan

menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam belajarnya,

tanpa banyak bergantung kepada guru.

b. Definisi Operasional

Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan dalam motivasi belajar PAI

adalah skor yang diperoleh dari pengukuran atas kemandirian seseorang dalam

kegiatan belajarnya. Ada tiga aspek yang terkandung dalam motivasi belajar

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

101

yaitu: Pilihan, keyakinan untuk sukses, keuletan dalam berusaha, yang

kemudian dapat dioperasionalkan dalam indikator-indikator motivasi belajar

PAI.

c. Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar PAI

Peneliti membuat kalimat pernyataan-pernyataan dalam mengukur motivasi

belajar PAI yang diberikan kepada siswa, menggunakan skala Likert dengan

alternatif pilihan dan skala penilaian untuk pernyataan positif dan negatif sudah

digambarkan peneliti di atas.

3. Pengembangan Spiritual Religius (Y)

Tabel 3.5

Spiritual Religiusitas dan Indikatornya

No Dimensi-Dimensi Indikator No butir soal

1. Daily spiritual experience Pengalaman

ketuhanan dalam

kehidupan

sehari-hari

15,17,48,63,65

2. Meaning Sejauh mana

agama menjadi

tujuan hidupnya

6,43,66

3. Values Pengaruh

keimanan

terhadap nilai-

nilai hidup

7,20,40,

4. Beliefs Keyakinan akan

konsep yang

dibawa oleh

suatu agama

1,4,39,50,55, 64

5. Forgiveness Merasa diampuni

oleh Tuhan

12,13,44

6. Private religius practices Perilaku agama

dalam praktek

beragama

18,35,49,69

7. Religius/spiritual coping Berdoa dan

meyakini bahwa

3,26,62

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

102

Tuhan akan

menolong

hamba-Nya

8. Religius support Hubungan sosial

antara individu

dengan pemeluk

sesamanya

10,23,25,28

9. Religius/spiritual history Mengukur

sejarah

keagamaan

seseorang

22,58

10. Commitment Seberapa jauh

individu

mementingkan

agamanya

14,45,46,54

11. Organizational

Religiusness

Seberapa jauh

individu ikut

serta dalam

lembaga

keagamaan

24,51,52

12. Religius preference Sejauh mana

individu

membuat pilihan

dan memastikan

pilihan

agamanya

61,36,56

a. Definisi Konseptual

Perbedaan para ahli dalam membuat konsep religius dan spiritual telah

menyebabkan munculnya beragam konsep keduanya dan membawa dampak

pada perbedaan hasil penelitian yang cukup jauh. Dari beragamnya pengertian

dan definisi dapat diambil kesimpulan bahwa religius dan spiritual berbeda.

Religius memiliki dasar keyakinan teologi (Ketuhanan) sesuai dengan agama

tertentu, memiliki pedoman mengenai cara, metode dan praktek ibadah, dan

berfungsi membantu individu memahami pengalaman-pengalaman hidupnya.

Sedangkan spiritual tidak memiliki dasar keyakinan teologis maupun praktek

ibadah tertentu, tetapi memiliki fungsi membantu individu memahami

pengalaman hidupnya.

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

103

b. Definisi Operasional

Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan dalam spiritual religius

adalah skor yang diperoleh dari pengukuran atas sikap dan praktek dalam

beribadah seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Ada 12 dimensi tentang

spiritual religius, yakni: daily spiritual experience, meaning, values, beliefs,

forgiveness, private religius practices, religius/spiritual coping, religius

support, religius/spiritual history, commitment, organizational religiusness, dan

religius preference.

c. Kisi-Kisi Instrument Pengembangan Spiritual Religus

Peneliti membuat kalimat pernyataan-pernyataan dalam mengukur

pengembangan spiritual religus yang diberikan kepada siswa, menggunakan

skala Likert dengan alternatif pilihan dan skala penilaian untuk pernyataan

positif dan negatif sudah digambarkan peneliti di atas.

F. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu data primer (pokok)

dan data sekunder (penunjang), penjelasan rincinya sebagai berikut:

1. Data Primer

Supriyanto dan Ernawati (2010:387), Data Primer ialah data yang dikumpulkan

pertama kali. Dimana data tersebut diperoleh secara langsung dari obyek penelitian.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada para

siswa kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

2. Data Sekunder

Supriyanto dan Ernawati (2010:388), Data Sekunder ialah data yang dikumpulkan

lebih dulu dengan tujuan dapat digunakan oleh orang lain. Data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber, seperti literature, dan studi pustaka lain

yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat, tajam dan terpercaya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan

Suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari atau mengkaji

permasalahan melalui buku-buku, dokumen-dokumen, literatur-literatur, atau peraturan-

peraturan sebagai pegangan peneliti dalam menentukan teori-teori yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian yang dilakukan secara langsung dilapangan yang mana data dan informasi

ini diperoleh dengan cara :

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

104

a. Observasi non partisipan, yaitu suatu teknik pengumpulan data dan informasi

dengan jalan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang

diteliti.

b. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan

daftar pertanyaan kepada setiap responden yang di dalamnya berisi sejumlah

pertanyaan yang sudah ada alternatif jawabannya secara tertulis skala ordinal,

kepada responden guna memperoleh keterangan-keterangan sehubungan dengan

masalah yang diteliti dengan populasi sebagai responden dengan jumlah 281

siswa, sedangkan sampelnya adalah 165 orang .

c. Wawancara, yaitu suatu kegiatan untuk menggali potensi pengembangan

spiritual religius dan pembelajaran non directive pada mata pelajaran PAI serta

informasi yang terkait dengan penelitian melalui objek yang menjadi sumber

primer maupun sekunder dari suatu penelitian. Pada penelitian ini, peneliti akan

melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yang berkaitan langsung

dengan sasaran penelitian yaitu siswa-siswi kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang

Selatan.

d. Dokumentasi, metode dokumentasi menjadi salah satu metode penunjang

validnya suatu data penelitian, karena pada penelitian ini bersifat kuantitatif,

maka peneliti menggunakan metode dokumentasi sebagai pembantu dalam

mengambil hasil kesimpulan dalam penelitian.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Salah satu persyaratan agar instrumen penelitian dapat dikatakan valid atau sah,

maka dapat dilakukan dengan cara menguji instrumen penelitian tersebut dengan

menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas merupakan suatu cara ketepatan

menguji instrumen (alat ukur) dalam penelitian. Uji validitas dimaksudkan agar dapat

tepat mengukur suatu penelitian, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam

menentukan instrumen penelitian atau alat ukur penelitian.

Dalam penelitian ini digunakan analisa butir, untuk menguji validitas setiap butir,

skor-skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total. Menggunakan

rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

𝑅𝑥𝑦 = N ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥) (∑ 𝑦)

√⌊𝑁(∑ 𝑥2)−(∑ 𝑥)2⌋ {𝑁 (∑ 2𝑦 )−(∑ 𝑦)2)

Sumber: Arikunto (2010:72)

Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

N = Jumlah responden

X = Nilai hasil variabel

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

105

Y = Nilai hasil variabel

XY = Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y

Menurut Arikunto (2010:72), kriteria pengujian jika, r hitung > r tabel dengan taraf

signifikansi 0,05, maka alat ukur tersebut valid, begitu pula sebaliknya, jika rhitung <

rtabel, maka alat ukur tersebut tidak valid. Untuk analisis validitas dalam kuisoner ini

menggunakan program SPSS versi 22.

Rumus ini digunakan karena memiliki hasil standar eror yang rendah, selain itu

penggunaan rumus korelasi pearson dalam uji validitas soal memiliki hasil keterbacaan

yang lebih mudah dianalisis karena langsung dapat dicari dari hasil angket.

Analisis koefisien korelasi pearson digunakan untuk mengukur kuat lemahnya

hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat, korelasi pearson

digunakan karena data berskala interval.

Reliabilitas menurut Arikunto (2010:178) sebagai ketetapan alat ukur dalam

mengukur suatu data penelitian, dalam arti setiap kali alat ukur itu digunakan maka akan

menghasilkan data yang sama, atau hasil yang sama. Metode reliabilitas digunakan pada

penelitian ini agar dapat mengetahui bahwa instrumen penelitian yang akan dijadikan

sebagai alat ukur, dapat dikatakan baik dan dipercaya sebagai pedoman memperoleh

data penelitian.

Rumusan yang digunakan pada metode reliabilitas ini adalah dengan rumusan uji

reliabilitas alpha, karena menurut Arikunto (2010:239), teknik ini penerapannya lebih

luas, tidak hanya selalu digunakan dengan tes dua pilihan, seperti menguji skala

pengukuran sikap, alat ukur nya dapat digunakan dengan tiga, empat, atau lima pilihan.

Rumusan alpha merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu instrumen yang

berupa kuesioner yang jawaban atau tanggapannya lebih dari dua pilihan, untuk bentuk

rumusannya menurut Arifin yakni sebagai berikut:

r11= (𝑘

(𝑘−1)) (1 −

𝜎𝑏2

𝜎𝑡2

)

Sumber: Arikunto (2010:239)

keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

𝑘 = Jumlah butir soal/ pertanyaan

𝜎𝑏2 = jumlah variansi butir soal

𝜎𝑡2 = jumlah variansi skor total

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

106

1. Hasil Uji Validitas

Pada sampel uji coba validitas dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa dikelas

XI MIA 2, menurut Arikunto (2010:402) untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu

instrumen, dapat di lihat dari nilai r tabel dan r hitung nya, maka jika r hitung > r

tabel, instrumen itu dapat dikatakan valid. Adapun rumus untuk mencari r tabel pada

uji sampel ini yakni dengan cara menggunakan rumusan sebagai berikut:

df = n – 2

diketahui : n = jumlah responden / sampel.

Standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh peneliti yakni 5%, maka diketahui

df dari sampel penelitian ini adalah df = 10 – 2 = 8 maka dengan demikian, rtabel pada

penelitian ini yang mengacu pada standar rumusan adalah 0,631.

Adapun hasil perhitungan uji coba validitas setiap variabel yaitu model

pembelajaran non directive (X1), motivasi belajar PAI (X2), dan pengembangan

spiritual religius (Y) dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.

a. Hasil perhitungan uji coba validitas model pembelajaran non directive (X1) dengan

kriteria yaitu 10 responden dan rtabel nya adalah 0,631. Dengan menggunakan aplikasi

SPSS versi 22.

Setetah dihitung dengan aplikasi SPSS 22, dari 70 item yang di analisis hasil

pengujian diperoleh sebanyak 38 item yang valid. Hasil gambaran outputnya di bawah

ini:

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sig 0.880 0.880 0.748 0.893 0.713 0.717 0.880 0.880 0.748 0.886

Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid Valid

No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sig 0.887 0.813 0.887 0.808 0.647 0.709 0.886 0.887 0.732 0.834

Ket valid valid valid Valid valid valid valid valid valid valid

No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Sig 0.731 0.812 0.775 0.828 0.659 0.735 0.800 0.715 0.675 0.670

Ket valid valid valid Valid valid valid valid valid valid Valid

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

107

No 31 32 33 34 35 36 37 38

Sig 0.658 0.887 0.686 0.748 0.886 0.886 0.797 0.753

Ket valid valid valid valid valid valid valid valid

Dari hasil analisis 38 item tersebut, nilai korelasinya lebih besar dari 0,631,

sehingga bisa dinyatakan valid. Adapun hasil analisis yang tidak valid/drop berjumlah

32 item, disebabkan nilai korelasinya kurang dari 0,631. Adapun hasil output dari 32

item yang tidak valid/drop, yaitu butir soal no : 2,3,4,6,9,11,13,14,22,24,26,28,30,37,

39,40,42,45,47,48,54,56,58,59,61,62,64,66,67,68,69, dan 70. Untuk lebih detailnya

bisa dilihat dibagian lampiran ke 10.

b. Hasil perhitungan uji coba validitas motivasi belajar PAI (X2) dengan kriteria sama

seperti di atas yaitu 10 responden dan rtabel nya adalah 0,631. Dengan menggunakan

aplikasi SPSS versi 22.

Setetah dihitung dengan aplikasi SPSS 22, dari 70 item yang di analisis hasil

pengujian diperoleh sebanyak 40 item yang valid. Hasil gambaran outputnya di bawah

ini:

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sig 0.763 0.827 0.697 0.820 0.763 0.634 0.838 0.829 0.739 0.829

Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sig 0.719 0.813 0.747 0.909 0.779 0.737 0.827 0.755 0.835 0.642

Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid Valid

No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Sig 0.829 0.654 0.800 0.818 0.793 0.827 0.734 .887 0.676 0.833

Ket valid valid valid Valid valid valid valid valid valid Valid

No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Sig 0.805 0.870 0.847 0.695 0.755 0.663 0.725 0.699 0.690 0.702

Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

108

Dari hasil analisis 40 item tersebut, nilai korelasinya lebih besar dari 0,631,

sehingga bisa dinyatakan valid. Adapun hasil analisis yang tidak valid/drop berjumlah

30 item, disebabkan nilai korelasinya kurang dari 0,631. Adapun hasil output dari 30

item yang tidak valid/drop, yaitu butir soal no : 1,11,17,23,25,27,29,31,32,33,36,37,

38,39,40,41,44,45,47,48,49,51,61,62,63,65,66,67,68, dan 69. Untuk lebih detailnya

bisa dilihat di bagian lampiran ke 11

c. Hasil perhitungan uji validitas spiritual religius (Y) dengan kriteria sama seperti di atas

yaitu 10 responden dan rtabel nya adalah 0,631. Dengan menggunakan aplikasi SPSS

versi 22.

Setetah dihitung dengan aplikasi SPSS 22, dari 70 item yang di analisis hasil

pengujian diperoleh sebanyak 44 item yang valid. Hasil gambaran outputnya di bawah

ini:

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sig 0.722 0.697 0.700 0.895 0.821 0.801 0.687 0.795 0.711 0.783

Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Sig 0.687 0.908 0.728 0.717 0.706 0.805 0.757 0.855 0.896 0.752

Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Sig 0.836 0.837 0.791 0.726 0.651 0.687 0.876 0.668 0.685 0.798

Ket valid valid valid valid Valid valid valid valid valid valid

No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Sig 0.785 0.848 0.661 0.812 0.759 0.709 0.739 0.759 0.771 0.867

Ket valid valid valid valid Valid valid valid valid valid valid

No 41 42 43 44

Sig 0.867 0.838 0.804 0.707

Ket valid valid valid Valid

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

109

Dari hasil analisis 44 item tersebut, nilai korelasinya lebih besar dari 0,631,

sehingga bisa dinyatakan valid. Adapun hasil analisis yang tidak valid/drop berjumlah

26 item, disebabkan nilai korelasinya kurang dari 0,631. Adapun hasil output dari 26

item yang tidak valid/drop, yaitu butir soal no : 5,8,9,11,16,19,21,27,29,30,31,32,33,

34,37,38,41,42,47,53,57,59,60,67,68, dan 70. Untuk lebih detailnya bisa dilihat di

bagian lampiran ke 12.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Setelah data diolah untuk mencari validitas dari data butir soal di atas, selanjutnya

peneliti melakukan uji reliabilitas dari data valid yang telah dihitung, diketahui

sebagaimana jumlah data valid di atas, untuk variabel 𝑋1 (model pembelajaran non

directive) terdapat 38 butir soal, variabel 𝑋2 (Motivasi belajar PAI) terdapat 40 butir

soal, dan Y (spiritual religius) terdapat 44 butir soal yang valid.

Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS

versi 22 dengan model Alpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skala Alpha

Cronbach’s 0 sampai 1.

Kesimpulan tentang kuisoner yang sudah valid dan reliabel sebagai instrument yang

akan dilaksanakan dalam penelitian di atas, jika instrumen itu valid. Besar koefesien

reliabilitas di interpretasikan untuk menyatakan kriteria reliabilitas, maka dapat dilihat

kriteria penafsiran mengenai indeks r11 pada Tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6

Klasifikasi Reliabilitas

No Cronbach's Alpha Penafsiran

1. 0,81 - 1,00 Tinggi

2. 0,61 - 0,80 Kuat

3. 0,41 - 0,60 Sedang

4. 0,21 - 0,40 Rendah

5. 0,00 - 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Arikunto (2010:319):

Adapun hasil dari Uji Reliabilitas dari ketiga variabel yakni Model Pembelajaran

Non directive (X1), Motivasi Belajar PAI (X2), dan Pengembangan Spiritual Religius

(Y), dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

110

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas

Pada Cronbach's Alpha yang ditemukan peneliti dalam uji coba reliabilitas tersebut di

atas, menunjukan bahwa data instrumen penelitian ini nilainya rata-rata lebih dari 0,81 maka

dapat dikatakan telah reliabel/tinggi, sehingga instrumen penelitian dapat digunakan untuk

dijadikan tolak ukur oleh peneliti dalam memperoleh data penelitian tesis.

Berdasarkan hasil uji coba validitas di atas, variabel X1 (model pembelajaran non

directive) yang semula berjumlah 70 butir soal menjadi berkurang 38 butir soal yang valid,

dikarenakan ada soal yang drop/tidak valid sebanyak 32 butir soal, adapun pada variabel X2

(motivasi belajar PAI) yang semula 70 butir soal menjadi berkurang 40 butir soal yang valid,

dikarenakan ada soal yang drop/tidak valid sebanyak 30 butir soal, begitu pula pada variabel

Y (spiritual religius) yang semula berjumlah 70 butir soal menjadi berkurang 44 butir soal

yang valid, dikarenakan ada soal yang drop/tidak valid berjumlah 26 butir soal. Jadi soal

yang valid semua dari variabel X1 berjumlah 38, variabel X2 berjumlah 40, dan variabel Y

berjumlah 44.

Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas di atas, variabel X1 (model pembelajaran non

directive) yang semula nilai Cronbach's Alpha 0,971. Adapun variabel X2 (motivasi belajar

PAI) nilai Cronbach's Alpha 0.956. Begitu pula pada variabel Y (spiritual religius) nilai

Cronbach's Alpha 0.974. kesimpulannya hasil uji coba reliabilitas dari variabel (x1, 0.971),

(x2, 0.956), (Y, 0.974) tetap dikategorikan reliabel karena nilai Cronbach's Alpha nya di atas

0.81- 1,00.

Kemudian peneliti menyamaratakan untuk diambil uji sampel pada rumusan reliabilitas

ini masing-masing variabel menjadi 38 butir soal saja, dengan alasan agar dapat

menganalisis data dengan mudah, cepat dan akurat.

No Variabel Cronbach's

Alpha

Keterangan

1. Model Pembelajaran Non

directive (X1) 0.971 Tinggi / reliabel

2. Motivasi Belajar PAI (X2) 0.956 Tinggi / reliabel

3. Pengembangan Spiritual

Religius (Y)

0.974 Tinggi / reliabel

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

111

I. Teknik Analisis Data

Setelah peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, maka

selanjutnya peneliti akan melakukan analisis data dengan mengatur, mengolah, dan

mengorganisasikan ke dalam jenis uraian data.

Dalam analisis data model analisa korelasi, karena jawaban responden yang diukur

dengan menggunakan skala likert (lykert scale) diadakan scoring numerikal 1,2,3,4 dan 5

maka hal ini data masih dalam bentuk ordinal sehingga dengan demikian yang harus terlebih

dahulu dilakukan adalah merubah data ordinal kedalam data interval. Pada penelitian ini data

ordinal ditransformasikan ke data interval dengan menggunakan Method Of Successive,

(MSI).

Sugiyono (2010:207) memberikan tahapan dalam melakukan teknik analisis data, yakni

sebagai berikut:

a. Mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden

b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden

c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah

e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (bagi

penelitian yang menggunakan hipotesis). Data yang telah dianalisis nantinya

dijadikan sebagai jawaban dari salah satu kesimpulan penelitian dan untuk

menguji hipotesis pada penelitian ini.

Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan uji prasyarat penelitian, agar kualitas

data sudah tidak diragukan lagi keabsahannya. Adapun uji prasyarat yang akan dianalisa

adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari harga rata-rata, varians, simpangan

baku, distribusi frekuensi, modus, mean, median, pembuatan histogram dari skor Y

(pengembangan spiritual religius), skor X1 (model pembelajaran non directive), X2

(motivasi belajar PAI).

Setelah data terkumpul yang diperoleh melalui instrument yang dipilih, langkah

berikutnya adalah mengolah dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan

penelitian, atau menguji hipotesis dengan menggunakan SPSS IBM versi 22.

2. Uji Prasarat Analisis Data

Uji persyaratan analisis data dilakukan sebagai persyaratan melakukan uji

hipotesis dengan korelasi atau analisis regresi pada statistic parametric. Untuk data

dari variabel Y (pengembangan spiritual religius), X1 (model pembelajaran non

directive), X2 (motivasi belajar PAI) digunakan uji persyaratan datanya melalui,

Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Multikolinearitas. Peneliti menggunakan

bantuan SPSS IBM versi 22 untuk menghitung dan menganalisa hasil data, agar

lebih cepat dan mudah mendapatkan hasil kesimpulan data.

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

112

a. Uji Normalitas

Setelah sampel data penelitian di ujikan validitas dan reliabilitasnya, maka

data yang valid dan reliabel itu dipilah dan diolah, lalu di tabulasikan ke lembar

kerja exel agar lebih mudah untuk menghitungnya.

Dalam penelitian ini, rumusan uji normalitas yang digunakan dengan uji Chi

Kuadrat, menurut Sugiyono (2010:108) uji normalitas berfungsi untuk memeriksa

apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dicek

keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan.

Rumusan dalam uji normalitas, pada chi kuadrat adalah sebagai berikut :

𝑋2= ( fo−fh)2

fh

Sumber: Sugiyono (2010:107)

Diketahui :

𝑋2= Chi Kuadrat

fo = frekuensi yang diobservasi

fh = frekuensi yang diharapkan

Dalam perhitungannya, jika nilai Chi Kuadrat yang diperoleh dalam

perhitungan kecil jika dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat yang tertera pada

tabel setelah perhitungan di SPSS, maka distribusinya adalah normal.

Syarat normalitas yang digunakan oleh peneliti, adalah mengacu pada nilai

asymp sig > = 0.05, artinya jika di perhitungan SPSS jika asymp sig lebih besar

dari 0,05 maka data pada variabel itu bisa dikatakan normal, karena kriteria yang

digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal menurut Sugiyono (2007:108)

jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogorov-Smirnov test >

dari alpha yang dapat ditentukan yaitu 5 % (0.05).

b. Uji Linearitas

Setelah data selesai diujikan normalitas, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji linearitas, Pengujian linearitas dilakukan terhadap variabel-variabel

independen yang terdiri dari X1 model pembelajaran non directive dan X2 yakni

motivasi belajar PAI, variabel dependennya (Y= spiritual religius). Uji yang

digunakan untuk mengetahui linear atau tidaknya adalah menggunakan uji F yang

rumusnya adalah:

Freg= R2 ( N−m−1)

m (1−R2)

Sumber: Sugiyono (2010:286)

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

113

Diketahui :

Freg= harga garis korelasi

N = cacah kaus

m = cacah prediktor

R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan harga F pada tabel

dengan taraf signifikansi 5%, menurut Sugiyono (2007:86), jika harga deviation

from liniarity lebih besar atau sama dari taraf signifikansi yang diambil (5%)

berarti berhubungan linear. Sebaliknya, jika harga deviasi linearnya kecil atau di

bawah dari 5%, maka belum linear.

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antar variabel bebas. Uji multikolinearitas ini dapat menggunakan SPSS versi 22

dengan menggunakan analisis korelasi, hasil data tersebut akan diperoleh harga

interkorelasi antar variabel bebas.

Menurut Ghozali (2012:105) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah suatu model regresi terjadi kolerasi antar variabel atau tidak, cara

menginterpretasikan data multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance

dan VIF (Variance Inflanion Faktor). Jika nilai tolerance > dari 0,01 maka dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, atau jika nilai VIF < dari 10 maka dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas juga.

Model regresi yang baik adalah jika tidak adanya hubungan antara variabel-

variabel bebas, maka kesimpulannya jika terjadi multikolinearitas antar variabel

bebas maka uji kolerasi ganda tidak dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi

multikolinearitas antar variabel maka uji korelasi ganda dapat dilanjutkan.

J. Uji Hipotesis

Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti dapat

merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha (hipotesis alternative) diterima.

Ha 1. Terdapat pengaruh model pembelajaran non directive terhadap pengembangan

spiritual religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Ha 2. Terdapat pengaruh motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual

religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Ha 3. Terdapat pengaruh model pembelajaran non directive dan motivasi belajar

PAI terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3 Kota

Tangerang Selatan.

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

114

Ho (hipotesis null) ditolak.

Ho 1. Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran non directive terhadap

pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Ho 2. Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar PAI terhadap pengembangan

spiritual religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Ho 3. Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran non directive dan motivasi

belajar PAI terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3 Kota

Tangerang Selatan.

Menurut Arikunto (2010:319) setelah data diolah, maka dapat dilihat hasil data

tersebut mengenai tingkatan kekuatan korelasi tersebut, adapun interval skalanya dapat

dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut:

Tabel 3.8

Pedoman Koefisien Korelasi

Sumber: Arikunto (2010:319)

Uji hipotesis korelasi dapat dilakukan dengan menganalisa korelasi berganda,

adapun rumusan korelasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Analisis Korelasi Berganda

Dalam melakukan analisis korelasi ganda ini, peneliti menggunakan rumus analisis

dengan dua prediktor. Regresi ganda menurut Arikunto (2010:338) sebagai suatu

perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari suatu variabel bebas untuk

mengadakan prediksi terhadap variabel terikat.

Regresi ganda berguna untuk mengetahui tingkat hubungan variabel ganda dengan

variabel terikat, maka langkah-langkah yang digunakan menurut Arikunto (2010:339)

dalam mengetahui taraf signifikansi dari regresi ganda ini adalah sebagai berikut:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

115

1) Karena penelitian ini ada dua prediktor, yakni XI dan X2 maka rumus yang

digunakan adalah :

Y = an + 𝑏1 𝑋1𝑏2 𝑋2

Y𝑋1 = a 𝑋1𝑏1 𝑋 12 𝑏2 𝑋1𝑋2

Y𝑋2 = a 𝑋2𝑏1 𝑋1𝑋2 𝑏2 𝑋 22

Rumusan di atas akan menunjukan data yang menggambarkan garis regresi yang

menyatakan hubungan antara variabel-variabel tersebut.

2) Setelah garis regresi ditemukan, maka nyatakan taraf signifikansinya dengan

rumus sebagai berikut :

𝑋1𝑦 = 𝑋1Y - (𝑋1)( 𝑌)

𝑛

𝑋2𝑦𝑋2Y - (𝑋2)( 𝑌)

𝑛

𝑦2𝑌2(𝑦)2

𝑛

3) Tentukan 𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus sebagai berikut :

𝑅𝑦 (1,2) = √𝑏1 𝑋1𝑦 + 𝑏2𝑋2𝑦

𝑦2

Sumber : Sugiyono (2007:286)

Diketahui :

b1 = koefisien prediktor XI

b2 = koefisien prediktor X2

𝑋1𝑦 = jumlah produk antara XI dengan Y

𝑋2𝑦 = jumlah produk antara X2 dengan Y

𝑦2 = jumlah kuadrat kriterium

Setelah R hitung telah diketahui nilainya, maka kuadratkan ( 𝑅2).

4) Untuk uji hipotesis, maka cari 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus sebagai berikut:

𝐹𝑟𝑒𝑔 = 𝑅2 (𝑛 − 𝑚−1

𝑚 (1− 𝑅2)

Sumber : Sugiyono (2007:286)

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

116

Diketahui :

n = banyaknya anggota sampel (responden)

m = banyak prediktor.

R = koefisien korelasi

5) Setelah diketahui jumlah F hitung, maka selanjutnya adalah mencari jumlah F tabel

dengan taraf signifikansinya adalah (a) = 0,05. Rumus F tabel adalah sebagai

berikut:

F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = F(1−𝑎) ( 𝑑𝑘 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔, 𝑑𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡)

Diketahui :

dk pembilang = m

dk penyebut = n – m – 1

dalam rumusan mencari hipotesis tersebut maka :

H𝑜 = Tidak Signifikan

H𝑎 = Signifikan

Jika 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H𝑎 diterima atau signifikan, begitu pun sebaliknya.

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

117

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi berasal dari bahasa Inggris yaitu description yang artinya melukiskan

dengan bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:258) menyatakan,

deskripsi adalah pemaparan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan

terperinci.

Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang suatu

benda, tempat, suasana atau kejadian. Tujuan deskripsi ini agar seolah-olah pembaca

“melihat” hal yang dilihatnya, dapat “mendengar” apa yang didengarnya, dapat

“mencium bau” hal yang diciumnya, dapat “mencicipi” sesuatu yang dimakannya,

dapat “merasakan” hal yang dirasakannya sehingga pembaca memiliki kesimpulan

yang sama dengan penulis.

Dilihat dari defenisi pemaparan atau penggambaran di atas maka seorang pengarang

deskripsi harus menggunakan semua panca inderanya untuk mengamati objek yang

akan digambarkannya itu. Selain itu karangan deskripsi harus didukung oleh gaya

penyampaian yang artistik dan memikat sehingga pembaca atau pendengar menjadi

tergugah dan dapat mengimajinasikan secara lebih jelas hal yang sedang dibaca atau

didengarnya, seperti yang dikatakan Semi (1990:42), bahwa “Deskripsi adalah tulisan

yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga yang

tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi

pengaruh pada imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan ikut mendengar, melihat,

merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.”Adapun dalam penelitian ini akan

dipaparkan deskripsi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

SMA Negeri (SMAN) 3 merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang

ada di Provinsi Banten, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia

masa pendidikan sekolah di SMAN 3 ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai

dari Kelas X sampai Kelas XII. Berdasarkan data informasi dari Bangdik

(Pengembangan Pendidikan) SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan mempunyai

beberapa program unggulan yaitu:

a. Program CI (cerdas istimewa) yaitu kelas Akselerasi (Percepatan) yang

ditempuh dalam waktu dua tahun, yaitu berada dikelas X dan kelas XII. Dengan

tes masuknya melalui tes akademik dan psikotes. Dilaksanakan hari efektif

sekolah.

b. Program CI (cerdas istimewa) yaitu kelas enrichment (pengayaan/olimpiade),

yaitu berada dikelas X MIA 2, X MIA 3, XI MIA 2, dan XII MIA 2. Dengan

tes masuknya melalui tes akademik dan psikotes. Dilaksanakan setiap hari

jumat dimulai dari pukul 13.00 sampai 15.00.

c. Program BI (bakat istimewa) yaitu kelas bakat seni olahraga diantaranya:

beladiri silat, karate, taekwondo, tenis meja, bulun tangkis, sepak bola dan

renang.

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

118

Pada sekitar tahun 1987 daerah tersebut masih dianggap sebagai bagian kabupaten

Pamulang Ciputat (bukan terpisah sub-distrik). Pada waktu itu penduduk juga sedang

dibangun perumahan skala besar yang cantik Pamulang II. Ditambahkan Ciputat

kepadatan penduduk kabupaten, khususnya di daerah sekitar Pamulang juga

membutuhkan peningkatan sarana pendidikan, terutama SMA. Untuk bantuan dari

berbagai pihak dan rekomendasi dari pemerintah kabupaten Tangerang (Surat

Persetujuan Penggunaan Lahan Fasilitas Sosial No 593.3/1515_UM / 1988. Tanggal 2

Juli 1988) akhirnya indah II Pamulang pengembang perumahan setuju untuk beberapa

tanah untuk membangun sekolah. Di atas lahan seluas 4.870 m2 dibangun sebuah

sekolah dan mulai pada 17 Oktober 1991 bernama SMA Negeri 2 Ciputat Filial (kelas

jauh) yang dipimpin oleh Ibu Hj.Siti Aisyah, BA (alm) dengan pelaksana harian Drs.

A. Rifaie 'Sirath. Itu hanya sebesar 12 kelas I kelas empat, empat Kelas II dan III kelas

empat.

Pada sekitar tahun 1991-1992 terjadi pemekaran wilayah dimana wilayah pamulang

telah menjadi kecamatan tersendiri yaitu kecamatan Pamulang. Nama SMA Negeri 2

Ciputat filial menjadi tidak cocok lagi karena berada di wilayah kecamatan pamulang.

Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 0216/O/1992 tertanggal 5 Mei 1992, SMA 2 Ciputat filialberubah

nama menjadi SMA Negeri 1 Pamulang, namun SK ini ditanda tangani baru pada bulan

Juni 1992 dan menjadi landasan berdirinya SMA Negeri 1 Pamulang yaitu bulan Juni

1992 (makna simbolik logo SMAN 1 Pamulang 6 akar tangkai, 9 mahkota bunga dan 2

kelopak bunga). Sejak berdirinya Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008, dengan

Kota Tangerang Selatan Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2009 tetntang mengubah

nama sekolah di tingkat sekolah dasar negeri (SDN), sekolah menengah pertama

(SMP), sekolah tinggi di tanah (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK N) di

lingkungan pemerintah kota Tangerang Selatan.

Sumber: http://sman3tangsel.sch.id/2/about_us/2/history. (diakses pada 14 mei 2017

pada pukul 21.35 WIB).

2. Visi dan Misi SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Visi dan misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada

bagian “penjelasan” atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan

misi pendidikan nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan sistem

pendidikan.

Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai

berikut:

a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara

utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan

masyarakat belajar

c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

119

d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan

sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,

sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global, dan

e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan

RI.

Dengan merujuk pada visi dan misi pendidikan nasional di atas yang terkandung

dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka sekolah SMAN 3 Kota

Tangerang Selatan membuat Visi dan Misi yang bunyinya sebagai berikut:

VISI

“Menjadi Sekolah Terunggul Berwawasan Lingkungan, Bersaing Secara Global,

Berbudi Pekerti Luhur Dan Religius”

Dari bunyi visi sekolah SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, peneliti menjelaskan

bahwa sekolah yang mempunyai wawasan lingkungan yang luas adalah sekolah yang

mengikuti program Adiwiyata (Sekolah Berbasis Lingkungan), dan sekolah yang bisa

mengikuti perkembangan zaman baik secara IPTEK maupun IMTAQ, serta mempunyai

karakter spiritual dan keagamaan yang tinggi. Berbicara tentang suatu pendidikan

berkarakter yang sesuai dengan visi di atas yaitu mempunyai pembentukan karakter

yang religius. Ada pepatah mengatakan ”Ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu

lumpuh”. Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan

karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal

nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan

lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan

lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu,

penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik.

MISI

a. Mewujudkan pencapaian delapan standar nasional pendidikan.

b. Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berbudi pekerti

luhur dan berwawasan lingkungan.

c. Meningkatkan mutu pendidikan yang mengintegrasikan system nilai

agama dan budaya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Mengembangkan seluruh potensi secara maksimal baik dalam bidang

akademik maupun Non-akademik.

e. Menerapkan informasi and communication technology (ICT) dalam

proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

f. Menjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dan masyarakat

dalam rangka pencapaian visi sekolah yang optimal.

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

120

Berdasarkan bunyi Misi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa setiap sekolah yang

unggul pastinya memenuhi 8 standar nasional pendidikan yaitu: Standar Kompetensi

Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,

Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan,

Standar Penilaian Pendidikan. Dan mengandalkan proses pembelajaran berbasis ICT

serta untuk mengetahui informasi yang up to date baik dari dalam maupun luar negeri

dalam kemajuan pendidikan.

B. Data Hasil Penelitian

Dalam penelitian inin terdapat hasil pengolahan data, yaitu dua variabel bebas dan

satu variabel terikat, yakni variabel X1 (Model pembelajaran non directive), variabel X2

(Motivasi belajar PAI), dan Y (Pengembangan spiritual religius). Data Penelitian

diperolah dari siswa kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, jumlah responden yakni

berjumlah 165 siswa yang sudah dibagikan angket sesuai acak. Pada penelitian ini

menggunakan analisis regresi korelasi berganda.

Dalam menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini,

maka bab ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing variabel berdasarkan data

yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan uji statistik inferensial pada

setiap variabel.

Pada penelitian inferensial, dilakukan prediksi. Statistik inferensial membutuhkan

pemenuhan asumsi-asumsi. Asumsi paling awal yang harus dipenuhi adalah sampel

diambil secara acak dari populasi. Hal tersebut diperlukan karena pada statistika

inferensial perlu keterwakilan sampel atas populasi. Asumsi-asumsi lain yang perlu

dipenuhi mengikuti alat analisis yang digunakan. Pada penelitian ini menggunakan

analisis regresi berganda.

Penelitian inferensial adalah proses pengambilan kesimpulan-kesimpulan yang

berdasarkan data sampel lebih sedikit menjadi kesimpulan yang lebih umum untuk

sebuah populasi. Penelitian inferensial diperlukan jika peneliti memiliki keterbatasan

dana sehingga untuk lebih efisien penelitian dilakukan dengan mengambil jumlah sampel

yang lebih sedikit dari populasi yang ada.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas XI di SMAN 3 Kota

Tangerang Selatan yang berjumlah 281 siswa, sedangkan teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah teknik stratified random sampling (sampel acak sederhana),

dimana sampel terpilih dengan cara mengundi, yaitu mengundi kelas yang akan dijadikan

sampel penelitian.

Peneliti mengambil sample sebanyak 165 siswa. Kemudian penentuan siswa

tersebut dilakukan dengan system random, yaitu mencampur subjek-subjek di dalam

populasi sehingga semua dianggap sama dan semua subjek mendapatkan kesempatan dan

dijadikan sebagai sampel penelitian. Adapun siswa-siswi yang dijadikan objek penelitian

kelas XI yang berjumlah 165 disajikan dalam bentuk tabel 4.1 di bawah ini.

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

121

Tabel 4. 1

Pembagian Random Sampling

NO KELAS SISWA

L P JMLH

1 XI MIA 1

2 XI MIA 2 6 15 21

3 XI MIA 3 13 11 24

4 XI MIA 4 10 14 24

5 XI MIA 5 9 15 24

6 XI MIA 6 10 14 24

7 XI IPS 1 15 9 24

8 XI IPS 2 11 13 24

JUMLAH

KELAS XI 74 91 165

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, peneliti membuat kesimpulan bahwa penelitian ini

yang dijadikan objek penelitian keseluruhan kelas XI yang sudah dijadikan random

sampling/acak dengan cara jumlah total 165 dibagi 7 kelas, maka hasilnya per kelas

mendapat bagian 24 orang responden, dan hanya satu kelas yang mendapatkan bagian 21

responden. Adapun jumlah responden siswa secara keseluruhan per kelas berjumlah 74

siswa, dan jumlah responden siswi secara keseluruhan per kelas berjumlah 91 orang, jadi

total responden siswa dan siswi adalah 165 responden.

Dalam sebuah penelitian variabel memiliki tiga ciri khusus, yaitu: memiliki variasi

nilai, membedakan satu objek dengan objek yang lainnya dalam satu populasi, dan bisa

diukur. Pada penelitian ini mempunyai tiga variabel yaitu model pembelajaran non

directive (X1) variabel independent/bebas, Motivasi Belajar PAI (X2) variabel

independent/bebas, dan Pengembangan spiritual Religius (Y) variabel dependent/terikat.

Deskripsi data berguna untuk menjelaskan penyebaran data menurut frekuensinya,

untuk menjelaskan kecenderungan terbanyak, kecenderungan tengah, dan untuk

menjelaskan pola penyebaran (maksimum-minimum), serta menjelaskan berbagai

kriteria yang melengkapi data dari variabel tertentu.

Data yang diperoleh dari angket tersebut kemudian dilakukan tabulasi data untuk

memudahkan dalam pengolahan data yang tujuannya lebih pada penggambaran dari

masing-masing data variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat, disamping itu

juga disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, histogram distribusi frekuensi dan

kecenderungan skor.

Instrumen mengenai model pembelajaran non directive terdiri dari 70 butir soal, dan

dari hasil uji coba terhadap 10 orang siswa, maka soal yang valid terdapat 38 butir soal,

kemudian didapatkan hasil koefisien reliabilitas alphanya sebesar 0,971 dengan kriteria

tinggi/reliable.

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

122

Instrumen mengenai Motivasi belajar PAI terdiri dari 70 butir soal, dan dari hasil uji

coba terhadap 10 orang siswa, maka soal yang valid terdapat 40 butir soal, kemudian

didapat hasil koefisien reliabilitas alphanya sebesar 0,956 dengan kriteria tinggi/reliable.

Instrumen mengenai Motivasi belajar PAI terdiri dari 70 butir soal, dan dari hasil uji

coba terhadap 10 orang siswa, maka soal yang valid terdapat 44 butir soal, kemudian

didapat hasil koefisien reliabilitas alphanya sebesar 0,974 dengan kriteria tinggi/reliable.

Kemudian peneliti menyamaratan dari soal yang valid menjadi 38 butir soal dari setiap

variabel.

Adapun hasil analisis deskriptif menggunakan SPSS versi 22 dari setiap variabel

keseluruhan dari variabel X1 (Model pembelajaran non directive), variabel X2 (Motivasi

belajar PAI), dan Y (Pengembangan spiritual religius). Berdasarkan hasil analisis

deskripsi dengan menggunakan SPSS versi 22, dapat disimpulkan tiap variabel sebagai

berikut:

1. Deskipsi Data Variabel X1 (Model Pembelajaran Non Directive)

Dari skor variabel X1 (model pembelajaran non directive) dikumpulkan dengan

menggunakan instrument skala Likert yang terdiri dari 38 butir soal dari setiap

pernyataan yang diberikan kepada siswa sebanyak 165 orang. Adapun hasil pengolahan

dari SPSS nya dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Deskripsi Variabel X1 (Model Pembelajaran Non Directive)

Statistics

x1

N Valid 165

Missing 0

Mean 137,39

Std. Error of Mean 1,186

Median 135,51

Mode 148a

Std. Deviation 15,240

Variance 232,267

Range 97

Minimum 95

Maximum 192

Sum 22670

Sumber: Data sekunder diolah

pada 1 Mei 2017 pada pukul 15.45 WIB

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

123

Hasil dari output tabel 4.2 di atas terdapat: Mean (rata-rata) X1 (model pembelajaran

non directive) sebanyak 137,39 dengan standar error sebesar 1,186 sehingga estimasi

rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1,96 standar error mean atau

(137,39 ± 1,96 x 1,186) = (135,07 – 139,71). Angka 1,96 adalah harga Z untuk tingkat

kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai model pembelajaran

non directive berada pada estimasi 135,07 sampai 139,71. Median (nilai tengah) pada

rentang nilai di atas adalah 135,51, sedangkan nilai mode nya adalah 148. Standar

deviasinya adalah 15,240 dan nilai range adalah 97 nilai minimum berada pada 95,

sedangkan nilai maksimum nya 192.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat distribusi frekuensinya untuk variabel

model pembelajaran non directive, bisa dilihat di Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Model Pembelajaran Non Directive (X1)

Kelas Interval Batas

Bawah

Batas

Atas

Frek.

Absolut Frek. Relatif

95 - 108 94,678 95,678 1 1%

109 - 122 108,679 109,678 22 13%

123 - 136 122,679 123,678 69 42%

137 - 150 136,679 137,678 46 28%

151 - 164 150,679 151,678 22 13%

165 - 178 164,679 165,678 0 0%

179 - 192 178,679 179,678 5 3%

Jumlah 165 100%

Sumber: Data sekunder diolah

pada 1 Mei 2017 pada pukul 15.47 WIB

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

124

Berdasarkan Tabel 4.3 pada distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa

frekuensi tertinggi untuk variabel model pembelajaran non directive (X1) adalah 69 yang

terletak pada kelas interval ke-3 (tiga) yaitu 123-136 dengan frekuensi relatif sebesar

42%, sedangkan frekuensi terendah adalah 0 yang terletak pada kelas interval 165-178

dengan frekuensi relatif 0%. Adapun hasil output dari distribusi frekuensinya secara

detail bisa dilihat dilampiran ke-13. Berdasarkan tabel 4.3 di atas, untuk mempermudah

penafsiran data distribusi frekuensi model pembelajaran non directive, dapat dilihat

gambar 4.1 pada histogram sebagai berikut:

Gambar 4.1

Histogram X1 (Model Pembelajaran Non directive)

Dari histogram pada gambar 4.1, jelas terlihat bahwa skor hasil model pembelajaran

non directive terletak pada satu bagian histogram yang sama dan memiliki nilai tengah

dari tabel distribusi frekuensi adalah 137,39. Fakta ini menunjukkan bahwa data model

pembelajaran non directive ini diprediksikan berdistribusi normal dan ditunjukkan

dengan histogram yang cenderung berbentuk simentris.

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

125

1. Deskipsi Data Variabel X2 (Motivasi Belajar PAI)

Dari skor variabel X2 (Motivasi Belajar PAI) dikumpulkan dengan menggunakan

instrument skala Likert yang terdiri dari 38 butir soal dari setiap pernyataan yang

diberikan kepada siswa sebanyak 165 orang. Adapun hasil pengolahan dari SPSS nya

dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Deskripsi Variabel X2

Statistics

x2

N Valid 165

Missing 0

Mean 133,89

Std. Error of Mean 1,175

Median 131,56

Mode 153a

Std. Deviation 15,090

Variance 227,698

Range 90

Minimum 104

Maximum 193

Sum 22092

Sumber: Data sekunder diolah

pada 1 Mei 2017 pada pukul 16.00 WIB

Hasil dari output Tabel 4.4 di atas terdapat: Mean (rata-rata) X2 (motivasi belajar

PAI) sebanyak 133,89 dengan standar error sebesar 1,174, sehingga estimasi rata-rata

data sampel pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1,96 standar error mean atau (133,89

± 1,96 x 1,174) = (131,59 – 136,20). Angka 1,96 adalah harga Z untuk tingkat

kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai motivasi belajar PAI

berada pada estimasi 131,59 sampai 136,20. Median (nilai tengah) pada rentang nilai di

atas adalah 131,55 sedangkan nilai mode nya adalah 153. Standar deviasinya adalah

15,090 dan nilai range adalah 90, nilai minimum berada pada 104, sedangkan nilai

maksimumnya 193.

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

126

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat distribusi frekuensinya untuk variabel

X2 (Motivasi Belajar PAI), bisa dilihat di Tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel X2 (Motivasi Belajar PAI)

Kelas Interval Batas

Bawah

Batas

Atas

Frek.

Absolut Frek. Relatif

104 - 116 103,058 104,057 15 9%

117 - 129 116,058 117,057 57 35%

130 - 142 129,058 130,057 56 34%

143 - 155 142,058 143,057 26 16%

156 - 168 155,058 156,057 7 4%

169 - 181 168,058 169,057 1 1%

182 - 194 181,058 182,057 3 2%

Jumlah 165 100%

Sumber: Data sekunder diolah

pada 1 Mei 2017 pada pukul 16.25 WIB

Berdasarkan Tabel 4.5 pada distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa

frekuensi tertinggi untuk variabel X2 (Motivasi Belajar PAI) adalah 57 yang terletak pada

kelas interval ke-2 (dua) yaitu 117-129 dengan frekuensi relatif sebesar 35%, sedangkan

frekuensi terendah adalah 1 yang terletak pada kelas interval 169-181 dengan frekuensi

relatif 1%. Adapun hasil output dari distribusi frekuensinya secara detail bisa dilihat

dilampiran ke- 14. Berdasarkan tabel 4.5 di atas, untuk mempermudah penafsiran data

distribusi frekuensi X2 (Motivasi Belajar PAI), dapat dilihat gambar 4.2 pada histogram

sebagai berikut:

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

127

Gambar 4. 2 Histogram Motivasi Belajar PAI

Dari histogram pada gambar 4.2, jelas terlhat bahwa skor hasil motivasi belajar PAI

terletak pada satu bagian histogram yang sama dan memiliki nilai tengah dari tabel

distribusi frekuensi adalah 133,89. Fakta ini menunjukkan bahwa data motivasi belajar

PAI ini diprediksikan berdistribusi normal dan ditunjukkan dengan histogram yang

cenderung berbentuk simentris.

2. Deskipsi Data Variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius)

Dari skor variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius) dikumpulkan dengan

menggunakan instrument skala Likert yang terdiri dari 38 butir soal dari setiap

pernyataan yang diberikan kepada siswa sebanyak 165 orang. Adapun hasil pengolahan

dari SPSS nya dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

128

Tabel 4.6

Deskripsi Variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius)

Statistics

y

N Valid 165

Missing 0

Mean 129,48

Std. Error of Mean 1,076

Median 129,18

Mode 102a

Std. Deviation 13,825

Variance 191,126

Range 62

Minimum 102

Maximum 164

Sum 21364

Sumber: Data sekunder diolah

pada 1 Mei 2017 pada pukul 16.40 WIB

Adapun hasil output dari Tabel 4.6 jika dideskripsikan adalah: Mean (rata-rata) dari

variabel Y (pengembangan spiritual religius) sebanyak 129,48 dengan standar error

sebesar 1,076, sehingga estimasi rata-rata data sampel pada tingkat kepercayaan 95%

adalah 1,96 standar error mean atau (129,47 ± 1,96 x 1,076) = (127,37 – 131,59). Angka

1,96 adalah harga Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa

rata-rata nilai (pengembangan spiritual religius) berada pada estimasi 127,37 sampai

131,59. Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah 129,18 sedangkan nilai

mode nya adalah 102. Standar deviasinya adalah 13,825 dan nilai range adalah 62, nilai

minimum berada pada 102, sedangkan nilai maksimum nya 164.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat distribusi frekuensinya untuk variabel

Y (Pengembangan Spiritual Religius), dapat dilihat di Tabel 4.7 di bawah ini:

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

129

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius)

Kelas Interval Batas

Bawah

Batas

Atas

Frek.

Absolut

Frek.

Relatif

102 - 109 101,323 102,322 13 8%

110 - 117 109,323 110,322 28 17%

118 - 125 117,323 118,322 27 16%

126 - 133 125,323 126,322 34 21%

134 - 141 133,323 134,322 26 16%

142 - 149 141,323 142,322 28 17%

150 - 157 149,323 150,322 9 5%

Jumlah 165 100%

Sumber: Data sekunder diolah

pada 1 Mei 2017 pada pukul 17. 23 WIB

Berdasarkan Tabel 4.7 pada distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa

frekuensi tertinggi untuk variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius) adalah 34 yang

terletak pada kelas interval ke-4 (empat) yaitu 126-133 dengan frekuensi relatif sebesar

21%, sedangkan frekuensi terendah adalah 9 yang terletak pada kelas interval 150-157

dengan frekuensi relatif 5%. Adapun hasil output dari distribusi frekuensinya secara

detail bisa dilihat dilampiran ke- 15.

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, untuk mempermudah penafsiran data distribusi

frekuensi Y (Pengembangan Spiritual Religius), dapat dilihat gambar 4.3 pada histogram

sebagai berikut:

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

130

Gambar 4. 3

Histogram Y (Pengembangan Spiritual Religius)

Dari histogram pada gambar 4.3, jelas terlhat bahwa skor hasil pengembangan

spiritual religius terletak pada satu bagian histogram yang sama dan memiliki nilai tengah

dari tabel distribusi frekuensi adalah 129.478 Fakta ini menunjukkan bahwa data

pengembangan spiritual religius ini diprediksikan berdistribusi normal dan ditunjukkan

dengan histogram yang cenderung berbentuk simentris.

C. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, rumusan uji normalitas yang digunakan dengan uji rumus

Kolmogrov-Smirnov, menurut Sugiyono (2010:108) uji normalitas berfungsi untuk

memeriksa apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dicek

keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnov,

berdasarkan analisis data dengan bantuan program komputer yaitu SPSS 22 agar dapat

diketahui nilai signifikansi yang menunjukan normalitas data.

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

131

Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga

koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogrov-Smirnov test lebih besar (>) dari alpha yang

ditentukan, yakni 5% (0.05). Begitupun sebaliknya, jika harga koefisien Asymp. Sig pada

output Kolmogrov-Smirnov test lebih kecil (˂) dari alpha yang ditentukan, yakni 5%

(0.05), maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas

pada penelitian ini dapat dilihat pada table 4.8 di bawah ini:

Tabel 4. 8

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder diolah 4 Mei 2017 pada pukul 10.11 WIB

Hipotesis yang akan di uji dalam kasus ini adalah:

H0 : Distribusi populasi normal, jika probabilitas > 0,05 H0 diterima.

HI : Distribusi populasi tidak normal, jika probabilitas < 0,05 H0 ditolak.

Berdasarkan hasil output pada Tabel 4.8 di atas, diperoleh test statistik sebesar

0,039, angka ini sama dengan hasil secara manual dan pada baris Asymp. Sig (2-tailed)

sebesar 0,200 atau dapat ditulis sebagai nilai probabilitas (p-value) = 0,1 > 0,05 atau H0

diterima. Dengan demikian, data perilaku metakognisi berdistribusi normal. dapat dilihat

gambar 4.4 pada histogramnya sebagai berikut:

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

132

Gambar 4. 4

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan hasil output chart 4.4, peneliti menyimpulkan dimana grafik histogram

memberikan pola distribusi yang melenceng kekanan yang artinya data berdistribusi

normal. Atau tafsiran yang lain membentuk kurve normal dan sebagian besar bar/batang

berada di bawah kurve, maka variabel berdistribusi normal.

Maka peneliti dapat memastikan bahwa data-data yang tersaji dalam penelitian ini

yaitu variabel model pembelajaran non directive (X1), Motivasi belajar PAI (X2) dan

Pengembangan Spiritual Religius (Y) adalah data-data yang telah memenuhi syarat

normalitas dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data penelitian yang sah.

2. Uji Linearitas

Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui garis hubungan antara variabel dependen

dengan variabel independen. Hasil uji linearitas menunjukan bahwa semua variabel

dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear.

Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan uji linear dengan bantuan SPSS

versi 22, jika Sig. Deviantion From Linearity lebih besar atau sama dengan taraf

signifikansi yang dipakai (0,05) berarti data tersebut berkorelasi linear. Berikut hasil

pengujian linearitas yang dilakukan dengan bantuan SPSS 22.

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

133

Tabel 4.9

Anova Variabel X1 Terhadap Variabel Y

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

y *

x1

Between

Groups

(Combined) 30678,853 160 191,743 1,152 ,516

Linearity 1,158 1 1,158 ,007 ,938

Deviation

from

Linearity

30677,695 159 192,941 1,159 ,512

Within Groups 665,845 4 166,461

Total 31344,698 164

Sumber: Data sekunder diolah 4 Mei 2017 pada pukul 10.25 WIB

Berdasarkan nilai signifikansi: dari output Tabel 4.9 di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa hasil yang diperoleh nilai signifikansi y*x1=0,512 lebih besar dari 0,05 yang

artinya terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel (X1) model

pembelajaran non directive dengan variabel (Y) pengembangan spiritual religius.

Tabel 4.10

Anova Variabel X2 Terhadap Variabel Y

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

y *

x2

Between

Groups

(Combined) 31192,995 162 192,549 2,538 ,325

Linearity 7322,133 1 7322,133 96,532 ,010

Deviation

from

Linearity

23870,861 161 148,266 1,955 ,399

Within Groups 151,704 2 75,852

Total 31344,698 164

Sumber: Data sekunder diolah 4 Mei 2017 pada pukul 10.30 WIB

Berdasarkan nilai signifikansi dari output Tabel 4.10 di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa hasil yang diperoleh nilai signifikansi y*x2= 0,399 lebih besar dari 0,05 yang

artinya terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel (X2) Motivasi Belajar

PAI dengan variabel (Y) pengembangan spiritual religius.

Maka peneliti dapat memastikan bahwa data-data yang tersaji dalam penelitian ini

yaitu variabel model pembelajaran non directive (X1), Motivasi belajar PAI (X2) dan

Pengembangan Spiritual Religius (Y) adalah data-data yang telah memenuhi syarat

Linearitas dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data penelitian yang sah.

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

134

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar

variabel bebas. Uji Multikolinearitas ini dapat menggunakan SPSS versi 22 dengan

menggunakan analisis korelasi, hasil data tersebut akan diperoleh harga interkorelasi

antar variabel bebas.

Menurut Ghozali (2012:105) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

suatu model regresi terjadi kolerasi antar variabel atau tidak, cara mengintepretasikan

data multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflanion

Faktor). Jika nilai tolerance > dari 0,01 maka dapat dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas, atau jika nilai VIF < dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas juga. Berikut hasil perhitungan dengan SPSS versi 22, pada pengujian

multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikoleniaritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 71,395 11,870 6,015 ,000

x1 -,009 ,062 -,010 -,145 ,885 ,999 1,001

x2 ,443 ,063 ,484 7,028 ,000 ,999 1,001

Sumber: Data sekunder diolah pada 20 Mei 2017 pada pukul 01.46 WIB

Berdasarkan output Tabel 4.11 di atas, peneliti menyimpulkan hasil yang di ketahui

nilai tolerance model pembelajaran non directive (X1), dan motivasi belajar PAI (X2)

yakni 0,999 lebih besar dari 0,10. Sementara itu nilai VIF variabel model pembelajaran

non directive (X1), dan motivasi belajar PAI (X2) yakni 1,001 lebih kecil dari 10.00

sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas, dengan

demikian variabel bebas tersebut dapat dikatakan baik. Maka peneliti dapat memastikan

bahwa data-data yang tersaji dalam penelitian ini yaitu variabel model pembelajaran non

directive (X1), Motivasi belajar PAI (X2) dan Pengembangan Spiritual Religius (Y)

adalah data-data yang telah memenuhi syarat multikolinearitas dan dapat di analisis lebih

lanjut sebagai data penelitian yang sah.

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

135

D. Uji Hipotesis

Hipotesis dapat dikatakan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang

dirumuskan, maka dari itu pengujian hipotesis diperlukan guna menjawab kebenaran

tersebut secara empirik.

Korelasi linear berganda atau disebut juga analisis regresi ganda dua predictor

merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel yang terikat.

(variabel Y) dan dua atau lebih variabel bebas (x1, x2……xk). Analisis korelasinya

menggunakan tiga koefisien korelasi yaitu koefisien determinasi berganda, koefisien

korelasi berganda, dan koefisien korelasi parsial.

Untuk melihat asumsi apakah ada korelasi antara model pembelajaran non directive

dan motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3 Kota

Tangerang Selatan adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara model pembelajaran non directive dan

motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN

3 Kota Tangerang Selatan.

Ha : Tidak terdapat pengaruh antara model pembelajaran non directive dan

motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN

3 Kota Tangerang Selatan.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik uji

korelasi berganda. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Persamaan Linear Ganda dan Uji Signifikansi Koefisien Persamaan Regresi

Tabel 4.12

Hasil Uji Persamaan Linear Ganda

dan Uji Signifikansi Koefisien Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 71,395 11,870 6,015 ,000

x1 -,009 ,062 -,010 -,145 ,885

x2 ,443 ,063 ,484 7,028 ,000

a. Dependent Variable: y

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

136

Dari Tabel 4.12 coefficients di atas, pada kolom B diperoleh konstanta b0 = 71,395

koefesien regresi b1 = 0,009, dan b2 =0,443. Sehingga persamaan regresi linear ganda 𝑌⏞=

0,395 + 0,009X1 + 0,443X2

Hipotesis: H0 : β1 ≤ 0 vs H1 : β1 > 0 dan : H0 : β2 ≤ 0 vs H2 : β2 > 0.

Dari hasil analisis seperti disarikan pada tabel 4.9 di atas, menunjukkan harga

statistik untuk koefesiensi variabel X1 yaitu thit = 0,145 dan p-value = 0,885/2 = 0,4425 >

0,05 (uji pihak kanan), atau H0 ditolak, yang bermakna model pembelajaran non directive

tidak berpengaruh terhadap pengembangan spiritual religius. Selanjutnya harga statistik

untuk koefesiensi variabel X2 yaitu thit = 7,028 dan p-value = 0,000/2 = 0 < 0,05 (uji

pihak kanan), atau H0 ditolak, yang bermakna motivasi belajar PAI berpengaruh terhadap

pengembangan spiritual religius.

2) Uji Signifikansi Persamaan Regresi Ganda

Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikansi Persamaan Regresi Ganda

ANOVAa

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression

7325,266 2 3662,633 24,703 ,000b

Residual 24019,432 162 148,268

Total 31344,698 164

a. Dependent Variable: y

b. Predictors: (Constant), x2, x1

Hipotesis:

H0 : β1 = β2 atau H0 : β1 - β2 = 0

H1 : β1 ≠ β2 atau H1 : β1 - β2 ≠ 0

Dari hasil analisis yang disarikan pada tabel 4.13 ANOVAa di atas diperoleh, harga

statistik F kolom ke-5, yaitu Fhit = 24,703 dan P-value = 0,000 < 0,05 atau hal ini berarti

H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh linear variabel model pembelajaran non directive

dan motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual religius. Hal ini juga

bermakna terdapat pengaruh positif secara bersama-sama (simultan) model pembelajaran

non directive dan motivasi belajar PAI terhadap pengembangan spiritual religius.

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

137

3) Uji Signifikansi Koefesien Korelasi Ganda

Tabel 4. 14

Hasil Uji Signifikansi Koefesien Korelasi Ganda

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1

,483a ,234 ,224 12,177 ,234 24,703 2 162 ,000

a. Predictors: (Constant), x2, x1

Hipotesis Statistik:

H0 : ρy.12 ≤ 0

H1 : ρy.12 > 0

Uji signifikansi koefisien korelasi ganda diperoleh dari tabel 4.14 Summary di atas.

Terlihat pada baris pertama bahwa koefisien korelasi ganda (Ry.12 ) = 0,483 dan Fhit

(Fchange) = 24,703, serta p-value = 0.000 < 0,05 atau H0 ditolak. Dengan demikian,

koefisien korelasi ganda antara X1, X2 terhadap Y adalah berarti atau signifikan.

Sedangkan koefisien determinasi ditunjukkan oleh R Square = 0,234, yang mengandung

makna bahwa 23,4% variabilitas variabel pengembangan spiritual religius (Y) dapat

dijelaskan oleh model pembelajaran non directive (X1) dan motivasi belajar PAI (X2),

sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran non directive dan

motivasi belajar PAI secara bersama-sama terhadap pengembangan spiritual religius

sebesar 23,4%, sedangkan 76,6% dipengaruhi oleh faktor yang lain.

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

138

4) Uji Signifikansi Korelasi Parsial

a) Korelasi antara X1 dan Y dengan mengontrol pengaruh X2 (ry1.2)

Tabel 4. 15

Hasil Uji Korelasi antara X1 dan Y

Correlations

Control Variables y x1

x2 y Correlation 1,000 -,011

Significance (1-tailed) ,442

df 0 162

x1 Correlation -,011 1,000

Significance (1-tailed) ,442

df 162 0

Dari hasil analisis tabel 4.14 di atas, diperoleh (ry1.2) = 0,011 dan p-value = 0,442 >

0,05 atau H0 ditolak, dengan demikian koefisien korelasi antara X1 dan Y dengan

mengontrol pengaruh X2 adalah tidak signifikan.

b) Korelasi antara X2 dan Y dengan mengontrol pengaruh X1 (ry2.1)

Tabel 4. 16

Hasil Uji Korelasi antara X2 dan Y

Correlations

Control Variables y x2

x1 y Correlation 1,000 ,483

Significance (1-tailed) ,000

df 0 162

x2 Correlation ,483 1,000

Significance (1-tailed) ,000

df 162 0

Dari hasil analisis tabel 4.16 di atas, diperoleh (ry1.2) = 0,483 dan p-value = 0,000 <

0,05 atau H0 ditolak, dengan demikian koefisien korelasi antara X2 dan Y dengan

mengontrol pengaruh X1 adalah signifikan.

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

139

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Melakukan interpretasi hasil analisis penelitian yaitu melakukan penafsiran terhadap

hasil pengujian hipotesis. Walaupun hasil analisis statistik itu sendiri sudah merupakan

suatu kesimpulan, tetapi belum memadai tanpa ada interpretasi yang dikaitkan dengan

rumusan permasalahan. Interpretasi dan pembahasan terhadap hasil pengujian data

penelitian mengikuti perumusan masalah dan tujuan penelitian serta hipotesis.

1. Pembahasan Hasil Penelitian variabel X1 (Model Pembelajaran Non Directive)

Terhadap Variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius).

Secara substansial, model pembelajaran non directive ini merupakan salah satu cara

strategi pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai karakteristik yang diintegrasikan

melalui pengetahuan keberagamaan dalam diri siswa secara komprehensif, model

pembelajaran ini merupakan hasil karya Carl Rogers dengan penekanan pada upaya

memfasilitasi belajar. Tujuan dari model pembelajaran non directive adalah membantu

siswa mencapai integrasi pribadi, efektivitas pribadi dan penghargaan terhadap dirinya

secara realistis.

Ciri khas dari model pembelajaran ini adalah adanya langkah pembelajaran yang

memberi kebebasan berkreasi memilih dan menetapkan solusi atas masalah yang

dihadapi siswa secara mandiri. Peserta didik bukan diarahkan untuk memilih dan

menetapkan satu solusi mengatasi masalah, tetapi didampingi memilih dan menetapkan

solusi terbaik untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. krisis budaya Yogyakarta

sesuai rumusan. Joyce dan Weil (2004:271) menyatakan “the non directive teaching

model focuses on facilitating learning. The environment is organized to help students

attain greater personal integration, effectiveness, and realistic sefl-apprisal”. Dengan

penggunaan model pembelajaran ini, diharapkan peserta didik mampu mengembangkan

kepribadiannya secara utuh dan mandiri melalui penataan lingkungan belajar yang

kondusif di sekitar peserta didik.

Jika dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya, model pembelajaran

memiliki keunggulan dalam memfalisitasi peserta didik dalam memahami, memilih, dan

menerapkan ide-ide baru untuk kepentingan peserta dalam menghadapi berbagai

permasalahan yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, guru harus menghormati

kemampun peserta didik dalam setiap aktivitas pembelajarnya, memahami karakteristik

pemikiran peserta didik, dan menciptakan suasana komunikasi yang bernuansa empati.

Guru juga perlu memberi komentar yang bersifat reflektif untuk membangkitkan

semangat peserta didik agar semakin giat dalam menemukan ide-ide baru.

Dalam hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran non directive

merupakan salah satu pencapaian tujuan pembelajaran (yang harus dicapai).

Seseorang/siswa yang dapat di ukur melalui alat ukur yang sesuai (instrument/soal)

secara keseluruhan (perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai

sikap pada mata pelajaran PAI), yang dihasilkan setelah mengikuti semua kegiatan

pembelajaran dan mempunyai tingkat kemajuan dan karakteristik Islami siswa.

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

140

Berdasarkan pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

non directive yaitu cara yang digunakan guru dalam mengajarkan satuan atau unit materi

pelajaran kepada peserta didik secara Humanis, yang dimana guru disini sebagai

fasilitator dan motivator. Adapun beberapa kesimpulan teori Humanistik dari Carl

Rogers adalah:

a. Teori Rogers disebut humanis karena teori ini percaya bahwa setiap individu

adalah positif.

b. Asumsi dasar teori Rogers adalah kecenderungan formatif dan kecenderungan

aktualisasi.

c. Diri (self) adalah terbentuk dari pengalaman mulai dari bayi, di mana diri terdiri

dari 2 sub sistem yaitu konsep diri dan diri ideal.

d. Kebutuhan individu ada 4 yaitu: (1) pemeliharaan, (2) peningkatan diri, (3)

penghargaan positif (positive regard), dan (4) Penghargaan diri yang positif

(positive self-regard)

e. Stagnasi psikis terjadi bila terjadi karena pengalaman dan konsep diri yang tidak

konsisten dan untuk menghindarinya adalah pertahanan (1) distorsi dan (2)

penyangkalan. Jika gagal dalam menerapkan pertahanan tersebut konsep diri

akan hancur dan menyebabkan psikotik.

f. Dalam terapi, terapis hanya menolong dan mengarahkan klien dan yang

melakukan perubahan adalah klien itu sendiri.

Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

non directive tidak memberikan pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius. Hal

ini dibuktikan dengan hasil hipotesis pengolahan data SPSS yaitu koefesiensi variabel

X1 yaitu thit = 0,145 dan p-value = 0,885/2 = 0,4425 > 0,05 (uji pihak kanan), atau H0

ditolak, yang bermakna model pembelajaran non directive tidak berpengaruh positif

terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Fenomena di atas secara lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.5 dibawah ini:

Gambar 4.5

Grafik Scatter Simple Variabel X1 (Model Pembelajaran Non Directive)

Terhadap Variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius).

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

141

Penafsiran dari gambar 4.5 di atas dalam grafik Scatter Simple bahwa titik-titik

menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Maka dapat disimpulkan model

pembelajaran non directive tidak berpengaruh terhadap pengembangan spiritual religius.

Dengan ditunjukkan 𝑌⏞= 128,271 + 0,006X1.

Dari hasil hipotesa tersebut ada beberapa asumsi bahwa model pembelajaran non

directive tidak berpengaruh positif terhadap pengembangan spiritual religius di SMAN

3 Kota Tangerang Selatan adalah:

a. Adanya krisis pencarian identitas diri pribadi siswa seperti ketidaktahuan akan

potensi diri, keraguan dan juga rasa takut untuk mengungkap potensi yang

dimiliki, sehingga potensi tersebut terpendam.

b. Interaksi resiprokal (timbal balik) antara siswa dengan guru kurang di respons

c. Waktu pembelajaran tidak strategis dalam mendukung proses pembelajaran non

directive.

d. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat dan canggih, begitu

mudah mempengaruhi perkembangan siswa di usia remaja, khususnya minimnya

nilai-nilai keagamaan dan idealismenya.

e. Adanya faktor keluarga yang tidak membatasi anak-anaknya terhadap pergaulan

yang negatif.

f. Faktor lingkungan sosial yang berbeda-beda baik disekitar sekolah ataupun di

masyarakat yang dapat merusakan tatanan dari segi akhlaknya dan jauh dari nilai-

nilai keagamaan.

Pengertian-pengertian di atas cukup jelas menerangkan bahwa keinginan peneliti

dalam model pembelajaran non directive mempunyai hubungan positif dan dapat

mempengaruhi serta meningkatkan perhatian siswa terhadap pengembangan spiritual

religius yang sesuai dengan hasil penelitian secara empiris, namun hal tersebut berbeda

dengan hasil penelitian bahwa model pembelajaran non directive tidak memberikan

pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius yang dilakukan terhadap siswa kelas

XI SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

2. Pembahasan Hasil Penelitian Variabel X2 (Motivasi Belajar PAI) Terhadap Variabel

Y (Pengembangan Spiritual Religius).

Sebagaimana telah dipaparkan bab sebelumnya bahwa motivasi merupakan

dorongan yang kuat dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin

dicapainya. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, motivasi memang suatu kebutuhan

dalam diri seseorang yang dapat dimunculkan oleh suatu rangsangan dan dorongan dari

unsur lain.

Menurut Clifford T. Morgan (1961:187) dalam buku Introduction to Psychology

dikatakan, “Motivation is a general term, it refers to states within the organism, to

behavior and to the goals toward which behavior is directed”. Motivasi adalah istilah

umum yang menunjukkan pada suatu keadaan, dalam suatu organisme untuk berbuat

dan menuju suatu tujuan dimana suatu tingkah laku itu diarahkan.

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

142

Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar PAI sangatlah diperlukan,

diyakini bahwa pengembangan spiritual religius siswa akan meningkat jikalau siswa

mempunyai motivasi belajar yang kuat. Motivasi belajar dapat ditimbulkan karena

adanya faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik berapa hasrat atau keinginan

berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor

ekstrinsik berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar

yang menarik. Akan tetapi kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu,

sehingga seseorang berkeinginan kuat untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat

dan semangat untuk mencapai tujuan yang diinginkan siswa.

Adapun teori yang diambil dari penelitian ini yaitu dari teori motivasi Carl Rogers

dan teori motivasi hierarki kebutuhan Maslow. Menurut Rogers kehidupan

menggambarkan sebuah proses pertumbuhan pribadi atau pencapaian keutuhan yang

berkelanjutan, yang disebut kecenderungan aktualisasi. Proses ini bersifat bawaan,

dipengaruhi oleh lingkungannya. Rogers mengemukakan sebuah istilah pengalaman

tentang diri (self-experience) yakni berbagai interaksi individu dengan lingkungannya

dan individu-individu yang signifikan baginya. Sedangkan teori motivasi Maslow yaitu:

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan Akan Rasa Aman, kebutuhan akan cinta, memiliki dan

kasih Sayang, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Kebutuhan untuk mengungkapkan diri atau aktualisasi diri merupakan hierarki

kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi dalam Maslow. Aktualisasi diri dapat

didefinisikan sebagai perkembangan dari individu yang paling tinggi, mengembangkan

semua potensi yang ia miliki dan menjadi apa saja menurut kemampuannya. Duane

Schultz (1991:93), Contoh dari aktualisasi diri adalah seseorang yang berbakat musik

menciptakan komposisi musik, seseorang yang berbakat melukis akan menciptakan

karya lukisannya, seseorang yang mempunyai potensi sebagai penceramah maka akan

mengembangkan bakatnya sebagai Da’i/Da’iyah.

Dalam suatu pencapaian tujuan pembelajaran merupakan hasil belajar baik dari segi

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap siswa yang berkarakter Islami

terhadap mata pelajaran PAI siswa dapat dicapai apabila model pembelajaran non

directive yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan perhatian siswa terhadap

pelajaran PAI, dimana siswa yang berminat pada pelajaran PAI itu sendiri, tentu akan

belajar dengan senang dan gembira serta perhatiannya terpusat pada materi yang sedang

dipelajari, dan akhirnya mencapai prestasi yang dinginkan.

Dalam semangat motivasi belajar merupakan kecenderungan yang timbul pada diri

seseorang baik secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan untuk memperoleh

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap siswa yang berkarakter Islami,

setekah mengikuti pelajaran PAI baik secara teori maupun praktek dituntut untuk

berakhlak mulia, berbudi luhur, dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari hari sesuai

dengan syariat Islam serta berinteraksi sosial dengan lingkungan, kemudian berusaha

untuk menerapkan dalam kehidupan yang realistis.

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

143

Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar PAI

memberikan pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius. Hal ini dibuktikan

dengan hasil hipotesis pengolahan data SPSS yaitu koefesiensi variabel X2 yaitu thit =

7,028 dan p-value = 0,000/2 = 0 < 0,05 (uji pihak kanan), atau H0 ditolak, yang bermakna

motivasi belajar PAI berpengaruh terhadap pengembangan spiritual religius. Fenomena

di atas secara lebih detail dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini:

Gambar 4.6

Grafik Scatter Simple Variabel X2 (Motivasi Belajar PAI) Terhadap Variabel Y

(Pengembangan Spiritual Religius).

Penafsiran dari gambar 4.6 di atas dalam grafik Scatter Simple bahwa titik-titik

menyebar mengikuti garis melenceng ke atas dan membentuk pola tertentu yang jelas.

Maka dapat disimpulkan motivasi belajar PAI berpengaruh terhadap pengembangan

spiritual religius. Dengan ditunjukkan 𝑌⏞= 70,190 + 0,443X2.

Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar PAI mempunyai pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius

siswa SMAN 3 Kota Tangerang Selatan. Karena pada dasarnya untuk mencapai suatu

pengembangan spiritual religius siswa membutuhkan motivasi yang sangat tinggi baik

dari segi motivasi secara intrinsik yakni motivasi yang datang dari dalam peserta didik

dan motivasi ekstrinsik, yakni motivasi yang datang dari lingkungan di luar diri peserta

didik sudah dilakukan dengan tepat di SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

144

3. Pembahasan Hasil Penelitian Variabel X1 (Model Pembelajaran Non Directive), X2

(Motivasi Belajar PAI) Terhadap Variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius).

Pencapaian tujuan pembelajaran merupakan hasil belajar baik dari segi

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap siswa terhadap mata pelajaran

PAI akan tercapai apabila:

a. Model pembelajaran non directive yang dapat mempengaruhi dan meningkatkan

perhatian siswa terhadap mata pelajaran PAI, dimana siswa menemukan inti

permasalahan siswa yang dihadapinya, siswa dapat mengekspresikan

perasaannya baik positif maupun negatif, siswa secara betahap mengembangkan

pemahaman (kesadaran) akan dirinya, siswa melaporkan tindakan (berupa

alternatif-alternatif pemecahan masalah yang telah diambilnya. Tentu hasilnya

dari pembelajaran non directive akan membentuk kemampuan belajar sendiri

untuk mencapai pemahaman dan penemuan sehingga terbentuk konsep diri (self

concept), dan bertanggung jawab atas proses belajarnya dan keberhasilannya.

Dengan demikian akan tercapainya pengembangan spiritual religius dalam diri

siswa untuk menjadi seorang yang mempunyai karakter pribadi yang religius.

b. Motivasi belajar merupakan kecenderungan yang timbul pada diri seseorang

secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan untuk memperoleh suatu tujuan

karena kebutuhan tertentu, dan mempunyai nilai sikap yang berkarakter setelah

mengikuti kegiatan belajar pada mata pelajaran PAI yang merupakan tuntunan

untuk berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai syariat Islam baik

dilingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Penjelasan di atas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa Kelas

X1 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terhadap

pengembangan spiritual religius jika model pembelajaran non directive secara bersama-

sama dengan motivasi belajar PAI.

Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar PAI

memberikan pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius. Hal ini dibuktikan

dengan hasil hipotesis pengolahan data SPSS yaitu bahwa koefisien korelasi ganda (Ry.12

) = 0,483 dan Fhit (Fchange) = 24,703, serta p-value = 0.000 < 0,05 atau H0 ditolak. Dengan

demikian, koefisien korelasi ganda antara X1, X2 terhadap Y adalah berarti atau

signifikan. Sedangkan koefisien determinasi ditunjukkan oleh R Square = 0,234, yang

mengandung makna bahwa 23,4% variabilitas variabel pengembangan spiritual religius

(Y) dapat dijelaskan oleh model pembelajaran non directive (X1) dan motivasi belajar

PAI (X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran non directive

dan motivasi belajar PAI secara bersama-sama terhadap pengembangan spiritual religius

sebesar 23,4%, sedangkan 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terangkum

dalam analisis ini, diantaranya: kegiatan ekstrakurikuler, doktrin orangtua terhadap nilai-

nilai agama, pengajian keagamaan dilingkungannya. Fenomena di atas secara lebih detail

dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini:

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

145

Gambar 4.7

Grafik Scatter P-P Plot Variabel X1 (Model Pembelajaran Non Directive), X2 (Motivasi

Belajar PAI) Terhadap Variabel Y (Pengembangan Spiritual Religius).

Penafsiran dari gambar 4.7 di atas dalam grafik menunjukkan penyebaran titik-titik

berada disekitar garis diagonal, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa model regresi

berdistribusi normal. Dengan ditunjukkan 𝑌⏞= 0,395 + 0,009X1 + 0,443X2. Artinya model

pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI secara bersama-sama memberikan

pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius siswa SMAN 3 Kota Tangerang

Selatan.

F. Keterbatasan Penelitian

Walaupun penelitian korelasi model pembelajaran non directive dan motivasi belajar

PAI terhadap pengembangan spiritual religius siswa kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang

Selatan sudah mengikuti standar prosedur penelitian, dalam pelaksanaan dari awal penelitian

sampai penyajian laporan ini, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penelitian ini

terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan baik dalam proses penyelesaian maupun hasil

penelitian yang diperoleh dianggap sebagai keterbatasan penelitian. Tentu saja harapan

peneliti hasil penelitian ini dapat disempurnakan oleh peneliti lain yang meneliti dengan

judul yang sama. Keterbatasan penelitian ini antara lain:

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

146

1. Penelitian ini hanya membahas faktor-faktor positif yang dapat mempengaruhi

pengembangan spiritual religius sebagai hasil belajar siswa, sedangkan secara

objektif, masih ada faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

seperti motivasi belajar, workshow keagamaan, kompetensi guru PAI, lingkungan

(sekolah, keluarga, masyarakat), dan media pembelajaran.

2. Dari segi teknis, peneliti harus dapat menyesuaikan waktu yang dimiliki dengan

responden, karena responden adalah berstatus siswa yang harus mengikuti

kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3. Penelitian ini menggunakan angket dalam memperoleh data penelitian, dimana

pilihan jawabannya pun terbatas oleh lima pilihan jawaban, tidak menutup

kemungkinan ada alternatif jawaban lain dari responden atau siswa, sebagai

penjelasan dari beberapa pertanyaan penelitian.

4. Dalam penelitian ini bukan satu-satunya yang mampu mengungkapkan

keseluruhan aspek yang diteliti. Karena itu, instrumen kuesioner untuk

mengungkap data tentang pengembangan religius siswa tidak cukup karena untuk

mengungkap data hasil pengisian kuesioner saja, melainkan perlu adanya

wawancara secara mendalam dengan menggunakan tolak ukur wawancara yang

lebih representatif.

5. Meskipun data hasil penelitian ini telah diujikan validitas dan reliabilitas, namun

demikian masih ada kelemahan-kelemahan dalam pengisian angket, diantaranya

masih adanya jawaban yang tidak jujur atau kurang dalam pengisian, serta

pertanyaan yang kurang lengkap atau kurang di pahami oleh responden.

6. Peneliti memiliki keterbatasan dalam menelaah penelitian ini, yaitu: kurangnya

pengetahuan tentang ilmu statistik secara detail, serta kurangnya waktu dan tenaga

yang dapat menghambat penyelesaian tesis ini. Salah satunya seiring proses judul

yang diteliti menyangkut spiritual religius serta berjalannya waktu aksi damai 212,

412 dan aksi-aksi lainnya yang peneliti tergugah atau panggilan jiwa dalam

menegakkan hukum Islam di bumi pertiwi ini.

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

147

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data, pengetahuan deskripsi, analisis dan pembahasan hasil

penelitian tentang pengaruh model pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI

terhadap pengembangan spiritual religius yang dilakukan siswa-siswi kelas XI SMAN 3

Kota Tangerang Selatan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran non directive dengan pengembangan spiritual religius tidak

signifikan, artinya persepsi model pembelajaran non directive tidak berpengaruh

terhadap pengembangan spiritual religius.

2. Motivasi belajar PAI dengan pengembangan spiritual religius signifikan, artinya

persepsi motivasi belajar PAI berpengaruh terhadap pengembangan spiritual

religius.

3. Model pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI secara bersama-sama

terhadap pengembangan spiritual religius signifikan dan berarti, artinya persepsi

model pembelajaran non directive dan motivasi belajar PAI secara bersama-sama

memberikan pengaruh terhadap pengembangan spiritual religius.

B. Saran

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka

peneliti menyampaikan saran-saran untuk mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait.

Yaitu:

1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut terhadap model pembelajaran non directive

sebagai sumber belajar.

2. Kepada penyelenggara Sekolah SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, melihat

kenyataan seperti sekarang ini sudah saatnya untuk pengembangan pendidikan

agama Islam dengan cara memfasilitasi siswa dengan diadakannya Lab.

Pendidikan Agama Islam, yang di dalamnya menyimpan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pelajaran pendidikan agama Islam baik teori maupun

praktek, misalnya dari mulai Al-Qur’an, Tafsir dan terjemahannya, buku-buku

tajwid, perangkat penyelenggaraan jenazah, perangkat manasik haji, perangkat

shalat, bagan penyaluran zakat, bagan nisab zakat, bagan mawaris. Semua

disimpan dalam satu tempat sebagaimana layaknya sebuah laboratorium.

3. Kepada guru-guru Pendidikan Agama Islam sudah saatnya untuk mengembangkan

kreativitas dalam mengajar, sehingga proses belajar mengajar pendidikan agama

Islam ke depan menjadi mata pelajaran yang menyenangkan serta ditunggu-

tunggu. Maka akan sangat memungkinkan guru pendidikan agama Islam menjadi

tempat curahan hati para siswa yang mengalami kegalauan dalam setiap

permasalahan siswa.

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

148

4. Kepada penyelenggara sekolah dan orang tua siswa sebaiknya mengadakan

pertemuan rutin setiap dua bulan satu kali dengan tujuan mengevaluasi

perkembangan belajar siswa, apabila mengalami perubahan positif maka

dimusyawarahkan bagaimana cara mempertahankannya, namun sebaliknya

apabila mengalami perubahan negatif maka segera dibicarakan bagaimana solusi

terbaik untuk mengatasinya supaya tidak berkelanjutan.

5. Kepada peneliti selanjutnya untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai

masukan serta sebagai bahan pengembangan riset.

6. Lebih memahami filsafat pendidikan setiap mata pelajaran yang di ampu dan

memahami makna dari setiap proses pembelajaran agar proses pembelajaran tidak

hanya sebatas mengajar sesuai target kurikulum, melainkan lebih dari itu,

mendidik mengajar dan membelajarkan atau dengan kata lain memanusiakan

manusia.

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

149

149

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, H. A & Mubarok. (2004). Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Abdul Fattah Sayyid, Ahmad (2005) Tasawuf Antara Al-Ghazali & Ibnu Taimiyah.

Jakarta: Khalifa.

Agus, Bustanudin. (2000). Agama Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Ali Budaiwi, Ahmad (2002). Ats-Tsawabu Wal-Iqaabu Wa Atsruhu Fi Tarbiyatil Aulad.

terj. Dr.M. Syihabuddin, Imbalan dan Hukuman Pengaruhnya bagi Pendidikan

Anak. Jakarta: Gema Insani Press.

Alwi, Hasan dkk. (2002) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

______________ (2005) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aman, Saifuddin (2013). Tren Spiritualitas Milenium Ketiga. Banten: Ruhama.

Amin, Samsul Munir. (2012) Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amza

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah: Prihantoro, A. dari

A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom‟s

Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition: Addison Wesley

Longman, Inc. 2001). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Isep Zainal (2009). Bimbingan Penyuluhan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Arifin, Muzayyin (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

______________ (2014). Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

________________ (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

A.M, Sardiman (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

____________ (2001) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo

Persada.

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

150

____________ (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

____________ (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Ancok, D. & Suroso, F. (2001). Psikologi Islami; Solusi Islam Atas Problem-Problem

Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Atmaja Prawira, Purwa. (2012). Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Bahri Djamarah, Syaiful (1994). Prestasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru. Surabaya:

Usaha Nasional.

Betty R.Scarf, (2004). Sosiologi Agama. terj. Machun Husein. Jakarta: Prenada Media.

Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun. (2009). Models of Teaching.

Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. Englewood Cliffs, New

Jersey: Prentice Hall, Inc

Colbert, A. Piedmont (2001). Magnetic-Field Studies Encouraging. J Altern Complement

Med.

Clay Lindgren, Henry (1972). Psychology In The Classroom. Japan: Modern Asia Edition.

Dale H. Schunk et al. (2012). Motivasi Dalam Pendidikan Teori Penelitian Dan Aplikasi.

Jakarta: Indeks.

Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiah (1970). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

_____________ (1989). Pendekatan Psikologis dan Fungsi keluarga dalam

Menanggulangi Kenakalan Remaja. Jakarta: Bulan Bintang.

Depag RI, (2004). Desain Pengembangan Madrasah. Jakarta: Dirjend Bimbagais

Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewantara, Ki Hajar (1962). Bagian Pertama Pendidikan. Yogyakarta: Majlis Luhur

Taman Siswa.

Dimyati & Musdjiono (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta.

Djamarah, & Zain (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

151

Doyle Johnson, Paul (1986). Teori Sosiologi Klasik Dan Modern. Jakarta: PT Gramedia

Durkheim. Emile. (1947). The Elementary Forms of Religious Life. translated by Joseph

Ward Swain . New York: Free Press.

El-Shirozi, Laude Masihu Kamaluddin & Mujib (2001). The Islamic Golden Roles. Jakarta

Selatan: Ihwah Publishing House.

Fathurrohman, Pupuh & Suryana, Aa (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika

Aditama.

Fetzer Institute. (1999). Multidimensional Measurement of Religiusness, Spiritually for

Use in Health Research. National Institute on Aging Working Group.

Kalamazoo: John. E Fetzer Institute.

Ghozali, Imam (2012). Apliaksi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Semarang: UNDIP.

Goble, Frank. G (1995). The Third Force:The Psychology of Abraham Maslow, terj. A.

Supratiknya, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Kanisius.

Gordon Dryden, Jeannete Vos (2001). Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution)

Belajar Akan Efektif kalau Anda Dalam Keadaan “Fun”. Bandung: Kaifa.

Gufron. dkk. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Arruz Media.

Hamalik, Oemar (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

______________ (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Howard, S. (2002). A spiritual perspective on learning in the workplace. Journal of

Managerial Psychology.

Haryanto, Sindung (2015) Sosiologi Agama: Dari Klasik Hingga PostModern.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Irawan dkk, Prasetya (1996). Teori Belajar, Motivasi dan Ketrampilan Mengajar. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Iskandar, (2009). Metodologi Penenlitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada

Press.

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

152

Isjoni, (2009). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:

Alfabeta.

Ishomuddin, (2002). Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jalaluddin, Rakhmat (2004) Psikologi Agama: Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan.

________________ (2005). Psikologi Agama. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

________________ (2012). Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

James, William (1958). The Varieties of Religious Experience: A Study in Human Nature.

New York: Modern Library.

Joyce, Bruce (2009). Model-Model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Joyce, Bruce & Weil, Marsha. (2004). Models of Teaching. Boston: Pearson

________________________ (2009). Model of Teaching. diterjemahkan oleh Achmad

Fuwaid dan Ateila Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kadir (2015). Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data Dengan Program

SPSS/Lisrel Dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Khamad, Dadang (2002). Soiologi Agama. Bandung. PT Remaja Rosda karya.

Khodijah, Nyayu. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Koeswara, E (1991). Teori-teori Kepribadian. Bandung: Erecso

Kountur, Ronny (2007). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis. Jakarta: Lembaga

Manajemen PPM.

Latipah, Eva (2012). Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Maslow, Abraham (1970). Motivation and Personality, Third Edition. America: Longman.

_______________ (1993). Motivation and Personality, terj. Nurul Iman, Motivasi dan

Kepribadian 1. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mas’ud, Abdurrahman. (2002). Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik;

Humanisme Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta: Gama

Media

M.D. Dahlan (1984). Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro,

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

153

M. J. Dunkin & B. J. Biddle (1974). The Study of Teaching. New York: Rinehart and

Winston Inc.

Mertens, Donna M. (2010). Research and Evaluation in Education and Psychology:

Integrating Diversity with Quantitative, Qualitative, and Mixed Methods third

edition. California: Sage publication.

Muhaimin, (2002). Wacana Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

_________ (2003). Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

_________ (2002). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mundir, (2013). Statistik Pendidikan. Jember: Pustaka Pelajar

Musfah, J. (2015). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan & Sumber Belajar

Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Morgan, Clifford T. (1961). Introduction to Psychology. New York: Mc. Grow Hill

Company.

Nashori, F. & Diana, R.R (2002). Agenda Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nata, A. (2012). Kapita Selekta Pendidikan Islam Isu-Isu Kontemporer Tentang

Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nasution, Harun (1985) Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Cetakan V,

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Naquib Al-Attas, Syed Muhammad (1995) Prolegomena to the Metaphysics of Islam:

Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam. Kuala

Lumpur: ISTAC.

Noor, Juliansyah (2012). Metodologi Penelitian Skripsi Tesis Disertasi dan Karya Ilmiah.

Jakarta: Kencana.

Oemar, Hamalik (2003). Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:

Remaja Karya.

Poerwati, E & Widodo, Nur (2002). Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

154

Putro, Eko Widoyoko. (2009) Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Prawira, Purwa Atmaja ( 2012). Psikologi Umum Dengan Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Rahani, Ahmad (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ramayulis, (2011) Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.

Roestiyah, N. K. (2008). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Rogers, Carl. R. (1982) Freedom to Learn for the 80‟s. California: Charles E. Meril

Publishing Company.

Rohmah, Noer (2012). Psikologi Pendidikan, Malang: Teras.

Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Schreurs, A. (2002). Psychotherapy and Spirituality: Integrating the Spiritual.

Sedarmayanti & Hidayat, S (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: CV Mandar Maju.

Semi, M. Atar (1990). Rencana Pengajaran Bahasa dan Sastra. Bandung:Angkasa.

Shihab, Quraisy (2002). Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an.

Jakarta: Lentera Hati.

Siregar, Evelin & Hartini Nara. (2011) Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Slameto, (1991). Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi

Aksara.

Suardi, Moh (2015). Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta: Deepublish.

Sugiono, (2007). Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

________ (2010). Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

________ (2011). Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

155

________ (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________ (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi (2012). Metodologi Penetlitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Supriyanto & Ernawati (2010). Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit

CV Andi Offset.

Suryabrata, Sumadi (1989). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Subagia & Sudiana. (2002). Motivasi Belajar. Jakarta : PPLPTK Depdikbud.

Sudrajat, Akhmad (2008) Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode,Teknik dan Model

Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Syaiful. B. (1994). Prestasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha

Nasional.

Tafsir, Ahmad (2003). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

____________ (2004). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Tholkhah, Imam & Barizi, Ahmad (2004). Membuka Jendela Pendidikan: Mengurai Akar

Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Tischler, L. (2002). Linking Emotional Intelligence, Spirituality and Workplace

Performance: Definitions, Models and Ideas for Research. Journal of Managerial

Psychology.

Tumanggor, Rusmin (2014) Ilmu JIwa Agama (The Pscyhology of Religion). Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup. Undang

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidi

kan Nasional.

Uno, Hamzah. B (2007). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

_____________ (2008). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

156

_____________ (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

_____________ (2016). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, N. (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Young, C. Koopsen (2007). Spiritualitas, Kesehatan, dan Penyembuhan. Medan: Bina

Media Perintis. Referensi Online:

Colle Said Paradigma (2016). Pendidikan Dalam Perspektif Surah Al-„Alaq Ayat 1-5.

Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol. 13, No. 1, Juni 2016: 91-117.Sumber

https://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/view/415/399. Di akses

pada tanggal 28 juli 2017 pada pukul 00. 30 WIB.

Clayton-Jones, Dora L (2014) Spirituality and religiosity in adolescents with sickle cell

disease: A qualitative study”. Sumber:(http://pqdtopen.proquest.com

/results.html?QryTxt=spiritual+religius+of+Islam&fromyear=2013&toyear=201

7&author=&Title=&pubnum=&school=&advisor=&keywords=&start=60). Di

akses pada tanggal 15 April 2017 pada pukul 17.55 WIB.

Frazier, Robert Sipplin (2015) Supporting Intrinsic Motivation for Special Education

Students to Meet Graduation Requirements. Sumber:(http://pqdtopen.proquest.

com/results.html?QryTxt=learning+motivation+of+Islamic+religius+education&

fromyear=2013&toyear=2017&author=&Title=&pubnum=&school=&advisor=

&keywords=&start=30). Di akses pada tanggal 15 April 2017 pada pukul 16.30

WIB.

Georgia, Yu (2013). Religius/Spiritual Beliefs And Practices Of Asian/Asian American

Mental Health Professionals &Amp; Students And The Impact On Treatment”

Pepperdine University Graduate School of Education and Psychology.

Sumber:(http://pqdtopen.proquest.com/doc/1347617379.html?FMT=AI). Di

akses pada 23 Agustus 2016 pukul 02.39 WIB.

Marno (2015). Perilaku Guru Dalam Mengimplementasikan Nilai-Nilai Spiritual Untuk

Mewujudkan Pendidikan Efektif. J-PAI, vol. 1 No. 2 Januari-Juni. Sumber:

(https://issuu.com/j-pai/docs/perilaku_guru_dalam_mengimplementasi) Di akses

pada 22 Juli 2017 pukul 01.25 WIB.

Maslow, Abraham (2013). Maslow‟s Hierarcy of needs: Motivation Theory. Sumber:

(http://studyob.com/maslow-hierarcy-of-needs). Di akses pada 26 Agustus 2016

pukul 22.10 WIB.

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

157

Ni’mah, Roudlotun (2014) Hubungan Religius Dan Empati Dengan Perilaku Altruistik.

Sumber:(http://pqdtopen.proquest.com/results.html?QryTxt=spiritual+religius+of

+Islam&fromyear=2013&toyear=2017&author=&Title=&pubnum=&school=&a

dvisor=&keywords=&start=60) Di akses pada tanggal 15 April 2017 pada pukul

17.55 WIB.

Nyoman, Gita`. (2011). Pengembangan Non directive Teaching Model Berorientasi

Budaya Lokal Beserta Perangkat Pembelajaran Matematika Untuk Siswa

Sekolah Dasar Di Buleleng. Sumber: http://pasca.undiksha.ac.id/images /img

item/1211.pdf.). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Di akses pada

23 Agustus 2016 pukul 02.09 WIB.

Pan, David. (2011) Directive and Non directive Therapist Styles: Brief Intervention For

Subsyndromal Depression For Asian and European Americans. Sumber:

(http://dissexpress.umi.com/dxweb/results.html?QryTxt=non+directive+teaching.

pdf+2015&By=&Title=&pubnum=&start=10) Di akses pada 23 Agustus 2016

pukul 03.56 WIB.

Purwanto, (2013). Motivasi Belajar Dalam Pendidikan Islam.Jurnal Ilmu Tarbiyah "At-

Tajdid", Vol. 2, No. 2, Juli 2013.Sumber:(http://portalgaruda=437951

&val=9298&title=MOTIVASI%20BELAJAR%20DALAM%20PENDIDIKAN

%20ISLAM).

Solikul Hadi, Moh (2016). Korelasi Antara Efektivitas Pelaksanaan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008 dengan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di Man

Yogyakarta 1. Pascasarjana Program Studi Pendidikan Islam UIN Sunan

Kalijaga. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. XIII, No. 2, Desember

2016.Sumber:(http://ejournal.uinsuka.ac.id/tarbiyah/index.php/jpai/article/view/1

412/1206) Di akses pada 28 Juli 2017 pikul 02.03 WIB.

Titin Nurhidayati (2015). Inovasi Pembelajaran Pai Berbasis Multiple Intelligences(Jurnal

Pendidikan Agama Islam Volume 03, Nomor 01, Mei 2015 Hal 25-56). Sumber:

(http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/viewFile/38/38).Di akses

pada 24 Juli 2017 pukul 17. 03 WIB.

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Lal■■piran l

KEM R:AN ACAMA

ご∴II■ メぃoぼ′終礫ψ慕ごお,11■ 〔Ffシ な お`f(:r行

}薇〕

FΦ獄総 (FRI

K(》 t鍛 T■ 1lgtrllll髯 駐el力 軸:t

、1:1:11、 R'i議 、中8「 cbitt113r:1017

江laSiStttT PAI:

i Sallill(li1l SLidiq、 PIAg.

158

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Lampiran 2 159

PEMERINTAtt PROV》 SIttANTENDttAS PEHDID菫】働鑢ヽ DAN KEBttDAYAAN

UNIT PttLAKSANA TEKNIS

SIttA NEGEi懸 藤KttTA TANGttRANG SELATANぶ1.Benda Tirllur Xl.Ro】瞳Po P章戯嚢1繊ng PeFma1 2.Tattge:鷺 ■3$siatan 154 16

(021)

Webttitet ettnall

Klo無 or t ttT春声軍2‐ 1錢凛嶽懸

Ψangも慇嵐tnda tan暮鑢 di bawall ini:

NmaNIP`P露 1意kaザOol、 Rじ機lg

Jttbttan

Uttit K奪理a

Mtte織漁鮮鱗 像轟 「ヽal

Drs“ IIo P,A.S(〔 :》PANttV夕 N,Pat,ふ807261981031009Pe驚査bin3 L鷺鰤 鳥Mじda“ I腎ソ奪

職 pala Sekoltth

奪]踵:AN奪駆c麗 さ泌 ta Tttl鷺警r噸鵬ぶSela油雌

M9ch“ M嚇議冒静Amin2114011000傘舎04

MattsteF P鬱 鷺di感i隷議 A恵:猥桑alぶ 1農徹

響n屈曲)

Benar nama ttbut di atts telバ h melakukan pcnelitian di S卜 《A Negeri 3 Xk,ta Tangttralg

S轟 1滋tatt yang dilttksa総 議撫ュ議pada 16 1F嚇準軍磯轟ri s.d 17:剛奪i よ幸lT( 1齢為1盤11=盆識8kia p畿識y犠 1尊傘象lan

t凛麒密S Tesist

Demikian suぶ 測tk麒織ransan ini kanli buat ttntじ h ttiktttahui ttan感 i「奪rgu静江katt sebattaimatta

mettillya.“

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

160

Lampiran 3 Cover Angket Penelitian

ANGKET PENELITIAN

A. IDENTITAS SISWA

Nama :_________________

Hari/Tgl :_________________

Kelas/No. AbseN :_________________

Jenis Kelamin :_________________

B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Jawablah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan benar dan

sungguh-sungguh

2. Berilah tanda ceklis ( √ ) pada salah satu jawaban yang dianggap benar

menurut anda

3. Kejujuran saudara/i sangat kami harapkan dan angket ini tidak

mempengaruhi prestasi atau nilai anda dalam pembelajaran sehari-hari

4. Kerahasiaan atas pengisian angket ini sangat kami jaga

5. Alternatif jawaban :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Terimakasih atas partisipasi dan kerjasamanya, mudah mudahan

dijadikan pengalaman anda dalam pengisian angket ini agar menjadi acuan

untuk giat belajar dan berkarakter Islami. Amiiin

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

161

Lampiran 4 Instrumen Model Non Directive

SKALA NON DIRECTIVE

No PERNYATAAN SS S R TS STS

1 Saya malu menceritakan masalah pribadi kepada guru

2 Semua tindakan jelek saya selalu ditiru oleh orang lain

3 Saya bisa menyelesaikan masalah dengan cepat

4 Saya mengerjakan tugas dengan teliti

5 Saya mempraktekan keterampilan sesuai dengan

kemampuan

6 Saya mempunyai keberanian ketika bertanya

7 Saya menilai kembali tindakan saya dengan cermat

8 Saya selalu menyalahkan diri sendiri

9 Saya memberikan penghargaan pendapat teman

10 Saya membantu mengerjakan tugas kelompok

11 Saya meminta pendapat teman dalam menghadapi

masalah

12 Saya membantu menyelesaikan masalah teman

13 Saya mampu menyampaikan pendapat dalam bentuk

tulisan

14 Saya memotivasi teman untuk sungguh-sungguh

dalam belajar

15 Saya kurang memperhatikan tugas

16 Saya menonton video yang berkaitan dengan materi

17 Saya mampu mengekspresikan pengalaman

18 Saya melakukan aktivitas secara sadar

19 Saya mampu mengembangkan potensi yang dimiliki

20 Saya melakukan bimbingan belajar secara kelompok

21 Saya menyelesaikan tugas dengan baik

22 Saya mengukur kemampuan dengan teliti

23 Saya dapat menyesuaikan suasana harmonis dalam

kelas

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

162

24 Saya memberikan solusi atas masalah yang dihadapi

teman

25 Saya selalu mengabaikan keluhan perasaan teman

26 Saya kurang belajar aktif

27 Saya membantu teman menggali ide baru

28 Saya menghargai pendapat teman

29 Saya menciptakan situasi yang baik saat proses belajar

30 2. Saya jarang diberi kesempatan untuk bertanya

31 Saya kurang memahami pelajaran dengan baik

32 Saya didorong untuk menentukan pilihan sendiri

33 Saya didorong untuk memiliki tanggung jawab

34 Saya ikut berpartisipasi dalam mengerjakan tugas

kelompok

35 Saya menyemangati untuk peka terhadap situasi

36 Saya mendorong untuk bertanggung jawab atas segala

resiko

37 Saya merasa senang mengikuti setiap pelajaran

38 Saya dapat mengatur waktu belajar

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

163

Lampiran 5 Instrumen Motivasi Belajar PAI

SKALA MOTIVASI BELAJAR PAI

No PERNYATAAN SS S R TS STS

1 Saya rajin ke sekolah, karena ada mata pelajaran PAI

yang saya sukai.

2 Saya ragu dengan kemampuan yang saya miliki dalam

memahami penjelasan guru

3 Saya senang mencari informasi yang berhubungan

dengan pelajaran PAI, karena bisa memperkaya ilmu

agama.

4 Saya merasa kurang mampu menyelesaikan setiap

tugas mata pelajaran PAI yang diberikan guru

5 Saya suka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk

membaca buku pelajaran.

6 Saya kurang memperhatikan pelajaran yang saya tidak

senangi

7 Saya hadir tepat waktu ketika belajar pada mata

pelajaran yang saya anggap gampang.

8 Saya malas bertanya kepada guru kalau ada pelajaran

yang tidak saya mengerti.

9 Bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari mata

pelajaran PAI, saya berusaha menemukan alternatif

pemecahannya.

10 Saya lebih suka pergi ke kantin sekolah dibanding

pergi ke perpustakaan

11 Saya memandang bahwa hasil belajar yang saya

dapatkan adalah kemampuan saya sendiri.

12 Saya menghindari pelajaran yang saya anggap sulit.

13 Saya telah membuat jadwal kegiatan di rumah,

sehingga saya mengetahui kapan saya harus belajar

14 Saya merasa putus asa bila menghadapi kesulitan

dalam mempelajari mata pelajaran PAI

15 Saya menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan pelajaran

di sekolah.

16 Sebagian besar waktu saya habis untuk bermain dan

menonton Televisi.

17 Ketika ada pelajaran yang saya kurang pahami, saya

bertanya pada orang yang lebih mengerti.

18 Saya menghabiskan sebagian besar waktu belajar

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

164

untuk bergosip dengan teman.

19 Saya banyak mengisi waktu luang dengan cara

mengulangi pelajaran sekolah dirumah

20 Saya merasa kurang mampu dalam menghadapi

pelajaran yang sulit

21 Jadwal belajar yang telah saya buat akan kuikuti

dengan perasaan senang.

22 Saya lebih suka nonton siaran bola dibanding belajar

PAI.

23 Saya merasa kurang mampu menyelesaikan setiap

tugas mata pelajaran yang diberikan

24 Saya yakin bisa memahami setiap pelajaran yang

diajarkan oleh guru.

25 Saya tidak memiliki jadwal belajar dirumah

26 Saya percaya bisa mengerjakan setiap tugas yang

diberikan oleh guru.

27 Meskipun saya tahu resiko kegagalan itu ada, saya

tidak takut memperjuangkan cita-cita saya.

28 Bila saya ditegur oleh guru saya tidak

menghiraukannya.

29 Meskipun saya mengetahui nilai yang kurang

memuaskan, saya akan tetap terus berusaha dan

belajar.

30 Bila saya gagal menyelesaikan tugas dari guru, saya

akan mengabaikan juga tugas yang lain.

31 Bila ada PR yang diberikan oleh guru, saya tidak akan

menunda mengerjakannya

32 Ketika saya tidak mengerti tentang apa yang dijelaskan

oleh guru di depan, saya akan bertanya

33 Bila saya mendapat kritikan dari teman, saya merasa

putus asa

34 Bila saya diberi tugas sekolah oleh guru, saya akan

mengabaikannya

35 Bila ada tugas yang tidak saya ketahui jawabannya,

saya menyimpan tugas itu dan memilih bermain.

36 Selalu berusaha menyelesaikan soal yang dianggap

rumit di sekolah

37 Jika menghadapi PR yang sulit, maka saya memilih

untuk melihat pekerjaan teman

38 Ketika saya keliru dan dikritik oleh guru, saya sangat

senang karena itu menambah ilmu saya.

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

165

Lampiran 6 Instrumen Spiritual Religius

SKALA SPIRITUAL RELIGIUS

No PERNYATAAN SS S R TS STS

1 Saya merasa lebih dekat dengan Allah ketika

mematuhi perintah-Nya

2 Saya merasa paling suci dan benar dibandingkan

dengan orang lain

3 Ketika mengingat Allah, saya mendapatkan

ketenangan bathin

4 Saya berusaha menjalani kehidupan berdasarkan

aturan agama

5 Saya menolong orang-orang yang tidak mampu

6 Saya kerja bakti diniatkan hanya ibadah karena Allah

7 Saya menyimpan dendam kepada orang yang telah

menyakiti saya

8 Saya menyesal jika melakukan ha-hal yang merugikan

9 Saya jarang sholat wajib berjama’ah di mesjid

10 Saya melaksanakan sholat tahajud disepertiga malam

11 Saya tadarus Al-Quran setelah sholat

12 Saya suka membaca buku-buku tentang Agama Islam

13 Saya melaksanakan sholat dhuha di jam istirahat

14 Saya beristigfar ketika mengalami masalah dan cobaan

15 Saya enggan menjenguk teman yang sakit

16 Saya selalu mengabaikan nasihat guru

17 Saya kurang peduli terhadap teman yang minta

bantuan

18 Saya memaksakan pendapat ketika berdiskusi

19 Berprasangka buruk kepada orang lain sudah terbiasa

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

166

20 Saya kurang tertarik dengan pelajaran agama

21 Saya berbagi ilmu agama dengan teman

22 Saya yakin pelajaran agama memberikan perubahan

dalam kehidupan saya

23 Saya memusuhi teman yang nakal

24 Setelah beraktivitas, saya selalu bersyukur kepada

Allah

25 Saya memaafkan kesalahan teman

26 Saya yakin agama mempengaruhi pemahaman dan

cara saya dalam mengatasi masalah

27 Saya tumbuh dilingkungan beragama yang kuat

28 Saya berpegang teguh pada ajaran agama dalam

menjalani kehidupan sehari-hari

29 Saya malas menuntut ilmu agama

30 Saya yakin alquran merupakan petunjuk dalam

menjalani kehidupan

31 Saya kurang senang terhadap organisasi keagamaan

32 Saya senang mengikuti acara keagamaan

33 Saya bangga menjadi penganut agama Islam

34 Saya yakin Allah selalu melihat apa yang saya lakukan

35 Saya selalu berusaha menjadi orang yang baik

36 Menurut saya malaikat tidak akan mencatat setiap

perbuatan yang kita lakukan

37 Saya meyakini agama membantu saya mengetahui

mana yang benar dan mana yang salah

38 Saya melakukan segala sesuatu dengan niat karena

Allah

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

167

Lampiran 7 Cara menggunakan Tabel R

Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan tabel r sebagai

contohnya:

Penulis dengan menggunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak

165 orang responden dengan signifikansi untuk uji 2 arah 0,05/5%, dari sini

di dapat nilai df=n-2, df=165-2=163. Cara membaca tabel r nya, kita lihat

tabel r product moment pada signifikansi 5%, didapatkan angka r tabel=

0,1528. Selanjutnya hitung bandingkan nilai r yang di dapat dari tabel r

dengan r hasil perhitungan. Jika r ditabel r < r hasil hitungan, maka

pernyataan itu valid.

DF = n-2

Tingkat Signifikansi Untuk Uji 1 arah

0,05 0,025 0,001 0,005 0,0005

Tingkat Signifikansi Untuk Uji 2 arah

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001

154 0,1322 0,1572 0,1861 0,2057 0,2610

155 0,1318 0,1567 0,1855 0,2050 0,2602

156 0,1313 0,1562 0,1849 0,2044 0,2593

157 0,1309 0,1557 0,1844 0,2037 0,2585

158 0,1305 0,1552 0,1838 0,2031 0,2578

159 0,1301 0,1547 0,1832 0,2025 0,2570

160 0,1297 0,1543 0,1826 0,2019 0,2562

161 0,1293 0,1538 0,1821 0,2012 0,2554

162 0,1289 0,1533 0,1815 0,2006 0,2546

163 0,1285 0,1528 0,1810 0,2000 0,2539

164 0,1281 0,1524 0,1804 0,1994 0,2531

165 0,1277 0,1519 0,1799 0,1988 0,2524

166 0,1273 0,1515 0,1794 0,1982 0,2517

167 0,1270 0,1510 0,1788 0,1976 0,2509

168 0,1266 0,1506 0,1783 0,1971 0,2502

169 0,1262 0,1501 0,1778 0,1965 0,2495

170 0,1258 0,1497 0,1773 0,1959 0,2488

171 0,1255 0,1493 0,1768 0,1954 0,2481

172 0,1251 0,1488 0,1762 0,1948 0,2473

173 0,1247 0,1484 0,1757 0,1942 0,2467

174 0,1244 0,1480 0,1752 0,1937 0,2460

175 0,1240 0,1476 0,1747 0,1932 0,2453

176 0,1237 0,1471 0,1743 0,1926 0,2446

177 0,1233 0,1467 0,1738 0,1921 0,2439

178 0,1230 0,1463 0,1733 0,1915 0,2433

179 0,1226 0,1459 0,1728 0,1910 0,2426

180 0,1223 0,1455 0,1723 0,1905 0,2419

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

168

Lampiran 8 Cara menggunakan Tabel T

Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan tabel t sebagai

contohnya:

Penulis dengan menggunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak

165 orang responden dengan signifikansi untuk uji 2 arah 0,05/5%, dari sini

di dapat nilai df=n-2, df=165-2=163. Cara membaca tabel t nya, kita lihat

tabel t product moment pada signifikansi 5%, didapatkan angka t tabel=

0,165426. Selanjutnya hitung bandingkan nilai t yang di dapat dari tabel t

dengan t hasil perhitungan. Jika t ditabel t < t hasil hitungan, maka

pernyataan itu valid. Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162

162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130

163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098

164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067

165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036

166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005

167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975

168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945

169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915

170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886

171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857

172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829

173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801

174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773

175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745

176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718

177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691

178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665

179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638

180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612

181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587

182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561

183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536

184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511

185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487

186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463

187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438

188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415

189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391

190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368

191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345

192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322

193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299

194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277

195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255

196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233

197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212

198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190

199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169

200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

169

Lampiran 9 Cara menggunakan Tabel F

Sebagai contoh penulis mempunyai persamaan regresi yang

memperlihatkan pengaruh model pembelajaran non directive (X1) dan motivasi

belajar PAI (X2) terhadap pengembnagan spiritual religius (Y). Jumlah observasi

(responden) yang penulis gunakan untuk membentuk persamaan ini sebanyak 165

responden (jumlah sampel yang sedikit ini hanya untuk penyederhanaan saja).

Pengujian hipotesis dengan α = 5%. Sedangkan derajat bebas pengujian adalah n –

k = 165 – 3 = 162. Ditunjukkan dari hasil F tabelnya adalah 3,90

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilitas = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)

Penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74

147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73

157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73

158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

170

Lampiran 10

Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

Model Pembelajaran Non Directive

No Soal

r hitung

kondisi r tabel Keterangan

1 0.880**

> 0,631 Valid

2 0.549 < 0,631 Drop

3 0.540 < 0,631 Drop

4 0.549 < 0,631 Drop

5 0.880**

> 0,631 Valid

6 0.590 < 0,631 Drop

7 0.748* > 0,631 Valid

8 0.893**

> 0,631 Valid

9 0.612 < 0,631 Drop

10 0.713* > 0,631 Valid

11 0.510 < 0,631 Drop

12 0.717* > 0,631 Valid

13 0.572 < 0,631 Drop

14 0.616 < 0,631 Drop

15 0.880**

> 0,631 Valid

16 0.880**

> 0,631 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.971 70

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

171

17 0.748* > 0,631 Valid

18 0.886**

> 0,631 Valid

19 0.887**

> 0,631 Valid

20 0.813**

> 0,631 Valid

21 0.887**

> 0,631 Valid

22 0.155 < 0,631 Drop

23 0.808**

> 0,631 Valid

24 0,504 < 0,631 Drop

25 0.647* > 0,631 Valid

26 0,446 < 0,631 Drop

27 0.709* > 0,631 Valid

28 0,329 < 0,631 Drop

29 0.886**

> 0,631 Valid

30 0,459 < 0,631 Drop

31 0.887**

> 0,631 Valid

32 0.732* > 0,631 Valid

33 0.834**

> 0,631 Valid

34 0.731* > 0,631 Valid

35 0.812**

> 0,631 Valid

36 0.775**

> 0,631 Valid

37 0,578 < 0,631 Drop

38 0.828**

> 0,631 Valid

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

172

39 0,468 < 0,631 Drop

40 0,545 < 0,631 Drop

41 0.659* > 0,631 Valid

42 0,568 < 0,631 Drop

43 0.735* > 0,631 Valid

44 0.800**

> 0,631 Valid

45 0,186 < 0,631 Drop

46 0.715* > 0,631 Valid

47 0,504 < 0,631 Drop

48 0,546 < 0,631 Drop

49 0.675* > 0,631 Valid

50 0.670* > 0,631 Valid

51 0.658* > 0,631 Valid

52 0.887**

> 0,631 Valid

53 0.686* > 0,631 Valid

54 0,602 < 0,631 Drop

55 0.748* > 0,631 Valid

56 0,506 < 0,631 Drop

57 0.886**

> 0,631 Valid

58 0,500 < 0,631 Drop

59 0,094 < 0,631 Drop

60 0.886**

> 0,631 Valid

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

173

61 0,501 < 0,631 Drop

62 0,501 < 0,631 Drop

63 0.797**

> 0,631 Valid

64 0,392 < 0,631 Drop

65 0.753* > 0,631 Valid

66 0,578 < 0,631 Drop

67 0,237 < 0,631 Drop

68 0,015 < 0,631 Drop

69 0,399 < 0,631 Drop

70 0,058 < 0,631 Drop

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

174

Lampiran 11

Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

Motivasi Belajar PAI

No Soal

r hitung

kondisi r tabel Keterangan

1 0,286 < 0,631 drop

2 0.763* > 0,631 valid

3 0.827**

> 0,631 valid

4 0.697* > 0,631 valid

5 0.820**

> 0,631 valid

6 0.763* > 0,631 valid

7 0.634* > 0,631 valid

8 0.838**

> 0,631 valid

9 0.829**

> 0,631 valid

10 0.739* > 0,631 valid

11 0,340 < 0,631 drop

12 0.829**

> 0,631 valid

13 0.719* > 0,631 valid

14 0.813**

> 0,631 valid

15 0.747* > 0,631 valid

16 0.909**

> 0,631 valid

17 0,058 < 0,631 drop

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.956 70

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

175

18 0.779**

> 0,631 valid

19 0.737* > 0,631 valid

20 0.827**

> 0,631 valid

21 0.755* > 0,631 valid

22 0.835**

> 0,631 Valid

23 0,535 < 0,631 Drop

24 0.642* > 0,631 Valid

25 0,408 < 0,631 Drop

26 0.829**

> 0,631 Valid

27 0,381 < 0,631 Drop

28 0.654* > 0,631 Valid

29 0,233 < 0,631 Drop

30 0.800**

> 0,631 Valid

31 0,450 < 0,631 Drop

32 0,544 < 0,631 Drop

33 0,620 < 0,631 Drop

34 0.818**

> 0,631 Valid

35 0.793**

> 0,631 Valid

36 0,603 < 0,631 Drop

37 0,582 < 0,631 Drop

38 0,504 < 0,631 Drop

39 0,588 < 0,631 Drop

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

176

40 0,544 < 0,631 Drop

41 0,191 < 0,631 Drop

42 0.827**

> 0,631 Valid

43 0.734* > 0,631 Valid

44 0,544 < 0,631 Drop

45 0,600 < 0,631 Drop

46 .887**

> 0,631 Valid

47 0,267 < 0,631 Drop

48 0,426 < 0,631 Drop

49 0,616 < 0,631 Drop

50 0.676* > 0,631 Valid

51 0,465 < 0,631 Drop

52 0.833**

> 0,631 Valid

53 0.805**

> 0,631 Valid

54 0.870**

> 0,631 Valid

55 0.847**

> 0,631 Valid

56 0.695* > 0,631 Valid

57 0.755* > 0,631 Valid

58 0.663* > 0,631 Valid

59 0.725* > 0,631 Valid

60 0.699* > 0,631 Valid

61 0,451 < 0,631 Drop

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

177

62 0,058 < 0,631 Drop

63 0,568 < 0,631 Drop

64 0.690* > 0,631 Valid

65 0,168 < 0,631 Drop

66 0,523 < 0,631 Drop

67 0,193 < 0,631 Drop

68 0,206 < 0,631 Drop

69 0,148 < 0,631 Drop

70 0.702* > 0,631 Valid

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

178

Lampiran 12

Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

Spiritual Religius

No Soal

r hitung

kondisi r tabel Keterangan

1 0.722* > 0,631 Valid

2 0.697* > 0,631 Valid

3 0.700* > 0,631 Valid

4 0.895**

> 0,631 Valid

5 0,381 < 0,631 Drop

6 0.821**

> 0,631 Valid

7 0.801**

> 0,631 Valid

8 0,038 < 0,631 Drop

9 0,566 < 0,631 Drop

10 0.687* > 0,631 Valid

11 0,522 < 0,631 Drop

12 0.795**

> 0,631 Valid

13 0.711* > 0,631 Valid

14 0.783**

> 0,631 Valid

15 0.687* > 0,631 Valid

16 0,610 < 0,631 Drop

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.974 70

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

179

17 0.908**

> 0,631 Valid

18 0.728* > 0,631 Valid

19 0,256 < 0,631 Drop

20 0.717* > 0,631 Valid

21 0,567 < 0,631 Drop

22 0.706* > 0,631 Valid

23 0.805**

> 0,631 Valid

24 0.757* > 0,631 Valid

25 0.855**

> 0,631 Valid

26 0.896**

> 0,631 Valid

27 0,505 < 0,631 Drop

28 0.752* > 0,631 Valid

29 0,111 < 0,631 Drop

30 0,565 < 0,631 Drop

31 0,429 < 0,631 Drop

32 0,536 < 0,631 Drop

33 0,233 < 0,631 Drop

34 0,612 < 0,631 Drop

35 0.836**

> 0,631 Valid

36 0.837**

> 0,631 Valid

37 0,413 < 0,631 Drop

38 0,577 < 0,631 Drop

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

180

39 0.791**

> 0,631 Valid

40 0.726* > 0,631 Valid

41 0,600 < 0,631 Drop

42 0,193 < 0,631 Drop

43 0.651* > 0,631 Valid

44 0.687* > 0,631 Valid

45 0.876**

> 0,631 Valid

46 0.668* > 0,631 Valid

47 0,364 < 0,631 Drop

48 0.685* > 0,631 Valid

49 0.798**

> 0,631 Valid

50 0.785**

> 0,631 Valid

51 0.848**

> 0,631 Valid

52 0.661* > 0,631 Valid

53 0,527 < 0,631 Drop

54 0.812**

> 0,631 Valid

55 0.759* > 0,631 Valid

56 0.709* > 0,631 Valid

57 0,318 < 0,631 Drop

58 0.739* > 0,631 Valid

59 0,564 < 0,631 Drop

60 0,564 < 0,631 Drop

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

181

61 0.759* > 0,631 Valid

62 0.771**

> 0,631 Valid

63 0.867**

> 0,631 Valid

64 0.867**

> 0,631 Valid

65 0.838**

> 0,631 Valid

66 0.804**

> 0,631 Valid

67 0,415 < 0,631 Drop

68 0,560 < 0,631 Drop

69 0.707* > 0,631 Valid

70 0,460 < 0,631 Drop

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

182

Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Model Pembelajaran Non Directive

x1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 95 1 ,6 ,6 ,6

109 1 ,6 ,6 1,2

111 1 ,6 ,6 1,8

111 1 ,6 ,6 2,4

111 1 ,6 ,6 3,0

112 1 ,6 ,6 3,6

113 1 ,6 ,6 4,2

113 1 ,6 ,6 4,8

114 1 ,6 ,6 5,5

115 1 ,6 ,6 6,1

117 1 ,6 ,6 6,7

118 1 ,6 ,6 7,3

119 1 ,6 ,6 7,9

119 1 ,6 ,6 8,5

119 1 ,6 ,6 9,1

120 1 ,6 ,6 9,7

120 1 ,6 ,6 10,3

120 1 ,6 ,6 10,9

121 1 ,6 ,6 11,5

121 1 ,6 ,6 12,1

122 1 ,6 ,6 12,7

123 1 ,6 ,6 13,3

123 1 ,6 ,6 13,9

123 1 ,6 ,6 14,5

123 1 ,6 ,6 15,2

124 1 ,6 ,6 15,8

124 1 ,6 ,6 16,4

124 1 ,6 ,6 17,0

124 1 ,6 ,6 17,6

124 1 ,6 ,6 18,2

125 1 ,6 ,6 18,8

126 1 ,6 ,6 19,4

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

183

126 1 ,6 ,6 20,0

126 1 ,6 ,6 20,6

126 1 ,6 ,6 21,2

126 1 ,6 ,6 21,8

126 1 ,6 ,6 22,4

127 1 ,6 ,6 23,0

127 1 ,6 ,6 23,6

127 1 ,6 ,6 24,2

128 1 ,6 ,6 24,8

128 1 ,6 ,6 25,5

128 1 ,6 ,6 26,1

128 1 ,6 ,6 26,7

128 1 ,6 ,6 27,3

128 1 ,6 ,6 27,9

129 1 ,6 ,6 28,5

129 1 ,6 ,6 29,1

130 1 ,6 ,6 29,7

130 1 ,6 ,6 30,3

130 1 ,6 ,6 30,9

130 1 ,6 ,6 31,5

130 1 ,6 ,6 32,1

130 1 ,6 ,6 32,7

131 1 ,6 ,6 33,3

131 1 ,6 ,6 33,9

131 1 ,6 ,6 34,5

131 1 ,6 ,6 35,2

131 1 ,6 ,6 35,8

132 1 ,6 ,6 36,4

132 1 ,6 ,6 37,0

132 1 ,6 ,6 37,6

132 1 ,6 ,6 38,2

132 1 ,6 ,6 38,8

132 1 ,6 ,6 39,4

132 1 ,6 ,6 40,0

132 1 ,6 ,6 40,6

133 1 ,6 ,6 41,2

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

184

133 1 ,6 ,6 41,8

133 1 ,6 ,6 42,4

133 1 ,6 ,6 43,0

133 1 ,6 ,6 43,6

133 1 ,6 ,6 44,2

134 1 ,6 ,6 44,8

134 1 ,6 ,6 45,5

134 1 ,6 ,6 46,1

134 1 ,6 ,6 46,7

134 1 ,6 ,6 47,3

135 1 ,6 ,6 47,9

135 1 ,6 ,6 48,5

135 1 ,6 ,6 49,1

135 1 ,6 ,6 49,7

136 1 ,6 ,6 50,3

136 1 ,6 ,6 50,9

136 1 ,6 ,6 51,5

136 1 ,6 ,6 52,1

136 1 ,6 ,6 52,7

137 1 ,6 ,6 53,3

137 1 ,6 ,6 53,9

137 1 ,6 ,6 54,5

137 1 ,6 ,6 55,2

137 1 ,6 ,6 55,8

137 1 ,6 ,6 56,4

138 1 ,6 ,6 57,0

138 1 ,6 ,6 57,6

139 1 ,6 ,6 58,2

139 1 ,6 ,6 58,8

139 1 ,6 ,6 59,4

139 1 ,6 ,6 60,0

139 1 ,6 ,6 60,6

139 1 ,6 ,6 61,2

139 1 ,6 ,6 61,8

140 1 ,6 ,6 62,4

140 1 ,6 ,6 63,0

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

185

140 1 ,6 ,6 63,6

140 1 ,6 ,6 64,2

141 1 ,6 ,6 64,8

142 1 ,6 ,6 65,5

142 1 ,6 ,6 66,1

142 1 ,6 ,6 66,7

143 1 ,6 ,6 67,3

143 1 ,6 ,6 67,9

143 1 ,6 ,6 68,5

143 1 ,6 ,6 69,1

143 1 ,6 ,6 69,7

143 1 ,6 ,6 70,3

144 1 ,6 ,6 70,9

144 1 ,6 ,6 71,5

145 1 ,6 ,6 72,1

145 1 ,6 ,6 72,7

145 1 ,6 ,6 73,3

146 1 ,6 ,6 73,9

146 1 ,6 ,6 74,5

146 1 ,6 ,6 75,2

147 1 ,6 ,6 75,8

147 1 ,6 ,6 76,4

147 1 ,6 ,6 77,0

148 1 ,6 ,6 77,6

148 2 1,2 1,2 78,8

149 1 ,6 ,6 79,4

149 1 ,6 ,6 80,0

150 1 ,6 ,6 80,6

150 2 1,2 1,2 81,8

151 1 ,6 ,6 82,4

151 1 ,6 ,6 83,0

151 1 ,6 ,6 83,6

151 1 ,6 ,6 84,2

152 1 ,6 ,6 84,8

152 1 ,6 ,6 85,5

152 1 ,6 ,6 86,1

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

186

153 1 ,6 ,6 86,7

154 1 ,6 ,6 87,3

154 2 1,2 1,2 88,5

154 1 ,6 ,6 89,1

155 1 ,6 ,6 89,7

155 1 ,6 ,6 90,3

156 1 ,6 ,6 90,9

156 1 ,6 ,6 91,5

157 1 ,6 ,6 92,1

157 1 ,6 ,6 92,7

157 1 ,6 ,6 93,3

159 1 ,6 ,6 93,9

159 1 ,6 ,6 94,5

162 1 ,6 ,6 95,2

164 1 ,6 ,6 95,8

164 1 ,6 ,6 96,4

165 1 ,6 ,6 97,0

179 1 ,6 ,6 97,6

180 1 ,6 ,6 98,2

181 1 ,6 ,6 98,8

192 2 1,2 1,2 100,0

Total 165 100,0 100,0

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

187

Lampiran 14 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar PAI

x2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 104 1 ,6 ,6 ,6

106 1 ,6 ,6 1,2

107 1 ,6 ,6 1,8

108 1 ,6 ,6 2,4

110 1 ,6 ,6 3,0

110 1 ,6 ,6 3,6

111 1 ,6 ,6 4,2

112 1 ,6 ,6 4,8

112 1 ,6 ,6 5,5

114 1 ,6 ,6 6,1

115 1 ,6 ,6 6,7

115 1 ,6 ,6 7,3

116 1 ,6 ,6 7,9

116 1 ,6 ,6 8,5

116 1 ,6 ,6 9,1

117 1 ,6 ,6 9,7

118 1 ,6 ,6 10,3

118 1 ,6 ,6 10,9

118 1 ,6 ,6 11,5

119 1 ,6 ,6 12,1

120 1 ,6 ,6 12,7

120 1 ,6 ,6 13,3

121 1 ,6 ,6 13,9

121 1 ,6 ,6 14,5

121 1 ,6 ,6 15,2

121 1 ,6 ,6 15,8

121 1 ,6 ,6 16,4

121 1 ,6 ,6 17,0

122 1 ,6 ,6 17,6

122 1 ,6 ,6 18,2

122 1 ,6 ,6 18,8

122 1 ,6 ,6 19,4

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

188

122 1 ,6 ,6 20,0

123 1 ,6 ,6 20,6

123 1 ,6 ,6 21,2

123 1 ,6 ,6 21,8

123 1 ,6 ,6 22,4

123 1 ,6 ,6 23,0

124 1 ,6 ,6 23,6

124 1 ,6 ,6 24,2

124 1 ,6 ,6 24,8

124 1 ,6 ,6 25,5

124 1 ,6 ,6 26,1

124 1 ,6 ,6 26,7

124 1 ,6 ,6 27,3

125 1 ,6 ,6 27,9

125 1 ,6 ,6 28,5

125 1 ,6 ,6 29,1

125 1 ,6 ,6 29,7

126 1 ,6 ,6 30,3

126 1 ,6 ,6 30,9

126 1 ,6 ,6 31,5

126 1 ,6 ,6 32,1

126 1 ,6 ,6 32,7

126 1 ,6 ,6 33,3

126 1 ,6 ,6 33,9

127 1 ,6 ,6 34,5

127 1 ,6 ,6 35,2

127 1 ,6 ,6 35,8

128 1 ,6 ,6 36,4

128 1 ,6 ,6 37,0

128 1 ,6 ,6 37,6

128 1 ,6 ,6 38,2

128 1 ,6 ,6 38,8

129 1 ,6 ,6 39,4

129 1 ,6 ,6 40,0

129 1 ,6 ,6 40,6

129 1 ,6 ,6 41,2

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

189

129 1 ,6 ,6 41,8

129 1 ,6 ,6 42,4

129 1 ,6 ,6 43,0

130 1 ,6 ,6 43,6

130 1 ,6 ,6 44,2

130 1 ,6 ,6 44,8

130 1 ,6 ,6 45,5

130 1 ,6 ,6 46,1

130 1 ,6 ,6 46,7

131 1 ,6 ,6 47,3

131 1 ,6 ,6 47,9

131 1 ,6 ,6 48,5

131 1 ,6 ,6 49,1

131 1 ,6 ,6 49,7

132 1 ,6 ,6 50,3

132 1 ,6 ,6 50,9

132 1 ,6 ,6 51,5

132 1 ,6 ,6 52,1

132 1 ,6 ,6 52,7

132 1 ,6 ,6 53,3

133 1 ,6 ,6 53,9

133 1 ,6 ,6 54,5

133 1 ,6 ,6 55,2

133 1 ,6 ,6 55,8

133 1 ,6 ,6 56,4

133 1 ,6 ,6 57,0

134 1 ,6 ,6 57,6

134 1 ,6 ,6 58,2

134 1 ,6 ,6 58,8

135 1 ,6 ,6 59,4

135 1 ,6 ,6 60,0

135 1 ,6 ,6 60,6

136 1 ,6 ,6 61,2

136 1 ,6 ,6 61,8

136 1 ,6 ,6 62,4

137 1 ,6 ,6 63,0

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

190

137 1 ,6 ,6 63,6

137 1 ,6 ,6 64,2

137 1 ,6 ,6 64,8

137 1 ,6 ,6 65,5

138 1 ,6 ,6 66,1

138 1 ,6 ,6 66,7

138 1 ,6 ,6 67,3

138 1 ,6 ,6 67,9

138 1 ,6 ,6 68,5

138 1 ,6 ,6 69,1

138 1 ,6 ,6 69,7

139 1 ,6 ,6 70,3

139 1 ,6 ,6 70,9

139 1 ,6 ,6 71,5

139 1 ,6 ,6 72,1

140 1 ,6 ,6 72,7

141 1 ,6 ,6 73,3

141 1 ,6 ,6 73,9

142 1 ,6 ,6 74,5

142 1 ,6 ,6 75,2

142 1 ,6 ,6 75,8

142 1 ,6 ,6 76,4

142 1 ,6 ,6 77,0

142 1 ,6 ,6 77,6

143 1 ,6 ,6 78,2

144 1 ,6 ,6 78,8

144 1 ,6 ,6 79,4

145 1 ,6 ,6 80,0

145 1 ,6 ,6 80,6

146 1 ,6 ,6 81,2

146 1 ,6 ,6 81,8

147 1 ,6 ,6 82,4

147 1 ,6 ,6 83,0

147 1 ,6 ,6 83,6

149 1 ,6 ,6 84,2

149 1 ,6 ,6 84,8

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

191

150 1 ,6 ,6 85,5

150 1 ,6 ,6 86,1

150 1 ,6 ,6 86,7

151 1 ,6 ,6 87,3

151 1 ,6 ,6 87,9

151 1 ,6 ,6 88,5

152 1 ,6 ,6 89,1

152 1 ,6 ,6 89,7

153 1 ,6 ,6 90,3

153 1 ,6 ,6 90,9

153 2 1,2 1,2 92,1

154 1 ,6 ,6 92,7

154 1 ,6 ,6 93,3

156 1 ,6 ,6 93,9

156 1 ,6 ,6 94,5

156 1 ,6 ,6 95,2

159 1 ,6 ,6 95,8

159 1 ,6 ,6 96,4

162 1 ,6 ,6 97,0

165 1 ,6 ,6 97,6

181 1 ,6 ,6 98,2

184 1 ,6 ,6 98,8

193 2 1,2 1,2 100,0

Total 165 100,0 100,0

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

192

Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Pengembangan Spiritual Religius

y

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 102 1 ,6 ,6 ,6

105 1 ,6 ,6 1,2

106 1 ,6 ,6 1,8

107 1 ,6 ,6 2,4

107 1 ,6 ,6 3,0

107 1 ,6 ,6 3,6

108 1 ,6 ,6 4,2

108 1 ,6 ,6 4,8

108 1 ,6 ,6 5,5

109 1 ,6 ,6 6,1

109 1 ,6 ,6 6,7

109 1 ,6 ,6 7,3

110 1 ,6 ,6 7,9

111 1 ,6 ,6 8,5

111 1 ,6 ,6 9,1

111 1 ,6 ,6 9,7

112 1 ,6 ,6 10,3

112 1 ,6 ,6 10,9

112 1 ,6 ,6 11,5

112 1 ,6 ,6 12,1

112 1 ,6 ,6 12,7

112 1 ,6 ,6 13,3

112 1 ,6 ,6 13,9

113 1 ,6 ,6 14,5

113 1 ,6 ,6 15,2

113 1 ,6 ,6 15,8

113 1 ,6 ,6 16,4

113 1 ,6 ,6 17,0

113 1 ,6 ,6 17,6

114 1 ,6 ,6 18,2

114 1 ,6 ,6 18,8

114 1 ,6 ,6 19,4

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

193

115 1 ,6 ,6 20,0

115 1 ,6 ,6 20,6

115 1 ,6 ,6 21,2

115 1 ,6 ,6 21,8

115 1 ,6 ,6 22,4

116 1 ,6 ,6 23,0

116 1 ,6 ,6 23,6

117 1 ,6 ,6 24,2

117 1 ,6 ,6 24,8

118 1 ,6 ,6 25,5

119 1 ,6 ,6 26,1

119 1 ,6 ,6 26,7

120 1 ,6 ,6 27,3

121 1 ,6 ,6 27,9

121 1 ,6 ,6 28,5

121 1 ,6 ,6 29,1

122 1 ,6 ,6 29,7

122 1 ,6 ,6 30,3

122 1 ,6 ,6 30,9

122 1 ,6 ,6 31,5

122 1 ,6 ,6 32,1

122 1 ,6 ,6 32,7

122 1 ,6 ,6 33,3

122 1 ,6 ,6 33,9

122 1 ,6 ,6 34,5

123 1 ,6 ,6 35,2

124 1 ,6 ,6 35,8

124 1 ,6 ,6 36,4

124 1 ,6 ,6 37,0

124 1 ,6 ,6 37,6

124 1 ,6 ,6 38,2

125 1 ,6 ,6 38,8

125 1 ,6 ,6 39,4

126 1 ,6 ,6 40,0

126 1 ,6 ,6 40,6

126 1 ,6 ,6 41,2

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

194

126 1 ,6 ,6 41,8

126 1 ,6 ,6 42,4

126 1 ,6 ,6 43,0

126 1 ,6 ,6 43,6

127 1 ,6 ,6 44,2

127 1 ,6 ,6 44,8

128 1 ,6 ,6 45,5

128 1 ,6 ,6 46,1

128 1 ,6 ,6 46,7

128 1 ,6 ,6 47,3

129 1 ,6 ,6 47,9

129 1 ,6 ,6 48,5

129 1 ,6 ,6 49,1

129 1 ,6 ,6 49,7

129 1 ,6 ,6 50,3

130 1 ,6 ,6 50,9

130 1 ,6 ,6 51,5

130 1 ,6 ,6 52,1

130 1 ,6 ,6 52,7

130 1 ,6 ,6 53,3

131 1 ,6 ,6 53,9

131 1 ,6 ,6 54,5

131 1 ,6 ,6 55,2

131 1 ,6 ,6 55,8

131 1 ,6 ,6 56,4

132 1 ,6 ,6 57,0

132 1 ,6 ,6 57,6

132 1 ,6 ,6 58,2

132 1 ,6 ,6 58,8

132 1 ,6 ,6 59,4

133 1 ,6 ,6 60,0

133 1 ,6 ,6 60,6

133 1 ,6 ,6 61,2

134 1 ,6 ,6 61,8

134 1 ,6 ,6 62,4

134 1 ,6 ,6 63,0

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

195

134 1 ,6 ,6 63,6

135 1 ,6 ,6 64,2

136 1 ,6 ,6 64,8

136 1 ,6 ,6 65,5

136 1 ,6 ,6 66,1

136 1 ,6 ,6 66,7

136 1 ,6 ,6 67,3

137 1 ,6 ,6 67,9

137 1 ,6 ,6 68,5

137 1 ,6 ,6 69,1

138 1 ,6 ,6 69,7

138 1 ,6 ,6 70,3

139 1 ,6 ,6 70,9

139 1 ,6 ,6 71,5

139 1 ,6 ,6 72,1

139 1 ,6 ,6 72,7

139 1 ,6 ,6 73,3

140 1 ,6 ,6 73,9

140 1 ,6 ,6 74,5

141 1 ,6 ,6 75,2

141 1 ,6 ,6 75,8

141 1 ,6 ,6 76,4

141 1 ,6 ,6 77,0

142 1 ,6 ,6 77,6

142 1 ,6 ,6 78,2

142 1 ,6 ,6 78,8

142 1 ,6 ,6 79,4

143 1 ,6 ,6 80,0

143 1 ,6 ,6 80,6

143 1 ,6 ,6 81,2

143 1 ,6 ,6 81,8

143 1 ,6 ,6 82,4

144 1 ,6 ,6 83,0

144 1 ,6 ,6 83,6

144 1 ,6 ,6 84,2

145 1 ,6 ,6 84,8

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

196

146 1 ,6 ,6 85,5

146 1 ,6 ,6 86,1

147 1 ,6 ,6 86,7

147 1 ,6 ,6 87,3

147 1 ,6 ,6 87,9

147 1 ,6 ,6 88,5

148 1 ,6 ,6 89,1

148 1 ,6 ,6 89,7

148 1 ,6 ,6 90,3

149 1 ,6 ,6 90,9

149 1 ,6 ,6 91,5

149 1 ,6 ,6 92,1

149 1 ,6 ,6 92,7

149 1 ,6 ,6 93,3

150 1 ,6 ,6 93,9

150 1 ,6 ,6 94,5

150 1 ,6 ,6 95,2

151 1 ,6 ,6 95,8

153 1 ,6 ,6 96,4

155 1 ,6 ,6 97,0

155 1 ,6 ,6 97,6

155 1 ,6 ,6 98,2

158 1 ,6 ,6 98,8

162 1 ,6 ,6 99,4

164 1 ,6 ,6 100,0

Total 165 100,0 100,0

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

197

Lampiran 16 Foto-Foto Kegiatan Penyebaran Angket Dikelas X1

SMAN Kota Tangerang Selatan

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

198

Lampiran 17 Foto-Foto Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah Bersama Para Guru

Dan Siswa-Siswi SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh
Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

200

Lampiran 19 Data Ruang Pimpinan SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

NO NAMA RUANG UKURAN LUAS JUMLAH

1 Kepala Sekolah 12x9= 108m2 1

2 Wakasek Humas 3x4,5 13,5 m2 1

3 Wakasek Kurikulum 8x3 24m2 1

4 Wakasek Bendahara 4x3 12m2 1

5 Wakasek Kesiswaan 2x2,5 5m2 1

Sumber: Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Lampiran 20 Data Tenaga Pendidik Dan Kependidikan

SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

NO NAMA RUANG UKURAN LUAS JUMLAH

1 Guru 12x10 120m2 1

2 Tata Usaha 10x6 60m2 1

3

Pengembangan

Pendidikan 5x8 40m2 1

4 Manajemen Mutu 9x4 36m2 1

5 Penjaga Sekolah !(2Tk) 4x6 48 m2 1

6 MGMP 3 x 7,5 22,5 m2 1

7 Pembina OSIS 4x7,5 30m2 1

8 Penjaga Sekolah 2 4x8 32m2 1

Sumber: Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

.

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

201

Lampiran 21 Data Sarana dan Prasarana

SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

NO NAMA RUANG UKURAN LUAS JUMLAH

1 Perpustakaan 18x11 198m2 1

2 BP 5x8 40m2 1

3 Kesenian 9 x 7,5 67,5m2 1

4 kelas 9x7,5 67,5/kelas 26

5 Ruang OSIS 5x8 40m2 1

6 WC siswa 1,5 x 1,5 2,25m2 10

7 Koperasi 7x3 21m2 1

8 Kantin 32x5 160m2 1

9 Dapur 3x3 9m2 1

10 Gudang 1 3x7 21m2 1

11 Gudang 2 2x1,5 30m2 1

12 Lapangan sekolah 30x30 900m2 1

13 Halaman Sekolah 20x12 240m2 1

14 Masjid 10x10 100m2 1

15 UKS / PMR 3x9 27m2 1

16 Ruang Piket 4x2,5 10m2 1

17 ruang Sablon 2x3 6 m2 1

18 WC Guru 2x1,5 3 m2 3

19 Tempat Parkir 17x12,5 4709,5 m2 1

20 Aula 17x10,5 4378,5 m2 1

21 POS Satpam 1 3x3 9m2 1

Sumber: Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

202

Lampiran 22 Data Ruang Praktikum dan Laboratorium

SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

NO NAMA RUANG UKURAN LUAS JUMLAH

15 Lab Bahasa 9x7,5 67,5 m2 2

16 Lab Kimia 9 x 7,5 67,5m2 1

17 Lab Fisika 6x20 120 m2 1

18 Lab Biologi 9x7,5 67,5 1

19 Radio 3x8 24m2 1

39 Lab. Komputer 9x7,5 67,5m2 1

40 Lab Komputer 2 7,5x15 112,5m2 1

40 Ruang Radio 3x8 24m2 1

43 Ruang Multimedia 7,5x12 90m2 1

Sumber: Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Lampiran 23 Gender Jumlah Siswa kelas X SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO KELAS

KEADAAN

SISWA

L P JMLH

1 X AKSEL 11 16 27

2

X MIA 2

(ENRICH) 12 21 33

3 X MIA 3 BI 11 20 31

4 X MIA 4 22 10 32

5 X MIA 5 18 24 42

6 X MIA 6 20 22 42

7 X MIA 7 20 20 40

Jumlah MIA 114 133 247

8 X IPS 1 19 15 34

9 X IPS 2 18 26 44

Jumlah IPS 37 41 78

JUMLAH KELAS X 151 174 325

Sumber: Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

203

Lampiran 24 Gender Jumlah Siswa kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO KELAS

KEADAAN

SISWA

L P JMLH

1 XI MIA 1

2

XI MIA 2

ENRICH) 9 26 35

3 XI MIA 3 BI 20 16 36

4 XI MIA 4 15 27 42

5 XI MIA 5 15 29 44

6 XI MIA 6 18 26 44

Jumlah 77 124 201

6 XI IPS 1 22 14 36

7 XI IPS 2 20 24 44

JML IPS 42 38 80

JUMLAH KELAS XI 119 162 281

Sumber: Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Lampiran 25 Gender Jumlah Siswa kelas XII SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO KELAS KEADAAN SISWA

L P JMLH

1 XII MIA 1 (AKSEL) 5 18 23

2 XII IPA 2 (ENRICH) 14 20 34

3 XII IPA 3 BI 19 16 35

4 XII IPA 4 16 24 40

5 XII IPA 5 15 25 40

6 XII IPA 6 18 22 40

JML XII IPA 87 125 212

7 XII IPS 1 19 20 39

8 XII IPS 2 18 19 37

JML XII IPS 37 39 76

JUMLAH KELAS XII 124 164 288

Total Kelas 394 500 894

Sumber: Profil SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

204

Lampiran 26 Jumlah Guru PNS SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Menurut Gender

Guru PNS Guru Non PNS

L P L P

13 41 8 5

Total 54 Total 13

Sumber: Daftar Nominative

Guru PNS dan Non PNS

Lampiran 27 Data Tenaga Tata Usaha PNS Dan Non PNS

Menurut Gender

Tata Usaha PNS

Tata Usaha Non

PNS

L P L P

3

12 10

Total 3 Total 22

Sumber: Daftar Nominative Tata Usaha

PNS dan Non PNS

Lampiran 28 Data Seluruh Guru PNS dan Non PNS

Menurut Agama

Agama

Islam kristen

Protestan

66 1

Sumber: Data Normative

Guru PNS Dan Non PNS

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

205

Lampiran 29 Data siswa kelas X SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Menurut Agama

Agama

kelas X

Jumlah L P

Islam 133 353 486

Kristen

Katolik

2 5 7

Kristen

Protestan

15 31 46

Hindu 1 4 5

Budha 1 1

Konghuchu

Jumlah 151 394

Total 545 Total 545

Sumber: Data Keadaan Siswa Menurut Agama

Lampiran 30 Data siswa kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Menurut Agama

Agama

kelas XI

Jumlah L P

Islam 108 142 250

Kristen

Katolik

2 5 7

Kristen

Protestan

7 13 20

Hindu 2 2 4

Budha

Konghuchu

Jumlah 119 162

Total 281 Total 281

Sumber: Data Keadaan Siswa Menurut Agama

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

206

Lampiran 31 Data siswa kelas XII SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

Menurut Agama

Agama

kelas XII

Jumlah L P

Islam 112 140 252

Kristen

Katolik

1 4 5

Kristen

Protestan

9 18 27

Hindu 1 1 2

Budha 1 1 2

Konghuchu

Jumlah 124 164

Total 288 Total 288

Sumber: Data Keadaan Siswa Menurut Agama

Lampiran 32 Data Seluruh Guru PNS dan Non PNS

Menurut Status Perkawinan

GURU PNS Guru Non PNS

Menikah Belum

Menikah

Menikah Belum

Menikah

Janda

48 6 11 1 1

Total 54 Total 13

Sumber: Data Normative Guru PNS Dan Non PNS

Menurut Status Perkawinan

Lampiran 33 Data Tenaga Tata Usaha PNS Dan Non PNS

Menurut Status Perkawinan

Tata Usaha PNS Tata Usaha Non PNS

Menikah Belum

Menikah

Menikah Belum

Menikah

3 - 17 5

Total 3 Total 22

Sumber: Tenaga Tata Usaha PNS Dan Non PNS

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

Succesive Interval

4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4

3.981 3.750 3.677 3.833 4.439 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 3.805 3.272 2.613 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 2.529 3.833 4.439 2.148 3.558 3.394 2.340 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 3.042 4.197 3.848 1.806 3.959 2.024

3.981 4.945 3.677 3.833 4.439 2.148 4.889 4.873 3.689 3.451 4.886 3.805 4.568 5.169 2.100 5.445 3.848 3.250 3.959 4.503

3.981 3.750 2.529 3.833 3.021 2.148 2.335 2.110 3.689 3.451 2.309 3.805 3.272 3.862 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 2.024

3.981 3.750 3.677 2.458 3.021 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 1.000 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 3.677 2.458 3.021 3.146 2.335 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 4.568 2.613 2.100 4.197 2.562 3.250 5.380 3.161

5.118 3.750 3.677 3.833 4.439 2.148 3.558 2.110 3.689 3.451 2.309 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 4.439 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 3.805 3.272 2.613 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 2.529 3.833 4.439 2.148 3.558 3.394 2.340 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 3.042 4.197 3.848 1.806 3.959 2.024

3.981 2.848 1.863 2.458 4.439 3.146 3.558 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 2.114 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 5.380 3.161

3.045 3.750 3.677 5.287 3.021 2.148 2.335 3.394 5.181 3.451 2.309 3.805 2.114 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 5.380 3.161

3.045 3.750 2.529 3.833 1.000 3.146 2.335 3.394 3.689 3.451 2.309 2.525 2.114 2.613 2.100 2.987 2.562 3.250 3.959 2.024

3.045 3.750 3.677 3.833 4.439 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 2.024

3.981 2.065 3.677 2.458 3.021 2.148 3.558 3.394 5.181 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 3.042 4.197 5.265 4.752 3.959 3.161

5.118 4.945 1.863 3.833 1.812 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 1.000 4.197 3.848 3.250 3.959 4.503

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 5.181 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 4.752 3.959 2.024

3.045 2.065 3.677 3.833 1.000 4.102 4.889 4.873 5.181 3.451 3.509 3.805 3.272 1.000 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

5.118 4.945 3.677 3.833 4.439 4.102 2.335 4.873 5.181 3.451 2.309 2.525 4.568 2.613 5.132 5.445 5.265 4.752 5.380 3.161

3.981 2.065 3.677 2.458 3.021 2.148 3.558 3.394 5.181 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 3.042 4.197 5.265 4.752 3.959 3.161

3.981 3.750 1.863 2.458 3.021 2.148 3.558 3.394 5.181 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 3.042 4.197 5.265 4.752 3.959 3.161

3.981 3.750 5.077 3.833 3.021 5.157 3.558 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 4.568 3.862 4.002 4.197 5.265 4.752 5.380 2.024

3.045 2.848 3.677 3.833 1.812 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 2.309 3.805 2.114 2.613 4.002 2.987 3.848 3.250 2.610 3.161

3.981 3.750 2.529 2.458 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 1.708 4.568 3.862 3.042 2.987 3.848 4.752 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 2.458 4.439 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 4.002 2.987 2.562 3.250 3.959 2.024

3.045 2.065 3.677 2.458 3.021 3.146 3.558 3.394 2.340 4.921 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 2.562 3.250 3.959 1.000

3.045 2.848 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 5.247 4.568 3.862 4.002 2.987 2.562 3.250 2.610 3.161

3.045 2.065 3.677 3.833 3.021 3.146 4.889 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 2.848 3.677 3.833 3.021 2.148 1.431 2.110 1.642 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 3.042 2.987 3.848 4.752 2.610 1.000

2.131 2.065 5.077 2.458 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 4.568 2.613 3.042 2.987 3.848 3.250 2.610 2.024

3.045 2.065 3.677 2.458 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 3.805 2.114 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 1.000

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 3.042 2.987 2.562 3.250 3.959 3.161

3.045 2.065 2.529 2.458 4.439 2.148 2.335 3.394 3.689 2.069 4.886 2.525 2.114 3.862 2.100 4.197 3.848 4.752 5.380 3.161

3.981 4.945 5.077 5.287 4.439 4.102 4.889 4.873 5.181 3.451 3.509 3.805 4.568 3.862 3.042 2.987 3.848 4.752 3.959 3.161

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 4.873 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 3.042 4.197 3.848 3.250 2.610 3.161

2.131 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 3.848 3.250 5.380 3.161

3.045 3.750 5.077 3.833 3.021 3.146 4.889 4.873 3.689 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 4.002 2.987 5.265 4.752 5.380 3.161

5.118 2.848 3.677 3.833 4.439 3.146 3.558 3.394 5.181 4.921 4.886 3.805 2.114 2.613 4.002 4.197 2.562 4.752 3.959 2.024

3.045 2.065 3.677 5.287 1.000 3.146 3.558 4.873 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 4.945 5.077 2.458 1.000 2.148 3.558 3.394 5.181 4.921 4.886 5.247 3.272 5.169 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 2.848 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 2.340 4.921 4.886 3.805 4.568 2.613 4.002 2.987 2.562 3.250 2.610 2.024

3.981 2.065 3.677 2.458 1.812 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 3.042 1.766 2.562 3.250 3.959 2.024

3.045 2.848 5.077 2.458 3.021 4.102 3.558 3.394 5.181 3.451 4.886 3.805 3.272 1.526 4.002 2.987 2.562 4.752 3.959 3.161

207

Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

3.981 2.065 3.677 3.833 1.812 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 5.169 2.100 4.197 2.562 3.250 2.610 3.161

3.045 4.945 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 4.921 3.509 3.805 4.568 2.613 4.002 4.197 3.848 4.752 3.959 2.024

3.045 2.848 3.677 2.458 1.812 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 2.525 3.272 2.613 2.100 2.987 2.562 3.250 2.610 2.024

3.981 2.848 2.529 2.458 1.812 3.146 2.335 2.110 3.689 3.451 4.886 3.805 2.114 2.613 3.042 2.987 2.562 1.806 2.610 2.024

3.045 2.848 1.000 3.833 3.021 3.146 1.000 2.110 3.689 3.451 3.509 3.805 1.000 2.613 5.132 2.987 2.562 3.250 3.959 3.161

3.045 2.848 3.677 3.833 1.812 3.146 2.335 3.394 3.689 3.451 3.509 5.247 3.272 2.613 4.002 5.445 5.265 4.752 2.610 2.024

3.981 1.000 3.677 3.833 3.021 2.148 3.558 3.394 1.642 4.921 4.886 5.247 2.114 3.862 3.042 1.766 5.265 3.250 3.959 1.000

2.131 3.750 2.529 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 3.750 5.077 3.833 3.021 3.146 2.335 3.394 5.181 4.921 3.509 5.247 3.272 2.613 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 5.181 3.451 3.509 3.805 2.114 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 2.024

5.118 3.750 5.077 3.833 3.021 4.102 4.889 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 5.077 3.833 4.439 3.146 2.335 3.394 3.689 4.921 4.886 5.247 4.568 3.862 2.100 2.987 3.848 4.752 3.959 4.503

3.045 2.848 2.529 3.833 3.021 2.148 2.335 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 3.272 2.613 3.042 4.197 3.848 3.250 5.380 2.024

3.045 2.848 3.677 3.833 3.021 4.102 2.335 4.873 3.689 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 4.002 4.197 3.848 4.752 3.959 3.161

3.045 1.000 3.677 2.458 1.812 4.102 3.558 2.110 5.181 3.451 3.509 3.805 1.000 1.526 3.042 2.987 2.562 3.250 2.610 3.161

3.981 3.750 5.077 3.833 1.812 5.157 4.889 4.873 3.689 4.921 4.886 5.247 2.114 3.862 5.132 4.197 2.562 3.250 2.610 3.161

3.981 2.065 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 4.568 3.862 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 2.340 2.069 3.509 3.805 2.114 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 2.024

2.131 2.848 5.077 5.287 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 3.272 3.862 4.002 2.987 3.848 4.752 2.610 3.161

5.118 2.848 5.077 2.458 3.021 4.102 4.889 4.873 3.689 3.451 4.886 5.247 1.000 2.613 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

1.000 4.945 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 5.077 3.833 4.439 4.102 3.558 4.873 3.689 4.921 3.509 2.525 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 1.000

3.045 2.848 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 2.110 3.689 3.451 2.309 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 2.024

3.981 2.065 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 2.100 4.197 3.848 3.250 2.610 2.024

2.131 2.065 5.077 3.833 3.021 3.146 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 3.805 2.114 2.613 4.002 2.987 3.848 4.752 5.380 4.503

3.045 2.065 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 3.042 2.987 2.562 3.250 2.610 2.024

3.981 4.945 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 4.503

2.131 3.750 3.677 2.458 3.021 3.146 4.889 3.394 3.689 3.451 3.509 2.525 3.272 2.613 3.042 1.766 3.848 3.250 3.959 1.000

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 4.889 3.394 2.340 2.069 3.509 3.805 1.000 2.613 4.002 2.987 1.642 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 2.458 3.021 3.146 4.889 3.394 3.689 3.451 3.509 2.525 2.114 3.862 4.002 2.987 3.848 4.752 3.959 3.161

1.000 4.945 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 2.848 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 4.002 4.197 2.562 1.806 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 4.921 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 5.445 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 3.750 5.077 3.833 3.021 4.102 4.889 3.394 3.689 3.451 2.309 5.247 4.568 2.613 2.100 4.197 5.265 3.250 3.959 3.161

2.131 2.848 5.077 3.833 4.439 3.146 2.335 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 2.114 3.862 4.002 4.197 3.848 4.752 2.610 1.000

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 2.340 3.451 3.509 2.525 2.114 2.613 2.100 2.987 3.848 3.250 3.959 2.024

2.131 4.945 5.077 3.833 3.021 4.102 4.889 4.873 3.689 3.451 4.886 3.805 2.114 2.613 4.002 4.197 5.265 4.752 3.959 3.161

3.981 3.750 5.077 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 4.568 3.862 4.002 5.445 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 3.750 3.677 3.833 1.812 2.148 3.558 3.394 3.689 4.921 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 2.562 3.250 3.959 1.000

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 5.247 3.272 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 2.848 3.677 2.458 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 2.100 4.197 2.562 4.752 3.959 3.161

3.045 3.750 2.529 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 2.525 3.272 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 2.848 5.077 3.833 3.021 3.146 4.889 4.873 3.689 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 4.945 3.677 3.833 3.021 4.102 2.335 3.394 3.689 3.451 4.886 3.805 3.272 2.613 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

208

Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

3.981 4.945 5.077 5.287 4.439 4.102 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 5.247 4.568 3.862 5.132 5.445 5.265 4.752 3.959 3.161

3.045 3.750 3.677 2.458 3.021 3.146 4.889 2.110 3.689 3.451 3.509 3.805 4.568 3.862 3.042 4.197 5.265 3.250 5.380 2.024

1.000 4.945 5.077 2.458 4.439 5.157 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.247 4.568 5.169 3.042 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

3.981 2.065 3.677 5.287 4.439 2.148 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 3.805 4.568 3.862 2.100 4.197 3.848 4.752 3.959 3.161

2.131 3.750 3.677 3.833 1.812 3.146 4.889 4.873 3.689 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 2.024

3.045 2.848 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 2.065 5.077 5.287 4.439 2.148 4.889 4.873 5.181 4.921 3.509 5.247 4.568 3.862 2.100 4.197 2.562 4.752 3.959 2.024

3.981 2.848 3.677 3.833 3.021 3.146 2.335 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 2.100 5.445 3.848 4.752 2.610 1.000

2.131 3.750 3.677 2.458 4.439 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 2.525 2.114 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 2.610 2.024

2.131 3.750 3.677 2.458 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 2.069 2.309 3.805 3.272 2.613 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 3.750 3.677 2.458 3.021 2.148 3.558 3.394 3.689 2.069 2.309 3.805 3.272 2.613 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

5.118 2.848 5.077 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 5.169 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 2.335 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 1.000

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 2.335 3.394 2.340 4.921 3.509 3.805 3.272 2.613 5.132 2.987 3.848 3.250 3.959 2.024

5.118 4.945 5.077 5.287 4.439 5.157 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 5.247 4.568 5.169 5.132 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

2.131 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 2.335 2.110 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 4.889 3.394 3.689 3.451 4.886 2.525 1.000 2.613 2.100 1.766 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 5.077 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 3.272 3.862 5.132 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 3.750 3.677 2.458 3.021 3.146 4.889 4.873 3.689 4.921 3.509 3.805 2.114 3.862 4.002 4.197 2.562 3.250 3.959 4.503

2.131 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 2.110 2.340 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 2.100 4.197 3.848 1.806 2.610 1.000

3.045 2.848 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 4.873 5.181 3.451 4.886 3.805 3.272 2.613 3.042 2.987 3.848 3.250 2.610 2.024

3.981 4.945 5.077 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 3.042 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 4.889 3.394 3.689 4.921 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

2.131 3.750 3.677 3.833 1.000 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 2.848 5.077 5.287 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 5.247 2.114 5.169 4.002 4.197 2.562 1.806 3.959 3.161

3.981 2.065 3.677 3.833 4.439 3.146 3.558 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 4.568 5.169 1.000 5.445 3.848 4.752 5.380 4.503

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 2.335 1.526 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 2.848 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 2.110 3.689 4.921 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 5.077 2.458 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 4.002 2.987 3.848 3.250 2.610 2.024

3.045 2.848 3.677 3.833 4.439 3.146 2.335 3.394 3.689 4.921 2.309 3.805 3.272 3.862 2.100 4.197 2.562 1.000 2.610 2.024

3.981 2.065 3.677 3.833 3.021 3.146 2.335 1.526 2.340 2.069 3.509 3.805 2.114 2.613 3.042 4.197 2.562 3.250 2.610 3.161

2.131 3.750 3.677 3.833 3.021 4.102 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 2.848 3.677 3.833 3.021 4.102 4.889 2.110 3.689 4.921 3.509 3.805 3.272 2.613 4.002 4.197 2.562 4.752 2.610 1.000

3.981 2.848 3.677 3.833 4.439 2.148 4.889 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 2.114 3.862 3.042 5.445 3.848 3.250 2.610 2.024

3.045 2.848 3.677 2.458 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 2.610 2.024

3.981 3.750 5.077 3.833 4.439 3.146 4.889 4.873 5.181 3.451 4.886 5.247 3.272 3.862 4.002 4.197 2.562 4.752 3.959 3.161

2.131 1.000 5.077 2.458 3.021 4.102 4.889 4.873 5.181 3.451 4.886 2.525 4.568 5.169 2.100 5.445 5.265 4.752 5.380 2.024

5.118 2.065 3.677 2.458 4.439 5.157 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 1.708 4.568 2.613 3.042 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 2.335 2.110 2.340 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 2.987 3.848 3.250 2.610 3.161

2.131 3.750 3.677 2.458 1.812 2.148 2.335 2.110 2.340 2.069 3.509 2.525 4.568 2.613 2.100 2.987 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 4.889 3.394 2.340 3.451 1.562 2.525 3.272 2.613 2.100 2.987 3.848 4.752 3.959 2.024

2.131 3.750 5.077 5.287 4.439 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 2.848 3.677 3.833 1.812 4.102 3.558 2.110 3.689 3.451 2.309 3.805 3.272 2.613 3.042 5.445 3.848 3.250 2.610 3.161

3.981 2.065 5.077 5.287 1.812 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 3.805 3.272 3.862 2.100 2.987 5.265 4.752 2.610 3.161

209

Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

3.045 4.945 5.077 3.833 3.021 5.157 3.558 3.394 5.181 4.921 3.509 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

5.118 2.848 5.077 5.287 4.439 4.102 4.889 4.873 5.181 4.921 3.509 3.805 4.568 5.169 4.002 4.197 5.265 4.752 3.959 2.024

3.045 2.848 3.677 2.458 3.021 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 2.114 2.613 3.042 2.987 2.562 3.250 2.610 2.024

3.045 4.945 5.077 5.287 4.439 4.102 4.889 3.394 3.689 4.921 4.886 3.805 3.272 3.862 4.002 2.987 5.265 4.752 5.380 4.503

5.118 4.945 5.077 5.287 4.439 5.157 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 5.247 4.568 5.169 5.132 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

3.045 2.065 2.529 3.833 3.021 2.148 3.558 2.110 3.689 4.921 4.886 3.805 4.568 3.862 3.042 1.766 3.848 3.250 2.610 1.000

3.981 2.065 3.677 5.287 4.439 4.102 3.558 3.394 5.181 4.921 4.886 5.247 3.272 3.862 4.002 4.197 5.265 4.752 5.380 3.161

3.045 3.750 3.677 3.833 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 4.921 3.509 3.805 3.272 3.862 4.002 2.987 3.848 3.250 2.610 2.024

5.118 2.848 2.529 2.458 1.812 5.157 4.889 3.394 2.340 4.921 4.886 2.525 4.568 5.169 3.042 2.987 2.562 4.752 3.959 2.024

5.118 4.945 2.529 2.458 3.021 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 2.525 2.114 3.862 2.100 2.987 1.642 1.806 2.610 3.161

2.131 3.750 5.077 2.458 3.021 2.148 2.335 3.394 5.181 3.451 3.509 5.247 4.568 3.862 3.042 4.197 5.265 1.000 2.610 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 2.613 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 3.677 3.833 4.439 3.146 2.335 3.394 5.181 4.921 3.509 3.805 4.568 3.862 3.042 5.445 5.265 1.806 3.959 2.024

5.118 3.750 3.677 5.287 4.439 1.000 3.558 1.000 5.181 4.921 3.509 3.805 4.568 3.862 4.002 4.197 5.265 4.752 3.959 4.503

3.981 2.848 3.677 2.458 3.021 2.148 2.335 3.394 3.689 3.451 3.509 2.525 2.114 2.613 4.002 4.197 5.265 3.250 3.959 3.161

5.118 4.945 5.077 3.833 4.439 1.000 4.889 2.110 3.689 4.921 4.886 5.247 4.568 5.169 2.100 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

3.045 3.750 3.677 1.000 1.000 4.102 4.889 3.394 5.181 1.462 4.886 1.708 4.568 5.169 5.132 2.987 1.642 4.752 2.610 4.503

3.045 4.945 2.529 3.833 1.812 3.146 4.889 4.873 5.181 2.069 4.886 1.708 4.568 1.000 5.132 5.445 1.000 4.752 2.610 4.503

3.981 4.945 1.863 2.458 4.439 3.146 3.558 3.394 3.689 3.451 4.886 5.247 4.568 3.862 1.000 5.445 5.265 3.250 3.959 4.503

2.131 3.750 1.863 1.000 3.021 5.157 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 1.000 3.272 1.000 5.132 1.000 3.848 3.250 1.000 2.024

5.118 4.945 3.677 3.833 4.439 1.000 2.335 1.000 3.689 3.451 2.309 3.805 3.272 3.862 3.042 4.197 3.848 4.752 2.610 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 3.805 3.272 3.862 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.045 3.750 3.677 3.833 4.439 3.146 2.335 3.394 2.340 3.451 3.509 2.525 3.272 2.613 3.042 4.197 3.848 4.752 3.959 3.161

2.131 3.750 1.863 3.833 3.021 2.148 3.558 3.394 3.689 3.451 3.509 5.247 3.272 3.862 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 3.750 3.677 3.833 3.021 2.148 3.558 4.873 3.689 3.451 2.309 3.805 4.568 3.862 2.100 4.197 3.848 3.250 5.380 4.503

5.118 4.945 5.077 5.287 4.439 1.000 3.558 4.873 5.181 4.921 4.886 3.805 4.568 5.169 2.100 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

3.981 2.065 2.529 2.458 3.021 2.148 2.335 2.110 3.689 3.451 3.509 2.525 3.272 2.613 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

3.981 4.945 5.077 2.458 4.439 2.148 4.889 3.394 3.689 3.451 3.509 5.247 3.272 2.613 2.100 4.197 3.848 3.250 5.380 3.161

5.118 4.945 5.077 5.287 4.439 1.000 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 5.247 4.568 5.169 1.000 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

3.981 2.848 5.077 2.458 4.439 1.000 3.558 3.394 3.689 3.451 2.309 2.525 3.272 5.169 2.100 4.197 5.265 3.250 3.959 3.161

5.118 4.945 5.077 5.287 4.439 1.000 4.889 4.873 5.181 4.921 4.886 5.247 4.568 5.169 1.000 5.445 5.265 4.752 5.380 4.503

3.981 2.848 2.529 3.833 3.021 2.148 3.558 2.110 3.689 3.451 3.509 2.525 3.272 3.862 2.100 4.197 3.848 3.250 3.959 3.161

5.118 4.945 2.529 3.833 1.812 3.146 2.335 4.873 1.642 2.069 2.309 2.525 2.114 2.613 2.100 4.197 3.848 1.806 2.610 2.024

3.981 3.750 1.863 2.458 3.021 2.148 2.335 1.526 2.340 3.451 1.562 2.525 3.272 2.613 3.042 4.197 3.848 3.250 3.959 2.024

3.981 3.750 3.677 2.458 3.021 2.148 2.335 3.394 5.181 2.069 2.309 2.525 3.272 1.526 3.042 4.197 3.848 3.250 1.462 3.161

210

Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 2 5 5 5 5 4 5 4

3.982 5.214 4.999 4.016 5.135 5.214 4.166 3.604 5.320 3.985 1.757 5.230 4.002 4.852 4.983 3.686 5.026 4.197 150.381

5.339 5.214 3.715 4.016 3.831 5.214 2.830 2.485 5.320 5.197 5.730 5.230 4.002 4.852 4.983 3.686 5.026 5.445 147.615

5.339 3.829 3.715 5.380 5.135 4.104 4.166 3.604 5.320 3.985 1.757 5.230 4.002 3.367 4.983 3.686 3.916 4.197 157.176

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 2.485 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 4.983 3.686 5.026 4.197 131.822

3.982 2.495 2.470 4.016 2.725 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 1.757 3.839 2.522 3.367 3.621 5.077 3.916 3.046 128.376

3.982 3.829 4.999 2.803 3.831 5.214 4.166 2.485 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 4.852 3.621 2.391 3.916 4.197 135.414

3.982 3.829 3.715 5.380 3.831 4.104 4.166 2.485 5.320 5.197 2.675 3.839 2.522 3.367 4.983 3.686 5.026 4.197 142.782

3.982 5.214 4.999 4.016 5.135 5.214 4.166 3.604 5.320 3.985 1.757 5.230 4.002 4.852 4.983 3.686 5.026 4.197 150.381

5.339 5.214 3.715 4.016 3.831 5.214 2.830 2.485 5.320 5.197 5.730 5.230 4.002 4.852 4.983 3.686 5.026 5.445 147.615

3.982 3.829 3.715 1.817 5.135 3.142 4.166 3.604 2.672 2.897 2.675 3.839 4.002 3.367 3.621 5.077 2.824 3.046 134.042

3.982 3.829 3.715 2.803 2.725 4.104 2.830 4.958 2.672 2.897 3.731 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 3.046 130.073

3.982 2.495 2.470 2.803 2.725 4.104 2.830 3.604 2.672 2.897 3.731 2.621 2.522 3.367 2.373 3.686 2.824 3.046 111.370

3.982 3.829 3.715 5.380 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 5.230 4.002 3.367 3.621 3.686 3.916 3.046 142.841

3.982 3.829 4.999 5.380 5.135 4.104 4.166 4.958 3.941 3.985 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 3.916 4.197 154.069

5.339 5.214 4.999 4.016 3.831 4.104 4.166 4.958 3.941 2.897 3.731 3.839 2.522 4.852 3.621 3.686 5.026 5.445 145.204

3.982 2.495 3.715 4.016 2.725 3.142 2.830 3.604 2.672 5.197 2.675 3.839 2.522 4.852 2.373 3.686 3.916 3.046 133.342

2.676 2.495 2.470 1.817 2.725 3.142 2.830 4.958 2.672 3.985 3.731 3.839 4.002 3.367 4.983 5.077 2.824 3.046 128.589

5.339 3.829 4.999 4.016 5.135 5.214 4.166 4.958 5.320 5.197 4.757 5.230 4.002 4.852 3.621 5.077 1.000 4.197 164.013

3.982 3.829 4.999 5.380 5.135 4.104 4.166 4.958 3.941 3.985 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 3.916 4.197 154.069

3.982 3.829 4.999 5.380 5.135 4.104 4.166 4.958 3.941 3.985 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 3.916 4.197 153.940

3.982 3.829 3.715 5.380 5.135 4.104 5.571 4.958 3.941 5.197 4.757 3.839 4.002 4.852 3.621 3.686 3.916 4.197 161.805

3.982 3.829 2.470 2.803 3.831 3.142 4.166 3.604 2.672 2.897 2.675 3.839 1.000 3.367 3.621 2.391 2.824 3.046 119.312

3.982 3.829 2.470 4.016 5.135 4.104 2.830 3.604 5.320 5.197 3.731 5.230 2.522 3.367 2.373 3.686 1.739 3.046 135.514

3.982 2.495 3.715 4.016 3.831 3.142 2.830 3.604 3.941 2.897 3.731 3.839 4.002 3.367 2.373 3.686 2.824 3.046 127.689

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 2.160 4.166 3.604 1.642 2.897 2.675 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 121.079

3.982 3.829 3.715 4.016 2.725 4.104 5.571 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 4.197 135.628

3.982 3.829 2.470 4.016 2.725 4.104 4.166 3.604 3.941 2.897 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 131.278

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 2.160 2.830 4.958 3.941 2.897 2.675 3.839 4.002 3.367 3.621 5.077 2.824 3.046 124.189

2.676 3.829 2.470 4.016 3.831 2.160 4.166 3.604 2.672 2.897 1.000 5.230 4.002 3.367 3.621 5.077 1.739 3.046 123.651

3.982 3.829 3.715 4.016 2.725 2.160 5.571 4.958 3.941 3.985 2.675 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 4.197 130.823

2.676 2.495 3.715 2.803 2.725 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 2.824 4.197 129.325

2.676 3.829 2.470 1.817 3.831 2.160 4.166 4.958 2.672 3.985 1.757 5.230 4.002 3.367 2.373 2.391 2.824 4.197 123.701

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 5.230 4.002 4.852 3.621 5.077 2.824 4.197 156.423

2.676 3.829 3.715 4.016 2.725 2.160 2.830 3.604 3.941 2.897 1.757 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 124.030

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 4.852 3.621 3.686 2.824 3.046 140.062

3.982 3.829 2.470 5.380 3.831 3.142 5.571 4.958 3.941 3.985 3.731 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 3.916 3.046 158.985

3.982 3.829 4.999 2.803 1.000 3.142 2.830 4.958 3.941 3.985 3.731 3.839 4.002 4.852 3.621 5.077 2.824 4.197 142.640

5.339 5.214 3.715 4.016 2.725 4.104 4.166 3.604 3.941 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 5.077 3.916 4.197 138.632

2.676 2.495 2.470 2.803 3.831 5.214 2.830 3.604 3.941 5.197 4.757 1.766 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 139.590

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 4.958 3.941 3.985 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 2.824 1.944 138.744

2.676 2.495 4.999 4.016 5.135 3.142 2.830 4.958 5.320 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 2.824 4.197 126.027

2.676 2.495 4.999 4.016 5.135 5.214 2.830 4.958 2.672 2.897 2.675 3.839 4.002 3.367 3.621 5.077 3.916 3.046 138.483

211

Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

3.982 3.829 2.470 4.016 3.831 2.160 2.830 3.604 2.672 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 122.957

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 4.983 3.686 3.916 5.445 146.126

2.676 1.000 2.470 2.803 5.135 2.160 2.830 3.604 2.672 3.985 2.675 3.839 4.002 3.367 2.373 2.391 2.824 1.944 112.661

2.676 2.495 2.470 2.803 2.725 3.142 2.830 3.604 2.672 2.897 3.731 2.621 2.522 3.367 2.373 3.686 2.824 3.046 109.294

3.982 3.829 3.715 4.016 2.725 3.142 2.830 3.604 3.941 2.897 2.675 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 2.824 3.046 126.492

3.982 2.495 4.999 5.380 3.831 3.142 2.830 4.958 5.320 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 5.026 3.046 138.675

3.982 3.829 3.715 4.016 5.135 1.000 4.166 4.958 3.941 5.197 1.757 3.839 2.522 3.367 3.621 5.077 3.916 4.197 133.802

5.339 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 1.757 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 136.541

3.982 2.495 2.470 4.016 3.831 2.160 4.166 4.958 2.672 3.985 3.731 2.621 2.522 4.852 3.621 3.686 2.824 3.046 134.275

3.982 3.829 2.470 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 139.327

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 5.320 5.197 2.675 2.621 4.002 3.367 4.983 3.686 3.916 4.197 144.112

3.982 2.495 2.470 4.016 3.831 2.160 2.830 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 4.002 4.852 2.373 3.686 3.916 1.944 139.999

3.982 3.829 2.470 4.016 3.831 3.142 4.166 4.958 2.672 5.197 4.757 3.839 4.002 3.367 2.373 2.391 3.916 3.046 134.036

3.982 3.829 2.470 4.016 3.831 3.142 4.166 4.958 2.672 3.985 1.000 3.839 4.002 4.852 2.373 3.686 3.916 4.197 142.448

2.676 2.495 2.470 4.016 3.831 2.160 2.830 3.604 2.672 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 2.373 2.391 2.824 1.944 110.522

5.339 5.214 2.470 5.380 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 2.621 4.002 4.852 4.983 3.686 2.824 4.197 151.934

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 4.958 5.320 2.897 2.675 1.766 4.002 4.852 4.983 3.686 3.916 4.197 140.951

2.676 3.829 2.470 4.016 3.831 3.142 2.830 3.604 2.672 5.197 3.731 3.839 2.522 2.102 2.373 3.686 3.916 4.197 127.721

5.339 3.829 3.715 4.016 5.135 3.142 2.830 4.958 3.941 5.197 3.731 3.839 4.002 4.852 3.621 5.077 2.824 4.197 149.457

3.982 2.495 2.470 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 4.197 137.898

3.982 3.829 3.715 4.016 1.863 3.142 4.166 3.604 3.941 1.863 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 132.621

2.676 2.495 4.999 2.803 3.831 4.104 4.166 3.604 5.320 3.985 3.731 5.230 4.002 4.852 3.621 3.686 2.824 4.197 143.605

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 2.897 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 130.739

3.982 2.495 3.715 1.817 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 3.046 129.655

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 5.230 4.002 4.852 3.621 5.077 2.824 3.046 147.562

3.982 2.495 2.470 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 2.621 4.002 4.852 4.983 5.077 5.026 5.445 132.868

2.676 2.495 2.470 5.380 5.135 5.214 4.166 4.958 3.941 5.197 4.757 2.621 4.002 4.852 3.621 5.077 2.824 4.197 145.119

2.676 2.495 2.470 4.016 3.831 3.142 2.830 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 2.373 3.686 2.824 3.046 119.714

2.676 2.495 3.715 2.803 3.831 3.142 2.830 4.958 3.941 5.197 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 4.197 126.467

3.982 3.829 3.715 2.803 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 5.197 3.731 3.839 4.002 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 137.465

3.982 3.829 3.715 4.016 1.863 4.104 4.166 3.604 3.941 2.897 4.757 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 136.603

2.676 3.829 2.470 4.016 2.725 3.142 2.830 4.958 3.941 2.897 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 4.197 127.599

5.339 3.829 3.715 2.803 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 4.002 4.852 3.621 3.686 3.916 5.445 147.494

2.676 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 2.897 2.675 1.766 4.002 2.102 4.983 3.686 2.824 3.046 135.871

2.676 2.495 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 4.958 3.941 2.897 3.731 5.230 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 134.752

2.676 3.829 2.470 2.803 2.725 2.160 2.830 3.604 2.672 2.897 3.731 5.230 4.002 3.367 2.373 3.686 3.916 1.944 120.019

3.982 3.829 4.999 5.380 5.135 4.104 4.166 4.958 3.941 5.197 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 2.824 4.197 156.904

3.982 3.829 4.999 4.016 5.135 3.142 4.166 3.604 3.941 5.197 3.731 3.839 4.002 4.852 3.621 3.686 2.824 3.046 150.769

2.676 3.829 3.715 2.803 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 125.427

3.982 3.829 3.715 4.016 5.135 4.104 4.166 4.958 2.672 3.985 3.731 3.839 4.002 3.367 3.621 5.077 2.824 3.046 143.109

2.676 3.829 3.715 4.016 3.831 2.160 2.830 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 4.852 3.621 3.686 2.824 4.197 130.076

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 2.621 2.522 3.367 2.373 3.686 3.916 4.197 132.417

3.982 3.829 3.715 4.016 5.135 4.104 4.166 3.604 3.941 5.197 3.731 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 2.824 3.046 150.946

3.982 2.495 3.715 4.016 5.135 5.214 4.166 3.604 2.672 5.197 4.757 3.839 2.522 3.367 2.373 3.686 2.824 4.197 139.334

212

Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

5.339 3.829 3.715 5.380 5.135 5.214 5.571 4.958 3.941 5.197 3.731 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 5.026 5.445 180.597

2.676 2.495 3.715 2.803 2.725 3.142 2.830 3.604 2.672 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 2.824 3.046 125.984

2.676 2.495 4.999 2.803 1.863 3.142 2.830 1.766 5.320 2.897 3.731 3.839 4.002 3.367 3.621 3.686 2.824 1.000 128.308

3.982 2.495 3.715 4.016 2.725 2.160 5.571 4.958 3.941 5.197 4.757 3.839 4.002 3.367 3.621 5.077 3.916 4.197 152.135

5.339 5.214 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 2.672 3.985 3.731 2.621 4.002 4.852 4.983 5.077 3.916 4.197 147.123

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 134.319

3.982 5.214 4.999 5.380 3.831 4.104 5.571 4.958 3.941 1.863 4.757 2.621 4.002 4.852 4.983 5.077 3.916 3.046 156.738

3.982 2.495 3.715 4.016 2.725 2.160 2.830 4.958 2.672 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 126.604

2.676 2.495 2.470 4.016 3.831 4.104 2.830 3.604 2.672 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 2.824 3.046 123.406

2.676 2.495 2.470 2.803 3.831 3.142 2.830 3.604 2.672 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 1.739 4.197 118.956

2.676 2.495 2.470 2.803 3.831 4.104 2.830 2.485 3.941 3.985 3.731 2.621 2.522 3.367 2.373 3.686 2.824 3.046 117.931

3.982 3.829 3.715 4.016 5.135 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 5.230 4.002 4.852 3.621 3.686 3.916 4.197 149.977

2.676 2.495 2.470 2.803 1.863 2.160 2.830 3.604 2.672 2.897 3.731 3.839 4.002 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 120.402

3.982 3.829 2.470 2.803 2.725 4.104 2.830 2.485 3.941 2.897 3.731 3.839 2.522 4.852 3.621 3.686 3.916 4.197 131.249

5.339 5.214 4.999 5.380 5.135 5.214 5.571 4.958 5.320 5.197 4.757 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 5.026 5.445 191.933

2.676 3.829 4.999 5.380 3.831 3.142 4.166 3.604 2.672 3.985 3.731 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 130.497

5.339 3.829 3.715 2.803 2.725 3.142 4.166 3.604 2.672 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 2.373 3.686 2.824 4.197 124.382

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 4.958 3.941 3.985 3.731 3.839 4.002 4.852 3.621 5.077 3.916 4.197 151.524

2.676 3.829 3.715 2.803 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 2.897 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 1.944 132.456

2.676 2.495 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 1.642 5.197 2.675 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 121.627

2.676 1.000 2.470 4.016 3.831 3.142 4.166 4.958 2.672 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 2.373 3.686 3.916 4.197 130.475

3.982 3.829 3.715 4.016 2.725 3.142 4.166 3.604 3.941 2.897 3.731 3.839 4.002 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 136.761

3.982 3.829 4.999 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 4.197 139.186

3.982 3.829 3.715 4.016 5.135 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 1.739 3.046 131.507

5.339 5.214 4.999 4.016 5.135 4.104 2.830 3.604 3.941 2.897 3.731 2.621 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 142.054

5.339 3.829 3.715 5.380 3.831 2.160 5.571 4.958 3.941 1.863 2.675 3.839 2.522 3.367 4.983 5.077 1.739 4.197 149.046

3.982 3.829 3.715 4.016 1.863 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 131.524

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 3.142 2.830 3.604 3.941 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 132.057

2.676 2.495 3.715 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 2.824 4.197 134.529

3.982 3.829 1.000 1.817 3.831 3.142 1.000 4.958 2.672 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 1.739 1.944 114.295

3.982 3.829 3.715 4.016 1.863 2.160 4.166 2.485 3.941 1.863 1.757 2.621 2.522 2.102 3.621 2.391 3.916 5.445 115.251

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 137.117

3.982 2.495 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 4.958 3.941 5.197 2.675 3.839 2.522 4.852 2.373 3.686 2.824 5.445 137.078

3.982 2.495 3.715 4.016 5.135 3.142 4.166 4.958 3.941 2.897 2.675 2.621 4.002 4.852 4.983 3.686 2.824 3.046 139.842

2.676 2.495 2.470 4.016 2.725 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 3.046 123.300

3.982 3.829 3.715 5.380 5.135 3.142 4.166 4.958 3.941 5.197 3.731 2.621 4.002 3.367 3.621 5.077 2.824 3.046 154.252

2.676 5.214 2.470 2.803 3.831 4.104 2.830 4.958 3.941 3.985 1.000 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 1.000 5.445 146.698

2.676 2.495 2.470 4.016 2.725 3.142 5.571 4.958 5.320 5.197 1.000 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 1.000 3.046 152.702

3.982 3.829 3.715 4.016 2.725 3.142 4.166 4.958 2.672 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 127.981

2.676 2.495 2.470 2.803 3.831 2.160 2.830 3.604 2.672 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 3.916 4.197 113.406

3.982 2.495 3.715 2.803 3.831 3.142 2.830 4.958 3.941 3.985 3.731 2.621 2.522 3.367 2.373 5.077 2.824 4.197 125.584

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 142.839

2.676 2.495 3.715 2.803 3.831 3.142 4.166 4.958 2.672 5.197 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 2.824 3.046 126.357

3.982 3.829 3.715 4.016 1.863 2.160 4.166 3.604 3.941 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 133.159

213

Page 233: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X1 Model Pembelajaran Non Directive

3.982 3.829 4.999 5.380 5.135 3.142 4.166 3.604 3.941 3.985 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 3.686 3.916 3.046 151.200

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 2.830 3.604 3.941 5.197 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 154.857

2.676 2.495 2.470 2.803 3.831 2.160 4.166 3.604 2.672 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 2.824 4.197 117.400

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 3.731 2.621 4.002 4.852 4.983 3.686 3.916 5.445 158.911

5.339 5.214 4.999 5.380 5.135 5.214 5.571 4.958 5.320 5.197 4.757 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 5.026 5.445 191.933

3.982 2.495 4.999 4.016 3.831 2.160 5.571 4.958 3.941 3.985 2.675 3.839 4.002 4.852 4.983 5.077 3.916 3.046 135.885

5.339 5.214 4.999 5.380 5.135 5.214 5.571 4.958 5.320 1.000 1.000 1.000 4.002 4.852 4.983 5.077 5.026 5.445 164.146

3.982 3.829 2.470 4.016 3.831 3.142 4.166 3.604 2.672 3.985 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 3.046 131.575

2.676 2.495 3.715 2.803 3.831 4.104 1.562 2.485 2.672 2.897 2.675 2.621 4.002 3.367 2.373 3.686 3.916 3.046 126.869

2.676 2.495 2.470 2.803 3.831 2.160 4.166 3.604 2.672 2.897 1.757 3.839 1.000 3.367 2.373 2.391 2.824 1.944 110.895

5.339 3.829 2.470 1.817 2.725 4.104 5.571 3.604 5.320 1.863 2.675 3.839 2.522 1.708 4.983 3.686 1.739 3.046 130.252

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 3.604 3.941 1.863 2.675 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 3.916 4.197 133.092

3.982 3.829 2.470 2.803 3.831 5.214 2.830 1.766 3.941 3.985 3.731 5.230 2.522 4.852 4.983 5.077 3.916 5.445 145.414

3.982 3.829 3.715 5.380 3.831 4.104 4.166 1.766 3.941 3.985 2.675 5.230 4.002 3.367 4.983 5.077 5.026 5.445 154.856

3.982 3.829 3.715 2.803 2.725 5.214 2.830 2.485 5.320 3.985 1.757 5.230 4.002 4.852 4.983 2.391 5.026 5.445 136.173

5.339 5.214 3.715 2.803 5.135 5.214 2.830 2.485 5.320 5.197 1.000 5.230 4.002 4.852 4.983 3.686 5.026 5.445 164.813

1.462 5.214 2.470 2.803 2.725 3.142 1.562 4.958 5.320 2.897 2.675 1.766 4.002 1.000 4.983 1.462 2.824 1.944 122.670

2.676 5.214 4.999 4.016 5.135 2.160 5.571 4.958 1.642 5.197 4.757 2.621 1.000 4.852 4.983 5.077 2.824 3.046 142.655

5.339 5.214 3.715 4.016 2.725 5.214 4.166 3.604 3.941 2.897 2.675 5.230 4.002 3.367 4.983 3.686 3.916 5.445 151.048

1.000 3.829 1.000 1.000 2.725 1.000 2.830 1.000 1.000 2.897 4.757 1.766 1.000 2.102 1.000 1.000 5.026 4.197 95.179

3.982 3.829 4.999 4.016 3.831 4.104 2.830 2.485 5.320 2.897 1.757 5.230 4.002 4.852 4.983 3.686 3.916 4.197 139.262

3.982 3.829 3.715 2.803 3.831 4.104 2.830 2.485 3.941 3.985 2.675 3.839 2.522 1.708 3.621 3.686 5.026 4.197 132.245

3.982 5.214 3.715 2.803 3.831 4.104 2.830 2.485 3.941 3.985 4.757 3.839 1.000 4.852 4.983 2.391 3.916 4.197 135.113

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 2.485 5.320 2.897 1.757 3.839 1.000 1.708 3.621 3.686 1.739 4.197 127.137

5.339 3.829 4.999 4.016 5.135 4.104 4.166 3.604 3.941 3.985 1.757 3.839 4.002 3.367 3.621 3.686 5.026 4.197 146.418

5.339 5.214 3.715 4.016 5.135 4.104 4.166 3.604 3.941 2.897 3.731 2.621 2.522 1.708 3.621 3.686 1.739 4.197 156.227

3.982 3.829 3.715 2.803 3.831 4.104 2.830 2.485 3.941 3.985 1.757 3.839 2.522 3.367 3.621 2.391 3.916 4.197 121.336

3.982 3.829 4.999 4.016 5.135 4.104 2.830 2.485 3.941 3.985 2.675 5.230 4.002 4.852 3.621 2.391 5.026 4.197 146.348

5.339 5.214 4.999 5.380 5.135 5.214 5.571 4.958 5.320 5.197 1.000 5.230 4.002 4.852 4.983 5.077 5.026 5.445 179.888

5.339 3.829 4.999 2.803 2.725 5.214 2.830 2.485 5.320 3.985 2.675 5.230 4.002 4.852 4.983 2.391 3.916 5.445 142.127

5.339 5.214 4.999 5.380 5.135 5.214 4.166 3.604 5.320 5.197 4.757 5.230 4.002 4.852 4.983 3.686 5.026 5.445 179.495

3.982 3.829 3.715 4.016 3.831 4.104 4.166 2.485 3.941 1.863 3.731 3.839 2.522 3.367 3.621 3.686 5.026 4.197 130.772

2.676 2.495 4.999 5.380 5.135 5.214 4.166 3.604 5.320 5.197 2.675 3.839 2.522 4.852 4.983 2.391 5.026 4.197 133.119

3.982 2.495 2.470 2.803 3.831 4.104 2.830 1.766 3.941 2.897 2.675 3.839 2.522 3.367 1.462 2.391 2.824 4.197 111.563

5.339 2.495 2.470 2.803 2.725 4.104 5.571 1.766 3.941 3.985 2.675 3.839 1.000 3.367 3.621 2.391 2.824 3.046 118.571

214

Page 234: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

Succesive Interval

3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4

1 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 4.409 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

2 3.091 5.118 3.600 3.844 3.194 2.205 2.253 3.749 2.329 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 2.065 2.374 2.581 3.258 4.005

3 4.116 5.118 5.091 2.445 4.664 3.281 4.904 3.749 5.283 3.432 3.530 3.555 1.863 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

4 4.116 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

5 4.116 2.115 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 2.581 1.698 4.005

6 4.116 5.118 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 2.329 1.980 3.530 3.555 2.886 4.273 4.249 2.374 2.581 4.818 2.581

7 3.091 2.962 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 2.228 3.555 4.038 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

8 3.091 3.907 3.600 3.844 4.664 3.281 3.506 3.749 3.750 4.909 3.530 3.555 2.886 2.968 4.249 2.374 2.581 3.258 4.005

9 2.099 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

10 5.287 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 2.253 2.340 2.329 3.432 2.228 2.123 2.886 1.766 4.249 2.374 2.581 3.258 2.581

11 3.091 2.962 3.600 3.844 4.664 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 3.530 3.555 2.886 5.696 4.249 3.608 3.977 3.258 5.493

12 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 3.506 3.749 3.750 3.432 2.228 3.555 4.038 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

13 3.091 3.907 5.091 2.445 1.894 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 4.273 4.249 1.000 2.581 3.258 2.581

14 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 2.581 3.258 4.005

15 5.287 3.907 5.091 5.340 4.664 3.281 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 5.070 5.320 5.696 5.531 3.608 5.423 4.818 4.005

16 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 2.123 4.038 4.273 2.065 3.608 2.581 3.258 4.005

17 4.116 2.115 3.600 2.445 3.194 2.205 4.904 3.749 3.750 3.432 2.228 3.555 2.886 4.273 3.120 2.374 3.977 4.818 2.581

18 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 2.228 2.123 4.038 2.968 4.249 1.000 3.977 3.258 4.005

19 3.091 5.118 5.091 2.445 4.664 1.000 2.253 5.301 5.283 3.432 3.530 3.555 2.886 4.273 2.065 3.608 3.977 3.258 4.005

20 4.116 2.962 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 2.065 3.608 3.977 3.258 2.581

21 4.116 2.962 3.600 2.445 1.894 1.000 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

22 4.116 3.907 5.091 5.340 4.664 1.000 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 5.070 1.863 1.766 4.249 4.858 5.423 4.818 5.493

23 3.091 3.907 2.286 2.445 3.194 1.000 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 4.038 4.273 3.120 1.000 3.977 3.258 4.005

24 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 2.329 3.432 2.228 2.123 4.038 4.273 3.120 3.608 3.977 1.698 4.005

25 4.116 2.962 1.708 1.000 3.194 3.281 1.500 1.642 3.750 3.432 4.946 5.070 5.320 4.273 4.249 1.000 3.977 3.258 1.000

26 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 2.253 2.340 3.750 1.980 3.530 2.123 4.038 2.968 1.000 3.608 5.423 1.000 2.581

27 3.091 3.907 2.286 3.844 4.664 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 3.530 2.123 4.038 2.968 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

28 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 3.506 3.749 2.329 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 2.581 3.258 4.005

29 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

30 4.116 3.907 3.600 3.844 1.894 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 2.123 2.886 4.273 3.120 2.374 2.581 3.258 4.005

31 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

32 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 5.320 2.968 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

33 3.091 2.115 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

34 4.116 2.962 1.708 2.445 4.664 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 2.886 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 5.493

35 3.091 3.907 3.600 5.340 3.194 1.000 2.253 3.749 5.283 3.432 2.228 3.555 2.886 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 5.493

36 3.091 3.907 2.286 3.844 1.000 2.205 2.253 3.749 3.750 3.432 2.228 2.123 2.886 2.968 2.065 2.374 2.581 3.258 4.005

37 3.091 3.907 3.600 3.844 4.664 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

38 4.116 2.115 3.600 2.445 3.194 1.000 3.506 3.749 5.283 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 3.120 3.608 5.423 4.818 4.005

39 5.287 5.118 1.708 3.844 1.894 1.000 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 1.000 3.608 3.977 3.258 4.005

40 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 5.283 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 4.818 4.005

41 3.091 2.115 3.600 3.844 1.000 3.281 4.904 5.301 5.283 3.432 3.530 3.555 4.038 1.000 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

42 4.116 2.115 3.600 2.445 3.194 1.000 3.506 3.749 5.283 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 3.120 3.608 5.423 4.818 4.005

215

Page 235: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

43 4.116 3.907 1.708 2.445 3.194 1.000 3.506 3.749 5.283 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 3.120 3.608 5.423 4.818 4.005

44 4.116 3.907 5.091 3.844 3.194 4.409 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 5.320 4.273 4.249 3.608 5.423 4.818 5.493

45 3.091 2.962 3.600 3.844 1.894 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 2.228 3.555 2.886 2.968 4.249 2.374 3.977 3.258 2.581

46 4.116 3.907 2.286 2.445 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 1.000 5.320 4.273 3.120 2.374 3.977 4.818 4.005

47 4.116 3.907 3.600 2.445 4.664 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 4.249 2.374 2.581 3.258 4.005

48 3.091 2.115 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 2.329 4.909 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 2.581 3.258 4.005

49 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 5.070 5.320 4.273 4.249 2.374 2.581 3.258 2.581

50 3.091 2.115 3.600 3.844 3.194 2.205 4.904 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

51 4.116 2.962 3.600 3.844 3.194 1.000 1.500 2.340 1.562 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 3.120 2.374 3.977 4.818 2.581

52 2.099 2.115 5.091 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 5.320 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 2.581

53 3.091 2.115 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 4.946 3.555 2.886 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

54 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 3.120 2.374 2.581 3.258 4.005

55 3.091 2.115 2.286 2.445 4.664 1.000 2.253 3.749 3.750 1.980 4.946 2.123 2.886 4.273 2.065 3.608 3.977 4.818 5.493

56 4.116 5.118 5.091 5.340 4.664 3.281 4.904 5.301 5.283 3.432 3.530 3.555 5.320 4.273 3.120 2.374 3.977 4.818 4.005

57 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 5.301 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 3.120 3.608 3.977 3.258 2.581

58 2.099 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 4.038 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 5.493

59 3.091 3.907 5.091 3.844 3.194 2.205 4.904 5.301 3.750 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 4.249 2.374 5.423 4.818 5.493

60 5.287 2.962 3.600 3.844 4.664 2.205 3.506 3.749 5.283 4.909 4.946 3.555 2.886 2.968 4.249 3.608 2.581 4.818 4.005

61 3.091 2.115 3.600 5.340 1.000 2.205 3.506 5.301 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

62 4.116 5.118 5.091 2.445 1.000 1.000 3.506 3.749 5.283 4.909 4.946 5.070 4.038 5.696 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

63 4.116 2.962 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 2.329 4.909 4.946 3.555 5.320 2.968 4.249 2.374 2.581 3.258 2.581

64 4.116 2.115 3.600 2.445 1.894 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 3.120 1.000 2.581 3.258 4.005

65 3.091 2.962 5.091 2.445 3.194 3.281 3.506 3.749 5.283 3.432 4.946 3.555 4.038 1.766 4.249 2.374 2.581 4.818 4.005

66 4.116 2.115 3.600 3.844 1.894 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 5.696 2.065 3.608 2.581 3.258 2.581

67 3.091 5.118 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 4.909 3.530 3.555 5.320 2.968 4.249 3.608 3.977 4.818 4.005

68 3.091 2.962 3.600 2.445 1.894 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 4.946 2.123 4.038 2.968 2.065 2.374 2.581 3.258 2.581

69 4.116 2.962 2.286 2.445 1.894 2.205 2.253 2.340 3.750 3.432 4.946 3.555 2.886 2.968 3.120 2.374 2.581 1.698 2.581

70 3.091 2.962 1.000 3.844 3.194 2.205 1.000 2.340 3.750 3.432 3.530 3.555 1.863 2.968 5.531 2.374 2.581 3.258 4.005

71 3.091 2.962 3.600 3.844 1.894 2.205 2.253 3.749 3.750 3.432 3.530 5.070 4.038 2.968 4.249 4.858 5.423 4.818 2.581

72 4.116 1.000 3.600 3.844 3.194 1.000 3.506 3.749 1.562 4.909 4.946 5.070 2.886 4.273 3.120 1.000 5.423 3.258 4.005

73 2.099 3.907 2.286 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

74 2.099 3.907 5.091 3.844 3.194 2.205 2.253 3.749 5.283 4.909 3.530 5.070 4.038 2.968 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

75 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 5.283 3.432 3.530 3.555 2.886 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

76 5.287 3.907 5.091 3.844 3.194 3.281 4.904 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

77 3.091 3.907 5.091 3.844 4.664 2.205 2.253 3.749 3.750 4.909 4.946 5.070 5.320 4.273 2.065 2.374 3.977 4.818 4.005

78 3.091 2.962 2.286 3.844 3.194 1.000 2.253 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 4.038 2.968 3.120 3.608 3.977 3.258 5.493

79 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 3.281 2.253 5.301 3.750 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 4.249 3.608 3.977 4.818 4.005

80 3.091 1.000 3.600 2.445 1.894 3.281 3.506 2.340 5.283 3.432 3.530 3.555 1.863 1.766 3.120 2.374 2.581 3.258 2.581

81 4.116 3.907 5.091 3.844 1.894 4.409 4.904 5.301 3.750 4.909 4.946 5.070 2.886 4.273 5.531 3.608 2.581 3.258 2.581

82 4.116 2.115 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 5.320 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

83 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 2.329 1.980 3.530 3.555 2.886 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

84 2.099 2.962 5.091 5.340 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 4.038 4.273 4.249 2.374 3.977 4.818 2.581

85 5.287 2.962 5.091 2.445 3.194 3.281 4.904 5.301 3.750 3.432 4.946 5.070 1.863 2.968 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

86 1.000 5.118 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

216

Page 236: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

87 4.116 3.907 5.091 3.844 4.664 3.281 3.506 5.301 3.750 4.909 3.530 2.123 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

88 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 2.340 3.750 3.432 2.228 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

89 4.116 2.115 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 2.065 3.608 3.977 3.258 2.581

90 2.099 2.115 5.091 3.844 3.194 2.205 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 3.555 2.886 2.968 4.249 2.374 3.977 4.818 5.493

91 3.091 2.115 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 3.120 2.374 2.581 3.258 2.581

92 4.116 5.118 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

93 2.099 3.907 3.600 2.445 3.194 2.205 4.904 3.749 3.750 3.432 3.530 2.123 4.038 2.968 3.120 1.000 3.977 3.258 4.005

94 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 4.904 3.749 2.329 1.980 3.530 3.555 1.863 2.968 4.249 2.374 1.000 3.258 4.005

95 4.116 3.907 3.600 2.445 3.194 2.205 4.904 3.749 3.750 3.432 3.530 2.123 2.886 4.273 4.249 2.374 3.977 4.818 4.005

96 1.000 5.118 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

97 4.116 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 4.249 3.608 2.581 1.698 4.005

98 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 4.858 3.977 3.258 4.005

99 2.099 3.907 5.091 3.844 3.194 3.281 4.904 3.749 3.750 3.432 2.228 5.070 5.320 2.968 2.065 3.608 5.423 3.258 4.005

100 2.099 2.962 5.091 3.844 4.664 2.205 2.253 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 2.886 4.273 4.249 3.608 3.977 4.818 2.581

101 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 2.329 3.432 3.530 2.123 2.886 2.968 2.065 2.374 3.977 3.258 4.005

102 2.099 5.118 5.091 3.844 3.194 3.281 4.904 5.301 3.750 3.432 4.946 3.555 2.886 2.968 4.249 3.608 5.423 4.818 4.005

103 4.116 3.907 5.091 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 5.320 4.273 4.249 4.858 3.977 3.258 4.005

104 2.099 3.907 3.600 3.844 1.894 1.000 3.506 3.749 3.750 4.909 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 3.608 2.581 3.258 4.005

105 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 4.946 5.070 4.038 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

106 3.091 2.962 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 2.065 3.608 2.581 4.818 4.005

107 3.091 3.907 2.286 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 2.123 4.038 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

108 2.099 2.962 5.091 3.844 3.194 2.205 4.904 5.301 3.750 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

109 2.099 5.118 3.600 3.844 3.194 3.281 2.253 3.749 3.750 3.432 4.946 3.555 4.038 2.968 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

110 4.116 5.118 5.091 5.340 4.664 3.281 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 5.070 5.320 4.273 5.531 4.858 5.423 4.818 4.005

111 3.091 3.907 3.600 2.445 3.194 2.205 4.904 2.340 3.750 3.432 3.530 3.555 5.320 4.273 3.120 3.608 5.423 3.258 5.493

112 1.000 5.118 5.091 2.445 4.664 4.409 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.070 5.320 5.696 3.120 4.858 5.423 4.818 5.493

113 4.116 2.115 3.600 5.340 4.664 1.000 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 3.555 5.320 4.273 2.065 3.608 3.977 4.818 4.005

114 2.099 3.907 3.600 3.844 1.894 2.205 4.904 5.301 3.750 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

115 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

116 4.116 2.115 5.091 5.340 4.664 1.000 4.904 5.301 5.283 4.909 3.530 5.070 5.320 4.273 2.065 3.608 2.581 4.818 4.005

117 4.116 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 2.253 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 2.065 4.858 3.977 4.818 2.581

118 2.099 3.907 3.600 2.445 4.664 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 2.123 2.886 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 2.581

119 2.099 3.907 3.600 2.445 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 1.980 2.228 3.555 4.038 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

120 2.099 3.907 3.600 2.445 3.194 1.000 3.506 3.749 3.750 1.980 2.228 3.555 4.038 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

121 5.287 2.962 5.091 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 5.696 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

122 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 2.253 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

123 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 2.253 3.749 2.329 4.909 3.530 3.555 4.038 2.968 5.531 2.374 3.977 3.258 4.005

124 5.287 5.118 5.091 5.340 4.664 4.409 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 5.070 5.320 5.696 5.531 4.858 5.423 4.818 5.493

125 2.099 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 2.253 2.340 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

126 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 4.904 3.749 3.750 3.432 4.946 2.123 1.863 2.968 2.065 1.000 3.977 3.258 4.005

127 3.091 3.907 5.091 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 4.038 4.273 5.531 3.608 3.977 3.258 4.005

128 2.099 3.907 3.600 2.445 3.194 2.205 4.904 5.301 3.750 4.909 3.530 3.555 2.886 4.273 4.249 3.608 2.581 3.258 4.005

129 2.099 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 2.340 2.329 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 2.065 3.608 3.977 1.698 2.581

130 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 5.301 5.283 3.432 4.946 3.555 4.038 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 2.581

217

Page 237: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

131 4.116 5.118 5.091 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 3.120 2.374 3.977 3.258 4.005

132 4.116 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 4.904 3.749 3.750 4.909 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 4.005

133 2.099 3.907 3.600 3.844 1.000 1.000 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

134 4.116 2.962 5.091 5.340 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 4.946 5.070 2.886 5.696 4.249 3.608 2.581 1.698 4.005

135 4.116 2.115 3.600 3.844 4.664 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 5.320 5.696 1.000 4.858 3.977 4.818 5.493

136 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 2.253 1.642 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 2.065 3.608 3.977 3.258 4.005

137 4.116 2.962 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 2.340 3.750 4.909 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

138 3.091 3.907 5.091 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 2.968 4.249 2.374 3.977 3.258 2.581

139 3.091 2.962 3.600 3.844 4.664 2.205 2.253 3.749 3.750 4.909 2.228 3.555 4.038 4.273 2.065 3.608 2.581 1.000 2.581

140 4.116 2.115 3.600 3.844 3.194 2.205 2.253 1.642 2.329 1.980 3.530 3.555 2.886 2.968 3.120 3.608 2.581 3.258 2.581

141 2.099 3.907 3.600 3.844 3.194 3.281 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

142 3.091 2.962 3.600 3.844 3.194 3.281 4.904 2.340 3.750 4.909 3.530 3.555 4.038 2.968 4.249 3.608 2.581 4.818 2.581

143 4.116 2.962 3.600 3.844 4.664 1.000 4.904 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 2.886 4.273 3.120 4.858 3.977 3.258 2.581

144 3.091 2.962 3.600 2.445 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 2.581

145 4.116 3.907 5.091 3.844 4.664 2.205 4.904 5.301 5.283 3.432 4.946 5.070 4.038 4.273 4.249 3.608 2.581 4.818 4.005

146 2.099 1.000 5.091 2.445 3.194 3.281 4.904 5.301 5.283 3.432 4.946 2.123 5.320 5.696 2.065 4.858 5.423 4.818 5.493

147 5.287 2.115 3.600 2.445 4.664 4.409 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 1.000 5.320 2.968 3.120 4.858 5.423 4.818 5.493

148 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 2.253 2.340 2.329 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 2.374 3.977 3.258 2.581

149 2.099 3.907 3.600 2.445 1.894 1.000 2.253 2.340 2.329 1.980 3.530 2.123 5.320 2.968 2.065 2.374 3.977 3.258 4.005

150 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 1.000 4.904 3.749 2.329 3.432 1.462 2.123 4.038 2.968 2.065 2.374 3.977 4.818 4.005

151 2.099 3.907 5.091 5.340 4.664 2.205 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 3.608 3.977 3.258 4.005

152 4.116 2.962 3.600 3.844 1.894 3.281 3.506 2.340 3.750 3.432 2.228 3.555 4.038 2.968 3.120 4.858 3.977 3.258 2.581

153 4.116 2.115 5.091 5.340 1.894 1.000 3.506 3.749 3.750 3.432 4.946 3.555 4.038 4.273 2.065 2.374 5.423 4.818 2.581

154 3.091 5.118 5.091 3.844 3.194 4.409 3.506 3.749 5.283 4.909 3.530 3.555 4.038 4.273 3.120 3.608 3.977 3.258 4.005

155 5.287 2.962 5.091 5.340 4.664 3.281 4.904 5.301 5.283 4.909 3.530 3.555 5.320 5.696 4.249 3.608 5.423 4.818 4.005

156 3.091 2.962 3.600 2.445 3.194 1.000 3.506 3.749 3.750 3.432 3.530 3.555 2.886 2.968 3.120 2.374 2.581 3.258 2.581

157 3.091 5.118 5.091 5.340 4.664 3.281 4.904 3.749 3.750 4.909 4.946 3.555 4.038 4.273 4.249 2.374 5.423 4.818 5.493

158 5.287 5.118 5.091 5.340 4.664 4.409 4.904 5.301 5.283 4.909 4.946 5.070 5.320 5.696 5.531 4.858 5.423 4.818 5.493

159 3.091 2.115 2.286 3.844 3.194 1.000 3.506 2.340 3.750 4.909 4.946 3.555 5.320 4.273 3.120 1.000 3.977 3.258 2.581

160 4.116 2.115 3.600 5.340 4.664 3.281 3.506 3.749 5.283 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 4.249 3.608 5.423 4.818 5.493

161 3.091 3.907 3.600 3.844 3.194 2.205 3.506 3.749 3.750 4.909 3.530 3.555 4.038 4.273 4.249 2.374 3.977 3.258 2.581

162 5.287 2.962 2.286 2.445 1.894 4.409 4.904 3.749 2.329 4.909 4.946 2.123 5.320 5.696 3.120 2.374 2.581 4.818 4.005

163 5.287 2.962 3.600 1.000 1.894 1.000 4.904 3.749 2.329 3.432 3.530 3.555 4.038 1.766 3.120 3.608 3.977 3.258 2.581

164 5.287 2.115 3.600 3.844 1.894 1.000 3.506 5.301 3.750 1.980 2.228 2.123 1.000 2.968 3.120 3.608 3.977 3.258 5.493

165 4.116 3.907 5.091 3.844 4.664 3.281 4.904 5.301 3.750 4.909 4.946 5.070 4.038 4.273 3.120 3.608 2.581 4.818 4.005

218

Page 238: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

3 3 3 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3

2.115 2.700 2.884 5.128 2.100 3.922 4.278 4.198 4.874 5.064 5.230 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 3.919 4.157 2.969 138.837

2.115 4.099 2.884 2.507 3.364 2.807 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 2.513 3.182 3.370 2.434 3.919 4.157 2.969 122.528

2.115 2.700 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 5.149 4.764 3.370 2.434 3.919 4.157 2.969 138.584

2.115 2.700 2.884 2.507 3.364 3.922 3.153 2.852 3.384 2.224 4.002 2.650 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 124.492

3.281 4.099 4.238 3.800 1.000 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 132.232

2.115 4.099 4.238 5.128 3.364 3.922 3.153 2.852 4.874 5.064 2.846 3.870 2.513 4.764 3.370 1.000 2.470 5.437 4.190 132.361

2.115 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 2.082 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 2.513 4.764 4.946 2.434 2.470 2.898 2.969 127.293

2.115 5.544 4.238 2.507 3.364 5.247 4.278 5.571 4.874 3.562 5.230 3.870 2.513 3.182 4.946 2.434 2.470 5.437 2.969 142.061

2.115 4.099 2.884 3.800 2.100 3.922 3.153 2.852 3.384 3.562 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 1.000 1.000 2.898 2.969 119.797

3.281 4.099 2.884 2.507 2.100 3.922 4.278 2.852 1.905 2.224 4.002 2.650 1.656 4.764 4.946 1.000 2.470 2.898 2.969 113.844

4.631 5.544 4.238 3.800 4.785 2.807 4.278 5.571 4.874 3.562 4.002 2.650 5.149 3.182 3.370 2.434 3.919 2.898 2.969 147.198

2.115 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 4.764 3.370 2.434 2.470 4.157 2.969 130.124

3.281 2.700 2.884 5.128 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 2.224 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 2.969 127.620

2.115 4.099 2.884 3.800 2.100 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 5.230 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 128.714

4.631 5.544 5.662 3.800 4.785 5.247 4.278 5.571 4.874 5.064 5.230 5.165 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 5.431 184.472

2.115 4.099 4.238 3.800 2.100 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 125.095

1.000 2.700 2.884 2.507 2.100 5.247 3.153 2.852 1.905 2.224 4.002 2.650 5.149 4.764 3.370 2.434 2.470 4.157 2.969 121.860

2.115 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 2.852 3.384 3.562 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 4.190 123.145

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 2.846 2.650 5.149 3.182 4.946 2.434 3.919 4.157 4.190 139.310

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 4.278 2.852 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 128.452

3.281 4.099 2.884 3.800 3.364 3.922 3.153 2.852 3.384 3.562 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 123.451

4.631 1.000 5.662 1.000 4.785 5.247 3.153 5.571 4.874 1.000 4.002 3.870 5.149 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 152.748

2.115 4.099 4.238 2.507 3.364 1.944 2.082 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 1.656 3.182 4.946 2.434 2.470 2.898 2.969 123.930

3.281 4.099 5.662 3.800 3.364 3.922 3.153 2.852 3.384 2.224 5.230 3.870 5.149 4.764 4.946 2.434 2.470 5.437 5.431 138.425

1.000 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 2.852 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 1.710 2.969 120.709

2.115 2.700 1.000 2.507 2.100 2.807 1.000 2.852 4.874 1.000 2.846 3.870 2.513 3.182 3.370 1.000 3.919 2.898 1.773 103.558

2.115 4.099 2.884 3.800 2.100 2.807 4.278 2.852 4.874 2.224 2.846 2.650 3.744 3.182 1.000 1.000 2.470 2.898 2.969 121.226

3.281 4.099 2.884 3.800 3.364 3.922 4.278 2.852 4.874 3.562 2.846 3.870 2.513 4.764 3.370 2.434 1.000 1.000 2.969 126.435

2.115 4.099 2.884 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 1.000 1.000 4.157 2.969 128.955

2.115 2.700 4.238 2.507 3.364 3.922 4.278 2.852 4.874 2.224 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 125.245

3.281 4.099 2.884 3.800 3.364 3.922 4.278 2.852 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 132.878

3.281 4.099 2.884 3.800 3.364 2.807 3.153 2.852 3.384 3.562 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 2.969 126.962

2.115 2.700 2.884 2.507 3.364 2.807 1.000 4.198 3.384 2.224 2.846 1.622 3.744 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 2.969 112.046

3.281 4.099 4.238 3.800 1.000 5.247 3.153 4.198 3.384 2.224 2.846 2.650 3.744 4.764 3.370 2.434 3.919 2.898 2.969 132.117

3.281 4.099 4.238 3.800 2.100 2.807 4.278 2.852 4.874 2.224 2.846 3.870 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 2.969 128.380

2.115 4.099 2.884 2.507 2.100 2.807 4.278 2.852 3.384 2.224 2.846 3.870 2.513 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 2.969 108.373

2.115 4.099 4.238 3.800 4.785 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 5.149 4.764 3.370 2.434 2.470 4.157 2.969 141.760

3.281 4.099 4.238 5.128 4.785 5.247 4.278 4.198 4.874 3.562 4.002 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 4.190 153.152

4.631 5.544 5.662 5.128 3.364 3.922 4.278 4.198 4.874 3.562 2.846 3.870 3.744 3.182 4.946 2.434 2.470 5.437 5.431 144.057

2.115 4.099 2.884 3.800 3.364 2.807 3.153 2.852 3.384 2.224 5.230 2.650 3.744 3.182 4.946 1.000 2.470 4.157 2.969 131.557

3.281 2.700 2.884 2.507 1.000 2.807 3.153 2.852 4.874 2.224 4.002 3.870 3.744 4.764 3.370 3.869 3.919 2.898 2.969 126.397

3.281 4.099 4.238 5.128 4.785 5.247 4.278 4.198 4.874 3.562 4.002 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 4.190 153.152

219

Page 239: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

3.281 4.099 4.238 5.128 4.785 5.247 4.278 4.198 4.874 3.562 4.002 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 4.190 153.052

2.115 4.099 4.238 3.800 4.785 5.247 4.278 5.571 4.874 3.562 5.230 5.165 3.744 4.764 4.946 2.434 2.470 4.157 4.190 161.833

3.281 4.099 4.238 2.507 2.100 3.922 3.153 4.198 3.384 2.224 2.846 2.650 3.744 1.000 3.370 2.434 1.000 2.898 2.969 116.126

3.281 4.099 4.238 2.507 3.364 5.247 4.278 2.852 3.384 5.064 5.230 3.870 5.149 3.182 3.370 1.000 2.470 1.710 2.969 133.348

2.115 4.099 2.884 3.800 3.364 3.922 3.153 2.852 3.384 3.562 2.846 3.870 3.744 4.764 3.370 1.000 2.470 2.898 2.969 125.848

1.000 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 2.082 4.198 3.384 1.000 2.846 2.650 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 118.297

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 4.278 5.571 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 133.895

3.281 4.099 4.238 2.507 3.364 2.807 4.278 4.198 3.384 3.562 2.846 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 129.517

1.000 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 2.082 2.852 4.874 3.562 2.846 2.650 3.744 4.764 3.370 2.434 3.919 2.898 2.969 121.902

2.115 2.700 4.238 2.507 3.364 3.922 2.082 4.198 3.384 2.224 2.846 1.000 5.149 4.764 3.370 2.434 3.919 1.710 2.969 121.164

1.000 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 2.082 5.571 4.874 3.562 4.002 2.650 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 128.953

3.281 2.700 2.884 3.800 2.100 2.807 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 2.898 4.190 127.494

3.281 2.700 4.238 2.507 1.000 3.922 2.082 4.198 4.874 2.224 4.002 1.622 5.149 4.764 3.370 1.000 1.000 2.898 4.190 120.544

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 5.149 4.764 4.946 2.434 3.919 2.898 4.190 155.800

3.281 2.700 4.238 3.800 3.364 2.807 2.082 2.852 3.384 3.562 2.846 1.622 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 121.689

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 4.946 2.434 2.470 2.898 2.969 138.453

3.281 4.099 4.238 2.507 4.785 3.922 3.153 5.571 4.874 3.562 4.002 3.870 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 2.969 158.517

2.115 4.099 4.238 5.128 2.100 1.000 3.153 2.852 4.874 3.562 4.002 3.870 3.744 4.764 4.946 2.434 3.919 2.898 4.190 141.516

3.281 5.544 5.662 3.800 3.364 2.807 4.278 4.198 3.384 3.562 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 3.919 4.157 4.190 137.079

3.281 2.700 2.884 2.507 2.100 3.922 5.531 2.852 3.384 3.562 5.230 5.165 1.656 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 138.515

2.115 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 4.874 3.562 4.002 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 2.898 1.773 137.215

2.115 2.700 2.884 5.128 3.364 5.247 3.153 2.852 4.874 5.064 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 2.898 4.190 123.719

3.281 2.700 2.884 5.128 3.364 5.247 5.531 2.852 4.874 2.224 2.846 2.650 3.744 4.764 3.370 2.434 3.919 4.157 2.969 137.306

3.281 4.099 4.238 2.507 3.364 3.922 2.082 2.852 3.384 2.224 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 120.488

2.115 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 3.869 2.470 4.157 5.431 145.130

2.115 2.700 1.562 2.507 2.100 5.247 2.082 2.852 3.384 2.224 4.002 2.650 3.744 4.764 3.370 1.000 1.000 2.898 1.773 109.542

2.115 2.700 2.884 2.507 2.100 2.807 3.153 2.852 3.384 2.224 2.846 3.870 2.513 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 2.969 106.236

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 3.153 2.852 3.384 3.562 2.846 2.650 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 2.898 2.969 125.034

2.115 4.099 2.884 5.128 4.785 3.922 3.153 2.852 4.874 5.064 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 5.437 2.969 137.448

1.000 4.099 4.238 3.800 3.364 5.247 1.000 4.198 4.874 3.562 5.230 1.622 3.744 3.182 3.370 2.434 3.919 4.157 4.190 131.697

3.281 5.544 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 1.622 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 135.055

3.281 4.099 2.884 2.507 3.364 3.922 2.082 4.198 4.874 2.224 4.002 3.870 2.513 3.182 4.946 2.434 2.470 2.898 2.969 132.722

2.115 4.099 4.238 2.507 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 138.343

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 5.064 5.230 2.650 2.513 4.764 3.370 3.869 2.470 4.157 4.190 143.136

4.631 4.099 2.884 2.507 3.364 3.922 2.082 2.852 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 4.764 4.946 1.000 2.470 4.157 1.773 138.325

2.115 4.099 4.238 2.507 3.364 3.922 3.153 4.198 4.874 2.224 5.230 5.165 3.744 4.764 3.370 1.000 1.000 4.157 2.969 132.097

3.281 4.099 4.238 2.507 3.364 3.922 3.153 4.198 4.874 2.224 4.002 1.000 3.744 4.764 4.946 1.000 2.470 4.157 4.190 141.305

3.281 2.700 2.884 2.507 3.364 3.922 2.082 2.852 3.384 2.224 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 1.000 1.000 2.898 1.773 107.318

3.281 5.544 5.662 2.507 4.785 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 2.513 4.764 4.946 3.869 2.470 2.898 4.190 151.506

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 4.874 5.064 2.846 2.650 1.656 4.764 4.946 3.869 2.470 4.157 4.190 139.702

2.115 2.700 4.238 2.507 3.364 3.922 3.153 2.852 3.384 2.224 5.230 3.870 3.744 3.182 1.642 1.000 2.470 4.157 4.190 125.560

3.281 5.544 4.238 3.800 3.364 5.247 3.153 2.852 4.874 3.562 5.230 3.870 3.744 4.764 4.946 2.434 3.919 2.898 4.190 148.606

3.281 4.099 2.884 2.507 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 136.872

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 1.944 3.153 4.198 3.384 3.562 1.708 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 130.913

220

Page 240: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

1.000 2.700 2.884 5.128 2.100 3.922 4.278 4.198 3.384 5.064 4.002 3.870 5.149 4.764 4.946 2.434 2.470 2.898 4.190 142.448

2.115 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 2.846 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 128.853

2.115 4.099 2.884 3.800 1.000 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 2.969 127.790

4.631 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 5.149 4.764 4.946 2.434 3.919 2.898 2.969 146.292

2.115 4.099 2.884 2.507 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 2.513 4.764 4.946 3.869 3.919 5.437 5.431 131.210

4.631 2.700 2.884 2.507 4.785 5.247 5.531 4.198 4.874 3.562 5.230 5.165 2.513 4.764 4.946 2.434 3.919 2.898 4.190 144.404

1.000 2.700 2.884 2.507 3.364 3.922 3.153 2.852 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 2.969 116.917

3.281 2.700 2.884 3.800 2.100 3.922 3.153 2.852 4.874 3.562 5.230 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 124.124

3.281 4.099 4.238 3.800 2.100 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 5.230 3.870 3.744 4.764 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 136.151

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 1.944 4.278 4.198 3.384 3.562 2.846 5.165 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 135.600

3.281 2.700 4.238 2.507 3.364 2.807 3.153 2.852 4.874 3.562 2.846 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 125.785

3.281 5.544 4.238 3.800 2.100 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 4.764 4.946 2.434 2.470 4.157 5.431 146.651

3.281 2.700 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 2.846 2.650 1.656 4.764 1.642 3.869 2.470 2.898 2.969 133.688

1.000 2.700 2.884 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 4.874 3.562 2.846 3.870 5.149 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 133.067

2.115 2.700 4.238 2.507 2.100 2.807 2.082 2.852 3.384 2.224 2.846 3.870 5.149 4.764 3.370 1.000 2.470 4.157 1.773 117.528

3.281 4.099 4.238 5.128 4.785 5.247 4.278 4.198 4.874 3.562 5.230 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 2.898 4.190 156.373

3.281 4.099 4.238 5.128 3.364 5.247 3.153 4.198 3.384 3.562 5.230 3.870 3.744 4.764 4.946 2.434 2.470 2.898 2.969 149.694

1.000 2.700 4.238 3.800 2.100 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 122.773

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 5.247 4.278 4.198 4.874 2.224 4.002 3.870 3.744 4.764 3.370 2.434 3.919 2.898 2.969 142.044

3.281 2.700 4.238 3.800 3.364 3.922 2.082 2.852 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 4.946 2.434 2.470 2.898 4.190 128.024

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 2.513 3.182 3.370 1.000 2.470 4.157 4.190 130.547

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 5.247 4.278 4.198 3.384 3.562 5.230 3.870 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 2.898 2.969 150.112

3.281 4.099 2.884 3.800 3.364 5.247 5.531 4.198 3.384 2.224 5.230 5.165 3.744 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 4.190 138.187

3.281 5.544 4.238 3.800 4.785 5.247 5.531 5.571 4.874 3.562 5.230 3.870 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 5.437 5.431 181.300

2.115 2.700 2.884 3.800 2.100 2.807 3.153 2.852 3.384 2.224 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 2.898 2.969 123.561

4.631 2.700 2.884 5.128 2.100 1.944 3.153 2.852 1.000 5.064 2.846 3.870 3.744 4.764 3.370 2.434 2.470 2.898 1.000 126.377

3.281 4.099 2.884 3.800 3.364 2.807 2.082 5.571 4.874 3.562 5.230 5.165 3.744 4.764 3.370 2.434 3.919 4.157 4.190 151.101

2.115 5.544 5.662 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 2.224 4.002 3.870 2.513 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 4.190 146.201

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 132.549

2.115 4.099 5.662 5.128 4.785 3.922 4.278 5.571 4.874 3.562 1.708 5.165 2.513 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 2.969 156.002

1.000 4.099 2.884 3.800 3.364 2.807 2.082 2.852 4.874 2.224 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 124.526

2.115 2.700 2.884 2.507 3.364 3.922 4.278 2.852 3.384 2.224 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 2.898 2.969 121.384

3.281 2.700 2.884 2.507 2.100 3.922 3.153 2.852 3.384 2.224 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 1.710 4.190 116.324

3.281 2.700 2.884 2.507 2.100 3.922 4.278 2.852 1.905 3.562 4.002 3.870 2.513 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 2.969 115.020

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 5.247 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 5.149 4.764 4.946 2.434 2.470 4.157 4.190 149.447

1.000 2.700 2.884 2.507 2.100 1.944 2.082 2.852 3.384 2.224 2.846 3.870 3.744 4.764 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 118.020

2.115 4.099 4.238 2.507 2.100 2.807 4.278 2.852 1.905 3.562 2.846 3.870 3.744 3.182 4.946 2.434 2.470 4.157 4.190 129.698

4.631 5.544 5.662 5.128 4.785 5.247 5.531 5.571 4.874 5.064 5.230 5.165 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 5.437 5.431 193.409

3.281 2.700 4.238 5.128 4.785 3.922 3.153 4.198 3.384 2.224 4.002 3.870 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 128.552

3.281 5.544 4.238 3.800 2.100 2.807 3.153 4.198 3.384 2.224 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 1.000 2.470 2.898 4.190 121.756

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 4.874 3.562 4.002 3.870 3.744 4.764 4.946 2.434 3.919 4.157 4.190 151.158

4.631 2.700 4.238 3.800 2.100 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 2.846 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 1.773 130.537

1.000 2.700 2.884 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 1.000 5.230 2.650 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 119.128

2.115 2.700 1.562 2.507 3.364 3.922 3.153 4.198 4.874 2.224 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 1.000 2.470 4.157 4.190 128.917

221

Page 241: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Data Interval X2 Motivasi Belajar PAI

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 3.153 4.198 3.384 3.562 2.846 3.870 3.744 4.764 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 135.412

3.281 4.099 4.238 5.128 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 137.504

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 5.247 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 1.710 2.969 129.239

3.281 5.544 5.662 5.128 3.364 5.247 4.278 2.852 3.384 3.562 2.846 3.870 2.513 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 140.941

4.631 5.544 4.238 3.800 4.785 3.922 2.082 5.571 4.874 3.562 1.708 2.650 3.744 3.182 3.370 3.869 3.919 1.710 4.190 147.474

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 1.944 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 129.591

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 3.153 2.852 3.384 3.562 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 130.012

2.115 2.700 2.884 3.800 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 2.898 4.190 132.965

2.115 4.099 4.238 1.000 1.000 3.922 3.153 1.000 4.874 2.224 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 1.710 1.773 111.292

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 1.944 2.082 4.198 1.905 3.562 1.708 1.622 2.513 3.182 1.642 2.434 1.000 4.157 5.431 111.528

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 135.946

1.000 4.099 2.884 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 4.874 3.562 5.230 2.650 3.744 3.182 4.946 1.000 2.470 2.898 5.431 135.336

2.115 4.099 2.884 3.800 3.364 5.247 3.153 4.198 4.874 3.562 2.846 2.650 2.513 4.764 4.946 3.869 2.470 2.898 2.969 138.177

2.115 2.700 2.884 2.507 3.364 2.807 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 2.969 121.035

3.281 4.099 4.238 3.800 4.785 5.247 3.153 4.198 4.874 3.562 5.230 3.870 2.513 4.764 3.370 2.434 3.919 2.898 2.969 153.541

2.115 2.700 5.662 2.507 2.100 3.922 4.278 2.852 4.874 3.562 4.002 1.000 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 1.000 5.431 145.423

4.631 2.700 2.884 2.507 3.364 2.807 3.153 5.571 4.874 5.064 5.230 1.000 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 1.000 2.969 151.265

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 2.807 3.153 4.198 4.874 2.224 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 125.984

3.281 2.700 2.884 2.507 2.100 3.922 2.082 2.852 3.384 2.224 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 4.157 4.190 110.133

2.115 4.099 2.884 3.800 2.100 3.922 3.153 2.852 4.874 3.562 4.002 3.870 2.513 3.182 3.370 1.000 3.919 2.898 4.190 123.188

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 141.782

3.281 2.700 2.884 3.800 2.100 3.922 3.153 4.198 4.874 2.224 5.230 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 1.000 2.898 2.969 123.922

3.281 4.099 4.238 3.800 3.364 1.944 2.082 4.198 3.384 3.562 2.846 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 131.061

3.281 4.099 4.238 5.128 4.785 5.247 3.153 4.198 3.384 3.562 4.002 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 2.470 4.157 2.969 150.206

2.115 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 2.852 3.384 3.562 5.230 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 4.190 154.269

2.115 2.700 2.884 2.507 2.100 3.922 2.082 4.198 3.384 2.224 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 2.898 4.190 114.639

4.631 4.099 4.238 3.800 3.364 3.922 4.278 4.198 3.384 3.562 4.002 3.870 2.513 4.764 4.946 3.869 2.470 4.157 5.431 158.563

4.631 5.544 5.662 5.128 4.785 5.247 5.531 5.571 4.874 5.064 5.230 5.165 5.149 4.764 4.946 3.869 3.919 5.437 5.431 193.409

1.000 4.099 2.884 5.128 3.364 3.922 2.082 5.571 4.874 3.562 4.002 2.650 3.744 4.764 4.946 3.869 3.919 4.157 2.969 133.574

3.281 5.544 5.662 5.128 4.785 5.247 5.531 5.571 4.874 5.064 1.000 1.000 1.000 4.764 4.946 3.869 3.919 5.437 5.431 164.536

2.115 4.099 4.238 2.507 3.364 3.922 3.153 4.198 3.384 2.224 4.002 2.650 3.744 3.182 3.370 2.434 2.470 4.157 2.969 129.774

2.115 2.700 2.884 3.800 2.100 3.922 4.278 1.462 1.905 2.224 2.846 2.650 2.513 4.764 3.370 1.000 2.470 4.157 2.969 124.288

2.115 4.099 5.662 5.128 4.785 1.944 2.082 4.198 1.905 1.000 2.846 1.622 5.149 3.182 4.946 2.434 2.470 2.898 4.190 122.246

3.281 4.099 4.238 2.507 2.100 2.807 3.153 2.852 1.905 3.562 5.230 5.165 1.000 4.764 4.946 1.000 1.000 1.710 1.000 116.372

3.281 5.544 2.884 5.128 3.364 5.247 3.153 2.852 4.874 5.064 5.230 3.870 2.513 4.764 3.370 2.434 1.000 4.157 2.969 151.927

222

Page 242: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

Succesive Interval

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4

1 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 3.331 3.847 2.351 3.312 3.267 4.610 3.414 3.436 2.431 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

2 3.359 3.283 2.613 3.651 4.136 3.331 3.847 2.351 2.063 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 3.059 3.391 3.187 2.252 3.121

3 3.359 4.596 3.496 3.651 4.136 3.331 5.181 3.701 3.312 3.267 4.610 3.414 4.786 4.999 3.059 4.807 3.187 3.495 3.121

4 3.359 3.283 2.613 3.651 2.681 2.707 2.632 1.000 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

5 3.359 3.283 3.496 2.398 2.681 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

6 2.491 3.283 3.496 2.398 2.681 2.707 2.632 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 2.431 3.059 3.391 1.968 3.495 4.502

7 4.565 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 1.000 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

8 3.359 3.283 4.716 5.063 4.136 2.707 3.847 2.351 4.690 4.568 4.610 4.791 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 2.252 1.917

9 3.359 3.283 2.613 3.651 2.681 2.003 2.632 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

10 4.565 2.262 3.496 3.651 4.136 4.230 2.632 1.000 2.063 3.267 2.229 4.791 2.230 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

11 4.565 4.596 2.613 5.063 4.136 4.230 5.181 3.701 4.690 4.568 3.366 4.791 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 4.852 4.502

12 3.359 4.596 2.613 5.063 4.136 2.003 3.847 2.351 4.690 3.267 4.610 4.791 3.436 3.674 2.168 4.807 4.633 3.495 3.121

13 4.565 2.262 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 2.168 4.807 3.187 4.852 4.502

14 4.565 3.283 4.716 2.398 4.136 2.707 3.847 1.000 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 1.000 4.807 4.633 3.495 3.121

15 3.359 4.596 4.716 5.063 4.136 1.000 5.181 2.351 4.690 4.568 4.610 3.414 4.786 4.999 3.722 4.807 4.633 4.852 4.502

16 4.565 4.596 4.716 2.398 4.136 2.707 3.847 1.000 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 2.168 3.391 3.187 2.252 3.121

17 4.565 3.283 2.613 3.651 2.681 2.003 2.632 1.000 3.312 3.267 3.366 2.146 4.786 2.431 2.168 2.076 4.633 4.852 3.121

18 2.491 3.283 3.496 3.651 2.681 2.707 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

19 3.359 3.283 4.716 3.651 4.136 1.000 3.847 2.351 3.312 4.568 4.610 4.791 4.786 4.999 1.000 4.807 4.633 4.852 4.502

20 3.359 3.283 3.496 2.398 2.681 2.707 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 2.146 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

21 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

22 4.565 4.596 4.716 5.063 4.136 4.230 5.181 2.351 1.000 4.568 3.366 4.791 4.786 4.999 3.059 4.807 4.633 4.852 4.502

23 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 2.707 3.847 3.701 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 3.674 3.059 4.807 3.187 3.495 3.121

24 2.491 3.283 3.496 3.651 4.136 2.707 2.632 2.351 3.312 3.267 4.610 3.414 3.436 2.431 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

25 3.359 4.596 3.496 1.642 4.136 4.230 3.847 2.351 2.063 1.000 1.000 2.146 3.436 2.431 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

26 3.359 4.596 1.000 5.063 4.136 1.000 5.181 1.000 3.312 2.110 2.229 2.146 3.436 2.431 4.540 2.076 4.633 4.852 1.917

27 2.491 3.283 2.613 3.651 4.136 1.000 2.632 3.701 3.312 3.267 4.610 2.146 4.786 2.431 3.059 1.000 3.187 2.252 3.121

28 4.565 3.283 3.496 3.651 2.681 2.707 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 3.495 3.121

29 3.359 3.283 3.496 5.063 4.136 1.000 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 4.633 3.495 3.121

30 4.565 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 1.000 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 3.674 3.059 3.391 4.633 3.495 3.121

31 4.565 3.283 3.496 3.651 1.000 3.331 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 4.540 3.391 4.633 3.495 3.121

32 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

33 2.491 2.262 2.613 3.651 2.681 2.003 3.847 3.701 2.063 2.110 4.610 3.414 4.786 3.674 3.059 3.391 3.187 4.852 3.121

34 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 3.701 3.312 3.267 4.610 3.414 4.786 2.431 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

35 4.565 2.262 3.496 5.063 4.136 2.003 3.847 3.701 2.063 3.267 2.229 2.146 3.436 3.674 2.168 3.391 4.633 3.495 4.502

36 2.491 3.283 2.613 3.651 2.681 2.707 3.847 2.351 3.312 4.568 3.366 4.791 3.436 2.431 3.059 3.391 3.187 2.252 1.917

37 1.000 3.283 4.716 3.651 4.136 1.000 3.847 2.351 3.312 3.267 4.610 4.791 4.786 3.674 1.000 4.807 4.633 4.852 3.121

38 3.359 4.596 3.496 5.063 4.136 2.707 3.847 3.701 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 2.168 4.807 4.633 4.852 3.121

39 4.565 3.283 3.496 5.063 4.136 2.003 3.847 2.351 4.690 4.568 3.366 4.791 4.786 4.999 1.000 4.807 3.187 4.852 4.502

40 3.359 3.283 4.716 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 2.168 4.807 3.187 3.495 4.502

41 3.359 4.596 1.934 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 4.690 4.568 4.610 3.414 3.436 3.674 1.000 3.391 4.633 3.495 3.121

42 3.359 4.596 3.496 5.063 4.136 1.000 3.847 3.701 4.690 4.568 4.610 4.791 4.786 3.674 2.168 4.807 4.633 4.852 3.121

223

Page 243: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

43 3.359 4.596 3.496 5.063 4.136 1.000 3.847 3.701 4.690 4.568 4.610 4.791 4.786 3.674 2.168 4.807 4.633 4.852 4.502

44 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 4.230 5.181 3.701 4.690 4.568 4.610 3.414 4.786 3.674 2.168 3.391 3.187 4.852 3.121

45 2.491 3.283 3.496 5.063 4.136 3.331 2.632 2.351 3.312 4.568 4.610 3.414 3.436 3.674 3.059 3.391 4.633 3.495 1.917

46 3.359 3.283 3.496 5.063 4.136 2.707 3.847 1.000 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 4.999 2.168 3.391 3.187 3.495 4.502

47 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 3.331 3.847 1.000 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

48 3.359 4.596 3.496 3.651 4.136 1.000 5.181 2.351 4.690 4.568 3.366 4.791 4.786 3.674 1.000 4.807 4.633 3.495 3.121

49 3.359 4.596 2.613 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 2.431 1.000 4.807 4.633 3.495 3.121

50 3.359 2.262 2.613 5.063 4.136 3.331 3.847 2.351 3.312 4.568 4.610 3.414 4.786 3.674 3.059 4.807 4.633 3.495 3.121

51 3.359 4.596 2.613 3.651 4.136 1.000 2.632 2.351 3.312 3.267 2.229 4.791 4.786 3.674 3.059 4.807 4.633 4.852 4.502

52 1.773 2.262 1.934 2.398 4.136 2.707 3.847 1.000 4.690 3.267 4.610 2.146 2.230 2.431 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

53 1.773 3.283 4.716 5.063 4.136 2.707 5.181 2.351 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 1.000 4.807 4.633 4.852 4.502

54 3.359 1.672 1.934 3.651 2.681 4.230 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 3.059 4.807 4.633 3.495 3.121

55 3.359 3.283 2.613 2.398 4.136 2.707 2.632 1.000 3.312 2.110 2.229 3.414 3.436 2.431 2.168 3.391 3.187 2.252 1.917

56 2.491 1.000 1.934 3.651 4.136 2.003 5.181 2.351 4.690 3.267 3.366 3.414 4.786 3.674 4.540 4.807 4.633 4.852 4.502

57 1.773 1.672 2.613 3.651 2.681 2.003 2.632 2.351 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 4.540 3.391 3.187 3.495 3.121

58 2.491 1.672 2.613 5.063 4.136 1.000 3.847 2.351 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

59 2.491 1.000 3.496 2.398 4.136 1.000 5.181 3.701 4.690 4.568 3.366 4.791 4.786 4.999 3.059 4.807 4.633 4.852 4.502

60 2.491 3.283 1.934 3.651 4.136 2.003 3.847 1.000 3.312 3.267 2.229 3.414 4.786 3.674 2.168 4.807 4.633 4.852 4.502

61 3.359 1.000 2.613 5.063 4.136 2.707 3.847 2.351 3.312 4.568 4.610 3.414 4.786 3.674 2.168 4.807 4.633 3.495 3.121

62 3.359 3.283 3.496 5.063 4.136 1.000 5.181 3.701 3.312 4.568 4.610 4.791 4.786 4.999 2.168 4.807 4.633 3.495 4.502

63 3.359 2.262 1.934 1.000 4.136 1.000 3.847 1.000 3.312 2.110 2.229 2.146 3.436 2.431 2.168 3.391 4.633 4.852 4.502

64 3.359 1.672 2.613 3.651 4.136 2.707 2.632 2.351 3.312 3.267 2.229 2.146 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 4.502

65 1.773 2.262 3.496 3.651 4.136 4.230 3.847 2.351 4.690 3.267 4.610 3.414 4.786 3.674 2.168 4.807 4.633 3.495 3.121

66 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 2.003 3.847 1.000 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

67 2.491 1.672 4.716 3.651 4.136 2.003 3.847 3.701 3.312 3.267 4.610 3.414 3.436 3.674 2.168 4.807 4.633 4.852 4.502

68 1.000 1.672 1.934 3.651 4.136 2.003 2.632 1.000 2.063 3.267 2.229 2.146 3.436 2.431 3.059 4.807 3.187 2.252 3.121

69 2.491 2.262 2.613 3.651 2.681 2.003 2.632 1.000 2.063 2.110 2.229 3.414 3.436 4.999 3.059 3.391 1.968 2.252 3.121

70 2.491 1.000 1.934 2.398 2.681 2.707 5.181 3.701 4.690 4.568 4.610 4.791 4.786 2.431 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

71 1.773 2.262 1.934 2.398 2.681 2.707 5.181 3.701 4.690 2.110 4.610 2.146 3.436 2.431 3.059 4.807 4.633 3.495 3.121

72 4.565 2.262 1.000 3.651 4.136 4.230 5.181 3.701 4.690 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 3.059 2.076 4.633 4.852 4.502

73 3.359 3.283 3.496 5.063 1.000 3.331 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 4.633 3.495 3.121

74 4.565 2.262 3.496 3.651 4.136 1.000 3.847 1.000 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 2.168 4.807 3.187 2.252 3.121

75 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 4.690 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 3.722 3.391 4.633 3.495 3.121

76 4.565 4.596 3.496 5.063 4.136 3.331 3.847 1.000 4.690 3.267 3.366 4.791 4.786 3.674 2.168 4.807 3.187 4.852 4.502

77 4.565 3.283 1.934 3.651 4.136 2.707 3.847 2.351 3.312 4.568 3.366 4.791 4.786 1.000 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

78 4.565 3.283 4.716 5.063 4.136 2.003 2.632 3.701 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 4.540 4.807 4.633 4.852 4.502

79 4.565 4.596 4.716 3.651 4.136 1.000 3.847 2.351 4.690 4.568 4.610 3.414 3.436 3.674 1.000 4.807 4.633 4.852 4.502

80 4.565 3.283 3.496 3.651 4.136 2.707 2.632 1.000 2.063 2.110 2.229 3.414 3.436 4.999 2.168 3.391 3.187 2.252 4.502

81 4.565 4.596 4.716 5.063 4.136 1.000 3.847 3.701 4.690 3.267 3.366 2.146 3.436 3.674 1.000 4.807 4.633 3.495 3.121

82 4.565 3.283 4.716 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 4.852 4.502

83 4.565 3.283 3.496 3.651 4.136 1.000 3.847 2.351 3.312 3.267 2.229 3.414 2.230 2.431 3.059 2.076 3.187 3.495 3.121

84 4.565 3.283 3.496 3.651 4.136 4.230 3.847 1.000 4.690 4.568 2.229 4.791 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 3.495 3.121

85 4.565 3.283 4.716 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

86 4.565 4.596 4.716 5.063 4.136 4.230 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 1.000 4.807 3.187 3.495 4.502

224

Page 244: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

87 4.565 4.596 4.716 3.651 4.136 1.000 5.181 3.701 4.690 3.267 4.610 4.791 3.436 4.999 2.168 4.807 4.633 4.852 4.502

88 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

89 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 2.003 3.847 1.000 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

90 3.359 4.596 3.496 5.063 4.136 3.331 3.847 2.351 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 4.999 2.168 4.807 4.633 4.852 4.502

91 4.565 4.596 3.496 3.651 2.681 4.230 2.632 2.351 3.312 3.267 4.610 3.414 3.436 4.999 1.000 4.807 4.633 3.495 3.121

92 4.565 4.596 1.934 5.063 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 4.852 4.502

93 2.491 3.283 2.613 3.651 2.681 2.707 2.632 2.351 2.063 3.267 1.000 2.146 3.436 2.431 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

94 4.565 3.283 3.496 3.651 2.681 2.003 2.632 1.000 3.312 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 4.852 3.121

95 4.565 3.283 3.496 3.651 2.681 3.331 2.632 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 4.633 3.495 3.121

96 4.565 3.283 4.716 5.063 4.136 3.331 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 4.786 4.999 4.540 4.807 4.633 4.852 4.502

97 2.491 3.283 2.613 3.651 4.136 4.230 3.847 1.000 2.063 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 4.502

98 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 4.690 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 3.722 4.807 4.633 3.495 4.502

99 2.491 3.283 2.613 3.651 4.136 2.003 5.181 1.000 3.312 4.568 3.366 4.791 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 4.852 4.502

100 4.565 3.283 4.716 5.063 4.136 2.707 3.847 2.351 4.690 2.110 2.229 3.414 3.436 2.431 2.168 2.076 4.633 4.852 1.917

101 1.773 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 1.000 3.312 2.110 3.366 2.146 3.436 2.431 4.540 4.807 4.633 3.495 3.121

102 4.565 4.596 4.716 3.651 4.136 3.331 5.181 3.701 3.312 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 2.168 4.807 4.633 3.495 1.917

103 4.565 2.262 4.716 3.651 1.788 3.331 5.181 2.351 4.690 4.568 3.366 4.791 4.786 4.999 3.722 4.807 4.633 4.852 4.502

104 4.565 3.283 2.613 2.398 4.136 3.331 5.181 2.351 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 4.852 3.121

105 4.565 2.262 4.716 5.063 4.136 3.331 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 4.807 3.187 4.852 4.502

106 3.359 4.596 3.496 5.063 4.136 4.230 3.847 1.000 3.312 4.568 3.366 4.791 3.436 3.674 2.168 4.807 4.633 4.852 3.121

107 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 3.331 3.847 2.351 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 2.431 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

108 4.565 3.283 4.716 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 2.229 3.414 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

109 4.565 3.283 4.716 3.651 4.136 2.707 2.632 2.351 3.312 3.267 4.610 2.146 3.436 3.674 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

110 4.565 4.596 4.716 3.651 4.136 4.230 5.181 3.701 4.690 4.568 4.610 4.791 4.786 4.999 3.722 4.807 4.633 4.852 4.502

111 4.565 3.283 2.613 3.651 4.136 2.707 2.632 2.351 2.063 2.110 3.366 3.414 4.786 3.674 3.059 4.807 3.187 4.852 3.121

112 4.565 2.262 4.716 5.063 2.681 3.331 5.181 3.701 4.690 4.568 4.610 4.791 4.786 4.999 1.000 4.807 4.633 4.852 4.502

113 4.565 4.596 4.716 5.063 4.136 3.331 5.181 3.701 4.690 4.568 4.610 4.791 4.786 4.999 1.000 4.807 4.633 4.852 4.502

114 3.359 4.596 3.496 5.063 4.136 3.331 5.181 3.701 4.690 4.568 4.610 3.414 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 4.852 4.502

115 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 2.168 4.807 4.633 3.495 3.121

116 4.565 4.596 4.716 5.063 4.136 2.003 5.181 2.351 4.690 4.568 4.610 4.791 4.786 4.999 2.168 4.807 4.633 4.852 3.121

117 2.491 3.283 3.496 3.651 2.681 2.707 3.847 1.000 3.312 2.110 3.366 2.146 4.786 3.674 3.059 4.807 3.187 2.252 4.502

118 2.491 4.596 4.716 3.651 4.136 1.000 5.181 2.351 2.063 3.267 3.366 4.791 2.230 2.431 3.722 4.807 3.187 4.852 4.502

119 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 2.632 1.000 2.063 3.267 2.229 3.414 4.786 2.431 3.059 3.391 3.187 3.495 4.502

120 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 2.003 2.632 1.000 2.063 3.267 2.229 3.414 4.786 3.674 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

121 4.565 3.283 1.934 3.651 4.136 3.331 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 4.791 4.786 3.674 2.168 3.391 4.633 4.852 4.502

122 4.565 3.283 3.496 3.651 2.681 2.707 3.847 2.351 3.312 3.267 2.229 2.146 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 1.917

123 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 3.331 3.847 3.701 4.690 2.110 3.366 3.414 2.230 4.999 3.722 3.391 4.633 3.495 3.121

124 3.359 3.283 3.496 3.651 4.136 3.331 3.847 2.351 4.690 4.568 3.366 2.146 2.230 3.674 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

125 3.359 4.596 3.496 2.398 2.681 3.331 1.642 2.351 3.312 2.110 2.229 3.414 3.436 3.674 3.722 3.391 3.187 2.252 1.000

126 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 2.707 1.642 2.351 3.312 2.110 2.229 2.146 4.786 3.674 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

127 3.359 3.283 3.496 2.398 1.788 3.331 3.847 2.351 3.312 2.110 2.229 3.414 2.230 3.674 3.722 3.391 3.187 2.252 1.000

128 2.491 4.596 3.496 3.651 2.681 3.331 2.632 1.000 1.000 2.110 2.229 2.146 2.230 2.431 3.722 2.076 1.968 2.252 1.917

129 4.565 4.596 4.716 5.063 2.681 3.331 5.181 2.351 4.690 2.110 3.366 3.414 4.786 4.999 4.540 4.807 4.633 4.852 4.502

130 4.565 3.283 4.716 5.063 4.136 3.331 2.632 3.701 4.690 3.267 4.610 3.414 2.230 4.999 3.722 3.391 3.187 3.495 3.121

225

Page 245: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

131 4.565 1.672 4.716 3.651 4.136 3.331 5.181 3.701 4.690 3.267 4.610 3.414 3.436 4.999 4.540 2.076 4.633 3.495 3.121

132 4.565 3.283 4.716 3.651 2.681 3.331 3.847 2.351 4.690 2.110 3.366 3.414 2.230 4.999 4.540 4.807 4.633 4.852 4.502

133 4.565 2.262 4.716 5.063 2.681 3.331 2.632 1.000 3.312 2.110 2.229 3.414 3.436 4.999 3.722 2.076 3.187 2.252 1.000

134 4.565 2.262 3.496 3.651 4.136 2.707 3.847 1.000 3.312 4.568 3.366 4.791 4.786 3.674 3.722 3.391 4.633 4.852 3.121

135 3.359 4.596 1.934 3.651 4.136 1.000 3.847 3.701 4.690 4.568 2.229 4.791 4.786 2.431 2.168 4.807 4.633 4.852 3.121

136 4.565 3.283 1.934 2.398 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 3.674 4.540 3.391 3.187 3.495 3.121

137 2.491 3.283 2.613 5.063 4.136 2.003 3.847 2.351 3.312 4.568 3.366 3.414 3.436 4.999 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

138 3.359 2.262 2.613 2.398 4.136 2.003 2.632 2.351 2.063 2.110 3.366 2.146 3.436 2.431 3.059 3.391 3.187 2.252 3.121

139 2.491 3.283 3.496 1.642 4.136 2.003 3.847 1.000 2.063 2.110 3.366 2.146 3.436 2.431 3.059 3.391 4.633 2.252 1.917

140 1.773 3.283 3.496 2.398 2.681 2.003 2.632 2.351 4.690 3.267 3.366 4.791 4.786 3.674 3.059 3.391 4.633 1.000 1.917

141 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 3.366 3.414 3.436 2.431 2.168 3.391 3.187 3.495 3.121

142 2.491 3.283 3.496 3.651 4.136 2.707 2.632 2.351 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 3.059 4.807 4.633 2.252 3.121

143 4.565 3.283 3.496 5.063 4.136 4.230 3.847 3.701 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 3.674 4.540 3.391 4.633 4.852 3.121

144 3.359 2.262 3.496 2.398 2.681 2.003 2.632 2.351 3.312 3.267 3.366 2.146 2.230 2.431 3.722 3.391 4.633 3.495 3.121

145 4.565 4.596 4.716 3.651 4.136 4.230 5.181 1.000 3.312 4.568 4.610 4.791 4.786 4.999 2.168 4.807 4.633 4.852 4.502

146 2.491 3.283 3.496 1.642 2.681 3.331 5.181 2.351 4.690 1.000 4.610 4.791 4.786 1.431 4.540 2.076 1.462 4.852 1.917

147 2.491 4.596 2.613 3.651 1.788 2.707 5.181 3.701 4.690 2.110 4.610 1.000 4.786 1.000 4.540 4.807 1.000 4.852 1.917

148 3.359 4.596 1.934 2.398 4.136 2.707 3.847 2.351 3.312 3.267 4.610 4.791 4.786 3.674 1.000 4.807 4.633 3.495 3.121

149 3.359 1.672 4.716 5.063 1.788 2.003 3.847 2.351 3.312 3.267 4.610 3.414 3.436 3.674 2.168 2.076 4.633 4.852 1.917

150 2.491 4.596 4.716 3.651 2.681 4.230 3.847 2.351 4.690 4.568 3.366 3.414 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 3.121

151 4.565 2.262 4.716 5.063 4.136 3.331 5.181 3.701 4.690 4.568 3.366 3.414 4.786 4.999 3.722 3.391 4.633 4.852 3.121

152 4.565 3.283 3.496 3.651 2.681 4.230 3.847 2.351 4.690 2.110 3.366 4.791 4.786 3.674 3.722 4.807 3.187 3.495 4.502

153 4.565 3.283 3.496 3.651 2.681 2.707 2.632 2.351 4.690 2.110 4.610 2.146 3.436 3.674 3.059 3.391 3.187 3.495 1.917

154 4.565 2.262 4.716 5.063 4.136 4.230 3.847 3.701 3.312 2.110 2.229 3.414 4.786 4.999 2.168 2.076 3.187 3.495 3.121

155 4.565 2.262 4.716 5.063 4.136 4.230 5.181 2.351 3.312 2.110 2.229 3.414 2.230 4.999 3.722 3.391 4.633 4.852 3.121

156 3.359 3.283 3.496 3.651 2.681 3.331 5.181 2.351 3.312 2.110 2.229 3.414 2.230 3.674 3.722 3.391 3.187 3.495 1.917

157 4.565 4.596 3.496 3.651 1.788 3.331 5.181 2.351 4.690 2.110 2.229 2.146 2.230 3.674 4.540 4.807 4.633 4.852 3.121

158 3.359 4.596 2.613 3.651 1.788 2.707 2.632 2.351 2.063 1.000 1.000 1.000 1.000 3.674 3.722 3.391 1.968 3.495 1.917

159 4.565 4.596 4.716 5.063 4.136 4.230 5.181 3.701 2.063 3.267 4.610 2.146 2.230 4.999 4.540 4.807 4.633 4.852 1.000

160 3.359 4.596 3.496 3.651 2.681 2.707 3.847 2.351 3.312 2.110 1.000 2.146 2.230 3.674 3.059 4.807 3.187 4.852 1.917

161 4.565 3.283 3.496 3.651 4.136 2.707 1.642 3.701 4.690 2.110 2.229 2.146 2.230 4.999 3.059 3.391 1.968 2.252 1.917

162 4.565 3.283 4.716 3.651 4.136 3.331 5.181 3.701 4.690 2.110 2.229 3.414 2.230 4.999 4.540 4.807 4.633 4.852 4.502

163 1.773 2.262 1.000 2.398 1.431 2.707 2.632 2.351 3.312 3.267 2.229 4.791 3.436 2.431 3.059 2.076 1.968 2.252 3.121

164 4.565 4.596 1.934 3.651 2.681 4.230 1.000 1.000 2.063 1.000 3.366 1.000 2.230 2.431 3.059 2.076 1.968 3.495 3.121

165 4.565 3.283 1.934 3.651 4.136 4.230 3.847 2.351 3.312 3.267 2.229 2.146 3.436 3.674 3.059 3.391 4.633 4.852 4.502

226

Page 246: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4

2.356 3.097 4.086 4.714 3.235 3.700 4.046 3.559 3.699 4.474 3.510 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 136.582

1.000 4.554 4.086 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 4.765 5.600 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 130.826

3.743 4.554 2.591 3.318 4.515 3.700 2.613 3.559 3.699 4.474 3.510 1.957 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 2.958 3.067 140.649

1.000 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 2.498 2.987 3.510 2.785 2.800 2.277 2.744 4.341 3.748 4.289 3.067 113.422

2.356 3.097 1.000 2.041 3.235 1.000 2.613 3.559 3.699 2.987 3.510 1.957 2.800 2.277 2.744 2.724 5.063 2.958 1.806 110.989

2.356 3.097 2.591 4.714 2.110 2.341 4.046 3.559 2.498 2.987 3.510 3.530 2.800 2.277 4.109 2.724 2.551 2.958 3.067 116.855

2.356 3.097 2.591 3.318 4.515 2.341 2.613 3.559 2.498 4.474 4.765 2.785 2.800 2.277 2.744 4.341 3.748 4.289 3.067 123.745

3.743 3.097 4.086 2.041 4.515 2.341 4.046 4.818 3.699 4.474 4.765 1.957 2.800 3.833 4.109 4.341 2.551 4.289 4.475 139.016

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 1.678 2.341 3.699 2.987 3.510 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 2.551 2.958 3.067 112.357

2.356 4.554 2.591 2.041 4.515 1.000 1.000 2.341 2.498 1.766 2.499 3.530 4.216 3.833 2.744 4.341 2.551 4.289 1.806 114.950

3.743 4.554 4.086 3.318 2.110 1.000 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 4.326 1.000 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 146.619

2.356 3.097 2.591 4.714 3.235 3.700 4.046 2.341 2.498 4.474 4.765 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 138.865

2.356 3.097 4.086 4.714 3.235 3.700 2.613 3.559 3.699 4.474 3.510 1.957 2.800 2.277 1.526 2.724 3.748 4.289 3.067 131.758

2.356 3.097 2.591 3.318 2.110 2.341 4.046 3.559 2.498 2.987 4.765 2.785 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 4.475 126.781

3.743 4.554 4.086 4.714 2.110 3.700 4.046 4.818 2.498 4.474 4.765 1.000 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 154.816

2.356 1.773 1.000 2.041 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 3.510 1.957 2.800 2.277 2.744 4.341 2.551 4.289 3.067 112.032

2.356 3.097 2.591 3.318 1.000 2.341 4.046 3.559 2.498 2.987 3.510 1.000 4.216 3.833 1.000 2.724 3.748 4.289 4.475 115.175

2.356 3.097 2.591 2.041 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 3.510 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.068 3.067 112.163

3.743 4.554 4.086 4.714 2.110 3.700 4.046 3.559 3.699 4.474 2.499 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 146.669

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 1.000 2.498 2.987 3.510 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 2.551 4.289 3.067 112.362

2.356 3.097 2.591 3.318 2.110 2.341 2.613 3.559 2.498 2.987 2.499 1.957 4.216 3.833 2.744 4.341 2.551 2.958 3.067 115.787

3.743 4.554 4.086 4.714 3.235 2.341 4.046 1.000 1.000 4.474 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 4.289 4.475 147.501

3.743 3.097 2.591 4.714 2.110 2.341 4.046 2.341 2.498 2.987 3.510 1.957 4.216 3.833 2.744 4.341 2.551 2.958 3.067 127.314

2.356 3.097 4.086 3.318 2.110 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 2.499 1.000 2.800 3.833 2.744 4.341 3.748 4.289 3.067 122.338

2.356 3.097 2.591 3.318 2.110 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 3.510 1.957 2.800 2.277 2.744 4.341 3.748 2.958 3.067 108.749

1.000 1.773 1.000 3.318 2.110 1.000 4.046 1.000 1.000 1.766 2.499 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 2.068 3.067 108.038

2.356 4.554 4.086 4.714 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 2.958 3.067 124.235

2.356 4.554 4.086 3.318 4.515 2.341 4.046 3.559 3.699 2.987 3.510 4.326 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 4.475 135.899

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 130.159

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 1.000 4.046 2.341 2.498 2.987 3.510 1.957 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 3.067 124.421

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 2.987 3.510 3.530 4.216 3.833 2.744 2.724 3.748 4.289 3.067 125.646

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 2.498 2.987 3.510 1.957 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.958 3.067 114.885

1.000 3.097 2.591 3.318 3.235 3.700 4.046 3.559 3.699 2.987 2.499 2.785 2.800 3.833 1.918 4.341 5.063 2.958 3.067 122.011

3.743 3.097 4.086 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 4.765 2.785 2.800 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 128.653

1.000 3.097 4.086 4.714 2.110 1.000 4.046 2.341 3.699 2.987 3.510 1.957 4.216 2.277 2.744 4.341 2.551 2.958 3.067 120.780

2.356 4.554 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 3.699 2.987 2.499 2.785 2.800 2.277 4.109 4.341 3.748 2.068 1.806 117.235

2.356 3.097 4.086 3.318 4.515 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 4.765 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 140.542

2.356 4.554 4.086 4.714 4.515 3.700 4.046 3.559 2.498 4.474 2.499 1.000 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 145.996

3.743 4.554 2.591 4.714 4.515 2.341 4.046 3.559 3.699 4.474 4.765 1.000 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 1.000 143.828

2.356 3.097 2.591 4.714 3.235 2.341 4.046 3.559 3.699 2.987 3.510 2.785 2.800 3.833 2.744 4.341 3.748 4.289 4.475 129.988

2.356 4.554 4.086 4.714 4.515 2.341 2.613 3.559 3.699 4.474 3.510 1.957 2.800 3.833 2.744 2.724 5.063 2.958 4.475 132.884

2.356 4.554 4.086 4.714 4.515 3.700 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 1.000 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 147.920

227

Page 247: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

3.743 4.554 4.086 4.714 4.515 3.700 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 1.000 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 4.475 149.072

2.356 4.554 4.086 4.714 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 4.765 1.000 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 142.918

2.356 3.097 2.591 4.714 2.110 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 3.510 1.957 2.800 3.833 4.109 4.341 2.551 2.068 3.067 122.175

2.356 4.554 4.086 3.318 4.515 2.341 4.046 3.559 3.699 4.474 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 2.958 3.067 134.677

1.000 4.554 2.591 3.318 4.515 2.341 4.046 2.341 2.498 2.987 3.510 2.785 4.216 3.833 2.744 2.724 3.748 2.958 3.067 122.130

2.356 4.554 2.591 4.714 4.515 3.700 4.046 4.818 4.789 4.474 4.765 2.785 4.216 3.833 4.109 2.724 2.551 4.289 4.475 145.005

2.356 3.097 4.086 4.714 4.515 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 135.922

3.743 4.554 2.591 3.318 4.515 2.341 4.046 3.559 2.498 2.987 3.510 1.957 1.806 1.000 2.744 2.724 3.748 2.958 4.475 129.515

3.743 4.554 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 4.765 3.530 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 3.067 136.889

2.356 3.097 2.591 2.041 1.000 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 1.000 2.785 4.216 3.833 1.918 2.724 2.551 2.068 3.067 106.632

3.743 4.554 4.086 4.714 4.515 3.700 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 148.695

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 3.699 4.474 4.765 1.957 4.216 2.277 2.744 4.341 3.748 4.289 3.067 124.779

3.743 3.097 4.086 4.714 2.110 3.700 2.613 2.341 2.498 2.987 2.499 2.785 4.216 1.000 1.918 4.341 3.748 2.068 3.067 109.506

3.743 4.554 4.086 4.714 3.235 3.700 4.046 3.559 2.498 4.474 4.765 2.785 4.216 3.833 1.000 4.341 5.063 4.289 4.475 142.653

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 1.000 2.613 2.341 2.498 2.987 2.499 1.957 2.800 2.277 4.109 2.724 3.748 4.289 4.475 111.357

2.356 3.097 2.591 3.318 4.515 2.341 4.046 3.559 4.789 4.474 3.510 1.957 4.216 2.277 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 125.358

3.743 4.554 4.086 3.318 4.515 3.700 4.046 4.818 3.699 4.474 3.510 1.957 4.216 3.833 2.744 4.341 5.063 2.958 4.475 146.505

3.743 4.554 4.086 4.714 3.235 1.000 4.046 2.341 2.498 4.474 4.765 1.000 2.800 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 3.067 131.946

3.743 4.554 2.591 3.318 4.515 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 2.499 3.530 2.800 2.277 1.918 2.724 3.748 2.068 3.067 127.934

2.356 3.097 4.086 4.714 4.515 2.341 4.046 4.818 4.789 2.987 1.737 1.957 4.216 3.833 2.744 2.724 3.748 4.289 4.475 143.362

3.743 3.097 4.086 4.714 2.110 2.341 4.046 1.000 1.000 4.474 2.499 1.000 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 4.289 3.067 114.262

3.743 4.554 2.591 4.714 3.235 2.341 4.046 1.000 1.000 4.474 2.499 3.530 4.216 3.833 2.744 2.724 2.551 2.068 4.475 119.159

2.356 4.554 4.086 3.318 2.110 2.341 2.613 2.341 1.000 2.987 4.765 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 4.289 4.475 131.480

2.356 3.097 2.591 4.714 3.235 3.700 4.046 3.559 3.699 4.474 3.510 1.957 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 2.958 4.475 126.406

1.000 4.554 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 4.765 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 138.611

2.356 4.554 2.591 2.041 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 2.068 1.806 109.305

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 2.498 4.474 2.499 2.785 4.216 3.833 1.918 4.341 2.551 2.958 1.806 108.365

3.743 4.554 4.086 3.318 4.515 1.000 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 2.785 4.216 1.000 4.109 4.341 2.551 4.289 4.475 129.181

3.743 4.554 4.086 3.318 2.110 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 2.499 4.326 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 4.475 128.905

3.743 4.554 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 4.474 3.510 2.785 4.216 2.277 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 133.910

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 3.510 1.957 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 3.067 121.838

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 1.000 4.046 2.341 2.498 2.987 3.510 1.957 2.800 3.833 4.109 4.341 1.562 1.000 3.067 112.473

3.743 4.554 2.591 3.318 3.235 3.700 4.046 3.559 3.699 4.474 3.510 1.957 2.800 2.277 2.744 4.341 5.063 2.958 3.067 131.973

2.356 3.097 4.086 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 1.957 2.800 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 138.977

2.356 4.554 2.591 3.318 3.235 3.700 4.046 4.818 2.498 4.474 2.499 1.957 2.800 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 131.444

2.356 4.554 2.591 3.318 4.515 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 143.856

1.000 4.554 4.086 4.714 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 3.067 142.294

2.356 4.554 2.591 3.318 2.110 1.000 4.046 2.341 2.498 4.474 2.499 4.326 4.216 3.833 1.918 4.341 3.748 4.289 3.067 120.747

3.743 4.554 2.591 3.318 1.000 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 1.957 4.216 2.277 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 134.306

3.743 3.097 2.591 4.714 4.515 3.700 4.046 3.559 3.699 4.474 3.510 2.785 4.216 3.833 2.744 4.341 5.063 1.000 3.067 135.819

2.356 1.773 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 2.987 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 121.927

3.743 4.554 4.086 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 138.867

3.743 3.097 2.591 3.318 2.110 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 1.000 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 4.289 3.067 125.690

2.356 3.097 2.591 4.714 3.235 2.341 2.613 4.818 4.789 4.474 4.765 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 143.039

228

Page 248: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

2.356 4.554 4.086 3.318 4.515 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 4.765 1.000 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 150.138

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 2.498 2.987 3.510 1.000 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.958 3.067 112.684

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 2.498 2.987 1.737 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.958 3.067 112.589

3.743 4.554 4.086 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 3.699 4.474 3.510 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 2.958 3.067 146.112

2.356 3.097 2.591 4.714 2.110 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 1.957 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 4.289 3.067 131.787

3.743 4.554 2.591 4.714 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 4.474 4.765 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 139.706

1.000 3.097 2.591 3.318 2.110 1.000 1.678 4.818 4.789 2.987 2.499 2.785 2.800 2.277 1.918 2.724 2.551 2.068 1.806 101.823

2.356 3.097 4.086 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 4.474 4.765 2.785 4.216 2.277 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 128.552

2.356 4.554 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 3.559 3.699 4.474 3.510 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 3.067 131.826

3.743 4.554 4.086 4.714 4.515 3.700 1.678 4.818 4.789 4.474 4.765 2.785 2.800 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 155.300

2.356 3.097 2.591 3.318 4.515 3.700 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 2.958 4.475 131.403

3.743 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 2.987 2.499 2.785 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 2.958 3.067 129.522

2.356 4.554 2.591 3.318 2.110 2.341 4.046 3.559 3.699 4.474 2.499 1.957 4.216 3.833 2.744 2.724 3.748 2.958 4.475 127.809

2.356 4.554 1.000 4.714 4.515 1.000 2.613 3.559 3.699 2.987 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 4.289 3.067 128.323

1.000 3.097 2.591 2.041 4.515 1.000 4.046 3.559 2.498 2.987 2.499 2.785 4.216 2.277 1.918 2.724 2.551 2.068 3.067 112.028

3.743 4.554 4.086 3.318 3.235 3.700 4.046 1.000 3.699 4.474 4.765 2.785 4.216 3.833 2.744 4.341 2.551 2.958 3.067 141.132

3.743 4.554 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 4.765 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 147.198

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 3.700 1.678 2.341 1.000 2.987 2.499 1.957 2.800 3.833 4.109 4.341 3.748 2.958 3.067 126.136

3.743 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 2.785 4.216 2.277 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 135.690

2.356 4.554 2.591 3.318 4.515 2.341 4.046 2.341 3.699 4.474 1.737 1.957 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 4.475 137.779

1.000 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 3.510 1.000 2.800 2.277 4.109 2.724 3.748 4.289 3.067 112.997

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 2.498 2.987 4.765 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 4.289 6.430 127.943

2.356 3.097 4.086 3.318 4.515 1.000 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 130.222

3.743 4.554 4.086 4.714 4.515 2.341 4.046 3.559 3.699 4.474 4.765 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 164.087

1.000 3.097 4.086 3.318 2.110 1.000 4.046 2.341 3.699 4.474 2.499 3.530 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 3.067 125.562

3.743 4.554 4.086 4.714 4.515 3.700 4.046 2.341 2.498 4.474 4.765 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 155.456

3.743 4.554 4.086 4.714 4.515 2.341 4.046 3.559 3.699 4.474 4.765 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 161.877

3.743 4.554 4.086 4.714 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 4.474 3.510 3.530 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 2.958 4.475 148.524

2.356 4.554 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 4.474 3.510 2.785 4.216 2.277 2.744 4.341 3.748 2.958 4.475 128.616

3.743 4.554 1.000 4.714 4.515 3.700 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 153.231

3.743 3.097 4.086 3.318 2.110 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 3.510 2.785 4.216 3.833 1.918 4.341 2.551 2.068 3.067 121.918

2.356 4.554 4.086 4.714 3.235 3.700 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 141.505

2.356 4.554 1.000 2.041 3.235 1.000 4.046 2.341 2.498 4.474 1.737 4.326 4.216 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 4.475 120.386

1.000 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 1.678 2.341 2.498 2.987 1.737 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 2.551 2.958 3.067 108.641

2.356 4.554 2.591 4.714 3.235 2.341 4.046 3.559 2.498 4.474 4.765 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 140.768

2.356 3.097 2.591 2.041 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 4.474 4.765 2.785 2.800 3.833 4.109 4.341 5.063 2.958 3.067 123.422

3.743 3.097 4.086 3.318 3.235 3.700 4.046 2.341 3.699 4.474 4.765 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 2.958 3.067 138.141

2.356 1.773 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 2.987 3.510 3.530 1.806 3.833 2.744 2.724 5.063 2.958 4.475 124.162

2.356 3.097 2.591 3.318 2.110 3.700 2.613 3.559 2.498 2.987 3.510 2.785 1.806 2.277 2.744 4.341 3.748 2.958 3.067 111.648

2.356 1.773 2.591 3.318 3.235 3.700 2.613 3.559 2.498 2.987 3.510 3.530 1.806 2.277 2.744 4.341 3.748 2.958 3.067 114.955

1.000 3.097 2.591 3.318 3.235 3.700 4.046 4.818 4.789 4.474 4.765 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 2.958 3.067 126.121

3.743 1.773 2.591 3.318 2.110 2.341 2.613 2.341 3.699 4.474 3.510 4.326 1.806 3.833 4.109 2.724 5.063 2.958 3.067 108.360

3.743 3.097 2.591 4.714 4.515 3.700 4.046 4.818 4.789 4.474 4.765 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 3.067 157.677

3.743 3.097 4.086 3.318 4.515 3.700 4.046 4.818 4.789 4.474 4.765 3.530 2.800 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 149.343

229

Page 249: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

Datab Interval Y Pengembangan Spiritual Religius

3.743 3.097 4.086 4.714 4.515 3.700 4.046 3.559 4.789 4.474 4.765 4.326 4.216 3.833 2.744 2.724 5.063 2.958 4.475 149.063

3.743 3.097 4.086 3.318 3.235 2.341 4.046 3.559 3.699 4.474 4.765 4.326 2.800 2.277 4.109 2.724 5.063 2.958 3.067 140.256

2.356 3.097 4.086 1.000 3.235 3.700 4.046 3.559 3.699 2.987 4.765 3.530 2.800 3.833 4.109 2.724 3.748 2.958 3.067 121.287

3.743 4.554 2.591 3.318 4.515 3.700 2.613 3.559 3.699 4.474 3.510 4.326 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 142.084

2.356 4.554 4.086 4.714 3.235 3.700 2.613 3.559 3.699 4.474 1.737 1.957 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 2.958 4.475 136.300

2.356 3.097 2.591 4.714 4.515 1.000 2.613 2.341 2.498 4.474 3.510 1.000 2.800 2.277 4.109 4.341 2.551 4.289 4.475 122.271

2.356 3.097 2.591 4.714 4.515 2.341 2.613 4.818 4.789 4.474 2.499 2.785 4.216 3.833 2.744 4.341 5.063 2.958 3.067 132.949

2.356 3.097 2.591 2.041 2.110 1.000 2.613 3.559 4.789 2.987 2.499 3.530 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 4.289 3.067 107.138

1.000 3.097 2.591 4.714 3.235 2.341 4.046 2.341 4.789 1.766 3.510 2.785 2.800 2.277 2.744 4.341 2.551 2.958 4.475 111.064

2.356 4.554 2.591 2.041 1.000 1.000 2.613 4.818 3.699 4.474 3.510 2.785 2.800 2.277 1.526 4.341 3.748 1.500 1.806 112.631

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 2.987 1.737 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.958 3.067 113.898

1.000 3.097 2.591 2.041 2.110 2.341 4.046 2.341 1.000 2.987 3.510 2.785 4.216 2.277 4.109 4.341 5.063 2.958 4.475 124.406

3.743 3.097 2.591 3.318 4.515 2.341 2.613 3.559 1.000 2.987 3.510 3.530 4.216 3.833 2.744 4.341 5.063 4.289 4.475 143.121

2.356 3.097 2.591 3.318 2.110 1.000 4.046 2.341 2.498 4.474 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 2.551 4.289 4.475 118.235

3.743 4.554 4.086 3.318 2.110 3.700 4.046 2.341 2.498 4.474 4.765 1.957 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 150.704

3.743 1.000 4.086 2.041 2.110 1.000 1.678 1.000 3.699 4.474 2.499 1.000 1.000 3.833 2.744 4.341 1.562 2.068 1.000 105.488

3.743 1.773 4.086 4.714 3.235 3.700 1.000 3.559 3.699 1.000 4.765 2.785 1.806 1.000 1.000 4.341 1.000 2.068 1.806 113.119

3.743 4.554 4.086 3.318 3.235 1.000 4.046 3.559 3.699 2.987 2.499 4.326 4.216 3.833 2.744 4.341 3.748 2.958 4.475 134.190

2.356 3.097 2.591 3.318 3.235 1.000 1.000 3.559 3.699 2.987 2.499 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.958 3.067 114.605

2.356 3.097 2.591 4.714 4.515 3.700 1.678 3.559 3.699 2.987 3.510 2.785 2.800 3.833 4.109 4.341 3.748 2.958 1.806 130.750

1.000 3.097 2.591 3.318 3.235 2.341 2.613 2.341 3.699 2.987 4.765 2.785 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.958 3.067 133.589

2.356 3.097 4.086 3.318 3.235 2.341 4.046 4.818 4.789 4.474 4.765 3.530 2.800 3.833 4.109 2.724 5.063 4.289 3.067 141.973

1.000 3.097 4.086 2.041 3.235 2.341 2.613 3.559 3.699 2.987 4.765 2.785 2.800 3.833 4.109 2.724 3.748 4.289 3.067 121.860

2.356 3.097 4.086 3.318 4.515 3.700 4.046 4.818 4.789 4.474 4.765 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 4.475 143.919

3.743 3.097 4.086 3.318 4.515 3.700 4.046 4.818 4.789 4.474 4.765 3.530 2.800 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 148.304

2.356 3.097 2.591 2.041 3.235 2.341 4.046 3.559 3.699 2.987 3.510 3.530 2.800 2.277 2.744 2.724 3.748 2.958 4.475 118.734

2.356 3.097 2.591 4.714 3.235 3.700 2.613 2.341 3.699 2.987 4.765 3.530 4.216 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 3.067 136.539

1.000 1.000 1.000 3.318 3.235 1.000 4.046 4.818 3.699 1.766 4.765 4.326 1.806 2.277 4.109 4.341 5.063 4.289 3.067 106.850

3.743 3.097 4.086 2.041 4.515 3.700 4.046 3.559 4.789 4.474 4.765 3.530 1.806 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 149.595

2.356 1.773 4.086 3.318 3.235 3.700 4.046 3.559 3.699 2.987 4.765 3.530 2.800 3.833 4.109 4.341 5.063 2.958 3.067 126.206

2.356 3.097 2.591 1.000 4.515 3.700 2.613 2.341 2.498 1.766 3.510 2.785 1.806 3.833 4.109 4.341 3.748 4.289 3.067 116.137

3.743 3.097 4.086 3.318 3.235 3.700 4.046 3.559 3.699 4.474 4.765 3.530 2.800 3.833 4.109 4.341 5.063 4.289 4.475 149.732

3.743 4.554 4.086 2.041 4.515 1.000 4.046 3.559 2.498 2.987 2.499 2.785 2.800 2.277 4.109 1.000 2.551 2.958 3.067 105.571

2.356 4.554 4.086 4.714 4.515 3.700 4.046 4.818 4.789 4.474 1.000 2.785 4.216 2.277 1.526 2.724 3.748 1.500 3.067 114.361

3.743 4.554 4.086 4.714 2.110 1.000 4.046 2.341 2.498 2.987 3.510 2.785 4.216 3.833 4.109 4.341 3.748 2.958 4.475 132.551

230

Page 250: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NON DIRECTIVE DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35766/2/MOCH MUNAWIR... · LEMI〕AR PENGESAHAN PENGUЛ TESIS Tesis denganjudul“Pellgaruh

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Moch Munawir Amin lahir di Bandung pada tanggal 17

Desember 1983. Putra ke-1 dari dua bersaudara, pasangan H.

Dikdik Usman dan Hj. Iis Watisyah. Dengan beralamatkan Jl.

Cicalengka N0. 07 Rt.01/Rw.06 Desa Sukamanah Kecamatan

Paseh Majalaya-Kab.Bandung.

Email : [email protected]

No Hp : 082225613900

Pengalaman Pendidikan yang pernah penulis tempuh adalah:

Riwayat Pendidikan

No Nama Instansi/

Sekolah

Tahun masuk Lulus

1. SDN Sukamanah 2 1990 1996

2. MTsN Sukamanah

Tasikmalaya

1996 1999

3. Takhasus jawa

tengah

1999 2000

4. MASS Aliyah

Tebuireng

2000 2003

5. UIN SGD Bandung 2004 2008

6. UIN Syarief

Hidayatullah

Jakarta

2014 2017

Riwayat Pendidikan Pesantren

No Nama Pesantren Tahun

1. Pesantren Sukahideung Singaparna-Tasikmalaya 1996-1999

2. Pesantren Takhasus Baitussalam Wonolopo-Mijen

Semarang-Jawa Tengah

1999-2000

3. Pesantren Tebuireng-Jombang Jawa Timur 2000-2003

4. Pesantren Al-Munawaroh Ngemplak Jombang-

Jawa Timur

2003-2004