pengaruh model pembelajaran challenge based...

134
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh Fairazatunnisa NIM. 11140170000036 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE

BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh

Fairazatunnisa

NIM. 11140170000036

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

ABSTRAK

Fairazatunnisa (11140170000036). Pengaruh Model Pembelajaran Challenge Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Challenge Based Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian dilakukan di salah satu SMP Negeri Jakarta Barat tahun ajaran 2018/2019. Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yang diukur dalam penelitian ini yaitu: (a) memperinci, (b)kelancaran, dan (c) keluwesan. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain randomized control group posttest only. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu 35 siswa kelas eksperimen dan 35 siswa kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk dan Uji-t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t pada taraf nyata 5% diperoleh nilai signifikansi 0,002 yang bernilai kurang dari 𝛼𝛼 = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan pembelajaran Challenge Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan dengan pembelajaran konvensional. Secara spesifik, indikator dari kemampuan berpikir kreatif matematis yang mendapatkan hasil paling tinggi yaitu indikator elaborasi.

Kata kunci : Challenge Based Learning, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

i

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

ABSTRACT

Fairazatunnisa (11140170000036). “The Effect of Challenge Based Learning towards Student’s Mathematical Creative Thinking”. The Thesis of Mathematics Education Department, Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, March 2018. The aim of this research is to analyze the effect of Challenge Based Learning towards mathematical creative thinking. This research was conducted one of Junior High School in West Jakarta on academic year of 2018/2019. The indicators of mathematical creative thinking that measured are,(a) elaboration, (b) fluency, and (c) flexibility,. A quasi experiment with randomized post-test only control group design method was used. Sample consisted of two groups with experiment group of 35 students and control group of 35 students selected by cluster random sampling technique. The analytical method used is the means difference testing using the Shapiro-Wilk test and t-test. The findings showed the significant effect of Challenge Based Learning on creative thinking as measured by essay test. Based on result hypothesis testing with t-test at significant level of 5%, it was obtained that the significant level is 0,002 < 0,05 (specified significant level). It indicated that student’s mathematical creative thinking which were taught by learning Challenge Based Learning is higher than student’s mathematical creative thinking of those which were taught by conventional learning. Specifically, the result shows that mathematical reflective thinking skills highest score on the indicator of elaboration. Keywords : Challenge Based Learning, Mathematical Creative Thinking

ii

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang

telah memberikan berbagai macam nikmat khususnya nikmat kemudahan

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga sahabatnya

dankepada seluruh umat Islam.

Selama penyusunan skripsi, penulis tidak sedikit menghadapi kesulitan

serta hambatan. Namun berkat doa, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

kesulitan tersebut mampu teratasi hingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan banyak terima kasih banyak kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing, mengarahkan serta memberi masukan yang sangat

bermanfaat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 3. Ibu Gusni Satriawati, M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Ibu Eva Musyrifah, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan serta memberi

masukan yang sangat bermanfaat kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi. 5. Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom selaku Dosen Penasihat Akademik yang

selalu memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan motivasi untuk

segera menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu

yang telah Bapak dan Ibu Berikan mendapat keberkahan-Nya.

iii

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

7. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis, Ayah dan Mama, yaitu

H.Musa Mansur, S.Sos dan Hj.Ratu Titim Matul I’anah yang tiada

hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang, memberi dukungan

moril dan materil kepada penulis serta doa dan dukungan dari kaka saya

Mawaddatul Ulya, S.E dan adik saya Muhammad Hamzah Jiddan yang

menjadi pacuan penulis untuk selalu semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Kepala SMP Negeri 169 Jakarta Barat, H. M. Jamil, S.Pd dan Wakil

Kepala Sekolah Ibu Hj. Ida, S.Pd yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Oki, S.Pd selaku guru Matematika kelas VII SMP Negeri 169

Jakarta Barat seluruh dewan guru, staff SMP Negeri 169 Jakarta Barat

serta siswa-siswi SMP Negeri 169 Jakarta Barat khususnya kelas VII A

dan VII E yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian ini.

10. Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

dukungan, semangat dan doa selama proses penulisan berlangsung.

11. Teman-teman tersayang Sifa Fauziah dan Siti Khadijah yang selalu

memberikan semangat, dukungan, dan doa dalam proses penulisan ini.

12. Teman-teman PMTK angkatan 2014 yang telah memberikan semangat,

dukungan, bantuan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

13. Kaka senior PMTK Endah Hardiyaningsih, S.Pd dan Ana Matofani, S.Pd

yang telah meluangkan waktu untuk membantu selama penulisan skripsi.

14. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon

PMTK yang telah memberikan semangat, dukungan, bantuan dan doa

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak

disebutkan satu per satu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan, masukan dan

doa yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai amal baik.

Aamiin.

iv

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik serta saran yang membangun

dari berbagai pihak demi perbaikan penulis di masa yang akan datang. Akhir kata,

semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Jakarta, 29 Mei 2019

Penulis

Fairazatunnisa

v

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8 A. Deskripsi Teoritik......................................................................................... 8

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ................................................. 8

2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning ................................... 13

3. Model Pembelajaran Konvensional ........................................................ 18

B. Hasil Penelitian Relevan ............................................................................ 20

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 21

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 24 A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 24

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................... 24

C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 25

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 25

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 26

1. Uji Validitas ........................................................................................... 28

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 30

3. Tingkat Kesukaran ................................................................................. 30

vi

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

4. Uji Daya Pembeda .................................................................................. 31

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 33

1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 33

2. Pengujian Hipotesis Statistik .................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 37 A. Deskripsi Data ............................................................................................ 37

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen danKelas Kontrol ................................................................................................. 37

2. Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis KelasEksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator ................................. 41 3. Proses Pembelajaran Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 43

B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 45

1. Uji Normalitas ........................................................................................ 45

2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 46

C. Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................................... 47

D. Pembahasan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa ................... 51

E. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 59 A. Kesimpulan ................................................................................................ 59

B. Saran ........................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 61

vii

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis………………….13

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian …………………………………………..24

Tabel 3.2 Desain Penelitian……………………………………………………..24

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis……………...26

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis………27

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas………………………...29

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas…………………………………….30

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………………30

Tabel 3.8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran……………………………………….31

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran …………………………..31

Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda…………………………………………..32

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda………………………………32

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis……………………………………………………………….33

Tabel 4.1 Perbandingan Statistik Deskriptif Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.……………………….38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Kelas Eksperimen ……………………………………..………………………..39

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Kelas Kontrol……………………………………………………………………40

Tabel 4.4 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator ………………………..............................41

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………………………………...48

viii

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Challenge Based Learning……...…………………….16 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir……………………………………………….23 Gambar 4.1 Kurva Penyebaran Data Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Kelas Eksperimen…………..………………...39 Gambar 4.2 Kurva Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Kelas Eksperimen ……………………………40 Gambar 4.3 Kurva Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis Siswa Kelas Kontrol ……..........................................41 Gambar 4.4 Diagram Batang Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Berdasarkan Indikator ……………..............................................43 Gambar 4.5 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen (a) dan Kelas Kontrol (b) Pada

Indikator Elaboration …………………………………………...53 Gambar 4.6 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen (a) dan Kelas Kontrol (b) Pada

Indikator Fluency………………………………………………..55 Gambar 4.7 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen (a) dan Kelas Kontrol (b) Pada

Indikator Flexibility……………………………………………57

ix

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Perencanaan Kelas Eksperimen…………64 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Perencanaan Kelas Kontrol……………...84 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen……………………….104 Lampiran 4 Kisi-Kisi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis……………120 Lampiran 5 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis……...122 Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis………………………………………………………124 Lampiran 7 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis………………………………………………………128 Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis………………………………………………………129 Lampiran 9 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis……………………………………………...130 Lampiran 10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis………………………………………………………131 Lampiran 11 Hasil Uji Daya Beda Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis………………………………………………………132 Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Taraf Kesukaran, dan daya

Pembeda…………………………………………………….….134 Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol……..135 Lampiran 14 Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Sample T-Test Independent

……………………………………………………....…………136 Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian…………………………………....135 Lampiran 16 Uji Refrensi…………………………………………………......138

x

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat

mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara aktif. Hal ini dimaksudkan

agar mereka memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh

dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.1 Pendidikan jelas merupakan hal

yang sangat penting dan wajib dijalani oleh setiap manusia. Pendidikan juga

menjadi faktor penentu maju tidaknya seseorang. Oleh sebab itu, siapapun yang

ingin memperbaiki kualitas hidupnya, haruslah senantiasa meningkatkan kualitas

pendidikannya pula.

Berbicara mengenai pendidikan yang berkualitas, sangat erat kaitannya

dengan proses pembelajaran yang baik dan benar. Jadi, untuk mendapatkan

pendidikan yang baik, proses pembelajaran yang dijalani pun harus benar,

termasuk di dalamnya proses pembelajaran matematika. Hal ini didukung dengan

kondisi dimana pada zaman globalisasi ahli matematika dan bidang lainnya yang

termasuk dalam STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)

sangat dibutuhkan.2

Keterampilan berpikir kreatif merupakan salah satu hal penting yang

harus dimiliki oleh setiap orang dalam menghadapi era globalisasi yang penuh

tantangan dan persaingan. Dengan kreativitasnya, seseorang dapat mewujudkan

dirinya melalui berbagai karya, baik berupa gagasan, ide, maupun suatu produk.

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, 2003, Bab I Pasal 1 Nomor 1.

2 Riana Afifah, “10 Tahun Lagi Ahli Matematika Makin Dibutuhkan”, artikel diakses pada 25 juli 2017 dari http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/21/12585429/10.Tahun.Lagi.Ahli.Matematika.Makin.Dibutuhkan

1

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

2

Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif akan menjadi pribadi yang

unggul di kehidupannya, tidak hanya dalam pembelajaran tetapi juga dalam

bermasyarakat. Kemampuan berpikir kreatif inilah sebagai alat yang

memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya terutama pada era

pembangunan seperti sekarang ini, kesejahteraan masyarakat dan negara kita

bergantung pada sumbangan kreatif, baik berupa ide-ide baru, penemuan-

penemuan baru, dan teknologi baru dari masyarakatnya.

Matematika memiliki peranan penting dalam menumbuhkan dan

mengembangkan berpikir kreatif peserta didik. Davis menjelaskan terdapat enam

alasan mengapa pembelajaran matematika perlu menekankan pada kreativitas:3

1. Matematika sangatlah komplek dan luas untuk diajarkan dengan hapalan.

2. Siswa dapat menemukan solusi-solusi yang original ketika memecahkan

masalah.

3. Guru perlu membangkitkan pemikiran siswa yang asli dan fleksibel.

4. Pembelajaran matematika dengan hapalan dan masalah rutin membuat

siswa tidak termotivasi dan mengurangi kemampuan kreativitasnya.

5. Keaslian merupakan sesuatu pembelajaran yang perlu diajarkan, seperti

membuat pembuktian asli dari teorema-teorema.

6. Kehidupan sehari-hari sangatlah membutuhkan matematika dan masalah

sehari-hari memerlukan kreativitas dalam menyelesaikannya.

Berpikir kreatif dalam matematika tentu berbeda pemaknaannya dengan

bidang lain seperti seni dan sastra. Saat ini kemampuan berpikir kreatif telah

menjadi salah satu fokus pembelajaran yang penting untuk dikembangkan dalam

matematika. Dalam pembelajaran matematika siswa sering kali mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal yang rumit atau permasalahan yang tidak

rutin. Maka dari itu, kemampuan berpikir kreatif sangat dibutuhkan untuk melatih

siswa dalam menyelesaikan soal – soal yang rumit tersebut. Seorang siswa yang

3 Tatag Yuli Eko, Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Masalah dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif (Surabaya: Unesa University Press, 2008), h.2

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

3

memiliki kemampuan berpikir kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin

mencoba-coba, memunculkan suatu ide gagasan baru dalam memecahkan masalah

matematika. Dengan demikian, kemampuan berpikir kreatif matematis sangat

dibutuhkan oleh setiap siswa, demi mewujudkan prestasi belajar matematika

siswa yang lebih baik.

Pembelajaran matematika yang seharusnya berfungsi sebagai sarana

untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, terutama dalam

menyelesaikan masalah sehari-hari, tapi kenyataannya masih belum berkembang.

Kenyataan ini dibuktikan dalam survei Programme for International Student

Assessment (PISA) tahun 2012, Indonesia tercatat sebagai negara dengan

peringkat ke-64 dari 65 negara dengan nilai rata-rata sebesar 375.4 PISA tahun

2015 mengalami peningkatan 21 poin dari tahun 2012 dengan nilai rata-rata untuk

kemampuan matematika secara umum adalah 386. Jika dilihat dari kemampuan

siswa Indonesia pada level 5-6 (mengevaluai/menilai, dan mencipta), hanya

mendapat nilai 0,8 dari rata-rat 15,3.5 Penilaian yang dilakukan oleh PISA

melibatkan kemampuan komunikasi, representasi, berpikir dan memberi alasan,

berpikir tingkat tinggi, serta pemecahan masalah. Salah satu penelitian Ana

Matofani yang menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

pada pembelajaran Interlocked Problem Posing masih dalam kategori rendah,

yaitu sebesar 46,67%.6 Berdasarkan PISA dan didukung penelitian Ana Matofani,

menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih

tergolong rendah.

Sebelum penulis melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis

memberikan tiga soal kemampuan berpikir kreatif matematis yang membuat

4 OECD, PISA 2012 Results in Focus: What 15-year-olds Know and What They Can Do With What They Know, (Paris : PISA – OECD Publishing, 2014) , h. 5.

5 PISA 2015 Results Excellence and Equity in education volume 1, OECD Publishing,2016. (http://dx.doi.org/10.1787/9789264266490-en)

6 Ana Matofani,”Pengaruh Pembelajaran Interlocked Problem Posing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa” Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

4

indikator fluency, elaboration, flexibility, dan originality yang dilaksanakan di

SMP Islam Terpadu Almaka Jakarta. Namun dari tiga soal yang telah diberikan

tersebut kemampuan berpikir kreatif matetamtis siswa tergolong rendah.

Salah satu faktor yang menyebabkan kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa rendah adalah metode pembelajaran yang diberikan oleh guru

kepada siswa hanyalah berupa soal rutin dan hanya memberikan tehnik ceramah

kepada siswa. Sehingga guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam

pembelajaran dikelas dan guru tidak membiasakan siswa untuk mengerjakana

soal-soal nonrutin. Pada saat menemukan soal-soal non rutin , siswa tidak bisa

untuk memahami masalah yang terdapat dalam soal dengan baik, siswa sudah

terbiasa mengerjakan secara langsung pada proses pengerjaannya tanpa

menuliskan terlebih dahulu tujuan utama dan informasi-informasi yang diketahui

dari soal yang telah ada. Pada akhirnya, siswa akan kesulitan untuk memecahkan

permasalahan yang terdapat dalam soal yang telah diberikan.

Menghadapi realita seperti yang diuraikan, maka dalam pembelajaran

matematika diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa

dalam meningkatkan dan melatih kemampuan berpikir kreatif matematis siswa,

yaitu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-

soal matematika non rutin. Salah satunya adalah yang dapat melatih dan

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah model

pembelajaran Challenge Based Learning.

Model pembelajaran Challenge Based Learning merupakan

pembelajaran baru yang menggabungkan pembelajaran berbasis masalah,

pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran konstekstual yang difokuskan

pada penyelesaian dari permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran ini menciptakan ruang dimana peserta didik berpikir kritis dan aktif

mencari solusi untuk memecahkan tantangan yang ada. Modul pembelajaran

Challenge Based Learning adalah modul yang bercirikan sintaks dari

pembelajaran Challenge Based Learning yang meliputi pemberian big idea atau

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

5

gagasan utama, essential question atau pemberian pertanyaan penting, challenge

atau tantangan, guiding question atau pertanyaan pemandu, guiding activity atau

aktivitas pemandu, solution atau solusi, kemudian publikasi.7 Dengan model

pembelajaran Challenge Based Learning ini diharapkan mampu mengembangkan

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Berdasarkan pembahasan latar belakang, maka timbul keinginan untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Challenge

Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan

yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di Indonesia masih

tergolong rendah.

2. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas kurang melibatkan siswa

secara aktif untuk membanguun kemamouan berpikir kreatif matematis

siswa.

3. Siswa sulit menerapkan konsep yang dipelajari kedalam soal-soal

matematika yang berbasis tantangan.

4. Pembelajaran matematika yang berlangsung dengan menggunakan

pembelajaran Challenge Based Learning belum banyak digunakan guru di

sekolah.

5. Guru hanya memberikan soal yang bersifat rutin dan procedural yang

belum memuat kemampuan berpikir kreatif matematis.

7 Sulton Nawawi, Pengembangan Modul Berbasis Challenge Based Learning Materi Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis, Tesis di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2015, h.5.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

6

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini perlu diadakan pembatasan fokus penelitian agar

pengkajian masalah dalam penelitian ini terfokus dan terarah. Adapun pembatasan

fokus penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Challenge Based Learning.

2. Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dibatasi pada aspek

kelancaran (Fluency), keluwesan (Flexibility), dan keterperincian

(Elaboration).

3. Materi matematika yang diajarkan dalam penelitian ini adalah persamaan

dan pertidaksamaan linear satu variabel.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan menggukan model Challenge Based

Learning?

2. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran

konvensional?

3. Apakah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran model Challenge Based Learning lebih

tingi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pada penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah

memperoleh pembelajaran model Challenge Based Learning.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

7

2. Mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah

memperoleh pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran

konvensional.

3. Menganalisis perbandingan kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa yang memperoleh pembelajaran model Challenge Based

Learning dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan

menggunakan model konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dikategorikan menjadi

dua jenis manfaat, yaitu :

1. Bagi guru; sebagai masukan atau informasi tentang bagaimana

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di sekolah dalam

menyelesaikan suatu masalah matematika yang diberikan, sehingga

bisa menjadi acuan untuk mencari alternatif solusi dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis.

2. Bagi siswa; dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis.

3. Bagi sekolah; dapat dijadikan sebagai sumbangsih pemikiran untuk

bisa selalu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa-

siswanya, tidak hanya dalam mata pelajaran matematika, tetapi juga

tidak menutup kemungkinan untuk ditingkatkan pada mata pelajaran

lainnya.

4. Bagi peneliti lain; mendapatkan gambaran dan pemaparan

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa untuk dijadikan

pembanding pada penelitian lainnya.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

a. Pengertian Kemampuan Berpikir Kreatif matematis

Kemampuan berpikir kreatif perlu dikembangkan dalam

pembelajaran matematika yang kemudian dikenal dengan kemampuan

berpikir kreatif matematis. Berpikir kreatif dalam matematika adalah

kemampuan penting yang harus dimiliki setiap siswa dalam

menyelesaikan permasalahan matematika dengan memunculkan berbagai

ide dalam menyelesaikannya. Dalam pembelajaran siswa dituntut agar

mampu memiliki daya kreativitas.

Kreativitas dalam matematika lebih pada kemampuan berpikir

kreatif karena secara umum sebagian besar aktivitas yang dilakukan

seseorang yang belajar matematika adalah berpikir. Sing mendefinisikan

kreativitas matematis sebagai proses merumuskan hipotesis yang

mengenai penyebab dan pengaruh dalam situasi matematis, pengujian,

pengujian kembali hipotesis, membuat modifikasi dan akhirnya

mengkomunikasikan hasil.8 Pengertian ini menyatakan bahwa ketika

seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam aktivitas pemecahan

masalah, maka seseorang tersebut berpikir divergen intuitif dalam

menghasilkan banyak ide dalam penyelesaian masalah dan ide-ide tersebut

merupakan hasil penarikan kesimpulan yang sah menurut aturan logika.

Kemampuan berpikir kreatif dapat diartikan sebagai kemampuan

untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Menurut

Grieshober et al, terdapat beberapa aspek dalam kemampuan berpikir

kreatif, yakni aspek kepekaan (sensitivity), kelancaran (fluency),

8 Tri Nova Hasti Yunianta, Rochmad, dan Ani Rusilowati, “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Implementasi Project-Based Learning dengan Peer And Self-Assesment untuk Materi Segiempat Kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati”, Prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 10 November 2012, h. 2.

8

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

9

fleksibilitas (flexibility), keaslian (originanlity) , dan elaborasi

(elaboration) dalam berpikir.9

Berpikir kreatif dapat didefinisikan sebagai proses yang dilakukan

individu saat menemukan suatu ide baru. Evans menjelaskan bahwa

berfikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk membuat hubungan-

hubungan (connections) yang terus-menerus (kontinu), sehingga

ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah.10

Pengertian ini menunjukkan bahwa berpikir kreatif merupakan aktivitas

menemukan kombinasi baru berupa ide-ide yang belum dikenal

sebelumnya. Utami Munandar menjelaskan berpikir kreatif atau berpikir

divergen adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban

terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketepat

gunaan, dan keragaman jawaban berdasarkan informasi yang tersedia.11

Menurut Krutetskii (Hartono, 2009) menyatakan bahwa kreativitas identik

dengan keberbakatan matematika. Ia mengatakan lebih lanjut bahwa

kreativitas dalam pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan

dalam merumuskan masalah matematika secara bebas, bersifat penemuan,

dan baru. Ide-ide ini sejalan dengan ide-ide seperti fleksibilitas dan

kelancaran dalam membuat asosiasi baru dan menghasilkan jawaban

divergen yang berkaitan dengan kreativtas secara umum.12

Kemampuan berpikir kreatif seseorang tidak hanya ditentukan pada

banyaknya jawaban yang diberikan, tetapi disesuaikan dengan masalah

yang dihadapi. Berpikir kreatif merupakan suatu kebiasaan dari pikiran

yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi,

mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuat sudut

9 Ali Mahmudi, “Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”, Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ,

Yogyakarta, 2009, h.3. 10 Tatag, op.cit. h. 14. 11 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta, 1985, h. 48. 12 La Moma, Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Pembelajaran

Generatif Siswa SMP, FMIPA UNY, Yogyakarta, 2012, h.4.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

10

pandang yang menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tidak

terduga ( Usman, 2014).13

Berpikir kreatif berhubungan dengan kreativitas. Hal tersebut

dikarenakan kreativitas adalah hasil dari proses berpikir kreatif. Elizabeth

B. Hurlock mengungkapkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan

seseorang komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya

baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.14 Mengacu dari

beberapa pendapat ahli maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas

kemampuan seseorang yang memiliki kriteria kelancaran (fluency),

keluwesan (flexibility), keaslian (originality) dan memperinci

(elaboration).

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk

menghasilkan ide atau gagasan yang baru dalam menghasilkan cara yang

baru sebagai solusi alternatif. Indikator kemampuan berpikir kreatif

matematis menurut Torrance (1969), yaitu :15

a. Kelancaran (fluency), yaitu mempunyai banyak ide/gagasan

dalam berbagai kategori.

b. Keluwesan (flexibility), yaitu mempunyai ide/gagasan yang

beragam.

c. Keaslian (originality), yaitu mempunyai ide /gagasan baru untuk

menyelesaikan persoalan.

d. Elaborasi (elaboration), yaitu mampu mengembangkan

ide/gagasan untuk menyelesaikan masalah secara rinci.

Munandar mengemukakan berpikir kreatif merupakan kemampuan

yang mencerminkan kelancaran, keluwesan atau fleksibilitas, dan

orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi

13 Jayanti Putri, Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Discovery Learning Berbasis Scientific Approach, artikel diakses pada 25 juli 2017 https://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE/article/view/613 2016, h.5.

14 E. B. Hurlock, Child. Development, diterjemahkan oleh Meitasari Tjandrasa dengan judul Perkembangan Anak jilid 2, Jakarta, 1992, h. 4.

15 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan , Penelitian Pendidikan Matematika, Bandung, 2015, h.89.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

11

(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.16 Hal

tersebut akan menjadi dasar dari kemampuan berpikir kreatif.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa berpikir kreatif

merupakan aktivitas mental yang dilakukan seseorang dalam

menghasilkan ide-ide baru secara terus-menerus dan mampu

menyelesaikan suatu permasalahan dengan berbagai alternatif

penyelesaian kemudian menguji kembali alternatif-alternatif penyelesaian

masalah tersebut. Dengan kata lain berpikir merupakan aktivitas yang

dilakukan ketika menghadapi sebuah objek. Dalam hal tersebut

dibutuhkan kemampuan berpikir kreatif.

Secara operasional kemampuan berpikir kreatif matematis adalah

kemampuan menyelesaikan masalah matematika dengan memunculkan

banyak ide atau lancar (fluency), beragamnya ide yang dihasilkan atau

fleksibilitas (flexibility), menghasilkan ide yang baru dan unik atau

keaslian (originality) serta kemampuan menyelesaikan masalah

matematika dengan melakukan langkah-langkah yang detail atau rinci

(elaboration).

b. Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa,

diperlukan ketentuan penilaian pada kemampuan berpikir kreatif

matematis tersebut. Indikator merupakan sebuah ketentuan penilaian.

Banyak ahli mengungkapkan aspek-aspek untuk mengidentifikasi

kemampuan berpikir kreatif.

Dari pendapat para ahli terlihat ada berberapa indikator yang sama

dalam pengukuran kemampuan berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency),

keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan keterperincian

(elaboration). Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang indikator

kemampuan berpikir kreatif matematis, Munandar memeperjelas dengan

16 Utami Munandar., op.cit, h. 50.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

12

menguraikan definisi dari setiap indikator kemampuan berpikir kreatif

yaitu:17

1. Keterampilan berpikir lancar (fluency)

a. Mencetuskan banyak gagasan, penyelesaian masalah atau

pertanyaan.

b. Memberikan banyak saran untuk melakukan berbagai hal.

c. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.

2. Keterampilan berpikir luwes (flexibility)

a. Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.

b. Dapat melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.

c. Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda.

d. Mampu merubah cara pendekatan atau pemikiran.

3. Keterampilan berpikir orisinil (originality)

a. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.

b. Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri.

c. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari

bagian-bagian atau unsur.

4. Keterampilan memperinci (elaboration)

a. Mampu mengembangkan dan memperkaya suatu gagasan atau

produk.

b. Menambahkan atau memperinci detail dari suatu objek, gagasan,

atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

5. Keterampilan menilai (evaluation)

a. Menentukan patokan penilaian sendiri.

b. Menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat,

atau suatu tindakan bijaksana.

c. Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka dan

tidak hanya mencetuskan gagasan, tapi juga melaksanakannya.

Dalam penelitian ini, aspek-aspek berpikir kreatif yang diukur

berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif adalah sebagai berikut:

17 Utami Munandar, op. cit, h. 88-91.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

13

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Indikator Definisi Operasional

Berpikir lancar (fluency)

1) Mencetuskan gagasan, penyelesaian masalah atau pertanyaan yang bervariasi.

2) Memberikan banyak cara atau saran yang berbeda dalam menjawab soal.

Berpikir Luwes (flexibility)

1) Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.

2) Mencari banyak alternative yang berbeda-beda.

Berpikir terperinci (elaboration)

1) Mampu merinci dan mengembangkan gagasan atau penyelesaian masalah.

2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning

a. Model Pembelajaran Matematika

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah, diantaranya

pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan model pembelajaran.

Ketiga proses tersebut saling berhubungan. Dari pendekatan pembelajaran

yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi

pembelajaran. Apabila antara pendekatan, strategi, dan metode

pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan utuh, maka

terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Istilah model

adalah sesuatu yang menggambarkan adanya pola berpikir.

Sebuah model biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang

saling berkaitan. Model juga dapat dipandang sebagai upaya untuk

mengkonkretkan sebuah teori sekaligus juga merupakan sebuah analogi

dan representasi dari variabel-variabel yang terdapat di dalam teori

tersebut.18

b. Pengertian Model Pembelajaran Challenge Based Learning

Challenge Based Learning adalah model pembelajaran yang

digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 2009. Kerangka Challenge

18 Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta, 2011, h. 86.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

14

Based Learning muncul dari “Apple Classrooms of Tomorrow – Today”

(ACOT2) proyek dimulai pada tahun 2008 oleh Apple, Inc untuk

mengidentifikasi prinsip-prinsip desain penting dari lingkungan belajar

abad ke-21.19 Challenge Based Learning merupakan konsep pembelajaran

yang mengedepankan tantangan dalam proses pembelajaran. Proses

pembelajaran diarahkan kepada bagaimana siswa dapat menyelesaikan

tantangan yang diberikan dan disesuaikan dengan kemampuan dan

karakteristik siswa.

Johnson menyatakan bahwa Challenge Based Learning merupakan

pembelajaran baru yang menggabungkan pembelajaran berbasis masalah,

pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kontekstual yang

difokuskan pada penyelesaian dari permasalahan yang ada di dalam

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis masalah dalam prosesnya

dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat pengetahuan

yang penting, membuat siswa mahir dalam memecahkan masalah dan

memiliki strategi belajar sendiri. Sedangkan pembelajaran berbasis proyek

dalam pembelajaran menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti

pembelajaran. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian,

interpretasi dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil

belajar. Oleh karena itu, Challenge Based Learning adalah model

pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran berbasis masalah

dan pembelajaran berbasis proyek, dimana dalam proses pembelajarannya

siswa diberikan masalah-masalah dan melakukan kegiatan untuk

mendapatkan solusi tersebut. Challenge Based Learning menggunakan

masalah dalam kehidupan nyata sebagai tantangan dimana siswa dapat

mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya dalam memecahkan

tantangan tersebut. Tantangan yang di desain secara efektif untuk belajar

dan membantu siswa meningkatkan keterampilannya dalam

19 Nichols Mark H, Challenge Based Learning, California: Apple Inc, 2008, p. 3.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

15

mengaplikasikan konsep dan pengetahuan. Pembelajaran ini membuat

siswa mampu bekerja sama dengan siswa lain dan guru-guru mereka.20

Menurut Johnson, Challenge Based Learning merupakan

pembelajaran yang relevan dengan memberikan anak-anak masalah yang

cukup besar sehingga mereka harus mempelajari ide-ide dan cara untuk

menyelesaikannya. Challenge Based Learning dirancang agar seseorang

mampu memecahkan masalah-masalah nyata, yaitu dengan cara guru

membuatkan siswa kerangka belajar yang relevan, dan kemudian biarkan

siswa mendalaminya.21 Challenge Based Learning juga menjadi salah satu

ide yang digunakan dalam pembelajaran, dengan hasil yang bisa ditiru dan

terukur untuk siswa hampir setiap tingkat kelas.22

Guru menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk memudahkan

dalam mengkoordinir pembelajaran dengan Challenge Based Learning.

Penggunaan LKS tentunya sangat membantu guru dalam

mengkomunikasikan fenomena atsu permasalahan dan pertanyaan

tantangan yang harus dikerjakan oleh siswa karena dengan adanya

panduan yang tertulis, maka pengorganisasian tantangan akan lebih

terstruktur dengan baik. Menurut Mark Nichols, Challenge Based

Learning merupakan pengalaman belajar kolaboratif dimana guru dan

siswa bekerja sama untuk belajar tentang isu-isu yang menarik,

mengajukan solusi untuk masalah-masalah nyata dan mengambil tindakan

atas masalah tersebut. Berikut ini merupakan kerangka pembelajaran

dengan model Challenge Based Learning berdasarkan desain Mark

Nichols:23

20Chris L. Swiden, Effects Of Challenge Based Learning On Student Motivation And Achievement, Bozeman: Montana State University, 2013, h.2.

21 Johnson Laurence and Adams, S., Challenge Based Learning:The Report From The Implementation Project. Austin, Texas: The New Media Consortium, diakses pada 25 juli 2017, https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED532404.pdf , 2011, p. 5.

22 Ibid., p. 1. 23 Mark Nichols, Karen Cator, Marco Torres. Challenge Based Learner User Guide. Reedwood

City, CA : Digital Promise, 2016, p. 11

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

16

Gambar 2.1 Kerangka Challenge Based Learning

Challenge Based Learning menggunakan masalah dalam kehidupan

nyata sebagai tantangan dimana siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan

dan keterampilannya dalam memecahkan tantangan tersebut. Berdasarkan

pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Challenge Based

Learnig adalah pembelajaran masalah yang dimulai dari kehidupan sehari-

hari yang nantinya menjadi tantangan bagi siswa untuk menyelesaikannya.

Challenge Based Learning merupakan suatu pembelajaran yang

menggabungkan pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis

proyek, dan pembelajaran kontekstual. Ketika di hadapkan dengan

tantangan seseorang dan kelompoknya akan sukses memanfaatkan

pengalaman, memanfaatkan sumber daya internal dan eksternal,

mengembangkan rencana dan mendorong untuk menemukan solusi

terbaik. Challenge Based Learning adalah kerangka kerja yang fleksibel,

dengan setiap implementasi, kerangka kerja yang ditinjau ulang.24

24 Ibid., p.7.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

17

Pembelajaran berbasis tantangan dirancang agar fleksibel, mudah

disesuaikan. Pendekatan ini dapat memperluas praktik saat ini, berfungsi

sebagai kerangka untuk peristiwa tertentu selama tahun ajaran, dan

bertindak sebagai kerangka menyeluruh untuk perencanaan strategis,

pengambilan keputusan, dan pembelajaran.25 Model Challenge Based

Learning merupakan pembelajaran baru yang menggabungkan

pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan

pembelajaran konstekstual yang difokuskan pada penyelesaian dari

permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.26

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan tahapan model

pembelajaran Challenge Based Learning oleh Mark Nichols. Terdapat tiga

tahapan dalam model pembelajaran Challenge Based Learning oleh Mark

Nichols yaitu, engage (mengajak), investigate (menyelidiki) dan act

(mengambil tindakan).

c. Tahapan Pembelajaran Challenge Based Learning

Tahapan Challenge Based Learning dapat dikelompokkan menjadi

tiga tahap yang saling berkaitan, diantaranya engage (mengajak),

investigate (menyeldiki) dan act (mengambil tindakan). Setiap tahapan

meliputi aktivitas yang mempersiapkan siswa untuk menuju ke tahapan

selanjutnya.

Fase 1: Mengajak (Engage)

1) Guru memberikan gagasan utama (big idea), berupa konsep yang

luas yang terdapat di dalam kehidupan dan dapat dieksplorasi

kedalam beberapa cara.

2) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan penting yang kontekstual

(essential question) berdasarkan gagasan utama yang diberikan.

Pertanyaan esensial memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi

apa yang penting untuk diketahui tentang gagasan utama dan

memperhalus serta mengkontekstualisasikannya. Dari pertanyaan

25 Ibid, p. 14. 26 Sulton Nawawi, op.cit,h.5.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

18

esensial tersebut, siswa dapat bergerak dari ide abstrak menuju ide

yang konkret dan mulai memfokuskan hal-hal yang perlu diketahui.

3) Dari pertanyaan esensial, tantangan (Challenge) diberikan berupa

pertanyaan untuk ditindak lanjuti oleh siswa untuk

mengembangkan solusi sampai membentuk jawaban spesifik yang

bisa menjawab tantangan tersebut.

Fase 2: Menyelidiki (Investigate)

1) Guru memberikan pertanyaan pemandu (guiding questions)

pertanyaan ini mewakili pengetahuan awal yang diperlukan siswa

dalam mengembangkan solusi untuk tantangan. Mengkategorikan

dan memprioritaskan pertanyaan akan menciptakan pengalaman

belajar yang terstruktur. Pertanyaan pemandu akan terus muncul

selama pembelajaran.

2) Guru memberikan kegiatan pemandu (guiding activities) dan

panduan sumber (guiding resource) untuk menjawab pertanyaan

pemandu. Siswa meninjau dan mulai mengidentifikasi sumber daya

maupun kegiatan pembimbing yang dapat digunakan untuk

menjawab pertanyaan tersebut.

3) Melalui kegiatan pemandu, siswa menganalisis jawaban dan

berkolaborasi dengan guru untuk merencanakan strategi yang dapat

dilakukan untuk mengidentifikasi solusi.

Fase 3: Mengambil tindakan (Act)

1) Konsep solusi diperoleh dari temuan yang dibuat selama tahap

investigasi. Siswa melaksanakan strategi yang telah ditetapkan,

mengukur hasil dan mengevaluasi apakah rencana tersebut berhasil

memecahkan tantangan atau tidak.

3. Model Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang biasa

digunakan di sekolah. Teori belajar konvensional menyatakan bahwa belajar

adalah menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pembelajaran

yang biasa digunakan pada kurikulum 2013 adalah Pendekatan saintifik, yaitu

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

19

pembelajaran yang menggunakan pendekatan berbasis ilmiah. Pembelajaran

konvensional adalah pembelajaran yang paling sering dilakukan guru pada

proses kegiatan belajar mengajar, karena dengan pembelajaran ini siswa dapat

lebih mudah memahami suatu materi yang disampaikan oleh guru. Berikut

adalah keterangan dari tiap langkah Pendekatan Saintifik berdasarkan acuan

dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.27

a. Mengamati

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dapat dilakukan siswa

dengan cara menentukan secara jelas objek apa yang akan diobservasi,

mengumpulkan data yang diperlukan, menentukan cara dan melakukan

pencatatan hasil observasi. Hal tersebut didapat dengan membaca,

mendengar, menyimak, dan melihat.

b. Menanya

Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang kurang dipahami dari pengamatan yang dilakukan

sebelumnya atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan.

Bertanya berfungsi untuk melatih siswa untuk dapat memberikan

pertanyaan dari apa yang telah dilihat dan disimak.

c. Mengumpulkan informasi/mencoba

Dalam tahap ini, siswa mencoba berbagai cara yang tepat untuk

menyelesaikan masalah. Dengan adanya percobaan, siswa dapat

menyimpulkan mana solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah.

Selama proses ini guru ikut membimbing dan mengamati proses

percobaan.

d. Mengasosiasi/menalar

Setelah proses mencoba, siswa dilatih menghubungkan tiap informasi

yang ada. Informasi tersebut diolah sehingga menimbulkan keterkaitan

yang relevan. Pengolahan informasi yang dikumpulkan bersifat

27 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum lampiran IV, (https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud81A2013ImplementasiK13Lengkap.pdf) , 2013, h. 6-7.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

20

menambah keluasan sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi.

e. Mengkomunikasikan

Pada akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan hasil pengamatan

dengan mengkomunikasikannya di dalam kelas. Dalam tahap ini

melatih siswa untuk lebih berani dalam berbicara di depan kelas dan

mengeluarkan pendapatnya.

B. Hasil Penelitian Relevan

Adapun penelitian yang bersesuaian dengan penelitian yang akan

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian quasi eksperimen yang dilakukan oleh Hanna Ramadhana

Widuri (2018) “Pengaruh Model Challenge Based Learning Terhadap

Kemampuan Berpikir Penalaran Kreatif Matematis Siswa”

mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir penalaran kreatif matematis

pada kelas yang memperoleh pembelajaran dengan model Challenge

Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang memperoleh

pembelajaran konvensional.28

2. Hasil penelitian quasi eksperimen yang dilakukan oleh Ana Matofani

(2018) “Pengaruh Pembelajaran Interlocked Problem Posing Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa” mengungkapkan bahwa

kemampuan berpikir kreatif matematis yang diajarkan menggunakan

pembelajaran Interlocked Problem Posing lebih tinggi dibanding

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pembelajaran konvensional.29

28 Hanna Ramadhana Widuri, “Pengaruh Model Challenge Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Penalaran Kreatif Matematis Siswa”, Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018.

29 Ana Matofani,”Pengaruh Pembelajaran Interlocked Problem Posing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa” Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

21

C. Kerangka Berpikir

Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya. Sebab individu

melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan dan lingkungan tersebut

mengalami perubahan. Lingkungan yang mendukung proses belajar adalah

lingkungan di mana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru

berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya. Selain itu proses belajar juga

memerlukan partisipasi aktif dan kreatif dari siswa. Jadi siswa tidak hanya

menerima dan menghafal begitu saja materi yang diperolehnya dari guru.

Namun saat ini masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran

konvensional, di mana guru sebagai pemegang peran utama pemberi informasi.

Hal ini berdampak pada rendahnya aktivitas siswa terhadap pembelajaran

matematika, kurangnya inovasi pembelajaran di kelas oleh guru, dan yang

disayangkan lagi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pun seperti tak

terjamah dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran seperti ini pastinya menjadi

pembelajaran yang tidak memberikan kemampuan mengasah otak atau berpikir

yang semaksimal mungkin bagi siswa. Padahal, siswa bisa mengeksplorasikan

ide-idenya dengan membiasakan diri berpikir tingkat tinggi.

Berpikir kreatif merupakan salah satu dari berpikir tingkat tinggi. Saat ini

kemampuan berpikir kreatif telah menjadi salah satu fokus pembelajaran yang

penting untuk dikembangkan dalam matematika. Dalam pembelajaran matematika

siswa sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang rumit atau

permasalahan yang tidak rutin. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kreatif

sangat dibutuhkan untuk melatih siswa dalam menyelesaikan soal – soal yang

rumit tersebut. Seorang siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif selalu

mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-coba, memunculkan suatu ide gagasan

baru dalam memecahkan masalah matematika. Dengan demikian, kemampuan

berpikir kreatif matematis sangat dibutuhkan oleh setiap siswa, demi mewujudkan

prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik.

Menghadapi realita seperti yang diuraikan, maka dalam pembelajaran

matematika diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa

dalam meningkatkan dan melatih kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

22

Model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan

soal-soal matematika non rutin. Salah satu model pembelajaran yang dapat

melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah

model pembelajaran Challenge Based Learning.

Model pembelajaran Challenge Based Learning merupakan

pembelajaran baru yang menggabungkan pembelajaran berbasis masalah,

pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran konstekstual yang difokuskan

pada penyelesaian dari permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran ini menciptakan ruang dimana peserta didik berpikir kritis dan aktif

mencari solusi untuk memecahkan tantangan yang ada.

Model pembelajaran Challenge Based Learning adalah model yang

bercirikan sintaks dari pembelajaran Challenge Based Learning yang meliputi

engage, investigate, dan act. Dengan model pembelajaran Challenge Based

Learning ini diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa.

Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir yang dibangun dalam penelitian

ini dapat dilihat dalam gambar berikut:

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

23

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran Challenge Based Learning lebih tinggi

daripada kemampuan berpikir matematis siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran konvensional.”

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 169 Jakarta kelas VII. Waktu

penelitian dilaksanakan di semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 yaitu pada

bulan Desember 2018. Jadwal persiapan dan pelaksanaan kegiatan penelitian

disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Jenis Kegiatan Nov Des Jan Feb

1. Persiapan dan

perencanaan

2. Observasi (studi lapangan) √

3. Pelaksanaan di lapangan

(proses pembelajaran dan

tes akhir)

4. Analisa data √

5. Laporan penelitian √

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

eksperimen. Sedangkan, desain penelitian yang digunakan adalah Randomized

Control Group Post Test Only yang disajikan pada Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Kelompok Treatment Post Test

Eksperimen XE Y

Kontrol Xk Y

24

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

25

Keterangan:

XE : Treatment yang dilakukan di kelas eksperimen, yaitu pembelajaran

Challenge Based Learning.

Xk : Perlakuan pada kelas kontrol yaitu dengan pembelajaran konvensional

Y : Hasil post-test.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP

Negeri 169 Jakarta. Sampel penelitian ini berasal dari populasi terjangkau yang

dilakukan dengan cara pengambilan sampel dari seluruh kelas VII dengan teknik

cluster random sampling. Sampel akan dipilih dari dua kelas secara acak yang

akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok ekperimen

adalah kelas dengan perlakuan pembelajaran Challenge Based Learning.

Kemudian kelompok kontrol adalah kelas dengan perlakuan pembelajaran

konvensional.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari hasil tes kedua kelompok sampel dengan

pemberian tes yang dilakukan pada akhir pokok pembahasan materi yang telah

dipelajari dan disusun berdasarkan silabus. Adapun hal-hal yang harus

diperhatikan dalam pengumpulan data tersebut sebagai berikut:

a. Variabel dalam penelitian ini adalah model Challenge Based Learning

sebagai variabel independen. Kemampuan berpikir kreatif matematis

siswa sebagai variabel dependen.

b. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel

penelitian dan guru mata pelajaran matematika.

c. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan

berpikir kreatif matematis. Soal tes untuk mengukur tingkat kemampuan

berpikir kreatif matematis siswa yang disusun dalam bentuk uraian

(essay).

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

26

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes akhir (post

test) yang mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berupa tes

essay. Tes disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif siswa

elaboration, fluency dan flexibility. Kisi-kisi tes yang akan digunakan pada

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 dengan Kompetensi Dasar (KD)

dibawah ini:

KD 3.6: Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan

penyelesaiannya.

KD 4.6: Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Untuk memperoleh data KBKM siswa diperlukan pedoman penskoran

terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal. Adapun pedoman penskoran tes

Indikator Soal

Indikator

Kemampuan

Berpikir

Kreatif

Matematis

No.

Soal

Memberikan rincian informasi dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Elaboration 1 dan 2

Memberikan banyak jawaban dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Fluency 3a dan 4b

Memberikan alternatif jawaban berdasarkan kondisi yang diberikan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Flexibility 3b dan 4a

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

27

KBKM dalam penelitian ini diadaptasi dari rubrik penilaian yang dibuat oleh

Bosch seperti pada Tabel 3.4 berikut.30

Tabel 3.4

Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Indikator

KBKM

Skor Kriteria

Fluency 0 Tidak memberikan jawaban

1 Memberikan satu ide yang relevan dengan penyelesaian

masalah tetapi pengungkapannya kurang jelas/salah

2 Memberikan satu ide yang relevan dengan penyelesaian

masalah dan pengungkapannya lengkap dan jelas

3 Memberikan banyak ide/jawaban yang relevan dengan

penyelesaian masalah tetapi penyelesaiannya kurang

jelas/salah

4 Memberikan banyak ide/jawaban yang relevan dengan

penyelesaian masalah dan pengungkapannya lengkap dan

benar Flexibility 0 Tidak memberikan jawaban

1 Memberikan satu jawaban dan terdapat kekeliruan dalam

proses penghitungannya sehingga hasilnya salah

2 Memberikan satu jawaban dengan proses perhitungan dan

hasil yang benar

3 Memberikan alternatif jawaban dan terdapat kekeliruan

dalam proses penghitungannya sehingga hasilnya salah

4 Memberikan alternatif jawaban dengan proses

perhitungan dan hasil yang benar

Elaboration 0 Tidak memberikan jawaban

1 Terdapat kekeliruan dalam memperluas situasi tanpa

disertai perincian

2 Terdapat kekeliruan dalam memperluas situasi dan

30 La Moma, Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif untuk Siwa SMP, Delta-Pi Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2015, h.32-33.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

28

disertai perincian yang kurang detail

3 Memperluas situasi dengan benar dan memerinci

yang kurang detail

4 Memperluas situasi dengan benar dan memerinci

yang dengan detail

Sebelum diuji coba pada siswa, peneliti melakukan uji coba pada

instrumen yaitu berupa uji validitas, Reliabilitas serta mengetahui daya beda dan

tingkat kesukaran soal.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.31 Pada

penelitian ini kemampuan yang diukur adalah kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa. Dalam uji validitas menggunakan rumus korelasi Product

Moment sebagai berikut :32

𝑟𝑟𝑥𝑦 =𝑁∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)

�(𝑁∑𝑋2 − (∑𝑋)2)(𝑁∑𝑌2 − (∑𝑌)2)

Dimana : 𝑟𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dua variabel

yang dikorelasikan.

Dimana,

Rhitung : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dua variabel

yang dikolerasikan

N : Jumlah subjek

X : Skor item

Y : Skor total

∑𝑋: Jumlah skor items

∑𝑌: Jumlah skor total

∑𝑋2: Jumlah kuadrat skor item

31 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Depok: RajaGrafindo Persada, 2014), h. 215.

32 Ibid., h.220.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

29

∑𝑌2: Jumlah kuadrat skor total

Kriteria pengujian validitas pada soal dengan membandingkan soal dari

Pearson Correlation (rhitung) dan Product Moment (rtabel) pada taraf signifikansi

5% (α = 0,05). Soal dikatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel. Sebaliknya soal

dikatakan tidak valid jika nilai rhitung < rtabel. Selain itu, valid atau tidaknya butir

soal adalah dengan membandingkan p-value pada output SPSS. Jika p-value <

0,05 maka soal tersebut valid, sedangkan jika p-value > 0,05 maka soal

dinyatakan tidak valid. Hasil perhitungan uji validitas pada penelitian ini disajikan

pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas

Indikator Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis

No.

Soal

Validitas Kriteria

rhitung rtabel

Elaboration 1 0,808 0,000 Valid

2 0,886 0,000 Valid

Fluency 3a 0,804 0,000 Valid

4b 0,682 0,000 Valid

Flexibility 3b 0,861 0,000 Valid

4a 0,863 0,000 Valid

2. Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil

pengukuran dapat dipercaya.33 Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas

adalah rumus Alpha sebagai berikut:34

𝑟𝑟11 = �𝑘𝑘

𝑘𝑘 − 1� �1 −

Σσ𝑏2

𝜎𝑡2�

Dimana,

𝜎𝑡2 : varians total

Σσ𝑏2 : jumlah varians butir

33 Ibid., h.230. 34 Ibid., h.233.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

30

Interpretasi terhadap besarnya angka indeks korelasi “r” Product Moment

sebagai berikut:35

Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Besar “r” Product

Moment

Interpretasi

0,00 – 0,20 Sangat rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,40 – 0,70 Sedang

0,70 – 0,90 Tinggi

0,90 – 1,00 Sangat tinggi

Perhitungan uji Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan perangkat

lunak SPSS disajikan pada tabel 3.7 sebagi berikut :

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Hasil Uji Interpretasi

Kemampuan Berpikir

Kreatif Matematis

0,880 Derajat Reliabilitas

Tinggi

3. Tingkat Kesukaran

Uji taraf kesukaran butir soal adalah indikator yang menunjukkan kualitas dari butir soal tersebut.36 untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal menggunakan rumus sebagai berikut:37

𝑃 =𝐵𝐵𝐽𝐽𝑆

Keterangan:

P : Indeks kesukaran.

B : Jumlah skor siswa peserta tes pada butir soal tertentu.

JS : Jumlah skor maksimum seluruh siswa peserta tes.

Berikut adalah klasifikasi taraf kesukaran.38

35 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2014), h.193. 36 Ali Hamzah, Op.cit, h.244 – 245. 37 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), 2013, h.223.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

31

Tabel 3.8

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi Soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran pada penelitian ini disajikan pada

Tabel 3.9 berikut:

Tabel 3.9

Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran

Nomor

Soal

Indeks

Kesukaran

Interpretasi

1 0,956 Mudah

2 0,970 Mudah

3a 0,294 Sukar

3b 0,456 Sedang

4a 0,838 Mudah

4b 0,691 Sedang

4. Uji Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan

suatu soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa

yang berkemampuan rendah. Rumus untuk mencari perhitungan daya pembeda

adalah sebagai berikut:39

𝐷 =𝐵𝐵𝐴𝐽𝐽𝐴−𝐵𝐵𝐵𝐽𝐽𝐵

Ket.:

𝐽𝐽𝐴𝐴: Banyaknya siswa kelompok atas.

38 Ibid., h.225. 39 Ali Hamzah, Op.Cit., h.243.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

32

𝐽𝐽𝐵𝐵: Banyaknya siswa kelompok bawah.

𝐵𝐵𝐴𝐴: Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal benar.

𝐵𝐵𝐵𝐵: Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal benar.

Berikut adalah klasifikasi daya pembeda.40

Tabel 3.10

Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai D Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Negatif Semuanya tidak

baik

Hasil perhitungan uji daya pembeda pada penelitian ini disajikan pada

Tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.11

Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda

Nomor

Soal

Hasil Daya

Pembeda

Keterangan

1 0,250 Cukup

2 0,573 Baik

3a 0,206 Cukup

3b 0,176 Jelek

4a 0,441 Baik

4b 0,397 Cukup

Hasil rekapitulasi uji coba karakteristik butir soal instrumen tes

kemampuan berpikir kreatif matematis siswa disajikan pada Tabel 3.12 berikut:

40 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., h.232.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

33

Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematis No.

Soal

Validitas

Eksperimen

Reliabilitas Tingkat

Kesukaran

Daya

Pembeda

Keterangan

1 Valid Tinggi Mudah Cukup Digunakan,

diperbaiki

2 Valid Mudah Baik Digunakan

3a Valid Sukar Cukup Digunakan,

diperbaiki

3b Valid Sedang Jelek Digunakan,

diperbaiki

4a Valid Mudah Baik Digunakan

4b Valid Sedang Cukup Digunakan,

diperbaiki

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu dengan

menggunakan perhitungan yang sistematis karena berhubungan dengan nilai

berupa angka (hasil post-test). Data tersebut kemudian diolah untuk

mengetahui apakah ada pengaruh penerapan pembelajaran Challenge Based

Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Sebelum

mengolah data hasil kemampuan berpikir kreatif matematis siswa untuk

menguji hipotesis penelitian, dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas

dan uji homogenitas.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu distribusi

sampel berasal dari distribusi normal atau tidak normal.41 Uji normalitas

banyak macamnya, namun yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji

41 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers), 2015, h.143.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

34

Shapiro-Wilk dengan menggunakan perangkat lunak SPPS. Adapun uji

Shapiro-Wilk sebagai berikut:42

𝑊 =(Σ𝑖=1𝑛 𝑎𝑎𝑛.𝑗𝑈(𝑗))2

(𝑋𝑘 − 𝑋� )′ 𝐴𝐴−1(𝑋𝑘 − 𝑋� )

Sebelum melakukan uji normalitas, terlebih dahulu diterapkan

perumusan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: Sampel berasal dari populasi bersitribusi normal.

H1: Sampel berasal dari populasi bersitribusi tidak normal.

Untuk menentukan hipotesis yang akan dipilih, dilihat berdasarkan

nilai yang ditunjukan oleh Asymp.Sig. (2-tailed) atau p-value. Kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:43

a. Jika p-value ≤ 0,05, maka 𝐻𝐻0 ditolak, yaitu populasi berasal dari

distribusi tidak normal.

b. Jika p-value > 0,05, maka 𝐻𝐻0 diterima, yaitu populasi berasal dari

distribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-F

untuk mengetahui apakah skor hasil uji statistik pada dua kelompok yang

independen. Adapun rumus uji F diekspresikan sebagai berikut.44

𝐹 =𝑣𝑎𝑎𝑟𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑟𝑏𝑏𝑒𝑒𝑠𝑠𝑎𝑎𝑟𝑟𝑣𝑎𝑎𝑟𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑟𝑘𝑘𝑒𝑒𝑐𝑖𝑖𝑙𝑙

=𝑠𝑠12

𝑠𝑠22

Dengan derajat kebebasan (db): db1 = (n1 – 1) dan db2 = (n2 – 1)

Adapun hipotesis statistiknya:

H0 : 𝜎12 = 𝜎22

H1 : 𝜎12 ≠ 𝜎22

Ket.: 𝜎12: Varians data kontrol.

𝜎22: Varians data eksperimen.

42 S.S. Shapiro and M.B. Wilk, An Analysis of Variance Test for Normality (complete sampel). (Biometrika:1965), diakses pada 25 juli 2017, http://www.jstor.otg/journals/bio.html , 2007, h.592.

43 Kadir, Op.Cit, h.157. 44 Ibid., h.162.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

35

Keputusan hipotesis mana yang akan dipilih, mengacu pada nilai yang

ditunjukkan oleh Asymp.Sig. (2-tailed) atau p-value. Pada output pada kolom

levene’s Tes for Equality of Variances dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut:

• Jika p-value ≤ (0,05) maka H0 ditolak, yaitu varians nilai

kemampuan berpikir kreatif kedua kelompok tidak homogen.

• Jika p-value > (0,05) maka H0 diterima, yaitu varians nilai

kemampuan berpikir kreatif kedua kelompok homogen.

2. Hipotesis Statistik

Berdasarkan uji prasyarat yang dilakukan dan hasilnya adalah data

berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka uji hipotesis

yang dilakukan adalah uji-t dengan langkah-langkah sebagai berikut.45

a. Merumuskan hipotesis

Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu ditentukan hipotesis

sebagai berikut:

H0: 𝜇𝜇1 ≤ 𝜇𝜇2

H1: 𝜇𝜇1 > 𝜇𝜇2

Keterangan:

𝜇𝜇1 : Rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas

eksperimen.

𝜇𝜇2 : Rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas

kontrol.

b. Menghitung harga “t” observasi ditulis “t0 atau 𝑡𝑡ℎ 𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔” dengan

rumus:

𝑡𝑡0 = 𝑌�1−𝑌�2𝑆𝑒

dimana 𝑆𝑒 = � (𝑛1+𝑛2)(∑𝑦12+𝑦22)(𝑛1)(𝑛2)(𝑛1+𝑛2−2)

∑𝑦12 =∑𝑦12 −(∑𝑦1)2

𝑛1dan ∑𝑦22 =∑𝑦22 −

(∑𝑦2)2

𝑛2

c. Menentukan harga “𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙” berdasarkan derajat bebas, yaitu db =

n1+ n2 – 2 (n1 dan n2 jumlah data kelompok 1 dan 2).

45 Ibid., h.296.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

36

d. Membandingkan harga t0 dan tabel dengan 2 kriteria :

Jika 𝑡𝑡0 ≤ 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙 maka hipotesis nihil (H0) diterima.

Jika 𝑡𝑡0 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙 maka hipotesis nihil (H0) ditolak.

Karena untuk memudahkan perhitungan, peneliti menggunakan

software SPSS yaitu analisis Independent Samples T-test dengan

demikian maka kriteria pengambilan keputusan pada pengujian

hipotesis ini sebagai berikut:

1) Jika p-value (𝑠𝑠𝑖𝑖𝑔𝑔.2 − 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑖𝑖𝑙𝑙𝑒𝑒𝑑𝑑) ≤ (0,05), maka H0 ditolak.

2) Jika p-value (𝑠𝑠𝑖𝑖𝑔𝑔.2 − 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑖𝑖𝑙𝑙𝑒𝑒𝑑𝑑) > 𝛼𝛼(0,05), maka H0 diterima.

e. Kesimpulan pengujian

Jika H0 diterima, berarti tidak ada perbedaan parameter rata-rata

populasi. Namun, jika H0 ditolak, berarti ada perbedaan parameter

rata-rata populasi.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian yang telah

dilakukan di SMP Negeri 169 Jakarta mengenai pengaruh pembelajaran

Challenge Based Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pencapaian siswa kelas eksperimen pada masing-masing indikator

kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu indikator elaboration

dengan perolehan persentase sebesar 31%, kemudian pada

indikator fluency dengan perolehan presentase sebesar 27%, dan

indikator flexibility dengan perolehan presentase sebesar 22%.

2. Pencapaian siswa kelas eksperimen pada masing-masing indikator

kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu indikator elaboration

dengan perolehan persentase sebesar 19%, kemudian pada

indikator fluency dengan perolehan presentase sebesar 18%, dan

indikator flexibility dengan perolehan presentase sebesar 16%.

3. Kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas yang

memperoleh pembelajaran dengan model Challenge Based

Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang

memperoleh pembelajaran konvensional. Hal ini berdasarkan nilai

rata-rata dari hasil posttest kemampuan berpikir kreatif matematis

yang diperoleh kelas �̅�𝑒𝑒𝑘𝑘𝑠𝑠𝑝𝑝𝑒𝑒𝑟𝑟𝑖𝑖𝑚𝑚𝑒𝑒𝑛𝑛 > �̅�𝑘𝑘𝑜𝑜𝑛𝑛𝑡𝑡𝑟𝑟𝑜𝑜𝑙𝑙 dengan analisis hasil

posttest menggunakan uji hipotesisstatistika uji-t dengan harga t

=3,288 dan sig. (2-tailed) = 0,002 < 0,05 pada taraf kepercayaan

95%.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan selama penelitian, penulis ingin memberikan

saran untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini, yaitu :

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

60

1. Untuk guru maupun peneliti selanjutnya yang hendak menggunakan

model pembelajaran Challenge Based Learning dalam pembelajaran

matematika di kelas, diharapkan dapat membuat desain

pembelajaran yang lebih baik khususnya pada saat tahap investigate.

2. Pembelajaran dengan menggunakan kemampuan berpikir kreatif

matematis dalam pembelajaran matematika di kelas, diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan siswa dengan lebih baik khususnya

pada saat tahap flexibility.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu melakukan penelitian

lanjutan tentang kemampuan berpikir kreatif matematis dan model

pembelajaran Challenge Based Learning pada pokok bahasan lain.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

DAFTAR PUSTAKA

A. Pribadi, Benny. Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat, 2011.

Afifah, Riana. 10 Tahun Lagi Ahli Matematika Makin Dibutuhkan, (http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/21/12585429/10.Tahun.Lagi.Ahli.Matematika.Makin.Dibutuhkan), 2013.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika, Depok: Raja Grafindo Persada, 2014.

Hurlock, Elizabeth B. Child Development. diterjemahkan oleh Meitasari Tjandrasa dengan judul Perkembangan Anak jilid 2, Jakarta, 1992.

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.

La Moma. “Menumbuh Berpikir Kreatif Matematis Melalui Pembelajaran Generatif Siswa SMP”, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 2012.

La Moma. Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif untuk Siwa SMP, Delta-Pi Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika,2015.

Laurence, Johnson and Adams, S., Challenge Based Learning: The Report From The Implementation Project. Austin, Texas: The New Media Consortium. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED532404.pdf , 2011.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung, 2015.

L. Mann, Eric. Mathematical Creativity and School Mathematics: Indicator of Mathematical Creativity in Middle School Students, University of Connecticut, 2005.

L. Swiden, Chris. Effects Of Challenge Based Learning On Student Motivation And Achievement, Bozeman: Montana State University, 2013.

Matofani, Ana dkk. “Pengaruh Pembelajaran Interlocked Problem Posing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa”, Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018.

Mark H, Nichols. Challenge Based Learning, California: Apple Inc, 2008.

61

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

62

Mahmudi, Ali. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik, Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2009.

Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta, 1985.

Nichols, Marks, Karen Cator, Marco Torres. Challenge Based Learner User Guide. Reedwood City, CA : Digital Promise, 2016.

OECD, PISA 2012 Results in Focus: What 15-year-olds Know and What They Can Do With What They Know, (Paris : PISA – OECD Publishing, 2014)

Putri, Jayanti. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Discovery Learning Berbasis Scientific Approach, (https://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE/article/view/613) , 2016.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum lampiran IV, (https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud81A2013ImplementasiK13Lengkap.pdf) , 2013.

Ramadhana Widuri, Hanna dkk. “Pengaruh Model Challenge Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa”, Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2018.

Shapiro, S. S and Wilk, M. B, An Analysis of Variance Test for Normality (complete sampel). (Biometrika, 1965) http://www.jstor.otg/journals/bio.html , 2007.

Sudijono, A. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada 2014.

Nawawi, Sulton. “Pengembangan Modul Berbasis Challenge Based Learning Materi Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis”, Tesis Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, 2003, Bab I Pasal 1 Nomor 1.

Yuli Eko, Tatag. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Masalah dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif ,Surabaya: Unesa University Press, 2008.

Yunianta, Tri Nova Hasti, A. Rusilowati, dan Rochmad. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Implementasi Project-Based Learning dengan Peer

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

63

And Self-Assesment untuk Materi Segiempat Kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati, Prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 2012.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

64

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 1

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan penyelesaiannya. Indikator

3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

C. Tujuan Pembelajaran

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

65

Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Mengenal bentuk kalimat terbuka pada persamaan linear satu variabel. • Memahami bentuk kalimat terbuka pada persamaan linear satu variabel. • Menyelesaikan bentuk kalimat pada persamaan linear satu variabel. • Memahami konsep persamaan linear satu variabel. D. Materi Pokok Pertemuan 1 1. Bentuk kalimat pada persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel memiliki dua macam bentuk, yaitu : kalimat terbuka, dan kalimat tertutup. 2. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya, bernilai benar atau salah, karena memiliki unsur yang belum diketahui nilainya. 3. Kalimat tertutup adalah kalimat yang nilai kebenarannya sudah diketahui. 4. Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat satu. 5. Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah ax + b = 0, dengan a dan b bilangan bukan nol. E. Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan Saintifik 2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa G. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Pendahuluan (5 menit)

1. Guru memberikan salam. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran. 3. Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang.

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru menjelaskan bentuk-bentuk kalimat dan konsep dasar persamaan linear satu variabel.

Engage (mengajak)

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

66

2. Guru menghadirkan ide besar (big idea) dengan tema “Ulang Tahun Sekolah” berkaitan dengan kalimat terbuka dan kalimat tertutup. 3. Guru memberikan siswa pertanyaan penting (essential question) berdasarkan permasalahan yang diberikan. 4. Siswa berlatih menalar dengan memberikan jawaban sementara dari pertanyaan penting yang telah dibuat dan disepakati. 5. Guru memberikan tantangan (challenge) kepada siswa. Tantangan tersebut meminta siswa untuk membuat sebuah cerita atau narasi seperti percakapan yang ada padsa big idea dengan mengandung kalimat terbuka dan kalimat tertutup.

1. Guru memberikan kegiatan pemandu (guiding activities) dan pertanyaan pemandu (guiding questions) di dalam LKS. 2. Siswa mengolah informasi yang didapat dari kegiatan dan pertanyaan pemandu dan bekerjasama untuk merencanakan strategi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi pada tantangan.

Investigate (menyelidiki)

1. Guru membantu siswa menyelesaikan LKS yang diberikan. 2. Guru memilih secara acak kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusi. 3. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. 4. Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil

Act (bertindak)

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

67

penyelidikan dan penyelesaian tantangan yang telah dipresentasikan. 5. Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap solusi penyelesaian tantangan. 6. Guru meminta siswa menyampaikan kesimpulan yang telah dibuat. 7. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan kembali LKS yang diberikan.

Penutup (5 menit)

1. Setiap kelompok diberi penghargaan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018

Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 2

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. C. Tujuan Pembelajaran

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

69

Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Menyelesaikan persamaan linear satu variabel menggunakan penjumlahan atau pengurangan. D. Materi Pokok Pertemuan 2

1. Dalam menyelesaikan persamaan linear satu varibel, tujuannya adalah menyederhanakan persamaan untuk menyisakan variabeonsaja di salah satu sisi. 2. Setiap langjah yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan menghasilkan persamaan ekuivalen. 3. Perhatikan persamaan-persamaan berikut.

a) 𝑥 + 1 = 3 b) 𝑥 + 2 = 4 c) 2𝑥 + 2 = 6 d) 𝑥 − 1 = 1 Ketiga persamaan tersebut memiliki himpunan selesaian yang sama. Persamaan-persamaan di atas disebut dengan persamaan yang ekuivalen atau persamaan yang setara. Persamaan yang ekuivalen dapat dimodelkan sebagai timbangan yang seimbang kemudian kedua lengan ditambah atau dikurangi oleh beban yang sama, namun timbangan masih dalam keadaan seimbang.

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan Saintifik 2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa G. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Pendahuluan

(5 menit)

1. Guru memberikan salam. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran. 3. Guru mengelompokkan siswa 4-

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

70

5 orang. Kegiatan Inti

(70 menit)

1. Guru menjelaskan persamaan linear satu variabel menggunakan penjumlahan atau pengurangan. 2. Guru menghadirkan ide besar (big idea) dengan tema “Belanja di Pasar” berkaitan dengan persamaan linear satu variabel menggunakan penjumlahan atau pengurangan. 3. Guru memberikan siswa pertanyaan penting (essential question) berdasarkan permasalahan yang diberikan. 4. Siswa berlatih menalar dengan memberikan jawaban sementara dari pertanyaan penting yang telah dibuat dan disepakati. 5. Guru memberikan tantangan (challenge) kepada siswa. Persamaan linear satu variabel menggunakan penjumlahan atau pengurangan.

Engage (mengajak)

1. Guru memberikan kegiatan pemandu (guiding activities) dan pertanyaan pemandu (guiding questions) di dalam LKS. 2. Siswa mengolah informasi yang didapat dari kegiatan dan pertanyaan pemandu dan bekerjasama untuk merencanakan strategi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi pada tantangan.

Investigate (menyelidiki)

1. Guru membantu siswa menyelesaikan LKS yang diberikan. 2. Guru memilih secara acak kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusi. 3. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk

Act (bertindak)

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

71

memberikan tanggapan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. 4. Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil penyelidikan dan penyelesaian tantangan yang telah dipresentasikan. 5. Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap solusi penyelesaian tantangan. 6. Guru meminta siswa menyampaikan kesimpulan yang telah dibuat. 7. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan kembali LKS yang diberikan.

Penutup

(5 menit)

1. Setiap kelompok diberi penghargaan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018 Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 3

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. C. Tujuan Pembelajaran Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan :

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

73

• Menyelesaikan persamaan linear satu variabel menggunakan perkalian atau pembagian. D. Materi Pokok Pertemuan 3 1. Dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel, tujuannya adalah menyederhanakan persamaan untuk menyisakan variabel saja di salah satu sisi. 2. Setiap langkah yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan menghasilkan persamaan ekuivalen. 3. Contoh : Tentukan selesaian dari persamaan 2(𝑥 − 4) + 5𝑥 = 34 Penyelesaian : 2(𝑥 − 4) + 5𝑥 = 34 2𝑥 − 8 + 5𝑥 = 34 7𝑥 − 8 = 34 7𝑥 − 8 + 8 = 34 + 8 7𝑥 = 42 7x

7 = 42

7

𝑥 = 6

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan Saintifik 2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Pendahuluan (5 menit)

1. Guru memberikan salam. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran. 3. Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang.

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru menjelaskan persamaan linear satu variabel menggunakan perkalian atau pembagian. 2. Guru menghadirkan ide besar (big idea) dengan tema “Memancing Ikan” berkaitan dengan persamaan

Engage (mengajak)

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

74

linear satu variabel menggunakan perkalian atau pembagian. 3. Guru memberikan siswa pertanyaan penting (essential question) berdasarkan permasalahan yang diberikan. 4. Siswa berlatih menalar dengan memberikan jawaban sementara dari pertanyaan penting yang telah dibuat dan disepakati. 5. Guru memberikan tantangan (challenge) kepada siswa. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel menggunakan perkalian atau pembagian.

1. Guru memberikan kegiatan pemandu (guiding activities) dan pertanyaan pemandu (guiding questions) di dalam LKS. 2. Siswa mengolah informasi yang didapat dari kegiatan dan pertanyaan pemandu dan bekerjasama untuk merencanakan strategi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi pada tantangan.

Investigate (menyelidiki)

1. Guru membantu siswa menyelesaikan LKS yang diberikan. 2. Guru memilih secara acak kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusi. 3. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. 4. Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil penyelidikan dan penyelesaian tantangan yang telah dipresentasikan. 5. Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap solusi

Act (bertindak)

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

75

penyelesaian tantangan. 6. Guru meminta siswa menyampaikan kesimpulan yang telah dibuat. 7. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan kembali LKS yang diberikan.

Penutup (5 menit)

1. Setiap kelompok diberi penghargaan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018

Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 4

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. C. Tujuan Pembelajaran

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

77

Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Menemukan konsep pertidaksamaan linear satu variabel D. Materi Pokok Pertemuan 4 • Misal a,b adalah bilangan real, dengan a≠0. • Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki sebuah variabel yang dinyatakan dengan bentuk ax+b > 0 atau ax+b < 0 ax+b ≤ 0 atau ax+b ≥0 E. Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan Saintifik 2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Pendahuluan (5 menit)

1. Guru memberikan salam. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran. 3. Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang.

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru menjelaskan konsep pertidaksamaan linear satu variable. 2. Guru menghadirkan ide besar (big idea) dengan tema “Si Bintang Kelas” berkaitan dengan konsep pertidaksamaan linear satu variabel 3. Guru memberikan siswa pertanyaan penting (essential question) berdasarkan permasalahan yang diberikan. 4. Siswa berlatih menalar dengan

Engage (mengajak)

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

78

memberikan jawaban sementara dari pertanyaan penting yang telah dibuat dan disepakati. 5. Guru memberikan tantangan (challenge) kepada siswa berkaitan dengan konsep pertidaksamaan linear satu variabel.

1. Guru memberikan kegiatan pemandu (guiding activities) dan pertanyaan pemandu (guiding questions) di dalam LKS. 2. Siswa mengolah informasi yang didapat dari kegiatan dan pertanyaan pemandu dan bekerjasama untuk merencanakan strategi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi pada tantangan.

Investigate (menyelidiki)

1. Guru membantu siswa menyelesaikan LKS yang diberikan. 2. Guru memilih secara acak kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusi. 3. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. 4. Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil penyelidikan dan penyelesaian tantangan yang telah dipresentasikan. 5. Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap solusi penyelesaian tantangan. 6. Guru meminta siswa menyampaikan kesimpulan yang telah dibuat. 7. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan kembali LKS yang diberikan.

Act (bertindak)

Penutup 1. Setiap kelompok diberi

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

79

(5 menit) penghargaan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018

Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 5

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. C. Tujuan Pembelajaran

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

81

Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Menyelesaikan masalah pertidaksamaan linear satu variabel. D. Materi Pokok Pertemuan 5 • Misal a,b adalah bilangan real, dengan a≠0. • Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki sebuah variabel yang dinyatakan dengan bentuk ax+b > 0 atau ax+b < 0 ax+b ≤ 0 atau ax+b ≥0 E. Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan Saintifik 2. Model Pembelajaran Challenge Based Learning F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Pendahuluan (5 menit)

1. Guru memberikan salam. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran. 3. Guru mengelompokkan siswa 4-5 orang.

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru menjelaskan pertidaksamaan linear satu variabel 2. Guru menghadirkan ide besar (big idea) dengan tema “Kurir Pemilik Mobil Box” berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variable 3. Guru memberikan siswa pertanyaan penting (essential question) berdasarkan permasalahan yang diberikan. 4. Siswa berlatih menalar dengan

Engage (mengajak)

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

82

memberikan jawaban sementara dari pertanyaan penting yang telah dibuat dan disepakati. 5. Guru memberikan tantangan (challenge) kepada siswa untuk menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel.

1. Guru memberikan kegiatan pemandu (guiding activities) dan pertanyaan pemandu (guiding questions) di dalam LKS. 2. Siswa mengolah informasi yang didapat dari kegiatan dan pertanyaan pemandu dan bekerjasama untuk merencanakan strategi yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi pada tantangan.

Investigate (menyelidiki)

1. Guru membantu siswa menyelesaikan LKS yang diberikan. 2. Guru memilih secara acak kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusi. 3. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. 4. Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil penyelidikan dan penyelesaian tantangan yang telah dipresentasikan. 5. Guru memberikan penegasan dan penguatan terhadap solusi penyelesaian tantangan. 6. Guru meminta siswa menyampaikan kesimpulan yang telah dibuat. 7. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan kembali LKS yang diberikan.

Act (bertindak)

Penutup 1. Setiap kelompok diberi

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

83

(5 menit) penghargaan terhadap hasil diskusi yang telah dilakukan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018

Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

84

Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Pertemuan ke- : 1 A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan

penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan :

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

85

• Mengenal bentuk kalimat terbuka pada persamaan linear satu variabel. • Memahami bentuk kalimat terbuka pada persamaan linear satu variabel. • Menyelesaikan bentuk kalimat pada persamaan linear satu variabel. • Memahami konsep persamaan linear satu variable.

D. Materi Pokok

Pertemuan 1 1. Bentuk kalimat pada persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

memiliki dua macam bentuk, yaitu : kalimat terbuka, dan kalimat tertutup. 2. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai

kebenarannya, bernilai benar atau salah, karena memiliki unsur yang belum diketahui nilainya.

3. Kalimat tertutup adalah kalimat yang nilai kebenarannya sudah diketahui.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik 2. Metode Pembelajaran : Ekspositori

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa

G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Persiapan (5 menit)

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang kalimat terbuka serta kalimat tertutup dan konsep dasar persamaan linear satu variabel.

Apersepsi

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

86

Penyajian 1. Guru memberikan penjelasan

materi dengan metode ceramah mengenai kalimat terbuka dan tertutup.

2. Siswa mengamati penjelasan yang guru berikan.

Mengamati

1. Guru mencoba

menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa dengan cara bertanya kepada siswa.

2. Siswa bertanya bila terdapat materi yang tidak dimengerti.

Menanya

1. Siswa mencatat penjelasan

yang guru berikan. 2. Siswa membuat sebuah cerita

atau narasi yang memiliki unsur-unsur berupa kalimat terbuka dan kalimat tertutup.

Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

1. Guru memberikan latihan soal

kepada siswa. 2. Siswa mengerjakan latihan

soal yang guru berikan.

Mengasosiasi

1. Salah satu siswa

mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas.

2. Guru memberi umpan balik atau konfirmasi.

Mengkomunikasi

Penutup (5 menit)

1. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.

2. Guru memberikan latihan soal dan penugasan untuk tiap kelompok.

3. Guru mengucapkan salam penutup pertemuan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

87

Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018

Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

88

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 2

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan

penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

89

C. Tujuan Pembelajaran Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Menyelesaikan persamaan linear satu variabel menggunakan penjumlahan

atau penguranganan D. Materi Pokok

Pertemuan 2 1. Dalam menyelesaikan persamaan linear satu varibel, tujuannya adalah

menyederhanakan persamaan untuk menyisakan variabeonsaja di salah satu sisi.

2. Setiap langjah yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan menghasilkan persamaan ekuivalen.

3. Perhatikan persamaan-persamaan berikut. a) 𝑥 + 1 = 3 b) 𝑥 + 2 = 4 c) 2𝑥 + 2 = 6 d) 𝑥 − 1 = 1 Ketiga persamaan tersebut memiliki himpunan selesaian yang sama. Persamaan-persamaan di atas disebut dengan persamaan yang ekuivalen atau persamaan yang setara. Persamaan yang ekuivalen dapat dimodelkan sebagai timbangan yang seimbang kemudian kedua lengan ditambah atau dikurangi oleh beban yang sama, namun timbangan masih dalam keadaan seimbang.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik 2. Metode Pembelajaran : Ekspositori

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa

G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Persiapan 4. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan dengan

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

90

(5 menit) mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti (70 menit)

2. Guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang penjumlahan dan pengurangan pada persamaan linear satu variabel.

Apersepsi

Penyajian 3. Guru memberikan penjelasan

materi dengan metode ceramah mengenai penjumlahan dan pengurangan pada persamaan linear satu variabel.

4. Siswa mengamati penjelasan yang guru berikan.

Mengamati

3. Guru mencoba menghubungkan

materi pelajaran dengan pengalaman siswa dengan cara bertanya kepada siswa.

4. Siswa bertanya bila terdapat materi yang tidak dimengerti

Menanya

3. Siswa mencatat penjelasan yang

guru berikan. 4. Siswa membuat model

matematika persamaan yang setara atau ekuivalen.

Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

3. Guru memberikan latihan soal

kepada siswa. 4. Siswa mengerjakan latihan soal

yang guru berikan.

Mengasosiasi

3. Salah satu siswa

mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas.

4. Guru memberi umpan balik atau konfirmasi.

Mengkomunikasi

Penutup 4. Guru bersama siswa

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

91

(5 menit) menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.

5. Guru memberikan latihan soal dan penugasan untuk tiap kelompok.

6. Guru mengucapkan salam penutup pertemuan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan

Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018 Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 3

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan

penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

93

C. Tujuan Pembelajaran Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Menyelesaikan persamaan linear satu variabel menggunakan perkalian atau

pembagian.

D. Materi Pokok

Pertemuan 3

1. Dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel, tujuannya adalah menyederhanakan persamaan untuk menyisakan variabel saja di salah satu sisi.

2. Setiap langkah yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan menghasilkan persamaan ekuivalen.

3. Contoh : Tentukan selesaian dari persamaan 2(𝑥 − 4) + 5𝑥 = 34 Penyelesaian : 2(𝑥 − 4) + 5𝑥 = 34

2𝑥 − 8 + 5𝑥 = 34 7𝑥 − 8 = 34 7𝑥 − 8 + 8 = 34 + 8 7𝑥 = 42 7x

7 = 42

7

𝑥 = 6

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik 2. Metode Pembelajaran : Ekspositori

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa

G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Persiapan (5 menit)

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

94

dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang perkalian dan pembagian pada persamaan linear satu variabel.

Apersepsi

Penyajian 1. Guru memberikan penjelasan

materi dengan metode ceramah mengenai perkalian dan pembagian pada persamaan linear satu variabel.

2. Siswa mengamati penjelasan yang guru berikan.

Mengamati

1. Guru mencoba

menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa dengan cara bertanya kepada siswa.

2. Siswa bertanya bila terdapat materi yang tidak dimengerti

Menanya

1. Siswa mencatat penjelasan

yang guru berikan. 2. Siswa mencari informasi lain

dari berbagai refrensi terkait perkalian dan pembagian pada persamaan linear satu variabel.

Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

1. Guru memberikan latihan

soal kepada siswa. 2. Siswa mengerjakan latihan

soal yang guru berikan.

Mengasosiasi

1. Salah satu siswa

mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas.

2. Guru memberi umpan balik

Mengkomunikasi

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

95

atau konfirmasi. Penutup

(5 menit) 1. Guru bersama siswa

menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.

2. Guru memberikan latihan soal dan penugasan untuk tiap kelompok.

3. Guru mengucapkan salam penutup pertemuan.

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan

Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018 Guru Peneliti

Fairazatunnis

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Pertemuan ke- : 4 A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan

penyelesaiannya. Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

97

C. Tujuan Pembelajaran Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Menemukan konsep pertidaksamaan linear satu variable

D. Materi Pokok

Pertemuan 4 • Misal a,b adalah bilangan real, dengan a≠0. • Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki

sebuah variabel yang dinyatakan dengan bentuk ax+b > 0 atau ax+b < 0 ax+b ≤ 0 atau ax+b ≥0

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik 2. Metode Pembelajaran : Ekspositori

F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa

G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Persiapan (5 menit)

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang konsep pertidaksamaan linear satu variabel

Apersepsi

Penyajian 1. Guru memberikan penjelasan

materi dengan metode ceramah mengenai konsep

Mengamati

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

98

pertidaksamaan linear satu variabel.

2. Siswa mengamati penjelasan yang guru berikan.

1. Guru mencoba menghubungkan

materi pelajaran dengan pengalaman siswa dengan cara bertanya kepada siswa.

2. Siswa bertanya bila terdapat materi yang tidak dimengerti

Menanya

1. Siswa mencatat penjelasan yang

guru berikan. 2. Siswa mencari informasi lain

dari berbagai refrensi terkait konsep pertidaksamaan linear satu variabel.

Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

1. Guru memberikan latihan soal

kepada siswa. 2. Siswa mengerjakan latihan soal

yang guru berikan.

Mengasosiasi

1. Salah satu siswa

mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas.

2. Guru memberi umpan balik atau konfirmasi.

Mengkomunikasi

Penutup (5 menit)

1. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.

2. Guru memberikan latihan soal dan penugasan untuk tiap kelompok.

3. Guru mengucapkan salam penutup pertemuan.

H. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan

Teknik : Pengamatan

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

99

Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS) Jakarta, 23 Oktober 2018

Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke- : 5

A. Kompetensi Inti KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan

penyelesaiannya.

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

101

Indikator 3.7.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan kelompok dan individu, diskusi kelompok, siswa diharapkan : • Menyelesaikan masalah pertidaksamaan linear satu variabel.

D. Materi Pokok

Pertemuan 5 • Misal a,b adalah bilangan real, dengan a≠0. • Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki

sebuah variabel yang dinyatakan dengan bentuk ax+b > 0 atau ax+b < 0 ax+b ≤ 0 atau ax+b ≥0

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik 2. Metode Pembelajaran : Ekspositori

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan Tulis dan Spidol 2. Lembar Kerja Siswa

G. Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Tahapan

Persiapan (5 menit)

1. Guru melakukan kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti (70 enit)

1. Guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang masalah pertidaksamaan linear satu

Apersepsi

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

102

variabel

Penyajian 1. Guru memberikan penjelasan

materi dengan metode ceramah mengenai masalah pertidaksamaan linear satu variabel.

2. rSiswa mengamati penjelasan yang guru berikan.

Mengamati

1. Guru mencoba

menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa dengan cara bertanya kepada siswa.

2. Siswa bertanya bila terdapat materi yang tidak dimengerti

Menanya

1. Siswa mencatat penjelasan

yang guru berikan. 2. Siswa mencari informasi lain

dari berbagai refrensi terkait masalah pertidaksamaan linear satu variabel.

Mengumpulkan Informasi/ Mencoba

1. Guru memberikan latihan soal

kepada siswa. 2. Siswa mengerjakan latihan

soal yang guru berikan.

Mengasosiasi

1. Salah satu siswa

mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas.

2. Guru memberi umpan balik atau konfirmasi.

Mengkomunikasi

Penutup (5 menit)

1. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari.

2. Guru memberikan latihan soal dan penugasan untuk tiap kelompok.

3. Guru mengucapkan salam penutup pertemuan.

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

103

H. Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen • Penilaian Keterampilan

Teknik : Pengamatan Bentuk Instrumen : 1. Proyek pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

Jakarta, 23 Oktober 2018

Guru Peneliti

Fairazatunnisa 11140170000036

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

104

Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA 1

(Kelas Eksperimen)

Tujuan Pembelajaran : • Mengenal bentuk kalimat terbuka pada persamaan linear satu variabel. • Memahami bentuk kalimat terbuka pada persamaan linear satu variabel. • Menyelesaikan bentuk kalimat pada persamaan satu variabel. • Memahami konsep persamaan linear satu variabel.

Nama Anggota : 1. 2. 3. 4.

Kelas / Kelompok :

Perhatikan! • Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai

kebenarannya, bernilai benar saja atau salah saja karena memiliki unsur yang belum diketahui nilainya.

• Kalimat tertutup adalah kalimat yang nilai kebenarannya sudah diketahui. • Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan

oleh tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat satu.

• Bentuk umum persamaan linear satu variabel adalah ax + b = 0, dengan a dan b bilangan bukan nol.

Engage

Big Idea

Ulang Tahun Sekolah Pada suatu hari di sekolah Danu sedang menyelenggarakan acara milad

atau ulang tahun sekolah yang ke-10. Banyak sekali perlombaan untuk memeriahkan acara tersebut seperti, lomba menggambar, lomba baca puisi, lomba nyayni, dan juga akan ada kuis. Kuis akan dibawakan oleh Ibu Rara. Ibu Rara guru matematika di sekolah Danu.

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

105

Berikut adalah pertanyaan kuis yang telah dibawakan. Ibu Rara : “Coba siapa yang bisa jawab pertanyaanku. Siapakah presiden

pertama Republik Indonesia?”

Danu : “Presiden pertama Republik Indonesia adalah Ir.Soekarno.” Ibu Rara : “Betul” Ibu Rara : “Kemudian pertanyaan berikutnya, siapa yang bisa menjawab,

Siapakah pencipta lagu Indonesia Raya?”

Silva : “Pencipta lagu Indonesia Raya adalah Kusbini.” Ibu Rara : “Jawabannya salah.” Ibu Rara : “Pertanyaan selanjutnya, pertanyaan kali ini berkaitan dengan

materi pelajaran matematika di sekolah. Suatu bilangan jika dikalikan dua kemudian dikurangi tiga menghasilkan tujuh. Bilangan berapakah itu?”

Salma : “Bilangan yang Ibu maksud 5 bukan bu?. Lima dikali dua kemudian dikurangi tiga sama dengan tujuh. Benar kan?”

Ibu Rara : “Benar” Ibu Rara : “Pertanyaan terakhir. Suatu bilangan jika dikalikan oleh dua

pertiga kemudian dikurangi oleh dua kalinya dan dikurangi satu sama dengan tujuh. Bilangan berapakah itu?.”

Dafa : “Saya tebak bilangan yang ibu maksud adalah enam. Enam dikali dua pertiga

kemudian dikurangi oleh dua kali enam dan dikurangi satu hasilnya tujuh. Bagaimana, tebakan saya benar kan bu?.”

Ibu Rara : “Sayang sekali hampir benar. Jawab yang benar adalah negatif enam.”

Essential Question Perhatikan kalimat-kalimat dalam percakapan diatas. Kemudian kelompokkanlah kalimat kalimat tersebut menjadi kalimat terbuka dan kalimat tertutup yang bernilai benar atau bernilai salah!

Kalimat Terbuka

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

106

Challenges Buatlah cerita atau narasi seperti pada percakapan diatas yang mengandung kalimat terbuka dan kalimat tertutup!

Invastigate

1. Tentukan apakah pernyataan kalimat berikut bernilai benar atau salah.

Kalimat Tertutup

Kalimat Bernilai salah

Kalimat Bernilai Benar

Pernyataan Kalimat Benar Salah Siswa SMP dilarang mengendarai motor dan mobil. Terdapat 300 detik dalam 1 jam.

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

107

2. Lina menyiapkan 40 kotak kue untuk ulang tahunnya. Kue tersebut dibawa

ke kelas untuk dibagikan ke teman sekelasnya masing-masing satu. Karena adatemannya yang tidak masuk, maka ada kotak kue yang tersisa.

a. Buat kalimat tertutup yang menyatakan banyaknya kue yang dibagikan dengan murid yang tidak masuk.

b. Bila yang tidak masuk 3 orang, berapakah kotak kue yang dibagikan?

Act

Kesimpulan

16 adalah dua pertiga dari 24. Jalur Bus Way hanya boleh dilalui oleh Bus Trans Jakarta. Semua anak perempuan memiliki boneka. Indomie adalah makanan favorit seluruh masyarakat Indonesia.

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

108

LEMBAR KERJA SISWA

2

(Kelas Eksperimen)

Tujuan Pembelajaran :

• Menyelesaikan persamaan linear satu variabel menggunakan penjumlahan atau pengurang.

Nama Anggota : 1. 2. 3. 4. Kelas / Kelompok :

Perhatikan! • Dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel, tujuannya adalah

menyederhanakan persamaan untuk menyisakan variabel saja di salah satu sisi.

• Setiap langkah yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan menghasilkan persamaan ekuivalen.

• Perhatikan persamaan-persamaan berikut. e) 𝑥 + 1 = 3 f) 𝑥 + 2 = 4 g) 2𝑥 + 2 = 6 h) 𝑥 − 1 = 1 Ketiga persamaan tersebut memiliki himpunan selesaian yang sama. Persamaan-persamaan di atas disebut dengan persamaan yang ekuivalen atau persamaan yang setara. Persamaan yang ekuivalen dapat dimodelkan sebagai timbangan yang seimbang kemudian kedua lengan ditambah atau dikurangi oleh beban yang sama, namun timbangan masih dalam keadaan seimbang.

Engage Big idea

Belanja di Pasar Pada suatu hari Rifa menemani Ibunya untuk berbelanja di pasar. Barang-barang yang di beli di pasar tersebut adalah untuk kebutuhan bumbu dapur. Kemudian Rifa disuruh oleh ibunya untuk membeli cabe dan bawang putih. Rifa membeli 10

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

109

buah cabe yang sama dan dua buah bawang putih yang juga sama. Informasi dari ibunya bahwa satu buah cabe beratnya 1 g, tetapi berat bawang putih tidak diketahuinya. Penasaran ingin mengetahui beberapa berat bawang putih sesungguhnya, ia melakukan percobaan sebagai berikut.

1. Pada percobaan pertama dia menemukan bahwa 1 buah bawang putih ditambah dengan 1 buah cabe setimbang dengan 4 buah cabe.

2. Pada percobaan kedua dia menemukan bahwa 1 buah bawang putih ditambah dengan 2 buah cabe setimbang dengan 5 buah cabe.

3. Pada percobaan ketiga dia menemukan bahwa 1 buah bawang putih ditambah dengan 3 buah cabe setimbang dengan 6 buah cabe.

4. Pada bercobaan keempat dia menemukan bahwa 2 buah bawang putih setimbang dengan 6 buah cabe.

Essential questions a. Buatlah model matematika persamaan yang setara atau ekuivalen dari masing-

masing percobaan diatas! b. Berdasarkan data-data pada percobaan diatas temukanlah berapa berat bawang

putih yang sesungguhnya! c. Tentukanlah persamaan yang setara atau ekuivalen dari masing-masing

percobaan diatas!

Challenges Temukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan linear berikut.

1. x + 4 = 9 2. 5m + 4 = 2m + 16 3. 4y – 10 = 1 4. 7a + 3 = 0 5. 8 – 4b = 6 6. 24y – 11 = 33 – 20 y

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

110

Invastigate

Suatu ketika Ricko dan Ayahnya bermain bola di taman depan rumah mereka, mereka terlihat bahagia. Saat Ricko dan Ayahnya bermain bola, Ricko mempunyai 2 kantong bola, masing-masing kantong isinya sama. Ayahnya memberi lagi 10 bola, ternyata banyak bola Ricko sekarang adalah 30 bola. Namun, disaat Ricko dan ayahnya pulang, kantong bola Ricko tertinggal 1 kantong ditaman tersebut.

a. Berapakah banyak bola yang ada di dalam tiap-tiap kantog Ricko? b. Berapa jumlah bola Ricko sebelum Ricko diberi bola oleh ayahnya?

Act

Kesimpulan :

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

111

LEMBAR KERJA SISWA

3

(Kelas Eksperimen)

Tujuan Pembelajaran :

• Menyelesaikan persamaan linear satu variabel menggunakan perkalian atau pembagian.

Nama Anggota : 1. 2. 3. 4. Kelas / Kelompok :

Perhatikan!

• Dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel, tujuannya adalah menyederhanakan persamaan untuk menyisakan variabel saja di salah satu sisi.

• Setiap langkah yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan menghasilkan persamaan ekuivalen.

• Contoh : Tentukan selesaian dari persamaan 2(𝑥 − 4) + 5𝑥 = 34 Penyelesaian : 2(𝑥 − 4) + 5𝑥 = 34

2𝑥 − 8 + 5𝑥 = 34 7𝑥 − 8 = 34 7𝑥 − 8 + 8 = 34 + 8 7𝑥 = 42 7x

7 = 42

7

𝑥 = 6

Engage

Big idea Memancing Ikan

Pada suatu hari di sebuah desa ada sepasang anak laki-laki yang gemar memancing ikan di sungai, mereka adalah Andi dan Basri. Pada saat memancing

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

112

Basri mendapat 1 ekor ikan lebih banyak dari 2 kali banyak ikan yang diperoleh Andi. Total ikan yang mereka peroleh adalah 10 ekor. Essential question a. Berapa banyak ikan yang diperoleh Andi? b. Jika ikan yang diperoleh Andi sebanyak x. Tentukanlah banyak ikan yang

diperoleh Basri!

Challenge Pak Tarto memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 4 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling tanah 80m, tentukan luas tanah Pak Tarto!

Investigate Cahya, Dida, dan Edi membagi tugas mengantar undangan ke 105 orang. Dida mengatar 10 amplop undangan lebih banyak dari Cahya. Edi mengantar 5 amplop undangan lebih sedikit dari 2 kali yang diantar Cahya. a. Berapa banyak amplop undangan yang Cahya miliki? b. Tentukan berapa banyak undangan yang diantar Dida dan Edi!

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

113

Act

Kesimpulan :

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

114

LEMBAR KERJA SISWA

4

(Kelas Eksperimen)

Tujuan Pembelajaran : • Menemukan konsep pertidaksamaan linear satu variabel

Nama Anggota : 1. 2. 3. 4.

Kelas / Kelompok :

Perhatikan! • Misal a,b adalah bilangan real, dengan a≠0. • Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki

sebuah variabel yang dinyatakan dengan bentuk ax+b > 0 atau ax+b < 0 ax+b ≤ 0 atau ax+b ≥0

Engage

Big Idea

Kurir Pemilik Mobil Box Pak Fredy adalah seseorang yang berprofesi sebagi kurir. Profesi kurir ini

sudah ia tekuni selama bertahun-tahun, kini Pak Fredy memiliki mobil box sendiri dari hasil kerjanya tersebut. Pak Fredy memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg. Berat pak Fredy adalah 60 kg dan dia akan mengangkut kotak barang yang setiap kotak beratnya 20 kg. Essential Question Berapa kotak paling banyak yang dapat diangkut Pak Fredy dalam sekali pengangkutan?

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

115

Challenges Jika Pak Fredy akan mengangkut 110 kotak, paling sedikit berapa kali pengangkutan kotak itu akan habis?

Invastigate Rumah Ibu Suci dibangun di atas sebidang tanah berbentuk persegi panjang yang panjangnya 20 m dan lebarnya (6y-1) m. Jika luas tanah Ibu Suci tidak kurang dari 100 m2, a. Berapakah lebar terkecil tanah Ibu Suci? b. Jika biaya untuk membangun rumah di atas tanah seluas 1 m2 dibutuhkan uang

Rp 2.000.00,-Berapakah biaya terkecil yang harus disediakan Ibu Suci jika seluruh tanahnya dibangun?

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

116

Act Kesimpulan :

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

117

LEMBAR KERJA SISWA

5

(Kelas Eksperimen)

Tujuan Pembelajaran : • Menyelesaikan masalah pertidaksamaan linear satu variabel

Nama Anggota : 1. 2. 3. 4.

Kelas / Kelompok :

Perhatikan! • Misal a,b adalah bilangan real, dengan a≠0. • Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang memiliki

sebuah variabel yang dinyatakan dengan bentuk ax+b > 0 atau ax+b < 0 ax+b ≤ 0 atau ax+b ≥0

Engage

Big Idea

Si Bintang Kelas Nadia adalah seorang siswa SMP yang kini menduduki bangku kelas 9 ia

selalu mendapat peringkat pertama di kelasnya. Sehingga Nadia mendapat julukan dari teman-teman nya yaitu “Si Bintang Kelas”. Hampir di seluruh mata pelajaran Nadia memperoleh nilai A salah satunya pada mata pelajaran Matematika. Perolehan nilai Nadia pada mata pelajaran Matematika yaitu 97, 82, 89, dan 99 pada empat ulangan harian Matemtika. Untuk memperoleh nilai A di Matematika, rata-rata nilai ulangannya harus 90 atau lebih. Essential question Tuliskan pertidaksamaan yang menyatakan situasi yang dialami oleh Nadia.

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

118

Challenge Ubahlah masalah-masalah berikut ke dalam bentuk pertidaksamaan linear satu variabel.

a. Sebuah bus dapat mengangkut kurang dari 60 penumpang. b. Jarak rumah Bondi ke sekolah lebih dari seratus meter. c. Kecepatan Dafa berkendara tidak lebih dari 50km/jam. d. Bilangan y tidak lebih dari -2. e. Suatu bilangan kurang dari -7 hasilnya kurang dari -2.

Investigate Suatu persegi panjang diketahui lebarnya (2x-3) cm dan panjangnya 8 cm. luasnya tidak lebih dari 40cm2. Tentukan pertidaksamaan dari situasi tersebut.

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

119

Act Kesimpulan :

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

120

Lampiran 4

KISI-KISI TES

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

Pokok Bahasan : Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu

Variabel

Kelas/Semester : VII / Ganjil

Kompetensi Inti :

3. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar :

3.6 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan

penyelesaiannya.

4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variable

No. Indikator Soal Indikator

Kemampuan

Berpikir Kreatif

Matematis

No.

Soal

1. Memberikan rincian informasi dari

masalah yang berkaitan dengan

persamaan dan pertidaksamaan

linear satu variabel,

Elaboration 1 dan 2

2. Memberikan banyak jawaban

dalam menyelesaikan masalah yang

Fluency 3a dan

4b

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

121

berkaitan dengan persamaan dan

pertidaksamaan linear.

3. Memberikan alternatif jawaban

berdasarkan kondisi yang diberikan

dalam menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel

.

Flexibility 3b dan

4a

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

122

Lampiran 5 INSTRUMEN TES

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

Jenjang/Mata Pelajaran : SMP/Matematika

Waktu : 2 x 40 menit

Pokok Bahasan : Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu

Variabel

Petunjuk :

• Tulislah nama dan kelasmu pada lembar jawaban yang telah di

sediakan.

• Baca, pahami, dan kerjakan semua soal berikut ini dengan teliti,

cepat dan tepat.

• Diperbolehkan mengerjakan soal tidak sesuai dengan nomor urut

soal.

• Kerjakan soal yang menurutmu mudah terlebih dahulu.

• Percayalah bahwa kamu mampu mengerjakannya sendiri.

• Mulai dan akhiri dengan doa

Soal

1. Risa, Meli, dan Sasa membagi tugas mengantar undangan ke 105 orang. Meli

mengantar 10 amplop undangan lebih banyak dari Risa. Sasa mengantar 5

amplop undangan lebih sedikit dari 2 kali yang diantar Risa. Jika undangan

yang diantar Risa sebanyak x amplop. Uraikan secara rinci bagaimana kamu

dapat menentukan banyaknya undangan yang diantar Meli dan Sasa?

2. Jeruk Burhan 3 kali lebih banyak dari jeruk Ana. Jeruk Cindy 6 buah lebih

banyak dari jeruk ana. Jika jeruk Ana x buah dan jumlah jeruk Ana, Burhan,

dan Cindy setelah dikumpulkan adalah 56 buah. Uraikan secara rinci

bagaimana kamu dapat menentukan banyaknya buah jeruk Burhan, Ana, dan

Cindy?

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

123

3. Ibu mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran

panjang 20 m dan lebarnya 6y-1 dengan luas 100 m2. Dsebelah barat tanah

tersebut ada masjid, kemudian di sebelah timur ada sebuah jalan kecil, lalu di

sebelah selatan ada jalan raya, dan di sebelah utara ada rumah tetangga. Jika

ibu ingin menjual tanah seluas 20y m2 :

a. Tentukan dua buah situasi yang menggambarkan posisi tanah yang akan

dijual.

b. Berapakah harga jual tanah tersebut?

4. Untuk melakukan perjalanan Eka dari kota A ke kota D, kita harus menaiki

bus. Ongkos bus dari kota A ke B Rp 3.000,00 , kemudian dari kota A ke C

adalah Rp 2.000,00 lebih dari 2 kali lipat jarak kota A ke B. Lalu ongkos bus

dari kota B ke C adalah Rp 1.000,00 lebih dari jarak kota A ke B. Ongkos bus

dari kota B ke D adalah 3 kali lipat dari A ke B dan ongkos bus dari kota C ke

D adalah 2 kali lipat dari jarak A ke B.

a. Tentukan ongkos bus dari kota A ke kota D.

b. Gambarkan 2 kemungkinan jalur bus yang dapat dilalui oleh Eka.

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

124

Lampiran 6 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS Nomor

Soal Jawaban Indikator

1.

(10 + 𝑥) + (2𝑥 − 5) + 𝑥 = 105 4𝑥 + 5 = 105

4𝑥 = 105 − 5

𝑥 =100

4

𝑥 = 25

= 10+ 25

= 35

= 2(25)− 5 = 50− 5

= 45

Diketahui : • Risa, Meli, dan Sasa mengantar 105 undangan. • Meli mengantar 10 amplop undangan lebih banyak

dari Risa. • Sasa mengantar 5 amplop undangan lebih sedikit

dari 2 kali yang diantar Risa. • Undangan yang diantar Risa adalah x amplop. Jawab : • Undangan yang diantar Risa = x amplop • Undangan yang diantar Sasa = 2x - 5 amplop • Undangan yang diantar Meli = 10 + x amplop • Meli, Sasa, dan Risa mengantar 105 amplop

undangan

• Banyak amplop undangan yang diantar oleh Meli

= 10 + 𝑥

• Banyak amplop undangan yang diantar oleh Sasa = 2𝑥 − 5

Elaboration

2. Diketahui : Jeruk Burhan 3 kali lebih banyak dari jeruk Ana = 3x Jeruk Cindy 6 buah lebih banyak dari jeruk Ana = 6+x Jeruk Ana x buah = x Jumlah jeruk Ana, Burhan, dan Cindy adalah 56 buah.

Elaboration

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

125

Jawab : x + (3x) + (6+x) = 56 5x + 6 = 56 5x = 56-6 5x = 50 x = 10 Jeruk Burhan = 3x = 3(10) = 30 buah Jeruk Ana = x = 10 buah Jeruk Cindy = 6 + x = 6 +10 = 16 buah

3a Diketahui : Panjang = 20 m Lebar = 6y – 1 Luas = 100 m2

Jawab : Kemungkinan I

Kemungkinan II

Kemungkinan III

Fluency

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

126

3b Luas = p x l

100 m2 = (6y – 1) x 20 m 100 m2 = 120y – 20 120 m2 = 120y y = 1 Luas tanah yang dijual = 20y = 20 (1) = 20 m2 Jawaban I Jika harga tanah ibu Rp 250.000,00/m2 Karena tanah yang dijual memiliki akses yang mudah maka jumlah uang yang akan didapatkan adalah 20 m2 x Rp 250.000,00 = Rp 5.000.000,00 Jawaban II Jika harga tanah ibu Rp 200.000,00/m2

Karena tanah yang dijual memiliki akses yang mudah yaitu dapat melalui jalan raya maupun gang kecil namun bentuk tanahnya berkelok-kelok maka jumlah uang yang akan didapatkan adalah 20 m2 x Rp 200.000,00 = Rp 4.000.000,00 Jawaban III Jika harga jual tanah ibu Rp 150.000,00/m2 Karena tanah yang dijual memiliki akses yang jauh dari jalan raya maka jumlah uang yang akan didapatkan adalah 20 m2 x Rp 150.000,00 = Rp 3.000.000,00

Flexibility

4a Jawab : Jarak A – B = x = Rp 3.000,00 Jarak A – C = Rp 2.000,00 + 2x

= Rp 2.000,00 + 2 (Rp 3.000,00) = Rp 8.000,00

Jarak B – C = Rp 1.000,00 + y = Rp 1.000,00 + Rp 3.000,00 = Rp 4.000,00

Jarak B – D = 3y = 3 (Rp 3.000,00) = Rp 9.000,00

Jarak C – D = 2y = 2 (Rp 3.000,00) = Rp 6.000,00

Jawaban I A – C – D = Rp 8.000,00 + Rp 6.000,00

Flexibility

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

127

=Rp14.000,00 Jawaban II A – B – D = Rp 3.000,00 + Rp 9.000,00 = Rp 12.000,00 Jawaban III A – B – C – D = Rp 3.000,00 + Rp 4.000,00 + Rp 6.000,00

= Rp 13.0000,00 4b Kemugkinan I

Kemungkinan II

Kemungkinan III

Fluency

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

128

Lampiran 7 PEDOMAN PENSKORAN TES

KEMAMPUAN BERPKIR KREATIF MATEMATIS

Indikator KBKM

Skor Kriteria

Fluency

0 Tidak memberikan jawaban 1 Memberikan satu ide yang relevan dengan penyelesaian

masalah tetapi pengungkapannya kurang jelas/salah 2 Memberikan satu ide yang relevan dengan penyelesaian

masalah dan pengungkapannya lengkap dan jelas 3 Memberikan banyak ide/jawaban yang relevan dengan

penyelesaian masalah tetapi penyelesaiannya kurang jelas/salah

4 Memberikan banyak ide/jawaban yang relevan dengan penyelesaian masalah dan pengungkapannya lengkap dan benar

Flexibility

0 Tidak memberikan jawaban 1 Memberikan satu jawaban dan terdapat kekeliruan dalam

proses penghitungannya sehingga hasilnya salah 2 Memberikan satu jawaban dengan proses perhitungan dan

hasil yang benar 3 Memberikan alternatif jawaban dan terdapat kekeliruan

dalam proses penghitungannya sehingga hasilnya salah 4 Memberikan alternatif jawaban dengan proses

perhitungan dan hasil yang benar Elaboration 0 Tidak memberikan jawaban

1 Terdapat kekeliruan dalam memperluas situasi tanpa disertai perincian

2 Terdapat kekeliruan dalam memperluas situasi dan disertai perincian yang kurang detail

3 Memperluas situasi dengan benar dan memerinci yang kurang detail

4 Memperluas situasi dengan benar dan memerinci yang dengan detail

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

129

Lampiran 8 HASIL UJI VALIDITAS SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

MATEMATIS

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

130

Lampiran 9 HASIL UJI COBA RELIABILITAS INSTRUMEN TES KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

131

Lampiran 10 HASIL UJI TINGKAT KESUKARAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF MATEMATIS

Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3a Soal 3b Soal 4a Soal 4b Total 1 3 3 1 2 3 3 15 2 3 3 1 2 3 3 15 3 2 3 1 1 1 1 9 4 3 3 1 2 3 2 14 5 2 3 1 2 3 2 13 6 2 1 0 1 3 2 9 7 2 2 1 2 3 3 13 8 2 2 1 1 3 3 12 9 2 1 0 1 3 2 9 10 2 1 0 1 0 1 5 11 2 1 0 0 1 0 4 12 2 1 0 0 1 1 5 13 1 0 0 1 1 0 3 14 2 0 0 0 1 0 3 15 1 0 0 0 1 2 4 16 3 4 1 1 2 2 13 17 1 0 0 1 1 1 4 18 2 4 1 1 2 2 12 19 2 4 1 1 2 2 12 20 1 0 0 0 0 1 2 21 3 4 1 1 3 3 15 22 2 4 1 1 3 2 13 23 2 3 1 1 1 1 9 24 1 2 1 1 1 1 7 25 1 2 0 0 1 0 4 26 1 0 0 1 1 0 3 27 1 0 0 0 1 0 2 28 1 0 1 1 0 0 3 29 2 4 1 1 3 2 13 30 1 1 0 1 0 0 3 31 3 2 0 1 1 1 8 32 3 4 2 1 2 2 14 33 4 4 2 1 3 2 16

Jumlah 65 66 20 31 57 47 Tingkat

Kesukaran 0,955882 0,970588 0,294118 0,455882 0,838235 0,691176 Interpretasi Mudah Mudah Sukar Sedang Mudah Sedang

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

132

Lampiran 11 HASIL UJI DAYA PEMBEDA KEMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS Responden Soal 1 Soal 2 Soal 3a Soal 3b Soal 4a Soal 4b Jumlah Ranking

33 4 4 2 1 3 2 16 1 1 3 3 1 2 3 3 15 2 2 3 3 1 2 3 3 15 3 21 3 4 1 1 3 3 15 4 4 3 3 1 2 3 2 14 5 32 3 4 2 1 2 2 14 6 5 2 3 1 2 3 2 13 7 7 2 2 1 2 3 3 13 8 16 3 4 1 1 2 2 13 9 22 2 4 1 1 3 2 13 10 29 2 4 1 1 3 2 13 11 8 2 2 1 1 3 3 12 12 18 2 4 1 1 2 2 12 13 19 2 4 1 1 2 2 12 14 3 2 3 1 1 1 1 9 15 6 2 1 0 1 3 2 9 16 9 2 1 0 1 3 2 9 17

Jumlah 42 53 17 22 45 38 Pa 0,61765 0,77941 0,25 0,32353 0,66176 0,55882 9 2 1 0 1 3 2 9 17

23 2 3 1 1 1 1 9 18 31 3 2 0 1 1 1 8 19 24 1 2 1 1 1 1 7 20 10 2 1 0 1 0 1 5 21 12 2 1 0 0 1 1 5 22 11 2 1 0 0 1 0 4 23 15 1 0 0 0 1 2 4 24 17 1 0 0 1 1 1 4 25 25 1 2 0 0 1 0 4 26 13 1 0 0 1 1 0 3 27 14 2 0 0 0 1 0 3 28 26 1 0 0 1 1 0 3 29 28 1 0 1 1 0 0 3 30 30 1 1 0 1 0 0 3 31 20 1 0 0 0 0 1 2 30 27 1 0 0 0 1 0 2 33

Jumlah 25 14 3 10 15 11

Pb 0,3676

47 0,2058

82 0,0441

18 0,1470

59 0,2205

88 0,1617

65

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

133

Daya Pembeda 0,25

0,573529

0,205882

0,176471

0,441176

0,397059

Interpretasi Cukup Baik Cukup Jelek Baik Cukup

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

134

Lampiran 12 REKAPITULASI HASIL UJI VALIDITAS, TARAF KESUKARAN, DAN DAYA PEMBEDA No.

Soal

Validitas

Eksperimen

Reliabilitas Tingkat

Kesukaran

Daya

Pembeda

Keterangan

1 Valid Tinggi Mudah Cukup Digunakan,

diperbaiki

2 Valid Mudah Baik Digunakan

3a Valid Sukar Cukup Digunakan,

diperbaiki

3b Valid Sedang Jelek Digunakan,

diperbaiki

4a Valid Mudah Baik Digunakan

4b Valid Sedang Cukup Digunakan,

diperbaiki

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

135

Lampiran 13 HASIL UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

HASIL UJI HOMOGENITAS KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS

KONTROL

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig.

,244 1 68 ,623

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Eksperimen ,153 35 ,037 ,963 35 ,272

Nilai Kontrol ,124 35 ,193 ,952 35 ,127

a. Lilliefors Significance Correction

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

136

Lampiran 14 HASIL UJI HIPOTESIS DENGAN ANALISIS SAMPLE T-TEST

INDEPENDENT Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differ

ence

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Equal

variances

assumed

,244 ,623 3,288 68 ,002 1,800 ,547 ,708 2,892

Equal

variances

not

assumed

3,288 67,713 ,002 1,800 ,547 ,708 2,892

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

137

Lampiran 15 SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

138

Lampiran 16 UJI REFERENSI

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

139

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

140

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

141

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHALLENGE BASED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46603/1/... · Guru ngaji saya yaitu Ibu Fakhrah Yusuf yang selalu memberikan

142