pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing...

287
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ( Kuasi Esperimen di SMA N 10 Tangerang Selatan ) Oleh: Laela Sari NIM 11140163000044 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TERBIMBING BERBANTUAN VIDEO TERHADAP

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI

SUHU DAN KALOR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

( Kuasi Esperimen di SMA N 10 Tangerang Selatan )

Oleh:

Laela Sari

NIM 11140163000044

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

i

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

ii

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

iii

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

iv

ABSTRAK

Laela Sari, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan

Video terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Suhu dan

Kalor”, Skripsi Program Studi Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Keterampilan berpikir kritis fisika siswa khususnya suhu dan kalor masih

tergolong rendah. Salah satu penyebabnya dikarenakan proses pembelajaran yang

kurang melatih keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan kalor. Penelitian

dilakukan di SMAN 10 Tangerang Selatan semester ganjil tahun ajaran

2019/2020 dengan sampel sebanyak 74 siswa, yang terdiri dari 37 siswa di kelas

kontrol dan 37 siswa di kelas eksperimen. Metode yang digunakan adalah quasi

eksperiment dengan Nonequivalent Control Group Design. Teknik yang

digunakan untuk pengambilan data dengan purposive sampling. Instrumen yang

digunakan adalah tes essai sebanyak 11 butir soal yang mewakili sepuluh

indikator keterampilan berpikir kritis. Kemudian, jawaban siswa dianalisis dengan

bantuan SPSS versi 23 melalui Uji Mann Whitney test. Hasil uji hipotesis

menunjukan nilai sig (2-tailled) sebesar 0,000. Karena nilai sig (2-tailled) < 0,05,

sehingga ditolak dan terima. Artinya, terdapat pengaruh model

pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap keterampilan berpikir

kritis siswa pada materi suhu dan kalor. Hasil N-Gain, kelas eksprimen sebesar

0,80 dengan kategori tinggi sedangkan kelas kontrol sebesar 0,39 dengan kategori

sedang. Hal ini menunjukan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan

keterampilan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingan kelas kontrol.

Kata kunci: berpikir kritis, fisika, keterampilan, inkuiri, inkuiri terbimbing,

model pembelajaran, video,

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

v

ABSTRACT

Laela Sari, “The Effect of Guide Inquiry Learning Model with Video to

Students’ Critical Thinking Skills in Temperatur and Heat Materials”,

Physics Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.

The student’s critical thinking showed low result. One of the reasons is caused the

learning process cannot practicing enough on citical thinking skill. The purpose of

this study was to determine the effect of Guide Inquiry learning model with

video to students’ critical thinking skills in temperatur and heat materials. The

study was conducted at SMAN 10 Tangerang Selatan first semester academic

years 2019/2020 with samples of 74 students, in class control have 37 students

and class eksperimen have 37 students. The metode in the reserch is quasi

eksperiment and Nonequivalent Control Group Design. The technic used for taked

data is purposive sampling. The instrument used was essay test of 11 items

representing 10 indicator critical thinking by Ennis. Based on hipothesis test of

posttes score by ManWitney test with helped software SPSS 23. The result of

Mann Witney test showed value of sig (2-tailled) is 0,000, because value of sig (2-

tailled) < 0,05, so that was rejected and accepted. The meaning of the result

that there is an effect of Guide Inquiry learning model with Video to Students’

Critical Thinking Skills in Temperatur and Heat Materials. Based on the result of

N-Gain showed that eksperiment class have 0,80 with high category and control

class have 0,39 with medium category and the increase of students’ critical

thinking in eksperiment class is higher then control class.

Keywords : critical thinking, guided inquiry, learning model, inquiry, physics

skills, video.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Video

terhadap Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Suhu dan Kalor”.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad

Shollahu Alaihi Wassalam beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga

akhir zaman. Aamiin

Ucapan dan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang

telah berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini. Secara khusus ucapan

terimakasih tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Dr Sururin M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Iwan Suwarna Permana, M.Pd, selaku ketua Jurusan Tadris Fisika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ai Nurlaela M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing

dan memberikan saran penulis selama menjadi mahasiswa pendidikan fisika.

4. Devi Sholehat M.Pd, selaku dosen embimbing skripsi yang telah memberikan

arahan dan membimbing penulis.

5. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Jurusan Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama masa perkuliahan.

6. Muchlas M.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika sekolah SMAN 10

Tangerang Selatan yang selalu memberikan saran saat penelitian.

7. Kedua orang tua tercinta (Bapak Daroh B Karyan dan Ibu Tarwi) yang telah

memberikan dukungan baik moril dan materil serta doa yang tidak pernah

lupa, Adik terkasih (Wiranto & M idris) yang selalu memberikan semangat

dan kakak tercerewet (Suriti) yang selalu menanyakan kapan wisuda dan

selalu memberikan dana selama masa perkuliahan.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

vii

8. Sahabat penulis, Ahmad Nur Alfihadi, Muhammad Riski, Nurul Ilman dan

Windha Legestiani yang selalu semangat mendukung dan membantu penulis

untuk menyelesaikan skripsi

9. Sahabat penulis, Sri Ratnaningsih dan Ifo Fauziah yang selalu mendukung

dan berbagi cerita.

10. Teman-teman pendidikan fisika 2014, khususnya pendidikan fisika B yang

selalu membantu penulis dan berbagi suka duka selama perkuliahan.

11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan

penelitian yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan yang diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan

terbaik dari Allah SWT. Aamiin

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kebaikan penulis. Semoga skripsi

ini masih membawa manfaat bagi yang membacanya.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Jakarta, 13 November 2019

Laela Sari

NIM 11140163000044

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

viii

DAFTAR ISI

SURAT PERYATAAN KARYA SENDIRI ........... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ......... Error! Bookmark not

defined.

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6

C. Pembatas Masalah ..................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7

BAB II ................................................................................................................... 9

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ........................................................................................................ 9

A. Kajian Teoritis ............................................................................................ 9

1. Model Pembelajaran Inkuiri ..................................................................... 9

2. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) ..................................................... 15

3. Media Pembelajaran ............................................................................... 18

a. Pengertian Media Pembelajaran ............................................................. 18

4. Video ....................................................................................................... 21

5. Keterampilan Berpikir Kritis ..................................................................... 24

6. Materi Suhu dan Kalor ............................................................................... 29

B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 37

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

ix

C. Penelitian Relevan ................................................................................... 40

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 41

BAB III ................................................................................................................. 42

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 42

A. Tempat Penelitian ....................................................................................... 42

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 42

C. Prosedur Penelitian .................................................................................... 43

D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 45

E. Populasi dan Sampel ................................................................................... 45

F. Teknik pengumpulan data ......................................................................... 46

G. Validasi Instrumen ..................................................................................... 47

a. Uji Validitas Instrumen .............................................................................. 49

b. Uji Realibilitas Instrumen .......................................................................... 50

c. Uji tingkat kesukaran ................................................................................. 51

d. Uji Daya Pembeda ..................................................................................... 52

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 53

a. Uji Normalitas ............................................................................................ 54

b. Uji Homogenitas ........................................................................................ 55

c. Uji Hipotesis .............................................................................................. 56

d. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 59

e. N-Gain ....................................................................................................... 60

BAB IV ................................................................................................................. 61

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 61

A. Deskripsi Data .......................................................................................... 61

B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 61

1. Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ................................... 61

2. Hasil Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ................................ 63

3. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest .................................................. 65

4. N-Gain .................................................................................................... 67

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

x

5. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ...................... 70

C. Pembahasan .............................................................................................. 72

BAB V ................................................................................................................... 82

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 82

A. Kesimpulan ............................................................................................... 82

B. Saran ......................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

LAMPIRAN ......................................................................................................... 90

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tahapan Inkuiri Terbimbing ................................................................ 17

Tabel 2. 2 Indikator Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ................................ 27

Tabel 2. 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Suhu dan Kalor .................... 29

Tabel 2. 4 Konduktivitas Termal untuk Beberapa Bahan ..................................... 36

Tabel 3. 1 Nonequivalent Control Group Desain.................................................. 43

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis ........................................ 48

Tabel 3. 3 Kriteria Validitas Butir Soal ................................................................ 49

Tabel 3. 4 Kriteria Reliabilitas Butir Soal ............................................................. 50

Tabel 3. 5 Kriteria Tingkat Kesukaran .................................................................. 51

Tabel 3. 6 Kriteria Tingkat Kesukaran .................................................................. 52

Tabel 3. 7 Kriteria Daya Beda............................................................................... 53

Tabel 3. 8 Kriteria Daya Beda............................................................................... 53

Tabel 3. 9 Kriteria Uji N-Gain .............................................................................. 60

Tabel 4. 1 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ............................................................................................................ 62

Tabel 4. 2 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen.................................................................................................. 64

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ................................................ 65

Tabel 4. 4 Hasil N-Gain Pretest dan Posttest Berdasarkan Indikator KBK .......... 68

Tabel 4. 5 Hasil Uji Pretest da Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol............... 70

Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas of Variance Pretest dan Posttest ..................... 71

Tabel 4. 7 Uji Hipotesis Pretest dan Posttest ........................................................ 72

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda .................................................................. 35

Gambar 3. 1 Prosedur Penelitian ........................................................................... 45

Gambar 4. 1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ............................................................................................................ 61

Gambar 4. 2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen ............................................................................................................ 63

Gambar 4. 3 Diagram Presentase Indikator KBK ................................................. 66

Gambar 4. 4 Hasil N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 70

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A 1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Studi Pendahuluan ...................... 91

Lampiran A 2 Lembar Wawancara Guru SMA .................................................... 92

Lampiran A 3 Instrumen Studi Pendahuluan ........................................................ 94

Lampiran A 4 RPP Kelas Eksperimen .................................................................. 97

Lampiran A 5 RPP Kelas Kontrol ....................................................................... 129

Lampiran A 6 Lembar Kerja Siswa .................................................................... 155

Lampiran B 1 Kisi-Kisi Instrumen tes ................................................................ 181

Lampiran B 2 Tabel Instrumen Tes KBK .......................................................... 183

Lampiran B 3 Rekapitulasi Hasil Uji Validasi .................................................... 208

Lampiran B 4 Soal Instrumen Penelitian ............................................................ 209

Lampiran C 1 Data Hasil Pretest..................................................................................... 214

Lampiran C 2 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ............................................................... 216

Lampiran C 3 Hasil Pretest Kelas Kontrol ..................................................................... 218

Lampiran C 4 Data Hasil Posttest ................................................................................... 220

Lampiran C 5 Hasil Posttest Kelas Eksperimen ............................................................. 222

Lampiran C 6 Hasil Posttest Kelas Eksperimen ............................................................. 224

Lampiran C 7 Uji Normalitas Pretest Kelas EKsperimen ............................................... 226

Lampiran C 8 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol .............................................. 227

Lampiran C 9 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ............................................ 228

Lampiran C 10 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen.................................... 229

Lampiran C 11 Uji Homogenitas Data Pretest ................................................................ 230

Lampiran C 12 Uji Homogenitas Data Posttest .............................................................. 231

Lampiran C 13 Uji Hipotesis Data Pretest ...................................................................... 232

Lampiran C 14 Uji Hipotesis Data Posttest .................................................................... 233

Lampiran C 15 Data Presentase Indikator KBK ............................................................. 234

Lampiran C 16 Uji N-Gain Kelas EKsperimen .............................................................. 244

Lampiran C 17 Hasil N-Gain Kelas Eksperimen ........................................................... 245

Lampiran C 18 Hasil N-Gain Kelas Kontrol .................................................................. 247

Lampiran C 19 Tabel N-Gain Per Indikator KBK .......................................................... 249

Lampiran D 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................... 252

Lampiran D 2 Surat Keterangan Penelitian .................................................................... 253

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

xiv

Lampiran E 1 Print Screen Video Pembelajaran............................................................. 255

Lampiran E 2 Foto Bukti Penelitian ............................................................................... 256

Lampiran E 3 Lembar Uji Referensi ............................................................................... 258

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) di sekolah, memiliki peran yang

sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui

keterampilan dan sikap ilmiah, keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta

kemampuan analisis masalah kompleks yang biasanya terjadi di kehidupan.

Pembelajaran IPA (sains) diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga

pendidikan IPA dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar.1 Dengan memahami alam sekitar secara lansung

diharapkan siswa mempunyai pengalaman yang dapat mengembangkan

kompetensi siswa secara ilmiah.

Salah satu cabang dalam IPA adalah fisika. Fisika merupakan suatu ilmu

pengetahuan yang di dalamnya mempelajari tentang sifat dan fenomena alam atau

gejala alam serta seluruh interaksi yang ada di dalamnya.2 Fisika berhubungan

dengan perilaku dan struktur benda, khususnya benda mati. Pembelajaran fisika di

sekolah biasanya hanya mengukur hasil belajar pada aspek kognitif saja tanpa

mempertimbangkan keterampilan berpikir yang lain seperti keterampilan berpikir

kritis. Padahal menurut Partnership For 21st Century Skills menyebutkan bahwa

berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang diperlukan pada abad ke

21 ini.3 Serta dalam standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah

kurikulum 2013 menyebutkan bahwa siswa harus memiliki keterampilan berpikir

dan bertindak secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif dan

komunikatif.4 Pernyataan ini menunjukkan bahwa penilaian kompetensi

1Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009 ), Cet.1, hlm 46. 2Ari prasetyo Nugraha, dkk, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Surakarta: CV Mediatama,

2016), hlm. 4. 3Partnership For 21

st Century Skills,learning for the 21

st Century, (Washington, DC:

Partnership For 21st Century Skills, 2009), hlm 9.

4 Kemendikbud, Permendikbud No 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan,

(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayan), hlm 8.

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

2

keterampilan berpikir kritis sebagai salah satu sasaran pembelajaran fisika perlu

dilakukan.5

Salah satu materi dalam fisika yang memerlukan keterampilan berikir kritis

adalah suhu dan kalor. Hal teserbut didukung oleh wawancara guru yang

dilakukan oleh peneliti mengenai materi yang memerlukan keterampilan berpikir

kritis yaitu salah satunya adalah suhu dan kalor. Sedangkan, menurut hasil studi

pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa keterampilan

berpikir kritis siswa pada suhu dan kalor masih tergolong rendah. Hal tersebut

dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis

siswa belum pernah diukur di sekolah dan guru hanya berfokus pada hasil

belajarnya saja dan beberapa siswa menganggap bahwa mata pelajaran fisika

tergolong sangat sulit. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shan Duta

Sukma Pradana menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa

tahun pertama masih kurang pada materi suhu dan kalor.6 Menurut studi

pendahuluan yang dilakukan oleh Heri Agus Stianto yang dilakukan pada kelas X

MAN LAB UIN menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan masih

menekankan pada aspek pemahaman rumus dan latihan soal.7 Oleh karena itu,

peningkatan kemampuan berpikir kritis belum diperhatikan walaupun guru

terkadang memberikan contoh fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian PISA (Programme for International Student

Assessment) 2012 dalam matematika, sains, dan membaca yang diselenggarakan

Organisation for Economic Cooperation and Development, hasilnya Indonesia di

peringkat ke-64 dari 65 negara yang disurvei. Asesmen internasional tersebut

mengukur kecakapan siswa berusia 15 tahun dalam mengimplementasikan

pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia

5 Desti Ritdamaya, “Konstruksi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Terkait

Materi Suhu dan Kalor”, Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, Vol. 2,

(Bandung: UPI, 2016), hlm 2. 6 Shan Duta Sukma Pradana, “Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Tahun Pertama

Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang”, Pros Semnas Pendidikan IPA Pascasarjaa UM, Vol.1

(Malang: UM, 2016), hlm 62. 7 Heri Agus Stianto, “Efektifitas Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Terhadap

Peningkatan Berpikir Kritis Siswa”, Skripsi Pendidikan Fisika Uin Sunan Kalijaga, (Yogyakarta:

Uin Sunan Kalijaga, ), hlm 3.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

3

nyata. Mayoritas siswa Indonesia belum mencapai level 2 untuk matematika

(75,7%) dan sains (66,6%). Lebih memprihatinkan, 42,3% siswa bahkan belum

mencapai level kecakapan terendah (level 1) untuk matematika dan 24,7% untuk

sains.8 Kemudian analisis PISA (Programme for International Student

Assessment) tahun 2015 menunjukan kenaikan pencapaian pendidikan di

Indonesia yang signifikan yaitu 21 poin. Hasil tersebut menempatkan Indonesia

pada posisi ke empat dalam hal kenaikan pencapaian murid dibandingkan hasil

survei sebelumnya pada tahun 2012.9 Kesimpulannya bahwa tingkat berpikir

tingkat tinggi yang termasuk keterampilan berpikir kritis siswa di Indonesia masih

tergolong rendah.

Paul & elder menyatakan “Critical thinking is the art of analyzing and

evaluating thinking with a view to improving it”.10

Artinya berpikir kritis adalah

seni menganalisis dan mengevaluasi berpikir dengan maksud meningkatkannya.

Sedangkann menurut ennis (1993) adalah “Reasonable and reflective thingking

focused on deciding what to believe or do”.11

Artinya berpikir kritis adalah

penalaran dan berpikir reflektif yang difokuskan untuk memutuskan apa yang

akan dilakukan. Oleh karena itu, berpikir kritis sangat diperlukan untuk

menghadapi tuntutan kompetensi abad 21 ini, tidak terkecuali pada pembelajaran

fisika.

Solusi untuk mengatasi permasalahan lemahnya tingkat berpikir kritis siswa

adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menekankan pada

keingintahuan dan pengalaman siswa yang diperoleh dalam proses pembelajaran

siswa di sekolah. Salah satu sistem pembelajaran yang menerapkan pembelajaran

dengan pengalaman adalah inkuiri. Pembelajaran inkuiri bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis, kritis dan

8PISA 2012 result in focus,(http:www.oecd.org/pisa/keyfinding),diakses pada tanggal 16

juli 2018, Pukul 21.23. 9Hasil Pisa Indonesia Tahun 2015 Mengalami Peningkatan.

(http://researchgate.net/profile), diakses pada tanggal 16 juli 2018, hlm 1 10

Paul Elder, The Miniature Guide to Critical Thingking Concept And Tool”, The

Foundation For Critical Thinking, hlm 4 11

Robert H. Ennis, “Critical Thingking Assesment: Theory Into Practice”, Education

Leadership, Vol 32, 1998, hlm 3

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

4

mengembangkan kemampuan intelektual.12

Kunandar menyatakan bahwa

pembelajaran inkuiri adalah kegiatan pembelajaran di mana siswa didorong untuk

belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan

prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan

melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip

untuk diri mereka sendiri.13

Salah satu dari jenis model inkuiri adalah inkuiri

terbimbing. Guided Inquiry is planned, targeted, supervised intervention

throughout the inquiry process.14

Artinya inkuiri terbimbing adalah sebuah

rencana, target, pengawas, intervensi dari bagian proses inkuiri. Pembelajaran

inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam

pelaksanaanya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada

siswa.15

Dalam model pembelajaran ini guru tidak melepas begitu saja melainkan

memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan.

Sehingga siswa yang berintelegensi rendah dapat seimbang dengan siswa yang

memiliki intelegensi tinggi.

Menurut studi wawancara yang dilakukan peneliti guru masih menggunakan

menggunakan metode konvensional untuk pembelajaran fisika disekolah. Padahal

menggunakan metode konvensional tidak cukup efektif untuk meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis dapat dilatih

dengan menggunakan pembelajaran yang aktif seperti pemberlajaran model

inkuiri terbimbing. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Miftahul

Fuad menyimpulkan bahwa “Differensial science inquiry (DSI) gives higher

contribution to improve the score of skills in critical thinking than that

convensional model”.16

Artinya bahwa DSI dapat meningkatkan skor nilai

berpikir kritis dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran

12

Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Metode dan Aplikasi,

(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2015), hlm 14 13

Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta:

ARRUZ Media, 2013), hlm 85. 14

Carol Collier Kuhlthau, “Guided Inquiry: Learning in the 21st Century”, Rutgers

University, USA Center for International Scholarship in School Libraries (CISSL) USA, hlm 3. 15

Muhammad Faturrahman, Model Model pembelajaran inovatif, (Yogyakarta: ARRUZ

Media, 2015), hlm 106. 16

Nur Miftahul Fuad, “Improving Junior High School Critical Thinking Skills Based on

Test Three Different Models of Learning”, International Journal of Instruction, 2017, hlm 108.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

5

konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh Christinsenia Seranica menyatakan

bahwa “The guided inquiri learning model has advantages over convensional

learning model in term of growing critical thinking skills”.17

Artinya bahwa model

pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dari pada model pembelajaran

konvensional untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

Proses inkuiri melibatkan rasa ingin tahu karena rasa ingin tahu dapat

memunculkan pertanyaan atau masalah serta usaha untuk mencari jawaban

terhadap pertanyaan atau solusi terhadap masalah.18

Masalah yang diberikan guru

sebaiknya mudah dipahami oleh siswa misalnya adalah masalah yang ada di

lingkungan sekitar atau fenomena alam. Berdasarkan penelitian Sondang

Manurung, siswa kurang mendapat pengalaman untuk dapat memecahkan

masalah dan kurang dihadapkan pada masalah kontekstual yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari siswa.19 Hal tersebut dikarenakan guru kurang dalam

memanfaatkan media pembelajaran yang ada. Padahal penggunaan media secara

tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa dan dapat memperjelas

pesan agar tidak terlalu verbalistik.20

Media pembelajaran yang dapat memudah siswa dalam memahami suatu

kejadian salah satunya adalah video. Video adalah teknologi penangkapan,

perekaman pengelohan, penyimpanan, pemindahan, dan pengkontruksian urutan

gambar diam dengan penyajian adegan-adegan dalam gerak secara elektronik.21

Video sangat berguna untuk mengajarkan keterampilan, karena kemungkinan

adanya pengulangan sehingga suatu keterampilan bisa dipelajari berulang ulang.22

Proses pembelajaran menggunakan media video diharapkan dapat mengurangi

17

Christinsenia Seranica, “Influence Guided Inquiry Learning Model to Critical Thinking

Skill”, Journalof Research & Method In Education, 2018, hlm 3. 18

Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013),

hlm 100. 19

Sondang Manurung, “Analysis of Learning Tools in the study of Developmental of

Interactive Multimedia Based Physic Learning Charged in Problem Solving”, Journal of Physics:

Conference Series, 2015, hlm 2.

20 Arif S Sadiman, Media Pendidikan : Pengertian pengembangan dan pemanfaatanya,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm 17. 21

Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta

CV), hlm 289. 22

Rusman,dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta:

Rajawali Press), hlm 221.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

6

kekurangan model pembelajaran inkuiri serta dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dilakukan penelitian dengan tujuan untuk megetahui “Pengaruh model

pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap keterampilan berpikir

kritis siswa pada materi suhu dan kalor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat

mengidentifikaskan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa khususnya pada kemampuan

berpikir kritis masih tergolong rendah.

2. Siswa menganggap bahwa materi fisika adalah mata pelajaran yang sulit dan

guru hanya menggunakan metode pengajaran konvesional yang kurang

efektif.

3. Kurangnya pemanfaatan media menyebabkan siswa kurang mendapat

pengalaman untuk dapat memecahkan masalah dan kurang dihadapkan pada

masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

4. Model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki kerkurangan yaitu

membuat siswa merasa bosan dan tidak dapat menjelaskan hal yang abstrak.

C. Pembatas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas,maka penelitian ini dibatasi

meliputi:

1. Aspek yang diukur dalam tes keterampilan berpikir kritis ini yaitu tingkat

berpikir kritis menurut Ennis dengan indikator memfokuskan pertanyaan,

bertanya dan menjawab pertanyaan, menganalisis argumen, menilai

kredibiltas sumber, melakukan observasi dan menilai laporan observasi,

membuat dan menilai hasil pertimbangan, menginduksi dan menilai,

mendefinisikan dan menilai definisi,menilai suatu tindakan, berinteraksi

dengan orang lain.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

7

2. Video yang digunakan dalam penelitian ini adalah video animasi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah yang

diberikan adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan kalor?

2. Apakah terdapat model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis di setiap indikator yang

digunakan?

3. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan melalui model

pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka kegiatan penelitian

ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan

kalor.

2. Mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model

inkuiri terbimbing pada setiap indikator yang digunakan.

3. Mengetahui berbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan

model pebelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video dan siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, dapat membantu proses pembelajaran fisika dan mengharapkan

meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa dan memiliki pengalaman

belajar yang bermakna.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

8

2. Bagi guru, dapat dijadikan bahan untuk menerapkan masalah-masalah yang

dapat merangsang kemampuan berpikir kritis siswa dan sebagai bahan

pertimbangan dalam menggunakan model pembelajaran untuk fisika.

3. Bagi sekolah, dengan menggunakan media pembelajaran dan model

pembelajaran yang tepat dan inovatif diharapkan dapat meningkatkan mutu

kinerja guru dan kemampuan para siswa-siswinya.

4. Bagi para peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebuah masukan untuk

melakukan penelitian sejenis dalam upaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan .

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

9

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teoritis

1. Model Pembelajaran Inkuiri

a. Pengertian Model Inkuiri

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dll.23

Model pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam merancang pembelajaran

dan dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang aktivitas pembelajaran.

Model memiliki makna yang lebih luas dari starategi, pendekatan, dan metode.

Inquiry merupakan model pembelajaran yang berupaya menanamkan

dasar- dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran

ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam

memahami konsep dan memecahkan masalah.24

Inqury learning adalah

pembelajaran belajar mencari dan menemukan sendiri.25

Oleh karena itu,

pembelajaran inkuiri berfokus kepada siswa dan siswa dituntut menemukan

konsep dengan cara penyelidikan dan pengembangan konsep tersebut untuk

memperoleh suatu kesimpulan.

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

sesuatu benda, manusia atau peristiwa secara matematis kritis logis, analitis

23

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media

Grup, 2009), hlm 22. 24

Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontektual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT

Refika Ditama, 2010), hlm 73. 25

Pupuh Faturrohman, Strategi Belajar Mengajar (Melalui Penanaman Konsep Umun &

Konsep Islami), (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hlm 31.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

10

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penuh percaya diri.26

Dalam sistem

belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final,

tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan

menggunakan teknik pendekatan masalah. Pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi

hasil menemukan sendiri.27

b. Macam-Macam Model Inkuiri

Sund & Trowbridge mengatakan terdapat 7 model pembelajaran inkuiri

yaitu: (1) model inkuiri terbimbing (guided inquiry); (2) model inkuiri bebas (free

inquiry); (3) model inkuiri termodifikasi (modified inquiry); (4) model inkuiri

invitasi (invitation inquiry); (5) model pictorial riddle; (6) model synetics lesson ;

dan (7) model klarifikasi nilai (value clarification).28

1) Model Inkuiri Terbimbing

Model pembelajaran inkuiri terbimbing peran guru membimbing siswa

untuk melakukan kegiatan inkuiri dengan jalan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan awal dan mengarahkan siswa pada suatu diskusi. Proses inkuiri

dilakukan melalui tuntutan lembar kerja siswa yang agak rinci, dimana setiap

tahapan ada petunjuk atau pedoman yang dirancang oleh guru. Pedoman tersebut

biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan atau langkah-langkah menuntun siswa

untuk dapat menemukan konsep atau prinsip-prinsip ilmiah yang menjadi target

pembelajaran.

2) Inkuiri Bebas

Model inkuiri bebas merupakan model pembelajaran dimana siswa

melakukan penelitian secara mandiri bagaikan seorang ilmuan. Kegiatan

pembelajaranya dimulai dari mengidentifikasi dan merumuskan masalah secara

mandiri dari berbagai topik yang hendak diselidiki. Kemudian dilanjutkan dengan

perumusan hipotesis, merancang dan melakukan percobaan, mengumpulkan dan

26

Ahmadi, Lif Khoiru, Strategi Pembelajaran Beorientasi KTSP, (Jakarta: PT Prestasi

Pustakarya, 2011), hlm 25. 27

Trianto, Op.Cit., hlm 114 28

Wayan, I Sadia, Model Pembelajaran Sains Kontruktivitik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2014), hlm 130-133

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

11

menganalisis data, mengintrepretasikan hasil analisis data dan melakukan

pembahasan temuaianya dan diakhiri dengan menarik kesimpulan.

Keuntungan belajar melalui inkuiri bebas adalah adanya kemungkinan

siswa memecahkan masalah open ended dan mempunyai alternatif pemecahan

masalah lebih dari satu cara karena cara pemecahan masalah akan bergantung

pada bagaimana cara mereka menkontruksi jawabanya, adanya kemungkinan

siswa menemukan cara dan solusi baru yang belum pernah ditemukan orang lan

dari masalah yang diselidikinya, siswa memperoleh kesempatan yang lebih

banyak untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan berpikir kreatifnya dan

peserta didik memperoleh kesempatan-kesempatan untuk menjadi mandiri dan

konsep dirinya menjadi positif.

3) Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi

Inkuiri bebas dimodifikasi merupakan gabungan antara inkuiri bebas

dengan inkuiri terbimbing. Dalam inkuiri bebas yan dimodifikasi, permasalahan

yang diselidiki siswa berpedoman pada materi kurikulum dan masalahnya

diberikan oleh guru. Guru masih memberikan bimbingan, tetapi kadar

bimbinganya lebih kecil dari inkuiri terbimbing dan pola bimbinganya tidak

terstruktur.

4) Model Inkuiri Investasi

Model inkuiri investasi, siswa dilibatkan dalam proses pemecahan

masalah- masalah dengan cara seperti yang dilakukan oleh para ilmuan. Suatu

undangan diberikan kepada siswa yang berupa suatu permasalahan yang harus

dipecahkan. Permasalahan yang diberikan itu direncanakan khusus dan akurat,

agar menantang siswa melakukan penyelidikan dengan langkah-langkah yang

dilakukan oleh para ilmuan.

5) Model Pictorial Riddle

Model pictorial riddle merupakan model pembelajaran inkuiri yang dapat

menumbuhkan kembangan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok

melalui peragaan gambar atau situasi sesungguhnya untuk meningkatkan

keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa. Riddle yang berupa

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

12

gambar, poster atau suatu simulasi disajikan guru dan ditindak lanjuti dengan

pertanyaan- pertanyaan untuk dicari pemecahan melalui suatu proses inkuiri.

6) Synetic Lesson

Synetic lesson merupakan model inkuiri yang memusatkan keterlibatan

siswa dalam membuat berbagai macam kiasan untuk menantang dan menggugah

potensi intelektuannya dan mengembangkan kemampuan kreatifnya. Ide-ide

kreatif siswa muncul melalui kegiatan pemecahan masalah yang secara implisit

ada di dalam kiasan tersebut. Pemecahan masalah berlangsung dalam tahapan-

tahapan inkuiri.

7) Model Klarifikasi Nilai

Model klarifikasi nilai merupakan model pembelajaran inkuiri yang

memfokuskan siswa pada tata aturan atau nilai-nilai pada suatu proses

pembelajaran

c. Langkah Langkah Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri merupakan kegiatan yang kontekstual, pengetahuan yang

diperoleh siswa bukan semata-mata hanya didapatkan melalui mengingat fakta-

fakta melainkan hasil dari penemuanya sendiri. Oleh karena itu, guru harus

mendesain pembelajaran sedetail mungkin dan merujuk pada kegiatan penemuan.

Adapun siklus dalam inkuiri terdiri dari:29

1. Observasi (Observation)

2. Bertanya (Questioning)

3. Mengajukan Dugaan ( Hypotesis )

4. Pengumpulan Data ( Data Gahering)

5. Penyimpulan (Conclusion)

Tahapan model inkuiri dalam pembelajaran berdasarkan dengan proses

penemuan juga harus diperhatikan oleh guru. Model inkuiri memiliki beberapa

langkah-langkah dalam pembelajaran, seperti berikut:30

a) Memecahkan masalah

29

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta:Prenada Media

Grup, 2009), hlm 114. 30

Kokom Komalasari, Op.Cit, hlm 74.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

13

b) Mengamati atau melakuakn observasi

c) Menganaliss dan menyajikan hasil dalam ulisan, gambar, laporan, bagan,

tabel, dan karya lainya.

d) Mengomunikasikan atau menyajikan hasil pada pembaca, teman sekelas, guru

dan audien lainya.

Pengaplikasian strategi pembelajaran inkuiri terdapat beberapa tahapan

atau langkah pembelajaran yang dikemukakan juga oleh Sanjaya sebagai berikut:

31

1. Orientasi

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi yaitu:

a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai

oleh siswa.

b. Menjelaskan pokok pokok kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk

mencapai tujuan.

c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan

dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2. Merumuskan Masalah

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah

diantaranya:

a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.

b. Masalah yang dikaji adalah mahasiswa yang mengandung tek-teki yang

jawaban pasti.

c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui

terlebih dahulu oleh siswa.

3. Mengajukan hipotesis

4. Mengumpulkan data

5. Menguji hipotesis

6. Merumuskan kesimpulan

31

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientas Standar Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Media Grup, 2006), hlm 199

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

14

Enam langkah pada inkuiri di atas mempunyai peranan yang sangat penting

dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Para siswa akan berperan aktif melatih

kemampuan berpikir, keberanian, berkomunikasi, jujur, dan berusaha

mendapatkan pengetahuan sendiri dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

Tugas guru adalah mempersiapkan rancangan pembelajaran sehingga

pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar dan baik.

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Begitu pula dengan model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri

memiliki kelebihan, sebagai berikut:32

a. Siswa lebih aktif karena terdapat latihan-latihan sehingga leluasa untuk

mengeksploitasikan ide-idenya.

b. Suasana pembelajaran tidak membosankan karena banyaknya tahapan yang

dilakukan oleh siswa.

c. Adanya penjelasan diawal dan latihan-latihan membuat peserta didik lebih

mudah memahami fenomena.

Menurut Sanjaya strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa kelebihan

dan kekurangan, diantaranya:33

Kelebihan

1. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang

menekankan kepada perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomoterik.

2. Strategi pembelajaran inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar

sesuai dengan gaya belajar mereka.

3. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan model yang dianggap sesuai dengan

perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah

proses perubahan tingkah laku.

4. Keuntungan lainya adalah Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan

siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki

32

Aris Shoimin.,Op.Cit.,hlm 84 33

Sanjaya W,Op.,Cit.hlm,208

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

15

kemampuan belajar yang bagus tidak akan terlambat oleh siswa yang lemah

dalam belajar.

Kekurangan

a. Jika inkuiri digunakan sebagai model pembelajaran maka akan sulit mengontrol

kegiatan dan keberhasilan siswa.

b. Inkuiri sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur

kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Memerlukan banyak waktu dalam menerapkanya.

d. Semua kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa dalam

menguasai materi pelajaran. Maka model inkuiri sulit diimplementasikan oleh

guru.

Joyce mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat

timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa yaitu:34

1. Aspek sosial dalam kelas dan suasana kelas bebas terbuka dan permisif akan

mengundang siswa untuk berdiskusi.

2. Berfokus pada hipotesis yang perlu di uji kebenaranya.

3. Penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran validitas

dan reabelitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis

2. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Guided Inquiry is planned, targeted, supervised intervention through out

the inquiry process.35

Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model

pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan

atau petunjuk cukup luas kepada siswa.36

Sebagian perencanaannya dibuat oleh

guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dałam pembelajaran inkuiri

terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dałam

melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berpikir lambat atau siswa

34

Ahmadi Lif Khoiru, Op.Cit., hlm 25 35

Kuhlthau Carol Collier, “Guided Inquiry: Learning in the 21st Century”, Rutgers

University, USA. hlm 3 36

Muhammad Faturrahman, Op.Cit., hlm 106

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

16

yang mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan

yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai kemampuan berpikir tingkat

tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan

mengelola kelas yang bagus.

Orlich menyatakan ada beberapa karakteristik dalam inkuiri terbimbing yang perlu

diperhatikan yaitu:37

a. Siswa mengembangkan kemampuan berpikir melaui observasi spesifik

sehingga membuat inferensi atau generalisasi

b. Sasaranya adalah mempelajari proses mengamati kejadian, data, materi dan

berperan sebagai pemimpin kelas.

c. Tiap-tiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna berdasarkan

hasil observasi di dalam kelas.

d. Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran.

e. Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari siswa.

f. Guru memotivasi siswa untuk mengomunikasikan hasil generalisasinya

sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam kelas.

Ada tujuh tahapan proses dalam inkuiri terbimbing menurut Carol Collier

Kuthlau yaitu initiation, selection, eksplorations, formulation, collection,

presentation dan assesment.38

37

Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Metode dan Aplikasi, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015), hlm 18 38

Kuhlthau Carol Collier, Guided Inquiry: Learning in the 21st Century School”, (USA:

libraries Unlimited, 2007), hlm 37

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

17

Egen dan Kauchak menyatakan tahapan inkuiri berdasarkan kemampuan

dinyatakan pada Tabel 2.1, sebagai berikut:39

Tabel 2. 1 Tahapan Inkuiri Terbimbing

No Kegiatan Inkuiri Guru Siswa

1. Mengajukan

pertanyaan

Guru memberikan

suatu fenomena dan

mengajukan

permasalahann

Siswa mengidentikasi

masalah dan

mengelompokannya

2. Merumuskan hipotesis Guru membimbing

siswa dalam

menentukan

hipotesis yang

relevan dengan

permasalahan dan

mempriotskan

hipotesis mana yang

menjadi prioritas

penyelidikan

Siswa membentuk

hipotesis terkait

permasalahan yamg

diberikan oleh guru

3. Merancang percobaan Guru membimbing

siswa mengurutkan

langkah langkah

percobaan

Siswa menentukan

langkah-langkah yang

sesuai dengan hipotesis

yang akan dilakukan

4. Melakukan pecobaan Guru membimbing

siswa mendapatkan

informasi melalui

percobaan

Siswa melakukan

percobaan

5. Mengumpulkan dan

menganalisis data

Guru membimbing

setiap kelompok

untuk

mengumpulkan dan

menganalisis data

Setiap perwakilan

kelompok

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

terkumpul

6. Membuat kesimpulan Guru membimbing

setiap kelompok

untuk membuat

kesimpulan

Setiap kelompok

membuat kesimpulan

sementara berdasarkan

data yan diperoleh

Menurut Carol Collier Kuthlau keuntungan bagi siswa dengan

menggunakan model inkuiri terbimbing, sebagai berikut:40

39

Trianto ,dkk. Op.Cit., hlm 172 40

Carol Collier Kuthlau, Op.Cit., hlm 25

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

18

1. Mengembangkan kemampuan sosial, bahasa dan membaca.

2. Meningkatkan pemahaman.

3. Mendukung kebebasan dalam meneliti dan belajar.

4. Memiliki pengalaman level tinggi dari motivasi dan keterkaitan.

5. Memiliki kemampuan strategi dan kemampuan memindahankan ke projek

penemuan lain.

Faktor yang menghambat proses keberhasilan menggunakan inkuiri

terbimbing adalah:41

a) Kekurangan waktu.

b) Kebingungan dengan tahapan.

c) Rencangan belajar yang buruk.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium” yang berarti

perantara atau pengantar.42

Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi.43

Maka media merupakan sebuah alat untuk

menyampaikan informasi dari sumber ke penerima. Media merupakan salah satu

sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru untuk mempermudah

penyampaian informasi atau materi yang akan disampaikan kepada siswa.

Pembelajaran sederhana dapat diartikan sebagai usaha mempengaruhi

emosi, intelektual dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya

sendiri.44

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan

atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta

lingkungan berlajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses

41

Ibid., hlm 37 42

Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm 163 43

Arif F Sadiman, Media Pembelajaran (Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatanya), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1986), hlm 7 44

Muhammad Faturrahman ,Op.Cit., hlm 17

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

19

belajar secara efisien dan efektif.45

Penelitian ini yang dimaksud penerima adalah

siswa dan sumber belajar atau pengirim adalah guru.

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Pada zaman sekarang media pembelajaran memiliki banyak jenis.

Berdasarkan jenisnya media dibagi menjadi 3, yaitu:46

1) Media Audio

Media audio atau disebut juga sebagai media auditif adalah media yang hanya

mengandallkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete, recorder, piringan

hitam.

2) Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.

Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film

rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, atau lukisan, dan cetakan. Ada pula

media visual yang menampilkan gambar atau simbol.

3) Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Media audio visual ini terdiri atas audio visual diam dan audio visual

gerak.47

Rudy Brets mengklasifikasikan media menjadi delapan, yaitu:48

a. Media audio-visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada

televisi, televisi, dan animasi.

b. Media audio-visual diam, seperti: film rangkaian suara, halaman suara, dan

sound slide.

c. Audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara.

d. Media visual bergerak, seperti: film bisu.

e. Media visual diam, sepeti: halaman cetak, microphone.

f. Media audio, seperti: radio, telepon, pita radio.

45

Munadi Yudi, Media Pembelajaran, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2008), hlm 7 46

Syaifu B Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), hlm 124 47

Pupuh Fathurrohman, Op.Cit., hlm 68 48

Wandah Wibawanto, Desain dan Pemograman Multimedia Pembelajaran interaktif,

(Jember: Cerdas Ulet Kreatif, 2017), hlm 7

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

20

g. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.

Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan

dasar yang harus dimiliki oleh guru. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai

dapat meningkatkan kemampuan siswa. Selain dapat meningkatkan hasil belajar

siswa media pembelajaran membuat suasana pembelajaran di kelas menjadi

kondusif dan bervariasi sesuai dengan media yang digunakan.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum media penndidikan mempunyai kegunaan-kegunaan

sebagai berikut:49

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan daya indera.

3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sifat pasif siswa.

4. Menimbulkan keselarasan antara guru dan siswa.

Selain itu, beberapa ahi berpendapat kegunaan media pembelajaran antara

lain:50

a. Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi pembelajaran

yang sulit dipahami.

b. Mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup

dan menarik.

c. Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan menelaah

(belajar) dan menimbulkan.

d. Kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.

e. Membantu pembentukan kebiaaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan

membantu memikirkan suatu pelajaran.

f. Menimbulkan kekuatan perhatian, mempertajam indera, melatihnya dan

memperluas perasaan dan kecepatan belajar.

49

Arief F Sadiman, Op.Ci.t, hlm 17-18

50 Wandah Wibawanto, Op.Cit., hlm 7

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

21

Nana Sudjana mengemukakan manfaat media pengajaran dan proses

belajar siswa yaitu:51

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan

motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh siswa dan memungkinkannya menguasai materi.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui kata kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan

tenaga.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengar uraian guru.

Media memiliki banyak manfaat untuk pembelajaran. Oleh karena itu,

penggunaan media sangat dianjurkan untuk menunjang proses pembelajaran agar

terkesan lebih bermakna dan membuat siswa lebih aktif saat pembelajaran

berlangsung. Ketepatan dalam menggunaakan media meruapakan salah satu yang

menentukan hasil belajar siswa. Guru harus merancang media pembelajaran apa

yang tepat untuk siswanya.

4. Video

a) Pengertian Video

Istilah video berasal dari bahasa latin yaitu vidi atau visum yang artinya

melihat atau mempunyai daya penglihatan. Video sebagai jenis media audio-

visual yaitu jenis media yang mengandung unsur suara juga mengandung unsur

gambar yang bisa dilihat.52

Arsyad mengemukakan video merupakan serangkaian

gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai

menjadi sebuah alur dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan

pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau

51

Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit., hlm 137

52 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm 172

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

22

disk.53

Jadi video merupakan alat atau media yang memiliki unsur suara dan

gambar yang dapat bergerak.

b) Macam-macam Video

Video memiliki beberapa jenis atau macam-macamnya, seperti berikut:54

1. Live video feed

Live video feed menyajikan objek objek yang menarik dan waktu yang nyata

(real-time) contohnya adalah pertandingan sepak bola secara langsung.

2. Videotape

Videotape bersifat linear. Informasi tersimpan dalam pita gulungan dan untuk

mengaksesnya harus menunggu karena harus mempercepat (fast forward) dan

menggulung balik (reward).

3. Videodisc

Terdapat dua format videodisc yaitu CAV dan CLV.

4. Digital Video

Merupakan medium penyimpanan video yang digunakan pada rangkaian

komputer.

5. Hypervideo

Hypervideo mempunyai soundtrack dan dapat dimainkan berulang kali.

Video memiliki karakteristik yang hampir sama dengan film,

diantaranya:55

a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

b. Video dapat diulang bila perlu untuk menambah kejelasan.

c. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat.

d. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

e. Mengembangkan imajinasi siswa.

f. Memperjelas hal hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang realistik.

g. Sangat kuat untuk mempengaruhi emosi seseorang.

h. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan.

53

Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, (Jakarta:

PT Rajagravindo Persada, 2013), hlm 218 54

Munir, Op.Cit., hlm 290 55

Munadi Yudi, Op.Cit., hlm 127

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

23

i. Semua siswa dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun kurang

pandai.

j. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar

Video yang baik mencangkup penguasaan atas berbagai aspek yang

memberi kesan visual seperti resolusi gambar, pencerahan, dan warnanya. Video

interkatif tutorial dapat membimbing siswa untuk lebih mudah memahami sebuah

materi yang abstrak dan sulit dipahami.

c. Kelebihan dan Kekurangan Video

Media memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan ini

harus diperhatikan oleh guru agar proses pembelajaran berjalan lancar dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Adapun media video memiliki beberapa kelemahan,

yaitu:56

1) Memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.

2) Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.

3) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

4) Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.

5) Memberi kesan yang mendalam, yaitu dapat memengaruhi sikap siswa.

Selain itu, media video memiliki kelebihan dalam penguanaanya di

pendidikan, yaitu:57

a. Menjelaskan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian.

b. Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar.

c. Pengguna dapat melakukan pengulangan bagian-bagian tertentu untuk

melihat gambaran yang lebih fokus.

d. Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau

psikomotorik.

e. Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan

pesan dibandingkan dengan media text.

f. Menunjukan dengan jelas suatu langkah prosedural.

56

Rusman, dkk. Op.Cit., hlm,221

57 Munir, Op.Cit., hlm 295

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

24

5. Keterampilan Berpikir Kritis

a. Pengertian Keterampilan Berpikir Kritis

Berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk

melalui transformasi informasi dengan interaksi yang kompleks atribut-atribut

mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imaginasi dan pemecahan masalah.58

Berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita

membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran,

membuat keputusan.59

Jenis berpikir yang memiliki nilai positif terhadap proses

belajar adalah berpikir kritis.60

Berpikir kritis merupakan kemampuan kognitif

untuk mengatakan suatu dengan penuh keyakinan karena bersandar pada alasan

yang logis dan bukti empiris yang kuat.61

Menurut Fisher berpikir kritis adalah model berpikir mengenai hal,

substansi atau masalah apa saja dimana si pemikir meningkatkan kualitas

pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat

dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya.62

Sedangkan menurut Ennis, berpikir kritis adalah sebuah proses yang dalam

mengungkap tujuan yang dilengkapi alasan yang tegas tentang suatu kepercayaan

dan kegiatan yang telah dilakukan.63

Menurut pengertian berpikir kritis di atas

dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah proses dan kemampuan yang

digunakan untuk memahami konsep, menerapkan, mensintesis, dan mengevaluasi

informasi yang didapat atau informasi yang dihasilkan. Berpikir kritis difokuskan

pada pengertian mengenai sesuatu dengan penuh kesadaran, dan mengarah pada

sebuah tujuan.

58

Nyayu Khadijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), hlm

103 59

Adi Afri Anto, dkk, “Pemanfaat Model Pembelajaran Problem Posing untuk

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa di Smp Negeri 27 Purworejo”, Radiasi,Vol.2 ,

hlm 5 60

Nyayu Khadijah, Op.Cit., hlm 116 61

Muhammad Yaumi, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelegences),

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm 66

62

Alec Fisher, Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Terjemahan Oleh Benyamin Hadinata.

Gugi Sagara (Ed). (Jakarta : Erlangga, 2009), hlm 4 63

Robert.H Ennis, “Critical Thinking Assesment”, College of Education, The Ohio State

University, 1993, hlm 180

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

25

Pentingnya mengajarkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis

harus dipandang sebagai sesuatu yang penting dan tidak bisa disepelekan lagi.

Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk menemukan kebenaran pada suatu

masalah dan informasi yang mengelilingi mereka setiap hari. Liliasari mengutip

Facione menyatakan bahwa berpikir kritis sebagai pengaturan diri dalam

memutuskan sesuatu yang menghasilkan interpetasi, analisis, evaluasi, dan

inferensi, maupun pemaparan menggunakan suatu bukti, konsep, metodologi,

kriteria atau pertimbangan kontekstual yang menjadi dasar dibuatnya keputusan.64

Melalui berpikir kritis siswa akan mengalami proses sistematis yang

memungkinkan untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat

mereka sendiri.

b. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Ennis merumuskan unsur elemen dari berpikir kritis: Focus, Reasons,

Inference, Situation, Clarity, dan Overview yang disingkat menjadi FRISCO:65

1) Focus (fokus)

Memfokuskan pertanyaan atau isu yang ada untuk membuat keputusan apa

yang dinyakini.

2) Reasons (alasan)

Mengetahui alasan alasan yang mendukung atau menolak putusan-putusan

yang dibuat berdasar situasi dan fakta yang relevan.

3) Inference (penarikan kesimpulan)

Membuat kesimpulan yang beralasan atau menyakinkan. Bagian penting dari

langkah penyimpulan ini adalah mengidentifikasi asumsi dan mencari

permasalahan, pertimbangan dari interprestasi terhadap situasi atau bukti.

4) Situation

Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir untuk membantu

memperjelaskan pertanyaan (dalam F) dan mengetahui arti istilah-istilah kunci,

bagian-bagian yang relevan sebagai pendukung.

5) Clarity

64

Siti Zubaidah, “Asesmen Berpikir Kritis Terintegrasi Essay”, Symposium on Biology

Education, 2015, hlm 202. 65

Siti Zubaidah, Op.Cit., hlm 204

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

26

Menjelaskan arti atau istilah-istilah yang digunakan.

6) Overview

Meninjau kembali dan meneliti secara menyeluruh keputusan yang diambil.

Indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis terdiri atas 12

komponen yaitu:66

1) Merumuskan masalah.

2) Menganalisis argument.

3) Bertanya dan menjawab pertanyaan.

4) Menilai kredibilitas sumber informasi.

5) Melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi.

6) Membuat dedukasi dan menilai dedukasi.

7) Membuat induksi dan menilai induksi.

8) Mengevaluasi.

9) Mendefinisikan dan menilai definisi.

10) Mengidentifikasi asumsi.

11) Memutuskan dan melaksanakan.

12) Berinteraksi dengan orang lain

Berikut merupakan indikator-indikator keterampilan berpikir kritis serta

beberapa bentuk deskriptornya:67

66

Wahab Jufri, Op.Cit., hlm 103. 67

Ibid., hlm 104

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

27

Tabel 2. 2 Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis

No Aspek Kerterampilan

Berpikir Kritis

Indikator Sub Indikator

1. Memberikan

Penjelasan

Sederhana

Memfokuskan

Pertanyaan Mengidentifikasi atau

merumuskan pertanyaan

Mengidentifikasi atau

merumuskan kriteria untuk

mempertimbangkan jawaban

kemungkinan jawaban

Menjaga kondisi berpikir

Menganalisis

Argumen Mengidentifikasi kesimpulan

Mengidentifikasi kalimat-

kalimat pertanyaan

Mengidentifikasi kalimat-

kalimat bukan pertanyaan

Mengidentifikasi dan

menangani ketidaktepatan.

Melihat struktur dari suatu

argumen.

Membuat ringkasan

Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

Memberikan penjelasan

sederhana

Menyebutkan contoh

2. Membangun

keterampilan dasar

Mempertimban

gkan sumber

dapat dipercaya

atau tidak

Mempertimbangkan keahlian

Mempertimbangkan

kemenarikan konflik

Mempertimbangkan

kesesuaian sumber

Mempertimbangakn reputasi

Mempertimbangkan

penggunaan prosedur yang

tepat

Mempertimbangkan resiko

untuk reputasi

Kemampuan untuk

memberikan alasan

Kebiasaan berhati hati

Mengobservasi

dan

mempertimban

gkan observasi

Melihat sedikit dugaan

Menggunakan waktu yang

singkat antara observasi dan

laporan

Merekam hasil observasi

Menggunakan bukti bukti yang

benar

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

28

Menggunakan akses yang baik

Menggunakan teknologi

Mempertanggung jawabkan

hasil observasi

3. Menyimpulkan Mendeduksi

dan

mempertimbng

kan hasil

deduksi

Siklus logika Euler

Mengkondisikan logika

Menyaakan tafsiran

Menginduksi

dan

mempertimban

gkan hasil

indkusi

Mengemukakan hal yang

umum

Mengemukakan kesimpulan

dan hipotesis

Merancang eksperimen

Menarik kesimpulan sesuai

fakta

Menarik kesimpulan dari hasil

menyelidiki.

Membuat dan

menentukan

hasil

pertimbangan

Membuat dan menentukan

hasil pertimbangan

berdasarkan latar belakang

fakta

membuat dan menentukan

hasil pertimbangan

berdasarkan akibat

membuat dan menentukan

hasil pertimbangan

berdasarkan penerapan fakta

membuat dan mennentukan

hasil pertimbangan

.4. Memberikan

penjelasan lanjut

Mendefinisikan

istilah dan

mempertimban

gkan suatu

definisi

membuat bentuk definisi

strategi membua definisi

bertindak dengan memberikan

penjelasan lanjut.

Mengidentifikasi dan

menangani ketidak beratan

yang disengaja.

Membuat isi definisi

Mengidentifika

si asumsi

asumsi

Penjelasan bukan pertanyaan

Mengkontruksi argumen

5. Mengatur strategi

dan taktik

Menentukan

suatu tindakan Mengungkapkan masalah

Memilih kriteria untuk

mempertimbangkan solusi yag

mungkin

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

29

Merumuskan solusi altenatif

Menentukan tindakan

sementara

Mengulang kembali

Mengamati penerapanya

Berintraksi

dengan orang

lain

Menggunakan argumen

Menggunakan strategi logika

Menggunakan strategi retorika

Menunjukan posisi, orasi atau

tulisan.

6. Materi Suhu dan Kalor

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Berikut ini merupakan tabel kompetensi inti dan kompetensi dasar pada

suhu dan kalor

Tabel 2. 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Suhu dan Kalor

No. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. KI-1 Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 Memahami, menerapkan dan

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan meta kognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya

dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian spesifikasi dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

3.1 Menganalisis pengaruh

kalor dan perpindahan kalor

yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas

dan konduktivitas kalor pada

kehidupan sehari hari.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

30

KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji

dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri

bertindak secara efektif dan kreatif serta

mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

4.1 Merencanakan dan

melakukan percobaan tentang

karakteristik termal suatu

bahan, terutama terkait

dengan kapasitas dan

konduktivitas kalor, beserta

presentasi hasil dan makna

fisisnya.

B. Peta Konsep Suhu dan Kalor

Suhu dan kalor yang dipelajari kelas XI mencangkup konsep antara lain,

suhu, pemuaian, azas black dan perpindahan kalor. Seperti yang ditunjukan pada

peta konsep dibawah ini:

Menyebabkan Perpindahannya secara

terdiri atas

diukur dengan

terdiri dari mengikuti

pengukurannya

KALOR

Pemuaian Perubahan

Wujud Perubahan

Suhu

Kapasitas

kalor

Kalor

jenis

konduksi radiasi konveksi

Pemuaian

volume Pemuaian

konveksi Pemuaian

panjang

termometer

Skala

celcius

skala

reamur

Skala

farenheit

Skala kelvin

Prinsip Azas

Black

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

31

C. Materi konsep suhu dan kalor

1. Suhu

suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda.68

Sejak abad

ke- 18 alat pengukur suhu mulai dikembangkan yang diberi nama termometer.

Termometer memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda yang mengalami

perubahan, hal ini disebut sifat Termometrik.69

Pada pembuatan termometer

memerlukan titik acuan yaitu titik tetap bawah dan titik tetap atas. Saat ini kita

mengenal ada 4 macam skala termometer yaitu skala celcius, skala farenheit, skala

reamur dan skala kelvin.

Secara umum hubungan antara satu skala dan skala yang lain dapat

dirumuskan sebagai berikut:70

(2.1)

Keterangan :

X = termometer skala X

Y= termometer skala Y

Misalkan terdapat dua skala sembarang yaitu skala X dan skala Y dengan

titik beku dan serta titik didih dan .

2. Pemuaian

Pemuaian adalah gerakan atom penyusun benda karena diberi kalor.

Makin tinggi suhu suatu benda, maka semakin cepat getaran antar atom yang

menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang menjadikan

benda tersebut memuai ke segala arah. Pemuaian dapat dialami zat padat, cair, dan

gas.71

68

Tri Widodo, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: MEFI CARAKA, 2009), hlm 94

69

Tri Widodo, Loc.Cit. ,hlm 94 70

Ibid., hlm 95 71

Setya Nurachmandani , Fisika 1 : Untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidkan Nasional, 2009), hlm 153

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

32

a. Pemuaian Zat Padat

Pada umumya setiap benda memuai jika dipanaskan. Pemuaian pada zat

umunya dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan

besar perubahan suhu benda.72

Pemuaian yang dialami zat padat diantaranya:

Muai panjang adalah pertambahan panjang yang diakibatkan oleh naiknya

suhu benda. secara matematis pemuaian panjang dapat dinyatakan sebagai

berikut:

(2.2)

Keterangan :

( )

( ) (o

C-1

)

(oC)

Muai luas adalah bertambahnya luas suatu benda diakibatkan karena

kenaikan suhu benda. Pertambahan luas pada benda dapat dirumuskan sebagai

berikut:73

(2.3)

Keterangan :

( )

( ) (o

C-1

)

(oC)

Dengan cara yang sama, pertambahan volume akibat pemuaian benda

benda yang nyata dapat dirumuskan sebagai berikut:74

(2.4)

72

Setya Nurachmandani, Loc.Cit., hlm153 73

Ketut Kamajaya, Aktif dan Kreatif Belajar Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, (Bandung:

Grafindo Media Pratama, 2016), hlm 108 74

Ketut Kamajaya, Op.Cit.,110

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

33

Keterangan :

( ) ( ) (o

C-1

)

(oC)

b. Pemuaian Zat Cair

Zat cair mengalami pemuaian yang lebih besar dibandingkan dengan zat

padat. Zat cair hanya dapat diukur dalam tiga dimensi, yaitu volumenya.75

c. Pemuaian Zat Gas

Zat gas mengalami pemuaian yang lebih besar dibandingkan dengan zat cair.

Untuk tekanan tetap kenaikan suhu gas akan meningkatkan volume gas.76

3. Kalor

Kalor adalah perpindahan energi kinetik dari satu benda yang bersuhu

lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.77

Suatu benda mengalami

kenaikan suhu karena benda tersebut menyerap kalor. Banyaknya kalor yang

dimiliki benda bergantung pada besarnya kenaikan suhunya. Selain berganting

pada kenaikan suhu benda, kalor yang diserap benda juga bergantung pada masa

benda dan dan bahan penyusun benda yang dapat dirumuskan melalui persamaan

berikut.78

(2.4)

Keterangan :

Q = kalor ( joule)

= massa benda ( kg)

c = kalor jenis benda (J.kg-1o

C)

= perubahan suhu benda

Semaskin besar massa benda maka semakin besar juga kalor yang diserap

oleh benda tersebut.

75

Ibid., hlm 111 76

Ketut Kamajaya, Loc,Cit., hlm 111 77

Setya Rachmadani, Op.Cit., hlm 157 78

Setya Nurachmandani, Loc.Cit., hlm 157

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

34

a) Kalor jenis didefinisikan sifat khas suatu zat yang meninjukan kemampuanya

untuk mneyerap kalor. Kalore jenis menunjuan karakteriistik suatu zat79

(2.5)

Keterangan :

Q = kalor ( joule)

= massa benda ( kg)

c = kalor jenis benda (J.kg-1o

C)

= perubahan suhu benda

b) Kapasitas kalor

Hubungan antara jumlah kalor dengan perbedaan suhu awal dan suhu

akhir pada suatu bendaa memenuhi persyaratan:80

(2.6)

Jika kapasitas kalor dilambangkan dengan huruf C ( huruf besar),maka:

C=

(2.7)

Dengan

C = (2.8)

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan

suhu suatu benda sebesar 1oC.

4. Perubahan Wujud Zat

Pada umumnya suhu zat akan naik jika menerima kalor dan akan turun

jika melepas kalor. Namun, terdapat kondisi lain saat kalor yang diterima suatu

zat tersebut bukan lagi digunakan untuk menaikan suhu zat itu, melainkan untuk

mengubah wujudnya. Demikian juga, saat suatu zat melepaskan kalor yang tidak

lagi digunakan untuk menurunkan suhu zat tersebut melainkan untuk merubah

wujudnya. Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gram zat disebut dengan

kalor laten.81

79

Tri Widodo, Op.Cit., hlm 100 80

Sri Handayani, Fisika 1 SMA dan MA Kelas X, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen

Pendidikan Nasional, 2009), hlm 145 81

Ibid., hlm 147

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

35

Gambar 2. 1 perubahan wujud benda

Secara sistematis dapat dinyatakan:

(2.9)

Keterangan:

Q = kalor ( J)

m= massa (kg)

L= kalor laten/ kalor perubahan wujud (J/kg)

Dengan adanya bebrapa wujud zat, ada pula beberapa kalor laten, yaitu

kalor laten lebur, kalor laten beku, kalor laten didih dan kalor laten embun.

5. Perpindahan Kalor

Kalor berpindah dari benda/sistem bersuhu tinggi ke benda/sistem yang

bersuhu rendah. Kalor dapat berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi,

konveksi, dan radiasi.82

1) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dan selama

terjadi perpindahan kalor tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat

perantaranya.83

Laju perpindahan secara konduksi dapat dinyatakan dengan

persamaan:84

(2.10)

82

Tri Widodo, Op.Cit., hlm 114 83

Ketut Kamajaya, Op.Cit., hlm 114 84

Ibid., hlm 115

padat

cair gas

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

36

Keterangan

=laju aliran kalor (J/s)

= koefesien konduksi termal (W/Mk)

A= luas penampang (m2)

= Panjang batang/ benda (m)

=beda suhu kedua ujung benda (oC)

Tabel 2. 4 Konduktivitas Termal untuk Beberapa Bahan

Bahan K ( W/Mk) Bahan K ( W/Mk)

Alumunium 202 Gabus 0,04

Tembaga 385 Balon 0,8

Emas 314 Gelas 0,8

Besi 73 Karet 0,2

Timbal 34,7 Air 0,6

Perak 410 Kayu 0,12-0,14

Kuningan 109 Udara 0,0234

2) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan medium

zatnya.85

Perpindahan konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas saja (fluida)

karena partikelnya dapat bergerak bebas. Laju perpindahan kalor secara konveksi

dapat dinyatakan dengan persamaan:86

(2.11)

Keterangan

=laju aliran kalor (J/s)

= koefesien konveksi termal (W/Mk)

= luas penampang (m2)

=beda suhu kedua ujung benda (oC)

3) Radiasi

85

Sri handayani.,Op.,Cit.,hlm 154 86

Loc.,Cit.hlm 154

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

37

Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara.

Radiasi kalor dapat dinyatakan dengan persamaan:87

(2.12)

Keterangan

=daya radiasi yang dipancarkan (J/s)

=nilai emisivitas benda ( 0 < e <1)

=tetapan stefan boltzman ( 5,67 x W/

= luas penampang ( ) = suhu benda (K)

5. Azas Black

Pada peristiwa pencampuran dua zat yang berbeda suhunya, maka dapat

menggunakan Azas Black. Azas Black menyatakan bahwa “Jika dua zat yang

suhunya berbeda dicampurkan, zat yang suhunya lebih tinggi akan melepas

sejumlah kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah”. Pernyataan

tersebut dirumuskan sebagai berikut:88

(2.13)

Keterangan

= besar kalor yang diberikan (J)

=besar kalor yang diterima (J)

B. Kerangka Berpikir

Observasi pendahuluan yang dilakukan di beberapa sekolah negeri

Tangerang Selatan menunjukan dalam pembelajaran guru tidak pernah mengukur

87

Setya Nurachmadani.,Op.,Cit.hlm 171 88

Karyono,dkk, Fisika untuk Kelas X SMA dan MA, (Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm 130

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

38

keterampilan berpikir kritis siswa walaupun sudah mengaitkan materi

pembelajaran dalam kehidupan sehari hari. Guru hanya mengutamakan hasil

belajar pada aspek kognitif saja tidak sesuai dengan kompetensi dasar materi yang

diajarkan. Setelah dilakukan studi pendahuluan tersebut juga disimpulkan bahwa

keterampilan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah. Oleh karena itu

diperlukanya suatu tindakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis

siswa salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran.

Model permbelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk menggali

keterampilan berpikir kritis siswa agar pembelajaran tidak monoton dan

pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa sehingga pembelajaran tidak

menekankan pada aspek kognitif, tetapi juga dapat menggali keterampilan

berpikir siswa.Model pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran

yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki sesuatu (benda, manuasia, dan peristiwa) secara sistematis, kritis,

logis dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuanya dengan

percaya diri.89

Salah satu tingkat dalam inkuiri adalah inkuiri terbimbing. Peran

pendidik dalam inkuiri terbimbing adalah menentukan atau mengajukan

permasalahan dan siswa menentukan prosedur kerja dan melaporkan hasilnya.90

Dengan menggnakan model inkuiri terbimbing yang diharapkan mampu

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Proses pembelajaran fisika siswa terkadang merasa sulit dalam memahami

permasalahan yang terjadi. Hal tersebut terjadi akibat beberapa materi fisika yang

kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, untuk membantu siswa dalam memahami

permasalahan yang terjadi, penelitian ini berbantuan media video pembelajaran.

89

Ahmadi Lif Khairu dan Sofan Amri, Op.Cit., hlm 25 90

Wahab Jufri.,Op.Cit., hlm 97

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

39

menyatakan

faktanya

kekurangan

faktanya

Dapat meningkatkan

Kemendikbud menyatakan Standar Kompetensi

Lulusan pendidikan dasar dan menengah kurikulum

2013

Bahwa siswa harus memiliki

keterampilan berpikir salah

satunya adalah keterampilan

berpikir kritis

Menurut hasil PISA

tahun 2012 dan 2015

Tingkat keterampilan

berpikir tingkat tinggi

masih tergolon endh

dari negara yang

disurvei.

Hasil studi pendahuan

menyatakan tingkat

keterampilan berpikir

kritis siswa pada suhu

dan kalor masih

tergolong rendah

Keterampilan berpikir kritis dapat

ditingkatkan melalui rencana

pembelajaran yang menekankan

rasa keingin tahuan dan

pengalaman seperti model inkuiri

Guru masih menggunakan

metode konvensional berupa

pembelajaran ceramah yang

menekankan pada hapalan

model inkuiri

memerlukan

sebuah media

yang dapat

membuat siswa

tertarik dan tidak

gampang merasa

bosan serta dapat

menampilkan hal

yang abstrak

seperti pergerakan

molekul yang

tidak dapat dilihat

oleh mata menjadi

lebih mudah

dipahami

Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video

Keterampilan berpikir kritis siswa

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

40

C. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan model inkuiri terbimbing

adalah sebagai beikut:

1. Fuad dalam jurnal internasional yang berjudul “Improving Junior High

School’s Critical Thinking Skill Based On The Tree Different Model Of

Learning”. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari ketiga model yang

digunakan model inkuiri based learning berbantuan mainmap memiliki nilai

yang lebih tinggi dibandingkan dengan model inkuiri saja dan konvensional.

2. Sondang Fitriani dalam jurnalnya yang berjudul “ The Effect of Guided

Inquiry Learning Using Phet Media on Student’s Problem Solving and

Critical Thinking” menginformasikan hasil nilai rata-rata kelas keterampilan

berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah yang menggunakan

model inkuiri terbimbing berbantuan media PHET lebih tinggi dibandingkan

kelas dengan pembelajaran konvensional.

3. Syafa’atin Noviana dalam jurnalnya yang berjudul “Penerapan Model

Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Aktivitas, Hasil Belajar dan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X IPA 3 SMA Negeri 3 Bengkulu

Tengah” menginformasikan hasil penelitian, penerapan model inkuiri

terbimbing dapat meningkatkan aktivitas belajar, hasil belajar dan

keterampilan berpikir kritis siswa.

4. Suci Yeritia dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir

Kritis Fisika Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Kuripan Tahun Ajaran

2017/2018” menyatakan terdapat pengaruh penerapan model inkuiri

terbimbing terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis

siswa kelas X SMAN 1 Kuripan

5. M Hajrin dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada

Pembelajaran Fisika Kelas X IPA SMA Negeri” menginformasikan rata-rata

nilai kelas yang menggunakan model inkuiri terbimbing lebih tinggi

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

41

dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran

langsung.

6. Nur Alif Fijar Shalihin dalam jurnalnya yang berjudul “Implementation of

Guided Inquiry Learning To Improve The Critical Thinking Skills of Junior

High School Students” mengatakan kelas eksperimen mengalami peningkatan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dan deskripsi teori di atas, maka hipotesis

penelitian ini yaitu terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan video

terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan kalor.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 10 Tanggerang Selatan yang terletak

di Jalan Tegal Rotan Raya Sektor 9 Bintaro, Tangerang Selatan. Penelitian ini

berlangsung selama satu semester, sedangkan pengambilan data dilakukan selama

3 minggu dari tanggal 31 Juli 2019 sampai dengan tanggal pada 23 Agustus 2019

semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (Quasi

experiment) yaitu metode yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi eksperimen.91

Penelitian ini mengunakan Nonequivalent control

Grup Design92

. Desain ini hampir sama dengan Pretest-Posttest Control Group

Design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol

tidak dipilih secara random. Desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui

keterampilan berpikir kritis siswa SMA N 10 Tangerang Selatan sebelum dan

sesudah pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing

berbantuan video.

Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok diberikan

pretest untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis awal siswa pada konsep

suhu dan kalor. Setelah tingkat keterampilan yang dimiliki dua kelompok

tersebut dipilih kelompok kontrol dengan nilai rata-rata yang lebih tinggi.

Kemudian kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok

kontrol menggunakan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen

diberikan perlakuan menggunakan model inkuiri terbimbing berbantuan video.

91

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet. 21, hlm 77. 92

Ibid., hlm 79.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

43

Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan posttest untuk

mengetahui bagaimana pengaruh kedua perlakuan tersebut terhadap

keterampilan berpikir kritisnya. Adapun tabel desain yang digunakan sebagai

berikut:93

Tabel 3. 1 Nonequivalent Control Group Desain

No Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

1 Kontrol Oı X1 O2

2 Eksperimen Oı X2 O2

Keterangan :

Oı : Pretest terhadap kedua kelompok (kontrol dan eksperimen.)

X1 :.Perlakuan terhadap kelompok kontrol yaitu pembelajaran konvensional.

X2 : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu pembelajaran menggunakan

model inkuiri terbimbing berbantuan video.

O2 : Posttest terhadap kedua kelompok (kontrol dan eksperimen).

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan pada

saat penelitian. Prosedur tersebut dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai topik utama dalam

penelitian.

b. Melakukan kunjungan atau observasi awal melalui studi pustaka dan

kunjungan ke beberapa sekolah di Tangerang Selatan untuk mendukung

masalah atau topik yang dipilih.

c. Mencari solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara

mendesain pembelajaran di kelas yang sesuai untuk masalah tersebut.

d. Membuat dokumen pendukung seperti rancangan perangkat pembelajaran,

instrument tes, video pembelajaran, dll.

93

Ibid., hlm.77

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

44

e. Melakukan validasi kelayakan instrumen yang telah dibuat kepada beberapa

ahli terkait.

f. Membuat perizinan untuk melakukan uji instrumen / validasi tes serta

perizinan melakukan penelitian.

g. Melakuan uji instrumen tes kesekolah tempat penelitian akan berlangsung.

Kemudian hasil tersebut dianalisis menggunaka uji validitas, reabelitas, serta

daya pembeda sehingga dapat digunakan sebagai pretest dan posttest pada

saat penelitian.

2. Tahap Pengambilan Data

Kegiatan yang akan dilaksanakan ketika memberikan perlakuan adalah

sebagai berikut:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui tingkat keterampilan

berpikir kritis siswa sebelum diberikan perlakuan atau dilaksanakannya

proses pembelajaran. Kemudian menganalisis hasil pretest tersebut.

b. Memilih subjek penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen berdasarkan pada hasil pretest.

c. Melaksanakan kegiatan permbelajaran dengan memberikan perlakuan yang

berbeda kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok

kontrol diberikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

konvensional dan kelompok eksperimen diberikan kegiatan pembelajaran

dengan menggunaan model inkuiri terbimbing berbantuan video.

d. Memberikan tes akhir (posttest) pada kelompok kontrol dan eksperimen

setelah diberikannya perlakuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan

tersebut terhadap keterampilan berpikir kritis pada materi suhu dan kalor.

3. Tahap akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir adalah sebagai berikut:

a. Melakukan analisis pada posttest dan membandingan dengan hasil pretest.

b. Melakukan pengujian hipotesis penelitian.

c. Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis data yang diperoleh.

d. Memberikan kritik dan saran terhadap kekurangan disaat melakukan

penelitian.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

45

Gambar 3. 1 Prosedur Penelitian

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulanya.94

Penelitian ini menggunakan dua variabel,

yaitu:

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi

variabel lain, biasanya dinotasikan dengan simbol X.95

Variable bebas dalam

penelitian ini yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video.

2. Variabel dependen (terikat)

Variable terikat adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika

ddihubungkan dengan variable bebas, biasanya dinotasikan dengan Y.96

Pada

penelitian ini variabel terikatnya adalah keterampilan berpikir kritis siswa.

E. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.97

Menurut Sudjana,

populasi adalah totaliatas semua nilai yang mungkin dapat dihitung ataupun

94

Ibid., hlm 38 95

Suryani, Metode Riset Kuantitatif, ( Teori dan Aplikasi pada Bidang Manajemen dan

Ekonomi Islam), (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2015), hlm 90 96

Ibid., hlm 91 97

Ibid., hlm 190

Tahap Akhir Tahap

Pengambilan Data

Tahap Persiapan

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

46

diukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-

sifatnya.98

Jadi populasi merupakan kumpulan objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dengan karakteristik tertentu yang memenuhi syarat-syarat yang

berkaitan dengan masalah penelitian. Pada penelitian ini populasi yang digunakan

adalah siswa/i kelas XI SMAN 10 Tangerang Selatan.

Kerlinger dan Lee menyatakan bahwa “Sample is taking a portion of a

population or universe of representative of that population”.99

Sampel adalah

sebagian dari populasi yang akan diambil untuk diteliti dan hasil penelitiannya

digunakan sebagai representasi dari populasi keseluruhan.100

Sampel merupakan

bagian populasi yang dijadikan wakil dari semua populasi. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 3.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.101

F. Teknik pengumpulan data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulakan data.102

Teknik yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan teknik yang paling tepat untuk digunakan selama

penelitian berlangsung, sehingga didapatkan data yang valid dan reliabel.

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan dua jenis

instrumen yang digunakan yaitu:

1) Instumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Instumen ini berupa soal uraian, tes ini digunakan untuk memperoleh data

mengenai ketercapaian keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan

indikator yang diungkapkan oleh Ennis. Tes yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari pretest dan posttest.

98

Edi Riadi, STATISTIKA PENELITIAN, (Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 2016), hlm

33 99

Ibid., hlm.34 100

Suryani, Op.Cit., hlm 192 101

Sugiyono., Op.Cit. hlm 85 102

Suryani, Op.Cit., hlm 69

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

47

2) Lembar Wawancara.

Lembar ini berisi tentang aktivitas yang akan diamati. Pengisian lembar

observasi dilakukan dengan menggunakan wawancara untuk mengetahui

permasalahan penelitian dengan gambaran yang ingin diamati. Wawancara

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan

tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara

sumber atau sumber data.103

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini

merupakan jenis wawancara bebas terpimpin yang dalam pelaksanaanya

pewancara hanya membawa pedoman yang hanya garis besarnya saja.

G. Validasi Instrumen

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam atau sosial yang diamati. Instrumen yang digunaan dalam

penelitian ini harus melewati validasi agar dapat dipercaya keakuratanya.

Instrumen tes keterampilan berpikir kritis diberikan kepada siswa-siswi

SMAN 11 Tangerang Selatan yang dijadikan sampel. Tes yang digunakan telah

memenuhi prasyarat instrumen yang baik yaitu melalui uji: validitas, reliabelitas,

daya pembeda dan taraf kesukaran. Adapun kisi-kisi instrumen tes tersebut adalah

sebagai berikut:

103

Ibid., hlm 183

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

48

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis

N

O

Indikator Aspek Ketermpilan Berpikir Kritis jm

l (Elementar

y

Clarificatio

n

Basic

suppor

t

Inference Advanced

clarificatio

n

Strateg

y and

tactics

1. Menganalisi

s pengaruh

kalor

terhadap

perubahan

suhu benda

2**,4** 12** 16*, 20*, 23* 6

2. Menganalisi

s pengaruh

kalor

terhadap

perubahan

wujud

benda

5*, 6**, 7* 9**,

11*,

14*, 22* 25** 9

3. Memecahka

n

persamalaha

n yang

berkaitan

dengan azas

black

1, 3*, 8* 17*,

15**,28*

*

6

4. Menganalisi

s

perpindahan

kalor secara

konduksi,

konveksi

dan radiasi.

10**,

13*,26

18*, 19**,

21*

24**,

26*,

8

Jumlah presentase 35,7% 21,4% 17,8% 17,8 % 14,3 % 28

Bentuk tes tulis yang digunakan adalah tipe uraian dalam bentuk pretest

dan posttest dengan 11 butir pertanyaan tentang suhu dan kalor. Adapun tahapan

analisis data uji coba yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

49

a. Uji Validitas Instrumen

Validitas merupakan derajat ketepatan suatu instrumen yang terjadi pada

obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.104

Sebuah tes

dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian

ini digunakan uji validitas yaitu uji validitas lapangan. Validitas lapangan

merupakan suatu ukuran dari layak atau tidaknya instrumen tes digunakan

berdasarkan uji responden yang sudah memahami atau berpengalaman terhadap

konten. validitas instrumen dihitung dengan dengan cara menghitung koefisien

validitas dengan mengguanakan rumus korelasi produk moment :105

∑ ∑ ∑

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) + (3.1)

Keterangan :

rxy : koefisien antara variabel X dan variabel Y X :

skor tiap item dari responden uji coba variabel X

Y : skor tiap item dari responden uji coba variabel Y

N : jumlah responden

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran indeks

korelasinya (r) pada Tabel 3.3, sebagai berikut:106

Tabel 3. 3 Kriteria Validitas Butir Soal

No Rentang Kriteria

1. 0,8-1,00 Sangat tinggi

2. 0,6-0,79 Tinggi

3. 0,4-0,59 Sedang

4. 0,2-0,39 Rendah

5. 0,0-0,19 Sangat rendah

104

Sugiyono,Op.,Cit.hlm.267. 105

Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm 87.

106

Ibid., hlm 89.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

50

Hasil uji validitas menyatakan terdapat 26 soal valid dan 2 soal tidak valid.

Soal yang valid terdapat pada no 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28 dan 2 soal valid pada no 1 dan 26.

b. Uji Realibilitas Instrumen

Reabelitas berkenan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan.107

Suatu tes dikatakan memiliki tingkat kepercayaan yang tertinggi jika

tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Tinggi rendahnya validitas juga

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat reliabelitas. Semakin tinggi tingkat

validitas maka semakin tinggi pula tingkat reliabelitasnya.

Reliabilitas instrumen uji coba hasil belajar dihitung dengan rumus Alpha,

yaitu:108

.

/ .

/ (3.2)

Dimana:

r11 = Koefisien reliabilitas yang dicari.

P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

Q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q =1-p)

n = Banyaknya item

s = Standar deviasi dari tes

Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks

reliabilitasnya pada Tabel. Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal

dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 3. 4 Kriteria Reliabilitas Butir Soal

No Rentang Kriteria

1. 0,8-1,00 Sangat tinggi

2. 0,6-0,79 Tinggi

3. 0,4-0,59 Sedang

107

Sugiyono, Op.Cit . ,hlm 268. 108

Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm 115.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

51

4. 0,2-0,39 Rendah

5. 0,0-0,19 Sangat rendah

Berdasarkan uji realiabelitas, maka diperoleh hasil 0,92. Hasil tersebut

dikategorikan sangat tinggi, sehingga tes tersebut bersifat realiabel

c. Uji tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran disini adalah soal yang mudah, sedang,dan sukar. Akan

tetapi telah disepakati bahwa rumus mencari tingkat kesukaran adalah sebagai

berikut:109

(3.3)

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Setelah dihitung dengan rumus diatas, maka perhitungan hasil tersebut

dilihat sesuai dengn kriteria nilai yang ada. Untuk mengetahui tingkat kesukaran

setiap butir soal, digunakan kriteria tingkat kesukaran di lihat pada tabel berikut :

110

Tabel 3. 5 Kriteria Tingkat Kesukaran

No Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria

1. 0,70 ≤ TK ≤1,00 Mudah

2. 0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang

3. 0,70 ≤ TK < 0,30 Sukar

109

Ibid., hlm 222. 110

Ibid., hlm 223.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

52

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 6 Kriteria Tingkat Kesukaran

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Sedang 19 68%

Sukar 8 28%

Sangat Sukar 1 4%

Jumlah 28 100%

Berdasarkan tabel bahwa dari 28 soal yang diujikan terbagi menjadi 3

kategori dengan 19 soal dengan kategori sedang, 8 soal dengan kategori sukar,

dan 1 soal dengan kategori sangan sukar.

d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda disini adalah seberapa jauh kemampuan siswa untuk

menjawab setiap butir soal. Daya suatu soal dapat dihitung dengan rumus : 111

(3.4)

Keterangan :

DP = daya pembeda

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya pesrta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian digunakan

kriteria sebagai berikut :

111

Ibid., hlm 226.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

53

Tabel 3. 7 Kriteria Daya Beda

No Rentang Nilai D Kriteria

1. D <0,20 Jelek

2. 0,20 ≤D ≤0,40 Cukup

3. 0,40 ≤D <0,70 Baik

4. 0,70 ≤D <1,00 Baik sekali

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 8 Kriteria Daya Beda

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Jelek 12 42%

Cukup 14 50%

Baik 2 8%

Jumlah 28 100%

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa dari 28 soal yang diujikan 12 soal

berkategorikan buruk, 14 soal dengan kategori cukup dan 2 soal berkategori baik.

Dari 28 soal hanya 11 soal yang diujikan, karena soal-soal tersebut sudah

memenuhi indikator pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji instrumen, selanjutnya adalah penelitian. Data-data

yang didapatkan saat penelitian diolah dan dianalisis dengan tujuan untuk menguji

hipotesis penelitian. Sebelum menguji hipotesis harus melakukan pengujian

prasyarat satistik terlebih dahulu yaitu melalui uji normalitas, homogenitas.

Analisis data tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan sofware SPSS

23. Seperti dibawah ini :

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

54

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk membuktikan data dari sampel yan dimiliki

berasal dari populasiberdistribusi normal atau data populasi yang dimiliki

berdistribusi normal.112

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui

sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah

dengan uji shapiro wilk . Dalam penelitian ini, uji Shapiro Wilk dibantu dengan

Statistical Product And Service Solution (SPSS), yang dirumuskan sebagai

berikut:113

,∑ ( ) - (3.5)

Dimana

∑ , -

(3.6)

Keterangan

: koefesien uji Shapiro Wilk

: data ke

: data ke i

: rata-rata data

Hasil dibandingkan dengan tabel Shapiro Wilk untuk melihat nilai proporsi (p).

Penentuan kategori uji Shapiro Wilk adalah sebagai berikut:

jika p < a, H0 diterima, 1 ditolak,berarti data berdistribusi normal.

jika p > a, H0 ditolak, 1 diterima,berarti data tidak berdistribusi normal.

Langkah-langkah uji normalitas menggunakan SPSS, sebagai berikut:

1) Tetakan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, seperti halnya perhitungan

manualnya yaitu:

0= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

1= sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2) Taraf signifikan = 5% = 0,05

112

Tri cahyono, Statistik Uji Normalitas, ( Purwokerto: Yayasan Sanitarian

Banyumas,2015),hlm 1 113

Tri Cahyono, Statistik Uji Normalitas,(Purwokerto,Yasamas, 2015), hlm. 294

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

55

3) Langkah-langkah uji Shapiro-Wilk adalah sebagai berikut:114

a) Buka file - klik Analyze - klik Desciptive Statistic - klik Explore

b) Masukkan variabel ke Dependent List dan Factor List

c) Pilih Plot - Pilih Normality Plot with Test - klik Continue - klik Ok

4) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

ditujukan oleh significant pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan

data.

5) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika sign > 0,05 maka 0 diterima dan 1 ditolak

Jika sign < 0,05 maka 0 ditolak dan 1 diterima115

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data ini adalah pengujian mengenai sama tidaknya dua

populasi. Homogenitas dilakukan untuk melihat keadaan homogenan populasi.

Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji levene, yang dirumuskan

sebagai berikut:116

( )∑ ( )

( )∑ ∑ ( )

(3.8)

Dimana

| | (3.9)

Keterangan:

: jumlah observasi

: jumlah kelompok

: rata-rata kelompok ke

: rata-rata keselruhan data

: rata-rata subkelompok ke

Penentuan kategori uji levene adalah sebagai berikut:

jika W < Ftabel, H0 diterima, 1 ditolak,berarti varians kedua populasi homogen

114

Edi Riadi, Op.Cit., hlm 122 115

Ibid., hlm 123 116

Ibid., hlm 135.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

56

jika W > Ftabel, H0 ditolak, 1 diterima,berarti varians kedua populasi tidak

homogen

Perhitungan uji homogeitas menggunakan uji levene pada software SPSS

melalui langkah-langkah berikut:

1) Menyusun hipotesis

0= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

1= sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2) Taraf signifikan = 5% = 0,05

3) Langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut:117

a) Buka file - klik Analyze - klik Compare Means - klik One Way Anova

b) Masukkan variabel ke Dependent List dan Factor List

c) Pilih Option–Pilih Descriptive - klik Homogenity of Variance Test - klik

Continue - klik Ok

4) Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang

ditujukan oleh significant pada output yang dihasilkan setelah pengelolaan

data.

5) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika sign > 0,05 maka 0diterima dan 1 ditolak

Jika sign < 0,05 maka 0ditolak dan 1 diterima118

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukannya perhitungan normalitas dan homogenitas maka

setelah itu dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. uji

ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran

inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang

kebenaranya masih perlu diuji secara empiris.119

Pengujian hipotesis dapat

117

Ibid. ,hlm 137. 118

Ibid., hlm 139 119

Punaji Setyosari, Metodologi pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,

2013), hlm 123

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

57

dilakukan dengan tiga cara sesuai dengan distribusi data dan variansi data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a) Data Terdistribusi Normal dan Variansnya Sama

Pada data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis yang

digunakan dengan menggunakan uji-t, yang dirumuskan sebagai berikut:120

√( )

( )

.

/

(3.10)

Keterangan:

= rata-rata data kelas eksperimen.

= rata-rata data kelas kontrol.

= banyaknya sampel pengukuran kelas eksperimen.

= banyaknya sampel pengukuran kelas kontrol.

= varians kelas eksperimen.

= varians kelas kontrol.

Penentuan kategori uji t adalah sebagai berikut:

diterima dan ditolak.

ditolak dan dterima.

b) Data Berdistribusi Normal da Tidak Homogen.

Pada data berdistribusi normal dan tidak homogen, pengujian hipotesis

menggunakan analisis uji non parametrik. Pengujian hipotesis menggunakan uji t’

yang dirumuskan sebagai berikut:121

√( )

(3.11)

Penentuan kategori uji t adalah sebagai berikut:

diterima dan ditolak.

ditolak dan dterima

c) Data Berdistribusi Tidak Normal dan Homogen

Uji non parametik digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang

melandasi penggunaan metode statistik parametik, terutama dalam hal distribusi

120

Riadi, Op.Cit., hlm 249 121

Loc,Cit., hlm 249

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

58

tidak normal. Penelitian ini menggunakan Mann Whitney test. Mann Whitney test

digunakan untuk membandingkan dua mean populasi independen yang asalnya

dari populasi yang homogen.122

Untuk menentukan nilai Man Whitney test

gunakan rumus:

( )

∑ (3.12)

atau

( )

∑ (3.13)

Keterangan:

Penguji

Penguji

Jumlah rangking sampel 1

Jumlah rangking sampel 2

banyaknya sampel 1

banyaknya sampel 2

Pengujian uji Mann-Whitney test juga dapat menggunakan bantuan software

SPSS 23, dengan cara sebagai berikut:123

1) Langkah-langkah uji Mann-Whitney dengan menggunakan SPSS 23 adalah

sebagai berikut:

a) Buka SPSS - klik Variable View - pada bagian Name pertama tuliskan

“nilai” dan bagian Name kedua tuliskan “kelompok” - pada bagian

Decimals yang kedua ganti dengan “0” pada Value ketik “1” dan kotak

Label ketik “Kelompok kontrol” - klik Add isikan lagi dikotak Value

dengan ketik “2” dan kotak Label dengan ketik “kelompok eksperimen”.

b) Klik Variable View - pada kolom nilai diisi dengan nilai peserta didik pada

kolom kelompok, ketik “1” untuk nilai kelompok kontrol dan ketik “2”

untuk nilai eksperimen.

122

Loc,Cit., hlm 249 123

Ibid., hlm 353

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

59

c) Klik Analyze klik Non Parametrik Test- Legacy Dialogs- Two

Independent Sample Test - masukkan variabel nilai ke kotak Test

Variable(s) dan variabel kelompok ke kotak Grouping Variables

d) Klik Define Grouping - pada kolom Group 1 ketik “1” dan pada kolom

Group 2 ketik “2” klik Continue

e) Ceklist pada bagian Mann-Whitney test- klik Ok

2) Perhatikan tabel ouput SPSS statistik deskriptif data .

Tabel output untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis mana yang lebih

baik antara siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

3) Kemudian perhatikan tabel output hasil signifikansinya.

4) Jika:

Jika sign > nilai signifikansi (2-tailed), maka 0 diterima dan 1 ditolak

Jika sign < nilai signifikansi (2-tailed), maka 1 diterima dan 0 ditolak

d. Hipotesis Statistik

Berdasarkan dari kerangka konseptual yang didukung dengan landasan

statistik maka dapat dirumuskan hipotesis statistik. Rumus dari hipotesis statistik

penelitian ini sebagai berikut :

= μA = μB, maka Ho diterima, 1ditolak

μA = μB, maka 1 diterima, Ho ditolak

Keterangan:

:Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

suhu dan kalor. (thitung > ttabel).

: Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materisuhu dan

kalor. (thitung < ttabel)

μA = Nilai rata-rata kelompok eksperimen

μB = Nilai rata-rata kelompok kontrol

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

60

e. N-Gain

N-Gain adalah selisih antara nilai pretest dan nilai posttest yang

menunjukan peningkatan penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang

diberikan oleh guru.124

Pada penelitian ini, N-Gain menunjukan peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa pada matri suhu dan kalor. Nilai N-Gain

dihitung dengan menggunkan rumus berikut:125

(3.14)

Kriteria perolehan N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut :126

Tabel 3. 9 Kriteria Uji N-Gain

Nilai N-Gain Kategori

N-Gain > 0,7 Tinggi

N-Gain > 0,3 0,7 Sedang

N-Gain < 0,3 Rendah

124

Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), hlm.76 125

Yanti Herlanti, Loc.,Cit 76 126

Ibid., hlm 77

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian tentang keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan

kalor ini dilaksanakan di SMAN 10 Tangerang Selatan. Total sampel dalam

penelitian ini sebanyak 74 siswa. Sampel terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dilakukan di kelas XI MIA 3

dengan model inkuiri terbimbing berbantuan video dan kelas kontrol dilakukan di

kelas XI MIA 1 dengan pembelajaran konvensional. Penelitian dilakukan

sebanyak 5 kali pertemuan. Dengan rincian 3 kali pertemuan untuk memberikan

perlakukan dan 2 kali pertemuan untuk memberikan pretest dan posttest.

B. Hasil Penelitian

Berikut ini dijabarkan gambaran umum mengenai hasil pretest dan posttest

pada kelas ekperimen dan kelas kontrol.

1. Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Hasil pretest siswa sebagai gambaran awal untuk mengetahui kemampuan

awal berpikir kritis siswa yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol, disajikan pada diagram sebagai berikut:

Gambar 4. 1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

0

5

10

15

4

10 9

14

0

15

8 8

4 2

Ban

yak

Sis

wa

Rentang Nilai

Hasil Nilai Pretest Kelas Kontrol dan

Eksperimen

eksperimen

kontrol

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

62

Gambar 4.1 memperlihatkan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen

yang tidak jauh berbeda. Pada kelas eksperimen, interval nilai 6,0-10 diperoleh

oleh 4 siswa, interval nilai 11-15 diperoleh oleh 10 siswa, interval nilai 16-20

diperoleh oleh 9 siswa, interval nilai 21-25 diperoleh oleh 14 siswa, interval nilai

26-27 dan interval nilai 31-33 pada kelas eksperimen tidak terdapat siswa yang

memperoleh nilai tersebut. Sedangkan pada kelas kontrol, perolehan nilai siswa

pada interval nilai 6,0-10 tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai tersebut,

interval nilai 11-15 diperoleh oleh 15 siswa, interval nilai 16-20 diperoleh oleh 8

siswa, interval nilai 21-25 diperoleh oleh 9 siswa, interval nilai 26-30 diperoleh

oleh 4 siswa, dan untuk interval nilai 31-35 diperoleh oleh 2 siswa. Dari data

tersebut terlihat bahwa pada data interval tinggi kelas kontrol lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas ekspeimen.

Pemusatan dan penyebaran data nilai pretest siswa baik kelas kontrol

maupun kelas eksperimen yang dilakukan melalui perhitungan statistik, diperoleh

beberapa ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel 4. 1 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Pemusatan Dan

Penyebaran Dat

Kelas Kontrol Kelas eksperimen

Nilai Terendah 10 6,0

Nilai Tertinggi 31 27

Mean 19 17

Median 18 18

Modus 15 18

Standar Deviasi 5,0 4,8

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut pemusatan dan penyebaran data yang diperoleh

oleh siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai terendah pada kelas kontrol

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

63

adalah 10 dan siswa kelas eksperimen sebesar 6. Nilai tertinggi yang diperoleh

oleh kelas kontrol sebesar 31 dan kelas eksperimen sebesar 27. Nilai rata-rata

(mean) untuk kelas kontrol sebesar 19 dan kelas eksperimen adalah 17. Nilai

tengah (median) yang diperoleh kedua kelas memperoleh hasil yang sama yaitu

18. Nilai terbanyak atau nilai yang sering muncul yang dihasilkan oleh kelas

kontrol sebesar 15 dan kelas eksperimen sebesar 18. Sedangkan untuk standar

deviasi diperoleh untuk kelas kontrol sebesar 5,0 dan kelas eksperimen sebesar

4,7. Dari data tersebut diketahui bahwan nilai untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang tidak jauh berbeda baik mean, median, modus dan standar deviasi.

2. Hasil Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Kemampuan berpikir kritis siswa setelah diberi perlakuan dapat dilihat

dari hasil posttest. Hasil posttest siswa disajikan melalui diagram sebagai berikut:

Gambar 4. 2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol Dan Kelas

Eksperimen

Berdasarkan Gambar 4.2 tersebut menunjukan hasil posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol yang sangat berbeda. Pada kelas kontrol, interval nilai 46-50

0

2

4

6

8

10

12

14

46-50 51-55 56-60 61-65 66-70 71-75 76-80 81-85

6

12 13

4

0 0 0 1

14

8

6

9

Ban

yak

Sis

wa

Rentang Nilai

Hasil Nilai Posttest Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Kontrol

Eksperimen

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

64

diperoleh oleh 6 siswa, interval nilai 51-55 diperoleh oleh 12 siswa, interval nilai

56-50 diperoleh oleh 13 siswa, interval nilai 61-65 diperoleh oleh 4 siswa, interval

nilai 66-70 diperoleh oleh 1 siswa, interval nilai 71-75 dan 76-80 tidak terdapat

siswa yang mendapatkan nilai tersebut,dan interval 81-85 sebanyak 1 siswa.

Sedangkan, pada kelas eksperimen, interval nilai 46-50, 51-55, dan 56-60 tidak

terdapat siswa yang mendapatkan nilai tersebut, interval nilai 61-65 diperoleh

oleh 1 siswa, interval nilai 66-70 diperoleh 14 siswa, interval nilai 71-75

diperoleh oleh 8 siswa, interval nilai 76-80 diperoleh oleh 6 siswa dan pada

interval nilai 81-85 diperoleh oleh 9 siswa. Data tersebut juga menunjukan bahwa

nilai untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

Dimana kelas eksperimen mendominasi range > 70 dan untuk kelas kontrol

mendominasi < 70.

Hasil pemusatan dan penyebaran data nilai posttest siswa baik kelas

kontrol maupun kelas eksperimen yang diperoleh melalui perhitungan statistik,

ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel 4. 2 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Pemusatan Dan Penyebaran

Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai Terendah 66 47

Nilai Tertinggi 84 82

Mean 74 56

Median 72 56

Modus 70 52

Standar Deviasi 6,1 6,7

Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut menunjukan pemusatan dan penyebaran data

hasil posttest dari kelas eksperimen dan kontrol. Hasil nilai terendah untuk kelas

eksperimen sebesar 66 dan untuk kelas kontrol sebesar 47. Nilai tertinggi untuk

kelas ekperimen sebesar 84 dan kelas kontrol sebesar 82. Nilai rata-rata (means)

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

65

siswa diperoleh untuk kelas eksperimen sebesar 74 dan kelas kontrol sebesar 56.

Hal ini menunjukan perbedaan nilai dari kedua kelas dimana kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai median yang diperoleh dari

kedua kelas sebesar 72 untuk kelas eksperimen dan 56 untuk kelas kontrol. Nilai

yang sering muncul (modussebesar 6,7. Siswa dikatakan tuntas belajar ketika nilai

siswa lebih dari KKM.

3. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan perhitungan statistik pretest dan posttest kelas kontrol dan

kelas eksperimen, dapat disajikan melalui tabel berikut:

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest

pemusatan dan

penyebaran data

pretest posttest

kelas kontrol kelas

eksperimen

kelas

eksperimen

kelas

kontrol

nilai terendah 10 6,0 66 47

nilai tertinggi 31 27 84 82

mean 19 17 74 56

median 18 18 72 56

modus 15 18 70 52

standar deviasi 5,0 4,8 6,1 6,7

Hasil yang diperoleh nilai rata-rata antara kedua kelas tidak jauh berbeda

saat pretest. Hal ini menunjukan kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan

awal yang sama sebelum diberi perlakuan. Kemudian kedua kelas diberikan

perlakuan yang berbeda. Perlakuan yang dilakukan di kelas eksperimen berupa

pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing berbantuan video dan kelas

kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional dari tabel diatas

menunjukan terjadi perubahan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Perubahan nilai rata-rata kelas kontrol dari 19

menjadi 56. Sedangkan, kelas eksperimen mengalami perubahan yang cukup

tinggi dari nilai rata-rata 17 menjadi 74. Hal ini menunjukan perubahan hasil

nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas

kontrol.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

66

Analisis statistik untuk keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas

kontrol dan ekperimen yang meliputi 10 indikator menurut Ennis yaitu

memfokuskan masalah, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab

pertanyaan, mempertimbangkan kredibilitas sumber, menilai laporan observasi,

membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat keputusan dan

mempertimbangkan hasilnya, mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan

definisi, Memutuskan suatu tindakan, dan berinteraksi dengan orang lain. Dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. 3 Diagram Presentase Indikator KBK

0

20

40

60

80

100

120

140

pre

sen

tase

pe

nca

pai

an

Indikator KBK

Hasil Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen Berdasakan Indikator KBK

pretest kontrol pretest eksperimen posttest kontrol posttest eksperimen

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

67

Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat bahwa hasil keterampilan berpikir kritis siswa

berdasarkan 10 indikator menurut Ennis terjadi kenaikan presentase, baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Pada indikator memfokuskan pertanyaan kelas

kontrol mengalami kenaikan sebesar 50% kenaikan, kelas eksperimen mengalami

66% kenaikan. Pada indikator menganalisis argumen kelas kontrol mengalami

kenaikan sebesar 20% dan kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 53%.

Keterampilan berpikir kritis dengan indikator menjawab pertanyaan mengalami

kenaikan sebesar 46% dan kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 71%.

Indikator mempertimbangkan kredibilitas sumber berdasarkan prosedur yang telah

diakui mengalami kenaikan sebesar 70% untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimen mengalami kenaikan sebesar 93%. Indikator mempertimbangkan

kredibilitas sumber berdasarkan kemampuan memberikan alasan mengalami

kenaikan sebesar 20% untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami

kenaikan sebesar 57%. Indikator menilai laporan observasi kelas kontrol

mengalami kenaikan sebesar 25% dan kelas eksperimen mengalami kenaikan

sebesar 85%. Indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasilnya, kelas

kontrol mengalami kenaikan sebesar 14% dan kelas eksperimen mengalami

kenaikan sebesar 73%. Indikator membuat keputusan dan mempertimbangkan

hasilnya, kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar 112% dan kelas eksperimen

mengalami kenaikan sebesar 113%. Indikator mengidentifikasi dan menilai

definisi, kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar 114% dan kelas eksperimen

mengalami kenaikan sebesar 126%. Indikator menentukan suatu tindakan, kelas

kontrol mengalami kenaikan sebesar 64% dan kelas eksperimen mengalami

kenaikan sebesar 90%. Indikator berinteraksi dengan orang lain, kelas kontrol

mengalami kenaikan sebesar 63% dan kelas eksperimen mengalami kenaikan

sebesar 79%.

4. N-Gain

N-Gain dilakukan untuk melihat peningkatan keterampilan berpikir kritis

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan N-Gain dapat

dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

68

Tabel 4. 4 Hasil N-Gain Pretest dan Posttest Berdasarkan Indikator KBK

N

o

Indikator Kelas kontrol

Kelas ekperimen

KBK Prete

st

Postte

st

N-

Gai

n

Katego

ri

Prete

st

Postte

st

N-

Gai

n

Katego

ri

1 Memfokuskan

pertanyaan

34 84 0,4 Sedang 38 104 0,6 sedang

2 Menganalisis

argumen

63 83 0,28 rendah 53 106 0,6 sedang

3 Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

51 97 0,5 Sedang 38 109 0,6 sedang

4 Mempertimbang

kan kredibilitas

sumber 1

27 97 0,6 Sedang 25 118 0,8 tinggi

5 Mempertimbang

kan kredibilitas

sumber 2

39 59 0,2 rendah 32 89 0,5 sedang

6 Menilai laporan

observasi

48 73 0,4 sedang 37 122 0,8 tinggi

7 Menginduksi

dan

mempertimbang

kan hasilnya

26 40 0,1 rendah 16 89 0,6 sedang

8 Membuat dan

menentukan

hasil

pertimbangan

11 123 0,8 tinggi 22 135 0,9 tinggi

9 Menilai definisi 10 124 0,8 tinggi 9 135 0,9 tinggi

10 Menentukan

suatu tindakan

15 79 0,4 sedang 20 110 0,7 tinggi

11 Berinteraksi

dengan orang

lain

3 63 0,4 sedang 8 87 0,6 sedang

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

69

Tabel 4.4 menunjukan bahwa terjadi peningkatan baik kelas kontrol maupun

kelas eksperimen. Peningkatan dikategorikan menjadi tiga yaitu rendah, sedang,

dan tinggi. Kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan kategori sedang ada

6 yaitu pada memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan,

menganalisis argumen, mempertimbangkan kredibilitas sumber berdasarkan

kemampuan memberikan alasan, menginduksi dan mempertimbangkan hasilnya

dan berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan, dengan kategori tinggi ada 5 yaitu

pada mempertimbangkan kredibilitas sumber berdasarkan prosedur yang telah

diakui, menilai laporan observasi, membuat dan menentukan hasil pertimbangan,

menilai definisi dan menentukan suatu tindakan.Kelas kontrol memiliki hasil N

Gain dengan 3 dikategorikan rendah pada menginduksi dan mempertimbangkan

hasilnya, menganalisis argumen mempertimbangkan kredibilitas sumber

berdasarkan memberikan alasan. Sedangkan untuk hasil N-Gain kelas kontrol

memiliki 6 yang dikategorikan sedang yaitu pada memfokuskan pertanyaan,

bertanya dan menjawab , mempertimbangkan kredibilitas sumber berdasarkan

prosedur yang telah diakui, menilai laporan observasi, mennentuan suatu tindakan

dan berinterakasi dengan orang lain. Membuat dan menetukan hasil pertimbangan

dan menilai definisi dikategorikan tinggi. Perbandingan nilai N-Gain kelas

eksperimen dan kelas kontrol, dapat dilihat pada gambar berikut:

00.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Hasil N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

N-Gain Kelas Kontrol N-Gain Kelas eksperimen

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

70

Gambar 4. 4 Hasil N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukan bahwa peningkatan nilai kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

5. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

A. Uji Prasyarat Hipotesis

Pengujian prasyarat hipotesis dilakukan sebelum melakukan pengujian

hipotesis. Pengujian prasyarat ini memiliki dua uji yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. Kedua uji diujikan pada hasil pretest dan hasil posttest. Adapun

hasil uji prasyarat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebuah data berdistribusi

normal atau tidak normal. Pada penelitian ini menggunakan uji shapirowilk dan

kolmogorov smirnov dengan software SPSS 23. Kemampuan keterampilan

berpikir kritis siswa dari hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol pada materi suhu dan kalor. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4. 5 Hasil Uji Pretest da Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kelas Kolmogorov Smirnov Shapiro Wilk

Statistic Df Sg Statistic Df Sg

pretest eksperimen 0,158 37 0,021 0,914 37 0,036

kontrol 0,201 37 0,001 0,937 37 0,002

posttest eksperimen 0,188 37 0,000 0,917 37 0,000

kontrol 0,213 37 0,002 0,821 37 0,000

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

71

Tabel 4.4 diatas menjelaskan bahwa hasil pretest maupun hasil posttest dengan

uji Shapiro Wilk dan Uji Kolmogorov Smirnov menunjukan bahwa data tidak

berdistribusi normal. Sebuah data dikatakan berdistribusi normal jika taraf

signikasinya > 5% dan data dikatakan tidak berdistribusi normal jika taraf

signikasinya < 5% .

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sebuah populasi yang diuji

homogen atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan uji homogenitas of

variance dengan menggunakan software SPSS 23. Data yang digunakan berupa

hasil pretest dan posttest keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan

kalor. Hasil uji homogenitas dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas of Variance Pretest dan Posttest

uji homogenitas of variance

Lavene

statistic

df df sg

pretest 0,393 1 72 0,533

posttest 0,760 1 72 0,389

Sebuah data dikatakan homogen jika taraf signikasinya > 5% .Berdasarkan

tabel diatas menunjukan bahwa taraf signifikan dari hasil pretest dan posttest

keterampilan berpikir kritis lebih dari 0,05 yang berarti sampel homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas

menggunakan software SPSS 23 pada hasil pretest dan posttest menunjukan

bahwa data pretest dan posttest berdistribusi tidak normal dan homogen.. Oleh

karena itu, uji hipotesis untuk menguji data pretest dan posttest menggunakan uji

non parametrik dengan uji Man Withney. Uji Man Whitney digunakan untuk

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

72

mengetahui perbedaan median dan mean 2 kelompok bebas dengan data yang

tidak berdistribusi dengan normal. Hasil uji hipotesis dengan uji Man Whitney

dapat ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel 4. 7 Uji Hipotesis Pretest dan Posttest

Statistic Pretest Posttest

Sign ( 2 tailed 0,387 0,000

Taraf signfikan < 0,050

kesimpulan ditolak diterima

Tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa data pretest dan posttest setelah diuji dengan

uji Man Withney menunjukan sign 2 tailed pretest > dari taraf signifikansinya

sehingga ditolak dan diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.sedangkan, pada hasil posttest menunjukan

sign 2 tailed < taraf signifikasinya. Hal tersebut membuat diterima dan

ditolak yang artinya terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan video

terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA 10 Tangerang selatan pada

materi suhu dan kalor.

C. Pembahasan

Hasil uji hipotesis Mann-Whitney pretest kelas eskperimen dan kelas kontrol

didapatkan hasil nilai sign.(2-tailed) sebesar (0,387). Sedangkan nilai

signifikansinya sebesar (0,05). Artinya, nilai sig.(2-tailed) > dibandingkan dengan

nilai signifikansi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan

keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum diberi perlakuan.

Hasil uji hipotesis Mann-Whitney posttest menggunakan software SPSS

23, didapatkan hasil nilai sign.(2-tailed) sebesar (0,000). Sedangkan, nilai

signifikansinya sebesar (0,05). Artinya, nilai sig.(2-tailed) < dibandingkan dengan

nilai signifikansi. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model

inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

pada materi suhu dan kalor. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

73

Alif Fijar menyatakan nilai keterampilan berpikir kritis siswa mengalami

peningkatan setelah diberi perlakuan berupa model pembelajaran inkuiri

terbimbing dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode konvensional.127

Selain itu, hasil nilai rata-rata siswa yang menggunakan model inkuiri terbimbing

dengan pendekatan sets lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa

yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada penelitian yang

dilakukan oleh R Melisa Novitasari.128

Hasil nilai N-Gain dari kedua kelas, kelas eksperimen mengalami

peningkatan keterampilan berpikir kritis di setiap indikator keterampilan berpikir

krtis dibandingkan dengan kelas kontrol. Secara khusus, hasil setiap indikator

keterampilan berpikir kritis dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Memfokuskan Pertanyaan

Indikator memfokuskan pertanyaan adalah kemampuan berpikir kritis

untuk mengidentifikasi kriteria-kriteria untuk mempertimbangkan jawaban yang

benar berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan oleh siswa sebelum

pembelajaran. Berdasarkan nilai N-Gain dan peningkatan nilai ketercapain untuk

soal dengan kriteria memfokuskan pertanyaan, kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran

inkuiri terbimbing terdapat tahapan merumuskan masalah. Pada tahapan tersebut

dibantu dengan video yang berhubungan dengan dunia nyata yang dijadikan

bahan untuk merumuskan masalah oleh siswa. Pada tahapan tersebut, siswa

membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan video yang ditampilakan.

Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilatih dan dikembangkan dengan selalu

bertanya dan mempertanyakan fenomena yang sedang dipelajari.129 Video yang

digunakan membuat siswa lebih memahami permasalahan yang terjadi

dibandingkan dengan menggunakan bacaan atau tulisan. Siswa lebih mudah

127

Nur Alif Fijar, “Implementation of Guided Inquiry Learning to Improve The Critical

Thingking Skills Of Junior Hight School’’, Journal Inovation Of Education, 2019, h.1 128

R Melisa Novita sari, “Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berpendekatan Sets

Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia”. Skripsi pada

sekolah Stratasarjana Uin Syarif Hidayatulah, Jakarta, 2018, hal 83. 129

Ikhlasun Dwi Masitoh, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X MIA pada Materi Pencemaran Lingkungan di

Surakarta”. Bioedukasi, Volume 10, Nomor 1, hlm 74

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

74

memahami maksud dari yang disampaikan dengan memanfaatkan media video

dan siswa lebih tertarik untuk memperhatikannya ketimbang hanya diminta untuk

membaca aja.

b. Menganalisis Argumen

Indikator kedua keterampilan berpikir kritis adalah menganalisis argumen.

Menganalisis argumen merupakan kemampuan siswa untuk menganalisis

kebenaran dari suatu argumen dan bagaimana solusi untuk menanganinya. Hasil

N-Gain yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Berdasarkan persentase peningkatan nilai kelas eksperimen sebesar 53% dan kelas

kontrol sebesar 20%. Hal ini dapat dikarenakan terdapat tahapan inkuiri

terbimbing yang dapat meningkatkan indikator keterampilan menganalisis

argumen yaitu merumuskan hipotesis dan menganalisis data. Pada tahapan ini

siswa berdiskusi untuk menjawab kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk

mengatasi suatu masalah atau pertanyaan. Dengan berdiskusi siswa dapat

mengembangkan suatu informasi yang dia punya secara luas. Tahapan tersebut

membuat siswa menggali informasi yang pernah dia dapatkan serta dengan

menggali informasi yang relevan untuk menganalisis masalah dengan bepikir

logis dalam membuat suatu hipotesis. Menganalisis, mensintesis, memprediksi

dan merancang sesuatu dalam mempelajari materi atau konsep tertentu menurut

Screven dan Paul dapat melatih kemampuan berpikir kritis.130

c. Bertanya dan Menjawab Pertanyaan.

Salah satu karakteristik dari keterampilan berpikir kritis adalah bertanya.

131 Bertanya dan menjawab pertanyaan merupakan salah satu indikator

keterampilan berpikir kritis dimana siswa menjawab suatu pertanyaan yang

menuntut suatu penjelasan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Zalpita

Agustia, memberikan informasi atau contoh konsep pelajaran yang terjadi dalam

130

Sulardi, Muhammad Nur, Wahono Widodo, “ Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Fisika Model Problem Based Learning (PBL) untuk Melatih Keterampilan Berpikir

Kritis Siswa”, Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, Vol 3 No 1, Nov

2013, hlm 808 131

Elizabeth Tyler. Critical Thinking Teach Assist, Deaken University, University of

Canberra, retrieved 20 June 2013, hlm 1

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

75

kehidupan sehari hari dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada

indikator bertanya dan menjawab pertanyaan.132 Pada model inkuiri terbimbing

semua tahapan melatih siswa menjawab pertanyaan yang menuntut suatu

penjelasan khususnya yaitu tahapan merumuskan hipotesis dan merumuskan

masalah. Pada tahapan ini siswa bertanya dan menjawab pertanyaan yang harus

dibuktikan melalui sebuah percobaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Musfiroh, interaksi antar anggota kelompok juga dapat meningkatkan kemampuan

bertanya dan menjawab pertanyaan.133

Berdasarkan peningkatan nilai atau persentase kecapaian dalam

keterampilan berpikir kritis dengan indikator bertanya dan menjawab pertanyaan

menjelaskan peningkatan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas

eksperimen mengalami kenaikan sebesar 71% dan kelas kontrol sebesar 46%.

Berdasarkan hasil nilai N-Gain, hasil kelas eksperimen sebesar 0,6 dan kelas

kontrol sebesar 0,5. Hal ini berarti peningkatan nilai atau persentase ketercapaian

dan hasil nilai N-Gain, kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas

kontrol. Artinya, pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada indikator bertanya dan menjawab

pertanyaan.

d. Mempertimbangkan Kredibilitas Sumber

Indikator keterampilan berpikir kritis yang keempat adalah

mempertimbangkan kredibitas sumber. Credibility comes under the R part of the

FRISCO approach to critical thingking because juding the credibility of source is

relevan to determening the accept ability of reason.134 Oleh karena itu, dalam

mempertimbangkan kredibilitas sumber diperlukan suatu alasan yang kuat untuk

mempercayai benar atau tidaknya suatu informasi. Salah satu model pembelajaran

132

Zulpita,Agustia,. “Implementasi Pembelajaran Handson Activities untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Fisika Smp”, Physics Education Study

Program, University of Riau, hlm 9 133

Musfiroh, “Kemampuan Bertanya dan Menjawab Pertanyaan pada Garam Hidrolisis

Melalui Model Problem Solving”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 4, No.2 Edisi

Agustus 2015, hlm 466

134 Robert H Ennis, Critical Thinking, (New York: Pritice Hall, 1996), hlm 58

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

76

yang dapat meningkatkan kredibilitas sumber pada keterampilan berpikir kritis

adalah inkuiri terbimbing. Hal itu didukung oleh penelitian yang dilakukan

Syafa’atin Noviana bahwa model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis dengan indikator mempertimbangkan kredibilitas

sumber.135 Tahapan inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis dengan indikator mempertimbangkan kredibitas sumber adalah

tahapan menarik kesimpulan. Dalam menarik kesimpulan siswa harus

mempertimbangkan dari apa yang telah dia pelajari, pahami dan dia coba untuk

kemudian ditarik sebuah kesimpulan.

Berdasarka nilai N-Gain keterampilan berpikir kritis dengan indikator

mempertimbangkan kredibilitas sumber berdasarkan prosedur yang telah diakui

dan kemampuan memberikan alasan kelas eksperimen lebih besar dibandingkan

dengan kelas kontrol. Jika dilihat dari peningkatan nilai antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen, keterampilan berpikir kritis dengan indikator

mempertimbangkan kredibilitas sumber berdasarkan prosedur yang telah diakui

kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 70% dan kelas eksperimen sebesar

93%. Sedangkan, kemampuan memberikan alasan kelas kontrol menglami

kenaikan nilai sebesar 20% dan kelas eksperimen sebesar 57%. Hal ini

menunjukan kelas eksperimen mengalami peningkatan nilai yang lebih besar

daripada kelas kontrol.

e. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi

Menilai merupakan salah satu langkah dalam ketermpilan berpikir kritis.136

Salah satu tujuan dari indikator ini adalah untuk memberikan bukti-bukti

penguatan. Penguasaan siswa terhadap indikator ini terlihat dari kemampuan

siswa dalam menjelaskan jawaban.137 Berdasarkan nilai N-Gain mengobservasi

dan mempertimbangkan hasil observasi kelas eksperimen dikategorikan tinggi dan

135

Syafa’atin Noviana 2017, “Penerapan Model Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan

Aktivitas, Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Ipa.3 Sma Negeri 3

Bengkulu Tengah”, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1. No. 1, Agustus 2017. hlm

136 Elizabeth Tyler. Op.,Cit., hlm 4

137 R Melisa Novita Sari, Op.Cit., hlm 85

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

77

nilai N-Gain lebih besar dibandingkan dengan nilai N-Gain kelas kontrol.

Sedangkan, Peningkatan nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

menunjukan keduanya mengalami kenaikan. Kelas eksperimen mengalami

peningkatan sebesar 85% dan kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar 25%.

Hal tersebut berarti pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing berbantuan

video lebih berpengaruh daripada pembelajaran konvensional.

Peningkatan ini bisa disebabkan oleh aktivitas pembelajaran yang

disajikan dalam model inkuiri terbimbing. Di dalam pembelajaran, siswa diminta

mengamati sebuah gambar rangkaian percobaan dan kemudian membuatnya

untuk melakukan percobaan. Selain itu, setelah melakukan percobaan guru

memberikan pertanyaan pertanyaan terkait percobaan yang dilakukan. Aktivitas

tersebut dapat memberikan kesempatan siswa untuk mengobservasi setiap

masalah yang diberikan. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan

mengobservasi dan memprtimbangkan hasil observasi. Syarkowi (2019) dalam

penelitianya menyatakan membaca tugas merupakan aktifitas reflektif yang dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. 138

f. Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi

Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi merupakan salah satu

indikator yang dikelompokan dalam kelompok menyimpulkan (inference). Hasil

N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,56 dengan kategori sedang dan kelas kontrol

sebesar 0,2 dengan kategori rendah. Sedangkan persentase peningkatan nilai atau

ketercapaian dalam indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

menunjukan peningkatan nilai eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Pada kelas eksperimen persentase peningkatan nilai atau ketercapaian

indikator sebesar 73% dan kelas kontrol sebesar 14%.

Keterampilan dalam membuat kesimpulan dapat meningkat karena adanya

tahapan terakhir pada inkuiri terbimbing yaitu menarik kesimpulan. Pada tahapan

tersebut guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan apa yang telah

138

Syarkowi, “The Effect of Reading Assignments in Guided Inquiry Learning On

Students’ Critical Thinking Skill”, Journal of Physics: Conf. Series 1013, 2018, hlm 4

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

78

mereka pelajari. Selain tahapan penarikan kesimpulan, tahapan merumuskan

masalah juga dapat meningkatkan kemampuan untuk membuat kesimpulan.

Dengan merumuskan masalah siswa dituntut untuk membuat kesimpulan apa

yang akan dipelajari atau tujuan dari pembelajaran. Hal tersebut juga diungkapkan

oleh Maria Merianti L menyatakan tahapan yang dapat meningkatkan kemampuan

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi adalah pada tahapan

merumuskan masalah dan menarik kesimpulan.139 Sedangkan, menurut penelitian

yang dilakukan Ikhlasun Dwi Masitoh menyatakan Tahap merumuskan hipotesis

dapat melatihkan kemampuan berpikir kritis pada aspek analysis dan inference.140

g. Membuat dan Menilai Hasil Pertimbangan

Membuat dan menilai hasil pertimbangan merupakan salah satu indikator

keterampilan berpikir kritis dalam sub indikator menyimpulkan (inference).

Indikator ini menuntut siswa untuk membuat dukungan atau pertimbangan alasan

untuk membuat suatu kesimpulan. Pernyataan tersebut di dukung dengan

penelitian yang dilakukan oleh Suci Yeritia mengatakan inference yaitu membuat

kesimpulan berdasarkan sesuatu yang diukur dan diamati langsung.141 Tahapan

inkuiri terbimbing yang mendukung kemampuan membuat dan

mempertimbangkan hasil dimulai dari tahapan menganalisis data kemudian

menarik kesimpulan. Tahapan menganalisis menuntut siswa untuk menganalisis

data yang telah dia dapatkan dari percobaan dan kemudian menarik sebuah

kesimpulan.

Hasil N-Gain kedua kelas mengalami kenaikan, kelas eksperimen sebesar

0,9 dengan kategori tinggi dan kelas kontrol sebesar 0,8 dengan kategori tinggi.

Berdasarkan presentase ketercapaian atau peningkatan nilai kedua kelas

mengalami kenaikan yang tidak jauh berbeda. Peningkatan ini dikarenakan kedua

139

Maria Merianti L.Op.Cit. hlm 9 140

Ibid. ,hlm.4 141

Suci Yeritia “Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadapa Penguasaan Konsep

Dan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Peserta Didik Kelas X Sman 1 Kuripan”, Jurnal

Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN. 2407-6902, Volume 3 No.2, Desember 2017, hlm 5

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

79

kelas memeberikan kesimpulan dari apa yang telah siswa pelajari setelah

pembelajaran selesai.

h. Mendenisikan Istilah dan Mempertimbangkan Suatu Definisi

Ennis mengatakan salah satu kemampuan seseorang dikatakan pemikir

kritis adalah mendefinisikan dan menilai definisi.142 Tujuan dari indikator ini

adalah memberikan penjelasan lanjut. Melalui sebuah definisi seseorang dapat

menerima informasi baru yang dijadikan sebagai petunjuk menyelesaikan

masalah. Mendifiniskan merupakan hal yang penting. Jika suatu definisi salah

maka akan membuat maknanya menjadi salah. Berdasarkan nilai N-Gain

mendefinisikan dan mempertimbangkan suatu definisi kelas eksperimen sedikit

lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol dan kedua kelas dalam kategori

tinggi. Peningkatan nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol menjelaskan

peningkatan nilai kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Kelas

eksperimen mengalami peningkatan sebesar 126% dan kelas kontrol sebesar

114%. Hasil N-Gain menilai definisi di antara kedua kelas mengalami

peningkatan dikarenakan kelas eksperimen dan kontrol diberikan tugas

mendifinisikan sesuatu.

Menurut Zalpita Agustia dalam penelitiannya guru merancang tahap-tahap

kegiatan yang dilakukan siswa dimana siswa menemukan sendiri konsep pelajaran

melalui eksperimen, percobaan, dan diskusi dan dari hasil yang didapat siswa

membuat definisi.143 Peningkatan pada indikator mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi diduga akibat kelas eksperimen diterapkan

pembelajaran berkelompok.

i. Menentukan Suatu Tindakan

Norman, Chang, & Prieto (2017) menjelaskan bahwa berpikir kritis pada

dasarnya melibatkan seperangkat keterampilan, seperti menganalisis, berdebat,

142

Ennis. 2011. The Nature Of Critical Thinking: An Outline Of Critical Thinking

Dispositions An Abilities.http: //faculty.education.illinois.edu /rhennis /documents

/TNOCT_51711_000.pdf, diakses pada tanggal 26 September 2018 Pukul 21.23. hlm 1 143

Zulpita,Agustia, Op.Cit,. hlm 11

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

80

mensintesis, mengevaluasi dan menerapkan.144 Menentukan suatu tindakan

termasuk dalam kategori keterampilan berpiki kritis strategi dan taktik. Pada

model inkuiri terbimbing tahapan tahapan inkuiri lebih terarah dan dibimbing oleh

guru sehingga siswa dapat menentukan apa yang akan dilakukan. Berdasarkan

nilai N-Gain kelas eksperimen dikategorikan tinggi. Sedangkan, kelas kontrol

dikategorikan sedang. Sedangkan, presentase peningkatan nilai atau persentase

ketercapaian kelas eksperimen dan kelas kontrol menjelaskan persentase

peningkatan nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Peningkatan tersebut dapat dikarenakan siswa terbiasa untuk menentukan

suatu tindakan yang benar melalui pemebelajaran inkuiri terbimbing. Didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh R. Melisa Nelvita Sari yang menyatakan

model inkuiri terbimbing berpendekatan sets dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa pada indikator menentukan suatu tindakan.145

j. Berinteraksi dengan orang lain

Berinteraksi dengan orang lain merupakan indikator dari sub indikator

strategi dan taktik. Menurut John Dewey “Critical Thinking or reflektif thinking

is an active, persisten, and carafu consideration of a beliefe or suppose form of

knowledge in the light of the grounds which support it and futher conclusions to

which it tends”.146 Bahwa berpikir kritis merupakan proses yang aktif, maksudnya

dimana seseorang memikirkan sesuatu yang ingin dilakukan atau yang ingin

dipaparkan diperlukan proses seperti bertanya, mencari informasi yang relevan

mengenai suatu objek tersebut. Melalui proses komunikasi hasil pemecahan

masalah antara kelompok satu dengan kelompok lainnya ini akan timbul interaksi

antar kelompok, saling berbagi ide atau pendapat, sehingga dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa dan meningkatkan sikap siswa.147 Dengan hal itu sikap

berpikir memerlukanadanya suatu interaksi dengan orang lain. Berdasarkan nilai

144

Norman, Chang, & Prieto (2017) . “Stimulating Critical Thinking In U.S Business

Students Through The Inclusion Of International Students”. Journal of Business Diversity

Vol.17 (1), 122-130.

145 R. Melisa Nelvita Sari., Op.,Cit., hlm 80

146Muhammad Yaumi, Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelegent),

(Jakarta: Prenada Media Group, 2013), Edisi Pertama, hlm 66 147

Musfiroh., Op.,Cit.,hlm 1

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

81

N-Gain indikator berinteraksi dengan orang lain kelas eksperimen lebih baik

dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dapat dikarenakan siswa pada

pembelajaran inkuiri terbimbing lebih aktif bertanya dan berkomunikasi sesama

kelompok dalam setiap tahapannya. Didikung oleh hasil peresentase ketercapaian

nilai siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.

Berdasarkan paparan diatas bahwa keterampilan berpikir kritis siswa

meningkat di setiap indikator yang diujikan setelah menggunakan model

pembelajaran inkuiri terbimbig berbantuan video. Video yang digunakan juga

digunakan pada tahap kesimpulan untuk menambah waawasan siswa dalam

pembelajaran. Presentase ketercapaian untuk keseluruhan, kelas eksperimen lebih

besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil tersebut didukung oleh penelitian

yang dilakukan Syafa’atin Noviana, Connie dan Dedy Hamdani (2017)

menyatakan penerapan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas

belajar, hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa.148

148

Syafa’atin Noviana. Op.,Cit.,hlm 1

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa:

1) Model inkuiri terbimbing berbantuan video berpengaruh terhadap

keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan kalor. Hal ini dapat

dilihat pada hasil uji hipotesis statistik data posttest yang menunjukan nilai

sig.2-tailed (0,000) < taraf signifikansi (0,05).

2) Model inkuiri terbimbing berbantuan video dapat meningkatkan tiap indikator

keterampilan berpikir kritis yang digunakan seperti memfokuskan pertanyaan,

menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan,

mempertimbangkan kredibilitas sumber, menilai laporan observasi,

menginduksi dan mempertimbangkan hasilnya, membuat dan menenntukan

hasil pertimbangan, menilai definisi, menentukan suatu tindakan dan

berinteraksi dengan orang lain.

3) Hasil N-Gain kelas eksperimen mengalami peningkatan keterampilan berpikir

kritis yang lebih tinggi dari kelas kontrol.

B. Saran

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan maka peneliti memberikan

saran, yaitu :

1. Guru

a) Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran fisika

khususnya pada materi suhu dan kalor dapat menggunakan model inkuiri

terbimbing berbantuan video

b) Perancangan waktu perlu diperhatikan agar pembelajaran lebih efesien

dan terkendali pada setiap tahapan.

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

83

c) Guru harus memperhatikan siswa yang aktif dan pasif dalam

pembelajaran sehingga siswa dan siswi mengalami peningkatan berpikir

secara merata

d) Soal yang digunakan pada penelitian ini dapat digunakan untuk rujukan

evaluasi materi suhu dan kalor.

2. Siswa

a) Pembelajaran kelompok membuat siswa lebih berpikir terbuka

terhadap permasalahan.

b) Siswa lebih aktif saat pembelajar saat menggunakan model inkuiri

terbimbing atau penemuan.

3. Peneliti

a) Model inkuiri termbimbing dapat dikembangkan dengan konsep fisika

yang berbeda.

b) Pembelajaran penemuan dapat meninkatkan keterampilan berpikir kritis

siswa.

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

84

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

85

DAFTAR PUSTAKA

Anto Adi Afri, dkk. Pemanfaat Model Pembelajaran Problem Posing untuk

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa di Smp Negeri 27

Purworejo, Radiasi, Vol.2 No.1, 2015

Anam, Khoirul. Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Metode dan Aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015

Arikunto, Suharsimi S. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2013

Aswara Sandi. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Video untuk

Meningkatkan Minat dan Pemahaman Konsep Siswa Sma. Skripsi

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2018

Bactiar, Harsja W. Teknologi Komunikasi Pendidikan (Pengertian dan

Penerapannya di Indonesia), Tangerang: CV Raja Wali, 1984

Christinsenia Seranica, Influence Guided Inquiry Learning Model to Critical

Thinking Skill, Journalof Research & Method In Education : IOSR, 2018

Djanrah Syaifu, B. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2013

Elder, Paul. The Miniature Guide to Critical Thingking Concept And Tools. The

Foundation For Critical Thinking.

Ennis, Robbert H. Critical Thingking Assesmen. Taylor and Francis, Vol 32

No.3, 2015

Ennis Robert. Critical Thinking. New York: Pritice Hall, 1996

Faturrahman, Muhammad. Model Model Pembelajaran Inovatif. Jogyakarta:

Arrus Media, 2015

Faturrohman, Pupuh. Strategi Belajar Mengajar (Melalui Penanaman Konsep

Umun & Konsep Islami). Bandung: PT Refika Aditama, 2007

Fisher Alec. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga, 2008

Fisher, Alec,Berpikir Kritis : Sebuah Pengantar. Terjemahan Oleh Benyamin

Hadinata. Gugi Sagara (Ed). Jakarta : Erlangga, 2009

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Fuad, Nur Miftahul. Improving Junior High School Critical Thinking Skills Based

on Test Three Different Models of Learning , International Journal of

Instruction, 2017

Handayani Sri. Fisika 1 SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan, 2009

Hasil Pisa Indonesia Tahun 2015 Mengalami Peningkatan.

(http://researchgate.net/profile), diakses pada tanggal 16 juli 2018

Heri Agus Stianto. Efektifitas Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah terhadap

Peningkatan Berpikir Kritis Siswa, Skripsi Pendidikan Fisika UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta: Uin Sunan Kalijaga

Ikhlasun Dwi Masitoh. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X MIA pada Materi

Pencemaran Lingkungan di Surakarta. Bioedukasi Volume 10, Nomor 1

Jufri Wahab. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta,

2013

Kamajaya Ketut. Aktif dan Kreatif Belajar Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.

Bandung: Grafindo Media Pratama, 2016

Kemdikbud, Permendikbud No 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi

Lulusan, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, 2016

Khadijah, Nyayu. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014

Khoiru, Ahmadi Lif . Strategi Pembelajaran Beorientasi KTSP. Jakarta: PT

Prestasi Pustakarya, 2011

Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontektual Konsep dan Aplikasi. Bandung:

PT Refika Ditama, 2010

Kuhlthau Carol Collier. Guided Inquiry: Learning in the 21st Century School.

USA: libraries Unlimited, 2007

L, Maria Marianti. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Larutan Penyangga. Dalam

artikel penelitian skripsi pada Universitas Tanjung Pontianak. Program

Studi Pendidikan Kimia, 2016

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Liliasari. Berpikir dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju Profesionalisme

Guru

Munadi Yudi. Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada Press, 2008

Munir. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pembelajaran. Bandung:Alfabeta

CV, 2015

Musfiroh. Kemampuan Bertanya dan Menjawab Pertanyaan pada Garam

Hidrolisis Melalui Model Problem Solvi. Jurnal Pendidikan dan

Pembelajaran Kimia, Vol. 4, No.2, 2015

Nurachmawati Setya. Fisika 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional, 2009

Norman, Chang, & Prieto. Stimulating Critical Thinking In U.S Business Students

Through The Inclusion Of International Students. Journal of Business

Diversity Vol.17 (1), 122-130, 2017

Nur Alif Fijar. Implementation of Guided Inquiry Learning to Improve The

Critical Thingking Skills Of Junior Hight School. Journal Inovation Of

Education, 2019

Partnership For 21st Century Skills,learning for the 21

st Century,(Washington,DC:

Partnership For 21st Century Skills, 2009

PISA 2012 result in focus, (http:www.oecd.org/pisa/keyfinding), diakses pada

tanggal 16 juli 2018

R Melisa Novitasari, Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Berpendekatan Sets

Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Kesetimbangan

Kimia, Skripsi pada sekolah Stratasarjana Uin Syarif Hidayatulah

Jakarta, 2018

Ritdamaya Desti. Konstruksi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Terkait

Materi Suhu dan Kalor. Vol. 2, Bandung: UPI, 2016

Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,

Jakarta: PT Rajagravindo Persada, 2013

Sadia, Wayan I. Model Pembelajaran Sains Kontruktivitik. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2014

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Sadiman Arif F, Media Pembelajaran (Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatanya), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1986

Sanjaya Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Media Grup, 2006

Sanjana, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008

Shan Duta Sukma Pradana. Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Tahun

Pertama Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang. Pros Semnas

Pendidikan IPA Pascasarjaa UM vol.1 Malang:UM, 2016

Shoimin Arif. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: ARRUZ Media, 2013

Siti Zubaidah. Asesmen Berpikir Kritis Terintegrasi Essay. Symposium on Biology

Education, 2015

Sondang Manurung. Analysis of Learning Tools in the study of Developmental of

Interactive Multimedia Based Physic Learning Charged in Problem

Solving. Journal of Physics: Conference Series, 2015

Suci Yeritia. Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadapa Penguasaan

Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Peserta Didik Kelas X

Sman 1 Kuripan, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi ISSN. 2407-

6902, Volume 3 No.2, 2017

Sulardi, Muhammad Nur, Wahono Widodo. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Fisika Model Problem Based Learning (PBL) untuk Melatih

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Pendidikan Sains Pascasarjana

Universitas Negeri Surabaya, Vol 3 No 1, Nov 2013

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R & D. Bandung: Alfabeta, 2015

Suryani. Metode Riset Kuantitatif (Teori dan Aplikasi pada Bidang Manajemen

dan Ekonomi Islam). Jakarta: Prenadamedia Grup, 2015

Syafa’atin Noviana. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan

Aktivitas, Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X

IPA.3 Sma Negeri 3 Bengkulu Tengah. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.

1. No. 1, Agustus 2017

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Syarkowi. The Effect of Reading Assignments in Guided Inquiry Learning On

Students’ Critical Thinking Skill. Journal of Physics: Conf. Series 1013,

2018

Trianto, dkk. Model Model Pembelajaran Inovatif Beriontasi Kontruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007

Tyler, Elizabeth. Critical Thinking Teach Assist. Deaken University, University of

Canberra, 2013

Wibawanto Wandah. Desain dan Pemograman Multimedia Pemberlajaran

Interaktif. Jember: Cerdas Ulet Kreatif, 2017

Widodo Tri. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Mefi Caraka, 2009

Yaumi, Muhammad. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple

Intelegences), Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013

Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajran Sains,

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta Cet.1, 2009

Zulpita Agustia. Implementasi Pembelajaran Handson Activities untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika SMP. Physics Education

Study Program, University of Riau

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

LAMPIRAN

Lampiran A

Perangkat Pembelajaran

A1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Studi Pendahuluan

A2 Lembar Observasi Guru Studi Pendahuluan

A3 Soal Studi Pendahuluan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi

suhu dan Kalor.

A4 RPP Kelas Eksperimen

A5 RPP Kelas Kontrol

A6 Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Lampiran A 1 Kisi Kisi Pedoman Wawancara Studi Pendahuluan

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA STUDI PENDAHULUAN

NO KOMPONEN SUB KOMPONEN NO LEMBAR

WAWANCARA

1. Mengetahui informasi

awal guru dan siswa

Lamanya guru mengajar

disekolah dan di kelas

1,3

Jumlah siswa di kelas 2

Hasil belajar siswa 4,5

Pernah atau tidak mengukur kbk 6

2. Respon dan proses

mengajar guru di kelas

Pendekatan, strategi, metode

dan model yang digunakan

untuk mengajar

7,8

Sarana dan prasarana yang

menunjang pembelajaran

9, 10,

materi fisika yang sulit

dipahami.

11, 12

Sikap siswa didalam kelas 13

Media yang digunakan selama

pembelajaran

14,15

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Lampiran A 2 Lembar Wawancara Guru SMA

LEMBAR WAWANCARA GURU SMA DI TANGERANG SELATAN

HARI /TANGGAL OBSERVASI :

NAMA NARASUMBER :

ASAL SEKOLAH :

WAKTU WAWANCARA :

MATA PELAJARAN : FISIKA

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Sudah berapa lama bapak mengajar

di sekolah ini ?

2. Berapa banyak jumlah siswa ipa

yang ada di sekolah ini ?

3. Pembelajarn fisika dilakukan

beberapa kali dalam seminggu ?

4. Bagaimana hasil belajar fisika siswa

dan siswanya ?

5. Apakah siswa sulit untuk memahami

materi fisika yang abstrak ?

6. Pernah atau tidak sekolah ini

mengukur keterampilan berpikir

kritis siswa?Jika iya,bagaimana

hasilnya? Jika tidak, apa alasanya?

7. Saat pembelajaran, apa yang ibu

atau bapak sering gunakan strategi,

metode atau model pembelajaran ?

8. Pendekatan, strategi, metode dan

model pembelajaran seperti apa

untuk Bapak atau Ibu yang

digunakan untuk mengajar materi

fisika ?

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

9. Apakah sarana dan prasarana sekolah

menunjang proses pembelajaran

fisika?

10. Apakah terdapat laborotarium

disekolah ? Jika ada apakah alat alat

praktikum fisika lengkap ?

11. Apa materi fisika yang sulit dan

memerlukan keterampilan berpikir

kritis menurut Bapak atau Ibu?

12. Strategi,metode atau model

pembelajaran yang tepat untuk

mengatasi pertanyaan no 11.

13. Apakah siswa bersikap aktif selama

pembelajaran fisika berlangsung ?

14. Menurut Bapak atau Ibu media apa

yang dapat menampilkan materi

fisika yang abstrak dan sulit

dipahami?

15. Pernahkah Bapak atau Ibu membuat

media pembelajaran sendiri?

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Lampiran A 3 Instrumen Studi Pendahuluan

Instrumen Studi Pendahuluan Berpikir Kritis Suhu dan Kalor

Hari/ Tanggal :

Nama :

Kelas :

Asal Sekolah :

1. Irwan dan Bagas sedang asyik bermain tenis meja. Irwan memukul bola

pingpong yang terbuat dari plastik dengan keras sehingga menjadi penyok.

Melihat keadaan tersebut Bagas memberi informasi kepada Irwan

”merebus bola pingpong dalam air mendidih akan dapat mengembalikan

bola pingpong seperti semula” mendengar informasi tersebut, Irwan

bertanya “mengapa merebus bola pingpong dapat mengembalikan bola

pingpong seperti semula?”. Jawablah pertanyaan dari Irwan dengan tepat

untuk membantu Bagas menjelaskan informasi yang disampaikan.

Jawaban :

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

_______________

2. Fani melakukan observasi dalam eksperimen sederhana. Fani menyiapkan

tiga gelas masing-masing berisi air panas bersuhu 80 oC, air bersuhu 25

oC

dan air dingin bersuhu 5 oC. Dengan volume yang sama. kemudian Fani

meneteskan pewarna makanan dalam jumlah yang sama pada masing-

masing gelas. setelah 10 menit eksperimen, Fani mencatat yaitu

penyebaran pewarna makanan tersebut pada air panas bersuhu 80 o

C dan

paling lambat pada air dingin bersuhu 5 o

C .berdasarkan catatan observasi

tersebut Fani menyatakan kalor yang mempengaruhi pergerakan molekul

dalam zat. Apakah pernyataan Fani tersebut benar?

Jawaban:

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

____________________________________________________________

_______________

3. Tika haus dan ingin minum air dengan segera tetapi yang ada hanya air

panas yang baru saja mendidih. Tika menuju lemari es, yang ada air yang

dingin yang bersuhu 0 oC dan balok es yang bersuhu 0

oC yang memiliki

massa yang sama.kemudian dengan segera tika mengambil air dingin 0 oC

dan mencampurkannya dengan air panas dengan harapan dapat

mengahasilkan proses pendinginan yang optimal pada air panas tersebut.

melihat tindakan tika, kaka menyatakan “adik mencampurkan air panas

menggunakan air dingijn 0 o

C kurang tepat”. apakah pernyataan kaka

tersebut benar ? jelaskan jawabanmu!

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

4. Anggi ingin mengetahui definisi kalor jenis zat melalui sebuah eksperimen

sedehana. Anggi menyediakan dua beaker gelas, masing masing berisi air

dsan minyak bervolume sama 100 ml dan bersuhu awal sama yaitu 26 oC

kemudian memanaskan kedua beaker gelas tersebut dengan sumber

pemanas yang identik. Anggi mengukur suhu air dan minyak setiap 1

menit sekali dan mencatatnya pada tabel dibawah

t ( menit ) Suhu Air (oC) Suhu Minyak (

oC)

1. 31 34

2. 35,5 40

3 40 44,5

4. 44,8 48

5. 50 55

Dari eksperimen ini, anggi mendefinisikan kalor jenis adalah karakteristik

kesulitan zat untuk meningkatklan suhunya ketika diberi kalor. Apakah

definisi yang dibuat oleh anggi tersebut benar? Jelaskan jawabanmu!

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

____________________________________________________________

______________________________

5. Bapak gani membuka toko indoelektirik baru yang menjual berbagai

termostat. Termostat merupakan keping bimetal yang didesain untuk

pengontrolan suhu dimana saat pemanasan (heating) termostat akan

membuka kontaknya sedangkan saat pendinginan (cooling) termostat akan

menutup kontaknya. Bapak Gani ketika promosi untukk toko barunya

tersebut, beragumen bahwa termostat yang dijual memiliki kualitas yang

sangat baik. Ketika Bapak Gani sedang menjaga tokonya, datang seorang

pembeli yang mengklaim bahwa termostat untuk dispenser yang baru

dibelinya ditoko indo elektrik kualitasnya jelek dan rusak, karena setelah

dicoba dispenser miliknya belum bisa normal kembali. Strategi yang logis

apakah yang dapat dilakukan Bapak Gani untuk membuktikan pernyataan

klaim pembeli tersebut benar atau salah!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_____

Sumber: Desti Ritdamaya, Konstruksi Instrumen Tes Keterampilan

Berpikir Kritis Terkait Materi Suhu dan Kalor, Jurnal Penelitian &

Pengembangan Pendidikan Fisika Vo. 2, Bandung: UPI

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Lampiran A 4 RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA

Sekolah : SMA N 10 TANGERANG SELATAN

Kelas/ Semester : XI/ II

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi inti

No Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanuasiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 Menelaah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkretan dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Materi

Pokok

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Suhu

dan

Kalor

3.5 menganalisis pengaruh

kalor dan perpindahan kalor

yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas,

dan konduktivitas kalor pada

kehidupan sehari hari.

Pertemuan 1

3.5.1 Melakukan pengukuran dan

konversi suhu dalam skala

Celsius, Fahrenheit, Reamur dan

Kelvin

3.5.2 Membedakan antara Suhu dan

Kalor.

3.5.3 Menganalisis perubahan kalor

erhadap suhu.

3.5.4 Menganalisis pemuaian suatu zat

secara kuantitatif

3.5.5 Memecahkan permasalahan yang

berkaian dengan pemuaian.

3.5.6 Memahami proses terjadinya

pemuaian.

Pertemuan kedua

3.5.1 Menganailisis faktor - faktor yang

mempengaruhi kalor

3.5.2 Menerapkan prinsip Asas Black

secara kuantitatif.

3.5.3 Membedakan antara kalor jenis

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

dan kapasitas kalor

3.5.4 Memberikan contoh penerapan

Azas Black dalam kehidupan

sehari-hari

3.5.5 Memecahkan masalah terkait

Azas Black.

Pertemuan ke tiga

3.5.1 Menjelaskan perbedaan

perpindahan kalor secara

konduksi, konveks dan radiasi

3.5.2 Menganalisis faktor yang

mempengaruhi perpindahan kalor

3.5.3. Menerapkan persamaan

konduksi, konveksi dan radiasi.

3.4.4 Memecahkan masalah terkait

perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi.

3.5.5 Menunjukan peristiwa

perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi

dalam kehidupan sehari-hari

4.5 Merencanakan dan

melakukan percobaan tentang

karakteristik termal suatu

bahan terurtama terkait dengan

kapasitas dan konduktifitas

kalor, berserta presentasi hasil

Pertemaun pertama

4.5.1 Melakukan pengukuran konversi

suhu dalam skala Celsius,

Fahrenheit, Reamur dan Kelvin

4.5.2 Merangkai alat dan bahan

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

dan maknanya.

percobaan suhu dan pemuaian

4.5.3 Melakukan percobaan suhu dan

pemuaian

4.5.4 Menganalisis hasil percobaan

suhu dan pemuaian

4.5.5 Menyajikan data hasil percobaan

suhu dan pemuaian.

4.5.6 menyimpulkan hasil percobaan

suhu dan pemuaian.

Pertemuan kedua

4.5.1 Mengukur Kalor jenis

mengunakan Kalorimeter.

4.5.2 Merangkai alat dan bahan

percobaan kalorimeter.

4.5.3 Melakukan percobaan kalorimeter

4.5.4 Menganalisis hasil data

percobaaan kalorimeter

4.5.5 Menyajikan data hasil percobaan

kalorimeter

4.5.6 Menyimpulkan hasil percobaan

kalorimeter

Pertemuan ketiga

.5.1 Mengukur Kalor jenis mengunakan

perpindahan kalor.

4.5.2 Merangkai alat dan bahan

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

perpindahan kalor.

4.5.3 Melakukan percobaan kalorimeter

4.5.4 Menganalisis hasil data

percobaaan perpindahan kalor

4.5.5 Menyajikan data hasil percobaan

perpindahan kalor

4.5.6 Menyimpulkan hasil percobaan

perpindahan kalor

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Melalui kegiatan perumusan masalah dan membuat hipotesis, siswa dapat

menganalisis permasalahan suhu dan pemuaian dikehidupan sehari hari.

2. Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat menganalisis pengaruh kalor

terhadap perubahan suhu benda secara tepat.

3. Melalui kegiatan percobaan dan diskusi siswa dapat menganalisis

perbedaan suhu dan kalor dengan benar.

4. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menghitung konversi skala

termometer, koefesien pemuaian dan proses pemuaian dengan saksama.

5. Melalui kegiatan menyimpulkan, siswa dapat menyimpulkan pengaruh kalor

terhadap perubahan suhu dan faktor yang mempengaruhi pemuaian dengan

tepat.

Pertemuan Kedua

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

1. Melalui kegiatan merumuskan masalah dan membuat hipotesis, siswa dapat

menganalisis fenomena Asas Black dalam kehidupan sehari hari secara

tepat.

2. Melalui diskusi, siswa dapat memecahkan masalah menggunakan prinsip

Azas Black dengan benar.

3. Sisqa dapat menyimpulkan data hasil pengamatan terhadap pencampuran

dua benda dengan suhu yang berbeda melalui kegiatan menganalisis data

dan menyimpulkan dengan tepat.

4. Melalui kegiatan merangkai percobaan dan melakukan percobaan, siswa

mampu memahami prinsip kalorimeter dengan benar.

5. Melalui kegiatan menganalisis data , siswa dapat menghitung nilai

kapasitas kalor dan kalor jenis dari kalorimeter secara tepat.

Pertemuan ketiga

1. Melalui kegiatan merumuskan masalah dan membuat hipotesis, siswa

mampu memahami peristiwa perpindahan kalor dalam kehidupan sehari

hari.

2. Melalui kegiatan merangkai percobaan, siswa mampu menganalis faktor

yang mempengaruhi perpindahan kalor dengan tepat.

3. Melalui kegiatan percobaan, siswa mampu membandingkan jenis

perpindahan kalor dengan benar.

4. Melalui kegiatan menganalisis data siswa dapat memecahkan permasalahan

terkait perpindahan kalor dengan benar.

5. Melalui kegatan menyimpulkan, siswa dapat menyimpulkan data hasil

pengamatan mengenai perpindahan kalor dengan benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran

a. Fakta:

Suhu

Pemuaian

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Azas black

Perpindahan kalor

b. Konsep:

Suhu dapat difenisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu benda

atau kuantitas panas suatu benda

Karakteristik pemuaian pada suatu zat atau benda berbeda-beda,

baik itu untuk zat padat, zat cair, dan gas.

Bunyi Azas Black adalah sebagai berikut:

"Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat

yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang

diterima zat yang suhunya lebih rendah”.

Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai suatu proses

berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain

akibat adanya perbedaan temperatur pada daerah tersebut. Ada tiga

bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu

konduksi, konveksi, dan radiasi.

E. Metode Pembelajaran

Model : Inkuiri Terbimbing

Metode : diskusi dan praktikum

F. sumber belajar dan media pembelajaran

1. Sumber belajar

a. Young and Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid I

(Jakarta: Erlangga, 2002).

b. Giancoli C. Douglas. Fisika Dasar 1 (Jakarta: Erlangga,2011).

c. Serway Jewwet, Fisika Untuk Sains dan Teknik, ( Jakarta: Salemba

Teknika, 2010 )

d. Pegangan Guru

e. Internet

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

2. Media pembelajaran

a. LKS

b. Video

3. Alat pembelajaran

a. Laptop

b. Speaker

c. Papan tulis

d. Perlengkapan LCD

e. Perlengkapan praktikum

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke 1 (2x45 menit)

Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Membuka kelas dengan mengucapkan salam dan memulai

berdoa

Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.

Menyiapkan fisik dan spikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan sebelumnya dengan

materi/tema.kegiatan yang akan dipelajari.

Mengingat kembali materi prasarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan mengenai tugas baca materi yang

akan dipelajari.

10 menit

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Motivasi

Memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan

dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung.

Memberi Acuan

Membagi siswa menjadi 3-4 kelompok belajar dan

membagikan LKS pada setiap kelompok.

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai

dengan langkah- langah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Tahapan Perlakuan

Merumuskan

masalah.

Mengamati

Guru menanyangkan sebuah video kepada

siswa :

1. Panci berisi air yang dipanaskan membuat

skala termometer naik, panci berisi air yang

diberi es batu membuat skala termometer

turun.

2. Es batu yang mencair.

3. Kabel listrik dijalan ketika malam

menyusut, ketika siang mengendur

Menanya

Siswa membuat pertanyaan dari video

pembelajaran yang ditampilkan oleh guru

65 menit

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Membuat

hipotesis

Menalar

Guru membimbing siswa untuk membuat

hipotesis/ dugaan sementara terhadap

permasalahan atau pertanyaan yang telah

dirumuskan.

Merancang

percobaan

Mengeksplorasi

Guru membimbing siswa untuk merancang

sebuah percobaan yang tepat untuk

membuktikan jawaban mereka terhadap

masalah yang dihadapi.

Aktivitas

Siswa mengamati tujuan melakukan

percobaan

Siswa menyiapkan alat dan bahan

Siswa diminta untuk mengamati

prosedur untuk melakukan percobaan

Siswa mengamati tabel pengamatan

Melakukan

percobaan

Mengekplorasi

Peserta didik mengumpulkan informasi yang

relevan untuk membuktikan jawaban mereka

terhadap penyelesain masalah secara tepat

melalui kegiatan percobaan.

Aktivitas

Setelah merancang percobaan, siswa

melakukan kegiatan, seperti berikut:.

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Siswa melakukan percobaan.

Siswa mencatat hasil percobaan.

Mengumpulkan

dan

menganalisis

data

Mengasosiasi

Siswa menganailisis data hasil

percobaan yang telah dikumpulkan.

Menambah keluasan dan kedalaman

informasi dengan saling memberi

informasi dari hasil percobaan maupun

hasil dari kegiatan mengumpulkan

informasi antar anggota kelompok

melalui kegiatan diskusi .

Siswa mengerjakan beberapa soal

tambahan untuk memperkuat hasil

diskusi.

Membuat

kesimpulan

Mengkomunikasikan

Siswa menarik hasil kesimpulan dari

diskusi yang mereka lakukan.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

Kelompok lain mengemukakan

pendapat atas presentasi yang

dilakukan dengan memberi tanggapan

atau pertanyaan terkait hasil diskusi

yang dipaparkan.

Penutup

15 menit

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Siswa :

Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran. Tentang point point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang telah selesai.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjas yang baik.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam penugasan

kelompok/ perseorangan (jika diperlukan)

Menyampiakan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

Pertemuan ke 2 (2x45 menit)

Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Membuka kelas dengan mengucapkan salam dan memulai berdoa

Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.

Menyiapkan fisik dan spikis siswa dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan sebelumnya dengan

materi/tema.kegiatan yang akan dipelajari.

Mengingat kembali materi prasarat dengan bertanya.

10 menit

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Mengajukan pertanyaan mengenai tugas baca materi yang akan

dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan

dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung.

Pemberi Acuan

Membagi siswa menjadi 3-4 kelompok belajar dan membagikan LKS

pada setiap kelompok.

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

langkah- langah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Tahapan Perlakuan

Merumuskan

masalah.

Mengamati

Guru menanyangkan sebuah video kepada siswa :

Seorang wanita mencampurkan air panas dengan air

dingin agar suhu airnya turun.

Menanya

Siswa membuat pertanyaan dari video pembelajaran

yang ditampilkan oleh guru

Membuat Menalar

65 menit

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

hipotesis Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis/

dugaan sementara terhadap permasalahan atau

pertanyaan pada perumusan masalah.

Merancang

percobaan

Mengeksplorasi

Guru membimbing siswa untuk merancang sebuah

percobaan yang tepat untuk membuktikan jawaban

mereka terhadap masalah yang dihadapi.

Aktivitas

Siswa mengamati tujuan melakukan perrcobaan

Siswa menyiapkan alat dan bahan.

1. menentukan persamaan kalor dan faktr yang

mempengaruhi kalor

2. memanaskan es hingga menjadi uap

3. menentukan suhu akhir campuran

Siswa diminta untuk mengamati prosedur untuk

melakukan percobaan

Siswa mengamati tabel pengamatan

Melakukan

percobaan

Mengekplorasi

Siswa mengumpulkan informasi yang relevan untuk

membuktikan jawaban mereka terhadap penyelesain

masalah secara tepat melalui kegiatan percobaan.

Aktivitas

Setelah merancang percobaan, Siswa melakukan

kegiatan, seperti berikut:.

Siswa melakukan percobaan.

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Siswa mencatat hasil percobaan.

Mengumpulkan

dan

menganalisis

data

Mengasosiasi

Siswa menganalisis data hasil percobaan yang

telah dikumpulkan.

Menambah keluasan dan kedalaman informasi

dengan saling memberi informasi dari hasil

percobaan maupun hasil dari kegiatan

mengumpulkan informasi antar anggota

kelompok melalui kegiatan diskusi .

Siswa mengerjakan beberapa soal tambahan

untuk memperkuat hasil diskusi.

(suhu dan pemuaian)

Membuat

kesimpulan

Mengkomunikasikan

Siswa menarik hasil kesimpulan dari diskusi

yang mereka lakukan.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Kelompok lain mengemukakan pendapat atas

presentasi yang dilakukan dengan memberi

tanggapan atau pertanyaan terkait hasil diskusi

yang dipaparkan.

Penutup

Siswa:

Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran. Tentang point point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Melaksanaan posttest

15 menit

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang telah selesai.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan

kerjas yang baik.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam penugasan kelompok/

perseorangan (jika diperlukan)

Menyampiakan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 3 (2x45 menit)

Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Membuka kelas dengan mengucapkan salam dan memulai berdoa

Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.

Menyiapkan fisik dan spikis siswa dalam mengawali kegiatan

pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan sebelumnya dengan

materi/tema.kegiatan yang akan dipelajari.

Mengingat kembali materi prasarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan mengenai tugas baca materi yang akan

dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan

dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

10 menit

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

berlangsung.

Pemberi Acuan

Membagi Siswa menjadi 3-4 kelompok belajar dan membagikan LKS

pada setiap kelompok.

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

langkah- langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Tahapan Perlakuan

Merumuskan

masalah.

Mengamati

Guru menayangkan sebuah video kepada siswa :

Seorang wanita yang sedang memasak menggunakan

bahan besi. Kemudian lama kelamaan sendok

menganduk yang ia pegang akan terasa panas.

Sedangkan, saat menggunkan kayu tangan wanita

tersebut tidak terasa panas

Menanya

Siswa membuat pertanyaan dari video pembelajaran

yang ditampilkan oleh guru

Membuat

hipotesis

Menalar

Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis/

dugaan sementara terhadap permasalahan

Merancang

percobaan

Mengeksplorasi

Guru membimbing siswa untuk merancang sebuah

percobaan yang tepat untuk membuktikan jawaban

65 menit

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

mereka terhadap masalah yang dihadapi.

Aktivitas

Siswa mengamati tujuan melakukan perrcobaan

1. Menentukan persamaan kalor

2. Memanaskan es hingga menjadi uap

3. Menentukan suhu akhir campuran

Siswa diminta untuk mengamati prosedur untuk

melakukan percobaan

Siswa mengamati tabel pengamatan

Melakukan

percobaan

Mengekplorasi

Siswa mengumpulkan informasi yang relevan untuk

membuktikan jawaban mereka terhadap penyelesain

masalah secara tepat melalui kegiatan percobaan.

Aktivitas

Setelah merancang percobaan, peserta didik melakukan

kegiatan, seperti berikut:.

Siswa melakukan percobaan.

Siswa mencatat hasil percobaan.

Mengumpulkan

dan

menganalisis

data

Mengasosiasi

Siswa menganailisis data hasil percobaan yang

telah dikumpulkan.

Menambah keluasan dan kedalaman informasi

dengan saling memberi informasi dari hasil

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

percobaan maupun hasil dari kegiatan

mengumpulkan informasi antar anggota

kelompok melalui kegiatan diskusi .

Siswa mengerjakan beberapa soal tambahan

untuk memperkuat hasil diskusi.

Membuat

kesimpulan

Mengkomunikasikan

Peserta didik menarik hasil kesimpulan dari

diskusi yang mereka lakukan.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi

kelompok.

Kelompok lain mengemukakan pendapat atas

presentasi yang dilakukan dengan memberi

tanggapan atau pertanyaan terkait hasil diskusi

yang dipaparkan.

Penutup

Peserta didik :

Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran. Tentang point point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Melaksanaan postes

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang telah selesai.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan

kerjas yang baik.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam penugasan kelompok/

perseorangan (jika diperlukan)

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

15 menit

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Instrumen : Tertulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Instrumen : Pre-test dan post-test (terlampir)

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial

Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai

KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampaui KKM.

Remedial terdiri atas dua bagian: remedial karena belum mencapai

KKM dan remedial karena belum mencapai kompetensi dasar.

Guru memberikan semangat kepada peserta didik yang belum

mencapai KKM. Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang

belum mencapai KKM.

b. Pengayaan

Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik

mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta

didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi

Dasar.

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur
Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

1. Pertemuan Pertama

No Soal Jawaban

1. Pak Ali dan keluarganya pergi ke mall

bekasi dihari minggu menggunakan

mobil. Setelah berada diparkiran,

mobil pak Ali menabrak pagar

pembatas. Akibat peristiwa tersebut

badan depan mobil pak Ali penyok .

Kemudian anak sulung pak Ali

berkata “ Menuangkan air yang sangat

panas dan penyedot wc dapat

memperbaiki penyokan mobil

tersebut”. Mendengar informasi

tersebut anak bungsu pak Ali

bertanya” Mengapa air panas dan

penyedot wc bisa memperbaiki

penyokan mobil seperti semula?”.

Jawablah pertanyaan anak bungsu pak

Ali dengan tepat untuk membantu

anak sulung pak Ali menjelaskan

informasi yang disampaikannya.

Benda jika diberi

kalor akan memuai.

Pemauaian

merupakan

bertambahnya

ukuran suatu benda

akibat diberi kalor.

Ketika benda di beri

kalor molekul

molekulnya akan

merenggang dan

mulai bergerak bebas

sehingga membuat

benda tersebut

menjadi lebih lunak.

Ketika bagian mobil

menjadi lebih lunak

kemudian mobil

dapat ditekan dan

akan kembali seperti

semula. Kalor

berpengaruh

terhadap mobil pak

ali.

4

Mengidentifikasi 3

point

3

Mengidentifikasi 2

point

2

Mengidentifikasi 1

point

1

Jawaban salah 0

2. Saat siang hari Ani dan Kakanya

pergi ke taman dekat rumah. Ani

memegang balon di tanganya

kanannya. Setelah berjalan beberapa

menit balon yang dipegang Ani

meletus. Ani melihat sekitar untuk

mengetahui alasan kenapa balonnya

meletus. Melihat Ani yang

kebingungan Kaka memberi informasi

Udara dalam balon

menerima kalor dari sinar

matahari.

Udara yang menerima

kalor akan memuai maka

terjadi pemuaian gas.

Pemuaian gas adalah

pemuaian yang terjadi

pada zat gas udara akibat

4

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

kepada Ani bahwa balon Ani meletus

karena panas matahari. Mendengar

informasi tersebut Ani bertanya “

mengapa panas matahari dapat

meletuskan balonnya?”. Jawablah

pertanyaan ani dengan tepat untuk

membantu kaka menjelaskan

informasi yang disampaikannya.

kenaikan suhu.

Udara yang memuai kan

menekan dinding balon.

Jika balon dibiarkan

terlalu lama terkena sinar

matahari maka tekanan

pada dinding balon akan

semakin membesar

sampai batas elastisitas

balon. Sehingga balon

akan pecah.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

3. 21. Virda melakukan sebuah

eksperimen sederhana. Pada

temperatur ruangan 0 dan tekanan

udara 1 atm, 10 gram es dimasukan

kedalam 10 gram air didalam suatu

wadah. Virda menjaga agar

temperatur dan tekanan tetap sama.

Setelah beberapa menit ternyata

didalam wadah tetap berisi 10 gram

air dan 10 gram es. Virda

menyimpulkan bahwa jika suhu

dibuat tetap maka tidak ada perubahan

bentuk pada suatu benda.

Buatlah asumsi yang tepat untuk

eksperimen di atas agar kesimpulan

yang dibuat virda tersebut benar.!

Tidak ada

perpindahan kalor

Perpindahan kalor

terjadi ketika ada dua

keadaan dengan suhu

yang berbeda

Pada suhu 0

terdapat dua fase

yaitu padat dan cair.

Bersifat anomali air

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

4. 22. Lucky melakukan sebuah

eksperimen sederhana dengan

menggunakan bimetal. Bimetal adalah

alat yang terdiri dari dua logam yang

berbeda nilai koefesieya muai

panjangnya atau berbeda kecepatan

pemuaiannya, direkatkan menjadi

satu. Lucky menggabungkan bebeapa

logam dengan koefesien muai sebagai

Suatu benda jika

diberi kalor maka

akan memuai.

Jika suhu dinaikan

kepingan bimetal

akan mengalami

pertambahan

panjang.

Perbedaan

4

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

berikut:

No Nama Koefesien

muai

panjang/

1. Alumunium 0,000026

2. Besi 0,000012

3 Kuningan 0,000018

Ketika logam besi dan kuningan

dinaikan suhunya 80 , bimetal

membengkok kearah besi.

Sedangakan ketika alumunium

dengan kuningan, bimetal

membengkok kearah kuningan. Lucky

menyimpulkan bahwa bimetal akan

membengkok kearah logam yang

memiliki koefesien lebih kecil.

Buatlah asumsi yang tepat untuk

eksperimen di atas agar kesimpulan

yang dibuat lucky benar!

pertambahan panjang

logam berdasarkan

koefesienya.

Semakin besar

koefesien muai

panjangnya maka

semakin besar pula

pertamahan

panjangnya

Hal tersebut sesuai

dengan rumus:

( )

= pertambahan

panjang (m)

= panjang mula

mula (m)

= koefesien umuai

panjang

= Perubahan suhu

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Format penilaian kognitif:

Skor maksimal : 4 x 4 =16

Nilai :

Nilai kognitif yang diperoleh dikualifikasikan dengan predikat sebagai berikut:

Kriteria Nilai

Sangat baik 80-100

Baik 70-79

Cukup 60-69

Kurang <60

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

2. Pertemuan Kedua

No Soal Jawaban

1. Saat pulang kerumah, Selvi

kehujanan. Selvi merasa sangat

kedinginan dan tubuhnya

menggigil. Melihat Selvi yang

kedinginan kaka memberi informasi

“mandi dengan air hangat dapat

memulihkan suhu tubuh Selvi

dengan cepat”. Mendengar

informasi tersebut selvi bertanya “

Mengapa air hangat dapat

memulihkan suhu tubuhnya?”

Jawablah pertanyaan Selvi untuk

membantu Kaka menjelaskan

informasi yang disampaikannya.

Ketika hujan suhu tubuh

manusia lebih tinggi

dibandingkan dengan suhu

lingkungan.sedangkan suhu

air panas lebih besar

dibandingkan dengan suhu

tubuh manusia.

Ketika terdapat dua

keadaan dengan suhu yang

berbeda maka akan terjadi

transfer energi (kalor)

Transfer energi akan terjadi

dari keadaan bersuhu tinggi

ke keadaan bersuhu rendah.

Saat hujan, kalor tubuh

akan di tranfer ke

lingkungan akibatnya suhu

tubuh berkurang. Saat

mandi dengan air panas.

Kalor air panas akan

ditransfer ke tubuh selvi.

Sehingga suhu tubuh selvi

akan meningkat.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

2. Setelah berolahraga, Mina merasa

sangat kehausan tetapi yang ada

hanya air panas yang baru

mendidih. Kemudian Mina

membuka lemari es. Di dalam

lemari es terdapat air dingin yang

besuhu 0 dan es batu dengan

Pernyataan ayah benar.

Pada suhu tinggi molekul

molekul air akan bergerak

lebih cepat sehingga ikatan

antar molekulnya

berkurang.

3

4

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

suhu 0 . Mina mengambil air

dingin dan mencampurkannya

dengan air panas dengan harapan

mendapatkan proses pendinginan

yang maksimal pada air panas

tersebut. Melihat mina melakukan

hal tersebut ayah mengatakan

“mencampurkan air panas yang

baru mendidih dengan air dingin

tidak dapat membuat air panas

menalami proses pendinginan

secara optimal” apakah pernyataan

ayah benar ? Jelaskan jawabanmu!

Terjadi prinsip azas black

.Air panas akan melepaskan

kalor yang kemudian akan

di serap oleh es batu lebih

banyak dibandingkan

dengan ketika air panas

dicampurkan dengan air

dingin.

Kalor yang diserap es batu

akan digunakan untuk

meleburkan esnya terlebih

dahulu kemudian

digunakan untuk menaikan

suhunya. Sedangkan jika

air dingin, kalor yang

diserap akan langsung

digunakan untuk

meningkatkan suhunya.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

3. Aini ingin mengetahui definisi

sebuah konduktivitas termal zat

melalui sebuah eksperimen

sederhana dengan mengalirkan

panas atau kalor dari benda yang

bersuhu tinggi ke benda yang

bersuhu lebih rendah. Kemudian

setiap persambungan dari benda

diukur suhunya, sehingga

didapatkan konduktivitas thermal

benda tersebut. Aini menggunakan

bahan tembaga, alunumium dan

kuningan yang memiliki massa,

ukuran dan suhu awal yang sama

Dari percobaan didapatkan hasil

sebagai berikut:

NO Sampel Konduksi

termal

1. Tembaga 109

2. Kuningann 65,31

3 Alunumium 205

Pernyataan aini benar

Konduktifitas termal adalah

suatu besaran intensif

bahan yang menunjukan

kemampuannya untuk

menahan panas.

Konduktifitas termal terjadi

akibat adanya transfer

energi karena adanya

perbedaan suhu.

Konduktifitas bahan lebih

besar alumunium

dibandingan dengan

tembaga dan kuningan

sehingga setiap bahan

memilki konduktfitas yang

berbeda beda.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Dari eksperimen ini aini

mendifinisikan koduktivitas termal

adalah kemampuan suatu benda

untuk menghantarkan kalor.

Apakah definisi yang dinyatakan

aini tersebut benar? Jelaskan

jawabanmu!

Terdapat perbedaan antara desain

pakaian musim panas dan pakaian

musim dingin. Pakaian musim

dingin biasanya terbuat dari bahan

yang sangat tebal dan berat

dibandingkan dengan pakaian

musim panas yang terbuat dari

bahan tipis dan ringan. Pada saat

musim dingin suhu udara rendah

sedangkan suhu tubuh manusia

lebih tinggi dari pada suhu

lingkungan. Saat terdapat dua

keadaan yang suhunya berbeda

akan terjadi transfer energi. Dari

deskripsi diatas identifikasilah

alasan yang tepat mengapa pakaian

musim dingin digunakan untuk

menghangatkan tubuh manusia?

Pakaian musim dingin 1 pakaian musim

panas 1

Dimusim dingin suhunya

lebih rendah dibandingkan

dengan suhu dimusim panas

suhu tubuh. Perbedaan suhu

akan mengakibatkan

perpindahan energi (kalor).

Transfer energi terjadi dari

keadaan yang bersuhu

tinggi ke keadaan yang

bersuhu lebih rendah. Dua

kedaannya adalah suhu

tubuh manusia dan suhu

lingkungan.

Saat musim dingin, suhu

lingkungan akan lebih

rendah dibandingan dengan

suhu tubuh. Manuasi akan

mentransfer kalor tubuhnya

ke lingkungan.Untuk

mencegah kalor yang keluar

maka manusia

menggunakan bahan yang

dapat meng hambat kaloor

yang keluar. Contoh kai

wol.

Saat musim panas, suhu

tubuh lebih rendah

dibandingkan dengan suhu

lingkungan. Transfer panas

akan terjadi dari lingkungan

ke tubuh manusia. Untuk

mencegah keringat akibat

panas tubuh yang

berlebihan maka manusia

menggunakan bahan yang

lebih tipis dan ringan.

4

Mengidentifikas 3 point 3

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Format penilaian kognitif:

Skor maksimal : 4 x 4 =16

Nilai :

Nilai kognitif yang diperoleh dikualifikasikan dengan predikat sebagai berikut:

Kriteria Nilai

Sangat baik 80-100

Baik 70-79

Cukup 60-69

Kurang <60

3. Pertemuan ketiga

No Soal Jawaban

1. Keluarga Pak Jono sedang

mengadakan camping di bukit

cemara. Pada saat malam hari

udara disekitar sangat dingin.

Kaka menyarankan untuk

membuat api unggun yang besar

agar tidak terasa dingin. Setelah

api unggun menyala. Keluarga

Pak Jono melingkari api unggun

tersebut. Api unggun bekerja

secara radiasi. Kaka memberikan

informasi semakin dekat dengan

api unggun udaranya semakin

hangat.

Alasan apakah yang dapat

diberikan oleh kaka agar anggota

keluarganya menganggap

informasi itu benar!

Api unggun suhunya

lebih tinggi

dibandingkan

dengan tubuh

manusia. Maka

terjadi perpindahan

kalor dari api

unggun ke tubuh

manusia secara

radiasi.

Radiasi merupakan

perpindahan kalor

tanpa zat perantara.

Saat jaraknya dekat,

kalor yang

dipancarkan api

unggun ketika dekat

langsung mengenai

tubuh sehingga

terasa panas.

Saat jaraknya jauh,

kalor yang

4

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

dipancarkan api

unggun tercampur

dengan udara

disekitar sehingga

terasa tak begitu

panas.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

2. Evi dan Ifo melakukan observasi

dalam eksperimen sederhana

mula- mula Evi memasukan gelas

yang berisi air yang bersuhu 5

kedalam panci yang berisi air

bersuhu 90 . Setelah 10 menit.

Mereka mencatat apa yang terjadi

yaitu suhu air didalam panci dan

gelas serta air didalamnya

menjadi sama yaitu 40 .

Berdasarkan catatan observasi

tersebut. Mereka menyatakan

bahwa kalor berpindah secara

konveksi menuju air dingin

sehingga mengalami

kesetimbangan dan air dingin

menyerap semua kalor air panas

sehingga suhunya menjadi sama.

Apakah pernyatan yang

disampaikan Evi dan Ifo benar?

Jelaskan jawabanmu!

Pernyataan salah

Kalor dalam air panas

berpindah secara

konduksi.

Konduksi adalah

perpindahan kalor tanpa

melalui zat

perantaranya.

Air dingin menyerap

kalor air panas tetapi

tidak semua kalor yang

terdapat diair panas

diseap semua oleh air

dingin. Melainkan

menjadikan menjadi

setimbang.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

3. Putri melakukan sebuah observasi

sederhana menggunakan

mangkok dan air hangat dan es

batu dengan mengamati mangkok

yang berisi campuran es batu dan

air hangat. Dimana massa jenis es

lebih besar dibandingkan massa

jenis air. Dari pengamatan yang

dilakukan, ternyata es batu akan

bergerak menepi hal ini akan

menyebabkan terjadinya aliran air

konveksi. Aliran ini akan

mendorong es batu bergerak ke

Pernyataan Salah.

Terjadi aliran konveksi.

Massa jenis air dingin

lebh besar dibandingkan

dengan massa jenis air

hangat. Air dingin akan

turun kebawah dan air

panas akan naik keatas.

Kemudian aliran yang

dihasilkan akan

mendorong es batu

kebergerak kesisi

mangkok

4

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

sisi mangkok.

Dari pengamatan ini putri

mendifinisikan konveksi kalor

adalah aliran perpindahan kalor

yang disertai dengan perpindahan

partikel- partikel zat yang tidak

disebabkan oleh perbedaan massa

jenis.

Apakah definisi yang dinyatakan

Putri benar?

Mengidentifikasi 3

pointt

3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

4. 24. Dian melakukan observasi

mengenai perpindahan kalor

terhadap sepotong kayu, besi dan

penggaris plastik. Observasi

dilakukan dengan cara memegang

ujung kayu, besi dan penggaris

plastik.

Kemudian ujung lainnya di

dekatkan dengan api. Hasil yang

diperoleh dari observasi pada

potongan kayu ujung yang

terkena api terbakar tetapi ujung

yang lain tidak terasa panas . Hal

tersebut juga terjadi kepada

penggaris plastik. Sedangkan

pada besi ujung yang terkena api

tidak terbakar tetapi ujung yang

lain terasa panas.Berdasarkan

catatan observasi tersebut, Dian

menyatakan “setiap bahan yang

diobservasi memiliki sifat

penghantar kalor yang berbeda”

Pernyataan benar

Kayu dan palstik

merupakan penghantar

kalor yang buruk yang

disebut dengan isolator

Besi termasuk kedalam

penghantar kalor yang

baik yang disebut

dengan konduktor.

Isolator tidak dapat

menghantarkan kalor

sehingga api tetap

terkumpul diujung yang

lama kelama-lamaan

akan terbakar.

Sedangkan konduktor

dapat menghantarkan

panas atau kalor dengan

baik sehingga kalor

menyebar keseluruh

bagian besi.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Apakah pernyataan Dian tersebut

benar? Jelaskan jawabanmu!

Format penilaian kognitif:

Skor maksimal : 4 x 4 =16

Nilai :

Nilai kognitif yang diperoleh dikualifikasikan dengan predikat sebagai berikut:

Kriteria Nilai

Sangat baik 80-100

Baik 70-79

Cukup 60-69

Kurang <60

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

KELOMPOK NAMA ASPEK YANG DINILAI Skor

Memperhatikan Keterlibatan

dalam

diskusi

Bertanya

1.

2.

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

NO Aspek Yang Dinilai Rubrik Penilaian Skor

1. Memperhatikan ketika guru

menjelaskan

Seluruh anggota kelompok

memperhatikan penjelasan dari guru

3

Hanya beberapa anggota kelompok

yang memperhatikan penjelasan dari

guru

2

Seluruh anggta kelompok tidak

memperhatikan penjelasan guru

1

2. Terlibat aktif dalam diskusi Seluruh anggota kelompok terlibat

aktif dalam diskusi

3

Hanya beberapa anggota kelompok

yang terlibat aktif dalam berdiskusi

2

Diskusi kelompok tidak berjalan 1

3. Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pertanyaan yang

sesuai dengan masalah

3

Mengemukakan pertanyaan, namun

kurang sesuai dengan masalah

2

Mengemukakan pertanyaan tidak

sesuai dengan masalah.

1

Format penilaian efektif:

Skor maksimal : 3 x 3 = 9

Nilai :

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Lampiran A 5 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA

Sekolah : SMA N 10 TANGERANG SELATAN

Kelas/ Semester : XI/ II

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

No Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanuasiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 Menelaah, menalar, dab menyajikan dalam ranah konkretan dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Materi

Pokok

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Suhu

dan

Kalor

3.5 menganalisis pengaruh

kalor dan perpindahan kalor

yang meliputi karakteristik

termal suatu bahan, kapasitas,

dan konduktivitas kalor pada

kehidupan sehari hari.

Pertemuan 1

3.5.1 Melakukan pengukuran dan

konversi suhu dalam skala

Celsius, Fahrenheit, Reamur dan

Kelvin

3.5.2 Membedakan antara Suhu dan

Kalor.

3.5.3 Menganalisis perubahan kalor

erhadap suhu.

3.5.4 Menganalisis pemuaian suatu zat

secara kuantitatif

3.5.5 Memecahkan permasalahan yang

berkaian dengan pemuaian.

3.5.6 Memahami proses terjadinya

pemuaian.

Pertemuan ke dua

3.5.1 Menganailisis faktor -aktor yang

mempengaruhi kalor

3.5.2 Menerapkan prinsip asas black

secara kuantitatif.

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

3.5.3 Membedakan antara kalor jenis

dan kapasitas kalor

3.5.4 Memberikan contoh penerapan

Azas Black dalam kehidupan

sehari-hari

3.5.5 Memecahkan masalah terkait

Azas Black.

Pertemuan ke tiga

3.5.1 Menjelaskan perbedaan

perpindahan kalor secara

konduksi, konveks dan radiasi

3.5.2 Menganalisis faktor yang

mempengaruhi perpindahan kalor

3.5.3. Menerapkan persamaan

konduksi, konveksi dan radiasi.

3.4.4 memecahkan masalah terkait

perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi.

3.5.5 Menunjukan peristiwa

perpindahan kalor secara

konduksi, konveksi dan radiasi

dalam kehidupan sehari-hari

4.5 Merencanakan dan

melakukan percobaan tentang

karakteristik termal suatu

bahan terurtama terkait dengan

kapasitas dan konduktifitas

Pertemaun pertama

4.5.1 Melakukan pengukuran konversi

suhu dalam skala Celsius,

Fahrenheit, Reamur dan Kelvin

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

kalor, berserta presentasi hasil

dan maknanya.

4.5.2 Merangkai alat dan bahan

percobaan suhu dan pemuaian

4.5.3 Melakukan percobaan suhu dan

pemuaian

4.5.4 Menganalisis hasil percobaan

suhu dan pemuaian

4.5.5 Menyajikan data hasil percobaan

suhu dan pemuaian.

4.5.6 menyimpulkan hasil percobaan

suhu dan pemuaian.

Pertemuan kedua

4.5.1 Mengukur Kalor jenis

mengunakan Kalorimeter.

4.5.2 Merangkai alat dan bahan

percobaan kalorimeter.

4.5.3 Melakukan percobaan kalorimeter

4.5.4 Menganalisis hasil data

percobaaan kalorimeter

4.5.5 Menyajikan data hasil percobaan

kalorimeter

4.5.6 Menyimpulkan hasil percobaan

kalorimeter

Pertemuan ketiga

.5.1 Mengukur Kalor jenis mengunakan

perpindahan kalor.

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

4.5.2 Merangkai alat dan bahan

perpindahan kalor.

4.5.3 Melakukan percobaan kalorimeter

4.5.4 Menganalisis hasil data

percobaaan perpindahan kalor

4.5.5 Menyajikan data hasil percobaan

perpindahan kalor

4.5.6 Menyimpulkan hasil percobaan

perpindahan kalor

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Melalui kegiatan ceramah, siswa dapat menganalis permasalahan suhu dan

pemuaian dikehidupan sehari hari secara tepat

2. Melalui kegiatan demonstrasi, siswa dapat menganalisis pengaruh kalor

terhadap perubahan suhu benda secara benar

3. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menghitung besar pemuaian secara

kuantitatif secara benar

4. Melalui kegiatan diskusin siswa dapat menghitung konversi skala termometer,

koefesien pemuaian secara tepat

5. Melalui kegiatan menyimpulkan, siswa dapat menyimpulkan pengaruh kalor

terhadap perubahan suhu, faktor yang mempengaruhi pemuaian dengan

percaya diri.

Pertemuan Kedua

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

1. Melalui kegiata tanya jawab, siswa dapat menganalisis fenomena asas black

dalam kehidupan sehari hari secara tepat.

2. Memecahkan masalah menggunakan prinsip azas black dalam kehidupan sehari

hari melalui diskusi dengan benar

3. Menyimpulkan data hasil pengamatan terhadap pencampuran dua benda dengan

suhu yang berbeda melalui kegiatan menyimpulkan dengan percaya diri.

4. Melalui kegiatan ceramah, siswa mampu memahami prinsip kalorimeter

dengan teliti.

5. Melalui diskusi mengukur nilai kapasitas kalor dan kalor jenis dari kalorimeter

semangat.

Pertemuan ketiga

1. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu memnganalis perpindahan kalor

dalam kehidupan sehari hari dengan tepat

2. Melalui kegiatan merangkai demonstrasi, siswa mampu menganalis faktor yang

mempengaruhi perpindahan kalor dengan benar

3. Melalui kegiatan ceramah, siswa mampu membandingkan jenis perpindahan

kalor dengan benar

4. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat memecahkan permasalahan terkait

perpindahan kalor.

5. Melalui kegiatan menyimpulkan data hasil pengamatan mengenai perpindahan

kalor dengan percaya diri.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran

a. Fakta:

Suhu

Pemuaian

Azas black

Perpindahan kalor

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

b. Konsep:

Suhu dapat difenisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu benda

atau kuantitas panas suatu benda

Karakteristik pemuaian pada suatu zat atau benda berbeda-beda,

baik itu untuk zat padat, zat cair, dan gas.

Bunyi Azas Black adalah sebagai berikut:

"Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat

yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang

diterima zat yang suhunya lebih rendah”.

Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai suatu proses

berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain

akibat adanya perbedaan temperatur pada daerah tersebut. Ada tiga

bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu

konduksi, konveksi, dan radiasi.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik Learning

Metode : Ceramah, diskusi, eksperimen, tanya jawab

F. Sumber belajar dan media pembelajaran

1. Sumber belajar

a. Young and Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid I

(Jakarta: Erlangga, 2002).

b. Giancoli C. Douglas. Fisika Dasar 1 (Jakarta: Erlangga,2011).

c. Serway Jewwet, Fisika Untuk Sains dan Teknik, ( Jakarta: Salemba

Teknika, 2010 )

d. Pegangan Guru

e. Internet

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

2. Media pembelajaran

a. LKS

b. Video

3. Alat pembelajaran

a. Laptop

b. speaker

c. papan tulis

d. perlengkapan LCD

e. perlengkapan praktikum

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit) Waktu

Pendahuluan

Membuka kelas dengan mengucapkan salam dan memulai berdoa

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

Menyiapkan fisik dan spikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan sebelumnya dengan

materi/tema.kegiatan yang akan dipelajari.

Mengingat kembali materi prasarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan mengenai tugas baca materi yang akan

dipelajari.

Motivasi

10 menit

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Memeberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan

dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung.

Pemberi Acuan

Membagi c menjadi 3-4 kelompok belajar dan membagikan LKS

pada setiap kelompok.

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

langkah- langah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Mengamati

(observasi)

Metode demontrasi.

menyimak peragaan mencelupkan air

panas air dingin yang dilakukan oleh

perwakilan kelas.

Peserta didik menyimak proses

pemanasan air menggunkan heater.

Guru menilai keterampilan siswa.

Menanya Metode Diskusi dan tanya jawab

Peserta didik diberikan kesempatan

bertanya mengenai peragaan yang

dilakukan oleh perwakilan kelas.

Peserta didik mendiskusikan hasil

peragaan yang dilakukan perwakilan

kelas.

mengeksplorasi Metode ceramah

Guru memaparkan materi terkait suhu dan

65 menit

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

pemuaian

Guru menjelaskan fenomena pemuaian

dikehidupan sehari hari.

mengasosiasi Metode diskusi

Guru memberikan pemecahan masalah

berkaiatan suhu dan pemuaian untuk

didiskusikan oleh siswa.

mengkomunikaisikan Metode tanya jawab

Guru menunjuk perwakilan siswa untuk

menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan suhu dan pemuaian.

Kelompok mendiskusikan pemecahan

masalah jika ada perbedaan jawaban.

Guru menilai kemampuan peserta didik

berkomunikasi lisan.

Guru mengoreksi jawaban perwakilan

siswa

Penutup

Peserta didik :

Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran. Tentang point point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan.

Melaksanaan postes

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang telah selesai.

15 menit

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja

dan kerjas yang baik.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam penugasan kelompok/

perseorangan (jika diperlukan)

Menyampiakan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Pertemuan Ke2 (2 x 45 menit )

Kegiatan waktu

Pendahuluan

Apersepsi

Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan sebelumnya dengan

materi/tema.kegiatan yang akan dipelajari.

Mengingat kembali materi prasarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan mengenai tugas baca materi yang akan

dipelajari.

Motivasi

Memeberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan

dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung.

Pemberi Acuan

Membagi peserta didik menjadi 3-4 kelompok belajar dan

membagikan LKS pada setiap kelompok.

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

langkah- langah pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Inti 65 menit

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Mengamati Metode Demonstrasi

Siswa menyimak proses pemanasan es

batu hingga menjadi uap

Siswa menyimak pemncampuran air panas

dengan air dingin

Guru menilai keterampilan siswa

mengamati.

Menanya Metode diskusi

Siswa diberikan kesempatan bertanya

mengenai peragaan yang dilakukan oleh

perwakilan kelas

Siswa mendiskusikan hasil percobaan

sederhana yang diberikan guru didepan

kelas.

mengeksplorisasi Metode Ceramah

Guru menjelaskan persamaan kalor.

Guru menerangkan proses memanaskan es

hingga menjadi uap.

Guru menjelaskan fenomena berkaitan

dengan Azas Black

mengasosiasi Metode diskusi

Siswa berdiskusi untuk menghitung

jumlah kalor yang dibutuhkan.

Siswa Peserta didik menghitung jumlah

kalor yang dibutuhkan untuk menaikan

suhu titik beku hingga titik uap.

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Siswa menjelaskan bunyi azas black.

Siswa menghitung suhu campuran

menggunakan persamaan azas black.

Siswa menyebutkan penerapan azas black

dalam kehidupan sehari hari.

mengkomunikasikan Metode tanya jawab dan diskusi.

Perwakilan dari Siswa menyampaikan

hasil hitungan dan kesimpulan diskusi

dengan teman kelompok.

Mendiskusikan pemecahan masalah jika

ada perbedaan pendapat.

Guru menilai kemampuan Siswa dalam

berkomunikasi.

Guru mengoreksi jawaban Siswa

Penutup

Peserta didik :

Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran. Tentang point point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan.

Melaksanaan posttes

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang telah selesai.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja

dan kerjas yang baik.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam penugasan kelompok/

10 menit

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

perseorangan (jika diperlukan)

Menyampiakan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Pertemuan Ke 3 (2 x 45 menit )

Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan sebelumnya dengan

materi/tema.kegiatan yang akan dipelajari.

Mengingat kembali materi prasarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan mengenai tugas baca materi yang akan

dipelajari.

Motivasi

Memeberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang akan

dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung.

Pemberi Acuan

Membagi siswa menjadi 3-4 kelompok belajar dan membagikan

LKS pada setiap kelompok.

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan

langkah- langah pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Inti

Mengamati Metode demonstrasi

Guru mendemonstrasikan perpindahan kalor

65 menit

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

secara konduksi dan konveksi.

Menanya Metode tanya jawab

Siswa diberikan kesempatan bertanya

mengenai demonstrasi tersebut.

Siswa mendiskusikan penyebab terjadinya

perpindahan kalor.

mengeksplorisasi Metode ceramah

Guru memaparkan materi perpindahan

kalor

Guru menjelaskan fenomena perpindahan

kalor dikehidupan sehari-hari

mengasosiasi Metode diskusi

Guru memberikan pemecahan masalah berkaiatan

perpindahan kalor untuk didiskusikan oleh siswa

mengkomunikasikan Metode tanya jawab

Guru menunjuk perwakilan siswa untuk

menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan perpindahan kalor

Kelompok mendiskusikan pemecahan

masalah jika ada perbedaan jawaban.

Guru menilai kemampuan siswa

berkomunikasi lisan.

Guru mengoreksi jawaban perwakilan

siswa

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Penutup

Peserta didik :

Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran. Tentang point point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan.

Melaksanaan postes

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang telah selesai.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja

dan kerjas yang baik.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam penugasan kelompok/

perseorangan (jika diperlukan)

Menyampiakan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

15 menit

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Instrumen : Tertulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Instrumen : Pre-test dan post-test (terlampir)

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial

Remedial dapat diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKM

maupun kepada peserta didik yang sudah melampaui KKM. Remedial

terdiri atas dua bagian: remedial karena belum mencapai KKM dan

remedial karena belum mencapai kompetensi dasar.

Guru memberikan semangat kepada siswa yang belum mencapai

KKM. Guru akan memberikan tugas bagi siswa yang belum mencapai

KKM.

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

b. Pengayaan

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

PENILAIAN KOGNITIF

1. Pertemuan Pertama

No Soal Jawaban

1. Pak Ali dan keluarganya pergi ke mall

bekasi dihari minggu menggunakan

mobil. Setelah berada diparkiran,

mobil Pak Ali menabrak pagar

pembatas. Akibat peristiwa tersebut

badan depan mobil Pak Ali penyok .

Kemudian anak sulung pak Ali

berkata “ Menuangkan air yang sangat

panas dan penyedot wc dapat

memperbaiki penyokan mobil

tersebut”. Mendengar informasi

tersebut anak bungsu Pak Ali

bertanya” Mengapa air panas dan

penyedot WC bisa memperbaiki

penyokan mobil seperti semula?”.

Jawablah pertanyaan anak bungsu pak

Ali dengan tepat untuk membantu

anak sulung pak Ali menjelaskan

informasi yang disampaikannya.

Benda jika diberi

kalor akan memuai.

Pemauaian

merupakan

bertambahnya

ukuran suatu benda

akibat diberi kalor.

Ketika benda di beri

kalor molekul

molekulnya akan

merenggang dan

mulai bergerak bebas

sehingga membuat

benda tersebut

menjadi lebih lunak.

Ketika bagian mobil

menjadi lebih lunak

kemudian mobil

dapat ditekan dan

akan kembali seperti

semula. Kalor

berpengaruh

terhadap mobil pak

ali.

4

Mengidentifikasi 3

point

3

Mengidentifikasi 2

point

2

Mengidentifikasi 1

point

1

Jawaban salah 0

2. Saat siang hari Ani dan Kakanya

pergi ke taman dekat rumah. Ani

memegang balon di tanganya

kanannya. Setelah berjalan beberapa

menit balon yang dipegang Ani

meletus. Ani melihat sekitar untuk

mengetahui alasan kenapa balonnya

meletus. Melihat Ani yang

kebingungan Kaka memberi informasi

Udara dalam balon

menerima kalor dari sinar

matahari.

Udara yang menerima

kalor akan memuai maka

terjadi pemuaian gas.

Pemuaian gas adalah

pemuaian yang terjadi

pada zat gas udara akibat

4

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

kepada Ani bahwa balon Ani meletus

karena panas matahari. Mendengar

informasi tersebut Ani bertanya “

mengapa panas matahari dapat

meletuskan balonnya?”. Jawablah

pertanyaan ani dengan tepat untuk

membantu kaka menjelaskan

informasi yang disampaikannya.

kenaikan suhu.

Udara yang memuai kan

menekan dinding balon.

Jika balon dibiarkan

terlalu lama terkena sinar

matahari maka tekanan

pada dinding balon akan

semakin membesar

sampai batas elastisitas

balon. Sehingga balon

akan pecah.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

3. 21. Virda melakukan sebuah

eksperimen sederhana. Pada

temperatur ruangan 0 dan tekanan

udara 1 atm, 10 gram es dimasukan

kedalam 10 gram air didalam suatu

wadah. Virda menjaga agar

temperatur dan tekanan tetap sama.

Setelah beberapa menit ternyata

didalam wadah tetap berisi 10 gram

air dan 10 gram es. Virda

menyimpulkan bahwa jika suhu

dibuat tetap maka tidak ada perubahan

bentuk pada suatu benda.

Buatlah asumsi yang tepat untuk

eksperimen di atas agar kesimpulan

yang dibuat virda tersebut benar.!

Tidak ada

perpindahan kalor

Perpindahan kalor

terjadi ketika ada dua

keadaan dengan suhu

yang berbeda

Pada suhu 0

terdapat dua fase

yaitu padat dan cair.

Bersifat anomali air

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

4. 22. Lucky melakukan sebuah

eksperimen sederhana dengan

menggunakan bimetal. Bimetal adalah

alat yang terdiri dari dua logam yang

berbeda nilai koefesieya muai

panjangnya atau berbeda kecepatan

pemuaiannya, direkatkan menjadi

satu. lucky menggabungkan bebeapa

logam dengan koefesien muai sebagai

Suatu benda jika

diberi kalor maka

akan memuai.

Jika suhu dinaikan

kepingan bimetal

akan mengalami

pertambahan

panjang.

Perbedaan

4

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

berikut:

No Nama Koefesien

muai

panjang/

1. alumunium 0,000026

2. besi 0,000012

3 Kuningan 0,000018

Ketika logam besi dan kuningan

dinaikan suhunya 80 , bimetal

membengkok kearah besi.

Sedangakan ketika alumunium

dengan kuningan, bimetal

membengkok kearah kuningan. Lucky

menyimpulkan bahwa bimetal akan

membengkok kearah logam yang

memiliki koefesien lebih kecil.

Buatlah asumsi yang tepat untuk

eksperimen di atas agar kesimpulan

yang dibuat lucky benar!

pertambahan panjang

logam berdasarkan

koefesienya.

Semakin besar

koefesien muai

panjangnya maka

semakin besar pula

pertamahan

panjangnya

Hal tersebut sesuai

dengan rumus:

( )

= pertambahan

panjang (m)

= panjang mula

mula (m)

= koefesien umuai

panjang

= Perubahan suhu

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Format penilaian kognitif:

Skor maksimal : 4 x 4 =16

Nilai :

Nilai kognitif yang diperoleh dikualifikasikan dengan predikat sebagai berikut:

Kriteria Nilai

Sangat baik 80-100

Baik 70-79

Cukup 60-69

Kurang <60

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

2. Pertemuan kedua

No Soal Jawaban

1. Saat pulang kerumah, Selvi

kehujanan. Selvi merasa sangat

kedinginan dan tubuhnya

menggigil. melihat Selvi yang

kedinginan kaka memberi informasi

“mandi dengan air hangat dapat

memulihkan suhu tubuh Selvi

dengan cepat”. Mendengar

informasi tersebut selvi bertanya “

Mengapa air hangat dapat

memulihkan suhu tubuhnya?”

Jawablah pertanyaan Selvi untuk

membantu Kaka menjelaskan

informasi yang disampaikannya.

Ketika hujan suhu tubuh

manusia lebih tinggi

dibandingkan dengan suhu

lingkungan.sedangkan suhu

air panas lebih besar

dibandingkan dengan suhu

tubuh manusia.

Ketika terdapat dua

keadaan dengan suhu yang

berbeda maka akan terjadi

transfer energi (kalor)

Transfer energi akan terjadi

dari keadaan bersuhu tinggi

ke keadaan bersuhu rendah.

Saat hujan, kalor tubuh

akan di tranfer ke

lingkungan akibatnya suhu

tubuh berkurang. Saat

mandi dengan air panas.

Kalor air panas akan

ditransfer ke tubuh selvi.

Sehingga suhu tubuh selvi

akan meningkat.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

2. Setelah berolahraga, Mina merasa

sangat kehausan tetapi yang ada

hanya air panas yang baru

mendidih. Kemudian Mina

membuka lemari es. Di dalam

lemari es terdapat air dingin yang

besuhu 0 dan es batu dengan

Pernyataan ayah benar.

Pada suhu tinggi molekul

molekul air akan bergerak

lebih cepat sehingga ikatan

antar molekulnya

berkurang.

3

4

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

suhu 0 . Mina mengambil air

dingin dan mencampurkannya

dengan air panas dengan harapan

mendapatkan proses pendinginan

yang maksimal pada air panas

tersebut. melihat mina melakukan

hal tersebut ayah mengatakan

“mencampurkan air panas yang

baru mendidih dengan air dingin

tidak dapat membuat air panas

menalami proses pendinginan

secara optimal” apakah pernyataan

ayah benar ? jelaskan jawabanmu!

Terjadi prinsip azas black

.Air panas akan melepaskan

kalor yang kemudian akan

di serap oleh es batu lebih

banyak dibandingkan

dengan ketika air panas

dicampurkan dengan air

dingin.

Kalor yang diserap es batu

akan digunakan untuk

meleburkan esnya terlebih

dahulu kemudian

digunakan untuk menaikan

suhunya. Sedangkan jika

air dingin, kalor yang

diserap akan langsung

digunakan untuk

meningkatkan suhunya.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

3. Aini ingin mengetahui definisi

sebuah konduktivitas termal zat

melalui sebuah eksperimen

sederhana dengan mengalirkan

panas atau kalor dari benda yang

bersuhu tinggi ke benda yang

bersuhu lebih rendah. Kemudian

setiap persambungan dari benda

diukur suhunya, sehingga

didapatkan konduktivitas thermal

benda tersebut. Aini menggunakan

bahan tembaga, alunumium dan

kuningan yang memiliki massa,

ukuran dan suhu awal yang sama

Dari percobaan didapatkan hasil

sebagai berikut:

NO Sampel Konduksi

termal

1. tembaga 109

2. kuningann 65,31

3 alunumium 205

Pernyataan aini benar

Konduktifitas termal adalah

suatu besaran intensif

bahan yang menunjukan

kemampuannya untuk

menahan panas.

Konduktifitas termal terjadi

akibat adanya transfer

energi karena adanya

perbedaan suhu.

Konduktifitas bahan lebih

besar alumunium

dibandingan dengan

tembaga dan kuningan

sehingga setiap bahan

memilki konduktfitas yang

berbeda beda.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Dari eksperimen ini aini

mendifinisikan koduktivitas termal

adalah kemampuan suatu benda

untuk menghantarkan kalor.

Apakah definisi yang dinyatakan

aini tersebut benar? Jelaskan

jawabanmu!

Terdapat perbedaan antara desain

pakaian musim panas dan pakaian

musim dingin. Pakaian musim

dingin biasanya terbuat dari bahan

yang sangat tebal dan berat

dibandingkan dengan pakaian

musim panas yang terbuat dari

bahan tipis dan ringan. Pada saat

musim dingin suhu udara rendah

sedangkan suhu tubuh manusia

lebih tinggi dari pada suhu

lingkungan. Saat terdapat dua

keadaan yang suhunya berbeda

akan terjadi transfer energi. Dari

deskripsi diatas identifikasilah

alasan yang tepat mengapa pakaian

musim dingin digunakan untuk

menghangatkan tubuh manusia?

pakaian musim dingin 2 pakaian musim

panas 2

Dimusim dingin suhunya

lebih rendah dibandingkan

dengan suhu dimusim panas

suhu tubuh. Perbedaan suhu

akan mengakibatkan

perpindahan energi (kalor).

Transfer energi terjadi dari

keadaan yang bersuhu

tinggi ke keadaan yang

bersuhu lebih rendah. Dua

kedaannya adalah suhu

tubuh manusia dan suhu

lingkungan.

Saat musim dingin, suhu

lingkungan akan lebih

rendah dibandingan dengan

suhu tubuh. Manuasi akan

mentransfer kalor tubuhnya

ke lingkungan.Untuk

mencegah kalor yang keluar

maka manusia

menggunakan bahan yang

dapat meng hambat kaloor

yang keluar. contoh kai

wol.

Saat musim panas, suhu

tubuh lebih rendah

dibandingkan dengan suhu

lingkungan. Transfer panas

akan terjadi dari lingkungan

ke tubuh manusia. Untuk

mencegah keringat akibat

panas tubuh yang

berlebihan maka manusia

menggunakan bahan yang

lebih tipis dan ringan.

4

Mengidentifikas 3 point 3

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Format penilaian kognitif:

Skor maksimal : 4 x 4 =16

Nilai :

Nilai kognitif yang diperoleh dikualifikasikan dengan predikat sebagai berikut:

Kriteria Nilai

Sangat baik 80-100

Baik 70-79

Cukup 60-69

Kurang <60

3. Pertemuan ketiga

No Soal Jawaban

1. keluarga pak jono sedang

mengadakan camping di bukit

cemara. Pada saat malam hari

udara disekitar sangat dingin.

Kaka menyarankan untuk

membuat api unggun yang besar

agar tidak terasa dingin. Setelah

api unggun menyala. Keluarga

pak jono melingkari api unggun

tersebut. api unggun bekerja

secara radiasi. Kaka memberikan

informasi semakin dekat dengan

api unggun udaranya semakin

hangat.

Alasan apakah yang dapat

diberikan oleh kaka agar anggota

keluarganya menganggap

informasi itu benar!

Api unggun suhunya

lebih tinggi

dibandingkan

dengan tubuh

manusia. Maka

terjadi perpindahan

kalor dari api

unggun ke tubuh

manusia secara

radiasi.

Radiasi merupakan

perpindahan kalor

tanpa zat perantara.

Saat jaraknya dekat,

kalor yang

dipancarkan api

unggun ketika dekat

langsung mengenai

tubuh sehingga

terasa panas.

Saat jaraknya jauh,

kalor yang

4

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

dipancarkan api

unggun tercampur

dengan udara

disekitar sehingga

terasa tak begitu

panas.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

2. Evi dan Ifo melakukan observasi

dalam eksperimen sederhana

mula- mula Evi memasukan gelas

yang berisi air yang bersuhu 5

kedalam panci yang berisi air

bersuhu 90 . Setelah 10 menit.

Mereka mencatat apa yang terjadi

yaitu suhu air didalam panci dan

gelas serta air didalamnya

menjadi sama yaitu 40 .

Berdasarkan catatan observasi

tersebut. Mereka menyatakan

bahwa kalor berpindah secara

konveksi menuju air dingin

sehingga mengalami

kesetimbangan dan air dingin

menyerap semua kalor air panas

sehingga suhunya menjadi sama.

Apakah pernyatan yang

disampaikan Evi dan Ifo benar?

Jelaskan jawabanmu!

Pernyataan salah

Kalor dalam air panas

berpindah secara

konduksi.

Konduksi adalah

perpindahan kalor tanpa

melalui zat

perantaranya.

air dingin menyerap

kalor air panas tetapi

tidak semua kalor yang

terdapat diair panas

diseap semua oleh air

dingin. Melainkan

menjadikan menjadi

setimbang.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

3. Putri melakukan sebuah observasi

sederhana menggunakan

mangkok dan air hangat dan es

batu dengan mengamati mangkok

yang berisi campuran es batu dan

air hangat. Dimana massa jenis es

lebih besar dibandingkan massa

jenis air. Dari pengamatan yang

dilakukan, ternyata es batu akan

bergerak menepi hal ini akan

menyebabkan terjadinya aliran air

konveksi. Aliran ini akan

mendorong es batu bergerak ke

Pernyataan Salah.

Terjadi aliran konveksi.

Massa jenis air dingin

lebh besar dibandingkan

dengan massa jenis air

hangat. air dingin akan

turun kebawah dan air

panas akan naik keatas.

Kemudian aliran yang

dihasilkan akan

mendorong es batu

kebergerak kesisi

mangkok

4

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

sisi mangkok.

Dari pengamatan ini putri

mendifinisikan konveksi kalor

adalah aliran perpindahan kalor

yang disertai dengan perpindahan

partikel- partikel zat yang tidak

disebabkan oleh perbedaan massa

jenis.

Apakah definisi yang dinyatakan

Putri benar?

Mengidentifikasi 3

pointt

3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

4. 24. Dian melakukan observasi

mengenai perpindahan kalor

terhadap sepotong kayu, besi dan

penggaris plastik. Observasi

dilakukan dengan cara memegang

ujung kayu, besi dan penggaris

plastik.

Kemudian ujung lainnya di

dekatkan dengan api. Hasil yang

diperoleh dari observasi pada

potongan kayu ujung yang

terkena api terbakar tetapi ujung

yang lain tidak terasa panas . Hal

tersebut juga terjadi kepada

penggaris plastik. Sedangkan

pada besi ujung yang terkena api

tidak terbakar tetapi ujung yang

lain terasa panas.Berdasarkan

catatan observasi tersebut, Dian

menyatakan “setiap bahan yang

diobservasi memiliki sifat

penghantar kalor yang berbeda”

Pernyataan benar

Kayu dan palstik

merupakan penghantar

kalor yang buruk yang

disebut dengan isolator

Besi termasuk kedalam

penghantar kalor yang

baik yang disebut

dengan konduktor.

Isolator tidak dapat

menghantarkan kalor

sehingga api tetap

terkumpul diujung yang

lama kelama-lamaan

akan terbakar.

Sedangkan konduktor

dapat menghantarkan

panas atau kalor dengan

baik sehingga kalor

menyebar keseluruh

bagian besi.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

Apakah pernyataan Dian tersebut

benar? Jelaskan jawabanmu!

Format penilaian kognitif:

Skor maksimal : 4 x 4 =16

Nilai :

Nilai kognitif yang diperoleh dikualifikasikan dengan predikat sebagai berikut:

Kriteria Nilai

Sangat baik 80-100

Baik 70-79

Cukup 60-69

Kurang <60

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

KELOMPOK NAMA ASPEK YANG DINILAI Skor

Memperhatikan Keterlibatan

dalam

diskusi

Bertanya

1.

2.

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF

NO Aspek Yang Dinilai Rubrik Penilaian Skor

1. Memperhatikan ketika guru

menjelaskan

Seluruh anggota kelompok

memperhatikan penjelasan dari guru

3

Hanya beberapa anggota kelompok

yang memperhatikan penjelasan dari

guru

2

Seluruh anggta kelompok tidak

memperhatikan penjelasan guru

1

2. Terlibat aktif dalam diskusi Seluruh anggota kelompok terlibat

aktif dalam diskusi

3

Hanya beberapa anggota kelompok

yang terlibat aktif dalam berdiskusi

2

Diskusi kelompok tidak berjalan 1

3. Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pertanyaan yang

sesuai dengan masalah

3

Mengemukakan pertanyaan, namun

kurang sesuai dengan masalah

2

Mengemukakan pertanyaan tidak

sesuai dengan masalah.

1

Format penilaian efektif:

Skor maksimal : 3 x 3 = 9

Nilai :

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

155

Lampiran A 6 Lembar Kerja Siswa

SUHU DAN PEMUAIAN

LEMBAR KERJA SISWA

Hari, tanggal :

Kelompok :

Nama Anggota :1..................................................................................

2..................................................................................

3..................................................................................

4..................................................................................

5..................................................................................

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

156

Kompetensi Dasar IPK

3.5 menganalisis pengaruh kalor dan

perpindahan kalor yang meliputi

karakteristik termal suatu bahan, kapasitas,

dan konduktivitas kalor pada kehidupan

sehari hari.

4.5 Merencanakan dan melakukan

percobaan tentang karakteristik termal suatu

bahan terurtama terkait dengan kapasitas dan

konduktifitas kalor, berserta presentasi hasil

dan maknanya

3.5.1 Melakukan pengukuran dan konversi

suhu dalam skala Celsius, Fahrenheit,

Reamur dan Kelvin

3.5.2 Membedakan antara Suhu dan Kalor.

3.5.3 Menganalisis perubahan kalor erhadap

suhu.

3.5.4 Menganalisis pemuaian suatu zat

secara kuantitatif

3.5.5 Memecahkan permasalahan yang

berkaian dengan pemuaian.

3.5.6 Memahami proses terjadinya

pemuaian.

4.5.1 Merangkai alat dan bahan percobaan

untuk menentukan suhu suatu benda

4.5.2 Melakukan percobaan untuk mengukur

suhu suatu benda dengan

menggunakan thermometer

4.5.3Menganalisis hasil percobaan

mengukur suhu suatu benda dan dapat

mengkonversi skala termometer

4.5.4 Menyajikan data hasil percobaan

4.5.5 menyimpulkan hasil percobaan

1. Melalui kegiatan perumusan masalah dan membuat hipotesis, siswa dapat

menganalis permasalahan suhu dan pemuaian dikehidupan sehari hari.

2. Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda

3. Melalui kegiatan percobaan dan diskusi siswa dapat menganalisis perbedaan

suhu dan kalor.

4. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menghitung konversi skala termometer,

koefesien pemuaian.

5. Melalui kegiatan menyimpulkan, siswa dapat menyimpulkan pengaruh kalor

terhadap perubahan suhu, faktor yang mempengaruhi pemuaian

Tujuan

Kompetensi Dasar & Indeks Pencapaian Kompetensi

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

157

Pengertian suhu

Suhu dapat difenisikan sebagai derajat/tingkatan panas suatu benda atau kuantitas panas suatu

benda. alat untuk mengukur suhu disebut dengan termometer. Termometer memiliki beberapa

skala berdasarkan titik didih dan titik bekunya, diantaranya ;

1) Termometer Celcius. Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka

100. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.

2) Termometer Reaumur. Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi

angka 80. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.

3) Termometer Fahrenheit. Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi

angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara

titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.

4) Termometer Kelvin. Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini

disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total

partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273

dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas

termometer Kelvin dibagi 100 skala.

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer

Fahrenheit adalah:

C : R : F = 100 : 80 : 180

C : R : F = 5 : 4 : 9

Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing masing

termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.

Keterangan:

Xa = titik tetap atas termometer X

PENDAHULUAN

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

158

Xb = titik tetap bawah termometer X

Tx = suhu pada termometer X

Ya = titik tetap atas termometer Y

Yb = titik tetap bawah termometer Y

Ty = suhu pada termometer Y

Kalor

Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan kalor

menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu. Dalam satuan

internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori.

Nah, kamu juga perlu tahu pernyataan ini:

1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak

1 kg air sebesar 1⁰C.

1 kalori = 4.2 joule dan 1 joule = 0.24 kalori

Pemuaian (Ekspansi Termal)

a. Pemuaian Panjang

Sebuah benda atau zat padat yang berbentuk batang tipis (seperti kawat logam yang

berdiameter kecil) ketika dipanaskan akan mengalami perubahan panjang ke arah

panjangnya, sehingga benda-benda seperti ini dikatakan mengalami pemuaian panjang.

Secara matematis dinyatakan sebagai berikut:

( )

Dengan = perubahan (pertambahan) panjang zat padat (m)

= panjang zat padat mula mula (pada suhu ) (m)

L = panjang zat padat (pada suhu T) (m)

= perubahan suhu (K)

= koefesien muai panjang (K)

Muai luas adalah bertambahnya luas suatu benda diakibatkan karena kenaikan suhu

benda. pertambahan luas pada benda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

159

Keterangan :

( )

( )

(oC

-1)

(oC)

Dengan cara yang sama, pertambahan volume akibat pemuaian benda benda yang

nyata dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

( )

( )

(oC

-1)

(oC)

Pemuaian Zat Cair

Zat cair mengalami pemuaian yang lebih besar dibandingkan dengan zat padat.

Pemuaian Zat Gas

Zat gas mengalami pemuaian yang lebih besar dibandingkan dengan zat cair.

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

160

Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat mengetahui

fenomena dan permasalahan yang terjadi terkait dengan suhu

dan kalor

Perhatikan video yang ditayangkan didepan kemudian buatlah 3 pertanyaan terkait mengenai

video yang telah ditampilkan!

1. Ani melakukan eksperimen sederhana menggunakan termometer. Ia memasukan air

dan termometer kedalam panci kemudian memanaskanya selama 1 menit. Setelah

beberapa saat skala yang ditunjukan termometer mulai naik sedangkan saat air dimasukan

es batu, skala termometrnya menjadi turun.

2. kapur barus yang lama kelamaan menyusut dan es batu yang mencair.

1. Apakah yang mengakibatkan skala termometer naik dan turun adalah suhu ? ataukah kalor

?

2. .................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

3. .................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................

Setelah kalian merumuskan masalah,Susunlah jawaban sementara pada kolom dibawah

ini !

a. ................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

b. ................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

c. ...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Merumuskan Masalah

Hipotesis ( Jawaban Sementara )

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

161

A. Tujuan

1. Dapat menggunakan alat ukur suhu (thermometer) dan

mengkonversikan satuan-satuan suhu dari satuan yang satu ke satuan yang

lain.

2. Menganalisis pemuaian suatu zat secara kuantitatif ( Pemuaian panjang )

B. Alat dan Bahan

Percobaan 1

No Jenis Jumlah

1. Gelas 2

2. Es batu Secukupnya

3. Air kran 1 gelas

4. Air panas 1 gelas

5. Termometer 2

Percobaan 2

No. Jenis Jumlah

1. Musschenbroek 1

2. Termometer 1

3. Batang logam

(Aluminium, besi dan

tembaga)

1

4. Spirtus 1

5. Kapas secukupnya

6 Korek api 1

C. Langkah Kerja

Percobaan 1

1) Siapkan alat dan bahan.

2) Tuangkan air panas ke dalam gelas secukupnya dan tuangkan air kran dengan

es batu ke dalam gelas yang lain.

3) Masukkan thermometer ke dalam air, lalu catatlah suhu yang terbaca pada

thermometer

4) Ulangi percobaan sebanyak 3 kali

Melakukan Percobaan

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

162

Percobaan II

1) Persiapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih dan kering.

2) ukur panjang dari masing-masing logam (Lo) yang ingin dipanaskan dan

diletakkan pada alat MoeschenBroke.

3) Tuangkan spritus pada tempatnya.

4) Nyalakan spritus pada rangkaian Moeschen Broke selama kurang lebih 10

menit.

5) Amati perubahan yang terjadi, lihat pertambahan panjang pada jarum lalu

kemudian catat.

6) Buat hasil pengamatan pada tabel.

7) Buat kesimpulan.

D. Analisis Data

Percobaan 1

a. Air panas

No Suhu yang telah

diukur.

Skala

Reamur

Skala

Farenheit

Skala

Kelvin

K

1.

2

3

Rerata

b. Air kran es batu

No Suhu yang telah

diukur.

Skala

Reamur

Skala

Farenheit

Skala

Kelvin

K

1.

2

3

Rerata

Menganalisis dan mengumpulkan data

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

163

Percobaan 2

No. Nama

Bahan/

Objek

Waktu Panjang

awal

benda

(Lo)

Derajat

awal

Panjang

benda

setelah

dipanaskan

Derajat

akhir

Suhu

awal

Suhu

akhir

Muai

panjang

1. Aluminium 5

menit

2. Kuningan 5

menit

3. Tembaga 5 menit

1. Sebutkan perbedaan kalor dengan suhu ?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Apakah kalor dapat berpindah? bagaimana dengan suhu ?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

3. Apa yang terjadi ketika benda/ objek dipanaskan?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

4. Bandingkan ketiga bahan dan amati/ ukuri, benda mana yang pemuaiannya lebih cepat

dan paling lambat?

Diskusikan !

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

164

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi pemuaian suatu benda ?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

6. Diskusikan dengan kelompokmu apa saja fungsi/ kegunaan dari pemuaian?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Kesimpulan

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

165

KALORIMETER

LEMBAR KERJA SISWA

Hari, tanggal :

Kelompok :

Nama Anggota :1..................................................................................

2..................................................................................

3..................................................................................

4..................................................................................

5..................................................................................

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

166

Kompetensi Dasar IPK

3.5 menganalisis pengaruh kalor dan

perpindahan kalor yang meliputi

karakteristik termal suatu bahan, kapasitas,

dan konduktivitas kalor pada kehidupan

sehari hari.

4.5 Merencanakan dan melakukan

percobaan tentang karakteristik termal suatu

bahan terurtama terkait dengan kapasitas dan

konduktifitas kalor, berserta presentasi hasil

dan maknanya

3.5.1 Memecahkan permasalahan terkait

asas black

3.5.2 Memahami kalor jenis, kapasitas suatu

benda.

3.5.3 Menerapan prinsip azas black secara

kuantitatif dan kualitatif

4.5.1 Merangkai alat dan bahan percobaan

untuk menentukan kaor jenis suatu

benda

4.5.2 Melakukan percobaan untuk mengukur

suh suatu benda dengan menggunakan

thermometer

4.5.3 Menganalisis hasil percobaan

mengukur suhu suatu benda dan dapat

mengkonversi skala termometer

4.5.4 Menyajikan data hasil percobaan

4.5.5 menyimpulkan hasil percobaan

Tujuan

1. Mendeskripsikan konsep azas black melalui diskusi pada kegiatan menganalisis dan

mengumpulkan data.

2. Memecahkan masalah menggunakan prinsip azas black dalam kehidupan sehari hari

melalui diskusi dan membuat hipotesis .

3. Menyimpulkan data hasil pengamatan terhadap pencampuran dua benda dengan suhu yang

berbeda melalui kegiatan menyimpulkan .

4. Mampu mengidentifikasi prinsip azas black melaui penyajian data percobaan.

5. Memahami prinsip kalorimeter

6. Melalui Keiatan melkaukan percobaan, siswa dapat mengukur nilai kapasitas kalor dan

kalor jenis dari kalorimeter.

Kompetensi Dasar & Indeks Pencapaian Kompetensi

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

167

Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk mengukur kalor jenis suatu zat.

Salah satu bentuk kalori meter adalah kalorimeter campuran. kalori meter ini terdiri dari

sebuah bejana loga, yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan dalam

bejanan lain yang lebih besar. Kedua bejanan dipisahkan oleh bahan penyekat misalnya gabus

atau wol. Kegunaan bejana luar sebagai isolator agar pertukaran kalor antara bejana dengan

lingkungkan dapat dikurangi.

Kalor merupakan perpindahan suatu energi panas yang disebabkan adanya suhu atau suatu

benda. Sedangkan Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan

oleh Joseph Black. Asas ini menjabarkan:

● Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas

memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama

● Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas

benda panas

● Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap

bila dipanaskan

Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:

“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya

lebih tinggi”

Secara umum rumus Asas Black adalah.

Dengan rumus Q = m c Δt,

Keterangan:

Qlepas adalah jumlah kalor yang dilepas oleh zat

Qterima adalah jumlah kalor yang diterima oleh zat

Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)

m : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)

PENDAHULUAN

Qlepas = Qterima

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

168

c : kalor jenis zat (J/kg⁰C)

ΔT : perubahan suhu (⁰C)

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan 1 gram atau 1 kg zat

sebesar 1 (satuan kalori/gram ⁰C). Kalor jenis suatu benda tidak bergantung dari massa

benda, tetapi tergantung pada sifat dan jenis benda tersebut. jika kalor jenis suatu benda

adalah kecil maka kenaikan suhu benda tersebutkan cepat bila dipanaskan. Perpindahan kalor

berpegang pada hukum kekekalan energi yang pada kalorimetri.Kalor jenis bahan sejumlah

zat dapat dilihat dalam tavel berikut. (kane 1991)

Zat Kalor Jenis

Kal/gram ⁰C J Kg K

Air 1,00 4200

Air Laut 0,93 3900

Alkohol 0,55 230

Minyak Tanah 0,52 220

Raksa 0,033 140

Es 0,595 2500

Alumunium 0,214 900

Kaca 0,16 670

Besi 0,11 460

Termbaga 0,093 390

Kuningan 0,90 380

Perak 0,056 230

Emas 0,031 130

Timbal 0,031 130

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

169

Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat mengetahui

fenomena dan permasalahan yang terjadi terkait dengan

azas Black

Perhatikan video yang ditayangkan didepan kemudian buatlah 3 pertanyaan terkait mengenai

video yang telah ditampilkan!

Tari sedang membuat kopi luwak. ia menuangkan air panas yang baru mendidih

kedalam gelas yang berisi bubuk kopi. setelah mengaduk kopi luwaknya, ia tidak sabar

dan langsung meminum kopi yang sangat panas itu. Hal tersebut membuat lidah tari

terasa panas. Kemudian tari menambahkan air dingin kedalam

a. Mengapa tari menambahkan air dingin kedalam kopi miliknya ?

b..............................................................................................................................................

c. ............................................................................................................................................

Setelah kalian merumuskan masalah,Susunlah jawaban sementara pada kolom dibawah

ini !

a.................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

b.................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

c................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Merumuskan Masalah

Hipotesis ( Jawaban Sementara )

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

170

A. Tujuan

1. Mampu mengidentifikasi prinsip azas black melaui penyajian data

percobaan.

2. Memahami prinsip kalorimeter

3. Mengukur nilai kapasitas kalor dan kalor jenis dari kalorimeter.

B. Alat dan Bahan

NO Jenis Jumlah

1. Kalorimeter 1

2. Termometer 2

3. Neraca 1

4. Kubus/ silinder logam secukupnya

5. Gelas ukur 1

6. Kaki tiga dan kasa 1

7. Air 1

8. Korek api 1

C. Langkah Kerja

1. panaskan air dalam gelas beker sampai mendidih

2. timbanglah masing masing kalorimerter kosong dan massa logam atau silinder

logam.

3. isilah kalorimeter itu dengan air dingin ( kira kira sepertiga bagian) dan timbanglah!

4. setelah air dalam gelas beker mendidih, masukan kubus atau silinder logam yang

telah diikat dengan benang itu kedalam air .

5. pindahkan logam cepat dari air mendidih ke dalam kalorimeter itu. Kemudian catat

suhu tertinggi dari kalorimeter itu! Suhu campurannya.

6. lakukan percobaan diatas dengan logam yang berbeda!

Melakukan Percobaan

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

171

D. Analisis Percobaan

No Nama

Benda

M

kalorimeter

kosong

M

kalori

+ air

T air M

beban

T

beban

T

campuran

C

beban

1. Alumunium

2. Baja

3. Kuningan

4. besi

1. Tuliskan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan dari keempat logam!

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

......................................................................................................................................

2. Sebutkan pengaruh jenis bahan terhadap besar kalor jenis!

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

......................................................................................................................................

3. Sebutkan manfaat kalorimeter dalam kehidupan sehari hari!

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

Menganalisis dan mengumpulkan data

Diskusikan !

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

172

Kesimpulan

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

173

By Laela Sari

LEMBAR KERJA SISWA

Hari, tanggal :

Kelompok :

Nama Anggota :1. ...............................................................................................

2. ...............................................................................................

3. ...............................................................................................

4. ..............................................................................................

5. ..............................................................................................

Kalor dan

perpindahanya

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

174

PENDAHULUAN

1. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu memnganalis perpindahan kalor dalam

kehidupan sehari hari.

2. Melalui kegiatan merangkai demonstrasi, siswa mampu menganalis faktor yang

mempengaruhi perpindahan kalor

3. Melalui kegiatan ceramah , siswa mampu membandingkan jenis perpindahan kalor.

4. Melalui kegiatan menganalisis data siswa dapat memecahkan permasalahan terkait

perpindahan kalor.

5. Menyimpulkan data hasil pengamatan mengenai perpindahan kalor.

Perpindahan kalor dapat dibagi menjadi tiga yaitu secara konduksi, konveksi dan

radiasi. Panas atau kalor adalah energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu benda

yang suhunya lebih rendah. Berdasarkan daya hantarnya benda dapat dikategorikan menjadi

dua yaitu benda yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut dengan konduktor.

Sedangkan, benda yang tidak dapat menghantarkan kalor atau energi panas disebut isolator.

a. Konduksi

Konduksi yaiu perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami

perpindahan. Artinya energi kalor yang berpindah tidak diukuti dengan partikel partikelnya.

b. Konveksi

konveksi adalah perpindahan energi melalui aliran zat perantaranya ikut berpindah.

Konveksi terjadi pada benda cair dan benda gas.

c. Radiasi

radiasi yaitu perpindahan panas atau kalor tanpa zat perantaranya. Radiasi biasanya

dimunculkan dengan cahaya.

Tujuan

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

175

Setelah kalian merumuskan masalah,Susunlah jawaban sementara pada kolom dibawah

ini !

A .................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

B .................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

C ................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat menganalisis

fenomena peripindahan kalor dalam kehiduan sehari hari

Perhatikan video yang ditayangkan didepan kemudian buatlah pertanyaan terkait video tersebut !

Ibu sedang memasak di dapur menggunakan spatula yang terbuat dari besi, setelah

beberapa menit, spatula tersebut terasa panas dan membaut tangan ibu terluka. Kemudian

ibu mengganti spatula tersebut dengan bahan kayu.setelah beberapa menit, tangan ibu

tidak terasa panas.

1) .................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

2) .................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

....................................................................................................................................

3) .................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Merumuskan Masalah

Hipotesis ( Jawaban Sementara )

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

176

Percobaan I

A. Alat dan bahan

1. Paku/Sendok

2. Lilin/Bunsen

3. Korek api

B. Langkah Kerja

1. Nyalakan lilin/bunsen dengan menggunakan korek api.

2. Kemudian panaskan paku/sendok pada lilin/bunsen yang menyala selama 15 detik

Percobaan II

A. Alat dan bahan

1. Zat pewarna

2. Gelas kimia

3. Pembakar bunsen

4. Korek api

5. Penyangga kaki tiga

6. Air

7. Pipet Kecil

B. Langkah Kerja

1. Isilah gelas kimia dengan air 50 mL, kemudian letakkan di atas kaki tiga

2. Dengan pipet kecil masukkan zat pewarna 5 mL ke dasar gelas kimia pada sisi tepinya

3. Nyalakan bunsen, kemudian letakan nyala bunsen dibawah zat warna dalam gelas kimia

tersebut

4. Amatilh dengan seksama penjalaran zat warna tersebut dalam air. Kemanakah arah aliran

zat warna tersebut?

Melakukan Percobaan

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

177

Percobaan III

A. Alat dan bahan

1. Bunsen

2. Korek api

B. Langkah Kerja

1. Nyalakan bunsen/lilin dengan korek api

2. Dekatkan telapak tangan tepat diatas nyala bunsen

Hasil Pengamatan percobaan 1

1. Setelah melakukan percobaan tersebut, apa yang terjadi pada paku/sendok yang

dipanaskan pada lilin/bunsen yang menyala selama 15 detik? Jelaskan!

Jawab:

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Percobaan tersebut termasuk perpindahan kalor secara?

Jawab:

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

...............................................................................................................................

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju perpindahan kalor dalam percobaan ini?

Jawab :

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

................................................................................................................................

4. Berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

.............................................................................................................................

Menganalisis dan mengumpulkan data

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

178

Hasil Pengamatan percobaan 2

1. Setelah melakukan percobaan diatas, apa yang terjadi? Jelaskan!

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

..................................................................................................................................

2. Apakah partikel-partikel zat dalam air ikut mengalir dalam perpindahan kalor tersebut?

Gambarkan sketsa pergerakan zat pewarna sesuai dengan hasil pengamatan!

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Percobaan diatas termasuk perpindahan kalor secara?

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

................................................................................................................................

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju perpindahan kalor dalam percobaan ini?

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................

5. Berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................

Hasil Pengamatan percobaan 3

1. Setelah melakukan percobaan diatas, apa yang kamu rasakan? Jelaskan mengapa hal itu

bisa terjadi!

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................

2. Percobaan diatas termasuk perpindahan kalor secara?

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

..............................................................................................................................

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

179

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju perpindahan kalor dalam percobaan ini?

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

................................................................................................

.................................................................................................................................................

...............................

4. Berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

KESIMPULAN

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

180

Lampiran B

Instrumen Penelitian

1. Kisi-Kisi Instrumen Tes

2. Instrumen Tes

3. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

4. Soal Instrumen Penelitian

5. Lembar Validasi

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

181

Lampiran B 1Kisi Kisi Instrumen tes

Kisi-Kisi Instrumen Tes

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Fisika

Jumlah Soal : 28

Kompetisi dasar :

3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi

karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor

pada kehidupan sehari-hari.

4.5 Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik

termal suatu bahan terurtama terkait dengan kapasitas dan

konduktifitas kalor, berserta presentasi hasil dan maknanya.

N

O Indikator

Aspek Ketermpilan Berpikir Kritis

Jumla

h Soal

Klarifikasi

Dasar

(Elementar

y

Clarificatio

n

Basic

support (

membangu

n

keterampila

n dasar)

Inference

(membua

t

inferensi)

Advanced

clarification

(memberika

n penjelasan

lebih lanjut)

Strategy

and

tactics (

mengatu

r

strategi

dan

taktik)

1. Menganalisi

s pengaruh

kalor

terhadap

perubahan

suhu benda

2**,4** 12** 16*, 20*, 23* 6

2. Memprediks

i pengaruh

kalor

terhadap

perubahan

wujud

benda

5*, 6**, 7* 9**, 11*, 14*, 22* 25* 9

3. Memecahka

n

persamalaha

1,3*, 8* 17*,

15**,28*

5

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

182

n yang

berkaitan

dengan azas

black

*

4. Menganalisi

s

perpindahan

kalor secara

konduksi,

konveksi

dan radiasi.

10**,13*,

27*,

19**,28* 24**,26 8

Jumlah presentase 35,7 % 21,4% 17,8% 17,8% 14,3%

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

183

Lampiran B 2 Tabel Instrumen Tes KBK

Tabel Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Sekolah :

Mata Pelajaran : Suhu dan Kalor

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Jumalah Soal : 28

Bentuk Soal : Uraian (essay)

N

o

Aspek

Keterampilan

Berpikir

Kritis

Indikator

Keterampilan

Berpikir

Kritis

Sub Indikator

(Sumber: Ennis,1996) Soal Jawaban Point

1

.

1.

Klarifikasi

Dasar

(Elementary

Clarification)

Memfokus

kan

Pertanyaan

Mengidentifikasi atau

merumuskan kriteria

untuk

mempertimbangkan

jawaban

1. Anda adalah seorang pendaki gunung. Gunung

merupakan daratan tingi dimana semakin tinggi

tempat suhu lingkunganya semakin rendah. Untuk

mendukung keselamatan anda, anda membawa

barang-barang yang dapat digunakan diperjalanan

seperti baju hangat, pematik, tenda, selimut dll.

Dipertengahan pendakian tiba-tiba kawan anda

yang bernama Danu mengalami hiportemia.

Hiportemia merupakan suatu kondisi dimana suhu

tubuh menurun lebih cepat dari pada kemampuan

tubuh memproduksi panas. Apa yang akan terjadi

pada danu jika dia tetap memaksakan diri untuk

tetap mendaki? Dan apa yang harus kamu lakukan

untuk mencegah hiportemia? Berikan penjelasanmu

!

hipotermia merupakan penurunan

suhu tubuh dibawah 35 Pada suhu tersebut mekanime

tubuh gagal untuk memproduksi

panas tubuh. Hal tersebut akan

mengakibatkan sistem sirkulasi

pada tubuh terganggu bahkan dapat

mengakibatkan kematian.

pelepasan kalor terjadi dari

keadaan besuhu tnggi ke keadaan

bersuhu rendah.

azas black terjadi jika ada dua

keadaan dengan suhu yang

berbeda.dimana keadaan yang

memiliki suhu lebh tinggi akan

menerima kalor dan keadaan yang

suhunya lebih rendah akan

4

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

184

menerima kalor

penggunaan bahan isolator dan

bahan yang tidak mudah

melepaskan kalor seperti kain wol.

Menigkatkan suhu dapat dilakukan

dengan memberikan minuman

hangat dan penerimaan kalor dari

lingkungan yang hangat.

Mengidentfikasi dengan 3 point 3

Mengidentifikasi dengan 2 point 2

Mengidentifikasi dengan 1 point 1

Jawaban salah 0

2. Anda adalah asisten laboratorium di salah satu

kampus terkenal di jakarta. Suatu hari kepala

laboratorium meminta anda untuk mengukur suhu

suatu zat menggunakan termometer dengan skala

yang berbeda.

Tetap dilakukan eksperimen

menggunakan termometer celcius

saja

Mengunakan titik didih dan titik

beku masing masing termometer (

farenheit, kelvin, reamur)

Dengan menggunakan rumus skala:

Atau dengan menggunakan rumus

perbandingan untuk celcius,

reamur dan farenheit.

4

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

185

Ketika anda mengambil termometer dengan skala

reamur, celcius, farenheit dan kelvin, anda terjatuh.

Akibat kejadian tersebut anda memecahkan

beberapa termometer dan hanya tersisa termometer

celcius. Apa yang anda akan lakukan ? berikan

penjelasanmu!

Mengidentifikasi dengan 3 point 3

Mengidentifikasi dengan 2 point 2

Mengidentifikasi dengan 1 point 1

Jawaban salah

0

Menganalisis

argumen

dengan

alasan yang

tidak

dinyatakan.

Mengidentifikasi alasan

yang tidak dinyatakan.

3. Terdapat perbedaan antara desain pakaian

musim panas dan pakaian musim dingin. Pakaian

musim dingin biasanya terbuat dari bahan yang

sangat tebal dan berat dibandingkan dengan pakaian

musim panas yang terbuat dari bahan tipis dan

ringan. Pada saat musim dingin suhu udara rendah

sedangkan suhu tubuh manusia lebih tinggi dari

pada suhu lingkungan. Saat terdapat dua keadaan

yang suhunya berbeda akan terjadi transfer energi.

Dari deskripsi diatas identifikasilah alasan yang

tepat mengapa pakaian musim dingin digunakan

untuk menghangatkan tubuh manusia?

Dimusim dingin suhunya lebih

rendah dibandingkan dengan suhu

dimusim panas suhu tubuh.

Perbedaan suhu akan

mengakibatkan perpindahan energi

(kalor).

Transfer energi terjadi dari keadaan

yang bersuhu tinggi ke keadaan

yang bersuhu lebih rendah. Dua

kedaannya adalah suhu tubuh

manusia dan suhu lingkungan.

Saat musim dingin, suhu

lingkungan akan lebih rendah

dibandingan dengan suhu tubuh.

Manuasi akan mentransfer kalor

tubuhnya ke lingkungan.Untuk

4

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

186

pakaian musim dingin 3 pakaian musim panas 3

mencegah kalor yang keluar maka

manusia menggunakan bahan yang

dapat meng hambat kaloor yang

keluar. contoh kai wol.

Saat musim panas, suhu tubuh

lebih rendah dibandingkan dengan

suhu lingkungan. Transfer panas

akan terjadi dari lingkungan ke

tubuh manusia. Untuk mencegah

keringat akibat panas tubuh yang

berlebihan maka manusia

menggunakan bahan yang lebih

tipis dan ringan.

Mengidentifikas 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

4. Ada perbedaan desain antara panci biasa dengan

panci presto (pressure cooker). Panci biasa terbuat

dari stainless steel atau alumunium yang tidak tebal.

Sedangan panci presto terbuat dari stainlees steel

yang memiliki molekul yang kuat. Tutup dan

bagiannya lebih tebal dan rapat dibandingkan

dengan panci biasa. Tutup panci presto disekelilingi

oleh karet. Hal tersebut membuat panci presto

sebagai ruangan yang tertutup sehingga uap air

yang dihasilkan tidak akan keluar. Ketika panci

Panci presto merupakan sistem

tertutup. Uap air yang dihasilkan

saat proses mendidih tidak

mungkin keluar dan hanya

terkumpul didalam panci. Uap air

yang terkumpul akan membuat

tekanan didalam panci membesar.

Tekanan yang naik akan membuat

titik didih air naik. Tekanan dalam

panci akan menaikan titik didih air

4

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

187

presto yang tertutup rapat dan dipanaskan dalam

suhu tinggi akan membuat tekanan dalam presto

lebih besar dari panci biasa dan menjadikan

masakan akan lebih cepat matang.

Dari deskripsi argumen diatas, identifikasilah

alasan yang tepat mengapa panci presto menjadikan

masakan lebih cepat matang dari pada panci biasa?

Panci biasa Panci presto

dari 100 menjadi > 100

Tekanan berbanding lurus dengan

temperatur

PV=n R T

Suhu yang tinggi akan

mengakibatkan jaringan seperti

daging akan cepat rusak sehingga

lebih cepat matang

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah

0

Menjawab

pertanyaan

klarifikasi

Memberikan penjelasan

sederhana

5. Pak Ali dan keluarganya pergi ke mall bekasi

dihari minggu menggunakan mobil. Setelah berada

diparkiran, mobil pak Ali menabrak pagar

pembatas. Akibat peristiwa tersebut badan depan

mobil pak Ali penyok . Kemudian anak sulung pak

Ali berkata “ Menuangkan air yang sangat panas

dan penyedot wc dapat memperbaiki penyokan

Benda jika diberi kalor akan

memuai.

Pemauaian merupakan

bertambahnya ukuran suatu

benda akibat diberi kalor.

Ketika benda di beri kalor

molekul molekulnya akan

4

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

188

mobil tersebut”. Mendengar informasi tersebut anak

bungsu pak Ali bertanya” Mengapa air panasdan

penyedot wc bisa memperbaiki penyokan mobil

seperti semula?”. Jawablah pertanyaan anak bungsu

pak Ali dengan tepat untuk membantu anak sulung

pak Ali menjelaskan informasi yang

disampaikannya.

merenggang dan mulai

bergerak bebas sehingga

membuat benda tersebut

menjadi lebih lunak.

Ketika bagian mobil menjadi

lebih lunak kemudian mobil

dapat ditekan dan akan

kembali seperti semula. Kalor

berpengaruh terhadap mobil

pak ali.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

6. Dani dan Ari sedang bermain tenis meja di

rumahnya. Dani memukul bola pingong yang

terbuat dari plastik dengan keras sehingga menjadi

penyok.

Melihat bola pingpong yang penyok, Ari

memberikan sebuah informasi kepada Dani “

merebus bola pingpong dalam air mendidih dapat

mengembalian bola seperti semula”. Mendengar

informasi tersebut Ari bertanya “ mengapa merebus

bola pingpong yang penyok dapat mengembalikan

Udara dalam pingpong menerima

kalor dari air yang direbus.

Udara yang menerima kalor akan

memuai maka terjadi pemuaian

gas.

Pemuaian gas adalah pemuaian

yang terjadi pada zat gas udara

akibat kenaikan suhu.

Udara yang memuai kan menekan

dinding bola pingpong yang

penyok sehingga dapat kembali

seperti semula

4

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

189

bola seperti semula?”

Jawablah pertanyaan dani dengan tepat untu

memabantu Ari menjelaskan informasi yang

disampaikanya!

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah

0

7. Saat siang hari Ani dan Kakanya pergi ke taman

dekat rumah. Ani memegang balon di tanganya

kanannya. Setelah berjalan beberapa menit balon

yang dipegang Ani meletus. Ani melihat sekitar

untuk mengetahui alasan kenapa balonnya meletus.

Melihat Ani yang kebingungan Kaka memberi

informasi kepada Ani bahwa balon Ani meletus

karena panas matahari. Mendengar informasi

tersebut Ani bertanya “ mengapa panas matahari

dapat meletuskan balonnya?”. Jawablah pertanyaan

ani dengan tepat untuk membantu kaka menjelaskan

informasi yang disampaikannya.

Udara dalam balon menerima kalor

dari sinar matahari.

Udara yang menerima kalor akan

memuai maka terjadi pemuaian

gas.

Pemuaian gas adalah pemuaian

yang terjadi pada zat gas udara

akibat kenaikan suhu.

Udara yang memuai kan menekan

dinding balon. Jika balon dibiarkan

terlalu lama terkena sinar matahari

maka tekanan pada dinding balon

akan semakin membesar sampai

batas elastisitas balon. Sehingga

balon akan pecah.

4

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

190

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

8. Saat pulang kerumah, Selvi kehujanan. Selvi

merasa sangat kedinginan dan tubuhnya menggigil.

melihat Selvi yang kedinginan kaka memberi

informasi “mandi dengan air hangat dapat

memulihkan suhu tubuh Selvi dengan cepat”.

Mendengar informasi tersebut selvi bertanya “

Mengapa air hangat dapat memulihkan suhu

tubuhnya?”

Jawablah pertanyaan Selvi untuk membantu Kaka

menjelaskan informasi yang disampaikannya.

Ketika hujan suhu tubuh manusia

lebih tinggi dibandingkan dengan

suhu lingkungan.sedangkan suhu

air panas lebih besar dibandingkan

dengan suhu tubuh manusia.

Ketika terdapat dua keadaan

dengan suhu yang berbeda maka

akan terjadi transfer energi (kalor)

Transfer energi akan terjadi dari

keadaan bersuhu tinggi ke keadaan

bersuhu rendah.

Saat hujan, kalor tubuh akan di

tranfer ke lingkungan akibatnya

suhu tubuh berkurang. Saat mandi

dengan air panas. Kalor air panas

akan ditransfer ke tubuh selvi.

Sehingga suhu tubuh selvi akan

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

191

meningkat.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah

0

2.

Basic support

( membangun

keterampilan

dasar)

Memperbaiki

kredibilitas

suatu sumber

berdasarkan

prosedur

yang telah

diakui

Mempertimbangkan

penggunaan prosedur

yang tepat.

9. Ayu sedang mencuci piring diwastafel. Ayu

mendapatkan ada dua gelas yang saling menempel.

Seperti gambar berikut:

Melihat keadaan itu ibu mengatakan kepada Ani

“Air panas dapat melepaskan kedua gelas tersebut

dengan mudah. Ibu menjelaskan prosedur yang

harus dilakukan. Kedua gelas harus diletakan

seperti gambar diatas. Kemudian diberi air panas

kedalam gelas yang berada diatas. Berdasarkan

prosedur yang dijelaskan ibu apakah informasi

Pernyataan ibu tidak benar.

Ketika gelas diberi air panas maka

akan memuai. Pemuaian adalah

bertambahnya ukuran, panjang,

volume suatu benda akibat

menerima kalor

Air panas akan membuat gelas

bagian atas akan memuai lebih

besar dibandingkan dengan gelas

bagian bawah. Hal tersebut akan

mengakibtkan gelas makin sulit

dilepas.

Prosedur yang benar adalah

merendam gelas tersebut kedalam

air panas dengan posisi gelas

berdiri dimana air panas hanya

4

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

192

tersebut benar? Berikan alasannya! mengenai bagian dasar

gelas.sehingga gelas yang dibawah

akan memuai lebih besar

dibandingkan dengab gelas

diatasnya.

Mengidentifikasi dengan 3 point 3

Mengidentifikasi dengan 2 point 2

Mengidentifikasi dengan 1 point 1

Jawaban salah 0

Mempertimb

angkan

kredibilitas

suatu sumber

berdasarkan

kemampuan untuk

memberikan alasan

10. Musim kemarau membuat udara terasa panas.

Oleh karena itu, Pak Budi memutuskan untuk

memasang pendingin ruangan (ac) didalam rumah.

Pendingin ruangan bekerja secara konveksi. Teknisi

elektronik tempat ayah membeli pendingin ruangan

tersebut memberikan informasi bahwa peletakan ac

harus bagian paling atas ruangan agar udara dingin

menyebar keseluruh ruangan.

Alasan apakah yang dapat diberikan teknisi tersebut

agar pak budi menganggap informasi tersebut

benar!

Udara dingin pada ac bekerja

secara konveksi.

Konveksi merupakan perpindahan

panas melalui aliran yang zat

perantaranya ikut berpindah. Zat

perantaranya adalah udara.

Prinsip konveksi pada ac: udara

dingin akan jatuh kebawah karena

massa jenis udara dingin lebih

besar dibandingkan dengan massa

jenis udara ruangan.

Udara dingin yang jatuh kebawah

akan lebih efektif ketika ac

dipasang diatas ruangan.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

193

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

27. keluarga pak jono sedang mengadakan camping

di bukit cemara. Pada saat malam hari udara

disekitar sangat dingin. Kaka menyarankan untuk

membuat api unggun yang besar agar tidak terasa

dingin. Setelah api unggun menyala. Keluarga pak

jono melingkari api unggun tersebut. api unggun

bekerja secara radiasi. Kaka memberikan informasi

semakin dekat dengan api unggun udaranya

semakin hangat.

Alasan apakah yang dapat diberikan oleh kaka agar

anggota keluarganya menganggap informasi itu

benar!

Api unggun suhunya lebih

tinggi dibandingkan dengan

tubuh manusia. Maka terjadi

perpindahan kalor dari api

unggun ke tubuh manusia

secara radiasi.

Radiasi merupakan

perpindahan kalor tanpa zat

perantara.

Saat jaraknya dekat, kalor yang

dipancarkan api unggun ketika

dekat langsung mengenai

tubuh sehingga terasa panas.

Saat jaraknya jauh, kalor yang

dipancarkan api unggun

tercampur dengan udara

disekitar sehingga terasa tak

begitu panas.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

194

Jawaban salah 0

11. Kampung utan sedang mengalami pemadaman

listrik. Ibu murni menyalakan beberapa lilin di

dalam rumah untuk penerang. Kemudian anak ibu

murni yang bernama sari meniup salah satu lilin.

Setelah beberapa menit lilin tersebut yang awalnya

terdapat bagian yang cair kini mulai mengeras.

Melihat kejadian itu sari menyatakan ketika sumbu

lilin menyala sebagian lilin mencair dan ketika api

lilinnya mati, bagaian lilin yang mencair akan

mengeras kembali.

Alasan apakah yang tepat untuk mendukung

pernyataan sari benar ?

Suhu mempengaruhi bentuk

benda

Terdapat 2 jenis perubahan

wujud yaitu melepas kalor dan

menerima kalor.

Perubahan yang menyerap

kalor maka wujud benda

berubah dari padat ke cair ke

gas. Perubahan wujud yang

melepas kalor maka wujud

benda akan berubah dari gas ke

cair ke padat.

Lilin mencair karena menerima

kalor dari sumbu api.

Lilin mengeras karen amelepas

kalor kelingkungan

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaaban salah 0

Menilai

laporan

observasi

berdasarkan

Melaporkan hasil

observasi

12. Ratna melakukan sebuah percobaan sederhana.

Ratna menyiapkan tiga gelas masing masing berisi

air panas yang bersuhu 85 , air bersuhu 27 dan

air dingin bersuhu 3 dengan volume dan jenis

Pernyataan ratna benar.

Suhu yang tinggi dapat berfungsi

sebagai sumber energi untuk

melarutkan kantung teh didalam air

4

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

195

kriteria

catatan

observasi

air yang sama. Kemudian Ratna memasukan 1

kantung teh celup kedalam masing- masing gelas.

Setelah 20 menit Ratna mencatat penyebaran teh

tercepat pada air panas yang bersuhu 85 dan

paling lambat pada suhu 3

Berdasarkan catatan observasi tersebut, Ratna

menyatakan “Kalor mempengaruhi pergerakan

molekul dalam zat”. Apakah pernyataan Ratna

tersebut benar?.Jelaskan jawabnmu!

panas.

Semakin tinggi suhu semakin

tinggi gerakan partikelnya.gerakan

partikel panas lebih cepat

dibandingkan dengan air dingin

sehingga molekul air panas lebih

cepat masuk kedalam teh dan

melarutkan teh.

Semakin besar kalor yang diterima

semakin cepat penyebaran warna

teh.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Melaporkan hasil

observasi

13. Evi dan Ifo melakukan observasi dalam

eksperimen sederhana mula- mula Evi memasukan

gelas yang berisi air yang bersuhu 5 kedalam

panci yang berisi air bersuhu 90 . Setelah 10

menit. Mereka mencatat apa yang terjadi yaitu suhu

air didalam panci dan gelas serta air didalamnya

menjadi sama yaitu 40 .

Berdasarkan catatan observasi tersebut. Mereka

menyatakan bahwa kalor berpindah secara konveksi

menuju air dingin sehingga mengalami

Pernyataan salah

Kalor dalam air panas berpindah

secara konduksi.

Konduksi adalah perpindahan kalor

tanpa melalui zat perantaranya.

air dingin menyerap kalor air panas

tetapi tidak semua kalor yang

terdapat diair panas diseap semua

oleh air dingin. Melainkan

menjadikan menjadi setimbang.

4

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

196

kesetimbangan dan air dingin menyerap semua

kalor air panas sehingga suhunya menjadi sama.

Apakah pernyatan yang disampaikan Evi dan Ifo

benar? Jelaskan jawabanmu!

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

3.

Inference

(membuat

inferensi)

Menginduksi

dan

mempertimb

ngkan hasil

induksi

Menarik kesimpulan

sesuai fakta

14. Amad melakukan sebuah percobaan dengan

sebongkah es yang ia ambil dilemari es dimana

suhunya kira-kira -10 Kemudian bongkahan es

itu dimasukan kedalam wadah dan kedalam massa

es itu dibenamkan termometer. Setelah itu wadah

tersebut diberikan sumber panas yang tetap secara

terus menerus. Hasil eksperimen dapat disajikan

pada grafik berikut:

Berdasarkan grafik diatas agar menghasilkan

kesimpulan atau generalisasi yangt benar .

a. tepatkah kita simpulkan bahwa suhu tetap

konstan selama perubahan fase? Jelaskan

Pernyataan 1 tepat.

Fase adalah keadaan suatu zat yang

homogen secara kimia maupun

fisikaperubahan fase terjadi ketika

sat zat berubah wujud. Misal zat

padat ke zat cair yang melibatkan

panas atau kalor.

Pernyataan 2 tepat

Penambahan kalor dapat merubah

wujud suatu benda. contohnya

adalah ketika es batu yang

merupakan zat padat jika

dipanaskan akan mencair. Jika

terus menerus dipanaskan akan

berubah menjadi uap.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

197

jawabanmu!

b. tepatkah kita simpulkan bahwa suhu

mempengaruhi bentuk benda? jelaskan jawabanmu!

berhipotesis 15. Ilman melakukan sebuah eksperimen

menggunakan empat buah bola masing masing

terbuat dari alumunium, besi, kuningan dan timah

yang memiliki massa dan volume yang sama

ditempatkan kedalam gelas beker yang berisi air

mendidih. Setelah 15 menit, keempat bola mencapai

kesetimbangan termal dengan suhu air.

Kemudian keempat bola diangkat dan ditempatkan

diatas kepingan parafin. Bola alumunium dapat

melelehkan parafin dan jatuh menembus parafin.

Beberapa detik kemudian, bola besi mengalami hal

yang sama.bola kuningan hanya melelehkan parafin

sebagian. Sedangkan bola timah hampir tidak

melelehkan parafin. Sehingga dari eksperimen ini

ilman menyimpulkan bahwa urutan kalor jenis dari

besar ke kecil yaitu alumunium, besi, kuningan dan

timah.

Buatlah asumsi yang tepat untuk eksperimen diatas

agar kesimpulan yang dibuat oleh ilman tersebut

benar.

Terjadi transfer energi dari air yang

mendidih ke empat bola.Terjadi

transfer energi dari keempat bola

ke parafin sehingga parafin dapat

meleleh.

Setiap bola memiliki kemampuan

untuk melelehkan parafin berbeda

yang berartisetiap bola mentransfer

energi yang berbeda.

No Jenis Bahan Kalor

jenis

(

J/kg

)

1. Alumunium 900

2 Besi 460

3 Kuningan 380

4 timah 130

Semakin besar kalor jenisnya

semakin besar kalor yang

dibutuhkan dan diserap.

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

198

Kalor jenis dapat didefinisikan

sebagai jumlah kalor yang

diperlukan untuk menaikan 1 kg

suatu zat sebesar 1 K yang

menunjukan sifat benda menyerap

kalor.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Membuat

keputusan

dan

mempertimba

ngkan

hasilnya

Mempertimbangkan

alternatif

16. Windha sedang memasak di dapur. Windha

ingin memasak sayur sop dengan kaldu ayam resep

dari ibunya. Whinda ingin masakanya cepat matang

maka dari itu whinda memasukan garam ke dalam

air yang belum mendidih. Melihat windha

melakukan hal tersebut ibu mengatakan

“Memasukan garam ke dalam air yang belum

mendidih tidak dapat membuat masakan lebih cepat

matang”

Apakah pernyataan Ibu benar ? Jelaskan

jawabanmu!

Pernyataan ibu benar.

Memasukan garam kedalam air

yang belum mendidih akan

membuat air tersebut mendidih

lebih lama.

Garam yang dimasukan kedalam

air akan menaikan titik didih air

yang mulanya 212 menjadi

216

Air garam memerlukan kalor

(eksposur) yang lebih banyak

untuk melebu dibandingkan dengan

air.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

199

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

28. susi sedang merasa kehausan.kemudian dia

menuju dapur dan mendapati air panas yang

bersuhu 50 dengan massa 0,2 kg. Susi ingin

meminum air biasa dengan suhu 20 dengan

massa 1 kg saja maka dari itu ia mencampurkan air

dingin dengan suhu 4 . Kedalam air panas

tersebut. melihat susu melakukan hal tersebut putra

mengatakan “ memasukan air dengan suhu 4

tidapat membuat air campuran tersebut menjadi 20

”.

Apakah pernyataan putra benar? Jelaskan

jawabanmu!

Pernyataan tidak benar

Dengan menggunakan rumus

azas black:

Dengan jenis air yang sama

0,2 (50-0) = 0,8 (20-T)

6 = 16-T

T= 16-6

T= 10

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

17. Setelah berolahraga, Mina merasa sangat

kehausan tetapi yang ada hanya air panas yang

baru mendidih. Kemudian Mina membuka lemari

es. Di dalam lemari es terdapat air dingin yang

besuhu 0 dan es batu dengan suhu 0 . Mina

mengambil air dingin dan mencampurkannya

dengan air panas dengan harapan mendapatkan

Pernyataan ayah benar.

Pada suhu tinggi molekul molekul

air akan bergerak lebih cepat

sehingga ikatan antar molekulnya

berkurang.

Terjadi prinsip azas black .Air

3

4

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

200

proses pendinginan yang maksimal pada air panas

tersebut. melihat mina melakukan hal tersebut ayah

mengatakan “mencampurkan air panas yang baru

mendidih dengan air dingin tidak dapat membuat

air panas menalami proses pendinginan secara

optimal” apakah pernyataan ayah benar ? jelaskan

jawabanmu!

panas akan melepaskan kalor yang

kemudian akan di serap oleh es

batu lebih banyak dibandingkan

dengan ketika air panas

dicampurkan dengan air dingin.

Kalor yang diserap es batu akan

digunakan untuk meleburkan esnya

terlebih dahulu kemudian

digunakan untuk menaikan

suhunya. Sedangkan jika air

dingin, kalor yang diserap akan

langsung digunakan untuk

meningkatkan suhunya.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

4.

Advance

clarification

(memberikan

penjelasan

lebih lanjut)

Mengidentifi

kasi istilah

dan

mempertimba

ngkan

definisi

Menilai definisi 18. Aini ingin mengetahui definisi sebuah

konduktivitas termal zat melalui sebuah eksperimen

sederhana dengan mengalirkan panas atau kalor dari

benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu

lebih rendah. Kemudian setiap persambungan dari

benda diukur suhunya, sehingga didapatkan

konduktivitas thermal benda tersebut. Aini

menggunakan bahan tembaga, alunumium dan

Pernyataan aini benar

Konduktifitas termal adalah suatu

besaran intensif bahan yang

menunjukan kemampuannya untuk

menahan panas.

Konduktifitas termal terjadi akibat

adanya transfer energi karena

adanya perbedaan suhu.

4

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

201

kuningan yang memiliki massa, ukuran dan suhu

awal yang sama

Dari percobaan didapatkan hasil sebagai berikut:

NO Sampel Konduksi

termal

1. tembaga 109

2. kuningan

n

65,31

3 alunumiu

m

205

Dari eksperimen ini aini mendifinisikan

koduktivitas termal adalah kemampuan suatu benda

untuk menghantarkan kalor. Apakah definisi yang

dinyatakan aini tersebut benar? Jelaskan

jawabanmu!

Konduktifitas bahan lebih besar

alumunium dibandingan dengan

tembaga dan kuningan sehingga

setiap bahan memilki konduktfitas

yang berbeda beda.

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah

0

19. Putri melakukan sebuah observasi sederhana

menggunakan mangkok dan air hangat dan es batu

dengan mengamati mangkok yang berisi campuran

es batu dan air hangat. Dimana massa jenis es lebih

besar dibandingkan massa jenis air. Dari

pengamatan yang dilakukan, ternyata es batu akan

Pernyataan Salah.

Terjadi aliran konveksi.

Massa jenis air dingin lebh besar

dibandingkan dengan massa jenis

air hangat. air dingin akan turun

kebawah dan air panas akan naik

4

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

202

bergerak menepi hal ini akan menyebabkan

terjadinya aliran air konveksi. Aliran ini akan

mendorong es batu bergerak ke sisi mangkok.

Dari pengamatan ini putri mendifinisikan konveksi

kalor adalah aliran perpindahan kalor yang disertai

dengan perpindahan partikel- partikel zat yang tidak

disebabkan oleh perbedaan massa jenis.

Apakah definisi yang dinyatakan Putri benar?

keatas.

Kemudian aliran yang dihasilkan

akan mendorong es batu

kebergerak kesisi mangkok

Mengidentifikasi 3 pointt 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

20. Bambang ingin mengawetkan makanan tanpa

menghilangkan rasanya. Teknik yang digunakan

bambang adalah (freeze drying). Pada awal proses,

bahan makanan yang akan diawetkan dibekukan

terlebih Dahulu sehingga kandungan air didalam

bahan makanan membeku. Selanjutnya, makanan

yang sudah dibekukan dipindahkan ke ruang yang

tekanannya sangat rendah. Akibatnya kandungan

yang sudah beku tersebut menguap. Dengan

demikian diperoleh makanan dengan kandungan

gizi yang tetap, rasanya tetap dan tidak mudah

membusuk karena kandungan airnya sudah

ditiadakan.Dari teknik diatas bambang

mendifinisikan bahwa teknik Freeze drying untuk

mengeringkan makanan dengan menambahkan

suhunya.

Definisi benar.

Feeze dying adalah salah satu

metode pengeringan bahan pangan

maupun non pangan yang bersifat

rapuh.

Freeze dying dilakukan dengan

cara membekukan bahan makanan

atau non makanan dengan

menurunkan suhu.

Ketika suhu turun maka

tekanannya akan menurun.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

203

Apakah definisi yang dinyatakan bambang benar? Jawaban salah 0

Mengidentifi

kasi asumsi

Asumsi yang

diperlukan

-

21. Virda melakukan sebuah eksperimen sederhana.

Pada temperatur ruangan 0 dan tekanan udara 1

atm, 10 gram es dimasukan kedalam 10 gram air

didalam suatu wadah. Virda menjaga agar

temperatur dan tekanan tetap sama. Setelah

beberapa lam ternyata didalam wadah tetap berisi

10 gram air dan 10 gram es. Virda menyimpulkan

bahwa jika suhu dibuat tetap maka tidak ada

perubahan bentuk pada suatu benda.

Buatlah asumsi yang tepat untuk eksperimen di

atas agar kesimpulan yang dibuat virda tersebut

benar.!

Tidak ada perpindahan kalor

Perpindahan kalor terjadi

ketika ada dua keadaan dengan

suhu yang berbeda

Pada suhu 0 terdapat dua

fase yaitu padat dan cair.

Bersifat anomali air

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

22. Lucky melakukan sebuah eksperimen sederhana

dengan menggunakan bimetal. Bimetal adalah alat

yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai

koefesieya muai panjangnya atau berbeda

kecepatan pemuaiannya, direkatkan menjadi satu.

lucky menggabungkan bebeapa logam dengan

koefesien muai sebagai berikut:

No Nama Koefesien muai

panjang/

Suatu benda jika diberi kalor

maka akan memuai.

Jika suhu dinaikan kepingan

bimetal akan mengalami

pertambahan panjang.

Perbedaan pertambahan

panjang logam berdasarkan

koefesienya. Semakin besar

koefesien muai panjangnya

maka semakin besar pula

pertamahan panjangnya

Hal tersebut sesuai dengan

4

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

204

1. alumunium 0,000026

2. besi 0,000012

3 Kuningan 0,000018

Ketika logam besi dan kuningan dinaikan suhunya

80 , bimetal membengkok kearah besi.

Sedangakan ketika alumunium dengan kuningan,

bimetal membengkok kearah kuningan. Lucky

menyimpulkan bahwa bimetal akan membengkok

kearah logam yang memiliki koefesien lebih kecil.

Buatlah asumsi yang tepat untuk eksperimen di

atas agar kesimpulan yang dibuat lucky benar!

rumus:

( )

= pertambahan panjang (m)

= panjang mula mula (m)

= koefesien umuai panjang

= Perubahan suhu

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah

0

5.

Strategy and

tactics (

mengatur

strategi dan

taktik)

Memutuskan

suatu

tindakan

Memutuskan hal hal

yang akan dilakukan

23. Idris diminta untuk membeli termometer

alkohol dan termometer raksa.Seperti gambar

berikut:

Rencananya termometer tersebut akan digunakan

untuk sebuah percobaan pengaruh kalor terhadap

suhu benda. Setelah membeli termometer yang

sesuai idris memutuskan pulang kerumah. Dirumah

Menguji termometer

Prisip kerja termometer adalah

pemuaian zat cair. Zat cair jika

diberi kalor maka akan memuai.

Menggunakan termometer yang

lebih akurat seperti termmeter

digital

Dicelupkqn kedalam air mendidih

bersamaan dengan termometer

digital. Dicelupkan ke dalam air

dingin bersamaan dengan

termometer digital yang telah

dikalibrasi.

4

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

205

idris memutuskan untuk mencoba termometer yang

dibelinya tadi di toko perlatan fisika. Setelah

percobaan idris kembali ke toko peralatan fisika dan

mengatakan “termometer yang dibelinya tidak

akurat” mendengar hal tersebut apa yang

diharuskan oleh pemilik toko tersebut? jelaskan

jawabanmu!

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

26. Ibu sedang memasak didapur. Ketika ibu

menyiapkan piring , ibu lupa mengangkat sodet.

Sodet tersebut terbuat dari besi.

Besi merupakan penghantar yang baik. Sodet yang

tertinggal mendapat kalor dari wajan secara

konduksi.Oleh sebab itu, ketika sodet diangkat

membuat luka ditangan ibu.

Strategi apa yang harus dilakukan ibu agar ibu

dapat mengangkat sodet tanpa mendapatkan luka !

jelaskan jawabanmu!

Dengan menggunakan bahan

isolator seperti kain atau

bahan.

Isolator merupakan penghantar

yang buruk.

Memberi kain atau bahan

isolator disalah satu ujung

sodet dapat membuat ibu

mengangkat sodet tersebut.

kalor tidak dapat

menghantarkan panasnya ke

kain.

Mematikan api kompor dan

menunggu suhu wajan dan

sobet turun

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

206

Jawaban salah 0

Memutuskan

suatu

tindakan

Memutuskan alternatif

alternatif untuk solusi

24. Dian melakukan observasi mengenai

perpindahan kalor terhadap sepotong kayu, besi dan

penggaris plastik. Observasi dilakukan dengan cara

memegang ujung kayu, besi dan penggaris plastik.

Kemudian ujung lainnya di dekatkan dengan api.

Hasil yang diperoleh dari observasi pada potongan

kayu ujung yang terkena api terbakar tetapi ujung

yang lain tidak terasa panas . Hal tersebut juga

terjadi kepada penggaris plastik. Sedangkan pada

besi ujung yang terkena api tidak terbakar tetapi

ujung yang lain terasa panas.Berdasarkan catatan

observasi tersebut, Dian menyatakan “setiap bahan

yang diobservasi memiliki sifat penghantar kalor

yang berbeda”

Apakah pernyataan Dian tersebut benar? Jelaskan

jawabanmu!

Pernyataan benar

Kayu dan palstik merupakan

penghantar kalor yang buruk yang

disebut dengan isolator

Besi termasuk kedalam penghantar

kalor yang baik yang disebut

dengan konduktor.

Isolator tidak dapat menghantarkan

kalor sehingga api tetap terkumpul

diujung yang lama kelama-lamaan

akan terbakar. Sedangkan

konduktor dapat menghantarkan

panas atau kalor dengan baik

sehingga kalor menyebar keseluruh

bagian besi.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah

0

Berinteraksi Strategi logis 25. Pak Riski memiliki toko yang menjual beberapa Dengan menguji termostat

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

207

dengan orang

lain

berdasarkan

strategi yang

logis

barang elektronik. Salah satunya adalah setrika

listrik. Pak Riski ketika mempromosikan tokonya

ia beragumen bahwa barang elektronik yang

dijualnya memiliki kualitas yang bagus..

Suatu hari ketika pak Riski sedang menjaga

tokonya datang seorang pembeli yang telah

membeli setrika listrik pak Riski. Setrika listrik

merupakan alat elektronik yang mengunakan

termostat bimetal.seperti gambar berikut.

pembeli tersebut mengklaim bahwa termostat

untuk setrika listrik yang ia beli memiliki kualitas

yang jelek dan rusak.

Strategi yang logis apakah dapat dilakukan pak

Riski untuk membuktikan pernyataan klaim

pembeli benar atau salah!

bimetal yang terdapat pada setrika

listrik dengan memanaskannya.

Termostat bimetal menggunakan

prinsip pemuaian.

Jika Pelat bimetal dipanaskan maka

logam yang memiliki koefisien

muai panjang lebih besar akan

memuai lebih panjang daripada

logam yang memiliki nilai

koefisien muai panjang lebih kecil.

Logam yang memuai lebih panjang

akan mendorong logam yang

memuai lebih pendek sehingga

pelat bimetal akan melengkung ke

arah logam yang memiliki nilai

koofisien muai lebih kecil. Hal

sebaiknya terjadi jika bimetal

didinginkan.

4

Mengidentifikasi 3 point 3

Mengidentifikasi 2 point 2

Mengidentifikasi 1 point 1

Jawaban salah 0

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

208

Lampiran B 3 Rekapitulasi Hasil Uji Validasi

REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN

Rata-Rata : 35,86 Realiabelitas : 0,92

Simpangan Baku : 10,18 Butir Soal :28

Korelasi Xy : 0,92 Jumlah Subyek :44

No Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keputusan

Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

1 0,249 Tidak

Valid

39,58 Sedang 8,33 Jelek Tidak

digunakanakan

2 0,634 Valid 43,75 Sedang 50, 00 Baik digunakan

3 0,700 Valid 40,63 Sedang 39,58 Cukup digunakan

4 0,632 Valid 38,54 Sedang 39,58 Cukup digunakan

5 0,725 Valid 31,25 Sedang 45,83 Baik digunakan

6 0,519 Valid 32,29 Sedang 22,92 Cukup digunakan

7 0,692 Valid 44,79 Sedang 31,25 Cukup digunakan

8 0,647 Valid 32,29 Sedang 31,25 Cukup digunakan

9 0,581 Valid 25,00 Sukar 20,83 Cukup digunakan

10 0,616 Valid 23,96 Sukar 22,92 Cukup digunakan

11 0,548 Valid 34,38 Sedang 22,92 Cukup digunakan

12 0,475 Valid 32,29 Sedang 22,92 Cukup digunakan

13 0,415 Valid 20,83 Sukar 20,83 Cukup digunakan

14 0,534 Valid 51, 04 Seang 22,83 Cukup digunakan

15 0,522 Valid 44,79 Sedang 22,83 Cukup digunakan

16 0358 Valid 18,75 Sukar 8,33 Jelek digunakan

17 0,350 Valid 17,71 Sukar 10,42 Jelek digunakan

18 0,380 Valid 43,75 Sedang 16,67 Jelek digunakan

19 0365 Valid 41,67 Sedang 12,50 Jelek digunakan

20 0,352 Valid 36,46 Sedang 10,42 Jelek digunakan

21 0,410 Valid 31,25 Sedang 8,33 Jelek digunakan

22 0,461 Valid 28,13 Sukar 14,58 Jelek digunakan

23 0,679 Valid 11,46 Sangat

Sukar

22,92 Cukup digunakan

24 0,412 Valid 31,25 Sedang 16,67 Jelek digunakan

25 0,545 Valid 32,29 Sedang 18,75 Jelek digunakan

26 0,298 Tidak

Valid

28,13 Sukar 10,42 Jelek Tidak

digunakan

27 0,627 Valid 36,46 Sedang 22,92 Cukup digunakan

28 0,372 Valid 20,38 Sukar 12,50 Jelek digunakan

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

209

Lampiran B 4 Soal Instrumen Penelitian

SOAL INSTRUMEN PENELITIAN

1. Anda adalah asisten laboratorium di salah satu kampus terkenal di Jakarta.

Suatu hari kepala laboratorium meminta anda untuk mengukur suhu suatu zat

menggunakan termometer dengan skala yang berbeda.

Ketika anda mengambil termometer dengan skala Reamur, Celcius, Farenheit

dan Kelvin, anda terjatuh. Akibat kejadian tersebut anda memecahkan

beberapa termometer dan hanya tersisa termometer Celcius. Apa yang anda

akan lakukan ? Berikan penjelasanmu!

2. Ada perbedaan desain antara panci biasa dengan panci presto (pressure

cooker). Panci biasa terbuat dari stainless steel atau alumunium yang tidak

tebal. Sedanga, panci presto terbuat dari stainlees steel yang memiliki

molekul yang kuat. Tutup dan bagiannya lebih tebal dan rapat dibandingkan

dengan panci biasa. Tutup panci presto di sekelilingi oleh karet. Hal tersebut

membuat panci presto sebagai ruangan yang tertutup sehingga uap air yang

dihasilkan tidak akan keluar. Ketika panci presto yang tertutup rapat dan

dipanaskan dalam suhu tinggi akan membuat tekanan dalam presto lebih

besar dari panci biasa dan menjadikan masakan akan lebih cepat matang.

Dari deskripsi argumen diatas, identifikasilah alasan yang tepat mengapa

panci presto menjadikan masakan lebih cepat matang dari pada panci biasa?

Panci biasa Panci presto

3. Dani dan Ari sedang bermain tenis meja di rumahnya. Dani memukul bola

pingong yang terbuat dari plastik dengan keras sehingga menjadi penyok.

Melihat bola pingpong yang penyok, Ari memberikan sebuah

informasi kepada Dani “merebus bola pingpong dalam air

Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

210

mendidih dapat mengembalian bola seperti semula”. Mendengar informasi

tersebut Ari bertanya “ mengapa merebus bola pingpong yang penyok dapat

mengembalikan bola seperti semula?”

Jawablah pertanyaan Dani dengan tepat untuk membantu Ari menjelaskan

informasi yang disampaikanya!

4. Ayu sedang mencuci piring diwastafel. Ayu mendapatkan ada dua gelas yang

saling menempel. Seperti gambar berikut:

Melihat keadaan itu ibu mengatakan kepada Ani “Air panas dapat

melepaskan kedua gelas tersebut dengan mudah. Ibu menjelaskan prosedur

yang harus dilakukan. Kedua gelas harus diletakan seperti gambar diatas.

Kemudian diberi air panas kedalam gelas yang berada diatas. Berdasarkan

prosedur yang dijelaskan Ibu apakah informasi tersebut benar? Berikan

alasannya

5. Musim kemarau membuat udara terasa panas. Oleh karena itu, Pak Budi

memutuskan untuk memasang pendingin ruangan (ac) didalam rumah.

Pendingin ruangan bekerja secara konveksi. Teknisi elektronik tempat Ayah

membeli pendingin ruangan tersebut memberikan informasi bahwa peletakan

ac harus bagian paling atas ruangan agar udara dingin menyebar keseluruh

ruangan.

Alasan apakah yang dapat diberikan teknisi tersebut agar Pak Budi

menganggap informasi tersebut benar!

6. Ratna melakukan sebuah percobaan sederhana. Ratna menyiapkan tiga gelas

masing masing berisi air panas yang bersuhu 85 , air bersuhu 27 dan air

dingin bersuhu 3 dengan volume dan jenis air yang sama. Kemudian

Ratna memasukan 1 kantung teh celup kedalam masing- masing gelas.

Setelah 20 menit Ratna mencatat penyebaran teh tercepat pada air panas yang

bersuhu 85 dan paling lambat pada suhu 3 .

Berdasarkan catatan observasi tersebut, Ratna menyatakan “Kalor

mempengaruhi pergerakan molekul dalam zat”. Apakah pernyataan Ratna

tersebut benar?.Jelaskan jawabnmu!

7. Ilman melakukan sebuah eksperimen menggunakan empat buah bola masing

masing terbuat dari alumunium, besi, kuningan dan timah yang memiliki

massa dan volume yang sama ditempatkan kedalam gelas beker yang berisi

Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

211

air mendidih. Setelah 15 menit, keempat bola mencapai kesetimbangan termal

dengan suhu air. Kemudian keempat bola diangkat dan ditempatkan diatas

kepingan parafin. Bola alumunium dapat melelehkan parafin dan jatuh

menembus parafin. Beberapa detik kemudian, bola besi mengalami hal yang

sama.bola kuningan hanya melelehkan parafin sebagian. Sedangkan bola

timah hampir tidak melelehkan parafin. Sehingga dari eksperimen ini ilman

menyimpulkan bahwa urutan kalor jenis dari besar ke kecil yaitu alumunium,

besi, kuningan dan timah.

Buatlah asumsi yang tepat untuk eksperimen diatas agar kesimpulan yang

dibuat oleh ilman tersebut benar

8. Susi sedang merasa kehausan.kemudian dia menuju dapur dan mendapati air

panas yang bersuhu 50 dengan massa 0,2 kg. Susi ingin meminum air biasa

dengan suhu 20 dengan massa 1 kg saja maka dari itu ia mencampurkan air

dingin dengan suhu 4 . Kedalam air panas tersebut. melihat susu melakukan

hal tersebut putra mengatakan “ memasukan air dengan suhu 4 tidapat

membuat air campuran tersebut menjadi 20 ”.

Apakah pernyataan putra benar? Jelaskan jawabanmu!

9. Putri melakukan sebuah observasi sederhana menggunakan mangkok dan air

hangat dan es batu dengan mengamati mangkok yang berisi campuran es batu

dan air hangat. Dimana massa jenis es lebih besar dibandingkan massa jenis

air. Dari pengamatan yang dilakukan, ternyata es batu akan bergerak menepi

hal ini akan menyebabkan terjadinya aliran air konveksi. Aliran ini akan

mendorong es batu bergerak ke sisi mangkok.

Dari pengamatan ini putri mendifinisikan konveksi kalor adalah aliran

perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel- partikel zat

yang tidak disebabkan oleh perbedaan massa jenis.Apakah definisi yang

dinyatakan Putri benar?

10. Dian melakukan observasi mengenai perpindahan kalor terhadap sepotong

kayu, besi dan penggaris plastik. Observasi dilakukan dengan cara memegang

ujung kayu, besi dan penggaris plastik.

Kemudian ujung lainnya di dekatkan dengan api. Hasil yang diperoleh dari

observasi pada potongan kayu ujung yang terkena api terbakar tetapi ujung

Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

212

yang lain tidak terasa panas . Hal tersebut juga terjadi kepada penggaris

plastik. Sedangkan pada besi ujung yang terkena api tidak terbakar tetapi

ujung yang lain terasa panas.Berdasarkan catatan observasi tersebut, Dian

menyatakan “setiap bahan yang diobservasi memiliki sifat penghantar kalor

yang berbeda”

Apakah pernyataan Dian tersebut benar? Jelaskan jawabanmu!

11. Pak Riski memiliki toko yang menjual beberapa barang elektronik. Salah

satunya adalah setrika listrik. Pak Riski ketika mempromosikan tokonya ia

beragumen bahwa barang elektronik yang dijualnya memiliki kualitas yang

bagus..

Suatu hari ketika pak Riski sedang menjaga tokonya datang seorang pembeli

yang telah membeli setrika listrik pak Riski. Setrika listrik merupakan alat

elektronik yang mengunakan termostat bimetal.seperti gambar berikut.

Pembeli tersebut mengklaim bahwa termostat untuk setrika listrik yang ia beli

memiliki kualitas yang jelek dan rusak.Strategi yang logis apakah dapat

dilakukan pak Riski untuk membuktikan pernyataan klaim pembeli benar atau

salah!

Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

213

Lampiran B5

LEMBAR VALIDASI

Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

214

Lampiran C 1 Data Hasil Pretest

Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Responden Eksperimen Kontrol

R1 10 27

R2 13 27

R3 13 15

R4 18 17

R5 18 27

R6 24 24

R7 10 13

R8 20 15

R9 18 15

R10 22 22

R11 24 15

R12 22 13

R13 18 18

R14 24 20

R15 18 24

R16 15 13

R17 13 22

R18 24 31

R19 22 24

R20 13 27

R21 18 13

R22 22 22

R23 20 18

R24 15 24

R25 24 18

R26 13 15

Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

215

R27 15 24

R28 18 15

R29 6 18

R30 20 15

R31 18 15

R32 24 18

R33 10 15

R34 18 18

R35 15 15

R36 22 18

R37 13 13

Page 233: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

216

Lampiran C 2 Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi dari hasil pretest yang didapatkan dari

kelas eksperimen, sebagai berikut:

6 10 10 10 13

13 13 13 13 13

15 15 15 15 18

18 18 18 18 18

18 18 18 20 20

20 22 22 22 22

22 24 24 24 24

24 24

Dari data diatas maka diperoleh beberapa nilai yaitu:

Jumlah Siswa (n) : 37 siswa

Nilai maksimal (X maks) : 24

Nilai minimum (X minm) : 6

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi diperlukan beberapa data, yaitu:

Rentang (R) : 24-6 = 18

Banyak Kelas (K) : 1 + 3,3 log n

1 + 3,3 log 37

1 + 5,17 = 6,17

Panjang Kelas (R/K) : 18/ 6 = 3

Page 234: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

217

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

6-9 1

10-12 3

13-15 10

16-18 9

19-21 3

22-23 5

24-26 6

Jumlah 37

Deskriptif data pretest kelas eksperimen dengan menggunakan SPPS 23, Sebagai

berikut :

Descriptives

Statistic Std. Error

EKSPERIMEN Mean 17,5676 ,78608

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 15,9733

Upper Bound 19,1618

5% Trimmed Mean 17,7508

Median 18,0000

Variance 22,863

Std. Deviation 4,78156

Minimum 6,00

Maximum 24,00

Range 18,00

Interquartile Range 9,00

Skewness -,379 ,388

Kurtosis -,578 ,759

Page 235: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

218

Lampiran C 3 Hasil Pretest Kelas Kontrol

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi dari hasil pretest yang didapatkan dari

kelas kontrol, sebagai berikut:

13 13 13 13 13 15

15 15 15 15 15 15

15 15 15 17 18 18

18 18 18 18 18 20

22 22 22 24 24 24

24 24 27 27 27 27

31

Dari data diatas maka diperoleh beberapa nilai yaitu:

Jumlah Siswa (n) : 37 siswa

Nilai maksimal (X maks) : 31

Nilai minimum (X minm) : 13

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi diperlukan beberapa data, yaitu:

Rentang (R) : 31-13 = 18

Banyak Kelas (K) : 1 + 3,3 log n

1 + 3,3 log 37

1 + 5,17 = 6,17=7

Panjang Kelas (R/) : 18/ 6,17 = 3

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

13-15 15

16-18 8

Page 236: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

219

19-21 1

22-24 8

25-27 4

28-30 0

31-33 1

jumlah 37

Deskriptif data pretest kelas kontrol dengan menggunakan SPPS 23, Sebagai

berikut :

Page 237: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

220

Lampiran C 4 Data Hasil Posttest

Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

RESPONDEN KONTROL EKSPERIMEN

R1 56 66

R2 56 70

R3 52 84

R4 59 82

R5 61 72

R6 82 70

R7 50 80

R8 50 70

R9 57 66

R10 56 82

R11 52 72

R12 64 70

R13 56 70

R14 52 68

R15 52 80

R16 64 73

R17 57 82

R18 52 77

R19 50 80

R20 50 84

R21 64 72

R22 52 73

R23 60 70

R24 60 80

R25 52 66

R26 52 62

R27 50 68

R28 73 68

R29 56 83

Page 238: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

221

R30 54 70

R31 47 77

R32 55 73

R33 55 73

R34 54 72

R35 56 70

R36 57 82

R37 57 82

Page 239: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

222

Lampiran C 5 Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi dari hasil posttest yang didapatkan dari

kelas eksperimen, sebagai berikut:

62 66 66 66 68 68 68 70 70 70

70 70 70 70 70 72 72 72 72 73

73 73 73 77 77 80 80 80 80 82

82 82 82 82 83 84 84

Dari data diatas maka diperoleh beberapa bilai yaitu:

Jumlah Siswa (n) : 37 siswa

Nilai maksimal (X maks) : 84

Nilai minimum (X minm) : 62

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi dperlukan beberapa data, yaitu:

Rentang (R) : 84-62= 22

Banyak Kelas (K) : 1 + 3,3 log n

1 + 3,3 log 37

1 + 5,17 = 6,17=7

Panjang Kelas (R/) : 22/ 6,17 = 4

Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

62-65 1

66-69 6

70-73 16

74-77 2

78-81 4

Page 240: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

223

82-85 8

86-89 0

jumlah 37

Deskriptif data posttest kelas eksperimen dengan menggunakan SPPS 23, Sebagai

berikut :

Descriptives

Statistic Std. Error

EKSPERIMEN Mean 74,0270 1,00859

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 71,9815

Upper Bound 76,0725

5% Trimmed Mean 74,0390

Median 72,0000

Variance 37,638

Std. Deviation 6,13499

Minimum 62,00

Maximum 84,00

Range 22,00

Interquartile Range 10,00

Skewness ,208 ,388

Kurtosis -1,154 ,759

Page 241: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

224

Lampiran C 6 Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi dari hasil posttest yang didapatkan dari

kelas kontrol, sebagai berikut:

47 50 50 50 50 50 52 52 52 52

52 52 52 52 54 54 55 55 56 56

56 56 56 56 57 60 60 60 60 64

64 64 70 70 70 73 82

Dari data diatas maka diperoleh beberapa nilai yaitu:

Jumlah Siswa (n) : 37 siswa

Nilai maksimal (X maks) : 82

Nilai minimum (X minm) : 47

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi diperlukan beberapa data, yaitu:

Rentang (R) : 82-47= 35

Banyak Kelas (K) : 1 + 3,3 log n

1 + 3,3 log 37

1 + 5,17 = 6,17=7

Panjang Kelas (R/) : 35/ 6,17 = 6

Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

47-52 14

53-58 11

59-64 7

65-70 3

71-76 1

Page 242: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

225

77-82 1

83-88 0

Jumlah 37

Deskriptif data posttest kelas kontrol dengan menggunakan SPPS 23, Sebagai

berikut :

Page 243: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

226

Lampiran C 7 Uji Normalitas Pretest Kelas EKsperimen

Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen

Uji Normalitas data pretest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan

menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan Software SPSS.23, sebagai

berikut:

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

EKSPERIMEN ,158 37 ,021 ,937 37 ,036

a. Lilliefors Significance Correction

Analisa :

Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data terdistribusi

normal.

Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal.

Kesimpulan :

Nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal

Page 244: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

227

Lampiran C 8 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol

Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol

Uji Normalitas data pretest pada kelad eksperimen maupun kelas kontrol dengan

menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan Software SPSS.23, sebagai

berikut:

Tests of Normality

FAKTOR

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI KELAS KONTROL ,201 37 ,001 ,896 37 ,002

a. Lilliefors Significance Correction

Analisa :

Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data terdistribusi

normal.

Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal.

Kesimpulan :

Nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal

Page 245: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

228

Lampiran C 9 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol

Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol

Uji Normalitas data posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan

menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan Software SPSS.23, sebagai

berikut:

Tests of Normality

FAKTOR

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI KELAS KONTROL ,213 37 ,000 ,821 37 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Analisa :

Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data terdistribusi

normal.

Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal.

Kesimpulan :

Nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal

Page 246: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

229

Lampiran C 10 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen

Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen

Uji Normalitas data posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan

menggunakan uji Shapiro Wilk dengan bantuan Software SPSS.23, sebagai

berikut:

Tests of Normality

FAKTOR

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI KELAS EKSPERIMEN ,188 37 ,002 ,917 37 ,009

a. Lilliefors Significance Correction

Analisa :

Jika nilai Sig. (2-tailed) > taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data terdistribusi

normal.

Jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal.

Kesimpulan :

Nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikansi (ɑ) (0,05) maka data tidak terdistribusi

normal

Page 247: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

230

Lampiran C 11 Uji Homogenitas Data Pretest

Uji Homogenitas Data pretest

Uji homogenitas data pretest yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

uji homogenitas variance dengan bantuan SPSS 23, dapat dilihat sebagai berikut :

Test of Homogeneity of Variances

NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,393 1 72 ,533

ANOVA

NILAI

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 37,959 1 37,959 1,582 ,212

Within Groups 1727,081 72 23,987

Total 1765,041 73

Analisa :

Jika sig. (2 tailed)> taraf signifikansi (a) maka sampel memliki kemampuan yang

sama (homogen)

Jika nilai sig.(2 tailed)< taraf signifikasi (a) maka sampel memiliki

kekampuanyyang tidak sama ( heterogen)

Kesimpulan :

Nilai sig. (2 tailed) > taraf signifikansi (a) maka sampel memliki kemampuan

yang sama (homogen)

Page 248: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

231

Lampiran C 12 Uji Homogenitas Data Posttest

Uji Homogenitas Data Posttest

Uji homogenitas data posttest yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

uji homogenitas variance dengan bantuan SPSS 23, dapat dilihat sebagaio berikut

:

Test of Homogeneity of Variances

NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,760 1 72 ,386

ANOVA

NILAI

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5833,095 1 5833,095 141,016 ,000

Within Groups 2978,270 72 41,365

Total 8811,365 73

Analisa :

Jika sig. (2 tailed)> taraf signifikansi (a) maka sampel memliki kemampuan yang

sama (homogen)

Jika nilai sig.(2 tailed)< taraf signifikasi (a) maka sampel memiliki

kekampuanyyang tidak sama ( heterogen)

Kesimpulan :

Nilai sig. (2 tailed) > taraf signifikansi (a) maka sampel memliki kemampuan

yang sama (homogen)

Page 249: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

232

Lampiran C 13 Uji Hipotesis Data Pretest

Uji Hipotesis Data Pretest

Uji hipoteis data pretest pada penelitian ini menggunakan uji Man Whitney

dengan bantuan sofware SPSS23, dapat dilihat sebagai berikut:

Ranks

FAKTOR N Mean Rank Sum of Ranks

NILAI KELAS KONTROL 37 39,64 1466,50

KELAS EKSPERIMEN 37 35,36 1308,50

Total 74

Test Statisticsa

NILAI

Mann-Whitney U 605,500

Wilcoxon W 1308,500

Z -,865

Asymp. Sig. (2-tailed) ,387

a. Grouping Variable: FAKTOR

Analisa

H0 = tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1 = terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kesimpulan :

H0 = tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Page 250: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

233

Lampiran C 14 Uji Hipotesis Data Posttest

Uji Hipotesis Data Posttest

Uji hipotesis data posttest pada penelitian ini menggunakan uji man whitney

dengan bantuan sofware SPSS23, dapat dilihat sebagai berikut:

Ranks

FAKTOR N Mean Rank Sum of Ranks

NILAI KELAS KONTROL 37 20,50 758,50

KELAS EKSPERIMEN 37 54,50 2016,50

Total 74

Test Statisticsa

NILAI

Mann-Whitney U 55,500

Wilcoxon W 758,500

Z -6,816

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Grouping Variable: FAKTOR

Analisa

H0 = tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1 = terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kesimpulan :

H1= terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Berarti terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap

keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan kal.

Page 251: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

234

Lampiran C 15 Data Presentase Indikator KBK

Data Presentase Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

1. perhitungan nilai rata rata dan presentase keterampilan berpikir kritis pretest kelas eksperimen

NAMA NOMOR SOAL NAMA NOMOR SOAL SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 NILAI

AHMAD FAJAR

MAHENDRA

1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4 10

ALAN MAHENDRA 0 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 6 13

ANNISA

NURAMANIYYAH

2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 13

DENAYA ALIFIA PUTRI

SOVIANI

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 8 18

DEVARA IKHWAN ARIF 1 2 1 1 1 1 0 1 0 0 0 8 18

DINDA TRI NUR

RACHMAWATI

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 24

DIVYA ANNISA PUTRI 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 4 10

DZUHAN FATHAN

BERKAH

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 20

EKKY ARDANA

SISWAKA

1 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 8 18

FADIA KHOIRUNNISA

CAHYONO

2 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 10 22

FADLIANSYAH UMAR

RAHMATULLAH

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 24

HANA DAHLAN

ISKANDARSYAH

2 2 1 2 2 1 0 1 0 0 0 11 22

Page 252: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

235

IQBAL FERDIANSYAH 0 2 1 0 1 2 0 0 1 1 0 8 18

KAMILA FARADILLA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 24

LINA SELVIANA 1 2 1 0 1 2 0 0 0 1 0 8 18

MOURELL HILLARY

ZEFANYA POLII

1 1 1 0 2 2 0 0 0 0 0 7 15

MUHAMMAD SUGERI 0 2 0 0 1 2 0 0 0 1 0 6 13

MUHAMMAD

FAWWAZIR RAIHAN

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 24

MUTIARA SEPTIA

FERNANDA

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 22

NADIA ZAHRA REVANIA 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 7 13

NANDINI VARIA

MUSTIKA

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 18

NESTA LAMHOT 2 3 1 1 1 2 0 0 0 0 0 10 22

NURROHMAH

GAPURONINGSIH

1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 10 20

PERTIWI 2 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 9 15

PRADITHOBIMO

SANTOSO

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 24

RAVI KEMAL DITOMO 1 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13

RAYHAN AKBAR 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 15

RIDHO RISQULLAH AFRI

PRATAMA

1 3 1 0 1 2 0 0 0 0 0 8 18

RUDOLFO ACQUAVIVA

BOBY ERLANGGA

2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 6

SABILA LETA DEWI

PEBRILIA

2 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 9 20

SALWA AMANDA PUTRI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 18

SEKAR AYU ANJAR

PUTRI

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 24

Page 253: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

236

SULTAN NAJMI

KURNIDA

0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 10

SYAHRANI KANIA

RAMADANTY

1 2 2 0 0 1 0 1 0 1 0 8 18

VIDI AMALIA AZIZAH 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 15

YASAR ALWAN FADYAH 1 2 1 0 0 1 1 1 0 2 1 10 22

WINNIE ANGELINA

PUSPITANINGRUM

0 0 1 0 1 1 0 2 0 1 0 6 13

JUMLAH 38 53 38 25 32 37 16 22 9 20 8 298 650

RAT RATA 1,0 1,4 1,0 0,6 0,8 1,0 0,4 0,9 0,2 0,5 0,2 8,0 17

presentase= 13 18 13 8,4 4,9 12 5,3 7,3 1,3 6,71 2,6

Page 254: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

237

2. perhitungan nilai rata rata dan presentase keterampilan berpikir kritis pretest kelas kontrol

NAMA

NOMOR SOAL

SKOR NILA

I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

ADITYA FEBRIANSYAH 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 13 27

ADIES NZILLA 2 2 2 0 1 2 1 1 1 1 0 13 27

ADITYA RAFIF AYDIN 1 2 2 0 1 1 0 0 0 0 0 7 15

AHMAD RAIHAN 0 3 1 0 1 0 0 1 0 2 0 8 17

AL AMIN CAHYA BINTANG 2 2 2 0 1 2 1 0 0 2 0 12 27

ALYAA KHOPIPAH 1 1 1 1 1 2 1 0 2 1 0 11 24

ANDAYANI AMODIA BANYU

ADJI

0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 13

ANDREAN PUTRA

KURNIAWAN

1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 6 15

ANDRIANP FIRMANSYAH 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 7 15

APRITA RIZQI NUR HALIZAH 0 1 1 1 2 2 1 0 0 1 1 10 22

ARDIYANSYAH 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 15

ASKI NURHIDAYANTI 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 6 13

DEVINA MAHARANI 2 2 1 0 1 2 0 0 0 0 0 8 18

DIAN PRAWITASARI 2 2 1 0 0 2 1 1 0 0 0 9 20

DINDA FITRIYANI 2 3 3 2 0 1 2 1 0 0 0 14 24

DYAHAYU RETNO

WUANDARI

0 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 6 13

ELENA YULIOV HALIMA

TUSADIAH

2 2 3 1 1 2 0 0 0 0 0 11 22

GRACIA RUTH TRI

KUSUMASTUTI SAYOTO

2 1 2 1 1 2 1 0 1 2 1 14 31

HILMI AWLIYA WICAKSANA 1 3 1 1 1 2 1 0 0 0 0 10 24

JENNI SALSABILLA 2 3 2 1 1 2 1 0 1 0 0 13 27

Page 255: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

238

KANA AMRUHA AJABA 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 6 13

LARIESSA ANANDA PUTRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 22

MEYDIAN LISTIANI 0 3 1 0 1 2 1 0 0 0 0 8 18

MUHAMMAD REYNALDI 0 2 2 1 2 2 1 0 0 1 0 11 24

MUHAMMAD FARHAN

SOFIYAN EKAPUTRA

1 2 1 0 1 1 0 1 1 0 0 8 18

MUHAMMAD FAUZI

IRAWAN

1 2 1 0 2 1 0 0 0 0 0 7 15

MUHAMMAD ILFANZA

MUSTAFAVI

0 2 3 2 2 2 0 0 0 0 0 11 24

NURUL IZZAH TANJUNG 1 2 1 0 0 2 0 1 0 0 0 7 15

PUTRA BUDHIE RAMADAN 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 18

PUTU KRESNA PUTRA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 15

RISMA NAIMAH 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 15

RIZKI FEBRI ALFHAREL 0 3 3 0 1 2 1 0 0 0 0 10 18

SALSABILA VASYA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 15

SAYYUB SUKRIA 0 2 0 0 1 0 3 0 0 2 0 8 18

SULTHAN FARI FARRAS

FATHIN

0 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 7 15

SYAFA RAMADHANI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 18

WAHYU HANDAYANI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6 13

JUMLAH 34 63 51 27 39 48 26 11 10 15 3 327 703

RATA RATA 0,9 1,7 1,4 0,7 1,0 1,3 0,7 0,3 0,3 0,4 0,1 8,8 19

PERSENTASE 10 19 16 8,3 12 15 8,0 3,4 3,1 4,6 0,9

Page 256: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

239

3. perhitungan nilai rata rata dan presentase keterampilan berpikir kritis posttest kelas eksperimen

NAMA

NOMOR SOAL SKOR NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

AHMAD FAJAR MAHENDRA 3 2 3 3 1 2 1 4 4 3 3 29 66

ALAN MAHENDRA 3 3 3 3 1 3 2 4 4 3 2 31 70

ANNISA NURAMANIYYAH 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 37 84

DENAYA ALIFIA PUTRI SOVIANI 2 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 34 82

DEVARA IKHWAN ARIF 3 3 3 3 3 3 1 4 4 2 3 32 72

DINDA TRI NUR RACHMAWATI 4 4 3 2 2 4 3 2 2 2 3 31 70

DIVYA ANNISA PUTRI 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 35 80

DZUHAN FATHAN BERKAH 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 31 70

EKKY ARDANA SISWAKA 3 3 3 3 2 3 2 2 4 1 3 29 66

FADIA KHOIRUNNISA CAHYONO 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 36 82

FADLIANSYAH UMAR RAHMATULLAH 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 3 32 72

HANA DAHLAN ISKANDARSYAH 3 4 3 4 2 3 3 1 2 4 2 31 70

IQBAL FERDIANSYAH 3 2 3 2 2 3 2 4 4 3 3 31 70

KAMILA FARADILLA 3 2 3 0 2 3 3 4 3 4 3 30 68

LINA SELVIANA 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 1 35 80

MOURELL HILLARY ZEFANYA POLII 3 4 3 4 1 3 3 4 3 2 2 32 73

MUHAMMAD SUGERI 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 36 82

MUHAMMAD FAWWAZIR RAIHAN 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 1 33 77

MUTIARA SEPTIA FERNANDA 3 3 2 4 4 4 2 4 3 4 2 35 80

NADIA ZAHRA REVANIA 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 37 84

NANDINI VARIA MUSTIKA 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 32 72

NESTA LAMHOT 3 3 3 3 2 3 3 4 4 1 2 31 73

NURROHMAH GAPURONINGSIH 2 3 3 3 1 4 2 4 4 2 3 31 70

PERTIWI 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 35 80

PRADITHOBIMO SANTOSO 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 28 66

Page 257: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

240

RAVI KEMAL DITOMO 2 2 3 3 1 2 2 4 4 2 2 27 62

RAYHAN AKBAR 3 2 3 3 2 3 2 4 4 2 2 30 68

RIDHO RISQULLAH AFRI PRATAMA 3 2 3 3 2 3 1 4 4 2 3 30 68

RUDOLFO ACQUAVIVA BOBY ERLANGGA 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 36 83

SABILA LETA DEWI PEBRILIA 2 3 3 3 1 4 2 4 4 2 3 31 70

SALWA AMANDA PUTRI 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 1 34 77

SEKAR AYU ANJAR PUTRI 2 2 3 4 2 4 3 4 4 3 2 33 73

SULTAN NAJMI KURNIDA 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 33 73

SYAHRANI KANIA RAMADANTY 2 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 33 72

VIDI AMALIA AZIZAH 2 3 3 3 1 4 2 4 4 2 3 31 70

YASAR ALWAN FADYAH 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 36 82

WINNIE ANGELINA PUSPITANINGRUM 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 2 36 82

JUMLAH 104 106 109 118 89 122 89 135 135 110 87 1204 2739

RATA RATA 2,8 2,9 2,9 3,2 2,4 3,3 2,4 3,6 3,6 2,9 2,4 33 74

persentase 8,6 8,8 9,5 9,8 7,4 10 7,4 11 11 9,1 7,2

Page 258: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

241

4. perhitungan nilai rata-rata dan presentase keterampilan berpikir kritis posttest kelas Kontrol

NAMA

NOMOR SOAL SKOR NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

S1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 1 25 56

S2 2 2 3 2 1 2 1 4 4 2 2 25 56

S3 2 2 3 3 1 2 1 4 4 1 1 24 52

S4 2 2 3 3 1 2 1 4 4 2 2 26 60

S5 3 3 2 2 1 2 1 4 4 3 2 26 60

S6 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 36 82

S7 2 3 3 2 2 1 0 2 3 2 2 22 50

S8 2 2 3 3 1 2 1 4 2 2 0 22 50

S9 2 2 3 2 2 2 1 4 3 2 2 25 57

S10 3 3 1 2 2 2 0 4 3 3 2 25 56

S11 2 1 2 2 2 2 1 4 3 2 2 23 52

S12 3 3 3 4 1 2 0 3 3 3 3 28 64

Page 259: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

242

S13 2 2 3 3 1 2 1 4 4 2 2 26 56

S14 2 2 3 2 2 1 1 3 4 2 1 23 52

S15 2 2 3 2 2 1 1 3 4 2 1 23 52

S16 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 2 28 64

S17 3 2 3 3 2 2 1 4 3 1 1 25 57

S18 3 2 2 3 2 1 1 4 2 2 1 23 52

S19 2 3 2 3 0 1 1 3 3 2 2 22 50

S20 2 2 3 3 1 2 1 4 4 2 2 26 50

S21 3 3 2 2 3 3 0 4 3 3 2 28 64

S22 1 2 3 3 3 3 0 2 2 2 2 23 52

S23 2 2 3 3 1 2 1 4 4 2 3 27 60

S24 2 2 3 3 1 2 1 4 4 2 2 26 60

S25 2 2 3 3 1 2 1 4 4 2 2 26 52

S26 2 2 3 2 2 1 4 2 2 2 1 23 52

S27 2 1 2 2 1 2 1 4 4 1 2 22 50

Page 260: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

243

S28 3 4 0 4 4 3 1 4 3 4 2 32 73

S29 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 25 56

S30 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 24 54

S31 3 2 2 2 0 2 2 1 4 1 2 21 47

S32 2 3 3 2 1 2 1 2 4 2 2 24 55

S33 2 1 3 2 1 2 1 4 4 2 2 24 55

S34 2 2 3 2 1 2 1 4 4 2 1 24 54

S35 2 2 2 2 1 2 1 4 4 2 3 25 56

S36 2 2 3 3 1 2 1 3 3 2 3 25 57

S37 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 25 57

JUMLAH 84 83 97 97 59 73 40 123 124 79 69 928 2082

RATA RATA 2,7 2,2 2,6 2,6 1,6 1,9 1,1 3,3 3,3 2,1 1,9 25 56

PERSENTASE 9,0 8,9 10 10 6,3 7,8 4,3 13 13 8,5 7,4

148 57 56 65 65 40 49 27 83 84 53 47

Page 261: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

244

Lampiran C 16 Uji N-Gain Kelas EKsperimen

Uji Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen

Normal gain (normalized gain) digunakan untuk mengetahui peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil N-gain diperoleh dengan menggunakan

persamaaan berikut :

Tabel Kriteria Pengujian N-Gain

Nilai N-Gain (g) Kriteria

-1,00 ≤ g < 0,00 Terjadi penurunan

g = 0,00 Tidak terjadi peningkatan

0,00 < g < 0,30 Rendah

0,30 ≤ g < 0,70 Sedang

0,70 ≤ g ≤ 0,90 Tinggi

Page 262: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

245

Lampiran C 17 Hasil N-Gain Kelas Eksperimen

Tabel Hasil N-Gain Kelas Eksperimen

siswa PRETEST POSTTEST N GAIN KATOGORI

I

E1 10 66 0,62222222 SEDANG

E2 13 70 0,65517241 SEDANG

E3 13 84 0,81609195 TINGGI

E4 18 82 0,7804878 TINGGI

E5 18 72 0,65853659 SEDANG

E6 24 70 0,60526316 SEDANG

E7 10 80 0,77777778 TINGGI

E8 20 70 0,625 SEDANG

E9 18 66 0,58536585 SEDANG

E10 22 82 0,76923077 TINGGI

E11 24 72 0,63157895 SEDANG

E12 22 70 0,61538462 SEDANG

E13 18 70 0,63414634 SEDANG

E14 24 68 0,57894737 SEDANG

E15 18 80 0,75609756 TINGGI

E16 15 73 0,68235294 SEDANG

E17 13 82 0,79310345 TINGGI

E18 24 77 0,69736842 TINGGI

E19 22 80 0,74358974 TINGGI

E20 13 84 0,81609195 TINGGI

E21 18 72 0,65853659 SEDANG

E22 22 73 0,65384615 SEDANG

E23 20 70 0,625 SEDANG

E24 15 80 0,76470588 TINGGI

E25 24 66 0,55263158 SEDANG

E26 13 62 0,56321839 SEDANG

E27 15 68 0,62352941 SEDANG

E28 18 68 0,6097561 SEDANG

E29 6 83 0,81914894 TINGGI

E30 20 70 0,625 SEDANG

E31 18 77 0,7195122 TINGGI

E32 24 73 0,76315789 TINGGI

E33 10 73 0,7 TINGGI

E34 18 72 0,65853659 SEDANG

Page 263: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

246

E35 15 70 0,64705882 SEDANG

E36 22 82 0,76923077 TINGGI

E37 13 82 0,79310345 TINGGI

Page 264: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

247

Lampiran C 18 Hasil N-Gain Kelas Kontrol

Hasil N-Gain Kelas Kontrol

Siswa Pretest Postest N-Gain Kategori I

E1 27 56 0,3972603 SEDANG

E2 27 56 0,3972603 SEDANG

E3 15 52 0,4352941 SEDANG

E4 17 59 0,5060241 SEDANG

E5 27 61 0,4657534 SEDANG

E6 34 82 0,6631579 SEDANG

E7 13 50 0,4252874 SEDANG

E8 15 50 0,4117647 SEDANG

E9 15 57 0,4941176 SEDANG

E10 22 56 0,4358974 SEDANG

E11 15 52 0,4352941 SEDANG

E12 13 64 0,5862069 SEDANG

E13 18 56 0,4634146 SEDANG

E14 20 52 0,4 SEDANG

E15 24 52 0,3684211 SEDANG

E16 13 64 0,5862069 SEDANG

E17 22 57 0,4487179 SEDANG

E18 31 52 0,3043478 SEDANG

E19 24 50 0,3421053 SEDANG

E20 27 50 0,3150685 SEDANG

E21 13 64 0,5862069 SEDANG

E22 22 52 0,3846154 SEDANG

E23 18 60 0,5121951 SEDANG

E24 24 60 0,4736842 SEDANG

E25 18 52 0,4146341 SEDANG

E26 15 52 0,4352941 SEDANG

E27 24 50 0,3421053 SEDANG

E28 15 73 0,6823529 SEDANG

E29 18 56 0,4634146 SEDANG

E30 15 54 0,4588235 SEDANG

E31 15 47 0,3764706 SEDANG

E32 18 55 0,4512195 SEDANG

E33 15 55 0,4705882 SEDANG

E34 18 54 0,4390244 SEDANG

E35 15 56 0,4823529 SEDANG

Page 265: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

248

E36 18 57 0,4756098 SEDANG

E37 13 57 0,5057471 SEDANG

Page 266: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

249

Lampiran C 19 Tabel N-Gain Per Indikator KBK

Tabel Hasil N-Gain PerIndikator Keterampilan Berpikir Kritis

No Indikator Kelas kontrol

Kelas ekperimen

KBK Pretest Posttest N-Gain Kategori Pretest Posttest N-Gain Kategori

1 Memfokuskan

pertanyaan

34 84 0,438596491 Sedang 38 104 0,6 sedang

2 Menganalisis

argumen

63 83 0,235294118 rendah 53 106 0,557894737 sedang

3 Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

51 97 0,474226804 Sedang 38 109 0,64545455 sedang

4 Mempertimbangkan

kredibilitas sumber

1

27 97 0,578512397 Sedang 25 118 0,756097561 tinggi

5 Mempertimbangkan

kredibilitas sumber

2

39 59 0,183486239 rendah 32 89 0,49137931 sedang

6 Menilai laporan

observasi

48 73 0,438596491 sedang 37 122 0,765765766 tinggi

7 Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasilnya

26 40 0,114754098 rendah 16 89 0,5530303 sedang

8 Membuat dan

menentukan hasil

pertimbangan

11 123 0,817518248 tinggi 22 135 0,896825397 tinggi

9 Menilai definisi 10 124 0,826086957 tinggi 9 135 0,90647482 tinggi

Page 267: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

250

10 Menentukan suatu

tindakan

15 79 0,481203008 sedang 20 110 0,703125 tinggi

11 Berinteraksi dengan

orang lain

3 63 0,413793103 sedang 8 87 0,56428571 sedang

Page 268: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

251

LAMPIRAN D

Surat-Surat Penelitian

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Keterangan Penelitian

Page 269: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

252

Lampiran D 1 Surat Permohonan Izin Penelitian

SURAT PERMOHONAN IJIN PENELITIAN

Page 270: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

253

Lampiran D 2 Surat Keterangan Penelitian

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 271: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

254

LAMPIRAN E

Lain-lain

1. Print Screen Video pembelajaran

2. Foto Bukti Penelitian

3. Lembar Uji Referensi

4. Biodata Penulis

Page 272: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

255

Lampiran E 1 Print Screen Video Pembelajaran

PRINT SCREEN VIDEO PEMBELAJARAN

Page 273: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

256

Lampiran E 2 Foto Bukti Penelitian

1. Studi Pendauluan

2. Penelitian

Page 274: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

257

Page 275: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

258

Lampiran E 3 Lembar Uji Referensi

LEMBAR UJI REFERENSI

Page 276: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

259

Page 277: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

260

Page 278: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

261

Page 279: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

262

Page 280: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

263

Page 281: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

264

Page 282: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

265

Page 283: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

266

Page 284: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

267

Page 285: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

268

Page 286: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

269

Biodata Pribadi

Page 287: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48957/1/LAELA … · Gambar 2. 1 Perubahan Wujud Benda..... 35 Gambar 3. 1 Prosedur

270

Laela Sari. Anak Kedua dari empat bersaudara dari

Bapak Daroh B Karyan dan Ibu Tarwi. Lahir

dengan sehat di Tegal 26 September 1995,

bertempat tinggal di jalan Singadiwangsa Rt 2 Rw 7

No 33 Desa Sidakaton Kecamatan Dukuhturi

Kabupaten Tegal.

Riwayat Pendidikan. telah lulus dari SD N 1 Sidakaton tahun 2008, SMPN 17 Tegal tahun

2011, SMAN 3 Tegal tahun 2014 dan diterima di pendidikan fisika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta melalui jalur SPMB pada tahun 2014 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.