pengaruh model pembelajaran berbasis...

232
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENGETAHUAN PROSEDURAL SISWA PADA KONSEP EUBACTERIA (Kuasi Eksperimen pada Kelas X SMA Negeri 34 Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Leilyana Purnamasari NIM 1111016100012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: voduong

Post on 25-May-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

TERHADAP PENGETAHUAN PROSEDURAL SISWA PADA

KONSEP EUBACTERIA

(Kuasi Eksperimen pada Kelas X SMA Negeri 34 Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

Leilyana Purnamasari

NIM 1111016100012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-068

Tgl Terbit : 1 Maret 2010

No Revisi: 01

Ha 1t1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di

Nama

Tempat/Tgl.Lahir

NIM

Jurusan / Prodi

Judul Skripsi

bawah ini,

Leilyana Purnamasari

Tangerang, 16 luni 1992

l I I 1016r00012

Pendidikan IFA/Pendidikan Biologi

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Pengetahuan Prosedural Siswa Pada Konsep Eubacteria

Dosen Pembimbing l. Nengsih Juanengsih, M.Pd

2. Buchori Muslim, M.Pd

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, Februdri 2016

NIM.I I r 1016100012

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul 'oPengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Pengetahuan Prosedural Siswa pada Konsep Eubacteria" (Kuasi Eksperimen pada

Kelas X SMA Negeri 34 Jakarta) oleh Leilyana Purnamasari, NIM

1111016100012, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan satr

sebagai kalrya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidah munaqasah sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 04 Februari 2016

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

lll

Buchori Muslim. M.Pd.

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI

Skripsi berjudul "Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Pengetahuan Prosedural Siswa pada Konsep Eubacteria" (Kuasi Eksperimen pada

Kelas X SMA Negeri 34 Jakarta) oleh Leilyana Purnamasari, NIM

1111016100012, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus

dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 25 Februari 2016 di hadapan dewan

penguji. Oleh karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pd.)

dalam bidang Pendidikan Biologi.

Jakarta, 04 Maret 2016

Panitia U-iian Munaqasah

Tanggal

\\.1%(tTanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Prodi Biologi)Dr. Yanti Herlanti" M.Pd.NIP. 19710119 200801 2 010

Penguji IBaiq Hana Susanti. M.Sc.NIP. 19700209 200003 2 001

Penguji IIYuke Mardiati. M.Si.NrP. 19760117 2007012 013

8'l -zotL

engetahui:

iv

4-S- Totb +-

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

v

ABSTRAK

Leilyana Purnamasari, NIM 1111016100012, “Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Proyek terhadap Pengetahuan Prosedural Siswa pada Konsep

Eubacteria”. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek terhadap pengetahuan prosedural siswa pada konsep eubacteria. Penelitian

ini dilaksanakan selama bulan Oktober 2015 di SMA Negeri 34 Jakarta. Metode

penelitian yang digunakan adalah Kuasi-Eksperimen. Teknik pengambilan sampel

penelitian menggunakan simple random sampling, dengan sampel 30 siswa untuk

kelompok eksperimen dan 30 siswa untuk kelompok kontrol. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian pengetahuan prosedural

sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

thitung > ttabel yaitu 3,02 > 2,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap pengetahuan prosedural

siswa pada konsep eubacteria.

Kata kunci: Eubacteria, Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Pengetahuan

Prosedural Siswa.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

vi

ABSTRACT

Leilyana Purnamasari, NIM 1111016100012, “The Effect of Project Based

Learning Model to the Student Procedural Knowledge on the Eubacteria

Concept”. Study Program of Biology Education, Education Department of Natural

Sciences, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

The research aimed to determine the effect of project-based learning model to the

student procedural knowledge on the concept of eubacteria. The research was

done during the month of October 2015 at SMAN 34 Jakarta. The research

method was used Quasi-Experiment. The sampling technique was used simple

random sampling, with a sample of 30 students for the experimental group and 30

students for control group. The research instrument was used procedural

knowledge description test as many as 10 questions. Based on calculations by

statistical t-test, the value tcount > ttable or 3,02 > 2,00. These results indicate that

there are significant of project-based learning model to the students procedural

knowledge on the concept of eubacteria.

Keywords: Eubacteria, Project Based Learning Model, Student Prosedural

Knowledge.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

vii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pengetahuan Prosedural Siswa pada

Konsep Eubacteria”.

Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan Nabi

Besar Muhammad SAW yang telah mengarahkan umatnya kepada jalan

kebenaran dan menuju cahaya kemuliaan. Semoga Allah mencurahkan shalawat

dan salam kepada beliau, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga di

hari akhir.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan

hambatan yang dihadapi dalam penulisan skripsi ini. Karena itu, pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung

dan membantu atas terselesaikannya penulisan skripsi ini, diantaranya yaitu:

1. Prof Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Zulfiani, M.Pd selaku Pembimbing Akademik Program Studi Pendidikan

Biologi A Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2011.

5. Nengsih Juanengsih, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Buchori

Muslim, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan

serta masukan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penulisan dan

penyusunan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

viii

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti studi

perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat

keberkahan dari Allah SWT.

7. Hj. Patra Patiah, M.Biomed, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 34 Jakarta

dan Ibu Pipih Priyatna, S.Pd, selaku guru kelas mata pelajaran IPA Biologi X

MIPA 2 dan X MIPA 3 yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan

kegiatan penelitian .

8. Siswa dan siswi X MIPA 2 dan X MIPA 3 SMA Negeri 34 Jakarta yang telah

membantu dan mendukung terlaksananya kegiatan penelitian dengan baik.

9. Kedua orang tua, Bapak Ahmad Sopian dan Ibu Enok Anna Suhanah yang

senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya serta memberikan dukungan

baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

perkuliahan ini, semoga penulis selalu dapat memberikan hal-hal terbaik untuk

kalian.

10. Adik-adikku, Tutty Alawiyah dan Muhammad Zefian Fahrezi terima kasih atas

doa dan dukungannya, semoga penulis selalu dapat menjadi tauladan yang baik

untuk kalian.

11. Muhammad Kasdi, yang selalu setia tanpa perlu diminta untuk menunggu.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan Pendidikan Biologi Angkatan 2011, khususnya

Pendidikan Biologi A 2011 serta Angkatan Golden 36 Pondok Pesantren Daar

El-Qolam, terima kasih atas persahabatan dan dukungannya.

13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

ix

Akhir kata teriring do’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan pihak-pihak yang penulis sebutkan di atas mendapat ganjaran yang

setimpal dari Allah SWT. Aamiin.

Jakarta, 25 Februari 2016

Penulis

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................iv

ABSTRAK ........................................................................................................v

KATA PENGANTAR ......................................................................................vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................x

DAFTAR TABEL ............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................5

C. Pembatasan Masalah ........................................................................6

D. Perumusan Masalah..........................................................................6

E. Tujuan Penelitian..............................................................................6

F. Manfaat Penelitian............................................................................7

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis .............................................................................8

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek .........................................8

a. Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek ..................................8

b. Landasan Teori Pembelajaran Berbasis Proyek .....................11

c. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ..........................12

d. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek ...........................14

e. Peranan Pengajar dalam Pembelajaran Berbasis Proyek ........16

f. Keutamaan Pembelajaran Berbasis Proyek ............................17

g. Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan

Pembelajaran Konvensional ...................................................19

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

xi

2. Pengetahuan Prosedural...............................................................22

a. Definisi Pengetahuan Prosedural ............................................22

b. Indikator Pengetahuan Prosedural ..........................................24

3. Konsep Eubacteria .......................................................................27

a. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Konsep

Eubacteria ...............................................................................27

b. Kajian Materi Konsep Eubacteria ...........................................29

c. Sub Konsep Peranan Eubacteria .............................................29

B. Kajian Penelitian Relevan ................................................................30

C. Kerangka Berpikir ............................................................................33

D. Hipotesis ...........................................................................................35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................36

B. Metode dan Desain Penelitian ..........................................................36

C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................37

D. Variabel Penelitian ...........................................................................38

E. Prosedur Penelitian ...........................................................................38

F. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................39

G. Instrumen Penelitian .........................................................................40

H. Kalibrasi Instrumen ..........................................................................41

I. Teknik Analisis Data ........................................................................47

J. Hipotesis Statistik .............................................................................50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ..................................................................................51

B. Analisis Data ....................................................................................59

C. Pembahasan ......................................................................................62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................69

B. Saran .................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................70

LAMPIRAN .........................................................................................................74

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

xii

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian..........................................................................36

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Tes Pengetahuan Prosedural........................40

Tabel 3.3. Interpretasi Validitas.....................................................................42

Tabel 3.4. Interpretasi Derajat Reliabilitas.....................................................44

Tabel 3.5. Interpretasi Tingkat Kesukaran.....................................................45

Tabel 3.6. Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal..........................................46

Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen................51

Tabel 4.2. Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen..............53

Tabel 4.3. Data Mean N-Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen...............54

Tabel 4.4. Kategori Nilai N-Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen..........55

Tabel 4.5. Data Hasil Observasi Pembelajaran Berbasis Proyek....................56

Tabel 4.6. Uji Normalitas Hasil Pretest...........................................................59

Tabel 4.7. Uji Normalitas Hasil Posttest.........................................................60

Tabel 4.8. Uji Homogenitas Hasil Pretest.......................................................60

Tabel 4.9. Uji Homogenitas Hasil Posttest......................................................61

Tabel 4.10. Uji Hipotesis Hasil Pretest dan Posttest.........................................62

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

xiii

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir..........................................................33

Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Pretest.................52

Gambar 4.2. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Posttest................53

Gambar 4.3. Diagram Batang Perbandingan Persentase Normal Gain.........55

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran A. Instrumen Penelitian dan Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran A.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................74

Lampiran A.2 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................89

Lampiran A.3 Rubrik Penilaian Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................92

Lampiran A.4 Validitas Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................101

Lampiran A.5 Realibilitas Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................102

Lampiran A.6 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................103

Lampiran A.7 Distribusi Daya Pembeda Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................104

Lampiran A.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................105

Lampiran A.9 Soal Instrumen Penelitian Tes Pengetahuan Prosedural

yang Dipakai dalam Penelitian...............................................106

Lampiran A.10 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural...................................................108

Lampiran B. Perangkat Pembelajaran

Lampiran B.1 RPP Kelompok Eksperimen

a. RPP Pertemuan Pertama............................................................114

b. RPP Pertemuan Kedua...............................................................126

Lampiran B.2 RPP Kelompok Kontrol

a. RPP Pertemuan Pertama............................................................137

b. RPP Pertemuan Kedua...............................................................147

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

xv

Judul Lampiran Halaman

Lampiran B.3 Lembar Observasi

a. Lembar Observasi Pembelajaran

Berbasis Proyek Siswa...........................................................155

b. Rubrik Lembar Observasi Pembelajaran

Berbasis Proyek Siswa...........................................................159

Lampiran B.4 Lembar Kerja Siswa

a. Lembar Kerja Siswa Pembuatan Yoghurt..............................161

b. Kunci Jawaban dan Rubrik Pertanyaan Diskusi

Lembar Kerja Siswa...............................................................165

Lampiran C. Uji Analisis Data

Lampiran C.1 Hasil Penelitian Pretest Pengetahuan Prosedural

Kelompok Kontrol dan Eksperimen

a. Data Hasil Penelitian Skor Pretest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol..........................169

b. Tabel Perhitungan Uji Normalitas Pretest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol..........................176

c. Data Hasil Penelitian Skor Pretest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen...................178

d. Tabel Perhitungan Uji Normalitas Pretest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen...................187

e. Uji Homogenitas Pretest Pengetahuan Prosedural................189

f. Perhitungan dan Pengujian Hipotesis Uji-t Pretest

Pengetahuan Prosedural.........................................................190

Lampiran C.2 Hasil Penelitian Posttest Pengetahuan Prosedural

Kelompok Kontrol dan Eksperimen

a. Data Hasil Penelitian Skor Posttest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol..........................192

b. Tabel Perhitungan Uji Normalitas Posttest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol..........................201

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

xvi

Judul Lampiran Halaman

c. Data Hasil Penelitian Skor Posttest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen....................203

d. Tabel Perhitungan Uji Normalitas Posttest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen....................214

e. Uji Homogenitas Posttest Pengetahuan Prosedural................216

f. Perhitungan dan Pengujian Hipotesis Uji-t Posttest

Pengetahuan Prosedural..........................................................217

Lampiran C.3 Hasil Penelitian N-Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen

a. Data Hasil Penelitian Skor N-Gain

Kelompok Kontrol..................................................................219

b. Tabel Perhitungan Uji Normalitas N-Gain

Kelompok Kontrol..................................................................220

c. Data Hasil Penelitian Skor N-Gain

Kelompok Eksperimen...........................................................222

d. Tabel Perhitungan Uji Normalitas N-Gain

Kelompok Eksperimen...........................................................223

e. Uji Homogenitas N-Gain........................................................225

f. Perhitungan dan Pengujian Hipotesis Uji-t N-Gain................226

Lampiran D. Daftar Tabel

Lampiran D.1 Tabel Konversi Skor.............................................................228

Lampiran E. Surat Keterangan

Lampiran E.1 Surat Bimbingan Skripsi.......................................................229

Lampiran E.2 Surat Permohonan Izin Penelitian.........................................231

Lampiran E.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian....................232

Lampiran F. Dokumentasi Penelitian........................................................233

Lampiran G. Uji Referensi.........................................................................235

Lampiran H. Hasil Wawancara..................................................................246

Lampiran I. Biografi Penulis....................................................................248

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha agar manusia dapat

mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara

lain yang diakui masyarakat.1 Pendidikan memegang peranan yang sangat

penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara karena

pendidikan merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Tujuan dari pendidikan adalah agar terciptanya suasana belajar dan

proses pembelajaran. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah.2 Sehubungan dengan hal tersebut, maka

para guru dituntut untuk mampu mengembangkan suatu proses belajar

mengajar yang efektif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal oleh siswa.

Pencapaian tujuan pembelajaran memerlukan suatu kerangka kerja

khusus yang disebut dengan taksonomi yang memuat kata kerja dan kata

benda. Tujuan sebagai kata kerja secara umum menggambarkan proses kognitif

dan tujuan sebagai kata benda secara umum menggambarkan pengetahuan

siswa yang diharapkan dicapai atau dikontruksi. Sehingga taksonomi ini

mencakup dua dimensi yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan

serta dapat direpresentasikan dalam Taksonomi Pendidikan Bloom Revisi.

Dimensi proses kognitif disusun berdasarkan kolom meliputi:

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan

mencipta. Sedangkan dimensi pengetahuan disusun berdasarkan baris meliputi:

1Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang tentang SISDIKNAS dan Peraturan

Pelaksanaannya 2000-2004 (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004), h. 37. 2Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2009), Cet. 1, h. 46.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

2

pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural dan

pengetahuan metakognitif.3 Dimensi pengetahuan menjadi penting untuk dikaji

khususnya dimensi pengetahuan prosedural. Dengan dimunculkannya

pengetahuan prosedural pada tabel taksonomi, guru sains IPA Biologi akan

lebih terdorong mengembangkan soal untuk mengukur keterampilan proses

siswa yang selama ini masih sering terabaikan. Pengetahuan prosedural adalah

“...is the knowledge of how to do something, methods of inquiry and criteria for

using skills, algorithms, techiques and methods”, dimana pengetahuan

prosedural diartikan sebagai pengetahuan bagaimana cara melakukan sesuatu

seperti pengetahuan keterampilan, algoritma, teknik-teknik dan metode-metode

yang secara keseluruhan dikenal sebagai prosedur. Ataupun dapat digambarkan

sebagai rangkaian langkah-langkah.4

Keempat unsur dari hakikat pendidikan IPA merupakan ciri IPA yang

utuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hakikat pendidikan IPA dapat

dikategorikan ke dalam empat unsur yaitu sikap, proses, produk, dan aplikasi.5

Sebagai sikap diartikan sebagai rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,

makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru

yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Sebagai proses diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Sebagai produk

diartikan sebagai hasil proses berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Sebagai

aplikasi diartikan sebagai penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran IPA Biologi memungkinkan untuk menghubungkan

antara teori dengan praktek yang bersifat mengkonstruksi pengetahuan siswa

terhadap lingkungan sekitar, Permasalahan yang timbul adalah siswa tidak

mampu menghubungkan apa yang dirinya pelajari dengan bagaimana

pengetahuan tersebut akan dipergunakan atau dimanfaatkan. Berkaitan dengan

3Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), Cet. 1, h. 6. 4Ibid., h. 77.

5Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 46-47.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

3

hal tersebut, maka seorang guru dituntut harus memiliki kualitas dalam hal

pengetahuan, keterampilan, disiplin, membimbing, dan mendidik, karena mata

pelajaran IPA Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang

membutuhkan kemampuan guru dalam mengelola kelas untuk menciptakan

susana nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan

keaktifan para siswa untuk mengikuti pelajaran.

Hasil wawancara6 yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 34

Jakarta dan data hasil ulangan IPA Biologi kelas X dapat diidentifikasi

berbagai permasalahan antara lain (1) Model pembelajaran yang umum

digunakan pada sub konsep peranan eubacteria untuk kelas X masih bersifat

konvensional berupa model pembelajaran presentasi dan eksplanasi (2) Pada

umumnya para siswa cenderung pasif dan kurang fokus memperhatikan materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru di dalam kelas dan (3) Rendahnya

pengetahuan prosedural beberapa siswa kelas X khususnya pada mata pelajaran

IPA Biologi.

Permasalahan yang dapat diidentifikasi berdasarkan hasil wawancara

dan data hasil ulangan IPA Biologi kelas X tersebut tentunya dapat

menghambat tercapainya pendidikan yang berkualitas dan mempengaruhi

pengetahuan siswa mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu

upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik

pendidikan IPA, sebab ketidaktepatan dalam memilih model pembelajaran

dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan

dengan baik. Model pembelajaran yang tepat dan dinilai mampu mencapai

serta meningkatkan pengetahuan prosedural siswa sangat diperlukan, model

pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran berbasis proyek.

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang

berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin,

melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas

6Lampiran H, h. 246-247

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

4

bermakna lainnya, memberi peluang siswa bekerja secara otonom

mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk

karya siswa bernilai dan realistik.7

Pembelajaran berbasis proyek telah menunjukkan bahwa dengan

menerapkan model pembelajaran tersebut sanggup membuat peserta didik

mengalami proses pembelajaran yang bermakna, yaitu pembelajaran yang

dikembangkan berdasarkan paham konstruktivisme. Peserta didik diberi

kesempatan untuk menggali sendiri informasi melalui membaca berbagai buku

secara langsung, membuat presentasi untuk orang lain, mengkomunikasikan

hasil aktivitasnya kepada orang lain, bekerja dalam kelompok, memberikan

usul atau gagasannya untuk orang lain dan berbagai aktivitas lainnya.

Semuanya menggambarkan tentang bagaimana semestinya orang dewasa

belajar agar lebih bermakna.8

Alasan-alasan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran

berbasis proyek antara lain sebagai berikut:

1. Mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap pembelajaran

mereka.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara

interdisiplinaritas dimana siswa menerapkan dan mengintegrasikan isi dari

setiap disiplin dan segala aspek dalam dunia nyata.

3. Memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk mengemban hubungan

mereka, dimana guru berperan sebagai fasilitator.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun hubungan satu

sama lain.9

7Waras Khamdi, Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial Untuk Meningkatkan

Mutu Pembelajaran, 2014, h. 4, (Diakses dari

http//lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-model-potensial-

untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/). 8Sabar Nurohman, Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya Internalisasi

Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika, Jurnal FPMIPA UNY, 2007, h. 12. 9The Buck Institute for Education, Project–Based Learning for Health Careers Pathways,

(Bakersfield: Health Careers Resource Consortium, 2000), h. 9.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

5

Salah satu materi pembelajaran yang dibahas dalam IPA Biologi adalah

“Eubacteria” yang membahas mengenai peranan bakteri sesuai dengan

Kompetensi Dasar 4.4 yakni Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran

Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan

dalam bentuk laporan tertulis. Proses pembelajaran materi tersebut dapat

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek melalui kegiatan

praktikum. Berkaitan antara pembelajaran berbasis proyek dengan

pembelajaran praktikum, pembelajaran berbasis proyek sebagai inovasi

pembelajaran dalam kegiatan praktikum diharapkan dapat memberikan dampak

terhadap pengetahuan prosedural siswa melalui produk-produk yang dihasilkan

seperti Yoghurt, Yakult, Keju, Mentega, Nata de Coco dll., dengan

memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja melalui kegiatan

proyek untuk menunjukkan peranan Eubacteria yang menguntungkan dalam

kehidupan manusia.

Pemaparan latar belakang tersebut mendasari peneliti untuk melakukan

penelitian guna mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek

terhadap pengetahuan prosedural siswa dalam pembelajaran IPA Biologi

terutama mengenai materi pembelajaran yang terkait dengan “Eubacteria”

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Pengetahuan Prosedural Siswa Pada Konsep Eubacteria”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dengan penggunaan model pembelajaran konvensional yang berupa model

pembelajaran presentasi dan eksplanasi, pengetahuan prosedural pada

beberapa siswa kelas X masih rendah khususnya pada mata pelajaran IPA

Biologi.

2. Dengan mengunakan model pembelajaran konvensional tersebut, siswa

cenderung pasif dan kurang fokus dalam proses belajar mengajar.

3. Diperlukannya model pembelajaran yang lebih menarik yang dapat

meningkatkan pengetahuan prosedural siswa kelas X khususnya untuk mata

pelajaran IPA Biologi.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah

model pembelajaran berbasis proyek sebagaimana yang dikembangkan oleh

The George Lucas Educational Foundation, meliputi (1) Menentukan

pertanyaan mendasar (2) Menyusun perencanaan proyek (3) Menyusun

jadwal (4) Memantau proyek (5) Menguji hasil dan (6) Mengevaluasi

pengalaman.

2. Variabel Pengetahuan Prosedural

Indikator pengetahuan prosedural yang digunakan pada penelitian ini

adalah indikator yang dipaparkan oleh Anderson & Karthwohl pada

Taksonomi Bloom Revisi, meliputi (1) Pengetahuan tentang keterampilan

khusus yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu dan pengetahuan

tentang algoritme (2) Pengetahuan tentang teknik dan metode yang

berhubungan dengan suatu bidang tertentu dan (3) Pengetahuan tentang

kriteria untuk menentukan kapan suatu prosedur tepat untuk digunakan.

Ketiga indikator tersebut berkaitan dengan metode-metode umum untuk

mendesain dan melakukan eksperimen.

3. Konsep Ajar

Konsep ajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eubacteria

pada sub konsep “Peranan Eubacteria”.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh

Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pengetahuan Prosedural Siswa

pada Konsep Eubacteria?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk “Mengetahui Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pengetahuan Prosedural Siswa pada

Konsep Eubacteria”.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

7

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi guru

a. Memberikan informasi mengenai penerapan model pembelajaran

berbasis proyek sebagai alternatif untuk meningkatkan pengetahuan

prosedural siswa.

2. Manfaat bagi siswa

a. Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna sehingga

mempermudah peserta didik untuk membangun keterampilan dalam

belajar.

b. Kerjasama siswa dalam kelompok belajar di sekolah menjadi lebih baik.

c. Membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan prosedural siswa.

3. Manfaat bagi peneliti

a. Mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan penelitian disekolah.

b. Mendapatkan informasi langsung dari apa yang ingin diketahui (diteliti).

c. Menerapkan ilmu pendidikan yang selama ini telah didapat pada

perkuliahan.

4. Manfaat bagi peneliti lain

a. Memberikan informasi sebagai bahan referensi, perbandingan dan

masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan

model pembelajaran berbasis proyek terhadap pengetahuan prosedural

siswa.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Deskripsi Teoritis

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

a. Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu

pembelajaran kontruktivisme yang menggunakan masalah sebagai langkah

awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan berdasarkan

pengalaman siswa dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran berbasis

proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang

diperlukan siswa dalam melakukan investigasi dan memahaminya.

Definisi secara lebih komperehensif mengenai model pembelajaran

berbasis proyek adalah sebagai berikut:

(1) Model pembelajaran berbasis proyek merupakan pendekatan pembelajaran

yang menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya.

Proses inkuiri pada model pembelajaran berbasis proyek dimulai

dengan memunculkan pertanyaan penuntun dan membimbing siswa dalam

sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek/materi

dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung siswa

dapat melihat berbagai elemen mayor sekaligus berbagai prinsip dalam

sebuah displin yang sedang dikajinya.

(2) Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

menuntut pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan

penuntun.

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, maka

model pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para

siswa untuk menggali konten/materi dengan menggunakan berbagai cara

yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

9

kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap siswa pada akhirnya mampu

menjawab pertanyaan penuntun.

(3) Model pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam

tentang sebuah topik dunia nyata.

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan pendekatan

pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang

menghubungkan antar berbagai subjek materi. Melalui jalan ini, peserta

didik dapat melihat pengetahuan secara holistik, hal ini akan berharga bagi

atensi dan usaha peserta didik.

(4) Model pembelajaran berbasis proyek merupakan pendekatan pembelajaran

yang memperhatikan pemahaman. Peserta didik melakukan eksplorasi,

penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang

bermakna.1

Pembelajaran berbasis proyek dapat merupakan pendekatan, strategi,

atau metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, bersifat antar disiplin

(integrasi mata pelajaran), dan berjangka panjang. Beberapa definisi model

pembelajaran berbasis proyek menurut berbagai sumber antara lain:

“Model pembelajaran berbasis proyek harus melibatkan siswa dalam

membuat proyek atau produk yang akan dipamerkan pada masyarakat

(Patton)”

“Model pembelajaran berbasis proyek pada umumnya terkait dengan

pembahasan permasalahan nyata (Departemen Pendidikan New York)”2

Model pembelajaran berbasis proyek dapat dipandang sebagai salah

satu model penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa

mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan secara personal. Adanya peluang

untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide-ide orang lain, dan merefleksikan

ide sendiri pada ide-ide orang lain, adalah suatu bentuk pengalaman

pemberdayaan pengetahuan. Selain itu siswa juga untuk mengalami tahap

pembelajaran yang disebut sebagai “interactive research cycle” yang terdiri

1The George Lucas Educational Foundation, Instructional Module Project Based

Learning, 2014, h. 2-3, (Diakses dari htpp//www.edutopia.org.modules/PBL/what_pbl.php.2005). 2Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 171-172.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

10

dari tahap pertanyaan, perencanaan, pengumpulan data, mensintesis

pengetahuan, dan evaluasi.3

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi belajar

mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang

bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan.

Permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan yang kompleks dan

membutuhkan penguasaan berbagai konsep atau materi pelajaran dalam upaya

penyelesaiannya. Proyek yang dibuat dapat merupakan proyek dari satu guru,

atau proyek bersama dari beberapa guru yang mengasuh pelajaran yang

berbeda. Siswa dilatih untuk melakukan analisis terhadap permasalahan,

kemudian melakukan eksplorasi, mengumpulkan informasi, interpretasi, dan

penilaian dalam mengerjakan proyek yang terkait dengan permasalahan yang

dikaji. Pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan

kreativitasnya dalam merancang dan membuat proyek yang dapat

dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan.4

Pembelajaran berbasis proyek didasarkan pada teori kontruktivisme dan

merupakan pembelajaran siswa aktif. Proses pembelajaran melalui

pembelajaran berbasis proyek memungkinkan guru untuk “belajar dari siswa”

dan “belajar bersama siswa”. Pembelajaran melalui proyek juga dapat

digunakan sebagai sebuah metode belajar untuk mengembangkan kemampuan

siswa dalam membuat perencanaan, berkomunikasi, menyelesaikan masalah,

dan membuat keputusan.5

Model pembelajaran berbasis proyek berdasarkan pendapat para ahli di

atas dapat didefinisikan sebagai sebuah pembelajaran dengan aktivitas jangka

panjang yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat dan menampilkan

produk untuk mengatasi permasalahan dunia nyata serta merupakan sebuah

pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas siswa untuk dapat

3Agus Sampurno, Penerapan Metode Belajar Aktif dan Pembelajaran Berbasis Proyek,

2014, h. 1-2, (Diakses dari https://gurukreatif.wordpress.com/2007/09/18/penerapan-metode-

belajar-aktif-dalam-pembelajaran-berbasis-proyek/). 4Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 172-173.

5Ibid., h. 173.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

11

memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan investigasi yang

mendalam tentang suatu masalah dan mencari suatu solusi yang relevan serta

di implementasikan dalam pengerjaan proyek, sehingga siswa mengalami

proses pembelajaran yang bermakna dengan membangun pengetahuannya

sendiri.

b. Landasan Teori Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek dilandaskan pada teori yang dipaparkan oleh

beberapa ahli, yaitu:

1) Kelas Demokratis

Model pembelajaran berbasis proyek berasal dari gagasan John

Dewwey tentang konsep “learning by doing” yaitu proses perolehan hasil

belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan

tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan

sesuatu tujuan. Pendidikan di sekolah mencerminkan kehidupan masyarakat

dan kelas merupakan laboratorium untuk memecahkan masalah yang terjadi

pada kehidupan nyata masyarakat tersebut. Guru mendorong siswa untuk

terlibat dalam proyek atau tugas berorientasi masalah dan turut membantu

dalam menyelediki masalah-masalah intelektual dan sosial.6

2) Kelas Kontuktrivisme

Tokoh dalam pengembangan konsep konstruktivisme adalah Jean

Piaget dan Lev Vygotsky. Pada konsep inilah dasar pijak pembelajaran

berbasis proyek diletakkan. Siswa dalam segala usia secara aktif terlibat

dalam perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka sendiri.

Pengetahuan tidak statis tetapi secara terus menerus tumbuh dan berubah

pada saat siswa menghadapi pengalaman baru yang memaksa dirinya untuk

membangun dan memodifikasi pengetahuan awal. Perkembangan

intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru

dan menantang, ketika siswa berusaha untuk memecahkan masalah yang

6Michael M. Grant, Getting A Grip on Project Based-Learning: theory, cases and

recomandations, Meredian A Middle School Computer Technologies Journal, Vol 5 Issue 1, 2002,

h. 2.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

12

dimunculkan oleh pengalaman tersebut. Tetapi berbeda dengan pendapat

Piaget tentang perkembangan intelektual setiap individu yang tanpa

memandang latar konteks sosial, Vygotsky berpendapat bahwa interaksi

sosial dengan orang lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya

perkembangan intelektual siswa.7

c. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek memiliki 5 (lima) karakteristik yang

merupakan ciri yang dapat membedakan pembelajaran berbasis proyek dengan

model pembelajaran lain, dimana karakteristik tersebut menunjukkan bahwa

model pembelajaran berbasis proyek mengutamakan aktivitas siswa dalam

menghimpun konsep dan pengetahuannya, yaitu:

(1) Berpusat. Proyek sebagai pusat atau sentral.

(2) Pemberian Pertanyaan/Permasalahan. Model pembelajaran berbasis proyek

difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang memicu siswa untuk

menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu

pengetahuan yang sesuai.

(3) Investigasi Konstruktif. Proyek harus disesuaikan dengan kemampuan

siswa dan proyek yang dijalankan harus memberikan keterampilan dan

pengetahuan baru bagi siswa.

(4) Autonomi. Aktifitas siswa berperan sangat penting yaitu sebagai pemberi

keputusan dan pencari solusi.

(5) Realisme. kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan

situasi yang sebenarnya atau dunia nyata. Aktifitas ini mengintegrasikan

tugas otentik dan menghasilkan sikap professional.8

Model pembelajaran berbasis proyek sering disamakan dengan model

lain, seperti model pembelajaran berbasis masalah. Antara dua model tersebut

memang memiliki tahap pembelajaran yang hampir sama. Tetapi, yang

7H.S. Wrigley, Knowledge in Action: The Promise of Project-Based Learning, Focus and

Basic, National Center Journal for the Study of Adult Learning and Literacy, Volume 2 Issued D,

1998, h.2. 8John W. Thomas, A Review of Research on Project-Based Learning, (California: The

Autodesk Foundation, 2000), h. 3-4.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

13

membedakan adalah dalam model pembelajaran berbasis proyek didapati

adanya proses pembuatan atau pelaksanaan proyek yang bersifat autentik dan

konstruktif sehingga siswa dapat mempelajari keterampilan dasar yang baru

dan mengalami peningkatan pengetahuan.9

Proyek merupakan pusat atau sentral dari model pembelajaran ini, oleh

karena itu pengerjaan proyek harus terlebih dahulu direncanakan dengan

matang. Selain itu, proyek juga harus memiliki karakteristik seperti dibawah

ini:

(1) Autentik. Proyek harus sesuai dengan permasalahan dan realistik.

(2) Pengaplikasian Pengetahuan dan Keterampilan. Proyek harus memberikan

kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan dan mengaplikasikan

pengetahuan dan keterampilannya, siswa menggunakan metode penelitian

ilmiah untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan kemampuan

menyelesaikan masalah.

(3) Bantuan oleh Ahli. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertemu

dan mengobservasi dari ahli yang sesuai dengan bidang masalah.

(4) Pengaplikasian dalam Menyelesaikan Masalah. Proyek dikembangkan

tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga

mempunyai pengaruh besar pada peningkatan keterampilan menyelesaikan

masalah.

(5) Penilaian Tugas. penilaian dilakukan pada proses pembelajaran dan hasil

atau produk pembelajaran. Hasil akhir dapat berupa presentasi, pameran,

portofolio atau laporan.10

Karakteristik penting dalam pembelajaran berbasis proyek adalah

sebagai berikut:

- Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.

- Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.

- Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.

9Regie Stites, Evaluation of Project Based Learning, 2009, h. 1, (Diakses dari

http://pblmm.k12.ca.us/PBLGuide/pblresch.htm). 10

National Academy Foundation, Project-Based Learning: A Resource for Instructors and

Program Coordinators (America: National Academy Foundation, t.t.), h. 14.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

14

- Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi

yang dikumpulkan.

- Siswa yang melakukan evaluasi secara kontinu.

- Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.

- Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.11

Karakteristik penting lainnya dalam pembelajaran berbasis proyek

adalah sebagai berikut:

- Fokus pada permasalahan untuk penguasaan konsep penting dalam

pelajaran.

- Pembuatan proyek melibatkan siswa dalam melakukan investigasi

konstruktif.

- Proyek harus realistis.

- Proyek direncanakan oleh siswa.12

Deskripsi karakteristik penting dalam pembelajaran berbasis proyek

berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Fokus pada konsep penting.

- Belajar berpusat pada siswa.

- Proyek berbasis realistik.

- Investigasi konstruktif.

- Menghasilkan produk.

- Terkait permasalahan nyata, dan Proses inkuri.

d. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek dijalankan dengan melalui

beberapa tahap pembelajaran atau langkah-langkah kerja. Belum ada ketetapan

baku untuk menjalankan tahap-tahap pembelajaran berbasis proyek, namun

pada umumnya didasarkan dan mencontoh pada tahap pembelajaran

konstruktivisme.

11

Global Schoolhouse, The Autodesk Foundation Project Based Learning, 2015, h. 1,

(Diakses dari http://www.gsn.org/web/pbl/pedagog.htm). 12

Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 173-174.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

15

Penerapan pembelajaran berbasis proyek harus dimulai dari

perencanaan pembelajaran yang memadai, yaitu dengan mengikuti tahapan

pembelajaran sebagai berikut:

(1) Mengajukan pertanyaan esensial atau pertanyaan penting.

(2) Membuat perencanaan.

(3) Membuat penjadwalan.

(4) Mengawasi/Memonitor kemajuan belajar.

(5) Melakukan penilaian.13

Tahapan pembelajaran dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek

sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational

Foundation terdiri dari:

(1) Menentukan Pertanyaan Mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan mendasar, yaitu pertanyaan yang

dapat mengeksplorasi pengetahuan awal siswa serta memberi penugasan

siswa dalam melakukan suatu aktivitas.

(2) Menyusun Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dan

siswa, dalam menentukan aturan main pengerjaan proyek. Pada tahap ini

guru membantu siswa untuk menentukan judul proyek yang sesuai dengan

materi dan permasalahannya.

(3) Menyusun Jadwal

Tahap ketika guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek.

(4) Memantau Proyek

Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas

siswa selama menyelesaikan proyek.

(5) Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian

standard dan tujuan belajar.

13

Ibid., h. 183-185.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

16

(6) Mengevaluasi Pengalaman

Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil akhir

proyek yang sudah dijalankan.14

Peneliti menerapkan tahapan pembelajaran model pembelajaran

berbasis proyek sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas

Educational Foundation berdasarkan beberapa tahapan pembelajaran dalam

model pembelajaran berbasis proyek yang telah dikemukakan oleh beberapa

ahli di atas.

e. Peranan Pengajar dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

Selama berlangsungnya proses pembelajaran berbasis proyek, siswa

akan mendapat bimbingan dari guru ataupun narasumber lain sebagai pengajar

yang peranannya adalah sebagai berikut:

(1) Mengajar kelompok dan menciptakan suasana yang nyaman.

(2) Memastikan bahwa sebelum mulai setiap kelompok telah memiliki

seorang anggota yang bertugas membaca materi, sementara teman-

temannya mendengarkan, dan seseorang anggota yang bertugas mencatat

informasi yang penting sepanjang jalannya diskusi.

(3) Memberikan materi atau informasi pada saat yang tepat, sesuai dengan

perkembangan kelompok.

(4) Memastikan bahwa sesi diskusi kelompok diakhiri dengan self evaluation.

(5) Menjaga agar kelompok terus memusatkan perhatian pada pencapaian

tujuan.

(6) Memonitor jalannya diskusi dan membuat catatan tentang berbagai

masalah yang muncul dalam proses belajar, serta mengajar agar proses

belajar terus berlangsung, agar tidak ada tahapan dalam proses belajar

yang dilewati atau diabaikan dan agar tiap tahapan dilakukan dalam urutan

yang tepat.

14

The George Lucas Educational Foundation, op.cit., h. 5.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

17

(7) Menjaga motivasi siswa dengan mempertahankan unsur tantangan dalam

penyelesaian tugas dan juga mempertahankan untuk mendorong siswa

keluar dari kesulitannya.15

Peranan pengajar dalam proses pembelajaran berbasis proyek dari

penjelasan yang dijabarkan diatas menunjukkan bahwa pengajar lebih

diutamakan berperan sebagai pendamping dan fasilitator. Pengajar harus

mampu menjaga proses pembelajaran tetap berlangsung aktif dan terkontrol,

walaupun pengajar tidak memiliki otoritas penuh terhadap pengerjaan proyek

tetapi pengajar harus memiliki kemampuan dalam memberikan bimbingan dan

saran yang membangun serta membuat proses evaluasi yang baik dan

autentik.16

f. Keutamaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Keutamaan yang diperoleh dengan menerapkan pembelajaran berbasis

proyek antara lain:

(1) Melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata yang kompleks, yang

membuat siswa dapat mendefinisikan isu atau permasalahan yang

bermakna bagi mereka.

(2) Membutuhkan proses inkuiri, penelitian, keterampilan merencanakan,

berpikir kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah dalam upaya

membuat proyek.

(3) Melibatkan siswa dalam belajar menerapkan pengetahuan dan

keterampilan dengan konteks yang bervariasi ketika bekerja membuat

proyek.

(4) Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dan melatih

keterampilan interpersonal ketika bekerja sama dalam kelompok dan orang

dewasa.

15

Jennifer Railsback, Project Based-Instruction: Creating Excitement for Learning

(America: Northwest Regional Educational Laboratory, 2002), h.23-24. 16

Ibid., h. 25.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

18

(5) Memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan yang

dibutuhkan untuk hidup dan bekerja (mengalokasikan waktu, bertanggung

jawab, belajar melalui pengalaman, dan sebagainya).

(6) Mencakup aktivitas refleksi yang mengarahkan siswa berpikir kritis

tentang pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut pada

standard belajar.17

Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan pembelajaran berbasis

proyek antara lain:

(1) Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan mendorong siswa untuk

melakukan pekerjaan penting.

(2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.

(3) Membuat siswa lebih aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang

kompleks.

(4) Meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama.

(5) Mendorong siswa mempraktikkan keterampilan berkomunikasi.

(6) Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber daya.

(7) Memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi proyek,

mengalokasikan waktu, dan mengelola sumber daya seperti peralatan dan

bahan untuk menyelesaikan tugas.

(8) Memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk berkembang sesuai

kondisi dunia nyata.

(9) Melibatkan siswa untuk belajar mengumpulkan informasi dan menerapkan

pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan permasalahan di dunia nyata.

(10) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.18

Kelebihan yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran

berbasis proyek antara lain:

(1) Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi

masalah kehidupan.

17

Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 176-177. 18

Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 177

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

19

(2) Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.

(3) Metode ini sangat sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang

dalam pengajaran perlu diperhatikan:

a. Kemampuan individual sisiwa dan kerja sama dalam kelompok.

b. Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan riil sehari-hari yang

penuh dengan masalah.

c. Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman sisiwa banyak

dilakukan.

d. Teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu

kesatuan yang tak terpisahkan.19

Kelebihan lain dengan menerapkan pembelajaran berbasis metode

proyek antara lain:

(1) Siswa memperoleh pengetahuan yang utuh.

(2) Pengetahuan siswa lebih luas dan mendalam.

(3) Siswa belajar dengan aktif.

(4) Siswa memiiki pengetahuan yang bersifat praktis.

(5) Siswa dibiasakan bekerja ilmiah.

(6) Terbina hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan masyarakat.20

g. Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pembelajaran

Konvensional

Pembelajaran berbasis proyek memiliki perbedaan yang nyata dengan

pembelajaran bersifat konvensional dalam beberapa aspek pendidikan antara

lain:

(1) Fokus kurikulum

Fokus kurikulum pada pembelajaran berbasis proyek menuntut

pada kedalaman pemahaman konsep-konsep dan prinsip-prinsip serta

pengembangan keterampilan pemecahan masalah kompleks sedangkan

19

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2006 ), h. 83. 20

Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2009), Cet. 1, h. 108.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

20

fokus kurikulum pada pembelajaran konvensional hanya mencakup isi,

pengetahuan tentang fakta-fakta dan belajar keterampilan “building-block”

dalam isolasi.

(2) Lingkup dan urutan

Lingkup dan urutan proses pembelajaran berbasis proyek

mengikuti minat siswa, unit-unit besar terbentuk dari problem dan isu yang

kompleks serta meluas dan fokus interdisipliner sedangkan lingkup dan

urutan proses pembelajaran konvensional mengikuti urutan kurikulum

secara ketat, berjalan dari blok ke blok atau unit ke unit serta memuat

fokus berbasis disiplin.

(3) Peranan guru

Guru dalam pembelajaran berbasis proyek berperan sebagai

penyedia sumber belajar, pembimbing dan partisipan di dalam kegiatan

belajar sedangkan guru dalam pembelajaran konvensional berperan

sebagai penceramah dan direktur pembelajaran ahli.

(4) Fokus pengukuran

Fokus pengukuran dalam pembelajaran berbasis proyek terletak

pada proses dan produk, pencapaian yang nyata, unjuk kerja standard dan

kemauan dari waktu ke waktu serta demonstrasi pemahaman sedangkan

fokus pengukuran dalam pembelajaran konvensional terletak pada produk,

skor tes, membandingkan dengan yang lain dan reproduksi informasi

(5) Bahan-bahan pembelajaran

Bahan-bahan pembelajaran dalam pembelajaran berbasis proyek

berasal dari sumber-sumber asli: bahan-bahan tercetak, interview, maupun

dokumen dengan data dan bahan yang dikembangkan oleh siswa

sedangkan bahan-bahan pembelajaran dalam pembelajaran konvensional

hanya berupa teks, ceramah, dan presentasi dengan kegiatan dan lembar

latihan yang dikembangkan oleh guru.

(6) Penggunaan teknologi

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran berbasis proyek

dilakukan secara utama integral, diarahkan oleh siswa dan bertujuan untuk

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

21

memperluas persentasi siswa atau penguatan kemampuan siswa sedangkan

penggunaan teknologi dalam pembelajaran konvensional hanya sebagai

penyokong periferal, dijalankan guru dan bertujuan untuk perluasaan

persentasi guru.

(7) Konteks kelas

Konteks kelas dalam pembelajaran berbasis proyek yaitu siswa

bekerja dalam kelompok, berkolaboratif satu dengan yang lainnya serta

mengkonstruksi, berkonstribusi, dan melakukan sintesis informasi

sedangkan konteks kelas dalam pembelajaran konvensional yaitu siswa

bekerja sendiri, berkompetisi satu dengan yang lainnya serta sebagai

penerima informasi dari guru.

(8) Peranan siswa

Siswa dalam pembelajaran berbasis proyek berperan dalam

melakukan kegiatan belajar yang diarahkan oleh diri sendiri, sebagai

penyaji, integrator, dan penyaji ide serta menentukan tugas mereka sendiri

dan bekerja secara independen dalam waktu yang besar sedangkan siswa

dalam pembelajaran konvensional berperan dalam menjalankan perintah

guru, sebagai pengingat dan pengulang fakta serta menerima dan

menyelesaikan tugas-tugas laporan pendek.

(9) Tujuan jangka pendek

Tujuan jangka pendek dalam pembelajaran berbasis proyek berupa

pemahaman, aplikasi ide dan proses yang kompleks sedangkan tujuan

jangka pendek dalam pembelajaran konvensional hanya berupa

pengetahuan tentang fakta, istilah, dan isi.

(10) Tujuan jangka panjang

Tujuan jangka panjang dalam pembelajaran berbasis proyek untuk

memperdalam pengetahuan serta menghasilkan lulusan yang berwatak dan

terampil mengembangkan diri, mandiri, dan belajar sepanjang hayat

sedangkan tujuan jangka panjang dalam pembelajaran konvensional untuk

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

22

memperluas pengetahuan serta menghasilkan lulusan yang memiliki

pengetahuan yang berhasil pada tes standard pencapaian belajar.21

Perbedaan model pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan

pembelajaran yang bersifat tradisional terlihat dalam beberapa aspek, antara

lain dari aspek peranan guru dan siswa, dalam pembelajaran berbasis proyek

siswa dan guru bekerja sama dalam proses pembelajaran, guru berperan

sebagai patner bagi siswa. Kemudian dalam pembelajaran berbasis proyek

proses pembelajaran tidak hanya ditekankan pada aktifitas siswa untuk berhasil

menyelesaikan tes atau ujian, tetapi menyiapkan siswa kepada dunia nyata, dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri dan

pengetahuannya.22

2. Pengetahuan Prosedural

Taksonomi Pendidikan Bloom Revisi mencakup dua dimensi. Kedua

dimensi tersebut adalah enam kategori dimensi proses kognitif berupa C1-

mengingat, C2-memahami, C3-mengaplikasikan, C4-menganalisis, C5-

mengevaluasi dan C6-mencipta yang disusun berdasarkan kolom serta empat

dimensi pengetahuan (isi/jenis) berupa pengetahuan faktual, pengetahuan

konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif yang

disusun berdasarkan baris.23

Namun pada penelitian ini, peneliti hanya akan

mengukur salah satu kategori dimensi pengetahuan yaitu dimensi pengetahuan

prosedural dengan pemetaan terhadap empat proses kognitif yaitu C3-

mengaplikasikan, C4-menganalisis, C5-mengevaluasi dan C6-mencipta.

a. Definisi Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan prosedural merupakan “pengetahuan tentang cara”

melakukan sesuatu. “Melakukan sesuatu” ini boleh jadi mengerjakan latihan

21

The Buck Institute for Education, Project–Based Learning for Health Careers

Pathways, (Bakersfield: Health Careers Resource Consortium, 2000), h. 7. 22

Waras Khamdi, Pembelajaran Berbasis Proyek Model Potensial Untuk Meningkatkan

Mutu Pembelajaran, 2014, h. 9-10, (Diakses dari

http//lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-model-potensial-

untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/). 23

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), Cet. 1, h. 6.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

23

rutin sampai menyelesaikan masalah-masalah baru. Beberapa pengertian dari

para ahli antara lain:

“Pengetahuan prosedural kerap kali berupa rangkaian langkah yang

harus diikuti. Pengetahuan ini mencakup tentang keterampilan,

algoritme, teknik, dan metode, yang semuanya disebut sebagai prosedur

(Alexander, Schallert, dan Hare 1991; Anderson 1983; deJong dan

Ferguson-Hessler 1996; Dochy dan Alexander 1995)”

“Pengetahuan prosedural juga meliputi pengetahuan tentang kriteria

yang digunakan untuk menentukan kapan harus menggunakan berbagai

prosedur (Bransford, Brown, dan Cocking 1999)”

Sejalan dengan pendapat-pendapat tersebut, maka dikemukakan bahwa

seorang ahli tidak hanya mengetahui disiplin ilmunya secara mendalam, tetapi

juga “berlatih” menggunakan pengetahuannya sehingga dia tahu kapan dan

dimana harus menggunakannya.24

Pengetahuan prosedural merupakan

“pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu”. Ini melingkupi

pengetahuan perihal keterampilan dan algoritme, teknik dan metode, juga

perihal kriteria yang digunakan untuk menentukan dan/atau menjustifikasi

“kapan harus melakukan sesuatu” dalam ranah-ranah dan disiplin-disiplin ilmu

tertentu.25

Pengetahuan prosedural bergulat dengan pertanyaaan “bagaimana”.

Dengan perkataan lain, pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan

tentang beragam “proses”, sedangkan pengetahuan faktual dan pengetahuan

konseptual berurusan dengan apa yang dinamakan “produk”.

Pengetahuan prosedural didefinisikan sebagai pengetahuan tentang

keterampilan, algoritme, teknik dan metode yang khusus pada mata pelajaran

atau disiplin ilmu tertentu. Dalam matematika, misalnya, terdapat algoritme-

algoritme untuk melakukan pembagian bertingkat, menyelesaikan persamaan

kuadrat, dan menentukan segitiga-segitiga yang sama. Dalan sains, terdapat

metode-metode umum untuk mendesain dan melakukan eksperimen. Dalam

ilmu sosial, terdapat prosedur-prosedur untuk membaca peta, memperkirakan

umur benda-benda artefak, dan mengumpulkan data-data sejarah. Dalam

linguistik, terdapat terdapat prosedur-prosedur untuk mengeja kata-kata dan

24

Ibid., h. 77. 25

Ibid., h. 42.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

24

menyusun kalimat-kalimat yang tata bahasanya benar. Lantaran sifat spesifik

prosedur-prosedur ini, pengetahuan tentang prosedur-prosedur tersebut

mengindikasikan pengetahuan tentang disiplin ilmu tertentu atau cara-cara

pikir dalam disiplin ilmu tertentu, dan pengetahuan ini berkebalikan dengan

strategi-strategi umum penyelesaian masalah yang dapat diterapkan pada

banyak disiplin ilmu.26

Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana

mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru, pengetahuan

prosedural biasanya berisi langkah atau tahapan yang dilaksanakan dalam

mengerjakan sesuatu.27

Selanjutnya pengetahuan prosedural juga didefinisikan

dengan bagaimana melakukan sesuatu atau penyelidikan, dan kriteria untuk

menggunakan keterampilan, teknik, dan metode.28

Singkatnya pengetahuan

prosedural dapat dikatakan “pengetahuan bagaimana” untuk melakukan

aktivitas.

b. Indikator Pengetahuan Prosedural

Taksonomi Pendidikan Bloom Revisi memaparkan bahwa terdapat tiga

indikator pengetahuan prosedural yaitu sebagai berikut:

(1) Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu

bidang tertentu dan pengetahuan tentang algoritme

Pengetahuan prosedural ini merupakan pengetahuan tentang

keterampilan khusus yang diperlukan untuk bekerja dalam suatu bidang

ilmu atau tentang algoritme yang harus ditempuh untuk menyelesaikan

suatu permasalahan.29

Pengetahuan prosedural dapat diungkapkan sebagai

suatu rangkaian langkah-langkah, yang secara kolektif dikenal sebagai

prosedur. Kadangkala langkah-langkah tersebut diikuti dengan perintah

yang pasti, tetapi di waktu yang lain keputusan-keputusan harus dibuat

26

Ibid., h. 77-78.

27Ari Widodo, “Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal”, Buletin

Puspendik, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Bandung, 2006, h. 4. 28

Februl Defila, “Ranah Pengetahuan Menurut Bloom,Cangelosi Dan Marzano”, Makalah

Evaluasi Pendidikan, Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat,

Sumatera Barat, 2012, h. 11.

29Ari Widodo, op.cit.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

25

mengenai langkah mana yang dilakukan selanjutnya. Dengan cara yang

sama, kadang-kadang hasil akhirnya pasti, dalam kasus lain hasilnya tidak

pasti. Meskipun proses tersebut dapat pasti atau lebih terbuka, hasil akhir

tersebut secara umum dianggap pasti dalam bagian jenis pengetahuan.30

Contoh pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu

dan algoritme adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan perihal keterampilan-keterampilan yang dipakai dalam

melukis dengan cat air.

b. Pengetahuan tentang keterampilan-keterampilan yang digunakan untuk

menentukan makna kata dengan menganalisis strukturnya.

c. Pengetahuan tentang berbagai algoritme untuk menyelesaikan

persamaan-persamaan kuadrat.

d. Pengetahuan tentang keterampilan-keterampilan untuk melakukan

lompat tinggi.31

Contoh lainnya mengenai pengetahuan yang termasuk hal ini,

misalnya: pengetahuan tentang keterampilan menimbang, pengetahuan

mengukur suhu air yang dididihkan dalam beker gelas, dan pengetahuan

tentang memipet.32

(2) Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan dengan suatu

bidang tertentu

Pengetahuan prosedural ini merupakan pengetahuan yang galibnya

merupakan hasil konsensus, kesepakatan, atau ketentuan dalam disiplin

ilmu, bukan hasil pengamatan, eksperimen, atau penemuan langsung.33

Pengetahuan tentang teknik dan metode spesifik yang berhubungan dengan

suatu bidang tertentu ini meliputi pengetahuan yang secara luas merupakan

hasil dari konsesus, persetujuan, atau norma-norma disipliner daripada

pengetahuan yang lebih langsung merupakan suatu hasil observasi,

30

Suwarto, Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif dalam Pendidikan, Jurnal

Widyatama, No. 1 Volume 19, 2010, h. 80-81. 31

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, op.cit., h. 79. 32

Ari Widodo, op.cit. 33

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, op.cit., h. 80.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

26

eksperimen, atau penemuan. Bagian jenis pengetahuan ini secara umum

menggambarkan bagaimana para ahli dalam bidang atau disiplin ilmu

tersebut berfikir dan menyelesaikan masalah-masalah daripada hasil-hasil

dari pemikiran atau pemecahan masalah tersebut.34

Sejalan dengan pernyataan-pernyataan tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan prosedural ini mencakup pengetahuan

yang pada umumnya merupakan hasil konsensus, perjanjian, atau aturan

yang berlaku dalam disiplin ilmu tertentu serta lebih mencerminkan

bagaimana ilmuwan dalam bidang tersebut berpikir dan memecahkan

masalah yang dihadapi.35

Contoh-contoh pengetahuan tentang teknik dan metode dalam

bidang tertentu adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan perihal metode-metode penelitian yang relevan dalam

ilmu sosial.

b. Pengetahuan tentang teknik-teknik yang dipakai oleh para ilmuwan

dalam mencari solusi atas suatu masalah.

c. Pengetahuan tentang metode-metode untuk mengevaluasi konsep-

konsep kesehatan.

d. Pengetahuan tentang berbagai metode dalam kritik sastra.36

(3) Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan suatu prosedur tepat

untuk digunakan

Pengetahuan prosedural ini mencakup pengetahuan tentang kapan

suatu teknik, strategi, atau metode harus digunakan. Siswa dituntut bukan

hanya tahu sejumlah teknik atau metode tetapi juga dapat

mempertimbangkan teknik atau metode tertentu yang sebaiknya digunakan

dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu.37

Sebelum terlibat dalam suatu penyelidikan, para siswa diharapkan dapat

mengetahui suatu prosedur/metode/teknik yang telah digunakan dalam

34

Suwarto, op.cit., h. 81. 35

Ari Widodo, op.cit. 36

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, op.cit. 37

Ari Widodo, op.cit.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

27

penyelidikan-penyelidikan yang sama. Pada suatu tingkatan nanti dalam

penyelidikan tersebut, para siswa diharapkan dapat menunjukkan

hubungan-hubungan antara prosedur/metode/teknik yang benar-benar

dirinya lakukan dan prosedur/metode/teknik yang dilakukan oleh siswa

lain.

Para ahli mengetahui kapan dan dimana menerapkan pengetahuan

para siswa, pengetahuan siswa “dikondisikan,” dan siswa mengetahui

kondisi-kondisi dibawah prosedur/metode/teknik yang akan diterapkan.

Kriteria dapat beragam dari satu pokok bahasan dan pokok bahasan

lainnya. Para siswa memperoleh makna ketika mereka dikaitkan dengan

situasi-situasi dan masalah-masalah yang konkret.38

Contoh-contoh pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan

kapan suatu prosedur yang tepat untuk digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan jenis esai apa yang

mesti ditulis (misalnya: eksposisi, persuasi).

b. Pengetahuan perihal kriteria untuk menentukan metode apa dalam

menyelesaikan persamaan-persamaan aljabar.

c. Pengetahuan mengenai kriteria untuk menentukan rumus statistik mana

dalam menganalisis data riset eksperimen.

d. Pengetahuan perihal kriteria untuk menentukan teknik apa guna

menimbulkan efek tertentu dalam melukis dengan cat air.39

3. Konsep Eubacteria

a. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Konsep Eubacteria

Biologi sebagai salah satu bidang yang tercakup dalam lingkup IPA

memberikan kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami fenomena yang

terjadi di alam sekitar. Dalam kaitannya dengan bidang IPA, Biologi memiliki

kompetensi inti dan kompetensi dasar yang berlaku secara nasional sebagai

stadarisasi untuk dijadikan acuan.

38

Suwarto, op.cit. 39

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, op.cit., h. 81-82.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

28

Konsep Eubacteria yang dipelajari di tingkat SMA/MA memiliki

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan Biologi

menurut agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,

tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani

dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat

secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

29

dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria

dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan

secara teliti dan sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan

Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam

bentuk laporan tertulis.

b. Kajian Materi Konsep Eubacteria

Konsep Eubacteria ini terbagi atas beberapa sub konsep yaitu (1) Ciri

dan Struktur Tubuh Eubacteria (2) Reproduksi Eubacteria (3) Macam-macam

Eubacteria serta (4) Peranan Eubacteria bagi Kehidupan Manusia. Dari

beberapa sub konsep tersebut, peneliti hanya akan menggunakan sub konsep

Peranan Eubacteria. Sub konsep tersebut telah disesuaikan antara indikator-

indikator pembelajaran dengan indikator-indikator dimensi pengetahuan

prosedural yang dapat dimunculkan melalui produk yang dihasilkan dalam

kegiatan proyek sebagai hasil dari peran positif bakteri.

c. Sub Konsep Peranan Eubacteria

Eubacteria umumnya disebut bakteri saja atau kuman atau basil. Bakteri

merupakan salah satu dari dua kelompok besar prokariot (sel yang inti selnya

tidak memiliki membran inti). Beberapa Bakteri memiliki peranan

menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai

berikut:

a. Peranan Eubacteria/Bakteri yang menguntungkan

Contoh jenis Bakteri yang menguntungkan beserta produk yang

dihasilkan atau kegunaannya adalah sebagai berikut:

- Acetobacter xylinum, dipergunakan dalam pembuatan Nata de coco.

- Acetobacter, dimanfaatkan untuk mengubah air cuka menjadi Alkohol dan

Alkohol menjadi Asam Cuka.

- Lactobacillus casei, dipergunakan dalam pembuatan Keju.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

30

- Lactobacillus bulgaricus, dipergunakan dalam pembuatan Yoghurt.40

b. Peranan Eubacteria/Bakteri yang merugikan

Contoh jenis Bakteri yang merugikan beserta dampak yang

dihasilkannya adalah sebagai berikut:

- Pseudomonas, mampu membentuk asam bongkrek yang bersifat racun

pada tempe bongkrek.

- Clostridium botulinum, dapat menghasilkan racun pada makanan.

- Bacillus anthracis, penyebab penyakit antrak pada hewan ternak.

- Xanthomonas campestris, penyebab penyakit pada tanaman kubis.41

B. Kajian Penelitian Relevan

Penelitian-penelitian yang relevan dengan penggunaan model

pembelajaran berbasis proyek dan peningkatan pengetahuan prosedural, antara

lain sebagai berikut:

1. Noer Azizah dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Metode Proyek

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Pada Konsep Pencemaran

Lingkungan (Eksperimen di MAN 13 Lenteng Agung, Jakarta Selatan)”,

tahun 2008, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dari penerapan metode

proyek terhadap hasil belajar biologi siswa berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan uji-t diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 2,78 > 2,00.42

2. Siti Aisah dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran

Praktikum Biologi Berbasis Proyek Untuk Menumbuhkan Keterampilan

Proses Sains Siswa MAN 2 Kota Cirebon”, tahun 2012, Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, menyimpulkan bahwa

40

D.A. Pratiwi, dkk., Biologi Untuk SMA/MA Kelas X: Berdasarkan Kurikulum 2013,

(Jakarta: Erlangga, 2013), h. 97. 41

Tati Suryati Syamsudin Subahar, Biologi 1 SMA Kelas X, (Bandung: Yudhistira, 2007),

Ed. 1, Cet. 1, h. 74. 42

Noer Azizah, “Pengaruh Metode Proyek Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X

Pada Konsep Pencemaran Lingkungan (Eksperimen di MAN 13 Lenteng Agung, Jakarta

Selatan)”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2008, tidak dipublikasikan.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

31

penerapan pembelajaran praktikum berbasis proyek untuk menumbuhkan

KPS siswa sudah memenuhi kriteria proyek yaitu baik.43

3. Shi-Jer Lou dkk., dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Construction of

a Creative Instructional Design Model Using Blended, Project-Based

Learning for College Students”, tahun 2012, menyimpulkan bahwa melalui

penerapan model pembelajaran berbasis proyek dan instruksional kreatif

akan meningkatkan prestasi dan kreativitas belajar siswa serta memupuk

kemampuan kreatif dan inovatif siswa dalam berpikir mandiri.44

4. Suha R. Tamim dan Michael M. Grant dalam jurnal penelitiannya yang

berjudul “Definitions and Uses: Case Study of Teachers Implementing

Project-based Learning” tahun 2013, University of Memphis,

menyimpulkan bahwa guru dapat menerapkan model pembelajaran berbasis

proyek sebagai variasi metode mengajar serta memusatkan proses

pembelajaran pada siswa sebagai keuntungan melalui eksplorasi penerapan

model pembelajaran berbasis proyek.45

5. Melliani dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model Quantum

Teaching Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Prosedural Siswa Pada

Pembelajaran IPA”, tahun 2013, Universitas Pendidikan Indonesia,

menyimpulkan bahwa hasil pengolahan dan analisis data, antara lain: (1)

hasil belajar pengetahuan prosedural siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional berada pada kategori sedang (49,03) dan tinggi

(68,06) (2) hasil belajar pengetahuan prosedural siswa dengan menggunakan

model Quantum Teaching berada pada kategori sedang (40) dan tinggi

(79,29) (3) ada perbedaan hasil belajar pengetahuan prosedural siswa yang

signifikan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran Quantum

43

Siti Aisah, “Penerapan Pembelajaran Praktikum Biologi Berbasis Proyek untuk

Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Siswa MAN 2 Kota Cirebon,” Skripsi pada Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Cirebon, 2012, tidak dipublikasikan. 44

Shi-Jer Lou dkk., Construction of a Creative Instructional Design Model Using

Blended, Project-Based Learning for College Students, Creative Education Journal, Vol. 3 No. 7,

2012. 45

Suha R. Tamim dan Michael M. Grant, Definitions and Uses: Case Study of Teachers

Implementing Project-based Learning, Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning,

Volume 7 Issue 2 Article 3.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

32

Teaching. Dibuktikan dengan nilai rerata normal gain kelas eksperimen 0,65

(cukup efektif), sedangkan nilai rerata normal gain kelas kontrol 0,35 (tidak

efektif).46

6. Desi Afrida dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran IPA

Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Dengan Metode Inkuiri

Untuk Meningkatkan Pengetahuan Prosedural Siswa”, tahun 2007,

Universitas Bengkulu, menyimpulkan bahwa pengetahuan prosedural siswa

dapat ditingkatkan melalui penerapan pembelajaran berbasis PKP dengan

metode inkuiri.47

7. Putri Siti Alhajjah, Ari Widodo dan Andrian Rustaman dalam penelitiannya

yang berjudul “Perbandingan Penggunaan LKS Tulis, Gambar dan Video

Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pengetahuan Prosedural”, Jurusan

Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI, menyimpulkan bahwa adanya perbedaan

yang signifikan antara kelas LKS teks dengan kelas LKS video yaitu

keterampilan merencanakan praktikum dan keterampilan menggunakan

alat/bahan. Sedangkan hasil analisis mengenai pengetahuan prosedural tidak

menunjukkan perbedaan yang signifikan baik hasil perhitungan uji Kruskal–

Wallis maupun perbandingan indeks gain.48

Penelitian-penelitian tersebut diatas walaupun berbeda akan tetapi

masih berhubungan dengan penelitian ini. Hanya saja pada penelitian ini,

peneliti ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek

terhadap pengetahuan prosedural siswa.

46

Melliani, “Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan

Prosedural Siswa Pada Pembelajaran IPA”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung, Bandung, 2013, tidak dipublikasikan. 47

Desi Afrida, “Penerapan Pembelajaran IPA Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses

(PKP) Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Pengetahuan Prosedural Siswa”, Skripsi pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu, 2007, tidak dipublikasikan. 48

Putri Siti Alhajjah, Ari Widodo dan Andrian Rustaman, Perbandingan Penggunaan LKS

Tulis, Gambar dan Video Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pengetahuan Prosedural,

Formica Educational Journal Online, Volume 1 Nomor 1, 2014.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

33

Proses Pembelajaran

Bermakna

Produk

Proyek

Model Pembelajaran

Berbasis Proyek

Peningkatan Pengetahuan

Prosedural Siswa

Konsep Eubacteria

Guru Memfasilitasi

Proses Belajar Mengajar

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir berdasarkan deskripsi teoritis dan kajian penelitian

relevan yang telah dipaparkan adalah seperti pada gambar bagan berikut:

Proses belajar mengajar yang rutin dilakukan di sekolah dengan

berbagai macam materi yang diberikan oleh guru kepada siswa, tentunya

menuntut siswa untuk memahami akan materi yang diberikan. Agar

pembelajaran menjadi efektif, guru melakukan berbagai penerapan kolaborasi

pendekatan, metode, model dan strategi.

Mata Pelajaran IPA Biologi memungkinkan untuk menghubungkan

antara teori dengan praktek yang bersifat membangun pengetahuan peserta

didik (konstruktivistik) terhadap lingkungan sekitar melalui kegiatan

pembelajaran yang terbagi menjadi proses belajar di kelas dan praktikum di

laboratorium, sehingga siswa dapat memahami hubungan antara teori dan

praktiknya serta meningkatkan pengetahuan prosedural siswa untuk mampu

berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu peneliti menggunakan strategi

pembelajaran praktikum berbasis proyek yang berpusat pada proses, relatif

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

34

berjangka waktu, berfokus pada masalah serta unit pembelajaran bermakna

dengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu

pengetahuan dan disiplin ilmu atau lapangan.

Siswa melakukan kegiatan belajar mengajar yang bermakna, siswa

merancang proses, kerangka kerja sebuah proyek dan sensitif terhadap isu-isu

yang sedang berkembang yang dapat diaplikasikan dalam proyek tersebut

untuk mencapai suatu hasil. Siswa diharapkan dapat mengelola informasi yang

dikumpulkan dan menyusun proyek yang realistis, sehingga dengan

penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan

pemahaman terhadap materi IPA Biologi dan pengetahuan prosedural siswa,

dimana pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan yang

memanifestasikan dirinya dalam melakukan sesuatu dan pengetahuan tentang

bagaimana melakukan sesuatu. Atau juga sebagai pengetahuan tentang

bagaimana, kapan dan mengapa untuk melakukan sesuatu melalui proses

pembelajaran yang berlangsung lebih efektif.

Guru berperan penting dalam kegiatan perencanaan dan penilaian

secara menyeluruh, maksudnya guru sebagai fasilitator dan salah satu sumber

informasi mengatur bagaimana berjalannya pembelajaran berbasis proyek

secara efektif. Karena itu, dibutuhkan kecakapan dan keterampilan dalam

menjalankan model pembelajaran ini. Sedangkan siswa berperan sebagai

pelaksana dalam kegiatan proyek yang dituntut harus berkolaborasi antar siswa

dalam kelompok.

Siswa diprogramkan agar selalu aktif, secara mental maupun fisik.

Materi yang disajikan guru bukan begitu saja diberikan dan diterima siswa.

Siswa diusahakan sedemikian rupa hingga memperoleh pengalaman dalam

rangka menemukan dan menerapkan sendiri konsep-konsep tersebut sehingga

peneliti dapat mengetahui terdapat pengaruh atau tidaknya model pembelajaran

berbasis proyek terhadap pengetahuan prosedural siswa.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

35

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh

model pembelajaran berbasis proyek terhadap pengetahuan prosedural siswa

pada konsep eubacteria.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 34 Jakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode

Kuasi-Eksperimen. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Metode Kuasi-Eksperimen digunakan

karena pada kenyataan sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan

untuk penelitian.1

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pretest–

Posttest Control Group Design. Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yang

dipilih secara random.2 Pada awal kegiatan penelitian, siswa akan dikenakan

pretest pengetahuan prosedural untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Kemudian siswa akan diberi perlakuan dengan model pembelajaran yang

disesuaikan untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada akhir

penelitian siswa akan dikenakan posttest pengetahuan prosedural. Secara

umum desain penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

E Y1 XE Y2

K Y1 XK Y2

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013), Cet. 18, h.114. 2Ibid., h.113.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

37

Keterangan

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kontrol

Y1 : Hasil pretest atau test awal, dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan prosedural awal siswa pada kelas kontrol dan eksperimen.

Y2 : Hasil postest atau test akhir, dimaksudkan untuk mengetahui

pengetahuan prosedural siswa setelah diberi perlakuan pada kelas kontrol

dan eksperimen

XE : Perlakuan siswa pada kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek

XK : Perlakuan siswa pada kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran presentasi dan eksplanasi

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Pengambilan data dilakukan setelah menentukan populasi dan sampel

yang akan dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari sampel

inilah kemudian data pada masing-masing kelas dapat diambil.

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3

a. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 34

Jakarta tahun ajaran 2015/2016.

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

Negeri 34 Jakarta tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 5 (lima) kelas,

kelas X MIPA I sampai X MIPA V.

3Ibid., h. 117.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

38

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

di ambil dari populasi itu.4 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu.5 Sehingga peneliti dapat memperoleh hasil

penelitian sesuai dengan prosedur yang telah terpilih dalam desain penelitian.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 2 kelas yaitu X MIPA II (kelas

eksperimen) dan X MIPA III (kelas kontrol) dari 5 (lima) kelas X MIPA.

D. Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis

proyek.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan prosedural siswa pada

konsep eubacteria.

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

1. Tahap persiapan sebelum penelitian

Langkah yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah pengurusan

surat ijin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

langkah selanjutnya meliputi:

a. Menetapkan materi dan alokasi waktu.

b. Menyusun RPP sesuai dengan pokok materi yang telah ditentukan.

c. Menyusun instrumen penelitian.

4Ibid., h. 118.

5Ibid., h. 120.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

39

d. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan diteliti.

e. Menentukan sampel penelitian.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap yang kedua setelah tahap

persiapan, tahap pelaksanaan meliputi:

a. Menguji coba instrumen penelitian.

b. Mengolah dan menganalisis data uji coba instrumen.

c. Memberi pretest pada kelas yang telah ditentukan sampelnya, yaitu sampel

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

d. Menyampaikan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek

pada kelas eksperimen.

e. Memberikan posttest untuk kedua kelompok.

3. Tahap penyelesaian penelitian

Tahap penyelesaian penelitian merupakan tahap terakhir, tahap ini meliputi:

a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.

b. Menguji hipotesis penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

cara yang digunakan untuk memperoleh data-data empiris untuk mencapai

tujuan penelitian. Data dalam penelitian ini didapat dari hasil tes pretest-

posttest dan observasi. Pretest merupakan tes pengetahuan prosedural yang

dilakukan sebelum model pembelajaran berbasis proyek diterapkan dalam

proses belajar, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan

prosedural yang dimiliki siswa sebelum model pembelajaran berbasis proyek

tersebut diterapkan. Posttest merupakan tes pengetahuan prosedural yang

dilakukan setelah model pembelajaran berbasis proyek diterapkan, tujuannya

adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek terhadap pengetahuan prosedural siswa. Sedangkan observasi dilakukan

untuk mengetahui aktivitas pengetahuan prosedural siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

40

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian Utama/Primer

Instrumen penelitian utama/primer pada penelitian ini yaitu berupa

soal tes hasil belajar pengetahuan prosedural. Tes pengetahuan prosedural

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk soal

uraian. Tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan prosedural

siswa terhadap sub konsep peranan eubacteria.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Tes Pengetahuan Prosedural

Kompetensi Dasar 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria

dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil

pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator Pembelajaran

Indikator Dimensi Pengetahuan

Prosedural Jumlah

Soal (1)** (2)** (3)**

Menyelidiki informasi

mengenai peranan

eubacteria

1*

2* 2

Melakukan kegiatan

proyek untuk

menunjukkan peranan

eubacteria yang

menguntungkan dalam

kehidupan manusia

8*

10*

5*

6*

7*

3*

4*

9*

8

Jumlah Total Soal 2 5 3 10

Keterangan:

**Indikator Pengetahuan Prosedural oleh Anderson & Karthwohl:

(1) Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu

(2) Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu

(3) Pengetahuan atas kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan

prosedur yang tepat

*Soal yang Valid

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

41

2. Instrumen Penelitian Pendukung/Sekunder

Instrumen penelitian pendukung/sekunder pada penelitian ini yaitu

berupa lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahuai

keterlaksanaan model pembelajaran berbasis proyek. Instrumen ini

berbentuk rating scale, dimana observer hanya memberikan tanda ceklish

(√) pada kolom yang sesuai dengan aktivitas yang diobservasi. Peneliti

bertindak sebagai guru pengajar, sedangkan guru IPA Biologi kelas X

MIPA SMA Negeri 34 Jakarta bertindak sebagai observer.

3. Instrumen Pengembangan Bahan Ajar

Instrumen pengembangan bahan ajar pada penelitian ini yaitu berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa, Peneliti

membuat RPP dan LKS untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan

agar guru dapat mengelola pembelajaran dengan baik. RPP dan LKS pada

kelas eksperimen disesuaikan dengan menerapkan model pembelajaran

berbasis proyek dalam pembelajarannya. Sedangkan RPP pada kelas kontrol

diupayakan sama seperti yang telah dilaksanakan selama ini dengan

menerapkan model pembelajaran presentasi dan eksplanasi. Konsep yang

dipilih adalah sub konsep peranan eubacteria.

H. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi instrumen dilakukan guna melihat kualitas soal. Instrumen tes

yang digunakan dalam penelitian ini harus memiliki empat kriteria kelayakan,

yaitu: Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda.

Adapun penjelasan mengenai kalibrasi instrumen tes antara lain sebagai

berikut:

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan atau dengan kata lain suatu alat evaluasi disebut valid apabila dapat

mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasinya. Uji validitas adalah

kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang sebenarnya.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

42

Rumus yang digunakan jika butir soal adalah kontinum (misalnya soal

bentuk uraian dengan skor butir 1-5 atau 0-10) yaitu:6

Keterangan

: Koefisien korelasi biserial antara skor butir dan skor soal

: Jumlah kuadrat deviasi skor dari

: Jumlah kuadrat deviasi skor dari

: Jumlah deviasi skor dari

Item soal bersifat valid jika rhitung > rtabel, sebaliknya item soal bersifat

tidak valid jika rhitung < rtabel. Selain itu, nilai dianggap valid jika skor butir soal

tersebut memiliki koefisien korelasi signifikan dengan skor total soal. Berikut

ini adalah tabel interpretasi validitas suatu tes:

Tabel 3.3 Interpretasi Validitas

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r ≤ 0,60 Cukup tinggi

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software ANATES versi 4.0.4. Adapun langkah-langkah validitas instrumen

dengan program ini, yaitu:

a. Memilih program ANATES untuk soal uraian.

b. Memilih “Buat File Baru”, kemudian menentukan jumlah subjek dan jumlah

soal.

c. Memasukkan skor soal pada skor ideal.

d. Kemudian “Kembali ke Menu Utama” dan mengklik “Olah Semua

Otomatis”.

6Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanuddin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

43

Validitas butir soal berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa dari

20 soal yang diujicobakan, 12 soal dinyatakan valid yaitu nomor

1,3,4,6,7,8,11,15,17,18,19 dan 20. Dari 12 soal yang valid, 10 soal yang akan

digunakan sebagai intrumen penelitian adalah soal nomor 1,3,6,7,8,11,15,17,19

dan 20.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang sama.7 Suatu instrument penelitian

dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat

mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang akan diukur. Hal ini

berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin

kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang

sama ketika dilakukan tes kembali. Teknik yang digunakan untuk menentukan

reliabilitas tes berbentuk uraian dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:8

Keterangan

r11 : Koefisien reliabilitas yang dicari

n : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

: Jumlah varians skor tiap-tiap item

: Varians skor total

7Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 16. 8Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

Ed. 2, Cet. 2, h. 122.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

44

Instrumen dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel. Berikut ini adalah tabel

interpretasi derajat reliabilitas suatu tes:

Tabel 3.4 Interpretasi Derajat Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reabilitas

0,00 ≤ r ≤ 0,20 Reliabilitas kecil

0,20 < r ≤ 0,40 Reliabilitas rendah

0,40 < r ≤ 0,70 Reliabilitas sedang

0,70 < r ≤ 0,90 Reliabilitas tinggi

0,90 < r ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software ANATES versi 4.0.4. Adapun langkah-langkah reliabilitas

instrumen dengan program ini, yaitu:

a. Memilih program ANATES untuk soal uraian.

b. Memilih “Buat File Baru”, kemudian menentukan jumlah subjek dan jumlah

soal.

c. Memasukkan skor soal pada skor ideal.

d. Kemudian “Kembali ke Menu Utama” dan mengklik “Olah Semua

Otomatis” atau “Reliabilitas”.

Nilai reliabilitas tes yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data

adalah sebesar 0,81 dengan kriteria reliabilitas tinggi.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk menunjukkan sukar dan

mudahnya suatu soal. Soal yang baik memiliki 3 variasi, yaitu mudah 25%,

sedang 50% dan sukar 25%. Didalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini

diberi simbol P, singkatan dari kata “proporsi”. Rumus mencari P adalah:9

Keterangan

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

9Ibid., h.222-223

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

45

Berikut ini adalah tabel interpretasi tingkat kesukaran suatu tes:

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 < P ≤ 0,30 Sukar

0,31 < P ≤ 0,70 Sedang

0,76 < P 1,00 Mudah

Pengujian tingkat kesukaran instrumen dalam penelitian ini

menggunakan bantuan software anates versi 4.0.4. Adapun langkah-langkah

pengujian tingkat kesukaran instrumen dengan program ini, yaitu:

a. Memilih program ANATES untuk soal uraian.

b. Memilih “Buat File Baru”, kemudian menentukan jumlah subjek dan jumlah

soal.

c. Memasukkan skor soal pada skor ideal.

d. Kemudian “Kembali ke Menu Utama” dan mengklik “Olah Semua

Otomatis” atau “Tingkat Kesukaran”.

Tingkat kesukaran butir soal berdasarkan pengolahan data diketahui

bahwa dari 10 soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian terdapat

2 soal dengan kategori mudah, yaitu soal nomor 6 dan 17, terdapat 7 soal

dengan kategori sedang, yaitu soal nomor 1,7,8,11,15,19 dan 20 serta terdapat

1 soal dengan kategori sukar, yaitu soal nomor 3.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

kemampuan suatu soal dalam membedakan tingkat kemampuan siswa antara

yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan tingkat rendah.10

Rumus untuk

menentukan indeks diskriminasi adalah:

10

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2013), Ed. 1, Cet. 13, h. 385.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

46

Keterangan

D : Indeks diskriminasi

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan salah

PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar11

Kriteria tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir

soal terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal12

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk, harus dibuang

0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Buruk, sebaiknya dibuang

0,21 < DP ≤ 0,40 Sedang

0,41 < DP ≤ 0,70 Baik

0,71 < DP ≤ 1,00 Baik sekali

Pengujian daya beda instrumen dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software ANATES versi 4.0.4. Adapun langkah-langkah pengujian

daya pembeda instrumen dengan program ini, yaitu:

a. Memilih program ANATES untuk soal uraian.

b. Memilih “Buat File Baru”, kemudian menentukan jumlah subjek dan jumlah

soal.

c. Memasukkan skor soal pada skor ideal.

d. Kemudian “Kembali ke Menu Utama” dan mengklik “Olah Semua

Otomatis” atau “Daya Pembeda”.

Daya pembeda soal berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa

terdapat 9 soal dengan kategori sedang, yaitu soal nomor 3,6,7,8,11,15,17,19

dan 20 serta terdapat 1 soal dengan kategori baik, yaitu soal nomor 1.

11

Suharsimi Arikunto, op.cit., h.226-229. 12

Anas Sudijono, op.cit., h. 389.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

47

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data statistik dapat dilakukan setelah memeriksa

keabsahan sampel dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel yang sedang

diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas menggunakan uji liliefors dengan rumus:

L0 = F (Zi) – S (Zi)

Keterangan

L0 : Harga mutlak terbesar

F(Zi) : Peluang angka baku

S(Zi) : Proporsi angka baku

Langkah-langkah uji liliefors adalah sebagai berikut:

a. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar.

b. Menentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan menggunakan rumus:

Keterangan

Zi : Skor baku

Xi : Data yang diperoleh

X : Nilai rata-rata

SD : Simpangan baku

c. Menentukan nilai Zt tabel berdasarkan nilai Zi.

d. Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan Zt

Jika Zi negatif (-), maka 0,5 – Zt

Jika Zi positif (+), maka 0,5 + Zt

e. Menentukan nilai S(Zi) dengan rumus:

f. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

48

g. Mengambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai

ini kita namakan L0.

h. Memberikan interpretasi L0 dengan membandingkannya dengan Lt, Lt adalah

harga yang diambil dari tabel harga kritis uji liliefors.

i. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L0 dan Lt yang telah didapat.

Jika Lhitung < Ltabel, maka H0 diterima atau data berdistribusi normal. Dan

jika Lhitung > Ltabel, maka H0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal.13

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum kita

membandingkan 2 kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan

disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok

yang dibandingkan). Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan

kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan Hipotesis

H0 = Data sampel kedua variabel bersifat homogen

Ha = Data sampel kedua variabel tidak bersifat homogen

b. Membagi data menjadi dua kelompok.

c. Mencari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya.

d. Menentukan Fhitung dengan rumus:14

e. Menentukan kriteria pengujian:

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti data sampel

bersifat homogen

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, berarti data sampel tidak bersifat

homogen

13

Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Penerbit Tarsito, 2009), Ed. 6, Cet. 1, h. 466-467 14

Sugiyono, op.cit., h. 275

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

49

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh model

pembelajaran berbasis proyek terhadap pengetahuan prosedural. Uji hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Langkah-langkah pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

Ho : μ1 = μ2

Ha : μ1 ≠ μ2

b. Menentukan uji statistik15

dengan

Keterangan :

: Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok eksperimen

: Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok kontrol

SDg : Nilai simpangan baku gabungan

n1 : Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 : Jumlah siswa kelompok kontrol

c. Menentukan kriteria pengujian

Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan

dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan

antara thitung dengan ttabel.

d. Melakukan pengambilan kesimpulan

Jika operasi perhitungan pada langkah sebelumnya ternyata:

1) thitung < ttabel maka H0 diterima

2) thitung > ttabel maka H0 ditolak

15

Sudjana, op.cit., h. 239

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

50

4. Uji N-Gain

Gain adalah selisih antara nilai pre-test dan post-test, gain

menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Rumus indeks gain menurut Meltzer

yaitu:16

Dengan kategori peralihan

g tinggi : tinggi g > 0,70

g sedang : nilai 0,70 g 0,30

g rendah : nilai g < 0,30

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : μ1 = μ2, maka H0 diterima, Ha ditolak

Ha : μ1 ≠ μ2, maka Ha diterima, H0 ditolak17

Dengan:

H0 : Hipotesis nol, tidak terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan prosedural

antara kedua kelompok

Ha : Hipotesis alternatif, terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan prosedural

antara kedua kelompok

μ1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen

μ2 : Nilai rata-rata kelompok kontrol

Pengambilan kesimpulan dilakukan setelah nilai thitung didapatkan. Hasil

kesimpulan diperoleh dari nilai thitung terhadap ttabel.

16

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 71. 17

Ronald E. Walpole, Pengantar Statistika, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995), h.

302.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan menyajikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan

dari hasil penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini ialah data yang

terkumpul dari tes pengetahuan prosedural yang diberikan kepada siswa-siswi

SMA Negeri 34 Jakarta berupa pretest dan posttest yang diberikan pada dua

kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data yang diperoleh

dianalisis dengan bantuan Microsoft Office Excel 2010.

A. Deskripsi Data

1. Data Kuantitatif

a. Hasil Pretest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Data hasil pretest pengetahuan prosedural kelompok kontrol melalui

penerapan model pembelajaran konvensional berupa model pembelajaran

presentasi dan eksplanasi serta kelompok eksperimen melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek pada sub konsep peranan eubacteria dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Pengetahuan Prosedural

Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Nilai Terendah 28 28

Nilai Tertinggi 68 68

Mean 43,56 42,16

Simpangan Baku (SD) 10,65 10,36

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil pretest pengetahuan prosedural

kelompok kontrol dari 30 siswa yang dijadikan sampel penelitian diperoleh

nilai tertinggi sebesar 68, nilai terendah sebesar 28, mean sebesar 43,56 dan

simpangan baku sebesar 10,65. Sedangkan hasil pretest pengetahuan

prosedural kelompok eksperimen dari 30 siswa yang dijadikan sampel

penelitian diperoleh nilai tertinggi sebesar 68, nilai terendah sebesar 28, mean

sebesar 42,16 dan simpangan baku sebesar 10,36.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

52

Hasil pretest pengetahuan prosedural kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen tersebut juga dapat dilihat pada diagram batang berikut:

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Diagram batang pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa pada kelompok kontrol memperoleh nilai antara 42-48 yaitu sebanyak 8

siswa atau sebesar 26,67%, sedangkan nilai yang paling sedikit diperoleh 1

siswa terletak pada interval antara 63-69 atau sebesar 3,33%. Siswa yang

mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 13 siswa atau 43,33%, sedangkan

siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 17 siswa atau sebesar

56,67%.

Gambar 4.1 juga menunjukkan bahwa sebagian besar siswa pada

kelompok eksperimen memperoleh nilai antara 42-48 yaitu sebanyak 9 siswa

atau sebesar 30%, sedangkan nilai yang paling sedikit diperoleh 1 siswa

terletak pada interval antara 56-62 atau sebesar 3.33%. Siswa yang mendapat

nilai di atas rata-rata sebanyak 14 siswa atau 46,67%. Siswa yang mendapat

nilai di bawah rata-rata sebanyak 16 siswa atau sebesar 53,33%.

b. Hasil Posttest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Data hasil posttest pengetahuan prosedural kelompok kontrol melalui

penerapan model pembelajaran konvensional berupa model pembelajaran

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

53

presentasi dan eksplanasi serta kelompok eksperimen melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek pada sub konsep peranan eubacteria dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Data Hasil Posttest Pengetahuan Prosedural

Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Nilai Terendah 46 50

Nilai Tertinggi 86 93

Mean 66 74,93

Simpangan Baku (SD) 11,45 12,68

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil posttest pengetahuan prosedural

kelompok kontrol dari 30 siswa yang dijadikan sampel penelitian diperoleh

nilai tertinggi sebesar 86, nilai terendah sebesar 46, mean sebesar 66 dan

simpangan baku sebesar 11,45. Sedangkan hasil posttest pengetahuan

prosedural kelompok eksperimen dari 30 siswa yang dijadikan sampel

penelitian diperoleh nilai tertinggi sebesar 93, nilai terendah sebesar 50, mean

sebesar 74,93 dan simpangan baku sebesar 12,68.

Hasil posttest pengetahuan prosedural kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen tersebut juga dapat dilihat pada diagram batang berikut:

Gambar 4.2. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Posttest

Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

54

Diagram batang pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa pada kelompok kontrol memperoleh nilai antara 67-73 sebanyak 7 siswa

atau sebesar 23,33%, dan tidak ada satupun siswa dari kelompok kontrol yang

mendapat nilai pada interval antara 88-94. Siswa yang mendapat nilai di atas

rata-rata sebanyak 16 siswa atau 53,33%. Siswa yang mendapat nilai di bawah

rata-rata sebanyak 14 siswa atau sebesar 46,67%.

Gambar 4.2 juga menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

memperoleh nilai antara 74-80 sebanyak 8 siswa atau sebesar 26,67%,

sedangkan nilai yang paling sedikit diperoleh 1 siswa terletak pada interval

antara 60-66 atau sebesar 3,33%. Siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata

sebanyak 19 siswa atau 63.33%. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata

sebanyak 11 siswa atau sebesar 36.67%.

c. Hasil N-Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Perbandingan hasil pretest dan posttest pengetahuan prosedural dari

kedua kelompok serta membandingkan N-Gain dari kedua kelompok tersebut

perlu dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan.

Adapun hasil perhitungan mean N-Gain dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Data Mean N-Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Kelompok n Mean N-Gain Kriteria N-Gain

Kontrol 30 0,39 Sedang

Eksperimen 30 0,58 Sedang

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol diperoleh mean

N-gain sebesar 0,39 yang tergolong sedang. Sedangkan pada kelompok

eksperimen diperoleh mean N-Gain sebesar 0,58 yang juga tergolong sedang.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

55

Perbandingan pengetahuan prosedural antara kelompok kontrol dan

eksperimen yang tergolong rendah, sedang, dan tinggi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.4 Kategori Nilai N-Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Normal Gain

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Kriteria Jumlah Persentase (%) Kriteria Jumlah Persentase (%)

Rendah 13 43,33 Rendah 2 6,67

Sedang 16 53,33 Sedang 19 63,33

Tinggi 1 3,33 Tinggi 9 30

Perbandingan persentase nilai N-Gain juga dapat dilihat pada diagram batang

di bawah ini:

Gambar 4.3 Diagram Batang Perbandingan Persentase Normal Gain

Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Diagram batang pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa kategori N-Gain

rendah diperoleh lebih sedikit pada kelompok eksperimen dibandingkan

dengan kelompok kontrol, sedangkan untuk kategori N-Gain sedang dan N-

Gain tinggi diperoleh lebih banyak pada kelompok eksperimen dibandingkan

dengan kelompok kontrol.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

56

2. Data Kualitatif

Observasi ini dilakukan pada 5 kelompok dalam kelas eksperimen pada

pertemuan 1 dan 2 melalui “Lembar Observasi Pembelajaran Proyek Siswa”.1

Hasil observasi didasarkan oleh pengamatan observer yang memberikan tanda

ceklish (√) pada kolom yang disediakan, tanda ceklish (√) pada kolom “Ya”

diberikan jika indikator pengetahuan prosedural siswa dalam pembelajaran

proyek ini muncul dan unjuk kerja pada aspek yang dinilai dinyatakan sesuai

dan benar. Sedangkan tanda ceklish (√) pada kolom “Tidak” diberikan jika

indikator pengetahuan prosedural siswa dalam pembelajaran proyek ini tidak

muncul dan unjuk kerja pada aspek yang dinilai dinyatakan tidak sesuai dengan

yang ditentukan atau tidak muncul sama sekali. Adapun hasil observasi

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Pembelajaran Berbasis Proyek

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek

Indikator

Pengetahuan

Prosedural* Aspek yang Dinilai Persentase

(%)

Persentase

Rata-Rata

(%) (1) (2) (3)

Menentukan

Pertanyaan

Mendasar

√ a. Mengajukan

pertanyaan 80 80

Menyusun

Perencanaan

Proyek

√ a. Merancang kegiatan

proyek 100

100

√ b. Menentukan

alat/bahan 100

Menyusun

Jadwal √

a. Membuat timeline

dan deadline untuk

menyelesaikan

proyek

100 100

Memantau

Proyek √

a. Melaksanakan

penyelesaian

kegiatan proyek 100

92

b. Menggunakan

tahapan yang tepat

dan berurutan dalam

kegiatan proyek

100

√ c. Menggunakan 100

1Lampiran B.3.a, h. 155-158

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

57

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek

Indikator

Pengetahuan

Prosedural* Aspek yang Dinilai Persentase

(%)

Persentase

Rata-Rata

(%) (1) (2) (3)

alat/bahan dalam

kegiatan proyek

d. Mengetahui

bagaimana cara

menggunakan

alat/bahan dalam

kegiatan proyek

80

e. Mengetahui alasan

mengapa

menggunakan

alat/bahan

80

Menguji Hasil

a. Memberikan

pendapat terhadap

penilaian yang

dilakukan oleh guru

80

90

b. Membuat alasan jika

hasil dari proyek

kurang memuaskan

atau gagal

100

Mengevaluasi

Pengalaman √

a. Mengungkapkan

perasaan dan

pengalaman

terhadap kegiatan

proyek yang telah

dilakukan

80

87

b. Memberikan solusi

terhadap hasil

proyek yang telah

dilakukan untuk

memperbaiki kinerja

80

c. Menemukan temuan

baru terhadap

permasalahan yang

diajukan pada tahap

pertama

pembelajaran

selama kegiatan

proyek berlangsung

100

Persentase

Rata-Rata (%) 93 95 88

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

58

Keterangan:

*Indikator Pengetahuan Prosedural oleh Anderson & Karthwohl:

(1) Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu

(2) Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu

(3) Pengetahuan atas kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan

prosedur yang tepat

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keenam tahapan model pembelajaran

berbasis proyek mencapai keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan

kategori B (Baik) dan SB (Sangat Baik).

Tahap Menyusun Perencanaan Proyek dan Tahap Menyusun Jadwal

memperoleh kategori SB (Sangat Baik) dengan persentase rata-rata

keterlaksanaan kegiatan pembelajaran sebesar 100% pada masing-masing

tahapan, sedangkan Tahap Menentukan Pertanyaan Mendasar memperoleh

kategori B (Baik) dengan persentase rata-rata keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran sebesar 80%, Tahap Memantau Proyek memperoleh kategori SB

(Sangat Baik) dengan persentase rata-rata keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran sebesar 92%, Tahap Menguji Hasil memperoleh kategori B

(Baik) dengan persentase rata-rata keterlaksanaan kegiatan pembelajaran

sebesar 90% dan Tahap Mengevaluasi Pengalaman memperoleh kategori B

(Baik) dengan persentase rata-rata keterlaksanaan kegiatan pembelajaran

sebesar 87%.

Keenam tahapan model pembelajaran berbasis proyek tersebut saling

berkaitan satu sama lain melalui aspek yang dinilai dengan indikator

pengetahuan prosedural yang berhasil dikuasai oleh siswa yaitu (1)

Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu

bidang tertentu memperoleh kategori SB (Sangat Baik) dengan persentase rata-

rata pencapaian keberhasilan sebesar 93% (2) Pengetahuan tentang teknik dan

metode yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu memperoleh kategori

SB (Sangat Baik) dengan persentase rata-rata pencapaian keberhasilan sebesar

95% dan (3) Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan suatu

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

59

prosedur tepat untuk digunakan memperoleh kategori B (Baik) dengan

persentase rata-rata pencapaian keberhasilan sebesar 88%.

B. Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis Data

Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah pengujian persyaratan

analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dengan menggunakan uji liliefors bertujuan untuk

mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi

normal atau tidak. Kriteria Uji Normalitas adalah H0 ditolak jika L0 lebih besar

dari Ltabel, dan H0 diterima jika L0 lebih kecil dari Ltabel. Dengan diterimanya

H0, berarti data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan jika

H0 ditolak berarti data penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi tidak

normal.

1) Uji Normalitas Hasil Pretest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

dan Eksperimen

Hasil Uji Normalitas nilai pretest pengetahuan prosedural dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Uji Normalitas Hasil Pretest Pengetahuan Prosedural

n L0

Ltabel Kesimpulan Kontrol Eksperimen

30 0,0119 0,0257 0,1610 Normal

Tabel 4.6 menunjukkan hasil nilai L0 kelompok kontrol sebesar 0,0119

dan L0 kelompok eksperimen sebesar 0,0257, sedangkan dengan jumlah sampel

sebanyak 30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar

0,1610. Maka diketahui L0 < Ltabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

60

2) Uji Normalitas Hasil Posttest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

dan Eksperimen

Hasil Uji Normalitas nilai posttest pengetahuan prosedural dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Posttest Pengetahuan Prosedural

n L0

Ltabel Kesimpulan Kontrol Eksperimen

30 0,001 0,0320 0,1610 Normal

Tabel 4.7 menunjukkan hasil nilai L0 kelompok kontrol sebesar 0,001

dan L0 kelompok eksperimen sebesar 0,0320, dengan jumlah sampel sebanyak

30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar 0,1610.

Maka diketahui L0 < Ltabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dengan menggunakan uji fisher bertujuan untuk

mengetahui apakah data sampel yang diperoleh bersifat homogen atau tidak.

Kriteria Uji Homogenitas adalah H0 ditolak jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dan

H0 diterima jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Dengan diterimanya H0, berarti

data sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bersifat homogen,

sedangkan jika H0 ditolak berarti data sampel kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tidak bersifat homogen.

1) Uji Homogenitas Hasil Pretest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

dan Eksperimen

Hasil Uji Homogenitas nilai pretest pengetahuan prosedural dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Uji Homogenitas Hasil Pretest Pengetahuan Prosedural

Kelompok n Fhitung Ftabel Kesimpulan

Kontrol 30 1,06 1,85 Homogen

Eksperimen 30

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

61

Tabel 4.8 menunjukkan hasil nilai Fhitung sebesar 1,06, sedangkan Ftabel

sebesar 1,85 pada taraf signifikasi 0,05 untuk derajat kebebasan pembilang dan

penyebut sebesar 29. Maka diketahui Fhitung < Ftabel sehingga H0 diterima dan

Ha ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel nilai pretest

pengetahuan prosedural kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang

diperoleh bersifat homogen.

2) Uji Homogenitas Hasil Posttest Pengetahuan Prosedural Kelompok

Kontrol dan Eksperimen

Hasil pengujian homogenitas nilai posttest pengetahuan prosedural

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Hasil Posttest Pengetahuan Prosedural

Kelompok n Fhitung Ftabel Kesimpulan

Kontrol 30 1,22 1,85 Homogen

Eksperimen 30

Tabel 4.9 menunjukkan hasil Fhitung sebesar 1,22, sedangkan Ftabel

sebesar 1,85 pada taraf signifikasi 0,05 untuk derajat kebebasan pembilang dan

penyebut sebesar 29. Maka diketahui Fhitung < Ftabel sehingga H0 diterima dan

Ha ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sampel nilai

posttest pengetahuan prosedural kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

yang diperoleh bersifat homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Data kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen diketahui

berdistribusi normal dan bersifat homogen setelah dilakukan uji persyaratan

analisis data. Dengan demikian maka pengujian hipotesis dapat dilanjutkan

dengan menggunakan rumus yang ditetapkan yaitu uji-t. Dengan kriteria:

H0 ditolak jika thitung > ttabel

H0 diterima jika thitung < ttabel.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

62

Hasil perhitungan uji hipotesis dengan uji-t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Uji Hipotesis Hasil Pretest dan Posttest Pengetahuan Prosedural

Keterangan Pretest Posttest

Kelompok Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

n 30 30 30 30

43,56 42,16 66 74,93

S2 113,42 107,33 131,10 160,78

thitung -0,54 3,02

ttabel 2,00

Kesimpulan Tidak Berbeda Berbeda

Tabel 4.10 menunjukkan hasil perhitungan uji hipotesis nilai pretest

pengetahuan prosedural diperoleh thitung sebesar -0,54 dan ttabel sebesar 2,00.

Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan hasil thitung < ttabel atau -0,54 <

2,00. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat diketahui

bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata nilai pretest pengetahuan

prosedural kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Tabel 4.10 juga menunjukkan hasil perhitungan uji hipotesis nilai

posttest pengetahuan prosedural diperoleh thitung sebesar 3,02 dan ttabel sebesar

2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan hasil thitung > ttabel atau 3,02

> 2,00. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata nilai posttest pengetahuan prosedural

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

C. Pembahasan

Data hasil pretest pengetahuan prosedural pada Tabel 4.1 menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan pada kedua kelompok dengan mean pretest

pada kelompok kontrol sebesar 43,56 dan mean pretest pada kelompok

ekperimen sebesar 42,16, maka kedua sampel kelompok yang dijadikan

penelitian dianggap memiliki kemampuan awal tingkat pengetahuan prosedural

yang sama. Selain itu, pengujian hipotesis hasil perhitungan uji kesamaan dua

rata-rata hasil pretest pengetahuan prosedural pada Tabel 4.10 yang dilakukan

melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05 juga menunjukan bahwa H0 diterima

dengan thitung < ttabel yaitu -0,54 < 2,00, sehingga dapat diketahui bahwa tidak

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

63

terdapat perbedaan antara rata-rata skor pretest pengetahuan prosedural

kelompok kontrol dengan rata-rata skor pretest pengetahuan prosedural

kelompok eksperimen.

Model pembelajaran berbasis proyek yang dilaksanakan pada penelitian

ini meliputi 6 (enam) tahapan, yaitu (1) Menentukan pertanyaan mendasar (2)

Menyusun perencanaan proyek (3) Menyusun jadwal (4) Memantau proyek (5)

Menguji hasil dan (6) Mengevaluasi pengalaman. Sedangkan pengetahuan

prosedural yang diteliti pada penelitian ini meliputi 3 (tiga) indikator, yaitu (1)

Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu

bidang tertentu (2) Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan

dengan suatu bidang tertentu dan (3) Pengetahuan tentang kriteria untuk

menentukan kapan suatu prosedur tepat untuk digunakan.2 Ketiga indikator

tersebut berkaitan dengan metode-metode umum untuk mendesain dan

melakukan eksperimen, dalam hal ini eksperimen dilakukan melalui kegiatan

proyek mengenai “Pemanfaatan Peran Bakteri Melalui Pembuatan Yoghurt”.

Data hasil posttest pengetahuan prosedural pada Tabel 4.2

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada kedua kelompok dengan mean

posttest pada kelompok kontrol sebesar 66 dan mean posttest pada kelompok

ekperimen sebesar 74,93. Selain itu, Pengujian hipotesis hasil perhitungan uji

kesamaan dua rata-rata hasil posttest pengetahuan prosedural pada Tabel 4.10

yang dilakukan melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05 juga menunjukkan

bahwa H0 ditolak dengan thitung > ttabel yaitu 3,02 > 2,00, sehingga dapat

diketahui bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata skor posttest pengetahuan

prosedural kelompok kontrol dengan rata-rata skor posttest pengetahuan

prosedural kelompok eksperimen.

Data nilai mean N-Gain pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada

kelompok kontrol diperoleh mean N-Gain sebesar 0,39, sedangkan pada

kelompok eksperimen diperoleh mean N-Gain sebesar 0,58, namun keduanya

tergolong dalam mean N-Gain kategori sedang. Kelompok kontrol memiliki

2Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), Cet. 1, h. 78-80.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

64

prosentase kategori N-Gain rendah sebesar 43,33%, kategori N-Gain sedang

sebesar 53,33% dan kategori N-Gain tinggi sebesar 3,33%. Sedangkan

kelompok eksperimen memiliki persentase kategori N-Gain rendah sebesar

6,67%, kategori N-Gain sedang sebesar 63,33% dan kategori N-Gain tinggi

sebesar 30%. Pengujian hipotesis hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata

N-Gain yang dilakukan melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05 menunjukkan

bahwa H0 ditolak dengan thitung > ttabel yaitu 9,50 > 2,00, sehingga dapat

diketahui bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata N-Gain kelompok kontrol

dengan rata-rata N-Gain kelompok eksperimen.

Data-data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan

prosedural siswa pada kelompok eksperimen melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan pengetahuan

prosedural siswa pada kelompok kontrol melalui penerapan model

pembelajaran konvensional berupa model pembelajaran presentasi dan

eksplanasi. Dengan demikian perbedaan penerapan model pembelajaran antara

model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran konvensional

berupa model pembelajaran presentasi dan eksplanasi dapat berpengaruh

terhadap pengetahuan prosedural siswa pada sub konsep peranan eubacteria,

dimana penerapan model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh

positif terhadap pengetahuan prosedural siswa pada sub konsep peranan

eubacteria.

Peningkatan pengetahuan prosedural siswa pada kelompok eksperimen

melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek tersebut dapat terjadi

karena adanya proses pembuatan produk atau pelaksanaan proyek yang bersifat

autentik dan konstruktif. Sedangkan siswa pada kelompok kontrol melalui

penerapan model pembelajaran konvensional berupa model pembelajaran

presentasi dan eksplanasi hanya melaksanakan kegiatan presentasi dengan

lembar latihan yang dikembangkan oleh guru. Hal ini sejalan dengan jurnal

penelitian yang berjudul “Evaluation of Project Based Learning” bahwa

didapati adanya proses pembuatan atau pelaksanaan proyek yang bersifat

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

65

autentik dan konstruktif sehingga siswa dapat mempelajari keterampilan dasar

yang baru dan mengalami peningkatan pengetahuan.3

Peningkatan pengetahuan prosedural pada kelompok eksperimen

melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek juga dapat terjadi

dikarenakan pada keenam tahap model pembelajaran berbasis proyek tersebut

telah ditampilkan ketiga indikator pengetahuan prosedural. Hal tersebut

diperkuat melalui “Lembar Observasi Pembelajaran Berbasis Proyek”,4 dimana

terdapat beberapa aspek penilaian indikator pengetahuan prosedural yang

diobservasi oleh seorang observer, yaitu guru IPA Biologi kelas X MIPA SMA

Negeri 34 Jakarta. Secara umum, Lembar Observasi Pembelajaran Berbasis

Proyek tersebut dapat mengukur persentase keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran dan hasil pencapaian keberhasilan masing-masing indikator

pengetahuan prosedural sesuai aspek yang dinilai melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek.

Data Observasi Pembelajaran Berbasis Proyek pada Tabel 4.5

menunjukkan bahwa persentase rata-rata hasil pencapaian keberhasilan

masing-masing Indikator Pengetahuan Prosedural memperoleh kategori B

(Baik) dan SB (Sangat Baik). Hasil pencapaian keberhasilan masing-masing

indikator tersebut antara lain:

(1) Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu

bidang tertentu memperoleh kategori SB (Sangat Baik) dengan persentase

rata-rata pencapaian keberhasilan sebesar 93% terlihat pada kemampuan

siswa dalam menggunakan alat/bahan serta mengetahui bagaimana cara

menggunakan alat/bahan tersebut sesuai tahapan yang tepat dan berurutan

dalam kegiatan proyek. Hal ini dikarenakan Indikator Pengetahuan

Prosedural tersebut telah ditampilkan dalam salah satu Tahapan Model

Pembelajaran Berbasis Proyek yaitu Tahap Memantau Proyek.

(2) Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan dengan suatu

bidang tertentu memperoleh kategori SB (Sangat Baik) dengan persentase

3Regie Stites, Evaluation of Project Based Learning, 2009, h. 1, (Diakses dari

http://pblmm.k12.ca.us/PBLGuide/pblresch.htm). 4Lampiran B.3.a, h. 155-158.

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

66

rata-rata pencapaian keberhasilan sebesar 95% terlihat pada kemampuan

siswa dalam menentukan alat/bahan yang diperlukan dalam kegiatan

proyek serta merancang kegiatan proyek secara urut untuk membuktikan

dan merumuskan hipotesis berdasarkan hasil kegiatan proyek, selain itu

siswa juga terlihat memiliki kemampuan dalam melaksanakan

penyelesaian kegiatan proyek dan memberikan solusi terhadap hasil

proyek yang telah dilakukan untuk memperbaiki kinerja serta menemukan

temuan baru selama kegiatan proyek berlangsung terhadap permasalahan

yang diajukan pada Tahap Awal Pembelajaran/Tahap Menentukan

Pertanyaan Mendasar. Hal ini dikarenakan Indikator Pengetahuan

Prosedural tersebut telah ditampilkan dalam 3 (tiga) Tahapan Model

Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi Tahap Menyusun Perencanaan

Proyek, Tahap Memantau Proyek dan Tahap Mengevaluasi Pengalaman.

(3) Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan suatu prosedur tepat

untuk digunakan memperoleh kategori B (Baik) dengan persentase rata-

rata pencapaian keberhasilan sebesar 88% terlihat pada kemampuan siswa

dalam membuat timeline dan deadline untuk menyelesaikan proyek,

menimbang hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan proyek serta

menganalisis langkah pemecahan masalah/tujuan dari langkah kerja yang

dilakukan berdasarkan waktu dan keperluannya seperti mengetahui alasan

mengapa menggunakan alat/bahan yang telah ditentukan atau menentukan

jenis bakteri apa yang sesuai untuk digunakan sebagai bibit bakteri pada

Tahap Menyusun Perencanaan Proyek, selain itu siswa juga terlihat

memiliki kemampuan dalam memberikan pendapat terhadap penilaian

yang dilakukan oleh guru serta membuat alasan jika hasil dari proyek

tersebut kurang memuaskan atau gagal dan mengungkapkan perasaan dan

pengalamante rhadap kegiatan proyek yang telah dilakukan. Hal ini

dikarenakan Indikator Pengetahuan Prosedural tersebut telah ditampilkan

dalam 4 (empat) Tahapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi

Tahap Menyusun Jadwal, Tahap Memantau Proyek, Tahap Menguji Hasil

dan Tahap Mengevaluasi Pengalaman.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

67

Peningkatan pengetahuan prosedural siswa melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek tersebut sejalan dengan penelitian skripsi yang

berjudul “Pengaruh Metode Proyek Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas X”, diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dari penerapan metode

proyek terhadap hasil belajar biologi siswa5 dan dalam jurnal penelitian yang

berjudul “Construction of a Creative Instructional Design Model Using

Blended, Project-Based Learning for College Students”, juga diketahui bahwa

prestasi dan kreativitas belajar siswa akan meningkat melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek dan instruksional kreatif serta memupuk

kemampuan kreatif dan inovatif siswa dalam berpikir mandiri.6

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

berbasis proyek merupakan pengalaman baru bagi siswa dalam kelompok

eksperimen karena model pembelajaran melalui kegiatan proyek ini belum

pernah diterapkan sebelumnya, sehingga siswa dalam kelompok eksperimen

menjadi lebih aktif, komunikatif dan fokus dalam mengikuti proses

pembelajaran. Seperti dalam jurnal penelitian yang berjudul “Definitions and

Uses: Case Study of Teachers Implementing Project-based Learning” diketahui

bahwa guru dapat menerapkan model pembelajaran berbasis proyek sebagai

variasi metode mengajar serta memusatkan proses pembelajaran pada siswa

sebagai keuntungan melalui eksplorasi penerapan model pembelajaran berbasis

proyek.7 Selain itu, dalam buku yang berjudul “Pembelajaran Saintifik untuk

Implementasi Kurikulum 2013” juga diungkapkan bahwa proses pembelajaran

melalui pembelajaran berbasis proyek memungkinkan guru untuk “belajar dari

siswa” dan “belajar bersama siswa” sehingga siswa mampu mengembangkan

5Noer Azizah, “Pengaruh Metode Proyek Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X

Pada Konsep Pencemaran Lingkungan (Eksperimen di MAN 13 Lenteng Agung, Jakarta

Selatan)”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2008, tidak dipublikasikan. 6Shi-Jer Lou dkk., Construction of a Creative Instructional Design Model Using Blended,

Project-Based Learning for College Students, Creative Education Journal, Vol. 3 No. 7, 2012. 7Suha R. Tamim dan Michael M. Grant, Definitions and Uses: Case Study of Teachers

Implementing Project-based Learning, Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning,

Volume 7 Issue 2 Article 3.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

68

kemampuannya dalam membuat perencanaan, berkomunikasi, menyelesaikan

masalah, dan membuat keputusan.8

Penerapan model pembelajaran berbasis proyek sebagai sebuah

pembelajaran dengan aktivitas jangka panjang serta melibatkan siswa dalam

merancang, membuat dan menampilkan produk yang diimplementasikan pada

kegiatan pengerjaan proyek untuk mengatasi permasalahan atau mencari suatu

solusi yang relevan pada permasalahan dunia nyata dapat diketahui

berpengaruh positif terhadap peningkatan pengetahuan prosedural siswa pada

kelompok eksperimen, sehingga siswa mengalami proses pembelajaran yang

bermakna dan mampu membangun pengetahuannya sendiri.

8Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 172-173.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

berbasis proyek memberikan pengaruh yang positif terhadap pengetahuan

prosedural siswa pada sub konsep peranan eubacteria, hal ini dibuktikan oleh

pengujian hipotesis hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata yang

dilakukan melalui uji-t pada taraf signifikasi 0,05 dengan thitung > ttabel yaitu

sebesar 3,02 > 2,00. Dengan demikian, peningkatan pengetahuan prosedural

dan keaktifan siswa pada kelompok eksperimen melalui penerapan model

pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

kontrol melalui penerapan model pembelajaran konvensional berupa model

pembelajaran presentasi dan eksplanasi.

B. Saran

Saran-saran mengenai penelitian ini, antara lain:

1. Guru IPA Biologi hendaknya selalu meningkatkan kualitas

pembelajarannya, dengan menerapkan pendekatan, metode ataupun model

yang melibatkan keaktifan siswa sehingga proses belajar mengajar dapat

lebih bermakna. Oleh karenanya model pembelajaran berbasis proyek dapat

dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran bermakna yang

digunakan dalam pembelajaran IPA Biologi.

2. Model pembelajaran berbasis proyek memberikan pengaruh positif terhadap

pengetahuan prosedural siswa pada sub konsep peranan eubacteria, maka

diharapkan akan ada penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran

berbasis proyek pada konsep-konsep IPA Biologi lainnya.

3. Manajemen waktu yang baik serta perumusan masalah dan langkah kerja

kegiatan proyek secara jelas dan terarah sangat diperlukan dalam penerapan

model pembelajaran berbasis proyek, sehingga akan memberikan dampak

yang positif terhadap pengetahuan prosedural yang ingin dicapai.

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

70

DAFTAR PUSTAKA

Afrida, Desi. “Penerapan Pembelajaran IPA Berbasis Pendekatan Keterampilan

Proses (PKP) Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Pengetahuan

Prosedural Siswa”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Bengkulu: 2007. tidak dipublikasikan.

Aisah, Siti. “Penerapan Pembelajaran Praktikum Biologi Berbasis Proyek Untuk

Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Siswa MAN 2 Kota Cirebon”.

Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon:

2012. tidak dipublikasikan.

Alhajjah, Putri Siti., Widodo, Ari., dan Rustaman, Andrian. Perbandingan

Penggunaan LKS Tulis, Gambar dan Video Terhadap Keterampilan Proses

Sains dan Pengetahuan Prosedural. Formica Education Online, Volume 1

Nomor, 2014.

Anderson, Lorin W., dan Krathwohl, David R. Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen, Terj. Agung Prihantoro

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. 1, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ed. 2, Cet. 2, 2013.

Azizah, Noer. “Pengaruh Metode Proyek Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas X Pada Konsep Pencemaran Lingkungan (Eksperimen di MAN 13

Lenteng Agung, Jakarta Selatan)”. Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2008.

tidak dipublikasikan.

Defila, Februl. “Ranah Pengetahuan Menurut Bloom,Cangelosi Dan Marzano”.

Makalah Evaluasi Pendidikan. Sumatera Barat: Sekolah Tinggi Keguruan

Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat, 2012.

Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Undang tentang SISDIKNAS dan

Peraturan Pelaksanaannya 2000-2004. Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta, 2006 .

Global Schoolhouse. The Autodesk Foundation Project Based Learning. Diakses

dari http://www.gsn.org/web/pbl/pedagog.htm, 16 Juni 2015

Grant, Michael M. Getting A Grip on Project Based-Learning: theory, cases and

recomandations. Meredian A Middle School Computer Technologies

Journal, Vol 5 Issue 1, 2002.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

71

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Khamdi, Waras. Pembelajaran Berbasis Proyek Model Potensial Untuk

Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Diakses dari

http//lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-

proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/, 21

Desember 2014.

Lou, Shi-Jer dkk., Construction of a Creative Instructional Design Model Using

Blended, Project-Based Learning for College Students. Creative Education

Journal, Vol. 3 No. 7, 2012.

Melliani. “Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar

Pengetahuan Prosedural Siswa Pada Pembelajaran IPA”. Skripsi pada

Universitas Pendidikan Indonesia: 2013. tidak dipublikasikan.

National Academy Foundation. Project-Based Learning: A Resource for

Instructors and Program Coordinators. America: National Academy

Foundation, t.t.

Nurohman, Sabar. Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya

Internalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. Jurnal

FPMIPA UNY, 2007.

Pratiwi, D.A. dkk., Biologi Untuk SMA/MA Kelas X: Berdasarkan Kurikulum

2013. Jakarta: Erlangga, 2013.

Rahmawati, Dini. “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa (Studi Quasi Eksperimen di SMPN 48

Jakarta)”. Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2011. tidak dipublikasikan.

Railsback, Jennifer. Project Based-Instruction: Creating Excitement for Learning.

America: Northwest Regional Educational Laboratory, 2002.

Sampurno, Agus. Penerapan Metode Belajar Aktif dan Pembelajaran Berbasis

Proyek. Diakses dari

https://gurukreatif.wordpress.com/2007/09/18/penerapan-metode-belajar-

aktif-dalam-pembelajaran-berbasis-proyek/, 21 Desember 2014.

Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

72

Sofyan, Ahmad., Feronika, Tonih., dan Milama, Burhanuddin. Evaluasi

Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press. Cet.

1, 2006.

Stites, Regie. Evaluation of Project Based Learning. 2009. Diakses dari

http://pblmm.k12.ca.us/PBLGuide/pblresch.htm, 26 Desember 2014

Subahar, Tati Suryati Syamsudin. Biologi 1 SMA Kelas X. Bandung: Yudhistira,

Ed. 1, Cet. 1, 2007.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. Ed. 1, Cet. 13, 2013.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Cet. 15, 2010.

Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito. Ed. 6, Cet. 1, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Cet. 18, 2013.

Suwarto. Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif dalam Pendidikan.

Jurnal Widyatama, No. 1 Volume 19, 2010.

Tamim, Suha R. dan Grant, Michael M. Definitions and Uses: Case Study of

Teachers Implementing Project-based Learning. Interdisciplinary Journal

of Problem-Based Learning, Volume 7 Issue 2 Article 3.

The Buck Institute for Education. Project–Based Learning for Health Careers

Pathways. Bakersfield: Health Careers Resource Consortium, 2000

The George Lucas Educational Foundation, Instructional Module Project-Based

Learning. Diakses dari

htpp//www.edutopia.org.modules/PBL/what_pbl.php.2005, 26 Desember

2014.

Thomas, John W. A Review of Research on Project-Based Learning. California:

The Autodesk Foundation, 2000.

Walpole, Ronald E. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1995.

Widodo, Ari. “Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal”. Buletin

Puspendik, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2006.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

73

Wrigley, H.S. Knowledge in Action: The Promise of Project-Based Learning,

Focus and Basic. National Center for the Study of Adult Learning and

Literacy, Volume 2 Issued D, 1998.

Zulfiani., Feronika, Tonih., dan Suartini, Kinkin. Strategi Pembelajaran Sains.

Jakarta: UIN Jakarta Press. Cet. 1, 2009.

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

74

Lampiran A.1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN TES PENGETAHUAN PROSEDURAL

Nama Sekolah : SMA N 34 JAKARTA Alokasi Waktu :

Mata Pelajaran : IPA Biologi Jumlah Soal : 20 Butir

Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013 Jenis Soal : Uraian

Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan

Biologi menurut agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam

melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam

bentuk laporan tertulis.

Indikator:

4.4.1 Menyelidiki informasi mengenai peranan Eubacteria dalam kehidupan sehari-hari.

4.4.2 Melakukan kegiatan proyek untuk menunjukkan peranan Eubacteria yang menguntungkan dalam kehidupan manusia.

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

75

Merugikan atau Menguntungkan?

Yoghurt,

Yoghurt bukanlah susu biasa, walaupun nilai gizi susu begitu sempurna, tidak semua orang dapat menikmati susu dengan tanpa

masalah. Bagi beberapa orang, susu dapat menyebabkan terjadinya intolerance, baik berupa lactose intolerance maupun protein

intolerance. Yoghurt merupakan sejenis produk susu terkoagulasi yang diperoleh dari fermentasi campuran bakteri asam laktat

tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas. Dipandang dari segi gizi, Yoghurt memiliki kadar protein dan kalsium

lebih tinggi daripada susu segar.

Nata de coco,

Nata de coco dalam proses fermentasinya juga menggunakan bakteri tertentu sehingga kombinasi antara air kelapa dan bakteri

tersebut akan menghasilkan jelly berwarna putih dan transparan yang disebut sebagai Nata.

Yoghurt dan Nata de coco sudah dipasarkan di berbagai daerah dan sudah menjadi salah produk yang menghiasi pasaran makanan di

Nusantara. Kini, Kita sudah dapat dengan mudah untuk menemukan di pasar/swalayan/toko/warung yang menjual keduanya dengan

harga yang terjangkau.

Jikalau mendengar kata Bakteri, langsung terbayang di kepala

kita makhluk kecil penyebab penyakit. la menyerang tubuh kita

dan menggerogoti kesehatan dengan dayanya yang cenderung

negatif.

Tapi. .Tahukah Kamu?

Ternyata tidak semua bakteri memiliki peran merugikan,

adapula bakteri ada yang menguntungkan khususnya di bidang

industri pangan. Sebut saja Yoghurt dan Nata de coco,

keduanya merupakan produk pangan sebagai hasil peran positif

bakteri.

Produk Yoghurt dan Nata de coco

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

76

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

Menyelidiki

informasi

mengenai

peranan

Eubacteria

dalam

kehidupan

sehari-hari

Merancang

praktikum

untuk

membuktikan

hipotesis

C5

Pengetahuan tentang

teknik dan metode

dalam bidang

tertentu

1. Bagaimana caranya

Anda membuktikan

bahwa Bakteri

memiliki peranan

positif bagi

kehidupan,

khususnya di bidang

industri pangan?

Saya ingin membuktikan bahwa bakteri

memiliki peranan positif bagi kehidupan

melalui pembuatan Yoghurt dengan cara

melakukan dua percobaan.

- Percobaan pertama: Pembuatan

Yoghurt dilakukan dengan

menambahkan Yoghurt starter/Bibit

yoghurt pada tahap kulturisasi.

- Percobaan kedua: Pembuatan Yoghurt

dilakukan tanpa menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

4

Menentukan

jenis Bakteri

yang sesuai

digunakan

sebagai Bibit

Bakteri

C3

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

2. Tentukanlah jenis

Bakteri apa yang

sesuai digunakan

sebagai bibit bakteri

dalam proses

pembuatan Yoghurt?

Jenis bakteri yang sesuai/tepat

dipergunakan sebagai Bibit Yoghurt pada

pembuatan Yoghurt adalah bakteri asam

laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus.

2

Merumuskan

hipotesis

berdasarkan

hasil percobaan

pembuatan

Yoghurt

C5

Pengetahuan tentang

teknik dan metode

dalam bidang

tertentu

3. Seorang siswa sedang

melakukan percobaan

pembuatan Yoghurt.

Proses pembuatan

Yoghurt ini dibantu

oleh bakteri dengan

cara fermentasi.

Hipotesis:

Yoghurt hasil dari fermentasi apabila

disimpan/diinkubasi pada suhu yang

terlalu tinggi (47-52oC) akan memiliki

rasa hambar (kurang masam).

4

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

77

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

Setelah mengalami

berbagai rangkaian

proses pembuatan,

tahap terakhir yakni

dilakukan inkubasi

selama 8 jam.

Setelah 8 jam

Yoghurt siap

dikonsumsi. Namun

Yoghurt yang sudah

jadi memiliki rasa

yang hambar (tidak

masam) ketika

dicicipi. Hal tersebut

dikarenakan Yoghurt

disimpan pada suhu

yang terlalu tinggi

(47-52oC). Buatlah

hipotesis alternatif

untuk menguji

percobaan tersebut

dan prediksi yang

terjadi pada Yoghurt

berdasarkan

hipotesismu!

Prediksi:

Keseimbangan dan kelakuan Bakteri

asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus dalam

yoghurt terganggu sehingga produksi

laktase dan asam laktat pun berkurang.

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

78

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

Melakukan

kegiatan

proyek untuk

menunjukkan

peranan

Eubacteria

yang

menguntungka

n dalam

kehidupan

manusia

Merancang

pembuatan

Yoghurt

C5

Pengetahuan tentang

teknik dan metode

dalam bidang

tertentu

4. Cobalah untuk

membuat rancangan

pembuatan Yoghurt

sebagai salah satu

hasil produk

berdasarkan

pemanfaatan bakteri

di bidang industri

pangan untuk

membuktikan dugaan

kalian bahwa bakteri

memiliki peranan

positif?

Pembuatan Yoghurt akan dilakukan

melalui pemanfaatan Bakteri asam laktat

sesuai dengan 5 langkah-langkah utama

pembuatan Yoghurt yang harus dilakukan

secara urut yaitu:

1. Tahap Pasteurisasi

2. Tahap Kulturisasi

3. Tahap Pengemasan

4. Tahap Inkubasi dan

5. Tahap Pendinginan

4

Merancang

percobaan

“Fermentasi

Produk Pangan

Melalui

Pemanfaatan

Bakteri” dengan

menentukan alat

dan bahan yang

diperlukan

dalam

percobaan

C5

Pengetahuan tentang

teknik dan metode

dalam bidang

tertentu

5. Jika kalian ingin

melakukan percobaan

berdasarkan

rancangan yang telah

kalian tuliskan pada

soal nomor 4, alat

dan bahan apa saja

yang sekiranya

diperlukan?

Berdasarkan rancangan yang telah saya

tuliskan pada soal nomor 4, maka alat

dan bahan yang diperlukan antara lain:

Alat:

Kompor, Panci, Saringan/Peniris, Sendok

pengaduk/Spatula kayu, Toples sebagai

wadah penyimpanan.

Bahan:

Susu murni dan Bibit yoghurt/Yoghurt

stater (Yoghurt plain maupun Yoghurt

drink).

4

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

79

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

Menimbang hal

yang perlu

diperhatikan

dalam proses

pembuatan

Yoghurt

C5

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

6. Menurutmu, hal-hal

apa sajakah yang

perlu diperhatikan

dalam pembuatan

Yoghurt?

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan Yoghurt antara lain:

1. Pasteurisasi susu sebagai bahan baku

pembuatan Yoghurt. Produsen perlu

terlebih dahulu melakukan

pasteurisasi agar susu menjadi steril

dari mikroba patogen dan pembusuk

yang dapat mengganggu proses

fermentasi.

2. Sanitasi instrumen pengolahan

pembuatan Yoghurt. Peralatan

pengolahan dan lingkungan harus

dalam kondisi yang steril.

3. Penyimpanan dan pengemasan

Yoghurt. Yoghurt disimpan dalam

suhu dingin bukan dalam suhu

ruangan, tidak boleh terkena sinar

matahari serta dikemas dengan wadah

yang bersih, tahan panas, dan dapat

melindungi produk Yoghurt dari sinar

matahari langsung.

4

Menganalisis

langkah

pemecahan

masalah

C4

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

7. Kapan dan mengapa

langkah-langkah pada

soal nomor 6 perlu

kamu lakukan?

Disaat ingin membuat Yoghurt yang

nikmat serta bermanfaat bagi kesehatan

dan Disaat sharing ke masyarakat atau

orang-orang di sekitar dengan tujuan

4

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

80

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

berdasarkan

waktu dan

keperluannya

harus menggunakan

prosedur yang tepat

antara lain:

1. Mencegah Yoghurt tercemar mikroba

patogen dan pembusuk karena bahan

bakunya tidak steril.

2. Menjaga kebersihan dalam pembuatan

Yoghurt karena apabila kebersihan

tidak dijaga maka dapat

mengakibatkan Yoghurt tidak jadi,

dengan ciri-ciri tidak berasa asam

walaupun berbentuk solid, di

permukaan solid ditumbuhi jamur

yang berbentuk bintik-bintik hitam

dan berbau asam yang sangat tajam.

3. Yoghurt dipasarkan dalam kondisi

penyimpanan dan pengemasan yang

baik, karena penyimpanan dan

pengemasan yang tidak baik akan

menyebabkan bahan dasar Yoghurt

yang berupa susu dapat pecah dan

merusak Yoghurt.

Menentukan

langkah kerja

pertama dari

pembuatan

Yoghurt

C3

Pengetahuan tentang

teknik dan metode

dalam bidang

tertentu

8. Langkah kerja

apakah yang pertama

kali harus kalian

lakukan sebelum

membuat Yoghurt?

Langkah pertama yang harus dilakukan

sebelum membuat Yoghurt adalah

memastikan bahwa alat dan bahan baku

susu yang digunakan dalam pembuatan

Yoghurt sudah steril/bersih.

4

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

81

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan

merebus alat yang digunakan dalam air

mendidih selama 5-10 menit sedangkan

untuk menghilangkan mikroba patogen

dan mikroba pembusuk dari susu dapat

dengan teknik pasteurisasi.

Menimbang hal

yang perlu

diperhatikan

dalam proses

pembuatan

Yoghurt

C5

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

9. Dalam pembuatan

Yoghurt terdapat

tahapan kulturisasi

atau penambahan

Yoghurt starter/Bibit

yoghurt kedalam susu

yang telah di

pasteurisasi.

Penambahan bibit

harus dilakukan

sesuai dengan

komposisi yang tepat

agar pembuatan

Yoghurt tidak

mengalami

kegagalan.

Berapakah

perbandingan takaran

yang tepat antara

Perbandingan yang tepat adalah

kombinasi 2–3% Bibit yoghurt dari

jumlah susu.

Jadi jika susu yang akan dijadikan

yoghurt adalah 1 L, maka masukkan

0.02–0.03 L (setara dengan 3–4 sendok

makan) Bibit yoghurt kedalam susu.

2

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

82

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

Bibit yoghurt dengan

jumlah susu?

Menimbang hal

yang perlu

diperhatikan

dalam proses

pembuatan

Yoghurt

C5

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

10. Pengemasan Yoghurt

dipasaran dapat

dilakukan dengan

plastik, cup, wadah

plastik ataupun

wadah kaca.

Kemukakan

pendapat dan

alasanmu mengenai

jenis kemasan

apakah yang paling

baik digunakan untuk

mengemas Yoghurt

jika kalian

melakukan

pembuatan Yoghurt

dirumah!

Dalam pembuatan Yoghurt dirumah, saya

berpendapat akan lebih baik jika saya

mengemas yoghurt menggunakan wadah

kaca dan ditutup rapat karena Yoghurt

akan lebih awet dan tahan lama.

4

Mengurutkan

langkah kerja

pembuatan

Yoghurt melalui

kegiatan proyek

yang dilakukan

C3

Pengetahuan tentang

teknik dan metode

dalam bidang

tertentu

11. Tulis dan jelaskan

secara berurutan

langkah-langkah

kerja dalam

pembuatan Yoghurt!

Langkah-langkah pembuatan Yoghurt

secara berurutan adalah sebagai berikut:

1. Siapkan Alat dan Bahan yang

diperlukan.

2. Tahap Pasteurisasi/Sterilisasi susu.

Pasteurisasi susu dapat dengan

4

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

83

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

memanaskan susu hingga 73o C

selama 15 menit.

3. Tahap Kulturisasi. Kulturisasi yang

dimaksud ialah menambahkan

Yoghurt starter/Bibit yoghurt sebagai

salah satu peran pemanfaatan Bakteri

kedalam susu yang sudah di

pasteurisasi dengan perbandingan 2-

3% dari jumlah susu.

4. Tahap Pengemasan. Susu yang telah

dikulturkan dikemas dalam wadah

yang steril.

5. Tahap Inkubasi. Hangatkan susu yang

sudah dikulturkan dalam suhu 45o C

selama 8 jam.

6. Tahap Pendinginan. Dinginkan

Yoghurt pada suhu dingin.

Menganalisis

tujuan dari

langkah kerja

yang dilakukan

C4

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

12. Mengapa dalam

pembuatan Yoghurt

perlu dilakukan

tahapan steriliasi alat

terlebih dahulu?

Steriliasi alat yang dilakukan bertujuan

untuk membunuh semua jasad renik

semisal spora bakteri yang mungkin

terdapat pada alat-alat yang akan

dipergunakan dalam pembuatan Yoghurt.

4

Menganalisis

tujuan dari

C4

Pengetahuan atas

13. Mengapa dalam

pembuatan Yoghurt

Tahapan pasteurisasi susu yang dilakukan

dalam pembuatan Yoghurt bertujuan

4

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

84

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

langkah kerja

yang dilakukan

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

perlu dilakukan

tahapan pasteurisasi

susu terlebih dahulu?

untuk membunuh mikroba patogen dan

mereduksi sebagian besar mikroba

pembusuk dan enzim yang dapat

mengganggu proses fermentasi.

Menganalisis

tujuan dari

langkah kerja

yang dilakukan

C4

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

14. Mengapa dalam

pembuatan yoghurt

perlu adanya tahapan

penambahan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt?

Karena Yoghurt starter/Bibit yoghurt

mengandung Bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus yang

berperan dalam proses fermentasi.

Lactobacillus bulgaricus lebih berperan

pada pembentukan aroma yoghurt,

sedangkan Streptococcus thermophilus

lebih berperan pada pembentukan

citarasa Yoghurt.

4

Menganalisis

terjadinya

fermentasi pada

susu dengan

pemanfaatan

peran Bakteri

C4

Pengetahuan tentang

teknik dan metode

dalam bidang

tertentu

15. Pada saat membuat

Yoghurt, kita

menambahkan sejenis

Bakteri yang dapat

terkandung dalam

Yoghurt

plain/Yoghurt drink

(Bibit Yoghurt).

Selama proses

pembuatan, kita

melihat yoghurt

Hal tersebut terjadi karena adanya

aktivitas dari Bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus.

Dalam proses fermentasi, Bakteri asam

laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus akan

menyantap gula (laktosa) yang terdapat di

dalam susu, akibatnya susu menjadi

kental dan menggumpal, asam laktat akan

dihasilkan dari proses tersebut dan asam

4

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

85

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

tersebut mengental

dan menggumpal

serta ketika kita cicipi

rasanya begitu

masam. Menurutmu,

mengapa hal tersebut

dapat terjadi?

laktat inilah yang akan memberikan

aroma dan citarasa khas yang tajam pada

Yoghurt serta melindungi susu agar tidak

rusak.

Menganalisis

langkah

pemecahan

masalah

berdasarkan

waktu dan

keperluannya

C4

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

16. Kapan dan mengapa

untuk menguji

hipotesis pada soal

nomor 1, langkah-

langkah pada soal

nomor 11 perlu kamu

lakukan?

Disaat dan untuk membuktikan bahwa

bakteri dapat berperan positif dalam

proses fermentasi susu melalui campuran

Bakteri asam laktat tertentu hingga

dihasilkan suatu produk Yoghurt yang

bermutu baik dan menyehatkan.

4

Produk pangan yang beredar di masyarakat saat ini masih banyak yang belum memenuhi persyaratan higienis, sanitasi,

dan mutu standar keamanan pangan seperti penggunaan bahan tambahan yang dilarang, penggunaan bahan kimia

berbahaya, cemaran patogen, serta masa kadaluarsa yang tidak dicantumkan sehingga dapat menimbulkan keracunan

karena makanan.

Menimbang hal

yang perlu

diperhatikan

dalam memilih

Yoghurt dan

C5

Pengetahuan tentang

keterampilan dalam

bidang tertentu

17. Menurutmu hal apa

sajakah yang perlu

diperhatikan dalam

pemilihan Yoghurt

dipasaran agar

Beberapa hal yang perlu diperhatikan

ketika akan membeli Yoghurt di pasaran:

1. Memilih Yoghurt dengan tekstur

kental.

2. Memilih Yoghurt yang disimpan di

4

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

86

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

Nata de coco

dipasaran

konsumen

masyarakat dapat

mengkonsumsi

Yoghurt yang enak

tanpa merugikan

kesehatan?

suhu dingin, Yoghurt yang disimpan

di luar biasanya sudah disterilkan dan

tidak mengandung Bakteri hidup.

3. Mencermati label dengan seksama dan

sesuaikan dengan kebutuhan.

4. Memeriksa jumlah kandungan gula

dan karbohidrat, kadar lemak Yoghurt

tergantung pada bahan baku susu yang

dipakai.

5. Mencermati tanggal kadaluarsa yang

tercantum pada kemasan.

18. Menurutmu hal apa

sajakah yang perlu

diperhatikan dalam

pemilihan Nata de

coco dipasaran agar

konsumen

masyarakat dapat

mengkonsumsi Nata

de coco yang enak

tanpa merugikan

kesehatan?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan

ketika akan membeli Nata de coco di

pasaran:

1. Memilih Nata de coco yang berwarna

putih agak kekuning-kuningan. Nata

de coco yang berwarna putih justru

merupakan tanda

menggunakan Hidrogen

Peroksida/H2O2.

2. Memilih Nata de coco yang tidak

menggunakan bahan pengawet

berbahaya seperti boraks. Nata de

coco yang bebas kandungan boraks

memiliki tekstur kenyal dan ketika

4

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

87

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

ditekan, maka tidak membalik normal

dengan segera, sedangkan Nata de

coco yang mengandung boraks

memiliki tekstur tak hanya kenyal

tetapi juga tegang/kaku sehingga

ketika di tekan akan membalik ke

posisi awal dengan segera.

Menganalisis

langkah

pemecahan

masalah

berdasarkan

waktu dan

keperluannya

C4

Pengetahuan atas

kriteria untuk

menentukan kapan

harus menggunakan

prosedur yang tepat

19. Kapan dan mengapa

langkah-langkah

paada soal nomor 17

dan 18 perlu kamu

lakukan?

Disaat ingin mengonsumsi produk

Yoghurt/Nata de coco yang diketahui

dan/atau tidak diketahui bagaimana cara

pengolahannya dan disaat sharing ke

masyarakat atau orang di sekitar kita dan

untuk mencegah keracunan karena salah

memilih Yoghurt/Nata de coco yang baik

untuk kesehatan di pasar/swalayan.

4

Merancang

menu makanan

dari Yoghurt

C6

Pengetahuan tentang

keterampilan dalam

bidang tertentu

20. Cobalah buat inovasi

makanan/minuman

berbahan Yoghurt

yang sekiranya

disukai semua lapisan

masyarakat!

Hampir semua orang menyukai Puding.

Atas dasar inilah saya ingin membuat

Puding Yoghurt dengan aneka rasa buah.

Langkah-langkah pembuatan Puding

Yoghurt rasa buah jeruk antara lain:

- Masak susu, gula, dan agar-agar

hingga mendidih.

- Tuang yoghurt dan air jeruk. Aduk.

- Tuang ke loyang. Dinginkan.

- Setelah dingin, puding siap dipotong

4

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

88

Indikator

Pembelajaran Indikator Soal

Domain Kognitif -

Indikator Dimensi

Pengetahuan

Prosedural

Soal Kunci Jawaban Skor

dan disantap dengan fruit cocktail

agar lebih nikmat.

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

89

Lampiran A.2

Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural

Peranan Bakteri

Petunjuk

1. Tulis nama dan jawaban di lembar jawaban yang telah disediakan

2. Bacalah wacana yang tertulis sebelum anda mengerjakan soal.

3. Kerjakan soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu.

4. Jangan lupa membaca do' a di awal dan akhir mengerjakan soal.

5. Semoga sukses.

Merugikan atau Menguntungkan?

Jikalau mendengar kata Bakteri, langsung

terbayang di kepala kita makhluk kecil

penyebab penyakit. la menyerang tubuh

kita dan menggerogoti kesehatan dengan

dayanya yang cenderung negatif.

Tapi. .Tahukah Kamu?

Ternyata tidak semua bakteri memiliki

peran merugikan, adapula bakteri ada yang

menguntungkan khususnya di bidang

industri pangan. Sebut saja Yoghurt dan

Nata de coco, keduanya merupakan produk

pangan sebagai hasil peran positif bakteri.

Yoghurt,

Yoghurt bukanlah susu biasa, walaupun

nilai gizi susu begitu sempurna, tidak

semua orang dapat menikmati susu dengan

tanpa masalah. Bagi beberapa orang, susu

dapat menyebabkan terjadinya intolerance,

baik berupa lactose intolerance maupun

protein intolerance.

Yoghurt merupakan sejenis produk susu

terkoagulasi yang diperoleh dari

fermentasi campuran bakteri asam laktat

tertentu sampai diperoleh keasaman, bau

dan rasa yang khas. Dipandang dari segi

gizi, Yoghurt memiliki kadar protein dan

kalsium lebih tinggi daripada susu segar.

Nata de coco,

Nata de coco dalam proses fermentasinya

juga menggunakan bakteri tertentu

sehingga kombinasi antara air kelapa dan

bakteri tersebut akan menghasilkan jelly

berwarna putih dan transparan yang

disebut sebagai Nata.

Yoghurt dan Nata de coco sudah

dipasarkan di berbagai daerah dan sudah

menjadi salah produk yang menghiasi

pasaran makanan di Nusantara.

Kini, Kita sudah dapat dengan mudah

untuk menemukan di

pasar/swalayan/toko/warung yang menjual

keduanya dengan harga yang terjangkau.

Produk olahan Yoghurt dan Nata de coco

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

90

Pertanyaan

1. Bagaimana caranya Anda membuktikan bahwa Bakteri memiliki peranan positif bagi

kehidupan, khususnya di bidang industri pangan?

2. Tentukanlah jenis Bakteri apa yang sesuai digunakan sebagai bibit bakteri dalam proses

pembuatan Yoghurt?

3. Seorang siswa sedang melakukan percobaan pembuatan Yoghurt. Proses pembuatan

Yoghurt ini dibantu oleh bakteri dengan cara fermentasi. Setelah mengalami berbagai

rangkaian proses pembuatan, tahap terakhir yakni dilakukan inkubasi selama 8 jam.

Setelah 8 jam Yoghurt siap dikonsumsi. Namun Yoghurt yang sudah jadi memiliki rasa

yang hambar (tidak masam) ketika dicicipi. Hal tersebut dikarenakan Yoghurt disimpan

pada suhu yang terlalu tinggi (47-52oC).

Buatlah hipotesis alternatif untuk menguji percobaan tersebut dan prediksi yang terjadi

pada Yoghurt berdasarkan hipotesismu!

4. Cobalah untuk membuat rancangan pembuatan Yoghurt sebagai salah satu hasil produk

berdasarkan pemanfaatan bakteri di bidang industri pangan untuk membuktikan dugaan

kalian bahwa bakteri memiliki peranan positif?

5. Jika kalian ingin melakukan percobaan berdasarkan rancangan yang telah kalian tuliskan

pada soal nomor 4, alat dan bahan apa saja yang sekiranya diperlukan?

6. Menurutmu, hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Yoghurt?

7. Kapan dan mengapa langkah-langkah pada soal nomor 6 perlu kamu lakukan?

8. Langkah kerja apakah yang pertama kali harus kalian lakukan sebelum membuat Yoghurt?

9. Dalam pembuatan Yoghurt terdapat tahapan kulturisasi atau penambahan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt kedalam susu yang telah di pasteurisasi. Penambahan bibit harus

dilakukan sesuai dengan komposisi yang tepat agar pembuatan Yoghurt tidak mengalami

kegagalan.

Berapakah perbandingan takaran yang tepat antara Bibit yoghurt dengan jumlah susu?

10. Pengemasan Yoghurt dipasaran dapat dilakukan dengan plastik, cup, wadah plastik

ataupun wadah kaca. Kemukakan pendapat dan alasanmu mengenai jenis kemasan apakah

yang paling baik digunakan untuk mengemas Yoghurt jika kalian melakukan pembuatan

Yoghurt dirumah!

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

91

11. Tulis dan jelaskanlah secara berurutan langkah-langkah kerja dalam pembuatan Yoghurt!

12. Mengapa dalam pembuatan Yoghurt perlu dilakukan tahapan steriliasi alat terlebih

dahulu?

13. Mengapa dalam pembuatan Yoghurt perlu dilakukan tahapan pasteurisasi susu terlebih

dahulu?

14. Mengapa dalam pembuatan yoghurt perlu adanya tahapan penambahan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt?

15. Pada saat membuat Yoghurt, kita menambahkan sejenis Bakteri yang dapat terkandung

dalam Yoghurt plain/Yoghurt drink (Bibit Yoghurt). Selama proses pembuatan, kita

melihat yoghurt tersebut mengental dan menggumpal serta ketika kita cicipi rasanya

begitu masam. Menurutmu, mengapa hal tersebut dapat terjadi?

16. Kapan dan mengapa untuk menguji hipotesis pada soal nomor 1, langkah-langkah pada

soal nomor 11 perlu kamu lakukan?

Produk pangan yang beredar di masyarakat saat ini masih banyak yang belum memenuhi

persyaratan higienis, sanitasi, dan mutu standar keamanan pangan seperti penggunaan bahan

tambahan yang dilarang, penggunaan bahan kimia berbahaya, cemaran patogen, serta masa

kadaluarsa yang tidak dicantumkan sehingga dapat menimbulkan keracunan karena makanan.

17. Menurutmu hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Yoghurt dipasaran

agar konsumen masyarakat dapat mengkonsumsi Yoghurt yang enak tanpa merugikan

kesehatan?

18. Menurutmu hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Nata de coco

dipasaran agar konsumen masyarakat dapat mengkonsumsi Nata de coco yang enak tanpa

merugikan kesehatan?

19. Kapan dan mengapa langkah-langkah pada soal nomor 17 dan 18 perlu kamu lakukan?

20. Cobalah buat inovasi makanan/minuman berbahan Yoghurt yang sekiranya disukai semua

lapisan masyarakat!

Selamat Mengerjakan

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran A.3

RUBRIK PENILAIAN INSTRUMEN PENELITIAN SOAL UJI COBA TES PENGETAHUAN PROSEDURAL

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

1. Saya ingin membuktikan bahwa Bakteri

memiliki peranan positif bagi kehidupan

melalui pembuatan Yoghurt dengan cara

melakukan dua percobaan.

- Percobaan pertama: Pembuatan Yoghurt

dilakukan dengan menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

- Percobaan kedua: Pembuatan Yoghurt

dilakukan tanpa menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

a. Jika mampu merancang dua percobaan yang melibatkan peran

pemanfaatan bakteri dan dilakukan pada tahap yang sesuai

b. Jika mampu merancang dua percobaan yang melibatkan peran

pemanfaatan bakteri tetapi tidak dilakukan pada tahap yang sesuai

c. Jika hanya mampu merancang salah satu percobaan yang

melibatkan peran pemanfaatan bakteri dan dilakukan pada tahap

yang sesuai

d. Jika hanya mampu merancang salah satu percobaan yang

melibatkan peran pemanfaatan bakteri tetapi tidak dilakukan pada

tahap yang sesuai

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

2. Jenis Bakteri yang sesuai/tepat

dipergunakan sebagai Bibit Yoghurt pada

pembuatan Yoghurt adalah bakteri asam

laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus.

a. Jika mampu menentukan jenis bakteri dengan benar dan cara

penulisannya sesuai dengan kaidah ilmiah

b. Jika mampu menentukan jenis bakteri dengan benar tetapi cara

penulisannya tidak sesuai kaidah ilmiah atau sebaliknya

c. Jika tidak menjawab/salah

2

1

0

3. Hipotesis:

Yoghurt hasil dari fermentasi apabila

disimpan/diinkubasi pada suhu yang terlalu

tinggi (47-52oC) akan memiliki rasa hambar

(kurang masam).

Prediksi:

Keseimbangan dan kelakuan Bakteri asam

a. Jika mampu menuliskan hipotesis dan prediksi dengan tepat dan

berkaitan

b. Jika mampu menuliskan hipotesis dengan benar, tetapi prediksi

kurang tepat, atau sebaliknya

c. Jika hanya mampu menuliskan hipotesis atau prediksi saja dengan

benar

d. Jika hanya mampu menuliskan hipotesis atau prediksi saja, tetapi

4

3

2

1

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus dalam yoghurt

terganggu sehingga produksi laktase dan

asam laktat pun berkurang.

kurang tepat

e. Jika tidak menjawab/salah

0

4. Pembuatan Yoghurt akan dilakukan melalui

pemanfaatan Bakteri asam laktat sesuai

dengan 5 langkah-langkah utama

pembuatan Yoghurt yang harus dilakukan

secara urut yaitu:

1. Tahap Pasteurisasi

2. Tahap Kulturisasi

3. Tahap Pengemasan

4. Tahap Inkubasi dan

5. Tahap Pendinginan

a. Jika mampu merancang seluruh tahapan pembuatan yoghurt dan

dilakukan secara urut

b. Jika mampu merancang seluruh tahapan pembuatan yoghurt tetapi

tidak dilakukan secara urut

c. Jika hanya mampu merancang sebagian tahapan pembuatan yoghurt

dan dilakukan secara urut

d. Jika hanya mampu merancang sebagian tahapan pembuatan yoghurt

tetapi tidak dilakukan secara urut

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

5. Berdasarkan rancangan yang telah saya

tuliskan pada soal nomor 4, maka alat dan

bahan yang diperlukan antara lain:

Alat:

Kompor, Panci, Saringan/Peniris, Sendok

pengaduk/Spatula kayu, Toples sebagai

wadah penyimpanan.

Bahan:

Susu murni dan Bibit yoghurt/Yoghurt

stater (Yoghurt plain maupun Yoghurt

drink).

a. Jika mampu menuliskan alat dan bahan dengan lengkap

(jumlah 7)

b. Jika hanya mampu menuliskan 5-6 macam alat dan bahan

c. Jika hanya mampu menuliskan 4-5 macam alat dan bahan

d. Jika hanya mampu menuliskan 3 atau kurang dari 3 macam

alat dan bahan

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan Yoghurt antara lain:

1. Pasteurisasi susu sebagai bahan baku

a. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan dengan

tepat dan berkaitan dengan kasus

b. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan dengan

4

3

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

pembuatan Yoghurt. Produsen perlu

terlebih dahulu melakukan pasteurisasi

agar susu menjadi steril dari mikroba

patogen dan pembusuk yang dapat

mengganggu proses fermentasi.

2. Sanitasi instrumen pengolahan

pembuatan Yoghurt. Peralatan

pengolahan dan lingkungan harus dalam

kondisi yang steril.

3. Penyimpanan dan pengemasan Yoghurt.

Yoghurt disimpan dalam suhu dingin

bukan dalam suhu ruangan, tidak boleh

terkena sinar matahari serta dikemas

dengan wadah yang bersih, tahan panas,

dan dapat melindungi produk Yoghurt

dari sinar matahari langsung.

tepat tetapi kurang berkaitan dengan kasus

c. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan kurang

tepat, tetapi berkaitan dengan kasus

d. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan, tetapi

kurang tepat dan tidak berkaitan dengan kasus

e. Jika tidak menjawab/salah

2

1

0

7. Disaat ingin membuat Yoghurt yang nikmat

serta bermanfaat bagi kesehatan dan Disaat

sharing ke masyarakat atau orang-orang di

sekitar dengan tujuan antara lain:

1. Mencegah Yoghurt tercemar mikroba

patogen dan pembusuk karena bahan

bakunya tidak steril.

2. Menjaga kebersihan dalam pembuatan

Yoghurt karena apabila kebersihan tidak

dijaga maka dapat

mengakibatkan Yoghurt tidak jadi,

dengan ciri-ciri tidak berasa asam

a. Menjelaskan dengan spesifik kapan dan mengapa menggunakan

strategi pada soal nomor 6

b. Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan dan mengapa

menggunakan strategi pada soal nomor 6

c. Menjelaskan salah satu dengan spesifik kapan atau mengapa saja

menggunakan strategi pada soal nomor 6

d. Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik kapan atau mengapa

saja menggunakan strategi pada soal nomor 6

e. Tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

walaupun berbentuk solid, di permukaan

solid ditumbuhi jamur yang berbentuk

bintik-bintik hitam dan berbau asam yang

sangat tajam.

3. Yoghurt dipasarkan dalam kondisi

penyimpanan dan pengemasan yang baik,

karena penyimpanan dan pengemasan

yang tidak baik akan menyebabkan bahan

dasar Yoghurt yang berupa susu dapat

pecah dan merusak Yoghurt.

8. Langkah pertama yang harus dilakukan

sebelum membuat Yoghurt adalah

memastikan bahwa alat dan bahan baku

susu yang digunakan dalam pembuatan

Yoghurt sudah steril/bersih.

Sterilisasi alat dapat dengan merebus alat

yang digunakan direbus dalam air mendidih

selama 5-10 menit sedangkan untuk

menghilangkan mikroba patogen dan

mikroba pembusuk dari susu dapat dengan

teknik pasteurisasi.

a. Jika langkah yang diambil tepat dan berkaitan dengan konsep

b. Jika langkah yang diambil tepat, tetapi kurang berkaitan dengan

konsep

c. Jika langkah yang diambil kurang tepat, tetapi berkaitan dengan

konsep

d. Jika langkah yang diambil kurang tepat dan tidak berkaitan dengan

konsep

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

9. Perbandingan yang tepat adalah kombinasi

2–3% Bibit yoghurt dari jumlah susu.

Jadi jika susu yang akan dijadikan yoghurt

adalah 1 L, maka masukkan 0.02–0.03 L

(setara dengan 3–4 sendok makan) Bibit

yoghurt kedalam susu.

a. Jika mampu menuliskan perbandingan kombinasi dengan tepat

disertai contoh

b. Jika mampu menuliskan perbandingan kombinasi dengan tepat,

tetapi tidak disertai contoh

c. Jika tidak menjawab/salah

2

1

0

10. Dalam pembuatan Yoghurt dirumah, saya a. Jika mampu menuliskan pendapat dan alasan dengan benar dan 4

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

berpendapat akan lebih baik jika saya

mengemas yoghurt menggunakan wadah

kaca dan ditutup rapat karena Yoghurt akan

lebih awet dan tahan lama.

tepat

b. Jika mampu menuliskan pendapat dengan benar, tetapi alasan

kurang tepat, atau sebaliknya

c. Jika mampu menuliskan pendapat dan alasan, tetapi kurang tepat

d. Jika mampu menuliskan pendapat saja

e. Jika tidak menjawab/salah

3

2

1

0

11. Langkah-langkah pembuatan Yoghurt

secara berurutan adalah sebagai berikut :

1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan.

2. Tahap Pasteurisasi/Sterilisasi susu.

Pasteurisasi susu dapat dengan

memanaskan susu hingga 73o C selama

15 menit.

3. Tahap Kulturisasi. Kulturisasi yang

dimaksud ialah menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt sebagai salah satu

peran pemanfaatan Bakteri kedalam susu

yang sudah di pasteurisasi dengan

perbandingan 2-3% dari jumlah susu.

4. Tahap Pengemasan. Susu yang telah

dikulturkan dikemas dalam wadah yang

steril.

5. Tahap Inkubasi. Hangatkan susu yang

sudah dikulturkan dalam suhu 45o C

selama 8 jam.

6. Tahap Pendinginan. Dinginkan

Yoghurt pada suhu dingin.

a. Jika mampu menuliskan langkah-langkah secara urut dan berkaitan

dengan peran pemanfaatan bakteri

b. Jika mampu menuliskan langkah-langkah secara urut, tetapi kurang

berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

c. Jika tidak mampu menuliskan langkah-langkah secara urut, tetapi

berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

d. Jika tidak mampu menuliskan langkah-langkah secara urut dan

tidak berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

12. Steriliasi alat yang dilakukan bertujuan a. Menyebutkan tujuan kegiatan sesuai dengan konsep yang ingin 4

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

untuk membunuh semua jasad renik semisal

spora bakteri yang mungkin terdapat pada

alat-alat yang akan dipergunakan dalam

pembuatan Yoghurt.

diuji dan secara singkat.

b. Menyebutkan tujuan kegiatan sesuai dengan konsep yang ingin

diuji namun kurang singkat

c. Menyebutkan tujuan kegiatan kurang sesuai dengan konsep yang

ingin diuji dan secara singkat

d. Menyebutkan tujuan kegiatan kurang sesuai dengan konsep yang

ingin diuji dan tidak singkat

e. Tidak menjawab/salah

3

2

1

0

13. Tahapan pasteurisasi susu yang dilakukan

dalam pembuatan Yoghurt bertujuan untuk

membunuh mikroba patogen dan mereduksi

sebagian besar mikroba pembusuk dan

enzim yang dapat mengganggu proses

fermentasi.

a. Menyebutkan tujuan kegiatan sesuai dengan konsep yang ingin

diuji dan secara singkat.

b. Menyebutkan tujuan kegiatan sesuai dengan konsep yang ingin

diuji namun kurang singkat

c. Menyebutkan tujuan kegiatan kurang sesuai dengan konsep yang

ingin diuji dan secara singkat

d. Menyebutkan tujuan kegiatan kurang sesuai dengan konsep yang

ingin diuji dan tidak singkat

e. Tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

14. Karena Yoghurt starter/Bibit yoghurt

mengandung Bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus yang berperan dalam proses

fermentasi. Lactobacillus bulgaricus lebih

berperan pada pembentukan aroma yoghurt,

sedangkan Streptococcus

thermophilus lebih berperan pada

pembentukan citarasa Yoghurt.

a. Menyebutkan tujuan kegiatan sesuai dengan konsep yang ingin

diuji dan secara singkat.

b. Menyebutkan tujuan kegiatan sesuai dengan konsep yang ingin

diuji namun kurang singkat

c. Menyebutkan tujuan kegiatan kurang sesuai dengan konsep yang

ingin diuji dan secara singkat

d. Menyebutkan tujuan kegiatan kurang sesuai dengan konsep yang

ingin diuji dan tidak singkat

e. Tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

15. Hal tersebut terjadi karena adanya aktivitas

dari Bakteri asam laktat Lactobacillus

a. Jika menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit Yoghurt

dan menjelaskan proses fermentasi dengan tepat

4

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Dalam proses fermentasi, Bakteri asam

laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus akan

menyantap gula (laktosa) yang terdapat di

dalam susu, akibatnya susu menjadi kental

dan menggumpal, asam laktat akan

dihasilkan dari proses tersebut dan asam

laktat inilah yang akan memberikan aroma

dan citarasa khas yang tajam pada Yoghurt

serta melindungi susu agar tidak rusak.

b. Jika tidak menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit

Yoghurt tetapi menjelaskan proses fermentasi dengan tepat, atau

sebaliknya

c. Jika menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit Yoghurt

dan menjelaskan proses fermentasi, tetapi kurang tepat

d. Jika hanya menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit

Yoghurt atau menjelaskan proses fermentasi saja

e. Tidak menjawab/salah

3

2

1

0

16. Disaat dan untuk membuktikan bahwa

bakteri dapat berperan positif dalam proses

fermentasi susu melalui campuran Bakteri

asam laktat tertentu hingga dihasilkan suatu

produk Yoghurt yang bermutu baik dan

menyehatkan.

a. Menjelaskan dengan spesifik kapan dan mengapa menggunakan

strategi pada soal nomor 11

b. Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan dan mengapa

menggunakan strategi pada soal nomor 11

c. Menjelaskan salah satu dengan spesifik kapan atau mengapa saja

menggunakan strategi pada soal nomor 11

d. Menjelaskan salah satu dengan kurang spesifik kapan atau

mengapa saja menggunakan strategi pada soal nomor 11

e. Tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

17. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika

akan membeli Yoghurt di pasaran:

1. Memilih Yoghurt dengan tekstur kental.

2. Memilih Yoghurt yang disimpan di suhu

dingin, Yoghurt yang disimpan di luar

biasanya sudah disterilkan dan tidak

mengandung Bakteri hidup.

3. Mencermati label dengan seksama dan

a. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat dan terkait dengan kasus

b. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat, tetapi kurang berkaitan

dengan kasus

c. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat, tetapi berkaitan

dengan kasus

d. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat dan tidak berkaitan

dengan kasus

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

sesuaikan dengan kebutuhan.

4. Memeriksa jumlah kandungan gula dan

karbohidrat, kadar lemak Yoghurt

tergantung pada bahan baku susu yang

dipakai.

5. Mencermati tanggal kadaluarsa yang

tercantum pada kemasan.

18. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika

akan membeli Nata de coco di pasaran:

1. Memilih Nata de coco yang berwarna

putih agak kekuning-kuningan. Nata de

coco yang berwarna putih justru

merupakan tanda menggunakan Hidrogen

Peroksida/H2O2.

2. Memilih Nata de coco yang tidak

menggunakan bahan pengawet berbahaya

seperti boraks. Nata de coco yang bebas

kandungan boraks memiliki tekstur

kenyal dan ketika ditekan, maka tidak

membalik normal dengan segera,

sedangkan Nata de coco yang

mengandung boraks memiliki tekstur tak

hanya kenyal tetapi juga tegang/kaku

sehingga ketika di tekan akan membalik

ke posisi awal dengan segera.

a. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat dan terkait dengan kasus

b. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat, tetapi kurang berkaitan

dengan kasus

c. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat, tetapi berkaitan

dengan kasus

d. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat dan tidak berkaitan

dengan kasus

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

19. Disaat ingin mengonsumsi produk

Yoghurt/Nata de coco yang diketahui

dan/atau tidak diketahui bagaimana cara

a. Menjelaskan dengan spesifik kapan dan mengapa menggunakan

strategi pada soal nomor 17a dan 17b

b. Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan dan mengapa

4

3

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

pengolahannya dan disaat sharing ke

masyarakat atau orang di sekitar kita dan

untuk mencegah keracunan karena salah

memilih Yoghurt/Nata de coco yang baik

untuk kesehatan di pasar/swalayan.

menggunakan strategi pada soal nomor 17a dan 17b

c. Menjelaskan salah satu dengan spesifik kapan atau mengapa saja

menggunakan strategi pada soal nomor 17a dan 17b

d. Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik kapan atau mengapa

saja menggunakan strategi pada soal nomor 17a dan 17b

e. Tidak menjawab/salah

2

1

0

20. Hampir semua orang menyukai Puding.

Atas dasar inilah saya ingin membuat

Puding Yoghurt dengan aneka rasa buah.

Langkah-langkah pembuatan Puding

Yoghurt rasa buah jeruk antara lain:

- Masak susu, gula, dan agar-agar hingga

mendidih.

- Tuang yoghurt dan air jeruk. Aduk.

- Tuang ke loyang. Dinginkan.

- Setelah dingin, puding siap dipotong dan

disantap dengan fruit cocktail agar lebih

nikmat.

a. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri, inovatif, dan

sekiranya akan disukai masyarakat luas

b. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri, inovatif, tetapi

kurang menjual di kalangan masyarakat luas, atau sebaliknya

c. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri atau inovatif dan

sekiranya akan disukai masyarakat luas

d. Jika produk yang dibuat tidak berdasarkan ide sendiri, tidak

inovatif dan kurang disukai masyarakat luas

e. Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran A.4.txtVALIDITAS TES=============

Rata2= 51,69Simpang Baku= 5,03KorelasiXY= 0,68Reliabilitas Tes= 0,81Butir Soal= 20Jumlah Subyek= 35Nama berkas: C:\USERS\LELIANA.P\DOCUMENTS\S K R I P S I\LEILYANA PURNAMASARI\INSTRUMENT SKRIPSI\ANATES\VALIDASI.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 8,02 41,67 Sedang 0,688 Sangat Signifikan 2 2 -... -1... Mudah -0,209 - 3 3 1,41 28,33 Sukar 0,563 Sangat Signifikan 4 4 2,60 22,22 Sedang 0,592 Sangat Signifikan 5 5 -... -5,56 Sangat Mudah -0,143 - 6 6 5,82 33,33 Mudah 0,586 Sangat Signifikan 7 7 5,50 30,56 Sedang 0,695 Sangat Signifikan 8 8 6,10 30,56 Sedang 0,700 Sangat Signifikan 9 9 -... -5,56 Sangat Mudah -0,108 - 10 10 0,90 8,33 Mudah 0,114 - 11 11 3,71 27,78 Sedang 0,694 Sangat Signifikan 12 12 0,40 2,78 Mudah 0,047 - 13 13 0,40 2,78 Mudah 0,047 - 14 14 -... -8,33 Mudah -0,151 - 15 15 4,44 22,22 Sedang 0,507 Signifikan 16 16 1,00 2,78 Sukar 0,058 - 17 17 3,02 22,22 Mudah 0,581 Sangat Signifikan 18 18 2,30 19,44 Mudah 0,460 Signifikan 19 19 3,71 27,78 Sedang 0,679 Sangat Signifikan 20 20 5,66 33,33 Sedang 0,630 Sangat Signifikan

Page 1

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran A.5.txtRELIABILITAS TES================

Rata2= 51,69Simpang Baku= 5,03KorelasiXY= 0,68Reliabilitas Tes= 0,81Nama berkas: C:\USERS\LELIANA.P\DOCUMENTS\S K R I P S I\LEILYANA PURNAMASARI\INSTRUMENT SKRIPSI\ANATES\VALIDASI.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 Abraham Glenn 28 26 54 2 2 Achmad Rayhan 28 24 52 3 3 Adelia Ramadhani 26 24 50 4 4 Agnesia 28 26 54 5 5 Aisyah Fitri 27 26 53 6 6 Alifia Qhoiriyah 27 28 55 7 7 Aloysia Elva 24 28 52 8 8 Amalia Ghaisani 21 24 45 9 9 Amanda Tyas 29 29 58 10 10 Arellano Belva 29 29 58 11 11 Chandrarini 22 24 46 12 12 Citra Yasmina 32 29 61 13 13 Damayanti 32 33 65 14 14 Dea Putri 23 26 49 15 15 Dewandra 20 24 44 16 16 Far'i Salam 28 30 58 17 17 Keysia June 23 25 48 18 18 Kianda 22 24 46 19 19 Muhammad Shauqy 25 27 52 20 20 Muhammad Daffa 23 23 46 21 21 Muhammad Ikrar 24 25 49 22 22 Muhammad Milzam 25 27 52 23 23 Nadhifa Tazkia 26 25 51 24 24 Rasyid 24 27 51 25 25 Retno Dhita 22 22 44 26 26 Rizka Fitri 27 29 56 27 27 Rizqia Zahra 23 25 48 28 28 Romi Hadiyan 23 25 48 29 29 Rr. Ghina Nabila 24 28 52 30 30 Sabrina 22 27 49 31 31 Sitaresmi 25 27 52 32 32 Swary Zidestha 23 27 50 33 33 Utari Dwi 24 22 46 34 34 Visabella Rizky 30 29 59 35 35 Wajihan 29 27 56

Page 1

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran A.6.txtTINGKAT KESUKARAN=================

Jumlah Subyek= 35Butir Soal= 20Nama berkas: C:\USERS\LELIANA.P\DOCUMENTS\S K R I P S I\LEILYANA PURNAMASARI\INSTRUMENT SKRIPSI\ANATES\VALIDASI.AUR

No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 68,06 Sedang 2 2 72,22 Mudah 3 3 29,17 Sukar 4 4 66,67 Sedang 5 5 86,11 Sangat Mudah 6 6 72,22 Mudah 7 7 65,28 Sedang 8 8 68,06 Sedang 9 9 86,11 Sangat Mudah 10 10 84,72 Mudah 11 11 66,67 Sedang 12 12 81,94 Mudah 13 13 81,94 Mudah 14 14 84,72 Mudah 15 15 63,89 Sedang 16 16 26,39 Sukar 17 17 72,22 Mudah 18 18 73,61 Mudah 19 19 66,67 Sedang 20 20 66,67 Sedang

Page 1

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran A.7.txtDAYA PEMBEDA============

Jumlah Subyek= 35Klp atas/bawah(n)= 9Butir Soal= 20Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang BakuNama berkas: C:\USERS\LELIANA.P\DOCUMENTS\S K R I P S I\LEILYANA PURNAMASARI\INSTRUMENT SKRIPSI\ANATES\VALIDASI.AUR

No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%) 1 1 3,56 1,89 1,67 0,53 0,33 0,21 8,02 41,67 2 2 1,33 1,56 -... 0,50 0,53 0,24 -... -11,11 3 3 1,33 1,00 0,33 0,71 0,00 0,24 1,41 28,33 4 4 3,11 2,22 0,89 0,93 0,44 0,34 2,60 22,22 5 5 3,33 3,56 -... 0,71 0,53 0,29 -... -5,56 6 6 3,56 2,22 1,33 0,53 0,44 0,23 5,82 33,33 7 7 3,22 2,00 1,22 0,67 0,00 0,22 5,50 30,56 8 8 3,33 2,11 1,22 0,50 0,33 0,20 6,10 30,56 9 9 1,67 1,78 -... 0,50 0,44 0,22 -... -5,56 10 10 3,56 3,22 0,33 0,53 0,97 0,37 0,90 8,33 11 11 3,22 2,11 1,11 0,83 0,33 0,30 3,71 27,78 12 12 3,33 3,22 0,11 0,71 0,44 0,28 0,40 2,78 13 13 3,33 3,22 0,11 0,71 0,44 0,28 0,40 2,78 14 14 3,22 3,56 -... 0,67 0,73 0,33 -... -8,33 15 15 3,00 2,11 0,89 0,50 0,33 0,20 4,44 22,22 16 16 1,11 1,00 0,11 0,33 0,00 0,11 1,00 2,78 17 17 3,33 2,44 0,89 0,71 0,53 0,29 3,02 22,22 18 18 3,33 2,56 0,78 0,87 0,53 0,34 2,30 19,44 19 19 3,22 2,11 1,11 0,83 0,33 0,30 3,71 27,78 20 20 3,33 2,00 1,33 0,71 0,00 0,24 5,66 33,33

Page 1

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

105

Lampiran A.8

REKAPITULASI ANALISIS HASIL UJI COBA INSTRUMEN TES

No Soal Validitas Reliabilitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keputusan

1 Valid Tinggi Sedang Baik Digunakan

2 Tidak Valid Mudah Sangat Buruk Dibuang

3 Valid Sukar Sedang Digunakan

4 Valid Sedang Sedang Dibuang

5 Tidak Valid Sangat Mudah Sangat Buruk Dibuang

6 Valid Mudah Sedang Digunakan

7 Valid Sedang Sedang Digunakan

8 Valid Sedang Sedang Digunakan

9 Tidak Valid Sangat Mudah Sangat Buruk Dibuang

10 Tidak Valid Mudah Buruk Dibuang

11 Valid Sedang Sedang Digunakan

12 Tidak Valid Mudah Buruk Dibuang

13 Tidak Valid Mudah Buruk Dibuang

14 Tidak Valid Mudah Sangat Buruk Dibuang

15 Valid Sedang Sedang Digunakan

16 Tidak Valid Sukar Buruk Dibuang

17 Valid Mudah Sedang Digunakan

18 Valid Mudah Buruk Dibuang

19 Valid Sedang Sedang Digunakan

20 Valid Sedang Sedang Digunakan

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

106

Lampiran A.9

Instrumen Penelitian

Tes Pengetahuan Prosedural

Peranan Bakteri

Petunjuk

1. Tulis nama dan jawaban di lembar jawaban yang telah disediakan

2. Bacalah wacana yang tertulis sebelum anda mengerjakan soal.

3. Kerjakan soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu.

4. Jangan lupa membaca do' a di awal dan akhir mengerjakan soal.

5. Semoga sukses.

Merugikan atau Menguntungkan?

Jikalau mendengar kata Bakteri, langsung

terbayang di kepala kita makhluk kecil

penyebab penyakit. la menyerang tubuh

kita dan menggerogoti kesehatan dengan

dayanya yang cenderung negatif.

Tapi Tahukah Kamu?

Ternyata tidak semua bakteri memiliki

peran merugikan, adapula bakteri ada yang

menguntungkan khususnya di bidang

industri pangan. Sebut saja Yoghurt,

Yoghurt merupakan produk pangan

sebagai hasil peran positif bakteri.

Yoghurt bukanlah susu biasa, walaupun

nilai gizi susu begitu sempurna, tidak

semua orang dapat menikmati susu dengan

tanpa masalah. Bagi beberapa orang, susu

dapat menyebabkan terjadinya intolerance,

baik berupa lactose intolerance maupun

protein intolerance.

Yoghurt merupakan sejenis produk susu

terkoagulasi yang diperoleh dari

fermentasi campuran bakteri asam laktat

tertentu sampai diperoleh keasaman, bau

dan rasa yang khas. Dipandang dari segi

gizi, Yoghurt memiliki kadar protein dan

kalsium lebih tinggi daripada susu segar.

Yoghurt sudah dipasarkan di berbagai

daerah dan sudah menjadi salah produk

yang menghiasi pasaran makanan di

Nusantara.

Kini, Kita sudah dapat dengan mudah

menemukannya di

pasar/swalayan/toko/warung dengan harga

yang terjangkau

Produk Yoghurt

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

107

Pertanyaan

1. Bagaimana caranya Anda membuktikan bahwa Bakteri memiliki peranan positif bagi

kehidupan, khususnya di bidang industri pangan?

2. Seorang siswa sedang melakukan percobaan pembuatan Yoghurt. Proses pembuatan

Yoghurt ini dibantu oleh bakteri dengan cara fermentasi. Setelah mengalami berbagai

rangkaian proses pembuatan, tahap terakhir yakni dilakukan inkubasi selama 8 jam.

Setelah 8 jam Yoghurt siap dikonsumsi. Namun Yoghurt yang sudah jadi memiliki rasa

yang hambar (tidak masam) ketika dicicipi. Hal tersebut dikarenakan Yoghurt disimpan

pada suhu yang terlalu tinggi (47-52oC).

Buatlah hipotesis alternatif untuk menguji percobaan tersebut dan prediksi yang terjadi

pada Yoghurt berdasarkan hipotesismu!

3. Menurutmu, hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Yoghurt?

4. Kapan dan mengapa langkah-langkah pada soal nomor 3 perlu kamu lakukan?

5. Langkah kerja apakah yang pertama kali harus kalian lakukan sebelum membuat Yoghurt?

6. Tulis dan jelaskanlah secara berurutan langkah-langkah kerja dalam pembuatan Yoghurt!

7. Pada saat membuat Yoghurt, kita menambahkan sejenis Bakteri yang dapat terkandung

dalam Yoghurt plain/Yoghurt drink (Bibit Yoghurt). Selama proses pembuatan, kita

melihat yoghurt tersebut mengental dan menggumpal serta ketika kita cicipi rasanya

begitu masam. Menurutmu, mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Produk pangan yang beredar di masyarakat saat ini masih banyak yang belum memenuhi

persyaratan higienis, sanitasi, dan mutu standar keamanan pangan seperti penggunaan bahan

tambahan yang dilarang, penggunaan bahan kimia berbahaya, cemaran patogen, serta masa

kadaluarsa yang tidak dicantumkan sehingga dapat menimbulkan keracunan karena makanan.

8. Menurutmu hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Yoghurt dipasaran

agar konsumen masyarakat dapat mengkonsumsi Yoghurt yang enak tanpa merugikan

kesehatan?

9. Kapan dan mengapa langkah-langkah pada soal nomor 8 perlu kamu lakukan?

10. Cobalah buat inovasi makanan/minuman berbahan Yoghurt yang sekiranya disukai semua

lapisan masyarakat!

Selamat Mengerjakan

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran A.10

KUNCI JAWABAN SOAL INSTRUMEN PENELITIAN TES PENGETAHUAN PROSEDURAL

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

1. Saya ingin membuktikan bahwa Bakteri

memiliki peranan positif bagi kehidupan

melalui pembuatan Yoghurt dengan cara

melakukan dua percobaan.

- Percobaan pertama: Pembuatan Yoghurt

dilakukan dengan menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

- Percobaan kedua: Pembuatan Yoghurt

dilakukan tanpa menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

a. Jika mampu merancang dua percobaan yang melibatkan peran

pemanfaatan bakteri dan dilakukan pada tahap yang sesuai

b. Jika mampu merancang dua percobaan yang melibatkan peran

pemanfaatan bakteri tetapi tidak dilakukan pada tahap yang sesuai

c. Jika hanya mampu merancang salah satu percobaan yang

melibatkan peran pemanfaatan bakteri dan dilakukan pada tahap

yang sesuai

d. Jika hanya mampu merancang salah satu percobaan yang

melibatkan peran pemanfaatan bakteri tetapi tidak dilakukan pada

tahap yang sesuai

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

2. Hipotesis:

Yoghurt hasil dari fermentasi apabila

disimpan/diinkubasi pada suhu yang terlalu

tinggi (47-52oC) akan memiliki rasa hambar

(kurang masam).

Prediksi:

Keseimbangan dan kelakuan Bakteri asam

laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus dalam yoghurt

terganggu sehingga produksi laktase dan

asam laktat pun berkurang.

a. Jika mampu menuliskan hipotesis dan prediksi dengan tepat dan

berkaitan

b. Jika mampu menuliskan hipotesis dengan benar, tetapi prediksi

kurang tepat, atau sebaliknya

c. Jika hanya mampu menuliskan hipotesis atau prediksi saja dengan

benar

d. Jika hanya mampu menuliskan hipotesis atau prediksi saja, tetapi

kurang tepat

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam a. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan dengan 4

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

pembuatan Yoghurt antara lain:

1. Pasteurisasi susu sebagai bahan baku

pembuatan Yoghurt. Produsen perlu

terlebih dahulu melakukan pasteurisasi

agar susu menjadi steril dari mikroba

patogen dan pembusuk yang dapat

mengganggu proses fermentasi.

2. Sanitasi instrumen pengolahan

pembuatan Yoghurt. Peralatan

pengolahan dan lingkungan harus dalam

kondisi yang steril.

3. Penyimpanan dan pengemasan Yoghurt.

Yoghurt disimpan dalam suhu dingin

bukan dalam suhu ruangan, tidak boleh

terkena sinar matahari serta dikemas

dengan wadah yang bersih, tahan panas,

dan dapat melindungi produk Yoghurt

dari sinar matahari langsung.

tepat dan berkaitan dengan kasus

b. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan dengan

tepat tetapi kurang berkaitan dengan kasus

c. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan kurang

tepat, tetapi berkaitan dengan kasus

d. Jika mampu menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan, tetapi

kurang tepat dan tidak berkaitan dengan kasus

e. Jika tidak menjawab/salah

3

2

1

0

4. Disaat ingin membuat Yoghurt yang nikmat

serta bermanfaat bagi kesehatan dan Disaat

sharing ke masyarakat atau orang-orang di

sekitar dengan tujuan antara lain:

1. Mencegah Yoghurt tercemar mikroba

patogen dan pembusuk karena bahan

bakunya tidak steril.

2. Menjaga kebersihan dalam pembuatan

Yoghurt karena apabila kebersihan tidak

dijaga maka dapat

a. Menjelaskan dengan spesifik kapan dan mengapa menggunakan

strategi pada soal nomor 3

b. Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan dan mengapa

menggunakan strategi pada soal nomor 3

c. Menjelaskan salah satu dengan spesifik kapan atau mengapa saja

menggunakan strategi pada soal nomor 3

d. Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik kapan atau mengapa

saja menggunakan strategi pada soal nomor 3

e. Tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

mengakibatkan Yoghurt tidak jadi,

dengan ciri-ciri tidak berasa asam

walaupun berbentuk solid, di permukaan

solid ditumbuhi jamur yang berbentuk

bintik-bintik hitam dan berbau asam yang

sangat tajam.

3. Yoghurt dipasarkan dalam kondisi

penyimpanan dan pengemasan yang baik,

karena penyimpanan dan pengemasan

yang tidak baik akan menyebabkan bahan

dasar Yoghurt yang berupa susu dapat

pecah dan merusak Yoghurt.

5. Langkah pertama yang harus dilakukan

sebelum membuat Yoghurt adalah

memastikan bahwa alat dan bahan baku

susu yang digunakan dalam pembuatan

Yoghurt sudah steril/bersih.

Sterilisasi alat dapat dengan merebus alat

yang digunakan direbus dalam air mendidih

selama 5-10 menit sedangkan untuk

menghilangkan mikroba patogen dan

mikroba pembusuk dari susu dapat dengan

teknik pasteurisasi.

a. Jika langkah yang diambil tepat dan berkaitan dengan konsep

b. Jika langkah yang diambil tepat, tetapi kurang berkaitan dengan

konsep

c. Jika langkah yang diambil kurang tepat, tetapi berkaitan dengan

konsep

d. Jika langkah yang diambil kurang tepat dan tidak berkaitan dengan

konsep

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

6. Langkah-langkah pembuatan Yoghurt

secara berurutan adalah sebagai berikut :

1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan.

2. Tahap Pasteurisasi/Sterilisasi susu.

Pasteurisasi susu dapat dengan

a. Jika mampu menuliskan langkah-langkah secara urut dan berkaitan

dengan peran pemanfaatan bakteri

b. Jika mampu menuliskan langkah-langkah secara urut, tetapi kurang

berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

c. Jika tidak mampu menuliskan langkah-langkah secara urut, tetapi

4

3

2

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

memanaskan susu hingga 73o C selama

15 menit.

3. Tahap Kulturisasi. Kulturisasi yang

dimaksud ialah menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt sebagai salah satu

peran pemanfaatan Bakteri kedalam susu

yang sudah di pasteurisasi dengan

perbandingan 2-3% dari jumlah susu.

4. Tahap Pengemasan. Susu yang telah

dikulturkan dikemas dalam wadah yang

steril.

5. Tahap Inkubasi. Hangatkan susu yang

sudah dikulturkan dalam suhu 45o C

selama 8 jam.

6. Tahap Pendinginan. Dinginkan

Yoghurt pada suhu dingin.

berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

d. Jika tidak mampu menuliskan langkah-langkah secara urut dan

tidak berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

e. Jika tidak menjawab/salah

1

0

7. Hal tersebut terjadi karena adanya aktivitas

dari Bakteri asam laktat Lactobacillus

bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Dalam proses fermentasi, Bakteri asam

laktat Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus akan

menyantap gula (laktosa) yang terdapat di

dalam susu, akibatnya susu menjadi kental

dan menggumpal, asam laktat akan

dihasilkan dari proses tersebut dan asam

laktat inilah yang akan memberikan aroma

dan citarasa khas yang tajam pada Yoghurt

a. Jika menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit Yoghurt

dan menjelaskan proses fermentasi dengan tepat

b. Jika tidak menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit

Yoghurt tetapi menjelaskan proses fermentasi dengan tepat, atau

sebaliknya

c. Jika menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit Yoghurt

dan menjelaskan proses fermentasi, tetapi kurang tepat

d. Jika hanya menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit

Yoghurt atau menjelaskan proses fermentasi saja

e. Tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

serta melindungi susu agar tidak rusak.

8. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika

akan membeli Yoghurt di pasaran:

1. Memilih Yoghurt dengan tekstur kental.

2. Memilih Yoghurt yang disimpan di suhu

dingin, Yoghurt yang disimpan di luar

biasanya sudah disterilkan dan tidak

mengandung Bakteri hidup.

3. Mencermati label dengan seksama dan

sesuaikan dengan kebutuhan.

4. Memeriksa jumlah kandungan gula dan

karbohidrat, kadar lemak Yoghurt

tergantung pada bahan baku susu yang

dipakai.

5. Mencermati tanggal kadaluarsa yang

tercantum pada kemasan.

a. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat dan terkait dengan kasus

b. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat, tetapi kurang berkaitan

dengan kasus

c. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat, tetapi berkaitan

dengan kasus

d. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat dan tidak berkaitan

dengan kasus

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

9. Disaat ingin mengonsumsi produk Yoghurt

yang diketahui dan/atau tidak diketahui

bagaimana cara pengolahannya dan disaat

sharing ke masyarakat atau orang di sekitar

kita dan untuk mencegah keracunan karena

salah memilih Yoghurt/Nata de coco yang

baik untuk kesehatan di pasar/swalayan.

a. Menjelaskan dengan spesifik kapan dan mengapa menggunakan

strategi pada soal nomor 8

b. Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan dan mengapa

menggunakan strategi pada soal nomor 8

c. Menjelaskan salah satu dengan spesifik kapan atau mengapa saja

menggunakan strategi pada soal nomor 8

d. Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik kapan atau mengapa

saja menggunakan strategi pada soal nomor 8

e. Tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

10. Hampir semua orang menyukai Puding.

Atas dasar inilah saya ingin membuat

Puding Yoghurt dengan aneka rasa buah.

a. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri, inovatif, dan

sekiranya akan disukai masyarakat luas

b. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri, inovatif, tetapi

4

3

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

Langkah-langkah pembuatan Puding

Yoghurt rasa buah jeruk antara lain:

- Masak susu, gula, dan agar-agar hingga

mendidih.

- Tuang yoghurt dan air jeruk. Aduk.

- Tuang ke loyang. Dinginkan.

- Setelah dingin, puding siap dipotong dan

disantap dengan fruit cocktail agar lebih

nikmat.

kurang menjual di kalangan masyarakat luas, atau sebaliknya

c. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri atau inovatif dan

sekiranya akan disukai masyarakat luas

d. Jika produk yang dibuat tidak berdasarkan ide sendiri, tidak

inovatif dan kurang disukai masyarakat luas

e. Jika tidak menjawab

2

1

0

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

114

Lampiran B.1.a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Oleh : Leilyana Purnamasari - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA Negeri 34 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Ganjil

Konsep : Eubacteria

Sub Konsep : Peranan Eubacteria

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalakan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan Biologi menurut agama yang

dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

115

dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria

berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam

kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator:

4.4.1 Menyelidiki informasi mengenai peranan Eubacteria dalam kehidupan sehari-

hari berdasarkan studi literatur.

4.4.2 Melakukan kegiatan proyek untuk menunjukkan peranan Eubacteria yang

menguntungkan dalam kehidupan manusia.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses menggali/meneliti; kaji pustaka; berdiskusi; kerja kelompok; eksperimen

peserta didik dapat :

1. Siswa dapat mengetahui berbagai peranan Eubacteria yang menguntungkan dan yang

merugikan atau berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa dapat merancang praktikum pemanfaatan Eubacteria dalam kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt.

3. Siswa dapat memperjelas peranan Eubacteria yang terlibat dalam kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt.

4. Siswa dapat menciptakan produk Yoghurt sesuai dengan peran pemanfaatan

Eubacteria.

D. Materi Ajar

Eubacteria umumnya disebut bakteri saja atau kuman atau basil. Bakteri

merupakan salah satu dari dua kelompok besar prokariot (sel yang inti selnya tidak

memiliki membran inti). Beberapa Bakteri memiliki peranan menguntungkan dan

merugikan bagi kehidupan manusia.

Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran perhatikanlah peta konsep berikut!

Peranan Eubacteria

Bakteri Menguntungkan

dibagi menjadi

Bakteri Merugikan

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

116

Beberapa contoh peranan jenis Bakteri lain yang menguntungkan beserta produk

yang dihasilkan atau kegunaannya antara lain: (1) Acetobacter xylinum, dipergunakan

dalam pembuatan Nata de coco (2) Acetobacter, dimanfaatkan untuk mengubah air cuka

menjadi Alkohol dan Alkohol menjadi Asam Cuka dan (3) Lactobacillus casei,

dipergunakan dalam pembuatan Keju. Sedangkan Beberapa contoh jenis bakteri yang

merugikan beserta dampak yang dihasilkannya antara lain: (1) Pseudomonas, mampu

membentuk asam bongkrek yang bersifat racun pada tempe bongkrek (2) Bacillus

anthracis, penyebab penyakit antrak pada hewan ternak dan (3) Xanthomonas campestris,

penyebab penyakit pada tanaman kubis.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Berbasis Proyek

Metode : Tanya jawab, Kajian pustaka, Diskusi kelompok, Eksperimen dan Presentasi

kelompok

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media:

Laptop, LCD, video tentang pembuatan Yoghurt.

2. Alat/Bahan:

Alat dan bahan sesuai kebutuhan praktikum

3. Sumber Belajar:

Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Erlangga),

Internet (http://www.youtube.com),

Foto/gambar (http://google.com),

Powerpoint tentang proses pembuatan Yoghurt.

Lactobacillus bulgaricus

contohnya

Clostridium botulinum

berperan dalam berdampak

Pembuatan Yoghurt Racun pada Makanan

Bagan 1.1 Peta Konsep Peranan Eubacteria

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

117

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Pertemuan 1

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal

Salam dan doa

Pengkondisian kelas, Absensi

Apersepsi: Menanyakan kepada siswa yang bertujuan untuk

menggali potensi dan pengalaman siswa yang berhubungan

dengan pengetahuan mengenai Sub konsep Peranan

Eubacteria/Bakteri. Seperti contoh:

“Apakah kalian mengetahui bahwa terdapat makanan yang di

buat dengan pemanfaatan Bakteri?”

“Bagaimana Bakteri bisa memberi cita rasa pada makanan

yang menjadikannya perantara?”

Motivasi

Penyampaian tujuan pembelajaran: Menjelaskan kegiatan

yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan tugas

pada pertemuan ini

10 Menit

Menentukan

Pertanyaan

Mendasar

b. Kegiatan Inti

20 Menit

15 Menit

Aktivitas Guru

1. Mengamati

Membagi kelompok (masing-

masing beranggotakan 4-5

orang siswa)

Menyajikan gambar berbagai

macam olahan produk hasil

dari pemanfaatan peran

Bakteri melalui media PPT

Meminta siswa untuk

mencicipi olahan produk

hasil dari pemanfaatan peran

Bakteri berupa Yoghurt yang

dibawa dari rumah

Menayangkan video

mengenai pembuatan

Yoghurt

2. Menanya

Memotivasi siswa untuk

bertanya terkait dengan hasil

olahan produk tersebut.

Seperti contoh:

Aktivitas Siswa

1. Mengamati

Menempatkan diri sesuai

dengan kelompoknya

masing-masing

Mengamati gambar yang

disajikan guru

Setelah mencicipi, siswa

bersama-sama mengamati

video mengenai pembuatan

Yoghurt untuk dijadikan

sebagai awal dari

permasalahan

2. Menanya

Menanyakan kepada guru

terkait dengan hasil olahan

produk tersebut

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

118

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Pertemuan 1

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

Menyusun

Perencanaan

Proyek

“Apa itu Yoghurt?”

“Apakah Bakteri dapat

berperan dalam pembuatan

Yoghurt?”

3. Eksplorasi

Memberi arahan kepada

siswa mengenai tugas

“Pemanfaatan Peran Bakteri”

melalui kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt

Membagikan lembar

Rancangan Kegiatan Proyek

(terlampir) sebagai lembar

proposal proyek

Membimbing siswa untuk

mencari dan mengkaji

informasi (literatur/teks)

melalui internet mengenai

cara pembuatan Yoghurt,

penggunaan bakteri dalam

pembuatan Yoghurt serta

dampak positif ekonomi dan

kesehatan dari Yoghurt

Membimbing dan

mendatangi diskusi

kelompok yang mengalami

kendala dalam melakukan

kajian literatur

3. Eksplorasi

Mendiskusikan lembar

Rancangan Kegiatan Proyek

(terlampir) sebagai berikut:

- Menentukan hipotesis

terkait kegiatan proyek

- Menentukan tema, tujuan,

bentuk dan isi proyek

yang menjadi minat

masing-masing kelompok

- Menjelaskan alasan

pemilihan proyek

- Menentukan alat dan

bahan yang akan

digunakan

Mencari dan mengkaji

informasi (literatur/teks)

melalui internet mengenai

cara pembuatan Yoghurt,

penggunaan bakteri dalam

pembuatan Yoghurt serta

dampak positif ekonomi dan

kesehatan dari Yoghurt

35 Menit

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

119

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Pertemuan 1

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

Menyusun

Jadwal

4. Mengasosiasi

Membimbing siswa untuk

mendiskusikan, mengolah

serta menyimpulkan

informasi yang telah didapat

dari berbagai sumber yang

relevan

Membagikan Lembar Kerja

Siswa Pembuatan Yoghurt

(terlampir) kepada tiap-tiap

kelompok sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt

Meminta tiap-tiap kelompok

untuk membuat dokumentasi

dan Laporan Hasil Kegiatan

Proyek mengenai

“Pemanfaatan Peran Bakteri

Melalui Pembuatan Yoghurt”

sebagai bentuk pemantauan

proyek

Bersama dengan siswa

menentukan waktu

penyelesaian proyek,

mengatur waktu konsultasi

untuk menyelesaikan proyek

serta menyepakati bentuk

pemantauan proyek

5. Mengkomunikasi

Meminta salinan Rancangan

Kegiatan Proyek dan

menjadikannya sebagai

sebuah proposal proyek

Membimbing dan meminta

perwakilan siswa dari tiap

4. Mengasosiasi

Mendiskusikan, mengolah

serta menyimpulkan

informasi yang telah didapat

dari berbagai sumber yang

relevan

Setiap kelompok

mendapatkan Lembar Kerja

Siswa Pembuatan Yoghurt

(terlampir) sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt

Bersama dengan guru

menentukan waktu

penyelesaian proyek,

mengatur waktu konsultasi

untuk menyelesaikan proyek

serta menyepakati bentuk

pemantauan proyek

Merancang urutan kegiatan

yang diselesaikan pada

masing-masing tahapan

proyek

5. Mengkomunikasi

Mengkonsultasikan hal-hal

yang menjadi permasalahan

dalam penyelesaian proyek

20 Menit

25 Menit

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

120

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Pertemuan 1

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

kelompok yang dipilih secara

acak untuk

mengkomunikasikan hasil

diskusi sesuai dengan salinan

Rancangan Kegiatan Proyek

Memberikan kesempatan

pada siswa untuk

menyampaikan secara lisan

hasil diskusi kelompok yang

telah dilakukan sesuai

dengan salinan Rancangan

Kegiatan Proyek

Memperkuat dan meluruskan

argumentasi yang

disampaikan oleh siswa

Menyampaikan secara lisan

hasil diskusi kelompok sesuai

dengan salinan Rancangan

Kegiatan Proyek

c. Penutup

Evaluasi

Memberikan evaluasi mengenai materi pembelajaran melalui

pertanyaan seperti contoh:

“Benarkah Bakteri memiliki peranan positif bagi kehidupan?

Jika Ya, Bagaimanakah cara Anda membuktikan hal

tersebut?”

“Jenis Bakteri apa yang sesuai digunakan sebagai bibit bakteri

dalam proses pembuatan Yoghurt?”

“Alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan

Yoghurt?”

“Menurutmu, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan Yoghurt?”

Refleksi/umpan balik

Penugasan Terstruktur (PT): Memberikan format penulisan

Laporan Hasil Kegiatan Proyek mengenai “Pemanfaatan

Peran Bakteri Melalui Pembuatan Yoghurt”

Salam dan Doa

10 menit

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

121

H. Penilaian

Jenis Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/Pedoman

Penskoran

Penilaian Kognitif:

Pengetahuan Prosedural Uraian Terlampir

Penilaian Afektif: Sikap Daftar cek atau skala penilaian yang

disertai rubrik Terlampir

Penilaian Psikomotor:

Keterampilan Proyek

Daftar cek atau skala penilaian yang

disertai rubrik Terlampir

Jakarta, Oktober 2015

Guru Mata Pelajaran Biologi Mahasiswa

Pipih Priyatna S.Pd Leilyana Purnamasari

NIP. 19690421 199301 2 001 NIM. 1111 0161 000 12

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

122

Lampiran 1. Instrumen Penilaian Kognitif

No Pertanyaan Tes Lisan Kunci Jawaban Skor

1 Benarkah Bakteri

memiliki peranan

positif bagi kehidupan?

Jika Ya, Bagaimanakah

cara Anda

membuktikan hal

tersebut?

Ya bakteri memiliki peranan positif bagi

kehidupan.

Saya ingin membuktikan bahwa bakteri

memiliki peranan positif bagi kehidupan

melalui pembuatan Yoghurt dengan cara

melakukan dua percobaan.

- Percobaan pertama: Pembuatan Yoghurt

dilakukan dengan menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

- Percobaan kedua: Pembuatan Yoghurt

dilakukan tanpa menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

4

2 Jenis Bakteri apa yang

sesuai digunakan

sebagai bibit bakteri

dalam proses

pembuatan Yoghurt?

Jenis bakteri yang sesuai/tepat dipergunakan

sebagai Bibit Yoghurt pada pembuatan

Yoghurt adalah bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus.

1

3 Alat dan bahan apa saja

yang diperlukan dalam

pembuatan Yoghurt?

Alat:

Kompor, Panci, Saringan/Peniris, Sendok

pengaduk/Spatula kayu, Toples sebagai

wadah penyimpanan.

Bahan:

Susu murni dan Bibit yoghurt/Yoghurt stater

(Yoghurt plain maupun Yoghurt drink).

1

4 Menurutmu, hal-hal apa

saja yang perlu

diperhatikan dalam

pembuatan Yoghurt?

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan Yoghurt antara lain:

1. Pasteurisasi susu sebagai bahan baku

pembuatan Yoghurt. Produsen perlu

terlebih dahulu melakukan pasteurisasi

agar susu menjadi steril dari mikroba

patogen dan pembusuk yang dapat

mengganggu proses fermentasi.

2. Sanitasi instrumen pengolahan pembuatan

Yoghurt. Peralatan pengolahan dan

lingkungan harus dalam kondisi yang

steril.

3. Penyimpanan dan pengemasan Yoghurt.

Yoghurt disimpan dalam suhu dingin

4

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

123

bukan dalam suhu ruangan, tidak boleh

terkena sinar matahari serta dikemas

dengan wadah yang bersih, tahan panas,

dan dapat melindungi produk Yoghurt dari

sinar.

Total Skor 10*10 = 100

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

124

Lampiran 2. Instrumen Penilaian Sikap

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

No. Nama Siswa

Indikator Penilaian

Jumlah Nilai Nilai Akhir Kerjasama Komunikasi Disiplin

1.

2.

3.

Rubrik Penilaian Sikap

No. Indikator

penilaian Aturan Penilaian

1. Kerjasama 1. Tidak mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

2. Kurang mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

3. Kerjasama dilakukan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

4. Kerjasama dilakukakan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

2. Komunikasi 1. Menyampaikan pendapat tidak disertai dengan argument.

2. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang kurang baik.

3. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang baik.

4. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang sangat baik.

3. Disiplin 1. Tidak mengikuti proses pembelajaran.

2. Mengikuti proses pembelajaran tetapi datang terlambat > 15 menit.

3. Mengikuti proses pembelajaran tetapi 124ating terlambat < 15 menit.

4. Mengikuti proses pembelajaran tepat waktu.

Keterangan :

Skor 1 Sangat Kurang

Skor 2 Kurang

Skor 3 Cukup

Skor 4 Baik

Skor 5 Sangat Baik

Nilai Akhir : Jumlah Nilai * 100

20

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

125

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Proyek

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROYEK

Nama Kelompok :

Kelas/Semester :

Judul Proyek :

No. Aspek Skor (1-5)

1. Tahap perencanaan bahan

2. Tahap proses pembuatan:

a. Persiapan alat dan bahan.

b. Teknik pengolahan.

c. K3 (Keselamatan kerja,

keamanan, dan kebersihan).

3. Tahap akhir (hasil produk)

a. Bentuk fisik

b. Inovasi

4. Penulisan laporan

a. Sistematika laporan

b. Presentasi

Total

Catatan:

Skor diberikan dengan rentang skor 1-5 dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan

ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

Nilai Akhir = Perolehan Skor * 100

Skor Maksimal

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

126

Lampiran B.1.b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Oleh : Leilyana Purnamasari - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA Negeri 34 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Ganjil

Konsep : Eubacteria

Sub Konsep : Peranan Eubacteria

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalakan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan Biologi menurut agama yang

dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

127

dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria

berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam

kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator:

4.4.2 Melakukan kegiatan proyek untuk menunjukkan peranan Eubacteria yang

menguntungkan dalam kehidupan manusia.

4.4.3 Membuat laporan tertulis berdasarkan kegiatan proyek yang telah dilakukan.

4.4.4 Menyajikan laporan hasil pengamatan secara lisan.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses menggali/meneliti; kaji pustaka; berdiskusi; kerja kelompok; eksperimen

peserta didik dapat :

1. Siswa dapat memperjelas peranan Eubacteria yang terlibat dalam kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt.

2. Siswa dapat menciptakan produk Yoghurt sesuai dengan peran pemanfaatan

Eubacteria.

3. Siswa dapat membuat laporan tertulis mengenai kegiatan proyek pembuatan Yoghurt.

4. Siswa dapat menyajikan laporan hasil kegiatan proyek pembuatan Yoghurt secara lisan.

D. Materi Ajar

Eubacteria umumnya disebut bakteri saja atau kuman atau basil. Bakteri

merupakan salah satu dari dua kelompok besar prokariot (sel yang inti selnya tidak

memiliki membran inti). Beberapa Bakteri memiliki peranan menguntungkan dan

merugikan bagi kehidupan manusia.

Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran perhatikanlah peta konsep berikut!

contohnya

Clostridium botulinum

berdampak

Peranan Eubacteria

Bakteri Menguntungkan

dibagi menjadi

Bakteri Merugikan

Lactobacillus bulgaricus

berperan dalam

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

128

Beberapa contoh peranan jenis Bakteri lain yang menguntungkan beserta produk

yang dihasilkan atau kegunaannya antara lain: (1) Acetobacter xylinum, dipergunakan

dalam pembuatan Nata de coco (2) Acetobacter, dimanfaatkan untuk mengubah air cuka

menjadi Alkohol dan Alkohol menjadi Asam Cuka dan (3) Lactobacillus casei,

dipergunakan dalam pembuatan Keju. Sedangkan Beberapa contoh jenis bakteri yang

merugikan beserta dampak yang dihasilkannya antara lain: (1) Pseudomonas, mampu

membentuk asam bongkrek yang bersifat racun pada tempe bongkrek (2) Bacillus

anthracis, penyebab penyakit antrak pada hewan ternak dan (3) Xanthomonas campestris,

penyebab penyakit pada tanaman kubis.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Berbasis Proyek

Metode : Tanya jawab, Kajian pustaka, Diskusi kelompok, Eksperimen dan Presentasi

kelompok

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media:

Laptop, LCD, video tentang pembuatan Yoghurt.

2. Alat/Bahan:

Alat dan bahan sesuai kebutuhan praktikum

3. Sumber Belajar:

Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Erlangga),

Internet (http://www.youtube.com),

Foto/gambar (http://google.com),

Powerpoint tentang proses pembuatan Yoghurt.

Pembuatan Yoghurt Racun pada Makanan

Bagan 1.1 Peta Konsep Peranan Eubacteria

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

129

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Pertemuan 2

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal

Salam dan doa

Pengkondisian kelas, Absensi

Apersepsi, Motivasi

Penyampaian tujuan pembelajaran

10 Menit

b. Kegiatan Inti

20 Menit

15 Menit

15 Menit

Memantau

Proyek

Aktivitas Guru

1. Mengamati

Meminta siswa untuk

memajang dan mengamati

hasil proyek yang telah

dilakukan

Meminta siswa untuk

mengumpulkan

Dokumentasi, Laporan

Hasil Kegiatan Proyek dan

Lembar Kerja Siswa

Pembuatan Yoghurt

Memeriksa Dokumentasi,

Laporan Hasil Kegiatan

Proyek dan Lembar Kerja

Siswa Pembuatan Yoghurt

tiap-tiap kelompok sebagai

bentuk pemantauan proyek

yang telah disepakati

2. Menanya

Memotivasi siswa untuk

bertanya hal yang belum

dipahami mengenai sub

konsep peranan

Eubacteria/Bakteri

3. Eksplorasi

Membimbing siswa

mengumpulkan informasi

(literatur/teks) mengenai

pembuatan Yoghurt sebagai

produk hasil pemanfaatan

Aktivitas Siswa

1. Mengamati

Memajang dan mengamati

hasil proyek yang telah

dilakukan

2. Menanya

Menanyakan hal yang belum

dipahami mengenai sub

konsep peranan

Eubacteria/Bakteri

3. Eksplorasi

Mengumpulkan informasi

(literatur/teks) tentang

pembuatan Yoghurt sebagai

produk hasil pemanfaatan

peran bakteri melalui internet

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

130

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Pertemuan 2

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

Menguji Hasil

Mengevaluasi

Pengalaman

peran bakteri melalui

internet untuk menguatkan

hasil dari proyek yang telah

dibuat

4. Mengasosiasi

Memberikan penilaian atas

hasil dari proyek yang telah

dilakukan

5. Mengkomunikasi

Mengajak siswa

mendiskusikan seluruh

proses penyelesaian proyek

dalam rangka memperbaiki

kinerja selama proses

pembelajaran, untuk

menjawab permasalahan

yang diajukan pada tahapan

pertama pembelajaran

Memberikan kesempatan

pada siswa untuk

menyampaikan secara lisan

hasil kerja kegiatan proyek

yang telah dilakukan

Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

mengungkapkan perasaan

dan pengalamannya

menjalankan proyek

melalui pemutaran

video/foto dokumentasi

pelaksanaan proyek yang

mereka jalankan

Mengajak siswa untuk

membahas peningkatan

pemahaman yang terjadi

karena melaksanakan

kegiatan proyek

untuk menguatkan hasil dari

proyek yang telah dibuat

4. Mengasosiasi

Memberikan pendapat

terhadap penilaian atas hasil

dari proyek yang telah

dilakukan

5. Mengkomunikasi

Menghubungkan hasil

pengamatan dengan

permasalahan awal yang

diajukan pada tahap pertama

pembelajaran

Menyampaikan secara lisan

hasil kerja kegiatan proyek dan

kelompok lain menanggapi

dengan memberikan

komentar/pertanyaan serta

menilai hasil kelompok lain

Mengungkapkan perasaan dan

pengalamannya menjalankan

proyek

Membahas peningkatan

pemahaman yang terjadi

karena melaksanakan kegiatan

proyek

25 Menit

40 Menit

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

131

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

132

Lampiran 1. Instrumen Penilaian Kognitif

No Pertanyaan Tes Lisan Kunci Jawaban Skor

1 Sebutkan secara

berurutan langkah-

langkah dalam

pembuatan Yoghurt?

Langkah-langkah pembuatan Yoghurt secara

berurutan adalah sebagai berikut :

1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan.

2. Tahap Pasteurisasi/Sterilisasi susu.

Pasteurisasi susu dapat dengan

memanaskan susu hingga 73o C selama 15

menit.

3. Tahap Kulturisasi. Kulturisasi yang

dimaksud ialah menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt sebagai salah satu

peran pemanfaatan Bakteri kedalam susu

yang sudah di pasteurisasi dengan

perbandingan 2-3% dari jumlah susu.

4. Tahap Pengemasan. Susu yang telah

dikulturkan dikemas dalam wadah yang

steril.

5. Tahap Inkubasi. Hangatkan susu yang

sudah dikulturkan dalam suhu 45o C

selama 8 jam.

6. Tahap Pendinginan. Dinginkan Yoghurt

pada suhu dingin.

5

2 Mengapa dalam

pembuatan yoghurt

perlu adanya tahapan

penambahan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt?

Karena Yoghurt starter/Bibit yoghurt

mengandung Bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus yang berperan dalam proses

fermentasi. Lactobacillus bulgaricus lebih

berperan pada pembentukan aroma yoghurt,

sedangkan Streptococcus thermophilus lebih

berperan pada pembentukan citarasa Yoghurt.

5

3 Mengapa dalam

pembuatan Yoghurt

perlu dilakukan tahapan

steriliasi alat terlebih

dahulu?

Steriliasi alat yang dilakukan bertujuan untuk

membunuh semua jasad renik semisal spora

bakteri yang mungkin terdapat pada alat-alat

yang akan dipergunakan dalam pembuatan

Yoghurt.

5

4 Mengapa dalam

pembuatan Yoghurt

perlu dilakukan tahapan

pasteurisasi susu

terlebih dahulu?

Tahapan pasteurisasi susu yang dilakukan

dalam pembuatan Yoghurt bertujuan untuk

membunuh mikroba patogen dan mereduksi

sebagian besar mikroba pembusuk dan enzim

yang dapat mengganggu proses fermentasi.

5

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

133

Total Skor 20*5 = 100

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

134

Lampiran 2. Instrumen Penilaian Sikap

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

No. Nama Siswa

Indikator Penilaian

Jumlah Nilai Nilai Akhir Kerjasama Komunikasi Disiplin

1.

2.

3.

Rubrik Penilaian Sikap

No. Indikator

penilaian Aturan Penilaian

1. Kerjasama 1. Tidak mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

2. Kurang mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

3. Kerjasama dilakukan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

4. Kerjasama dilakukakan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

2. Komunikasi 1. Menyampaikan pendapat tidak disertai dengan argument.

2. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang kurang baik.

3. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang baik.

4. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang sangat baik.

3. Disiplin 1. Tidak mengikuti proses pembelajaran.

2. Mengikuti proses pembelajaran tetapi datang terlambat > 15 menit.

3. Mengikuti proses pembelajaran tetapi 134ating terlambat < 15 menit.

4. Mengikuti proses pembelajaran tepat waktu.

Keterangan :

Skor 1 Sangat Kurang

Skor 2 Kurang

Skor 3 Cukup

Skor 4 Baik

Skor 5 Sangat Baik

Nilai Akhir : Jumlah Nilai * 100

20

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

135

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Proyek

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROYEK

Nama Kelompok :

Kelas/Semester :

Judul Proyek :

No. Aspek Skor (1-5)

1. Tahap perencanaan bahan

2. Tahap proses pembuatan:

a. Persiapan alat dan bahan.

b. Teknik pengolahan.

c. K3 (Keselamatan kerja,

keamanan, dan kebersihan).

3. Tahap akhir (hasil produk)

a. Bentuk fisik

b. Inovasi

4. Penulisan laporan

a. Sistematika laporan

b. Presentasi

Total

Catatan:

Skor diberikan dengan rentang skor 1-5 dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan

ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

Nilai Akhir = Perolehan Skor * 100

Skor Maksimal

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

136

Lampiran B.2.a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Oleh : Leilyana Purnamasari - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA Negeri 34 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Ganjil

Konsep : Eubacteria

Sub Konsep : Peranan Eubacteria

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalakan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan Biologi menurut agama yang

dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

137

dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria

berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam

kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator:

4.4.1 Menyelidiki informasi mengenai peranan Eubacteria dalam kehidupan sehari-

hari berdasarkan studi literatur.

4.4.2 Melakukan kegiatan proyek untuk menunjukkan peranan Eubacteria yang

menguntungkan dalam kehidupan manusia.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses menggali/meneliti; kaji pustaka; berdiskusi; kerja kelompok; eksperimen

peserta didik dapat :

1. Siswa dapat mengetahui berbagai peranan Eubacteria yang menguntungkan dan yang

merugikan atau berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa dapat merancang praktikum pemanfaatan Eubacteria dalam kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt.

3. Siswa dapat memperjelas peranan Eubacteria yang terlibat dalam kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt.

4. Siswa dapat menciptakan produk Yoghurt sesuai dengan peran pemanfaatan

Eubacteria.

D. Materi Ajar

Eubacteria umumnya disebut bakteri saja atau kuman atau basil. Bakteri

merupakan salah satu dari dua kelompok besar prokariot (sel yang inti selnya tidak

memiliki membran inti). Beberapa Bakteri memiliki peranan menguntungkan dan

merugikan bagi kehidupan manusia.

Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran perhatikanlah peta konsep berikut!

Peranan Eubacteria

Bakteri Menguntungkan

dibagi menjadi

Bakteri Merugikan

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

138

Beberapa contoh peranan jenis Bakteri lain yang menguntungkan beserta produk

yang dihasilkan atau kegunaannya antara lain: (1) Acetobacter xylinum, dipergunakan

dalam pembuatan Nata de coco (2) Acetobacter, dimanfaatkan untuk mengubah air cuka

menjadi Alkohol dan Alkohol menjadi Asam Cuka dan (3) Lactobacillus casei,

dipergunakan dalam pembuatan Keju. Sedangkan Beberapa contoh jenis bakteri yang

merugikan beserta dampak yang dihasilkannya antara lain: (1) Pseudomonas, mampu

membentuk asam bongkrek yang bersifat racun pada tempe bongkrek (2) Bacillus

anthracis, penyebab penyakit antrak pada hewan ternak dan (3) Xanthomonas campestris,

penyebab penyakit pada tanaman kubis.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Presentasi dan Eksplanasi

Metode : Tanya jawab, Kajian pustaka, Diskusi kelompok dan Presentasi

kelompok

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media:

Laptop, LCD, video tentang pembuatan Yoghurt.

2. Alat/Bahan:

Alat dan bahan sesuai kebutuhan praktikum

3. Sumber Belajar:

Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Erlangga),

Internet (http://www.youtube.com),

Foto/gambar (http://google.com),

Powerpoint tentang proses pembuatan Yoghurt.

Lactobacillus bulgaricus

contohnya

Clostridium botulinum

berperan dalam berdampak

Pembuatan Yoghurt Racun pada Makanan

Bagan 1.1 Peta Konsep Peranan Eubacteria

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

139

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal

Salam dan doa

Pengkondisian kelas, Absensi

Apersepsi: Menanyakan kepada siswa yang bertujuan untuk menggali potensi dan

pengalaman siswa yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai Sub konsep

Peranan Eubacteria/Bakteri. Seperti contoh:

“Apakah kalian mengetahui bahwa terdapat makanan yang di buat dengan

pemanfaatan Bakteri?”

“Bagaimana Bakteri bisa memberi cita rasa pada makanan yang menjadikannya

perantara?”

Motivasi

Penyampaian tujuan pembelajaran: Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan

peserta didik untuk menyelesaikan tugas pada pertemuan ini

10 Menit

b. Kegiatan Inti

20 Menit

15 Menit

35 Menit

Aktivitas Guru

1. Mengamati

Membagi kelompok (masing-masing

beranggotakan 4-5 orang siswa)

Menyajikan gambar berbagai macam

olahan produk hasil dari pemanfaatan

peran Bakteri melalui media PPT

Meminta siswa untuk mencicipi olahan

produk hasil dari pemanfaatan peran

Bakteri berupa Yoghurt yang dibawa

dari rumah

Menayangkan video mengenai

pembuatan Yoghurt

2. Menanya

Memotivasi siswa untuk bertanya

terkait dengan hasil olahan produk

tersebut. Seperti contoh:

“Apa itu Yoghurt?”

“Apakah Bakteri dapat berperan dalam

pembuatan Yoghurt?”

3. Eksplorasi

Memberi arahan kepada siswa

mengenai tugas “Pemanfaatan Peran

Bakteri” melalui kegiatan diskusi

Aktivitas Siswa

1. Mengamati

Menempatkan diri sesuai dengan

kelompoknya masing-masing

Mengamati gambar yang disajikan guru

Setelah mencicipi, siswa bersama-sama

mengamati video mengenai pembuatan

Yoghurt untuk dijadikan sebagai awal

dari permasalahan

2. Menanya

Menanyakan kepada guru terkait

dengan hasil olahan produk tersebut

3. Eksplorasi

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

140

Pertemuan 1

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

Membimbing siswa untuk mencari dan

mengkaji informasi (literatur/teks)

melalui internet mengenai cara

pembuatan Yoghurt, penggunaan

bakteri dalam pembuatan Yoghurt serta

dampak positif ekonomi dan kesehatan

dari Yoghurt

Membimbing dan mendatangi diskusi

kelompok yang mengalami kendala

dalam melakukan kajian literatur

4. Mengasosiasi

Membimbing siswa untuk

mendiskusikan, mengolah serta

menyimpulkan informasi yang telah

didapat dari berbagai sumber yang

relevan

Meminta siswa untuk membuat PPT

Presentasi dan Laporan Sederhana

mengenai “Pemanfaatan Peran Bakteri

Melalui Pembuatan Yoghurt”

5. Mengkomunikasi

Membimbing dan meminta perwakilan

siswa dari tiap kelompok yang dipilih

secara acak untuk mengkomunikasikan

hasil diskusi yang telah dilakukan

Memberikan kesempatan pada siswa

untuk menyampaikan secara lisan hasil

diskusi kelompok yang telah dilakukan

Memperkuat dan meluruskan

argumentasi yang disampaikan oleh

siswa

Mencari dan mengkaji informasi

(literatur/teks) melalui internet

mengenai cara pembuatan Yoghurt,

penggunaan bakteri dalam pembuatan

Yoghurt serta dampak positif ekonomi

dan kesehatan dari Yoghurt

4. Mengasosiasi

Mendiskusikan, mengolah serta

menyimpulkan informasi yang telah

didapat dari berbagai sumber yang

relevan

5. Mengkomunikasi

Menyampaikan secara lisan hasil

diskusi kelompok yang telah dilakukan

20 Menit

25 Menit

c. Penutup

Evaluasi

Memberikan evaluasi mengenai materi pembelajaran melalui pertanyaan seperti

contoh:

“Benarkah Bakteri memiliki peranan positif bagi kehidupan? Jika Ya,

Bagaimanakah cara Anda membuktikan hal tersebut?”

“Jenis Bakteri apa yang sesuai digunakan sebagai bibit bakteri dalam proses

pembuatan Yoghurt?”

10 menit

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

141

Pertemuan 1

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

“Alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan Yoghurt?”

“Menurutmu, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

Yoghurt?”

Refleksi/umpan balik

Penugasan Terstruktur (PT): Memberikan format penulisan Laporan Sederhana

mengenai “Pemanfaatan Peran Bakteri Melalui Pembuatan Yoghurt”

Salam dan Doa

H. Penilaian

Jenis Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/Pedoman

Penskoran

Penilaian Kognitif:

Pengetahuan Prosedural Uraian Terlampir

Penilaian Afektif: Sikap Daftar cek atau skala penilaian yang

disertai rubrik Terlampir

Penilaian Psikomotor Daftar cek atau skala penilaian yang

disertai rubrik Terlampir

Jakarta, Oktober 2015

Guru Mata Pelajaran Biologi Mahasiswa

Pipih Priyatna S.Pd Leilyana Purnamasari

NIP. 19690421 199301 2 001 NIM. 1111 0161 000 12

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

142

Lampiran 1. Instrumen Penilaian Kognitif

No Pertanyaan Tes Lisan Kunci Jawaban Skor

1 Benarkah Bakteri

memiliki peranan

positif bagi kehidupan?

Jika Ya, Bagaimanakah

cara Anda

membuktikan hal

tersebut?

Ya bakteri memiliki peranan positif bagi

kehidupan.

Saya ingin membuktikan bahwa bakteri

memiliki peranan positif bagi kehidupan

melalui pembuatan Yoghurt dengan cara

melakukan dua percobaan.

- Percobaan pertama: Pembuatan Yoghurt

dilakukan dengan menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

- Percobaan kedua: Pembuatan Yoghurt

dilakukan tanpa menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt pada tahap

kulturisasi.

4

2 Jenis Bakteri apa yang

sesuai digunakan

sebagai bibit bakteri

dalam proses

pembuatan Yoghurt?

Jenis bakteri yang sesuai/tepat dipergunakan

sebagai Bibit Yoghurt pada pembuatan

Yoghurt adalah bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus.

1

3 Alat dan bahan apa saja

yang diperlukan dalam

pembuatan Yoghurt?

Alat:

Kompor, Panci, Saringan/Peniris, Sendok

pengaduk/Spatula kayu, Toples sebagai

wadah penyimpanan.

Bahan:

Susu murni dan Bibit yoghurt/Yoghurt stater

(Yoghurt plain maupun Yoghurt drink).

1

4 Menurutmu, hal-hal apa

saja yang perlu

diperhatikan dalam

pembuatan Yoghurt?

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan Yoghurt antara lain:

1. Pasteurisasi susu sebagai bahan baku

pembuatan Yoghurt. Produsen perlu

terlebih dahulu melakukan pasteurisasi

agar susu menjadi steril dari mikroba

patogen dan pembusuk yang dapat

mengganggu proses fermentasi.

2. Sanitasi instrumen pengolahan pembuatan

Yoghurt. Peralatan pengolahan dan

lingkungan harus dalam kondisi yang

steril.

3. Penyimpanan dan pengemasan Yoghurt.

Yoghurt disimpan dalam suhu dingin

4

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

143

bukan dalam suhu ruangan, tidak boleh

terkena sinar matahari serta dikemas

dengan wadah yang bersih, tahan panas,

dan dapat melindungi produk Yoghurt dari

sinar.

Total Skor 10*10 = 100

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

144

Lampiran 2. Instrumen Penilaian Sikap

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

No. Nama Siswa

Indikator Penilaian

Jumlah Nilai Nilai Akhir Kerjasama Komunikasi Disiplin

1.

2.

3.

Rubrik Penilaian Sikap

No. Indikator

penilaian Aturan Penilaian

1. Kerjasama 1. Tidak mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

2. Kurang mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

3. Kerjasama dilakukan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

4. Kerjasama dilakukakan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

2. Komunikasi 1. Menyampaikan pendapat tidak disertai dengan argument.

2. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang kurang baik.

3. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang baik.

4. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang sangat baik.

3. Disiplin 1. Tidak mengikuti proses pembelajaran.

2. Mengikuti proses pembelajaran tetapi datang terlambat > 15 menit.

3. Mengikuti proses pembelajaran tetapi datang terlambat < 15 menit.

4. Mengikuti proses pembelajaran tepat waktu.

Keterangan :

Skor 1 Sangat Kurang

Skor 2 Kurang

Skor 3 Cukup

Skor 4 Baik

Skor 5 Sangat Baik

Nilai Akhir : Jumlah Nilai * 100

20

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

145

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Psikomotor

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN PSIKOMOTOR

Nama Kelompok :

Kelas/Semester :

Berilah tanda check list (√) pada pilihan 1, 2, atau 3 berdasarkan pekerjaan siswa dalam

pembelajaran di kelas!

No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 2 3

1 Keterampilan Bertanya

2 Keterampilan Mengkomunikasikan

/Mempresentasikan

3 Pembuatan Tugas

Rubrik Penilaian Psikomotor

No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 2 3

1 Keterampilan Bertanya Bertanya hanya

sekedar bicara

dan tidak

antusias

Bertanya tidak

sesuai dengan

pembahasan dan

antusias

Bertanya sesuai

dengan materi

yang dibahas da

antusias

2 Keterampilan

Mengkomunikasikan

/Mempresentasikan

Presentasi hasil

diskusi tidak

jelas dan tanpa

argumentasi

Presentasi hasil

diskusi kurang

jelas dengan

argumentasi yang

kurang baik

Presentasi hasil

diskusi jelas

dengan

argumentasi

yang baik

3 Pembuatan Tugas Tugas tidak

lengkap

Tugas lengkap

tetapi kurang rapi

Data lengkap

dan rapi

Keterangan :

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

Nilai Akhir : Jumlah Nilai * 100

9

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

146

Lampiran B.2.b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Oleh : Leilyana Purnamasari - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA Negeri 34 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Ganjil

Konsep : Eubacteria

Sub Konsep : Peranan Eubacteria

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalakan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang ruang lingkup, objek, dan permasalahan Biologi menurut agama yang

dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

147

dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria

berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam

kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

Indikator:

4.4.2 Melakukan kegiatan proyek untuk menunjukkan peranan Eubacteria yang

menguntungkan dalam kehidupan manusia.

4.4.3 Membuat laporan tertulis berdasarkan kegiatan proyek yang telah dilakukan.

4.4.4 Menyajikan laporan hasil pengamatan secara lisan.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses menggali/meneliti; kaji pustaka; berdiskusi; kerja kelompok; eksperimen

peserta didik dapat :

1. Siswa dapat memperjelas peranan Eubacteria yang terlibat dalam kegiatan proyek

pembuatan Yoghurt.

2. Siswa dapat menciptakan produk Yoghurt sesuai dengan peran pemanfaatan

Eubacteria.

3. Siswa dapat membuat laporan tertulis mengenai kegiatan proyek pembuatan Yoghurt.

4. Siswa dapat menyajikan laporan hasil kegiatan proyek pembuatan Yoghurt secara lisan.

D. Materi Ajar

Eubacteria umumnya disebut bakteri saja atau kuman atau basil. Bakteri

merupakan salah satu dari dua kelompok besar prokariot (sel yang inti selnya tidak

memiliki membran inti). Beberapa Bakteri memiliki peranan menguntungkan dan

merugikan bagi kehidupan manusia.

Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran perhatikanlah peta konsep berikut!

contohnya

Clostridium botulinum

berdampak

Peranan Eubacteria

Bakteri Menguntungkan

dibagi menjadi

Bakteri Merugikan

Lactobacillus bulgaricus

berperan dalam

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

148

Beberapa contoh peranan jenis Bakteri lain yang menguntungkan beserta produk

yang dihasilkan atau kegunaannya antara lain: (1) Acetobacter xylinum, dipergunakan

dalam pembuatan Nata de coco (2) Acetobacter, dimanfaatkan untuk mengubah air cuka

menjadi Alkohol dan Alkohol menjadi Asam Cuka dan (3) Lactobacillus casei,

dipergunakan dalam pembuatan Keju. Sedangkan Beberapa contoh jenis bakteri yang

merugikan beserta dampak yang dihasilkannya antara lain: (1) Pseudomonas, mampu

membentuk asam bongkrek yang bersifat racun pada tempe bongkrek (2) Bacillus

anthracis, penyebab penyakit antrak pada hewan ternak dan (3) Xanthomonas campestris,

penyebab penyakit pada tanaman kubis.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Presentasi dan Eksplanasi

Metode : Tanya jawab, Kajian pustaka, Diskusi kelompok dan Presentasi

kelompok

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media:

Laptop, LCD, video tentang pembuatan Yoghurt.

2. Alat/Bahan:

Alat dan bahan sesuai kebutuhan praktikum

3. Sumber Belajar:

Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X (Erlangga),

Internet (http://www.youtube.com),

Foto/gambar (http://google.com),

Powerpoint tentang proses pembuatan Yoghurt.

Pembuatan Yoghurt Racun pada Makanan

Bagan 1.1 Peta Konsep Peranan Eubacteria

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

149

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 2

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal

Salam dan doa

Pengkondisian kelas, Absensi

Apersepsi, Motivasi

Penyampaian tujuan pembelajaran

10 Menit

b. Kegiatan Inti

20 Menit

15 Menit

15 Menit

25 Menit

40 Menit

Aktivitas Guru

1. Mengamati

Meminta siswa untuk mengumpulkan

Laporan Pemanfaatan Peran Bakteri

Melalui Pembuatan Yoghurt

Memeriksa Laporan Pemanfaatan Peran

Bakteri Melalui Pembuatan Yoghurt

2. Menanya

Memotivasi siswa untuk bertanya hal

yang belum dipahami mengenai sub

konsep peranan Eubacteria/Bakteri

3. Eksplorasi

Membimbing siswa mengumpulkan

informasi (literatur/teks) mengenai

pembuatan Yoghurt sebagai produk

hasil pemanfaatan peran bakteri melalui

internet sebagai penguatan materi

4. Mengasosiasi

Memberikan penilaian atas Laporan

Pemanfaatan Peran Bakteri Melalui

Pembuatan Yoghurt

5. Mengkomunikasi

Memberikan kesempatan pada tiap-tiap

kelompok untuk mempresentasikan

secara lisan Laporan Pemanfaatan

Peran Bakteri Melalui Pembuatan

Yoghurt dalam bentuk media PPT

Memperkuat dan meluruskan

argumentasi yang disampaikan oleh

Aktivitas Siswa

1. Mengamati

Mengumpulkan Laporan Pemanfaatan

Peran Bakteri Melalui Pembuatan

Yoghurt

2. Menanya

Menanyakan hal yang belum dipahami

mengenai sub konsep peranan

Eubacteria/Bakteri

3. Eksplorasi

Mengumpulkan informasi

(literatur/teks) tentang pembuatan

Yoghurt sebagai produk hasil

pemanfaatan peran bakteri melalui

internet sebagai penguatan materi

4. Mengasosiasi

Memberikan pendapat terhadap

penilaian atas Laporan Pemanfaatan

Peran Bakteri Melalui Pembuatan

Yoghurt

5. Mengkomunikasi

Mempresentasikan secara lisan Laporan

Pemanfaatan Peran Bakteri Melalui

Pembuatan Yoghurt dalam bentuk

media PPT dan kelompok lain

menanggapi dengan memberikan

komentar/pertanyaan

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

150

Pertemuan 2

Alokasi Waktu: 3 x 45 Menit Waktu

siswa

c. Penutup

Evaluasi

Memberikan evaluasi mengenai materi pembelajaran melalui pertanyaan seperti

contoh:

“Sebutkan secara berurutan langkah-langkah dalam pembuatan Yoghurt?”

“Mengapa dalam pembuatan yoghurt perlu adanya penambahan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt?”

“Mengapa dalam pembuatan Yoghurt perlu dilakukan steriliasi alat terlebih

dahulu?”

“Mengapa dalam pembuatan Yoghurt perlu dilakukan tahapan pasteurisasi susu

terlebih dahulu?”

Refleksi/umpan balik

Salam dan Doa

Meminta siswa agar mempersiapkan diri untuk melakukan posttest (pertemuan

akhir)

10 Menit

H. Penilaian

Jenis Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/Pedoman

Penskoran

Penilaian Kognitif:

Pengetahuan Prosedural Uraian Terlampir

Penilaian Afektif: Sikap Daftar cek atau skala penilaian yang

disertai rubrik Terlampir

Penilaian Psikomotor Daftar cek atau skala penilaian yang

disertai rubrik Terlampir

Jakarta, Oktober 2015

Guru Mata Pelajaran Biologi Mahasiswa

Pipih Priyatna S.Pd Leilyana Purnamasari

NIP. 19690421 199301 2 001 NIM. 1111 0161 000 12

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

151

Lampiran 1. Instrumen Penilaian Kognitif

No Pertanyaan Tes Lisan Kunci Jawaban Skor

1 Sebutkan secara

berurutan langkah-

langkah dalam

pembuatan Yoghurt?

Langkah-langkah pembuatan Yoghurt secara

berurutan adalah sebagai berikut :

1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan.

2. Tahap Pasteurisasi/Sterilisasi susu.

Pasteurisasi susu dapat dengan

memanaskan susu hingga 73o C selama 15

menit.

3. Tahap Kulturisasi. Kulturisasi yang

dimaksud ialah menambahkan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt sebagai salah satu

peran pemanfaatan Bakteri kedalam susu

yang sudah di pasteurisasi dengan

perbandingan 2-3% dari jumlah susu.

4. Tahap Pengemasan. Susu yang telah

dikulturkan dikemas dalam wadah yang

steril.

5. Tahap Inkubasi. Hangatkan susu yang

sudah dikulturkan dalam suhu 45o C

selama 8 jam.

6. Tahap Pendinginan. Dinginkan Yoghurt

pada suhu dingin.

5

2 Mengapa dalam

pembuatan yoghurt

perlu adanya tahapan

penambahan Yoghurt

starter/Bibit yoghurt?

Karena Yoghurt starter/Bibit yoghurt

mengandung Bakteri asam laktat

Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus yang berperan dalam proses

fermentasi. Lactobacillus bulgaricus lebih

berperan pada pembentukan aroma yoghurt,

sedangkan Streptococcus thermophilus lebih

berperan pada pembentukan citarasa Yoghurt.

5

3 Mengapa dalam

pembuatan Yoghurt

perlu dilakukan tahapan

steriliasi alat terlebih

dahulu?

Steriliasi alat yang dilakukan bertujuan untuk

membunuh semua jasad renik semisal spora

bakteri yang mungkin terdapat pada alat-alat

yang akan dipergunakan dalam pembuatan

Yoghurt.

5

4 Mengapa dalam

pembuatan Yoghurt

perlu dilakukan tahapan

pasteurisasi susu

terlebih dahulu?

Tahapan pasteurisasi susu yang dilakukan

dalam pembuatan Yoghurt bertujuan untuk

membunuh mikroba patogen dan mereduksi

sebagian besar mikroba pembusuk dan enzim

yang dapat mengganggu proses fermentasi.

5

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

152

Total Skor 20*5 = 100

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

153

Lampiran 2. Instrumen Penilaian Sikap

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

No. Nama Siswa

Indikator Penilaian

Jumlah Nilai Nilai Akhir Kerjasama Komunikasi Disiplin

1.

2.

3.

Rubrik Penilaian Sikap

No. Indikator

penilaian Aturan Penilaian

1. Kerjasama 1. Tidak mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

2. Kurang mampu bekerjasama dengan baik selama kerja/diskusi

kelompok.

3. Kerjasama dilakukan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

4. Kerjasama dilakukakan dengan baik selama kerja/diskusi kelompok.

2. Komunikasi 1. Menyampaikan pendapat tidak disertai dengan argument.

2. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang kurang baik.

3. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang baik.

4. Menyampaikan pendapat disertai dengan argument yang sangat baik.

3. Disiplin 1. Tidak mengikuti proses pembelajaran.

2. Mengikuti proses pembelajaran tetapi datang terlambat > 15 menit.

3. Mengikuti proses pembelajaran tetapi datang terlambat < 15 menit.

4. Mengikuti proses pembelajaran tepat waktu.

Keterangan :

Skor 1 Sangat Kurang

Skor 2 Kurang

Skor 3 Cukup

Skor 4 Baik

Skor 5 Sangat Baik

Nilai Akhir : Jumlah Nilai * 100

20

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

154

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Psikomotor

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN PSIKOMOTOR

Nama Kelompok :

Kelas/Semester :

Berilah tanda check list (√) pada pilihan 1, 2, atau 3 berdasarkan pekerjaan siswa dalam

pembelajaran di kelas!

No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 2 3

1 Keterampilan Bertanya

2 Keterampilan Mengkomunikasikan

/Mempresentasikan

3 Pembuatan Tugas

Rubrik Penilaian Psikomotor

No Aspek yang Dinilai Penilaian

1 2 3

1 Keterampilan Bertanya Bertanya hanya

sekedar bicara

dan tidak

antusias

Bertanya tidak

sesuai dengan

pembahasan dan

antusias

Bertanya sesuai

dengan materi

yang dibahas da

antusias

2 Keterampilan

Mengkomunikasikan

/Mempresentasikan

Presentasi hasil

diskusi tidak

jelas dan tanpa

argumentasi

Presentasi hasil

diskusi kurang

jelas dengan

argumentasi yang

kurang baik

Presentasi hasil

diskusi jelas

dengan

argumentasi

yang baik

3 Pembuatan Tugas Tugas tidak

lengkap

Tugas lengkap

tetapi kurang rapi

Data lengkap

dan rapi

Keterangan :

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

Nilai Akhir : Jumlah Nilai * 100

9

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran B.3.a

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SISWA

Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan jika indikator pengetahuan prosedural siswa dalam pembelajaran proyek ini muncul

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek

Indikator

Pengetahuan

Prosedural* Aspek yang Dinilai

Pelaksanaan Persentase

(%)

Persentase

Rata-rata

(%) (1) (2) (3)

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Menentukan

Pertanyaan

Mendasar

√ a. Mengajukan

pertanyaan √ √ √ √ √ 80 80

Menyusun

Perencanaan

Proyek

√ a. Merancang

kegiatan proyek √ √ √ √ √ 100

100

√ b. Menentukan

alat/bahan √ √ √ √ √ 100

Menyusun

Jadwal √

a. Membuat

timeline dan

deadline untuk

menyelesaikan

proyek

√ √ √ √ √ 100 100

Memantau

Proyek

a. Melaksanakan

penyelesaian

kegiatan proyek

√ √ √ √ √ 100

92

b. Menggunakan

tahapan yang

tepat dan

berurutan dalam

kegiatan proyek

√ √ √ √ √ 100

c. Menggunakan

alat/bahan dalam

kegiatan proyek

√ √ √ √ √ 100

√ d. Mengetahui

bagaimana cara √ √ √ √ √ 80

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek

Indikator

Pengetahuan

Prosedural* Aspek yang Dinilai

Pelaksanaan Persentase

(%)

Persentase

Rata-rata

(%) (1) (2) (3)

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

menggunakan

alat/bahan dalam

kegiatan proyek

e. Mengetahui

alasan mengapa

menggunakan

alat/bahan

√ √ √ √ √ 80

Menguji

Hasil

a. Memberikan

pendapat

terhadap

penilaian yang

dilakukan oleh

guru

√ √ √ √ √ 80

90

b. Membuat alasan

jika hasil dari

proyek kurang

memuaskan atau

gagal

√ √ √ √ √ 100

Meng-

evaluasi

Pengalaman √

a. Mengungkapkan

perasaan dan

pengalaman

terhadap

kegiatan proyek

yang telah

dilakukan

√ √ √ √ √ 80

87

b. Memberikan

solusi terhadap

hasil proyek

yang telah

√ √ √ √ √ 80

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Model

Pembelajaran

Berbasis

Proyek

Indikator

Pengetahuan

Prosedural* Aspek yang Dinilai

Pelaksanaan Persentase

(%)

Persentase

Rata-rata

(%) (1) (2) (3)

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

dilakukan untuk

memberbaiki

kinerja

c. Menemukan

temuan baru

terhadap

permasalahan

yang diajukan

pada tahap

pertama

pembelajaran

selama kegiatan

proyek

berlangsung

√ √ √ √ √ 100

Keterangan:

1. Ya = Lebih atau sama dengan 50% dalam satu kelompok melakukkan hal tersebut, jika kelompok terdiri 6 anggota maka minimal 3 anggota

kelompok melakukan hal tersebut.

2. Tidak = Kurang dari 50% dalam satu kelompok yang melakukan hal tersebut. Jika kelompok terdiri 6 anggota maka minimal 2 anggota kelompok

melakukan hal tersebut.

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

*Indikator Pengetahuan Prosedural oleh Anderson & Karthwohl:

(1) Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu

(2) Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu

(3) Pengetahuan atas kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat

Jakarta, Oktober 2015

Observer

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran B.3.b

RUBRIK LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SISWA

Berilah tanda (√) pada kolom “Ya” jika unjuk kerja yang dinyatakan sesuai dan benar, atau pada kolom “Tidak” jika unjuk kerja yang dinyatakan

tidak sesuai dengan yang ditentukan atau tidak muncul sama sekali

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Aspek yang Dinilai Keterangan

Menentukan

Pertanyaan

Mendasar

a. Mengajukan pertanyaan

Ya, Jika siswa bertanya setelah guru menjelaskan atau adanya timbal balik antara siswa

dengan guru

Tidak, Jika siswa tidak bertanya atau bersifat pasif

Menyusun

Perencanaan

Proyek

a. Merancang kegiatan proyek Ya, Jika siswa merancang kegiatan proyek yang ditugaskan oleh guru

Tidak, Jika siswa tidak merancang kegiatan proyek yang ditugaskan oleh guru

b. Menentukan alat/bahan

Ya, Jika siswa mampu menentukan alat/bahan yang akan mereka gunakan dalam

kegiatan proyek dengan tepat

Tidak, Jika siswa tidak mampu/salah menentukan alat/bahan

Menyusun Jadwal

a. Membuat timeline dan

deadline untuk

menyelesaikan proyek

Ya, Jika siswa mampu membuat timeline dan deadline untuk menyelesaikan proyek agar

kegiatan proyek terencana dengan baik

Tidak, Jika siswa tidak membuat timeline dan deadline untuk menyelesaikan proyek

Memantau Proyek

a. Melaksanakan penyelesaian

proyek

Ya, Jika siswa melaksanakan penyelesaian proyek dengan tepat waktu

Tidak, Jika siswa tidak melaksanakan penyelesaian proyek dengan tepat waktu

b. Menggunakan tahapan yang

tepat dan berurutan dalam

kegiatan proyek

Ya, Jika siswa menggunakan tahapan yang tepat dan berurutan dalam proses kegiatan

proyek

Tidak, Jika siswa tidak menggunakan tahapan yang tepat dan berurutan dalam proses

kegiatan proyek

c. Menggunakan alat/bahan

dalam kegiatan proyek

Ya, Jika siswa menggunakan alat/bahan yang tepat dalam proses kegiatan proyek

Tidak, Jika siswa menggunakan alat/bahan yang kurang/tidak tepat dalam proses

kegiatan proyek

d. Mengetahui bagaimana cara

memakai alat/bahan dalam

kegiatan proyek

Ya, Jika siswa mampu menggunakan alat dengan benar

Tidak, Jika siswa tidak mampu/salah menggunakan alat

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Model

Pembelajaran

Berbasis Proyek

Aspek yang Dinilai Keterangan

e. Mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan

Ya, Jika siswa mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan

Tidak, Jika siswa tidak mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan

Menguji Hasil

a. Memberikan pendapat

terhadap penilaian yang

dilakukan oleh guru

Ya, Jika siswa memberikan pendapat terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru atau

adanya timbal balik antara siswa dengan guru

Tidak, Jika siswa tidak memberikan pendapat terhadap penilaian yang dilakukan oleh

guru atau adanya tidak ada interaksi timbal balik antara siswa dengan guru

b. Membuat alasan jika hasil

dari proyek tersebut kurang

memuaskan atau gagal

Ya, jika siswa memberikan alasan jika hasil dari proyek tersebut kurang memuaskan

atau gagal

Tidak, jika siswa tidak memberikan alasan jika hasil dari proyek tersebut kurang

memuaskan atau gagal

Mengevaluasi

Pengalaman

a. Mengungkapkan perasaan

dan pengalaman terhadap

kegiatan proyek yang telah

dilakukan

Ya, jika siswa mengungkapkan perasaan dan pengalaman terhadap kegiatan proyek yang

telah dilakukan

Tidak, jika siswa tidak mengungkapkan perasaan dan pengalaman terhadap kegiatan

proyek yang telah dilakukan

b. Memberikan solusi terhadap

hasil proyek yang telah

dilakukan untuk

memberbaiki kinerja

Ya, jika siswa memberikan solusi terhadap hasil proyek yang telah dilakukan untuk

memberbaiki kinerja

Tidak, jika siswa tidak memberikan solusi terhadap hasil proyek yang telah dilakukan

untuk memberbaiki kinerja

c. Menemukan temuan baru

terhadap permasalahan yang

diajukan pada tahap pertama

pembelajaran selama

kegiatan proyek berlangsung

Ya, jika siswa menemukan temuan baru terhadap permasalahan yang diajukan pada

tahap pertama pembelajaran selama proses kegiatan proyek berlangsung

Tidak, jika siswa tidak menemukan temuan baru terhadap permasalahan yang diajukan

pada tahap pertama pembelajaran selama proses kegiatan proyek berlangsung

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

161

Lampiran B.4.a

Petunjuk Pengisian Lembar Kerja Siswa!

1. Tulislah identitas kelompok pada kolom yang telah disediakan.

2. Lakukanlah praktikum sesuai dengan langkah-langkah kerja tertulis.

3. Jawablah pertanyaan diskusi dengan jawaban yang anda anggap benar.

4. Jangan lupa membaca do' a di awal dan akhir mengerjakan praktikum.

5. Semoga sukses.

Nama Sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/Semester :

Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

A. Tujuan

1. Melatih keterampilan siswa dalam membuat Yoghurt

2. Mengetahui peranan Eubacteria/Bakteri dalam proses fermentasi Yoghurt

B. Setting Praktikum

Waktu :

Tempat :

Judul Praktikum :

C. Alat dan Bahan Membuat Yoghurt

1. 6.

2. 7.

3. 8.

4. 9.

5. 10.

8. LEMBAR KERJA

SISWA Pembuatan Yoghurt - Peranan Eubacteria

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

162

D. Langkah Kerja Pembuatan Yoghurt

1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan.

2. Tahap Pasteurisasi/Sterilisasi susu. Pasteurisasi susu dapat dengan memanaskan susu

hingga 73o C selama 15 menit.

3. Tahap Kulturisasi. Kulturisasi yang dimaksud ialah menambahkan bibit yoghurt

sebagai salah satu peran pemanfaatan Bakteri kedalam susu yang sudah di pasteurisasi

dengan perbandingan 2-3% dari jumlah susu.

4. Tahap Pengemasan. Susu yang telah dikulturkan dikemas dalam wadah yang steril.

5. Tahap Inkubasi. Hangatkan susu yang sudah dikulturkan dalam suhu 45o C selama 8

jam.

6. Tahap Pendinginan. Dinginkan yoghurt pada suhu dingin.

E. Pertanyaan Diskusi

1. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan diatas?

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

2. Tulis dan jelaskan secara berurutan langkah-langkah kerja dalam pembuatan Yoghurt!

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

3. Mengapa setelah diberikan Yoghurt starter/Bibit yoghurt, susu memiliki rasa yang

berbeda dibandingkan dengan rasa awal yang cenderung manis? Proses apakah yang

terjadi? Jelaskan!

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

4. Berilah saran yang tepat untuk masyarakat dalam memilih Yoghurt yang baik!

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

5. Cobalah buat inovasi makanan/minuman berbahan Yoghurt yang sekiranya disukai

semua lapisan masyarakat!

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

163

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PROYEK

1. Waktu 90 menit

2. Pembelajaran Siswa Selama kegiatan ini berlangsung, siswa akan mampu :

Merancang praktikum pemanfaatan bakteri melalui pembuatan Yoghurt

Memperjelas peranan bakteri yang terlibat dalam pembuatan Yoghurt

3. Sub Konsep

Peranan Eubacteria

4. Jenis Kegiatan

Menciptakan produk Yoghurt sesuai dengan peran pemanfaatan bakteri

5. Materi

Per-kelas Per-siswa Per-kelompok

- Mengajukan format

rancangan kegiatan

proyek

- Mengakses internet

- Melaporkan hasil

kegiatan proyek

- Mempresentasikan hasil

kegiatan proyek

- Membuat pameran

sederhana terkait produk

yang dihasilkan

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

164

Nama Kelompok :

Nama Anggota

1.

2.

3.

4.

5.

PROPOSAL

Kemungkinan Judul :

Tujuan :

STRATEGI KERJA

Hipotesis :

Referensi :

SUMBER DAN BATASAN

Lokasi Praktikum :

Alat dan Bahan :

Biaya :

Waktu :

Antisipasi problem :

BATAS PENYERAHAN

Praktikum berakhir pada :

Penyerahan berakhir pada :

RANCANGAN KEGIATAN PROYEK

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

Lampiran B.4.b

KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENILAIAN PERTANYAAN DISKUSI LEMBAR KERJA SISWA

No Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor

1. Kesimpulan yang dapat saya peroleh dari percobaan diatas adalah

bahwa Bakteri memiliki peranan positif bagi kehidupan,

hal tersebut telah saya buktikan melalui praktikum pembuatan

Yoghurt dimana Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

Streptococcus thermophilus berperan dalam proses fermentasi

pembuatan Yoghurt.

a. Jika menuliskan kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah

dilakukan

b. Jika menuliskan kesimpulan, tetapi tidak berdasarkan praktikum

yang telah dilakukan

c. Jika tidak menjawab/salah

2

1

0

2. Langkah-langkah pembuatan Yoghurt secara berurutan adalah

sebagai berikut :

1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan.

2. Tahap Pasteurisasi/Sterilisasi susu. Pasteurisasi susu dapat

dengan memanaskan susu hingga 73o C selama 15 menit.

3. Tahap Kulturisasi. Kulturisasi yang dimaksud ialah

menambahkan Yoghurt starter/Bibit yoghurt sebagai salah satu

peran pemanfaatan Bakteri kedalam susu yang sudah di

pasteurisasi dengan perbandingan 2-3% dari jumlah susu.

4. Tahap Pengemasan. Susu yang telah dikulturkan dikemas

dalam wadah yang steril.

5. Tahap Inkubasi. Hangatkan susu yang sudah dikulturkan dalam

suhu 45o C selama 8 jam.

6. Tahap Pendinginan. Dinginkan Yoghurt pada suhu dingin.

a. Jika mampu menuliskan langkah-langkah secara urut dan

berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

b. Jika mampu menuliskan langkah-langkah secara urut, tetapi

kurang berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

c. Jika tidak mampu menuliskan langkah-langkah secara urut,

tetapi berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

d. Jika tidak mampu menuliskan langkah-langkah secara urut dan

tidak berkaitan dengan peran pemanfaatan bakteri

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

3. Hal tersebut terjadi karena adanya aktivitas dari Bakteri asam

laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.

Dalam proses fermentasi,

Bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

thermophilus akan menyantap gula (laktosa) yang terdapat di

a. Jika menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit

Yoghurt dan menjelaskan proses fermentasi dengan tepat

b. Jika tidak menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam

bibit Yoghurt tetapi menjelaskan proses fermentasi dengan

tepat, atau sebaliknya

4

3

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

dalam susu, akibatnya susu menjadi kental dan menggumpal,

asam laktat akan dihasilkan dari proses tersebut dan asam laktat

inilah yang akan memberikan aroma dan citarasa khas yang tajam

pada Yoghurt serta melindungi susu agar tidak rusak.

c. Jika menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam bibit

Yoghurt dan menjelaskan proses fermentasi, tetapi kurang tepat

d. Jika hanya menuliskan nama bakteri yang terkandung dalam

bibit Yoghurt atau menjelaskan proses fermentasi saja

e. Tidak menjawab/salah

2

1

0

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan membeli

Yoghurt di pasaran:

1. Memilih Yoghurt dengan tekstur kental.

2. Memilih Yoghurt yang disimpan di suhu dingin, Yoghurt yang

disimpan di luar biasanya sudah disterilkan dan tidak

mengandung Bakteri hidup.

3. Mencermati label dengan seksama dan sesuaikan dengan

kebutuhan.

4. Memeriksa jumlah kandungan gula dan karbohidrat, kadar

lemak Yoghurt tergantung pada bahan baku susu yang dipakai.

5. Mencermati tanggal kadaluarsa yang tercantum pada kemasan.

a. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat dan terkait dengan

kasus

b. Jika langkah-langkah yang dipilih tepat, tetapi kurang berkaitan

dengan kasus

c. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat, tetapi berkaitan

dengan kasus

d. Jika langkah-langkah yang dipilih kurang tepat dan tidak

berkaitan dengan kasus

e. Jika tidak menjawab/salah

4

3

2

1

0

5. Hampir semua orang menyukai Puding. Atas dasar inilah saya

ingin membuat Puding Yoghurt dengan aneka rasa buah.

Langkah-langkah pembuatan Puding Yoghurt rasa buah jeruk

antara lain:

- Masak susu, gula, dan agar-agar hingga mendidih.

- Tuang yoghurt dan air jeruk. Aduk.

- Tuang ke loyang. Dinginkan.

- Setelah dingin, puding siap dipotong dan disantap dengan

fruit cocktail agar lebih nikmat.

a. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri, inovatif, dan

sekiranya akan disukai masyarakat luas

b. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri, inovatif, tetapi

kurang menjual di kalangan masyarakat luas

c. Jika produk yang dibuat berdasarkan ide sendiri atau inovatif

dan sekiranya akan disukai masyarakat luas

d. Jika produk yang dibuat tidak berdasarkan ide sendiri, tidak

inovatif dan kurang disukai masyarakat luas

e. Jika tidak menjawab

4

3

2

1

0

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

167

Lampiran C.1

Data Skor Tes Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

No Skor Test

Pretest Postest

X1 28 75

X2 42 75

X3 42 78

X4 28 64

X5 68 82

X6 39 54

X7 29 68

X8 54 86

X9 57 68

X10 32 46

X11 39 64

X12 32 50

X13 36 71

X14 36 82

X15 39 46

X16 36 57

X17 54 82

X18 61 64

X19 57 68

X20 36 71

X21 61 71

X22 46 68

X23 50 54

X24 46 61

X25 46 50

X26 43 54

X27 50 75

X28 42 54

X29 46 64

X30 32 78

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

168

Data Skor Tes Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen

No Skor Test

Pretest Postest

X1 39 78

X2 42 68

X3 46 93

X4 43 78

X5 46 82

X6 43 86

X7 68 93

X8 43 68

X9 32 71

X10 36 50

X11 39 78

X12 32 57

X13 43 86

X14 43 86

X15 39 75

X16 46 89

X17 39 82

X18 32 61

X19 50 75

X20 39 68

X21 29 68

X22 39 78

X23 29 50

X24 68 93

X25 54 89

X26 28 57

X27 57 78

X28 39 75

X29 54 82

X30 28 54

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

169

Lampiran C.1.a

Data Hasil Penelitian Skor Pretest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

Nomor Responden Nilai

X1 28

X2 42

X3 42

X4 28

X5 68

X6 39

X7 29

X8 54

X9 57

X10 32

X11 39

X12 32

X13 36

X14 36

X15 39

X16 36

X17 54

X18 61

X19 57

X20 36

X21 61

X22 46

X23 50

X24 46

X25 46

X26 43

X27 50

X28 42

X29 46

X30 32

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

176

Lampiran C.1.b

Uji Normalitas Pretest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

X1 28 -1,46207803 0,071859914 0,06 0,011859914

X2 28 -1,46207803 0,071859914 0,06 0,011859914

X3 29 -1,368154388 0,085631878 0,1 -0,014368122

X4 32 -1,086383461 0,138654688 0,2 -0,061345312

X5 32 -1,086383461 0,138654688 0,2 -0,061345312

X6 32 -1,086383461 0,138654688 0,2 -0,061345312

X7 36 -0,710688893 0,238638522 0,33 -0,091361478

X8 36 -0,710688893 0,238638522 0,33 -0,091361478

X9 36 -0,710688893 0,238638522 0,33 -0,091361478

X10 36 -0,710688893 0,238638522 0,33 -0,091361478

X11 39 -0,428917966 0,333991463 0,43 -0,096008537

X12 39 -0,428917966 0,333991463 0,43 -0,096008537

X13 39 -0,428917966 0,333991463 0,43 -0,096008537

X14 42 -0,147147039 0,441507981 0,53 -0,088492019

X15 42 -0,147147039 0,441507981 0,53 -0,088492019

X16 42 -0,147147039 0,441507981 0,53 -0,088492019

X17 43 -0,053223397 0,478776957 0,57 -0,091223043

X18 46 0,228547529 0,590389695 0,7 -0,109610305

X19 46 0,228547529 0,590389695 0,7 -0,109610305

X20 46 0,228547529 0,590389695 0,7 -0,109610305

X21 46 0,228547529 0,590389695 0,7 -0,109610305

X22 50 0,604242098 0,727158652 0,77 -0,042841348

X23 50 0,604242098 0,727158652 0,77 -0,042841348

X24 54 0,979936667 0,836441309 0,83 0,006441309

X25 54 0,979936667 0,836441309 0,83 0,006441309

X26 57 1,261707593 0,896472988 0,9 -0,003527012

X27 57 1,261707593 0,896472988 0,9 -0,003527012

X28 61 1,637402162 0,949226767 0,97 -0,020773233

X29 61 1,637402162 0,949226767 0,97 -0,020773233

X30 68 2,294867657 0,989129645 1 -0,010870355

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

177

Mean

Mean = 43,56666667

= 43,56

Simpangan Baku (SD)

SD = 10,64694657

= 10,65

Varians (S2)

S2 = SD

2

= 10,652 = 113,42

Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pretest Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel di atas diperoleh L0 sebesar 0,011859914 = 0,0119. sedangkan dengan

jumlah sampel sebanyak 30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar

0,1610. Maka diketahui L0 < Ltabel atau 0,0119 < 0,1610 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

178

Lampiran C.1.c

Data Hasil Penelitian Nilai Pretest Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen

Nomor Responden Nilai

X1 39

X2 42

X3 46

X4 43

X5 46

X6 43

X7 68

X8 43

X9 32

X10 36

X11 39

X12 32

X13 43

X14 43

X15 39

X16 46

X17 39

X18 32

X19 50

X20 39

X21 29

X22 39

X23 29

X24 64

X25 54

X26 28

X27 57

X28 39

X29 54

X30 28

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

187

Lampiran C.1.d

Uji Normalitas Pretest Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

X1 28 -1,36796455 0,085661586 0,06 0,025661586

X2 28 -1,36796455 0,085661586 0,06 0,025661586

X3 29 -1,271402346 0,101792774 0,13 -0,028207226

X4 29 -1,271402346 0,101792774 0,13 -0,028207226

X5 32 -0,981715736 0,163119955 0,23 -0,066880045

X6 32 -0,981715736 0,163119955 0,23 -0,066880045

X7 32 -0,981715736 0,163119955 0,23 -0,066880045

X8 36 -0,595466922 0,275765702 0,27 0,005765702

X9 39 -0,305780311 0,37988596 0,5 -0,12011404

X10 39 -0,305780311 0,37988596 0,5 -0,12011404

X11 39 -0,305780311 0,37988596 0,5 -0,12011404

X12 39 -0,305780311 0,37988596 0,5 -0,12011404

X13 39 -0,305780311 0,37988596 0,5 -0,12011404

X14 39 -0,305780311 0,37988596 0,5 -0,12011404

X15 39 -0,305780311 0,37988596 0,5 -0,12011404

X16 42 -0,016093701 0,49357982 0,53 -0,03642018

X17 43 0,080468503 0,532067677 0,7 -0,167932323

X18 43 0,080468503 0,532067677 0,7 -0,167932323

X19 43 0,080468503 0,532067677 0,7 -0,167932323

X20 43 0,080468503 0,532067677 0,7 -0,167932323

X21 43 0,080468503 0,532067677 0,7 -0,167932323

X22 46 0,370155114 0,64436654 0,8 -0,15563346

X23 46 0,370155114 0,64436654 0,8 -0,15563346

X24 46 0,370155114 0,64436654 0,8 -0,15563346

X25 50 0,756403928 0,775296473 0,83 -0,054703527

X26 54 1,142652742 0,873408601 0,9 -0,026591399

X27 54 1,142652742 0,873408601 0,9 -0,026591399

X28 57 1,432339352 0,923976637 0,93 -0,006023363

X29 68 2,494523591 0,993693683 1 -0,006306317

X30 68 2,494523591 0,993693683 1 -0,006306317

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

188

Mean

Mean = 42,16666667

= 42,16

Simpangan Baku (SD)

SD = 10,35601885

= 10,36

Varians (S2)

S2 = SD

2

= 10,362 = 107,33

Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pretest Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh L0 sebesar 0,025661586 = 0,0257. sedangkan dengan

jumlah sampel sebanyak 30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar

0,1610. Maka diketahui L0 < Ltabel atau 0,0257 < 0,1610 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

189

Lampiran C.1.e

Uji Homogenitas Pretest Pengetahuan Prosedural

Uji Homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan Hipotesis

H0 = Data sampel kedua variabel bersifat homogen

Ha = Data sampel kedua variabel tidak bersifat homogen

b. Membagi data menjadi dua kelompok.

c. Mencari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya.

d. Menentukan Fhitung dengan rumus:

e. Menentukan kriteria pengujian:

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti data sampel bersifat

homogen.

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, berarti data sampel tidak bersifat homogen.

Dari langkah-langkah diatas diperoleh:

1. Mencari db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil), diperoleh :

Db1 (pembilang) = n-1 = 30-1 = 29

Db2 (penyebut) = n-1 = 30-1 = 29

2. Menentukan nilai Fhitung:

Berdasarkan tabel persiapan homogenitas diperoleh varians terbesar adalah varians dari

kelompok kontrol dan varians terkecil dari kelompok eksperimen, maka Vb = 113,42 dan

Vk =107,33

Maka,

3. Menentukan nilai Ftabel:

Dengan menggunakan tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 0,05 didapat Ftabel = 1,85.

Dengan demikian 1,06 < 1,85, maka data sampel bersifat homogen.

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

190

Lampiran C.1.f

Perhitungan dan Pengujian Hipotesis Pretest Pengetahuan Prosedural

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah

perhitungan:

1. Merumuskan hipotesis

H0 : 1 = 2

Ha : 1 ≠ 2

Keterangan:

1 = Rata-rata pretest siswa kelompok eksperimen

2 = Rata-rata pretest siswa kelompok kontrol

2. Menentukan kriteria pengujian:

H0 ditolak jika thitung > ttabel dan H0 diterima jika thitung < ttabel

3. Menentukan uji statistik dengan rumus:

dengan

Keterangan:

= Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok eksperimen

= Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok kontrol

SDg = Nilai simpangan baku gabungan

n1 = Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelompok kontrol

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

191

Maka,

4. Menentukan ttabel

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh thitung sebesar -0,54 dengan derajat

kebebasan/dk sebesar (n1 + n2) - 2 = (30 + 30) - 2 = 58 diperoleh ttabel pada taraf signifikasi

0,05 sebesar 2,00. Maka dapat dilihat bahwa thitung < ttabel, karena itu H0 diterima dan Ha

ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata pretest siswa yang

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek sama dengan rata-rata siswa yang

menggunakan model pembelajaran konvensional berupa model pembelajaran presentasi

dan eksplanasi.

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

192

Lampiran C.2.a

Data Hasil Penelitian Skor Posttest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

Nomor Responden Skor

X1 75

X2 75

X3 78

X4 64

X5 82

X6 54

X7 68

X8 86

X9 68

X10 46

X11 64

X12 50

X13 71

X14 82

X15 46

X16 57

X17 82

X18 64

X19 68

X20 71

X21 71

X22 68

X23 54

X24 61

X25 50

X26 54

X27 75

X28 54

X29 64

X30 78

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

201

Lampiran C.2.b

Uji Normalitas Posttest Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

X1 46 -1,747178176 0,040303218 0,06 -0,019696782

X2 46 -1,747178176 0,040303218 0,06 -0,019696782

X3 50 -1,397742541 0,081095197 0,13 -0,048904803

X4 50 -1,397742541 0,081095197 0,13 -0,048904803

X5 54 -1,048306906 0,147248615 0,27 -0,122751385

X6 54 -1,048306906 0,147248615 0,27 -0,122751385

X7 54 -1,048306906 0,147248615 0,27 -0,122751385

X8 54 -1,048306906 0,147248615 0,27 -0,122751385

X9 57 -0,786230179 0,215866324 0,3 -0,084133676

X10 61 -0,436794544 0,331130178 0,33 0,001130178

X11 64 -0,174717818 0,430650683 0,47 -0,039349317

X12 64 -0,174717818 0,430650683 0,47 -0,039349317

X13 64 -0,174717818 0,430650683 0,47 -0,039349317

X14 64 -0,174717818 0,430650683 0,47 -0,039349317

X15 68 0,174717818 0,569349317 0,6 -0,030650683

X16 68 0,174717818 0,569349317 0,6 -0,030650683

X17 68 0,174717818 0,569349317 0,6 -0,030650683

X18 68 0,174717818 0,569349317 0,6 -0,030650683

X19 71 0,436794544 0,668869822 0,7 -0,031130178

X20 71 0,436794544 0,668869822 0,7 -0,031130178

X21 71 0,436794544 0,668869822 0,7 -0,031130178

X22 75 0,786230179 0,784133676 0,8 -0,015866324

X23 75 0,786230179 0,784133676 0,8 -0,015866324

X24 75 0,786230179 0,784133676 0,8 -0,015866324

X25 78 1,048306906 0,852751385 0,87 -0,017248615

X26 78 1,048306906 0,852751385 0,87 -0,017248615

X27 82 1,397742541 0,918904803 0,97 -0,051095197

X28 82 1,397742541 0,918904803 0,97 -0,051095197

X29 82 1,397742541 0,918904803 0,97 -0,051095197

X30 86 1,747178176 0,959696782 1 -0,040303218

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

202

Mean

Mean = 66

Simpangan Baku (SD)

SD = 11,44702943

= 11,45

Varians (S2)

S2 = SD

2

= 11,452 = 131,10

Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Posttest Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel di atas diperoleh L0 sebesar 0,001130178 = 0,0011. sedangkan dengan

jumlah sampel sebanyak 30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar

0,1610. Maka diketahui L0 < Ltabel atau 0,0011< 0,1610 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

203

Lampiran C.2.c

Data Hasil Penelitian Skor Posttest Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen

Nomor Responden Skor

X1 78

X2 68

X3 93

X4 78

X5 82

X6 86

X7 93

X8 68

X9 71

X10 50

X11 78

X12 57

X13 86

X14 86

X15 75

X16 89

X17 82

X18 61

X19 75

X20 68

X21 68

X22 78

X23 50

X24 93

X25 89

X26 57

X27 78

X28 75

X29 82

X30 54

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

214

Lampiran C.2.d

Uji Normalitas Posttest Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

X1 50 -1,965681635 0,024667699 0,06 -0,035332301

X2 50 -1,965681635 0,024667699 0,06 -0,035332301

X3 54 -1,65033164 0,049437562 0,1 -0,050562438

X4 57 -1,413819144 0,078707506 0,17 -0,091292494

X5 57 -1,413819144 0,078707506 0,17 -0,091292494

X6 61 -1,098469149 0,135999841 0,2 -0,064000159

X7 68 -0,546606658 0,292324497 0,33 -0,037675503

X8 68 -0,546606658 0,292324497 0,33 -0,037675503

X9 68 -0,546606658 0,292324497 0,33 -0,037675503

X10 68 -0,546606658 0,292324497 0,33 -0,037675503

X11 71 -0,310094162 0,378244676 0,37 0,008244676

X12 75 0,005255833 0,502096764 0,47 0,032096764

X13 75 0,005255833 0,502096764 0,47 0,032096764

X14 75 0,005255833 0,502096764 0,47 0,032096764

X15 78 0,241768329 0,59552016 0,63 -0,03447984

X16 78 0,241768329 0,59552016 0,63 -0,03447984

X17 78 0,241768329 0,59552016 0,63 -0,03447984

X18 78 0,241768329 0,59552016 0,63 -0,03447984

X19 78 0,241768329 0,59552016 0,63 -0,03447984

X20 82 0,557118324 0,711276706 0,73 -0,018723294

X21 82 0,557118324 0,711276706 0,73 -0,018723294

X22 82 0,557118324 0,711276706 0,73 -0,018723294

X23 86 0,872468319 0,808523528 0,83 -0,021476472

X24 86 0,872468319 0,808523528 0,83 -0,021476472

X25 86 0,872468319 0,808523528 0,83 -0,021476472

X26 89 1,108980815 0,866280771 0,9 -0,033719229

X27 89 1,108980815 0,866280771 0,9 -0,033719229

X28 93 1,42433081 0,922824634 1 -0,077175366

X29 93 1,42433081 0,922824634 1 -0,077175366

X30 93 1,42433081 0,922824634 1 -0,077175366

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

215

Mean

Mean = 74,93333333

= 74,93

Simpangan Baku (SD)

SD = 12,68431922

= 12,68

Varians (S2)

S2 = SD

2

= 12,682 = 160,78

Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Posttest Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh L0 sebesar 0,032096764 = 0,0321. sedangkan dengan

jumlah sampel sebanyak 30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar

0,1610. Maka diketahui L0 < Ltabel atau 0,0321 < 0,1610 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

216

Lampiran C.2.e

Uji Homogenitas Posttest Pengetahuan Prosedural

Uji Homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan Hipotesis

H0 = Data sampel kedua variabel bersifat homogen

Ha = Data sampel kedua variabel tidak bersifat homogen

b. Membagi data menjadi dua kelompok.

c. Mencari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya.

d. Menentukan Fhitung dengan rumus:

e. Menentukan kriteria pengujian:

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti data sampel bersifat

homogen.

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, berarti data sampel tidak bersifat homogen.

Dari langkah-langkah diatas diperoleh:

1. Mencari db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil), diperoleh :

Db1 (pembilang) = n-1 = 30-1 = 29

Db2 (penyebut) = n-1 = 30-1 = 29

2. Menentukan nilai Fhitung:

Berdasarkan tabel persiapan homogenitas diperoleh varians terbesar adalah varians dari

kelompok eksperimen dan varians terkecil dari kelompok kontrol, maka Vb = 160,1 dan

Vk = 131,1

Maka,

3. Menentukan nilai Ftabel:

Dengan menggunakan tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 0,05 didapat Ftabel = 1,85.

Dengan demikian 1,22 < 1,85, maka data sampel bersifat homogen.

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

217

Lampiran C.2.f

Perhitungan dan Pengujian Hipotesis Posttest Pengetahuan Prosedural

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah

perhitungan:

1. Merumuskan hipotesis

H0 : 1 = 2

Ha : 1 ≠ 2

Keterangan:

1 = Rata-rata posttest siswa kelompok eksperimen

2 = Rata-rata posttest siswa kelompok kontrol

2. Menentukan kriteria pengujian:

H0 ditolak jika thitung > ttabel dan H0 diterima jika thitung < ttabel

3. Menentukan uji statistik dengan rumus:

dengan

Keterangan:

= Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok eksperimen

= Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok kontrol

SDg = Nilai simpangan baku gabungan

n1 = Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelompok kontrol

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

218

Maka,

4. Menentukan ttabel

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh thitung sebesar 3,02 dengan derajat

kebebasan/dk sebesar (n1 + n2) - 2 = (30 + 30) - 2 = 58 diperoleh ttabel pada taraf

signifikasi 0,05 sebesar 2,00. Maka dapat dilihat bahwa thitung > ttabel, karena itu H0

ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata posttest siswa yang

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek lebih besar daripada rata-rata siswa

yang menggunakan model pembelajaran konvensional berupa model pembelajaran

presentasi dan eksplanasi.

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

219

Lampiran C.3.a

Data Skor Tes Pengetahuan Prosedural Kelompok Kontrol

No Skor Test

Pretest Postest N-Gain Kriteria

X1 28 75 0,65 Sedang

X2 42 75 0,57 Sedang

X3 42 78 0,62 Sedang

X4 28 64 0,50 Sedang

X5 68 82 0,44 Sedang

X6 39 54 0,25 Rendah

X7 29 68 0,55 Sedang

X8 54 86 0,70 Sedang

X9 57 68 0,26 Rendah

X10 32 46 0,21 Rendah

X11 39 64 0,41 Sedang

X12 32 50 0,26 Rendah

X13 36 71 0,55 Sedang

X14 36 82 0,72 Tinggi

X15 39 46 0,11 Rendah

X16 36 57 0,33 Sedang

X17 54 82 0,61 Sedang

X18 61 64 0,08 Rendah

X19 57 68 0,26 Rendah

X20 36 71 0,55 Sedang

X21 61 71 0,26 Rendah

X22 46 68 0,41 Sedang

X23 50 54 0,08 Rendah

X24 46 61 0,28 Rendah

X25 46 50 0,07 Rendah

X26 43 54 0,19 Rendah

X27 50 75 0,50 Sedang

X28 42 54 0,21 Rendah

X29 46 64 0,33 Sedang

X30 32 78 0,68 Sedang

Rumus indeks gain menurut Meltzer yaitu:

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

220

Lampiran C.3.b

Uji Normalitas N-Gain Kelompok Kontrol

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

X1 0,07 -1,577216526 0,057372856 0,03 0,027372856

X2 0,08 -1,527618522 0,06330364 0,1 -0,03669636

X3 0,08 -1,527618522 0,06330364 0,1 -0,03669636

X4 0,11 -1,37882451 0,083974434 0,13 -0,046025566

X5 0,19 -0,982040479 0,163039953 0,17 -0,006960047

X6 0,21 -0,882844471 0,188660155 0,21 -0,021339845

X7 0,21 -0,882844471 0,188660155 0,23 -0,041339845

X8 0,25 -0,684452455 0,246844751 0,27 -0,023155249

X9 0,26 -0,634854451 0,262761673 0,4 -0,137238327

X10 0,26 -0,634854451 0,262761673 0,4 -0,137238327

X11 0,26 -0,634854451 0,262761673 0,4 -0,137238327

X12 0,26 -0,634854451 0,262761673 0,4 -0,137238327

X13 0,28 -0,535658443 0,296097315 0,43 -0,133902685

X14 0,33 -0,287668423 0,386800282 0,5 -0,113199718

X15 0,33 -0,287668423 0,386800282 0,5 -0,113199718

X16 0,41 0,109115609 0,543444603 0,57 -0,026555397

X17 0,41 0,109115609 0,543444603 0,57 -0,026555397

X18 0,44 0,257909621 0,60176167 0,6 0,00176167

X19 0,5 0,555497644 0,71072284 0,67 0,04072284

X20 0,5 0,555497644 0,71072284 0,67 0,04072284

X21 0,55 0,803487664 0,789153538 0,77 0,019153538

X22 0,55 0,803487664 0,789153538 0,77 0,019153538

X23 0,55 0,803487664 0,789153538 0,77 0,019153538

X24 0,57 0,902683672 0,816653098 0,8 0,016653098

X25 0,61 1,101075688 0,864568141 0,83 0,034568141

X26 0,62 1,150673692 0,875066748 0,87 0,005066748

X27 0,65 1,299467704 0,903108265 0,9 0,003108265

X28 0,68 1,448261716 0,926228065 0,93 -0,003771935

X29 0,7 1,547457724 0,939123544 0,97 -0,030876456

X30 0,72 1,646653732 0,95018538 1 -0,04981462

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

221

Mean

Mean = 0,388

= 0,39

Simpangan Baku (SD)

SD = 0,201621017

= 0,20

Varians (S2)

S2 = SD

2

= 0,202 = 0,04

Perhitungan Uji Normalitas Liliefors N-Gain Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel di atas diperoleh L0 sebesar 0,04072284 = 0,0407. sedangkan dengan

jumlah sampel sebanyak 30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar

0,1610. Maka diketahui L0 < Ltabel atau 0,0407 < 0,1610 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

222

Lampiran C.3.c

Data Skor Tes Pengetahuan Prosedural Kelompok Eksperimen

No Skor Test

Pretest Postest N-Gain Kriteria

X1 39 78 0,64 Sedang

X2 42 68 0,45 Sedang

X3 46 93 0,87 Tinggi

X4 43 78 0,61 Sedang

X5 46 82 0,67 Sedang

X6 43 86 0,75 Tinggi

X7 68 93 0,78 Tinggi

X8 43 68 0,44 Sedang

X9 32 71 0,57 Sedang

X10 36 50 0,22 Rendah

X11 39 78 0,64 Sedang

X12 32 57 0,37 Sedang

X13 43 86 0,75 Tinggi

X14 43 86 0,75 Tinggi

X15 39 75 0,59 Sedang

X16 46 89 0,80 Tinggi

X17 39 82 0,70 Tinggi

X18 32 61 0,43 Sedang

X19 50 75 0,50 Sedang

X20 39 68 0,48 Sedang

X21 29 68 0,55 Sedang

X22 39 78 0,64 Sedang

X23 29 50 0,30 Rendah

X24 68 93 0,79 Tinggi

X25 54 89 0,76 Tinggi

X26 28 57 0,40 Sedang

X27 57 78 0,49 Sedang

X28 39 75 0,59 Sedang

X29 54 82 0,61 Sedang

X30 28 54 0,36 Sedang

Rumus indeks gain menurut Meltzer yaitu:

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

223

Lampiran C.3.d

Uji Normalitas N-Gain Kelompok Eksperimen

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|

X1 0,22 -2,2040567 0,013760178 0,03 -0,016239822

X2 0,3 -1,7187598 0,042829058 0,06 -0,017170942

X3 0,36 -1,3547871 0,087742691 0,1 -0,012257309

X4 0,37 -1,294125 0,097811118 0,13 -0,032188882

X5 0,4 -1,1121387 0,133039259 0,17 -0,036960741

X6 0,43 -0,9301524 0,1761461 0,2 -0,0238539

X7 0,44 -0,8694903 0,192289517 0,23 -0,037710483

X8 0,45 -0,8088281 0,209307002 0,27 -0,060692998

X9 0,48 -0,6268418 0,265381466 0,3 -0,034618534

X10 0,49 -0,5661797 0,285635813 0,33 -0,044364187

X11 0,5 -0,5055176 0,306597673 0,37 -0,063402327

X12 0,55 -0,202207 0,419877436 0,4 0,019877436

X13 0,57 -0,0808828 0,467767574 0,43 0,037767574

X14 0,59 0,0404414 0,516129391 0,5 0,016129391

X15 0,59 0,0404414 0,516129391 0,5 0,016129391

X16 0,61 0,1617656 0,56425479 0,57 -0,00574521

X17 0,61 0,1617656 0,56425479 0,57 -0,00574521

X18 0,64 0,343752 0,634483585 0,67 -0,035516415

X19 0,64 0,343752 0,634483585 0,67 -0,035516415

X20 0,64 0,343752 0,634483585 0,67 -0,035516415

X21 0,67 0,5257383 0,700464974 0,7 0,000464974

X22 0,7 0,7077246 0,76044186 0,73 0,03044186

X23 0,75 1,0110352 0,844000205 0,83 0,014000205

X24 0,75 1,0110352 0,844000205 0,83 0,014000205

X25 0,75 1,0110352 0,844000205 0,83 0,014000205

X26 0,76 1,0716973 0,858071992 0,87 -0,011928008

X27 0,78 1,1930215 0,883569527 0,9 -0,016430473

X28 0,79 1,2536836 0,89502149 0,93 -0,03497851

X29 0,8 1,3143457 0,905635059 0,97 -0,064364941

X30 0,87 1,7389805 0,958980905 1 -0,041019095

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

224

Mean

Mean = 0,583333333

= 0,58

Simpangan Baku (SD)

SD = 0,164847544

= 0,16

Varians (S2)

S2 = SD

2

= 0,162 = 0,03

Perhitungan Uji Normalitas Liliefors N-Gain Kelompok Eksperimen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh L0 sebesar 0,037767574 = 0,0378. sedangkan dengan

jumlah sampel sebanyak 30 siswa dan pada taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai Ltabel sebesar

0,1610. Maka diketahui L0 < Ltabel atau 0,0378 < 0,1610 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

225

Lampiran C.3.e

Uji Homogenitas N-Gain

Uji Homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan Hipotesis

H0 = Data sampel kedua variabel bersifat homogen

Ha = Data sampel kedua variabel tidak bersifat homogen

b. Membagi data menjadi dua kelompok.

c. Mencari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya.

d. Menentukan Fhitung dengan rumus:

e. Menentukan kriteria pengujian:

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti data sampel bersifat

homogen.

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, berarti data sampel tidak bersifat homogen.

Dari langkah-langkah diatas diperoleh:

1. Mencari db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil), diperoleh :

Db1 (pembilang) = n-1 = 30-1 = 29

Db2 (penyebut) = n-1 = 30-1 = 29

2. Menentukan nilai Fhitung:

Berdasarkan tabel persiapan homogenitas diperoleh varians terbesar adalah varians dari

kelompok kontrol dan varians terkecil dari kelompok eksperimen, maka Vb = 0,04 dan Vk

= 0,03

Maka,

3. Menentukan nilai Ftabel:

Dengan menggunakan tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 0,05 didapat Ftabel = 1,85.

Dengan demikian 1,33 < 1,85, maka data sampel bersifat homogen.

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

226

Lampiran C.3.f

Perhitungan dan Pengujian Hipotesis N-Gain

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan langkah-langkah

perhitungan:

1. Merumuskan hipotesis

H0 : 1 = 2

Ha : 1 ≠ 2

Keterangan:

1 = Rata-rata N-Gain siswa kelompok eksperimen

2 = Rata-rata N-Gain siswa kelompok kontrol

2. Menentukan kriteria pengujian:

H0 ditolak jika thitung > ttabel dan H0 diterima jika thitung < ttabel

3. Menentukan uji statistik dengan rumus:

dengan

Keterangan:

= Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok eksperimen

= Rata-rata pengetahuan prosedural siswa kelompok kontrol

SDg = Nilai simpangan baku gabungan

n1 = Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelompok kontrol

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

227

Maka,

4. Menentukan ttabel

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh thitung sebesar 9,50 dengan derajat

kebebasan/dk sebesar (n1 + n2) - 2 = (30 + 30) - 2 = 58 diperoleh ttabel pada taraf signifikasi

0,05 sebesar 2,00. Maka dapat dilihat bahwa thitung > ttabel, karena itu H0 ditolak, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata N-Gain siswa yang menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek lebih besar daripada rata-rata siswa yang menggunakan

model pembelajaran konvensional berupa model pembelajaran presentasi dan eksplanasi.

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

228

Lampiran D.1

TABEL KONVERSI SKOR

Interval Angka Hasil Konversi Predikat Nilai Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap

96 – 100 4.00 A 4.00 4.00 SB

Sangat Baik 91 – 95 3.66 A- 3.66 3.66

85 – 90 3.33 B+ 3.33 3.33

B

Baik 80 – 84 3.00 B 3.00 3.00

75 – 79 2.66 B- 2.66 2.66

70 – 74 2.33 C+ 2.33 2.33

C

Cukup 65 – 69 2.00 C 2.00 2.00

60 – 64 1.66 C- 1.66 1.66

55 – 59 1.33 D+ 1.33 1.33 K

Kurang < 54 1.00 D 1.00 1.00

Sumber: Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi SMA Negeri 34 Jakarta

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1541 2 tndonesia

FoRM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No- Revisi: : 01

Ha 111

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.0 1lF. lA(M .01.31 4?.91201 5Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Narna

NIM

Jurusan

Sernester

Judul Skripsi

Tembusan:1. Dekan FITK2- Mahasiswa ybs.

Jakarta, 12 Maret 2015

Kepada Yth.

Nengsih Juanengsih, M.Pd.Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.

Ass ctl qmu' ql ai ktm y,r.tvb.

Dengan inr diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I (ivlaten)penulisan skripsi mahasiswa:

Leilyana Pumamasari

I I r 1016r00012

Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi

VIII (Delapan)

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis proyek Terhadap

Pengetahu an Prosedural Sisrva

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 20 Februari2015, abstrakstJoutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional padajudul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbingmenghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya taflpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasilr-

Was s al amu' alqikuru wr.yvb.

M.Sc2 001

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. JuaNa No Cipulat t5412 lndonesia

FoRM (FR)

No Dokumen - fiff-gq4KD_o81T9l. Terbit : t ntaret ZO1O

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.OltF. llKM .01.3t E?gt2}tsLump. : -Hal : Bimbingan Skripsi

Jakarta, 12 Maret 2015

Leilyana Purnarnasari

1111016100012

Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi

MII (Delapan)

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis proyek TerhadapPengetahuan Prosedural Siswa

M.Sc2 001

Kepada Yth.

Buchori Muslim, M.Pd.Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif Hi dayatullahJakarta.

As s 0 I am u' a I qikum w r. w-b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing II (Teknis)penulisan skripsi rnahasi s'rva:

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Il/as s al amu' al ai kum w r.wb.

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersaugkutan pada tanggal 20 Februariterlampir. saudara dapat merakukan perubahan Ietaksionar pada

Ia perubahan substansial dianggap perlu, mohon panbimbingerlebih dahulu.

!.rmbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutn5 tanpa surat perpanjangan-

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.

IP,T

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr- H. Juanda No 95 Cipdat 15412 tndorcia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082Tgl- Terbit : 1 Maret 2010No- Revisi: : 01

Ha 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.0 1/F. 1/KM.0 1.3/. ..... --..12015Lamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

Jakarta, 9 September 2Ol5

Kepada Yth.

Kepala Sekolah

SMAN 34Jakarla

As s alamu' alaikum wr.wb.Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama

NIMJurusan

Semester

Judul Skripsi

Tembusan:

1. DekanFITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Leilyana Purnamasari

1 1 1 1016100012

Pendifikan IPAPendidikan B iologiD( (Sembilan)

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek TerhadapPengetahuan Prosedural Siswa

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansilsekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud-

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' al aikum wr -wb -

M.Sc

2 00t

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

SEKOLAH MENtrNGAH ATAS (SMA) NEGERI 34

SURAT KB TERANGANNomor: 1088 I -1.851.62

TENTANGPENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

a. Namab. Jabatanc. Alamat

dengan ini menerangkan bahwa :

a. Jurusanb Fakultas

c. Namad. NIM

Hj. Patra Patiah, M.Biomed.Kepala SekolahJln. Margasatwa Raya No.l Pondok LabuCilandak Jakarta Selatan

Pendidikan IPA, Program Studi BiologiIlmu Tarbiyah dan KeguruanUN Syarif Hidayatullah JakartaLeilyana Purnamasarit11l 0l6t 000 12

Telah selesai melakukan Penelitian Skripsi di SMAN 34 Jakartapada bulan Oktober 2015.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

November 201534 Jakarta,

M.Biomed.13199301200t

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

233

Lampiran F. Dokumentasi Penelitian

KELAS EKSPERIMEN

PRETEST

POSTTEST

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK

HASIL PRODUK YOGHURT

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

234

KELAS KONTROL

PRETEST

POSTTEST

MODEL PEMBELAJARAN PRESENTASI

DAN EKSPLANASI

KEGIATAN PRESENTASI DAN

EKSPLANASI

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

246

Lampiran H

LEMBAR HASIL WAWANCARA

Nama sekolah : SMA Negeri 34 Jakarta

Alamat sekolah : Jl. Margasatwa Raya No.1 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan

Narasumber : Pipih Priyatna S.Pd

Hari dan Tanggal : Jumat, 25 September 2015

Waktu : 09.45 WIB

No Pertanyaan Jawaban

1 Apa kurikulum yang digunakan oleh

SMA Negeri 34 Jakarta saat ini?

Saat ini, SMA Negeri 34 Jakarta

menggunakan Kurikulum 2013

2 Berapa jam pelajaran dan ada berapa

kali pertemuan dalam seminggu?

Jam pelajaran 90 menit dengan 1x pertemuan

setiap minggu

3 Berapa banyak jumlah siswa di tiap

kelas?

Kurang lebih sekitar 35 orang siswa di tiap

kelas

4 Model pembelajaran konvensional

apa yang biasa sering diterapkan di

dalam kelas?

Model pembelajaran presentasi dan

eksplanasi merupakan model pembelajaran

yang paling sering diterapkan di dalam kelas

5 Model pembelajaran konvensional

apa yang biasa sering diterapkan

pada sub konsep peranan eubacteria?

Pada sub konsep peranan eubacteria,

Biasanya diterapkan pula model pembelajaran

dengan presentasi dengan slide PPT oleh

siswa dan eksplanasi sebagai penguatan

materi pembelajaran oleh guru

6 Apakah siswa berpartisipasi aktif dan

fokus melalui penerapan model

pembelajaran presentasi dan

eksplanasi?

Beberapa siswa yang pintar biasanya

berpartisipasi aktif dan fokus dengan bertanya

hal yang belum dimengerti pada guru,

namun sebagian besar siswa terkadang masih

pasif dan kurang fokus memperhatikan

eksplanasi materi pembelajaran yang

disampaikan guru

7 Bagaimana nilai hasil ulangan para

siswa?

Beberapa siswa sudah mencapai nilai KKM,

namun beberapa siswa yang belum mencapai

nilai KKM akan diberikan remedial

8 Berapa nilai KKM Biologi? Nilai KKM untuk Biologi 76

9 Apa jenis soal ulangan yang biasa

digunakan? Jenis soal Pilihan Ganda

atau Uraian?

Bervariasi, namun lebih sering guru

menggunakan Pilihan Ganda

10 Apakah Ibu pernah menggunakan

soal yang mengukur pengetahuan

prosedural siswa?

Soal-soal yang mengukur pengetahuan

prosedural siswa biasanya digunakan sesuai

dengan kesepakatan sekolah

Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai
Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44415...sebanyak 10 soal. Berdasarkan perhitungan melalui statistik uji-t, diperoleh nilai

248

BIOGRAFI PENULIS

Leilyana Purnamasari, Penulis lahir di Tangerang pada tanggal 16

Juni 1992, sebagai anak sulung dari 3 bersaudara dari Bapak

bernama Ahmad Sopian dan Ibu bernama Enok Anna Suhanah.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal Sekolah Dasar di SD

Negeri Doyong 2 pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama di

SMP Negeri 12 Tangerang pada tahun 2007 dan Sekolah Menengah Atas di

Pondok Pesantren Daar El-Qolam pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan

diterima sebagai Mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta melalui jalur Penelusuran Minat dan

Kemampuan (PMDK).

Penulis aktif dalam kegiatan ISMI di SMA sebagai anggota Departemen Olahraga

pada tahun 2010 dan Organisasi Persatuan Program Studi Biologi Himbio An-

Nahl sebagai Sekretaris Departemen Kerohanian pada tahun 2013.

Pada tahun 2015, Penulis melaksanakan Praktik Profesi Keguruan Terpadu

(PPKT) di SMA Negeri 34 Jakarta.